BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemanfaatan tanaman sebagai obat sudah seumur dengan peradaban manusia. Tumbuhan adalah gudang bahan kimia yang memiliki sejuta manfaat termasuk untuk obat berbagai penyakit. Kemampuan meracik tumbuhan berkhasiat obat dan jamu merupakan warisan turun temurun dan mengakar kuat di masyarakat. Tumbuhan yang merupakan bahan baku obat tradisonal tersebut tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Di hutan tropis Indonesia terdapat 30.000 spesies tumbuhan. Dari jumlah tersebut sekitar 9.600 spesies diketahui berkhasiat obat, tetapi baru 200 spesies yang telah dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri obat tradisional. Peluang pengembangan budidaya tanaman obatobatan masih sangat terbuka luas sejalan dengan semakin berkembangnya industri jamu, obat herbal, fitofarmaka dan kosmetika tradisional. Sejalan dengan perkembangan industri jamu, obat herbal, fitofarmaka dan kosmetika tradisional juga mendorong berkembangnya budidaya tanaman obat di Indonesia. Selama ini upaya penyediaan bahan baku untuk industri obat tradisional sebagian besar berasal dari tumbuhtumbuhan yang tumbuh di alam liar atau dibudidayakan dalam skala kecil di lingkungan sekitar rumah dengan kuantitas dan kualitas yang kurang memadai. Maka perlu dikembangkan aspek budidaya yang sesuai dengan standart bahan baku obat tradisional. 1
54
Embed
blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/sitah/files/2014/03/Potensi-kunyit-buah... · Web viewSejalan dengan perkembangan industri jamu, obat herbal, fitofarmaka dan kosmetika tradisional juga
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pemanfaatan tanaman sebagai obat sudah seumur dengan peradaban
manusia. Tumbuhan adalah gudang bahan kimia yang memiliki sejuta manfaat
termasuk untuk obat berbagai penyakit. Kemampuan meracik tumbuhan berkhasiat
obat dan jamu merupakan warisan turun temurun dan mengakar kuat di masyarakat.
Tumbuhan yang merupakan bahan baku obat tradisonal tersebut tersebar hampir di
seluruh wilayah Indonesia. Di hutan tropis Indonesia terdapat 30.000 spesies
tumbuhan. Dari jumlah tersebut sekitar 9.600 spesies diketahui berkhasiat obat,
tetapi baru 200 spesies yang telah dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri
obat tradisional. Peluang pengembangan budidaya tanaman obatobatan masih sangat
terbuka luas sejalan dengan semakin berkembangnya industri jamu, obat herbal,
fitofarmaka dan kosmetika tradisional.
Sejalan dengan perkembangan industri jamu, obat herbal, fitofarmaka dan
kosmetika tradisional juga mendorong berkembangnya budidaya tanaman obat di
Indonesia. Selama ini upaya penyediaan bahan baku untuk industri obat tradisional
sebagian besar berasal dari tumbuhtumbuhan yang tumbuh di alam liar atau
dibudidayakan dalam skala kecil di lingkungan sekitar rumah dengan kuantitas dan
kualitas yang kurang memadai. Maka perlu dikembangkan aspek budidaya yang
sesuai dengan standart bahan baku obat tradisional.
Penggunaan bahan alam sebagai obat cenderung mengalami peningkatan
dengan adanya isu back to nature dan krisis berkepanjangan yang mengakibatkan
turunnya daya beli masyarakat terhadap obat-obat modern yang relatif lebih mahal
harganya. Obat bahan alam juga dianggap hampir tidak memiliki efek samping yang
membahayakan. Pendapat itu belum tentu benar karena untuk mengetahui manfaat
dan efek samping obat tersebut secara pasti perlu dilakukan penelitian dan uji
praklinis dan uji klinis. Upaya-upaya pengembangan obat tradisional dapat ditempuh
dengan berbagai cara dengan pendekatan-pendekatan tertentu, sehingga ditemukan
bentuk obat tradisional yang telah teruji khasiat dan keamanannya, bisa
dipertanggungjawabkan secara ilmiah serta memenuhi indikasi medis, yaitu
kelompok obat fitoterapi atau fitofarmaka. Untuk mendapatkan produk fitofarmaka
harus melalui beberapa tahap (uji farmakologi, toksisitas dan uji klinik) hingga bisa
menjawab dan mengatasi kelemahan tersebut.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Berapa luas areal dan dimana sentra produksi dari rempah-rempah
khususnya kunyit,temulawak , buah pala dan cengkeh ?
1.2.2 Bagaimana gambar rempah-rempah khususnya kunyit, temulawak , buah
pala dan cengkeh ?
1.2.3 Komposisi kimia dan zat aktif apa yang terkandung dalam rempah-rempah
khususnya kunyit, temulawak , buah pala dan cengkeh ?
1.2.4 Apa manfaat rempah-rempah bagi kesehatan khususnya kunyit, temulawak ,
buah pala dan cengkeh ?
