Top Banner
PEMBAHASAN A. Dinding Sel Dinding sel adalah struktur ekstraselularyang terdapat pada sel tumbuhan yang membedakan mereka dari sel-sel hewan. Fungsi Dinding sel adalah untuk melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya dan mencegah penyerapan air yang berlebihan. Pada tingkat keseluruhan tumbuhan, dinding sel yang kuat dari juga berfungsi untuk bertahan melawan gaya gravitasi. Tidak hanya tumbuhan yang memiliki dinding sel, akan tetapi organesme Prokariota, jamur, dan beberapa protista juga memiliki dinding sel, tapi saya tidak akan membahas organisme tersebut karena sekarang saya akan lebih fokus terhadap pembahasan tentang dindin sel tumbuhan. Dinding sel Tumbuhan memiliki bentuk yang lebih tebal daripada membran plasma, ketebelannya mulai dari O.1llm sampai beberapa mikrometer. Ukuran tersebut dipengaruhi oleh komposisi kimia dinding sel yang bervariasi dari spesies ke spesies dan bahkan dari satu jenis sel yang lain di jaringan yang sama. Bentuk dasar dari dinding sendiri itu tetap atau tidak berubah- ubah. Microfibril terbuat dari selulosa polisakarida yang disintesis oleh enzim, disebut sintesis selulosa dan 1
39

biologi(1)

Sep 20, 2015

Download

Documents

zxmuadz

dsgs
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PEMBAHASANA. Dinding Sel

Dinding sel adalahstruktur ekstraselularyang terdapat pada sel tumbuhan yang membedakan mereka dari sel-sel hewan. Fungsi Dinding sel adalah untuk melindungisel tumbuhan, mempertahankan bentuknya dan mencegah penyerapan air yang berlebihan. Pada tingkat keseluruhan tumbuhan, dinding sel yang kuat dari juga berfungsi untuk bertahan melawan gaya gravitasi.Tidak hanyatumbuhanyang memilikidinding sel, akan tetapi organesme Prokariota, jamur, dan beberapa protista juga memiliki dinding sel, tapi saya tidak akan membahas organisme tersebut karena sekarang saya akan lebih fokus terhadap pembahasan tentangdindin sel tumbuhan.Dindingsel Tumbuhanmemiliki bentuk yang lebih tebal daripada membran plasma, ketebelannya mulai dari O.1llm sampai beberapa mikrometer. Ukuran tersebut dipengaruhi oleh komposisi kimia dinding sel yang bervariasi dari spesies ke spesies dan bahkan dari satu jenis sel yang lain di jaringan yang sama. Bentuk dasar dari dinding sendiri itu tetap atau tidak berubah-ubah.Microfibril terbuat dari selulosa polisakarida yang disintesis oleh enzim, disebut sintesis selulosa dan disekresikan ke ruang extra seluler, di mana mereka menjadi tertanam dalam matriks lainnya yaitu polisakarida dan protein. Kombinasi bahan serat yang kuat dalam substansi tanah adalah bentuk arsitektur dasar yang sama ditemukan dalam baja-beton bertulang dan fiberglass.Dinding primer sel yang berdekatan adalah tengah lamella, lapisan tipis dan kaya akan polisakarida yang lengket yang disebut pectins. Ketika sel dewasa berhenti tumbuh maka sel tersebut akan memperkuat dinding nya. Beberapa sel tumbuhan melakukan ini hanya dengan mengeluarkan zat pengerasan ke dinding utama. Sel-sel lain menambahkan sel sekunder dinding antara membran plasma dan dinding primer.Dindingsel tumbuhanumumnya berlubang oleh saluran antara sel-sel yang berdekatan disebutplasmodesmata.

LAPISAN DINDING SEL TUMBUHAN Tiga lapisan yang dapat ditemukan dalam dinding sel tumbuhan:

Lamella tengahLamela tengah adalahlapisan dindingsel tumbuhanyang kaya akan pektin. Lapisan ini merupakan merupakan lapisan terluar yang membentuk antarmuka antara sel-sel tumbuhan berdekatan dan menyatukan mereka.Dinding sel primerDinsing Sel Primerumumnya tipis, memiliki lapisan yang fleksibel dan extensible terbentuk ketika sel berkembang.Dinding sel sekunderDinding sel sekundermemiliki lapisan tebal yang terbentuk di dalam dinding sel primer setelah sel sepenuhnya tumbuh. Hal ini tidak ditemukan dalam semua jenissel. Beberapa sel, seperti sel-sel dalam melakukan xilem, memiliki dinding sekunder yang mengandung lignin, yang memperkuat dan melindungi dinding dari air.

