LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN EKONOMI SYARIAH “ PROGRAM PEMBERDAYAAN DAN PEMBANGUNAN DESA MELALUI PENGALOKASIAN DANA TEPAT SASARAN DI DESA KARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK ” Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung OLEH AGUS RINA HIDAYAH PUTRI NIM : 12402173035 Dosen Pembimbing Lapangan Moch. Faizun S.S., M.Pd.I JURUSAN EKONOMI SYARIAH
59
Embed
blog.iain-tulungagung.ac.idblog.iain-tulungagung.ac.id/.../114/2020/02/PPL-DOKUMEN.docx · Web view“ PROGRAM PEMBERDAYAAN DAN PEMBANGUNAN DESA MELALUI PENGALOKASIAN DANA TEPAT SASARAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
“ PROGRAM PEMBERDAYAAN DAN PEMBANGUNAN DESA MELALUI PENGALOKASIAN DANA TEPAT SASARAN DI DESA KARANGAN KABUPATEN
TRENGGALEK ”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
OLEH
AGUS RINA HIDAYAH PUTRI
NIM : 12402173035
Dosen Pembimbing Lapangan
Moch. Faizun S.S., M.Pd.I
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG TAHUN 2020
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan Ekonomi Syariah ini telah disetujui dan disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Program Pemberdayaan Dan Pembangunan Desa Melalui Pengalokasian Dana Tepat Sasaran Di Desa Karangan Kabupaten Trenggalek
MENYETUJUI
DOSEN PAMONG DOSEN PEMBIMBING
LINARYATI, SE MOCHAMMAD FAIZUN, S.S., M.PD.I.
NIP. 19670826 199302 2 002 NIDN. 2018098603
MENGESAHKAN
a.n DEKAN
KEPALA LABOLATORIUM FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM
SISWAHYUDIANTO, M.M.
NIP/NIDN.2015068402
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan Gelombang I serta dapat menyelesaikan laporannya tepat waktu dan tanpa adanya halangan yang berarti. Laporan Pratik Pengalaman Lapangan ini disusun berdasarkan apa yang telah kami lakukan pada saat dilapangan yakni bertempat di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek, yang dimulai pada tanggal 7 Januari – 7 Februari 2020.
Praktik Pengalaman Lapangan ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus ditempuh dalam jurusan Ekonomi Syariah. Selain itu untuk menuntaskan jurusan yang penulis tempuh kerja praktik ini ternyata dapat memberikan manfaat kepada penulis baik dari segi akademik maupun untuk pengalaman yang tidak penulis temukan saat berada dibangku Kuliah. Dalam penyusunan laporan hasil Praktik Pengalaman Lapangan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis ingin mengungkapkan rasa terimakasih kepada:
1. Prof. H. Maftukhin, M.Ag selaku Rektor IAIN Tulungagung
2. Dr. H. Dede Nurohman M.Ag selaku Dekan FEBI
3. Moch. Faizun, S.S., M.Pd.I. selaku pembimbing yang telah banyak memberikan
arahan dan masukan kepada saya dalam melaksanakan praktik pengalaman
lapangan dan juga menyelesaikan laporan praktik pengalaman lapangan ini.
4. Drs. Edy Soepriyanto selaku Kepala Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Trenggalek
5. Linaryati, SE selaku Dosen Pamong Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Trenggalek yang juga telah banyak memberikan bimbingan baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga pelaksanaan praktik pengalaman
lapangan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
6. Segenap Kabid dan pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Trenggalek yang telah menerima penulis dengan baik.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan akhir hasil
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini.
Penulis mengakui bahwa penulis tidaklah sempurna seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak begitu pula dengan penulisan ini, apabila nantinya terdapat kekeliruan dalam penulisan laporan praktik pengalaman lapangan ini penulis sangat megharapkan kritik dan sarannya, akhir kata semoga laporan praktik pengalaman lapangan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi kita semua.
KATA PENGANTAR.......................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran............................................................................................1
B. Tujuan dan Kegunaan....................................................................................3
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan...................................................................4
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga.............................................................................................5
B. Pelaksanaan Praktik......................................................................................8
C. Permasalahan di Lapangan...........................................................................10
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik.........................................11
BAB III PEMBAHASAN TERHADAP TEMUAN STUDI
A. Kajian Teori...................................................................................................12
B. Analisis Terhadap Temuan Studi...................................................................18
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................22
B. Saran-saran.....................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB IPENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Dewasa ini pemerintah Indonesia terus mengupayakan peningkatan pelaksanaan
Pembangunan Nasional agar laju pembangunan daerah serta laju pembangunan desa dan kota
semakin seimbang dan serasi. Namun pembangunan Nasional pada pelaksanaannya masih
dihadapkan dengan masalah pokok pembangunan seperti ketimpangan pembangunan antara
desa dan kota di Indonesia. Ketimpangan Pembangunan terjadi karena banyak faktor yang
mempengaruhinya sehingga pembangunan di Indonesia tidak merata sehingga berdampak
pada tingginya kemiskinan di Indonesia. Terkait dengan masalah kemiskinan, menurut data
BPS jumlah penduduk miskin pada maret tahun 2019 mencapai 25,14 juta jiwa atau sekitar
9,82% dari total penduduk 1. Menanggapi permasalahan tersebut, strategi pemerintah untuk
mengatasi ketimpangan pembangunan yaitu dengan melaksanakan pembangunan nasional
yang menaruh perhatian besar terhadap pembangunan desa.
Pembangunan desa mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam
rangka Pembangunan Nasional dan Pembangunan Daerah, karena di dalamnya terkandung
unsur pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya serta menyentuh secara langsung
kepentingan sebagian besar masyarakat yang bermukim di perdesaan dalam rangka upaya
meningkatkan kesejahteraan mereka. Dalam pembangunan desa pemerintahan desa
berkedudukan sebagai subsistem dari sistem penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia,
sehingga desa memiliki kewenangan, tugas dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakatnya sendiri. Dalam menyelengarakan kewenangan, tugas, dan
kewajiban desa dalam penyelenggaraan pemerintahan maupun pembangunan maka
dibutuhkan sumber pendapatan desa.
Beberapa hal yang menyebabkan desa membutuhkan sumber pendapatan yaitu: 1)Desa
memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang kecil dan sumber
pendapatannya sangat bergantung pada bantuan yang sangat kecil pula. 2)Kesenjahteraan
masyarakat desa yang rendah sehingga sulit bagi desa mempunyai Pendapatan Asli Desa
(PADes) yang tinggi. 3)Masalah itu diikuti dengan rendahnya dana operasional desa untuk
menjalankan pelayanan publik. 4)Banyak program pembangunan masuk ke desa akan tetapi
hanya dikelola oleh Dinas. Program semacam itu mendulang kritikan karena program
tersebut tidak memberikan akses pembelajaran bagi Desa, dan program itu bersifat top down
sehingga tidak sejalan dengan kebutuhan Desa dan masyarakatnya. Menanggapi
1 Update Data BPS online tahun 20191
permasalahan tersebut, pemerintah memberi dukungan keuangan kepada desa salah satunya
adalah berasal dari dana Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah minimal 10% diperuntukkan bagi desa yang disebut Alokasi Dana Desa (ADD).
