BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Dasar utama yang mendasari penelitian ini adalah komunikasi, komunikasi dalam penelitian ini menjadi tumpuan bagaimana proses kesadaran merek timbul. Sebagai mahasiswi di jurusan komunikasi pemasaran, peneliti sadar betul bahwa komunikasi dapat membawa dampak yang besar pada kehidupan manusia. Termasuk juga dalam memperkenalkan sebuah merek kepada khalayak yang luas. Menurut M. Roger (Dedy Mulyana, 2009: 8) komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Santoso dan Setiansah (2010: 4), menjelaskan banyak alasan kenapa manusia berkomunikasi. Salah satunya menurut Thomas M. Scheidel dikutip dari Santoso dan Setiansah (2010: 4) mengatakan, orang 7
50
Embed
BINA NUSANTARA | Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewJaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Komunikasi
Dasar utama yang mendasari penelitian ini adalah komunikasi,
komunikasi dalam penelitian ini menjadi tumpuan bagaimana proses
kesadaran merek timbul. Sebagai mahasiswi di jurusan komunikasi
pemasaran, peneliti sadar betul bahwa komunikasi dapat membawa
dampak yang besar pada kehidupan manusia. Termasuk juga dalam
memperkenalkan sebuah merek kepada khalayak yang luas.
Menurut M. Roger (Dedy Mulyana, 2009: 8) komunikasi adalah
proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau
lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Santoso dan Setiansah (2010: 4), menjelaskan banyak alasan kenapa
manusia berkomunikasi. Salah satunya menurut Thomas M. Scheidel
dikutip dari Santoso dan Setiansah (2010: 4) mengatakan, orang
berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri,
untuk membangun kontak sosial dengan orang disekitarnya, dan untuk
mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berprilaku
sebagaimana yang diinginkan. Namun tujuan utama komunikasi sejatinya
adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis. Jelas sekali
bahwa komunikasi dapat memberikan dampak lebih dari pada sekedar
informasi, tetapi juga pengaruh.
Beberapa definisi komunikasi lainnya yang mendukung gagasan
bahwa komunikasi merupakan kegiatan yang mempengaruhi dikutip dari
7
8
Santoso dan Setiansah (2010: 5), pertama menurut Hovland, Janis, dan
Kelley komunikasi adalah proses dimana seorang individu (komunikator)
mentransmisikan stimulus untuk mempengaruhi tindakan orang lain.
Kedua, menurut Gode komunikasi adalah proses membuat sama dua atau
beberapa orang, dari monopoli satu atau beberapa orang. Ketiga, menurut
Ruesch dan Beteson komunikasi tak semata-mata merujuk pada transmisi
pesan verbal, eksplisit, dan internasional, tetapi juga meliputi segala proses
dimana seseorang mempengaruhi yang lain.
Berangkat dari definisi-definisi komunikasi yang dijelaskan diatas,
nampaklah sangat jelas bagaimana sebuah komunikasi dapat memberikan
dampak yang besar dalam kehidupan manusia. Melalui penelitian ini
peneliti hendak mempelajari, bagaimana komunikasi Public Relations
dalam menyampaikan ide atau gagasan atau informasi kepada khalayak
Kreavi.com.com melalui media sosial dan promosi media lini bawah dapat
mempengaruhi khalayak untuk meningkatkan kesadaran merek, dalam hal
ini pekerja industri kreatif untuk menjadi pengguna Kreavi.com.com.
2.1.1 Model Komunikasi
Selain didasari oleh teori komunikasi secara dasar, penelitian ini juga
terintegrasi dari teori komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran
(Budiarto, 2004: 124) adalah salah satu kegiatan pemasatan yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan atau meningatkan pasar sasaran
atas perusahaan maupun produk agar bersedia menerima, membeli, dan setia
kepada produk yang ditawarkan produsen.
9
Atas landasan komunikasi dan komunikasi pemasaran tersebut,
peneliti kemudian memilih beberapa model komunikasi yang sesuai dengan
penelitian ini. Dari sekian banyak definisi dan model komunikasi yang ada,
peneliti mengutip definisi singkat dari Harold D. Lasswell (Mulyana, 2009:
5) bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi
ialah menjawab pertanyaan “siapa menyampaikan, apa yang disampaikan,
melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya”.
