FENOMENA ALAM SEMESTA
KATAKANLAH KEBENARAN ITU ADAHana nguni hana mangke, tan hana
nguni tan hana mangke. Aya ma beuheula tu ayeuna hanteu ma beuheula
hanteu tu ayeuna. Hana tunggak hana watang tan hana tunggak tan
hana ma tunggulna aya nu cantangna Ada dahulu ada sekarang, bila
tidak ada dahulu maka tidak ada sekarang,
karena ada masa silam maka ada masa kini, bila tidak ada masa
silam tidak akan ada masa kini. Ada tonggak tentu ada batang, bila
tidak ada tonggak tidak akan
ada batang, bila ada tunggulnya tentu ada cantangnya.Demikianlah
syair kitab Rahyang Dharmasiksa Kandang menerangkan tentang
perkembangan jaman masakini diungkapkan pada kitabnya itu atas
rahasianya tertampak. Begitupun negara-negara dibumi ini berdiri
dan pula pada ajaran agama manusia yang dipercayai itu adalah
berdasarkan adanya syair pada kitab-kitab sastra itu diterangkan.
Diterangkanlah kembali bahwa negara didunia ini dahulu tunggal
adanya, disebutlah negara itu adalah ; Nagara Nusa Buana Raja Jagat
Agung Amertha. Kemudian kerajaan utama dimaksud berpindah-pindah
sementara waktu dikarenakan telah terjadi bencana besar pada tahun
1587 Saka / 1665 masehi, yang telah pula dianggap lenyap atas
keberadaannya itu oleh kerajaan asuhannya dari seluruh dunia.
Sejatinya adalah atas strategi melalui bencana yang diciptakan oleh
Rahyang Maha Raja Prabu Nusa Buana itu diterangkan sebagai pula
babak baru pada buminya ini haruslah berbenah kembali untuk
kedepannya setelah kerajaan utama itu tertata selama 6700
tahun.
Cikal bakal Kerajaan Utama diseluruh dunia tersebut dahulu
adalah berada di wilayah Ranca Ekek Bandung setelah terguncang
dahsyat terakhir itu dijelaskan diatas. Dan atas dampak bencana
tersebut berakibat pulau Jawa terhadap Sumatera menjadi terpisah
(Su=Pendeta & Matera=Mantera). Yang pula memporak porandakan
wilayah tersebut atas segala bentuk Tutunggulnya (candi keluarga
serta memendam pula Situs Tapa Rahyang Guru di gn. Padang dll atas
akibatnya), maka kemudian para keturunan dan rakyatnya pun
berpindah kesegala arah diterangkan. Sebagian keluarga dan rakyat
menuju kearah Sumedang Larang hingga menuju kesegala arah timur,
dan sebagian lagi menuju kearah Tengah Selatan Jawa guna
mempersiapkan kembali nama kerajaan lanjutannya itu diterangkan
yang selama 50 tahun lamanya berpindah-pindah atas proses
perpindahan kerajaannya itu terjadi, yaitu tepatnya pada tahun 1637
Saka / 1715 masehi atas kerajaan lanjutannya itu diterangkan pada
awalnya kembali berdiri berada.Lanjutan kerajaan dimaksud adalah
untuk memenuhi takdir atas perjalanan kerajaan utama tersebut guna
menyusun ketatanegaraan dimasadepannya, serta pula memenuhi
takdirnya itu yang selama 300 tahun diterangkan pada Kitab-kitab
sastra itu dijelaskan guna untuk ditata ulang kembali kerajaan
utama itu dimaksudkan. Disebutlah Negara kerajaan lanjutannya itu
bernama Nagara / Kerajaan Sunda Nusa Buana Kertha Agung yang
berdiri kembali pada tahun 1636 Saka yang dipimpin oleh keturunan
Kerajaan Nusa Buana Utama itu diterangkan yaitu sebagai Maha Raja
Prabu Sunda Nusa Buana I atau disebut sebagai pula terjuluki Prabu
Mula itu diterangkan dalam usia 27 tahun. Dan kini diubah nama
Tertahtanya itu sebagai Sultan diterangkan.
Setelah tertata kembali kerajaannya tersebut, maka Maha Raja
Prabu Sunda Nusa Buana / Prabu Sunda I telah diperintahkannya guna
memberikan nama pada seluruh kepulauannya itu sebagai Sunda Nusa
diterangkan. Sebelum kerajaan lanjutan itu berdiri, maka para
Rsi/Pendeta telah memintal kembali kitab utama rontal dimaksud
sebagai bekal dimasadepan guna untuk dipatuhi serta dipahami atas
cikal-bakalnya itu ada, yang terselimuti pula atas trik rahasia
yang terkaji pada makna sebagai sandinya. Dalam proses 30 tahun
(ditahun 1667 Saka / 1745 Masehi) atas perjalanan kerajaan tersebut
yang belumlah sempurna menata perekonomian dan pembangunannya, yang
dikarenakan atas dampak dari bencana tersebut telah membuat tanah
menjadi longsor atau berubah pada tatanan diatas datarannya itu.
Maka datanglah sekumpulan atas dari kerajaan asuhannya itu (dari
sebelah Utara Eropa Portugis secara bertahap) untuk memastikan
bahwa kerajaan terdahulu itu masihlah ada. Sehingga bangsa dari
negeri itu turut pula membantu serta penataan kembali pada kerajaan
baru lanjutannya itu atasdari pembangunannya secara bertahap
terjadi. Bangsa itu disebutlah bangsa Portugis dan kemudian datang
kembali bangsa Belanda yang disebutlah sebagai Kolonial itu atas
sejarah yang diterangkan, yaitu pada tahun 1745 masehi atau tahun
1589 Romawi pada penanggalan tahun lamanya sebelum disamakan
menjadi masehi diterangkan. Atas dari perjalanan Kolonial itulah
pembangunan demi pembangunan dari bentuk batu bata mulai
diperkenalkan ke Sunda Nusa yang disesuaikan peradaban mereka. Yang
dikarenakan bentuk bangunan dari batu hanya dikhususkan dahulu
untuk pondasi serta bangunan tutunggul saja / candi itu
diterangkan. Awalnya Prabu Sunda Tidak setuju yang dikarenakan
buminya itu jauh berbeda pada wilayahnya. Setelah dicermati lebih
jauh atas karma kemasa depan, maka disetujuilah atas rencana bangsa
dari negeri itu guna untuk menata pembangunannya diseluruh Sunda
Nusa ini atas wilayah cirinya pula kembali. Serta disyaratkan
sebagai barter atas upahnya itu dalam menyusun penataan Sunda Nusa
tersebut diterangkan.
Dalam perjalanan kerajaan itu bertahta dan bangkit kembali
selama 60 tahun atas pembangunannya pada usia Beliau sudah mencapai
87 tahun (ditahun 1775 masehi), maka terlihatlah gelagat yang tidak
baik dari bangsa kolonial itu yang secara diam-diam telah membangun
benteng pertahanannya sendiri diluar Kerajaan Sunda Nusa. Bahkan
harta berupa upeti dari beberapa negeri selatan utara berupa
perhiasan dllnya itu yang dianggap berharga digasaknya dan dipindah
tempatkan pada bentengnya itu sebelum dipindahkan ke negerinya. Dan
benua Sunda Nusa yang diluar itupun (India) dikuasainya secara
diam-diam dengan mengunakan sekutunya itu atas boncengannya dengan
dalih membantu penataan. Dari sanalah rakyat Sunda Nusa menjadi
resah dan marah, karena perlakuan tersebut itu yang didapatnya atas
kebaikan semu yang diterapkannya diatas kesusahan bangsa Sunda Nusa
ini dalam rintisan ulangnya kembali. Sebelum mengarah lebih jauh
lagi oleh kolonial itu, maka Prabu Sunda Nusa I membuat strategi
sebelum digantikan kepada keturunannya itu untuk meneruskan menjadi
raja Sunda Nusa kembali. Dan Sang Maha Raja Prabu Sunda Nusa Buana
kemudian akhirnya Moksha (Leungit) di gn. Galunggung setelah dahulu
bersamaan meletus terhadap gn. Krakatau guna membelah Sumatera dan
Jawa atas suratan takdirnya. (ada beberapa gunung yang meletus
bersamaan pula, salah satunya Tangkuban Perahu guna dapat
menggetarkan bumi serta menekan pada rotasi perputarannya). Beliau
Sang Maha Raja Prabu Sunda Nusa (Prabu Mula) memiliki 2 orang putra
dan 1 orang putri. Putra bernomer dua itulah yang diangkat sebagai
raja yang kemudian memimpin kerajaan Sunda itu untuk selanjutnya.
Karena Putra yang nomer 1 Bertapa Jagra di gunung Ageung
(gn.Slamet), dan yang wanita bertapa di gn.Merapi (Yogya) yang
disebut sebagai Rahyang Bathara Istri Suci Amba Dewi Kencana Nusa
Ageung.
Yang kemudian setelah bertahta selama 21 tahun, digantikanlah
kembali hingga terproses 3x atas pergantian hingga ditahun 1861
masehi /atau 1783 Saka oleh Uyut kami selama 16 tahun guna
bertahta. Yang kemudian digantikan ke adiknya sebagai Maha Raja
Prabu Sunda Nusa Buana ke VII pada tahun 1877 dalam usia 38 tahun.
Yang dikarenakan berdasarkan takdir bahwa Uyut kami belumlah
memiliki Putra / Keturunan karena terikat sumpah sebagai Maha Rsi
Pandita sebagai Rahyang. Sehingga Uyut kami menyelesaikannya guna
bertapa di gunung Salak kembali selama 3 tahun yang kemudian menuju
kearah Ranca Ekek dikala tertanda Uyut Istri sudah siap memiliki
keturunan dikala usia Uyut kami berusia 46 tahun, yaitu tepatnya
pada tahun 1881 masehi. Atas karma adiknya pula yang tersuratan
takdir maka diturunkannya Tahta itu untuk diteruskan hingga
menyelesaikan batas waktu selama 138 tahun tertakdir guna menutup
ke 300 tahun seluruhnya. Catatan Sunda Nusa :
Sejak berdirinya kerajaan Sunda Nusa yang tertakdir selama 300
tahun. Sebagai keturunannya itu tidaklah diterangkan haruslah seda
terlebih dahulu guna untuk digantikan selanjutnya, karena Piteket
pergantian itu sesuai takdir yang terjadi berdasarkan sabda waktu,
yang sehingga tidaklah terjadi perubahan atas tepat waktunya yang
selama 300 tahun tersebut diterangkan (pamali). Mereka terdahulu
itu sangatlah patuh untuk melaksanakan sabda waktu atas pergantian
bertahta itu diterangkan guna mencapai waktu yang sudah ditentukan
untuk dilanjutkan kembali pada babak baru atas perubahan tata titi
kelak kenegaraannya itu terbangun kembali. Dalam proses sebelum
digantikan oleh adiknya untuk menjadi raja lanjutan kembali. Maka
adiknya tersebut itu seringlah diajak oleh kakaknya keseluruh
kebelahan negeri atas wilayah asuhan kerajaan terdahulu tersebut
guna difahami atas siatuasinya, yang konon adiknya itu diajak pergi
kesegala arah melalui sistim ngahyang atau teleportasion. Setelah
memahami situasi diluar negeri tersebut, maka ditempalah kembali
oleh kakaknya itu tentang atas kajian bahasa serta trik kutipan
syair untuk kelak dirahasiakan guna pula harus dibuatnya kembali
berdasarkan takdir kedepannya.
Atas kajian bahasa mesir (Kitab Alquran) itulah adik uyut kami
membuat buku pada panduan dari revisi kitab-kitab itu, yang
dikarenakan atas dampak pergeseran rotasi bumi pada wilayah mesir
dan lain-lainnya ikut pula terporak poranda dan memakan banyak
korban diseluruh dunia atas guncangan itu yang terjadi. Usia uyut
kami sebelum leungit /atau moksa di gn.Salak adalah berusia selama
110 tahun tepatnya, sedangkan Uyut Istri berusia 102 tahun guna
sama-sama moksa pula. Dikarenakan pada saat terjadi Dangdeur di
Ranca Ekek, Uyut kami masih menggendong orang tua / ayah kami yang
telah berusia 5 tahun (1945). Konon pula sambil bertempur melawan
penjajah itu untuk dipukul mundur tanpa senjata (cukup dipalingkan
pandangannya, yang sehingga menembak mati temannya sendiri).
Setelah situasi itu dirasa tidak baik untuk ditempati karena
terporak poranda, maka Uyut kamipun membawa keluarganya itu pindah
ke wilayah Subang untuk sementara. Yaitu guna melanjutkan kembali
untuk bertempur di Kali Jati Subang atas peristiwanya. Sedangkan
kakek kami dan adiknya berperang diwilayah Kerawang guna mematahkan
penjajah itu yang telah membabi buta membantai masyarakat yang
tidaklah bersalah. Sebelum beranjak untuk Moksa yang diterangkan
yaitu pada tanggal 7 Oktober 1945, Uyut kami pergi ke wilayah
Yogyakarta untuk memagar kembali benteng karaton tersebut. setelah
tujuh tahun kemudian ditahun 1952 adk kakek kami Moksa pula
dirumahnya (kamar suci /guha) Ranca Batok yang diceriterakan oleh
Uwa tertua / Kakak Ayah kepada kami sebelum ia wafat. Disebutlah
Uyut kami yang berparaban Rahyang Prebu Mas Pasupati Bandung Wisesa
dengan nama kependetaannya sebagai Maha Rsi Hyang Pasupati Guru
Wisesa atau dikenal sebagai Ki Bandung Wisesa, yang mempunyai Istri
Berparaban Nyi Ageung Ratu Premas Sakti Sekar Kencana Dewi dengan
julukan sebagai Nyimas Sekar Kencana Dewi. Uyut kami lahir pada
sasih purnama ke 10 tahun 1757 Saka / 1835 Masehi dan Uyut istri
lahir pada bulan gelap ke 3 tahun 1765 Saka / 1843 Masehi yaitu di
Sumedang Larang atas kelahirannya (masih memiliki ikatan kerabat
keluarga). Sedangkan Putranya keempat (adik kakek) berparaban
Rahyang Mas Warga Wisesa / disebut pula Ki Warga Wisesa (catur
warga). Beliau belumlah menikah hingga Moksha.Lanjut ;
Setelah digantikan oleh adiknya itu guna memenuhi takdir untuk
menggenapkan 300 tahun itu dimaksud, maka Uyut kami melepaskan
tahtanya untuk meneruskan Tapa Bratha. Dan lalu beranjak ke Ranca
Ekek (raca batok) guna membesarkan keturunannya dan menempatkan
keluarga besar itu, yang kini dikenal sebagai keluarga Ranca Dago
di Bandung dan Subang itu dijelaskan.