1.2.5 Bagaimana cara megolah rempah-rempah khususnya kunyit, temulawak ,
buah pala dan cengkeh untuk menjadi sebuah produk?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Mengetahui luas areal dan sentra produksi rempah-rempah khususnya kunyit,
temulawak , buah pala dan cengkeh di Indonesia.
1.3.2 Mengetahui gambar rempah-rempah khususnya kunyit, temulawak , buah pala
dan cengkeh beserta penjelasannya.
1.3.3 Mengetahui komposisi kimia dan zat aktif dari rempah-rempah khususnya
kunyit, temulawak , buah pala dan cengkeh.
1.3.4 Mengrtahui manfaat rempah-rempah khususnya kunyit, temulawak , buah pala
dan cengkeh bagi kesehatan tubuh.
1.3.5 Mengetahui cara pengolahan rempah-rempah khususnya kunyit, temulawak ,
buah pala dan cengkeh untuk menjadi sebuah produk.
2
BAB II
PEMBAHANSAN
2.1 KUNYIT
1. Luas dan Sentra Produksi
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai keragaman
hayati, diantaranya adalah biofarmaka yang sangat bermanfaat dalam aspek
medis (kesehatan) baik langsung maupun tidak langsung. Saat ini masyarakat
semakin menyadari tentang makna kesehatan melalui perbaikan pola konsumsi,
akibat trend “back to nature” semakin meningkat, termasuk di Indonesia. Sejalan
dengan hal tersebut, perhatian dan upaya memanfaatkan obat alami semakin
meningkat dan kunyit merupakan salah satu komoditas yang sangat diandalkan.
Produksi kunyit Indonesia menurut catatan Ditjen Hortikultura
Kementan dan BPS, tahun 2011 sebesar 85.153 ton di lahan seluas 4.043 Hektar.
Wilayah sentra produksi kunyit tersebar hampir di seluruh provinsi, produksi
tertinggi berada di provinsi Jawa Timur 25.043 ton dengan luas panen 1,215
hektar disusul kemudian urutan kedua adalah provinsi Jawa Tengah sebesar
18.928 ton dengan luas panen 1.023 hektar. Sementara nilai produktivitas kunyit
dalam satuan kuintal per hektar di provinsi Jawa Timur dan Jawa tengah relatif
rendah dibanding provinsi NTB dan Sulawesi Utara.
Rincian table produksi komoditas pertanian dapat diamati di bawah ini:
Tabel produksi kunyit tahun 2011
Provinsi Luas Panen
(Ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Kui/Ha)
Aceh 68 771 105
Sumatera Utara 148 4,485 296
Sumatera Barat 35 908 251
R i a u 27 471 148
Sumatera Selatan 35 938 168
Bengkulu 173 2,872 151
Lampung 102 2,001 180
Bangka Belitung 22 500 185
Jawa Barat 413 9,489 226
3
Jawa Tengah 1,023 18,928 180
DI Yogyakarta 186 4,220 226
Jawa Timur 1,215 25,043 202
Banten 66 814 202
B a l i 25 648 259
Nusa Tenggara Barat 41 1,928 447
Nusa Tenggara Timur 78 2,451 227
Kalimantan Barat 64 2,272 334
Kalimantan Selatan 150 1,618 99
Sulawesi Utara 22 922 413
Sulawesi Selatan 53 1,269 224
Indonesia 4,043 85,153 200
Sumber : BPS
2. Gambar komoditas kunyit
Kunyit adalah tanaman herbal yang sangat terkenal di Indonesia. Selain
sebagai bumbu dapur, kunyit di Indonesia telah digunakan sebagai obat. Kunyit
merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang
tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman ini menyerupai jahe, tetapi pahit,
kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak
dibudidayakan di Asia, khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia
(Jawa), dan Filipina. Di Indonesia kita mudah menjumpai kunyit yang biasa
tumbuh kebun atau hutan. Tanaman kunyit merupakan komoditas rimpang-
4
rimpangan yang kesediaannya melimpah dan mudah dijumpai di Indonesia.
Menurut Meiyanto (2003), kunyit merupakan tanaman rimpang-rimpangan
sejenis jahe, bentuknya seperti tabung, berwarna putih hingga kuning dan
daunnya berwarna hijau. Berdasarkan warnanya, kunyit dibagi menjadi dua jenis
yaitu kunyit putih dan kunyit kuning.
3. Komposisi kimia dan zat aktif
Kandungan kimia kunyit terdiri atas karbohidrat (69,4%), protein
(6,3%), lemak (5,1%), mineral (3,5%), dan moisture (13,1%). Minyak esensial
(5,8%) dihasilkan dengan destilasi uap dari rimpang yaitu a-phellandrene (1%),
sabinene (0.6%), cineol (1%), borneol (0.5%), zingiberene (25%) and
sesquiterpines (53%). Kurkumin (diferuloylmethane) (3–4%) merupakan
komponen aktif dari kunyit yang berperan untuk warna kuning, dan terdiri dari
kurkumin I (94%), kurkumin II (6%) and kurkumin III (0.3%).