KOMPOSISI DINDING SEL TUMBUHANDi dinding (tumbuh) sel tumbuhan primer,karbohidratutama adalah selulosa, hemiselulosa dan pektin. Para mikrofibril selulosa dihubungkan melalui tethers hemicellulosic untuk membentuk jaringan selulosa-hemiselulosa, yang tertanam dalam matriks pektin. Yang hemiselulosa yang paling umum di dinding sel primer adalah xyloglucan. Dalam dinding sel rumput, xyloglucan dan pektin berkurang dalam kelimpahan dan sebagian digantikan oleh glucuronarabinoxylan, hemiselulosa a. Dinding sel primer bersifat memperpanjang (tumbuh) dengan mekanisme yang disebut pertumbuhan asam, yang melibatkan turgor berbasis gerakan mikrofibril selulosa yang kuat dalam matriks hemiselulosa / pektin lemah, dikatalisis olehproteinexpansin. Bagian luar dari dinding sel utama epidermis tanaman biasanya diresapi dengan cutin dan lilin, membentuk penghalang permeabilitas dikenal sebagai kutikula tanaman.Dinding sel sekunder mengandungberbagai senyawa tambahan yang memodifikasi sifat mekanik dan permeabilitas. Polimer utama yang membentuk kayu (dinding sel sebagian besar sekunder) meliputi:

-selulosa, 35-50%-xilan, 20-35%, jenis hemiselulosa-lignin, 10-25%, polimer fenolik kompleks yang menembus ruang di dinding sel antara komponen selulosa, hemiselulosa dan pektin, mengusir air dan memperkuat dinding.

Selain itu, protein struktural (1-5%) ditemukan di dinding sel tumbuhan yang paling, mereka diklasifikasikan sebagai hydroxyproline kaya glikoprotein (HRGP), arabinogalactan protein (AGP), glisin-kaya protein (GRP), dan prolin kaya protein ( PRPs). Setiap kelas dari glikoprotein didefinisikan oleh urutan, protein karakteristik yang sangat repetitif. Kebanyakan glikosilasi, mengandung hydroxyproline (Hyp) dan menjadi silang dalam dinding sel. Protein ini sering terkonsentrasi dalam sel khusus dan di sudut-sudut sel. Sel dinding epidermis dan endodermis juga mungkin mengandung suberin atau cutin, dua poliester-seperti polimer yang melindungi sel dari herbivora [6]. Komposisi relatifkarbohidrat, senyawa sekunder dan protein bervariasi antara tanaman dan antara jenis sel dan usia.Tanaman sel dinding juga mengandung sejumlah enzim, seperti hidrolisis, esterases, peroksidase, dan transglycosylases, yang dipotong, polimer dinding trim dan lintas-link.Dinding sel gabus di kulit pohon yang diresapi dengan suberin, dan suberin juga membentuk penghalang permeabilitas akar primer dikenal sebagai strip Casparian. Dinding sekunder - terutama di rumput - mungkin juga mengandung kristal silika mikroskopis, yang dapat memperkuat dinding dan melindunginya dari herbivora.Sel dinding di beberapa jaringan tanaman juga berfungsi sebagai depot penyimpanan untuk karbohidrat yang dapat dipecah dan diserap kembali untuk memasok kebutuhan metabolik dan pertumbuhan tanaman. Misalnya, dinding sel endosperma dalam biji rumput sereal, nasturtium, dan spesies lainnya, kaya glukan dan polisakarida lainnya yang mudah dicerna oleh enzim selama perkecambahan biji untuk membentuk gula sederhana yang memelihara embrio berkembang. Mikrofibril selulosa tidak mudah dicerna oleh tanaman, namun.

PEMBENTUKAN DINDING SEL TUMBUHANLamella tengah yang ditetapkan pertama, terbentuk dari pelat sel selama sitokinesis, dan dinding sel primer kemudian disimpan di dalam lamella tengah. Struktur yang sebenarnya dari dinding sel tidak didefinisikan secara jelas dan beberapa model yang ada - model silang kovalen terkait, model menambatkan, model lapisan difus dan model lapisan bertingkat. Namun, dinding sel primer, dapat didefinisikan sebagai terdiri dari mikrofibril selulosa selaras di semua sudut. Mikrofibril yang diselenggarakan bersama oleh ikatan hidrogen untuk memberikan kekuatan tarik tinggi. Sel-sel yang diselenggarakan bersama-sama dan berbagi membran gelatin yang disebut lamella tengah, yang mengandung magnesium dan kalsium pektat (garam dari asam pectic). Sel berinteraksi meskipun plasmodesma (ta), yang inter-connecting saluran sitoplasma yang terhubung ke protoplas sel yang berdekatan di dinding sel.Dalam beberapa tanaman dan jenis sel, setelah ukuran maksimum atau tempat dalam pembangunan telah tercapai, dinding sekunder dibangun antara membran plasma dan dinding primer. Tidak seperti dinding primer, mikrofibril sejajar terutama di arah yang sama, dan dengan setiap lapisan tambahan orientasi perubahan sedikit. Sel dengan dinding sel sekunder yang kaku. Sel untuk komunikasi sel dimungkinkan melalui lubang-lubang di dinding sel sekunder yang memungkinkan plasmodesma untuk menghubungkan sel-sel melalui dinding sel sekunder.B. Membran SelStruktur membranMembran plasma sering disebut sebagai batas kehidupan karena membatasi sel. Bahan penyusun utama membran adalah lipid dan protein. Membran sel merupakan lapisan ganda (bilayer) yang terdiri dari lipid dan protein. Model yang digunakan untuk penyusunan molekul-molekul membran sel adalah model mosaik fluida. Pada model ini protein membran terdispersi dan secara individual disisipkan ke dalam bilayer fosfolipid dan hanya daerah-daerah hidrofiliknya yang menonjol cukup jauh dari bilayernya yang dipaparkan ke air. Membran merupakan mosaik molekul protein yang terapung pada bilayer fluida yang terdiri dari fosfolipid-fosfolipid sehingga diistilahkan dengan model mosaik fluida.Terdapat dua populasi utama protein membran. Protein integral umumnya merupakan protein transmembran dengan daerah hidrofobik yang seluruhnya membentang sepanjang interior hidrofobik membran tersebut. Daerah hidrofobik protein integral terdiri atas satu atau lebih rentangan asam amino nonpolar yang biasanya bergulung menjadi heliks-. Ujung hidrofilik molekul ini dipaparkan ke larutan aqueous pada kedua sisi membrane. Protein peripheral tidak tertanam dalam lipid bilayer. Protein ini terikat secara longgar pada permukaan membrane atau pada bagian protein integral yang terpapar.

