LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2017 BIDANG KIMIA DAN PERTAMBANGAN PUSAT PERUMUSAN STANDAR Badan Standardisasi Nasional 2018
LAPORAN AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2017
BIDANG KIMIA DAN PERTAMBANGAN
PUSAT PERUMUSAN STANDAR
Badan Standardisasi Nasional
2018
i
RINGKASAN EKSEKUTIF
Merujuk Renstra PPS tahun 2015-2019, maka untuk mewujudkan sasaran:
tersedianya RASNI yang siap ditetapkan sesuai dengan kebijakan pengembangan
standar, maka PPS menetapkan 5 (lima) kegiatan utama yang terdiri dari:
1. Perumusan kebijakan pengembangan standar
2. Pengendalian proses perumusan SNI hingga RASNI siap ditetapkan
3. Pembinaan Sumber Daya Manusia Perumusan SNI
4. Peningkatan Kinerja Komtek/Sub Komtek
5. Fasilitasi Perumusan SNI dan Kaji Ulang SNI
Secara umum, kinerja bidang Kimia dan Pertambangan - PPS pada tahun 2017
telah menunjukkan hasil yang memuaskan karena secara garis besar telah mampu
memenuhi target yang ditetapkan tahun 2017 dari Sasaran Tahunan, Indikator dan
Target PPS yang ditetapkan dalam Renstra PPS tahun 2015-2019. Prosentase tingkat
capaian yang diraih pada tahun 2017 adalah:
Target dan realisasi kinerja bidang Kimia dan Pertambangan - PPS tahun 2017
Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
%
Customer Perspectives
Internal Process Perspectives
1. Meningkatnya
kapasitas dan kualitas
pengembangan SNI
1. Jumlah rekomendasi terkait
Komite Teknis perumusan SNI
6
rekomen
dasi
15
rekomen
dasi
250
2. Jumlah SNI yang ditetapkan
untuk memenuhi kebutuhan
regulasi; produk unggulan
nasional; produk retail dalam
negeri
125 SNI
130 SNI 104
2. Terwujudnya
kebijakan
pengembangan SNI
yang sesuai kebutuhan
nasional
3. Jumlah rekomendasi terkait
Komite Teknis perumusan SNI
9
rekomen
dasi
15
rekomen
dasi
167
4 Jumlah rekomendasi persetujuan
usulan Program Nasional
Perumusan Standar (PNPS)
125
rekomen
dasi
224
rekomen
dasi
179
ii
Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
%
5. Jumlah rancangan PERKA BSN
terkait pengembangan SNI
2 ran-
cangan
6 ran-
cangan
300
3. Terwujudnya SNI
yang ditetapkan
telah memenuhi
ketentuan PERKA BSN
6. Jumlah SNI yang ditetapkan
telah memenuhi ketentuan PERKA
BSN
125 SNI 130 SNI 104
7. Jumlah Sekretariat Komtek
Perumusan SNI dikelola oleh BSN
3
sekreta-
riat
Komtek
2
sekreta-
riat
Komtek
67
4. Meningkatnya
kualitas SDM
perumusan standar
8. Jumlah sumberdaya perumusan
standar yang meningkat
kompetensinya
150
orang
160
orang
107
5. Meningkatnya
kualitas Komtek/
Subkomtek perumusan
standar
9. Jumlah Komtek/SubKomtek
yang telah memenuhi kriteria
penilaian evaluasi kinerja
15
Komtek
/
Subko
mtek
7
Komtek
/
Subko
mtek
47
10. Persentase Komtek/
SubKomtek perumusan SNI yang
dievaluasi kinerjanya
100%
91,3% 91,3
6. Terwujudnya fasilitasi
program perumusan
SNI
11. Jumlah SNI yang dikaji ulang 25 kaji
ulang
269 kaji
ulang
1076
12. Jumlah fasilitasi perumusan
RSNI
25 RSNI
23 RSNI 92
7. Terwujudnya
pengembangan SNI
yang koheren dengan
perkembangan
standar internasional
13. Jumlah dokumen rekomendasi
kertas posisi Indonesia terkait
harmonisasi standar dalam forum
kerjasama standardisasi
regional/multilateral
4
rekomen
dasi
posisi
Indone-
sia
4
rekomen
dasi
posisi
Indone-
sia
100
iii
Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
%
14. Persentase tanggapan
Indonesia dalam forum
pengembang standar
internasional
80%
100% 125
15. Persentase fasilitasi perumusan
standar yang mengadopsi
publikasi dari SDO
100%
100% 100
Learning and Growth Perspectives
8. Meningkatnya
kinerja sistem
pengelolaan
anggaran, sumber
daya manusia, tata
kelola dan organisasi
PPS yang profesional
16. Persentase Aparatur Sipil
Negara (ASN) PPS yang meningkat
kompetensinya
100% 100% 100
17. Realisasi anggaran ≥95% 97,64% 103
18. Persentase pencapaian IKU
unit kerja eselon III
90% 76,19% 85
19. Persentase tindak lanjut atas
hasil pengawasan eksternal
100% 100% 100
20. Persentase tindak lanjut atas
hasil pengawasan internal
100% 100% 100
21. Persentase implementasi RB
BSN sesuai dengan tugas dan
fungsi unit eselon III
75% 100% 100
iv
Sementara itu terkait pagu anggaran PPS tahun 2017 dan realisasinya, maka PPS
mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp. 7.935.048.000, untuk membiayai 5 (lima)
kegiatan utama yang ada dimana hasil capaian penyerapan anggaran pada tahun
2017 adalah sebesar 97,01% (Rp. 7.698.059.393).
Target dan realisasi anggaran bidang Kimia dan Pertambangan - PPS tahun 2017
Unit Kerja Pagu Realisasi Sisa Persen
Serapan
Pusat Perumusan
Standar 7.935.048.000 7.698.059.393 236.988.607 97,01%
Bidang KP - PPS 1.527.095.000 1.491.070.694 36.024.306 97,64%
v
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
I.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................ 1
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................................ 2
I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI ........................................... 2
I.4 SUMBER DAYA MANUSIA ............................................................................ 5
I.5 PERAN STRATEGIS ........................................................................................ 6
BAB II PERENCANAAN KINERJA .................................................................................. 8
II.1 PERENCANAAN STRATEGIS ......................................................................... 8
II.2 PERJANJIAN KINERJA ................................................................................ 10
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................................. 16
III.1 CAPAIAN KINERJA .................................................................................... 16
III.2 REALISASI ANGGARAN ............................................................................ 54
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 55
vi
KATA PENGANTAR
Dalam rangka pemenuhan tuntutan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP), sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden (Inpres)
Nomor 7 Tahun 1999, maka Bidang Kimia dan Pertambangan, Pusat Perumusan
Standar (PPS) menyusun laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada
seluruh pemangku kepentingan yang terkait, khususnya kepada lembaga
pembina Badan Standardisasi Nasional yang merupakan instansi induk dari
Bidang Kimia dan Pertambangan - PPS.
Tak lupa kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Esa,
atas hidayah dan tuntunan yang telah diberikan kepada kami beserta seluruh
staf di lingkungan Bidang Kimia dan Pertambangan - PPS, sehingga pencapaian
kinerja unit kerja Bidang Kimia dan Pertambangan - PPS tahun 2017 dan
penyusunan laporan ini dapat terwujud dengan baik.
Kami menyadari bahwa dalam pelaksanaan program dan kegiatan
Bidang Kimia dan Pertambangan - PPS sepanjang tahun 2017 pada umumnya
dan dalam penyusunan laporan ini, masih jauh dari sempurna sebagaimana
diharapkan oleh banyak pihak. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
masukan perbaikan dan kritik yang membangun untuk tercapainya hasil yang
lebih sempurna di waktu-waktu yang akan datang.
Akhirnya, besar harapan kami bahwa laporan ini akan dapat
memberikan manfaat yang nyata, paling tidak dalam hal penyediaan informasi
yang terkait dengan kegiatan pengembangan SNI, terkait dengan Bidang Kimia
dan Pertambangan, bagi para pembaca dan pengguna dokumen ini.
Jakarta, 19 Januari 2018
Kepala Bidang Kimia dan
Pertambangan
Pusat Perumusan Standar
Tom Abbel Sulendro
NIP 19630910 199403 1 001
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 1
S
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan
Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Permen
PANRB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi. Laporan
Kinerja tersebut merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi
pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran
strategis instansi. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) tersebut juga menjadi
kewajiban Bidang Kimia dan Pertambangan sebagai salah satu unit kerja di
lingkungan Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang disusun secara berjenjang
sesuai Peraturan Kepala BSN No. 5 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan
Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di Lingkungan Badan Standardisasi
Nasional.
Kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan memberikan kontribusi
khususnya pada kinerja Pusat Perumusan Standar dan secara keseluruhan
terhadap BSN. Oleh karena itu, penyusunan Laporan Kinerja Bidang Kimia dan
Pertambangan merupakan bahan masukan dalam penyusunan Laporan
Kinerja Pusat Perumusan Standar tahun 2017.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 2
I.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan
adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pelaksanaan
program/kegiatan serta akuntabilitas kinerja dalam rangka mencapai visi dan
misi Pusat Perumusan Standar, dengan tujuan sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;
2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah
untuk meningkatkan kinerjanya.
Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan
beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan
dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Unit
Kerja.
I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor
965/BSN-1/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BSN sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala BSN Nomor 4
Tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Keputusan Kepala BSN Nomor
965/BSN/HL.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BSN, tugas Bidang
Kimia dan Pertambangan adalah melaksanakan penyiapan penyusunan
pedoman, norma, kriteria, prosedur, program dan perencanaan di bidang
Metrologi teknik, Standar dan evaluasi Uji, dan Kualitas (MSUK) serta
melaksanakan perumusan dan revisi standar dan memenuhi permintaan
tanggapan terhadap standar regional dan internasional di Bidang Kimia dan
Pertambangan.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 3
Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Kinerja Bidang Kimia dan
Pertambangan menyelenggarakan fungsi:
1. Melakukan perumusan dan revisi Standar Nasional Indonesia bidang Kimia
dan Pertambangan berdasarkan kebijakan Pusat Perumusan Standar
2. Melakukan pembinaan dan pengembangan sistem perumusan Standar
Nasional Indonesia Bidang Kimia dan Pertambangan
3. Melaksanakan evaluasi perumusan dan revisi Standar Nasional Indonesia
Bidang Kimia dan Pertambangan
Struktur Bidang Kimia dan Pertambangan dapat dilihat pada gambar I.1
berikut.
Bagan Struktur Organisasi
Gambar I.1
Struktur Organisasi Bidang Kimia dan Pertambangan
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 4
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Bidang Kimia dan Pertambangan
mempunyai tata kerja yang didukung oleh para analis perumusan Standar
Nasional Indonesia Bidang Kimia dan Pertambangan yang berjumlah 10
(sepuluh) orang, dengan tugas :
1. Menyiapkan bahan untuk penyusunan program kerja Bidang Kimia dan
Pertambangan, terkait Komtek lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan
2. Menyiapkan bahan untuk perumusan konsep kebijakan pengembangan
SNI lingkup Kimia dan Pertambangan, terkait Komtek lingkup Bidang Kimia
dan Pertambangan.
3. Menyiapkan bahan untuk penyusunan rekomendasi pengembangan
Komtek lingkup Kimia dan Pertambangan, terkait Komtek lingkup Bidang
Kimia dan Pertambangan.
4. Menyiapkan bahan untuk pengajuan Program Nasional Perumusan Standar
(PNPS) Komtek lingkup Kimia dan Pertambangan, terkait Komtek lingkup
Bidang Kimia dan Pertambangan.
5. Menyiapkan bahan untuk perumusan rancangan SNI yang memenuhi
kebutuhan regulasi; produk unggulan nasional; produk retail dalam negeri
dan sesuai dengan ketentuan PERKA BSN lingkup Kimia dan Pertambangan,
terkait Komtek lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan.
6. Menyiapkan bahan untuk pengelolaan sekretariat Komtek perumusan SNI
yang dikelola lingkup Kimia dan Pertambangan, terkait Komtek lingkup
Bidang Kimia dan Pertambangan.
7. Menyiapkan bahan peningkatan kompetensi sumber daya Perumusan
Standar lingkup bidang Kimia dan Pertambangan, terkait Komtek lingkup
Bidang Kimia dan Pertambangan.
