Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makhluk hidup tersusun atas sel – sel, di dalam sel
terdapat beberapa organel sel alah satunya adalah
peroksisom. Peroksisom adalah organel sitoplasma, yang
ukuran ny sam dengan lisosom, yang terlibat dlam reaksi
oksidatif menggunakan oksigen molekuler. Reaksi ini
menghasilkan hidrogen peroksida, suatu bahan kimia yng
sangat toksik, yang untungnya digunakan dalam peroksisom
untuk reaksi oksidatif lain atau diuraikan oleh enzim
katalase menjadi air dan oksigen molekular. Salah stu
tugas peroksisom adalah mengoksidasi asam lemak rantai
sangat panjang menjadi asam lemak rantai yang lebih
pendek, yang kemudian di bawa ke mitokondria untuk
oksidasi sempurna(Marks,2000).
Penjelasan diatas menjadika pembuatan makalah
mengenai peroksisom ini sangat penting sehingga kita
dapat mengetahui bigogenesis atau proses pembentukan
peroksisom dan fungsinya.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ni sebagai berikut:
1. Bagaimanakah fungsi peroksisom?
2. Bagaimanakah biogenesis peroksisom?
1.3 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini sebagai brikut:
1. untuk mengetahuifungsi peroksisom
Page 2
2. untuk mengetahui biogenesis peroksisom
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Struktur Peroksisom
Untuk mengetahui struktur dan fungsi peroksisom, teknik
sentrifugasi gradient kepadatan (isodensity gradient
centrifugation) tidaklah memandai karena relative kecilnya
perbedaan kepadatan antara lisosom dan peroksisom. Untuk itu
dilakukan injeksi dengan detergen triton WR-1339 dilanjutkan
dengan penggunaan mikroskop elektron (Kleinsmith dan Kish,
1988;Sheeler dan Bianchii,1980). Hasilnya menunjukkan bahwa
peroksisom mengkonfirmasikan identitas yang unik. Bentuknya
kecil seperti bola kasar, berukuran antar mitokondria dan
ribosom. Karena ukuran yang kecil inilah (0,2-2 mikrometer)
bersama-sama dengan glioksisom maka peroksisom digolongkan
dalam benda-benda mikro. Peroksisom mempunyai struktur yang
terdiri dari kristal-kristal padat dan pekat yang terbungkus
oleh satu lapis membran unit.
Page 3
Peroksisom mirip dengan lisosom, kecuali bahwa enzim-
enzim yang dikandung dalam peroksiisom memiliki fungsi
oksidatif. Peroksisiom terlibat dalam deaminasi oksidatif asam
amino, sebuah reaksi yang vital bagi konversi protein menjadi
senyawa lain.
Peoksisom berbentuk agak bulat dan sering memiliki inti
butiran atau kristal yang mungkin saja merupakan kumpulan
banyak enzim. Peroksisom ini berada dalam sel daun. Perhatikan
kedekatannya dengan dua kloroplas dan satu mitokondrion.
Organel-organel ini bekerja sama dengan peroksisom dalam
fungsi metabolisme tertentu (TEM).
Gambar.2.1 lisosom
2.2 Fungsi Peroksisom
Peroksisom berbentuk seperti lisosom, berisi enzim
oksidatif dan katalase. Enzim oksidatif yang terdapat di dalam
peroksisom mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke
oksigen, yang menghasilkan produk sampingan berupa hidrogen
peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida yang terbentuk oleh
Page 4
peroksisom merupakan racun. Namun, dengan adanya enzim
katalase di dalam peroksisom, maka hidrogen peroksida diubah
menjadi air dan oksigen.
Peroksisom adalah organel sitoplasma, yang ukurannya sama
dengan lisosom, yang terlibat dalam reaksi oksidatif
menggunakan oksigen molekuler. Reaksi ini menghasilkan
hidrogen peroksida (H2O2), suatu bahan kimia yang sangat
toksik, yang untungnya digunakan dalam peroksisomuntuk reaksi
oksidatif lain atau diuraikan oleh enzim katalase menjadi air
dan oksigen molekuler. Salah satu tugas peroksisom adalah
mengoksidasi asam lemak rantai sangat panjang (mengandung 20
atom karbon atau lebih) menjadi asam lemak dengan rantai yang
lebih pendek, yang kemudian di bawa ke mitokondria untuk
oksidasi sempurna.
