Page 1
Pengertian Pegunungan Patahan dan Jenis-Jenis Patahan
Patahan terdiri atas beberapa macam-macam atau jenis-jenis patahan, dalam pengertian
pegunungan patahan adalah pegunungan dengan struktur geologi patahan (sesar). Struktur
patahan terjadi karena gerakan mendatar lempeng kerak bumi mengenai lapisan batuan yang
tidak lentur sehingga mengalami lapisan batuan yang tidak lentur sehingga mengalami patah-
patah. Jenis patahan, antara lain patahan normal, patahan rebah, sesar geser, serta horst dan
graben. setiap jenis-jenis patahan atau macam-macam patahan ini pasti memiliki proses
terbentuknya maksudnya mengapa bisa terbentuk patahan-patahan seperti dalam jenis-jenis
patahan dan pasti dalam terjadinya patahan tersebut mengalami kejadian-kejadian dan kerugian-
kerugian yang sangat besar dan mungkin saja memiliki manfaat, keuntungan, dampak positif
tetapi kali ini kita akan membahas dan menjelaskan jenis-jenis patahan tersebut akan dijelaskan
seperti dibawah ini.
Jenis-Jenis Patahan
a. Patahan Normal terjadi apabila bagian yang terpatah letaknya di atas bidang patahan.
b. Patahan Rebah (Thrush Fault) adalah patahan yang terjadi turun ke bawah akibat lanjutan
dari lipatan. Jika tekanan dari salah satu sisi lebih kuat dan terus menerus maka struktur
lipatan akan rebah dan porosnya terjadi di bidang patahan. Akibat dari patahan ini lapisan
batuan akan terbalik susunannya.
c. Sesar geser adalah patahan yang bergeser horizontal searah dengan garis poros.
Contohnya, daerah yang menjadi pusat gempat di california dan Amerika Serikat, serta
sesar Opak sebagai pusat gempa yogyakarta pada tangal 27 Mei 2006.
Page 2
d. Horst adalah bagian atau segmen dari patahan yang menonjol ke atas, sedangkan graben
adalah segmen yang turun ke bawah.
Pengertian Sesar
Patahan atau sesar (fault) adalah satu bentuk rekahan pada lapisan batuan bumi yg
menyebabkan satu blok batuan bergerak relatif terhadap blok yang lain. Pergerakan bisa relatif
turun, relatif naik, ataupun bergerak relatif mendatar terhadap blok yang lain. Pergerakan yg
tiba-tiba dari suatu patahan atau sesar bisa mengakibatkan gempa bumi. Sesar (fault)
merupakan bidang rekahan atau zona rekahan pada batuan yang sudah mengalami
pergeseran (Williams, 2004). Sesar terjadi sepanjang retakan pada kerak bumi yang terdapat
Page 3
slip diantara dua sisi yang terdapat sesar tersebut (Williams, 2004). Beberapa istilah yang
dipakai dalam analisis sesar antara lain:
a. Jurus sesar (strike of fault) adalah arah garis perpotongan bidang sesar dengan bidang
horisontal dan biasanya diukur dari arah utara.
b. Kemiringan sesar (dip of fault) adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang
horisontal, diukur tegak lurus strike.
c. Net slip adalah pergeseran relatif suatu titik yang semula berimpit pada bidang sesar akibat
adanya sesar.
d. Rake adalah sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike slip (pergeseran horisontal
searah jurus) pada bidang sesar.
Gambar 1. Bagian-bagian Sesar
Page 4
Keterangan gambar tersebut adalah
α = dip
β = rake of net slip
θ = hade = 90o – dip
ab = net slip
ac = strike slip
cb = ad = dip slip
ae = vertical slip = throw
de = horizontal slip = heave
Dalam penjelasan sesar, digunakan istilah hanging wall dan foot wallsebagai penunjuk
bagian blok badan sesar. Hanging wall merupakan bagian tubuh batuan yang relatif berada di
atas bidang sesar. Foot wall merupakan bagian batuan yang relatif berada di bawah bidang
sesar.
