Pengaruh Kontaksi dan Relaksasi pada Otot\
Abstrak : Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang
terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-tulang yang membentuk rangka
(skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan
mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan
rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang yang
memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi. Alat
gerak yang terdiri dari tulang, sendi, jaringan ikat dan otot pada
manusia sangat penting. Setiap cedera atau gangguan yang terjadi
pada sistem ini akan mengakibatkan terganggunya pergerakan
seseorang untuk sementara atau selamanya. Gangguan yang paling
sering dialami pada cedera otot rangka adalah patah tulang.
Kata Kunci : Muskuloskeletal, tulang, Otot, cedera
Abstract : The body's musculoskeletal system is a system that
consists of muscle (musculoskeletal), and the bones that form the
skeleton (skeletal). Muscle tissue is the body that has the ability
to convert chemical energy into mechanical energy (motion). While
the order is part of the body consisting of bones that allows the
body to maintain its shape, posture and position. Locomotor
consisting of bones, joints, connective tissue and muscle in humans
is essential. Any injury or disorder that occurs in this system
will lead to disruption of the movement of a person temporarily or
permanently. Disorders most often experienced on skeletal muscle
injury is a broken bone. Key Words : Musculoskeletal, bone, muscle,
injuryPendahuluan
Salah satu ciri manusia hidup yaitu dengan bergerak. Otot dan
tulang merupakan jaringan yang penting sebagai alat gerak dan
menegakkan postur tubuh, dan masih banyak kegunaan dari otot dan
tulang. Otot dan tulang dikatakan penting sebagai alat gerak dapat
dilihat secara makroskopik dimana adanya struktur tulang dan otot
sehingga mampu menjadikan keduanya jaringan yang penting untuk
melakukan gerak. Secara mikroskopik dimana otot dan tulang dilihat
dari penyusun jaringan tersebut. Selain itu tulang dan otot
mempunyai komponen yang dapat melakukan mekanisme kontraksi dan
relaksasi.
Tulang
Secara makroskopis tulang terdiri dari dua bagian yaitu pars
spongiosa (jaringan berongga) dan pars kompakta (bagian yang berupa
jaringan padat). Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa
(periosteum); lapis tipis jarigan ikat (endosteum) melapisi rongga
sumsum dan meluas ke dalam kanalikuli tulang kompak.1Membran
periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan yang merupakan
pusat osifikasi. Periosteum merupakan selaput luar tulang yang
tipis. Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan
tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum merupakan
tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan
dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.
1Pars kompakta teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak
memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (Calsium
Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang menjadi padat dan
kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung kapur
dibandingkan dengan anak-anak maupun bayi. Bayi dan anak-anak
memiliki tulang lebih banyak mengandung serat-serat sehingga lebih
lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan
tulang tangan. 1Pars spongiosa merupakan jaringan tulang yang
berongga seperti spon (busa). Rongga tersebut diisi oleh sumsum
merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa
terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula. 1Secara
Mikroskopis tulang terdiri dari sistem Havers (saluran yang berisi
serabut saraf, pembuluh darah, aliran limfe), Lamella (lempeng
tulang yang tersusun konsentris), Lacuna (ruangan kecil yang
terdapat di antara lempenganlempengan yang mengandung sel tulang),
Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan
sampai ke osteon).1Kerangka anggota atas dikaitkan dengan kerangka
badan dengan perantara gelang bahu, yang terdiri atas klavikula dan
skapula, dibawahnya terdapat tulang-tulang yang membentuk kerangka
lengan, lengan bawah dan telapak tangan yang seluruhnya berjumlah
30 buah tulang. 1Ekstremitas AtasAnggota gerak atas adalah
tulang-tulang pada ekstermitas atas yang terdiri dari:21. Humerus (
Tulang lengan atas )
2. Ulna dan Radius ( Tulang hasta dan tulang pengumpil )
3. 8 Tulan karpal ( Tulang Pangkal Tangan )
4. 5 Tulang metakarpal ( Tulang tapak Tangan )
5. 14 Falang ( Ruas Jari tangn )
Tulang tulang pada ektremitas atas21. Klavikula2Atau tualng
selangka adalah tulang melangkung yang membentuk bagian anterior
gelang bahu fungsi utama klafikula adalah memberi kaitan pada
beberapa otot leher, bahu dan lengan. Yang bekerja sebagai penopang
lengan. klavikula, adalah tulang dari atas dada, antara tulang dada
(sternum) dan tulang belikat (tulang belikat). Mudah untuk merasa
klavikula, karena tidak seperti tulang lain yang dibungkus dengan
otot, hanya kulit yang mencakup sebagian besar tulang. 2berfungsi
sebagai dukungan dari yang kaku skapula dan bebas ekstremitas
ditangguhkan. Menyimpan pengaturan ini ekstremitas atas (lengan)
dari toraks sehingga lengan memiliki jangkauan maksimum gerak.
