BUKU 1: Naskah Akademik DOKUMEN KURIKULUM PROGRAM STUDI MAGISTER IKOR KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI) BUKU 1 NASKAH AKADEMIK PRODI MAGISTER ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCASARJANA Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 1 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
61
Embed
BUKU 1 NASKAH AKADEMIK - ikorpascasarjana.unimed.ac.id · Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BUKU 1: Naskah Akademik
DOKUMEN KURIKULUMPROGRAM STUDI MAGISTER IKOR
KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA
(KKNI)
BUKU 1NASKAH AKADEMIK
PRODI MAGISTER ILMUKEOLAHRAGAAN PROGRAM
PASCASARJANADokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 1
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2018
BUKU 1: Naskah Akademik
KATA PENGANTAR
Pembelajaran di Perguruan Tinggi merupakan suatu kegiatan yang terprogramdalam membentuk mahasiswa yang memiliki kompetensi. Kurikulum berfungsi sebagaiprogram inti yang mengatur seluruh kegiatan pendidikan. Proses pembelajaran yangberlangsung di Perguruan Tinggi dilaksanakan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.Pembelajaran di Program Pascasarjana Unimed saat ini mengacu pada kurikulum berbasisKerangka Kurikulum Nasional Indonesia (KKNI). Penyusunan Kurikulum Prodi S2IKOR PPs Unimen mempertimbangkan factor internal dan eksternal. Disamping itudidasarkan pada tuntungan kebijakan pemerintah dan internal Unimed denganmempertimbangkan kebutuhan pada kerja. Pertimbangan pengembangan kutikulum prodiS2 IKOR PPs Unimed berlandaskan pada berbagai aspek kajian yang tertuang dalamBuku 1 Naskah Akademik.
Buku 1 Naskah Akademik ini berisi penjelasan umum mengenai rasionalisasikebutuhan pasar kerja dengan mempertimbangkan beberapa aspek baik tenternal maupuneksternal dengan memperhatikan tuntutan kebutuhan kurikulum KKNI. Dengan adanyabuku pedoman ini diharapkan akan menjadi acuan dalam penyusunan kurikulum di PPsUnimed. Buku panduan ini masih memiliki kekurangan, oleh sebab itu diharapkan kritikdan saran yang membangun demi penyempurnaan buku pedoman ini.
Medan, November 2018
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 2
BUKU 1: Naskah Akademik
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar……………………………………………………………… i
Daftar Isi……………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
BAB II LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM………………. 15
BAB III PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM……………. 26
BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN KURIKULUM…………………. 40
BAB V PROSES DAN TAHAPAN PENGEMBANGAN KURIKULUM.. 42
BAB VI PENUTUP………………………………………………………… 54
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 3
BUKU 1: Naskah Akademik
BAB I
PENDAHULUAN
A Rasional Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (khususnya teknologi
informasi) semakin mempercepat proses globalisasi. Perkembangan dan
percepatan ini memacu dinamika masyarakat dalam semua aspek kehidupan.
Bagi masyarakat yang tidak siap menghadapi perubahan ini, dimungkinkan akan
mempengaruhi ketegangan mental, ketergantungan budaya, sosial politik,
ekonomi, keamanan, bahkan mungkin ideologi. Globalisasi juga akan memacu
persaingan hidup yang teramat ketat, baik antar negara/bangsa, propinsi,
Kecamatan, kecamatan, bahkan antar sekolah dan perorangan. Proses ini akan
terus bergilir keseluruh penjuru dan aspek kehidupan; dan akan sulit dibendung.
Menenggarai sejumlah hal dari akibat proses menyatunya dunia
(globalisasi), seperti cepatnya perkembangan IPTEK, derasnya diffusi
informasi dan budaya ke tengah masyarakat akan menimbulkan sejumlah
konflik peran dan harapan, karena hidup akan penuh dengan tantangan dan
kompetisi. Era ini memerlukan anak-anak bangsa yang terdidik melalui
layanan yang sangat memadai tanpa memandang ras, golongan, jenis kelamin,
usia, tingkatan sosial-ekonomi, etnis maupun agama; sehingga mereka dapat
mandiri dan bertanggungjawab, memiliki keimanan dan ketaqwaan,
sensitiveness, serta rancage. Inilah dasar-dasar yang dapat digunakan sebagai
landasan Pendidikan Untuk Semua (PUS).
Jika muncul pertanyaan “mengapa harus repot dengan persoalan di atas”?
jawabnya karena secara politis negara dan bangsa kita telah terikat kesepakatan
(komitmen) dengan dunia internasional untuk ikut dalam pergaulan global
dengan segala konsekuensinya. Artinya kita tidak mungkin mengisolasi
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 4
BUKU 1: Naskah Akademik
dan melepaskan diri dari dinamisnya dunia internasional. Oleh karena itu salah
satu sektor yang akan menerima konsekuensi ini adalah “pendidikan”. Artinya
pendidikan baik sebagai kebijakan maupun pada tataran praksis ditantang untuk
mempersiapkan layanan bagi siapapun warga bangsa ini, karena pendidikan
bukan hanya hak dasar tetapi juga adalah kewajiban dasar. Pendidikan adalah hak
dan wajib bagi semua sehingga setiap individu memiliki ketahanan diri,
menguasai keunggulan komparatif, mandiri, siap bersaing (kompetitif), siap
melakukan pergaulan pada lingkungannya bahkan pada tingkat global, tanpa
harus meninggalkan akar budaya, agama, dan karakteristik potensial bangsa.
Implikasinya adalah bagaimana pendidikan itu diposisikan sebagai upaya untuk
menumbuhkembangkan potensi-potensi anak bangsa yang dapat beradaptasi
dengan segala dinamika peradaban dan memberikan peluang bagi semua untuk
memperoleh pendidikan pada jalur, jenjang maupun setiap jenisnya.
Beberapa pendapat para pakar seperti Jules Simon, Herbart Spencer,
Sully, Pestalozzy, John Dewey, MJ. Langeveld, William Chendler Buglei, Ki
Hajar Dewantara, dan sebagainya dalam mendefinisikan pendidikan sangatlah
beragam. Keberagaman dalam mendefinisikan tentunya dapat dimaklumi bahkan
suatu keniscayaan mengingat berbedanya latar belakang mereka dan orientasi
atau tujuan yang dimaksud. Bahkan pada tataran perbedaaan ideologis
(pemahaman mendasar) yang dianutnya akan menentukan corak pemikirannya.
Pemahaman mereka yang menganut ideology kapitalisme sekuler dipastikan
berbeda dengan mereka yang menggunakan faham sosialis dan keduanya secara
diametral akan berbeda pula dengan yang menggunakan ideologi perspektif
agama (Islam, misalnya). Walaupun demikian, dalam satu sisi mendasar
semuanya sepakat bahwa objek pendidikan itu adalah manusia dan memiliki
tujuan yang jelas menurut sudut pandang ideologi yang dianutnya. Pendidikan
adalah suatu usaha secara sengaja untuk mempersiapkan peserta didik dengan
menumbuhkan kekuatan kepribadiannya, jasmani maupun rohani dengan
menggunakan alat-alat pendidikan yang baik agar kelak menjadi manusia
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 5
BUKU 1: Naskah Akademik
yang bermanfaat bagi dirinya, masyarakat dan lingkungannya serta dapat hidup
bahagia.