8. Menyiapkan bahan untuk penyelenggaraan evaluasi kinerja
Komtek/Subkomtek lingkup bidang Kimia dan Pertambangan, terkait
Komtek lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan.
9. Menyiapkan bahan untuk pemeliharaan SNI melalui kaji ulang SNI lingkup
Kimia dan Pertambangan, terkait Komtek lingkup Bidang Kimia dan
Pertambangan.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 5
10. Menyiapkan bahan untuk kegiatan fasilitasi perumusan RSNI lingkup bidang
Kimia dan Pertambangan
11. Menyiapkan bahan untuk penyusunan rekomendasi kertas posisi Indonesia
terkait harmonisasi standar dalam forum kerjasama standardisasi
regional/multilateral
12. Menyiapkan bahan untuk penyusunan tanggapan Indonesia dalam forum
pengembang standar internasional
13. Menyiapkan bahan untuk kegiatan adopsi standar publikasi dari SDO
menjadi SNI lingkup bidang Kimia dan Pertambangan
14. Menyiapkan bahan untuk peningkatan kinerja sistem pengelolaan
anggaran, sumber daya manusia, tata kelola dan organisasi lingkup bidang
Kimia dan Pertambangan yang profesional
15. Menyiapkan bahan yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja
dan laporan tahunan Bidang Kimia dan Pertambangan, terkait Komtek
lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan
I.4 SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai dengan
31 Desember 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan memiliki personel berstatus
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 11 (sebelas) orang, dengan rincian sesuai
Tabel I.1 dan Gambar I.2 berikut:
Tabel I.1
Personel ASN Bidang Kimia dan Pertambangan
No Uraian Jenjang Pendidikan Jumlah
Orang > S1 S1 S2
1. Kepala Bidang Kimia dan Pertambangan - 1 - 1
2. Analis Perumusan SNI Bidang Kimia dan
Pertambangan - 9 1 10
Jumlah 10 1 11
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 6
Gambar I.2
Grafik Personel ASN Bidang Kimia dan Pertambangan
I.5 PERAN STRATEGIS
Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan
kontribusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama ini.
Bidang Kimia dan Pertambangan mempunyai peran strategis dalam
mendukung pelaksanaan fungsi BSN, yaitu Pengkajian dan penyusunan
kebijakan nasional di bidang standardisasi nasional. Untuk itu sesuai dengan
tugas dan fungsinya, Bidang Kimia dan Pertambangan telah mengidentifikasi
potensi, permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut yang akan dilakukan
dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN terlampir pada Tabel I.2.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 7
Tabel I.2
Potensi dan Permasalahan Bidang Kimia dan Pertambangan
POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
1. Raw material
2. Sekretariat Komtek
berada di luar BSN
3. TAPKIN fasilitasi
4. Target penarikan
sekretariat komite Teknis
5. Komitmen sekretariat
Komtek/SubKomtek
Bahan baku industri banyak
yang diimpor dari luar
negeri, karena tidak
tersedia di dalam negeri
Komitmen perumusan
lemah, karena tidak dapat
dikendalikan oleh BSN, baik
programnya maupun
jaminan anggaran
perumusan
Target fasilitasi belum
tercapai (2 dari 25 judul),
karena belum cukupnya
data dan bahan
pendukung dalam
perumusan SNI yang
disiapkan oleh konseptor
Target pengelolaan Komtek
di bidang KP belum
tercapai (1 dari 3), karena
secretariat di K/L (luar PPS)
tidak bersedia melepaskan
pengelolaan Komtek 83-01
Sekretariat Komtek belum
sepenuhnya
mengimplementasikan PSN
1 dan PSN 2, sehingga
target lolos evaluasi kinerja
tidak tercapai (7 dari 15)
Raw material Perlu di-SNI kan
supaya keberterimaannya di
Indonesia dapat diterima oleh
konsumen
Setelah RPP disahkan menjadi
PP, maka kewenangan
sekreariat Komtek di K/L akan
dialikan ke BSN dalam 5 tahun
Dalam pengajuan PNPS,
sekretariat Komtek harus
memastikan kesiapan konseptor
termasuk data pendukung
perumusan SNI
Manajemen BSN level Eselon II
dan Eselon I perlu melakukan
pendekatan ke Kepala
sekretariat terkait
Melakukan reminder dan
sosialisasi melalui workshop
tentang pengelolaan komtek
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 8
R
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.1 PERENCANAAN STRATEGIS
II.1.1 Visi dan Misi
umusan visi dan misi Pusat Perumusan Standar sesuai Renstra Tahun
2015-2019 adalah sebagai berikut.
VISI
Terwujudnya proses Perumusan SNI yang taat azas dan
tepat waktu
MISI
1. Mengembangkan dan memperkuat sistem pengembangan SNI
2. Menyempurnakan kebijakan pengembangan SNI
3. Melaksanakan pengelolaan komtek/subkomtek pengembangan SNI
4. Melaksanakan pembinaan komtek/subkomtek dan personel terkait
dengan pengembangan SNI
5. Memfasilitasi proses pengembangan SNI secara taat azas
II.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan ditetapkan
dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-
isu dan analisis strategis, serta mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan,
program, dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan yang
dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur sejauh mana visi dan misi Pusat
Perumusan Standar telah dicapai mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan
visi dan misi organisasi.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 9
Rumusan tujuan Pusat Perumusan Standar adalah sebagai berikut :
TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai oleh PPS adalah “Jumlah RASNI yang siap
ditetapkan sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan”.
Sasaran ini merupakan sasaran di lingkungan Pusat Perumusan Standar
selaku Unit Teknis/Pendukung di lingkungan BSN. Kepala Pusat Perumusan
Standar dituntut agar dapat mengikuti perkembangan dan dinamika di
lingkungan BSN untuk meningkatkan kualitas, produktivitas dan kinerja
pelaksanaan fungsi BSN. Untuk itu, pencapaian kinerja Kepala Pusat Perumusan
Standar harus dapat dinilai dari aspek ketepatan penentuan sasaran strategis,
indikator kinerja, ketepatan target dan keselarasan antara kinerja output dan
kinerja outcome. Pada tahun 2017, sasaran Pusat Perumusan Standar telah
dilakukan penyempurnaan dalam rangka perbaikan berkelanjutan.
Berikut sasaran berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2017.
SASARAN
Sasaran sesuai Renstra Pusat Perumusan Standar Tahun 2015-2019 :
Tersedianya Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berkualitas dan bermanfaat
bagi pemangku kepentingan
Sedangkan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan Pusat Perumusan
Standar berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2017 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya penerapan SNI oleh pemangku kepentingan
2. Meningkatnya kapasitas dan kualitas pengembangan SNI
3. Terwujudnya kebijakan pengembangan SNI yang sesuai kebutuhan nasional
4. Terwujudnya SNI yang ditetapkan telah memenuhi ketentuan PERKA BSN
5. Meningkatnya kualitas SDM perumusan standar
6. Meningkatnya kualitas Komtek/ Subkomtek perumusan standar
7. Terwujudnya fasilitasi program perumusan SNI
8. Terwujudnya pengembangan SNI yang koheren dengan perkembangan
standar internasional
9. Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber daya manusia,
tata kelola dan organisasi PPS yang profesional
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 10
II.2 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja merupakan pernyataan kinerja atau perjanjian kinerja
antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu
berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian kinerja
dimanfaatkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk menilai keberhasilan
organisasi pada akhir tahun.
Sebagai upaya untuk terus melakukan perbaikan dalam pengukuran
kinerja, pada tahun 2017 telah dilakukan penyempurnaan Indikator Kinerja
Sasaran Pusat Perumusan Standar sehingga indikator kinerja Perjanjian Kinerja
Pusat Perumusan Standar Tahun 2017 juga mengalami perubahan. Berikut
adalah Perjanjian Kinerja Pusat Perumusan Standar) tahun 2017 berdasarkan
sasaran, indikator kinerja dan target.
Tabel II.1
Perjanjian Kinerja Pusat Perumusan Standar Tahun 2017
Sasaran Indikator Kinerja Target
2017
Customer Perspectives
1. Meningkatnya
penerapan SNI oleh
pemangku kepentingan
a. Pertumbuhan SNI yang siap
diterapkan oleh industri/organisasi
300 SNI
b. Pertumbuhan Jumlah SNI yang siap
mendukung produk unggulan nasional
100 SNI
c. Pertumbuhan jumlah SNI yang siap
mendukung produk yang beredar di
pasar retail
100 SNI
Internal Process Perspectives
2. Meningkatnya
kapasitas dan kualitas
pengembangan SNI
a. Jumlah rekomendasi terkait Komite
Teknis perumusan SNI
35
rekomendasi
b. Jumlah SNI yang ditetapkan untuk
memenuhi kebutuhan regulasi; produk
unggulan nasional; produk retail
dalam negeri
500 SNI
3. Terwujudnya kebijakan
pengembangan SNI
yang sesuai kebutuhan
nasional
6. Jumlah rekomendasi terkait Komite
Teknis perumusan SNI
36
rekomendasi
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 11
Sasaran Indikator Kinerja Target
2017 7. Jumlah rekomendasi persetujuan
usulan Program Nasional Perumusan
Standar (PNPS)
500
rekomendasi
8. Jumlah rancangan PERKA BSN
terkait pengembangan SNI
2 rancangan
4. Terwujudnya SNI yang
ditetapkan telah
memenuhi ketentuan
PERKA BSN
9. Jumlah SNI yang ditetapkan telah
memenuhi ketentuan PERKA BSN
500 SNI
10. Jumlah Sekretariat Komtek
Perumusan SNI dikelola oleh BSN
36 sekretariat
Komtek
5. Meningkatnya kualitas
SDM perumusan standar
11. Jumlah sumberdaya perumusan
standar yang meningkat
kompetensinya
600 orang
6. Meningkatnya kualitas
Komtek/ Subkomtek
perumusan standar
12. Jumlah Komtek/SubKomtek yang
telah memenuhi kriteria penilaian
evaluasi kinerja
60 Komtek /
Subkomtek
13. Persentase Komtek/ SubKomtek
perumusan SNI yang dievaluasi
kinerjanya
100%
7. Terwujudnya fasilitasi
program perumusan SNI
14. Jumlah SNI yang dikaji ulang 100 kaji ulang
15. Jumlah fasilitasi perumusan RSNI 100 RSNI
16. Jumlah fasilitasi penterjemahan
dokumen SNI/SI yang digunakan
sebagai RSNI
30 RSNI
8. Terwujudnya
pengembangan SNI
yang koheren dengan
perkembangan standar
internasional
17. Jumlah dokumen rekomendasi
kertas posisi Indonesia terkait
harmonisasi standar dalam forum
kerjasama standardisasi
regional/multilateral
40
rekomendasi
posisi
Indonesia
18. Persentase tanggapan Indonesia
dalam forum pengembang standar
internasional
80%
19. Persentase fasilitasi perumusan
standar yang mengadopsi publikasi
dari SDO
100%
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 12
Sasaran Indikator Kinerja Target
2017
Learning and Growth Perspectives
9. Meningkatnya kinerja
sistem pengelolaan
anggaran, sumber daya
manusia, tata kelola dan
organisasi PPS yang
profesional
20. Persentase Aparatur Sipil Negara
(ASN) PPS yang meningkat
kompetensinya
100%
21. Realisasi anggaran PPS >95%
22. Persentase pencapaian IKU unit
kerja eselon II
90%
23. Persentase tindak lanjut atas hasil
pengawasan eksternal
100%
24. Persentase tindak lanjut atas hasil
pengawasan internal
100%
25. Persentase implementasi RB BSN
sesuai dengan tugas dan fungsi unit
eselon II
100%
26. Jumlah e-governance yang
mendukung tata kelola PPS
1 aplikasi
Sebagaimana tercantum dalam tabel di atas, Kepala Pusat Perumusan
Standar pada tahun 2017 menetapkan sebanyak 9 (sembilan) sasaran dimana
setiap sasaran memiliki indikator kinerja sebagai acuan untuk mengukur
keberhasilan atau kegagalan pada setiap pelaksanaannya.