Meliputi cervicoaxillary kanal (lorong antara leher dan lengan),
melalui mana beberapa struktur penting lulus. Mengirim dampak fisik
dari ekstremitas atas ke kerangka aksial. Meskipun diklasifikasikan
sebagai tulang panjang, klavikula tidak memiliki meduler (sumsum
tulang) rongga seperti tulang panjang lainnya. Ini terdiri dari
spons (cancellous) tulang dengan shell tulang kompak. Ini adalah
tulang dermal awalnya berasal dari unsur-unsur yang melekat pada
tengkor. . Klavikula lebih tebal dan lebih melengkung pada pekerja
manual, dan situs lampiran otot lebih ditandai. Klavikula kanan
biasanya lebih kuat dan lebih pendek dari klavikula kiri.2
Gambar 1. Os Clavicula22. Skapula 2Atau tulang belikat Membentuk
bagian belakang gelang bahu, dan Terletak dibagian sebelah belakang
toraks yang lebih dekat kepermukaan dari pada iga. Dan bentuknya
segi tiga pipih dan memperlihatkan dua permukaan, tiga sudut dan
tiga sisi. Contoh tulang Skapula adalah sebagai berikut.2Dalam
anatomi, skapula atau tulang belikat, adalah tulang yang
menghubungkan humerus (tulang lengan) dengan clavicula (tulang
leher). 2Bentuk skapula posterior (belakang) yang terletak bagian
dari bahu korset. Dalam manusia, itu adalah tulang datar, kurang
lebih segitiga bentuknya, ditempatkan pada aspek posterolateral
torakalis kandang.2Pada bagian atas fosa adalah depresi melintang,
di mana tampaknya tulang bengkok pada dirinya sendiri sepanjang
garis pada sudut kanan dan melewati pusat glenoid rongga, membentuk
sudut yang cukup, yang disebut sudut subskapularis; hal ini
memberikan kekuatan yang lebih besar untuk tubuh tulang oleh bentuk
melengkung, sementara lengkungan puncak berfungsi untuk mendukung
tulang belakang dan akromion. Permukaan dorsal adalah melengkung
dari atas ke bawah.2 Gambar 2. Os Scapula23. Humerus3Dalam anatomi
manusia, tulang lengan atas (bahasa Inggris: humerus, bahasa Latin:
humerus, umerus, bahasa Yunani: mos, lengan atas) adalah tulang
panjang pada lengan (atau kaki depan pada hewan) yang terletak
antara bahu dan siku. Pada sistem rangka, terletak di antara tulang
belikat dan radius-ulna (tulang pengumpil-hasta). Humerus atau
tulang lengan atas adalah tulang terpanjang anggota atas dengan
memperlihatkan sebuah batang dan dua ujung. Humerus terdiri atas :
Ujung atas humerus, Batang humerus dan Ujung bawah humerus, Berikut
adalah gambar Humerus.3Humerus adalah tulang lengan atas tunggal
yang panjang. Ujung atas terdiri dari bola-bola yang pas dengan
soket dari tulang belikat untuk membentuk sendi bahu. Ujung bawah
humerus membentuk bola kecil yang cocok dengan soket engsel sendi
radius dan ulna di siku.3
Gambar 3. Os Humerus34. Ulna3Ulna adalah Sebuah tulang pipih
yang mempunyai Sebuah Batang dan dua ujung, tulang itu lebih
panjang dari pada tulang radius ciri umum yang tedapat atau yang
bisa kita lihat pada ulna yakni, memiliki ujung atas ulna, Batang
Ulna dan Ujung bawah Ulna lebih Kecil Dibandingkan ujung atas.
Perhatikan gambar berikut ini.3Ujung atasnya bersendi dengan tulang
lengan atas (humerus) pda sendi siku, dan dengan caput radii
(kepala bonggol tulang pengumpil) pada persendian radioulnaris
superior (persendian tulang hasta dan pengumpil bagian atas). Pada
bagian bawah bersendi dengan tulang pengumpil pada persendian
radioulnaris inferior.Badan tulang hasta melebar pada bagian
proksimal dan menyempit di bagian distal.3Pada proksimalnya,
memiliki sebuah tonjolan (processus) yang disebut procesus
olecranii, sebuah struktur seperti kail pancing yang nantinya masuk
ke dalam fossa olecrani pada humerus. Tulang hasta dibentuk dari
tiga pusat yaitu pada badan tulang, bagian bawah (inferior), dan
atas dari olecranon. Osifikasi (pembentukan tulang) dimulai dari
bagian tengah badan tulang pada janin berumur delapan minggu. Pada
saat mendekati kelahiran, mulai dibentuk tulang hasta yang sejati.