Karena sebuah takdir kelak diturunkan kembali tahta tersebut
dimasadepan kepada cicitnya itu sebagai gelar Rahyang Prabu Ratu
Galuh itu diterangkan, maka Uyut kami membenahi pula penataan
diluar Sunda Ageung itu dengan melesat ngahyang (teleportasion)
pergi ke India-Thailand-Filipina dan Burma untuk mengatur suasana
disana yang semakin tidaklah menentu bak manusia kehilangan
induknya, guna dibukanya strategi baru mereka atas peradabannya.
Yang dikarenakan Adiknya tidak dapat bisa ngahyang, maka pastilah
memerlukan waktu lama bila berkeliling dunia diterangkan. Orang
dahulu sangatlah percaya atas titah yang bergelar Rahyang itu,
sehingga tidak ada yang berani membantahnya. Gelar Rahyang tidaklah
didapat atas keturunan sedarahnya saja, karena wujud tersebut sudah
diatur atas kelahirannya itu untuk membenahi bumi dalam penataan.
Perlu dipahami : Bahwa Raja Sunda Nusa 1 s/d 7 menguasai seluruh
bahasa dunia.Yang kemudian Sang Maha Raja Prabu Sunda Nusa ke VII
itu diperintahkan untuk ikut bergabung kepada sekutu kolonial
menuju ke India untuk merumuskan kembali Kitab Utama tersebut guna
menjadi pecahan pada Kitab-kitab yang kini dikenal sebagai Kitab
Suci orang percayai itu diterangkan. Disebutlah Beliau adik Uyut
kami itu bagian dari Trio Serampuro dijelaskan atas perjalanannya
ke India dan berakhir di mesir setelah dari eropa dengan sebuah
perahu yang bermuatan rempah-rempah selama 3 tahun perjalanannya
tersebut. (sejatinya adalah Beliau untuk dibunuhnya di luar sana,
tetapi tidaklah berhasil,dan bahkan telah berkali-kali atas
ceritera Uwa kami dari ayahnya itu)Perjalanan Beliau sebagai Raja
Jawa ke VII telah berlanglang buana untuk memberikan penjelasan
tentang kitab-kitab itu telah diberlakukan kembali atas takdir
kemasadepannya. Setelah terselesaikan atas perjalanannya itu, maka
beliau menunggu isyarat dari alam atas petunjuk perubahan pada
hitungan penanggalan ulang buminya itu diterangkan. Beliau adik
Uyut kami tidaklah dapat bisa Ngahyang seperti pendahulunya itu,
karena sudah tertanam takdir atas harta benda serta karma guna
menurunkan kembali sebagai pemimpin Sunda Nusa itu ditegaskan.
Sebelum Karaton itu dipindahkan ke yang baru bekas tempat
rempah-rempah guna di barter ke kolonial, maka Uyut kami telah
memintanya tempat tersebut sebagai Istana Kerajaannya kelak
dipimpin adiknya dan seterusnya. (yang konon Beliau seda di
Ambarukmo tempat dilahirkannya beserta Uyut kami pula sebagai
istana kauh / tempat para istri melahirkan putra putrinya
terdahulu).Dalam kisah. Beliau Sang Maha Raja Prabu Sunda Nusa VII
itu memiliki julukan sebagai pula bernama Usman bin Afan
diterangkan pada Kitab Alquran, atau sebagai Ki Mesir itu
dijelaskan pada Kitab kajian sastra sunda atas laku lampahnya yang
menebarkan ajaran pada bahasa orang mesir itu diterangkan (bahasa
arab). Pada tahun 1883 masehi, maka meletuslah gunung Kerakatau itu
dengan sangat dahsyatnya disebelah barat kerajaan itu diterangkan.
Sehingga dalam 2 tahun perjalanannya itu Sang Maha Raja Prabu Sunda
Nusa VII beserta keluarga besar sibuk membuat upacara Kremasi
korban dari letusan gunung itu atas dampaknya.
Karena ada suatu titah yang harus dijalani, maka Beliau
mengumpulkan kembali kerabat besar Galuh Sunda Nusa itu untuk
berkumpul di Istana Sunda Buana Nusa guna dibentuk kembali atas
pecahan kerajaan kecil diseluruh wilayah Sunda itu diterangkan.
Yang dikarenakan atas takdir maka haruslah dibuatkan penanggalan
baru yang disebut Pranata Mangsa / Pranata Masa yaitu pada tanggal
22 Juni 1885 masehi guna disatukan atas penanggalannya ke dasar
awal lagi. (Senin Legi tanggal 10 bulan Kasa tahun 1807 Saka)(untuk
mencari Tahun Saka maka kurangilah tahun masehi itu sebanyak 78
tahun dan terlihatlah tahun Krakatau itu meletus pada tahun sakanya
1805. Karena sebelum ada pranata mangsa pada seluruh penanggalan
itu diterangkanlah tahun Saka itu sebagai patokannya dan kemudian
Hindia Belanda menggunakan tahun Romawi dijelaskan).Penanggalan
Pranata Mangsa tersebut itu diawali pada bulan Kasa guna dijadikan
bulan dan tahun pertamanya atau pada bulan Juni dijelaskan pada
hitungan bulan Romawinya pula. Sehinga tahun Romawi yang kurang
sebanyak 111 tahun dari tahun Saka Sunda itu ditambahkan kembali
selama 78 tahun diterangkan, dan menjadilah tahun Masehi itu kini
ada. Begitu pula Saka Sunda Nusa dipecah kembali untuk dikurangi
500 tahun dan jadilah Saka Jawa atau disebutlah tahun Hijriyah kini
diterangkan atas dirubahnya, yaitu pada tahun 1932 atas konspirasi
antek-antek yang mengintervensi Raja Sunda Nusa guna meniadakan
atas kelahiran Sang tertitah itu pada bulan ke Tiga di tahun Saka
Jawa diterangkan. Atas niatan untuk menguasai wilayah Kerajaan
Sunda Nusa itulah kini menjadi terpecah-pecah atas
kekuasaannya.
Yang paling memilukan ialah : Antek-antek itu terjebak terhadap
syair Kitab-Kitab Sastra atas strateginya yang ia tidak ketahui
kebenarannya itu belumlah bekerja atas prosesnya guna diakuinya
sebagai silsilahnya pula. Jika sudah terbuka seperti ini pastilah
Sekutu kolonial cuci tangan sebersih bersihnya, karena ia tidaklah
mau terlibat atas kolaborasi itu.Tahun Saka Sunda Nusa masih
bertahan hingga kini digunakan di Bali / Sunda Kecil sebagai bukti
atas penanggalan itu telah bekerja hingga kini. Pemahaman
Penanggalan
Tahun ini adalah tahun 2015 dan diterangkannya adalah tahun 1937
Saka. Maka kekurangan untuk mencapai tahun masehi adalah sebanyak
78 tahun ditambahkan. Jika mengamati tentang tertulis pada
penanggalan romawi lama itu adalah kurang dari 111 tahun atas tahun
Saka Sunda Nusa itu diterangkan. Salah satu contoh : Tertampak
tahun 1569 Romawi atas kajian lama Hindia Belanda pada
pembangunannya itu + 111 + 78 = 1758 Masehi.
Atas kerahasiaan pada kajian tahun di Kitab Sastra adalah
sebanyak 550 tahun yang dikurangi tahun Saka Sunda Nusa itu
diterangkan dalam proses pengembangannya takdir itu terjadi.
Misalkan : 1937 550 = tahun 1387 diterangkan tentang Maja-Pahit
(jaman kepahitan) haruslah runtuh, yaitu ditahun 2015 ini atas
rahasia dari syair Kitab Negarakrethagama itu tertanda. Dan
disebutkanlah penulisan takdirnya itu ditahun 1365 atau tahun 1991
masehi mulai dalam perjalanan sang tertitah untuk melaksanakan
tugas tertakdir wujud dan seterusnya yang terkutip pula pada Kitab
Mahabharata.
Jika ada yang tertulis ditahun 1015, maka kurangilah atas ejaan
rahasia itu tentang penitisan yang dahulu hidup seribu tahun
sebelumnya. Misalkan diterangkannya atas sandi Nabi yang kaya raya
dan memiliki 100 lebih istri yang terwujud sebagai sandi bahwa
orang tersebut itu adalah sang tertitah diterangkan. Dikarenakan
disetiap per seratus tahun memiliki wujud pasangannya, yang
kemudian pula terlahir pada tahun sang tertitah itu ada pada
abadnya, yaitu bisa lebih dulu lahir atau dibawahnya diterangkan.
Maka pada kitab Alquran diterangkannya atas janda tuanya itu telah
berumur sama seperti ibunya. Bukan untuk memuaskan birahi, tetapi
untuk menjaga keturunan si janda tua itu yang pula ia terlahir
sebagai Dewi atas pasangan sang tertitah ada atas takdir.
Dalam penyusunan Kitab-kitab Sastra Kawi yang telah disusun
ulang kembali kedalam rontal oleh Para Rsi, adalah hasil dari
tempaan Kitab Utama masalalu tersebut danserta hasil atasdari
goresan bentuk pada relief candi sebagai pesannya itu diterangkan.
Atas kerahasiaannya itu tidaklah dihilangkan untuk kelak diungkap
dikemudian hari kepada yang dituju sebagai sang tertitah itu
dijelaskannya. Adapun diterangkan diatas. Maka kami jabarkan
sedikit pemaparannya dibawah ini sebagai bukti atas kebenaran itu
berada pada syair kitab-kitab itu diterangkan sebagai takdir yang
haruslah dijalani kini.
KACA PEMBUKA Atas kehendakNya, kami paparkan kembali atas
rahasia demi rahasia. Baik itu tentang fenomena alam semesta maupun
tentang kajian-kajian kitab-kitab suci seluruh umat manusia
percayai kini, dan serta pula atas kitab-kitab tersyair sastra yang
banyak manusia telah mengetaui isi pada maknanya itu dimaksudkan
ada.
Sebelum dan sesudah tulisan ini ditulis dan terbaca, maka tak
luput kami minta maaf bila ada suatu kesalah tafsiran demi tafsir
jika pada akhirnya menjadikan suatu kontroversi oleh umat manusia
saat ini, jika pemahamannya itu oleh mereka hanyalah
setengah-setengah saja dilakukan atas bacaannya guna difahami. Dan
tak luput pula kami mohon maaf kepada sang penyair kitab suci yang
memiliki pula nama tersamarkan (/alias) itu, ialah bernama Usman
bin Afan yang telah menerangkannya kepada kami guna haruslah
dimengerti apa-apa yang telah dijelaskannya pada penulisan
rahasianya (Al-quran) itu. Yang tidaklah pula kami kupas tuntas
seluruhnya untuk diterangkan kepada umat manusia yang telah
mempelajarinya atas goresan penanya itu diterangkan hingga kini
tersalin ada. Ada satu alasan jika kami tidak kupas tuntas
seluruhnya, yang dikarenakan seluruh isinya itu serupa pada kajian
atas penulisan kitab sastra terawalkannya itu dijelaskan. Terutama
pada fungsi demi fungsi yang tertuju itu, serta tujuan dan utama
atas rahasia itu dijelaskan ; Seperti pada kitab-kitab itu atas
perjalanannya dimaksudkan dan diterangkan. Serta atas perbedaan
situasinya pun dijelaskannya, yaitu terutama atas kisah perjalanan
sang tertitah itu diterangkan sejak kecil atas tergariskan takdir
melalui versi kitabnya pula. Sesungguhnya pada Intisarinya itu
ialah SAMA apa-apa yang dijelaskan pada akhirnya dimaksudkan atas
kitab-kitab itu diterangkan ; Baik itu Kitab Narayana, Mahabaratha,
Alquran, Alkitab, Prabu Jaya Baia {surawisesa / sura baia}, Prabu
Jaya Kartha, Prabu Mina Jingga, Wawangsit Prabu [Si]lih [Wa]ngi,
Negara Krethagama dan lain-lainnya dijelaskan. (Kreth[a] = Jaman
dan [a]gama = Agama / Ajaran = Jaman Agama manusia).
Sifat atas rahasia Kitab Sastra hasil tempaan para Rsi (pendeta)
terdahulu adalah sebuah ungkapan rahasia kemasa depan guna dipahami
atas apa-apa yang terjadi kelak. Semakin kita memahami dan
mengikuti arusnya itu, maka semakin sejuk hati kita untuk melangkah
kemasa depan. Jika kita mengabaikan hal tersebut itu, maka semakin
tertampak jelas penderitaan batin dan fisik yang didapat. Terlebih
lagi tidak mempercayai apa-apa atas kebenaran itu dijelaskan pada
kitab-kitab itu diterangkan.
Ada beragam pecahan pada Kitab Sastra utama itu diterangkan : 1.
Kitab Sastra yang dikutip saji atas penjelasan kitab utama itu
dimaksud ; Salah satu contoh diterangkannya pada Relief Candi bahwa
sang tertitah itu turun sebagai Raja dunia diterangkan.