Karbohidrat pada membranPengenalan sel dilakukan dengan cara memberi kunci pada molekul permukaan. Molekul tersebut seringkali berupa karbohidrat pada membrane plasma. Karbohidrat membran biasanya berupa oligosakarida bercabang dengan kurang dari 15 satuan gula. Beberapa oligosakarida secara kovalen terikat dengan lipid dan membentuk glikolipid. Sebagian besar oligosakarida terikat secara kovalen dengan protein dan disebut glikoprotein.Membran sel menjaga komponen-komponen sel tetap terisolasi dari lingkungan luar. Membran sel juga berfungsi sebagai media komunikasi antara sel dengan lingkungan. Membran biologi membatasi organel-organel. Di dalam sel, endoplasmic reticulum, golgi, lysosomes, vesicles dan vakuola dikelilingi oleh membrane biologi tunggal. Mitokondria dan nukleus dikelilingi oleh dua lapis membrane. Membrane sel terlibat dalam pengaturan aliran material ke dalam dan keluar sel dan memediasi komunikasi interselular, adhesi dan fungsi-fungsi lain.Membran sel bersifat permeable terhadap ion dan molekul polar spesifik. Substansi hidrofilik menghindari kontak dengan bilayer lipid dengan cara melewati protein transport yang melintangi membrane. Beberapa fungsi protein membrane adalah (Campbell et al., 2000):1. Protein yang membentang membrane memberikan suatu saluran hidofilik melintasi membrane yang bersifat selektif untuk zat terlarut tertentu. Hidrolisis ATP dilakukan oleh beberapa protein transport untuk memompa bahan melintasi membrane secara aktif.2. Protein yang berada di dalam membrane mungkin berupa enzim dengan sisi aktifnya yang dipaparkan ke zat-zat pada larutan sebelahnya.3. Protein membran mungkin memiliki tempat pengikatan dengan bentuk spesifik yang sesuai dengan bentuk-bentuk mesenjer kimiawi, seperti hormone. Sinyal dapat menyebabkan perubahan konformasi protein yang menyalurkan pesan ke bagian dalam sel.4. Protein membran dari sel-sel bersebelahan mungkin dikaitkan bersama-sama dalam berbagai bentuk junction.5. Beberapa glikoprotein berfungsi sebagai label identifikasi yang secara khusus dikenali oleh sel lain.6. Mikrofilamen atau elemen lain sitoskeleton mungkin terikat ke protein membran. Hal ini merupakan suatu fungsi yang membantu memperahankan bentuk sel dan menetapkan lokasi protein membrane tertentu. Protein yang mendekat ke matriks ekstraseluler dapat mengkoordinasikan perubahan ekstraseluler dan intraseluler.

Difusi merupakan suatu peristiwa akibat gerak termal. Gerak termal adalah energi kinetic intrinsic yang dimiliki molekul. Pada difusi dalam ketiadaan gaya-gaya lain, suatu substansi akan berdifusi dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat yang konsentrasinya lebih rendah. Setiap substansi akan berdifusi menuruni gradient konsentrasinya. Peristiwa difusi desebut transport pasif, karena sel tidak harus mengeluarkan energi. Gradien konsentrasi itu sendiri merupakan energi potensial yang mengarahkan difusi.Larutan hipertonik adalah larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi. Sedangkan larutan dengan zat terlarut lebih rendah disebut hipotonik. Larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang sama disebut isotonik. Difusi air melintasi membran permeable selektif merupakan suatu peristiwa osmosis. Air berdifusi melewati membran dari larutan hipotonik ke larutan hipertonik.Sebagian protein transport dapat memindahkan zat terlarut melawan gradient konsentrasinya melintasi membrane plasma dari satu sisi yang konsentrasi zat terlarutnya kurang ke sisi yang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi. Proses ini memerlukan energy dan disebut transport aktif.Kerja transport aktif dilakukan oleh protein spesifik yang tertanam dalam membran. ATP menyediakan energy untuk sebagian besar transport aktif. ATP mentransfer gugus fosfat terminalnya langsung ke protein transport. Hal ini menyebabkan protein mengubah konformasinya agar bisa mentranslokasikan suatu zat terlarut yang terikat pada protein ini melintasi membran.

