Brief Psychotic Disorder / Acute Psychotic Disorder / Gangguan
Psikotik Akut
Menurut DSM IV definisi BPD adalah kondisi psikotik yang
memiliki onset gejala psikotik yang tiba-tiba, yang lebih dari 1
hari namun kurang dari 1 bulan. Remisi penuh dan penderita dapat
kembali ke fungsi sebelum terjadinya gangguan.
BPD yang merupakan sindrom psikotik akut dan sementara. BFD
didiagnosis dengan gangguan psikotik singkat di bawah kriteria
diagnosis sesuai dengan DSM-IV-TR ( Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorders ) dan diklasifikasikan sebagai gangguan
psikotik akut dan bersifat sementara pada ICD-10 (International
Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems
)
Epidemiologi
Angka kejadian dan prevalensi dari BPD masih belum diketahui.
Lebih sering terjadi pada pasien dengan usia muda ( dekade ke 2 dan
ke 3 ) daripada pasien dengan usia tua. Data yang dapat dipercaya
tentang penyebaran secara jenis kelamin maupun sosiokultural masih
terbatas, namun menurut beberapa penelitian, lebih sering terjadi
pada wanita dan pada negara berkembang. Menurut beberapa
penelitian, kemungkinan sering terjadi pada penduduk dengan
sosialekonomi rendah dan dengan individu yang mengalami bencana
atau perubahan kultural besar ( c/o : immigrant ) dan individu yang
mengalami stressor psikososial berat dapat dengan mudah terkena
BPD.
Faktor resiko
BPD sering terlihat pada individu yang menderita gangguan
kepribadian ( lebih sering pada : gangguan histerionik, narsistik,
paranoid, schizotypal, dst )
Etiologi
Penyebab BPD masih belum diketahui. Pasien dengan gangguan
kepribadian mungkin memiliki kerentanan biologis atau psikologis
untuk perkembangan dari gejala psikotik, terlebih dengan mereka
yang schizoid, schizotypal, borderline maupun paranoid. Beberapa
pasien dengan BPD memiliki riwayat skizofrenia atau gangguan mood
pada keluarganya, namun temuan ini belum dapat dibuktikan. Menurut
perumusan psikodinamika adanya mekanisme menghadapi ( coping
mechanism ) yang tidak adekuat dan kemungkinan adanya tujuan
sekunder pada pasien dg gejala psikotik. Kemungkian menurut teori
psikodinamik bahwa BPD adalah bentuk pertahanan dari impian yang
dilarang/ditentang, tidak dapat terpenuhinya impian/harapan atau
pelarian diri atau pelepasan dari situasi stress psikososiall.
Diagnosis
Anamnesis lengkap dan jelas
( adakah riwayat gangguan mood, stressor, dan sebagainya secara
lengkap )
Menggunakan kriteria diagnosis DSM-IV maupun ICD-10
DSM-IV
ICD-10
BPD selalu menyertakan setidaknya salah satu dari gejala utama
psikosis, biasanya dengan onset mendadak, tetapi tidak selalu
mencakup seluruh pola gejala seperti yang terlihat di skizofrenia.
Beberapa peneliti telah mengobservasi bahwa mood yang labil,
bingung dan penurunan perhatian mungkin sering terjadi pada awal
dari BPD dibanding pada awal gangguan psikotik kronik.
Karakteristik gejala dari BPD adalah perubahan emosional secara
cepat ( emotional volatility ), perilaku yang aneh atau ganjil,
berteriak atau menjadi pendiam, dan penurunan memory pada kejadian
yang baru terjadi ( penurunan memori baru ). Beberapa gejala
tersebut ditemukan pada gangguan yang mengarahkan diagnosis
delirium dan jelas memerlukan pemeriksaan organik yg lengkap,
walaupun hasilnya mungkin negatif.
Faktor Predisposisi
Stress yang bertumpuk / stressor pencetus
Contoh yang paling mudah dari kondisi stress yang bertumpuk
adalah pada pada kehidupan sehari-hari yang dapat membuat setiap
orang menjadi emosional. Kejadian serupa dapat disebabkan oleh
kehilangan keluarga dekat atau kecelakaan kendaraan bermotor yang
parah.
Diagnosis banding
Pemeriksa tidak boleh langsung berasumsi bahwa diagnosis tepat
pada pasien tsb adalah BPD, meskipun terdapatnya faktor
psikososial. Kemungkinan faktor tersebut kebetulan ditemukan masih
tetap ada. Sehingga apabila kondisi masih terus berlangsung lebih
dari sebulan, diagnosis dari gangguan skizofeniform, gangguan
skizoafektif, skizofrenia, gangguan mood dengan gangguan psikotik,
gangguan delusional, dan gangguan psikotik yang tidak
diklasifikasikan harus dijadiakan DD.
