H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
TENTANG H. M. RUSLAN A.S.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN
PUTRA SERUYAN
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
TENTANG H. M. RUSLAN A.S.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN
PUTRA SERUYAN
EEEEEDITORDITORDITORDITORDITOR : : : : :SSSSSARBINNORARBINNORARBINNORARBINNORARBINNOR K K K K KARIMARIMARIMARIMARIM, , , , , DKKDKKDKKDKKDKK.....
Penerbit ind media Jakarta2004
SANKSI PELANGGARAN HAK CIPTAUndang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta, sebagaimanadiubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987 dan terakhir diubah
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997.
PASAL 721. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau
memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidanadengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu bulan)dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), ataupidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda palingbanyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau baranghasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratusjuta rupiah).
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Nama Perusahaan : PT. Tanjung MenthobiKantor Pusat : Jl. Hasanuddin No.30,
Telp.(0532)25270, 21810,Fax.(0532)23050,Pangkalan Bun,Kalimantan Tengah.
Komisaris : - M. Yasir Syam- Rusmidawati.
Direksi : - H. M. Ruslan AS- Yusuf Mubarak.
Bidang Usaha : Trade, supplier, contractor, logs,& timber.
Jumlah Karyawan : ± 400 orang
©All right reserved. Hak CiptaDilindungi Undang-Undang.
Buku ini telah tercatat dalam sistempenomoran buku internasional,
International Standard Book Number(ISBN) dan European Article Number
(EAN) Barcoding, yang berkantorpusat di Berlin, Jerman, melaluiperwakilannya di Jakarta, yaitu
National ISBN Agency, PerpustakaanNasional Republik Indonesia.
Anda diperbolehkan mengutipsebagian dari isi buku ini sepanjang
untuk pengembangan ilmupengetahuan dan memperluas
pendidikan. Tersedia semua foto dibuku ini dalam bentuk CD.
“...(dengan ketentuan menyebutkansumbernya) tidak dianggap sebagaipelanggran Hak Cipta: penggunaan
Ciptaan pihak lain untuk kepentinganpendidikan, penelitian, penulisan
karya ilmiah, penyusunan laporan,penulisan kritik atau tinjauan suatu
masalah, dengan tidak merugikankepentingan yang wajar dari Pencipta.”
(Pasal 15 UU No.19 Tahun 2002tentang Hak Cipta)
Pelindung:H. M. Ruslan A.S.
Penghubung:H. Milyan
Koordinator:Sarbinnor Karim
Penulis & Editor:Sarbinnor Karim
Pewawancara:Sarbinnor KarimFransiska Luciana HindriasariRatih Siti Aminah
Setting & Cover:Muhammad Nasir
Foto-foto:Dokumentasi keluarga
Penerbit:ind media(PT. Indomedia Global) Jl. Raya Bogor Km.27 No.24 Jakarta 13710 Telp/Fax.(021)8754795E-mail: [email protected]
Cetakan Pertama:Mei 2004Mei 2004Mei 2004Mei 2004Mei 2004
PERPUSTAKAAN NASIONAL: KATALOG DALAM TERBITAN (KDT)
Karim, SarbinnorH.M. Ruslan A.S., Menapak Perjalanan Putra Seruyan;
Editor: Sarbinnor Karim_(et al)._ Cetakan.1._Jakarta, ind media,2004.
xxii+398 halaman, 23 x 15 cm
Pustaka Acuan: hal. 385-389ISBN 979-3670-00-2
I. Biografi - Tokoh Daerah I. Judul II. Karim, Sarbinnor
iv v
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
vii
Buku ini saya persembahkan pada Ayahnda dan
Ibunda tercinta, (almarhum) H.Ahmad Saleh
dan (almarhumah) Hj.Mastiah.
Istri tercinta Hj.Jumiyati serta anak-anak tersayang,
M.Yasir Syam, M.Yasir Arafat, M.Yasir Alamsyah,
Rusmidawati, dan si bungsu Faisal Tanjung, menantu,
cucu, serta saudara-saudaraku.
Pangkalanbun, 24 Mei 2004
H.M. Ruslan A.S.
PERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHANPERSEMBAHAN
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Koordinator P
enulisan Buku B
iografi “Menapak P
erjalanan Putra S
eruyan” Sarbinnor K
arim, S
.IP., M.M
.,berfoto bersam
a sang tokoh H.M
. Ruslan A
.S. dan saudaranya, H
.Rasyid A
.S. di Jakarta.
viii
KATA PENGANTAR
unguh saya merasa senang dan mendapat kehormatan
untuk dapat memberikan kata sambutan pada biografi
“H.M. Ruslan AS., Menapak Perjalanan Putra
Seruyan.” Saya mengenal Saudara Ruslan dalam rentang waktu yang
cukup panjang berkenaan dengan keberadaan beliau sebagai salah satu
kader Partai Golkar di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng),
khususnya di Kotawaringin Barat (Kobar).
S
KETUA UMUM DPP PARTAI GOLKAR
IR. AKBAR TANDJUNG
BAGIAN AWALKATA PENGANTAR KETUA UMUM DPP PARTAI GOLKAR
ix
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Kendatipun jarak tempat kami cukup jauh, namun saya merasa
cukup mengenal Saudara Ruslan terutama dalam kapasitasnya sebagai
Ketua DPD II Partai Golkar Kotawaringin Barat. Tingginya frekuensi
kunjungan saya ke daerah-daerah dalam rangka konsolidasi partai
selama lima tahun terakhir ini, telah menjadikan komunikasi antara saya
dan Saudara Ruslan menjadi lebih intensif.
Selama itu, saya kenal Saudara Ruslan sebagai pribadi yang memiliki
dedikasi tinggi terhadap tugas-tugas yang diembannya. Saudara Ruslan
juga saya kenal sebagai salah satu kader yang cukup gigih dan konsisten
memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerahnya. Semangat tersebut
sejalan dengan kerja keras, komitmen, dan kebersamaan serta upaya
peningkatkan kesejahteraan masyarakat yang senantiasa saya tekankan
kepada seluruh jajaran kader Partai Golkar selama kepemimpinan saya.
Terbitnya biografi ini saya harapkan akan memberikan pemahaman
yang utuh mengenai kiprah dan sejarah perjalanan karir Saudara Ruslan,
mulai dari pegawai negeri, kemudian pengusaha serta sebagai seorang
politisi sekarang ini. Dinamika kehidupan yang dijalaninya tentu sangat
menarik untuk dipelajari, dan yang baik dapat dijadikan teladan yang
mungkin dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kehidupan yang tenang sebagai pegawai negeri dia tinggalkan untuk
kemudian menjadi pengusaha dan politisi. Ini tentu sangat menarik dan
tampak bahwa Saudara Ruslan ingin dapat berbuat lebih banyak,
sebagaimana visinya yang senantiasa mengedepankan pemberdayaan
dan keberpihakan kepada masyarakat. Semua ini saya harapkan akan
menjadi bekal bagi Saudara Ruslan untuk terus berkarya dan berkiprah
lebih baik lagi dalam bidang bisnis maupun dalam bidang politik,
khususnya di Partai Golkar.
Keberhasilannya di bidang bisnis juga tidak begitu saja dengan
mudah diraih. Kerja keras keluar masuk hutan serta jatuh bangun
dialami Saudara Ruslan. Keberhasilannya sekarang ini dengan
demikian dapat dipastikan berkat kerja keras yang dijalaninya.
Kepedulian terhadap pemberdayaan masyarakat sekitar, pendidikan
dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta
keterbukaan yang dilakukan dalam berbagai kebijakan bisnisnya
merupakan bentuk tanggungjawab bagi perusahaan (corporate
responsibility) yang dijalankannya. Dan tentu saja ini sangat sejalan
dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good cor-
porate governance) yang disyaratkan dalam era globalisasi sekarang
ini.
Sekali lagi, penerbitan biografi Saudara H.M. Ruslan AS ini
disamping memaparkan kiprah dan sejarah perjalanan karir tokoh, juga
diharapkan mampu memunculkan wacana betapa pentingnya bagi
sebuah perusahaan untuk mengembangkan visinya yang bersifat glo-
bal. Saudara Ruslan yang pada 24 Mei 2004 ini genap berusia setengah
abad, menjadi salah satu dari sedikit pengusaha daerah yang peduli
terhadap masyarakat dan daerahnya, yakni Kalimantan Tengah.
BAGIAN AWALKATA PENGANTAR KETUA UMUM DPP PARTAI GOLKAR
x xi
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Harapan saya, semoga Saudara Ruslan akan mampu terus
meningkatkan kualitas kerja dan pengabdiannya kepada masyarakat,
baik melalui dunia usaha maupun dunia politik. Penerbitan buku
biografi ini, sekali lagi saya harapkan semoga bermanfaat bagi
masyarakat, khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah.
Terimakasih.
Jakarta, 7 Mei 2004
DPP Partai Golkar Ketua Umum
Ir. Akbar Tandjung
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
aya menyambut gembira dengan terbitnya buku biografi
“H.M. Ruslan A.S., Menapak Perjalanan Putra
Seruyan.” Buku yang mengupas biografi seorang Putra
Seruyan dalam kiprahnya sebagai salah seorang pengusaha Kalimantan
Tengah diharapkan dapat memberikan gambaran kepada pembaca
bagaimana sejarah perjalanan karirnya dalam ikut membangun daerah.
S
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
ASMAWI AGANI
BAGIAN AWALKATA PENGANTAR GUBERNUR KALTENG
xii xiii
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai luas wilayah 153.564 km2
atau sekitar 7,95% luas wilayah Indonesia secara keseluruhan. Dengan
wilayah seluas itu, Kalimantan Tengah merupakan daerah yang kaya
akan sumber daya alam. Sumber daya alam yang berlimpah tersebut
perlu dikelola secara bijaksana dan dimanfaatkan secara optimal
sehingga memberikan kesejahteraan bagi 1.874.900 jiwa penduduk
Bumi Tambun Bungai ini. Pengelolaan sumber daya alam tersebut
harus memegang prinsip keseimbangan yaitu menjaga keseimbangan
antara pemanfaatan ekonomis hasil alam dengan upaya konservasi dan
rehabilitasi alam secara berkelanjutan.
Para pengusaha yang telah sukses diharapkan dapat mendorong
dan memberdayakan masyarakat di wilayahnya untuk kreatif dan inovatif
sehingga tumbuh jiwa wirausaha. Walau pun sumber daya alam masih
berlimpah namun ketergantungan pada sumber daya alam tersebut harus
sedikit demi sedikit diubah dan yang perlu dikembangkan adalah
sumber daya manusia di daerah tersebut.
Dengan terbitnya buku biografi ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi masyarakat Seruyan khususnya, dan
Kalimantan Tengah pada umumnya untuk ikut serta membangun
daerahnya.
Akhirnya, saya mengajak seluruh komponen untuk bersatu padu
saling bahu membahu dengan semangat “Isen Mulang” (Pantang
Mundur) dan prinsip “Belom Penyang Hinje Simpei” membangun
negeri Tambun Bungai ini dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang diridhoi Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Palangka Raya, 29 Maret 2004
xiv xv
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
PROLOG
lobalisasi telah membuka ruang yang luas sekaligus
tantangan maha berat yang akan menentukan eksistensi
sebuah perusahaan publik (public corporate).
Globalisasi juga telah menimbulkan adanya batas-batas
negara yang kabur (borderless), sehingga era ini dapat memunculkan
kompetisi yang keras. Karena itu, perusahaan publik yang diharapkan
mampu bertahan dan memenangi persaingan adalah mereka yang mampu
mengembangkan good corporate culture yang benar, mampu
mengembangkan manajemen modern profesional, mampu menghasilkan
G
MANTAN GUBERNUR DAN KETUA DPRD
KALIMANTAN TENGAH
WILLY ANANIAS GARA
BAGIAN AWALPROLOG MANTAN GUBERNUR DAN KETUA DPRD KALTENG
xvii
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
output yang memiliki nilai lebih (added value) dan bermutu tinggi, serta
mampu memprediksi serta membaca peluang dan trend pasar global.
Dalam konteks inilah, saya menghargai bahwa penerbitan biografi
pengusaha H.M.Ruslan AS dengan judul, “H.M. Ruslan A.S.,
Menapak Perjalanan Putra Seruyan” di samping memaparkan
kiprah dan sejarah perjalanan karir tokoh, juga diharapkan mampu
memunculkan diskursus betapa pentingnya sebuah perusahaan publik
mengembangkan visi global. Saudara H.M. Ruslan AS, yang pada 24
Mei 2004 ini genap berusia 50 tahun, merupakan salah satu pengusaha
daerah yang cukup maju dan masih sedikit jumlahnya di Provinsi
Kalimantan Tengah.
Akhirnya, saya ucapkan selamat ulang tahun ke-50. Harapan saya,
ke depan, jadilah pengusaha daerah yang mampu berkiprah tidak hanya
di tingkat lokal, regional, tapi juga di tingkat nasional, bahkan global.
Terima kasih.
Palangka Raya, Februari 2004
(WILLY ANANIAS GARA)
xviii xix
DAFTAR ISI
BAGIAN AWALDAFTAR ISI
BAGIAN ABAGIAN ABAGIAN ABAGIAN ABAGIAN AWWWWWALALALALAL
Kata Pengantar
Ketua Umum DPP Partai Golkar
Ir. Akbar Tandjung ................................................................ ix
Gubernur Kalimantan Tengah
Asmawi Agani .......................................................................... xiii
Prolog
Mantan Ketua DPRD dan Gubernur Kalteng
Willy Ananias Gara ....................................................... ...... xvii
Daftar Isi ..................................................................................................... xix
BAB IBAB IBAB IBAB IBAB I KEHIDUPKEHIDUPKEHIDUPKEHIDUPKEHIDUPAN MASYAN MASYAN MASYAN MASYAN MASYARAKAARAKAARAKAARAKAARAKATTTTT
DI BENTDI BENTDI BENTDI BENTDI BENTANGAN SUNGAI SERUYANGAN SUNGAI SERUYANGAN SUNGAI SERUYANGAN SUNGAI SERUYANGAN SUNGAI SERUYANANANANAN
A. Kehidupan Masyarakat ............................................................... 3
B. Sosial Budaya ................................................................................... 7
C. Penyebaran Islam .......................................................................... 16
BAB IIBAB IIBAB IIBAB IIBAB II JEJAK PERJALANAN ANAK DESAJEJAK PERJALANAN ANAK DESAJEJAK PERJALANAN ANAK DESAJEJAK PERJALANAN ANAK DESAJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
A. Anak Desa ......................................................................................... 23
B. Keprihatinan Masa Sekolah ..................................................... 33
C. Honorer di Kecamatan ............................................................... 42
D. Membangun Sebuah Keluarga ................................................. 45
E. Mengikuti Pesan Ayah ................................................................. 52
F. Hijrah ke Kumai ............................................................................ 57
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
xx xxi
G. Menjadi Koki ................................................................................... 61
H. Memboyong Keluarga .................................................................. 66
I. Menolong Orang Lapar ............................................................... 70
BAB IIIBAB IIIBAB IIIBAB IIIBAB III MEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA MEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA MEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA MEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA MEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
A. Pasang Surut Berbisnis .................................................................. 81
B. Kolaborasi dengan Sang Adik ................................................... 86
C. Otodidak ............................................................................................. 93
D. Mendirikan PT. Tanjung Menthobi ........................................ 97
E. Leadership ........................................................................................... 107
F. Agama dan Etos Kerja .................................................................. 114
G. Kiat Sukses........................................................................................... 127
H. Semangat Mandiri ........................................................................... 131
I. Pentingnya Relasi dan Etika Bisnis .......................................... 133
J. Religiusitas dan Kebahagiaan
Bersama Anak Yatim ..................................................................... 141
H.M.Ruslan AS: Senin yang Membawa Berkah......... 148
BAB IVBAB IVBAB IVBAB IVBAB IV HARMONI BISNIS DAN POLITIKHARMONI BISNIS DAN POLITIKHARMONI BISNIS DAN POLITIKHARMONI BISNIS DAN POLITIKHARMONI BISNIS DAN POLITIK
A. Gemar Berorganisasi ...................................................................... 153
B. Memilih di Golkar .......................................................................... 156
C. Pasang Surut Sejarah Golkar ..................................................... 162
D. Handal di Bisnis, Jaya di Politik ................................................ 177
E. Menolak Gelar Doktor ................................................................. 193
BAB VBAB VBAB VBAB VBAB V KEBERSAMAAN KELUARGA DANKEBERSAMAAN KELUARGA DANKEBERSAMAAN KELUARGA DANKEBERSAMAAN KELUARGA DANKEBERSAMAAN KELUARGA DAN
ESENSI KEHIDUPESENSI KEHIDUPESENSI KEHIDUPESENSI KEHIDUPESENSI KEHIDUPANANANANAN
A. Keluarga Besar ................................................................................... 199
B. Keakraban Keluarga ....................................................................... 203
C. Pesan Kiai ............................................................................................. 209
D. Falsafah dan Esensi Hidup ........................................................ 214
BAB VIBAB VIBAB VIBAB VIBAB VI OBSESI DAN POKOK-POKOK OBSESI DAN POKOK-POKOK OBSESI DAN POKOK-POKOK OBSESI DAN POKOK-POKOK OBSESI DAN POKOK-POKOK
PEMIKIRAN H.M.RUSLAN A.S. PEMIKIRAN H.M.RUSLAN A.S. PEMIKIRAN H.M.RUSLAN A.S. PEMIKIRAN H.M.RUSLAN A.S. PEMIKIRAN H.M.RUSLAN A.S.
A. Sukses dalam Berbisnis ................................................................. 223
B. Kiat Perusahaan di Abad ke-21 ................................................. 228
C. Daya Saing di Era Globalisasi ................................................... 232
BAB VII H.M.RUSLAN A.S. DI MABAB VII H.M.RUSLAN A.S. DI MABAB VII H.M.RUSLAN A.S. DI MABAB VII H.M.RUSLAN A.S. DI MABAB VII H.M.RUSLAN A.S. DI MATTTTTA SAHABAA SAHABAA SAHABAA SAHABAA SAHABATTTTT
DAN KERABA DAN KERABA DAN KERABA DAN KERABA DAN KERABATTTTT
A. H. Abdul Rasyid AS
“Kagum pada Kiprahnya di Bisnis dan Politik” .............. 243
B. Willy Ananias Gara
“Persiapkan Kader dari Sekarang” ........................................ 251
C. DR. (HC) K.H.Haderani H.N.
“Pengusaha Sukses yang Santun” ........................................... 259
D. A. Racman Usman, S.H.
“Mengawali Kesuksesan Karirnya dari Nol” ..................... 265
E. Tuan Guru K.H. Muhammad Suhaimi
“Figur yang Tidak Mudah Putus Asa” .................................. 271
F. Drs. Yansen A. Binti, MBA.
“Figur yang Low Profile” ............................................................ 277
G. H. Sholeh Anshori
“Dia Tidak Pernah Berubah” .................................................... 285
H. H. Sambli H.D.
“Murid yang Lincah dan Fleksibel” ...................................... 293
BAGIAN AWALDAFTAR ISI
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
xxii
BAB VIIIBAB VIIIBAB VIIIBAB VIIIBAB VIII PPPPPANDANGAN BIROKRAANDANGAN BIROKRAANDANGAN BIROKRAANDANGAN BIROKRAANDANGAN BIROKRAT DANT DANT DANT DANT DAN
POLITISI TENTPOLITISI TENTPOLITISI TENTPOLITISI TENTPOLITISI TENTANG H.M.RUSLAN A.S.ANG H.M.RUSLAN A.S.ANG H.M.RUSLAN A.S.ANG H.M.RUSLAN A.S.ANG H.M.RUSLAN A.S.
A. DR. H. Bomer Pasaribu
“Kader Golkar yang Potensial” ................................................. 303
B. H. Said Ahmad Fawzy Zain Bachsin, B.A.
“Tidak Melupakan Daerah Asalnya”..................................... 309
C. H. Abdullah Zainie, S.H.
“Pengusaha Sukses yang Bonafide” ........................................ 319
D. H. Rusnain Yahya, S.IP.
“Entrepreneur Profesional di Bidangnya” ......................... 327
E. Brigjend. Pol. Drs. H. Ramli Darwis
“Keteladanannya Membawa Hal Positif” ............................. 333
F. Kol. Mohamad Hatta
“Kejujurannya Patut Dijadikan Contoh” .......................... 339
G. Drs. Hidayatullah S. Kurik, MBA.
“Politisi yang Cukup Berpengaruh” ...................................... 345
H. Ir. Tuah Pahoe
“Tipologi Orang yang Sangat Peduli” ................................ 351
I. Drs. Wahyudi Kasyful Anwar, M.M.
“Figur yang Sangat Familiar” ................................................... 359
J. Ir. H. Abdul Razak
“Bangga, Memulai Usahanya dari Nol” ............................. 365
K. Drs. Nawawi Mahmuda
“Dia Selalu Ingin Belajar” .......................................................... 371
K. Drs. Bustani Dj. Mamud, M.Si.
“Dia Tokoh yang Patut Diteladani” ..................................... 379
Pustaka Acuan .......................................................................................... 385
Indeks ........................................................................................................... 391
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IKEHIDUPAN MASYARAKAT DI BENTANGAN SUNGAI SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Bab I
Kehidupan Masyarakatdi Bentangan
Sungai Seruyan
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IKEHIDUPAN MASYARAKAT DI BENTANGAN SUNGAI SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
A. Kehidupan MasyarakatEMBUANG HULUEMBUANG HULUEMBUANG HULUEMBUANG HULUEMBUANG HULU, demikian nama suatu daerah
tingkat kecamatan yang dilintasi alur Sungai Seruyan
sepanjang 350 kilometer dan bermuara langsung ke
laut Jawa. Sungai Seruyan ini memiliki lebar 300 meter dengan
kedalaman rata-rata enam meter. Bentangan sungai ini merupakan
urat nadi perekonomian, transportasi, serta reservoir perikanan
air tawar. Sungai Seruyan memiliki beberapa anak sungai yang
terpenting, seperti Sungai Kale, Sungai Bahan dan Sungai Manjul.
Bagi sebagian orang, khususnya mereka yang belum pernah
menginjakkan kakinya di Pulau Kalimantan, nama daerah
Pembuang Hulu itu terasa sangatlah asing. Asing lantaran namanya
Bab IKehidupan Masyarakat
di Bentangan Sungai Seruyan
P
3
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IKEHIDUPAN MASYARAKAT DI BENTANGAN SUNGAI SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
tidak lazim di telinga orang-orang Indonesia, selain juga letak
geografisnya yang terlampau jauh menjorok ke pedalaman. Saking
terpencilnya, daerah yang lebih tepat disebut desa itu malah tidak
tercantum dalam peta nasional Indonesia. Wilayah Pembuang Hulu
baru akan tampak jika dilihat dalam peta regional Provinsi
Kalimantan Tengah (Kalteng), itu pun hanya berupa noktah kecil
di antara daerah-daerah pedalaman lainnya.
Pembuang Hulu adalah Ibukota dari Kecamatan Hanau. Luas
wilayahnya sekitar 1.135 kilometer persegi yang terbagi ke dalam 10
desa. Saat ini penduduk Pembuang Hulu berjumlah sekitar 23 ribu
jiwa (2003). Awalnya, wilayah ini merupakan kecamatan yang
termasuk dalam wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)
dengan Ibukotanya di Sampit. Namun, seiring perjalanan waktu,
sesuai aspirasi masyarakat daerah setempat, wilayah ini kemudian
dimekarkan menjadi kabupaten sendiri dengan nama Kabupaten
Seruyan beribukota di Kuala Pembuang. Pemekaran itu sesuai
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002, yang mencakup pemekaran
delapan daerah kabupaten baru di Provinsi Kalimantan Tengah.
Sejak itu pula, provinsi termuda di Kalimantan ini yang pada
awalnya hanya terdiri dari lima kabupaten/kota kemudian mekar
menjadi 14 kabupaten/kota.
Kendatipun agak terpencil, namun daerah yang masih kuat
memegang tradisi dan nilai-nilai religius Islami ini telah melahirkan
4
PEMBUANG HULU. Posisi Pembuang Hulu, ibukota kecamatan Hanau, dalampeta wilayah Kabupaten Seruyan (2004).
PAGI HARI. Suasana pagi hari di pinggiran daerah aliran Sungai Seruyan (batang banyu)yang melalui Pembuang Hulu. Batang banyu ini digunakan sebagai urat nadi perekonomianpenduduk setempat, transportasi, juga reservoir ikan air tawar.
Nama Daerah : Kecamatan HanauIbukota : Pembuang HuluKabupaten : SeruyanProvinsi : Kalimantan TengahLuas Wilayah : 1.135 km2
Jumlah Penduduk: ± 23.000 jiwa(Data 2003)
Batas WilayahUtara : Kec. Seruyan TengahTimur : Kec. Danau SembuluhSelatan : Kec. Danau SembuluhBarat : Kab. Kotawaringin Barat
Potensi Andalan : Perkebunan, kehutananperdagangan, dan jasa.
5
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IKEHIDUPAN MASYARAKAT DI BENTANGAN SUNGAI SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
sejumlah tokoh yang mampu berkiprah pada tingkat regional
bahkan nasional. Sebut saja misalnya, H. Abdul Rasyid AS,
pengusaha daerah sekaligus anggota MPR RI Fraksi Utusan Daerah
(1999-2004) yang namanya turut diperhitungkan dalam kancah bisnis
regional dan nasional sejak dekade 90-an hingga sekarang, H. Said
Ahmad Fawzy Zain Bachsin, B.A., politisi kawakan dari PPP yang
merintis karir politiknya dari bawah dan kini menjadi orang nomor
satu di DPRD Kalteng (1999-2004), dan H.M. Ruslan AS., yang
namanya turut berkibar sebagai pengusaha regional Kalteng dan
memulai debutnya setelah sebelumnya cukup lama berkolaborasi
apik dengan sang adik, H. Abdul Rasyid AS.
Daerah kelahiran seseorang acapkali memang memberi inspirasi
untuk bisa mengenal lebih jauh tentang karakter, bakat, sifat-sifat
dasar, termasuk kultur yang bersangkutan. Dasar-dasar kebijakan
dan kepemimpinan H.M. Ruslan AS yang merepresentasikan jiwa
masyarakat kebanyakan itu, setidaknya dapat kita telusuri dengan
melihat potret masyarakat desa dimana ia lahir dan dibesarkan.
Dengan melihat dan mempertimbangkan aspek-aspek sosial-budaya
dan ekonomi yang berkembang di dalam masyarakat tersebut, kita
akan mendapat gambaran utuh bagaimana figur kepemimpinan
dan karakter H.M. Ruslan AS di kemudian hari dalam menemukan
bentuk dasarnya saat berinteraksi dengan banyak orang.
Jika ditelusuri historisnya, masyarakat di Kalimantan Tengah
secara keseluruhan adalah komunitas yang tidak secara intensif
mengalami proses kolonialisasi Belanda. Akan sangat berbeda jauh
bilamana kita mengurai sejarah di Pulau Jawa. Hal ini disebabkan
kondisi alam Pulau Kalimantan yang sulit dicapai, berupa hamparan
hutan belantara yang lebat, medan yang sulit, sungai-sungai, juga
riam-riam yang sulit dilayari, terutama pada musim kemarau dan
sebagainya (Suwidi Tono; 1997).
B. Sosial BudayaKalimantan Tengah sebagai provinsi termuda di Kalimantan,
terdiri dari tiga wilayah budaya, yaitu budaya timur, tengah dan barat,
yang masing-masing wilayah itu memiliki ciri khas seni dan mozaik
budaya yang berbeda-beda. Wilayah budaya sebelah timur (hilir) yang
terbanyak menerima pengaruh-pengaruh kebudayaan dari luar;
wilayah budaya tengah hanya menerima sebagian dari pengaruh
kebudayaan yang masuk, karena telah banyak diserap oleh penduduk
yang berada dalam wilayah budaya timur. Sedangkan wilayah budaya
barat (hulu/pedalaman) memiliki kebudayaan yang relatif murni dan
belum begitu terjamah oleh pengaruh kebudayaan dari luar. Kondisi
alam yang sulit seperti telah dijelaskan, menyebabkan pengaruh dari
luar sulit menyentuh sampai ke wilayah ini.
Dalam perspektif budaya, tentunya setiap masyarakat memiliki
tradisi atau sistem nilai sendiri-sendiri yang menjadi pandangan
6 7
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IKEHIDUPAN MASYARAKAT DI BENTANGAN SUNGAI SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
hidupnya. Sistem nilai tersebut dijadikan sebagai pedoman, dan
pendorong semangat yang kuat untuk mengarahkan kehidupan
warga masyarakat. Terdapat empat ciri pokok tentang budaya atau
culture, yaitu: artifisial atau benda-benda, sistem tingkah laku dan
tindakan berpola, sistem gagasan, dan ideologi. Sedangkan dalam
kebudayaan terdapat tujuh unsur universal yang senantiasa ada
dalam sebuah masyarakat, meliputi: bahasa, sistem pengetahuan,
organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata
pencaharian, sistem religi, dan kesenian.
Dengan mengacu pada definisi di atas, maka pembatasan sosio
budaya dalam biografi ini adalah sebagaimana dikemukan di atas,
dengan ditambah penjelasan yang lebih luas dari Kluckhon,
sebagaimana tertuang di bawah ini.
Dimensi sosial budaya ini sangat luas cakupannya, sehingga perlu
mendapat perhatian khusus untuk menghindari kesalahpahaman.
Budaya adalah sebuah konsepsi yang, merupakan pemikiran akal
budi manusia yang akhirnya menghasilkan sesuatu. Sedangkan sosial
sendiri memiliki arti sesuatu yang berkaitan dengan masyarakat.
Sementara itu, Koentjaraningrat (1990) mengartikan budaya
atau kebudayaan sebagai sebuah totalitas dari pikiran, karya dan
hasil karya manusia yang tidak berakar pada nalurinya, dan hal itu
hanya bisa diciptakan setelah melalui proses berpikir.
Adapun Clifford Geertz, meminjam istilah Clyde Kluckhon,
mengartikan budaya sebagai keseluruhan warisan dalam hidup
masyarakat; warisan individu dan kelompoknya; suatu cara berpikir,
merasa dan percaya; suatu abstraksi dan tingkah laku; suatu teori dari
antropolog tentang cara suatu kelompok masyarakat bertingkah laku,
suatu gudang untuk mengumpulkan hasil belajar; seperangkat orientasi
standar pada masalah-masalah yang sedang berlangsung; tingkah laku
yang dipelajari; suatu mekanisme untuk penataan tingkah laku yang
bersifat normatif; seperangkat teknik untuk menyesuaikan baik dengan
lingkungan luar maupun orang lain; dan mungkin suatu endapan
sejarah dengan perasaan-perasaan atau kiasan-kiasan.
Karena demikian luasnya apa yang dimaksud dengan budaya
atau kebudayaan, maka konsepsi sosial budaya yang dimaksud
dalam konteks ini adalah pengertian budaya dalam arti khusus,
yaitu yang merupakan wujud kebudayaan idiil. Wujud kebudayaan
idiil adalah tata kelakuan atau adat-istiadat dalam arti khusus; yaitu
kebudayaan yang berfungsi sebagai tata kelakuan yang mengatur,
mengendalikan, memberi arah pada kelakuan dan perbuatan
manusia dalam masyarakat.
Mengacu pada definisi kebudayaan atau budaya yang telah di
kemukakan, maka kita bermaksud menelusuri lebih rinci soal
budaya yang berkembang di dalam masyarakat Pembuang Hulu
hingga sekarang ini.
Perubahan kebudayaan atau budaya dalam sebuah masyarakat
8 9
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IKEHIDUPAN MASYARAKAT DI BENTANGAN SUNGAI SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
banyak dipengaruhi oleh situasi modernisasi dan pembangunan yang
di dalamnya mengindikasikan adanya transformasi ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), selain juga struktur masyarakat,
dan sistem politik serta ekonomi sebuah negara yang sedang berjalan.
Dari sini akan tampak jelas jika pada suatu daerah atau masyarakat
yang semula menganut sistem ekonomi kapitalis-marxis akan
berubah sosialis ketika sistem ekonomi-politik negara berubah
menjadi sosialis, demikian juga sebaliknya.
Pergeseran budaya semacam itu tidak bisa terelakkan pada
sebuah masyarakat mana pun. Masyarakat tidak bisa menutup diri
atau mengisolasikan diri dalam lingkungan yang steril dari pengaruh
budaya global yang mengitari atau mengelilinginya. Dengan
demikian, sebuah masyarakat mungkin akan berbudaya yang
mengandung moralitas, namun bisa juga menganut budaya yang
tidak mengandung moralitas (etika) karena bertentangan dengan
kebutuhan dan kehendak masyarakat kebanyakan. Bisa disebut di
sini misalnya, budaya main perempuan atau minum-minuman keras.
Jika di daerah lain seperti dikemukakan Sobary atas
penelitiannya di perkampungan Suralaya Betawi, terdapat budaya
seperti kebiasaan ziarah kubur, piknik atau sowan lebaran, nanggap
layar tancap jika sepitan (khitanan) atau mantenan, maka budaya
di Pembuang Hulu seperti ini tidak ada. Malam-malam peringatan
hari-hari besar agama Islam seperti maulid nabi, rajaban, tetap
dikedepankan bernuansa Islami. Adanya budaya khas ini
sebenarnya bercorak Islam, namun kemudian bergeser menjadi
komersil.
Namun, memang harus diakui, karena perubahan dan
perkembangan zaman, budaya melting pot, dualisme (budaya desa-
kota), kadang memang tidak terelakkan. Demikian juga karena
pengaruh kolonialisme, maka dalam masyarakat berkembang,
Kuntowijoyo (1987) mengidentifikasi beberapa karakter budaya.
Pertama, terjadinya erosi moralitas, sehingga di satu pihak terjadi
dekadensi dan di pihak lain terjadi retrogasi. Kedua, terjadinya
dualisme budaya (desa-kota) dan disparitas antara budaya kaum yang
mampu dan tidak mampu. Ketiga, menguatnya budaya lokal/daerah.
Keempat, munculnya budaya individualisme, elitisme, materialisme,
promiskuitas dan kelimpahan. Dan kelima, munculnya budaya yang
dibawa anak-anak remaja seperti pemakaian alat-alat psikokemis.
Gambaran budaya masyarakat Islam di Pembuang Hulu lebih
mencirikan identifikasi mayoritas aliran NU namun tidak kental,
dan sebagian kecil lainnya Muhammadiyah. Meskipun demikian,
kedua aliran ini senantiasa hidup harmonis, tidak ada bentrokan,
bahkan saling melengkapi dan memeriahkan.
Dalam konteks kategorisasi budaya yang dijelaskan sebelum-
nya, yaitu budaya timur (hilir), tengah, dan barat (hulu/
pedalaman), maka wilayah Pembuang Hulu yang terletak di alur
10 11
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IKEHIDUPAN MASYARAKAT DI BENTANGAN SUNGAI SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
bentangan Sungai Seruyan, termasuk dalam kategori wilayah
budaya tengah. Daerah ini telah menerima sentuhan penetrasi
budaya luar, karena sebelumnya telah dulu diserap oleh penduduk
di wilayah timur (hilir) yakni masyarakat yang bermukim di Kuala
Pembuang (sekarang: Ibukota Kabupaten Seruyan). Tak heran,
kebudayaan di Pembuang Hulu sudah bercampur dan tidak murni
lagi sesuai pengaruh budaya yang masuk ke sana. Yang paling
dominan adalah pengaruh budaya dari masyarakat Banjar dan
Melayu, yang sudah menganut Islam dan sebagian lagi masih
memegang tradisi lama masyarakat Dayak. Dalam perkem-
bangannya, masyarakat Dayak yang tidak dapat beradaptasi itu
secara berangsur-angsur menyingkir masuk ke wilayah barat (hulu
atau pedalaman), seperti yang kini masih banyak kita temui dan
mereka tersebar di Kecamatan Seruyan Tengah (Rantau Pulut) dan
Seruyan Hulu (Tumbang Manjul).
Sejatinya, memang penduduk asli Provinsi Kalimantan Tengah
adalah suku bangsa Dayak. Tentang hal ini juga diakui oleh Tjilik
Riwut, salah seorang tokoh pejuang daerah dan penggagas berdirinya
Provinsi Kalimantan Tengah. Di dalam bukunya, Kalimantan
Memanggil (1993), ia mengemukakan, bahwa orang-orang Dayak
adalah penduduk Pulau Kalimantan yang sejati. Dulu, masih kata
Tjilik, mereka ini mendiami Pulau Kalimantan, termasuk yang ada
di sebelah barat. Akan tetapi, tatkala orang-orang Melayu dari
Sumatera dan tanah Semenjanjung datang ke daerah ini, maka
terdesaklah orang-orang Dayak itu, lalu mereka mundur ke
pedalaman. Bertambah lama, bertambah jauh hingga ke sebelah
darat (hulu/pedalaman) Pulau Kalimantan.
Suku bangsa asli di Provinsi Kalimantan Tengah itu terbagi atas
beberapa sub suku bangsa seperti Dayak Ngaju, Ot Danum,
Ma’anyan, Ot Siang, Lawangan, Katingan, dan lain-lain. Mereka
bermukim dalam komunitas-komunitas desa sepanjang sungai-sungai
besar dan kecil. Sebutlah misalnya, Sungai Barito, Kapuas, Kahayan,
Katingan, Mentaya, Seruyan, dan sebagainya (Suwidi Tono; 1997).
Di samping orang Dayak yang merupakan penduduk asli bumi
Kalimantan Tengah, ada pula keturunan penduduk pendatang yang
terdiri dari orang-orang Banjar, Bugis, Jawa, Madura, Makassar,
Melayu, Arab, dan Cina. Khusus bagi orang Melayu merupakan
penduduk pendatang yang terbanyak di Kalimantan Tengah, karena
mereka terdiri atas beberapa suku bangsa. Kini, jumlah populasi
mereka tidak dapat diketahui secara pasti, karena mereka telah
membaur dengan penduduk asli, baik melalui ikatan perkawinan
maupun dalam kegiatan sehari-hari.
Berdasarkan hasil penelitian, orang-orang Dayak yang ada di
Kalimantan Tengah termasuk dalam rumpun bangsa Melayu Tua
(Deotro Melayu). Pada awalnya, mereka bermukim di daerah-daerah
pantai. Beberapa saat kemudian terjadi gelombang perpindahan
12 13
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IKEHIDUPAN MASYARAKAT DI BENTANGAN SUNGAI SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
(migrasi) besar-besaran bangsa Melayu ke Indonesia dari daerah
Yunan (Cina). Mereka ini termasuk rumpun bangsa Melayu Muda
(Proto Melayu). Dengan kedatangan orang Melayu Muda (Proto
Melayu) ini, dengan sendirinya orang-orang Melayu Tua (Deotro
Melayu) yang sudah ada lebih dulu, lalu terdesak ke daerah
pedalaman. Hal ini disebabkan mereka tidak dapat saling
menyesuaikan kebudayaan dan adat-istiadat yang mereka miliki.
Orang-orang Melayu Tua yang melarikan diri ke pedalaman inilah
yang kita kenal menurunkan suku bangsa Dayak sebagai penduduk
asli bumi Kalimantan Tengah. Sedangkan penduduk yang datang
belakangan merupakan orang-orang Melayu yang sampai sekarang
banyak menetap di provinsi tersebut.
Persebaran suku bangsa Dayak dalam wilayah yang amat luas
dengan jalan masuk dan kemungkinan dengan dunia luar yang
relatif banyak, menyebabkan timbulnya kontak-kontak kebudayaan
dan akulturasi yang berbeda-beda tingkat intensitasnya. Penduduk
yang bermukim dekat dengan daerah pantai akan mengalami kontak
dan menerima pengaruh kebudayaan dari luar jauh lebih banyak
dan lebih intensif dibandingkan mereka yang menetap di daerah
hulu/pedalaman.
Dari sekian banyak sub-suku bangsa Dayak yang ada di
Kalimantan Tengah, ternyata orang Dayak Ngaju yang paling
terbuka dan banyak menyerap pengaruh-pengaruh kebudayaan dari
luar. Suatu ciri yang dijumpai dalam kebudayaan Dayak Ngaju
adalah kemampuan masyarakat pendukungnya “mempribumikan”
pengaruh-pengaruh kebudayaan luar tersebut. Dalam hal ini, proses
perpaduan dan pembauran dilakukan sedemikian rupa, bahkan tidak
dapat disangkal lagi bahwa ada kelompok-kelompok orang Dayak
Ngaju yang telah meninggalkan kebudayaan sendiri untuk
sepenuhnya beralih kepada kebudayaan yang baru. Hal semacam
ini biasanya terjadi melalui proses perkawinan campuran dengan
suku bangsa atau bangsa lain.
Salah satu bukti adanya proses akulturasi dari kebudayaan luar
adalah banyak di antara masyarakat Dayak Ngaju yang memeluk
agama Hindu. Walaupun agama Hindu sendiri tidak pernah menjadi
agama rakyat daerah ini, tetapi konsep-konsep dalam agama Hindu
telah dipribumikan dan diberi tafsiran yang sesuai dengan konsep-
konsep agama asli yang lebih awal mereka miliki.
Secara keseluruhan, penduduk provinsi Kalimantan Tengah
dibedakan atas empat golongan berdasarkan agama atau religi yang
mereka anut, yaitu Islam, agama pribumi (Kaharingan), Kristen,
dan Katolik. Penduduk yang menganut agama Islam merupakan
golongan terbesar, terutama yang menetap di daerah hilir sungai-
sungai besar. Sebab, banyak orang Dayak yang telah memeluk agama
Islam sejak dua abad yang lalu. Di bentangan alur Sungai Seruyan,
masyarakat yang telah memeluk Islam dapat kita jumpai seperti di
14 15
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IKEHIDUPAN MASYARAKAT DI BENTANGAN SUNGAI SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Kecamatan Seruyan Hilir (Kuala Pembuang), Kecamatan Danau
Sembuluh (Telaga Pulang) dan Kecamatan Hanau (Pembuang Hulu).
Sementara yang masih mempertahankan religi asli pribumi
(Kaharingan), tersebar di sebagian Kecamatan Seruyan Tengah
(Rantau Pulut) dan sebagian lagi berada di Kecamatan Seruyan Hulu
(Tumbang Manjul).
Berdasarkan paparan historis tersebut, dapat diketahui bahwa
Pembuang Hulu, sebagai wilayah budaya bagian tengah juga telah
mendapat pengaruh budaya dari hilir. Pengaruh budaya itu lambat-
laun tidak terelakkan juga mempengaruhi religi masyarakat, dimana
kini mayoritas penduduk Pembuang Hulu telah memeluk Islam.
Bahkan, Pembuang Hulu yang merupakan daerah kelahiran
pengusaha H.M. Ruslan AS itu, hingga kini masih memegang tradisi
kuat dengan pancaran nilai-nilai religius Islami yang sangat kental.
Hal ini membuktikan bahwa pengaruh Islam yang masuk ke daerah
ini cukup intensif dan terefleksikan di dalam setiap aktivitas
keseharian masyarakat setempat.
C. Penyebaran IslamMemang tak bisa dipungkiri, masuknya penduduk pendatang
juga mendorong perkembangan agama Islam ke daerah ini. Karena
banyak penduduk asli yang mengadakan perkawinan campur
dengan penduduk pendatang, sehingga dengan sendirinya mereka
menganut agama Islam.
Pada awalnya, penyebaran agama Islam ke Kalimantan Tengah
termasuk masyarakat yang bermukim di bentangan alur Sungai
Seruyan, dibawa oleh para pedagang Melayu. Dalam perkem-
bangannya, juga dibawa orang-orang Dayak sendiri yang telah
memeluk Islam terlebih dulu dan mengaku dirinya orang Banjar.
Dengan masuknya Islam ke Sungai Barito termasuk suku Dayak
Ngaju yang menerima Islam ini dan mereka bertempat tinggal di
pesisir Sungai Barito. Dalam perkembangannya kemudian, mereka
mengakui dirinya bukan lagi suku Dayak, melainkan suku
Bakumpai. Padahal, sebenarnya asal-usul mereka itu adalah suku
Dayak Ngaju. Bedanya, kini mereka sudah memeluk agama Islam.
Di sinilah uniknya, orang Dayak yang telah keluar dari ikatan
tradisi dan adat-istiadat para leluhurnya, dianggap orang haloq.
Sehingga dalam kesehariannya, menurut kalangan suku Dayak,
orang haloq ini adalah orang asing dalam komunitas mereka.
Meskipun, pada awalnya orang itu termasuk suku Dayak. Sebab,
mereka dianggap telah keluar dari ketentuan kepercayaan adat-
istiadat nenek-moyangnya. Sebaliknya, orang Dayak yang telah
menganut Islam juga enggan disebut suku Dayak. Mereka lebih
senang bila dikelompokkan ke dalam ras Proto Melayu, seperti halnya
suku Banjar yang beragama Islam dan tinggal di Kalimantan Selatan.
Fenomena ini juga terjadi dengan masyarakat yang tinggal di
16 17
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IKEHIDUPAN MASYARAKAT DI BENTANGAN SUNGAI SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
bentangan alur Sungai Seruyan. Masyarakat di wilayah Pembuang
Hulu misalnya, khususnya dari kalangan generasi muda, pada
umumnya mereka enggan disebut keturunan suku Dayak. Tatkala
berinteraksi dengan dunia luar, mereka justru lebih sering mengaku
dirinya suku Banjar atau Melayu ketimbang suku Dayak. “Padahal,
masyarakat penduduk Pembuang Hulu ini, pada awalnya, ya,
memang dari keturunan suku Dayak,” ujar tokoh masyarakat
setempat, H. Hasbullah (2004).
Begitulah, waktu terus bergulir. Pada perkembangan selanjutnya,
penyebaran Islam ini tidak lagi melalui perebutan daerah-daerah
atau peperangan, namun justru melalui jalur perdagangan.
Penyebaran ini terus masuk ke daerah hulu (hingga ke bagian udik)
sungai-sungai, seperti di Sungai Seruyan masuk hingga ke Rantau
Pulut (Seruyan Tengah) dan Tumbang Manjul (Seruyan Hulu), yang
pada umumnya dihuni oleh saudaranya sesama suku Dayak yang
belum memeluk agama Islam ini. Sedangkan agama Kristen
(Protestan dan Katolik) diperkirakan mulai tersebar di kalangan
masyarakat Dayak pada awal abad ke-20.
Kepercayaan asli masyarakat Dayak adalah Kaharingan, yang
merupakan suatu agama berasal dari nenek-moyang mereka.
Walaupun agama-agama besar sudah tersebar di kalangan
masyarakat Dayak, namun masih banyak di antara mereka yang
menganut kepercayaan asli ini. Mereka percaya, alam sekitar tempat
hidup manusia penuh dengan makhluk-makhluk halus dan roh-
roh (ganan) yang menempati tiang rumah, batu-batu dan pohon-
pohon besar, hutan belukar, air, dan lain-lain. Roh-roh orang yang
sudah meninggal dibedakan atas yang baik (sangiang/nayu-nayu)
dan yang jahat (taloh/kambe).
Roh nenek-moyang (liau) sangat penting artinya dalam
kehidupan mereka. Menurut kepercayaan orang Dayak, jiwa
(hambaruan) orang yang mati akan meninggalkan tubuhnya dan
menempati alam sekeliling tempat tinggal manusia sebagai liau. Pada
akhirnya roh tersebut akan kembali kepada dewa tertinggi (Ranying),
melalui proses waktu amat lama serta bermacam-macam rintangan
dan ujian hingga akhirnya masuk ke dunia roh (lewu liau).
Kepercayaan dan agama yang dianut orang-orang Dayak
mempengaruhi pola tindakan serta cara berpikir masyarakat
tersebut. Di dalam masyarakat, kemudian berkembang norma-
norma dan nilai-nilai yang menjadi pedoman dalam berinteraksi
sehari-hari, agar terjadi suatu harmoni dalam hidup bermasyarakat.
Aturan-aturan adat juga menjadi sistem pengendalian sosial bagi
segala tindakan dan perilaku masyarakat, sehingga tidak saling
merugikan.
Ada beberapa tindakan yang tidak dapat diterima oleh
masyarakat. Misalnya, menyakiti orang lain, merupakan suatu
tindakan yang sangat ditabukan. Selain itu, ada larangan agar tidak
18 19
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IKEHIDUPAN MASYARAKAT DI BENTANGAN SUNGAI SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
20
melakukan tindakan tercela lainnya, seperti melarikan istri orang,
mencuri, menyebarkan fitnah, berzinah, dan lain-lain. Pelanggaran
terhadap aturan-aturan itu akan dikenakan sanksi berupa denda,
hukuman fisik, atau sanksi sosial (ejekan, cemoohan, jadi
pembicaraan umum, dikucilkan, atau diusir dari lingkungannya).
Adapun tradisi memotong kepala manusia (menganyau) sebagai
korban bagi penyempurnaan kematian seseorang, yang menyebar
luas ke seluruh suku bangsa Dayak di Kalimantan, konon berasal
dari suku Dayak Lawangan di Kalimantan Tengah. Perburuan kepala
itu disertakan bersama penguburan seseorang yang meninggal. Hal
ini dimaksudkan agar orang yang meninggal mempunyai teman
selama dalam perjalanannya menuju ke dunia roh. Namun, sejak
Islam masuk ke wilayah Kalimantan Tengah, upacara seperti itu
tidak lagi disertai upacara pemotongan kepala, karena hal ini tidak
sesuai dengan ajaran Islam. Sebagai gantinya, maka disediakan
pemotongan hewan-hewan sebagai korban.
Seperti umumnya kebudayaan suku bangsa di Indonesia,
kebudayaan orang Dayak di Kalimantan Tengah tersebut memiliki
ciri-ciri tersendiri yang memberikan identitas bagi masyarakatnya.
Meskipun, masyarakat setempat menerima banyak pembaruan dari
unsur-unsur kebudayaan luar, namun secara keseluruhan mereka
hingga kini masih dapat mempertahankan ketradisionalannya.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Bab II
Jejak PerjalananAnak Desa
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
A. Anak Desaaji Muhammad Ruslan Ahmad Saleh—demikian
nama lengkapnya dan lazim hanya ditulis H. M.
Ruslan AS. Dua padanan kata di belakang namanya
itu sengaja ia kutip dari inisial sang ayah tercinta. Pria ramah dan
bersahaja ini lahir dan dibesarkan di suatu daerah terpencil, di tengah
pedalaman Sungai Seruyan, 50 tahun yang lalu. Tepatnya di
Pembuang Hulu, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah,
Bab IIJejak Perjalanan
Anak Desa
H
“Syukurilah pekerjaan apa pun yang halal. Karenaboleh jadi itu awal dari perjalanan hidup kita
dalam meniti sukses”
23
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
pada hari Senin pasaran Pon tanggal 24 Mei 1954. Ia merupakan
putra ketiga dari delapan bersaudara, pasangan H. Ahmad Saleh
dan Hj. Mastiah, yang kini keduanya sudah almarhum.
Memiliki putra laki-laki memang menjadi impian kedua
pasangan petani kecil di desa itu. Terpancar rona kebahagian dari
raut muka keduanya begitu menyambut kelahiran sang bayi. Sebab,
meskipun M. Ruslan dilahirkan sebagai putra ketiga, namun ia
sekaligus putra pertama laki-laki dari pasangan keluarga tersebut.
Tak heran, kelahirannya sanggup menggelorakan spirit kebahagian
baru bagi pasangan yang hidupnya tergolong pas-pasan itu.
Kelahiran putra laki-laki pertamanya itu sekaligus menumbuhkan
sejuta harapan, harapan bahwa putranya itu sebagai penerus
perjuangan keluarga.
Usai acara kelahiran, bayi montok dan sehat itu kemudian diberi
nama M. Ruslan. Sorot matanya yang tajam dengan paduan kulitnya
yang keputih-putihan, menambah gemas setiap orang yang
memandangnya. Jika sudah memandangnya, tak lengkap kiranya
kalau tidak berkeinginan menggendongnya.
Dalam perkembangannya, M. Ruslan, yang kemudian setelah
menunaikan ibadah haji, nama lengkapnya menjadi H.M. Ruslan
AS tumbuh dan berkembang seperti lazimnya anak-anak desa
lainnya. Ketika berumur tujuh tahun, ia masuk Sekolah Dasar (SD)
di desanya. Sejak itu, M. Ruslan mulai aktif bermain dengan teman
24
sebayanya, baik itu dengan teman-temannya di SD maupun ketika
sore masuk Madrasah. Maklum saja, Pembuang Hulu saat itu
merupakan daerah basis Islam yang terbilang taat memegang tradisi
Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Anak-anak sejak kecil
memang sudah ditempa dengan bekal pendidikan agama yang kuat.
Sejak kecil, M. Ruslan juga sudah diajarkan bagaimana harus
mulai membantu pekerjaan-pekerjaan orang tuanya. Dalam
ukuran M. Ruslan yang masih kecil ketika itu, maka ia diajarkan
kewajiban-kewajiban yang sebanding dengan usianya. Sebelum
bermain dengan teman-teman sebayanya, misalnya, ia harus
menjalani serangkaian kewajiban rutin membantu keluarga, seperti
menyapu rumah, membantu di sawah, menyadap karet,
mengumpulkan kayu bakar, dan sebagainya. Tugas ini tentunya
dimaksudkan oleh orang tuanya sebagai bagian dari pola
pendidikan dan latihan yang harus ia lakoni sedari kecil. Tak heran,
proses edukasi intensif masa kecilnya itu turut mempengaruhi pola
pikir dan kiprah M. Ruslan kelak di kemudian hari.
Apabila kenal dekat dengan tokoh satu ini, serta-merta kita
akan menaruh respek padanya. Dengan gayanya yang spontan
dan familiar, ia akan cepat akrab dengan siapa saja. Tutur katanya
yang ramah dan bersahabat, ditopang perangainya yang santun
dalam hal tata pergaulan dan berinteraksi dengan orang lain,
membuat lawan bicaranya betah ngobrol berlama-lama dengannya.
25
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
26
TAK TERLUPAKAN. H.M. Ruslan AS menyadari bahwa peran kedua orang tuanya,H.Ahmad Saleh dan Hj. Mastiah, tak lepas dari perjalanan panjang menuju kesuksesanyang telah diraihnya sekarang ini. Agar selalu mengingat kedua orang tuanya itu, makadibuatlah lukisan kanvas ini yang selalu menghiasi ruangan tengah rumah H.M. RuslanAS yang berdiri megah di Jl. Hasanuddin, Pangkalanbun, Kalteng.
AWAL KEHIDUPAN. Di lokasi inilah dulunya keluarga H. Ahmad Saleh (alm.) bermukim,yang menandai awal kehidupan keluarga H.M. Ruslan AS. Kini rumah di atas lahan seluas15x15 m2 yang terletak di Jl. Bakri Entong RT 6/02 No.289 Pembuang Hulu II tersebutsudah dibeli Bapak Tahranie sejak 1970 silam.
MUSHOLLA AHMAD SALEH. Untuk mengenang jasa orang tuanya sekaligus manivestasikecintaan terhadap almarhum, maka H.M. Ruslan AS dan adiknya H. Rasyid AS membangunsebuah musholla yang terletak di Jl. Bakri Entong RT 6/02, Pembuang Hulu II.
27
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Dengarlah, pengakuan sahabatnya, yang kini menjadi bupati
Kotawaringin Timur. “Hingga kini, hubungan saya pribadi dengan
H.M. Ruslan AS cukup baik. Kadangkala kita juga saling telepon.
Dan memang orangnya sangat familiar dan terbuka. Malahan, tanpa
diminta pun, beliau dengan mudah membantu,” ucap Bupati
Kotawaringin Timur Drs. H.M. Wahyudi K. Anwar, M.M. (2004).
Pada bagian lain, pandangan Sekjen Gapensi Abdul Rahman,
S.H., barangkali lebih komprehensif, karena dapat menguak secara
utuh gambaran pribadi H.M. Ruslan AS. Menurut Rahman,
mengenal H.M. Ruslan AS, berarti mengakrabi sosok pribadi yang
supel, mudah bergaul, selalu ingin belajar dan mengenal serta dikenal
banyak kalangan. Mulai dari kaum dhuafa sampai pejabat dan
tokoh politik menjadi teman akrabnya.
“Pribadi H.M. Ruslan AS yang menarik mampu memberikan
nuansa persahabatan yang kental. Selalu siap mengulurkan tangan
pada saat ada yang membutuhkan dan peduli dengan kesulitan
orang lain merupakan nilai plus miliknya,” kata Abdul rahman
memuji kiprah sahabatnya itu (2004).
Atau simak pula penuturan Tuan Guru K.H. Muhammad
Suhaimi, seorang ulama asal Kabupaten Banjar, Kalimantan
Selatan, yang mengaku baru pertama kali bersua dengan H.M.
Ruslan AS. “Pertama kali berjumpa H.M. Ruslan AS, saya melihat,
bahwa akhlak orang ini baik. Dia tidak mempunyai sifat egois.
28
Dia menyambut tamu, menyuguhkan makan, berbicara, dan lain-
lain sangat baik. Mudah-mudahan yang lainnya juga begitu,”
ungkap K.H. Muhammad Suhaimi, yang ketika itu sengaja
diundang H.M. Ruslan AS datang ke Pangkalanbun, Kotawaringin
Barat (Kobar), dalam rangkaian perayaan Tahun Baru Islam 1
Muharram 1425 Hijriyah (2004).
Etika dan tata krama pergaulan memang selalu ia junjung tinggi.
Menurut astrologi Cina, kelahiran M. Ruslan pada 24 Mei 1954
tersebut, berada di bawah naungan Shio Kuda. Dalam perhitungan
horoskop dari negeri Tirai Bambu itu, mereka yang lahir di bawah
naungan panji Shio Kuda, biasanya akan selalu tampak hebat dan
menarik dalam pergaulan sehari-hari. Ia memang gemar berpakaian
rapi, sesuai dengan hidupnya yang menyenangi kesenian dan suka
bepergian ke perjamuan. Mereka yang bershio Kuda ini selalu
simpatik dan berpembawaan riang gembira. Hasratnya menjadi
orang terkenal selalu tampak bergelora dan menyala-nyala. Dan itu
ditunjang pula oleh kemampuannya menanggapi setiap persoalan
dengan cepat dan akurat. Apalagi ia juga dikenal cukup cerdik,
bilamana perlu ia mau pula berspekulasi.
Masih menurut astrologi tersebut, bahwa kelahiran Shio Kuda
ini juga merupakan seorang pekerja keras yang baik, dan ia tak kenal
lelah. Pandai dalam mengatur keluar masuknya uang. Ia filantropis
yang baik, yakni sangat peduli dan menaruh perhatian terhadap
29
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
nasib orang lain, apalagi nasib keluarganya sendiri. Sayangnya, dalam
perhitungan Shio Kuda pula, ia biasanya memiliki beberapa
kelemahan seperti amat egois dan selalu memaksakan kehendaknya
kepada orang lain. Ia cenderung pula menampilkan kelebihannya
dan menyenangi gosip. Ia terkadang berhati lemah, tidak sabaran
dan seringkali keras kepala. Sifat-sifat ini sebagian juga terefleksikan,
meskipun tidak secara utuh pada diri H.M.Ruslan AS.
Sementara itu, tokoh-tokoh besar dunia yang bershio Kuda dapat
disebutkan di sini seperti Theodore Roosevelt, Franklin D. Roosevelt,
Paul McCartney, Sir Isaac Newton, Gengis Khan, Ruther Ford B.
Hays, Aristotle Onassis, dan lain-lain. Bakat mereka yang bershio
Kuda ini biasanya lebih cocok apabila diarahkan sebagai politikus,
wiraswasta, pedagang, dermawan, astrolog, atlit dan olahragawan.
Dalam konteks ini, agaknya relevan dengan profesi H.M.Ruslan AS.,
yang juga dinaungi Shio Kuda, yakni sebagai politikus, pengusaha
(wiraswasta) serta dermawan, seperti dikutip dari Buku Pintar Seri
Senior (1995).
Akan tetapi, profesi apa pun seseorang, dalam meraih sebuah
titik bernama sukses memang tidaklah gampang. Begitu pun dengan
H.M. Ruslan AS. Sejarah dan liku-liku perjalanannya meraih titik
sukses itu cukup rumit. Bersama-sama sang adik, H.Abdul Rasyid
AS, juga dorongan istri dan keluarganya, ia membangun gurita
“kerajaan bisnisnya” dengan tumpahan linangan tangis dan tetesan
00 31
ASTROLOGI. Ilmu perbintangan yang dikaitkan dengan sifat dan ciri-ciri khas seseorangtelah lama dikenal para ahli perbintangan. Pengamatan posisi bintang-bintang pada waktutertentu, seperti pada hari lahir seseorang, dengan tujuan meramalkan masa depannyadipelajari dalam horoskope. H.M. Ruslan AS yang lahir pada hari Senin pasaran Pon tanggal24 Mei 1954 dlindungi oleh Zodiak Gemini dalam Horoskope Barat dan Shio Kuda dalamHoroskope Timur.
CIRI-CIRI KHAS: Jiwanya bebas menyebabkan dia kelihatan lebih lincah.Dalam pergaulan ia mudah menyesuaikan diri tapi mudah pula tersinggung.Otaknya cerdas, firasatnya tajam tetapi sayang pikirannya tidak mantapsehingga suatu pekerjaan yang dikerjakan belum selesai dia sudah membuatpekerjaan yang lain lagi. Tangannya senantiasa terbuka bagi siapa saja yangmemerlukan pertolongannya. Kesehatan yang perlu dijaga baik-baik olehmereka yang berzodiak ini adalah sakit pada pencernaan, sakit urat sarafdan sakit tekanan darah tinggi.
SIFAT-SIFAT UMUM: Zodiak Gemini yangdilambangkan dengan simbol orang kembarini mempunyai sifat-sifat sosial. Sifatnya yangkurang baik adalah pendapatnya seringberubah dengan kata lain berpendirian kurangtetap. Namun daya pikirnya cukup luas dan
selalu hidup untuk maju dan tidak senang dengan peradatan yang kuno.
KELAHIRAN Shio Kuda selalu tampak hebatdan menarik. Ia memang gemar berpakaian rapi,sesuai dengan hidupnya yang menyenangkandan suka pergi ke perjamuan.Orang yang
bershio Kuda selalu simpatik dan berpembawaan riang gembira. Hasratnyamenjadi orang terkenal selalu menyala. Dan itu ditunjang oleh kebolehannyamenanggapi setiap persoalan dengan cepat. Apalagi ia juga dikenal cerdik,bila perlu ia mau pula berspekulasi. Mereka yang dilindungi shio ini jugaseorang pekerja yang baik, dan tak kenal lelah. Pandai mengatur keluarmasuknya uang. Tapi ia cukup menaruh perhatian terhadap nasib orang lain,apalagi nasib keluarganya sendiri. Kelemahannya, mereka yang berkelahiranshio ini amat egois dan selalu memaksakan kehendaknya kepada orang lain.Ia cenderung pula menampilkan kelebihannya dan menyenangi gosip. Iaterkadang juga berhati lemah, tidak sabaran dan sering keras kepala.JIKA Shio Kuda Berbintang Gemini maka ia adalah kuda yang tak pernahberhenti jika sudah memulai.
30
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
keringat. Hebatnya lagi, kesuksesan itu ia rengkuh tanpa menanti
segala macam fasilitas dan bantuan dari orang lain. Bisnis kedua
kakak-beradik ini tumbuh secara alami. Hal itulah yang
menyebabkan bangunan bisnisnya tahan terhadap goncangan badai
krisis, kuat terhadap terpaan fitnah, intrik dan muslihat lawan
bisnisnya, serta kokoh dalam menyongsong masa depan.
Figur H.M. Ruslan AS, memang teguh memegang dan
menjalankan prinsip hidupnya: jujur, pekerja keras, dan senantiasa
berpedoman pada tali agama. Dalam perjalanan karir bisnisnya, ia
menyadari betapa pentingnya menuntut ilmu. Namun, karena dulu
kesempatan menempuh pendidikan formal itu sangat terbatas, ia pun
tidak patah arang dan lantas berputus asa. Apa yang dilihat dan
dipelajarinya, itu pula yang dipraktikkannya setiap kali memutar roda
bisnisnya. Dan, slowly but sure, dengan jiwa otodidaknya itu, ia menata
dan membekali dirinya sendiri sehingga menjadi a self made man.
“H.M. Ruslan AS, tumbuh dan besar sebagai pengusaha karena dia
memiliki semangat yang tinggi untuk belajar. Kendatipun ia
mempelajarinya cuma otodidak,” papar politisi PPP, H. Said Ahmad
Fawzy, dalam sebuah kesempatan wawancara di Palangkaraya (2004).
Andaikata sang ayah masih ada, tentu ia merasa bangga karena
putra laki-laki pertamanya itu saat ini telah menjadi “orang.”
Dengan ketekunan dan etos kerja keras yang luar biasa, serta tak
putus-putusnya berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha
32 33
Kuasa, harapan sang ayah, (almarhum) H. Ahmad Saleh, agar
anaknya itu sebagai tumpuan dan tulang punggung keluarga kini
telah terwujud. Tapi, untuk mewujudkan harapan dan keinginan
ayahnya itu, bukanlah pekerjaan mudah. H.M. Ruslan AS harus
berjuang keras dan butuh waktu terus-menerus selama hampir 30
tahun lebih untuk bisa menikmati hasilnya seperti sekarang. Hal
ini sekaligus menjustifikasi asumsi umum di masyarakat, bahwa
tak ada buah keberhasilan tanpa pengorbanan dan kerja keras.
B. Keprihatinan Masa SekolahLazimnya dunia anak-anak, M. Ruslan juga mengalami sejuta
kenangan yang teramat sulit untuk dilupakan. Sayangnya, kenangan
masa kecilnya itu nyaris dipenuhi beragam cerita pahit dan
menyedihkan, entah itu berupa cerita serba kekurangan,
keprihatinan, dan belitan dera kemiskinan yang membuat orang
miris mendengarnya.
Barangkali sulit dipercaya, kalau pada tahun 60-an, keluarga
besar H. Ahmad Saleh, orang tua tercinta dari H.M. Ruslan AS,
merupakan salah satu keluarga miskin dan serba kekurangan di
daerahnya, di Pembuang Hulu, Kalteng. Tapi, siapa mengira, 30
tahun kemudian, keluarga ini, lewat perjuangan keras dua orang
putranya, H.M. Ruslan AS dan H. Abdul Rasyid AS, justru mampu
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
mengangkat tinggi-tinggi derajat keluarga besar H. Ahmad Saleh.
Semuanya itu berkat kerja keras dan garis nasib kakak-beradik
tersebut. Kini, nyaris tak ada para pengusaha, pejabat, maupun
tokoh pemuda dan tokoh masyarakat di Kalteng yang tak kenal
nama keduanya. Boleh dikata, nama kedua kakak-beradik ini
termasuk ikon tokoh yang disegani dan dihormati.
Seperti telah dijelaskan, bahwa menjelang usia tujuh tahun,
H.Ahmad Saleh memasukkan putranya, M. Ruslan ke SDN
Pembuang Hulu II, Kalteng. Sejak itu pula, M. Ruslan mulai
berinteraksi dengan lingkungan dunia pendidikan yang secara
psikologis tentunya sangat jauh berbeda kondisinya dibanding
sekarang. Seperti fasilitas pendidikan berupa gedung sekolah yang
terkesan seadanya, guru-guru yang sangat terbatas, serta fasilitas
lainnya yang serba minim. Sarana pendukung belajar juga masih
menggunakan papan lei—media untuk menulis—serta grip yang
digunakan untuk alat tulisnya.
Kondisi memprihatinkan ini berlangsung hingga ia menginjak
bangku kelas III. Setelah itu, M. Ruslan dan teman-temannya sudah
mulai menggunakan peralatan seperti buku dan alat-alat tulis.