Pada anak-anak umur empat tahun, pertumbuhan tulang dimulai dari
tengah kepala tulang. Pada umur sepuluh tahun, terjadi pertumbuhan
di olecranon. Pada umur enambelas tahun, bagian superior tulang
sudah benar-benar bersendi dengan humerus, dan pada bagian bawah
terjadi pada usia kira-kira duapuluh tahun.3
Gambar 4. Os Ulna35. Radius3Radius merupakan tulang pada posisi
lengan bawah, merupakan tulang pipa dengan sebuah batang dan dua
ujung lebih pendek dari pada tulang ulna, ujung ats radius kecil
memperlihatkan kepala berbentuk kancing, dan batang radius lebih
sempit dan juga lebih bundar disebelah atas dari pada bawah.
Sedangkan pada ujung agak berbentuk segiempat.
Radius merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi
lateral pada posisi anatomis. Di daeraha proksimal, radius
berartikulasi dengan ulna, sehingga memungkinkan terjadinya gerak
pronasi-supinasi. Sedangkan di daerah distal, terdapat prosesus
styloid dan area untuk perlekatan tulang-tulang karpal antara lain
tulang scaphoid dan tulang lunate.3
Gambar 5. Os Radius36. Tulang pergelangan Tangan dan
Tangan3Tualng tangan disusun dalam beberapa kelompok yakni : Karpus
(Tulang pangkal tangan), Metakarpal (rangka tapak Tangan), Falang (
Tualang jari)
Karpus adalah tulang yang terdiri atas Delapan Tulang tersusun
dalam dua baris, dan empat tulang dalam setiap baris, baris atas
tersusun dari luar kedalam adalah navikular, lunatum, trikuetrum,
dan fisiformis, sedangkan baris bawah adalah trepezum, trepezoid,
kapitatum dan hamatum.3Metakarpus terdapat lima tulang metakarpal
setiap tulang memiliki batang dan juga dua ujung, tulang yang
bersendi dengan tulang kapal desebut dengan nama ujung karpal dan
sendi yang dibentuknya adalah sendi karpo-metakarpal. Ujung batang
bersendi dengan falang disebut dengan nama kepala. metacarpus
adalah bagian antara kerangka tangan yang terletak antara falang
(tulang jari) proksimal dan tulan karpal dan metacarpals dan falang
adalah tulang panjang. Masing-masing memiliki poros.3Selnjutnya
falang juga merupakan tulang panjang memeiliki batang dan dua ujung
dan terdapat empat belas falang, tiga pada setiap jari dan dua pada
ibu jari. Falang (phalanges) adalah istilah medis yang digunakan
untuk menggambarkan jari tangan dan kaki. Ini adalah bagian penting
dari tubuh kita yang membantu kita dalam tugas sehari-hari. Tanpa
jari-jari kaki kita, kita tidak akan mampu menyeimbangkan badan dan
berjalan dengan mudah.3
Gambar 6. Ossa Carpi3Struktur mikroskopik
Ciri utama tulang secara mikroskopis adalah susunannya yang
lamelar yaitu matriktulang tersusun berlapis-lapis. Tulang kompakta
tersusun atas osteon(sistem Haversian), terdiri dari kanal
Haversian dikelilingi oleh lapisan (lamellae). Pada lamela terdapat
lakuna yang berisi Osteosit.
Gambar 3. Tulang Kompak dan SponsOsteoblas
Osteoblas, bertanggung jawab atas sintesis komponen organik
matriks tulang (kolagen tipe I, proteoglikan, dan glikoprotein).
Deposisi komponen anorganik dari tulang juga bergantung pada adanya
osteoblas aktif. Osteoblas hanya terdapat pada permukaan tulang,
dan letaknya bersebelahan, mirip epitel selapis. Bila osteoblas
aktif menyintesis matriks, osteoblas memiliki bentuk kuboid sampai
silindris dengan sitoplasma basofilik. Bila aktivitas sintesisnya
menurun, sel tersebut menjadi gepeng dan sifat basofilik pada
sitoplasmanya akan berkurang. Beberapa osteoblas secara berangsur
dikelilingi oleh matriks yang baru terbentuk dan menjadi osteosit.
Selama proses ini, terbentuk rongga yang disebut lakuna. Lakuna
dihuni osteosit beserta juluran-julurannya, bersama sedikit matriks
ekstrasel yang tidak mengapur.2
Selama sintesis matriks berlangsung, osteoblas memiliki struktur
ultra sel yang secara aktif mensintesis protein untuk dikeluarkan.
