UNIVERSITAS KUNINGAN Judul Buku : Bimbingan dan Penyuluhan Pengarang : Drs. H. M. Umar – Drs. Sartono Tahun Terbit : 1998 Jumlah Halaman : 212 Disusun Oleh : Euis Sumartini Kelas : I D Biologi
UNIVERSITAS KUNINGAN
Judul Buku : Bimbingan dan
Penyuluhan
Pengarang : Drs. H. M. Umar – Drs.
Sartono
Tahun Terbit : 1998
Jumlah Halaman : 212
Disusun Oleh : Euis Sumartini
Kelas : I D Biologi
ESENSIBAB I : BIMBINGAN DAN PENYULUHAN Pengertian bimbingan (guidance) : adalah bantuan yang
diberikan kepada individu agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal, guna menentukan masa depan yang lebih baik.
Tujuan bimbingan : ialah agar individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Pengertian penyuluhan (conseling) : adalah salah satu teknik yang diberikan oleh seorang conselor kepada yang lain (counselee) yang mempunyai masalah psikologis, agar orang tersebut dapat mengatasi masalahnya.
Tujuan penyuluhan : tujuan pokoknya adalah membantu murid memperoleh identitas dirinya sebagai landasan pokok untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Penyuluhan lebih cenderung kepada kejiwaan seseorang, sedang bimbingan lebih cenderung kepada pendidikan.
Penyuluhan lebih sempit ketimbang bimbingan Hubungannya : penyuluhan adalah pelayanan dari bimbingan Fungsinya : memberikan nasihat dengan tujuan yang baik.
REFLEKSI
Bimbingan dan penyuluhan adalah hal yang
berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan.
Walaupun pada kenyataannya memiliki
pengertian yang berbeda.
Dengan adanya bimbingan dan penyuluhan,
diharapkan dapat membantu siswa dalam
menyelesaikan suatu masalah dan
mendapatkan solusi yang tepat.
ESENSIBAB II : SASARAN DAN SIFAT BIMBINGAN DAN KONSELING
Sasarannya ialah anak didik untuk menghindari hambatan belajar
anak baik dari segi fisiologi, psikologi maupun lingkungan.
Sifat bimbingan dan penyuluhan adalah mengarahkan anak ke
arah depan yang lebih baik.
Bimbingan cenderung dilakukan pada anak didik yang sedang
tumbuh dan berkembang
Pertumbuhan mengandung pengertian perubahan yang
berhubungan dengan jasmani.
Perkembangan mengandung arti perubahan yang berhubungan
dengan kejiwaan seseorang.
Penyuluhan bisa diberikan kepada siswa golongan (anak-anak,
orang dewasa, bahkan orang tua).
REFLEKSI
Bimbingan dan penyuluhan bukan
hanya dapat dilakukan pada anak usia
sekolah saja, tapi pada semua golongan,
tanpa memandang batasan umur.
ESENSIBAB III : TANGGUNG JAWAB DAN KUALIFIKASI KONSELOR
Tanggung jawab konselor
Seorang konselor mempunyai tanggung jawab yang tidak
ringan, misalnya mengadakan penelitian terhadap
lingkungan sekolah, membimbing anak-anak, serta
memberikan saran-saran yang berharga.
Prinsip-prinsip bimbingan dan penyuluhan
Fungsi bimbingan dan penyuluhan dalam proses
pendidikan pengajaran ialah membantu pendidikan dan
pengajaran.
Ditunjukan pada semua individu, tanpa membatasi umur
Penyuluhan dilakukan secara kontinue
Kode etik bimbingan dan konseling :
Yang dimaksud kode etik ialah ketentuan-ketentuan
atau peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh siapa
saja yang berkecimpung dalam bidang bimbingan dan
penyuluhan demi kebaikan.
Pembimbing harus memegang teguh prinsip-prinsip
bimbingan dan konseling.
Memegang atau menyimpan rahasia klien dengan
sebaik-baiknya.
Menghargai klien dalam derajat yang sama.
Kualifikasi konselor
Seorang pembimbing harus mempunyai pengetahuan
yang luas.
Seorang pembimbing harus mengambil tindakan yang
bijaksana.
REFLEKSI
Bahwasanya seorang konselor haruslah
orang yang memiliki wawasan yang
luas, dan mengerti tentang apa yang
harus dilakukan dan juga kode etik yang
harus dijaga oleh seorang konselor.
Kerahasiaan masalahpun harus dijaga
agar klien merasa nyaman dan aman.
ESENSIBAB IV : PROBIEMATIK BIMBINGAN DAN PENYULUHAN
Melaksanakan identifikasi kasus
Salah satu metode pemberian bantuan kepada anak didik yang
mengalami kesulitan belajar adalah menerapkan prosedur dan
langkah-langkah sistematis yang disebut diagnostik kesulitan
belajar dan cara memberikan bantuan pemecahannya.
Melaksanakan diagnosa
Mengetahui secara lokasi kesulitan belajar tersebut dan bidang
studi apa saja.
Melaksanakan prognosa
Untuk menetapkan macam dan teknik pemberian bantuan yang
sesuai dengan corak kesulitan yang dihadapi siswa.
Melaksanakan langkah pemberian bantuan
Untuk memberikan bantuan kepada siswa yang
bersangkutan agar mampu mengatasi kesulitan belajar.
Melaksanakan tindak lanjut
Untuk mengetahui sejauh mana hasil pemberian bantuan
tersebut yang telah diberikan kepada siswa memperbaiki
kegiatan belajarnya lebih lanjut.
Melaksanakan pendekatan
REFLEKSI
Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan
haruslah dilihat dari awal, bagaimana
keadaan siswa, dan apa masalah siswa.
