1 INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM KAMIS, 19 JULI 2012 M PENENTU AWAL BULAN RAMADHAN 1433 H Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi juga Bumi dan Bulan dalam mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya adalah penentuan awal bulan Hijriah, yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal tahun baru Hijriah, awal dan akhir shaum Ramadhan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang salah satu tupoksinya adalah pelayanan data tanda waktu tentu sangat berkepentingan dalam penentuan awal bulan Hijriah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Informasi Hilal saat Matahari Terbenam, Kamis 19 Juli 2012 M: Penentu Awal Bulan Ramadhan 1433 H sebagai berikut. 1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Terbenam Matahari Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Kejadian ini akan kembali terjadi pada hari Kamis, 19 Juli 2012 M, pukul 4 : 24 UT atau pukul 11 : 24 WIB atau pukul 12 : 24 WITA atau pukul 13 : 24 WIT, yaitu ketika nilai bujur ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 116,912 o . Pada saat konjungsi tersebut, jarak sudut Matahari dan Bulan (elongasi) adalah 4,082 o . Elongasi ini lebih besar daripada jumlah semi diameter Bulan dan Matahari pada saat tersebut, yaitu 0,516 o . Periode sinodis Bulan sendiri terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 13 jam 22 menit. Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon- teramati. Keadaan ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter Matahari, efek refraksi atmosfer Bumi dan elevasi lokasi pengamat di atas permukaan laut (dpl). Dalam perhitungan standar penentuan waktu terbenam Matahari, semi diameter Matahari dianggap 16’, efek refraksi atmosfer dianggap 34’ dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl (Seidelmann, 1992). Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indonesia pada tanggal 19 Juli 2012 paling awal terjadi pada pukul 17 : 35 WIT di Merauke dan paling akhir pada pukul 18 : 57 WIB di Sabang. Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 19 Juli 2012 di wilayah Indonesia. Dengan demikian, secara astronomis waktu pelaksanaan rukyat Hilal di wilayah Indonesia adalah setelah Matahari terbenam tanggal 19 Juli 2012.
8
Embed
BMKG informasi Hilal Ramadhan 1433 H - data.bmkg.go.iddata.bmkg.go.id/share/Dokumen/informasi_hilal_ramadhan_1433h.pdf · Sebagai contoh untuk perhitungan di atas adalah ketinggian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM
KAMIS, 19 JULI 2012 M
PENENTU AWAL BULAN RAMADHAN 1433 H
Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi juga Bumi dan Bulan dalam
mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya
adalah penentuan awal bulan Hijriah, yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi.
Penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal
tahun baru Hijriah, awal dan akhir shaum Ramadhan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang
salah satu tupoksinya adalah pelayanan data tanda waktu tentu sangat berkepentingan dalam
penentuan awal bulan Hijriah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Informasi Hilal saat Matahari
Terbenam, Kamis 19 Juli 2012 M: Penentu Awal Bulan Ramadhan 1433 H sebagai berikut.
1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Terbenam Matahari
Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan
sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Kejadian
ini akan kembali terjadi pada hari Kamis, 19 Juli 2012 M, pukul 4 : 24 UT atau pukul 11 : 24 WIB
atau pukul 12 : 24 WITA atau pukul 13 : 24 WIT, yaitu ketika nilai bujur ekliptika Matahari dan
Bulan tepat sama 116,912o. Pada saat konjungsi tersebut, jarak sudut Matahari dan Bulan (elongasi)
adalah 4,082o. Elongasi ini lebih besar daripada jumlah semi diameter Bulan dan Matahari pada saat
tersebut, yaitu 0,516o. Periode sinodis Bulan sendiri terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga
konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 13 jam 22 menit.
Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon-
teramati. Keadaan ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter
Matahari, efek refraksi atmosfer Bumi dan elevasi lokasi pengamat di atas permukaan laut (dpl).
Dalam perhitungan standar penentuan waktu terbenam Matahari, semi diameter Matahari dianggap
16’, efek refraksi atmosfer dianggap 34’ dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl (Seidelmann,
1992). Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indonesia pada tanggal 19 Juli 2012
paling awal terjadi pada pukul 17 : 35 WIT di Merauke dan paling akhir pada pukul 18 : 57 WIB di
Sabang.
Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa
konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 19 Juli 2012 di wilayah Indonesia. Dengan
demikian, secara astronomis waktu pelaksanaan rukyat Hilal di wilayah Indonesia adalah setelah
Matahari terbenam tanggal 19 Juli 2012.
2
2. Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kota di Indonesia
Pada Tabel tentang “Data Hilal dan Matahari saat Matahari Terbenam, Kamis, 19 Juli 2012 M:
Penentu Awal Bulan Ramadhan 1433 H”, ditampilkan informasi astronomis Hilal dan Matahari
untuk beberapa kota di Indonesia saat Matahari terbenam tanggal 19 Juli 2012. Informasi ini adalah
informasi dasar penentu awal bulan Ramadhan 1433 H.
Pada tabel tersebut, sebagaimana penentuan waktu terbenam Matahari, waktu terbenam Bulan
dinyatakan saat bagian atas piringan Bulan tepat di horizon-teramati. Dalam perhitungan standar
waktu terbenam Bulan, efek refraksi atmosfer dianggap 34’, elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl
dan semi diameter Bulan adalah nilainya pada saat tersebut (Seidelmann, 1992). Azimuth adalah
besar sudut yang dinyatakan dari titik Utara Geografis (True North) menyusuri bidang horizon ke
arah Timur dan seterusnya hingga ke posisi proyeksi benda langit di bidang horizon. Benda langit
yang dimaksud adalah Bulan atau Matahari. Tinggi Hilal dinyatakan sebagai ketinggian pusat
piringan Bulan dari horizon-teramati dengan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek
refraksi atmosfer standar telah diikutsertakan dalam perhitungan. Elongasi adalah jarak sudut antara
pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk pengamat dengan elevasi dianggap 0 meter
dpl dan efek refraksi atmosfer Bumi diabaikan. Sementara FI Bulan adalah fraksi illuminasi Bulan,
yaitu persentase perbandingan antara luas piringan Bulan yang tercahayai oleh Matahari dan
menghadap ke pengamat di permukaan Bumi dengan luas seluruh piringan Bulan. Dari tabel
tersebut dapat juga diperoleh informasi umur Bulan dan lag. Umur Bulan adalah selisih waktu
antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi. Adapun lag adalah selisih waktu
terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari.
Dalam perhitungan tinggi Bulan, efek tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dapat
diikutsertakan dengan menggunakan persamaan (1) berikut, yaitu
daa 0 , (1)
dengan a adalah tinggi Bulan dari horizon-teramati dengan memperhitungkan efek tinggi lokasi
pengamat dan ao adalah tinggi Bulan dari horizon-teramati tanpa efek tinggi lokasi pengamat.
Adapun d pada persamaan (1) di atas adalah efek kerendahan horizon (dip) yang dinyatakan oleh1)
hd 02917,0 , (2)
dengan h adalah tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dalam satuan meter.
Sebagai contoh untuk perhitungan di atas adalah ketinggian Bulan pada 19 Juli 2012 untuk
pengamat di Pelabuhan Ratu dengan elevasi 52,685 meter dpl. Berdasarkan “Data Hilal dan
Matahari saat Matahari Terbenam, Kamis, 19 Juli 2012 M: Penentu Awal Bulan Ramadhan 1433
H” untuk lokasi Pelabuhan Ratu, diperoleh ao adalah 1,4647o. Berdasarkan persamaan (2) di atas,
nilai d adalah 0,2117o. Setelah hasil ini diterapkan pada persamaan (1) di atas, diperoleh nilai a
adalah 1,6764o. Dengan demikian, setelah memperhitungkan elevasinya, tinggi Bulan di Pelabuhan
Ratu dari horizon-teramati saat Matahari terbenam tanggal 19 Juli 2012 adalah 1o 40,58’. Prosedur
yang sama dapat dilakukan untuk lokasi lainnya.