C. Plasma SelPlasma sel disebut juga sitoplasma. Istilah ini digunakan untuk memberikan nama dari cairan sel dan segala sesuatu yang terlarut didalamnya, untuk membedakan cairan yang berada di dalam inti sel yaitu nukleoplasma. Sitoplasma merupakan zat yang terdapat di antara inti sel dan membran plasma. Sitoplasma berada dalam sistem koloid kompleks,sebagian besar adalah air yang di dalamnya terlarut molekul-molekul kecil maupun besar (makromolekul), ion-ion, dan bahan hidup atau Organela. Organela-organela tersebut memiliki struktur dan fungsi masing-masing yang khas yang membentuk satu kesatuan untuk mendukung aktivitas sel. Organela-organela yang terdapat di dalam sitoplasma antara lain adalah :a) Retikulum Endoplasma (RE)Retikulum Endoplasma berupa system membran yang sangat luas di dalam sel, berupa saluran-saluran dan tabung pipih. Ruang yang terkurung membran itu mungkin saling berhubungan. Membran yang menyusunnya sama dengan membran plasma, hanya lebih tipis, juga tesusun dari lipoprotein. Setiap membran yang menyusun retikulum endoplasma memiliki satu permukaan yang menghadap ke sitosol dan satu permukaan lagi yang menghadap ke dalam lumennya (rongganya). Ada dua jenis retikulum endoplasma, yaitu retikulum endoplasma halus dan retikulum endoplasma kasar. Retikulum endoplasma halus dalam bahasa inggris disebut SER (Smooth Endoplasmic Reticulum). Permukaannya halus karena tidak adanya ribosom yang menempel. Sedangkan jenis yang kedua dikenal dengan retikulum endoplasma kasar disingkat RER (Rough Endoplasmic Reticulum). Permukaannya yang kasar karena adanya ribosom yang menempel padanya. Fungsi organel ini memproses lebih lanjut protein, lipid atau bahan lainnya yang akan disekresikan sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan keperluannya. Dalam bentuk vesikula (gelembung) produk dari RE ditransportasi ke badan Golgi.

Gambar 6. Retikulum endoplasma. Tampak hasil gambar mikroskop elektron pada sisi kiri yang menunjukkan potongan RE dalam dua dimensi. Pada dasarnya RE merupakan struktur tertutup dari sitoplasma

b) Badan GolgiBadan Golgi berupa tumpukan kantong-kantong pipih dan butiran-butiran. Kantong-kantong pipih itu dinamakan sisternae atau sakulus. Tiap sakulus cenderung mempunyai bentuk seperti cakram. Sususnan sisternae atau sakulus biasa disebut dengan diktiosom. Istilah diktiosom diabadikan untuk memberi nama badan Golgi pada tumbuhan, karena lapisan-lapisan sisternaenya sangat jelas. Di sekeliling diktiosom terdapat bangunan komplek yang menyatu, berupa gelembung-gelembung atau vesikel dan pembuluh-pembuluh yang saling berhubungan. Oleh karena itu sering orang mengatakan bahwa badan Golgi dibangun oleh tiga bentuk yaitu sisternae, pembuluh, dan gelembung.Badan Golgi (bahasa Inggris: golgi apparatus, golgi body, golgi complex atau dictyosome) adalah organel yang dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.Badan Golgi berfungsi menghasilkan sekret berupa butiran getah, lisosom primer, menyimpan protein dan enzim yang akan disekresikan. Pada sel tumbuhan badan Golgi disebut diktiosom. Organel ini menerima bahan, diolah dan akan disekresikan, dari RE.

c) LisosomLisosom adalah struktur yang agak bulat yang dibatasi oleh membran tunggal. Lisosom hanya ditemukan pada sel hewan saja, bentuknya seperti bola dan ukuran diameternya kurang lebih 500nm. Dan hingga saat ini belum ada bukti-bukti yang meyakinkan bahwa lisosom juga ditemukan pada sel-sel tumbuhan. Lisosom berisi enzim-enzim hidrolitik untuk memecah polisakarida, lipid, fosfolipid, protein dan asam inti. Pada daerah yang sedang tumbuh, seperti daerah penulangan, lisosom berperan dalam memakan jaringan yang hancur. Pada metamorfase katak, tahapan perubahan dari kecebong atau berudu menjadi katak, ekornya secara bertahap akan dihancurkannya. Sel-sel ekornya yang kaya akan lisosom, akan mati dan hasil penghancurannya digunakan dalam pertumbuhan sel-sel baru bagi katak yang sedang dalam pertumbuhan.

