Top Banner
Lipatan dan Patahan Lipatan merupakan strata yang selalu ditemukan dalam bagian kerak bumi dan telah mendapatkan proses pembengkokan atau perlipatan. Ada 2 jenis lipatan : 1. Anticline ( lipatan bentuk kubah, atau suatu lipatan dimana batuan yang lebih tua berada dibagian dalam lipatan ) 2. Syncline ( lipatan yang cekung kebawah, atau suatu lipatan dimana batuan yang lebih muda berada dibagian tengah ) Titik yang tertinggi disebut “crest” dan yang terbawah disebut “through”. Garis sepanjang lipatan di lengkungan yang tinggi disebut “hinge”. Permukaan bagian yang terlipat di antara satu hinge dengan hinge yang lain disebut sayap. Lipatan pada lapisan permukaan bumi dapat diamati secara langsug dilapangan dimana suatu lapisan dikatakan telah mengalami perlipatan jika pada lapisan tersebut memperlihatkan suatu ciri tertentu. Adapun ciri dari lipatan tersebut yaitu : Ditemukannya suatu perubahan kedudukan pada suatu perlapisan batuan, dimana suatu perlapisan batuan tersebut yang pada awalnya
39

bocy3u

Dec 12, 2015

Download

Documents

adhy barker

uuuuusdfdff
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: bocy3u

Lipatan dan Patahan

Lipatan merupakan strata yang selalu ditemukan dalam bagian kerak bumi dan telah

mendapatkan proses pembengkokan atau perlipatan.

Ada 2 jenis lipatan :

1. Anticline ( lipatan bentuk kubah, atau suatu lipatan dimana batuan yang lebih tua berada

dibagian dalam lipatan )

2. Syncline ( lipatan yang cekung kebawah, atau suatu lipatan dimana batuan yang lebih muda

berada dibagian tengah )

Titik yang tertinggi disebut “crest” dan yang terbawah disebut “through”. Garis sepanjang

lipatan di lengkungan yang tinggi disebut “hinge”. Permukaan bagian yang terlipat di antara satu

hinge dengan hinge yang lain disebut sayap. Lipatan pada lapisan permukaan bumi dapat diamati

secara langsug dilapangan dimana suatu lapisan dikatakan telah mengalami perlipatan jika pada

lapisan tersebut memperlihatkan suatu ciri tertentu.

Adapun ciri dari lipatan tersebut yaitu :

Ditemukannya suatu perubahan kedudukan pada suatu perlapisan batuan, dimana suatu

perlapisan batuan tersebut yang pada awalnya diendapkan pada posisi yag mendatar, maka

setelah mengalami perlipatan maka akan mengalami perubahan kedudukan.

Patahan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung yang dalam waktu

yang sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi retak atau patah. Bagian muka

bumi yang mengalami patahan seperti graben dan horst. Horst adalah tanah naik, terjadi bila

terjadi pengangkatan. Graben adalah tanah turun, terjadi bila blok batuan mengalami penurunan

Page 2: bocy3u

Lipatan adalah suatu perlapisan yang mengalami perlipatan. Secara normal lipatan dibedakan

menjadi dua, yaitu : 

1. Antiklin 

2. Sinklin

Sinklin adalah perlipatan yang menampakkan perlapisan batuan membentuk cekungan,

sedangkan antiklin merupakan kebalikan dari sinklin.

Lereng perlapisan sebelah menyebelah dari suatu sinklin atau antiklin disebut sayap (limbs atau

flanks), puncaknya disebut lembah (trough) atau puncak (crest). Bidang simetri antara sayap

disebut bidang sumbu (axial plane), dan garis perpotongan dengan permukaan yang melalui crest

maupun trough disebut sumbu lipatan (fold axis).

Hinge adalah garis sepanjang puncak dari bidang sumbu antiklin atau garis terendah dari bidang

sumbu sinklin.

Apabila garis hinge tidak horizontal berarti lipatannya menunjam (planging). Jika bidang sumbu

tidak vertikal, maka kedudukan lipatan memiliki dip atau kemiringan (deep). Kemiringan atau

dip suatu lipatan diukur berdasarkan kemiringan bidang sumbu. Bentuk lipatan tidak selalu

simetris, tetapi bila perlipatannya lebih intensif bentuknya lebih kompleks. Bila stress yang

bekerja lebih kuat maka lipatan menjadi asimetris.

( Tim Penyusun Praktikum Geologi Struktur, 2009 )

Patahan adalah rekahan pada batuan yang mengalami pergerakan sejajar bidangnya. Dalam

mengklasifikasikan sesar dipergunakan pergeseran relative, karena tidak diketahui blok mana

yang bergeser. Berdaasarkan pergeseran relative dua buah blok diantara bidang sesar, sesar

Page 3: bocy3u

dibedakan menjadi dua adalah :

1. Pergeseran translasi

2. Pergeseran rotasi

Berdasarkan dua tipe pergeseran tersebut, sesar diklasifikasikan menjadi lima adalah :

1. Sesar turun (normal fault)

2. Sesar naik (trust fault)

3. Sesar geser (strike slip fault)

4. Sesar miring (deep slip fault)

5. Sesar gunting (moving fault)

Sesar miring bisa turun dan naik (normal and trust deep slip fault).

Parameter-parameter yang berhubungan dengan posisi sesar, dipakai beberapa istilah :

1. strike

2. Deep

3. Foot wall

4. Hanging Wall

5. Strike slip

6. Trow, dan

7. Hade

Strike adalah arah bidang patahan. Deep adalah arah kemiringan bidang patahan. Foot wall

adalah blok yang berada di bawah bidang patahan. Hanging wall adalah blok yang berada di atas

bidang patahan. Strike slip adalah arah bidang yang bergeser. Trow adalah jarak vertikal titik

patahan yang bergerak. Hade adalah besar sudut dip dengan sumbu vertikal 

(Tim Penyusun Geologi Struktur, 2009)

Page 4: bocy3u

Titik yang tinggi sekali dipanggil 'crest' dan yang bawah sekali dipanggil 'through'. Garisan

sepanjang lipatan di mana lengkungan yang tinggi dipanggil 'hinge' . Permukaan bahagian yang

terlipat di antara satu hinge dengan hinge yang lain dipanggil sayap. 

Ada tujuh lipatan-lipatan yang utama iaitu : 

1. Lipatan selari 

2. Lipatan chevron 

3. Lipatan sama / isoclinal 

4. "Upright" 

5. "Inclinent" 

6. "Recumbent" 

7. "Curved axial surface" 

Fault atau patahan merupakan suatu gejala adanya pergeseran lapisan batuan akibat gaya

geologi.

Ciri paling mudah untuk melihat struktur patahan pada lapisan batuan adalah adanya bidang

offset pada batuan tersebut. Batas bidang patahan dinamakan bidang sesar. Di Indonesia patahan

yang terkenal adalah Patahan Semangko yang membujur dari ujung utara Sumatera hingga

Lampung. Patahan Semangko terbentuk karena desakan lempeng indo australia ke dalam

lempeng eurasia sehingga pulau sumatera terbelah. Sesar membagi lapisan batuan menjadi 2

Page 5: bocy3u

block yaitu Hanging wall dan Foot wall. Hanging wall adalah block batuan yang terletak di atas

bidang sesar sedangkan Foot wall adalah block yang terdapat di bawah bidang sesar. 

Sesar Sumatera (Semangko)

Untuk memudahkan mengenali mana itu hanging wall atau foot wall, lihat saja blok batuan yang

bentuknya seperti telapak kaki itu adalah foot wall. Dalam lingkungan fault biasanya terdapat

lapisan batuan yang turun yang disebut graben, atau lapisan yang naik disebut horst.

Page 6: bocy3u

Jenis Sesar dapat dikategorikan menjadi beberapa macam berdasarkan gerakannya yaitu

1.      Normal Fault 

Merupakan patahan yang memungkinkan satu blok (footwall) lapisan batuan bergerak dengan

arah relatif naik terhadap blok lainnya (hanging wall). Ciri dari patahan ini adalah sudut

kemiringan besar hingga mendekati 90 derajat.

2.      Reserve Fault 

Page 7: bocy3u

Merupakan patahan dengan arah footwall yang relatif turun dibanding hanging wall. Ciri dari

patahan ini adalah sudut kemiringan yang relatif kecil yaitu kurang dari 45 derajat.

3.      Strike Fault 

Merupakan patahan yang arahnya relatif mendatar ke kiri atau ke kanan. Arah patahan mendatar

ini tidak sepenuhnya seluruh lapisan batuan bergerak dengan arah mendatar namun sebagian ada

yang bergerak dengan arah vertikal.  Bila gerakan patahan ke kanan di sebut sesar geser sinistrial

dan bila ke kiri dinamakan sesar geser dekstral.

Page 8: bocy3u

Struktur faults terbentuk karena adanya gaya endogen kerak bumi berupa tekanan-tekanan pada

dinding lapisan batuan. Gempa berskala rendah juga sering terjadi pada zona ini. Di zona

patahan ini sering ditemukan fenomena seperti gawir, air terjun, sungai berpola rektangular dan

cebakan minyak/gas. 

FAKTOR PEMBENTUK MUKA BUMI DI DARATAN DAN LAUTAN

A. TENAGA ENDOGEN

Tenaga Endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga ini pada umumnya

memberikan berbagai bentuk relief kulit bumi dan bersifat memba adalah sebagai berikut.

1) TEKTOGENETIK

Tektogenetik adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan adanya perubahan

letak kedudukan lapisan kulit bumi, baik secara horizontal maupun vertikal. Gerakan

tektogenetik dikenal dengan istilah dislokasi. Berdasarkan kecepatan gerak lurus dan luas

daerahnya, pembagian gerakan tektogenetik adalah sebagai berikut.

a. Gerakan epirogenetik adalah gerakan yang mengakibatkan turun naiknya lapisan kulit bumi.

Gerakan ini relatif lambat dan berlangsung agak lama di suatu daerah yang luas. Contohnya

pembentukan kontinen atau benua. Tanda-tanda yang kelihatannya jelas dari gerak epirogenetik

dapat dibedakan menjadi dua.

· Epirogenetik positif (perubahan permukaan laut positif) adalah gerak turunnya

suatu darata sehingga permukaan air laut kelihatan naik.

· Epirogenetik negatif (perubahan permukaan laut negatif) adalah gerak naiknya

Page 9: bocy3u

suatu daratan sehingga permukaan air laut kelihatan turun.

b. Gerak orogenetik adalah gerakan atau pergeseran lapisan kulit bumi yang relative lebih cepat

daripada gerakan epirogenetik serta meliputi daerah yang sempit. Gerak orogenetik

menyebabkan adanya tekanan horizontal atau vertikal pada kulit bumi sehingga terjadilah

peristiwa dislokasi, baik dalam bentuk lipatan maupun patahan.

Lipatan (fold)

Lipatan adalah suatu kenampakan yang diakibatkan oleh tekanan horizontal dan tekanan vertikal

pada kulit bumi yang plastis. Lapisan yang melengkung membentuk lipatan yang besar,

punggung lipatan atau antiklinal dan lembah lipatan atau sinklinal. Lembah sinklinal yang sangat

luas disebut geosinklinal. Daerah ladang minyak bumi di Indonesia umumnya terletak pada

daerah geosinklinal yang oleh J.H.F Umgrove disebut idiogeosinklinal. Adakalanya sebuah

daerah lipatan terjadi dari beberapa antiklinal dan sinklinal. Deretan semacam itu masing-

masing disebut antiklinorium dan sinklinorium. Lipatan (fold) terdiri atas berbagai bentuk, di

antaranya sebagai berikut.

· Lipatan tegak (symmetrical fold) terjadi karena pengaruh tenaga radial, kekuatannya sama atau

seimbang dengan tenaga tangensial.

· Lipatan miring (asymmetrical fold) terjadi karena arah tenaga horizontal tidak sama atau tenaga

radial lebih kecil daripada tenaga tangensial.

· Lipatan rebah (overturned fold) terjadi karena tenaga horizontal berasal dari satu arah.

· Lipatan menutup (recumbent fold) terjadi karena hanya tenaga tangensial saja yang bekerja.

Patahan (fault)

Page 10: bocy3u

Patahan adalah gejala retaknya kulit bumi yang tidak plastis akibat pengaruh tenaga horizontal

dan tenaga vertikal. Daerah retakan seringkali mempunyai bagian-bagian yang terangkat atau

tenggelam. Jadi, selalu mengalami perubahan dari keadaan semula, kadang bergeser dengan arah

mendatar, bahkan mungkin setelah terjadi retakan, bagian-bagiannya tetap berada di tempatnya.

· Horst (tanah naik) adalah lapisan tanah yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya,

akibat patahnya lapisan-lapisan tanah sekitarnya.

· Graben/slenk (tanah turun) adalah lapisan tanah yang terletak lebih rendah dari daerah

sekelilingnya akibat patahnya lapisan sekitarnya.

· Dekstral terjadi jika kita berdiri potongan yang berada di depan kita bergeser ke kanan.

Sinistral, jika kita berdiri di potongan sesar yang satu dan potongan di depan kita bergeser ke

arah kiri.

· Block mountain terjadi akibat tena ga endogen yang membentuk retakanretakan di suatu

daerah, ada yang naik, ada yang turun, dan ada pula yang bergerak miring sehingga terjadilah

satu kompleks pegunungan patahan yang terdiri atas balok-balok litosfer.

2) GUNUNG API (VULKANISME)

Vulkanisme merupakan salah satu gejala alam yang mencakup peristiwa yang berhubungan

dengan naiknya magma (massa cair pijar) ke permukaan bumi melalui suatu rekahan dalam

kerak bumi. Magma yang sudah keluar disebut lava.

3) GEMPA BUMI (SEISME)

Terjadinya gempa bumi disebabkan oleh adanya pelepasan kekuatan yang berada dari dalam

bumi, yaitu sentakan asli yang bersumber dari dalam bumi merambat melalui permukaan lalu

Page 11: bocy3u

menerobos permukaan kulit bumi karena keseimbangannya yang terganggu. Batuan kulit bumi

menjadi bergeser sampai tercapainya keseimbangan kembali. Penyebab timbulnya gangguan

keseimbangan itu di antaranya adalah karena tenaga dari dalam bumi, peristiwa vulkanisme,

tektonisme, dan tanah runtuh. Menurut sebab terjadinya, gempa dibedakan menjadi tiga macam.

a) Gempa vulkanis

Gempa vulkanis adalah gempa yang terjadi akibat meletusnya gunung api. Apabila gunung api

akan meletus, maka timbulah tekanan gas dari dalam. Tekanan ini menyebabkan terjadinya

getaran yang kita sebut gempa bumi. Gempa vulkanis hanya terdapat di daerah gunung api yang

akan, sedang, atau sesudah meletus. Bahaya gempa ini relatif kecil, tetapi sangat terasa di

sekitarnya.

b) Gempa tektonik

Gempa tektonik disebabkan oleh gerak tektonik yang merupakan akibat dari gerak orogenetik.

Daerah yang seringkali mengalami gempa tektonik adalah daerah pegunungan lipatan muda,

yaitu rangkaian Pegunungan Mediterania dan Sirkum Pasifik. Bahaya gempa ini sangat besar

sekali sebab akibat gempa yang timbul, tanah dapat mengalami retakan, terbalik bahkan dapat

bergeser.

c) Gempa runtuhan (terban)

Gempa runtuhan dapat terjadi karena gugurnya atau runtuhnya tanah di daerah tambang yang

berbentuk terowongan atau pegunungan kapur. Pada umumnya di pegunungan kapur terdapat

gua yang disebabkan oleh korosi. Jika gua atau lubang tersebut runtuh, maka timbullah gempa

bumi. Namun, bahaya yang ditimbulkan gempa bumi ini relatif kecil. Lokasi episentrum (pusat

gempa) pada suatu tempat dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa cara.

Page 12: bocy3u

· Menggunakan tiga tempat yang terletak pada satu homoseista. Homoseista adalah garis pada

peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mengalami atau mencatat gelombang primer

pada waktu yang sama.

· Menggunakan tiga sismograf yang ditempatkan pada sebuah stasiun gempa.

· Menggunakan tiga tempat yang telah diketahui jarak episentralnya.

Jika dari stasiun A diketahui jaraknya adalah XA, dari stasiun B adalah XB, dan dari stasiun C

adalah XC. Dengan titik A, B, dan C sebagai pusat lingkaran, dibuat lingkaran yang masing-

masing beradius XA, XB, dan XC. Ketiga lingkaran itu berpotongan di sebuah titik. Maka titik

itu merupakan episentrum yang dicari. Cobalah perhatikan gambar berikut ini.

Klasifikasi gempa juga dapat dibedakan berdasarkan pusat gempa (episentrumnya).

1) Berdasarkan bentuk episentrumnya

· Gempa linear memiliki episentrum berbentuk garis.

· Gempa sentral memiliki episentrum berbentuk titik.

2) Berdasarkan jarak episentrumnya

· Gempa setempat/lokal memilik i jarak episentrum kurang dari 10.000 km.

· Gempa jauh memiliki jarak episentrum sekitar 10.000 km.

· Gempa sangat jauh memiliki jarak episentrum sekitar 10.000 km.

3) Berdasarkan letak episentrumnya

· Gempa darat memiliki letak episentrum di daratan.

· Gempa laut memiliki letak episentrum di dasar laut atau permukaan laut.

Page 13: bocy3u

Tenaga Pembentuk Lipatan, kobah dan patahan

Tenaga Pembentuk Lipatan

Daerah yang berstruktur lipatan, kubah, dan struktur patahan, pada dasarnya disebabkan oleh

tenaga endogen. Hanya saja tenaga endogen pembentuk ketiga daerah struktur lipatan, kubah,

dan patahan tidak sama. Pada daerah berstruktur lipatan, disebabkan oleh tenaga endogen yang

arahnya mendatar berupa tekanan, sehingga batuan sedimen yang letak lapisanlapisannya

mendatar berubah menjadi terlipat atau bergelombang. Daerah yang berstruktur demimikian

disebut daerah lipatan, dalam bahasa Inggris disebut folded zone. Untuk memberikan kejelasan

tentang daerah lipatan, berikut ini disajikan ilustrasi dalam Gambar 5 – 1 (Sudardja &

Akub,1977: 115).

Pada gambar di atas, dengan mudah dapat dilihat bahwa suatu lipatan tersebut memilik beberapa

bagian, sebagai akibat dari adanya lipatan tersebut. Unsur-unsur tersebut adalah antiklinal,

sinklinal, sayap antiklin. Di samping itu juga ada berupa sumbu antiklinal dalam kaitannya

dengan menentukan posisi suatu lipatan yaitu dip (kemiringan) dan strike (jurus), serta sumbu

sinklinal.

Berbicara mengenai lipatan ada beberapa macam sebagai akibat dari kekutan yang

membentuknya, yaitu lipatan tegak, miring, menggantung, isoklin, rebah, kelopak, antiklinoriun,

Page 14: bocy3u

dan sinklinorium. Di dunia ini banyak terdapat daerah lipatan yang memperlihatkan bentukan

topografi yang jelas, lipatan yang terkenal adalah Sirkum Pasifik dan lipatan Alpina. Kedua

lipatan tersebut mempunyai kelanjutan di Indonesia. Lipatan Alpina di Indonesia berupa sistem

pegunungan Sunda yang terbentang di Indonesia mulai dari Sumatera, Jawa, Nusra, Maluku, dan

berakhir di P Banda. Lipatan ini merupakan busur dalam yang Indonesia bersifat volkanis dan

busur luar yang non vulkanis. Demikian pula dengan lipatan Sirkum Pasifik dari Pilipina

bercabang ke Kalimantan dan Sulawesi dan seterusnya. Untuk memperjelas secara visual berikut

ini disajikan jenis-jenis lipatan tersebut seprti pada Gambar berikut 

A = Lip. Tegak B = Lip. Menggantung

C = Lip. Patah D = Lip. Miring

E = Lip. Isoklin F = Lip. Kelopak

G = Antiklinorium

Tenaga Pembentuk Kubah/dome

Tenaga pembentuk daerah yang berstruktur kubah adalah tenaga endogen mempunyai arah tegak

lurus ke arah luar bumi, sehingga daerah yang luas mengalami pencembungan akibat tenaga

tersebut. Seperti juga lipatan, dome juga mempunyai Dip, tetapi dip pada dume menuju kesemua

arah. Kalau boleh diumpamakan bahwa dome tersebut ibarat kuali yang ditelungkupkan. Kalau

tenaga yang tegak lurus tersebut menuju pusat bumi, maka bentuk yang dihasilkan merupakan

kebalikan dari dome, yaitu berupa basin atau cekungan ibarat kuali yang menghadap ke atas.