Maksud pemberian ADD sebenarnya adalah sebagai bantuan stimulan atau dana perangsang
untuk mendorong dalam membiayai program pemerintah desa yang ditunjang dengan
partisipasi swadaya gotong royong masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan
dan pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Trenggalek No. 50 Tahun 2017
tentang Alokasi Dana Desa, rincian penggunaan ADD adalah 30% untuk pemerintahan desa
yang yang digunakan untuk biaya operasional, tunjangan, biaya perjalanan dinas dari
pemerintahan desa. Sedangkan 70% penggunaan ADD untuk pemberdayaan masyarakat dan
penguatan kapasitas Pemerintahan Desa. Dari rincian penggunaan ADD tersebut, perlu
adanya pengelolaan yang baik dari pemerintah desa agar dalam pelaksanaannya dapat sesuai
dengan tujuan dan sasaran ADD. Pengelola Alokasi Dana Desa di desa adalah Kepala Desa,
Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD), dan Bendahara Desa diharapkan
mengerti dan paham dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa. Dalam proses pengelolaan
Alokasi Dana Desa di desa Karangan Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek,
pemerintah desa dihadapkan pada kondisi tingkat pendidikan masyarakatnya yang masih
lemah. Hal tersebut sesuai dengan data penduduk berdasarkan pendidikan pada tahun 2018
yaitu: Baik laki-laki maupun perempuan, mayoritas berpendidikan sekolah dasar/sederajat
hingga mencapai 37,03% dari penduduk Trenggalek yang berusia 15 tahun keatas. Bahkan
masih ada sekitar 16,69% yang tidak tamat SD/sederajat dari 543.413 orang penduduk usia
15 tahun keatas. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk Desa
Karangan masih rendah. Berdasarkan pra-riset sebelumnya, penelitian ini memiliki tujuan
yakni untuk menggambarkan dan menganalisa Program Pemberdayaan Masyarakat Dan
Pembangunan Desa Melalui Pengalokasian Dana Desa
B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan yang hendak dicapai dalam laporan praktik pengalaman lapangan ini adalah:
1. Mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kabupaten Trenggalek
2. Mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja (referensi) dan instansi
3. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengelolaan dana desa agar tersalurkan
dengan baik
2
4. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana persiapan para pegawai dalam
menghadapi perkembangan penyaluran dana desa di Kantor Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek.
5. Untuk mengetahui bagaimana upaya dari Dinas PMD dalam pemberdayaan masyarakat
dan desa melalui program-program dari pemerintah.
6. Sebagai sarana aplikasi ilmu yang telah didapatkan di bangku kuliah.
7. Untuk memberikan gambaran bagi mahasiswa tentang keadaan dunia kerja yang akan
dijalani nantinya.
Adapun kegunaan dari kegiatan praktik pengalaman lapangan ini adalah:
a. Bagi lembaga
Hasil penelitian dapat menjadi evaluasi dan bahan masukan untuk
melakukan perbaikan.
b. Bagi Penulis
Dengan adanya praktik pengalaman lapangan diharapkan dapat dijadikan
sebagai masukan penulis dalam mengimplementasikan teori-teori yang sudah
dipelajari di bangku kuliah yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat dan
desa.
c. Bagi Pembaca
Selain bermanfaat bagi lembaga dan penulis, praktik pengalaman lapangan ini diharapkan agar dapat membantu pembaca dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan desa dan agar pembaca mengetahui hal-hal tentang pelayanan dan kinerja para pegawai kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan
Adapun waktu Praktek dan Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang 1 Jurusan
Ekonomi Syariah dimulai pada tanggal 7 januari sampai 7 februari 2020. Adapun jadwal
sebagai berikut :
Hari Jam Kerja
Senin 07.00 – 15.00
Selasa 07.00 – 15.00
3
Rabu 07.00 – 15.00
Kamis 07.00 – 15.00
Jumat 07.00 – 15.00
Sabtu dan Minggu Libur
2. Tempat Pelaksanaan
Tempat Praktek dan Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang 1 Jurusan Ekonomi Syariah dimulai pada tanggal 7 januari sampai 7 februari 2020. Dan lokasi yang menjadi tempat Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek.
4
BAB II
PELAKSAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Sejarah Singkat
Dinas Pemberdayaan dan Desa Kabupaten Trenggalek dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 17 tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Dinyatakan pada Pasal 5 angka (4) huruf J bahwa Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dengan tipe B, menyelenggarakan Urusan Pemerintahan
Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati
Trenggalek Nomor 35 Tahun 2016 tentang kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Daerah, Bagian ke Sepuluh Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa ;
2. Kedudukan
Kedudukan Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Trenggalek merupakan
unsur penunjang Pemerintah Daerah di bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa.Kantor
Pemberdayaan Masyarakat Desa dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
3. Tugas PokokTugas Pokok Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah melaksanakan
kewenangan Pemerintah Daerah di bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa.
4. Visi dan Misi Visi RPJMD : “TERWUJUDNYA KABUPATEN TRENGGALEK YANG MAJU ,
ADIL, SEJAHTERA, BERKEPRIBADIAN, BERLANDASKAN IMAN DAN
TAQWA”
Penjelasan Visi RPJMD:
“MAJU” berarti terwujudnya masyarakat Trenggalek yang berdaya saing dan mampu
mengoptimalkan potensi daerah, dengan didasari produktivitas, kreativitas dan inovasi,
serta menampilkan keunggulan dan prestasi;
“ADIL” berarti terwujudnya kesempatan yang sama bagi setiap masyarakat Trenggalek
untuk berpartisipasi dan menikmati hasil-hasil pembangunan sesuai dengan peran dan
fungsinya;
“SEJAHTERA” berarti terwujudnya masyarakat Trenggalek yang terpenuhi kebutuhan
pokok/dasarnya secara lahir dan batin dalam berbagai aspek dan memiliki rasa aman,
damai dan tenteram;
5
“BERKEPRIBADIAN” berarti terwujudnya masyarakat Trenggalek yang menjunjung
identitas dan budaya yang baik, memiliki kepercayaan diri dan etos kerja yang baik, serta
prinsip kebersamaan dan gotong royong sebagai watak masyarakat Trenggalek; dan
“IMAN DAN TAQWA” berarti terwujudnya perilaku masyarakat Trenggalek yang
berlandaskan pada pengamalan nilai nilai agama sebagai karakter manusia yang
berakhlak mulia.
5. Fungsi
1) Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pemberdayaan masyarakat desa.
2) Pengendalian serta pembinaan pelaksanaan pembangunan desa dan pemeliharaannya
3) Pemberdayaan dan pembinaan masyarakat desa dalam rangka pelaksanaan penguatan
ketahanan masyarakat desa.
4) Pemberdayaan dan pembinaan ekonomi masyarakat desa
5) Memfasilitasi pemanfaatan sumber daya dan pemukiman desa serta pendayagunaan
teknologi tepat guna di pedesaan.
6) Penyelenggaraan rumah tangga dan ketatausahaan
6. Tujuan
Memfasilitasi penumbuhkembangan kemandirian dan partisipasi masyarakat dalam
rangka mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam arti luas.
Mengupayakan agar kegiatan pembangunan desa dan masyarakat pedesaan dilaksanakan
oleh masyarakat desa itu sendiri (help them to help them selves).
7. Sasaran
1) Terwujudnya masyarakat pedesaan yang sejahtera dan mandiri.
2) Meningkatnya kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui pemberdayaaan usaha
ekonomi masyarakat desa.
3) Meningkatnya kesejahteraan keluarga melalui pemberdayaaan perempuan.
4) Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam perencanaan
pembangunan di lingkungannya.
5) Tercapainya kondisi sosial - budaya yang harmonis dan langgeng
8. Kebijakan
Cara mencapai tujuan dan sasaran dirumuskan dalam bentuk kebijakan, adapun
kebijakan pembangunan pada dasarnya adalah penetapan pokok- pokok pikiran sebagai
suatu upaya untuk melanjutkan dan mempercepat penyelesaian masalah - masalah
mendesak, sekaligus sebagai percepatan upaya pemberdayaan masyarakat dalam
melaksanakan otonomi daerah, sehingga masyarakat dan daerah akan lebih maju, sejahtera
6
dan mandiri. Adapun kebijakan yang dapat dirumuskan dalam rangka pemberdayaan
masyarakat adalah :
1) Mengupayakan aspek - aspek sosial, budaya, ekonomi dan fisik lingkungan dapat
menjadi jaminan terciptanya peran serta masyarakat dalam setiap aktivitas
kegiatan.
2) Menggunakan program/ kegiatan yang disepakati sebagai titik masuk (entry point)
agar mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi langsung oleh
masyarakat pada terwujudnya kemandirian masyarakat.