Sayangnya, kelengkapan alat tulis anak-anak ketika itu tak bisa
dibayangkan seperti zaman sekarang. Pernah suatu ketika, karena
sampul dan isi bukunya terlepas, M.Ruslan harus bersusah-payah
menjilidnya kembali. Repotnya lagi, karena alat perekat (lem)
belum ada, maka digunakanlah getah nangka sebagai gantinya.
Ya, tak ada rotan, akar pun jadi, begitu peribahasanya. Namun, di
atas semuanya itu, fungsi sekolah benar-benar bersifat eksistensial
bagi H.M. Ruslan AS. Elan belajar anak-anak saat itu luar biasa.
Tak heran, tingkat kecerdasan mereka sangat membanggakan para
guru yang mengajarnya. Dengan segala kesederhaan yang ada,
seingat H. M. Ruslan AS, bahwa gurunya seperti H.Sambli HD,
adalah sosok guru yang baik dan sangat telaten dalam mendidik
dan membimbing murid-muridnya.
Akan halnya kehidupan M. Ruslan yang juga serba pas-pasan,
toh ia merupakan sosok bocah kampung yang tetap tak terelakkan
34 35
SEKOLAH MASA KECIL. Inilah SDN Pembuang Hulu II tempat M.Ruslan menempuhpendidikan dasar hingga tamat. Gedung ini sekarang digunakan sebagai TK/TP Al-Qur’anDarul Islam. Tampak depan, H. Sambli HD, salah seorang guru M. Ruslan ketika itu.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
mengikuti ritme hidup di alam perdesaan. Ia selalu bangun pagi,
mandi, sarapan, dan berangkat sekolah dengan penuh keceriaan
dan suka cita. Sementara waktu bermain ia lakukan di sela-sela
aktivitasnya bersekolah atau selepas membantu orang tuanya di
sawah, menyadap karet, atau mencari kayu bakar.
Bagaimanapun, di balik rutinitas itu, ternyata dunia anak desa
seperti yang dialami M. Ruslan semasa kecil memang cukup luas
membentang di sekelilingnya. Indahnya hamparan padi sawah
penduduk yang menghijau, perkebunan buah-buahan milik
penduduk yang tumbuh subur di sekitar rumah, gemericik Sungai
Seruyan yang mengalir, berpadu dengan harmoni alam perdesaan
dan menjanjikan bentuk-bentuk permainan yang mengasyikkan.
Dalam perspektif harmoni alam inilah, sosok anak desa ini
membangun dunianya dan membentuk watak serta kepribadiannya
kelak di kemudian hari. M. Ruslan yang lahir dan tumbuh di sini
merupakan salah satu tipikal dari struktur kepribadian yang secara
alami dibentuk oleh lanskap alam perdesaan. Dalam perjalanan
masa kecilnya, nikmatnya alam perdesaan setidaknya menjadi
struktur penyeimbang di tengah suasana ketidakpastian dalam
perekonomian nasional ketika itu, khususnya periode 1965-1968.
Pada masa itu, kondisi sosial-ekonomi masyarakat Indonesia
sangat memprihatinkan karena pergolakan politik di dalam negeri
yang kian tidak menentu. Secara riil, kehidupan sosial-ekonomi
masyarakat jauh di bawah standar kewajaran dan kian hari kian
terasa sulit. Kelaparan, kekerasan, kesewenang-wenangan,
kriminalitas, serta pelanggaran nilai-nilai dan norma hukum seolah
menjadi pemandangan rutin di mana-mana lantaran beda pendapat,
beda pandangan maupun ideologi.
Situasi sulit itu makin berkecamuk manakala terjadi kekacauan
politik yang berujung pada tragedi berdarah yang terkenal dengan
sebutan G.30.S/PKI/1965 di Jakarta. Instabilitas negara ketika itu
juga merontokkan ketidakpastian perekonomian nasional yang
secara perlahan mulai berimbas ke wilayah Kalteng, juga ke daerah
pedalaman Sungai Seruyan seperti di Pembuang Hulu. “Pada saat
SD, saya merasakan kehidupan pahit sekali, terutama tahun 1965-
an. Sungguh, ini pengalaman yang menyakitkan ditambah lagi
dengan perekonomian negara saat itu yang tidak kunjung
membaik,“ cerita H.M. Ruslan AS, sembari menerawang mengingat
akan masa kecilnya (2004). “Bayangkan, untuk makan sehari-hari
saja kita susahnya setengah mati. Pakaian seadanya menggunakan
kain belacu penuh tambalan dan pergi ke sekolah tidak pernah
pakai alas kaki,” tambahnya. Sulitnya kondisi saat itu,
menyebabkan keluarga H.Ahmad Saleh terpaksa menghemat
persediaan makanan di rumah. Untuk konsumsi sehari-hari,
mereka diharuskan makan cuma dua kali bahkan tak jarang cuma
sekali. Makanan pokok beras ketika itu sangat mahal harganya,
36 37
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
karena memang stoknya terbatas dan sangat langka. Akibatnya,
makan nasi dicampur rias pisang atau ubi kayu menjadi
pemandangan yang jamak di Pembuang Hulu.
Lantaran pemenuhan kebutuhan gizi yang tak mencukupi,
maka warga Pembuang Hulu, khususnya dari kalangan anak-anak
dengan mudah diserang busung lapar (malnutrision). Hanya dalam
tempo hitungan hari, jumlah penderita malnutrision di Pembuang
Hulu saat itu yang pada awalnya cuma puluhan anak, membengkak
jadi ratusan. Wabah tersebut begitu dahsyat merontokkan daya
tahan anak-anak, sehingga tubuh mereka sangat memilukan: perut
buncit, mata sayu dengan tubuh yang sangat kurus, ibarat tulang
yang hanya terbungkus kulit.
Pada saat itu, sektor pertanian yang menjadi basis andalan
perekonomian masyarakat Pembuang Hulu tidaklah berkembang
secara tangguh dan efisien sebagaimana yang kita bayangkan, tetapi
justru mengukuhkan subsistensi ekonomi tradisional yang rapuh
dan rentan oleh gejolak. Dengan kata lain, ketidakpastian politik
dan ekonomi nasional saat itu, ikut mengubah secara drastis
ketidakpastian taraf kehidupan ekonomi masyarakat.
Ekonomi keluarga Ahmad Saleh bukanlah pengecualian. Maka,
untuk menambah pendapatan keluarganya, sang ayah harus bekerja
di sektor-sektor off farm economy (ekonomi non-pertanian) serta
berbagai pekerjaan kasar (blue collar-worker) lainnya. Dalam konteks
keharusan menambah pendapatan itulah, Ahmad Saleh mencoba
membuka usaha sampingan, misalnya dengan berjualan ternak sapi
hingga ke Kumai, Kotawaringin Barat (Kobar). Tak ada pilihan lain
memang, hidup susah terkadang membuat orang justru lebih kreatif
agar bisa survive.
Hingga M. Ruslan menginjak kelas IV SD, kondisi sulit itu tak
jua berlalu. Akibatnya, jadwal masuk sekolah anak-anak tidak
pernah tetap. Terkadang dua minggu pertama anak-anak masuk
pagi, dua minggu berikutnya terpaksa harus masuk siang. Jadwal
ini rupanya menyesuaikan kondisi keuangan para guru yang
bertugas. Pada umumnya, jika para guru sudah terima gaji untuk
biaya hidup keluarganya, maka murid-murid bisa leluasa masuk
sekolah pagi. Sebaliknya, bilamana keuangan para guru sudah
menipis, mereka terpaksa harus mencari penghasilan tambahan
agar dapur keluarganya terus ngebul. Konsekuensinya adalah
murid-murid terpaksa diminta masuk sekolah siang. Siklus sekolah
pagi atau siang itu terus berlangsung hingga M. Ruslan
menamatkan sekolahnya.
Menurut H.M. Ruslan AS, bila jadwal sekolahnya masuk siang,
maka pagi-pagi sejak pukul 05.30 WIB waktunya ia gunakan
membantu orang tua menyadap karet. Sekitar pukul 9.30 WIB ia
pulang untuk makan siang. Baru kemudian pukul 12.30 WIB ia
masuk sekolah dan pulang ke rumah pukul 16.00 WIB.
38 39
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Tahun 1967, M. Ruslan duduk di Kelas VI SD. Usianya ketika
itu sudah menginjak 12 tahun. Pada awalnya, jumlah murid satu
angkatan dengan M. Ruslan lebih dari 20 orang. Namun, yang
berhasil lulus cuma 11 orang. Sementara yang lainnya tak mampu
menamatkan sekolahnya. Mereka terpaksa banyak yang berhenti
sekolah di tengah jalan, lantaran ikut membantu meringankan
beban orang tuanya mencari nafkah. Periode tahun 1965-1968 saat
itu adalah masa-masa yang teramat sulit bagi penduduk yang
bermukim di daerah Pembuang Hulu.
Di antara teman-teman satu sekolah H.M. Ruslan AS yang
masih ia ingat dengan baik, seperti H. Padlansyah (Kuala
Pembuang), Ahmadin (Durian Tunggal), Arbainah (Pembuang
Hulu), Musyarafah (Pembuang Hulu), H. Nasrudin (Pembuang
Hulu), Tasrifin Noor (Pembuang Hulu), Anwar (Derangga),
Maskur, M. Idrak (almarhum), dan lain-lain.
Usai menamatkan SD, ia sempat melanjutkan pendidikannya
ke SMP PGRI. Sayangnya, baru berjalan dua tahun, sekolah tersebut
keburu tutup, sehingga ia tak sempat menuntaskan sekolahnya.
H.M. Ruslan AS juga masih mengingat dengan jelas akan jasa-
jasa para guru yang pernah mendidiknya. “Meskipun dulu kondisi
ekonomi serba sulit, guru-guru saya seperti Pak Asra (almarhum)
dan Pak H. Sambli HD tetap gigih mengajar. Pengabdian mereka
luar biasa. Saya berharap, semoga Allah SWT membalas pengabdian
dan jasa-jasa mereka,” ungkap sang murid, H.M. Ruslan AS, dengan
tulus (2004).
H.M. Ruslan AS memang sosok murid yang pandai berterima
kasih. Tak hanya serangkaian doa yang ia panjatkan. Bahkan,
dengan ringan tangan ia memberi bantuan kala sang guru
berkeinginan menunaikan ibadah haji beberapa tahun lalu. Begitu
pun dengan teman-teman satu sekolahnya, beberapa orang di antara
mereka juga telah diberangkatkan beribadah haji ke tanah suci.
Lantas, bagaimana sosok H.M. Ruslan AS di mata sang guru?
“Semasa menjadi murid saya, H.M. Ruslan AS pada waktu itu
termasuk sosok murid yang lincah dan fleksibel dalam bergaul. Pada
saat masih anak-anak, jiwa sosialnya memang sudah besar ketika
itu,” cerita sang guru, H. Sambli H.D., dalam sebuah pertemuan di
Pembuang Hulu, Kalteng beberapa waktu lalu (2004).
Kebiasaan masa kecilnya, yakni berjiwa sosial yang tinggi seperti
gemar menolong dan membantu orang kecil saat itu, lambat-laun
membentuk secara utuh bangunan jiwa filantropisnya sedari dini.
Tak heran, empatinya begitu besar terhadap lingkungan sekitarnya,
khususnya dari kalangan orang-orang yang tak berpunya. Ia akan
mudah terharu melihat orang dalam kesusahan. Biasanya, tanpa
diminta pun, ia dengan gampang meluangkan waktu dan
memberikan bantuan, baik moril maupun materil. Sifat-sifat mulia
yang direfleksikan H.M. Ruslan AS dalam setiap langkah dan
40 41
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
kiprahnya itu, tak urung beroleh pujian tulus dari sang guru.
“Alhamdulillah, hingga sekarang, meskipun dia telah menjadi
pengusaha besar, jiwa sosialnya itu yakni gemar membantu terhadap
masyarakat kecil tetap bertahan. Saya mengharapkan, hal-hal seperti
ini agar terus ditingkatkan. Sebagai gurunya, saya merasa bangga
memiliki murid seperti dia,” aku H. Sambli HD., (2004).
C. Honorer di KecamatanTahun 1970, M. Ruslan diterima sebagai pegawai honorer di
Kantor Kecamatan Hanau di Pembuang Hulu. Camat Hanau saat
itu dipegang oleh Pak Abdullah (almarhum). Oleh atasannya itu,
ia ditempatkan pada bagian administrasi, yaitu sebagai juru ketik
(kerani). Menurut pengakuan H.M. Ruslan AS, menjadi tenaga
honorer kecamatan ketika itu sangat jauh berbeda dengan
sekarang. Boleh dibilang, diperlukan semangat dan kemauan keras,
dedikasi tinggi serta sanggup hidup dalam keprihatinan. Prihatin
karena memang imbalan honor yang didapatnya memang tidak
seberapa nilainya.
Gaji pertama yang diterima M. Ruslan saat itu sekitar Rp 3.000,-
per bulan. Itu pun tidak rutin ia terima saban bulan. Tak jarang, ia
malah menerima haknya itu setiap tiga bulan sekali. Kendatipun
begitu, sebenarnya untuk ukuran masyarakat Pembuang Hulu saat
itu, gaji Rp 3.000,- per bulan tersebut terbilang cukup untuk hidup
di desa. Akan tetapi, karena tidak rutin menerima haknya setiap
bulan, jadi harus siap-siap mencari pemasukan tambahan.
Dengan kondisi seperti ini, M.Ruslan tidaklah berkecil hati.
M.Ruslan ketika itu adalah sosok remaja yang memiliki etos kerja
yang tinggi dan selalu optimis mengarungi hidup. Ia berkeyakinan,
yang diperoleh hari ini, bulan ini, mesti disyukuri. Baginya, bersyukur
kepada Allah SWT itu wajib dan harus selalu dilakukan. Sementara
jumlah rezeki yang ia terima, sedikit maupun banyak itu sifatnya
relatif. Karena itu, di dalam kamus hidup M. Ruslan tak ada istilah
mengeluh, berkecil hati, berpikiran buruk (negative thinking) atau
bermalas-malasan karena gaji kecil.
Ia juga kerap mengingat petuah ayahnya, H. Ahmad Saleh
(almarhum) yang mendidik anak-anaknya dengan sangat keras.
Anak-anaknya dididik untuk berjuang mengubah nasib dengan
jalan selalu bekerja keras. Orang tuanya mengajarkan, bahwa or-
ang yang berhasil dalam hidupnya bilamana orang itu bekerja
keras, baik dalam menuntut ilmu, pendidikan, ataupun untuk
mendapatkan sesuatu. Seorang saudagar atau pedagang yang
mendapatkan untung dianggap wajar karena jerih payah mereka.
Antara kemauan, kerja keras dan usaha harus selalu sejalan untuk
meraih cita-cita.
Pengalaman pribadinya mengajarkan, dalam bekerja janganlah
kita semata-mata mengharapkan upah (gaji). Jika seseorang bekerja
42 43
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
tidak mengharapkan upah, justru acapkali ia mendapatkan upah
yang lebih besar. Sebaliknya, menurut M. Ruslan, kalau seseorang
mengharapkan upah dan upahnya itu tidak tercapai, maka pikiran
menjadi tidak karuan, tidak senang, menyebabkan stres, dan
kemudian menjadikan kita minder atau putus asa.
Berpegang pada prinsip itulah, maka setiap pekerjaan yang
diberikan atasannya, M. Ruslan selalu mampu menyelesaikan dengan
baik. Tak pernah ada kesalahan, keluhan, maupun komplain.
Melihat kejujuran, prestasi dan kondite M. Ruslan muda yang
mengagumkan, oleh atasannya ia diberikan kepercayaan yang lebih.
Sejak 1973 misalnya, ia dipercaya membawa kapal motor proyek
subsidi pemerintah daerah. Kapal motor yang melayani trayek
Pembuang Hulu-Kuala Pembuang-Sampit itu dipergunakan untuk
alat angkut barang-barang keperluan para PNS di daerahnya. “Sejak
itu pula, kehidupan saya mulai membaik,” aku H.M. Ruslan AS.
Apalagi, dalam praktiknya, ia mampu mencapai bahkan melebihi
target yang ditetapkan atasannya. Sejak saat itu, ia banyak meraih
penghasilan dari membawa kapal motor ketimbang gaji per bulan
yang ia terima.
Memperoleh penghasilan lumayan, toh tidak lantas mengubah
gaya belanja M. Ruslan. Pemuda ini ternyata pandai mengelola
penghasilan yang diperolehnya. Bahkan, ia masih bisa menyisihkan
sebagian pendapatannya itu untuk ditabung. Gaya hidup hemat
memang senantiasa ditanamkan oleh orang tuanya, H. Ahmad Saleh,
pada anak-anaknya. Tak heran, hanya dalam tempo setahun, ia
memiliki saldo tabungan lumayan, yang di antaranya ia pergunakan
untuk membiayai pernikahannya pada tahun 1974.
D. Membangun Sebuah KeluargaM. Ruslan remaja sangat menyadari, bahwa pernikahan
merupakan sesuatu yang sakral. Penyatuan hati dari dua jenis
kelamin berbeda itu merupakan kehendak dan ridho Allah SWT
semata. Sehingga sedapat mungkin jangan sampai putus di tengah
jalan. Prinsipnya, apa pun yang terjadi di dalam bahtera perkawinan,
sebaiknya tetap dipertahankan. Gejolak dan letupan yang terjadi
dalam perkawinan adalah hal biasa dan kita harus tegar
menghadapinya. “Perpisahan atau perceraian bukanlah solusi
terbaik,” demikian H.M. Ruslan AS menggarisbawahi.
Menurut dia, pernikahan itu memiliki arti khusus bagi fase
sebuah kehidupan. Selain menjalankan sunnah Rasulullah SAW,
pernikahan juga memiliki makna hakiki dan manusiawi. Di dalam
Islam, setiap orang dewasa, mampu dan normal, hukum sebuah
perkawinan atau pernikahan jelas wajib dilakukan.
Perkawinan atau pernikahan, menurut dr. Nina Surtiretna
(1996), adalah sebuah lembaga yang melalui itu, seorang laki-laki
dan seorang perempuan berpasangan secara sah bersatu untuk
44 45
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
membentuk sebuah keluarga. Sedangkan, yang dimaksud dengan
keluarga adalah masyarakat terkecil; terdiri atas sekurangnya dari
pasangan suami dan istri—sebagai sumber intinya—berikut anak
yang lahir dari perkawinan mereka. Perkawinan kemudian menjadi
akar yang bercabang menjadi apa yang dikenal dengan hubungan
darah, seperti ibu, bapak, saudara; kemudian lingkaran hubungan
darahnya semakin meluas, mencakup kerabat dan handai tolan.
Dalam setiap masyarakat dapatlah dikatakan bahwa keluarga
merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Andaikata lembaga
perkawinan tidak ada, tentu tidak ada keluarga yang akan menjadi
unit-unit anggota dalam masyarakat, karena yang ada adalah
anggota perorangan biasa.
Karena itu, setelah dicari hari yang baik, maka pada 14 Septem-
ber 1974, Muhammad Ruslan bin Ahmad Saleh yang saat itu masih
berusia 20 tahun menikahi gadis satu desa yang dicintainya, Jumiyati
binti H.Zainudin. Perkawinan mereka digelar dalam sebuah
perhelatan yang sangat sederhana untuk ukuran masa itu. Kerabat
dan handai tolan kedua mempelai pun hanya diundang secukupnya.
Prinsip keduanya, membangun rumah tangga yang harmonis dan
sakinah itu yang lebih penting ketimbang merayakannya dalam
sebuah pesta perkawinan glamour dan cenderung berlebihan. Tapi,
pesta perkawinan seperti itu pun toh sesunguhnya hanya muncul
dalam angan-angan belaka, sebab realitas kehidupan keluarga
46 47
PRIORITAS. Keluarga bagi H.M. Ruslan AS adalah segala-galanya, berperan besar dalamkesuksesan karirnya, baik sebagai pengusaha maupun politisi. Apalagi, sejak dini, iasudah dibekali dan ditanamkan bagaimana pentingnya nilai-nilai harmoni sebuah keluargaoleh almarhum kedua orang tuanya.
KELUARGA BESAR. Sebagai orang tua, H.M. Ruslan AS sangat memperhatikan keluargabesarnya, yang terdiri atas saudara-saudaranya, istri, anak, menantu, dan cucu. TampakH.M. Ruslan AS beserta istri menghadiri pernikahan putranya, M. Yasir Alamsyah (2001).
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
48 49
ANAK DAN MENANTU. Rusmidawati (berkebaya merah), satu-satunya anak perempuanpasangan H.M.Ruslan AS dengan Hj.Jumiyati, diapit tiga saudara iparnya dalam sebuahacara keluarga.
SA
NG
PE
NE
RU
S.
Em
pat
putr
a H
.M.R
usla
n A
S t
enga
h be
rpos
e be
rsam
a. D
ari
kiri
M.Y
asir
Ala
msy
ah,
M.Y
asir
Ara
fat,
M.Y
asir
Sya
m (
putr
a su
lung
), d
an F
aisa
l Ta
njun
g. M
erek
a m
enja
di t
umpu
an h
arap
an k
elua
rga
H.M
.Rus
lan
AS
dal
amm
ener
uska
n us
aha
yang
tel
ah d
irint
is o
rang
tua
nya.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
mempelai sangat tidak memungkinkan. Keduanya memang berasal
dari keluarga miskin, hidup pas-pasan dan serba berkekurangan.
Tapi, kesederhaan tak mengurangi arti kebahagiaan yang
terpancar dari wajah kedua mempelai saat itu. Artinya, kebahagiaan
memang tidak terletak pada keluarga yang kaya, dengan harta
melimpah dan berkelebihan. Kebahagiaan justru terletak pada hati
yang tenang, merasa cukup dan menerima rezeki dari Allah SWT
dengan ungkapan syukur.
Buah cinta perkawinan keduanya dikaruniai lima orang
keturunan, empat laki-laki dan satu perempuan. M.Yasir Syam adalah
yang tertua, dan kini mengikuti jejak sang ayah serta mulai dipercaya
menjadi salah satu direksi perusahaan. Sebagai orang tua, H.M. Ruslan
AS menghendaki agar putra sulungnya ini mampu meneruskan usaha
yang telah ia rintis dengan susah-payah. Ia memang mendambakan
agar regenerasi kepemimpinan di perusahaannya, PT. Tanjung
Menthobi, berjalan alami, damai dan tanpa gejolak. Secara bertahap,
H.M. Ruslan AS kini mentransformasikan kepada putranya itu tentang
leadership, manajemen pengelolaan perusahaan, kiat-kiat membangun
relasi bisnis, dan lain-lain. Berikutnya, secara berturut-turut putra kedua
hingga kelimanya adalah M. Yasir Arafat, M. Yasir Alamsyah,
Rusmidawati, dan si bungsu Faisal Tanjung. Kelima putra-putrinya
itu hidup rukun dalam sebuah ikatan keluarga besar pasangan H.M.
Ruslan AS dan Hj.Jumiyati.
H.M.Ruslan AS dengan bangga menyebutkan bahwa keluarga-
nya itu sebagai keluarga yang bahagia. Tiga orang putra dan satu
putrinya kini telah berkeluarga. Dalam soal jodoh, anak-anak diberikan
kebebasan untuk menentukan dan memilih pasangan hidupnya.
Meskipun, H.M. Ruslan AS tetap ingin mengetahui latar belakang
calon menantunya, tetapi keputusan tetap diserahkan kepada anak-
anak yang menjalaninya. Jadi, nilai-nilai demokrasi tumbuh dan
bertunas semenjak mereka berinteraksi di dalam lingkungan keluarga.
Boleh dikata, kehidupan keluarga ini memang jauh dari konflik,
saling menghormati di antara anak-anak, menantu, serta cucu,
menjadi suatu keniscayaan. Etika pergaulan dan sopan-santun
memang terasa membekas dalam keseharian mereka. Karena sejak
dini, nilai-nilai positif itu sudah ditanamkan oleh orang tuanya,
H.Ahmad Saleh (almarhum) dan Hj.Mastiah (almarhumah).
Itulah sebabnya, apa yang baik dan diwariskan oleh orang tua
H.M. Ruslan AS, seperti nilai-nilai kejujuran, kerja keras,
mengedepankan tata krama pergaulan, peduli pada sesama, serta
taat beribadah kepada Allah SWT terus-menerus ia tularkan kepada
anak-anaknya. Ia ingin anak-anaknya kelak yang mengikuti jejak
ayahnya sebagai pengusaha juga mampu menciptakan kemaslahatan,
minimal terhadap masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Dalam perspektif H.M. Ruslan AS, pentingnya makna keluarga
bahagia adalah segala-galanya. Apalagi, sejak dini, ia sudah dibekali
50 51
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
dan ditanamkan bagaimana pentingnya nilai-nilai harmoni sebuah
keluarga oleh kedua orang tuanya. Tak heran, sejak kecil pula ia
sudah terbiasa menghormati kedua orang tuanya, saudara-
saudaranya, dan siapa saja yang lebih tua usianya. Kesantunan
perangai dan kehalusan budi pekertinya itu tetap ia pelihara hingga
kini. Bahkan, ia tetap menaruh hormat pada orang yang baru
pertama kali dikenalnya. Faktor itulah yang membuat orang cepat
percaya dan menaruh respek tanpa reserve padanya.
Dengarlah, bagaimana pengakuan tulus Ustad Tuan Guru
K.H.M. Suhaimi yang baru-baru ini pernah diundang oleh H.M.
Ruslan AS ke rumahnya di Jalan Hasanuddin, Pangkalanbun,
Kotawaringin Barat, Kalteng, dalam rangkaian syukuran
menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1425 Hijriyah. “Pertama
jumpa dengannya, saya melihat akhlaknya baik. Dia tidak
mempunyai sifat egois. Dia menyambut tamu, menyilakan makan,
berbicara, dan lain-lainnya sungguh sangat baik,” demikian
ungkapan tulus dari K.H.M. Suhaimi (2004).
E. Mengikuti Pesan AyahSuatu sore yang cerah, pukul 17.00 WIB, tepatnya 31 September
1975, mendadak M.Ruslan dan istrinya diminta oleh ayahnya,
Ahmad Saleh, untuk datang berkunjung ke rumah. Sejurus
kemudian, M. Ruslan dan istrinya sudah tiba di rumah ayahnya
dan dengan langkah tergesa-gesa keduanya mendekati tempat tidur
ayahnya.
Melihat kedatangan anaknya, sang ayah yang tengah terbaring
sakit saat itu, berusaha bangkit dari tempat tidurnya. Namun, anak
laki-laki tertuanya itu melarang keinginan ayahnya. Ia cuma diminta
meninggikan onggokan bantal yang mengganjal di kepala ayahnya.
Tak lama, dengan suara lirih, ayahnya berkata:
“Nak, penyakit Bapak ini sudah tidak bisa diobati lagi. Di
Pembuang Hulu ini kita hanya mengandalkan mantri. Dengan
kondisi sakit begini, rasanya tidak mungkin lagi bisa kembali
(sembuh),” kata sang ayah dengan suara parau. Seperti diketahui,
Ahmad Saleh saat itu memang menderita penyakit akut dan
berbahaya, dimana usus buntunya sudah pecah. Jadi, harapan untuk
sembuh dan bertahan hidup lebih lama sangatlah tipis.
“Tidak ada jalan lain. Sebagai saudara tertua laki-laki di keluarga,
kamu harus berbuat sesuatu,” imbuh sang ayah.
M. Ruslan dan istrinya berpandangan dan tak mampu
menyahut. Terbayang gurat kesedihan mendalam pada raut
mukanya. Ada pancaran gundah. Ada kepasrahan yang tak mampu
ia sembunyikan. Dan keheningan sore itu terasa membuncah
bersama derit dipan tua yang ditiduri ayahnya.
“Tiada jalan lain, kamu harus segera ke Kumai,” tiba-tiba
ayahnya melanjutkan pembicaraan.
52 53
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
“Kamu harus mencari pekerjaan. Mencari usaha. Meskipun pada
saatnya nanti kamu jadi tukang masak. Tapi, pada saatnya, kamu
harus berangkat. Apakah kamu harus keluar dari kecamatan, itu
terserah kamu...,” ujar ayahnya dengan kalimat tertahan.
“Yang jelas, besok kamu harus berangkat ke Kumai. Tidak perlu
lagi menunggu Bapak. Sebab kondisi Bapak ini sudah tidak
memungkinkan lagi. Kalau begini, kita tinggal menunggu waktu...,”
suara ayahnya kian lirih.
Mendengar perkataan ayahnya yang panjang lebar itu,
M.Ruslan lagi-lagi tak mampu berucap. Suaranya serasa tercekat di
tenggorokan.
DI BASE CAMP. H.M.Ruslan AS dengan istri Hj.Jumiyati bersama seorang putranyamenengok base camp para pekerja sektor perkayuan di wilayah pedalaman KabupatenLamandau, Kalimantan Tengah.
MAKAN SIANG. H.M.Ruslan AS merintis karir usahanya dari nol. Tak jarang, ia terjunlangsung keluar masuk hutan untuk mendapatkan jenis kayu yang berkualitas. Tampakpada gambar, ia makan siang di atas kayu gelondongan (log) bersama teman kerjanya.
SPEED BOAT. Guna memudahkan kecepatan transportasi, speed boat menjadi salahsatu moda angkutan sungai yang diminati. Tampak H.M.Ruslan AS dan teman kerjanyamenyusuri sebuah sungai menggunakan speed boat di pedalaman Kalimantan Tengah.
54 55
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Sejurus kemudian, tiba-tiba dada M. Ruslan terasa sesak. Rupanya,
gumpalan kesedihan melihat penderitaan ayahnya, tak mampu lagi
ia tahan. Ia peluk tubuh ayahnya yang makin kurus itu erat-erat. Tanpa
terasa, butiran bening air mata jatuh dari kedua bola matanya. Ia
pun menangis sesenggukan bagai anak kecil. Sementara sang ayah
juga tak kuasa menahan keharuannya. Matanya ikut berkaca-kaca
sembari tangannya mengusap kepala anaknya.
Begitu suasana agak tenang, M. Ruslan dengan suara tertahan
berkata, “Saya minta waktu untuk berpikir, Pak.”
Ayahnya mengangguk.
Akhirnya, M. Ruslan dan istrinya pulang kembali ke
rumahnya untuk memikirkan pesan ayahnya. Sebagaimana suami
di dalam keluarga, pesan itu kemudian ia rundingkan secara
seksama dengan istrinya. Pilihan bagi M.Ruslan saat itu memang
terasa sangat sulit dan dilematis. Mau langsung mengiyakan
keinginan ayahnya, ia sungguh tidak tega. “Masak iya, saya pergi
meninggalkan ayah yang sedang sakit parah...,” demikian ia
membatin. Sementara di pihak lain, mau terus bertahan di
Pembuang Hulu juga tak enak hati. Itu berarti menolak keinginan
sang ayah yang justru memintanya segera pergi.
Menghadapi situasi dilematis ini, kembali ia merenungkan dalam-
dalam pesan ayahnya yang masih terngiang-ngiang di telinganya.
Karena masih saja bimbang, ia lalu memutuskan berdoa, mohon
petunjuk kepada Allah SWT. Usai berdoa itulah, ia seolah-olah
mendapatkan petunjuk dan kekuatan baru. Hatinya tiba-tiba
mantap mengikuti saran sang ayah, yakni segera berangkat ke
Kumai, meskipun di sudut lain, hatinya masih saja berat
meninggalkan orang yang sangat dicintainya itu. Namun, demi
tanggung jawabnya sebagai anak tertua laki-laki, maka ia harus
berbuat. Ya, harus berbuat sesuatu!
Akhirnya, bersama dukungan sang istri, mereka sepakat bahwa
M. Ruslan harus berangkat ke Kumai untuk mencari penghidupan
baru. Dan itu berarti ia harus rela meninggalkan ayahnya yang
tengah berjuang melawan penyakitnya serta melepaskan karirnya
sebagai pegawai honorer kecamatan di Pembuang Hulu.
F. Hijrah ke KumaiGelap saat itu masih menyelimuti bumi Pembuang Hulu. Namun,
dari kejauhan kokok ayam jantan di sejumlah rumah penduduk mulai
bersahut-sahutan. Jarum jam di dinding menunjukkan angka 04.00
WIB. Butiran embun di dedaunan masih bergelayutan dan seolah
enggan menetes. Udara pagi yang dingin rupanya tak menghambat
aktivitas warga. Dari rumah keluarga Ahmad Saleh terlihat sejumlah
kesibukan berarti. Sementara di sisi lain, tampak M.Ruslan tengah
mengemasi barang-barang keperluannya. Usai shalat Subuh,
pengantin muda itu pun bersiap-siap.
56 57
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Pagi itu, 1 Oktober 1975 adalah hari bersejarah bagi putra tertua
lelaki di keluarga Ahmad Saleh tersebut. Sesuai petuah sang ayah,
pagi itu ia harus berangkat ke Kumai, Kotawaringin Barat (Kobar),
Kalimantan Tengah. Tujuannya satu: ia harus mencari pekerjaan
untuk mengubah nasib keluarga.
Mengingat perjalanan cukup jauh, ia terpaksa harus bangun
pagi-pagi buta. Jangan berharap membayangkan ada angkutan atau
kendaraan umum yang melintas ke sana. Perjalanan darat dari
Pembuang Hulu-Kumai saat itu cuma bisa ditempuh dengan berjalan
kaki. Satu-satunya jalan yang ada hanyalah sebuah jalan setapak
melintasi hutan belantara dengan panjang sekitar 61 kilometer.
Dengan berjalan kaki, diperkirakan akan ditempuh selama delapan
jam lamanya. Sungguh, perjalanan panjang yang sangat melelahkan.
Namun bagi M.Ruslan, berjalan sejauh itu tidaklah menjadi
persoalan. Sebab, kala orang tuanya masih sehat, ia acapkali diajak
sang ayah pulang pergi Pembuang Hulu-Kumai untuk menjual
ternak sapi. Jadi, sebenarnya, jalan rintisan itu sudah pernah
dilaluinya bersama orang tuanya. Dari orang tuanya pula, M.Ruslan
akhirnya mengetahui bahwa mereka ternyata memiliki sejumlah
keluarga di Pangkalanbun. Karena itu, berbekal nasi bungkus untuk
makan siang, termasuk beberapa potong baju dan celana serta uang
sangu Rp 1.000,- (seribu rupiah), M.Ruslan memantapkan langkah
untuk mencari peruntungan nasib ke Kumai, Kotawaringin Barat.
Lantaran sudah mendapat restu dari orang tua, maka
perjalanan yang dilakukan M. Ruslan terasa ringan tanpa beban.
Panas terik mentari bukanlah halangan baginya. Bahkan, saking
bersemangatnya agar cepat sampai ke tujuan, saat makan siang
pun ia lakukan sambil berdiri. Menjelang sore, setelah sekian lama
menempuh perjalanan darat yang melelahkan, tanpa terasa ia telah
memasuki base camp perusahaan perkayuan PT Kayumas Group.
Di tempat inilah, ia memutuskan istirahat satu malam di rumah
Kepala Desa di Pangkalan Banteng, Sabukat.
Paginya, setelah mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa,
ia izin pamit untuk melamar kerja ke perusahaan PT Kayumas Group.
Tapi, nasib baik tampaknya belum berpihak padanya. Oleh pihak
perusahaan, lamarannya ditolak. Alasannya, karena tenaga kerja yang
ada sudah full, jadi tidak ada lagi kebijakan penerimaan karyawan
baru. Namun, sebelum pergi, pihak perusahaan masih menjanjikan
akan memanggil M. Ruslan, jika ia mau bersabar menunggu.
Tapi, M. Ruslan adalah sosok pekerja keras yang ulet dan
pantang menyerah. Merasa dewi fortuna belum berpihak padanya,
ia tidak lantas patah arang. Dari Sabukat, ia kemudian mencoba
peruntungan nasibnya ke daerah Kalang. Di daerah ini, ia banyak
memperoleh teman. Baginya, banyak berteman berarti banyak pula
rezeki. Dari konsep pertemanan itulah, rezeki M. Ruslan mulai
muncul. Oleh teman-temannya, ia diminta membantu mengupas
58 59
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
kulit kayu gelondongan (log), belajar menggunakan mesin chain
saw, dan sebagainya. Yang terpenting bagi M. Ruslan saat itu adalah
bagaimana ia mampu survive, bertahan untuk makan dan ongkos
hidup sehari-hari.
Pekerjaan itu sempat ia lakoni selama 20 hari lamanya. Merasa
waktunya sudah cukup, ia memutuskan kembali ke base camp
perusahaan PT Kayu Mas Group di Sabukat. Tiba di lokasi, ia langsung
melapor ke perusahaan dan diterima oleh salah satu manajernya.
Sang manajer rupanya terkesan oleh kegigihan M. Ruslan ini.
“Coba, besok kamu ke Kumai dan bawa nota saya ini,” ujar
manajer itu sembari menyerahkan selembar kertas.
Bukan main gembiranya M.Ruslan menerima nota tersebut.
“Mudah-mudahan ini awal yang baik,” gumamnya. Tanpa
menunggu lama-lama, ia segera berangkat dan tiba di perusahaan
PT Kayu Mas Group di Kumai pukul 11.00 WIB.
Laiknya tamu, kembali ia melapor ke perusahaan dan diterima
langsung oleh Direktur Personalia, Hengky Wijaya. Oleh personalia
perusahaan, ia ditanyai perihal latar belakang pendidikan,
kemampuan, dan sebagainya. Seraya menyerahkan berkas dan nota
referensi yang dibawanya, M. Ruslan dengan mantap menjelaskan
riwayat pendidikan dan kemampuannya. Tak lupa, ia juga
mengemukakan bahwa pernah mengemudikan tugboat, mengangkut
kayu, memiliki ijazah kelautan, dan sebagainya.
G. Menjadi KokiPenjelasan panjang lebar M. Ruslan itu agaknya menarik
perhatian Direktur Personalia PT Kayumas Group, Hengky Wijaya.
Keluguan, kepolosan, serta innocence yang terpancar dari air
mukanya yang jernih membuat sang direktur terpikat.
“Ada satu tugboat, tapi tak ada juru masaknya. Mau toh kamu
jadi juru masak (koki)?” tanya direktur personalia.
Mendengar itu, H.M. Ruslan AS terdiam. Ia sempat berpikir
sejenak. Terbayang di benaknya sang ayah yang tengah terbaring
sakit di kampung halamannya, Pembuang Hulu. Terbayang pula
wajah istrinya yang terpaksa harus ia tinggalkan. Demi mengingat
itu semua, tampaknya tak ada pilihan lain bagi M.Ruslan.
“Ya, saya bersedia, Pak,” jawabnya pendek.
“Baiklah. Kalau begitu, mulai besok kamu sudah bisa kerja,”
ucap direktur personalia sembari tersenyum menyalaminya.
Maka, sejak itulah M. Ruslan menjadi koki tugboat. Gajinya
saat itu Rp 7.500,- per bulan, dua kali lebih besar daripada gajinya
sebagai tenaga honorer kecamatan di Pembuang Hulu.
Kendatipun begitu, di sela-sela pekerjaannya, M. Ruslan
kadangkala merenung, berpikir akan jenis pekerjaannya. Jelas di
sini bukan bermaksud merendahkan pekerjaan koki. Namun,
sungguh tak terbayang sedikit pun dibenaknya bisa bekerja sebagai
koki. Cuma karena tuntutan keadaan, pekerjaan itu harus ia lakoni.
60 61
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Dari beberapa kali berkontemplasi secara mendalam, akhirnya ia
mendapatkan kesimpulan, apa pun jenis pekerjaan asal halal, harus
disyukuri. “Syukurilah pekerjaan apa pun yang halal. Karena boleh
jadi itu awal dari perjalanan hidup kita dalam meniti sukses,” ucapnya
seolah-olah menerima pencerahan batin.
Meskipun sangat jarang bersentuhan dengan lingkungan dapur,
M. Ruslan toh tak begitu kesulitan beradaptasi. Dengan rasa ingin
tahu yang tinggi (iddle couriusity) ia cepat menyerap pengetahuan
tentang seni tata boga. Tak cuma itu, tangan terampilnya yang tak
pernah diam dalam bekerja membuat anak buah kapal (ABK)
lainnya merasa senang. Barren, kapten kapal tugboat peranakan
Belanda itu, malah sangat terkesan akan kemampuan M. Ruslan,
sang koki baru. Hampir semua pekerjaan yang disodorkan padanya
mampu ia selesaikan dengan penuh tanggung jawab.
Pada hari kelima masa kerjanya, M. Ruslan langsung dipercaya
untuk membawa barang-barang ke base camp perusahaan di
Sabukat menggunakan salah satu tugboat (Kayumas I). Tentu saja,
kepercayaan itu tak disia-siakan M.Ruslan. Tanpa kesulitan berarti,
tugboat yang dikemudikan M. Ruslan tiba di tujuan pada pukul
16.00 sore. Usai mandi dan membereskan segala sesuatunya, tiba-
tiba ia dipanggil seorang sopir truk.
“Bang Ruslan, ada surat dari kampungmu. Surat ini saya terima
dari Kalang,” ujar sang sopir sembari menyodorkan sepucuk surat.
M. Ruslan tampak tertegun. Mendadak perasaannya tidak enak.
Darahnya tiba-tiba berdesir disertai detak jantungnya yang berdegup
kencang. Pasalnya, kala menerima surat yang tampak lusuh itu
firasatnya sudah tak enak. “Jangan-jangan...,” begitu ia membatin.
Cepat-cepat ia membuka amplop surat itu.
“Innalillahi wainna ilaihirojiun...,” desisnya lemah begitu
membaca isi surat. Ternyata, dugaannya benar. Sang ayah tercinta,
Ahmad Saleh, yang telah lama digerogoti penyakitnya, kini telah
tiada. Ia telah dipanggil Sang Khalik menghadap keharibaan-Nya.
Sontak perasaan M.Ruslan menjadi tak karuan. Persendian
kedua kakinya tiba-tiba lemas. Dan air mata kesedihan tak kuasa
ia bendung, menetes dan membasahi kedua pipinya. “Ya Allah,
semoga Engkau menerima amal ibadah orang tuaku dan
menempatkannya pada sisi yang layak...,” M. Ruslan tak putus-
putusnya berdoa dalam hati.
Untuk beberapa menit ia hanya mampu tafakur. Tak lama, azan
Maghrib berkumandang dari masjid terdekat. Dengan sisa-sisa
tenaganya, ia mengambil air wudhu. Shalat Maghrib. Di akhir
shalatnya, kembali M.Ruslan yang masih diliputi kesedihan itu
khusyuk berdoa. Berdoa kepada Allah SWT agar sang ayah diterima
amal ibadahnya serta diampuni dosa-dosanya.
Setelah mampu menguasai perasaannya, M.Ruslan bergegas
untuk bertamu ke rumah manajer perusahaan. Ia kemudian
62 63
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
menceritakan perihal surat orang tuanya yang baru saja ia terima.
Tapi, manajernya tak percaya.
“Kamu bohong! Kenapa kamu mau kerja kemarin kalau cuma
mau bohong-bohongan seperti ini?” sang manajer tiba-tiba nyerocos.
Tampak air mukanya memerah karena marah.
“Masak, baru enam hari kerja sudah beralasan dapat surat dari
orang tua meninggal segala macam. Ini kan nggak masuk akal.”
Mendengar manajernya marah-marah, M. Ruslan cuma terdiam.
Ia sengaja tak membantah ataupun memotong pembicaraan bosnya,
kendatipun hatinya sendiri sangat dongkol. Ia biarkan sang manajer
mencaci-maki dengan segala kemarahannya. Setelah suasana agak
tenang, barulah M. Ruslan angkat bicara.
“Begini Bos. Surat itu bukan saya yang ngarang. Yang bawa surat
itu adalah supir truk. Kalau Bos mau marah, ya marahlah sama
supir truk,” ujar M. Ruslan sedikit jengkel.
Mendengar itu, bosnya terdiam. Matanya tajam penuh selidik.
Akhirnya, supir truk yang membawa surat itu dipanggil oleh sang
manajer. Sementara itu, M. Ruslan langsung turun kembali ke kapal
tugboat yang tengah bersandar di dermaga. Tak lama, 30 menit
kemudian M.Ruslan dipanggil kembali.
“Baiklah, saya percaya bahwa supir truk yang membawa surat
itu. Dan kamu boleh pulang selama tiga hari. Apabila lewat tiga
hari dan kamu belum kembali, kamu saya anggap berhenti,” kata
manajernya setengah mengancam.
“Dan ini uang Rp 6.000,- saya pinjamkan,” tambahnya sembari
memberikan uang kepada M. Ruslan.
M. Ruslan mengangguk mengucapkan terima kasih atas
pinjaman bosnya itu.
Esok harinya usai Subuh, M. Ruslan berangkat berjalan kaki
menuju kampung halamannya, Pembuang Hulu. Setelah
menempuh perjalanan sekitar delapan jam lamanya, ia pun tiba
di Pembuang Hulu sekitar pukul 14.00 WIB. Tiba di rumah, rupanya
acara kematian ayahnya sudah memasuki hari keenam. Malamnya
M. Ruslan ikut tahlilan memasuki hari ketujuh.
Dua hari di kampung halamannya, ia terpaksa harus kembali
bergegas ke Kumai. Ia tak ingin merusak kepercayaan yang diberikan
bosnya. Karena mampu menepati janjinya, ia pun diterima kembali
bekerja seperti biasa. Bahkan, tanpa ia duga sebelumnya, begitu
masuk kerja ia langsung dipromosikan sebagai kapten tugboat. Jelas,
ini merupakan surprise yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
“Jadi, saya cuma menjadi koki selama seminggu dan langsung
diangkat jadi kapten tugboat. Dengan begitu, gaji saya juga
meningkat, dari Rp 7.500,- naik menjadi Rp 12.500,- per bulan,” ujar
M. Ruslan bangga. Uang sebesar itu sudah lumayan cukup untuk
kebutuhan sehari-hari ketika itu.
64 65
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
H. Memboyong KeluargaSetelah bekerja selama enam bulan, barulah M. Ruslan dapat
izin pulang kembali ke Pembuang Hulu. Saat itu, penghasilannya
sudah lumayan. Selain gaji, ia juga sudah dapat premi dari
perusahaan sehingga muncul keinginannya untuk memboyong
keluarganya.
Ada kejadian unik kala ia menjenguk istrinya saat itu. Sang istri,
Ny. Jumiyati, ternyata sudah melahirkan putra pertama mereka,
M. Yasir Syam, yang saat itu sudah berumur enam bulan. Melihat
sang anak yang tengah lucu-lucunya, naluri kebapakannya pun
muncul. Ia segera menggendong buah hatinya. Namun tiba-tiba sang
bocah menangis tak mau digendong. Rupanya sang bocah tak kenal
lagi Bapaknya. Sebagai Bapak, M. Ruslan menyadari, bahwa ia sudah
enam bulan tak pernah bertemu anaknya yang sudah mulai mampu
berjalan itu. Jadi, wajar jika sang anak menangis keras karena tak
mengenali ayahnya.
Esoknya, H.M.Ruslan AS berunding untuk memboyong istri dan
anaknya untuk ikut ke Kumai. Istrinya setuju. Akhirnya, M. Ruslan
kembali ke Kumai bersama istri dan anaknya. Di Kumai keluarga ini
mengontrak sebuah rumah. Sejak itulah, .M. Ruslan merasakan
ketenangan yang luar biasa karena ia sudah didampingi istri tercinta
serta permata hatinya yang tengah lucu-lucunya.
Memasuki tahun kedua, adiknya Abdul Rasyid diajak pula ke
Pangkalanbun. Sebelumnya, pada tahun kedua itu, M. Ruslan juga
mengajak adiknya Anang Rusdi (almarhum) yang kemudian bekerja
ikut dirinya. Sehingga praktis, secara ekonomi, kehidupan keluarga
besar M. Ruslan mulai membaik. Ia juga sudah mampu menyisihkan
penghasilannya. Selain untuk keluarganya di rumah, juga untuk
ibu dan saudara-saudaranya di Pembuang Hulu.
Menurut M. Ruslan, kondisi adiknya Abdul Rasyid pada saat
dijemput di Pembuang Hulu masih belum menguntungkan. Sebagai
saudara tertua laki-laki, ia merasa berkewajiban menolong adiknya
itu. Setibanya di Kumai, Abdul Rasyid sempat menganggur sebulan
sebelum akhirnya dapat pekerjaan sebagai tenaga mengupas kulit
kayu gelondongan (log). Setelah semua saudaranya yang laki-laki
bekerja, barulah M. Ruslan berinisiatif memboyong ibu dan
saudaranya yang lain pindah ke Pangkalanbun.
Karena itulah, memasuki tahun ketiga, M.Ruslan sepakat
memboyong ibu kandungnya termasuk saudara-saudaranya yang ada
di Pembuang Hulu. Untuk sementara, ibu dan saudara-saudaranya
itu menghuni sebuah rumah bekas pabrik di Kawasan Sungai Bulin,
sebuah ujung perkampungan di wilayah Pangkalanbun. Sementara
ia dan istrinya masih tinggal di Kumai, karena tak jauh dari lokasi
perusahaan tempatnya bekerja.
Yang jelas, setibanya di Pangkalanbun semua saudaranya sudah
bekerja. Berangsur-angsur kehidupan keluarga besar M.Ruslan mulai
66 67
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
berubah. Bahkan, jika dibandingkan dengan di kampungnya di
Pembuang Hulu, kondisinya saat itu sudah jauh berbeda. Menurut
M. Ruslan, saat itu keluarganya memang dimotivasi agar terus bergiat
mencari penghasilan sendiri-sendiri. Selain M.Ruslan dan dua adik
laki-lakinya Anang Rusdi dan Abdul Rasyid yang sudah bekerja,
saudara-saudaranya yang perempuan termasuk ibunya sendiri juga
kreatif mencari penghasilan tambahan. Diantaranya ada yang
membuat atap rumah dari daun nipah, berjualan sayur-sayuran sejenis
tumbuhan paku, dan bermacam pekerjaan lainnya. “Pokoknya, ketika
itu keluarga kami giat sekali bekerja. Tujuannya, untuk mengubah
nasib di tempat orang,” ujar H. M. Ruslan AS.
Etos kerja keras dan semangat untuk mengubah nasib saat itu
bergelora luar biasa. Semuanya tenggelam dalam ritme kerja keras,
meningkatkan produktivitas keluarga. Jika ditelusuri lebih jauh,
sebenarnya itu semua tak bisa dilepaskan dari petuah sang ayah
(almarhum) H.Ahmad Saleh, yang menjadi pemantik api semangat
keluarga ini. Semangat untuk hidup lebih baik daripada daerah
asalnya. “Saat itu, semangat berusaha untuk mengubah nasib
keluarga kami sangat luar biasa. Sebagai keluarga besar, semangat
kekeluargaan di antara kami tinggi sekali. Bahkan, hingga
sekarang, semangat seperti itu masih tetap terjalin,” papar
H.M.Ruslan AS.
M. Ruslan dan adiknya Anang Rusdi sempat bekerja empat
tahun lamanya di perusahaan PT Kayumas Group. Berikutnya,
Anang Rusdi kembali ke Pembuang Hulu, sementara M. Ruslan
memilih berhenti dan tetap bertahan di Pangkalanbun. Dari usaha
menyisihkan sedikit demi sedikit penghasilannya, M.Ruslan
kemudian mampu membuka kios kecil-kecilan. Kiosnya itu menjual
bahan-bahan kebutuhan pokok rumah tangga seperti sembako dan
lain-lain, disesuaikan dengan kebutuhan karyawan Korindo yang
bekerja di base camp Sungai Buluh, di bagian atas Nanga Bulik.
Pada sisi lain, adiknya Abdul Rasyid yang semula ikut bekerja
mengupas kulit kayu, ternyata sudah dipercaya sebagai operator
chainsaw dengan penghasilan yang lumayan.
Sayangnya, baru berjalan dua tahun di base camp Sungai Buluh,
volume usaha yang ia geluti mulai menurun. Hal itu disebabkan
karena persaingan antarpedagang yang terlalu ketat. Karena itu,
M.Ruslan memutuskan untuk kembali ke Pangkalanbun. Tak berbeda
jauh dengan usaha adiknya Abdul Rasyid yang tampak menunjukkan
penurunan. Sang adik terpaksa mengundurkan diri dari perusahaan
tempatnya bekerja dan mencoba membuka usaha kios sendiri.
Meskipun begitu, menurut H.M. Ruslan AS, kiosnya yang ada
di base camp Korindo itu masih tetap berjalan sekadarnya dan
ditunggui istrinya. Sayangnya, usaha kios-kios tersebut, baik milik
M. Ruslan maupun milik Abdul Rasyid, toh tak jua memadai.
Dengan kata lain, pergerakan bisnis di bidang itu relatif lambat
68 69
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
sehingga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja tampak tidak
memadai. Melihat keadaan itu, kedua kakak beradik ini pun
berunding mencari solusi bagaimana agar usahanya ke depan tetap
berjalan. Akhirnya, diambil kesimpulan bahwa mereka harus
mencoba mengalihkan usahanya ke bidang lain.
I. Menolong Orang LaparMereka berdua kemudian sepakat untuk mengalihkan usaha
ke bidang lain. Masalahnya, jenis usaha apa yang memiliki prospek
pasar yang bagus? Inilah pertanyaan yang perlu dipikirkan dan
dijawab bersama-sama oleh kakak beradik itu.
“Bang, coba kita usaha kayu ulin saja. Bikin bantalan kereta
api,” tiba-tiba Abdul Rasyid menawarkan usaha tersebut kepada sang
kakak. Seperti diketahui, kayu ulin (Eusideroxylon zwageri), adalah
kayu langka khas Kalimantan yang kini dilindungi. Pada masa itu,
kayu tersebut memang sedang booming dan banyak digunakan
untuk keperluan bantalan kereta api. Bahkan, harga pasarannya di
wilayah Pangkalanbun saja cukup menjanjikan.
“Baiklah, saya setuju saja,” jawab M. Ruslan.
Singkat kata, kedua kakak beradik itu pun sepakat untuk
memulai usaha kayu ulin (Eusideroxylon zwageri) untuk keperluan
bantalan kereta api. Kini, yang mendesak dilakukan adalah
bagaimana mencari pangsa pasar untuk jenis kayu kebanggaan
Kalimantan tersebut.
Setelah mendapatkan informasi, keduanya sepakat untuk
menawarkan kayu tersebut kepada seorang wanita tauke Cina
bernama Lie Tin King yang berdomisili di seberang kota
Pangkalanbun.
Esoknya, ekitar pukul 07.30 WIB pagi, dari rumahnya di
kawasan perusahaan Korindo, Pangkalanbun sekarang, kedua
kakak beradik itu berjalan kaki menuju pasar. Jarak yang harus
mereka tempuh sekitar lima kilometer. Namun, baru berjalan
sekitar 30 menit, nun jauh di sana, tampak sosok pemuda yang
tengah berjalan sempoyongan. Kakak beradik tersebut mengira
bahwa pemuda itu sedang mabuk berat.
“Bang, coba kita dekati orang itu,” ujar Abdul Rasyid kepada
kakaknya.
Keduanya kemudian sepakat untuk menghampiri pemuda yang
tampak sempoyongan itu.
“Kenapa kamu ini, kok pagi-pagi begini sudah mabuk?” Abdul
Rasyid membuka percakapan.
“Nggak Pak. Saya nggak mabuk...,” ucap si pemuda lirih, sembari
meringis menahan sesuatu. Tampak tubuhnya lemas. Wajahnya
pucat. Diperkirakan, usia pemuda itu berkisar antara 22-23 tahun.
“Saya sudah tiga hari nggak makan Pak,” rintih si pemuda.
“Tolonglah saya Pak. Saya lapar...,” desisnya dengan nada memelas.
70 71
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Menurut pengakuan pemuda itu, dirinya berasal dari Pulau Jawa.
Kedatangannya ke Kalimantan, khususnya ke Pangkalanbun, adalah
untuk mencari pekerjaan. Orang yang mengajaknya saat itu adalah
keluarganya sendiri yang sudah lebih dulu bermukim di
Pangkalanbun.
“Saya diajak mencari kerja, Pak. Saya sudah menjual sapi,
menjual lahan sawah di Pulau Jawa untuk biaya kemari. Katanya,
di Kalimantan ini enak mencari kerja,” ungkap si pemuda
menceritakan awal mulanya ia “terdampar” di Pulau Kalimantan.
Dalam perjalanannya, masih menurut pengakuan pemuda itu,
ia malah dibohongi. Ternyata pekerjaan yang dijanjikan saudaranya
itu tak kunjung didapat. Sementara di sisi lain, uang yang ia bawa
lama-kelamaan menipis dan akhirnya habis. Karena menumpang
terus-terusan tanpa pekerjaan, ia pun diusir dari rumah.
Pemuda itu kemudian menggelandang tak tentu tujuan. Tak
ada bekal yang dibawanya selain pakaian yang melekat di tubuhnya.
Berhari-hari ia tak makan. Bahkan, tidur pun seadanya, kadang di
emperan rumah atau di beranda mesjid.
Mendengar cerita si pemuda, kedua kakak beradik ini terdiam.
Keduanya saling berpandangan.
“Baiklah, sekarang kamu boleh ikut kami ke pasar,” kata Abdul
Rasyid sembari mengajak si pemuda.
“Terima kasih, Pak...,” ucap pemuda itu.
Akhirnya, mereka bertiga berjalan bersama. Di tengah
perjalanan, mereka mampir ke sebuah warung makan. Kedua kakak
beradik itu pun menjamu si pemuda yang tengah kelaparan itu.
Kepadanya dipersilakan agar ia makan dengan kenyang. Pemuda
itu hanya mampu mengucapkan kata terima kasih berkali-kali.
Akhirnya, pemuda itu kemudian makan dengan lahapnya.
Maklum, sudah berhari-hari ia tak menyentuh makanan. Tak
sampai sepuluh menit, nasi di piringnya habis tak bersisa. Makanan
ketiganya itu kemudian dibayar oleh Abdul Rasyid.
“Nah, kamu sekarang mau kemana?” tanya Abdul Rasyid.
“Pak, kalau bisa, saya mau pulang ke kampung saya di Jawa,”
ucap si pemuda hati-hati.
“Berapa ongkosnya?”
“Satu orang Rp 250,-”
Tanpa berpikir panjang, Abdul Rasyid mengambil dompetnya.
Masih tersisa uang Rp 1.250,-.
“Oke, nanti ada taksi (angkot) berwarna kuning tujuan ke
Kumai. Kamu naik kendaraan itu dan pakai uang ini untuk biaya
perjalanan kamu,” ujar Abdul Rasyid seraya menyerahkan semua
uang yang ada di dompetnya tersebut.
“Lho, untuk Bapak sendiri bagaimana?” si pemuda merasa tak
enak hati.
“Tidak apa-apa. Kami berdua tidak masalah. Gampang saja
72 73
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
nanti...,” jawab Abdul Rasyid seolah tanpa beban.
Melihat kebaikan kedua kakak beradik itu, si pemuda tak
mampu berkata-kata lagi. Matanya tampak berkaca-kaca. Tampak
ia menahan rasa haru yang mendalam. Ia patut bersyukur, ternyata
masih ada orang yang peduli pada dirinya yang tengah dilanda
kesusahan. Uniknya, orang tersebut bukan siapa-siapa. Orang asing
yang justru baru ia kenal pagi itu. Berkali-kali si pemuda
mengucapkan terima kasih atas kebaikan kedua kakak beradik
tersebut. Ketika taksi (angkot) ke Kumai melintas, pemuda itu pamit
untuk pergi.
Kini, tinggallah kedua kakak beradik tersebut yang justru
kebingungan. Bingung karena uang di dompet sudah tak ada.
Apalagi, rumah tauke Cina yang mau mereka datangi terletak di
seberang sungai. Untuk itu, jelas memerlukan ongkos lagi karena
mereka harus menyeberang lewat getek.
Kedua kakak beradik itu memutar otak bagaimana caranya
supaya bisa sampai di seberang. Akhirnya, Abdul Rasyid dapat ide.
Mereka berdua langsung naik getek dan minta diseberangkan. Di
tengah perjalanan, Abdul Rasyid membisiki tukang getek agar nanti
menunggu mereka sebentar. Si tukang getek setuju.
Setibanya di seberang, keduanya lantas menemui tauke wanita
Lie Tin King. Sehari-hari, tauke itu pemilik Toko Bina Usaha, menjual
beberapa kebutuhan pokok. Kakak beradik itu lantas mengutarakan
maksudnya untuk memasok kayu ulin (Eusideroxylon zwageri).
“Ya, memang saat ini saya lagi membutuhkan kayu ulin untuk
bantalan kereta api,” kata Lie Tin King.
“Dan untuk itu saya memang butuh banyak...” tambahnya.
Kayu ulin (Eusideroxylon zwageri) yang banyak dibutuhkan
saat itu adalah jenis balokan ukuran 125 x 25 centimeter. Jenis
balokan seperti itu banyak dibutuhkan untuk bantalan kereta api.
Salah satu pedagang pengumpul di Pangkalanbun yang terkenal saat
itu adalah tauke Lie Tin King.
“Tapi, apakah kalian bisa menyediakan pasokan 5.000 batang
ulin dalam sebulan?” kembali Lie Tin King menanyakan
kesanggupan tamunya.
Ditanya begitu, kedua kakak beradik tersebut langsung
menyanggupi permintaan tauke Lie Tin King.
Merasa sudah mendapat angin, keduanya kemudian
memberanikan diri untuk meminjam uang.
“Bisakah tauke bantu kami dulu meminjamkan uang?” Abdul
Rasyid tiba-tiba memberanikan diri.
“Oh ya, bisa. Kenapa tidak?” jawab tauke Lie Tin King tersenyum.
Mendengar kesanggupan tauke itu, kedua kakak beradik ini
bukan kepalang gembiranya. Kini, mereka seolah terlepas dari
himpitan sebuah beban berat. Beban yang sejak tadi terasa
mengganjal karena memikirkan upah penarik getek yang masih
74 75
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIJEJAK PERJALANAN ANAK DESA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
belum mereka bayar. Belum lagi beban psikologis karena keduanya
sama sekali tak memiliki finansial yang memadai untuk memulai
usaha itu. Jadi kedatangan keduanya pagi itu hanya bermodalkan
semangat dan keberanian saja. Sebab, usaha memasok kayu ulin
(Eusideroxylon zwageri) yang mereka tawarkan kepada tauke itu
jelas memerlukan modal yang tak sedikit.
Dalam kondisi seperti itu, jelaslah bahwa sinyal kesanggupan si
tauke untuk meminjamkan uang menjadi pemecah masalah (prob-
lem solver) yang luar biasa bagi keduanya. H.M. Ruslan AS sendiri
menyadari, bahwa lepasnya beban mereka berdua saat itu merupakan
pertolongan Allah SWT semata. Ia pun mempercayai, bahwa segala
kemudahan yang mereka alami tak bisa dilepaskan dari campur
tangan Tuhan Yang Maha Kuasa. Terbayang lagi, kejadian tadi pagi
saat mereka berdua menolong si pemuda yang tengah kelaparan.
“Sungguh, saya pantas bersyukur. Pengalaman itu mengajarkan,
bahwa jika kita membantu orang yang sedang susah atau teraniaya,
maka kita akan dibantu oleh Allah SWT dengan kuasa dan
kebesarannya. Dan bantuan itu akan berlipat ganda,” kata H.M.
Ruslan AS.
Kembali cerita pada pertemuan dengan tauke Lie Tin King
sebelumnya. Usai pembicaraan, kedua kakak beradik itu lantas
dipinjamkan berbagai keperluan untuk mereka bekerja, seperti dua
buah mesin chainsaw, uang tunai, beras secukupnya, serta kebutuhan
keluarga seperti sembako dan yang lainnya. Pinjaman tauke yang
tanpa mereka duga-duga sebelumnya itu, sekali lagi, makin
menyadarkan batin kakak beradik ini bahwa ada kuasa Allah SWT
yang berkehendak.
76 77
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Bab III
MemilihSebagai Pengusaha
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
A. Pasang Surut Berbisnisaris nasib dan perjalanan hidup seseorang memang
seringkali tak terduga. H.M. Ruslan AS yang kini
dikenal sebagai pengusaha daerah yang sukses,
barangkali bisa menjadi contoh menarik. Pria asal Pembuang Hulu,
Kalteng, ini mulanya cuma seorang pegawai honorer kecamatan di
tanah kelahirannya. Semasa kecil hingga menginjak remaja, ia
pernah merasakan pahit getirnya hidup, sebelum memutuskan
Bab IIIMemilih Sebagai Pengusaha
G
“Inti segala permasalahan itu harus jujur. Apabilakejujuran itu sudah tidak bisa lagi dipertanggung-
jawabkan, maka selesai sudah. Ya, tamat sudahriwayat bisnisnya”
81
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
hijrah—karena dorongan sang ayah—ke Kumai, kemudian
Pangkalanbun, Kotawaringin Barat (Kobar).
Rekannya, H. Ahmad Fawzy Zain Bachsin, B.A., juga tak pernah
menyangka bahwa H.M. Ruslan AS yang merupakan teman
sepermainan semasa remaja di kampung halamannya itu bakal
menjadi pengusaha sukses. Sebelumnya, menurut Fawzy, ia tidak
melihat bahwa H.M. Ruslan AS ini bakal menjadi pengusaha sukses.
Sebab, jika melihat latar belakang kehidupan mereka di kampung
ketika itu, rasanya jauh sekali harapan untuk menjadi seorang
pengusaha besar yang sukses seperti sekarang ini. “Tetapi, begitulah
perjalanan hidup dan nasib seseorang. Dan itu dialami pula oleh
H.M. Ruslan AS,” ungkap Fawzy (2004).
Berbekal tekad seteguh karang dan spirit sekeras baja, H.M.
Ruslan AS menapaki karir bisnisnya dari nol. Sungguh, betul-betul
dari nol. Bisa dibayangkan, ia merangkak bahkan tak jarang jatuh
bangun memulai bisnisnya. Penuh cobaan, penuh lika-liku dan
rintangan yang mendera tak berkesudahan. Namun, ia bukanlah
sosok yang cepat menyerah. Apalagi sampai berputus asa.
Gabungan dari spirit yang diberikan ayahnya H. Ahmad Saleh
(almarhum), serta obsesi pribadinya untuk menjadi “orang” yang
telah tertanam di jiwanya sejak masa anak-anak, mendorong anak
muda ini tanpa kenal lelah mulai menelusuri keyakinan yang
dibawanya dari Pembuang Hulu dengan satu tekad: mencari
82 83
MANDIRI. Awalnya, H.M. Ruslan AS memulai usahanya dengan berkolaborasi dengansang adik H.Abdul Rasyid AS sejak tahun 1980-an dengan mendirikan PT. Tanjung Lingga.Kini, ia mengikuti jejak kesuksesan sang adik, dan merintis usaha sendiri dengan benderaPT.Tanjung Menthobi yang didirikan tahun 1997. Hadirnya perusahaan ini menjadi tonggakawal kemandirian usahanya. Sekarang, perusahaan ini menampung sekitar 400 karyawandengan berbagai bidang usaha seperti logging, kontraktor, perdagangan, danpengangkutan CPO.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
penghidupan yang lebih baik dari kampung halamannya.
Keyakinan memang menjadi prinsip hidup H.M. Ruslan AS
dalam memulai sesuatu. Keyakinan pula yang melahirkan energi
positif luar biasa yang membuat ia mantap melangkah. Keyakinan
itu sangat penting dan jangan pernah memulai sesuatu dengan
perasaan ragu-ragu. Ragu-ragu menunjukkan seseorang tidak siap,
tidak yakin, dan itu berati kegagalan sudah di ambang mata. Sebab,
keyakinan tersebut memotivasinya untuk senantiasa memberikan
yang terbaik dalam berkiprah. Jadi, keyakinan menjadi modal
pertama dan utama sebelum seseorang melangkah memulai sesuatu.
