8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
1/145
iBahasa Indonesia
Buku Guru
Bahasa
Indonesia
Kelas
VIISMP/MTs
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
2/145
ii Kelas VII SMP/MTs
Hak Cipta © 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-Undang
MILIK NEGARATIDAK DIPERDAGANGKAN
Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di
bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap
awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa
diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan
perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan
laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email [email protected] diharapkan
dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Judul Buku : buku guru/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016.
6, xxx hlm. : ilus. ; 25 cm.
Untuk SMP/MTs Kelas VII
ISBN xxx-xxx-xxx-xxx-x (jilid lengkap)
ISBN xxx-xxx-xxx-xxx-x (jilid 1)
1. Judul Buku -- Studi dan Pengajaran I. Judul
II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
xxx
Penulis : Nama semua penulis tanpa gelar.
Penelaah : Nama semua penelaah tanpa gelar.
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Cetakan Ke-1, 2013
Cetakan Ke-2, 2014 (Edisi Revisi)
Cetakan Ke-3, 2016 (Edisi Revisi)
Disusun dengan huruf Minion Pro, 11 pt.
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
3/145
iiiBahasa Indonesia
Kata Pengantar
Buku teks mata pelajaran Bahasa Indonesia ditulis dengan tujuan agar para siswamemiliki kompetensi berbahasa Indonesia untuk berbagai ungsi komunikasi dalam
berbagai kegiatan sosial. Kegiatan yang dirancang dalam buku diharapkan dapatmembantu siswa mengembangkan kompetensi berbahasa, kognisi, kepribadian,dan emosi siswa. Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan dapatmenumbuhkan minat baca dan minat menulis.
Sehubungan dengan tujuan-tujuan tersebut, pembelajaran Bahasa Indonesiadikembangkan berdasarkan pendekatan komunikati, pendekatan berbasis teks,pendekatan CLIL (content language integrated learning ), pendekatan pendidikankarakter, dan pendekatan literasi. Content Language Integrated Learning menonjolkanempat unsur penting sebagai penajaman pengertian kompetensi berbahasa, yaitu
isi (content ), bahasa/komunikasi (communication), kognisi (cognition), dan budaya(culture).
Buku Guru ini hadir sebagai panduan penting dalam melaksanakan pembelajaranBahasa Indonesia untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Buku Guru berisipetunjuk umum dan petunjuk khusus membelajarkan Bahasa Indonesia denganBuku Siswa. Petunjuk umum berisi penjelasan karakteristik pembelajaran BahasaIndonesia, karakteristik organisasi kompetensi dasar pembelajaran Bahasa Indonesia,karakteristik penilaian autentik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Petunjuk khusus pada tiap bab berisi contoh pelaksanaan pembelajaran BahasaIndonesia dengan media buku siswa. Pada setiap bab terdapat contoh indikator,contoh materi, contoh tema yang bisa digunakan sebagai bahan pengembanganmateri, contoh pengalokasian waktu pada stiap bab, contoh langkah pelaksanaankegiatan pembelajaran, dan contoh rubrik penilaian autentik. Karena bersiat contoh,guru sangat diharapkan untuk bisa memvariasikan dan menyesuaikan isi BukuGuru dengan konteks daerah, konteks waktu, konteks budaya lokal, dan kontekskarakteristik sekolah. Penilaian pengetahuan belum banyak diberikan pada BukuGuru dan guru diharapkan dapat menyusun penilaian pengetahuan yang sesuai.
Buku Guru ini penting dibaca oleh guru yang akan membelajarkan BahasaIndonesia, terutama kelas VII. Buku Guru ini berungsi memandu guru dalam
menggunakan Buku Siswa untuk mencapai hasil secara maksimal. PemahamanBuku Guru dan Buku Siswa secara terintegrasi merupakan sebuah keharusanuntuk mencapai hasil secara gemilang. Materi dalam buku siswa dan perencanaanpembelajaran dalam Buku Guru hanyalah contoh dan sangat terbuka untukdivariasikan sesuai konteks.
Semoga Buku Guru bermanaat bagi semua guru Bahasa Indonesia yang akanmelukis masa depan bangsa. Para pelukis masa depan .... Selamat berkarya!
Penulis
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
4/145
iv Kelas VII SMP/MTs
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
5/145
vBahasa Indonesia
Daftar Isi
Kata Pengantar ............................................................................................................ iii
Daar Isi ............................................................................................................. v
Petunjuk Umum ............................................................................................ 1 A. Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ........................ 1 B. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ............................... 3
C. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia ................................... 4 D. Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII ....................................... 6
Bab 1 Belajar Mendeskripsikan .................................................................... 34 1. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ........................ 34
2. Indikator ................................................................................................ 35 3. Pemilihan Tema .................................................................................... 36 4. Aspek Kebahasaan yang Dilatihkan ................................................... 36 5. Materi ..................................................................................................... 36 6. Sikap yang Ditumbuhkan .................................................................... 37 7. Alokasi Waktu dan Kegiatan Pembelajaran ...................................... 38
Bab 2 Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi .......................................... 48 1. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ........................ 48 2. Indikator ................................................................................................ 49
3. Pemilihan Tema .................................................................................... 50 4. Aspek Kebahasaan dan Aspek Kesastraan yang Dilatihkan ........... 51 5. Materi ..................................................................................................... 51 6. Sikap yang Ditumbuhkan .................................................................... 52 7. Alokasi Waktu dan Kegiatan Pembelajaran ...................................... 52
Bab 3 Mewariskan Budaya Melalui Teks Prosedur ...................................... 62 1. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ........................ 62 2. Indikator ................................................................................................ 63 3. Pemilihan Tema .................................................................................... 64
4. Aspek Kebahasaan yang Dilatihkan ................................................... 64 5. Materi ..................................................................................................... 64 6. Sikap yang Ditumbuhkan .................................................................... 65 7. Alokasi Waktu dan Kegiatan Pembelajaran ...................................... 66
Bab 4 Menyibak Ilmu dalam Laporan Hasil Observasi ............................... 76 1. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ........................ 76 2. Indikator ................................................................................................ 77 3. Pemilihan Tema .................................................................................... 78 4. Aspek Kebahasaan yang Dilatihkan ................................................... 78 5. Materi ..................................................................................................... 78
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
6/145
vi Kelas VII SMP/MTs
6. Sikap yang Ditumbuhkan .................................................................... 80 7. Alokasi Waktu dan Kegiatan Pembelajaran ...................................... 80
Bab 5 Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat ................... 90 1. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ........................ 90
2. Indikator ................................................................................................ 91 3. Pemilihan Tema .................................................................................... 92 4. Aspek Kebahasaan yang Dilatihkan ................................................... 92 5. Materi ..................................................................................................... 92 6. Sikap yang Ditumbuhkan .................................................................... 93 7. Alokasi Waktu dan Kegiatan Pembelajaran ...................................... 93
Bab 6 Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel .......................................... 103 1. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ........................ 103 2. Indikator ................................................................................................ 104
3. Pemilihan Tema .................................................................................... 105 4. Aspek Sikap yang Ditumbuhkan ........................................................ 105 5. Aspek Kebahasaan yang Dilatihkan ................................................... 106 6. Materi ..................................................................................................... 106 7. Alokasi Waktu dan Kegiatan Pembelajaran ...................................... 107
Bab 7 Berkorespondensi dengan Surat Pribadi dan Surat Dinas ............... 116 1. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ........................ 116 2. Indikator ................................................................................................ 117 3. Pemilihan Tema .................................................................................... 118
4. Aspek Kebahasaan yang Dilatihkan ................................................... 118 5. Materi ..................................................................................................... 115 6. Sikap yang Ditumbuhkan .................................................................... 120 7. Alokasi Waktu dan Kegiatan Pembelajaran ...................................... 120
Bab 8 Menjadi Pembaca Efektif ................................................................... 132 1. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ........................ 132 2. Indikator ................................................................................................ 133 Pendahuluan ............................................................................................. 134 Daar Pustaka ........................................................................................................... 138
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
7/145
1Bahasa Indonesia
Petunjuk Umum
A. Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Pengembangan kurikulum, termasuk Bahasa Indonesia, merupakan konsekuensilogis dari perkembangan kehidupan dan perkembangan pengetahuan tentangbahasa dan bagaimana cara berbahasa yang terwujud dalam teori belajar bahasaterkini. Perkembangan teori belajar bahasa berkontribusi terhadap pemahamantentang hakikat bahasa, hakikat bagaimana manusia belajar dan hakikat komunikasiinterkultural, dan sekaligus tentang manusia itu sendiri yang kesemuanya ini salingberkaitan dengan saling berdampak satu sama lain. Pemahaman hal ini dimaksudkanuntuk peningkatan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia secara berkesinambungan.
Kurikulum Bahasa Indonesia secara ajeg dikembangkan mengikuti perkembangan
teori tentang bahasa dan teori belajar bahasa yang sekaligus menjawab tantangankebutuhan zaman. Hal ini dimulai sejak 1984 hingga sekarang Kurikulum 2013.Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi dengan “outcomes-basedcurriculum”. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaiankompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar danhasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulumdiartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulumoleh seluruh peserta didik.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar para siswa memiliki kompetensiberbahasa Indonesia untuk berbagai ungsi komunikasi dalam berbagai kegiatansosial. Kegiatan yang dirancang dalam buku diharapkan dapat membantu siswamengembangkan kompetensi berbahasa, kognisi, kepribadian, dan emosi siswa.Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan dapat menumbuhkan minatbaca dan minat menulis.
Sehubungan dengan tujuan-tujuan tersebut, pembelajaran Bahasa Indonesiadikembangkan berdasarkan pendekatan komunikati, pendekatan berbasis teks,pendekatan CLIL (content language integrated learning ), pendekatan pendidikankarakter, dan pendekatan literasi.
Konsep utama pengembangan buku teks ini adalah berbasis-genre. Genre
dimaknai sebagai kegiatan sosial yang memiliki jenis yang berbeda sesuai dengantujuan kegiatan sosial dan tujuan komunikatinya. Masing-masing jenis genrememiliki kekhasan cara pengungkapan (struktur retorika teks) dan kekhasanunsur kebahasaan. Inilah cara pandang baru tentang bahasa. Pada Kurikulum2006 pembelajaran Bahasa Indonesia menekankan pada pendekatan komunikati.Kurikulum 2013 lebih menajamkan eek komunikasinya dan dampak ungsisosialnya. Bahasa dan isi menjadi dua hal yang saling menunjang. Content LanguageIntegrated Learning menonjolkan empat unsur penting sebagai penajaman pengertiankompetensi berbahasa, yaitu isi (content), bahasa/komunikasi (communication),kognisi (cognition), dan budaya (culture).
