Top Banner
Bioteknologi untuk Pengolahan Pangan Mikroorganisme dapat membantu proses pembuatan bahan pangan. Sejak dahulu orang sudah menggunakan mikroorganisme yaitu berupa proses fermentasi yang termasuk ke dalam proses bioteknologi yang dilakukan secara konvensional. Melalui proses ini, didapat jenis-jenis bahan makanan seperti yoghurt, keju, kecap dan tempe. Masa yang akan datang, bisa jadi proses bioteknologi pangan ini bisa menghasilkan mikroprotein dan protein sel tunggal untuk mencukupi kebutuhan pangan umat manusia. Proses pemanfaatan bioteknologi tersebut dilakukan pada proses pembuatan roti, pengolahan hasil susu, pengolahan sayuran dan buah seerta pembuatan protein sel tunggal. Proses pembuatan roti menggunakan biji-bijian serealia yang dipecah terlebih dahulu menjadi tepung terigu yang kemudian ditambah dengan air untuk mengaktifkan enzim-enzim amilase. Enzim amilase tersebut kemudian menghidrolisis tepung menjadi maltosa dan glukosa. Kemudian, ditambahkan khamir saccharomyces cerevisiae yang memanfaatkan glukosa sebagai substrat yang membentuk karbon dioksida. Roti kemudian akan menggelembung dan mengembang. Produk hasil pengolahan susu diantaranya adalah keju, mentega dan yoghurt. Bakteri yang digunakan dalam pembuatan keju adalah bakteri asal laktat yang merupakan genus Lactobacillus dan Streptococcus. Ada empat jenis keju yaitu keju yang sangat keras, keju keras, keju setengah lunak dan keju lunak. Yoghurt merupakan hasil proses pasteurisasi susu yang sebagian besar lemaknya sudah dibuang. Mikroorganisme yang digunakan adalah Lactobacillus bulgariccus dan Streptococcus thermophillus. Mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Leuconostoc yang membantu proses pengasaman. Pengolahan sayuran dan buah-buahan yang menggunakan bioteknologi adalah sauerkraut yang berupa sayuran dan buah-buahan yang diasamkan agar dapat awet di simpan, pengolahan minyak zaitun, pengolahan kopi dan coklat dan pembuatan minuman beralkohol atau yang biasa disebut bir.
16

Bioteknologi untuk

Jan 23, 2023

Download

Documents

dewi triwahyuni
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bioteknologi untuk

Bioteknologi untuk Pengolahan Pangan

Mikroorganisme dapat membantu proses pembuatan bahan pangan. Sejak dahulu orang sudah menggunakan mikroorganisme yaitu berupa proses fermentasi yang termasuk ke dalam proses bioteknologi yang dilakukan secara konvensional. Melalui proses ini, didapat jenis-jenis bahan makanan seperti yoghurt, keju, kecap dan tempe. Masa yang akan datang, bisa jadi proses bioteknologi pangan ini bisa menghasilkan mikroprotein dan protein sel tunggal untuk mencukupi kebutuhan pangan umat manusia. Proses pemanfaatan bioteknologi tersebut dilakukan pada proses pembuatan roti, pengolahan hasil susu, pengolahan sayuran dan buah seerta pembuatan protein sel tunggal.Proses pembuatan roti menggunakan biji-bijian serealia yang dipecah terlebih dahulu menjadi tepung terigu yang kemudian ditambah dengan air untuk mengaktifkan enzim-enzim amilase. Enzim amilase tersebut kemudian menghidrolisis tepung menjadi maltosa dan glukosa. Kemudian, ditambahkan khamir saccharomyces cerevisiae yang memanfaatkan glukosa sebagai substrat yang membentuk karbon dioksida. Roti kemudian akan menggelembung dan mengembang.Produk hasil pengolahan susu diantaranya adalah keju, mentega dan yoghurt. Bakteri yang digunakan dalam pembuatan keju adalah bakteri asal laktat yang merupakan genus Lactobacillus dan Streptococcus. Ada empat jenis keju yaitu keju yang sangat keras, keju keras, keju setengah lunak dan keju lunak. Yoghurt merupakan hasil proses pasteurisasi susu yang sebagian besar lemaknya sudah dibuang. Mikroorganisme yang digunakan adalah Lactobacillus bulgariccus dan Streptococcus thermophillus. Mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Leuconostoc yang membantu proses pengasaman.Pengolahan sayuran dan buah-buahan yang menggunakan bioteknologi adalah sauerkraut yang berupa sayuran dan buah-buahan yang diasamkan agar dapat awet di simpan, pengolahan minyak zaitun, pengolahan kopi dan coklat dan pembuatan minuman beralkohol atau yang biasa disebut bir.

