“TUGAS BAHASA INDONESIA” DISUSUN OLEH Nama : Diantika Fitriani Srirahayu Kelas : 9F/Absen 12
DAFTAR ISI
1. Mencari 2 teks, Teks Eksemplum dan Teks Fabel
2. Setelah mencari 2 teks, carilah struktur dan unsur
kebahasaan dari teks tersebut. Sesudah itu, buat 10
pertanyaan beserta jawaban (masing-masing teks).
3. Mencari makna kata sukar (sulit).
4. Membedakan teks.
5. Identifikasi kekurangan teks dilihat dari :
- Struktur
- Unsur kebahasaan
- Isi
6. Telaah dan merevisi (dibaca dan diperbaiki).
7. Meringkas 1 teks saja, yaitu teks eksemplum.
8. Menyusun teks eksemplum. Diolah datanya per
paragraf atau struktur.
TEKS 1 (EKSEMPLUM)
“Kecerobohanku”
Aku memiliki pengalaman jatuh dari motor beberapa tahun yang lalu. Ketika itu saya
masih SMP, pada suatu sore saat sedang membersihkan kamar, keponakanku yang bernama
Suci berkunjung ke rumahku untuk minta diantar les di rumah gurunya.
Ketika itu sudah hampir mendekati adzan magrib, sebenarnya orang tua saya sedikit
melarang untuk langsung pergi, ibu saya menyuruh pergi setelah selasai adzan saja. Tetapi
karena Suci terlihat terburu-buru saya pun tetap akan menemani dan mengantarkannya. Di
jalan tiba-tiba handphone saya berbunyi, dan sepertinya itu tanda jika ada sms masuk di
handphone saya. Lalu saya pun mencoba mengambil handphone di saku celana kemudian
saya membuka sms yang telah masuk, dan saya juga berniat untuk membalas pesan itu. Jujur
saat itu saya mengendarai motor dalam keadaan tergesa-gesa dan mengunakan kecepatan
yang lumayan tinggi. Kemudian dari arah depan ada sebuah motor ingin putar balik arah
tetapi tanpa menyalakan lampu retingnya. Saya pun gugup karena tidak bisa mengontrol
danmenguasai kecepatan akhirnya pun menabrak pengendara motor yang sedang putar balik
arah tadi, aku dan Suci pun terjatuh dan terlempar dari motor. Suci keponakan saya
mengalamani luka pada bagian siku dan kakinya, sedangkan saya mengalami luka pada lutut
sebelah kanan dan untungnya saya tidak mengalami luka yang parah. Motor yang saya
kendarai pun rusak parah, ketika itu polisi yang kebetulan ada di sekitar jalan itu langsung
datang menghampiri saya, untuk menolong dan mengurus kasus kecelakaan tersebut.
Sejak kejadian itu menimpa saya, saya menjadi semakin berhati-hati dalam
mengendarai kendaraan. Selain itu juga semakin memerhatikan peraturan di lalu lintas, dan
mematuhi kata-kata orang tua saya. Karena ridha Allah adalah ridha orang tua (pula).
TEKS 2 (FABEL)
“Kupu-Kupu berhati mulia”
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di
taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut
berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.
Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk
kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana.”Hei, kepompong alangkah
jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia
yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?”. Sang semut selalu
membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat yang ia suka. Bahkan, sang semut kuat
mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya
adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan
tersebut.
Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di
mana-mana terdapat genangan lumpur. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke
dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan
itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan. “tolong, bantu aku! aku
mau tenggelam, tolong.., tolong!”
Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-
kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. “Semut, peganglah erat-erat ranting itu!
Nanti aku akan mengangkat ranting itu.”Lalu sang semut memegang erat ranting itu. Si
kupu-kupu memegang ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman. Kemudian,
sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan
nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji. Mendengar
pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. “Aku adalah kepompong yang pernah diejek.”
Kata si kupu-kupu. Ternyata, kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya.
Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina
semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.
TEKS 1
No Struktur teks Kalimat Dalam Teks
1. Orientasi Aku memiliki pengalaman jatuh dari motor beberapa
tahun yang lalu. Ketika itu saya masih SMP, pada suatu
sore saat sedang membersihkan kamar, keponakanku
yang bernama Suci berkunjung ke rumahku untuk minta
diantar les di rumah gurunya.