3
3. Peta Ketinggian Hilal
Pada Gambar 1 ditampilkan peta ketinggian Hilal untuk pengamat di antara 60o LU sampai
dengan 60o LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada
tanggal 19 Juli 2012. Pada Gambar 1 tersebut ditampilkan pula ketinggian Hilal untuk pengamat
yang berada di Indonesia. Adapun peta ketinggian Hilal saat Matahari terbenam di Indonesia pada
tanggal 19 Juli 2012 tersebut lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2. Pada kedua gambar tersebut,
tinggi Hilal dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari horizon-teramati dengan
elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer standar telah diikutsertakan
dalam perhitungan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 1, ketinggian Hilal 0o saat Matahari
terbenam tanggal 19 Juli 2012 melewati Samudra Pasifik, Asia bagian Selatan, Afrika bagian Utara,
Samudra Atlantik dan Amerika bagian Utara. Pada Gambar 2 terlihat ketinggian Hilal di Indonesia
saat Matahari terbenam pada 19 Juli 2012 berkisar antara 0,08o sampai dengan 1,49
o.
Gambar 1. Peta ketinggian Hilal tanggal 19 Juli 2012 untuk pengamat antara 60o LU s.d. 60
o LS.
Gambar 2. Peta ketinggian Hilal tanggal 19 Juli 2012 untuk pengamat di Indonesia
4
4. Peta Elongasi
Pada Gambar 3 ditampilkan peta elongasi untuk pengamat di Indonesia saat matahari terbenam
tanggal 19 Juli 2012. Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan
Matahari untuk pengamat dengan elevasi dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer Bumi
diabaikan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 3, elongasi saat Matahari terbenam tanggal 19 Juli
2012 di Indonesia berkisar antara 4,38o sampai dengan 5,37
o.
Gambar 3. Peta Elongasi tanggal 19 Juli 2012 untuk pengamat di Indonesia
5. Peta Umur Bulan
Pada Gambar 4 ditampilkan peta umur Bulan saat Matahari terbenam tanggal 19 Juli 2012.
Umur Bulan adalah selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi.
Sebagaimana terlihat pada Gambar 4, umur Bulan di Indonesia pada tanggal 19 Juli 2012 berkisar
antara 4,19 jam sampai dengan 7,56 jam.
Gambar 4. Peta Umur Bulan tanggal 19 Juli 2012 untuk pengamat di Indonesia
5
6. Peta Lag
Pada Gambar 5 ditampilkan peta Lag untuk pengamat di Indonesia pada tanggal 19 Juli 2012.
Lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari. Sebagaimana terlihat
pada gambar tersebut, selisih waktu terbenam Bulan dengan Matahari di Indonesia pada tanggal 19
Juli 2012 berkisar antara 1,64 menit sampai dengan 8,53 menit.
Gambar 5. Peta Lag tanggal 19 Juli 2012 untuk pengamat di Indonesia
7. Peta Fraksi Illuminasi Bulan
Pada Gambar 6 ditampilkan peta Fraksi Illuminasi Bulan untuk pengamat di Indonesia pada
tanggal 19 Juli 2012. Fraksi Illuminasi Bulan adalah perbandingan antara luas piringan Bulan yang
tercahayai oleh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi dengan luas seluruh
piringan Bulan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 6, Fraksi Illuminasi Bulan pada tanggal 19 Juli
2012 berkisar antara 0,15 % sampai dengan 0,22 %.
Gambar 6. Peta Fraksi Illuminasi Bulan tanggal 19 Juli 2012 untuk pengamat di Indonesia
6
8. Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi Mengacaukan Rukyat Hilal
Dalam perencanaan rukyat Hilal, perlu diperkirakan juga objek-objek astronomis selain Hilal
dan Matahari yang posisinya berdekatan dengan Bulan dan kecerlangannya tidak berbeda jauh
dengan Hilal atau lebih lebih cerlang daripada Hilal. Objek astronomis ini bisa berupa planet,
misalnya Venus atau Merkurius, atau berupa bintang yang cerlang, seperti Sirius. Adanya objek
astronomis lainnya ini berpotensi menjadikan pengamat untuk menganggapnya sebagai Hilal.
Pada tanggal 19 Juli 2012, sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam di Indonesia, tidak
ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya kurang dari 5o dari Bulan.