4. Manfaat bagi kesehatan
a. Mencegah kanker dan tumor
Kanker terbentuk akibat adanya sel yang bermutasi akibat radikal bebas
serta racun yang masuk kedalam tubuh dan tidak mampu di netralisir. Agar
radikal bebas dan racun bisa di netralisir maka bisa memanfaatkan kunyit yang
kaya akan kurkumin sebagai antioksidan. Antioksidan mampu mencegah dan
menghambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
b. Mengurangi resiko dan Mengobati kanker
Kurkumin yang ada pada kunyit memiliki manfaat yang sangat penting
untuk mengatasi resistansi insulin pada tubuh. Ketika resistansi insulin teratasi
maka glukosa pada darah dapat terkontrol dengan baik. Sehingga resiko
terkena diabetes tipe 2 akan dapat dihindari. Caranya yaitu dengan
menyiapkan 3 rimpang kunyit serta 1/2 sendok teh garam. Rebus bahan tadi
pada 1 liter air hingga mendidih.Saring air rebusan kunyit tadi, minum 2 kali
seminggu, sekali minim sebanyak 1/2 gelas.
c. Mengurangi resiko Alzheimer
Alzheimer merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya
peradangan pada otak. Menurut hasil penelitian, orang yang rajin
5
mengkonsumsi kunyit memiliki resiko lebih kecil terkena Alzheimer. Hal
tersebut dikarenakan orang yang rajin mengkonsumsi kunyit otaknya lebih
terlindungi dari radang otak.
d. Mengobati tifus dan radang lambung
Kandungan kunyit yang kaya akan zat bermanfaat termasuk mengatasi
luka pada lambung serta mengobati penyakit tifus. Caranya yaitu dengan
dan 3 tetes minyak kayu putih. campur semua bahan sampai terbentuk
adonan menyerupai pasta. Oleskan pada leher seperti memakai masker,
biarkan meresap selama 3 jam. Ulangi pengobatan sampai sembuh
5. Cara memproduksi pala menjadi produk
a. Manisan pala
Bahan baku untuk pembuatan manisan pala adalah buah pala
yang segar, oleh karena itu buah pala yang hendak dipanen sebaiknya
berumur (6-7) bulan sejak berbunga. Buah pala untuk manisan pala kering
dipilih yang berukuran sedang sampai besar agar mudah dibentuk. Bahan
penolong yang digunakan antara lain gula pasir, garam, bahan pengawet
(Natrium bisulfit) dan bahan pewarna. Manisan pala dapat dibuat dalam
bentuk manisan pala kering dan manisan pala basah. Manisan pala kering
umumnya lebih tahan lama dibandingkan manisan pala basah. Umumnya
pengrajin pala lebih banyak membuat pala kering dan sebagian pengrajin
juga membuat pala basah dengan memanfaatkan sisa gula dari proses
pembuatan pala kering.
Buah pala yang hendak diolah dipilih yang masih segar dan
utuh. Lalu dilakukan pemilahan berdasarkan besar kecilnya buah pala. Buah
pala berukuran sedang sampai besar digunakan untuk pembuatan manisan
pala kering dan yang berukuran kecil untuk bahan baku pembuatan manisan
24
pala basah. Mula-mula pala direndam dalam larutan garam. Larutan garam
dibuat dalam sebuah drum plastik. Jumlah larutan separuh dari berat bahan
yang akan diolah, jadi apabila pala yang akan direndam sebanyak 300 kg
maka diperlukan larutan perendam sebanyak 150 liter dengan kandungan
garam 1,5%. Buah pala yang telah disortir dan dibersihkan selanjutnya
direndam larutan garam selama 1-2 malam. Perendaman pada suhu kamar
dilakukan selama 1-2 malam, selanjutnya disaring dan ditiriskan.
Perendaman dengan larutan garam dimaksudkan agar buah pala tidak
mengalami pencoklatan saat dikupas.
Untuk membuang kulit luar sebaiknya menggunakan pisau yang
tahan karat dan tajam agar buah pala yang dihasilkan tidak rusak. Setelah
dikupas buah pala dibelah dan dibentuk seperti bunga. Biji yang masih
terbungkus fuli dan masih berada di dalam daging buah dikeluarkan dan
dikumpulkan. Daging buah pala yang telah dibuang kulitnya lalu dicuci
dengan air bersih, selanjutnya direndam dalam larutan pengawet
(Nametabisulfit) selama satu malam. Jumlah maksimum yan diperbolehkan
sebesar 2000 - 3000 ppm atau 0,2 - 0,3%. Selanjutnya daging buah pala
direndam dalam larutan gula encer dalam drum plastik selama satu malam.