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
8/145
2 Kelas VII SMP/MTs
Alokasi waktu Mata Pelajaran Bahasa Indonesia adalah 6 jam per minggu. Jambelajar SMP adalah 40 menit. Pemetaan keseluruhan kelas diringkas pada tabelberikut.
Pemetaan Genre Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Berdasarkan Kompetensi Dasar KI-3 Dan KI-4 SMP
Urutan
Logis
Genre dan lokasi sosialnya
Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9
1 Deskripsi:mendeskripsikanobjek dan peristiwa
Rekon: berita Laporan: percobaan/eksperimen
2 Narasi: cerita antasi Eksposisi: iklan,slogan, poster
Eksposisi: pidatoPersuasi
3 Prosedur: caramelakukan sesuatudan membuat sesuatu
Eksposisi: artikelilmiah popular
Narasi: cerita pendek
4 Laporan: hasilobservasi (bukupengetahuan)
Puisi: puisi ttgperjuangan,lingkungan hidup,kondisi sosial, dll
Literasi: laporan(peta konsep, alurbuku) dan tanggapanmembaca buku
5 Puisi: puisi rakyat(pantun, syair, puisi
rakyat daerah)
Eksplanasi: paparantentang enomena
alam
Diskusi: (pro kontrapermasalahan, seperti
kesadaran pajak,korupsi, lingkunganhidup, dll.)
6 Narasi: abel/legendadaerah
Respon/review:produk budaya (film,cerpen, puisi, novel,karya seni daerah)
Narasi: cerita inspirati(ungkapan simpati,kepedulian, empati,perasaan pribadi)
7 Rekon (recount )dan Eksposisi: surat
pribadi, surat dinas
Eksposisi: (saran,ajakan, arahan,
pertimbangan)
Literasi: laporan(peta konsep, alur
buku) dan tanggapanmembaca buku
8 Literasi: laporan dantanggapan membacabuku *
Narasi/Fiksi: drama(tradisional danmodern)
-
Catatan• Literasi dintegrasikan pada tiap akhir bab dan dibahas pada akhir bab.• Jabaran KD untuk tiap unit dituliskan pada panduan khusus tiap unit• Untuk SMP tiap tahun harus membaca minimal 4 buku fiksi dan nonfiksi
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
9/145
3Bahasa Indonesia
B. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar danperkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia membina danmengembangkan kepercayaan diri siswa sebagai komunikator, pemikir imajinatidan warga negara Indonesia yang melek literasi dan inormasi. Pembelajaran
Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilanberkomunikasi yang dibutuhkan siswa dalam menempuh pendidikan dan di duniakerja.
Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum bertujuanagar siswa mampu mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis.Kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan tiga hal yang saling berhubungan dansaling mendukung mengembangkan pengetahuan siswa, memahami, dan memilikikompetensi mendengarkan, membaca, memirsa, berbicara, dan menulis. Ketiga haltersebut adalah bahasa (pengetahuan tentang Bahasa Indonesia); sastra (memahami,
mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan menciptakan karya sastra; literasi(memperluas kompetensi berbahasa Indonesia dalam berbagai tujuan khususnyayang berkaitan dengan membaca dan menulis).
Bahasa. Pengetahuan tentang Bahasa Indonesia yang dimaksud adalahpengetahuan tentang bahasa Indonesia dan bagaimana penggunaannya yangeekti. Siswa belajar bagaimana bahasa Indonesia memungkinkan orang salingberinteraksi secara eekti; membangun dan membina hubungan; mengungkapkandan mempertukarkan pengetahuan, keterampilan, sikap, perasaan, dan pendapat.Siswa mampu berkomunikasi secara eekti melalui teks yang koheren, kalimat yangtertata dengan baik, termasuk tata ejaan, tanda baca pada tingkat kata, kalimat, danteks yang lebih luas. Pemahaman tentang bahasa, bahasa sebagai sistem dan bahasasebagai wahana pengetahuan dan komunikasi akan menjadikan siswa sebagai penuturBahasa Indonesia yang produkti.
Sastra. Pembelajaran sastra bertujuan melibatkan siswa mengkaji nilaikepribadian, budaya, sosial, dan estetik. Pilihan karya sastra dalam pembelajaran yangberpotensi memperkaya kehidupan siswa, memperluas pengalaman kejiwaan, danmengembangkan kompetensi imajinati. Siswa belajar mengapresiasi karya sastra danmenciptakan karya sastra mereka sendiri akan memperkaya pemahaman siswa akankemanusiaan dan sekaligus memperkaya kompetensi berbahasa. Siswa menasirkan,
mengapresiasi, mengevaluasi, dan menciptakan teks sastra seperti cerpen, novel,puisi, prosa, drama, film, dan teks multimedia (lisan, cetak, digital/ online). Karyasastra untuk pembelajaran yang memiliki nilai artistik dan budaya diambil darikarya sastra daerah, sastra Indonesia, dan sastra dunia. Karya sastra yang memilikipotensi kekerasan, kekasaran, pornografi, konflik, dan memicu konflik SARA harusdihindari. Karya sastra unggulan namun belum sesuai dengan pembelajaran disekolah, kemungkinan modifikasi untuk kepentingan pembelajaran dimungkinkanuntuk dilakukan tanpa melanggar hak cipta karya sastra.
Literasi. Aspek literasi bertujuan mengembangkan kemampuan siswamenasirkan dan menciptakan teks yang tepat, akurat, asih, dan penuh percayadiri selama belajar di sekolah dan untuk kehidupan di masyarakat. Pilihan teks
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
10/145
4 Kelas VII SMP/MTs
mencakup teks media, teks sehari-hari, dan teks dunia kerja. Rentangan bobot teksdari kelas 1 hingga kelas 12 secara bertahap semakin kompleks dan semakin sulit,dari bahasa sehari-hari pengalaman pribadi hingga semakin abstrak, bahasa ragamteknis dan khusus, dan bahasa untuk kepentingan akademik. Siswa dihadapkanpada bahasa untuk berbagai tujuan, audiens, dan konteks. Siswa dipajankan pada
beragam pengetahuan dan pendapat yang disajikan dan dikembangkan dalam teksdan penyajian multimodal (lisan, cetakan, dan konteks digital) yang mengakibatkankompetensi mendengarkan, memirsa, membaca, berbicara, menulis dan menciptadikembangkan secara sistematis dan berperspekti masa depan.
C. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran Bahasa Indonesia dikembangkan berdasarkan pendekatankomunikati, pendekatan berbasis teks, pendekatan CLIL (content language integrated
learning ), pendekatan pendidikan karakter, dan pendekatan literasi. Pengembangankurikulum (Bahasa Indonesia) tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teoribelajar (dan pengajaran) bahasa. Pengembangan kurikulum 2013 didasarkan padaperkembangan teori belajar bahasa terkini. Fondasi teoretik Kurikulum 2013 adalahpengembangan pendekatan komunikati, pendekatan genre-based, dan CLIL (contentlanguage integrated learning ).
Teks dalam pendekatan berbasis genre bukan diartikan istilah umum sebagaitulisan berbentuk artikel. Teks merupakan kegiatan sosial, tujuan sosial. Ada 7 jenis tekssebagai tujuan sosial, yaitu: laporan (report ), rekon (recount ), eksplanasi (explanation),eksposisi (exposition: discussion, response or review), deskripsi (description), prosedur( procedure), dan narasi (narrative). Lokasi sosial dari eksplanasi bisa berupa berita,ilmiah populer, paparan tentang sesuatu; narati bisa berupa bercerita, cerita, dansejenisnya; eksposisi bisa berupa pidato/ceramah (eksemplum ada dalam pidato atautulisan persuasi), surat pembaca, debat.
Tujuan sosial melalui bahasa berbeda-beda sesuai tujuan. Pencapaian tujuan inidiwadahi oleh karakteristik cara mengungkapkan tujuan sosial yang disebut strukturretorika, pilihan kata yang sesuai dengan tujuan, serta tata bahasa yang sesuai dengantujuan. Misalnya, tujuan sosial eksposisi (berpendapat) memiliki struktur retorikatesis-argumen.
Teks adalah cara komunikasi. Komunikasi dapat berbentuk tulisan, lisan, ataumultimodal. Teks multimodal menggabungkan bahasa dan cara komunikasi lainnyaseperti visual, bunyi, atau lisan sebagaimana disajikan dalam film atau penyajiankomputer.
CLIL sebenarnya bukan hal baru dalam pengajaran bahasa. Pengintegrasianisi dan bahasa sudah digunakan selama beberapa dekade dengan penamaan yangberbeda. Nama lain CLIL yang cukup lama dikenal adalah pengajaran bahasa berbasistugas (task-based learning and teaching ). Para ahli pengajaran bahasa menyepakatibahwa CLIL merupakan perkembangan yang lebih realistis dari pengajaran bahasakomunikati yang mengembangkan kompetensi komunikati.
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
11/145
5Bahasa Indonesia
Coyle (2006, 2007) mengajukan 4C sebagai penerapan CLIL, yaitu content,communication, cognition, culture (community/citizenship). Content itu berkaitandengan topik yang berdimensi. Communication berkaitan dengan bahasa jenis apayang digunakan (misalnya membandingkan, melaporkan). Pada bagian ini konsepgenre teraplikasi, bagaimana suatu jenis teks tersusun (struktur teks) dan bentuk
bahasa apa yang sering digunakan pada jenis teks tersebut. Cognition berkaitandengan keterampilan berpikir apa yang dituntut berkenaan dengan topik (misalnyamengidentifikasi, mengklasifikasi). Culture berkaitan dengan muatan lokal lingkungansekitar yang berkaitan dengan topik, misalnya kekhasan tumbuhan yang ada diwilayah tempat siswa belajar, termasuk juga persoalan karakter dan sikap berbahasa.
