Page 1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur
kehadirat Alloh SWT. Karena dengan karunia-Nya , kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam selalu
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya dan
para pengikut setia yang selalu mengikuti sunnahnya hingga
akhir zaman.
Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan, baik dari segi isi maupun dalam cara
penulisannya. Ini semua adalah karena keterbatasan ilmu
yang kami miliki.
Dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan
kepada semua pembaca, agar berkenan untuk memberikan
kritik dan sarannya, yang bersifat konstruktif untuk
menuju kesempurnaan dalam penulisan makalah ini.
Page 2
Tangerang, 10 September 2013
D A F T A R I S I
Halaman
KATA
PENGANTAR.................................................
....................................... i
DAFTAR
ISI ......................................................
................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN ..............................................
................................... 1
Page 3
A. Dasar
Pemikiran ................................................
.............................................. 1
B. Rumusan
Masalah ..................................................
......................................... 3
C. Metodologi
Penulisan ................................................
..................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Demokrasi dan Prinsip-Prinsip
Demokrasi ................................................
...... 3
B. Masyarakat Madani dalam Proses
Demokratisasi ..........................................
10
C. Pelaksanaan Demokrasi di
Indonesia ................................................
............. 17
BAB III
PENUTUP ..................................................
........................................ 20
Page 4
A. Kesimpulan ..........................................
..........................................................
. 20
B. Kritik dan
Saran ....................................................
.......................................... 20
DAFTAR
PUSTAKA ..................................................
..................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Page 5
Banyak negara di dunia yang berupaya keras
menegakkan demokrasi di negaranya. Segala upaya dilakukan
agar kehidupan demokrasi dapat tercipta di negaranya.
Sesuai dengan fakta yang terjadi menegakkan demokrasi
merupakan jalan yang panjang dan berliku.
Hampir semua negara di dunian meyakini demokrasi
sebagai “tolak ukur tak terbantah dari ke asahan
politik.” Kenyakina bahwa kehendak rakyat adalah dasar
utama kewenangan pemerintah menjadi basis bagi tegak
kokohnya sistem politik demokrasi. Hal itu menunjukan
bahwa rakyat di letakkan pada posisi penting walau pun
secara operasional implikasinya di berbagai negara tidak
selalu sama. Tidak ada negara yang ingin dikatakan sebagai
negara yang tidak demokratis atau negara otoriter.
Di dalam negara yang menganut budaya demokrasi, rakyat
adalah pemerintah dan subjek kedaulatan untuk mewujudkan
masyarakat yang adil dan sejahtera. Dalam praktiknya
demokrasi bagi rakyat berakhir ketika mereka memberikan
Page 6
suara di tempat pemungutan suara. Apa yang dijanjikan dari
demokrasi ternyata tak kunjung tiba.
Menghadapi masalah demikian, prisip-prisip demokrasi
pun diterpkaan semaksimal mungkin. Demikian halnya dengan
bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia pun berupaya keras
menciptakan kehidupan demokratis yang sesuai dengan
ideologi bangsa.
Ketidakpuasan pada realita yang terjadi di bangsa ini
menyebabkan para pakar ahli kenegaraan menganjurkan
pendidikan mangenai demokrasi sebisa mugkin dapat di
pahami oleh bangsa ini terutama para pemuda. Kebijakan
tersebut direalisasikan dengan materi mengenai demokrasi
yang dimasukan dalam mata pelajaran PKn yang secara rinci
di kaji di tingkat SMA.
Berkaitan dengan hal tersebut, makalah ini merupakan
salah satu upaya berupa konstribusi pemikiran penulis
Page 7
mengenai hal-hal yang terkait dangan masalah demokrasi.
Dalam makalah ini disajikan sajian ilmu yang meliputi
prinsip-prinsip dan bentuk pelaksanaan demokrasi di bangsa
ini. Selain itu dikupas pula beberapa hal hubungan antara
masyarakat madani dan budaya demokrasi. Dengan ini,
penulis berupaya memuat sebuah wacana yang mungkin dapat
membuat pemuda fahan akan budaya demokrasi yang sebenarnya
sehingga tercipta di bangsa ini masyarakat madani.