Larutan gula yang digunakan dapat berasal dari gula hasil penirisan proses
pembuatan manisan pala sebelumnya yang ditambahkan air secukupnya
sampai seluruh daging buah terendam. Pala yang telah direndam satu malam
dalam larutan gula encer selanjutnya dicuci dan ditiriskan. Setelah ditiriskan
daging buah pala dimasukkan dalam nampan plastik dan ditaburi gula
sambil diaduk dengan merata. Pada tahapan ini untuk memperindah
penampakan buah pala dapat diberi warna. Selanjutnya buah pala didiamkan
beberapa saat agar gula menyerap kedalam daging buah. Daging pala yang
tela diaduk dengan larutan gula tersebut dipindahkan dalam anyaman
bamboo (tempayan) dan di bawahnya disiapkan ember plastik untuk
menampung air gula yang menetes. Daging pala yang sudah menyerap air
gula (daging buah sudah terlihat bening) selanjutnya ditaburi dengan gula
pasir sambil membuka bunga yang telah dibentuk. Manisan pala yang telah
ditaburi gula selanjutnya disusun di atas anyaman bamboo yang dilapisi
kertas semen untuk selanjutnya dikeringkan. Pengeringan dapat dilakukan
dengan sinar matahari pada siang hari, dan pada malam hari pengeringan
25
manisan pala dilakukan dengan pengering/oven sederhana yang dipanasi
dengan kompor.
Proses pengeringan sangat tergantung pada panasnya sinar
matahari. Biasanya pengeringan berlangsung selama 24-48 jam. Manisan
pala yang sudah kering (daging buah sudah terasa keras) selanjutnya
ditimbang dan dikemas ke dalam kantung-kantung plastik, kaleng dan drum.
Kemasan plastik dipakai untuk volume 0,25 kg, 1 kg dan 10 kg. Produk
manisan pala kering jika disimpan pada tempat yang baik mampu bertahan
sampai dengan 6 bulan, sedangkan produk manisan pala basah bertahan
selama 2 minggu tanpa mengalami perubahan rasa dan warna. Produk
manisan pala kering yang dihasilkan dalam satu periode produksi adalah
sebanyak 300 kg dan produk manisan pala basah sebanyak 150 kg. Produk
pala basah dihasilkan dari sisa buah pala yang tidak dapat dijadikan pala
kering bentuk bunga karena ukuran buah terlalu kecil. Buah pala yang
terlalu kecil sulit untuk dibentuk dan akan memerlukan gula lebih banyak.
Buah pala yang dijadikan manisan pala basah biasanya berkisar 25% dari
produksi manisan pala kering.
b. Sari buah pala
Aroma buah pala yang khas membuat daging buah pala sering
diolah menjadi sari buah. Namun rasa sepat dan getir yang disebabkan kadar
tannin yang terdapat pada daging buah mengurangi tingkat penerimaan
konsumen. Untuk mengurangi rasa sepat dapat dilakukan dengan
perendaman dalam larutan garam sebanyak 5% atau kapur 2% selama 12
jam (Djubaedah et al. 1995) . Selain itu bisa juga dilakukan penambahan
albumin telur (putih telur) sebanyak 1% (Hadad et al. 2005). Sirup yang
diperoleh dari daging buah pala dapat disimpan sampai 6 minggu tanpa
terjadi pertumbuhan kapang dan penurunan kadar gula.
Awal mulanya buah pala dikupas untuk dibuang kulitnya.
Selanjutnya direndam dengan larutan garam 5% selama 12 jam. Perendaman
berfungsi untuk mengurangi rasa getir dan kemudian dicuci dengan air
bersih hingga bersih. Buah pala bersih di potong kecil-kecil utuk kemudian
di hancurkan dan ditambhakan air dengan perbandingan 1: 4. Setelah hancur
dilakukan penyaringan untuk dibuang apasnya. Sari buah yang bersih
kemuadian ditambah gula 25% dan dimasak selama 15 menit untuk
26
menghilangkan bakteri. Dan sirup siap dikemas menggukan botol untuk di
pasarkan.
c. Minuman instan pala
Pertama-tama buah pala dikupas untuk dibuang kulitnya.
Daging buah ditambah air dengan perbandingan 1:2. Kemudian dihancurkan
menggukan blender beserta penambahan air lagi sebanyak perbandingan 1:4.
Setelah hancur dilakukan penyaringan untuk dibuang apasnya. Sari buah
dipanaskan pada suhu 80 c selama 60 menit untuk membunuh bakteri yang
ada.Bagian yang jernih kemudian ditambah gula 25% dan dimasak selama
15 menit untuk menghilangkan bakteri. Dan sirup siap dikemas menggukan
botol untuk di pasarkan.
d. Jeli pala
Jeli atau selai adalah produk olahan semi padat yang dibuat dari
sari buah-buahan. Bahan penting dalam pembuatan jeli adalah pektin, asam
dan gula dengan perbandingan yang tepat untuk menghasilkan jeli dengan
karakteristik yang baik. Buah pala mengandung pectin yang cukup tinggi
sehingga baik diolah menjadi jeli, terutama pada buah yang cukup tua tetapi
belum terlalu matang. Buah pala yang masih muda kurang bagus untuk
dipergunakan dalam pembuatan jeli karena Palamasih banyak mengandung
pati dan kadar pektinnya rendah. Ampas dari penyaringan sari pala dapat
diolah menjadi dodol atau wajik pala.