Untuk memastikan ketercapaian Perjanjian Kinerja Kepala Pusat
Perumusan Standar telah dilakukan cascading Perjanjian Kinerja pada tingkat
Bidang Kimia dan Pertambangan Tahun 2017 sebagaimana terlihat pada tabel
II.2 di bawah ini.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 13
Tabel II.2
Perjanjian Kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan Tahun 2017
Sasaran Indikator Kinerja Target
2017
Customer Perspectives
Internal Process Perspectives
1. Meningkatnya
kapasitas dan kualitas
pengembangan SNI
1. Jumlah rekomendasi terkait Komite
Teknis perumusan SNI
6
rekomendasi
2. Jumlah SNI yang ditetapkan untuk
memenuhi kebutuhan regulasi; produk
unggulan nasional; produk retail
dalam negeri
125 SNI
2. Terwujudnya kebijakan
pengembangan SNI
yang sesuai kebutuhan
nasional
3. Jumlah rekomendasi terkait Komite
Teknis perumusan SNI
9
rekomendasi
4 Jumlah rekomendasi persetujuan
usulan Program Nasional Perumusan
Standar (PNPS)
125
rekomendasi
5. Jumlah rancangan PERKA BSN
terkait pengembangan SNI
2
rancangan
3. Terwujudnya SNI yang
ditetapkan telah
memenuhi ketentuan
PERKA BSN
6. Jumlah SNI yang ditetapkan telah
memenuhi ketentuan PERKA BSN
125 SNI
7. Jumlah Sekretariat Komtek
Perumusan SNI dikelola oleh BSN
3 sekretariat
Komtek
4. Meningkatnya kualitas
SDM perumusan standar
8. Jumlah sumberdaya perumusan
standar yang meningkat
kompetensinya
150 orang
5. Meningkatnya kualitas
Komtek/ Subkomtek
perumusan standar
9. Jumlah Komtek/SubKomtek yang
telah memenuhi kriteria penilaian
evaluasi kinerja
15 Komtek /
Subkomtek
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 14
Sasaran Indikator Kinerja Target
2017
10. Persentase Komtek/ SubKomtek
perumusan SNI yang dievaluasi
kinerjanya
100%
6. Terwujudnya fasilitasi
program perumusan SNI
11. Jumlah SNI yang dikaji ulang 25 kaji ulang
12. Jumlah fasilitasi perumusan RSNI 25 RSNI
7. Terwujudnya
pengembangan SNI
yang koheren dengan
perkembangan standar
internasional
13. Jumlah dokumen rekomendasi
kertas posisi Indonesia terkait
harmonisasi standar dalam forum
kerjasama standardisasi
regional/multilateral
4
rekomendasi
posisi
Indonesia
14. Persentase tanggapan Indonesia
dalam forum pengembang standar
internasional
80%
15. Persentase fasilitasi perumusan
standar yang mengadopsi publikasi
dari SDO
100%
Learning and Growth Perspectives
8. Meningkatnya kinerja
sistem pengelolaan
anggaran, sumber daya
manusia, tata kelola dan
organisasi PPS yang
profesional
16. Persentase Aparatur Sipil Negara
(ASN) PPS yang meningkat
kompetensinya
100%
17. Realisasi anggaran ≥95%
18. Persentase pencapaian IKU unit
kerja eselon III
90%
19. Persentase tindak lanjut atas hasil
pengawasan eksternal
100%
20. Persentase tindak lanjut atas hasil
pengawasan internal
100%
21. Persentase implementasi RB BSN
sesuai dengan tugas dan fungsi unit
eselon III
75%
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 15
Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Pusat
Perumusan Standar melaksanakan kegiatan rancangan akhir Standar Nasional
Indonesia Bidang Kimia dan Pertambangan (054) dalam program penyusunan
125 SNI lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan. Adapun keseluruhan program
dan kegiatan tersebut termasuk output yang akan dihasilkan adalah sebagai
berikut:
A. Program Perumusan standar melalui :
1. Kegiatan: MENYUSUN RANCANGAN AKHIR STANDAR NASIONAL INDONESIA
BIDANG KIMIA DAN PERTAMBANGAN, yang telah menghasilkan output :
a. Output : 130 SNI
Dalam rangka menghasilkan output ini, melaksanakan komponen
kegiatan sebagai berikut :
1. Menyusun rekomendasi Kebijakan Teknis Pengembangan Standar
Nasional Indonesia (KTPS)
2. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dibidang
perumusan standar
3. Melakukan perumusan dan pengembangan SNI lingkup Bidang Kimia
dan Pertambangan
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 16
A
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi
dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi dan
digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi lembaga.
Pusat Perumusan Standar berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas
kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja tersebut
menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun waktu 1
(satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah
ditetapkan. Untuk mendukung pencapaian kinerjanya, Bidang Kimia dan
Pertambangan telah melaksanakan beberapa aktivitas kegiatan yang
disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya. Pelaksanaan aktivitas kegiatan
tersebut selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja Bidang Kimia dan
pertambangan Tahun 2017.
III.1 CAPAIAN KINERJA
Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan
dan sasaran organisasi. Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran untuk mewujudkan visi dan misi Pusat Perumusan Standar, maka telah
ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran dan target kinerja tersebut
dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan serta aktivitas kegiatan
sebagaimana telah disampaikan pada Bab II. Pencapaian masing-masing
sasaran dan target yang terkait Bidang Kimia dan Pertambangan yang
direncanakan dalam Tahun 2017 berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat
pada tabel III.1 berikut.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 17
Tabel III.1
Pencapaian Kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan Tahun 2017
Sasaran Indikator Kinerja Target
2017 Realisasi
Capaian
%
Customer Perspectives
Internal Process Perspectives
1. Meningkatnya
kapasitas dan kualitas
pengembangan SNI
1. Jumlah rekomendasi terkait
Komite Teknis perumusan SNI
6
rekomen
dasi
15
rekomen
dasi
250
2. Jumlah SNI yang ditetapkan
untuk memenuhi kebutuhan
regulasi; produk unggulan
nasional; produk retail dalam
negeri
125 SNI
130 SNI 104
2. Terwujudnya
kebijakan
pengembangan SNI
yang sesuai kebutuhan
nasional
3. Jumlah rekomendasi terkait
Komite Teknis perumusan SNI
9
rekomen
dasi
15
rekomen
dasi
167
4 Jumlah rekomendasi persetujuan
usulan Program Nasional
Perumusan Standar (PNPS)
125
rekomen
dasi
224
rekomen
dasi
179
5. Jumlah rancangan PERKA BSN
terkait pengembangan SNI
2 ran-
cangan
6 ran-
cangan
300
3. Terwujudnya SNI
yang ditetapkan
telah memenuhi
ketentuan PERKA BSN
6. Jumlah SNI yang ditetapkan
telah memenuhi ketentuan PERKA
BSN
125 SNI 130 SNI 104
7. Jumlah Sekretariat Komtek
Perumusan SNI dikelola oleh BSN
3
sekreta-
riat
Komtek
2
sekreta-
riat
Komtek
67
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 18
Sasaran Indikator Kinerja Target
2017 Realisasi
Capaian
%
4. Meningkatnya
kualitas SDM
perumusan standar
8. Jumlah sumberdaya perumusan
standar yang meningkat
kompetensinya
150
orang
160
orang
107
5. Meningkatnya
kualitas Komtek/
Subkomtek perumusan
standar
9. Jumlah Komtek/SubKomtek
yang telah memenuhi kriteria
penilaian evaluasi kinerja
15
Komtek
/
Subko
mtek
7
Komtek
/
Subko
mtek
47
10. Persentase Komtek/
SubKomtek perumusan SNI yang
dievaluasi kinerjanya
100%
100% 100
6. Terwujudnya fasilitasi
program perumusan
SNI
11. Jumlah SNI yang dikaji ulang 25 kaji
ulang
269 kaji
ulang
1076
12. Jumlah fasilitasi perumusan
RSNI
25 RSNI
23 RSNI 92
7. Terwujudnya
pengembangan SNI
yang koheren dengan
perkembangan
standar internasional
13. Jumlah dokumen rekomendasi
kertas posisi Indonesia terkait
harmonisasi standar dalam forum
kerjasama standardisasi
regional/multilateral
4
rekomen
dasi
posisi
Indone-
sia
4
rekomen
dasi
posisi
Indone-
sia
100
14. Persentase tanggapan
Indonesia dalam forum
pengembang standar
internasional
80%
100% 125
15. Persentase fasilitasi perumusan
standar yang mengadopsi
publikasi dari SDO
100%
100% 100
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 19
Sasaran Indikator Kinerja Target
2017 Realisasi
Capaian
%
Learning and Growth Perspectives
8. Meningkatnya
kinerja sistem
pengelolaan
anggaran, sumber
daya manusia, tata
kelola dan organisasi
PPS yang profesional
16. Persentase Aparatur Sipil
Negara (ASN) PPS yang meningkat
kompetensinya
100% 100% 100
17. Realisasi anggaran ≥95% 97,64% 100
18. Persentase pencapaian IKU
unit kerja eselon III
90% 76,19% 85
19. Persentase tindak lanjut atas
hasil pengawasan eksternal
100% 100% 100
20. Persentase tindak lanjut atas
hasil pengawasan internal
100% 100% 100
21. Persentase implementasi RB
BSN sesuai dengan tugas dan
fungsi unit eselon III
75% 100% 100
Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja Bidang Kimia
dan Pertambangan untuk masing-masing sasaran yang telah ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 20
Pencapaian sasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut.
SASARAN
1 Meningkatnya kapasitas dan kualitas pengembangan SNI
Tabel III.2
Capaian Kinerja Sasaran I
Indikator Kinerja
Capaian 2017 Realisasi
2016
Peningkatan/
(Penurunan) dari
realisasi tahun
sebelumnya Target Realiasi
Capaian
%
1. Jumlah rekomendasi terkait
Komite Teknis perumusan SNI
6
rekomen-
dasi
15
rekomen-
dasi
250 27
dokumen
Penurunan
2. Jumlah SNI yang ditetapkan
untuk memenuhi kebutuhan
regulasi; produk unggulan
nasional; produk retail dalam
negeri
125 SNI 130 SNI 104 n/a Target ini baru
ditetapkan di
tahun 2017
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Pusat Perumusan
Standar terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu Jumlah rekomendasi terkait
Komite Teknis perumusan SNI dan Jumlah SNI yang ditetapkan untuk memenuhi
kebutuhan regulasi; produk unggulan nasional; produk retail dalam negeri.
Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar
176,5%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 1.
1. Indikator Kinerja : Jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI
Pada tahun 2017, MTPS yang beranggotakan 23 orang wakil dari berbagai K/L
yang mengelola Komite Teknis/SubKomite Teknis Perumusan SNI, dan wakil dari
pemangku kepentingan lain yang terlibat dalam perumusan SNI, telah
melaksanakan tugasnya, dimana selama tahun 2017 MTPS telah mengadakan 6
kali pertemuan, dan menghasilkan 6 (enam) paket rekomendasi peningkatan
kapasitas dan kualitas pengembangan SNI.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 21
Memperhatikan Sasaran Tahunan, Indikator dan Target PPS yang ditetapkan
pada tahun 2017, maka dapat diinformasikan dari target 6 jumlah rekomendasi
terkait Komite Teknis perumusan SNI, capaian bidang Kimia dan Pertambangan
meliputi:
a) Rekomendasi persetujuan pembentukan 1 (satu) Komite Teknis, yakni Komite
teknis 71-05, Minyak Atsiri
b) Rekomendasi persetujuan perubahan keanggotaan tahun 2017 untuk 11
(sebelas) Komite Teknis, dimana dua diantara Komite Teknis tersebut yaitu
Komite Teknis 81-01, Industri Kaca, dan Komite Teknis 91-02, Kimia Bahan
Konstruksi masing-masing mengusulkan dua kali perubahan keanggotaan.
Dengan demikian target 6 rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI
pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, Bidang Kimia dan Pertambangan
telah mampu mencapainya, bahkan melebihi target (15).
