BIOREMIDIASI SEBAGAI ALTERNATIF DEGREDASI KONTAMINAN PADA TANAH YANG TERCEMAR OLEH LIMBAH MINYAK BUMI KELOMPOK : MUZWAR RUSADI (H1E107050) MONA YULIATI NINDYA PRASTIWI (H1E107203) (H1E108034) DOSEN PENGAMPU : M. S. Alim, MT JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK
26
Embed
Bioremediasi Sebagai Alter Nat If Degradasi Kontamina Pada Tanah Yang Tercemar Oleh Limbah Minyak Bumi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BIOREMIDIASI SEBAGAI ALTERNATIF DEGREDASI
KONTAMINAN PADA TANAH
YANG TERCEMAR OLEH LIMBAH MINYAK BUMI
KELOMPOK :
MUZWAR RUSADI (H1E107050)
MONA YULIATI
NINDYA PRASTIWI
(H1E107203)
(H1E108034)
DOSEN PENGAMPU :
M. S. Alim, MT
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya
alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur
karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga permukaan tanahnya
kaya akan unsur hara.
Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia
banyak yang digunakan tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan
dari pemanfaatan tanah tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan
di tanah air yang tidak bisa disangkal lagi telah menimbulkan berbagai dampak positif
bagi masyarakat luas, seperti pembangunan industri dan pertambangan telah menciptakan
lapangan kerja baru bagi penduduk di sekitarnya. Namun keberhasilan itu seringkali
diikuti oleh dampak negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan.
Minyak bumi merupakan sumber energi utama yang digunakan baik pada rumah
tangga, industri maupun transportasi. Hal ini menyebabkan meningkatnya kegiatan
eksplorasi, eksploitasi, pengolahan dan transportasi produksi minyak bumi untuk
memenuhi kebutuhan manusia sehingga semakin besar pula kecenderungannya untuk
mencemari lingkungan, terutama di wilayah pesisir. Pencemaran tersebut berasal dari
buangan limbah kilang minyak, hasil sampingan dari proses produksi, distribusi maupun
transportasi.
Limbah yang dihasilkan dari kilang minyak berupa limbah cair dan limbah padat.
Produksi kilang minyak bumi sebanyak 1000 barrel per hari akan menghasilkan limbah
padat (lumpur minyak) lebih dari 2.6 barrel sedangkan di Indonesia, produksi kilang
menghasilkan minyak bumi sekitar 1,2 juta barrel per hari yang berarti menghasilkan
limbah padat sebanyak 3120 barrel per hari dan dalam waktu satu tahun menghasilkan
limbah sebanyak 1.3 juta barrel, yang 285.000 barrel diantaranya adalah limbah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun).
Kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi,
serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya
bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara
terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi.
Berbagai kasus pencemaran limbah berbahaya dan beracun (B3) dari kegiatan
penambangan minyak bumi yang terjadi di Indonesia memerlukan perhatian yang lebih
serius. Kasus pencemaran seperti yang terjadi di Tarakan (Kalimantan Timur), Riau,
Sorong (Papua), Indramayu serta terakhir kasus pencemaran di Bojonegoro (Jawa Timur)
seharusnya menjadi catatan penting bagi para pengelola penambangan minyak akan
pentingnya pengelolaan pencemaran minyak di Indonesia.
Dampak negatif yang menimpa lahan pertanian dan lingkungannya perlu
mendapatkan perhatian yang serius, karena limbah industri yang mencemari lahan
pertanian tersebut mengandung sejumlah unsur-unsur kimia berbahaya yang bisa
mencemari badan air dan merusak tanah dan tanaman serta berakibat lebih jauh terhadap
kesehatan makhluk hidup.
Metode yang sering digunakan untuk menangani masalah pencemaran tanah
termasuk diantaranya dengan metode bioremidiasi. Metode ini sering digunakan karena
mempunyai bebagai kelebihan dibandingkan metode lainnya, dan masih bisa
dikembangkan. Meskipun begitu, metode ini mempunyai beberapa aspek yang menjadi
kunci berhasilnya proses bioremidiasi itu sendiri. Oleh karenanya, perlu diadakan kajian
khusus mengenai penerapan bioremidiasi dan penggunaannya dalam mendegradasi
pencemar pada tanah.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN PENULISAN
Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:
1. Sebagai bahan kajian para mahasiswa mengenai dampak pencemaran tanah terhadap
lingkungan.
2. Sebagai cara untuk mencari cara yang efisien dalam menanggulangi dampak
pencemaran yang sedang dikaji.
3. Sebagai metode pengumpulan data tentang pencemaran lingkungan yang
berhubungan dengan ilmu kimia.
4. Sebagai bahan kajian untuk mengenal proses aplikasi metode bioremidiasi dalam
mengurangi pollutan minyak pada tanah.
1.3 RUANG LINGKUP
Makalah ini membahas mengenai pencemaran tanah, mulai dari gambaran, dampak,
dan cara menanggulangi pencemaran tanah tersebut dangan metode bioremidiasi. Selain
itu juga membahas kelebihan serta kekurangan metode itu sendiri dalam
pengaplikasiannya.
BAB II
METODE PENULISAN
2.1 OBJEK PENULISAN
Objek penulisan mencakup gambaran/ penjelasan, dampak yang ditimbulkan, dan
cara penanggulangan pencemaran tanah.
2.2 DASAR PEMILIHAN OBJEK
Objek yang penulis pilih adalah mengenai pencemaran tanah, karena tanah
merupakan salah satu komponen kehidupan yang sangat penting. Semua manusia pasti
sangat tergantung akan keberadaan tanah tersebut. Namun, banyak orang yang belum
mengetahui bagaimana cara pengolahan tanah yang tepat tanpa banyak menimbulkan
dampak negatif bagi kehidupan
2.3 METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam penulisan makalah ini, penulis secara umum mendapatkan bahan tulisan
dari berbagai referensi, baik dari tinjauan dari media internet yang terkait dengan
pencemaran lingkungan.
2.4 METODE ANALISIS
Penyusunan makalah ini berdasarkan metode deskriptif analisis, yaitu dengan
mengidentifikasi permasalahan berdasarkan fakta dan data yang ada, menganalisis
permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lainnya, serta mencari alternatif
pemecahan masalah.
BAB III
ANALISIS PERMASALAHAN
3. 1 PEMBAHASAN
3.1.1 Gambaran dari Pencemaran Tanah
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang
Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa, “Tanah adalah salah atu
komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan
mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan
mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya.”
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial,
penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan, kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah,
maupun air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah,
maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada
manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
3.1.2 Pencemaran Tanah Oleh Limbah Minyak
Limbah minyak adalah buangan yang berasal dari
hasil eksplorasi produksi minyak, pemeliharaan fasilitas produksi, fasilitas
penyimpanan,pemrosesan,dan tangki penyimpanan minyak pada kapal
laut. Limbah minyak bersifat mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif,
beracun, menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif. Limbah minyak merupakan
bahan berbahaya dan beracun (B3), karena sifatnya, konsentrasi maupun
jumlahnya dapat mencemarkan dan membahayakan lingkungan hidup, serta
kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya.Tanah adalah bagian
penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Kita ketahui
rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan.