-
Pendapat Para Sarjana SeduniaTentang Bhagavad-gt
Menurut Aslinya
Dalam terjemahan yang indah ini, rla Prabhupda menangkap
semangatbhakti yang dalam dari Bhagavad-gt dan memberikan ulasan
panjang lebartentang teks menurut tradisi yang sungguh-sungguh
dapat dipercaya dari rKa Caitanya, salah satu di antara tokoh-tokoh
kerohanian yang palingpenting dan berpengaruh."
Dr. J. Stillson Judah (almarhum)Emeritus Professor of the
History of Religionsand Director of the Library
Graduate Theological UnionBerkeley. A.S.
Saya sangat terkesan dengan edisi Bhagavad-gt hasil karya A.C.
Bhakti-vedanta Swami Prabhupda. Edisi ini sesuai dengan taraf
kesarjanaan dandapat dipercaya. Buku ini adalah buku yang sangat
berharga baik bagi sar-jana maupun orang awam dan sangat berguna
sebagai buku pelajaran sertabahan mata kuliah. Saya segera dapat
menganjurkan supaya edisi ini dimili-ki oleh murid-murid saya. Isi
dan perwajahan buku ini indah sekali."
Dr. Samuel D. AtkinsProfessor of SanskritPrinceton University,
A.S.
Bhagavad-gt Menurut Aslinya hasil karya A.C. Bhaktivedanta
Swami, ada-lah buku yang sangat bermanfaat bagi mereka yang
mempelajari bahasa San-sekerta; teks berisi huruf Devanagari dan
huruf Latin yang jelas dan tepat,dan terjemahan kata demi kata
sangat berguna bagi Siswa yang baru mulaibelajar. Dari segi
pandangan pengajar, terjemahan dan penjelasan mendekatiteks dari
sudut Caitanya bhakti. Sebagaimana disebut di dalam sambutandari
Profesor Dimock, buku ini memberikan pengertian tentang
golonganGauya Vaiava."
Penilaian tersebut saya berikan sebagai sarjana. Sebagai
manusia, tiada
-
pilihan lain bagi saya selain bertepuk tangan setelah melihat
karya yangsangat baik yang diciptakan oleh Swami
Bhaktivedanta."
Profesor A.L. Basham (almarhum)Kepala Dep. Peradaban
AsiaAustralian National UniversityCanberra, Australia
Semua tulisan A.C. Bhaktivedanta Swami menggabungkan keahlian
baha-sa Sansekerta serta kekuasaan penjelasan seorang guru
kerohanian dengangaya yang mudah dibaca."
Dr. Roy C. AmoreProfessor of ReligionUniversity of Windsor,
Ontario, Canada.
Buku-buku rla Prabhupda harus sangat dihargai. Pembaca dari
agamamaupun pendapat filsafat mana pun yang membaca buku ini dengan
hatiterbuka pasti akan sangat terkesan."
Dr. Garry GeladeDept. of PsychologyOxford University,
England
Buku-buku ini akan memberi semangat kepada masyarakat kita yang
se-dang kebingungan agar merenungkan masa depan manusia, dan
menghinda-ri bahaya yang sedang kita dekati secara tidak sadar.
Bhaktivedanta Swamimempersembahkan kepada kita kesempatan yang
sangat berharga dan jarangdiperoleh untuk menemukan hakekat hidup
serta pengarahan yang praktisagar kita dapat hidup dengan kesadaran
sepenuhnya tentang tanggung jawabmanusia tertinggi dari karya
sastera yang sangat mulia ini."
Carlo Cassolapenulis terkenal dari Italia
Di dunia barat, tidak ada sastera Timur yang lebih sering
dikutip daripa-da Bhagvad-gt, sebab Bhagavad-gt-lah yang paling
dicintai. Menterjemah-kan karya seperti ini tidak hanya memerlukan
keahlian dalam bahasa San-sekerta. tetapi juga keserasian batin
tentang tema dan seni sastera. Sebabsanjak Bhagavad-gt adalah
simponi. Dalam simponi itu Tuhan Yang Ma-ha Esa dilihat dalam
segala sesuatu."
-
r rmad A.C. Bhaktivedanta Swami tentu saja mempunyai rasa
simpatiyang mendalam dengan tema Bhagavad-gt. Di samping itu,
Beliau memba-wa pengertian yang istimewa, suatu penyampaian yang
perkasa dan meyakin-kan menurut tradisi bhakti . . . Swami
Bhaktivedanta sungguh-sungguh berjasakepada para siswa dengan
memberi arti yang segar pada epos yang tercintaini. Walau
bagaimanapun pandangan kita, hendaknya kita semua bersyukuratas
bhakti yang telah mewujudkan karya ini yang penuh cahaya."
Dr. Geddes MacGregorEmeritus Distinguished Professor of
PhilosophyUniversity of Southern California, A.S.
Edisi rla Prabhupda mengisi kekurangan yang sangat peka di
Perancis,sebab di Perancis banyak orang bercita-cita menguasai
pemikiran tradisionalTimur, di luar kesimpang siuran Timur-Barat
komersil yang timbul semen-jak orang Eropa masuk Asia untuk pertama
kalinya."
Bhagavad-gt Menurut Aslinya merupakan ilham yang sangat
menye-nangkan hati . . . . Buku ini indah sekali, dan menggabungkan
kesarjanaanyang tinggi dengan perasaan halus."
Dr. William F. ShipleyProfessor, Faculty of LanguagesUniversity
of CaliforniaSanta Cruz, A.S.
Baik bagi pembaca yang ahli di bidang kerohanian maupun pembaca
awam,membaca Bhagavad-gt Menurut Aslinya akan membawa manfaat
yangsangat besar."
Francois CheniqueDirector of Religious SciencesInstitute of
Political Studies, Paris, Perancis
Bhaktivedanta Book Trust harus diberi penghargaan. . . . Edisi
ini sangatberharga. Diterbitkan dengan perwajahan yang indah dan
gambar-gambaryang bagus sekali. Saat ini, tidak ada edisi lain yang
dapat menandinginyasebagai sumber pengertian."
Dr. Eric J. SharpeProfessor and Head, Dept. of Religious
StudiesUniversity of Sydney, Australia
-
Buku-buku rla Prabhupda merupakan kesempatan yang bagus
sekalibagi filosof-filosof, sarjana-sarjana dan rakyat umum untuk
meminum airdari air mancur rohani filsafat dan kebijaksanaan rohani
Timur dari jamanpurbakala."
Dr. L.S. VarshneyaDean, Faculty of ArtsAllahabad University,
lndia
Kalau memang kebenaranlah yang berhasil, seperti yang ditegaskan
olehPierce dan para pengikut filsafat pragmatisme, maka pasti ada
kebenarandalam Bhagavad-gt Menurut Aslinya, sebab para pengikut
ajarannya mem-perlihatkan ketenangan dan kenangan yang jarang
ditemukan dalam kehi-dupan rakyat dewasa ini yang pada umumnya
hambar dan keras."
Dr. Elwin H. PowellProfessor of SociologyState University of New
York, A.S.
Kemuliaan dan kebesaran karya ini hampir tidak dapat diuraikan
dengankata-kata. . . . Bagi para sarjana dan cendekiawan, karya ini
yang disusun de-ngan teliti sekali merupakan teladan kesarjanaan
dan penyampaian filsafat.Bagi pembaca awam yang tertarik pada
hal-hal kerohanian yang masih hidup,edisi ini mengungkapkan
pemandangan luas tradisi Timur, serta seluruh ke-adaan manusia
secara mendalam."
Carlos Albeno da FronsecaProfessor of Sanskrit Language and
LiteratureUniversity of Sao Paulo, Brazil
Saya sempat meneliti beberapa jilid terbitan Bhaktivedanta Book
Trust dansaya menemukan bahwa mutunya sangat tinggi dan sangat
berharga untuk di-gunakan dalam kuliah tentang kerohanian dan
peradaban Timur. Bhagavad-gt Menurut Aslinya terbitan BBT terutama
penting sekali dalam hal ini."
Dr. Frederick B. UnderwoodProfessor of Religion, Columbia
University, A.S.
Saya dapat mengatakan bahwa dalam Bhagavad-gt Menurut Aslinya
sayasudah menemukan ulasan dan jawaban atas pertanyaan yang sudah
lama
-
saya ajukan mengenai penjelasan karya yang suci ini. Saya sangat
mengagu-mi disiplin rohani Bhagavad-gt. Kalau pertapaan ideal para
guru keroha-nian yang merupakan amanat Bhagavad-gt Menurut Aslinya
lebih disebar-luaskan dan lebih dihormati, maka dunia kita akan
berubah menjadi tempatyang lebih baik dan lebih penuh rasa
persaudaraan.
Dr. Paul Lesquard, PengarangProfessor HonoraireCatholic
University of Paris, Perancis
Bhagavad-gt Menurut Aslinya, hasil karya A.C. Bhaktivedanta
SwamiPrabhupda, adalah edisi yang patut kita sambut dari banyak
segi pandang.Buku ini dapat digunakan sebagai buku teks oleh
mahasiswa. Buku ini me-mungkinkan kita mendengar seorang guru yang
ahli menjelaskan teks yangmengandung arti kerohanian yang dalam.
Saya pikir mutu kesarjanaan Swa-mi Bhaktivedanta di bidang bahasa
Sansekerta tidak akan dapat diragukan.Akhirnya, bagi pembaca umum,
ada bahasa yang mudah dibaca serta sikapbhakti yang pasti
memberikan kesan kepada pembaca yang mempunyai pe-rasaan
halus."
Para pembaca yang tertarik kepada filsafat Timur dari jaman
purbakalasudah banyak dibantu oleh Swami Bhaktivedanta. Beliau
membawa penje-lasan teks baru dan hidup yang sudah terkenal, beliau
sudah meningkatkanpengetahuan kita berlipat ganda."
Dr. Edward C. Dimock, Jr.Department of South Asian Languages
andCivilizationUniversity of Chicago, A.S.
Tidak dapat diragu-ragukan bahwa edisi ini adalah salah satu di
antara buku-buku terbaik tentang Bhagavad-gt dan bhakti. Terjemahan
Prabhupdaadalah persenyawaan ideal antara bahasa yang tepat dan
pengertian rohaniyang mendalam."
Dr. Thomas J. HopkinsChairman, Dept. of Religious
StudiesFranklin and Marshall College, A.S.
O Viupda A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupda adalah ahli
warisdalam garis perguruan langsung dari Caitanya. Beliaulah yang
menyusun
-
Bhagavad-gt Menurut Aslinya. Kami sangat tertarik pada ulasan
Bhagavad-gt hasil karya Beliau, sebab dalam penjelasan buku ini
kita dapat mempe-lajari ulasan yang dibenarkan menurut
prinsip-prinsip tradisi Caitanya."
Olivier LacombeProfessor of Sanskrit and IndologySorbonne
University, Paris, Perancis
Bhagavad-gt adalah dasar sastera utama untuk peradaban
kerohanianAsia, kebudayaan tertua di dunia. . . . Terjemahan dan
ulasan ini adalah ma-nifestasi lain lagi yang membuktikan bahwa
Bhagavad-gt masih hidup danmasih penting. Swami Bhaktivedanta
memberi peringatan kepada duniaBarat bahwa kebudayaan kita yang
sangat giat dan berat sebelah sedangmenghadapi krisis yang mungkin
akan mengakibatkan kehancuran, sebabkebudayaan kita kekurangan
kesadaran rohani yang dapat dipercaya seca-ra mendalam. Tanpa
kesadaran yang dalam seperti itu, pengaduan-penga-duan kita tentang
soal-soal moral dan politik hanya merupakan omong ko-song
saja."
Thomas Merton,Ahli teologi, rohaniwan dan pengarang, A.S.
Bhagavad-gt Menurut Aslinya adalah karya yang dirasakan secara
men-dalam, disusun secara perkasa dan dijelaskan secara indah. . .
. Saya belumpernah melihat buku lain lagi tentang Bhagavad-gt
dengan suara dan gayayang begitu penting. Kebenaran karya ini tidak
dapat diragu-ragukan. . . .Bhagavad-gt Menurut Aslinya akan
menduduki tempat yang bermakna da-lam hidup intelek dan etika
manusia modern selama bertahun-tahun yangakan datang."
Dr. S. ShuklaAssistant Professor of LinguisticsGeorgetown
University, A.S.
Saya belum pernah menemukan edisi Bhagavad-gt yang lebih
lengkap, le-bih jelas, atau lebih murni daripada hasil karya
ini."
Dr. I.C. SharmaProfessor, Faculty of PhilosophyOld Dominion
University, A.S.
-
Bhagavad-gt, salah satu di antara teks-teks kerohanian yang
paling mulia,belum umum dikenal dalam kebudayaan kita. Ini bukan
karena Bhagavad-gt bersifat asing sama sekali, melainkan kita
kekurangan penjelasan yangdekat pada arti yang asli seperti yang
diberikan oleh Swami Bhaktivedantadi sini, yaitu penjelasan yang
disusun bukan dari segi pandangan seorang sar-jana, tetapi dari
segi pandangan orang yang mempraktekkan isinya, seorangpenyembah
yang sudah menyerahkan diri pada isinya seumur hidup."
Denise Levertov, Penyair, A.S.
Saya senang sekali melihat terbitnya Bhagavad-gt Menurut Aslinya
hasilkarya r A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupda. Bhagavad-gt
MenurutAslinya akan membantu untuk menghentikan penipuan guru-guru
dan yog-yog yang palsu dan tidak dibenarkan. Bhagavad-gt Menurut
Aslinya akanmemberi kesempatan kepada semua orang untuk mengerti
arti sejati kebu-dayaan Timur."
Dr. Kailash VajpeyeDirector of Indian StudiesCentre For Oriental
StudiesThe University of Mexico
Jasa O Viupda A.C. Bhaktivedanta Swami Prabhupda sangat
ber-harga sekali, dan buku-buku hasil karya beliau merupakan
sumbangan yangbermakna dalam usaha menyelamatkan manusia."
