BEyoND Boundaries - AWS

Laporan Tahunan

Annual Report

2013

BeyondBoundaries

1Laporan Tahunan 2013 PT Inovisi TbkBeyond Boundaries

Daftar IsiContents

MENGUNGGULI KETERBATASAN

Beyond Boundaries

VISI, MISI & STRATEGI

Vision, Mission & Strategies

IKHTISAR KEUANGAN

Financial Highlights

IKHTISAR SAHAM

Stock Highlights

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS

Message from the Board of Commissioners

SUSUNAN DEWAN KOMISARIS

Composition of the Board of Commissioners

LAPORAN DIREKTUR UTAMA

Report from President Director

SUSUNAN DIREKSI

Composition of the Board of Directors

INFORMASI PERUSAHAAN

Corporate Information

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG

PASAR MODAL

Supporting Institutions and Professions of the

Capital Market

SEKILAS INOVISI

Inovisi at a Glance

TONGGAK SEJARAH

Corporate Milestones

STRUKTUR ORGANISASI

Organization Structure

02

03

06

08

12

16

18

22

24

25

26

30

34

35

36

37

38

38

39

40

42

43

46

54

70

95

96

PROFIL DEWAN KOMISARIS

Profile of the Board of Commissioners

PROFIL DIREKTUR

Profile of the Board of Directors

Profil Komite Audit

Profile of the Audit Committee

PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN

Profile of Corporate Secretary

PROFIL KEPALA UNIT AUDIT INTERNAL

Profile of Chief of Internal Audit Unit

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM

Chronology of Stock Listing

STRUKTUR KORPORASI

Corporate Structure

INFORMASI PEMEGANG SAHAM

Information on the Company’s Shareholders

INFORMASI TENTANG ENTITAS ANAK

Information on the Company’s Subsidiries

SUMBER DAYA MANUSIA

Human Resources

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Discussion and Analysis

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Good Corporate Governance

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Corporate Social Responsibility

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN

Responsibility on the Annual Report

2 2013 Annual Report PT Inovisi Infracom TbkBeyond Boundaries

BEYOND BOUNDARIESInovisi today has a clear and real track record for its investment and expansion into lucrative sectors where prospects for growth and profitability remain excellent. The Company’s 2012 Annual Report described well-defined strategy and successful actions taken by the Company in pursuit of its vision to be recognised as a leading diversified investment company in Indonesia. Inovisi has moved from transformation into action and results, through a number of corporate actions and acquisitions of various companies with promising potentials. Such actions will eventually give concrete benefits in the years to come, not only to the Company and its shareholders, but also to its other stakeholders.

This 2013 Annual Report will further describe how the Company has exhibited resourcefulness and creativity in pursuing quality growth amidst an unfavourable economic environment and other challenges within the domestic operating environment and global macro-economic concerns. The Company has gone beyond such boundaries and been successful in achieving satisfactory performance. Its profits are up, all the Company’s lines of business particularly the provision of international big data and cloud services are growing. Going beyond boundaries, the Company has closed the year 2013 with a plan to supplement its business portfolio through acquisition of companies, which the Company believes will give much benefits in the near future.

MENGUNGGULI KETERBATASANInovisi saat ini telah memiliki rekam jejak yang jelas dan nyata dalam investasi dan ekspansinya ke sektor-sektor yang menguntungkan, yang menjanjikan prospek pertumbuhan yang cerah dengan profitabilitas yang baik. Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2012 telah menjelaskan strategi terencana dan langkah-langkah sukses yang dijalankan Inovisi dalam meraih visinya untuk diakui sebagai perusahaan investasi terdiversifikasi yang terkemuka di Indonesia. Transformasi Inovisi telah diwujudkan ke dalam tindakan dan hasil, melalui sejumlah aksi korporasi dan akuisisi berbagai perusahaan dengan potensi yang menjanjikan. Langkah-langkah tersebut akan memberikan manfaat nyata di tahun-tahun mendatang, tidak hanya untuk Perseroan dan pemegang saham, tetapi juga untuk para pemangku kepentingan lainnya.

Laporan Tahunan 2013 akan menjelaskan lebih lanjut bagaimana Perseroan telah memperlihatkan kehandalan dan kreativitas dalam mewujudkan pertumbuhan yang berkualitas di tengah situasi ekonomi yang tidak kondusif serta tantangan lain terkait lingkungan operasional domestik dan perekonomian makro secara global. Perseroan telah mengungguli semua keterbatasan tersebut dan berhasil meraih kinerja yang memuaskan. Laba Perseroan meningkat, semua bidang usahanya terutama dalam penyelenggaraan big data dan could services semakin berkembang. Mengungguli segala keterbatasan, Perseroan menutup tahun 2013 dengan rencana untuk menambah portofolio usahanya melalui akuisisi sejumlah perusahaan yang diyakini akan memberikan banyak manfaat dalam waktu dekat.


Visi, Misi & StrategiVision, Mission & Strategies

VISI

Menjadi perusahaan terkemuka dalam bidang investasi terdiversifikasi di Indonesia.

MISI

Memaksimalkan nilai pemegang saham melalui re‐investasi pada bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan.

STRATEGI

Sinergi dan optimalisasi bisnis utama sehingga menjadi mesin penghasil uang.

IPO investasi strategis.

ROI dan penerimaan deviden.

Mengincar peluang investasi baru melalui kerja sama dengan pihak ketiga, joint venture, serta merger & akuisisi.

VISION

To be a leading diversified investment company in Indonesia.

MISSION

To maximize shareholders value through reinvestment on sustainable and profitable businesses.

STRATEGIES

Synergy & optimization on core businesses to become cash generating machines.

Strategic investment on IPO.

Return on Investment and dividend income.

Constantly aim at new investment opportunities through third party cooperations, joint venture, and merger & acquisition.


“...di tahun 2013 telah membuahkan hasil, yang tercemin dari keberhasilan Perseroan dalam membukukan Pendapatan sebesar Rp1,67 triliun, naik 35% dari Rp1,23 triliun di tahun sebelumnya.


“...in 2013 have borne fruit, reflected by the Company’s success in recording Revenues amounting to Rp1.67 trillion in 2013, up 35% from Rp1.23 trillion in the preceding year.


Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Aset Jangka Pendek

Aset Jangka Panjang

Jumlah Aset

Liabilitas Jangka Pendek

Liabilitas Jangka Panjang

Jumlah Liabilitas

Jumlah Ekuitas

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas

Pendapatan

Beban Pokok Pendapatan

Laba Kotor

Beban Usaha

Pendapatan lain-lain

Laba sebelum Pajak

Laba Tahun Berjalan

Jumlah Laba Komprehensif Yang

Dapat Diatribusikan Kepada:

- Pemilik Entitas Induk

- Kepentingan Non-Pengendali

JUMLAH

Rasio Likuiditas

Rasio Lancar

Rasio Solvabilitas

Jumlah Liabilitas

terhadap Ekuitas

Jumlah Liabilitas

terhadap Jumlah Aset

Rasio Profitabilitas

Imbal Hasil Terhadap Aset

Imbal Hasil Terhadap Ekuitas

Marjin Laba Bersih

Current Assets

Non Current Assets

Total Assets

Current Liabilities

Non Current Liabilities

Total Liabilities

Total Equity

Total Liabilities and Equity

Revenue

Cost of Sales

Gross Profit

Operating Expense

Other Income

Net Profit before Income Tax

Net Profit for the Period

Total Comprehensive Income

Attributted to:

Equity holder of the parent

Non-Controlling interest

TOTAL

Liquidity Ratio

Current Ratio

Solvency Ratio

Debt to Equity

Debt to Assets

Profitability Ratio

Return on Assets

Return on Equity

Net Profit Margin

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini menggunakan notasi bahasa Indonesia. Dalam jutaan Rupiah kecuali dinyatakan lain.

Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in Indonesian language.

In Rp million unless otherwise stated.

LAPORAN RUGI LABA INCOME STATEMENT

1.853.999

2.737.912

4.591.911

1.320.465

156.696

1.477.162

3.114.749

4.591.911

1.667.819

1.276.075

391.744

106.692

54.396

339.448

328.271

536.576

45.162

581.738

140,41%

47,42%

32,17%

7,15%

10,54%

19,68%

1.415.346

1.792.199

3.207.545

588.399

120.577

708.976

2.498.569

3.207.545

1.234.860

907.459

327.401

52.822

248.307

522.886

519.495

521.596

54.365

575.961

240,54%

28,38%

22,10%

16,20%

20,79%

42,07%

1.009.447

1.585.359

2.594.806

430,168

340.366

770.534

1.824.271

2.594.806

544.258

381.048

163.210

31.789

255.729

387.149

381.819

383.465

6.226

389.691

234,80%

47,84%

28,78%

20,87%

20,92%

98,19%

98.592

1.023.827

1.122.419

176.839

14.497

193.875

924.093

1.122.418

330.502

210.233

120.269

18.842

1.776

124.568

125.416

N/A

N/A

N/A

55,75%

20,98%

17,27%

11,17%

13,57%

37,95%

89.130

96.695

185.825

60.437

7.788

68.224

117.225

185.825

88.716

80.176

8.539

6.440

396

28.441

28.118

N/A

N/A

N/A

147,48%

58,20%

36,71%

46,53%

23,98%

31,69%

NERACA BALANCE SHEET2013 2012 2011 2010 2009

2013 2012 2011 2010 2009

2013 2012 2011 2010 2009RASIO KEUANGAN (%) FINANCIAL RATIOS


JUMLAH ASET (Jumlah Rupiah) TOTAL ASSETS (Rp Million)

4.591.9113.207.545 2.594.806

2013 2012 2011

JUMLAH LIABILITAS (Juta Rupiah)TOTAL LIABILITIES (Rp Million)

1.477.162 708.976 770.534

2013 2012 2011

JUMLAH EKUITAS (Jumlah Rupiah) TOTAL EQUITY (Rp Million)

3.114.7492.498.569 1.824.271

2013 2012 2011

PENDAPATAN (Juta Rupiah) REVENUES (Rp Million)

1.667.189 1.234.860 554.258

2013 2012 2011

BEBAN POKOK PENDAPATAN (Jumlah Rupiah)COST OF SALES (Rp Million)

1.276.075 907.459 381.048

2013 2012 2011

LABA KOTOR (Juta Rupiah)GROSS PROFIT (Rp Million)

391.744 327.401 163.210

2013 2012 2011

Grafik KeuanganFinancial Chart


Ikhtisar SahamStocks Highlights

2013 Q1 Q2 Q3 Q4 2012 Q1 Q2 Q3 Q4

Tertinggi/ Highest 7800 7450 2375 1600 Tertinggi/

Highest 6150 6100 6750 7100

Terendah/ Lowest 5900 1850 530 425 Terendah/

Lowest 5500 5150 5850 5400

Terakhir / Closing 6850 2375 540 1340 Terakhir/

Closing 5800 5900 6450 7100

Harga Saham Tertinggi,Terendah dan PenutupanThe Highest,The Lowest and Closing Stock Price

Harga Saham dan Volume TransaksiStock Price and Transaction Volume

Pergerakan Harga SahamStock Price MovementKinerja Saham (dalam Rupiah) Stock Performance (in Rupiah)

2013Dalam Rp penuh

kecuali jumlah saham In full Rp except the

number of shares

2012Dalam Rp penuh

kecuali jumlah saham In full Rp except the

number of shares

Harga Tertinggi 7800 7100 Highest Price

Harga Terendah 425 5150 Lowest Price

Harga Pada Akhir Tahun 1340 7100 Year-End Price

Rata - rata tertimbang jumlah saham dasar yang beredar 9.990.267.365 2.568.921.809 Weighted - average number of

basic shares outstanding

Laba Bersih Per Saham Dasar 29,27 46,77 Net income per basic share

Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar disesuaikan dengan efek berpotensi dilutif

11.480.993.377 2.911.456.906Weighted average number of

shares outstanding adjusted for the effects of potentially dilutive

Laba Bersih Saham Dilusian 25,47 40,69 Earnings per share dilusin

Kapitalisasi Pasar 14.735.228.789.714 15.488.930.321.713 Market Capitalization

10.4 11.6 15.4 16.6 20.0 23.4 25.815.3 19.5 19.8 16.7 19.8 19.2 23.0

44.832.5

41.848.5

109.2

89.9

11.2

61.2

98.9

70.65650 5950 5800 5750 5600 59006400 6300 6450 6250 6300

7100 6950 7000 68506350

5600

23751460

920540 790

13201340

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

01/03/2012

01/02/2012

01/01/2012

01/06/2012

01/05/2012

01/04/2012

01/09/2012

01/08/2012

01/07/2012

01/12/2012

01/11/2012

01/10/2012

01/03/2013

01/02/2013

01/01/2013

01/06/2013

01/05/2013

01/04/2013

01/09/2013

01/08/2013

01/07/2013

01/12/2013

01/11/2013

01/10/2013

Volume dalam jutaan lembar (Volume in million shares) Harga Saham dalam Rp penuh (Stock Price in full Rp)


Peristiwa Penting 2013Significant Events in 2013

4 Juni

RUPS Tahunan dan RUPSLB I/2013

Perseroan menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa I/2013 yang bertempat di Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto – Jakarta Selatan. Keputusan kedua Rapat ini diuraikan dalam Bagian 5 – Tata Kelola Perusahaan.

20 Desember

RUPS Luar Biasa II/2013 dan Paparan Publik

Perseroan menyelenggarakan RUPSLB II/2013 yang juga bertempat di Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto – Jakarta Selatan. Keputusan Rapat ini diuraikan dalam Bagian 5 – Tata Kelola Perusahaan.

Setelah RUPSLB II/2013 selesai dilaksanakan, Perseroan mengadakan Paparan Publik guna menjelaskan kepada media mengenai hasil keputusan RUPSLB II/2013 tersebut.

4 June

AGMS and EGMS I/2013

The Company held AGMS and EGMS I/2013 in Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto – South Jakarta. Resolutions of these two Meetings are described in Part 5 – Good Corporate Governance.

20 December

EGMS II/2013 and Public Expose

The Company held EGMS II/2013 in which also took place in Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto – South Jakarta. Resolutions of the Meeting are described in Part 5 – Good Corporate Governance.

After the EGMS II/2013 was concluded, the Company held a Public Expose to provide explanations to the media regarding results of the EGMS II/2013.




Sambutan Dewan KomisarisMessage From the Board of Commissioners

Pemegang Saham yang Terhormat,

Dengan penuh rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Dewan Komisaris mengucapkan selamat kepada jajaran Direksi, Manajemen dan Karyawan PT Inovisi Infracom Tbk atas kinerja baik yang diperlihatkan selama tahun 2013.

Kami merasa gembira dengan kinerja yang dicapai Perseroan di tahun 2013. Meskipun menghadapi masa-masa penuh tantangan dalam tahun 2013, Perseroan masih dapat mencatatkan hasil-hasil yang membesarkan hati, baik dari sisi finansial maupun dari sisi operasional.

Perseroan kini berada pada jalur yang tepat dalam ekspansi dan pertumbuhan usahanya secara berkelanjutan. Rencana diversifikasi usaha yang telah dilaksanakan sejak tahun 2010 telah membawa Perseroan menjadi perusahaan induk investasi terdiversifikasi dalam bidang usaha telekomunikasi, energi dan sumber daya alam, listrik dan engineering, mobile internet, media dan e-commerce.

Berbagai inisiatif strategis terus diupayakan agar Perseroan dapat meraih peluang-peluang baru guna mengakselerasi pertumbuhannya. Di tahun 2013, inisiatif strategis ini diwujudkan diwujudkan dengan akuisisi 75% saham di PT Cakra Daya Energy (“CDE”), perusahaan jasa migas yang berpengalaman dalam pengujian sumur bawah permukaan dan permukaan serta proses produksi di daerah eksplorasi dan pengembangan minyak dan gas. Melalui akuisisi ini diharapkan Perseroan akan memperoleh lebih banyak peluang dalam industri minyak dan gas, mengingat sektor ini merupakan salah satu sektor usaha yang memiliki prospek cerah di Indonesia.

Dear Distinguished Shareholders,

With praise to the Almighty God, the Board of Commissioners congratulates the Board of Directors, the Management and Employees of PT Inovisi Infracom Tbk for their good performance during 2013.

We are delighted with the Company’s fiscal 2013 performance. Despite extraordinarily challenging times of the year 2013, the Company still managed to record encouraging results, both financially and operationally.

The Company is now on the right track of its business expansion and sustainable growth. The business diversification plan commenced since 2010 has transformed the Company into a diversified infrastructure investment holding company in telecommunication, energy and resources, oil and gas, power electricity and engineering, mobile Internet. Various strategic initiatives have been continuously taken in the pursuit of new opportunities for the Company’s accelerated growth. In 2013, this strategic initiave was realized in acquiring 75% of share ownership in PT Cakra Daya Energy (“CDE”), an oil and gas service company experienced in testing wells and surface and subsurface production process in the exploration and development of oil and gas areas. This acquisition is expected to make a way for the Company to pursue more opportunities in oil and gas industry, as this sector is considered one of the lucrative sectors with good prospects in Indonesia.


Jason MinosKomisaris Utama

President Commissoner


Penilaian Terhadap Kinerja Direksi

Kehandalan dan kerja keras Direksi dan Manajemen Perseroan di tahun 2013 telah membuahkan hasil. Jika dibandingkan tahun 2012, kinerja keuangan Perseroan menunjukkan angka peningkatan yang signifikan. Pendapatan konsolidasi meningkat sebesar 35% menjadi Rp 1,67 triliun di tahun 2013 dari Rp 1,23 triliun di tahun 2012, dengan kontribusi terbesar berasal dari Jasa Infrastruktur telekomunikasi bergerak yang memang merupakan bisnis inti Perseroan.

Demikian juga profitabilitas Perseroan mengalami peningkatan. Laba Kotor meningkat sebesar 20% dari Rp 327,40 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 391,74 miliar di 2013 dan Laba Usaha meningkat sebesar 4% dari Rp 274,58 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 285,05 di tahun 2013. Meskipun demikian, secara keseluruhan terjadi penurunan dalam Laba Tahun Berjalan sebesar 37% dari Rp 519,50 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 328,27 miliar di tahun 2013.

Jumlah aset Perseroan per 31 Desember 2013 tercatat sebesar Rp 4,60 triliun dibandingkan Rp 3,21 triliun per 31 Desember 2012. Ekuitas meningkat sebesar 25% dari Rp 2,50 triliun di tahun 2012 menjadi Rp 3,11 triliun di tahun 2013.

Direksi Perseroan memperlihatkan konsistensi yang patut di apresiasi dengan terus mengarahkan entitas anak agar bergerak sebagai satu kesatuan visi dan misi. Melalui sinergi, baik dalam strategi dan perencanaan bisnis diantara Perseroan dan entitas anak yang dikembangkan secara terencana, dapat dicapai peningkatan efisiensi dan produktivitas pendayagunaan aset dan sumber daya, sehingga di tahun 2013 Perseroan dapat menyikapi setiap tantangan dengan optimis dan dinamis.

Assessment on the Performance of the Board of Directors

The Board of Directors and Management’s resourcefulness and hard work in 2013 have borne fruit. If we compare with the preceding year, the Company’s financial performance showed significant increases. Consolidated revenue increased by 35% to Rp 1.67 trillion in 2013 from Rp 1.23 trillion in 2012, of which the biggest share was contributed by the mobile telecommunications infrastructure service that had been the Company’s core business.

Similarly, profitability also improved. Gross Profit was up 20% from Rp 327.40 billion in 2012 to Rp 391.74 billion in 2013 and Operating Income increased by 4% from Rp 274.58 billion in 2012 to Rp 285.05 billion in 2013. However, in the overall there was a decrease in Profit for the Period by 37% from Rp 519.50 billion in 2012 to Rp 328.27 billion in 2013.

As of 31 December 2013 the Company’s total assets stood at Rp 4.60 trillion against Rp 3.21 trillion billion as of 31 December 2012. Shareholders’ equity rose by 25% from Rp 2.50 trillion in 2012 to Rp 3.11 trillion in 2013.

We appreciate the consistency demonstrated by the Board of Directors in continuously directing the Company’s subsidiaries to move as a unity in vision and mission. Through the synergy, both in well-developed strategy and business planning, between the Company and its subsidiaries, we managed to increase the efficiency and productivity in the utilization of our assets and resources, so that the Company succeeded to address the challenges of year 2013 with optimism and dynamism.


Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang BaikPerseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan penerapan prinsip-prinsip yang mendasari Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran (TARIFF). Upaya ini telah memberikan dampak pada transparansi, akuntabilitas keuangan dan tata kelola administrasi yang semakin baik sehingga dapat berkontribusi langsung pada kinerja Perseroan yang semakin baik.

Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris terlibat intens dengan berbagai perkembangan yang terjadi di Perseroan dalam kapasitas kami mengawasi pelaksanaan tugas-tugas Direksi mengelola jalannya perusahaan. Selain melalui rapat-rapat internal yang secara rutin diadakan Dewan Komisaris, fungsi pengawasan juga dilakukan dengan bantuan Komite Audit yang telah menjalankan tugas dengan baik sesuai lingkup tanggung jawabnya. Sepanjang tahun 2013, Komite Audit beberapa kali mengadakan rapat dengan auditor eksternal dan perwakilan Perseroan untuk membahas rencana dan strategi audit, independensi dari auditor dan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam menjalankan usahanya.

Kami juga membangun komunikasi dan koordinasi yang baik dengan Direksi melalui forum rapat gabungan Komisaris dan Direksi yang teratur diadakan sedikitnya satu kali sebulan sepanjang tahun 2013.

Langkah Ke DepanTelekomunikasi sebagai bisnis inti Perseroan sudah berada pada kondisi yang mapan. Oleh karena itu, Dewan Komisaris telah membahas rencana usaha dan strategi Perseroan dengan Direksi serta mendukung rencana Perseroan untuk melanjutkan fokus pada sektor energi, batubara dan migas, dalam rangka diversifikasi bisnis guna mencapai quantum leap dan peningkatan pertumbuhan pendapatan yang besar. Dewan Komisaris akan terus memonitor kinerja usaha Perseroan dan memberikan arahan dan rekomendasi kepada Direksi guna mencapai tujuan tersebut dalam lingkungan usaha yang dinamis dan terus berubah.

Good Corporate Governance ImplementationThe Company is committed to continuing the implementation of the underlying principles of good corporate governance (GCG), namely transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness (TARIFF). This effort has provided a good impact on the transparency, financial accountability and administration governance that have been running in a better manner, so they could contribute directly to the Company’s improved performance.

During 2013, the Board of Commissioners engaged intensely with the various developments in the Company in our capacity to oversee the execution of the Board of Directors’ duties in running the company management. In addition to routine internal meetings conducted by the Board of Commissioners, the supervisory function was also performed with the assistance of the Audit Committee that carried out a good job within the scope of its responsibilities. Throughout 2013, the Audit Committee convened with the external auditor and the Company’s representatives to discuss the audit plan and strategy, independency of the auditors and the risks faced by the Company in running its business.

We also built good communication and coordination with the Board of Directors through joint meetings attended by the Board of Commissioners and the Board of Directors. The joint meeting was held regularly at least once a month throughout 2013.

Future StepsTelecommunication, which has been the Company’s core business, has already achieved its established condition. Therefore, the Board of Commissioners has discussed the Company’s business plans and strategies with the Directors and fully supports the Company’s plan to continue focusing on the energy, coal mining and oil and gas sectors, in the quest of business diversification with a view to take a quantum leap and generate a massive growth of revenues. The Board of Commissioners will monitor the Company’s business performance and provide guidance and recommendations to the Board of Directors in achieving such goals in the countinuosly changing and dynamic business environment.


Susunan Dewan KomisarisComposition of the Board of Commissioners

Adelaine Teoh Geok Poh KomisarisCommissioner

RachmadKomisaris Independent Independent Commissioner

Jason MinosKomisaris Utama President Director


Jason Minos

Komisaris UtamaPresident Commissioner

PenghargaanAkhir kata, kami berharap bahwa Perseroan dapat terus memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan dalam mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki. Atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan penghargaan yang setingginya atas keuletan dan semangat yang tinggi kepada jajaran Direksi dan seluruh karyawan yang telah memberikan kontribusinya sehingga tercapai hasil yang baik pada tahun 2013. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada kepada para pelanggan, pemerintah dan mitra bisnis atas dukungan mereka terhadap Perseroan selama tahun 2013. Kami percaya bahwa Perseroan akan terus meningkatkan kinerjanya dan meraih lebih banyak pencapaian di masa mendatang.

AppreciationFinally, we hope that the company can continue to provide value addition for all stakeholders. On behalf of the Board of Commissioners, we express our appreciation for the high motivation and tenacity of the Board of Directors and all employees who have contributed in achieving good results in 2013. We are also thankful to our customers, the government and business partners for the support they have rendered to the Company throughout 2013. We are confident that the Company will enhance its performance and achieve more success in the years to come.


Laporan Direktur UtamaReport From the President Director

Pemegang Saham Yang Terhormat,

Mewakili Direksi PT Inovisi Infracom Tbk, adalah suatu kehormatan bagi saya untuk menyampaikan Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.

Di tengah situasi ekonomi yang tidak kondusif serta tantangan lain terkait lingkungan operasional domestik dan perekonomian makro secara global, kami kembali membukukan prestasi yang memuaskan sesuai dengan ekspektasi pemegang saham. Keberhasilan eksekusi program-program kerja strategis perusahaan dengan baik dan secara konsisten selama beberapa tahun terakhir ini telah berimbas positif pada penguatan fondasi kami untuk menjaga pertumbuhan dalam jangka panjang dan keberlangsungan usaha.

Ulasan Kinerja 2013

Semua upaya dan kerja keras yang kami lakukan di tahun 2013 telah membuahkan hasil, yang tercemin dari keberhasilan Perseroan dalam membukukan Pendapatan sebesar Rp 1,67 triliun, naik 35% dari Rp 1,23 triliun di tahun sebelumnya. Porsi terbesar dalam pendapatan konsolidasi ini berasal dari segmen jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak yang menyumbang 84,94% dari Pendapatan Perseroan. Sementara segmen batubara menyumbang 5,02%, konstruksi infrastruktur 9,95%, dan lain-lain menyumbang 0.09% dari Pendapatan.

Di sisi lain, dengan adanya peningkatan Beban Pokok Pendapatan Perseroan sebesar 41% dari Rp 0,91 triliun di tahun 2012 menjadi Rp 1,28 triliun di tahun 2013, Perseroan mencatat Laba Kotor sebesar Rp 391,74 miliar atau 23,49% terhadap pendapatan dan Laba Usaha sebesar Rp 285,05 miliar atau 17,09% terhadap Pendapatan, sedangkan di tahun 2012, Laba Kotor tercatat sebesar Rp 327,40 miliar atau 26,51% terhadap pendapatan dan Laba Usaha sebesar Rp 274,58 miliar atau 22,24% terhadap pendapatan. Per 31 Desember 2013 Perseroan berhasil membukukan Jumlah Aset sebesar Rp 4,60 triliun dan Jumlah Ekuitas sebesar Rp 3,12 triliun, masing-masing mengalami peningkatan sebesar 43% dan 25% dari Rp 3,21 triliun Jumlah Aset dan Rp 2,50 triliun Jumlah Ekuitas per 31 Desember 2012.

Our Valued Shareholders,

On behalf of the Board of Directors of PT Inovisi Infracom Tbk, it is my privilege and honour to present to you the Annual Report of the Company for the Fiscal Year ended 31 December 2013.

Amidst an unfavourable economic environment and other challenges within the domestic operating environment and global macro-economic concerns, we continued to record a satisfying performance in accordance with our shareholders’ expectations. The success of company strategic work programs that have been carried out over the last few years in a well and consistent manner has impacted positively on our strengthened foundation for long-term growth and business sustainability.

2013 Performance Review

All the above initiatives we took in 2013 have borne fruit, reflected by the Company’s success in recording Revenues amounting to Rp 1.67 trillion in 2013, up 35% from Rp 1.23 trillion in the preceding year. The largest share of the Revenues was derived from the mobile telecommunication infrastructure services segment that contributed 84.94% of the Company’s Revenues. Meanwhile, coal segment contributed 5.02% of the revenues, infrastructure construction segment 9.95% and others contributed 0.09% of the Revenues.

On the other hand, with an increase in the Company’s Cost of Sales by 41% from Rp 0.91 trillion in 2012 to Rp 1.28 trillion in 2013, the Company recorded Gross Profit of Rp 391.74 billion or 23.49% of Revenues, and Operating Income amounting to Rp 285.05 billion or 17.09% of Revenues, while in 2012, Gross Profit was recorded at Rp 327.40 billion or 26.51% of Revenues and Operating Income of Rp 274.58 billion or 22,24% of Revenues. As of 31 December 2013 the Company succeeded to book Total Assets of Rp 4.60 trillion and Total Equity of Rp 3.12 trillion, each was up by 43% and 25% from Rp 3.21, trillion Total Assets and Rp 2.50 trillion Total Equity as of 31 December 2012.


Jerry DjajasaputraDirektur Utama

President Director


Pencapaian dan perkembangan lain di 2013 yang dapat dilaporkan disini antara lain adalah:

Pada tanggal 12 Juli 2013 Perseroan membagikan saham bonus kepada para pemegang saham yang ada secara proporsional dengan jumlah saham yang mereka miliki. Saham bonus dibagikan dengan rasio 9 : 26, yang artinya 9 (sembilan) saham lama memperoleh 26 (dua puluh enam) saham bonus.

Pemegang saham telah memberikan persetujuan atas rencana akuisisi saham pengendali di PT Cakra Daya Energy (CDE), perusahaan penyedia jasa migas. Kami yakin bahwa realisasi atas rencana pembelian saham tersebut akan membuka jalan bagi Perseroan untuk memasuki industri migas. CDE telah mendapatkan kontrak jasa pengeboran dari PT Total E&P Indonesie senilai US$ 30 juta atau Rp 294 miliar per tahun dan berlaku selama 5 tahun, dimana CDE akan membangun drilling barge di wilayah kerja Total E&P di lepas pantai Mahakam, Kalimantan.

Melalui entitas anak PT Goldchild Integritas Abadi, di tahun 2013 kami juga mengakuisisi lima konsensi pertambangan batubara, sebagai tambahan atas lima konsensi pertambangan batubara yang telah diakuisisi dalam tahun 2011.

Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)

Kami menyadari bahwa penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik bukan saja memberikan manfaat kepada para pemangku kepentingan, namun juga berguna bagi keberlangsungan kegiatan operasi Perseroan. Salah satu prinsip Tata Kelola Perusahaan yang selama ini diterapkan oleh Perseroan adalah terutama dalam hal keterbukaan informasi,dimana setiap kegiatan Perseroan yang telah dilaksanakan sehubungan dengan peraturan OJK (dahulu Bapepam-LK) dan Bursa Efek Indonesia selalu diinformasikan kepada publik melalui pengumuman di Bursa. Bukan saja secara keterbukaan informasi telah dilakukan oleh Perseroan tapi setiap aksi korporasi yang kami lakukan juga selalu mengacu pada ketentuan-ketentuan dalam Peraturan OJK dan Bursa Efek Indonesia. Dalam hal ini menjadi tugas Komite Audit untuk mengaudit kinerja Perseroan maupun menelaah terhadap kepatuhan Perseroan dari peraturan-peraturan Pasar Modal yang berlaku.

Other achievement and progress we can report here are as below:

On 12 July 2013 we distributed bonus shares to the existing shareholders in proportion to the number of shares they hold. The bonus shares were made with ratio of 9:26, meaning that nine (9) old shares will get twentysix (26) bonus shares.

The shareholders have approved our plan to purchase the controlling shares in PT Cakra Daya Energy (CDE), an oil and gas service company. We believe that realization of the stock purchase will make a way for the Company to enter into the oil and gas industry. CDE has been awarded a contract drilling services from PT Total E & P Indonesie worth USD30 million or Rp 294 billion per year and valid for five (5) years. Under this contract, CDE will build drilling barges in Total E&P’s working area in Mahakam offshore, Kalimantan.

Through our subsidiary PT Goldchild Integritas Abadi, in 2013 we also acquired five (5) coal mining concessions, supplementaries to the existing five (5) coal mining concessions we acquired in 2011.

Good Corporate Governance (GCG)

We realize that the application of good corporate governance (GCG) principles will provide benefits not only for all stakeholders but also for the sustainability of the company operations. One of the GCG principles mainly applied by the company is the disclosure of information, where every activity carried out by the Company pursuant to the regulations set forth by OJK (formerly Bapepam-LK) and the Indonesia Stock Exchange (IDX) is informed to public through an announcement in IDX. It is not only in term of the disclosure of information, we also always conduct our corporate actions by referring to the stipulations of OJK and IDX’s governing regulations. In this case, it is the task of the Audit Committee to audit the Company’s performance and ensure the Company’s adherence to the Capital Market regulations in force.

(1)

(2)

(3)

(1)

(2)

(3)


In addition, the execution of BOD meetings has been programmed in a well manner and good coordination with the Board of Commissioners has been continuously maintained to create a positive synergy in developing good corporate governance.

Future Steps

We still see potentials in the energy, coal mining as well as oil and gas sector, Therefore, we will be more responsive in reading the potentials in the sectors and in establishing innovative steps in order to enhance the Company’s performance and growth in the years to come.

Our growth strategy remains focused on the Company’s prospective investment targets on business segments showing strong growth performance or promising future growth potential. For 2014, we have set up six (6) major work programs namely:

Oil and gas: gain significant revenues in 2014-2015 through the Company’s new subsidiary PT Cakra Daya Energy;

Engineering, Power and Energy IPP: increase the supply of electrical wiring, tower and independent power plant (IPP) to reach 300MWT;

Coal and Minerals : maintain delivery targets per month, increase the existing coal reserves and add new coal reserves to strengthen supply for long-term contracts;

Media and Telecommunications : improve services for mobile phone transactions for telecommunications customers;

Electronic Law Enforcement System : realize the provision of electronic traffic systems, namely the Electronic Law Enforcement ( ELE ) and the Electronic Registration Identification ( ERI ) .

Property and property management service: continue to explore and invest in property (including commercial property) with a good level of capital appreciation.

Disamping itu, pelaksanaan rapat-rapat Direksi telah dilakukan secara terprogram dan koordinasi yang baik dengan Dewan Komisaris terus dibina untuk mewujudkan sinergi yang positif dalam membangun tata kelola perusahaan yang baik.

Langkah ke Depan

Kami masih melihat prospek usaha yang cukup potensial di sektor energi, batubara, serta minyak dan gas. Karenanya, kami akan semakin tanggap dalam membaca potensi di sektor-sektor tersebut serta menetapkan langkah-langkah inovatif demi meningkatkan kinerja dan pertumbuhan Perseroan di tahun-tahun mendatang.

Strategi pertumbuhan kami tetap memfokuskan target prospektif investasi Perseroan pada segmen-segmen bisnis yang memperlihatkan kinerja pertumbuhan yang kuat ataupun potensi pertumbuhan masa depan yang sangat baik. Untuk tahun 2014, kami telah menetapkan enam program kerja utama yaitu:

Minyak dan gas: memperoleh pendapatan yang signifikan pada tahun 2014-2015 melalui entitas anak yang baru, PT Cakra Daya Energy;

Engineering, Power IPP and Energy: meningkatkan penyediaan jaringan kabel listrik, tower dan pembangkit listrik independen (IPP) mencapai 300MWT;

Batubara dan Mineral: mempertahankan target pengiriman per bulan, meningkatkan cadangan batubara dan menambah cadangan batubara baru untuk memperkuat pasokan bagi kontrak jangka panjang;

Media dan Telekomunikasi: meningkatkan pelayanan untuk transaksi telepon selular bagi para pelanggan telekomunikasi;

Electronic Law Enforcement System: merealisasikan penyediaan sistem elektronik lalu lintas, yaitu Electronic Law Enforcement (ELE) dan Electronic Registration Identification (ERI).

Properti dan jasa manajemen properti: terus mengeksplorasi dan berinvestasi dalam properti (termasuk komersial) dengan tingkat apresiasi modal yang baik.

(i)

(ii)

(iii)

(iv)

(v)

(vi)

(i)

(ii)

(iii)

(iv)

(v)

(vi)


Susunan DireksiComposition of the Board of Directors


President Director

Adrian Ooi Kock AunDirekturDirector

Jan Adam TangkilisanDirektur Tidak TerafiliasiNon-Affiliated Director


Apresiasi

Dalam kesempatan ini, ijinkan saya mewakili Direksi menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran karyawan atas dedikasi dan kerja keras mereka yang telah berujung pada kinerja positif di tahun 2013. Saya juga mengucapkan terima kasih yang tulus atas dukungan maupun kepercayaan yang terus kami terima dari Dewan Komisaris, pemegang saham, pemerintah, mitra usaha, pelanggan setia dan pemangku kepentingan lainnya, yang semuanya telah berkontribusi pada kemajuan dan pertumbuhan Perseroan selama ini.

Kami berkeyakinan dan mengharapkan bahwa apa yang telah kami capai saat ini akan terus semakin baik di tahun-tahun mendatang, tentunya dengan lebih banyak tantangan dalam persaingan bisnis yang semakin dinamis. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun dan membesarkan Perseroan untuk menjadi yang terdepan dalam bidang investasi terdiversifikasi di Indonesia.

Appreciation

On this occasion, allow me to represent the Board of Directors to extend our highest appreciation to all lines of employees for their dedication and hard work put in, resulting in the positive performance in 2013 . I would also like to express our sincere gratitude for the support and trust we have continuously received from the Board Commissioners, shareholders, the government, business partners, loyal customers and other stakeholders, who have contributed to the Company’s progress and growth over the years.

We believe and wish that what we have achieved today will continue to be better and better in the years to come, which definitely will give more challenges in a more dynamic business competition. Therefore, I would like to invite the participation of all stakeholders to joint forces in building and developing the Company to be in the forefront of the diversified investment industry in Indonesia.

Jerry Djajasaputra

Direktur UtamaPresident Director


Informasi PerusahaanCorporate Information

Nama :Name

Pendirian Perusahaan :Date of Company Incorporation

Alamat :Address

Telepon :Telephone

Fax :Facsimile

Laman :Website

Email :

Bidang Usaha :Line of Business

Pencatatan Saham :Stock Listing

Kode Saham :Ticker Code

Modal Dasar :Authorized Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :Issued and Fully Paid Capital

PT Inovisi Infracom Tbk

11 Mei 2007

Patra Jasa Office Tower, 21st Fl. Wing 3Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 32-34Jakarta 12950 + 62 21 5290 1316

+ 62 21 5290 1319

www.inovisi.com

[email protected]

1. Penyelenggara Jasa Infrastruktur / Infrastructure Services2. Telekomunikasi Bergerak / Providing Mobile Telecommunication3. Perusahaan Induk Investasi yang terdiversifikasi/ Diversified Investment Holding Company

Bursa Efek Indonesia / The Indonesia Stock Exchange Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara 1 Jalan Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Telp / Phone : + 62 21 515 0515 www.bei.co.id

INVS

Rp 2.000.000.000.000 (dua triliun rupiah) terbagi atas 20.000.000.000 (dua puluh miliar) lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 (seratus rupiah)Rp 2,000,000,000,000 (two trillion Rupiah) consisting of 20,000,000,000 (twenty billion) shares with par value of Rp100 (one hundred Rupiah) per Share.

9.990.267.035 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 999.026.703.500 9,990,267,035 with overall par value amounting to Rp 999,026,703,500


BIRO ADMINISTRASI EFEK / SHARE REGISTRAR

PT SINARTAMA GUNITAPlaza Bll Menara 1 Lt. 9

Jl. MH. Thamrin No. 51 Jakarta 10350Telp / Phone : + 62-21 570 9009

Fax / Facs : + 62-21 526 6702www.datindo.com

AKUNTAN PUBLIK / PUBLIC ACCOUNTANTS

KAP. Jamaludin, Ardi, Sukimto & RekanGraha Atrium 7th Floor

Jl. Senen Raya 135 Jakarta 10410

IndonesiaTelp / Phone : 021 3500383

Fax / Facsimile : 0213502401

Lembaga Dan Profesi Penunjang Pasar ModalSupporting Institutions and Professions of the Capital Market


Sekilas INOVISIINOVISI at a Glance

PT Inovisi Infracom Tbk (“Inovisi” atau “Perseroan”) adalah perusahaan induk investasi terdiversifikasi dalam bidang usaha telekomunikasi, energi dan sumber daya alam, listrik dan engineering, mobile internet, media dan e-commerce. Perseroan didirikan dengan nama PT Cipta Media Rekatama pada tanggal 11 Mei 2007 berdasarkan Akta Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., No. 3, tanggal 11 Mei 2007. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-08406 HT.01.01-TH.2007 tanggal 27 Juli 2007.

Berdasarkan Pasal 3 Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No 01 tanggal 5 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Leolin Jayayanti, SH, Notaris di Jakarta, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang perdagangan umum, penyelenggaraan jasa telekomunikasi, multimedia, teknologi informasi, pembangunan dan jasa pada umumnya. Salah satu ruang lingkup usaha Perseroan adalah menyediakan produk dan jasa yang memungkinkan pelanggan untuk bergerak dan terlibat dalam bisnis mobile melalui koneksi ke jaringan telekomunikasi bergerak dan menyediakan berbagai layanan untuk melayani masyarakat umum. Layanannya berfungsi untuk meningkatkan customer experience (akses yang lebih cepat), mendorong tingkat keberhasilan transaksi, dan meningkatkan layanan keandalan aplikasi. Layanan yang ditawarkan juga mencakup desain sistem, menyewakan atau outsourcing dan menjual perangkat keras, perangkat lunak dan konektivitas kepada para pelanggannya.

Inovisi kemudian berkembang menjadi perusahaan induk di bidang investasi yang terdiversifikasi. Melalui serangkaian akuisisi saham di PT Chiron Max, PT Graha Tunas Makmur dan PT Andaman Lestari Multikreasi yang dilakukan pada 11 April 2008, Perseroan telah memiliki beragam portofolio investasi tidak hanya meliputi infrastruktur telekomunikasi, jaringan dan komunikasi sosial, solusi e-payment, dan pasar online, tetapi juga sektor minyak dan gas, mineral, serta produk dan jasa industri. Bisnis Perseroan lainnya termasuk perdagangan sumber daya mineral, penelitian geologi, dan jasa manajemen proyek.

PT Inovisi Infracom Tbk (“Inovisi” or “the Company”) is a diversified infrastructure investment holding company in telecommunication, energy & resources, oil & gas, power electricity & engineering, mobile Internet, media and e-commerce businesses. The Company was incorporated under the name of PT Cipta Media Rekatama on May 11, 2007 based on the deed of establishment of the Company No. 3 dated May 11, 2007 passed before Efran Yuniarto, S.H., M.Kn, which was already approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. W7-08406 HT.01.01-TH.2007 dated July 27, 2007.

Based on the Article 3 of the Deed of Statements on the Resolutions of the Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders No 01 dated 5 March 2010 passed before Leolin Jayayanti, SH, Public Notary in Jakarta, the Company’s goals and objectives are to do businesses in general trading, telecommunication service provider, multimedia, information technology, construction and general services. One of the Company’s scope of business is to provide products and services which enable its customers to engage and get involved in the mobile business via connecting to the mobile telecommunication network and providing various services to serve the general public. Its services serve to improved customer experience (faster access), boost transaction success rate, and increase application reliability services. Its services also include the system design, rental or outsourcing and also selling of hardware, software and connectivity to its customers.

Inovisi has since evolved into a holding company in the sector of diversified investments. Through the acquisitions of share ownership in PT Chiron Max, PT Graha Tunas Makmur and PT Andaman Lestari Multikreasi conducted on April 11, 2008, the Company’s investment portfolio has varied from telecommunication infrastructure, social networking and communications, e-payment solutions, and online marketplaces, to oil and gas, mineral, industrial products and services. Its other business includes mineral resources trading, geological research, and project management services.


Untuk meningkatkan profesionalisme dan transparansi serta menambah alternatif sumber pendanaan, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana atas sebanyak 920.000.000 (sembilan ratus dua puluh juta) lembar saham ke publik dan mencatatkannya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 3 Juli 2009. Keberhasilan Penawaran Umum Saham Perdana tersebut disusul dengan keberhasilan Penawaran Umum Terbatas (“PUT I”) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) atas saham baru Perseroan sebanyak 782.000.000 (tujuh ratus delapan puluh dua juta) lembar dan 312.800.000 (tiga ratus dua belas juta delapan ratus ribu Rupiah) Waran Seri I, yang dilaksanakan secara serempak pada bulan Mei 2010. Dana yang diperoleh dari PUT I setelah dikurangi biaya emisi digunakan untuk mengakuisisi Code Wireless Pte Ltd, perusahaan di Singapura yang menginduki sejumlah perusahaan di bidang penyediaan jasa dan solusi infrastruktur telekomunikasi.

Di tahun 2010 Perseroan melakukan penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas tanpa HMETD, yang dananya digunakan untuk mengakuisisi Petrol One Limited Group dan Great World Limited Group. Petrol One Limited Group merupakan kelompok usaha yang berbasis di British Virgin Island (BVI) dan perusahaan induk dari Talent Global Limited, penyedia platform e-commerce B2B untuk pengiriman logistik dan penyimpanan industri migas. Sedangkan Great World Limited Group adalah perusahaan investasi yang merupakan induk dari Ozura World Limited, perusahaan investasi di Hongkong yang menginduki perusahaan-perusahaan penyedia social games bagi internet dan mobile internet.

Guna memperkuat fondasi keuangannya dalam rangka percepatan pertumbuhan secara inorganik melalui rencana-rencana akuisisi, pada tanggal 11 Maret 2011 Inovisi kembali melakukan Penawaran Umum Terbatas tanpa HMETD dan mengeluarkan saham baru sebanyak 107.301.294 lembar dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Sejak saat itu, Perseroan semakin giat merealisasikan berbagai praktik akuisisi, sehingga telah melahirkan sejumlah entitas anak baru dalam bidang usaha yang terdiversifikasi, antara lain tenaga listrik dan teknik pembangkit listrik, jasa konsultasi pembangkit tenaka listrik independen, transportasi, energi dan sumber daya alam.

With a view to enhance its professionalism and transparency as well as to broaden its alternative fund resources, the Company enacted Initial Public Offering (“IPO”) of its 920.000.000 (nine hundred and twenty million) shares to public to be listed on the Indonesia Stock Exchange on July 3, 2009. The success of IPO was followed with the successful Limited Public Offering with Pre-Emptive Rights I (“Rights Issue I”) of the Company’s 782,000,000 (seven hundred and eighty-two million) new shares and 312,800,000 and 312,800,000 (three hundred and twelve million eight hundred thousand) Warrants of Series I, conducted simultaneously in May 2010. The proceeds from the Rights Issue I after deducting estimated expenses of the issue were used to finance the acquisition of Code Wireless Pte Ltd, Singapore-based holding company in the fields of telecommunications infrastructure services and solutions.

In 2010 the Company conducted an addition to its capital through Limited Public Offering without Pre-emptive Rights, of which the proceeds were used to acquire Petrol One Limited Group and Great World Limited Group. Petrol One Group Ltd is a group of companies based in the British Virgin Island (BVI) and the parent entity of Global Talent Ltd, a provider of B2B e-commerce platform for logistics delivery and storage of oil and gas industry. While the Great World Ltd is an investment company which is the parent company of Ozura World Ltd, an investment company in Hong Kong with subsidiaries engaging in the provision of social games for internet and mobile internet.

With a view to strengthen the Company’s financial foundation in the quest for its inorganic growth acceleration through merger and acquisition schemes, Inovisi conducted its second Limited Public Offering without Pre-emptive rights on March 11, 2011 and issued 107,301,294 new shares at a par value of Rp100 per share. Since then, the Company has been more vigorous in realizing a full range of acquisition practices, resulting in a number of new subsidiaries of diversified lines of business, among others, power electricity and power plant engineering services, independent power plant (IPP) consulting services, transport, energy and natural resources.


Perseroan senantiasa berupaya untuk mengeksploitasi semua potensi usaha, dalam rangka mewujudkan visinya menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia dalam investasi terdiversifikasi. Visi ini tidak akan menjadi kenyataan tanpa dukungan dari pemegang saham Perseroan. Oleh karena itu, sebagai satu cara untuk mengapresiasi pemegang saham, pada tanggal 12 Juli 2013 Perseroan membagikan saham bonus kepada para pemegang saham yang ada secara proporsional dengan jumlah saham yang mereka miliki. Saham bonus akan dibagikan dengan rasio 9 : 26, yang artinya 9 (sembilan) saham lama memperoleh 26 (dua puluh enam) saham bonus. Sehingganya pembagian Saham Bonus tersebut akan menambah jumlah unit saham masing-masing pemegang saham tetapi tidak menambah maupun menurunkan nilai investasi para pemegang saham.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) yang dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2013, para pemegang saham telah menyetujui rencana Perseroan untuk mengakuisisi kepemilikan saham 75% di PT Cakra Daya Energy (“CDE”), perusahaan jasa migas yang berbasis di Jakarta. Pada saat yang sama, RUPSLB juga menyetujui divestasi saham 100 persen Perusahaan di penyedia layanan minyak dan gas Malaysia Petrol One Group Ltd, di mana hasil dari penjualan saham digunakan untuk membiayai akuisisi saham di CDE. Perseoran mengakuisisi CDE senilai Rp. 97.712.000.000,-(sembilan puluh tujuh miliar tujuh ratus dua belas juta Rupiah).

Perseroan memandang bahwa akuisisi CDE akan dapat mendukung percepatan pertumbuhan Perseroan dan meningkatkan nilai para pemegang saham. Akuisisi tersebut diyakini akan dapat menciptakan sinergi antara Perseroan dengan CDE. Dari sudut pandang Perseroan, pembelian saham ini ditujukan untuk menciptakan peluang bagi Perseroan untuk memasuki industri minyak dan gas karena CDE merupakan perusahaan di bidang jasa, perdagangan, pembangunan, industri dan pertambangan, yang memiliki pengalaman pengujian sumur bawah permukaan dan permukaan serta proses produksi di daerah eksplorasi dan pengembangan minyak dan gas. Saat ini, CDE memiliki kontrak dengan jangka waktu 5 (lima) tahun senilai USD30 miliar dari Total E&P Indonesie, perusahaan minyak dan gas yang berdomisili di Perancis.

The Company strives to explore all business potentials, in the pursuit of its vision to become a leading diversified investment company in Indonesia. This vision will not come into reality without the support from the Company’s shareholders. Therefore, as a way of rewarding its shareholders, on July 12, 2013 the Company distributed bonus shares to its existing shareholders in proportion to the number of shares they hold. The bonus shares were made with ratio of 9:26, meaning that nine (9) old shares will get twenty six (26) bonus shares. The bonus share distribution was additional to total share units owned by each Shareholder, but not increased or decreased their investment value.

In the Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”) held on 20 December 2013, the shareholders have approved the Company’s plan to acquire 75% share ownership in PT Cakra Daya Energy (“CDE”), an Oil & Gas service company based in Jakarta. At the same time, the EGMS also approved the divestment of the Company’s 100 percent stake in Malaysian oil and gas service provider Petrol One Group Ltd, where the proceeds from the stake sale was used to finance the share acquisition in CDE. The Company acquired CDE at an amount of Rp 97,712,000,000 (ninety-seven billion seven hundred and twelve million Rupiah).

The Company views that the acquisition of CDE will endorse the Company’s growth acceleration and increase the shareholders’ value. The acquisition is believed to be able to create synergy between the Company and CDE. From the Company’s point of view, the stock purchase was intended to create an opportunity to enter into future oil and gas industry as CDE is a company engaging in services, trade, construction, industrial and mining sectors with experience in surface and subsurface well testing, production process in exploration areas, and development of oil and gas. Currently, CDE has been awarded a 5-year contract worth USD30 million by Total E&P Indonesie, France-based oil and gas company.


Akuisisi dan divestasi saham sebagaimana dijelaskan di atas telah merubah susunan entitas anak Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2013, Perseroan telah mempunyai sembilan (9) Entitas Anak, yaitu PT Chiron Max, PT Graha Tunas Makmur, PT Andaman Lestari Multikreasi, Code Wireless Pte Ltd, Great World Ltd, PT QDC Technologies, PT Goldchild Integritas Abadi (GIA), PT RIN Indonesia Jaya, dan PT Cakra Daya Energy ditambah 2 (dua) Entitas Asosiasi yaitu Fastline Limited dan PT Batunas Indonesia.

Such share acquisition and divestment have changed the composition of the Company’s subholding companies. As of December 31, 2013, the Company was the holding company of nine (9) subsidiaries, namely PT Chiron Max, PT Graha Tunas Makmur, PT Andaman Lestari Multikreasi, Code Wireless Pte Ltd, Great World Ltd, PT QDC Technologies, PT Goldchild Integritas Abadi (GIA), PT RIN Indonesia Jaya, and PT Cakra Daya Energy as well as two (2) associated companies, namely Fastline Limited and PT Batunas Indonesia.


Tonggak SejarahCorporate Milestones

Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas tanpa HMETD I digunakan antara lain untuk mengambil alih kepemilikan saham di Petrol One Group Ltd (dahulu Abundant Global Ltd) dan Great World Group Ltd.

The proceeds gained from the Limited Public Offering without Pre-Emptive Rights I were used, among others, to take over the share ownership in Petrol One Group Ltd (formerly Abundant Global Ltd) and Great World Group Ltd.

30 Desember 20102010, Desember 30

Perseroan menambah modalnya melalui Penawaran Umum Terbatas tanpa HMETD I.

The Company made an addition to its capital through Limited Public Offering without Pre-Emptive Rights I.


Memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM & LK) dengan surat No. S-3681/BL/2010 untuk melaksanakan PUT I kepada para pemegang saham Perseroan dalam rangka Penerbitan HMETD dan secara bersamaan menerbitkan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang HMETD yang melaksanakan haknya.

Dengan menggunakan dana hasil PUT I tersebut, Perseroan memperluas portofolio usahanya ke luar negeri dengan mengakuisisi perusahaan berbadan hukum Singapura yaitu Code Wireless Pte Ltd.

Received the effective letter from the Chairman of Indonesia Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM & LK) with the Letter No. S-3681/BL/2010 to conduct Rights Issue I along with the issuance of Warrant of Series I to be granted free of charge to the holders of Rights who exercise their rights.

Financed with the proceeds from Rights Issue I, the Company widened its business portfolio overseas by acquiring a Singaporean entity named Code Wireless Pte Ltd.

20 Mei 20102010, May 20

Perseroan menawarkan saham perdana kepada masyarakat dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

The Company made an intial offer of its shares to public and listed the shares on the Indonesia Stock Exchange.

3 Juli 20092009, July 3

Didirikan dengan nama PT Cipta Media Rekatama, bergerak dalam bidang penyelenggaraan jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak.

Incorporated under the name of PT Cipta Media Rekatama, engaging in the provision of mobile telecommunication infrastructure services.

11 Mei 20072007, May 11

Memulai ekspansi usaha secara inorganik dengan mengakuisisi PT Chiron Max, PT Graha Tunas Makmur dan PT Andaman Lestari Multikreasi.

Perseroan menandai transformasinya menjadi perusahaan induk di bidang investasi yang terdiversifikasi dengan perubahan nama perusahaan menjadi PT Inovisi Infracom.

Started its business expansion inorganically by acquiring PT Chiron Max, PT Graha Tunas Makmur and PT Andaman Lestari Multikreasi.

The Company marked its transformation to be a holding company in the sector of diversified investments by adopting a new name PT Inovisi Infracom.

11 April 20082008, April 11

Memulai kegiatan operasi komersialnya.

Commenced its commercial operations.

Mei 20072007, May


Perseroan mengakuisisi 99.90% kepemilikan saham di PT RIN Indonesia Jaya.

The Company acquired 99.90% share ownership in PT RIN Indonesia Jaya.

18 Januari 20122012, January 18

Sekali lagi, Perseroan membagikan Saham Bonus II kepada para pemegang saham.

Once again, the Company distributed Bonus Share II to the shareholders.

12 Juli 20132013, July 12

Pemegang Saham Perseroan melalui RUPSLB telah menyetujui rencana Perseroan untuk mengakuisisi 75% kepemilikan saham di PT Cakra Daya Energy dengan menggunakan dana hasil penjualan 100% sahamnya di Petrol One Group.

The Company’s Shareholders through EGMS approved the plan to acquire 75% share ownership in PT Cakra Daya Energy, which will be financed by using the proceeds from the sale of the Company’s 100% stake in Petrol One Group.


Perseroan menambah modalnya melalui Penawaran Umum Terbatas tanpa HMETD II.

The Company made an addition to its capital through Limited Public Offering without Pre-Emptive Rights II.

11 Maret 20112011, March 11

Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas tanpa HMETD II digunakan antara lain untuk melaksanakan akuisisi saham di PT QDC Technologies dan PT Goldchild Integritas Abadi.

The proceeds gained from the Limited Public Offering without Pre-Emptive Rights II were used, among others, to execute the acquisition of shares in PT QDC Technologies and PT Goldchild Integritas Abadi.

30 Mei 20112011, May 30

Sebagai bentuk penghargaan atas dukungan para pemegang saham, Perseroan membagikan Saham Bonus I kepada para pemegang saham.

As a form of appreciation for the Shareholders’ support, the Company distributed Bonus Share I to the shareholders.

22 Agustus 20112011, August 22




Struktur OrganisasiOrganization Structure

Dewan Komisaris(Board of Commissioners)

Komite Audit(Audit Committee)

Dewan Direksi(Board of Directors)

Sekretaris Perusahaan(Corporate Secretary)

CorporateFinance

HumanResources

Administration

Finance &Accounting Legal Business

Development

Marketing& Customer

Service


Profil anggota Dewan Komisaris yang diangkat berdasarkan Akta No. 18 Tanggal 19 Oktober 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Ilmiawan Dekrit. S, S.H, M.H adalah sebagaimana diuraikan dalam paragraf-paragraf di bawah ini.

The profile of members of the Company’s Board of Commissioners based on the Deed No 18 dated 19 October 2013 passed before Ilmiawan Dekrit S., SH, MH is as described in the following paragraphs.


President Commissioner

Profil Dewan KomisarisProfile of the Board of Commissioners

Berusia 39 tahun, warga negara Malaysia.Beliau memperoleh gelar Bachelor of Law (LL.B) dari University of East London, United Kingdom tahun 1996 memulai karir sebagai sebagai pengacara di beberapa kantor konsultan hukum swasta untuk bidang korporasi, conveyancing dan litigasi (1996-1999). Selanjutnya beliau berkerja sebagai pegawai negeri di bidang hukum di beberapa kantor kementrian dan badan-badan pemerintah Malaysia, antara lain Proton Holdings Berhad (2005-2008). Beliau saat ini duduk dalam kepengurusan beberapa perusahaan swasta di Malaysia dan Hongkong, antara lain sebagai inhouse corporate legal counsel dan juga sekretaris perusahaan di Proton Holdings Berhad dan Nexgram Holdings Berhad (Dulunya di kenal sebagai Nextnation Communication Berhad) (2005-sekarang), sebagai Kepala Bagian dari Group Legal dan Corporate Services di Global Capital Group (2008-sekarang) dan di kepengurusan suatu perusahaan yang tercatat di Main Market of Bursa Malaysia Securities Berhad, Malaysia.

Aged 39, Malaysian citizen.He earned his Bachelor of Law (LL.B) from the University of East London, United Kingdom in 1996 and began his career as a lawyer in a private legal consultant’s office in the field of corporate, conveyancing and litigation (1996-1999). Then, he worked as a civil servant in the field of law in some ministry offices and the Malaysian government agencies, including Proton Holdings Berhad (2005- 2008). At present, he is in the management of several private companies in Malaysia and Hong Kong, among others, as inhouse corporate legal counsel and corporate secretary at Proton Holdings Berhad and Nexgram Holdings Berhad (Formerly known as Nextnation Communication Berhad) (2005-present), as Chief of Legal and Corporate Services Group at Global Capital Group (2008-present) and in the management of a company listed on the Main Market of Bursa Malaysia Securities Berhad, Malaysia.

Berusia 47 tahun, warga negara Malaysia.Beliau meraih gelar Sarjana Bisnis dari Universitas Teknologi Curtin Perth, Australia, pada tahun 1990 dan memulai karirnya sebagai konsultan perpajakan di Ernst & Young Malaysia padatahun 1991-1994, selanjutnya menjabat sebagai Manajer Group Divisi Perpajakan Genting Berhad Malaysia di tahun 1994-2001 serta menjadi Rekan di A&A Associates International hingga sekarang.

Aged 47, Malaysian citizen.She earned her Bachelor of Business at Curtin University of Technology, Perth Australia and started her career as a Tax consultant in Ernst & Young Malaysia from 1991 to 1994. She was then the Group Manager at Taxation Division in Genting Berhad, Malaysia from 1994-2001, as well as strategic partner for A&A Associates International up to the date.

Adelaine Teoh Geok Poh

Komisaris Commissioner

Berusia 64 tahun, warga negara Indonesia.Beliau memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Diponegoro, Semarang tahun 1976. Beliau memulai karir di Departemen Kehakiman dari tahun 1977 sampai dengan tahun 1978 dan berlanjut di Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK, sekarang OJK) tahun 1978 sampai 2006. Saat ini beliau juga menjabat anggota Komite Audit PT Malindo Feedmill Tbk, tahun 2006 sampai sekarang dan Komisaris Utama PT Minna Padi Asset Management dari tahun 2006 sampai sekarang. Selain itu beliau berpengalaman sebagai pengajar pada pendidikan profesi dan lembaga penunjang pasar modal, dan terdaftar sebagai anggota Persatuan Advokat Indonesia (PERADI).

Aged 64, Indonesian citizen.He earned his Bachelor of Law from Diponegoro University, Semarang in 1976. He started his career in the Department of Justice from 1977 to 1978 and then in the Capital Market Supervisory Agency (known as Bapepam-LK, now OJK) from 1978 to 2006. Currently he is also a member of Audit Committee of PT Malindo Feedmill Tbk from year 2006 up to present and Commissioner of PT Minna Padi Asset Management from 2006 up to present. In addition, he has an experience as training instructor in the capital market supporting professionals and capital market supporting institutions. He is registered as a member of Indonesia Lawyers Union (known as PERADI).

Rachmad

Komisaris IndependenIndependent Commissioner



President Director

Berusia 63 tahun, warga negara Indonesia.Beliau telah menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2008 dan mengelola keseluruhan infrastruktur bisnis Perseroan. Beliau juga menjabat sebagai Penasihat Senior di Green Pine Group, Jakarta. Beliau pernah menjabat Manajer Senior di XL Jakarta dan Manajer Informasi dan Tekhnologi di Baker Hughes Inteq. Jerry juga seorang instruktur master di Professional Association of Diving Instructors (PADI), sebuah organisasi olahraga menyelam profesional. Dia meraih gelar Insinyur Elektro di Universitas Trisakti tahun 1981.

Aged 63, Indonesian citizen.He has been President Director of the Company since 2008, and manage the entire company infrastructure business. He also serves as Senior Advisor of Green Pine Group, Jakarta. He was Information and Technology Director of Godynamic Investment Ltd., Senior Manager of XL Jakarta and Information and Technology Manager of Baker Hughes Inteq. Jerry is also a master instructor with Professional Association of Diving Instructors (PADI). He holds a Bachelor’s degree in Electrical Engineering from Trisakti University in 1981.

Berusia 47 tahun, warga negara MalaysiaBeliau telah menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak Februari 2012. Beliau juga menjabat sebagai deputi CFO Global Capital, Ketua Komite Investasi PT Green Pine (Indonesia), Konsultan Keuangan Global Visionquest International Group (Auckland), Direktur Global Outreach (Mauritius) dan Direktur Alpha Beyond (Malaysia). Sebelumnya, Mr. Ooi adalah Akuntan Profesional (Konsultan Pajak) di Ernst & Young, dan Group Manager (Perencanaan Pajak dan Perusahaan) di Lion Group (terdaftar di Malaysia), Amalgamated Containers (terdaftar di Malaysia), Posim and Lion Forest Industries (terdaftar di Malaysia).

Aged 47, Malaysian citizen.He has served as Finance Director of the Company since February 2012. He also serves as interim CFO of Global Capital, Chief Investment Committee of PT Green Pine (Indonesia), Global Financial Consultant of Visionquest International Group (Auckland), Director of Global Outreach (Mauritius) and Director of Alpha Beyond (Malaysia). Formerly, Mr. Ooi was Chartered Accountant (Tax Consultant) of Ernst & Young and Group Manager (Corporate and Tax Planning) of the Lion Group (Malaysia listed), Amalgamated Containers (Malaysia listed), Posim and Lion Forest Industries.

Berusia 66 tahun, warga negara IndonesiaBeliau telah menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi di Perseroan sejak tahun 2008. DIa pernah bekerja dengan Frans Seda Bali, Asiana Ltd, di PT Maya Batavia, PT Fajar Mencerahkan Bangsa, Bali Energy Ltd dan Esseffess, Inc . Beliau memiliki pengalaman kerja yang panjang dalam hal Manajemen proyek hotel dan properti, pembiayaan perusahaan, M & A kegiatan-kegiatan restrukturisasi. Beliau meraih gelar sarjana hukum dari UniversitasTrisakti di tahun 1970.

Aged 66, Indonesian citizen.He has been Non-Affiliated Director of PT Inovisi Infracom Tbk since 2008. He has worked with Frans Seda Bali, Asiana Ltd, PT Maya Batavia, PT Fajar Mencerahkan Bangsa, Bali Energy Ltd and Esseffess, Inc. He has extensive experience in hotel and property project management, corporate financing, M&A and restructuring activities. He holds a Bachelor’s degree in Law from Trisakti University in 1970.

Adrian Ooi Kock AunDirektur Keuangan

Finance Director

Jan Adam TangkilisanDirektur Tidak Terafiliasi

Non-Affiliated Director

Profil DirekturProfile of the Board of Directors

Profil anggota Direksi yang diangkat berdasarkan Akta No. 18 Tanggal 19 Oktober 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Ilmiawan Dekrit. S, S.H, M.H adalah sebagaimana diuraikan dalam paragraf-paragraf di bawah ini.

The profile of members of the Company’s Board of Directors based on the Deed No 18 dated 19 October 2013 passed before Ilmiawan Dekrit S., SH, MH is as described in the following paragraphs.


Profil Bapak Rachmad yang juga menjabat Komisaris Independen Perseroan telah diuraikan sebelumnya dalam Profil Dewan Komisaris.

The profile of Mr Rachmad who also serves as the Company’s Independent Commissioner is already described in the aforementioned profile of the Board of Commissioners.

Warga negara Malaysian, meraih Diploma in Business Studies dengan bidang studi Akuntansi dari Kolej Tunku Abdul Rahman, Malaysia, pada tahun 2005 dan Bachelor of Commerce bidang studi Akuntansi dari Universiti Tunku Abdul Rahman, Malaysia, pada tahun 2007. Beliau juga menjabat Audit Officer (Audit and Assurances/ Accounting) di Kantor Akuntan Publik Mustapha, Khoo & Co (IGAF POLARIS group of Chartered Accountant Firm) (2009-2013), setelah sebelumnya bekerja sebagai Audit Assistant (Audit and Assurances / Accounting) di K.K.Chow & Partners (Chartered Accountant) pada tahun 2007-2009. Saat ini beliau menjabat sebagai Chief Financial Officer di Winsun Technologies Berhad (Malaysia).

Malaysian citizen, earned his Diploma in Business Studies majoring in Accounting from Tunku Abdul Rahman College, Malaysia, in 2005, and Bachelor of Commerce majoring in Accounting from Tunku Abdul Rahman University, Malaysia, in 2007. He also serves as Audit Officer (Audit and Assurances/ Accounting) in Public Accountants Firm Mustapha, Khoo & Co (IGAF POLARIS group of Chartered Accountant Firm) (2009-2013), after serving as Audit Assistant (Audit and Assurances / Accounting) K.K.Chow & Partners (Chartered Accountant) in 2007-2009. Currently, he is the Chief Financial Officer of the Winsun Technologies Berhad (Malaysia).

Berusia 62 tahun, warga negara Indonesia, meraih Magister Hukum Jurusan Hukum Bisnis di Universitas Krisnadwipayana, Jakarta, dan pernah mengikuti Kursus Bidang Pasar Modal, antara lain: “The U.S. Money & Capital Market” di New York Institute of Finance (Amerika Serikat) dan “The Investigation & Enforcement of Capital Market” di Filipina. Beliau juga menjabat anggota Komite Audit di PT Indo Straits Tbk (2010 - sekarang) dan PT ATPK Tbk (2012 - sekarang), serta menjadi Dosen Hukum Pasar Modal dan Aspek Hukum Dalam Bisnis di STIE BI (2008 – sekarang). Sebelumnya beliau adalah Pegawai Badan Pengawas Pasar Modal & LK, Departemen Keuangan (1978-2008) dan Dosen Hukum Pasar Modal dan Hukum Bisnis di STAN (2006-2008).

Aged 62, Indonesian citizen, earned Master’s Degree in Law majoring in Business Law from Krisnadwipayana University, Jakarta, and attended some courses on Capital Market such as: “The U.S. Money & Capital Market” in New York Institute of Finance (the USA) dan “The Investigation & Enforcement of Capital Market” in the Philippines. He alse serves as member of the Audit Committee in PT Indo Straits Tbk (2010 - present) and PT ATPK Tbk (2012 - present), as well as Lecturer in Capital Market Law and Legal Aspects in Business at STIE BI (2008 – present). He was Civil Servant in the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency of the Ministry of Finance (1978-2008) and Lecturer in Capital Market Law and Business Law in STAN (2006-2008).

