Top Banner
24

BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

Jul 04, 2019

Download

Documents

Jason Campbell
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis
Page 2: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis
Page 3: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

1

KATA PENGANTAR

Buku tentang informasi Gemor (Notaphoebe coriacea) ini disusun sebagai bahan informasi bagi para pembaca. Buku ini disajikan secara sederhana dengan harapan informasi yang diberikan dapat bermanfaat bagi para pembaca. Buku ini disajikan informasi gemor baik dari aspek ekologis, ekonomis dan budidayanya. Diharapkan informasi yang tersaji dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Banjarbaru, Desember 2013Kepala Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru

Ir. Tjuk Sasmito Hadi, MSc NIP. 1961126 198903 1 001

Page 4: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

2

Informasi umumGemor (Nothaphoebe coriacea) merupakan salah satu jenis pohon

dengan habitat alam di hutan rawa gambut. Jenis ini terdapat pada daerah bergambut tipis sampai tebal.

Pohon gemor dapat mencapai tinggi total 30 meter, tinggi bebas cabang 20 meter, dan diameter batang mencapai 70 cm, dan tebal kulit mencapai 2 cm.

Iklim pada habitat tegakan gemor termasuk ke dalam tipe iklim A (nilai Q = 0,138), curah hujan 1975–3514 mm/tahun dan suhu berkisar antara 23 oC – 32 oC. Intensitas cahaya pada tegakan gemor adalah sekitar 18,9%. Pada tingkat semai, anakan gemor memerlukan cahaya yang relatif berat, tapi kemudian memerlukan cahaya lebih banyak dengan bertambahnya tingkat pertumbuhan.

Gemor dapat tumbuh pada kondisi gambut dengan kesuburan tanah sangat rendah dengan pH berkisar 3-4, kondisi KTK yang tinggi, kejenuhan basa yang rendah, dan kandungan Al dan Fe sangat rendah.

Kegunaan :Selama ini kulit kayu gemor dimanfaatkan sebagai bahan baku

obat nyamuk, hio untuk upacara keagamaan dan bahan baku lem/perekat

kulit gemor

obat nyamuk bakarhio

Page 5: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

3

Taksonomi:Devisi : PlantaeClass : MagnoliopsidaSub clas : MagnoliidaeOrdo : LauralesSub ordo : LaurineaeFamily : LauraceaeGenus : Nothaphoebe Species : Nothaphoebe coriacea (Kosterm.)

Page 6: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

4

Potensi sebaran gemor di Kalimatan Tengah dan Kalimantan Selatan

Kalimantan TengahPenghasil utama kulit gemor di pulau Kalimantan adalah Propinsi Kalimantan Tengah. Daerah penyebaran gemor di Kalteng meliputi :• Kecamatan Kereng Bengkirai• Kabupaten Kotawaringin Timur, di daerah Cempaka, Terentang, Kemapit, dan Suren • Kabupaten Katingan terdapat di daerah Pendahara, Kasongan, Hampangin, Tumbang Samba, Hampangen,

Lubuk, Tumbang Kaman, Tumbang Hirang, Tumbang Senamang, Manduing Taheta, Manduing Lama, Patetak Bahandang, Lahang, Talingke, Jahanjang, Taliang dan Beriang Tunggang.

• Kabupaten Kapuas yaitu di daerah Mentangai, Lamunti, Teluk Kapar dan Manusup. • Kabupaten Pulang Pisau terdapat di daerah Tumbang Nusa dan Teluk Umpan. • Kabupaten Barito Selatan, di daerah Jenamas,Sungai Kuning dan Mahajandau

Page 7: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

5

Sebaran potensi gemor di Propinsi Kalimantan Tengah

Page 8: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

6

Kalimantan SelatanDi Kabupaten Hulu Sungai Utara terdapat di daerah Manarap Hilir yaitu di sekitar hutan Samujur.

Sebaran potensi gemor di Propinsi Kalimantan Selatan

Page 9: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

7

Potensi ekonomi kulit kayu gemorSelain untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri di dalam negeri, kulit gemor juga diekspor. Berdasarkan

nomenklatur hasil hutan (SKI-s-001) kayu gemor termasuk dalam kelompok kulit atau babakan. Harga kulit gemor di tingkat peramu tahun 2009 di Palangka Raya berkisar 4.000,00/kg- Rp 6.000,00 /kg dan Harga tersebut berfl uktuasi cenderung naik dari tahun ke tahun, pada tahun 2012 dan 2013 harga gemor mencapai Rp 15.000/kg. (Santosa et al., 2013)

Dari tahun ke tahun permintaan gemor meningkat sedangkan bahan baku semakin sulit diperoleh. Pada tahun 2012 harga gemor tertinggi dengan peningkatan harga sebesar 87,5% dibandingkan harga tahun 2011. Sedangkan untuk Kulit kayu gemor ekspor yang tercatat mencapai pada tahun 2011 tercapat $ 5.368 . (Santosa et al., 2013).