d) RibosomRibosom merupakan struktur yang paling kecil yang tersuspensi di dalam sitoplasma. Bentuknya agak bulat, dengan diameter kurang lebih 250. Ada yang melekat pada bagian luar retikulum endoplasma, dan ada yang tersebar bebas didalam sitoplasma. Pada sel-sel yang aktif dalam sintesis protein seperti sel-sel hati, ribososm dapat merupakan 25% dari bobot kering sel. Jadi dapat diketahui bahwa fungsi dari ribosom adalah sebagai tempat untuk sintesis protein. Di bawah mikrosop elektron tampak bahwa ribosom terdiri dari dua bagian , yang satu lebih besar dari yang lain.e) MitokondriaMitokondria bentuknya lonjong atau oval, berdiameter kurang lebih 0,2 m. Mitokondria memiliki membran rangkap, membran dalam membentuk lipatan-lipatan yang dinamakan krista. Di dalam sel jumlahnya banyak sekali, terutama pada sel-sel yang giat bekerja seperti hati, ginjal, dan sel-sel otot. Fungsi utama dari mitokondria adalah sebagai tempat respirasi sel atau sebagai pembangkit energi.

Mekanisme transkripsi dan translasi di dalam mitokondria bergantung kepada genetic inti. Bahan- bahan tertentu seperti rRNA, tRNA dan mRNA tidak bergantung kepada inti. Tetapi, protein tertentu ditentukan oleh inti seperti protein ribosom, RNA polimerase, DNA polimerase, tRNA aminoasil sintetase dan faktor- faktor sintesis protein. Fenomena yang menarik adalah bahwa mtDNA tidak dapat diekspresi dan direpllikasi tanpa bantuan inti.f) KhloroplasKhloroplas hanya terdapat pada tumbuhan dan ganggang tertentu. Pada sel-sel tumbuhan, khloroplas umumnya dijumpai dalam bentuk cakram dengan diameter antara 5-8 m, dan tebal antara 2-4 m. Khloroplas dibatasi oleh membran rangkap, di dalamnya terdapat cairan atau matriks fluida yang disebut stroma. Di dalam stroma terdapat struktur membran yang dinamakan tilakoid. Tumpukan tilakoid disebut granum. Bagian dalam tilakoid dinamakn lokulus. Tilakoid yang menghubungkan antar grana disebut fret. Di dalam membran tilakoid terdapat enzim-enzim untuk kelengkapan reaksi terang fotosintesis, dan disinilah terdapatnya khlorofil. Jadi fungsi tilakoid adalah sebagai tempat berlansungnya reaksi terang fotosintesis. Sedangkan pada stroma terdapat adanya enzim-enzim yang sangat penting untuk reduksi CO2 menjadi karbohidrat. Jadi fungsi stroma adalah tempat berlansungnya reaksi gelap fotosintesis.

g) SentrosomDilihat dari namanya kita dapat menduga bahwa organel ini berada disentaral sel, berdekatan dengan inti. Sentrosom menyerupai bola-bola duri karena adanya serat-serat radial. Di dalamnya terdapat sentrosfer yang mengandung dua buah sentriol. Kedua sentriol saling tegak lurus sesamanya, masing-masing terdiri dari sembilan filamen membentuk silinder. Sejenak sebelum sel membelah diri, sentriolnya menduplikasi diri, dan masing-masing pergi ke kutub yang berlawanan. Sesampainya di kutub sel, masing-masing sentriol ini berubah menjadi titik kutub atau bintang kutub. Dari keduanya kemudian tumbuh serat-serat gelendong ini juga sering disebut gelendong pembelahan. Gelendong pmbelahan adalah tempat menempelnya kromosom saat terjadi pembelahan sel. Pada beberapa sel, sentriol menduplikasi diri membentuk basal bodi diri silia dan flagella.h) VakuolaVakuola adalah organel sitoplasmik yang dibatasi oleh selaput tipis yang disebut tonoplas, umumnya berupa rongga atau gembungan. Pada sel-sel hewan vakuola ini jarang terdapat atau kalau ada kecil-kecil, sedangkan pada sel tumbuhan selalu terdapat, baik yang kecil maupun yang besar. Di dalamnya terdapat beraneka bahan yang tersimpan seperti simpanan bahan makanan, bahan-bahan buangan atau ampas metabolisme, pigmen, dan simpanan produksi misalnya minyak atsisri yang mudah menguap, dan juga madu.D. Organel SelStruktur dan Fungsi Organel SelSel merupakan kesatuan struktural dan fungsional penyusun makhluk hidup yang dapat memperbanyak diri. Aktivitas yang ada dalam sel terjadi dalam organel-organel yang mendukung fungsi-fungsi tertentu. Adapun fungsi dari bagian-bagian penyusun sel adalah sebagai berikut:1. Dinding SelDinding sel bersifat permeabel, berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh. Sel-sel yang mempunyai dinding sel antara lain: bakteri, cendawan, ganggang (protista), dan tumbuhan. Kelompok makhluk hidup tersebut mempunyai sel dengan bentuk yang jelas dan kaku (rigid). Pada protozoa (protista) dan hewan tidak mempunyai dinding sel, sehingga bentuk selnya kurang jelas dan fleksibel, tidak kaku. Pada bagian tertentu dari dinding sel tidak ikut mengalami penebalan dan memiliki plasmodesmata (Gambar 2.3), disebut noktah (titik).