Page 5
Gambar 2. Hanging wall dan foot wall.
2. Ciri-ciri Sesar
Secara garis besar, sesar dibagi menjadi dua, yaitu sesar tampak dan sesar buta (blind
fault). Sesar yang tampak adalah sesar yang mencapai permukaan bumi sedangkan sesar
buta adalah sesar yang terjadi di bawah permukaan bumi dan tertutupi oleh lapisan seperti
lapisan deposisi sedimen. Pengenalan sesar di lapangan biasanya cukup sulit. Beberapa
kenampakan yang dapat digunakan sebagai penunjuk adanya sesar antara lain :
a. Adanya struktur yang tidak menerus (lapisan terpotong dengan tiba-tiba)
b. Adanya perulangan lapisan atau hilangnya lapisan batuan.
c. Kenampakan khas pada bidang sesar, seperti cermin sesar, gores garis.
Page 6
Gambar 3. Gores Garis (slickens slides)
d. kenampakan khas pada zona sesar, seperti seretan (drag), breksi sesar,horses, atau lices,
milonit.
Gambar 4. Zona sesar
e. silisifikasi dan mineralisasi sepanjang zona sesar.
f. perbedaan fasies sedimen.
Page 7
g. petunjuk fisiografi, seperti gawir (scarp), scarplets (piedmont scarp), triangular facet,
dan terpotongnya bagian depan rangkaian pegunungan struktural.
Gambar 5. Triangular facet
Gambar 6. Faulth scarp
h. Adanya boundins : lapisan batuan yang terpotong-potong akibat sesar.
Page 8
Gambar 7. Boundins
3. Klasifikasi Sesar
Klasifikasi sesar dapat dibedakan berdasarkan geometri dan genesanya
a. Klasifikasi geometris
1) Berdasarkan rake dari net slip.
· strike slip fault (rake=0º)
· diagonal slip fault (0 º < rake <90 span="span">
· dip slip fault (rake=90º)
2) Berdasarkan kedudukan relatif bidang sesar terhadap bidang perlapisan atau struktur regional
Page 9
· strike fault (jurus sesar sejajar jurus lapisan)
· bedding fault (sesar sejajar lapisan)
· dip fault (jurus sesar tegak lurus jurus lapisan)
· oblique / diagonal fault (menyudut terhadap jurus lapisan)
· longitudinal fault (sejajar struktur regional)
· transversal fault (menyudut struktur regional)
3) Berdasarkan besar sudut bidang sesar
· high angle fault (lebih dari 45o)
· low angle fault (kurang dari 45o)
4) Berdasarkan pergerakan semu
· normal fault (sesar turun)
· reverse fault (sesar naik)
5) Berdasarkan pola sesar
· paralel fault (sesar saling sejajar)
· en chelon fault (sesar saling overlap dan sejajar)
· peripheral fault (sesar melingkar dan konsentris)
· radial fault (sesar menyebar dari satu pusat)
Page 10
Gambar 8. Klasifikasi sesar
b. Klasifikasi genetis
Berdasarkan orientasi pola tegasan yang utama (Anderson, 1951) sesar dapat dibedakan
menjadi :
· Sesar anjak (thrust fault) bila tegasan maksimum dan menengah mendatar.
· Sesar normal bila tegasan utama vertikal.
· Strike slip fault atau wrench fault (high dip, transverse to regional structure)
4. Beberapa Jenis Sesar dan Penjelasannya
a. Sesar Normal / Sesar Turun (Extention Faulth)
Page 11
Sesar normal dikenali juga sebagai sesar gravitasi, dengan gaya gravitasi sebagai gaya
utama yang menggerakannya. Ia juga dikenali sebagai sesar ekstensi (Extention Faulth) sebab
ia memanjangkan perlapisan, atau menipis kerak bumi. Sesar normal yang mempunyai salah
yang menjadi datar di bagian dalam bumi dikenali sebagai sesar listrik. Sesar listrik ini juga
dikaitkan dengan sesar tumbuh (growth fault), dengan pengendapan dan pergerakan sesar
berlaku serentak. Sesar normal menjadi datar ke dalam bumi, sama seperti yang berlaku ke
atas sesar sungkup. Pada permukaan bumi, sesar normal juga jarang sekali berlaku secara
bersendirian, tetapi bercabang.