Sri Lal Bahadur ShastriBekas Perdana Menteri India
-
gAItaAepainaSad%,
Bhagavadgita
MENURUT ASLINYA
-
Buku-buku hasil karyar rmad A.C. Bhaktivedanta Swami
PrabhupdaBhagavad-gt Menurut Aslinya rmad-Bhgavatam, Skanda 1-10
(12 jilid)r Caitanya-caritmta (9 jilid)Ajaran r CaitanyaLautan
Manisnya Rasa Bhakti r Caitanya Mahprabhu: Riwayat dan
Ajaran-NyaAjaran Abadi Upademta r opaniad Jalan yang Mudah ke
Planet yang Lain Kesadaran Ka: Sistem Yoga yang Paling UtamaKa:
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa (beberapa jilid)Pertanyaan yang
Benar, Jawaban yang SempurnaDialectical Spiritualisme-Pandangan
Veda mengenai Filsafat BaratAjaran r Kapiladeva, Putera
DevahtiAjaran Dewi Kunt Ajaran Rohani Prahlda MahrjaKa Sumber
KebahagiaanIlmu Pengetahuan Keinsafan DiriKehidupan Berasal dari
KehidupanKesempurnaan Yoga Di Luar Kelahiran dan Kematian Jalan
Menuju kepada Ka Margi Manuju Dhumateng Ka (Bahasa Jawa) Usaha
Mencari Pembebasan Jalan KesempurnaanRja-vidy: Raja Pengetahuan
Penaikan kepada Kesadaran KaKesadaran Ka: Hadiah yang Tiada Taranya
Bhagavad-gt Menurut Aslinya: Jawaban Segala Pertanyaan
MajalahKembali kepada Ketuhanan (Pendiri)Sinar BhgavataKembali
Lagi: Ilmu Pengetahuan Reinkarnasi Sementara ini, kami masih dalam
usaha menterjemahkan buku-buku di atas ke dalam Bahasa Indonesiadan
Bahasa Jawa, dan edisi Bahasa Inggeris tersedia. = Edisi Bahasa
Indonesia tersedia. = Bahasa Jawa tersedia. Kami sediakan catalog
lengkap dengan cuma-cuma.
-
THE BHAKTIVEDANTA BOOK TRUST
Edisi Lengkap
Dengan ayat-ayat dalam bahasa Sanskerta, ayat-ayat bahasa
Sanskerta ditulis dengan huruf Latin, sinonim Sanskerta-Indonesia.
Terjemahan dan penjelasan yang lengkap.
Bhagavadgita
MENURUT ASLINYA
gAItaAepainaSad%,
R RMADA. C. BHAKTIVEDANTA SWAMI PRABHUPDA
crya-Pendiri International Society for Krishna Consciousness
-
Bhagavad-gt As It Is (Indonesian)
Judul asliBhagavad-gt As It Isby r rmad A. C. Bhaktivedanta
Swami PrabhupdaCopyright 1972 The Bhaktivedanta Book Trust
International, Inc.
Edisi IndonesiaBhagavad-gt Menurut AslinyaTerjemahan dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Sanskertadari naskah asli dalam bahasa
Inggris dan bahasa Sanskerta.Alih bahasa: Tim PenerjemahCopyright
2000 The Bhaktivedanta Book Trust International, Inc.Dicetak pada
tahun 2007 oleh Hanuman Sakti di bawah lisensi The Bhaktivedanta
Book Trust International, Inc.
Cetakan pertama: 2007 5000 exp.
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan944 hlm. 18 cmISBN:
978-979-9384-14-0
Sanksi Pelanggaran Pasal 44:Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987
TentangPerubahan atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982Tentang Hak
Cipta
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau
memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang
hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
-
KepadaRLA BALADEVA VIDYBHANA,
penyusun ulasan filsafat Vedntayang berjudul
Govinda-bhya
-
Daftar Isi
Menjelang Perang di Kuruketra xixPrakata xxiiiKata Pengantar
1
BAB SATUMeninjau Tentara-tentaradi Medan Perang Kuruketra
33Tentara-tentara kedua belah pihak siap siaga untuk bertempur.
Ar-juna, seorang kesatria yang perkasa, melihat sanak keluarga,
guru-guru dan kawan-kawannya dalam tentara-tentara kedua belah
pihaksiap untuk bertempur dan mengorbankan nyawanya. Arjuna
tergu-gah kenestapaan dan rasa kasih sayang, hingga kekuatannya
menjadilemah, pikirannya bingung, dan dia tidak dapat bertabah hati
untukbertempur.
BAB DUARingkasan Isi Bhagavad-gt 71Arjuna menyerahkan diri
sebagai murid kepada r Ka, kemu-dian Ka memulai pelajaran-Nya
kepada Arjuna dengan menjelas-kan perbedaan pokok antara badan
jasmani yang bersifat sementaradan sang roh yang bersifat kekal. r
Ka menjelaskan proses per-pindahan sang roh, sifat pengabdian
kepada Yang Mahakuasa tanpamementingkan diri sendiri dan ciri-ciri
orang yang sudah insaf akandirinya.
BAB TIGAKarma-yoga 161Semua orang harus melakukan kegiatan di
dunia material. Teta-pi Perbuatan dapat mengikat diri seseorang
pada dunia ini ataumembebaskan dirinya dari dunia. Seseorang dapat
dibebaskan darihukum karma (perbuatan dan reaksi) dan mencapai
pengetahuanrohani tentang sang diri dan Yang Mahakuasa dengan cara
ber-
-
tindak untuk memuaskan Yang Mahakuasa, tanpa mementingkandiri
sendiri.
BAB EMPATPengetahuan Rohani 211Pengetahuan rohanipengetahuan
rohani tentang sang roh, TuhanYang Maha Esa, dan hubungan antara
sang roh dan Tuhan YangMaha Esamenyucikan dan membebaskan diri
manusia. Penge-tahuan seperti itu adalah hasil perbuatan bhakti
tanpa mementing-kan diri sendiri (karma-yoga). Ka menjelaskan
sejarah Bhagavad-gt sejak jaman purbakala, tujuan dan makna Beliau
sewaktu-waktumenurun ke dunia material, serta pentingnya mendekati
seorangguru, seorang guru kerohanian yang sudah insaf akan
dirinya.
BAB LIMAKarma-yoga:Perbuatan dalam Kesadaran Ka 269Orang
bijaksana yang sudah disucikan oleh api pengetahuan ro-hani, secara
lahiriah melakukan segala kegiatan tetapi melepaskanikatan terhadap
hasil perbuatan dalam hatinya. Dengan cara demi-kian, orang
bijaksana dapat mencapai kedamaian, ketidakterikatan,kesabaran,
penglihatan rohani dan kebahagiaan.
BAB ENAMDhyna-yoga 305Aga-yoga, sejenis latihan meditasi
lahiriah, mengendalikan piki-ran dan indria-indria dan memusatkan
perhatian kepada Paramtm(Roh Yang Utama, bentuk Tuhan yang
bersemayam di dalam hati).Puncak latihan ini adalah samdhi. Samdhi
berarti sadar sepenuh-nya terhadap Yang Mahakuasa.
BAB TUJUHPengetahuan tentang Yang Mutlak 361r Ka adalah
Kebenaran Yang Paling Utama, Penyebab yang pa-ling utama dan
kekuatan yang memelihara segala sesuatu, baik ma-terial maupun
rohani. Roh-roh yang sudah maju menyerahkan diri
-
kepada Ka dalam pengabdian suci bhakti, sedangkan roh yangtidak
saleh mengalihkan pikirannya kepada obyek-obyek sembah-yang yang
lain.
BAB DELAPANCara Mencapai Kepada Yang Mahakuasa 411Seseorang
dapat mencapai tempat tinggal Ka Yang Paling Utama,di luar dunia
material, dengan cara ingat kepada r Ka dalambhakti semasa
hidupnya, khususnya pada saat meninggal.
BAB SEMBILANPengetahuan yang Paling Rahasia 445Ka adalah Tuhan
Yang Maha Esa dan tujuan tertinggi kegiatansembahyang. Sang roh
mempunyai hubungan yang kekal denganKa melalui pengabdian suci
bhakti yang bersifat rohani. Denganmenghidupkan kembali bhakti yang
murni, seseorang dapat kembalikepada Ka di alam rohani.
BAB SEPULUHKehebatan Tuhan Yang Mutlak 499Segala fenomena ajaib
yang memperlihatkan kekuatan, keindahan,sifat agung atau mulia,
baik di dunia material maupun di duniarohani, tidak lain daripada
perwujudan sebagian tenaga-tenaga dankehebatan rohani Ka. Sebagai
sebab utama segala sebab sertasandaran dan hakekat segala sesuatu,
Ka, Tuhan Yang Maha Esa,adalah tujuan sembahyang tertinggi bagi
para makhluk.
BAB SEBELASBentuk Semesta 549r Ka menganugerahkan penglihatan
rohani kepada Arjuna.Ka memperlihatkan bentuk-Nya yang tidak
terhingga dan menga-gumkan sebagai alam semesta. Dengan cara
demikian, Ka mem-buktikan secara meyakinkan identitas-Nya sebagai
Yang Mahakuasa.Ka menjelaskan bahwa bentuk-Nya Sendiri yang serba
tampandan dekat dengan bentuk manusia adalah bentuk asli Tuhan
YangMaha Esa. Seseorang dapat melihat bentuk ini hanya dengan
bhak-ti yang murni.
-
BAB DUA BELASPengabdian Suci Bhakti 609Bhakti-yoga, pengabdian
suci yang murni kepada r Ka, adalahcara tertinggi dan paling manjur
untuk mencapai cinta bhakti yangmurni kepada Ka, tujuan tertinggi
kehidupan rohani. Orang yangmenempuh jalan tertinggi ini dapat
mengembangkan sifat-sifat suci.
BAB TIGA BELASAlam, Kepribadian Yang Menikmatidan Kesadaran
633Orang yang mengerti perbedaan antara badan, dengan sang roh
danRoh Yang Utama yang melampaui badan dan roh, akan
mencapaipembebasan dari dunia material.
BAB EMPAT BELASTiga Sifat Alam Material 677Semua roh terkurung
di dalam badan di bawah pengendalian tigasifat alam material;
kebaikan, nafsu dan kebodohan. r Ka men-jelaskan arti sifat-sifat
alam tersebut, bagaimana sifat-sifat itu mem-pengaruhi diri kita,
bagaimana cara melampaui sifat-sifat alam sertaciri-ciri orang yang
sudah mencapai keadaan rohani.
BAB LIMA BELASYoga Berhubungan denganKepribadian Yang Paling
Utama 705Tujuan utama pengetahuan Veda ialah melepaskan diri dari
ikatanterhadap dunia material dan mengerti r Ka sebagai
Kepriba-dian Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang mengerti identitas
Kayang paling utama menyerahkan diri kepada Ka dan
menekunipengabdian suci kepada Ka.
BAB ENAM BELASSifat Rohani dan Sifat Jahat 733Orang yang
mempunyai sifat-sifat jahat dan hidup sesuka hatinya,tanpa
mengikuti peraturan Kitab Suci, dilahirkan dalam keadaanyang lebih
rendah dan diikat lebih lanjut secara material. Teta-
-
pi orang yang memiliki sifat-sifat suci dan hidup secara
teratur,dengan mematuhi kekuasaan Kitab Suci, berangsur-angsur
menca-pai kesempurnaan rohani.
BAB TUJUH BELASGolongan-golongan Keyakinan 763Ada tiga jenis
keyakinan, yang masing-masing berkembang dari salahsatu di antara
tiga sifat alam. Perbuatan yang dilakukan oleh orangyang
keyakinannya bersifat nafsu dan kebodohan hanya membuah-kan hasil
material yang bersifat sementara, sedangkan perbuatanyang dilakukan
dalam sifat kebaikan, menurut Kitab Suci, menyu-cikan hati dan
membawa seseorang sampai tingkat keyakinan murniterhadap r Ka dan
bhakti kepada Ka.
BAB DELAPAN BELASKesempurnaan Pelepasan Ikatan 789Ka menjelaskan
arti pelepasan ikatan dan efek dari sifat-sifatalam terhadap
kesadaran dan kegiatan manusia. Ka menjelas-kan keinsafan Brahman,
kemuliaan Bhagavad-gt, dan kesimpulanutama Bhagavad-gt; jalan
kerohanian tertinggi berarti menyerah-kan diri sepenuhnya tanpa
syarat dalam cinta-bhakti kepada rKa. Jalan ini membebaskan
seseorang dari segala dosa, memba-wa dirinya sampai pembebasan
sepenuhnya dari kebodohan dan me-mungkinkan ia kembali ke tempat
tinggal rohani Ka yang kekal.
LampiranRiwayat Hidup rla Prabhupda 861Kepustakaan 863Daftar
Kata 865Pedoman Cara Membaca Bahasa Sansekerta 873Daftar Ayat-ayat
Bahasa Sansekerta 877Indeks 891
-
Menjelang Perang di KuruketraSebagaimana dijelaskan dalam Bab
Empat, ayat satu, Bhagavad-gt semu-la disabdakan kepada dewa
matahari, Vivasvn, oleh r Ka lebih dari120 juta tahun yang lalu.
Sesudah itu, Bhagavad-gt turun temurun me-lalui garis perguruan
raja-raja yang suci. Bhagavad-gt sudah dikenal da-lam masyarakat
manusia sejak masa Mahrja Ikvku 2 juta tahun yanglalu. Bhagavad-gt
sering diterbitkan dan dibaca sebagai sastera tersendiri,namun
Bhagavad-gt juga tercantum sebagai satu babak dalam karya
epossejarah Mahbhrata, sejarah dunia pada masa lampau dalam bahasa
Sanse-kerta. Mahbhrata membicarakan kejadian-kejadian menjelang
jaman Kali.Pada awal jaman ini, kurang lebih 50 abad yang silam, r
Ka menyabda-kan Bhagavad-gt kepada Arjuna sebagai kawan dan
penyembah-Nya.