Secara spesifik, pendidikan merupakan upaya sadar, terstruktur serta
sistematis untuk mensukseskan misi penciptaan manusia sebagai hamba
Tuhan dan khalifah dimuka bumi. Suksesnya misi dan penciptaan manusia ini
pada saatnya nanti akan terwujud apa yang dinamakan sumber daya manusia
(SDM) berkualitas. SDM berkualitas mi salah satunya dicirikan
oleh tingginya taraf pemikiran, lahirnya manusia yang produktif, kreatif dan sarat
dengan berbagai inovasi ditopang oleh tingginya keterampilan dan keahlian yang
dimiliki sehingga mampu berkompetisi dalam lapangan kehidupan modern yang
serba mengglobal. Dan hanya SDM yang berkualitaslah yang karena sifatnya
mampu menjawab pertanyaan pokok dan mendasar masalah simpul yang sangat
besar dan seputar pertanyaan dari manakah asal manusia dan kehidupan in, mau
kemana manusia dan kehidupan setelah ini?, dan untuk apa manusia dan
kehidupan ini ada?.
Bila pertanyaan ini terjawab maka seseorang akan memiliki landasan
kehidupan sekaligus tuntunan dan tujuan kehidupannya terlepas dari jawabannya
benar atau salah. Selanjutnya ia akan berjalan di dunia ini dengan landasan
tersebut, berbuat dengan standar dan nilai yang berdasarkan landasan tersebut.‟
Berekonomi dan berbudaya berdasarkan „landasan tersebut, bahkan ia akan‟
mengajak orang lain dengan „landasan tersebut. Tentu saja bila jawaban di atas‟
benar, maka „landasan dimana ia berpijak akan benar pula. Inilah yang secara‟
hakiki dikatakan SDM berkualitas. Berangkat dan pemikiran di atas, maka
pendidikan dan proses pembelajaran yang baik dalam mencetak SDM berkualitas
sangat besar peranannya. Sumbangan pendidikan terhadap peningkatan sumber
daya manusia tentunya tidak perlu diperdebatkan lagi. Sejarah membuktikan
tidak ada satupun bangsa dan negara di dunia mi yang mampu mencapai
kemajuan dan mengemban peradaban tinggi dengan mengabaikan pembangunan
pendidikan.
Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar manusia dan dianggap
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 6
BUKU 1: Naskah Akademik
sebagai bagian dan proses sosial dalam membangun perubahan-perubahan
mendasar. Hanya saja suatu perubahan itu terjadi kearah mana, maka itu sangat
ditentukan oleh model sistem pendidikan apa yang digunakan dan berlandaskan
kepada ideologi apa dasar pendidikan itu dibangun. Berkenaan dengan hal itu,
tentu saja mi merupakan langkah awal dan mendasar jika ingin membicarakan
masalah pendidikan. Ketidakpahaman terhadap tujuan sistem pendidikan dan
karakteristik manusia yang hendak dibentuknya hanya akan membuat program-
program pendidikan sebagai sarana trial and error dan menjadikan peserta didik
bagai „kelinci percobaan . Masyarakat yang bertumpu pada nilai-nilai‟
materialistik misalnya, hanya akan menghasilkan sumber daya manusia (peserta
didik) yang berpikir sebatas profit oriented bahkan dapat menjelma menjadi
sosok manusia economic animal yang tidak lain hanya mencari kepuasan materi
sebagai pemenuhan kebutuhan napsu jasmani semata namun gagal dalam
menghantarkan manusia menjadi sosok pribadi yang utuh. Pendidikan menjadi
tanggung jawab kolektif, yakni keluarga/orang tua, masyarakat dan pemerintah
(negara) maupun pemerintah daerah, yang harus memberikan pengaruh positif
kepada peserta didik sehingga arah dan tujuan pendidikan dapat dicapai secara
bersama-sama. Selintas nampak terjadi pembagian tugas untuk masing-masing
pihak di atas. Keluarga berdasarkan UU. No. 20 Tahun 2003 pasal 7 ayat 1 dan 2
mempunyai hak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan
memperoleh informasi tentang perkembangan anaknya serta berkewajiban
memberikan pendidikan dasar kepada anaknya. Keluarga sebagai wadah dan
madrasah pertama yang memberikan kontribusi besar dalam pendidikan generasi
pada faktanya banyak sekali yang tidak menyadari betapa pentingnya peran
mereka sebagai pendidik. Pada prinsipnya mereka memiliki tujuan melahirkan
generasi berkualitas akan tetapi tidak punya suatu pola baku yang selaras dengan
tujuan mereka sehingga lahirlah generasi-generasi yang tidak sesuai dengan apa
yang mereka cita-citakan. Misalnya saja keluarga/orang tua mana yang
menginginkan anaknya terjebak dalam tidak kriminal, narkoba, tawuran,
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 7
BUKU 1: Naskah Akademik
kenakalan remaja, pergaulan bebas dan prilaku dekadensi moral sejenis lainnya.
Akan tetapi kenapa banyak orang tua yang tidak selektif terhadap tontonan anak
serta prilaku anak yang serba boleh dan „bebas nilai yang diduga sebagai‟
pemicu terjadinya hal-hal di atas?.
Keterlibatan masyarakat dalam penanganan generasinya diminta untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan, karena masyarakat adalah ”madrasah
besar” dimana anak belajar, kemudian pihak-pihak yang sering bersentuhan dan
atau peduli dengan pendidikan, misalnya media massa diminta untuk mendukung
penanaman nilai moral dan etika, dunia usaha dan orang-orang yang memiliki
kemampuan ekonomi diminta untuk memberikan dukungan. Peran masyarakat
dalam bentuk usaha-usaha mendirikan yayasan-yayasan atau lembaga
pendidikan, pemberian beasiswa atau pun menjadi orang tua asuh pada
kenyataannya tidak bisa menjamin pemerataan pendidikan bagi semua kalangan
dan menghasilkan produk pendidikan seperti yang diharapkan.
Kecenderungan menguatnya ide materialisme yang telah menyentuh
setiap aspek kehidupan tidak terkecuali dunia pendidikan membuat masyarakat
atau kalangan swasta yang melibatkan din dalam pendirian sekolah-sekolah
swasta justru melakukan komersialisasi yang akhirnya pendidikan menjadi
komoditas ekonomi dan barang mahal.
Pemerintah (negara) merupakan institusi yang paling bertanggung jawab
terhadap penyelenggaraan pendidikan. Untuk bisa mencapai tujuan pendidikan,
maka negara (Pemerintah/Pemerintah Daerah) sejatinya mengejawantahkan
tanggungjawabnya untuk menyelenggarakan pendidikan yang tidak hanya untuk
meratakan daya tampung; tetapi lebih dari itu mendorong lembaga pendidikan
yang bermutu. Pendidikan secara filosofis adalah harus menetapkan kearah mana
anak-anak bangsa akan di bawa?, pendidikan sebagaimana pengertiannya
merupakan upaya sadar yang terstruktur, terprogram dan sistematis bertujuan
untuk membentuk manusia yang memiliki kepribadian tinggi dan menguasai
ilmu kehidupan (termasuk sains teknologi dan keahlian) yang memadai.