B. Rumusan Masalah
Page 8
Adapun rumusan masalah dalam penyusunan
makalah ini diantaranya :
1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi ,berserta prinsip
dan hakikatnya ?
2. Bagaimana bentuk pelaksanaan demokrasi di
indonesia ?
3. Apa hubungan antara demokrasi dan masyarakat
madani ?
C. Metodologi Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah
ini adalah dengan menggunakan metode kepustakaan. Metode
ini digunakan dengan cara mengumpulkan sejumlah karya yang
berkaitan dengan tema yang sedang dibahas.
Page 9
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEMOKRASI DAN PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI
Demokrasi telah mengalami perkembangan yang
cukup luas. Banyak pendapat tentang demokrasi sebagai
berikut.
1. Pengertian Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan
kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara
untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Demokrasi itu berasal dari kata latin yang secara
harfiah berarti Kekuasaan Untuk Rakyat. Atau oleh
pendukungnya disebutkan sebagai: Dari Rakyat, Oleh Rakyat,
dan Untuk Rakyat. Setiap orang, siapa pun dia, memiliki
satu suara yang sama nilainya. Jadi, dalam demokrasi, yang
dipresentasikan dalam bentuk Pemilihan Umum, suara seorang
Page 10
pelacur, suara seorang perampok, suara seorang penzina,
suara seorang pembunuh, suara seorang munafik, dan suara
seorang musuh Allah itu dianggap senilai dan sederajat
dengan suara seorang ustadz yang benar-benar ustadz, atau
dianggap sama dan sederajat dengan suara orang yang
sungguh-sungguh memperjuangkan Islam.
Susilo Bambang Yudhoyono memiliki dua pandangan mengenai
demokrasi.
a. Ukuran normatif. Demokrasi adalah partisipasi rakyat
dalam pengambilan keputusan pada penetapan kebijakan. Ada
pemilu yang jurdil, perekrutan kepemimpinan yang teratur,
penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan kebebasan
pers.
b. Demokrasi yang mapan (consolidated democracy). Negara
dikatakan demokratis atau sebuah demokrasi dikatakan telah
Page 11
mapan apabila memiliki lima arena, yaitu adanya civil society
(mmasyarakat madani), political society (masyarakaat politik),
economic society (masyarakat ekonomi), rule of law (aturan main :
undang-undang dan peraturan), dan state apparatus (aparatur
negara) yang berfungsi dengan baik.
2. Hakikat Demokrasi
Kata demokrasi dapat ditintau dari dua pengertian
yaitu :
a. Pengertian secara bahasa atau etimologis
b. Pengertian secara istilah atau terminologis
1. Pengertian Etimologis Demokrasi
Dari sudut bahasa (etimologis), demokrasi berasal dari
bahasa Yunani yaitu demos yang berarti rakyat dan
cratosatau cratein yang berarti pemerintahan atau
kekuasaan. Jadi secara bahasa demis-cratein atau demos-
cratos berarti pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat.
Page 12
Alasan demokrasi sulit dilaksanakan sebagai berikut :
a. Tidak ada tempat yang menampung seluruh warga yang
jumlahnya cukup banyak.
b. Untuk melaksanakan musyawarah dengan baik dengan
jumlah yang banyak sulit di lakukan.
c. Hasil persetujuan secara bulat mufakat sulit
tercapai, karena sulitnya memungut suara dari peserta yang
hadir.
d. Masalah yang di hadapi negara semakin kompleks dan
rumit sehingga membutuhkan orang-orang yang secara khusus
berkecimpung dalam penyelesaian masalah tersebut.
Maka untuk menghindari kesulitan seperti di atas dan
agar rakyat tetap memegang kedaulatan tertinggi, di
bentuklah badan perwakilan rakyat. Badan inilah yang
menjalankan demokrasi. Namun pada prinsipnya rakyat tetap
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi sehingga mulailah
Page 13
dikenal “demokrasi tidak langsung” atau “demokrasi
perwakilan”.