2. Kitab Sastra yang dikutip saji sebagai Kitab Suci atas alur
kekuatan kejayaan situasi perjalanan nasehat dan lainnya ; Salah
satu contoh diterangkanlah tentang perjalanan sang tertitah itu
sejak kecil atas penderitaannya yang dikutip pada Alquran itu
dijelaskannya pula. 3. Kitab Pecahan adalah bagian kitab sastra
yang menerangkan jenis prilaku manusia dikemudian hari terkaji, dan
disebutkannya bencana demi bencana serta situasinya kelak pula
diterangkannya atas alam semesta ada.
4. Kitab Nasehat adalah kajian tentang kelahiran kedewasaan
pernikahan dan kematian serta penanggalan hari bulan tahun. Semua
itu telah diukur atas situasi waktu terlahir itu dijelaskan sebagai
pula bibit bebet bobot manusia itu diterangkan pada hitungannya.
Seperti terkutip dari Kitab Wariga yang dijawa dikenal sebagai
Betaljamur dll.5. Kitab Undang-undang Negara. Adalah bagian kitab
dari kitab suci yang harus diberlakukan terhadap seluruh umat
manusia atas penataan kenegaraan. Lalu bagaimana jika Kitab
Undang-undang itu dengan sangat mudahnya diubah rubah terjadi???.
(sama halnya mereka mencampakkan Kitab Sucinya itu)Seluruh
kitab-kitab diatas yang terkaji dan difahami oleh manusia kini
adalah bagian pecahan atas Kitab Sastra Utama tersebut berada.
Terlebih lagi kitab itu menerangkan tentang kemasa depan untuk
dipatuhi. Jika ingin memahami dan mendalami makna atas kitab-kitab
tersebut telah bekerja, maka haruslah kita melihat situasi saat ini
itu tertandakan, dan setelah difahami atas kejadiannya pastilah
semua itu telah bekerja dengan sangatlah baik dan sempurna (atas
tanda-tandanya).
Untuk melihat kitab itu asli atau palsu, maka kita harus
bijaksana melihat situasi dan pula menilainya. Salah satu contoh
adanya kitab palsu itu dinyatakan ialah ; Jika manusianya itu telah
mengaku atas Keturunan dari Sang Tertitah itu diterangkan oleh
mereka sebagai pula dasar silsilahnya mereka itu berada serta
merekayasa situasi yang tidaklah cocok jika disamakan pada versi
lainnya itu diterangkan pada Kitab Utama serta pecahannya pula.
Padahal jika dikaji dengan cermat, maka kitab sastra utama dan
pecahannya itu banyaklah mengandung trik jebakan kepada orang-orang
yang tertakdir tersesat atau ingin menyesatkan dirinya demi
keegoaan serta harta semata. Yang dikarenakan Kitab Sastra Utama
itu memiliki jalan kemasadepan yang tidaklah dapat dihentikan
perjalanannya. Begitu pula langkah takdir Kitab tersebut dapat
dilompatkan serta dihilangkan atas takdir berbahayanya itu bila
terjadi. Yang dapat menghentikan serta mengalihkan bencana itu
adalah kepada yang tertuju itu sebagai pemegang kunci rahasianya
diterangkan sebagai pula sang tertitah itu dimaksudkan ada. Itu
sebab diterangkannya tentang adanya SABDA PALON untuk menghentikan
atas kerusakan moral manusianya yang haruslah dikunci supaya
tidaklah hancur bumi ini. Salah satu contoh sabda peringatan : Ulah
Sina Talangke Telaga Bakal Bedah (jika manusianya tidak mematuhi
dan menghina sang tertitah itu atas sabdanya, maka terjadilah
tsunami dari laut dan gunung itupun dijelaskann atas tandanya).
Contohnya : Masih ingat sang gubernur itu yang telah menghina Dewa
sebagai pula Sang Tertitah itu dinyatakan Bullshit dimedia
tersiar??!. Yang sehingga banjirlah HI Sudirman Tamrin itu dikenal
keseluruh dunia. Dan manusia masakinipun jika memahami alur syair
kitab sucinya itu, maka dapatlah mengetahui atas takdir sang
tertitah itu sejak kecil hingga kelawan-lawannya atas syair itu
diterangkannya. Pun melalui seluruh kitab-kitab pecahannya itu
diterangkan ada atas rahasianya itu tersyair pada rahasianya. Kisah
Terpelintirkan Seperti halnya bak sebuah film Hulk, ialah diambil
atas kisah dari sebuah kitab sastra berjudul Batara Hejo sebagai
dewa berwujud manusia yang terlahir dibumi yang memiliki AURA tubuh
berwarna Hijau (atau berwarna kulit biru atas ciri berdarah biru
itu sebagai pula diberi julukan atas nama Krisna pula), dengan
kekuatannya yang melebihi raksasa itu dijelaskan. Yang kini
terpelintirkannya menjadi Buto Ijo / Iblis Hijau itu diterangkan
manusia masakini atas tersesatnya pengetahuannya itu. Alkisah
sesungguhnya itu diterangkan ; Bahwa ia memiliki pasukan mahluk
gaib yang disebutlah Manusia Alien dari luar bumi itu
diterangkannya berada (guna untuk mencegah jatuhnya batu dari
angkasa kebumi ini diterangkan). Dan pasukan para gaib (leluhur
terdahulu) adalah sebagai penuntun guna memperbaiki tatanan bumi,
yang salah satunya ialah Usman bin Afan itu sendiri
diterangkan.Banyaklah pula goresan kitab-kitab sastra dari para
pendeta (Rsi) terdahulu yang tertuliskan didaun Tal (rontal)
tersebut telah dirusak, dibakar dan dipalsukan. Atau dirubah
syairnya untuk merusak tatanan kelak negara Sunda Nusa ini untuk
tidaklah bangkit kembali menguasai dunia, yaitu guna dikacaukannya
supaya dapat menjadi pengakuan oleh mereka sebagai keturunannya
atas darah dagingnya itu diterangkan. Yang sehingga sangat mudahnya
mereka menteror masyarakat tanpa pandang bulu itu dilakukan, dengan
bermodalkan membawa kitab palsu atas perubahannya itu untuk
kekuasaan barunya. Atas demi kelompok barunya yang diangkat sebagai
pula raja-raja kecil itu berada guna memecah belah Sunda Nusa ini
untuk tidaklah berdaya, yaitu oleh mereka adalah antek-antek sekutu
kolonial (koloni besar sang penjajah) diterangkan pada syair
kitab-kitab suci itu dijelaskan pula pada versinya. Maka fahamilah
bentuk keberadaban masalalu itu berada atas perjalanannya sebagai
contoh ada hingga atas perubahannya kini dijelaskan. Ada yang
mematuhi maklumat leluhur terdahulu dan ada pula yang melanggarnya
; Seperti suku di Sulawesi yang bertelanjang tubuh total hingga
kini ada, dan suku di Bali bertelanjang setengah tubuh itu
diterangkan hingga tahun 1969 tercabut atas sumpahnya itu
diterangkan setelah terlahirnya sang tertitah itu turun terwujud
kebumi, serta kini merekapun mendustai keberadaan atas wujud
dewanya itu sendiri nyata berada. Maka pahamilah kembali suku Badui
Dalam yang tidak mau keluar dari wilayahnya itu untuk pindah lokasi
/atau Suku jambi yang berlanglang dihutan dan tidak mau keluar
pula. Tahukah penyebab sumpah atas ikrar mereka terdahulu itu??!...
Jika difahami tentang tatacara suku jambi itu, maka hampirlah
serupa dengan kajian orang jawa barat diterangkan pada
khususnya.(tentang kematian dll). Diterangkanlah tentang Suku Badui
Dalam yang sebenarnya :
Sejatinya suku badui adalah bagian kerajaan buhun dari Sunda
Nusa ini diterangkan. Yang mengambil sikap tunduk dan taat atas
syair Kitab Buhun tentang Ngajagra Batara [Si]lih [Wa]ngi Rawuh.
Dengan mengunakan simbul busana dan ikat kepala berwarna putih
ditegaskan. Sedangkan keturunannya yang keluar dari dalam badui itu
haruslah menjaga pula tradisinya, yaitu dengan menggunakan busana
berwarna Hitam adalah perlambang Wisnu/Muhammad itu diterangkan.
Dan ikat kepalanya yang berwarna biru adalah bagian warna sinar
Siwa itu sendiri dijelaskannya (si-lih wa-ngi).
Warna adalah simbul atas wilayah daerah sesuai kajian pada kitab
sastra pecahannya itu. Salah satu contoh ialah warna Ungu yang
berakar diwilayah Jawa Timur yang diceriterakan tentang Prabu Mina
Jingga yang disebut pula Wisnu itu tepatnya.
Ada satu perbedaan atas peradaban suku Naga, yang kenapa mereka
saat ini menjadi demikian atas keyakinannya tersebut yang berubah
total atas tatacara pandangnya yang bukanlah seperti Buhun Beuheula
guna dipertahankan?. Penyebabnya ialah ; Dikarenakan tertulis pada
kitab rontal tentang dahulu itu atas sumpah kutukan dari sang Rsi
itu diterangkan untuk dihilangkan jatidirinya, serta haruslah
keturunannya itu memperbaiki alas kaki manusia kelak atas perbuatan
dahulu itu yang telah membuat perangkap buruan disembarang tempat
sehingga mengenai seekor Naga Kusuma Galunggung itu ditegaskan pada
syairnya. Kini tertampak dimana mereka itu dihancurkan oleh
golongan kelompok itu dan akhirnya mengikuti pula jejak langkahnya
sebagai pengikutnya yang kehilangan jatidirinya pula. JIKA TIDAK
MEMAHAMI JANGANLAH MENGAKU TAHU.Terlebih lagi jika menyesatkan
tentang adanya negara dua yang disebut Dompu itu yang konon letak
keberadaannya di Nusa Tenggara Barat, dan pula disebutkannya ada
empat (4) kerajaan besar katanya. Apalagi berani mengisahkan
letusan gunung yang saat ini dinamakan Gn. Tambora itu disebutkan,
yang konon menyeramkan diberitakan atas letusannya terdengar hingga
keseluruh dunia. (maka fahami terdahulu silsilah diri kalian itu
yang berasal dari mana atas cikal bakalnya ada. Jangan cuci tangan,
tetapi cuci mukalah supaya terang benderang). Jika kalian bijak
mengamati atas catatan kecil kalian itu. Maka. Kapankah gunung
Galunggung Utama itu meletus?!!. Jika memang tepat waktu, kami
sujud dan menyembah kepadamu wahai para pakar yang bijaksana apapun
gelar kalian itu kini. Dan hitunglah jarak batu besar gunung
Galunggung itu terlontar hingga seberapa radius tepatnya. Lalu
seberapa jauhkah pasir koral itu terhempas, serta seberapa jauhkah
abunya itu menebar diangkasa berada, (ulah ngabadut lamun hanteu
nyaraho jeung ngareka-reka deui). Dan mulailah pahami kini jika gn.
Jayawijaya/Tomboro (yang dikelilingi 4 suku berbeda) itu bergelegar
di timur nusa ini tertandakan. (Lieur Aing ngajelaskeun lamun
heunteu nyinar mentari 3 taun oge lalamina).Kalian tidaklah pernah
paham tepatnya atas tanggal bulan tahunnya itu terjadi atas
gn.galunggung utama itu meletus dengan sangat dahsyat dalam satu
kubah terbuka hingga 3 tahun pula tanpa matahari menyinari bumi.
Walau kami buka tentang tanggal bulan tahun atas perubahan Pranata
Mangsa itu dijelaskan dibawah ini maka tidaklah dapat kalian fahami
berapa tahun lamakah pergeseran buminya ini berputar cepat pada
rotasinya.
Jika kalian amati tentang jari kelingking Krisna, maka pastilah
kalian memahami atas semua gunung itu pada posisinya. Karena kami
pernah hidup sebelum kakek buyut moyangmu hidup dibumi ini. Tua
memang Sesuai Relief dan Kitab Sastra Utama itu kami ada dan pula
atas keberadaan Kitab-kitab suci itu dijelaskan.Ketahuilah kini.
Yang disebut Negara Dua Dompu ialah Pulau Papua itu diterangkan
guna untuk diperhatikan atas kesejahteraannya mereka itu berada,
yang supaya tidaklah terus menderita atas tingkah polah kalian
meraup keuntungan darinya. Papua / Irian Jaya kini telah menjadi
kenyataan terpecah dua oleh sekutu kolonial yang membelahnya atas
rahasianya pada alur prasasti itu diterangkan. Bahkan jika kalian
amati sesungguhnya negara Australia itu adalah milik bangsa Sunda
Nusa ini tepatnya. (kajilah rekayasa itu dari mereka Apakah benar
benua besar Australia itu kosong. Dan berapa banyak orang Sunda
Nusa yang telah dibunuhnya disana. Jawablah!!!). Sesungguhnya telah
diterangkan tentang Benua besar itu kedalam kajian Kitab Nusa
Ageung itu dijelaskan sebagai pula Nusa Panida (bukan yang dibali)
yang adalah Australia itu sendiri dijelaskannya. Maka kini telah
berhasillah sekutu kolonial membutakan mata hati kalian atas
jatidiri melalui pengaruhnya itu ada.Jika kalian pahami atas
tradisi Nusa Tenggara Barat itu sangatlah mudah diterka, dan
terlebih lagi tentang musik tradisi, raut wajah dan kebiasaannya
serta nama wilayahnya itu diterangkan pula. Mereka itu ialah
orang-orang dari sembawa/bali, yang sengaja berpisah ikut Rsi
Pendeta dari kerajaan Sunda itu guna melengkapi takdir Sunda Nusa
kemasa depan. Jika saja ada sedikit perubahan atas rasnya itu,
adalah berdasarkan kawin ras terhadap suku lainnya itu diterangkan
(Sulawesi). Tradisi memang patut disamakan terhadap Sembawa/Bali
untuk mempertahankan cikal bakalnya itu. Tetapi ajaran mereka
adalah baru berdasarkan pula takdir dan atas ketidak kuatannya
bertelanjang setengah tubuh itu dilakukan berdasarkan sumpah
terdahulu diterangkan sehingga buminya belumlah maju hingga kini
didapatnya. Maka terkutiplah tentang syair atas Perang Ketupat pada
Kitab Sastra itu ditegaskan. Yang diterangkan janganlah berkelahi
terhadap keluarga sendiri tentang keyakinan itu dibawa kini, karena
jika dilanggar maka jatidirinya itu akan hilang diterangkan. Yang
dapat memusnahkan pula peradabannya itu atas peringatannya
diterangkan pada kitab sastra itu dijelaskan tentang air memercik
Dewi Anjani (rinjani bergelegar) itu dikisahkan. Dan tidaklah
mereka dapat melihat turunnya Sang Raja Agung (raja adil) itu
dijelaskan pada rontalnya itu tertulis dan kini masihlah dibacanya,
yaitu Muhammad SAW itu sendiri dijelaskannya sebagai Raja Adilnya.