RachmadKetua / Chairman

Kong Chin LamAnggota / Member

Basa Sidabutar, SH, MHAnggota / Member

Profil Komite AuditProfile of the Audit Committee


Lahir di Jakarta, pada tanggal 10 April 1983 dan adalah salah satu rekan dalam MMIK. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Jakarta, pada tahun 2006, jurusan Hukum Kegiatan Ekonomi. Sebelum bergabung dengan MMIK pada tahun 2007, ia telah memiliki pengalaman sebagai konsultan hukum selama 2 (dua) tahun di firma hukum lain di Jakarta. Saat ini dia berlisensi sebagai Advokat dari Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI). Selama pekerjaannya di MMIK, dia sangat terlibat dalam perusahaan secara umum, transaksi pasar modal, real estate & properti dan investasi. Sebelum bergabung sebagai Sekretaris Perusahaan di PT Inovisi Infracom, Tbk, ia menjabat sebagai Asisten Manager Legal dan Corporate Secretary PT Bukit Uluwatu Villa Tbk dari Oktober 2011 - April 2013, Supervisor Bidang Hukum di PT Darya - Varia Laboratoria Tbk dari bulan Mei 2008 - Oktober 2011.

Was born in Jakarta on 10 April 1983 and is one of MMIK associates. She earned her Bachelor’s Degree in Law from the Faculty of Law, Trisakti University, Jakarta in 2006, majoring in Law on Economic Activities. Before joining MMIK in 2007, she was legal consultant for 2 (two) years at another law firm in Jakarta. Presently she is licensed as an Advocate from Indonesian Advocate Association (PERADI). During her employment at MMIK, she deeply involved in general corporate, capital market transactions, real estate & property and investment. Before joining as Corporate Secretary Manager at PT Inovisi Infracom Tbk she served as Assistant Manager to Legal and Corporate Secretary at PT Bukit Uluwatu Villa Tbk from Oktober 2011 – April 2013, Legal Supervisor at PT Darya – Varia Laboratoria Tbk from May 2008 – October 2011.

41 tahun, warga negara Indonesia, mempunyai gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen Pemasaran dari Universitas Tarumanegara, Jakarta. Beliau adalah Corporate Finance Manager di Perseroan dan mempunyai pengalaman di bidang pajak, akunting, keuangan korporat, dimana beliau terlibat dalam berbagai transaksi dan jasa konsultansi di beberapa industri seperti perkebunan kelapa sawit, plastik, manufaktur BOPP film, properti, trading, multi level marketing, intellectual property dan industri hiburan.

Aged 41, Indonesian citizen, holds a Bachelor’s Degree in Economics, majoring in marketing management from Tarumanegara University, Jakarta. She is the Company’s Corporate Finance Manager with previous experience in tax, accounting, and corporate finance, where she was involved in transactions and consultancy services in various industries i.e. palm oil plantation, plastic and BOPP film manufacturing, property, trading, multi level marketing, intellectual property and entertainment industries.

Anju Anita Aprelistiawati

Tyty Chandra

Profil Sekretaris PerusahaanProfile of Corporate Secretary

Profil Kepala Unit Internal AuditProfile of Chief of Internal Audit Unit


Kronologis Pencatatan SahamChronology of Stock Listing

Aksi Korporasi / Corporate Action Tanggal / Date

Saham Baru / New Shares

Modal Disetor (Saham) /

Paid Shares

Jumlah Saham Yang Dicatatkan

/ Total Shares Listed

Nilai Nominal per saham (Rp)

Par Value per Share (Rp)

Penawaran Umum PerdanaInitial Public Offering 03 Juli 2009 -- 920,000,000 920,000,000 100

Penawaran Umum Terbatas dengan HMETD I + Waran Seri IRights Issue I + Series I Warrants 20 Mei 2010 782,000,000 1,702,000,000 1,702,000,000 100

Penawaran Umum Terbatas Modal Tanpa HMETD ILimited Public Offering without Pre-Emptive Rights 22 Des 2010 107,301,294 1,809,301,294 1,809,301,294 100

Saham Bonus I Bonus Share I 22 Aug 2011 25,104,217 1,834,405,511 1,834,405,511 100

Saham Bonus II Bonus Share II 12 July 2013 7,421,341,226 9,990,267,035 9,990,267,035 100


Struktur KorporasiCorporate Structure

PUBLIC above 5%

PT INOVISI INFRACOM TBK

PT CM FL PT GTM PT AMK CW PTE

LTD

AT SDN BHD

SC LTD

PTCDE

GW LTD

PT QDCT

PT DHD

PT EML PT BTE PT HED

PT KHA

PUBLIC below 5%

PT GREEN PINE

PT GIA

PT GEM PT GCR

PT KA PT

ANM PT LS PT TP

PT GIS PT GRR

PT PBB

PT API

PT AKI

PT RIN

60.2% 20.1% 19.6%

99.3%49% 99.9% 99.9% 100% 75% 100%

51.0% 70.0% 100%

85.0% 70.0% 80.0% 80.0%

51.0% 99.9% 60.0%

60.0% 80.0% 99.9% 99.9% 99.9%

99.9% 90.0% 99.9% 99.9% 99.9% 99.9%


PUBLIC above 5%

PT INOVISI INFRACOM TBK

PT CM FL PT GTM PT AMK CW PTE

LTD

AT SDN BHD

SC LTD

PTCDE

GW LTD

PT QDCT

PT DHD

PT EML PT BTE PT HED

PT KHA

PUBLIC below 5%

PT GREEN PINE

PT GIA

PT GEM PT GCR

PT KA PT

ANM PT LS PT TP

PT GIS PT GRR

PT PBB

PT API

PT AKI

PT RIN

60.2% 20.1% 19.6%

99.3%49% 99.9% 99.9% 100% 75% 100%

51.0% 70.0% 100%

85.0% 70.0% 80.0% 80.0%

51.0% 99.9% 60.0%

60.0% 80.0% 99.9% 99.9% 99.9%

99.9% 90.0% 99.9% 99.9% 99.9% 99.9%

Description of acronyms

1. FL2. PT CM3. PT GTM4. PT ALMK 5. CW PTE LTD • AT SDN BHD • SC LIMITED6. CDE LTD 7. GW LTD 8. PT QDCT • PT DHD • PT EML • PT BTE • PT HED • PT KHA 9. PT RIN 10. PT GIA • PT GEM • PT GCR • PT KA • PT ANM • PT LS • PT TP • PT GIS • PT GRR • PT PBB • PT API • PT AKI

Fastlane LimitedPT Chiron MaxPT Graha Tunas MakmurPT Andaman Lestari Multi KreasiCode Wireless Pte LtdAbamon Technology Sdn BhdSmart Checker LimitedPT Cakra Daya EnergyGreat World LtdPT QDC TechnologiesPT Daya Hidro DinamikaPT Energi Mekar LestariPT Berkah Tirta EnergiPT Holbum Energi DinamikaPT Kurnia Hasanah AbadiPT Rin Indonesia JayaPT Goldchild Integritas AbadiPT Goldchild Earth MotherPT Goldchild Cangara ResourcesPT Kurnia AkbarPT Andora Nindia MakmurPT Laoc SekitanPT Tanko PuteraPT Goldchild Indonesia SuksesPT Goldchild Royal ResourcesPT Pagar Benua BorneoPT Axelindo Pangbara InternationalPT Axelindo Krakatau Indonesia


Nama / Name Jumlah Saham (Lembar) / Total Shares

Kepemilikan Saham (%) / Share Ownership (%)

PT Green Pine 6,018,902,188 60.25%

Acclaim Investment LTD 829,023,165 8.30%

Chevelle Investment LTD 668,262,882 6.69%

Ascender International LTD 515,919,368 5.16%

Publik / Public 1,958,159,432 19.60%

TOTAL 9,990,267,035 100,00%

Informasi Pemegang SahamInformation on the Company’s Shareholders

Komposisi Pemegang Saham

Sampai dengan 31 Desember 2013, saham Perseroan dimiliki oleh 590 pemegang saham. Jumlah pemegang saham tersebut terdiri dari 6.372.251.595 pemegang saham domestik dan 3.618.015.440 pemegang saham asing. Pemegang Saham Tercatat yang Memiliki Lebih dari 5% Saham per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Shareholders Composition

As of 31 December 2013, the Company’s shareholders amounted to 590 shareholders consisting of 6,372,251,595 local shareholders and 3,618,015,440 foreign shareholders. The list of Shareholders recorded as the owners of above 5% shares as 31 december 2013 is as follows:

PT Green Pine

Acclaim Investment LTD

Chevelle Investment LTD

Ascender International LTD

Publik / Public

15%

5%

7%

13%

60%


Informasi Tentang Entitas AnakInformation on the Company’s Subsidiries

Per tanggal 31 Desember 2013, Perseroan memiliki saham secara langsung pada Entitas Anak sebagai berikut:

As of 31 December 2013, the Company directly owned shares on the Subsidiaries as below:

Entitas Anak / Subsidiary Kegiatan Utama/ Main Activity

Tahun Beroperasi Secara Komersial/ Commencement

Year of Commercial Operation

Tempat Kedudukan

/ Place of Domicile

Kepemilikan Saham (dalam %)Share Ownership

(in %)

PT Chiron Max Jasa Periklanan / Advertising Service 2007 Jakarta 99.3%

PT Graha Tunas Makmur Jasa Properti / Property Service 2008 Jakarta 99.9%

PT Andaman Lestari Multikreasi Jasa Manajemen / Management Service 2010 Jakarta 99.9%

Core Wireless Pte Ltd Perusahaan Induk/ Holding Company 2004 Singapura 100.00%

Great World Ltd Perusahaan Induk/ Holding Company 2009 Anguilla - BVI 100.00%

PT QDC Technologies

Jasa Konsultan di Bidang Desain Telekomunikasi dan Jasa Kontraktor

dibidang Sistem Telekomunikasi /

Consultancy Service in Telecommunication Design and

Contracting Service in Telecommunication System

2003 Jakarta 51.00%

PT Goldchild Integritas Abadi

Jasa Perdagangan, Pembangunan, Industri, Pertambangan, Pertanian,

Percetakan, Pengangkutan dan Perbengkelan /

Trade, Construction, Industrial, Mining, Agriculture, Printing, Transportation and

Workshop Services

2010 Jakarta 60.00%

PT RIN Indonesia Jaya

Jasa Perdagangan, Pembangunan, Industri, Pertanian, Percetakan,

Pengangkutan dan Perbengkelan /

Trade, Construction, Industrial, Agriculture, Printing, Transportation and

Workshop Services

2012 Jakarta 99.90%

PT Cakra Daya Energy

Konsultan di bidang lapangan minyak gas dan panas bumi, perdagangan

Consultant in oil and gas fields and geothermal, trade

2004 Jakarta 75%


Code Wireless Pte Ltd adalah pemegang saham tunggal (100%) Abamon Technology Sdn Bhd yang bergerak di bidang Teknologi Informasi.

Abamon Technology Sdn Bhd adalah pemegang saham mayoritas (85%) Smart Checker Limited, yang bergerak di bidang Teknologi Informasi.

PT Goldchild Integritas Abadi adalah pemegang saham mayoritas (99%) PT Goldchild Indonesia Sukses.

PT Golddhild Integritas Abadi adalah pemegang saham mayoritas (80%) PT Goldchild Cangara Resources (dahulu PT Cangara Multi Prestasi)

PT Goldchild Cangara Resources (dahulu PT Cangara Multi Prestasi) adalah pemegang saham mayoritas 70% PT Andora Nindia Makmur dan 99% PT Kurnia Akbar.

PT Goldchild Integritas Abadi adalah pemegang saham mayoritas (99,9%) PT Goldchild Royal Resources.

PT Goldchild Royal Resources adalah pemegang saham mayoritas (90%) PT Pagar Benua Borneo.

PT Goldchild Indonesia Sukses adalah pemegang saham mayoritas (75%) PT Instant Mining Services Batam.

PT Goldchild Integritas Abadi adalah pemegang saham mayoritas (70%) PT Goldchild One Energy.

PT Goldchild Integritas Abadi adalah pemegang saham mayoritas (70%) PT Axelindo Pangbara International.

PT Axelindo Pangbara International adalah pemegang saham mayoritas (99,9%) PT Axelindo Krakatau Indonesia.

PT Goldchild Integritas Abadi adalah pemegang saham mayoritas (60%) PT Goldchild Earthmother.

1)

2)

3)

4)

5)

6)

7)

8)

9)

10)

11)

12)

1)

2)

3)

4)

5)

6)

7)

8)

9)

10)

11)

12)

Code Wireless Pte Ltd was the sole shareholder (100%) of Abamon Technology Sdn Bhd, engaging in Information Technology.

Abamon Technology Sdn Bhd is the majority shareholder (85%) of Smart Checker Limited, engaging in Information Technology.

PT Goldchild Integritas Abadi was the majority shareholder (99%) of PT Goldchild Indonesia Sukses.

PT Golddhild Integritas Abadi was the majority shareholders (80%) of PT Goldchild Cangara Resources (formerly PT Cangara Multi Prestasi)

PT Goldchild Cangara Resources (formerly PT Cangara Multi Prestasi) was the majority shareholder (70%) of PT Andora Nindia Makmur and (99%) of PT Kurnia Akbar.

PT Goldchild Integritas Abadi was the majority shareholder (99,9%) of PT Goldchild Royal Resources.

PT Goldchild Royal Resources was the majority shareholder (90%) of PT Pagar Benua Borneo.

PT Goldchild Indonesia Sukses was the majority shareholder (75%) of PT Instant Mining Services Batam.

PT Goldchild Integritas Abadi was the majority shareholder (70%) of PT Goldchild One Energy.

PT Goldchild Integritas Abadi was the majority shareholder (70%) of PT Axelindo Pangbara International.

PT Axelindo Pangbara International was the majority shareholder (99.9%) of PT Axelindo Krakatau Indonesia.

PT Goldchild Integritas Abadi was the majority shareholder (60%) of PT Goldchild Earthmother.


Entitas Anak The Company’s Subsidiaries

PT Chiron Max

PT Graha Tunas Makmur

PT Andaman Lestari Multikreasi

Core Wireless Pte Ltd

Great World Ltd

PT QDC Technologies

PT Goldchild Integritas Abadi




Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Sumber daya manusia adalah salah satu aset Perseroan yang memegang peranan yang sangat penting dalam usaha untuk mencapai keberhasilan Perseroan. Untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, terampil dan terlatih, Perseroan senantiasa menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan bagi para karyawan sesuai dengan tingkat pendidikan dan jabatan mereka. Hal ini dilakukan melalui suatu program pendidikan dan pelatihan secara reguler, baik yang dilakukan secara internal (in-house training) maupun yang dilakukan di luar lingkungan Perseroan, di dalam maupun di luar negeri. Perseroan senantiasa selalu berusaha untuk melakukan peningkatan kemampuan dan profesionalisme SDM serta pendayagunaannya secara optimal.

Pada tanggal 31 Desember 2013 Perseroan memiliki 137 orang karyawan, dengan komposisi sebagai berikut :

Human Resources (HR) is one of the Company’s assets that play a very important role in the quest of the Company’s success. To build qualified, skilled and trained HR, the Company constantly conducts trainings and coachings for employees based on their level of education and position. This is carried out through education and training programs on a regular basis, conducted both internally (in-house training) and externally, in the country and overseas. The Company is always keen to make improvements and optimally enhance the capabilities, efficiency and professionalism of its HR.

As of 31 December 2013, the Company has 137 employees, with the following composition :

Kelompok Usia / Ages

< 21 tahun/years

21 - 30 tahun/years

31 - 40 tahun/years 41 - 50 tahun/years > 50 tahun/years Total

0 37 65 23 12 137

< 21 tahun/years

21 - 30 tahun/years

31 - 40 tahun/years

41 - 50 tahun/years

> 50 tahun/years

9%

27%

47%

17%

Komposisi KaryawanMenurut Kelompok Usia

Employee’s CompositionBased on Age


SD/SMP/SMA Elementary/Junior high/High Schools

Akademi/Under Graduate

S1/Graduate

S2/Post Graduate

Komposisi KaryawanMenurut Tingkat Pendidikan

Employee’s CompositionBased on Education Level

17% 65%

5%

Tingkat Pendidikan / Educational Level

SD/SMP/SMA Elementary/Junior high/High

Schools

Akademi/Under Graduate S1 / Graduate S2 / Post Graduate Total

23 18 89 7 137

13%

Jabatan / Position

Non Karyawan / Non Employees

Karyawan/ Employees

Supervisor / Asst. Manager Manager General Manager Direktur /

Director Total

0 63 32 22 12 8 137

Non Karyawan / Non Employees

Karyawan / Employees

Supervisor / Asst. Manager

Manager

General Manager

Direktur / Director

Komposisi KaryawanMenurut Jabatan

Employee’s CompositionBased on Position

46%

23%

16%

6%

9%


No Program Kerja / Work Plan Vol Key Performance Indicator (KPI)

Keterangan Remarks

1

Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan SDM di Perseroan berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku agar diperoleh SDM dengan kinerja, kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.

Set up Human Resource (HR) management strategies and policies in the Company based on long-term and short-term strategies determined in accordance with the prevailing government regulations in order to have human resources with performance, capabilities, and competency required by the Company

T/B

A/M

Strategi dan kebijakan SDM

HR Strategy and Policy

Terlaksana, lanjut di tahun 2014

Done, to be continued in 2014

2

Menyusun rencana kerja dan anggaran bagiannya sesuai dengan strategi, kebijakan dan sistem SDM yang telah ditetapkan untuk memastikan tercapainya sasaran bagian SDM.

Set up HR work plan and budget in accordance with HR strategies, policies and system determined to ensure the achievement of HR targets.

T

A

Rencana kerjaWork Plan



3

Mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan fungsi SDM di seluruh perusahaan untuk memastikan semuanya sesuai dengan strategi, kebijakan, sistem dan rencana kerja yang telah disusun.

Coordinate and control HR function implementation in the Company to ensure that the implementation is in accordance with the set strategies, system and work plan.

B

M

System Control



4

Mengkoordinasikan dan mengontrol anggaran bagian SDM agar digunakan dengan efektif dan efisien sesuai dengan rencana kerja.

Coordinate and control HR Budget so that it is used effectively and efficiently in accordance with the work plan.

B

M

Anggaran Budget variance



5

Mengarahkan, menganalisa dan mengelola praktek dan prosedur remunerasi untuk memastikan paket remunerasi yang ditetapkan Perseroan kompetitif, sejalan dengan praktek industri, sesuai kemampuan finansial perusahaan dan adil secara internal.

Direct, analize, and manage remuneration practices and procedures to ensure competitiveness of the Company’s remuneration package in line with industrial practices and in accordance with the Company’s financial capability and to ensure that it is internally fair.

T/B

A/M

Tingkat compliance Sistem remunerasi

Tingkat daya saing remunerasi.

Compliance Level ,Remuneration System,

Competitiveness of Remuneration System



6

Mengkoordinasikan dan mengontrol penyusunan dan pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan, termasuk identifikasi kebutuhan pelatihan dan evaluasi pelatihan, untuk memastikan tercapainya target tingkat kemampuan dan kompetensi setiap karyawan.

Coordinate and control the arrangement and implementation of training and development programs including identification of training needs and evaluation, in order to ensure the achievement of the targeted capability and competency level of each employee.

T/B

A/M

Program pelatihan dan pengembangan

Jam pelatihan per orang Rasio pemenuhan kompetensi

Training and development program

Training hour per personCompetence Fulfillment Ratio



7

Merencanakan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan perkembangan organisasi, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan kegiatan rekrutmen dan seleksi untuk memastikan tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan dan kualifikasi yang diinginkan dalam jangka waktu yang telah disepakati.

Plan the needs of employees in accordance with the development of organization, as well as coordinate and control the implementation of recruitment and selection activities in order to ensure the availability of required employees in accordance with the requirements and qualifications in an agreed period of time.

T/B

A/M

Rencana tenaga kerja Jangka waktu proses rekrutmen

Rasio penyediaan terhadap permintaan tenaga kerja

Employment PlanRecruitment process period

Ratio of the employees recruited and the needs of employees



Program kerja yang telah dilaksanakan di tahun 2013 adalah sebagi berikut :

The Work Plans carried out in 2013 were as follows:


8

Menyusun sistem manajemen kinerja, serta mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan siklus manajemen kinerja, mulai dari perencanaan, pembimbingan, sampai dengan penilaian kinerja, untuk memastikan tercapainya target kinerja individu, unit, maupun perusahaan.

Arrange performance management system as well as coordinate and control the implementation of performance management cycle from planning, coaching, to performance management, in order to ensure the achievement of the targeted performance per person, unit and the Company as a whole.

T

A

Sistem manajemen kinerja

Performance management system



9

Mengelola dan mengontrol aktifitas administrasi kantor, kepersonaliaan, dan sistem informasi SDM untuk memastikan tersedianya dukungan yang optimal bagi kelancaran operasional Perseroan.

Manage and control the office administration activities, employee affairs, and HR information system in order to ensure the availability of optimal support for the Company’s smooth operations.

B

M

System Control



Keterangan : H : Harian, M : Mingguan, B : Bulanan, T : Tahunan | Remarks : D = Daily, W = Weekly, M = Monthly, A = Annually

Plan of Action (POA) SDM 2014

Program kerja yang direncanakan di tahun 2014 merupakan program berkesinambungan dari program kerja yang telah dijalankan di tahun 2013.

Tentunya program kerja ini bukan sekedar rencana saja, namun melalui serangkaian upaya sebagai implementasi dari kebijakan yang terus menerus memberdayakan manusia itu sendiri. Oleh karena itu Human Resources Development (HRD) sebagai bagian integral Perusahaan yang memposisikan diri sebagai Performance Advisor dengan selalu tanggap membantu kebutuhan individu agar berakselerasi prima mencapai sasaran bisnis secara optimal. Adapun program kerjanya sebagai berikut :

Restrukturisasi Organisasi

Penataan struktur organisasi yang lebih dinamis, responsif dan ramping sesuai kebutuhan dinamika bisnis, senantiasa menjadi pertimbangan strategis untuk merancang komposisi yang ideal. Setiap pelaku Strategic Business Unit (SBU) sesuai keunikan usaha yang dikelola, harus memenuhi keungggulan bersaing melalui kompetensi, pengalaman, dan mentalitas seorang pemenang. Selain itu tekanan eksternal sebagai akibat dari cepatnya arus globalisasi dunia menuntut kecerdasan tinggi, sikap proaktif sekaligus selalu tampil sebagai fasilitator perubahan di lingkungan kerja, bahkan senantiasa menjadi pelopor perubahan.

HR Plan of Action (POA) 2014

The work programs planned in 2014 are sustainable programs to continue the programs conducted in 2013.

These work programs are definitely not just usual plans, but a set of efforts to implement the policies that constantly empower the resources. Therefore, Human Resources Development (HRD) as an integral part of the Company positions itself as Performance Advisor by always being responsive in assisting the needs of the individuals in order to be accelerated in optimally achieving business goals. The work programs are as follows :

Organizational restructuring

Structuring organizational structure to be more dynamic , responsive and sleek to suit the needs of business dynamics, continuously being a strategic consideration for designing an ideal composition. Each personnel in Strategic Business Units (SBU) in accordance with the uniqueness of the managed businesses, should meets the competitive advantages through competence, experience, and mentality of a winner. In addition, external pressures as a result of the world’s rapid globalization require high intelligence, proactive attitude and the role to be a facilitator of changes in the work environment, even to be the agent of change.


Pemberdayaan dan perencanaan Human Capital

Pembinaan secara berkesinambungan pada semua lini jabatan dalam situs pengembangan kualitas diri, adalah prioritas utama HRD, sebagai refleksi terhadap tingginya ekspektasi publik terhadap kinerja Perusahaan maka telah dilakukan berbagai aktivitas strategis antara lain:

Melakukan program Job Evaluation untuk menganalisa eksistensi, peranan serta tugas dan tanggung jawab setiap jabatan yang ada sehingga integrasi gugus jabatan dalam organisasi yang divisualisasikan dengan struktur organisasi menjadi lebih jelas. Tindak lanjut hasil ini guna eksplorasi kemampuan organisasi terus akan disempurnakan.

Implementasi Human Resources Information System sebagai upaya mewujudkan mekanisme pengelolaan data guna proses pengambilan keputusan strategik dalam kaitan human capital management.

Masih dalam pendayagunaan Teknologi Informasi (TI), e-HR net pada tahun 2014 sedang dirampungkan, dengan harapan tinggi pada kemudahan akses, validitas dan proses yang cepat serta secara elektronik untuk penyempurnaan sinergi TI dan Kebijakan SDM di tingkat korporasi.

Pengembangan dan pengintegrasian wadah Learning & Development Center di berbagai anak Perusahaan, telah hadir untuk mengakomodikasikan seluruh aktivitas pelatihan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia, melalui penerapan metode pengajaran baru yaitu Accelerated Learning, banyak program yang telah diselenggarakan dalam kaitan gap filler action guna kinerja bisnisnya. Program hard-skills dan soft-skills dikombinasikan dengan experiential learning, diselenggarakan oleh trainer-trainer berpengalaman yang handal dan berdedikasi tinggi.

Masih dalam kaitan Human Capital Development, serangkaian kelas train for trainer, telah menghasilkan ratusan trainer untuk secara berjenjang melakukan pelatihan di lingkungannya masing-masing. Hal ini mengingat lokasi dan jumlah karyawan yang besar dan tersebar, sehingga pola di atas telah memberikan hasil yang signifikan dalam pemberdayaan manusia.

Hubungan Industrial

Hubungan industrial yang kondusif dan sudah membudaya selama ini, memberi makna bahwa seluruh karyawan yang bernaung di dalam payung kebanggaan Perseroan diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan gagasannya, bahkan aspirasi tersebut berindikasi konstruktif pada upaya perbaikan kiat dan etos kerja serta rasa kebersamaan.

•

•

•

•

•

•

•

•

•

•

Human Capital Empowerment and Planning

Sustanaible coaching at all levels in self development website is HR ‘s a top priority, as a reflection of the public’s high expectations for the Company’s performance, the Company has conducted a variety of strategic activities, among others:

Conduct Job Evaluation program to analyze the existence, role as well as duties and responsibilities of each position so that the integration of groups of positions in the organization visualized in the organizational structure becomes more clearly. Follow-up of these results in order to explore the ability of the organization will continue to be enhanced.

Implement Human Resources Information System as an effort to realize data management mechanism for the strategic decision making process in terms of human capital management .

With regard to utilization of Information Technology (IT) , e -HR net will be completed in 2014, with high expectations for the ease of access, validity and quick and elctronical process to improve the synergy between IT and human resources policy at the corporate level .

Development and integration of Learning & Development Center in various Subsidiaries of the Company, are already in place for to accomodate all HR training and development activities, by applying a new teaching method namely Accelerated Learning, many programs were organized in relation to the performance of gap filler action for its business performance. Hard-skills and soft skills programs are combined with experiential learning, organized by experienced trainers who are reliable and dedicated.

With regard to Human Capital Development, trainings for trainers classes have produced hundreds of trainers to conduct trainings by position level in their respective work place, considering the location size and spread as well as the employees’ total number and distribution, so that the above pattern will produce significant results in resources empowerment.

Industrial Relations

Industrial relations being favourable and entrenched over the years have given a meaning that all employees under the Company’s umbrella are provided with an opportunity to express their opinions and ideas, which are even constructive for the efforts to improve work strategies and ethics as well as improve the togetherness.


Kesejahteraan Karyawan

Kepatuhan pada ketentuan perundang-undangan menjadi komitmen untuk dilaksanakan. Demikian pula praktek remunerasi yang modern diterapkan seiring dengan kebijakan manajemen untuk selalu mengikuti survei remunerasi, guna menjamin daya saing kompensasinya. Program kepemilikan saham Perusahaan (Employment Share Allocation) merupakan salah satu bentuk program kesejahteraan karyawan di samping untuk mendukung rasa kepemilikan Perusahaan bersama.

Employee Welfare

Adherence to laws and regulations is the Company’s commitment. Similarly, modern remuneration practices are applied in line with the management’s policy to keep abreast of remuneration surveys in order to ensure competitiveness of the Company’s compensation. The Company’s Employment Share Allocation program is one form of the employee welfare in addition to supporting the mutual sense of belonging to the Company.


“...CDE telah mendapatkan kontrak jasa pengeboran dari PT Total E&P Indonesie senilai US$ 30 juta atau Rp 294 miliar per tahun dan berlaku selama 5 tahun,...”


“...CDE has been awarded a contract drilling services from PT Total E & P Indonesie worth USD30 million or Rp 294 billion per year and valid for 5 years.


Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis

A. Sekilas Kondisi Perekonomian Indonesia

Perekonomian Indonesia memasuki masa ketidakpastian setelah pertumbuhan ekonomi yang stabil pada beberapa tahun belakangan ini. Memasuki pertengahan tahun 2013, ekonomi Indonesia menghadapi tantangan yang cukup berat, yang nampak dari menurunnya beberapa indikator perekonomian nasional maupun global, di antaranya terkait dengan kebijakan Bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve System) untuk menghentikan kebijakan quantitave easing sebagai stimulus perekonomian Amerika Serikat, yang menyebabkan investor mengalihkan dananya ke luar dari negara berkembang termasuk Indonesia. Hasilnya pada bulan Agustus 2013, Indeks Harga Saham Gabungan BEI jatuh ke angka di bawah 4.000 dan Rupiah melemah menembus angka di atas Rp 10.000 per Dollar Amerika Serikat yang pada akhir tahun 2013, Rupiah berada di kisaran di atas Rp 12.000 per Dollar Amerika Serikat . Untuk mencegah kemerosotan nilai tukar Rupiah, Bank Indonesia menaikkan suku bunga secara bertahap hingga di November 2013 dinaikkan sampai pada level 7,5%.

Inflasi pun mencapai tingkat paling tinggi sejak krisis di tahun 2008, terutama setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk mengurangi biaya subsidi. Naiknya harga BBM, yang juga memicu lebih tingginya tarif listrik, menyebabkan tingkat inflasi di Indonesia mencapai 8,38% secara tahunan di tahun 2013, suatu kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan tingkat inflasi Indonesia untuk tahun 2012 yang secara tahunan hanya sebesar 4,3%.

Kondisi tersebut di atas memperlambat laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia, meskipun dinilai positif yaitu diatas 5,5%. Laporan BPS No. 16/02/Th. XVII tanggal 5 Februari 2014 menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 tercatat sebesar 5,78%, sedikit lebih rendah dari angka pertumbuhan tahun 2012 yang mencapai sebesar 6,3%.

B. Tinjauan Usaha

Inovisi adalah perusahaan induk investasi infrastruktur yang terdiversifikasi di bidang telekomunikasi, media dan teknologi (TMT), energi & sumber daya alam (minyak & gas, batubara & listrik) dan jasa rekayasa teknik.

Portofolio investasi Inovisi TMT meliputi infrastruktur telekomunikasi, jaringan sosial dan komunikasi, solusi e-payment, dan pasar online. Divisi Rekayasa Teknik Perseroan menyediakan layanan menara telekomunikasi dan power electricity engineering, konstruksi dan pemeliharaan. Sedangkan Divisi Investasi Inovisi terlibat

A. Indonesia’s Economic Condition in Brief

Indonesia’s economy has entered into a period of uncertainty after steady economic growth in the recent years. Entering into mid-2013, Indonesia’s economy faced a tough challenge, reflected in the decrease of several national and global economic indicators, among which were related to the policies set forth by the USA’s Central Bank (The Federal Reserve System) to stop quantitative easing policy as a stimulus for the country’s economy, which encouraged investors to shift their funds out of developing countries, including Indonesia. The result was that in August 2013, IDX’s Stock Exchange Composite Index fell into below Rp4,000 and rupiah weakened to go beyond Rp 10.000/USD and further above Rp 12.000/USD by end-2013. To prevent depreciation of Rupiah curency, Bank Indonesia raised interest rates gradually to reach the level of 7.5 % in November 2013.

Likewise, inflation was at its highest level since the crisis in 2008, particularly after the government raised the price of fuel to reduce the cost of subsidies. Rising fuel prices, which also triggered higher electricity rates, boosted inflation rate in Indonesia to reach 8.38% year-on-year in 2013, a significant increase compared to Indonesia’s inflation rate of 4.3 % year-on-year in 2012.

Such conditions have impacted on the slow down of Indonesia’s economic growth, although the growth is still considered positive, still above 5.7% in 2013. Based on a report released by BPS No.16/02/Th. XVII dated 5 February 2014, Indonesia’s economic growth in 2013 was 5.78%, slightly lower than the 2012 growth rate of 6.3%.

B. Bussines Review

Inovisi is a diversified infrastructure investment holding company in telecommunication, media & technology (TMT), energy & resources (oil & gas, coal & power electricity) & engineering services.

Inovisi TMT investment portfolio includes telecommunication infrastructure, social networking and communications, e-payment solutions, and online marketplaces. The Company’s engineering division provides telecom base tower & power electricity engineering, construction and maintenance services. Inovisi Investment division involves


in project financing, seed and bridge investments as well as corporate Merger and Acquisition (M&A). In the past few years, Inovisi has focused in building its energy business with acquisition of coal concessions, and development of the coal supply chain from port operator, logistic, stockpiling, marketing and on-line trading platform.

The Company have further diversified into oil and gas service industries, and own and charter oil vessel and oil barge to oil majors. To strengthen its business in this segment, the Company acquired 75% of share ownership in PT Cakra Daya Energy (“CDE”), an oil and gas service company experienced in testing wells and surface and subsurface production process in the exploration and development of oil and gas.

Telecommunication, Media & Technology

The Company engages in the segments of telecommunication, media and technology through its Subsidiaries: PT Chiron Max, PT Andaman Lestari Multikreasi dan Core Wireless Pte Ltd. The Company provides infrastructure services to clients that require high bandwidth, cellular telephone operator service, business solutions, internet service provider, advertising and marketing services.

With regard to this segment, products and services offered by the Company are, among others:

Products:

Telecommunication software and platform;Broadband and network applications;Enterprise productivity and mobility; and

Banking and commerce systems.

Services:

Product Implementation Services;Hosted & Fully Managed Solution;Outsourcing & Custom Development;Business & Technical Consulting;Analytic & Business Intelligence; andTraining & Education services.

dalam pembiayaan proyek, menjembatani investasi serta menyediakan jasa manajemen dan analisa perusahaan. Dalam beberapa tahun terakhir, Inovisi telah berfokus membangun bisnis energi dengan mengakuisisi konsesi batubara, mengembangkan rantai pasokan batubara dari operator pelabuhan, logistik, penimbunan, pemasaran dan membuat platform perdagangan online.

Lebih lanjut, Perseroan telah mendiversifikasikan bisnisnya ke industri jasa minyak dan gas, serta memiliki dan menyewakan kapal tanker dan kapal tongkang untuk perusahaan minyak. Untuk memperkokoh bisnisnya dalam industri ini, di tahun 2103 Perseroan melakukan akuisisi kepemilikan saham 75% di PT Cakra Daya Energy (“CDE”), perusahaan jasa migas yang berpengalaman dalam pengujian sumur bawah permukaan dan permukaan serta proses produksi di daerah eksplorasi dan pengembangan minyak dan gas.

Telekomunikasi, Media & Teknologi

Perseroan bergerak dalam segmen telekomunikasi, media dan teknologi melalui entitas anak PT Chiron Max, PT Andaman Lestari Multikreasi dan Core Wireless Pte Ltd. Perseroan menyediakan layanan infrastruktur untuk pelanggan yang membutuhkan bandwidth tinggi, layanan operator telepon seluler, solusi bisnis, penyedia jasa layanan internet, iklan dan jasa pemasaran.

Sehubungan dengan segmen ini, produk dan jasa yang disediakan Perseroan antara lain sebagai berikut:

Produk

Peranti lunak Telekomunikasi dan platform;Broadband dan jaringan aplikasi;Produktivitas Perusahaan terkait perangkat mobilitas, danPerbankan dan sistem perdagangan

Layanan

Layanan Implementasi Produk;Hosted & Fully Managed Solution;Alih Daya & Custom Development;Bisnis & Konsultasi Teknis;Analytic & Business Intelligence, danPelatihan & Layanan Pendidikan.

•••

•

•••

•

••••••

••••••


• Telecommunication Infrastructure Services

Telecommunications has become a vital necessity for modern societies. Telecommunication segment in Indonesia, in particular, has evolved into a lucrative segment for mobile market. Indonesia is the 19th largest country in terms of land mass and it has a high population density. As the 4th most populous country in the world, Indonesia’s population in 2013 is estimated to reach more than 250 million. Therefore, Indonesia has always been at the forefront of telecommunications development.

As a company operating in the radiotelephone communications segment and enganging in provision of mobile telecommunication infrastructure. It has significantly contributed to Indonesia’s telecommunication development in Indonesia. It builds infrastructure for the telecommunication industry to include basic solution for young telecommunication operators such as mobile virtual network operator (MNVO) system, up to establish operators who need to boost and optimize value added services (services on top of voice calls and fax transmission) and average revenue per user.

A MNVO is a wireless communications services provider that does not own the radio spectrum or wireless network infrastructure over which the MNVO provides services to its customers.

An MNVO enters into a business agreement with a mobile network operator to obtain bulk access to network services at wholesale rates, then sets retail prices independently.

For Enterprise Market, Inovisi solution empowers enterprises to optimize their operation, increase revenue and enable new areas of opportunities. The Company’s major corporate customers in this segment included PT Telkom Indonesia (Persero), PT Telekomunikasi Seluler Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Huawei Tech Investment Ltd, PT Indosat Tbk, and PT Smart Telkom.

In addition to the products and services above, the Company through Smart Checker and Abamon Technology, a subsidiary of Code Wireless Pte Ltd (the Company’s Subsidiary) also features some reliable products, namely:

Virtualization solutions that rely on technology excellence such as VMware, Dell and HP; Server installed specifically to operate the system on a Dell/HP Blades hardware and the utilization of the latest technology from Intel;Solutions Infrastructure-as-a-Service (IAAS) to support IT outsourcing as a whole;

• Jasa Infrastruktur Telekomunikasi

Telekomunikasi telah menjadi kebutuhan yang amat penting bagi masyarakat modern. Segmen telekomunikasi di Indonesia khususnya, telah berkembang menjadi ladang yang menjanjikan bagi pasar selular. Indonesia adalah negara ke-19 terbesar dalam hal luas tanah dan juga memiliki kepadatan penduduk yang tinggi. Sebagai negara dengan jumlah populasi keempat terbesar di dunia, jumlah penduduk Indonesia tahun 2013 diperkirakan mencapai lebih dari 250 juta. Oleh karena itu, Indonesia selalu berada di garis depan pengembangan telekomunikasi.

Sebagai perusahaan yang beroperasi di segmen komunikasi telepon radio dan penyediaan infrastruktur telekomunikasi bergerak (mobile), Perseroan telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan telekomunikasi di Indonesia. Perseroan membangun infrastruktur untuk Industri Telekomunikasi dengan memberikan berbagai solusi mendasar untuk operator telekomunikasi baru seperti sistem MVNO (Mobile Virtual Network Operator) hingga membangun operator yang membutuhkan peningkatan dan pengoptimalan VAS (Value Added Services) dan ARPU (Average Revenue per User).

MNVO adalah penyedia layanan komunikasi nirkabel yang tidak memiliki spektrum radio atau infrastruktur jaringan nirkabel, di mana MNVO memberikan layanan kepada pelanggannya.

MNVO membuat perjanjian bisnis dengan operator jaringan selular untuk mendapatkan akses massal untuk layanan jaringan dengan harga grosir, kemudian menetapkan harga eceran secara independen.

Untuk pelanggan korporasi, Inovisi memberikan solusi pemberdayaan guna mengoptimalkan operasi perusahaan, meningkatkan pendapatan dan memungkinkan terbukanya peluang-peluang baru. Pelanggan korporasi Perseroan yang utama di segmen ini antara lain PT Telkom Indonesia (Persero), PT Telekomunikasi Seluler Tbk, PT XL Axiata bk, PT Huawei Tech Investment Ltd, PT Indosat Tbk, dan PT Smart Telkom.

Perseroan melalui Smart Checker dan Abamon Technology, anak perusahaan Code Wireless Pte Ltd (Entitas Anak Perseroan) juga memiliki beberapa produk handal, yaitu:

Solusi virtualisasi yang mengandalkan keunggulan technology seperti VMware, Dell dan HP; Server terpasang khusus untuk mengoperasikan sistem pada perangkat Dell/HP Blades dan juga utilisasi teknologi terkini dari prosesor Intel;Solusi Infrastructure-as-a-Service (laaS) untuk mendukung alih daya TI secara menyeluruh;

•

•

•

•

•

•


Solutions Software-as-a-Service (SaaS) to support a variety of services and management applications more efficiently; Co-location;Infrastructure Managed Services;Virtualization Monitoring Information Security Management (VMISM);Bandwidth Management Processing; and

Secured Databases Hosting & Management is a new solution providing leading Internet power and data security technology database that small portion of acquisition costs came from dedicated server database.

The Company has been successfully capitalizing such growth momentum in the telecommunication industry to gain satisfying results, as shown by the dominant contribution of the segment to the Company’s financial performance. In 2013, the Company made a full range of efforts in increasing the performance of its products and services in telecommunication segment, so that the segment managed to contribute 50.40% of the Company’s Revenues.

Infrastructure, Engineering and Independent Power Producer (IPP)

The Company’s bussines in this segment is carried out, among others, through PT QDC Tehnologies (“QDC”), a company providing high quality telecommunications and power solutions and engineering services in wireless, wireline, satellite, information technologies, broadband and power transmission and substation. QDC provides services to all local operators and equipment vendors, with project operations in Java, Sumatra, Kalimantan, Sulawesit, Bali, and Batam.

QDC has developed products and services in telecommunications infrastructure and construction services, wireless in-building coverage; GSM-CDMA and microwave turnkey installation; GSM-CDMA networking benchmarks, optimization, drive testing and tuning; quality audit and inspection, and construction sites as well as various consulting and other installations.

Solusi Software-as-a-Service (SaaS) untuk mendukung layanan dan pengelolaan ragam aplikasi secara lebih efisien;Co-location;Infrastructure Managed Services;Virtualization Monitoring Information Security Management (VMISM);Bandwidth Processing Management; dan

Secured Databases Hosting & Management merupakan solusi baru yang menyediakan kekuatan dan keamanan data teknologi database Internet terkemuka yang sebagian kecil perolehan biayanya berasal dari dedicated server database.

Perseroan telah berhasil memanfaatkan momentum pertumbuhan di segmen telekomunikasi untuk memperoleh hasil yang memuaskan, sebagaimana ditunjukkan dalam kontribusi dominan segmen tersebut terhadap kinerja keuangan Perseroan. Di tahun 2013, Perseroan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja produk dan layanannya di segmen telekomunikasi, sehingga dapat memberikan kontribusi sebesar 50,40% kepada Pendapatan Perseroan.

Infrastruktur, Teknik dan Independent Power Producer (IPP)

Bidang usaha Perseroan dalam segmen ini dijalankan melalui PT QDC Tehnologies (“QDC”), perusahaan yang menyediakan jasa telekomunikasi berkualitas tinggi, solusi daya dan jasa rekayasa teknik nirkabel, kabel, satelit, teknologi informasi, pita lebar (broadband) dan transmisi listrik dan gardu. QDC menyediakan layanan untuk semua operator lokal dan vendor peralatan dengan pengoperasian proyek-proyek di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali and Batam.

QDC telah mengembangkan produk dan layanan utuk infrastruktur telekomunikasi dan konstruksi, jaringan nirkabel jangkauan sinyal dalam gedung; GSM-CDMA dan microwave turnkey installation; GSM-CDMA benchmark networking, optimasi, pengujian drive, dan tuning; kualitas audit dan inspeksi, dan jasa konstruksi situs serta berbagai konsultasi dan instalasi lainnya.

•

•••

••

•

•••

••


Perseroan terus berupaya melakukan terobosan di bidang-bidang infrastruktur telekomunikasi dengan tetap fokus pada metode pengembangan berbagai produk perangkat lunak, peningkatan penggunaan jaringan dan pita lebar (Broadband and Network Application), produktivitas perusahaan dan solusi mobilitas (Enterprise Productivitiy & Mobility Solutions) dan produk yang timbul dari munculnya teknologi-teknologi baru (New Emerging Technology Products), seperti yang telah Perseroan jalankan di tahun-tahun sebelumnya.

Di segmen pembangkit listrik mandiri (Independent Power Producer / IPP), berkat kualitas daya listrik dan gardu listriknya yang dihasilkan dari pembangkit listrik mini hidro, Perseroan telah menjalin kerjasama dengan pelanggan utamanya PT Pembangkit Listrik Negara (Persero). Proyek-proyek IPP yang dikerjakan di tahun 2013 antara lain Pembangkit Listrik Negara Tamini Poncol, Pembangkit Listrik Negara Transmission Line Malili – Lasusua, Pembangkit Listrik Negara Transmission Line Siwa-Palopo, Pembangkit Listrik Negara Transmission Batam, Pembangkit Listrik Negara Scada Kaltim, Pembangkit Listrik Negara Transmission Line Palu Silae, dan Pembangkit Listrik Negara Stringing.

Dalam segment teknologi, Perseroan di tahun 2012 melalui PT RIN Indonesia Jaya telah memperoleh persetujuan prinsip dari Bank milik negara Norwegia yaitu eksport kredit untuk membiayai proyek Electronic Law Enforcement (ELE) yaitu merupakan sistem penerapan penegakkan disiplin dan ketertiban berlalu lintas, menggunakan teknologi elektronik berupa kamera ANPR dan/ atau dengan memanfaatkan On Board Unit (OBU) yang dipasang di belakang kaca spion di dalam mobil yang dapat melakukan pencitraan atas setiap kendaraan yang melakukan pelanggaran peraturan, merekam dan menyimpan bukti pelanggaran tersebut untuk bisa dipergunakan sebagai barang bukti pada saat dilakukan penindakan dan Electronic Registration Identification (ERI) ERI merupakan teknologi terkini untuk mendata dan mendeteksi kendaraan bermotor secara elektronik. Data kendaraan disimpan dalam suatu peralatan elektronik bernama On Board Unit (OBU) sedemikian rupa sehingga setiap kendaraan yang telah menggunakan OBU, tidak perlu lagi berhenti, karena keterangan lengkap kendaraan tersebut bisa dibaca oleh petugas Polisi tanpa harus menghentikan kendaraan yang menggunakan ERI di wilayah Hukum Polda Metro Jaya, dengan cara BOT untuk jangka waktu operasi selama 20 (dua puluh) tahun.

RIN secara teknis didukung oleh perusahaan publik asal Oslo, Norwegia, Q-Free ASA. ASA Q-Free memiliki sistem manajemen lalu-lintas berteknologi maju dan telah berhasil menerapkan sistem tersebut seperti di Norwegia, Swedia, Belanda, Australia, Portugal, Thailand, Malaysia, Amerika Serikat, Brasilia, Chili, Afrika Selatan, Turki, Taiwan dan Slovakia. ASA Q-Free memiliki perwakilan di 17 negara dan berkantor pusat di Trondheim, Norwegia.

The Company strives to create breakthroughs in the segments of telecommunications network infrastructure, focusing on the development method of various Telecommunication Software & Platforms, the increase utilization of Broadband & Network Application, enhance Enterprise Productivity & Mobility Solutions and innovation of the New Emerging Technology Products similar with the Company’s actions in previous years.

In Independent Power Producer (IPP) segment, with high quality power and electrical substations generated from its mini hydro power plant, the Company has established a good cooperation with its major customer PT Pembangkit Listrik Negara (Persero). The IPP Projects conducted in 2013 included Tamini Poncol State-Owned Power Producer Project, State-Owned Power Producer of Malili-Lasusua Transmission Line, State-Owned Power Producer of Siwa-Palopo Transmission Line, State-Owned Power Producer of Batam Transmission, State-Owned Power Producer of Scada – East Kalimantan, State-Owned Power Producer of Palu Silae Transmission Line and Stringing State-Owned Power Producer.

In technology segment, the Company in 2012 through PT RIN Indonesia Jaya has also received principle approval from the Exportkreditt, a Norwegian Government Bank, for Electronic Law Enforcement project financing, which was an enforcement system for traffic discipline and order, using the ANPR camera and/or On Board Unit (OBU) installed in the rear view mirror. This technology will possible to record any and all traffic violations and its evidences to take measure on the respective violation and for Electronic Registration Identification (ERI). ERI is the latest technology for electronic motor vehicles registration and detections. The data of motor vehicles would be stored in an electronic device called On Board Unit (OBU). Any and all OBU equipped vehicles will no longer need to stop the vehicles for any violations they have made as the complete data and information on the violations can be read by the Police without having to stop the vehicles by using ERI within the jurisdiction of Jakarta Police Department. The mechanism will be conducted in BOT scheme for 20 years.

RIN is technically supported by the Oslo-listed company Q-Free ASA. Q-Free ASA owns technologically advanced traffic management system and has successfully implemented such system in Oslo, Stockholm, Netherlands, Australia, Portugal, Bangkok, Malaysia, USA, Brazil, Chile, South Africa, Turkey, Taiwan and Slovakia. It is represented in 17 countries and is headquartered in Trondheim, Norway.


Batubara dan Mineral

Perseroan mulai terlibat dalam bisnis batubara dan mineral melalui akuisisi saham PT Goldchild Integritas Abadi (GIA) di tahun 2011. GIA beserta anak-anak perusahaan di bawahnya mengkhususkan diri produksi dan perdagangan batubara dan logam, terutama untuk memenuhi kebutuhan pemasok dan pelanggan di Asia, seperti China, Hong Kong, Singapura, Indonesia, Thailand, Vietnam, Timur Tengah dan Eropa.

Hingga akhir tahun 2013, GIA telah mengakusisi 10 (sepuluh) konsensi pertambangan batubara, 5 (lima) diantaranya diakuisisi di tahun 2013 dan tersebar di wilayah Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dan Melak, Kalimantan Timur.

Perseroan menargetkan dapat memproduksi 3,3 juta ton batubara di tahun 2013, meningkat 22,22 persen dibandingkan produksi tahun lalu yang sebesar 2,2 juta ton.

Sebanyak hampir 80% dari hasil produksi batubara Perseroan ditujukan untuk pasar China, sedangkan sisanya tersebar di pasar India dan domestik. Lesunya harga jual batu bara tidak mengurungkan niat Perseroan untuk tetap memacu bisnis tersebut. Karena Perseroan optimis bahwa harga batubara akan kembali naik di tahun-tahun mendatang.

Minyak dan Gas

Perseroan melihat prospek usaha yang cukup potensial dalam segmen lepas pantai, mengingat meningkatnya kebutuhan di Indonesia akan bahan bakar minyak menyebabkan tumbuhnya permintaan dan membuka peluang bagi ekspansi di hilir, sehingga aktivitas lepas pantai akan semakin meningkat.

Di akhir tahun 2013 Perseroan merealisasikan rencana akuisisi PT Cakra Daya Energy (CDE), sebuah perusahaan jasa minyak dan gas bumi yang berpusat di Jakarta. Bidang usaha CDE meliputi pengujian sumur minyak & gas, layanan produksi, layanan teknis, jasa penyedia keahlian khusus, penyedia alat-alat berat dan jasa uji beban. Perusahaan juga menyewa kapal-kapal tongkang minyak, tanker dan peralatan untuk perusahaan minyak terutama di kawasan perairan Indonesia. CDE telah mendapatkan kontrak jasa pengeboran dari PT Total E&P Indonesie senilai US$ 30 juta atau Rp 294 miliar per tahun dan berlaku selama lima tahun, di mana CDE akan membangun drilling barge di wilayah kerja Total E&P di lepas pantai Mahakam, Kalimantan Timur.

Coal and Mineral Resources

The Company has engaged in coal business since 2011 through its share acquisition in PT Goldchild Integritas Abadi (GIA). GIA and its subsidiaries specialize in the production and trade of coal and metals, especially to meet the needs of suppliers and customers in Asia, such as China, Hong Kong, Singapore, Indonesia, Thailand, Vietnam, the Middle East and Europe.

By end-2013, GIA has acquired 10 (ten) coal mining concessions, 5 (five) of which were acquired in 2013 and located in Banjarmasin, South Kalimantan, and Melak, East Kalimantan.

The Company expected to produce 3.3 million tons of coal in 2013, an increase of 22.22 percent compared to last year’s production of 2.2 million tons.

Nearly 80% of the Company’s coal production is aimed for China’s market, while the rest are for India and domestic markets. The slowdown of the selling price of coal in 2013 did not discourage the Company to keep enhancing its coal business, as the Company is optimistic that coal prices will recover in the years to come.

Oil and Gas

The Company still sees potentials in the sector of offshore services, considering that Indonesia’s growing oil demand provides both a need and an opportunity for downstream expansion, which in turn will increasingly intensify offshore activities.

At the end of 2013, the Company realized its plan to acquire PT Cakra Daya Energy (CDE), an Oil & Gas service company based in Jakarta. CDE’s line of business includes Well Testing & Production Services, Oil & Gas Field Technical Services, Specialist Expertise Services, Heavy Equipment Services and Load Testing Services. The company also charter oil barge, tanker and equipment to oil majors, especially in Indonesia water. CDE has been awarded a contract drilling services from PT Total E & P Indonesie worth USD30 million or Rp 294 billion per year and valid for five years. Under this contract, CDE will build drilling barges in Total E&P’s working area in Mahakam offshore, East Kalimantan.


Energi Terbarukan

Perseroan tetap berada di garis depan inovasi dan telah berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan energi terbarukan, yaitu energi yang berasal dari sumber daya yang dapat terus diperbarui seperti sinar matahari, angin, hujan, pasang surut gelombang air laut dan panas bumi. Sumber energi terbarukan seperti sinar matahari, yang dapat diperoleh baik secara langsung maupun tidak langsung, air dan angin, diharapkan mampu memasok kebutuhan energi manusia selama hampir satu miliar tahun ke depan, di mana pada saat itu, panas matahari dapat membuat permukaan bumi terlalu panas untuk didiami benda cair.

Kekhawatiran akan perubahan iklim dan pemanasan global, ditambah tingginya harga minyak bumi dan meningkatnya dukungan pemerintah terhadap energi terbarukan, mendorong terbitnya undang-undang energi terbarukan, pemberian insentif, diikuti komersialisasinya. Adanya aturan, kebijakan dan alokasi dana dari pemerintah ini, membuat industri energi terbarukan lebih tahan terhadap krisis keuangan global dibanding banyak segmen lainnya.

Properti dan Manajemen Properti

Entitas Anak Perseroan yang bergerak dalam bidang properti dan manajemen properti adalah PT Graha Tunas Makmur (GTM), perusahaan unggulan Group Inovisi di bidang investasi real estat. GTM mengelola investasi properti grup dan saat ini sedang merencanakan pembangunan gedung perkantoran dan proyek perumahan di Jakarta dan Bali.

C. Pembahasan dan Analisis Keuangan

Pembahasan dan analisa yang dilakukan oleh manajemen berlandaskan pada laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013. Laporan keuangan Bank untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan, dengan opini, Laporan Keuangan tersebut menyajikan secara wajar semua hal yang material, termasuk posisi keuangan PT Inovisi Infracom Tbk. tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Renewable Energy

The Company remains to stay on the forefront of innovation and has been investing in research and development in renewable energy initiatives. Renewable energy comes from resources which are continually replenished such as sunlight, wind, rain, tides, waves and geothermal heat. Renewable energy sources, that derive their energy from the sun, either directly or indirectly, such as Hydro and wind, are expected to be capable of supplying humanity energy for almost another one billion years, at which point the predicted increase in heat from the sun is expected to make the surface of the Earth too hot for liquid water to exist.

Climate change and global warming concerns, coupled with high oil prices, peak oil, and increasing government support, are driving increasing renewable energy legislation, incentives and commercialization. New government spending, regulation and policies helped the industry weather the global financial crisis better than many other segments.

Property and Asset Management

The Company’s Subsidiary engaging in the property and property management is PT Graha Tunas Makmur (“GTM”), the flagship company for the real estate investment and property development businesses of Inovisi Group. GTM manages the Group’s property investments and is currently planning the development of office building and residential projects in Jakarta and Bali island.

C. Financial Discussion and Analysis

This Management’s discussion and analysis was based on the Company’s financial statements for the years ended on December 31, 2012 and 2013. The Bank’s Financial statements for the fiscal year ended 31 December 2013 has been audited by the Public Accountants Firm Jamaludin, Ardi, Sukimto & Associates with an opinion that the financial statements were fairly presented in all material aspects. The financial position of PT Inovisi Infracom Tbk. As of 31 December 2013, as well as its financial performance and cash flows for the year ended on that date were arranged in accordance with Financial Accounting standards in Indonesia .


Pendapatan

Sepanjang tahun 2013, Perseroan berhasil membukukan perolehan Pendapatan sebesar Rp 1.667,82 miliar. Perolehan ini meningkat sebesar 35,06% dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012 sebesar Rp 1.234,86 miliar.

Dari sisi segmen usaha, peningkatan pendapatan terutama dikontribusikan oleh segmen jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak. Sedangkan dari sisi geografis, Pendapatan dari dalam negeri menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 123.62% dari Rp 488,08 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 1.091,43 miliar di tahun 2013.

Rincian pendapatan usaha menurut segmen usaha Perseroan adalah sebagai berikut:

Beban Pokok Pendapatan dan Laba Kotor

Beban Pokok Pendapatan pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp 1.276,08 miliar, naik 40,62% dibandingkan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 907,46 miliar.

Rincian Beban Pokok Pendapatan per segmen usaha di tahun 2012 dan 2013 adalah sebagai berikut:

Revenues

Throughout 2013, the Company succesfully recorded Revenues of Rp1,667.82 billion, which compared to the Revenues achieved in 2012 of Rp1,234.86 billion was an increase by 35.06%.

Based on the Company’s business segments, the increase in Revenues was mainly contributed by the mobile telecommunication infrastructure services.Geographically, the revenues from the Company’s business in Indonesia showed a significant increase by 123.62% from Rp488.08 billion in 2012 to Rp1,091.43 billion in 2013.

Details of revenues based on the Company’s business segments are as below:

Cost of Sales and Gross Profit

Cost of Sales in 2013 was recorded at Rp 1,276.08 billion, up 40.62% compared to Cost of Sales in 2012 amounting to Rp 907.46 billion.

Details of Cost of Sales by business segment are as follows:

Segmen Usaha Business Segment % Kenaikan /Penurunan % Increase / Decrease

2013Dalam juta Rp

In Rp million

2012Dalam juta Rp

In Rp million

Jasa Infrastruktur Telekomunikasi Bergerak

Mobil Telecommunication Infrastructure Services 52,11% 1.416.966,02 931.539,45

Penjualan Batubara Coal trade -44,45% 83.717,33 150,711,87

Konstruksi Infrastruktur Infrastructure Construction 9,62% 166.009,11 151.437,02

Lain-lain Others -3,84% 1.126,75 1.171,80

Jumlah Total 35,06% 1.667.819,21 1.234.860,14


Dengan kenaikan pada Beban Pokok Pendapatan sebesar 40,62%, Perseroan berhasil membukukan kenaikan Laba Kotor di tahun 2013 sebesar 20% dari Rp 327,40 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 391,75 miliar di tahun 2013.

Beban Usaha dan Laba Usaha

Beban Usaha mengalami peningkatan sebesar 101,98% dari Rp 52,82 miliar di tahun 2012 menjadi Rp 106,69 miliar di tahun 2013. Peningkatan yang signifikan ini disebabkan oleh kenaikan yang juga signifikan dalam Beban Penjualan serta Beban Umum dan Administrasi dengan perincian sebagai berikut:

With the 40.62% increase in Cost of Sales, the Company managed to book an increase in Gross Profit by 20% from Rp 327.40 billion in 2012 to Rp 391.75 billion in 2013.

Operating Expenses and Income from Operation

Operating Expenses increased by 101.98% from Rp 52.82 billion in 2012 to Rp 106.69 in 2013. This significant increase in Operating Expenses was due a significant increase in Cost of Sales as well as General and Administration Expenses with details as follows:

Kenaikan Beban Usaha yang signifikan menyebabkan Perseroan hanya memperoleh peningkatan Laba Usaha secara tipis dari Rp 274,58 miliar atau 16,46% dari Pendapatan di tahun 2012, menjadi Rp 285,05 miliar atau 17,09% dari Pendapatan di tahun 2013.

Laba Tahun Berjalan

Di tahun 2013 Perseroan membukukan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp 328,27 miliar atau mengalami penurunan sebesar 37% bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp 519,50 miliar.

Arus Kas

Per 31 Desember 2013, Perseroan mencatat penurunan Kas dan Setara Kas sebesar 41% menjadi Rp 32,60 miliar dari Rp 55,63 miliar pada 31 Desember 2012, yang terutama disebabkan oleh meningkatnya piutang usaha.

Segmen Usaha Business Segment % Kenaikan /Penurunan % Increase / Decrease

2013Dalam juta Rp

In Rp million

2012Dalam juta Rp

In Rp million

Jasa Infrastruktur Telekomunikasi Bergerak

Mobil Telecommunication Infrastructure Services 81,28% 1.076.545,50 (651.676,42)

Penjualan Batubara Coal trade -41,81% (74.629,52) (128.251,05)

Konstruksi Infrastruktur Infrastructure Construction -2,13% (124.577,34) (127.286,95)

Lain-lain Others 32,11% (322,75) (244,30)

Jumlah Total 40,62% (1.276.075,11) (907.458,72)

As a consequence of significant increase in Operating Expenses, the Company gained only a slight increase in Income from Operation from Rp 278.58 billion or 16.46% of Revenues in 2012 to Rp 285.05 billion or 17.09% of Revenues in 2013.

Income From Operation

In 2013 the Company booked Rp328.27 billion Income From Operation or a decrease by 37% compared to 2012 Income From Operation amounting to Rp 519.50 billion.

Cash Flows

As of December 31, 2013, the Company recorded a decrease in Cash and Cash Equivalents by 41% to become Rp 32.60 billion from Rp 55.63 billion as of 31 December 2012, which was mainly due to (tolong disesuaikan bhs inggrisnya)

Beban Usaha Operating Expenses % Kenaikan /Penurunan % Increase / Decrease

2013Dalam juta Rp

In Rp million

2012Dalam juta Rp

In Rp million

Beban Penjualan Cost of Sales 162,39% 6.403,47 2.440,40

Beban Umum & Administrasi General & Administration Expenses 99,06% 100.288,28 50.381,95

Jumlah Total 101,98% 106.691,75 52.822,35


Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi

Perseroan mencatat perolehan kas dari aktivitas operasional sebesar Rp 208,92 miliar di tahun 2013, sementara di tahun 2012 tercatat arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp 364,03 miliar.

Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Investasi

Dari aktivitas investasi, Perseroan mencatat penggunaan arus kas sebesar Rp 203,37 miliar di tahun 2013 untuk aktivitas investasi, sementara di tahun 2012 tercatat perolehan arus kas sebesar Rp 259,99 miliar dari aktivitas investasi.

Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan

Perseroan mencatat perolehan kas dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 224,89 miliar di tahun 2013 karena adanya pinjaman bank sebesar Rp 256,70 miliar.

Aset

Jumlah Aset Perseroan di tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi Rp 4,60 triliun atau meningkat sebesar 43% dibandingkan Rp 3,21 triliun di tahun 2012. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan piutang usaha, piutang lain-lain, dan peningkatan aset tetap sebagai akibat akuisisi Anak Perusahaan PT Cakra Daya Energi pada 23 Desember 2013.

Liabilitas

Liabilitas Perseroan mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 108% menjadi Rp 1,48 triliun di tahun 2013 dari Rp 0,71 triliun di tahun 2012. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan Liabilitas Jangka Pendek sebesar 124% dari Rp 0,59 triliun di tahun 2012 menjadi Rp 1,32 triliun di tahun 2013.

Cash Flows Provided by Operating Activities

The Company recorded cash flows provided by operating activities amounting to Rp 208.92 billion in 2013, while in 2012 there was cash flows used in operating activities amounting to Rp 364.03 billion.

Cash Flows Used in Investing Activities

From investing activities, the Company recorded use of cash flow of Rp 203.37 billion in 2013, while in 2012 there was cash flows provided by investing activities amounting to Rp 259.99 billion.

Cash Flows Provided by Financing Activities

The Company recorded cash flows provided by financing activities of Rp 224.89 billion in 2013 due to Bank loans received amounting to Rp 256.70 billion.

Assets

The Company’s Total Assets in 2013 increased to Rp4.60 trillion, up 43% compared to Rp3,21 trillion in 2012. This is mainly due to an increase in accounts receivable, other receivables, and in fixed assets as a result of the acquisition of PT Cakra Daya Energi on 23 December 2013.

Liabilities

The Company’s Liabilities was significantly up 108% to reach Rp1.48 trillion in 2013 from Rp0.71 trillion in 2012. This increase was largely derived from the increase of Current Liabilities by 124% from Rp0.59 trillion in 2012 to Rp 1.32 trillion in 2013.

Aset

% Kenaikan / Penurunan

% Increase / Decrease

2013Dalam juta Rp

In Rp million

2012Dalam juta Rp

In Rp million

Assets

Aset Jangka Pendek 31% 1.853.999 1.415.346 Current Assets

Aset Jangka Panjang 53% 2.737.912 1.792.199 Non-Current Assets

Jumlah Asset 43% 4.591.911 3.207.545 Total Assets


Ekuitas

Jumlah Ekuitas di tahun 2013 meningkat sebesar 25% dari tahun sebelumnya menjadi Rp 3,11 triliun dari Rp 2.50 triliun di tahun 2012, menyusul penambahan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dan kenaikan laba bersih yang belum dialokasikan.

Likuiditas

Rasio Lancar Perseroan pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 140,41% dan 240,54%, menggambarkan tingginya tingkat likuiditas Perseroan dalam memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya.

Solvabilitas

Secara umum, di tahun 2013 Perseroan dapat memenuhi kewajiban-kewajiban pembayaran utangnya baik utang bank, utang usaha maupun utang kepada pihak ketiga lainnya dengan rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset sebesar 32,17% di tahun 2013 dan 22,10% di tahun 2012.

Struktur Permodalan

Perseroan bertujuan untuk mencapai struktur modal yang optimal yang mendukung kegiatan operasional dan strategis perusahaan serta memenuhi persyaratan ratio liabilitas terhadap ekuitas yang ditetapkan oleh kreditur. Saat ini Perseroan telah memenuhi persyaratan liabilitas terhadap modal dari kreditur dan Perseroan menjaga tingkat struktur modal yang solid dengan mencapai Imbal Hasil Terhadap Aset dan Imbal Hasil Terhadap Ekuitas masing-masing 47,42% dan 32,17% di tahun 2013 dan masing-masing 16,20% dan 20,79% di tahun 2012.

Perbandingan liabilitas terhadap ekuitas Perseroan terus menunjukkan indikasi perbaikan sebesar 47,42% di tahun 2013 dan 28,38% di tahun 2012.

Liabilitas

% Kenaikan / Penurunan

% Increase / Decrease

2013Dalam juta Rp

In Rp million

2012Dalam juta Rp

In Rp million

Liabilities

Liabilitas Jangka Pendek 124% 1.320.465 588.399 Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang 30% 156.696 120.577 Non-Current Liabilities

Jumlah Liabilitas 108% 1.477.162 708.977 Total Liabilities

Equity

Total equity in 2013 increased by 25% from the previous year to Rp3.11 trillion from Rp2.50 trillion in 2012, following an addition to the Company’s issued and fully-paid capital and the increase in Net Profit that has not been allocated.

Liquidity

The Company’s Current Ratio in 2013 and 2012 was 140.41% and 240.54% respectively, illustrating the the Company’s high level of liquidity to meet all liabilities.

Solvency

In general, the Company has fulfilled its obligations under bank loans, accounts payables and third party loans so that its solvability is guaranteed with Debt to Asset Ratio was 32.17% in 2013 and 22.10% in 2012.

Capital Structure Policy

The Company aims to achieve an optimal capital structure to support its business activities and corporate strategies as well as to fullfill its liability ratio against equity set by lenders. The Company today has fulfilled the liability requirement against the capital from lenders and maintained a solid capital structure by recording Return of Assets and Return of Equity ratios of 47.42% and 32.17 respectively in 2013 and 16.20% and 20.79% respectively in 2012.

The Company’s debt-to-equity ratio has constantly indicated an improvement as well as Debt to Equity Ratio was 47.42%% in 2013 and 28.38% in 2012.


Kebijakan Dividen

Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, pembayaran dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan berdasarkan usulan dari Direksi. Anggaran Dasar Perseroan menyatakan bahwa dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Direksi dapat mengubah kebijakan dividen sewaktu-waktu sepanjang mendapat persetujuan dari RUPS.

Pada 12 Juli 2013, Perseroan telah membagikan Saham Bonus II sejumlah 7.421.341.226 (tujuh miliar empat ratus dua puluh satu juta tiga ratus empat puluh satu ribu dua ratus dua puluh enam) lembar.

Perseroan memutuskan untuk tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2013 pada 2014 dan menggunakan laba Perusahaan untuk pengembangan bisnis dan belanja modal.

Pembagian Saham Bonus

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 4 Juni 2013 telah diaktakan dengan akta Notaris Johny Dwikora Aron S.H., No. 3 tanggal 4 Juni 2013, para pemegang saham telah menyetujui pembagian Saham Bonus yang dilakukan secara proporsional dimana setiap 9 (sembilan) saham lama memperoleh 26 (dua puluh enam) saham bonus dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham. Sumber dari saham bonus dari kapitalisasi Tambahan Modal Disetor Bersih yang merupakan Agio Saham per 31 Desember 2012 sebesar Rp 743.485.006.962.

Berdasarkan surat biro administrasi efek PT Sinartama Gunita no. 322/SG-CA/BEJ-INVS/VII/2013 tanggal 11 Juni 2013 disebutkan jumlah saham bonus yang dibagikan oleh Perseron sesuai keputusan RUPSLB adalah sejumlah 724.134.122.600 saham.

Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Auditor Independen

Berdasarkan perjanjian jual beli saham pada tanggal 23 Desember 2013 Perseroan melakukan pembelian saham milik PT Cakra Daya Energy. Perubahan akta anggaran Entitas Anak telah diaktakan oleh Notaris P. Suandi Halim, S.H No 14 tanggal 10 Maret 2014 sehubungan dengan persetujuan penjualan saham 150.000 lembar saham milik PT Penanjung Sumber Alam kepada PT Inovisi Infracom Tbk. Sehubungan dengan hal tersebut maka setelah jual beli saham dilakukan susunan pemegang saham menjadi berikut :

Dividend Policy

In accordance with the prevailing legislation, distribution of dividends shall be approved by the shareholders in the Annual General Meeting of Shareholders based on the Directors’ proposals. The Company’s Statute provides that dividends shall be distributed in accordance with the Company’s financial capability based on the resolutions of the General Meeting of Shareholders. Directors shall have the right to change the dividend policy at any time upon consent from the General Meeting of Shareholders.

On July 12, 2013, the Company has distributed Share Bonus II in the amount of 7,421,341,226 (seven billion four hundred and twenty-one million three hundred and forty-one thousand two hundred twenty-six) shares.

The Company plans to distribute cash dividend for the fiscal year 2013 in 2014.

Share Bonus Distribution

Based on the resolutions of the Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) dated June 4, 2013 stated in the Notarial Deed made by Johny Dwikora Aron, SH No 3 dated June 2013, the Company’s shareholders approved to distribute share bonus to the existing shareholders proportionally where 9 old shares gained 26 bonus shares with a par value of Rp100 (one hundred Rupiah) per share. The bonus shares were derived from the capitalized Addition to the Net Paid-In Capital in the form of Share Agio of December 31, 2012 amounting to Rp 743,485,006,962.

Based on the letter from share registrar PT Sinartama Gunita no. 322/SG-CA/BEJ-INVS/VII/2013 dated June 11, 2013, the share bonus distributed by the Company in accordance with the EGMS resolution was 724.134.122.600 shares.

Significant Events Occured After The Date Of The Independent Auditor’s Report

Based on the shares sale and purchase agreement dated 23 December 2013, the Company acquired share ownership in PT Cakra Daya Energy. Amendment to the Subsidiary’s Articles of Association was already poured in a Notarial Deed made by Suandi Halim, SH No 14 dated 10 March 2014 in respect of the approval on the sale of 150,000 shares previously owned by PT Penanjung Sumber Alam to PT Inovisi Infracom Tbk. With regard to the matter, composition of shareholders in PT Cakra Daya Energy after the shares sale and purchase transaction is as follows:


PT Inovisi Infracom Tbk domiciled in South Jakarta with 500,000 shares equal to the total par value of Rp 15,000,000,000.

Tn Doddy Cendekia Patrakusuma with 33,920 shares equal to the total par value of Rp3,392,000,000.

Ir Haji Muhammad Syuhada with 16,080 shares equal to the total par value of Rp 1,068,000,000.

Changes In Accounting Policies And Their Impact On Financial Statements

The Consolidated Financial Statements have been prepared using Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) applied in Indonesia which include the Statements and Intepretations issued by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants and the Regulations on Presentation and Disclosure of Financial Statements of Listed or Public Companies issued by the Capital Market Supervisory Board (Bapepam-LK). Some accounting standards that have been modified, published and applied effectively to the Consolidated Financial Statements of the Company are disclosed in the Notes to the related Consolidated Financial Statements.

D. Marketing Aspects

In 2013, the Company was able to sell the products of telecommunication infrastructure services, construction, andmining that led to obtain a large demand from the market. This is proven with the Revenues of Rp 1,667.82 billion, which compared to the Revenues achieved in 2012 of Rp 1,234.86 billion was an increase by 35.06%.

Through a marketing strategy that is always designed to the dynamics growth of telecommunications technology, and in harmony with the research and development (R & D) in order to produce advanced products and services, and therefore the Company have been and will be recognized its advanced and competitive products in the market. The Company’s success in attracting new customers was achieved by several means, among others:

Offering specific and unique services or products, to the market;Ensuring the successful delivery of products and / or services in a sustainable and timely manner;Offering competitive prices for its products and services.

In performing its marketing strategies, the Company continues to rely largely on the acquisition of long-term contracts with customers.

PT Inovisi Infracom Tbk berkedukan di Jakarta Selatan sebanyak 500.000 lembar saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp 15.000.000.000.

Tn Doddy Cendekia Patrakusuma tersebut sebanyak 33.920 lembar saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp 3.392.000.000.

Ir Haji Muhammad Syuhada sebanyak 16.080 lembar saham atau dengan nominal sebesar Rp 1.068.000.000

Perubahan Kebijakan Akuntansi Dan Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Konsolidasian telah disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh Bapepam - LK. Beberapa standar akuntansi yang telah diubah, diterbitkan dan diterapkan efektif pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang terkait.

D. Aspek Pemasaran

Tahun 2013, Perseroan berhasil menjual produk-produk jasa infrastruktur telekomunikasi, konstruksi, dan pertambangan sehingga memperoleh permintaan besar dari pasar. Hal ini terbukti dengan perolehan Pendapatan sebesar Rp 1.667,82 miliar. Perolehan ini meningkat sebesar 35,06% dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012 sebesar Rp 1.234,86 miliar.

Melalui strategi pemasaran yang selalu disesuaikan dengan dinamika pertumbuhan teknologi telekomunikasi, dan sejalan dengan penelitian dan pengembangan (litbang) guna menghasilkan produk dan jasa unggulan, maka Perseroan telah dan akan diakui keunggulannya dan kompetitif produk-produknya di pasar. Kesuksesan Perseroan dalam menjaring pelanggan baru berhasil dicapai dengan cara:

Menawarkan produk, jasa yang unik dan spesifik kepada pasar;Memastikan keberhasilan penyampaian produk dan/atau jasa secara berkesinambungan dan tepat waktu;Menawarkan harga yang kompetitif bagi produk dan jasanya.Dalam melakukan strategi pemasaran, Perseroan secara garis besar tetap mengandalkan pada perolehan kontrak-kontrak jangka panjang dengan para pelanggan.

-

-

-

-

-

-

•

•

•

•

•

•

•

•


A. Arah Kebijakan dan Strategi Dalam Pengembangan Usaha Perseroan Tahun 2014

Memasuki tahun 2014 dengan berbekal berbagai informasi dan rencana untuk merealisasikan target yang telah ditetapkan serta dengan menyikapi kondisi perekonomian nasional pada awal tahun 2014 lalu, Manajemen menerapkan beberapa kebijakan dan strategi yang akan ditempuh dalam mengembangkan usahanya dengan menetapkan enam program kerja utama yaitu:

Minyak dan gas: memperoleh pendapatan yang signifikan pada tahun 2014-2015 melalui entitas anak yang baru, PT Cakra Daya Energy;

Engineering, Power IPP and Energy: meningkatkan penyediaan jaringan kabel listrik, tower dan pembangkit listrik independen (IPP) mencapai 300MWT;

Batubara dan Mineral: mempertahankan target pengiriman per bulan, meningkatkan cadangan batubara dan menambah cadangan batubara baru untuk memperkuat pasokan bagi kontrak jangka panjang;

Media dan Telekomunikasi: meningkatkan pelayanan untuk transaksi telepon selular bagi para pelanggan telekomunikasi;

Electronic Law Enforcement System: merealisasikan penyediaan sistem elektronik lalu lintas, yaitu Electronic Law Enforcement (ELE) dan Electronic Registration Identification (ERI).

Properti dan jasa manajemen properti: terus mengeksplorasi dan berinvestasi dalam properti (termasuk komersial) dengan tingkat apresiasi modal yang baik.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

E. Policy and Strategy Direction in the Company’s Business Development in 2014

Entering in 2014 equipped with various information and a plan to realize the targets set and to address the condition of the national economy at the beginning of 2014, the Management has applied several policies and strategies to be taken in carrying out its business by determining up six major work programs namely :

Oil and gas: gain significant revenues in 2014-2015 through the Company’s new subsidiary PT Cakra Daya Energy;

Engineering, Power and Energy IPP: increase the supply of electrical wiring, tower and independent power plant (IPP) to reach 300MWT;

Coal and Minerals : maintain delivery targets per month, increase the existing coal reserves and add new coal reserves to strengthen supply for long-term contracts;

Media and Telecommunications : improve services for mobile phone transactions for telecommunications customers;

Electronic Law Enforcement System: realize the provision of electronic traffic systems, namely the Electronic Law Enforcement (ELE) and the Electronic Registration Identification ( ERI ) .

Property and property management service: continue to explore and invest in property (including commercial property) with a good level of capital appreciation.

Diversifikasi InvestasiInvestment Diversification

Jasa Infrastruktur TelekomunikasiTelecommunication Infrastructure Services

Minyak dan GasOil and Gas

Batubara & MineralCoal and Mineral Resources

Engineering, Power IPP & EnergyEngineering, Independent Power Producer & Energy

Properti & Pengelolaan assetProperty & Asset Management

120 juta dolar USD 120 million





Target Investasi 2011 – 2015 2011-2015 Investment Targets


“...Batubara dan Mineral: mempertahankan target pengiriman per bulan, meningkatkan cadangan batubara dan menambah cadangan batubara baru untuk memperkuat pasokan bagi kontrak jangka panjang;


“...Coal and Minerals : maintain delivery targets per month, increase the existing coal reserves and add new coal reserves to strengthen supply for long-term contracts;


Pengantar

Perseroan mengakui pentingnya tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance atau disingkat GCG), sebagai prinsip-prinsip yang mendasari proses dan mekanisme manajemen perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas dalam rangka mewujudkan nilai jangka panjang Perseroan. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di Perseroan diwujudkan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi, kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern Perseroan, penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor eksternal dan penerapan manajemen risiko.

Komitmen yang tinggi dari Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan merupakan modal utama Perseroan dalam mewujudkan organisasi yang memenuhi prinsip-prinsip GCG sebagai berikut:

TransparansiPerseroan berkomitmen untuk memberikan pengungkapan informasi yang memadai, jelas dan akurat kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan.

AkuntabilitasStruktur organisasi Perseroan disusun dengan memastikan terlaksananya prinsip akuntabilitas dan profesionalisme dengan baik dan benar, dimana kinerja semua bagian organisasi dapat dipertanggungjawabkan secara sehat dan terukur.

PertanggungjawabanPerseroan mewujudkan tanggung jawabnya dengan selalu mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat, dan kebijakan internal yang telah ditetapkannya.

Selain itu, Perseroan juga berupaya untuk memenuhi tanggung jawabnya terhadap masyarakat dan lingkungan, guna mencapai kesinambungan usaha jangka panjang dan diakui sebagai warga korporasi yang baik.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Introduction

The Company realizes the importance of Good Corporate Governance (contracted as GCG), as the underlying principles of process and mechanism of company management to improve the business success and accountability in order to realize the Company’s long-term value. The implementation of GCG principles in the Company is embodied in the implementation of duties and responsiblities of the Company’s Board of Commissioners and Directors, adequacy and implementation of the duties of committees and working units functioning in the Company’s internal control, implementation of compliance functions, internal auditor and external auditor, and risk management implementation.

A full commitment of the Board of Commissioners, Directors and all employees of the Company is the main asset to build an organization that complies to GCG principles as follows:

TransparencyThe Company is committed to providing adequate, succinct, and accurate information disclosure to the shareholders as well as stakehoders.

AccountabilityOrganization stucture of the Company is arranged by ensuring a good, proper implementation of accountability principle and professionalism, where the performance of all units in organization can be accounted for in a measurable manner.

ResponsibilityThe Company enacts its responsibility by always complying with the laws and regulations, company sound management principles as well as its internal policies.

In addition, the Company strives to fulfill its responsibility to the communities and environment, to achieve long-term business sustainability and recognition as a good corporate citizen.

•

•

•

•

•

•


IndependensiPerseroan berkomitmen menjalankan usahanya secara profesional tanpa benturan kepentingan, pengaruh, serta tekanan dari pihak manapun yang bertentangan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta prinsip pengelolaan perusahaan yang baik.

Keadilan dan KesetaraanPerseroan senantiasa menerapkan prinsip keadilan dan kesetaraan dengan memberikan perlakuan yang adil dan setara kepada segenap pemangku kepentingan berdasarkan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Struktur Tata Kelola Perusahaan

Struktur GCG Perseroan disusun berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Anggaran Dasar Perusahaan dan Best Practices. Struktur GCG memastikan penyelenggaraan GCG yang sistematis dengan pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas.

Struktur GCG Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite yang membantu Dewan Komisaris, Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal. Setiap bagian dari Struktur ini harus menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Rapat Umum Pemegang Saham

RUPS adalah forum tertinggi dalam organisasi perusahaan Perseroan, di mana Perseroan mengambil keputusan strategis dan menentukan atau mendelegasikan wewenang. Kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui laporan tahunan dan laporan keuangan serta menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta memberikan persetujuan terhadap rencana aksi korporasi Perseroan.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, RUPS terdiri dari RUPS Tahunan (“RUPST”) dan RUPS Luar Biasa (“RUPSLB”). RUPST diselenggarakan tiap tahun selambat-lambatnya enam (6) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup, sedangkan RUPSLB diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan.

IndependenceThe Company is committed to executing its business in a professional manner with no conflict of interest, influence and pressure from any parties that are against prevailing laws and regulations as well as sound company management principles.

Fairness and EqualityThe Company upholds the principle of fairness and equality by ensuring fair and equal treatment to all stakeholders in accordance with prevailing laws and regulations.

Corporate Governance Structure

GCG Structure of the Company is established based on the regulations of Otoritas Jasa Keuangan (Indonesia Financial Services Authority or shortened as OJK), the Company’s Articles of Association, and Best Practices. GCG structure ensures systematic GCG enacement, with clear role and responsibility assignments.The Company’s GCG Structure consists of General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners, Board of Directors, Internal Audit, Committees assisting the Board of Commissioners, Corporate Secretary and Internal Audit. Each part of the Structure should conduct its function in accordance with the governing laws and regulations.

General Meeting Of Shareholders

GMS is the highest forum in the organization of the Company, where the Company takes strategic decisions and determine or delegate authority. The authority conferred to GMS includes the appointment and dismissal of members of the Board of Commissioners and Directors, performance evaluation of the Board of Commissioners and Directors, approval of amendments to the Articles of Association, approval of the annual report and financial reports as well as setting the nature and amount of remuneration for members of the Board of Commissioners and Directors, and approval for the Company’s corporate action plans.

Pursuant to the Articles of Association of the Company, GMS consists of the Annual General Meeting of Shareholder (“AGMS”) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”). AGMS is held each year not later than six (6) months after the closing of the Company’s fiscal year, while EGMS is held at any time based on necessity.

•

•

•

•


Pada tahun 2013, Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat RUPST dan 2 (dua) kali RUPSLB.

RUPST dan RUPSLB I/2013 diselenggarakan pada tanggal 4 Juni 2013 di Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto – Jakarta Selatan.

Keputusan RUPST tanggal 4 Juni 2013 adalah sebagai berikut:

Agenda PertamaMengesahkan Laporan Keuangan Perseroan, Neraca dan Laporan Laba Rugi Konsolidasi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Ardi, Sukimto dan Rekan sesuai dengan laporannya tertanggal 27 Maret 2013.

Agenda KeduaMenyetujui untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham atas laba bersih Perseroan yang berasal dari Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sejumlah Rp 456.660.267.400,- (empat ratus lima puluh enam miliar enam ratus enam puluh juta dua ratus enam puluh tujuh ribu empat ratus Rupiah).

Agenda KetigaMenyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Bapepam-LK (saat ini disebut Otoritas Jasa Keuangan “OJK) yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013 serta menetapkan honorarium dan persyaratan penunjukan lainnya.

Agenda KeempatMenyetujui penetapan gaji dan/atau tunjangan anggota Direksi Perseroan untuk tahun kerja 2013 dan penetapan honorarium anggota Dewan Perseroan untuk tahun kerja 2013.

Agenda KelimaMenyetujui pemberian wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan setiap dan segala tindakan yang diperlukan dalam pelaksanaan Agenda Rapat Kedua, Ketiga dan Keempat.

In 2013, the Company convened 1 (one) AGMS and 2 (two) EGMS.

The AGMS and EGMS I/2013 were held on 4 June 2013 in Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto – South Jakarta.

The resolutions produced in the AGMS dated 4 June 2013 are as follows:

1st AgendaTo enact the Company’s Consolidated Financial Statements, Balance Sheet and Statements of Income audited by the office of Public Accountants Jamaluddin, Ardi, Sukimto & Associates as contained in the Auditor’s Report dated 27 March 2013.

2nd AgendaTo approve not to distribute dividends to the shareholders out of the Company’s net income of the Fiscal Year ended on 31 December 2012 in the amount of Rp456,660,267,400 (four hundred and fifty-six billion six hundred and sixty million two hundred and sixty-seven thousand four hundred Rupiah).

3rd AgendaTo approve to grant authority to the Company’s Board of Directors to appoint public accounting firms listed on Bapepam-LK (Indonesia’s Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency, now “Financial Service Authority” or “OJK”) to audit the Company’s financial report for the year of 2013 and determine the honorarium and the term of appointment;

4th AgendaTo approve the determination of remuneration and/or allowances for the Board of Directors of the Company for the 2013 work year and determination of honorarium of the Board of Commissioners for the 2013 work year.

5th AgendaTo approve to grant the authority to the Board of Directors of the Company to take all actions required with regard to the realization of the 2nd, 3rd and 4th Agenda of the AGMS

1.

2.

3.

4.

5.

1.

2.

3.

4.

5.


Keputusan RUPSLB I/2013 tanggal 4 Juni 2013 adalah sebagai berikut:

Agenda PertamaMenyetujui rencana pembagian Saham Bonus yang berasal dari agio saham (tambahan Modal Disetor).

Agenda KeduaMenyetujui peningkatan modal dasar Perseroan menjadi sebesar 20.000.000.000 (dua puluh miliar) saham atau sebesar Rp 2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah).

Agenda KetigaMenyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan yaitu Pasal 4 Ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar sehubungan dengan peningkatan modal tersebut

Menyetujui pemberian wewenang kepada Direksi Perseroan untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan dalam pelaksanaan Agenda Rapat Pertama, Kedua dan Ketiga.

Menyetujui pemberian kuasa kepada Direksi untuk menyatakan keputusan RUPSLB mengenai perubahan Modal Dasar, Modal Ditempatkan dan Disetor tersebut dalam akta notaris tersendiri.

RUPSLB II/2013 diselenggarakan pada tanggal 20 Desember 2013 di Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto – Jakarta Selatan.

Keputusan RUPST Kedua ini adalah sebagai berikut:

Menyetujui pengambilalihan PT Cakra Daya Energy dengan nilai akuisisi sebesar Rp. 97.712.000.000 (sembilan puluh tujuh miliar tujuh ratus dua belas juta Rupiah), transaksi tersebut bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama karena nilainya kurang dari 20% dari ekuitas Perseroan yang dilakukan dalam satu kali atau dalam rangkaian transaksi untuk suatu tujuan atau kegiatan tertentu, serta bukan merupakan Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan

The resolutions produced in the EGMS I/2013 dated 4 June 2013 are as follows:

1st AgendaTo approve the scheme to distribute Bonus Share deriving from share premium (addition to the Paid Capital).

2nd AgendaTo approve the addition to the Company’ authorized capital to become 20,000,000,000 (twenty billion) shares or equal to Rp2,000,000,000,000 (two trillion Rupiah).

3rd AgendaTo approve the amendment to the Article 4 Verse 1 and 2 of the Company’s Articles of Association with regard to the addition to the Company’s capital.

To approve to authorize to the Board of Directors of the Company to take actions required with regard to the realization of the 1st, 2nd and 3rd Agenda of this Meeting.

To approve to grant power to the Board of Directors of the Company to state the aforementioned EGMS Resolutions concerning the amendment to the Authorized Capital and Issued and Fully Paid Capital in a separate notarial deed.

The EGMS II/2013 was held on 20 December 2013 in Balai Kartini, Jalan Jenderal Gatot Subroto – South Jakarta.

The resolutions produced in the 2nd AGMS are as follows:

To approve the acquisition of PT Cakra Daya Energy in the acquisition amount of Rp. 97,712,000,000 (ninety-seven billion seven hundred and twelve million Indonesian Rupiah), such transaction was neither as a material transaction pursuant to Bapepam-LK Regulation No IX.E.2 Annex to the Decision of Bapepam and LK’s Chairman No Kep-614/BL/2011 dated 28 November 2011 regarding Material Transactions and Changes to Main Business Activities as the value was less than 20% of the Company’s equity conducted once or in a series of transactions for a certain purpose or activity, nor an Affiliated Transaction and Conflict of Interest Bearing Transaction as defined in Bapepam-LK Regulation No IX.E.1 Annex to the Decision

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.-

-

-

-

1. 1.


Kepentingan sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-412/BL/2009 Tangal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

Menyetujui pelepasan 100% saham Petrol One Group Ltd, anak usaha yang sahamnya dimiliki Perseroan sebanyak 100% dengan nilai USD40.000.000 (empat puluh juta dolar Amerika Serikat) – nilai tersebut bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama karena nilainya kurang dari 20% dari ekuitas Perseroan yang dilakukan dalam satu kali atau dalam rangkaian transaksi untuk suatu tujuan atau kegiatan tertentu, serta bukan merupakan Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-412/BL/2009 Tangal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

Menyetujui perubahan anggaran dasar Perseroan Pasal 28 mengenai penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan menjadi:“dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal, maka untuk penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan, yang nilainya lebih dari 50% ekuitas Perseroan, dapat dilakukan dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan sebagai berikut:

Dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan yang disetujui lebih ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat.

Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tersebut di atas tidak tercapai, maka Rapat Umum Pemegang Saham Kedua dapat mengambil keputusan dengan syarat dihadiri oleh paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari ¾ (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

of Bapepam and LK’s Chairman No Kep-412/BL/2009 dated 25 November 2009 on Affiliate Transactions and Conflict of Interests in Certain Transactions.

To approve the divestment of the 100% share ownership in Petrol One Group Ltd, a subsidiary in which the Company had 100% share ownership amounting to USD40,000,000 (forty million USD Dollar) – such transaction was not neither a material transaction pursuant to Bapepam-LK Regulation No IX.E.2 Annex to the Decision of Bapepam and LK’s Chairman No Kep-614/BL/2011 dated 28 November 2011 regarding Material Transactions and Changes to Main Business Activities as the value was less than 20% of the Company’s equity conducted once or in a series of transactions for a certain purpose or activity, nor an Affiliated Transaction and Conflict of Interest Bearing Transaction as defined in Bapepam-LK Regulation No IX.E.1 Annex to the Decision of Bapepam and LK’s Chairman No Kep-412/BL/2009 dated 25 November 2009 on Affiliate Transactions and Conflict of Interests in Certain Transactions.

To approve the amendment of Article 28 of the Company’s Act of Incorporation regarding merger, consolidation, acquisition and separation to become:“with due regard to the governing laws and regulations in the capital market, merger, consolidation, acquisition and separation practices with value less than 50% of the Company’s equity can be conducted upon resolution of General Meeting of Shareholders under the following conditions:

Attended by shareholders representing at least ¾ (three quarters) of the total number of shares with legitimate voting rights and a resolution approved by over ¾ (three quarters) of the total number of legitimate votes cast at the Meeting.

In the event the quorum as referred to point a above is not reached, the Second General Meeting of Shareholders has the right to make decision provided that it is attended by at least 2/3 (two thirds) of the total number of shares with legitimate voting rights. The resolution of the Second General Meeting of Shareholders is valid if approved by more than ¾ (three quarters) of the total number of votes cast in such General Meeting of Shareholders .

2.

3.

2.

3.

a.

b.

a.

b.


Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf 3b di atas tidak tercapai, maka Rapat Umum Pemegang Saham Ketiga dapat diadakan atas permohonan Perseroan, kuorum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK.

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertanggung jawab mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi tetapi tidak terlibat dalam masalah operasional.

Susunan Dewan Komisaris

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 1 (satu) orang Komisaris atau lebih. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan dalam RUPS.

Susunan Dewan Komisaris Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Jason Minos Anak PeterKomisaris : Adelaine Teoh Geok PohKomisaris Independen : Rachmad

Profil masing-masing anggota Dewan Komisaris dijabarkan dalam Bagian 3 - Profil Perusahaan.

Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris

Tugas dan wewenang Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagai berikut:

Pengawasan untuk kepentingan Perseroan dengan memperhatikan kepetingan pemegang saham dan bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

Pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan Perseroan termasuk Rencana Pengembangan Perseroan, pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

In case the quorum as referred to in point 3b above is not reached , the Third General Meeting of Shareholders may be convened at the request of the Company, a quorum , the number of votes to make the decision, the call and schedule of the General Meeting of Shareholders shall be determined set by the Chairman of Bapepam –LK.

Board Of Commissioners

The Board of Commissioners (“BOC”) is responsible for supervising and advising the Board of Directors but does not participate in operational matters.

Composition of the Board of Commissioners

Pursuant to the Company’s Articles of Association, BOC consists of 1 (one) President Commissioner and 1 (one) or more Commissioner(s). BOC members are appointed and dismissed in the GMS.

Composition of the Company’s BOC as at 31 December 2013 is as follows:

President Commissioner : Jason Minos Anak PeterCommissioner : Adelaine Teoh Poh GeokIndependent Commissioner : Rachmad

Profile of each BOC member is described in Part 3 – Company Profile hereof.

Duties and Authorities of the Board of Commissioners

Duties and authorities of the Board of Commissioners set forth in the Company’s Articles of Association are as follows:

To oversee for the interests of the Company with due regard to the interests of its shareholders and be responsible to the General Meeting of Shareholders.

To supervise the policies in the company management undertaken by the Board of Directors and provide advice to the Board of Directors in managing the Company, including in the preparation of the Company’s Development Plan, implementation of the Company’s Work Plan and Budget, and in the implementation of the provisions stipulated in the Company’s Articles of Association, resolutions of the General Meeting of Shareholders and the legislations in force.

a.

b.

a.

b.

---

---

c. c.


Melaksanakan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tersebut.

Anggota Dewan Komisaris baik secara bersama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat-surat, bukti-bukti, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain sebagainya serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang dijalankan oleh Direksi.

Sehubungan dengan tugas dan wewenang tersebut di atas, maka Dewan Komisaris berkewajiban untuk:

Menyampaikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai rencana pengembangan Perseroan, laporan tahunan, dan laporan berkala lainnya dari Direksi;

Memberikan pelaporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS disertai dengan saran dan langkah perbaikan yang harus ditempuh apabila Perseroan menunjukkan gelaja kemunduran;

Memberikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan;

Mengesahkan Rencana kerja dan Anggaran Perseroan yang disampaikan Direksi;

Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS;

To carry out duties, authorities and responsibilities provided in the stipulations of the Company’s Articles of Association, General Meeting of Shareholders resolutions and legislations in force.

To research and review the annual report prepared by the Board of Directors and sign the report.

BOC members either collectively or individually at any time during the Company’s working hours is entitled to enter the building and yard or other place used or controlled by the Company and is entitled to examine all books, papers, proofs, check and match the cash statements and so forth and have a right to be aware of all the actions performed by the Board of Directors.

With regard to its duties and authorities mentioned above, the Board of Commissioners is obliged to:

Provide advice and opinions to GMS regarding the Company’s the development plans, annual reports and other periodic reports prepared by the Board of Directors;

Provide reporting on duties and supervision tasks performed during the preceding fiscal year to the General Meeting of Shareholders (GMS) along with suggestions and remedial measures to be taken if the Company shows signs of a slowdown;

Provide advice and opinions to GMS on other issues of importance to the management of the Company;

Ratify the Company’s work plan and budget submitted by the Board of Directors;

Perform other supervisory duties as determined by GMS;

c.

d.

e.

c.

d.

e.

a.

b.

c.

d.

e.

a.

b.

c.

d.

e.


Membuat risalah rapat Dewan Komisaris;

Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan dan pada perusahaan lain.

Rapat Dewan Komisaris

Kebijakan mengenai pelaksanaan dan frekuensi Rapat Dewan Komisaris telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.

Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaan dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris dan atas permintaan dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama dan dalam hal Komisaris tidak dapat hadir atau berhalangan, maka Rapat dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat. Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan melalui cara jarak jauh seperti tele-konferensi, video-konferensi atau sarana media elektronik lainnya apabila cara tersebut memungkinkan semua peserta saling mendengar atau melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam Rapat. Sepanjang tahun 2013 Dewan Komisaris telah mengadakan rapat secara rutin untuk mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan tugas pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan Manajemen Perseroan dan pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut oleh Direksi.

Remunerasi Dewan Komisaris

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, anggota Dewan Komisaris diberi gaji tiap-tiap bulan dan tunjangan lainnya yang jumlahnya ditentukan oleh RUPS.

Remunerasi Dewan Komisaris Perseroan di tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Prepare the minutes of BOC meetings;

Make report to the Company on his/her share ownership and/or the share ownership of his/her family members in the Company and other companies.

BOC Meetings

The policy on BOC Meeting implementation and frequency is set in the Company’s Articles of Association.

BOC Meeting can be held at any time deemed necessary by one or more members of the Board of Directors , upon request of one or more members of the Board of Commissioners and the request of 1 ( one ) or more shareholders who together represent 1/10 (one-tenth) or more of the total shares with voting rights .

BOC meeting is chaired by President Commissioner and in the event the President Commissioner is not avaibale to attend, the meeting will be chaired by a member of the Board of Commissioners appointed by and from the members of the Board of Commissioners attending the meeting. The Board of Commissioners can also held a long-distance meeting through electronic means such as tele-conferencing, video-conferencing or other electronic means if such method allows all participants to hear or see and hear in person and participate in the Meeting. Throughout 2013 the Board of Commissioners held BOC meetings in a routine manner to discuss matters concerning with the Board of Commissioners’ duties in overseeing the Company’s management policies set by the Board of Directors and implementation of such policies by the Board of Directors.

Remuneration of the Board of Commissioners

Based on the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners receives monthly remuneration and other benefits determined by the AGM.

Remuneration of the Company’s Board of Commissioners in 2013 and 2012 is as follows:

2013 2012

Rp 300.000.000,- Rp 480.000.000,-Dewan Komisaris / BOC

f.

g.

f.

g.


Dewan Direksi

Dewan Direksi merupakan organ Perseroan yang bertanggung jawab dalam menjalankan fungsi pengelolaan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan.

Susunan Direksi

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Direksi Perseroan terdiri dari sedikitnya 2 (dua) orang Direksi yang terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama dan 1 (satu) orang Direktur atau lebih. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan dalam RUPS.

Susunan Direksi Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Direktur Utama : Jerry DjajasaputraDirektur : Ooi Kock AunDirektur Tidak Terafiliasi : Jan Adam Tangkilisan

Profil masing-masing anggota Direksi dijabarkan dalam Bagian 3 - Profil Perusahaan.

Tugas dan Wewenang Direksi

Tugas dan wewenang Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagai berikut:

Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugas untuk kepentingan Perseroan.

Tugas pokok Direksi adalah :Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.

Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan

Board Of Directors

The Board of Directors (“BOD”) is the Company’s organ who is accountable for the Company’s management function for the Company’s interest and in accordance with the Company’s goals and objectives stipulated in the Company’s Articles of Association.

Composition Of The Board Of Directors

Pursuant to the Company’s Articles of Association, the Company’s BOD consists of at least 2 Directors comprising 1 (one) President Director and 1 (one) or more Director(s). BOD members are appointed and dismissed in the GMS.

Composition of the Company’s BOD as at 31 December 2013 is as follows:

President Director : Jerry DjajasaputraDirector : Ooi Kock AunUnaffiliated Director : Jan Adam Tangkilisan

Profile of each member of the Board of Directors is described in Part 3 – Company Profile hereof.

Duties and Authorities of the Board of Directors

Duties and authorities of the Board of Directors (BOD) set forth in the Company’s Articles of Association are as follows:

BOD is fully responsible for carrying out duties for the interests of the Company.

Main duties of BOD are as follows :Lead and manage the Company in accordance with the purposes and objectives of the Company;Maintain and manage the Company’s assets.

Each member of the Board of Directors shall in good faith and responsibly carry out their duties with regard to the legislations in force.

Board of Directors are entitled to represent the Company within and outside the Court on all matters and in any event, bind the Company to another party and another party to the Company, and execute all actions

---

---

-

-

-

-

a.

b.

c.

a.

b.

c.


segala tindakan baik yang mengenai kepengurusan dan kepemilikan akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk melaksanakan tindakan-tindakan di bawah ini Direksi harus telebih dahulu mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris:

Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang Perseroan di Bank);Melakukan penyertaan modal atau melepaskan penyertaan modal dalam perusahaan lain tanpa mengurangi ijin yang berwenang dan dengan memperhatikan ketentuan hukum dan peraturan perundangan yang berlaku;

Untuk menjalankan perbuatan hukum mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang seluruh atau lebih dari 50% (lima puluh persen) harta kekayaan bersih Perseroan, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri atau berkaitan satu sama lain dalam 1 (satu) tahun buku dengan persetujuan RUPS;

Menjalankan tugasnya dan bertindak sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar, keputusan-keputusan RUPS, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Secara khusus, Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

Rapat Direksi

Kebijakan mengenai pelaksanaan dan frekuensi Rapat Direksi telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Komisaris, atas permintaan dari seorang atau lebih anggota Direksi dan atas permintaan dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara

Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama dan dalam hal Direktur Utama tidak dapat hadir atau berhalangan, maka Rapat dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari anggota Direksi yang hadir dalam Rapat. Rapat

concerning both the management and ownership but with the restriction that to implement the measures specified below, the Board of Directors shall receive prior approval from the Board of Commissioners:

Borrow or lend money on behalf of the Company (not including withdrawing the money of the Company in the Bank); Perform equity investment or divestment in other companies upon the consent of the authorized party and subject to the provisions of law and regulations in force;

To carry out legal actions of transferring, disposing of rights or making secured loan collateral in the amount of or more than 50% (fifty percent) of the Company’s net assets, either in a single transaction or several transactions standing alone or relating to one another within one (1) year book upon the GMS’s approval;

Carry out their duties and acts in accordance with the provisions of the Company’s Articles of Association, GMS’ resolutions, the Work Plan and Budget as well as the laws and regulations in force.

In particular, President Director is entitled and authorized to act for and on behalf of the Board of Directors as well as to represent the Company.

BOD Meetings

The policy on BOD Meeting implementation and frequency is set in the Company’s Articles of Association. BOD Meeting can be held at any time deemed necessary by one or more members of the Board of Directors, upon request of one or more members of the Board of Commissioners and the request of 1 (one) or more shareholders who together represent 1/10 (one-tenth) or more of the total shares with voting rights .

BOD meeting is chaired by President Director and in the event the President Director is not avaibale to attend, the meeting will be chaired by a member of the Board of Director appointed by and from the members of the Board of Directors

-

-

-

-

d.

e.

f.

d.

e.

f.


Direksi dapat diadakan melalui cara jarak jauh seperti tele-konferensi, video-konferensi atau sarana media elektronik lainnya apabila cara tersebut memungkinkan semua peserta saling mendengar atau melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam Rapat.

Sepanjang tahun 2013 Direksi telah mengadakan rapat secara rutin untuk membahas isu-isu kinerja, menganalisa hasil-hasil yang telah dicapai, mempersiapkan langkah antisipasi terhadap masalah-masalah yang ada dan membuat rencana untuk tindakan perbaikannya. Seluruh Direksi Perseroan selalu menghadiri rapat Direksi, baik diadakan di Jakarta atau melalui telekonfrensi.

Remunerasi Direksi

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, anggota Direksi diberi gaji tiap-tiap bulan dan tunjangan lainnya yang jumlahnya ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dilimpahkan kepada Dewan Komisaris dan apabila kewenangan RUPS dimaksud diserahkan kepada Dewan Komisaris, maka penentuan besarnya gaji dan tunjangan Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris.

Remunerasi Direksi Perseroan di tahun 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Komite Audit

Dasar Hukum Pembentukan Komite Audit

Komite Audit dibentuk berdasarkan Peraturan No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Maksud dan Tujuan

Pembentukan Komite Audit dimaksudkan untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam rangka pengawasan atas kinerja manajemen Perseroan.

attending the meeting. The Board of Directors can also held a long-distance meeting through electronic means such as tele-conferencing, video-conferencing or other electronic means if such method allows all participants to hear or see and hear in person and participate in the Meeting.

Throughout 2013 the Board of Director held BOD meetings in a routine manner to discuss performance issues, analyze the achieved results, prepare the anticipation of the existing problems and to create a corrective action plan. The entire Board of Directors is always present in the BOD meetings held in Jakarta or via teleconference.

Remuneration of the Board of Directors

Based on the Company’s Articles of Association, the Board of Directors is given a remuneration every month and other benefits which is determined by the GMS and such authority is delegated by GMS to the Board of Commissioner and in the event the authority is delegated to the Board of Commissioners, the amount of remuneration and allowances for the Board of Directors will be determined based on the decision of BOC meeting.

Remuneration of the Company’s Board of Directors in 2013 and 2012 is as follows:

Audit Committee

Legal Base of the Audit Committee Formation

The Audit Committee is formed in accordance with Rule No. IX.I.5 the Annex to Bapepam and LK’s Chairman No. Kep-643/BL/2012 dated 7 December 2012 on the Formation of and Guidelines for the Audit Committee.

Purpose and Objectives The Audit Committee is formed to assist the Board of Commissioners in carrying out its duties and functions in order to supervise the performance of the Company’s management.

2013 2012

Rp 1.146.300.000,- Rp 1.381.700.000,-Dewan Komisaris / BOD


Tujuan pembentukan Komite Audit adalah untuk lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dalam rangka pengawasan terhadap system dan proses pelaporan keuangan, proses audit atas laporan keuangan, evaluasi atas pelaksanaan pengawasan internal, dan evaluasi atas kinerja Internal Auditor, serta kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan lainnya yang terkait.

Tugas Komite Audit difokuskan untuk membantu Dewan Komisaris dalam rangka memastikan bahwa Tata Kelola Perusahaan (GCG) dijalankan dengan baik oleh Perseroan.

Perseroan memiliki Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) yang merupakan landasan dan pedoman kerja Komite Audit di Perseroan.

Komposisi, Struktur, Persyaratan Keanggotaan Komite Audit

Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan dipimpin oleh Komisaris Independen yang dibantu oleh dua profesional independen yang memiliki latar belakang dan pengalaman di bidang keuangan serta memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya yang terkait dengan kegiatan usaha perseroan, proses audit, manajemen risiko, dan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya. Anggota Komite Audit bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa non – assurance, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir.

Per tanggal 31 Desember 2013, Komite Audit terdiri dari 3 (tiga) orang dengan susunan sebagai berikut:

Ketua : RachmadAnggota : Kong Chin LamAnggota : Drs. Basa Sidabutar, S.H, MH

Profil anggota Komite Audit telah diuraikan dalam Bagian 3 – Profil Perusahaan.

The purpose of the Audit Committee establishment is to further improve the effectiveness of the Board of Commissioners’s duties in overseeing the financial reporting system and process, audit process of financial statements, evaluation of the implementation of internal control, and evaluation of the performance of the Internal Auditor as well as the Company’s compliance with the rules and regulations on capital market and other related regulations.

The task of the Audit Committee is focused on providing assistance to the Board of Commissioners in order to ensure that good corporate governance (GCG) is run by the Company in a proper manner. The Company has the Audit Committee Charter which becomes the foundation and guidelines for the Audit Committee in carrying out their work.

Composition, Structure and Membership Requirements of the Audit Committee

The Audit Committee is responsible to the Board of Commissioner and chaired by Independent Commissioner assisted by two independent professionals with educational background and experiences in finance as well as understand financial statements, the Company’s business, particularly in relation to the business activities of the Company, the audit process, risk management, and legislations in the capital market and other relevant legislations. Member of the Audit Committee is not an insider in the public accounting firm, law firm, Appraisal Services firm or other parties that provide assurance services, non -assurance, appraisal services and/or other consulting services to the company in the last 6 (six) months .

Currently the Audit Committee consists of 3 (three) members with composition as follows:

Chairman : RachmadMember : Kong Chin LamMember : Drs. Basa Sidabutar,S.H, M.H.

Profile of the Audit Committee members is already described in Part 3 – Company Profile hereof.

---

---


Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Dalam menjalankan fungsinya untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap Perseroan, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab, antara lain sebagai berikut :

Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik atau dan/atau pihak otoritas, antara lain: laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan;

Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;

Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;

Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee;

Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;

Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen resiko yang dilakukan oleh Direksi.

Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;

Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perseroan;

Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.

Duties and responsibilities of the Audit Committee

In carrying out its function to assist the Board of Commissioners performing its supervisory functions on the Company, duties and responsibilities of the Audit Committee include, among others to:

Review the Company’s financial information to be released, such as financial statements to public and/or authorities such as financial statements, projections, and other report concerning the Company’s financial information.

Analyze the Company’s compliance with capital market regulations and other laws and regulations relevant to the Company’s activities.

Provide independent opinions in the event of dissenting opinions between the Company’s management and the Accountant on the services delivered;

Provide recommendations to the Board of Commissioners on the appointment of Public Accountants based on independence, scope of assignment and fee;

Review the implementation of the audit internal’s examination and monitor the follow-up of the findings by the Board of Directors;

Reviw the implementation of risk management activcities conducted by the Board of Directors;

Review all reports related to the accounting process and the Company’s financial reporting;

Review and give advice to the Board of Commissioners with regard to any potential of conflicts of interests in the Company.

Keep the confidentiality of the Company’s documents, data and information.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.


Rapat Komite Audit

Komite Audit mengadakan rapat secara berkala paling kurang satu kali dalam 3 (tiga) bulan. Selain rapat yang dilakukan secara periodik, penyelenggaraan rapat Komite Audit dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan untuk kepentingan bersama baik perseroan maupun pemangku kepentingan (stakeholder).

Rapat Komite Audit hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota. Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat, termasuk apabila terdapat perbedaan pendapat (dissenting opinions), yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir dan disampaikan kepada Dewan Komisaris. Masa Tugas Komite Audit

Masa tugas Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu periode berikutnya.

Sekretaris Perseroan

Mengacu kepada Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.4 dan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) No. I-A, Perseroan mengangkat Sekretaris Perseroan yang bertugas sebagai pejabat penghubung antara Perseroan dengan Organ Perseroan dan pemangku kepentingan.

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab dalam:

mengembangkan proses komunikasi dua arah yang efektif antara Perseroan dan komunitas keuangan dalam batasan badan pengaturan pasar modal.mengelola penyebaran informasi keuangan, strategi dan informasi legal kepada pihak yang berkepentingan termasuk institusional yang potensial, dan investor retail, analis keuangan, pialang saham, badan pemerintah serta media keuangan.menjamin kepatuhan atas undang-undang dan peraturan pasar modal, peraturan perusahaan asosiasi, dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Audit Committee Meeting The Audit Committee held regular meetings at least once in every three (3) months. In addition to the meetings held periodically, the meetings of the Audit Committee can be done at any time as needed for the mutual benefit of both the Company and the stakeholders.

Meetings of the Audit Committee can be implemented only if attended by more than ½ (one half) of the members. Audit Committee meeting decisions are taken by deliberation and consensus. Each meeting is noted in the minutes of the Audit Committee meeting, including if there are difference of opinion (dissenting opinions), which are signed by all present members of the Audit Committee and submitted to the Board of Commissioners.

Term of Office of the Audit Committee

The Audit Committee’s term of office should not be longer than the term of office of the Board of Commissioners as provided in the Articles of Association of the Company and the Audit Committee member can only be re-elected for one term.

Corporate Secretary

With reference to Bapepam and LK Regulation No. IX.I.4 and Indonesian Stock Exchange (IDX) Regulation No. I-A, the Company must appoint a Corporate Secretary to act as the liaison between the Company, with its corporate organs, and stakeholders. The Corporate Secretary’s responsibilities are as follows:

develop an effective two-way communication process between the Company and the financial community within the capital market regulations.manage the distribution of financial information, strategies and legal information to interested parties, including potential institutions and retail investors, financial analysts, stock brokers, government agencies and the financial media. ensure the Company’s adherence to laws and regulations of capital markets, rules of the associated company, and GCG principles.

-

-

-

-

-

-


melaksanakan tanggung-jawab sosial Perseroan terhadap Pemangku Kepentingan, dan bina lingkungan dalam rangka menjaga citra Perseroan ke dalam dan keluar Perseroan.

Sekretaris Perusahaan Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah Anju Anita Aprelistiawati.

Profil Anju Anita Aprelistiawati telah diuraikan dalam Bagian 3 – Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.

Akses Informasi

Perseroan menyediakan seluruh informasi secara transparan untuk para pemangku kepentingan melalui Sekretaris Perseroan Perseroan. Setiap informasi yang diberikan mengacu kepada prinsip keterbukaan dan pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan pasar modal.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Perseroan, dapat menghubungi:

Sekretaris PerusahaanPT Inovisi Infracom Tbk,

Patra Jasa Office Tower, Lantai 21, Wing 3Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta Selatan, Indonesia Telp. (62-21) 5290 1316Fax. (62-21) 5290 1319

Website: www.inovisi.com Email: [email protected]

Audit Internal

Visi dan Misi

Visi Unit Audit Internal adalah menjadi unit yang profesional, independen dan obyektif guna mendukung strategi bisnis PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) dan menjadikannya terdepan dalam layanan dan kinerja.

Misi Unit Audit Internal adalah melaksanakan aktivitas kontrol dan konsultasi internal guna memberikan nilai tambah dalam pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan.

implement the Company’s social responsibility of to the Stakeholders and environment development in order to maintain the Company’s image in and outside the Company.

The Company’s Corporate Secretary as of 31 December 2013 was Anju Anita Aprelistiawati.

The profile of Anju Anita Aprelistiawati is already described in Part 3 – Company Profile of this Annual Report.

Information Access

The Company discloses all information transparently for the stakeholders through the Company’s Corporate Secretary. All information provided refers to the principles of transparency and complies with prevailing laws and regulations in the capital market.

For further information on the Company, please contact :

Corporate Secretary PT Inovisi Infracom Tbk,

Patra Jasa Office Tower,Floor 21, Wing 3Jl. Jenderal Gatot Subroto South Jakarta, IndonesiaTelp. (62-21) 5290 1316 Fax. (62-21) 5290 1319

Website : www.inovisi .comEmail : [email protected]

Internal Audit

Vision and Mission

The vision of Internal Audit Unit is to be a professional unit in supporting the business strategy of PT Inovisi Infracom Tbk (INVS) and making it the leading in service and performance.

The mission of the Internal Audit Unit is carrying out consultation activities and internal controls in order to provide added value in risk management and corporate governance.

- -


Piagam Audit Internal

Perseroan memiliki Piagam Audit Internal yang merupakan landasan dan pedoman kerja Unit Internal Audit di Perseroan.

Piagam Audit Internal akan ditinjau secara periodik agar pelaksanaan audit internal senantiasa berada pada tingkat yang optimal.

Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan Unit Audit Internal

Kegiatan Unit Audit Internal bertujuan memberikan rekomendasi terhadap perbaikan kualitas dan efektivitas pengelolaan risiko dan pengendalian internal.

Ruang lingkup kegiatan Unit Audit Internal mencakup konsultasi terhadap seluruh kegiatan Perseroan di seluruh tingkatan manajemen Perseroan.

Struktur dan Kedudukan Unit Audit Internal

Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Kepala Unit Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Direktur Utama dapat memberhentikan Kepala Unit Audit Internal atas persetujuan Dewan Komisaris, jika Kepala Unit Audit Internal tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 dan/atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas. Auditor Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Kepala Audit Internal.

Kepala Unit Audit Internal per 31 Desember 2013 adalah Tyty Chandra, yang profilnya telah diuraikan dalam Bagian 3 – Profil Perusahaan.

Internal Audit Charter

The Company has the Internal Audit Committee Charter which becomes the foundation and guidelines for the Internal Audit Unit in carrying out their work.

This Internal Audit Charter shall be reviewed periodically, so that audit activities are conducted in an effective manner.

Purposes and Scope of Internal Audit Unit

The Internal Audit Unit engages in activities for the purpose of providing recommendations towards improvement on the quality and effectiveness of risk management and internal control.The scope of Internal Audit activities covers consultation on all of the Company’s activities at all levels of the Company’s management.

Structure and Position of Internal Audit Unit

The Internal Audit Unit is led by Head of Internal Audit who reports directly to the President Director. Head of Internal Audit is appointed and discharged by President Director with the approval of the Board of Commissioners and duly reported to the Financial Services Authority (OJK) and the Indonesia Stock Exchange (IDX). President Director may discharge the Head of Internal Audit with approval of the Board of Commissioners, if the Head of Internal Audit auditor does not meet the requirements as outlined in the Bapepam & LK Chairman Decree No Kep. 496/BL/2008 dated November 28, 2008 and/ or fail or be incompetent in performing his/her duties. Auditor of Internal Audit reports directly to the Head of Internal Audit.

The Chief of Internal Audit Unit as of 31 December 2013 was Tyty Chandra, whose profile is already described in Part 3 – Company Profile hereof.


Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal

Menyusun dan melaksanakan Rencana Audit dan Konsultasi Tahunan.Melaporkan realisasi Rencana Audit dan Konsultasi Tahunan setiap semester kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.Mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan pengelolaan risiko sesuai kebijakan Perseroan. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang aktivitas yang diaudit pada semua tingkat manajemen. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikannya kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. Memberikan konsultasi kepada pihak internal dengan tujuan memberikan nilai tambah serta memperbaiki kualitas pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan. Melakukan audit pendalaman (khusus) apabila diperlukan.Melaksanakan pemantauan tindak lanjut audit dan melaporkan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris setiap triwulan. Melaporkan segera atas setiap temuan audit yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. Mengajukan Anggaran Tahunan untuk tahun yang akan datang dan melaporkan realisasinya kepada Direktur Utama setiap semester. Menyusun kebijakan dan prosedur operasi standar tertulis sebagai pedoman bagi auditor dalam melaksanakan tugasnya.Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit yang dilakukan.Melaksanakan pendidikan secara berkelanjutan dan sesuai dengan kompetensi auditor. Bekerja sama dengan Komite Audit.

Penerapan Fungsi Audit Ekstern

Laporan Keuangan Perseroan setiap tahun diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) independen sebagai pelaksana fungsi audit eksternal. Penunjukan KAP tersebut merujuk pada hasil rekomendasi Komite Audit.

Duties and Respobsibilities of Internal Audit Unit

To prepare and implement Annual Audit and Consultancy Plan.To report realizations of Annual Audit and Consultancy Plan every semester to the President Director and the BOC. To audit and assess organizational effectiveness and efficiency in the areas of finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities.

To evaluate the implementation of internal control and risk management systems in accord with the Company’s policies.To provide recommendations for improvements and objective information on auditee’s activities at all management levels.To prepare audit reports and submit them to the President Director and the Board of Commissioners.To provide consultation to internal parties in order to add value and improving the quality of risk management and corporate governance. To perform specific (in-depth) audits when necessary.

To monitor the follow up on audit findings and submit a Follow Up Report to the President Director and the BOC on quarterly basis.To report to the President Director and the BOC regarding any audit findings that may disrupt the business continuity.To submit Annual Budget for the coming year and a report of budget realization to President Director each semester.To prepare written Standard Operating Procedures (SOP) that serve as guidelines to the internal auditors in their duties.To develop programs to evaluate the quality of internal auditing that has been performed.To conduct continuous training program according to the required competence of the auditors.To forge solid cooperation with the Audit Committee.

The Implementation Of External Audit Function

The Company’s Financial Report is audited every year by an independent Public Accountants Firm as the executor of external audit function. The appointment of the Public Accountants Firm is based on the recommendations from the Audit Committee.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.


Auditor Independen melakukan audit sesuai dengan standar profesional akuntan publik untuk memastikan laporan keuangan Perseroan disusun sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Dalam rangka penerapan fungsi audit eksternal, Perseroan telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di OJK untuk mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasi Tahun Buku 2013, yaitu KAP Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan, yang beralamat di Cowell Tower : Graha Atrium lantai 7, Jl. Senen Raya 135, Jakarta 10410.

Permasalahan Hukum

Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi Perseroan selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum. Selama tahun 2013 Perseroan tidak sedang terlibat dalam permasalahan hukum di Indonesia maupun di luar negeri, baik berupa gugatan atau sedang dalam status penyelesaian perkara atau gugatan yang berdampak signifikan terhadap kondisi keuangan Perseroan.

Manajemen Risiko

Dalam pelaksanaan kegiatan operasional, investasi dan keuangan, Perseroan menghadapi beberapa risiko usaha. Oleh karena itu, dalam rangka mewujudkan kinerja usaha yang berkesinambungan, pengelolaan risiko Perseroan harus dilakukan secara terintegrasi, akurat dan komprehensif.

Secara umum risiko operasional yang dihadapi Perseroan dan Entitas Anak antara lain:

Risiko yang berkaitan dengan Bisnis Telekomunikasi, Media dan Teknologi

Risiko Perubahan Teknologi Yang Cepat

Industri telekomunikasi terus berkembang dengan sering dan cepatnya diperkenalkan teknologi dan kapabilitas baru. Karena industri telekomunikasi bergerak menuju konvergensi antara jaringan tetap (fixed lines), internet dan nirkabel atau mobile, maka perubahan dalam satu industri akan berpengaruh pada dua lainnya. Sebagai industri yang relatif baru, industri mobile value-added service (MVAS) akan terus berubah mengingat perusahaan-

The Independent Auditor conducts audit in accordance with the professional standards of public accountants to ensure that the Company’s financial report is arranged in accordance with the prevailing Statements of Financial Accounting Standards. In order to implement the external audit function, the Company has appointed an OJK-listed public accountants firm to do the audit of the Company’s Consolidated Financial Report of Year 2013, namely KAP Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan, yang beralamat di Cowell Tower : Graha Atrium lantai 7, Jl. Senen Raya 135, Jakarta 10410.

Legal Issues

Legal issues cover both civil and criminal cases confronting the Company throughout the reporting year and have undergone some legal process. Throughout 2013 the Company was not involved in any legal issues in Indonesia or abroad that may bring significant impact toward the income, asstes and the business continuity of the Company .

Risk Management

There are a number of risks the Company should face in the running of its operational, investment and financial activities. Therefore, to realize a sustainable business performance, risk management in the Company should be conducted in well-integrated, accurate and comprehensive ways.

The Company is in the face of the following risks:

Risks Relating to the Telecommunication, Media and Technology Business

Risk of Rapid Technological Changes

The telecommunications industry is constantly evolving with the frequent and rapid introductions of new technologies and new capabilities. As the telecommunications industry move towards a convergence between fixed lines, the Internet and the wireless or mobile, changes in one industry will have a ripple effect on the other two. Being a relatively new industry, the mobile value-added service (MVAS) industry is continuously changing with the established companies

1.

a.

1.

a.


perusahaan yang sudah mapan serta pendatang baru akan selalu berupaya memanfaatkan teknologi terbaru. Selain itu, Perseroan mungkin menghadapi meningkatnya persaingan dari teknologi saat ini sedang dikembangkan atau mungkin akan dikembangkan di masa depan oleh kompetitor serta pendatang baru. Kompetitor mungkin lebih efektif dalam mengembangkan atau memasarkan teknologi baru serta produk dan jasa baru, dan pesaing baru mungkin muncul sebagai hasil dari teknologi baru.

Meskipun in-house engineers dan pengembang konten (content developers) Perseroan terus menambahkan konten baru, meningkatkan efisiensi sistem yang ada dan mengembangkan layanan baru dan inovatif untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah dan perubahan teknologi, tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan berhasil merespon perubahan dan perkembangan tersebut secara tepat waktu dan hemat biaya (cost-effective). Selain itu, Perseroan tidak dapat memprediksi secara akurat bagaimana perubahan-perubahan teknologi yang baru muncul dan yang akan datang akan mempengaruhi operasional atau daya saing layanan Perseroan.

Risiko Penerimaan Pasar terhadap Produk dan Jasa yang Dikembangkan Perseroan

Pencapaian Perseroan di masa mendatang akan secara substansial tergantung pada penerimaan pasar terhadap produk dan layanan yang dikembangkannya. Penurunan permintaan atau peningkatan persaingan di pasar untuk produk dan/atau layanan ini akan memberikan dampak negatif yang material bagi bisnis, kinerja dan kondisi keuangan Perseroan.

Meskipun produk dan layanan Perseroan sampai saat ini telah diterima dengan baik oleh para pelanggan dan upaya manajemen untuk (i) terus meningkatkan dan memperbaiki fitur yang ada (melalui proses penyaringan pasar secara rutin untuk mengikuti tren pasar), (ii) mengantisipasi dan bereaksi terhadap perubahan cepat dalam segmen teknologi informasi dan komunikasi untuk menyelaraskan produk dan layanan Perseroan untuk memastikan terpenuhinya harapan para pelanggan, (iii) menjamin ketepatan waktu dalam pengiriman ke pelanggan dan (iv) memberikan layanan teknis yang baik, tidak ada jaminan Perseroan akan mampu mengembangkan dan memperkenalkan produk-produk

as well as new entrants always on the lookout for the latest technology to capitalize on. In addition, the Company may face increasing competition from technologies currently being developed or which may be developed in the future by both our existing competitors as well as new market entrants. The competitors may be more effective than us at developing or marketing new technologies, products and services and new competitors may emerge as a result of new technologies.

Although the Company’s in-house engineers and content developers are constantly adding new content, improving efficiency of its existing systems and developing new and innovative services to suit the ever changing needs of consumers and the technological changes, there is no assurance that we will be successful in responding in a timely and cost-effective manner to these changes and developments. In addition, the Company cannot accurately predict how emerging and future technological changes will affect our operations or the competitiveness of our services.

Risks of market acceptance on the Products and Services developed by the Company

Our future results will substantially depend on market acceptance of the products and services which we develop. A reduction in demand or an increase in competition in the market for these products and/or services will have a material adverse effect on the Company’s business, results and financial condition.

Although the Company’s products and services have to date been well received by our customers and our management endeavours to (i) continue to enhance and improve the existing features (through internal routine market screening process to keep abreast with market trends), (ii) anticipate and react to the fast changing information and communication technology segment to better align the Company’s products and services to ensure customers’ expectations are met, (iii) ensure timeliness in delivery to its customers and (iv) provide good technical service, there is no assurance that the Company will be able to develop and introduce new products and services or enhancements in a timely manner in response

b. b.


dan jasa yang baru atau melakukan penyempurnaan secara tepat waktu untuk merespon perubahan kondisi pasar atau kebutuhan pelanggan atau bahwa proses-proses yang dilakukan tersebut tidak akan mengalami masalah yang tak terduga.

Risiko Kegagalan Sistem atau Shutdown dalam Jaringan

Pendapatan Perseroan bergantung pada keandalan pengembangan dan pemeliharaan gateway, jaringan dan infrastruktur saluran. Infrastruktur dapat mengalami pemadaman dan keterlambatan sebagai akibat dari kemacetan lalu lintas atau gangguan tak terduga terhadap koneksi saluran dan kegagalan piranti keras lainnya yang dapat merusak atau mempengaruhi fungsi infrastruktur.

Kemampuan Perseroan untuk menyediakan layanan tergantung pada stabilitas jaringan terpadu yang dimilikinya. Setiap kegagalan jaringan terpadu ini atau link dalam rantai pengiriman yang mengakibatkan gangguan dalam bisnis Perseroan, dapat menjatuhkan brand Perseroan, mengurangi kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan dan secara material sangat mempengaruhi pendapatan dan profitabilitas Perseroan.

Risiko dalam memilih kombinasi yang optimal dari bahasa komputer dan pengembangan aplikasi arsitektur jaringan

Teknologi dalam pengembangan piranti lunak dan keras untuk produk-produk baru sangat penting dalam industri MVAS. Meskipun demikian, terdapat risiko yang melekat sehubungan dengan pemilihan kombinasi yang optimal dari bahasa komputer dan pengembangan aplikasi arsitektur jaringan. Risiko tersebut terjadi karena ketidakpastian dalam hasil penelitian dan pengembangan, lead time yang lebih pendek ke pasar dan perubahan pesat dalam teknologi know-how. Selain itu, perubahan dalam industri teknologi informasi dipercepat oleh seringnya perubahan pada fitur dan diperkenalkannya produk yang lebih maju, perubahan permintaan pelanggan dan standar-standar industri yang terus berkembang. Meskipun Perseroan telah secara rutin menyaring perubahan lingkungan eksternal dan mengikuti perkembangan teknologi terbaru, tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan dapat memilih kombinasi yang optimal dari bahasa komputer dan pengembangan aplikasi arsitektur jaringan dan bersaing dengan sukses dengan para pesaingnya.

to changing market conditions or customer requirements or that the process will not encounter unforeseen problems.

A Systems Failure or Shutdown in the Company’s Networks

The Company’s revenue is dependent on the reliability of development and maintenance of our gateway, network and associated line infrastructure. The infrastructure may be subject to various outages and delays as a result of traffic congestion or unexpected interruption of the line connection and other hardware failure that may damage or affect the functioning of the infrastructure.

The Company’s ability to provide services depends on the stability of its integrated network. Any failure of this integrated network or any link in the delivery chain that results in an interruption in our business, operations or the Company’s ability to provide any service, could damage the Company’s brand, reduce its ability to attract and retain customers and materially adversely affect the Company’s revenue and profitability.

Risks in choosing the optimal combination of computer languages and network architecture applications development

Technologies in software and hardware architecture development of new products are vital to the MVAS industry. However, there are inherent risks associated in choosing the optimal combination of computer languages and network architecture applications development. Such risks occur due to the uncertainties with regards to the outcome of the research and development efforts, shorter lead time to market and rapid changes in technology know-how. In addition, the changes in the information technology industry are accelerated by frequent changes in features and introduction of more advanced products, changes in customer demands and evolving industry standards. Although the Company has been routinely screening the external technologies environment changes and keeping abreast with the latest technologies development, there is no assurance that the Company will be able to choose the optimal combination of computer languages and network architecture applications development and compete successfully with its competitors.

c.

d.

c.

d.


e. Risiko Keterlambatan atau Pembatalan Proyek

Waktu yang dibutuhkan mulai dari pengembangan hingga implementasi bisa berlangsung lama dan biasanya melibatkan evaluasi teknis yang signifikan serta komitmen modal dan sumber daya lainnya. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu proyek tertentu akan bervariasi dari satu customer ke customer lainnya dan dapat mengalami penundaan dengan karena lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pengujian dan proses persetujuan. Hasil operasi dan kondisi keuangan dapat terpengaruh secara material atau negatif apabila customer membatalkan atau menunda proyek. Meskipun Perseroan berupaya untuk meminimalkan penundaan tersebut dengan menerapkan kontrol ketat dari siklus pengembangan dari setiap produk yang dikembangkan, tidak ada jaminan bahwa bahkan dengan pengalaman luas Perseroan dalam industri ini yang disertai dengan pelatihan rutin karyawan, pelaksanaan proyek akan berjalan dengan lancar.

2. Risiko Terkait dengan Bisnis Pertambangan Batubara

a. Risiko Pasokan Batubara

Meskipun memiliki beberapa tambang batu bara, saat ini Perseroan tidak melakukan sendiri penambangan batubara yang dijual kepada customers melainkan bergantung pada kontrak pasokan batubara jangka panjang dan jangka pendek dalam rangka memenuhi kewajiban pengirimannya. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan dapat terus memperbaharui kontrak pasokan batubara atau mendapatkan sumber pasokan baru.

b. Risiko Operasional dan Infrastruktur

Operasi penambangan dan kegiatan transportasi yang dilakukan Perseroan dan kontraktornya terpapar sejumlah risiko yang dapat mengganggu produksi, bongkar muat dan transportasi batubara untuk periode waktu yang signifikan. Risiko ini meliputi:

e. Risk of Project Delay or Cancellation

The time taken from development to the implementation can be long and typically involves significant technical evaluation and commitment of capital and other resources. The length of time taken to implement a particular project will vary from customer to customer and is subject to delays associated with long testing and approval process. Operating results and financial condition could be materially and adversely affected if customers cancel or delay projects. Although the Company aims to minimise such delays by implementing stringent control of the product development life cycle of each product developed, there is no assurance that even with the Company’s extensive experience in the industry together with the regular training of our employees, the smooth implementation of projects will be successful.

2. Risks Relating to the Coal Mining Business

a. Risk of Coal Supply

Whilst we own several coal mines, we do not currently mine the coal which we sell to our customers but rely on a mix of long-term and short-term coal supply contracts instead, in order to fulfill our delivery obligations. There is no assurance that we will be able to continue to renew existing coal supply contracts or source for new supplies.

b. Operational and Infrastructure Risks

The mining operations and transportation activities that the Company and its contractors conduct are subject to a number of risks that could disrupt the production, loading and transportation of coal for significant periods of time. These risks include:


Risiko operasi dan infrastruktur, seperti risiko kebakaran, ledakan, embargo, kecelakaan (termasuk risiko penutupan oleh pemerintah sebagai akibat dari kecelakaan), perselisihan perburuhan, kondisi geologis yang tidak terduga, tambang runtuh dan bahaya lingkungan;cuaca buruk dan bencana alam;bahaya operasi maritim, seperti pembajakan, terbalik, tabrakan dan kondisi laut yang merugikan;Kegagalan Perseroan atau kontraktornya untuk mendapatkan mesin-mesin utama, peralatan dan suku cadang;kegagalan dan masalah pemeliharaan mesin dan peralatan yang tidak diduga sebelumnya;protes oleh masyarakat setempat terhadap tambang pemasok Perseroan yang berhubungan dengan lingkungan dan klaim kompensasi untuk pembebasan lahan yang mungkin dapat mengganggu operasi;penundaan tongkang karena pemampatan sungai dan curah hujan yang terbatas menyebabkan kondisi dangkal di sepanjang sungai utama yang digunakan dalam operasi Perseroan, atau dengan cacat material pada infrastruktur publik yang diandalkan untuk mendukung operasi Perseroan;keterbatasan akses atau kekurangan tongkang yang tersedia untuk transportasi batubara; dangangguan dalam logistik produksi batubara dan pengiriman produk batubara.

c. Risiko Penurunan Cadangan Batubara

Cadangan batubara Perseroan akan menurun pada saat pertambangan dimulai. Pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang Perseroan akan tergantung pada kemampuannya untuk memperoleh tambahan sumber daya batubara dalam wilayah eksplorasi dan mengkonversi sumber daya batubara tersebut menjadi cadangan batubara secara ekonomis. Sumber daya baru batubara mungkin tidak dapat ditemukan atau tidak dapat dipulihkan secara ekonomis atau Pemerintah Indonesia tidak dapat menyetujui dimulainya operasi pertambangan Perseroan. Perseroan bisa terkena dampak negatif jika tidak dapat memperoleh sumber daya batubara baru atau tidak dapat memperoleh sumber daya tambahan batubara dan cadangan. Bahkan jika Perseroan menemukan sumber daya tambahan memperoleh sumber daya tambahan batu bara, membutuhkan waktu beberapa tahun dari tahap awal pengeboran sampai dimungkinkannya eksploitasi, dimana kelangsungan produksi secara ekonomis dapat berubah.

operating and infrastructure risks, such as the risk of fire, explosions, embargos, accidents (including the risk of government-imposed shutdowns as a result of accidents), labor disputes, unexpected geological conditions, mine collapses and environmental hazards;

inclement weather and natural disasters; hazards of maritime operations, such as piracy, capsizing, collision and adverse sea conditions;The Company or its contractors’ failure to obtain key machinery, equipment and spare parts;

unexpected failures and maintenance problems of machinery and equipment;protests by the local community against the Company’s suppliers’ mines relating to the environment and compensation claims for land acquisition may disrupt operations;barging delays due to river congestion and limited rainfall causing shallow conditions along the key rivers used in the Company’s operations, or by material defects on public infrastructure the Company relies on to support its operations;

limited access to or shortage of available barges for the transportation of coal; anddisruptions in coal production logistics and shipments of coal products.

c. Risk of Declining Coal Reserves

The Company’s coal reserves will decline as mining commences. The Company’s growth and long-term success will depend on its ability to acquire additional coal resources within its exploration areas and to convert such coal resources into economically recoverable coal reserves. New coal resources may not be found or may not be economically recoverable or the Government of Indonesia may not approve the commencement of the Company’s mining operations. The Company could be materially and adversely affected if it is unable to obtain new coal resources or if it is unable to acquire additional coal resources and reserves. Even if the Company discovers additional resources or acquires additional coal resources, it could take a number of years from the initial phases of drilling until exploitation is possible, during which time the economic viability of production may change.

•

••

•

•

•

•

•

•

•

••

•

•

•

•

•

•


d. Risiko yang terkait dengan estimasi sumber daya dan cadangan batubara dan valuasi cadangan batubara.

Perkiraan cadangan dan sumber daya batubara terbukti dan terkira merefleksikan penilaian berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan praktik industri. Dalam menentukan kelayakan pengembangan dan operasi tambang, Perseroan menggunakan estimasi cadangan dan sumber daya batubara yang dibuat oleh perseonilnya dan umumnya ditinjau setiap tahun oleh konsultan independen pertambangan. Banyak ketidakpastian yang melekat dalam memperkirakan jumlah dan nilai cadangan batubara yang dapat diperbaharui dan dipasarkan, termasuk banyak faktor di luar kendali Perseroan. Akibatnya, perkiraan mengenai cadangan dan sumber daya batubara menjadi tidak pasti.

3. Risiko yang berkaitan dengan Layanan Minyak dan Gas Bumi

a. Tingkat kegiatan industri minyak dan gas

Layanan dukungan lepas pantai Perseroan sangat tergantung pada tingkat kegiatan industri minyak dan gas seperti eksplorasi, pengembangan dan produksi minyak dan gas alam. Kegiatan ini pada gilirannya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti fluktuasi harga minyak dan gas alam dan perubahan dalam investasi modal di industri minyak dan gas. Harga yang rendah pada minyak dan gas cenderung mengurangi anggaran pengeluaran dalam kegiatan seperti pengeboran, eksplorasi dan pengembangan karena kurang ekonomis bagi produsen minyak dan gas untuk melakukannya. Akibatnya, permintaan untuk layanan dukungan lepas pantai Perseroan juga bisa menurun.