Percakapan antara Ka dengan ArjunaSalah satu di antara
dialog-dialog filsafat dan kerohanian yang paling mulia dalam
masyarakat manu-siaterjadi sebelum perang saudara yang berkecamuk
hebat antara seratusputera Dhtarra dengan saudara-saudara misannya,
para Pava, ataupara putera Pu.
Dhtarra dan Pu adalah kakak beradik yang dilahirkan dalam
dinas-ti Kuru, keturunan Raja Bharata, seorang raja yang pernah
berkuasa di bu-mi ini. Nama Mahbhrata diambil dari nama Raja
Bharata itu. Oleh karenaDhtartra, kakak Pu, tunanetra sejak lahir,
Pu-lah yang dinobatkanmenjadi raja.
Pu meninggal dunia dalam usia muda. Kelima putera PuYudhi-hira,
Bhma, Arjuna, Nakula, dan Sahadevadibesarkan oleh Dhtarra.Dhtarra
menjadi pejabat raja untuk sementara waktu. Putera-puteraDhtarra
dan putera-putera Pu dibesarkan dalam istana kerajaan yangsama.
Mereka dilatih dalam ilmu militer oleh Guru Droa dan dibimbingoleh
kakek" keluarga besar Kuru yang sangat dihormati, yaitu Bhma.
Namun para putera Dhtarra, terutama putera sulungnya,
Duryodhana,sangat benci dan iri hati terhadap para Pava. Dhtarra
buta dan berji-wa jahat. Dhtarra menginginkan putera-puteranya
sendiri yang mewarisikerajaan, bukan para putera Pu.
Karena itu, seizin Dhtarra, Duryodhana menyusun siasat untuk
mem-bunuh para putera Pu yang masih muda. Hanya karena
perlindunganyang seksama dari Paman Vidura dan saudara misan para
Pava, r Kamereka selamat, meskipun nyawanya terancam
berkali-kali.
r Ka bukan manusia biasa, r Ka adalah Kepribadian TuhanYang Maha
Esa Sendiri, yang telah menjelma di bumi ini dan sedang berpe-ran
sebagai pangeran dalam salah satu dinasti. Dalam peran ini, Ka
juga
xix
-
keponakan Kunt atau Pth, isteri Pu, ibu para Pava. Sebagai
sanakkeluarga dan sebagai penegak prinsip-prinsip dharma yang
kekal, Kamemberkahi dan melindungi para putera Pu yang saleh.
Akan tetapi, akhirnya Duryodhana yang sangat licik mengajak para
P-ava bermain judi. Dalam kejadian perjudian yang mengakibatkan
nasib yangsangat buruk itu, Duryodhana dan saudara-saudaranya
mengambil Draupad,isteri para Pava yang sangat suci dan setia.
Duryodhana beserta ka-wan-kawannya berusaha menghina Draupad dengan
cara membuka pakaianDraupad di hadapan sidang pangeran-pangeran dan
raja-raja. Ka turuntangan secara rohani hingga Draupad selamat,
tetapi permainan dadu, yangsudah diatur dengan cara yang tidak
adil, mengakibatkan para Pava ter-tipu hingga kehilangan
kerajaannya dan terpaksa diasingkan ke hutan sela-ma tiga belas
tahun.
Sesudah para Pava kembali dari masa pengasingannya, menurut
hakyang sah mereka meminta supaya kerajaannya dikembalikan oleh
Duryo-dhana, namun Duryodhana menolak mentah-mentah mengembalikan
kera-jaan itu. Sebagai pangeran-pangeran, para Pava wajib
mengabdikan diridalam administrasi negara. Karena itu, para Pava
meminta agar dibe-rikan lima desa saja oleh Duryodhana. Namun
Duryodhana sombong danmenjawab bahwa dia tidak akan memberikan
tanah seluas ujung jarum punkepada para Pava.
Selama ini, para Pava terus bersikap toleransi dan sabar. Tetapi
seka-rang tampaknya perang tidak dapat dihindarkan lagi.
Para pangeran dan raja dunia terpecah menjadi dua kelompok.
Beberapadi antaranya memihak putera-putera Dhtarra, sedangkan yang
lain ikutpara Pava. Selama ini, Ka Sendiri berperan sebagai duta
untuk paraputera Pu dan pergi ke istana Dhtarra dengan usul
perdamaian. Akantetapi, usul Ka ditolak, sehingga perang tidak
dapat dicegah lagi.
Para Pava mempunyai prinsip-prinsip moral yang paling tinggi,
danmereka mengakui Ka sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa,
sedang-kan para putera Dhtarra yang jahat tidak mengakui Ka. Namun,
Kabersedia ikut perang menurut kehendak kedua belah pihak. Ka
TuhanYang Maha Esa, tidak bersedia bertempur secara pribadi; tetapi
salah satudi antaranya diperbolehkan memanfaatkan tentara
Kasedangkan pihaklain dapat memanfaatkan tenaga Ka sebagai
penasehat dan pendukung.Duryodhana genius di bidang politik.
Duryodhana segera meminta tenta-ra Ka, sedangkan para Pava pun
semangat sekali mendapat bantuanKa sebagai penasehat.
Dengan cara inilah, Ka menjadi kusir kereta Arjuna. Ka
bersediamengemudikan kereta Arjuna, pemanah yang termasyhur.
Sekarang mulai-lah kisah Bhagavad-gt, dengan kedua tentara tersusun
dan siap bertempur.
xx Bhagavad-gt Menurut Aslinya
-
Dhtarra cemas, dan dia bertanya kepada Sajaya, sekretarisnya,
Apayang dilakukan oleh mereka?"
Demikianlah keadaan pada masa menjelang Bhagavad-gt
disabdakanoleh r Ka kepada Arjuna.
Terjemahan dan penjelasan Bhagavad-gt Menurut Aslinya dijelaskan
se-bagai berikut.
Pada umumnya para penterjemah Bhagavad-gt mengesampingkan
Kepri-badian Ka dan memasukkan paham-paham dan filsafat-filsafat
pribadi da-lam terjemahannya. Sejarah Mahbhrata dianggap dongeng
atau mitologi,dan Ka dianggap sebagai perantara sanjak untuk
menyampaikan gagasan-gagasan seseorang yang tidak dikenal namanya,
atau paling jauh Ka hanyadianggap tokoh sejarah yang kurang
penting.
Tetapi kepribadian Ka adalah tujuan dan hakekat Bhagavad-gt
menu-rut Bhagavad-gt sendiri.
Karena itu, terjemahan ini berikut penjelasannya bertujuan untuk
menga-rahkan pembaca agar mendekati Ka dan tidak menjauhi Ka.
Dalamhal ini, Bhagavad-gt Menurut Aslinya merupakan terjemahan dan
penje-lasan istimewa. Istimewa pula kenyataannya bahwa dengan cara
seperti ituayat-ayat Bhagavad-gt semua cocok satu sama lain dan
mudah dipahami.Oleh karena Ka-lah yang bersabda dalam Bhagavad-gt,
dan Ka ada-lah tujuan utama Bhagavad-gt, terjemahan inilah yang
menyampaikan ke-susasteraan yang mulia ini menurut aslinya.
Penerbit
Menjelang Perang di Kuruketra xxi
-
PrakataSemula saya menyusun Bhagavad-gt Menurut Aslinya dalam
bentuk se-perti edisi ini. Ketika buku ini diterbitkan pertama
kalinya, sayang sekalinaskah yang asli disingkat menjadi kurang
dari 400 halaman, tanpa gam-bar maupun penjelasan mengenai
kebanyakan ayat rmad Bhagavad-gt.Di dalam semua buku hasil karya
saya yang lainrmad-Bhgavatam, ropaniad, dan lain-lainsistem yang
saya gunakan adalah ayat asli dalamhuruf Sansekerta, ayat yang asli
ditulis dengan huruf Latin, sinonim San-sekertaInggris kata demi
kata, terjemahan dan penjelasan. Dengan carademikian buku itu
menjadi otentik sekali sesuai dengan taraf kesarjanaansehingga
artinya cukup jelas. Karena itu, saya tidak senang ketika terpak-sa
meringkas naskah yang asli. Tetapi kemudian, setelah minat
terhadapBhagavad-gt Menurut Aslinya meningkat, banyak sarjana dan
penyembahmemohon agar saya menerbitkan buku ini dalam bentuknya
yang asli.Messrs. Macmillan and Co. setuju untuk menerbitkan edisi
yang lengkap.Jadi, dengan ini diusahakan untuk mempersembahkan
naskah asli kitabpengetahuan yang mulia ini serta penjelasan
parampar yang lengkap gunamemantapkan perkumpulan Kesadaran Ka
dengan teguh dan lebih pro-gresif lagi.
Perkumpulan Kesadaran Ka sejati, dibenarkan dalam sejarah,
wajardan bersifat rohani, karena perkumpulan Kesadaran Ka
berdasarkanBhagavad-gt Menurut Aslinya. Perkumpulan Kesadaran Ka
berangsur-angsur menjadi perkumpulan yang sangat populer di seluruh
dunia, khusus-nya di kalangan generasi muda. Dan juga semakin
menarik hati generasitua. Generasi tua semakin tertarik, sehingga
ayah dan kakek murid-muridsaya memberikan semangat kepada para
anggota perkumpulan dengan men-jadi anggota penyokong International
Society for Krishna Consciousness.Di mana-mana banyak bapak dan ibu
datang menemui saya untuk menyam-paikan rasa syukur karena saya
memimpin Perkumpulan Kesadaran Ka diseluruh dunia. Ada di antara
mereka yang mengatakan bahwa orang seka-rang sangat beruntung
karena saya memulai perkumpulan Kesadaran Ka.Tetapi sebenarnya ayah
perkumpulan ini ialah r Ka Sendiri, sebabPerkumpulan Kesadaran Ka
sudah mulai sejak masa lampau dan turun-temurun dalam masyarakat
manusia melalui garis perguruan. Kalau sayapatut menerima
penghargaan sehubungan dengan hal ini, seharusnya peng-hargaan itu
tidak diberikan kepada saya pribadi, melainkan kepada guru
ke-rohanian saya yang kekal, yaitu r rmad Paramahasa
Parivrjakcrya108 r rmad Bhaktisiddhnta Sarasvat Gosvm Mahrja
Prabhupda.
xxiii
-
Kalau saya sendiri patut diberi penghargaan dalam hal ini, itu
hanya kare-na saya sudah berusaha menyampaikan Bhagavad-gt Menurut
Aslinya, tan-pa pencemaran. Sebelum saya menerbitkan Bhagavad-gt
Menurut Aslinya,hampir semua edisi Bhagavad-gt dalam bahasa Inggris
diterbitkan hanyauntuk memenuhi ambisi pribadi seseorang. Sedangkan
usaha kami dalammenyampaikan Bhagavad-gt Menurut Aslinya adalah
untuk menyampaikanmisi Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Ka. Tugas
kami adalah menyam-paikan kehendak Ka, bukan kehendak orang duniawi
yang berangan-angan seperti seorang tokoh politik, filosof atau
ahli ilmu pengetahuan lain-nya, sebab pengetahuan mereka tentang Ka
sangat terbatas, kendatipunmereka memiliki banyak pengetahuan di
bidang lain. Apabila r Kabersabda, man-man bhava mad-bhakto mad-yj
m namaskuru, dan se-terusnya, banyak orang yang namanya saja
sarjana mengatakan Ka berbe-da dari jiwa di dalam hati Ka; tetapi
kami tidak mengatakan demikian.Ka adalah mutlak, dan tidak ada
perbedaan antara nama Ka, bentukKa, sifat Ka, kegiatan Ka, dan lain
sebagainya. Kedudukan Kayang mutlak sulit dipahami oleh orang yang
bukan penyembah Ka dalamsistem parampar (garis perguruan). Pada
umumnya orang yang namanyasaja sarjana, tokoh politik, ahli
filsafat, dan svm, yang belum memiliki pe-ngetahuan yang sempurna
tentang Ka, berusaha mengasingkan atau mem-bunuh Ka dengan
mengarang tafsiran Bhagavad-gt. Tafsiran Bhagavad-gt yang tidak
dibenarkan seperti itu disebut Myvda-bhya, dan rCaitanya sudah
memberikan peringatan kepada kita tentang orang yangtidak
dibenarkan seperti itu. r Caitanya Mahprabhu mengatakan denganjelas
bahwa siapa pun yang berusaha mengerti Bhagavad-gt dari segi
pan-dangan Myvd akan berbuat kesalahan besar. Kesalahan seperti itu
me-ngakibatkan murid Bhagavad-gt yang tersesat pasti akan bingung
dalammenempuh jalan bimbingan rohani dan tidak akan dapat
pulangkembalikepada Tuhan Yang Maha Esa.
Satu-satunya maksud kami ialah menyampaikan Bhagavad-gt
MenurutAslinya untuk membimbing murid yang terikat kepada tujuan
yang samadengan maksud turunnya Ka ke planet ini sekali dalam satu
hari menu-rut perhitungan Brahm, atau satu kali setiap
8.600.000.000 tahun. Maksudtersebut dinyatakan dalam Bhagavad-gt,
dan kita harus mengakui mak-sud itu menurut aslinya; kalau tidak
demikian, tidak ada gunanya berusa-ha untuk mengerti Bhagavad-gt
maupun r Ka yang bersabda dalamBhagavad-gt. r Ka menyabdakan
Bhagavad-gt untuk pertama kalinyakepada dewa matahari beratus-ratus
juta tahun yang lalu. Kita harus me-ngakui kenyataan ini dan dengan
demikian mengerti makna Bhagavad-gtdalam sejarah berdasarkan
kekuasaan Ka tanpa menyalahtafsirkan. Me-nafsirkan Bhagavad-gt
tanpa mempedulikan kehendak Ka merupakan
xxiv Bhagavad-gt Menurut Aslinya
-
kesalahan besar. Untuk menyelamatkan diri dari kesalahan
tersebut, orangharus mengerti Ka sebagai Kepribadian Tuhan Yang
Maha Esa, sebagai-mana Ka dipahami secara langsung oleh Arjuna,
murid r Ka yangpertama. Pengertian Bhagavad-gt seperti itu
sungguh-sungguh bermanfaatdan dibenarkan demi kesejahteraan
masyarakat manusia dalam memenuhitujuan hidup.