Lingkup Materi Mata Pelajaran Bahasa IndonesiaLingkup materi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan penjabaran tiga
aspek: bahasa, sastra, dan literasi. Secara lengkap materi kelas VII sampai kelas IX
dirangkum pada tabel berikut
Ruang Lingkup Kompetensi Dasar Berbasis Teks ( genre)
GENRE TIPE TEKS Lokasi Sosial
Menggambarkan(describing )
Laporan (Report ):melaporkan inormasi
Buku rujukan, film dokumenterpengetahuan, buku pengetahuanpopuler, laporan penelitian, dll.
Deskripsi:menggambarkan
peristiwa, hal, sastra
Pengamatan diri, objek, lingkungan,perasaan, dll.
Menjelaskan(explaining )
Eksplanasi:menjelaskan sesuatu
Paparan, tulisan ilmiah (popular)tentang kejadian alam/ sosial, dll.
Memerintah(instructing )
Instruksi/ Prosedur:menunjukkan bgmsesuatu dilakukan
Buku panduan/ manual (penerapan),instruksi pengobatan, aturan olahraga,instruksi, resep, pengarahan/pengaturan, dll.
Berargumen(arguing )
Eksposisi: memberipendapat atau sudut
pandang
(meyakinkan/mempengaruhi): iklan,ceramah/pidato persuasi editorial,
surat pembaca, artikel Koran/majalah,dll.
Diskusi (mengevaluasi suatu persoalan dengansudut pandang tertentu, 2 atau lebih),dll.
Respon/ review Menanggapi teks sastra, kritik sastra,resensi, dll.
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
12/145
6 Kelas VII SMP/MTs
Menceritakan(narrating )
Rekon (Recount ):menceritakanperistiwa secaraberurutan
Jurnal, buku harian, berita, rekonsejarah, surat pribadi, dll.
Narasi: menceritakankisah atau nasehat
Prosa, fiksi ilmiah, cerpen, ceritaantasi, abel, dongeng, cerita rakyat,mitos, drama, dll.
Puisi Puisi, puisi rakyat (pantun, syair,gurindam)
D. Tahapan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Konsep utama pengembangan buku teks adalah genre-based . Genre (ungsi
bahasa) dimaknai sebagai kegiatan sosial yang memiliki jenis yang berbeda sesuaidengan tujuan kegiatan sosial dan tujuan komunikatinya. Masing-masing jenisgenre (tipe teks) memilki kekhasan cara pengungkapan (struktur retorika teks) dankekhasan unsur kebahasaan. Inilah cara pandang baru tentang bahasa. Jika KTSPmenekankan pendekatan komunikati maka Kurikulum 2013 lebih menajamkan eekkomunikasinya dan dampak ungsi sosialnya. Misalnya, jika yang lalu siswa diajarkanmenulis surat dengan ormat standar tidak terlalu menekankan isi surat maka suratsekarang harus dapat berdampak sosial (menunjukkan kepribadian saat menulis suratlamaran pekerjaan, surat yang meyakinkan orang lain). Bahasa dan isi menjadi duahal yang saling menunjang. Ini sejalan dengan perkembangan teori pengajaran bahasa
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
13/145
7Bahasa Indonesia
di Eropa dan Amerika, Content Language Integrated Learning yang menonjolkanempat unsur penting sebagai penajaman pengertian kompetensi berbahasa, yaituisi (content ), bahasa/komunikasi (communication), kognisi (cognition), dan budaya(culture).
Pendekatan berbasis teks yang menjadi model pembelajaran bahasa berbasis
genre mencakup empat hal prosedur utama (lihat gambar), yaitu (1) membangunkonteks teks dan membangun pengetahuan tentang teks yang akan dipelajari, (2)telaah model (dekonstruksi), (3) latihan membuat teks secara bertahap dan terbimbing( joint construction), (4) tugas dan latihan membuat teks secara mandiri dan minimbantuan guru (independent construction).
Keempat tahap tersebut digambarkan dengan diagram berikut
konstruksi:
penyusunan teks
secara mandiriprakonstruksi:
guru membimbing
latihan kata;
latihan kalimat;
tatabahasa;latihan melengkapi,
mengurutkan
dekonstruksi:
informasi;
model teks;
telaah model
membangunkonteks
Tahap Membangun KonteksTahap ini menyadarkan siswa tentang ungsi teks dalam konteks kehidupan yang
sesungguhnya. Pada tahap ini disajikan beragam konteks yang berkaitan denganhadirnya sebuah teks. Tahap membangun konteks ini pada buku siswa disajikan
pada awal unit berupa konteks komunikasi terkait jenis teks. Pada buku siswa contohmembangun konteks dipaparkan berikut.
Unit Judul Contoh Membangun Konteks
1 Belajar Mendeskripsikan menyajikan gambar dan bertanya jawab tentang lagu deskripsi RayuanPulau Kelapa
2 Memahami dan Mencipta CeritaFantasi
menyajikan gambar dan bertanya jawab tentang judul-judul antasiIndonesia dan puisi tentang antasi
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
14/145
8 Kelas VII SMP/MTs
3 Mewariskan Budaya MelaluiTeks Prosedur
menyajikan gambar dan bertanya jawab tentang beragam buku resepmasakan tradisional, panduanbudidaya anggrek, dan manual yang
lain4 Menyibak Ilmu dalam Laporan
Hasil Observasimenyajikan gambar dan bertanya
jawab tentang beragam bukupengetahuan populer dan puisi tentangilmu Tuhan yang tertebar di alam rayadan pada diri manusia
5 Mewarisi Nilai Luhur danMengkreasikan Puisi Rakyat
menyajikan gambar dan bertanya jawab tentang beragam puisi rakyat(gurindam, syair, dan pantun), berita-
berita tentang negara tetangga yangpernah mengklaim kebudayaanIndonesia
6 Mengapresiasi danMengkreasikan Fabel
menyajikan gambar dan bertanya jawab tentang beragam nilai-nilaidalam abel dan dongeng sertapengertian
7 Berkorespondensi dengan SuratPribadi dan Surat Dinas
menyajikan gambar dan bertanya jawab tentang beragam suratenomenal (surat untuk presiden, suratuntuk ibu di Hari Ibu, surat untukguru di Hari Guru)
8 Menjadi Pembaca Eekti menyajikan gambar dan bertanya jawab tentang manaat membaca buku
Tahap Telaah Model (Dekonstruksi)Telaah model adalah kegiatan mengamati semua teks yang akan dipelajari. Model
teks dapat diambil dari penggunaan autentik dari media massa (cetak dan elektronik)atau penggunaan di masyarakat yang tidak terpublikasi. Model teks juga dapatdikembangkan oleh penulis. Model teks dapat diberikan lebih dari satu, termasukuntuk latihan analisis model.
Dekonstruksi yang dimaksud adalah siswa dibekali dengan kompetensipengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana menyusun atau menciptakan teks.Bagian dekonstruksi berupa pemberian inormasi tentang teks yang akan dipelajaridan mencermati model teks. Ibarat orang akan membuat mobil maka dibekali denganpengetahuan dan pemahaman tentang mobil, termasuk struktur (kerangka dasar)mobil, cara kerja mesin mobil, dan lain-lain.
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
15/145
9Bahasa Indonesia
Unit Judul Telaah Model (Siklus 1)
1 BelajarMendeskripsikan
3.1 Mengidentifikasi inormasi dalam teksdeskripsi tentang objek (sekolah, tempatwisata, tempat bersejarah, dan atau suasana
pentas seni daerah) yang didengar dandibaca.4.1 Menentukan isi teks deskripsi objek
(tempat wisata, tempat bersejarah, pentasseni daerah, kain tradisional, dll) yangdidengar dan dibaca.
2 Memahami danMencipta CeritaFantasi
3.3 Mengidentifikasi unsur-unsur teks narasi(cerita fantasi) yang dibaca dan didengar
4.3 Menceritakan kembali isi teks narasi (ceritafantasi) yang didengar dan dibaca
3 Mewariskan BudayaMelalui Teks Prosedur
3.5 Mengidentifikasi teks prosedur tentang caramelakukan sesuatu dan cara membuat (caramemainkan alat musik/ tarian daerah, caramembuat kuliner khas daerah, dll.) dariberbagai sumber yang dibaca dan didengar
4.5 Menyimpulkan isi teks prosedur tentangcara memainkan alat musik daerah, tariandaerah, cara membuat cinderamata, dan/atau kuliner khas daerah) yang dibaca dandidengar
4 Menyibak Ilmudalam Laporan HasilObservasi
3.7 Mengidentifikasi inormasi dari teks laporanhasil observasi berupa buku pengetahuan yang dibaca atau diperdengarkan.
4.7 Menyimpulkan isi teks laporan hasilobservasi yang berupa buku pengetahuanyang dibaca dan didengar
5 Mewarisi Nilai Luhurdan MengkreasikanPuisi Rakyat
3.9 Mengidentifikasi inormasi (pesan, rima,dan pilihan kata) dari puisi rakyat (pantun,syair, dan bentuk puisi rakyat setempat)yang dibaca dan didengar.
4.9 Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun,syair, dan bentuk puisi rakyat setempat)yang disajikan dalam bentuk tulis
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
16/145
10 Kelas VII SMP/MTs
6 Mengapresiasi danMengkreasikan Fabel
3.11 Mengidentifikasi inormasi tentang fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dandidengar.
4.11 Menceritakan kembali isi fabel/ legenda
daerah setempat7 Berkorespondensi
dengan Surat Pribadidan Surat Dinas
3.13 Mengidentifikasi inormasi (kabar,keperluan, permintaan, dan/ataupermohonan) dari surat pribadi dan suratdinas yang dibaca dan didengar.
4.13 Menyimpulkan isi (kabar, keperluan,permintaan, dan/atau permohonan) suratpribadi dan surat dinas yang dibaca ataudiperdengarkan
8 Menjadi PembacaEekti 3.15 menemukan unsur-unsur dari buku fiksidan nonfiksi yang dibaca4.15 membuat peta pikiran/ rangkuman alur
tentang isi buku nonfiksi/ bukufiksi yang dibaca
Tahap telaah model tersebut diarahkan pada kegiatan mengidentifikasi beragamcontoh teks dan memahami isi secara lebih dalam beragam contoh teks. Tahap inidisebut dengan siklus satu.