Pembuatan jeli pada diawali dengan sortasi buah pala sebanyak
3 lg, buah pala yang diguanakan yang memiliki ukuran yang besar karena
daging buah besar yang kemudian dicuci dan dikupas untuk dipisahkan
dengan kulitnya. Daging buah pala yang sudah bersih diiris-iris kecil-kecil.
Irisan daging buah pala dihancurkan dengan 3 liter air menggunakan
blender. Pasta dipanaskan selama 1 jam dan kemudian disaring untuk
dipisahkan dari ampasnya. Sari buah pala yang bersih ditambahkan gula
pasir sebanyak 2,5 kg dan 1 sendok the mentega. Kemudian panaskan lagi
sari buah pala untuk menghancurkan gula yang baru ditambahkan. Jelli pala
kemudian dikemas agar lebih menarik.
e. Dodol pala
27
Dodol merupakan makanan semi padat yang dibuat dari
campuran beras ketan. Dodol dapat dibuat dari bubur buah pala segar atau
dari ampas sisa penyaringan dalam pembuatan sirup atau jeli pala. Dalam
pembuatan dodol pala, selain daging buah pala, bahan baku yang penting
adalah santan kelapa dan beras ketan. Persiapan buah pala adalah sebagai
berikut : buah pala segar dengan tingkat kematangan optimum, yaitu umur
6-7 bulan dikupas, dibelah dan dicuci. Daging buah yang sudah dipisahkan
dari fuli dan biji, kemudian direndam dalam air kapur selama 10 jam.
Setelah perendaman dicuci dengan air bersih dan diblanching selama 10 – 15
menit, selanjutnya diblender dengan menambahkan air dengan perbandingan
1:1 sampai menjadi bubur buah.
Cara pembuatan dodol pala dari buah pala segar adalah sebegai
berikut: santan dimasak sampai mendidih kemudian ditambahkan gula pasir
dan gula merah masing-masing sebanyak 300 g sambil terus
diadukaduk .Setelah cukup kental selanjutnya dimasukkan bubur buah
sebanyak 500 g dan tepung ketan sebanyak 300 g sambil terus diaduk.
Sebagai penyedap bisa ditambahkan vanili. Dalam pembuatan dodol pala,
bisa juga ditambahkan susu yang dimasak bersama santan.
2.4 CENGKEH
1. Luas areal dan sentra produksi cengkeh
Menurut data statistik FAO, Indonesia memiliki luas areal tanaman
cengkeh terluas di dunia, yaitu sekitar 241.800 ha atau lebih dari 70% luas areal
tanaman cengkeh di dunia. Indonesia juga merupakan penghasil minyak cengkeh
terbesar di dunia. Industri minyak daun cengkeh tidak saja memproduksi minyak
daun cengkeh sebagai komoditas ekspor yang menghasilkan devisa, tetapi juga
menyerap tenaga kerja hal ini dikarenakan besarnya permintaan dari dalam
maupun luar negeri.
Sentra produksi minyak cengkeh terdapat di Jawa Tengah, Jawa Barat,
Jawa Timur, Sumatra Barat, Bali, dan Sulawesi Selatan. Produksi minyak
cengkeh Indonesia pada tahun 2007 sekitar 2.500 ton dengan perkiraan
pemakaian dunia sekitar 3.500 ton / tahun. Walaupun demikian volume ekspor
minyak cengkeh sangat kecil, karena sebagian besar minyak cengkeh sudah
28
diolah menjadi produk turunannya sehingga yang diekspor lebih banyak pada
produk turunannya, seperti eugenol, eugenol asetat, dan lain-lain.
2. Gambar komoditas cengkeh
Cengkeh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), adalah
tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkeh adalah
tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di
negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia.
Cengkeh ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar,
juga tumbuh subur di Zanzibar, India, dan Sri Lanka. Pohon cengkeh merupakan
tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10-20 m, mempunyai daun
berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya. Tangkai buah pada
29
awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar. Cengkeh
akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm. Tumbuhan ini adalah flora
identitas Prov. Maluku Utara Cengkeh dapat digunakan sebagai bumbu, baik
dalam bentuknya yang utuh atau sebagai bubuk. Bumbu ini digunakan di Eropa
dan Asia. Terutama di Indonesia, cengkeh digunakan sebagai bahan rokok
kretek. Cengkeh juga digunakan sebagai bahan dupa di Republik Rakyat Cina
dan Jepang.
