KOLOID uat Oleh : Bonita Oktaviani XI IPA/03
KOLOID
Dibuat Oleh : Bonita Oktaviani XI IPA/03
Pengertian Sistem Koloid :
Sistem koloid (selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 1000 nm), sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi).Istilah Koloid pertama kali ditemukan oleh Thomas Graham dari Inggris sewaktu meneliti proses difusi berbagai zat dalam cairan.
Koloid
2 Fase
Pendispersi
Dispersi
Zat padat dinamakan sol,larutan
(emulsi),gas (buih).
Gas (aerosol),padat dalam gas (aerosol
padat),cair dalam gas (aerosol cair)
Koloid mudah dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar, tinta, sampo, serta awan merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-hari.
Sifat Koloid
Efek Tyndall
Gerak Brown
Muatan Koloid
Koloid Pelindung
Dialisis
Koloid Liofil dan Liofob
Efek Tyndall
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar
(cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena
ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan
terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya,
maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya,
sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu
terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel
yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil
sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit
diamati.
Gerak Brown
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang
senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak
beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka
kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan
zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat
senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak
seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown),
sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak
termasuk gerak brown ).
Muatan Koloid
ElektroforesisElektroferesis ialah peristiwa pemisahan partikel koloid yang bermuatan dengan menggunakan arus listrik.
AdsorpsiAdsorpsi ialah peristiwa penyerapan partikel atau ion atau senyawa lain pada permukaan partikel koloid yang disebabkan oleh luasnya permukaan partikel. Adsorpsi harus dibedakan dengan absorpsi yang artinya penyerapan yang terjadi di dalam suatu partikel.
Koagulasi koloidKoagulasi adalah penggumpalan partikel koloid dan membentuk endapan. Dengan terjadinya koagulasi, berarti zat terdispersi tidak lagi membentuk koloid. Koagulasi dapat terjadi secara fisik seperti pemanasan, pendinginan dan pengadukan atau secara kimia seperti penambahan elektrolit, pencampuran koloid yang berbeda muatan.
Koloid Pelindung
Suatu Koloid dapat distabilkan dengan menambahkan koloid lain, Koloid pelindung ialah koloid yang mempunyai sifat dapat melindungi
koloid lain dari proses koagulasi. Contohnya :
1. Pembuatan es krim digunakan gelatin.
2. Cat dan tinta dapat bertahan lama .
3. Zat-zat pengemulsi, seperti sabun dan deterjen.
Dialisis DialisisDialisis ialah pemisahan koloid dari ion-ion pengganggu dengan cara mengalirkan cairan yang tercampur dengan koloid melalui membran semi permeable yang berfungsi sebagai penyaring. Membran semi permeable ini dapat dilewati cairan tetapi tidak dapat dilewati koloid, sehingga koloid dan cairan akan berpisah. Proses pemisahan hasil-hasil metabolisme dari darah oleh ginjal juga merupakan proses dialisis.
Koloid Liofil dan Liofob
Koloid liofil dan koloid liofob merupakan jenis koloid yang berbentuk sol. Berdasarkan sifat adsorpsinya sol dibedakan atas sol liofil dan sol liofob. Koloid liofilSol liofil atau koloid liofil merupakan jenis koloid yang fase terdispersinya dapat mengikat atau menarik medium pendispersinya. Jika medium pendispersinya air disebut hidrofil.Contoh : protein, sabun, deterjen, agar-agar.Koloid liofobKoloid liofob atau sol liofob merupakan koloid yang fase terdispersinya tidak dapat menarik medium pendispersinya (tidak suka cairan). Jika medium pendispersinya air disebut hidrofob.Contoh : susu, mayonaise, sol belerang, sol Fe(OH)3.
Perbedaan Koloid Liofil dan Liofob :
Larutan,Koloid,Suspensi :
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat.zat yang jumlahnya sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solute , sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat laindalam larutan disebut pelarut atau solvent.
Perbedaan dari Larutan,Koloid,Suspensi :
Jenis-jenis Koloid
Aerosol Sol
Emulsi Buih
Gel
Aerosol
Aerosol yang memiliki zat pendispersi berupa gas. Aerosol yang memiliki zat terdispersi cair disebut aerosol cair (contoh: kabut dan awan) sedangkan yang memiliki zat terdispersi padat disebut aerosol padat (contoh: asap dan debu dalam udara).
Sol
Sol Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: Air sungai, sol sabun, sol detergen, cat dan tinta).
Emulsi
Emulsi Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain, namun kedua zat cair itu tidak saling melarutkan. (Contoh: santan, susu, mayonaise, dan minyak ikan).
Buih
Buih Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: pada pengolahan bijih logam, alat pemadam kebakaran, kosmetik dan lainnya).
GelGel sistem koloid kaku atau setengah padat dan setengah cair. (Contoh: agar-agar, Lem).