Osteoblas merupkan sel yang terpolarisasi. Komponen matriks
disekresi pada permukaan sel, yang berkontak dengan matriks tulang
yang lebih tua, dan menghasilkan lapisan matriks baru (belum
berkapur) yang disebut osteoid, diantara lapisan osteoblas dan
tulang yang baru dibentuk. Proses ini, yaitu aposisi tulang,
dituntaskan dengan pengendapan garam-garam kalsium ke dalam matriks
yang baru terbentuk.2Osteosit
Osteosit berasal dari osteoblas, terletak di dalam lakuna yang
terletak di antara lamela-lamela matriks. Hanya ada satu osteosit
dalam satu lakuna. Bila dibandingkan dengan osteoblas, osteosit
yang gepeng dan berbentuk kenari tersebut memiliki sedikit
retikulum endoplasma kasar dan kompleks golgi serta kromatin inti
yang lebih padat. Sel-sel ini secara aktif terlibat untuk
mempertahankan matriks tulang, dan kematiannya diikuti oleh
resorpsi matriks tersebut.2Osteoklas
Osteoklas merupakan sel motil bercabang yang sangat besar.
Bagian badan sel yang melebar mengandung 5 sampai 50 inti (atau
lebih). Pada daerah terjadinya resorpsi tulang, osteoklas terdapat
di dalam lekukan yang terbentuk akibat kerja enzim pada matriks,
yang dikenal sebagai lakuna Howship. Osteoklas berasal dari
penggabungan sel-sel sumsung tulang. Pada osteoklas yang aktif,
matriks tulang yang menghadap permukaan terlipat secara tak
teratur, seringkali berupa tonjolan yang terbagi lagi, dan
membentuk batas bergelombang. Batas bergelombang ini dikelilingi
oleh zona sitoplasma (zona terang) yang tidak mengandung organel,
namun kaya akan filament aktin. Zona ini adalah tempat adhesi
osteoklas pada matriks tulang dan menciptakan lingkungan mikro
tempat terjadinya resorpsi tulang.2 Otot dan Pergerakan pada
Ekstremitas Atas4Gerakan mengangkat lengan ke atas :4Gerakan
mengangkat lengan ke atas terdiri dari 2 gerakan yaitu :
1. Gerakan abduksi lengan di sendi bahu
2. Gerakan scapula, sedemikian hingga angulus inferior memutar
ke depan dan lateral dan angulus superior bergerak kearah medial
dan belakang. Dengan gerakan semacam ini cavitas gleidoinalis
scapulae berputar menghadap ke atas sehingga lengan dapat diangkat
ke atas sampai 150 o 160 o.Gerakan scapulae ini dilakukan oleh :
Mm. trapezius (pars descendens dan pars ascendens) serta M.
serratus anterior bagian bawah.Otot-otot yang menggerakkan gelang
bahu dibagi atas 3 yaitu :41. Susunan otot yang serabutnya menurun
ke gelang bahu, merupakan otot penggantung gelang bahu.Diantaranya
: M. trapezius pars descendens, M. levator scapulae, Mm. Rhomboide,
bagian atas, M. serratus anterior bagian atas, M. Sternocleido
mastoideus2. Susunan otot yang serabutnya mendatar, merupakan otot
yang menggerakkan scapulae ke depan dan belakang seperti gerakan
memukul ke depan, mendayung atau tarik tambang.Diantaranya : M.
trapezius pars horizontalis, Mm. rhomboidei bagian bawah, M.
serratus anterior bagian tengah, M. pectoralis major3. Susunan otot
yang serabutnya menuju ke atas, merupakan otot penggantung berat
badan jika lengan difiksasi, seperti gerakan palang tunggal,
menebang pohon dengan kapak atau berenang.Diantaranya : M.
trapezius pars ascendens, M. serratus anterior bagian bawah, M.
lattisimus dorsi, M. pectoralis majorGerak-gerak pada lengan
bawah4Pada art. humeroulnaris dan art. humeroradialis, pada sendi
ini dapat melakukan gerakan :
1. Fleksi dilakukan oleh : Mm. biceps brachii, brachialis,
brachioradialis, pronator teres,
flexor carpi radialis dan palmaris longus.
2. Ekstensi dilakukan oleh : Mm. triceps brachii dan
anconaeus.Pada art. humero-radialis, radioulnaris proximal dan
radioulnaris distalis, pada sendi ini dapat melakukan gerakan :
1. Pronasi dilakukan oleh : Mm. pronator teres, flexor carpi
radialis, brachioradialis,
extensor carpi radialis longus, pronator quadratus dan palmaris
logus.
2. Supinasi dilakukan oleh Mm. bceps brachii, supinator,
brachioradialis dan extensor
carpi radialis longus.Gerakan ekstensi lengan bawah dapat
dilakukan sampai sudut antara lengan atas dan lengan bawah dalam
bidang sagital sebesar180 o, tetapi pada perempuan kita dapat
jumpai hyperextensio sehingga sudutnya lebih dari 180 o.4Hambatan
gerakan ekstensi disebabkan oleh :
1. tegangan otot flexio.
2. bagian depan ligamentum collaterale.
3. tertumbuknya olecranon pada fossa olecrani humeri.