Referensi
Seidelmann P.K. (Ed.) (1992), Explanatory Supplement to the Astronomical Almanac,
University Science Books, Mill Valley, CA.
Informasi Lanjut
Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG
Gedung Operasional Baru Lantai 3
Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720
Telepon : (021) 4246321 ext. 3309
situs : http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/
KONJUNGSI / IJTIMA':KAMIS, 19 JULI 2012 M, PUKUL 11 : 24 WIB
o ' o ' j m j m o ' o ' o ' o ' %1 SABANG 95 21.00 BT 5 54.00 LU 18 : 57 WIB 19 : 3 WIB 290 55.44 285 42.30 0 51.33 5 22.47 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.222 BANDA ACEH 95 45.00 BT 5 31.00 LU 18 : 55 WIB 19 : 1 WIB 290 54.22 285 42.42 0 52.42 5 21.47 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.223 MEULABOH 96 7.00 BT 4 11.00 LU 18 : 52 WIB 18 : 58 WIB 290 50.42 285 42.61 0 57.82 5 19.15 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.224 GUNUNG SITOLI 97 42.30 BT 1 10.00 LU 18 : 41 WIB 18 : 48 WIB 290 44.47 285 46.52 1 8.45 5 13.11 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.215 MEDAN 98 40.60 BT 3 33.70 LU 18 : 41 WIB 18 : 46 WIB 290 48.96 285 44.56 0 56.35 5 15.43 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.216 SIBOLGA 98 53.70 BT 1 33.10 LU 18 : 37 WIB 18 : 43 WIB 290 45.07 285 46.61 1 4.78 5 12.36 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.217 PADANG 100 21.30 BT 0 53.00 LS 18 : 27 WIB 18 : 34 WIB 290 42.55 285 52.23 1 12.71 5 7.38 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.208 PEKANBARU 101 26.70 BT 0 27.70 LU 18 : 25 WIB 18 : 31 WIB 290 43.71 285 49.86 1 5.15 5 8.09 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.209 JAMBI 103 38.30 BT 1 38.10 LS 18 : 13 WIB 18 : 20 WIB 290 42.33 285 55.82 1 10.22 5 2.88 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.19
10 BENGKULU 102 20.30 BT 3 51.80 LS 18 : 15 WIB 18 : 23 WIB 290 42.66 286 2.63 1 21.62 5 1.18 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1911 PALEMBANG 104 42.10 BT 2 54.20 LS 18 : 7 WIB 18 : 14 WIB 290 42.33 286 0.16 1 13.60 5 0.04 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1912 BANDAR LAMPUNG 105 14.40 BT 5 14.40 LS 18 : 1 WIB 18 : 9 WIB 290 43.97 286 9.38 1 22.07 4 56.31 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1913 BATAM 104 6.80 BT 1 7.10 LU 18 : 15 WIB 18 : 21 WIB 290 44.60 285 50.27 0 57.87 5 6.19 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2014 TANJUNG PINANG 104 31.80 BT 0 55.00 LU 18 : 13 WIB 18 : 19 WIB 290 44.35 285 50.80 0 58.02 5 5.48 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2015 RANAI 108 27.00 BT 3 50.00 LU 18 : 2 WIB 18 : 6 WIB 290 49.92 285 50.97 0 39.17 5 5.55 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.2016 PANGKAL PINANG 106 8.40 BT 2 8.70 LS 18 : 2 WIB 18 : 9 WIB 290 42.32 285 58.44 1 8.02 4 59.60 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1917 TANJUNG PANDAN 107 45.20 BT 2 45.10 LS 17 : 55 WIB 18 : 2 WIB 290 42.40 286 0.99 1 7.72 4 57.15 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1918 MERAK 106 0.00 BT 5 56.00 LS 17 : 57 WIB 18 : 5 WIB 290 44.89 286 12.79 1 23.47 4 54.60 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1819 PANDEGLANG 106 6.00 BT 6 18.00 LS 17 : 56 WIB 18 : 4 WIB 290 45.45 286 14.57 1 24.73 4 54.01 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1820 