Gambar 2.3 Noktah pada batang pinus (A) dan Plasmodesmata (B)(Campbell et al, 2006).

2. Membran plasmaMembran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat semi/selektif permeabel, berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif. Membran plasma disusun oleh fosfolipid, proten, kolesterol, dl.

3. Sitoplasma Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup. Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain:a. Retikulum Endoplasma (RE) berupa saluran-saluran yang dibentuk oleh membran. RE terbagi dua macam, yaitu RE halus dan RE kasar.

Pada RE kasar terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Sedangkan pada RE halus tidak terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis lipid.b. Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam sintesis protein. Ribosom ada yang menempel pada RE kasar dan ada yang terdapat bebas dalam sitoplasma.

c. Mitokondria memiliki membran rangkap, membran luar dan membrane dalam. Di antara kedua membran tersebut terdapat ruang antar membran. Membran dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang berfungsi untuk memperluas bidang permukaan agar proses penyerapan oksigen dan pembentukan energi lebih efektif. Pada bagian membran dalam terdapat enzim ATP sintase yang berfungsi sebagai tempat sintesis ATP. Fungsi mitokondria ini adalah tempat respirasi aerob. d. Lisosom berupa butiran kecil/bundar, berisi enzim pencerna yang berfungsi dalam pencernaan intrasel.e. Aparatus Golgi (Badan Golgi) berupa tumpukan kantung-kantung pipih, berfungsi sebagai tempat sintesis dari sekret (seperti getah pencernaan, banyak ditemukan pada sel kelenjar), membentuk protein dan asam inti (DNA/RNA), serta membentuk dinding dan membran sel.f. PlastidaBerbentuk bulat cakram yang ditemukan pada tumbuhan, terbagi atas tiga macam:- Leukoplas = Amiloplas: plastida yang tidak berwarna, dapat membentuk dan menyimpan butir-butir zat tepung/pati.- Kromoplas adalah plastida berwarna selain hijau, karena adanya pigmen: melanin (hitam), likopin (merah), xantophil (kuning), karoten (jingga), fikosianin (biru), dan fikoeritrin (coklat).- Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau, karena mengandung zat hijau daun (klorofil), terdiri atas: klorofil a (warna hijau biru=C55H72O5N4Mg) dan klorofil b (warna hijau kuning=C55H70O6N4Mg).

Gambar 2.6. Kloroplas (Campbell, et al 2003).g. Vakuola berbentuk rongga bulat, berisi senyawa kimia tertentu atau sisa produk metabolisme sel, yang mengandung berbagai macam zat sesuai pada jenis selnya. Misalnya dapat berisi garam nitrat pada tanaman tembakau, tanin pada sel-sel kulit kayu, minyak eteris pada kayu putih dan mawar, terpentin pada damar, kinin pada kina, nikotin pada tembakau, likopersin pada tomat, piperin pada lada.h. Nukleus (Inti sel) dibatasi oleh membran inti, mengandung benang-benang kromatin dan nukleolus (anak inti sel). Membran inti terdiri atas dua lapis dan mempunyai pori. Benang-benang kromatin akan memendek pada waktu proses pembelahan sel membentuk kromosom. Nukleus berfungsi mengatur segala aktivitas yang terjadi dalam sel,

Gambar 2.7. Nukleus dan Retikulum Endoplasma kasar(Campbell, et al 2006).E. Perbedaan Sel Hewan dan Sel TumbuhanJika kita perhatikan tumbuhan dan hewan memiliki perbedaan yang sangat besar, dimana tumbuhan tidak dapat bergerak dengan aktif seperti hewan. Hal ini disebabkan karena bentuk sel tumbuhan yang kaku sehingga tidak fleksibel, berbeda dengan sel hewan yang fleksibel dan bentuknya dapat berubah-ubah.Selain dari bentuknya, perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan juga dapat dibedakan dari hal-hal berikut:Sel Tumbuhan Sel tumbuhan lebih besar dari sel Hewan Tidak memiliki lisosom Tidak memiliki sentrosom Memiliki dinding sel dan membran sel Umumnya memiliki plastida Mempunyai bentuk yang tetap Memiliki vakuola ukuran besar, banyak

Sel Hewan Sel Hewan lebih kecil dari sel Tumbuhan Tidak memiliki plastida Tidak memiliki dinding sel Memiliki lisosom Memiliki sentrosom Mempunyai bentuk tidak tetap Tidak memiliki vakuala (walaupun ada juga yang memiliki vakuola tapi ukuran kecil)