Page 2: Bioteknologi untuk

Aplikasi Bioteknologi Bidang Pengolahan PanganOleh : Budiyanto | 10 Comments

Aplikasi BioteknologiBidang Pengolahan Pangan- Beberapacontoh Bioteknologi   tradisional di bidang pangan misalnya, tempe dibuatdari kedelai menggunakan jamur Rhizopus, tape dibuat dari ketela pohon ataupisang dengan menggunakan Khamir Saccharomyces cereviceae, keju dan yoghurtdibuat dari susu sapi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus.

a. Aplikasi Bioteknologi pada Yoghurt

Yoghurt merupakan minuman hasil fermentasi susumenggunakan bakteri Lactobacillus substilis atauLactobacillus bulgaricus (Gambar 8.5).Bakteri yang di manfaatkan mampu mendegradasi protein dalam susu menjadiasam laktat. Proses degradasi ini disebut fermentasi asam laktat dan hasilakhirnya dinamakan yoghurt.

Gambar 8.5 Yoghurt merupakan minuman hasil fermentasi susu oleh bakteriLactobacillus bulgaricus.

b. Aplikasi Bioteknologi pada Keju

Keju merupakan contoh produk bioteknologi yang cukup terkenal (Gambar8.6). Keju dibuat dengan bantuan bakteri pada susu. Bakteri tersebutdikenal sebagai bakteri asam laktat atau Lactobacillus.Bakteri Lactobacillus mengubah laktosa menjadi asam laktat dan menyebabkansusu menggumpal. Pada pembuatan keju, kondisi pH harus rendah. Kondisi pHyang rendah membuat susu mengental. Akibatnya protein pada susu berubahmenjadi semi solid yang disebut curd. Proses ini dibantu denganmenambahkan enzim   renin. Enzim renin dapat diekstrak dari perut anak sapi.Namun, saat ini enzim renin dapat diproduksi dalam skala besar denganmenggunakan teknik rekayasa genetika.

Page 3: Bioteknologi untuk

Gambar 8.6 Keju merupakan produk bioteknologi yang dalam pembuatannya,melibatkan mikroorganisme berupa bakteri Lactobacillus bulgaricus.

Setelah susu berubah menjadi curd, garam ditambahkan. Garam ini selainuntuk menambahkan rasa, berfungsi juga sebagai bahan pengawet. Bakterikemudian ditambahkan sesuai dengan tipe keju yang akan dibuat. Bakteriyang ditambahkan ini disebut bakteri pematang. Bakteri pematang bergunamemecah protein dan lemak yang terdapat dalam keju. Beberapa jenis kejumempunyai karakteristik tertentu dengan ditambahkan mikroba lain, sepertijamur. Contohnya terdapat pada keju biru, yang mempunyai karakteristikberwarna biru karena ditambahkan jamur pada curd kejunya. Untuk mempercepatproduksi keju, dapat ditambahkan enzim bakteri selain bakteri pematang itusendiri.

c. Aplikasi Bioteknologi pada Tempe

Tempe adalah makanan khas Indonesia. Tempe merupakan makanan yang terkenaldi Asia Tenggara dan juga merupakan salah satu contoh produk hasilbioteknologi. Tempe terbuat dari kacang kedelai. Karena terbuat darikacang kedelai yang merupakan sumber protein tinggi, tempe juga merupakanmakanan yang mempunyai nilai gizi tinggi.

Tempe dibuat dari kacang kedelai dengan dibantu olehaktivitas jamur Rhizopus oryzae (Gambar 8.7). Proses pembuatan tempe cukupsederhana dan mudah dilakukan. Kacang kedelai dicuci bersih, lalu direbushingga setengah matang. Kemudian, kacang kedelai setengah matang direndamdalam air selama kurang lebih 12 jam (semalaman). Dengan direndamnyakacang kedelai, dapat menciptakan kondisi asam sehingga mikroba yangbiasanya membusukkan makanan dapat dicegah. Setelah direndam, kacangkedelai kembali dicuci bersih dan direbus kembali hingga matang.