Perkumpulan Kesadaran Ka dibutuhkan dalam masyarakat
manusia,sebab perkumpulan Kesadaran Ka memberikan kesempurnaan
hidup ter-tinggi. Kenyataan ini dijelaskan sepenuhnya dalam
Bhagavad-gt. Sayangsekali, orang yang bertengkar di bidang duniawi
sudah mengambil untungdari Bhagavad-gt untuk mengembangkan
sifat-sifat mereka yang jahatdan menyesatkan orang lain tentang
pengertian yang sebenarnya mengenaiprinsip-prinsip dasar kehidupan.
Sepatutnya semua orang mengetahui bagai-mana Tuhan Yang Maha Esa
atau Ka adalah Tuhan Yang Mahabesar, danhendaknya mengetahui
kedudukan makhluk hidup yang sebenarnya. Sebaik-nya semua orang
mengetahui bahwa makhluk hidup adalah hamba untuk se-lamanya, dan
kalau seseorang tidak mengabdikan diri kepada Ka, makaia harus
mengabdikan diri kepada khayalan dalam berbagai jenis
perwujudandari tiga sifat alam. Dengan demikian, ia harus
mengembara dalam pereda-ran kelahiran dan kematian untuk selamanya;
para Myvd yang berangan-angan dan sudah mencapai pembebasan hanya
dalam nama saja juga harusmengalami proses tersebut. Pengetahuan
ini merupakan ilmu pengetahuanyang mulia, dan setiap makhluk hidup
harus mendengar ilmu pengetahuanini demi kebaikan dirinya.
Hati kebanyakan orang pada umumnyakhususnya pada jaman Kali
initerpikat oleh tenaga luar Ka, dan mereka salah sangka
seolah-olah de-ngan kemajuan kesenangan material saja setiap orang
akan berbahagia. Me-reka tidak memiliki pengetahuan apa pun bahwa
tenaga alam atau tena-ga luar sangat kuat, sebab semua orang diikat
ketat oleh hukum-hukumalam yang keras. Makhluk hidup bahagia
sebagai bagian dari Tuhan yangmempunyai sifat yang sama seperti
Tuhan, dan dengan demikian fungsinyayang wajar ialah segera
mengabdikan diri kepada Tuhan. Orang yang ter-pesona oleh khayalan
berusaha mendapat kebahagiaan dengan cara mela-yani kepuasan
indria-indria pribadi dalam pelbagai bentuk yang tidak akanpernah
membahagiakan dirinya. Daripada memuaskan indria-indria jasmani-nya
sendiri, lebih baik ia memuaskan indria-indria Tuhan Yang Maha
Esa.Itulah kesempurnaan hidup tertinggi. Tuhan menginginkan
demikian, danTuhan menuntut hal ini. Orang harus mengerti titik
pusat Bhagavad-gttersebut. Perkumpulan Kesadaran Ka mengajarkan
titik pusat tersebut diseluruh dunia. Kami tidak mencemari tema
Bhagavad-gt Menurut Aslinya.Siapa pun yang sungguh-sungguh tertarik
untuk memperoleh manfaat de-
Prakata xxv
-
ngan mempelajari Bhagavad-gt sebaiknya menerima bantuan
perkumpulanKesadaran Ka untuk mengerti Bhagavad-gt secara nyata di
bawah bim-bingan Tuhan Yang Maha Esa secara langsung. Karena itu,
kami harap agarsetiap orang memperoleh manfaat tertinggi dengan
mempelajari Bhagavad-gt Menurut Aslinya sebagaimana disampaikan di
sini, dan jika satu orangsaja menjadi penyembah Tuhan yang murni,
maka kami menganggap upayakami sukses.
12 Mei 1971Sydney, Australia
A.C. Bhaktivedanta Swami
xxvi Bhagavad-gt Menurut Aslinya
-
Kata Pengantar
o ajna-timirndhasyajnjana-alkay
cakur unmlita yenatasmai r-gurave nama
r-caitanya-mano-'bhasthpita yena bh-tale
svaya rpa kad mahyadadti sva-padntikam
Hamba lahir di dalam kebodohan yang paling gelap, lalu guru
kerohanianhamba membuka mata hamba dengan pelita pengetahuan. Hamba
bersujuddengan hormat kepada beliau.
Kapankah rla Rpa Gosvm Prabhupda, yang telah mendirikan
misiuntuk memuaskan keinginan r Caitanya di dunia ini, memberikan
perlin-dungan kepada hamba di bawah kaki padma-Nya?
vande 'ha r-guro r-yuta-pada-kamala r-gurn vaiav car-rpa sgrajta
saha-gaa-raghunthnvita ta sa-jvam
sdvaita svadhta parijana-sahita ka-caitanya-devar-rdh-ka-pdn
saha-gaa-lalit-r-vikhnvit ca
Hamba bersujud dengan hormat pada kaki-padma guru kerohanian
hambadan kepada kaki semua Vaiava. Hamba bersujud dengan hormat
kepadakaki-padma rla Rpa Gosvm beserta kakaknya yang bernama
SantanaGosvm, Raghuntha Dsa, Raghuntha Bhaa, Gopla Bhaa dan rlaJva
Gosvm. Hamba bersujud dengan hormat kepada r Ka Caitanyadan r
Nitynanda beserta Advaita crya, Gaddhara, rvsa, dan se-mua rekan
Beliau lainnya. Hamba bersujud dengan hormat kepada rmatRdhr dan r
Ka beserta rekan-rekan Mereka, yaitu r Lalit danVikh.
he ka karu-sindho dna-bandho jagat-pategopea gopik-knta rdh-knta
namo 'stu te
O r Ka yang hamba cintai, Andalah kawan bagi orang yang
berdukaci-ta, Andalah sumber ciptaan. Andalah tuan bagi para gop
dan Andalah yangmencintai Rdhr. Hamba bersujud dengan hormat kepada
Anda.
1
-
tapta-kcana-gaurgi rdhe vndvanevarivabhnu-sute devi praammi
hari-priye
Hamba bersujud dengan hormat kepada Rdhr yang berwajah
sepertiemas cair. Rdhr adalah Ratu Vndvana, puteri Mahrja Vabnu,dan
Beliau sangat dicintai oleh r Ka.
vch-kalpatarubhya ca kp-sindhubhya eva capatitn pvanebhyo
vaiavebhyo namo nama
Hamba bersujud dengan hormat kepada semua penyembah Tuhan,
paraVaiava. Mereka dapat memenuhi keinginan semua orang seperti
halnyapohon yang dapat memenuhi segala keinginan, dan mereka selalu
penuhdengan rasa kasih sayang terhadap roh-roh yang telah
jatuh.
r ka caitanya prabhu nitynandar advaita gaddhara
rvsdi-gaura-bhakta-vnda
Hamba bersujud kepada r Ka Caitanya, Prabhu Nitynanda, rAdvaita,
Gaddhara, rvsa dan semua rekan Beliau lainnya dalam garisperguruan
bhakti.
hare ka hare ka ka ka hare harehare rma hare rma rma rma hare
hare
Bhagavad-gt juga bernama Gtopaniad. Bhagavad-gt adalah
hakekatsegala pengetahuan Veda dan salah satu di antara
Upaniad-upaniad yangpaling penting dalam kesusasteraan Veda. Tentu
saja ada banyak tafsiranBhagavad-gt dalam bahasa Inggris, dan
mungkin ada orang yang bertanyamengapa dibutuhkan edisi lain lagi.
Tentang edisi ini dapat dijelaskan sebagaiberikut. Baru-baru ini
seorang wanita dari Amerika meminta nasihat sayauntuk menentukan
edisi mana di antara terjemahan-terjemahan Bhagavad-gt dalam bahasa
Inggris yang paling bagus untuk dipelajari. Memang diAmerika
tersedia banyak edisi Bhagavad-gt dalam bahasa Inggris.
Tetapisepengetahuan saya, bukan hanya di Amerika saja, juga ada
banyak di India,tiada satu pun di antara edisi-edisi tersebut dapat
dibenarkan sepenuhnya,sebab hampir di dalam setiap edisi
Bhagavad-gt itu penulisnya telah menge-mukakan pendapatnya sendiri
tanpa menyinggung jiwa Bhagavad-gt menu-rut aslinya.
Jiwa Bhagavad-gt disebutkan di dalam Bhagavad-gt sendiri.
Seperticontoh berikut: Kalau kita ingin minum sejenis obat, maka
kita harus me-ngikuti petunjuk tertulis pada etiket obat itu. Kita
tidak boleh meminum
2 Bhagavad-gt Menurut Aslinya
-
obat itu menurut selera kita sendiri atau menurut petunjuk
kawan. Obattersebut harus diminum sesuai petunjuk tertulis pada
etiketnya atau petun-juk yang diberikan dokter. Begitu juga,
Bhagavad-gt harus dirasakan atauditerima menurut petunjuk yang
diberikan oleh Beliau yang menyabdakanBhagavad-gt. Yang bersabda di
dalam Bhagavad-gt adalah r Ka.r Ka disebut pada setiap halaman
Bhagavad-gt sebagai KepribadianTuhan Yang Maha Esa, Bhagavn.
Memang, kata bhagavn kadang-kadangmenunjukkan orang perkasa atau
dewa yang perkasa, dan tentu saja di sinibhagavn menunjukkan r Ka
sebagai Kepribadian Yang Mulia, tetapipada waktu yang sama kita
harus mengerti bahwa r Ka adalah Kepri-badian Tuhan Yang Maha Esa,
sebagaimana dibenarkan oleh semua crya(para guru kerohanian) yang
mulia seperti akarcrya, Rmnujcrya,Madhvcrya, Nimbrka Svm, r
Caitanya Mahprabhu dan banyak pe-nguasa pengetahuan Veda lainnya. r
Ka Sendiri juga membuktikan bah-wa Beliau adalah Kepribadian Tuhan
Yang Maha Esa dalam Bhagavad-gt,dan Beliau diakui demikian dalam
Brahma-sahit dan semua Pura, khu-susnya dalam rmad-Bhgavatam, yang
terkenal dengan judul BhgavataPura (kas tu bhagavan svoyam). Karena
itu, hendaknya kita menerimaBhagavad-gt sesuai dengan petunjuk dari
Kepribadian Tuhan Yang MahaEsa Sendiri.
Dalam Bab Empat dari Bhagavad-gt, r Ka bersabda:
ima vivasvate yoga proktavn aham avyayamvivasvn manave prha
manur ikvkave 'braviteva parampar-prptam ima rjarayo vidusa kleneha
mahat yogo naa parantapasa evya may te 'dya yoga prokta
purtanabhakto 'si me sakh ceti rahasya hy etad uttamam
Di sini r Ka memberitahukan kepada Arjuna bahwa sistem yoga ini,
yak-ni Bhagavad-gt, disabdakan untuk pertama kalinya kepada dewa
matahari,lalu dewa matahari menjelaskan sistem itu kepada Manu, dan
Manu menje-laskan kepada Ikvku. Dengan cara demikian, melalui garis
perguruan, darisatu orang yang bersabda kepada orang lain yang
mendengar, sistem yoga initelah turun-temurun. Tetapi sesudah
beberapa waktu Bhagavad-gt hilang.Karena itu, r Ka harus
menyabdakan Bhagavad-gt sekali lagi, kali inikepada Arjuna di Medan
Perang Kuruketra.
Ka memberitahukan kepada Arjuna bahwa Beliau menyampaikan
raha-sia yang paling utama ini kepada Arjuna karena Arjuna adalah
penyembah
Kata Pengantar 3
-
dan kawan-Nya. Maksud pernyataan ini ialah bahwa Bhagavad-gt
adalahajaran yang khusus dimaksudkan untuk penyembah Tuhan. Ada
tiga go-longan rohaniwan, yaitu jn, yog dan bhakta, atau orang yang
tidak me-ngakui bentuk pribadi Tuhan, orang yang bersemadi dan
penyembah. Disini r Ka memberitahukan kepada Arjuna dengan jelas
bahwa Kamemilih Arjuna untuk menerima parampar (garis perguruan)
baru untukpertama kalinya karena garis perguruan lama telah putus.
Karena itu, Kaingin mendirikan parampar lagi dengan garis pikiran
yang sama seperti apayang telah turun dari dewa matahari kepada
yang lain-lain, dan Ka me-nginginkan agar ajaran-Nya disebarkan
lagi oleh Arjuna. Ka ingin agarArjuna menjadi sumber yang dapat
dipercaya dalam mengerti Bhagavad-gt. Jadi, kita melihat bahwa
Bhagavad-gt diajarkan kepada Arjuna padakhususnya karena Arjuna
adalah seorang penyembah Tuhan, seorang muridKa secara langsung dan
juga kawan Ka yang akrab. Karena itu, orangyang mempunyai
sifat-sifat seperti Arjuna adalah yang paling sanggup untukmengerti
Bhagavad-gt. Itu berarti bahwa untuk mengerti Bhagavad-gt,orang
harus menjadi penyembah dalam hubungan langsung dengan Ka.Begitu
seseorang menjadi penyembah Tuhan, dia juga mempunyai
hubungandengan Tuhan secara langsung. Itu merupakan mata pelajaran
yang sangatrumit, tetapi secara singkat dapat dinyatakan bahwa
seorang penyembah ber-hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa dalam
salah satu di antara limacara berikut:
1. Seseorang dapat menjadi penyembah dalam keadaan pasif;2.
Seseorang dapat menjadi penyembah dalam keadaan aktif;3. Seseorang
dapat menjadi penyembah sebagai kawan/sahabat;4. Seseorang dapat
menjadi penyembah sebagai ayah atau ibu;5. Seseorang dapat menjadi
penyembah sebagai kekasih.