3. Komposisi kimia dan zat aktif pada cengkeh
Zat yang terkandung dalam minyak cengkeh, seperti minyak atsiri yang
terdiri dari komponen utamanya yaitu eugenol, eugenol acetat, Bheta
caryophillen. Selain itu kandungan lainnya dalam minyak cengkeh terdapat zat
samak tipe gallat, sianidin ramnoglukosida, kuersentin, kaemferol, mirisetin dan
isokuersentin.
Eugenol merupakan kandungan yang paling utama dalam minyak
cengkeh. Eugenol berupa zat cair berupa zat cairberbentuk minyak, tidak
berwarna atau sedikit kekuningan, menjadi coklat dalam udara, berbau dan
berasa rempah-rempah. Dapat larut dalam alkohol dan mudah menguap.
Kandungan senyawa aktif dalam tanaman cengkeh yang memiliki
manfaat kesehatan adalah minyak atsiri, eugenol, asam oleanolat, asam
galotanat, fenilin, karyofilin, resin, dan gom. Kandungan utama yang
memberikan manfaat kesehatan adalah minyak cengkeh dengan komposisi
utama antara lain eugenol, caryophyllene, eugenol acetate, dan alpha-humelene.
4. Manfaat cengkeh untuk kesehatan tubuh
a. Bernutrisi
Cengkeh adalah sumber nutrisi utama yang dibutuhkan tubuh karena
mengandung vitamin hingga nutrisi yang penting, seperti kalsium dan juga
magnesium. Cengkeh yang berukuran kecil ini memiliki manfaat yang besar
bagi tubuh karena memiliki kandungan energi yang besar dan juga
mengandung serat yang baik bagi pencernaan.
b. Antibakteri dan Jamur
Cengkeh dapat menjadi cara yang alami untuk melawan bakteri yang
membahayakan perut, dan melawan kuman pada mulut. Selain itu, eugenol
yang terdapat pada cengkeh telah terbukti memiliki kandungan anti jamur,
30
serta efektif dalam melawan penyakit kulit yang disebabkan oleh cacing
cincin.
c. Mengandung Analgesik
Minyak cengkeh sering digunakan untuk mengobati gigi dan juga
eksperimen yang baru-baru ini dilakukan membuktikan cengkeh memiliki
kandungan anelgesik. Jadi jika mengalami sakit pada gusi, tak perlu lagi
membeli obat di apotik, gunakan saja minyak cengkeh untuk meredakan rasa
sakit Anda.
d. Zat Perangsang
Cengkeh dipercaya memiliki kandungan zat perangsang tradiosional.
Meskipun belum ada klaim yang kuat mengenai hal tersebut, eksperimen
yang baru-baru ini dilakukan menunjukan bahwa cengkeh memang memiliki
kandungan zat perangsang. Selain itu cengkeh juga membantu kasus
ejakulasi dini.
e. Baik untuk Pencernaan
Cengkeh merupakan salah satu makanan yang baik untuk pencernaan.
Tidak hanya melawan kembung dan bisul, namun juga efektif meredakan
mual dan gangguan pencernaan.
f. Baik untuk Kesehatan Jantung
Eugenol yang terkandung pada cengkeh berfungsi untuk mencegah
pembekuan pada darah dan mencegah stroke. Hingga saat ini, para peneliti
masih melakukan riset untuk mengetahui manfaat lain dari tanaman cengkeh
bagi kesehatan jantung.
g. Melawan Kanker
Meskipun belum benar-benar dipastikan, namun studi menunjukkan
bahwa cengkeh dapat menangkal penyakit kanker, terutama kanker kulit,
paru-paru dan juga saluran pencernaan.
h. Anti Inflamasi
31
Flavonoid yang ditemukan dalam minyak cengkeh memiliki kandungan
anti inflamasi yang yang dapat membantu pasien yang menderita rematik.
Selain itu cengkeh juga dapat digunakan sebagai ekspektoran dalam
menyembuhkan gangguan saluran pernafasan.
i. Anti Nyamuk
Cengkeh memiliki kandungan yang tidak disukai nyamuk. Gunakan
cengkeh untuk mencegah Anda dari gigitan nyamuk yang menyebabkan
malaria, demam berdarah, dan juga penyakit-penyakit lain yang disebabkan
oleh gigitan nyamuk.
j. Meningkatkan Sistem Imun
Cengkeh dipercaya dapat meningkatkan sistem imun dan juga melawan
seluruh penyakit mulai dari ringan hingga penyakit yang mematikan.
k. Mengobati sakit gigi
Untuk mengobati sakit gigi, bagian yang digunakan adalah bunga
cengkeh. Adapun cara untuk membuat ramuan obat sakit gigi yaitu 5 sampai
10 butir bunga cengkih disangrai lalu ditumbuk hingga halus. Selanjutnya
menjadi bubuk cengkeh, Anda bisa taburkan pada bagian gigi yang terasa
sakit.
l. Mengobati batuk
Selain bisa menghilangkan bau mulut, mengunyah cengkeh juga bisa
menyembuhkan batuk. Mungkin rasanya sedikit getir dan ada pahitnya,
namun kandungan kimia yang ada dalam cengkeh merupakan ekspektoran
alami yang bisa mengencerkan dahak.
m. Menghilangkan rasa mual
Untuk mengobati mual, Anda bisa mengonsumsi segelas air rebusan
cengkeh. Jika tidak menyukai rasanya, Anda juga bisa menambahkan madu
n. Mencegah Inflamasi (Radang)
Minyak cengkeh mengandung flavanoid. Hal ini tentulah sangat baik
karena memiliki sifat anti inflamasi dan juga bisa bermanfaat untuk pasien
32
rematik. Selain itu, cengkeh juga bisa digunakan sebagai ekspektoran untuk
mengobati berbagai kondisi minor saluran pernapasan.