Cabang sesar yang turun searah dengan sesar utama dikenali sebagai sesar sintetik,
sementara sesar yang berlawanan arah dikenali sebagai sesar antitetik. Kedua cabang sesar ini
bertemu dengan sesar utama di bagian dalam bumi. Sesar normal sering dikaitkan dengan
perlipatan. Misalnya, sesar di bagian dalam bumi akan bertukar menjadi lipatan monoklin di
permukaan.
Hanging wall relatif turun terhadap foot wall, bidang sesarnya mempunyai
kemiringan yang besar. Sesar ini biasanya disebut juga sesar turun.
Page 12
Gambar 9. Extention Faulth
Patahan atau sesar turun adalah satu bentuk rekahan pada lapisan bumi yang
menyebabkan satu blok batuan bergerak relatif turun terhadap blok lainnya. Fault scarp
adalah bidang miring imaginer tadi atau dalam kenyataannya adalah permukaan dari bidang
sesar.
b. Sesar naik (reverse fault / contraction faulth)
Sesar naik (reverse fault) untuk sesar naik ini bagian hanging wall-nya relatif
bergerak naik terhadap bagian foot wall. Salah satu ciri sesar naik adalah sudut kemiringan
dari sesar itu termasuk kecil, berbeda dengan sesar turun yang punya sudut kemiringan bisa
mendekati vertical. Nampak lapisan batuan yg berwarna lebih merah pada hanging wall
berada pada posisi yg lebih atas dari lapisan batuan yg sama pada foot wall. Ini
menandakan lapisan yg ada di hanging wall udah bergerak relatif naik terhadap foot wall-
nya.
Page 13
Gambar 10. Reverse fault / contraction faulth
c. Sesar mendatar ( Strike slip fault / Transcurent fault / Wrench fault )
Sesar mendatar (Strike slip fault / Transcurent fault / Wrench fault ) adalah sesar
yang pembentukannya dipengaruhi oleh tegasan kompresi. Posisi tegasan utama
pembentuk sesar ini adalah horizontal, sama dengan posisi tegasan minimumnya,
sedangkan posisi tegasan menengah adalah vertikal. Umumnya bidang sesar mendatar
digambarkan sebagai bidang vertikal, sehingga istilah hanging wall dan foot wall tidak
lazim digunakan di dalam sistem sesar ini. Berdasarkan gerak relatifnya, sesar ini dibedakan
menjadi sinistral ( mengiri ) dan dekstral ( menganan ).
Gambar 11. Strike slip fault / Transcurent fault / Wrench fault
5. Aplikasi Sesar dalam Bidang Geologi
Page 14
Petroleum system
Geothermal
Geoteknik
Penanggulangan daerah rawan bencana
A. Pegunungan Lipatan
Pegunungan Lipatan adalah pegunungan yang berbentuk gelombang disebabkan tenaga
endogen yang arah dan tekanannya mendatar atau horizontal. Akibat tekanan mendatar
tersebut, maka terjadilah pelengkungan lipatan pada lapisan kulit bumi. Semula tekanan
tersebut membentuk lipatan tegak lurus atau simetris, yaitu lipatan yang bidang sumbunya
mempunyai jarak yang sama dengan kedua sayapnya.
Setelah lipatan tegak terbentuk, ternyata tekanan tersebut terus bekerja, sehingga lipatan
tegak menjadi lipatan miring. Jika tekanan tersebut terus mendesak pada lipatan miring,
maka akan terbentuk lipatan menggantug. Pada lipatan gantung tekanan horizontal masih
terus maka akan terbentuk lipatan isoklinal, jika tekanan terus saja akan terbentuk lipatan
rebah, dan akhirnya akan terbentuk lipatan sesar sungkup.