Jadi, Demokrasi atas dasar penyaluran kehendak rakyat ada
dua macam yaitu :
a. Demokrasi langsung
Demokrasi langsung adalah paham demokrasi yang mengikut
sertkan seriap warga negaranya dalam permusyawaratan untuk
menentukan kebijaksanaan umum dan undang-undang.
b. Demokrasi tidak langsung
Demokrasi tidak langsung adalah paham demokrasi yang
dilaksanakan melalui sistem perwakilan.
Untuk negara-negara moderen penerapan demokrasi tidak
langsung dilakulakan karena berbagai alasan, antara lain :
a. Penduduk yang selalu bertambah sehingga pelaksanaan
musyawarah pada suatu tempat tidak dimungkinkan.
b. Masalah yang di hadapi semakin kompleks karena
kebutuhan dan tantangan hidup semakin banyak.
Page 14
c. Setiap warga negara mempunyai kesibukan sendiri-
sendiri didalam menyurus kehidupannya sehingga masalah
pemerintahan cukup di serahkan pada orang yang berminat
dan memiliki keahlian dibidang pemerintahan negara.
2. Pengertian Terminologis Demokrasi
Berikut ini beberapa definisi tentang demokrasi :
a. Harris Soche
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan rakyat, karena itu
kekuasaan pemerintahan itu melekat pada diri rakyat diri
orang banyak dan merupakan hak bagi rakyat atau orang
banyak untuk menagtur, mempertahankan dan melindungi
dirinya dari paksaan dan pemerkosaan orang lain atau badan
yang diserahi untuk memerintah.
b. Hennry B. Mayo
Sistem politik demokratis adalah sistem yang menunjukan
bahwa kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas
oleh wakil-wakil yang secara diawasi secara efektif oleh
rakyat dalam pemiliha-pemilihan yang didasarkan atas
Page 15
prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana
terjainnya kebebasan politik.
c. International Commission for Jurist
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana hak
untuk membuat
keputusan-keputusan politik diselenggarankan oleh warga
negara melalui
wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan yang bertanggung
jawab kepada
mereka melalui suatu proses pemilihan yang bebas.
d. C.F Strong
Suatu sistem pemerintahan dalam mana mayoritas anggota
dewasa dari masyarakat politik ikut serta dalam atas dasar
sistem perwakilan yang menjamin bahwa pemerintah akhirna
mempertanggung jawabkan tindakan- tindakan kepada
mayoritas itu.
e. Samuel Huntington
Page 16
Sistem politik sebagai demokratis sejauh para pembuat
keputusan kolektif yang paling kuat dalam sistem itu di
pilih melaui pemilihan umum yang adil, jujur, dan berkala
dan didalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk
memperoleh suara dan hampir semua penduduk dewasa berhak
memberikan suara.
f. Drs. Moch. Hatta
Demokrasi adalah pergeseran dari kedaulatan raja menjadi
kedaulatan rakyat
Ada satu pengertian mengenai demokrasi yang di anggap
paling populer diantara pengertian yang ada. Pengertian
tersebut dikemukakan pada tahun 1863 oleh Abraham Lincoln
yang mengatakan demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat (government of the people,
by the people, and for the peolple).
Ada bermacam-macam demokrasi yang dikenal di
dunia ini. Macam-macam demokrasi ini dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang.
Page 17
a. Berdasarkan Titik Berat Perhatian
Demokrasi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
1) Demokrasi formal, yaitu demokrasi yang menjunjung
tinggi persamaan dalam bidang politik, tanpa disertai
upaya menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi.
Disebut juga demokrasi liberal.
2) Demokrasi meteriil, yaitu demokrasi yang
menitikberatkan pada upaya menghilangkan perbedaan dalam
bidang ekonomi, sedangkan persamaan bidang politik
dihilangkan.
3) Demokrasi gabungan, yaitu demokrasi yang
menggabungkan kebaikan dan menghilangkan keburukan,
terdiri atas demokrasi formal dan demokrasi meteriil.
b. Berdasarkan Cara Penyaluran Kehendak Rakyat
Dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai
berikut.
1) Demokrasi langsung, rakyat secara langsung
mengemukakan pendapatnya dalam rapat yang di hadiri
Page 18
seluruh rakyat. Contohnya, negara di kota athena pada
zaman Yunani kuno abad IV SM.