9. Program Program :
Ada 3 Program dan banyak kegiatan yang disusun dan dianggarkan oleh Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa tahun 20202
1) Program Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan Desa dan Lembaga Kemasyarakatan .
yang terdiri dari :
- Fasilitasi kegiatan PKK kabupaten
- Penguatan lembaga kemasyarakatan
- Fasilitasi pengelolaan pemerintahan Desa, Desa adopsidan Ngantor di Desa
- Fasilitasi Pengisian aparatur pemerintahan desa dan BPD
- Penyusunan produk hukum desa dan evaluasi peraturan perundang undangan tentang
desa
- Fasilitasi dan evaluasi perkembangan desa
2) Program Pelaksanaan Pembangunan Manajemen Desa
- Fasilitasi pengelolaan desa dan ADD
- Fasilitasi perencanaan desa dan dukungan pelayanan sosial dasar
- Pengembangan sistem informasi desa
- Fasilitasi pelaksanaan pembangunan desa dan pengelolaan dana desa
- Pengembangan gotong royong masyarakat
- Pengembangan inovasi desa dan penganugerahan soetran award
3) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Masyarakat Perdesaan
- Pemberdayaan masyarakat berbasis usaha ekonomi produktif (UEP) dan kelompok
pengembangan ekonomi lemah (kepel)
- Penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas SDM pokmas ekonomi produktif
- Fasilitasi peningkatan kapasitas kelembagaan ekonomi masyarakat dan kelembagaan
keuangan desa
2 Rekapan RKA dan Paparan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Deda tahun 20207
- Peningkatan kapasitas SDM kelembagaan ekonomi masyarakat dan kelembagaan
keuangan desa
- Fasilitasi dan peningkatan kapasitas SDM posyantek/ wartekdes dan forum inovator
TTG
- Peningkatan dan pemberdayaan potensi desa berbasis SDA dan TTG
B. Pelaksanaan Praktik
Praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan program dari Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Tulungagung dengan sebuah instansi dan lembaga sebagai sarana
pembelajaran bagi mahasiswa. Di sini mahasiswa tidak hanya dituntut mempunyai
kecerdasan intelektual, namun harus mempunyai kemampuan dasar yaitu pengetahuan,
keterampilan, kreativitas dan sikap hal tersebut sepenuhnya didapat mahasiswa ketika di
perguruan tinggi.
Dalam praktik pengalaman lapangan di kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa kabupaten Trenggalek banyak sekali pengalaman baru yang saya dapatkan dari para
pegawai maupun dosen Pamong di kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Trenggalek. Disini kami tidak hanya terpaku di satu ruangan saja namun setiap
minggu kami dirolling untuk berganti ruang agar medapatkan banyak pengalaman. adapun
ruangan yang dimaksud adalah bagian Sekretariat, Bidang Pemerintahan dan Administrasi
Desa, Bidang Pemberdayaan Pembangunan dan Bidang Pemberdayaan Ekonomi Perdesaan.
Jam kerja dimulai pukul 07.00 WIB, yang diawali dengan apel pagi dan selanjutnya
masuk di ruangan masing-masing sesuai jadwal yang diberikan oleh dosen pamong. Di
ruangan yang sudah ditentukan, mahasiswa dapat langsung membaur dengan para pegawai
kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Mahasiswa dibimbing dan diarahkan oleh
para Pegawai Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.Antara bidang satu dan lainnya
tentu mempunyai pekerjaan yang berbeda-beda, sehingga dengan adanya system rolling antar
bidang dapat menambah wawasan mahasiswa sesuai dengan bagian yang ditempatinya.
Mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman dari adanya Praktik Pengalaman
Lapangan di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek. Mulai dari
aktivitas harian di Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek
yaitu apel pagi, mengagendakan surat, mengarsipkan surat masuk maupun surat keluar dan
membantu menyusun Laporan Pertanggungjawaban sampai dengan pekerjaan yang
menunjang pemberdayaan masyarakat desa seperti membantu dalam persiapan dan
8
pelaksanaan Bimbingan Teknis yang diadakan oleh bidang-bidang di Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Desa Kabupaten Trenggalek.
Selain diarahkan dan dibimbing di dalam pekerjaan internal kantor Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, mahasiswa juga dibimbing dan diarahkan untuk
meneliti mengenai program-program yang ada di bawah naungan Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa yang sesuai dengan jurusan Mahasiswa yang sedang Melaksanakan
Praktik Pengalaman Lapangan, yaitu seperti program Jalin Matra, Kelompok Pemberdaya
Ekonomi Lemah (KEPEL), Pasar Desa dan BUMDes yang ada di Kabupaten Trenggalek.
Dengan adanya praktik pengalaman lapangan di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Trenggalek Mahasiswa menjadi mengetahui banyak hal baru yang tidak
didapatkannya di bangku perkuliahan atau perguruan tinggi. Mahasiswa mengetahui urgensi
dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam membangun desa untuk membangun
Indonesia yang lebih maju.
C. Permasalahan di Lapangan
Desa Karangan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Trenggalek provinsi Jawa
Timur, Indonesia. Ibu kota kecamatan dan pusat pemerintahan terletak di Desa Karangan.
Mata pencaharian masyarakat Desa Karangan terdiri atas PNS, petani, pedagang, TNI/Polri,
dll. Kekayaan alam terdiri atas padi, jagung, singkong, kedelai, kayu jati, kayu sengon dan
berbagai hasil buah-buahan yang dapat tumbuh subur antara lain mangga, pepaya, jambu,
melon dll. Pusat kegiatan perekonomian terletak di sekitar perempatan Karangan yang
terdapat pasar tradisional, minimarket, swalayan, dan berbagai toko serta fasilitas lainnya.
Pasar subuh juga ada di desa ini. Desa Karangan menjalankan program untuk pemberdayaan
masyarakatnya, yaitu melalui Badan Permusyawaratan Desa (DPD). DPD sendiri seperti
sebuah organisasi yang mana mempunyai wewenang untuk membina, mendampingi, dan juga
mendampingi kerja dari lembaga desa yang berada di bawah DPD seperti Bumdes, PKK,
karang taruna LPM, dan PNPM.
Dalam perencanaan kegiatan untuk perkembangan desa BUMDes Desa Karangan juga
sudah berjalan, seperti halnya program Bumdes adalah sebagai memfasilitasi masyarakat
yang kekurangan dana untuk mendirikan dan menjalankan usahanya, dalam menanggulangi
kemiskinan, dan mengentaskan masyarakat desa lewat kegiatan DPD dan BUMDes.
Akan tetapi dalam praktiknya, kegiatan Bumdes masih lemah dan belum efektif,
pembagian pembangunan bantuan dan pinjam meminjam belum merata, pemerintah desa
masih pilih pilih yang mau memberikan bantuan. Hanya orang yang terdekat dari pamong
9
desa yang boleh meminjam. Seharusnya, baik dalam Peraturan Pemerintah dan Kompilasi
Hukum Ekonomi Syariah dan bahwa keadilan perlu ditingkatkan demi keberdayaan
masyarakat.
Seperti Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014, Pasal 2 yang berbunyi; Dana
Desa dikelola secara tertib, taat pada ketentuan peraturan perundang-undangan, efisien,
ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan
dan kepatutan, serta mengutamakan kepentingan masyarakat setempat.
D. Tanggapan dari Lembaga Tempat Praktik
Mulai tahun 2007, Pemerintah Indonesia mencanangkan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang terdiri dari PNPM Mandiri Perdesaan,
PNPM Mandiri Perkotaan, serta PNPM Mandiri wilayah khusus dan Desa tertinggal. PNPM
MP adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan
berkelanjutan. Pendekatan PNPM merupakan pengembangan dari Program Pengembangan
Kecamatan (PKK), yang selama ini dinilai berhasil. Beberapa keberhasilan PPK adalah
berupa penyediaan lapangan kerja dan pendapatan bagi kelompok rakyat miskin, efisiensi dan
efektivitas kegiatan, serta berhasil menumbuhkan kebersamaan dan partisipasi masyarakat.