2. Insiden Ketika itu sudah hampir mendekati adzan magrib,
sebenarnya orang tua saya sedikit melarang untuk
langsung pergi, ibu saya menyuruh pergi setelah selasai
adzan saja. Tetapi karena Suci terlihat terburu-buru saya
pun tetap akan menemani dan mengantarkannya. Di
jalan tiba-tiba handphone saya berbunyi, dan sepertinya
itu tanda jika ada sms masuk di handphone saya. Lalu
saya pun mencoba mengambil handphone di saku celana
kemudian saya membuka sms yang telah masuk, dan
saya juga berniat untuk membalas pesan itu. Jujur saat
itu saya mengendarai motor dalam keadaan tergesa-gesa
dan mengunakan kecepatan yang lumayan tinggi,
kemudian dari arah depan ada sebuah motor ingin putar
balik arah tetapi tanpa menyalakan lampu retingnya.
Saya pun gugup karena tidak bisa mengontrol
danmenguasai kecepatan akhirnya pun menabrak
pengendara motor yang sedang putar balik arah tadi, aku
dan Suci pun terjatuh dan terlempar dari motor. Suci
keponakan saya mengalamani luka pada bagian siku dan
kakinya, sedangkan saya mengalami luka pada lutut
sebelah kanan dan untungnya saya tidak mengalami luka
yang parah. Motor yang saya kendarai pun rusak parah,
ketika itu polisi yang kebetulan ada di sekitar jalan itu
langsung datang menghampiri saya, untuk menolong dan
mengurus kasus kecelakaan tersebut.
3. Interpretasi Sejak kejadian itu menimpa saya, saya menjadi semakin
berhati-hati dalam mengendarai kendaraan. Selain itu
juga semakin memerhatikan peraturan di lalu lintas, dan
mematuhi kata-kata orang tua saya. Karena ridha Allah
adalah ridha orang tua (pula).
TEKS 2
No Struktur Teks Kalimat dalam Teks
1. Orientasi Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut
berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa
berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut
berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang
berada di taman itu.
2. Komplikasi Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut
mengejek bentuk kepompong yang jelek yang tidak bisa
pergi ke mana-mana.”Hei, kepompong alangkah jelek
nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo
jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu
jika ranting itu patah?”. Sang semut selalu membanggakan
dirinya yang bisa pergi ke tempat yang ia suka. Bahkan,
sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari
tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah
binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja
mendengar ejekan tersebut.
Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu.
Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur.
Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam
lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir
tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang
mungkin untuk meminta bantuan. “tolong, bantu aku! aku
mau tenggelam, tolong.., tolong!”
3. Resolusi Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang
melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah
ranting ke arah semut. “Semut, peganglah erat-erat ranting
itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu.”Lalu sang
semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu memegang
ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman.
Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu
karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia
memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji.
Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut.
“Aku adalah kepompong yang pernah diejek.” Kata si
kupu-kupu. Ternyata, kepompong yang dulu ia ejek sudah
menyelamatkan dirinya.
4. Koda Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia
tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang
ada di taman itu.
TEKS 1
Unsur kebahasaan Teks Eksemplum :
- Kata keterangan (tempat,waktu,tujuan dan cara)
1. Aku memiliki pengalaman jatuh dari motor beberapa tahun yang lalu.
Beberapa tahun lalu : Merupakan keterangan waktu
2. Pada suatu sore saat sedang membersihkan kamar, keponakanku yang bernama
Suci berkunjung ke rumahku untuk minta diantar les di rumah gurunya.
Pada suatu sore : Merupakan keterangan waktu
Ke rumahku : Merupakan keterangan tempat
Untuk minta diantar les : Merupakan keterangan tujuan
Di rumah gurunya : Merupakan keterangan tempat
3. Ketika itu sudah hampir mendekati adzan magrib, sebenarnya orang tua saya
sedikit melarang untuk langsung pergi, ibu saya menyuruh pergi setelah selasai
adzan saja.
Adzan maghrib : Merupakan keterangan waktu
Selesai adzan : Merupakan keterangan waktu
4. Di jalan tiba-tiba handphone saya berbunyi, dan sepertinya itu tanda jika ada sms
masuk di handphone saya.
Dijalan : Merupakan keterangan tempat
5. Lalu saya pun mencoba mengambil handphone di saku celana kemudian saya
membuka sms yang telah masuk, dan saya juga berniat untuk membalas pesan
itu.
Di saku celana : Merupakan keterangan tempat
Untuk membalas pesan : Keterangan tujuan
6. Motor yang saya kendarai pun rusak parah, ketika itu polisi yang kebetulan ada di
sekitar jalan itu langsung datang menghampiri saya, untuk menolong dan
mengurus kasus kecelakaan tersebut.