SERANG 106 9.00 BT 6 6.00 LS 17 : 56 WIB 18 : 4 WIB 290 45.14 286 13.62 1 23.86 4 54.23 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1821 RANGKAS BITUNG 106 14.00 BT 6 22.00 LS 17 : 55 WIB 18 : 4 WIB 290 45.56 286 14.94 1 24.76 4 53.79 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1823 JAKARTA 106 50.47 BT 6 9.31 LS 17 : 53 WIB 18 : 1 WIB 290 45.25 286 14.10 1 22.86 4 53.46 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1824 PELABUHAN RATU 106 33.46 BT 7 1.74 LS 17 : 53 WIB 18 : 1 WIB 290 46.73 286 18.37 1 27.88 4 52.57 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1825 BANDUNG 107 35.00 BT 6 54.00 LS 17 : 49 WIB 17 : 57 WIB 290 46.53 286 18.00 1 24.45 4 51.72 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1826 LEMBANG 107 36.96 BT 6 49.55 LS 17 : 49 WIB 17 : 57 WIB 290 46.39 286 17.63 1 25.24 4 51.79 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1827 SEMARANG 110 22.80 BT 6 59.00 LS 17 : 38 WIB 17 : 46 WIB 290 46.77 286 19.21 1 19.84 4 48.87 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1828 YOGYAKARTA 110 26.00 BT 7 47.00 LS 17 : 36 WIB 17 : 44 WIB 290 48.39 286 23.41 1 22.80 4 47.75 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1829 PANGGUNG REJO 112 13.00 BT 8 20.00 LS 17 : 28 WIB 17 : 36 WIB 290 49.72 286 26.87 1 21.73 4 45.32 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1730 TANJUNG KODOK 112 21.00 BT 6 52.00 LS 17 : 30 WIB 17 : 38 WIB 290 46.61 286 19.19 1 15.93 4 47.14 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1831 NGLIYEP 112 26.00 BT 8 21.00 LS 17 : 27 WIB 17 : 35 WIB 290 49.76 286 27.01 1 21.41 4 45.09 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1732 PRAPAT,BAWEAN 112 35.00 BT 5 48.00 LS 17 : 31 WIB 17 : 38 WIB 290 44.91 286 14.31 1 11.42 4 48.34 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1833 SURABAYA 112 47.10 BT 7 23.00 LS 17 : 28 WIB 17 : 35 WIB 290 47.62 286 21.91 1 17.14 4 46.04 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1734 PASIBAN 113 20.00 BT 8 20.00 LS 17 : 24 WIB 17 : 32 WIB 290 49.75 286 27.13 1 19.76 4 44.27 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1735 AMBAT,PAMEKASAN 113 25.00 BT 7 13.00 LS 17 : 25 WIB 17 : 33 WIB 290 47.31 286 21.23 1 15.39 4 45.67 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1736 TERANGULASI 114 22.00 BT 8 40.00 LS 17 : 19 WIB 17 : 27 WIB 290 50.61 286 29.24 1 19.18 4 42.87 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1737 PONTIANAK 109 24.50 BT 0 8.60 LS 17 : 52 WIB 17 : 58 WIB 290 43.36 285 55.27 0 54.25 4 59.07 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1938 SINTANG 111 28.60 BT 0 3.90 LS 17 : 44 WIB 17 : 49 WIB 290 43.49 285 56.22 0 50.45 4 57.16 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.19
NO NAMA LOKASIPOSISI LOKASI WAKTU TERBENAM
LINTANG MATAHARI BULANTINGGI POSISI BULAN RELATIF
TERHADAP MATAHARI (ELONGASI)MATAHARI BULANBUJUR
DATA HILAL DAN MATAHARI PADA SAAT MATAHARI TERBENAMKAMIS, 19 JULI 2012 M
PENENTU AWAL BULAN RAMADHAN 1433 H
AZIMUTH FI BULANBULAN