Arjuna mempunyai hubungan dengan Tuhan sebagai kawan. Tentu
sajabanyak sekali perbedaan antara persahabatan ini dengan
persahabatan yangditemukan di dunia ini. Persahabatan Arjuna dengan
Ka adalah persa-habatan rohani yang tidak dapat diperoleh semua
orang. Tentu saja semuaorang mempunyai hubungan khusus dengan Tuhan
dan hubungan itu diwu-judkan oleh kesempurnaan bhakti. Tetapi dalam
status kehidupan kita seka-rang, kita tidak hanya melupakan Tuhan
Yang Maha Esa, tetapi kita jugalupa akan hubungan kita yang kekal
dengan Tuhan. Setiap makhluk hidup,di antara bertrilyun-trilyun
makhluk hidup, mempunyai hubungan khususdengan Tuhan untuk
selamanya. Itu disebut svarpa. Dengan proses bhakti,seseorang dapat
menghidupkan kembali svarpa tersebut dan tingkat itu di-sebut
svarpa-siddhipenyempurnaan kedudukan dasar kita. Jadi, Arjuna
4 Bhagavad-gt Menurut Aslinya
-
adalah seorang penyembah dan mempunyai hubungan dengan Tuhan
YangMaha Esa dalam persahabatan.
Harus diperhatikan bagaimana cara Arjuna menerima Bhagavad-gt.
Ca-ra Arjuna menerima Bhagavad-gt diuraikan dalam Bab Sepuluh
(10.12-14):
arjuna uvcapara brahma para dhma pavitra parama bhavnpurua vata
divyam di-devam aja vibhum
hus tvm aya sarve devarir nradas tathasito devalo vysa svaya
caiva bravi mesarvam etad ta manye yan m vadasi keavana hi te
bhagavan vyakti vidur dev na dnav
Arjuna berkata: Anda adalah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa,
tempattinggal tertinggi, Yang Mahasuci, Kebenaran Mutlak. Anda
adalah Kepri-badian Yang Mahaabadi, rohani dan asli, yang tidak
dilahirkan dan Ma-habesar. Semua resi yang mulia seperti Nrada,
Asita, Devala dan Vysamembenarkan kenyataan ini tentang Anda dan
sekarang Anda Sendiri yangmenyatakan demikian kepada hamba. O Ka,
hamba menerima sepenuh-nya sebagai kebenaran segala sesuatu yang
sudah Anda sampaikan kepadahamba. O Tuhan Yang Maha Esa, baik para
dewa maupun para raksasatidak dapat mengerti kepribadian Anda."
Setelah mendengar Bhagavad-gt dari Kepribadian Tuhan Yang
MahaEsa, Arjuna mengakui Ka sebagai para brahma, Brahman Yang
PalingUtama. Setiap makhluk hidup adalah Brahman, tetapi Insan Yang
PalingUtama, Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa adalah Brahman Yang
PalingUtama. Para dhma berarti bahwa Beliau adalah tempat
perlindungan atautempat tinggal yang paling utama untuk segala
sesuatu; pavitram berarti bah-wa Beliau adalah suci, tidak dicemari
oleh pengaruh material; puruam ber-arti Beliau adalah Kepribadian
Yang Paling Utama yang menikmati segalasesuatu; vatam, asli;
divyam, rohani; di-devam, Kepribadian Tuhan YangMaha Esa; ajam,
tidak dilahirkan dan vibhum, Yang Mahabesar.
Mungkin seseorang berpikir bahwa oleh karena Ka adalah
kawanArjuna, Arjuna menyampaikan segala hal tersebut kepada Beliau
sebagaibujukan, tetapi untuk menghilangkan keragu-raguan seperti
itu dari pikiranpara pembaca Bhagavad-gt, Arjuna menguatkan pujian
itu dalam ayat be-rikutnya dengan mengatakan bahwa Ka tidak hanya
diakui sebagai Kepri-badian Tuhan Yang Maha Esa oleh Arjuna
sendiri, tetapi juga oleh sum-ber-sumber yang dapat dipercaya
seperti resi-resi bernama Nrada, Asita,
Kata Pengantar 5
-
Devala dan Vysadeva. Inilah kepribadian-kepribadian mulia yang
menye-barkan pengetahuan Veda sebagaimana pengetahuan itu diakui
oleh semuacrya. Karena itu, Arjuna menyampaikan kepada Ka bahwa dia
menga-kui segala sesuatu yang disabdakan oleh Ka sebagai sabda yang
sempur-na dan lengkap. Sarvam etad ta manye: Hamba mengakui segala
sesua-tu yang telah Anda sabdakan sebagai kebenaran." Arjuna juga
mengatakanbahwa Kepribadian Tuhan sangat sulit dipahami dan Beliau
tidak dapat di-kenal bahkan oleh para dewa yang mulia sekalipun.
Ini berarti bahwa Tuhantidak dapat dikenal bahkan oleh
kepribadian-kepribadian yang lebih tinggidaripada manusia. Karena
itu, mungkinkah manusia mengerti r Ka tan-pa menjadi penyembah
Ka?
Karena itu, Bhagavad-gt hendaknya diterima dengan jiwa bhakti.
Sebaik-nya orang tidak berpikir bahwa dirinya sejajar dengan Ka
atau berpikirbahwa Ka adalah kepribadian biasa atau hanya
kepribadian yang muliasekali. r Ka adalah Kepribadian Tuhan Yang
Maha Esa menurut pernya-taan Bhagavad-gt atau pernyataan Arjuna.
Karena itu, orang yang sedangberusaha mengerti Bhagavad-gt harus
mengakui r Ka sebagai Kepri-badian Tuhan Yang Maha Esa,
sekurang-kurangnya secara teori. Dengansikap yang tunduk hati
seperti itu kita dapat mengerti Bhagavad-gt. Kalauseseorang tidak
membaca Bhagavad-gt dengan sikap tunduk hati, makasulit sekali dia
mengerti Bhagavad-gt, sebab Bhagavad-gt adalah rahasiayang
mulia.
Apa sebenarnya Bhagavad-gt itu? Maksud Bhagavad-gt ialah untuk
me-nyelamatkan manusia dari kebodohan kehidupan material. Setiap
orang me-ngalami kesulitan dalam banyak hal. Arjuna pun berada
dalam kesulitan se-hingga dia harus bertempur dalam Perang
Kuruketra. Arjuna menyerahkandiri kepada r Ka; karena itulah
Bhagavad-gt disabdakan. Bukan hanyaArjuna, tetapi kita semua penuh
kecemasan karena kehidupan material ini.Kehidupan kita berada dalam
suasana ketiadaan. Sebenarnya tidak dimak-sudkan agar kita diancam
ketiadaan. Eksistensi kita adalah kekal. Tetapi ba-gaimanapun juga,
kita ditempatkan dalam asat. Asat menunjukkan sesuatuyang tidak
ada.
Di antara begitu banyak manusia yang menderita, ada beberapa
yangsungguh-sungguh bertanya mengenai kedudukan mereka, siapa diri
mereka,mengapa mereka ditempatkan dalam kedudukan yang menyulitkan
ini danlain sebagainya. Kalau seseorang belum disadarkan hingga ia
bertanya ten-tang penderitaan yang dialaminya dan belum menginsafi
bahwa yang diingin-kannya bukan penderitaan tetapi penyelesaian
segala penderitaan itu, makadia belum dianggap manusia yang
sempurna. Kehidupan manusia dimulaiapabila sesudah pertanyaan
seperti itu timbul di dalam pikiran seseorang.Dalam Brahma-stra
pertanyaan seperti itu disebut brahma-jijs. Athto
6 Bhagavad-gt Menurut Aslinya
-
brahma-jijs. Setiap kegiatan manusia dianggap gagal kalau dia
tidak ber-tanya tentang sifat Yang Mutlak. Karena itu, orang yang
mulai bertanyamengapa mereka menderita atau darimana asal mereka
dan ke manakahtujuan mereka sesudah meninggal, adalah murid-murid
yang patut menger-ti Bhagavad-gt. Seorang murid yang tulus ikhlas
hendaknya juga mempu-nyai rasa hormat yang teguh terhadap
Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa.Arjuna adalah murid seperti
itu.
r Ka turun khususnya untuk menegakkan kembali tujuan hidup
yangsebenarnya apabila manusia lupa akan tujuan itu. Walaupun
demikian, diantara begitu banyak manusia yang menjadi sadar,
mungkin ada satu yangbenar-benar menghayati semangat pengertian
tentang kedudukannya, danuntuk orang itulah Bhagavad-gt disabdakan.
Sebenarnya kita semua dite-lan oleh harimau kebodohan, tetapi Tuhan
Yang Maha Esa sangat murahhati terhadap makhluk hidup, khususnya
terhadap manusia. Karena itulahBeliau bersabda dalam Bhagavad-gt
dengan mengangkat kawan-Nya yangbernama Arjuna sebagai
murid-Nya.
Sebagai seorang rekan r Ka, Arjuna berada di atas segala
kebodohan,namun Arjuna ditempatkan dalam kebodohan di Medan Perang
Kuruketrahanya untuk mengajukan pertanyaan kepada r Ka mengenai
masalah-masalah kehidupan supaya Ka dapat menjelaskan tentang
hal-hal itu de-mi manfaat generasi manusia pada masa yang akan
datang dan untuk mem-berikan garis-garis besar pola kehidupan.
Dengan demikian manusia dapatbertindak sesuai dengan penjelasan itu
dan menyempurnakan misi kehidu-pannya.
Mata pelajaran Bhagavad-gt menyangkut pengertian tentang lima
kenya-taan pokok. Pertama-tama ilmu pengetahuan tentang Tuhan
dijelaskan, ke-mudian kedudukan pokok makhluk hidup, atau para jva.
Ada vara yangberarti kepribadian yang mengendalikan dan ada para
jva yakni para makh-luk hidup yang dikendalikan. Kalau makhluk
hidup mengatakan bahwa diri-nya tidak dikendalikan melainkan
dirinya bebas, itu berarti bahwa dia tidakwaras. Makhluk hidup
dikendalikan dalam segala hal, sekurang-kurangnyadalam kehidupan
yang terikat. Jadi, dalam Bhagavad-gt mata pelajaranmenyangkut vara
atau Tuhan Yang Mahakuasa dan para jva yaitu paramakhluk hidup yang
dikendalikan. Prakti (alam material) kala atau waktu(jangka waktu
kehidupan seluruh alam semesta atau manifestasi alam mate-rial) dan
karma (kegiatan) juga dibicarakan. Manifestasi alam semesta
penuhdengan bermacam-macam kegiatan. Semua makhluk hidup sibuk
dalam ber-bagai kegiatan. Dari Bhagavad-gt kita harus mempelajari
apa arti TuhanYang Maha Esa, para makhluk hidup, prakti manifestasi
alam semesta, ba-gaimana alam semesta dikendalikan oleh waktu dan
bagaimana kegiatanmakhluk hidup.
Kata Pengantar 7
-
Di antara lima mata pelajaran pokok dalam Bhagavad-gt dibuktikan
bah-wa Tuhan Yang Maha Esa atau Ka, Brahman, Tuhan Yang
Mahakuasa,atau Paramtmanda dapat menggunakan istilah menurut selera
andaadalah Yang Mahabesar. Para makhluk hidup mempunyai sifat
seperti TuhanYang Mahakuasa. Misalnya, Tuhan harus mengendalikan
kegiatan alam se-mesta material dan lain sebagainya sebagaimana
akan dijelaskan dalam bab-bab terakhir dari Bhagavad-gt. Alam
material tidak bebas. Alam materi-al bertindak di bawah
perintah-perintah Tuhan Yang Maha Esa. r Kabersabda, maydhyakea
prakti syate sa-carcaram: Alam material inibekerja di bawah
pengendalian-Ku. Apabila kita melihat hal-hal yang ajaibterjadi
dalam alam semesta, hendaknya kita mengetahui bahwa di
belakangmanifestasi alam semesta ada kepribadian yang mengendalikan
alam semes-ta itu. Tidak mungkin sesuatu diwujudkan tanpa
dikendalikan. Kalau kitatidak mempedulikan kepribadian yang
mengendalikan, maka itu seperti sikapanak-anak. Misalnya, seorang
anak barangkali berpikir bahwa mobil adalahsesuatu yang ajaib
karena dapat lari tanpa ditarik oleh kuda atau hewan,tetapi orang
yang waras mengetahui sifat dan susunan mesin mobil itu. Diaselalu
mengetahui bahwa di belakang mesin itu ada manusia, seorang
sopir.Begitu juga, Tuhan Yang Maha Esa adalah pengemudi dan segala
sesuatubekerja di bawah perintah Beliau. Para jva atau para makhluk
hidup sudahdiakui oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai bagian dari
Diri-Nya yang mem-punyai sifat sama seperti Beliau, sebagaimana
akan kita perhatikan dalambab-bab berikutnya. Sebutir emas juga
emas, setetes air laut juga asin. Be-gitu pula kita para makhluk
hidup, sebagai bagian-bagian dari Tuhan YangMahakuasa, vara atau
Bhagavn, r Ka, yang mempunyai sifat samaseperti Beliau, semua
mempunyai sifat-sifat Tuhan Yang Maha Esa dalamjumlah yang kecil
sekali. Ini karena kita vara-vara kecil, atau vara-varayang takluk.
Kita berusaha mengendalikan alam, seperti saat ini kita
sedangberusaha mengendalikan antariksa atau planet-planet. Ada
kecenderunganuntuk mengendalikan karena kecenderungan itu ada dalam
Diri Ka. Teta-pi walaupun kita cenderung menguasai alam, hendaknya
kita mengetahuibahwa kita bukan Yang Mahakuasa. Hal ini dijelaskan
dalam Bhagavad-gt.