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 8
BUKU 1: Naskah Akademik
Kondisi ini menunjukkan begitu pentingnya IPTEK bagi umat manusia
yang memiliki kebutuhan hidup terus berubah. Perubahan kebutuhan manusia itu
sangat tergantung pada perkemabangan IPTek, sehingga pengembangan IPTEk
dilakukan untuk memenuhi perubahan kebutuhan manusia yang sangat cepat.
Pendidikan merupakan wahana untuk menyiapkan dan membentuk sumber daya
manusia yang baik dalam menyongsong kehidupan dimasa mendatang sekaligus
menjawab kebutuhan manusia. Hal ini mengisyaratkan bahwa pendidikan yang
berkualitas sangat menentukan keberhasilan transfer knowledge, attitude dan
skill. Ketercapaian ketiga ranah tersebut sangat ditentukan dengan model
kurikulum yang digunakan pada tiap jenjang pendidikan. Hal ini menunjukkan
bahwa kurikulum akan terus berkembang guna menjawab tantanga perubahan
kebutuhan manusia yang sangat cepat.
Pengembangan kurikulum pendidikan merupakan hal yang wajib
dilakukan untuk kemajuan. Kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan dan
mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan dinamika yang ada pada
dunia pendidikan. Secara garis besar, kurikulum dapat diartikan sebagai
perangkat materi pendidikan dan pengajaran yang diberikan kepada murid sesuai
dengan tujuan pendidikan yang akan dicapai.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan (UU
No. 20 tahun 2003). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
pesat perlu direspon oleh perguruan tinggi dengan cara mengembangkan
kurikulum yang sepadan dengan perkembangan tuntutan masyarakat, dunia usaha,
dunia industri, dan tuntutan stakeholder. Salah satu bentuk respon pemerintah
dalam diterbitkannya Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI).
KKNI merupakan penjenjangan capaian pembelajaran yang menyetarakan
luaran bidang pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 9
BUKU 1: Naskah Akademik
dalam rangka pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan
diberbagai sektor. KKNI merupakan acuan pokok dalam penetapan kompetensi
lulusan pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi.
B Perkembangan Masyarakat Global
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu
negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh
positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan
seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan
mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa. Globalisasi berasal dari
kata global yang artinya secara umum atau keseluruhan. Era global adalah proses
masuknya sebuah negara ke ruang lingkup dunia, sehingga sekat-sekat atau tapal
batas antara negara akan semakin kabur. Globalisasi ini ditandai dengan semakin
majunya teknologi komunikasi, inilah yang disebut dengan era informasi. Sebagai
proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa,
yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin
dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi
berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain.
Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama
dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga
segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke
seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.
Mendeskripsikan diri sendiri berada pada posisi manakah diri kita dalam
masyarakat Indonesia yang berkonteks masyarakat global sangat mudah, tetapi
sulit untuk menjelaskannya. Secara pribadi saya tergolong pada masyarakat yang
terbuka pada pengaruh yang datang dari luar. Tidak bisa dipungkiri perkembangan
jaman dan teknologi sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita. Banyak
pengaruh yang datang dari luar diantaranya adalah pengaruh majunya teknologi
yang berasal dari barat. Seperti smartphone yang diproduksi bangsa Finlandia dan
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 10
BUKU 1: Naskah Akademik
para distributor mempromosikannya secara besar-besaran ke seluruh negara di
dunia termasuk Indonesia. Bagi masyarakat yang menengah ke atas tentulah harga
berkisar 2-3 juta tidaklah besar, maka untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
tidak sedikit orang yang menggati gadget-nya dengan yang baru itu, padahal
sebenarnya barang terdahulu masih bisa dipakai dan digunakan. Era globalisasi
memiliki potensi untuk ikut mengubah hampir seluruh sistem kehidupan
masyarakat, politik, ekonomi, budaya dan sebagainya. Dialog antar budaya
progresif Barat dan budaya ekspresif Timur berlangsung dalam skala besar-
besaran tanpa disadari. Fenomena baru dalam era globalisasi ini hanya dalam hal
tempo edar informasi yang kian pendek dan cakupannya yang kian luas. Ada
begitu banyak unsur yang memberi pengaruh terhadap kehidupan kita. Ada unsur
dari luar yang begitu kuat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Kerena itu,
orang harus terbuka terhadap setiap pengaruh dari jaman ini. Orang tidak bisa
menganggap dirinya buta terhadap dunia sekitarnya. Dunia ini menyimpan
berbagai hal positif yang dapat digunakan untuk kehidupan manusia.
Lebih lanjut Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) menyatakan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2 faktor yaitu faktor yang
berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar
(eksternal). Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan, kepribadian,
konsep diri, motif, dan persepsi dengan penjelasannya sebagai berikut :
a. Sikap. Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan
untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui
pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa
tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan
lingkungan sosialnya.
b. Pengalaman dan pengamatan. Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan
sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya
dimasa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh
pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan
terhadap suatu objek.
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 11
BUKU 1: Naskah Akademik
c. Kepribadian. Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara
berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.
d. Konsep diri . Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep
diri. Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk
menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek.
Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap
suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan
perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena konsep
diri merupakan frame of reference yang menjadi awal perilaku
e. Motif. Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa
aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang
motif. Jika motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka
akan membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup
hedonis.
f. Persepsi. Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti
mengenai dunia.
Adapun faktor eksternalnya antara lain :
a. Kelompok referensi. Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan
pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Kelompok yang memberikan pengaruh langsung adalah kelompok dimana
individu tersebut menjadi anggotanya dan saling berinteraksi, sedangkan
kelompok yang memberi pengaruh tidak langsung adalah kelompok dimana
individu tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut. Pengaruh-
pengaruh tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup
tertentu.
b. Keluarga. Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam
pembentukan sikap dan perilaku individu.Hal ini karena pola asuh orang tua
akan membentuk kebiasaan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi
• Berdasar strategi pembelajaran• Prasyarat dieliminir dalam
proses pembelajaran• Integrasi lebih awal.
Tim DIKTI
Gambar 2Struktur Kurikulum kombinasi serial-paralel
Dengan demikian struktur kurikulum bisa disusun dengan lebih
bervariasi. Hanya yang terpenting bukan kebenaran strukturnya tetapi kurikulum
harus dilihat sebagai program untuk mencapai kompetensi lulusan yang harus
dilaksanakan. Kurikulum bukan hanya sekedar dokumen saja, kurikulum
sebagaimana diungkapkan dalam Kepmendiknas No. 232/U/2000 adalah:
”Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan
penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-
mengajar di perguruan tinggi.” Oleh karenanya, kurikulum tidak hanya sekedar
dilihat dari dokumen dan struktur kurikulumnya saja, namun perlu diikuti dengan
pembelajarannya. Perubahan kurikulum berarti juga perubahan pembelajaran
terutama perubahan perilaku dan pola pikir dari peserta serta pelaku
pembelajarannya, agar outcome pembelajaran yang ditetapkan dapat benar-benar
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 36
BUKU 1: Naskah Akademiktercapai.
C Keterkaitan Restra Unimed dan Prodi
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar. Analogi
sederhana yang dapat digunakan dalam memahami kurikulum adalah tentang
bagaimana orang akan melakukan suatu pekerjaan. Orang tersebut harus
memiliki: rencana bagaimana suatu pekerjaan tersebut harus dilakaukan, bahan
dan peralatan yang harus digunakan, orang tersebut harus bisa bagaimana
melakukan pekerjaan tersebut, dan orang tersebut harus memiliki instrumen
untuk menilai dan mampu menilai apakah pekerjaan tersebut benar-benar sudah
sesuai dengan rencana atau belum. Bila belum sesuai dengan rencana, maka
orang tersebut mampu mengetahui pada bagian mana yang belum tercapai.