39 PANGKALAN BUN 111 43.00 BT 2 41.00 LS 17 : 39 WIB 17 : 45 WIB 290 42.51 286 2.51 1 0.65 4 53.36 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1840 PALANGKA RAYA 113 56.60 BT 2 13.60 LS 17 : 31 WIB 17 : 37 WIB 290 42.55 286 2.21 0 55.03 4 51.86 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1841 MUARATEWE 114 42.00 BT 0 39.00 LS 17 : 30 WIB 17 : 35 WIB 290 43.13 285 58.96 0 47.43 4 53.29 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1842 BANJARMASIN 114 45.20 BT 3 26.30 LS 18 : 26 WITA 18 : 32 WITA 290 42.82 286 6.13 0 58.45 4 49.47 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1843 TENGGARONG 116 59.92 BT 0 26.59 LS 18 : 21 WITA 18 : 26 WITA 290 43.35 285 59.77 0 42.76 4 51.45 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1844 SAMARINDA 117 8.00 BT 0 26.00 LS 18 : 21 WITA 18 : 25 WITA 290 43.36 285 59.82 0 42.49 4 51.34 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1845 TANJUNG REDEP 117 32.00 BT 2 15.00 LU 18 : 23 WITA 18 : 27 WITA 290 46.82 285 57.13 0 30.99 4 54.63 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1846 TARAKAN 117 34.10 BT 3 19.70 LU 18 : 25 WITA 18 : 28 WITA 290 49.01 285 56.95 0 26.51 4 56.08 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1947 JEMBRANA 114 35.00 BT 8 23.00 LS 18 : 19 WITA 18 : 27 WITA 290 49.91 286 27.70 1 17.74 4 43.05 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1748 TABANAN 115 2.00 BT 8 29.00 LS 18 : 17 WITA 18 : 25 WITA 290 50.17 286 28.36 1 17.32 4 42.50 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1749 BULELENG 115 5.00 BT 8 8.00 LS 18 : 17 WITA 18 : 25 WITA 290 49.33 286 26.45 1 15.93 4 42.92 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1750 DENPASAR 115 10.20 BT 8 40.70 LS 18 : 16 WITA 18 : 24 WITA 290 50.67 286 29.49 1 17.81 4 42.12 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1751 BADUNG 115 13.00 BT 8 37.00 LS 18 : 16 WITA 18 : 24 WITA 290 50.51 286 29.15 1 17.50 4 42.16 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1752 GIANYAR 115 20.00 BT 8 31.00 LS 18 : 16 WITA 18 : 23 WITA 290 50.26 286 28.61 1 16.92 4 42.18 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1753 BANGLI 115 22.00 BT 8 27.00 LS 18 : 16 WITA 18 : 23 WITA 290 50.10 286 28.25 1 16.61 4 42.24 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1754 KLUNGKUNG 115 25.00 BT 8 32.00 LS 18 : 15 WITA 18 : 23 WITA 290 50.31 286 28.72 1 16.83 4 42.09 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1755 KARANGASEM 115 31.00 BT 8 26.00 LS 18 : 15 WITA 18 : 23 WITA 290 50.06 286 28.19 1 16.28 4 42.13 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1756 MATARAM 116 6.10 BT 8 33.70 LS 18 : 12 WITA 18 : 20 WITA 290 50.40 286 29.04 1 15.73 4 41.43 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1757 SUMBAWA BESAR 117 25.00 BT 8 26.00 LS 18 : 7 WITA 18 : 15 WITA 290 50.12 286 28.63 1 12.94 4 40.42 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1758 BIMA 118 41.50 BT 8 32.60 LS 18 : 2 WITA 18 : 9 WITA 290 50.44 286 29.52 1 11.12 4 39.15 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1759 WAINGAPU 120 18.10 BT 9 40.20 LS 17 : 54 WITA 18 : 1 WITA 290 53.58 286 36.29 1 12.42 4 36.29 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1660 KUPANG 123 39.80 BT 10 10.60 LS 17 : 40 WITA 17 : 47 WITA 290 55.25 286 39.93 1 8.35 4 32.83 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1661 KOTAMOBAGU 124 22.00 BT 0 45.00 LU 17 : 54 WITA 17 : 57 WITA 290 44.75 286 2.15 0 25.84 4 46.62 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1762 MANADO 124 55.50 BT 1 32.80 LU 17 : 53 WITA 17 : 56 WITA 290 45.87 286 1.89 0 21.77 4 47.23 