Apa arti alam material? Hal ini juga dijelaskan dalam
Bhagavad-gtsebagai prakti atau alam yang rendah. Makhluk hidup
dijelaskan sebagaiprakti yang utama. Prakti selalu dikendalikan,
baik prakti yang rendahmaupun prakti utama. Prakti bersifat
perempuan, dan ia selalu dikendali-kan oleh Tuhan seperti halnya
kegiatan seorang isteri dikendalikan oleh sua-minya. Prakti selalu
tunduk, dikuasai oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Paramakhluk hidup dan
alam kedua-duanya dikuasai dan dikendalikan olehTuhan Yang Maha
Esa. Menurut Bhagavad-gt, para makhluk hidup adalah
8 Bhagavad-gt Menurut Aslinya
-
bagian-bagian dari Tuhan Yang Maha Esa yang mempunyai sifat sama
sepertiTuhan, namun mereka harus dianggap prakti. Hal ini disebut
dengan jelasdalam Bab Tujuh, ayat kelima dari Bhagavad-gt. Apareym
itas tv anyprakti viddhi me parm/jva-bhtm: Alam material ini adalah
prakti-Kuyang rendah, tetapi di luar alam material ini ada pula
prakti yang lainjva-bhtam, yaitu makhluk hidup.
Alam material sendiri terdiri dari tiga sifat; sifat kebaikan,
sifat nafsudan sifat kebodohan. Di atas tiga sifat tersebut ada
waktu yang kekal, dankegiatan yang disebut karma yang terjadi
karena gabungan sifat-sifat alamitu di bawah pengendalian dan
pengawasan waktu yang kekal. Kegiatan ter-sebut dilakukan sejak
masa lampau dan kita menderita atau menikmati hasilkegiatan kita.
Andaikata saya seorang pengusaha yang bekerja dengan kerassekali
dengan menggunakan kecerdasan hingga berhasil menyimpan banyakuang
di bank. Pada waktu itu saya menikmati. Tetapi kemudian andaika-ta
saya kehilangan segala kekayaan dalam perniagaan; pada waktu itu
sayamenderita. Begitu pula, di setiap bidang kehidupan kita
menikmati hasil pe-kerjaan kita, atau kita menderita akibatnya. Ini
disebut karma.
vara (Tuhan Yang Maha Esa), jva (makhluk hidup), prakti (alam),
kla(waktu yang kekal) dan karma (kegiatan) semua dijelaskan dalam
Bhagavad-gt. Di antara kelima hal tersebut, Tuhan Yang Maha Esa,
para makhlukhidup, alam material dan waktu adalah kekal. Kendatipun
manifestasi praktibersifat sementara, manifestasi prakti itu bukan
sesuatu yang palsu. Ada be-berapa filosof yang mengatakan bahwa
manifestasi alam adalah palsu, tetapimenurut filsafat Bhagavad-gt
atau menurut filsafat para Vaiava, tidak de-mikian. Manifestasi
dunia tidak dianggap palsu; melainkan manifestasi duniaini diakui
sebagai sesuatu yang nyata, sesuatu yang benar-benar ada,
tetapibersifat sementara. Manifestasi dunia diumpamakan sebagai
awan yang ber-gerak di langit, atau tibanya musim hujan yang
menyuburkan padi dan lainsebagainya. Begitu musim hujan selesai dan
awan hilang, semua tanamanyang disuburkan oleh hujan itu mengering.
Begitu juga, manifestasi alam initerjadi dalam jangka waktu
tertentu, tahan selama beberapa waktu dan ke-mudian lenyap.
Demikianlah pekerjaan prakti. Tetapi peredaran ini berjalanuntuk
selamanya. Karena itu prakti adalah kekal; prakti bukan sesuatu
yangpalsu. Ka menyebutkan prakti ini sebagai prakti-Ku." Alam ini
adalahtenaga terpisah dari Tuhan Yang Maha Esa, begitu juga para
makhluk hidupadalah tenaga dari Tuhan Yang Maha Esa. Para makhluk
hidup tidak ter-pisah dari Tuhan Yang Maha Esa, melainkan mereka
mempunyai hubunganyang kekal dengan Beliau. Jadi Tuhan Yang Maha
Esa, makhluk hidup, alamdan waktu semua mempunyai hubungan satu
sama lain dan semuanya adalahkekal. Akan tetapi, pokok kelima, atau
karma, tidak kekal. Barangkali hasil
Kata Pengantar 9
-
karma adalah akibat perbuatan dari masa lampau. Kita menderita
atau me-nikmati hasil kegiatan kita sejak masa lampau, tetapi kita
dapat mengubahhasil karma atau kegiatan kita dan perubahan ini
bergantung pada penyem-purnaan pengetahuan kita. Kita sibuk dalam
berbagai kegiatan. Tentu sajakita tidak tahu jenis kegiatan mana
yang harus kita lakukan supaya kita di-bebaskan dari kegiatan dan
reaksi-reaksi segala kegiatan tersebut, tetapi inijuga dijelaskan
dalam Bhagavad-gt.
Kedudukan vara, Tuhan Yang Maha Esa, ialah kedudukan
kesadarantertinggi. Para jvaatau para makhluk hidupsebagai
bagian-bagian dariTuhan Yang Maha Esa yang mempunyai sifat sama
seperti Tuhan, juga sa-dar. Makhluk hidup dan alam dijelaskan
sebagai prakti, atau tenaga TuhanYang Maha Esa. Tetapi salah satu
di antara kedua prakti itu, yakni sangjva, mempunyai kesadaran.
Prakti yang lain tidak sadar. Itulah perbedaan-nya. Karena itu, jva
prakti disebut utama, sebab sang jva memiliki ke-sadaran yang mirip
dengan kesadaran Tuhan. Akan tetapi, Tuhan memili-ki kesadaran yang
paling utama, dan seharusnya orang jangan menganggapbahwa sang jva
atau makhluk hidup juga memiliki kesadaran yang palingutama.
Makhluk hidup tidak dapat menyadari segala sesuatu pada tingkatmana
pun dalam kesempurnaannya, dan teori bahwa makhluk hidup
dapatmenyadari segala sesuatu adalah teori yang menyesatkan.
Walaupun makh-luk hidup sadar, ia tidak sadar secara sempurna dan
juga tidak sadar akansegala sesuatu.
Perbedaan antara jva dan vara akan dijelaskan dalam Bab Tiga
Belasdari Bhagavad-gt. Tuhan adalah ketra-ja, yang berarti sadar.
Makhlukhidup juga sadar, tetapi makhluk hidup sadar akan badannya
sendiri, se-dangkan Tuhan sadar akan segala badan. Oleh karena
Tuhan bersemayamdalam hati setiap makhluk hidup, Beliau sadar akan
gerak-gerik batin parajva masing-masing. Hendaknya kita jangan lupa
akan kenyataan ini. Jugadijelaskan bahwa Paramtm, Kepribadian Tuhan
Yang Maha Esa, berse-mayam dalam hati setiap orang sebagai vara,
yaitu kepribadian yang me-ngendalikan dan bahwa Beliau memberikan
petunjuk supaya makhluk hidupdapat bertindak sesuai dengan
kehendaknya. Makhluk hidup lupa apa yangharus dilakukannya.
Pertama-tama dia mengambil keputusan untuk bertin-dak dengan cara
tertentu, kemudian dia terikat dalam tindakan dan reak-si dari
karma-nya sendiri. Setelah meninggalkan salah satu jenis badan,
diamasuk ke dalam jenis badan yang lain seperti halnya kita
mengenakan danmembuka pakaian. Selama sang roh berpindah-pindah
seperti itu, ia mende-rita akibat tindakan dan reaksi-reaksi
kegiatannya dari dahulu. Kegiatan inidapat diubah apabila makhluk
hidup berada dalam sifat kebaikan, yaitu wa-ras dan mengerti jenis
kegiatan mana yang harus dilakukannya. Kalau makh-luk hidup berbuat
seperti itu, maka segala tindakan dan reaksi kegiatannya
10 Bhagavad-gt Menurut Aslinya
-
dari dahulu dapat diubah. Ini berarti karma tidak kekal. Karena
itu, dinya-takan bahwa di antara lima unsur pokok (vara, jva,
prakti, waktu dan kar-ma) empat unsur adalah kekal, sedangkan karma
tidak kekal.
vara Yang Mahasadar mirip dengan makhluk hidup sebagai berikut:
Ke-sadaran Tuhan dan kesadaran makhluk hidup kedua-duanya bersifat
roha-ni. Tidak benar bahwa kesadaran dihasilkan oleh hubungan
dengan alam.Anggapan itu adalah ide yang keliru. Teori bahwa
kesadaran berkembangdalam keadaan tertentu dari gabungan
unsur-unsur alam tidak diakui da-lam Bhagavad-gt. Barangkali
kesadaran dicerminkan terbalik oleh penu-tup keadaan material,
seperti halnya cahaya yang dicerminkan melalui kacaberwarna
barangkali kelihatan berwarna, tetapi kesadaran Tuhan tidak
di-pengaruhi oleh hal-hal material. r Ka bersabda: maydhyakea
pra-kti. Apabila Ka turun ke alam semesta material, kesadaran
Beliautidak dipengaruhi oleh hal-hal material. Kalau Ka dipengaruhi
sepertiitu, maka tidak pantas Beliau bersabda mengenai hal-hal
kerohanian sepertiyang dibicarakan-Nya dalam Bhagavad-gt. Seseorang
tidak dapat menga-takan apa-apa tentang dunia rohani kalau ia belum
bebas dari kesadaranyang dicemari oleh hal-hal material. Jadi,
Tuhan tidak dicemari oleh hal-halmaterial. Akan tetapi, kesadaran
kita saat ini memang dicemari secara ma-terial. Bhagavad-gt
mengajarkan bahwa kita harus menyucikan kesadaranini yang dicemari
secara material. Dalam kesadaran yang murni kegiatankita akan
digabungkan dengan kehendak vara, dan itu akan membahagia-kan diri
kita. Tidak dimaksudkan agar kita menghentikan segala
kegiatan.Melainkan kegiatan kita harus disucikan dan kegiatan yang
sudah disuci-kan disebut bhakti. Kegiatan dalam bhakti tampaknya
seperti kegiatan bia-sa, tetapi kegiatan bhakti tidak dicemari oleh
hal-hal material. Orang bodohbarangkali melihat bahwa penyembah
bertindak atau bekerja seperti manu-sia biasa, tetapi orang seperti
itu yang kekurangan pengetahuan tidak menge-tahui bahwa kegiatan
penyembah atau kegiatan Tuhan tidak dicemari olehkesadaran yang
tidak suci maupun pengaruh alam. Akan tetapi, hendaknyakita
mengetahui bahwa saat ini kesadaran kita tercemar.
Apabila kita dicemari oleh hal-hal material, maka dikatakan
bahwa kitaterikat. Kesadaran palsu diperlihatkan di bawah kesan
seolah-olah diri sayaadalah hasil dari alam. Ini disebut keakuan
palsu. Orang yang selalu sibukberpikir tentang paham-paham jasmani
tidak dapat mengerti kedudukannya.Bhagavad-gt disabdakan untuk
membebaskan orang dari paham hidup yangbersifat jasmani, dan Arjuna
menempatkan dirinya dalam kedudukan iniuntuk menerima keterangan
tersebut dari Tuhan. Orang harus dibebaskandari paham hidup yang
bersifat jasmani; itulah kegiatan yang harus dilakukanterlebih
dahulu oleh seorang rohaniwan. Orang yang ingin bebas dan men-capai
pembebasan terlebih dahulu harus belajar bahwa dirinya bukan
badan
Kata Pengantar 11
-
jasmani. Mukti atau pembebasan berarti bebas dari kesadaran
material. Da-lam rmad-Bhgavatam definisi pembebasan juga diberikan:
muktir hitv-nyath rpa srarpea vyavasthitimukti berarti seseorang
dibebaskandari kesadaran cemar dunia ini dan ia mantap dalam
kesadaran yang murni.Segala ajaran Bhagavad-gt dimaksudkan untuk
membangkitkan kesadaransuci ini. Karena itu, kita menemukan di
bagian akhir ajaran Bhagavad-gt Ka bertanya kepada Arjuna apakah
kesadaran Arjuna sudah disuci-kan. Kesadaran yang sudah disucikan
berarti bertindak sesuai dengan ajaranTuhan. Inilah seluruh inti
dan hakekat kesadaran yang sudah disucikan. Ke-sadaran sudah ada
karena diri kita adalah bagian dari Tuhan yang mempu-nyai sifat
sama seperti Tuhan, tetapi kita cenderung dipengaruhi oleh
sifat-sifat yang rendah. Tetapi Tuhan Yang Maha Esa, sebagai Yang
Mahakuasa,tidak pernah dipengaruhi oleh hal-hal seperti itu. Itulah
perbedaan antaraTuhan Yang Maha Esa dan roh-roh kecil yang
individual.
Apakah kesadaran itu? Kesadaran berarti Saya ada." Kemudian
siapa di-ri saya? Dalam kesadaran yang cemar, Saya ada" berarti
Saya menguasaisegala sesuatu yang saya lihat. Saya menikmati."
Dunia ini berputar karenasetiap makhluk berpikir bahwa dirinya
adalah penguasa dan pencipta duniaini. Kesadaran material mempunyai
dua bagian, menurut ilmu jiwa. Yang per-tama ialah bahwa saya yang
menciptakan dan yang kedua ialah bahwa sayayang menikmati. Tetapi
sebenarnya Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakandan menikmati, dan
makhluk hidup sebagai bagian dari Tuhan Yang MahaEsa yang mempunyai
sifat sama seperti Tuhan, bukan pencipta maupun yangmenikmati,
melainkan ia bekerjasama. Makhluk hidup diciptakan dan dinik-mati.
Misalnya, suku cadang dalam mesin bekerjasama dengan seluruh
mesinitu; salah satu anggota badan bekerjasama dengan seluruh
badan. Tangan,kaki, mata, paha dan lain sebagainya semua adalah
anggota-anggota badan,tetapi bukan anggota badan itu yang
menikmati. Perutlah yang menikmati.Kaki bergerak, tangan
menyediakan makanan, gigi mengunyah dan semuaanggota badan sibuk
dalam memuaskan perut, sebab perut adalah unsurpokok yang
memberikan gizi kepada seluruh susunan badan. Karena itu,segala
sesuatu diberikan kepada perut. Orang menyuburkan sebatang
pohondengan menyiramkan air pada akarnya, dan memberikan gizi
kepada badandengan memberikan makanan kepada perut, sebab kalau
badan ingin dipeli-hara dalam keadaan sehat, maka anggota-anggota
badan harus bekerjasamauntuk memberikan makanan kepada perut.