Gamb
ar 2.1
(Model Laswell, dalam Mulyana, 2009: 5)
Pada model Lawell terdapat 5 elemen utama dalam komunikasi, yaitu:
komunikator (pihak yang memiliki inisiatif menyampaikan pesan), pesan itu
sendiri, saluran (media atau cara bagaimana pesan itu disampaikan),
komunikan (pihak yang menerima pesan), dan efek (dampak dari pesan
tersebut). Model ini jika diterapkan dalam penelitian ini dapat diwujudkan
dalam kalimat sederhana yang berbunyi “Kreavi.com menyampaikan pesan
melalui media sosial kepada pekerja kreatif dan diharapkan dapat membawa
efek meningkatnya kesadaran merek yang terwujud dalam peningkatan
jumlah pengguna Kreavi.com.” Adapun pesan yang disampaikan melalui
media sosial adalah informasi mengenai kegiatan-kegiatan dan lomba atau
kontes seputar dunia kreatif, dan sharing karya-karya inspirasional yang
dapat memotivasi kerja kreatif.
Model komunikasi berikutnya yang melandasi penelitian ini adalah
model stimulus respons (S-R). Model S-R (Mulyana, 2009: 143) adalah
10
model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin
psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut
menggambarkan hubungan stimulus–respons. Model ini menunjukkan
komunikasi sebagai proses aksi–reaksi yang sederhana. Bila seorang lelaki
berkedip kepada seorang wanita, dan wanita itu kemudian tersipu malu, itulah
pola S-R. Jadi model S-R dapat dianggap sebagai proses pertukaran atau
pemindahan informasi atau gagasan. Proses ini dapat bersifat timbal balik dan
mempunyai banyak efek. Setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi
berikutnya.
Dari teori S-R ini peneliti pun semakin diyakinkan bahwa komunikasi
dapat membawa perubahan yang besar dalam hidup manusia. Melalui
komunikasi ini manusia bukan hanya melakukan pertukaran informasi
semata, tetapi juga mampu memengaruhi orang lain dengan ide dan
gagasannya. Sama halnya dengan strategi promosi, ketika Kreavi.com
mengajak pengguna Kreavi.com untuk ikut dalam kegiatan bersama,
Kreavi.com mengkomunikasikan visi dan misi, melalui komunikasi itu
Kreavi.com berharap penggunanya akan terdorong untuk mengajak teman-
teman pekerja kreatif lainnya yang tidak atau belum terjangkau oleh
Kreavi.com untuk ikut serta bergabung menjadi pengguna Kreavi.com.
Model komunikasi terakhir yang melandasi penelitian ini adalah
model komunikasi menurut Wilbur Schramm. Scharmm (Muhammad, 2007:
22) memperlihatkan pentingnya peranan umpan balik dalam proses
komunikasi. Dari sinilah kita dapat mengetahui apakah komunikasi yang
disampaikan melalui media sosial diterima dan dipahami oleh kahalayak.
Berikut gambar model komunikasi Schramm
11
Gambar 2.2
(Model Schramm dalam Arni Muhammad, 2007: 22)
2.1.1.2 Tujuan Komunikasi
Komunikasi pada penelitian ini diterapkan dalam komunikasi bisnis.
Dikutip dari sebuah jurnal karya Kridasusila (2012: 12), Pada dasarnya,
dalam melakukan aktivitas bisnis perlu adanya bentuk komunikasi
pemasaran, yaitu aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli
dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama, yaitu:
1. Menyebarkan informasi
2. Mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen
3. Mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang
Sedangkan respon atas tujuan komunikasi dan respon khalayak berikatan
dengan tahap-tahap dalam proses pembelian yang terdiri atas:
1. Menyadari produk yang ditawarkan
12
2. Menyukai dan berusaha mengetahui lebih lanjut
3. Mencoba untuk membandingkan dengan harapannya
4. Mengambil tindakan membeli atau tidak membeli
5. Tindak lanjut, membeli kembali atau pindah merek.
2.1.2 Public Relations
Menurut Morissan (2010: 7), dalam perkembangannya public
relations (PR) atau humas memiliki berbagai macam definisi dan interpretasi.
Ada definisi yang sangat singkat seperti PR is doing good and getting credit
for it (humas adalah upaya melakukan hal-hal baik sehingga mendapatkan
kepercayaan) hingga definisi humas yang terdiri dari 100 kata sebagaimana
yang tecantum dalam Encyclopedia Britannica.
Cultip-Center-Broom mendefinisikan humas sebagai usaha terencana
untuk memengaruhi pandangan melalui karakter yang baik serta tindakan
yang bertanggung jawab, didasarkan atas komunikasi dua arah yang saling
memuaskan. Menurut Frank Jefkins (Morrisan. 2010: 7), terdapat begitu
banyak definisi humas, namun ia sendiri memberikan batasan humas, yaitu
sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi terencana, baik itu ke
dalam maupun ke luar antara suatu organisasi dengan semua khalayknya
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan saling
pengertian.