Renstra Universitas Negeri Medan terdiri atas Visi, Misi, Tujuan
Strategis, dan Sasaran Strategis. Rentra Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan(Unimed) diturunkan dari renstra Unimed, dan renstra program studi
diturunkan dari renstra Fakultas Teknik Unimed. Sama hal dengan kurikulum,
renstra ini merupakan pedoman yang harus dipatuh dan dipedomani semua
civitas akademik Unimed dalam mencapai sasaran strategi yang telah
direncanakan.
Berkenaan dengan sasaran strategis di bidang akademik sasaran yang
ditetapkan adalah menghasilkan lulusan yang unggul dan profesional dan
berkarakter, menghasilkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni, menghasilkan dan mengembangkan
karya-karya inovatif dan produktif. Untuk mencapai sasaran strategis bidang
akademik dilimpahkan ke fakultas dan prodi untuk menetapkan bagaimana
rencana untuk mencapai sasaran akademik tersebut, menetapkan bahan dan
peralatan yang harus digunakan dalam aktivitas akademik, menetapkan
bagaimana melakukan aktivitas akademik tersebut, dan menetapkan
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 37
BUKU 1: Naskah Akademik
instrumen yang dibutuhkan untuk menilai apakah sasaran strategis tersebut
benar-benar sudah sesuai dengan rencana atau belum.
Deskripsi di atas menunjukkan bahwa untuk mencapai sasaran akademik
sesuai dengan tren (perkembangan) konteks akademik (pendidikan) diperlukan
Kurikulum mengacu KKNI dan SNPT. Kurikulum ini merupkan pedoman yang
harus dipedomani dalam rangka mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan
pada Renstra Program Studi, Renstra PPs Unimed, dan Renstra Unimed.
Kurikulum mengacu KKNI dan SNPT ini berisi bagaimana rencana mencapai
sasaran akademik, bahan (konten) dan peralatan (media) yang akan digunakan
untuk mencapai sasaran akademik, bagai melakukan aktivitas (strategi
pembelajaran) yang digunakan selama proses pembelajaran (akademik), dan
instrumen yang dibutuhkan untuk menilai hasil dan proses pembelajaran.
Proses dan Operasional Pengembangan
1. Melalui rapat prodi, dan dosen dari masing-masing prodi menetapkan profil
lulusan.
2. Menetapkan analisis tugas-tugas dari masing-masing profil lulusan.
3. Menetapkan kompetensi apa saja yang harus dimilki profil lulusan untuk
melakukan tugas 1, 2,, dst.
4. Menetapkan bahan kajian dari masing-masing tugas.
5. Menetapkan struktur kurikulum (penetapan matakuliah dan sks nya
berdasarkan kajian kedalaman dan keluas bahan-bahan kajian yang
menbentuk maka kuliah).
6. Menyusun rancangan dan perangkat pembelajaran.
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 38
BUKU 1: Naskah Akademik
BAB IV
ANALISIS PENGEMBANGAN KURIKULUM
A Analisis Pelibatan Asosiasi Profesi dan Prodi
Tuliskan hasil analisis yang dilakukan prodi berdasarkan pelibatan asosisasi
profesi dan asosisasi prodi dalam mengembangkan kurikulum atau merumuskan
kompetensi lulusan (ringkasan masukan/saran dari asosiasi profesi dalam
membentuk kompetensi alumni)
B Analisis Masukan Stakeholder dan Alumni
Tuliskan hasil analisis yang dilakukan prodi berdasarkan pelibatan stakeholder
dan alumni dalam mengembangkan kurikulum atau merumuskan kompetensi
lulusan (ringkasan masukan/saran dari stakeholder dan alumni dalam
membentuk kompetensi alumni)
C Analisis Hasil Tracer Study
Tuliskan hasil analisis yang dilakukan prodi berdasarkan tracer studi baik
terhadap asosiasi profesi, asosiasi prodi, stakeholder dan alumni dalam
mengembangkan kurikulum (baik tentang masa tunggu, pengembangan karir,
pendapatan, dll)
D Analisis SWOT
Uraikan hasil analisis yang dilakukan prodi tentang keunggulan, kelemahan,
tantangan dan peluang yang mungkin terjadi berdasarkan tracer studi baik
terhadap asosiasi profesi, asosiasi prodi, stakeholder dan alumni dalam
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 39
BUKU 1: Naskah Akademikmengembangkan kurikulum.
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 40
BUKU 1: Naskah AkademikBAB V
PROSES DAN TAHAPAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
A Menyusun Profil dan Rumusan Profil Lulusan
Profil Lulusan Program Magister Ilmu keolahragaan ini diharapkan dapat :
a. Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip, langkah dan prosedur kegiatan
ilmiah secara kritis, dan mampu menyusun konstruksi kerangka pikir/teoritis
dalam bidang Ilmu yang ditekuninya.
b. Memahami tekstual dan kontekstual ilmu manajemen olahraga sesuai dengan
bidang Ilmu yang ditekuninya.
c. Memahami secara kontekstual teori manajemen dalam pengelolaan dan
pengembangan bisnis di bidang keolahragaan.
d. Menyusun kebijakan dan strategi di bidang organisasi keolahragaan maupun
bisnis olahraga dalam lingkungan yang selalu berubah.
e. Menyusun desain manajemen organsisai keolahragaan dan bisnis dalam
lingkungan bisnis yang dihadapi dan yang selalu berubah.
f. Menyusun organisasi keolahragaan dan bisnis dalam konteks kelembagaan dan
perubahan yang dapat mempengaruhinya.
g. Menyusun kerangka pikir dan analisis yang holistik dan kompleks,
mengidentifikasi bagian berdaya ungkit besar (high leverage) dalam
penyelenggaraan organisasi keolahragaan dibidang pemerintahan maupun
bisnis di bidang insdutri olahraga.