Berdasarkan pembentukannya dome, digolongkan menjadi beberapa macam, yaitu:

Dome yang berintikan batuan beku yang terdiri dari dua jenis, yaitu dome laccolith dan batolith.

Page 15: bocy3u

Terjadi karena penerobosan magma ke dalam kulit bumi, sehingga lapisan kulit bumi yang

terletak di atasnya terdesak yang mengakibatkan kulit bumi tersebut cembung.

Dome atau kubah garam Kubah garam terjadi akibat intruisi massa garam ke dalam lapisan

batuan. Jadi kubah ini mempunyai inti berupa garam. Diatasnya kadangkadang terdapat lapisan

tudung berupa gips, batu gamping atau dolomit yang pejal. Pada umum nya kubah garam ini

kecil-kecil dengan garis tengah 1 – 6 km dengan ketinggian ± 100 kaki dari daerah sekitarnya.

Banyak di antaranya mempunyai nilai ekonomis. Bentuk dome seperti ini banyak terdapat di

Jerman (Harz Mountains), Sayap kanan pegunungan Karpatia (Rumania), Mesir, Persia,

Spanyol, Maroko, dan Aljazair. Terjadinya diduga bahwa lapisan garam yang terletak jauh di

dalam lapisan bumi, mendapat tekanan yang keras sehingga keadaanya menjadi plastis dan pada

bagian di bagian kulit bumi yang lemah ia naik danmendorong lapisan batuan yang ada di

atasnya, sehingga cembung ke atas. Kubah garam ini meskipun berstruktur kubah, sering kali

memperlihatkan permukaan yang cekung, karena garam merupakan lapisan yang mudah larut,

akibatnya lapisan yang terletak di atasnya mudah ambruk. Jadi dalam hal ini dapat dikatakan

bahwa daerah itu berstruktur positif tetapi topografi negatif.

Kubah akibat pengangkatan regional pada daerah yang luas. Kubah pada golongan ini adalah

akibat adanya pengangkatan regional didaerah yang luas. Ukurannya luas dengan dip yang landai

hingga hampir mendatar. Kubah ini mungkin terjadi sebagai akibat dari desakan batuan volkanis

dari dalam atau kerena proses epirogenesisi

Kubah kriptovolkanis (Cryptovolcanic domes) Kubah ini terjadi sebagai akibat dari desakan gas

dari dalam bumi yang tergerak secara tiba-tiba, tetapi dengan kekuatan kecil. Karena

kekuatannya yang kecil sehingga tidak sampai ke luar, melainkan hanya mendorong lapisan kulit

Page 16: bocy3u

bumi hingga ceambung.

Tenaga Pembentuk Patahan

Tenaga pembentuk daerah yang berstruktur patahan, adalah tenaga endogen yang mengakibatkan

kulit bumi bergerak mendatar dengan berlawanan arah atau bergerak ke bawah atau ke atas, yang

sering disebut dengan kekar, rekahan atau retakan yang cukup besar. Kulit bumi mengalami

sesar dimana patahan yang disertai dengan pergeseran kedudukan lapisan yang terputus

hubungannya (fault). Berdasarkan gerakan atau pergeseran kulit bumi terdapat tiga macam sesar.

Dip slip fault, yaitu sesar yang tergeser arahnya vertikal (sesar vertikal), sehingga salah satu dari

blok terangkat dan membentuk bidang patahan.

Strike slip fault, yaitu sesar yang pergeserannya ke arah horisontal (sesar mendatar), sehingga

hasil dari aktivitas ini kadangkala dicirikan oleh kenampakan aliran air sungai yang membelok

patah-patah.

Oblique slip fault, yaitu sesar yang pergeseran vertikal sama dengan pergeseran mendatar, yang

sering disebut sesar miring (oblique). Pergeseran kulit bumi pada tipe ini membentuk celah yang

memanjang, kalau terjadi di dasar laut/samudera terbentuk palung laut, dan bila di daratan bias

berupa ngarai.

Pembahasan Gejala Alam Kebumian disusun kedalam 4 bagian pembahasan utama, yaitu:

1. Bumi sebagai Planet

Secara fisik, Bumi dibagi menjadi lapisan Litosfer dan lapisan Astenosfer.

Page 17: bocy3u

Lapisan Litosfer merupakan lapisan teratas yang meliputi kerak bumi dan bagian atas dari mantel

bumi. Litosfer merupakan bagian yang padat, solid tetapi mudah patah. Litosfer bergerak

terapung di atas astenosfer.