Berdasarkan menurut Pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana terkandung dalam
makna Undang Undang Nomor 22 tahun 1999 adalah guna terwujudnya kemandirian daerah
yang tertumpu pada pemberdayaan potensi lokal. Meskipun titik benar otonomi diletakkan
pada tingkat Kabupaten/Kota, namun secara esensi sebenarnya kemandirian tersebut harus
dimulai dari level pemerintahan ditingkat paling bawah, yaitu Desa. Sehingga pembangunan
daerah seharusnya lebih terfokus pada pemberdayaan masyarakat Desa
10
BAB III
PEMBAHASAN TERKAIT PENEMUAN STUDI
A. Kajian Teori
1. Pemberdayaan Masyarakat
Menurut Wahjudin Sumpeno (2011, h.19) pemberdayaan adalah upaya yang
dilakukan oleh unsur yang berasal dari luar tatanan terhadap suatu tatanan, agar tatanan
tersebut mampu berkembang secara mandiri. Dengan kata lain, pemberdayaan sebagai upaya
perbaikan wujud interkoneksitas yang terdapat di dalam suatu tatanan dan atau upaya
penyempurnaan terhadap elemen atau komponen tatanan yang ditujukan agar tatanan dapat
berkembang secara mandiri. Jadi pemberdayaan adalah upaya yang ditujukan agar suatu
tatanan dapat mencapai suatu kondisi yang memungkinkan untuk membangun dirinya
sendiri. Pemberdayaan masyarakat.
menurut Sumaryadi (2005, h.25) tujuan pemberdayaan masyarakat pada dasarnya
adalah membantu pengembangan manusiawi yang otentik dan integral dari masyarakat yang
lemah, miskin, marjinal dan kaum kecil dan memberdayakan kelompok-kelompok
masyarakat tersebut secara sosio ekonomis sehingga mereka dapat lebih mandiri dan dapat
memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka, namun sanggup berperan serta dalam
pengembangan masyarakat
Pemberdayaan berdasarkan istilah asing merupakan “empowerment” yang juga
bermakna pemberian daya/ kekuasaan. Secara awam, yaitu membuat hal yang tidak berdaya
(powerless) menjadi berdaya (empowered). Konsep pemberdayaan merupakan strategi yang
telah banyak digunakan dalam mengatasi permasalahan di level bawah (grass root). Hal itu
terkait dengan konsep dasar yang dapat dilihat dalam definisinya: yaitu;3
a. Pemberdayaan merupakan sebuah kegiatan aktif untuk mengubah seseorang, sekelompok
orang, organisasi atau komunitas yang kurang beruntung atau kurang berdaya menjadi
lebih baik, sehingga mereka memiliki dana atau kekuatan untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya, memperoleh barang dan jasa yang diperlukan dan berpartisipasi dalam proses
pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhinya.4
b. Pemberdayaan adalah proses menyeluruh; suatu proses aktif antara motivator, fasilitator,
dan kelompok masyarakat yang perlu diberdayakan melalui peningkatan pengetahuan,
3 Nazir, dikutip dalam http://teori-ilmu-pemerintahan-blogspot.com/2011/06 Alokasi Dana Desa dan
Pemberdayaan. Html, diakses tanggal 28 januari 20204 Ulum dkk, Model-model Kesejahteraan Sosial Islam, (Yogyakarta,PMI-Dakwah UIN Sunan Kalijaga,2007) hlm. 120
keterampilan, pemberian berbagai kemudahan, serta peluang untuk mencapai akses
sistem sumber daya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
c. Pemberdayaan adalah suatu kegiatan yang berkesinambungan dinamis, secara sinergis
mendorong keterlibatan semua potensi yang ada secara evolutif
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan, bahwa pemberdayaan masyarakat
merupakan usaha yang diawali kebijakan politik untuk menghasilkan kemandirian
masyarakat berdasarkan potensi yang dimiliki dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga
meningkatkan kesejahteraan di berbagai bidang terutama kebutuhan dasar (basic need).
Pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan oleh unsur yang berasal dari luar tatanan
terhadap suatu tatanan, agar tatanan tersebut mampu berkembang secara mandiri. Dengan
kata lain, pemberdayaan sebagai upaya perbaikan wujud interkoneksitas yang terdapat di
dalam suatu tatanan atau upaya penyempurnaan terhadap elemen atau komponen tatanan
yang ditujukan agar dapat berkembang secara mandiri. Jadi pemberdayaan adalah upaya
yang ditujukan agar suatu tatanan dapat mencapai suatu kondisi yang memungkinkan untuk
membangun dirinya sendiri. Pemberdayaan masyarakat ini mempunyai tujuan pada dasarnya
adalah membantu mengembangkan manusiawi yang otentik dan integral dari masyarakat
yang lemah, miskin, marjinal dan kaum kecil dan memberdayakan kelompok-kelompok
masyarakat tersebut secara sosio ekonomis, sehingga mereka dapat lebih mandiri dan dapat
memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka, namun sanggup berperan, serta dalam
pengembangan masyarakat5
5 Sumaryadi, I Nyoman, Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan Pemberdayaan Masyarakat, (Jakarta:
Citra Utama.2005) hlm. 3212
2. Pembangunan Desa
Pembangunan Desa dan Pembangunan Masyarakat Desa telah menjadi dua istilah yang sering dicampuradukkan pengertiannya. Padahal secara definitif keduanya mempunyai pengertian yang sedikit berbeda. Untuk lebih jelasnya akan dikutipkan perbedaan kedua pengertian tersebut.Pembangunan Masyarakat Desa atau Community Development, usaha pembangunannya hanya diarahkan pada kualitas manusianya; sedang Pembangunan Desa atau Rural Development mengusahakan pembangunan masyarakat yang dibarengi lingkungan hidupnya. Secara lebih tegas, perbedaan kedua pengertian tersebut akan lebih nampak dalam pendapat di bawah ini:6
a. Pembangunan Masyarakat Desa dan Pembangunan Desa sebagai dua istilah yang
berbeda dapat dijelaskan, bahwa kedua istilah tersebut telah juga dikenal dunia
internasional, yaitu pembangunan Masyarakat Desa sebagai Community Development
yang mengandung maksud pembangunan dengan pendekatan kemasyarakatan
(community approach) dan pengorgnisasian masyarakat (community organization).
b. Sedang Pembangunan Desa sebagai Rural Development menempati yang lebih luas, di
mana pengertian pembangunan masyarakat desa sudah tercakup didalamnya, bahkan
sekaligus terintegrasi pula sebagai usaha Pemerintah dan Masyarakat yang meliputi
kesuluruhan aspek kehidupan dan penghidupan.
Dari kedua pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa pengertian Pembangunan Desa lebih luas daripada pengertian Pembangunan Masyarakat. Di dalam Pembangunan Desa sudah tercakup didalamnya Pembangunan Masyarakat Desa. Namun demikian, kedua pengertian tersebut tidaklah perlu dipisahkan atau dibedakan dengan mutlak, karena pada hakekatnya Pembangunan Desa sudah menjadi satu metode dan merupakan satu kebulatan, terdiri dari komponen-komponen yang satu sama lain saling berkaitan. Di dalam Pembangunan Desa, Pembangunan Masyarakat Desa merupakan salah satu komponen yang penting dan menentukan. Oleh karena itu, komponen ini harus dibangun secara utuh bersama-sama dengan lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya.
Tujuan Pembangunan Desa adalah identik dengan tujuan Pembangunan Nasional, yaitu membangun manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini berarti bahwa pembangunan pedesaan bertujuan dan diarahkan untuk mewujudkan masyarakat adil makmur materiel spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara Republik Indonesia yang merdeka,bersatu dan berdaulat dalam suana perkehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis.
Adapun secara lebih terinci, tujuan Pembangunan Desa tersebut menurut Sudiharto djiwandono meliputi:
a. Tujuan ekonomis, yaitu meningkatkan produktivitas di daerah pedesaan, dalam rangka
mengurangi kemiskinan di daerah pedesaan;
b. Tujuan sosial, ke arah pemerataan kesejahteraan penduduk desa;
c. Tujuan kultural, dalam arti meningkatan kualitas hidup pada umumnya dari masyarakat
pedesaan;
d. Tujuan politis, dalam arti menumbuhkan dan mengembangkan partisipasi masyarakat
desa secara maksimal dalam menunjang usaha-usaha pembangunan serta dalam
memanfaatkan dan mengembangkan selanjutnya hasil-hasil pembangunan.