Page 15
Berikut ini disajikan gambar proses terbentuknya lipatan :
Pegunungan lipatan terdeiri atas bagian yang disebut dengan sinklinal dan antiklinal.
Sinklinal adalah bagian pegunungan lipatan yang berupa lembah. Sedangkan antiklinal
adalah bagian pegunungan lipatan yang berupa punggung atau puncak. Kumpulan antiklinal
antiklinal dalam sebuah lipatan disebut antiklinorium, sedangkan kumpulan sinklinal
sinklinal disebut sinklinorium. Jenis pegunungan lipatan yang tersebar di seluruh dunia
membentuk pola atau jalur tertentu. Ada tiga jalus pegunungan lipatan di dunia, yaitu :
1. Pegunungan Sirkum Pasifik
Jalur Pegunungan Sirkum Pasifik adalah rangkaian atau jalur pegunungan lipatan
yang mengelilingi Samudra pasifik. Rangkaian jalur pegunungan Sirkum Pasifik ini
dimulai dari:
Page 16
o Pegunungan Andes di Amerika Selatan Menuju utara ke
o Pegunungan Sieera Nevada di Mexico, terus ke utara menuju
o Pegunungan Rocky di Amerika Utara, terus ke arah utara menuju
o Pegunungan Alaska di negara bagian Alaska, selanjutnya ke barat dan selatan
menuju
o Pegunungan di Kep. Aleutian dan Kep. Jepang, Taiwan, Menuju
o Filipina terus ke Indonesia dan berakhir di Laut Banda
2. Pegunungan Sirkum Mediteran
Jalur Pegunungan Sirkum Mediteran adalah pegunungan lipatan yang melingkari
bagian tengah benua Eropa dan Asia. Jalur pegunungan Sirkum Mediteran ini secara
urut dari arah barat ke timur, dimulai dari:
o Pegunungan Atlas di Afrika Utara menuju ke
o pegunungan Alpen di eropa selatan, terus menuju ke
o Pegunungan Kaukasus di Jazirah Balkan, terus menuju ke
o Pegunungan Elburizan di Asia kemudian ke
o Pegunungan Himalaya, Pegunungan Arakan Yoma, Zamaika, Andaman, dan
Nicobar sterusnya masuk ke Indonesia dan berakhir di Laut Banda.
3. Pegunungan Sirkum Australia
Page 17
Jalur pegunungan lipatan Australia ini rangkaiannya dimulai dari pegunungan Alpen
di Australia menuju ke Selandia Baru, California, dan masuk irian Timur wilayah
Papua Nugini. Rangakian terus menyambung ke arah barat menuju Irian Barat
Wilayah Indonesia sampai ke wilayah kepala Burng bahkan ada yang sampai ke
pulau Halmahera.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa wilayah Indonesia merupakan
tempat pertemuan tiga jalur pegunungan muda dunia. Akibat dari keadaan tersebut wilayah
Indonesia menjadi labil dan rawan bencana. Keadaan labil disebabnya banyaknya gempa
bumi, baik gempa tektonik maupun gempa vulkanik. Rawan bencana di Indoensia juga
disebabkan karena Indonesia merupakan pertemuan bebebrapa lempeng benua dan samudra.
B. Pegunungan Patahan
Pegunungan patahan adalah pegunungan yang terbentuk karena tenaga endogen yang
menekan lapisan kulit bumi secara vertikal sehingga lapisan terangkat dan patah. tenaga
endogen yang menekan lapisan kulit bumi baik secara vertikal maupun secara horizontal bisa
menyebabkan lapisan kulit bumi tersebut menjadi retak dan patah. Bidang atau bagian kulit
bumi yang retak atau patah disebut bidang patahan. Bidang patahan yang sudah
mengalami pergeseran atau gerakan disebut fault atau sesar. Pergeseran bidang patahan
tersebut bias terjadi secara vertikal maupun secara horizontal. Berdasarkan arah gerakan
atau pergeseranya, ada beberapa jenis sesar atau fault, yaitu :
Page 18
1. Sesar Naik
Sesar naik yaitu gejala pergeseran atau gerakan sesar yang atap sesarnya bergerak
ke atas (vertikal). Sesar ini juga disebut dengan istilah reverse fault atau thrust.