2. Indikator Kinerja : Jumlah SNI yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan
regulasi; produk unggulan nasional; produk retail dalam negeri
Dalam merumuskan SNI, diharapkan kedepannya agar SNI yang dihasilkan
dapat digunakan dan diaplikasikan untuk berbagai kegunaan yang dapat
mendukung berbagai sektor strategis. Kegiatan pengendalian proses
perumusan SNI ini merupakan kegiatan yang mendukung tercapainya output
SNI yang berkualitas dan taat azas. Adapun SNI yang telah ditetapkan,
setidaknya harus dapat menunjang:
1. Pemenuhan kebutuhan regulasi
2. Produk unggulan nasional
3. Produk retail dalam negeri
Hal yang dilakukan salah satunya adalah berkoordinasi dan berkomunikasi
dengan sekretariat Komite Teknis yang berada di luar BSN agar mengusulkan
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 22
PNPS yang benar-benar sesuai untuk menunjang Pemenuhan kebutuhan
regulasi, produk unggulan nasional, dan produk retail dalam negeri. Hal ini
dimaksudkan agar usulan PNPS yang diterima oleh BSN dapat sejalan dengan
program prioritas, sehingga proses perumusan dapat terencana dengan baik
dan nantinya SNI yang dihasilkan dapat langsung digunakan dan diaplikasikan
serta dapat memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia.
Capai bidang Kimia dan Pertambangan dapat dilihat pada Tabel III.3 di bawah
ini.
Tabel III.3 – Target dan realisasi Jumlah SNI yang ditetapkan untuk memenuhi
kebutuhan regulasi; produk unggulan nasional; produk retail dalam negeri
URAIAN PPS Bid. KP
Target Target Realisasi
SNI siap diterapkan 300 75 67
SNI produk unggulan nasional 100 25 26
SNI produk retail dalam negeri 100 25 37
TOTAL = 500 125 130
Dari target 125 Jumlah SNI yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan
regulasi; produk unggulan nasional; produk retail dalam negeri tahun 2017
berhasil dicapai 130 SNI.
Dengan demikian target 125 jumlah RASNI yang siap ditetapkan pada tahun
2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu
mencapainya, bahkan melebihi target (130 RASNI).
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 23
SASARAN
2
Terwujudnya kebijakan pengembangan SNI yang sesuai
kebutuhan nasional
Tabel III.4
Capaian Kinerja Sasaran II
Indikator Kinerja
Capaian 2017 Realisasi
2016
Peningkatan/
(Penurunan) dari
realisasi tahun
sebelumnya Target Realiasi
Capaian
%
3. Jumlah rekomendasi terkait
Komite Teknis perumusan SNI 9
rekomen-
dasi
15
rekomen-
dasi
167 27
dokumen Penurunan
4 Jumlah rekomendasi
persetujuan usulan Program
Nasional Perumusan Standar
(PNPS)
125
rekomen-
dasi
224
rekomen-
dasi
179 106
dokumen Peningkatan
5. Jumlah rancangan PERKA BSN
terkait pengembangan SNI 2 ran-
cangan
6 ran-
cangan
300 1
dokumen Peningkatan
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Pusat Perumusan
Standar terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja yaitu Jumlah rekomendasi terkait
Komite Teknis perumusan SNI, Jumlah rekomendasi persetujuan usulan Program
Nasional Perumusan Standar (PNPS), dan Jumlah rancangan PERKA BSN terkait
pengembangan SNI. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata
capaian sebesar 207%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja
sasaran 2.
3. Indikator Kinerja : Jumlah rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan SNI
Pada tahun 2017, MTPS yang beranggotakan 23 orang wakil dari berbagai K/L
yang mengelola Komite Teknis/SubKomite Teknis Perumusan SNI, dan wakil dari
pemangku kepentingan lain yang terlibat dalam perumusan SNI, telah
melaksanakan tugasnya, dimana selama tahun 2017 MTPS telah mengadakan 6
kali pertemuan, dan menghasilkan 9 (sembilan) paket rekomendasi kebijakan
pengembangan SNI yang sesuai dengan kebutuhan nasional.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 24
Memperhatikan Sasaran Tahunan, Indikator dan Target PPS yang ditetapkan
pada tahun 2017, maka dapat diinformasikan dari target 9 jumlah rekomendasi
terkait Komite Teknis perumusan SNI, capaian bidang Kimia dan Pertambangan
meliputi:
a) Rekomendasi persetujuan pembentukan 1 (satu) Komite Teknis, yakni Komite
teknis 71-05, Minyak Atsiri
b) Rekomendasi persetujuan perubahan keanggotaan tahun 2017 untuk 11
(sebelas) Komite Teknis, dimana dua diantara Komite Teknis tersebut yaitu
Komite Teknis 81-01, Industri Kaca, dan Komite Teknis 91-02, Kimia Bahan
Konstruksi masing-masing mengusulkan dua kali perubahan keanggotaan.
Dengan demikian target 9 rekomendasi terkait Komite Teknis perumusan
SNI pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, Bidang Kimia dan
Pertambangan telah mampu mencapainya, bahkan melebihi target (15).
4. Indikator Kinerja : Jumlah rekomendasi persetujuan usulan Program Nasional
Perumusan Standar (PNPS)
Memperhatikan Sasaran Tahunan, Indikator dan Target PPS yang
ditetapkan pada tahun 2017, maka dapat diinformasikan dari target 125
rekomendasi persetujuan usulan Program Nasional Perumusan Standar (PNPS),
capaian bidang Kimia dan Pertambangan meliputi:
1). Persetujuan PNPS tahun 2017 sebanyak 224 judul, dengan rincian sebagai
berikut :
109 PNPS baru
103 PNPS revisi
12 PNPS terjemahan
2). Persetujuan pembatalan untuk PNPS: 26;
Sebagai perbandingan pengajuan PNPS lingkup bidang Kimia dan
Pertambangan untuk tahun 2016 dan tahun 2017 dapat digambarkan
sebagaimana gambar III.1 di bawah ini.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 25
Gambar III.1 – Perbandingan kategori PNPS lingkup bidang KP antara tahun 2016
dan 2017
Sementara itu bila dilihat dari jumlah total pengajuan PNPS lingkup
bidang Kimia dan Pertambangan dalam lima tahun terakhir, terlihat fluktuasinya
sebagaimana Gambar III.2 di bawah ini.
Gambar III.2 – Jumlah Usulan PNPS di bidang KP tahun 2013-2017
Dengan demikian target 125 rekomendasi terkait rekomendasi persetujuan
usulan Program Nasional Perumusan Standar (PNPS) pada tahun 2017 yang
ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu
mencapainya, bahkan melebihi target (224).
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 26
5. Indikator Kinerja : Jumlah rancangan PERKA BSN terkait pengembangan SNI
Rancangan Peraturan Kepala BSN terkait pengembangan SNI, disusun dengan
maksud agar Pedoman yang telah dan akan digunakan sebagai acuan bagi
para pemangku kepentingan dalam pengembangan SNI sesuai dengan
tuntutan perkembangan yang ada. Kegiatannya meliputi:
1) penyusunan konsep,
2) pembahasan internal PPS,
3) pelaksanaan Public Hearing RPSN dengan para pemangku kepentingan,
4) finalisasi naskah akhir PSN untuk proses penetapan melalui Peraturan Kepala
BSN.
Rancangan Peraturan Kepala BSN yang disusun pada tahun 2017 adalah:
1. Rancangan Peraturan Kepala BSN tentang Pedoman Pengembangan
Standar Nasional Indonesia
2. Rancangan Peraturan Kepala BSN tentang Pengelolaan Komite Teknis
Perumusan Standar Nasional Indonesia
3. Rancangan Peraturan Kepala BSN tentang Pedoman Adopsi Standar
dan Publikasi Internasional menjadi Standar Nasional Indonesia
4. Rancangan Peraturan Kepala BSN tentang Pedoman Standardisasi
Nasional Tata Cara Penomoran Standar Nasional Indonesia
5. Rancangan Peraturan Kepala BSN tentang Pedoman Penulisan Standar
Nasional Indonesia
6. Rancangan Peraturan Kepala BSN tentang Pedoman Kaji Ulang Standar
Nasional Indonesia
Draft keenam judul Rancangan PERKA BSN tersebut telah diusulkan ke Biro
Hukum Organisasi dan Humas untuk diproses lebih lanjut menjadi PERKA BSN.
Dengan demikian, target 2 usulan rancangan PERKA BSN terkait
pengembangan SNI pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia
dan Pertambangan telah mampu mencapainya, bahkan melebihi target (6
rancangan).
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 27
SASARAN
3
Terwujudnya SNI yang ditetapkan telah memenuhi
ketentuan PERKA BSN
Tabel III.5
Capaian Kinerja Sasaran III
Indikator Kinerja
Capaian 2017 Realisasi
2016
Peningkatan/
(Penurunan) dari
realisasi tahun
sebelumnya Target Realiasi
Capaian
%
6. Jumlah SNI yang ditetapkan
telah memenuhi ketentuan PERKA
BSN
125 SNI 130 SNI 104 124 SNI Peningkatan
7. Jumlah Sekretariat Komtek
Perumusan SNI dikelola oleh BSN 3
sekretariat
Komtek
2
sekretariat
Komtek
67 1
sekretariat
Komtek
Peningkatan
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Pusat Perumusan
Standar terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu Jumlah SNI yang ditetapkan telah
memenuhi ketentuan PERKA BSN dan Jumlah Sekretariat Komtek Perumusan SNI dikelola
oleh BSN. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian
sebesar 85,5%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 3.
6. Indikator Kinerja : Jumlah SNI yang ditetapkan telah memenuhi ketentuan PERKA
BSN
Kegiatan pengendalian proses perumusan SNI ini merupakan kegiatan yang
mendukung tercapainya output SNI yang berkualitas dan taat azas. Hal yang
dilakukan antara lain koordinasi dan penyelesaian masalah dengan Sekretariat
Komite Teknis/Sub Komite Teknis, pengelolaan Sekretariat dan Komite Teknis
serta pengendalian proses perumusan SNI baik di rapat teknis maupun rapat
konsensus. Adapun ketentuan yang digunakan dalam pengembangan SNI
adalah Peraturan Kepala BSN Nomor 8 tahun 2015 tentang Pedoman
pengembangan Standar Nasional Indonesia.
Mengacu pada penetapan kinerja PPS tahun 2017, target penetapan SNI yang
ingin dicapai adalah 500 SNI, sementara realisasi penetapan dan publikasi SNI
pada tahun 2017 telah melebihi target yang ditetapkan, yaitu realisasinya
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 28
mencapai 540 SNI, dimana 130 SNI diantaranya merupakan kontribusi dari
bidang Kimia dan Pertambangan. Jumlah SNI yang ditetapkan bila dilihat
perbandingan antara target SNI menurut penetapan kinerja PPS, realisasi
penetapan SNI dengan usulan SNI berdasarkan kebutuhan pasar (PNPS) untuk
tahun 2016 dengan tahun sebelumnya serta capai bidang Kimia dan
Pertambangan dapat dilihat pada III.6 di bawah ini.
Tabel III.6 – Target dan realisasi penetapan SNI dibandingkan dengan usulan PNPS
URAIAN PPS Bid. KP
2016 2017 2017
Target SNI menurut Penetapan Kinerja 450 500 125
Realisasi penetapan SNI 474 540 130
Usulan SNI berdasarkan kebutuhan pasar
(PNPS)
581 992 224
Dari target 500 SNI tahun 2017 berhasil dicapai 535 SNI yang ditetapkan, dimana
terdapat 130 RASNI yang dikontribusikan oleh bidang Kimia dan Pertambangan
dari target yang ditetapkan sebesar 125 SNI (104 %).
Sementara itu kontribusi RASNI dari bidang Kimia dan Pertambangan dalam
kurun waktu tiga tahun terakhir dapat dilihat dalam gambar III.1 di bawah ini.
Gambar III.3 – Jumlah RASNI lingkup bidang KP tahun 2015 – 2017
Dengan demikian target 125 jumlah RASNI yang siap ditetapkan pada tahun
2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu
mencapainya, bahkan melebihi target (130 RASNI).
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 29
7. Indikator Kinerja : Jumlah Sekretariat Komtek Perumusan SNI dikelola oleh BSN
Sampai tahun 2017, terdapat 23 (dua puluh tiga) Sekretariat
Komtek/Sub Komtek yang dikelola oleh PPS-BSN dimana 2 (dua) diantaranya
sekretariat Komteknya dikelola oleh bidang Kimia dan Pertambangan.