h. Mengemukakan berbagai alternatif strategi administrasi pemerintahan dan
bisnis di kancah global
a. Manajer Olahraga adalah seseorang yang memiliki technical skills, human
skills, conceptual skills, responsif terhadap organisasi olahraga, berorientasi
pada hasil, mampu mengembangkan jaringan kerja, memiliki kemampuan
melakukan komunikasi dan menjaga keseimbangan antara keputusan dan
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 41
BUKU 1: Naskah Akademik
kegiatan. Ini merupakan profesi yang terkait dengan semua dibidang
manajemen olahraga. Manajemen olahraga dirancang bagi mereka yang
mencari karir di bidang ini dengan mengembangkan pengetahuan terapan dan
teoritis yang diperlukan untuk melaksanakan program-program kebijakan dan
pengembangan olahraga, serta mengelola SDM dan organisasi dalam konteks
nasional dan internasional. Keberhasilan sebuah organisasi atau klub olahraga
sangat tergantung dari kesadaran dari manajer pada faktor internal seperti
tingkatan pekerjaan, keterampilan, kinerja, kecakapan pegawai, aturan dan
motivasi berkenaan pada obyek organisasi. Dalam melaksanakan dan
menggerakkan roda suatu organisasi klub olahraga perlu manajemen
pengelolaan yang baik sehingga eksistensi klub dapat dipertahankan serta
mampu menghasilkan atlet yang berprestasi. Keberhasilan sebuah organisasi
atau klub olahraga sangat tergantung dari peran dan partisispasi personel yang
terlibat dalam manajemen klub untuk itu peran seorang sosok manajer terhadap
pemahaman akan tugas dan kewajibannya sangat diperlukan dalam
pengelolaan klub olahraga dalam mencapai tujuan. Kualitas seorang manajer
olahraga adalah mengetahui cara memotivasi, melakukan koordinasi,
meningkatkan produktivitas karyawan dan hubungan antar pengurus serta
membuat strategi. Seorang manajer klub olahraga idealnya memahami dan
mengerti fungsi-fungsi dalam proses manajemen. Fungsi manajemen dalam
klub olahraga menurut Bucher dan Krotee meliputi “Planning, Organizing,
Staffing, Leading, Controlling”. Setiap tingkatan manajemen dimiliki oleh
setiap organisasi khususnya pada klub olahraga dan pada tiap tingkatan
tersebut memerlukan kemampuan konseptual dari seluruh SDM secara khusus
oleh manajer klub olahraga yang ada untuk mengelola dengan menerapkan
fungsi-fungsi manajemen olahraga.
b. Peneliti di Bidang keolahragaan, adalah seorang yang melakukan kegiatan
penelitian, pengembangan, penerapan, serta pelayana ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta penyelidikan dan pengkajian di bidang keolahragaan. Ini
merupakan salah satu kompetensi dalam mencarikan jelasan dan jawaban
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 42
BUKU 1: Naskah Akademik
terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang
dapat digunakan untuk pemecahan masalah dalam keolahragaan. Penelitian
ilmiah diperlukan ketekunan, kesabaran, ketelitian, dan keahlian khusus agar
memperoleh pemecahan masalah sesui dengan kaedah metode ilmiah. Dalam
melaksanakan peran sebagai seorang peneliti, kegiatan penelitian dilakukan
secara sadar, cermat dan sistematis mengenai subjek dalam ilmu keolahragaan
sehingga dapat mengungkapkan fakta-fakta, teori-teori, atau aplikasi-aplikasi.
Penelitian dalam ilmu keolahragaan juga berkaitan dengan memperbaiki
sesuatu yang sedang berjalan baik berupa fakta, teori atau kegiatan, dan tidak
hanya mengungkap hal-hal yang bersifat baru. Secara umum jenis penelitian
Ilmu Keolahragaan dengan spasifikasi Manajemen Olahraga yang dapat
dilakukan adalah penelitian murni dan terapan. Penelitian murni dilakukan
untuk mengembangkan teori baru tentanghakikat manajemen olahraga
sedangkan penelitian terapan dilakukan untuk menyelesaikan masalah praktis
yang dihadapai dalam organisasi keolahragaan
c. Analis kebijakan olahraga adalah orang yang memiliki pekerjaan atau
jabatan dalam organisasi (bisa pemerintah, swasta, maupun NGO) untuk
menyelenggarakan atau melaksanakan analisis kebijakan, yang mencakup
langkah atau proses untuk mengidentifikasi masalah kebijakan, memformulasi
kebijakan, menyampaikan hasil analisis, melaksanakan hasil, melakukan
pemantauan/pengendalian dan evaluasi/penilaian kinerja kebijakan. Analisis
kebijakan olahraga kedepannya sangat dibutuhkan dalam perkembangan
keolahragaan di Indonesia. Hal ini merupakan dasar dalam pengembangan
sistem keolahragaan. Berkaitan dengan analisis kebutuhan dan program-
program pengembangan sistem keolahragaan berdasarkan analisis kebijakan
yang dilakukan. Kebijakan olahraga berdasarkan analisis akan menghasilkan
kebijakan yang ilmiah dan akan diterima oleh unsur-unsur yang terlibat dalam
pengembangan keolahragaan di Indonesia.
d. Konsultan dibidang keolahragaan adalah orang yang memiliki pengetahuan,
keteranpilan dan kepribadian yang kuat pada bidang keolahragaan, karena akan
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 43
BUKU 1: Naskah Akademik
menjadi sumber informasi bagi pengelolaan olahraga. Konsultan dibidang
pengelolaan keolahragaan adalah salah satu profesi yang dibutuhkan dalam
dunia olahraga baik olahraga pendidikan, olahraga prestasi dan olahraga
rekreasi. Konsultan adalah termasuk jenis profesi yang membutuhkan
pengetahuan dan kemampuan tinggi diera globalisasi profesi konsultan
dibidang pengelolaan olahraga fokus pada pengelolaan manajemen dibidang
manajen dan olahraga. Masyarakat sangat membutuhkan ahli yang menguasai
tentang manajemen pengelolaan keolahragaan dibidang bisnis keolahragaan.
Konsultan merupakan seorang ahli professional yang berhubungan dengan
bisnis. Konsultan Bisnis ini sangat bermanfaat dan berperan dalam kemajuan
sebuah perusahaan baik perusahaan besar mau pun perusahaan menengah
bahkan kecil. Konsultasi bisnis ini merupakan jasa dari seorang professional di
bidang bisnis keolahragaan seperti pajak, akuntansi, manajemen, dan
sebagainya. Konsultasi Bisnis ini sangat dibutuhkan karena, menjalankan
bisnis layak atau tidak seperti pedagang, di mana hanya memproduksi dan
menjual semua produk yang ada. Namun banyak hal yang mendukung
kelancaran sebuah bisnis. Menjalankan sebuah bisnis tentunya harus
membutuhkan sebuah perencanaan, strategi, dan langkah yang tepat. Untuk
itulah, konsultasi bisnis dari seorang konsultan bisnis di bidang keolahragaa
sangat dibutuhkan untuk membantu menyusun semua perencanaan dan strategi
yang tepat.
e. Enterpreneur /Wirausahawan olahraga adalah orang yang secara mandiri
mampu mengelola bisnis baik mikro maupun makro yang berorientasi produk
pada bidang olahraga. Pada era globalisasi sekarang ini, tingginya tingkat
persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha,
dimana semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan
dan keinginan konsumen. Peluang bisnis sangat terbuka bagi para produsen
atau pebisnis untuk mendirikan suatu usaha. Hal ini sejalan dengan grand
Desain pembangunan Olahraga Nasional di Bidang Olahraga Prestasi tahun
2010 s.d 2024. Dalam sasaran pembinaan dan pembangunan olahraga
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 44
BUKU 1: Naskah Akademik
Indonesia Tahun 2025 salah satu misinya adalah “ Meningkatkan
Pemberdayaan ekonomi dan industri olahraga yang memiliki daya saing “ dari
misi tersebut ada tiga sasaran ekonomi Industri olahraga antara lain :
1. Pengungatan Industri Peralatan Olahraga yang memiliki daya saing dan
kualitas standar.
2. Pengembangan dan Pemberdayaan event olahraga dalam rangka
peningkatan ekonomi masyarakat.
3. Pengembangan produksi nasional yang memenuhi standar internasional
dalam rangka mewujudkan peran industri olahraga sebagai salah satu
tulang punggung perekonomian nasional.