F. Pembelahan SelSel adalah unsur terkecil yang menyusun suatu organisme. Dalam perjalanan hidupnya,seltidaklah statis, namun ia senantiasa melakukankegiatan memperbanyak diri dalam konteks perkembangbiakan pembelahan sel bertujuan agar reproduksi dan embriogenesis dapat berkelanjutan.Selinduk gamet (gametogonium) harus terlebih dahulu berploriferasi, setelah itu gametosit mengalami pembelahan reduksi. Bila pembuahan terjadi, maka embryogenesis terjadi yang pada prinsipnya berlangsung dengan cara perbanyakan satu sel zygote menjadi ribuan sampai milyaran sel.Siklus selyang berlangsung kontinu dan barulang (siklik) disebutpoliferasi. Keberhasilan sebuah poliferasi membutuhkan transisi unidireksional dan teratur dari satu fasesiklus selmenuju fase berikutnya. Jenjang reaksi kimia organic yang terjadi seyogyanya diselesaikan sebelum jenjang berikutnya dimulai. Sebagai contoh, dimulainya fase mitosis sebelum selesainya tahap replikasiDNAakan menyebabkan sel tereliminasi.Pada selprokariotayang tidak memiliki inti sel,siklus sel terjadi melalui suatu proses yang disebut pembelahan biner, sedang pada seleukariotayang memiliki inti sel, siklus sel terbagi menjadi dua fase fungsional,fase S dan M, dan fase persiapan, G1dan G2:

1. Fasa S (sintesis)Merupakan tahap terjadinyareplikasi DNA. Pada umumnya,seltubuhmanusiamembutuhkan waktu sekitar 8 jam untuk menyelesaikan tahap ini. Hasil replikasikromosomyang telah utuh, segera dipilah bersama dengan duanukleimasing-masing guna prosesmitosispada fase M.2. Fasa M (mitosis)Interval waktu fase M kurang lebih 1 jam. Tahap di mana terjadi pembelahan sel (baik pembelahan biner atau pembentukan tunas). Pada mitosis, sel membelah dirinya membentuk dua sel anak yang terpisah. Dalam fase M terjadi beberapa jenjang fase, yaitu: Profase, fase terjadinyakondensasikromosomdan pertumbuhanpemintalnya. Pada saat ini kromosom terlihat di dalamsitoplasma. Prometafase, pada fase ini sampul inti sel terlarut dan kromosom yang mengandung 2kromatidmulai bermigrasi menuju bidang ekuatorial (piringan metafase). Metafase. kondensasi kromosom pada bidang ekuatorial mencapai titik puncaknya Anafase. Tiapsentromermulai terpisah dan tiap kromatid dari masing-masing kromosom tertarik menuju pemintal kutub. Telofase. Kromosom pada tiap kutub mulai mengalami dekondensasi, diikuti dengan terbentuknya kembali membran inti sel dan sitoplasma perlahan mulai membelah Sitokinesis. Pembelahan sitoplasma selesai setelah terjadi oleh interaksi antarapemintal mitotik,sitoskeletonaktomiosindanfusi sel, dan menghasilkan dua sel anak yang identik.

3. Fasa G (gap)Fasa G yang terdiri dari G1dan G2adalah fase sintesiszatyang diperlukan pada fase berikutnya. Pada selmamalia, interval fase G2sekitar 2 jam, sedangkan interval fase G1sangat bervariasi antara 6 jam hingga beberapa hari. Sel yang berada pada fase G1terlalu lama, dikatakan berada pada fase G0atau quiescent. Pada fase ini, sel tetap menjalankan fungsi metabolisnya dengan aktif, tetapi tidak lagi melakukan proliferasi secara aktif. Sebuah sel yang berada pada fase G0dapat memasukisiklus selkembali, atau tetap pada fase tersebut hingga terjadiapoptosis.Pada umumnya, sel pada orang dewasa berada pada fase G0. Sel tersebut dapat masuk kembali ke fase G1oleh stimulasi antara lain berupa: perubahan kepadatan sel,mitogenatau faktor pertumbuhan, atau asupannutrisi.4. InterfaseMerupakan sebuah jedah panjang antara satu mitosis dengan yang lain. Jedah tersebut termasuk fase G1, S, G2.