Tabel III.7 – Pengelolaan Komtek/SubKomtek Perumusan SNI di bidang Kimia
dan Pertambangan tahun 2017
No Sekretariat di
BSN Kode
Nama Komite Teknis/Sub
Komtek
1 v 13-08 Penanggulangan Bencana
2 v 71-05 Minyak Atsiri
Dengan demikian target 3 sekretariat Komtek perumusan SNI yang dikelola oleh
bidang Kimia dan Pertambangan pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN,
bidang Kimia dan Pertambangan belum mampu mencapainya. Hal ini
dikarenakan sekretariat di K/L (luar PPS) tidak bersedia melepaskan
pengelolaannya. Salah satu contohnya yaitu Komtek 83-01, Industri Karet dan
Plastik. Sekretariat Komtek berada di Pusat Standardisasi Industri, Kementerian
Perindustrian yang masih memiliki Tusi di bidang standardisasi. Rencana
tindaklanjut yang dapat dilaksanakan yaitu Manajemen BSN melakukan
pendekatan ke Kementerian/Lembaga yang mengelola sekretariat Komtek
terkait. Selain itu, metode untuk pemecahan Komite Teknis dengan ruang
lingkup yang cukup luas menjadi dua Komite Teknis atau lebih juga bisa
dijadikan alternatif untuk penarikan sekretariat Komite Teknis. Komite Teknis baru
hasil pemecahan, sekretariatnya langsung ditarik ke BSN dan pengelolaannya
berada di bawah Pusat Perumusan Standar.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 30
SASARAN
4 Meningkatnya kualitas SDM perumusan standar
Tabel III.8
Capaian Kinerja Sasaran IV
Indikator Kinerja
Capaian 2017 Realisasi
2016
Peningkatan/
(Penurunan) dari
realisasi tahun
sebelumnya Target Realiasi
Capaian
%
8. Jumlah sumberdaya
perumusan standar yang
meningkat kompetensinya
150
orang
160
orang
107 224
orang
Penurunan
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Pusat Perumusan Standar
terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yaitu Jumlah sumberdaya perumusan
standar yang meningkat kompetensinya. Capaian kinerja untuk indikator kinerja
tersebut adalah sebesar 107%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator
kinerja sasaran 4.
8. Indikator Kinerja : Jumlah sumberdaya perumusan standar yang meningkat
kompetensinya
Mengacu pada penetapan kinerja bidang Kimia dan Pertambangan
untuk tahun 2017, target jumlah sumberdaya perumusan standar yang
meningkat kompetensinya yang ingin dicapai adalah 150 orang, dengan
bentuk kegiatan:
A. Workshop Perumusan SNI
Workshop penguatan sumber daya perumusan SNI yang dilaksanakan yaitu
Workshop Konseptor dan Workshop Editor.
a). Workshop Konseptor Perumusan SNI
Workshop ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman tentang
ketentuan PSN terkait perumusan SNI bagi calon konseptor yang berada di
Sekretariat Komite Teknis, Sub Komite Teknis, K/L, balai pengujian,
laboratorium dan perusahaan swasta.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 31
b). Workshop Editor Perumusan SNI
Workshop ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman tentang
ketentuan PSN terkait perumusan SNI bagi calon konseptor atau editor yang
berada di Sekretariat Komite Teknis, Sub Komite Teknis, K/L, balai pengujian,
laboratorium dan perusahaan swasta.
B. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia perumusan standar
Kegiatan ini lebih bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sumberdaya
internal BSN yang ada di lingkungan PPS serta sekretariat KOmite terkait
perkembangan terkini tentang standardisasi dan penilaian kesesuaian.
Secara keseluruhan, kegiatan pembinaan SDM perumusan yang telah
dilaksanakan oleh bidang Kimia dan Pertambangan sepanjang tahun 2017
dapat dilihat pada Tabel III.9 di bawah ini.
Tabel III.9 – Pembinaan SDM Perumusan SNI tahun 2017
No Jenis Training/Workshop Waktu Lokasi
Jumlah
Audience
(orang)
1). WS Perumusan SNI
a. WS Konseptor
Perumusan SNI
15 Maret
2017
Hotel Sari Pan
Pacific, jakarta
30
b. WS Editor Perumusan
SNI
8 Maret 2017 Hotel Sari Pan
Pacific, jakarta
30
2). WS Peningkatan
kompetensi sumber
daya manusia
perumusan standar
a. Pelatihan Petugas
Pengambilan
Contoh/PPC (Batch 1)
10-13 April
2017
Jakarta & Bogor 8
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 32
b. Pelatihan Petugas
Pengambilan
Contoh/PPC (Batch 2)
26-28 April
2017
Jakarta & Bogor 8
c. Pelatihan Petugas
Pengambilan
Contoh/PPC (Batch 3)
14-16
Agustus 2017
Bogor 1
d. Training pemahaman
ISO 17007
15
November
2017
Hotel Morrissey,
Jakarta
16
e. Training pemahaman
ISO 17025
26 Mei 2017 Hotel Morrissey,
Jakarta
10
f. Training pemahaman
TBT-WTO
4 Mei 2017 Hotel A-One,
Jakarta
9
g. Training pemahaman
ISO 17020
18 Juli 2017 BSN - Jakarta 36
h. Training penguatan
Komite Teknis
30 Agustus
2017
EBTKE -Jakarta 12
Total SDM = 160
Dengan demikian target 150 orang sumberdaya perumusan standar
yang meningkat kompetensinya pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN,
bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu mencapainya, bahkan
melebihi target (160 orang).
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 33
SASARAN
5
Meningkatnya kualitas Komtek/ Subkomtek perumusan
standar
Tabel III.10
Capaian Kinerja Sasaran V
Indikator Kinerja
Capaian 2017 Realisasi
2016
Peningkatan/
(Penurunan) dari
realisasi tahun
sebelumnya Target Realiasi
Capaian
%
9. Jumlah Komtek/SubKomtek
yang telah memenuhi kriteria
penilaian evaluasi kinerja
15
Komtek /
Sub
komtek
7 Komtek
/ Sub
komtek
47 13
Komtek
/ Sub
komtek
Penurunan
10. Persentase Komtek/
SubKomtek perumusan SNI yang
dievaluasi kinerjanya
100% 91,3% 91,3 90,91% Peningkatan
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Pusat Perumusan Standar
terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu Jumlah Komtek/SubKomtek yang telah
memenuhi kriteria penilaian evaluasi kinerja dan Persentase Komtek/ SubKomtek
perumusan SNI yang dievaluasi kinerjanya. Capaian kinerja untuk indikator
kinerja tersebut adalah sebesar 73,5%. Berikut disampaikan rincian capaian
indikator kinerja sasaran 5.
9. Indikator Kinerja : Jumlah Komtek/SubKomtek yang telah memenuhi kriteria
penilaian evaluasi kinerja
Komite Teknis dan Sub Komite Teknis merupakan kepanjangan tangan BSN
dalam perumusan SNI. Oleh karena itu telah menjadi tanggung jawab BSN
melalui Pusat Perumusan Standar untuk membina Komite Teknis dan Sub Komite
Teknis tersebut.
Pemeliharaan Komite Teknis dan Sub Komite Teknis dilakukan melalui evaluasi
kinerja berdasarkan Pedoman Standardisasi Nasional tentang Pengelolaan
Komite Teknis dan Subkomite Teknis. Evaluasi ini dilakukan secara rutin setiap
tahun. Hasil evaluasi ini digunakan sebagai dasar PPS dalam memperbaiki
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 34
pengelolaan Komite Teknis dan Sub Komite Teknis, baik yang berada di PPS
maupun di Kementerian/ Lembaga lain.
Hasil evaluasi kinerja ini juga digunakan sebagai dasar dalam penganugerahan
Herudi Technical Committee Award (HTCA) kepada Komite Teknis dan Sub
Komite Teknis. Terdapat 4 kriteria yang digunakan dalam penilaian kinerja untuk
menentukan Komite Teknis/ Sub Komite Teknis penerima penganugerahan
HTCA, yaitu:
Tabel III.11 – Kriteria evaluasi kinerja Komtek tahun 2017
No Kriteria Evkin Bobot (%)
1 Kinerja Sekretariat 25
2 Penyelesaian PNPS sampai dengan
Penyerahan RSNI3 ke BSN
25
3 Waktu Perumusan SNI dari PNPS hingga
Penyerahan RSNI3 ke BSN (kecuali
metode rep-rep)
25
4 Pemeliharaan SNI 25
Total 100
Dari 23 Komtek/Sub Komtek lingkup bidang Kimia dan Pertambangan yang
dievaluasi kinerjanya, terdapat 7 Komtek yang memenuhi skoring evkin tahun
2017 (>40%) yang dapat dilihat pada tabel III.12 berikut ini
Tabel III.12 - Komtek di lingkup bidang KP yang memenuhi skoring evkin tahun 2017
No Kode Komtek Nama Komtek
1 85-01 Teknologi Kertas
2 13-06 Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Pertambangan Mineral dan
Batubara
3 83-01 Industri Karet dan Plastik
4 75-01 Material Peralatan Instalasi dan
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 35
Instrumentasi Minyak dan Gas
Bumi
5 07-01 Informasi Geografi/Geomatika
6 75-02 Produk Minyak Bumi, Gas Bumi
dan Pelumas
7 87-01 Industri Cat dan Warna
Dengan demikian target 15 Komtek/SubKomtek yang telah memenuhi kriteria
penilaian evaluasi kinerja pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang
Kimia dan Pertambangan hanya mampu mencapainya sebanyak 7 Komtek
(47%). Meskipun demikian, ada hal yang patut dibanggakan yakni terdapat
2 (dua) Komtek lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan yang masuk 5 besar
sebagai nominasi penerima penganugerahan tertinggi HTCA. Komtek tersebut
adalah Komtek 85-01, Teknologi Kertas dan Komtek 13-06, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara.
10. Indikator Konerja : Persentase Komtek/ SubKomtek perumusan SNI yang
dievaluasi kinerjanya
Evaluasi kinerja tahun 2017 dilakukan terhadap 144 Komite
Teknis/Subkomite Teknis dimana 23 diantaranya dikelola bidang Kimia dan
Pertambangan. Pelaksanaan evaluasi kinerja Komtek/Sub Komtek perumusan
SNI lingkup bidang Kimia dan Pertambangan dilaksanakan terhadap 21 dari 23
Komtek/Sub Komtek (91,3 %).
Dengan demikian target 100 % Komtek/SubKomtek perumusan SNI yang
dievaluasi kinerjanya pada tahun 2016 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia
dan Pertambangan belum mampu memenuhi dengan sempurna (capaian
sebesar 91,3 %). Hal ini disebabkan karena terdapat satu Komtek baru pada
tahun 2017 (Komtek 71-04) dan satu Komtek yang sedang dalam proses
pengalihan sekretariat dari BIG ke Badan Geologi, yakni Komtek 07-02 Potensi
Kebumian. Sehingga belum memungkinkan untuk dilakukan kunjungan ke
secretariat terkait dan penilaian pengelolaan sekretariat Komtek-komtek
tersebut.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 36
SASARAN
6 Terwujudnya fasilitasi program perumusan SNI
Tabel III.13
Capaian Kinerja Sasaran VI
Indikator Kinerja
Capaian 2017 Realisasi
2016
Peningkatan/
(Penurunan) dari
realisasi tahun
sebelumnya Target Realiasi
Capaian
%
11. Jumlah SNI yang dikaji ulang 25 kaji
ulang
269 kaji
ulang
1076 0
dokumen
Peningkatan
12. Jumlah fasilitasi perumusan
RSNI
25 RSNI 23 RSNI 92 25 RSNI Penurunan
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Pusat Perumusan Standar
terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu Jumlah SNI yang dikaji ulang dan
Jumlah fasilitasi perumusan RSNI. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut
adalah sebesar 134%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja
sasaran 6.
11. Indikator Kinerja : Jumlah SNI yang dikaji ulang
Dalam program ini, PPS melakukan beberapa kegiatan berikut:
1) memberikan dukungan fasilitasi perumusan SNI melalui adopsi standar
internasional yang menjadi sektor prioritas dengan metode republikasi-
reprint;
2) memberikan dukungan ke Komtek untuk pemeliharaan SNI yang telah
berusia lebih dari 5 tahun dengan melalui kegiatan kaji ulang SNI.
SNI perlu untuk dikaji ulang untuk menjaga kesesuaian SNI terhadap
kepentingan nasional dan kebutuhan pasar; mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, inovasi, dan teknologi; dan menilai kelayakan dan kekiniannya.
Untuk menjaga keterkinian SNI, sesuai dengan praktek di internasional, kaji ulang
dilaksanakan setiap 5 tahun sekali.