Jalan meraih sukses memang tidak selamanya mulus
terbentang. Justru acapkali dipenuhi kerikil-kerikil tajam yang
menyakitkan. Berbekal keyakinan yang mengitarinya sedari awal,
apa pun yang menghadangnya tak menyurutkan langkah dan
semangatnya. Bahkan, modal keyakinannya yang besar itu tak
berarti apa-apa dibandingkan aral melintang yang ada di depannya.
Aral melintang itu justru mengkristalisasi menjadi butir-butir
pengalaman yang memperkaya perspektif H.M. Ruslan AS tentang
arti dan makna sebuah perjuangan. Pada akhirnya, pengalaman
yang dilaluinya itu menjadi pelajaran yang berharga baginya dalam
menatap masa depan. Tak heran, kian banyak rintangan yang
menghadang, maka kian arif ia melangkah serta kian bijak pula
ia dalam menakhodai perusahaannya.
Pada tahun 1980-an, setelah dipercaya tauke Ny. Lie Tin King di
Pangkalanbun untuk memasok kayu ulin (Eusideroxylon zwageri)
yang digunakan untuk bantalan kereta api, H.M.Ruslan AS dan
adiknya H. Abdul Rasyid AS memulai lagi usahanya dari nol. Kedua
kakak beradik ini tidak mau menyia-nyiakan kepercayaan yang
sangat jarang bisa didapatkan itu. Kepercayaan dari tauke pemilik
Toko Bina Usaha di Pangkalanbun saat itu menjadi modal keduanya
keduanya dalam berusaha.
Berjalan beberapa waktu, usaha memasok kayu ulin tersebut
berjalan lancar. Bahkan, keduanya mendapat keuntungan yang
cukup lumayan. Akan tetapi, baru saja keuntungan mereka raih,
masalah pun muncul. Hal itu bersumber dari pasokan kayu ulin
yang melimpah, sehingga harga pun anjlok. Kondisi seperti ini
berjalan selama setahun.
Pada saat situasi kritis dan sudah tidak memungkinkan, kedua
kakak beradik ini berpikir kembali untuk mengalihkan usahanya
ke bidang lain. Dalam konteks inilah, H. Abdul Rasyid AS giat
melakukan pendekatan dan lobi-lobi kepada para kontraktor.
Tujuannya tak lain agar mereka bisa diajak membangun
kebersamaan sebagai mitra.
Lobi-lobi yang intensif tersebut ternyata membuahkan hasil.
Sang adik kemudian diajak bermitra untuk mendirikan perusahaan
dengan nama CV. Sahabat, pada 1981. Kejelian sang adik membaca
84 85
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
peluang pasar dan kemampuannya menjalin lobi mendapat pujian
khusus dari kakaknya, H.M.Ruslan AS. “Saya akui, kemampuan
lobinya sangat bagus dan pemikirannya cukup jenius. Dia berpikiran
terbuka dan tidak terfokus pada satu bidang usaha saja,” puji H.M.
Ruslan AS akan kiprah adiknya.
Pada awal debutnya, CV. Sahabat mulai mendapatkan
kepercayaan dari pemerintah daerah. Sejumlah proyek mulai
diberikan kepada mereka, seperti pembangunan fasilitas gedung-
gedung sekolah serta pelbagai proyek lainnya. Sejak itulah, kakak
beradik ini mulai menjalin hubungan baik dengan pemerintah
daerah setempat, termasuk dengan rekan-rekan pebisnis lainnya di
bidang kontraktor.
Karena memiliki kemampuan lobi-lobi yang bisa diandalkan,
H. Abdul Rasyid AS kemudian mendapat tugas khusus berurusan
dengan pemerintah daerah. Sementara sang kakak, H.M.Ruslan AS
dipercaya mengawasi pekerjaan di lapangan. Kombinasi kerjasama
seperti ini berjalan relatif baik dan perkembangan CV. Sahabat juga
cukup menggembirakan.
B. Kolaborasi dengan Sang AdikDi samping sebagai adik kandungnya, H. Abdul Rasyid AS, dalam
perspektif H.M. Ruslan AS adalah seorang pengusaha tangguh dan
sangat berbakat di bidangnya. Ia juga memuji kiprah adiknya yang
dalam kondisi sulit sekali pun, masih mampu menelorkan strategi
jitu dan berpikiran brilian. Karena itu, kesuksesan karir dan usaha
yang ia lakoni sekarang tak bisa dilepaskan dari kontribusi maupun
motivasi sang adik.
H.M. Ruslan AS mengakui, bahwa debut dan kiprahnya di
bidang bisnis selama ini awalnya banyak “diwarnai” kebijakan dan
pemikiran sang adik. Dari sang adik pula, ia banyak belajar
bagaimana cara atau kiat-kiat menjalin relasi, melakukan negosiasi,
serta meyakinkan orang lain. Bisnis ibaratnya sebuah seni tersendiri
dimana para pelakunya juga mesti memiliki jiwa seni dan naluri
bisnis (sense of business) yang kuat. Hal ini dimaksudkan agar pelaku
bisnis tersebut lincah dalam menjalankan roda bisnisnya, tajam
membaca peluang pasar, serta kreatif dan inovatif menghadapi segala
tantangan. Sebab, bisnis itu selalu berputar dinamis dan progresif.
Akan halnya sang adik H.Abdul Rasyid AS, ia pun memuji
kiprah kakaknya H.M. Ruslan AS saat ini, yang mampu bergerak
cepat mengikuti jejaknya, baik di bidang bisnis maupun politik.”Saya
memang salut melihat kiprah kakak saya H.M. Ruslan AS, baik dalam
kaitan usaha maupun aktivitas politiknya saat ini. Saya bangga,
belakangan beliau akhirnya mampu mandiri. Beliau mampu
mengikuti dan mengiringi langkah saya dan kemudian mendirikan
perusahaan sendiri PT. Tanjung Menthobi,” ungkap tulus sang adik.
Ditambahkan sang adik, bahwa ia sangat mengagumi kiat-kiat
86 87
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
bisnis juga kiprah sang kakak di pentas politik di wilayah Kalimantan
Tengah ini. “Saya mencermati, beliau cukup piawai dan bijaksana
mengendalikan bidang ini,” puji sang adik H.Abdul Rasyid AS
dengan bangga.
Ia mencontohkan, di bidang politik misalnya, bagaimana
kakaknya itu mampu “mengayomi” rekan-rekannya di DPD
Tingkat II Golkar Kotawaringin Barat (Kobar) hingga DPD
Tingkat I Golkar Kalteng. Sebagai adiknya, H.Abdul Rasyid AS
merasa salut terhadap kiprah H.M. Ruslan AS yang mampu
“mewarnai” dengan cantik peta perpolitikan di daerah ini.
Demikian halnya bidang usaha yang dirintisnya. “Saya angkat topi,
karena saat ini usaha beliau terus berkembang dan sangat
menggembirakan. Yang saya amati, baru beberapa tahun beliau
menekuni usahanya, sungguh sangat luar biasa,” papar H.Abdul
Rasyid AS. Sebagai adik, ia pun sangat mendukung dan terus
mendorong agar perusahaan kakaknya, PT. Tanjung Menthobi,
terus tumbuh dan berkembang.
Bercerita kesuksesan pengusaha di wilayah Kalteng, memang
tak mungkin bisa dipisahkan dari figur kedua kakak beradik ini.
Di dalam diri keduanya sarat nilai-nilai keteladanan: perjuangannya
yang tak kenal lelah, memulai usaha dari nol, ulet, tekun, pekerja
keras, mengedepankan kejujuran serta etika bisnis. Demikian,
benang merah yang bisa kita petik dari pengalaman keduanya.
Hal itu bisa ditelusuri ketika keduanya pernah gagal
mengembangkan usaha sebagai pemasok kayu ulin, sang adik H.
Abdul Rasyid AS tidak lantas menyerah. Dengan bekal pengetahuan
sedikit pada bidang kontraktor—hasil dari bermitra dengan CV.
Sahabat tahun 1981—serta talenta dan ketajaman sense of busi-
ness-nya, muncul keinginan lain sang adik untuk mengembangkan
usaha sendiri. Kedua kakak beradik ini kemudian terlibat diskusi
dan menyamakan visi untuk mendirikan sebuah perusahaan
sendiri dan berbadan hukum. Bermodal uang ratusan ribu rupiah,
maka pada 1982 berdirilah CV. Tanjung Lingga. Sengaja dipilih
fokus pertamanya adalah bidang usaha kontraktor umum (gen-
eral contactor), yang mana pada saat itu bidang ini mulai
menggeliat sejalan dengan aktivitas pembangunan di Provinsi
Kalimantan Tengah.
Setahun berjalan, perusahaan yang hanya bermodal kecil ini
berkembang dan maju pesat. Akhir 1983, perusahaan mendapat
proyek besar yang justru menjadi awal problema serius bagi
kelangsungan hidup CV. Tanjung Lingga. Pada saat itu, H.M.Ruslan
AS dan adiknya H. Abdul Rasyid AS mendapat borongan proyek
pengerjaan rumah para transmigran, sebanyak 220 unit. Nilai
kontrak proyek yang disepakati sekitar Rp 100 juta. Jumlah yang
cukup besar untuk ukuran pada masa itu.
Berbekal kontrak itulah, kedua kakak beradik ini mulai bergerak
88 89
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
cepat. Mereka kemudian mempersiapkan segala sesuatunya guna
keperluan proyek tersebut. “Bahkan, kita sudah menyiapkan bahan-
bahan yang menghabiskan dana sekitar Rp 50-an juta. Di antaranya,
kita sudah mempersiapkan ribuan meter kubik kayu. Jadi, saat itu
kita sudah mengambil uang muka di bank,” cerita H.M. Ruslan AS.
Tapi, apa daya. Begitu uang sudah diambil, termasuk droping
bahan-bahan bangunan sudah siap di lokasi, ternyata areal (lahan)
belum dipersiapkan oleh kontraktor. Perlu diketahui, pada saat
itu memang terpisah antara kontraktor perumahan dengan
kontraktor lahan. Akibatnya, proyek besar itu berantakan! Hal
ini tentu saja membuyarkan semua keuntungan yang bakal diraih.
Bukan cuma itu. Keuangan perusahaan menjadi ketar-ketir karena
terlanjur memiliki beban pinjaman di bank. Di sisi lain, H.Abdul
Rasyid AS yang tengah menunggu proses penyelesaiannya di
Palangkaraya toh tak ada kepastian. Dalam kondisi kritis seperti
itulah ia mencoba mencari pekerjaan lain, tapi tak pernah dapat.
Boleh dikata, kala itu kondisi perusahaan CV. Tanjung Lingga
sangat kritis. Untuk menyelamatkannya, maka para nakhodanya,
H. Abdul Rasyid AS dan kakaknya H.M.Ruslan AS, bahkan harus
putar otak guna menyelamatkan bahtera perusahaan. Tapi, kondisi
kritis memang sudah tidak memungkinkan lagi. Akibatnya,
H.M.Ruslan AS terpaksa banting setir. Ia tinggalkan CV. Tanjung
Lingga dan mencari pekerjaan lain. Dari sinilah ritme hidupnya
terasa mundur, settback. Mau tak mau ia mulai kembali berjuang
dari nol, bersentuhan dengan pekerjaan-pekerjaan kasar (blue-col-
lar worker) hanya untuk bertahan hidup. “Saya terpaksa harus
berladang. Saya juga mendulang emas di daerah Parit Cina. Pekerjaan
itu saya jalani hingga enam bulan lamanya,” kata H.M.Ruslan AS
mengenang pasang surut CV. Tanjung Lingga (2004).
Selama mendulang emas itulah, ada pengalaman yang tak
mungkin ia lupakan hingga kini. Pengalaman yang nyaris saja
merenggut nyawanya.
Sebagaimana lazimnya para pekerja kasar pendulang emas, pada
umumnya mereka jarang dilengkapi standardisasi tata cara
keselamatan kerja. Tak heran, seringkali kita mendengar munculnya
kasus-kasus kecelakaan yang merenggut korban jiwa, seperti
tertimbun tanah longsor dan lain-lain. Kejadian seperti itu pernah
pula menimpa H.M. Ruslan AS.
Suatu pagi, di penghujung tahun 1984, H.M. Ruslan AS
bersama beberapa rekannya baru saja masuk terowongan
penggalian emas di Parit Cina. Selagi asyik bekerja, sontak tanah
yang ada di atasnya runtuh. Bluuurr! Suara gemuruh tanah longsor.
Tanpa ampun, puluhan kubik material tanah merah itu langsung
menimpa dirinya. Dalam hitungan detik, tubuh H.M. Ruslan AS
langsung terkubur longsoran tanah. Melihat itu, teman-temannya
sesama pekerja yang jumlahnya ratusan itu dengan sigap menolong.
90 91
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Secepat kilat, mereka berupaya menyelamatkan H.M.Ruslan AS.
Upaya pencarian dan evakuasi segera dilakukan. Untunglah, tak
lebih dari lima menit, H.M. Ruslan AS berhasil diselamatkan. Ini
benar-benar suatu keajaiban. “Saya bersyukur, saat tertimbun tanah
longsor penggalian itu, alhamdulillah saya masih bisa selamat,”
papar H.M. Ruslan AS.
Tragedi bencana tanah longsor di kawasan pendulangan emas
itu menyadarkannya untuk segera menyudahi pekerjaan yang sarat
risiko itu. Apalagi, kawasan pendulangan emas di Parit Cina tersebut
sebelumnya juga telah beberapa kali menelan korban jiwa. “Sejak
kejadian itu, saya putuskan berhenti mendulang (emas),” aku H.M.
Ruslan AS sembari menerawang mengingat kejadian nahas 20 tahun
lalu itu.
Agaknya, Tuhan memang telah mengatur segalanya. Setelah
kejadian itu, sang adik H. Abdul Rasyid AS meminta kakaknya segera
berhenti mendulang emas.
“Bang, sudahlah. Berhenti saja bekerja di Parit Cina itu dan
jangan lagi diteruskan. Sudah ada musibah itu merupakan tanda-
tanda yang kurang baik,” ujar H. Abdul Rasyid mengingatkan sang
kakaknya.
“Kalau Abang mau kembali lagi, mari kita sama-sama lagi
berusaha. Sebab, usaha saya sendiri sudah berjalan,” tambah sang
adik.
H.M.Ruslan AS akhirnya setuju tawaran adiknya. Oleh adiknya,
H.M. Ruslan kemudian diminta membawa uang Rp 400 ribu sebagai
bekalnya ke Nanga Bulik (sekarang: Ibukota Kabupaten Lamandau).
Sejak itulah, ia kembali bekerjasama dengan sang adik. Tugasnya
adalah mengukur dan melakukan kubikasi kayu di Nanga Bulik,
sementara proses pembayaran dilakukan di Pangkalanbun.
Saat itu, H. Abdul Rasyid AS memang sudah mulai kembali
menekuni usaha di sektor perkayuan. Abdul Rasyid AS bekerja di
areal perusahaan PT Sahadi Barito, yang kemudian diminta jadi
pemasok kayu ke perusahaan-perusahaan. Karena waktu itu belum
ada larangan memasok kayu langsung ke perusahaan, maka bidang
yang digelutinya itu tumbuh dan berkembang cepat. Pekerjaan ini
setidaknya memberi harapan baru bagi keduanya untuk kembali
bangkit dari keterpurukan usaha sebelumnya yang sempat kritis dan
“mati suri” sekitar 1,5 tahun lamanya.
C. OtodidakExperience is the best teacher. Pengalaman adalah guru yang
terbaik. Begitu adagium bijak yang sering kita dengar.
Karena itu, adanya keterbatasan peluang dan kesempatan untuk
menuntut ilmu lebih tinggi, menjadi pemicu di kemudian hari bagi
H.M. Ruslan AS untuk tidak pernah berhenti belajar. Media belajar,
baginya dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Tampaknya,
92 93
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
94 95
ia meresapi benar istilah long life education (belajar seumur hidup).
“Bila kita ingin berhasil dan maju, maka jangan pernah berhenti
belajar dan terus menggali ilmu pengetahuan,” ucapnya suatu ketika
(2004). Menurut H.M. Ruslan AS, ia terus belajar dan belajar untuk
menyesuaikan diri. Ia menyadari, masih banyak kekurangan dan tidak
pernah merasa lebih hebat daripada orang lain. Karenanya,
masyarakat mengenal dirinya sebagai pribadi yang selalu ingin belajar,
berpembawaan ramah dan jauh dari kesan sombong.
H. Said Ahmad Fawzy Zain Bachsin, B.A., politisi kawakan
PPP yang juga sahabat karib H.M. Ruslan AS semasa di Pembuang
Hulu, menuturkan bahwa pengusaha satu ini adalah otodidak
sejati. Ditambahkan Fawzy, walaupun pendidikan sahabatnya itu
terbatas, namun semangat belajarnya cukup tinggi. “Dengan
belajar secara otodidak, yakni belajar sendiri dari pengalaman-
pengalaman yang ada, sehingga beliau menjadi pengusaha yang
sukses seperti sekarang. Artinya, beliau belajar sendiri menyesuaikan
dengan lingkungan dan masyarakat sekitarnya,” papar H. Said
Ahmad Fawzy Zain Bachsin, B.A. (2004).
Diakui Fawzy, perkembangan perusahaan H.M. Ruslan AS
memang berawal dari bawah, bahkan dari nol. Ia dengan susah-
payah membangun dan memupuk usaha yang telah dirintisnya
bersama-sama sang adik sejak tahun 80-an. Tahun 1997, barulah H.M.
Ruslan AS mulai mandiri setelah usahanya benar-benar berpisah
dengan adiknya, H. Abdul Rasyid AS. Karena itulah, Fawzy optimis,
bahwa ke depan, usaha sahabatnya itu bakal survive, terus
berkembang dan menjadi besar. Karena semuanya itu berpijak dari
pengalaman-pengalaman H.M. Ruslan AS sendiri yang cukup berat
dalam membesarkan perusahaannya.
Contoh kasus H. M. Ruslan AS ini, masih menurut Fawzy, tentu
berbeda dengan mereka yang mendapat pendidikan formal lalu
terjun menjadi pengusaha dengan modal besar. “Mereka yang seperti
ini, dalam perjalanannya, kadang-kadang (justru) tidak bisa bertahan
lama,” ujar Fawzy bersungguh-sungguh.
Terminologi otodidak sendiri berdasarkan pengertian dari KBBI
(2001), diartikan sebagai orang yang mendapat keahlian dengan
belajar sendiri. Jadi, kemampuan H.M. Ruslan AS berbisnis dan
membesarkan perusahaannya selama ini tidak didapatnya dari
bangku sekolah. Ia mempelajarinya sendiri secara alamiah (otodidak)
dalam berbisnis, berpijak pada pengalamannya yang berat dalam
membesarkan perusahaan serta dikombinasikan dengan belajar dari
pengalaman-pengalaman orang lain yang sukses membangun
kerajaan bisnisnya. Ia banyak belajar dari kesuksesan seperti tokoh
Ahmad Bakrie (alm.) dan anaknya Aburizal Bakrie, Liem Soei Liong
(Sudono Salim), Rahmad Gobel, juga dari pengusaha-pengusaha
papan atas lainnya di negeri ini yang kesemuanya mulai membangun
usahanya dari bawah.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Karena itu, membaca sejarah dan riwayat orang-orang sukses
menjadi salah satu referensi kegemarannya, di samping mengetahui
secara intensif perkembangan kehidupan ekonomi dan politik di
tanah air. Bahan bacaannya tidak selalu berbentuk buku, untuk
informasi aktual bisa ia peroleh dari penerbitan surat kabar dan
majalah berkala. Dari berbagai macam bahan bacaan itulah ia dapat
mengambil saripati manfaat, memetik sejuta hikmah, serta
memperluas wawasan fenomena ekonomi (bisnis) dan politik di
tanah air.
D. Mendirikan PT Tanjung MenthobiDi penghujung 1996, merupakan tahun yang tak pernah lekang
dari ingatan H.M. Ruslan AS. Sebab, pada tahun itulah istrinya, Hj.
Jumiyati, tertimba musibah kecelakaan sepeda motor. Kecelakaan
itu membuat H.M.Ruslan AS sangat prihatin, apalagi sang istri
kemudian terpaksa harus duduk di atas kursi roda. Karena itulah,
dengan penuh pertimbangan, terpaksa ia mengundurkan diri bekerja
pada perusahaan sang adik, PT. Tanjung Lingga Group.
Pengunduran dirinya ini, menurut H.M.Ruslan AS, tentunya
setelah melalui kajian pemikiran yang matang. Kesimpulannya, ia
memang harus menentukan sikap, setelah sekian lama bekerja ikut
sang adik, H. Abdul Rasyid AS. “Jadi, bekal pernah bekerja 12 tahun
dari mulai staf hingga salah satu direksi pada PT Tanjung Lingga
96 97
MENINJAU. H.M. Ruslan AS adalah sosok pengusaha yang tak hanya menunggu laporanbawahannya. Tampak ia terjun langsung melihat kondisi mesin alat-alat berat sebagaipendukung usahanya yang bergerak di bidang kontaktor.
TAMBAK IKAN. Tingginya mobilitas H.M. Ruslan AS sebagai pengusaha dan politisi membuatwaktunya terasa sempit. Di sela-sela waktu luang, ia kerap menyempatkan diri melihatkolam pemancingan miliknya untuk mengimbangi kejenuhan rutinitas sehari-hari.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
itu menjadi pelajaran berharga bagi saya untuk meneruskan usaha
yang kini saya jalani,” tandas H.M. Ruslan AS. Harus dipahami,
biarpun H.M. Ruslan AS adalah kakak kandung H. Abdul Rasyid
AS sendiri, namun demi profesionalitas perusahaan, sang adik
memberlakukan kakaknya seperti laiknya pekerja lainnya, yakni
digaji Rp 1,5 juta per bulan.
Menurut H.M. Ruslan AS, gaji yang diberikan adiknya itu
sudah terbilang cukup. Namun, ia menyadari, tidak mungkin
seterusnya bekerja ikut adiknya. Ia juga harus mengembangkan
kemampuan dirinya dan memikirkan masa depan keluarganya.
Karena itulah, ia berkeyakinan keputusan pengunduran dirinya
itu merupakan pilihan tepat. Ia kemudian menyampaikan
keinginannya itu pada sang adik. Dengan penjelasan yang
transparan dan rasional, keputusan pengunduran dirinya itu
diterima baik oleh sang adik. Sejak itu pula, mulailah ia mandiri,
lepas dari ketergantungan dan bayang-bayang sang adik.
Tahun 1997, bersamaan dengan badai krisis moneter yang
melanda negeri ini, H.M. Ruslan AS justru mulai menapaki
kiprahnya sebagai pengusaha. Di bawah bendera PT Tanjung
Menthobi, H.M.Ruslan AS menatap optimis terhadap perusahaan
yang baru dibentuknya itu. Dengan modal tabungannya sendiri
Rp 12,5 juta ditambah pemberian modal sang adik dimana sedikit
demi sedikit hingga terakumulasi menjadi Rp 500 juta, ia memulai
debut perusahaannya di wilayah Kuala Kapuas (Ibukota
Kabupaten Kapuas), Provinsi Kalimantan Tengah. Usaha pertama
yang digarapnya saat itu adalah bidang kontraktor.
Pada umumnya, tahap awal berdirinya suatu perusahaan, selain
dibutuhkan tersedianya sumber daya atau faktor-faktor produksi,
juga diperlukan pula adanya jiwa kewirausahaan (entrepreneurship)
yang tangguh dari pengelolanya. Kewirausahaan merupakan suatu
profesi yang timbul karena interaksi antara ilmu pengetahuan
dengan seni yang hanya diperoleh dari suatu rangkaian kerja yang
diberikan dalam praktik. Oleh karena itu, seorang pengusaha
(wirausahawan) melakukan kegiatan mengorganisasikan berbagai
faktor produksi, sehingga menjadi suatu kegiatan ekonomi yang
menghasilkan profit yang merupakan balas jasa atas kesediaannya
mengambil risiko.
Dalam perspektif inilah, seorang pengusaha atau wirausahawan
seperti H.M. Ruslan AS mampu mengambil risiko dan meng-
organisasikannya dengan berbagai faktor produksi yang ada di
perusahaannya guna menghasilkan profit. Meskipun memang pada
awalnya perusahaan miliknya itu juga pernah mengalami masa-masa
pasang surut.
Bayangkan, baru berjalan setahun, perusahaan yang dirintis
H.M. Ruslan AS di bidang konstruksi itu sudah kelihatan kurang
menguntungkan. Dengan kata lain, pendapatan yang mereka raih
98 99
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
cuma pas-pasan untuk menutup biaya operasional sehari-hari.
Kondisi itu kian tak menentu seiring bergulirnya era reformasi
medio 1997, dimana apresiasi nilai tukar rupiah melorot tajam
terhadap dolar AS. Akibatnya, kondisi dunia usaha pun berubah
drastis, menjadi kian tak menentu. Dalam kondisi begini, H.M.
Ruslan AS mengakui, berupaya terus meningkatkan religiusitasnya,
yakni melakukan penguatan ibadah yang luar biasa. Seperti ibadah
shalat sunat tahajud setiap malam, puasa ramadhan, termasuk
amalan shalat lainnya. Tujuannya, tak lain guna meningkatkan
interaksi vertikal memohon petunjuk kepada Allah SWT atas
kesulitan hidup dan usaha yang baru dirintisnya.
Allah SWT rupanya Maha Mendengar permohonan hamba-
Nya. Pada suatu malam yang sunyi, kala ia tengah sujud menunaikan
shalat tahajud, sayup-sayup ia mendengar sebuah bisikan gaib. Ia
yakin, bisikan gaib itu adalah petunjuk dari Allah SWT. Bisikan itu,
ungkap H.M. Ruslan AS, menyarankan agar ia segera pergi ke daerah
Bati-Bati, Kalimantan Selatan, untuk menemui seorang tuan guru
bernama K.H. Yusuf.
Keesokan harinya, ketika sarapan pagi, taqwin bisikan gaib
itu ia diskusikan dengan keluarganya. Ia juga membicarakan
rencana keberangkatannya ke daerah Bati-Bati, Kalimantan
Selatan. Akhirnya, setelah berdiskusi, keluarganya sepakat untuk
mendorongnya segera berangkat. Hari itu juga usai mereka shalat
Subuh dan menggunakan mobil yang telah disiapkan.
H.M.Ruslan AS dan keluarga ini akhirnya berangkat sesuai
rencana. Di tengah perjalanan, sekitar pukul 07.00 WIB, H.M. Ruslan
AS dan keluarga berniat singgah di sebuah warung untuk sarapan
pagi. Meski masih pagi, warung makan yang tak jauh dari sebuah
jembatan itu sudah ramai dikunjungi pembeli. Belum lagi H.M.
menikmati hidangan yang disuguhkan penjual, tiba-tiba seorang
pria separuh baya memeluknya dari belakang. Tentu saja, H.M.
Ruslan AS terkejut dan berpikir barangkali orang ini tidak waras.
Tetapi, setelah diperhatikan sungguh-sungguh, barulah H.M. Ruslan
AS menyadari bahwa pria itu memang pernah ia kenal. Dulunya,
pria itu pernah sama-sama dengan dirinya bekerja pada perusahaan
H. Abdul Rasyid AS, yakni PT. Tanjung Lingga. Seingatnya, pria itu
memang pernah meninggalkan kewajiban utang pada perusahaan.
“Aduh Pak, saya minta maaf...,” ujar pria tersebut dengan nada
menghiba. “Saya bukan melarikan diri. Sekali lagi saya mohon maaf
karena belum bisa melunasi utang saya.”
“Lho, saya kesini bukan menagih kamu. Saya justru mau
sarapan,” balas H.M. Ruslan AS.
Pria itu yang tadinya sedikit takut lantas duduk di sampingnya.
Sementara H.M. Ruslan AS segera menyantap sarapan pagi di
hadapannya.
“Saya mau ke Bati-Bati, ada urusan...,” ujar H.M. Ruslan AS
100 101
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
sejurus kemudian. “Semalam, saya dapat semacam bisikan agar segera
berangkat ke Bati-Bati. Ada nggak Tuan Guru yang bernama K.H.
Yusuf di sana?” tambahnya.
“Oh, salah Pak. Tuan Guru K.H.Yusuf itu bukan di Bati-Bati,
tapi di Lok Tabat. Nanti saya antar Bapak ke sana,” ujar pria tersebut
menawarkan jasa.
Akhirnya, H.M. Ruslan AS menerima baik tawaran pria itu.
Karena kebetulan hari itu bertepatan hari Jumat, maka disepakati
mereka akan berangkat usai melaksanakan ibadah shalat Jumat.
Setelah beberapa jam dalam perjalanan, maka sekitar pukul 15.00
WIB, mereka pun tiba di rumah Tuan Guru K.H.Yusuf di daerah
Lok Tabat. Tapi, alangkah terkejutnya H.M.Ruslan AS begitu melihat
ratusan tamu yang masih antri menunggu untuk bertemu K.H.Yusuf.
Melihat itu, ia merasa pesimis tak bisa bertemu Tuan Guru. Apalagi,
waktu terima tamu terbatas, hanya sampai pukul 17.00 WIB sore.
H.M. Ruslan AS sempat tercenung. Apa akal? Sembari berpikir
sejenak, tiba-tiba ia mendapat ide kreatif. Ia kemudian menghampiri
penjaga tamu di tempat itu.
“Maaf, di sini ada istri Tuan Guru?” tanya H.M. Ruslan AS.
“Oh, ada Pak,” jawab penjaga tamu tersebut seraya mengangguk
hormat.
“Tolong sampaikan kepada beliau, saya dan keluarga datang
dari jauh, dari Pangkalanbun, Kalteng.”
Mendengar itu, si penjaga tamu bergegas ke belakang
menyampaikan pesan H.M. Ruslan AS kepada istri Tuan Guru.
Beberapa saat kemudian, istri Tuan Guru segera menyampaikan pesan
itu kepada suaminya.
“Ya, dahulukan saja mereka. Kasihan toh, mereka datang dari
jauh,” respons Tuan Guru K.H.Yusuf.
Akhirnya kedatangan H.M. Ruslan AS diprioritaskan. Tak sampai
30 menit, mereka dipersilakan masuk ke ruangan sang guru. Setiba di
ruangan tersebut, H.M. Ruslan AS langsung mengenalkan diri dan
menjelaskan maksud kedatangannya pada Taun Guru K.H. Yusuf.
Tak hanya itu, ia juga berkonsultasi mengemukakan segala problem
usaha yang saat itu tengah dihadapinya. Tuan Guru K.H. Yusuf
mendengarkan dengan hikmat penuturan tamunya.
Sesaat kemudian, Tuan Guru K.H.Yusuf lantas memohon
waktu pada tamunya untuk melaksanakan shalat sunat untuk
meminta petunjuk pada Allah SWT. Tak lebih lima menit, Tuan
Guru kembali dengan wajah berseri.
“Kamu memang salah berusaha di Kapuas,” Tuan Guru
memulai pembicaraan. “Kamu harus kembali ke Pangkalanbun dan
jangan teruskan berusaha di Kapuas. Sebab itu tidak bakal
menguntungkan kamu. Mulai sekarang, kamu harus kembali ke
Pangkalanbun. Tekuni usaha yang pernah kamu rintis,” saran Tuan
Guru K.H.Yusuf.
102 103
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
H.M. Ruslan AS menyimak serius petuah Tuan Guru.
“Karena kamu pernah berusaha di bidang kayu, maka tekuni
terus usaha tersebut,” tambah Tuan Guru lagi.
Berbekal saran Tuan Guru K.H.Yusuf itulah, H.M. Ruslan AS
lantas memutuskan untuk memboyong kembali usahanya dari Kuala
Kapuas ke Pangkalanbun. Ia juga menuruti nasehat Tuan Guru
K.H.Yusuf untuk kembali menekuni usaha perkayuan yang pernah
dirintisnya dulu.
Menurut H.M.Ruslan AS, dengan kerja keras dan ketekunan luar
biasa, slowly but sure, usaha perkayuan yang dirintisnya mulai
menampakkan hasil. Bahkan, guna mendapatkan kayu-kayu
berkualitas, tak jarang ia terjun sendiri keluar masuk hutan.“Tak
sampai setahun, yakni periode 1997-1998, rezeki terus-menerus mengalir
tiada henti,” ungkap H.M. Ruslan AS.
Lebih membanggakan lagi, pada saat bersamaan, PT. Tanjung
Menthobi akhirnya dipercaya sebagai marketing Inhutani,
perusahaan milik negara yang menguasai ribuan hektar areal HPH
di Kalimantan Tengah.
Bisnis perkayuan di bumi Kalimantan Tengah saat itu memang
primadona dan sangat menggiurkan. Perputaran uang sangat besar
dan berlangsung relatif cepat. Dari kepercayaan itulah, rezeki terus
saja mengalir deras ke dalam kas perusahaannya. Pada saat itu pula,
PT Tanjung Menthobi banyak membeli kayu dari Inhutani. Dalam
sebulan, tak kurang 30 hingga 40 ribu meter kubik kayu yang mereka
beli. Belum lagi termasuk kayu-kayu dari sejumlah perusahaan
lainnya di Kotawaringin Barat (Kobar) yang juga tak sedikit
jumlahnya. Setelah terkumpul, ribuan kubik kayu itu kemudian
dijual lagi kepada perusahaan lain dengan keuntungan berlipat.
Melihat perjalanan dan kinerja luar biasa dari PT Tanjung
Menthobi itu, sejumlah perusahaan besar mulai meliriknya.
Belakangan, mereka tak hanya melirik, namun juga mengajak untuk
bermitra dan menjalin kerjasama, di antaranya PT Barito Pasific
Timber yang ada di Banjarmasin dan Pontianak termasuk pula PT
Erna Juliawati yang ada di Pangkalanbun. Dengan kepercayaan yang
diberikan perusahaan-perusahaan besar tersebut, kiprah dan aktivitas
H.M. Ruslan AS makin dikenal luas oleh para pengusaha lainnya
yang bergerak di sektor perkayuan. Dan itu kian mengukuhkan
laju kepakan sayap bisnis PT Tanjung Menthobi yang kini memiliki
lebih dari 400 orang karyawan tersebut.
Hanya dalam hitungan beberapa tahun, kinerja dan neraca
keuangan PT Tanjung Menthobi mengalami peningkatan
signifikan. Tak heran, pemerintah pada tahun 2000, akhirnya
memberikan Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) kepada perusahaan
ini. Setahun berikutnya, lagi-lagi perusahaan ini diberikan
kepercayaan sebagai salah satu kontraktor pada Hak Pengusahaan
Hutan Kemasyarakatan (HPH KM).
104 105
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Pesatnya perkembangan perusahaan pada sektor perkayuan saat
itu, tak membuat H.M. Ruslan AS lantas mengabaikan analisa pasar.
Ia terus memonitor laju pergerakan perusahaannya. Dengan
ketajaman visinya ke depan serta sense of business-nya, H.M. Ruslan
AS kemudian berpikir untuk terus mengembangkan perusahaannya.
Pada 2001, dengan alokasi modal yang cukup, ia kemudian
melakukan diversifikasi usaha ke bidang lainnya yaitu kontraktor
serta angkutan Crude Palm Oil (CPO). “Alhamdulillah, hingga
sekarang ketiga bidang ini (perkayuan, kontraktor dan angkutan
CPO) berjalan relatif baik, meskipun belum sebesar yang kita
inginkan,” ujar H.M. Ruslan AS dengan nada merendah.
Bagi pengusaha semacam H.M. Ruslan AS, makna keberhasilan
dan kegagalan yang dilaluinya merupakan realitas yang dapat dialami
oleh suatu bidang usaha (bisnis). Dunia bisnis, memang sarat dengan
persaingan, peluang, tantangan, kegairahan, maupun kelesuan yang
menyebabkan naik turunnya suatu usaha. Oleh karena itu,
meminjam istilah Pandji Anoraga (2002), sudah seharusnyalah
seorang pebisnis atau usahawan jeli dalam melihat dan menyiasati
suatu peluang dan kemudian memanfaatkannya. Apalagi, dunia
usaha yang penuh tantangan dan kegairahan tersebut tidak selalu
akan berakhir dengan membawa suatu kesuksesan. Terlebih dalam
era globalisasi ini, persaingan tidak hanya terbatas secara lokal,
nasional, atau regional saja, namun sudah secara global. Hal ini
mengakibatkan semakin banyak variabel-veraiabel yang dapat
mempengaruhi keberhasilan suatu bisnis.
E. LeadershipJika dilihat dari perspektif’ kepemimpinan (leadership), figur
seorang pemimpin perusahaan akan sangat menentukan
keberhasilan dan kemajuan suatu usaha atau bisnis di perusahaan
tersebut. Salah satu aspek yang paling penting dalam kepemimpinan
adalah visi seorang pemimpin yang di dalam ilmu manajemen
disebut “kepemimpinan yang visioner.” Ciri kepemimpinan yang
visioner adalah mampu memprediksi fenomena perubahan-
perubahan yang bakal terjadi di masa datang, mampu mengambil
keputusan yang cepat serta akurat dan memiliki visi yang fokus untuk
membawa perusahaan kepada gradasi kemajuan yang lebih baik di
masa mendatang.
Leadership pengusaha atau wirausahawan jelas merujuk pada
kemampuan personal dan transformasi diri yang bersangkutan
kepada bawahannya. Kemampuan untuk mengelola, mengorganisir
serta me-menej usaha yang dimilikinya. Latar belakang pendidikan,
pengalaman dan penetrasi nilai-nilai, lazimnya turut pula
mempengaruhi bagaimana style kepemimpinan (leadership) yang
ia bangun.
Di dalam pandangan Ketua KNPI Kalteng, Drs. Hidayatullah
106 107
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
S.Kurik, MBA, leadership H.M.Ruslan AS senantiasa menerapkan
manajemen kepemimpinan yang terbuka, menghargai input
bawahannya dan peduli terhadap karyawannya. “Dalam hal leader-
ship, beliau adalah pemimpin perusahaan yang terbuka dan memiliki
kepedulian tinggi terhadap karyawannya. Sejauh ini, saya tidak
mendengar ada komplain ataupun nada miring mengenai
kepemimpinan beliau di perusahaannya,” ungkap Hidayatullah.
Dalam hal kepedulian dan komitmen terhadap daerahnya,
H.M.Ruslan AS juga menunjukkan perhatian dan concern yang
tinggi. Menurut Hidayatullah yang juga wakil ketua DPD Golkar
Kalteng itu, kepedulian H.M. Ruslan AS terhadap daerah
Kotawaringin Barat (Kobar) misalnya, terlihat dari hubungan baik
yang ia lakukan dengan pemerintah daerah dan kontribusinya yang
secara aktif berperan di beberapa organisasi kemasyarakatan, baik
partai politik dan dunia usaha di Kotawaringin Barat.
Begitu pun kedekatan H.M. Ruslan AS dengan berbagai tokoh
di Kalteng. “Beliau saya akui, memiliki hubungan baik dan
pertemanan yang solid dengan beberapa tokoh di Kalteng. Apakah
itu dari kalangan dunia usaha, birokrat, dan tokoh-tokoh adat di
Kalteng,” tambah Hidayatullah.
Sementara itu, Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Ir. H.Abdul
Razak mengakui, bahwa secara umum leadership (kepemimpinan)
H.M.Ruslan AS yang kini ia bangun berjalan cukup baik, meskipun
ada sejumlah catatan yang ia berikan. Catatan ini tak lain untuk
memacu agar perkembangan perusahaan H.M. Ruslan AS ke depan
mampu berkembang dan berkompetisi secara sehat.
“Secara umum, saya kira, kepemimpinan beliau sudah cukup
baik,” kata Abdul Razak. “Namun, kalau saya lihat, semakin
berkembangnya suatu usaha, harus pula diimbangi dengan
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Jadi, saran saya,
H.M. Ruslan AS sejak sekarang perlu melengkapi staf di
perusahaannya dengan tenaga-tenaga profesional.”
Dengan demikian, masih menurut Razak, pengusaha H.M.
Ruslan AS tidak lagi harus melibatkan diri pada persoalan-persoalan
kecil yang menyangkut teknis di lapangan. “Saya melihat, pengusaha
daerah sebesar beliau seharusnya hanya duduk sebagai pembuat dan
pengambil keputusan (decision maker) dan bukan lagi sebagai
pelaksana teknis di lapangan.”
Memang, dalam pandangan Abdul Razak, sekarang ini sudah
ada beberapa stafnya yang bisa diandalkan. Tapi, menurutnya lagi,
H.M.Ruslan AS tetap membutuhkan tenaga yang lebih profesional
untuk membantu mengembangkan usahanya. “Jelas, untuk mencari
tenaga semacam ini tidaklah mudah. Beliau harus selektif dalam
memilih. Hal ini untuk menghindari agar jangan sampai staf
profesional yang dipilih malah melakukan perbuatan yang
merugikan perusahaan,” demikian Abdul Razak menyarankan.
108 109
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
110 111
Kendati demikian, kiprah dan eksistensi H.M. Ruslan AS
bersama adiknya H. Abdul Rasyid AS di Pangkalanbun,
Kotawaringin Barat (Kobar) saat ini, tak urung membuat Abdul
Razak pantas merasa bersyukur dan ikut berbangga. Diakuinya,
pengusaha seperti H.M. Ruslan AS yang bergerak di bidang jasa
konstruksi, merupakan mitra bagi Pemerintah Kabupaten
Kotawaringin Barat (Kobar). Terlebih, dengan keberadaan H.M.
Ruslan AS sebagai ketua Kadinda dan ketua Gapensi Kobar. Dalam
aktivitasnya, masih kata Abdul Razak, kehadiran pengusaha seperti
H.M. Ruslan AS justru banyak membantu kegiatan pemerintah
daerah dalam proses pembangunan di daerahnya. Tak heran, usaha
yang awalnya ia rintis dari nol itu semakin berkembang. “Sebagai
kepala daerah, saya merasa sangat bangga terhadap beliau. Sebab,
H.M.Ruslan AS adalah pengusaha daerah yang berangkat memulai
usahanya dari nol dan kini menjadi pengusaha yang sukses,” puji
sang bupati.
Berbicara komitmen dan kepedulian H.M. Ruslan AS,
tampaknya pandangan Hidayatullah dan Abdul Razak setali tiga
uang. Menurut dia, sosok H.M. Ruslan AS adalah seorang yang
sangat peduli dengan masyarakat di sekitarnya, terutama
masyarakat yang membutuhkan bantuan. Ia menilai, komitmen
dan kepedulian H.M. Ruslan AS terhadap kondisi di sekelilingnya
sangat besar. Contohnya, ketika ada masyarakat yang mengalami
kesulitan, maka pengusaha asal Pembuang Hulu ini dengan sukarela
membantu. Demikian juga ketika Idul Fitri, H.M.Ruslan AS
biasanya langsung memberikan bantuan berupa sembako dan
sebagainya kepada orang-orang yang membutuhkan. Demikian
halnya bantuan uang. “Walaupun jumlahnya kecil, tapi jika jatuh
ke tangan orang-orang yang sangat membutuhkan, maka akan
sangat besar maknanya,” tandas Abdul Razak.
Dalam pandangan Abdul Razak, kepedulian dan jiwa sosial
pengusaha ini tak berhenti sampai di situ. H.M. Ruslan AS pun kerap
memberikan bantuan dana jika ada kegiatan-kegiatan sosial dan
kemanusiaan yang dilaksanakan oleh masyarakat. “Saya pikir,
kepedulian semacam ini merupakan hal yang sangat positif dan
kita berharap pengusaha-pengusaha yang lain dapat mengikuti
langkah beliau untuk membantu sesama yang lemah,” ungkapnya.
Tentunya, dalam konteks ini, Abdul Razak tidak bermaksud untuk
mengatakan bahwa pengusaha lain tidak ada yang peduli. “Mereka
itu juga peduli. Hanya saja, kepedulian para pengusaha terhadap
masyarakat dimana mereka berusaha harus lebih ditingkatkan lagi,”
imbuhnya.
Dalam konteks leadership, maka merujuk pendapat pakar
manajemen Wagiono Ismangil (1999), bahwa figur kepemimpinan
(leadership) pada diri seorang pengusaha ataupun wirausahawan
(entrepreneur) sangat terkait pada lingkungannya. Misalnya, untuk
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
lingkungan perkotaan pertimbangannya tentu lain dengan
perdesaan. Namun, kunci dari kewirausahaan (entrepreneurship)
adalah bagaimana kita mengendalikan risiko dengan berbagai
perhitungan dan pemikiran. Dalam dunia bisnis, wirausahawan
(entrepreneur) berbeda dengan profesional. Walaupun demikian,
pada suatu saat, dalam perkembangannya, entrepreneur harus pula
didukung oleh tenaga profesional. Terutama pada saat usaha
tersebut berkembang menjadi besar.
Ada beberapa karakteristik dasar yang membedakan keduanya.
Karakter dasar seorang pengusaha atau wirausahawan adalah ia
mempunyai visi ke depan. Dialah yang sebetulnya mendorong
perubahan, karena ia mampu mengkombinasikan berbagai sumber
daya untuk mendapatkan sesuatu yang baru. Dengan kata lain, en-
trepreneur lebih sebagai pendobrak dan pembuka jalan baru.
Sedangkan seorang profesional mengendalikan dan mengontrol
berbagai sumber daya, sehingga bisa dimanfaatkan secara efektif
dan efisien.
Karena itu, jiwa dan semangat seorang pengusaha atau
wirausahawan, menurut Pandji Anoraga (2002), menyangkut tiga
dimensi penting yakni inovatif, pengambil risiko, dan proaktif.
1.1.1.1.1. InovatifInovatifInovatifInovatifInovatif.....
Keinovatifan mengacu pada pengembangan produk, jasa atau
proses yang unik. Ia meliputi upaya sadar untuk menciptakan
tujuan tertentu, memfokuskan perubahan pada potensi sosial
ekonomi perusahaan yang berdasarkan pada kreativitas dan
intuisi individu (Queen; 1986). Mengingat orang yang kreatif
dan intuitif dikenal menyukai lingkungan kerja yang
memberikan independensi dan otonomi yang tinggi.
2.2.2.2.2. Pengambil risikoPengambil risikoPengambil risikoPengambil risikoPengambil risiko.....
Sementara itu, jiwa kewirausahaan juga berkaitan dengan
pengambil risiko, yang mengacu pada kemauan aktif untuk
mengejar peluang. Risiko perlu diperhitungkan dan wirausaha
secara obyektif harus mengidentifikasikan faktor-faktor risiko
dan sumber daya yang ada serta secara sistematis mengelola
faktor-faktor ini.
3.3.3.3.3. ProaktifProaktifProaktifProaktifProaktif .....
Adalah Miller (1987) yang melihat ini sebagai bagian sifat assertif,
sementara Minzberg melihat bahwa kewirausahaan sebagai
pengambil risiko dan melakukannya, ketimbang sekadar
bereaksi terhadap lingkungannya. Operasionalisasi dari sifat ini
adalah:
a. Memutuskan apakah dalam hal inovasi, organisasi
mengikuti pesaing atau tidak;
112 113
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
b. Menyukai apa yang telah lalu atau melakukan pertum-
buhan, inovasi dan pengembangan;
c. Mencoba bekerjasama dengan pesaing atau tidak.
F. Agama & Etos KerjaSudah menjadi kodratnya, manusia adalah homo faber,
makhluk bekerja, di samping sebagai makhluk religius karena
memiliki kecenderungan untuk mempercayai pada hal-hal yang
bersifat transendental (supranatural), selain juga makhluk rasional
(homo sapiens) yang mencoba menyelaraskan rencana Tuhan
dengan rencana manusia, yang mengikuti beberapa istilah dalam
filsafat (Zauly Qodir; 2002).
Dalam sejumlah literatur modern, pembicaraan kerja keras
atau semangat bekerja merupakan perbincangan yang sangat
ramai, dan semakin kompleks. Dia bukan saja berkaitan dengan
soal bagaimana me-manage pekerjaan, dan memproses produksi
serta perluasan pasar, namun juga kharisma moral dan kekuatan
spiritualitas untuk menggerakkan semangat kerja guna meng-
hadapi persaingan zaman global yang semakin kencang. Kualitas
moral yang diperlukan salah satunya adalah yang sifatnya spiri-
tual bagi individu yang bisa untuk membaca tanda-tanda zaman,
dengan kearifan yang tinggi, sehingga mampu mengantisipasi
secara cerdas atas perubahan-perubahan yang cepat dan terus-
menerus terjadi dalam pelbagai aspek kehidupan manusia yang
semakin kompleks. Penegasan semacam ini dikemukakan oleh
Maryknoll (1988).
Etos kerja menurut Zauly Qodir (2002), adalah sebuah dorongan
terhadap sebuah bangsa yang berasal dari suatu yang bersifat
transendental sebagai suatu sikap hidup yang mendasar, yang dalam
dunia Timur dianggap sebagai segala bentuk manifestasi dari daya
kreasi manusia yang bertitik pangkal dari titik ketuhanan, yang
demikian nampak jelas dalam etika.
Karena etos kerja merupakan suatu yang fundamental dalam
kehidupan manusia, maka dia tidak saja hanya bertumpu pada
kualitas pendidikan, tetapi berhubungan dengan suatu inner life yang
bersumber dari pancaran keimanan atau keyakinan. Karena itu,
salah satu pancaran bagi munculnya etos kerja adalah datang dari
agama. Dan karena agama merupakan suatu sistem dalam
kehidupan, maka etos kerja merupakan realisasi dari keyakinannya
terhadap ajaran agamanya. Etos kerja hadir sebagai suatu kekuatan
batin yang akan membuat seseorang tahan bantingan, tak kenal
menyerah dan senantiasa berusaha keras. Itulah sebabnya, mengapa
perbincangan etos kerja menjadi penting untuk diperhatikan dalam
mendorong kesuksesan dan keberhasilan seseorang.
Untuk menggambarkan implementasi ajaran agama dan
pancaran keimanan H.M. Ruslan AS, ada baiknya kita melihat
114 115
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
116 117
HA
UL
AK
BA
R. B
ersama H
abib Abdullah dan H
abib Husein asal K
alsel serta beberapa pejabat Pem
erintah Kabupaten
Kotaw
aringin Barat usai m
enghadiri haul akbar di sebuah pemakam
an di Kum
ai, Pangkalanbun.
BU
KA
PU
AS
A. B
ersa
ma
K.H
. Akh
mad
Bak
ri us
ai b
uka
puas
a be
rsam
a pa
da 1
9 N
ovem
ber 2
002
di ru
mah
kel
uarg
a be
sar
H.M
.Rus
lan
AS
di J
l.Has
anud
din,
Pan
gkal
anbu
n.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
118 119
PULANG UMROH. H.M. Ruslan AS baru turun dari tangga pesawat Merpati Airlines dandijemput keluarga serta kerabatnya usai melaksanakan umroh ke Tanah Suci Mekkah Al-Mukarromah.
KEBERSAMAAN. Nilai kebersamaan dan kekeluargaan dalam keluarga besar H.M.RuslanAS selalu dijaga dengan baik. Tampak keluarga ini berpose bersama di sela-sela kegiatanibadah umroh di Tanah Suci Mekkah Al-Mukarromah.
SYUKURAN. Pulang dari melaksanakan umroh, H.M.Ruslan AS dan keluargamenyelenggarakan acara syukuran bersama dihadiri beragam komponen masyarakat dirumahnya.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
aktivitas tokoh ini setiap Senin. Biasanya, menjelang shalat Maghrib
setiap Senin, pengusaha H.M. Ruslan AS, selalu mengundang ratusan
anak-anak yatim ke rumahnya. Jumlah mereka tidak kurang dari
200 orang, bahkan bisa lebih. Tak heran, rumahnya yang mentereng
di Jalan Hasanuddin, Pangkalanbun, Kotawaringin Barat, itu selalu
ramai dengan celoteh riang anak-anak. Mereka diundang berkumpul
untuk menerima santunan dan bingkisan dari sang tuan rumah.
Adakalanya, juga diundang pemuka agama setempat untuk
menyampaikan ceramah-ceramah atau fatwa-fatwa agama yang
diambil dari Kitab Suci dan Hadits Nabi.
Nilai-nilai agama memang senantiasa diajarkan kepada warga
masyarakat sekitar oleh H.M. Ruslan AS dalam praktik riil
kehidupannya. Ia berkeyakinan, berpegang teguh pada tali agama
telah menjadikan dirinya seperti sekarang dan ia menempatkan
agama sebagai landasan hidup dalam bermasyarakat. Ia juga
memahami bahwa agama harus ditanamkan terus-menerus, jangan
bosan-bosannya, sekalipun hanya sedikit yang mendengarkan,
nanti pasti akan ada yang “tertinggal,” terserap dan kemudian
akan direnungkan dan terus diamalkan dalam kehidupan sehari-
hari. Hal ini juga ditegaskan oleh H. Sholeh Anshori, yang kerap
hadir ke rumah H.M Ruslan AS saat mengundang anak-anak yatim.
Agama, menurut H. Sholeh Anshori, merupakan sendi utama
bermasyarakat sehingga harus ditanamkan terus, di manapun kita
berada, semampu kita, karena kita hidup jika tahu agama, sedikit
juga harus selalu disampaikan.
Lebih jauh, H.M. Ruslan AS menegaskan, bahwa kekayaan
maupun kedudukan yang ia peroleh sekarang merupakan amanah,
titipan dan ridho Allah SWT semata. “Kita ini hidup hanya sekali,
dan yang akan dinilai oleh Allah hanyalah amal saleh. Karena itu,
kita hidup harus beramal,” demikian H.M. Ruslan AS. “Kita sebagai
orang Islam harus percaya bahwa Allah akan mengganti apa yang
kita infakkan untuk kepentingan umum. Kita tidak perlu ragu lagi
memperbanyak zakat, infak atau sadakah, karena itu memang
merupakan “investasi” kita untuk hari nanti,” ucap H.M. Ruslan
AS, bersungguh-sungguh. Ia sadar sepenuhnya, bahwa manusia hidup
hanya sementara, dan harta benda semua tidak akan dibawa mati.
Karena itu, menurut H.M. Ruslan AS, “Kita harus memiliki bekal
jika sewaktu-waktu kita dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.”
Pada sisi lain, bekerja keras merupakan sebuah keharusan bagi
pengusaha H.M. Ruslan AS yang telah cukup lama jatuh bangun
memulai bisnisnya. Baginya, etos kerja keras adalah kewajiban yang
dituntut agama Islam. Hal ini berulangkali ia ungkapkan, “Kita
harus bekerja keras karena memang agama memerintahkan kita
untuk bekerja keras.” Hal senada juga didukung H. Sholeh Anshori,
“Kita memang harus bekerja keras. Nanti apakah berhasil atau tidak,
kita tawakal kepada Allah. Tidak perlu mengeluh kalau hasilnya
120 121
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
nanti tidak sesuai yang kita harapkan, semuanya terserah Allah saja,”
ujarnya.
Bekerja keras bagi H.M. Ruslan AS dan saudara-saudaranya yang
lain, dianggap sebagai bagian dari ibadah kepada Tuhan. Motivasi
ini yang selalu ia tanamkan kepada para karyawan di perusahaanya,
PT. Tanjung Menthobi. Namun ada alasan lain yang mungkin bisa
juga dipertimbangkan yaitu soal upah khusus bagi mereka yang
bekerja di perusahaannya. Karyawan akan bekerja keras dan
sungguh-sungguh di samping karena dorongan agama, tampaknya
dipengaruhi pula oleh besarnya upah yang mereka terima. Jadi,
bagaimana mereka tidak bekerja keras, sebab dari segi upah memang
memadai. Sehingga tidak perlu lagi memikirkan usaha yang lain.
Secara umum, karyawan yang bekerja di PT Tanjung Menthobi
memiliki keyakinan yang kuat, bahwa hidup ini memang harus
diisi dengan bekerja keras, sebab agama memang memerintahkan
demikian. Dengan bekerja keras, kita bisa mendapatkan untung
yang lebih sehingga bisa lebih banyak beramal.
Yang menggembirakan, bahwa semangat H.M. Ruslan AS untuk
membantu, menolong orang lain, membangun tempat ibadah dan
amal sosial lainnya tak pernah surut. Dan ini menjadi komitmen
moral dan sosial yang sudah lazim ia lakukan. Kalau itu ia anggap
hidup altruistis atau sufisme, maka akan dengan mudah ia
laksanakan.
Baginya, hidup ini memang harus banyak beramal saleh karena
hanya itu yang akan dihitung dan dihisab oleh Allah SWT kelak.
Harta benda semuanya hanya titipan-Nya. Keyakinan mendalam
semacam ini dapat dibuktikan dengan keaktifannya dalam berbagai
organisasi sosial, agama dan kemasyarakatan, yang jika dihitung-
hitung, lebih banyak “pengorbanannya” ketimbang menghasilkan
secara ekonomis. Namun, bagi seorang H.M. Ruslan AS, ia akan
tetap bersemangat dan tidak pernah surut melakoninya.
Semangat berjuang demi agama, juga terasa tinggi sekali di
lingkungan keluarga H.M. Ruslan AS. Terutama jika bulan
Ramadhan, hal ini dapat dilihat dari semangat beramal malah naik.
Semangat beramal semacam itu karena pengajaran agama yang
dilakukan adalah pengajaran yang mendorong ajaran agama untuk
diamalkan, seperti menggiatkan infak, sadakah, zakat dari
masyarakat yang mampu.
Begitu pun ajaran agama yang berkaitan dengan keharusan
berbuat baik kepada sesama, dengan memberikan bantuan dan
menyantuni mereka yang membutuhkan menjadi suatu hal yang
pokok. Kewajiban dari agama tentang keharusan membantu dan
menyantuni yang lemah mewajibkan pemeluknya untuk bekerja
keras (giat bekerja) dan menjauhkan diri dari kemalasan, mencari
rezeki untuk mendapatkan berkah dari Tuhan.
Ajaran agama yang telah “merasuk”, mengendap dan
122 123
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
kemudian dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari
merupakan pemahaman yang bisa dianggap paling mendekati
sempurna. Karena pemeluk agama tidak hanya pandai berkata,
namun sekaligus mengaktualisasikan dalam masyarakat sebagai
anggota masyarakatnya. Menurut Kuntowijoyo dalam bukunya
Islam sebagai Ide (1984) membagi tahapan-tahapan orang dalam
beragama (Islam) menjadi tiga, yaitu: (1) Periode mitos, merupakan
periode mitis-mitis, sehingga pengetahuan pada waktu itu menjadi
mitos; (2) Periode ideologi, suatu masa di mana khazanah
pengetahuan dipahami sebagai formulasi normatif, yang kemudian
berkembang menjadi ideologi, dan selanjutnya menjadi action; dan
(3) Periode ilmu atau ide, yakni saat agama (Islam) menjadi for-
mula teoritis, yang bersifat sistematis dan rasional.
Jadi, moralitas agama menjadi komitmen moral yang tidak bisa
ditawar-tawar lagi. Siapa beragama, maka harus mengamalkan apa
yang diyakininya. Keharusan dari agama untuk memperhatikan
tetangga, warga sekelilingnya, sehingga mereka selamat dan bisa
makan adalah bentuk nyata bagaimana ajaran agama demikian
responsifnya terhadap persoalan etika dan komitmen keagamaan
para pemeluknya.
Menurut ajaran agama Islam, seseorang belum dikatakan
beriman jika tidak bisa menyelamatkan tetangganya dari kelaparan.
Orang beragama (shalat), namun tetap dianggap pendusta agama
karena tidak memperhatikan nasib mereka yang lemah-miskin (QS
Al-Maun), anjuran untuk beramal saleh karena hanya orang yang
beriman dan beramal saleh yang akan beruntung atau tidak merugi
(QS An-Nasr). Agama itu menilai orang yang memberi lebih baik
daripada menjadi peminta (tangan di atas lebih mulia daripada
tangan di bawah). Menyelamatkan nyawa manusia satu orang
diibaratkan sama dengan menyelamatkan seluruh nyawa manusia.
Dan beberapa petunjuk agama serupa. Bahkan, Asghar Ali Enginner,
teolog muslim dari Bombay, India, lewat bukunya Islam and Its
Relevance to Our Age (1993), menafsirkan, bahwa orang yang
dianggap kafir adalah termasuk orang yang tidak memperhatikan
tetangganya yang kelaparan, karena ajaran Islam adalah sebagai
agama pembebas.
Ajaran agama yang demikian mulia dan agung di atas
merupakan moralitas agama yang harus “berdenyut” bersama nadi
tiap-tiap para pemeluk agama.
Dalam konteks itulah, bagaimana etika dan komitmen sosial
pengusaha H.M. Ruslan AS sebagai pemeluk agama Islam, ia
implementasikan secara sungguh-sunguh. Sehingga ia mengamalkan
perintah agama tersebut secara sukarela, karena ia sadar dan itu
sudah menjadi komitmen moralnya sedari awal. Hal ini dapat dilihat
dari “denyut” nadi kesalehan sosial yang ia aplikasikan dalam
interaksi kehidupan sehari-hari. Khususnya dengan kalangan fakir
124 125
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
126 127
miskin, anak-anak yatim dan piatu di lingkungan sekitar tempat
tinggalnya.
G. Kiat SuksesMenjadi sukses adalah dambaan setiap orang. Entah itu sukses
dalam berkarir, bisnis, rumah tangga, dan bidang-bidang lainnya.
Beragam cara, kiat, strategi, maupun kunci sukses mewarnai hidup
orang tersebut.
Adapun kunci sukses H.M. Ruslan AS, dalam membesarkan
bisnisnya, salah satunya adalah senang bekerja keras dan jujur. Etos
kerja keras ini sudah ia pegang sejak kecil. Maklum saja, ia sudah
terbiasa hidup sangat prihatin, lebih-lebih karena ia memang terlahir
dari background keluarga sederhana dan boleh dikata pas-pasan di
kampungnya. Kendatipun hidup pas-pasan, ia sangat menjunjung
tinggi arti dan nilai-nilai luhur sebuah kejujuran. Baginya, selaksa
kejujuran ibarat kemilau mahkota bertatah berlian yang tiada
tergantikan. “Kejujuran itu penting dan amat prinsip!,” tegas
H.M.Ruslan AS meyakinkan. “Seseorang yang selalu berperilaku tidak
jujur, niscaya sulit meraih sukses,” tambahnya berfilsafat.
Selain itu, rahasia sukses lainnya adalah mencintai pekerjaan.
“Saya mendapat kepuasan batin dan mencintai profesi saya,” akunya
terus-terang. Tak heran, seorang sahabatnya yang kini mengikuti
jejaknya sebagai pengusaha, Drs. Yansen A. Binti, MBA, menilai
OLAHRAGA. Untuk mengakrabkan kebersamaan antarkaryawan, PT. Tanjung Menthobisecara periodik menyelenggarakan kompetisi olahraga bersama.
TURNAMEN GOLF. H.M.Ruslan AS menyukai olahraga golf, disamping memancing danrenang. Tampak ia tersenyum bangga usai menerima hadiah dalam sebuah turnamen golfdi Lapangan Golf Marunting Batu Aji Golf, 2 September 2002.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
H.M. Ruslan AS itu terletak pada keuletan, ketekunan dan kerja
keras dalam menekuni apa yang sudah menjadi pilihannya.
“Keuletan, ketekunan dan kerja keras inilah yang akhirnya
membawa beliau besar hingga seperti sekarang,” katanya.
Tak berbeda jauh, penilaian Bupati Kotawaringin Timur Drs.
H. Wahyudi Kasyful Anwar, M.M. Dalam pandangannya, H.M.
Ruslan AS memiliki semangat, tekad, dan kemauan yang tinggi untuk
maju. “Buktinya, dengan kemampuan yang ada, beliau menempa
diri sehingga bisa menjadi pengusaha sukses seperti sekarang,” ungkap
Wahyudi (2004).
Wahyudi menilai, bahwa kemajuan-kemajuan yang dicapai
H.M.Ruslan AS merupakan buah dari usahanya yang kuat dengan
tekad dan kemauan yang tinggi. “Sehingga kita melihat sekarang
ini beliau berhasil. Baik keberhasilannya sebagai pengusaha maupun
sebagai politisi.”
Barangkali, yang sedikit berbeda adalah pandangan anggota
DPR RI dari F-PPP, H. Rusnain Yahya, S.IP. Menurut dia, kesuksesan
H.M. Ruslan AS tak bisa dilepaskan dari sosoknya sebagai pengusaha
potensial dan profesional di bidangnya. Sehingga pihak eksekutif
dan berbagai institusi pemerintahan menaruh kepercayaan besar
padanya. Tak heran, kemudian banyak pekerjaan dan proyek
pemerintah daerah yang diserahkan kepada H.M. Ruslan AS. Dan
ini dia lakukan dengan cukup berhasil. Begitu pun dari aspek kualitas,
128 129
bahwa H.M. Ruslan AS adalah sosok pribadi yang tekun, ulet, jujur,
dan sangat mencintai pekerjaannya.
Dalam sejarah hidup, segala sesuatu tidak mungkin didapatkan
dengan mudah atau tiba-tiba. Semuanya membutuhkan perjuangan
dan kerja keras. Karenanya, H.M. Ruslan AS menganggap, tidak
ada yang luar biasa dalam “warna” kisah hidupnya. Semua yang
tampak di permukaan itu, ia raih dengan jerih-payah dan terkadang
perjuangan yang sangat melelahkan. Ia merasa tidak pernah
mendapat suatu keberuntungan yang luar biasa, tapi menurut guru
(kiai), mungkin profesi pengusaha itulah yang terbaik buat dirinya.
Sebab, lewat profesi pengusaha seperti sekarang, ia bisa berguna untuk
keluarganya, masyarakat sekitarnya, juga untuk daerahnya.
Bagi Drs.Yansen A. Binti, MBA, perjalanan hidup H.M. Ruslan
AS hingga meraih sukses seperti sekarang memang benar-benar luar
biasa. “Kesuksesan beliau tidak didapatnya dengan begitu saja. Semua
yang dimiliki sekarang didapatnya dengan kerja keras,” ucap ketua
Pemuda Panca Marga (PPM) Kalteng itu (2004). “Beliau memulai
karir bisnisnya dari bawah. Dari kampungnya di Pembuang Hulu,
beliau merantau ke Pangkalanbun, Kotawaringin Barat dan
kemudian mulai membina bisnisnya hingga akhirnya seperti
sekarang ini. Menjadi kampiun perusahaan daerah yang cukup
disegani di Kalimantan Tengah,” demikian Yansen A. Binti.
Yansen juga berkeyakinan, bahwa kunci sukses dan keberhasilan
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
130 131
H. Rusnain melihat bahwa H.M.Ruslan AS juga cukup bisa
diandalkan. “Sehingga potensinya sebagai pengusaha dan politik,
saya menilai, tampaknya dia lebih menonjol dan lebih profesional
justru di bidang pengusaha,” ujar H. Rusnain Yahya (2004).
H. Rusnain Yahya berkeyakinan, kalau profesi H.M. Ruslan AS
di bidang pengusaha dikembangkan lebih baik lagi, ini akan
memberikan dampak yang besar terhadap pembangunan daerah
itu (Kotawaringin Barat khususnya) yang berujung pada dukungan
masyarakat luas padanya.
Sementara itu, pada bagian lain penjelasan Yansen A. Binti
menambahkan, bahwa pengalaman H.M. Ruslan AS yang sangat
keras dalam berusaha ternyata juga sangat mempengaruhi tali empati
dan jiwa sosialnya. Karena awalnya H.M.Ruslan AS dulu pernah
merasakan menjadi orang kecil, sehingga hati kecilnya cepat trenyuh
dan selalu tidak tega apabila melihat orang lain mengalami
penderitaan dan kesulitan hidup. Terutama kepada masyarakat di
lingkungan sekitarnya yang kebanyakan dari golongan ekonomi
lemah.
Romantika perjalanan hidupnya yang tidak mudah itu juga
berpengaruh kepada “warna” leadership-nya dalam memimpin
perusahaannya, PT. Tanjung Menthobi. Contoh konkritnya adalah
kepeduliannya yang begitu besar terhadap kebutuhan para karyawan.
“Beliau memberikan kesejahteraan yang cukup bagi karyawannya
dan selalu mendahulukan kepentingan para karyawan,” cerita
Yansen. “Hal ini dilakukan karena beliau sadar betul bahwa ujung
tombak serta motor kelangsungan usahanya adalah para
karyawannya. Oleh sebab itulah, beliau tidak mau melanggar hak-
hak mereka.”
H. Semangat MandiriSalah satu ciri yang cukup menonjol dari pengusaha H.M. Ruslan
AS adalah semangatnya untuk mandiri, di samping mengedepankan
kejujuran, tekun, ulet dan pekerja keras. Ciri-ciri ini sangat relevan
jika dihubungkan dengan kepribadian seorang pengusaha ataupun
wirausahawan (entrepreneurship), seperti diutarakan oleh
Sukamdani Sahid Gitosardjono (1989) mengenai sifat-sifat pribadi
yang diperlukan supaya bisnisnya berhasil, yaitu: harus tekun, harus
ulet, harus tahan banting, harus peka, harus pekerja keras, harus
bijaksana dan harus berpikir mandiri. Dari sifat-sifat pribadi tersebut
akhirnya akan mendorong orang tersebut untuk mencapai keinginan,
cita-cita dan sasaran yang telah ditetapkannya.
Dalam melaksanakan cita-cita (ide) tersebut agar menjadi suatu
kenyataan, tentu memerlukan usaha dan manajemen terhadap
sumber daya yang ada. Demikian pula dengan risiko yang
sebelumnya sudah diperkirakan dan diperhitungkan, pada akhirnya
tetap menjadi tanggung jawab si pengusaha itu sendiri. Di sinilah
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
132 133
letak keberanian seorang pengusaha atau wirausahawan untuk
mengambil keputusan bisnis dan menanggung semua risiko dari
bisnis yang dilakukannya.
Pada dasarnya, bisnis dimulai dari usaha sendiri atau usaha
perseorangan dengan si pebisnis atau pengusaha merupakan pemilik
modal sekaligus pengelola bisnisnya. Usaha perseorangan tersebut
kemudian berkembang sehingga muncul suatu pola dengan berbagai
fungsi tertentu yang menyebabkan si pemilik modal tidak dapat
melakukan bisnisnya sendiri. Dari kondisi ini, akhirnya mendorong
si pemilik modal atau pemilik bisnis tersebut untuk menggunakan
orang lain atau menggaji manajer profesional untuk melakukan
aktivitas bisnisnya.
Manajer profesional ini mulai mengganti fungsi pengelolaan bisnis
dari pemiliknya. Seiring dengan perkembangan bisnisnya, semua aspek
manajemen akhirnya ditangani oleh manajer profesional dan pemilik
modal keluar dari manajemen. Kemudian pemilik modal hanya
duduk sebagai pengawas dalam jajaran dewan komisaris. Ia masih
tetap terlibat dalam bisnisnya, meskipun perannya hanya sebagai
penentu kebijakan perusahaan dan sebagai pengawas.
Setelah bisnis berkembang lebih besar lagi, pemilik modal dapat
mengundurkan diri secara total dari perusahaan dan hanya
bertindak sebagai pemegang saham. Pada tahap ini, sebenarnya
perusahaan sudah siap untuk go public. Tahap ini merupakan tahap
yang sulit, kritis dan sensitif, karena pemilik harus bersedia duduk
bersama, sharing, dan mendapat perlakuan yang sama dengan pemilik
saham lainnya.
Bisnis berkembang dan menjadi besar adalah obsesi semua
pengusaha. Demikian halnya dengan pengusaha H.M.Ruslan AS.
Ke depan, ia mengharapkan bisnis yang dikelolanya ini mampu
tumbuh dan berkembang pesat, bergerak lincah dalam kompetisi
yang sehat, tak hanya pada tingkat lokal, regional, nasional bahkan
global, serta berada dalam koridor rambu-rambu hukum dan
mengedepankan realitas etika bisnis.
I. Pentingnya Relasi & Etika BisnisKepercayaan itu mahal harganya. Nilai sebuah kepercayaan tak
bisa ditukar dan digantikan oleh uang. Berapa pun besarnya.
Kepercayaan biasanya tumbuh dan berangkat dari sebuah kejujuran.
Karenanya, kepercayaan inheren dan biasanya segaris dengan nilai
kejujuran.
Perputaran roda bisnis, di samping profesionalitas para
pengelolanya, juga harus ditopang oleh kokohnya nilai kejujuran.
Jujur dalam berbisnis, jujur dalam bergaul, termasuk jujur dalam
menjalin relasi. “Kejujuran itu penting dan amat prinsip. Seseorang
yang selalu berperilaku tidak jujur, niscaya sulit meraih sukses,”
kembali H.M.Ruslan AS mengulang ucapan yang pernah
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
134 135
dilontarkannya. Repetisi kalimat ini tak lain bertujuan untuk
menegaskan kembali bagaimana penting dan tingginya makna
sebuah kejujuran bagi seorang H.M.Ruslan AS.
Dalam berinteraksi menjalin relasi, yang juga penting
dilakukan adalah harus pandai membawa atau menempatkan diri,
juga harus tahu diri serta menjaga perasaan orang lain. Menurut
H.M. Ruslan AS, kita harus berterima kasih kepada Allah SWT
atas apa yang sudah kita dapatkan dan juga harus selalu ingat
saudara-saudara dan teman-teman yang pernah menolong atau
membantu kita. Paradigma orang-orang tua dulu selalu begitu,
sehingga banyak petuah berharga yang terus-menerus kita ingat
dan teladani. Petuah dari orang tua yang masih diingat H.M.Ruslan
AS, seperti harus senantiasa taat shalat dan menjalankan perintah
agama, tidak boleh mencuri, harus jujur, tekun, dan jangan sekali-
kali mengambil hak orang lain.
Dijelaskan H.M. Ruslan AS, bahwa hal yang tak kalah
pentingnya dalam menjalin relasi adalah mengembangkan etika dan
tanggung jawab sosial. Apalagi, saat ini etika bisnis sangatlah penting
karena perubahan-perubahan dunia yang kini berlangsung sangat
cepat memerlukan pegangan hidup agar mampu menghadapi
problematik yang serba kompleks. Untuk meningkatkan daya saing
suatu usaha, maka diperlukan operasi bisnis yang sehat dan etis.
Mengutip pendapat Beny Suharsono (1990), etika bisnis adalah
UM
RO
H D
EN
GA
N M
UI.
Ham
pir t
iap
tahu
n H
.M.R
usla
n A
S d
an k
elua
rga
mel
aksa
naka
n ib
adah
um
roh
ke T
anah
Suc
i. Ta
hun
2002
lalu
, sec
ara
khus
us ia
men
gund
ang
Ket
ua U
mum
MU
I Kal
teng
K.H
.Had
eran
i H.N
. dan
istr
i unt
uk b
ersa
ma-
sam
a m
elak
sana
kan
umro
h.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
136 137
BE
RS
AM
A G
UB
ER
NU
R B
I. H.M
.Ruslan A
S berfoto bersam
a Gubernur B
ank Indonesia Dr.S
yahril Sabirin dan M
iranda Gultom
, usai menghadiri
resepsi jamuan santap m
alam dalam
puncak acara HU
T ke-33 K
AD
IN Indonesia di G
edung Bank Indonesia Jakarta, 4 O
ktober 2001.
BE
RS
AM
A G
UB
ER
NU
R K
ALT
EN
G. K
elua
rga
Bes
ar H
.M.R
usla
n A
S b
erfo
to b
ersa
ma
Gub
ernu
r K
alte
ng H
. Asm
awi A
gani
dan
Bup
ati
Ko
taw
ari
ng
in B
ara
t Ir
. H
. A
bd
ul
Ra
zak
usa
i m
en
gh
ad
iri
pe
resm
ian
ru
ma
h k
ed
iam
an
nya
di
Jl.H
asa
nu
dd
in,
Ke
lura
ha
n M
en
da
wa
i,P
angk
alan
bun.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
138 139
etika pergaulan yang menyangkut tata pergaulan di dalam aktivitas-
aktivitas bisnis. Perusahaan dapat disebut telah memenuhi etika
dalam berbisnis apabila telah melaksanakan tanggung jawab
sosialnya. Untuk mengukur etik tidaknya suatu bisnis, dapat
dianalisis berdasarkan pada hukum ekonomi, regulasi yang berlaku,
dan etik dari masing-masing pelaku bisnis (Pandji Anaroga; 2002).
Etik menurut ekonomi adalah apabila sumber daya alam (SDA)
dikelola secara efisien tanpa merugikan masyarakat lain. Etik
menurut peraturan yang berlaku apabila masing-masing pelaku
bisnis mematuhi aturan-aturan yang sudah disepakati sebelumnya.
Sedangkan etik dari masing-masing individu adalah apabila masing-
masing pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankan
integritas pribadinya.
Oleh sebab itu, kerangka etika bisnis tersebut selalu melekat di
dalam setiap kiprah para pelaku bisnis (pengusaha) yang senantiasa
mengedepankan integritas dan nilai-nilai kejujuran. Faktor kejujuran
dan integritas pribadi seseorang, menurut H.M. Ruslan AS, akan
sangat menentukan tegak kokohnya etika bisnis. “Inti segala
permasalahan itu harus jujur. Apabila kejujuran itu sudah tidak bisa
lagi dipertanggungjawabkan, maka selesai sudah. Ya, tamat sudah
riwayat bisnisnya,” ungkap H.M. Ruslan AS bersungguh-sungguh.
Diakui H.M. Ruslan AS, bahwa gurunya dalam berbisnis adalah
orang-orang Cina. Ia sangat kagum dengan prinsip hidup orang-
BERSAMA KETUA DPRD KOBAR. H.Abdul Rasyid AS tengah bercengkrama dan berjabattangan dengan Ketua DPRD Kotawaringin Barat, Kalteng.
BERSAMA BUPATI KOBAR. H.M.Ruslan AS berfoto bersama Bupati Kotawaringin BaratIr.H.Abdul Razak serta jajaran pejabat Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
140 141
J. Religiusitas dan Kebahagiaanbersama Anak Yatim“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya
kepada orang miskin, yatim piatu dan orang-orang
tawanan untuk mengharap keridlaan-Nya. Karena itu,
Tuhan akan memelihara mereka dari kesusahan hari itu
dan memberikan mereka kejernihan wajah dan
kebahagiaan.” (Al-Insan, 76:8-11)
Walaupun sudah menjadi pengusaha sukses, H. M. Ruslan AS,
tidak lantas tinggi hati dan lupa diri. Dalam kesehariannya, ia
termasuk sosok pengusaha yang pandai bersyukur serta memiliki
empati dan komitmen sosial yang tinggi. Tanpa setahu tangan
kirinya, ia rupanya banyak memberi kemaslahatan kepada orang
yang dianggapnya fungsional perlu dibantu dan diberikan
santunan. Sejumlah teman-teman sekolahnya sewaktu Sekolah
Dasar (SD) dulu, bahkan kini di antaranya sudah diberikan
santunan untuk menunaikan Rukun Islam Kelima, yakni berhaji
ke tanah suci Mekkah Al-Mukarromah. Ia percaya, bahwa memberi
kebahagiaan kepada orang lain akan mendapatkan amaliah
berlipat ganda yang nantinya akan dibalas oleh Yang Maha Kuasa
tanpa pernah kita duga sebelumnya.
Baginya, memberikan suatu kebahagiaan kepada orang lain justru
merupakan manifestasi kebahagiaan yang hakiki. Sebagaimana
ungkapan yang seringkali ia ucapkan berulang-ulang, bahwa hidup
orang dari daratan Tiongkok itu. “Coba kita lihat, bagaimana prinsip
hidup orang-orang Cina. Mereka sengaja jauh-jauh datang ke Indo-
nesia ini untuk mengubah nasibnya dan mereka sanggup menjadi
buruh,” urainya. “Belum pernah terdengar bahwa orang-orang Cina
datang ke sini sudah menjadi bos. Mereka adalah pekerja yang ulet
dan luar biasa, sanggup tinggal di gubuk dan makan cuma sekali
sehari,” demikian H.M. Ruslan AS.
Jadi, menurut H.M. Ruslan AS, prinsip dan spirit hidup orang
Cina yang luar biasa itulah yang memberikan inspirasi padanya
ketika kali pertama membangun bisnisnya. Bahkan, salah satu
manajer profesional dan andalan di perusahaannya sengaja ia rekrut
dari orang Cina. Diakuinya, bahwa kiat-kiat bisnis orang Cina itu
memang patut dipelajari. Kendati demikian, tak semuanya patut
diadopsi. Kenapa? Dalam pandangan H.M. Ruslan AS, sebagai umat
beragama, tentu saja kita terikat pada norma dan rambu-rambu
agama, pada aturan main atau etika dalam bisnis. Sementara, yang
selama ini ia saksikan, pada umumnya orang-orang Cina jarang
peduli pada rambu-rambu yang ada. “Sejauh yang saya ketahui,
mereka pada umumnya menghalalkan segala cara. Sebagai umat
beragama, tentu saja cara begini tidak sesuai,” tegas H.M.Ruslan AS,
yang tetap menganjurkan agar kita mesti pandai memilah, terutama
yang baik dan buruk dari perspektif agama, moralitas, dan etika
bisnis.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
seseorang akan lebih bermakna jika ia berguna bagi dirinya sendiri,
keluarganya, lingkungannya, juga orang lain. Sebab itu, ia menganggap
apapun yang sudah ia capai saat ini, belumlah dianggap berhasil
bilamana belum mampu memberikan manfaat kepada orang lain.
Ia menyadari sepenuhnya, seperti yang pernah ia ungkapkan,
bahwa hidup ini adalah amanah. Begitupun dengan kekayaan dan
limpahan materi yang kini ia dapatkan juga merupakan amanah.
Sehingga, menurut H.M. Ruslan AS, di dalam proses kehidupan ini
melihat apa yang kita capai sekarang bukanlah semata-mata karena
kemampuan dan kepintaran kita saja. Semuanya itu tak akan berarti
apa-apa jika tanpa adanya kehendak dan izin Allah SWT. “Karena
itu, manusia harus punya keyakinan, bahwa Allah SWT itu Maha
Kuasa dan Dia bisa berkehendak tanpa kita mampu mencegahnya,”
tandas H.M. Ruslan AS.
Yang lebih penting lagi, kata H.M. Ruslan AS, bahwa apa yang
telah kita capai jangan membuat diri kita sombong dan lupa diri.
Karena itu, dasar semua permohonan kita harus dilakukan lewat
shalat, medium interaksi vertikal dengan Sang Khalik. “Dengan shalat
lima waktu, alhamdulillah Allah SWT bisa mendengar permohonan
dan doa yang kita panjatkan. Tentu saja, permohonan itu harus
dibarengi dengan kerja keras dan jujur. Jadi, tidak mungkin ketiganya
itu terpisah, harus berjalan beriringan,” ujar H.M.Ruslan AS.
Ia percaya, ritme hidup ini akan terus berputar seperti roda.
Ada saat-saat kita berada di bawah, ada pula saatnya kita di atas.
Ada saat kita berjuang penuh keprihatinan dan dengan segala
keterbatasannya yang menyakitkan. Demikian pula ada saatnya kita
kemudian gembira menikmati perjuangan dan jerih payah yang
telah kita rintis.
Roda nasib seperti itulah yang dulunya dialami H.M.Ruslan
AS. Pada saat memulai usahanya, ia hanya memiliki sebuah meja
kerja dan seperangkat alat telepon. H.M.Ruslan AS saat itu lebih
banyak berada di lapangan ketimbang di kantor. Pukul 08.00 WIB
pagi ia sudah masuk kantor. Tak sampai satu jam, ia biasanya
langsung ke lapangan. Karyawannya pun cuma dua orang, yakni
seorang putranya dan Pak Yusuf. Tugas putranya adalah mencatat
semua telepon yang masuk dan menyampaikan kepada mereka
bahwa nanti malam H.M.Ruslan AS akan menghubunginya
kembali. Begitu pun uang yang masuk, berapa jumlahnya dan
kapan masuknya juga harus dicatat dengan cermat. Kondisi seperti
itu berjalan selama dua tahun lebih.
Dalam mengelola perusahaannya, H.M. Ruslan AS memang
terpaksa melakukan efisiensi karena kondisi krisis saat itu yang tidak
memungkinkan. Kendati begitu, elan kerja keras dan keinginan
untuk maju bergelora sedemikian besar di dalam dirinya. Ia bekerja
full time, seolah tanpa kenal waktu. Siang dan malam ia mencintai
dan melakukan pekerjaannya dengan semangat yang luar biasa.
142 143
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Kini, ia sudah mencapai sebuah noktah yang oleh publik disebut
sukses. Tentunya, sukses dalam meraih dan mewujudkan impiannya
sebagai pengusaha. Ia pun sudah merasakan manisnya hasil
perjuangan dan pengorbanannya selama ini. Semuanya itu tak bisa
dilepaskan dari semangat kerja keras yang luar biasa, menjunjung
tinggi nilai-nilai kejujuran, mencintai pekerjaan, serta tak pernah
lupa berdoa kehadirat Allah SWT. “Saya percaya, jika itu kita lakukan
dengan benar, Insya Allah Tuhan akan memberikan yang terbaik
buat kita,” papar H.M. Ruslan AS membeberkan kiat suksesnya.
Sadar bahwa keberhasilannya itu juga atas campur tangan dan
kehendak dari Allah SWT, maka ia pun tak pernah menyombongkan
kesuksesan usaha atau bisnis yang kini telah ia raih. Bahkan, ia tak
pernah lupa akan asal-usulnya. “Dari dulu hingga sekarang, beliau
tidak pernah berubah,” tegas H.Sholeh Anshori, seorang sahabat
yang sudah cukup lama mengenal kiprah dan perjalanan karir H.M.
Ruslan AS sejak dekade 80-an hingga sekarang.
Ditambahkan H. Sholeh Anshori, kelapangan rezeki atau
kekayaan materi yang kini melingkupi kehidupan H.M.Ruslan AS,
tak membuatnya arogan lalu lupa diri, bahkan sebaliknya. Oleh
masyarakat sekitarnya, H.M. Ruslan AS dikenal sebagai sosok
pengusaha yang menjunjung tinggi sikap dan perilaku hidup
asketis. Semuanya itu tampaknya berhubungan erat dengan inner
life yang bersumber dari pancaran keimanan dan keyakinan Is-
lam yang ia anut. Karena itu, kekuatan spiritualitasnya kemudian
dimanifestasikan lewat nilai-nilai luhur kemanusiaan yaitu
kerelaan berkorban yang tinggi, dermawan dalam masalah sosial,
senang membantu fakir miskin dan berempati pada penderitaan
anak-anak yatim. Barangkali, yang paling fenomenal dan patut
dipuji banyak orang adalah rutinitasnya dalam menyantuni lebih
200 anak yatim dan berkumpul tiap Senin petang di rumahnya.
Kepedulian ini, tambah H. Sholeh Anshori, malah lebih tepat
dikatakan sebagai suatu keteladanan yang layak dicontoh oleh
orang-orang kaya lainnya.
“Subhanallah, keleluasaan rezeki yang diberikan Allah SWT
kepada keluarga H.M.Ruslan AS ternyata tak membuatnya lupa diri.
Malahan beliau tak melupakan limpahan rezeki yang diberikan dan
tetap peduli pada lingkungannya,” ungkap H. Sholeh Anshori,
bangga.
Ketua Umum MUI Provinsi Kalimantan Tengah, K.H.
Haderani HN juga mengakui kedermawanan H.M.Ruslan AS.
Menurut K.H.Haderani HN, tokoh ini telah banyak diketahui or-
ang sejak lama. Ia mengemukakan, perilaku menolong orang yang
dalam kesulitan dan suka bersedekah merupakan ajaran Islam yang
mulia. Sebab, menurutnya, salah satu kewajiban bagi kaum muslim
yang mampu adalah mengeluarkan sebagian harta miliknya untuk
orang-orang yang tidak mampu.
144 145
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Ia juga memuji sikap H.M. Ruslan AS dalam berderma dan
bersedekah, namun tidak ingin dipublikasikan. “Sikapnya ini sesuai
ajaran Islam. Apabila tangan kanan memberi, maka tangan kiri
jangan melihat,” ungkap K.H. Haderani HN.
Sementara bagi H.M.Ruslan AS sendiri, bahwa kewajiban sosial
yang ia lakukan itu berangkat dari kesadaran pribadinya bahwa
dulu ia juga orang yang susah. Selain itu, ia selalu mengingat ajaran
dan petuah kiai (guru), bahwa ia harus menyisihkan sebagian
hartanya untuk infaq dan sedekah kepada kaum dhuafa. Dan itu ia
lakukan hanya mengharapkan ridho Allah SWT semata.
Dalam konteks ini, kitab suci Al-Qur‘an menjanjikan akhir yang
bahagia dan sukses pada orang-orang yang selalu berinfaq di jalan
Allah. Sebagaimana dalam surat Al-Baqarah mereka diberi kabar
gembira atas keberhasilan pengorbanannya:
“Mereka yang beriman kepada yang gaib, mendirikan shalat
dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada
mereka. Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk
dari Tuhannya dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S.
Al-Baqarah, 2:3-5)
Ayat ini menerangkan dengan kata-kata yang sangat jelas bahwa
orang-orang yang beriman dan menegakkan shalat serta
menafkahkan kekayaan mereka adalah orang-orang yang berhasil.
Mereka mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
Menafkahkan hartanya dan selalu mencari ridho Allah, baik
lewat infaq maupun sedekah akan membawa kebahagiaan baik di
dunia maupun di akhirat. Sementara pemberian makanan pada
fakir miskin dan anak-anak yatim akan selalu terkait dengan tugas
pelayanan kemanusiaan. Mereka ini akan mendapat ganjaran pahala
dan nikmat luar biasa karena berbuat baik menggabungkan ibadah
pada Allah SWT dengan tindakan kemanusiaan. Seseorang itu
menyembah Allah karena mencintai-Nya, sementara Al-Quran
menyuruh melakukan itu juga demi kemanusiaan dan cintanya pada
Allah (Afzalurrahman; 1996).
146 147
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
biasa, karena tidak semua orang bisa seperti ini. Saya
berharap kepada anak-anak saya, agar cara-cara begini terus
dipertahankan, dan bilamana perlu terus ditingkatkan.
Saya pun berkeinginan acaranya tidak sebatas ini saja,
karena makin hari jumlah anak-anak yatim yang datang
makin bertambah banyak.
Ke depan, mungkin kita pertimbangkan untuk
memikirkan suatu tempat yang memadai sebagai tempat
menampung anak-anak yatim tersebut. Tapi, untuk
sementara ini kita akan rutin berkumpul, bersilaturrahmi
pada setiap Senin malam, sekaligus memberikan sedikit
uang saku untuk biaya pendidikan kepada mereka.
InsyaAllah, obsesi saya ke depan, ada pemikiran untuk
menampung mereka dalam suatu institusi pendidikan.
Apalagi, sekarang sudah ada lembaga khusus, yakni
Yayasan Al-Hidayah, yang merupakan panti asuhan anak-
anak yatim. Yayasan ini bersama-sama masyarakat, dan
kita ikut menyantuni mereka. Syukur alhamdulillah, ada
beberapa anak yatim yang terus kita santuni. Bahkan, di
antaranya sudah ada yang lulus SMU.
Memang ada keinginan untuk mendirikan lembaga
khusus, namun segala sesuatunya perlu kita pelajari lebih
dulu. Jangan sampai kita menyediakan tempat, malah
nanti terbengkalai dan ini menjadi sia-sia. Terus-terang,
sekarang ini, para anak yatim tersebut sebagian masih
memiliki ibu, bapak, bahkan terkadang masih memiliki
Alhamdulillah, saya merasakan kebahagiaan yang luar
biasa. Yang jelas, saya bisa berbagi kebahagiaan setiap Senin
dengan ratusan anak-anak yatim yang ada di Kecamatan
Arut Selatan, khususnya lagi anak-anak yatim di
Pangkalanbun, Kotawaringin Barat (Kobar). Boleh dikata,
sebelumnya saya tak pernah bermimpi untuk bisa berbagi
kebahagiaan, memberikan santunan kepada mereka,
anak-anak yatim hingga ratusan orang jumlahnya. Dulu,
pada 1998, awal mula kegiatan ini dilaksanakan, anak-anak
yatim yang kita undang ke rumah cuma dua orang. Jadi,
moment seperti ini merupakan kebahagiaan yang tiada
tara buat saya sekeluarga, karena kita bisa ikut berbagi
kebahagiaan dengan orang lain. Ini yang pertama.
Kedua, banyak nikmat dan hikmah yang saya
dapatkan dari silaturrahmi semacam ini. Yang jelas, dengan
lingkungan yang ada di sini, dengan tetangga, dengan para
tokoh yang ada di lingkungan ini dan sekitar 20 orang
yang hadir setiap Senin malam. Biasanya, kita sekaligus
melaksanakan shalat Maghrib berjamaah. Sementara
anak-anak yatim yang diundang biasanya berkisar antara
180 hingga 200 anak lebih. Jadi, saat-saat seperti ini
merupakan suatu kebanggaan dan kebahagiaan yang luar
Senin yang Membawa Berkah
H. M. Ruslan A.S.:
148 149
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IIIMEMILIH SEBAGAI PENGUSAHA
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
keluarga yang mampu. Tapi, yang jelas, mereka memang
sengaja kita undang dan berkumpul di rumah ini.
Alhamdulillah, anak-anak yatim yang berkumpul di sini
dari pukul 17.00 WIB hingga usai Maghrib sebelum
diberikan uang saku, juga diberikan pelajaran seperti bekal
pendidikan agama, berdoa, dan sebagainya. Dan
insyaAllah, amanah seperti ini akan terus kita
pertahankan.
150 00
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Bab IV
Harmoni Bisnisdan Politik
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
A. Gemar Berorganisasiealitas menunjukkan, pemimpin yang baik harus
ditempa dengan berbagai pengalaman, bukan cuma
berdasarkan keturunan atau dinasti tertentu.
Kualitas diri seseorang yang paling elementer adalah kemampuannya
bersosialisasi dengan banyak orang serta mampu bekerja sama dalam
sebuah kelompok atau organisasi. Sebab, berorganisasi merupakan
wahana belajar yang efektif untuk melatih kemampuan dasar ini.
Bab IVHarmoni Bisnis dan Politik
R
“Saya memang beda dengan kader-kader lain. Sejaktahun 1970 saya sudah masuk Golkar di tingkatkecamatan. Tahun 1980 kemudian berkiprah di
tingkat kabupaten. Sampai sekarang, apa pun yangterjadi, pilihan politik saya tidak akan pernah
berubah.”
153
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
154 155
Sehingga secara berangsur-angsur jiwa kepemimpinan akan tumbuh
di dalam diri seseorang. Kendatipun, di sisi lain, ada pula orang
yang memang terlahir sebagai pemimpin (born to be a leader).
Manfaat berorganisasi itu juga diakui oleh H.M. Ruslan AS.
Paling tidak, menurutnya, ketika ia dipercaya memegang pucuk
pimpinan sebuah organisasi, ia tidak lagi mengalami kesulitan.
Khususnya dalam bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang
lain. Apalagi, pada praktiknya, profesi H.M. Ruslan AS sebagai
pengusaha menempatkan dirinya untuk selalu berinteraksi dengan
banyak orang. Sehingga ia sudah terbiasa mengatasi berbagai
persoalan, bekerja sama dalam sebuah tim (team work), serta
mengorganisir keaneragaman dalam sebuah kelompok.
Lewat organisasi pula, ia diperkenalkan dengan sebuah
keteraturan, etika berorganisasi, disiplin, dan menjalin kerja sama
dengan orang lain. Juga dijabarkan makna sebuah tanggung jawab,
termasuk hak dan kewajiban masing-masing anggota organisasi.
H.M. Ruslan AS menyadari, usahanya tumbuh, berkembang dan
menjadi besar seperti sekarang karena didukung oleh dua hal.
Pertama, semuanya tidak bisa dilepaskan dari dukungan moril
keluarga besarnya. “Alhamdulillah, di dalam keluarga kami selalu
rukun. Dengan dukungan keluarga yang positif itu akan menjadi
sebuah energi yang luar biasa untuk melangkah,” ungkapnya
bersemangat.
Selain dukungan keluarga, berikutnya yang kedua, adalah
dukungan pemerintah daerah (Pemda). Karena hubungan dan
kebersamaan selama ini dengan Pemda dan masyarakat cukup baik,
sehingga dalam melangkah ia selalu mendapat dukungan penuh.
Salah satu contoh bahwa hubungannya dengan Pemda dan sesama
pengusaha berjalan cukup baik dan harmonis adalah diberikan
kepadanya kepercayaan sebagai Ketua Kadinda Kobar, Ketua
Gapensi Kobar, dan juga sebagai Ketua Yayasan Pendidikan
Kotawaringin Raya.
Sebenarnya, kepercayaan itu juga tak bisa dilepaskan dari
profesionalitas dan kemampuan H.M. Ruslan AS dalam ber-
organisasi. Ia mengakui, dengan berorganisasi, orang bisa belajar
mengenal kelemahan dan kelebihan yang ada di dalam dirinya,
sehingga ia akan lebih bijaksana menyikapi apa pun yang ada di
sekitarnya. Peningkatan kualitas kepemimpinan seseorang akan
tampak bilamana orang bersangkutan terus berusaha bersosialisasi
secara positif dengan orang lain, mampu mengenal, menyelami, dan
mempengaruhi orang lain dengan pendekatan yang tepat. Untuk
sampai ke sana, tidak ada jalan lain, kecuali belajar dan terus belajar,
serta belajarlah sedini mungkin. Lewat organisasi, yang juga menjadi
salah satu wahana belajar, seseorang terus dilatih dalam menempa
diri dan mematangkan emosinya.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
156 157
B. Memilih di GolkarSejarah membuktikan, bahwa organisasi kemasyarakatan dan
politik dapat dijadikan tolok ukur seleksi pada tingkat awal seseorang
itu diuji menjadi pemimpin. Sebab, di organisasi itulah tingkat
kepemimpinan mereka diuji kredibilitasnya oleh publik. Melalui
seleksi sosial—kepemimpinan mereka dapat dinilai secara makro. Apa
dan bagaimana yang menjadi paradigma mereka dalam memimpin
(Waluyo; 2002). Pada awalnya adalah penilaian secara mikro, yakni
penilaian secara sempit dari organisasi internalnya, apakah mereka
menjadi pemimpin berdasarkan kemampuan memimpin,
berdasarkan keinginan-keinginan suara dari bawah (grassroot/bot-
tom up) atau justru berdasarkan suara dari atas atau ditunjuk (top
down). Berikutnya, adalah bagaimana mereka memainkan manuver-
manuver politiknya yang cantik sehingga terjadi koherensi dengan
kepemimpinannya.
Pada awalnya, kepemimpinan tokoh-tokoh formal di Indone-
sia dijiwai dengan semangat yang tinggi. Terpilihnya mereka dalam
organisasi kader, karena mereka melihat elemen penting
menyelamatkan bangsa.
Munculnya organisasi kader, tidak terlepas dari adanya situasi
politik di tanah air. Drewes (1967) mengatakan, golongan santri
dan abangan sebagai kekuatan sosial politik. Pada situasi terakhir
pertumbuhan politik di penghujung kolonialisme Belanda—yang
ditandai pertumbuhan cepat kesadaran diri secara politik sebagai
hasil-hasil perubahan sosial dan ekonomi, dampak pendidikan gaya
barat, serta gagasan-gagasan aliran pembaruan dalam Islam yang
banyak dari Mesir.
Akibat situasi tersebut, timbul perkumpulan-perkumpulan
politik baru dan munculnya pemikir-pemikir politik dan pemimpin
dari organisasi kader. Dapat disebutkan misalnya lahirnya para
pemimpin dari organisasi keagamaan seperti Syarikat Islam 1911,
Muhammadiyah 1912, Nahdlatul Ulama (NU) 1926, termasuk seperti
organisasi di bawah kaum kebangsaan Boedi Oetomo 1908, Partai
Nasional Indonesia (PNI) 1927, dan Taman Siswa 1922.
Zaman tersebut merupakan munculnya para pemimpin besar
bangsa ini—hingga dengan organisasi yang dibentuknya—mereka
menghantarkan menuju gerbang kemerdekaan Indonesia. Para
pemimpin nasional tersebut seperti Dr. Tjipto Mangunkusumo,
H.O.S.Tjokroaminoto, H. Agus Salim, Sutan Sjahrir, Ki Hadjar
Dewantoro, Ir. Soekarno, Dr. Muhammad Hatta, Muhammad
Natsir, K.H. Wahid Hasyim, Mohammad Roem, dan lain-lain.
Para pemimpin tersebut mewakili masanya masing-masing dan
mereka mendapatkan legitimasi kepercayaan yang sangat tinggi. Dari
organisasi yang dibangunnya itulah mereka menciptakan warna
tersendiri dalam proses mengambil keputusan politik untuk
kepentingan nasional.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Diakui, masing-masing organisasi, berbeda-beda dalam upaya
mencetak kadernya menjadi pemimpin. Muhammadiyah berbeda
dengan NU atau ICMI, misalnya. Sedangkan organisasi partai politik
seperti Golkar tentu berbeda dengan PDIP, PPP, PKB, PAN atau
lainnya yang masing-masing memiliki perbedaan, walaupun satu
tujuan yakni untuk kepentingan bangsa dan negara. Kemudian
kader pemimpin yang dilahirkan dari organisasi di satu perusahaan,
birokrasi, militer, juga berbeda walaupun memiliki prinsip-prinsip
kepemimpinan yang sama, terutama dalam upaya mendorong
kemajuan organisasi yang dipimpinnya.
Sementara itu, motivasi seseorang terlibat dalam sebuah
organisasi, tentu saja sangat beragam dan berbeda-beda pula.
Berupaya memberikan yang terbaik! Itulah motivasi pertama kali
yang berada di benak H.M. Ruslan AS kala ia aktif di berbagai
kegiatan sosial politik dan aktivitas kemasyarakatan lainnya. Tak
heran, saat mengimplementasikan keinginannya itu, ia senantiasa
memacu diri dengan banyak belajar dan terus belajar. Salah satunya
adalah aktif di Partai Golkar hingga dipercaya sebagai ketua DPD
Partai Golkar Kotawaringin Barat (Kobar). Bagi H.M. Ruslan AS,
Partai Golkar adalah salah satu wadah bagi kegiatan sosial politiknya
di masyarakat, selain juga aktif sebagai ketua Kadinda Kobar, ketua
Gapensi Kobar dan ketua Yayasan Kotawaringin Raya.
Pertanyaannya, mengapa memilih Partai Golkar? Jujur saja,
158 159
menurut H.M. Ruslan AS, di masa Orde Baru (Orba), Golkar
merupakan organisasi sosial politik terbesar di tanah air. Selain
itu, ia mencermati bahwa SDM di Partai Golkar cukup mapan
dan relatif lebih siap. Hal ini dapat dibuktikan bahwa dari F-Partai
Golkar yang ada sekarang, baik di pusat dan daerah jauh lebih
siap dibanding partai politik lainnya. “Partai Golkar juga konsisten
dengan perubahan paradigma barunya, termasuk terobosan-
terobosan luar biasa yang telah dilakukannya,” tambah H.M.
Ruslan AS menilai kiprah partainya itu pada dekade terakhir.
Tampaknya, ia boleh berbangga hati, karena tiga bupati di
wilayahnya, yaitu Bupati Kotawaringin Barat Ir. H. Abdul Razak,
Bupati Lamandau Drs. Bustani Dj. Mamud, M.Si., dan Bupati
Sukamara Drs. Nawawi Mahmuda, semuanya naik karena diusung
oleh Partai Golkar. “Hal ini membuktikan, bahwa SDM kita di
Partai Golkar itu memang relatif lebih siap dan bisa diandalkan,”
papar H.M. Ruslan AS bangga.
Fakta ini menjadi perhitungan akurat seorang H.M. Ruslan AS.
Ia berkeyakinan, jika kemudian bergabung di Partai Golkar,
dipastikan bakal memudahkan kiprahnya ke depan. Selain itu, ia
juga membutuhkan suatu wadah yang pas untuk merefleksikan
dirinya secara utuh di masyarakat.
H.M. Ruslan AS juga menyadari sepenuhnya, bahwa ia bukanlah
anak siapa-siapa. Ia bukan anak pejabat, bukan anak jenderal, bukan
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
160 161
pula anak petinggi negara. Sementara di sisi lain, ia pun cukup paham
bahwa iklim organisasi di Indonesia saat itu masih kental menganut
sistem patronisme. Tak heran, anak-anak pejabat tinggi negara akan
lebih gampang untuk ambil bagian dalam strata sosial maupun
organisasi kemasyarakatan.
Logika pemikiran yang digunakan H.M.Ruslan AS sebenarnya
sederhana saja. Hanya saja, dari luar tampaknya kurang dimengerti
banyak orang. Sejak kecil, sebenarnya ia sudah senang berorganisasi
terutama saat duduk di bangku sekolah. Tidak dapat dihindari, jika
skala organisasi yang ia masuki kemudian kian lama kian besar,
seiring kiprah dan aktivitasnya di masyarakat.
Kalaupun kemudian aktivitasnya itu harus bersinggungan
dengan politik, hal itu merupakan konsekuensi logis dari aktivitas
yang digelutinya tersebut. Tetapi, jika dicermati secara mendalam,
di Partai Golkar sendiri, H.M.Ruslan AS bukanlah orang baru. Ia
sudah menjadi kader beringin sejak tahun 1970 silam. Ketika itu ia
sudah aktif berkiprah di tingkat kecamatan hingga seperti sekarang
ini sebagai Ketua DPD Golkar Kobar. Banyak orang menyangka, ia
menjadikan Golkar hanya sebagai “kendaraan” untuk memperoleh
jabatan atau mendapatkan konsesi bisnis. Dugaan itu salah besar.
Padahal, seperti pengakuan H.M. Ruslan AS, aktivitasnya di Golkar
adalah murni sebagai kegiatan politik belaka. Dan ia tidak ingin
mencampur-adukkan antara bisnis dan politik.
Hal itu diakui oleh sahabatnya yang juga Ketua DPRD Kalteng
H. Said Ahmad Fawzy Zain Bachsin, B.A. Ia melihat, keterlibatan
pengusaha H.M. Ruslan AS sebagai politisi di Partai Golkar sama sekali
bukanlah untuk “kendaraan” guna melempangkan laju bisnisnya.
“Sebab, saya melihat, bahwa kedudukannya sebagai pengusaha itu
sudah dia rintis sedari awal. Jadi, walaupun dia tidak menjadi Ketua
DPD Golkar Kobar pun, toh usahanya sendiri sudah mapan,” jelas
Fawzy (2004), seraya menambahkan bahwa berkiprah di Partai Golkar
atau tidak, usaha H.M. Ruslan AS dipastikan tetap berjalan.
Dalam pandangan Fawzy, bahwa Partai Golkar yang menjadi
afiliasi politik sahabatnya itu, adalah hak politik dan hak demokrasi
setiap orang. Karena dia dipercaya masyarakat, maka akhirnya dia
terpilih sebagai Ketua DPD Golkar Kobar. “Jadi, menurut saya, apa
yang ia raih saat ini justru suatu reputasi yang berhasil,” tandas Fawzy.
Kini, walaupun H.M. Ruslan AS sudah duduk sebagai Ketua
DPD Golkar Kobar, tapi hubungannya dengan partai politik lainnya
tetap baik. “Terutama dengan saya (PPP), hubungan yang kita jalin
tetap baik,” aku Fawzy. Jadi, masih menurut pandangan Fawzy,
bahwa kiprah H.M. Ruslan AS di dunia politik dengan berafiliasi
pada Partai Golkar itu sah-sah saja dan tidak akan merusak citranya
sebagai pengusaha. “Sebab, dia menduduki jabatan itu juga melalui
cara-cara konstitusional dan demokratis serta melalui mekanisme
partai yang ada,” terang Fawzy.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
C. Pasang Surut Sejarah GolkarSejarah perjalanan kelahiran Golkar sendiri cukup unik.
Awalnya, tumbuh dari Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber
Golkar), yang dideklarasikan pada 1964. Ide mulanya, organisasi ini
dibentuk kalangan TNI untuk menghadang pengaruh Partai
Komunis Indonesia (PKI). Lalu, di awal Orde Baru (Orba), mengutip
Tempo (2001), Golkar digunakan sebagai “mesin politik” untuk
bertarung dalam pemilu. Adapun kekuatannya bertumpu pada tiga
pilar organisasi—yang juga didirikan oleh tentara—yakni Sentral
Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Kesatuan
Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro), dan Musyawarah
Kekeluargaan Gotong-Royong (MKGR).
Tak mengherankan, jika di masa-masa awal, Golkar sangat
didominasi oleh “warna” militer. Lihat saja, bagaimana susunan
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar pada 1968. Mayjen TNI
Suparto Sokowati sebagai ketua umum, yang didampingi tujuh ketua
yang semuanya juga berasal dari militer, yaitu Mayjen TNI Djamin
Ginting, Komodor R.O. Soenardi, Komisaris Besar Pol. Poerwoto,
Mayjen TNI Mas Isman (Kosgoro), Kolonel Mudjono, Mayor E.
Suwarna, dan Brigjen TNI R.H. Sugandhi (MKGR).
Sekalipun selalu dikendalikan dari jauh oleh Soeharto, masih
menurut Tempo (2001), bukan berarti tiada gesekan yang terjadi di
dalamnya. Perebutan pengaruh antara kelompok Jenderal Soemitro
dan kubu Ali Moertopo sempat terjadi pada 1970-an. Tapi, setelah
Kolonel Amir Murtono tampil menjadi salah satu ketua pada 1971
dan menjadi ketua umum pada 1978, kelompok Ali Moertopo makin
dominan.
Nah, pada awal 1980-an, rupanya Soeharto menginginkan
Golkar menjadi sedikit lepas dari TNI. Kebetulan, saat itu ia
membutuhkan pilar kekuatan lain yang bisa mengimbangi TNI.
Untuk keperluan strategi ini, keputusan Soeharto menempatkan
Sudharmono sebagai Ketua Umum Golkar cukup tepat. Seperti
dituturkan Sudharmono dalam biografinya, Pengalaman dalam
Masa Pengabdian (1997), dia awalnya memang diminta oleh
Soeharto, ketua Dewan Pembina Golkar itu, untuk menjadi ketua
umum. “Kalau Bapak menghendaki, saya bersedia,” ucap
Soedharmono kala itu.
Sejak itulah, dia diminta diam, sambil menyiapkan diri. Sebab,
orang yang mengampanyekan dirinya sudah ada. Dan skenario
memang berjalan mulus. Dalam perhelatan Musyawarah Nasional
Golkar, 20 Oktober 1983, Sudharmono, yang sudah sekitar 15 tahun
tak lagi aktif di Golkar, terpilih menjadi ketua umum, menggantikan
Amir Murtono. Sekjen yang mendampinginya pun sudah disiapkan
oleh Soeharto, yakni Sarwono Kusumaatmadja, yang sebelumnya
menjadi Sekretaris Fraksi Karya Pembangunan (F-KP) di DPR.
Tugas yang diemban Sudharmono saat itu adalah mengubah
162 163
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
beringin agar benar-benar berakar. Malah dalam pemahaman
Sarwono Kusumaatmadja, saat itu Pak Harto sebetulnya
menghendaki agar Golkar benar-benar mandiri. “Sebagai persiapan
untuk menghadapi era pasca Soeharto,” katanya.
Maka, bersama jajaran pengurus DPP, Sudharmono menyiap-
kan Golkar menjadi partai kader. Setelah Munas, diberlakukanlah
sistem keanggotaan “stelsel aktif”: anggota Golkar bersifat
perorangan dan harus mendaftarkan diri secara aktif. Mereka
mendapat nomor keanggotaan dan harus membayar iuran.
Kampanye dimulai dari Presiden Soeharto dan Ibu Tien, yang
mendaftarkan diri di DPD II Golkar Jakarta Pusat. Lalu,
pendaftaran itu bergulir ke daerah-daerah. Dicetak sekitar 30 juta
kartu anggota, sampai menjelang Pemilu 1987, sudah terdaftar
sekitar 26 juta anggota. Dari jumlah itu, 9 juta di antaranya adalah
kader. Dan sebagai seorang administrator ulung, kata Aulia
Rahman, seorang pengurus pusat Golkar saat itu, Sudharmono
mendasarkan semua tindakan itu pada peraturan yang dibuatnya.
Kader yang dikonsep Sudharmono ada dua, kader penggerak
teritorial desa (karak terdes), dan kader penggerak fungsional.
Jumlah kader desa ditargetkan 10 persen dari jumlah pemilih di
tiap desa. Adapun kader fungsional meliputi para guru, ulama,
dan para pemuda. Mereka semua ditatar secara intensif mengenai
kepemimpinan, ke-Golkar-an, dan juga Pancasila, UUD 1945, dan
GBHN. Selama lima tahun, Sudharmono sendiri tak kenal lelah
mengunjungi berbagai pelosok daerah untuk bertemu dengan para
kader sambil mengonsolidasi.
Hasilnya? Sungguh di luar dugaan. Dalam suasana TNI relatif
netral, pada Pemilu 1987, Golkar meraih 73 persen suara, naik 9
persen dari pemilu sebeIumnya. Perolehan ini menurut Sarwono,
membuat pihak TNI resah. “Golkar, yang semula dianggap bayi
yang selalu bergantung pada TNI, sudah mulai berjalan sendiri,”
katanya seperti dikutip Tempo (2001).
Menjelang Munas Golkar 1988, terjadilah gerilya politik di
daerah-daerah. Kalangan TNI berusaha menguasai lagi provinsi
dan kabupaten. Akhirnya, Sudharmono, yang sudah menjadi wakil
presiden ketika itu, gagal menjadi ketua umum kedua kalinya. Yang
terpilih adalah Wahono, mantan Pangdam Brawijaya, Jawa Timur,
yang dinilai tidak terlalu mempunyai ambisi politik. “Kalau dipilih
lagi menjadi ketua umum, Sudharmono akan jadi pemimpin yang
kuat,” kata Sarwono.
Tapi, tampilnya Sudharmono sebagai wakil presiden itu pun
sudah luar biasa. Ia satu-satunya Ketua Umum Golkar yang bisa
meraih jabatan itu. Dan cukup banyak pula anggota DPP di era
Sudharmono yang akhirnya masuk ke kabinet (1988-1992). Sebutlah
Sarwono Kusumaatmadja, Akbar Tandjung, Ibrahim Hasan, Siswono
Yudhohusodo, dan Fuad Hassan. Bandingkan dengan di era Amir
164 165
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Murtono, cuma dua anggota DPP yang bisa masuk ke kabinet, yakni
Harmoko dan Ny. Nani Sudarsono. Jelaslah, ini sebuah keberhasilan
Sudharmono menyiapkan para kadernya.
Setelah itu, di bawah Wahono, penampilan Golkar menurun.
Kata Aulia Rahman, seorang pengurus Golkar di era Wahono,
kalau bisa menyelamatkan apa yang sudah dicapai Sudharmono
sebetulnya sudah bagus. Tapi, sebagian karena hambatan fisiknya,
kepemimpinan Wahono sangat lemah. Dan pada akhirnya, Golkar
yang menjadi terlalu bergantung lagi pada TNI, cuma memperoleh
68 persen suara pada Pemilu 1992.
Suara Golkar naik lagi pada Pemilu 1997, dengan mendapat 74
persen suara. Tapi kekuatan ini semu. Kaderisasi yang dibangun di
era Sudharmono makin berantakan. Terjadi juga perubahan yang
besar dalam kepengurusan Harmoko ini. Banyak orang lama di era
Sudharmono dan Wahono dihabisi, diganti kader dari ICMI yang
masuk. Aulia Rahman, satu dari laskar lama yang tersisa menjadi
saksi. Golkar menjadi ajang perebutan pengaruh. “Saat itu, orang
hanya berpikir siapa yang akan menggantikan Soeharto,” ujar Aulia.
Dengan menempatkan Harmoko sebagai ketua umum, menurut
Jacob Tobing, ketika itu Golkar dijadikan pijakan bagi B.J. Habibie
untuk naik ke kursi wakil presiden. Dan berhasil. Hanya ketika
mahasiswa dan rakyat menuntut reformasi, lalu kerusuhan terjadi
pada Mei 1998, Golkar tak bisa menjadi benteng bagi Presiden
Soeharto. Dalam Munas Golkar tahun itu juga, Golkar pun pecah
antara kubu Jenderal TNI Edi Sudradjat dan Akbar Tandjung.
Didukung oleh B.J. Habibie, akhirnya Akbar menang.
Tapi, terbukti pula bahwa beringin ternyata tak mampu
dijadikan sandaran bagi B.J. Habibie, yang naik menggantikan
Soeharto. Pada Pemilu 1999, partai ini cuma mendapat 24 persen
suara, kalah dengan PDI-P. Akhirnya, B.J. Habibie gagal
mempertahankan posisinya sebagai presiden.
Kini, setelah era reformasi dan menjadi partai politik, Golkar
mengembangkan orientasi baru dengan komitmen pada semangat
reformasi yang berintikan keadilan, demokratisasi, dan transparansi.
Melalui Munaslub, Golkar telah memasuki paradigma baru dengan
misi, visi, dan platform perjuangan yang baru pula. Pengembangan
orientasi dan semangat dengan paradigma baru yang dijalankan
Golkar itu bukan sekadar konsep tertulis. Dalam beberapa hal,
Golkar telah membuktikannya. Seperti dalam pemilihan Ketua
Umum yang diwujudkan melalui proses yang lebih demokratis.
Akbar sendiri terpilih menjadi Ketua Umum melalui pemungutan
suara secara langsung.
Kemudian, Golkar juga menyatakan telah mengadakan discon-
nection terhadap sistem kekuasaan lama yang hanya terpusat pada
satu orang. Hal ini dilakukan sekaligus untuk melakukan koreksi
secara terencana, melembaga, dan berkesinambungan terhadap
166 167
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di masa lalu. Satu hal
penting yang cukup dipertaruhkan adalah menghapus adanya
Lembaga Dewan Pembina, Dewan Pertimbangan dan Dewan
Penasihat. Dengan demikian, Golkar akan tampil mandiri dan
demokratis. Terutama dalam pengambilan keputusan dengan
menghapuskan mekanisme tiga jalur yang selama ini ada. Yakni
jalur yang dikenal dengan istilah ABG (ABRI, Birokrat, dan Golkar).
Konsekuensi yang akan dihadapi Golkar adalah, potensi suara
dari keluarga besar ABRI yang sudah sulit diharapkan. Kemudian,
dukungan jalur birokrasi yang selama ini sangat diandalkan juga
tak mungkin lagi menjadi tiang pendukung utama. Buktinya, dari
keluarga besar ABRI sudah berdiri beberapa partai politik yang juga
ikut dalam Pemilu 2004.
Di pundak Akbar Tandjung, menurut Tempo (2001), semua
beban berat itu dipikul: citra Golkar yang buruk, dan citra dirinya
sendiri sebagai tokoh Orde Baru. Pada Sidang Istimewa MPR Juli
2001, Akbar gagal menjadi wakil presiden. Belakangan, Akbar
tersandung kasus dugaan korupsi Bulog sebesar Rp 40 miliar lebih.
Setelah melalui serangkaian sidang, Akbar divonis bersalah tiga tahun
oleh Pengadilan Negeri (PN) dan dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi
(PT). Tapi, ia tak patah arang. Merasa tak bersalah, ia mengajukan
kasasi ke Mahkamah Agung (MA), yang kemudian mengabulkan
permohonannya. Akbar dinyatakan bebas.
Akbar memang tokoh politik nasional yang ulung. Kepiawaian
Akbar Tandjung dalam menyiasati dan menyikapi berbagai
dinamika politik yang terjadi, terletak pula pada kecerdasannya
menyampaikan pendapat dalam bahasa yang runtut dan jelas.
Kendatipun ia berasal dari etnis Sumatera Utara yang terkenal
dengan gaya bicaranya yang lugas dan tegas, gaya bicara Akbar tidak
seperti umumnya orang Batak. Ia cenderung pelan dan halus, kendati
esensinya kadang-kadang sangat keras. Perpaduan antara budaya
Jawa dan Batak itu pula, yang barangkali, membuat Akbar menjadi
politisi yang pandai memainkan ritme politik.
Tentang kepiawaiannya berpolitik pernah mendapat pujian
khusus K.H. Abdurrahman Wahid. Akbar berhasil memperagakan
kemampuannya tersebut menjelang kejatuhan rezim Soeharto pada
1998. Bahkan, di luar dugaan, ia termasuk di antara 14 menteri yang
menyatakan diri berhenti dari jabatannya sebagai menteri, pada 20
Mei 1998. Keberhasilan ikut memberikan andil melengserkan
Soeharto tidak membuat karir politiknya habis. Bahkan, oleh
Presiden B.J. Habibie, Akbar juga dipakai. Namun demikian, dalam
posisinya sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Akbar pula yang ikut
andil menurunkan B.J. Habibie dari kursi kepresidenannya.
Kini, Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung, memang
harus berjuang ekstra keras mengusung beringin dengan paradigma
baru. Secara ajek dan kontinyu, ia terus-menerus melakukan
168 169
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
170 171
BE
RS
AM
A K
ET
UA
UM
UM
. H.M
.Rus
lan
AS
teng
ah s
anta
i ber
pose
ber
sam
a K
etua
Um
um D
PP
Par
tai G
olka
r Ir.A
kbar
Tand
jung
, Man
tan
Gub
ernu
r Kal
teng
W.A
.Gar
a, d
an K
etua
DP
RD
Kob
ar d
alam
rang
kaia
n ac
ara
HU
T P
arta
i Gol
kar d
iP
angk
alan
bun,
Kot
awar
ingi
n B
arat
, 20
02.
KOMPAK. Walaupun masing-masing bersaing untuk menjadi Calon Presiden dalamKonvensi Partai Golkar, para kandidat ini tetap menjalin kebersamaan. Di sinilah tumbuhnilai-nilai demokrasi yang menunjukkan kepada publik betapa pentingnya menjalinkebersamaan untuk kemajuan sebuah partai. Dari kiri Jenderal TNI (Purn.) Wiranto, LetjendTNI (Purn.) Prabowo Subianto, Ir. Akbar Tandjung, Ir. Aburizal Bakrie, dan Surya Paloh.
TERDEPAN. Konvensi Partai Golkar telah menorehkan sejarah baru dalam konstelasiperpolitikan di tanah air. Ide brilian Ir. Akbar Tandjung ini dianggap berbagai kalanganmenjadi salah satu faktor menaikkan pamor dan perolehan suara Partai Golkar padaPemilu Legislatif 5 Juli 2004.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
konsolidasi ke daerah-daerah. Hasilnya, step by step memang mulai
tampak. Resistensi masyarakat terhadap beringin juga mulai memudar.
Apalagi, setelah Akbar menelorkan kebijakan populis, yakni
menyelenggarakan konvensi calon presiden Partai Golkar. Animo
publik ternyata di luar dugaan. Sederet nama beken tertarik dan ikut
ambil bagian seperti Sri Sultan Hamengkuwono X, Nurcholish Madjid,
Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, Wiranto, Prabowo Subianto,
dan masih banyak lagi nama lainnya. Dua nama pertama dan kedua
memang telah mengundurkan diri, dan tinggal lima calon presiden
konvensi Partai Golkar yang masih bertahan.
Pada Konvensi Calon Presiden Partai Golkar, 21 April 2004 lalu,
muncullah sebuah kejutan yang tak diduga-duga. Mantan
Menkopolkam Jenderal (pur) Wiranto yang tak diunggulkan
akhirnya memenangkan Konvensi Partai Golkar, menyisihkan
saingan kuatnya, Ir. Akbar Tandjung. Wiranto berhasil mengumpul-
kan dukungan 315 suara, sementara Akbar mengumpulkan 227 suara.
Momentum politik itu memang layak dicatat dalam sejarah
perpolitikan nasional. Menurut J. Geovanie (Jawa Pos; 2004), ada
dua hal yang membuat konvensi tersebut sangat menarik. Pertama,
kemenangan Jenderal (pur) Wiranto. Kedua, konvensi yang
berlangsung obyektif, demokratis dan transparan.
“Itu merupakan kejutan. Semua analisis politik yang
independen menduga bahwa konvensi akan menjadi ajang
172
pengukuhan Akbar Tandjung,” tandas J. Geovanie. Dugaan
tersebut bukan tanpa alasan. Sejak awal, ungkap Geovanie, ada
kesan kuat rekayasa sistematis dari DPP Partai Golkar untuk
menjadikan konvensi sebagai legitimasi politik bagi kemenangan
Akbar sebagai ketua umum Partai Golkar.
Dengan kalahnya Akbar dalam konvensi, dugaan banyak
pengamat jelas tidak terbukti. Kemenangan Wiranto membuktikan
bahwa peserta konvensi tidak bisa direkayasa ataupun dikendalikan
DPP. Itu yang pertama.
Kedua, konvensi Golkar diduga banyak pengamat akan berjalan
tidak transparan, tidak fair, dan tidak demokratis. Hal itu dilihat dari
aturan-aturan dalam konvensi yang dibuat kurang menguntungkan
bagi peserta konvensi selain Akbar. Tapi, sejauh yang dapat kita amati,
konvensi telah berjalan secara transparan, obyektif dan demokratis.
Selama ini, Akbar menuai banyak tuduhan merekayasa konvensi
untuk mengukuhkan dirinya sebagai satu-satunya calon presiden
dari Partai Golkar. Konvensi dijadikan Akbar sebagai sarana mencari
limpahan dana dari para peserta konvensi dan dengan cara itu—
dalam soal dana—Golkar diduga mengalahkan partai yang kini
tengah berkuasa: PDI Perjuangan. Faktanya, kemenangan Wiranto
menepis semua tuduhan tersebut. “Konvensi, bahkan dinilai sebagai
ide yang brilian untuk membuktikan kepada publik bahwa apa yang
menjadi komitmen Akbar dengan Golkar baru bukanlah isapan
173
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
jempol,” ujar J. Geovanie (2004).
Terlepas hasil akhir konvensi yang tidak menguntungkan karir
politik Akbar, namun, apa yang diupayakan Akbar untuk
mewujudkan wajah Golkar baru telah berhasil dia sajikan. Itu bukan
sebatas retorika, melainkan fakta bahwa konvensi berjalan
transparan dan demokratis. Terbukti, pada Pemilu 2004, Partai Golkar
kembali tampil sebagai pemenang Pemilu dan meraih 21,58 persen
suara (lihat Tabel 4.1).
Setelah konvensi, Golkar punya bukti bahwa dirinya sudah
berubah. Golkar tidak seperti pada era rezim Orde Baru. Di sinilah
letak keberhasilan Akbar sebagai ketua umum DPP Partai Golkar.
Dengan konvensi, apalagi dilaksanakan setelah pemilu legislatif,
Golkar berhasil memperluas dukungan. Karena kita tahu, masing-
masing peserta konvensi memiliki kelebihan dan mempunyai
pendukung yang luas.
Tanpa konvensi, rasanya, Golkar sulit mengulang kesuksesan
sebagai pemenang pemilu legislatif 5 April 2004, mengungguli partai
penguasa (PDI-P). Semua sumber daya politik dan ekonomi yang
dimiliki peserta konvensi dikerahkan untuk kemenangan partai itu.
Fakta memang juga membuktikan bahwa Partai Golkar banyak
ditaburi kader-kader yang bisa diandalkan, mumpuni dan
berkualitas. “Karena itulah, menurut keyakinan saya, bahwa saya
berada di Partai Golkar ini memang sudah tepat,” tandas H.M.
Ruslan AS akan pilihan politiknya.
Kini, di tangan Ketua Umum DPP Golkar Akbar Tandjung,
mengubah jati diri dan berbagai atribut dirinya; dengan tidak lagi
menyebut dirinya sebagai Golongan Karya, melainkan Partai Golkar
dengan visi baru. Golkar telah menetapkan misinya: kerja keras
menyerap aspirasi rakyat, merekrut kader berkualitas, dan
mewujudkan pendidikan politik agar rakyat mengerti hak-haknya.
Misi itu akan diwujudkan dengan memegang visi bahwa Golkar
adalah partai terbuka, independen, demokrat, moderat, solid, berakar,
174 175
TABEL 4.1Urutan Perolehan Kursi DPR-RI Pemilu 2004
Sumber: KPU, Rapat pleno penetapan dan pengumuman hasil Pemilu 5 Mei 2004.
Suara KursiKelurahan % Jumlah %
No. Partai Politik (No. Parpol)
1. Partai Goolongan Karya (20) 24.480. 757 21,58 128 23,272. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (18) 21.026.629 18,53 109 19,823. Partai Persatuan Pembangunan (5) 9.248.764 8,15 58 10,554. Partai Demokrat (9) 8.455.225 7,45 57 10,365. Partai Kebangkitan Bangsa (15) 11.989.564 10,57 52 9,456. Partai Amanat Nasional (13) 7.303.324 6,44 52 9,457. Partai Keadilan Sejahtera (16) 8.325.020 7,34 45 8,188. Partai Bintang Reformasi (17) 2.764.998 2,44 13 2,369. Partai Damai Sejahtera (19) 2.414.254 2,13 12 2,1810. Partai Bulan Bintang (3) 2.970.487 2,62 11 2,0011. Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (6) 1.313.654 1,16 5 0,9112. Partai Pelopor (24) 878.932 0,77 2 0,3613. Partai Karya Peduli Bangsa (14) 2.399.290 2,11 2 0,3614. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (10) 1.424.240 1,26 1 0,1815. Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (1) 923.159 0,81 1 0,1816. Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (8) 1.230.455 1,08 1 0,1817. Partai Patriot Pancasila (21) 1.073.139 0,95 0 0,0018. Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (12) 895.610 0,79 0 0,0019. Partai Penegak Demokrasi Indonesia (11) 855.811 0,75 0 0,0020. Partai Merdeka (4) 842.541 0,74 0 0,0021. Partai Sarikat Indonesia (22) 679.296 0,60 0 0,0022. Partai Perhimpunan Indonesia Baru (7) 672.952 0,59 0 0,0023. Partai Persatuan Daerah (23) 657.916 0,58 0 0,0024. Partai Buruh Sosial Demokrat (2) 636.397 0,56 0 0,00
T O T A L 113.462.414 100 550 100
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
176 177
dan responsif. Visi itu diletakkan di atas Pancasila, yang menerima
kemajemukan dalam konteks wawasan kebangsaan (Waluyo; 2002).
Begitulah, dalam sejarahnya, Partai Golkar pernah mengalami
masa-masa pasang-surut. Jika pada masa Orde Baru, Partai Golkar
mencapai masa keemasannya, maka pada awal-awal era reformasi
1998, khususnya di era kepemimpinan Ketua Umum Akbar
Tandjung, partai politik ini banyak menerima hujatan dan caci-
maki tak berkesudahan. Perlakuan menyakitkan itu bukan cuma
dirasakan kader partai belaka, namun juga merembet pada
perusakan atribut dan fasilitas kantor, seperti yang terjadi di Jawa
Timur dan beberapa daerah lainnya.
Sebaliknya, pada aras lain, era reformasi justru memunculkan
emosionalitas dan simpati luar biasa terhadap PDIP di bawah
kepemimpinan Megawati Soekarnoputri. Nama Megawati seolah-
olah menjadi magnet baru karena menjadi simbol dari tokoh yang
tertindas oleh rezim Orde Baru. Hal itu bisa dilihat secara kasatmata
bagaimana besarnya dukungan massa terhadap partai berlambang
banteng gemuk dengan moncong putih tersebut, baik pada saat-
saat menjelang dan sesudah Pemilu 1999.
Mencermati situasi yang tidak memungkinkan ini, banyak kader
Partai Golkar yang terpaksa menyeberang dan lompat pagar ke PDIP.
Akan halnya kader Partai Golkar di Kotawaringin Barat (Kobar),
H.M. Ruslan AS, tak mau latah, ikut-ikutan arus. Ia tetap konsisten
memilih bernaung di beringin. Justru sikap inilah yang mempertegas
“warna” dan pilihan politiknya dibandingkan orang lain. “Saya
memang beda dengan kader-kader lain. Seperti yang saya katakan,
sejak tahun 1970 saya sudah masuk Golkar di tingkat kecamatan.
Tahun 1980 kemudian berkiprah di tingkat kabupaten. Sampai
sekarang, apa pun yang terjadi, pilihan politik saya tidak akan pernah
berubah,” tandas H.M. Ruslan AS mantap, sembari menegaskan lagi
alasannya untuk tetap bertahan di Partai Golkar.
D. Handal di Bisnis, Jaya di PolitikMenggeluti dua bidang profesi yang berbeda dan sukses
tentulah bukan pekerjaan mudah. Apalagi, kedua bidang itu
memiliki garis diametral yang sangat tajam meskipun di sisi lain
memiliki keterkaitan yang erat. Di sinilah diperlukan kemampuan
khusus untuk me-menej kedua bidang itu agar berjalan sinergi dan
harmonis.
Bisnis dan politik. Itulah dua bidang yang kini melejitkan nama
pengusaha H.M. Ruslan AS. Dengan kecerdikannya membaca peluang,
polesan manajemen tangan dinginnya yang ia pelajari secara otodidak,
serta kepiawaiannya menjalin relasi, membuat laju bisnisnya
berkembang dengan pesat. PT Tanjung Menthobi yang baru ia dirikan
pada 1997 lalu, yang pada awalnya hanya dikendalikan oleh dua or-
ang staf karyawan dan hanya memiliki sebuah meja kerja, kini
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
178 179
berkembang pesat menjadi 400 lebih karyawan. Bidang usahanya pun
tak hanya di sektor perkayuan, tapi juga merambah ke bidang lain
seperti kontraktor dan angkutan Crude Palm Oil (CPO).
Untuk memahami tentang bisnis secara utuh, ada baiknya kita
harus mengetahui apa yang dimaksud dengan usaha atau bisnis.
Usaha atau bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang
saling menguntungkan atau memberikan manfaat (Skinner; 1992).
Menurut arti dasarnya, bisnis memiliki makna sebagai the buying
and selling of goods and services. Sedangkan perusahaan bisnis adalah
suatu organisasi yang terlibat dalam pertukaran barang, jasa atau
uang untuk menghasilkan keuntungan (profit).
Menurut J.S. Nimpoena (1985), pengertian bisnis dapat
dibedakan dalam pengertian yang sempit dan pengertian yang luas.
Jika kita berorientasi pada pengertian sempit, maka bisnis tidak
lain dari fiksi. Sedangkan dalam arti yang luas, bisnis merupakan
usaha yang terkait erat dengan dunia ekonomi dan juga politik.
Hal ini disebabkan dunia ekonomi dan dunia politik pada dasarnya
merupakan suatu hubungan yang saling tergantung, dan yang
turut mencerminkan efektivitas suatu masyarakat dalam gerak
usahanya.
Pada umumnya, dunia bisnis sendiri memiliki kendala tertentu,
dan juga menunjukkan karakteristik yang khas. Kenyataan ini
sebenarnya sudah cukup untuk membuat orang harus memikirkan
kembali mengenai usaha dan langkah-langkah yang sampai
sekarang cenderung dilakukan dalam dunia bisnis.
Fungsi masyarakat berkaitan pula dengan dunia bisnis yang
disebut fungsi politik. Fungsi ini terutama bersangkutan dengan
proses-proses sosial untuk mencapai tujuan-tujuan masyarakat atas
apa yang dikenal juga dengan goal-attainment processes. Dalam dunia
politik, proses tersebut berkisar sekitar proses pengambilan keputusan
oleh masyarakat itu, juga proses distribusi nilai-nilai tertentu. Jelas
bahwa, khususnya pada fungsi politik ini, aspek kebudayaan
memegang peranan penting dalam proses tadi. Jadi, dapat
diperhatikan bahwa:
1. Proses pengambilan keputusan oleh masyarakat banyak
dipengaruhi oleh struktur hierarki, yang berlaku secara for-
mal maupun tidak formal.
2. Proses distribusi nilai-nilai juga diwarnai oleh kebudayaan
yang berlaku.
Elemen manusia merupakan inti dari bisnis. Menurut Pandji
Anaroga (2002), bisnis membutuhkan orang sebagai pemilik,
manajer, pekerja dan konsumen. Manusia diperlukan dalam bisnis
untuk memproduksi barang dan jasa dan menciptakan pekerjaan.
Bisnis mungkin beroperasi secara berbeda dan tujuan bisnis juga
mungkin berbeda, namun elemen universal dalam semua aktivitas
bisnis adalah manusia.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Agar tetap beroperasi dan memiliki kelangsungan hidup, setiap
bisnis harus memiliki tujuan. Ada berbagai tujuan dari suatu bisnis,
namun menurut Skinner (1992), pada umumnya tujuan bisnis
meliputi:
1. Profit (keuntungan);
2. Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan;
3. Pertumbuhan perusahaan;
4. Tanggungjawab sosial.
Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan merupakan
tujuan yang wajar, karena tujuan yang lain dapat dicapai hanya
bila bisnis tetap bertahan hidup. Sedangkan bertumbuh merupakan
tujuan karena bisnis tidak dapat tetap seperti semula adanya. Seperti
manusia, bisnis pun perlu bertumbuh. Peningkatan market share,
pengembangan pribadi dan individu, dan peningkatan produktivitas
merupakan tujuan pertumbuhan yang penting dari perusahaan,
termasuk PT Tanjung Menthobi.
H.M.Ruslan AS, sebagai pemilik dan pengendali perusahaan,
harus mencurahkan tenaga serta pikirannya kepada perusahaan
karena segala yang dilakukannya akan memberikan dampak
terhadap keberlangsungan perusahaan. Karenanya, ia harus memiliki
watak bijaksana, ulet dan pekerja keras, jujur, serta arif. Orang yang
berhati lemah, ceroboh, mudah menyerah, serta tidak cakap akan
menjadikan perusahaan maju, malah merugi atau bangkrut.
Apalagi, dengan hadirnya era globalisasi saat ini yang
memunculkan persaingan teramat keras, tanpa kecuali di lingkungan
pengusaha di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Dalam
konteks ini, para pengusaha daerah mesti memiliki bekal
pengetahuan serta antisipasi yang khusus agar bisa survive (Ahmad
Fawzy; 2004). Menurut Fawzy, agar survive, maka pengusaha seperti
H.M. Ruslan AS harus tetap memelihara keberadaan usaha yang
telah ia rintis sejak awal. Artinya, manajemennya harus tetap
diperbaharui, demikian juga leadership-nya harus ditularkan kepada
kader-kader di bawahnya. Sehingga itu akan berkesinambungan.
Dengan demikian, apa pun perubahan-perubahan politik,
perubahan ekonomi, perubahan sosial, toh usahanya akan survive.
Karena dia sudah mampu menyesuaikan dengan perkembangan.
Tapi, kalau misalnya perusahaan itu dipegang sendiri tanpa kita
mampu me-menej dengan baik, juga orang-orang di bawahnya tidak
ada kader penerus nantinya, maka pada saat perusahaan sudah tidak
kita pegang lagi, dikhawatirkan malah akan terjadi hal-hal yang
tidak stabil dengan perusahaan itu.
“Tapi, saya melihat, H.M. Ruslan AS sudah mempersiapkan
orang-orangnya, keluarganya, anak-anaknya, untuk meneruskan
usahanya. Dengan demikian, pengaruh-pengaruh dari luar itu tidak
akan mengubah secara signifikan dan serta-merta meruntuhkan
atau menggoyangkan usahanya itu,” tandas Ahmad Fawzy.
180 181
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Pada bagian lain, dimensi politik juga menjadi perhatian khusus
pengusaha H.M. Ruslan AS. Sebagai penyelaras kesibukannya sehari-
hari di bisnis, ia pun tak kenal lelah berkiprah sebagai politisi di
Partai Golkar. Karir politiknya saat ini adalah sebagai ketua DPD
Partai Golkar Kotawaringin Barat (Kobar).
Dalam konteks ini, ada baiknya pula memberikan uraian
tentang partai politik. Mengutip pendapat guru besar Ilmu Politik
dari Universitas Indonesia (UI) Prof.Dr. Miriam Budiardjo (1989),
partai politik diartikan sebagai suatu kelompok terorganisir yang
anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita
yang sama, berusaha mengendalikan baik kebijaksanaan pemerintah
maupun pegawai negeri. Pendapat lain, partai politik sebagaimana
dikatakan Sigmund Neumann (1998), adalah wakil dari kelompok-
kelompok kepentingan sosial, menjembatani jarak yang terdapat
antara orang-seorang dan masyarakat luas.
Ada pun tujuan pendirian sebuah partai politik ialah untuk
memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik—
(biasanya) dengan cara konstitusional (Miriam; 1989), dalam kaitan
untuk melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka. Produk
perundangan dan kebijaksanaan serta idealitas suatu negara yang
diciptakan akan sangat tergantung dan dipengaruhi oleh tujuan,
prinsip, dan program suatu partai politik yang mempunyai kursi
signifikan di parlemen.
Partai politik memiliki beberapa fungsi. Yakni apa yang oleh
Maurice Duverger (1981) dirumuskan sebagai political education
(pendidikan politik), political selection (seleksi politik), interest articu-
lation (memperjuangkan kepentingan), political control (pengawasan
politik) dan political communication (komunikasi politik).
Sedangkan Miriam Budiardjo menyebutkan, ada empat fungsi
partai politik, yakni:
1. Sebagai sarana komunikasi politik. Maksudnya, partai
politik menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi
masyarakat dan mengaturnya sedemikian rupa sehingga
kesimpang-siuran pendapat dalam masyarakat berkurang.
2. Sebagai sarana sosialisasi politik. Di dalam ilmu politik,
sosialisasi politik diartikan sebagai proses di mana seseorang
memperoleh sikap dan orientasi terhadap fenomena politik,
yang umumnya berlaku dalam masyarakat di mana ia
berada. Biasanya, proses sosialisasi berjalan secara berangsur-
angsur dari masa kanak-kanak sampai dewasa.
3. Sebagai sarana rekrutmen politik. Yakni berfungsi mencari
dan mengajak orang yang berbakat untuk turut aktif dalam
kegiatan politik sebagai anggota (political recruitment). Juga,
diusahakan untuk menarik golongan muda untuk dididik
menjadi kader yang di masa mendatang akan mengganti
pemimpin lama.
182 183
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
184 185
4. Sebagai sarana pengatur konflik (conflic management). Hal
ini dilakukan manakala terjadi konflik di kalangan elit atau
kader partai politik dan bahkan terjadi di masyarakat
politik. Jika hal ini terjadi, partai politik harus mampu
memfungsikan dirinya sebagai manajemen konflik dan
sekaligus problem solver (menyelesaikan masalah).
Pada tataran praktik, fungsi partai politik tersebut diwujudkan,
setidaknya dalam tiga bentuk. Pertama, di lingkungan internal partai
politik. Misalnya, dalam kepengurusan partai dan kader-kadernya.
Kedua, di lingkungan eksternal partai atau masyarakat luas. Ketiga,
di kancah medan parlemen. Dalam hal terakhir, kita mengenal
beberapa tingkatan parlemen, yakni di pusat (DPR), provinsi (DPRD)
dan tingkat kabupaten/kota (DPRD Kabupaten/Kota).
Sebagaimana telah disinggung, tujuan pendirian sebuah partai
politik ialah untuk mewarnai atau bahkan mendominasi semua
proses politik, terutama melalui perjuangan konstitusional di
parlemen. Produk perundangan dan kebijaksanaan serta idealitas
masyarakat dan negara yang dicitakan oleh suatu partai politik akan
sangat tergantung dan dipengaruhi dari sejarah, jati diri, prinsip,
doktrin, orientasi, dan ideologi perjuangan partai politik yang tengah
memegang kendali kekuasaan.
Pertanyaannya, bagaimana jika tujuan partai politik ini
dikaitkan dengan pengusaha yang juga politisi H.M. Ruslan AS?
Sebagai kader dan politisi Partai Golkar, apakah tokoh ini juga
berkeinginan “mewarnai” atau bahkan mendominasi semua proses
politik melalui perjuangannya di parlemen? “Tujuan saya terjun dan
berkiprah di Partai Golkar adalah amanah. Jadi, bukan untuk
memiliki,” aku H.M.Ruslan AS. “Dengan dipercaya oleh kader Partai
Golkar sebagai ketua DPD Partai Golkar Kotawaringin Barat
(Kobar), saya ingin `bermain` cantik di luar dan saya tak ingin
mencalonkan diri sebagai caleg di dewan. Jelas, ini sesuatu yang tidak
lazim dan berbeda dengan politisi pada umumnya,” tambahnya.
Agak unik, memang. Kenapa hal itu ia lakukan? “Karena tujuan
saya berkiprah di Partai Golkar bukan ingin kedudukan. Tetapi,
justru untuk mempererat hubungan dengan menjadi `motor` di
Partai Golkar ini. Dengan duduk sebagai ketua DPD Partai Golkar
Kobar, maka saya bisa menjadi `nahkoda` untuk bisa mengen-
dalikan para anggota fraksi Partai Golkar yang telah duduk di
legislatif,” papar H.M. Ruslan AS blak-blakan.
Ditambahkannya, ia sudah aktif di Golkar pada tingkat
kecamatan sejak 34 tahun silam, tepatnya pada 1970. Pada 1980, ia
kemudian mengembangkan karir politiknya pada tingkat
kabupaten di Kotawaringin Barat (Kobar). Ia memulai karir
politiknya dari bawah, misalnya sebagai Satgas Golkar yang ia tekuni
hingga lima tahun lamanya. Pada saat itulah, H.M.Ruslan AS benar-
benar menunjukkan dedikasinya yang tinggi terhadap Golkar. Tak
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
186 187
jarang, ia bahkan rela tidur dan mandi di kantor DPD Tingkat II
Golkar Kobar. Mencermati dedikasi, konsistensi dan kontribusinya
yang luar biasa terhadap perkembangan Golkar, maka sejak 1992
ia dipercaya oleh kader dan pengurus Golkar untuk masuk struktur
kepengurusan DPD Tingkat II Golkar Kobar, dimulai sebagai
Bapilu (1992-1997) dan Wakil Ketua I (1997 - 1999), hingga Ketua
DPD II Golkar Kobar (1999-sekarang).
Naiknya H.M. Ruslan AS sebagai ketua DPD II Golkar Kobar
tersebut disambut positif oleh berbagai kalangan. Bahkan, anggota
DPR RI dari F-Partai Golkar, Abdullah Zainie, S.H.,menyebut
naiknya H.M. Ruslan AS ke pucuk beringin di Kobar selain
merupakan buah dari kerja keras dan dedikasi yang bersangkutan,
juga merupakan keinginan mayoritas para kader.
Bahkan, salah satu Ketua DPP Partai Golkar Dr.H.Bomer
Pasaribu menilai terlalu kecil sebenarnya jabatan Ketua DPD II Partai
Golkar Kobar bagi H.M.Ruslan AS. Semestinya, ia bisa meraih lebih
daripada itu. “Beliau adalah kader Partai Golkar yang potensial,”
puji Bomer (2004).
Dalam pandangan Abdullah Zainie, S.H. menilai, kiprah dan
track record H.M. Ruslan AS di Partai Golkar Kobar sangat luar
biasa. “Saya akui, H.M. Ruslan AS sukses memimpin Partai Golkar,
terbukti Partai Golkar menang di Kobar,” kata Abdullah Zainie,
seraya menambahkan bahwa pada Pemilu 1999 lalu misalnya,
kemenangan Partai Golkar Kobar mencapai 33,5 persen. Saat itu,
H.M. Ruslan AS masih menjabat sebagai wakil ketua DPD II Partai
Golkar Kobar.
Abdullah Zainie berharap,setelah H.M. Ruslan AS duduk sebagai
ketua DPD II Partai Golkar Kobar, agar ia mulai mencetak kader-
kader Golkar yang tangguh melalui pendidikan kaderisasi yang
berlaku di daerah. “Jadi, kita tidak melulu mengikuti petunjuk dari
pusat. Daerah harus mampu bergerak sendiri untuk menciptakan
kader-kadernya yang berkualitas,” sarannya.
Sebelum diangkat menjadi ketua DPD II Partai Golkar Kobar,
tambah Abdullah Zainie, bahwa H.M. Ruslan AS sendiri pernah
mengatakan tidak berambisi menjadi ketua. “Akan tetapi, karena
desakan dari banyak pihak yang menginginkan H.M. Ruslan AS,
maka tampillah beliau menjadi ketua,” ungkap Abdullah Zainie
(2004). Munculnya nama H.M. Ruslan AS tersebut karena pengurus-
pengurus Golkar di tingkat kecamatan memberikan mandat dan
kepercayaan penuh kepada pengusaha asal Pembuang Hulu itu untuk
menjadi ketua dalam salah satu Rapat Kerja Daerah (Rakerda).
Kemudian, dalam Musyawarah Daerah (Musda) pada Tingkat
Kobar, namanya pun mulus disetujui sebagai ketua.
Dijelaskannya, dalam Peraturan Tata Tertib (Tatib) Partai
Golkar, yang dapat mengangkat seseorang menjadi ketua DPD II
adalah Pengurus pada Tingkat Kecamatan. Jadi, cara pengangkatan
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
188 189
H.M. Ruslan AS tersebut telah melalui mekanisme partai dan dalam
koridor konstitusional. Di pihak lain, berdasarkan suara para
pengurus Golkar di tingkat Pusat, nama H.M. Ruslan AS juga
disepakati sebagai ketua DPD II Golkar di Kobar.
Abdullah Zainie menilai, kemampuan H.M. Ruslan AS dalam
memimpin organisasi cukup baik. “Beliau tidak segan-segan
mengeluarkan dana dari kantongnya sendiri untuk keperluan
organisasi,” ungkapnya. Contohnya, pada Pemilu 5 April 2004 lalu,
sumbangan yang diberikan H.M. Ruslan AS untuk Partai Golkar
cukup besar. Selain itu, sebagai ketua DPD II Partai Golkar Kobar,
H.M. Ruslan AS juga dinilai mampu mengalokasikan dana yang
ada dengan baik, sehingga tidak terjadi korupsi atau bentuk-bentuk
penyimpangan lainnya.
Sementara itu, H.M.Ruslan AS selalu mengatakan berulang-
ulang, bahwa kepercayaan para kader yang mengusungnya sebagai
Ketua DPD II Partai Golkar Kobar adalah sebuah amanah. Sebagai
kader yang telah matang ditempa zaman, ia pun berjanji akan
berusaha semaksimal mungkin agar tak menyia-nyiakan amanah
yang diberikan kepadanya. Karena itu, ia akan berjuang dan bekerja
keras mengangkat citra Partai Golkar yang sempat terpuruk selama
reformasi, termasuk meningkatkan kinerja dan kualitas para kader.
Tapi, niat H.M. Ruslan AS berkiprah dan mendedikasikan
dirinya di Partai Golkar justru berbeda dengan orang lain. Bahkan,
keluarga besarnya pernah suatu ketika berucap: “Pak, kita ini sudah
bersyukur dikaruniai oleh Allah SWT sebagai pengusaha,” kata H.M.
Ruslan AS mengutip ucapan keluarganya. Karena itu, dalam
pandangan H.M. Ruslan AS, kiprahnya sebagai pengusaha adalah
sebuah profesi terhormat (officium nobile) bagi keluarga besarnya.
Jadi, jangan heran, jika ia dan keluarga besarnya lebih memilih untuk
concern menekuni bidang profesi (pengusaha) yang kini sudah
ada,meskipun di sisi lain juga tak mengabaikan karirnya di kancah
politik, khususnya di Partai Golkar.
H.M. Ruslan AS mengaku cukup senang berkiprah di Partai
Golkar, bukan karena keinginannya menjadi caleg di dewan, namun
agar lebih leluasa menjalin hubungan dengan berbagai kalangan
baik pemerintah maupun masyarakat. Padahal, kalau saja ia mau,
peluang itu sangat besar, karena kini ia dipercaya sebagai ketua DPD
II Partai Golkar Kobar. Namun peluang itu sama sekali tidak pernah
ia manfaatkan. Menurut H.M. Ruslan AS, dengan menjadi ketua
partai politik, ia bisa dengan leluasa dan intensif berhubungan
langsung ke masyarakat. “Alhamdulillah, kebersamaan kita selama
ini dengan pemerintah daerah cukup baik, entah itu kapasitas saya
sebagai ketua DPD Partai Golkar, ketua Kadinda Kobar, ketua
Gapensi, dan lain-lain. Dan, perjalanan saya ini cukup menjadi
kebahagiaan bagi masyarakat di Kotawaringin Barat,” papar
H.M.Ruslan AS.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Namun, karena ketidaklaziman kiprahnya di politik itulah,
lantas ada saja tudingan miring yang diarahkan kepada H.M.Ruslan
AS. Stigma yang cenderung bernada negatif itu menyebutkan, bahwa
pengusaha yang juga berkiprah di politik tujuannya adalah untuk
“memayungi” bisnisnya. Benarkah? H.M. Ruslan AS tegas menolak
stigma tersebut. Baginya, berkiprah di Partai Golkar adalah sebuah
amanah. Tujuannya, seperti yang sudah ia singgung sebelumnya,
adalah untuk mempererat hubungan dengan menjadi “motor” di
Partai Golkar, yang merupakan partai terbesar di Kobar. Posisinya
yang strategis sebagai ketua DPD II Partai Golkar Kobar,
membuatnya lebih leluasa memberi “warna” terhadap fraksi
partainya di legislatif. Selain itu, ia juga akan dengan mudah untuk
mengendalikan generasi muda Kobar sekaligus sebagai penyambung
lidah dan aspirasi masyarakat.
Pertanyaannya, bagaimana pandangan para tokoh terhadap
kiprah politik H.M. Ruslan AS tersebut?
Jawaban lugas Bupati Kotawaringin Timur Drs. H.M. Wahyudi
K. Anwar, M.M.,barangkali bisa merepresentasikan secara
komprehensif kiprah H.M. Ruslan AS di bidang politik yang kerap
bersinggungan dengan bidang bisnis yang digelutinya. Wahyudi
menilai, sebetulnya kedua bidang itu (bisnis dan politik) bisa saja
berjalan secara berdampingan. Jadi, kedua-duanya juga punya
kepentingan. Politik juga mesti punya kepentingan terhadap bisnis
atau ekonomi. Begitupun sebaliknya, ekonomi selalu ada kaitan
dengan masalah-masalah politik. “Jadi, saya melihat, bahwa H.M.
Ruslan AS berkecimpung di politik bukan untuk memayungi
bisnisnya, tetapi memang masyarakat menghendaki bahwa beliau
maju di bidang politik,” tandas Bupati Kotawaringin Timur Drs.
H.M. Wahyudi K. Anwar, M.M.
Penjelasan Wahyudi tersebut senafas dengan pengertian bisnis
dalam arti luas seperti dikemukakan J.S. Nimpoena (1985) sebelumnya.
Menurut dia, bisnis dalam arti yang luas, merupakan usaha yang
terkait erat dengan dunia ekonomi dan juga politik. Hal ini
disebabkan dunia ekonomi dan dunia politik pada dasarnya
merupakan suatu hubungan yang saling bergantung, dan yang turut
mencerminkan efektivitas suatu masyarakat dalam gerak usahanya.
Wahyudi menambahkan, H.M.Ruslan AS adalah salah satu
tokoh yang dihormati di Kotawaringin Barat (Kobar). Dengan
ketokohannya itu pula, otomatis masyarakat menginginkan agar ia
mampu “memayungi.” Sehingga bisnis yang dikelolanya dapat
berjalan cukup maju. Kita melihat, cukup banyak tenaga kerja yang
diserap di perusahaannya PT Tanjung Menthobi. “Kesimpulannya,
bahwa kedua-duanya, baik itu di bidang politik dan ekonomi/bisnis
selalu bisa berjalan berdampingan. Saya kira, hal itu wajar-wajar saja,”
ungkap Wahyudi. Prinsipnya, yang terpenting bisa membedakan,
tidak mencampur-adukkan antara bisnis dan politik. “Saya yakin,
190 191
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
beliau mampu melakukan itu. Tapi, sekali lagi, saya melihat, tidak
ada hubungannya bahwa beliau berkiprah di politik seolah-olah
untuk memayungi bisnisnya,” Wahyudi kembali menegaskan
pendapatnya.
Pada bagian lain, anggota DPR RI dari Fraksi PPP H. Rusnain
Yahya,S.IP. menilai, tudingan bahwa H.M. Ruslan AS berkiprah di
politik untuk “memayungi” bisnisnya itu tidak lagi relevan. Kalau
zaman dulu (Orde Baru), menurutnya, anggapan itu mungkin saja.
Dengan sistem politik lama, maka wacana seperti itu bisa saja
diterima. Sekarang? “Jelas, hal seperti itu tidak mungkin lagi. Sebab,
kini kita tidak melihat lagi politik yang dominan. Apalagi, kekuatan-
kekuatan politik yang ada sekarang berimbang. Artinya, selama
perkembangan reformasi bergulir, tidak ada lagi parpol yang
dominan. Oleh karena itu, kalau politik ikut mendukung
keberhasilan sebuah usaha, jelas anggapan itu tidak relevan lagi,”
ungkap Rusnain Yahya.
Menurut Rusnain, dalam konteks ini, profesionalisme seseorang
itulah yang harus dikembangkan dari berbagai aspek, mencakup
manajemen, kemampuan mengelola dana yang tersedia, serta tenaga
ahli yang ada, dan itu yang lebih penting. “Saya melihat, dia itu
entrepreneur profesional dan handal di bidangnya,” tandas Rusnain.
Selain entrepreneur profesional dan handal di bidangnya, dari
aspek kemasyarakatan, H.M. Ruslan AS juga sangat dekat dengan
masyarakatnya. Ia juga memiliki komitmen sosial yang tinggi bagi
pembangunan dan kepentingan daerahnya. Namun demikian, ia
juga berkiprah cukup baik di bidang politik. “Sehingga kemudian
ia dipercaya sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kobar. Dengan
kiprahnya sebagai pengusaha yang cukup berhasil juga di bidang
politik, meskipun tidak begitu menonjol, jelas ini akan membawa
kemajuan pada bidang usaha yang digelutinya ke depan,” tegas
Rusnain Yahya.
E. Menolak Gelar DoktorKiprah, dedikasi, dan prestasi yang ditorehkan H.M. Ruslan
AS di bidang bisnis dan politik rupanya tak luput dari pantauan
sejumlah lembaga pendidikan tinggi, baik di dalam maupun di luar
negeri. Tak kurang, ada sekitar 20 lembaga pendidikan yang
kemudian menawarkan kepadanya anugerah gelar Doktor
Kehormatan (Honoris Causa). Mereka menilai, apa yang kini diraih
oleh pengusaha sukses asal Pembuang Hulu, Kalteng, itu merupakan
prestasi yang luar biasa, sehingga atas jasa-jasanya, H.M. Ruslan AS
sangat layak menerima anugerah Doktor Kehormatan (DR Hon-
oris Causa).
Ditawari banyak gelar Doktor Kehormatan seperti itu, H.M.
Ruslan AS bukannya merasa senang, ia justru balik bertanya pada
dirinya sendiri. Saat itulah kemudian tiba-tiba ada keraguan, ada
192 193
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB IVHARMONI BISNIS DAN POLITIK
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
kegamangan yang bergejolak di batinnya. Benarkah kiprah dan
prestasi yang ia raih saat ini tergolong luar biasa? Benarkah ia telah
menorehkan jasa-jasa, sehingga layak diberikan penghargaan?
Ataukah, jangan-jangan, penghargaan itu justru menjadi beban dan
bumerang buat dirinya?
Menyadari bahwa apa yang dilakukannya kini masih belum
seberapa, juga khawatir tak mampu menjaga dengan baik gelar
“kehormatan” tersebut, maka H.M. Ruslan AS memutuskan secara
halus menolak tawaran penganugerahan gelar tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih atas banyaknya tawaran itu.
Namun, di sisi lain, saya justru khawatir tak mampu menjaga dan
memelihara gelar kehormatan yang diberikan,” ungkapnya tulus,
tanpa bermaksud menyepelekan penganugerahan gelar tersebut.
Menurut pengertiannya (KBBI; 2001), Honoris Causa berasal
dari Bahasa Latin yang berarti, karena alasan kehormatan, gelar
doktor yang diberikan kepada seseorang karena jasa-jasanya dan
bukan dengan ujian.
Menurut H.M. Ruslan AS, penolakannya secara halus itu rupanya
tak menyurutkan niat kalangan lembaga pendidikan tinggi
memberikan gelar kehormatan padanya, terutama dari lembaga-
lembaga pendidikan yang berasal dari luar negeri, seperti dari Cali-
fornia, USA, Filipina, dan lain-lain. Bahkan, mereka terus meyakinkan,
bahwa H.M. Ruslan AS tak perlu repot mengeluarkan uang sepeser
194 195
pun, karena anugerah gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa)
yang akan diberikan tersebut benar-benar murni hasil evaluasi tim
lembaga tersebut secara obyektif.
Lantas, bagaimana jawaban H.M. Ruslan AS? Ia tetap pada
pendiriannya. “Saya tetap menolak gelar tersebut. Saya khawatir
tak mampu memelihara gelar kehormatan itu,” demikian H.M.
Ruslan AS kembali mempertegas pernyataannya. Ia menambahkan,
bahwa apa yang telah dilakukan dan diraihnya saat ini adalah
amanah semata. “Karena itu, biarlah, Allah SWT yang menilai apa
yang telah saya lakukan,” tandasnya.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VKEBERSAMAAN KELUARGA DAN ESENSI KEHIDUPAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Bab V
KebersamaanKeluarga &
Esensi Kehidupan
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VKEBERSAMAAN KELUARGA DAN ESENSI KEHIDUPAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
A. Keluarga Besareluarga adalah inti dari sebuah peradaban. Begitu
adagium bijak yang seringkali kita dengar. Bagi
kebanyakan orang, keluarga merupakan awal dari
sebuah kehidupan bermasyarakat. Sebab, dari sinilah denyut nadi
kehidupan bermasyarakat bermula dan diuji eksistensinya sehingga
sangat menentukan bagi keberhasilan dan kegagalan seseorang di
tengah-tengah masyarakat. Keluarga yang rukun, damai, tenteram
Bab VKebersamaan Keluargadan Esensi Kehidupan
K
“Justru keberadaan forum keluarga seperti itusangat bermanfaat. Karena kekompakan dan
kebersamaan itulah yang luar biasa”
199
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VKEBERSAMAAN KELUARGA DAN ESENSI KEHIDUPAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
dan bahagia, akan mewujudkan nilai-nilai positif bagi seseorang
dalam mengarungi perjuangan hidup. Sebaliknya, keluarga yang
penuh dengan problema dan konflik, justru akan mewarisi generasi-
generasi yang tidak hanya akan membebani orang tuanya juga benalu
bagi orang lain.
Keluarga merupakan bentuk masyarakat terkecil, tetapi
memiliki peran terpenting dalam hidup seseorang. Begitu bayi lahir,
ia telah otomatis mempunyai ikatan, dengan kedua orang ibu dan
bapaknya. Ia merupakan anggota keluarga inti atau batih (nuclear
family). Tetapi, ia juga mempunyai ikatan dengan orang tua dari
kedua ibu bapaknya, dengan saudara-saudara dari kakek dan
neneknya, dengan saudara-saudara dari ibu dan bapaknya, dengan
anak-anak dari paman dan bibinya, dan sebagainya. Dari kedua
belah pihak orang tua si bayi, yaitu dari ibu dan bapaknya itu,
serta saudara-saudara dan umumnya famili mereka, bayi tadi
mempunyai hubungan. Dengan demikian, terjadi keluarga besar
(extended family), bukan terbatas pada keluarga inti saja.
H.M. Ruslan AS lahir dan dibesarkan di tengah-tengah keluarga
besar yang sederhana dan pas-pasan, namun tetap hidup rukun dan
harmonis. Pasangan suami istri (almarhum) H. Ahmad Saleh dan
(almarhumah) Hj. Mastiah boleh dikata nyaris sepanjang hidupnya
sepi konflik. Kebersamaan dan saling menghargai satu sama lain
menjadi ciri menonjol dalam struktur keluarga ini. Tak heran, nilai-
nilai luhur yang ditanamkan orang tua mereka sedari kecil itu tetap
membekas dan terpatri dalam ingatan anak-anaknya.
Keluarga (almarhum) H. Ahmad Saleh dan (almarhumah) Hj.
Mastiah meninggalkan sepuluh putra (dua meninggal) yang
kesemuanya juga hidup rukun, damai dan bahagia. Urut-urutan
saudara H.M. Ruslan AS tersebut adalah:
1. Hj. Hayanah;
2. Hj. Hairatul;
3. Hj. Noorhasanah;
4.4.4.4.4. H.M.Rulan AS;H.M.Rulan AS;H.M.Rulan AS;H.M.Rulan AS;H.M.Rulan AS;
5. H. Anang Rusdi (alm., wafat tahun 1980)
6. H. Abdul Rasyid AS;
7. Hj. Asih;
8. Hj. Noorhayati;
9. Hj. Ailita.
10. Rudi Hartono (alm.)
Kini, keluarga besar tersebut bermukim dalam satu kompleks
perumahan keluarga yang cukup asri di kawasan Jalan Hasanuddin,
Pangkalanbun, Kotawaringin Barat, Kalteng. Berhimpunnya
keluarga besar itu dalam satu kompleks dimaksudkan agar lebih
merekatkan tali kekeluargaan dan kebersamaan yang diwariskan
orang tua mereka.
Bagi H.M.Ruslan AS, makna keluarga adalah segala-galanya.
200 201
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VKEBERSAMAAN KELUARGA DAN ESENSI KEHIDUPAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Menurut dia, dengan segala kesederhanaan dan kebersamaan di
antara keluarga mereka, maka dalam aktivitas sehari-hari mereka
akan selalu kompak. Begitu pun dalam menghadapi suatu masalah,
biasanya keluarga besar ini akan saling bahu-membahu. Dalam
urusan apa pun, keluarga besar ini senantiasa mengedepankan
musyawarah untuk mencapai mufakat. “Bilamana keluarga kami
menghadapi suatu masalah, maka akan dilakukan musyawarah guna
mencari solusi pemecahan masalah itu secara bersama-sama,” ungkap
H.M. Ruslan AS. Jadi, dengan kebiasaan, kebersamaan dan
kesepakatan seperti itu, tidak mungkin keluarga besarnya akan
mengambil keputusan sendiri-sendiri. “Sebab, bagi saya, di forum
keluarga itulah segala-galanya.”
Tanpa disadari, dengan kebiasaan yang sudah berjalan cukup
lama itu, di dalam keluarga besar ini tumbuh nilai-nilai demokrasi.
Demokrasi beradab nan santun serta menjunjung tinggi dan
menghargai esensi perbedaan pendapat. Boleh jadi, bagi orang lain,
kebiasaan keluarga ini dianggap kurang efisien dan sebagainya. Tapi,
tidak bagi keluarga besar H.M. Ruslan AS. “Justru keberadaan fo-
rum keluarga seperti itu sangat bermanfaat. Karena kekompakan
dan kebersamaan itulah yang luar biasa,” jelas H.M. Ruslan AS.
Ciri khas kebersamaan tersebut telah diterapkan dan secara ajek
ia tularkan di dalam lingkungan keluarganya. Falsafah silih asah,
silih asih dan silih asuh juga mewarnai kehidupan rumah tangga
keluarga besar H.M. Ruslan AS. Sebab, falsafah ini memberi ruang
serta peluang kepada seseorang untuk saling memberi dan menerima
(take and give), begitu pula terhadap pihak luar. Falsafah tersebut
menjelma dalam wujud hakiki agar tidak membeda-bedakan
makhluk ciptaan Tuhan. Oleh sebab itu, seringkali kita mendengar
bahwa yang dimaksud keluarga bagi H.M. Ruslan AS bukan hanya
terdiri dari anak-anaknya, tetapi juga menantu, cucu dan istrinya.
Dalam beraktivitas melaksanakan tugas, entah itu sebagai
pengusaha maupun politisi, H.M. Ruslan AS memperoleh dukungan
penuh dari isterinya. Sang isteri, Hj. Jumiyati, banyak memberi andil
terhadap kesuksesan suaminya. Begitu pun di dalam membina
keluarga, peranan Hj. Jumiyati sebagai seorang ibu dan isteri sangat
besar. Anak-anak mereka biasanya akan lebih dekat kepada ibunya
bila sedang berkonsultasi masalah-masalah kekeluargaan. Sebaliknya,
pada peran yang lain, anak-anak akan lebih dekat kepada ayahnya
jika mereka berdiskusi mengenai pekerjaan.
B. Keakraban KeluargaPosisi H.M. Ruslan AS sebagai anak tertua laki-laki otomatis
memiliki tanggung jawab besar di dalam mengayomi dan mencukupi
kebutuhan keluarga besarnya. Ia selalu berperan dan memposisikan
dirinya sebagai pengganti kedudukan ayahnya. Karena itu, ia
menjadi panutan dari saudara-saudaranya yang lain. Pada masa
202 203
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VKEBERSAMAAN KELUARGA DAN ESENSI KEHIDUPAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
204 205
MEMASUKI RUMAH BARU. H.M.Ruslan AS didampingi istrinya Hj.Jumiyati tengah bersiapmelakukan prosesi memasuki rumah baru sekaligus merayakan HUT perkawinannyayang ke-38 di Pangkalanbun, 2002.
MEMOTONG TUMPENG. H.M.Ruslan AS didampingi salah seorang putranya memotongtumpeng dalam rangkaian prosesi memasuki rumah baru.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VKEBERSAMAAN KELUARGA DAN ESENSI KEHIDUPAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
serba sulit di kampung halamannya di Pembuang Hulu, sang ayah
(almarhum) H. Ahmad Saleh bahkan sudah memberikan beban
tanggung jawab yang lebih kepada dirinya. Apalagi, setelah ayahnya
meninggal dunia pada tahun 1980, beban tanggung jawab itu pun
dengan sendirinya langsung berada di pundaknya.
Lantaran sudah dibebani tanggung jawab sejak dini, sikap dan
perilaku H.M. Ruslan AS memang cenderung kebapakan. Sikap yang
memang sangat dibutuhkan untuk mengayomi keluarga besarnya.
Dalam keseharian, terutama ketika berinteraksi dengan keluar
besarnya, ia selalu pandai mengendalikan emosi dan perasaannya.
Oleh saudara-saudaranya, ia dikenal arif dalam berpikir dan
bijaksana dalam bertindak.
H.M. Ruslan AS mengakui, dulu pada saat mereka masih kecil,
orang tuanya cukup keras dalam mendidik anak-anaknya. Didikan
keras orang tuanya itu tak lain demi kebaikan dan masa depan
mereka. “Hingga sekarang, didikan itu masih saya ingat, saya resapi,
dan saya sampaikan cukup keras kepada anak-anak saya,” kata
H.M. Ruslan AS.
Akan tetapi, lanjutnya, metode didikan yang ia berikan kepada
anak-anaknya tentu saja berbeda dengan yang diterapkan orang
tuanya dulu. Ditambahkannya, kalau dulu biasanya didikan orang
tua diikuti dengan bentyk-bentuk kekerasan. Kalau tidak menurut,
akan dipukul dengan rotan, dan sebagainya. Sekarang? Karena
perkembangan zaman, tentu budaya kekerasan itu tak lagi identik
dengan harus memukul. “Kita keras dengan bahasa, tapi cukup
mengarahkan saja agar mereka menjadi SDM yang handal,” ujar
H.M.Ruslan AS. Karena itu, dengan membiasakan bahasa-bahasa
yang sederhana, pada umumnya anak-anak sudah langsung mengerti.
Jadi, tak perlu diikuti dengan tindak kekerasan.
Sementara itu, sang adik H.Abdul Rasyid AS juga mempunyai
kenangan mendalam dengan kedua orang tuanya yang kini telah
almarhum itu. Ia menyadari, dorongan orang tua dan keluarga
besarnya sangat berarti bagi kesuksesan kakir laris bisnis mereka
bersaudara.
Dulu, cerita H. Abdul Rasyid AS, orang tuanya hanya
meninggalkan pesan dua hal. Dalam perkembangannya, pesan itu
ternyata sangat luar biasa pengaruhnya, karena menggugah spirit
serta mampu “mewarnai” kisah sukses keduanya. Pesan itu adalah:
“Pertama, kita harus taat kepada orang tua dan keluarga. Kedua,
kalau ingin sukses dan menjadi kaya, maka bekerja dan teruslah
bekerja! Jangan pernah kita menyerah pada keadaan,” tegas H.
Abdul Rasyid AS, mengutip kembali pesan sang ayah yang pernah
ia ucapkan kepada anak-anaknya lebih dari 20 tahun silam.
Pesan ini, ungkap H.Abdul Rasyid AS, terus terus menerus
diingatnya hingga kini. “Saya kira, inilah cikal-bakal dari
kebersamaan di antara kami sekeluarga. Selain itu, untuk meraih
206 207
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VKEBERSAMAAN KELUARGA DAN ESENSI KEHIDUPAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
kesuksesan, maka tak ada cara lain selain bekerja dan teruslah bekerja
keras! Ini pesan beliau yang terus saya pegang,” imbuhnya.
Dijelaskan H. Abdul Rasyid AS, bahwa keluarga besarnya mampu
bersama-sama karena ada kekompakan dan kebersamaan, juga saling
menghormati satu sama lain. Demikian juga, ketika kedua kakak
beradik tersebut sudah menjadi “orang” seperti yang kini dilihat
masyarakat, karena ada kekompakan, kebersamaan, saling
menghormati dan juga karena kerja keras yang terus-menerus mereka
lakukan. “Jadi, di sinilah keteguhan dan semangat kita untuk terus-
menerus bekerja keras sehingga kita bisa seperti sekarang,” ujarnya.
Keakraban keluarga besar H.M. Ruslan AS bukanlah rekayasa,
melainkan tumbuh dan berakar semenjak mereka masih kecil,
sebagaimana dicontohkan dan diwasiatkan kedua orang tuanya.
H.M. Ruslan AS mencontohkan, guna mengakrabkan
kebersamaan keluarga di antara mereka: ayah, ibu, anak-anak,
menantu termasuk cucu-cucu, biasanya mereka membuat acara
makan bersama. Dengan kebersamaan dan kedekatan lewat makan
bersama itulah, justru sangat membantu dalam upaya memecahkan
persoalan bisnis atau usaha yang dihadapi keluarga ini. Cara begini
pun terbukti efektif. Karenanya, kebiasaan ini juga kerap dilakukan
H.M. Ruslan AS kala berkumpul dengan delapan keluarga besarnya.
“Kebersamaan di antara kami cukup tinggi. Keluarga kami cukup
rukun dan saling bahu-membahu satu sama lain. Dan kebiasaan
kami setiap kali berkumpul—apakah saya atau H.Abdul Rasyid AS
yang datang—di mana setiap minggunya kita mengadakan arisan
keluarga,” papar H.M.Ruslan AS.
Di dalam forum itulah mereka kemudian merasakan kedekatan
antarkeluarga. Forum itu digunakan untuk saling bercengkerama,
menyampaikan keluh-kesah dan segala permasalahan keluarga. Jadi,
budaya kekeluargaan dan gotong-royong yang terkandung di forum
itu tetap mereka pelihara hingga kini. Itulah sebabnya, rumah keluarga
besar anak-anak (almarhum) H. Ahmad Saleh ini sengaja dibuat
dalam satu kompleks guna mengakrabkan hubungan antarmereka.
Cuma dua bersaudara lainnya yang yang terpisah. Semuanya itu tak
bisa dilepaskan dari didikan almarhum ayahnya—untuk mendekatkan
kebersamaan antara satu keluarga dengan yang lainnya—sehingga
kebersamaan tetap terjaga dan tidak terpisahkan hingga kini.
C. Pesan KiaiTerminologi kiai, menurut Sukamto (1999), berawal dari
keampuhan benda-benda kuno yang dimiliki para penguasa di tanah
Jawa (raja, senopati atau para punggawa kerajaan). Benda pusaka
mengandung kekuatan gaib yang dipercaya masyarakat dapat
menenteramkan dan memulihkan kekuasaan dan ketentraman
suatu daerah atau negara. Benda itu dapat menambah kekuatan
dan kesaktian pemakainya.
208 209
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VKEBERSAMAAN KELUARGA DAN ESENSI KEHIDUPAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Belakangan, masyarakat Jawa menghormati benda yang
menjadi warisan tersebut dengan menyebutnya kiai, seperti kiai Sekati
yakni sebutan untuk dua perangkat Gamelan kesenian Wayang di
Jawa, Nggul Wulung julukan nama bendera, dan kiai Garuda
Kencana adalah nama Kereta emas yang sampai sekarang
dikeramatkan keluarga Keraton Yogyakarta (Zamakhsyari Dhofier;
1982). Selain itu, istilah kiai seringkali digunakan untuk menyebut
seseorang yang berusia relatif tua, lelaki disebut Yai dan perempuan
disebut Nyai. Ada pula istilah kiai yang digunakan dalam konteks
komunitas pondok pesantren, yaitu gelar kehormatan yang sarat
muatan agama, ditujukan kepada seseorang yang bergelimang dalam
kegiatan pengajaran pengetahuan agama di pondok pesantren.
Selain itu, kiai mendapat sebutan ulama yaitu orang yang selain
selama hidupnya sangat khusyuk menjalankan ibadah semata-mata
karena Allah, juga mendalami ilmu pengetahuan agama dan memiliki
kewenangan dalam menafsirkan ayat Al-Quran dan al-Hadits dan
menjadi rujukan masyarakat umum. Di Indonesia, organisasi ulama
terhimpun dalam wadah Majelis Ulama Indonesia (MUI). Organisasi
ini berfungsi melegitimasi kebijakan-kebijakan pemerintah tentang
masalah-masalah keagamaan, seperti label halal pada setiap produk
makanan. Keanggotaan MUI terdiri dari para kiai, kelompok
cendikiawan dan tokoh masyarakat, yang mempunyai keahlian
tertentu di bidangnya.
Kedudukan, peran, dan fungsi kiai sebagai tokoh atau ahli
agama dapat dikategorikan sebagai pemimpin informal. Kedudukan
kiai sebagai pemimpin bukan ditunjuk oleh pejabat pemerintahan
dan bukan pula atas nama golongan tertentu, melainkan atas dasar
pengakuan masyarakat terhadap kualitas pengetahuan agama yang
dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat umum. Namun, ada
pula proses lain sehingga menyebabkan seseorang bisa disebut sebagai
kiai. Misalnya, ada pejabat menunjuk seseorang untuk mengajarkan
pengetahuan agama dan menjadi imam shalat di lingkungan
kediamannya. Karena seringnya seseorang itu mengajarkan
pengetahuan agama dan memimpin shalat, maka ia disebut kiai
yang dikenal masyarakatnya. Namun, pengaruh kiai ini tidak begitu
besar, ia hanya dikenal para pejabat tertentu.
Mengutip pendapat Hiroko Horikhosi (1987), ada perbedaan
prinsipil antara ulama dan kiai, yaitu terletak pada fungsi sosialnya.
Seorang ulama lebih berperan dalam komunitas berskala kecil, seperti
di perdesaan. Sedangkan fungsi sosial kiai lebih besar daripada ulama,
karena ditopang oleh kekuatan-kekuatan kharismatik. Jangkauan
pengaruh kiai lebih besar daripada ulama, meskipun mereka
menduduki status sosial sebagai kekuatan moral dan menyerukan
kebajikan. Perbedaan ulama dan kiai yang dikemukakan Hiroko
ini agaknya mengalami kekaburan dalam kriteria dan tipe kedua
kelompok tersebut. Sekiranya istilah ulama diartikan sebagai jabatan
210 211
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VKEBERSAMAAN KELUARGA DAN ESENSI KEHIDUPAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
fungsional yang dipegang oleh kiai, maka sebutan kiai memiliki peran
ganda, yaitu sebagai pemimpin pondok pesantren, berperan menjadi
ulama di lingkungan santri. Dan kiai sebagai ulama mempunyai
peran di luar sistem pendidikan pondok pesantren, dalam hal ini
menjalin kerja sama dengan institusi lain dalam menjalankan
fungsinya sebagai ahli agama.
Akan tetapi, meskipun definisi kiai dan ulama itu masih tampak
mengalami kekaburan makna, toh tak mengurangi rasa hormat
dan ketakziman masyarakat akan peran yang mereka lakukan.
Dalam konteks ini, pengusaha H.M.Ruslan AS juga memposisikan
kiai dan ulama pada tempat yang sangat terhormat. Baginya, kiai
dan ulama sangat penting kedudukannya dalam masyarakat
sekaligus menjadi solusi dan pendorong kesuksesan karirnya dalam
berbisnis. Peran kiai juga yang mengingatkan dirinya agar senantiasa
tawadhu, rendah hati, dan pandai mensyukuri nikmat yang kini ia
rasakan.
“Apa yang sekarang kita rasakan, kita nikmati, semuanya itu
semata-mata anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Kalau kita
menyombongkan sesuatu lantaran kita punya, maka Tuhan pun
tidak suka. Karenanya, kita tidak boleh tinggi hati, takabur, sombong
dan sebagainya,” ungkap H.M.Ruslan AS mengutip petuah kiai yang
kerap ia panggil dengan sebutan “guru” itu. Salah satu kiai yang
tetap ia kenang hingga kini yaitu K.H.Yusuf di Lok Tabat, Kalsel.
H.M. Ruslan AS menceritakan, ada satu petuah sang “guru”yang
sangat berkesan dan kini masih ia terapkan dalam hidup
bermasyarakat sehari-hari. Pesannya itu adalah, “Bahwa di dalam
rezeki yang kamu dapat itu ada rezeki orang lain,” ucap sang guru.
“Artinya, bahwa saya harus menyayangi anak-anak yatim. Beliau
berpesan, agar saya setiap Senin berpuasa. Sebelum shalat Maghrib,
saya disarankan mengundang anak-anak yatim ke rumah,” ujarnya
menirukan petuah sang guru yang sangat dihormatinya itu.
“Apabila kamu mampu menyantuni satu atau dua anak yatim,
ya, dua orang itu saja. Dan bebaskan mereka!” ujarnya. “Makna
kata dibebaskan adalah bahwa pada hari itu bebaskanlah anak-anak
yatim tersebut dengan cara memberikan nafkah kepada mereka,”
demikian petuah sang guru yang kini masih terngiang-ngiang di
dalam ingatan H.M. Ruslan AS.
Petuah itu, menurut H.M. Ruslan AS, begitu merasuk ke dalam
kalbunya dan terasa sangat dalam menggugah kesadarannya. Tak
ayal, energi dari pesan itu mengalir deras di sekujur tubuhnya dan
membangkitkan getaran jiwa filantropisnya. “Pesan itu terus saya
ingat terus hingga kini. Alhamdulillah, sejak saya memulai usaha
ini, pesan guru tersebut senantiasa saya laksanakan,” paparnya.
Cobalah, apabila kita menyempatkan bertandang ke rumah
H.M.Ruslan AS saban Senin sore, dipastikan kita akan menyaksikan
implementasi dari petuah sang guru. Pada hari itu, rumah pengusaha
212 213
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VKEBERSAMAAN KELUARGA DAN ESENSI KEHIDUPAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
H.M. Ruslan AS yang megah di Jalan Hasanuddin, Kecamatan Arut
Selatan, Pangkalanbun, Kalteng, tampak meriah dipenuhi tawa ce-
ria dan sumringah anak-anak yatim. Tak kurang, 200-an anak yatim
memadati ruang keluarganya yang luas.
Menurutnya, acara sederhana setiap Senin petang itu
merupakan suatu moment kebahagiaan tiada tara dan teramat sukar
ia lukiskan. “Alhamdulillah, moment seperti ini merupakan
kebahagiaan yang tiada tara buat saya sekeluarga, karena kita bisa
ikut berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Sebab, tidak semua
orang bisa seperti ini dan tergugah untuk melakukannya,” ucap H.M.
Ruslan AS bersungguh-sungguh.
Ia juga berharap, agar cara-cara yang ia lakukan ini diper-
tahankan dan bilamana mungkin terus ditingkatkan oleh
keluarganya pada masa yang akan datang. “Saya berharap, juga tidak
sebatas ini saja, karena makin hari jumlah anak-anak yatim yang
datang makin bertambah banyak.”
D. Falsafah dan Esensi HidupDalam beraktivitas menjalani hidup ini, H. M. Ruslan AS
berprinsip bahwa hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin.
Sejak masa remaja, falsafah ini terus-menerus ia camkan dan ia
terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap aktivitas yang ia
jalani, baik itu dalam berusaha, beramal ibadah, berinteraksi
dengan orang lain, motivasi “harus lebih baik daripada hari
kemarin” selalu mengemuka. Sebab itu, untuk mencapai ke arah
itu, tiada cara lain, harus bekerja keras dan teruslah bekerja
dibarengi doa dan beribadah kepada Allah SWT.
Menurut H.M. Ruslan AS, dengan mengusung falsafah hidup
seperti itu, ia selalu terpacu untuk berkarya sehingga menghasilkan
yang terbaik. Akan tetapi, ia juga menyadari sepenuhnya, bahwa
apa yang ia lakukan tidak akan berarti apa-apa tanpa ridho atau
restu Tuhan Yang Maha Esa. “Jadi, etos kerja keras itu tidak bermakna
apa-apa jika tidak dibarengi hubungan vertikal atau ibadah kita
kepada Allah SWT,” tegasnya.
Sementara esensi hidup ini baginya adalah amanah. Karena itu,
amanah tersebut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Hidup ini
dalam perspektif H.M. Ruslan AS akan lebih bermakna jika ia dapat
memberi kontribusi manfaat bagi orang lain di sekelilingnya juga
bagi daerahnya.
Dulu, H.M.Ruslan AS pernah merasakan jadi orang kecil dan
hidup serba pas-pasan. Ia pernah menjadi tenaga honorer
kecamatan di kampung kelahirannya Pembuang Hulu, menjadi
koki tugboat di Kumai menjadi menjalin, petani sawah tadah hujan,
mendulang emas di Parit Cina, dan 12 tahun mengabdi sebagai
karyawan perusahaan milik adik kandungnya H. Abdul Rasyid
AS di PT Tanjung Lingga. Namun, semenjak 1997, ia akhirnya
214 215
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VKEBERSAMAAN KELUARGA DAN ESENSI KEHIDUPAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
memutuskan untuk membangun usaha sendiri. Pilihan itu ia
lakukan karena tekad dan keinginan kuat untuk memberikan yang
terbaik buat keluarga, masyarakat dan daerahnya.
Dengan tekad seteguh karang dan semangat sekeras baja, disertai
doa yang tak putus-putusnya kepada Allah SWT, jadilah kini ia
memiliki perusahaan sendiri, PT Tanjung Menthobi yang
menakhodai lebih dari 400 karyawan. H.M. Ruslan AS selalu
mengatakan, kalau cuma menjadi pegawai honorer di kecamatan,
maka ia hanya berguna bagi keluarganya dan juga dirinya sendiri.
Sedangkan jika ia berkecimpung sebagai pengusaha (businessman)
seperti sekarang, maka ia akan dapat lebih berguna bagi masyarakat
di sekelilingnya dan juga berguna bagi daerahnya.
Meskipun kini sudah menjadi “orang,” pola hidup dan keseharian
H.M. Ruslan AS tidak lantas berubah. Ia tetaplah seorang H.M. Ruslan
AS yang dulu. Anak desa yang lahir, besar, dan pernah merasakan
pahit getirnya hidup di tanah kelahirannya, Pembuang Hulu. Hal itu
dapat ditelusuri dari penuturan sahabat dekatnya, H. Sholeh Anshori,
yang sudah cukup lama mengenalnya, sejak 1982 lalu.
Pada waktu itu, menurut penuturan H. Sholeh Anshori, ia
dipercaya sebagai Imam Masjid di Korindo, sementara H.M. Ruslan
AS dipercaya sebagai Ketua RT 11 Kelurahan Mendawai,
Pangkalanbun, Kotawaringin Barat (Kobar). “Saya mengenal sifat
dan karakter beliau dari dulu sampai sekarang tidak pernah
216 217
berbeda. Dulu, dia sebagai Ketua RT dan sekarang sebagai tokoh
masyarakat dan pengusaha sukses di Kobar. Meski beliau kini tokoh
yang disegani, namun beliau tidak pernah berbeda seperti dulu,”
tutur H. Sholeh Anshori.
H. Sholeh Anshori menambahkan, walaupun H.M.Ruslan AS
sudah mandiri dan menjadi pengusaha sukses seperti sekarang, dia
tetap tidak melupakan silaturrahmi yang telah sama-sama mereka
bangun. Dia tidak pernah berubah dan tidak melupakan sahabatnya
itu. “Menurut saya, sejak beliau (maaf) masih dalam kondisi susah,
masih Ketua RT, di mana saya tahu persis keadaannya saat itu, hingga
sekarang, tidak ada perubahan apa pun kepada saya,” tegasnya.
Dalam hal keleluasaan rezeki yang diberikan Allah SWT kepada
keluarga H.M.Ruslan AS, toh juga tak membuat ia lupa diri. Ia tak
melupakan limpahan rezeki yang diberikan dan selalu peduli pada
lingkungannya. Sekadar diketahui, yang dikategorikan orang kaya
di Pangkalanbun, Kobar, saat ini jumlahnya tidak sedikit. Tetapi,
kepeduliannya terhadap anak-anak yatim, sebagaimana Rasulullah
SAW ajarkan, tidak banyak. “Dan kepedulian seperti yang dilakukan
H.M. Ruslan AS ini membuat saya sangat bangga. Bangga dalam
pengertian, meskipun saya hanya sekadar membina namun diri saya
juga merasa seolah-olah seperti itu. Apalagi, yang dirasakan langsung
oleh beliau,” urai H. Sholeh Anshori.
Ihwal kepedulian dan jiwa sosial H.M. Ruslan AS ini juga diakui
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VKEBERSAMAAN KELUARGA DAN ESENSI KEHIDUPAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Kalteng, Drs. Yansen A. Binti,
MBA. Dalam pandangannya, bahwa pengalaman H.M. Ruslan AS
yang sangat keras dalam berusaha membesarkan bisnisnya itu
ternyata sangat mempengaruhi jiwa sosialnya. “Tak heran, karena
beliau dulu pernah merasakan menjadi orang kecil, sehingga sampai
saat ini beliau selalu tidak tega apabila melihat orang lain mengalami
kesulitan. Terutama kepada masyarakat di sekitarnya yang
kebanyakan dari golongan ekonomi lemah,” ungkap Yansen.
Dalam menghayati arti dan esensi kehidupan, barangkali ada
baiknya dikutip buku “Make a Life, Not Just a Living,” karya monu-
mental dari Dr. Ron Jenson, seorang pakar dan konsultan
kenamaan kelas dunia dalam bidang inter-personal skill dan lead-
ership. Sebagaimana dikutip Hendro Purnomo (2003), Dr. Ron
dalam buku tersebut mengupas secara mendalam sepuluh esensi
kehidupan ini, yaitu:
· Make things happen (wujudkan segalanya).
· Achieve personal significance (raihlah pemaknaan hidup).
· Xout the negative (buang hal-hal negatif).
· Internalize right principles (menghayati prinsip-prinsip yang
benar).
· March to mission (bergegaslah mengemban suatu misi).
· Integrate all of life (padukanlah seluruh aspek kehidupan).
· Zero in on caring for people (fokus pada kepedulian
terhadap orang lain).
· Energize internally (berdayakan kekuatan pribadi).
· Realign rigorouly (senantiasa menyelaraskan diri).
· Stay the cource (tidak melenceng keluar).
Boleh jadi H.M. Ruslan AS belum sempat membaca buku
tersebut. Akan tetapi, kesehariannya, bagi banyak orang, telah
menunjukkan ke arah itu. Teladan nyata H.M. Ruslan AS tampaknya
senafas dengan intisari buku itu yang mulai dikagumi oleh ratusan
eksekutif perusahaan dan organisasi besar di Amerika Serikat.
Barangkali, H.M. Ruslan AS belum menyadari, bahwa ia sudah
menciptakan atmosfir kehidupan baru, sebagaimana banyak
eksekutif puncak di Amerika Serikat menilai gagasan Dr. Ron Jenson
itu sebagai panduan etika sukses dalam kehidupan. Pemaknaan
“Make a Live, Not Just a Living” (raihlah kehidupan, jangan hanya
mengejar nafkah), terasa membumi dalam sikap dan keseharian
H.M. Ruslan AS dan patut digarisbawahi agar diteladani kalangan
generasi muda.
218 219
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIOBSESI DAN POKOK-POKOK PEMIKIRAN H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Bab VI
Obsesi danPokok-pokok Pemikiran
H.M. Ruslan A.S.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIOBSESI DAN POKOK-POKOK PEMIKIRAN H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
A. Sukses dalam Berbisnisukses dalam berbisnis adalah dambaan setiap
pengusaha. Tapi, sukses tersebut tak semudah
membalikkan kedua telapak tangan. Semua juga tidak
terjadi secara tiba-tiba dan kebetulan bagai durian runtuh, melainkan
karena sesuai dengan rencana dan rancangan yang matang. Salah
satu cara yang dapat kita lakukan adalah mempersiapkan daftar
pekerjaan berdasarkan tingkat kepentingannya. Kendati demikian,
Bab VIObsesi dan Pokok-pokok
Pemikiran H.M. Ruslan A.S.
S
“Orang jenius menciptakan kesempatan.Orang pintar memanfaatkan kesempatan.Orang bodoh melewatkan kesempatan.”
223
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIOBSESI DAN POKOK-POKOK PEMIKIRAN H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
kadang-kadang rencana tinggallah rencana. Rencana tidak akan
berjalan baik jika tidak dilakukan atau diselesaikan segera. Karena
itu, kita tidak boleh menundanya. Ada baiknya, jangan terlalu
banyak berteori atau terlalu vokal dalam sebuah rapat tanpa kerja
nyata. Sebab, hal itu akan membosankan orang lain dan kurang
mendapat kepercayaan dari bawahan kita.
Sekarang, saatnya bekerja dulu sesuai dengan rancangan yang
telah terprogram. Barulah kita berbicara kepada orang lain. Kalau
kita memiliki program, tapi disebarluaskan sebelum dilaksanakan,
itu justru akan mendapat banyak rintangan dari berbagai lawan
bisnis kita. Sebab, mereka telah mengetahui kemana kita akan
melangkah dan mereka pun (lawan-lawan bisnis) akan berusaha
agar kita tidak sampai kepada tujuan yang kita inginkan. Tujuannya
sederhana saja: mereka ingin mendahului kita. Kalau itu terjadi,
berarti kita sudah kalah langkah, seolah-olah rancangan itu milik
orang lain yang telah mendahului. Jadi, seolah-olah kita hanya
sebagai pengekor.
Karena itu, pepatah mengatakan, “Apa yang bisa dilakukan
hari ini jangan ditunda hari esok, karena hari esok ada urusan
lain.” Kalau kita suka menunda-nunda pekerjaan, akan muncul
sikap malas dan tak mampu berpikir secara jelas dan akurat yang
pada akhirnya membuat orang lain kehilangan kontrol diri.
Padahal, self control sangat diperlukan dalam membuat bisnis
seseorang stabil. Sebab, bisnis yang eksis harus melibatkan banyak
pihak, yaitu pelaku bisnis, karyawan, pemerintah, dan masyarakat
selaku konsumen. Karena itu, kita harus melakukan aktivitas untuk
mencapai tujuan yang sesuai dengan keinginan hati kita. Selain
itu, kita harus bergerak dan bekerja agar semua tujuan bisa tercapai.
Kita juga harus mampu mengambil langkah cepat, jangan sampai
kita kalah langkah dengan orang lain.
Ketepatan waktu juga penting dilakukan. Pengusaha mesti cerdas
mengatur waktu dan jeli membaca peluang. Ingatlah, jangan
membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak produktif. Waktu
dalam dunia bisnis ibarat darah dalam tubuh kita. Jika kita tidak
pandai memanfaatkan dan menjaganya, darah tersebut akan kotor.
Begitu pun waktu atau peluang itu akan berlalu begitu saja. Ingat
ungkapan di awal tulisan ini: “Orang jenius menciptakan
kesempatan. Orang pintar memanfaatkan kesempatan. Orang
bodoh melewatkan kesempatan.”
Tak ada orang yang bisa mengendalikan pikiran kita kecuali
diri kita sendiri. Sebab, tak seorang pun bisa melakukan hal itu
kecuali kita sendiri karena kita adalah ahlinya. Karena itu pula, kita
harus menghadapi berbagai kendala dengan penuh keberanian. Satu-
satunya yang dapat kita katakan adalah, waktu adalah milik kita
saat ini. Kita tidak bisa menjaga hari esok. Allah SWT memberi kita
detik demi detik untuk memanfaatkan waktu, jangan disia-siakan.
224 225
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIOBSESI DAN POKOK-POKOK PEMIKIRAN H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Artinya, kita harus bertindak sekarang juga!
Sikap malas tidak boleh bersarang dan menjadi penyakit dalam
tubuh kita. Soalnya, itu bisa membawa kepada kematian dan
melanggar hukum alam. Pendeknya, dalam alam semesta ini tidak
ada yang diam tak bergerak.
Sebab itu, kita harus berbicara mengungkapkan dan melaksana-
kan segala potensi yang ada pada diri kita. Sebaiknya, kita bukan
hanya pandai membuat konsep, lalu membicarakannya dalam
berbagai seminar, lokakarya, dan sebagainya. Sekali lagi, usahakan
segala sesuatunya kita laksanakan sekarang juga. Jangan ditunda-
tunda lagi!
Kemalasan dalam bentuk apa pun, meminjam pendapat Moh.
Alifuddin (2003), termasuk malas akal bicara, malas budi, atau malas
tubuh, akan mendatangkan kejahatan, kemalangan, masalah, dan
kematian karena melanggar hukum alam. Kita hanya bisa hidup
tumbuh dan berkembang jika kita bergerak, beraktivitas, dan bekerja.
Sebab, kegembiraan hidup sejati hanya dimiliki oleh orang-orang
yang sibuk terlibat dalam suatu pekerjaan. Bekerja untuk
mendapatkan penghasilan saja tidaklah cukup berkembang sebagai
manusia yang utuh. Kita tak pernah menguatkan otot dengan
mengabaikan akal budi. Kita juga tak bisa menggerakkan akal budi
dan mengacuhkan tubuh. Kita tidak bisa mengenyangkan perut
dan membuat jiwa kelaparan. Kita harus berusaha mengembangkan
akal budi, jiwa, dan raga dengan memanfaatkannya setiap hari. Kita
mestinya berjuang untuk membuat ketiganya tetap aktif, sibuk, dan
terlibat dalam berbagai program untuk perkembangan terus-
menerus. Selain itu, berusahalah bekerja sebaik-baiknya, yang
nantinya akan menghasilkan kontrol diri. Kesederhanaan, kerajinan,
keuletan, kerja keras, kejujuran, kegembiraan, dan kepuasan akan
menjadi kata kunci kesuksesan. Jika pekerjaan dilakukan dengan
baik, akan tercapai hasil yang baik pula. Sebaliknya, tak ada yang
bisa kita capai jika tidak bekerja dengan baik.
Harus diingat, bahwa bisnis yang sukses berasal dari usaha kerja
keras dan ketekunan. Karena itu, kita harus bangun dan berusaha
jika enggan memikul tanggung jawab. Contohnya, para petani akan
menghasilkan panen yang baik jika mereka menanam benih yang
baik. Demikian juga dengan bisnis yang sukses. Semua orang yang
bercita-cita agar bisnisnya sukses atau ingin menikmati panen
berlimpah dan harus membayarnya dengan harga yang tinggi dan
tergantung pada panen yang ingin dicapai. Jika kita bercita-cita
meraih sukses yang lebih besar, walau kita harus menanam bibit
bermutu dan unggulan. Kalau kita bercita-cita menjadi pengusaha
sukses, maka kita pun harus banyak belajar dan berani membayar
mahal untuk memperkaya diri dengan berbagai keterampilan,
terutama aplikasi bisnis dan kewirausahaan di Indonesia.
Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang memiliki
226 227
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIOBSESI DAN POKOK-POKOK PEMIKIRAN H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
keterampilan luas karena ia bisa menunjukkan segala bentuk
kesalahan yang diperbuat oleh bawahannya. Kita harus menyadari
bahwa untuk memperoleh sesuatu, kita mesti memberikan sesuatu
kepada orang lain. Pertama-tama kita harus belajar mengandalkan
diri sendiri. Kemudian kita harus memutuskan apa yang kita
harapkan dalam hidup ini dengan tetap merancang dan menyusun
rencana yang terarah untuk mencapai tujuan itu. Kalau kita
memiliki rencana, sebaiknya kita menjalankan terus-menerus, tanpa
ragu-ragu, sampai kemenangan kita rebut di dalam genggaman.
B. Kiat Perusahaan di Abad ke-21Kompetisi perusahaan di Abad ke-21 ini sangat keras. Hanya
perusahaan yang jeli memanfaatkan peluang, meningkatkan
kualitas SDM perusahaan, produktif dan inovatif yang menjadi
pemenang. Pada saat persaingan meningkat, tekanan untuk
memperoleh keuntungan bagi semua perusahaan menjadi besar.
Sementara itu, perusahaan yang tidak dapat menjual barang
berkualitas dan bernilai bagus dengan harga murah tentu akan
kehilangan pasarnya. Dalam kondisi demikian, mereka dituntut
menciptakan berbagai produk berkualitas, tidak terlalu rumit,
praktis dan efisien.
Selain masalah harga, perusahaan-perusahaan yang terus
berkembang dan menjadi besar juga harus memelihara standar
lingkungan hidup. Di mana dan ke mana pun mereka pergi, meski
hukum di daerah tertentu masih lemah, pada akhirnya akan ada
standardisasi mengenai lingkungan hidup.
Dunia kini berputar terlalu cepat. Pertanyaannya, apa yang
sebaiknya dilakukan perusahaan? Pertama, sebaiknya sebuah
perusahaan harus jelas menentukan visi dan tujuannya, baik
perusahaan dalam skala kecil, menengah, maupun skala besar.
Kedua, memaksimalkan produktivitas. Ketiga, fleksibel dalam
mengorganisasi budaya kerja, terutama dalam menghadapi
perubahan-perubahan.
Karena itu, suatu pelajaran besar bahwa orang yang enggan
menerima perubahan karena mereka kadang-kadang menyenangi
status quo. Mereka lebih memilih situasi seperti apa adanya. Karena
itu, kalau kita ingin melakukan perubahan, maka masa lalu akan
semakin semarak. Dan, saat kita melakukan perubahan-perubahan
secara bertahap, mereka justeru menyadari hal-hal yang tidak begitu
cocok dilakukan.
Saya mengharapkan, agar setiap pemimpin itu harus bekerja
keras, jujur, tawakal kepada Allah SWT, serta tetap bersikap sopan
terhadap siapa pun. Selain itu, pemimpin perusahaan juga harus
memperlihatkan kemampuannya mengambil keputusan yang
berat dan sulit, misalnya menuntut kinerja perusahaan, melakukan
divestasi, dan sebagainya. Namun, jika ingin mendapatkan
228 229
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIOBSESI DAN POKOK-POKOK PEMIKIRAN H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
kepercayaan dari karyawan, mestinya kita menerapkan norma-
norma yang bijaksana dan lunak. Misalnya, jika kita sebagai
manajer perusahaan mengambil keputusan melakukan efisiensi
karyawan, tentu saja karyawan yang kena pemutusan hubungan
kerja (PHK) tidak suka atau malah marah-marah. Namun, kalau
kita tampil berbicara di hadapan mereka mengenai norma-norma
dengan sopan dan mengedepankan kekeluargaan, seperti
keterbukaan, kejujuran menghadapi kenyataan, maka orang lain
akan mendengarkan kita. Tapi, jika norma-norma tersebut
diterapkan di perusahaan besar, cara itu tidaklah efektif.
Makanya, menegaskan kembali ungkapan Moh. Alifuddin
(2003), mestinya kita terus-menerus mempertinggi kecepatan dan
kesederhanaan suatu program, antara lain workout (staf dan seluruh
tingkatan bersatu mencari jalan keluar untuk bekerja dengan lebih
baik). Terus-terang, hal itu tidak dapat dilakukan dan tidak efektif
untuk sebuah birokrasi yang besar.
Sebelum menuju ke masalah-masalah seperti itu, pertama-tama
yang kita perhatikan adalah pekerjaan secara struktural. Di saat kita
menghilangkan sistem staf dan berlapis, orang perlu mengubah
kebiasaan dan harapan-harapan mereka. Sebab, kalau tidak
melakukannya, kita mengalami stres terlalu besar. Sekarang semuanya
harus bekerja lebih keras, lebih cerdas dan lebih cepat. Kendati,
seluruh karyawan menyoalkan perubahan-perubahan yang bakal
terjadi dalam lingkungan perusahaan. Nilai-nilai akan menuntun
mereka sendiri melalui perubahan semacam itu. Kontak langsung
secara pribadi, komunikasi dua arah, merupakan faktor yang
menentukan.
Sebaiknya seorang pemimpin harus bisa memimpin, minimal
memimpin diri dan keluarganya sendiri. Jangan mengubah pesan-
pesan yang disampaikan kepada karyawan, meskipun hal itu
membuat jenuh. Karyawan membutuhkan pesan yang dapat
mencakup semua hal, sederhana, dan mudah dipahami. Apa pun
bentuknya, setiap ide yang diberikan kepada mereka haruslah semata
yang dapat ditemui dengan mudah.
Kesederhanaan berlaku pada ukuran mana saja. Karena itu, ada
tiga hal yang penting dan diperlukan dalam mengukur bisnis
(Moh.Alifuddin; 2003). Pertama, kepuasaan pelanggan. Kedua,
kepuasan karyawan. Ketiga, cashflow. Jika pelanggan puas, tentu
akan berpengaruh pada harga saham di bursa efek. Kepuasaan
karyawan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas produk,
kebanggaan dan kreativitas. Dan, cashflow merupakan urat nadi
kunci vital berkembangnya sebuah perusahaan.
Untuk memenangi persaingan dalam organisasi, maka cara
menetapkan plafon penampilan perusahaan juga penting dilakukan.
Makanya, jadilah perusahaan yang terbaik di antara yang terbaik.
Sebab, banyak orang yang ingin meraih sekaligus mencari hal itu.
230 231
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIOBSESI DAN POKOK-POKOK PEMIKIRAN H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Kiat lain adalah tidak menghukum mereka yang tidak bisa
mencapainya. Jika mereka belum memperbaiki diri, berikanlah
imbalannya, meski mereka belum mencapai sasaran. Sebab,
kemampuan tiap orang memang berbeda-beda, Tapi, teruslah
memberikan dorongan agar mereka terpacu meraih yang terbaik.
C. Daya Saing di Era GlobalisasiAdanya globalisasi dan perdagangan bebas dewasa ini, maka
persaingan bisnis akan semakin tajam. Hambatan-hambatan nontarif
yang kini semakin berkembang, seperti isu lingkungan (being green)
dan makin kritisnya masyarakat terhadap hal ini, sebenarnya justru
dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha untuk menciptakan
keunggulan bersaing dan berperan dalam pembangunan berkelan-
jutan (sustainable development). Langkah yang dapat dilakukan di
antaranya adalah melalui re-engineering teknologi untuk mengurangi
limbah dan menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan aman
serta hemat biaya.
Perubahan lingkungan bisnis tidak perlu dihindari perusahaan.
Justru dengan perubahan lingkungan, hambatan-hambatan yang
ada diubah menjadi peluang dan dijadikan salah satu keunggulan
kita dalam bersaing. Tetapi, semua upaya yang dilakukan perusahaan
tetap harus berlandaskan nilai-nilai kejujuran dan berpedoman pada
etika bisnis. Dengan demikian, sebenarnya perusahaan itu sudah
menjaga kelangsungan hidupnya sendiri.
Pentingnya etika bisnis ini akan mengingatkan kepada kita,
bahwa bisnis yang dimulai dengan kecurangan atau merusak hak-
hak orang lain tak akan bertahan lama. Sebab, bisnis apa pun
yang kita geluti, kalau niat awalnya hanya merusak pikiran orang
lain, tak akan tumbuh dengan baik. Menekuni suatu bisnis bukan
sekadar mengutamakan keuntungan atau menghalalkan berbagai
cara, tapi perlu menjaga rambu-rambu dan etika bisnis
(Moh.Alifuddin;2003).
Selain mengubah hambatan-hambatan yang ada menjadi
peluang bisnis, maka faktor pendidikan juga tak kalah pentingnya
guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) kita
sehingga memiliki keunggulan dalam bersaing. Peningkatan kualitas
SDM ini dapat dilakukan melalui pendidikan.
Pendidikan adalah ruh yang menggerakkan modernisasi dan
globalisasi. Kesadaran orang akan pentingnya pendidikan itu ialah
karena tanpa pendidikan setiap individu akan tertatih-tatih
memasuki alam modernisasi. Karena itu, tak berlebihan apa yang
dikatakan Soedjatmoko (1996), bahwa sejak era kemerdekaan,
pendidikan merupakan faktor yang mempercepat modernisasi,
sekalipun terdapat distorsi-distorsi yang serius dalam konsep dan
praksis pendidikan itu sendiri.
Kenyataan inilah yang kemudian membentuk kesadaran publik
232 233
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIOBSESI DAN POKOK-POKOK PEMIKIRAN H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
akan pentingnya pendidikan. Dan orang-orang miskin yang
termarginalkan atau orang-orang kecil yang hidupnya terpencil
serta menyebar di pelosok-pelosok atau pedalaman Pulau Kalimantan
saat ini adalah segmen terpenting dalam membuka kesadaran publik.
Pertanyaannya, apakah kesadaran publik yang semacam ini
ditangkap dengan baik oleh para pengurus dan penyelenggara negara
kita? Mengapa hingga saat ini kita masih terjebak oleh perasaan
galau oleh tak adanya pemerataan pendidikan?
Masalah krusial yang dihadapi daerah-daerah di Indonesia
seperti halnya Provinsi Kalimantan Tengah, tanpa kecuali di daerah
saya Pembuang Hulu (Kabupaten Seruyan) juga di Kotawaringin
Barat (Kobar) sendiri adalah tertinggalnya daerah tersebut di bidang
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dibandingkan
di Pulau Jawa, misalnya. Karena itu, pendidikan dan pemerataan
pendidikan merupakan salah satu sarana strategis untuk
meningkatkan daya saing pengusaha dan rakyat Indonesia. Dan
pendidikan harus terus ditingkatkan kualitasnya pada semua jenjang
dan jenisnya. Tahun 2005 mendatang, saya sebagai Ketua Yasasan
Kotawaringin Raya berkeinginan membangun perguruan tinggi
(PT) yang representatif di Kotawaringin Barat. Kendatipun kondisi
perekonomian kita saat ini sedang dilanda krisis dan resesi, sektor
pendidikan ini harus tetap mendapat acuan prioritas. Sebab, kalau
tidak, kualitas SDM kita terutama di Provinsi Kalimantan Tengah
akan kian terpuruk, yang pada gilirannya akan membuat bangsa
ini semakin jauh tertinggal.
Tingkat pendidikan rata-rata penduduk Indonesia harus
meningkat sesuai dengan tuntutan kemajuan ekonomi dan industri
dan sesuai dengan tantangan zaman dan generasinya. Kualitas
rakyat Indonesia yang tangguh, unggul, kreatif dan berdaya saing
tinggi sebagai hasil pendidikan, merupakan aset yang sangat
penting bagi kehidupan (Indrawati; 2003). Perbedaan kualitas SDM
suatu bangsa dengan bangsa lain akan menyebabkan terjadinya
perbedaan dalam penguasaan bidang ekonomi, politik, sosial,
pertahanan, dan keamanan. Bangsa yang mempunyai kualitas
SDM tinggi dan unggul akan berada di garda terdepan dan dapat
memimpin dunia. Sebaliknya, mereka yang mempunyai kualitas
SDM yang rendah akan tertinggal, ditinggalkan, dan terpinggirkan
di arena percaturan kehidupan global. Peningkatan SDM sangat
strategis bagi kelangsungan sebuah negara yang memang
berkeinginan dihormati dan dihargai keberadaannya oleh bangsa-
bangsa lain.
Di samping meningkatkan daya saing melalui pendidikan,
rakyat Indonesia melalui wakilnya di DPR/DPD RI harus mencegah
terjadinya penguasaan aset-aset rakyat oleh pihak asing, seperti
privatisasi perusahaan negara yang mengelola sumber-sumber
penghidupan dan penghasilan bangsa, misalnya BUMN yang
234 235
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIOBSESI DAN POKOK-POKOK PEMIKIRAN H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
mengelola minyak dan telekomunikasi. Karena, dengan adanya
privatisasi terjadi kecenderungan bahwa pemilik sumber-sumber
penghidupan tersebut adalah orang asing atau orang Indonesia yang
menjadi boneka orang asing, yang rasa kebangsaan dan kerakyatan-
nya sangat diragukan, yang pada akhirnya akan menurunkan dan
bahkan meniadakan kesempatan rakyat Indonesia untuk bekerja
mencari penghidupan dalam bidang-bidang tersebut. Apabila hal
ini terjadi, maka tidak mustahil rakyat Indonesia akan benar-benar
menjadi penonton di negerinya sendiri.
Selain meningkatkan taraf pendidikan dan mencegah terjadinya
penguasaan aset-aset rakyat Indonesia oleh orang asing, penanaman
suata kesadaran kepada para pengusaha Indonesia juga perlu
dilakukan agar mereka memprioritaskan penggunaan tenaga kerja
Indonesia sebelum memilih tenaga asing. Harapannya, bahwa
persoalan pengangguran rakyat Indonesia yang kini makin
membengkak sedikit banyak akan tereliminasi, khususnya dari out-
put perguruan tinggi (PT) yang saat ini masih banyak yang
menganggur. Bukankah SDM yang berkualitas dan profesional
lulusan PT merupakan tumpuan dan harapan bangsa kita? Namun,
pada kenyataannya menunjukkan bahwa tenaga terdidik dari PT
tersebut menghadapi kesulitan dalam lapangan kerja karena daya
serap terhadap tenaga terdidik amat terbatas. Daya serap ini
sesungguhnya merupakan faktor utama dari berbagai masalah
tenaga kerja dewasa ini; bukan faktor tidak siap pakai atau tidak
siap kerja.
Keterkaitan program PT dengan berbagai kebutuhan
ketenagakerjaan yang berkembang di pasaran kerja, sesungguhnya
cukup memadai, manakala terdapat keseimbangan antara output
PT dan daya serap ekonomi.
Adalah tidak mustahil, apabila kita mampu melakukan
transformasi dan menerapkan konsep kebersamaan, kemandirian,
dan persaudaraan yang erat, serta dapat meningkatkan daya saing
rakyat Indonesia, terjadi kebangkitan putra daerah serta pengusaha-
pengusaha daerah terbaik atau rakyat Indonesia untuk menjadi tuan
di negeri sendiri, suatu keniscayaan yang bukan hanya jargon
semata.
236 237
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Bab VII
H. M. RUSLAN A.S.DI MATA SAHABAT DAN
KERABAT
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Bab VIIH.M. RUSLAN A.S.
DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
H. Abdul Rasyid A.S.
Willy Ananias Gara
DR (HC) K.H. Haderani H.N.
A. Rachman Usman, S.H.
Tuan Guru K.H. Muhammad Suhaimi
Drs. Yansen A. Binti, MBA.
H. Sholeh Anshori
H. Sambli H.D.
241
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
243
H. Abdul Rasyid AS(Pengusaha / Adik Kandung H.M.Ruslan AS)
“Sebagai pengusaha yang lebih dulu maju ,saya merasa kagum pada beliau yang dapat
memadukan usahanya berjalan harmonis dengankiprahnya di bidang politik. Sebab, baru
beberapa tahun beliau menekuni usahanya itu,sungguh sangat luar biasa.”
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
aya memang salut melihat kiprah kakak saya H.M.
Ruslan AS, baik dalam kaitan usaha maupun aktivitas
politiknya saat ini. Pada awalnya, memang beliau
pernah lama ikut saya mengelola perusahaan PT. Tanjung Lingga.
Tapi, saya bangga, belakangan beliau akhirnya mampu mandiri.
Beliau mampu mengikuti dan mengiringi langkah saya dan
kemudian mendirikan perusahaan sendiri PT. Tanjung Menthobi.
H. Abdul Rasyid AS(Pengusaha / Adik Kandung H.M.Ruslan AS)
Kagum pada Kiprahnyadi Bisnis dan Politik
S
Saya akui, kegigihan, keuletan dan kebersamaannya terhadap
keluarga, juga teman-temannya sangat tinggi.
KagumKagumKagumKagumKagumSaya mengagumi kiat-kiat bisnis juga kiprahnya di panggung
politik di wilayah Kalimantan Tengah ini. Saya mencermati, beliau
cukup piawai dan bijaksana mengendalikan bidang ini. Di bidang
politik misalnya, bagaimana beliau “mengayomi” rekan-rekannya
di DPD Tingkat II Golkar Kotawaringin Barat (Kobar) hingga DPD
Tingkat I Golkar Kalteng. Sebagai adiknya, saya salut terhadap kiprah
beliau yang mampu “mewarnai” dengan cantik peta perpolitikan
di daerah ini. Demikian halnya bidang usaha yang dirintisnya. Saya
angkat topi, karena saat ini usaha beliau terus berkembang dan
sangat menggembirakan. Bidang usahanya, mulai dari sektor
perkayuan, kontraktor, perkebunan, dan lain-lain. Jadi, saya sebagai
adik beliau sangat mendukung dan terus mendorong agar
perusahaannya terus tumbuh dan berkembang.
Sebagai pengusaha yang lebih dulu maju , saya merasa kagum
pada beliau yang dapat memadukan usahanya berjalan harmonis
dengan kiprahnya di bidang politik. Sebab, baru beberapa tahun
beliau menekuni usahanya itu, sungguh sangat luar biasa.
Saya akui, sebelumnya beliau cukup lama ikut saya menjalankan
roda bisnis. Kini, beliau sudah mapan dan bahkan memiliki
244 245
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
perusahaan sendiri. Dalam konteks ini, ada beberapa hal yang perlu
digarisbawahi. Pertama, saya melihat beliau cepat dan tanggap dalam
belajar. Kesuksesan beliau itu karena mampu meniru dan melihat
kegigihan, keuletan serta ketekunan yang pernah kita tunjukkan.
Tak heran, sekarang yang tampak pada diri H.M. Ruslan AS adalah
bahwa beliau sosok pengusaha yang sangat gigih, ulet, memiliki
keyakinan dan keteguhan hati bahwa beliau juga mampu sukses.
Tekad dan semangatnya untuk maju sangat luar biasa. Jadi, apa yang
saya miliki, itulah yang beliau pelajari dan beliau tiru.
Pada dasarnya, beliau tak berbeda jauh dengan saya. Karena
bagaimanapun, kita ini toh “akarnya” adalah satu, maka buahnya
pun tak akan jauh jatuhnya. Ini yang saya rasakan. Tapi, sekali lagi,
semua itu tak terlepas dari adanya keuletan, kegigihan dan
kebersamaan kita dalam membangun bisnis ini. Kedua, di samping
juga dukungan keluarga yang sangat besar, sehinggat turut memicu
kesuksesan kami sekeluarga. Saya sendiri merasa sangat bangga
dengan dorongan keluarga ini.
Pesan Orang TPesan Orang TPesan Orang TPesan Orang TPesan Orang TuauauauauaSaya akui, dorongan keluarga cukup besar bagi kesuksesan kami
bersaudara. Dulu, orang tua kami hanya berpesan dua hal. Pertama,
kita harus taat kepada orang tua dan keluarga. Kedua, kalau ingin
sukses dan menjadi kaya, maka bekerja dan teruslah bekerja! Jangan
pernah kita menyerah pada keadaan.
Inilah pesan orang tua kami dulu dan pesan ini terus saya ingat
hingga sekarang. Saya kira, inilah cikal-bakal dari kebersamaan di
antara kami sekeluarga. Selain itu, untuk meraih kesuksesan, maka
tak ada cara lain selain bekerja dan teruslah bekerja keras! Ini pesan
beliau yang terus saya pegang. Karena apa yang kita rasakan sekarang
tak jauh beda.
Kita bisa bersama-sama karena ada kekompakan dan
kebersamaan, juga menghormati satu sama lain. Demikian juga,
kita bisa jadi “orang” seperti yang dilihat masyarakat sekarang,
karena ada kekompakan, kebersamaan, saling menghormati dan
juga karena kerja keras yang terus-menerus kita lakukan. Dengan
bekerja keras, kita akhirnya menghasilkan output yang kita
inginkan. Kini, PT.Tanjung Lingga Group yang kita dirikan dengan
kerja keras, telah mampu berkembang setidaknya lebih dari 20
perusahaan. Jadi, di sinilah keteguhan dan semangat kita untuk terus-
menerus bekerja keras sehingga kita bisa seperti sekarang.
KenanganKenanganKenanganKenanganKenanganAda satu kenangan yang saya ingat, saat dimana saya bersama-
sama menjalankan roda bisnis dengan beliau. Pada waktu itu, tahun
1990, ada kesepakatan kita untuk mengakuisisi suatu perusahaan
besar, PT. Rimba Raya Kalimantan, milik Lin Dian Hoo. Sementara
246 247
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
di sisi lain, uang yang kita miliki tidak begitu banyak dan kalau
dikalkulasi jumlahnya hanya pas-pasan untuk itu. Padahal, kita saat
itu sedang melakukan inventasi membangun pabrik. Tapi, karena
tekad dan semangat ingin memiliki usaha yang lebih besar lagi, maka
kita coba berdiskusi mencari solusi yang terbaik.
Diskusi saya dengan beliau kemudian menghasilkan keputusan.
Perusahaan itu (PT Rimba Raya Kalimantan) harus kita “miliki”
untuk kemudian kita kembangkan secara bersama-sama. Pada saat
itu, areal milik kita tengah dikerjakan oleh perusahaan Jayanti
Jaya dan mereka juga tetap bersikeras mau “mengambil”
perusahaan itu.
Akan tetapi, dengan keuletan, kegigihan dan kebersamaan kita
sekeluarga, maka kita sepakat untuk membeli perusahaan PT. Rimba
Raya Kalimantan tersebut. Akhirnya, dengan semangat dan
keteguhan hati, meski uang yang kita miliki pas-pasan, toh akhirnya
kita mampu membeli perusahaan tersebut. Dan ini menjadi investasi
kita berikutnya. Inilah yang saya kira, menjadi kebanggaan dan
kenangan berkesan bersama beliau. Pada perkembangannya,
kebetulan beliau pula yang kita percaya mengendalikan perusahaan
itu hingga sukses seperti sekarang.
Perlu diketahui, perusahaan PT. Rimba Raya Kalimantan itu
lokasinya sangat strategis, terletak antara perbatasan Kalsel dan
Kalteng. Tak heran, perusahaan itu kemudian menjadi “incaran”
semua pengusaha besar pada masa itu.
TTTTTempat Kelahiranempat Kelahiranempat Kelahiranempat Kelahiranempat KelahiranSaya mengakui, makna tempat kelahiran kami sekeluarga di
Pembuang Hulu sangat tinggi sekali. Bagi saya, daerah seperti di
Pembuang Hulu itu luar biasa pengaruhnya bagi kiprah dan
perkembangan karir saya selama ini. Dan ini tak akan pernah saya
lupakan. Karena di Pembuang Hulu itulah cikal-bakal adanya saya
dan keluarga saya yang lain, termasuk kakak saya H.M. Ruslan AS.
Ibu saya sendiri berasal dari Pembuang Hulu dan beliau meninggal
di Pangkalanbun. Sebaliknya, ayah saya berasal dari Pangkalanbun
dan beliau lebih dulu meninggal di Pembuang Hulu.
Kita delapan bersaudara semuanya lahir di Pembuang Hulu.
Jadi, daerah itu tidak akan pernah kita lupakan. Pembuang Hulu
bagi kami keluarga besar merupakan tempat yang sangat bersejarah.
Sampai hari ini pun, saya tetap mencintai kampung halaman itu
dan ini tidak akan pernah saya lupakan. Hingga sekarang, setelah
kita menjadi “orang,” kampung halaman tersebut tetap kita bantu,
agar kampung tersebut menjadi maju, baik dalam bidang ekonomi,
pendidikan, dan sebagainya.
Memasuki usia beliau yang ke-50 tahun pada 24 Mei 2004 ini,
izinkanlah saya menyampaikan beberapa hal. Pertama, agar beliau
terus menekuni dengan gigih usaha yang kini dijalani. Kedua, beliau
248 249
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
harus tetap mempertahankan kinerja bisnis dan politik yang kini
telah dicapai. Saya berharap, ini semua harus beliau tularkan kepada
para karyawan dan juga partner-nya. Menurut saya, apa yang sudah
beliau lakukan hingga saat ini sudah cukup baik. Mudah-mudahan,
di usia beliau yang ke-50 tahun ini, apa yang sudah diraih tetap
beliau pertahankan dan terus ditingkatkan. Saya kira, inilah pesan
saya sebagai adik yang (kebetulan) lebih dulu sukses dari beliau
dalam berusaha.
BIODATA
H. Abdul Rasyid AS, lahir di Pembuang Hulu, Kalteng, 22 Juli 1958.Semasa kecil, tokoh ini sudah terbiasa hidup mandiri. Tak heran,jiwakemandiriannya itu turut mengasah sense of business-nya sedari kecil.Dengan kepiawaainnya membaca peluang bisnis, dipadu dengankeuletan, kerja keras, berani mengambil risiko dan semangat pantangmenyerah, kini tokoh muda berpenampilan dandy ini menjadi salahsatu pengusaha sukses di Kalteng. Lewat bendera perusahaannya,PT Tanjung Lingga, ia berkolaborasi dengan kakaknya H.M. RuslanAS membangun dan mengepakkan sayap bisnisnya dengan sangatcepat. Kini, setidaknya lebih dari 20 anak perusahaan bernaung dibawah bendera PT Tanjung Lingga Group.Tak heran, kiprahnya yangluar biasa di bidang bisnis itu mendapat pujian dari para koleganya,baik dari dalam maupun luar negeri. Ia juga pernah dipercaya sebagaianggota MPR RI Utusan Daerah Kalteng (1999-2004). Kini, ia lebihberkonsentrasi sebagai Komisaris Utama PT Tanjung Lingga Group,sementara tugas manajerial perusahaan lebih banyak dikendalikankeponakan yang juga orang kepercayaannya, Sugianto.
250 251
Willy Ananias Gara(Mantan Ketua DPRD dan Gubernur Kalteng)
“Sejak sekarang, pengusaha H.M. Ruslan ASharus menyiapkan kader-kader pengganti
dirinya. Apakah itu dari putranya, atau bahkanorang luar yang dia persiapkan. Saya pribadi
sebetulnya kurang setuju kalau putra (keluarga)yang jadi manajer. Sebaiknya, carilah orang luardan berikan gaji kepada mereka dengan layak.”
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
erbicara soal kiprah pengusaha di wilayah Kalteng,
maka kita harus melihat ke belakang bagaimana awal
terbentuknya Provinsi Kalteng. Begitu terbentuk
Provinsi Kalteng tahun 1957 lalu, maka pengusaha daerah ketika
itu mulai turut serta berkiprah dalam kegiatan pembangunan daerah
di segala bidang. Di zaman Gubernur Pak Tjilik Riwut, saya masih
ingat, di mana beliau banyak sekali memberikan fasilitas kepada
Willy Ananias Gara(Mantan Ketua DPRD dan Gubernur Kalteng)
Persiapkan Kaderdari Sekarang
B
pengusaha-pengusaha daerah. Terutama berkaitan dengan
pelaksanaan proyek-proyek pemerintah daerah, baik itu dananya
berasal dari APBN maupun APBD. Proyek-proyek kala itu masih
sedikit, sementara pengusaha daerah jumlahnya juga relatif sedikit.
Jadi, persentasenya berimbang.
Namun, seiring perjalanan waktu, banyak juga pengusaha
daerah yang kemudian colaps dan bertumbangan. Di sisi lain, ada
yang mampu bertahan, ada yang tenggelam lalu bangkit lagi, juga
ada pengusaha yang tumbuh baru, termasuk pengusaha H.M. Ruslan
AS ini yang tetap eksis berkiprah hingga sekarang. Sayangnya, hingga
sekarang, belum ada suatu penelitian, berapa jumlah pengusaha
daerah di Kalteng yang tenggelam, bangkit kembali dan eksis hingga
sekarang yang dibagi dalam tiap-tiap periode.
Penelitian seperti ini akan bermanfaat menjelaskan kenapa
pengusaha daerah itu tenggelam, apa sebabnya, dan yang bisa
bertahan bagaimana kiat-kiatnya. Hal seperti ini harus dievaluasi.
Apalagi, di zaman dulu belum ada namanya Kadin. Nah, di zaman
sekarang sudah ada Kadin, Gapensi, dan lain-lain. Sebaiknya
pengusaha daerah mampu memanfaatkan lembaga itu untuk
kemajuan usahanya. Bagi dunia usaha yang berbentuk badan hukum
seperti PT, CV, NV, Firma, dan lain-lain, maka dia akan terus
meningkatkan kemampuan usahanya, dan yang lebih penting
mereka akan menciptakan lapangan kerja. Menciptakan lapangan
252 253
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
kerja itu bukan cuma memberikan pekerjaan, tapi harus memikirkan
kesejahteraan mereka. Dan ini akan menjawab tantangan yang ada
sekarang, seperti banyaknya pengangguran, dan sebagainya.
Manajer AhliManajer AhliManajer AhliManajer AhliManajer AhliMeskipun tidak dekat, tapi secara pribadi saya mengenal kiprah
pengusaha H.M. Ruslan AS. Tidak ada hal-hal yang istimewa antara
saya dengan dia. Sebab, saya menganggap semua pengusaha itu
adalah sama. Menurut saya, selama para pengusaha itu mengajukan
izin dan memenuhi syarat, maka sebagai pemerintah daerah, harus
kita berikan. Agar para pengusaha daerah itu mampu tumbuh dan
berkembang sendiri. Jangan karena dekat pejabat, maka pengusaha
tertentu saja yang diberikan, itu juga tidak boleh.
Agar pengusaha daerah tetap mampu eksis di era globalisasi
sekarang, maka mereka harus memiliki kiat-kiat bisnis tertentu. Dulu,
ada yang namanya Klasifikasi A di mana pengusaha tersebut dapat
menjangkau tingkat nasional. Nah, mereka yang dapat meraih
klasifikasi itu jelas pengusaha yang memiliki keahlian tertentu.
Karenanya, sebagaimana telah saya katakan, pengusaha itu harus
pintar memanfaatkan lembaga yang ada seperti Kadin, Gapensi dan
sebagainya, untuk pengembangan perusahaannya.
Jadi, jalur kelembagaan ini harus digunakan untuk menghubung-
kan penentu kebijakan di tingkat pusat. Sehingga pengusaha daerah
bisa ikut tender pada proyek-proyek yang diberikan pusat kepada
daerah. Oleh sebab itu, jagalah hubungan baik dengan pusat yang
menentukan kebijakan, termasuk pusat organisasi perusahaannya
bernaung. Misalnya, pengusaha H.M. Ruslan AS di mana salah satu
bidang usahanya adalah perkayuan, maka perlu dijaga hubungan
baik dengan Masyarakat Perhutanan Indonesia (MPI) Pusat. Juga
perlu diperhatikan ke mana saja pasar ekspor perkayuan itu yang
potensial, termasuk jenis-jenis kayu yang paling dibutuhkan.
Misalnya, kebutuhan kayu di negara Korea, Jepang, Italia dan negara-
negara Eropa lainnya.
Sejak sekarang, pengusaha H.M. Ruslan AS juga harus
menyiapkan kader-kader pengganti dirinya. Apakah itu dari
putranya, atau bahkan orang luar yang dia persiapkan. Saya pribadi
sebetulnya kurang setuju kalau putra (keluarga) yang jadi manajer.
Sebaiknya, carilah orang luar dan berikan gaji kepada mereka
dengan layak.
Menurut saya, ada beberapa kelemahan jika keluarga dijadikan
manajer. Meskipun dalam realitanya, ada juga manajer keluarga yang
berhasil. Masalahnya, karena ada hubungan keluarga, maka
kedisiplinan manajer tidak ada. Padahal, ayahnya dulu, dalam
membangun perusahaan, kedisiplinannya luar biasa.
Untuk mendidik agar keluarga atau anak-anaknya itu disiplin,
lakukan didikan yang keras, disekolahkan ke luar negeri, agar dia
254 255
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
memperoleh keahlian di bidangnya. Nah, setelah anaknya itu
kembali dengan bekal keahlian tertentu yang didapatnya, maka dia
akan dengan mudah mengembangkan perusahaan ayahnya. Dia
akan sadar bagaimana pentingnya disiplin dalam mengembangkan
perusahaan. Ini hanya pikiran dan pendapat saya, tentunya masih
perlu diuji kebenarannya.
AgrAgrAgrAgrAgrobisnisobisnisobisnisobisnisobisnisMemang jumlah pengusaha daerah di Provinsi Kalteng yang
mampu berkiprah di tingkat nasional sangat sedikit jumlahnya.
Jika dilihat dari SDM Kalteng, sebenarnya kita masih lumayan
diimbangi dengan jumlah penduduk. Tapi, karena sifat usaha itu
global, maka ini juga kesukaran yang kita hadapi. Sebab, mereka
lebih ahli dan berpengalaman, sehingga pengusaha daerah kita
kalah. Kemampuan kita terbatas. Sebab, kita tidak ada proteksi,
apalagi untuk melindungi usaha mereka.
Bagi pengusaha daerah yang bergerak di sektor perkayuan dan
jumlahnya kian menipis, maka perlu melakukan antisipasi ke depan.
Karena itulah, saya lebih cenderung ke arah agrobisnis. Kenapa?
Sebab, melihat sejarah di Kalteng, terutama dari generasi saya dulu,
itu hidupnya mengandalkan sektor perkebunan. Jadi, kebun ini
haruslah digalakkan. Apa saja jenis perkebunan itu terserah,
disesuaikan dengan alamnya. Di Kateng sekarang yang cukup bagus
untuk dikembangkan seperti nenas, rotan, karet, kelapa sawit, dan
sebagainya.
Jadi, agrobisnis ini harus dikembangkan karena tidak akan
pernah habis dan hasilnya dapat dinikmati secara terus-menerus
oleh generasi mendatang. Akan berbeda dengan kayu, yang lambat-
laun akan menipis dan akhirnya habis, kendatipun memang ada
reboisasi.
256 257
BIODATA
Willy Ananias Gara, lahir di Pepas, Barito Utara, Kalteng, 19 Juli1925. Menempuh SR tiga tahun (1932-1935) di kampung kelahirannya,kemudian melanjutkan di Kewedanaan Muara Teweh, dan HIS diBanjarmasin (1937-1942). Kendatipun tak memiliki latar belakangakademis yang tinggi, namun semangat belajar sulung dari enambersaudara ini cukup tinggi. Ia kemudian menambah pengetahuannyadengan belajar secara otodidak. Tak heran, dengan kemampuannyaitu, ia pernah dipercaya sebagai gubernur Kalteng (1978-1983), setelahsebelumnya cukup lama berkiprah sebagai wakil rakyat di DPRDKalteng. Di antaranya, ia pernah tercatat sebagai anggota DPRD-GR(1960-1964), ketua DPRD Kalteng (1971-1978). Saat ini, ayah 10 or-ang putra dan 21 cucu ini, lebih banyak menikmati masa tuanya dirumahnya yang sederhana di kawasan Jembatan Sungai Kahayan,Palangkaraya.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
259
DR. (HC) K.H. Haderani H.N.(Ketua Umum MUI Kalteng)
“Selain santun, H.M. Ruslan AS jugaseorang dermawan. Kedermawanannya
telah diketahui banyak orang sejak lama.Perilaku menolong orang yang kesulitandan suka bersedekah merupakan ajaran
Islam yang mulia. ”
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
ukses berbisnis dan berorganisasi serta berpolitik tidak
menjadikan H.M. Ruslan AS angkuh dan sombong.
Dalam kesehariannya, dia tetap sederhana dan
membuka diri. Yang lebih baik lagi, dia tahu menempatkan diri,
bagaimana bersikap pada orang yang lebih tua, khususnya kepada
saya. Mulai dari berbahasa sampai perilakunya pada orang yang
lebih tua, patut mendapat pujian. Dalam kebesaran namanya, H.M.
Ruslan AS tetap merupakan individu yang menarik.
DR. (HC) K.H. Haderani H.N.(Ketua Umum MUI Kalteng)
Pengusaha Suksesyang Santun
S
Pernah, suatu hari di tahun 2002, dia membawa saya dan istri
saya umroh. Waktu itu, kita berangkat bersama-sama. Selama di sana,
sikapnya pada saya sangat santun. Sungguh, tak ada kesan bahwa
dia pengusaha sukses yang harus dihormati. Sikapnya ini menarik
perhatian saya. Sikap yang umum, seseorang yang bersedia
mengeluarkan banyak uang untuk orang lain, akan cenderung
menyepelekan orang yang diberi uang tersebut. Tapi, hal ini tidak
terjadi pada diri seorang H.M. Ruslan AS.
DerDerDerDerDermawanmawanmawanmawanmawanSelain santun, H.M. Ruslan AS juga seorang dermawan.
Kedermawanannya telah diketahui banyak orang sejak lama.
Perilaku menolong orang yang kesulitan dan suka bersedekah
merupakan ajaran Islam yang mulia. Salah satu kewajiban bagi kaum
muslim yang mampu adalah mengeluarkan sebagian harta miliknya
untuk orang-orang yang tidak mampu.
Dalam berderma dan bersedekah pun, H.M. Ruslan AS tidak
ingin dipublikasikan. Sikapnya ini sesuai ajaran Islam. Apabila tangan
kanan memberi, maka tangan kiri jangan melihat. Setiap satu
minggu sekali H.M. Ruslan AS mengadakan pengajian di rumahnya.
Pengajian ini dibarengi juga dengan pemberian santunan untuk fakir
miskin dan anak-anak yatim. Kegiatan pengajian dan pemberian
santunan ini masih dilakukannya hingga kini.
260 261
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Sikap dan perilaku dermawan H.M. Ruslan AS ini tidak hanya
kepada fakir miskin dan kaum dhuafa. Kontribusi moril dan materiil
yang diberikan pada daerahnya juga cukup banyak. Terutama pada
bidang pendidikan. Tampaknya, H.M. Ruslan AS sangat menyadari
bahwa kemajuan suatu daerah sangat bergantung pada kualitas
SDM. Dengan memberikan kontribusi pada pendidikan di
daerahnya, H.M. Ruslan AS berharap, akan lahir SDM berkualitas
yang siap membangun dan mengembangkan daerahnya.
Untuk mengubah ke arah perbaikan kondisi di daerahnya,
diperlukan tenaga terampil yang siap bersaing di era globalisasi
seperti sekarang ini. Dalam Islam, mengubah suatu keadaan menjadi
lebih baik merupakan suatu kewajiban. Allah SWT sangat membenci
kaum yang pasrah tanpa berusaha. Suatu kemajuan hanya dapat
terjadi melalui usaha dan kerja keras. Dan ini semua dilakukan H.M.
Ruslan AS dengan penuh kesadaran sebagai seorang muslim.
SDM BerkualitasSDM BerkualitasSDM BerkualitasSDM BerkualitasSDM BerkualitasApabila kita berbicara SDM, tentunya berkaitan erat dengan
sektor pendidikan. Membahas pendidikan tentunya bicara pula
tentang proses belajar. Dalam belajar akan melibatkan ilmu dan
pengetahuan (IPTEK). Menuntut ilmu dan belajar, sangat
dianjurkan dalam Islam. Orang yang berilmu, lebih disukai Allah
ketimbang orang yang bodoh.
Sebagai muslim, H.M. Ruslan AS mempunyai cukup
keterampilan dan pendidikan nonformal. Sikapnya yang selalu
haus ingin belajar dan membuka diri serta mau menerima
pendapat orang lain, menjadikan H.M. Ruslan AS seorang muslim
yang terhormat di hadapan Allah SWT.
Sikap H.M. Ruslan AS yang sangat peduli pada perkembangan
pendidikan di daerahnya mungkin saja disebabkan oleh minimnya
pendidikan formal yang pernah beliau jalani. Karenanya, beliau
tidak ingin generasi muda di daerahnya berpendidikan minim.
Rencananya, pada 2005, H.M. Ruslan AS akan membangun uni-
versitas di daerahnya. Selanjutnya, putra daerahlah yang akan
menggerakkan roda pembangunan di wilayahnya. Alhasil, di masa
depan, Kobar dapat lebih maju dan berkembang sesuai dengan
keinginan masyarakatnya.
Besarnya kontribusi yang diberikan H.M. Ruslan AS untuk
daerahnya selain berdampak positif bagi masyarakat juga untuk
H.M. Ruslan AS sendiri. Dia menjadi dikenal banyak orang. Itulah
sebabnya, dia punya hubungan dekat dengan masyarakat di
daerahnya. Malahan, keberpihakannya pada masyarakat kecil sangat
kentara dan sudah menjadi kesehariannya.
LeadershipLeadershipLeadershipLeadershipLeadershipMengenai kepemimpinan H.M. Ruslan AS di perusahaan
262 263
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
ataupun dalam berorganisasi dan berpolitik, saya sendiri tidak tahu
persis karena memang saya tidak mengamatinya.
Tapi, saya pikir, dia cukup mampu untuk memimpin dan
banyak orang mendukungnya. Ini dapat dilihat dari kedekatannya
dengan berbagai kalangan masyarakat dan pendekatan pribadinya
(personal approach). Kalau dia tidak mampu memimpin dengan
baik, tentunya masyarakat tidak akan mau berpihak kepadanya.
Dalam Islam disebutkan, pemimpin yang baik adalah pemimpin
yang dicintai rakyatnya. Sebagai muslim yang memimpin
perusahaan, juga memimpin beberapa organisasi dan partai politik,
H.M. Ruslan AS banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Banyaknya dukungan yang datang itu secara tidak langsung
mendeskripsikan bahwa dia cukup dicintai masyarakat di
daerahnya.
BIODATA
DR (HC) K.H. Haderani, HN., lahir di Puruk Cahu, Kabupaten MurungRaya, Kalteng, 16 Agustus 1933. Usai menamatkan SR di daerahkelahirannya, ia meneruskan ke SMIP di Banjarmasin, Kalsel. Selainpendidikan formal, ia juga menempuh pendidikan nonformal, sepertipendidikan mubalighin di Semarang (1955). Pernah menjadi KetuaPeralihan DPRD II Barito (1956-1959). Oleh masyarakat, ia dikenalsebagai warga nahdliyin tulen karena sejak 1972-sekarang, ia resmimenjadi warga NU. Karena penguasaan ilmu agamanya yangmendalam, sejak 1991-sekarang, ia diberi amanah sebagai Ketua UmumMUI Provinsi Kalimantan Tengah. Selain itu, ia juga tercatat sebagaianggota MPR RI Utusan Daerah Kalteng (1999-2004). Pada Pemilulegislatif 5 April 2004 lalu, ia terpilih sebagai anggota DPD RI danmemenangi suara terbanyak.
264 265
A. Rachman Usman, S.H.(Sekjen GAPENSI Pusat / Komisaris Utama
PT Mitra Pelita Kencana)
“Mengenal H.M. Ruslan AS, berartimengakrabi sosok pribadi yang supel, mudahbergaul, selalu ingin belajar dan mengenalserta dikenal banyak kalangan. Mulai dari
kaum dhuafa sampai pejabat dan tokoh politikmenjadi teman akrabnya.”
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
aya mengenal H.M. Ruslan AS di wadah organisasi
Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia
(Gapensi). Kebetulan, perusahaan beliau PT Tanjung
Menthobi ikut bergabung dalam Gapensi. Dari beberapa kali
pertemuan, saya melihat, beliau sangat memperhatikan para
pengusaha kecil menengah. Kepedulian beliau pada kontraktor-
kontraktor kecil merupakan nilai plus. Beliau juga tidak segan-segan
berbagi proyek dengan pengusaha kecil.
A. Rachman Usman, S.H.(Sekjen GAPENSI Pusat / Komisaris Utama
PT Mitra Pelita Kencana)
Mengawali KesuksesanKarirnya dari Nol
S
Hal ini terlihat jelas dari cara beliau memimpin Gapensi
Kotawaringin Barat (Kobar). Proyek-proyek yang ada senantiasa
dibagi rata dengan kontraktor-kontraktor kecil. Sikap ini bertujuan
untuk menghindari monopoli dan adanya kontraktor yang tak
kebagian proyek. Terus terang, masalah yang dihadapi para
kontraktor di seluruh Indonesia adalah sepinya proyek. Proyek-
proyek yang ada, sekitar 90 persen, merupakan proyek pemerintah.
Bukan hanya itu. Dalam kondisi seperti sekarang ini, dimana
jumlah kontraktornya lebih banyak dari proyeknya, sikap
H.M.Ruslan AS sangat bijaksana. Beliau mampu menyelaraskan
jumlah proyek dengan jumlah pengusaha yang bergerak di bidang
konstruksi.
PrPrPrPrProfesionalitasofesionalitasofesionalitasofesionalitasofesionalitasSelain itu, H.M. Ruslan AS juga memberikan kesempatan kepada
para kontraktor kecil untuk berkembang. Beliau selalu berusaha agar
anggota Gapensi di Kabupaten Kotawaringin Barat mendapatkan
proyek dan pekerjaan.
Sikap ini perlu mendapat dukungan karena berkaitan dengan
sikap profesionalitas para pelaksana konstruksi. Untuk mendapatkan
proyek, para kontraktor harus mampu membangun profesionalitas.
Ini merupakan salah satu cara untuk memperoleh proyek setiap
tahunnya secara berkesinambungan. Kita tentu berharap, jangan
266 267
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
sampai tahun ini mendapatkan proyek, selanjutnya tahun-tahun
berikutnya tidak. Beberapa tahun kemudian baru dapat proyek
kembali. Jelas, uncontinuity seperti ini akan sulit membangun
profesionalitas. Intinya, profesionalitas bagi pelaksana konstruksi
merupakan tuntutan.
H.M. Ruslan AS tampaknya sedang berusaha untuk menumbuh-
kembangkan profesionalitas ini kepada anggota Gapensi di Kobar.
Beliau merupakan sosok pengusaha sukses yang peduli dengan
pengusaha-pengusaha (mitra kerja) yang beraset kecil.
Terkait kepemimpinannya di Gapensi Kobar, saya memiliki
beberapa output (saran) untuk H.M. Ruslan AS. Pertama, sebagai
pengusaha sukses, pengurus Gapensi dan tokoh masyarakat, beliau
harus tetap memberikan pemberdayaan terhadap anggota-
anggotanya. Kedua, H.M. Ruslan AS sebaiknya mampu membangun
profesionalitas kepada para anggota Gapensi di Kobar, sehingga
suatu hari nanti para kontraktor kecil ini dapat menjadi kontraktor
besar yang sehat. Ketiga, tantangan terbesar yang dihadapi pengusaha
daerah, khususnya pelaksana konstruksi (kontraktor) adalah
masalah permodalan. Karenanya, sebagai pengusaha sukses yang
memiliki modal besar, sebaiknya H.M. Ruslan AS juga ikut
memberikan bantuan pada pengusaha kecil. Dengan cara ini,
pengusaha-pengusaha kecil itu akan tumbuh dan menjadi kuat.
Mudah BerMudah BerMudah BerMudah BerMudah BergaulgaulgaulgaulgaulMengenal H.M. Ruslan AS, berarti mengakrabi sosok pribadi
yang supel, mudah bergaul, selalu ingin belajar dan mengenal serta
dikenal banyak kalangan. Mulai dari kaum dhuafa sampai pejabat
dan tokoh politik menjadi teman akrabnya.
Pribadi H.M. Ruslan AS yang menarik mampu memberikan
nuansa persahabatan yang kental. Selalu siap mengulurkan tangan
pada saat ada yang membutuhkan dan peduli dengan kesulitan
orang lain merupakan nilai plus miliknya.
Tengok saja, sekali seminggu di rumahnya diadakan pengajian
yang melibatkan fakir-miskin dan yatim piatu. Usai pengajian, beliau
memberikan santunan. Kegiatan ini dilakukan sudah sejak lama.
Baginya, berbagi kebahagiaan dengan sesama merupakan kewajiban
bagi seorang muslim. Beliau tak ingin lupa diri. Karena, beliau
mengawali kesuksesan karirnya dari nol. Beliau tahu bagaimana
rasanya menjalani hidup dalam kondisi serba pas-pasan.
Bisnis & PolitikBisnis & PolitikBisnis & PolitikBisnis & PolitikBisnis & PolitikBelakangan ini, saya mendengar H.M. Ruslan AS juga ikut
berpolitik. Kondisi ini, menurut saya, baik saja selama beliau mampu
menyuarakan aspirasi rakyat. Banyak kalangan berpikir bahwa
keterlibatan H.M. Ruslan AS dalam kancah politik bertujuan untuk
mengembangkan dan membesarkan serta memuluskan bisnisnya.
268 269
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Pemikiran seperti ini wajar-wajar saja karena memang banyak
pebisnis dan pengusaha yang kian sukses bisnisnya sejak terlibat
dalam politik. Bagi saya, ini tentunya tidak sehat bagi usaha dan
bisnis yang dijalani.
Bagaimana dengan H.M.Ruslan AS? Terus-terang, saya tidak
melihat indikasi itu dalam diri H.M. Ruslan AS. Saya cenderung
berpikir, bahwa untuk memperkuat bisnis atau usaha terlebih dahulu
barulah terjun ke politik. Inilah yang dilakukan H.M. Ruslan AS.
Sebelum beliau masuk ke wilayah politik, usahanya sudah sukses
dan berkembang pesat. Artinya, usaha dan bisnis yang dimiliki H.M.
Ruslan AS telah menjadi besar sebelum ia berpolitik.
BIODATA
A.Rachman Usman, S.H., lahir di Bacan, Maluku Utara, 5 Juli 1952.Usai SMA ia melanjutkan ke Fakultas Hukum Universitas Indonesia(UI), Jakarta. Semasa kuliah ia aktif berorganisasi seperti dipercayasebagai Staf Redaksi Surat Kabar Kampus “Salemba” (1976-1980),anggota Lembaga Persahabatan Indonesia Jepang (LPIJ), pengurusyayasan “Melati Sakura,” Wakil Ketua Biro Hukum BPD Gapensi DKIJakarta (1985-1988), Ketua Kompartemen Organisasi dan KeanggotaanGapensi Pusat (1989-1992), serta Pemimpin Redaksi Suara Kontraktor(1994-2001). Kini, sejak 1999 hingga sekarang, ia dipercaya sebagaiKetua Kompartemen Pemberdayaan Daerah Kadin Indonesia dan jugapernah dipercaya sebagai anggota MPR RI (1997-1999). Karirnyadimulai sebagai manajer di PT Nusantara Putra Wira (1980-1984),Komisaris PT Nusantara Putra Wira (1986-1991) hingga dipercayasebagai Direktur Utama (1991-2000). Kini, Sekjen Gapensi Pusat(1996-sekarang) yang juga sahabat H.M. Ruslan AS ini dipercayasebagai Komisaris Utama PT Mitra Pelita Kencana sejak 2000-sekarang.
270 271
Tuan Guru K.H. Muhammad Suhaimi(Ulama Martapura/Ketua Dewan Penasehat
DPD Partai Golkar Kalsel)
“Pertama kali berjumpa H.M. Ruslan AS, sayamelihat, bahwa akhlak orang ini baik. Dia tidak
mempunyai sifat egois. Dia menyambut tamu,menyuguhkan makan, berbicara, dan lain-lain sangat
baik. Mudah-mudahan yang lainnya juga begitu.”
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
aya bertemu muka dengan pengusaha H.M. Ruslan AS
baru pada 21 Februari 2004 (1 Muharram 1425 Hijriah).
Tetapi, pertemanan mereka sudah cukup lama dengan
H. Sulaiman HB., ketua DPD Partai Golkar Kalsel, di mana saya
sebagai Ketua Dewan Penasehatnya. Kedatangan saya ke
Pangkalanbun, Kotawaringin Barat (Kobar) ini sudah lama
direncanakan dan diundang masyarakat. Namun, baru sekarang
ini saya datang dan memberikan ceramah dalam kaitan peringatan
1 Muharram 1425 Hijriah. Setelah ini, jadwal saya sangat padat
Tuan Guru K.H. Muhammad Suhaimi(Ulama Martapura/Ketua Dewan Penasehat
DPD Partai Golkar Kalsel)
Figur yang Tidak MudahPutus Asa
S
berkeliling ceramah di Kalsel hingga Kalteng.
Meskipun baru pertama bertemu muka, saya telah mendengar
bahwa H.M. Ruslan AS itu seorang pengusaha sukses di Kobar.
Alhamdulillah, saya juga mendengar bagaimana jiwa sosial beliau,
karena kelebihan rezeki yang diberikan oleh Allah, maka beliau
mengeluarkannya dengan ikhlas.
Dalam menyambut usianya yang ke-50 tahun, saya mendoakan
semoga beliau senantiasa sehat, murah rezekinya, dan lebih baik lagi
dari sekarang. Selain itu, saya mendoakan beliau semoga panjang umur
dan mudah-mudahan menjadi orang yang pemurah terus. Kalau saya
lihat dengan pandangan hati nurani saya, H.M. Ruslan AS ini
orangnya baik.
Harus MajuHarus MajuHarus MajuHarus MajuHarus MajuSelain berbisnis, beliau juga aktif di parpol, khususnya sebagai
Ketua DPD Partai Golkar Kobar. Beliau berbisnis juga berorganisasi
di partai apa pun, silakan saja. Apalagi, beliau di Golkar, jadi tidak
masalah buat saya. Di Kalsel, saya adalah Dewan Penasehat Partai
Golkar. Yang namanya penasehat itu, posisinya di tengah-tengah
dan saya kerapkali diminta sebagai penasehat di mana-mana, di
Pramuka, RAPI, dan lain-lain.
Karena itu, saya selalu menekankan, bahwa kita harus maju dan
jangan berada di tempat terus. Kita harus maju dari yang ada sekarang.
272 273
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Seperti memperingati 1 Muharram ini, jika tahun 1424 H sama
dengan 1423 H kemarin, maka kita sama halnya merugi. Karena itu,
saya suruh umat Islam harus membuat grafik maju, agar diketahui
kiprah dan prestasi seseorang. Jadi, akan ketahuan bagaimana aktivitas
seseorang. Kalau dia tetap saja sama antara hari ini dengan hari
kemarin, antara tahun ini dengan tahun kemarin, maka orang
tersebut termasuk orang-orang yang merugi.
PengusahaPengusahaPengusahaPengusahaPengusahaMemang pengusaha di Kalimantan Tengah khususnya dan
Kalimantan pada umumnya sangat sedikit jumlahnya. Kenapa? Saya
mencermati, bahwa orang Kalimantan itu cepat putus asa. Tapi, akan
berbeda seperti figur H.M. Ruslan AS, H.Sulaiman HB itu, di mana
mereka adalah sosok pengusaha daerah yang tidak cepat putus asa.
Walaupun peribahasa badai yang dihadang, dia tetap sabar
menghadapinya. Berbagai trik dan strategi orang lain untuk
melumpuhkan usahanya di bidang bisnis juga politik, tapi dia masih
tetap tegar. Strategi manusia itu bermacam-macam, bahkan ada yang
munafik, dan lain-lain. Kadangkala di depan kita dia biasa berbuat
baik, namun di dalam hatinya kita tidak tahu niatnya.
Boleh ditanya, bahwa mereka itu, seperti H. M. Ruslan AS dan
H. Sulaiman HB itu pikirannya hanya untuk memajukan dan
membantu umat. Saya orangnya blak-blakan. Kalau orangnya itu
baik, saya katakan baik. Begitu pun kalau dia tidak baik, saya juga
katakan tidak baik.
Jika beliau murah rezeki, maka murah lagi dia memberikan
pada yang lain. Saya melihat, dia adalah figur yang pemurah, ada
niatnya yang tulus. Pertama kali berjumpa H.M. Ruslan AS, saya
melihat, bahwa akhlak orang ini baik. Dia tidak mempunyai sifat
egois. Dia menyambut tamu, menyuguhkan makan, berbicara, dan
lain-lain sangat baik. Mudah-mudahan yang lainnya juga begitu.
Ke depan, saya berharap, mudah-mudahan usaha dan bisnisnya
bisa maju dan berkembang terus, sehingga bisa membimbing
keluarga dan masyarakatnya untuk lebih maju lagi.
BIODATA
K.H. Muhammad Suhaimi, lahir di Banjarmasin, Kalsel, 13 Maret1956. Ia merupakan putra kedua dari enam bersaudara. Dalam soalSyariat Islam, kiai berpostur besar ini termasuk sangat keras, tegas,dan blak-blakan. Ia tak pernah takut menegakkan amar ma’ruf nahimunkar, kendatipun harus secara frontal berhadapan penguasa. Iabanyak menimba ilmu agama dari sejumlah kiai dan para habib. Saatini, ia memiliki Pesantren Ibnu Muhammad Ahlussunnah Waljamaahdi Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kalsel, yang merupakanpusat rehabilitasi korban ketergantungan narkoba. Pesantren ini berdiripada 27 Juli 2000 dan diresmikan oleh Ketua Umum PBNU Drs. KH.Hasyim Muzadi. Tak cuma mengurus umatnya, kiai satu ini rupanyajuga dipercaya sebagai Penasehat DPD Partai Golkar Kalsel bersama-sama dengan Ketua DPD Partai Golkar Kalsel H. Sulaiman HB. Selainitu, ia juga ketua Garutsikat (Gerakan Umat Islam Anti PenyakitMasyarakat), yang kerap memberangus keberadaan kantong-kantongpenyakit masyarakat di wilayah Kalsel.
274 275
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
277
Drs. Yansen A. Binti, MBA.(Ketua Pemuda Panca Marga Kalteng)
“Bagi saya, perjalanan hidup H.M. Ruslan ASmemang benar-benar luar biasa. Kesuksesanbeliau tidak didapatnya dengan begitu saja.Semua yang dimiliki sekarang didapatnyadengan jalan kerja keras. Apalagi beliau
memulai karir bisnisnya dari bawah.”
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
H.M. Ruslan AS selalu menunjukkan sikap kekeluargaan. Beliau selalu
memberikan saran-saran kepada orang lain, terutama kepada teman-
teman dekatnya juga kepada sanak familinya. Terhadap saya, beliau
sudah menganggap saya ini seperti saudaranya sendiri.
Perjalanan KarirPerjalanan KarirPerjalanan KarirPerjalanan KarirPerjalanan KarirBagi saya, perjalanan hidup H.M. Ruslan AS memang benar-
benar luar biasa. Kesuksesan beliau tidak didapatnya dengan begitu
saja. Semua yang dimiliki sekarang didapatnya dengan jalan kerja
keras. Apalagi beliau memulai karir bisnisnya dari bawah. Dari
kampungnya di Pembuang Hulu, beliau merantau ke Pangkalanbun,
Kotawaringin Barat (Kobar) dan kemudian mulai membina
bisnisnya hingga seperti sekarang ini.
Ditanya apa kiat sukses dan keberhasilan H.M. Ruslan AS, saya
kira, kuncinya adalah keuletan, ketekunan dan kerja keras dalam
menekuni apa yang sudah menjadi pilihannya. Keuletan, ketekunan
dan kerja keras inilah yang akhirnya membawa beliau besar hingga
seperti sekarang. Menjadi kampiun perusahaan daerah yang cukup
disegani di Kalimantan Tengah.
Pengalaman H.M. Ruslan AS yang sangat keras dalam berusaha
ternyata juga sangat mempengaruhi jiwa sosialnya. Tak heran, karena
beliau dulu pernah merasakan menjadi orang kecil, sehingga sampai
saat ini beliau selalu tidak tega apabila melihat orang lain mengalami
278 279
ersahabatan saya dengan H.M. Ruslan AS diawali ketika
kami sama-sama aktif di Partai Golkar Kalteng dan
juga beliau adalah pendiri Pemuda Panca Marga (PPM)
di Kotawaringin Barat (Kobar).
Kesan saya pertama kali kepada beliau orangnya low profile,
bukan tipe orang yang suka menonjolkan diri. Kepada orang lain,
Drs. Yansen A. Binti, MBA.(Ketua Pemuda Panca Marga Kalteng)
Figur yangLow Frofile
P
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
kesulitan. Terutama kepada masyarakat di sekitarnya yang
kebanyakan dari golongan ekonomi lemah.
Perjalanan hidup beliau yang tidak mudah itu juga berpengaruh
kepada sifat leadership beliau dalam memimpin perusahaan. Contoh
konkritnya adalah kepedulian beliau yang begitu besar terhadap
kebutuhan para karyawan. Beliau memberikan kesejahteraan yang
cukup bagi karyawannya dan selalu mendahulukan kepentingan
para karyawan. Hal ini dilakukan karena beliau sadar betul bahwa
ujung tombak serta motor penggerak kelangsungan usahanya adalah
para karyawannya. Oleh sebab itulah, beliau tidak mau melanggar
hak-hak mereka.
Pesan SahabatPesan SahabatPesan SahabatPesan SahabatPesan SahabatAda satu hal yang sangat berkesan di hati saya. Dulu, awalnya
saya seorang pegawai negeri (PNS). Pada suatu kesempatan, saya
bicara dengan H.M.Ruslan AS dan adiknya H. Abdul Rasyid AS.
Waktu itu, H.M. Ruslan AS sempat berucap kepada saya, “Teman,
saya tahu tanggungan Saudara cukup berat terutama membawa
anak-anak pejuang ini yang rata-rata di bawah garis kemiskinan.
Kalau Saudara hanya mengandalkan gaji sebagai pegawai negeri,
saya kira, Saudara tidak akan mampu menghadapi tantangan ini.
Saya takut, barangkali nanti harta Saudara akan habis terjual untuk
mengentaskan anak-anak pejuang ini.”
Sejak itulah, H.M. Ruslan AS menyarankan saya untuk putar
haluan, mengikuti jejak beliau dan adiknya untuk berwiraswasta.
Tapi, saat itu, ada satu pesan beliau yang terus saya ingat: “Saudara
jangan ragu-ragu. Kalau ragu-ragu, lebih baik tidak usah!” begitu
kata H.M. Ruslan AS beberapa tahun yang lalu.
Setelah itu, saya diajak bicara berdua dengan H.M.Ruslan AS.
Beliau mengatakan, bahwa dulu dia juga pegawai negeri. Namun,
akhirnya beliau putar haluan dan menjadi pengusaha. Pada saat itu,
beliau melihat kalau menjadi pegawai negeri, maka beliau hanya
berguna bagi keluarganya dan juga dirinya sendiri. Sedangkan jika
beliau menjadi pengusaha seperti sekarang, maka beliau dapat berguna
bagi masyarakat di sekelilingnya dan juga berguna bagi daerahnya.
Selain itu, beliau juga mengatakan, bahwa saat ini saya sudah
berguna bagi anak-anak pejuang. Meski, persoalan besar
menghadang di depan saya karena keterbatasan sumber dana. Jadi,
beliau selalu menekankan kepada setiap orang yang dekat
dengannya. Pesannya, bahwa kita ini jangan hanya bisa berguna
bagi keluarga saja, tapi kita juga harus berguna bagi masyarakat
dan lingkungan kita.
Sifat SosialSifat SosialSifat SosialSifat SosialSifat SosialSifat sosial H.M. Ruslan AS yang begitu kental juga diimbangi
sikap toleransinya yang besar. Saya pikir, mungkin hal ini terbawa
280 281
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
BIODATA
Drs. Yansen A. Binti, MBA lahir di Banjarmasin, Kalsel, 13 Agustus1957. Pendidikannya dimulai di SDN VII (1969), SMP Katolik St.Paulus(1972) serta di SMA Kristen (1977), yang semuanya ia selesaikan diPalangkaraya, Kalteng. Meneruskan kuliah di Universitas Palangkaraya(Unpar) hingga meraih gelar sarjana muda (1983). Sementara gelarsarjana ekonomi ia selesaikan di Universitas Brawijaya (Unibraw)Malang (1983). Adapun program MBA (magister bisnis) ia tempuh padasebuah kampus di Jakarta (1990). Tak hanya itu, suami dari Ny. MariatiIsman ini juga mengikuti pendidikan tambahan, kursus, maupunpenataran, baik di tingkat lokal maupun nasional. Pernah bekerjasebagai staf sekretariat BPD Gapensi Kalteng (1977-1979), stafpelaksana kantor perbendaharaan negara Palangkaraya (1980-1983),juga pernah dipercaya sebagai anggota DPRD Kalteng (1997-1999),dosen Unpar (1986-sekarang). Atas saran H.M.Ruslan AS, kini iaberkiprah sebagai pengusaha. Ia juga aktif di sejumlah organisasi,seperti FKPPI, HIPMI, KNPI, serta ketua Pemuda Panca Marga (PPM)Kalteng (1998-2004).
282 283
dari mana lingkungan dia dulu berasal. Beliau berasal dari
Pembuang Hulu, dimana masyarakatnya heterogen dalam hal
kepercayaan. Mulai dari agama Kaharingan, Kristen, Katolik, dan
juga Islam. Hal ini terbawa dalam kehidupan beliau hingga
sekarang, sebagai pimpinan perusahaan PT Tanjung Menthobi.
Tak heran, dalam memimpin karyawannya, beliau begitu toleran
dan sangat menghargai orang-orang yang berbeda kepercayaan
dengan dirinya.
Tantangan yang dihadapi oleh pengusaha di Kalimantan
Tengah? Saya kira, bahwa tantangan terbesarnya adalah
kepercayaan dan kesempatan. Misalnya, berkaitan dengan
penggunaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH). Dulu, yang diberi
kesempatan hanya pengusaha berskala nasional. Sementara
pengusaha daerah seperti kami ini tidak pernah diberi kesempatan.
Tapi, setelah hutan habis, kami baru diberi kesempatan. Inilah
tantangan para pengusaha daerah di Kalimantan Tengah yang
perlu kita sikapi secara bijak.
Sebagai sahabatnya, izinkanlah saya memberikan kritik kepada
H.M. Ruslan AS, yaitu agar beliau membenahi sumber daya manusia
(SDM) dalam perusahaannya. Saya menyarankan, agar beliau
merekrut orang-orang profesional untuk menempati jabatan-
jabatan strategis. Tujuannya, jika terjadi penyelewengan, maka
perusahaan akan lebih mudah bertindak. Jika yang menduduki
posisi itu adalah keluarga sendiri, maka kalau ada penyelewengan-
penyelewengan, beliau akan sangat sulit bertindak. Sebab, posisi
H.M. Ruslan AS sendiri menjadi serba salah.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
285
H. Sholeh Anshori(Tokoh Masyarakat Kotawaringin Barat)
“Subhanallah, keleluasaan rezeki yang diberikanAllah SWT kepada keluarga H.M.Ruslan AS
ternyata tak membuat beliau lupa diri. Malahanbeliau tak melupakan limpahan rezeki yang
diberikan dan bahkan tetap peduli padalingkungannya.”
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
beliau kini tokoh yang disegani, namun beliau tidak pernah
berbeda seperti dulu. Misalnya, karena beliau sudah kaya dan
menjadi orang penting sehingga berubah. Saya melihat, beliau tetap
seperti dulu. Artinya, dia tidak pernah berubah. Begitu pun
keluarganya, khususnya anak-anaknya juga tidak berbeda dengan
beliau sikapnya.
Dalam perkembangannya, hubungan kami tidak pernah
terputus, kendatipun di satu sisi beliau juga telah menjadi pengusaha
sukses. Saya tetap sering diundang ke kantornya, bersilaturrahmi,
berbincang-bincang. Sebagai manusia biasa, saya sampaikan ini apa
adanya, dengan sedikit pengetahuan agama yang saya miliki.
Ketika H.M.Ruslan AS sudah mandiri dan menjadi pengusaha
sukses seperti sekarang, toh beliau tetap tidak melupakan
silaturrahmi yang telah kita bangun. Beliau tidak pernah berubah
dan tidak melupakan saya. Menurut saya, sejak beliau (maaf) masih
dalam kondisi susah, masih Ketua RT, dan saya tahu persis
keadaannya saat itu, hingga sekarang, tidak ada perubahan apa
pun kepada saya. Saya melihat, beliau itu semacam ada perhatian
khusus kepada saya. Padahal, saya sendiri tidak ada jasa, tidak ada
apa-apanya kepada beliau. Tapi, mungkin karena pernah hidup
bersama, sama-sama susah dulunya, sehingga hubungan
silaturrahmi itu tetap terjaga hingga sekarang.
286 287
aya mengenal H.M. Ruslan AS sejak 1982. Saya kenal
beliau saat saya menjadi Imam Masjid di Korindo dan
beliau ketika itu sebagai Ketua RT, yakni Ketua RT 11
Kelurahan Mendawai, Pangkalanbun, Kotawaringin Barat
(Kobar). Saya mengenal sifat dan karakter beliau dari dulu sampai
sekarang tidak berbeda. Dulu, dia sebagai Ketua RT dan sekarang
sebagai tokoh masyarakat dan pengusaha sukses di Kobar. Meski
H. Sholeh Anshori(Tokoh Masyarakat Kotawaringin Barat)
Dia TidakPernah Berubah
S
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
SilaturrahmiSilaturrahmiSilaturrahmiSilaturrahmiSilaturrahmiKetika H.M. Ruslan AS masih Ketua RT di lingkungan karyawan
Korindo, maka ada berbagai macam problema yang dia hadapi.
Apalagi, jabatan RT adalah ujung tombak di masyarakat dan harus
mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh warganya.
Nah, dalam kondisi seperti itu beliau tidak segan-segan
mengundang saya untuk mencari pemecahan masalah yang
dihadapinya. Termasuk juga berdiskusi soal mendirikan TK Tunas
Karya di Korindo yang ketika itu ada semacam hambatan, namun
beliau terus memberikan dorongan (support) kepada pihak
perusahaan. Beliau berkeinginan agar kegiatan itu tidak melupakan
masyarakat lingkungan sekitar. Dalam kaitan seperti itu, saya cukup
terkesan, jika beliau menghadapi suatu masalah, saya sebagai
masyarakat biasa, selalu diajak berbicara, berembuk bersama.
Ketika kemudian H.M. Ruslan AS sudah bekerja dan mandiri,
beliau tidak pernah berubah. Tidak melupakan bagaimana dia
sebelumnya, berasal dari mana dia. Beliau yang sebelumnya sebagai
Ketua RT 11 Kelurahan Mendawai, Pangkalanbun, dan masyarakat
di sana tidak pernah beliau lupakan. Jika ada kegiatan apa saja, beliau
selalu bilang, “Pak Sholeh, jangan lupa ya, warga RT 11,” begitu selalu
beliau ucapkan. Artinya, boleh dibilang beliau tidak seperti
peribahasa, “Kacang yang lupa pada kulitnya.”