Tahap Prakonstruksi ( joint construction)Tahap prakonstruksi adalah tahap berlatih membuat teks secara bertahap dan
terbimbing. Pada tahap ini siswa berlatih menyusun bagian-bagian teks secaraterbimbing dan bertahap. Ibarat bermain sepak bola, siswa berlatih menendangbola, menggiring bola, menahan bola masuk ke gawang. Pada tahap ini siswa masihmencoba bertahap untuk melengkapi teks, membuat bagian pembuka/penutupsebuah teks tertentu. Peran guru dalam kegiatan dekonstruksi dan prakonstruksisangat dibutuhkan. Pendekatan saintifik bukan membiarkan siswa mencari sendiritanpa bekal dan bimbingan. Joint construction bukanlah kerja bersama atau kerja
kelompok namun guru membimbing siswa agar mampu menyusun sendiri. Ibaratsebelum bermain sepak bola, guru melatih siswa berlari, membawa bola, ataumenendang bola. Kompetensi berbahasa membutuhkan latihan menggunakan katadan menyusun kalimat yang khas untuk teks tertentu. Inilah yang dilakukan dalamtahap prakonstruksi. Bahkan pada tahap konstruksi siswa tetap dalam bimbinganguru.
Tahap Membuat Teks Secara Mandiri (independent construction)Tahap ini merupakan bagian puncak dari pendekatan berbasis teks. Pada tahap
ini siswa secara kreati menghasilkan teks dengan berbagai konteks komunikasi.
Tahap ini berisi panduan, tugas, dan latihan menyusun teks secara mandiri. Guru
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
17/145
11Bahasa Indonesia
sebagai asilitator. Tugas dan latihan harus autentik dan menarik. Panduan penilaianuntuk sel assessment sebaiknya juga disajikan dalam buku, bersiat opsional. Tahapprakonstruksi dan tahap membuat teks secara mandiri disebut siklus dua. Siklus duaberisi latihan menelaah struktur teks, aspek kebahasaan teks, praktik melengkapiteks yang rumpang, praktik mengurutkan bagian teks yang acak, dan kegiatan lain
yang merupakan latihan terbimbing. Selain itu, siklus dua berisi kegiatan menyusun/mencipta teks secara mandiri.
Unit Judul Menelaah dan Mencipta/Menyajikan
(Siklus 2)
1 BelajarMendeskripsikan
3.2 Menelaah struktur dan unsur kebahasaandari teks deskripsi tentang objek (sekolah,tempat wisata, tempat bersejarah, dan atausuasana pentas seni daerah) yang didengar
dan dibaca.4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam
bentuk teks deskripsi tentang objek(sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah,dan atau suasana pentas seni daerah) secaratulis dan lisan dengan memperhatikanstruktur dan aspek kebahasaan baik secaralisan dan tulis
2 Memahami dan
Mencipta CeritaFantasi
3.4 Menelaah struktur dan kebahasaan teks
narasi (cerita fantasi) yang dibaca dandidengar
4.4 Menyajikan gagasan kreati dalam bentukcerita antasi secara lisan dan tulis denganmemperhatikan struktur dan penggunaanbahasa
3 Mewariskan BudayaMelalui Teks Prosedur
3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaanteks prosedur tentang cara melakukansesuatu dan cara membuat (cara
memainkan alat musik/ tarian daerah, caramembuat kuliner khas daerah, dll.) dariberbagai sumber yang dibaca dan didengar
4.6 Menyajikan data rangkaian kegiatan kedalam bentuk teks prosedur (tentangcara memainkan alat musik daerah, tariandaerah, cara membuat cinderamata, dll)dengan memperhatikan struktur, unsurkebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
18/145
12 Kelas VII SMP/MTs
4 Menyibak Ilmudalam Laporan HasilObservasi
3.8 Menelaah struktur, kebahasaan, dan isiteks laporan hasil observasi yang berupabuku pengetahuan yang dibaca ataudiperdengarkan
4.8 Menyajikan rangkuman teks laporan hasilobservasi yang berupa buku pengetahuansecara lisan dan tulis dengan memperhatikankaidah kebahasaan atau aspek lisan
5 Mewarisi Nilai Luhurdan MengkreasikanPuisi Rakyat
3.10 Menelaah struktur dan kebahasaan puisirakyat (pantun, syair, dan bentuk puisirakyat setempat) yang dibaca dan didengar.
4.10 Mengungkapkan gagasan, perasaan, pesandalam bentuk puisi rakyat secara lisan dantulis dengan memperhatikan struktur, rima,
dan penggunaan bahasa
6 Mengapresiasi danMengkreasikan Fabel
3.12 Menelaah struktur dan kebahasaan fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dandidengar.
4.12 Memerankan isi fabel/ legenda daerahsetempat yang dibaca dan didengar.
7 Berkorespondensidengan Surat Pribadidan Surat Dinas
3.14 Menelaah unsur-unsur dan kebahasaandari surat pribadi dan surat dinas yangdibaca dan didengar.
4.14 Menulis surat (pribadi dan dinas) untukkepentingan resmi dengan memperhatikanstruktur teks, kebahasaan, dan isi.
8 Menjadi PembacaEekti
3.16 menelaah hubungan unsur-unsur dalambuku fiksi dan nonfiksi
4.16 menyajikan tanggapan terhadap isi bukufiksi nonfiksi yang dibaca
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Bahasa IndonesiaStandar Proses mengamanatkan penggunaan pendekatan saintifik dengan
menggali inormasi melalui mengamati, menanya, mengeksplorasi, menalar, danmencoba.
1) MengamatiTahap mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
(meaningull learning ). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, sepertimenyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan
mudah pelaksanaannya.
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
19/145
13Bahasa Indonesia
Metode mengamati sangat bermanaat bagi pemenuhan rasa ingin tahupeserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi.Dengan metode observasi, peserta didik menemukan akta bahwa ada hubunganantara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan olehguru.
Pendekatan saintifik seperti telah dikemukan di atas juga diterapkan didalam Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia. Melalui penguasaanberbagai jenis teks seperti yang terdapat di dalam Kurikulum 2013, keterampilanberbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, menulis) akan memperkuatpencapaian kompetensi peserta didik.
Pada tahap mengamati, kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia dapatdilakukan dengan mengamati teks yang dimodelkan, mengamati dua/ tiga teksyang berbeda penyajiannya, mengamati tayangan TV/ video, mengamati gambaratau mengamati lingkungan sekitar, mengamati puzzle/ potongan kalimat/
paragra, mengamati teks yang rumpang, mengamati teks dengan kesalahanstruktur/ kebahasaan, mengamati contoh-contoh judul dan seterusnya.
2) MenanyaPengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari ‘bertanya’. Bertanya
merupakan strategi utama dalam pembelajaran. Bertanya dalam pembelajarandipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilaikemampuan berpikir siswa. Bagi siswa, kegiatan bertanya merupakan bagianpenting dalam pembentukan kreativitas dan kekritisan.
Siswa dalam mengajukan pertanyaan didorong rasa ingin tahu. Setiappertanyaan merupakan saat yang berguna karena saat ini akan memusatkanseluruh perhatian untuk memahami sesuatu yang baru. Setiap pertanyaan yangdiutarakan menunjukan bahwa siswa menyadari adanya suatu masalah. Siswamerasa kekurangan pengetahuan seputar materi yang diajarkan oleh guru. Guruharus mampu merangsang minat siswa bertanya serta mampu merespon setiappertanyaan dengan baik. Adapun keterampilan bertanya yang harus dimiliki siswaketika bertanya yaitu rekuensi pertanyaan selama proses pembelajaran, substansipertanyaan, bahasa, suara, dan kesopanan. Seorang siswa yang dibiasakan untukbertanya? Siswa didorong untuk mempertanyakan hal-hal kunci yang akan
dicapai. Misalnya, ketika mengamati struktur teks yang berbeda siswa didoronguntuk membuat pertanyaan apa ciri bagian-bagian teks, apa perbedaan antarabagian yang satu dengan bagian yang lain, bagaimana cara mengembangkan
judul menjadi bagian-bagian. Dengan mengamati gambar/ video siswa didoronguntuk bertanya bagian mana yang relevan untuk diambil menjadi bahan tulisan,apa yang menarik untuk ditulis, bagaimana mengubah data dari gambar menjaditulisan, dan pertanyaan lain yang sesuai.
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
20/145
14 Kelas VII SMP/MTs
3) Mengeksplorasi/MencobaKegiatan ekplorasi adalah kegiatan pembelajaran yang didesain agar
tecipta suasana kondusi yang memungkinkan siswa dapat melakukan aktivitasmenggali inormasi sebanyak-banyaknya terkait dengan pertanyaan kunci yangdiajukan. Pada kegiatan eksplorasi siswa melakukan berbagai eksperimen,
membaca beragam buku, mewawancarai , mengamati beragam contoh yanglebih luas. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan inormasi sebanyak-banyaknyauntuk menemukan jawaban dari pertanyaan kunci. Pada kegiatan ini gurumemaksimalkan pengunaan panca indera dengan berbagai cara, media, danpengalaman yang bermakna dalam menemukan ide, gagasan, konsep, dan/atauprinsip sesuai dengan kompetensi mata pelajaran.
Dalam kegiatan eksplorasi, guru: (1) melibatkan peserta didik mencariinormasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajaridengan menerapkan prinsip belajar dari aneka sumber; (2) menggunakan
beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;(3) memasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didikdengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; (4) melibatkan pesertadidik secara akti dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan (5) memasilitasipeserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
4) MenalarPenalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas akta-kata
empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiahtidak selalu tidak bermanaat. Istilah menalar di sini merupakan padanan dariassociating; bukan merupakan terjemanan dari reasonsing , meski istilah ini jugabermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah aktivitas menalar dalamkonteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyakmerujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiati. Istilah asosiasidalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragamide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannyamenjadi penggalan memori. Termasuk dalam kegiatan menalar adalah kegiatanmencipta atau menghasilkan karya baik lisan maupun tulis. Pada kegiatan menalar
siswa membandingkan data dengan teori, menggeneralisasi beberapa enomena,menyimpulkan perbedaan/ persamaan beberapa enomena, menganalisis danmengevaluasi teks sesuai KD.