Page 4: Bioteknologi untuk

Gambar 8.7 (a) Jamur rhizopus oryzae merupakan mikroorganisme yangmembantu dalam pembuatan tempe. (b) Jamur ini digunakan dalam bentuk ragi

tempe.

Kacang kedelai yang telah matang tersebut lalu didinginkan dan setelahdingin ditambahkan ragi tempe. Ragi tempe adalah jamur Rhizopus oryzae.Kacang kedelai yang telah dicampur dengan ragi tempe, lalu dibungkus olehdaun pisang atau plastik yang dilubangi. Setelah dibungkus, lalu diperam(difermentasi) selama satu malam. Akhirnya diperoleh tempe sebagai produkbioteknologi.

d. Aplikasi Bioteknologi pada Tahu

Tahu juga merupakan salah satu contoh produk bioteknologi. Sebagai orangIndonesia, Anda pasti telah mengenal makanan yang bernama tahu, bukan?Tahu, seperti juga tempe, terbuat dari kacang kedelai. Tahu dibuat dengancara mencuci kacang kedelai hingga bersih dan merendamnya selama satumalam. Setelah lunak, kacang kedelai digiling menjadi seperti bubur, laludididihkan. Setelah dididihkan, bubur kedelai disaring dan ditambahkankultur bakteri yang dapat menciptakan kondisi asam. Beberapa jenis bakteriyang sering digunakan dalam pembuatan tahu ini adalah bakteri asam laktat.Bubur tahu yang telah ditambahkan bakteri asam laktat ini laludicetak,dibumbui, dan diberi garam agar tahan lama.

e. Aplikasi Bioteknologi Modern pada Makanan

Penerapan bioteknologi pada makanan secara modern, diawali pada 1992. Saatitu sebuah perusahaan Amerika, Calgene, mendapatkan izin untuk memasarkanOHMG yang disebut Flavrsavr. OHMG ini adalah tomat yang dibuat lebih tahanhama dan tidak dapat membusuk. Secara umum, penerapan bioteknologi modernpada makanan tidak dapat dipisahkan dengan bioteknologi modern pada bidangpertanian. Produk-produk makanan yang dihasilkan dari OHMG, sepertitanaman pertanian, hewan, atau mikroorganisme, disebut makanan hasilmodifikasi genetik.

Page 5: Bioteknologi untuk

OHMG lebih banyak dilakukan pada tanaman pertanian. Contohnya, jagungtahan lama, kedelai tahan herbisida, kentang tahan virus, padi dengan zatdan vitamin yang ditingkatkan (golden rice), gandum dengan protein yangtinggi bagi ternak, dan banyak hasil pertanian lainnya. Perkembanganselanjutnya dari penerapan bioteknologi modern semakin beraneka ragam.Sekarang, para ilmuwan dapat membuat makanan yang mengandung obat, pisangyang menghasilkan vaksin hepatitis B, ikan yang lebih cepat dewasa, dantanaman buah yang berbuah lebih cepat.

f. Menggunakan mikroorganisme untuk mengubah bahan pangan

1) Aspergillus oryzae atau Aspergillus soyae bersama Saccharomyces rouxiiatau Pediococcus soyae atau Torulopsis sp digunakan dalam pembuatan kecap.Mikroorganisme tersebut mengubah campuran kedelai dan padi-padian menjadikecap (Indonesia), Shoyu (Jepang), Chiang-yu (Cina) , dan soy-sauce(Eropa).

2) Aspergillus wentii digunakan untuk memfermentasikan biji-bijian,kedelai, dan garam menjadi tauco.

3) Rhizopus oryzae, R. oligosporus, R. stolonifer, R. chlamydosporusdimanfaatkan oleh orang untuk memfermentasikan kedelai yang sudah dikupaskulitnya. Miselium jamur tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelaimembentuk produk yang disebut tempe.