Artinya, beliau tidak melupakan bahwa dulunya pernah
288 289
bermukim di lingkungan RT 11 Kelurahan Mendawai. Bahkan,
termasuk saudaranya seperti H. Abdul Rasyid AS, dan lain-lain yang
ketika itu banyak tinggal di RT 11, jika ada kegiatan dan sebagainya,
maka RT 11 itu yang diprioritaskan. Dalam konteks ini, artinya
mereka masih mengingat akan masa lalunya, tempat dimana bagian
dari perjalanan hidup mereka.
Santuni YSantuni YSantuni YSantuni YSantuni Yatim Piatuatim Piatuatim Piatuatim Piatuatim PiatuSubhanallah, keleluasaan rezeki yang diberikan Allah SWT
kepada keluarga H.M.Ruslan AS ternyata tak membuat beliau lupa
diri. Malahan beliau tak melupakan limpahan rezeki yang diberikan
dan tetap peduli pada lingkungannya. Harap maklum, yang
dikategorikan orang kaya di Pangkalanbun ini jumlahnya tidak
sedikit. Tetapi, kepeduliannya terhadap anak-anak yatim,
sebagaimana Rasulullah SAW ajarkan, tidak banyak. Dan kepedulian
seperti ini membuat saya sangat bangga. Bangga dalam pengertian,
meskipun saya hanya sekadar membina, namun saya pun merasa
seolah-olah seperti itu. Apalagi, yang dirasakan langsung oleh
H.M.Ruslan AS.
Menurut pandangan saya, orang yang dikategorikan kaya di
daerah ini cukup banyak. Namun, apa yang dilakukan beliau dengan
menyantuni anak-anak yatim hingga 200 orang jumlahnya itu dan
merupakan sesuatu yang membanggakan. Cara begini bukan lantas
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
291
riya dan sebagainya. Karena jelas saya sampaikan, bahwa orang yang
menyantuni yatim piatu itu akan luar biasa balasannya, sebagaimana
dijanjikan oleh Rasulullah SAW.
Kepedulian beliau itulah yang menurut saya, sulit di-
bandingkan dengan yang lain. Beliau bangga dengan apa yang
dilakukannya dan saya pun turut bangga, sebab ini bisa menjadi
suatu keteladanan. Jadi, apabila diberikan kelapangan rezeki, kita
bisa berbuat sebagaimana yang dilakukan beliau. Kepedulian ini
juga dilakukan adiknya, H.Abdul Rasyid AS. Kedua bersaudara ini
kepeduliannya tak jauh berbeda, walaupun mungkin dengan cara
dan gayanya masing-masing. Tapi, pada dasarnya, tujuannya
adalah sama.
Ke depan, saya menyarankan, mudah-mudahan kepedulian
sosial seperti ini juga beliau sampaikan kepada keluarga dan anak-
anaknya. Sehingga, manakala beliau lupa, khilaf, atau anak-anaknya
sudah mandiri, kebiasaan yang baik ini (kepedulian sosial kepada
anak-anak yatim) akan terus dilanjutkan anak-anaknya. Meskipun
anak-anaknya sudah berpisah dan mandiri, toh kebiasaan ini terus
beliau lakukan. Harapan saya nantinya, bukan hanya dilakukan
oleh H. M. Ruslan AS semata, tapi juga dilakukan oleh keluarga dan
keturunannya. Ini yang selalu kita doakan, semoga perilaku
kepedulian sosial dan mulia ini diikuti oleh anak-anaknya.
Harapan saya, mudah-mudahan amal perbuatan, ibadah, niat
dan maksud serta tujuan beliau senantiasa mendapat rahmat,
barokah dan ridha dari Allah SWT. Amiin.
BIODATA
H. Sholeh Anshori, lahir di Subang, Jawa Barat, 8 Februari 1952.Riwayat pendidikannya dimulai pada sebuah SD, dilanjutkan ke PGAdan INISI Bandung. Ia kemudian meneruskan ke STAIN Palangkaraya,Kalteng (2003) hingga meraih gelar sarjana. Putra bungsu dari 15bersaudara ini kemudian memilih hijrah dan menetap di Pangkalanbun,Kotawaringin Barat, Kalteng, sejak 1976, hingga sekarang. Awalnya,karirnya dimulai sebagai Tenaga Kerja Sukarela (TKS), guru di Depag,dan Pengawas/Pendais (1993-sekarang). Oleh masyarakat sekitar,suami Hj. Sopiah Haryati yang murah senyum ini juga dikenal sebagaitokoh agama yang kerap dimintai jasanya memberikan siraman rohani.Ayah tiga orang putra ini juga memuji sejumlah kiprah pengusahaH.M. Ruslan AS, yang juga sahabat dekatnya, karena memiliki jiwasosial yang tinggi serta sangat peduli terhadap masyarakatsekitarnya.
290
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
293
H. Sambli H.D.(Guru H.M. Ruslan AS Ketika SD)
“Yang saya ingat, semasa mudanya dulu, H.M. RuslanAS memang menonjol di antara teman-temannya.
Usai sekolah, dia kerapkali tampil sebagaipembicara dalam sejumlah mimbar pertemuan,
rapat-rapat, dan lain-lain. Sementara nilaipelajaran di sekolahnya sendiri boleh dikata cukup
baik dibandingkan teman-temannya yang lain.”
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
ekitar tahun 1960-an saya mengajar dan menjadi guru
H.M.Ruslan AS dan teman-temannya di Kelas VI
Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Pembuang Hulu II,
Kalteng. Jumlah muridnya ketika itu lebih dari 20 orang. Namun,
yang berhasil lulus dengan H.M.Ruslan AS, cuma 11 orang, yang
lainnya ada yang berhenti di tengah jalan.
H. Sambli H.D.(Guru H.M. Ruslan AS Ketika SD)
Murid yang Lincahdan Fleksibel
S
LincahLincahLincahLincahLincahSemasa menjadi murid saya, H.M. Ruslan AS pada waktu itu
termasuk sosok murid yang lincah dan fleksibel dalam bergaul. Pada
saat masih anak-anak, jiwa sosialnya memang sudah besar ketika
itu. Alhamdulillah, meskipun kini dia telah menjadi pengusaha besar,
jiwa sosialnya itu yakni gemar membantu terhadap masyarakat kecil
tetap bertahan dan saya mengharapkan agar terus ditingkatkan.
Sebagai gurunya, saya merasa bangga memiliki murid seperti dia.
Begitu menyelesaikan pendidikannya, HM. Ruslan AS ikut
bekerja bersama orangtuanya (alm) Ahmad Saleh. Pekerjaannya
ketika itu adalah pekerjaan kasar, seperti mencari kayu bakar,
bertani dan sebagainya. Dia juga pernah bekerja sebagai tenaga hon-
orer di Kecamatan Hanau di Pembuang Hulu.
Tak lama, dia pindah merantau ke Kumai dan Pangkalanbun
serta sempat bekerja di perusahaan perkayuan di daerah itu. Beberapa
waktu kemudian, dia akhirnya mempunyai usaha sendiri dan
menjadi pengusaha kayu bersama adiknya, H. Abdul Rasyid AS di
Pangkalanbun, Kotawaringin Barat.
Jiwa SosialJiwa SosialJiwa SosialJiwa SosialJiwa SosialMelihat polah dan jiwa anak-anak didik saya ketika itu, sama
sekali tidak terpikir sedikit pun di benak saya bahwa H.M. Ruslan
AS, kelak bakal menjadi pengusaha besar di Kalteng. Yang saya
294 295
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIH.M. RUSLAN A.S. DI MATA SAHABAT DAN KERABAT
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
lakukan ketika itu adalah sebatas mendidik dan memberikan yang
terbaik kepada anak-anak didik sesuai kemampuan yang saya miliki.
Yang saya ingat, semasa mudanya dulu, H.M. Ruslan AS memang
menonjol di antara teman-temannya. Usai sekolah, dia kerapkali
tampil sebagai pembicara dalam sejumlah mimbar pertemuan, rapat-
rapat, dan lain-lain. Sementara nilai pelajaran di sekolahnya sendiri
boleh dikata cukup baik dibandingkan teman-temannya yang lain.
Setelah menjadi pengusaha besar, dia seringkali menyampaikan
terima kasih dan penghargaan kepada saya selaku guru yang pernah
mendidiknya. Apabila ada serangkaian acara yang dia lakukan,
seringkali saya juga diundang. Demikian pula bantuan-bantuan
moril dan materil, terutama saat saya akan menunaikan ibadah
haji ke tanah suci beberapa tahun lalu.
Khusus menyambut usianya yang ke-50 tahun pada 24 Mei 2004
ini, saya mengharapkan kepada H.M Ruslan AS, mudah-mudahan
usahanya menjadi besar dan diridhoi Allah SWT. Semoga kepedulian
sosialnya, termasuk bantuan kepada daerah asalnya di Pembuang
Hulu juga lingkungannya di Pangkalanbun, tidaklah pupus. Harapan
saya, sifat-sifat sosial dan kebiasaannya membantu kepada kalangan
masyarakat kecil tetap dipertahankan dan terus ditingkatkan.
Hingga sekarang, saya mengakui, H.M. Ruslan AS tetap peduli
kepada masyarakat dan daerahnya. Di antaranya dengan
menyumbang secara berkala bahan-bahan makanan pokok seperti
beras, dan lain-lain. Juga membantu dalam hal peningkatan sarana
ibadah dengan membangun mushalla yang diberi nama Mushalla
Ahmad Saleh, memberikan bantuan kepada Madrasah Tsanawiyah
Miftahussalam, dan kini tengah membangun mesjid yang cukup
megah di Pembuang Hulu. Ini di antaranya sejumlah kontribusi
dan kepedulian H.M. Ruslan AS kepada masyarakat dan lingkungan
daerah asalnya di Pembuang Hulu.
BIODATA
H. Sambli H.D.. lahir di Pembuang Hulu, Kalteng, 29 Desember1938. Pendidikan terakhirnya diselesaikan di SGB. Sejak 1958, iamulai mengajar sebagai guru SR (SD) di kampung halamannya. Iapernah menjadi guru H.M.Ruslan AS saat duduk di kelas VI SD. Menurutdia, semasa menjadi muridnya, H.M. Ruslan AS kala itu tergolonganak yang lincah juga fleksibel. Dalam setiap rapat-rapat ataupertemuan lainnya, bakat kepemimpinan muridnya itu sudah mulaitampak. Menurut sang guru, H.M.Ruslan AS selalu tampil menonjol,banyak berbicara ketimbang murid lainnya. Kini, setelah 38 tahunberlalu dan muridnya itu menjadi pengusaha sukses, ia tetapmenunjukkan rasa hormat dan baktinya kepada sang guru. Misalnya,pada saat sang guru menunaikan ibadah haji, muridnya itu dengancekatan memberikan bantuan. “Seingat saya, beliau adalah sosokguru yang baik dan sangat telaten dalam mendidik dan membimbingmurid-muridnya,” ungkap H.M. Ruslan AS akan gurunya ini. Kini, setelahmengabdi 40 tahun lebih sebagai guru, ayah tiga putra dan kakeksembilan cucu ini kemudian pensiun.
296 297
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Bab VIII
PandanganBirokrat & Politisi
TENTANG H. M. RUSLAN A.S.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Bab VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI
TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
DR. H. Bomer Pasaribu
H. Said Ahmad Fawzy Zain Bachsin, B.A.
H. Abdullah Zainie, S.H.
H. Rusnain Yahya, S.IP.
Brigjend. Pol. Drs. H.Ramli Darwis
Kol. Mohamad Hatta
Drs. H. Hidayatullah S. Kurik, MBA.
Ir. Tuah Pahoe
Drs. H. Wahyudi Kasyful Anwar, M.M.
Ir. H. Abdul Razak
Drs. Nawawi Mahmuda
Drs. Bustani Dj. Mamud, M.Si.
301
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
303
DR. H. Bomer Pasaribu(Ketua DPP Partai Golkar/
Mantan Menteri Tenaga Kerja RI)
“H.M. Ruslan AS juga merupakan pengurus PartaiGolkar yang potensial. Beliau juga konsisten dalammengemban tanggungjawab. Baginya, tanggungjawab
merupakan amanah yang harus dilaksanakan.Penilaian saya untuk beliau cukup tinggi.”
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
ubungan saya dengan H.M. Ruslan AS cukup dekat,
terutama di Partai Golongan Karya (Golkar). Sebagai
individu, H.M. Ruslan AS mampu berkomunikasi
dan melakukan personal approach dengan baik. Alhasil, beliau
dikenal oleh banyak orang, khususnya para pengurus Partai Golkar,
baik di tingkat kabupaten, provinsi sampai ke tingkat pusat.
Saya cukup sering bertemu beliau. Baik ketika saya bertugas sebagai
koordinator wilayah ataupun saat H.M. Ruslan AS ke Jakarta. Saya
DR. H. Bomer Pasaribu(Ketua DPP Partai Golkar/
Mantan Menteri Tenaga Kerja RI)
Kader Golkaryang Potensial
H
304
melihat, beliau merupakan pribadi yang low profile dan tidak macam-
macam. Apabila ada pesan atau pengarahan, beliau cepat memahami
dan melaksanakannya. Misalnya, soal Konvensi Calon Presiden Partai
Golkar beberapa waktu lalu. Beliau langsung berkonsultasi dan
berkoordinasi untuk menyukseskan konvensi tersebut.
PotensialPotensialPotensialPotensialPotensial H.M. Ruslan AS juga merupakan pengurus Partai Golkar yang
potensial. Beliau juga konsisten dalam mengemban tanggungjawab.
Baginya, tanggungjawab merupakan amanah yang harus
dilaksanakan. Penilaian saya untuk beliau cukup tinggi.
Menurut pengamatan saya, dalam berorganisasi, beliau
merupakan salah satu aset Partai Golkar yang mampu mengemban
tugas. Dalam perspektif kepemimpinan, beliau memiliki talenta yang
baik untuk menggerakan orang-orang agar mau melakukan sesuatu
sesuai yang diharapkan. Saya pikir, posisinya sebagai Ketua DPD II
Partai Golkar Kotawaringin Barat (Kobar) terlalu kecil untuknya.
Dengan kemampuannya memimpin, seharusnya beliau mampu
menjadi ketua untuk wilayah yang lebih luas.
Nilai plus lainnya, beliau mampu bergaul dan berkomunikasi
dengan baik, serta mempunyai kesamaan dengan beberapa
pemimpin Partai Golkar lainnya, yaitu tidak ingin menyakiti or-
ang lain. Selama saya mengenal H.M. Ruslan AS, beliau tidak pernah
305
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
menghujat sesama anggota Partai Golkar. Beliau justru selalu ingin
menambah teman.
KesanKesanKesanKesanKesanAda satu peristiwa berkesan yang tidak mungkin saya lupakan.
Suatu hari, pada masa kampanye menjelang Pemilihan Umum
(Pemilu) 5 April 2004 lalu, saya harus berkampanye di beberapa
daerah pada hari yang sama. Dari Sumatera Utara saya lalu ke
Naggroe Aceh Darussalam. Dari Aceh, langsung ke Pangkalanbun
(Kobar). Tiba di Pangkalanbun, H.M. Ruslan AS dan teman-
temannya telah meng-organize semua keperluan kampanye,
termasuk transportasi saya menuju ke daerah lain. Hasilnya, tentu
saja kampanye berjalan baik dan saya dapat segera menuju ke daerah
lain tanpa kendala.
Peristiwa ini dapat dijadikan salah satu indikator kesuksesan
H.M. Ruslan AS dalam memimpin Partai Golkar di daerahnya. Bukti
lainnya, beliau mampu menjalankan tugas terberat yang diberikan
Partai Golkar. Pada saat kampanye menjelang Pemilu 5 April 2004
lalu, beliau juga ikut maju dalam kampanye.
Maju dalam kampanye untuk memenangkan suara Partai
Golkar merupakan tugas terberat. Ternyata, beliau mampu
mengemban tanggung jawab tersebut. Alhasil, Partai Golkar
mendapat suara terbanyak di Kalimantan Tengah. Usaha dan kerja
keras H.M. Ruslan AS dan teman-temannya layak dijadikan panutan.
H.M. Ruslan AS sudah lulus uji di tingkat kabupaten. Ujian tertinggi
bagi pemimpin sebuah partai adalah di pemilihan umum (Pemilu).
Di Partai Golkar, beliau adalah sosok yang taat pada misi dan
tujuan partai. Cara beliau mengelola organisasi, sudah berdasarkan
prinsip-prinsip manajemen organisasi yang baik. Sebagai ketua DPD
II Partai Golkar di Kobar, beliau juga mampu berkoordinasi dengan
baik, dari tingkat propinsi hingga ke tingkat pusat.
TTTTTantanganantanganantanganantanganantanganKesuksesan H.M. Ruslan AS memimpin Partai Golkar sebaiknya
jangan membuatnya berpuas diri. Kemenangan Partai Golkar di
Pemilu 2004 ini, bukan merupakan tugas akhirnya di partai. Untuk
menjadikan Partai Golkar lebih baik di masa depan, beliau harus
mempersiapkan segala sesuatunya dari sekarang.
H.M. Ruslan AS harus selalu menjaga komunikasi dengan
pengurus Partai Golkar di segala lapisan, baik di daerahnya, di tingkat
propinsi, maupun di tingkat pusat. Komunikasi yang terjaga dengan
baik, merupakan modal penting yang harus dijaga dan dipelihara.
Selanjutnya, sebagai ketua DPD II Partai Golkar Kobar, beliau
harus mampu membangun kaderisasi di lingkungannya,
Kotawaringin Barat, sehingga kaderisasi Partai Golkar dapat berakar
luas mencakup banyak kalangan (kelompok perempuan, ulama,
306 307
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
pengusaha dan lainnya). Kaderisasi merupakan modal Partai Golkar
untuk masa depan. Perjuangan masih panjang. Saya berharap, H.M.
Ruslan AS akan mampu melakukannya.
Terakhir, ada beberapa saran untuk beliau. Pertama, dalam
menapaki karir politiknya di Partai Golkar, H.M. Ruslan AS harus
melakukannya sesuai dengan yang diinginkan masyarakat. Kedua,
melihat prestasinya yang baik dalam memimpin Partai Golkar di
Kobar, saya pikir, beliau punya peluang untuk menapaki karir
politiknya. Karena itu, beliau harus mempersiapkan diri untuk
mencapai posisi yang lebih baik sesuai mekanisme organisasi. Ketiga,
beliau harus menjaga terus komunikasinya dengan segala lapisan
masyarakat. Ini modal penting untuknya.
BIODATA
DR. H. Bomer Pasaribu, lahir di Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumut,22 Agustus 1942. Ketika dipercaya sebagai Menaker di eraPemerintahan Abdurrahman Wahid, ayah lima anak ini bertekadmenempatkan pemberantasan pengangguran sebagai prioritas. Sehari-hari, ia adalah dosen penguji pada Program Doktor (S3) di UniversitasIndonesia (UI), pengajar Program Doktor di Institut Pertanian Bogor(IPB), serta pengajar di Universitas Negeri Sumatera Utara (Medan). Iajuga aktif berorganisasi sehingga dipercaya sebagai ketua DPP PartaiGolkar, Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), KetuaUmum HPWD (Himpunan Ahli-ahli Pembangunan Wilayah Pedesaan),serta anggota dari berbagai organisasi internasional, salah satunyaInternational Industrial Relation Association (IIRA) yang berpusat diGeneva, Swiss. Ia juga aktif sebagai peneliti pada Pusat Kajian Centerfor Labour and Development Studies (CLDS), Pusat Kajian Institutefor Regional Development and Economic Studies, serta tenaga penelitidi bidang Sosial Ekonomi Ketenagakerjaan.
309
H. Said Achmad Fawzy Zain Bachsin, B.A.(Ketua DPRD Kalteng 1999-2004/
Teman H.M. Ruslan AS Semasa Remaja)
“Walaupun kini H.M. Ruslan AS sudah menjadi pengusahasukses dan tidak lagi tinggal di daerah asalnya
Pembuang Hulu, namun keberpihakannya terhadapdaerah asalnya itu tidak dia lupakan. Dia tetap ingat
daerah asalnya, tempat di mana kita pernah sama-samamengenyam pendidikan dan sebagainya.”
308
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
engusaha H. M. Ruslan AS memang sudah saya kenal
lama sejak saya masih remaja di kampung halaman,
tepatnya di Pembuang Hulu, Kabupaten Seruyan,
Kalteng. Tadinya beliau adalah seorang pegawai honorer Kecamatan
Hanau di Pembuang Hulu. Sementara saya guru PGAP Pembuang
Hulu dan kami punya hubungan yang baik. Artinya, di samping
kita teman yang baik di kampung, dia juga teman sepermainan dan
H. Said Achmad Fawzy Zain Bachsin, B.A.(Ketua DPRD Kalteng 1999-2004/
Teman H.M. Ruslan AS Semasa Remaja)
Tidak MelupakanDaerah Asalnya
P
kita sama-sama membina masyarakat di daerah. Beliau di bidang
pemerintahan dan saya sendiri di bidang pendidikan.
PengusahaPengusahaPengusahaPengusahaPengusahaTadinya saya tidak melihat bahwa H.M. Ruslan AS ini bakal
menjadi pengusaha sukses. Sebab, jika melihat latar belakang
kehidupan kami di kampung ketika itu, rasanya jauh sekali harapan
untuk menjadi seorang pengusaha besar yang sukses seperti sekarang
ini. Tetapi, begitulah perjalanan hidup dan nasib seseorang. Dan itu
dialami pula oleh H.M. Ruslan AS.
Setelah berumah tangga, dia pindah ke Kumai dan Pangkalanbun,
Kotawaringin Barat, Kalteng. Maka, sejak itulah dia memulai karirnya
sebagai seorang pengusaha hingga seperti sekarang. Sementara saya,
dari Pembuang Hulu lalu ke Sampit dan ke Palangkaraya dan
kemudian saya menjadi politisi.
Sebagai seorang pengusaha, walaupun pendidikannya cuma
otodidak, belajar sendiri dari pengalaman-pengalaman yang ada,
sehingga beliau menjadi pengusaha yang sukses. Artinya, beliau
belajar sendiri menyesuaikan dengan lingkungan dan masyarakat
sekitarnya. Perkembangan perusahaannya memang berawal dari
bawah dan kini menjadi besar seperti sekarang. Tentu saja, ini
berbeda dengan mereka yang mendapat pendidikan formal lalu
terjun menjadi pengusaha dengan modal besar. Mereka yang seperti
310 311
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
ini, dalam perjalanannya, kadang-kadang (justru) tidak bisa
bertahan lama.
Sebab itulah, saya yakin bahwa pengusaha H.M. Ruslan AS ini
akan bisa bertahan dan survive karena itu dialami dari pengalaman-
pengalamannya yang cukup berat dalam membesarkan perusa-
haannya.
KenanganKenanganKenanganKenanganKenanganAda suatu peristiwa yang sangat berkesan yang tidak mungkin
saya lupakan selama remaja saat berteman dengan H.M. Ruslan AS.
Bila bertemu, kita selalu mengingat masalah itu dan biasanya kita
saling tersenyum dan tertawa. Pengalaman itu terjadi pada tahun
1972 silam, saat terjadi kemarau panjang di seluruh daratan
Kalimantan, termasuk Kalimantan Tengah. Saking panjangnya
kemarau saat itu, sampai-sampai perjalanan lewat Sungai Seruyan
dari Pembuang Hulu ke Kuala Pembuang (Ibukota Kabupaten
Seruyan) harus ditempuh dalam waktu empat hari empat malam.
Hal ini terjadi karena air Sungai Seruyan sangat surut. Padahal, pada
hari-hari biasa, perjalanan lewat air lazimnya cuma ditempuh dalam
tempo sehari semalam (24 jam). Bahkan, sekarang ini, dengan
menggunakan motor longboat, waktu tempuh cuma empat hingga
tujuh jam lamanya.
Saking surutnya debit air ketika itu, sehingga air Sungai Seruyan
paling dalam cuma setinggi satu kaki atau sekitar 30 centimeter. Jadi,
ketika melewati tempat air yang surut, kita terpaksa harus mengambil
piring seng. Dengan piring itulah kemudian kita gunakan untuk
mengeruk alur Sungai Seruyan yang surut itu. Cara itu pun tak
cukup. Bahkan, terkadang kelotok yang kita naiki itu terpaksa harus
berpaling haluannya agar kelotok itu bisa bergerak melaju. Lebih
mengesankan lagi, kejadian itu berlangsung pada saat bulan
Ramadhan, dimana kita semuanya tengah menunaikan ibadah
puasa. Lama-kelamaan, karena kecapekan di antara kami saat itu
ada yang terpaksa berbuka puasa. Mulanya cuma satu orang.
Belakangan, akhirnya kita semua berbuka puasa karena tak tahan
lapar dan kedinginan yang menyengat. Sebab saat itu kita memang
terus-menerus berada di air.
Seingat saya, yang berada di kelotok saat itu, yaitu saya (Ahmad
Fawzy), Anjang Darman, Alhadi, H.M. Ruslan AS, dan H.M.
Thamrin BS. (keempatnya saat itu pegawai kecamatan), juga Unggal
Damun, dan seorang ibu dan anaknya yang ikut sebagai penumpang.
Rencananya, waktu itu kami akan ke Kuala Pembuang karena ada
urusan kedinasan, terutama mereka yang dari pegawai kecamatan.
Nah, mengingat kenangan itulah, saya dan H.M. Ruslan AS
kerapkali tertawa. Bagi saya, kenangan itu terasa indah dan saya
tetap ingat hingga sekarang. Dus, membayangkan itu semua, saya
terasa bernostalgia kembali mengingat bagaimana masa-masa lalu
312 313
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
kami yang begitu sulit. Ya, begitulah ritme hidup manusia. Dan kita
sendiri tidak pernah bisa menebak bagaimana kehendak dan
keagungan Sang Pencipta terhadap masa depan hamba-Nya.
Kehidupan di KampungKehidupan di KampungKehidupan di KampungKehidupan di KampungKehidupan di KampungKarena kami sama-sama dari kampung di Pembuang Hulu,
sama-sama remaja sepermainan di sana, tentu saja kebersamaan itu
tetap ada sampai sekarang. Sehingga di mana pun kami bertemu,
hubungan kami tetap akrab. Hubungan kami tetap baik, dari
Palangkaraya-Pangkalanbun misalnya, saya masih sering telepon,
saling menjaga silaturrahmi. Jika saya kebetulan ada ke
Pangkalanbun atau dia berada di Palangkaraya, kami selalu bertemu.
Dan hubungan itu tetap terjalin hingga kini.
Jadi, hubungan kami tetap baik dan tidak ada gap. Walaupun
kini dia pengusaha daerah yang sukses. Demikian juga dengan
masyarakat lain, yang berasal dari Pembuang Hulu, kita tetap
menjaga dan membina hubungan baik.
Meskipun Pembuang Hulu itu agak terpencil, namun dalam
sejarahnya daerah ini telah mampu menghasilkan para tokoh yang
mampu berkiprah di tingkat regional Kalteng, seperti misalnya, H.M.
Ruslan AS, H. Abdul Rasyid AS, juga saya H. Ahmad Fawzy, dan yang
lainnya. Menurut saya, sebenarnya orang-orang di Pembuang Hulu
itu banyak memiliki kemampuan, namun dorongan yang agak
kurang. Karena memang kesadaran dari para orang tua saat itu agak
kurang. Kesadaran kurang karena kehidupan saat itu seadanya, pas-
pasan. Mata pencaharian di Pembuang Hulu pada umumnya hanya
petani, mencari ikan, dan pekerjaan kasar seperti menarik kayu
gelondongan milik orang lain, dan sebagainya. Sehingga dengan
kondisi ekonomi seperti itu, kita tidak mampu untuk mendorong
anak-anak guna melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Karena itu, saya sebagai guru ketika itu, berusaha mendukung
dan mendorong anak-anak di Pembuang Hulu itu agar terus
bersekolah. Saya memang bertekad ingin mengurai lingkaran
kemiskinan yang masih membelit anak-anak di daerah kita. Pada
saat itu, H. Abdul Rasyid AS baru tamat SD dan kakaknya H.M.
Ruslan AS baru saja bekerja sebagai tenaga honorer di kecamatan.
Kini, kesadaran masyarakat telah tumbuh dan sudah banyak
anak-anak Pembuang Hulu yang mampu mengenyam pendidikan
tinggi hingga mampu meraih gelar sarjana. Hal ini tentunya sesuatu
yang membanggakan buat saya, meskipun saya kini tidak lagi
bermukim di Pembuang Hulu.
KeberpihakanKeberpihakanKeberpihakanKeberpihakanKeberpihakanWalaupun kini H.M. Ruslan AS sudah menjadi pengusaha sukses
dan tidak lagi tinggal di daerah asalnya Pembuang Hulu, namun
keberpihakannya terhadap daerah asalnya itu tidak dia lupakan.
314 315
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Dia tetap ingat daerah asalnya, tempat di mana kita pernah sama-
sama mengenyam pendidikan dan sebagainya. Sehingga kalau ada
masalah apa pun, baik masalah besar atau kecil, dia tetap
berpartisipasi turun tangan ikut menyelesaikan masalah itu dan juga
berpartisipasi membangun daerahnya di Pembuang Hulu. Misalnya,
aktif memberikan bantuan-bantuan keagamaan, pendidikan, sosial,
dan sebagainya. Jadi, dia tetap menaruh perhatian dan berkiprah di
sana. Ini yang membuat saya bangga terhadap beliau.
Bisnis dan PolitikBisnis dan PolitikBisnis dan PolitikBisnis dan PolitikBisnis dan PolitikBelakangan, memang H.M. Ruslan AS juga berkiprah sebagai
politisi di Partai Golkar. Dia memulai karirnya sebagai Satgas Golkar
era tahun 80-an, kemudian sejak 1992 dipercaya masuk struktur
kepengurusan DPD Tingkat II Golkar Kobar, dimulai sebagai Bapilu,
Wakil Ketua I dan kini Ketua DPD II Partai Golkar Kobar. Ada
anggapan, bahwa pengusaha yang juga berpolitik adalah untuk
“memayungi” bisnisnya. Dengan maksud, bisnisnya itu lancar akibat
lobi-lobi politik yang dilakukan.
Tapi, anggapan itu tidak berlaku pada diri H.M. Ruslan AS.
Kenapa? Sebab, saya melihat, bahwa kedudukannya sebagai pengusaha
itu sudah dia rintis sedari awal. Jadi, walaupun dia tidak menjadi Ketua
DPD II Golkar Kobar, toh usahanya sendiri sudah mapan. Nah, Partai
Golkar yang kemudian menjadi afiliasi politiknya, saya kira, itu hak
politik dan hak demokrasi setiap orang. Karena dia dipercaya
masyarakat Kotawaringin Barat, maka akhirnya dia terpilih sebagai
Ketua DPD Golkar Kobar. Jadi, menurut saya, ini suatu reputasi yang
berhasil. Sangat tidak beralasan jika ini dimaksudkan untuk menaungi
usahanya. Sebab, berkiprah di Partai Golkar atau tidak, usaha H.M.
Ruslan AS tetap saja berjalan.
Walaupun kini dia duduk sebagai Ketua DPD Golkar Kobar,
tapi hubungannya dengan partai politik lainnya tetap baik. Terutama
dengan saya (PPP), hubungan kita tetap baik. Jadi, kiprahnya di
dunia politik dengan berafiliasi pada Partai Golkar itu sah-sah saja
dan tidak akan merusak citranya sebagai pengusaha. Sebab, dia
menduduki jabatan itu juga melalui cara-cara konstitusional dan
demokratis melalui mekanisme partai yang ada.
Era GlobalisasiEra GlobalisasiEra GlobalisasiEra GlobalisasiEra GlobalisasiLingkungan globalisasi memunculkan persaingan yang keras,
tanpa kecuali di lingkungan pengusaha daerah di Kalteng. Dalam
konteks ini, para pengusaha daerah mesti memiliki bekal
pengetahuan serta antisipasi yang khusus agar bisa survive. Menurut
saya, agar survive, maka pengusaha seperti H.M. Ruslan AS harus
tetap memelihara keberadaan usaha yang telah dia rintis sejak awal.
Artinya, manajemennya harus tetap diperbaharui, demikian juga
leadership-nya harus ditularkan kepada kader-kader di bawahnya.
316 317
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Sehingga itu akan berkesinambungan.
Dengan demikian, apa pun perubahan-perubahan politik,
perubahan ekonomi, perubahan sosial, toh usahanya akanterus
survive. Karena dia sudah mampu menyesuaikan dengan
perkembangan. Tapi, kalau misalnya perusahaan dipegang sendiri
tanpa kita mampu me-menej dengan baik, juga orang-orang di
bawah kita tidak ada kader penerus nantinya, maka pada saat
perusahaan sudah tidak kita pegang lagi, dikhawatirkan malah
akan terjadi hal-hal yang tidak stabil dengan perusahaan itu.
Saya melihat, H.M. Ruslan AS sudah mempersiapkan orang-
orangnya, keluarganya, anak-anaknya, untuk meneruskan usahanya.
Dengan demikian, pengaruh-pengaruh dari luar itu tidak akan
mengubah secara signifikan serta tidak bisa serta-merta meruntuhkan
atau menggoyangkan usahanya itu.
318 319
BIODATA
H. Said Ahmad Fawzy Zain Bachsin, B.A., lahir pada 7 Juni 1952,di Pembuanghulu, Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan, Kalteng.Alumnus sarjana muda IAIN Al-Janiah Palangkaraya, Kalteng, inimenekuni karir politiknya cukup panjang dan berliku. Di antaranya, iapernah memangku jabatan sebagai wakil sekretaris PPP Kalteng (1985-1990), wakil ketua PPP Kalteng (1990-1999). Sejak 1999-sekarang, iadipercaya sebagai ketua DPW PPP Kalteng. Di lembaga legislatif, iamemulai karirnya sebagai anggota DPRD Kalteng (1987-1999). Dan,dengan talenta politiknya, pada Pemilu 1999 lalu, ia kemudian dipercayasebagai ketua DPRD Kalteng. Padahal, dari hitungan politis, suarapartainya hanya menduduki peringkat ketiga setelah PDIP dan PartaiGolkar. Terpilihnya nama tokoh ini, menjadi suatu bukti bahwa ia cukupdiperhitungkan di pentas politik regional Kalimantan Tengah.
H. Abdullah Zainie, S.H.(Anggota DPR-RI Fraksi Partai Golkar dari Kobar)
“Selain menggeluti bisnis perkayuan, H.M. RuslanAS juga berbisnis di bidang trading dan
kontraktor. Apalagi beliau juga ketua GapensiKobar, dan membiayai sendiri pembangunan GedungGapensi Kobar itu. Kontribusi ini kian mengukuhkansekaligus membuka mata banyak kalangan tentang
sosoknya sebagai pengusaha sukses yang bonafide.”
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
aya mengenal H.M. Ruslan AS setelah beliau pindah ke
Pangkalanbun, Kotawaringin Barat (Kobar). Di tempat
itulah, beliau mulai membangun usahanya di bidang
perkayuan. Saat itu, perkembangan perekonomian di Kobar
memang bertumpu pada sektor perkayuan. Apalagi, kayu
merupakan komoditi yang diperlukan di dalam dan luar negeri.
Kebanyakan kayu yang langsung diambil dari hutan tersebut
diekspor sehingga nilai tambahnya lebih besar.
H. Abdullah Zainie, S.H.(Anggota DPR-RI Fraksi Partai Golkar dari Kobar)
Pengusaha Suksesyang Bonafide
S
BonafideBonafideBonafideBonafideBonafideSelain menggeluti bisnis perkayuan, H.M. Ruslan AS juga
berbisnis di bidang trading dan kontraktor. Apalagi beliau juga ketua
Gapensi Kobar, dan membiayai sendiri pembangunan Gedung
Gapensi Kobar itu. Kontribusi ini kian mengukuhkan sekaligus
membuka mata banyak kalangan tentang sosoknya sebagai
pengusaha sukses yang bonafide.
Para pemborong atau kontraktor yang sudah bermutu baik
di mata pemerintah daerah biasanya akan selalu mendapat proyek,
terutama proyek-proyek berskala besar. Semakin besar anggaran
yang disediakan untuk daerah, maka akan semakin besar peluang
kontraktor daerah untuk ikut terlibat dalam pembangunan di
daerahnya. Proyek-proyek yang dibuat oleh H.M. Ruslan AS, seperti
pembuatan dan perbaikan jalan-jalan dan jembatan pada
umumnya berkualitas baik dan tidak merugikan negara.
Kepedulian H.M. Ruslan AS terhadap kontraktor-kontraktor
kecil juga sangat besar. Beliau tidak pernah bersikap monopolistis.
Beliau biasanya akan membagi proyek kepada anggota-anggota
Gapensi lainnya sesuai jumlah proyek yang ada dan juga
kemampuan para kontraktor. Saat ini, perusahaan kontraktor milik
H.M. Ruslan AS merupakan yang terbesar karena didukung oleh
peralatan yang lengkap dan besar.
Begitu pun kepedulian H.M. Ruslan AS pada masyarakat yang
320 321
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
tidak mampu juga sangat tinggi. Beliau seringkali berderma dan
memberikan sumbangan pada kalangan masyarakat tak mampu
di wilayahnya. Dalam membangun tempat ibadah pun,
sumbangannya cukup besar. Intinya, kepedulian H.M. RuslanAS
terhadap daerahnya tidak diragukan lagi.
Malahan, saat ini beliau mempelopori berdirinya universitas di
Kobar, yang dimulai pada 2005 mendatang. Jelas ini menunjukkan
kepedulian beliau yang tinggi pada bidang pendidikan di daerahnya.
Pendirian universitas ini tentunya merupakan salah satu sarana
untuk menciptakan SDM yang berkualitas.
Saya akui, kualitas SDM di wilayah Kalteng masih sangat rendah.
Apalagi dibandingkan di Jawa. Nah, menghadapi fakta ini tentunya
kita tidak boleh berpangku tangan. Selain penyediaan fasilitas
gedung-gedung sekolah, juga harus diimbangi dengan penyediaan
guru maupun staf pengajar yang berkualitas.
Bidang PolitikBidang PolitikBidang PolitikBidang PolitikBidang PolitikKiprah H.M. Ruslan AS dalam bidang politik sejak beberapa
tahun lalu merupakan langkah positif. Sebelum diangkat menjadi
ketua DPD II Partai Golkar Kobar, beliau mengatakan tidak
berambisi menjadi ketua. Akan tetapi, karena desakan dari banyak
pihak yang menginginkan H.M. Ruslan AS tampil menjadi ketua.
Beliau lebih ingin Tut Wuri Handayani.
Selanjutnya, pengurus-pengurus Golkar pada tingkat kecamatan
memberikan mandat dan kepercayaan penuh pada beliau untuk
menjadi ketua dalam salah satu Rapat Kerja Daerah (Rakerda).
Kemudian, dalam Musyawarah Daerah Tingkat Kobar, beliau
disetujui sebagai ketua.
Dalam Peraturan Tata Tertib (Tatib) Partai Golkar, yang dapat
mengangkat seseorang menjadi ketua DPD II adalah Pengurus di
Tingkat Kecamatan. Di pihak lain, berdasarkan suara para pengurus
Golkar di tingkat Pusat, juga disepakati H.M. Ruslan sebagai ketua
DPD II Golkar di Kobar.
Kemampuan beliau dalam memimpin organisasi cukup baik.
Beliau tidak segan-segan mengeluarkan dana dari kantongnya
sendiri untuk keperluan organisasi. Dalam Pemilu 5 April 2004
lalu, sumbangan yang diberikan H.M. Ruslan AS untuk Partai
Golkar cukup besar. Selain itu, sebagai ketua DPD II Partai Golkar
Kobar, H.M. Ruslan AS juga mampu mengalokasikan dana yang
ada dengan baik, sehingga tidak terjadi korupsi atau bentuk-bentuk
penyimpangan lainnya.
Saya akui, H.M. Ruslan AS sukses memimpin Partai Golkar,
terbukti Partai Golkar menang di Kobar. Pada Pemilu 1999 lalu,
kemenangan Golkar mencapai 33,5 persen. Saat itu, H.M. Ruslan
AS masih menjabat sebagai wakil ketua DPD II Partai Golkar Kobar.
Saya berharap, setelah H.M. Ruslan AS duduk sebagai ketua DPD II
322 323
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Partai Golkar Kobar, beliau sudah mulai mencetak kader-kader
Golkar yang tangguh melalui pendidikan kaderisasi yang berlaku
di daerah. Jadi, kita tidak melulu mengikuti petunjuk dari pusat.
Daerah harus mampu bergerak sendiri untuk menciptakan kader-
kadernya yang berkualitas.
BisnisnyaBisnisnyaBisnisnyaBisnisnyaBisnisnyaSaya melihat, perusahaan beliau dari waktu ke waktu
berkembang terus. Ini membuktikan bahwa beliau mampu
memimpin dan mengelola usahanya dengan baik. Seorang
pengusaha yang tidak mampu menjadi manager bagi perusahaannya
akan ambruk dalam waktu 4-5 tahun. H.M. Ruslan AS terbukti
mampu menjadi manager yang baik bagi perusahaannya. Saya akui,
di bidang usaha perkayuan, kemilau sinar usahanya tidak secerah
dulu. Hal ini wajar, sebab bisnis perkayuan di Indonesia tidak lagi
booming seperti pada era 1980 atau 1990-an. Selain itu, produksi
kayunya juga jauh berkurang. Sebaliknya, usaha beliau di bidang
kontraktor dan trading-nya berkembang terus.
Ke depan, menurut saya, ada beberapa tantangan yang dihadapi
para pengusaha Kalteng. Pertama,,,,, permodalan. Akses pengusaha
daerah ke perbankan hingga kini masih mengalami kesulitan.
Persyaratan yang diberikan perbankan dalam meminjamkan modal
sangat berat. Terutama dalam hal agunan. Kedua, , , , , pemasaran.
Masalah pemasaran hingga kini masih menjadi kendala. Ketiga,,,,,
minimnya tenaga pengajar, pelatih serta pembina.
Karena itu, sektor pendidikan menjadi sangat penting artinya.
Di dalam diri H.M. Ruslan AS, saya melihat, pendidikan yang beliau
miliki berasal dari pengalaman hidupnya langsung. H.M. Ruslan AS
cukup berpengalaman di bidang bisnis. Bisa saja, pada awal usahanya
beliau tidak berhasil. Tapi, karena beliau adalah sosok yang terus dan
mau belajar, akhirnya beliau sukses pada tahun-tahun selanjutnya.
Jadi, pendidikan bukan merupakan satu-satunya faktor
keberhasilan. Ada faktor lainnya seperti personal approach. Personal
approach yang dimiliki H.M. Ruslan terhadap karyawan dan
masyarakat di sekitarnya sangat baik. Selain itu, personal approach
H.M. Ruslan AS terhadap pemerintah daerah dan rekan bisnisnya
juga baik.
BIODATA
H. Abdullah Zainie, S.H., lahir di Pangkalanbun, Kalteng, 9 Novem-ber 1941. Pendidikannya dimulai di SR (lulus 1956), SMP (1959), SMA(1962). Meneruskan pendidikan ke Fakultas Hukum (FH) UniversitasDiponegoro (Undip), Semarang, hingga meraih gelar sarjana (1968).Karirnya dimulai sebagai Asisten Dosen (1968-1969), anggota DPRDdi Provinsi Kalteng (1970-1971). Sejak 1971 hingga 2004 (33 tahun), iakemudian terus-menerus dipercaya sebagai anggota DPR RI.Prestasinya itu tak lain karena tokoh ini memang ahli di bidang anggaran,sehingga ia ditempatkan pada Komisi APBN. Ia juga pernah dipercayasebagai hakim pada Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP),sekarang menjadi Pengadilan Pajak. Di dalam keluarga, ia menikahdengan Nur Ainah, yang kemudian memberinya empat putra, dua laki-laki dan dua perempuan.
324 325
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
327
H. Rusnain Yahya, S.IP.(Anggota DPR-RI Fraksi PPP dari Kalteng)
“Sebagai pengusaha, dia cukup potensial danprofesional di bidangnya. Sehingga pihak
eksekutif dan berbagai institusi pemerintahanmenaruh kepercayaan besar padanya. Tak
heran, kemudian banyak pekerjaan dan proyekpemerintah daerah yang diserahkan kepada
yang bersangkutan.”
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
ebenarnya, saya tidak terlalu dekat, tapi juga tidak
terlalu jauh dengan H.M. Ruslan AS. Dan kedekatan
saya diawali dengan kedekatan dengan adiknya, H.
Abdul Rasyid AS, yang sudah sejak lama saya kenal. Apalagi,
kiprahnya juga cukup banyak di berbagai bidang usaha. Begitu pun
H.M. Ruslan AS saya juga beberapa kali bertamu ke rumahnya di
Pangkalanbun, Kotawaringin Barat (Kobar). Di sana kita bertemu
H. Rusnain Yahya, S.IP.(Anggota DPR-RI Fraksi PPP dari Kalteng)
Entrepreneur Profesionaldi Bidangnya
S
dan bertukar pikiran. Berbagai informasi yang saya dapatkan dari
daerah itu dan juga dari realitas yang ada, bahwa H.M. Ruslan AS
adalah seorang pengusaha yang cukup berhasil di daerahnya.
Dia entreupreuner profesional di bidangnya. Dari aspek
kemasyarakatan, dia juga sangat dekat dengan masyarakatnya. Dia
memiliki komitmen sosial yang tinggi bagi pembangunan dan
kepentingan daerahnya. Oleh karena itu, dari kepribadiannya
tersebut, H.M. Ruslan AS, punya potensi besar sebagai seorang
entreupreuner profesional dan handal di bidangnya. Namun
demikian, dia juga berkiprah cukup baik di bidang politik. Sehingga
kemudian dipercaya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kobar.
Dengan kiprahnya sebagai pengusaha yang cukup berhasil juga di
bidang politik, meskipun tidak begitu menonjol, jelas ini akan
membawa kemajuan pada bidang usaha yang digelutinya ke depan
serta bagi masyarakat di daerahnya.
Secara pribadi, dalam beberapa kali saya bertemu dengan H.M.
Ruslan AS, termasuk di Jakarta, Pangkalanbun, dan lain-lain.
Sehingga ada kedekatan di sini. Tapi, kedekatan kita ini tidak ada
kaitannya dengan bidang politik, dengan bidang usaha, hanya
terbatas soal-soal ukhuwah antarsesama warga masyarakat. Jadi,
menurut saya, hubungan kita ini harus dipelihara dengan siapa
pun dalam rangka menjalin hubungan dalam rangka silaturrahmi
berkelanjutan.
328 329
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Pengusaha PotensialPengusaha PotensialPengusaha PotensialPengusaha PotensialPengusaha PotensialSebagai pengusaha, dia cukup potensial dan profesional di
bidangnya. Sehingga pihak eksekutif dan berbagai institusi
pemerintahan menaruh kepercayaan besar padanya. Tak heran,
kemudian banyak pekerjaan dan proyek pemerintah daerah yang
diserahkan kepadanya. Dan ini dia lakukan cukup berhasil. Begitu
pun dari aspek kualitas, dia juga bisa diandalkan. Sehingga potensinya
sebagai pengusaha dan politik, saya menilai, tampaknya dia lebih
menonjol dan lebih profesional justru di bidang pengusaha.
Saya yakin, kalau profesinya di bidang pengusaha dikembangkan
lebih baik lagi, ini akan memberikan dampak yang besar terhadap
pembangunan daerah itu (Kotawaringin Barat, khususnya) dan akan
memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah yang
berujung pada dukungan masyarakat luas padanya.
Bisnis dan PolitikBisnis dan PolitikBisnis dan PolitikBisnis dan PolitikBisnis dan PolitikAda anggapan, mereka yang berkiprah sebagai pengusaha dan
kemudian terjun ke politik adalah untuk “mengamankan” bisnisnya.
Benarkah? Menurut saya, anggapan itu tidak lagi relevan. Kalau
dengan sistem politik lama (Orde Baru), maka wacana seperti itu bisa
saja diterima. Sekarang? Jelas, hal seperti itu tidak mungkin lagi. Sebab,
kini kita tidak melihat lagi politik yang dominan. Apalagi, kekuatan-
kekuatan politik yang ada sekarang berimbang. Artinya, selama
perkembangan reformasi bergulir, tidak ada lagi parpol yang
dominan. Oleh karena itu, kalau politik ikut mendukung keberhasilan
sebuah usaha, jelas anggapan itu tidak relevan lagi.
Menurut saya, profesionalisme seseorang itulah yang harus
dikembangkan dari berbagai aspek, mencakup kemampuannya,
manajemennya, serta kemampuannya mengelola dana yang tersedia
serta tenaga ahli yang ada, itu yang lebih penting.
GlobalisasiGlobalisasiGlobalisasiGlobalisasiGlobalisasiBagaimana caranya seorang pengusaha agar dapat berkiprah di
era gloablisasi? Menurut saya, kalau dia sudah mampu mengem-
bangkan diri sebagai seorang profesional yang baik di bidangnya,
tentunya dia sudah mampu mengantisipasi berbagai aspek kemajuan
yang terjadi sekarang ini. Aspek kemajuan di era globalisasi
tantangannya akan semakin besar. Dan H.M. Ruslan AS tidak mesti
berkiprah di daerah saja, dia juga harus mendorong usahanya agar
semakin maju. Antara lain bagaimana kita mengundang investor
masuk ke derah Kalteng. Jelas ini sangat terbuka dan potensial. Apalagi
lahan usaha yang terbuka di Kalteng itu cukup banyak. Misalnya,
panjang pantai di Kalteng ini membuka peluang besar di bidang
perikanan. Padahal, kini potensi yang digarap belum optimal. Juga di
sektor perkebunan, baru komoditi kelapa sawit yang menonjol.
Padahal, potensi komoditi lainnya juga sangat luas. Kita juga memiliki
330 331
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
karet, tapi komoditi tersebut sudah tua dan mestinya lebih
dikembangkan dengan peremajaan dan lahannya juga cukup subur.
Demikian juga SDA lainnya. Dulu kita selalu berorientasi pada
hutan. Padahal, hutan adalah bagian dari masa lalu. Ke depan,
bagaimana kita berpikir mengembangkan bidang-bidang usaha
lainnya. Di Kobar itu bidang usaha jasa dan perdagangan juga
sangat potensial dikembangkan. Sebab, daerah itu punya sarana,
fasilitas umum yang bisa dikembangkan.
Sebagai seorang profesional, H.M. Ruslan AS sudah harus
mengantisipasi kondisi tersebut. Jadi, dia tidak hanya berpikir
kedaerahan, tapi juga harus mulai mengembangkan bidang usaha
lainnya, agar usahanya kian maju dan berkembang besar. Dan, saya
percaya, dia mampu berbuat ke arah itu.
BIODATA
H. Rusnain Yahya, S.IP., lahir di Sampit, Kabupaten KotawaringinTimur, Kalteng, 9 Juli 1947. Menyelesaikan pendidikannya di STMNegeri Banjarmasin, Kalsel, (1962-1965), Pendidikan Guru SLTPN, diSampit (1968-1969), Akademi Administrasi Niaga Sampit (1971-1973)dan melanjutkan ke Universitas Terbuka (UT), Jakarta, hingga meraihgelar sarjana ilmu politik (2001). Karirnya dimulai sebagai Kabag.Keuangan PT. Panahan (1969-1971), dan Kepala Sekolah NU,Palangkaraya (1982-1987). Ia juga aktif di PPP dan pernah menjabatKetua DPW PPP Kalimantan Tengah (1985-1999) dan kini anggotaMPP PPP Pusat (1998-sekarang). Karir politiknya dimulai sebagaianggota Fraksi Persatuan Pembangunan DPRD Kotawaringin Timur(1971-1977), anggota Fraksi Persatuan Pembangunan DPRD I Kalteng(1977-1987). Berikutnya, sejak 1987-sekarang, selama tiga periodeberturut-turut, ia dipercaya sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PersatuanPembangunan.
332 333
Foto: K
alteng Post
Brigjend (Pol) Drs. H. Ramli Darwis(Mantan Kapolda Kalteng)
“Menurut saya, leadership H.M. Ruslan ASdalam memimpin perusahaannya, pada
umumnya cukup baik. Sepengetahuan saya,dia menerapkan kepemimpinannya secara
terbuka dengan karyawannya dan diaberjiwa sosial.”
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
iprah pengusaha H.M. Ruslan AS selama ini cukup
baik, dan bermasyarakat. Hubungan saya dengan
dia cukup dekat. Tentu, dalam arti hubungan saya
sebagai pejabat formal dan dia sebagai tokoh masyarakat, yang dapat
mempengaruhi masyarakat untuk melakukan hal-hal positif seperti
ikut berpartisipasi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat
(Kamtibmas).
Brigjend (Pol) Drs. H. Ramli Darwis(Mantan Kapolda Kalteng)
K
KeteladanannyaMembawa Hal Positif
LeadershipLeadershipLeadershipLeadershipLeadershipMenurut saya, leadership H.M. Ruslan AS dalam memimpin
perusahaannya, pada umumnya cukup baik. Sepengetahuan saya,
dia menerapkan kepemimpinannya secara terbuka dengan
karyawannya dan dia berjiwa sosial.
Saya melihat, kepedulian H.M. Ruslan AS terhadap daerahnya
di Kotawaringin Barat dan masyarakat sekitarnya cukup baik. Dia
banyak membantu terhadap perkembangan pembangunan di
daerah, seperti halnya membantu membangun/perbaikan jalan-
jalan kampung, gedung sekolah, tempat ibadah dan menyantuni
anak yatim piatu.
Selain itu, sepengetahuan saya, dia juga sangat dekat dengan
tokoh di daerahnya dan tokoh-tokoh di lbukota Provinsi. Namun,
untuk kedekatan dengan tokoh-tokoh di luar daerah, saya belum
mengetahui. Tapi, dia cukup baik kepeduliannya terhadap
masyarakat kecil, seperti memberikan bantuan sembako,
melaksanakan sunatan massal, dan lain-lain.
Kiprah di PolitikKiprah di PolitikKiprah di PolitikKiprah di PolitikKiprah di PolitikBelakangan H.M. Ruslan AS juga terjun ke kancah politik dan
kini dipercaya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kotawaringin
Barat (Kobar). Ada anggapan, pengusaha yang ikut berpolitik
tujuannya adalah untuk melindungi bisnisnya. Menurut saya,
334 335
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
sebenarnya tanpa berpolitik pun H.M.Ruslan AS sudah mapan
dalam usahanya. Namun, apabila ada anggapan tujuan berpolitik
untuk kepentingan mempertahankan atau melindungi bisnisnya,
saya kurang mengetahui persis akan hal itu.
Pengusaha H.M. Ruslan AS lahir di Pembuang Hulu, Kalteng,
suatu daerah terpencil namun masyarakatnya sangat kuat
memegang nilai-nilai tradisi religius. Menurut saya, lingkungan masa
kecil itu memang sangat berpengaruh terhadap siapa pun dalam
membentuk atau menentukan karakter atau perilaku seseorang,
termasuk H.M. Ruslan AS.
Tantangan yang dialami para pengusaha daerah sekarang
maupun ke depan yaitu dalam mengikuti perkembangan teknologi.
Dalam konteks ini, para pengusaha daerah harus dapat menciptakan
atau membentuk sekaligus memanfaatkan skill dari putra daerahnya.
Menurut saya, pada umumnya, tantangan terbesar yang
dihadapi daerah Kalteng ini terletak pada masyarakatnya.
Masyarakat Kalteng sebagian besar masih menganggap bahwa tugas
kamtibmas misalnya, adalah tugas Polri semata, sehingga kesadaran
hukum masyarakat masih perlu ditingkatkan.
Kualitas SDMKualitas SDMKualitas SDMKualitas SDMKualitas SDMBerbicara kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah
Kalteng masih rendah dibandingkan dengan daerah lain. Terbukti,
masih belum banyak pengusaha yang berhasil dan berasal dari asli
orang Kalteng.
Karena itu, kebijaksanaan yang perlu diperhatikan oleh
pemerintah daerah yaitu peningkatan kualitas dan sarana prasarana
pada bidang pendidikan dan pelatihan.
Dalam konteks ini, ada kepedulian dari pengusaha seperti H.M.
Ruslan AS terhadap keadaan yang telah dikemukakan, terutama
pada bidang pembangunan daerah.
Ke depan, saran saya untuk siapa pun, terutama seperti figur
H.M. Ruslan AS, manfaatkanlah keteladanannya untuk membawa
atau mengajak masyarakat dalam hal-hal yang positif, baik dalam
berbisnis maupun berpolitik.
BIODATA
Brigjend. (Pol) Drs. H. Ramli Darwis, adalah sosok perwira tinggiPolri yang santun dan bersahabat. Kendatipun sangat sibuk, menjelangdan sesudah pelaksanaan Pemilu 2004, ia masih menyempatkan dirimemberikan komentar terhadap kiprah dan kepemimpinan sahabatnya,pengusaha sukses H.M. Ruslan AS. Menurut dia, figur seperti H.M.Ruslan AS patut dijadikan acuan, terutama nilai-nilai positif danketeladannya dalam berkiprah. “Manfaatkanlah keteladanannya itu untukmembawa atau mengajak masyarakat dalam hal-hal yang positif, baikdalam berbisnis maupun berpolitik,” demikian Ramli Darwis dalampenjelasan tertulisnya. Ia pernah bertugas sebagai Kapolda di bumiSerambi Mekah, Nanggroe Aceh Darussalam dan kini dipercaya sebagaiKapolda Kalimantan Tengah (Kalteng). Pada bulan Mei 2004 ia ditarikuntuk menduduki jabatan di Mabes Polri.
336 337
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
339
Kol. Mohamad Hatta, S.H.(Mantan Komandan Korem Panjung
Tanjung Palangkaraya)
“Sebagai pengusaha, kejujuran H.M. Ruslan ASpatut dijadikan contoh oleh para pengusaha lainnya.Saya memiliki bukti, pada waktu beliau mendapat
proyek dari pemerintah daerah (Pemda) untukmembangun infrastruktur, beliau tidak pernah
membohongi. Karena apa yang diberikan oleh beliauselalu seimbang dengan harga yang didapatnya.”
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
aya mengenal H.M. Ruslan AS sejak saya bertugas di
Kalimantan Tengah, sekitar dua tahun yang lalu. Saya
mengenal beliau sebagai sosok yang memiliki
kepribadian sangat baik. Dapat saya katakan, bahwa be--liau sangat
friendship, sangat pengertian terhadap teman, sederhana, dan tidak
sombong. Bagi saya, sifat-sifat demikian merupakan hal yang sangat
istimewa yang ada pada diri H.M.Ruslan AS. Karena biasanya or-
ang-orang yang sukses seperti beliau jarang yang memiliki sifat
semacam ini. Namun, ternyata beliau sangat low profile.
Kol. Mohamad Hatta, S.H.(Mantan Komandan Korem Panjung
Tanjung Palangkaraya)
Kejujurannya PatutDijadikan Contoh
S
340
Setelah mengamati berbagai sepak terjang beliau, baik dari aspek
bisnisnya maupun kegiatan kemasyarakatan lainnya, saya menilai,
kegiatan-kegiatan tersebut turut memberi kontribusi pada
pembangunan daerah. Saya melihat, beliau sangat integratif dalam
bekerja sama membangun daerah.
Dari sisi politik, saya juga melihat keterlibatan H.M. Ruslan AS
yang sangat aktif dalam salah satu partai politik, yakni Partai Golkar.
Keterlibatan beliau ini juga merupakan salah satu sisi positif dari
kiprah dan kepribadiannya yang selalu ingin memberi lebih pada
masyarakatnya. Demikian juga keterlibatannya di sektor bisnis.
Kepentingan MasyarakatKepentingan MasyarakatKepentingan MasyarakatKepentingan MasyarakatKepentingan MasyarakatSaya melihat, bahwa apapun yang dilakukan H.M. Ruslan AS
tidak semata-mata karena kepentingan beliau saja. Tapi, juga lebih
melihat kepada kepentingan masyarakat yang ada di sekelilingnya.
Sebagai contoh, setiap tahun, terutama pada hari raya Idul Fitri,
beliau selalu menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu or-
ang-orang yang membutuhkan. Sementara itu, beliau juga
mendorong rekan-rekannya sesama pengusaha agar juga aktif
membantu orang-orang yang membutuhkan.
Sebagai pengusaha, kejujuran H.M. Ruslan AS patut dijadikan
contoh oleh para pengusaha lainnya. Saya memiliki bukti, pada
waktu beliau mendapat proyek dari pemerintah daerah (Pemda)
341
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
untuk membangun infrastruktur, beliau tidak pernah membohongi.
Karena apa yang diberikan oleh beliau selalu seimbang dengan harga
yang didapatnya.
Secara umum, kesan saya terhadap H.M. Ruslan AS (maaf)
kalau boleh saya katakan, bahwa beliau adalah orang yang berasal
dari golongan masyarakat bawah. Namun, dengan dedikasinya
serta semangatnya yang tinggi, sehingga beliau bisa sukses seperti
sekarang. Semangat serta jalan pikiran beliau, saya rasa, sangat
cocok untuk dijadikan teladan bagi masyarakat di Provinsi
Kalimantan Tengah.
Selain itu, saya juga mengagumi keterlibatan H.M. Ruslan AS
di dunia politik, walaupun ada yang berpikir negatif jika
keterlibatannya itu hanya untuk memuluskan usahanya. Tapi,
menurut saya, H.M. Ruslan AS justru telah menunjukkan kepada
masyarakat sekitarnya dan juga para bawahannya bahwa
keterlibatannya di Partai Golkar merupakan cermin dari sifat
demokrasi beliau. Memang, banyak orang yang tidak suka dengan
kesuksesan yang beliau capai, sehingga membuat cerita miring
semacam itu. Padahal, kalau dilihat untung ruginya, beliau lebih
baik tidak usah terjun ke politik, karena hanya akan menyita
waktunya saja. Tetapi, ternyata H.M. Rusaln AS tidak ingin begitu.
Sebab, keterlibatannya di politik merupakan panggilan untuk
menyumbangkan pikirannya di bidang politik.
HarapanHarapanHarapanHarapanHarapanHarapan saya, agar H.M. Ruslan AS tidak hanya menjadi tokoh
di Kalimantan Tengah, tapi juga menjadi tokoh nasional. Tapi, saya
melihat, ada satu hal yang menjadi kelemahan beliau, yakni kurang
memperhatikan masalah pendidikan. Untuk itu, saya sangat
berharap agar beliau dapat menempatkan masalah pendidikan
sebagai prioritas utamanya. Karena masalah pendidikan masih
menjadi kendala utama di Kalimantan Tengah. Dari sisi kualitas,
sektor pendidikan di Kalimantan Tengah masih ketinggalan jauh
dibandingkan dengan daerah-daerah sekitarnya.
Ada pengalaman yang sangat berkesan selama berkawan dengan
beliau. Suatu ketika, dari Palangkaraya, saya dan H. M. Ruslan AS
akan berangkat ke Jakarta. Kebetulan, saat itu penerbangan dari
Palangkaraya ke Jakarta mengalami keterlambatan, sehingga kami
harus menunggu sekitar pukul 02.00 WIB pagi.
Sekitar pukul 02.00 WIB pagi, kami take off ke Jakarta. Setibanya
di Jakarta, waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 WIB pagi. Kondisi
kami saat itu sangat lelah, padahal esok paginya kami sudah janji
bermain golf. Saya pikir, saat itu H.M. Ruslan AS tidak akan
melanjutkan rencana bermain golf. Ternyata, dugaan saya salah.
Pagi itu pula, setelah shalat Subuh, saya dibangunkan oleh beliau.
“Pak Kolonel, ayo bangun. Katanya mau main golf,” ujar beliau
membangunkan saya. Saya kaget, dan terus terang, saya malu karena
342 343
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
BIODATA
Kol. Mohamad Hatta, S.H., lahir di Banda Aceh, 4 April 1954. UsaiSMU, ia melanjutkan ke Akademi Militer (Akmil) pada 1976. Sementara,gelar sarjana hukum ia selesaikan pada sebuah kampus di Jakarta.Usai bertugas sebagai Komandan Korem di Panjung Tanjung,Palangkaraya, Kalteng, ia ditugaskan mengikuti pendidikan tambahandi Lemhanas, Jakarta. Moh. Hatta mengaku, sangat terkesan saatbertugas di Palangkaraya, dimana ia sempat mengenal cukup dekatsosok H.M. Ruslan AS. Yang paling berkesan menurutnya, bahwapengusaha sukses tersebut ternyata sangat menjunjung tinggi maknasebuah janji. “Beliau adalah tipe orang yang selalu menepati janji,”ungkapnya.
dibangunkan H.M. Ruslan AS. Dari peristiwa itu, kekaguman saya
terhadap beliau bertambah. Saya mengambil kesimpulan, beliau
adalah tipe orang yang selalu menepati janji.
345
Drs. Hidayatullah S. Kurik, MBA.(Wakil Ketua DPD Golkar Kalteng/
Ketua DPD KNPI Kalteng)
“Kepedulian H.M. Ruslan AS terhadap daerahKotawaringin Barat (Kobar), terlihat dari
hubungan baik beliau dengan pemerintah daerahdan kontribusinya yang secara aktif berperandi beberapa organisasi kemasyarakatan, baik
partai politik dan dunia usaha di Kobar.”
344
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
osok H.M. Ruslan AS merupakan pengusaha daerah
yang memiliki jiwa dan nilai sosial yang tinggi kepada
masyarakat dan daerahnya. Beliau adalah seorang figur
yang memasyarakat.
Beliau adalah sahabat baik sekaligus partner seprofesi yang
berdedikasi tinggi. Kami sering jumpa dalam urusan organisasi dan
bisnis. Beliau adalah sahabat yang sukses dalam dunia usaha tetapi
Drs. Hidayatullah S. Kurik, MBA.(Wakil Ketua DPD Golkar Kalteng/
Ketua DPD KNPI Kalteng)
Politisi yangCukup Berpengaruh
S
luwes, supel, dan tidak tinggi hati. Saya melihat, beliau adalah seorang
sahabat yang memiliki garis tangan di bidang karir yang amat baik.
LeadershipLeadershipLeadershipLeadershipLeadershipDalam hal leadership, beliau adalah pemimpin perusahaan yang
terbuka dan memiliki kepedulian tinggi terhadap karyawannya. Sejauh
ini, saya tidak mendengar ada komplain ataupun nada miring
mengenai kepemimpinan beliau di perusahaannya.
Kepedulian H.M. Ruslan AS terhadap daerah Kotawaringin
Barat (Kobar), terlihat dari hubungan baik beliau dengan
pemerintah daerah dan kontribusinya yang secara aktif berperan
di beberapa organisasi kemasyarakatan, baik partai politik dan dunia
usaha di Kobar.
Begitu pun kedekatan H.M. Ruslan AS dengan berbagai tokoh
di Kalteng. Beliau saya akui, memiliki hubungan baik dan
pertemanan yang solid dengan beberapa tokoh di Kalteng. Apakah
itu dari kalangan dunia usaha, birokrat dan tokoh-tokoh adat di
Kalteng.
Bisnis & PolitikBisnis & PolitikBisnis & PolitikBisnis & PolitikBisnis & PolitikH.M. Ruslan AS di samping sebagai pengusaha daerah yang
sukses, beliau juga politisi yang cukup berpengaruh. Ada anggapan,
pengusaha yang terjun ke dunia politik dituding untuk melindungi
346 347
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
bisnisnya. Menurut saya, anggapan itu tidak benar. Apalagi, melihat
sepak-terjang H.M. Ruslan AS di bidang politik, saya berasumsi,
bahwa keikutsertaan beliau lebih kepada keinginan untuk berperan
aktif dalam menyumbangkan kemampuan, cara berpikir, dan
pengalamannya di dunia usaha sebagai upaya memajukan tingkat
kehidupan masyarakat di Kobar.