Selain itu, tingkat kegiatan eksplorasi dan produksi ini juga berkorelasi dengan ketersediaan cadangan minyak mentah dan gas alam di negara di mana Perseroan beroperasi. Investasi di sektor ini dapat berkurang secara signifikan apabila cadangan minyak dan gas alam menyusut dan tidak lagi ekonomis untuk diekstrak. Akibatnya, permintaan untuk kapal-kapal pendukung lepas pantai dan jasa terkait dapat berkurang.

d. Risks related to the estimation of coal resources and reserves and the valuation of coal reserves.

Estimates of proved and probable coal reserves and resources are expressions of judgment based on knowledge, experience and industry practice. In determining the feasibility of developing and operating mines, the Company uses estimates of coal reserves and resources that are made by its internal personnel and generally reviewed annually by an independent mining consultant. Numerous uncertainties inherent in estimating quantities and the value of recoverable and marketable coal reserves exist, including many factors beyond the Company’s control. As a result, estimates of reserves and coal resources are uncertain.

3. Risks Relating to the Oil and Gas Services Business

a. Level of activities of the oil and gas industry

The Company’s offshore support services are very much dependent on the level of activities of the oil and gas industry such as exploration, development and production of oil and natural gas. These activities are in turn affected by factors such as fluctuations in oil and natural prices and changes in capital investment in the oil and gas industry. Low prices on oil and gas tend to reduce the spending budgets in activities such as drilling, exploration and development as it is less economical for oil and gas producers to do so. Consequently, the demand for the Company’s offshore support services may also decline in tandem.

In additional, the level of the exploration and production (“E&P”) activities is also correlated with the availability of crude oil and natural gas reserves in the country where the Company operates. Investments in this sector could be significantly reduced should the oil and natural gas reserves deplete and are no longer economical to extract. Consequently, the demand for related offshore support vessels and services is expected to reduce.


b. Gejolak harga minyak

Harga minyak mentah telah sangat fluktuatif. Harga rata-rata minyak mentah (Brent) pada tahun 2010 adalah sekitar USD79,51, meningkat secara signifikan pada tahun 2011 menjadi sekitar USD111,26 tetapi tetap datar di sekitar USD111,65 dan USD108,64 masing-masing pada tahun 2012 dan 2013. Penurunan utama dan berkelanjutan dalam harga minyak dan gas dapat mengakibatkan investasi yang lebih rendah di sektor eksplorasi dan produksi.

c. Risiko yang berhubungan dengan kapal pendukung lepas pantai

Perseroan terpapar risiko yang melekat dari kerusakan dan/atau kehilangan kapal dan kargo secara berkelanjutan dalam tabrakan, gangguan operasi yang disebabkan oleh kondisi cuaca buruk dan kegagalan mekanik. Perseroan juga dapat mengalami peningkatan biaya secara tak terduga. Kapal pendukung dan sektor jasa pendukung lepas pantai merupakan industri yang padat modal. Untuk menerapkan strategi bisnisnya, Perseroan telah berinvestasi dalam kapal dan infrastruktur. Pengeluaran yang sedang berlansung dan direncanakan pada proyek-proyek tersebut dapat dikenakan masalah tak terduga, biaya dan penundaan, dan hasil ekonomi dan biaya yang sebenarnya dari proyek-proyek ini mungkin berbeda secara signifikan dari perkiraan Perseroan.

Perseroan mengandalkan pemasok dan kontraktor untuk menyediakan barang dan jasa dalam melakukan kegiatan usaha kapal dukungan lepas pantai. Setiap tekanan kompetitif pada para pemasok dan kontraktor Perseroan, atau peningkatan substansial dalam harga komoditas di seluruh dunia, seperti baja, dapat mengakibatkan peningkatan yang material dari biaya material dan jasa yang diperlukan untuk menjalankan bisnisnya.

Perseroan juga terpapar oleh peraturan dan risiko yang berkaitan dengan masalah lingkungan dan keselamatan dalam eksplorasi dan pengembangan dan produksi hidrokarbon. Hukum dan peraturan baru, pengenaan persyaratan perizinan yang lebih ketat, penegakan yang semakin ketat atau interpretasi baru dari hukum, peraturan dan lisensi yang berlaku, atau penemuan dari kontaminasi yang tidak diketahui sebelumnya dapat menimbulkan pengeluaran lebih lanjut untuk :

b. Volatility in oil price

The price of crude oil has been very volatile. The average price for crude oil (Brent) in 2010 was approximately US$79.51, increasing signficantly in 2011 to approximately US$111.26 but remained flat at approximately US$111.65 and US$108.64 in 2012 and 2013, respectively. Any major and sustained decline in the price of oil and gas could result in a lower investment in the E&P sector.

c. Inherent risks associated with offshore support vessels

The Company is exposed to the inherent risks of damage to and/or loss of vessels and cargoes sustained in collisions, interruptions to operations caused by adverse weather conditions and mechanical failures. The Company may also face unanticipated increased or incremental costs. The offshore support vessels and service sector, as an industry, is capital intensive. To implement its business strategy, the Company has invested in various vessels and infrastructure. Its current and planned expenditures on such projects may be subject to unexpected problems, costs and delays, and the economic results and the actual costs of these projects may differ significantly from the Company’s current estimates.

The Company relies on suppliers and contractors to provide materials and services in conducting its offshore support vessels business activities. Any competitive pressures on the Company’s suppliers and contractors, or substantial increases in the worldwide prices of commodities, such as steel, could result in a material increase of costs for the materials and services required to conduct its business.

The Company is also subject to regulations and risks relating to environmental and safety matters in the exploration for and the development and production of hydrocarbons. New laws and regulations, the imposition of tougher licensing requirements, increasingly strict enforcement of, or new interpretations of, existing laws, regulations and licenses, or the discovery of previously unknown contamination may require further expenditures to:


memodifikasi operasi;memasang peralatan pengendalian pencemaran;melakukan pembersihan lokasi;membatasi atau menghentikan operasi tertentu ;menghentikan operasi sementara atau permanen; atauBiaya atau denda atau pembayaran lain untuk polusi, pembuangan atau pelanggaran lain dari persyaratan-persyaratan lingkungan.

Faktor-faktor ini dapat menyebabkan tertunda atau dikuranginya kegiatan eksplorasi, pengembangan atau produksi serta menimbulkan peningkatan biaya.

••••••

••••••

modify operations;install pollution control equipment;perform site clean ups;curtail or cease certain operations;cease operations temporarily or permanently; orpay fees or fines or make other payments for pollution, discharges or other breaches of environmental requirements.

These factors may lead to delayed or reduced exploration, development or production activity as well as increased costs.


Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Selain sebagai sebuah entitas bisnis yang bertujuan memperoleh laba dan memberikan manfaat dan keuntungan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnyanya, maka Perseroan berdasarkan Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas juga mengemban tugas untuk melakukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dan lingkungan atau yang sering diinterpretasikan dewasa ini dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Oleh karena itu, Perseroan turut aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial di lingkungan sekitar tempat kerja dan operasi Perseroan, misalnya dengan memberikan bantuan untuk kegiatan keagamaan dan bantuan bencana.

Pada tanggal 21-23 Januari 2013 Perseroan memberikan bantuan kepada para korban banjir di Pejagalan, Jakarta Utara. Adapun bantuan yang diberikan berupa air mineral, biskuit, obat-obatan, selimut, sarung, pembalut dan pampers yang saat itu sangat dibutuhkan oleh para korban banjir.

Corporate Social Responsibility

Not only as a business entity that aims to gain profit and to provide benefits and yields to shareholders and other stakeholders, the Company pursuant to Indonesian Law No 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company also carries the duties to conduct corporate social and environment responsibility which is often interpreted today as Corporate Social Responsibility (CSR). To that end, the Company actively participates in social activities in the neighborhood around its workplace and operations, for example, by providing support for religious activities and disaster reliefs.

On 21-23 January 2013 the Company distributed donation to the flood victims in Pejagalan, North Jakarta. The donations delivered comprised mineral water, biscuits, medicines, blankets, sarong, pads and pampers, which at the moment were needed by the flood victims.


Tanggung Jawab Atas Laporan TahunanResponsibility on the Annual Report

Surat pernyataan anggota Dewan Komisaris dan Direksi tentang tanggung jawab atas laporan tahunan (periode) 2013 PT. INOVISI INFRACOM, Tbk.

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT. INOVISI INFRACOM, Tbk. tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Statement of Board of Commissioners and Directorson responsibility for the annual report 2013PT. INOVISI INFRACOM, Tbk.

We the undersigned below declare that all information in the 2013 Annual Report of PT. INOVISI INFRACOM, Tbk. is presented in a complete and correct manner and we are fully responsible for the accuracy of the content of this annual report.

This statement is made in truth.

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Direksi Board of Directors

Jakarta, April 2014


President Director


President Commissioner

Ooi Kock AunDirekturDirector

Jan Adam TangkilisanDirektur Director

Adelaine Teoh Geok PohKomisaris

Commissioner

RachmadKomisaris Independen

Independent Commissioner

INOVISI INFRACOM Tbk PT and

SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

AND INDEPENDENT AUDITORS 'REPORT

DECEMBER 31, 2013 AND 2012

(INDONESIAN RUPIAH CURRENCY) (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK

PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(MATA UANG RUPIAH INDONESIA) 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN LAOPRAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

Daftar Isi Halaman Laporan Auditor Independen 1 - 2 Lapora Posisi Keuangan Konsolidasian 3- 4 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 5 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6 Laporan Arus Kas Konsolidasaian 7 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 - 114

INOVISI INFRACOM Tbk PT and SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

INDEPENDENT AUDITORS REPORT DECEMBER 31, 2013 AND 2012

table of contents

pages

Independent Auditors’ Report 1-2

Consolidated Statements of Financial Position 3-4

Consolidated Statements of Comprehensive Income 5

Consolidated Statement of Changes in Equity 6

Consolidated Statement of Cash Flows 7

Notes to the Consolidated Financial Statements 8-114

PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN INOVISI INFRACOM Tbk PT and SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 2d,2m;4 32.596.967.237 55.629.167.693 Cash and cash equivalents

Piutang usaha Accounts receivable

Pihak berelasi 1.092.823.447 - related parties

Pihak ketiga 861.844.029.801 441.272.977.785 third parties

Piutang lain-lain Other receivables

Pihak berelasi - - related parties


Piutang retensi 2j,7,41 1.460.032.084 5.471.625.946 retention receivables

Persediaan 2u;10 9.332.317.685 14.662.839.875 stock

Pajak dibayar dimuka 2n;21 10.468.074.973 12.117.438.509 Prepaid taxes

Uang muka 2j;9 2.989.512.327 2.387.015.120 advance

Tagihan bruto kepada pemberi kerja 2t;11 235.388.285.151 155.595.494.867 Bills gross employer

Biaya dibayar dimuka 2e;8 3.966.069.825 4.620.747.241 Prepaid expenses

Jumlah - Aset Lancar 1.853.998.543.111 1.415.345.793.991 Total - Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang lain-lain Other receivables

Pihak berelasi 36.201.476.096 - Related parties

Pihak ketiga 249.167.422.031 206.216.368.350 Third parties

Investasi saham asosiasi - Bersih 2l;12 555.113.158.865 484.191.594.522 Investments in shares of associates - net

Aset tetap - bersih 2j;14 1.114.477.112.061 457.248.732.247 Fixed assets - net

Properti investasi - bersih 2j;14 9.027.076.519 3.670.754.366 Investment properties - net

Aset tidak berwujud - bersih 2w;15 160.080.547.556 96.631.925.295 Intangible assets - net

Goodwill - bersih 2c;16 286.883.793.682 217.788.282.878 Goodwill - net

Aset pajak tangguhan - 3.235.517.394 3.878.222.543 Deferred tax assets

Aset tidak lancar lainnya 2j;3Vii;17 323.726.211.293 322.573.467.315 Other noncurrent assets

Jumlah - Aset T idak Lancar 2.737.912.315.497 1.792.199.347.517 Total - Non Current Assets

JUMLAH ASET 4.591.910.858.608 3.207.545.141.508 TOTAL ASSETS

Catatan/note31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

2m3iii,2p;5,18

, 40

2m,2p;6,18,

3iii

2m3iii,2p;5,18

, 41

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an integral part of the consolidated financial statements

-3-

PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN INOVISI INFRACOM Tbk PT and SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (lanjutan) (continued) 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan/note31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang bank 2j;19 435.736.894.731 208.535.989.540 Bank loans

Utang usaha 2j,2p;18,20 Accounts payable

Pihak berelasi 3.497.732.869 3.497.732.869 Related parties

Pihak ketiga 610.633.765.239 245.774.916.785 Tthird parties

Utang lain - lain Other Debt - Other

Pihak berelasi 97.712.000.000 - Related parties

Pihak ketiga 36.856.078.340 20.174.370.049 Third parties

Utang pajak 2n;21 7.579.640.099 8.265.147.464 Tax debt

Biaya masih harus dibayar 2J;23 2.938.097.584 5.531.946.992 Accrued expenses

Pendapatan diterima dimuka 2r;24 421.099.997 916.668.376 Unearned income

Liabilitas bruto pemberi kerja 2s;22 124.357.547.899 94.791.227.842 Employer gross liabilities

Utang pembiayaan konsumen 2j;26 732.579.427 911.291.433 Debt financing consumer

Jumlah - Liabilitas Jangka Pendek 1.320.465.436.185 588.399.291.350 Total - Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG LONG-TERM LIABILITIES

Utang bank 2j;19 29.500.440.838 - Bank loans

Utang pembiayaan konsumen 2j;26 1.530.629.286 2.263.208.713 Debt financing consumer

Utang lain-lain Other payables

Pihak berelasi 23.259.014.990 16.894.510.866 related parties


Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan 2q,3vii;27 6.947.142.387 6.030.084.013 Estimated liability for employee benefits

Jumlah - Liabilitas Jangka Panjang 156.696.082.675 120.577.164.202 Total - Long-Term Liabilities

Jumlah Liabilitas 1.477.161.518.860 708.976.455.553 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY

Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable to Owners

Kepada Pemilik

Entitas Induk Parent entity

Modal saham 28 999.026.703.500 256.892.280.900 The share capital

Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Capital stock - par value of Rp 100 per share

Modal ditempatkan dan disetor penuh- Issued and fully paid-

Tambahan modal disetor 29 1.352.513.362 743.485.006.962 Additional paid in capital

Selisih kurs atas penjabaran 2m;13 310.966.854.702 57.499.987.770 translation of financial statements

Exchange differences on

Saldo Laba 1.297.228.600.040 1.004.081.271.400 Retained Earnings

2.608.574.671.604 2.061.958.547.032

Kepentingan nonpengendali 506.174.668.139 436.610.138.915 Non-controlling interests

Jumlah - Ekuitas 3.114.749.339.743 2.498.568.685.947 Total - Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4.591.910.858.608 3.207.545.141.508 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Authorized - 20.000.000.000 shares on the date of

December 30, 2013 and 10.000.000.000 shares on

December 31, 2012.

Authorized - 20.000.000.000 shares on the date of

December 30, 2013 and 10.000.000.000 shares on

December 31, 2012.

laporan keuangan

9.990.267.035 saham pada tanggal 30

Desember 2013 dan 2.568.922.809 pada

tanggal 31 Desember 2012.

Modal dasar - 20.000.000.000 saham

pada tanggal 30 Desember 2013 dan

10.000.000.000 saham pada tanggal 31

Desember 2012.

2j,2m,2p;18,25

2j,2m,2p;18,25

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements are an

integral part of the consolidated financial statements

-4-

PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN INOVISI INFRACOM Tbk PT and SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Catatan/

NoteTahun 2013/ in 2013 Tahun 2012/ in 2012

PENDAPATAN 2g,31 1.667.819.207.326 1.234.860.143.293 INCOME

BEBAN POKOK PENDAPATAN 2g,32 1.276.075.010.251 907.458.715.643 COST OF REVENUES

LABA KOTOR 391.744.197.075 327.401.427.650 GROSS PROFIT

BEBAN USAHA 2g;33 OPERATING EXPENSES

Beban penjualan 6.403.469.061 2.440.393.408 selling expenses

Beban umum dan administrasi 100.288.276.248 50.381.954.990 General and administrative expenses

106.691.745.309 52.822.348.398

LABA USAHA 285.052.451.767 274.579.079.252 OPERATING PROFIT

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN INCOME ( EXPENSE ) OTHER

Pendapatan lain-lain 904.033.256 8.904.000.044 Other income

Beban bunga bank (30.900.117.680) (15.999.501.132) Interest expense bank

Beban pembiayaan konsumen (151.090.719) - Consumer financing costs

Penghasilan bunga 10.893.781.531 1.357.313.746 interest income

Lain-lain, bersih (12.364.579.186) 47.379.236.411 Other, net

Keuntungan atas penjualan anak perusahaan 46.422.791.880 173.170.673.918 Gain on sale of subsidiary

Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 39.591.027.321 33.495.552.276 Equity in net income of associated companies

Jumlah - Pendapatan Lain-Lain 54.395.846.403 248.307.275.263 Total - Revenue Else

LABA SEBELUM PAJAK 339.448.298.170 522.886.354.515 PROFIT BEFORE TAX

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN BENEFIT ( EXPENSE ) INCOME TAX

Pajak kini (11.239.323.444) (4.153.616.211) Current tax

Pajak tangguhan 62.165.324 762.799.618 Deferred tax

Manfaat (Beban) Pajak penghasilan bersih (11.177.158.119) (3.390.816.593) Benefit ( Expense ) Income tax net

LABA TAHUN BERJALAN 328.271.140.050 519.495.537.923 PROFIT FOR THE YEAR

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN : OTHER COMPREHENSIVE INCOME :

Selisih kurs penjabaran laporan keuangan 253.466.866.932 56.465.753.657 of financial statements in foreign currencies

dalam mata uang asing Exchange difference on translation

JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF 581.738.006.982 575.961.291.580 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : PROFIT FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO :

Pemilik entitas induk 292.398.376.500 467.199.695.493 Owners of the parent


Jumlah - Laba Tahun Berjalan Yang dapat Diatribusikan 328.271.140.050 519.495.537.923 Total - Profit for the year attributable

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA : Total comprehensive income attributable to:

Pemilik entitas induk 536.575.881.816 521.596.023.623 Owners of the parent


Jumlah - Laba Komprehensif Yang dapat Diatribusikan 581.738.006.982 575.961.291.580 Number - The Comprehensive Income Attributable to

LABA - BERSIH PER SAHAM DASAR 2v, 35 29.27 46.77 EARNINGS - PER SHARE BASIC

LABA - BERSIH SAHAM DILUSIAN 2v, 35 25.47 40.69 PROFIT - SHARE DILUTED NET


-5-

Sal

do

31

Des

emb

er 2

011

256.

892.

180.

900

74

3.48

4.36

3.96

2

1.

034.

234.

126

53

2.39

0.55

0.22

2

285.

979.

567.

107

1.

819.

780.

896.

317

Tam

baha

n m

odal

dis

etor

100.

000

-

-

-

-

100.

000

Neg

ativ

e go

odw

ill-

-

-

4.50

6.16

1.71

4

-

4.50

6.16

1.71

4

Rea

lisas

i war

an I

-

643.

000

-

-

-

64

3.00

0

Has

il in

bren

g sa

ham

-

-

-

-

-

-

Pen

erbi

tan

saha

m b

onus

-

-

-

-

-

-

Sel

isih

kur

s pe

njab

aran

lapo

ran

keua

ngan

-

-

56.4

65.7

53.6

44

-

-

56

.465

.753

.644

Pen

amba

han

(pel

epas

an) p

enye

rtaan

pad

a en

titas

ana

k-

-

-

-

98

.334

.729

.378

98

.334

.729

.378

Laba

- be

rsih

tahu

n 20

12-

-

-

467.

184.

559.

464

52

.295

.842

.430

51

9.48

0.40

1.89

4

Sal

do

31

Des

emb

er 2

012

256.

892.

280.

900

74

3.48

5.00

6.96

2

57

.499

.987

.770

1.00

4.08

1.27

1.40

0

436.

610.

138.

915

2.

498.

568.

685.

947

Tam

baha

n m

odal

dis

etor

-

-

-

-

-

-

Neg

ativ

e go

odw

ill-

-

-

(4.0

93.9

21.1

70)

-

(4.0

93.9

21.1

70)

Rea

lisas

i war

an I

300.0

00

1.6

29.0

00

-

-

-

1.92

9.00

0

Has

il in

bren

g sa

ham

-

-

-

-

-

-

Pen

erbi

tan

saha

m b

onus

742.1

34.1

22.6

00

(742.1

34.1

22.6

00)

-

-

-

-

Sel

isih

kur

s pe

njab

aran

lapo

ran

keua

ngan

-

-

253.4

66.8

66.9

32

-

-

253.

466.

866.

932

Pen

amba

han

(pel

epas

an) p

enye

rtaan

pad

a en

titas

ana

k-

-

-

-

33.6

91.7

65.6

74

33.6

91.7

65.6

74

Laba

- be

rsih

tahu

n 20

13-

-

-

297.2

41.2

49.8

10

35.8

72.7

63.5

50

333.

114.

013.

359

Sal

do

31

Des

emb

er 2

013

999.

026.

703.

500

1.

352.

513.

362

310.

966.

854.

702

1.

297.

228.

600.

040

50

6.17

4.66

8.13

9

3.11

4.74

9.33

9.74

3

.-6-

See

acco

mpa

nyin

g N

otes

to C

onso

lidat

ed F

inan

cial

Sta

tem

ents

whi

ch is

a s

epar

ate

part

of th

e ov

eral

l Con

solid

ated

Fin

anci

al S

tate

men

ts

Kep

enti

ng

an N

on

Pen

gen

dal

i / N

on

-

Co

ntr

oll

ing

inte

rest

s

Jum

lah

Eku

itas

/ T

ota

l

Eq

uit

y

Mo

dal

Sah

am /

shar

e ca

pita

l

Tam

bah

an m

od

al

dis

eto

r / A

dd

itio

nal

pai

d in

cap

ital

Sel

isih

Ku

rs A

tas

Pen

jab

aran

lap

ora

n

keu

ang

an /

Exc

han

ge D

iffer

ence

On

Tra

nsl

atio

n o

f

finan

cial

sta

tem

ents

Sal

do

Lab

a B

elu

m

Dit

entu

kan

Pen

gg

un

aan

nya

/

Un

app

rop

riat

ed

Ret

ain

ed E

arn

ings

PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN INOVISI INFRACOM Tbk PT and SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Tahun 2013 / In 2013 Tahun 2012 / In 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan dari pelanggan 1.246.155.331.863 1.056.952.187.337 Receipts from customers

Pembayaran pemasok (911.216.161.797) (841.348.076.755) Payment of suppliers

Pembayaran kas kepada karyawan (13.521.338.238) (12.640.889.309) Cash payments to employees

Kas yang diperoleh dari operasi 321.417.831.828 202.963.221.273 Cash provided by operations

Pembayaran beban usaha (93.170.407.070) (8.902.816.323) Payment of operating expenses

Pembayaran pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai 922.254.172 (5.151.379.543) Payment of income tax and value added tax

Penerimaan (pembayaran) utang lain-lain 120.827.706.978 (282.300.670.043) Proceeds ( payments ) other payables

Pembayaran aset lain-lain (1.795.449.128) (81.427.013.905) Payment of other assets

Penghasilan bunga 120.940.437 1.357.313.746 interest income

Penerimaan / (pengeluaran) lain-lain (139.406.101.470) (190.570.846.528) Proceeds / ( expenses ) Other

Kas bersih diperoleh (digunakan) aktivitas operasi 208.916.775.747 (364.032.191.322) Net cash provided by ( used in) operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Perolehan aset tetap (546.797.254.308) (236.028.823.113) Acquisition of fixed assets

Akuisisi / (penjualan) entitas asosiasi 343.425.208.120 496.014.823.253 Acquisition / ( sale ) associates

Kas bersih diperoleh (digunakan) untuk aktivitas investasi (203.372.046.188) 259.986.000.141 Net cash provided by ( used ) in investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Tambahan modal disetor - 743.000 Additional paid in capital

Penerimaan bersih pinjaman bank 256.701.346.029 91.500.123.215 The net proceeds of bank loans

Pembayaran utang pembiayaan konsumen (911.291.433) 13.488.120 Consumer finance debt payments

Pembayaran beban keuangan (30.900.117.680) (15.999.501.132) Payments of finance

Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas pendanaan 224.889.936.916 75.514.853.203 Net cash flows from ( to ) financing activities

Peningkatan (penurunan) Kas dan setara Kas 230.434.666.476 (28.531.337.977) The increase ( decrease) in Cash and Cash Equivalents

Kas dan Setara Kas - Awal 55.629.167.693 32.617.306.093 Cash and Cash Equivalents - Beginning

Selisih kurs penjabaran laporan keuangan (253.466.866.932) 51.622.880.336 Exchange difference on translation of financial statements

Setoran modal inbreng - - Capital contribution inbreng

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 32.596.967.237 55.629.167.693 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR


-7-

PT INOVISI INFRACOM Tbk dan ANAK PERUSAHAAN PT INOVISI INFRACOM Tbk and SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Dinyatakan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

- 8 -

1. U M U M

a. Pendirian Perusahaan

PT Inovisi Infracom Tbk ("Perusahaan“) didirikan dengan nama PT Cipta Media Rekatama berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal 11 Mei 2007 dari Efran Yuniarto, S.H.,M.Kn Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. W7-08406HT.01.01-TH.2007 tanggal 27 Juli 2007. dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 77 tanggal 23 September 2008, Tambahan No. 18687.

Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 4 tanggal 4 Juni 2013 dari Johny Dwikora Aron, S.H., Notaris di Jakarta, sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-49563.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 24 September 2013.

Sesuai Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah di bidang penyelenggaraan jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 2007.

b. Penawaran Umum dan Kebijakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek Perusahaan

Pada tanggal 22Juni 2009, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (kemudian berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/ BAPEPAM-LK dan terakhir dikenal sebagai Otoritas Jasa Keuangan/ OJK) (BAPEPAM) melalui surat No. S-5415/BL/2009 dalam rangka penawaran umum perdana saham biasa Perusahaan sebanyak 320.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 125 per saham.

Pada tanggal 27April 2010, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (kemudian berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/ BAPEPAM-LK dan terakhir dikenal sebagai Otoritas Jasa Keuangan/ OJK) (BAPEPAM) melalui surat No. S-3681/BL/2010 dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) saham biasa Perusahaan sebanyak 782.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran sebesar Rp 125 per saham disertai dengan penerbitan 312.800.000 Waran Seri 1 yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang HMETD yang melaksanakan haknya,

1. GENERAL a. Company Incorporation

PT Inovisi Infracom Tbk ("Company") was incorporated under the name of PT Cipta Media Rekatama based on Deed No.. 3 dated May 11, 2007 from Efran Yuniarto, SH, Notary in Jakarta M.Kn. Deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Human Rights of the Republic of Indonesia through the Decree No.. W7-08406HT.01.01-TH.2007 dated July 27, 2007., and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No.. 77 dated 23 September 2008, Supplement. 18687.

The Articles of Association have been amended several times, most recently by notarial deed No.. 4 dated June 4, 2013 from Johny Dwikora Aron, SH, Notary in Jakarta, regarding the authorized capital stock. These amendments have been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through the Decree No.. AHU-49563.AH.01.02.Tahun 2013 dated 24 September 2013.

In accordance with Article 3 of the Articles of Association, the scope of its activities is in the business of providing mobile telecommunications infrastructure services.

The Company is domiciled in Jakarta and started commercial operations in 2007.

b . Public Offering and Corporate Policies Affecting the Company's Shares

On Juni 22,2009 , the Company acquired an effective statement of the Capital Market Supervisory Agency ( later changed to the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution / Bapepam - LK and the last is known as the Financial Services Authority / FSA ) ( Bapepam ) through letter No. . S-5415/BL/2009 in the context of an initial public offering of our common stock as many as 320 million shares with a nominal value of Rp 100 per share and the offering price of Rp 125 per share .

On 27April 2010, the Company acquired an effective statement of the Capital Market Supervisory Agency ( later changed to the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution / Bapepam - LK and the last is known as the Financial Services Authority / FSA ) ( Bapepam ) through letter No. . S-3681/BL/2010 in order Issuance Preemptive Rights ( ER) as many as 782 million shares of our common stock with a par value of Rp 100 per share and the offering price of Rp 125 per share accompanied by the issuance of 312,800,000 Warrants Series 1 given free of charge to the holders of Rights who exercise their rights ,


- 9 -

2013 2012 2013 2012

PT Chiron Max AdvertaisingJasa Periklanan /

Advertising services2007 Jakarta 99,3% 99,3% 8.680 8.762

PT Graha Tunas MandiriJasa Properti /

Property Services2008 Jakarta 99,9% 99,9% 167.145 8.512

PT Andaman Lestari Multikreasi

Jasa Manajemen /

Management

Services

2010 Jakarta 99,9% 99,9% 6.833 5.636

Code Wareles Pte LtdPerusahaan induk /

parent company2004 Singapura 100% 100% 1.640.167 993.974

Great World LtdPerusahaan induk /

parent company2009 Anguila-BWI 100% 100% 201.600 522.893

PT QDC Technologies

Jasa konsultan

dibidang disain

telekomunikasi dan

jasa kontraktor

dibidang sistem

telekomunikasi /

Consulting services

in the field of

telecommunications

design and

contracting services

in the field of

telecommunication

systems.

2003 Jakarta 51% 51% 587.276 160.135


Jasa perdagangan,

pembangunan,

industri, pertanian,

percetakan,

pengangkutan, dan

perbengkelan /

Services trade,

construction,

industry, agriculture,

printing, transporting,

and workshop

2012 Jakarta 99,9% 99,9% 19.778 509.140

Jumlah Aset Sebelum Eliminasi (Jutaan

Rupiah) / Before Elimination Total

Assets (Millions of of Rupiah)

Anak perusahaan / subsidiary

Persentase Pemilikan

Efektif / Effective

Percentage of Ownership Kegiatan Utama /

Main Activities

Tahun Beroperasi secara

Komersial /

Operates year

Commercial

Tempat

Kedudukan /

domicile

1. U M U M (lanjutan)

dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 900 per saham. HMETD tersebut telah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 20 Mei 2010.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saham Perusahaan sebanyak 9.990.267.035 dan 2.568.921.809 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

c. Struktur Perusahaan dan Anak perusahaan Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki saham secara langsung maupun tidak langsung pada Anak perusahaan sebagai berikut: 1. Kepemilikan Secara Langsung

1. General (continued)

at an exercise price of Rp 900 per share. The ER has been listed on the Indonesia Stock Exchange since date of May 20, 2010. As at December 31, 2013 and 2012, the Company's shares 2.568.921.809 and 9.990.267.035 as many shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange.

c. Structure of the Company and its Subsidiaries

As at December 31, 2013 and December 31, 2012, the Company owns shares directly or indirectly in the following Subsidiaries:


- 10 -

2013 2012 2013 2012

PT Goldchil Integritas Abadi

Jasa, perdagangan,

pembangunan,

industri,

pertambangan,

pertanian, percetakan,

pengangkutan, dan

perbengkelan /

Services, trade,

construction,

industry, mining,

agriculture, printing,

transporting, and

workshop

2010 Jakarta 60% 60% 638.931 663.671


Konsultan dibidang

lapangan minyak, gas

dan panas bumi,

perdagangan /

Consultant in the field

of field of oil, gas and

geothermal, trade

2004 Jakarta 75% 75% 174.539 3.470

Jumlah Aset Sebelum Eliminasi (Jutaan

Rupiah) / Before Elimination Total

Assets (Millions of of Rupiah)

Anak perusahaan / subsidiary

Kegiatan Utama /

Main Activities

Tahun Beroperasi secara

Komersial /

Operates year

Commercial

Tempat

Kedudukan /

domicile

Persentase Pemilikan

Efektif / Effective

Percentage of Ownership

Kepemilikan tidak langsung melalui Code Wareless Pte Ltd / Indirect ownership through Code Wareless Pte Ltd

Abamon Technologies Pte Ltd IT 2004 1.632.071

Smart Checker Limited IT 2004 1.628.509

Kepemilikan tidak langsung melalui PT QDC Technologies / Indirect ownership through QDC Technologies PT

PT Daya Hidro Dinamika

Industri,pembangunan

, perdagangan,

transportasi darat,

pertanian,

perbengkelan dan jasa

/ Industry,

construction, trade,

land transportation,

agriculture, and

services workshop

2012 Jakarta 51% 51% 159.682 166.325

PT Kurnia Hasanah Abadi

Industri,pembangunan

, perdagangan,

transportasi darat,

pertanian,

perbengkelan dan jasa

/ Industry,

construction, trade,

land transportation,

agriculture, and

services workshop

2012 Jakarta 80% 80% 6.518 4.838

Kepemilikan tidak langsung melalui PT Daya Hidro Dinamika / Indirect ownership throughDaya Hidro Dinama PT

PT Holbum Energy Dinamika

Industri, Perdagangan,

Pembangunan,

Transportasi darat

2012 Jakarta 80% 80% 12.500 12.500

PT Energi Mekar Lestarikontraktor, jasa dan

perdagangan2012 Jakarta 70% 70% 25.178 25.368

PT Berkat Tirta Energy

penyediaan listrik bagi

kepentingan umum,

Pembangunan,

Perdagangan umum,

industry dan jasa.

2012 Jakarta 80% 80% 6.513 4.838

Kepemilikan tidak langsung melalui PT Goldchild Integritas Abadi / Indirect ownership through Goldchild Integritas Abadi PT

PT Goldchild Earth MotherPertambangan batu

bara / Coal mining2010 Jakarta 60% 60% 4.250 4.250

PT Goldchild Cangara Resources Pertambangan batu


PT Goldchild Indonesia SuksesPertambangan batu


PT Goldchild Royal ResourcesPertambangan batu


PT Axelindo Pangambara InternationalPertambangan batu


Kepemilikan tidak langsung melalui PT Axelindo Pangambara International / Indirect ownership through Axelindo Pangambara International PT

PT Axelindo Krakatau IndonesiaPertambangan batu

bara / Coal mining2010 Jakarta 99,99% 99,99% 54.097 52.298

Kepemilkan tidak langsung melalui PT Goldchild Royal Resources / Indirect ownership through Goldchild Royal Resources PT

PT Pagar Benua BorneoPertambangan batu


Kemilikan tidak langsung melalui PT Goldchild Cangara Resources / Indirect ownership through Goldchild Cangara Resources PT

PT Kurnia AkbarPertambangan batu


PT Andora Nindia MakmurPertambangan batu


PT Laoc SekitanPertambangan batu


PT Tanko PutraPertambangan batu



1. Kepemilikan Secara Langsung


1. Ownership Directly


- 11 -


1) Code Wireless Pte Ltd adalah pemegang saham tunggal (100%) Abamon Technology Sdn Bhd.

2) Abamon Technology Sdn Bhd adalah pemegang saham mayoritas (85%) Smart Checker Limited.

3) Petrol One Group Limited (dahulu Abundant Global Limited) adalah pemegang saham tunggal (100%) Talent Global Limited.

4) Petrol One Group Limited (dahulu Abundant Global Limited) adalah pemegang saham tunggal (100%) Modern Profit Sdn Bhd.

5) PT Goldchild Integritas Abadi adalah pemegang saham mayoritas (99%) PT Goldchild Indonesia Sukses.

6) PT Golddhild Integritas Abadi adalah pemegang saham mayoritas (80%) PT Goldchild Cangara Resources (dahulu PT Cangara Multi Prestasi).

7) PT Goldchild Cangara Resources (dahulu PT Cangara Multi Prestasi) adalah pemegang saham mayoritas (70%) PT Andora Nindia Makmur dan (99%) PT Kurnia Akbar.

8) PT Goldchild Integritas Abadi adalah pemegang saham mayoritas (99,9%) PT Goldchild Royal Resources.

9) PT Goldchild Royal Resources adalah pemegang saham mayoritas (90%) PT Pagar Benua Borneo.

10) PT Goldchild Indonesia Sukses adalah pemegang saham mayoritas (75%) PT Instant Mining Services Batam

11) PT Goldchild Integritas Abadi adalah pemegang saham mayoritas (70%) PT Goldchild One Energy.

12) PT Goldchild Integritas Abadi adalah pemegang saham mayoritas (70%) PT Axelindo Pangbara Interntional.

13) PT Axelindo Pangbara International adalah pemegang saham mayoritas (99,9%) PT Axelindo Krakatau Indonesia.

14) PT Goldchild Integritas Abadi adalah pemegang saham mayoritas (60%) PT Goldchild Earthmother.

PT Chiron Max Advertising (CM) PT Chiron Max didirikan dengan nama PT Chiron Max Advertising berdasarkan Akta Notaris Efran Yuniarto, S.H., M.Kn., No. 15, tanggal 23 Maret 2007. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. W7-04604 HT.01.01-TH.Tahun 2007 tanggal 24 April 2007 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 58 tanggal 20 Juli 2007, Tambahan No. 7284. Anggaran Dasar CM telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir


1 ) Code Wireless Pte Ltd is the sole shareholder ( 100 % ) Abamon Technology Sdn Bhd . 2 ) Abamon Technology Sdn Bhd is a major shareholder ( 85 % ) Smart Checker Limited . 3 ) Petrol One Group Limited ( formerly Abundant Global Limited ) is the sole shareholder ( 100 % ) Global Talent Limited . 4 ) Petrol One Group Limited ( formerly Abundant Global Limited ) is the sole shareholder ( 100 % ) Modern Profit Sdn Bhd . 5 ) PT Abadi Goldchild Integrity is the majority shareholder ( 99 % ) PT Indonesian Goldchild Success . 6 ) PT Abadi Golddhild Integrity is the majority shareholder ( 80 % ) PT Goldchild Cangara Resources ( formerly PT Cangara Multi Achievement ) . 7 ) PT Goldchild Cangara Resources ( formerly PT Cangara Multi Achievement ) is the majority shareholder ( 70 % ) and PT Makmur Nindia Andora ( 99 % ) of PT Kurnia Akbar . 8 ) PT Abadi Goldchild Integrity is the majority shareholder ( 99.9 % ) PT Goldchild Royal Resources . 9 ) PT Goldchild Royal Resources is the majority shareholder ( 90 % ) PT Borneo Fence continent . 10 ) PT Indonesian Goldchild Success is the majority shareholder ( 75 % ) Instant Mining Services PT Batam 11 ) PT Abadi Goldchild Integrity is the majority shareholder ( 70 % ) PT Goldchild One Energy . 12 ) PT Abadi Goldchild Integrity is the majority shareholder ( 70 % ) PT Axelindo Pangbara Interntional . 13 ) PT Axelindo Pangbara International is the majority shareholder ( 99.9 % ) Axelindo PT Krakatau Indonesia . 14 ) PT Abadi Goldchild Integrity is the majority shareholder ( 60 % ) PT Goldchild Earthmother .

PT Chiron Max Advertising (CM) Max PT Chiron Chiron was founded under the name Max Advertising by Deed Efran Yuniarto, SH, M.Kn., No.. 15, dated March 23, 2007. Deed of establishment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No.. W7-04 604-TH.Tahun HT.01.01 2007 dated 24 April 2007 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No.. 58 dated July 20, 2007, Supplement. 7284. Statutes CM has been amended several times, the last


- 12 -

1. U M U M (lanjutan) dengan akta Notaris Seruni Lissari Saerang, S.H., No.05, tanggal 09 Agustus 2011 sehubungan dengan setoran modal . Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-42430.AH.01.02.Tahun 2011tanggal 09 Agustus 2011.

PT Graha Tunas Makmur (GTM) PT Graha Tunas Makmur didirikan berdasarkan Akta Notaris Fitriana Hidayati Arief, S.H., M.Kn., No. 4, tanggal 13 Maret 2008. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-15928.AH.01.01.Tahun 2008, tanggal 1 April 2008. Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 38, tanggal 11 April 2008 yang dibuat oleh Notaris Ira Sudjono, S.H., M.Hum., M.Kn., para pemegang saham menyetujui penjualan saham GTM yang dimiliki oleh Indriani sejumlah 120 saham seluruhnya kepada Perusahaan, dan saham GTM yang dimiliki oleh Endang Chaedar sejumlah 30 saham kepada Perusahaan sebanyak 29 saham dan PT Surya Multi Prima sebanyak 1 saham. Perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10-13351 tanggal 29 Mei 2008.

PT Andaman Lestari Multikreasi (ALM)

PT Andaman Lestari Multikreasi didirikan berdasarkan Akta Notaris Fitriana Hidayati Arief, S.H., M.Kn., No. 5, tanggal 14 Maret 2008. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-15530.AH.01.01.Tahun 2008, tanggal 31 Maret 2008. Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 36, tanggal 11 April 2008 yang dibuat oleh Notaris Ira Sudjono, S.H., M.Hum., M.Kn., para pemegang saham menyetujui penjualan saham ALM yang dimiliki oleh Iwan Kurniawan sejumlah 120 saham seluruhnya kepada Perusahaan, dan saham ALM yang dimiliki oleh Hamdan Busyairi sejumlah 30 saham kepada Perusahaan sebanyak 29 saham dan PT Surya Multi Prima sebanyak 1 saham.

1. General (continued) Chrysanthemum by notarial deed Lissari Saerang, SH, No.05, dated August 9, 2011 in connection with the capital injection. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No.. AHU-42430.AH.01.02.Tahun 2011tanggal August 9, 2011.

PT Graha Tunas Makmur ( GTM ) PT Graha Tunas Makmur was established based on Notarial Fitriana Hidayati Arief , SH , M.Kn. , No. . 4 , dated March 13, 2008 . Deed of establishment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. . AHU - 15928.AH.01.01.Tahun 2008 , April 1, 2008 . Subsequently, based on Deed No. Shareholders . 38 , dated 11 April 2008 made by Notary Ira Sudjono , SH , M. Hum . , M.Kn. , the shareholders approved the sale of shares owned by GTM Indriani total number of 120 shares to the Company , and the shares owned by Endang GTM Chaedar number 30 to the Company's shares as much as 29 shares and PT Surya Multi Prima as much as 1 share . The amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. . AHU - AH.01.10 - 13351 dated May 29, 2008 .

Andaman PT Lestari Multikreasi ( ALM ) Andaman PT Lestari Multikreasi established based on Notarial Fitriana Hidayati Arief , SH , M.Kn. , No. . 5 , dated March 14, 2008 . Deed of establishment was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. . 15530.AH.01.01.Tahun AHU - 2008, dated March 31, 2008 . Then by Deed No. Shareholders . 36 , dated 11 April 2008 made by Notary Ira Sudjono , SH , M. Hum . , M.Kn. , the shareholders approved the sale of shares owned by ALM Iwan Kurniawan total number of 120 shares to the Company , and the shares owned by ALM Hamdan Busyairi number 30 to the Company's shares as much as 29 shares and PT Surya Multi Prima as much as 1 share .


- 13 -


Code Wireles Pte Ltd (CW) Code Wireless Pte Ltd. didirikan di Singapura pada tanggal 28 September 2004 dengan nomor registrasi 200412398H dan beralamat di 128 Tanjong Pagar Road, Singapore 088535.

Kegiatan utama CW adalah perusahaan induk yang memiliki saham Abamon Technology Sdn Bhd secara langsung dan Smart Checker Limited secara tidak langsung. Jumlah saham yang sudah ditempatkan dan disetor penuh adalah 12.635.200 saham dengan nilai nominal SGD 12.635.200, yang seluruhnya dimiliki oleh Fast Wind Investments Limited.

Pada tanggal 15 Maret 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat dengan Fast Wind Investments Limited, dimana Perusahaan akan mengambil alih 100% saham CW yang dimiliki oleh Fast Wind Investments Limited dengan nilai sebesar US$ 10.450.000 dengan nilai tukar yang ditentukan selama jangka waktu perjanjian adalah US$ 1 = Rp 9.200. Transaksi jual beli ini sudah terlaksana pada tanggal 27 April 2010.

Geat World Ltd (GW) Great World Ltd didirikan di Anguilla, British West Indies pada tanggal 10 Agustus 2009 dengan nomor registrasi 2145914 dan beralamat di PO BOX 850, Offshore Incorporations Centre, The Valley, Anguilla, British West Indies. Kegiatan utama GW adalah perusahaan induk yang memiliki 15% saham Ozura World Ltd. Jumlah saham GW yang sudah ditempatkan dan disetor penuh adalah 16.537.040, saham dengan nilai nominal USD 16.537.040, yang sebelumnya dimiliki oleh True Accurate Limited (TAL) seluruhnya.

Pada tanggal 10 Nopember 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian bersyarat dengan TAL, perusahaan yang berdomisili di Tortola, Biritsh Virgin Island, yang yang selanjutnya telah diubah dengan “Perubahan-1” pada tanggal 2 Desember 2010. Isi perjanjian tersebut mengenai transaksi pemasukan saham (Inbreng) GW yang dimiliki oleh TAL sejumlah 16.537.040 saham dengan nilai USD 30.000.000 sebagai setoran modal TAL ke dalam Perusahaan. Sebagai kompensasinya, Perusahaan menerbitkan saham baru sejumlah 49.907.579 saham dengan harga Rp 5.410 per saham, sehingga nilai tukar Rupiah yang ditetapkan dalam perjanjian ini adalah Rp 9.000 per USD 1. Transaksi inbreng ini sudah efektif pada tanggal 30 Desember 2010

PT QDC Technologies (QDC) QDC didirikan dalam kerangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No.1 tahun 1967 di Jakarta pada tanggal 23 Juni 2003 berdasarkan Akta Notaris Siti Safarijah S.H., No.19. Anggaran Dasar Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kahakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat keputusan No. C-16484 HT.01.01.TH 2003 tanggal 16 Juli 2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tambahan No. 408 tanggal 13 Januari 2004. QDC mulai melakukan kegiatan komersial sejak Juli 2003.


Code Wireles Pte Ltd (CW) Code Wireless Pte Ltd. incorporated in Singapore on September 28, 2004 with registration number 200412398H and is located at 128 Tanjong Pagar Road, Singapore 088 535.

CW main activity is the holding company that owns Abamon Technology Sdn Bhd Smart Checker directly and indirectly Limited. Total shares that have been issued and fully paid was 12,635,200 shares with a nominal value of EUR 12,635,200, which is wholly owned by the Fast Wind Investments Limited. On March 15, 2010, the Company entered into a Conditional Sale and Purchase Agreement with Wind Fast Investments Limited, whereby the Company will acquire 100% shares owned by the Fast CW Wind Investments Limited with a value of U.S. $ 10,450,000 with a specified exchange rate during the period agreement is U.S. $ 1 = Rp 9,200. Purchase transaction has been executed on April 27, 2010.

Geat World Ltd ( GW ) Great World Ltd. was established in Anguilla , British West Indies on August 10, 2009 with registration number 2145914 and having its address at PO Box 850 , Offshore incorporations Centre, The Valley , Anguilla , British West Indies . GW main activity is the holding company which has a 15 % stake Ozura World Ltd. . The number of GW shares already issued and paid up capital is 16,537,040 shares with a par value of USD 16,537,040 , which was previously owned by True Accurate Limited ( TAL ) entirely . On November 10, 2010, the Company entered into a conditional agreement with TAL , a company domiciled in Tortola , Virgin Islands Biritsh , which were subsequently amended by " Amendment 1 " on December 2, 2010 . Contents of the agreement regarding the transaction revenue share ( inbreng ) GW owned by TAL number of 16,537,040 shares with a value of USD 30,000,000 as its capital contribution to the Company TAL . As compensation , the Company issued 49,907,579 new shares number of shares at a price of Rp 5,410 per share , so the rupiah exchange rate specified in this agreement is Rp 9,000 per USD 1 . Transactions inbreng has been effective on the date of December 30, 2010

PT QDC Technologies ( QDC ) QDC established within the framework of the Law of Foreign Investment 1 1967 in Jakarta on June 23, 2003 based on Notarial Siti Safarijah SH , 19 . Articles of Association approved by the Minister Kahakiman and Human Rights in its decision No. . C - 16 484 HT.01.01.TH 2003 dated July 16, 2003 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia Number 4 Supplement. 408 dated January 13, 2004 . QDC began commercial activities since July 2003 .


- 14 -

1. U M U M (lanjutan) Berdasarkan kepada Akta Notaris Indah Prastiti Extensia, S.H., No.07, tanggal 23 Desember 2008, Perusahaan mengadakan perubahan akta perusahaan yang telah ditandatangani oleh notaris dengan No. W.86/XII/IPE/2008 dan akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. AHU-05414.A.H.01.02 tahun 2009.

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT QDC Teghnologies no. 45 tanggal 21 September 2011 Notaris Ilmiawan Dekrit S, SH.,MH telah menyetujui penjualan saham milik Redi Subekti dan penyetoran saham-saham baru oleh Perusahaan sehingga Perusahaan memiliki sebanyak 7.650.000 saham dalam QDC dan Akta ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-46980.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 27 September 2011.

PT Goldchild Integritas Abadi (GIA) GIA didirikan berdasarkan akta pendirian nomor 08 tanggal 08 Juli 2010, yang dibuat dihadapan Notaris Ryan Bayu Candra, SH. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia tanggal 08 September 2010, melalui surat Keputusan Nomor AHU-44197.A.H.01.01.Tahun 2010.

Akta pendirian telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain dengan akta nomor 04 dan akta nomor 05 tertanggal 28 Desember 2010 yang dibuat dihadapan Seruni Lissari Saerang, SH Notaris di Tangerang mengenai peningkatan Modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 2.623.750.000 (dua milyar enam ratus dua puluh tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu) lembar saham dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 262.375.000.000 (dua ratus enam puluh dua milyar tiga ratus tujuh puluh lima juta rupiah).

Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 03, tanggal 30 Mei 2011 yang dibuat oleh Notaris Seruni Lissari Saerang, SH., dan telah mendapatkan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, nomor AHU-AH.01-10-188-8 tertanggal 20 Juni 2011, para pemegang saham menyetujui pengalihan dengan cara pemasukan saham (inbreng) di GIA yang dimiliki PT Bina Tanjung Nusantara sejumlah 2.475.000.000 saham kepada Perusahaan sebanyak 1.574.250.000 saham.

1. General (continued) Under the Deed Beautiful Prastiti Extensia , SH , No. 07 , dated December 23, 2008, the Company entered into a deed of company changes that have been signed by a notary with No. . W.86/XII/IPE/2008 and the deed has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights No. . AHU - 05414.A.H.01.02 in 2009 . Based on the Minutes of the General Meeting of Shareholders Extraordinary PT QDC Teghnologies no. 45 dated September 21,2011 decree Ilmiawan Notary S , SH . , MH has approved the sale of shares owned by Redi Subekti and remittance of new shares by the Company so that the Company had a total of 7,650,000 shares in the QDC and this Act has received approval from the Minister of Justice and Human Rights Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU - 46980.AH.01.02 . Year 2011 dated September 27, 2011 . Abadi PT Goldchild Integrity ( GIA ) GIA was established by deed of incorporation number 08 dated July 8, 2010 , made before Notary Ryan Bayu Chandra , SH . The deed of establishment was approved by the Minister of Law and Legislation of the Republic of Indonesia on September 8, 2010 , through Decree No. AHU - 44197.AH01.01.Tahun 2010. Deed of incorporation has been amended several times , among others, by deed deed number 04 and number 05, dated December 28, 2010 were made before Chrysanthemum Lissari Saerang , SH, Notary in Tangerang on improving Issued and fully paid into 2.623.750.000 ( two billion, six hundred and twenty three million seven hundred fifty thousand ) shares with a nominal value of Rp100 ( one hundred dollars ) total nominal value of Rp . 262 375 000 000 ( two hundred and sixty- two billion three hundred seventy- five million dollars ) . Furthermore, based on the Deed No. Shareholders . 03 , dated May 30, 2011 made by Notary Chrysanthemum Lissari Saerang , SH . , And has received a letter Admission Notification of Changes The Company Data from the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia , number AHU - AH.01 -10- 188-8 , dated June 20, 2011 , the shareholders approved the transfer of shares by way of income ( inbreng ) at GIA owned by PT Bina Nusantara Tanjung number 2.475.000.000 1.574.250.000 shares to the Company as stock .


- 15 -

1. U M U M (lanjutan) PT RIN Indonesia Jaya (RINJ) RINJ didirikan berdasarkan akta nomor 26, tanggal 3 September 1995 dengan nama PT Jadijaya Sejahtra Makmur,

dibuat dihadapan Leonard di Jakarta. Akta ini telah mengalami beberapa perubahan, sesuai dengan akta No.09 tanggal 2

September 2010 menyatakan nama perubahan perseoran menjadi PT Rin Indonesia Jaya dari Notaris Meissie Pholuan, SH dan telah mendapatkan pengesahaan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik No. AHU-45175.AH.01.01 Tahun 2010, tanggal 22 September 2010.

Perubahan terakhir adalah dengan akta No. 55 tanggal 18 Januari 2012 Notaris Ilmiawan Dekrit Supadmo, SH, MH tentang pengalihan saham yang semula dimiliki PT Indiva Selaras Kepada Perusahaan Sehingga kepemilikan Perusahaan atas RIN menjadi 99,99 %.

d. Komisaris, Direksi dan Karyawan

Susunan anggota Dewan Komisaris danDireksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Komisaris Komisaris Utama : Jason Minos Anak Peter Komisaris : Adelaine Teoh Geok Poh Komisaris Independen :Rachmad

Direksi PresidenDirektur :JerryDjajasaputra Direktur:Ooi Kock Aun Direktur tidak terafiliasi :Jan Adam Tangkilisan Komite Audit Ketua: Rachmad Anggota: Kong Chin Lam Anggota: Drs. Basa Sidabutar, S.H., M.H.

Perusahaan memberikan remunerasi kepada Dewan Komisaris Perusahaan berupa gaji dan tunjangan dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 300.000.000 dan Rp 432.500.000.000 masing-masing untuk tahun yang

1. General (continued) PT RIN Indonesia Jaya ( RINJ ) RINJ established by deed number 26 , dated September 03, 1995 under the name PT Makmur Jadijaya Sejahtra ,

Leonard made before in Jakarta . This deed has undergone some changes , in accordance with the Deed No. 09 dated 2

September 2010 stating the name change into PT Rin perseoran Indonesia Jaya Notary Meissie Pholuan , SH and have gained pengesahaan Minister of Law and Human Rights of the Republic of No. . AHU - 45175.AH.01.01 Year 2010 , dated 22 September 2010 .

Last change is by deed . 55 dated January 18, 2012 Notary Ilmiawan Supadmo decree , SH , MH on the transfer of shares previously owned by PT Indiva Aligned To the Company Thus the Company's interest to 99.99 % RIN .

d . Commissioners , Directors and Employees

Direksi Board of Commissioners and the Audit Committee of the Company on December 31, 2013 and 2012 are as follows :

Commissioner Commissioner: Jason Minos Anak Peter Commissioner : Adelaine Teoh Geok Poh Independent Commissioner : Rachmad

Management President Director : Jerry Djajasaputra Director : Ooi Kock Aun Unaffiliated Director : Jan. Adam Tangkilisan

Audit Committee Chairman : Rachmad Members : Kong Chin Lam Members : Drs. Basa Sidabutar, S.H., M.H.

Company provides remuneration to the Board of Commissioners in the form of salary and benefits totaling Rp 300,000,000 and Rp 432.500.000.000masing respectively for the year


- 16 -

1. U M U M (lanjutan) berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dan kepada Direksi Perusahaan dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 1.146.300.00 dan Rp 949.200.000.000 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Kebijakan akuntansi pokok yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan kecuali untuk penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) baru dan yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut:

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan perubahannya, Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan konsep biaya historis dan atas dasar akrual, kecuali untuk akun-akun tertentu yang disusun dengan menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi akun tersebut.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, kecuali untuk penerapan beberapa PSAK dan ISAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 seperti yang telah diungkapkan pada catatan ini.

Kecuali untuk laporan arus kas, laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan catatan yang relevan.

Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah ("Rp"), yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.


ended December 31, 2013 and 2012, and the Board of Directors of the Company with an aggregate amount of Rp 1.146.300.00 and Rp 949.200.000.000, respectively for the years ended December 31, 2013 and 2012.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Principal accounting policies consistently applied in the preparation of the financial statements except for the adoption of Statement of Financial Accounting Standards ( PSAK ) and Interpretations of Financial Accounting Standards ( IFAS ) and the newly revised and became effective on January 1, 2013 are as follows :

a. Basis of Preparation of Consolidated Financial Statements

The financial statements as at and for the year ended December 31, 2013 and 2012 prepared in accordance with Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Indonesian Institute of Accountants ( IAI ) and Bapepam - LK . VIII.G.7, " Guidelines for the Preparation of Financial Statements " contained in Annex Decision of Chairman of Bapepam No. . KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000 and its amendments , the Chairman of Bapepam - LK . KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 .

The financial statements have been prepared using the historical cost basis and on the accrual basis , except for certain accounts which are prepared using another measurement basis of accounting policies as described in the account.

The accounting policies applied in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with the accounting policies applied in preparing the financial statements of the Group for the year ended December 31, 2013 , except for the application of GAAP and IFAS some revised effective from January 1, 2013 as it has been disclosed in this note .

Except for statements of cash flows , the consolidated financial statements are prepared on an accrual basis , and basic measurements using the historical cost basis , except for certain accounts which are measured using relevant records .

The reporting currency used in the financial statements is the Canadian dollar ( " USD " ) , which is also the functional currency of the Group .


- 17 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Laporan keuangan disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost) kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dalam catatan atas laporan keuangan, laporan keuangan menggunakan dasar akrual (accrual basis) kecuali laporan arus kas.

Laporan arus kas menyajikan arus kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, arus kas dari investasi operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method).

b. Prinsip – Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Grup yang dimiliki oleh Grup (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.

Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Grup memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat :

i. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;

ii. kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

iii. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau

iv. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

Kepentingan Non-Pengendali ("KNP") mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada Grup, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non-Pengendali ("KNP") bahkan jika kerugiannya mengakibatkan Kepentingan Non-Pengendali ("KNP") mempunyai saldo defisit.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

The financial statements are prepared on the accrual basis using the historical cost basis (historical cost) except for certain accounts which are measured as in the notes to the financial statements , the financial statements using the accrual basis ( accrual basis) unless the cash flow statement.

Cash flow statement presents the cash flows are classified into operating , investing and financing activities , cash flows from operating investments are presented using the direct method (direct method) .

b . Consolidation Principles

The consolidated financial statements include the financial statements of the Group which is owned by the Group ( directly or indirectly ) with a stake of more than 50 % .

Subsidiaries are fully consolidated from the acquisition date , ie the date the Group obtained control , until the date control ceases . Control is presumed to exist when the Group owns, directly or indirectly through subsidiaries , more than half the voting power of an entity . Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is :

i . power that exceeds half of the voting rights as per the agreement with other investors ; ii . power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement ;

iii . power to appoint or remove the majority of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or

iv . the power to vote a majority of the board meeting or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body .

Non-controlling interests ( " NCI " ) reflects the portion of profit or loss and net assets of subsidiaries that are not attributable directly or indirectly to the Group , each of which is presented in the consolidated statement of comprehensive income and within equity in the statement of position the consolidated financial , apart from the part attributable to owners of the parent .

Loss -owned subsidiaries that are not fully attributable to Non-controlling interests ( " NCI " ) even if the loss resulted Non-controlling interests ( " NCI " ) in a deficit balance .


- 18 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:

i. menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak;

ii. menghentikan pengakuan jumlah tercatat setia Kepentingan Non-Pengendali ("KNP");

iii. menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

iv. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; v. mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; vi. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai

keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan

vii. mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

c. Kombinasi Bisnis

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap Kepentingan Non-Pengendali ("KNP") pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur Kepentingan Non-Pengendali ("KNP") pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar maupun pada proporsi kepemilikan Kepentingan Non-Pengendali ("KNP") atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban-beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi

Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi atau pendapatan komprehensif lainnya sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Jika


If the loss of control over a subsidiary, the Group :

i . stop the recognition of assets ( including goodwill ) and liabilities of the subsidiary ; ii . stop carrying amount faithful recognition Non-controlling interests ( " NCI " ) ; iii . recognition of the cumulative translation differences to stop , which is recorded in equity , if any ; iv . recognizes the fair value of the consideration received; v . recognizes any investment at fair value ; vi . recognizes any resulting difference as a gain or loss in profit or loss ; and

vii . reclassifies the parent's share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss , or transfers directly to retained earnings .

c . Business combination

Business combinations are accounted for using the acquisition method . The cost of an acquisition is measured at the aggregate of the consideration transferred , measured at fair value at the acquisition date , and the amount of any non -controlling interests ( " NCI " ) in the acquiree . For each business combination , the acquirer measures the non -controlling interests ( " NCI " ) in the acquiree either at fair value or at the proportionate share Non-controlling interests ( " NCI " ) above the identifiable net assets of the acquired entity . Acquisition costs incurred are directly and included in administrative expenses .

When an acquisition of a business , the Group determines the classification of financial assets and acquired and financial liabilities are taken over by the contractual terms, economic conditions , and other related conditions that existed at the acquisition date . This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree .

In a business combination is achieved in stages , the acquirer measures the return previously held equity interest in the acquiree at the acquisition date fair value and recognize the resulting gain or loss in profit or loss

Contingent consideration to be transferred by the acquirer is recognized at the acquisition date fair value . Changes in fair value of contingent consideration classified as an asset acquisition or a liability , will be recognized in profit or loss or in other comprehensive income in accordance with PSAK 55 ( Revised 2006 ) . if


- 19 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali sampai penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada harga perolehan dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

d. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas mencakup kas, kas pada bank, deposito berjangka dan investasi jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, dan tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

Kas dan setara kas diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

e. Biaya Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar di muka dan biaya dibayar di muka lainnya, terutama terdiri dari biaya sewa tanah, sewa kantor, biaya operasional, beban bunga, biaya dibayar dimuka lainnya. Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line methods).

f. Aset Tetap

Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi


classified as equity , contingent consideration was not reassessed until it is finally settled within equity .

At the date of acquisition , goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the number of identifiable assets acquired and liabilities assumed . If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired , the difference is recognized in profit or loss .

After initial recognition , goodwill is measured at cost less accumulated impairment losses . For the purpose of impairment testing , goodwill acquired in a business combination is , from the acquisition date , allocated to each cash generating unit ( " CGU " ) of the Group are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree assigned to those CGUs .

Where goodwill forms part of a CGU and certain operations that CGU is disposed , the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal . Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed and the portion of the CGU retained .

d . Cash and Cash Equivalents

Cash and cash equivalents include cash on hand , cash in banks , time deposits and short-term investments with an original maturity of three months or less , and not be used as collateral or restricted in use .

Cash and cash equivalents are classified as loans and receivables . See Note 2f to the accounting policy for loans and receivables .

e . Cost of Prepaid Expenses

Prepaid expenses and other prepaid expenses , primarily consisting of land rental costs , office rent , operating expenses , interest expense , other prepaid expenses . Prepaid expenses are amortized over their expected benefits using the straight-line method ( straight- line methods) .

f . Fixed Assets

At first , the fixed assets are recognized at cost and thereafter are recorded at cost less


- 20 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) akumulasi penyusutan dan rugi atas penurunan nilai. Tanah tidak disusutkan. Aset tetap kecuali tanah disusutkan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode sesuai dengan estimasi masa manfaat aset yang dinyatakan sebagai berikut:

Tahun Bangunan : 10 sampai dengan 30 Alat Berat : 5 sampai dengan 15 Peralatan dan Perabotan kantor : 4 sampai dengan 8 Peralatan Pengujian: 5 sampai dengan 15 Peralatan Proyek: 5 sampai dengan 15 Renovasi Kantor: 4 smpai dengan 8 Sistem Telekomunikasi: 5 sampai dengan 15 Kendaraan: 4 sampai dengan 8

Manajemen menelaah masa manfaat asset, metode penyusutan dan nilai sisa ditelaah dan disesuaikan, jika diperlukan, setidaknya setiap akhir periode pelaporan. Dampak dari setiap revisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, ketika perubahan terjadi.

Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Grup mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapuskan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.

Keuntungan atau kerugian bersih atas pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan hasil yang diterima dengan nilai tercatat dalam laporan laba rugi.

Biaya bunga dan biaya pinjaman lain baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat, dikapitalisasi sampai proses pembangunan tersebut selesai. Untuk biaya pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset kualifikasian. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu tahun tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus


accumulated depreciation and impairment loss . Land is not depreciated . Fixed assets except land are depreciated using the straight-line method to achieve residual value , over the period in accordance with the estimated useful lives of assets are stated as follows : year Buildings : 10 to 30 Equipment : 5 to 15 Office Furniture and Equipment : 4 to 8 Testing equipment : 5 to 15 Project equipment : 5 to 15 Renovation Office : 4 to 8 smpai Telecommunication System : 5 to 15 Vehicles : 4 to 8

Management reviewed the useful lives of assets , depreciation method and residual values are reviewed and adjusted , if necessary , at least the end of each reporting period . The impact of any revision are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the changes occur .

Costs incurred after the initial recognition of an asset are recognized as part of the carrying amount of the asset or as a separate asset , as appropriate , only if the group likely future economic benefits associated with the item and the cost of the item can be measured reliably . The carrying amount of the replaced part abolished . The cost of repairs and maintenance are charged to the consolidated statement of comprehensive income during the period in which these costs occur .

Net gains or losses on disposal of fixed assets are determined by comparing proceeds with the carrying amount received in the income statement .

Interest and other borrowing costs either directly or indirectly used to finance the construction of a qualifying asset are capitalized until the construction is completed . For the borrowing costs that are directly attributable to a qualifying asset , the amount of borrowing costs capitalized is that incurred during the period , net of short-term investment income from these loans . For loans that are not directly attributable to a qualifying asset , the amount of borrowing costs to be capitalized is determined by applying a capitalization rate to the expenditures on qualifying assets . The capitalization rate is the weighted average borrowing costs divided by the number of loans in a particular year , not including loans that are specifically


- 21 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) digunakan untuk perolehan aset dalam konstruksi yang memenuhi syarat.

g. Pendapatan dan Beban

Kontruksi

Grup telah menerapkan PSAK No. 34 dimana kontrak kontruksi berasal dari hasil negoisasi secara khusus untuk kontruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang berhubungan erat satu sama lainnya atau saling bergantungan. Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan atau akan diterima. Pengukuran pendapatan kontrak dipengaruhi oleh beragam ketidakpastian yang bergantung pada hasil di masa depan.

Estimasi pendapatan kontrak :

a) Jumlah pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak; dan

b) Penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran intensif ; i. Sepanjang hal ini memungkinkan untuk

menghasilkan pendapatan; dan ii. Dapat diukur secara andal.

Biaya kontrak meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan pada suatu kontrak selama periode sejak tanggal kontrak itu diperoleh sampai dengan penyelesaian akhir kontrak. Namun, biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan suatu kontrak dan terjadi untuk memperoleh kontrak juga dimasukan sebagai biaya kontrak jika biaya tersebut dapat di indentifikasikan secara

terpisah dan dapat dikuru secara andal dan kemungkinan besar kontrak tersebut dapat diperoleh. Jika biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh kontrak diakui sebagai beban pada periode terjadinya, maka biaya tersebut tidak dimasukkan dalam biaya .

Penjualan barang

Pendapatan dari penjualan barang dagang diakui pada barang diserahkan kepada pelanggan sesuai dengan persyaratan penjualan yang telah disepakati. Pendapatan sewa

Pendapatan sewa diakui dengan dasar garis lurus sepanjang masa sewa.

Pendapatan jasa

Pendapatan jasa diakui pada saat jasa tersebut telah selesai diserahkan.

Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual)


used for the acquisition of assets under construction are eligible. g . Revenue and Expenses

construction

The Group has applied PSAK No. . 34 where the construction contract is derived from the results of negotiations specifically for the construction of an asset or a combination of assets that are closely related to each other or interdependent. Contract revenue is measured at the fair value of the consideration received or will be . Measurement of contract revenue is affected by a variety of uncertainties that depend on future results .

Estimated contract revenues : a ) The amount of revenue originally agreed in the contract ; and

b ) Deviations in contract work , claims , and payment intensive ; i . As long as it is possible to generate revenue ; and ii . Can be measured reliably .

Contract costs include the costs attributable to a contract for the period from the date the contract was obtained up to the final completion of the contract. However , costs that relate directly to a contract and going on to earn a contract also included as contract costs if these costs can be diindentifikasikan

separately and can be measured reliably and it is likely that the contract can be obtained . If the cost incurred to obtain the contract is recognized as an expense in the period incurred, then such costs are not included in the cost . .

Sales of goods

Revenue from merchandise sales is recognized on delivery of goods to customers in accordance with the agreed terms of sale . Rental income

Rental income is recognized on a straight -line basis throughout the period of the lease . Service revenues

Service revenue is recognized when the services have been completed submitted .

Expenses are recognized when incurred ( accrual basis )


- 22 -

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

h. Sewa

Grup menyewa aset tetap tertentu. Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung unsur, sewa dilakukan berdasarkan substansi perjanjian dan penilaian apakah pemenuhan atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset tertentu atau aset, dan apakah perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset.

Sewa dimana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor) dibebankan pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode sewa.

Sewa aset tetap dimana Grup, sebagai lessee, memiliki sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar jumlah yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara liabilitas dan beban keuangan sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Kewajiban sewa yang terkait, dikurangi dengan beban keuangan, dimasukkan ke dalam “liabilitas sewa pembiayaan”. Elemen bunga dari beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi selama periode sewa sehingga menghasilkan tingkat bunga periodik yang konstan untuk saldo liabilitas yang tersisa pada setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset dan masa sewa apabila tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

i. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Grup telah menerapkan PSAK No. 48 (Revisi), "Penurunan Nilai Aset".

Pada setiap akhir periode pelaporan. Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan disetimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasikan jumlah terpulihkan aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasikan aset individual, maka Grup menentukan nilai terpulihkan dari Unit Penghasil Kas (UPK) yang mana aset tercakup.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset (mencakup aset individual atau UPK) adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkan, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. rent

Groups renting certain property . The determination of whether an arrangement is , or contains , the lease is done based on the substance of the agreement and an assessment of whether the fulfillment of the agreement depends on the use of a specific asset or assets , and whether the agreement gives the right to use the asset .

