Top Banner
PLANTAE
51

Biologi plantae

Jul 28, 2015

Download

Education

achmadkhoir
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Biologi plantae

PLANTAE

Page 2: Biologi plantae
Page 3: Biologi plantae
Page 4: Biologi plantae

1. Memiliki jaringan pengangkut (xilem dan floem)

2. Secara umum telah dapat dibedakan akar, batang dan daunnya.

3. Alat reproduksi aseksual berupa spora

4. Spora dihasilkan oleh sporofil (daun fertil)

5. Mengalami metagenesis (Fase sporofit lebih dominan dari fase gametofit)

SorusSori

Page 5: Biologi plantae

Sporangium

Sorus

Page 6: Biologi plantae
Page 7: Biologi plantae

Spora

Protalus / Protalium

Tumbuhan Gametofit

Arkegonium

Anteridium

ovum Spermatozoid

Fertilisasi

Dengan bantuan air

Zigot

Tumbuhan Sporofit

Sporofil

Page 8: Biologi plantae
Page 9: Biologi plantae
Page 10: Biologi plantae

1. Memiliki daun yang berukuran kecil (mikrofil)

2. Spora dihasilkan oleh strobilus (kumpulan sporofil yang berbentuk kerucut)

3. Pada selaginella, jenis spora yang dihasilkan ada 2 macam, yaitu mikrospora dan megaspora

4. Mikrospora akan berkembang menjadi gametofit jantan, sedang megaspora akan berkembang menjadi gametofit betina

Page 11: Biologi plantae
Page 12: Biologi plantae

Lycophyta strobilus

megaspores

microspores

sporophylls

Selaginella strobillus

Page 13: Biologi plantae

1. Hidup di daerah sub tropis, terutama di rawa

2. Memiliki daun mikrofil

3. Spora dihasilkan oleh strobilus

4. Batang keras dan berongga, mengandung silika

Contoh :Equisetum palustre

Mikrofil

Strobilus

Equisetum palustre

Page 14: Biologi plantae
Page 15: Biologi plantae

1. Daun mikrofil2. Batang bercabang

dikotom, dan berfungsi dalam fotosintesis

3. Pada ruas-ruas batang dihasilkan sporangium

4. Spora dihasilkan oleh sporangium

Contoh :Psilotum nudum

Mikrofil

Page 16: Biologi plantae

Batang

Batang dikotom

Sporangium

Page 17: Biologi plantae

1.Biasanya digunakan untuk tanaman hias

2.Beberapa ada yang dapat di makan

3.Pada Azolla pinnata, mampu bersimbiosis dengan Cyanobakteri sehingga dapat digunakan sebagai pupuk bernitrogen

Page 18: Biologi plantae

•TUMBUHAN BRYOPHYTA

Page 19: Biologi plantae

BRYOPHYTA, Keanekaragaman

Page 20: Biologi plantae
Page 21: Biologi plantae

•Karakteristik dan Ciri-ciri :▫Fotosintesis, multiseluler dan eukariotik▫Tak memiliki akar, batang dan daun sejati

(talus)▫Tak memiliki pembuluh angkut (xilem dan

floem)▫Mengalami pergiliran keturunan (dari

gametofit – sporofit)▫Reproduksi seksual dan aseksual (spora)

Tumbuhan Bryophyta / Lumut

Page 22: Biologi plantae

Pengangkutan Air dan Mineral- Pengangkutan Air, melalui peristiwa Osmosis : Pergerakan air dari

konsentrasi tinggi ke konsenterasi rendah melewati membran semi permeabel.

- Pengangkutan mineral, melalui difusi : Pergerakan zat terlarut (mineral & ion) dari konsentrasi tinggi ke konsenterasi rendah.

Page 23: Biologi plantae

Pergiliran Keturunan / Metagenesis Tumbuhan Lumut

- Meliputi 1) fase gametofit : fase tumbuhan lumut yang menghasilkan gamet (sel kelamin).

- Sel kelamin dihasilkan di bagian atas tumbuhan lumut pada struktur bernama gametangium.