Dalam pelaksanaannya, perlu dilihat beberapa faktor untuk menghasilkan
rekomendasi yang tepat bagi SNI tersebut, apakah SNI tersebut perlu diabolisi
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 37
(jika tidak diperlukan lagi), tetap (jika masih sesuai), revisi (jika diperlukan
perubahan yang cukup besar dalam substansinya), amandemen (jika hanya
diperlukan sedikit perubahan substansi), serta ralat (jika terdapat kesalahan kecil
misalnya kesalahan cetak). Beberapa faktor tersebut adalah: ketentuan
pengembangan SNI yang ada, standar internasional yang tersedia,
kesepakatan kerjasama regional (ASEAN) terkait harmonisasi standar, dan
national differences apabila diperlukan.
Pada tahun tahun 2015, BSN melaksanakan kaji ulang SNI terhadap 1.000 SNI,
dimana 163 SNI diantaranya merupakan tanggung jawab bidang Kimia dan
Pertambangan, namun pada tahun 2016 kegiatan kaji ulang ini tidak dapat
dilaksanakan karena adanya pemotongan anggaran.
Pada tahun 2017, kaji ulang SNI lingkup bidang Kimia dan Pertambangan
dilaksanakan terhadap 269 SNI dari 6 Komtek. Grafik perbandingan hasil
pelaksanaan Kaji Ulang SNI untuk Bidang Kimia dan Pertambangan dapat
dilihat apda Gambar III.4 berikut
Gambar III.4 – Perbandingan kaji ulang SNI lingkup bidang KP antara tahun
2015 hingga 2017
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 38
Adapun rincian jumlah SNI yang dikaji ulang untuk masing-masing Komtek
lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan dapat dilihat pada tabel III.14 berikut
ini:
Tabel III.14 – SNI yang dikaji ulang tahun 2017 untuk sektor Kimia dan
Pertambangan
No No.
Komtek Nama Komtek Jumlah SNI
1 07-01 Informasi Geografi dan Geomatika 26
2 73-02 Perambangan Mineral dan Batubara 33
3 81-02 Industri Keramik 12
4 83-01 Industri Karet dan Plastik 33
5 85-01 Teknologi Kertas 130
6 87-01 Industri Cat dan Warna 35
TOTAL 269
Dengan demikian target 25 SNI dikaji ulang pada tahun 2017 yang ditetapkan
oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu mencapainya,
bahkan melebihi target (269 SNI).
12. Indikator Konerja : Fasilitasi perumusan RSNI
Pada tahun 2017, fasilitasi perumusan SNI dilakukan melalui adopsi
standar internasional dan pengembangan sendiri. Adapun fasilitasi tersebut
diberikan kepada 3 (tiga) Komite Teknis dan 1 (satu) Subkomite teknis lingkup
bidang Kimia dan Pertambangan dengan total 23 judul untuk dirumuskan
menjadi SNI yang terdiri dari:
- Komtek 65-06, Produk Kimia dan Agro Kimia (1 judul)
- Komtek 71-01, Teknologi Kimia (1 judul)
- Komtek 83-01, Industri Karet dan Plastik (11 judul)
- Subkomtek 83-01-S2, Crumb rubber (10 judul)
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 39
Jumlah tersebut di atas berkurang bila dibandingkan dengan fasilitasi
perumusan SNI melalui adopsi standar internasional dengan metode
republikasi-reprint yang dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Adapun
perbandingannya dapat dilihat pada gambar III.5 berikut:
Gambar III.5 – Perbandingan capaian fasilitasi adopsi SI menjadi SNI lingkup
bidang KP tahun 2015 hingga tahun 2017
Dengan demikian target 25 SNI yang difasilitasi perumusannya pada
tahun 2017, bidang Kimia dan Pertambangan hanya mampu mencapai 23 SNI
(92%). Hal ini disebabkan karena terdapat 2 (dua) judul RSNI yang sedianya
akan diberikan fasiltasi, namun masih terkendala dengan data dan kesiapan
konseptor terkait, sehingga tidak dapat dilaksanakan Rapat Teknis. Untuk
menghindari hal tersebut kedepannya, sebaiknya pengusulan judul untuk
perumusan fasilitasi SNI agar diajukan dengan jumlah yang lebih banyak
daripada target fasilitasi. Hal ini untuk mengantisipasi apabila ada judul yang
belum siap untuk dirumuskan, bias diganti dengan judul lain yang lebih siap
untuk dirumuskan.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 40
SASARAN
7
Terwujudnya pengembangan SNI yang koheren dengan
perkembangan standar internasional
Tabel III.15
Capaian Kinerja Sasaran VII
Indikator Kinerja
Capaian 2017 Realisasi
2016
Peningkatan/
(Penurunan) dari
realisasi tahun
sebelumnya Target Realiasi
Capaian
%
13. Jumlah dokumen rekomendasi
kertas posisi Indonesia terkait
harmonisasi standar dalam forum
kerjasama standardisasi
regional/multilateral
4
rekomen-
dasi posisi
Indonesia
4
rekomen-
dasi posisi
Indonesia
100 N/A N/A
14. Persentase tanggapan
Indonesia dalam forum
pengembang standar
internasional
80% 100% 125 N/A N/A
15. Persentase fasilitasi perumusan
standar yang mengadopsi
publikasi dari SDO
100% 100% 100 N/A N/A
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Pusat Perumusan Standar
terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja yaitu Jumlah dokumen rekomendasi kertas
posisi Indonesia terkait harmonisasi standar dalam forum kerjasama standardisasi
regional/multilateral, Persentase tanggapan Indonesia dalam forum
pengembang standar internasional, dan Persentase fasilitasi perumusan standar
yang mengadopsi publikasi dari SDO. Capaian kinerja untuk indikator kinerja
tersebut adalah sebesar 108%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator
kinerja sasaran 7.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 41
13. Indikator Kinerja : Jumlah dokumen rekomendasi kertas posisi Indonesia terkait
harmonisasi standar dalam forum kerjasama standardisasi regional/multilateral
Partisipasi Indonesia dalam sidang luar negeri yang menentukan posisi Indonesia
dalam forum Internasional dapat dilihat pada tabel III.16 berikut ini:
Tabel III.16 – Partisipasi Indonesia dalam forum internasional yang menentukan
kertas posisi Indonesia
No Nama Sidang Waktu pelaksanaan Tempat
pelaksanaan
1 ACCSQ-RBPWG General
meeting
a. Sidang ACCSQ-RBPWG
ke- 24
1-2 Maret 2017 Medan, Indonesia
b. Sidang ACCSQ-RBPWG
ke- 25
22-23 Agustus 2017 Vientiane, Lao PDR
2 ISO/TC 292 Security and
Resilience meeting
23-28 April 2017 Jeju, Korea Selatan
3 IMO international meeting 20-24 Februari 2017 London, UK
Dengan demikian target 4 rekomendasi posisi Indonesia tahun 2017 yang
ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu
mencapainya, yakni sebanyak 4 rekomendasi.
14. Indikator Kinerja : Persentase tanggapan Indonesia dalam forum pengembang
standar internasional
Dalam partisipasinya mengembangkan Standar, BSN tidak hanya melakukan
pengembangan standar di dalam negeri, namun juga ikut berpartisipasi dalam
pengembangan standar inernasional dalam hal ini ikut berpartisipasi sebagai
anggota dalam organisasi pengembang standar internasional, yakni ISO/IEC.
Dalam pengembangan standar terkait Bidang Kimia dan Pertambangan,
keikutsertaanya dilakukan dengan membentuk National Mirror Committee
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 42
(NMC) yang sesuai dengan Komite Teknis lingkup Bidang Kimia dan
Pertambangan serta sesuai dengan ISO/TC yang terdapat di organisasi ISO.
Dalam keanggotaan NMC di ISO, terdapat dua jenis member yakni P
(participant) dan O (observer). Dalam keikutsertaannya, NMC lingkup Bidang
Kimia dan Pertambangan terdapat anggota dengan status P member
sebanyak 18 dan O member sebanyak 18. Adapun anggota NMC dengan
status P member harus memberikan tanggapan terhadap semua e–balloting
yang dilaksanakan, apabila tidak ingin diturunkan statusnya menjadi O
member. Sedangkan anggota NMC dengan status O member tidak harus
memberikan tanggaan pada setiap dilakukannya e-balloting.
Berikut tersaji dalam tabel III.17 adalah daftar NMC Bidang Kimia dan
Pertambangan dengan status P member yang dengan aktif memberikan
tanggapan terhadap e-balloting yang dilaksanakan
Tabel III.17 – Daftar NMC lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan dan
tanggapan Indonesia
No Kode NMC Nama NMC Jumlah e-
balloting
Jumlah
tanggapan Persentase
1 ISO/TC 28/SC
2
Measurement of
petroleum and related
products
11 11 100%
2 ISO/TC 28/SC
4
Classifications and
specfications
11 11 100%
3 ISO/TC 28/SC
5
Measurement of
refrigerated hydrocarbon
and non
9 9 100%
4 ISO/TC 28/SC
7
Liquid Biofuels 1 1 100%
5 ISO/TC 45 Rubber and rubber
products
11 11 100%
6 ISO/TC 45/SC
1
Rubber and plastics hoses
and hose assemblies
18 18 100%
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 43
No Kode NMC Nama NMC Jumlah e-
balloting
Jumlah
tanggapan Persentase
7 ISO/TC 45/SC
2
Testing and analysis 57 57 100%
8 ISO/TC 45/SC
3
Raw materials (including
latex) for use in the rubber
industry
32 32 100%
9 ISO/TC 45/SC
4
Products (other than
hoses)
24 24 100%
10 ISO/TC 67 Materials, equipment and
offshore structures for
petroleum, petrochemical
and natural gas industries
16 16 100%
11 ISO/TC 67/SC
2
Pipeline transportation
systems
13 13 100%
12 ISO/TC 67/SC
3
Drilling and completion
fluids, and well cements
8 8 100%
13 ISO/TC 67/SC
4
Drilling and production
equipment
12 12 100%
14 ISO/TC 67/SC
7
Offshore structures 7 7 100%
15 ISO/TC 74 Cement and lime 4 4 100%
16 ISO/TC 189 Ceramic tile 12 12 100%
17 ISO/TC 206 Fine ceramics 47 47 100%
18 ISO/TC 292 Security and resilience 32 32 100%
TOTAL = 325 325 100%
Dengan demikian target 80% tanggapan Indonesia dalam forum pengembang
standard internasional tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan
Pertambangan telah mampu mencapainya dan bahkan melebihi target
(100%).
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 44
15. Indikator Kinerja: Persentase fasilitasi perumusan standar yang mengadopsi
publikasi dari SDO
Jumlah fasilitasi perumusan SNI yang dilakukan pada tahun 2017 adalah
sebanyak 23 RSNI. Jumlah fasilitasi perumusan standar tahun 2017 yang
dilakukan lingkup Bidang Kimia dan pertambangan, disajikan alam tabel III.18
berikut ini
Tabel III.18 – Data fasilitasi permusan SNI lingkup Bidang Kimia dan
Pertambangan tahun 2017
No Komite Teknis
Jumlah Fasilitasi
Adopsi SDO Pengembangan
Sendiri
TOTAL
1 65-06, Produk Kimia
dan Agro Kimia - 1 1
2 71-01, Teknologi Kimia - 1 1
3 83-01, Industri Karet
dan Plastik 8 3 11
4 83-01-S2, Crumb
Rubber 10 - 10
TOTAL = 18 5 23
Untuk fasilitasi perumusan dengan metode adopsi publikasi dari SDO adalah
sebanyak 18 judul, dari 2 komtek/Subkomtek. Semua judul tersebut pada tahun
2017 berhasil difasilitasi serta telah melalui pembahasan dalam Rapat teknis,
Rapat Konsensus, Jajak Pendapat, dan bahkan 18 judul tersebut telah
ditetapkan menjadi SNI pada tahun yang sama.