Bisnis dan olahraga adalah dua aspek yang berbeda, akan tetapi dalam era
globalisasi ini keduanya mempunyai keterkaitan dalam menciptakan
entrepreneur dibidang olahraga. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah
dengan berlakunya otonomi dibidang pemerintahan di daerah. Dengan adanya
semangat otonomi daerah sesuai dengan potensi dan karakter daerah maka
merupakan kekuatan bagi daerah untuk membangun industri olahraga yang
sesuai dengan potensi dan karakter daerah tersebut. Dengan begitu akan
terlihat diferensiasi produk industri olahraga dari satu daerah dengan daerah
lain, inilah kekuatan besar dalam Industri Olahraga Indonesia. Dengan
kekuatan besar tersebut maka akan menciptakan entrepreneur (wirausaha-
wirausaha muda) yang dapat memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki
oleh daerah. Kurikulum dalam ilmu kaolahragaa mengakomodasi kebutuhan-
kebutuhan untuk menjadi entrepreneur di bidang olahraga. Sehingga dapat
menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
3. Strategi pencapaian agar kompetensi lulusan dapat dicapai
Untuk mencapai kompetensi lulusan dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Adapun cara yang dilakukan antara lain:
a. Mengembangkan pemikiran yang logis, kritis, sistematis dan kreatif melalui
penelitian manajemen olahraga di bidang industry, pendidikan jasmani,
kepelatihan olahraga dan Organisasi keolahragaan.
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 45
BUKU 1: Naskah Akademikb. Penelitian inovatif berdasarkan metodologi ilmiah yang memberi penguatan
terhadap manajemen olahraga .
c. Pengkajian secara teoritis dan aplikatif bidang manajemen olahraga.
d. Memberikan konsultasi pemecahan masalah dunia usaha di bidang industry
olahraga
e. Kajian manajemen olahraga melalui pendekatan interdisiplin, multidisiplin
dan transdisiplin.
f. Publikasi artikel pada jurnal ilmiah nasional dan seminar nasional
g. Kepemilikan sikap ilmiah dan etika akademik
h. Keterampilan berargumentasi dan pemberian solusi keilmuan dan teknologi
pada lingkup manajemen keolahragaan berdasarkan pandangan kritis atas
fakta, konsep, prinsip, dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan.
i. Keterampilan berkomunikasi.
j. Pengembangan dan pembinaan sumberdaya.
k. Pengembangan hubungan kolegial dan kesejawatan.
l. Membangun jaringan yang luas dan aktif dalam organisasi keolahragaan dan
industry olahraga.
m. Keterampilan menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi.
n. Hubungan kolegial dan kesejawatan di dalam lingkungan manajemen
olahraga.
o. Pembangunan jaringan kerja sama di bidang manajemen olahraga.
p. Pembangunan komunitas peneliti dan kemampuan melakukan penelitian
dengan lembaga lain.
q. Mempersyaratkan menulis karya ilmiah terakreditasi nasional dan mengikuti
seminar-seminar tingkat nasional/atau internasional.
B Menyusun Standar (Rumusan) Kompetensi
Dari hasil analisis kebutuhan (needs assessment) berdasarkan hasil audiensi
terhadap beberapa instansi keolahragaan pemerintahan dan stakeholder
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 46
BUKU 1: Naskah Akademik
Keolahragaan di beberapa kota dan Provinsi Sumatera Utara, diperoleh gambaran
mengenai standar kompetensi lulusan S-2 Ilmu Keolahragaan dan perusahaan
swasta keolahragaan yang dibutuhkan oleh pemerintahan dan dunia usaha antara
lain memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Keterampilan Umuma. Mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis dan kreatif melalui
penelitian ilmiah dengan memiliki technical skills, human skills, conceptual skills,responsif terhadap organisasi olahraga, berorientasi pada hasil, mampu mengembangkan jaringan kerja, memiliki kemampuan melakukan komunikasi dan menjaga keseimbangan antara keputusan dan kegiatan
b. Mampu untuk mengaitkan antara manjemen olahraga dalam hubungannya denganperumusan kebijakan publik, dan impelementasi kebijakan publik yang berkaitandengan pengembangan dan penciptaan iklim usaha dan investasi dalam rangkamendorong pertumbuhan ekonomi
c. mampu menyusun ide, hasil pemikiran, dan argumen saintifik secara bertanggung jawabdan berdasarkan etika akademik, serta mengkomunikasikannya melalui media kepadamasyarakat akademik dan masyarakat luas;
d. mampu mengidentifikasi bidang keilmuan yang menjadi obyek penelitiannya danmemposisikan ke dalam suatu peta penelitian yang dikembangkan melalui pendekataninterdisiplin atau multi-disiplin;
e. mampu mengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah pengembanganilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humanioraberdasarkan kajian analisis eksperimental terhadap informasi dan data; mampumengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah pengembangan ilmupengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humanioraberdasarkan kajian analisis atau eksperimental terhadap informasi dan data;
f. Mampu mengelola, mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan kolega, sejawat di dalam lembaga dan komunitas penelitian yang lebih luas;
g. mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri;h. mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali
data hasil penelitian dalam rangka menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
Kompetensi Utama, Penunjang dan Kompetensi Lain Lulusan MagisterIlmu Keolahragaan
Program Studi yang akan dibuka adalah Program Magister Ilmu Keolahragaan
(S2) dengan spesifikasi Manajemen Olahraga. Pembukaan ini sesuai dengan
perkembangan sistem pemerintahan Negara RI dewasa ini yang sedang
mengalami berbagai perubahan termasuk di dalamnya pelaksanaan otonomi
daerah sebagai paradigma baru. Dengan demikian lulusannya mempunyai
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 47
BUKU 1: Naskah Akademik
kompetensi utama sebagai manajer/administrator bidang keolahragaan di
lingkungan pemerintahan (daerah/pusat) maupun swasta. Sedangkan kompetensi
penunjang program studi program magister Ilmu Keolahragaan adalah sebagai
peneliti bidang keolahragaan, konsultan keolahragaan, analis kebijakan public
dan kewirausahaan di bidang keolahragaan.
C Menyusun Capaian Pembelajaran Prodi dari Matakuliah
CapaianProfil Lulusan Capaian Pembelajaran Lulusan Magister Pembelajaran Ciri
Lulusan PT
a. Peneliti di bidang Mampu melakukan penelitian dan
1. Menghasilkanmenerapkan hasilnya di bidang manajemenmanajemen olahraga lulusan yangolahragaunggul danb. Manajer Olahraga Mampu mengembangkan pengetahuanprofesional.terapan dan teoritis yang diperlukan untuk
2. Menghasilkan,melaksanakan program-program kebijakanmengembangdan pengembangan olahraga, serta mengelolakan danSDM dan organisasi dalam konteks nasionalmenyebarluaskandan internasionalilmu
c. Analis kebijakan Mampu menghasilkan dan
pengetahuan,mentransformasikan informasi-informasiolahraga teknologi, dan/kebijakan agar dapat digunakan secara politisatau seni.