- Bila gametangium menghasilkan sel spermatozoid maka gametangium di sebut anteridium

- Dan bila gametangiun menghasilkan sel ovum, maka gametangium di sebut arkegonium

- 2) Fase sporofit : fase tumbuhan lumut yang menghasilkan spora

Page 24: Biologi plantae

Sperm (n) (dikeluarkan dariAnteredium)

Arkegoniumdengan ovum (n)

Ovum

Fertilisasi

Zygot(2n)

Mitosis danpertumbuhan

Sporofit (tumbuh berasal dari gametofit)

HAPLOID

DIPLOID

Gametofit(n)

KapsulSeta

Meiosis

Spora(n)

Mitosis danpertumbuhan

Gametofit(n)

1

2

3

4

5

Pergiliran Keturunan / Metagenesis Tumbuhan Lumut

Page 25: Biologi plantae

Siklus Hidup Polytrichum (layer 1)

Gametofit jantan

Tetesan hujan

Sperma

Key

Haploid (n)Diploid (2n)

Antheridium

Gametofit

betina

Ovum

Arkegonium

FERTILISASI

(Di dalam arkegonium)Zygot

Arkegonium

Gametophore

Page 26: Biologi plantae

Sporofit

dewasa

Sporofit

muda

Gametofitjantan

Tetesan hujan

Sperma

Key

Haploid (n)Diploid (2n)

Antheridium

Gametofit

betina

Ovum

Arkegonium

FERTILISASI

(Di dalam arkegonium)Zygot

Arkegonium

Embryo

Gametofit

betina

Gametophore

Kapsul(sporangium)

Seta

Kaliptra

Siklus Hidup Polytrichum (layer 2)

Page 27: Biologi plantae

Maturesporophytes

Sporofit

muda

Gametofitjantan

Tetesan hujan

Sperma

Key

Haploid (n)Diploid (2n)

Antheridium

Gametofit

betina

Ovum

Arkegonium

FERTILISASI

(Di dalam arkegonium)Zygot

Arkegonium

Embryo

Gametofit

betina

Gametophore

Kapsul(sporangium)

Seta

Peristom

Spora

Protonemata

“Tunas”

“Tunas”

MEIOSIS

Sporangium

Kaliptra

Kapsul dgn peristom (LM)

Rhizoid

Sporofitdewasa

Siklus Hidup Polytrichum (layer 3)

Page 28: Biologi plantae

Lumut Hati (Kelas Hepatycopsida)

Lumut Tanduk (Kelas Anthoceratopsida) Lumut Daun (Kelas Bryopsida)

Arkegonium pada gametofit

Marchantia polymorpha,Dengan talusnya

Dasar

Kapsul

Seta

50

0 µ

mSporofit Marchantia (LM)

Plagiochiladeltoidea,

Anthoceros,Lumut tanduk

Sporofit

Gametofit

Polytrichum commune

Sporofit

Gametofit

Klasifikasi Tumbuhan Lumut

Page 29: Biologi plantae

1. Kelas Bryopsida

Page 30: Biologi plantae

2. Kelas Hepaticopsida / Lumut Hati

Page 31: Biologi plantae

Ciri – ciri Kelompok Hepaticopsida

- Talus berbentuk lembaran, dan tidak dapat dibedakan akar, batang dan daunnya

- Tumbuh dikotom (bercabang dua)- Reproduksi secara :

a. aseksual, melalui pembentukkan gemma, fragmentasi dan sporab. seksual, melalui peleburan sel spermatozoid dengan sel ovum

Page 32: Biologi plantae

3. Kelas Antheroceropsida / Lumut Tanduk

Ciri – Ciri :1. Gametofit berbentuk lembaran2. Sporofit berbentuk pipa memanjang ke atas, seperti tanduk3. Di dalam “tanduk” dihasilkan spora

Page 33: Biologi plantae

Ciri – ciriMempunyai ciri khas,yaitu menghasilkan biji

yang terbentuk dari proses pembuahan.Biji mengandung calon individu baru, yaitu

lembaga

Page 34: Biologi plantae

Tumbuhan berbiji terbuka tidak memiliki bunga yang

sesungguhnya. Alat perkembangbiakan

tumbuhan berbiji terbuka terdapat pada bagian yang

berbentuk runjung atau kerucut yang disebut

strobilus. Strobilus sering dianggap sebagai bunga yang

tidak memiliki perhiasan bunga.

Page 35: Biologi plantae

Biji tumbuhan berbiji terbuka terdapat pada strobilus dan tidak terbungkus oleh daun

buah. Karena bijinya tampak dari luar, kelompok tumbuhan ini disebut tumbuhan berbiji terbuka. Contoh tumbuhan

berbiji terbuka adalah melinjo, pakis haji, dan

konifer.