5. MengomunikasiPada tahap ini peserta didik memaparkan hasil pemahamannya terhadap
suatu konsep/b ahasan secara lisan atau tertulis. Kegiatan yang dapat dilakukanadalah melakukan presentasi laporan hasil percobaan, mempresentasikan petakonsep, memajang, memamerkan dengan penjelasan, memublikasikan, dan
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
21/145
15Bahasa Indonesia
lain-lain. Mengomunikasi dapat dalam bentuk lisan maupun tertulis. Publikasidalam berbagai bentuk termasuk pada bagian mengomunikasi. Kegiatanmengomunikasi dapat berbentuk presentasi, pameran hasil, pemajangan hasil,atau publikasi di media massa.
Aplikasi kegiatan saintifik dicontohkan pada kegiatan tiap unit pada buku guruini. Pada buku guru ini penerapan pendekatan saintifik dipadukan pada kegiatanpemodelan, prakonstruksi, dan konstruksi.
E. Asesmen Autentik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Asesmen autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiahdalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013melaksanakan pembelajaran autentik. Dalam pembelajaran autentik, peserta didik
diminta mengumpulkan inormasi dengan pendekatan saintifik, memahami anekaenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, sertamengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar sekolah. Asesmenautentik mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baikdalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.Asesmen autentik mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan,menganalisis, mensintesis, menasirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi inormasiuntuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.
Asesmen autentik adalah penilaian atas perkembangan peserta didik, karenaberokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajartentang subjek tertentu. Asesmen autentik harus mampu menggambarkan sikap,keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh pesertadidik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudahatau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu,guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untukmateri apa pula kegiatan remidial harus dilakukan.
Hubungan Pembelajaran dan Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013Asesmen autentik diartikan sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang
berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik. Wigginsmendefinisikan asesmen autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada pesertadidik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktifitas-aktifitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel,memberikan analisa oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antarsesamamelalui debat, dan sebagainya.
Asesmen autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atashasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.Asesmen Autentik meniscayakan proses belajar yang autentik pula. Asesmenautentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula. Asesmen Autentik terdiri
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
22/145
16 Kelas VII SMP/MTs
dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran langsung keterampilan pesertadidik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesandi tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatanyang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakanuntuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keteampilan, dan
pengetahuan yang ada. Asesmen autentik cenderung okus pada tugas-tugas kompleksatau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensimereka dalam pengaturan yang lebih autentik.
Asesmen autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau gurubekerja sama dengan peserta didik. Dalam asesmen autentik, seringkali pelibatansiswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas belajarlebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai. Peserta didik diminta untukmerefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka meningkatkanpemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong
kemampuan belajar yang lebih tinggi. Pada asesmen autentik guru menerapkankriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, danpengalaman yang diperoleh dari luar sekolah.
Penilaian autentik yang baik mempersyaratkan adanya keterkaitan langsungdengan aktivitas proses belajar mengajar (PBM). Demikian pula, PBM akan berjalaneekti apabila didukung oleh penilaian kelas yang eekti oleh guru. Penilaianmerupakan bagian integral dari proses belajar mengajar. Kegiatan penilaian harusdipahami sebagai kegiatan untuk mengeektifan proses belajar mengajar agar sesuaidengan yang diharapkan. Keterkaitan dan keterpaduan antara penilaian dan PBMdapat digambarkan pada siklus berikut ini.
Gambar 1.2 Siklus PBM dan Penilaian
Rencana
Pembelajaran
PelaksanaanPembelajaranUmpan Balik
Penilaian
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
23/145
17Bahasa Indonesia
Pada gambar tersebut tampak jelas bahwa langkah yang guru lakukan dalamrangkaian aktivitas pengajaran meliputi penyusunan rencana mengajar, prosesbelajar mengajar, penilaian, analisis dan umpan balik. Dalam siklus pembelajaran,hal pertama yang harus dilakukan guru adalah menyusun rencana mengajar. Dalammenyusun rencana mengajar ini hal-hal yang harus dipertimbangkan meliputi
rincian kompetensi yang harus dicapai siswa, cakupan dan kedalaman materi,indikator pencapaian kompetensi, pengalaman belajar yang harus dialami siswa,persyaratan sarana belajar yang diperlukan, dan metoda serta prosedur untuk menilaiketercapaian kompetensi.
Setelah rencana mengajar tersusun dengan baik, guru melakukan kegiatanbelajar mengajar sesuai rencana tersebut. Hal yang paling penting untuk diperhatikandalam proses belajar mengajar ini adalah adanya interaksi yang eekti antara guru,siswa, dan sumber belajar lainnya sehingga menjamin terjadinya pengalaman belajaryang mengarah ke penguasaan kompetensi oleh siswa. Untuk mengetahui dengan
pasti ketercapaian kompetensi dimaksud, guru harus melakukan penilaian secaraterarah dan terprogram. Penilaian harus digunakan sebagai proses untuk mengukurdan menentukan tingkat ketercapaian kompetensi, dan sekaligus untuk mengukureektivitas proses belajar mengajar. Untuk itu, penilaian yang eekti harus diikuti olehkegiatan analisis terhadap hasil penilaian dan merumuskan umpan balik yang perludilakukan dalam perencanaan proses belajar mengajar berikutnya. Dengan demikian,rencana mengajar yang disiapkan guru untuk siklus PBM berikutnya harus didasarkanpada hasil dan umpan balik penilaian sebelumnya. Jika ini dilakukan, maka kegiatanbelajar mengajar yang dilakukan sepanjang semester dan tahun pelajaran merupakanrangkaian dari siklus PBM yang saling bersambung. Pembelajaran secara tuntas danpencapaian kompetensi akan dapat dijamin apabila siklus PBM yang satu terkaitdengan siklus PBM berikutnya.
Sasaran Penilaian Kurikulum 2013Penilaian autentik muncul sebagai reaksi terhadap keterbatasan metode
penilaian tradisional yang bertumpu pada penggunaan tes tertulis. Instrumen tesbelum mampu menggambarkan kinerja peserta didik yang sesungguhnya. Tes belummampu memperoleh gambaran yang utuh mengenai sikap, keterampilan, danpengetahuan peserta didik dikaitkan dengan kehidupan nyata mereka di luar sekolah
atau masyarakat.Dalam Kurikulum 2013 peserta didik belajar secara autentik. Dalam pembelajaran
autentik, peserta didik diminta mengumpulkan inormasi dengan pendekatansaintifik, memahami aneka enomena atau gejala dan hubungannya satu sama lainsecara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata. Disini, guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Pesertadidik pun tahu apa yang akan dipelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel,
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
24/145
18 Kelas VII SMP/MTs
dan bertanggungjawab untuk tetap pada tugas. Pembelajaran autentik seperti itumemerlukan penilaian yang bersiat autentik. Penilaian autentik mendorong pesertadidik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menasirkan,menjelaskan, dan mengevaluasi inormasi untuk kemudian mengubahnya menjadipengetahuan baru.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalampembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Asesmen autentik dengankarakteristiknya mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik baikdari segi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Asesmen autentik sering digambarkansebagai penilaian atas perkembangan peserta didik karena berokus pada kemampuansiswa untuk berkembang. Asesmen autentik harus mampu menggambarkan sikap,keterampilan, dan pengetahuan yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik,bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah ataubelum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu, guru
dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apapula kegiatan remidial harus dilakukan.
Penilaian Autentik meniscayakan proses belajar yang autentik pula. Belajarautentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh pesertadidik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya.Asesmen semacam ini cenderung berokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstualbagi peserta didik, yang memungkinkan mereka secara nyata menunjukkankompetensi atau keterampilan yang dimilikinya. Contoh asesmen autentik antaralain keterampilan kerja, kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan perolehanpengetahuan tertentu, simulasi dan bermain peran, portoolio, memilih kegiatan yangstrategis, dan mendemonstrasikan/ menampilkan suatu kemampuan (Elliot, 2006).
Menurut Shuch (2005) penilaian autentik cenderung berokus pada tugas-tugaskompleks atau kontekstual. Penilaian autentik memungkinkan peserta didik untukmenunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih nyata. Selanjutnya
juga dijelaskan bahwa dalam penilaian autentik pelibatan siswa sangat penting.Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika merekatahu bagaimana akan dinilai.
Penilaian autentik memiliki karakteristik khusus berkaitan dengan teknikpenilaian. Pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang
berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan sebagaiwarga negara, kesuksesan di tempat kerja atau konteks dunia nyata yang lain. Kedua,penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan luas dan kinerja yangkompleks. Ketiga, analisis proses digunakan untuk menghasilkan respon pesertadidik atas perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada.
Prinsip PenilaianPenilaian Menumbuhkan Sikap Positif
Kurikulum 2013 menekankan tumbuhnya sikap positi dalam diri pesertadidik. Sikap yang ditekankan terutama adalah meningkatkan kreativitas,kekritisan, kejujuran, kepedulian, dan reflekti (instrospeksi). Karena itulah
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
25/145
19Bahasa Indonesia
penilaian dirancang agar mampu menumbuhkan sikap positi. Proses penilaiandan instrumen yang digunakan dalam Kurikulum 2013 diharapkan dapatmenumbuhkan sikap positi peserta didik. Dalam rangka menumbuhkankreativitas, tugas atau soal menuntut jawaban terbuka atau merangsang beragam
jawaban. Jawaban yang divergen merangsang siswa untuk menumbuhkan
kreativitas. Proses penilaian banyak memberikan kesempatan kepada siswa untukmelakukan penilaian diri.Penilaian diri berungsi sebagai sarana refleksi danmeningkatkan diri. Penilaian diharapkan memberikan balikan yang bermaknadan tidak sekedar menghasilkan skor. Penilaian berungsi untuk mendeteksikesulitan, meningkatkan motivasi, dan penyimpulan hasil. Penilaian memberikanpenghargaan pada kreativitas dan kejujuran berkarya. Penilaian hendaknyamenggunakan contoh/ teks yang mendidik. Menggunakan beragam instrumenuntuk melihat keajegannya. Penilaian bersiat autentik dengan sasaran penilaianpada aspek-aspek penting dalam konteks dunia nyata. Penilaian dilakukan dalam
proses yang transparan dengan ukuran yang jelas. Dengan deskripsi rubrik yang jelas siswa dapat menilai sendiri dan meningkatkan kompetensinya.