2) Demokrasi perwakilan atau demokrasi yang
representatif adalah rakyat memilih wakil-wakilnya untuk
duduk dalam DPR.
3) Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum
merupakan gabungan antara demokrasi langsung dan demokrasi
perwakilan.
c.Berdasarkan Prinsip Ideologi
1) Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang
didasarkan pada kebebasan atau individualisme.Ciri khas
demokrasi ini adalah kekuasaan pemerintahnya terbatas dan
tidak diperbolehkan adanya campur tangan dari kesewenang-
wenang terhadap rakyat. Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh
konstitusi.
2) Demokrasi rakyat adalah demokrasi proletar yang
berhalun marxismekomunisme Demokrasi ini berkeinginan
Page 19
untuk menciptakan kehidupan yang tidak mengenal kelas
sosial.
3. Prinsip-Prinsip Demokrasi
Prinsip-prinsip demokrasi universal dari
demokrasi menurut Melvin U rofsky ada sebelas prinsip yang
telah dikenal dan diyakini sebagai pemahaman tentang
pertumbuhan dan perkembangan demokrasi. Prinsiptersebut
adalah sebagai berikut:
a. Pemerintah Berdasarkan Konstitus
Dalam menyelenggarakan pemerintah harus dilakukan
berdasarkan konstitusi yang disepakati dengan rakyat.
Konstitusi merupakan suatu produk hukum, undang-undang
dokumen organik dari pemerintahan yang mengatur kekuasaan
dari pemerintah.
b. Pemilihan Umum yang Demokratis
Pemerintahan demokratis apabila pra pejabat yang memimpin
pemerintahan dipilih secara bebas oleh rakyat dengan cara
terbuka dan jujur.
Page 20
c. Pemerintah Lokal
Dalam wilayah negara yang luas di bentuk beberapa
pemerintahan lokal. Keberadaan pemerintah lokal yang
dipilih rakyat memiliki kewenangan sehingga rakyat bisa
berpartisipasi aktif dalam pemerintahan.
d. Pembuatan Undang-Undang
e. Sistem peradilan yang independen
f. Kekuasaan lembaga kepresidenan
g. Peran media yang bebas
h. Peran kelompok-kelompok kepentingan
i. Hak masyarakat untuk tahu
j. Perlindungan hak-hak minoritas
k. Kontrol sipil atas militer
4. Keterkaitan Prinsip Demokrasi dengan Prinsip Demokrasi
Pancasila
Dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Oleh
karena itu, demokrasi Indonesia adalah demokrasi
Page 21
pancasila. Artinya, nilai-nilai demokrasi yang berlaku di
Indonesia mengacu dan berpedoman pada nilai yang
terkandung dalam sila-sila pancasila.
Sebagai ideologi nasional, pancasila berfungsi
sebagai :
1. cita-cita masyarakat yang selanjutnya menjadi
pedoman dalam mebuat dan menilai keputusan politik
2. alat pemersatu masyarakat yang mampu menjadi sumber
nilai bagi produser penyelesaian konflikyang terjadi.
Nilai-nilai demokrasi yang terjabar dari nilai-nilai
Pancasila tersebut adalah sebagai berikut. a. Kedaulatan
Rakyat
b. Republik
c. Negara Berdasarkan atas Hukum
d. Permintaan yang Kontitusional
e. Sistem Perwakilan
Demokrasi pancasila dapat diartikan secara luas maupun
sempit, sebagai berikut.
Page 22
1. Secara luas demokrasi pancasila berarti kedaulatan
rakyat yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dalam
bidang politik, ekonomi dan sosial.
2. Secara sempit demokrasi Pancasila berarti kedaulatan
rakyat yang dilaksanakan menurut hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakialan.
B. MASYARAKAT MADANI DALAM PROSES DEMOKRATISASI
Kehidupan demokrasi adalah amanat Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia. Tujuan utama kehidupan
demokrasi adalah tercapainya masyarakat yang adil dan
makmur.