Astenosfer merupakan lapisan cair yang meliputi mantel bawah dan inti luar bumi. Lapisan ini

“lemah” dengan temperatur yang sangat tinggi. Di lapisan ini terjadi arus konveksi yang

menggerakkan lempeng-lempeng permukaan bumi.

2. Lithosfer

Tenaga tektonik menghasilkan bentukan patahan dan lipatan. Patahan adalah perubahan posisi

batuan akibat bekerjanya gaya endogen pada batas lempeng.

Patahan dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu:

Graben (slenk) adalah bentuk patahan yang mengalami pemerosotan ke bawah di antara dua

bagian yang tinggi.

Horst adalah bentuk patahan yang mengalami pengangkatan ke atas diantara dua bagian yang

rendah.

Gempa bumi adalah getaran yang terjadi akibat adanya pergeseran lapisan batuan di dalam bumi.

Pusat gempa yang terletak di bawah kerak bumi disebut hiposentrum. Pusat gempa pada titik di

permukaan bumi yang terletak tegaklurus di atas hiposentrum disebut episentrum.

Terjadinya gempa bumi memiliki kaitan dengan proses pergeseran lempeng bumi. Lempeng

pembentuk lapisan kulit bumi bergerak perlahan sekitar 10-19 cm per tahun. Gerakan lempeng

Page 18: bocy3u

ini ada yang saling menjauh, bergesekan, dan saling bertumbukan, yang kemudian

mengakibatkan gempa. 

Sedimentasi adalah proses pengendapan material yang dibawa oleh air, angin atau gletser. Semua

material hasil pelapukan yang tererosi akan mengendap di satu tempat sebagai sedimen.

Berdasarkan tempat dan tenaga yang mengendapkannya, proses sedimentasi dibedakan menjadi

tiga jenis, yaitu :

Sedimentasi fluvial

Sedimentasi aeris

Sedimentasi pantai

Sedimentasi fluvial adalah proses pengendapan materi yang diangkut oleh air sungai dan

diendapkan di sepanjang sungai atau muara sungai. Bentang alam hasil sedimentasi fluvial antara

lain pulau sungai dan delta.

Pulau sungai merupakan dataran yang terdapat ditengah-tengah badan sungai. Sedangkan delta

adalah bentukan hasil endapan lumpur, tanah, pasir dan batuan yang terdapat di muara sungai.

3. Atmosfer

Pemanasan oleh matahari terjadi dengan dua cara, yaitu:

Pemanasan langsung, terjadi karena adanya penyerapan sebagian sinar matahari oleh uap

air,debu dan zat- zat lain yang ada di udara.

Page 19: bocy3u

Pemanasan tidak langsung, terjadi karena sebagian sinar matahari selain diserap juga dipantulkan

ke atmosfer. Sinar matahari yang dipantulkan ini turut memanaskan udara, terutama pada lapisan

atmosfer paling bawah.

Angin Fohn (angin jatuh panas) mempunyai ciri angin jatuh yang panas dan kering. Maksud

angin jatuh adalah angin yang menuruni lereng gunung setelah sebelumnya bergerak naik ke

puncak gunung. Pada saat angin tersebut naik ke puncak gunung, angin tersebut mengalami

penurunan suhu dan terjadi pengembunan. Pada saat melewati puncak gunung, angin tersebut

telah kering dan turun melewati puncak. Namun, suhu angin tersebut naik ketika bergerak turun

menuju lembah. Bahkan, ketika sampai lembah, angin tersebut suhunya lebih tinggi dari suhu

udara di lembah tersebut, sehingga orang yang tinggal di lembah akan merasakan adanya aliran

angin yang panas dan kering.

Contoh angin Fohn adalah angin Gending di daerah Probolinggo, Jawa Timur. Angin ini

berhembus di dataran Probolinggo dari arah tenggara setelah melewati pegunungan Iyang-

Argopuro pada waktu musim kemarau. (Movie di atas dikonvert dari animasi flash)

4. Hidrosfer

Hidrosfer adalah semua air yang berada di bumi, baik dalam bentuk cair (air), padat (es dan

salju), maupun dalam bentuk gas (uap air). Jumlah air yang berada di bumi tidak berubah, karena

air secara terus-menerus mengalami sirkulasi. Sirkulasi air meliputi proses penguapan

(evaporasi), hujan (presipitasi) dan pengaliran (flow). Sirkulasi air ini disebut siklus hidrologi.

Page 20: bocy3u

Secara umum sebaran air di permukaan bumi dibedakan menjadi air permukaan dan air tanah.

Air permukaan adalah segala bentuk perairan yang berada di permukaan bumi.

Berdasarkan letaknya dibedakan sebaran air permukaan menjadi dua bagian, yaitu perairan darat

dan perairan laut. Perairan darat adalah semua bentuk perairan yang berada di darat, misalnya

sungai, danau dan rawa.

Sungai merupakan alur panjang di daratan yang berfungsi menampung dan mengalirkan air dari

mata air atau air hujan menuju ke laut. Profil memanjang sebuah sungai dibagi menjadi tiga

bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah, dan bagian hilir.