(takdir sudahlah mematoknya dan tidak dapat diubah-rubah). Ada satu
kisah dimana mereka dilunturkan atas tapanya itu untuk kemasa
depan, yaitu disimpangkannya Kitab Negarakretagama itu tersyair
yang mengharamkan memakan cacing itu dimaksud. Karena cacing itu
adalah wujud reinkarnasi manusia yang jahat guna terlahir kembali
menjadi manusia ke bumi dan untuk pula menghancurkan buminya.
Kelebihan pada cacing itu memanglah baik, tetapi kebaikan tersebut
dapat merusak penataan alam semesta jika menjadi sperma manusia
atas wujud sebelum menjadi manusia hidup kembali kebumi. Cacing
adalah makanan ikan, dan kotorannya pun menjadi cacing kembali atas
proses sebab dan akibatnya. Maka itu ikanlah yang memikili protein
yang sangatlah tinggi.Perlu pula diketahui tentang kajian wilayah
Maduraha / Madura itu tepatnya yang masihlah milik Sunda Nusa ini
dijelaskan atas Prasastinya. Bukan Madura yang berada dijawa timur
itu, tetapi Madura yang disebelah utara itu ialah Filipina tepatnya
berdasarkan patok prasasti tergaris sandi bumi berawal arah selatan
itu diterangkan (burma-thailand-india hingga kesuku amazon serta
wilayah suriname dll). Lebih tepatnya belahan bumi selatan dari
wilayah sebelah utara itu ditegaskan. (wilayah utara ialah sekutu
kolonial segaris panjang tepatnya). Jika diamati tentang kisah yang
diterangkan pada Kitab Sastra Baia tersyair Batara Bang (Brahma)
Pitung itu yang merampas harta orang utara itu diterangkan, maka
sama persisnya Alquran menegaskan Fai itu dilakukan oleh Muhammad
SAW guna untuk mensejahterakan wilayah selatan (Jihi) itu
dijelaskan. Disebut pula seluruhnya itu adalah kekuasaan Nusantara
kelak sebagai garis patok bumi wilayah selatan yang haruslah
dipimpin berdasarkan kajian sumpah palapa/palawa atas syair itu
diterangkan tersembunyi. Jika memang diterapkannya kelak atas
kajian Kitab-kitab itu tersyair dan terpimpin oleh sang tertitah
itu dimaksudkan, maka pastilah kesejahteraan jelas tertampak atas
perekonomian serta pemberdayaan manusia seluruh negara ini dan
terselamatkanlah keturunan kalian yang tidaklah kelaparan dan
saling menguntungkan diantara bangsa selatan itu ditegaskan.
Seluruhnya itu terjadi setelah orang-orang garis utara cina-eropa
(sekutu kolonial) dll itu tidak lagi memberi upeti kepada Sunda
Nusa, serta berusaha menduduki Sunda Nusa (menjajah) atas dalihnya,
dan serta mereka itu sudahlah menikmati kejayaannya kini. Maka kini
orang-orang selatanlah yang haruslah lebih maju kedepannya untuk
menata ulang peradabannya. Bukankah itu cukup adil atas rencana
terdahulu itu ada??!....
Bukalah mata kalian dengan hati yang jernih atas siasat mereka
(sekutu kolonial) itu memperdaya negara ini dengan cara mereka itu
sebagai strateginya. (Taruma Negara adalah Sunda Nusa ini
diterangkan dimasa depan. Sebagai pembuka nama negaranya itu ialah
kini dinamakan sementara Indonesia Raya (Indun sia Raja Nusa) yang
kelak dirubah kembali menjadi Negara Nusantara kedepan tepatnya
atas takdirnya yang tidaklah boleh dibantahkan). Tahta kenegaraan
saat ini adalah tahta kerajaan Sunda Nusa yang beristana di
Yogyakartha yang kalian campakkan demi keegoan semata itu.
Seharusnya kalian malu terhadap Sultan ke X itu yang tanpa diberi
upeti sedikitpun atas kekuasaannya. Bangsa naon sia lamun heuteu
nyaraho silsilah nagara buhun. Mun aing murka sok wae tingali.Dan
fahamilah arti kata Bugis itu sendiri yang berakar dari orang
Sulawesi yang dijadikanlah dahulu istri oleh suku bangsa Islandia
itu, ialah : Bug = Manusia Nelayan / Perahu dan Is = Islandia
(portugis). Suku itu sebagian menempatkan dirinya di wilayah NTT
itu diterangkan atas sejarahnya kini ada. Sedangkan di Sulawesi
sendiri telah didarati oleh sekutu kolonial dan atas kawin
silangnya itu pula terjadi (yang wanita banyaklah diperkosa/dipaksa
menjadi pelacur, dan yang pria dijadikannya budak pekerja kasar.
Sehingga banyaklah mereka lari kearah pulau Sunda kecil tepatnya).
Dan yang lurus hatinya lari kehutan guna berlindung dan tidaklah
mau dikotori tubuhnya itu dari maksiat para sekutu kolonial
(termasuk Jepang) itu guna menurunkan keturunannya. (mereka
bersumpah lebih baik bertelanjang tubuh masuk kedalam hutan dari
pada dihina tubuh menurunkan keturunan dari sang penjajah itu
dimaksudkan apapun resikonya itu yang harus ia dapati. Itulah
simbul SULA-WESI, hati yang bagaikan besi kuat dan kokoh menjaga
harga diri). Sesungguhnya dahulu itu terjadi ialah ; Bahwa suku
bangsa Islandia (portugis) itu berlanglang buana untuk mencari sang
tertitah berdasarkan kitab sastra mereka yang disebut pula sebagai
Paus/Yesus-Yahoa/Pemimpin umat manusia itu atas kajian kitab
sastranya itu dijelaskan dikala setelah terjadi pergeseran rotasi
bumi, dan mereka bukanlah sebagai penjajah, yang kemudian merekapun
kembali kenegerinya. Maka kini berdasarkan takdir dikenallah
sebagai suku Bugis atas keturunannya itu yang ahli dalam mencari
ikan paus dalam pelayarannya sebagai nelayan. Itulah cikal bakalnya
sebagai nenek moyangnya itu disebut seorang pelaut yang sejati atas
takdirnya. Sama halnya seperti pula arti kereta kencana itu yang
dianggaplah menyesatkan oleh orang yang bodoh bila berceritera
untuk disesatkannya kalian itu. Yang sesungguhnya itu ialah : Kreta
= Jaman dan Kencana = Emas (Jaman Keemasan / Jaman Kesejahteraan),
yang di naiki oleh wanita cantik sebagai ciri bahwa derajat wanita
itu telah dimuliakan bak emas mulia. Lebih tepatnya disayangi oleh
para kaum pria atas pengorbanannya sebagai pendamping hidup setia
itu. (kajilah kajian Usman bin Afan dengan baik tentang surat
Albaqarah itu [sapi betina /sifatnya untuk menyusui] ditegaskan
atas rahasianya, dan tidaklah wanita itu mendapat hak atas memimpin
negeri diterangkan). Penjelasan atas rahasia-rahasia
Kisah pada akhirnya haruslah kami terangkan supaya tidaklah
menjadikan moralitas manusia kini semakin tidaklah mempercayai
apa-apa yang terkaji pada penulisan atas kitab-kitab itu
diterangkan dan dijelaskan, yaitu guna menjadikannya suatu
pandangan yang lurus kepada umat manusia hingga kedepannya kelak
menyambut kemasadepan. Dan kami terangkan kini siapakah
sesungguhnya yang memiliki julukan nama alias tersamarkan pada
rahasianya yang bernamakan USMAN bin AFAN itu dijelaskan, yaitu :
Supaya tidaklah dijadikan kesalah kaprahan atas tafsir demi tafsir
hingga kini pada ajarannya itu dijadikannya propaganda demi
keuntungan pribadi serta kelompoknya itu diterangkan nyata ada.
(keterangan ini ialah amanah Beliau (Usman bin Afan) yang haruslah
dijelaskan secara umum supaya dapat diketahui atas kerahasianya itu
berada untuk menutup bukunya itu diterangkan)Kisah Pada Awalnya
Pada tahun 1665 masehi, terjadilah guncangan besar pada bumi yang
berakibat pula Nagara Nusa Buana Raja Jagat Agung Amertha itu
berpindah lokasi dikarenakan tertuliskan takdir haruslah diubah dan
dirubah kembali (membelah Jawa dengan Sumatera sesi pertama
gn.Krakatau guna menggeser bujur sangkar atas tata letak garis
katulistiwanya). Hingga kini garis katulistiwa pulau itu terus
bergerak kearah utara dan kelak pastilah merapat atas tekanan bumi
berbenah kembali. Sehingga upeti yang harus disetorkan ke Nusa
Buana berserakan dilautan yang kini dianggap sebagai harta karun
terpendam. Yang kelak atas takdirnya itu adalah untuk membiayai
kemiskinan masyarakat Galuh Sunda Nusa masa kini sebagai pembenahan
pada negara penerus barunya itu dijelaskan pada prasasti. (upeti
itu adalah pajak yang disetorkan dari Utara yaitu negeri Cina
Yunani Mesir dan Turki sebagai bangsa eropa atas kelompok negaranya
itu diterangkan). Tertampak pula kelompok kecil dari negeri Turki
yang masuk ke Ujung Cibanteun (aceh) itu ditegaskan sebagai
orang-orang yang terdampar atas bencana terjadi dikala membawa
upeti ke kerajaan Nusa terdahulu. Dan kemudian terjadilah kawin
silang itu diterangkan ada. Begitu pula ras cina yang terdampar di
Tegal Jawa Tengah, yang kemudian kawin silang menjadi ras baru itu
diterangkan pula tertampak kini.(harta karun itu bukan milik
siapa-siapa atas pengakuan kelompok manusia masakini itu
diterangkan berdasarkan keegoannya, dan kini haruslah di Audit
secara Forensik kembali kemana sajalah harta itu dilipat kedalam
saku mereka masing-masing. Begitu pula isi pada buminya ini yang
dirampas oleh kelompoknya itu, termasuk pula pajak-pajaknya. Maka
terbayarkanlah hutang-hutang pada negara ini jika diterangkan
setelah habisnya persediaan isi buminya untuk kemasadepan).
Kunci Sandi :
Orang aceh kini lupa mengunyah daun sirih sebagai tradisi sejak
dahulu kala atas silsilahnya itu untuk menjaga buminya sebagai
syarat utama keselamatan. Sedangkan orang papua masihlah bertahan
hingga kini tertampak, dan fahamilah artinya itu atas dampaknya.
Maka fahamilah kembali atas kebiasaan yang tertulis pada kitab
sastra tentang Prabu Mina Jingga yang juga memakan daun sirih itu
diterangkan berada ditengahnya guna untuk menjaga kepulauannya pula
atas dari bencananya. . Atas keuntungan tanpa disengaja dari
kolonial dimaksud yang secara diam-diam menguasai Sunda Nusa ini
untuk berkuasa, maka tanpa disadari pula tersusunlah kembali
candi-candi itu atas pemugarannya. Serta pulau jawapun dikalungi
rantai besi, disebutlah sebagai rel kereta api itu ada kini. Walau
itu menguntungkan, tetapi tidaklah sedikit bangsa Sunda Nusa ini
atas kerugiannya itu diterangkan. Dan pada akhirnya jika diaudit
kembali, asset tersebut ialah hak dari bangsa Sunda Nusa ini
sendiri walau banyaklah kerugian yang diderita masyarakat sebagai
perjuangannya itu menjadi budak mereka yang sangatlah mengenaskan
hingga tertampak pula kini nyata atas berdirinya bangunan-bangunan
itu sebagai saksi bisu diterangkan atas mempekerjakan paksa tanpa
disadari. Seperti exfloitir manusia Sunda Nusa sebagai pekerja rodi
ditayangkan dan teraniaya yang diperlihatkan media saat ini guna
menjadi budak mereka berdalihkan sebagai TKI/TKW itu diterangkan
(termasuk bagian atas pemerasan pula pada penebusan vonisnya itu
atas politik mencari keuntungan dibalik penderitaan). Secara tidak
langsung bangsa Sunda Nusa ini dianggaplah sampah. Dan diwajibkan
bagi mereka mengekpor sampah apapun, bahkan pesawat tempurpun dari
sampahnya pula. (kini barulah terasa kebakaran jengot itu tertampak
dan masihlah setengah sadar)Kisah dan Riwayat Salah satu dari
kelompok TRIO SERAMPURO ialah Usman bin Afan itu sendiri sebagai
pula Raja Jawa kala itu pada posisinya yang adalah Raja Sunda Nusa
VII itu diterangkan. Beliau adalah adik kandung dari uyut kami
diterangkan atas kerahasiaan-nya guna untuk difahami atas
perjalanan waktu tersebut dalam catatan kibab buhun itu
diterangkan.Yang diperintahkanlah Usman bin Afan itu (oleh uyut
kami) untuk mempertahankan kerajaan lanjutannya itu yang disebut
Kerajaan Sunda Nusa Buana kertha Agung. Yang entah kenapa kemudian
dinamakanlah kembali oleh putranya tersebut itu sebagai Kerajaan
Hadiningrat Ngayogyakartha walau sebagai pula atas sandinya itu
disebut kerajaan Mataram pula (Mata Rama atas kisah Ramayana itu
diterangkan kerahasianya / Sang tertitah itu dimaksudkan sebagai
tertakdir).