Berdasarkan karakteristik tersebut, penilaian keterampilan resepti(membaca dan menyimak) dalam pembelajaran bahasa Indonesia dirancangagar dapat menumbuhkan sikap positi. Kriteria penilaian perlu rinci danharus diungkapkan kepada peserta didik sehingga penilaian berlangsung secaratransparan. Transparansi dalam penilaian dapat menumbuhkan sikap positiyang berupa objektivitas. Teks yang dipilih juga dirancang agar berisi hal-hal mendidik. Teks yang dipilih sebagai bahan uji penilaian tidak bias SARA,erotis, atau bersiat kekerasan. Penilaian dalam Kurikulum 2013 menekankanpada aspek kejujuran, kreativitas, dan kekritisan. Dengan demikian, guru perlumempertimbangkan hasil/ jawaban siswa bersiat orisinal atau mencontek. Guru
juga perlu memberi bobot skor tinggi untuk jawaban yang kreati. Selain itu,guru memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan kekritisan. Soal membaca/menyimak harus merangsang peserta didik berpikir kritis. Dalam penilaianmembaca/ menyimak, pertanyaan untuk membuktikan jawaban merupakan halwajib untuk menumbuhkan kekritisan siswa. Pertanyaan yang diikuti pembuktianmenumbuhkan kekritisan siswa. Penyekoran untuk aspek pemikiran kritishendaknya diberi bobot yang cukup memadai. Penilaian keterampilan resepti
juga mengembangkan kreativitas untuk menerapkan apa yang dibaca/ didengardalam memecahkan masalah. Alderson (2004) menyarankan adanya pertanyaanpemecahan masalah untuk menumbuhkan kreativitas. Dengan pertanyaankreati peserta didik dituntut menerapkan yang dipahami untuk memecahkanmasalah atau menciptakan karya setelah membaca/ menyimak. Marzano (2005)menyarankan penilaian keterampilan membaca dengan teks argumen kompleksuntuk menumbuhkan berpikir kritis. Dengan berpikir kritis peserta didikdiharapkan dapat membuktikan dan menilai data yang dibaca/ didengar.
Berkaitan dengan penumbuhan sikap positi tersebut, penilaianketerampilan produkti dalam pembelajaran bahasa Indonesia perlu dirancangagar menumbuhkan kreativitas, produktivitas, dan kejujuran dalam berkarya.
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
26/145
20 Kelas VII SMP/MTs
Kreativitas dalam menggunakan kalimat, dalam membuka, mengembangkan,dan menutup wacana/ teks menjadi hal penting yang harus dipertimbangkan.Demikian juga kejujuran berkarya menjadi aspek penting dalam penilaianpembelajaran menulis. Penilaian pembelajaran menulis dirancang agar dapatmengendalikan kejujuran berkarya. Oleh karena itu, tugas menulis perlu
dikendalikan agar guru dapat mendeteksi orisinalitas tulisan siswa. Hal inisesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 yang menekankan pada tumbuhnya sikap
jujur (Kemendikbud, 2013).
Isi Teks Bebas SARA dan KekerasanTugas bermakna pada penilaian keterampilan berbahasa resepti berkaitan
dengan isi dan pertanyaan / tugas membaca. Substansi isi pada penilaian membacaberkaitan dengan promosi nilai-nilai baik pada teks/ karya sastra yang dipilih.Dengan kata lain, bacaan berisi nilai-nilai baik yang bermanaat bagi siswa dan tidak
bernuansa SARA. Tugas atau pertanyaan menuntut siswa berpikir tingkat tinggi.Tugas Terkendali dan Sesuai Alokasi Waktu
Pada asesmen pendidikan karakter, kejujuran berkarya merupakan okusyang diutamakan. Kejujuran berkarya dapat dilihat jika tugas terkendali dandiberikan dengan waktu yang cukup. Tugas membaca buku di rumah dilakukandengan kendali jurnal membaca dan kopi sampul buku yang dibaca atau bukuasli yang dibaca. Dengan tugas terkendali, pencontekan/ ketidakjujuran bisadideteksi guru lebih awal. Tugas terkendali juga menyelamatkan siswa dari niatuntuk berbuat tidak jujur atau mencontek pekerjaan orang lain.
Tugas Bermakna dan Mendorong Keterampilan Berpikir Tingkat TinggiPertanyaan bacaan atau tugas membaca melatih keterampilan berpikir
tingkat tinggi. Tugas membaca meminta siswa untuk menganalisis, menunjukkanbukti/ alasan untuk mendukung jawaban yang dikemukakan siswa. Di bawahini dicontohkan tugas/ soal membaca intensi yang menuntut pembuktian danberpikir kritis.
Pertanyaan belum menuntut
keterampilan berpikir tingkat tinggi
Pertanyaan menuntut keterampilan
berpikir tingkat tinggi
a. Tentukan termasuk jenis teks dariteks di atas!
b. Jelaskan struktur teks cerpen!
a) Tentukan termasuk jenis teks apateks di atas! Jelaskan alasan danbukti-bukti yang mendukung
jawabanmub) Tentukan bagian orientasi,
komplikasi, dan resolusi pada tekscerpen di atas! Tunjukkan buktidan alasannya!
Kegiatan setelah membaca adalah menugaskan siswa menilai apa yang dibaca,menganalisis dan memecahkan masalah dari apa yang dibaca.
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
27/145
21Bahasa Indonesia
Penilaian Sesuai dengan Indikator Kompetensi Dasar Penilaian dilakukan berdasarkan indikator suatu kompetensi. Dengan
demikian, instrumen penilaian harus dikembangkan dari indikator kompetensi.Indikator dipilih yang esensial sebagai inti dari kompetensi dasar yang akandiukur.
Tugas Berimbang antara Tugas Individu dan Kelompok Dalam konteks pendidikan karakter, asesmen membaca dilakukan dengan
menumbuhkan kemandirian. Karena itu, tugas membaca dirancang secaraindividu. Dengan adanya tugas individu dapat dilihat kemandirian siswa.Demikian juga tugas membaca hendaknya porsi pengerjaan secara kelompokdan individu dilakukan secara berimbang. Tugas kelompok membaca dilakukanpada tugas pasca membaca, misalnya tugas untuk mengomentari hasilbacaan secara kelompok. Keseimbangan tugas individu dan kelompok untukmenumbuhkann ilai kemandirian dan kerja sama secara seimbang.
Penilaian Bermakna Kualitatif dan Kuantitatif Penekanan pada proses dan keterlibatan peserta didik dalam penilaian
menuntut pemberian balikan bermakna atas karya yang dibuat peserta didik.Dalam hal ini data penilaian harus beragam. Data yang bersiat kuantitati dankualitati dianalisis dan dilaporkan untuk memberikan balikan secara bermaknakepada peserta didik. Karena itu, rapor dalam Kurikulum 2013 terdapat nilaikuantitati dan deskripsi. Dengan laporan yang berupa deskripsi akan didapatkaninormasi komprehensi tentang pencapaian kompetensi peserta didik.
Transparan tentang Aspek yang Akan DinilaiPelaksanaan asesmen dalam konteks pendidikan karakter perlu dilakukandengan menjunjung tinggi tranparansi terhadap aspek yang dinilai. Macmillan(2007) dan Such (2009) bahkan menyarankan adanya pembicaraan bersamatentang aspek-aspek yang akan dinilai sebelum siswa mengerjakan tugas. Dengantransparansi kriteria penilaian, siswa akan belajar tentang nilai objektivtas dantransparansi.
Tugas Kontekstual dan Bermakna
Selain tugas bertahap seperti yang telah dicontohkan, dalam konteks
pendidikan karakter juga diperlukan tugas kontekstual untuk merangsangkreativitas. Dalam rangka mengumpulkan data tentang kreativitas siswa perludirancang tugas yang autentik dan kontekstual. Tugas yang telah dibahas padapembelajaran diharapkan tidak digunakan lagi pada penilaian. Misalnya, dalamberlatih secara kelompok siswa telah belajar menulis puisi dengan rangsanggambar tentang musibah. Pada tugas lanjutan diharapkan siswa secara individumenulis puisi dengan gambar pemecah batu yang sedang bekerja keras sambilmenggendong anaknya. Dengan menggunakan tugas kontekstual bertahap gurudapat menilai kreativitas.
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
28/145
22 Kelas VII SMP/MTs
Menurut Brown (2004:134) asesmen keterampilan produktimempertimbangkan tugas kontekstual yang dihubungkan dengan ragamkomunikasi. Selain itu, juga diungkapkan karakteristik indikator keterampilanprodukti yang mencakup kriteria kebahasaan, kewacanaan, dan pengorganisaianisi keterampilan. Tugas bermakna pada penilaian keterampilan berbahasa
produkti berkaitan dengan isi tugas dan transparansi aspek yang dinilai. Tugasbermakna pada penilaian menulis atau berbicara berkaitan dengan pemberiankonteks / topik yang bisa memprromosikan nilai-nilai baik. Sesuai dengan prinsiptersebut, dalam penilaian kompetensi menulis guru memberikan tugas menulispuisi mengamati kehidupan para orang-orang yang kurang beruntung. Dengantugas tersebut diharapkan siswa memiliki empati dan kepedulian terhadap teks/karya sastra yang dipilih. Melalui tugas yang diberikan, secara tidak langsungguru dapat mengamati bagaimana empati dan kepedulian siswa. Selain itu,tugas menulis atau berbicara juga perlu dilengkapi dengan target/ syarat yang
harus dipenuhi.
Penilaian sendiri, Penilaian Sejawat, dan Penilaian Guru Dilakukan SecaraSeimbang
Dalam konteks pendidikan karakter, penilaian sendiri terhadap apa yang telahdikerjakan bisa menumbuhkan kekritisan dan berpikir reflekti. Penilaian sejawatdapat melatih objektivitas dan kekritisan siswa.
Transparan tentang Aspek yang Akan Dinilai
Pelaksanaan asesmen dalam konteks pendidikan karakter perlu dilakukandengan menjunjung tinggi tranparansi terhadap aspek yang dinilai. Macmillan(2007) dan Such (2009) bahkan menyarankan adanya pembicaraan bersamatentang aspek-aspek yang akan dinilai sebelum siswa mengerjakan tugas. Dengantransparansi kriteria penilaian, siswa akan belajar tentang nilai objektivtas dantransparansi.