Leases in which the majority of the risks and benefits associated with ownership retained by the lessor are classified as operating leases . Operating lease payments ( net of incentives received from the lessor ) are charged to the income statement using the straight-line method over the lease term .

Leases of fixed assets where the Group , as lessee , has most of the risks and rewards of ownership are classified as finance leases . Finance leases are capitalized at the inception of the lease at the lower amount between the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments . Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to produce a constant rate of interest over the remaining balance of the liability . Related lease obligations , net of finance charges , are included in " Finance lease liabilities " . Interest element of the finance cost is charged to the income statement over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period . Property and equipment acquired through finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the asset and the lease term if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease .

i . Impairment Value Of Non Financial Assets

The Group has applied PSAK No. . 48 ( Revised ) , " Impairment of Assets " .

At the end of each reporting period . The Group assesses whether there is any indication that an asset may be impaired . If any such indication exists , the recoverable amount for the individual asset disetimasi . If it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset . If it is not possible to estimate the individual asset , the Group determines the recoverable value of the cash generating unit ( CGU ) which covered assets .

Recoverable amount is determined for the asset ( or CGU include individual asset ) is the sum of the higher of the asset 's or CGU's fair value less costs to sell its value in use . If the carrying amount of an asset exceeds the recoverable value , the asset is considered impaired and values


- 23 -


tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkan. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laba rugi sebagai "rugi penurunan nilai".

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, model penilaiian yang sesuai degunakan untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh peniliaiian berganda (valuation multiples) atau indikator nilai wajar yang tersedia.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untul aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pemablikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

j. Instrumen Keuangan

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

PSAK No. 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas;


assets are written down to its recoverable value of . Impairment loss from operations

Continuous recognized in profit or loss as "impairment losses " .

In calculating the value in use , the estimated future cash flows are discounted to their net present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the costs to sell , recent market transactions are used , if available . If there are no such transactions , the model corresponding penilaiian degunakan to determine the fair value of the asset . These calculations are corroborated by multiple peniliaiian ( valuation multiples ) or other available fair value indicators .

Assessment is made at each reporting period whether there is any indication that an impairment loss been recognized in prior periods for an asset may no longer exist or may have decreased . If such indication exists, the recoverable amount is estimated .

Impairment loss been recognized in prior periods is reversed untul assets only if there is change in the assumptions used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognized . In this case , the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount . The reversal is limited recoverable amount and the carrying amount , net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years . Pemablikan impairment loss is recognized in profit or loss . After such a reversal adjusted in future periods to allocate the asset's revised carrying amount , less any residual value , on a systematic basis over its remaining useful life .

j . Financial Instruments

Effective on January 1, 2012 , the Group adopted PSAK No. . 50 ( Revised 2010 ) , " Financial Instruments : Presentation " , PSAK 55 ( Revised 2011 ) , " Financial Instruments : Recognition and Measurement " and PSAK No. . 60 , " Financial Instruments : Disclosures " .

PSAK No. . 50 ( Revised 2010 ) contains the requirements for presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed . Requirements apply to the classification of financial instruments , from the perspective of the issuer , into financial assets , financial liabilities and equity instruments ;


- 24 -


pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset

keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.

PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitias keuangan dan beberapa kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. PSAK ini, antara lain, menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja; beserta sifat dan tingkat yang timbul dari resiko keuangan Grup yang terekspos selama tahun berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko mereka.

1) Aset Keuangan

Pengakuan Awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, atau mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal.

Semua aset keuangan diakui pertama kali pada nilai wajarnya ditambah dengan biaya-biaya transaksi, kecuali apabila aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Aset keuangan Grup meliputi kas dan setara kas, piutang lainnya, piutang pihak-pihak berelasi, dan aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya


the classification of related interest , dividends , losses and gains ; and the circumstances in which assets

financial and financial liabilities should be offset . GAAP requires disclosure of , among other things , information about factors that affect the amount , timing and certainty of future cash flows of an entity associated with the financial instruments and the accounting policies applied to those instruments .

PSAK No. . 55 ( Revised 2011 ) establishes principles for recognizing and measuring financial assets , financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items . PSAK This , among other things , provide definitions and characteristics of derivatives , the category of financial instruments, recognition and measurement , hedge accounting and determination of hedging relationships .

PSAK No. . 60 requires disclosure of the significance of financial instruments for financial position and performance ; along with the nature and extent of risks arising from financial groups exposed during the year and at the end of the reporting period , and how the entity manages those risks .

1 ) Financial Assets

Early recognition Financial assets within the scope of PSAK No. . 55 ( Revised 2011 ) are classified as financial assets at fair value through profit or loss , loans and receivables , held-to -maturity investments , or available -for-sale financial assets , as appropriate . The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition .

All financial assets are recognized initially at fair value plus transaction costs , except where financial assets carried at fair value through profit or loss .

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the time frame established by regulation or custom prevailing in the market ( regular way trades ) are recognized on the trade date , ie the date that the Group commits to purchase or sell the asset .

The Group's financial assets include cash and cash equivalents , other receivables , receivables from related parties , and current financial assets and other non-current.


- 25 -


(instrumen keuangan yang memiliki dan tidak memiliki kuotasi).\

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

i. Aset Keuangan Yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif, termasuk derivatif melekat dipisahkan, juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan.

laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi.

ii. Pinjaman Yang Diberikan Dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (Effective Interest Rate) (“EIR”), setelah dikurangi dengan penurunan nilai. Biaya perolehan yang diamortisasi dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas biaya akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari EIR tersebut. Amortisasi EIR dicatat dalam laporan laba rugi. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai diakui juga pada laporan laba rugi.

Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, piutang pihak-pihak berelasi, aset keuangan lancar lainnya, dan aset keuangan tidak lancar lainnya Grup termasuk dalam kategori ini.


( financial instruments that have quoted and unquoted ) . \

Measurements After Initial Recognition Subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows :

i . Financial assets measured at Fair Value Through Profit and Loss

Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets

for trading and financial assets designated upon initial recognition as at fair value through profit or loss .

Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near future . Derivatives , including separated embedded derivatives , are also classified as derivatives held for trading unless they are designated as effective hedging instruments . Financial assets at fair value through statement .

income presented in the statement of financial position at fair value with changes in fair value recognized in profit or loss .

ii . Loans and receivables

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market have . After initial measurement , such financial assets are subsequently measured at amortized cost ( amortized cost) by using effective interest rate method (Effective Interest Rate) ( " EIR " ) , net of impairment . Amortized cost is calculated taking into account any discount or premium on acquisition and fees or costs that are an integral part of the EIR . EIR amortization is included in the income statement . The losses arising from impairment is also recognized in the income statement .

Cash and cash equivalents , accounts receivable and other receivables , receivables from related parties , other current financial assets , and other non-current financial assets are included in this category .


- 26 -


Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan

jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Grup memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode EIR, setelah dikurangi dengan penurunan nilai. Amortisasi biaya perolehan dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas biaya akuisisi atau biaya yang merupakan bagian integral dari EIR. Amortisasi EIR dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi.

Grup tidak memiliki investasi HTM selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

iii. Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual [Available-For-Sale (“AFS")]

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi dari ekuitas ke pendapatan komprehensif lain ke laba rugi. Bunga yang diterima selama memiliki investasi keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode EIR.

2) Liabilitas Keuangan

Pengakuan Awal Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal.

Seluruh liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.


Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and

fixed maturities are classified as HTM when the Group has the positive intention and ability to hold the financial assets to maturity . After initial measurement , HTM investments are measured at amortized cost using the EIR method, less impairment . Amortized cost is calculated taking into account any discount or premium on acquisition and fees or costs that are an integral part of the EIR . EIR amortization is included in the statement of comprehensive income . The losses arising from impairment are recognized in the income statement .

Group has no HTM investments during the year ended December 31, 2013 and 2012 .

iii . Financial Assets Available for Sale [ Available - For- Sale ( " AFS " ) ] AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available -for-sale or are not classified in the previous three categories . After initial measurement , AFS financial assets are measured at fair value with gains or unrealized losses recognized in equity until the investment is derecognized , when the cumulative gain or loss recognized or impaired, when the cumulative loss is reclassified from equity to comprehensive income the other to the profit and loss . Interest received for having a financial investment available -for-sale are presented as interest income using the EIR method .

2 ) Financial Liabilities

Early recognition Financial liabilities within the scope of PSAK No. . 55 ( Revised 2011 ) can be categorized as financial liabilities at fair value through profit or loss , loans and borrowings , or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge , as appropriate . The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition . All financial liabilities are recognized initially at fair value and , in the case of loans and debt , including transaction costs that are directly attributable .


- 27 -


Liabilitas keuangan Grup meliputi utang bank, utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, liabiltas imbalan pasca kerja, pendapatan diterima dimuka, utang pajak, utang pembiayaan konsumen, imbalan pasca kerja.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

i. Liabilitas Keuangan Yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang ditandatangani Grup yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 55 (Revisi 2012). Derivatif melekat dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.

ii. Pinjaman dan Hutang Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode EIR. Amortisasi EIR termasuk di dalam beban pendanaan dalam laporan laba rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk instrumen keuangan derivatif yang ditandatangani Grup yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 55 (Revisi 2012). Derivatif

melekat dipisahkan juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.

Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi EIR.

iii. Saling Hapus Dari Instrumen Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi


Group's financial liabilities include bank loans , accounts payable , accrued expenses , liabiltas post-employment benefits , unearned income , tax debt , consumer debt financing , post-employment benefits .

Measurements After Initial Recognition Measurement of financial liabilities depends on their classification as follows :

i . The Financial Liabilities Measured At Fair Value Through Profit and Loss Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition as at fair value through profit or loss .

Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near future . This category includes derivative financial instruments signed by the Group that are not designated as hedging instruments in hedge relationships as defined in IAS 55 ( Revised 2012) . Separated embedded derivatives are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments .

ii . Loans and Payables

After initial recognition , loans and borrowings are subsequently measured interest at amortized cost using the EIR method . EIR amortization included in financing costs in the income statement .

Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near future . This category includes derivative financial instruments signed by the Group that are not designated as hedging instruments in hedge relationships as defined in IAS 55 ( Revised 2012) . derivatives

separated embedded also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments .

Gains or losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the EIR amortization process .

iii . Offsetting Of Instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount presented in the statement of position


- 28 -


keuangan jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah

diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.

iv. Nilai Wajar Instrumen Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan acuan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions), penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain.

Grup menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Grup terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.

v. Biaya Perolehan Diamortisasi Dari Instrumen Keuangan

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode EIR dikurangi dengan cadangan penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari EIR.

vi. Penurunan nilai dari aset keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diperkirakan mengalami penurunan nilai jika, dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi


finance if , and only if , the entity currently has a legally enforceable right to offset the amount that has been

recognized and intends to settle on a net basis , or to realize the asset and settle the liabilities simultaneously . iv . Fair Value Instruments

The fair value of financial instruments traded in active markets at each reporting date is determined by reference to quoted market prices or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions ) , without any deduction for transaction costs . For financial instruments that do not have an active market , fair value is determined using valuation techniques . Valuation techniques include the use of recent market transactions are conducted properly by those who wish to and understand the (recent arm's length market transactions ) , the current fair value of another instrument that is substantially the same , discounted cash flow analysis or other valuation models .

Group adjusts the price in the more advantageous market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the instruments being valued for financial asset positions . In determining the fair value of financial liability positions , the Group credit risk associated with the instrument must be taken into account .

v . Amortized Cost Of Financial Instruments

Amortized cost is calculated using the EIR method less any allowance for impairment and principal repayment or value that can not be billed . The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the EIR .

vi . Impairment Value of financial assets

At each reporting date the Group assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired . Financial asset or group of financial assets is estimated to decrease in value if , and only if , there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred


- 29 -


setelah pengakuan awal dari aset (terjadi peristiwa kerugian) dan peristiwa kerugian mempengaruhi estimasi arus kas masa datang dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang bisa diandalkan. Bukti penurunan nilai termasuk indikasi debitur atau sekelompok debitur yang mengalami kesulitan keuangan. signifikan, gagal membayar bunga atau pokok, kemungkinan debitur mengalami pailit atau reorganisasi keuangan dan data yang bisa diamati mengindikasikan terjadinya penurunan yang bisa diukur dalam estimasi arus kas masa datang, seperti perubahan dalam tunggakan atau kondisi ekonomi yang berhubungan dengan kegagalan dalam pembayaran.

vii. Aset Keuangan Dicatat Pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan kelompok tersebut dinilai penurunan nilainya secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan EIR awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah EIR terkini.

Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga


after the initial recognition of the asset ( a loss event occurs ) and loss event affects estimates of future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be relied upon . Evidence of impairment could include indications that a debtor or group of debtors experiencing financial difficulties . significantly , failed to pay interest or principal , the possibility of bankruptcy or debtor experiencing financial reorganization and observable data indicating a measurable decrease in the occurrence of the estimated future cash flows , such as changes in arrears or economic conditions related to the failure in payment .

vii . Financial assets carried at amortized cost

For loans and receivables carried at amortized cost , the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant , or collectively for financial assets that are not individually significant . If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for financial assets that are individually assessed financial asset regardless significant or not , it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group assessed impairment collective . Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment .

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred , the amount of the loss is measured as the difference between the carrying amount of the asset to the present value of estimated future cash flows ( excluding future expected credit losses that have not occurred ) . Present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset's original EIR is . If a loan or receivable has a variable interest rate , the discount rate for measuring any impairment loss is the current EIR .

The carrying amount of the asset is reduced through use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in profit or loss . interest income


- 30 -


tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga yang digunakan

untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai.

Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Grup. Jika, pada periode berikutnya, jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

viii. Aset Keuangan Yang Tersedia Untuk Dijual (Available For Sale/AFS )

Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, bukti obyektif akan meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif - direklas dari ekuitas ke pendapatan komprehensif. Kerugian penurunan

nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam laba rugi komprehensif.

Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Bunga” dalam laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif


remain to be accrued on the reduced carrying amount based on the rate of interest used

to discount future cash flows with the purpose of measuring the impairment loss .

Loans and receivables , together with the associated allowance , will be abolished when there is no possibility of future recovery and all collateral realistic has been realized or has been transferred to the Group . If , in a subsequent period , the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized , the impairment loss previously recognized increased or reduced by adjusting the allowance account . If the deletion later recovered , the recovery is recognized in profit or loss .

viii . Financial Assets Available for Sale ( Available For Sale / AFS )

In the case of equity investments classified as AFS financial assets , objective evidence would include a significant reduction or a long- term decline in the fair value of the investment below its cost . If there is objective evidence that an impairment loss has occurred , the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value , less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss - is reclassified from equity to comprehensive income . Impairment losses on equity investments are not reversed through profit or loss ; increase in fair value after impairment are recognized in comprehensive income .

In the case of debt instruments classified as AFS financial assets , impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost . Future interest income is based on the reduced carrying amount and are recognized based on the interest rate used to discount future cash flows with the purpose of measuring the impairment loss . Such accrual is recorded as part of " Interest income " in the income statement . If , in a subsequent period , the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively


- 31 -


dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan

laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.

k. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

i. Aset Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2) Grup telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Grup telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Grup secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

ii. Liabilitas Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberipinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi.

Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberipinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai


related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the statement of

profit or loss, the impairment loss is reversed through the income statement .

k . Derecognition of Financial Assets and Liabilities

i . asset Financial asset ( or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets ) is derecognized when : ( 1 ) the right to receive cash flows from the asset have expired ; or ( 2 ) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a " pass-through " ; and either ( a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset , or ( b ) the Group has neither transferred nor substantially all the risks and rewards of the asset , but has transferred control of the asset .

ii . Liabilities A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or canceled or expired . When an existing financial liability is replaced by another financial liabilities of the same pemberipinjaman with substantially different terms , or substantially modify the terms of an existing liability exists, an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability , and the difference between the respective carrying value is recognized in the income statement .

When an existing financial liability is replaced by another financial liabilities of the same pemberipinjaman with substantially different terms , or substantially modify the terms of an existing liability exists, an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability , and the difference between the value


- 32 -


tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi.

l. Investasi Pada Entitas Asosiasi

Grup menerapkan PSAK No. 15 : “Investasi Pada Entitas Asosasi”. Investasi Grup pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Grup mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari, entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.

Laporan laba rugi komprehensif mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat diterapkan, dalam laporan perubahan ekuitas. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi, dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Grup dalam entitas asosiasi.

Grup menentukan apakah perlu untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya, dan mengakuinya dalam laporan laba rugi.

m. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Grup mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya. Jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya.

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup dan mata uang penyajian Grup. Transaksi dalam mata uang asing


each recorded liability is recognized in the income statement .

l . Investments in Associates

Group adopted PSAK No. . 15 : "Investments in Entities , association " . The Group's investment in associates measured using the equity method . An associate is an entity in which the Group has significant influence . Under the equity method , the cost of investment is increased or decreased the Group's share of net earnings or losses , and dividends received from , an associate from the date of acquisition .

Statement of comprehensive income reflects the share of the results of operations of the associate. Where there has been a change recognized directly in the equity of the associated company , the Group recognizes its share of any changes and discloses this , when applicable , in the statement of changes in equity . Gains or unrealized losses as a result of transactions between the Group and the associates are eliminated to the extent of the Group's interest in associates.

The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group's investment in associates. The Group determines at each reporting date whether there is objective evidence that the investment in the associate is impaired . In this case , the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of investments in associates and its carrying value and recognizes the amount in the income statement .

m . Transactions and Foreign Currency Balances

Effective on January 1, 2012 , the Group adopted PSAK No. . 10 ( Revised 2010 ) , " The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates " , which describes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of the entity and translate financial statements into a presentation currency . Group considers the main indicators and other indicators in determining the functional currency . If no indicators are mixed and the functional currency is not obvious , management uses its judgment to determine the functional currency that best describes the economic effect of transactions , events and conditions that underlie them. The consolidated financial statements are presented in Euro , which is the Group's functional currency and presentation currency of the Group. Transactions in foreign currencies


- 33 -


dicatat dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter

dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah berdasarkan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode yang bersangkutan. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode berjalan

Untuk tujuan konsolidasi, laporan posisi keuangan entitas anak yang menggunakan mata uang selain Rupiah dijabarkan berdasarkan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan dan hasil usahanya dijabarkan kedalam Rupiah dengan kurs rata-rata selama setahun. Selisih kurs yang dihasilkan diakui pada pendapatan komprehensif lainnya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan diakumulasikan dalam ekuitas di dalam akun Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs rata-rata mata uang asing yang digunakan, masing-masing adalah:

2013 2012 1 Dolar Amerika Serikat Rp 12.189 Rp 9.670 1 Ringgit Malaysia Rp 3.707 Rp 3.159 1 Singapur Dolar Rp 9.628 Rp 7.907

n. Perpajakan Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Grup untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

PSAK No. 46 (Revisi 2010) juga mensyaratkan Grup mencatat tambahan pajak penghasilan yang berasal dari periode lalu yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP), jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan - Neto” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung dengan tarif pajak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung dengan tarif pajak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.


recorded in Rupiah exchange rates prevailing at the transaction date . At balance sheet date , monetary assets and liabilities

in foreign currencies are translated into dollars using the average buying and selling rates published by Bank Indonesia on the last banking day of the period. Gains or losses arising are credited or charged to operations for the year

For consolidation purposes , statements of financial position of subsidiaries that use a foreign currency are translated based on the exchange rates prevailing at the balance sheet and results of operations are translated into Euro at the exchange rate the average for a year . The resulting exchange difference is recognized in other comprehensive income in the consolidated statement of comprehensive income and accumulated in equity on account of exchange differences on translation of financial statements .

On December 31, 2013 and 2012 , the average exchange rate of foreign currencies used , respectively, are :

2013 2012 1 U.S. Dollar IDR 12,189 IDR 9,670 1 Malaysian Ringgit IDR 3,707 IDR 3,159 1 Singapore Dollar IDR 9628 IDR7,907

n . taxation Group adopted SFAS No. . 46 ( Revised 2010 ) , which requires the Group to account for the tax consequences of current and future recovery ( settlement ) of the carrying amount of assets ( liabilities ) that are recognized in the consolidated statement of financial position , and the transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements consolidated . SFAS No. . 46 ( Revised 2010 ) also requires the Group recorded additional income tax from the period specified with the tax assessment ( SKP ) , if any , as part of the " Income Tax Expense - Net " in the consolidated statement of comprehensive income . Current tax is determined based on the taxable income for the year is calculated at the tax rates in accordance with applicable legislation . Current tax expense is determined based on the taxable income for the year is calculated at the tax rates in accordance with applicable legislation


- 34 -


Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui

sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas. (liability). Pajak tangguhan dihitung dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan dan banding, pada saat keputusan atas keberatan dan banding tersebut telah ditetapkan.

Anak Perusahan PT QDC Tehcnologi merupakan objek final sehingga PT QDC Technologies tidak mengakui aset dan liabilitas pajak tangguhan dari perbedaan temporer jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas yang berhubungan dengan penghasilan tersebut.

o. Pelaporan Segmen

Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi.

Segmen adalah bagian khusus Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai dengan segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi.

p. Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup dalam menyiapkan laporan keuangannya, yang terdiri dari :


All temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities and their tax bases are recognized

as a deferred tax liability method . (liability ) . Deferred tax is calculated at the tax rates that apply at this time .The balance of unused tax losses are recognized as deferred tax assets when it is probable that future taxable profit will be available against .

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against , when the results of the appeal has been determined .

Children of the company, QDC Tehcnologi a final object that PT QDC Technologies does not recognize deferred tax assets and liabilities from temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting and the tax bases of assets and liabilities related to such income . o . Segment Reporting Effective on January 1, 2012 , the Group adopted SFAS No. . 5 ( Revised 2009 ) , " Operating Segments " . The revised SFAS requires disclosures that enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entities involved and the economic environment in which the entity operates . The segment is part of a special group that is engaged either in providing products and services (business segment ) , which is subject to risks and returns that are different from other segments . Revenues, expenses , results , assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment . Are determined before inter- group balances and transactions are eliminated . p . Related Parties Disclosures Effective January 1, 2011 , the Group adopted SFAS No. . 7 ( Revised 2010 ) , " Related Party Disclosures " . This revised SFAS requires disclosure of relationships , transactions and related party balances , including commitments , in the financial statements and also applies to individual financial statements . A related party is a person or entity associated with the Group in preparing its financial statements , which consist of :


- 35 -


i. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelopor jika orang tersebut:

1. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor ;

2. Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor ;

3. Atau personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

ii. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal sebagai berikut :

I. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama ;

II. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya) ;

III. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama ;

IV. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga ;

V. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas sponsor juga terkait dengan entitas pelapor.

VI. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (i).

VII. Orang yang diidentifikasi dalam butir (i), (1) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota menejemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Sebelum 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 7 (1994), “Pengungkapan Pihak - pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan keuangan.


i . Person or a family member of that person's relationship with the entity if the person is a pioneer : 1 . Has control or joint control over the reporting entity ; 2 . Having a significant influence on the reporting entity ; 3 . Alternatively key management personnel of the reporting entity or the parent of the reporting entity . ii . An entity is related to a reporting entity if any of the following : I. The entity and the reporting entity are members of the same group ; II . One entity is an associate or joint venture of the other entity ( or an associate or joint venture of a member of a group , in which the other entity is a member) ; III . Both entities are joint ventures of the same third party ; IV . One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity ; V. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity . If the reporting entity is itself such a plan , the sponsoring employers are also related to the reporting entity .

VI . The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (i ) .

VII . A person identified in (i ) , ( 1 ) has significant influence over the entity or member of key management entity ( or a parent of the entity ) .

Prior to January 1, 2011 , the Group adopted SFAS No. . 7 ( 1994 ) , " Party Disclosures - a related party " All significant transactions with related parties , whether conducted with or not with , the terms and conditions similar to third party financial disclosed in the financial statements .


- 36 -


sejak tahun 2003, sehingga Perusahaan dan entitas anak membukukan liabilitas atas program imbalan pasca kerja.

Sesuai dengan PSAK No.24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja, liabilitas atas masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan Projected Unit Credit Method.

r. Pendapatan Diterima Dimuka

Uang muka yang diterima atas proyek yang dikerjakan serta dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka dan akan diperhitungkan pada saat proyek diselesaikan.

s. Liabilitas Bruto Kepada Pemberi Kerja

Sesuai dengan akuntansi kontrak konstruksi, pendapatan dan beban kontrak harus diakui masing masing sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal posisi keuangan (percentage of completion).

Pada tanggal posisi keuangan, kelebihan penagihan atas pendapatan disajikan pada liabilitas jangka pendek sebagai “Liabilitas Kepada Pemberi Kerja”.

t. Tagihan Bruto Kepada Pemberi Kerja

Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutang yang berasal dari pekerjaan kontrak konstruksi yang dilakukan untuk pemberi kerja namun pekerjaan yang dilakukan masih dalam pelaksanaan. Tagihan bruto disajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadi, ditambah laba yang diakui, dikurangi dengan jumlah kerugian yang diakui dan termin).

Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuai dengan metode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalam berita acara penyelesaian pekerjaan yang belum diterbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal berita acara progress fisik dengan pengajuan penagihan pada tanggal posisi keuangan.

u. Persediaan

Grup telah menerakan PSAK 14, Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang terendah antra harga perolehan dengan nilai realisasi bersih, persediaan meliputi semua biaya pembelian dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau digunakanh. Persediaan Grup terdiri dari Rectifer, Jumper Cable, Power Splitter, Connector, Dualband, Power Couple, Marcrosite Materials, Terminator.

v. Laba atau Rugi Saham

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode berjalan.


since 2003 , so that the Company and its subsidiaries recorded a liability over the post-employment benefit plans .

In accordance with SFAS 24 ( Revised 2004 ) on Employee Benefits , employee benefit liabilities are estimated using the Projected Unit Credit Method.

r . Income Advance

Advances received on the project is done and recorded as unearned income and will be taken into account when projects are completed.

s . Gross Liability To Employers

In accordance with the construction contract accounting , revenues and expenses of each contract should be recognized as revenue and expenses by taking into account the stage of completion of contract activity at the financial position date ( percentage of completion ) . At the financial position date , the excess over revenue collection is presented in current liabilities as " Liabilities To the Employer " .

t . Gross Claims To Employer Bill to the employer is gross receivables from construction contract work performed for the employer , but the work is still done in the implementation . Receivables are stated at their gross difference between the costs incurred , plus profit recognized , less the amount of the loss is recognized and billings ) . Gross Receivables are recognized as revenue in accordance with the percentage of completion method stated in the minutes of the completion of the work which has not issued an invoice for the difference between the date of the filing of the show physical progress billing at the financial position date . u . Inventory The Group has menerakan SFAS 14 , Inventories are stated at the lowest acquisition cost as between net realizable value , inventories includes all costs of purchase and other costs incurred until supplies are in place condition and ready for sale or digunakanh . Inventories consist of rectifer Group , Jumper Cable , Power Splitter , Connector , dualband , Power Couple , Marcrosite Materials , Terminator . v . Stocks Gain or Loss Net income per share is computed by dividing net income attributable to owners of the parent by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.


- 37 -


Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham dalam tahun berjalan ditambah dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang akan ditempatkan pada konversi semua saham berpotensi dilusi.

w. Aset Tidak Berwujud

Biaya yang terkait dengan pemeliharaan program piranti lunak komputer diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pengembangan yang dapat secara langsung diatribusikan kepada desain dan pengujian produk piranti lunak yang dapat diidentifikasi dan unik yang dikendalikan oleh Grup diakui sebagai aset tidak berwujud.

Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dikapitalisasi sebagai bagian produk piranti lunak mencakup beban pekerja pengembang piranti lunak dan bagian overhead yang relevan.

Pengeluaran pengembangan yang lain yang tidak memenuhi kriteria ini diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pengembangan yang sebelumnya diakui sebagai beban tidak dapat diakui sebagai aset pada periode berikutnya.

Aset tak berwujud diukur berdasarkan nilai perolehan, dikurangi penurunan nilai. Aset tak berwujud memiliki masa manfaat yang terbatas dan disajikan berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dan bertujuan untuk mengalokasikan harga perolehan aset tak berwujud selama estimasi masa manfaatnya (20 tahun). Nilai amortisasi dari aset tak berwujud dicatat di dalam akun beban lain-lain di laporan laba rugi konsolidasian.

x. Informasi segmen Grup mengidentifikasikan segmen operasi berdasarkan pelaporan internal yang dikaji secara regular oleh pengambil keputusan operasional dalam mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi Grup.

Usaha Grup dikelompokkan menjadi empat kelompok usaha utama: jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak, penjualan batubara, kontruksi infrastruktur, dan lain-lain. Informasi keuangan mengenai segmen operasi disajikan pada Catatan 31.

y. Imbalan Pasca Kerja Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mengharuskan karyawan tersebut tetap bekerja selama periode waktu tertentu untuk


Diluted earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the parent by the weighted average number of shares in the current year plus the weighted average number of shares to be issued on conversion of all potentially dilutive shares .

w . Intangible Assets

Costs associated with maintaining computer software programs are recognized as an expense when incurred . Development costs that can be directly attributable to the design and testing of software products that can be uniquely identified and controlled by the Group are recognized as intangible assets .

Costs that are directly attributable to capitalized as part of the software products include software developers working load and the relevant part of the overhead . Other development expenditures that do not meet these criteria are recognized as an expense when incurred . Development costs previously recognized as an expense can not be recognized as an asset in a subsequent period . Intangible assets are measured based on the acquisition value , less impairment . Intangible assets have a finite useful life and are presented at cost less accumulated amortization . Amortization is computed using the straight-line method and aims to allocate the acquisition cost of intangible assets over their estimated useful life ( 20 years ) . Value amortization of intangible assets recorded in the accounts of other expenses in the consolidated income statement . x . segment information Group identifies operating segments based on internal reporting is assessed regularly by the chief operating decision maker in allocating resources and assessing performance of the operating segments of the Group . Group businesses are grouped into four major business groups : mobile telecommunications infrastructure services , the sale of coal , infrastructure construction , etc. . Financial information on operating segments is presented in Note 31 .

y . Post-Employment Benefits Past service costs are recognized immediately in the income statement , unless the changes to the pension plan are the employees remaining in service for a period of time to


- 38 -


mendapatkan hak tersebut (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.

Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan :

Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi:

(1) Menunjukkan komitmennya untuk mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau,

(2) Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.

Penyelesaian program terjadi ketika Grup melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.

Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan pinjaman dikurangkan dari jumlah pinjaman yang diterima. Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

z. Biaya Ekplorasi dan Pengembangan yang

ditanguhkan

1) Biaya ekplorasi yang ditangguhkan

Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini :

i. Terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area dan biaya eksplorasi dan evaluasi dianggap dapat dipulihkan melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi di area of interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau

ii. Kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, dan kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area tersebut masih berlanjut.

Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan tergantung pada suksesnya pengembangan dan eksploitasi secara komersial, atau penjualan dari area


get this right ( the vesting period ) . In this case, the past service cost is amortized on a straight -line basis over the vesting period .

Current service cost is recognized as an expense in the current period :

Curtailment occurs when one of the following conditions are met :

( 1 ) Demonstrating its commitment to significantly reduce the number of workers covered by the program ; or , ( 2 ) Change in the provision of a defined benefit plan that causes a material part of future service workers no longer give rewards or reward lower .

Completion of the program occurs when the Group undertakes transactions that eliminate all legal or constructive obligations for some or all benefits under a defined benefit plan .

Borrowings are classified as financial liabilities measured at amortized cost . Incremental costs directly attributable to the acquisition of the loan is deducted from the loan amount received . See Note 2f to the accounting policy for financial liabilities measured at amortized cost . z . Exploration and development costs are in

suspended

1 ) The cost of exploration is in suspend

Exploration and evaluation costs related to an area of interest expensed as incurred unless such costs are capitalized and deferred , based on the area of interest , if it meets any of the following provisions : i . There is a right to explore and evaluate the area and exploration and evaluation costs are considered to be recovered through successful development and exploitation of the area of interest or through sales over the area of interest ; or ii . Exploration activities in the area of interest have not yet reached a stage which permits reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves , and active and significant activities in or related to the area are continuing. Recovery of deferred exploration costs depend on the successful development and commercial exploitation or sale of the area


- 39 -


of interestyang terkait.Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yang terkait pada suatu area of interest yang telah ditinggalkan atau yang telah diputuskan Grup bahwa area of interest tidak layak secara ekonomis, dihapuskan pada periode keputusan tersebut dibuat

Biaya eksplorasi yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biaya-biaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya operasi

Biaya eksplorasi ditangguhkan diuji penurunan nilainya ketika ada fakta dan kondisi mengindikasikan adanya penurunan nilai dan diuji penurunan nilainya ketika cadangan komersial ditemukan , sebelum aset tersebut ditransfer ke biaya pengembangan ditangguhkan.

Pengeluaran yang terjadi sebelum Grup memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu area spesifik dibiayakan saat terjadinya.

2) Biaya Pengembangan

Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait, tidak termasuk biaya aset berwujud dan hak atas tanah yang dicatat sebagai aset tetap

Ketika Manajemen tidak berkeyakinan bahwa manfaat ekonomi masa depan sehubungan dengan biaya

tersebut tidak akan mengalir ke Grup, maka biaya tersebut dibebankan sebagai biaya produksi pada periode terjadinya

Biaya pengembangan ditangguhkan untuk area yang sudah berproduksi diamortisasi menggunakan metode unit produksi dan diuji penurunan nilainya apabila terdapat fakta dan kondisi yang mengindikasikan adanya penurunan nilai.

3) Biaya bunga dan biaya pinjaman lain yang digunakan dalam aktivitas ekplorasi dan pengembangan

Biaya bunga dan biaya pinjaman lain baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai aktivitas eksplorasi dan pengembangan, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, dikapitalisasi sampai aktivitas


of interestyang terkait.Setiap area of interest is reviewed at the end of each accounting period . Exploration costs related to an area of interest that has been abandoned or that it has been decided that the Group area of interest is not economically feasible , written off in the period the decision is made Deferred exploration costs include costs associated with the accumulation of general investigations , administrative and permitting , geology and geophysics , and costs incurred to develop a mine prior to the commencement of operations Deferred exploration costs are tested for impairment when facts and circumstances indicate an impairment in value and tested for impairment when commercial reserves are found , before the assets are transferred to deferred development costs . Expenditure incurred before the Group obtained legal rights to explore a specific area expensed as incurred . 2 ) Development Costs Development costs incurred by or on behalf of the Group is accumulated separately for each area of interest at the time of the economically recoverable reserves can be identified . These costs include costs directly attributable to the construction of the mine and associated infrastructure , not including the cost of intangible assets and land rights are recorded as fixed assets When management does not believe that the future economic benefits in relation to costs will not flow to the Group , it is charged as an expense in the period the costs of production Deferred development costs for areas already in production are amortized using the unit of production method and tested for impairment if there are facts and circumstances indicate impairment . 3 ) Interest and other borrowing costs are used in the exploration and development activities Interest and other borrowing costs either directly or indirectly used to fund exploration and development activities , all meeting the criteria for deferral are capitalized until the activity


- 40 -


eksplorasi dan pengembangan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aktivitas tertentu, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk aktivitas eksplorasi dan pengembangan tertentu

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasaratau situasi diluar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

i) Menentukan klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2f atas laporan keuangan konsolidasian.

ii) Menentukan nilai wajar atas instrumen keuangan

Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi


exploration and development is completed. For loans that can be directly attributable to a specific activity, the amount of borrowing costs capitalized is that incurred during the period, net of short-term investment income from these loans. For loans that are not directly attributable to a specific activity, the amount of borrowing costs to be capitalized is determined by applying a capitalization rate to the expenditures for exploration and development activities. The capitalization rate is the weighted average borrowing costs of the loan amount divided by a given period, excluding loans that are specifically used for certain exploration and development activities

3. ACCOUNTING ESTIMATES AND IMPORTANT CONSIDERATIONS The preparation of consolidated financial statements in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia requires management to make judgments , estimates and assumptions that affect the amounts reported in the financial statements . With respect to the inherent uncertainty in making estimates , actual results reported in future periods could differ from the estimates made .Group bases its estimates on assumptions and parameters that are available at the time the consolidated financial statements are prepared . And assumptions about the future development of the situation , may change due to changes in circumstances beyond the control pasaratau Business Group . The changes are reflected in the related assumptions at the time of consideration , the following estimates and assumptions made by management in the application of accounting policies Business Group which has the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements :

i ) Determine the classification of financial assets and financial liabilities Group establishes a classification of the assets and certain liabilities as financial assets and financial liabilities by considering whether the definitions set SFAS No. . 55 ( Revised 2011 ) are met . Thus , financial assets and financial liabilities are recognized in accordance with the Business Group 's accounting policies as disclosed in Note 2f to consolidated financial statements .

ii ) Determining the fair value of financial instruments

Group records certain assets and financial liabilities at fair value , which requires the use of estimates


- 41 -


akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha

Nilai wajar dari instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan dalam pasar aktif (sebagai contoh: derivatif) ditentukan dengan menggunakan teknik valuasi. Kelompok Usaha menggunakan pertimbangan ini untuk memilih variasi metode-metode dan menggunakan asumsi-asumsi yang pada hakikatnya berdasarkan pada kondisi pasar yang ada pada akhir periode pelaporan tersebut. Kelompok Usaha telah menggunakan analisis arus kas yang didiskontokan dan metode analisis lainnya untuk berbagai derivatif yang tidak diperdagangkan pada pasar aktif .

iii) Menilai penyisihan piutang

Grup mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para debiturnya tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan debitur dan status kredit dari debitur berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha.

Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang.

iv) Menentukan metode penyusutan dan estimasi umur manfaat aset tetap

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus untuk bangunan dan jalan serta metode saldo menurun ganda untuk kendaraan, peralatan pabrik dan kantor berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara empat (4) sampai dengan tiga puluh (30) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi serta sisa masa Kontrak Karya dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa

3. ACCOUNTING ESTIMATES AND IMPORTANT CONSIDERATIONS (continued)

accounting . While significant components of fair value measurement determined above using verifiable objective evidence , the amount of change in fair value may differ if the Business Group uses different valuation methodologies . Changes in fair value of financial assets and liabilities that could affect profit or loss directly Business Group The fair value of financial instruments that are not traded in an active market ( for example derivatives ) is determined using valuation techniques . Business Group uses judgment to select variations of the methods and the use of assumptions essentially based on market conditions existing at the end of the reporting period . Business Group has used discounted cash flow analysis and other analysis methods for the various derivatives that are not traded in an active market .

iii ) Assessing the allowance for doubtful accounts The Group evaluates specific accounts known that the debtor can not meet its financial obligations . In that case, consider the Business Group , based on the available facts and circumstances , including but not limited to, the length relationship with the debtor and the credit status of borrowers based on credit records available from third parties and known market factors , to record specific provisions over the number of customer accounts receivable to reduce the amount expected to be received by the Business Group . Specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount of the allowance for impairment of receivables . iv ) Determine the depreciation method and estimated useful lives of fixed assets Cost of acquisition of fixed assets are depreciated using the straight-line method for buildings and roads as well as the double declining balance method for the vehicle , factory and office equipment over the estimated economic useful lives . Management estimates the useful lives of the assets between the four ( 4 ) to thirty ( 30 ) years . This is the age that is generally expected in the industry in which the Business Group does business . Changes in the level of usage and future technological developments as well as the rest of the CoW may affect the useful lives and residual values


- 42 -


aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

v) Penurunan nilai aset non-keuangan

Menilai penurunan nilai aset non-keuangan tertentu PSAK No. 48 (Revisi 2009) mensyaratkan bahwa penilaian penurunan nilai dilakukan pada aset non-keuangan tertentu apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat diperoleh kembali. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh Kelompok Usaha yang dapat memicu penilaian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

(a) perubahan signifikan dalam cara penggunaan aset yang diperoleh atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan (b) tren negatif yang signifikan atas industri atau ekonomi. Kerugian akibat penurunan nilai diakui apabila nilai tercatat aset non-keuangan melebihi jumlah yang dapat dipulihkan. Menentukan jumlah yang dapat dipulihkan atas aset-aset tersebut membutuhkan estimasi atas arus kas yang diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaan lanjutan dan disposisi akhir dari aset tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Kelompok Usaha menilai bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi, aset tetap, eksplorasi dan evaluasi aset dan akun aset tidak lancar lainnya.

vi) Menentukan biaya dan liabilitas imbalan pasti pascakerja

Menentukan biaya dan liabilitas imbalan pasti pascakerja Penentuan liabilitas dan biaya imbalan pasti pascakerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingka cacat, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh lebih dari 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas biaya dan liabilitas imbalan pasti pascakerja dan beban imbalan kerja bersih.

vii) Menilai pajak penghasilan Menentukan provisi ataspajak penghasilan badan mewajibkan pertimbangan signifikan oleh manajemen. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang

3. ACCOUNTING ESTIMATES AND IMPORTANT CONSIDERATIONS (continued)

assets , and therefore future depreciation charges may be revised .

v ) Impairment of non-financial assets

Assessing the impairment of certain non-financial assets SFAS . 48 ( Revised 2009 ) requires that an impairment assessment performed on certain non-financial assets whenever events or changes in circumstances indicate that the value recorded may not be recoverable . The factors that are considered important by the Business Group that could trigger an impairment assessment are as follows :

( a) significant changes in the manner of use of the acquired assets or our overall business strategy ; and ( b ) a significant negative trend over the industry or economy .Impairment loss is recognized whenever the carrying amount of non- financial assets exceeds the amount that can be recovered . Determine the recoverable amount of the assets requires estimates of the cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets .

As at December 31, 2013 , Business Group considered that there was no indication of impairment of investments in associates , property and equipment , exploration and evaluation assets and other non-current asset account .

vi) Determining the costs and liabilities of the defined benefit post-employment

Determining the costs and liabilities of the defined benefit post-employment liabilities and determination of the cost of the defined benefit post-employment Business Group relies on the selection of certain assumptions used by independent actuaries in calculating such amounts . Those assumptions include among others , discount rates, annual salary increases , the level of annual employee resignation , tingka disability , retirement age and mortality rates . Actual results that differ from the assumptions set Business Group which has the effect of more than 10 % of the present value of the defined benefit obligation , are deferred and amortized on a straight -line basis over the expected average remaining working lives of the employees . While Business Group believes that the assumptions are reasonable and appropriate , significant differences in actual results or significant changes in assumptions set Business Group may materially affect the estimated liabilities for costs and liabilities of the defined benefit post-employment and employee benefits expense net .

vii ) Assess income tax Determining the provision of corporate income ataspajak requires significant judgment by management . There are certain transactions and calculations that ultimately the tax determination is uncertain during


- 43 -


kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Grup juga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai.

viii) Menentukan kapitalisasi biaya eksplorasi dan evaluasi

Pemulihan di masa mendatang dari biaya eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi sangat bergantung pada beberapa faktor, termasuk apakah Grup memutuskan untuk mengeksploitasi area terkait atau, jika tidak, apakah biaya eksplorasi dan evaluasi tersebut dipulihkan melalui penjualan.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemulihan masa mendatang termasuk tingkat cadangan dan sumber daya, perubahan teknologi masa depan yang dapat mempengaruhi biaya penambangan,perubahan hukum di masa mendatang (termasuk perubahan atas kewajiban restorasilingkungan) dan peruba han harga komoditas.

Jika biaya eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi ditetapkan untuk tidak dapat dipulihkan di masa mendatang, laba dan aset bersih akan diturunkan di periode dimana penetapan tersebut dibuat.

Sebagai tambahan, biaya eksplorasi dan evaluasi dikapitalisasi jika aktivitas di area of interest belum mencapai tahap yang mengijinkan pengujian memadai dari keberadaan atau sebaliknya cadangan yang terpulihkan secara ekonomis. Jika di masa mendatang biaya yang dikapitalisasi harus dihapuskan, laba dan aset bersih akan diturunkan di periode dimana penetapan tersebut dibuat.

3. ACCOUNTING ESTIMATES AND IMPORTANT CONSIDERATIONS (continued) ordinary course of business . The Group recognizes liabilities for corporate income tax based on estimates of whether there will be additional corporate income tax . Business Group examines the deferred tax asset at the end of each reporting period and reduced the carrying value of all there is no possibility that sufficient taxable income to compensate for some or all of the deferred tax assets . The Group also examines the expected time of recovery and the rate of tax on temporary differences and deferred tax impact of the adjusting accordingly.

vii ) Determine the capitalization of exploration and evaluation costs Future recovery of costs capitalized exploration and evaluation depends on several factors , including whether the Group decides to exploit the related area or , if not , whether the exploration and evaluation costs are recovered through sales . Factors that may affect future recovery levels , including reserves and resources , future technological changes which could affect the cost of mining , future legal changes ( including changes to the liability restorasilingkungan ) and peruba han commodity prices . If the costs are capitalized exploration and evaluation is set to not be recoverable in the future , profits and net assets will be reduced in the period in which such determination is made . In addition , exploration and evaluation costs are capitalized if activities in the area of interest have not been reached a stage which permits an adequate test of the existence or otherwise of economically recoverable reserves . If in the future should be abolished capitalized costs , profits and net assets will be reduced in the period in which such determination is made .


- 44 -

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Akun ini terdiri dari : This account consists of :

Kas kecil Petty cash

Dalam rupiah 358.455.408 633.488.239 In Rupiah

Dalam mata uang asing : In foreign currency:

Ringgit Malaysia 730.437 - Malaysian Ringgit

Dolar Amerika Serikat 9.068 1.874.153 U.S. Dollar

Jumlah - Kas 359.194.913 635.362.392 Total - Cash

Bank Bank

Rekening Rupiah Rupiah / IDR Account

PT Bank Permata Tbk 8.109.054.092 34.746.568 PT Bank Permata Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tbk 4.119.845.845 5.365.113.601 PT Bank CIMB Niaga Tbk

Standard Chartered Bank 1.430.206.890 114.833.970 Standard Chartered Bank

PT Bank Danamon Tbk 1.294.003.639 88.454.141 PT Bank Danamon Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 469.347.651 402.595.673 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 359.081.939 184.801.999 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank ICBC Tbk 239.963.772 1.118.617.245 PT Bank ICBC Tbk

Citibank Indonesia 225.000.000 - Citibank Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 204.237.039 561.956.713 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Maybank 98.070.514 - Maybank

PT Bank BII 93.280.689 - PT Bank BII

PT Bank UOB Indonesia 91.477.461 30.124.233 PT Bank UOB Indonesia

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 87.548.511 17.019.973 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank OCBC 69.399.418 - PT Bank OCBC

PT Bank Commonwealth 26.379.654 - PT Bank Commonwealth

PT Bank DBS 15.368.000 - PT Bank DBS

PT Bank Mega Tbk 10.640.840 10.879.720 PT Bank Mega Tbk

PT Bank Mitraniaga 4.271.226 2.573.161 PT Bank Mitraniaga

PT Bank DKI (Persero) Tbk 1.000.000 - PT Bank DKI (Persero) Tbk

PT Bank Muammalat 1.000.000 - PT Bank Muammalat

Permata Optima 735.932 9.363.986.565 Permata Optima

Sub Jumlah - Rekening Rupiah 16.949.913.113 17.295.703.562 Sub - Total - Account Rupiah / IDR

Rekening Dolar Amerika Serikat U.S. Dollar accounts

PT Bank OCBC NISP 1.633.748.390 140.747.351 PT Bank OCBC NISP

PT Bank Permata Tbk 1.065.532.665 621.577.737 PT Bank Permata Tbk

Standard Chartered Bank 661.041.048 72.670.727 Standard Chartered Bank

PT Bank CIMB Niaga Tbk 638.307.701 - PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank ICBC Indonesia 94.293.377 - PT Bank ICBC Indonesia

PT Bank Central Asia Tbk 36.268.619 28.927.566 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank HSBC 22.057.458 22.832.934 PT Bank HSBC

PT Bank Commonwealth 12.072.961 - PT Bank Commonwealth

UOB Bank Berhad 10.470.351 7.242.088 UOB Bank Berhad

PT Mandiri (Persero) Tbk 6.003.300 - PT Mandiri (Persero) Tbk

Maybank - 247.669.903 Maybank

Sub Jumlah - Rekening Dolar Amerika Serikat 4.179.795.869 1.141.668.306 Sub Total - U.S. Dollar Account

4. KAS DAN BANK

4. CASH AND EQUIVALENT


- 45 -

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Rekening Ringgit Malaysia Malaysian Ringgit account

PT Bank CIMB Niaga Tbk 375.717.217 214.441.920 PT Bank CIMB Niaga Tbk

Maybank 586.176.775 28.175.817.763 Maybank

PT Bank Hong Leong 41.028.235 64.823.750 PT Bank Hong Leong

Jumlah - Rekening Ringgit Malaysia 1.002.922.228 28.455.083.433 Total - Malaysian Ringgit Account

Jumlah - Kas Bank 22.132.631.209 46.892.455.300 Total - Cash Bank

Deposito deposit

PT Bank Danamon Tbk 10.000.000.000 8.000.000.000 PT Bank Danamon Tbk

PT Bank Permata Tbk 105.141.114 101.350.000 PT Bank Permata Tbk

Jumlah - Deposito 10.105.141.114 8.101.350.000 Total - Deposits

Jumlah - Kas dan setara kas 32.596.967.237 55.629.167.693 Total - Cash and cash equivalents

Akun ini terdiri dari : This account consists of:

Pihak berelasi (lihat catatan 18) Related parties (see note 18)

PT Green Pine 1.077.823.446 - PT Green Pine

Lain-lain 15.000.000 - Other

Pihak ketiga third parties

PT Indomax Mediacom 257.325.349.135 124.480.694.264 PT Indomax Mediacom

PT Nextnation Prisma 148.855.402.723 72.780.896.168 PT Nextnation Prisma

PT Media Artha Raya Semesta 107.419.269.756 88.539.643.156 PT Media Artha Raya Semesta

Global One Data Limited 102.487.846.272 - Global One Data Limited

PT Semesta Tirta Antara Raya 101.826.213.389 - PT Semesta Tirta Antara Raya

Ace Promise Holding Ltd 94.377.915.223 104.207.939.893 Ace Promise Holding Ltd

PT Funmobi Nusantara 3.622.764.855 3.335.249.484 PT Funmobi Nusantara

MOBGOLD 3.513.526.154 1.254.191.258 MOBGOLD

Siamtouch Wireless Co. Ltd 2.967.263.621 1.460.807.266 Siamtouch Wireless Co. Ltd

Ozura Firstlogix Sdn Bhd 2.834.657.700 1.533.635.498 Ozura Firstlogix Sdn Bhd

Nextnation Network Sdn Bhd (Ringgit Malaysia) 2.531.693.931 2.069.712.122 Nextnation Network Sdn Bhd (Ringgit Malaysia)

PT Fantasi Artis Media Entertainment 1.677.322.857 1.414.264.233 PT Fantasi Artis Media Entertainment

PT Telekomunikasi Seluler Tbk 1.298.043.356 - PT Telekomunikasi Seluler Tbk

PT Megatama Arthaselatan 1.271.163.084 1.119.512.625 PT Megatama Arthaselatan

PT Adinda Media Promo 4.479.384.189 - PT Adinda Media Promo

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 783.442.040 - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

PT XL Axiata, Tbk 519.028.321 446.332.363 PT XL Axiata, Tbk

PT Huawei Tech Investment 517.514.516 254.827.326 PT Huawei Tech Investment

Multi Fabrindo Gamilang - 4.077.606.632 Multi Fabrindo Gamilang

PT Krakatau Steel - 21.626.969.512 PT Krakatau Steel

Lain-lain dibawah Rp 500.000.000 23.536.228.680 12.670.695.985 Others (below Rp 500.000.000)Others - 27.766.094

Jumlah - Piutang Usaha 862.936.853.248 441.272.977.785 Total - Accounts Receivable

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

Seluruh rekening bank ditempatkan pada pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat bank yang digunakan sebagai jaminan atas utang atau dibatasi penggunannya.

5. PIUTANG USAHA a) Jumlah piutang berdasarkan pelanggan sebagai

berikut :

4. CASH AND EQUIVALENT (continued)

The entire bank account was placed on a third party. As at December 31, 2013 and 2012, no banks used as collateral for debt or restricted consumer.

5. TRADE RECEIVABLES a) The amount receivable by the customer as follows:


- 46 -

Akun ini terdiri dari This account consists of

Jasa infrastruktur Telekomunikasi 611.742.562.322 278.603.471.584 Telecommunications infrastructure services

Penjualan batu bara 13.384.161.300 21.626.969.512 Sales of coal

Jasa Kontruksi 4.923.421.300 6.450.202.789 Construction Service

Sewa 6.536.129.420 8.330.580.463 rent

lain-lain 226.350.578.906 126.261.753.437 Other


31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012


Mata Uang Rupiah 654.178.995.910 329.366.344.064 of Rupiah Currency

Mata uang asing : Foreign currency:

Dolar Amerika Serikat 883.237.854 741.412.829 U.S. Dollar

Ringgit Malaysia 207.874.619.484 111.165.220.892 Malaysian Ringgit


31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

Kurang dari 1 bulan 591.235.294.443 14.806.472.726 Less than 1 month

1 bulan sampai dengan 2 bulan 22.494.520.678 5.802.934.058 1 month up to 2 months

2 bulan sampai dengan 3 bulan 45.850.900.385 6.883.267.247 2 months to 3 months

lebih dari 3 bulan 203.356.137.742 413.780.303.754 more than 3 months


31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

5. PIUTANG USAHA (lanjutan)

b) Jumlah piutang berdasarkan jenis usaha sebagai berikut :

c) Jumlah piutang berdasarkan mata uang asing :

d) Jumlah piutang berdasarkan umur :

Berdasarkan analisa individual dan kolektif serta pengalaman penagihan piutang usaha dimasa lalu, Manajemen berkeyakinan bahwa keseluruhan piutang usaha dapat tertagi secara penuh sehingga Grup tidak melakukan pencadangan piutang usaha.

Piutang usaha dijadikan sebagai jaminan atas utang bank (lihat catatan 19)

5. Trade receivables (continued)

b) Total accounts based on the type of business as follows:

c) Total of foreign currency accounts by:

d) Total receivable by age: Based on the analysis of individual and collective well as accounts receivable collection experience in the past, management believes that the overall trade receivables in full tertagi Group trade receivables do not perform backups. Trade receivables are used as collateral for bank loans (see note 19)


- 47 -



PT Green Pine 36.201.476.096 - PT Green Pine


Promissory notes Promissory notes

Insight World Investment Limited 131.174.164.000 131.174.164.000 Insight World Investment Limited

Ever Classic Investment Limited 41.362.736.000 41.362.736.000 Ever Classic Investment Limited

Piutang bunga Promissory notes Interest receivable Promissory notes

Insight World Investment Limited 11.859.845.259 5.506.337.167 Insight World Investment Limited

Ever Classic Investment Limited 10.214.613.540 5.674.785.300 Ever Classic Investment Limited

Deckman Worldwide Limited 487.560.000.000 - Deckman Worldwide Limited

PT Tower Capital Indonesia 67.790.480.000 69.286.000.000 PT Tower Capital Indonesia

Petro One Resources Berhad 16.840.222.850 16.840.222.850 Petro One Resources Berhad

Petrol One Group Limited 50.531.883.400 - Petrol One Group Limited

PT Pangbara Partners 45.500.000.000 45.500.000.000 PT Pangbara Partners

PT Axelindo Investama 34.500.000.000 34.661.680.500 PT Axelindo Investama

PT Suryandara nusa 8.240.000.000 8.240.000.000 PT Suryandara nusa

Mulia Sakti Romelo Sitohang 7.500.000.000 14.075.000.000 Mulia Sakti Romelo Sitohang

Redi Subekti 7.410.000.000 7.410.000.000 Redi Subekti

Ny. Maprudoh 5.499.800.000 5.499.800.000 Ny. Maprudoh

PT Batunas Indonesia 4.895.000.000 - PT Batunas Indonesia

Direksi 4.164.549.819 - Direksi

Earthmother Group Co. Ltd. 1.700.000.000 1.700.000.000 Earthmother Group Co. Ltd.

Putra Wijaya 1.250.000.000 1.250.000.000 Putra Wijaya

Tom 1.155.035.781 286.614.129 Tom

Shareholder API 875.104.690 - Shareholder API

Dimpuan Syahrun 625.000.000 625.000.000 Dimpuan Syahrun

Adjie Soekarno 625.000.000 625.000.000 Adjie Soekarno

PT Batunas Ind - 4.635.000.000 PT Batunas Ind

Talent Global Limited - 961.020.287 Talent Global Limited

Brimmer Business Limited - 512.510.000.000 Brimmer Business Limited

Ny Supriyati 503.665.000 503.665.000 Ny Supriyati

Lain-lain dibawah Rp 500.000.000 2.250.752.274 21.477.830.072 Other than Rp 500.000.000Mulia Sakti Romelo Sitohang - 27.766.094

Jumlah - Piutang lain-lain 980.229.328.709 929.804.855.305 Total - Other receivables

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012


Aset lancar 694.860.430.582 723.588.486.955 current assets

Aset tidak lancar 285.368.898.127 206.216.368.350 Non-current assets Mulia Sakti Romelo Sitohang - -

Jumlah - Piutang Lain-lain 980.229.328.709 929.804.855.305 Total - Other Receivables

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

6. PIUTANG LAIN-LAIN

Piutang lain-lain disajikan dalam laporan posisi keuangan sebagai berikut :

Piutang lain-lain disajikan dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut :

1. Piutang lain-lain atas Brimmer Business Limited Ltd merupakan piutang atas transaksi pembelian saham seluruh Entitas anak Talent Global Ltd dan atas piutang ini tidak dikenakan bunga

6. OTHER RECEIVABLES

Other receivables are presented in the statement of financial position as follows: Other receivables are presented in the statement of financial position are as follows:

1. Other receivables over Brimmer Business Limited Ltd is receivables related to the purchase of whole shares of Subsidiary Global Talent Ltd. and above the non-interest bearing accounts.


- 48 -

Persentase beban bunga / The

percentage of interest expense

Ever Classic Investment Limited 6 % dan 11 %

Insight World Limited 6%

Nama Perusahaan / Name of company


Pihak ketiga Third parties

PT Telkom Indonesia (persero) 1.460.032.084 5.471.625.946 PT Telkom Indonesia (persero)

Jumlah - Piutang Retensi 1.460.032.084 5.471.625.946 Total - Receivables Retention

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012


Deposit server 71.260.701 - deposit servers

Deposit security 76.041.652 - security deposit

Deposit telepon 1.029.971.291 60.019.762 deposit phone

Deposit rental 11.634.482 67.294.177 rental deposits

TV Cable Deposit 1.106.000 1.106.000 Cable TV Deposit

sewa dibayar dimuka - - prepaid lease

Yayasan Al Muhajirin Pondok Kopi/Pondok Kopi Malang 247.222.224 - Yayasan Al Muhajirin Pondok Kopi/Pondok Kopi Malang

Idin Rosidin/Jatijajar 152.685.178 280.555.560 Idin Rosidin/Jatijajar

Surabaya Medan 125.000.022 - Surabaya Medan

Anton Widjaja/Asia Mega Mas 112.777.785 141.666.678 Anton Widjaja/Asia Mega Mas

Petra panca 84.480.000 128.333.337 Petra panca

Amarjit Singh/Cirebon Medan 51.851.874 74.074.086 Amarjit Singh/Cirebon Medan

Malili Idris 32.407.409 - Malili Idris

Kalimantan air 2.225.000 - Kalimantan air

Biaya operasional 590.424.262 692.380.777 operational costs

Biaya bunga leasing - - Interest cost of leasing

PT Bank BRI Syariah 548.354.636 699.445.360 PT Bank Syariah BRI

Down payment bluebird - 348.500.000 Down payment bluebird

Secretarial Fee 2.437.800 531.072.352 secretarial Fee

Sewa lain-lain 75.655.554 268.522.203 Rent etc.

Other 750.533.954 1.327.776.949 other

Jumlah - Biaya dibayar dimuka 3.966.069.825 4.620.747.241 Total - Prepaid expenses

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

6. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan)

2. Piutang lain-lain atas Deckman Worldwide Limited merupakan piutang atas transaksi pembelian saham seluruh Entitas anak Petrol One Group Limited dan atas piutang ini tidak dikenakan bunga :

3. Piutang atas promissory notes merupakan piutang yang diberikan dalam bentuk surat sanggup (lihat catatan 31 V), dimana seluruhnya didanai dari peningkatan modal ditempatkan dalam tahun berjalan.

4. Piutang bunga Promisseory Notes merupakan beban bunga pinjaman, adapun Persentase besar beban bunga pinjaman sebagai berikut :

7. PIUTANG RETENSI

Piutang retensi tersebut merupakan uang yang ditahan sebagai jaminan Proyek yang telah dibangun dan akan dikembalikan dalam jangka waktu tertentu. Piutang retensi tersebut terdapat padak Anak Perusahaan yaitu PT QDC Technologies.

8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

6. OTHER RECEIVABLES (continued)

2. Other receivables over Deckman Worldwide Limited is the receivables related to the purchase of whole shares of Subsidiary Petrol One Group Limited and the top is non-interest bearing accounts:

3. Above promissory notes receivables are receivables that are given in the form of promissory notes (see note 31 V), which are funded from the increase in issued capital in the current year.

4. Promisseory Notes Interest receivable represents interest expense loans, while a large percentage of the loan interest expense as follows:

7. DUE RETENTION

The retention receivables are the money that is being held as collateral for the project has been built and will be returned within a certain period. The retention receivables are Padak Subsidiary namely PT QDC Technologies.

8. PREPAID EXPENSES


- 49 -


Royalty Fee 10.000.000 - Royalty Fee

Uang muka operasional 464.965.000 - Advances operational

Suspen/Reimbursement Project Suspend / Reimbursement Project

PT Telekomunikasi Seluler Tbk 205.415.123 241.767.243 PT Telekomunikasi Seluler Tbk

PT Daya Mitra Telekomunikasi 24.621.058 12.000.000 PT Daya Mitra Telekomunikasi

Huawei Tech Investment Ltd 15.077.348 16.250.000 Huawei Tech Investment Ltd

PT XL Axixta Tbk 13.488.120 - PT XL Axixta Tbk

Lain-lain 430.443.115 732.541.785 Others

Deposit / Security Deposit Project Deposit / Security Deposit Project

PT PLN Persero 1.241.124.440 1.241.124.440 PT PLN Persero

PT Indosat 80.331.652 80.331.652 PT Indosat

Mega Plaza Total 63.000.000 63.000.000 Mega Plaza Total

Batu Bulan 36.000.000 - Batu Bulan

Gedung Menara Multimedia Total 25.000.000 - Gedung Menara Multimedia Total

Hotel Best Western Banjarmasin Total 25.000.000 - Hotel Best Western Banjarmasin Total

lain-lain dibawah Rp 10.000.000 355.046.471 - others under Rp 10.000.000

Jumlah - Uang Muka 2.989.512.327 2.387.015.120 Total - Advances

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA (lanjutan)

- Biaya di bayar dimuka atas Depsoit rental dan server

merupakan uang yang dibayar dimuka dan biaya tersebut terdapat pada Anak Perusahaan yaitu Code Wireless Pte Ltd.

- Biaya dibayar dimuka atas deposit telepon merupakan uanag yang dibayar untuk keperluan telepon operasional kantor, biaya tersebut terdapat pada Induk Perusahaan PT Inovisi Infracom Tbk

- Biaya dibayar dimuka atas sewa tanah merupakan perjanjian sewa menyewa (lihat catatan 31IV) untuk tempat berdirinya aset tower (lihat catatan 12) dan biaya sewa kantor merupakan biaya yang telah dikeluarkan Anak Perusahaan PT QDC Technologies untuk kantor lama yang berkedudukan di Gedung Mega Plaza Jl Rasuna Said Kav C-3, Jakarta 12920.

- Biaya dibayar dimuka atas proyek merupakan uang yang telah dibayarkan terlebih dahulu diberikan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan operasional proyek, Biaya tersebut terdapat pada Anak Perusahaan PT QDC Technologies

- Biaya dibayar dimuka atas beban bunga PT Bank BRI Syariah merupakan beban bunga pembiayaan konsumen (lihat catatan 32VI) yang telah dibayarkan terlebih dahulu, biaya tersebut terdapat pada Anak Perusahaan PT QDC Technologies.

9. UANG MUKA

8. PREPAID EXPENSES (Continued)

- Fees are paid upfront over depsoit rental and server is the money paid in advance and the cost is contained in the Subsidiary Code Wireless Pte Ltd .

- Prepaid expenses over the phone is uanag deposits paid for

telephone office operations , are included in the cost of the Parent Company Infracom Tbk PT.

- Prepaid expenses over a ground rent lease agreement ( see

note 31IV ) to place the establishment of tower assets ( see note 12 ) and office rental costs are costs incurred Subsidiary PT QDC Technologies for the old office which is located at the Mega Plaza Building Jl Rasuna Said Kav C - 3 , Jakarta 12920 .

- Prepaid expenses over the project is the money that has

been paid in advance given to employees to do the work of project operation , the fee contained in the Subsidiary PT QDC Technologies

- Prepaid expenses over interest expense of PT Bank BRI

Syariah a consumer financing interest expense ( see note 32VI ) that has been paid in advance , the cost is contained in the Subsidiary PT QDC Technologies.

9. ADVANCE


- 50 -


Rectifier 1.346.603.644 1.388.437.902 rectifier

Jumper Cable 468.066.560 129.250.371 jumper Cable

Power Splitter 105.329.710 70.221.933 Power Splitter

Connector 57.909.379 192.722.582 Connector

Dualband 38.531.941 - Dualband

Power Couplers 31.357.856 62.979.292 Power Couplers

Coaxial Load 17.161.210 22.906.934 coaxial Load

Macrosite Materials 10.252.912 21.338.127 Macrosite Materials

Terminator 3.096.172 - Terminator

RF Coaxial - 735.353.949 RF Coaxial

Antena - 42.286.243 antenna

Lain-lain 32.964.849 84.339.875 Others

Batu bara 7.221.043.452 11.913.002.667 coal

Jumlah - Persediaan 9.332.317.685 14.662.839.875 Total - Inventory

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

9. UANG MUKA (lanjuta) - Uang muka atas operasional merupakan uang yang

dibayarkan terlebih dahulu oleh Anak Perusahaan PT Goldchild Integritas Abadi dan PT RIN Indonesia Jaya dan uang muka operasional tersebut dikeluarkan untuk keperluan operasional kantor.

- Uang muka atas Suspent/Reimbursement proyek merupakan uang yang terlebih dahulu dikeluarkan oleh Anak Perusahaan PT QDC Technologies untuk kegiatan operasional/enterteimen dan dimana uang tersebut nantinya akan di reimburse kepada pemberi kerja/pemberi proyek dan

- Uang muka atas Jaminan/Security Deposit Proyek adalah jaminan yang diberikan oleh Anak Perusahaan PT QDC Technologies kepada pihak pemberi kerja/pemberi proyek sebagai jaminan proyek.

10. PERSEDIAAN

- Persediaan atas Rectifer, Jumper Cable, Power Spilitter, Connector, Dualband, Coaxial Load, Macrosite Materials, Terminator, RF Coaxial, Antena dan lain-lain merupakan persediaan Anak Perusahaan PT QDC Technologies.

- Persediaan batu bara terdapat pada Entias Anak PT Goldchild Integritas Abadi yaitu PT Axelindo Pangabara International.

- Berdasarkan tanggapan manajemen Grup bahwa tidak ada terdapat indikasi atau kejadian yang mengakibatkan penurunan nilai persediaan.

9. ADVANCE (Continued) - Advances on operating an advance money paid by the

Subsidiary PT Goldchild Integrity Abadi and PT RIN Indonesia Jaya and operational advances are issued for the purpose of office operations.

- Advances on Suspent / Reimbursement project represents the first issued by the Subsidiary PT QDC Technologies for operations / enterteimen and where the money will be in the reimbursement to the employer / donor projects and

- Advances on Guarantee / Security Deposit Project is the guarantee provided by the Subsidiary PT QDC Technologies to the employer / provider project as collateral projects.

10. INVENTORY

- The supply of rectifer, Jumper Cable, Power Spilitter, Connector, dualband, Coaxial Load, Macrosite Materials, Terminator, RF Coaxial, Antennas and others are inventory Subsidiary PT QDC Technologies.

- Supplies of coal contained in the Children Entias Goldchild Integrity Abadi PT is PT Axelindo Pangabara International.

- Based on the Group's management that there is no indication or events that result in a decrease in the value of inventories.