Page 36: Biologi plantae

Manfaat tumbuhan berbiji terbuka bagi kehidupan manusia yaitu :1.Sebagai bahan industri kertas, misalnya Thuja, Taxodium, dan Pinus2.Sebagai bahan obat-obatan, misalnya Pinus, Epedra sp., dan Juniperus3.Sebagai sumber bahan makanan, misalnya Gnetum gnemon4.Sebagai tanaman hias, misalnya Thuja, Cycas sp., dan Cupressus

Page 37: Biologi plantae
Page 38: Biologi plantae

Melinjo memiliki nama ilmiah Gnetum gnemon. Pohon melinjo merupakan pohon yang tumbuh lurus, terdapat cabang-cabang, daunnya agak lebar, dengan tulang daun menyirip. Dalam satu pohon, terdapat bunga jantan saja atau bunga betina saja. Pada bunga betina terdapat bakal biji. Biji melinjo terbentuk dari bakal biji yang dibuahi oleh serbuk sari dari bunga jantan.

Page 39: Biologi plantae

Pakis haji memiliki nama ilmiah Cycas rumphii. Pakis haji banyak ditanam sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini menyerupai tumbuhan palem. Daunnya berbentuk pita dengan tulang daun sejajar, akarnya berupa akar serabut, dan batangnya tidak berkayu. Pakis haji dapat berkembang biak dengan biji dan tunas. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan berumah dua, karena bunga jantan dan bunga betina terdapat pada tumbuhan yagn berbeda. Karena tumbuhan jantan jarang dijumpai, maka sebagian bakal biji tidak dibuahi sehingga tidak menjadi biji.

Page 40: Biologi plantae

• Contoh tumbuhan konifer adalah tusam atau pinus dan damar. Tumbuhan pinus merupakan pohon yang memiliki batang lurus dan daunnya lancip seperti jarum. Bakal biji terletak pada daun buah yang disebut strobilus betina, sedangkan serbuk sarinya terletak pada strobilus jantan.

• Pohon pinus banyak terdapat di lereng-lereng gunung dan membentuk hutan pinus. Pinus memiliki banyak kegunaan, antara lain getahnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat terpentin, sedangkan kayunya digunakan sebagai batang korek api, bahan pembuat kertas, perabot rumah tangga, dan bahan bangunan.

• Pinus memiliki kepekaan yang tinggi terhadap pencemaran udara. Pohon pinus yang tumbuh di daerah dengan udara tercemar biasanya memiliki daun yang jarang. Oleh karena itu, tumbuhan ini dapat dijadikan indikator adanya pencemaran udara. Contoh tumbuhan biji terbuka lainnya yaitu pohon ginko dan Pinus longaeva.

Page 41: Biologi plantae

Ciri – ciri:Bakal biji dilindungi oleh bakal buah atau daun

daun (karpela)Mempunyai bunga sejatiUmumnya berupa perdu, semak, liana, dan

herbaDalam reproduksi terjadi pembuahan gandaTerjadi peleburan gamet jantan dan gamet

netina yang didahului oleh penyerbukan

Page 42: Biologi plantae

Karakteristik Monokotil Dikotil

Kotiledon 1 buah 2 buah

Sistem perakaran Serabut Tunggang

Pertulangan daun Sejajar / melengkung Menyirip / menjari

Jumlah bagian bunga Kelipatan 3 Kelipatan 4 / 5

Kambium Tidak berkambium Berkambium

Angiospermae dibagi menjadi 2 bagian, yaitu monokotil dan dikotil

Page 43: Biologi plantae

ContohOryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa

paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).

Page 44: Biologi plantae

xylem

floem

Parenkim

epidermis

Page 45: Biologi plantae

xylem floem

stele

epidermis

Page 46: Biologi plantae
Page 47: Biologi plantae

ContohCasia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang

tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet)

Page 48: Biologi plantae
Page 49: Biologi plantae
Page 50: Biologi plantae

Daun dikotil

Page 51: Biologi plantae

a. Inti generatif 1 & 2b. Inti vegetatif

g. Antipodah. Sinergidi. Sinergidj. Ovumk. Inti kandung lembaga sekunder