Gerakan flexi lengan bawah dapat dilakukan sampai sudut antara
lengan atas dan lengan bawah dalam bidang sagital sebesar 40
o.4Hambatan gerakan flexi disebabkan oleh :
1. terjepitnya otot-otot flexio lengan atas diantara lengan atas
dan lengan bawah.
2. tertumbuknya processus coronoideus ulnae pada fossa
coeonoidea humeriGerakan-gerakan pada tangan5Pada art. Radiocarpea,
dapat melakukan gerakan :
1. Flexio palmaris tangan dilakukan oleh : Mm. flexor digitorum
superficialis (sublimis),
flexor digitorum profundus, flexor pollicis longus, abductor
pollicis longus, flexor
carpi ulnaris, flexor carpi radialis dan palmaris longus.
2. Flexio dorsalis tangan dilakukan oleh : Mm. Extensor
digitorum communis, extensor
indicis proprius, extensor digiti minimi, extensor carpi
ulnaris, extensor carpi radialis
longus et brevis dan extensor pollicis longus.
3. Abduksi radial dilakukan oleh : Mm. Extensor carpi radialis
longus et brevis
( terpenting ), flexor carpi radialis, abductor pollicis longus,
extensor pollicis longus et
brevis dan flexor pollicis longus.
4. Abduksi ulnar dilakukan oleh : Mm. Extensor carpi ulnaris,
dan flexor digitorum
superficialis ( sublimis ) et profundus.Gerakan-gerakan pada
jari tangan5Pada art.carpometacarpea I, dapat melakukan gerakan :5
Opposisi dan reposisi.5Pada gerakan opposisi, jari I berturut-turut
melakukan gerak sirkumduksi, rotasi dan flexi., sedangkan jari-jari
lainnya melakukan gerak flexi.
Gerakan sirkumduksi dilakukan oleh M. abductor pollicis brevis,
yang menarik jari I ke depan sampai sikap tangan yang hendak
menangkap bola.
Gerakan rotasi dilakukan oleh Mm. opponens pollicis dan flexor
pollicis brevis yang terutama terjadi di art. Metacarpophalangea I,
selain di art. Carpometacarpea I.
Gerakan flexi dilakukan oleh Mm. flexores pollicis longus et
brevis,
Dengan gerakan opposisi pada jari I maka, tangan merupakan alat
pemegang dan pencapai yang sempurna, karena dapat memegang
benda-benda baik yang kecil, besar dan halus, seperti memegang
pensil, jarum. Sehingga jari I dianggap paling penting pada gerakan
opposisi, oleh karenanya kehilangan jari I dipandang sebagai
kehilangan 20 % untuk jari I kanan dan 15 % untuk jari I kiri.5
Dalam gerakan opposisi, jari-jari lain melakukan gerakan
flexi.Gerakan flexi pada art. Interphalangea distalis dilakukan
oleh M. flexor digitorum profundus, pada art. Interphalangea
proximal dilakukan oleh M. flexor digitorum sublimis dan pada art.
Metacarpophalangea dilakukan oleh M. lumbricalis dan Mm.
interossei. 5Pada artt. Metacarpophalangea, dapat melakukan gerakan
:51. abduksi: untuk jari I ( ibu jari ) dilakukan oleh M. abductor
pollicis, sedang untuk jari V ( kelingking ) dilakukan oleh M.
abductor digiti minimi/quinti, dan untuk jari lainnya dilakukan
oleh Mm. interossei dorsales.
2. aduksi : untuk jari I dilakukan oleh M. adductor pollicis
sedangkan jari 2,4 dan 5 dilakukan oleh M. interossei volares.
Gerakan abduksi-aduksi jari, dimana jari dalam extensio dapat
dilakukan dengan mudah, sedangkan bila jari dalam keadaan flexio
maka gerakan abduksi tidak dapat dilakukan lagi/hal ini disebabkan
oleh disebelah lateral dan medial setiap art. Metacarpophalangea
terdapat ligg. Collateralia yang pada keadaan jari extensio lemas
sehingga memungkinkan abduksi-aduksi jari, tetapi pada keadaan jari
flexio ligg. tersebut teregang sehingga tidak dapat abduksi.
3. flexio: dilakukan oleh Mm. interossei dan lumbricalis
4. extensio: dilakukan oleh M. extensor digitorum communis.
Pada art. Interphalangeae, dapat melakukan gerakan :51. extensio
: dilakukan oleh M. extensor digitorum communis, Mm. Interossei dan
lumbricalis.2. flexio : dilakukan secara pasif. Jika kita flexikan
phalanx terakhir, pada art. Interphalangea distalis maka akan
diikuti oleh flexi ruas tengah pada art.interpahalangea proximalis
hal ini, disebabkan oleh teregangnya pars obliqua lig.