1. Pengertian Demokratisasi
Demokratisasi adalah penerapan kaidah-kaidah atau
prinsip-prinsip demokrasi pada setiap kegiatan politik
kenegaraan. Tujuannya adalah terbentuknya kehidupan
politik yang bercirikan demokratis.
Demokratisasi melalui beberapa tahapan, yaitu :
Page 23
a. Tahapan pertama adalah pergantian dari penguasa
nondemokratis kepenguasa demokrasi.
b. Tahapan kedua adalah pembentukan lembaga-lembaga dan
tertip politik demokrasi.
c. Tahapan ketiga adalah konsolidasi demokrasi.
d. Tahapan keempat adalah praktik demokrasi sebagai
budaya politik bernegara.
Samuel Huntington (2001), menyatakan bahwa proses
demokratisasi melalui tiga tahapan, yaitu pengakhiran
rezim nondemokratis, pengukuran rezim demokratis, dan
pengkonsolidasian sistem yang demokratis. Setiap warga
negara menginginkan tegaknya demokrasidi negaranya. Nilai
atau kultur demokrasi penting untuk tegaknya demokrasi di
suatu negara.
1. Nilai (Kultur) Demokrasi
Henry B. Mayo dalam Mirriam Budiardjo (1990) menyebutkan
adanya delapan
nilai demokrasi, yaitu :
Page 24
1. Menyelesaikan pertikain-pertikain secara damai dan
sukarela
2. Menjamin terjadinya perubahan secara damai dalam
sustu masyarakat yang selalu berubah
3. Pergantian penguasa dengan teratur
4. Penggunaan paksaan sesedikit mungkin
5. Pengakuan dan penghormatan terhadap nilai
keanekaragaman
6. Menegakkan keadilan
7. memajukan ilmu pengetahuan
8. pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan
Zamroni (2001) menyebutkan adanya kultur nilai demokrasi
antara lain :
1. toleransi
2. kebebasan mengemukakan pendapat
3. menghormatiperbedaan pendapat
4. memahami keanekaragaman dalam masyarakat
5. terbuka dan komunikasi
Page 25
6. menjunjung nilai dan martabat kemanusian
7. percaya diri
8. tidak menggantungkan pada orang lain
9. saling menghargai
10. mampu mengekang diri
11. kebersamaan
12. keseimbangan
Nurcholis Madjid dalam Tim ICCE UIN Jakarta (2003)
menyatakan adanya tujuh norma atau pandangan hidup
demokratis, sebagai berikut :
1. Kesadaran akan pluralisme
2. Prinsip musyawarah
3. Adanya pertimbangan moral
4. Permufakatan yang jujur dan adil
5. Pemenuhan segi-segi ekonomi
6. Kerjasama antarwarga
7. Pandangan hidup demokrasi sebagai undsur yang
menyatu dengan sistem pendidikan
Page 26
Pendapat bahwa demokrasi sudah merupakan pola kehidupan,
antara lain sebagai berikut.
a. John Dewey dalam Zamroni (2001), demokrasi
adalah pandangan hidup yang mencerminkan dari perlunya
partisipasi dari warga negara dalam pembentukan nilai-
nilai yang mengatur kehidupan bersama.
b. Padmo Wahyono dalam Alfiah dan Oetojo Usman
(1990), demokrasi adalah pola kehidupan berkelompok yang
sesuai dengan keinginan dan pandangan hidup orang-orang
yang berkelompok.
c. Tim ICCE UIN Jakarta (2003), demokrasi sebagai
way of life (pandangan hidup) dalam seluk-beluk sendi
kehidupan bernegara, baik oleh rakyat (masyarakat) maupun
pemerintah
2. Lembaga (Struktur) Demokrasi
Page 27
Menurut Mirriam Budiardjo (1997), untuk melaksanakan
nilai-nilai demokrasi
perlu diselenggarakan lembaga-lembaga, antara lain sebagai
berikut.
a. Pemerintahan yang bertanggung jawab
b. Suatu dewan perwakilan rakyat yang mewakili golongan
dan kepentingan dalam masyarakat yang dipilih melalui
pemilihan umum yang bebas dan rahasia. Dewan ini melakukan
pengawasan terhadap pemerintah.
c. Suatu organisasi politik yang mencakup lebih dari
satu partai (sistem dwipartai, multipartai). Partai
menyelenggarakan hubungan yang kontinu dengan masyarakat.
d. Pers dan meda massa yang bebas untuk menyatakan
pendapat.
e. Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak asasi
manusia dan mempertahan kan keadilan.
