PEMBAHASAN : ISI TEORI PERKEMBANGAN SEL Beberapa abad yang lalu, Galileo Galillei menggunakan lensa untuk melihat ke langit dan memulai sebuah penemuan yang revolusional. Manusia sangat haus akan pengetahuan baru dan Robert Hooke menyadari hal itu. Akan tetapi Hooke lebih tertarik pada penggunaan lensa untuk melihat benda-benda kecil, lalu ia buatlah mikroskop sendiri dan merupakan mikroskop pertama yang ada di dunia. Robert Hooke menggunakan mikroskop cahaya buatannya untuk mencari penjelasan mengapa Cork (Jaringan gabus) dapat mengapung. Jaringan gabus itu diperoleh dari jaringan tumbuhan yang sudah mati. Pada waktu itu, jaringan gabus masih sebuah misteri karena jaringan gabus terlihat padat tetapi bisa mengapung. Hooke berpikir bahwa mungkin jaringan gabus memang tidak padat, jadi memutuskan untuk mencari tahu. Gambar 1.0 : Penampang jaringan gabus yang diamati Robert Hooke Robert Hooke mencoba mikroskop barunya dan belum berhasil menemukan sesuatu karena mikroskopnya belum bekerja dengan baik [Type text] Page 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PEMBAHASAN : ISI
TEORI PERKEMBANGAN SEL
Beberapa abad yang lalu, Galileo Galillei menggunakan lensa untuk melihat ke
langit dan memulai sebuah penemuan yang revolusional. Manusia sangat haus akan
pengetahuan baru dan Robert Hooke menyadari hal itu. Akan tetapi Hooke lebih tertarik
pada penggunaan lensa untuk melihat benda-benda kecil, lalu ia buatlah mikroskop sendiri
dan merupakan mikroskop pertama yang ada di dunia.
Robert Hooke menggunakan mikroskop cahaya buatannya untuk mencari
penjelasan mengapa Cork (Jaringan gabus) dapat mengapung. Jaringan gabus itu diperoleh
dari jaringan tumbuhan yang sudah mati. Pada waktu
itu, jaringan gabus masih sebuah misteri karena
jaringan gabus terlihat padat tetapi bisa mengapung.
Hooke berpikir bahwa mungkin jaringan gabus
memang tidak padat, jadi memutuskan untuk mencari
tahu.
Gambar 1.0 : Penampang jaringan gabus yang diamati Robert Hooke
Robert Hooke mencoba mikroskop barunya dan belum berhasil menemukan
sesuatu karena mikroskopnya belum bekerja dengan baik dengan pantulan cahaya, Hooke
kemudian membelah jaringan gabus menjadi bagian-bagian kecil dan memberinya
penyinaran cahaya. Lalu dia berhasil menemukan bahwa jaringan gabus itu tersusun atas
kotak-kotak kecil (little boxes) yang berisi udara dan berpendapat bahwa itulah yg mebuat
jaringan gabus mengapung. Hooke menyebut kotak-kotak kecil itu “Sel” karena teringat
pada susunan kamar-kamar di istana dan penemuan sel ini merupakan loncatan baru
dalam ilmu saintifik. Nama sel diambilnya dari bahasa Yunani “Kytos” yang berarti ruang
kosong, sedangkan bahasa latin ruang kosong adalah “Cella“.
Page 1
Antonie Philips van Leeuwenhoek adalah ilmuwan dari Delft, Belanda. Dia dikenal
sebagai “The Father of Microbiology”, dan dianggap sebagai ilmuwan mikrobiologi
pertama. Dia sangat terkenal karena jasanya dalam pengembangan mikroskop dan
kontribusinya dalam mikrobiologi. Dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri,
dialah yang pertama mengamati dan menggambarkan organisme bersel satu, yang dia
namakan animalcules, dan yang sekarang kita namakan mikroorganisme. Dia adalah orang
pertama yang menemukan sel bersama dengan Robert Hooke.
- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang
berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
- Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi
dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”
- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi
Protoplasma
Salah satu orang yang tertarik pada penemuan tersebut adalah Lorenz Oken, dalam
bukunya pada tahun 1805 yang dikenal dengan judul: “All organic beings, originate from
and consist of vesicles or cells”. Lalu formulasi teori tersebut dilanjukan oleh ahli botani
Jerman, Matthias Jakob Schleiden and ahli hewan Theodor Schwann. Pada tahun 1839,
mereka mempublikasikan sebuah kesimpulan; mereka berkata bahwa “Semua makhluk
hidup, dari pohon sampai bunga dan dari cacing sampai harimau, semuanya tersusun atas
sel-sel”. Karena publikasi mereka mudah diterima dan jelas ketimbang Oken atau dunia
sudah mulai terbuka dalam menerima hal-hal baru, Matthias Jakob Schleiden dan
Theodor Schwann mendapat penghargaan atas penemuan itu.
Lalu, 20 tahun kemudian, orang keempat dari Jerman, Rudolf Virchow mengajukan
sebuah proposal dengan menambahkan “omnnia cellula e cellula” : all cells from cells yang
berarti semua sel berasal dari sel.
APA ITU SEL?
Page 2
SEL adalah unit penyusun dasar kehidupan, sama dengan atom yang menjadi
penyusun dasar struktur kimia. Kata “Penyusun Dasar” artinya sel mengandung seluruh
“struktur dan merupakan bagian kecil dari sesuatu yang lebih besar dan bersifat molekuler
dalam kehidupan”. Dengan demikian, tidak memungkinkan untuk menggambarkan semua
jenis sel dalam satu pernyataan. Sebuah sel dapat didefinisikan sebagai “a restricted mass
of protoplasm differentiated into cytoplasm, nucleus, and a bounding plasma membrane”
(sebuah kumpulan protoplasma yang berdiferensiasi menjadi sitoplasma, nukleus, dan
terbungkus membran plasma ). Dengan berbagai kesatuan yang kompleks, sel dapat (1)
mengambil bahan baku dan dari bahan ini, sel, (2) menghasilkan energi, (3) menyintesis
molekul-molekul pembentuknya, (4) tumbuh dalam keteraturan, (5)merespon rangsang
dari lingkungan sekitarnya, serta yg paling penting, (6) dapat memperbanyak diri.
Sel memiliki karakter tertentu sehingga dapat memberikan gambaran saat diberi
pewarnaan. Karakter tersebut memberikan gambaran atas peran fungsional sel seperti
kemampuan sekresi, keaktifan sel dalam produksi protein, endokrin, pergerakan, absorpsi,
ekskresi, perlindungan, reproduksi, kematian sel, dan sebagainya.
Sel dapat digolongkan menjadi dua berdasarkan ada tidaknya membran nukleus
(membran inti), yaitu sel prokariotik, jenis sel yang tidak dilengkapi dengan membran inti
contohnya bakteri dan ganggang alga biru (Cyanophita); dan sel eukariotik, yaitu jenis sel
yang memiliki membran inti contohnya sel hewan, tumbuhan, fungi (jamur). Struktur sel
prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel
prokariotik mempunyai ribosom yang sangat banyak. Penjelasannya lebih lanjut akan
dibahas kemudian.
Makhluk hidup seluler baik yang bersel tunggal (unicellular) maupun yang bersel
banyak (multicellular) berdasarkan pada beberapa sifatnya, antara lain ada tidaknya
system endomembran, dikelompokkan dalam dua tipe sel, yaitu sel prokariotik dan sel
eukariotik.
Page 3
A. SEL PROKARIOTIK
Sel prokariotik, merupakan tipe sel
yang tidak memiliki sistem endomembran
sehingga sel tipe ini memiliki materi inti
yang tidak dibatasi oleh sistem membran,
tidak memiliki organel yang dibatasi oleh
sistem membran. Sel prokariotik terdapat
pada bakteri dan ganggang biru.
Sedangkan sel eukariotik merupakan tipe sel yang memiliki sistem endomembran.
Pada sel eukariotik, inti tampak jelas karena dibatasi oleh sistem membran. Pada sel ini,
sitoplasma memiliki berbagai jenis organel seperti antara lain: badan Golgi, retikulum
endoplasma (RE), kloroplas (kuhusus pada tumbuhan), mitokondria, badan mikro, dan
lisosom. Bakteri merupakan salah satu contoh organisme yang memiliki sel tipe
prokariotik.
Struktur umum sel prokariotik terdiri dari kapsul, dinding sel (membran luar dan
peptidoglikan merupakan anggota karbohidrat), membran plasma, sitoplasma yang