4) Makanan lain yang dibuat menggunakan jasa mikroorganisme melalui prosesfermentasi adalah oncom (Neurospora), tape (Aspergillus oryzae,Saccharomyces, Rhizopus sp., Hansenula sp., dan Torulopsis, sp.); roti,kue, anggur, dan bir, (Saccharomyces), serta keju, mentega, yoghurt(Streptococcus lactis)

g. Mikroorganisme yang menjadi bahan pangan

Seperti sudah dijelaskan bahwa mikroorganisme tidak hanya dapat mengubahbahan pangan, tapi justru dapat menjadi bahan pangan itu sendiri.Pembuatan Yoghurt yang memanfaatkan Lactobacillus sp dapat kamu ikuti padaLab Mini 5.1. Penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari, antaralain:

1) Protein Sel Tunggal (PST). Istilah protein sel tunggal digunakan untukmenyatakan proteinmikroorganisme untuk membedakan dengan protein yangberasal dari hewan dan tumbuhan. PST mengacu kepada sel mikroorganismeyang dikeringkan seperti bakteri, alga dan jamur yang sebelumnyaditumbuhkan di dalam sistem biakan yang berskala besar. Meskipunmikroorganisme ini ditumbuhkan untuk menghasilkan protein, tetapi juga

Page 6: Bioteknologi untuk

mengandung karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan senyawa nitrogenbukan protein seperti asam nukleat. Produksi PST pertama yang memberikanharapan berasal dari Jerman, diperoleh dengan jalanmenumbuhkan Saccharomyces cerevisae di dalam medium molase (limbah pabrik gula)dan garam amonium. Hasil proses ini dikonsumsi oleh manusia sebagaipengganti protein. Limbah pabrik bubur kayu berupa sulfit juga telahdigunakan sebagai bahan baku dengan memanfaatkan khamir Candida utilia untukmenghasilkan protein bagi manusia dan hewan.

2) Mikoprotein. Mikoprotein merupakan produk makanan yang berasal darimiselium jamur (tubuh jamur). Pada pembuatan mikoprotein ini, digunakanjasa jamur Fusarium graminearum. Mikoprotein dihasilkan melalui fermentasimenggunakan glukosa sebagai bahan baku dan zat hara lain serta gas amoniakdan garam amoniak.

Page 7: Bioteknologi untuk

Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Pangan

diposting oleh alhada-fisip11 pada 22 November 2012di Makalah - 5 komentar

  

BAB IPENDAHULUAN

 1.1  Latar Belakang

Page 8: Bioteknologi untuk

 Semakin modern kehidupan kita sekarang ini, maka pemanfaatan teknologi juga semakintinggi. Tidak hanya dalam bidang industry melainkan dalam bidang pendidikan,pertanian, sampai bidang pangan. Teknologi juga telah menyentuh pada bidangpemanfaatan biologi dalam teknologi atau yang biasa disebut bioteknologi. Sejatinya bioteknologi berasal dari kata “Bio” dan “teknologi”. Definisi bioteknologiadalah pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaatbagi manusia. Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakanmakhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika,biologi sel, teknik kimia, dan enzimologi. Dalam bioteknologi biasanya digunakanmikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk meningkatkan nilai tambah suatu bahan.Dalam bioteknologi meliputi penggunaan bakteri, jamur serta kultur - kultur tumbuhandan hewan ( termasuk teknik hidroponik dan kultur jaringan ). Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional / tradisional danmodern. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkanmikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan,seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Bioteknologi konvensional disebut juga sebagai bioteknologi sederhana. Disebutdemikian mungkin karena bioteknologi jenis ini dikerjakan secara sederhana, bisamenggunakan peralatan sederhana. Di samping itu, ada juga yang menyebutnya sebagaibioteknologi kuno. Disebut demikian, mungkin karena bioteknologi jenis ini sudahdikenal dan dikerjakan oleh manusia 6000 tahun sebelum masehi dengan memanfaatkankemampuan fermentasi mikroba tertentu . Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi mengembangkanbioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalambioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif danefisien. Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasiatau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan biokimia. Aplikasibioteknologi modern juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya padaaspek pangan, pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan pengobatan. Dewasa ini,bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakupberbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumberenergi, dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masayang akan datang. 

Page 9: Bioteknologi untuk

Dari semakin banyaknya pemanfaatan bioteknologi, kami terusik untuk membahaspenggunaan bioteknologi dalam bidang pangan, lebih spesifiknya terkait bioteknologikonvensional dibidang pangan. Apakah dengan penggunaan bioteknologi tersebut malahsemakin banyak manfaat baik yang didapat ataukah sebaliknya, malah banyak pula dampaknegative yang diperoleh. Untuk itulah kami tergugah untuk membuat makalah ini. 1.2  Rumusan Masalah Menyadari keterbatasan yang kami miliki terkait keterbatasan tenaga, waktu dan biaya,maka masalah yang akan kami bahas sebagai berikut.

1. Bagaimanakah pemanfaatan bioteknologi dalam bidang pangan ?2. Apa sajakah contoh-contoh pangan yang memanfaatkan penggunaan bioteknologi

konvensional ?3.  Apa saja dampak yang didapat atas penggunaan bioteknologi dalam bidang pangan ?

 1.3  Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini terkait dengan rumussan masalah diatas yaitu sebagaiberikut.

1. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan bioteknologi dalam bidang pangan. 2. Dan contoh-contoh makanan atau bahan pangan yang cara pembuatannya memanfaatkan

mikroorganisme yang berupa bioteknologi konvensional (tradisional). 3. Dan apakah pemanfaatan bioteknologi tersebut menimbulkan dampak buruk disamping

dampak baik yang didapat dan lebih banyak mana antara dampak buruk dan baikdalam bidang pangan.

  

 BAB II

PEMBAHASAN  2.1 Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Pangan

Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional / tradisional danmodern. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkanmikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan,seperti tempe, tape, oncom, dan kecap.

Page 10: Bioteknologi untuk

 Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme,misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainyatermasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu.Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhlukhidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi mengembangkanbioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalambioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif danefisien. Dewasa ini, bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telahmencakup berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaansumber energi, dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembanganilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang. 2.2 Makanan dan Bahan Pangan Yang Memanfaatkan PenggunaanBioteknologi Konvensional

Pengolahan Bahan Makanan yang memanfaatkan mikrorganisme dalam pembuatannya secaraumum dapat digolongkan kedalam dua produk, yaitu pengolahan produk susu dan pengolahanproduk non – susu. 2.2.1 Pengolahan produk susu

Susu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti yoghurt, keju, dan mentega.1) YoghurtUntuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besarlemak dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaituLactobacillus bulgaricusdan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebutditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan selama ± 5 jampada temperatur 45oC. Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagaiakibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapatdiberi cita rasa. 2) KejuDalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus danStreptococcus. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadiasam laktat. Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan suhu 90oC ataudipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai30oC. Selanjutnya bakteri asam laktat

Page 11: Bioteknologi untuk

dicampurkan. Akibat dari kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisahmenjadi cairan whey dan dadih padat, kemudian ditambahkan enzim renin dari lambungsapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim renin dewasa ini telah digantikan denganenzim buatan, yaitu klimosin. Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan padatemperature 32oC – 420oC dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk membuang air dandisimpan agar matang. Adapun whey yang terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanansapi. 3) MentegaPembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis danLectonostoceremoris.Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi citarasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untukmenghasilkan mentega yang siap dimakan. 2.2.2 Produk Makanan Non Susu

Produk – produk makanan yang juga menggunakan proses bioteknologi konvensional namuntidak berasal dari susu antara lain sebagai berikut.a)      KecapDalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum terlebihdahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh padakedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasikarbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap. b) TempeTempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan menengah kebawah, sehingga masyarakat merasa gengsi memasukkan tempe sebgai salah satu menumakanannya. Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tempe mulaibanyak dicari dan digemari masyarakat dalam maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnyasangat beragam, bergantung pada bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannyaadalah tempe kedelai. Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe mempunyai beberapa khasiat,seperti dapat mencegah dan mengendalikan diare, mempercepat proses penyembuhanduodenitis, memperlancar pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapatmengurangi toksisitas, meningkatkan vitalitas, mencegah anemia, menghambat ketuaan,serta mampu menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker. Untukmembuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragimerupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses pembuatantempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaituRhyzopusoligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapangtersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi

Page 12: Bioteknologi untuk

produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia padaprotein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempesampai sembilan kali lipat. c) TapeTape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragimenghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula danalkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman. d) AnggurAtau juga populer disebut dalam bahasa Inggris: wine adalah minuman beralkohol yangdibuat dari sari anggur jenis Vitis vinifera yang biasanya hanya tumbuh di area 30 hingga50 derajat lintang utara dan selatan. Minuman beralkohol yang dibuat dari sari buahlain yang kadar alkoholnya berkisar di antara 8% hingga 15% biasanya disebut sebagaiwine buah (fruit wine). Anggur dibuat melalui fermentasi gula yang ada di dalam buah anggur. Ada beberapajenis minuman anggur yaitu, Red Wine, White Wine, Rose Wine,Sparkling Wine, Sweet Wine,dan Fortified Wine:

Red Wine adalah wine yang dibuat dari anggur merah (red grapes). Beberapa jenisanggur merah yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah merlot,cabernet sauvignon, syrah/shiraz, dan pinot noir.

White Wine adalah wine yang dibuat dari anggur putih (white grape). Beberapa jenisanggur hijau yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalahchardonnay, sauvignon blanc, semillon, riesling, dan chenin blanc.

Rose Wine adalah wine yang berwarna merah muda atau merah jambu yang dibuat darianggur merah namun dengan proses ekstraksi warna yang lebih singkat dibandingkandengan proses pembuatan Red Wine. Di daerah Champagne, kata Rose Wine mengacu padacampuran antaraWhite Wine dan Red Wine.

Sparkling Wine adalah wine yang mengandung cukup banyak gelembung karbon dioksidadi dalamnya. Sparkling Wine yang paling terkenal adalah Champagne dari Prancis.Hanya Sparkling Wine yang dibuat dari anggur yang tumbuh di desa Champagne dandiproduksi di desa Champagne yang boleh disebut dan diberi label Champagne.

Sweet Wine adalah wine yang masih banyak mengandung gula sisa hasil fermentasi(residual sugar) sehingga membuat rasanya menjadi manis.

Fortified Wine adalah wine yang mengandung alkohol lebih tinggi dibandingkandengan wine biasa (antara 15% hingga 20.5%). Kadar alkohol yang tinggi iniadalah hasil dari penambahan spirit pada proses pembuatannya.

 

Page 13: Bioteknologi untuk

2.3 Dampak yang didapat atas Penggunaan Bioteknologi dalam BidangPangan

Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan danrekombinan DNA, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karenamengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahanterhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkunganhidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke lautoleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau lautdengan menggunakan bakteri jenis baru. Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupiperkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetikaterhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.  Secara umum bioteknologi dikembangkan untuk kesejahteraan umat manusia. Meningkatnyapopulasi manusia dan menipisnya Sumber Daya Alam yang ada membuat manusia mau tidakmau harus menciptakan sesuatu yang baru yang dapat dengan cepat diperoleh denganmeminimalisir dampak negatif yang mungkin timbul. Dalam bidang pangan, manusia terbantu dengan penemuan bioeknologi tersebut. Adanyamikroorganisme yang membantu proses fermentasi / peragian membantu manusiamenghasilkanbahan-bahan pangan dan makanan yang sekarang ini bisa kita rasakan.Masyarakat Indonesia telah lama menerapkan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.Berbagai macam makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari memanfaatkanmikroorganisme dalam pembuatannya. Bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat,gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme,misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainyatermasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhlukhidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim. Seperti contoh adalah bahan yang diolah dari susu anatara lain yogurt, keju danmentega. Yang berasal dari non susu anatara lain kecap, tempe, tape, dan minumanberalkohol seperti anggur dan tuak.

Page 14: Bioteknologi untuk

 Makanan dan minuman tersebut banyak yang dibutuhkan tidak hanya oleh masyarakatmenengah kebawah melainkan juga masyarakat kalangan menengah keatas. Sebut saja tempe.Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan menengah kebawah, sehingga masyarakat merasa gengsi memasukkan tempe sebgai salah satu menumakanannya. Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tempe mulaibanyak dicari dan digemari masyarakat dalam maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung pada bahan dasarnya, namun yangpaling luas penyebarannya adalah tempe kedelai. Tempe mempunyai nilai gizi yang baik.Di samping itu tempe mempunyai beberapa khasiat seperti:

1. Dapat mencegah dan mengendalikan diare2. Mempercepat proses penyembuhan duodenitis3. Memperlancar pencernaan4. Dapat menurunkan kadar kolesterol,5. Dapat mengurangi toksisitas6. Meningkatkan vitalitas7. Mencegah anemia8. Menghambat ketuaan9. Serta mampu menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker.