Adalah jelas sekali bahwa usaha untuk mencapai tujuan tersebut sangat erat kaitannya dengan masalah kemampuan dana karena faktor ini merupakan faktor penting dalam perencanaan serta pelaksanaan pembangunan desa. Usaha untuk mencapai tujuan itu juga mendapat perhatian dari pemerintah. Bahkan perhatian pemerintah terhadap pembanguna desa terbukti semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dengan makin meningkatnya jumlah dana untuk daerah pedesaan. Bantuan desa yang merupakan sumbangan atau pemberian dana (uang) dari pemerintah RI kepada seluruh desa di Indonesia ini maksudnya adalah:
2. Mendorong, menggerakkan dan meningkatkan usaha swadaya gotong-royong
masyarakat dalam pembangunan desa
3. Membantu desa dalam rangka usaha perluasan kesempatan kerja serta peningkatan
pendapatan masyarakat
4. Peningkatan usaha-usaha ekonomi desa.
3. Alokasi Dana Desa
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, bahwa dana
perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten/Kota yang dalam
pembagiannya untuk tiap desa dibagikan secara proporsional yang disebut sebagai Alokasi
Dana Desa (ADD). Pengelolaan ADD menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37
Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa pada pasal 20, adalah
Pengelolaan ADD merupakan satu kesatuan dengan pengelolaan keuangan desa yakni
keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan,
pertanggung-jawaban dan pengawasan keuangan desa.
Tujuan adanya ADD dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, adalah: 1)Menanggulangi kemiskinan dan
mengurangi kesenjangan. 2)Meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan di
tingkat desa dan pemberdayaan masyarakat. 3)Meningkatkan pembangunan infrastruktur 14
perdesaan. 4)Meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial budaya dalam rangka
mewujudkan peningkatan sosial. 5)Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat.
6)Meningkatkan pelayanan pada masyarakat desa dalam rangka pengembangan kegiatan
sosial dan ekonomi masyarakat. 7)Mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong royong
masyarakat. 8)Meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan Usaha
Milik Desa (BUMDesa
Dalam beberapa hal tujuan keadilan dalam tranfer dana, mendorong semangat
desentralisasi, tidak diskriminatif, transparan, sederhana dan mendorong kemajuan desa
penerima menarik untuk diterima sebagai landasan. Maksud Alokasi Dana Desa adalah
untuk membiayai program Pemerintahan Desa dalam melaksanakan kegiatan pemerintah dan
pemberdayaan masyarakat, dengan tujuan:7
a. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam melaksanakan pelayanan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai kewenangannya
b. Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pengendalian pembangunan secara parsitifatif sesuai dengan potensi
desa
c. Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan bekerja dan kesempatan berusaha
bagi masyarakat desa
d. Mendorong peningkatan swadaya gotong royong masyarakat.
Tujuan Alokasi Dana Desa semata-mata bukan hanya pemerataan, tetapi haruslah
keadilan (berdasarkan karakter kebutuhan desa). Sehingga besarnya dana yang diterima
setiap desa akan sangat bervariasi sesuai dengan karakter kebutuhan desanya. Terdapat tiga
kata kunci yaitu pemerataan, keadilan dan karakter kebutuhan desa yang terdiri dari tujuh
faktor, yaitu: kemiskinan (jumlah penduduk miskin), pendidikan dasar, kesehatan,
keterjangkauan desa (diproksikan kejarak desa ke ibu kota Kabupaten/Kota dan Kecamatan),
jumlah penduduk, luas wilayah, dan potensi desa (diproksikan terhadap target penerimaan
PBB desa per hektar)
Lebih lanjut Surat edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 140/640/SJ,tanggal 22 maret
2007 perihal “Pedoman Alokasi Dana Desa dari Pemerintah Kabupaten/Kota kepada
Pemerintah Desa” memberikan formulasi sebagai acuan bagi daerah dalam menghitung
Alokasi Dana Desa. Rumus yang dipergunakan berdasarkan asas merata dan adil. Asas
merata adalah besarnya bagian yang sama untuk setiap desa, atau Alokasi Dana Desa
Minimal, sedangkan asal adil untuk setiap desa berdasarkan nilai bobot, desa yang dihitung 7 Hargono, Didiek Setiabudi, Efektifitas Penyaluran Alokasi Dana Desa pada Empat Desa di Kabupaten
Karangasem, Provinsi Bali, Tesis, (Jakarta: Universitas Indonesia)15
dengan rumus dan variabel tertentu (misalnya variabel kemiskinan, keterjangkauan,
pendidikan, kesehatan, dll) atau disebut sebagai Alokai Dana Desa Proporsional. Penetapan
besarnya Alokasi Dana Desa dari Pemerintah Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Desa
didasarkan atas beberapa ketentuan sebagai berikut :
a. Dari bagi hasil pajak daerah kabupaten/Kota paling sedikit 10% untuk desa diwilayah
Kabupaten/Kota yang bersangkutan sebagaimana UU Nomor 34 tahun 2000 tentang
perubahan atas UU nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
b. Dari retribusi Kabupaten/Kota yakni hasil penerimaan jenis retribusi tertentu daerah
Kabupaten/Kota sebagian diperuntukkan bagi desa, sebagaimana diamanatkan dalam UU
Nomor 34 tahun 2000 tentang Perubahan atas UU nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah
c. Bantuan keuangan kepada desa yang merupakan bagian dari Dana Pemerintahan
Keuangan pusat dan Daerah yang diterima oleh Kabupaten/ Kota antara 5% sampai
dengan 10% persentase yang dimaksud tersebut di atas tidak termasuk Dana Alokasi
Khusus.
Dasar pemberian ADD adalah amanat pasal 212 ayat (3) UU Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintahan Desa, yang ditindaklanjuti dengan PP Nomor 72 tahun 2005 tentang
Desa, khususnya pasal 68 ayat (1). Sedangkan perhitungan besaran Alokasi Dana Desa
didasarkan pada Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 22 Maret 2003 Nomor 140/640/SJ
perihal Pedoman Alokasi Dana Desa dari Pemerintah Kabupaten/Kota kepeda Pemerintah
Desa.
Dalam pengalokasian dana tersebut sudah pasti akan dapat terjadi ketimpangan fiskal
antar desa, dan hal tersebut menyebabkan tidak dapat tercapainya keadilan dalam
pengalokasian tersebut. Fakta telah menunjukkan bahwa berbagai program yang diusung
Desa menjadi sangat dekat dengan aspirasi masyarakatnya dan mendapat dukungan dana
swadaya gotong royong yang signifikan.
B. Analisis Terhadap Temuan Studi
Dalam temuan penelitian berdasarkan hasil paparan data dan wawancara dari informan
di tulis beberapa point penting mengenai Alokasi Dana Desa sebagai berikut :
LAMPIRANPERATURAN DESA KARANGAN
16
NOMOR 9 TAHUN 2018TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESAANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA
PEMERINTAH DESA KARANGANTAHUN ANGGARAN 2019
KODE REK URAIAN ANGGARAN( Rp ) KETERANGAN
1 2 3 4
4. PENDAPATAN
4.1. Pendapatan Asli Desa 379.800.000,00
4.2.5.
Pendapatan Transfer 1.547.574.000,00
JUMLAH PENDAPATAN 1.927.374.000,00
BELANJA
5.1. Belanja Pegawai 743.430.480,00
5.2. Belanja Barang dan Jasa 353.646.446,00
5.3.6.
Belanja Modal 913.148.571,00
JUMLAH BELANJA 2.010.225.497,00
SURPLUS / (DEFISIT) (82.851.497,00)
PEMBIAYAAN
6.1.6.1.1.