Di sekitar jalan : Merupakan keterangan tempat
Untuk menolong dan mengurus kasus kecelakaan : Merupakan keterangan tujuan
- Kata hubung (intrakalimat dan antarkalimat)
Kata hubung intra kalimat :
1. Di jalan tiba-tiba handphone saya berbunyi, dan sepertinya itu tanda jika ada sms
masuk di handphone saya.
Makna : Kata hubung dan, menunjukkan kesetaraan dalam kalimat tersebut.
2. Lalu saya pun mencoba mengambil handphone di saku celana kemudian saya
membuka sms yang telah masuk, dan saya juga berniat untuk membalas pesan itu.
Makna : Kata hubung dan, menunjukkan kesetaraan dalam kalimat tersebut.
3. Saya pun gugup karena tidak bisa mengontrol dan menguasai kecepatan akhirnya pun
menabrak pengendara motor yang sedang putar balik arah tadi.
Makna : Kata hubung dan, menunjukkan kesetaraan dalam kalimat tersebut.
4. Aku dan Suci pun terjatuh dan terlempar dari motor.
Makna : Kata hubung dan, menunjukkan kesetaraan dalam kalimat tersebut.
5. Selain itu juga semakin memerhatikan peraturan di lalu lintas, dan mematuhi kata-
kata orang tua saya.
Makna : Kata hubung dan, menunjukkan kesetaraan dalam kalimat tersebut.
Kata Hubung Antar kalimat :
1. Aku memiliki pengalaman jatuh dari motor beberapa tahun yang lalu. Ketika itu
saya masih SMP, pada suatu sore saat sedang membersihkan kamar, keponakanku
yang bernama Suci berkunjung ke rumahku untuk minta diantar les di rumah
gurunya.
Makna : Kata hubung ketika itu, menunjukkan kejadian itu sedang terjadi.
2. Motor yang saya kendarai pun rusak parah, ketika itu polisi yang kebetulan ada di
sekitar jalan itu langsung datang menghampiri saya, untuk menolong dan mengurus
kasus kecelakaan tersebut.
Makna : Kata hubung ketika, menunjukkan kejadian yang sedang terjadi.
3. Suci keponakan saya mengalamani luka pada bagian siku dan kakinya, sedangkan
saya mengalami luka pada lutut sebelah kanan dan untungnya saya tidak mengalami
luka yang parah.
Makna : Kata hubung sedangkan, menunjukkan kata hubung situasi.
4. Jujur saat itu saya mengendarai motor dalam keadaan tergesa-gesa dan mengunakan
kecepatan yang lumayan tinggi.Kemudian dari arah depan ada sebuah motor ingin
putar balik arah tetapi tanpa menyalakan lampu retingnya.
Makna : Kata hubung kemudian, menunjukkan hubungan kelanjutan antara kalimat
sebelum dan sesudah.
5. Ketika itu sudah hampir mendekati adzan magrib, sebenarnya orang tua saya sedikit
melarang untuk langsung pergi, ibu saya menyuruh pergi setelah selasai adzan saja.
Tetapi karena Suci terlihat terburu-buru saya pun tetap akan menemani dan
mengantarkannya.
Makna : Kata hubung tetapi, menunjukkan kata hubung perlawanan.
- Kalimat Majemuk Setara dan Bertingkat
1. Motor yang saya kendarai pun rusak parah, ketika itu polisi yang kebetulan ada di
sekitar jalan itu langsung datang menghampiri saya, untuk menolong dan mengurus
kasus kecelakaan tersebut.
TEKS 2
Unsur kebahasaan teks fabel :
- Kata kerja
No Struktur teks Kata kerja
1. Orientasi 1. Berjalan-jalan
2. Melihat
3. Berkeliling
4. Menyapa
2. Komplikasi 1. Melihat
2. Mengejek
3. Menggantung
4. Jalan-jalan
5. Pergi
6. Mengangkat
7. Diam
8. Mendengar
9. Berjalan
10. Tenggelam
11. Meminta
3. Resolusi 1. Terbang
2. Menjulurkan
3. Peganglah
4. Mengangkat
5. Berterima kasih
6. Menyelamatkan
7. Memuji
8. Mendengar
9. Berkata
10. Diejek
4. Koda 1. Berjanji
2. Menghina
Kata Kerja
Aktif Transitif Aktif Intransitif
Menyapa Melihat
Mengejek Berkeliling
Menggantung Berjalan-jalan
Mengangkat Jalan-jalan
Meminta Pergi
Menjulurkan Diam
Peganglah Mendengar
Berterima kasih Berjalan
Menyelamatkan Tenggelam
Terbang
- Kata keterangan tempat dan waktu