Saya menyarankan, agar H.M. Ruslan AS mampu membagi
waktu untuk berorganisasi dan berusaha, yaitu di satu sisi bergerak
di bidang politik dan di sisi lain memimpin aktivitas di bidang
organisasi dengan baik. Harapan terbesar saya adalah beliau mampu
menjadi seorang pengusaha dan politisi yang konsisten dan
berkesinambungan dalam bidang yang digelutinya itu.
H.M. Ruslan AS berasal dari Pembuang Hulu, Kalimantan
Tengah, suatu daerah di mana masyarakatnya masih memegang
nilai-nilai tradisi religius yang tinggi. Dan ini saya lihat berpengaruh
terhadap kiprah dan keseharian H.M. Ruslan AS. Beliau seorang
yang taat beragama (Islam). Hal ini dapat disaksikan oleh
masyarakat terdekat termasuk para tetangganya dan beliau selalu
ramah dan dekat dengan siapa saja. Dibuktikan dengan selalu
mengadakan kegiatan kemasyarakatan dan melakukan upacara
keagamaan dengan mengutamakan tetangga, diundang untuk
duduk bersama, dengan tidak membedakan siapapun.
Beliau juga tidak hanya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa, namun mampu berbuat kebaikan lahir dengan menggondol
kinerja yang baik. Sehingga beliau mencapai kesuksesan dalam dunia
usaha dan organisasi.
TTTTTantanganantanganantanganantanganantanganSaya melihat, dalam dunia usaha secara umum, tantangan yang
dihadapi para pengusaha dari waktu ke waktu adalah sama, yaitu
masalah pengelolaan. Pengelolaan berkaitan erat dengan sumber
daya, baik sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alam
(SDA). Maka, tentu saja kembali bagaimana seorang pengusaha
tersebut mampu me-menej dengan baik serta segenap kemampuan
dan keberanian yang dimiliki sebagai modal utama dalam berusaha
secara efektif. Pembenahan, tentunya sangat relevan untuk
diimplementasikan pada the basic factor of work, yaitu cara
berpikir atau visi para pengusaha kita dewasa ini. Kecenderungan
berpikir pada tujuan jangka pendek perlu dibenahi kembali. Karena
hal ini melahirkan para pengusaha yang berorientasi pada modal
dan profit semata atau eficiency is everything. Padahal, seharusnya,
efektivitas tujuan jangka pendek haruslah terangkai dalam
efektivitas tujuan jangka panjang.
Tak heran, hasilnya dapat kita lihat sendiri di antaranya berbagai
lahan usaha besar dan kecil yang terbengkalai atau sama sekali tidak
memberikan keuntungan atau malah membebani masyarakat
348 349
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
daerah yang ada di sekitarnya. Di samping itu, diperlukan suatu
kondisi yang kondusif bagi dunia usaha atau stabilitas keamanan,
dan tentunya hal ini tidak lepas dari tanggung jawab dan kebijakan
pemerintah sebagai pengayom masyarakat.
BIODATA
Drs. H. Hidayatullah S. Kurik, MBA., lahir di Sampit, KotawaringinTimur, Kalteng, 17 Februari 1965. Pendidikannya dimulai dari SD (1976),SMP (1980), dan SMU (1983) yang semuanya ia selesaikan diPalangkaraya, Kalteng. Kemudian pemuda berdarah Dayak-Islam inimeneruskan ke Fakultas Ekonomi Unpar, hingga meraih gelar sarjanaS1 (1988). Lulus S1, ia meneruskan program S2 di Northern CaliforniaGlobal University, Jakarta dan meraih gelar MBA (2000). Ia memulaikarir di antaranya, sebagai pegawai negeri pada BKPMD Kalteng (1987-1998) dan PNS Korpri Kalteng (1998-2000). Sejak tahun 2000 hinggasekarang, ia kemudian berkiprah di sejumlah perusahaan swasta sepertiDirektur PT Sekawan Bintang Wiratama, Direktur PT Gala Ariatama,Dirut PT Talangkah Rimba Pambelum, Direktur PT Prima HutanKahuripan, serta Direktur PT Fass Forest Development (2003-sekarang).Selain itu, ia juga dipercaya sebagai Ketua HPHKM Koperasi PutraJoloi Pambelum, Ketua HPH Koperasi Dayak Jaya, Komisaris UtamaPT Media Palangka Pambelum (penerbit media Palangka Pos). Di selakesibukannya, ia juga aktif sebagai Wakil Ketua DPD Partai GolkarKalteng dan Ketua DPD KNPI Kalteng (2002-2004).
350 351
Ir. Tuah Pahoe(Walikota Palangkaraya)
“Saya menilai, saat ini beliau sebagai pengusahadaerah yang lumayan sukses. Saya sendiri sudahmengenal H.M Ruslan AS jauh sebelum beliau
sukses seperti sekarang. Sejak dulu, H.M.Ruslan AS adalah figur yang sangat peduli padakeadaan masyarakat di lingkungan sekitarnya.”
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
ebagai teman, saya menilai bahwa sosok H.M. Ruslan
AS ini adalah orang yang supel dalam bergaul. Beliau
selalu dapat menempatkan dirinya dengan baik, di
manapun dan dengan siapa pun berhadapan. Selain itu, beliau juga
sangat peduli terhadap teman-temannya. Kita hidup ini memang
harus banyak teman. Ada teman yang hanya sekadar berteman saja,
tapi ada juga teman yang care atau peduli terhadap kondisi temannya.
Dan H.M. Ruslan AS ini termasuk kategori teman yang kedua.
Ir. Tuah Pahoe(Walikota Palangkaraya)
Tipologi Orangyang Sangat Peduli
S
PeduliPeduliPeduliPeduliPeduliSaya menilai, saat ini beliau sebagai pengusaha daerah yang
lumayan sukses. Saya sendiri sudah mengenal H.M Ruslan AS jauh
sebelum beliau sukses seperti sekarang. Sejak dulu, H.M. Ruslan AS
adalah figur yang sangat peduli pada keadaan masyarakat di
lingkungan sekitarnya.
Banyak orang beranggapan, bahwa beliau peduli karena
memang berlebihan secara materi. Tapi, sebenarnya tidak. Seperti
yang sudah saya katakan tadi, H.M. Ruslan AS sejak dulu memang
tipologi orang yang sangat peduli. Sebenarnya, kepedulian ini tidak
tergantung pada apakah orang itu punya atau tidak punya. Sebab,
banyak orang memiliki harta berlimpah, tapi dia tetap tidak mau
tahu bagaimana kondisi orang-orang di sekitarnya. Sebaliknya, ada
juga orang tidak punya secara materi, tapi dia sangat perhatian atau
peduli terhadap orang-orang yang ada disekitarnya.
Contoh konkritnya begini. Pada saat ada aksi-aksi sosial, beliau
tak ketinggalan selalu membantu. Lalu, ketika ada orang datang minta
bantuan, maka dia dengan sukarela langsung membantu, tanpa
berpikir panjang terlebih dulu. Termasuk pada saat hari raya Idul
Fitri, beliau memberikan sebagian rezekinya untuk-orang-orang yang
ada di sekitarnya. Hal-hal kecil semacam ini merupakan bukti bahwa
beliau memang sangat peduli terhadap lingkungan dan masyarakat
sekitarnya.
352 353
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Iri HatiIri HatiIri HatiIri HatiIri HatiMemang, banyak orang iri hati akan kesuksesan H.M. Ruslan
AS. Sehingga ada saja orang yang mengatakan bahwa beliau bisa
seperti sekarang ini karena bisnisnya melanggar hukum. Tapi, bagi
saya pribadi melihat sepanjang itu tidak ada bukti-bukti bahwa beliau
melanggar hukum, maka kita tidak boleh berprasangka buruk. Tapi,
kebiasaan kita memang seperti itu. Kalau ada orang yang sukses,
terus mereka punya pikiran yang negatif.
Padahal, setahu saya, usaha H.M. Ruslan AS bisa maju itu tidak
sendiri. Banyak orang yang ada di belakang beliau yang menunjang
kesuksesannya. Karena memang orang maju itu tidak sendirian.
Nonsens jika ada orang bilang kalau dia maju karena usahanya
sendiri. Menurut saya, apa pun profesinya, maka kemajuan yang
dia alami pastilah ada campur tangan dari orang lain.
LeadershipLeadershipLeadershipLeadershipLeadershipBerbicara masalah leadership H.M. Ruslan AS, terus terang, saya
sendiri tidak bergaul secara intens dengan beliau. Sehingga saya tidak
tahu persis bagaimana kesehariannya, bagaimana pula cara beliau
memimpin perusahaannya. Tapi, yang namanya leadership atau
kepemimpinan di perusahannya dapat dilihat dari output yang ada.
Sebab, semua itu ada indikasinya. Dalam sebuah organisasi, apa pun
organisasi itu, kunci utamanya adalah leadership. Jika kita lihat
kesuksesan H.M.Ruslan AS saat ini, maka sudah dapat kita simpulkan
bahwa pola kepemimpinan (leadership) beliau dapat diterima di
lingkungan kerjanya.
Sejak awal 2001, kita sedang melaksanakan otonomi daerah.
Harapan saya, sebagai bagian dari pemerintah daerah, agar para
pengusaha—bukan hanya H.M. Ruslan AS saja—tapi semua pengusaha,
agar kegiatan sektor swasta ini dapat berjalan beriringan dengan
pemerintah daerah. Tujuannya agar bersama-sama membangun dan
mengembangkan daerahnya. Bahkan, kalau bisa dalam berjalan
beriringan ini, pemerintah daerah hanya berfungsi sebagai fasilitator
saja. Sehingga peran dunia swasta menjadi lebih besar.
Dalam hal ini, maka tugas pemerintah daerah hanya
mengarahkan dan mendorong para pengusaha. Karena program
otonomi daerah ini dapat dikatakan berhasil jika pemerintah daerah
mampu mendorong, mengarahkan, dan menstimulir masyarakatnya
untuk ikut membangun. Jangan hanya menunggu pemerintah
daerah yang mengambil inisiatif dan menyediakan fasilitas. Intinya,
bahwa dunia swasta harus bersama-sama pemerintah daerah untuk
ikut mendorong lokomotif perekonomian daerah.
KritikKritikKritikKritikKritikSebagai salah satu sahabat H.M. Ruslan AS, saya ingin
memberikan beberapa kritikan kepada beliau. Dalam dunia usaha,
354 355
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
seorang pengusaha seperti halnya H.M. Ruslan AS, perlu
memperhatikan situasi dan kondisi yang berkembang. Apalagi, saat
ini, mau tidak mau kita sudah harus masuk ke dalam era globalisasi.
Dan era globalisasi ini jelas menuntut daya saing yang tinggi, sehingga
kita bisa ikut serta dalam persaingan di pasar dunia.
Pasar dunia, yang saya maksud, bukan berarti pasar di luar
tempat kita. Tempat kita pun dalam era globalisasi ini sudah
merupakan bagian dari pasar dunia. Karena banyak orang luar yang
datang ke tempat kita. Saya berharap, pengusaha daerah, khususnya
sahabat saya H.M. Ruslan AS dapat menyadari betul bahwa kita
sudah masuk dalam era globalisasi. Era globalisasi itu bukan
merupakan suatu ancaman, akan tetapi suatu tantangan yang harus
dihadapi serta peluang yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Jadi, saran saya kepada H.M. Ruslan AS, beliau harus
mempersiapkan diri, dalam pengertian secara organisasi agar dapat
memasuki era globalisasi. Apa saja harus kita persiapkan sejak
sekarang, seperti manajemen perusahaan, misalnya. Sebab,
manajemen perusahaan itu tidak stagnan. Manajemen perusahaan
itu harus terus-menerus berkembang. Jika tidak, maka manajemen
itu akan sangat tertinggal. Ini yang pertama.
Kedua, H.M. Ruslan AS juga harus membenahi diri dalam
bidang sumber daya organisasi. Yang dimaksud sumber daya
organisasi, seperti sumber daya manusia (SDM). Jelaslah, bahwa
kemampuan SDM dalam perusahaan harus terus-menerus
ditingkatkan. Misalnya dengan terus-menerus memberikan
pelatihan, terus memberikan peluang kepada mereka untuk maju.
Ketiga, pembenahan teknologi komunikasi juga penting bagi
kemajuan suatu perusahaan. Perusahaan perlu melengkapi diri
dengan teknologi komunikasi, karena di zaman sekarang ini
teknologi komputer, internet, dan sebagainya, bukan lagi milik
sebagian orang, tapi sudah menjadi milik semua orang.
BIODATA
Ir. Tuah Pahoe, lahir di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 28Mei 1954. Menyelesaikan pendidikannya dari tingkat SD, SMP hinggaSMU di Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Kemudianmeneruskan kuliah ke IPB (1973) hingga meraih gelar sarjana (1978).Lulus dari IPB, ia kembali ke tanah asalnya di Kalteng dan mengabdisebagai PNS di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah.Pada 2003 lalu, oleh para wakil rakyat di bumi Tambun Bungai ini, iadipercaya sebagai walikota Palangkaraya hingga 2008. Tuah Pahoemengakui, sudah mengenal H.M. Ruslan AS jauh sebelum pengusahadaerah itu sukses seperti sekarang. “Sejak dulu, H.M. Ruslan AS yangsaya kenal adalah figur yang sangat peduli pada keadaan masyarakatdi lingkungan sekitarnya,” ucap Tuah Pahoe bangga akan kepeduliansahabatnya itu.
356 357
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
359
Drs. H. Wahyudi Kasyful Anwar, M.M.(Bupati Kotawaringin Timur)
“Yang saya ketahui, bahwa H.M. Ruslan AS inimemiliki semangat, tekad dan kemauan yang
tinggi untuk maju. Buktinya, dengan kemampuanyang ada, beliau menempa diri sehingga bisamenjadi pengusaha sukses seperti sekarang.”
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
aya mengenal H.M. Ruslan AS sudah sejak lama, bahkan
namanya sudah saya kenal sebelum tahun 1985 yang
lalu. Intensitas perkenalan itu kian meningkat setelah
saya dimutasikan ke Sampit (ibukota Kabupaten Kotawaringin Timur).
Kemudian kita banyak berhubungan, karena wilayah Kotim saat itu
termasuk wilayah Seruyan dan beliau berasal dari Pembuang Hulu
yang termasuk dalam wilayah Seruyan. Kini, Seruyan dimekarkan
menjadi kabupaten sendiri sejak 2002 lalu. Jadi, saya mengetahui bahwa
Drs. H. Wahyudi Kasyful Anwar, M.M.(Bupati Kotawaringin Timur)
Figur yangSangat Familiar
S
beliau adalah salah satu tokoh di wilayah itu, khususnya di wilayah
Seruyan dimana beliau banyak berusaha memulai bisnisnya dari kecil
hingga menjadi besar seperti sekarang.
Hingga kini, hubungan saya pribadi dengan H.M. Ruslan AS
cukup baik. Kadangkala kita juga saling telepon. Dan memang
orangnya sangat familiar dan terbuka. Malahan, tanpa diminta pun,
beliau dengan mudah membantu. Jadi, saya melihat, bahwa
kepedulian sosialnya cukup tinggi. Seperti kemarin saat rangkaian
Ulang Tahun (Ultah) Kabupaten Kotim ke-51, beliau tanpa kita
minta menyumbangkan satu penyanyi dari Jakarta. Padahal, beliau
tidak ada hubungan apa-apa dengan Kabupaten Kotim, atau
misalnya ada hubungan usaha dan lain-lain. Jadi, spontanitas saja
beliau membantu kita.
Yang saya ketahui, bahwa H.M. Ruslan AS ini memiliki semangat,
tekad dan kemauan yang tinggi untuk maju. Buktinya, dengan
kemampuan yang ada, beliau menempa diri sehingga bisa menjadi
pengusaha sukses seperti sekarang.
Di samping itu, beliau juga berkiprah di bidang politik hingga
dipercaya sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kotawaringin Barat.
Saya melihat, bahwa kemajuan-kemajuan yang dicapai merupakan
buah dari usahanya yang kuat dengan tekad dan kemauan yang
tinggi. Sehingga kita melihat sekarang ini beliau berhasil. Baik
keberhasilannya sebagai pengusaha maupun sebagai politisi.
360 361
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Bisnis dan PolitikBisnis dan PolitikBisnis dan PolitikBisnis dan PolitikBisnis dan PolitikAda memang anggapan bahwa pengusaha yang juga berkiprah
di politik adalah untuk memayungi bisnisnya. Menurut saya, kedua
bidang itu bisa saja berjalan berdampingan. Politik juga
berkepentingan terhadap bisnis/ekonomi. Begitupun sebaliknya,
ekonomi selalu ada kaitan dengan masalah-masalah politik. Jadi,
saya melihat, bahwa H.M. Ruslan AS berkecimpung di politik bukan
untuk memayungi bisnisnya, tetapi memang masyarakat
menghendaki beliau maju di bidang politik.
Seperti diketahui, beliau merupakah salah satu tokoh di
Kotawaringin Barat (Kobar), ya, otomatis masyarakat menginginkan
—dengan ketokohannya—agar beliau mengayomi mereka. Kita
melihat cukup banyak tenaga kerja yang diserap di perusahaannya.
Kesimpulannya, bahwa kedua-duanya, baik itu di bidang politik dan
ekonomi/bisnis selalu bisa berjalan berdampingan. Saya kira, hal itu
wajar-wajar saja. Prinsipnya, yang terpenting bisa membedakan, tidak
mencampur-adukkan antara bisnis dan politik. Saya yakin, beliau
mampu melakukan itu. Tapi, sekali lagi, saya melihat, tidak ada
hubungannya bahwa beliau berkiprah di politik seolah-olah untuk
memayungi bisnisnya.
KesempatanKesempatanKesempatanKesempatanKesempatanHarus diakui, bahwa pengusaha daerah di Kalteng yang
mampu berkiprah di tingkat regional dan nasional sangat sedikit
jumlahnya. Salah satunya adalah H.M. Ruslan AS dan adiknya H.
Abdul Rasyid AS. Menurut saya, hal ini karena kesempatan yang
diberikan terbatas. Sebetulnya, peluang yang ada cukup banyak,
tapi kesempatan kita untuk masuk sangat kecil. Apalagi, sektor-
sektor ekonomi telah dikuasai oleh kelompok-kelompok tertentu.
Sehingga kita yang ada di daerah ini tidak bisa masuk ke dalam
sektor bisnis tersebut. Masalahnya, sistem politik lama saat itu
berbeda dengan kini.
Misalnya saja, masalah kayu. Masalah ini sebetulnya sudah
dipatok untuk pengusaha-pengusaha besar di Jakarta. Nah, kita yang
sebetulnya mau masuk sebetulnya dulu ada, tapi selalu “diganjal”
oleh peraturan perundang-undangan yang sifatnya sentralistis.
Sehingga perizinan dan sebagainya, selalu dilakukan di pusat. Saat
ini, di mana titik berat otonomi daerah berada pada kabupaten/
kota, mungkin kita bisa membagi kaplingnya untuk masyarakat
dan usahawan di daerah. Sehingga mereka bisa berkiprah dan
menjadi besar di bidang bisnis.
Kita ketahui, bahwa sistem yang lama itu sentralistis, sementara
sekarang berubah menjadi desentralisasi. Harapannya, dengan sistem
desentralisasi itu, kewenangan kita yang ada di kabupaten/kota ini
bisa berkembang, baik di bidang usaha/bisnis, sebagai politisi,
usahawan, dan sebagainya.
362 363
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
HarapanHarapanHarapanHarapanHarapanKe depan, di bidang bisnis, saya menyarankan kepada H.M.
Ruslan AS, bagaimana pun bahwa manajemen modern itu harus
diikuti. Jadi, jangan lagi kita masih memakai manajemen bersifat
tradisional. Sehingga bila me-menej usaha, tidak perlu lagi kita yang
terjun langsung, tetapi dengan kepanjangan tangan yang dimiliki,
dengan tenaga-tenaga muda yang berpotensi bagus, mari kita himpun
untuk membantu pekerjaan kita.
Kemudian di bidang politik, sebab ini merupakan satu hal yang
menjadi perhatian kita semua. Karena yang berkecimpung di politik
ini cukup banyak dan kita mesti bisa menyesuaikan diri dengan
baik, sehingga kita tidak berbenturan dengan politisi-politisi lainnya.
Artinya, bahwa apa yang dilakukan juga mestinya kita sesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang berlaku saat ini.
364 365
Ir. H. Abdul Razak(Bupati Kotawaringin Barat)
“Sebagai kepala daerah, saya merasasangat bangga terhadap beliau. Sebab,
H.M.Ruslan AS adalah pengusaha daerahyang berangkat memulai usahanya dari noldan kini menjadi pengusaha yang sukses.”
BIODATA
Drs. Wahyudi Kasyful Anwar, M.M.lahir di Samuda, KabupatenKotawaringin Timur, Kalteng, 18 Agustus 1951. Ia merupakan putrasulung dari sembilan bersaudara pasangan H.M. Kasyful Anwar (alm)mantan ketua DPRD Kalteng dengan Hj. Mardiah. Menyelesaikan gelarsarjana (S1) di FE Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (1977),melanjutkan ke program magister manajemen (S2) di UniversitasKrisnadwipayana, Jakarta (1999), juga menyelesaikan pendidikan diLemhanas Angkatan II (2001). Memmulai karirnya dari bawah, sebagaiPNS di Pemda Provinsi Kalteng (1977-1995), dengan jabatan terakhirKabid.Ekonomi Bappeda Provinsi Kalteng. Tak lama, ia dimutasikansebagai Bappeda dan Sekda di Kotawaringin Timur (1999). Setahunkemudian, ia dipercaya sebagai bupati Kotawaringin Timur (2000-2005).
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
edekatan saya dengan H.M. Ruslan AS dapat
dikatakan sudah cukup lama, yaitu semenjak saya
bertugas di Pangkalanbun, Kotawaringin Barat
(Kobar). Di antaranya, dua tahun sebagai kepala Dinas Kehutanan
Kotawaringin Barat dan saat ini saya sudah empat tahun dipercaya
sebagai bupati di Kobar.
Akan tetapi, sebelum bertugas di Pangkalanbun, saya sudah
sering mendengar nama H.M.Ruslan AS, meskipun saat itu saya
belum akrab, hanya sekadar mengenal nama beliau saja. Begitupun
H.M. Ruslan AS saat itu belum seperti sekarang. Saya memang
Ir. H. Abdul Razak(Bupati Kotawaringin Barat)
Bangga, MemulaiUsahanya dari Nol
K
mendengar bahwa di Kotawaringin Barat saat itu ada pengusaha
daerah sukses dan berangkat dari nol saat memulai usahanya.
Dengan keuletan dan kegigihannya, maka saat ini H.M. Ruslan AS
bisa menjadi pengusaha daerah yang cukup berhasil.
MitraMitraMitraMitraMitraBagi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Pemkab
Kobar), beliau adalah seorang pengusaha di bidang jasa konstruksi
dan sekarang menjadi mitra pemerintah daerah. Beliau sekarang
juga dipercaya sebagai ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah
(Kadinda) Kobar dan ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi
Nasional Indonesia (Gapensi) Kobar. Dalam aktivitasnya, beliau
banyak membantu kegiatan pemerintah daerah dalam proses
pembangunan. Tak heran, saat ini usahanya semakin berkembang.
Sebagai kepala daerah, saya merasa sangat bangga terhadap beliau.
Sebab, H.M.Ruslan AS adalah pengusaha daerah yang berangkat
memulai usahanya dari nol dan kini menjadi pengusaha yang
sukses.
Jelaslah, yang namanya pengusaha, mereka pasti memiliki
keinginan-keinginan untuk mengembangkan usahanya. Pada
awalnya, beliau memulai usahanya dari bidang perkayuan dan hasil
hutan. Namun, belakangan H.M.Ruslan AS cukup jeli melihat
peluang usaha lain. Ketika usaha hasil hutan sudah tidak
366 367
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
menjanjikan, maka beliau mulai beralih ke bidang jasa konstruksi
dan perkebunan kelapa sawit.
Sebagai pemerintah daerah, saya pribadi sangat mendukung
terobosan beliau untuk pelan-pelan mengalihkan usahanya dari
sektor kehutanan ke sektor jasa konstruksi dan perkebunan kelapa
sawit. Sebab, pada dasarnya usaha jasa kontruksi dan perkebunan
kelapa sawit tidak akan kehabisan sumber daya.
Beri KesempatanBeri KesempatanBeri KesempatanBeri KesempatanBeri KesempatanPemerintah daerah memang memperhatikan perkembangan
pengusaha-pengusaha daerah. Dengan persyaratan, sepanjang
pengusaha daerah itu mampu, baik mampu secara teknis juga
mampu secara finansial. Saya kira, wajar saja jika pemerintah daerah
memberikan kesempatan kepada para pengusaha daerah seperti
halnya H.M. Ruslan AS. Tapi, sikap ini bukan bermaksud untuk
membeda-bedakan antara pengusaha daerah dengan pengusaha
yang bukan berasal dari daerah Pangkalanbun. Semuanya kita
berikan perhatian dan kesempatan yang sama untuk berkembang,
sepanjang mereka memenuhi persyaratan yakni mampu secara teknis
dan finansial. Bagi Pemda, peluang berusaha di Pangkalanbun,
Kotawaringin Barat, ini terbuka bagi siapa saja yang ingin
membangun usahanya di sini.
Kalau saya perhatikan, kunci sukses H.M. Ruslan AS terletak pada
kemauannya yang besar dan kerja keras. Karena hanya kemauan dan
tekad seperti itulah, maka seseorang dapat meraih apa yang diinginkan
yaitu kesuksesan. Jadi, dalam bidang apa pun, jika kita memulai
langkah kita dengan asal-asalan, maka kita tidak akan bisa maju.
KepedulianKepedulianKepedulianKepedulianKepedulianH.M. Ruslan AS adalah sosok yang sangat peduli terhadap
masyarakat sekitarnya, terutama masyarakat yang membutuhkan
bantuan. Contohnya, ketika ada masyarakat yang mengalami
kesulitan, maka beliau dengan sukarela membantu. Demikian juga
ketika Idul Fitri, beliau biasanya memberikan bantuan langsung
berupa sembako, uang, dan sebagainya kepada orang-orang yang
membutuhkan.
Selain itu, beliau juga kerap memberikan bantuan dana jika ada
kegiatan-kegiatan sosial. Saya pikir, kepedulian semacam ini
merupakan hal positif dan kita berharap pengusaha-pengusaha yang
lain dapat mengikuti langkah beliau membantu sesama yang lemah.
Tentu, di sini saya tidak mengatakan bahwa pengusaha lain tidak ada
yang peduli. Mereka itu juga peduli. Hanya saja, kepedulian para
pengusaha terhadap masyarakat dimana mereka berusaha harus lebih
ditingkatkan lagi.
Secara umum, kepemimpinan beliau sudah cukup baik. Namun,
semakin berkembangnya suatu usaha, harus pula diimbangi dengan
368 369
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
peningkatan kualitas SDM. Jadi, saran saya, H.M. Ruslan AS sejak
sekarang perlu melengkapi staf di perusahaannya dengan tenaga-
tenaga profesional. Dengan demikian, beliau tidak lagi harus
melibatkan diri pada persoalan-persoalan kecil dan teknis di
lapangan. Saya melihat, pengusaha daerah sebesar beliau seharusnya
hanya duduk sebagai pembuat dan pengambil keputusan (decision
maker) dan bukan lagi sebagai pelaksana teknis di lapangan.
Saat ini sudah ada beberapa stafnya yang bisa diandalkan. Tapi,
menurut saya, beliau tetap membutuhkan tenaga yang lebih
profesional lagi untuk membantu mengembangkan usahanya. Jelas,
untuk mencari tenaga semacam ini tidaklah mudah. Beliau harus
selektif dalam memilih. Hal ini untuk menghindari agar jangan
sampai staf profesional yang dipilih malah melakukan perbuatan
yang merugikan perusahaan.
BIODATA
Ir. H. Abdul Razak, lahir di Pangkalanbun, Kabupaten KotawaringinBarat, Kalteng, 10 November 1949. Usai menamatkan SMA-nya, iameneruskan ke Universitas Gadjah Mada (UGM), Bulaksumur,Yogyakarta, hingga meraih gelar sarjana kehutanan (1980). Selain itu,ia juga mengikuti sejumlah kursus, pelatihan dan lain-lain, baik di dalammaupun luar negeri. Karirnya dimulai sebagai Kadis pada KanwilKehutanan (1989-1996), ketua bidang ekonomi BAPEDA Kalteng (1996-1997), dan ketua BAPEDA Kabupaten Kotawaringin Barat (1997-1999).Sejak 1999-sekarang, dipercaya sebagai Bupati Kotawaringin Barat.
370 371
Foto: K
alteng Post
Drs. Nawawi Mahmuda(Bupati Sukamara)
“Dalam memimpin, H.M. Ruslan AS dikenalsebagai pemimpin yang terbuka. Segala yang iainginkan langsung ia praktikkan, sehingga mitra
kerja dan para karyawannya mengerti danmemahami apa yang diinginkannya. Pola
kepemimpinan seperti ini merupakan bukti bahwabeliau merupakan sosok yang selalu ingin belajar.”
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
embangun dan memulai suatu usaha tidaklah
mudah. Apalagi dengan modal yang pas-pasan.
Tapi, ini tidak berlaku bagi seorang H.M. Ruslan
AS. Beliau merupakan pengusaha yang gigih, ulet dan pekerja keras.
H.M. Ruslan AS membangun bisnisnya dari bawah sekali. Diawali
dari keberaniannya pergi merantau dari kampung halamannya di
Pembuang Hulu. Sebagai anak desa, dia tidak mempunyai bekal apa
Drs. Nawawi Mahmuda(Bupati Sukamara)
M
Dia SelaluIngin Belajar
pun saat itu. Menyadari bekalnya yang nol, beliau lalu meraih
peluang yang ada di hadapannya. Selanjutnya peluang bisnis yang
ada itu tidak disia-siakan.
Dari sinilah terlihat kemampuan beliau menyusun strategi
untuk memajukan bisnisnya. H.M. Ruslan AS tidak berpegang pada
modal berbentuk materi yang selama ini dipercaya banyak kalangan
sebagai modal utama membangun suatu usaha. Dia jeli melihat
peluang dan mampu mencari celah yang baik untuk dimanfaatkan.
Ini merupakan modal penting untuk membangun suatu usaha.
KepemimpinanKepemimpinanKepemimpinanKepemimpinanKepemimpinanJatuh bangunnya dalam membangun usaha berimbas positif
dalam membentuk suatu pola kepemimpinannya. Sebagai pengusaha
sukses, H.M. Ruslan AS dikenal sangat dekat dengan mitra kerja
dan para karyawannya. Beliau sangat memperhatikan kesejahteraan
dan output dari mitra kerja dan karyawannya.
Tidak hanya itu. H.M. Ruslan AS menaruh perhatian besar
pada masyarakat kelas bawah maupun para pengusaha daerah yang
masih jatuh bangun. Jiwa sosialnya sangat tinggi. Beliau suka
membangun kerjasama dengan pengusaha kecil. Misalnya, kerjasama
antara perusahaan kontraktornya dengan kontraktor kecil dari
Kabupaten Sukamara. Istilahnya, beliau juga suka bagi-bagi proyek.
Dalam memimpin, H.M. Ruslan AS dikenal sebagai pemimpin
372 373
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
yang terbuka. Segala yang ia inginkan langsung ia praktikkan, sehingga
mitra kerja dan para karyawannya mengerti dan memahami apa yang
diinginkannya. Pola kepemimpinan seperti ini merupakan bukti
bahwa beliau merupakan sosok yang selalu ingin belajar. Setiap ide
dan output yang masuk, akan selalu beliau diskusikan dengan mitra
kerja dan karyawannya. Selanjutnya, akan diperoleh solusi yang tepat
untuk membangun kemajuan usahanya. Alhasil, akan tercipta
kerjasama yang bersifat mutualisme (saling menguntungkan).
Ke depan, saran saya untuk H.M. Ruslan AS agar beliau lebih
mengembangkan usaha perkebunannya. Ini sangat penting,
mengingat Sumber Daya Alam (SDA) di bidang perkebunan di
Kalimantan Tengah (Kalteng), khususnya di wilayah Kotawaringin
Barat (Kobar) sangat melimpah. SDA yang melimpah ini akan
mampu menghasilkan devisa ekonomi bagi Kobar, yang pada
akhirnya dapat dipergunakan untuk mengembangkan pem-
bangunan daerah.
Selain di bidang perkebunan, Kalteng juga memiliki kekayaan
tambang pasir kwarsa (untuk bahan baku gelas) dan kaolin (untuk
bahan baku porselen) yang melimpah. Kedua jenis bahan tambang
ini jika dimanfaatkan dengan baik, akan menghasilkan devisa
ekonomi yang besar.
Saat ini, sudah ada beberapa pengusaha yang sedang menjajaki
peluang bisnis di bidang pertambangan pasir kwarsa dan kaolin di
Kalteng. Salah satu di antaranya adalah H.M. Ruslan AS. Sebagai
putra daerah Kalteng, beliau sangat diharapkan akan mampu
mengelola kedua hasil tambang ini dengan baik.
Low PrLow PrLow PrLow PrLow ProfileofileofileofileofileH.M. Ruslan AS dikenal banyak elemen masyarakat sebagi sosok
low profile. Beliau mampu menempatkan diri dengan baik di segala
lapisan. Kepeduliannya yang tinggi pada lapisan masyarakat di strata
bawah, menjadikannya sosoknya dikagumi. Hampir setiap minggu
beliau memberikan santunan pada masyarakat tak mampu dan
yatim piatu. Sesekali beliau juga mengadakan sunatan massal dan
kegiatan sosial lainnya. Kepedulian ini bertujuan untuk meringankan
beban hidup masyarakat di strata bawah. Selain itu juga sebagai
realisasi rasa syukurnya kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan berkah yang besar kepadanya.
Sebagai pengusaha sukses beliau juga sangat concern terhadap
daerahnya. Segala bentuk sumbangsih beliau berikan untuk kemajuan
daerahnya. Sikap bijak ini kian mempopulerkan sosoknya sebagai
putra daerah yang sukses, namun tak pernah lupa dengan kulitnya,
laksana pepatah, “padi yang kian berisi makin merunduk.”
H.M. Ruslan AS juga dikenal akrab dengan semua lapisan
masyarakat. Mulai dari masyarakat strata bawah, para pejabat , para
pengusaha, politisi maupun tokoh-tokoh lainnya.
374 375
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Belakangan ini beliau juga aktif di politik. Banyak kalangan
berpikir keterlibatannya di politik bertujuan untuk “mengamankan”
dan memuluskan bisnisnya. Saya pikir, sebagai orang yang cukup
dekat dengan H.M. Ruslan AS, opini seperti ini tidak benar. Beliau
tidak memiliki ambisi di bidang politik. Kepercayaan yang diberikan
padanya untuk terlibat di politik merupakan kesempatan baginya
untuk ikut membangun daerahnya. Baginya, bisnis dan politik
merupakan dua hal berbeda.
TTTTTantangan & Masalah SDMantangan & Masalah SDMantangan & Masalah SDMantangan & Masalah SDMantangan & Masalah SDMSebagai daerah yang memiliki SDA melimpah, terutama di
bidang kehutanan, semua lapisan masyarakat dituntut untuk
mampu menjaga dengan baik daerahnya. Para pengusaha pun sangat
diharapkan ikut terlibat dalam mengelola SDA yang ada secara
bijaksana. Jangan sampai penebangan liar (illegal logging) terjadi
lagi. Penebangan liar di masa lalu telah menghancurkan ekosistem
hutan di wilayah ini. Devisa yang dihasilkan tidak berarti apa pun
dibanding kerusakan lingkungan yang sangat parah. Karenanya,
memperbaiki dan menjaga ekosistem hutan dan SDA merupakan
tantangan terbesar bagi Kalimantan Tengah.
Selain itu, para pengusaha baik pengusaha lokal maupun dari
luar daerah diharapkan mampu memanfaatkan SDA yang ada
dengan sebaik dan sebijaksana mungkin tanpa merusak ekosistem
dan mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Kalteng memiliki SDM yang cukup untuk membangun
daerahnya. Bicara SDM tentunya berkait erat dengan bidang
pendidikan. H.M. Ruslan AS sendiri banyak memberikan dukungan
dan bantuan moril dan materil untuk mengembangkan pendidikan
di daerahnya.
Keterbatasan pendidikan H.M. Ruslan AS menjadi pemicu
baginya untuk meningkatkan kualitas pendidikan generasi muda
(SDM) di daerahnya. Sikap ini sangat bijaksana. Keterbatasan
pendidikan ini tidak menjadikannya menutup diri. Beliau sangat
terbuka dan suka berdiskusi. Selain berdiskusi, beliau juga gemar
bertukar pengalaman dengan rekan-rekannya.
376 377
BIODATA
Drs. Nawawi Mahmuda, sebelumnya cukup lama berkiprah sebagaibirokrat di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Ia juga pernahdipercaya sebagai wakil rakyat di DPRD Provinsi Kalteng.Menyelesaikan gelar sarjana (S1) di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP)Jakarta. Usai pendidikan, ia kembali berkiprah ke daerah asalnya. Sejak2003 sampai sekarang, ia menerima amanah sebagai Bupati KabupatenSukamara (wilayah pemekaran dari Kabupaten Kotawaringin Barat).
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
379
Foto: K
alteng Post
Drs. Bustani Dj. Mamud, M.Si.(Bupati Lamandau)
“Saat memulai usahanya, beliau hanya bermodalkeyakinan dan kerja keras. Sebagai putra daerah asalKalteng, beliau sadar betul akan banyak menghadapigelombang dalam menjalankan usahanya. Karena itu,
dalam memajukan usahanya, beliau tidak ingin setengah-setengah. Dalam menjalani pilihan hidupnya itu, beliauterkenal sebagai pribadi yang sangat ulet dan tekun.”
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
engusaha H.M. Ruslan AS merupakan tokoh yang patut
diteladani. Pertama, sebagai pengusaha sukses, beliau
tidak pernah lupa diri dan sangat menyadari bahwa
kesuksesan yang diraih saat ini merupakan buah dari keuletan dan
kerja kerasnya selama puluhan tahun.
Saat memulai usahanya, beliau hanya bermodal keyakinan dan
kerja keras. Sebagai putra daerah asal Kalteng, beliau sadar betul
Drs. Bustani Dj. Mamud, M.Si.(Bupati Lamandau)
P
“Saat memulai usahanya, beliau hanyabermodal keyakinan dan kerja keras. Sebagaiputra daerah asal Kalteng, beliau sadar betul
akan banyak menghadapi gelombang dalammenjalankan usahanya. Karena itu, dalammemajukan usahanya, beliau tidak ingin
setengah-setengah. Dalam menjalani pilihanhidupnya itu, beliau terkenal sebagai pribadi
yang sangat ulet dan tekun.”
Dia Tokohyang Patut Diteladani
akan banyak menghadapi gelombang dalam menjalankan usahanya.
Karena itu, dalam memajukan usahanya, beliau tidak ingin setengah-
setengah. Dalam menjalani pilihan hidupnya itu, beliau terkenal
sebagai pribadi yang sangat ulet dan tekun.
Saya ingat, bagaimana pada masa-masa awal beliau membangun
bisnisnya yang saat itu bertumpu pada sektor perkayuan. Beliau
terjun langsung ke lapangan untuk mencari dan mendapatkan kayu
berkualitas baik. Beliau tak peduli harus menyusuri sungai dengan
arus deras, melalui jalan darat yang terjal dan curam, kehujanan,
tidur di hutan, dengan pencahayaan hanya dari api unggun. Kini,
terbukti bahwa tantangan-tantangan ini mampu dilaluinya dengan
baik karena kuatnya keinginan beliau untuk sukses.
Kedua, H.M. Ruslan AS ibarat kacang yang tak pernah lupa
pada kulitnya. Kesuksesan yang beliau miliki saat ini tidak membuat
beliau lupa dan meninggalkan daerah asalnya. Jujur saja, kontribusi
yang telah beliau berikan untuk daerahnya sangat besar. Beliau tidak
pernah mementingkan diri sendiri, dermawan, berjiwa sosial tinggi
dan mengabdi pada kepentingan masyarakat. Padahal, biasanya,
putra daerah yang sukses cenderung melupakan daerah asalnya.
Ketiga, keterbatasan pendidikan yang dimiliki H.M. Ruslan AS
tidak membuatnya minder. Beliau malah membuka diri kepada siapa
pun untuk terus belajar, mau membuka diri mendengar opini orang
lain dan mencernanya dengan baik. Pengalaman yang dimilikinya
380 381
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
menjadikan beliau matang dan memiliki daya analisa yang tinggi.
Kondisi ini pada akhirnya menjadikan beliau setara dengan orang-
orang yang berpendidikan tinggi.
Keempat, dalam memimpin perusahaannya, menurut saya,
beliau merupakan sosok pemimpin yang peduli dan sangat
memperhatikan kesejahteraan karyawannya yang sebagian besar
merupakan putra daerah.
PeduliPeduliPeduliPeduliPeduliSebagai putra daerah yang sukses dalam berbisnis dan berpolitik,
H.M. Ruslan AS merupakan aset. Kontribusi yang telah beliau
berikan untuk pembangunan di daerahnya sangat besar. Dimulai
dari banyaknya tenaga kerja (SDM) yang beliau tampung bekerja
di perusahaannya. Keberadaan usaha beliau tentunya membuka
lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya. Menurut saya, ini
merupakan kontribusi yang positif.
Kontribusi beliau terhadap bidang pendidikan sangat besar,
seperti membangun sekolah di desa-desa. Kini banyak desa yang telah
memiliki sekolah karena bantuan H.M. Ruslan AS. Wajar saja kalau
pada akhirnya sosok H.M. Ruslan AS sangat dikenal dan akrab
dengan banyak kalangan. Mereka tentu saja tidak menutup mata
dengan kontribusi yang telah diberikan H.M. Ruslan AS ini. Apalagi
kontribusi yang dirasakan sangat besar manfaatnya oleh masyarakat.
Dunia PolitikDunia PolitikDunia PolitikDunia PolitikDunia PolitikBelakangan ini H.M. Ruslan AS juga aktif berpolitik. Beliau
merupakan ketua DPD II Partai Golkar Kobar, Kalteng. Ada opini
yang berkembang bahwa keterlibatan beliau dalam politik bertujuan
untuk memuluskan bisnisnya. Benarkah? Tapi, saya melihat opini
tersebut tidak benar. Perlu diketahui, bisnis H.M. Ruslan AS sudah
menjadi besar sebelum beliau terjun ke politik. Nah, kini tidak ada
salahnya kalau beliau juga mengabdi pada dunia politik. Jelaslah,
bahwa beliau tidak melindungi usahanya dengan aktif di politik.
Pertanyaannya, apa yang harus dilindungi? Usaha yang dijalankannya
merupakan bisnis resmi dan bersih. Toh, banyak pebisnis sukses yang
juga aktif berpolitik bukan untuk melindungi bisnisnya.
Selain itu, saya menilai, beliau merupakan sosok yang tepat
untuk memimpin parpol di daerahnya. Dalam berpolitik, beliau
berkeinginan agar Indonesia tidak lagi mengalami krisis
multidimensi. Untuk menghindari terjadinya krisis multidimensi
ini, H.M. Ruslan AS memulai dari daerahnya di Pangkalanbun,
Kobar. Selanjutnya, beliau berharap agar keinginannya tersebut dapat
mengelaborasi dan menyebar ke semua wilayah.
TTTTTantanganantanganantanganantanganantanganHingga kini, tantangan yang dihadapi pengusaha daerah
Kalteng, terutama di bidang permodalan. Tapi, tantangan ini jangan
382 383
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
BAB VIIIPANDANGAN BIROKRAT & POLITISI TENTANG H.M. RUSLAN A.S.
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
dijadikan penghalang untuk maju. Kita bisa belajar dari leadership
H.M. Ruslan AS. Dengan modal keuletan dan kemampuan mana-
gerial yang beliau peroleh dari pengalamannya, sehingga beliau
mampu menjadi sukses. Sikap ini patut ditiru oleh pengusaha daerah
lainnya. Jangan jadikan keterbatasan modal, sarana dan prasarana
serta infrastruktur sebagai penghalang untuk maju.
Satu hal penting yang harus mendapat perhatian besar adalah
masalah Sumber Daya Manusia (SDM). Harus diakui, SDM di
Kalteng ini kualitasnya masih minim. Karenanya, diperlukan
pembinaan yang serius dan baik dari semua pihak.
Penyediaan fasilitas pendidikan yang dilakukan H.M. Ruslan
AS merupakan cara menciptakan SDM yang berkualitas. Dengan
tersedianya SDM yang berkualitas akan mampu menciptakan
sumber-sumber ekonomi yang selama ini masih terbatas.
BIODATA
Drs. Bustani Dj.Mamud,M.Si,. lahir di Panahan, 5 Mei 1952. Gelarsarjana (S1) jurusan Fisipol ia selesaikan di Universitas Gadjah Mada(UGM), Bulaksumur, Yogyakarta (1979). Meski begitu, semangatbelajarnya tak pernah berhenti. Ia kemudian meneruskan ke programmagister (S2) di Universitas Brawijaya (Unibraw), Malang, Jawa Timur,mengambil konsentrasi public policy dan lulus pada tahun 2000 lalu.Riwayat karirnya, di antaranya sejak 1980-sekarang, menjadi stafpengajar di FKIP Universitas Palangkaraya (Unpar), Kalteng, untuk matakuliah Ilmu Politik, Sosial Politik dan Filsafat Politik. Sejak 2003-sekarang, ia kemudian dipercaya wakil rakyat sebagai bupatiKabupaten Lamandau (wilayah pemekaran dari Kabupaten KotawaringinBarat).
384
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
PUSTAKA ACUAN
385
BAB AKHIRPUSTAKA ACUAN
Afzalurrahman, Muhammad sebagai seorang Pedagang, Penerjemah: DewiNurjulianti (et.al.), Jakarta: Yayasan Swarna Bhumy, 1996.
Ali, Fachry & Kholid Novianto, Politik Konunikasi Harmoko, Dari Rakyat kePanggung Politik, Jakarta: Penerbit Intermasa, 1997.
Alifuddin, Moh., Kiat Manajer Sukses Abad ke-21, Jakarta: Yapensi, 2002.
Anoraga, Pandji (et.al.) Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil, Jakarta: PTRineka Cipta, 2002.
————, Manajemen Bisnis, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997.
Bernardin, H. John & Rusoell, Joyce E.A., Human Resource Management AnExperential Approach, Mc Graw Hill Inc., 1993.
Boast, William M. & Benjamin Martin, Masters of Change (PemimpinPerubahan), Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2001.
Budiardjo, Miriam, Partisipasi dan Partai Politik, Bunga Rampai, Jakarta;Gramedia, 1982.
Crouch, Harold, The Army and Politics in Indonesia, revised edition, CornellUniversity Press, 1988.
Cribbin, James, Kepemimpinan, Strategi Mengefektifkan Organisasi, Jakarta:
BUKUBUKUBUKUBUKUBUKU
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
BAB AKHIRPUSTAKA ACUAN
Pustaka Binaum Pressindo, 1994.
Damono, Sapardi Djoko, Sosiologi Sastra, Jakarta: Balai Pustaka.
DPRD Kalteng, Pimpinan dan Anggota, 45 Tahun Kiprah dan PengabdianDPRD Kalteng, Jakarta: Indomedia, 2003.
Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kiai,Jakarta: LP3ES, 1982.
Emmerson, K. Donald (editor), Indonesia Beyond Soeharto, Jakarta: PTGramedia Pustaka Utama, 2001.
Firdausy, Carunia Mulya, Dimensi Manusia dalam Pembangunan Berkelanjutan,Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), 1998.
Gayo, Iwan, Buku Pintar Seri Senior, Jakarta: Upaya Warga Negara, Cetakanke-20, 1995.
Habibie, B.J., Pandangan dan Langkah Reformasi, Jakarta: Raja GrafindoPersada,1999.
Handoko, Hani, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:Liberty, 1985.
Horikhosi, Hiroko, Kiai dan Perubahan Sosial, Jakarta: P3M, 1987.
Kaloh, J., Mencari Bentuk Otonomi Daerah, Suatu Solusi dan Menjawab KebutuhanLokal dan Tantangan Global, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Kamaluddin, Laode M., Format Indonesia Baru Paradigma Pembangunan MenujuMillenium III, Jakarta: Iramasuka Nusantara, 1999.
Kartasasmita, Ginanjar, Pembangunan untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhandan Pemerataan, Jakarta: Pustaka Cidessindo, 1996.
Kartodirdjo, Sartono, Pengantar Sejarah Indonesia Baru, Jakarta: PT Gramedia,1992.
Katoppo, Aristides (et.al.), Fadel Muhammad, :”Saya Pilih jadi Pengusaha,” Jakarta:Pustaka Sinar Harapan, 2000.
Luhulima, James, Hari-hari Terpanjang Menjelang Mundurnya Presiden Soeharto,Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, Cetakan III, November 2001.
M. Stone, Florance & Sachs, Randi T., Manajer Bermutu Tinggi, Jakarta:
386 387
Penerbit Halirang, 1997.
Mercer, Michael W., Bagaimana Menjadi Sang Juara, Penerbit Widaya.
Meredith, Geoffrey G. (et.al.), Kewirausahaan Teori dan Praktek Seri ManajemenNo. 97, Jakarta: Lembaga PPM & PT Pustaka Binaman Pressindo,1995.
Millet, John D., Management in the Public Service, The Quest for Effective Perfor-mance, New York: Mc. Graw Hill, 1954.
McDonald, Malcolm HB & Morris, Peter, The Marketing Plan, London:Heinemann Professional Publishing, 1987.
Noer, Deliar, Islam dan Masyarakat, Jakarta: Yayasan Risalah, 2003.
Nieuwenhuis, Anton W., Di Pedalaman Borneo, Perjalanan dari Pontianak keSamarinda 1894, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama bekerjasama denganBorneo Research Council, Indonesia Office, 1994.
Pohan, Syafruddin (et.al.), Achmad Bakrie, Sebuah Potret Kerja Keras, Kejujuran,dan Keberhasilan, Jakarta: Kelompok Usaha Bakrie, 1992.
Prama, Gede, Sukses Berdasarkan Prinsip Sungai, Jakarta: Elex MediaKomputindo, 2000.
Purnomo, Hendro, Penanda Kehidupan dalam Serpihan Hidup, Pengalaman BatinMembuat Kaya, Jakarta: Yayasan Taman Pustaka, 2003.
Riwut, Tjilik, Kalimantan Membangun Alam dan Kebudayaan, Yogyakarta: Ti-ara Kencana, 1993.
S. Ruky, H. Achmad, SDM Berkualitas, Mengubah Visi menjadi Realitas, Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 2003.
Sukamto, Kepemimpinan Kiai dalam Pesantren, Jakarta: PT Pustaka LP3ES,1999.
Soemardjan, Selo, Kisah Perjuangan Reformasi, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,1999.
Surtiretna, Nina, Perkawinan: Cinta yang Mengejawantah, Bandung: PT RemajaRosdakarya, 1996.
Suryadinata, Leo, Golkar dan Militer: Studi tentang Budaya Politik, Jakarta:LP3ES, 1992.
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Cox, Connie, Teknik Mengidentifikasi Peluang Bisnis Baru, Majalah Manajemen,Jakarta, Nomor 29 tahun V, 1985.
Cara Kilat Menjadi Entrepreneur Mengkilap, Majalah Swasembada, Nomor 09/XVIII/2, Jakarta, 15 Mei 2002.
Pucuk Beringin Merindukan Akar, Majalah Tempo, Jakarta, Edisi Khusus 56Tahun Kemerdekaan RI, 19 Agustus 2001.
Reformasi Tanpa Cetak Biru, Harian Kompas, Jakarta, Minggu 25 Mei 2003.
Wiranto Kalahkan Akbar, Harian Basli Post, Nomor 237 Tahun ke-56,Denpasar, Rabu Pon 21 April 2004.
Geovanie, J., Kemenangan Wiranto, Keberhasilan Akbar, Opini Harian JawaPos, Surabaya, Kamis, 22 April 2004.
Setelah Wiranto Menang, Koalisi Mulai Dipacu, Harian Kompas, Nomor 288Tahun ke-39, Jakarta, Kamis 22 April 2004.
Susanto, Hery, Otonomi Daerah dan Kompetensi Lokal, Pikiran dan KonsepsiSyaukani H.R., Jakarta: Millenium Publisher, 2003.
Tono, Suwidi (et.al.), Profil Provinsi Republik Indonesia: Kalimantan Tengah,Jakarta: Yayasan Bhakti Wawasan Nusantara bekerjasama denganMajalah Telstra--Strategic Review dan PT. Intermasa, 1992.
Tilaar, H.A.R., Pendidikan dalam Pembangunan Nasional Menyongsong Abad XXI,Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
Tim Redaksi LP3ES, Anak Bangsa Menggugat, Nasionalisme, Kemandirian danKewirausahaan, Jakarta: Pustaka LP3ES, 2003.
Waluyo, Edy, Reformasi Kepemimpinan, Wacana Sosial dan Politik dan Demokrasi,Jakarta: Chisva Global Lestari, 2002.
Masuknya Wiranto Ubah Peta Koalisi Politisi Sipil, Harian Kompas, Nomor 289Tahun ke-39, Jakarta, Jumat 23 April 2004.
Baru 10 Partai Politik Tanda Tangani Hasil Pemilu, Harian Kompas, Nomor301 Tahun ke-39, Jakarta, Kamis 6 Mei 2004.
Miraza, Bachtiar Hassan, Antara Bersaing dan Bekerjasama, Harian PalangkaPos, Maret, 2004.
Kado Otonomi di Milenium Ketiga, Majalah Forum Keadilan, Jakarta, Nomor 40,7 Januari 2001.
Kalimantan Tengah, Raksasa yang Siap Bangun, Majalah Forum Keadilan, Jakarta,Nomor 40/7 Januari 2001.
KAMUS & ENSIKLOPEDIA KAMUS & ENSIKLOPEDIA KAMUS & ENSIKLOPEDIA KAMUS & ENSIKLOPEDIA KAMUS & ENSIKLOPEDIA
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indone-sia, Jakarta: Balai Pustaka, Edisi Ketiga, 2001.
The New Encyclopaedia Britannica Chicago: Encyclopaedia Britannica Inc.
Microsoft Encarta Reference Library, Microsoft Corporation, 2003.
MEDIA MASSAMEDIA MASSAMEDIA MASSAMEDIA MASSAMEDIA MASSA
388 389
BAB AKHIRPUSTAKA ACUAN
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
INDEKS
BAB AKHIRINDEKS
AA. Rachman Usman, 28, 265
Abdullah, 42
ABRI-Birokrat-Golkar (ABG), 168
Aburizal Bakrie, 93, 170, 172
Ahmad Bakrie, 93
Ahmadin, 40
Akbar Tandjung, 165, 167, 169, 170,171, 172, 173, 175, 176
Ali Moertopo, 163
Allah SWT, 40, 43, 45, 50, 51, 55,62, 74, 75, 98, 101, 120, 121,122, 134, 142, 144, 145, 146,147, 194, 213, 214, 215, 223,226
Al-Quran, 25
Amir Murtono, 163, 166
Anak Buah Kapal (ABK), 60
Anang Rusdi, 65, 66, 199
Anwar, 40
Arab, 13
Arbainah, 40
Aristoteles Onassis, 31
Asghar Ali Enginner, 125
Astrologi, 29
Aulia Rahman, 166
BB.J. Habibie, 166, 167, 169
Bakumpai, 17
Banjar,12, 13, 17, 18
Banjarmasin, 103
Bati-Bati, 98, 100
Belanda, 7
Beny Suharsosno, 134
Blue Collar-Worker, 38, 89
391488
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
BAB AKHIRINDEKS
Boedi Oetomo, 157
Brigjend. TNI. R.H. Sugandhi, 162
Brigjend. Pol. H.Ramli Darwis, 433
Budaya Barat, 7, 11
Budaya Tengah, 7, 11
Budaya Timur, 7, 11
Budaya, 8, 9, 10
Bugis, 13
Bustani Dj. Mamud, 159, 479
CChainsaw, 58, 75
Cina, 13, 29, 69, 72, 139, 140
Clifford Geertz, 9
Clyde Kluckhon, 8, 9
Crude Palm Oil (CPO), 104, 178
Culture, 8
CV. Sahabat, 83, 84, 87
CV. Tanjung Lingga, 87, 88, 89
DDayak, 12, 13, 14, 17, 18, 19
Dayak Katingan, 13
Dayak Lawangan, 13, 20
Dayak Ma‘anyan, 13
Dayak Ngaju, 13, 14, 15, 17
Dayak Ot Danum, 13
Dayak Ot Siang, 13
HH. Abdul Rasyid AS., 6, 31, 34, 65,
66, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 74,80, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 90,91, 93, 95, 96, 99, 107, 138, 199,205, 206, 207, 213, 243
H. Abdul Razak, 106, 107, 108, 109,137, 138, 159, 465
H. Abdullah Zainie, 186, 187, 419
H. Agus Salim, 157
H. Ahmad Saleh, 24,26, 27, 32, 34,37, 38, 43, 44, 46, 51, 52, 56,61, 67, 81, 198, 199, 204
H. Asmawi Agani, 137
H. Bomer Pasaribu, 403
H. Hasbullah, 18
H. Hidayatullah S. Kurik, 105, 106,108, 445
H. M. Ruslan AS., 6, 16, 23, 24, 25,26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34,35, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 43,44, 45, 46, 47, 48, 50, 51, 52,53, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60,61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68,74, 75, 79, 80, 81, 82, 83, 84,85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92,93, 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100,101, 102, 103, 104, 105, 106,107, 108, 109, 113, 114, 115,116,117, 120, 121, 123, 125, 126,127, 129, 130, 132, 133, 134,135, 136, 137, 139, 140, 141,142, 143, 144, 145, 148, 154,
Deotro Melayu, 13, 14
Derangga, 40
DPD Partai Golkar Kobar, 86, 106,158, 160, 161, 186, 188, 189,190, 192
DPRD Kalteng, 6, 161
Drewes, 156
Durian Tunggal, 40
EEdy Waluyo, 156,176
Entrepreneur, 109,110
F
Faisal Tanjung, 49, 50
Filantropis, 29, 41
Franklin D. Roosevelt, 31
Fuad Hasan,165
GG.30.S/PKI/1965, 37
Ganan, 19
Gapensi Kobar, 28, 155, 158, 189
Gengis Khan, 31
Globalisasi, 230
Go public, 132
Grip, 35
155, 158, 159,160, 161, 171, 175,176, 177, 180, 182, 185, 186,187, 188, 189, 190, 191, 192,193, 194, 198, 199, 200, 201,202, 203, 204, 205, 206, 207,210, 211, 212, 213, 214, 215,216, 217
H. Nasrudin, 40
H. Padlansyah, 40
H. Rusnain Yahya, 129, 191, 192,427
H. Said Ahmad Fawzy Zain Bachsin,6, 32, 81, 92, 161, 181, 409
H. Sambli HD., 33, 35, 40, 41, 42,293
H. Sholeh Anshori, 120, 121, 122,144, 214, 215, 285
H. Wahyudi K. Anwar, 28, 128, 129,190, 191, 459
H. Zainudin, 46
H.O.S. Tjokroaminoto, 157
Haloq, 17
Harmoko,166
Hengky Wijaya, 59
Hindu,15
Hiroko Horikhosi, 209
Hj. Ailita, 199
Hj. Asih, 199
Hj. Hairatul, 199
Hj. Hayanah, 199
392 303
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
BAB AKHIRINDEKS
Hj. Jumiyati, 24, 46, 47, 48, 50, 64,95, 201
Hj. Mastiah, 24, 27, 51, 198, 199
Hj. Noorhasanah, 199
Hj. Noorhayati, 199
Homo faber, 112
Homo Sapiens, 112
Honoris Causa, 193, 194
HPH KM, 103
IIbrahim Hasan, 165
Ibu Tien, 164
ICMI, 158, 166
Indrawati, 233
IPK, 103
IPTEK,10
Islam, 11, 15, 16, 17, 20
JJ. Geovanie, 172, 173
J.S. Nimpoena, 178, 190
Jacob Tobing, 166
Jawa, 13, 70
Jenderal TNI (pur) Edi Sudrajat, 167
Jenderal TNI (pur) Wiranto, 170,172, 173
Jusuf Kalla,172,
Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri), 69,73, 74, 83
Kecamatan Danau Sembuluh, 16
Kecamatan Hanau, 4, 5, 16, 42
Kecamatan Seruyan Hilir, 16
Kecamatan Seruyan Tengah, 12, 16,18
Ki Hadjar Dewantara, 157
KNPI Kalteng, 105
Kolonel Moh. Hatta, 439
Koentjaraningrat, 8
Koki, 59
Kol.Mudjono, 162
Kombes. Pol. Poerwoto,162
Korindo, 67, 68, 69, 214
Kristen, 15, 18
Kuala Kapuas, 97, 101
Kuala Pembuang, 4, 12, 16, 40, 44
Kumai, 39, 53, 56, 57, 64, 65, 66, 81
Kuntowijoyo, 11, 123
LLeadership, 105, 106, 109, 130, 181
Letjend.TNI (pur) PrabowoSubianto, 170, 172
Liau, 19
Lie Tin King, 69, 73, 74, 75, 83
Log, 58, 66
Lok Tabat, 100, 210
KK.H. Abdurrahman Wahid, 169
K.H. Haderani HN, 145, 259
K.H. Muhammad Suhaimi, 28, 29,52, 271
K.H. Wahid Hasyim, 157
K.H. Yusuf, 98, 99, 100, 101, 102,210
Kabupaten Banjar, 28
Kabupaten Kapuas, 97
Kabupaten Kotawaringin Barat, 29,39, 52, 57, 81, 102, 106, 107,108, 182, 185, 189, 191, 214
Kabupaten Kotawaringin Timur, 4,28
Kabupaten Lamandau, 91, 159
Kabupaten Seruyan, 4, 5, 12, 17, 23
Kabupaten Sukamara, 159
Kadinda Kobar, 155, 158, 189
Kaharingan, 15, 16, 18
Kalang, 61
Kalimantan Memanggil, 12
Kalimantan, 3, 4, 7, 12, 13, 69, 70,102
Kalimantan Selatan, 17, 28, 98
Kalimantan Tengah, 4, 7, 12, 13, 14,15, 17, 20, 23, 34, 37, 41, 52,79, 86, 97, 100, 181, 193, 212
Kapitalis-Marxis, 10
Katolik, 15, 18,
MM. Idrak, 40
M. Yasir Alamsyah, 47, 49, 50
M. Yasir Arafat, 49, 50
M. Yasir Syam, 49, 50, 64
Madura, 13
Makassar, 13
Malnutision, 38
Maskur, 40
Maurice Duverger, 183
Mayjend. TNI Mas Isman, 162
Mayjend.TNI Suparto Sokowati,162
Mayor E. Suwarna, 162
Melayu, 12, 13, 17, 18,
Melting pot, 11
Mengayau, 20
Miller, 111
Minzberg, 111
Miranda Gultom, 136
Miriam Budiardjo, 182, 183
MKGR, 162
Moh. Alifuddin, 224, 228, 229, 231
Mohammad Roem, 157
Mozaik budaya,7
MPR RI Fraksi Utusan Daerah, 6
Muhammad Hatta, 157
Muhammad Natsir, 157
394 395
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
Muhammadiyah, 11, 157
MUI Kalteng, 145, 208
Musyarafah, 40
NNanga Bulik, 67, 91
Nani Sudarsono, 166
Nawawi Mahmuda, 159, 471
NU, 11, 157, 158
Nurcholish Madjid,172
OOff farm economy, 38
Orde Baru (Orba),162,168, 174,176, 191
Otodidak, 91, 93
PPandji Anaroga, 104, 134, 179
Pangkalan Banteng, 57
Pangkalanbun, 29, 66, 69, 70, 81, 100,101, 113, 212, 214
Papan Lei, 35
Parit Cina, 89, 90
Paul McCartney, 31
PDI-P, 175, 176
Pembuang Hulu, 3, 4, 5, 9, 10, 11,12, 18, 23, 34, 37, 38, 40, 42,43, 53, 55, 56, 57, 59, 60, 65,
66, 67, 79, 193, 204
Pemuda Panca Marga (PPM), 216,128
PKI, 162
PNI, 157
Pontianak, 103
Proto Melayu, 14, 17
PT. Barito Pacific Timber, 103
PT. Erna Juliawati, 103
PT. Kayumas Group, 57, 58, 59, 67
PT. Tanjung Lingga, 95, 99, 213
PT. Tanjung Menthobi, 50, 80, 85,86, 95, 96, 102, 122, 126, 177,180, 191, 214
QQueen, 111
RR.O.Soenardi, 162
Rahmad Gobel, 93
Rantau Pulut, 12, 16, 18
Ranying, 19
Rasulullah SAW, 25, 45
Reservoir, 3, 5
Rudi Hartono, 199
Rusmidawati, 48, 50
Ruther Ford B. Hays, 31
396
SSabukat, 57, 58
Sampit, 4, 44
Sangiang, 19
Sarwono Kusumaatmadja, 163,164,165
SDM, 107, 159, 205, 226, 231, 233,234
Seruyan Hulu, 12, 16, 18
Shio Kuda, 29, 30, 31
Sigmund Neumann, 182
Sir Isaac Newton, 31
Siswono Yudhohusono,165
Skinner, 178, 180
Sobary, 10
Soedharmono, 163, 164, 165, 166
Soedjatmoko, 231
Soeharto, 162, 163, 164, 166, 169
Soekarno, 157
SOKSI, 162
Sosial-budaya, 6, 7, 8
Sosialis,10
Sri Sultan Hamengkubuwono X, 172
Sukamdani Sahid Gitosardjono, 131
Sukamto, 207
Sumatera, 13
Sungai Bahan, 3
Sungai Barito, 13
Sungai Buluh, 67
Sungai Kahayan, 13
Sungai Kale, 3
Sungai Kapuas, 13
Sungai Katingan, 13
Sungai Manjul, 3
Sungai Mentaya, 13
Sungai Seruyan, 3, 5, 12, 13, 15, 18,23, 37
Suralaya Betawi, 10
Survive, 39, 58
Surya Paloh, 170, 172
Sutan Sjahrir, 157
Syahril Sabirin, 136
Syarikat Islam, 157
TTaloh/kambe, 19
Tasrifin Noor, 40
Telaga Pulang, 16
Teodore Roosevelt, 31
Tjilik Riwut, 12
Tjipto Mangunkusumo, 157
TNI, 162-163, 165, 166,
Tugboat, 59, 60, 61, 63, 64
Tuah Pahoe, 451
Tumbang Manjul, 12, 16, 18
397
BAB AKHIRINDEKS
H. M. RUSLAN A.S.MENAPAK PERJALANAN PUTRA SERUYAN
Penerbit ind media Jl. Raya Bogor Km.27 No.24Jakarta Timur 13710 Telp/Fax. (021)8754795
Download gratis buku-buku terbitan ind mediadi situs www.geocities.com/indomediaglobal
UUndang-Undang Nomor 5 Tahun
2002, 4
WWilly Ananias Gara, 171, 251
Wagiono Ismangil, 109
Wahono, 165, 166
YYansen A. Binti, 127, 128, 130, 216,
277
Yayasan Pendidikan KotawaringinRaya, 155,158, 189
Yunan (Cina), 14
ZZamakhsyari Dhofier, 208
Zauly Qodir, 112
Zodiak Gemini, 30
398