Sesar naik yang jarak pergeserannya sampai beberapa KM dan bagian yang satu
menutup bagian yang lain disebut sesar sungkup. Sesar naik dibedakan menjadi
dua, yaitu sesar naik yang sebenarnya dan sesar naik biasa.
Beberapa contoh pegunungan patahan yang merupakan hasil dari proses alam
sesar naik, yaitu:
o Pegunungan Bukit barisan, memanjang dari Sumatra Utara sampai Teluk
Semangko di Sumatra Selatan yang disebut dengan Zone patahan Semangko.
o Pegunungan patahan Matano, di sulawesi memanjang mulai Teluk tolo
melalui Danau Matana memotong Pegunungan Tineba dan Pegunungan
Takolekaju sampai selat Makasar.
o Pegunungan Patahan Palu-Karo, membujur dari utara melalui Palu menuju
Teluk Bone, dan lain sebagainya.
2. Sesar Turun
Sesar Turun adalah gejala pergeseran atau gerakan sesar yang atap sesarnya
bergerak turun terhadap alas sesarnya. Sesar turun dikelompokkan menjadi dua,
yaitu sesar turun yang sebenarnya dan sesar turun biasa.
3. Sesar Mendatar
Page 19
Sesar mendatar adalah sesar yang arah erakanya atau pergeseran horizontal
meskipun masih ada sedikit gerak vertikal. Sesar mendatar ini biasanya dijumpai
pada daerah daerah yang mengalami lipatan dan pergeseran lapisan kulit bumi naik.
4. Horst
Apa yang dimaksud dengan Horst ? Horst adalah bagian dari patahan yang
meninggi atau muncul lebih tinggi dari daerah sekitarnya, berbentuk memanjang
seperti pematang. Horst ini juga disebut dengan istilah pematang atau lurah sesar
ataupun sembul. Contoh dari horst adalah Horst Vogesen dan Horst Schwarzwald
di Eropa Barat, Dataran Tinggi Judea dan Trans Jordania di Jordania.
Horst
5.
6. Graben
Graben adalah sebuah jalur batuan yang terletak di antara dua bidang kanan
kirinya yang lebih tinggi, bidang sesarnya sempit, hamper sejajar, dan memanjang.
Graben juga disebut dengan istilah slenk atau terban. Contoh graben yaitu:
o Lembah Rheine di Eropa Barat
Page 20
o Lembah Jordan dan Laut mati di Eropa TImur.
o Graben Afrika Timur terletak di Benua Afrika bagian timur.
7. Step Faulting
Step faulting adalah seperangkat gejala sesar turun dengan arah lemparan yang
sama. Step faulting ini merupakan sesar yang bentuknya seperti tangga, maka
disebut sesar bentuk tangga. Sebuah pegunungan yang banyak patahan secara step
faulting disebut denan pegunungan patahan.
Proses diatropisme yang mengakibatkan terjadi pegunungan lipatan dan pegunungan patahan,
ternyata juga membawa dampak positif maupun negatif. Dampak positif yang ditimbulkan
akibat adanya proses diatropisme, yaitu :
Terbentuknya pegunungan yang membawa manfaat bagi kehidupan, antara lain
mendatangkan hujan, dan menghasilkan berbagai mineral.
Bahan mineral dari dalam lapisan kulit bumi terangkat ke atas, sehingga banyak galian
tambang.
Sedangkan dampak negatifnya akibat adanya proses diatropisme, yaitu:
Daerah pegunungan reliefnya kasar sehingga tidak bisa dijadikan sarana untuk
pemukiman.
Daerah pegunungan lipatan atau patahan rawan terjadi adanya gempa bumi, baik gempa
tektonik maupun gempa vulkanik.