Fungsi Peroksisom Pada Tumbuhan
Tolbert, seorang ahli fisiologi tumbuhan dari Amerika
(Prawiranata, Harran dan Tjondronegoro, 1981) menemukan bahwa
ada dua enzim utama yang amat berperan pada peroksisom
tumbuhan yaitu asam glikolat oksidase dan katalase. Pada
tumbuhan fungsi peroksisom adalah berperan dalam
fotorespirasi, bersama-sama dengan dua organel sel lainnya
yaitu kloroplas dan mitokondria membentuk rangkaian kerja 3 in
1. Hal ini mengakibatkan mengapa sering diperoleh pengamatan
(dengan mikroskop elektron) bahwa ketiga organel sel tersebut
selalu terletak berdekatan satu dengan lainnya.
Fotorespirasi didefinisikan sebagai respirasi yang
terjadi pada saat pencahayaan (terang). Decker (dalam
Page 5
Prawiranata dkk, 1981) menyatakan bahwa fotorespirasi
berlangsung bersama-sama dengan respirasi normal. Salah
satupercobaan antara respirasi normal dan fotorespirasi adalah
responsnya terhadap konsentrasi oksigen (O2) pada atmosfir
luar, dimana respirasi normal jenuh pada konsentrasi O2
sebanyak 2 % sedang fotorespirasi terus meninggkat hingga
konsentrasi O2 udara normal 21 %. Untuk dapat memahami tentang
fotorespirasi, diperlukan pengetahuan tentang enzim Rubis CO
serta mengenai biosintesa dan metabolismeasam glikolat
(CH2OHCOOH).
Bergantung kepada perbandingan konsentrasi O2 dan CO2 dalam
atmoser, enzim Rubis CO dapat mengkarboksilasi atau sebaliknya
mengoksidasi substrat RuBP. Bila RuBP bergabung dengan CO2 akan
masuk ke lintasan atau siklus Calvin dari fotosintesa
menghasilkan 2 molekul asam fosfogliserat (PGA), tetapi bila
RuBP bergabung dengan O2 akan masuk ke lintasan fotorespirasi
menghasilkan satu molekul asam fosfogliserat dan satu molekul
asam fosfoglikolat. Asam fosfoglikolat selanjutnya mengalami
reaksi defosforilasi oleh enzim glikolat fosfatase membentuk
asam glikolat. Pembentukan asam glikolat terjadi di kloroplas.
Kemudian asam glikolat menuju ke peroksisom dan dioksidasikan
oleh enzim glikolat oksidase menghasilkan asam glioksilat dan
hydrogen peroksida.
Hidrogen peroksida selanjutnya diurai menjadi oksigen dan
air oleh enzim katalase. Asam glikoksilat beberapa rangkaian
reaksi akan menghasilkan glisin (salah satu jenis asam amino).
Metabolisme selanjutnya terjadi dalam mitokondria, dimana 2
molekul glisin bergabung membentuk satu molekul serin (jenis
Page 6
asam amino) dan juga karbondioksida (CO2). Reaksi oleh enzim
serin transhidroksimetilase ini merupakan sumber utama dari
produksi CO2 pada fotorespirasi. Serin kembali ke peroksisom
dan melalui beberapa rangkaian reaksi akan membentuk gliserat
kinase dan dengan membutuhkan satu molekul ATP akan membentuk
satu molekul asam fosfogliserat dan satu molekul ADP.
Peroksisom mengkonsumsi oksigen dalam berbagai fungsi
metabolisme
Peroksisom merupakan ruangan metabolisme khusus yang
dilingkupi oleh membran tunggal. Peroksisom mengandung enzim
yang mentransfer hidrogen dari berbagai substrat ke oksigen,
yang menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2) sebagai peroduk
samping, dari sinilah organel tersebut mengambi namanya.
Reaksi ini mungkin memiliki beberapa reaksi yang berbeda.
Beberapa peroksisom menggunakan oksigen untuk memcah asam
lemak menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat diangkut ke
mitokondria sebagai bahan bakar untuk respirasi seluler.
Peroksisom dalam hati menawarkan racun alkohol dan senyawa
berbahaya lainnya dengan mentransferhidrogen ari racun ke
oksigen. H2O2 yang dibentuk oleh metabolisme peroksisom itu
sendiri beraccun, tetapi organel ini mengandung suatu enzim
yang mengubah H2O2 menjadi air. Berada pada ruang yang sama
pada ruang yang sama untuk enzim yang menghasilkan hidrogen
peroksidamaupun enzim yang membuang senyawa beracun ini
merupakan contoh lain bagaimana struktur ruangan sel merupakan
suatu yang sangat penting bagi fungsinya.