untuk menyelesaikan masalah kebijakan di 3. Menghasilkan danbidang keolahragaan mengembangkand. konsultan bidang mampu memberikan masukan untuk karya - karyamanajemen mengatasi permasalahan manejemen inovatif danKeolahragaan dan bisnis keolahragaan dan mampu memberikan produktif.olahraga masukan pengelolaan usaha bisnis
e. Enterpreneur/ wirausaha Mampu memahami prinsip pengelolaanbisnis dan memiliki jiwa inovatif dan kreatifolahraga
Matriks bahan kajian yang diturunkan dari capaian pembelajaran
Tabel Matriks bahan kajian yang diturunkan dari capaian pembelajaran S2 IlmuKeolahragaan
MATAPROFIL CAPAIAN
BAHAN KAJIAN KULIALULUSAN PEMBELAJARAN H
a. Peneliti di Mampu 1. Menjelaskan 1. Metode Penelitian2. Praktekbidang melakukan penelitian dan konsep statistik,
Pengalamanmanajemen menerapkan hasilnya di fungsi danLapanganolahraga bidang manajemen olahraga kegunaan statistik,
3. Bimbingandata, populasi,Analisis Datasampel,(statistik)penggolongan data
4. Seminar proposalstatistik danpenelitianpenyajian data
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 48
BUKU 1: Naskah Akademik
statistik. 5. Seminar hasil2. Analisis data penelitian
penelitianMampu mengambil Mampu menyusunkeputusan yang tepat proposal penelitianberdasarkan analisis serta dapatinformasi dan data, dan melakukan penelitianmampu memberikan baik dibidangpetunjuk dalam memilih manajemen olahragaberbagai alternatif solusisecara mandiri dankelompok.
b. Manajer Mampu mengembangkan Mengembangan dan Meliputi seluruholahraga pengetahuan terapan dan penerapan mata kuliah
teoritis yang diperlukan pengetahuanuntuk melaksanakan manajemenprogram-programkebijakan danpengembangan olahraga,serta mengelola SDM danorganisasi dalam konteksnasional dan internasional
c. Analis kebijakan Mampu menghasilkan dan 1. Menjelaskan Kebijakan publikmentransformasikanolahraga hubungan sebab dalam olahragainformasi-informasi akibat dari suatukebijakan agar dapat kebijakandigunakan secara politis keolahragaanuntuk menyelesaikan 2. Menilai manfaatmasalah kebijakan di dari suatubidang keolahragaan kebijakan
d. Konsultan 1. mampu memberikan 1. Permasalahan dan Meliputi seluruhbidang solusi mengatasi mata kuliahmasukan untuk mengatasimanajemen masalahpermasalahan manejemenKeolahragaan manejemenkeolahragaandan bisnis keolahragaan2. mampu memberikanolahraga 2. Permasalah danmasukan pengelolaan
solusi mengatasiusaha bisnismasalah duniausaha
e. Wirausaha 1. Mampu memahami 1. Manajemen usaha 1. Manajemen Even2. Karakteristik 2. Manajemenolahraga prinsip pengelolaan bisnis
entrepeneur Sumber Daya2. Memiliki jiwa inovatif3. Pariwisata olahragadan kreatif4. Kewirausahaan
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 49
BUKU 1: Naskah Akademik
Kompetensi Pendukung lulusan Prodi S2 IKOR PPs Unimed sebagai
berikut:
1. Mampu menerapkan prinsip-prinsip, langkah dan prosedur kegiatan ilmiah
secara kritis juga mampu menyusun konstruksi kerangka pikir/teoritis dalam
bidang Ilmu yang ditekuninya.
2. Mampu menganalisis dan melakukan pendalaman tekstual juga kontekstual
ilmu manajemen olahraga sesuai dengan bidang Ilmu yang ditekuninya.
3. Menguasai secara kontekstual teori manajemen dalam pengelolaan dan
pengembangan bisnis dibidang keolahragaan.
4. Mampu menyusun kebijakan dan strategi di bidang organisasi keolahragaan
maupun bisnis olahraga dalam lingkungan yang selalu berubah.
5. Mampu mendesain manajemen organsisai keolahragaan dan bisnis dalam
lingkungan bisnis yang dihadapi dan yang selalu berubah.
6. Mampu menelaah dan merumuskan pola organisasi-organisasi keolahragaan
dan bisnis dalam konteks kelembagaan dan perubahan yang dapat
mempengaruhinya.
7. Mampu menyusun kerangka pikir dan analisis yang holistik dan kompleks,
mengidentifikasi bagian berdaya ungkit besar (high leverage) dalam
penyelenggaraan organisasi keolahragaan dibidang pemerintahan maupun
bisnis di bidang industri olahraga.
Kompetensi lainnya yang dapat dimiliki oleh lulusan Prodi S2 IKOR PPs
Unimed sebagai berikut;
1. Mampu melakukan evaluasi pengelolaan organisasi olahraga GO dan NGO,
penyelenggaraan event olahraga, pemusatan latihan dan menyusun Rencana
Tindak Lanjut (RKT) hasil evaluasi.
2. Menyusun Rencana strategis organisasi olahraga secara berkala yaitu; jangka
pendek, menengah dan jangka panjang yang tertuang dalam Rencana
Strategis (Renstra).
3. Mampu merencanakan, melaksanakan serta mengendalikan Sistem
Penjaminan Mutu bidang olahraga.
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 50
BUKU 1: Naskah Akademik4. Mampu melaksanakan tata kelola organisasi olahraga berbasis informasi dan
teknologi (IT).
Rancangan kurikulum program studi
Kurikulum Prodi S2 IKOR PPs Unimed dikembangkan dengan merujuk
pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) berdasarkan Kepmendiknas No. 232
Tahun 2000 pasal 7 menjelaskan bahwa:
1. Kurikulum pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan program
studi terdiri atas:
a. Kurikulum inti;
b. Kurikulum institusional.
2. Kurikulum inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang
harus dicakup dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam
kurikulum yang berlaku secara nasional.
3. Kurikulum inti terdiri atas kelompok mata kuliah pengembangan
kepribadian, kelompok mata kuliah yang mencirikan tujuan pendidikan
dalam bentuk penciri ilmu pengetahuan dan keterampilan, keahlian
berkarya, sikap berperilaku dalam berkarya dan cara berkehidupan
bermasyarakat, sebagai persyaratan minimal yang harus dicapai peserta
didik dalam penyelesaian suatu program studi.
4. Kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran
yang merupakan bagian dan kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas
tambahan dan kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan
memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan
tinggi yang bersangkutan.
Menurut Permenristekdikti No 44 tahun 2015, pasal 16 ayat (1) butir f
dijelaskan bahwa paling lama 4 (empat) tahun akademik untuk program magister,
program magister terapan, atau program spesialis, setelah menyelesaikan program
sarjana, atau diploma empat/sarjana terapan, dengan beban belajar mahasiswa
paling sedikit 36 (tiga puluh enam) sks. Dengan demikian batas minimum beban
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 51
BUKU 1: Naskah Akademik
SKS untuk mahasiswa program studi S2 IKOR minimal 36 dengan maksimum
penyelesaian studi 4 tahun (4 semester). Merujuk pada peraturan tersebur maka
Kurikulum program studi S2 IKOR PPs Unimed dirancang sedemikian rupa untuk
menjamin tercapainya capaian pembelajaran (CP) dan menjamin mutu lulusan.