Penerimaan Pembiayaan SILPA Tahun Sebelumnya
82.851.497,00
26.945.000,00
6.1.2. Pencairan Dana Cadangan 55.906.497,00
PEMBIAYAAN NETTO 82.851.497,00
17
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN 0 , 00
KARANGAN, 31 Desember 2019
Kepala Desa
TRI ROHADI
REKAP DATA ISIAN
REVIEW PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA SAMPAI DENGAN
Dari data tersebut diperoleh kesimpulan bahwa Sumber-sumber keuangan desa
diperoleh dari pendapatan asli Desa, bagi hasil pajak daerah Kabupaten/Kota 10% untuk
desa, bagi hasil retribusi daerah Kab/Kota, bagian dana perimbangan keuangan yang
diterima Kab/Kota 10% untuk desa, yakni Alokasi dana desa, Alokasi APBN, bantuan
keuangan dari APBD Provinsi, dan Kab/Kota, hibah dan sumbangan dari pihak ketiga.
Di desa Karangan yang merupakan sebuah salah satu kecamatan di Kabupaten
Trenggalek provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kota kecamatan dan pusat pemerintahan
terletak di Desa Karangan. Dalam memenuhi kebutuhan ekonominya mata pencaharian
masyarakat Desa Karangan terdiri atas PNS, petani, pedagang, TNI/Polri, dll. Disisi lain
mayoritas atau kebanyakan pekerjaan masyarakatnya merupakan petani dan pedagang. Akan
tetapi sejauh dalam pengamatan penelitian, bahwa dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa
belum terealisasikan secara transparan, ada pihak tertentu yang tertutup dengan adanya
sistem keuangan desa. Sistem pengelolaan dana desa dialokasikan belum mempunyai
keadilan, artinya hanya desa-desa tertentu yang mendapatkan bantuan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat. Alokasi Dana Desa setiap tahun di kelola dan dimusyawarahkan.
Akan tetapi di Desa Karangan, dari pihak masyarakat belum tahu tentang pengelolaan sistem
keuangannya, yang sudah dianggarkan.
Jika implementasi sudah dijalankan, maka desa juga mempunyai program yang harus
dipersiapkan, antara lain seperti program peningkatan kapasitas pembiayaan pembangunan
desa, program pengembangan BUMDes, program pembangunan desa, program
meningkatkan pemberdayaan masyarakat perdesaan, program pengelolaan data dan
pendayagunaanteknologi informasi dan komunikasi, program pemberdayaan komunitas
perumahan dan permukiman. Program seperti itu selanjutnya bisa diterapkan didalam
memajukan kesejahteraan desa.
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program Pemberdayaan Dan Pembangunan Desa Melalui Pengalokasian Dana Tepat
Sasaran Di Desa Karangan Kabupaten Trenggalek , dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut .
1. Pelaksanaan program ADD (Alokasi Dana Desa) di Desa Karangan telah menerapkan
prinsip-prinsip partisipatif, responsif, transparan. Walaupun penerapan prinsip
akuntabilitas pada tahap ini masih sebatas pertanggungjawaban fisik, namun di Desa
Karangan Trenggalek tidak menggunakan sistem musyawarah dengan masyarakat hal
ini menyebabkan adanya ketidak efektifan dalam program Alokasi Dana Desa. Program
Alokasi Dana Desa merupakan konsep ideal Pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam
rangka melaksanakan Pembangunan partisipatif masyarakat Desa, ternyata mendapat
respon/tanggapan positif masyarakat yang sangat diharapkan keberlanjutannya guna
peningkatan pembangunan pedesaan. Tetapi Desa Karangan belum melaksanakan
perberdayaan dengan efektif
2. Pertanggung jawaban Alokasi Dana Desa baik secara teknis maupun administrasi sudah
baik, namun dalam hal pertanggungjawaban administrasi keuangan kompetensi sumber
daya manusia pengelola merupakan kendala utama, sehingga masih memerlukan
pendampingan dari aparat Pemerintah Daerah guna penyesuaian perubahan aturan
setiap tahun.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam diharapkan dapat memberikan perhatian
lebih kepada mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan dalam melaksanakan semua
program PPL dan perlunya Peninjauan atau monitoring kepada Mahasiswa PPL lebih
ditingkatkan.
2. Untuk Lembaga Praktik
Lembaga tempat praktik yang dalam hal ini adalah Kantor Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek senantiasa meningkatkan mutu
pelayanannya agar dapat memberi pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Dan dari
pihak lembaga agar dapat lebih banyak memberikan pekerjaan yang bermanfaat bagi
20
mahasiswa PPL, agar jam kerja diisi dengan penuh tanpa ada waktu kosong yang
terbuang percuma.
3. Untuk Mahasiswa sebagai peserta PPL
Bagi mahasiswa peserta PPL diharapkan selalu menjaga nama baik Institut dengan
sengaja etika-etika baik dalam hal bersikap, berbicara, maupun berbusana pada saat
praktik. Mahasiswa juga harus mematuhi peraturan yang ada dilokasi praktik sebagai
cermin keseriusan dan harapan untuk terus menjalin kerjasama
21
BERITA ACARA MINGGU-AN INDIVIDUALPRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Pada Minggu ini tanggal 7-10 bulan Januari Tahun 2020 bertempat di lembaga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek telah dilaksanakan PPL Gelombang I Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama/NIM/Jurusan: Agus Rina Hidayah Putri/12402173035/Ekonomi Syariah
Bentuk kegiatan adalah:
Hari dan Tanggal Bentuk Kegiatan
Selasa, 7-01-2020 Agenda yang pertama yaitu setiap jam 7 pagi diadakan apel, Saat pertama masuk waktu itu saya dan teman teman ppl datang terlambat dikarenakan belum mengerti bahwa akan ada apel. Saat itu apel dipimpin oleh bapak Edy Soepriyanto. selaku kepala Dinas PMD. setelah apel selesai lalu saya dan teman teman dipersilahkan duduk untuk selanjutnya selanjutnya dosen pembimbing (dosen pamong) yaitu bu Linaryati mengajak kami pergi ke aula belakang , untuk membriefing dan sharing untuk mengenal terkait lingkungan, pegawai-pegawai serta divisi atau bidang-bidang yang ada di Dinas PMD. Kemudian pengenalan mahasiswa PPL kepada seluruh pegawai kantor. saya dan teman teman memperkenalkan diri kepada seluruh pegawai di Dinas PMD. dan yang terakhir dibuatlah jadwal pembagian penempatan kegiatan mingguan untuk mahasiswa praktik pekerja lapangan.
Rabu, 8-01-2020 Kegiatan hari ini yaitu diawali apel pagi yang dipimpin oleh pak suhartoko selaku wakil kepala dinas. Mewanti wanti kejadian kemarin saat kami terlambat, hari ini saya mengawali berangkat dari rumah. Hari ini saya mendapat jadwal di bidang sekretariat. Kegiatan disekretariat selanjutnya saya dibawah pengawasan dan pemberian tugas oleh bu Sri hayati yaitu membantu membuat surat balasan masuk di bidang dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Lalu siangnya kunjungan Dosen Pembimbing Lapangan sekaligus serah terima mahasiswa ppl di Dinas PMD, kemudian setelah acara kunjungan selesai , membantu mengecek arsip surat masuk untuk kemudian dibuatkan surat balasan
1
Kamis, 9-01-2020 Agenda pagi yaitu apel yang dipimpin oleh bu Ariyanti selaku kepala bidang pemdes. Apel membahas tentang motivasi yang sangat berperan bagi kehidupan manusia. Dikarenakan dengan motivasi seseorang dapat meningkatkan semangat yang akhirnya membuat hidupnya lebih berarti . setelah apel selesai, Lalu saya membantu mengecek dan mendesposisikan surat kegiatan selanjutnya membantu mengecek dan meneliti laporan pajak kepegawaian kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab. Trenggalek
Jumat, 10-01-2020 Setiap Hari jumat tidak ada apel pagi diganti dengan Senam pagi di alun-alun trenggalek bagi yang bersedia. Di alun alun biasanya diberi susu dan sari kedelai. Waktu itu saya dan teman teman tidak mengikuti senam di alun alun dikarenakan kurang persiapan. Kegiatan selanjutnya saya membantu mengecek dan meneliti laporan pajak kepegawaian kantor dinas PMD
Trenggalek, 13 Januari 2020
MENGETAHUI
Pembimbing/Dosen Pamong
Linaryati , SE
NIP. 19670826 199302 2 002
2
BERITA ACARA MINGGU-AN INDIVIDUAL
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Pada Minggu ini tanggal 13-17 bulan Januari Tahun 2020 bertempat di lembaga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek telah dilaksanakan PPL Gelombang I Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama/NIM/Jurusan: Agus Rina Hidayah Putri/ 12402173035/Ekonomi Syariah
Bentuk kegiatan adalah:
Hari dan Tanggal Bentuk Kegiatan
Senin, 13-01-2020 Agenda hari ini seperti biasa dimulai dengan apel pagi, sekitar jam 7.15 , apel pagi ini dipimpin oleh bapak Edy Soepriyanto. Minggu ini saya berganti jadwal yaitu di bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa (PEP) . di bidang ini merupakan bidang yang akan saya konsultasikan mengenai laporan ppl yang akan dibuat untuk tugas akhir ppl. Kegiatan saya dibidang ini ternyata tidak terlalu banyak. Bu nur, salah satu pegawai di Dinas PMD mengutus saya mengecek arsip dan merekapnya. Lalu siangnya setelah istirahat saya membantu meneliti LPJ bidang PEP yang akan dilaporkan.