- 51 -

Estimasi biaya yang timbul 692.689.194.600 568.333.161.233 Estimated costs incurred

Laba yang diakui 433.488.577.652 396.819.010.181 Income is recognized

Total tagihan bruto pemberi kerja 1.126.177.772.252 965.152.171.414 Total bill gross employer

Penerbitan Termin Komulatif 890.789.487.101 809.556.676.547 Cumulative Term Publishing

Jumlah - Tagihan bruto pemberi kerja 235.388.285.151 155.595.494.867 Total - Gross Claims employer

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

Akun ini terdiri dari :

PT Pembangkit Listrik Negara (Persero) 144.988.736.768 115.924.173.085 This account consists of:

PT Telkom Indonesia (Perso) 55.178.931.346 11.216.678.844 PT Pembangkit Listrik Negara (Persero)

PT Telekomunikasi Seluler Tbk 18.740.118.615 10.823.995.558 PT Telkom Indonesia (Perso)

PT Exelcomindo Tbk 8.025.887.212 5.012.321.006 PT Telekomunikasi Seluler Tbk

PT Mitratel 4.711.095.350 5.723.463.298 PT Exelcomindo Tbk

Huawei Tech Investment Ltd 1.362.324.468 3.457.921.889 PT Mitratel

PT Indosat Tbk 987.071.331 1.048.829.492 Huawei Tech Investment Ltd

Nokia Network Ltd 708.424.115 680.556.962 PT Indosat Tbk

PT Houtchen 416.852.066 826.688.962 Nokia Network Ltd

PT Smart Telkom 175.855.263 - PT Houtchen

First Media Fibre Optice 10.263.433 549.580.327 PT Smart Telkom

Lainnya ( Dibawah 100.000.000) 82.725.184 331.285.444 First Media Fibre OpticeLainnya ( Dibawah 100.000.000)

Jumlah - Tagihan Bruto Pemberi Kerja 235.388.285.151 155.595.494.867 Total - Gross Claims Employer

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

11. TAGIHAN BRUTO PEMBERI KERJA Rincian biaya konstruksi dan penagihan yang telah dilakukan oleh Anak Perusahaan PT QDC Technologies sampai dengan tanggal posisi keuangan adalah sebagai berikut:

a) Jumlah tagihan bruto pemberi kerja berdasarkan pelanggan :

Rincian tagihan bruto kepada pemberi kerja atas pekerjaan kontrak konstruksi dalam pelaksanaan adalah sebagai berikut:

11. BILLS GROSS EMPLOYER Details of the construction costs and billing has been done by PT QDC Technologies Subsidiary up to date financial position is as follows: a) the gross amount billed by the employer customers: Details of the gross invoice to the employer for a job in the execution of construction contracts are as follows:


- 52 -



Pembangkit Listrik Negara Tamini Project 34.092.323.739 23.071.254.621 Pembangkit Listrik Negara Tamini Project

Pembangkit Listrik Negara Transmission Line Malili - Lasusua 28.723.646.398 33.433.468.760 Pembangkit Listrik Negara Transmission Line Malili - Lasusua

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Sembilin 28.207.689.655 - Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Sembilin

Pembangkit Listrik Negara Transmission Line Siwa - Palopo 21.537.343.334 25.932.382.070 Pembangkit Listrik Negara Transmission Line Siwa - Palopo

Telkom SP6 Fibre Optic Project 19.896.416.048 - Telkom SP6 Fibre Optic Project

Telkom SP5 FO Project 15.405.274.371 - Telkom SP5 FO Project

Pembangakit Listrik Negara Batam 9.720.732.086 - Pembangakit Listrik Negara Batam

Telkomunikasi seluler IBC 2013 Project 9.029.497.335 - Telkomunikasi seluler IBC 2013 Project

Pembangkit Listrik Negara SCADA Kaltim 8.918.783.410 15.675.064.483 Pembangkit Listrik Negara SCADA Kaltim

Pembangkit Listrik Negara Lubuk Linggau Substation 8.139.412.838 3.692.478.157 Pembangkit Listrik Negara Lubuk Linggau Substation

Telkom SP7 RMJ Fibre Optic Project 7.400.799.513 - Telkom SP7 RMJ Fibre Optic Project

Telkomunikasi Selulerl IBC 2011 7.001.302.271 8.511.185.106 Telkomunikasi Selulerl IBC 2011

Telkom FTTH FO Project 5.347.618.278 - Telkom FTTH FO Project

Excelcomindo PICO IBC 2013 Project 4.248.200.529 210.080.000 Excelcomindo PICO IBC 2013 Project

Pembangkit Listrik Negara Transmission Line Palu - Silae 3.330.837.212 14.630.037.703 Pembangkit Listrik Negara Transmission Line Palu - Silae

Excelcomindo IBC 2011 2.479.982.046 3.575.548.778 Excelcomindo IBC 2011

Mitratel Megatama CME Works 2.396.894.562 2.739.808.381 M itratel Megatama CME Works

Mitratel IBC 2011 2.310.104.276 2.628.767.991 M itratel IBC 2011

Telkom 2.293.139.202 3.300.218.880 Telkom

Pembangkit Listrik Negara Stringing 2.057.319.092 - Pembangkit Listrik Negara Stringing

Telcom RMJ East Java Fibre Optic 1.818.153.603 1.818.153.604 Telcom RMJ East Java Fibre Optic

Telkom Lastmile Kupang NTT FO Project 1.611.234.147 5.440.979.555 Telkom Lastmile Kupang NTT FO Project

Telkomsel 2009 IBC 1.514.033.332 2.312.810.452 Telkomsel 2009 IBC

Multi Operators Project 1.195.285.676 - Multi Operators Project

Huawei-HCPT Central Sumatera 1.017.574.815 1.802.502.729 Huawei-HCPT Central Sumatera

Indosat IBC 2011 987.071.331 1.048.829.492 Indosat IBC 2011

Telkom-INTI TITO Project 963.936.061 - Telkom-INTI TITO Project

Exelcom Power Rectifier Project 828.707.207 828.707.207 Exelcom Power Rectifier Project

Nokia 2G-3G CME & TI 708.424.115 708.424.116 Nokia 2G-3G CME & TI

Excelcom IBC 2010 468.997.429 608.065.021 Excelcom IBC 2010

Huawei-HCPT North Sumatera 344.749.653 1.325.748.312 Huawei-HCPT North Sumatera

Telkom FTTH FO SP 2 Project 322.359.441 - Telkom FTTH FO SP 2 Project

Huawei HCPT Fibre Optic 269.228.348 329.670.848 Huawei HCPT Fibre Optic

Pembangkit Listrik Negara Stringing 260.649.000 647.522.111 Pembangkit Listrik Negara Stringing

Sundry Works 2013 175.855.263 - Sundry Works 2013

HCPT IBC 2010 147.623.718 826.688.962 HCPT IBC 2010

Retention Telcom FOC Project 120.000.000 120.000.000 Retention Telcom FOC Project

Lain-lain (dibawah 100.000.000) 97.085.817 377.097.529 Others (below Rp 100.000.000)

Jumlah - Tagihan Bruto Pemberi Kerja 235.388.285.151 155.595.494.867 Total - Gross Claims Employer

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

11. TAGIHAN BRUTO PEMBERI KERJA (lanjutan)

b) Jumlah tagihan bruto pemberi kerja berdasarkan proyek :

11. BILLS GROSS EMPLOYER (continued)

b) the employer gross amount billed by the project:


- 53 -

Saldo Awal /

beginning balance Deviden / dividend

Pengurangan /

Reduction

Saldo Akhir / Balance

at the endSaldo Awal Laba (rugi) bersih Deviden Pengurangan Saldo Akhir

Akun ini terdiri dari / This account consists of: :

Ozura World Ltd 15% 159.913.167.130 41.656.801.241 - - 201.569.968.371

Fastlane Limited (asosiasi) 49% 143.152.163.172 39.591.027.321 - - 182.743.190.494

PT Batunas Ind 8% 170.800.000.000 - - - 170.800.000.000

Modern Profit Sdn Bhd (Associate) 30% 10.326.264.220 - - (10.326.264.220) -

102% 484.191.594.522 81.247.828.562 - (10.326.264.220) 555.113.158.865

Tahun 2012

Saldo Awal /

beginning balance Deviden / dividend

Pengurangan /

Reduction

Saldo Akhir / Balance

at the endSaldo Awal Laba (rugi) bersih Deviden Pengurangan Saldo Akhir

Akun ini terdiri dari / This account consists of: :

Ozura World Ltd 15% 148.684.513.423 11.228.653.707 - - 159.913.167.130

Fastlane Limited (asosiasi) 49% 109.656.610.896 33.495.552.276 - - 143.152.163.172

PT Batunas Ind 8% 170.800.000.000 - - - 170.800.000.000

Modern Profit Sdn Bhd (Assosiasi) 30% 33.956.055.000 (23.629.790.780) - - 10.326.264.220

102% 463.097.179.319 21.094.415.203 - - 484.191.594.522

Jumlah - Investasi asosiasi / Total

Investment Associates

Jumlah - Investasi asosiasi / Total

Investment Associates

Persentase

kepemilikan

/

percentage

of

ownership

Bagian atas laba (rugi)

bersih / Equity in net

income (loss)

Bagian atas laba (rugi)

bersih / Equity in net

income (loss)

Persentase

kepemilikan

/

percentage

of

ownership

12. INVESTASI SAHAM PADA PERUSAHAAN ASOSIASI

- Investasi saham asosiasi pada Ozura World Ltd merupakan milik Entitas Anak Great World Pte Ltd.

- Investasi saham asosasi pada Fastlie Limited merupakan milik Induk Perusahaan PT Inovisi Infracom Tbk.

- Investasi saham asosiasi pada PT Batunas Ind merupakan milik Entitas Anak PT Goldchild Integritas Abadi.

- Pengurangan atas Investasi saham asosasi Modern Profit Sdn Bhd merupakan milik Entitas Anak Petrol One Group Limited, dimana pada tanggal 27 Desember 2013 Petrol One Grup Limited telah dijual.

12. STOCK INVESTMENT IN ASSOCIATES

- Investment in associates at Ozura World Ltd is owned

subsidiaries Great World Pte Ltd. - Investments in stocks, association Fastlie Limited is owned by

the Parent Company Infracom Tbk PT. - Investments in shares of PT Batunas Ind. association is owned

Subsidiary PT Abadi Goldchild Integrity.

- Deductions on Investments stock Asosasi Modern Profit Sdn Bhd is owned subsidiaries Petrol One Group Limited, which at the date of December 27, 2013 Petrol One Group Limited has been sold.


- 54 -

Tahun 2013

Reklasifikasi /

Reclassification

Biaya perolehan / At cost

Tanah / Land 3.033.162.000 - - - 3.033.162.000

Bangunan / Building 12.261.740.398 4.408.532.871 (1.118.325.863) - 17.788.599.132

Peralatan berat / Heavy equipment 1.180.000.000 - - - 1.180.000.000

Perabotan kantor / Office furniture 4.678.621.928 25.050.000 (2.969.816.622) - 1.733.855.306

Peralatan kantor / Office equipment 316.357.210 31.841.964 2.055.188.776 968.283.873 3.371.671.823

Sistem telekomunikasi / Telecommunications system 478.413.560.493 538.142.118.633 (4.760.259) - 1.016.560.439.385

Renovasi Kantor / Office renovati on 1.000.764.819 4.569.802.000 5.464.499.009 - 106.067.810 Peralatan pengujian / Testing equipment 1.173.439.454 211.209.814 - - 1.384.649.268

Peralatan Project / Tools Project 7.712.633.847 2.832.757.100 - - 10.545.390.947

Komputer / Computer 2.666.510.266 218.852.982 23.790.560 - 2.861.572.688

Kendaraan / Vehicle 7.605.786.155 (68.863.636) (737.500.000) - 8.274.422.519

Tower 1.192.849.446 - - - 1.192.849.446

Jumlah / Total 521.235.426.016 550.371.301.728 2.713.075.601 968.283.873 1.068.032.680.324

Aset dalam Penyelesaian / Assets in Progress

Kapal / Ship - - - 165.420.576.886 165.420.576.886

- - - 165.420.576.886 165.420.576.886

Akumulasi penyusutan / Accumulated depreciation

Tanah / Land 3.781.224.543 825.266.068 251.623.315 - 4.858.113.926

Peralatan berat / Heavy equipment 868.750.000 73.750.000 - - 942.500.000

Perabotan kantor / Office furniture 1.470.365.945 164.022.130 (1.392.691.005) - 241.697.070

Kendaraan / Vehicle 4.535.630.299 697.540.789 252.996.750 5.486.167.838

Peralatan kantor / Office equipment 1.244.930.541 223.898.228 1.581.384.041 691.860.684 3.742.073.494

Sistem telekomunikasi / Telecommunications system 44.014.247.629 53.518.645.859 (4.028.140.856) - 93.504.752.632

Renovasi Kantor / Office renovati on 249.672.113 7.475.345 (176.202.732) - 80.944.726

Peralatan Project / Tools Project 3.835.002.734 1.908.427.677 - - 5.743.430.411

Komputer / Computer 2.403.464.960 123.903.402 (6.608.424) - 2.520.759.938

Tower 466.163.887 237.345.301 - - 703.509.188

Peralatan pengujian / Testing equipment 1.117.241.118 34.954.808 - - 1.152.195.926

Jumlah / Total 63.986.693.769 57.815.229.607 (3.517.638.911) 691.860.684 118.976.145.149

Jumlah - Aset Tetap Bersih / Total - Net Fixed Assets 457.248.732.247 1.114.477.112.061

31 Desember 2012 /

December 31, 2012

(Pegurangan) /

Additions

(Deductions)

31 Desember 2013 /

December 31, 2013

Jumlah- Aset Dalam Penyelesaian / Total-Construction In

Progress

Akuisisi Entitas

Anak / Acquisition

of Subsidiaries

13. ASET TETAP

13. Fixed Assets


- 55 -

Tahun 2012

Reklasifikasi /

Reclassification


Tanah / Land - - 3.033.162.000 - 3.033.162.000

Bangunan / Building 2.519.950.184 13.807.844.758 (4.066.054.544) - 12.261.740.398

Peralatan berat / Heavy equipment 1.180.000.000 - - - 1.180.000.000

Perabotan kantor / Office furniture - - 4.678.621.928 - 4.678.621.928

Peralatan kantor / Office equipment 5.326.621.022 829.614.815 (5.839.878.627) - 316.357.210

Sistem telekomunikasi / Telecommunications system 263.610.664.736 214.856.035.757 (53.140.000) - 478.413.560.493

Renovasi Kantor / Office renovati on 49.419.194 951.345.625 - - 1.000.764.819

Peralatan pengujian / Testing equipment 1.173.439.454 1.469.280.251 (1.469.280.251) - 1.173.439.454

Peralatan Project / Tools Project 2.971.389.899 4.119.762.872 621.481.076 - 7.712.633.847

Komputer / Computer - - 2.666.510.266 - 2.666.510.266

Kendaraan / Vehicle 7.592.699.301 13.086.854 - - 7.605.786.155

Tower 622.462.211 (18.147.820) 588.535.055 - 1.192.849.446

Jumlah / Total 285.046.646.001 236.028.823.112 159.956.903 - 521.235.426.016


Tanah / Land 265.788.236 4.025.919.911 (510.483.604) - 3.781.224.543

Peralatan berat / Heavy equipment 434.375.000 434.375.000 - - 868.750.000

Perabotan kantor / Office furniture - - 1.470.365.945 - 1.470.365.945

Kendaraan / Vehicle 2.838.523.944 1.697.106.355 - - 4.535.630.299

Peralatan kantor / Office equipment 4.603.382.110 (764.236.080) (2.594.215.489) - 1.244.930.541

Sistem telekomunikasi / Telecommunications system 23.843.611.190 20.215.997.164 (45.360.725) - 44.014.247.629

Renovasi Kantor / Office renovati on 49.416.398 200.255.715 - - 249.672.113

Peralatan Project / Tools Project 2.061.053.615 1.139.155.218 634.793.901 - 3.835.002.734

Komputer / Computer 2.403.464.960 - 2.403.464.960

Tower 349.628.010 241.574.538 (125.038.661) - 466.163.887

Peralatan pengujian / Testing equipment 1.094.267.133 1.336.181.068 (1.313.207.083) - 1.117.241.118

Jumlah / Total 35.540.045.636 28.526.328.889 (79.680.756) - 63.986.693.769

Jumlah - Aset Tetap Bersih / Total - Net Fixed Assets 249.506.600.365 457.248.732.247

31 Desember 2011 /

December 31, 2011

(Pegurangan) /

Additions

(Deductions)

31 Desember 2012 /

December 31, 2012 Akuisis Entitas

Anak

Beban pokok pendapatan (catatan 33) / Cost of revenues (note 33) - 15.834.767.435

Beban usaha (catatan 34) / Operating expenses (note 34) 57.815.229.607 12.691.561.454

Jumlah / Total 57.815.229.607 28.526.328.889

31 Desember 2013 /

December 31, 2013

31 Desember 2012 /

December 31, 2012

13. ASET TETAP (lanjutan) Beban penyusutan aset tetap dialokasikan sebagai berikut : Aset tetap dijadikan jaminan atas utang bank (lihat catatan 19)

Entias Anak PT QDC Technologies menyewakan aset tower kepada PT. XL Axiata Tbk

Penambahan akusisi aset tetapi merupakan akuisisi Anak Perusahaan PT Cakra Daya Energi pada tanggal 23 Desember 2013 (lihat catatan 37).

13. Fixed Assets (continued)

Depreciation expenses of fixed assets is allocated as follows: Fixed assets pledged as collateral for bank loans (see note 19)

Children Entias PT QDC Technologies rent tower assets to PT. XL Axiata Tbk

The addition of the asset acquisition, but the acquisition of subsidiaries is PT Chakra Power Energy on December 23, 2013 (see note 37)


- 56 -

Tahun 2013


Bangunan / Building 4.736.457.236 - - 4.736.457.236

- 5.593.145.000 - 5.593.145.000

Jumlah-Harga Perolehan / Total-Cost 4.736.457.236 5.593.145.000 - 10.329.602.236


Bangunan / Building 1.065.702.870 236.822.847 - 1.302.525.717

- - - -

1.065.702.870 236.822.847 - 1.302.525.717

3.670.754.366 9.027.076.519

31 Desember 2012 /

December 31, 2012

31 Desember 2013 /

December 31, 2013

Penambahan /

Addition

Pengurangan /

Deduction

Renovasi bangunan / Renovation of buildings

Renovasi bangunan / Renovation of buildings

Jumlah-Akumulasi penysutan / Total-Accumulated

penysutan

Jumlah - Properti Investasi / Total - Investment Property

Tahun 2012


Bangunan / Building 4.736.457.236 - - 4.736.457.236

Jumlah - Harga Perolehan 4.736.457.236 - - 4.736.457.236


Bangunan / Building 828.880.017 236.822.853 - 1.065.702.870

828.880.017 236.822.853 - 1.065.702.870

3.907.577.219 3.670.754.366

31 Desember 2012 /

December 31, 2012

Penambahan /

Addition

Pengurangan /

Deduction31 Desember 2013 /

December 31, 2013

Jumlah-Akumulasi penysutan / Total-Accumulated

penysutan

Jumlah - Properti Investasi / Total - Investment Property

13. ASET TETAP (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 aset tetap bangunan pada Induk Perusahaan telah diasuransikan oleh pihak manajemen kepada PT Asuransi Central Asia, Pihak ketiga yang mencakup perlindungan atas segala risiko yang mungkin dan/atau akan timbul terhadap bangunan tersebut (untuk ruang kantor “the Bellagio”) dan kepada PT Asuransi Bringin Sejahtra Artha Makmur, Pihak ketiga mencakup perlindungan atas gempa bumi dan kebakaran (untuk apartemen “Aston”). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asurasi tersebut cukup manutupi kemungkinan kerugian atas resiko tersebut.

Aset dalam penyelesaian terdapat pada Entias Anak PT Cakra Daya Energy merupakan pembuatan 2 unit kapal ( well Testing Barge), berdasarkan surat kontrak kerja No 054/CMS-CDE/X/2013 tertanggal 29 Oktober 2012 beserta Amendendumnya dimana PT Cakra Daya Energy menugaskan untuk pembuatan kapal tersebut kepada PT Caputra Mitra Sejati. PT Caputra Mitra Sejati telah menyerahkan 1 Unit kapal (well Testing Barge) tetapi belum membuat perjanjian serah terima dikarenakan Kapal (well Testing Barge) tersebut sedang di uji coba oleh Total E&P Indonesie.

14. PROPERTI INVESTASI

13. Fixed Assets (continued)

As at December 31, 2013 and 2012, of fixed assets in the Parent Company have been insured by the management of PT Asuransi Central Asia , which includes the protection of third parties for any risks that may and / or will have on the building ( for office space " The Bellagio " ) and PT Asuransi Bringin Sejahtra Artha Makmur , third parties include the protection of earthquakes and fires ( for apartments " Aston " ) . Management believes that the insurance are the insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks . Construction in progress contained in the Children Entias PT Chakra Power Energy is the creation of two ships (well Testing Barge ) , by virtue of the employment contract No. 054/CMS-CDE/X/2013 dated October 29, 2012 along with Amendendumnya where PT Chakra Power Energy commissioned to manufacture the ship Caputra Mitra Sejati PT . Caputra PT Mitra Sejati has submitted 1 unit ship (well Testing Barge ) but has not made a handover agreement due to ship (well Testing Barge ) is being tested by Total E & P Indonesia .

14. INVESTMENT PROPERTY


- 57 -

Tahun 2013

Biaya perolehan / At Cost

Develop technology 78.431.273.007 20.105.780.715 - 98.537.053.722

Purchase technology 37.193.203.172 9.534.504.590 - 46.727.707.762

Hubungan pelanggan (order becklog) - 45.940.329.529 - 45.940.329.529

Jumlah-Harga Perolehan / Total at Cost 115.624.476.179 75.580.614.833 - 191.205.091.012


Develop technologi 11.832.859.311 7.960.215.030 - 19.793.074.341


Jumlah-Akumulasi penyusutan / Total-Accumulated depreciation 18.992.550.884 12.131.992.573 - 31.124.543.457

Jumlah - Aset Tidak Berwujud / Total - Intangible Assets 96.631.925.295 160.080.547.556

31 Desember 2012 /

December 31, 2012

Penambahan /

Addition

Pengurangan /


December 31, 2013

Tahun 2012

Biaya perolehan / At Cost

Develop technology 18.455.387.136 59.975.885.871 - 78.431.273.007

Purchase technology 36.315.406.178 877.796.994 - 37.193.203.172

Technology Streetindex.com 906.800.000 - 906.800.000 -

Jumlah-Harga Perolehan / Total at Cost 55.677.593.314 60.853.682.865 906.800.000 115.624.476.179


Develop technologi 4.449.469.258 7.383.390.053 - 11.832.859.311


Jumlah-Akumulasi penyusutan / Total-Accumulated depreciation 4.449.469.258 9.368.136.275 - 18.992.550.884

Jumlah - Aset Tidak Berwujud / Total - Intangible Assets 51.228.124.056 96.631.925.295

31 Desember 2011 /

December 31, 2011

Penambahan /

Addition

Pengurangan /


December 31, 2012

14. PROPERTI INVESTASI Properti Investasi terdapat pada Entitas Anak PT Graha Tunas Makmur, Properti Investasi tersebut merupakan bangunan yang digunakan sebagai sumber pendapatan Entitas Anak Perusahaan. pada tahun 2013 dan 2012 Entitas Anak mencatat pendapatan (lihat catatan 32) sebesar Rp894.802.793 dan Rp908.760.230 Pada Tahun 2013 Entitas Anak melakukan renovasi bangunan sebesar Rp 5.593.145.000. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Entitas Anak telah membebankan beban penyusutan pada beban pokok pendapatan (lihat catatan 33)sebesar Rp 236.822.853.

Berdasarkan tanggapan manajemen Grup bahwa tidak terdapat indikasi atau kejadian yang mengakibatkan penurunan nilai properti investasi.

15. ASET TIDAK BERWUJUD Aset tidak berwujud merupakan akumulasi biaya pembelian dan pengembangan teknologi yang dibeli dan dikembangkan oleh Smart Checker limited dan Abamon Technologies Sdn Bhd (Entitas Anak Code Wireless Pte Ltd) Serta Talent Global Limited (Entitas Anak Abundant Global Limited) Code Wireless Pte Ltd dan Abundant Global Limited adalah Entitas Anak yang baru diakuisisi Perusahaan pada bulan April dan Desember 2010. Aset tidak berwujud tersebut diamortisasi selama 20 tahun dengan menggunakan garis lurus.

14. PROPERTY INVESTMENT Property Investments in subsidiaries are PT Graha Tunas Makmur, the investment property is a building that is used as a source of revenue Subsidiary Company. in 2013 and 2012 recorded revenues subsidiaries (see note 32) amounted Rp894.802.793 and Rp908.760.230 In Subsidiary In 2013 the renovation of the building amounted to Rp 5,593,145,000. As of December 31, 2013 and 2012, the Subsidiary has charged depreciation on the cost of revenues (see note 33) Rp236 822 853 Based on the Group's management that there was no indication or events that result in a decrease in the value of investment properties.

15. INTANGIBLE ASSET

The intangible assets represent the accumulated cost of the purchase and development of technology purchased and developed by Smart Checker limited and Abamon Technologies Sdn Bhd (Subsidiary Code Wireless Pte Ltd) Global Talent And Limited (Subsidiary Abundant Global Limited) Code Wireless Pte Ltd and Abundant Global Limited is a newly acquired Subsidiary Company in April and December 2010. intangible assets are amortized over 20 years using the straight line.


- 58 -


Great World Ltd 121.957.763.427 121.957.763.427 Great World Ltd

Code Warless Pte Ltd 10.729.691.423 10.729.691.423 Code Warless Pte Ltd

PT QDC Technologies 3.900.776.598 3.900.776.598 PT QDC Technologies

PT Goldchild Integritas Abadi 72.306.562 72.306.562 PT Goldchild Integritas Abadi

PT Cakra Daya Energi 60.795.852.123 - PT Cakra Daya Energi

The ownership is indirectly

Code Wareless Pte Ltd Code Wareless Pte Ltd

Smart Checker Pte Ltd 26.812.721.693 22.020.262.973 Smart Checker Pte Ltd

Abamon Technologies Sdn Bhd 19.715.044.393 16.191.212.030 Abamon Technologies Sdn Bhd

PT Goldchild Integritas Abadi PT Goldchild Integritas Abadi

PT Kurnia Akbar 14.901.000.000 14.901.000.000 PT Kurnia Akbar

PT Axelindo Krakatau Indonesia 14.348.637.464 14.348.637.464 PT Axelindo Krakatau Indonesia

PT Andora Nindia Makmur 8.325.000.000 8.325.000.000 PT Andora Nindia Makmur

PT Pagar Benua Borneo 5.325.000.000 5.325.000.000 PT Pagar Benua Borneo

Petrol One Ltd Petrol One Ltd

Modern Profit Sdn Bhd - 16.632.400 Modern Profit Sdn Bhd

Jumlah - Goodwill 286.883.793.682 217.788.282.878 Total - Goodwill

Kepemilikaan secara langsung

Kepemilikaan secara tidak langsung

31 Desember 2012 /

December 31, 2012

31 Desember 2013 /

December 31, 2013

The ownership directly

15. ASET TIDAK BERWUJUD (lanjutan)

Grup mengukur nilai aset tidak berwujud menggunakan nilai pasar domisili Smart Checker Limited dan Abamon Technologies Sdn Bhd.

Sampai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Perusahaan telah membebankan pada beban pokok pendapatan sebesar Rp12.131.992.573 dan Rp9.368.136.222 (lihat catatan33)

Aset tak berwujud atas hak Pengadaan dan pembangunan merupakan hasil akuisi pembelian Entias Anak PT Cakra Daya Energy. Perhitungan Aset tak berwujud atas pengadaan dan pembangunan dilakukan oleh Jasa Aktuaria/Penilai yaitu PT Sumber Mitra Abadi Sentosa (lihat catatan 37) menggunakan pendekatan pendapatan (income based approach) dengan metode pendapatan lain (excess earning methode) dalam melakukan penilaiian Hubungan Pelanggan (order backlog)

16. GOODWILL

Penambahan goodwill sebesar Rp60.795.852.123 diperoleh dari akuisis 75% saham dari PT Cakra Daya Energy ( lihat catatat 37)

Pengurangan Goodwill sebesar Rp 16.632.400 dikarenakan pelepasan Entitas Anak tidak langsung Modern Profit Sdn Bhd Entitas Anak Petrol One Ltd. Berdasarkan surat perjanjian jual beli Induk Perusahaan menjual Petrol One Kepada Deckman Worldwide Limited dengan jumlah penjualan sebesar USD 40.000.000 memperoleh pendapatan sebesar Rp46.422.791.880 (lihat laporan laba rugi komprehensif konsolidasian).

15. INTANGIBLE ASSET (continued)

Group measures the value of intangible assets using market value domicile Checker Limited and Smart Technologies Sdn Bhd Abamon.

Up to the date of December 31, 2013 and 2012, the Company has charged to cost of revenues amounted Rp12.131.992.573 and Rp9.368.136.222 (see catatan33)

Intangible assets Acquisition of rights acquisition and development is the result of the purchase of the Child Entias PT Chakra Power Energy. Calculation of intangible assets for the procurement and development conducted by the Actuarial Services / Appraiser PT Sumber Mitra Abadi Sentosa (see note 37) using the income approach (income-based approach) with methods other income (excess earnings method) in conducting penilaiian Customer Relations (order backlog )

16. GOODWILL The addition of Rp60.795.852.123 goodwill acquired from acquisition of 75% shares of PT Chakra Power Energy (see catatat 37)

Goodwill amounting to Rp 16,632,400 reduction due to the release of an indirect Subsidiary of Modern Profit Sdn Bhd Subsidiary Petrol One Ltd.. Under the purchase agreement letter Parent Company sold Petrol One To Deckman Worldwide Limited by the number of sales of $ 40,000,000 earned revenues of Rp46.422.791.880 (see consolidated statement of comprehensive income).


- 59 -



Biaya Eksploriasi 294.945.310.000 294.612.810.000 Cost Eksploriasi

Biaya Pra-operasional 28.780.901.293 27.960.657.315 Pre-operating costs

Jumlah - Aset lain-lain 323.726.211.293 322.573.467.315 Total - Other assets

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

17. ASET LAIN-LAIN

Biaya Eksplorasi dimiliki Entias Anak Perusahaan PT Goldchild Integritas Abadi dan belum melakukan kegiatan produksi Biaya Pra-Operasional atas Entitas Anak PT QDC Tecnologies merupakan pembangunan unit Pembangkit Listrik Tenaga Minyhidro yang terdapat pada Anak Perusahaan adalah sebagai berikut :

a. PT Energi Mekar Lestari

Aset dalam pengembangan merupakan pembanguanan unit Pembangkit Listrik Tenaga Minyhidro, Berdasarkan surat kontrak kerja dengan PT QDC Technologies dengan Nomor kontrak 075/EML/XI/2013 tanggal 1 Nopember 2013 dimana Perusahaan akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Minihydro (PLTM) Simbelin Ciasem dengan kapasitas total 2 x 3,25MW, adapun lokasi pembangunan yaitu Sumatra Utara.

b. PT Berkat Tirta Energi

Aset dalam pengembangan merupakan pembangunan unit Pembangkit Listrik Tenaga Minyhidro, Berdasarkan jasa konsultan yang dilakukan oleh PT Bangun Nusantara dengan Nomor kontrak 01/SPK-BNE-BTE/DED/01/2013 tanggal 31 Januari 2013 dimana Perusahaan akan membangun 2 unit Pembangkit Listrik Tenaga Minihydro (PLTM) Ciasem dengan kapasitas total 1,5 MW (2x0,75MW), adapun lokasi pembangunan yaitu Desa Leles, kecamatan Sagalahereng, kabupaten Subang, provinsi Jawa Barat.

18. SALDO dan TRANSAKSI PIHAK BERELASI Grup dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi usaha terutama di lakukan dalam bentuk memberikan pinjaman kepada Entitas Anak dengan tujuan untuk meningkatkan modal dalam menjalankan bisnis Grup. Utang dengan pihak berelasi, yang berasal dari transaksi di luar usaha disajikan sebagai “Utang Lain-lain – Pihak Berelasi” dalam Liabilitas Jangka Panjang dalam Laporan Posisi Keuangan. Utang dengan pihak berelasi timbul dari transaksi keuangan yang dilakukan Grup dan Entitas Anak, yang di lakukan karena adanya kebutuhan dana, merupakan utang yang sewaktu-waktu dapat di mintakan pembayarannya sesuai dengan kesepakatan bersama.

17. OTHER ASSETS

Exploration costs Entias owned Subsidiary PT GoldChild Integritas Abadi and yet production activities Pre - Operational costs over Subsidiary PT QDC Tecnologies is a unit of power plant construction Minyhidro contained in subsidiaries are as follows : a. PT Energi Mekar Lestari Properties under development are for Development of Power Generation unit Minyhidro , Based on a work contract with PT QDC Technologies with contract No. 075/EML/XI/2013 dated 1 November 2013 where the company will build a power plant minihydro ( micro power ) Simbelin Ciasem with a total capacity of 2 x 3.25 MW , while the construction site that is North Sumatra . b . PT Berkat Tirta Energy Properties under development is the construction of power plant units Minyhidro , Based consultancy services by PT Bangunan Nusantara with contract No. 01/SPK-BNE-BTE/DED/01/2013 dated January 31, 2013 whereby the Company will build two power plant units minihydro ( micro power ) Ciasem with a total capacity of 1.5 MW ( 2x0 , 75mW ) , while the location of the construction of the Village Leles , Sagalahereng sub-district , Subang regency , West Java province .

18. BALANCES RELATED PARTY TRANSACTIONS Group in the ordinary course of business, transactions with related parties. Doing business transactions, especially in the form of giving loans to subsidiaries with the aim to raise capital in running the Group's business. Debt with related parties, which come from outside the business transactions are presented as "Other Liabilities - Related Parties" in Long-Term Liabilities in the Statement of Financial Position. Debt with related parties arise from financial transactions and the Group subsidiaries, will be undertaken because of the need for funds, a debt that can at any time ask for payment in accordance with the collective agreement.


- 60 -

2013 2012 2013 2012

Piutang lain-lain / Other receivables

PT Green Pine 36.201.476.096 - 0.79% 0.00%

Jumlah-Piutang lain-lain / Total Other receivables 36.201.476.096 - 0.79% 0.00%

2013 2012 2013 2012

Utang lain-lain / Others Payable

PT Green Pine 23.259.014.990 16.894.510.866 1.57% 2.38%

PT Penanjung Sumber Alam 97.712.000.000 - 6.61% 0.00%

Jumlah- Utang lain-lain / Total other payable 120.971.014.990 16.894.512.878 8.19% 2.38%

Persentase terhadap jumlah libilitas /

percentage to total liabilities

Persentase terhadap jumlah aset /

percentage of total assetsJumlah / Total

Jumlah / Total


PT. Bank ICBC Indonesia 175.016.268.082 35.000.000.000 PT. Bank ICBC Indonesia

PT Bank CIMB Niaga Tbk 103.495.245.466 50.000.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank PermataTbk 78.245.240.597 65.835.989.540 PT Bank PermataTbk

PT Bank Danamon Tbk 50.000.000.000 40.000.000.000 PT Bank Danamon Tbk

PT Bank Commonwealth 38.259.073.183 - PT Bank Commonwealth

PT Bank Tabungan Negara (Persero) 14.700.000.000 14.700.000.000 PT Bank Tabungan Negara (Persero)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) 3.000.000.000 - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)

PT Bank OCBC NISP Tbk 2.521.508.242 - PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank Central Asia Tbk - 3.000.000.000 PT Bank Central Asia Tbk

Jumlah - Utang Bank 465.237.335.569 208.535.989.540 Total - Bank Debt

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

18. SALDO dan TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)

Rincian dan sifat transalsi utang lain-lain dan piutang lain-lain sebagai berikut :

Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi: a) PT Green Pine merupakan pemegang saham mayoritas

Perusahaan b) PT Penanjung Sumber Alam merupakan salah satu

pemegang saham pada PT Cakra Daya Energi sebelum Akuisis

19. UTANG BANK

Surat Perjanjian Utang Bank

Perusahaan a) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga)

Berdasarkan Perjanjian Kredit no. 315/CBG/JKT/09 tanggal 2 Februari 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari CIMB, dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 24.000.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 13,5% per

18. BALANCES RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)

The details and nature transalsi other payables and other receivables are as follows:

Nature of relationship with related parties:

a) PT Green Pine is the majority shareholder company

b) PT Penanjung Natural Resources is one of the shareholders in PT Chakra Energy Power before acquisition

19. BANK LOANS

Letter of Bank Loan Agreement Company a) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) Under the Credit Agreement no. 315/CBG/JKT/09 dated February 2, 2010, the Company obtained a loan facility from CIMB particular transaction, with a maximum credit limit of Rp 24.000.000.000. The loan bears interest at 13.5% per


- 61 -

19. UTANG BANK (lanjutan)

tahun dengan jangka waktu pinjaman selama 1 (satu) tahun sejak ditandatanganinya Perjanjian.

Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa kali oerubahan, terkhir dengan Perubahan Perjanjian Kredit No. 286/AMD/CB/JKT/2013 tanggal 18 Juli 2013, dimana Perusahaan memperoleh penigkatan batas maksimum kredit modal kerja menjadi Rp 100.000.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 11,25% per tahun, dengan jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 2 Februari 2014

Pinjaman bank tersebut dijaminkan dengan : i) Fidusia atas piutang dagang Perusahaan sebesar Rp

110.000.000.000 ii) Jaminan perusahaan dari PT Green Pine, Entitas

Induk Perusahaan iii) Gadai atas saham Perusahaan di PT Green Pine

sebesar Rp 50.000.000.000

b) PT Bank Danamon Indonesia, Tbk (Danamon) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit no. 37 tanggal 28 Maret 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja sama dari Danamon.

Perjanjian tersebut kemudian diubah dengan Akta Perjanjian Perubahan terhadap Perjanjian Kredit no. 1 tanggal 1 Mei 2013.

Berdasarkan Perjanjiann tersebut, Danamon sepakat untuk memberikan fasilitas pinjaman sebesar Rp 50.000.000.000 yang terdiri dari sebagai berikut :

i) Open Account Financing (OAF) Seller-1 sebesar Rp 20.000.000.000 dikenakan bunga sebesar 11,25% per tahun. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 28 April 2014.

ii) Open Account Financing (OAF) Seller-2 sebesar Rp 20.000.000.000 dikenakan bunga sebesar 11,25 % per tahun. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 28 April 2014.

iii) Open Account Financing (OAF) Seller-3 sebesar Rp 10.000.000.000 dikenakan bunga sebesar 11,25% per tahun. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 28 April 2014.

Pinjaman tersebut dijamin dengan : i) Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun

no.927/XXVII/4/ Kelurahan Menteng Atas, Seluas 73,82 m2 atas nama PT Graha Tunas Makmur.

ii) Piutang usaha Perusahaan sebesar Rp 49.165.000.000.

iii) Jaminan Perusahaan dari PT Green Pine, entitas induk Perusahaaan.

iv) Deposito berjangka sebesar Rp 10.000.000.000.

19. BANK LAONS (continued)

year loan term for 1 (one) year from the signing of the Agreement. The agreement has been amended several times oerubahan, terkhir the Credit Agreement Amendment No.. 286/AMD/CB/JKT/2013 dated July 18, 2013, whereby the Company obtained a line of credit penigkatan working capital to Rp 100.000.000.000. The loan bears interest at 11.25% per year, with the maturity of the loan to the date of February 2, 2014 The bank loans are secured by: i) Fiduciary top of accounts receivable amounting to Rp 110 billion . ii) corporate guarantee from PT Green Pine, Entity Parent Company . iii) A pledge over the Company's shares in PT Green Pine amounting to Rp 50.000.000.000 b ) PT Bank Danamon Indonesia Tbk ( Danamon ) Based on the Deed of Credit Agreement no. 37 dated March 28, 2011 , the Company obtained a loan facility from the Bank working capital .

The agreement was subsequently amended by the Deed of Amendment Agreement to the Credit Agreement no. 1 dated May 1, 2013 .

Based on these Perjanjiann , the Bank agreed to provide a loan facility amounting to Rp 50,000,000,000 which consists of the following :

i) Open Account Financing ( OAF ) Seller - 1 amounting to Rp 20,000,000,000 bears interest at 11.25 % per year . The loan will mature on April 28, 2014.

ii) Open Account Financing ( OAF ) Seller - 2 of Rp 20,000,000,000 bears interest at 11.25 % per year . The loan will mature on April 28, 2014.

iii) Open Account Financing ( OAF ) Seller - 3 of Rp

10,000,000,000 bears interest at 11.25 % per year . The loan will mature on April 28, 2014.

The loan is secured by : i) Certificate of Ownership Rights to no.927/XXVII/4

Flats Unit / Sub Menteng Up, Covering an area of 73.82 m2 on behalf of PT Graha Tunas Makmur .

ii) Trade receivables amounting to Rp 49.165 billion . iii) Corporate Guarantee of PT Green Pine , on the

Company's parent entity .

iv) Time deposits amounting to Rp 10,000,000,000 .


- 62 -


c) PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit no. 27 tanggal 24 Juli 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari ICBC, dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 35.000.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun dengan jangka wwaktu pinjaman selama 1 (satu) tahun sejak ditandatangani perjanjian.

Perjanjian tersebut kemudian diubah dengan Perpanjanggan Perjanjian Kredit no. 077/ICBC-PCT/PTD/VII/2013/P1 tanggal 10 Oktober 2013, dimana Perusahaan dan ICBC menyetujui perpanjang jangka waktu pinjaman tersebut sampai dengan tanggal 24 Juli 2014. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 11,75% per tahun.

Pinjaman bank tersebut dijaminkan dengan :

i) Piutang dagang Perusahaan sebesar Rp 14.427.736.892

ii) Sebidang tanah sebagaimana diuraikan dalam sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) no. 149/Menteng-Atas seluas 508 m2, atas nama PT Suryandra Nusa.

Entitas Anak

a) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberi Kredit (SPPK) No.S183/MDM/CBGVII/XI/2012 tanggal 12 Desember 2012, dengan ketentuan dan persyaratan perjanjian sebagai berikut :

1. Pinjaman Transaksi Khusus I – New / On Liquidation

Plafon: RP 4.100.000.000,- Purpose: Refinance of purchasing stringing machines & tools Interest rate : 10.5% p.a (Floating) Fee: 1% Flat Tenor: 3 Year Repayment Scedule: Mounthly Drawdown Condition: Invoice (s) / Valuation of stringing machines & tools Bank Financing: 80% from invoice (s) / valuation (whichever lowest).

2. Pinjaman Transaski Khusus II – New / On Liquidation Plafon: RP 1.600.000.000,- Purpose : Refinance leasing existing tower Interest rate: 10.5% p.a (Floating) Fee: 1% Flat Tenor: 4 Year Repayment Scedule: Upfront annually (subject to contrac) Interest Repayment: Monthly

19. BANK LOANS (continued)

c ) PT Bank ICBC Indonesia ( ICBC ) Based on the Deed of Credit Agreement no. 27 dated July 24, 2012 , the Company obtained a working capital credit facility from ICBC , with a maximum credit limit of Rp 35.000.000.000 . The loan bears interest at 11.5 % per year with wwaktu term loan for 1 ( one ) year since the agreement was signed . The agreement was subsequently amended by Perpanjanggan Credit Agreement no. 077/ICBC-PCT/PTD/VII/2013/P1 dated October 10, 2013 , whereby the Company and ICBC approved extend the loan period until the date of July 24, 2014 . The loan bears interest at 11.75 % per year .

The bank loans are secured by :

i) Accounts receivable amounting to Rp 14.427.736.892.

ii) A piece of land as described in the Certificate of Right to Build ( HGB ) no. 149/Menteng-Atas area of 508 m2 , on behalf of PT Nusa Suryandra .

Subsidiaries

a) PT Bank CIMB Niaga Tbk ( CIMB Niaga ) Based on the Letter of Credit Agreement Giver ( FIES ) No.S183/MDM/CBGVII/XI/2012 dated December 12, 2012 , with terms and conditions of the agreement as follows : 1 . Loan Special Transactions I - New / On Liquidation

Ceiling : RP 4.1 billion , - Purpose : Refinance of purchasing stringing machines & tools Interest rate: 10.5 % pa ( Floating ) Fee : 1 % Flat Tenor : 3 Year Repayment scedule : Mounthly Drawdown Condition : Invoice ( s ) / Valuation of stringing machines & tools Bank Financing : 80 % from the invoice ( s ) / valuation ( whichever of choices ) .

2 . Loan transactions, Special II - New / On Liquidation

Ceiling : RP 1.600.000.000 , - Purpose : Refinance existing tower lease Interest rate: 10.5 % p.a ( Floating ) Fee : 1 % Flat Tenor : 4 Year Repayment scedule : Upfront annually ( subject to contrac ) Interest Repayment : Monthly


- 63 -

19. UTANG BANK (lanjutan) Drawdown Condition: Invoice (s) / Valuation of stringing machines & tools Lease contract with operator (s) Bank Financing: 80% from the invoice / valuation value (whichever lowest)

3. Pinjaman Transaski Khusus III – New / On Liquidation

Plafon: RP 9.600.000.000,- Purpose: Refinance leasing existing tower Interest rate: 10.5% p.a (Floating) Fee: 1% Flat Availability Perioe: 1 Year Tenor: 4 Year Repayment Scedule: Upfront annually (subject to contrac) Interest Repayment: Monthly Drawdown Conditiol: Invoice (s) / Valuation of stringing machines & tools Lease contract with operator (s) Bank Financing: 80% from the invoice / valuation value (whichever lowest)

1. Jaminan

a. Rangkaian mesin, peralatan, dan tower dengan nilai minimum sebesar 125 % dari jumlah pinjaman.

b. Excavator baru dengan jumlahnya minimum 175,000 USD

c. Jaminan Perusahaan / jaminan pribadi dari pemegang saham

d. Piutang usaha dengan saldo minimal sama 2 bulan prinsip ditambah bunga 2 bulan

b) PT Bank Permata Tbk

Pinjaman dari PT Bank Permata Tbk merupakan pinjaman Perusahaan dari PT Bank Standard Chartered berdasarkan perjanjian Fasilitas Kredit No. 430/BP/CRC-WB/X/2011 pada tanggal 17 Oktober 2011

Fasilitas No. 1 - Jenis fasilitas: Bank garansi - Batas nilai : RP 95.000.000.000 - Tujuan: Pembayaran modal kerja - Jangka waktu : Sampai 20 April 2013 - Bunga:Floatin Fasilitas No. 2 - Jenisf asilitas : Omnibus LC/SKBN/PIF - Batas nilai : Rp 500.000 - Tujuan: Pembiayaan modal kerja - Jangka waktu: Sampai 20 April 2013 - Bunga: Floating Fasilitas No. 3 - Jenis fasilitas: Bank garansi - Batas nilai: Rp21.000.000.000 - Tujuan : Jaminan bank atau proyek

19. BANK LOANS (continued) Drawdown Condition : Invoice ( s ) / Valuation of stringing machines & tools Lease contract with the operator ( s ) Bank Financing : 80 % from the invoice / valuation value ( whichever of choices ) 3 . Loans transactions, Special III - New / On Liquidation Ceiling : RP 9.6 billion , - Purpose : Refinance existing tower lease Interest rate: 10.5 % p.a ( Floating ) Fee : 1 % Flat Availability perioe : 1 Year Tenor : 4 Year Repayment scedule : Upfront annually ( subject to contrac ) Interest Repayment : Monthly Drawdown Conditiol : Invoice ( s ) / Valuation of stringing machines & tools Lease contract with the operator ( s ) Bank Financing : 80 % from the invoice / valuation value ( whichever of choices ) 1 . Assurance a. This series of machinery , equipment , and towers with a minimum value of 125 % of the loan amount . b . The new excavator with a minimum amount of 175,000 USD c . Corporate Guarantee / personal guarantees from the shareholders d . Accounts receivable balance at least equal to 2 months 2 months plus interest principle b ) PT Bank Permata Tbk Loan from PT Bank Permata Tbk is a company loan from PT Bank Standard Chartered Credit Facility No. hereunder . 430/BP/CRC-WB/X/2011 on October 17, 2011 No facility . 1 - Type of facility : Bank Guarantees - Limit value : RP 95 billion - Purpose : Payment of working capital - Duration: Until 20 April 2013 - Flowers : Floating No facility . 2 - Sa kind asilitas : Omnibus LC / SKBN / PIF - Limit value : USD 500,000 - Purpose : Working capital financing - Duration: Until 20 April 2013 - Flowers : Floating No facility . 3 - Type of facility : Bank Guarantees - Limit value : Rp21.000.000.000 - Purpose : bank guarantee or project


- 64 -


- Jangka waktu: Sampai 20 Juni 2012 - Bunga: Floating

Fasilitas No. 4 - Jenis fasilitas : Bank garansi - Batas nilai : Rp 7.000.000.000 - Tujuan: Jaminan bank atau proyek - Jangka waktu: Sampai 20 Juni 2012 - Bunga: Floating

Fasilitas No. 4 - Jenis fasilitas: Foreign Exchange - Batas nilai :USD 200,000 - Tujuan: Mendukung kebutuhan transaksi forex nasabah - Jangka waktu : Sampai 20 Juni 2012 - Bunga: Floating

Jaminan untuk seluruh fasilitas pinjaman tersebut berupa :

i. Piutang usaha dari Perusahaan dengan limit Rp 95.000.000.000 (USD 10,500,000) untuk menjamin semua fasilitas.

ii. Cash collateral 10% dari nilai LC/SKBN,10% dari nilai BG (Bid Bond) atau nilai BG (Non bid bond) untuk menjamin fasilitas no. 1.

iii. Corporate guarantee dari PT Inovisi Infracom Tbk (Induk Perusahaan) senilai unlimited dan unconditional untuk menjamin semua fasilitas.

iv. Personal guarantee dari Bapak Redi Subakti (selaku presiden direktur dan pemegang saham) senilai unlimited dan unconditional untuk menjamin semua fasilitas.

v. Rumah (tanah dan bangunan) terletak di perumahan kavling polri dengan pasar Rp 5.047.400.000 milik Mawarsari Subekti untuk menjamin seluruh fasilitas.

Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan akta perjanjian pinjaman bank dengan PT Bank Permata, perubahan terakhir Notaris Maria Andirani Kidarsa S.H. dengan No 61 pada tanggal tanggal 20 juni 2012, adapun perubahan persetujuan tersebut adalah sebagai berikut :

i. Mengubahan limit semula adalah Omnibus PSF/PIF/LC/SKBDN/BG menjadi PSF/BG, dan sekaligus : (a) Mengubah mata uang dari USD menjadi

IDR (b) Menambah paga fasilitas PSF/BG menjadi

sebesar Rp 95.000.000.000 (c) Memperpanjang jangka waktu fasilitas

PSF/BG sampai tanggal 20 April 2013 ii. Menutup fasilitas Bank Garansi sebesar Rp

21.000.000.000 iii. Menutup Fasilitas Bank Garansi sebesar Rp

7.000.000.000.

19. BANK LOANS (continued) - Duration: Until June 20, 2012 - Flowers : Floating

No facility . 4 - Type of facility : Bank Guarantees - Limit values : Rp 7,000,000,000 - Purpose : bank guarantee or project - Duration: Until June 20, 2012 - Flowers : Floating No facility . 4 - Amenity : Foreign Exchange - Limit value : USD 200,000 - Purpose : Supports customers' needs forex transactions - Duration: Until June 20, 2012 - Flowers : Floating

Assurance for the entire loan facility in the form of :

i. Trade receivables of the Company with a limit of USD 95 billion ( USD 10,500,000 ) to ensure all facilities .

ii. Cash collateral of 10% of the value of the LC / SKBN , 10 % of the value of BG ( Bid Bond ) or BG ( Non bid bond ) to ensure no facilities . 1 .

iii. Corporate guarantee of Infracom Tbk PT ( Parent Company ) worth of unlimited and unconditional to ensure all facilities .

iv. Personal guarantee of Mr. Redi Subakti ( as president director and shareholder ) worth of unlimited and unconditional to ensure all facilities .

v. Home ( land and buildings ) located in residential plots of the

police with USD 5.0474 billion market belongs Mawarsari Subekti to ensure the entire facility .

The company has experienced several changes deed bank loan agreement with PT Bank Permata , the last change Notary Maria Andirani Kidarsa SH with No. 61 on the 20th of June 2012, while the changes to the agreement are as follows : i. Mengubahan is the original limit Omnibus PSF / PIF / LC /

SKBDN / BG became PSF / BG , and at the same time : ( a) Change the currency from USD to IDR ( b ) Adding paga facilities PSF / BG to Rp 95 billion ( c ) Extend the term of the facilities PSF / BG until April 23, 2013 ii . Closing bank guarantee facility amounting to Rp 21 billion

iii . Closing the Bank Guarantee Facility amounting toRp7.000.000.000


- 65 -


iv. Mengubah nilai peminjam atas piutang dagang dari nilai penjamin sebesar Rp 70.000.000.000 dan Rp. 95.000.000.000

Jaminan :

i. Hak tanggungan peringkat Pertama senilai Rp 4.535.000.000 atas :

(a) Sebidang tanah sertifikat Hak Milik Nomor 7705/Ragunan.

(b) Bangunan dan turutan-turutan yang berdiri di atas tanah tersebut.

(c) Segala sesuatu yang sekarang ada, tanaman, hasil karya dan suatu hari yang akan ada

(d) Satu dan hal lain yang mengikat jaminannya

ii. Penyerahan hak milik secara Fidusia atas tagihan Piutang senilai Rp 95.000.000.000

iii. Pemberi jaminan gadai deposito atas nama Nasabah

iv. Surat jaminan dan Kuasa pencairan deposito atas nama Nasabah

v. Surat jaminan dan kuasa blokir/debit rekening atas nama Nasabah

vi. Perjanjian pemberi jaminan perorangan (Personal Gurantee)

vii. Perjanjian pemberian Perusahaan dari PT Inovisi Infracom, Tbk

Pada tahun 2013 Perusahaan melakukan penambahan pinjaman kepada PT Bank Permata Surat, adapun Persetujuan Pemberi Kredit (SPPK) No. KK/13/0511/ADD/CGVC pada tanggal 3 April 2013. Perusahaan memperoleh persetujuan untuk menambah Fasilitas Pre Shipment Financing sebesar USD 200.000 atau setara dengan Rp 1.948.000.000. Perusahaan telah menandatangani Addendum ketentuan khusus dengan syarat syarat ketentuan sebagai berikut :

Pegu Fasilitas PSF : Sebesar Rp 96.948.000.000 yang terdiri dari :

- Pagu tetap sebesar Rp 95.000.000.000 - Pegu sementara sebesar Rp 1.948.000.000 dengan

ketentuan Pagu Sementara berlaku sejak tanggal 22 September 2013, dan terhitung sejak tanggal 22 September 2013, Pagu fasilitas PSF secara otomatis akan kembali menjadi sebesar Pagu Tetap

c) PT Bank Commonwealth

Pada tanggal 31 Maret 2013 Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dari PT Bank Commonwealth, adapun ketentuannya sebagai berikut :

Fasilitas Jumlah dan Perjanjian :

19. BANK LOANS (continued) v. Change the value of the borrower over the accounts receivable

of the value of Rp 70 billion and guarantor Rp . 95 billion.

Warranty : i . First ranking security rights valued at USD 4.535 billion above : ( a) A piece of land certificate No. 7705/Ragunan Rights Reserved . ( b ) Building and imitation - imitation that stands on the ground . ( c ) Everything that now exists , plants , works and one day there will be ( d ) One other thing that binds and guarantee ii. Handing over of property rights in Fiduciary Accounts receivable

bills worth Rp 95 billion iii. Deposit insurer pledge on behalf of the Customer iv. Letter of Authorization for disbursement and deposit

guarantees on behalf of the Customer.

v. Letter of guarantee and the power block / debit account in the name of the Customer

vi . Individual insurer Agreement ( Personal gurantee ). vii . Agreement of the Company granting Infracom PT , Tbk

In 2013 the Company made an additional loan to PT Bank Permata letter , while the Giver Credit Approval ( FIES ) No. . KK/13/0511/ADD/CGVC on April 3 , 2013. Companies obtain approval to add the Pre Shipment Financing Facility of USD 200,000 or equivalent to Rp 1.948.000.000 . The company has signed an Addendum to specific provisions on condition that the terms following conditions : Pegu PSF Facilities : As much as Rp 96.948 billion consisting of : - Limit remained at Rp 95 billion - Pegu while Rp 1.948.000.000 Capping While the provisions in force since 22 September 2013 , and as of the date of 22 September 2013 , Capping PSF facility will automatically return to Rp Capping Equipment

c ) PT Bank Commonwealth On March 31, 2013 the Company obtained a loan facility from PT Bank Commonwealth , while provisions are as follows : Facility Number and Agreement :


- 66 -

19. UTANG BANK (lanjutan) 1. Rp 30.000.000.000 gabungan dari fasilitas

perdagangan, yang terdiri dari: a. Surat utang dengan umur utang sampai dengan

270 hari untuk mendukung pembelian bahan baku untuk kontraktor ( dapat dalam mata uang RP, USD, EUR, JPY dan SGD)

b. Uang dibayar dimuka untuk pekrjaan aktivitas kontruksi jangka waktu sampai dengan 270 hari (dapat dengan mata uang USD dan RP)

c. Rp 10.000.000.000 bank garansi untuk menyuport akusisi dan pelaksanaan pekerjaan.

d. Rp 15.000.000.000 Penjaman termin 1 (“TL1”) untuk membiayai tanah kantor dan akusisi gudung dengan hak atas tangguhan pertama L&B aset yang mencakup semua fasilitas PTBC dengan jangka waktu maksimum 5 tahun (dapat dalam mata uang Rp, angsuran bulanan yang telah dijadwalkan, dan tidak ada masa tenggang )

e. Rp 5.000.000.000 pinjaman termin 2 (“TL2”) untuk menyuport investasi perusahaan di infrastruktur telekomunikasi.

f. USD 300.000 Foreign Exchange limit (“FX”) termasuk TOM, SPOT, dan MAJU dengan tenor maksimum 270 hari penerapan FX.

Jaminan : Sebagai berikut fasilitas yang dijaminkan : a. Hipotek pertama 110% dari tanah dan

bangunan Kantor dengan luas 677m2 dengan SHGB No 102 dan No 110, yang terletak di Jl. Mampang raya No 28, jakarta selatan

b. Piutang Perusahaan dengan jumlah Rp 33.000.000.000

c. Fidusia atas rekening khusus piutang yang timbul dari IBC atau BTS yang dibiayai oleh pinjaman berjangka PTBC.

d. Jaminan pribadi dari Tuan Redi Subekti untuk melindungi 49 % dari pinjaman.

e. Jaminan Perusahaan dari PT Inovisi Infracom, Tbk untuk melindungi 51 % dari pinjaman

f. 10 % kas margin atas jaminan dalam hal deposito berjangka, memblokir rekening saldo, dan kas margin pada penerbitan LC / SKBDN dan BG (Kecualikan BID Obligasi Yang ada jaminan tunai tambahan)

g. penugasan atas rekening peminjam dengan pemberi pinjaman

c) PT Bank ICBC Indonesia Berdasarkan Perjanjian Kredit yang telah diaaktakan oleh Notaris Deni Thanur, S.E., S.H.,MKn. No 30 Tanggal 21 Februari 2013, Adapun perssetujuan pinjaman tersebut adalah sebagai berikut:

I. Pinjaman tetap Installment (PTI) sebesar USD 14.422.200

19. BANK DEBT (continued)

1 . Rp 30,000,000,000 combination of trading facilities , which consist of : a. Debt with debt up to the age of 270 days to support the

purchase of raw materials to the contractor ( to the RP currency , USD , EUR , JPY and SGD ).

b. Money paid upfront to pekrjaan construction activity period up to 270 days ( to the USD and RP ).

c. Rp 10,000,000,000 supported the bank guarantee for the

acquisition and execution of work .

d. Rp 15,000,000,000 Penjaman terms 1 ( " TL1 " ) to finance the acquisition of land and office gudung with deferred rights to the first L & B which includes all assets PTBC facility with a maximum period of 5 years ( can be denominated in USD , the scheduled monthly installments , and there is no grace period ).

e. Rp 5,000,000,000 loan terms 2 ( " TL2 " ) of supporting the

company's investment in telecommunications infrastructure .

f. Limit of USD 300,000 Foreign Exchange ( " FX " ) including TOM , SPOT and FORWARD with a maximum tenor of 270 days the application of FX .

Warranty : For the following warranted facility : a. 110 % of the first mortgage of land and office buildings with an

area of 677m2 with HGB No. 102 and No. 110 , which is located on Jl . Mampang highway No. 28 , south jakarta.

b. Receivables with a total of Rp 33 billion.

c. Special fiduciary accounts receivable arising from the IBC or base stations financed by a term loan PTBC .

d. Personal guarantee of Mr. Redi Subekti to protect 49 % of the

loan . e. Assurance Company of Infracom PT , Tbk to protect 51 % of

the loan. f. 10 % margin above the cash collateral in the case of time

deposits , blocked account balances , and cash margins on issuance of LC / SKBDN and BG ( BID Exclude Existing Bonds additional cash collateral )

g . assignment for the account of the borrower to the lender c ) PT Bank ICBC Indonesia Under the Credit Agreement which has diaaktakan by Notary Deni Thanur , SE , SH , Mkn . No. 30 Date February 21, 2013 , The perssetujuan these loans are as follows : I. Fixed loans Installment ( PTI ) of USD 14,422,200


- 67 -


II. Pinjaman tetap on demand I (PTD I) sebesar USD 760.000

III. Pinjaman teta on demand II (PTD II) sebesar USD 540.000

Tanggal jatuh tempo : I. Jangka waktu pembangunan adalah 10 bulan

terhitung sejak tanggal pencairan dana atau sejak tanggal pelaksanaaan mana yang lebih daahulu terjadi.

II. Tanggal jatuh tempo masing - masing fasilitas : a) Pinjaman tetap Inatallment (PTI) maksimal

68 bulan termasuk Grace Period Atau Availability Periode selama 12 Bulan dengan periode angsuran maksimal 56 bulan dimulai dari pertama Perusahaan menerima penghasilan sampai dengan tanggal 30 Agustus 2018.

b) Pinjaman tetap on demand II (PTD I) sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit ini hingga tanggal pelepasan jaminan sementara berubah cash margin sebesar USD 2.400.000 atau maksimal 12 bulan dan fasilitas PTD I tidak dapat diperpanjang.

c) Pinjaman tetap on demand II (PTD II) maksimal 2 bulan sejak Commencement Date (ii) pada bulan pertama penerimaan penghasilan dari Barges Project telah diterima Bank, mana yang lebih dahulu terjadi dan fasilitas PTD II tidak dapat diperpanjang.

III. Grace Periode hanya berlaku khusus untuk PTI selama 12 bulan terhitung sejak tanggal pencairan pertama kali atau pada tanggal pembayaran pertama dari PT Total Indonesia.

IV. Available Periode hanya berlaku khusus PTI selama 12 bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit.

V. Khusus PTD I maksimal 12 bulan sejak tanggal penarikan pertama.

VI. Khusus PTD II maksimal 2 bulan sejak commencement Date atau hingga tanggal penerimaan penghasilan bulan pertama dari Bargers Project.

Jaminan : I. Cash Margin dalam bentuk deposito sebesar USD

2.400.000 dari PT Inovisi Infracom Tbk. II. Gadai saham sebanyak 48.500.000 saham milik

PT Green Pine dengan harga saham perlembar Rp 5.500.

III. Fidusia atas tagihan yag timbul dari Contract referenced nomor 4500008915 for the Provision of Two Well Testing Barge Units For Tanbora - Tunu dari PT TOTAL INDONESIE.


II . I fixed loan on demand ( PTD I) of USD 760,000 III . Loans on demand theta II ( PTD II ) of USD 540,000 Maturity date : I. The construction period is 10 months from the date of disbursement or after the date of whichever pelaksanaaan daahulu happen .

II . The maturity date of each - each facility : a) loans remain Inatallment ( PTI ) including a maximum 68 -

month Grace Period or Availability Period for 12 Months with a maximum installment period of 56 months starting from the first company to receive income until the date of August 30, 2018 .

b) Fixed loans on demand II ( PTD I) from the date of signing of this agreement until the date of disposal while changing cash bail margin of $ 2,400,000 or a maximum of 12 months and I PTD facilities can not be extended .

c) Fixed loans on demand II ( PTD II ) a maximum of 2 months from the Commencement Date ( ii ) receipt of income in the first month of Barges Project has been received by the Bank , whichever occurs and PTD II facilities can not be extended .

III. Grace period is only applicable to PTI for 12 months from the

date of the first withdrawal or the date of the first payment of PT Total Indonesia .

IV . Available period only applies specifically PTI for 12 months from

the date of signing the loan agreement .Special V. I PTD maximum of 12 months from the date of the first

drawdown . VI . Special PTD II maximum of 2 months from the commencement

Date or until the date of receipt of income from the first month Bargers Project .

Warranty : I. Cash Margin in the form of deposits of $ 2,400,000 of Infracom

Tbk PT . II. Pledge of shares as much as 48.5 million shares owned by PT

Green Pine with perlembar stock price of Rp 5,500 . III. Fiduciary yag bills arising from the number 4500008915

referenced Contract for the Provision of Two Well Testing Units For Tanbora Barge - Tunu of PT TOTAL INDONESIE .


- 68 -


iv. Fidusia atas taguhan dari bank garansi dan klaim asuransi dengan nilai penjamin sebesar USD 21.530.040

v. Corporate Guarantee dari PT. Inovisi Infracom Tbk.

vi. Jaminan Perorangan dari penghadap tuan Insinyur Haji Muhammad Syuhada

vii. Gadai rekening milik Perusahaan pada Bank terkait dengan proyek yang dibiayai.

d) PT Bank Bank OCBC NISP Tbk Perusahaan melakukan perjanjian pinjaman kepada PT Bank OCBC NISP Tbk dengan no 1201/OL/EBC1-ONT/AI/XI/2013 adapaun syarat/ketentuan sebagai beikut :

I. Fasilitas kredit : EmB KRK II. Tujuan Kredit : Modal Kerja III. Plafon Awal : Rp 3.800.000.000 IV. Pengurangan Plafon: Rp 800.000.000 V. Plafon Akhir : Rp 3.000.000.000 VI. Jangka waktu : Rp 8 November 2013 s/d 8 Mei 2014 VII. Suku Bunga : 12,5% p.a efectif VIII. Profisi : 0,5 % p.a Prorata dibebankan dimuka IX. Biaya administrasi: 0,1% p.a Prorata dibebankan

dimuka X. Biaya lainnya : Sesuai dengan ketenntuan yang

berlaku pada bank OCBC NISP XI. Cara Pembayara: Pembebanan bunga tanggal 25

setiap bulannya

e) PT Bank Tabungan Negara, Tbk Berdasarkan Surat Persetujuan Perjanjian Kredit no. 619/CLG.II/LS-KU/VI/2010 tanggal 15 Juni 2010, Grup memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari PT Bank Tabungan Negara, dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 6.000.000.000. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 12,75% pertahun dengan jangka waktu pinjaman selama 24 (duapuluh empat) bulan sejak ditandatangani perjanjian.

Entias anak memperpanjang jangka waktu pinjaman.

Pinjaman bank tersebut dijamin : I. SKP/PO dari PT Karakatau Steel dan PT Lauatan

Otsuka Chemical II. Cessiie atas tagihan penjualan batubara dan

penjualan kimia III. Stendinding instruction bahwa seluruh pembayaran

kontrak jual beli melalui rekening giro escrow IV. Jaminan personal dari ibu Leni Karlina dan Bapak

Bambang Mudiharto masing—masing adalah komisaris utama dan direktur utama entitas anak.

f) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Berdasarkan surat Persetujuan kredit tanggal 27 Juli 2011 No. B.25-KC-CLG/MRBH/07/2011, Entitas Anak


iv. Fiduciary taguhan of bank guarantees and surety insurance claims with a value of USD 21,530,040

v. Corporate Guarantee from PT . Infracom Tbk .

vi. Individual Assurance Engineer from host penghadap Haji Muhammad Martyrs.

vii. The Company's lien on a bank account associated with the project being financed.

d ) PT Bank OCBC NISP Tbk Company entered into a loan to PT Bank OCBC NISP Tbk with no 1201/OL/EBC1-ONT/AI/XI/2013 adapaun terms / conditions beikut : I. Credit Facilities : EMB KRK II . Loan Purpose : Working Capital III . Beginning ceiling : USD 3.8 billion IV . Reduction Ceiling : 800,000,000 USD V. End Ceiling : Rp 3,000,000,000 VI . Duration: Rp 8 November 2013 s / d May 8, 2014 VII . Interest Rate : 12.5 % p.a efectif VIII . Profisi : 0.5 % p.a prorated charged upfront IX . The administration fee : 0.1 % pa charged prorated upfront X. Other costs : In accordance with applicable ketenntuan banks OCBC NISP XI . Payments Method : Imposition of interest on 25 per month

e ) PT Bank Tabungan Negara , Tbk Based on the Letter of Credit Agreement Approval no. 619/CLG.II/LS-KU/VI/2010 dated June 15, 2010 , the Group obtained a working capital loan from State Savings Bank , with a maximum credit limit of Rp 6.000.000.000 . The loan bears interest at 12.75 % per annum with a loan period of 24 ( twenty four ) months from the signing of the agreement.