Dengan demikian untuk behasilnya demokrasi dalam suatu
negara, terdapat dua hal penting sebagai berikut.
Page 28
a. tumbuh dan berkembangnya nilai-nilai demokrasi yang
menjadi sikap dan pola hidup masyarakat dana penyelenggara
negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Terbentuk dan berjalannya lembaga-lembaga demokrasi
dalam sistem politik dan pemerintahan.
Suatu negara dikatakan negara demokrsi apabila memenuhi
dua kriteria , yaitu :
a. Pemerintahan demokrasi yang berwujud pada adanya
institusi (struktur) demokrasi
b. Masyarakat demokrasi yang berwujud pada adanya
budaya (kultur) demokrasi
3. Ciri Demokratisasi
Demokratisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut. (maswadi
Rauf, 1997)
1. Berlangsung secara evolusioner
2. Proses perubahan secara persuasif bukan koersif
3. Berjalan melalui cara musyawarah
Page 29
2. Masyarakat Madani dalam Proses Demokratisasi
Masyarakat madani, sebagai terjemahan istilah civil
society, pertama kali dikemukakan oleh Pato Seri Anwar
Ibrahim dalam Ceramahnya pada Simposium National dalam
rangka forum Ilmiah pada acara festifal Isiqlal, 26
September 1995 di Jakara. Konsep ini hendak menunjukkan
bahwa masyarakat memiliki peradaban maju. Dan, pertama
kali digunakan oleh fisuf Skotlandia, Adam Ferguson untuk
menunjukan masyarakat kota yang sudah terpengaruh
peradaban maju.
Dengan demikian, pengertian masyaraakat madani adalah
suatu masyarakat yang beradab dalam membangun, mejalani,
dan memaknai kehidupannya.
Adapun karakteristik masyarakat madani pertama, Free
Public Sphere adalah adanya ruang publik yang bebas sebagai
sarana dalam mengemukakan pendapat. Pada ruang publik yang
bebaslah individu dalam posisinya yang setara mampu
melakukan transaksi – transaksi wacana dan praksis politik
Page 30
tanpa mengalami distorsi dan kehawatiran. Persyarat ini
dikemukakan oleh Arendit dan Habermal lebih lanjut
dikatakan bahwa ruang publik secara teoritis bisa
diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat sebagai warga
negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan
publik. Warga negara berhak melakukan kegiatan secara
merdeka dalam menyampaikan pendapat berserikat, berkumpul
serta mempublikasikan informasi kepada publik.
Kedua, Demokrasi merupakan satu entitas yang menajdi
penegak wacana masyarakat madani, diaman dalam menjalani
kehidupan, warga negara memiliki kebebasan penuh untuk
meyakinkan aktifitas kesehariannya, termasuk berinteraksi
dengan lingkungannya. Demokrasi berarti masyarakat dapat
berlaku santun dalam pola hubungan berinteraksi dengan
masyarakat sekitarnya dengan tidak mempertimbangkan suku,
ras, dan agama. Prasarat demokratis ini banyak di
kemukakan oleh para pakar yang mengkaji fenomena
Page 31
masyarakat madani. Bahkan demokrasi merupakan salah satu
syarat mutlak bagi penegakan masyarakat madani.
Ketiga, toleransi meupakan sikap yang dikembangkan dalam
masyarakat madani untuk menunjukkan sikap saling
menghargai dan menghormati aktivitas yang dikemukakan
orang lain. Toleransi ini memungkinkan akan adanya
kesadaran masing – masing individu untuk menghargai dan
menghormati pendapat serta aktifitas yang dilakukan oleh
kelompok masyarakat yang lain berbeda. Toleransi menurut
Nurcholish Madjid merupakan persoalan ajaran dan kewajiban
melaksanakan ajaran itu. Jika toleransi menghasilkan
adanya tata cara pergaulan yang “enak” anatra berbagai
kelompok yang berbeda – beda, maka hasil itu harus
dipahami sebagai “hikmah” atau “manfaat” dari pelaksanaan
ajaran yang benar.