Page 7
Peroksisom yang khusus disebut glioksisom ditemukan dalam
jaringan penyimpan lemak dari biji tumbuhan. Organel ini
mengandung enzim yang mengawali (menginisiasi) pengubahan asam
lemak mejadi gula, yang dapat digunakan oleh biji yang sedang
tumbuh sebagai sumber energi dan sumber karbon sampai biji
tersebut dapat menghasilkan gulanya sendiri dengan cara
fotosintesis.
Enzim-enzim peroksisom
Peroksisom banyak dijumpai pada sel hati dan ginjal hewan
vertebrata, pada daun dan biji tumbuhan srta pada
mikroorganisme eukarion seperti ragi, protozoa dan jamur.
Enzim yang umum dijumpai pada peroksisom adalah katalase.
Selain itu hampir semua peroksisom juga mengandung enzim urat
oksidase, asam amino oksidase dan asam glikolat oksidase.
Enzim-enzim yang dibentuk peroksisom selengkapnya disajikan
pada tabel.
Page 8
Enzim-enzim pada peroksisom selain katalase berfungsi
mengoksidasi substrat untuk menghasilkan hydrogen peroksida
(H2O2) seperti pada persamaa (1). Selanjutnya enzim katalase
menguraikan hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O)
danoksigen (O2) sperti persamaan (2)dan (3). Reaksi
selangkapanya adalah sebagai berikut: (Giese,1974):
Page 9
Mikrobodi merupakan organel dengan struktur yang mirip
dengan lisosom. Contoh mikrobodi adalah peroksisom .
peroksisom adalah organel yang mengandung banyak enzim
katalase. Enzim katalase berfungsi menguraikan senyawa beracun
peroksida (H2O2). Hasil pengurain peroksida berupa air (H2O)
dan oksigen (O2). Pada hewan, peroksisom banyak terdapat di
dalam hati dan ginjal. Peroksisom yang hanya terdapat pada
tumbuhan disebut glioksisom. Glioksisom berfungsi mengoksidasi
asam lemak. Organel ini bnayk ditemukan di dalam jaringan
lemak pada biji yang sedang berkecambah.
2.3 Biogenesis peroksisom
Ada dua teori yang menerangkan bagaimana peroksisom
dibentuk dan dihasilkan oleh sel. Teori pertama yang disebut
model klasik menyatakan bahwa protein peroksisom disintesis
Page 10
dengan bantuan ribosom yang menempel pada endoplasmic
retikulum, kemudian protein peroksisomal tersebut masuk ke
dalam sisternae dari endoplasmic reticulum dan membentuk
kantung (ekor) yang selanjutnya menggenting serta akhirnya
memisahkan diri membentuk peroksisom bebas.
Teori kedua menyatakan bahwa protein peroksisomal
disintesis dengan bantuan ribosom bebas, kemudain
proteinperoksisomal tersebut dibebaskan ke sitoplasma dan
berkembang menjadi peoksisom.
Tidak seperti lisosom, peroksisom bukan tunas dari sistem
endomemban. Peroksisom ini tumbuh dengan cara menggabungnkan
protein dan lipid yang dibuat dalam sitosol, dan memperbanyak
jumlahnya dengan membelah diri menjadi dua setelah mencapai
ukuran tertentu.
Page 11
Gambar 2.3 Biogenesis Peroksisom
Gambar 2.3 Biogenesis Peroksisom
Page 12
BAB III
KESIMPULAN
1. Fungsi dari peroksisom sebagai berikut :
a) Fotorespirasi pada tumbuhan
b) Mengubah H2O2 menjadi air H2O dan O2
2. Biogenesis dari peroksisom yaitu dengan
a. Teori pertama yang disebut model klasik menyatakan
bahwa protein peroksisom disintesis dengan bantuan
ribosom yang menempel pada endoplasmic retikulum,
kemudian protein peroksisomal tersebut masuk ke
dalam sisternae dari endoplasmic reticulum dan
membentuk kantung (ekor) yang selanjutnya
menggenting serta akhirnya memisahkan diri membentuk
peroksisom bebas.
b. Teori kedua menyatakan bahwa protein peroksisomal
disintesis dengan bantuan ribosom bebas, kemudain
proteinperoksisomal tersebut dibebaskan ke
sitoplasma dan berkembang menjadi peoksisom.
Page 13
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. 2002. Biologi Jilid 1 Edisi kelima. Jakarta : Erlangga
George, Fried dan Hademenos,George. 2006. Biologi Edisi Kedua.
Jakarta : Erlangga
Lahay, Ratna Rosanty. 2009. Peroksisom-Biogenesis, Struktur dan Fungsi.
Sumatra Utara: Universitas Sumatra Utara
Marks, Dawn. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta : EGC