Entias children extend the term of the loan . Bank loans are secured : I. SKP / PO of PT Karakatau Steel and PT Lauatan Otsuka Chemical

II . Cessiie over the bill of sale and sale of coal chemical III . Stendinding instruction that the entire purchase contract payments through escrow checking account

IV . Personal assurance from Leni 's mother and Mr. Bambang Mudiharto Karlina each commissioner and the director is the main subsidiaries .

f ) PT Bank Rakyat Indonesia ( Persero ) Based on the letter of credit agreement dated July 27, 2011 No. . B.25-KC-CLG/MRBH/07/2011 , Subsidiary


- 69 -

Aset Lancar 435.736.894.731 208.535.989.540 Current Assets

Aset tidak lancar 29.500.440.838 - Non-current assets

Jumlah - Utang Bank 465.237.335.569 208.535.989.540 Total - Bank Debt

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012


Pihak berelasi Related parties

Fastlane Ltd 3.497.732.869 3.497.732.869 Fastlane Ltd


PT Fantasi Artis Media Entertainment 318.531.586.681 - PT Fantasi Artis Media Entertainment

Nextnation Network Sdn Bhd 94.267.543.123 - Nextnation Network Sdn Bhd

PT Funmobi Nusantara 81.033.224.937 54.389.345.096 PT Funmobi Nusantara

West Wing Ltd 61.807.810.328 52.193.398.151 West Wing Ltd

Edison Mobility Global Ltd 29.919.618.224 11.437.467.873 Edison Mobility Global Ltd

PT KMI Wire and Cable, Tbk 4.943.650.240 - PT KMI Wire and Cable, Tbk

Prima Mitratama Sejati, PT 2.914.284.221 406.379.376 Prima Mitratama Sejati, PT

PT Global Informasi Bermutu 2.157.418.845 2.157.418.845 PT Global Informasi Bermutu

PT Armindo Caturpratama 2.107.534.337 - PT Armindo Caturpratama

PT BICC Berca Cables 1.560.735.000 - PT BICC Berca Cables

Sediver 1.471.103.940 - Sediver

PT Kamesa Putra Pratama 626.389.600 518.292.380 PT Kamesa Putra Pratama

PT Voksel Electric Tbk 565.444.495 13.192.054.876 PT Voksel Electric Tbk

PT Adinda Media Promo - 107.973.792.210 PT Adinda Media Promo

Lain-lain dibawah Rp500.000.000 8.727.421.268 3.506.767.977 Others under Rp500.000.000PT. MASIMA RADIONET (9.976.940) -

Jumlah - Utang usaha 614.131.498.108 249.272.649.654 Total - Accounts payable

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012


Mata uang rupiah 103.344.948.077 184.288.051.332 Rupiah

Mata Uang Asing Foreign Currency

Dolar Amerika Serikat 323.804.161.933 543.915.844 U.S. Dollar

Ringgit Malaysia 186.982.388.097 64.440.682.478 Malaysian Ringgit PT. MASIMA RADIONET 158.026.850 - Total - Accounts payable


31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012


memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah dengan plafon Rp 3.097.000.000 dijaminkan dengan tanah dan bangungan milik pihak ketiga serta jaminan pribadi.

Utang bank dalam laporan posisi keuangan :

20. UTANG USAHA

a. Utang usaha berdasarkan pelanggan sebagai berikut:

b. Utang usaha berdasarkan mata uang sebagai berikut:


obtain Murabaha financing facility with a ceiling of Rp 3.097 billion secured by land and bangungan third party as well as a personal guarantee. Bank debt in the statement of financial position:

20. TRADE PAYABLES

a. Accounts payable by the customer as follows:

b. Trade payables by currency as follows:


- 70 -

Umur piutang tediri dari : Age of receivables consist of:

Sampai dengan 31 hari 46.860.712.049 19.020.509.277 Up to 31 days

31 sampai dengan 60 hari 237.588.835.802 96.436.021.945 31 to 60 days

61 sampai dengan 90 hari 92.862.007.604 37.692.186.053 61 up to 90 days

> dari 90 hari 236.819.942.650 96.123.932.378 > 90 days PT. MASIMA RADIONET 29.919.618.224 11.437.467.873


31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012


PPh pasal 4 ayat 2 22.405.946 3.500.000 Tax Article 4 paragraph 2

PPh pasal 21 26.315.325 - Income Tax Article 21

PPh pasal 23 6.499.720 34.552 Income Tax Article 23

PPh pasal 29 380.970.575 83.417.616 Income Tax Article 29


PPn 430.481.866 2.082.029.510 VAT

Jumlah - Utang pajak 1.022.592.051 2.168.981.678 Total - Tax Debt

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012


PPh pasal 21 - 23.484.505 Income Tax Article 21

Jumlah - Pajak dibayar dimuka - 23.484.505 Total - Prepaid taxes

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012



PPh pasal 22 - 28.867.000 Income Tax Article 22

PPh pasal 23 38.841.758 7.345.582.889 Income Tax Article 23


PPh pasal 4 ayat 2 941.446.003 941.446.003 Tax Article 4 paragraph 2

PPh pasal 28 ayat 2 18.107.958 141.735.125 Income Tax Article 28 paragraph 2

PPn 9.302.382.190 3.635.162.266 VAT

Jumlah - Pajak dibayar dimuka 10.468.074.973 12.093.954.004 Total - Prepaid taxes

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

20. UTANG USAHA (lanjutan)

a. Utang usaha berdasarkan umur utang sebagai berikut :

21. PERPAJAKAN

a. Pajak dibayar dimuka

Induk

Entitas Anak

b. Utang pajak

Induk

20. TRADE PAYABLES (continued)

a. Accounts payable is based on the age of the debt as follows:

21. TAXATION

a. Prepaid taxes

parent Subsidiaries

b. Tax Debt

Subsidiaries


- 71 -


PPh Pasal 4 Ayat 2 107.944.253 53.646.667 Income Tax Article 4 Paragraph 2




PPh pasal 29 5.662.697.580 5.130.440.588 Income Tax Article 29

PPn 423.168.079 604.228.370 VAT

Jumlah - Utang pajak 6.557.048.048 6.096.165.786 Number - Tax Debt

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

Perusahaan Company

Pajak kini 381.452.825 206.870.075 Current tax

Pajak tangguhan - (10.121.829) Deferred tax

Jumlah - Beban (manfaat) pajak penghasilan Perusahaan 381.452.825 196.748.246 Total - Expenses (benefit) for income tax

Laba sebelum pajak penghasilan 354.930.624.982 492.255.195.936 Profit before income tax

Menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian According to the statement of comprehensive income

Laba entitas Anak sebelum beban pajak penghasilan - bersih (266.810.516.307) (491.369.543.115) Children profit entities before income tax expense - net

dan bagian atas bersih Perusahaan Asosiasi the top of the net and Associated Companies

Laba Perusahaan sebelum beban pajak penghasilan 88.120.108.675 885.652.821 Income before income tax expense

Koreksi Fiskal : Fiscal correction:

Beda Temporer Temporary Differences

Estimasi imbalan pasca kerja 194.437.284 241.203.361 Estimates of post-employment benefits

Beda tetap permanent differences

Tunjangan karyawan 20.446.307 employee benefits

Sumbangan dan representasi 4.678.070 919.173.147 Donations and representation

Penghasilan yang dikenakan pajak bersifat final - (277.705.948) Income subject to final tax

Penapatan penjualan anak Perusahaan (46.422.791.880) - Sales income of subsidiaries

Pendapatan Asosiasi (39.591.027.321) revenue Association

Beban PPh 21 Karyawan 401.358.760 - Income tax expense 21 Employees

Jasa giro (120.055.117) checking services

Jumlah - koreksi fiskal (85.533.400.204) 903.116.867 Number - fiscal correction

Laba setelah koreksi fisal 2.586.708.471 1.788.769.688 Profit after correction Fisal

Taksiran - beban pajak penghasilan badan 646.677.118 206.870.075 Estimated - corporate income tax expense

Kredit pajak The tax credit

PPh pasal 25 (265.224.293) (123.452.459) Income Tax Article 25

Jumlah - Pajak lebih/(kurang) bayar 381.452.825 83.417.616 Number - Tax more / (less) pay

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

21. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Utang pajak

Entitas Anak

c. Manfaat (beban) Pajak Penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran penghasilan kena pajak periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

21. TAXATION (continued)

b. Tax Debt

Subsidiaries

c. Benefit (expense) Income Tax

A reconciliation between income before income tax expense in the consolidated statements of estimated taxable income for the period ended December 31, 2013 and 2012 is as follows:


- 72 -

Pajak penghasilan dibayar di muka Income taxes paid in advance

Perusahaan (265.224.293) (123.452.459) Company

Entitas Anak (1.145.740.282) (8.287.028.892) Subsidiaries

Jumlah - Pajak Dibayar Dimuka (1.410.964.575) (8.410.481.351) Total - Prepaid Taxes

Taksiran pajak penghasilan Provision for income tax

Perusahaan 381.452.825 83.417.616 Company

Entias Anak 10.795.705.295 3.307.398.977 Children Entias

Jumlah - Taksiran pajak penghasilan 11.177.158.119 3.390.816.593 Number - Provision for income tax

Taksiran kompensasi kerugian pajak penghasilan Entitas Anak Provision for income tax losses Subsidiaries

Total - Taksiran kurang (lebih) Total - Estimated less (more)

Bayar pajak penghasilan konsolidasi 11.177.158.119 3.390.816.593 Pay income tax consolidation

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012


Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi :

d. Administrasi Berdasarakan peraturan perpajakan indonesia., Grup menghitung, menetapkan dan membayar secara sendiri pajak penghasilan (sell-assessment). Untuk tahun pajak sebelum tahun 2008, Direktorat Jendral Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terhutangnya pajak. Atau akhir 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yag diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menetapkan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam waktu 5 (lima) tahun sejak saat terhutangnya pajak.

e. Perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan Di bulan September 2008, dewan Perwakilan Republik Rakyat Indonesia menyetujuai perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Salah satu dari perubahan tersebut berhubungan tersebut sehubungan dengan tarif pajak penghasilan badan. Sebelumnya, tarif pajak penghasilan badan bersifat progresif sebesar 10% dan 15 % atas Rp50juta penghasilan kena pajak pertama dan kedua, dan berikutnya 30% atas penghasilan kena pajak lebih dari 100juta. Sesuai dengan perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan, tarif pajak penghasilan badan ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% sejak 1 Januari 2010. Perhituangan pajak penghasilan pajak penghasilan tangguhan telah menggunakan taraif pajak tersebut.


Income tax expense in the consolidated statement of comprehensive income:

d . administration

Based on the Indonesian tax regulations . , Group calculate, and pay their own income tax ( sell - assessment) . For tax years prior to 2008 , the Directorate General of Taxation ( DGT ) may assess or amend taxes within ten (10 ) years from the time the tax becomes due . Or the end of 2013 , whichever is earlier . New rules applicable to tax year 2008 and subsequent years established that the DGT may assess or amend taxes within 5 ( five ) years from the time the tax becomes due .

e . Changes in Income Tax Law

In September 2008, the Board of Representatives of the People's Republic of Indonesia menyetujuai changes to the Income Tax Law effective from January 1, 2009 . One of these changes are related with respect to the corporate income tax rate . Previously , corporate income tax rates are progressive by 10 % and 15 % of taxable income Rp50juta first and second , and the next 30 % on taxable income of more than 100 million . In accordance with changes in the Income Tax Act , corporate tax rates are set at a flat rate of 28% starting January 1, 2009 and further reduced to 25 % since January 1, 2010 . Perhituangan income tax has been deferred income tax using the tax rate .


- 73 -

PT Pembangkit Listrik Negara (Persero) 24.004.141.500 - PT Pembangkit Listrik Negara (Persero)

PLTM Sembilan 22.672.925.374 12.623.786.631 PLTM Sembilan

PLN Tamini Poncol 21.393.293.087 28.225.657.552 PLN Tamini Poncol

PLN Transmission Line Malili-Lasusua 9.910.204.025 15.950.531.729 PLN Transmission Line Malili-Lasusua

PLN Transmission Line Siwa - Palopo 9.598.274.894 - PLN Transmission Line Siwa - Palopo

PLN Transmission Batam 3.986.104.906 11.273.346.553 PLN Transmission Batam

PLN Scada Kaltim 3.149.016.906 13.548.551.277 PLN Scada Kaltim

PLN Transmission Line Palu-Silae 543.976.544 - PLN Transmission Line Palu-Silae

PLN Stringing 471.781.302 3.056.372.706 PLN Stringing

PLN Lubuk Linggau - - PLN Lubuk Linggau

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) 13.531.917.876 - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Natre KTI Bitung 4.325.390.771 - Natre KTI Bitung

Telkom SP 5 Fiber Optik 3.370.758.862 - Telkom SP 5 Fiber Optik

Telkom SP 7 Fiber Optik 906.724.656 2.273.210.329 Telkom SP 7 Fiber Optik

USO Mitratel Megatama Kupang NusanTengara Timur 731.181.718 - USO Mitratel Megatama Kupang NusanTengara Timur

Telkom FTTH Bandung dan Kalimantan 179.121.626 - Telkom FTTH Bandung dan Kalimantan

Telkom SP 2 Fiber Optik 164.507.077 - Telkom SP 2 Fiber Optik

Telkom Into TITO 161.801.616 2.448.443.308 Telkom Into TITO

Telkom Manado - 2.905.518.489 Telkom Manado

Telkom Latmile Megatama CME Works - - Telkom Latmile Megatama CME Works

PT Telekkomunikasi Seluler Indonesia Tbk 3.489.865.851 1.225.850.481 PT Telekkomunikasi Seluler Indonesia Tbk

Telkom IBC 1.514.833.570 146.550.000 Telkom IBC

Exelcomindo PICO 131.600.000 494.949.000 Exelcomindo PICO

Sundry Works 120.125.738 - Sundry Works

Multi Operator - 402.405.340 Multi Operator

Sacme IBC - 170.854.355 Sacme IBC

Material IBC - 45.200.092 Material IBC

Lain-lain ibawah Rp10.000.000 - - Others under Rp 10.000.000

Jumlah - Liabiliatas Bruto Pemberi Kerja 124.357.547.899 94.791.227.842 Total - Gross Liabiliatas Employer

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012


f. Pajak Final

Beberapa Penghasilan utama Entitas Anak merupakan objek final yaitu PT QDC Technologies dan PT Graha Tunas Makmur sehingga Entitas Anak tidak mengakui aset dan liabilitas pajak tangguhan dari perbedaan temporer jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas yang berhubungan dengan penghasilan tersebut.

22. LIABILITAS BRUTO PEMBERI KERJA


f. Final tax

Some of the main income Subsidiaries is a final object, namely PT QDC Technologies and PT Graha Tunas Makmur so Subsidiary does not recognize deferred tax assets and liabilities from temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting and the tax bases of assets and liabilities relating to such income .

22. LIABILITIES GROSS EMPLOYER


- 74 -


Penyisihan THR, bonus karyawan 851.262.014 1.120.126.014 Provision for THR, employee bonuses

Persediaan 538.381.837 1.132.624.530 stock

Jasa Profesional 464.812.872 235.343.874 Professional Services

Biaya gaji lembur 319.918.750 479.810.837 Overtime costs

Jamsostek 247.757.025 13.655.834 Social Security

Telepon,Listrik dan Air 46.011.239 - Telephone, Electricity and Water

Credit Card - 28.939.519 Credit Card

Interest niaga GJ Mada - 134.015.734 Commercial interest GJ Mada

Interest Loan - 500.296.177 Loan Interest

Interest PO - 445.205 PO Interest

Biaya lain-lain 469.953.847 1.886.689.267 Other expenses

Jumlah - Biaya Yang Masih Harus Dibayar 2.938.097.584 5.531.946.992 Total - Costs Accrued

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012


Auditor - 543.079.803 auditors

Pondok Kopi Malak 187.000.000 169.999.998 Pondok Kopi Malak

Perumahan Jatijajar 72.599.997 62.228.571 housing Jatijajar

Asia Mega Mas 57.000.000 57.000.002 Asian Mega Mas

Surabaya Medan 57.000.000 57.000.002 Surabaya Medan

Cirebon Medan 47.500.000 27.360.000 Cirebon Medan

Jumlah - Pendapatan Diterima Dimuka 421.099.997 916.668.376 Total - Revenue Received in Advance

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012



PT Green Pine 23.259.014.990 16.894.510.866 PT Green Pine

PT Penanjung Sumber Alam 97.712.000.000 - PT Penanjung Sumber Alam


PT Indiva Selaras 18.136.000.000 - PT Indiva Selaras

PT Sinergi Inti Solusindo 76.115.961.533 76.115.961.533 PT Sinergi Inti Solusindo

Monique Henriette Taufik 7.133.837.904 - Monique Henriette Taufik

Ny Maprudoh 6.000.000.000 6.000.000.000 Ny Maprudoh

PT Wahana Cipta Kreasi 5.160.751.987 5.160.751.987 PT Wahana Cipta Kreasi

Sarggono Prawitanrito Soebroto 3.588.312.342 - Sarggono Prawitanrito Soebroto

Pangbara Partners 3.401.933.440 3.336.063.334 Pangbara Partners

Gerakan Padu Sdn Bhd 3.301.322.039 3.301.322.039 Gerakan Padu Sdn Bhd

PT Fantasi Artis Media Entertainment 914.974.771 914.874.771 PT Fantasi Artis Media Entertainment

PT Semesta Tirta Antara Raya 563.911.404 560.386.946 PT Semesta Tirta Antara Raya

Lain-Lain dibawah Rp500.000.000 7.997.928.094 20.174.370.049 Others under Rp500.000.000

Jumlah - Utang lain-lain 253.285.948.504 132.458.241.526 Total - Other Debt

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

23. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

24. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA

25. UTANG LAIN-LAIN

a. Utang lain-lain berdasarkan Pelanggan

23. ACCRUED EXPENSES

24. UNEARNED INCOME

25. OTHER PAYABLES

a. Other payables by Customers


- 75 -


Mata uang Rupiah 248.226.557.631 129.813.217.033 Rupiah

Mata Uang Asing Foreign Currency

Dolar Amerika Serikat 3.082.226.347 1.611.372.670 U.S. Dollar

Ringgit Malaysia 1.977.164.526 1.033.651.823 Malaysian Ringgit


31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012


Aset lancar current assets

Pihak berelasi 97.712.000.000 - related parties


Aset tidak lancar Non-current assets

Pihak berelasi 23.259.014.990 16.894.510.866 related parties



31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012


Hutang pembiayan kendaraan 49.410.913 106.738.638 Debt financing vehicle

PT Bank Rakyat Indonesia/syariah 2.097.719.994 2.664.810.702 PT Bank Rakyat Indonesia / sharia

Buana Finance 116.077.806 25.203.000 Buana Finance

Astra International - 33.420.000 Astra International

Orix - 344.327.806 Orix

Jumlah - Utang Pembiayaan Konsumen 2.263.208.713 3.174.500.146 Total - Consumer Debt Financing

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012


Aset lancar 732.579.427 911.291.433 current assets

Aset tidak lancar 1.530.629.286 2.263.208.713 Non-current assets

Jumlah - Utang Pembiayaan Konsumen 2.263.208.713 3.174.500.146 Total - Consumer Debt Financing

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

25. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan) b. Utang lain-lain berdasarkan Mata Uang

c. Utang lain-lain terdapat pada posisi keuangan konsolidasian

Utang lain-lain tersebut merupakan transaksi keuangan di luar usaha Perusahaan dan Entitas Anak dengan pihak berelasi dan pihak ketiga, yaitu transaksi jual beli saham dari Entitas Anak yang diakuisisi yang sewaktu-waktu dapat diminta pembayarannya, sesuai dengan kesepakatan bersama.

26. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN

Utang pembiayaan konsumen pada laporan posisi keuangan konsolidasi:

25. OTHER PAYABLES (continued) b. Other Debt by Currency

c. Other payables contained in the consolidated financial position

The other payables are financial transactions outside the Company and its Subsidiaries with related parties and third parties, namely buying and selling shares of the acquired subsidiaries that can be requested at any time payment, in accordance with the collective agreement.

26. CONSUMER DEBT FINANCING

Consumer debt financing on the consolidated statement of financial position:


- 76 -

Tingkat diskonto 5,77% per tahun / Per Year 7.14% per tahun / Per Year The discount rate

Tabel mortalitas TMI 2011 TMI 1999 table of mortality

Umur pensiun 55 tahun / Year 55 tahun / Year Age pension

Jumlah karyawan 79 orang/Person 79 orang/Peson Number of employees

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

a. Estimasi Kewajiban atas Imbalan Pasca kerja 6.030.084.013 5.307.312.004 a. Estimated Liability for Post-employment Benefits

Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja 917.058.374 722.772.009 The present value of post-employment benefit obligations

Kerugian akturial yang belum diakui - Unrecognized losses akturial

Nilai berisih kewajiban yang diakui dalam 6.947.142.387 6.030.084.013 Berisih value of the liability recognized in the

laporan posisi keuangan konsolidasian consolidated statement of financial position

b. Beban imbalan pasca kerja karyawan b. Post-retirement benefits of employees

Biaya jasa kini 411.463.923 989.476.260 Current service costs

Biaya bunga - 323.649.105 interest cost

Amortisasi atas biaya jasa lalu - 2.438.402 Amortization of past service cost

Efek kuartailmen (92.153.118) (592.791.758) effects kuartailmen

Beban yang diakui pada periode/tahun berjalan 319.310.805 722.772.009 Expenses are recognized in the period / year running

c. Mutasi nilai bersihh atas kewajiban imbalan kerja karyawan c. Movements in the value of bersihh over employee benefits liability

Saldo awal kewajiban bersih 6.030.084.013 5.307.312.004 Beginning balance of net liabilities

Akusisi Anak 505.594.451 - acquisition of Children

Beban imbalan kerja karyawan periode/tahun berjalan 411.463.923 722.772.009 Employee benefit expense period / year running

Jumlah -Estimasi Liabilitas atas imbalan pasca kerja 6.947.142.387 6.030.084.013 Total -Estimated liabilities FOR post employment

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

26. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN

- Utang pembiayaan atas PT Bank Rakyat Indonesia Syariah merupakan perjanjian peminjaman Entitas Anak PT QDC Technologies (lihat catatan 28) yang digunakan

- untuk Pembelian aset gedung Ruko Surabaya dan Roku Medan (lihat catatan 11) di pergunakan untuk kantor proyek.

- Utang pembiayaan atas Buana Finance, Astra International, Orix merupakan perjanjian peminjaman (lihat catatan 28) yang digunakan untuk pembelian kendaraan.

27. ESTIMASI LIABILITAS ATAS IMBALAN PASCA KERJA

Grup mencatatat estimasi kewajiban atas imbalan pasca kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Prima Bhaksana Lestari, aktuaris independen, dalam laporannya yang menggunakan metode “projected Unit Credit”

Analisa kewajiban diestimasikan atas imbalan pasca kerja karyawan yang disajikan sebagai “Estimasi Kewajiban Atas Imbalan Pasca Kerja karyawan” di laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Beban imbalan pasca kerja karyawan yang dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal - taggal tersebut adalah sebagai berikut :

26. CONSUMER DEBT FINANCING

- Debt financing of PT Bank Rakyat Indonesia Syariah a loan agreement Subsidiary PT QDC Technologies (see note 28) are used.

- Purchase of property and buildings for commercial, Surabaya and Medan Roku (see note 11) in use for the project office.

- Debt financing for the Buana Finance, Astra International, Orix is a loan agreement (see note 28) are used for the purchase of the vehicle.

27. ESTIMATED LIABILITY FOR POST-RETIREMENT BENEFITS

Groups registering the estimated liability for post-retirement benefits of employees on December 31, 2013 and 2012 based on actuarial calculations performed by PT Prima Bhaksana Lestari, inddependen actuary, in a report using the "projected unit credit"

Analysis of estimated liability for post employment employee presented as "Above Estimates Post-Employment Benefits Liability employee" in the consolidated statement of financial position at December 31, 2013 and 2012. Employee post-retirement cost recorded in the consolidated statement of comprehensive income for the year ended on the date - taggal are as follows:


- 77 -

Jumlah Saham

Seri - B / Total of

Shares - B

Prosentase

Kepemilikan (%) /

Percentage of

Ownership (%)

Jumlah Modal

Disetor / Total Paid-

In Capital

PT Green Pine 6.018.902.188 60.25% 601.890.218.800

Acclaim Investments Limited 829.023.165 8.30% 82.902.316.500

Chevelle Investments Limited 668.262.882 6.69% 66.826.288.200

Ascender International Limited 515.919.368 5.16% 51.591.936.800

1.958.159.432 19.60% 195.815.943.200

Jumlah - modal saham / Total - Capital Stock 9.990.267.035 100% 999.026.703.500

Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%) / Others (each with

ownership below 5%)

Nama Pemegang Saham / Name of Shareholders

Jumlah Saham

Seri - B / Total of

Shares - B

Prosentase

Kepemilikan (%) /

Percentage of

Ownership (%)

Jumlah Modal

Disetor / Total Paid-

In Capital

PT Green Pine 1.551.563.916 60,38% 155.156.391.600

Acclaim Investments Limited 354.146.677 13,12% 35.414.667.700

Chevelle Investments Limited 191.739.800 7,38% 19.173.980.000

Ascender International Limited 132.664.980 5,16% 13.266.498.000

338.807.436 13,96% 33.880.743.600

Jumlah - modal saham / Total - Capital Stock 2.568.922.809 100% 256.892.280.900

Lain-lain (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%) / Others (each with

ownership below 5%)

Nama Pemegang Saham / Name of Shareholders

27. ESTIMASI LIABILITAS ATAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)

Pada tahun 2013 terdapat Akuisi Anak atas mutasi nilai bersih atas kewajiban imbalan kerja karyawan, akuisisi Entitas Anak tersebut merupakan Akusisi PT Cakra Daya Energi pada tanggal 23 Desember 2013

28. MODAL SAHAM

- Rincian pemilik saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 :

- Rincian pemilik saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 :

Pada tanggal 22 Juni 2009, Perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM & LK melalui surat No. S-5415/BL/2009 atas penawaran umum perdana atas 320.000.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Selanjutnya, seluruh saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 3 Juli 2009.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 25 Februari 2010, yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti S.H., No 11 pada tanggal yang sama dan dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan

27. ESTIMATED LIABILITY FOR POST-RETIREMENT BENEFITS (contonued)

In the year 2013 there were over mutation Child Acquisition value net of any liability for employee benefits, the acquisition of Subsidiary is an acquisition of PT Chakra Power Energy on December 23, 2013

28. CAPITAL STOCK - Details of the Company's shareholders on December 31,

2013:

- Details of the Company's shareholders on December 31, 2012:

On June 22, 2009, the Company has obtained a statement from Bapepam & LK effectively through letter No.. S-5415/BL/2009 over 320 million initial public offering of the Company's shares with a nominal value of Rp 100 per share. Furthermore, all shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange since July 3, 2009.

General Meeting Extraordinary Shareholders (EGM) held on February 25, 2010, which has been notarized by Deed Leolin Jayayanti SH, No. 11 on the same date and stated in the Deed


- 78 -

28. MODAL SAHAM (lanjutan)

Rapat No.1 tanggal 5 Maret 2010 dibuat dihadapan Notaris Leolin Jayayanti, S.H., pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari semula Rp 240.000.000.000 menjadi Rp 500.000.000.000. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-18701.AH.01.02. Tahun 2010 tanggal 13 April 2010.

Pada tanggal 27 April 2010, Perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif dari BAPEPAM & LK melalui surat No. S-3681/BL/2010 atas Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 782.000.000 saham dengan harga penawaran Rp 125 per saham dan secara bersamaan menerbitkan sejumlah 312.800.000 Waran seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang HMETD yang melaksanakan haknya dengan harga pelaksanaan Rp900 per saham. PUT I tersebut telah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 20 Mei 2010.

Pada tanggal 10 Nopember 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian bersyarat dengan Novel Capital Limited (NCL), perusahaan yang berdomisili di Anguilla, British West Indies, yang selanjutnya telah diubah dengan “Perubahan-1” pada tanggal 2 Desember 2010. Isi perjanjian tersebut mengenai transaksi pemasukan saham (Inbreng) Abundant Global Limited (AGL) sejumlah 35.001.000 dengan nilai USD34.500.000 sebagai setoran modal NCL ke dalam Perusahaan. Sebagai kompensasinya, Perusahaan menerbitkan saham baru sejumlah 57.393.715 saham dengan harga Rp 5.410 per saham, sehingga nilai tukar Rupiah yang ditetapkan dalam perjanjian ini adalah R p9.000 per USD1.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 17 Desember 2010, yang telah diaktakan dengan Akta Notaris Dwi Yulianti, S.H., No 3 pada tanggal yang sama, para pemegang saham telah menyetujui:

a. Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan ditingkatkannya modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan sejumlah Rp10.730.129.400.

b. Penyetoran modal saham dalam bentuk lain (inbreng) ke dalam Perusahaan, yaitu seluruh saham masing-masing badan usaha (i) Abundant Global Limited (AGL), suatu badan usaha yang didirikan berdasarkan hukum negara British Virgin Island yang merupakan induk perusahaan dari Talent Global Limited (TGL) dan (ii) Great World Limited (GWL), suatu badan usaha yang didirikan berdasarkan hukum negara Anguilla yang merupakan induk perusahaan dari Ozura World Limited dan Ozura Global Limited dan karenanya setelah penyetoran modal saham dalam bentuk lain (inbreng) tersebut, maka Perusahaan memiliki penyertaan masing-masing 100% saham AGL dan GWL.

28. CAPITAL STOCK (continued)

Meeting No 1 dated March 5, 2010 , made before Notary Leolin Jayayanti , SH , the shareholders approved the increase in authorized capital stock from Rp 240 billion to Rp 500 billion . Changes in the constitution has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. . AHU - 18701.AH.01.02 . In 2010 April 13, 2010 .

On April 27, 2010, the Company has obtained a statement from Bapepam & LK effectively through letter No. . S-3681/BL/2010 over the Limited Public Offering I ( Issue I ) in order Issuance Preemptive Rights ( ER) as many as 782 million shares at an offering price of Rp 125 per share and simultaneously published a number of 312 800 000 Series I Warrants given free of charge to the holders of Rights who exercise their rights at an exercise price of Rp900 per share . Issue I have been listed on the Indonesia Stock Exchange since May 20, 2010 .

On November 10, 2010, the Company entered into a conditional agreement with Novel Capital Limited ( NCL ) , a company domiciled in Anguilla , British West Indies , which further amended by " Amendment 1 " on December 2, 2010 . Contents of the agreement regarding the transaction revenue shares ( inbreng ) Abundant Global Limited ( AGL ) with a value of 35.001 million USD34.500.000 as capital contribution to the Company NCL . As compensation , the Company issued 57,393,715 new shares number of shares at a price of Rp 5,410 per share , so the rupiah exchange rate specified in this agreement is R p9.000 per USD1 .

General Meeting Extraordinary Shareholders ( EGM ) held on December 17, 2010 , which has been notarized by Deed Yulianti Dwi , SH , No. 3 on the same date , the shareholders have approved :

a. Capital Increase Without Preemptive Rights ( PMTHMETD ) with increased the issued and paid up capital of the Company amounting to Rp10.730.129.400 .

b. Deposit of the share capital in other forms ( inbreng ) to the Company , the entire stock of each entity ( i ) Abundant Global Limited ( AGL ) , an entity organized under the laws of the British Virgin Islands which is the parent company of Global Talent Limited ( TGL ) and ( ii ) Great World Limited ( GWL ) , a business entity incorporated under the laws of Anguilla which is the parent company of Ozura World Limited and Ozura Global Limited and hence after the deposit of the share capital in other forms ( inbreng ) , then company has 100 % respectively AGL shares and GWL .


- 79 -


c. Pelaksanaan rencana transaksi material oleh Perusahaan dengan melakukan penyertaan pada AGL dan GWL sejumlah Rp 580.500.000.000, dimana transaksi ini merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.

d. Pemberian wewenang kepada Direksi untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan dalam pelaksanaan PMTHMETD.

e. Peningkatan modal dasar Perusahaan menjadi 10.000.000.000 (sepuluh miliar) saham masing-masing dengan nilai nominal Rp 100 atau seluruhnya sebesar Rp 1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah)

f. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-59553.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 22 Desember 2010.

Berdasarkan perjanjian inbreng yang telah efektif pada tanggal 30 Desember 2010, maka Perusahaan telah menerbitkan saham baru Perusahaan sejumlah 107.301.294 saham, masing-masing diberikan kepada NCL sebanyak 57.393.715 saham dan TAL sebanyak 49.907.579 saham, yang ditukar dengan seluruh saham AGL dan GWL yang sebelumnya dimiliki oleh NCL dan TAL. Transaksi inbreng tersebut dilaksanakan dengan nilai pertukaran sebesar Rp580.500.000.000, dan selisih lebih antara nilai transaksi dengan nilai nominal saham, yaitu sebesar Rp569.769.870.600 telah dicatat sebagai “Tambahan Modal disetor” (lihat Catatan 24). Saham Perusahaan yang dimiliki oleh NCL dan TAL telah efektif dicatatkan di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 10 Januari 2011.

Berdasarkan akta nomor 02 dan akta nomor 03, keduanya tertanggal 03 Maret 2011, yang dibuat diharapan Notaris Dwi Yulianti, SH dan telah mendapatkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-07686 tertanggal 11 Maret 2011, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui antara lain:

a. PMTHMETD Tahap II Perusahaan dengan ditingkatkannya modal ditempatkan dan disetor Perusahaan sebesar Rp2.510.421.700 (dua miliar lima ratus sepuluh juta empat ratus dua puluh satu ribu tujuh ratus Rupiah) dan karenanya dikeluarkan saham baru dalam simpanan (portepel) Perusahaan sebanyak 25.104.217 (dua puluh lima juta seratus empat ribu dua ratus tujuh belas) saham dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) per saham, kepada Redi Subekti, Ulrica Limited dan PT Bina Tanjung Nusantara.

b. Menyetujui pelaksanaan PMTHMETD Tahap II seperti tersebut di atas dengan cara penyetoran modal saham


c. Implementation of the plan material transactions by the Company with investments in AGL and GWL Rp 580.5 billion , of which this transaction is a material transaction as defined in Bapepam - LK . IX.E.2 on Material Transactions and Change of Business .

d. Granting authority to the Directors to take all necessary actions in the implementation PMTHMETD.

e. The increase in the authorized capital of the Company be

10,000,000,000 ( ten billion ) shares each with a nominal value of Rp 100 or a total of Rp 1,000,000,000,000 ( one trillion Rupiah ).

f. Changes in the constitution has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decree No. . 59553.AH.01.02.Tahun AHU - 2010 dated December 22, 2010 .

Under the agreement that has been inbreng effective on December 30, 2010 , the Company issued new shares of the Company amounting to 107 301 294 shares , each awarded to NCL as many as 57,393,715 shares and 49,907,579 shares TAL , in exchange for all shares of AGL and GWL previously owned by NCL and TAL . Inbreng transactions are carried out with the exchange value of Rp580.500.000.000 , and the excess of the value of transactions with a nominal value of shares , amounting Rp569.769.870.600 has been recorded as " Additional paid-in capital " ( see Note 24 ) . Shares owned by NCL and TAL have effectively listed on the Indonesia Stock Exchange since date of January 10, 2011 .

By deed number 02 and number 03 deed , both dated March 3, 2011 , which made it calls Notary Yulianti Dwi , SH and have gained Acceptance Notification of Amendment to Articles of Association of the Ministry of Justice and Human Rights No. . AHU - AH.01.10 - 07 686 dated March 11, 2011 , the shareholders of the Company has approved , among others :

a. PMTHMETD Phase II the Company with increased paid up capital of the Company Rp2.510.421.700 ( two billion, five hundred and ten million four hundred twenty-one thousand seven hundred rupees) and therefore the deposit issued new shares ( treasury ) as the Company 25,104,217 ( twenty- five million one hundred four thousand two hundred and seventeen ) shares with a nominal value of Rp100 , 00 ( one hundred Rupiah ) per share , the Redi Subekti , Ulrica Limited and PT Bina Nusantara Tanjung.

b. Approved the implementation of Phase II PMTHMETD as mentioned above by way of deposit of the share capital


- 80 -


dalam bentuk lain (inbreng) ke dalam Perusahaan yaitu berupa (i) penyetoran saham-saham PT QDC Technologies oleh Redi Subekti, (ii) penyetoran saham-saham Modern Profit Sdn Bhd oleh Ulrica Limited dan (iii) penyetoran saham-saham GIA oleh PT Bina Tanjung Nusantara, dan karenanya setelah penyetoran modal saham dalam bentuk lain (inbreng) tersebut, Perusahaan memiliki penyertaan pada masing-masing badan usaha (i) PT QDC Technologies (ii) Modern Profit Sdn Bhd dan (iii) GIA berturut-turut setara dengan 51% (lima puluh satu persen), 100% (seratus persen) dan 60% (enam puluh persen) saham dengan mengikuti ketentuan Pasal 34 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.J.1 Tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 8 Juli 2011 telah diaktakan dengan akta Notaris Lindasari Bachroem, S.H. No.1 tanggal 4 Oktober 2011, para pemegang saham telah menyetujui :

a. Pembagian Saham Bonus Perseroan yang dilakukan secara proporsional dimana setiap 5 (lima) saham lama akan memperoleh 2 (dua) saham bonus dengan pembulatan ke bawah dengan nilai nominal Rp100 (seratus rupiah) setiap saham.

b. Sumber kapitalisasi modal yang menjadi saham bonus adalah Tambahan Modal Disetor Bersih yang merupakan Agio Saham per 31 Desember 2010 sebesar Rp593.437.092.262.

c. Berdasarkan surat biro administrasi efek PT Sinartama Gunita no. 450/SG-CA/BEJ-INVS/VIII/2011 tanggal 23 Agustus 2011 disebutkan bahwa jumlah saham bonus yang dibagikan oleh PT I,novisi Infracom Tbk. sesuai keputusan RUPS adalah sejumlah 733.972.940 saham.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 4 Juni 2013 telah diaktakan dengan akta Notaris Johny Dwikora Aron S.H., No.3 tanggal 4 Juni 2013, para pemegang saham telah menyetujui :

a. Pembagian Saham Bonus yang dilakukan secara proporsional dimana setiap 9 (sembilan) saham lama akan memperoleh 26 (dua puluh enam) saham bonus dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham.

b. Sumber dari saham bonus dari kapitalisasi Tambahan Modal Disetor Bersih yang merupakan Agio Saham per 31 Desember 2012 sebesar Rp743.485.006.962.

c. Berdasarkan surat biro administrasi efek PT Sinartama Gunita no. 322/SG-CA/BEJ-INVS/VII/2013 tanggal 11 Juni 2013 disebutkan jumlah saham bonus yang dibagikan oleh PT Inovisi Infracom Tbk. Sesuai keputusan RUPS adalah sejumlah 7.421.33411.226 saham.


in other forms ( inbreng ) to the Company in the form of ( i) the deposit of shares of PT QDC Technologies by Redi Subekti , ( ii ) depositing shares Modern Profit Sdn Bhd by Ulrica Limited and ( iii) the deposit of shares by a GIA PT Bina Nusantara Tanjung , and hence after the deposit of the share capital in other forms ( inbreng ) , the Company has investments in each business entity ( i ) PT QDC Technologies ( ii ) Modern Profit Sdn Bhd and ( iii ) GIA row equivalent to 51 % (fifty one percent ) , 100 % ( one hundred percent ) and 60 % (sixty percent ) of the shares by following the provisions of Article 34 of Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company and Bapepam- LK . IX.J.1 On the Principles of Articles of Association The Public Offering of Equity Securities and Public Companies . General Meeting Extraordinary Shareholders ( EGM ) held on July 8, 2011 has been notarized by a Notary deed Lindasari Bachroem , SH 1 dated October 4, 2011 , the shareholders approved :

a. Distribution of Bonus Shares of the Company are carried out in proportion with each five (5) existing shares will receive two (2 ) bonus shares rounded down to the nominal value of Rp100 ( one hundred dollars ) per share .

b. Be a source of capital capitalization of bonus shares is the net capital surplus is Agio per December 31, 2010 amounted to Rp593.437.092.262 .

c. Based on the letters of administration bureau PT Sinartama

Gunita no effect . 450/SG-CA/BEJ-INVS/VIII/2011 dated August 23, 2011 stated that the number of bonus shares distributed by PT I , novisi Infracom Tbk . GMS is a corresponding 733 972 940 shares .

General Meeting Extraordinary Shareholders ( EGM ) held on June 4, 2013 has been notarized by a Notary deed Johny Dwikora Aron SH , # 3 dated June 4, 2013 , the shareholders approved : a. Distribution of Bonus Shares in proportion performed in which

each of nine (9 ) existing shares will receive 26 (twenty six ) bonus shares with par value of Rp 100 ( one hundred Rupiah) per share .

b. Sources of bonus shares from capitalization of capital surplus is Net Agio per December 31, 2012 amounted to Rp743.485.006.962 .

c. Based on the letters of administration bureau PT Sinartama

Gunita no effect . 322/SG-CA/BEJ-INVS/VII/2013 dated June 11, 2013 stated that the number of bonus shares distributed by Infracom Tbk PT . As per decision of the AGM is the number of shares 7.421.33411.226 .


- 81 -

2012 2013

Jumlah 2011 / Total 2012 743.484.363.962

Agio saham - waran seri 1*) / Share premium - warrant series 1 *) 643.000

Jumlah 2012 / Total 2012 743.485.006.962

Agio saham - waran seri 1*) / Share premium - warrant series 1 *) 1.629.000

Dialihkan kesaham bonus / Transferred to bonus shares (742.134.122.600)

Jumlah 2013 / Total 2013 1.352.513.362


d. Modal dasar Perseroan ditetapkan menjadi Rp2.000.0000.000.000 (dua Triliun Rupiah) terbagi atas 20.000.000.000 (dua puluh miliar) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100 (seratus rupiah)

e. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 49,95% atau sejumlah 9.990.267.035 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp999.026.703.500 oleh pemegang saham yang telah mengambil bagian saham dengan memperhatikan realisasi penukaran waran dan realisasi pembagian saham bonus yang dikeluarkan oleh Biro Efek PT Sinartama Gunita.

29. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan agio saham, yang berasal dari selisih antara jumlah harga jual dengan jumlah nilai nominal saham yang diterbitkan sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat (lihat Catatan 1b) dan PMTHMETD tersebut di atas (lihat Catatan 26), setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang berhubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan tersebut. Rincian tambahan modal disetor sebagai berikut

*) Periode pelasanaan waran seri 1: 22 Nopember 2010 – 8 Mei 2015

30. KURS ATAS PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN

Akun ini merupakan selisih kurs karena penjabaran atas laporan keuangan : Perusahaan Asosiasi Fastline Limited – Menggunakan mata uang Dollar Amerika Serikat Entitas Anak - Code Wireless Pte Ltd : mengggunakan mata uang Dolar

Amerika Serikat - Great World Limited : menggunakan Dolar Amerika

Serikat


d. The authorized capital of the Company is set to be Rp2.000.0000.000.000 (two trillion Rupiah) divided into 20,000,000,000 (twenty billion) shares, each share nominal value of Rp100 (one hundred dollars).

e. The authorized capital has been subscribed and paid 49.95% or a number of 9,990,267,035 shares with a total nominal value of Rp999.026.703.500 by shareholders who have taken part exchange stock with warrants attention realization and realization of bonus shares issued by the Bureau effect of PT Sinartama Gunita.

29. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

This is the share premium account, which is derived from the difference between the sales price and the amount of total par value of shares issued in connection with a public offering of shares to the public (see Note 1b) and the PMTHMETD above (see Note 26), after deducting all costs relating to the public offering of the Company's shares. Details of the additional paid-in capital as follows

*) Period pelasanaan warrant series 1: November 22, 2010 - May 8, 2015

30. EXCHANGE TRANSLATION OF THE FINANCIAL STATEMENTS

This account represents the difference arising from the translation of financial statements: Associated Companies Fastline Limited - Using the U.S. Dollar

Subsidiaries - Code Wireless Pte Ltd: use traditional U.S. Dollars - Great World Limited: using U.S. Dollar


- 82 -

31 Desember

2012/'December 31,

2012

31 Desember

2012/'December 31,

2012

Akun Posisi Keuangan / Account the financial position

USD 1 12.189 9.670

SGD 1 9.628 8.352

2013 2012

Saldo Awal / Beginning Balance 57.499.987.770 1.034.234.126

Mutasi tahun berjalan / Movements of the year 253.466.866.932 56.465.753.645

Saldo akhir / Balance at the end 310.966.854.702 57.499.987.770

Rincian pendapatan adalah sebagai berikut : Details of income are as follows:

Jasa infrasturuktur telekomunikasi (mobile Infrasturuktur telecommunication services (mobile

telecomunication infrastructure service) telecomunication infrastructure service)

InoConnect Bandwidth Optimizer 310.481.325.729 200.500.399.639 InoConnect Bandwidth Optimizer

InoConnect IP Interconnection 373.885.448.772 221.454.981.703 InoConnect IP Interconnection

InoConnect VAS Messaging 32.787.231.299 19.223.933.669 InoConnect VAS Messaging

SMS/MMS Campaigner 123.419.261.678 70.891.362.732 SMS / MMS Campaigner

Messeging and badwith charges 576.379.498.707 419.319.732.680 Messeging and badwith charges

Hosting Vmware - 149.040.000 Vmware Hosting

Proyek Kontruksi 166.009.113.532 151.437.020.350 Construction project

Sewa 894.802.793 908.760.230 rent

Jasa Penempatan Tenaga Kerja dan lainnya 245.193.353 263.040.743 Employment services and other

Penjualan batubara 83.717.331.463 150.711.871.547 sales of coal

Jumlah - Pendapatan 1.667.819.207.326 1.234.860.143.293 Total - Revenue

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

30. KURS ATAS PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

Kurs yang digunakan untuk mengkonversikan laporan keuangan Entitas Anak dan Peusahaan adalah sebagai berikut :

Mutasi selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Entitas Anak dan Perusahaan Asosiasi adalah sebaia berikut:

31. PENDAPATAN

30. EXCHANGE TRANSLATION OF THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued)

The exchange rates used to convert the financial statements of the Subsidiary and the Vendor are as follows: Movements in foreign exchange differences on translation of financial statements of Subsidiaries and Associated Companies are sebaia following:

31. REVENUE


- 83 -

Beban penjualan selling expenses

Iklan dan pemasaran 6.403.469.061 2.440.393.408 Advertising and marketing

Beban umum dan administrasi General and administrative expenses

Penyusutan 57.815.229.607 12.691.561.454 depreciation

Gaji upah dan kesejahtraan karyawan 15.695.345.610 12.640.889.309 Salaries wages and livelihoods of employees

Amortisasi 6.482.330.512 93.800.000 amortization

Jamuan dan representasi 6.080.384.357 1.235.958.217 Entertainment and representation

Utilitas 5.141.704.887 3.264.895.213 utilities

kantor 2.912.936.157 6.820.124.658 office

Jasa Profesional 2.287.930.890 4.531.347.588 Professional Services

Transportasi 1.620.219.776 4.930.592.874 transportation

Telepon, air dan listrik 821.916.962 2.356.569.185 Telephone, water and electricity

Pemeliharaan dan perbaikan 475.984.352 910.876.318 Maintenance and repairs

Imbalan pasca kerja 411.463.923 722.772.009 Post-employment benefits

Lain-lain 542.829.215 182.568.166 Others

Jumlah - Beban umum dan administrasi 106.691.745.309 52.822.348.398 Total - General and administrative expenses

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

Beban langsung direct Expenses

SpeedMessenger 309.829.682.010 164.915.605.449 SpeedMessenger

SpeedMessengerVAS 108.422.300.658 63.393.693.242 SpeedMessengerVAS

IP Interconnection 330.795.233.682 201.232.110.731 IP Interconnection

Transaction Packet 260.498.797.834 158.551.315.123 Transaction Packet

Computer equipment - 2.195.783.614 Computer equipment

Beban tidak langsung Indirect Expenses

Penyusutan aset tetap - 15.834.767.435 Depreciation of fixed assets

MT Cost 31.531.531.692 20.975.347.739 MT Cost

Leaseline, hosting & bandwidth charge 23.121.714.876 14.705.008.980 Leaseline, hosting & bandwidth charge

Amortisasii intangible aset 12.131.992.573 9.368.136.275 Amortisasii intangible assets

Amortisasi properti investasi 236.822.856 236.822.856 Amortization of investment properties

Co Location 214.150.000 504.650.000 Co. Location

Beban tenaga kerja langsung 30.155.034.721 12.119.935.698 Direct labor burden

Beban proyek kontruksi 53.713.357.408 80.968.658.586 Construction project load

Beban produksi batu bara 74.629.522.126 128.251.047.098 Load coal production

Beban overhead 40.794.869.815 34.205.832.816 overhead Expenses

Jumlah - Beban Pokok Pendapatan 1.276.075.010.251 907.458.715.643 Total - Cost of Revenue

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

32. BEBAN POKOK PENDAPATAN

33. BEBAN USAHA

32. COST OF REVENUE

33. OPERATING EXPENSES


- 84 -

31 Desember 2013 / December 31, 2013 Lain-lain / Others

Penjualan bersih / net sales

Pendapatan / Revenue 840.573.267.478 83.717.331.463 166.009.113.532 577.519.494.853 1.667.819.207.326

Beban Pokok Pendapatan / Cost of Revenue (806.713.119.042) (74.629.522.126) (124.577.335.313) (270.155.033.770) (1.276.075.010.251)

Hasil segmen (laba kotor) / Segment results (gross profit) 33.860.148.436 9.087.809.337 41.431.778.219 307.364.461.083 391.744.197.075

Beban usaha tidak

dapat dialokasikan / Unallocated operating expenses (106.691.745.309)

Laba usaha / income from operations

Pendapatan (beban) lain-lain / Income (expense) Other

Pendapatan lain-lain / Other income 904.033.256

Beban bunga bank / Interest expense bank (30.900.117.680)

Beban keuangan / The financial burden (151.090.719)

Penghasilan bunga / interest income 10.893.781.531

Lain-lain, bersih / Other, net (12.364.579.186)

Keuntungan atas penjualan anak perusahaan / Gain on sale of subsidiary 46.422.791.880

Bagian laba bersih perusahaan asosiasi / Equity in net income of associated companies 39.591.027.321

Jumlah - pendapatan (beban) lain-lain / Total - income (expense) Other 54.395.846.403

Laba sebelum beban pajak penghasilan / Income before income tax expense 339.448.298.170

Manfaat pajak penghasilan / Income tax benefit (11.177.158.119)

Laba sebelum Hak pemegang saham minoritas atas bagian laba bersih Entitas Anak / Income before minority shareholders over the net profit of the Subsidiary 328.271.140.050

Hak pemegang saham minoritas atas bagian laba berish Entitas Anak / Rights of minority shareholders in the share of profits berish Subsidiary (35.872.763.550)

Laba bersih / net Profit 292.398.376.500

Jasa infrastruktur

Telekomunkiasi

Bergerak / Moving

Telekomunkiasi

infrastructure services

Penjualan Batu

Bara / Coal Sales

Kontruksi

Infrastruktur /

Infrastructure

construction Jumlah / Total


Aset Segmen / Segment assets

Piutang usaha / Accounts receivable 611.742.562.321 13.384.161.300 11.459.550.719 226.350.578.907 862.936.853.247

Aset tetap dan property / Fixed assets and property 16.304.052.097 4.888.515.723 19.391.900.175 1.101.055.720.574 1.141.640.188.568

investasi bersih / net investment

Jumlah - Aset yang / Total - Assets 628.046.614.418 18.272.677.023 30.851.450.894 1.327.406.299.481 2.004.577.041.815

dapat dialokasikan / can be allocated

Aset tidak dapat / Assets can not be 2.587.333.816.780

dapat dialokasikan / Assets can not be

Jumlah - aset / Total - assets 4.591.910.858.595

Jumlah - liabilitas / Total - liabilities 1.477.161.518.859

Penambahan aset tetap / Additions of property and equipment

Aset tidak berwujud / Intangible assets 792.340.777.320

Penyusutan dan amortisasi / depreciation and amortization 70.639.082.863

Jasa infrastruktur

Telekomunkiasi

Bergerak / Moving

Telekomunkiasi


Penjualan Batu

Bara / Coal Sales

Kontruksi

Infrastruktur /

Infrastructure


34. INFORMASI SEGMEN

34. INFORMATION SEGMENT


- 85 -


Pendapatan / Revenue 931.539.450.423 908.760.230 150.711.871.547 151.700.061.093 1.234.860.143.293

Beban Pokok Pendapatan / Cost of Revenue (593.871.875.121) (128.251.047.098) (80.968.658.586) (104.367.134.838) (907.458.715.643)

Hasil segmen (laba kotor) / Segment results (gross profit) 337.667.575.302 (127.342.286.868) 69.743.212.961 47.332.926.255 327.401.427.650

Beban usaha tidak

dapat dialokasikan / Unallocated operating expenses (52.822.348.399)

Laba usaha / income from operations

Pendapatan (beban) lain-lain / Income (expense) Other

Pendapatan lain-lain / Other income 8.904.000.044

Beban keuangan / The financial burden (15.999.501.132)

Penghasilan bunga / interest income 1.357.313.746

Lain-lain, bersih / Other, net 47.379.236.411

Keuntungan atas penjualan anak perusahaan / Gain on sale of subsidiary 173.170.673.918

Bagian laba bersih perusahaan asosiasi / Equity in net income of associated companies 33.495.552.276

Jumlah - pendapatan (beban) lain-lain / Total - income (expense) Other 248.307.275.263

Laba sebelum beban pajak penghasilan / Income before income tax expense 522.886.354.514

Manfaat pajak penghasilan / Income tax benefit (3.390.816.593)

Laba sebelum Hak pemegang saham minoritas atas bagian laba bersih Entitas Anak / Income before minority shareholders over the net profit of the Subsidiary 519.495.537.921

Hak pemegang saham minoritas atas bagian laba berish Entitas Anak / Rights of minority shareholders in the share of profits berish Subsidiary -

Laba bersih / net Profit 519.495.537.921

Jasa infrastruktur

Telekomunkiasi

Bergerak / Moving

Telekomunkiasi


Penjualan Batu

Bara / Coal Sales

Kontruksi

Infrastruktur /

Infrastructure



Aset Segmen / Segment assets

Piutang usaha / Accounts receivable 337.010.004.655 328.768.996 54.524.162.673 54.881.667.408 446.744.603.732

Aset tetap dan property / Fixed assets and property 425.346.093.157 6.485.924.243 7.154.018.169 21.693.813.386 460.679.848.955

investasi bersih / net investment

Jumlah - Aset yang / Total - Assets 762.356.097.812 6.814.693.239 61.678.180.842 76.575.480.794 907.424.452.687

dapat dialokasikan / can be allocated

Aset tidak dapat / Assets can not be 2.300.120.688.813

dapat dialokasikan / Assets can not be

Jumlah - aset / Total - assets 3.207.545.141.500

Jumlah - liabilitas / Total - liabilities 708.976.455.539

Penambahan aset tetap / Additions of property and equipment

Aset tidak berwujud / Intangible assets 236.028.823.113

Penyusutan dan amortisasi / depreciation and amortization 28.526.328.889

Jasa infrastruktur

Telekomunkiasi

Bergerak / Moving

Telekomunkiasi

infrastructure services Jumlah / Total

Penjualan Batu

Bara / Coal Sales

Kontruksi

Infrastruktur /

Infrastructure

construction

34. INFORMASI SEGMEN ((lanjutan)

34. INFORMATION SEGMENT (continued)


- 86 -

Pendapatan bersih net income

Dalam negri 1.091.426.454.462 488.078.510.233 in the country

Luar negri 576.392.752.864 419.380.205.410 foreign

Jumlah 1.667.819.207.326 907.458.715.643 Total

Jumlah aset Total assets

Dalam negri 2.750.143.205.322 1.530.542.550.791 in the country

Luar Negri 1.841.767.653.286 1.677.002.590.717 Foreign

Jumlah 4.591.910.858.608 3.207.545.141.508 Total

31 Desember 2013/

December 31, 2013

31 Desember 2012/

December 31, 2012

2013 2012

Laba bersih Persaham Net income per share

Jumlah laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas Induk 292.398.376.500 467.199.695.493 Total net profit attributable to equity holders of the Parent

rata - rata tertimbang jumlah saham dasar yang beredar 9.990.267.365 9.990.267.365 weighted - average number of basic shares outstanding

Laba berisih per saham dasar 29 47 Net income per basic share

jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar weighted average number of shares outstanding

disesuaikan dengan efek berpotensi dilutif 11.480.993.377 11.480.993.377 adjusted for the effects of potentially dilutive

Laba persaham dilusin 25 41 Earnings per share dilusin

34. INFORMASI SEGMEN ((lanjutan)

Segmen geografis Informasi mengenai segmen usaha Perusahaan dan Entitas Anak Perusahaan berdasarkan Wilayak geografis adalah sebagai berikut:

35. LABA BERSIH SAHAM Laba bersih per saham dasar dan diluisian dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian dengan rata – rata tertimbang julah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan dan disesuaikan dengan efek yang berpotensi dilutif (waran ser I), adalah sebagai berikut :

36. AKUISISI ENTITAS ANAK PERUSAHAAN

Akuisisi entitas anak disajikan sebagai berikut :

Perusahaan

PT Cakra Daya Energi

Pada tanggal 23 Desember 2013, Perusahaan mengaukisisi 150.000 saham CDE yang merupakan 75% kepemilikan, dengan biaya perolehan sebesar Rp 97.712.000.000 dari pihak ketiga.

Akuisisi ini bertujuan untuk mengembangkan lebih lanjut bisnis grup.

Berdasarkan Laporan Alokasi Harga Beli ( Purchase Price Alloca tion Report ) atas Akusisi 75 % Saham PT Cakra Daya Energi oleh PT Sumbermitra Abadi Sentosa No. 02/PPA/IV/2014 tanggal 10 April 2014 . Transakasi tersebut memenuhi defenisi Kombinas Bisnis sebagai dinyatakan dalam PSAK 22-Revisi 2010.

Rincian aset dan libilitas sebagai berikut :

34. INFORMATION SEGMENT (continued)

geographical segment Information regarding the Company's business segments and the Company Subsidiaries by geographical Wilayak are as follows:

35. NET INCOME SHARES

Net income per share basic and diluisian calculated by dividing consolidated net income by the weighted - average julah shares outstanding during the year and adjusted for potentially dilutive securities (warrants ser I), are as follows:

36. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES COMPANY

Acquisitions of subsidiaries are presented as follows:

Company

PT Chakra Energy Power

On December 23, 2013, the Company mengaukisisi CDE 150,000 shares which is 75% ownership, the acquisition cost of Rp 97.712.000.000 from third parties.

The acquisition aims to further develop the business group. Based on Purchase Price Allocation Report (Purchase Price alloca tion Report) over the acquisition of 75% shares of PT Chakra Power Energy PT Sentosa Abadi No. Sumbermitra. 02/PPA/IV/2014 dated 10 April 2014. The transaction meets the definition of Business Kombinas as stated in SFAS No. 22-Revised 2010. Details of assets and libilitas as follows:


- 87 -

Nilai tercatat / Carrying

value Nilai wajar / Fair value

Kas dan bank 1.933.003.998 1.933.003.998 Cash and bank

Piutang usaha 557.648.998 557.648.998 Accounts receivable

Piutang lain-lain 4.281.654.697 4.281.654.697 Other receivables

Pajak dibayar dimuka 1.985.023.193 1.985.023.193 Prepaid taxes

Biaya dibayar dimuka 85.055.554 85.055.554 Prepaid expenses

Jumlah aset lancar 8.842.386.440 8.842.386.440 Total current assets

Aset tetap - Bersih 165.697.000.075 165.697.000.075 Fixed assets - net

Jumlah aset tidak lancar 165.697.000.075 165.697.000.075 Total non-current assets

Jumlah aset 174.539.386.514 174.539.386.514 Total assets

Liabilitas dan ekuitas Liabilities and equity

Utang bank 142.537.776.324 142.537.776.324 bank debt

Utang usaha 27.867.069.940 27.867.069.940 accounts payable

Utang pajak 213.748.297 213.748.297 tax debt

Biaya yang masih harus dibayar 9.913.751 9.913.751 Costs accrued

Utang lain-lain 342.702.970 342.702.970 Other payables

Jumlah utang lancar 170.971.211.282 170.971.211.282 Total current liabilities

Imbalan pasca kerja 286.974.258 286.974.258 Post-employment benefits

Jumlah utang tidak lancar 286.974.258 286.974.258 Total non-current debt

Jumlah liabilitas 171.258.185.540 171.258.185.540 Total liabilities

Ekuitas equity

Modal 20.000.000.000 20.000.000.000 capital

Saldo Laba (16.718.799.026) (16.718.799.026) Retained Earnings

Jumlah ekuitas 3.281.200.974 3.281.200.974 Total equity

Jumlah liabilitas dan ekuitas 174.539.386.514 174.539.386.514 Total liabilities and equity

Aset bersih / net assets 3.281.200.975

Aset tidak terwujud terindentifikasi / Assets not materialize Identified

Hubungan pelanggan - Order backing/Customer relationships - Order backing 45.940.329.514

Kepenitngan non pengendali 25 %/ Non-controlling interest of 25% 12.305.382.626

Kepemilikan yang diperoleh 75 %/ Acquired 75% ownership 36.916.147.877

Goodwill 60.795.852.123

Arus kas keluar bersih dari akuisisi entitas anak/Net cash outflow from acquisition of subsidiaries 97.712.000.000

36. AKUISISI ENTITAS ANAK PERUSAHAAN (lanjutan) Rincian alokasi biaya perolehan, goodwill dan aset tidak berwujud yang timbul dari akuisisi ini adalah sebagai berikut :

36. ACQUISITION OF SUBSIDIARIES COMPANY (continued)

Details of the allocation of the cost of acquisition, goodwill and intangible assets arising from the acquisition are as follows:


- 88 -

Nilai tercatat /

The carrying

amount

Nilai Wajar /

Fair Value

Nilai tercatat /

The carrying

amount

Nilai Wajar / Fair

Value

Aset keuangan / financial assets

Kas dan bank / Cash and bank 32.596.967.237 32.596.967.237 55.629.167.693 55.629.167.693

Piutang usaha / Accounts receivable 862.936.853.249 862.936.853.249 441.272.977.785 441.272.977.785

Piutang retensi / retention receivables 1.460.032.084 1.460.032.084 5.471.625.946 5.471.625.946

Piutang lain-lain / Other receivables 980.229.328.709 980.229.328.709 929.804.855.305 929.804.855.305

Biaya dibayar dimuka / Prepaid expenses 3.966.069.825 3.966.069.825 4.620.747.241 4.620.747.241

Uang muka / advance 2.989.512.327 2.989.512.327 2.387.015.120 2.387.015.120

Jumlah -aset keuangan / Total -financial assets 1.884.178.763.429 1.884.178.763.429 1.439.186.389.090 1.439.186.389.090

Liabilitas keuangan / financial liabilities

Utang bank / bank debt 435.736.894.731 435.736.894.731 208.535.989.540 208.535.989.540

Utang usaha / accounts payable 614.131.498.108 614.131.498.108 249.272.649.654 249.272.649.654

Biaya yang masih harus dibayar / Costs accrued 2.938.097.584 2.938.097.584 5.531.946.992 5.531.946.992

Utang pembiayaan konsumen / Debt financing consumer 2.263.208.713 2.263.208.713 3.174.500.146 3.174.500.146

Utang lain-lain / Other payables 253.285.948.504 253.285.948.504 132.458.241.526 132.458.241.526

Jumlah - liabilitas keuangan / Total - financial liabilities 1.308.355.647.640 1.308.355.647.640 598.973.327.858 598.973.327.858

2013 2012

37. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

Tabel berikut ini menyajikan analisis instrumen keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, serta utang dan pinjaman:

Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang (kas dan bank, piutang lain-lain pihak berelasi, biaya masih harus dibayar) mendekati nilai tercatat karena bersifat jangka pendek.

38. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN a. Manajemen Risiko

Aset keuangan Grup meliputi kas dan bank, piutang usaha, biaya dibayar dimuka, aset pajak tangguhan, investasi saham, aset tetap, beban tangguhan. Grup juga mempunyai berbagai liabilitas keuangan seperti utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, utang pemegang saham. Dalam menjalankan kegiatan bisnis dimasa yang akan datang Grup membuat kebiajakan risiko keuangan yang bertujuan untuk mengukur, mengevaluasi dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya kegagalan Grup dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko-risiko tersebut didefinisikan sebagai berikut:

Risiko kredit: Kemungkinan bahwa debitur tidak membayar semua atau sebagian pinjaman atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup.

Risiko likuiditas: risiko yang timbul dari kemungkinan Grup mengalami kesulitan pendanaan untuk memenuhi komitmen dan liabilitas Grup kepada pihak kreditur pada saat jatuh tempo pembayaran.

37. ASSETS AND LIABILITIES The following table presents an analysis of financial instruments classified as loans and receivables, as well as debt and loans:

Short-term financial instruments with maturities of one year or less (cash and bank, other receivables from related parties, accrued expenses) approaching the carrying value due to the short-term nature.

38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT a. Risk Management

The Group's financial assets include cash and bank , accounts receivable , prepaid expenses , deferred tax assets , stock investments , fixed assets , deferred charges . The Group also has a variety of financial liabilities such as tax debts , accrued expenses , debt shareholder . In conducting its business activities in the future make kebiajakan financial risks the Group aims to measure , evaluate and anticipate the possibility of failure in running groups operating, investing and financing activities , the Group faced financial risks such as credit risk , liquidity risk , interest rate risk and risk exchange rate . These risks are defined as follows : • Credit risk : The possibility that the debtor does not pay for all or part of the loan or do not pay in a timely manner and will lead to loss of the Group . • Liquidity risk : risk arising from the possibility of the Group have difficulty funding to meet the Group's obligations and commitments to the lender at the time payment is due.


- 89 -

38. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (lanjutan)

Risiko suku bunga: risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Pada saat ini tidak terdapat risiko ini karena Grup tidak berinvestasi di instrumen keuangan dan nilai pinjaman bank juga relatif kecil.Risiko nilai tukar risiko usaha dalam nilai instrumen keuangan akibat berfluktuasinya perubahan nilai tukar. Pada saat ini tidak terdapat risiko ini karena Grup dalam melakukan kegiatan usahanya sebagian besar mempergunakan mata uang Rupiah.Dalam rangka mengelola risiko keuangan secara efektif. Direksi telah menentukan beberapa pedoman kebijakan pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan. Pedoman utama dari kebijakan ini adalah sebagai berikut:

Dalam mengelola risiko kredit, Grup akan menentukan perkiraan jumlah yang tidak dapat ditagih atas piutang tersebut serta menentukan pembentukan akun penurunan nilai piutang atas piutang usaha tersebut. Pada dasarnya bahwa piutang usaha Grup muncul ketika termin diterbitkan melaui tagihan bruto tenaga kerja.

Dalam mengelola risiko likuiditas Grup selalu menjaga dan menyediakan jumlah kas dan setara kas dalam jumlah yang memadai. Manajemen juga melakukan perencanaan setiap bulan dan pemantauan yang ketat terhadap realisasi serta saldo kas secara rutin setiap minggu.

Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi hutang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan pengikatan utang.

Transaksi usaha dalam mata uang asing hanya dilakukan untuk hal-hal khusus, dan jika hal tersebut terjadi manajemen akan melakukan review berkala atas eksposur mata uang asing tersebut.

Grup tidak memiliki instrumen derivatif untuk mengantisipasi risiko yang terjadi.

Risiko Kredit Risiko kredit Grup terutama melekat pada kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset lain-lain. Grup mengendalikan eksposur risiko kredit dengan menempatkan saldo bank pada institusi keuangan yang layak dan dapat dipercaya. Grup juga membentuk akun penurunan nilai piutang atas piutang usaha yang timbul dari kemungkinan ketidakmampuan pelanggan untuk memenuhi liabilitas kontraktual terhadap Grup dan sampai pada saat ini Grup tidak membentuk pencadangan piutang usaha karena semua pelanggan dapat memenuhi liabilitas kontraktualnya. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.

38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Interest rate risk : the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates . At this time there is no risk because the Group does not invest in financial instruments and the value of bank loans is also relatively small .

Exchange rate risk in the business risk due to fluctuation in the value of financial instruments exchange rate changes . At this time there is no risk because the Group conducts its business activities mostly use the Euro currency .

In order to effectively manage financial risk . The Board of Directors has set some guidelines for financial risk management policy , which is in line with the objectives .

The main guidelines of this policy are as follows :

• In managing credit risk , the Group will determine the approximate amount that can not be billed for these accounts as well as for the establishment of accounts receivable for impairment of trade receivables is . Basically that the Group trade receivables arise when the billings issued through gross labor bill . • In managing liquidity risk groups always maintain and provide the amount of cash and cash equivalents in an amount sufficient . Management also conducts monthly planning and strict monitoring of the realization and cash balances regularly every week . • To minimize interest rate risk , the Group manages interest expense through a combination of debt with fixed interest rates and variable interest rates , to evaluate the trend of market interest rates . Management also conducted a review of the various interest rates offered by the lender to obtain favorable interest rates before making a decision to carry out the binding debt . • business transactions in foreign currencies is only done for specific things , and if it happens Management will conduct periodic reviews over the foreign currency exposure . Group has no derivative instruments to anticipate the risk of that happening . Credit Risk Credit risk is primarily attributed to the Group 's cash and cash equivalents , accounts receivable , other receivables and other assets . Group controls credit risk exposure by placing the bank balance on the financial institutions viable and trustworthy . The Group also establish accounts receivable for impairment of trade receivables arising from the possibility of a customer 's inability to meet contractual obligations to the Group and to the Group currently does not establish reserve accounts for all the customers to fulfill their contractual obligations . Currently , there is no risk of significant concentrations of credit .


- 90 -


Risiko Likuiditas Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Grup berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Selain itu, Grup memiliki aset keuangan pada pasar yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.

Grup mengelola risiko likuiditas dengan selalu menjaga dan menyediakan jumlah kas dan setara kas sesuai dengan kebutuhan operasional dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

Risiko Suku Bunga dan Nilai Wajar Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas adalah risiko nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup terhadap risiko perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup terhadap risiko perubahan suku bunga yang telah disepakati antara pihak pemberi pinjaman, suku bunga tersebut terdapat pada utang bank dan utang pembiayaan konsumen Tingkat suku bunga mempengaruhi beban keuangan Grup.Skedul berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga, dimana semua variable lainnya dianggap tetap, terhadap laporan laba rugi komprehensif Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Risiko Mata Uang Asing Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi nilai tukar terhadap Grup terutama berasal dari dana yang dibatasi penggunaannya dan utang jangka panjang yang berdenominasi dalam dolar Amerika Serikat.Grup belum mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Akan tetapi, manajemen Grup berkeyakinan bahwa pengaruh dari risiko mata uang asing adalah sangat terbatas karena Grup belum memulai aktivitas operasi produksinya. Grup secara berkelanjutan memantau eksposur terhadap mata uang asing dan mempunyai mekanisme pengendalian untuk meminimalkan risiko mata uang asing.

b. Manajemen Permodalan

Tujuan Grup dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Grup dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya serta mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif serta untuk memaksimumkan nilai Grup. Dalam mendesain struktur permodalan yang dapat meningkatkan nilai


Liquidity Risk At this time the Group expects to pay all liabilities at maturity . To meet cash commitments , the Group expects its operations to generate sufficient cash inflows . In addition , the Group has financial assets in illiquid markets and are available to meet liquidity needs . The Group manages liquidity risk by always keeping and providing the amount of cash and cash equivalents in accordance with operational needs and regularly evaluate cash flow projections and actual cash flows , as well as the schedule of due dates of financial assets and liabilities . Interest Rate Risk and Fair Value Interest rate risk in the fair value and cash flow risk is the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates . Group's exposure to the risk of changes in market interest rates . Group's exposure to the risk of interest rate changes that have been agreed between the lender , the interest rates on bank loans are debt financing and interest rate affects consumer financial burden Group . The following schedule shows the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates, with all other variables held constant, of the Group statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2013 and 2012 .