Dengan demikian target 100% fasilitasi perumusan standar yang mengadopsi
publikasi dari SDO pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia
dan Pertambangan telah mampu memenuhi sebesar 100%.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 45
SASARAN
8
Meningkatnya kinerja sistem pengelolaan anggaran, sumber
daya manusia, tata kelola dan organisasi PPS yang
profesional
Tabel III.19
Capaian Kinerja Sasaran VIII
Indikator Kinerja
Capaian 2017 Realisasi
2016
Peningkatan/
(Penurunan) dari
realisasi tahun
sebelumnya Target Realiasi
Capaian
%
16. Persentase Aparatur Sipil
Negara (ASN) PPS yang
meningkat kompetensinya
100% 100% 100 n/a n/a
17. Realisasi anggaran ≥95% 97,64% 100 n/a n/a
18. Persentase pencapaian IKU
unit kerja eselon III
90% 76,19 85 n/a n/a
19. Persentase tindak lanjut atas
hasil pengawasan eksternal
100% 100% 100 n/a n/a
20. Persentase tindak lanjut atas
hasil pengawasan internal
100% 100% 100 n/a n/a
21. Persentase implementasi RB
BSN sesuai dengan tugas dan
fungsi unit eselon III
75% 100% 100 n/a n/a
Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran Pusat Perumusan Standar
terdiri dari 6 (enam) indikator kinerja yaitu Persentase Aparatur Sipil Negara
(ASN) PPS yang meningkat kompetensinya, Realisasi anggaran, Persentase
pencapaian IKU unit kerja eselon III, Persentase tindak lanjut atas hasil
pengawasan eksternal, Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan internal,
dan Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan fungsi unit eselon
III. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut adalah sebesar 100% Berikut
disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 8.
16. Indikator Kinerja : Persentase Aparatur Sipil Negara (ASN) PPS yang meningkat
kompetensinya
Dalam rangka pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN), Bidang
Kimia dan Pertambangan pada tahun 2017 menyelenggarakan 7 (tujuh)
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 46
pelatihan serta training peningkatan kompetensi untuk ASN lingkup Bidang Kimia
dan Pertambangan. Training yang dilaksanakan tidak hanya mencakup ASN
Bidang Kimia dan Pertambangan saja, akan tetapi ada juga yang mencakup
ASN di Bidang lain lingkup Pusat Perumusan Standar, seperti misalnya pada
Pelatihan Petugas Pengambil Contoh, yang melibatkan peserta dari Pusat
Perumusan Standar, akan tetapi dari luar Bidang Kimia dan Pertambangan.
Data pelatihan peningkatan kompetensi ASN yang dilaksanakan oleh Bidang
Kimia dan Pertambangan dapat dilihat pada tabel III.20 berikut
Tabel III.20 Pelatihan peningkatan kompetensi ASN tahun 2017
No Jenis Pelatihan Peserta
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1
Pelatihan Petugas
Pengambilan Contoh
(Batch 1)
V - - V - V V - V - -
2
Pelatihan Petugas
Pengambilan Contoh
(Batch 2)
- V V - - - - V - V -
3
Pelatihan Petugas
Pengambilan Contoh
(Batch 3)
- - - - V - - - - - -
4 Training pemahaman
SNI ISO/IEC 17007:2010 V V V V V V - V V V -
5 Training pemahaman
SNI ISO/IEC 17020:2012 V V V V - V V V V V -
6 Training pemahaman
SNI ISO/IEC 17025:2008 V V V V - V V V V V V
7 Training pemahaman
TBT-WTO V V V V - V V V V V V
TOTAL = 5 5 5 5 2 5 4 5 5 5 2
Keterangan:
1. Nurhana Rafika Sari 5. Imam Sabari 9. Krisma Yessi S.
2. Meira Rini 6. Sukmawijiati I.U. 10. Meitiandari M.D.
3. Sigit Suyanto 7. Indah Mugi L. 11. Tom Abbel S
4. Bayu Krishna M. 8. Eka Candra W.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 47
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh personel staf ASN Bidang
Kimia dan Pertambangan telah mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan
kompetensinya. Sebagian besar staf Bidang Kimia dan Pertambangan telah
mendapatkan 5 (lima) kali pelatihan peningkatan kompetensi pada tahun 2017.
Akan tetapi terdapat salah satu staf yang hanya memperoleh 2 (dua) kali
pelatihan di tahun 2017, hal ini disebabkan karena yang bersangkutan
ditugaskan oleh Kepala BSN untuk mengelola Kantor Layanan Teknis di
Makassar, Sulawesi Selatan dari tanggal 10 April s.d. 9 Juli 2017 melalui Surat
Keputusan Kepala BSN Nomor 98/KEP/4/2017.
Dengan demikian target 100% persentase Aparatur Sipil Negara (ASN)
PPS yang meningkat kompetensinya pada tahun 2017 yang ditetapkan oleh
BSN, bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu memenuhi sebesar 100%.
17. Indikator Kinerja : Realisasi anggaran
Sebagai bagian dari unit kerja di Pusat Perumusan Standar, maka pada
tahun 2017 Bidang Kimia dan Pertambangan mendapatkan pagu anggaran
setelah pemotongan adalah sebesar Rp. 1.527.095.000,- (Satu milyar lima ratus
dua puluh tujuh juta sembilan puluh lima ribu rupiah) untuk membiayai kegiatan-
kegiatan lingkup Bidang Kimia dan Pertambangan.
Dari pagu anggaran yang diberikan, Bidang Kimia dan Pertambangan
mampu merealisasikan penyerapan anggaran sebesar 97,64 %. Adapun rincian
masing-masing kegiatan menurut Mata Anggaran Kegiatan (MAK) yang ada
adalah sebagaimana dapat dilihat pada Tabel III.21 di bawah ini.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 48
Tabel III.21 – Pagu anggaran Bidang Kimia dan Pertambangan dan realisasi
penyerapan anggaran DIPA tahun 2017 MAK Pagu Anggaran Realisasi Sisa Pagu Persen
521211 Rp 206.584.000 Rp 204.703.000 Rp 1.881.000 99,09%
521213 Rp 32.100.000 Rp 31.800.000 Rp 300.000 99,07%
521219 Rp 63.000.000 Rp 62.052.149 Rp 947.851 98,50%
521811 Rp 40.328.000 Rp 40.151.431 Rp 176.569 99,56%
522151 Rp 515.500.000 Rp 512.800.000 Rp 2.700.000 99,48%
524111 Rp 197.772.000 Rp 172.991.500 Rp 24.780.500 87,47%
524113 Rp 105.900.000 Rp 102.300.000 Rp 3.600.000 96,60%
524114 Rp 214.020.000 Rp 212.935.000 Rp 1.085.000 99,49%
524119 Rp 1.660.000 Rp 1.636.000 Rp 24.000 98,55%
524219 Rp 150.231.000 Rp 149.701.614 Rp 529.386 99,65%
Rp 1.527.095.000 Rp 1.491.070.694 Rp36.024.306 97,64%
Secara keseluruhan target realisasi anggaran tahun 2017 untuk Bidang
Kimia dan Pertambangan telah dapat dicapai dengan baik (97,64 %), meskipun
masih ada beberapa kegiatan yang realisasinya dapat lebih dioptimalkan,
yakni alokasi anggaran pada MAK 524111 terdapat beberapa kegiatan seperti
kunjungan industri yang tidak dapat diikuti oleh personil Bidang Kimia dan
Pertambangan karena yang bersangkutan sedang ditugaskan pada saat yang
bersamaan (Rapat Teknis, Rapat Konsensus)
Dengan demikian target 95% Realisasi anggaran pada tahun 2017 yang
ditetapkan oleh BSN, bidang Kimia dan Pertambangan telah mampu
memenuhi sebesar 97,64%.
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 49
18. Indikator Kinerja: Persentase pencapaian IKU unit kerja eselon III
Pada tahun 2017, pencapaian kinerja unit kerja Bidang Kimia dan
Pertambangan, sebagai berikut:
Tabel III.22 – Daftar pencapaian Indikator kinerja Bidang Kimia dan
Pertambangan Tahun 2017
No Indikator Kinerja Satuan
Jumlah
Target
2017
Realisasi
2017
Capaian
(%)
Status
1 Rekomendasi terkait
Komite Teknis
perumusan SNI
rekomendasi 6 15 250% Tercapai
2 SNI yang ditetapkan
untuk memenuhi
kebutuhan regulasi;
produk unggulan
nasional; produk retail
dalam negeri
SNI 125 130 104% Tercapai
3 Rekomendasi terkait
Komite Teknis
perumusan SNI
Rekomendasi 9 15 167% Tercapai
4 Rekomendasi
persetujuan usulan
Program Nasional
Perumusan Standar
(PNPS)
rekomendasi 125 224 179% Tercapai
5 Rekomendasi
terhadap
rancangan PERKA
BSN terkait
pengembangan SNI
rekomendasi 2 6 300% Tercapai
6 SNI yang
ditetapkan telah
memenuhi
ketentuan PERKA
BSN
SNI 125 130 104% Tercapai
7 Sekretariat Komtek
Perumusan SNI
dikelola oleh BSN
Komite Teknis 3 2 67% Tidak
tercapai
8 Sumberdaya
perumusan standar
orang 150 160 107% Tercapai
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 50
No Indikator Kinerja Satuan
Jumlah
Target
2017
Realisasi
2017
Capaian
(%)
Status
yang meningkat
kompetensinya
9 Komtek/SubKomtek
yang telah
memenuhi kriteria
penilaian evaluasi
kinerja
Komtek/
Subkomtek
15 7 47% Tidak
tercapai
10 Komtek/ SubKomtek
perumusan SNI yang
dievaluasi kinerjanya
Persentase 100% 91,3% 91,3% Tidak
tercapai
11 SNI yang dikaji ulang SNI 25 269 1076% Tercapai
12 Fasilitasi perumusan
RSNI
RSNI 25 23 92% Tidak
tercapai
13 Dokumen
rekomendasi kertas
posisi Indonesia
terkait harmonisasi
standar dalam
forum kerjasama
standardisasi
regional/multilateral
Rekomendasi
posisi
Indonesia
4 4 100% Tercapai
14 Tanggapan
Indonesia dalam
forum pengembang
standar internasional
Persentase 80% 100% 125% Tercapai
15 Fasilitasi perumusan
standar yang
mengadopsi
publikasi dari SDO
Persentase 100% 100% 100% Tercapai
16 Aparatur Sipil
Negara (ASN) unit
kerja eselon III yang
meningkat
kompetensinya
Persentase 100% 100% 100% Tercapai
17 Realisasi anggaran Persentase >95% 97,64% 103% Tercapai
18 Pencapaian kinerja
unit kerja eselon III
Persentase 90% 76,19% 100% Tidak
tercapai
19 Tindak lanjut atas
hasil pengawasan
Persentase 100% 100% 100% Tercapai
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 51
No Indikator Kinerja Satuan
Jumlah
Target
2017
Realisasi
2017
Capaian
(%)
Status
eksternal
20 Tindak lanjut atas
hasil pengawasan
internal
Persentase 100% 100% 100% Tercapai
21 Implementasi RB BSN
sesuai dengan tugas
dan fungsi unit
eselon III
Persentase 75% 75% 100% Tercapai
Tabel III.23 - Persentase Pencapaian Kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan
Pencapaian kinerja unit kerja Bidang
Kimia dan Pertambangan
Tahun
2017 Persentase
Indikator kinerja yang tercapai 16 76,19
Indikator kinerja yang tidak tercapai 5 23,81
Total 21 100 %
Dari tabel diatas, pencapaian kinerja unit kerja Bidang Kimia dan
Pertambangan mencapai 76,19% (capaian 85%) atau di bawah target yang
diberikan pada tahun 2017 sebesar 90 %. Indikator kinerja yang tidak tercapai
sebesar 23,81%, yaitu untuk indikator sebagai berikut:
1. Jumlah Sekretariat Komtek Perumusan SNI dikelola oleh BSN, tidak
mencapai target karena sekretariat di K/L (luar PPS) tidak bersedia
melepaskan pengelolaannya. Salah satu contohnya yaitu Komtek 83-01,
Industri Karet dan Plastik. Sekretariat Komtek berada di Pusat Standardisasi
Industri, Kementerian Perindustrian yang masih memiliki Tusi di bidang
standardisasi;
2. Jumlah Komtek/SubKomtek yang telah memenuhi kriteria penilaian
evaluasi kinerja, tidak mencapai target karena ada KOmtek yang baru
dan ada beberapa yang tidak terlalu aktif dalam proses perumusan
standar;
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 52
3. Persentase Komtek/ SubKomtek perumusan SNI yang dievaluasi
kinerjanya, tidak mencapai target karena terdapat satu Komtek baru
pada tahun 2017 (Komtek 71-04) dan satu Komtek yang sedang dalam
proses pengalihan sekretariat dari BIG ke Badan Geologi, yakni Komtek
07-02 Potensi Kebumian. Sehingga belum memungkinkan untuk dilakukan
kunjungan ke secretariat terkait dan penilaian pengelolaan sekretariat
Komtek-komtek tersebut.