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1863 TONDANO 124 56.00 BT 1 18.00 LU 17 : 52 WITA 17 : 55 WITA 290 45.50 286 2.04 0 22.74 4 46.89 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1764 BITUNG 125 13.00 BT 1 26.00 LU 17 : 51 WITA 17 : 54 WITA 290 45.70 286 2.13 0 21.75 4 46.83 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1765 TAHUNA 125 32.00 BT 3 10.00 LU 17 : 53 WITA 17 : 55 WITA 290 48.90 286 2.06 0 14.34 4 48.90 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1866 MIANGAS 125 35.00 BT 5 33.00 LU 17 : 56 WITA 17 : 58 WITA 290 55.26 286 4.08 0 4.62 4 52.09 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1867 KENDARI 122 24.80 BT 4 5.10 LS 17 : 54 WITA 17 : 59 WITA 290 43.43 286 11.26 0 47.90 4 41.82 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1768 LUWUK 122 46.20 BT 1 2.40 LS 17 : 57 WITA 18 : 1 WITA 290 43.15 286 3.74 0 35.51 4 45.57 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1769 PALU 119 54.50 BT 0 54.90 LS 18 : 9 WITA 18 : 13 WITA 290 43.13 286 2.09 0 39.78 4 48.21 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1870 TOLI-TOLI 120 47.60 BT 1 7.40 LU 18 : 8 WITA 18 : 12 WITA 290 45.12 285 59.80 0 30.21 4 50.18 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1871 MAJENE 119 0.00 BT 2 30.00 LS 18 : 10 WITA 18 : 15 WITA 290 42.71 286 5.20 0 47.54 4 46.88 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1772 MAKASSAR 119 32.90 BT 5 3.50 LS 18 : 4 WITA 18 : 10 WITA 290 44.21 286 13.62 0 56.51 4 42.99 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1773 GORONTALO 122 51.10 BT 0 38.20 LU 17 : 59 WITA 18 : 3 WITA 290 44.57 286 1.41 0 28.77 4 47.75 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1874 TERNATE 127 22.90 BT 0 49.80 LU 18 : 42 WIT 18 : 45 WIT 290 44.94 286 3.76 0 20.59 4 44.26 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1775 AMBON 128 5.00 BT 3 42.00 LS 18 : 32 WIT 18 : 36 WIT 290 43.36 286 12.31 0 36.85 4 37.73 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1676 SAUMLAKI 131 18.00 BT 7 59.00 LS 18 : 13 WIT 18 : 18 WIT 290 49.49 286 29.62 0 47.20 4 29.75 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1577 TUAL 132 44.00 BT 5 40.00 LS 18 : 10 WIT 18 : 15 WIT 290 45.35 286 20.35 0 36.33 4 31.69 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1678 SORONG 131 17.00 BT 0 54.00 LS 18 : 23 WIT 18 : 26 WIT 290 43.49 286 7.74 0 20.89 4 38.95 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1779 FAK FAK 132 14.00 BT 2 56.00 LS 18 : 17 WIT 18 : 20 WIT 290 43.19 286 12.03 0 27.02 4 35.59 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1680 MANOKWARI 134 3.00 BT 0 53.00 LS 18 : 12 WIT 18 : 15 WIT 290 43.59 286 9.10 0 16.27 4 36.94 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1681 BIAK 136 6.20 BT 1 11.00 LS 18 : 4 WIT 18 : 6 WIT 290 43.50 286 10.52 0 14.03 4 35.10 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1682 TIMIKA 136 53.00 BT 4 32.00 LS 17 : 55 WIT 17 : 59 WIT 290 44.23 286 18.10 0 25.19 4 30.27 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1683 MERAUKE 140 25.00 BT 8 31.00 LS 17 : 35 WIT 17 : 39 WIT 290 51.05 286 34.27 0 33.54 4 22.97 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.1584 JAYAPURA 140 31.00 BT 2 34.00 LS 17 : 44 WIT 17 : 46 WIT 290 43.38 286 14.84 0 11.92 4 30.41 Bulan di sebelah Selatan - Atas Matahari 0.16