Pun atas keterpengaruhan kolonial dan antek-anteknya itu
dimaksudkan setelah pada tahun 1922 masehi diterangkannya atas
perubahan itu diadakan berdasarkan intervensi guna dapat dengan
mudahnya diberangus kerajaan besar itu diterangkan oleh sekutu
kolonial. (Bermaksud buruk tetapi berdampak baik. Nama kepulauan
Sunda Nusa berubah total atas perjalanan takdir. Tetapi Raja Sunda
terdahulu telah mengatur strateginya supaya tidaklah bangsa Sunda
Nusa ini terpecah belah, yang dibuatlah pecahan kerajaan kecil yang
masih dianggap kerabat itu dimaksud sebagai kunci sandinya berdiri
mendampingi. Yaitu kerajaan kecil yang menggunakan silsilah
tersebut diterangkannya guna mengambil nama kerajaannya sendiri,
yang dengan maksud menggunakan jalur peradaban dahulu itu. Seperti
Bali, Padang Minang Kabau, Toraja, Batak dll dengan maksud supaya
dapat dikontrol oleh Raja Sunda Nusa). Sandi keturunan adalah:
Ranca Bana Padang dan Ranca Bawa Bal serta Ranca Baia / Betawi
(Jabodetabek). Belanda menyebutnya sebagai Batavia.Tetapi sekutu
kolonial melalui antek-anteknya kembali melancarkan serangannya
atas dalih melalui agama yang dikembangluaskan, sehingga terperosok
masuk kedalam lingkarannya kembali kerajaan Sunda Nusa itu.Dan kini
hampirlah hilang atas jatidiri itu sedikit demi sedikit mengarah
kebarat bahkan syair kitab agamapun diterangkan pula. Dikarenakan
pusat atas kerajaan Nusa Buhun ini sesungguhnya memanglah berada
diwilaah Ranca Ekek (Bandung) yang kemudian dipindahkan ketengah
Jawa dimaksud berdasarkan situs Sandi (candi) sebagai patokannya
itu. (prasasti situs ialah bagian atas patokan untuk pengembangan
negara ini dijelaskan, yang kini terproseslah tentang Jaya Kartha
itu ada /atau Jakarta sebagai Ranca Baia sebenarnya). Sedangkan
kerajaan yang saat ini ada ditempatkannya, adalah bagian
kesuksessan Sang Maha Raja Prabu Sunda Nusa VII atas renovasinya.
Yang dahulu sebelumnya itu digunakan sebagai tempat rempah-rempah
oleh Belanda guna dimintanya untuk pembentukan wilayah kerajaan
yang tertakdir oleh Uyut kami. Yang kemudian atas strategi
kolonialpun telah memberikan kembali bekas tempat tinggal dan
tempat latihan tentaranya itu guna dijadikan kerajaan tandingan
untuk dapat mengintervensi Raja Sunda ke VII setelah tergantikan
yang ke VIII dengan paksa atas takdirnya. Mereka raja bayang-bayang
itu dahulu sesungguhnya adalah abdi dalem Kerajaan Sunda Nusa yang
telah membelot karena kesalahan atas Raja Sunda ke VIII yang manut
nunut ke penjajah serta tidak tegas cara memimpinnya. Beda kepada
ayahnya itu, jika dikatakan Paeh ya mudu paehKarena sabdanya tepat
guna, yang belandapun takut dibuatnya.Sungguh disayangkan, mereka
(kerajaan jelmaan itu) terjebak terhadap trik Kitab Sastra itu guna
sebagai pengakuannya atas silsilahnya diterangkan. (dikatakannya
sebagai keturunan Hayam Wuruk- Sunan Kali Jaga dll atas
pengakuannya. Sama halnya Trik pada Alquran itu ada atas jebakannya
pula didapat).
Dalam laku lampah sekutu kolonial tersebut secara politiknya itu
diterapkan, maka mereka membuat siasat kembali kepada keluarga
kerajaan dari Sunda Nusa ini guna untuk berhianat. Sebagai pula
tandingan politiknya itu atas ketidak puasannya ; (sebagai bukti
ialah singapura-malaysia-brunai-thailand-filipina, dll menjadilah
terpecah belah). Yang dikarenakan merasa terjepit jika bangsa Sunda
Nusa ini kelak berdiri kokoh dan Berjaya kembali seperti Kerajaan
Nusa Buhun tempodulu yang menguasai tempat air seninya sekutu
kolonial pula.Yang sehingga exfloitir manusia dari bangsa lainpun
disusupinya atas dalih politiknya itu sebagai pekerja tambang dan
lain-lain. Serta digunakannya Ras Cina itu yang di ahli-kan dalam
bahasa arab atas disusunnya Kitab Sucinya itu oleh Usman bin Afan
guna menerjang bangsa Sunda Nusa ini kembali sebagai senjatanya.
Bangsa ras cina itupun bak bunglon merubah namanya sesuai nama
pribumi berbasis arab tepatnya sebagai pula strategi sekutu
kolonial itu ditandakan kedalam pengaruhnya kelak ke masadepan.
Padahal nama pada bahasa arab mesir adalah bagian kutipan dari
makna bahasa kawi. contohnya seperti ; I-Bra-Him / I-Sa / Mu-Sa /
Mu-Ha-Ma-Da / Su-La-I-Ma-Na / dll. (Na-Be = Nabi / Ra-Su-Li =
Rasul). Belajarlah Kawi lama pada gurumu yang paham kini.Seperti
pula masuk kedalam elemen atas ajaran pada kitab Usman bin Afan itu
sebagai pula senjata kolonial diterangkan guna dikacaukannya. Maka
terjadilah intervensi terhadap Sultan yang ke VIII tahun 1932 atas
dirubahnya Pranata Mangsa itu dan ke IX itu terjadi dikala masihlah
muda, yaitu dengan menelurkan siasat pada ajaran agama itu sebagai
dalihnya untuk menguasai Sunda Nusa kini diterangkan serta merubah
tatanan silsilah Sunda Nusa di tahun 1940 pada buku catatan itu
ditandakan. (dibutakan asal usulnya dan terlahirlah Destrarata itu
yang kehilangan silsilah atas cirinya sejak lahir, yaitu yang ke X
ada diterangkan kini). Maka sekutu kolonialpun dengan mudahnya
mengontrol kerajaan Sunda Nusa ini atas perkembangannya hingga
kini. (mana ada kerajaan terbesar terdapat pula kerajaan kecil
disisinya bersanding satu atap wilayah bumi jika bukan atas
strategi sekutu kolonial itu yang berulah durja).Jika kalian kurang
paham, maka cari tahulah dari mana asal kelompok itu guna terjadi
adanya Bandung Lautan Api berada atas peristiwanya terjadi di Ranca
Ekek yang kini disebut Dangdeur. Itulah yang disebut sejarah yang
sesungguhnya. (bukankah Pangerang Dipo-Negoro / Taruma Negara
adalah Gajah Mada itu sendiri yang diterangkan pada prasasti
Ambarketawang dimana istana lama dahulu ada disana?). Dibawah ini
kami jelaskan seluruhnya.Kami tidak mengangkat permusuhan karena
kalian adalah umatku pula yang tidak bisa dilepaskan berdasarkan
takdir sebagai pemimpin umat manusia atas ajaran agama apapun itu
kini berada. Sesungguhnya kajian rahasia yang kami buka kini adalah
untuk menyadarkan atas kesalahan orang terdahulu itu yang telah
diperbuat guna memegangi buntut sang penjajah itu diterangkan.
Sehingga orang kini tidaklah tahu menahu atas politik Sekutu
Kolonial itu dalam niatannya terdahulu hingga kini, yaitu guna
untuk menghilangkan jatidiri bangsa Sunda Nusa ini tepatnya itu
dilakukannya guna bercokol hingga turunannya itu terus bergantian
memeras negara Sunda Nusa kini tertandakan.(Bak senjata makan tuan
atas terpelintirkannya syair Kitab Suci itu kedalam propaganda sang
kolonial, yang kini kita ketahui sekutu kolonialpun mensuplay
asupan gizi kepada keturunan Sunda Nusa ini untuk melupakan pada
koridornya sebagai orang yang terjajahkan, yaitu secara
berkelompok-kelompok untuk ikut memberangus Tahta Sunda Nusa
dimasadepan itu diterangkan hingga kini tertampak. Seperti ia
(penghianat itu) menginginkan namanya kelak terpampang pada nama
dijalan itu diterangkan dinegara kolonial itu, sebagai contohnya
ada yang berdalih atas hak asasi manusia pada kelompoknya kini
ditandakan). wajar cenah lamun dipaehkeun.Yang sesungguhnya ialah
Alquran adalah Kitab pelajaran untuk negara diluar itu diterangkan
(Mesir) guna untuk patuh dan tunduk kelak terhadap Sunda Nusa
sebagai empunya bumi ini. Sehingga tanpa disadari terproseslah
perkembangan jaman demi jaman yang kita ketahui hingga kini ada.
(maka lengkaplah apa yang terkajikan pada Kitab itu yang seluruhnya
ada diterangkan-(Alquran dll)). Maka terlihatlah kini tersyair pada
Kitab Mahabharata itu ditegaskan tentang adanya Sengkuni yang
memainkan Dadu persegi empatnya untuk diputari atau mengelilingi
kubah itu diterangkan yang disebutlah Candi Gundul (kabah) di arab
itu dijelaskan, adalah bagian politik atas sekutu kolonial itu pula
meraup keuntungan dari bangsa Sunda Nusa atas pariwisata
penyesatannya itu. Yaitu guna untuk menghilangkan jatidiri bangsa
Sunda Nusa (ilailu) ini diterangkan. Jika demikian, apakah negara
ini dikatakan merdeka kini???.... Tidaklah bijak jika buah itu ada
bukan berdasarkan akarnya.Pengetahuan atas Rahasia Perlu pula
dipahami ; Bahwa Wali Sanga itu ialah Bathara Nawa Sanga /atau
didalam silsilah Temurun 9 wujud yang tersyair pada kitab Ciung
Wanara diterangkanlah ia itu Silih Wangi terakhir ditengahnya
dijelaskankan. Sedangkan wujud Wisnu disebutlah Kali Jaga
(Kali-Jagra / Menunggu Jaman, dan bukan sebagai penunggu
kali/sungai??!) = ialah : Sang Utusan diakhir jaman itu
diterangkan, yaitu Muhammad SAW / Wisnu sebagai ciri atas jubah
hitam / putihnya itu atas gambarannya tertandakan pula sebagai
simbul warnanya ada. Maka kini perlu kalian ketahui. Kenapa pada
kajian kitab itu (Alquran) bahwa Muhammad SAW itu tidak boleh
diwujudkan dalam bentuk pada gambaran wajahnya?! :
1. Jika diberikan kebebasan digambarkannya, maka pastilah wajah
orang arab yang dipampangya sebagai Muhammad SAW itu berada.
Seperti contoh yang sudah terjadi pada Kitab-kitab diterangkan atas
cirinya dijelaskan sebagai bahasa pula.
2. Supaya konsentrasi mereka yang mempelajari kitab itu dapat
dimaksimalkan.
3. Bagian atas dari strategi supaya tidaklah terkejut
berdasarkan gambaran.
4.Patuh dan tunduk atas kitab itu sebagai patokannya untuk
kemasadepan.
Demikianlah yang disebut pula Semar /atau Samar-samar itu
dijelaskan. Ada yang memahami wajah itu berdasarkan naluri, dan ada
pula yang mencoba merekayasa sebagai bagian pengakuan atas
keturunannya itu diterangkan. Bagaimana mungkin jika Muhammad SAW
dan lainnya itu atas satu wujud telah memiliki keturunan hingga
kecucu cicit, jika saat ini mantupun belumlah punya. (Turunan =
Pengikut dan Keturunan = Atas darahnya terlahir). Jika diambil atas
penerapan dimana diterangkan (Alquran) bahwa Muhammad SAW memiliki
pasangan wanita janda tua yang salah satunya ialah SAODAH, maka
kewajaran itu bisa diterangkan memiliki cucu dan/atau cicit dari
Saodah itu dijelaskan. Sebagai pula disebut Turunan dan bukan
Keturunan. (Saodah dllnya itu ada di Jawa, bukan diluar Jawa).
Ditegaskanlah seperti contoh ini tentang keturunan sedarah itu
dijelaskan. Seperti atas keturunan Uyut kami dan adiknya itu ialah
disebut keturunan sedarah daging. Jika masing-masing memiliki
keturunan seterusnya laki-laki hingga kini, maka disebutlah
keturunan sedarah tunggal. Contohnya : Keluarga kami yang dari
Yogyakarta itu dan pula dari Jawa Barat (Sumedang Larang Bandung
(ranca ekek - ranca bana (sabana) padang ranca bawa (sembawa) bali
dll) ialah keturunan sedarah Uyut Lanang Istri diterangkan, sebagai
keluarga besar Muhammad SAW / Silih Wangi dll itu ditegaskan
berdasarkan silsilahnya. Silsilah Aceh disebut Ujung Cibanteun /
Ranca Cibanteun yang masih ke ranca ekek pula atas garis
keturunannya. Karena itulah Usman bin Afan melarang kami menikahi
Putri Keraton Sunda yang bernama tersamar sebagai Dyah Pitaloka itu
diterangkan. Yang dikarenakan ia masihlah sedarah keturunan dari
ayahnya itu ditegaskan (sultan ke X). Penjelasan tersebut dapat
dikutip pada Kidung Sundayana itu ditegaskan atas titik koma dan
syairnya itu dijelaskan. Sepertihalnya dijelaskan atas rahasia pada
Alquran bahwa putri Muhammad itu tinggal yang terakhir seorang
wanita yang belumlah menikah. Diterangkannya ia itu adalah bernama
Fatimah yang kini sudahlah menikah (bunuh diri atas sandinya
diterangkan seperti pula syair dari yunani itu ditegaskan).