Setelah itu wawancara siswa untuk
mengetahui apakah problem yang dia
alami sama dengan apa yang diprediksi
oleh seorang konselor.
ESENSIBAB V : PERANAN AGAMA DALAM BIMBINGAN DAN PENYULUHAN
Pendahuluan
Program pendidikan dan program bimbingan penyuluhan
agama harus saling berkaitan meskipun posisi program
bimbingan dan penyuluhan agama merupakan penunjang
bagi pelaksanaan program pendidikan di sekolah,
terutama pendidikan agama.
Segala bentuk kenakalan remaja yang muncul terutama di
kota-kota besa di negara kita, perlu ditanggulangi secara
menyeluruh dan tuntas, antara lain melalui program
bimbingan dan penyuluhan agama di lembaga-lembaga
pendidikan dan agama.
Guru agama sebagai pendidik dan pembimbing
Tugas dan fungsi guru dalam proses pendidikan di
sekolah (madrasah) tidak hanya sebagai pengajar ilmu
pengetahuan semata-mata, melainkan juga bertugas
sebagai pendidik dan pembimbing atau counselor
Bagi guru agama, karena tugas pokoknya mendidik dan
mengajarkan pengetahuan agama dan
menginternalisasikan serta mentransformasikan nilai-
nilai agama kedalam pribadi anak didik yang tekanan
utamanya adalah mengubah sikap dan mental anak
didik ke arah beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta mampu mengamalkan ajaran agama.
REFLEKSI
Guru agama merupakan guru yang bisa
merangkap sebagai seorang konselor,
karena apa yang akan disarankan bisa
dikaitkan dengan hal-hal yang
berhubungan dengan keagamaan.
Karena biasanya, agama memberikan
nasehat-nasehat tentang kebaikan
dalam beragama.
ESENSIBAB VI : PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM
Perencanaan program bimbingan dan penyuluhan
Prinsip bimbingan
Konselor harus memahami sifat-sifat siswa antara yang satu
dengan yang lain.
Asas-asas bimbingan dan penyuluhan
Asas yang berhubungan dengan anak didik/ individu
o Tiap individu mempunyai kebutuhan
o Ada pembedaan diantara individu-individu
o Tiap anak didik mempunyai dorongan untuk menjadi matang
o Tiap individu mempunyai masalah dan mempunyai
dorongan untuk menyelesaikan masalahnya.
Asas yang berhubungan dengan pekerjaan bimbingan
o Pekerjaan bimbingan berlangsung dalam situasi
hubungan antara pembimbing dan orang yang dibimbing.
o Penyelenggaraan bimbingan memerlukan kerahasiaan.
o Pekerjaan bimbingan di sekolah memerlukan pendekatan
bersama antara pembimbing dan staf sekolah yang lain.
o Asas kerahasiaan
o Asas kesukarelaan
o Asas keterbukaan
o Asas kekinian
o Asas kemandirian
o Asas kegiatan
o Asas kenormatifan
REFLEKSI
Dari sekian banyak siswa, pastinya
memiliki sifat yang berbeda dan dengan
masalah yang berbeda pula. Seorang
konselor harus mengetahui karakter dari
masing-masing siswa, agar apa yang
disampaikan dapat diterima dan
dimengerti oleh siswa.
ESENSIBAB VII : PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK BIMBINGAN DAN PENYULUHAN
1. Pendekatan Seorang conselor hendaknya melakukan pendekatan dulu
kepada klien, sebelum ia memberikan pengarahan agar
dapat mengetahui masalah apa yang sedang dihadapinya.
2. Metode Pengumpulan data sangat penting pada penyelidikan pada
umumnya, maupun dalam bimbingan dan penyuluhan.
Penyuluhan baru dapat diberikan dengan baik, kalau kita
telah mengetahui data sekitar individu yang akan disusun.
3. Teknik-teknik bimbingan
a. Bimbingan kelompok (group guidance)
1) Home room program (program home room)
Yaitu suatu program kegiatan yang dilakukan dengan
tujuan agar guru dapat mengenal murid-muridnya lebih
baik.
Home room ialah membuat suasana kelas seperti di
rumah
2) Karya wisata
Meninjau objek-objek menarik dan mereka mendapat
informasi yang lebih baik dari objek itu. Untuk
memperoleh penyesuaian dalam kehidupan kelompok.
3) Diskusi kelompok
Murid akan mendapat kesempatan untuk memecahkan
masalah bersama-sama.
4) Kegiatan kelompok
Agar anak dapat menyumbangkan fikirannya dan dapat
pula mengembangkan rasa tanggung jawab.
5) Organisasi murid
Mengembangkan bakat kepemimpinannya, disamping
memupuk rasa tanggung jawab dan harga diri.
b. Penyuluhan individu
Dilakukan perorangan, ia biasanya yang bersifat rahasia.
REFLEKSI
Metode bimbingan, dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Misalnya dengan karya
wisata, agar anak dapat mengenal alam
sekitar, setelah itu menceritakan masalah.
Tujuan metode ini adalah mengajak anak
agar memiliki pikiran yang tenang dan
dapat menceritakan masalahnya tanpa
adanya tekanan.
ESENSIBAB VIII : PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN
Penyelenggaraan kartu pribadi, tujuannya adalah agar conselor mengetahui
berapa jumlah anak yang ada.
Keadaan keluarga
Status sosial ekonomi keluarga
Riwaya pendidikan
Absensi
Sikap murid (sifat)
Kepandaian
Minat murid
Kejasmanian dan kesehatan
Kegiatan murid di luar sekolah
Catatan mengenai hasil pengamatan, wawancara dan anjuran-anjuran.
REFLEKSI
Penyelidikan jangan hanya terbatas
pada lingkungan sekolah saja, tapi
hendaknya ditinjau dari lingkungan
keluarga dan juga lingkungan sosialnya.