Selasa, 14-01-2020 Kegiatan hari ini diawali dengan apel pagi yang dipimpin oleh pak suhartoko. Kegiatan saya hari ini sangant santay hanya diutus menyalin laporan kas anggaran keluar juga mengeprint dan memfotokopinya. Saya ditemani oleh teman prakerin dari smk pogalan bernama, nisa.
Rabu, 15-01-2020 Agenda pagi yaitu apel yang dipimpin oleh pak Ja’far selaku kepala bidang Pemberdayaan ekonomi pedesaan, yaitu bidang yang sedang saya tempati di jadwal minggu ini. Hari ini pun juga tidak ada kegiatan yang begitu penting , saya diutus bu andarini untuk memfotokopi berkas , juga mengantarkan surat kepada kabid PEP
Kamis, 16-01-2020 Agenda pagi ini juga tentu saja apel pagi, hari ini yang memimpin adalah bapak Adib, kepala bidang pemberdayaan pembangunan (PP). Apel membahas tentang motivasi bahwa selaku manusia yang merupakan makhluk ciptaan tuhan , kita tidak boleh sombong dan serakah apalagi dengan uang atau harta yang kita miliki. Karena harta dan uang hanyalah titipan. Kita diwajibkan
3
mencatat transaksi uang apapun karena kelak ketika dimintai pertanggung jawaban tidak hanya di dunia tapi juga diakhirat. Kegiatan selanjutnya yaitu adanya meeting peserta prakerin dan ppl di aula belakang yang dipimpin oleh bu Linaryati. Meeting ini membahas tentang evaluasi dalam apel yaitu pembenahan dirijen dalam apel pagi. Memutuskan harus apa pembekalan dalam ber-dirijen. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan membantu bu nur dan bu andarini mengeprint serta menata dan menyusun kertas hvs untuk rekapan anggaran. Dilanjut dengan istirahat siang dan solat. Sekitar pukul 2 siang saya dimintai tolong untuk memfotokopy surat surat oleh bu Linaryati.
Jumat, 17-01-2020 Kegiatan hari ini adalah membantu bidang PEP memfotocopy berkas berkas
Trenggalek, 20 Januari 2020
MENGETAHUI
Pembimbing/Dosen Pamong
Linaryati , SE
NIP. 19670826 199302 2 002
4
BERITA ACARA MINGGU-AN INDIVIDUAL
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Pada Minggu ini tanggal 20-24 bulan Januari Tahun 2020 bertempat di lembaga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek telah dilaksanakan PPL Gelombang I Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama/NIM/Jurusan: Agus Rina Hidayah Putri/ 12402173035/Ekonomi Syariah
Bentuk kegiatan adalah:
Hari dan Tanggal Bentuk Kegiatan
Senin, 20 Januari 2020
Agenda hari senin pagi yaitu apel yang dipimpin oleh bapak kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yaitu bapak Edy Soepriyanto , setelah apel selesai saya melanjutkan kegiatan di bidang pemdes (pemerintahan desa) karena minggu ini saya dijadwalkan dibidang ini. Disini saya bertugas merekap pajak penghasilan yang ada di kantor dinas serta meneliti dan menyalinya.
Selasa, 21 Januari 2020Saya izin tidak masuk PPL dikarenakan ada jadwal konsultasi KRS IRS ke kampus IAIN Tulungagung
Rabu, 22 Januari 2020
Hari ini apel pagi dipimpin oleh bu Ariyanti selaku Kabid (kepala bidang) Pemdes. Kegiatan saya dilanjutkan dengan menyerahkan surat masuk ke kepdi. Tak berlangsung lama saya dan farida yang saat itu juga kedapatan jadwal yang sama di bidang pemdes , kami disuruh bu reny untuk meng foto copy surat.
Kamis, 23 Januari 2020
Apel pagi hari ini dipimpin oleh pak adib (kabid PEP). Hari ini para pegawai dibidang pemdes mengunjungi beberapa kecamatan jadi otomatis tidak terlalu banyak yang harus dikerjakan. Kemudian tak berlangsung lama setelah apel selesai, bu umik dari bidang pep menyuruh saya dan yang lainnya pindah ke bidang pep. Karena para siswa ppl dan prakerin dibidang itu semua izin berbarengan. Disana kami disuruh mengecek kelengkapan RPJ masing” desa yang ada di Trenggalek. Setelah dhuhur saya kembali lagi ke bidang pemdes karena disana kosong dan bu reny meminta saya menunggunya barangkali ada surat masuk.
5
Jumat,24 Januari 2020 Kegiatan saya hari ini adalah membantu mengecek arsip surat masuk per kecamatan di Trenggalek, mengurutkan susunan pengumpulan berkas. Lalu setelah itu memfoto copikan berkas sebanyak 3x . setelah itu saya disuruh
Trenggalek, 27 Januari 2020
MENGETAHUI
Pembimbing/Dosen Pamong
Linaryati , SE
NIP. 19670826 199302 2 002
6
BERITA ACARA MINGGU-AN INDIVIDUAL
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Pada Minggu ini tanggal 27-31 bulan Januari Tahun 2020 bertempat di lembaga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek telah dilaksanakan PPL Gelombang I Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama/NIM/Jurusan: Agus Rina Hidayah Putri/ 12402173035/Ekonomi Syariah
Bentuk kegiatan adalah:
Hari dan Tanggal Bentuk Kegiatan
Senin, 27 januari 2020 Apel pagi hari ini dipimpin oleh bapak kadin yaitu pak Edy soepriyanto. Apel pagi membahas tentang persiapan pegawai dalam rencana pemberhentian sekretaris desa dari PNS yang selanjutnya di alihgantikan bekerja di Dinas-dinas. kegiatan saya hari ini sesuai jadwal yaitu dibidang PP , dibidang ini mengurusi tentang pengalokasian dan penyaluran dana Desa. Bu umi menyuruh saya mengecek dan meneliti tentang LPJ perkecamatan di Trenggalek, sekitar 13 kecamatan. Kemudian saya disuruh pak adib untul memfotocopikan surat. Dalam meneliti karena saya masih pertama dibidang ini, bu umi menyuruh intan, yang minggu lalu bertempat di bidang Pp ini. Kemudian intan membantu saya dan teman teman meneliti berkas berkas.