4. Jumlah fasilitasi perumusan RSNI, tidak memenuhi target karena terdapat
2 (dua) judul RSNI yang sedianya akan diberikan fasiltasi, namun masih
terkendala dengan data dan kesiapan konseptor terkait, sehingga tidak
dapat dilaksanakan Rapat Teknis.
5. Persentase pencapaian IKU unit kerja eselon III, tidak memenuhi target
karena ada 5 (lima) Indikator Kinerja yang tidak terpenuhi target
realisasinya dari 21 Indikator Kinerja.
Pencapaian kinerja tersebut merupakan hasil kinerja di Tahun 2017 yang
dilakukan secara kerjasama yang terpadu antara staf dan pimpinan serta
sinergisitas dengan bidang lainnya di lingkup Pusat Perumusan Standar. Pada
tahun 2017, faktor tidak adanya penambahan karyawan serta juga adanya
pengurangan anggaran yang mempengaruhi nilai persentase pencapaian
kinerja walaupun pada akhirnya mampu mencapai target yang diberikan.
Gambar III.6 – Pencapaian kinerja bidang Kimia dan Pertambangan
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 53
19. Indikator Kinerja : Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan eksternal
Tahun 2017 pencapaian sasaran tindak lanjut atas hasil pengawasan eksternal
di bidang Kimia dan Pertambangan dari indikator kinerja yang ditetapkan
mencapai target 100%. Berbeda dengan tahun 2016 karena indikator ini tidak
ditetapkan. Adapun rincian masing-masing kegiatan tindak lanjut atas hasil
pengawasan eksternal yang menjadi target pada tahun 2017 adalah
sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel III.24 – Tindak lanjut pengawasan eksternal
No Pengawasan Eksternal Tindak lanjut
1 Laporan temuan BPK tahun 2016 1 laporan jawaban temuan BPK
2 Surveilence audit SMM dari Sucofindo 1 laporan jawaban hasil audit
3 Laporan RB dari Kemenpan 1 laporan jawaban hasil audit
4 Laporan SPIP dari BPKP 1 laporan jawaban hasil audit
20. Indikator Kinerja : Persentase tindak lanjut atas hasil pengawasan internal
Tahun 2017 pencapaian sasaran tindak lanjut atas hasil pengawasan internal di
bidang Kimia dan Pertambangan dari indikator kinerja yang ditetapkan
mencapai target 100%. Berbeda dengan tahun 2016 karena indikator ini tidak
ditetapkan. Adapun rincian masing-masing kegiatan tindak lanjut atas hasil
pengawasan internal yang menjadi target pada tahun 2017 adalah
sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel III.25 – Tindak lanjut pengawasan internal
No Pengawasan Internal Tindak lanjut
1 Laporan temuan Inspektorat semester
1 dan 2 tahun 2017
1 laporan jawaban temuan
Inpektorat BSN
2 Audit internal SMM dari auditor BSN 1 laporan jawaban hasil audit
3 Laporan RB dari Tim internal BSN 1 laporan jawaban hasil audit
4 Laporan SPIP dari Inspektorat BSN 1 laporan jawaban hasil audit
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 54
21. Indikator Kinerja : Persentase implementasi RB BSN sesuai dengan tugas dan
fungsi unit eselon III
Tahun 2017 pencapaian sasaran implementasi RB BSN di bidang Kimia dan
Pertambangan dari indikator kinerja yang ditetapkan mencapai target 100%.
Berbeda dengan tahun 2016 karena indikator ini tidak ditetapkan.
III.2 REALISASI ANGGARAN
Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA-084.01.1.613104/2017 tanggal 7
Desember 2016, pagu anggaran Kepala Pusat Perumusan Standar adalah
sebesar Rp 7,935,048,000 dan realisasi anggaran Bidang Kimia dan
Pertambangan TA 2017 adalah sebesar Rp 1,491,070,694, atau sebesar 97,21%.
Pagu dan realisasi anggaran Pusat Perumusan Standar, termasuk Bidang
Kimia dan Pertambangan TA 2017 per komponen dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel III.26 - Pagu dan Realisasi Anggaran Pusat Perumusan Standar TA 2017 Dalam rupiah
Kode Output/Komponen 2017
% Pagu Realisasi
051
Menyusun Rekomendasi
Kebijakan Perumusan Standar
Nasional Inonesia
1,770,065,000 1,672,217,313 94.47%
052
Menyusun Rancangan Akhir
Standar Nasional Indonesia
Bidang Mekanika, Elektronika
Dan Konstruksi
1,557,400,000 1,513,936,843 97.21%
053
Menyusun Standar Nasional
Indonesia Bidang Lingkungan
Dan Serbaneka
1,566,094,000 1,525,664,392 97.42%
054
Menyusun Rancangan Akhir
Standar Nasional Indonesia
Bidang Kimia Dan
Pertambangan
1,527,095,000 1,491,070,694 97.64%
055
Menyusun Standar Nasional
Indonesia Bidang Pertanian,
Pangan Dan Kesehatan
1,514,394,000 1,495,170,151 98.73%
Jumlah 7,935,048,000 7,698,059,393 97.01%
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 55
L
BAB IV PENUTUP
aporan Kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan Tahun 2017
menyajikan pertanggungjawaban dan pencapaian kinerja Bidang
Kimia dan Pertambangan Tahun 2017 dalam mendukung
pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran Pusat Perumusan Standar
Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan Kepala Bidang
Kimia dan Pertambangan Tahun 2017, sebagian besar kinerja kegiatan telah
terlaksana sesuai perjanjian kinerja dan indikator kinerja tahun 2017.
Perbandingan antara target dan realisasi yang telah dicapai pada tahun
2017 dapat dilihat pada Tabel IV.1 di bawah ini.
Tabel IV.1
Perbandingan target dan realisasi Kinerja Bidang Kimia dan Pertambangan
Tahun 2017
Sasaran Indikator Kinerja Target
2017 Realisasi
Capaian
%
Customer Perspectives
Internal Process Perspectives
1. Meningkatnya
kapasitas dan kualitas
pengembangan SNI
1. Jumlah rekomendasi terkait
Komite Teknis perumusan SNI
6
rekomen
dasi
15
rekomen
dasi
250
2. Jumlah SNI yang ditetapkan
untuk memenuhi kebutuhan
regulasi; produk unggulan
nasional; produk retail dalam
negeri
125 SNI
130 SNI 104
2. Terwujudnya
kebijakan
pengembangan SNI
yang sesuai kebutuhan
nasional
3. Jumlah rekomendasi terkait
Komite Teknis perumusan SNI
9
rekomen
dasi
15
rekomen
dasi
167
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 56
Sasaran Indikator Kinerja Target
2017 Realisasi
Capaian
%
4 Jumlah rekomendasi persetujuan
usulan Program Nasional
Perumusan Standar (PNPS)
125
rekomen
dasi
224
rekomen
dasi
179
5. Jumlah rancangan PERKA BSN
terkait pengembangan SNI
2 ran-
cangan
6 ran-
cangan
300
3. Terwujudnya SNI
yang ditetapkan
telah memenuhi
ketentuan PERKA BSN
6. Jumlah SNI yang ditetapkan
telah memenuhi ketentuan PERKA
BSN
125 SNI 130 SNI 104
7. Jumlah Sekretariat Komtek
Perumusan SNI dikelola oleh BSN
3
sekreta-
riat
Komtek
2
sekreta-
riat
Komtek
67
4. Meningkatnya
kualitas SDM
perumusan standar
8. Jumlah sumberdaya perumusan
standar yang meningkat
kompetensinya
150
orang
160
orang
107
5. Meningkatnya
kualitas Komtek/
Subkomtek perumusan
standar
9. Jumlah Komtek/SubKomtek
yang telah memenuhi kriteria
penilaian evaluasi kinerja
15
Komtek
/
Subko
mtek
7
Komtek
/
Subko
mtek
47
10. Persentase Komtek/
SubKomtek perumusan SNI yang
dievaluasi kinerjanya
100%
100% 100
6. Terwujudnya fasilitasi
program perumusan
SNI
11. Jumlah SNI yang dikaji ulang 25 kaji
ulang
269 kaji
ulang
1076
12. Jumlah fasilitasi perumusan
RSNI
25 RSNI
23 RSNI 92
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 57
Sasaran Indikator Kinerja Target
2017 Realisasi
Capaian
%
7. Terwujudnya
pengembangan SNI
yang koheren dengan
perkembangan
standar internasional
13. Jumlah dokumen rekomendasi
kertas posisi Indonesia terkait
harmonisasi standar dalam forum
kerjasama standardisasi
regional/multilateral
4
rekomen
dasi
posisi
Indone-
sia
4
rekomen
dasi
posisi
Indone-
sia
100
14. Persentase tanggapan
Indonesia dalam forum
pengembang standar
internasional
80%
100% 125
15. Persentase fasilitasi perumusan
standar yang mengadopsi
publikasi dari SDO
100%
100% 100
Learning and Growth Perspectives
8. Meningkatnya
kinerja sistem
pengelolaan
anggaran, sumber
daya manusia, tata
kelola dan organisasi
PPS yang profesional
16. Persentase Aparatur Sipil
Negara (ASN) PPS yang meningkat
kompetensinya
100% 100% 100
17. Realisasi anggaran ≥95% 97,64% 100
18. Persentase pencapaian IKU
unit kerja eselon III
90% 76,19 85
19. Persentase tindak lanjut atas
hasil pengawasan eksternal
100% 100% 100
20. Persentase tindak lanjut atas
hasil pengawasan internal
100% 100% 100
21. Persentase implementasi RB
BSN sesuai dengan tugas dan
fungsi unit eselon III
75% 100% 100
Meskipun demikian, sebenarnya masih ada beberapa sub kegiatan
yang masih perlu diperhatikan dan dilakukan evaluasi kembali secara matang
untuk maksud perbaikan dan peningkatan kinerja di masa datang karena
capaiannya yang masih dibawah target, yaitu:
2017| Bidang Kimia dan Pertambangan 58
(1) Pencapaian target jumlah sekretariat Komtek Perumusan SNI yang dikelola
oleh BSN masih belum tercapai (67%), sehingga ke depan perlu adanya
koordinasi dan pendekatan kepada instansi pengelola secretariat Komtek
yang berpotensi untuk dialihkan ke BSN ;
(2) Pencapaian target 15 Komtek/Sub Komtek yang telah memenuhi kriteria
penilaian evaluasi kinerja pada tahun 2017 belum terpenuhi (47%) sehingga
perlu penguatan koordinasi dan pembinaan dengan Sekretariat pengelola
Komtek/Sub Komtek;
(3) Penetapan target SNI jumlah fasilitasi perumusan RSNI pada tahun 2017
belum terpenuhi (92%), sehingga ke depan perlu ditambahkan jumlah judul
yang akan difasilitasi.
Memperhatikan realisasi capaian terhadap target yang ditetapkan
Bidang Kimia dan Pertambangan tahun 2017, dan kendala serta peluang
perbaikan yang masih terbuka lebar, maka untuk maksud perbaikan dan
peningkatan kinerja di masa datang perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:
a) Penguatan pembinaan dan pendampingan kepada Sekretariat
Komtek/Sub Komtek dalam memahami ketentuan yang terdapat
dalam PSN pengembangan SNI yang harus dipenuhi, misalnya melalui
audiensi, workshop in-house ke sekretariat Komtek/Sub Komtek,
penguatan reminder, koordinasi intensif dan penyelenggaraan
workshop pengelolaan Komtek sebagai media benchmarking antar
sekretariat Komtek.
b) Penguatan pengaturan kelembagaan antar K/L terkait pengelolaan
kegiatan standardisasi sebagaimana diamanatkan dalam UU
No.20/2014, agar terdapat unit kerja di K/L yang mempunyai tupoksi
spesifik terkait standardisasi, termasuk salah satunya tanggung jawab
untuk pengelolaan Sekretariat Komtek/Sub Komtek yang ada di lingkup
K/L tersebut.
c) Perlunya pendekatan ke K/L yang mengelola kesekretariatan Komtek
terkait rencana pengalihan sekretariat Komtek ke BSN