Bukankah Sultan ke X adalah sedarah kami pula?... Wajarlah jika
kami menyebutnya sebagai putri kami itu diterangkan.Dan dijelaskan
kembali bahwa Hayam Wuruk adalah Gajah Mada itu sendiri
diterangkan. Hayam = Ayam atas tahun kelahirannya dan Wuruk =
Menasehati. Gajah Mada / Muhammad SAW lahir pada tahun ayam di hari
jumat pahing pada wuku Pahang bulan ke Tiga Saka Sunda Nusa
ditegaskan. (22 Agustus 1969). Dan atas kemunculan kelahiran
sabdanya menjadi Pendeta terlahir pada tgl 12 Rabiul Awal sebagai
Muhammad Saw atau pada hitungan saka bali yaitu pada tgl, 13
Jayestha sebagai Pedanda Sakti Wawu Rawuh. Yaitu dilakukannya pada
tgl 2 hingga tgl 21 Mei 2004 tepatnya atas upacara terlahir sebagai
Pendeta itu jelaskan. Yang sebelumnya telah dilakukannya berpuasa
selama satu tahun ditahun 2003 sekaligus menempatkan kembali
kerajaan baru Galuh Nusantara itu diterangkan pada rumah kami
dimaksud atas takdirnya sebelum digabungkan menjadi Galuh Sunda
Nusantara. (didalam syair pada kitab, memanglah tidak diberikan
sebagai waris nyata, tetapi dapat mendirikan waris terdahulu pada
kerajaan itu guna pembekalan dimasa depan atas kerajaan terdahulu
yang tertidur selama 300th lamanya sebagai pula dititahkannya yang
terkutip pada Kitab-kitab untuk dilanjutkannya Kerajaan Sunda Nusa
itu setelah tertampak atas sandi terlahir wanita pada keturunannya
itu).Maka dari itu, setelah berpuja wali ditanggal 22 Juni 2015
adalah guna melengkapi sebagai Maha Prabu Brahma Raja XI atas titah
didapat. Takdir tidaklah dapat dihindari.
Atas perjalanan waktu masa kolonial itu, maka diputar baliklah
ungkapan kitab sastra / kidung itu diterangkan, yang sehingga orang
Jawa Barat sangatlah membenci nama Gajah Mada atas ketidak
tahuannya itu. Yang sesungguhnya Gajah Mada itu ialah Ratu Galuh /
Ratu Subang itu sendiri diterangkan pada Kitab Sastra / Kidung
Sundayana dijelaskan. (Su=Pendeta dan Bang=Merah/Brahma). Yang
dipelintirkan oleh orang dungu menjadi Asu Merah diterangkan.
Intervensi Sekutu Kolonial
Sesungguhnya KKT / KAA itu dibuat adalah bercikal bakal guna
menekan bangsa ini oleh sekutu kolonial itu supaya tidaklah bangsa
Sunda Nusa ini untuk maju dikemudian hari, dan untuk ketergantungan
kepada mereka atas rahasianya itu (begitu pula atas narkotikanya
ada). Karena sekutu kolonial telah mencanangkan State House itu di
Bandung sebagai pula lambang atas kekuasaannya nyata ditandakan .
State House itu bukanlah gedung sate /atau dll atas penyebutannya
kini, melainkan Istana Negara Sekutu Kolonial berdasarkan bulatan
susunan itu tertumpuk seperti sate sebagai tanda yang adalah
diterangkan buminya ini dikuasainya dari atas negeri Galuh Sunda
Nusa dijelaskan. Sehingga atas rencananya itu berdalihkanlah atas
kelompok Selatan yaitu Asia Afrika itu diterangkan supaya tertutupi
niatannya . Itulah sebabnya kolonial mempelajari bahasa dan tulisan
buhun serta mengganti pula namanya berbekal raden dll, supaya
dengan mudah menguasai seluruhnya, serta menguasai pula cetakan
aksaranya itu dari mesin yang tersimpan sebagai sejarah kini
diterangkan (belanda). Sukarno diintervensi dan disusupi, walau ia
menyadari tetapi tidaklah bisa berbuat apa-apa, karena nyawa
keluarganya sangatlah terancam oleh sekutu kolonial dan
antek-anteknya yang duduk pula dikiri kanannya ada sebagai
Intelijen Strateginya. Dari kebiasaan menyukai wanita itulah, maka
dimasukkanlah wanita intelijen kolonial itu untuk dijadikan istri
mudanya Sukarno guna dapat diintervensi melalui ranjangnya pula.
Kisah Pahit Masyarakat Sunda Nusa
Ada kisah terkutip pada Kitab-kitab sastra, diterangkannya
tentang adanya suatu rekayasa guna melumpuhkan kerajaan tertua
diseluruh dunia untuk dikuasai para penjajah itu. Disebutlah perang
kemerdekaan itu ada sebagai pecah perang ditahun 1945 itu
dijelaskan atas rekayasanya. (Garuda Ngendog, Megarkeun Sayap).
Sesungguhnya yang terjadi itu adalah berakar cikal bakal untuk
membunuh Sang Tertitah itu supaya tidaklah terlahir ke bumi guna
menjadi Penguasa pada bumi ini atau keseluruh dunia itu diterangkan
atas kekuasaannya berada. Didalam syair pada Kitab-kitab tersebut
itu dterangkanlah atas kelahiran KRISNA / MUSA itu dijelaskan.
Sehingga setelah terjadi pemberangusan silsilah pada kerajaan Sunda
Nusa sudah tercapai pada perang kemerdekaan itu, maka tinggalah
pemberangusan kembali pada keluarga pokok inti sebagai sang
tertitah itu dimaksudkan atas cikal bakalnya kelak terlahir.
Para sekutu kolonial dan pula antek-anteknya telah bekerja keras
mencari keluarga tersebut itu berada, yang melalui pula atas
kutipan pada Kitab Syair yang berjudul DHARMA GANDUL (bergelayut
pada kebenaran) itu diterangkan atas Krisna itu disebutkannya
terlahir pada wilayahnya. Sehingga tanpa disadari oleh Uyut kami
dan keluarganya itu telah muncul dikala Raja Sunda VII Seda
dikedaton itu dimaksudkan, yaitu guna untuk melepaskan kepergiannya
melalui Upacara Khusus sebagai Raja, yaitu ditahun 1921 masehi dan
terakhir atas Seda kemenakannya itu pula di tahun 1939
diterangkan.
Setelah diketahui atas keberadaan keturunan Uyut kami itu pada
posisi tinggalnya, maka dibuatlah strategi pecah perang yang
disebutlah Dangdeur itu di Ranca Ekek guna diluluh lantahkannya
(Bandung bergelora). Yang sebelumnya itu dirubahlah terlebih dahulu
silsilah pada keraton Sunda Nusa itu ditahun 1940 supaya untuk
tidak diketahui bercikal bakalnya entah dari mana. Dan kemudian
dibuatkanlah strategi Jepang masuk ke Sunda Nusa pada babak baru
tahun 1942 yang diboncengi Ras Cina sebagai tentarannya untuk
membantai orang Sunda Nusa serta memperkosa dengan sangatlah kejam.
Sehingga terjadilah rekayasa perang antara Belanda dan Jepang itu
terjadi yang kami sebut sebagai pahlawan kesiangan. Guna serta
merekayasa kembali perang yang berkecamuk tanpa arah ditandakan
yang disebutlah perang kemerdekaan itu ada ditahun 1945. Terkadang
kami merenung apakah benar Sukarno itu dipenjara /
diasingkan..Apakah itu pula yang disebut pada Kitab Mahabharata
yang disebut Memanah Rusa bertanduk Emas (berhianat terhadap Sunda
Nusa) tersebut didapatnya??!. Lieur euiii. Tak puas atas strategi
itu karena telah dimenangkan oleh Bangsa Sunda Nusa, maka
ditunggulah kembali pada tepat waktunya, yaitu dikala Sukarno
memimpin dan berhasil memecah kekuasaan Sunda Nusa atas Presedium
Kolonial pula. Maka kemudian itu telah disusupi kembali untuk
memberangus keluarganya itu yang berasal dari Bali sesuai
keterangan atas kelahiran Gajah Mada / Krisna / Musa atas
Kitab-kitab itu diterangkan. Peristiwa yang terjadi atas
pembantaian pada tahap ketiga dan siasatnya itu diterangkan : 1.
Jepang menjajah guna memperkosa wanita untuk merusak
silsilahnya.
2. Belanda memberangus guna perang saudara melalui Knil
diterangkan.
3. G.30.S atas sandi Berangus / Bantai ditegaskan atas dalihnya
sebagai komunis.
4. Sekutu mensuplay asupan narkotik untuk meng-idiotkan Bangsa
Sunda Nusa.
Jika dihitung total keseluruhannya hingga kini, maka bisa lebih
dari 50 Juta manusia wafat. Sedangkan pembantaian Gestapo saja
diterangkan sebanyak 3 Juta manusia yang tidaklah bersalah mati
sia-sia. (2015 1942 = 73 tahun : 50 juta : 12 bulan = 57077 nyawa
perbulan : 30 hari = 1902 nyawa perhari : 5 kota = 380 nyawa
melayang, belum termasuk yang dikatakan atas Narkotika itu untuk
mati sia-sia seperti bunuh diri diterangkan). INI ADALAH KEJAHATAN
KEMANUSIAAN TERBURUK DIDUNIA.MANA YANG NAMANYA HAM ITU BERADA.
Ngabadut wae siaKarena seluruh peristiwa tersebut diatas adalah
supaya teralihkan atas maksud tujuan pertamanya yaitu penguasaan
Sunda Nusa dengan dimainkannya peranannya itu secara politik adalah
berupa perang dunia terjadi dimana-mana. (menghapus jejak)Jepang
diserbu sekutu kolonial adalah dikarenakan tehknologinya sudah
hampir serupa Jerman. Karena itu Jepang terjebak oleh pasukan
bayang-bayang melalui atas ras cina itu guna menyerang Sunda Nusa
sebagai politik supaya ikut pula dipersalahkan, sehingga Bom
Hirosima itupun diterangkannya. Jepang memang masih memiliki ikatan
dari Thailand dan Filipina atas silsilahnya terdahulu yang masuk
pula ke Sunda Nusa atas garis tata titinya.
Maka Sukarno kembali diadu domba oleh sekutu kolonial guna
terpancing mengeluarkan Dikrit dan UU Agraria 1960 itu ditegaskan.
Sehingga pemetaan tanah di Malaysia itu telah didapatnya dari
strategi sekutu kolonial pula. Setelah itu kemudian dipancing
emosinya atas terlepasnya bumi sunda (Malaysia) itu dengan sandi
keras oleh Sukarno yaitu Ganyang Malaysia pada tahun 1963. Adalah
atas awal akar dari peristiwa GESTOK itu dilakukan yang berakhir
pembantaiannya itu berada di Bali atas sejarahnya. Partai PKI
adalah berupa jalan masuk untuk membawa pada tujuan ke wilayah Bali
sebagai strateginya supaya alasan yang diterangkan adalah atas
komunis itu sebagai dalangnya. Pernahkah kalian tahu kemana Aidit
setelah itu berada?...(keterangan ini didapat oleh kami dikala
diceriterakannya oleh Purn. Jendral RPKAD / Kopasus tentang
peristiwa itu terjadi yang sebenarnya, yang iapun sangatlah
menyesalinya atas politik itu berada setelah terjadi dan dilihat
pada posisi perintah komando itu yang bukanlah dari Presiden. Semua
pasukan tentara terjebak pada strategi itu yang sangatlah kejam
atas ulah antek-antek sekutu kolonial itu diterangkan atas
boncengannya berdalih agama guna membantainya. Dan Beliau mantan
Jendral itu memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh
masyarakat luas atas peristiwa itu yang benar-benar kehilangan
kendali atas dari perintah tersebut itu, supaya kelak kami wafat
dengan tenang tanpa memikul kesalahan pribadi. Demikian atas
pernyataanya tersebut diterangkannya kepada kami). Jika ditelusuri
atas syair Kitab Dharma Gandul (yang pernah dilarang) itu
menerangkan atas perjalanannya hingga menuju ke Bali itu
diterangkan, maka sama persisnya :
PEMBANTAIAN ITU BERJALAN SAMA ATAS TUJUAN PERJALANAN PENDETA ITU
HINGGA BERAKHIR DI BALI DAN TENTANG KRISNA / MUSA ITU PULA
DILAHIRKAN DISANA DITERANGKANNYA.
Maka fahami kembali atas simbul Ular (tahun sio) yang melilit
pada leher Siwa itu atas sandi pada tahun Gestapo itu terjadi. Maka
diterangkanlah pula atas Kitab Syair dari negeri cina itu
menerangkan tentang sang raja pemimpi yang dibutakan matanya itu
oleh kakeknya, yang dinyatakan ayahnya telah pula tersambar Dewa
Naga Angin, yaitu sebelum putranya itu menyatakan dirinya dewa /
tuhan yang sakti mandraguna setelah satu masa itu terjadi
(Gestok).
Kisah syair tentang kitab itu diatas diterangkanlah dibawah
ini.