5. Cara pengolahan cengkeh menjadi produk
1. Minyak atsiri
a. Persiapan Ketel Suling
Sebelum ketel digunakan, sisa air bekas penyulingan
sebelumnya harusdibuang, karena air tersebut mengandung garam
dan komponen hasildegradasi yang dapat mencemari mutu minyak
yang dihasilkan
b. Pengisian Daun ke dalam Ketel Suling
Daun kering tidak perlu dirajang, dapat langsung dimasukkan ke
dalamketel suling. Pengisian dilakukan secara bertahap dan diinjak-
injak/ditekanuntuk meningkatkan kepadatan daun dalam
ketel.Kepadatan optimum dauncengkeh kering didalam ketel sekitar
70-80 gram/liter.
c. Proses Penyulingan
Lama penyulingan daun cengkeh basah sekitar 7-8 jam, dan
penyulingandaun kering sekitar 6-7 jam. Penggunaan tekanan
bertahap mulai dari 1bar sampai 2 bar, dapat mempersingkat lama
penyulingan menjadi 4-5 jam .Rendemen minyak daun cengkeh
yang dihasilkan sekitar 2,0-2,5%
Pendinginan (Kondensasi) UapPendinginan dilakukan dengan
unit pendingin (kondensor) berupa pipa pendingin model multi
tubular atau spiral yang dipasang dalam tabung ataudirendam dalam
bak air pendingin.Aliran air pendingin dibuat berlawananarah
( counter flow)dengan arah aliran uap di dalam pipa.Tujuannya
33
adalahagar distilat pada saat akan keluar dari pipa pendingin, telah
terkondensasisempurna.
d. Pemisahan minyak dari air destilat
Suhu destilat yang mengalir keluar tabung kondensor
diusahakansama/mendekati suhu air pendingin yang masuk (maks
30oC)Pemisahanminyak dilakukan pada prinsipnya berdasarkan
perbedaan BJ (Berat Jenis)antara air dengan minyak Jika BJ minyak
<1, maka minyak akan berada diatas permukaan air, sementara
untuk BJ>1, minyak akan mengendap di bagian bawah unit pemisah
minyak, dan air berada dia atasnya.
e. Penyaringan Minyak
Minyak yang dihasilkan masih terlihat keruh karena masih
mengandungsejumlah kecil air dan kotoran yang terdispersi dalam
minyak . Air tersebut perlu dipisahkan dengan menyaring minyak
menggunakan kain teflon/sablonatau dapat dilakukan dengan
menambahkan Natrium Sulfat Anhidrida(Na2SO4) sebagai pengikat
air sebanyak 1%, selanjutnya diaduk dan disaring.
f. Pemucatan Minyak Cengkeh
Jika minyak yang dihasilkan masih berwarna kuning
coklat/coklat gelap, biasanya mengandung logam besi yang berasal
dari ketel suling dan alat penampung minyak yang terbuat dari besi.
Jika diinginkan minyak cengkeh berwarna kuning pucat, dan
bebas dari logam besi, dapat dilakukan dengan 2cara pemucatan
yaitu :
Redestilasi minyak daun cengkeh pada kondisivakum;
pemucatan dengan penambahan chelating agent (bahan
pengkelat)seperti asam sitrat dan asam tartarat.
34
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengertian singkat yang dijelaskan rempah-rempah memiliki
berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Baik mencegah penyakit, mengatasi penyakit
maupun menyembuhkan berbagai penyakit. Untuk mengatasi seseorang agar mau
mengkonsumsi rempah-rempah, rempah-rempah bisa digunakan untuk menjadi sebuah
produk sehingga orang tidak perlu ketakutan dalam mengkonsumsi rempah-rempah
dengan rasa yang ditimbulkannya. Dengan adanya produk dengan bahan rempah-rempah
maka anak-anak juga akan mudah untuk mengkonsumsinya. Oleh sebab itu
mengkonsumsi rempah-rempah tidak hanya perut kenyang tetapi juga menyehatkan.
3.2 Saran
Semua tumbuhan memiliki fungsi, manfaat dan khasiatnya sendiri. Jadi jangan
dianggap remeh dan tidak penting. Seperti tanaman rempah-rempah diatas yang dapat
digunakan untuk berbagai macam penyakit. Tanaman inipun lebih murah dan mudah
dibuat juga digunakan. Sebaiknya diadakan sosialisasi mengenai manfaat rempah-
rempah untuk menahan laju pertumbuhan penyakit karena masih sangat sedikit
masyarakat yang mengetahui hal ini.