Retinacularis sehingga memaksa sendi proximal untuk flexi. jika
jari kita diextensikan pada art. Interphalangea proximal, maka pars
obliqua lig. Retinacularis akan teregang, sehingga menyebabkan
extensi pada art. Interphalangea distalis. Jadi lig.retinacularis
memaksa art. Interphalangea untuk bergerak serentak. Dopamin dari
nigra pars compacta substantia merangsang semua reseptor dopamin,
tetapi karena jalur yang berbeda mengekspresikan reseptor yang
berbeda, dan reseptor yang berbeda memiliki efek yang berbeda,
dopamin berfungsi untuk mengaktifkan jalur langsung atas jalur
tidak langsung, dan dengan demikian meningkatkan sinyal ke
thalamus.5pergerakan sendi pada ekstremitas atas:1. Pada
articulatio sterno-clavicularis, merupakan sendi peluru, dimana
pada sendi ini
clavicula, dapat melakukan : Gerak sirkumduksi dan suatu
perputaran
2. Pada articulatio acromio-clavicularis merupakan sendi peluru,
gerakan yang dapat
dilakukan pada sendi ini ialah, Gerak angulus inferior scapulae
ke-depan dan lateral dan Gerak seluruh scapula pada thorak ke-depan
sekeliling sumbu tegak seperti pada gerak memukul ke-depan3. Pada
articulatio humeri merupakan sendi peluru, pada sendi ini dapat
dilakukan
gerakan :
1. anteflexi dilakukan oleh : Mm deltoideus pars clavicularis,
pectoralis major,
biceps brachii dan corocobrachialis.
2. retroflexi dilakukan oleh : Mm. deltoideus pars spinalis,
triceps brachii caput
longum , teres major dan latissimus dorsi
3. abduksi dilakukan oleh : Mm. deltoideus pars acromialis ,
supra-spinatus dan
biceps brachii caput longum
4. adduksi dilakukan oleh : Mm. pectoralis major ,
infra-spinatus , teres major ,
teres minor , latissimus dorsi , subscapularis , bceps brachii
caput breve ,
coracobrachialis triceps brachii caput longum , deltoideus pars
clavicularis dan
pars spinalis
5. endorotasi dilakukan oleh : Mm. pectoralis major , teres
major , latissimus
dorsi , subscapularis dan deltoideus pars clavicularis
6. eksorotasi dilakukan oleh : Mm. teres minor, infra-spinatus ,
supra-spinatus
dan deltoideus pars spinalisGerakan abduksi lengan di sendi bahu
hanya dapat dilakukan sampai bidang mendatar, oleh karena
tuberkulum majus humeri akan tertumbuk pada atap bahu dan Mm.
Adduktor dan simpai sendi bagian bawah teregang. 4Innervasi
Ekstremitas Superior2Secara umum, extremitas superior dipersarafi
oleh cabang-cabang plexus brachialis. Cabang-cabang terminal plexus
brachialis adalah N.musculocutaneus, N.medianus, N.ulnaris, dan
N.radialis
Nervus medianus
Dibentuk oleh radix superior dari fasciculus lateralis dan radix
inferior dari fasciculus medialis, berada di sebelah lateral
arteria axillaris. Dibentuk oleh serabut saraf yang berpusat pada
medulla spinalis segmental C5 Thoracal 1.
Sepanjang brachium n.medianus berjalan berdampingan dengan
arteria brachialis, mula-mula berada di sebelah lateral, lalu
menyilang di sebelah ventral arteria tersebut kira-kira pada
pertengahan brachium, selanjutnya memasuki fossa cubiti dan berada
di sebelah arteria brachialis. Di dareah brachium nervus ini tidak
memberi percabangan.
Memasuki daerah antebrachium, n.medianus berada di antara kedua
caput m.pronator teres, berjalan ke distal di bagian medial
antebrachium, oleh karena itu disebut nervus medianus, berada di
sebelah profunda m.flexor digitorum sublimis.
Di regio antebrachium, nervus ini mempersarafi m.flexor pollicis
longus, pars lateralis m.flexor digitorum profundus, dan m.pronator
quadratus. Nervus ulnaris
Merupakan cabang utama dari fasciculus medialis, berada di
sebelah medial a.axillaris, selanjutnya berada di sebelah medial
a.brachialis. Pada pertengahan brachium, saraf ini berjalan ke arah
dorsal menembusi septum intermusculare medial, berjalan terus ke
caudal dan berada pada facies dorsalis epicondylus medialis humeri,
yaitu di dalam sulcus nervi ulnaris humeri. Di daerah brachium
n.ulnaris tidak memberi percabangan.