Penilaian Diarahkan pada Berbagai Fungsi
Penilaian dalam Kurikulum 2013 dilakukan dengan mengemban berbagi
ungsi. Menurut Brown (2004: 7) penilaian harus bisa berungsi untuk (a)mengidentifikasi ketuntasan keterampilan yang dicapai siswa, (b) memotivasiketerlibatan siswa dalam belajar, (c) mengembangkan sikap positi siswa, (d)memberi balikan kepada siswa, (e) menentukan tingkatan pencapaian siswa, dan() mengevaluasi keektian pembelajaran.
Tujuan penilaian dalam pembelajaran hendaknya berungsi (a) menelusuriagar proses pembelajaran peserta didik tetap sesuai dengan rencana (keepingtrack), (b) mengecek adakah kelemahan-kelemahan yang dialami peserta didikdalam proses pembelajaran (checking-up), (c) untuk mencari dan menemukanhal-hal yang menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
29/145
23Bahasa Indonesia
pembelajaran, dan (d) menyimpulkan apakah anak didik telah mencapaikompetensi yang ditetapkan atau belum (summing-up).Penilaian dalamKurikulum 2013 diarahkan pada berbagai ungsi tersebut agar dapat mencapaikompetensi secara maksimal.
Implementasi Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa IndonesiaPengembangan Instrumen Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dapat diartikan sebagai penilaian potensi intelektualyang terdiri atas tahapan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,mensintesis, dan mengevaluasi (Anderson & Krathwohl, 2001). Penilaianpengetahuan dilakukan dengan instrumen berupa tes (Brown, 2004). Meskipunmenggunakan tes, penilaian pengetahuan dilakukan secara terintegrasi denganketerampilan dan penumbuhan sikap. Dengan demikian penilaian pengetahuanberbahasa tidak mengukur pengetahuan haalan semata, tetapi menilai
pengetahuan dalam konteks keterampilan berbahasa (membaca, menyimak,menulis, atau berbicara). Pada Standar Penilaian disebutkan bahwa instrumenpenilaian aspek pengetahuan dapat dilakukan dengan tes tulis, tes lisan, danpenugasan.
Perumusan indikator pengetahuan dan bentuk soal dicontohkan berikut.
Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Mengidentifikasi inormasi dalam
teks deskripsi tentang objek (sekolah,tempat wisata, tempat bersejarah, danatau suasana pentas seni daerah) yangdidengar dan dibaca
• Menentukan kata/kalimat sebagai
ciri teks deskripsi yang dibaca• Menunjukkan ciri umum teks
deskripsi yang dibaca dari segi isidan tujuan komunikasi
• Menyimpulkan ciri teks deskripsidari aspek kebahasaan
4.1 Menentukan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat
bersejarah, pentas seni daerah, kaintradisional, dll) yang didengar dan dibaca.
• Memetakan isi teks deskripsi (topikdan bagian-bagiannya)
• Menjawab pertanyaan isi teksdeskripsi
3.2 Menelaah struktur dan unsurkebahasaan dari teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempatbersejarah, dan atau suasana pentas senidaerah) yang didengar dan dibaca.
• menjelaskan struktur teksdeskripsi
• menentukan bagian identifikasidan deskripsi bagian pada teksdeskripsi yang disajikan
• mengurutkan kalimat/ paragrasesuai struktur teks deskripsi
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
30/145
24 Kelas VII SMP/MTs
• menyimpulkan prinsip penggunaankata/ kalimat/ paragra pada teksdeskripsi
• memperbaiki kesalahan dari segi
struktur, penggunaan bahasa, dantanda baca• mengembangkan bagian struktur
teks deskripsi berdasarkan katakunci
• melengkapi teks deskripsi sesuaistruktur dan kaidah bahasa
4.2 Menyajikan data, gagasan, kesandalam bentuk teks deskripsi tentangobjek (sekolah, tempat wisata, tempat
bersejarah, dan atau suasana pentas senidaerah) secara tulis dan lisan denganmemperhatikan struktur dan aspekkebahasaan baik secara lisan dan tulis
• merencanakan penulisan teksdeskripsi
• menulis teks deskripsi denganmemperhatikan pilihan kata,kelengkapan struktur, dan kaidahpenggunaan kata kalimat/ tandabaca/ejaan
• menyunting teks deskripsi dari segiisi, struktur, dan bahasa
Teknik Penilaian dan Bentuk InstrumenTeknik penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan tes tulis, tes lisan,
dan penugasan. Tiap-tiap teknik tersebut dilakukan melalui instrumen tertentu yangrelevan. Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapatdilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Tes tulis Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,menjodohkan, dan uraian.
Tes lisan daar pertanyaan.
Penugasan Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan secaraindividu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Arah pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas bukanlah untukmencapai domain kogniti dengan menjelaskan teks hasil observasi, tanggapandeskripti, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.Siswa diarahkan untuk mencapai domain kogniti melalui pengamatan dan mengalamimembaca berbagai teks. Pengetahuan diperoleh dengan mengamati (mendengar/
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
31/145
25Bahasa Indonesia
membaca), mengalisis, membandingkan, dan mengidentifikasi kekurangan beragamteks. Jadi, guru melibatkan siswa dalam kegiatan berbahasa dengan pondasi yang kuatpengetahuan siswa mengenai berbagai teks tersebut. Aspek tata bahasa dan kosakataakan muncul dengan sendirinya pada proses kegiatan berbahasa dengan pemicuberbagai teks tadi.
Dengan demikian penilaian aspek pengetahuan juga tidak semata-matamengukur pemahaman konsep suatu teks dan lepas dari konteks keterampilan.Penilaian pengetahuan juga dibingkai dalam konteks mengamati/ membaca/mendengar berbagai teks.
Instrumen tes tulis uraian yang dikembangkan haruslah disertai kunci jawabandan pedoman penskoran. Pelaksanaan penilaian melalui penugasan setidaknyamemenuhi beberapa syarat, yaitu mengomunikasikan tugas yang dikerjakan olehpeserta didik, menyampaikan indikator dan rubrik penilaian untuk tampilan tugasyang baik. Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas
dan penugasan mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas. Berikut ini akandisajikan contoh bentuk instrumen terkait dengan teknik penilaian tes tulis, tes lisan,maupun penugasan.
Model Instrumen Penilaian PengetahuanBerdasarkan pengintegrasian KD dibedakan beberapa model instrumen
penilaian berikut.
Model Instrumen Satu KD Pengetahuan
Kompetensi Dasar3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan teks prosedur tentang cara
melakukan sesuatu dan cara membuat (cara memainkan alat musik/ tariandaerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.) dari berbagai sumber yangdibaca dan didengarIndikator1) Menentukan kekurangan teks dari segi penggunaan kalimat2) Menentukan kekurangan teks dari segi penggunaan kata3) Menentukan kekurangan dari segi kelengkapan struktur dan isi4) Memperbaiki teks sesuai struktur dan bahasa teks prosedur
Salah Satu Bentuk Soal PengetahuanBacalah teks berikut!
Cara Membuat Ikan Panggang
1. Potong-potong ikan, lalu beri garam dan merica.2. Ambil loyang tahan panas yang telah diolesi margarin tipis-tipis.3. Sisa margarin dioleskan pada ikan.4. Ikan dalam loyang ditaruh lanjut panggang dalam oven dengan panas
sedang sampai masak warnanya kecoklatan.
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
32/145
26 Kelas VII SMP/MTs
a) Identifikasilah penggunaan kalimat dan kata sambung yang kurangsesuai dengan ciri teks prosedur pada teks di atas!
b) Jelaskan tujuan komunikasi teks prosedur dan perbaikilah teks prosedurdi atas agar mencapai tujuan secara maksimal!
c) Jelaskan struktur teks prosedur yang mana yang belum ada pada teks
tersebut!d) Perbaiki dan lengkapilah bagian struktur teks yang belum ada sehingga
menjadi teks prosedur yang tepat baik dari segi struktur maupunbahasanya!
Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan
Penilaian pencapaian kompetensi keterampilan merupakan penilaianyang dilakukan terhadap peserta didik untuk menilaisejauh mana pencapaianSKL, KI, dan KD khusus dalam dimensi keterampilan.
SKL dimensi keterampilan untuk satuan pendidikan tingkat SMP/MTs/SMPLB/Paket B adalah lulusan memiliki kualifikasi kemampuan pikir dantindak yang eekti dan kreati dalam ranah abstrak dan konkret sesuai denganyang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis (Permendikbud 54 tahun 2013tentang SKL). SKL ini merupakan tagihan kompetensi minimal setelah pesertadidik menempuh pendidikan selama 3 tahun atau lebih dan dinyatakan lulus.
Cakupan penilaian dimensi keterampilan meliputi keterampilan pesertadidik yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudutpandang/teori. Keterampilan ini meliputi: keterampilan mencoba, mengolah,menyaji, dan menalar. Dalam ranah konkret keterampilan ini mencakup aktivitasmenggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat. Sedangkandalam ranah abstrak, keterampilan ini mencakup aktivitas menulis, membaca,menghitung, menggambar, dan mengarang.
Kelompok KD (Kompetensi Dasar) keterampilan dirumuskan untukmencapai kompetensi inti keterampilan (KI-4).Rumusan kompetensi dasardikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuanawal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Ranah keterampilan diperoleh melaluiaktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
Perumusan dan contoh indikator pencapaian kompetensi keterampilanIndikator pencapaian kompetensi keterampilan merupakan ukuran, karakteristik,
ciri-ciri, pembuatan atau proses yang berkontribusi/menunjukkan ketercapaian suatukompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikatorpencapaian kompetensi keterampilan dikembangkan oleh guru dari KI dan KDdengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik. Setiapkompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi dua atau lebih indikator pencapaiankompetensi keterampilan, hal ini sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
33/145
27Bahasa Indonesia
dasar tersebut. Indikator-indikator pencapaian kompetensi belajar dari setiapkompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian.Indikator pencapaian kompetensi keterampilan dirumuskan dengan menggunakankata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, antara lain: menceritakankembali, mempraktikkan, mendemonstrasikan kembali, dll.