35
REFERENSI
ATMAJA,DHANU ARI. 2008.Pengaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma Domestica) Terhadap Gambaran Mikroskopik Mukosa Lambung Mencit Balb/C Yang Diberi Parasetamol. Artikel Karya Tulis Ilmiah.Semarang.http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id%2F24318%2F1%2FDhanu.pdf&ei=9DrTUrcBNHHrQf6goHABA&usg=AFQjCNE4_cHSsIneM4sBlZ4PiYfihjW3bw&bvm=bv.5902648,d.bmkhttp://www.likethisya.com/manfaat-dan-khasiat-kunyit.html. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.00.
https://www.facebook.com/permalink.php?id=202478649898538&story_fbid=216544635158606. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.05.
http://bkpp-kaltim.info/dinamic.php?act=I&id=106&kategori=0&cari=. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.10.
http://indragp2009.wordpress.com/2009/12/11/temulawak-sebagai-obat-tradisional/. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.10.
http://www.sehatraga.com/temulawak-rimpang-ajaib-penakluk-hepatitis/. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.13.
http://www.bundakonicare.com/post/from-nature-for-health/temulawak. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.17.
http://herbal.sariabdussalam.com/wp-content/uploads/2012/10/temulawak.jpg. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.15.
http://benefitsplants.blogspot.com/2013/07/manfaat-temulawak-dan-nutrisinya-untuk.html. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.20.
http://blog.pelapak.com/manfaat-temulawak.html#.UtNYSPtygVw. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.22.
http://www.ukmkecil.com/usaha-kecil/usaha-kecil-membuat-temulawak-instan. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.23.
http://rempahratuswannura.files.wordpress.com/2010/10/pala.jpg. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.35.
http://hansdw08.student.ipb.ac.id/files/2013/03/buah-pala.jpg. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.40.
http://tanamansehat.blogspot.com/2011/10/buah-pala-myristica-fragrans.html. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 08.40.
http://obat-net.blogspot.com/2012/10/manfaat-buah-pala-manfaat-pala-bagi.html. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 10.00.
http://manfaattumbuhanbuah.blogspot.com/2013/12/manfaat-dan-khasiat-buah-pala.html. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 1015.
http://wolipop.detik.com/read/2012/12/08/130614/2112952/1135/2/10-manfaat-cengkeh-bagi-kesehatan. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 10.30.
http://www.inicaraku.com/7-manfaat-cengkeh-untuk-kesehatan-yang-harus-anda-tahu.html. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 11.00.
http://mahmudaheka.blogspot.com/2013/02/minyak-atsiri-daun-cengkeh.html. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 11.05.
http://achormohammad.wordpress.com/2011/10/25/industri-minyak-cengkeh-di-indonesia/. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 11.15.
http://biogen.litbang.deptan.go.id/plasmanutfah/template.php?l=commodity_menu.php&m=commodity_home.php&commodity_id=03010&group_id=03&institution_shortname=BALITTRI&num_accession=48. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 11.30.
http://1.bp.blogspot.com/Yxw4hI2KYJ4/UAubIdYjdTI/AAAAAAAAABE/QSOnv7ZtNKc/s1600/2012-07-09%2B09.11.50.jpg. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 11.45.
http://nilamangraini.wordpress.com/2012/11/24/khasiat-minyak-cengkeh/. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 11.50.
http://www.google.com/imgres?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen.US%3Aofficial&sout=0&tbm=isch&tbnid=pzyxua5RnKglfM%3A&imgrefurl=http%3A%2F%2Fwww.binagro.com%2Fminyak-cengkeh%2F&docid=l_hnAfMVf-B9DM&imgurl=http%3A%2F%2Fwww.binagro.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2012%2F08%2FCengkeh.jpg%253F4c9b33&w=300&h=300&ei=U3fTUvp3hYutB4negMAC&zoom=1&ved=0CF4QhBwwBA&iact=rc&dur=656&page=1&start=0&ndsp=15&biw=1252&bih=610. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 12.00.
Nur,Mokhamad. Teti Estiasih. Mochamad Nurcholis. Jaya Mahar Maligan.ANEKA PRODUK OLAHAN KUNYIT ASAM .Pengabdian Masyarakat Ponpes Nailul Falah.Malang.2010.http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&ved=0CFYQFjAF&url=http%3A%2F%2Fmnurcholis.lecture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2012%2F01%2FModul-Produk-Olahan-Kunyit-Asam1.pdf&ei=EEDTUvSQHs3MrQf_oIHQDw&usg=AFQjCNEd65pk5_wILuiY0H1A9aFMRM2jKw&bvm=bv.59026428,d.bmk. Diakses Pada tanggal 13/01/2014 Pukul 10.15.