Azyumardi Azra pun menyebutkan bahwa masyarakat madani
(civil society) lebih dari sekedar gerakan – gerakan pro
demokrasi. Masyarakat madani juga mengacu ke hidupan yang
Page 32
berkualitas dan tamaadun (civil). Civilitas meniscayakan
ideransi, yakni kesediaan individu – individu untuk
menerasi pandangan – pandangan politik dan sikap sosial
yang berbeda.
Empat, Pluralisme merupakan satuan prasarat penegakan
masyarakat madani, maka pluralisme harus dipahami secara
mengakar dengan menciptakan sebuah tatacara kehidupan yang
menghargai dan menerima kemajemukan dalam konteks
kehidupan sehari – hari pluralisme tidak bisa dipahami
hanya dengan sikap mengakui dan menerima kenyataan
masyarakat yang majemuk, tetapi harus disertai dengan
sikap yang tulus untuk menerima kenyataan pluralisme itu
sebagai bernilai positifdan merupakan rahmat Tuhan.
Menurut Nurcholis Madjid, konsep pluralisme ini merupakan
prasyarat bagi tegaknya masyarakat madani. Pluralisme
menurutnya adalah pertalian sejati kebhinekaan dalam
ikatan – ikatan keadaan. Bahkan pluralisme adalah juga
Page 33
suatu keharusan bagi keselamatan umat manusia antara lain
melalui mekanisme pengawasan dan pengembangan.
Lebih lanjut Nurcholish mengatakan bahwa sikap penuh
pengertian kepada orang lain itu diperlukan dalam
masyarakat yang majemuk, yakni masyarakat yang tidak
menolitik.
Kelima, keadilan sosial merupakan keadilan yang menyebutkan
kesimbangan dan pembagian yang proposional terhadap hak
dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh
aspek kehidupan.
Nurcholis mengatakan bahwa tantangan masa depan demokrasi
di negera Indonesia ini adalah bagaimana mendorong
berlangsungnya proses – proses yang diperlukan untuk
mewujudkan nilai – nilai madani. Dalam kaitan ini dengan
mengutip beberapa sumber kontemporer Nurcholis mewujudkan
beberapa titik penting pandangan demokratis yang harus
menjadi pandangan hidup bagi masyarakat yang ingin
Page 34
mewujudkan cita – cita demokrasi dalam wadah yang disebut
masyarakat madani, civil society. Pandangan – pandangan
tersebut diringkas sebagai berikut :
1. Pentingnya Kesadaran kemajuan atau pluralisme
2. Berpegang teguh pada prinsip musawarah.
3. Menghindari bentuk – bentuk monolitisme dan
absolutisme kekuasaan.
4. Cara harus sesuai dengan tujuan sebagai lewan dan
tujuan mengahalalkan segala cara.
5. Meyakini dengan tulus bahwa kemufakatan merupakan
hasil akhir musyawarah.
6. Memiliki perencanaan yang matang dalam memenuhi basic
needs yang sesuai dengan cara – cara demokratis.
7. Kerjasama dan sikap antar warga masyarakat yang
saling mempercayai iikad baik masing – masing.
8. Pendidikan demokrasi yang lived ini dalam sistem
pendidikan..
Page 35
9. Demokrasi merupakan proses trial and error yang akan
menghantarkanh pada kedewasaan dan kematangan.
Dengan demikian, untuk menata kembali kehidupan berbangsa
dan bernegara menuju peradaban baru Indonesia, negeri adil
terbuka, maka demokrasi tersebut harus dibangun dengan
seefektif mungkin.
C. PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA
Lahirnya konsep demokrasi dalam sejarah modern
Indonesia dapat ditelusuri pada sidang-sidang BPUPKI
antara bulan Mei sampai Juli 1945. Ada kesamaan pandangan
dan konsensus politik dari para peserta sidang BPUPKI
bahwa kenegaraan Indonesia harus berdasarkan
kerakyatan/kedaulatan rakyat atau demokrasi. Cita-cita
atau ide demokrasi ada pada para founding fathers bangsa
(Suseno 1997). Para pendiri bangsa bersepakat bahwa negara
Indonesia merdeka haruslah negara demokrasi.