Disebutkanlah pada syair Kitab-kitab itu dijelaskan sebagai RAJA
FIRAUN / RAJA KANSA yang menginginkan Sang Tertitah itu lenyap
untuk digantikan atas pengakuan nya. Yang menerangkan bahwa tidak
ada Dewa / Tuhan selain dirinya atas kekuasaannya itu pada
ajarannya pula. Maka pastilah kalian tahu siapa Firaun / Kansa itu
beserta kelompoknya yang membantai tanpa prikemanusiaan itu terjadi
yang berbonceng dibalik pasukan elit itu. Yang setelah menang dari
membantai masyarakat kecil lalu ia dikenal sebagai orang yang Sakti
Mandraguna yang baru datang dari negeri Mesir itu tersyiar di radio
dijelaskan guna patuh kepadanya untuk bertaubat kepada Allah
(dirinya itu). Dalam perjalanan pada Kitab Mahabharata
dijelaskannya atas asal usulnya itu setelah ia memerintahkan
berperang yang kemudian datang di Astina Pura diterangkannya atas
kemenangannya itu didapat. Kerajaan yang ditahtainya itu disebutlah
kerajaan para pendeta suci dimaksudkan yang telah dibangun oleh
orang-orang tuanya itu atas strategi kolonial dalam persekutuannya,
serta guna merubah pula namanya menjadi nama pribumi bergelar
pendeta itu diterangkan ada. Dalam kisah pada Kitab Syair dari
negeri cina, diterangkanlah bahwa keturunan keluarga bermarga Lin
itu adalah bercikal bakal sebagai Petani. Cucunya itu
berangan-angan ingin menjadi pendeta dan raja hingga menjadi dewa
diterangkan. Akhirnya kakek buyutnyapun menebar abu pasir kematanya
supaya tidak dapat melihat dirinya sendiri (buta) dalam kematiannya
itu dijelaskan, dan pula dihentikannya atas keturunan penerusnya
itu dijelaskan pada syair kitab itu menerangkan. Serta
diterangkanlah pula ayahnya itu yang tersambar Dewa Naga Angin itu
dijelaskan atas kematiannya, yang pula tertakdir nyata mundur
sebanyak 12 tahun kebelakangnya dijelaskan.Itulah salah satu
antek-antek kolonial yang sebagai Raja Firaun / Raja Kansa
diterangkan yang ingin membunuh Muhammad Saw itu dalam wujudnya
sebagai Krisna /atau Musa diterangkan pada Kitab-kitab suci itu
menerangkan atas rahasianya. Lalu apakah bijak jika mendapatkan
gelar kepahlawanan tersebut?!!. Mereka tersebut itu telah
mengadopsi tatatiti Sunda Nusa atas tradisinya pula dijelaskan
(mengawini kuda betina dari belakang atas simbulnya), yaitu guna
tidaklah diketahui atas gelagatnya itu dalam tugas rahasia utamanya
dari sekutu kolonial sebagai empunya. Terlebih lagi dia mengunakan
pula keturunan dari keluarga besar Sunda Nusa sebagai anak buahnya
dalam peristiwa itu hingga kini berbasis pada ajaran agamanya.
Itulah permainannya yang masuk kedalam Kitab-kitab Suci tersebut
diterangkan.Maka siapakah yang Kafir sekarang. Muhammad Saw itu
yang ingin dibunuhnya sejak belumlah terlahir, atau para
pengikutnya itu yang mengatas namakan KebesaranNya pula.
Tidak dijelaskan dan tidak dinyatakan dalam Syair Kitab-kitab
Suci itu guna untuk membalas dendam kepada mereka. Karena itulah
kami sudahlah ditakdirkan sebagai manusia yang harus meluruskan
perbuatan yang tidak baik itu jangan lagi dilanjutkan untuk tidak
menyia-yiakan pelajaran pada agamanya pula. (Seluruh kejadian
terdahulu itu sudahlah kami maafkan dan tidaklah sedikitpun
mendendam. Terlebih lagi jika difahami tentang terucap Dua Kalimat
Syahadat itu diucapkan pada saat pernikahan itu terjadi yang
pastilah terbawa dampak jika hati tidaklah kuat. Dan kini kami
hanyalah fokus terhadap korban tersebut guna dibuatkanlah upacara
kenirwana supaya arwah tersebut tidaklah terus bergentayangan guna
balas dendam yang tidaklah berkesudahan untuk menghukum keturunan
yang membantainya itu). Setelah dikaji kini, maka mediapun ikut
pula memakjulkan atas apa yang pernah diterangkan terdahulu itu
pada penulisan kami di wibesite guna dipelintirkan kebenaran itu
ada, serta terhadap sejarah yang tidak dipintal pilah disiarkan
pula untuk dikonsumsi orang banyak yang buta akan pengetahuannya.
Kalian kini haruslah bertanggung jawab yang ikut pula menyimpangkan
sejarah yang terjadi atas kebenaran itu ada. Tersyiar kini pula
dari negara diluar sana, bahwa bangsa Sunda Nusa ini beserta
ajarannya itu adalah TERORIS dijelaskan (seharusnya jangan
disiarkan). Yang dikarenakan mereka sudah mensiasati atas kejadian
itu dalam perangkap untuk adanya Raja Firaun / Raja Kansa itu
diterangkan. Padahal jika ditelaah atas keyakinannya pula bahwa
Muhammad Saw itu adalah Yesus itu sendiri. (sejatinya mereka adalah
umatku pula pada ajaran agamanya itu, terkecuali mereka terlahir
dari batu tidaklah masalah)Jika mereka menerangkan pada ajaran
agama yang dianut itu adalah Muslim sebagai Teroris, maka pastilah
Pimpinannya itu adalah Muhammad Saw yang kini dikucilkan. Padahal
diterangkan Yesus itu adalah Muhammad Saw itu sendiri, maka iapun
sesungguhnya menerangkan Yesus itu sebenarnya tanpa disengaja untuk
dikucilkan. Jika ia mutlak bersalah, maka alampun pasti
menghukumnya seperti yang sudah terjadi pada negara itu dan ini.
Atas Perintah tertulis pada Kitab-kitab Suci dan Sastra itu
diterangkan dalam kejahatan kelompok negaranya itu atas rahasianya,
yang bukanlah untuk dibunuh. Tetapi harus dipisahkan atas garis
takdirnya : Maka KEJAHATAN KEMANUSIAAN LUAR BIASA ITU dari negara
sekutu kolonial haruslah mendapatkan Konsekwensinya kini didapat.
Yaitu guna memberlakukan atas amanah tertulis pada Kitab-kitab itu
tersyair adalah guna membatasi Kelompok Utara dan Selatan itu
berada pada garis Katulistiwanya, yang dari arah Sunda Nusa bernama
Maduraha / Madura itu diterangkan diatas penulisan ini tentang
batas-batas persatuan pada negaranya itu ada.
Garis utara adalah kolompok sekutu kolonial itu diterangkan.
Sedangkan garis Selatan adalah Galuh Sunda Nusa ini diberlakukan
kedepannya. (aing mah heunteu siun kusia lamun nganata jagat ieu
ngajadi gemah ripah)
SABDA HYANG MAHA GURU
Diturunkanlah sabda ini untuk menggaris bumi atas batas-batasnya
antara Utara dan Selatan diterangkan pada pembenahan atas gemah
ripah masyarakat Nusantara untuk kemasa depan.
Maka diperintahkan kembali guna untuk merubah atas penanggalan
sasih pertama pada tahun Saka Jawi dan atau Tahun Hijriyah itu
kembali diterangkan, yaitu pada tanggal 22 Juni 2015 menjadi
tertanggal 7 / 8 pada bulan Kasa / Sura / Muharram setelah 130
tahun atas perputaran bumi yang telah menyimpang pada hitungan
bulan tahun pertamanya itu kembali haruslah diperbaiki. Yang
kemudian sabda ini dilanjutkan kepada Maharaja Prabu Sunda Nusa X
(kesepuluh) di Karaton Ngayogyakartha atas Sabda perbaikan tanggal
bulan dan tahunnya kembali guna diterangkan secara khusus melalui
media tersyiar.Demikianlah sabda ini dibuat sesingkat-singkatnya
untuk segera dipahami seluruh rakyat Nusantara.Ttd.
Maharaja Prabu Ratu Galuh NusantaraRahyang Ajisaka
Surawisesa
Lanjutan :
Setelah intervensi itu terjadi ditahun 1955. Maka Sukarno
beralih pandang menuju kearah Utara secara tiba-tiba berdasarkan
takdir (arab dllnya) guna membentuk pembangunan kesejahteraan
melalui biaya negara ini yang di infestasikan yang tidaklah sedikit
dibawanya. Bahkan namanyapun disemat pada jalan dinegara sekutu
kolonial itu diterangkan sebagai tanda ia telah berjasa mengelabui
negaranya pula. (sang gaib/arwah Sukarnopun meminta maaf kepada
bangsa ini melalui tulisan ini atas kesalahannya terdahulu itu
untuk menenangkan ruhnya tersebut dialam baka).
Atas takdir tertulis pada Kitab Sastra Mahabharata. Sukarno
disebutlah sebagai Sang Pandu (yang mengawali pembukaan jalan
pembuka pintu negara), yang dikutuk setelah memanah Rusa Bertanduk
Emas itu (bangsa sunda nusa ini) atas kutukannya. Sehingga ia tanpa
disadari dicampakkan dan menderita sebelum ajal ditemuinya ditaman
rusa Bogor kini diterangkan sebagai istana pula berdasarkan takdir
tertulis nyata. (maka bersiap-siaplah menderita jika berhianat
kepada Kitab Sucinya itu yang dipercayainya atas penjelasan
kebenarannya tertuang kini).Silsilah
Kini cari tahulah silsilah kalian itu untuk mempertanggung
jawabkan kalian hidup dibumi atas keturunan darinya itu didapat,
supaya tidaklah mendapatkan kutukan oleh leluhur kalian itu
terbukti nyata dan tidaklah pula untuk kawin sedarah ayah /
dihindari. Jika terjadi, maka terlahirlah anak yang cacat /atau
disebutlah anak yang terlahir dari neraka itu dijelaskan pada Kitab
Weda itu ditegaskan. Jika sudah terlanjur, maka memohonlah
pengampunan kepada leluhur kalian itu atas ketidaktahuan tentang
silsilah itu terjadi. (dalam silsilah kedokteran diterangkannya
jika sel sperma itu sama jenis / sedarah ayah dapatlah berkelahi
yang sehingga menjadi cacad dikala pembentukan janin bayi itu ada
dan bukan secara fisik saja itu terjadi didapat).
Manusia tercipta tidaklah satu kelompok, melainkan beberapa
kelompok guna untuk menghindari terjadinya kecacatan pada tubuh dan
mentalnya itu. Yang membuat kelompok tersebut dapat berkembang
adalah dikawin silangkan sehingga terjadi pembentukan ras demi ras.
Justru kini atas kesalah tafsiran pada ajaran untuk manusianya itu
menjadilah tersimpangkan. Sehingga sedarah kandungpun berani untuk
digagahi dan akhirnya menjadi cacad terbawa. Itulah wujud penataan
atas silsilah yang asli haruslah diketahui orang banyak kini yang
buruk haruslah dihindari untuk memperbaiki peradaban kemasa depan
yang telah menunggu berdasarkan Takdir Karma.Kutipan Jika penulisan
ini dipertanyakan oleh para ahli tentang Muhammad SAW sesungguhnya
itu tidaklah dapat menulis serta membaca itu diterangkan. Maka kami
menjawab adalah BENAR penjelasan atas Kitab Suci Alquran itu
diterangkannya. Karena itulah Usman bin Afan yang menuliskan
syairnya guna untuk dijelaskan kepada Muhammad SAW itu yang tidak
bisa berbahasa Arab dan pada tulisannya pula. Terkecuali tulisan
dan bahasa Indonesia adalah bekal ia dilahirkan dibumi ini sebagai
manusia. Bahkan untuk menulis dan membaca sansekerta atau kawi
jawa/balipun tidaklah bisa dilakukan walau seribu kali telah
dipelajari dan menguap hilang dari otak atas karma itu pula
didapat. Dan perlu pula diketahui bahwa Muhammad SAW itu tinggallah
ditengah-tengah gurun pasir itu dijelaskan. Yang sesungguhnya ialah
tinggal diantara orang-orang yang pemujaannya ke gurun pasir itu
diterangkannya (arab / muslim = kepercayaan).
Ada satu hal lagi yang perlu pula difahami atas rahasia
tersembunyi yang dikisahkan pada kitab sastra yang pula diangkat
kedalan film masalalu tentang Wali Sanga itu. Dan dijelaskan pula
pada Kitab Suci Alquran tentang kebiasaan Muhammad Saw setelah
melepaskan puasanya guna memakan buah Kurma itu diterangkan.
Tahukah kalian arti buah Kurma itu apa?... Kurma dalam arti pada
Sansekertha ialah Kura-kura itu diterangkan. Maka tidaklah mungkin
Muhammad Saw memakan Kura-kura pastinya setelah berbuka puasa.
Rahasia terselip itu didapat dikala kami bermeditasi dan dilempari
satu biji buah Kopi guna untuk dicari tahu atas rahasianya. Setelah
itu Usman bin Afan meminta kami untuk memandang buah kopi itu.
Kamipun segera dapat memutuskan apa-apa yang diperintahkan guna
dipahami maksud atasdari tujuan itu diterangkan.Biji kopi jika
dipandang maka sama persisnya terhadap Kura-kura / Kurma itu
diterangkan. Sehingga kesimpulan sebenarnya harus kami caritahu
atas kajian buah kurma yang sedang hit di arab itu kembali.
Kemudian kami diingatkan tentang Buah Madu Pinang oleh Uwa kami
dikala menceriterakan ceritera dari Kakeknya tersebut (Uyut kami)
tentang buah itu lenyap secara tiba-tiba atas ulah manusia yang
tidak bertanggung jawab diseluruh Nusa.