Apabila gejala psikotik tiba-tiba dan kurang dari sebulan yang
berkaitan dengan stressor yang jelas, bagaimanapun, diagnosis dari
BFD sangat dipertimbangkan.
DD lain :
Gangguan psikologis buatan dengan tanda dan gejala yang menonjol
( factitious disorder )
Pura-pura sakit ( malingering )
Gangguan psikotik yang disebabkan oleh kondisi medis
Gangguan psikotik yang disebabkan oleh zat/obat
Prognosis
Sesuai dengan definisi, lama terjadinya BPD kurang jadi sebulan.
Namun, perkembangan gangguan psikotik yang signifikan dapat membuat
kerentanan mental / jiwa pasien. Sehingga, setengah dari penderita
BPD akan menjadi sindrom psikotik kronik seperti skizofrenia dan
gangguan mood.
Namun, pasien dengan BPD biasanya berprognosis baik. 50-80%
sembuh tanpa adanya manifestasi lanjutan.
Panjang dari gejala akut dan sisa kadang-kadang hanya beberapa
hari. Terkadang, gejala depresi mengikuti resolusi gejala psikotik.
Bunuh diri kadang terjadi antara fase psikotik dan fase depresi
postpsikotik.
Beberapa indikator telah dihubungkkan dengan prognosis yang
baik. Penderita ini kemungkinan tidak menderita episode lanjutan
dan skizofrenia maupun gangguan mood jarang terjadi kemudian.
Ciri prognosa baik untuk BPD
Penyesuaian premorbid yang baik
Gejala yang tiba-tiba
Faktor stressor yang parah/berat
Gejala afektif
Kebingungan dan kebingungan selama psikosis
Tidak ada keluarga skizofrenia
Gejala singkat
Pengobatan
Perawatan di Rumah Sakit
Penderita dengan psikosis akut terkadang membutuhkan perawatan
singkat untuk evaluasi dan proteksi. Evaluasi dilakukan secara
dekat terhadap gejala dan tingkat bahaya pasien terhadap diri
sendiri dan orang lain. Dalam hal ini, kondisi rumah sakit yang
tenang dan terstruktur mungkin dapat membuat pasien mendapatkan
kembali kondisi nyata/rasa realitasnya. Selama dokter menunggu efek
obat bekerja, pengasingan, menahan fisik/pengikatan fisik atau
monitoring satu per satu/berhadapan mungkin dibutuhkan.
Farmakoterapi
2 jenis obat yang dapat digunakan dalam pengobatan BFD adalah
obat antipsikotik dan benzodiazepine.
Ketika obat antipsikotik dipilih, obat psikotik dengan potensi
tinggi ( misal, haloperidol ), mungkin dapat digunakan atau agonis
dopamine-serotonin seperti ziprasadone.
Pada penderita dengan resiko tinggi terhadap perkembangan efek
samping ekstrapiramidal, antagonis serotonin-dopamin dapat
diberikan sebagai profilaksi terhadap obat yang menginduksi
gangguan gerak.
Benzodiazepine dapat diberikan pada penanganan jangka pendek
psikosis. Meskipun benzodiazepine memeliki efek terbatas atau tidak
berguna pada pemakaian jangka panjang dari gangguan psikosis, obat
ini dapat digunakan pada jangja pendek dan dihubungkan dengan ESO
yang lebih sedikit dibanding obat antipsikotik.
Pengobatan anxiolytic terkadang digunakan pada minggu kedua dan
tiga pertama setelah resolusi dari episode psikotik.
Dokter harus menghindari penggunaan jangka panjang terhadap
segala pengobatan dalam pengobatan gangguan.
Jika dosis pemeliharaan dibutuhkan, dokter harus memikirkan
diagnosis lain.
Psikoterapi
Meskipun perawatan dan farmakoterapi kemungkinan dapat
mengontrol kondisi jangka pendek, hal yang paling sulit dari
pengobatab adalah integrasi psikologis dari pengalaman (
kemungkinan disebabkan oleh trauma ) pada kehidupan dari penderita
dan keluarganya.
Psikoterapi adalah suatu pemberian kesempatan untuk
mendiskusikan stressor dan episode psikotik. Ekplorasi dan
mengembangkan strategi adalah topik utama dalam psikoterapi.
Asosiasi masalah termasuk membantu pasien dalam menghadapi
kehilangan harga dirinya dan mendapatkan kembali kepercayaan
dirinya.
Strategi terapi individual didasarkan kepada peningkatan
kemampuan penyelesaian masalah sementara memperkuat / membangun
struktur ego melalui psikoterapi kelihatannya cukup menjanjikan
hasil yang baik. Sementara itu, keterlibatan keluarga dalam proses
pengobatan mungkin sangat penting untuk hasil yang baik.
Referensi :
Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral
Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Edition, 2007 Lippincott
Williams & Wilkins