Kompetensi Dasar Indikator
4.2 Menyajikan data, gagasan,kesan dalam bentuk teks deskripsitentang objek (sekolah, tempatwisata, tempat bersejarah, danatau suasana pentas seni daerah)secara tulis dan lisan denganmemperhatikan struktur dan
aspek kebahasaan baik secara lisandan tulis
• merencanakan penulisan teks deskripsi• menulis bagian identifikasi pada teks
deskripsi dengan memperhatikan pilihankata, kelengkapan struktur, dan kaidahpenggunaan kata kalimat/ tanda baca/ejaan
• menulis deskripsi bagian pada teks
deskripsi dengan memperhatikan pilihankata, kelengkapan struktur, dan kaidahpenggunaan kata kalimat/ tanda baca/ejaan
• membuat judul yang sesuai
Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian Kompetensi KeterampilanBerdasarkan Permendikbud nomor 53 tahun 2013 tentang Standar Penilaian,
pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaianyang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu denganmenggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portoolio.
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilanmelakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuaidengan tuntutan kompetensi. Tespraktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukansesuatu.Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntutpeserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktiksalat, praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membacapuisi/deklamasi, dan sebagainya. Untuk dapat memenuhi kualitas perencanaandan pelaksanaan tes praktik, berikut ini adalah petunjuk teknis dan acuan dalammerencanakan dan melaksanakan penilaian melalui tes praktik.
Perencanaan Penilaian Portofolio dan Proyek
Berikut ini adalah beberapa langkah yang harus dilakukan dalammerencanakan penilaian portoolio. Menentukan kompetensi dasar (KD) yangakan dinilai pencapaiannya melalui tugas portoolio pada awal semester dandiinormasikan kepada peserta didik.
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
34/145
28 Kelas VII SMP/MTs
Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputikegiatanperancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secaratertulis maupun lisan dalamwaktu tertentu. Penilaian projek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatutugas yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu.Tugas tersebutberupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian,
pengolahan dan penyajian data.Penilaian projek dapat digunakan untukmengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, penyelidikan danmenginormasikan peserta didik pada mata pelajaran dan indikator/topiktertentu secara jelas.
Pada penilaian projek, setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan:(a) kemampuan pengelolaan: kemampuan peserta didik dalam memilihindikator/topik, mencari inormasi dan mengelola waktu pengumpulan dataserta penulisan laporan, (b) relevansi, kesesuaian dengan mata pelajaran danindikator/topik, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman
dan keterampilan dalam pembelajaran, dan (c) keaslian: proyek yang dilakukanpeserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkankontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap projek peserta didik.
Model Instrumen Penilaian KeterampilanMencermati karakteristik kompetensi dasar pembelajaran Bahasa Indonesia
pada Kurikulum 2013 dapat digunakan beberapa model instrumen penilaian.Model instrumen penilaian tersebut dipilah menjadi dua yaitu model instrumenterinci tiap indikator atau gabungan antarindikator dari berbagai kompetensidasar. Integrasi bisa terjadi antarindikator pada KD yang sama, antarindikatorpada beberapa KD dalam KI yang sama, dan antarindikator pada beberapa KDdalam.
Tugas:
Deskripsikan satu di antara tempat-tempat yang disebutkan di bawah ini.Deskripsi yang kamu buat harus berisi tentang ukuran, lokasi, dan tipe kota ataudesa yang kamu pilih. Sebutkan juga hal-hal yang menjadi ciri khas. Uraikan
juga perasaanmu terhadap tempat tinggalmu (alasan mengapa merasa betah atau
sebaliknya).
1. Lingkungan tempat tinggalmu2. Kota atau desa yang kamu kenal dengan baik 3. Tempat wisata yang ada di daerahmu4. Tempat unik yang ada di daerahmu5. Pementasan seni daerah yang ada di daerahmu
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
35/145
29Bahasa Indonesia
Langkah 1Buatlah kerangka bagian-bagian yang akan dideskripsikan! Buatlah seperti
contoh!
Sekolah baruku
guru
gedung
teman
halaman
ukuran (besar, kecil)
kualitas(kokoh,modern,
bagus)
warna (bercat biru),
Langkah 2 Mencari DataCarilah data dari subjek yang ditulis. Data dicari dengan cara mengamati subjek
yang akan dideskripsikan! Gunakan tabel seperti contoh berikut!
Hal yang
dideskripsikan
Hasil pengamatan Kalimat
Kondisi fisik gedung bangunan kokoh/bagus,cat hijau muda
tanggapan terhadap siatguru-guru
tanggapan terhadap siatteman-teman
Langkah 3Tatalah kalimat-kalimat menjadi paragra pembuka teks tanggapan deskripti/
identifikasi, paragra deskripsi bagian 1, deskripsi bagian 2, deskripsi bagian 3, danparagra penutup!
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
36/145
30 Kelas VII SMP/MTs
Langkah 4Perincilah objek/ suasana yang kamu deskripsikan dengan menggunakan kata
dan kalimat yang merangsang pancaindera. Pembaca yang tidak mengalami langsungseolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan apa yang kamu deskripsikan.Gunakan variasi kata secara menarik.
Rubrik untuk menilai hasil teks deskripsi
Kriteria Skor
Judul• mengungkapkan objek khusus• Bukan berupa kalimat• menggunakan huru besar kecil• tanpa diberikan tanda titik
4 = jikaterdapat 4 unsur3 = jikaterdapat 3 unsur2 = jikaterdapat 2 unsur1 = jikaterdapat 1 unsur
Identifikasi• terdapat pengenalan objek yang
dideskripsikan• terdapat inormasi umum tentang
objek • tidak terdapat kesalahan struktur
kalimat• tidak terdapat kesalahan tanda baca
4 = terdapat 4 unsur/ lebih3 = terdapat 3 unsur2 = terdapat 2 unsur1 = terdapat 1 unsur
Deskripsi• terdapat penjelasan terperinci fisik
objek• terdapat perincian beberapa bagian
dari objek• tidak terdapat kesalahan struktur
kalimat• pilihan kosakata yang segar dan
bervariasi• tidak terdapat kesalahan tanda baca
4 = terdapat 4 unsur/ lebih3 = terdapat 3 unsur
2 = terdapat 2 unsur1 = terdapat 1 unsur
Penutup
• terdapat simpulan tanggapanterhadap objek
• terdapat kesan terhadap hal yangdideskripsikan
• pilihan kosakata yang segar danbervariasi
• tidak terdapat kesalahan tanda baca
4 = terdapat 4 unsur/ lebih
3 = terdapat 3 unsur2 = terdapat 2 unsur1 = terdapat 1 unsur
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
37/145
31Bahasa Indonesia
Penggunaan bahasa• terdapat perincian bahasa konkret,
majas untuk menggambarkanseolah-olah pembaca melihat
•terdapat perincian bahasa konkret,majas untuk menggambarkanseolah-olah pembaca mendengar
• terdapat perincian bahasa konkret,majas untuk menggambarkanseolah-olah pembaca merasakan
• terdapat perincian dengan katakonkret
4 = terdapat 4 unsur/ lebih3 = terdapat 3 unsur2 = terdapat 2 unsur1 = terdapat 1 unsur
Penskoran
4= jika terdapat semua unsur3= jika terdapat 3 unsur2= jika terdapat 2 unsur1= jika terdapat 1 unsur
Skor akhir =Skor yang diperoleh
x 100 Dibagi Skor Maksimal
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
38/145
34 Kelas VII SMP/MTs
Bab TEKS DESKRIPSI
1Belajar
Mendeskripsikan
1) Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2
Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya
Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
Memahami dan menerapkan pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
KOMPETENSI DASAR KI 3 KOMPETENSI DASAR KI 4
3.1 Mengidentifikasi informasi dalam teks
deskripsi tentang objek (sekolah,
tempat wisata, tempat bersejarah,
dan atau suasana pentas seni daerah)
yang didengar dan dibaca.
4.1 Menentukan isi teks deskripsi objek
(tempat wisata, tempat bersejarah,
pentas seni daerah, kain tradisional,
dll) yang didengar dan dibaca.
3.2 Menelaah struktur dan unsurkebahasaan dari teks deskripsi
tentang objek (sekolah, tempat
wisata, tempat bersejarah, dan atau
suasana pentas seni daerah) yang
didengar dan dibaca.
4.2 Menyajikan data, gagasan, kesandalam bentuk teks deskripsi tentang
objek (sekolah, tempat wisata, tempat
bersejarah, dan atau suasana pentas
seni daerah) secara tulis dan lisan
dengan memperhatikan struktur dan
aspek kebahasaan baik secara lisan
dan tulis
KD dari KI 2 dicapai secara tidak langsung melalui pembelajaran KD dari KI 3
dan KI 4
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
39/145
35Bahasa Indonesia
2) Indikator
Indikator yang akan dicapai pada tiap bagian dicontohkan berikut. (dapat dibuatindikator lain) Bagian A
3.1 Mengidentifikasi inormasi dalam teks deskripsi tentang objek (sekolah, tempatwisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengardan dibaca
Indikator• Menentukan ciri umum teks deskripsi dari segi isi dan tujuan komunikasi
pada teks yang dibaca/didengar.• Menentukan ciri teks deskripsi dari aspek kebahasaan pada teks yang
dibaca/didengar.•
Menentukan jenis teks deskripsi pada teks yang dibaca/didengar.
Bagian B4.1 Menentukan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat bersejarah, pentas
seni daerah, kain tradisional, dll) yang didengar dan dibaca.
Indikator• Memetakan isi teks deskripsi (topik dan bagian-bagiannya)• Menjawab pertanyaan isi teks deskripsi
Bagian C3.2 Menelaah struktur dan unsur kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek
(sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah)yang didengar dan dibaca.
Indikator• Merinci bagian-bagian struktur teks deskripsi• menentukan bagian identifikasi dan deskripsi bagian pada teks deskripsi
yang disajikan• menentukan variasi pola pengembangan teks deskripsi• menelaah bagian struktur yang sesuai untuk melengkapi teks deskripsi
yang dirumpangkan• menentukan dan memperbaiki kesalahan penggunaan tanda baca/
ejaan
8/16/2019 Buku Guru Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
40/145
36 Kelas VII SMP/MTs
Bagian D4.2 Menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi tentang objek
(sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah)secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur dan aspek kebahasaanbaik secara lisan dan tulis.
Indikator• merencanakan penulisan teks deskripsi• menulis teks deskripsi dengan memperhatikan pilihan kata, kelengkapan
struktur, dan kaidah penggunaan kata kalimat/ tanda baca/ejaan• menyajikan secara lisan teks deskripsi dalam konteks pembawa acara
televisi mendeskripsikan objek
3) Pemilihan Tema