Selasa, 28 januari 2020 Apel pagi hari ini masih dipimpin oleh bapak kadin , apel membahas mengenai kesiapan pegawai Dinas pmd menyiapkan program rencana kerja tahun 2020. Juga membahas tentang kesiapan untuk membuat laporan laporan pertanggung jawaban persemesteran. Kegiatan saya di PP yaitu masih mengurusi surat undangan yang masuk, menandatangani serah terima surat yang masuk. Kemudian bu umik menyuruh saya dan teman teman untuk membeda-bedakan antara dokumen perdes , perkades , APBdes, RPJMDes dan masih banyak. Di bidang pp ini saya bisa jadi lebih mengetahui arti arti dari masing masing dokumen
7
Rabu, 29 januari 2020 Hari ini apel pagi dipimpin oleh pak jafar yaitu kepala bidang pep. Setelah apel pagi diteruskan dengan ibu umi yang meminta untuk merekap data lembar pertanggungjawaban (LPJ) seluruh kecamatan di Trenggalek dan memindahkannya dalam file di laptop, sebelum rekapan selesai teman saya ada yang meminta untuk mengunjungi investor binaan dinas PMD untuk terjun kelapangan mengamati tentang teknologi tepat guna yang digadang gadang merupakan salah satu langkah Dinas PMD dalam menyejahterakan UMKM di Trenggalek. Selanjutnya kami meminta izin kepada bu lina untuk meninggalkan tempat sementara. Setelah di izinkan pak jafar dengan baik hati mengantarkan kami berkunjung dengan menggunakan mobil. kemudian kami menuju ke gondang, tugu yaitu rumah pak khanafi salah satu produsen teknologi tepat guna. Pak khanafi sendiri sering memproduksi alat” seperti pemecah kedelai untuk pembuatan tempe, mesin” yang dipesan para anggota umkm. Pak khanafi dan isterinya ternyata aktif dalam organisasi” masyarakat , termasuk rapat” dengan pihak dinas Pmd. Disana sangat banyak mesin” yang sedang dikerjakan pak khanafi, kami mewawancarai pak hanafi dan isterinya, tak lupa kami mengabadikan beberapa foto sebagai bukti kunjungan kami kesana. Sepulang dari sana pak jafar memampirkan kami ke resto nasi padang, dan mentraktir kami semua. Kami sangat senang, terimaksih pak jafar.
Kamis, 30 januari 2020 Apel pagi ini dipimpin oleh bapak hartopo yang merupakan sekdin(sekretaris dinas) apel membahas tentang laporan laporan yang menjadi pertanggung jawaban dari semua bidang bidang untuk segera dikerjakan karena masih banyak waktu dan agar nantinya saat waktu pengumpulan tiba, tidak ada yang tidak siap melaporkan hasil pertanggung jawaban. Kegiatan hari ini yaitu merekap data data yang belum selesai kemarin yaitu data perdes (peraturan desa) , RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) dan RKPDes (Rencana Kerja Pemerintah Desa) kedalam leptop serta menelitinya. Selanjutnya bu lina meminta semua anggota PPL dan Prakerin untuk briefing. Briefing kali ini membahas tentang evaluasi keterlambatan kami saat datang apel pagi, bu lina memberi arahan untuk tidak sering telat untuk lebih bisa berangkat pagi, dan memberi saran kami ketika izin keperluan kampus tidak usah membuat surat izin tidak
8
masuk tapi membuat surat izin meninggalkan tempatJumat, 31 januari 2020 Kegiatan hari ini adalah merekap dan meneliti berkas berkas
yang berkaitan dengan APBDes, RPJMDes dan yang lain lain.
Saya juga menerima surat masuk dan laporan berkas berkas
dari berbagai desa.
Trenggalek, 3 Februari 2020
MENGETAHUI
Pembimbing/Dosen Pamong
Linaryati , SE
NIP. 19670826 199302 2 002
9
BERITA ACARA MINGGU-AN INDIVIDUAL
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Pada Minggu ini tanggal 3-7 bulan Februari Tahun 2020 bertempat di lembaga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Trenggalek telah dilaksanakan PPL Gelombang I Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama/NIM/Jurusan: Agus Rina Hidayah Putri/ 12402173035/Ekonomi Syariah
Bentuk kegiatan adalah:
Hari dan Tanggal Bentuk Kegiatan
Senin, 3 Februari 2020 Apel pagi dipimpin oleh pak Sekdin, yaitu pak suhartopo dikarenakan pak Kadin sedang ada urusan penting yang berkaitan dengan Dinas. apel membahas tentang kesiapan para pegawai untuk melakukan tugasnya masing” , pak Sekdin berargumen bahwa hal yang wajib kita lancarkan adalah prakteknya di desa, tidak mungkin kita membohongi diri bahwa kerja kita semakin bagus tapi kenyataan di desa sebaliknya, oleh sebab itu mari kita saling memperbaiki diri membenahi apa apa yang masih tertinggal untuk kemudian yang lebih baik lagi. Kegiatan saya minggu ini kembali ke sekretariat. Disana sangat sibuk, hampir seperti di bidang PP. Kegiatan saya yaitu membantu bu ryn dalam mencatat dan mendosposisikan surat masuk , memfotokopikan seluruh arsip nya.
Selasa, 4 Februaru 2020 Apel dipimpin oleh pak ja’far kali ini, membahas tentang masuknya para sekdes ( sekretaris desa) ke Dinas PMD, pak Ja’far berpesan agar para sekdes segera menyesuaikan diri di Dinas ini. Dan segera bisa mengerjakan tugasnya dengan baik. Kegiatan saya hari ini masih sama yaitu menerima surat masuk, mendosposisikannya, dan mencatatnya dalam arsip surat masuk. Hari ini saya juga dimintai bantuan oleh bu sri untuk membuat surat gaji pensiun untuk salah satu pegawai yang akan pensiun bulan maret mendatang. Lalu setelah membuat selesai saya membuat jadwal bulanan pegawai Dinas PMD yang memrlukan
10
pembenahan. Selanjutnya saya menaikkan surat ke pak Kadin untuk dimintai tanda tangan
Rabu, 5 Februari 2020 Hari ini apel dipimpin oleh pak kadin yaitu pak Edy Soepriyanto , apel kali ini membahas tentang perbanyak bersyukur. Dalam hidup kita harus banyak bersyukur atas apa yang terjadi saat ini. Intinya ada 3 yaitu kemauan, kesehatan , kesempatan. Kita tidak bis ajika kehilangan salah satu dari ketiga kunci tadi. Selanjutnya kegiatan saya hari ini di sekretariat yaitu mendosposisikan surat masuk untuk dinaikkan ke pak sekdin dan memintakan tanda tangan. Setelah itu saya membuat jadwal hadir pegawai dinas PMD yang berjumlah 49 orang.
Kamis, 6 Februari 2020 Apel pagi ini seperti biasa di ikuti oleh semua pegawai dan karyawan Dinas PMD. Kegiatan saya hari ini memfotocopy surat untuk kemudian dijadikan arsip, meneliti jumlah surat keluar . membuat rekapan bukti surat sudah dinaikkan ke Kepala Dinas
Jumat, 7 Februari 2020 Hari jumat adalah hari tanpa apel pagi, untuk pengganti apel pagi, para pegawai Dinas PMD ada yang mengikuti senam di Alun-Alun trenggalek, ada juga yang berolahraga main bola ping pong, ada juga yang langsung masuk ruangannya menempati kursi kerjanya untuk mengerjakan tugas masig-masing. Kegiatan saya hari ini yaitu mengecek kelengkapan data pajak sesuai aturah Pph 21 dan mengeprintnya. Juga membantu menghancurkan kertas yang ada di bidang sekretariat
Trenggalek, 7 Februari 2020
MENGETAHUI
Pembimbing/Dosen Pamong
Linaryati , SE
NIP. 19670826 199302 2 002
11
Lampiran Foto :
Konsultasi dengan dpl mengenai tata cara awal PPL sekaligus penentuan jadwal
pembukaan PPL
Serah Terima mahasiswa PPL sekaligus pembukaan PPL
12
Para peserta PPL gelombang I di Dinas PMD
Merekap dan meneliti Alokasi Dana Desa per Kecamatan
13
Konsultasi dengan Pak Ja’far selaku Kabid bidang Pemberdayaan Ekonomi Perdesaan
Apel pagi setiap hari Senin- Kamis
14
Briefing dan Evaluasi 1 minggu sekali yang dipimpin oleh bu Linaryati
Foto bersama kepala Dinas PMD, Sekdin dan Para Kabid
15
Kunjungan ke Lapangan pembuatan TTG (Teknologi Tepat Guna)