Page 21: bocy3u

Tektonisme atau tenaga tektonik adalah tenaga yang bekerja dari dalam bumi dengan arah

vertical / tegak maupun horizontal/ lateral/ mendatar yang mengakibatkan perubahan lokasi atau

letak lapisan-lapisan batuan yang membentuk muka bumi.

Tenaga tektonisme ini dikelompokkan atas tektonik patahan (faulting process) dan tektonik

lipatan (folded process)

Tenaga tektonik dibedakan atas aktifitas epirogenesis (aktifitas penurunan atau kenaikan benua)

dan aktifitas orogenesis (aktifitas pembentukan pegunungan)

1. MORFOLOGI PATAHAN

Adalah bentukan-bentukan alam di muka bumi sebagai akibat adanya proses pematahan (faulting

process) pada lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfera). Proses pematahan lapisan batuan

pembentuk litosfera disebut SESAR.

a. GRABEN/ SLENK

Adalah patahan dengan arah vertical, dimana posisi daerah tersebut lebih rendah dari daerah

sekitarnya, dikarenakan patahan/ sesar yang mengalami penurunan.

b. HORST

Page 22: bocy3u

Adalah patahan dengan arah vertical, dimana posisi daerah tersebut lebih tinggi dari daerah

sekitarnya, dikarenakan patahan/ sesar yang mengalami kenaikan.

c. FLEKSUUR

Adalah patahan dengan arah vertical, dimana posisi daerah tersebut mengalami penurunan atau

kenaikan sebagian saja.

d. DEKSTRAL

Adalah patahan dengan arah horizontal, dimana posisi tanah yang ada di depan kita bergeser

kearah kanan.

e. SINISTRAL

Adalah patahan dengan arah horizontal, dimana posisi tanah yang ada di depan kita bergeser kea

rah kiri.

2. MORFOLOGI LIPATAN

Terjadi karena adanya tenaga endogen yang arahnya lateral/ horizontal dari dua arah yang

berhadapan (saling mendekat), sehingga lapisan-lapisan batuan di daerah tersebut terlipat dan

membentuk puncak lipatan (antiklin) dan lembah lipatan (sinklin)

Patahan, adalah retakan sepanjang blok pada kerak bumi yang pada kedua sisinya bergerak satu

dengan yang lainnya dengan arah yang paralel dengan retakan tersebut.

Page 23: bocy3u

Di bumi ini ada 7 lempeng yang besar yaitu Pacific, North America, South America, African,

Eurasian (lempeng dimana Indonesia berada), Australian, dan Antartica. Di bawah lempeng-

lempeng inilah arus konveksi berada dan astenosphere (lapisan dalam dari lempeng) menjadi

bagian yang terpanaskan oleh peluruhan radioaktif seperti Uranium, Thorium, dan Potasium.

Bagian yang terpanaskan inilah yang menjadi sumber dari lava yang sering kita lihat di gunung

berapi dan juga sumber dari material yang keluar di pematang tengah samudera dan membentuk

lantai samudera yang baru. Magma ini terus keluar keatas di pematang tengah samudera dan

menghasilkan aliran magma yang mengalir kedua arah berbeda dan menghasilkan kekuatan yang

mampu membelah pematang tengah samudera. Pada saat lantai samudera tersebut terbelah,

retakan terjadi di tengah pematang dan magma yang meleleh mampu keluar dan membentuk

lantai samudera yang baru. 

Kemudian lantai samudera tersebut bergerak menjauh dari pematang tengah samudera sampai

dimana akhirnya bertemu dengan lempeng kontinen dan akan menyusup ke dalam karena berat

jenisnya yang umumnya berkomposisi lebih berat dari berat jenis lempeng kontinen. Penyusupan

lempeng samudera kedalam lempeng benua inilah yang menghasilkan zona subduksi atau

penunjaman dan akhirnya lithosphere akan kembali menyusup ke bawah astenosphere dan

terpanaskan lagi. Kejadian ini berlangsung secara terus-menerus. Wah ternyata bumi memang

bergerak. Nah kalau memang bergerak, apa yang terjadi di daerah pertemuan lempeng tektonik?

Daerah pertemuan lempeng ini umunya banyak menghasilkan gempa bumi dan kalo sumber

gempa bumi ini ada di samudera maka besar kemungkinan terjadi tsunami. Tsunami itu apa?

Nanti deh disambung di wacana yang lain biar nambah wacana. Pertemuan dari lempeng-

Page 24: bocy3u

lempeng tersebut adalah zona patahan dan bisa dibagi menjadi 3 kelompok. Mereka adalah

patahan normal (normal fault), patahan naik (thrust fault), dan patahan geser (strike slipe fault).

Selain ketiga kelompok ini ada satu lagi yang biasanya disebut tumbukan atau obduction dimana

kedua Bnaik berhubungan dengan compressional atau tegasan atau dorongan. Patahan geser

banyak berhubungan dengan gaya transformasi. Nah Indonesia ada dimana?