Page 10: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

8

Potensi Keberadaan gemor di Hutan Rawa Gambut

Analisis vegetasi yang dilakukan pada areal hutan sekunder di gambut tebal di Kereng Bengkirai, Sebangau diketahui bahwa potensi gemor sangat rendah, bahkan dibanding dengan jenis komersial lain di hutan rawa gambut.

Keberadaan potensi gemor di Kereng Bengkirai, Kalimatan Tengah

Page 11: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

9

Berdasarkan gambar diatas diketahui bahwa di hutan sekunder di rawa gambut, sangat sedikit dijumpai gemor. Hal ini karena pencarian gemor dilakukan secara Ekstrakktif dengan cara melakukan menebang pohon dan kemudian mengupas kulitnya yang mengakibatkan berkurangnya jenis ini pada tingkat pohon.

Keberadaan gemor dibanding jenis pohon komersial rawa gambut

Page 12: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

10

Potensi regenerasiPotensi regenerasi gemor dari trubusan alam, Santosa et al (2011) melaporkan penelitian dengan cara purposive pada bekas lokasi pemanenan gemor. Lokasi yang diamati merupakan areal pemanenan yang telah dilakukan 10 bulan sebelumnya, dan terpilih sebanyak 55 tunggak. yang diperoleh tinggi dan jumlah trubusan seperti Gambar berikut:

Potensi tunggak dan trubusan gemor

Page 13: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

11

Kegunaan kulit gemorSerbuk kulit kayu gemor diketahui terdapat kandungan kadar air 13,10%, alkaloid 0,74%, Pyrethrin, 1,80% , Resin 5,21%, Tanin 1,66%, dan karbohidrat 39,30% (Zulnely dan Martono, 2003). Pyrethrin adalah suatu bahan aktif insektisida yang bermanfaat untuk pemberantas nyamuk dan dapat digunakan sebagai sumber bahan aktif insektisida alami, yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis yang digunakan pada anti nyamuk bakar yang merusak lingkungan. Pohon gemor ternyata berpotensi mempunyai manfaat obat dari bagian –bagian pohon yaitu baik dari daunnya, kulit buah, kulit kayunya. Kandungan senyawa Phenol, 4-(3-hydroxy-1-propenyl)-2-methoxy- (CAS) Coniferyl alcohol pada kulit kayu gemor dapat digunakan sebagai penghambat aktivitas virus yaitu , anti- infl uenza, anti-herpes dan antivirus .(Santosa et al., 2013).

Kandungan fi tokimia Kulit kayu Daun Kulit biji

Alkoloid + + +

Steroid + + -

Flavanoid + + +

Saponin + + +

Triterpenoid + + +

Tanin + + +

Fenolik na + +

Glikosida na + +

Page 14: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

12

Budidaya Gemor

A. Pembuatan bibit generatifKendala yang dihadapi adalah berkaitan dengan kerusakan ekologi dan berkurangnya tegakan alam gemor maka

semakin sedikit pohon yang secara fi siologis mampu menghasilkan buah. Buah gemor jarang sekali ditemukan, bahkan pencari oleh pencari gemor sekalipun. Hal ini karena cara pemanenan

gemor yang Ekstrakktif dengan menebang tegakan gemor yang ada di alam, sehingga kemungkinan adanya pohon masih tersisa di alam secara yang secara fi siologis dapat berbuah semakin kurang keberadaanya. Pada tahun 2012 diketahui bahwa puncak periode buah masak yaitu pada bulan Juli. (Santosa dan Ariani, 2013).

Buah gemor (Nothaphoebe coriacea) memiliki bentuk oval den panjang 3-3,5 cm, diameter 1,9-2,4 cm, tebal kulit buah 0,2 cm, dengan berat buah dengan kulit 14,8-20,6 gram, berat biji tanpa kulit 9,2 gram. Kulit buah berwarna hjau muda ketika buah masih belum masak dan kulit buah berwarna merah sampai kecoklatan ketika buah masak (Santosa dan Ariani, 2013). Periode buah masak gemor tahun 2012

Page 15: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

13

Biji gemor (Nothaphoebe coriacea). belum masak (kiri), dan sudah masak (kanan)

Hama pada biji GemorBuah gemor yang ditemui di bawah tegakan biasanya sudah rusak, dan diserang hama. Berdasarkan identifi kasi, didalam biji gemor terdapat telur dan larva yang akhirnya berkembang menjadi kumbang yang memakan zat pati buah gemor yaitu sejenis kumbang dengan famili Curculionidae. (Santosa et al.,2013)

Buah gemor yang berlubang diserang

hama

Page 16: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

14

Larva dan kumbang pada biji gemor

Untuk mengendalikannya yaitu biji direndam dalam larutan fungsida selama beberapa waktu.