Paradikma kenegaraan Soepomo yang disampaikan tanggal
31 Mei 1945 terkenal dengan ideintegral istik bangsa
Page 36
Indonesia. Memurut Soepomo, politik pembangunan negara
harus sesuai dengan struktur solial masyarakat Indonesia.
Bentuk negara harus mengungkap semangat kebatinan bangsa
Indonesia yaitu hasrat rakyat akan persatuan. (Suseno,
1997).
Pandangan Hatta mengenai demokrasi dapat kita pada
tulisannya di tahun 1932 dengan judul demokrasi kita.
Hatta setuju dengan demokrasi yang dikatakannya dengan
istilah kerakyatan. Hatta menggap dan percaya bahwa
demokrasi/kerakyatan dan kebangsaan sangat cocok untuk
keperluam pergerakan Indonesia di masa datang (Hatta
1953).
Menurut Mirriam Budiarjo mas Orde Baru dapat
dibagi dalam tiga masa yaitu sebagai berikut.
a. Masa Republik I, yang dinamakan masa demokrasi
palementer.
Page 37
b. Masa Republik II, yang masa demokrasi
terpimpinc. Masa Republik III, yang masa demokrasi
Pancasila yang menonjolkan sistem presidensiil.
Afan Gaffa (1990) membagi alur periodisasi demokrasi
Indonesia terdiri atas :
a. Periode masa revolusi kemerdekaan
b. Periode masa demokrasi palementer (representative
democacy)
c. Periode masa demokrasi terpimpin (guided democracy)
d. Periode pemerintahan Orde Baru (Pancasila democracy)
Pelaksanaan demokrasi di indonesia dapat pula dibagi ke
dalam periode berikut.
a. Pelaksanaan Demokrasi Masa Revolusi tahun 1945
sampai 1950
b. Pelaksanaan Demokrasi Masa Orde Lama yang
terdiri :
1. Masa demokrasi liberal tahun 1950 sampai 1959
Page 38
2. Masa demokrasi terpimpin tahun 1959 samapai 1965
c. Pelaksanaan Demokrasi Masa Orde Baru tahun 1966
samapi 1998
d. Pelaksanaan Demokrasi Masa Transisi tahun 1998
sampai 1999
e. Pelaksanaan Demokrasi Masa Reformasi tahun 1999
sampai sekarang.
Page 39
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan
kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara
untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Hampir semua negara di dunian menyakini demokrasi
sebagai “tolak ukur tak terbantah dari ke absahan
politik.” Keyakina bahwa kehendak rakyat adalah dasar
utama kewenangan pemerintah menjadi basis bagi tegak
kokohnya sistem politik demokrasi. Tidak ada negara yang
ingin dikatakan sebagai negara yang tidak demokratis atau
negara otoriter.
Namun negara demokrasi yang sesungguhnya tergantung dari
masyarakat yang bisa hidup dengan madani.
Page 40
B. KRITIK DAN SARAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari
bahwa dalam setiappenulisannya tidak akan terlepas dari
kesalahan. Dan penulis menyadaribahwa dalam karyannya ini
masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis
berharap, dan memohon keikhlasan hati bagi semua pihak
yang membacanya agar berkenan memberikan sumbangsih kritik
dan sarannya bagi penulis. Hal ini dimaksudkan sebagai
bahan atau cermin bagi penulis dalam melangkah pada
penulisan karya ilmiah selanjutnya.
Page 41
D A F T A R P U S T A KA
Purwanto, Bambang Tri & Sunardi. 2010. Membangun Wawasan Kewarganegaraan 2. Solo :
PT Tiga Serangkai.
Winarto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan, Panduan Kuliah
di Perguruan Tinggi,
Paradigma Baru. Jakarta : PT Bumi Aksara
http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi
http://www.scribd.com/doc/16075778/Demokrasi