Kalau melihat Indonesia, daerah kita terletak di pertemuan lempeng Australian dan Eurasian

dimana lempeng Australian menyusup ke dalam zona eurasian sehingga membentuk zona

subduksi sepanjang Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara, Timur dan melingkar di

Banda. Sedangkan Irian Jaya adalah tempat bertemunya beberapa lempeng yaitu Australian,

Eurasian, Pasific, dan Philipine. Akibat dari terbentunya zona subduksi inilah maka banyak

sekali ditemukan gunung berapi di Indonesia. Makanya orang- orang banyak menyebut daerah

kita sebagai RING OF FIRE. Wow keren kan? Jadi jangan kaget kalo di negara kita sering

dilanda gempa bumi dan tsunami karena daerah kita dibatasi oleh pertemuan lempeng-lempeng

besar di dunia. Prinsip saya “The great nation is the nation.

Gempa bumi adalah getaran (goncangan) yang terjadi karena pergerakan (bergesernya) lapisan

batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi dan juga bisa dikarenakan adanya

letusan gunung berapi. Gempa bumi sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung

berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi

juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi

Page 25: bocy3u

kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi

karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

Mengapa Terjadi Gempa Bumi

Gempa bumi yang hebat umumnya disebabkan oleh proses tektonik, yang terjadi karena

pergerakan lempeng kerak bumi. Para ilmuwan berpendapat bahwa lempeng samudera yang

mengapung pada lapisan yang bersifat padat tetapi sangat panas, mengalir secara perlahan,

seperti cairan dengan viskositas (kekentalan) tinggi. Pada saat lempeng samudera menyusup ke

bawah lempeng benua, terjadi gesekan yang menghambat proses penyusupan. Perlambatan gerak

penyusupan menyebakan adanya akumulasi energi di zona subduksi dan zona patahan, akibatnya

akan terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Apabila batas elastisitas batuan terlampaui akibat

tekanan, tarikan, dan geseran, maka akan terjadi pensesaran batuan yang diikuti oleh lepasnya

energi secara tiba-tiba yang menyebar ke segala arah yang disebut gelombang gempa bumi atau

gelombang seismik.

Pada zona patahan, getaran gempa bumi dapat terjadi akibat gerak relative naik yang disebut

patahan (sesar) naik, gerak relative turun (patahan/sesar turun) dan gerak relative geser

(patah/sesar geser).

Penyebab lain memungkinkan terjadinya gempabumi yaitu terjadi runtuhan pada atap-atap gua

atau terowongan di daerah pertambangan. Gempa semacam ini disebut gempa runtuhan.

Intensitas gempanya tidak begitu kuat dan hanya terasa di daerah sekitar runtuhan.

Gempa Bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi,

Page 26: bocy3u

oleh patahan aktif aktivitas gunung berapi atau runtuhan batuan. Kekuatan gempa bumi akibat

aktivitas gunung berapi dan runtuhan batuan relatif kecil frekuensi kejadiannya dibandingkan

dengan gempa bumi akibat tumbukan antar lempeng bumi dan patahan aktif.

Lempeng Samudera yang rapat massanya lebih besar ketika bertumbukkan dengan lempeng

benua di zona tumbukan (subduksi) akan menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan

mengalami perlambatan akibat gesekan dari selubung bumi. Perlambatan gerak itu menyebabkan

penumpukkan energi di zona subduksi dan zona patahan.

Akibatnya di zona-zona itu terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Pada saat batas elastisitas

lempeng terlampaui, maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara

tiba-tiba. Proses ini menimbukan getaran partikel ke segala arah yang disebut gelombang gempa

bumi.

Kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng utama dunia yaitu Lempeng Australia,

Eurasia, dan Pasifik. Lempeng Eurasia dan Australia bertumbukan di lepas pantai barat Pulau

Sumatera, lepas pantai selatan pulau Jawa, lepas pantai Selatan kepulauan Nusatenggara, dan

berbelok ke arah utara ke perairan Maluku sebelah selatan. Antara lempeng Australia dan Pasifik

terjadi tumbukan di sekitar Pulau Papua. Sementara pertemuan antara ketiga lempeng itu terjadi

di sekitar Sulawesi. Itulah sebabnya mengapa di pulau-pulau sekitar pertemuan 3 lempeng itu

sering terjadi gempa bumi.

Intensitas gempabumi adalah tingkat kerusakan yang terasa pada lokasi terjadinya. Angkanya

ditentukan dengan menilai kerusakan yang dihasilkannya, pengaruhnya pada benda-benda,

Page 27: bocy3u

bangunan, dan tanah, dan akibatnya pada orang-orang. Skala ini disebut MMI (Modified

Mercalli Intensity) diperkenalkan oleh Giuseppe Mercalli pada tahun 1902.

Magnituda adalah parameter gempa yang diukur berdasarkan yang terjadi pada daerah tertentu,

akibat goncangan gempa pada sumbernya. Satuan yang digunakan adalah Skala Richter. Skala

ini diperkenalkan oleh Charles F. Richter tahun 1934. Sebagai contoh, gempabumi dengan

kekuatan 8 Skala Richter setara kekuatan bahan peledak TNT seberat 1 gigaton atau 1 milyar

ton.