PEMBELAHAN SELReproduksi sel dapat terjadi karena peristiwa pembelahan sel. Pembelahan sel ini diawali dengan adanya pembelahan kromosom dalam beberapa tahap pembelahan. Pada setiap tahap pembelahan mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat diamati proses-prosesnya melalui teknik atau perlakuan tertentu yang diberikan pada kromosom dalam sel tersebut.Adapun pembelahan sel dibedakan menjadi dua macam, yaituPembelahan MitosisdanPembelahan Meiosis.Pembelahan Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel-sel somatis (sangat aktif pada jaringan meristem) yang mengha silkan dua sel anak yang memiliki genotip sama dan identik dengan sel induknya. SedangkanPembelahan Meiosis, terjadi pada sel-sel germinal (gamet) dengan hasil akhir empat buah sel anak yang haploid dengan komposisi genotip yang mungkin berbeda dengan sel induknya. Sebelum terjadinya peristiwa pembelahan sel, terdapat beberapa peristiwa penting seperti pembelahan kromosom. Dalam inti sel terdapat kromosom yaitu bendabenda halus berbentuk batang panjang atau pendek dan lurus atau bengkok. Kromosom merupakan pembawa bahan keturunan. Kromosom dapat terlihat pada tahap-tahap tertentu pada pembelahan inti. Biasanya kromosom digambarkan pada tahap metafase.

MITOSISMITOSISadalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan intiSecara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:a.Interfase

Ciri-ciri fase interfase sebagai berikut : Selaput nukleus membatasi nukleus Nukleus mengandung satu atau lebih nukleolus Dua sentrosom telah terbentuk memlalaui replikasi sentrosom tunggal Pada sel hewan, setiap sentrosom memiliki dua sentrosom Kromosom yang diduplikasikan selama fase S, tidak bisa dilihat secara individual karena belum terkondensasi.b.ProfaseCiri-ciri fase profase sebagai berikut :

Serat-serat kromatin menjadi terkumpar lebih rapat, terkondensasi menjadi kromosom diskret yang dapat diamati dengan mikroskop cahaya. Nukleolus lenyap Gelendong mitotik mulai terbentuk. Gelendong ini terdiri atas sentrsom dan mikrotubulus yang menjulur dari sentrosom. Sentrosom-sentrosom bergerak saling menjauhi, tampaknya didorong oleh mikrotubulus yang memanjang di antaranya.

c.PrometafaseCiri-ciri fase prometafase sebagai berikut : Selaput nukleus terfragmentasi

Mikrotubulus yang menjulur dari masing-masing sentrosom kini dapat memasuki wilayah nukleus. Kromosom menjadi semakin terkondensasi Masing-masing dari kedua kromatid pada setiap kromosom kini memiliki kinetokor, struktur protein terspesialisasi yang terletak pada sentromer. Beberapa mikrotubulus melekat pada kinetokor menjadi mikrotubulus kinetokor. Mikrotubulus nonkinetokor berinteraksi dengan sejenisnya yang berasal dari kutub gelendong yang bersebrangan

d.MetafaseCiri-ciri fase metafase sebagai berikut :

Merupakan tahap mitosis yang paling lama, seringkali berlangsung sekitar 20 menit. Sentrosom kini berada pada kutub-kutub sel yang bersebrangan. Kromosom berjejer pada lempeng metafase, bidang khayal yang berada di pertengahan jarak antara kedua kutub gelendong. Sentromer-sentromer kromosom berada di lempeng metafase. Untuk setiap kromosom, kinetokor kromatid saudara melekat ke mikrotubulus kinetokor yang berasal dari kutub yang bersebrangan.

e.AnafaseCiri-ciri fase anafase sebagai berikut :

Merupakan tahap mitosis yang paling pendek, seringkali berlangsung hanya beberapa menit. Anafase di mulai ketika protein kohesin terbelah. Ini memungkinkan kedua kromatid saudara dari setiap pasangan memisah secara tiba-tiba. Setiap kromatid pun menjadi satu kromosom utuh. Kedua kromosom anakan yang terbebas mulai bergerak menuju ujung-ujung sel yang berlawanan saat mikrotubulus kinetokor memendek. Karena mikrotubulus ini melekat ke wilayah sentromer terlebih dahulu. Sel memanjang saat mikrotubulus nonkinetokor memanjang. Pada akhir anafase, kedua ujung sel memilki koleksi kromosom yang sama dan lengkap.

f.TelofaseCiri-ciri fase telofase sebagai berikut : Dua nukleus anakan terbentuk dalam sel.

Selaput nukleus muncul dari fragmen-fragmen selaput nukleus sel induk dan bagian-bagaian lain dari sistem endomembran. Nukleolus muncul kembali. Kromosom menjadi kurang terkondensasi Mitosis, pembelahan satu nukleus menjadi nukleus yang identik secara genetik, sekarang sudah selesai.

GAMBARANUMUMFASEMITOSIS

DAFTAR PUSTAKA

http://ahli-biologi.blogspot.com/2012/04/fungsi-dinding-sel.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dinding_selhttp://maindakon.blogspot.com/2012/11/macam-macam-sel-dan-perbedaannya.htmlhttp://ranubisnis.wordpress.com/2012/02/15/dinding-sel/http://www.biologi-sel.com/2012/06/struktur-sel-dan-fungsi-sel-prokariotik.htmlhttp://www.biologi-sel.com/2012/11/perbedaan-sel-prokariotik-dan-sel.htmlKistinnah, Idun dan Endang Sri Lestari. 2009. Biologi 2: Makhluk Hidup dan Lingkungannya untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi: untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.18