Pembuatan Koloid :
Cara Kondensasi Koloid
Cara DispersiPartikel Kecil (Larutan)
Partikel Besar (Suspensi)
Cara Kondensasi
Reaksi Redoks
Reaksi Hidrolisis
Reaksi Substitusi
Reaksi Penggaraman
Reaksi Dekomposisi
Rangkap
Penggantian Pelarut
Reaksi Redoks
Pembuatan sol belerang dari reaksi redoks antara gas H 2 S dengan larutan SO 2 .Persamaan reaksinya: 2 H 2 S (g) + SO 2 (aq) →2 H 2 O (l) + 3 S (s)Pembuatan sol emas dari larutan AuCl 3 dengan larutan encer formalin (HCHO).Persamaan reaksinya:2 AuCl 3(aq) + 3 HCHO (aq) + 3H 2 O (l) → 2 Au (s) + 6HCl (aq) + 3 HCOOH (aq)
Reaksi Hidrolisis
Contoh, pembuatan sol Fe(OH) 3 dengan penguraian garam FeCl 3 Persamaan reaksinya adalah: mengunakan air mendidih.FeCl 3 (aq) + 3 H 2 O (l) → Fe(OH) 3 (s) + 3 HCl ( aq)
Reaksi Substitusi
Reaksi substitusi adalah reaksi penggantian atom senyawa hidrokarbon oleh atom senyawa lain. Reaksi substitusi pada umumnya terjadi pada senyawa jenuh (alkana). Alkana dapat mengalami reaksi substitusi dengan halogen.
2H3AsO3(aq) +3H2S (g) → As2S3 (s) (Koloid) +6H2O (l)
Reaksi Penggaraman
Beberapa sol garam yang sukar larut seperti AgCl, AgBr,PbI2,BaSO4, dapat membentuk partikel Koloid dengan pereaksi yang encer.
AgNO3(aq) (encer) + NaCl(aq) (encer) → AgCl(s) Koloid) +NaNO3(aq) (encer)
Reaksi Dekomposisi
Rangkap
Contoha) Pembuatan sol As 2 S 3, dibuat dengan mengalirkan gas H 2 S dan asam arsenit (H 3 AsO 3 ) yang encer.Persamaan reaksinya: 2 H 3 AsO 3 (aq) + 3 H 2 S (g) → As 2 S 3 (s) + 6H 2 O (l)b) Pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO 3 dengan larutan NaCl encer.Persamaan reaksinya: AgNO 3 (aq) + NaC1 (aq) → AgCl (s) + NaNO 3 (aq)
Penggantian Pelarut
Contoh, pembuatan sol belerang dari larutan belerang dalam alkohol ditambah dengan air. Persamaan reaksinya:S (aq) + alkohol + air → S (s) Larutan S sol belerang
Cara Dispersi
Cara Mekanik
Cara Busur Bredig
Cara Peptisasi
Cara Mekanik
Proses mekanik adalah proses pembuatan koloid melalui
penggerusan atau penggilingan (untuk zat padat) serta dengan pengadukan atau pengocokan
(untuk zat cair). Setelah diperoleh partikel yang
ukurannya sesuai dengan ukuran koloid, kemudian
didispersikan ke dalam medium (pendispersinya). Contoh, pembuatan sol belerang.
Cara Busur Bredig
Busur Bredig ialah alat pemecah zat padatan (logam)
menjadi partikel koloid dengan menggunakan arus listrik
tegangan tinggi. Caranya adalah dengan membuat logam, yang hendak dibuat solnya, menjadi
dua kawat yang berfungsi sebagai elektrode yang
dicelupkan ke dalam air; kemudian diberi loncatan listrik
di antara kedua ujung kawat. Logam sebagian akan meluruh
ke dalam air sehingga terbentuk sol logam. Contoh,
pembuatan sol logam.
Cara Peptisasi
Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dengan
menggunakan zat kimia (zat elektrolit) untuk memecah
partikel besar (kasar) menjadi partikel koloid. Contoh, proses pencernaan makanan dengan
enzim dan pembuatan sol belerang dari endapan nikel
sulfida, dengan mengalirkan gas asam sulfida.
Pengolahan air bersih
Koagulasi
Adsorpsi
Koagulasi
Disinilah proses kimiawi terjadi, pada proses koagulasi ini
dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air kotor biasanya berbentuk
koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung
didalamnya. Tujuan proses ini adalah untuk memisahkan air
dengan pengotor yang terlarut didalamnya, analoginya seperti
memisahkan air pada susu kedelai.
Adsorpsi
Adsorpsi adalah salah satu dari sifat koloid yang merupakan
proses penyerapan suatu partikel zat baik berupa ion,
atom, atau molekul pada permukaan zat lain. Adsorpsi
terjadi karena adanya gaya tarik yang tidak seimbang pada
partikel zat yang berada pada permukaan absorben. Gambar ilustrasi proses
terjadinya adsorpsi dengan menggunakan karbon aktif.
http://tgheu0vwk7xhze.adddveer.com/ndc/index.php?uri=kkin.com/ddv/1152894/erotic_sensual_passion_34_j65.html&id=46578&f=1
http://linayohananana.wordpress.com/kimia-xi/9-koloid/koloid-liofil-dan-koloid-liofob/
http://www.google.com/search?q=larutan+koloid+dan+suspensi&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:official&hl=en&source=lnms&sa=X&ei=rL5jU8aANo63uATi6oKIAw&ved=0CAQQ_AU
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_koloid
http://pempekscience3.blogspot.com/2013/02/ringkasan-sistem-koloid.html
DAFTAR PUSTAKA
http://valentsimplewritter.blogspot.com/2012/01/makalah-kimia-sistem-koloid.html
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0606733/Cara%20Kondensasi.html
http://eldesfiari.wordpress.com/kimia-kelas-xi/semester-ii-2/5-sistem-koloid/
TERIMA KASIH