 Selain manfaat-manfaat baik diatas, tidak terlepas ula dari dampak buruk penggunaanbioteknologi dalam bidang pangan. Produk rekayasa bidang telah menimbulkan masalahyang serius. Contohnya adalah:

1. Penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal diInggris.

2. Tomat Flavr Savr hasil rekayasa diketahui mengandung gen yang resisten terhadapantibiotik.

3. Susu sapi yang disuntik hormon BGH (bovine growth hormone) atau hormonpertumbuhan sapi, disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensiberbahaya bagi kesehatan manusia..

4. Jagung yang direkayasa sebagai pakan unggas menjadikan unggas tersebutmengandung genetic modified organism (GMO) yang dikhawatirkan membahayakanmanusia.

5. Penyisipan gen babi ke dalam buah semangka dapat membawa konsekuensi bagipenganut agama tertentu.

 

Page 15: Bioteknologi untuk

Berbagai upaya dilakukan untuk menanggulangi dampak negatif penggunaan bioteknologi,misalnya perizinan dan pengawasan yang sangat ketat dari pihak terkait kepada parapeneliti yang ingin melakukan penelitian-penelitian. Namun segala sesuatu akan kembali kepada individu masing-masing. Nilai-nilaikemanusiaan, etika, moral, religius dan kesadaran yang tinggi untuk menjaga danmencintai lingkungan hidup yang nyaman dan asri merupakan kunci utama daripenanggulangan dampak negatif penerapan bioteknologi. Penggunaan hak dan kewajibansecara arif dan bijaksana sangatlah diperlukan untuk meminimalisir dampak negatif yangmungkin timbul.   

BAB IIIPENUTUP

 3.1  Kesimpulan Bioteknologi konvensional dalam bidang pangan banyak sekali dimanfaatkan oleh manusia.Selain dapat menambah nilai guna dan harga suatu produk, juga banyak manfaat yangdidapat oleh masyarakat, baik dar segi financial sampai sosio-kultural. Dari segi financial, bioteknologi dapat menambah nilai suatu produk sehingga harganyabertambah. Dari segi social budaya, pembuatan tuak seperti di daerah Tuban memberikantambahan lapangan kerja bagi masyarakat dan budaya meminum tuak untuk menghangatkantubuh menjadi ajang berkumpulnya masyarakat sehingga saling mendekatkan diri antarmasyarakat dan menambah silaturrahim. Belum lagi makanan-makanan seperti keju dan mentega, yang seandainya tetap berwujudsusu, maka tidak akan tahan lama untuk disimpan. Akan tetapi dengan ditemukannhyabioteknologi, maka susu tersebut bisa menjadi varian yang lain dan lebih bermanfaat. Namun seberapa banyaknya manfaat atas bioteknologi, tidak terlepas pula atas dampaknegative yang bisa timbul seperti yang disebutkan di dalam isi makalah. 3.2  Saran

Kembali lagi pada konsep awal bahwa segala sesuatu akan kembali kepada individumasing-masing. Seberapa canggih teknologiyang dapat dibuat oleh manusia, akan tetapitetap menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, etika, moral, religius dan kesadaran yangtinggi untuk menjaga dan mencintai lingkungan hidup yang nyaman dan asri merupakan

Page 16: Bioteknologi untuk

kunci utama dari penanggulangan dampak negatif penerapan bioteknologi. Penggunaan hakdan kewajiban secara arif dan bijaksana sangatlah diperlukan untuk meminimalisirdampak negatif yang mungkin timbul. 

 Referensi

http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/12/26/pemanfaatan-mikroorganisme-di-bidang-pangan-berbasis-bioteknologi-konvensional/#comment-340

http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-xii/aplikasi-bioteknologi-bidang-pengolahan-pangan/

http://www.anneahira.com/pengolahan-susu.htm http://www.foodreview.biz/preview.php?view2&id=56582#.UK4pMc4XSIo http://dwiyulia.blog.fisip.uns.ac.id/2011/12/31/tugas-iad/#comment-1075