Saraf ini masuk regio anterbrachium dengan melewati celah antara
kedua caput m.flexor carpi ulnaris, lalu berjalan di antara
m.flexor carpi ulnaris dan m.flexor digitorum profundus. Di sebelah
distal pertengahan antebrachium n.ulnaris memberi dua cabang
cutaneus, yaitu:
1.ramus dorsalis, yang berjlaan ke dorsal, berada di sebelah
parofunda tendo m.flexor carpi ulnaris, mempersarafi kulit pada
sisi ulnaris manus dan facies dorsalis 1 jari, sejauh phalanx
intermedia;
2.Ramus palmaris, yang mempersarafi kulit sisi ulnaris
pergelangan tangan dan manus.Pada regio manus, n.ulnaris terbagi ke
dalam ujung-ujung terminal, yaitu:1.ramus superficialis,
mempersarafi m.palmaris brevis, lalu terbagi dua membentuk
nn.digitales palmares communes. Cabang ini mempersarafi kulit 1
jari bagian medial, pada facies palmaris seluruhnya dan pada facies
dorsalis sampai phalanx distalis;
2.ramus profundus, yang berjalan bersama dengan arteri ulnaris,
mempersarafi otot-otot hypothenar, memberi dua buah cabang yang
masing-masing menuju ke ruang interossea, bersifat motoris untuk
mm.interossei. Juga mempersarafi kedua otot lumbricales bagian
medial. Ramus profundis ini berakhir dengan mempersarafi m.adductor
pollicis dan m.interosseus palmaris I. Nervus radialis
Merupakan cabang terbesar dari plexus brachialis, merupakan
lanjutan dari fasciculus posterior. Berjalan menyilang pada tendo
m.latissimus dorsi, melewati tepi caudal m.teres major, di antara
caput longum m.triceps brachii dan humeris. Saraf ini berjalan ke
distal melingkari humerus, berada di dalam sulcus spiralis bersama
dengan arteria profunda brachii. Tiba pada sisi lateal brachium
n.radialis menembusi septum intermusculare lateral, berjalan di
antara m.brachialis dan m.coracobrachialis, di sebelah ventral
epicondylus lateralis humeri, terbagi menjadi ramus superficialis
dan ramus profundus.
Ramus superficialis nervi radialis merupakan lanjutan dari
n.radialis, berjalan pada sisi lateral antebrachium, ditutupi oleh
m.brachioradialis. Setelah mencapai facies dorsalis pergelangan
tangan, nervus ini bercabang dua mementuk ramus lateralis dan ramus
medialis. Ramus lateral kecil dan mempersarafi kulit bagian
radialis. Ramus medialis mengadakan anastomose dengan cabang-cabang
nervus cutaneus antebrachii lateralis dan ramus dorsalis nervi
ulnaris, selanjutnya membentuk 4 buah nervus digitalis dorsalis,
yang mempersarafi sisi ulnaris jari I, sisi radialis jari II, sisi
ulnaris jari III dan sisi radialis jari III, sisi ulnaris jari III
dan sisi radialis jari IV.
Nervus nusculocutaneus
Merupakan cabang dari fasciculus lateralis dan berpusat pada
medulla spinalis segmen C 5 7, menembusi m.coracobrachialis,
berjalan menyilang le arah lateral di antara m.biceps brachii dan
m.brachialis. Memberi cabang ramus muscularis untuk
m.coracobrachialis, m.biceps brachii, dan m.brachialis. Saraf ini
berjalan meninggalkan tepi lateral m.biceps brachii, tembus fascia,
melanjutkan diri sebagai nervus cutaneus antebrachii lateralis,
yang mempersarafi facies lateralis regio antebrachium.2Fungsi
Otot
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia yang berfungsi
sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot merupakan
alat gerak aktif yang mempunyai ciri-ciri yaitu Kontrakbillitas
(kemampuan alat untuk mengadakan perubahan menjadi lebih pendek
dari ukuran semula), ekstensibilitas (kemampuan otot untuk
relaksasi atau memanjang dari ukuran semula), elastisitas
(kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula), eksitabilitas
(kemampuan otot yang peka terhadap rangsang). Otot dikendalikan
oleh saraf. Fungsi otot adalah sebagai alat gerak, mempertahankan
postur tubuh, dan menghasilkan panas atau pengatur suhu tubuh.