Begitu juga, Tuhan Yang MahaEsa adalah Yang menikmati dan Pencipta,
dan kita, sebagai makhluk hidupyang tunduk, dimaksudkan bekerjasama
untuk memuaskan Beliau. Kerjasa-ma seperti ini benar-benar akan
membantu kita, seperti halnya makananyang diterima oleh perut akan
membantu semua anggota badan lainnya.Kalau jari tangan menganggap
sebaiknya ia mengambil makanan sendiri dan
12 Bhagavad-gt Menurut Aslinya
-
tidak memberikan makanan kepada perut, maka jari itu akan
frustrasi. Tokohpusat dalam penciptaan dan kenikmatan ialah Tuhan
Yang Maha Esa, danpara makhluk hidup bekerjasama. Para makhluk
hidup menikmati denganbekerjasama. Hubungan itu juga seperti
hubungan antara majikan dan pe-layan. Kalau majikan puas
sepenuhnya, maka pelayannya pun akan berpuashati. Begitu pula,
Tuhan Yang Maha Esa sebaiknya dipuaskan, walaupun ke-cenderungan
untuk menjadi pencipta dan kecenderungan untuk menikmatidunia ini
juga ada dalam hati para makhluk hidup, karena
kecenderungan-kecenderungan ini ada di dalam Tuhan Yang Maha Esa
yang telah mencip-takan alam semesta yang berwujud ini.
Karena itu, dalam Bhagavad-gt kita menemukan bahwa keseluruhan
yanglengkap terdiri dari Tuhan Yang Maha Esa, para makhluk hidup
yang di-kendalikan, manifestasi alam semesta, waktu yang kekal dan
karma ataukegiatan, semua hal tersebut dibahas di dalam teks ini.
Semua hal tersebutmerupakan keseluruhan yang lengkap, dan
keseluruhan yang lengkap dise-but Kebenaran Mutlak Yang Paling
Utama. Keseluruhan yang lengkap danKebenaran Mutlak yang lengkap
adalah Kepribadian Tuhan Yang Maha Esayang lengkap, r Ka. Semua
manifestasi disebabkan oleh berbagai tena-ga Ka. Ka adalah
keseluruhan yang lengkap.
Juga dijelaskan dalam Bhagavad-gt bahwa Brahman yang tidak
berben-tuk pribadi takluk kepada Kepribadian Yang Paling Utama
(brahmao hipratihham). Brahman diuraikan dengan lebih jelas dalam
Brahma-strasebagai sesuatu yang bersifat seperti sinar matahari.
Brahman yang tidakberbentuk pribadi adalah seperti sinar cemerlang
Kepribadian Tuhan YangMaha Esa. Menginsafi Brahman yang tidak
berbentuk pribadi adalah kein-safan yang kurang lengkap terhadap
keseluruhan yang mutlak. Begitu pulapaham Paramtm juga merupakan
keinsafan yang kurang lengkap. DalamBhagavad-gt Bab Lima Belas
dinyatakan bahwa Kepribadian Tuhan YangMaha Esa, Puruottama, berada
di atas Brahman yang tidak berbentuk priba-di dan juga di atas
keinsafan Paramtm yang kurang lengkap. KepribadianTuhan Yang Maha
Esa disebut sac-cid-nanda-vigraha. Pada awal Brahma-sahit
dinyatakan: vara parama ka sac-cid-nanda-vigraha/andirdir govinda
sarva-kraa-kraam. Govinda, Ka, adalah sebab segalasebab. Ka adalah
sebab pertama dan bentuk kekekalan, pengetahuan dankebahagiaan."
Keinsafan terhadap Brahman yang tidak berbentuk pribadiadalah
keinsafan terhadap aspek sat (kekekalan) Ka. Keinsafan Param-tm
adalah keinsafan terhadap aspek cit (pengetahuan yang kekal)
Ka.Tetapi keinsafan terhadap Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa, Ka
ada-lah keinsafan terhadap segala aspek rohani: yaitu sat, cit, dan
nanda (keke-kalan, pengetahuan dan kebahagiaan) dalam vigraha
(bentuk) yang lengkap.
Orang yang kurang cerdas menganggap Kebenaran Yang Paling
Utama
Kata Pengantar 13
-
tidak berbentuk pribadi, tetapi Beliau adalah kepribadian
rohani, dan kenya-taan ini dibenarkan dalam segala Kitab Veda.
Nityo nityn cetana cetan-nm. (Katha Upaniad 2.2.13). Kita semua
adalah makhluk-makhluk priba-di dan kita memiliki identitas
sendiri. Begitu juga Kebenaran Mutlak YangPaling Utama, pada
hakekatnya, adalah kepribadian, dan keinsafan terhadapKepribadian
Tuhan Yang Maha Esa adalah keinsafan terhadap segala aspekrohani
tersebut dalam bentuk Beliau yang lengkap. Keseluruhan yang
leng-kap bukan tanpa bentuk. Kalau Beliau tanpa bentuk atau kalau
Beliau ku-rang dari sesuatu yang lain, maka Beliau bukan
keseluruhan yang lengkap.Keseluruhan yang lengkap harus memiliki
segala sesuatu, baik di dalam mau-pun di luar pengalaman kita.
Kalau tidak demikian, maka keseluruhan itutidak dapat disebut
lengkap.
Keseluruhan lengkap, Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa,
mempunyaikekuatan yang sangat besar (parsya aktir vividhaiva
ryate). DalamBhagavad-gt juga dijelaskan bagaimana Ka bertindak
dalam berbagaikekuatan-Nya. Kita ditempatkan di dunia yang dapat
dilihat atau dunia ma-terial, dan dunia ini juga lengkap dengan
sendirinya, karena menurut filsafatSkhya, dua puluh empat unsur
yang merupakan manifestasi sementaraalam semesta material ini
diatur sepenuhnya untuk menghasilkan bahan-bahan yang lengkap yang
dibutuhkan untuk memelihara dan menghidupkanalam semesta ini. Di
alam semesta ini tiada sesuatu yang berlebihan; danalam semesta
tidak kekurangan sesuatu. Manifestasi ini mempunyai jadwalsendiri
yang ditetapkan oleh tenaga dari keseluruhan yang paling utama,
danapabila waktunya habis, maka manifestasi-manifestasi sementara
ini akan di-lebur sesuai dengan susunan yang lengkap dari yang
lengkap. Ada fasilitasyang lengkap untuk kesatuan-kesatuan lengkap
yang kecil, yakni para makh-luk hidup, untuk menginsafi yang
lengkap, dan segala hal yang kurang leng-kap dialami karena
pengetahuan yang kurang lengkap tentang yang lengkap.Jadi,
Bhagavad-gt berisi pengetahuan yang lengkap tentang hikmah
Veda.
Segala pengetahuan Veda tidak mungkin gagal, dan para pengikut
Vedamengakui pengetahuan Veda sebagai pengetahuan yang lengkap dan
tidakmungkin gagal. Misalnya, kotoran sapi adalah kotoran hewan,
dan menurutsmti atau ajaran Veda, kalau seseorang menyentuh kotoran
hewan dia harusmandi untuk menyucikan diri. Tetapi dalam
Kitab-kitab Veda kotoran sapidisebut sebagai bahan untuk menyucikan
sesuatu. Mungkin seseorang me-nganggap hal ini janggal, tetapi
kenyataan ini diakui, sebab ini ajaran Veda.Kalau seseorang
mengakui kenyataan ini, dia tidak akan berbuat
kesalahan;akhir-akhir ini sudah dibuktikan oleh ilmu pengetahuan
modern bahwa ko-toran sapi mengandung segala sifat antiseptik.
Pengetahuan Veda lengkap,sebab pengetahuan Veda mengatasi segala
keragu-raguan dan kesalahan, danBhagavad-gt adalah hakekat segala
pengetahuan Veda.
14 Bhagavad-gt Menurut Aslinya
-
Pengetahuan Veda bukan soal riset. Riset kita kurang sempurna
karenakita melakukan riset dengan indria-indria yang kurang
sempurna. Kita harusmenerima pengetahuan sempurna yang menurun
melalui garis perguruanparampar sebagaimana dinyatakan dalam
Bhagavad-gt. Kita harus mene-rima pengetahuan dari sumber yang
dibenarkan dalam garis perguruan, mu-lai dari guru kerohanian yang
paling utama yaitu Tuhan Sendiri, kemudianditurunkan melalui garis
perguruan rohani. Arjuna, seorang murid yang me-nerima pelajaran
dari r Ka, mengakui segala sesuatu yang disabdakanoleh Ka tanpa
membantah. Orang tidak boleh hanya mengakui sebagiandari
Bhagavad-gt tetapi tidak mengakui bagian yang lain. Itu tidak
diperbo-lehkan. Kita harus mengakui Bhagavad-gt tanpa penafsiran,
tanpa menghi-langkan sesuatu dan tanpa campur tangan dalam hal apa
pun sesuai denganselera kita. Bhagavad-gt harus diakui sebagai
penyampaian pengetahuanVeda yang paling sempurna. Pengetahuan Veda
diterima dari sumber-sumberrohani, dan sabda pertama adalah sabda
dari Tuhan Sendiri. Sabda Tuhandisebut apaurueya, yang berarti
bahwa sabda itu lain dari kata-kata orangbiasa yang mempunyai empat
kekurangan di dunia ini. Orang duniawi 1)Pasti berbuat kesalahan,
2) selalu berkhayal, 3) cenderung menipu orang laindan 4) dibatasi
oleh indria-indria yang kurang sempurna. Orang yang mem-punyai
empat kelemahan tersebut tidak dapat menyampaikan keteranganyang
sempurna tentang pengetahuan yang berada di mana-mana.
Pengetahuan Veda tidak disampaikan oleh makhluk-makhluk hidup
yangkurang sempurna seperti itu. Pengetahuan Veda diwahyukan kepada
Brahm,makhluk hidup pertama yang diciptakan dan kemudian Brahma
menyebar-kan pengetahuan ini kepada anak-anak dan murid-muridnya,
sesuai denganapa yang telah diterimanya dari Tuhan Yang Maha Esa
pada permulaan.Tuhan Yang Maha Esa adalah pram, Mahasempurna, dan
tidak mungkinBeliau dipengaruhi oleh hukum-hukum alam. Karena itu,
hendaknya orangcukup cerdas untuk mengetahui bahwa satu-satunya
Tuhan Yang Maha EsaSendiri yang memiliki segala sesuatu di alam
semesta dan bahwa Beliau ada-lah pencipta pertama, yang menciptakan
Brahma. Dalam Bab Sebelas, TuhanYang Maha Esa disebut prapitmaha.
Ini karena Brahma disebut pitmaha,yang berarti kakek, sedangkan Ka
adalah Pencipta kakek. Karena itu,hendaknya orang jangan menuntut
hak milik atas sesuatu; sebaiknya oranghanya menerima benda-benda
yang telah disediakan oleh Tuhan sebagai ja-tah untuk memelihara
dirinya.
Banyak contoh dikemukakan mengenai bagaimana sebaiknya kita
meng-gunakan benda-benda yang disediakan oleh Tuhan untuk kita. Hal
ini jugadijelaskan dalam Bhagavad-gt. Pada permulaan, Arjuna
mengambil kepu-tusan tidak bertempur dalam perang Kuruketra. Itu
keputusan Arjuna sen-diri. Arjuna memberitahukan kepada Ka bahwa
tidak mungkin dia me-
Kata Pengantar 15
-
nikmati kerajaan setelah membunuh sanak keluarganya sendiri.
Keputusanini berdasarkan badan karena Arjuna berpikir bahwa badan
adalah dirinyadan bahwa sanak keluarga atau perwujudan dari
badannya adalah saudara-saudara, saudara misan, ipar, kakek dan
lain sebagainya. Karena itu, Arjunaingin memuaskan permintaan
jasmaninya. Bhagavad-gt disabdakan olehTuhan untuk mengubah
pandangan ini sehingga akhirnya Arjuna mengam-bil keputusan
bertempur di bawah perintah Beliau dengan berkata, kariyevacana
tava. Hamba akan bertindak sesuai dengan sabda Anda."
Di dunia ini manusia tidak dimaksudkan untuk bertengkar seperti
anjingdan kucing. Manusia harus cerdas untuk menginsafi makna
kehidupan manu-sia dan menolak bertindak seperti kebiasaan
binatang. Hendaknya manusiamenginsafi tujuan hidupnya, dan petunjuk
ini diberikan dalam semua KitabVeda, dan hakekatnya diberikan dalam
Bhagavad-gt. Kesusasteraan Vedadimaksudkan untuk manusia, bukan
untuk binatang. Binatang boleh mem-bunuh binatang yang lain, dan
tiada soal dosa baginya, tetapi kalau sese-orang manusia membunuh
hewan untuk memuaskan nafsu lidahnya yang takterkendalikan, maka
dia harus bertanggung jawab karena melanggar hukum-hukum alam.
Dalam Bhagavad-gt diuraikan dengan jelas bahwa ada tigajenis
kegiatan menurut sifat-sifat alam yaitu; kegiatan kebaikan
(sattvam)kegiatan nafsu (rajas) dan kegiatan kebodohan (tamas).
Begitu juga, ada ti-ga jenis makanan; makanan dalam kebaikan, nafsu
dan kebodohan. Segalahal tersebut diuraikan dengan jelas, dan kalau
kita menggunakan ajaranBhagavad-gt sebagaimana mestinya, maka
seluruh hidup kita akan disuci-kan dan akhirnya kita dapat mencapai
tujuan di luar angkasa dunia ini (yadgatv na nivartante tad dhma
parama mama).
Tujuan itu disebut angkasa santana atau angkasa rohani yang
kekal. Didunia ini kita melihat segala sesuatu bersifat sementara.