Rancangan kurikulum didasarkan pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) terdiri dari 52 sks dengan masa studi 1,5 sampai 4 tahun. Adapun
rinciannya sebagai berikut:
a. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) = 4 SKS
b. Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) = 6 SKS
c. Mata Kuliah Berkarya (MKB) = 32 SKS
d. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) = 3 SKS
e. Mata Kuliah Keahlian Berkehidupan Bermasyarakat (MKBB) = 7 SKS
MPK = Kelompok mata kuliah yang ditujukan untuk pembentukan danpengembangan kepribadian manusia Indonesia (misal mata kuliahkepemimpinan, filsafat, dll)
MKK = Kelompok mata kuliah yang berisi landasan untuk menguasai bidangstudi atau program studi yang diikuti
MKB = Kelompok mata kuliah yang berisi materi untuk menghasilkantenaga ahli spesifik sesuai program atau bidang studinya.
MPB = Kelompok mata kuliah yang bertujuan untuk membentuk sikap danperilaku yang sesuai dengan bidang studi yang diikutinya.
MBB = Kelompok mata kuliah yang diperlukan seseorang untuk memahamikaidah bermasyarakat
Mahasiswa Prodi S2 IKOR dinyatakan lulus jika telah memenuhi semua
persyaratan perkuliahan terutama telah menyelesaikan seluruh mata kuliah yang
dipersyaratkan bagi mahasiswa Prodi S2 IKOR. Persyaratan penyelesaian studi
pada dasarnya meliputi: (1) Lulus semua mata kuliah yang dibuktikan adanya
kelengkapan KHS; (2) Lulus ujian tesis yang dibuktikan dengan surat
pemberitahuan tentang kelulusan ujian tesis; (3) Menyerahkan tesis yang telah
direvisi ke Prodi, TU Pascasarjana, perpustakaan UNIMED, dan pepustakaan
Pascasarjana; (4) Menyerahkan kelengkapan kelulusan ke TU Pascasarjana sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan.
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 52
BUKU 1: Naskah Akademik
Setelah menyelesaikan semua rangkaian kewajiban mahasiswa sebagai
persyaratan kelulusannya, maka mahasiswa diyudisium oleh Direktur Pascasarjana
dan diadakan pelepasan di Pascasarjana. Selanjutnya mahasiswa diwisuda oleh
Rektor UNIMED bersama-sama dengan lulusan dari berbagai program studi dan
jenjang di UNIMED.
Predikat yudisium bagi mahasiswa Prodi S2 IKOR sesuai dengan IPK yang
diperoleh. Sebutan predikat kelulusan sebagai berikut:
a. Dengan Pujian : IPK 3,76-4,00 (cum Laude)
b. Sangat Memuaskan : IPK3,51-3,75c. Memuaskan : IPK 22.00-3,50 (Pedoman Akademik UNIMED)
Mahasiswa Prodi S2 IKOR yang akan menempuh ujian tesis harus memiliki
nilai yakni IPK minimal 3.00. Jika IPK kurang dari dari 3.00 diwajibkan
memperbaiki IPK dengan mengikuti mata kuliah tambahan/ulangan sampai yang
Predikat kelulusan dengan Pujian diberikan sepanjang lulusan Prodi S2
IKOR tidak melampaui batas n tahun + 1 tahun. Yang dimaksud n tahun adalah
jumlah minimal keseluruhan semester sesuai dengan rancangan umum penjadwalan
kurikulum program studi. Untuk suatu angkatan dihitung sejak awal semester
pertama mahasiswa yang bersangkutan secara terus menerus menjadi mahasiswa
Pascasarjana Unimed.
Peningkatan kualitas lulusan yang berkaitan dengan penugasan Unimed
mengambil kebijakan untuk menerapkan 6 bentuk penugasan sebagai berikut:
1. Tugas Rutin (TR) : tugas yang secara rutin diberikan oleh dosen untuk
melatihkan sikap, pengetahuan dan keterampilan tertentu
2. Critical Book Report (CBR) : Deskripsi dan analisis tentang isi buku,
kesimpulan dan critical position mahasiswa
3. Research Review (RR)/Journal Review (JR): mereview seluruh komponen
yang secara kritis menganalisis temuan utama, keunggulan dan kelemahan
dari riset
4. Mini Research (MR) : riset sederhana yang minimal terdiri dari pertanyaan
(hipotesis, tujuan utama), teori, instrumen, pengumpulan data, analisis data,
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 53
BUKU 1: Naskah Akademik
kesimpulan
5. Rekayasa Ide (RI) : “wild idea”, ide kreatif
6. Project (PR): melakukan treatment atas model atau produk untuk
memperbaiki komunitas atau praktek-praktek tertentu.
Setiap mata kuliah merujuk pada kompetensi yang dibutuhkan sesuai
dengan capian pembelajaran. Gambaran jabaran antara profil lulusan, Kompetensi
Lulusan (capaian pembelajaran, bahan kajian dan mata kuliah) dapat dijelaskan
pada matriks di bawah ini.
Tabel 5.5. Matriks bahan kajian yang diturunkan dari capaian pembelajaran S2Ilmu Keolahragaan
Profil Lulusan Komtensi UtamaBahan Kajian Mata Kuliah
Prodi IKOR (capaian pembelajaran)
a. Peneliti di Mampu 3. Menjelaskan konsep 6. MetodePenelitianbidang melakukan penelitian dan statistik, fungsi dan
7. Praktekmanajemen menerapkan hasilnya di kegunaan statistik, data,Pengalamanolahraga bidang manajemen olahraga populasi, sampel,Lapanganpenggolongan data
8. Bimbinganstatistik dan penyajianAnalisisdata statistik.Data4. Analisis data penelitian(statistik)Mampu mengambil Mampu menyusun 9. Seminarkeputusan yang tepat proposal penelitian serta proposalberdasarkan analisis dapat melakukan penelitianinformasi dan data, dan penelitian baik dibidang 10. Seminmampu memberikan manajemen olahraga ar hasilpetunjuk dalam memilihpenelitianberbagai alternatif solusi
secara mandiri dankelompok.
b. Manajer Mampu mengembangkan Mengembangan dan Meliputiolahraga pengetahuan terapan dan penerapan pengetahuan seluruh mata
teoritis yang diperlukan manajemen kuliahuntuk melaksanakanprogram-program kebijakandan pengembanganolahraga, serta mengelolaSDM dan organisasi dalamkonteks nasional daninternasional
c. Analis Mampu menghasilkan dan 4. Menjelaskan hubungan Kebijakankebijakan mentransformasikan sebab akibat dari suatu publik dalam
informasi-informasiolahraga kebijakan keolahragaan olahragakebijakan agar dapat 5. Menilai manfaat daridigunakan secara politis suatu kebijakanuntuk menyelesaikan keolahragaanmasalah kebijakan di bidang 6. Memberikankeolahragaan rekomendasi untuk
Dokumen Kurikulum Prodi S2 Ilmu Keolahragaan | 54
BUKU 1: Naskah Akademik
rumusan kebijakan dibidang keolahragaan
d. Konsultan 3. Mampu memberikan 3. Permasalahan dan solusi Meliputibidang masukan untuk mengatasi mengatasi masalah seluruh matamanajemen manejemen kuliahpermasalahan manejemenKeolahragaan keolahragaankeolahragaandan bisnis 4. Permasalah dan solusi4. Mampu memberikanolahraga masukan pengelolaan mengatasi masalah dunia
usahausaha bisnise. Wirausaha 1. Mampu memahami 1. Manajemen usaha Manajemen