Massa otot terdiri dari 75 % air dan sisanya protein. Protein utama
dalam otot yaitu aktin dan myosin sedangkan protein lainnya adalah
troponin dan tropomiosin.3Fisiologi mekanisme kerja otot Kontraksi
otot
Bila suatu serat otot berkontraksi, ia menjadi lebih pendek dan
lebar. Hal ini juga berlaku untuk tiap sarkomer (membran sel-sel
serabut otot yang dapat dirangsang listrik). Keterangan filamen
yang menyelip sekarang telah diterima secara umum sebagai mekanisme
yang bertanggungjawab untuk kontraksi otot. Pada dasarnya,
mekanisme ini melibatkan suatu perubahan dalam kedudukan relatif
dari filamen filamen aktin dan miosin. Selama kontraksi, filamen
menfilamen aktin yang tipis, yang terikat pada garis z, bergerak ke
dalam pita A. Meskipun filamennya sendiri tidak berubah dalam
panjang, namun gerak pergeseran itu mengakibatkan perubahan dalam
penampilan sarkomer, yakni penghapusan sebagian atau sepenuhnya
dari ban H. Selain itu, filamen myosin menjadi terletak sangat
dekat dengan garis-garis Z; pita-pta I dan sarkomernya berkurang
lebarnya dan gerakan inilah yang terjadi. Kontraksi itu tergantung
pada interaksi antara aktin dan myosin untuk membentuk kompleks
akto-myosin.2Filamen filamen aktin itu tersususn dari dua untaian
aktin berserat yang saling membelit untuk membentuk spiral. Setiap
untaian ini tersusun dari subunit-subunit aktin-G yang berbentuk
bola. Troponin merupakan suatu protein yang kompleks yang terdapat
pada jarak selang teratur sepanjang rantai spiral dari molekul bola
dan terikat pada tropomysin, suatu molekul berserat membelit
sekeliling kedua deretan aktin-G sebagai dua untaian yang kontinu.
Filamen-filamen myosin tersusun dari subunit-subunit meromyosin
yang ringan dan berat. Unit-unit meromyosin yang ringan tersusun
secara membujur dan merupakan inti dari filamen-filmen myosin. Jika
rangsangan kontraksi dihentikan, pengumpilnya jatuh kembali ke
posisinya semula. Rangsangan berturut-turut akan mengakibatkan
ulangan proses ini. Maka dari itu, mekanismenya meliputi suatu
tarikan pada filamen aktin pada beberapa tempat berturut-turut oleh
ikatan silang mulai dalam filamen myosin tebal. Mekanisme ini
beroperasi secara sama dengan yang terjadi pada gigi-roda dan roda.
Keseluruhan akibat dari aksi-aksi yang disebut diatas adalah
pergeseran filamen berturut-turut dan perpendekan sarkomer. 13
Secara singkat mekanisme kontraksi otot sebagai berikut :
Potensial aksi motor neuron
Penglepasan acetyl choline (Ach)
Reseptor Ach
Potensial aksi otot
Depolarisasi membran-tubulus
Penglepasan Ca++(retikulum sarkoplasmik), berikatan dengan
troponin C.
Retikulum sarkoplasma hanya terlihat dengan mikroskop elektron.
Sistem membran ini luar biasa halus dan erat pertaliannya dengan
pengawalan dan pengakhiran kontraksi otot. Ia merupakan sistem
kontinu dari sisterna yang saling berhubungan, halus dan terikat
dengan membran yang membentuk suatu anyaman sekeliling tiap
myofibril. 2Aktin-miosin : bergeser lalu memendek terjadilah
kontraksi lalu ATP habis relaksasi setelah habis akan mengambil
atau berpindah ke miosin lain.Relaksasi Ujung miosin dapat mengikat
ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa energi dilepaskan
dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk
ke konfigurasi energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini
kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin
membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin
dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi
rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini mengubah
sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara
miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP
bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang Iagi.
4Setelah proses kontraksi selesai ion kalsium akan lepas atau masuk
kembali ke plasma sel sehingga ikatan troponin pun lepas yang
menyebabkan ikatan aktomiosin lepas. Aktomiosin yang lepas menjadi
aktin dan miosin menyebabkan otot kembali lagi memanjang dan otot
pun relaksasi.4Kesimpulan
Tulang dan otot merupakan jaringan yang paling banyak mengisi
tubuh manusia. Tulang merupakan jaringan tubuh yang berfungsi
menopang tubuh dan bagian bagian . Otot berfungsi untuk
menggerakkan bagian bagian tubuh.Pada peremupuan yang mengalami
lemas dan tidak bisa mengangkat barang ini diduga mengalami
myastnemia gravis yang terdapat gangguan reseptor asetilkolin yang
berguna untuk mengikat kalsium sehingga bisa berikatan dengan aktin
dan miosin yang menghasilkan ATP, ketika ATP berkurang terjadi
peningkatan kerja otot yang lebih sehingga menimbulkan glikolisis
anaerob yang menghasilkan asam laktat, sedangkan asam laktat
membuat kelelahan otot.Daftar Pustaka1. Irianto K. Anatomi dan
fisiologi. Bandung: Alfabeta; 2012. hlm. 66-9.2. Watson R. Tulang
Anggota Gerak. dalam: Sitti, editor. Anatomi dan fisiologi.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2003. hlm 165-85.
3. Gibson J. Tulang Ekstremitas Atas. dalam: Bertha, editor.
Fisiologi dan anatomi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2003. hlm
43-9.
4. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Jakarta :
Penerbit PT Gramedia;2003.h.102-225. Anderson DP. Anatomi dan
fisiologi tubuh manusia. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC;2000.h.203-141