Di dunia ini segalasesuatu berwujud, tahan selama beberapa waktu,
berkembang biak, menga-lami kemerosotan dan kemudian lenyap.
Demikianlah hukum dunia ini, dankita dapat menggunakan badan ini,
buah, ataupun benda yang lain di duniaini sebagai contoh. Tetapi di
luar dunia fana ini ada dunia lain dan kita be-lum mempunyai
keterangan mengenai dunia itu. Dunia itu terdiri dari alamlain yang
bersifat santana atau kekal. Jva juga disebut santana atau
kekal,dan Tuhan juga disebut santana dalam Bab Sebelas. Kita
mempunyai hu-bungan dekat dengan Tuhan. Oleh karena kita semua
mempunyai persa-maan sifatyaitu santana-dhma atau angkasa,
Kepribadian Tuhan YangMaha Esa yang santana, dan para makhluk hidup
yang juga santanaseluruh maksud Bhagavad-gt ialah untuk
menghidupkan kewajiban santa-na kita, atau santana-dharma, yang
merupakan kewajiban kekal bagi makh-luk hidup. Untuk sementara
waktu kita sibuk dalam berbagai kegiatan, teta-pi segala kegiatan
itu dapat disucikan apabila kita meninggalkan kegiatan
16 Bhagavad-gt Menurut Aslinya
-
ini yang bersifat sementara dan mulai melakukan kegiatan yang
ditetapkanoleh Tuhan Yang Maha Esa. Itulah yang disebut kehidupan
yang suci.
Tuhan Yang Maha Esa dan tempat tinggal-Nya yang rohani
kedua-duanyabersifat santana. Para makhluk hidup juga santana
seperti itu, dan hu-bungan bersama antara Tuhan Yang Maha Esa dan
para makhluk hidupdi tempat tinggal santana merupakan kesempurnaan
kehidupan manusia.Tuhan sangat murah hati terhadap para makhluk
hidup karena para makhlukhidup sama seperti anak-anak-Nya. r Ka
menyatakan dalam Bhagavad-gt, sarva-yoniu. . . aha bja-prada pit.
Aku adalah ayah bagi semua-nya." Tentu saja ada segala jenis
makhluk hidup menurut karma-nya masing-masing, tetapi di sini Tuhan
menyatakan bahwa Diri-Nya adalah ayah bagisemuanya. Karena itu
Tuhan menurun untuk menyelamatkan semua rohyang terikat dan jatuh,
untuk memanggil mereka pulang kembali ke ang-kasa santana yang
kekal supaya para makhluk hidup yang santana itudapat memperoleh
kembali kedudukan santana-nya yang kekal dalam hu-bungan dengan
Tuhan untuk selamanya. Tuhan Sendiri datang dalam berba-gai
penjelmaan, atau Beliau mengirim hamba-hamba-Nya yang dekat
sebagaiputera-putera atau rekan-rekan-Nya atau para crya untuk
menyelamatkanroh-roh yang terikat.
Karena itu, santana-dharma tidak berarti sejenis proses
keagamaan darisuatu sekte. Santana-dharma adalah fungsi kekal bagi
para makhluk hidupyang kekal dalam hubungan dengan Tuhan Yang
Mahakekal. Sebagaimanadinyatakan sebelumnya, santana-dharma berarti
kewajiban makhluk hidupyang kekal. rpda Rmnujcrya menjelaskan kata
santana sebagai se-suatu yang tidak berawal ataupun berakhir."
Karena itu, apabila kita membi-carakan santana-dharma, maka
berdasarkan kekuasaan rpda Rmnuj-crya, kita harus mengakui bahwa
santana-dharma tidak berawal dan tidakakan berakhir.
Arti kata agama" agak berbeda dari arti kata santana-dharma.
Kataagama" mengandung arti keimanan," dan keimanan dapat berubah.
Ba-rangkali seseorang percaya kepada proses tertentu, dan mungkin
dia mengu-bah kepercayaannya dan mulai menganut kepercayaan yang
lain, tetapi sa-ntana-dharma berarti kegiatan yang tidak dapat
diubah. Misalnya, sifat cairtidak dapat dihilangkan dari air, dan
sifat panas tidak dapat dihilangkan dariapi. Begitu juga, fungsi
kekal makhluk hidup tidak dapat dihilangkan darimakhluk hidup.
Santana-dharma adalah bagian pokok dari makhluk hidupuntuk
selamanya. Karena itu, apabila kita membicarakan
santana-dharma,berdasarkan kekuasaan rpda Rmnujcrya, kita harus
mengakui bahwasantana-dharma itu tidak berawal dan tidak akan
pernah berakhir. Sesuatuyang tidak dimulai dan tidak pernah
berakhir tentu saja bukan suatu sek-te, sebab sesuatu yang kekal
tidak dapat dibatasi. Para anggota suatu sekte
Kata Pengantar 17
-
keliru bila menganggap seolah-olah santana-dharma juga merupakan
suatusekte, tetapi kalau kita mempelajari hal ini secara mendalam
berdasarkanketerangan ilmu pengetahuan modern, kita dapat melihat
bahwa santana-dharma adalah kewajiban semua orang di duniabahkan
bagi semua makh-luk hidup di alam semesta.
Keimanan agama yang bukan santana mungkin ada awalnya di dalam
ka-zanah sejarah manusia, tetapi sejarah santana-dharma tidak
berawal, sebabsantana-dharma itu tetap bersama para makhluk hidup
untuk selamanya.Sastra-sastra yang dapat dipercaya menyatakan bahwa
makhluk hidup tidakdilahirkan dan tidak mati. Dalam Bhagavad-gt
dinyatakan bahwa makhlukhidup tidak pernah dilahirkan dan tidak
pernah mati. Makhluk hidup adalahkekal dan tidak dapat dimusnahkan.
Ia hidup terus setelah badan jasmaniyang bersifat sementara
dihancurkan. Sehubungan dengan paham santana-dharma, kita harus
berusaha mengerti konsep dharma dari akar katanyadalam bahasa
Sansekerta. Dharma berarti sesuatu yang selalu ada bersamaobyek
tertentu. Kita menarik kesimpulan bahwa panas dan cahaya selalu
adabersama api; tanpa panas dan cahaya, kata api tidak ada artinya.
Begitu pu-la, kita harus menemukan hakekat makhluk hidup, salah
satu bagian yangsenantiasa mengiringinya. Yang senantiasa
mengiringi makhluk hidup ialahsifatnya yang kekal, dan sifat yang
kekal itu ialah dharma-nya yang kekal.
Pada waktu Santana Gosvm bertanya kepada r Caitanya
Mahprabhumengenai svarpa setiap makhluk hidup, r Caitanya Mahprabhu
menja-wab bahwa svarpa atau kedudukan pokok makhluk hidup ialah
pengabdiankepada Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Kalau kita
menganalisis pernya-taan r Caitanya tersebut di atas, dengan mudah
kita dapat melihat bahwasetiap makhluk hidup senantiasa sibuk dalam
pengabdian kepada makhlukhidup yang lain. Makhluk hidup mengabdikan
diri kepada makhluk hidupyang lain dengan berbagai cara. Melalui
pengabdian tersebut, makhluk hidupmenikmati kehidupan. Hewan-hewan
yang lebih rendah mengabdi kepadamanusia seperti pembantu mengabdi
kepada majikan. Si A melayani si B, siB melayani si C, si C
melayani si D dan seterusnya. Dalam keadaan seper-ti ini, kita
dapat melihat bahwa kawan melayani kawan, ibu melayani anak-nya,
isteri melayani suami, suami melayani isterinya dan seterusnya.
Kalaukita terus mencari-cari seperti ini, kita akan melihat bahwa
semua makhlukhidup dalam masyarakat melakukan kegiatan pengabdian
tanpa perkecua-lian. Seorang tokoh politik mengemukakan
manifestonya kepada khalayakramai untuk meyakinkan mereka mengenai
kesanggupannya untuk mengab-dikan diri. Orang yang memilih
memberikan kartu-kartu suara mereka yangsangat berharga kepada
tokoh politik itu karena mereka menganggap diaakan mengabdi kepada
masyarakat dengan cara yang sebaik-baiknya. Orangyang mempunyai
toko melayani langganannya, dan tukang-tukang melayani
18 Bhagavad-gt Menurut Aslinya
-
majikannya. Majikan melayani keluarganya dan keluarga mengabdi
kepadanegara sesuai dengan kesanggupan kekal yang dimiliki oleh
makhluk hidupyang kekal. Dengan demikian, kita mengerti bahwa tidak
ada satu makhlukhidup pun yang luput dari pengabdian diri kepada
makhluk hidup lainnya.Karena itu, kita dapat menarik kesimpulan
yang meyakinkan bahwa pengab-dian selalu mengiringi makhluk hidup
dan bahwa pengabdian adalah dharmayang kekal bagi makhluk
hidup.
Namun manusia mengatakan bahwa dirinya memeluk keimanan
tertentusehubungan dengan waktu dan keadaan tertentu. Manusia
mengatakan bah-wa dirinya memeluk agama ini, agama itu, atau sekte
yang lain. Julukan se-perti itu bukan santana-dharma. Ada kalanya
pemeluk suatu agama pindahagama dan memeluk agama yang lain, atau
pemeluk agama yang lain pindahagama dan memeluk agama yang lain
lagi, dan sebagainya. Tetapi dalamsegala keadaan, perubahan
keimanan tidak mempengaruhi kewajiban kekal,yaitu pengabdian kepada
orang lain. Pemeluk semua agama dalam segalakeadaan mengabdi kepada
seseorang. Jadi, bila dikatakan bahwa kita menja-di anggota sekte
tertentu, itu tidak berarti mengakui santana-dharma kita.Pengabdian
adalah santana-dharma.
Sebenarnya kita mempunyai hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa
da-lam pengabdian. Tuhan Yang Maha Esa adalah kepribadian paling
utamayang menikmati, dan kita para makhluk hidup adalah hamba-hamba
Beliau.Kita diciptakan untuk kenikmatan Beliau, dan kalau kita ikut
dalam kenik-matan yang kekal itu bersama Kepribadian Tuhan Yang
Maha Esa, kita ber-bahagia. Kita tidak dapat berbahagia dengan cara
lain. Tidak mungkin kitaberbahagia sendiri-sendiri, seperti halnya
tiada anggota badan yang dapatberbahagia tanpa bekerjasama dengan
perut. Tidak mungkin makhluk hidupberbahagia tanpa mengabdikan diri
secara rohani kepada Tuhan Yang Ma-ha Esa dengan cinta-bhakti.
Dalam Bhagavad-gt, sembahyang atau pengabdian diri kepada
dewatidak dianjurkan. Dinyatakan dalam Bab Tujuh, ayat kedua
puluh:
kmais tais tair hta-jna prapadyante 'nya-devatta ta niyamam
sthya prakrty niyat svay
Orang yang kecerdasannya sudah dicuri oleh keinginan material
menyerah-kan diri kepada para dewa dan mengikuti aturan dan
peraturan sembahyangtertentu, menurut sifat-sifatnya
masing-masing." Di sini dinyatakan denganjelas bahwa orang yang
diatur oleh hawa nafsu menyembah para dewa dantidak menyembah Tuhan
Yang Maha Esa, r Ka. Apabila kita menye-but nama Ka, kita tidak
menyebutkan nama yang dimiliki oleh suatusekte. Ka berarti
kebahagiaan tertinggi, dan memang Tuhan Yang Ma-
Kata Pengantar 19
-
ha Esa adalah sumber atau gudang segala kebahagiaan. Kita semua
inginberbahagia. nandamayo 'bhyst (Vednta-stra 1.1.12). Tuhan Yang
Ma-ha Esa penuh kesadaran, para makhluk hidup juga penuh kesadaran
danmereka mencari kebahagiaan. Tuhan Yang Maha Esa bahagia untuk
selama-nya, dan kalau para makhluk hidup mengadakan hubungan dengan
Beliau,maka mereka pun bahagia.
Tuhan turun ke dunia fana ini untuk memperlihatkan kegiatan-Nya
yangpenuh kebahagiaan di Vndvana. Waktu r Ka berada di
Vndvana,kegiatan Beliau bersama para gembala sapi sebagai
kawan-kawan-Nya, gadis-gadis yang menjadi teman-teman-Nya, para
penduduk Vndvana lainnya dansapi-sapi, semua sepenuhnya bahagia.
Segenap penduduk Vndvana tidakmengetahui sesuatu selain Ka. Tetapi
r Ka menasihati ayah-Nya,Nanda Mahrja, supaya beliau tidak
menyembah dewa Indra, sebab Kaingin menegaskan bahwa orang tidak
diharuskan menyembah dewa. Merekaperlu menyembah Tuhan Yang Maha
Esa, sebab tujuan mereka yang palingtinggi ialah kembali ke tempat
tinggal Tuhan Yang Maha Esa.
Tempat tinggal r Ka diuraikan dalam Bhagavad-gt, Bab Lima
belas,ayat enam:
na tad bhsayate sryo na ako na pvakayad gatv na nivartante tad
dhma parama mama
Tempat tinggal-Ku tidak diterangi oleh matahari, bulan maupun
lampu lis-trik. Siapa pun yang mencapai tempat tinggal itu tidak
akan kembali lagi kedunia ini."
Ayat tersebut menguraikan angkasa yang kekal itu. Tentu saja
kita mem-punyai gambaran material mengenai angkasa, dan kita
memikirkan angkasaberhubungan dengan matahari, bulan, bintang dan
sebagainya. Tetapi dalamayat ini Ka menyatakan bahwa di angkasa
rohani yang kekal, matahari,bulan, listrik atau sejenis api tidak
diperlukan, sebab angkasa rohani sudahditerangi oleh brahmajyoti
atau sinar yang berasal dari Tuhan Yang MahaEsa. Dengan menghadapi
banyak kesulitan kita berusaha mencapai planet-planet yang lain,
tetapi tidak sulit memahami tempat tinggal Tuhan YangMaha Esa.
Tempat tinggal Tuhan disebut Goloka. Dalam Brahma-sahit,Goloka
diuraikan s