Dari definisi-definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas
PR ditujukan untuk komunikasi yang baik, yang mendukung berkembangnya
sebuah organisasi. Peneliti sebagai mahasiswi jurusan Marketing
Communication penjurusan public relations, menyadari bahwa PR memiliki
13
peran yang penting dalam organisasi, untuk mengkomunikasikan ide-ide dan
gagasan dari organisasi kepada publik atau khalayak organisasi.
2.1.2.2 Ruang Lingkup Public Relations
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya seorang praktisi PR
bergerak dalam bidang pekerjaan yang meliputi (Morissan, 2010: 14):
a. Publisitas
b. Pemasaran
c. Public Affairs
d. Manajemen Isu
e. Lobi
f. Hubungan Investor
Penelitian ini difokuskan pada bidang pekerjaan pemasaran untuk
meningkatkan kesadaran merek. Menurut Morissan (2010: 20) PR pada
organisasi yang bertujuan mencari keuntungan seperti perusahaan haruslah
dapat bekerja efektif dan menjadi bagian dari tujuan perusahaan untuk
memenangkan persaingan. Kondisi kompetitif yang terdapat pada perusahaan
menjadikan tuntutan manajemen terhadap peran PR menjadi sangat besar.
Fungsi PR pada organisasi bisnis akan selalu dimonitor dan dievaluasi terus
menerus sebagaimana fungsi bagian lain seperti bagian pemasaran, keuangan
dan produksi dengan tujuan akhir, yaitu mencapai target yang sudah
ditetapkan manajemen perusahaan. Setiap perusahaan selalu menempatkan
tingkat keuntungan tertentu sebagai target yang hendak dicapai, sedangkan
keuntungan hanya bisa dicapai melalui pemasaran yang berhasil. Setiap
14
departemen dalam perusahaan, termasuk departemen humas, harus
diberdayakan untuk mencapai target pemasaran yang sudah ditetapkan.
Tujuan pemasaran (Morissan. 2010: 20) adalah untuk menarik dan
memuaskan klien atau pelanggan (customer) dalam jangka panjang dalam
upaya mencapai tujuan ekonomi perusahaan. Menurut Cultip-Center–Broom
(Morissan. 2010: 41) tugas utama prkatisi humas adalah mendapatkan
perhatian khalayak sasaran, kedua menarik minat (ketertarikan) khalayak
terhadap isi pesan, ketiga membangun suatu keinginan dan niat khalayak
untuk bertindak sesuai dengan pesan, dan keempat mengarahkan tindakan
khalayak untuk bertindak sesuai dengan pesan yang disampaikan.
Dari pemaparan mengenai public relations diatas, dapat dilihat
peneliti memfokuskan penelitian pada peranan PR dalam bidang pemasaran
atau marketing untuk meningkatkan kesadaran merek Kreavi.com. Upaya
meningkatkan kesadaran merek inipun selaras dengan bagian dari target
perusahaan PT. Kibar Kreasi untuk mendapatkan pengguna sebanyak-
banyaknya pada Kreavi.com.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Media Sosial
Media Sosial lahir sebagai wujud era globalisasi, yang ditandai
dengan munculnya internet. Internet menurut Coupey (2002: 97)
menjelaskan bahwa manusia dewasa ini perlu mempertimbangkan
kehadiran internet untuk kelimpahan informasi, kemudahan berkomunikasi,
dan memperluas jenis barang dan jasa. Internet dari hari ke hari kian
popular dan telah diterima oleh masyarakat dunia secara luas. Internet juga
15
berkembang sangat cepat, berkembangnya internet mendorong munculnya
situs-situs unik yang memfasilitasi komunikasi dan informasi secara global,
situs-situs tersebut dapat dikatakan sebagai media sosial.
Teori-teori tentang media sosial masih sulit untuk ditemukan dalam
buku-buku berbahasa Indonesia karena tren media sosial di Indonesia
sekitar tahun 2007 awal, sehingga peneliti banyak mengambil refrensi dari
buku berbahsa asing. Strauss dan Forst (2012: 328) menyebutkan media
sosial adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis media
yang didasarkan pada percakapan dan interaksi antara orang-orang secara
online. Hal ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk forum
internet, web log, blog sosial, blogging mikro, wiki, podcast, gambar,
video, rating dan penunjuk halaman sosial. Teknologi yang dapat