Setelah kami kaji lebih dalam lagi, maka kami menyimpulkan
tentang rahasia dibalik ceritera tentang Sunan dari Wali Sanga itu
menceriterakan atas Pohon Pinang dan Buahnya itu yang dijadikanlah
Emas, sehingga masyarakat berlomba-lomba mengambil pohon dan buah
emas Pinang itu secara brutal diterangkan. (pohon itu dibabat dan
dijual)Buah Kurma tersebut disebutlah sebagai Buah Pinang Madu oleh
Uwa kami berceritera. Dikala belum masak rasanya sama seperti
kedondong dan harus disekap terlebih dahulu didalam kuali tempat
beras supaya matang selama 7hari, yang manisnya seperti madu dan
renyah, serta besarnyapun sama seperti buah pinang itu sendiri yang
agak memanjang.
Pada kajian diatas tadi, sesungguhnya diterangkanlah atas
kebiasaan kami setelah berbuka puasa guna meminum air putih dan
secangkir kopi manis hingga 2 / 3 gelas. Karena itulah disebut kami
memakan buah Kurma pada Kitab Suci Alquran diterangkan atas
kebiasaan tersebut. Sedangkan dahulu pohon Pinang Madu itu banyak
diwilayah Aceh Medan Tasik Malaya dan di Ranca Ekek Bandung atas
ceritera Uwa kami dari kakeknya tersebut. (jika kalian bijak, maka
budidayakan kembali pohon itu).Kesimpulannya ialah : Kurma itu
ialah Buah Kopi itu sendiri, dan Buah Pinang Madu itu kini
dinamakan sebagai Kurma di arab dll guna dimanipulasi kebenaran itu
berada atas dalih yang mereka akui. Sehingga kita di Sunda Nusa ini
tidak memiliki pohonnya lagi.
Jika kalian amati dengan seksama kini atas penjelasan seluruhnya
pada penulisan ini diterangkan yang telah dikutip atas petunjuk
Usman bin Afan itu dimaksud, maka terasa sangatlah tersimpang atas
dijelaskannya kini. Yang dikarenakan kalian telah diajarkannya oleh
mereka yang memang tidaklah memahaminya, sebagai pula disesatkannya
kalian itu atas kebenarannya ada (rahasia Alquran) atas pula
genggaman kelompok itu berdasarkan dalihnya didapat. Yang
dikarenakan golongan mereka-mereka menjelma sebagai pemimpin ajaran
pada agama itu adalah bagian pula antek-antek sekutu kolonial
(negara-negara) guna untuk mencari jatah kekayaan diantara
kesusahan rakyat Sunda Nusa ini diterangkan. (apapun dalihnya, maka
haramlah hukumnya mereka itu. Terlebih lagi jika menyesatkan pada
ajaran atas Kitab Sucinya itu diterangkan). Jika ada keturunan dari
Galuh Sunda Nusa, maka cepatlah untuk sadar dan untuk mengakui
kehilafannya itu atas ketidaktahuan kebenaran itu sebenarnya ada,
dan untuk pula tidaklah rugi menjadi manusia kelak setelah ruh
tercabut dari jasad itu dimaksudkan.Wal hasil Agamalah yang
dijadikan mereka senjata atas dalih-dalihnya tertampak kini.
Bukanlah aturan ETIKA dan KESEJAHTERAAN yang ditarapkannya,
melainkan merongrong mental manusia dimuka bumi ini atas ajarannya
itu untuk disimpangkannya. Padahal dijelaskan pada ajarannya itu
adalah untuk saling mengasih sayangi terhadap umat manusia
dimanapun berada serta menyambut apa-apa yang diterangkannya itu.
Yang kemudian terbentuklah penyatuan lima agama manusia atas kajian
untuk saling bahu membahu, dikatakanlah pada Alquran tentang Islam
itu diterangkan sebagai kumpulan unsure / dipersatukan /
disejajarkan pada agama manusia di Galuh Sunda ini diterangkan.
(Maka sia-sialah Usman bin Afan yang telah mengukir syair atas
Tinta Emasnya itu sebagai bekal umat manusia masakini apabila
banyak yang berdalih atas kebenarannya itu berada).
Tersyirat surat pada kitab sastra itu atas bunyi buah
kepahitannya diterangkan (maja-pahit / Jahiliyah / orang-orang yang
jahil) berbunyi nyata kini, yaitu : Wong Jowo tinggal separo, Cino
Londo kari sejodo ; separuh orang nusa nyarekel bubuntut penjajah
(ilailu > lupa jatidiri). Bak terdengar seperti Rasis jika
dinyatakan demikian..... Jika tidak ingin demikian, maka janganlah
menyatakan bangsa Nusa ini dinomor Tigakan sebagai empunya dunia
ini berada. (yang konon bangsa kolonial adalah bangsa pertama, dan
cina bangsa kedua serta Bangsa Nusa disebutlah bangsa babu / budak.
(lihatlah situs tertua dibumi ini digunung padang cianjur yang
telah berusia 7000 tahun nyata ada sebelum pindah ketengah jawa dan
tidaklah terbantahkan atas sejarahnya tertua didunia).Pesan
diungkap Ada satu pesan rahasia atas penitipan kerajaan lanjutan
itu guna kelak haruslah dirubah kembali setelah 300 tahun tertidur,
yang kemudian untuk diteruskanlah oleh keturunanNya yang memang
masihlah sedarah Uyut atas haknya itu diterangkan. Seperti diungkap
pada Kitab Suci (Alquran) itu dijelaskan. (maka digabungkannya
kembali untuk ditata ulang secara teritorial guna menjadi kuat dan
sejahtera rakyat dan pasukan negaranya itu ditegaskan).
Dijelaskannya kembali setelah kitab-kitab baru itu tersusun yang
kini dijadikan patokan sebagai agama manusia, adalah setelah
terjadinya letusan gunung kerakatau (Karakaton) pada tahun 1883,
yang kemudian pada tgl. 22 Juni 1885 dibuatlah perubahan
penghitungan masa waktu, yang disebutlah Pranata Mangsa / Pranata
Masa tepatnya. (kajian ulang penghitungan tahun penanggalan kembali
serta dirubahnya nama kerajaan Sunda itu karena takut terhina
kedepannya yang dianggap sebagai tukang kawin berdasarkan bunyi
kitab itu diterangkan dan disetujui oleh seluruhnya hingga ke bali
pula sebagai nama sunda kecil itu diterangkan). Maha Prabu Sunda
Nusa Buana Kertha Agung VII, yaitu dijuluki sebagai pula Usman bin
Afan atau yang kita kenal kini ialah disebutkanlah sebagai Sultan
Agung yang ke Tujuh itu (Ki Mesir) yang adalah Uyut dari Sultan ke
Sepuluh (X) itu ditegaskan. Beliau yang ke X sebagai pula terjuluki
Sang Abu Bakar / Drestrarata itu diterangkan tepatnya di Keraton
Yogyakartha kini atas penjelasan seluruh kitab-kitab itu
dijelaskan.
Sehingga setelah kami tandai itu dengan jelas kemarin. Yang
telah pula kami hempaskan sebuah abu gunung kelud (abu sapuh jagad)
guna ditebarkannya diantara kerajaan tertitipkan itu sebagai
tertanda. Sebagaimana pula disebutkanlah kerajaan Astina Pura itu
pada kebenarannya atas tergariskan takdir nyata, yang disebutkannya
Astina itu terselimuti asap debu tebal hingga hilang pandang
diterangkan pada Kitab Mahabharata didalam sandi pertempurannya itu
ada.
Dalam kisah terpakuh takdir dimulai ditahun 1885. Maka sedikit
demi sedikit perubahan wilayah Galuh Sunda Nusa dirubah berdasarkan
sastra itu diterangkan ; Seperti salah satu contoh Jakarta yang
sesungguhnya ialah Sunda Kelapa / Jaya Kartha / Jaya Baia (Baia
menjadi Batavia > Betawi), serta Sura Baia menjadi Surabaya.
Begitu pula pulau Sunda kecil menjadi pulau Bali, yang sesungguhnya
ialah disebut pulau Sembawa berdasarkan Prasasti Banten yang
ditempatkan pada rumah kami sebagai disebutkan atas cirinya. Atau
pada kajian kitab-kitab itu telah diterangkannya sebagai pula
Masjidil Nabawi, Semarang Tembayat, Sema lemah Citra, Istana
Larangan (Istana Terlarang), Istana Taj Mahal dll. Serta Madinah
disebutlah Indraprastha sebagai ibukota negaranya (Jakarta).
Pahamilah kitab Mahabharata dan Alquran ditegaskan dengan jelas
tentang wilayah itu banyaklah iblis-setan-siluman bercokol /atau
ular-ular berbisa itu ada menempatinya.Setelah tahun 1883 berakhir
selama 120 tahun lamanya. Maka untuk sementara waktu telah kami
sahkan atas upacara khusus yang kami buat pada tahun 2003 tepatnya
yaitu pada rumah kami dimaksudkan. Kami namakan Istana kecil kami
ialah Istana Wisnu Kencana / Istana Kuburanu (Kuburan >
Kubu-Ranu = Benteng Pertahanan Air) Jagat Galuh Amertha Nusantara
sesuai titah yang kami dapatkan untuk membentuk Taruma Negara /
Negara yang kuat adil sejahtera. Dan diberikanlah suatu kedudukan
kepada kerajaan Sunda Nusa Buan Kertha Agung yang berposisikan
TETAP KEMBALI SEMENTARA setelah tuntas tapabratha kami selama 12
tahun yang berakhir pada tanggal 22 Mei 2015 itu tepatnya serta
menggenapi 300 tahunnya itu di tanggal 22 Juni 2015 guna kami
upacarakan sebagai Brahma Raja XI. (Yaitu setelah tujuh bulan (22
Oktober 2014) tepatnya Aswatama telah merampas Titah ke Tujuh yang
membawa lari Mutiara Galuh itu sebagai Raja di Indraprastha /
Madinah diterangkan pada kitab Mahabharata (carilah kajian di
Alquran tentang hal Imam tersebut itu ada nyata), dan kemudian cari
tahulah atas kutukan Aswatama itu didapatnya guna dipahami. Begitu
pula pada Kitab-kitab lainnyapun diterangkannya sebagai tanda).
Jika memang diabaikan apa-apa yang tergaris pada kitab-kitab suci
itu, maka janganlah menyesali atas kehendak tersyirat syair kitab
itu ada. Serta kamipun tidaklah bisa mewujudkan sebagai Panglima
Tertinggi Patih Gajah Mada / Ganesha guna untuk mengangkat Panglima
Tinggi Laskar Bhayangkara itu tepatnya (keempat kekuatan laskar
sesuai kitab-kitab itu diterangkan walau saat ini hanya terangkat
kepala saja yang bukanlah Panglima Tinggi Bhayangkara itu
dijelaskan atas takdir). Haii. Lihatlah wujud patungku terpampang
dimarkasmu yang menunjuk kearah selatan gunung dan melipat tangan
itu dibelakang memegang buku tilang (bukti pelanggaran) untuk
kalian semua atas prilaku kini jika tidaklah mematuhiku!!!.
Dan petunjukpun kelak tampak terlihat nyata diterangkan jika
gagal, serta lenyaplah cita-cita negara Nusantara itu ada sebagai
Taruma Negara atas kebodohan diamnya itu bak Bima kehilangan kuku.
Karena kami enggan menahan kembali apa-apa yang terjadi pada bumi
ini walau sebagai Siwa sekalipun. (masyarakat luas haruslah kini
mencatat, siapa-siapa sajalah yang berperan dikepemerintahan dan
sang pengajar agama itu jika meleset (dipelintirkan) atasdari
kajian kitab-kitab suci itu yang telah bekerja nyata kini. Amatilah
atas penjelasan ini).Ketahuilah lambang Tri Murthi itu terdiri atas
3 warna, yaitu Merah-Hitam-Putih. Dari warna Merah dan Putih adalah
perlambang Brahma Kencana dan Siwa, serta Hitam ialah Wisnu dengan
tunggangan Garuda sebagai lambang negaranya, /atau Suni dan Syiah
itu sebagai tanda atas kajian-kajiannya pula. Begitupula dengan
lambang warna Hijau-Kuning-Biru-Ungu atas lambang warna tertulis
pada Kitab-kitab Sastra itu diterangkan sebagai pula atas cirinya.
Seperti lambang BULAN SABIT ialah lambang dari Sang Siwa itu berada
dikepalanya menghias sebagai cirinya itu tertanda. Lalu kenapa
kalian menghina Siwa jika kalian itu sholat dirumahnya yang disebut
pula sebagai Masjid???... (Al = Maha dan Lah = Menerangi /
Menyinari serta dalam wujud lainnya adalah Utusan itu diterangkan
sebagai pula Penerang) > Terutus lahir menjadi manusia kebumi
dalam wujud disebutlah Krisna-Muhammad-Wisnu dll itu terjulukan.
Penutup Atas kajian dari penulisan singkat diatas, yang sebelumnya
telah kami terangkan ada pada website terdahulu yang telah
dilenyapkannya oleh kalian itu, maka kini kami luruskan kembali
kebenaran itu berada. Dan kajilah ulang kembali kitab-kitab suci
itu (bukan untuk dibaca saja) untuk kalian fahami atas
perjalanannya hingga kini peristiwa itu memang nyata ada (bukan
dahulukala tentang Jahiliyah / Maja-Pahit itu tertandakan). Makna
atas maksud diatas, ialah supaya masyarakat seluruhnya mengetahui
tentang kebenaran itu sesungguhnya ada, atas pula kajian
Kitab-kitab itu dibuat dan disebar luaskan keseluruh dunia. Baik
tentang perencanaan terdahulu itu sebagai bekal saat ini
diterangkan atas apa-