Page 17: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

15

B. Pembuatan bibit vegetatifUntuk membuat bibit secara vegetatif dapat dilakukan dengan cara stek dan cangkok. 1. Cangkok

Tahapan kegiatan pencangkokan adalah memilih bagian batang tegakan yang autotroph dan dilakukan pengupasan kulit sampai kambiumnya (1), mengolesi bagian batang dengan zat perangsang akar (2), memberikan media dan menutupnya (3), mengikat cangkokan (4) seperti pada Gambar 12 berikut (Santosa dan Yuwati, 2013)

1 2 3 4

Perlakuan pencangkokan dengan media penutup serabut buah kelapa

Page 18: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

16

Pembungkus cangkok dapat menggunakan serabut kulit buah kelapa dengan menggunakan media campuran gambut+kompos (1:1) dan dapat juga menggunakan pembungkus cangkok plastik transparan dengan media yang digunakan adalah tanah. gambut+kompos, sabut kelapa. Setelah kurang lebih 6 bulan, cangkok sudah siap dipindahkan ke polibag.

2. StekUntuk membuat stek gemor, perlu dilakukan perlakuan pendahuluan dengan pengikatan bahan stek selama beberapa waktu sebelum materi bahan stek dipotong dari lapangan. Perlakuan pendahuluan pengikatan bahan stek ini merupakan salah satu cara pengaturan nutrisi pada bahan stek. Secara umum kandungan nutrisi pada bahan stek, rasio kandungan karbohidrat dan nitrogen yang cukup dapat meningkatkan keberhasilan berakar. Menurut Sadhu (1989.), untuk mendapatkan pengaturan keseimbangan nitrogen yang lebih rendah dan kandungan karbohidrat yang lebih tinggi dapat dilakukan dengan membatasi (blocking) translokasi karbohidrat dari atas ke bawah pada batang, dan di bagian pembatas tersebut nantinya merupakan bagian bawah materi bahan stek

Gambar 13. Prosedur pengikatan materi bahan stek dari tegakan alam

Page 19: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

17

Prosedur kerja nya adalah sebagai berikut (Santosa et al., 2013)1. Dipilih trubusan (autotroph) dari tegakan gemor dengan diameter antara 1-3 cm 2. Trubusan yang diperoleh diikat menggunakan kawat3. Setelah bagian yang diikat nampak bengkak (akumulasi karbohidrat),4. Bahan stek segera dipotong dan disapih di persemaian

Bahan stek yang bagian pangkal membengkak, penyapihan bahan stek di persemaian dan stek yang telah berakar

Page 20: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis

18

Daftar PustakaPanjaitan, S. 2011. Potensi, Persyaratan Tumbuh Dan Tataniaga Hasil Hutan Bukan Kayu Jenis Gemor

(Nothaphoebe Coriacea Kosterm.) di Kalimantan Selatan dan Tengah. Makalah Ekspose Hasil-Hasil Penelitian BPK Banjarbaru 25-26 Oktober 2011.

Sadhu, M.,K. 1989. Plant Propagation. Wiley Eastern Limited. India. Santosa , P.B, Panjaitan, S., Leo Jati Eryanto, 2011. Teknik Budidaya Gemor. Laporan Hasil Penelitian. BPK Banjarbaru.Santosa , P.B, Panjaitan, S., Leo Jati Eryanto, 2013. Gemor (Nothaphoebe coriacea Kosterm.) : HHBK di Hutan Rawa

Gambut, Potensi dan Tantangannya. Prosiding Seminar Nasional Peranan Hasil Litbang Hasil Hutan Bukan Kayu Dalam Mendukung Pembangunan Kehutanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

Santosa , P.B, dan Ariani, R., 2013. Teknik Pencekikan dan Periode Berbuah Gemor (Nothaphoebe coriacea) di KHDTK Tumbangnusa, Kalimantan Tengah. Galam. Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru.

Santosa, P, B., dan Yuwati, T.W., 2013. Propagation of Gemor (Nothaphoebe Coriacea Kosterm.), Non Timber Forest Product Tree Species of Kalimantan Peat Swamp Forest. Makalah seminar internasional :Hutan dan Biodiversitas” 5 dan 6 Juli 2013. Balai Penelitian Kehutanan Manado.

Zulnely. and D. Martono. 2003. Pemanfaatan kulit gemor (Alseodaphne sp.) sebagai bahan untuk pembuatan anti nyamuk bakar. Jurnal Ilmu & Teknologi Kayu Tropis 1 (1): 12-19.

Page 21: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis
Page 22: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis
Page 23: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis
Page 24: BPK Banjarbaru - Gemor - foreibanjarbaru.or.idforeibanjarbaru.or.id/wp-content/uploads/2016/07/BPK-Banjarbaru-Gemor-2013.pdf · yang diharapkan menggantikan bahan insektisida sintetis