Foreign Currency Risk Foreign currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign currency exchange rates . The impact of exchange rate fluctuations on the Group mainly derived from restricted funds and long-term debt denominated in U.S. dollars .Group does not have any formal hedging policy for foreign currency exchange rate . However , the Group's management believes that the impact of foreign currency risk is very limited because the Group has not yet started its production operations activities . Group on an ongoing basis to monitor our exposure to foreign currency and have control mechanisms to minimize the risk b . Capital management The purpose of the Group in managing capital are to safeguard the Group 's ability to maintain business continuity , so that the entity can continue to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to manage an optimal capital structure to minimize the effective cost of capital and to maximize the value of the Group . In designing a capital structure that can enhance the value of


- 91 -

NoTanggal /

DateNo. Kontrak / Contrac No Pelanggan / customer

Sifat hubungan /

The nature of the

relationship

Periode

(tahun) /

period

(years )

Nilai kontrak Per

tahun (Rp) / The

contract value

per year (Rp)

Nilai Transaksi (Rp)

2013 / Transaction

Value (RP) 2013

1 02/07/2007002/CMR-STAR/VII/2007 Add I

Tanggal 2 juli 2012PT Semesta Tirta Antara Raya

Pihak Ketiga / third

parties5 -

2 02/07/2007 003/CMR-STAR/VII/2007 PT Semesta Tirta Antara RayaPihak Ketiga / third

parties1 -

3 02/07/2008 010/In-PTNP/VII/2008 PT Nextnation PrismaPihak Ketiga / third

parties5 25.000.000.000

4 02/07/2008 013/In-PTNP/VII/2008 PT Nextnation PrismaPihak Ketiga / third

parties5 35.000.000.000

5 02/07/2008 012/In-Indomax/VII/2008 PT Indomax MadiacomPihak Ketiga / third

parties5 30.000.000.000

6 01/10/2008 015/In-Indomax/X/2008 PT Indomax MadiacomPihak Ketiga / third

parties5 30.000.000.000

65.170.532.543

32.131.677.932

74.726.276.347


Grup, manajemen dapat melakukannya dengan cara menyesuaikan jumlah dividen, menerbitkan saham baru atau mengurangi maupun menambah jumlah utang.

Penggunaan utang dilakukan jika manajemen melihat suatu kesempatan bisnis yang menguntungkan yang dapat meningkatkan profitabilitas. Penggunaan utang dikelola dengan cermat sehingga tidak akan menimbulkan beban bunga yang tinggi yang dapat menimbulkan kesulitan keuangan bagi Grup.

Manajemen mengelola risiko permodalan dengan memonitor rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) dan rasio laba sebelum pajak terhadap laba sebelum bunga dan pajak (financial cost ratio)

39. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING

a. PERUSAHAAN

i) Perusahaan memiliki beberapa perjanjian penjualan produk dan jasa dengan PT Semesta Tirta Antara Raya (STAR), PT Indomax Mediacom (IM) dan PT Nextnation Prisma (NP) dimana Perusahaan akan menyediakan produk dan jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak kepada STAR, IM dan NP. Perjanjian tersebut berlaku untuk periode yang berkisar antara 1 - 5 tahun sejak tanggal perjanjian tersebut dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

ii) Perusahaan memiliki beberapa perjanjian pembelian produk dan jasa dengan PT Adinda Media Promo (AMP), PT Cipta Sagita Utama (CSU) dan PT Funmobi Nusantara (FN) dimana AMP, CSU dan FN menyediakan produk dan jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak kepada Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku untuk periode yang berkisar antara 1 - 6 tahun sejak tanggal perjanjian tersebut dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.


Group, the management can do so by adjusting the amount of dividends, issue new shares or reduce or increase the amount of debt. The use of debt to do if management sees a profitable business opportunity that can improve profitability. The use of debt is managed carefully so as not to cause high interest charges that can lead to financial difficulties for the Group. Management manages capital risk by monitoring the ratio of debt to equity (debt-to-equity ratio) and the ratio of income before taxes to earnings before interest and taxes (financial cost ratio)

39. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS

a. COMPANY i) The Company has several products and services into a sales agreement with PT Tirta Antara Raya Universe (STAR), PT Indomax Mediacom (IM) and PT Nextnation Prisma (NP) in which the Company will provide products and services to the mobile telecommunications infrastructure STAR, IM and NP. Agreement is valid for a period of between 1-5 years from the date of the agreement and can be extended in accordance with the agreement of both parties.

ii) The Company has several products and services purchase agreement with PT Adina Media Promo (AMP), PT Cipta Sagita Main (CSU) and Funmobi PT Nusantara (FN) where AMP, CSU and FN provides products and services to the mobile telecom infrastructure company. Agreement is valid for a period of between 1-6 years from the date of the agreement and can be extended in accordance with the agreement of both parties.


- 92 -

NoTanggal /

DateNo. Kontrak / Contrac No Pelanggan / customer

Sifat hubungan /

The nature of the

relationship

Periode

(tahun) /

period

(years )

Nilai kontrak Per

tahun (Rp) / The

contract value

per year (Rp)

Nilai Transaksi (Rp)

2013 / Transaction

Value (RP) 2013

1 01-Jan-08 002/CMR-CSU/I/2008 PT Cipta Siagita UtamaPihak Ketiga / third

parties5 0 -

2 02-Jul-07 007/CMR-Adinda/VII/2007 PT Adinda Media PromoPihak Ketiga / third

parties6 0 93.354.419.281


iii) Berdasarkan perjanjian sewa tanggal 21 Agustus 2008, No. MGT246/013/Lt. 30/Unit 05/VIII/2008, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa bangunan kantor dengan PT Gentamulia Infra yang digunakan untuk keperluan kegiatan operasional Perusahaan, dengan masa sewa selama 3 tahun sejak tanggal 1 November 2008. Pada tanggal 15 September 2011 telah ditandatangani perpanjangan perjanjian tersebut di atas untuk masa sewa tanggal 1 November 2011 sampai dengan 14 April 2013.

iv) Berdasarkan perjanjian No. 009/In-Fastlane/VII/2008 tanggal 2 Juli 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penjualan Jasa dengan Fastlane Limited (Perusahaan Asosiasi) dimana Fastlane akan menyediakan jasa-jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak kepada Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku sejak 1 Juli 2008 sampai dengan 30 Juni 2013 dan dapat diperpanjang dengan pemberitahuan secara tertulis selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya perjanjian tersebut.

v) Pada tanggal 4 Januari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian penyediaan jasa dengan PT Media Artha Raya Semesta (MARS) dimana Perusahaan akan menyediakan produk dan jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak kepada MARS dengan harga minimum Rp30.000.000.000 per tahun. Perjanjian tersebut berlaku sampai dengan 3 Januari 2016.

vi) Pada tanggal 25 Januari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Bina Tanjung Nusantara (BTN), perusahaan yang berdomisili di Menara Anugrah Lt 19, Kantor Taman E3.3 Lot 8.6-8.7/E3.3, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta. Isi perjanjian tersebut mengenai transaksi pemasukan sebagian saham (Inbreng) PT Goldchild Integritas Abadi yang dimiliki oleh BTN sejumlah 1.574.250.000 saham dengan nilai nominal Rp 157.425.000.000 dan persentase kepemilikan setara 60% sebagai setoran modal BTN ke dalam Perusahaan. Sebagai kompensasinya, Perusahaan akan menerbitkan sejumlah 17.491.667 saham baru dengan harga Rp 9.000 per saham kepada BTN. Perusahaan telah menerbitkan sejumlah 17.491.667 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham kepada BTN, melalui aksi korporasi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu,


ii) Under the lease agreement dated August 21, 2008 , No. . MGT246/013/Lt . 30/Unit 05/VIII/2008 , the Company entered into a lease agreement with PT office building Gentamulia Infra used for the purposes of the Company's operation , with a lease term of 3 years from the date of 1 November 2008 . On September 15, 2011 has signed an extension of the agreement in above for the rental period 1 November 2011 until 14 April 2013 .

iii) Under the agreement No. . 009/In-Fastlane/VII/2008 dated July 2, 2008 , the Company signed a sales agreement with Fastlane Services Limited ( Associate Company ) where Fastlane will be providing services to the Company's mobile telecommunications infrastructure . The agreement in effect since July 1, 2008 through June 30, 2013 and may be extended by written notice no later than 3 ( three ) months before the expiry of the agreement .

iv) On January 4, 2011 , the Company entered into an agreement providing services with PT Media Artha Kingdom Universe ( MARS ) in which the Company will provide products and services to the mobile telecommunications infrastructure MARS Rp30.000.000.000 with a minimum price per year . The agreement is valid until January 3, 2016 .

v) On January 25, 2011 , the Company entered into a conditional agreement with PT Bina Nusantara Tanjung ( BTN ) , a company domiciled in Menara Anugrah Floor 19 , Office Park Lot 8.6-8.7/E3.3 E3.3 , Mega Kuningan , Jakarta . The contents of the agreement regarding the transaction revenue share portion ( inbreng ) Goldchild Integrity Abadi PT owned by BTN 1.57425 billion shares with a nominal value of Rp 157.425 billion and equivalent percentage ownership of 60 % as a capital contribution to the Company BTN . As compensation , the Company will issue 17,491,667 new shares at a price of Rp 9,000 per share to the BTN . The Company has issued a total of 17,491,667 new shares with a nominal value of Rp 100 per share to the BTN , through corporate actions Capital Increases Without Preemptive Rights ,


- 93 -


vii) sebagaimana ternyata dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Inovisi Infracom Tbk No.03 Tanggal 3 Maret 2011 yang dibuat dihadapan Dwi Yulianti, SH, Notaris di Jakarta Selatan.

viii) Pada tanggal 25 Januari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian bersyarat dengan Ulrica Limited (UL), perusahaan yang berdomisili di PO. BOX 957, Offshore Incorporations Centre, Road Town, Tortola, British Virgin Island. Isi perjanjian tersebut mengenai transaksi pemasukan saham (Inbreng) Modern Profit Sdn Bhd (MP) yang dimiliki oleh UL sejumlah 9.930.800 saham dengan nilai nominal RM 9.930.800 dan persentase kepemilikan 100% sebagai setoran modal UL ke dalam Perusahaan. Sebagai kompensasinya, Perusahaan akan menerbitkan sejumlah 5.572.550 saham baru dengan harga Rp9.000 per saham kepada UL, sehingga nilai tukar Rupiah yang ditetapkan dalam perjanjian ini adalah Rp 3.000 per RM 1. Perusahaan telah menerbitkan sejumlah 5.572.550 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham kepada UL melalui aksi korporasi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, sebagaimana ternyata dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Inovisi Infracom Tbk No.3 Tanggal 3 Maret 2011 yang dibuat dihadapan Dwi Yulianti, SH, Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapatkan penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM RI pada tanggal 11 Maret 2011 dibawah Nomor AHU-AH.01.10-07686.

Informasi tambahan mengenai struktur perusahaan MP adalah sebagai berikut: (1) MP memiliki 15.197.864 saham Petrol One

Resources Bhd (POR), suatu perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Utama Malaysia dengan persentase kepemilikan setara dengan 32,9%

(2) POR adalah pemegang saham tunggal (100%) Arus Dermaga Sdn Bhd (AD) dan Petrol One Holdings Sdn Bhd.

(3) AD adalah pemegang saham tunggal (100%) One Petroleum (Labuan) Limited.

ix) Pada tanggal 28 Januari 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian bersyarat dengan Redi Subekti Suherman (RSS), perorangan yang berdomisili di Jalan Pratama XI Blok Y No. 71 RT 002/RW 022, Bekasi. Isi perjanjian tersebut mengenai transaksi pemasukan saham (Inbreng) PT QDC Technologies (QDC) yang dimiliki oleh RSS sejumlah 918 saham dengan nilai nominal Rp752.576.400 dan persentase kepemilikan setara 45,9% sebagai setoran modal RSS ke dalam Perusahaan. Sebagai kompensasinya, Perusahaan


vi) as evidenced by the Deed Infracom Tbk PT No.03 Date March 3, 2011 made before Dwi Yulianti , SH , Notary in South Jakarta .

viii ) On January 25, 2011 , the Company entered into a conditional agreement with Ulrica Limited ( UL ) , a company domiciled in the PO . BOX 957 , Offshore incorporations Centre , Road Town , Tortola , British Virgin Island . The contents of the agreement regarding the transaction revenue share ( inbreng ) Modern Profit Sdn Bhd ( MP ) which is owned by UL number 9.9308 million shares with a nominal value of RM 9.9308 million and the percentage ownership of 100 % as a capital contribution to the Company UL . As compensation , the Company will issue 5,572,550 new shares at a price of Rp 9,000 per share to the UL , so the rupiah exchange rate specified in this agreement is Rp 3,000 per RM 1 . Company has issued a total of 5,572,550 new shares with a nominal value Rp 100 per share to the UL through corporate actions Capital Increases Without Preemptive rights , as evidenced by the Deed Infracom Tbk PT 3 Date March 3, 2011 made before Dwi Yulianti , SH , Notary in South Jakarta , which has gained acceptance notice from the Minister of Justice and Human Rights on March 11, 2011 under No. AHU - AH.01.10 - 07 686 .

Additional information regarding the structure of the MP company are as follows : (1) MP has 15,197,864 shares Petrol One Resources Bhd (

POR ) , a public company listed on Bursa Malaysia Main equivalent to an ownership interest of 32.9 %.

(2) POR is the sole shareholder ( 100 % ) Dock Flow Sdn

Bhd ( AD ) and Petrol One Holdings Sdn Bhd.

(3) AD is the sole shareholder ( 100 % ) One Petroleum ( Labuan ) Limited .

ix ) On January 28, 2011 , the Company entered into a conditional agreement with Redi Subekti Suherman ( RSS ) , an individual who lives in Jalan Pratama Y Block No. XI . 71 RT 002/RW 022 , Bekasi . The contents of the agreement regarding the transaction revenue share ( inbreng ) PT QDC Technologies ( QDC ), which is owned by the RSS number of 918 shares with a nominal value equivalent Rp752.576.400 and the percentage ownership of 45.9 % as a capital contribution to the Company's RSS . As compensation , the Company


- 94 -


akan menerbitkan sejumlah 2.040.000 saham baru dengan harga Rp9.000 per saham kepada RSS. Perusahaan telah menerbitkan sejumlah 2.040.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham kepada RSS, melalui aksi korporasi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, sebagaimana ternyata dalam Akta Pernyataan

Keputusan Rapat PT Inovisi Infracom Tbk No.03 Tanggal 3 Maret 2011 yang dibuat dihadapan Dwi Yulianti, SH, Notaris di Jakarta Selatan yang telah mendapatkan penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan HAM RI pada tanggal 11 Maret 2011 dibawah Nomor AHU-AH.01.10-07686.

x) Pada tanggal 28 April 2011, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan sebagaimana ternyata dalam Akta Perjanjian Kredit Nomor 37 tertanggal 28 April 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Judy Sentana, SH, MH., dimana Bank memberikan kepada Perusahaan fasilitas Open Account Financing-1 dengan plafon sebesar 20 milyar Rupiah dan fasilitas Open Account Financing-2 dengan plafon sebesar 20 milyar Rupiah, yang bersifat revolving uncommitted.

xi) Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kredit No. 315/CBG/JKT/09 tanggal 2 Februari 2010 yang ditandatangani pada tanggal 28 September 2011 dimana PT Bank CIMB Niaga Tbk. menyediakan fasilitas Pembiayaan Murabahah dalam rangka melakukan konversi atas fasilitas kredit berupa Pinjaman Transaksi Khusus Murabahah sebesar Rp 24.000.000.000. Perjanjian Murabahah ini merupakan konversi dari perjanjian pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. Sebelumnya (Catatan 17)

xii) Berdasarkan Akta Nomor 45 Tanggal 18 November 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Ilmiawan Dekrit S, SH, MH., Perusahaan telah memiliki saham-saham dalam PT RIN Indonesia Jaya sebanyak 55.125 saham (49%).

xiii) Berdasarkan Akta Nomor 46 Tanggal 22 Desember 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Laurens Gunawan, SH, MKn., PT GIA (Entitas Anak) telah memiliki saham-saham dalam PT Batunas Indonesia sebanyak 1.708.000.000 saham (8 %) senilai Rp170.800.000.000.


will publish a number of 2.04 million new shares at a price of Rp 9,000 per share to the RSS . The Company has issued a total of 2.04 million new shares with a nominal value of Rp 100 per share to the RSS , through corporate actions Capital Increases Without Preemptive Rights , as stated in the Deed

Decision Meeting Infracom Tbk PT No.03 Date March 3, 2011 made before Dwi Yulianti , SH , Notary in South Jakarta that have gained acceptance notice from the Minister of Justice and Human Rights on March 11, 2011 under No. AHU - AH.01.10 - 07 686 .

x) On April 28, 2011, the Company has signed a Credit Agreement with PT Bank Danamon Indonesia , Tbk is domiciled and headquartered in South Jakarta as evidenced by the Deed of Loan Agreement No. 37 dated 28 April 2011 made before Ny. Judy Sentana , SH , MH . , Which the Bank gives to the Company facilities Open Account Financing - 1 with a ceiling of 20 billion Euro and facilities Open Account Financing - 2 with a ceiling of 20 billion rupiah , revolving uncommitted .

xi) The Company has entered into the Agreement and Amendment No. Restatement of Credit Agreement . 315/CBG/JKT/09 dated February 2, 2010 , signed on 28 September 2011 where PT Bank CIMB Niaga Tbk . Murabahah facilities in order to perform the conversion on the credit facility in the form of Special Transactions Murabahah loan of Rp 24 billion . Murabaha Agreement is the conversion of a loan agreement of PT Bank CIMB Niaga Tbk . Previous ( Note 17 ).

xii) Based on the Deed No. 45 Date 18 November 2011 , made before Notary Ilmiawan Decree S , SH , MH . , the Company has shares in PT RIN Indonesia Jaya much as 55 125 shares ( 49 % ).

xiii) Based on the Deed No. 46 Date December 22, 2011 , made before Notary Laurens Gunawan , SH , Mkn . , PT GIA (Subsidiary ) has had shares in PT Batunas Indonesia as 1.708.000.000 shares ( 8 % ) worth Rp170.800.000 .000.


- 95 -


xiv) Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Perubahan Kredit Nomor 315/CBG/JKT/09 Tanggal 2 Februari 2010 dengan Nomor 100/AMD/CB/JKT/2012 pada tanggal 22 Maret 2012, dimana Perusahaan memperoleh penambahan fasilitas kredit berupa Pinjaman Transaksi Khusu Murabahah dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah fasilitas semula Rp 24.000.000.000 (dua puluh empat milyar) menjadi sebesar Rp 50.000.000.000 (lima puluh milyar). Adapun jangka waktu sampai dengan tanggal 2 fasilitas kredit tersebut untuk Februari 2013.

xv) Pada tanggal 8 Februari 2012, Perusahaan telah menandatangani perjanjian kerjasama Head Of Agreement dengan Nextion Communication Bhd. Untuk pendapatan mimimum USD 22,500,000.00 (dua puluh dua juta lima ratus ribu dolar Amerika Serikat) selamatiga tahun.

xvi) Pada tanggal 14 Maret 2012, Perusahaan telah menerima pemberitahuan pengunduran diri Lim Chye Guan sebagai anggota Komite Audit dan digantikan oleh Kong Chin Lam, sehingga susuan Komite Audit Perusahaan yang terakhir adalah : Komite Audit : Ketua : Rahmat Anggota : Kong Chin Lam Anggota : Drs. Basa Sidabutar,S.H.,M.H

b. ENTITAS ANAK - PT Graha Tunas Makmur

(1) PT Graha Tunas Makmur, Entitas Anak, memiliki perjanjian sewa menyewa dengan PT Indomax Mediacom, PT Funmobi Nusantara, PT Media Artha Raya Semesta, PT Fantasi Artis Media Entertainment dan PT Green Pine untuk menyewakan ruangan kantor yang terletak di Rumah Susun Hunian dan Non Hunian The Bellagio Residence, Propinsi DKI Jakarta, Kotamadya Jakarta Selatan 12950, Kecamatan Setiabudi, Kelurahan Kuningan Timur, Jalan Mega Kuningan Barat IX, Lantai 2, Blok OL3 No. 15 - 18. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 10 Oktober 2008 hingga tanggal 31 Desember 2010, selanjutnya telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Oktober 2013.


xiv) The Company has entered into the Credit Agreement Amendment No. 315/CBG/JKT/09 Date February 2, 2010 with the number 100/AMD/CB/JKT/2012 on March 22, 2012 , whereby the Company obtained a loan in the form of additional credit facility from PT Murabahah The Special Transactions Bank CIMB Niaga Tbk amounting to Rp 24,000,000,000 original facility (twenty four billion ) to Rp 50,000,000,000 (fifty billion ) . The period up to the date of the credit facility to 2 February 2013 .

xv) On February 8, 2012 , the Company has signed a cooperation agreement with Nextion Head Of Communications Bhd Agreement . For mimimum income USD 22,500,000.00 (twenty two million five hundred thousand U.S. dollars ) selamatiga years.

xvi) On March 14, 2012 , the Company has received notice of the resignation of Lim Chye Guan as a member of the Audit Committee and was replaced by Chin Lam Kong , so feedings last Audit Committee are :

Audit Committee : Chairman : Grace Members : Kong Chin Lam Members : Drs . Bases Sidabutar , S.H. , M.H

SUBSIDIARIES - PT Graha Tunas Makmur (1) PT Graha Tunas Makmur, the Subsidiary, has a lease

agreement with PT Indomax Mediacom, PT Funmobi Nusantara, PT Media Artha Raya Semesta, PT Fantasy Artist Media Entertainment and PT Green Pine to rent office space located in the Flats Residential and non-Residential The Bellagio Residence, DKI Jakarta, South Jakarta 12950, District Setiabudi, East Village Brass, Jalan Mega Kuningan West IX, 2nd Floor, Block No. OL3. 15-18. Agreement became effective on October 10, 2008 until December 31, 2010, subsequently has been extended until October 10, 2013.


- 96 -

NoPenyewa /

tenant

Tanggal Perjanjian / Date of

Agreement

Sifat Hubungan / nature of

Relationship

Masa Berlaku /

Expiration

Nilai

Transaksi(Rp)

2013 /

Transaction

Value (RP)

2013

Nilai Transaksi /

Value

Transactions

1

PT Indomax

Mediacom10/10/2008 Pihak Ketiga / Third Party

10/10/2008 s.d

10/10/2013 556.210.200 556.210.200

2

PT Funmobi

Nusantara 10/10/2008 Pihak Ketiga / Third Party

10/2008 s.d 10/

2013 85.570.800 85.570.800

3

PT Fantasi

Artis Media

Entertaiment10/10/2008

Pihak Ketiga / Third Party

10/10/2008 s.d

10/10/ 2013 59.899.560 59.899.560

4

PT Media

Artha Raya

Semesta10/10/2008

Pihak Ketiga / Third Party

10/10/ 2008 s.d

10/10/2013 25.671.240 25.671.240

5

PT Green

Pine10/10/2008

Pemegang Saham mayoritas

Perusahaan / Majority of the

Company's Shareholders

10/10/2008

s.d10/10/ 2013 51.342.480 51.342.480

6

Mobgold

Limited 03/03/2011 Pihak Ketiga / Third Party

01/06/ 2010 s.d

31/05/2013 - -

7

PT Nusantara

Rising Rich 03/03/2011 Pihak Ketiga / Third Party

01/06/ 2010 s.d

31/05/2013 - -


(2) PT Graha Tunas Makmur juga memiliki perjanjian sewa menyewa dengan Mobgold Limited dan PT Nusantara Rising Rich untuk mengelola ruangan kantor yang terletak di Menara Anugrah, Propinsi DKI Jakarta, Kotamadya Jakarta Selatan 12950, Kecamatan Setiabudi, Kelurahan Kuningan Timur, Kantor Taman E3.3 Lot 8.6-8.7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 01 Juni 2010 hingga tanggal 31 Mei 2013.

Berdasarkan perjanjian tersebut, antara lain disebutkan bahwa pihak penyewa hanya dapat menggunakan tempat yang disewakan sebagai ruangan kantor dan perubahan penggunaan atas tempat yang disewakan tidak dibenarkan tanpa seijin pihak yang menyewakan dan pada tanggal berakhirnya perjanjian sewa, pihak penyewa harus mengembalikan tempat yang disewakan, perlengkapan dan fittingnya kepada pihak yang menyewakan seperti semula.

- PT Cakra Daya Energy

I. Perjanjian Pengadaan Pembanguan 2 Unit Kapal ( Well Testing Barge CDE 1 & 2) dengan PT Caputra Mitra Sejati

Berdasarkan surat kontrak no. 054/CMS-CDE/X/2012, Entitas Anak melakukan perjanjian pelaksanaan pengadaan dan konstruksi pembangunan 2 unit Well Testing Barge dan wajib menyelesaikan pengadaan dan konstruksi pembangunan 2 unit Well Testing Barge.

1 Unit kapal tersebut telah selesai dikerjakan, tetapi Entitas Anak dengan PT Caputra Mitra Sejati belum melakukan serah terima kapal dikarenakan kapal tersebut sedang di uji coba kelayakannya. Kapal tersebut di uji coba oleh Total E&P Indonesie.


(3) PT Graha Tunas Makmur also has a lease agreement with MobGold Limited and PT Nusantara Rising Rich to manage the office space is located in Menara Anugrah, DKI Jakarta, South Jakarta 12950, District Setiabudi, East Village Brass, Office of Parks E3. 3 Lot 8.6-8.7. This agreement is valid from the date of June 1, 2010 until the date of May 31, 2013.

Under the agreement, among others, noted that only the lessee can use the place rented out as office space and change of use of the rented place is not allowed without the permission of the lessor and the expiration date of the lease agreement, the lessee must return the rented place, equipment and fittingnya to the lessor as before.

- PT Chakra Power Energy

I. Procurement Agreement the Development of 2 Ship Unit (Well Testing Barge CDE 1 & 2) with PT Mitra Sejati Caputra

Under the contract no. 054/CMS-CDE/X/2012, the Subsidiary entered into an agreement procurement and construction of 2 units of Well Testing Barge and must complete the procurement and construction of 2 units of Well Testing Barge.

1 Unit has completed the ship, but Caputra Subsidiary PT Mitra Sejati has not handed over the ship because the ship was in the feasibility trial. The vessel was tested by Total E & P Indonesia.


- 97 -


II. Provision of two (2) Well Testing Barge Unit For Tambora – Tanu dengan Total E&P Indonesie

Berdasarkan surat kontrak no. 4500008915 , Entitas Anak melakukan perjanjian dengan Total E&P Indonesie untuk mendukung kegiatan perminyakan di wilayah kerja Tambora-Tunu. Sampai dengan 31 Desember 2013 Entitas Anak belum melakukan kegiatan operasionalnya.

- PT QDC Technologies

I. Perjanjian Konsorsium Grup membuat perjanjian konsorsium tentang kerjasama pembuatan konsorsium OSP FTTH (Outside Plant Fiber To The Home) antara PT Huawei Tech Investment dengan Perusahaan Persero (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia, PT Tri Tunas Nusantara, PT Jevans Putra Mandiri, PT Ketrosden Triasmitra, PT QDC Technologies, PT Mitrabhakti Inti Perdana, PT Sufia Technologies. Perjanjian tersebut telah diaktakan oleh Notaris R. Maya Sofia Ningrum, S.H., M.Kn yang beralamat di jl raya Laswi Km.4 Ciheulang – Ciparay, Kabupaten Bandung dengan No 03 pada tanggal 19 Juni 2012, adapun kesepakatan yang telah dibuat adalah sebagai berikut :

a. Nama dan Kedudukan Konsorium : i. Para pihak sepakat nama konsorsium adalah

Konsorsium INTI – HUAWEI ii. Konsorsium berkedudukan di gedung Kantor

Pusat PT INTI- PERSERO b. Pemimpin Konsorsium: i. PT Industri Telekomunikasi Indonesia sebagai

pemimpin konsorsium ii. Para pihak sepakat memberikan kewenangan

kewenangan kepada pemimpin konsorsium sebagai berikut :

a) Proses pengadaan : 1) Mewakili konsorsium dalam seluruh

proses dan pemasangan Outside Plant Fiber To The Home (OSP FTTH)

2) Berhak untuk dan atas nama konsorsium dalam menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan selama proses pengadaan Outside Plant Fiber to the Home (OSP FTTH).

3) Mengkoordinasikan, mengkonsultasikan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk maksud pengajuan penawaran.

4) Menerbitkan dan menyerahkan jaminan penawaran sebesar Rp 5.000.000.000

b) Proses Kontruksi (jika ditunjukkan sebagai pemenang pengadaan) :

1) Berperan sebagai guarantor yang menjamin keberhasilan proyek


II . Provision of two ( 2 ) Well Testing Unit Barge For Tambora - Tanu with Total E & P Indonesia

Under the contract no. 4500008915 , the Subsidiary entered

into an agreement with Total E & P Indonesia to support the petroleum activities in the region of Tambora - Tunu . As of December 31, 2013 Subsidiary not perform its operations .

- PT QDC Technologies I. The Consortium Agreement Group make an agreement on cooperation consortium

consortium of making FTTH OSP ( Outside Plant Fiber To The Home ) between PT Huawei Tech Investment Company Limited with ( Persero ) PT Industri Telekomunikasi Indonesia , PT Tri Tunas Nusantara , PT Jevans Putra Mandiri , PT Ketrosden Triasmitra , PT QDC Technologies, PT Inti Mitrabhakti Prime , PT Sufia Technologies . The agreement was notarized by Notary R. Maya Sofia Ningrum , SH , which is located at jl M.Kn highway Laswi Km.4 Ciheulang - Ciparay , Bandung regency at No. 03 on the date of June 19, 2012 , while the agreements that have been made are as follows :

a. Name and Position consortium : i. The parties agreed to name the consortium is CORE

Consortium – HUAWEI. ii. Consortium based at the Head Office building of PT

INTI - PERSERO b. Consortium leader :

i. PT Industri Telekomunikasi Indonesia as the leader of the consortium.

ii. The parties agreed to authorize the authority to the leader of the consortium as follows :

a) The procurement process :

1) On behalf of the consortium in the whole process and

installation of Outside Plant Fiber To The Home ( FTTH OSP ).

2) Eligible for and on behalf of the consortium in signing the documents required during the procurement process for Outside Plant Fiber to the Home ( FTTH OSP ) .

3) Coordinate , consult and take the necessary steps for

the purpose of bidding .

4) Publish and submit a bid security amounting to Rp 5,000,000,000

b ) Construction process ( if indicated as the winner of the procurement ) : 1 ) Acting as a guarantor who guarantees project success


- 98 -


Sesuai ketentuan yang telah disepakati dalam perjanjian/kontrak antara konsrsium dan Telkom.

2) Mewakili konsorsium dalam seluruh proses konstruksi pekerjaan pengadaan dan pemasangan Outside Plant Fiber To The Home (OSP FTTH).

3) Menyelenggarakan seluruh fungsi perencanaan, pelaksanaan proyek

4) Mengasuransikan segala resiko pekerjaan pengadaan dalam perjanjian ini

Dan apabila ditunjuk sebagai pemenang pengadaan, pembiayaan proyek akan ditanggung bersama oleh seluruh anggota konsorium dengan pembagian yang dibebankan bagi Perusahaan sebesar 7,14 %

c) Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab : Uraian lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Perusahaan adalah : 1) Membantu menyusun proposal

administrasi teknis dan harga 2) Pekerjaan instalisasi ODN dan

Pengadaan material yang terkait dengan ODN (tiang dan accessories OSP)

3) Pekerjaan uji terima, integrasi, rekonsiliasi, erah terima, termasuk domuntasi yang terkait dengan penerbitan berita acara-berita acara.

Jangka waktu perjanjian berlaku selama tiga tahun terhitung sejak tanggal ditandatangani perjanjian oleh para pihak dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan para pihak.

I. Perjanjian Kerja Sama Antar Perusahaan

Perusahaan melakukan gabungan beberapa Perusahaan untuk mengerjakan Proyek PT Pembangkit Listrik Negara (PLN), Beberapa Perusahaan tersebut yaitu PT QDC Technologies (“Perusahaan”), PT Huawei Tech Investment dan PT Hutchinson CP Telekommunications. Berdasarkan surat perjanjian kontrak kerja No MPSIDN2909011501WSA pada tanggal 15 Januari 2009 dan PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) memberikan pekerjaan Technical and Engineering Requirement,

Berdasarkan perjanjian tersebut setiap Perusahaan membuat beberapa Amandemen untuk proyek pekerjaan dan Menyebutnya sebagai Statement OF Work (The “SOW) Indonesia HCPT Turnkey Project , dan beberapa Amandemen yang telah dikeluarkan adalah sebagai berikut:

a) Amandemen 1 : Dengan No SOWIDN2909111203GCB pada tanggal 12 Nopember 2009


As per the terms agreed upon in the agreement / contract between konsrsium and Telkom .

2) Representing a consortium of construction jobs in the entire process of procurement and installation of Outside Plant Fiber To The Home ( FTTH OSP ) .

3) Carrying out all the functions of planning , project implementation.

4) Insure all risks in the procurement of this agreement

And if designated as the winner of the procurement , financing the project will be shared by all members of the consortium charged with the distribution of the Company amounted to 7.14%

c) Scope of Duties and Responsibilities : Description of the scope of work performed by the Company are :

1) Helping prepare technical proposals and price administration.

2) Procurement Jobs instalisasi ODN and ODN -related materials ( poles and accessories OSP )

3) Work acceptance testing , integration , reconciliation , erah received , including domuntasi associated with the issuance of the show - news news events .

The agreement is valid for three years from the date the agreement is signed by the parties and may be extended in accordance with the needs of the parties .

I. Agreement of Cooperation Between Companies

The combined company doing some work on the Project Company to PT Power Plant (PLN ) , Some of these companies are PT QDC Technologies ( " Company " ) , PT Huawei Tech Investment and PT Hutchinson CP Telekommunications . Under the employment agreement letter No. MPSIDN2909011501WSA on January 15, 2009 and PT Power Plant (PLN ) provide jobs Technical and Engineering Requirements ,

Under the agreement each company to make some amendment to the project work and Call it a Statement of Work ( the " SOW ) Turnkey HCPT Project Indonesia , and some amendment that has been issued is as follows :

a) Amendment 1 : With No. SOWIDN2909111203GCB on

November 12, 2009


- 99 -

169/HK.810/DBB-

A1000000/2012

Access Regional III Jaw a Barat

(Bandung Barat & Bandung

Timur), Access IV Jaw a Tengah

(Kudus, Semarang &

Yogy akarta), Access Regional VI

Kalimantan (Balikpapan, Bontang

& Samarinda)

RP 107.631.602.100 Rp5.381.580.105 28/12/2012160 hari / 160

Day s

2Telkom SP7 RMJ

Fiber Optic Project

pengadaan dan pemasangan

Outside Plant Fiber To The Home

(OSP FTT) / procurement and

installation of Outside Plant Fiber

To The Home (OSP FTT)

Rp8.900.000.000 01/06/201352 minggu / 52

Weeks

3 Telkom-Inti Tito Projek






Rp2.533.775.293 01/07/201352 minggu / 52

Weeks

4Telkom Sp6 Fiber optic

Project






Rp26.684.922.259 03/06/201352 minggu / 52

Weeks

5Telkom Sp5 Fiber optic

Project






Rp18.132.172.623 02/04/201352 minggu / 52

Weeks

Nilai Kontrak /

Contract ValueMulai / startSP

No Surat perjanjian

Kontrak / Letter of

Agreement Contract

No.

Lingkup Pekerjaan / scope of

Work

Jaminan Pelaksanaan

/ Performance

Security

Jangka waktu

penyelesaian /

Period of

completion


b) Amandemen 2 : Dengan No SOWIDN2909111203GCBB5 pada tanggal 14 Juni 2010

c) Amandemen 3 : Dengan No SOWIDN2911101001WSF pada tanggal 10 Oktober 2011

d) Amandemen 4 : Dengan No SOWIDN2909111203GCBB17, Reff SOWIND2909111203GCBB17 pada tanggal 2 juli 2012

II. Perjanjian Kontrak Kontruksi Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Adalah Sebagai Berikut :

A. PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk melakukan kerjasama atas pengadaan dan pemasangan Outside Plant Fiber To The Home (OSP FTT) Diva Regional III, IV dan VI dengan Konsorsium Inti – Huawei dengan No surat perjanjian K.TEL. 217/HK.810/SUC-00/2012 pada tanggal 14 September 2012. Berdasarkan Akta Notaris R. Maya Sofia Ningrum,SH, M.Kn No 3 tanggal 19 Juni 2012 Perusahaan merupakan salah satu anggota dari Konsorsium Inti – Huawei. berdasarkan perjanjian tersebut PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Mengirimkan surat pemesanan atas pengadaan dan pemesanan Outside Plant To The Home (OSP-FTT) Diva Regional III, IV dan VI , adapun surat pemesanannya adalah sebagai berikut :


b) Amendment 2 : With No. SOWIDN2909111203GCBB5 on June 14, 2010

c) Amendment 3 : With No. SOWIDN2911101001WSF on October 10, 2011

d) Amendment 4 : With No. SOWIDN2909111203GCBB17 , Reff SOWIND2909111203GCBB17 on the 2nd July 2012

II . Construction Contract Agreement entered by the Company are as follows :

A. PT Telekomunikasi Indonesia , Tbk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk cooperation for the procurement and installation of Outside Plant Fiber To The Home ( OSP FTT ) Diva Regional III , IV and VI with Core Consortium - Huawei with No. K.TEL letter agreement . 217/HK.810/SUC-00/2012 on September 14 , 2012. Based Deed Ningrum Sofia Maya R. , SH , M.Kn No. 3 dated June 19, 2012 the Company is a member of the Consortium Core - Huawei . based on the agreement of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Send a letter ordering the procurement and ordering To The Home Outside Plant ( OSP - FTT ) Diva Regional III , IV and VI , while the letter ordering are as follows


- 100 -

6Telkom FTTH Fibre

Optic Project





Rp10.863.043.144 01/01/201352 minggu / 52

Weeks

7Telkom FTTH Optic

Project






Rp21.573.129.066 01/01/201352 minggu / 52

Weeks

8Telkom Manado RMJ

Fiber Optic Project






Rp5.102.439.824 04/12/201252 minggu / 52

Weeks

9

Telkom Lastmile

Kupang NTT Fiber

Optic Project






Rp10.741.558.660 01/10/201252 minggu / 52

Weeks

7Telkomsel IBC Projects

2013

Pekerjaan pengadaan sarana

penunjang BTS / Procurement

jobs and means of supporting

the BTS

Rp18.768.655.365 18/03/201352 minggu / 52

Weeks

8 IBC Projek 2011

Pekerjaan pengadaan dan sarana


jobs and means of supporting the

BTS

Rp19.282.847.365 31/03/201152 minggu / 52

Weeks

9Telkom Lastmile Netre

KTI Fibre Optic Project



jobs and means of supporting the

BTS

Rp5.177.246.383 01/08/201252 minggu / 52

Weeks

10Telkom Poso Fiber

Optic Project



jobs and means of supporting

the BTS

Rp39.000.000.000 25/11/201252 minggu / 52

Weeks

Jangka waktu

penyelesaian /

Period of

completion

SP

No Surat perjanjian

Kontrak / Letter of

Agreement Contract

No.


Work

Nilai Kontrak /

Contract Value

Jaminan Pelaksanaan

/ Performance

Security

Mulai / start

Area / Area STOJumlah Lokasi / Total of

Locations

Jumlah Homepas /

Total Homepas

Harga Material /

Material prices

Harga Jasa / Price

service

Total Harga Mitra

/ Total Price

Partner

Jaw a barat / w est

Jav a

Bandung Timur / East

Bandung127 9.662 4.442.974.258 3.239.695.530 7.682.669.788

Kalimantan Barat /

West KalimantanBalik papan 8 1.204 345.398.510 1.784.718.140 2.130.116.650

Samarinda 70 14.170 3.105.619.200 7.998.321.450 11.103.940.650


Pembagian daerah yang telah disepakati oleh Anggota Konsorsium INTI – Huawei dan yang menjadi hak untuk perusahaan adalah sebagai berikut :


The division of areas that have been agreed by the Consortium Members CORE - Huawei and who are entitled to the company are as follows:


- 101 -

1K.TEL.057/HK810/SUC-

A1030000/2011

STO Ampana – STO Poso

(185.850 m)Rp20.712.879.932 Rp1.035.643.997 160 hari/ Day s

2K.TEL.004/HK.810/SU

C-A103000/2012


(185.850 m)Rp5.225.821.212

Waru- Gembol

Babat-Kebalen

Kebalen-Mergoy oso

Curah-Kobohan

Benculuk-Srono

4K.TEL.035/HK.810/SU

C-A10300000/2012


(185.850 m)Rp5.827.732.970 -

5K.TEL.07/HK.810/SUC-

A1030000/2013Flores dan Sulaw esi (154.310 m) Rp17.518.270.978 Rp875.913.549 19-Mar-13

6K.TEL.22/HK.810/SUC-

A1030000/2013

TTC Paniki – Bitung 2 (35 Km)

dan Maumere – Larantuka (141

Km)

Rp20.394.655.735 Rp1.019.732.787 27-Mar-13

Jangka w aktu peny elesaian SP1 diperpanjang sampai dengan 22 Mei 2013

/ The timing of SP1 extended until May 22, 2013

180 hari / day s

180 hari / day s

Nilai Kontrak /

Contract Value

Jangka waktu

penyelesaian /

Period of

completion

16/12/2011

Jangka w aktu peny elesaian SP1 diperpanjang sampai dengan tanggal 25

Desember 2012 / The timing of SP1 was extended until December 25, 2012

3K.TEL.352/HK810/SUC-

00/2009Rp10.950.268.813 - 29/07/2009 190 hari/ Day s

SP

No Surat perjanjian

Kontrak / Letter of

Agreement Contract

No.


Work

Jaminan Pelaksanaan

/ Performance

Security

Mulai / start

NoNo Surat perjanjian Kontrak / Letter of

Agreement Contract No.

Jenis pelaksanaan paker pekerjaan konstruksi / Type paker

execution of construction work

Keterangan Perjanjian / Specification

Agreement

1AMD.02/055.Pj/131/UIPRINGSULMAPA/APBN/20

12

Pembangunan T/L 150 KV Siw a-Palopo / Construction of T / L 150

KV Siva-Palopo

2 AMD. 055.PJ/131/IKITRINGSULMAPA/APBN/2011Pembangunan T/L 150 KV Siw a-Palopo / Construction of T / L 150

KV Siv a-Palopo

3 AMD.03/055.Pj/131/UIPRINGSULMAPAPembangunan T/L KV Siw a-Palopo / Construction of T / L KV Siva-

Palopo

4 AMD.05/059.Pj/131/UIPXIII/APLN/2013Pembangunan T/L 150 KV Palu Baru – Silae / Construction of T / L

150 KV New Hammers - Silae

Memperpanjang pelaksanaa pekerjaan kotruksi

sampai denan 14 Desember 2013 / Kotruksi

implementation work to extend primarily to

December 14, 2013

5 038.Pj/131/IKTRINGSULMAPA/APMN/2011Pembangunan T/L 150 KV Malili-Lasusua / Construction of T / L 150

KV Malili-Lasusua


B. PT Telekomunikasi Seluler (Persero)

PT Telekomunikasi Seluler (Persero) melakukan perjanjian atas pengadaan dan pemasangan Ouitside Plant Fiber Optik (OSP-FO) Akses dan RMJ dengan No surat perjanjian K.TEL.163/HK.810/SUC-00/2011, berdasarkan perjanjian tersebut PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Mengirimkan surat pemesanan atas pengadaan dan pemesanan Outside Plant Fiber Optik (OSP-FO) AKSES dan RMJ, adapun surat pemesanannya adalah sebagai berikut :

C. PT Pembangkit Listrik Negara (Persero)

Ada beberapa perjanjian yang dilakukan PT Pembangkit Listrik Negara (Persero) kepada Perusahaan, adapun Perjanjiannya sebagai berikut :


B. PT Telekomunikasi Seluler Indonesia (Persero) Cellular Telecommunications PT (Persero) signed an

agreement for the procurement and installation of Fiber Optic ouitside Plant (OSP-FO) Access and RMJ to No. K.TEL.163/HK.810/SUC-00/2011 letter agreement, the agreement by PT Telekomunikasi Indonesia Sending letters Tbk reservations and bookings for procurement Outside Plant Fiber Optics (OSP-FO) and ACCESS RMJ, while the letter ordering is as follows:

C. PT Pembangkit Listrik Negara (Persero) There is some agreement that the Power Plant by PT (Persero)

to the Company, while the agreement was as follows:


- 102 -

NoNo Surat perjanjian Kontrak / Letter of

Agreement Contract No.

Jenis pelaksanaan paker pekerjaan konstruksi / Type paker

execution of construction work

Keterangan Perjanjian / Specification

Agreement

6 059.Pj/131/IKITRINGSULMAPA/APBN/2011Pembangunan T/L 150 KV Palu Baru – Sile / Construction of T / L

150 KV New Hammers - Sile

7 199.Pj/611/P3B/2009

Rekondukturing Sutt 150 KV New Tanggerang – Cengkareng terkait

PLTU 3 Banten / Rekondukturing SUTT 150 KV New Tangerang -

Cengkareng, Banten associated power plant 3

8 01.AMD/199.PJ/611/P3B/2010

Rekonduktoring Sutt 150 KV New Tanggerang – Cengkareng terkait

PLTU 3 Banten / Rekonduktoring SUTT 150 KV New Tangerang -

Cengkareng, Banten associated power plant 3

Perubahan nama penandatanganan surat perjan jian

pihak pengguna barang/jasa dan perubahan pasal 6

direksi pekerjaan / Change the name of the signing

of the covenants jian goods / services and change

chapter 6 directors job

9 02.AMD/199.PJ/611/P3B/2010


PLTU 3 Banten / Rekonduktoring SUTT 150 KV New Tangerang -

Cengkareng Banten related pow er plant 3

Jangka w aktu pelaksanaan / Implementation

period

10 03.AMD/199.PJ/611/P3B/2010


PLTU 3 Banten / Rekonduktoring Sutt 150 KV New Tanggerang –

Cengkareng terkait PLTU 3 Banten

Perubahan pasal 2 Lingkup pekerjaan dan pasal 4

Harga kontrak / Amendment of Article 2 and Article

4 Scope of work contrac t

11 41.PJ/133/UIPKITRINGKAL/2011Pengembangan SCAD/EMS RCC Kalimantan Timur / Development

SCAD / EMS RCC East Kalimantan

12AMD.03/038.PJ/131/UIPRINGSULMAPA/APBD/20

13

Pekerjaaan Pembangunan T/L 150 KV Malili-Lasusua / Construction

employment T / L 150 KV Malili-Lasusua

Adany a perubahan nilai kontrak y ang menjadi Rp

87.101.405.600 dan rincian pembagian porsi

pekerjaan untuk Perusahaan 60% dan PT Prima

Estetika 40% dan melakukan perpanjang w aktu

pelaksanaan selama 250 hari terhitung sejak 26

April 2013 / The change of the contract value to Rp

87.101.405.600 and details of the distribution

portion of the work for the Company 60% and 40%

of PT Prima Aesthetics and did extend the

execution time for 250 days from 26 April 2013

13 3353.611/P3BS/2012Penunjukan Peny ediaan barang/Jasa / Appointment provision of

goods / service s

Perusahaan melakukan pekerjaan pengadaan dan

pemasangan bay trafo 150 KV dan Kubikel 20 KV

serta pemasangan Trafo 60 MVA 150/20 KV di GI

Lubuk Linggau. Nilai kontrak sebesar Rp

9.093.465.859, w aktu pelaksanaan pekerjaan

selama 300 hari dan perusahaan meny erahkan

jaminan pelaksanaan sebesar 5% / The company

doing the work of procurement and installation of

150 kV transformer bays and cubicles 20 kV 60

MVA transformer and mounting 150/20 KV in GI

Lubuk Linggau. The contract value of Rp

9,093,465,859, job execution time for 300 days

and the company submit a performance bond of

5%

14AMD.02/038.PJ/131/UIPRINGSULMAPA/APBD/20

12

Pembangunan T/L 150 KV Malili-Lasusua / Construction of T / L 150

KV Malili-Lasusua

Perubahaan atas tata cara bay ar / Amendment of

ordinances pay

15 0145.PJ/131/DIRUT/2013Pengadaan transmisi 150 KV GI Batu Besar-GI NONGSA /

Procurement of 150 KV transmission GI-GI Large Rock Nongsa

Perusahaan melakukan pelaksanaan pekerjaan

sampai selesai dengan seluruh lingkup pengadaan

Transmisi 150 KV GI Batu Besar-GI Nongsa, Kota

Batam, Nilai kontrak sebesar RP 28.919.124.458,

w aktu pelaksanaan pekerjaan selama 11 Bulan /

The company doing the work to complete the

execution of the entire scope of the procurement

of 150 KV Transmission Large Rock GI-GI

Nongsa, Batam, contract value amounting to

28,919,124,458 RP, job execution time for 11

Months




- 103 -

No Propinsi / province Kabupaten Kota / district MunicipalityKecamatan (Tujuan akhir) / Subdistrict (final

goal)

Jumlah (Unit) / Total

(Units)

1 Kalimantan Barat / West Kalimantan Sambas Paloh 1

2 Kalimantan Barat / West Kalimantan Sambas Sajingan 1

3 Kalimantan Barat / West Kalimantan Bengkay ang Seluas 1

4 Kalimantan Barat / West Kalimantan Bengkay ang Jagoi babang 1

5 Kalimantan Barat / West Kalimantan Sanggung Entikong 1

6 Kalimantan Barat / West Kalimantan Sanggung Balai Karangan 1

7 Kalimantan Barat / West Kalimantan Sitang Ketungau Hulu 1

8 Kalimantan Barat / West Kalimantan Sitang Ketungau Tengah 1

9 Kalimantan Barat / West Kalimantan Kapuas Hulu Puring Kencana 1

10 Kalimantan Barat / West Kalimantan Kapuas Hulu Badau 1

11 Kalimantan Timur / East Kalimantan Kutai Barat Long Bangun 1

12 Kalimantan Timur / East Kalimantan Malinau Sungai Boh 1

13 Kalimantan Timur / East Kalimantan Malinau Malinau Selatan 1

14 Kalimantan Timur / East Kalimantan Nunukan Simanggaris 1

15 Kalimantan Timur / East Kalimantan Nunukan Simanggaris 1

16 Nusa Tenggara Timur / East Nusa Tenggara Belu Koba Lima 1

17 Riau Kepulauan / Riau Islands Bintan Bintan Pesisir 1


D. Kementrian Departemen Dalam Negri Republik Indonesia

Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan Kementrian Dalam Negri Republik Indonesia dengan nomor surat perjanjian 10/D2-5/KBJ/LU/PUM/VI/2010. Ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut : Mengadakan jual beli pekerjaan pengadaan 17 Untuk Station Relay/Repeater Besar, masing-masing untuk :

Total harga kontrak atau nilai kontrak dengan Perusahaan sebesar Rp 45.883.000.000

E. PT Indosat Tbk

Perusahaan melakukan perjanjian kerja sama dengan PT Indosat Tbk dengan nomor surat perjanjian No 3200001735 pada tanggal 30 November 2011. Ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh Perusahaan adalah sebagai berikut : a. Pekerjaan persiapan b. Site Acquisition c. Line of Sight Survey d. Pra Survei, Drive Test sebelum desain e. Detail design radio frequency (“RF”) and Civil

Mechanical and Electrical (“CME”) f. Instalasi g. Testing dan commissioning h. Uji terima i. Drive Test (Final) j. Dokumentasi k. Masa Penyempurnaan l. Masa Garasi

Penyelesaian pekerjaan ketika keadaan terpasang dan

siap untuk dioperasikan dan dimana setiap SITE harus dilaksanakan dalam jangka waktu selambat-lambatnya sebagaimana tercantum dalam Delivery Date dari PO


D. Kementrian Departemen Dalam Negri Republik Indonesia

The Company entered into an agreement of cooperation with the Ministry of the Interior of the Republic of Indonesia by the number of letters 10/D2-5/KBJ/LU/PUM/VI/2010 agreement. The scope of work undertaken by the Company are as follows: Held a job selling procuring 17 For Relay Station / Repeater Large, one each for: The total price of the contract or the contract value amounting

to Rp 45.883 billion E. PT Indosat Tbk

The Company entered into an agreement of cooperation with PT Indosat Tbk with the agreement number No. 3200001735 on November 30, 2011. Scope of work undertaken by the Company are as follows: a. preparatory work b. site Acquisition c. Line of Sight Survey d. Pre Survey, Drive Test before design e. Detail design of radio frequency ("RF") and Civil

Mechanical and Electrical ("CME") f. installation g. Testing and commissioning h. acceptance testing i. Drive Test (Final) j. documentation k. period of Completion l. future garage

Completion of the work when the state installed and ready to operate and where each SITE must be implemented within a period not later than as specified in the Delivery Date of PO


- 104 -


yang relevan. Perusahaan menandatangani nilai kontrak sebesar Rp 3.343.204.117 dan pada tanggal kontrak dimulai sejak 1 November 2011 sampai tanggal 31 Desember 2011

F. PT XL Axiata Tbk

Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT XL Axiata, Tbk dengan nomor surat perjanjian 0191-11-DNOT-376333 untuk pekerjan Pekerjaan pengadaan dan sarana penunjang, adapun pekerjaan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Nama Kontrak Exelcomindo Pico IBC 2013 dengan

nilai kontrak sebesar Rp 5.776.442.666, Kontrak dimulai sejak 1 Desember 2012 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Lingkup pekerjaan pekerjaan pengadaan dan sarana Penunjang BTS

2. Nama Kontrak Exelcom IBC 2011 dengan nilai kontrak sebesar Rp 11.512.171.329, Konrak dimulai sejak 1 Mei 2012 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Lingkup pekerjaan pengadaan dan sarana Penunjang BTS.

3. Nama Kontrak IBC 2010 dengan nilai kontrak sebesar Rp 8.313.572.181, kontrak dimulai sejak 01 Januari 2010 dan berakhir pada tanggal 31 Maret 2011. Lingkup pekerjaan pengadaan dan saran penunjang BTS

G. PT Megatama Arthaselatan Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Megatama Arthaselatan, perjanjian kerjasama tersebut telah diaktakan oleh Sriyani Burlian, SH notaries Kabupaten Tanggerang dengan No Surat perjanjian 156/QDC/VII/VII/12 untuk paket pekerjaan pengadaan pembangunan BTS USO PT Daya Mitra Telekomunikasi. Nilai kontrak yang telah disepakati oleh kedua Perusahaan adalah sebesar Rp 13.034.725.000 dengan tanggal kontrak 1 Oktober 2012 sampai dengan 30 November 2012

H. PT Huawei Indonesia

Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Huawei Indonesia adapapun beberapa perjanjian kotrak yaitu sebagai berikut:

1. Perjanjian kotrak dengan nama Huawei –HCPT Fiber Optic Project dengan nilai kontrak sebesar Rp 1.085.325.848, tanggal kontrak 1 September 2011 sampai dengan 15 November 2011.

2. Perjanjian kontrak dengan nama HCPT-Central Sumatra dengan nilai kontrak sebesar Rp 7.778.531.113, tanggal kontrak 12 September 2011 sampai dengan 31 Desember 2010

3. Perjanjian kontrak dengan nama HCPT-North Sumatra dengan nilai kontrak sebesar Rp


relevant . The company signed a contract value of Rp 3.343.204.117 and contract began on 1 November 2011 until the date of December 31, 2011

F. PT XL Axiata Tbk

Company made an agreement with PT XL Axiata Tbk with the agreement number 0191-11 376 333 - dnot - procurement job to job retention and support facilities , while the work performed are as follows :

1. Name Contract Exelcomindo Pico IBC 2013 with a contract value of Rp 5.776.442.666 , contract starting December 1, 2012 and ending on December 31, 2013 . Scope of work and means of job procurement Supporting BTS.

2. Exelcom Contract Name IBC 2011 with a contract value of Rp 11.512.171.329 , Konrak started since May 1, 2012 and ending on December 31, 2011 . Scope of work and means of procurement of Supporting BTS .

3. Name Contract IBC 2010 with a contract value of Rp 8.313.572.181 , contract starting January 1, 2010 and ended on March 31, 2011 . Scope of work and the provision of advice supporting BTS

G. PT Megatama Arthaselatan Company made an agreement with PT Megatama Arthaselatan

,cooperation agreements were notarized by Sriyani Burlian , SH notary in Tangerang District No. 156/QDC/VII/VII/12 letter agreement for the procurement of construction work packages USO BTS PT Daya Mitra Telekomunikasi . Value of the contract agreed upon by the two companies is Rp 13.034.725.000 with contract dated October 1, 2012 up to 30 November 2012

H. PT Huawei Indonesia Company made an agreement with PT Huawei Indonesia as for

some contractual agreements are as follows :: 1. Agreement kotrak with the name of Huawei - HCPT Fiber

Optic project with a contract value of Rp 1.085.325.848 , contract dated 1 September 2011 to 15 November 2011.

2. Agreement contract with HCPT - Central Sumatra names with a contract value of Rp 7.778.531.113 , contract dated 12 September 2011 until December 31, 2010.

3. Agreement contract with HCPT - name North Sumatra with a total contract value of Rp


- 105 -

39. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING 3.100.205.600, tanggal kontrak 12 Novemver 2009 sampai dengan 31 Desember 2010

I. PT ZTE Indonesia

Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT ZTE Indonesia, perjanjian kotrak tersebut dengan nama CME Collection Project dengan nilai kontrak sebesar Rp 3.750.000.000, tanggal kontrak dimulai 1 Juli 2011 sampai dengan 31 Desember 2011

J. PT Smart Telkom

Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Smart Telkom dengan nomor surat perjanjian 087/Network/SMART/Site Stolen Restoration-QDC/II/10

K. PT Letrika Karyatama

Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Lektrika Karyatama dengan nomor surat perjanjian 04/OPRS/LK/SPSK/KPL-PDSB/V/2012 untuk pekerjaan Re-Conductoring T/L 150 KV pada proyek Rekondukturing SUTT 150 KV Kapal – Padang Sambilan Pesanggaran menggunakan thermal konduktor dengan kapasitas 2 x normal, secara lingkup tanggung jawab pekerjaan adalah sebagai berikut : a) Melaksanakan pekerjaan persiapan. (mobilitas

tenaga, perlatan dan persiapan lainnya untuk mendukung kelancaran pekerjaan)

b) Menyediakan tenaga kerja yang berkualitas c) Mengadakan keseluruhan peralatan kerja dan

peralatan K3 yang layak d) Pengambilan material dialokasi gudang proyek Pihak

pertama e) Melaksanakan pekerjaan Re-Conductoring sesuai

ketentuan (teknin, jadwal dan lingkup pekerjaan) f) Bertanggung jawab atas keutuhan/terjaganya material

yang telah diterima maupun material hasil pekerjaan pembongkaran

g) Bertanggungjawab atas akses lingkungan terkait ganti rugi akses jalan, tanaman atau material hasil pekerjaan pembongkaran

h) Bertanggung jawab atas material yang telah disorder dan sisa material eks. Pekerjaan

i) Dokumentasi kegiatan pekerjaan j) Asuransi peralatan k) Pemeliharaan areal kerja dan hasil kerja

Jangka waktu pelaksanaan paling lambat 60 hari kelendaran terhitung sejak ditandatangani Perjanjian


3.100.205.600 , contract dated 12 Novemver , 2009 to

December 31, 2010 I. PT ZTE Indonesia Company made an agreement with PT ZTE Indonesia , kotrak

agreement with CME Collection Project name with a contract value of Rp 3.750.000.000 , the date the contract begins July 1, 2011 through December 31, 2011

J. PT Smart Telkom Company made an agreement with PT Smart Telkom with the

agreement number 087/Network/SMART/Site Stolen Restoration-QDC/II/10

K. PT Letrika karyatama Company made an agreement with PT Lektrika karyatama

04/OPRS/LK/SPSK/KPL-PDSB/V/2012 agreement letter with numbers to work Re - Conductoring T / L 150 KV to 150 KV project SUTT Rekondukturing Ship - Part Padang Pesanggaran using thermal conductor with a capacity of 2 x normal , in the scope of the job responsibilities are as follows :

a. Carry out preparatory work . ( mobility of personnel , equipment and other preparations to support the work )

b. Providing a quality workforce c. Conducting the work equipment and equipment overall

decent K3 d. Decision of material allocated first party warehouse project

e. Carry out work in accordance with the Re - Conductoring

( teknin , schedule and scope of work ) f. Responsible for the integrity / preservation of the material

that has been accepted and materials from demolition work.

g. Responsible for access to environmental damages associated access roads , plant or materials from demolition wor

h. Responsible for the material that has been disorder and material waste ex . job

i. Documentation of work activities j. Insurance of equipment k. Maintenance work area and work

Implementation period no later than 60 days as of the signed

Agreement kelendaran


- 106 -


kotrak kerja, dan harga borongan sebesar Rp 2.153.250.000

L. PT Telkomunikasi Seluler

Perusahaan melakukan perjanjian kerja sama dengan PT Telkomunikasi Seluler dengan nomor surat perjanjian HOC090340 untuk pengadaan dan pemasangan Extension Fiber Optic Transmissioin di daerah Bandung Timur dan Bandung Barat ( jawa barat Cluster) - Paket IV, adapun rincian dari pekerjaan yang dilakukan sebagai berikut : a) Survey, design and plan & engineering b) Provision of the Material c) Custom Clearance d) Werehousing e) Transport of the material to the site f) Obtain installation of material g) Installation of the existing fiber optic system

Perusahaan melakukan perjanjian nilai kontrak sebesar Rp 16.667.000.000, Perusahaan memiliki kontrak “payung” dengan PT Telekomunikasi Seluler untuk mendukung pekerjaan pengadaan sarana penunjang BTS in building coverage, adapun surat kontrak “payung” adalah sebagai berikut :

a) Nomor 089/BC/PROC-01/LOG/2009 b) Nomor 028/BC/PROC-01/LOG/2010

M. PT Dayamitra Telekomunikasi

Perusahaan melakukan perjanjian kerja sama dengan PT Dayamitra Telekomunikasi dengan nomor surat perjanjian 48/PKS/DMT-CEO/I/2012 pada tanggal 25 Januari 2012. Perusahaan melakukan perjanjian nilai kontrak sebesar Rp 18.861.043.000 Ruang lingkup pekerjaan adalah pembangunan Menara Telekomunikasi adapun rincian pekerjaan adalah sebagai berikut :

i) Akuisisi lahan (SITAC) yang terdiri dari : a) Lahan Green Field/Roof Top b) Pengadaan Lahan c) Seluruh perjanjian pembangunan tower ijin

mendirikan bangunan d) Up Grede IMB coloction ijin Ganguan/Amdal

ii) Pembangunan dan Penyediaan Infrastruktur Tower yang meliputi : a) Tower foundation, structure, erection and

accessories b) Shelter foundation and Installation c) Mechanical and electrical d) Fence work and landscaping e) PLN Installation and Connection

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dilakukan selama satu Tahun sejak ditandatangani perjanjian.


kotrak work , and the wholesale price of Rp 2,153,250,000 L. PT Telkomunikasi Seluler

Company doing agreement with PT Telkomunikasi Mobile number HOC090340 letter agreement for the procurement and installation of Fiber Optic Extension transmissioin in the East and West Bandung Bandung ( West Java Cluster ) - Package IV , while the details of the work carried out as follows :

a) Survey , design and engineering plans & b) Provision of the Materials c) Custom Clearance d) Werehousing e) Transport of the material to the site f) Obtain installation of materials g) Installation of the existing fiber optic system

Company entered into a contract value of USD 16.667

billion , the Company has a contract " umbrella " with PT Telkom Mobile to support the provision of a means of supporting the work of BTS in building coverage, while the letter of the contract " umbrella " is as follows :

a) Number 089/BC/PROC-01/LOG/2009 b ) Number 028/BC/PROC-01/LOG/2010 M. PT Dayamitra Telekomunikasi

Company doing agreement with PT Telekomunikasi Dayamitra 48/PKS/DMT-CEO/I/2012 agreement with the number of letters on January 25, 2012 . Company entered into a contract value of Rp 18.861.043.000 scope of work is the construction of the Tower of telecommunications as job details is as follows :

i ) Acquisition of land ( SITAC ) consisting of : a) Land of Green Field / Roof Top b ) Land Acquisition c ) All contracts tower construction building permits d ) Up Grede IMB coloction permission disturbances / EIA

ii ) Provision of Infrastructure and Development Tower which includes :

a) Tower foundation , structure , erection and accessories b ) Shelter Foundation and Installation c ) Mechanical and electrical d ) Fence and landscaping work e ) PLN Installation and Connection Period of execution of the work done during the year since

the agreement was signed .


- 107 -


N. PT Multi Fabrindo Gemilang

Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Multi Fabrindo Gemilang dengan Nomor surat perjanjian 810/C08926/VII/2009 pada tanggal 30 Juli 2009. Perusahaan melakukan pekerjaan pembangunan “Substation”, pekerjaan dilaksanakan di lima lokasi yaitu Lembur Situ, Cibadak Baru, Ciawi, Bogor Baru, Cianjur. Perusahaan melakukan perjanjian harga pekerjaan sebesar Rp 21.997.966.212, Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama tujuh bulan. Setelah pemasangan terselesaikan Perusahaan masih melakukan masa pemiliaharaan selama 180 hari sejak berita acara serah terima tahap 1 dan 240 hari kelender sejak berita acara serah terima tahap 2 diterima.

III. PERJANJIAN SEWA MENYEWA. a. Sewa Aset Tower

A. PT XL Axiata

Perusahaan melakukan perjanjian sewa infrastruktur semi macro/mini macro dengan PT XL Axiata dengan No : A1-0104-11-DNOT-37633 pada tanggal 13 Juli 2012 dimana Perusahaan sebagai lessor dan PT XL Axiata sebagai lessee. Adapun perjanjian yang disepakati adalah sebagai berikut :

a. Menambah ketentuan pada pasal 1 ayat (16) mengenai defisi ”Surat Perintah Kerja”

b. Menambah ketentuan pada pasal 1 ayat (17) mengenai definisi “Pelaksanaan”,

c. Menambah ketentuan dalam pasal 7 ayat (1) perjanjian mengenai “Tata Cara Pembayaran”

d. Menambahkan ketentuan dalam pasal 7 ayat (1) perjanjian mengenai “Tata Cara Pembayaran”

e. Menambah ketentuan pasal 8 ayat 1 b (xi), (xii), dan (xiii) mengenai “kewajiban Pemilik”

f. Merubah ketentuan pasal 9 (Berita Acara Uji Fungsi Berita Acara Penggunaan Site) Secara Keseluruhan

g. Merubah ketentuan Lampiran 1 mengenai “Service Level Requirment”

h. Merubah ketentuan lampiran 2 mengenai “Harga Sewa dan Prosedur Pengajuan Invoice”

i. Merubah ketentuan lambpiran 3 mengenai “Spesifikasi Teknik”

j. Merubah format dokumen dalam lampiran 4 mengenai “Surat Perintah Kerja, Berita Penggunaan Site (BAPS) dan Berita Acara Uji Fungsi, Berita Acara kesepakatan.

Berita acara yang disepakati antara Perusahaan sebagai lessor dan PT XL Axiata Tbk sebagai lessee dan wilayah sewa adalah sebagai berikut :

1. MC_Asia Mega Mas (MC222C97)

Berdasarkan Berita Acara Kesepakatan pada tanggal 25 Oktober 2011 dengan No:0104-11-DNOT-37633 Perusahaan meberikan kepada PT XL Axixata Tbk untuk


N. PT Multi FABRINDO GEMILANG or MULTIFAB

Company made an agreement with PT Multi FABRINDO GEMILANG or MULTIFAB with letter No. 810/C08926/VII/2009 agreement on July 30, 2009 . Companies doing development work " Substation " , the work carried out at five locations: Overtime Situ , New Cibadak , Ciawi , New Bogor , Cianjur . Company entered into a price of Rp 21,997,966,212 job , job execution period for seven months . After installation of the Company resolved pemiliaharaan still doing time for 180 days after acceptance of the step 1 and 240 calendar days from the acceptance of the received phase 2 .

III . Lease agreement . a. Tower Asset Lease

A. PT XL Axiata

Company made lease agreements infrastructure semi macro / mini macros with PT XL Axiata with No: A1 - 0104-11 - dnot - 37 633 on July 13, 2012 whereby the Company as lessor and lessee PT XL Axiata as . The agreement is agreed as follows:

a. Adding to the provisions of article 1, paragraph ( 16 ) on its deficit " Work Order "

b. Adding to the provisions of article 1, paragraph ( 17 ) of the definition of " Implementation " ,

c. Adding to the provisions of Article 7 paragraph ( 1 ) an agreement on the " Payment Procedures "

d. Adding the provisions in Article 7 paragraph ( 1 ) an agreement regarding " Payment Procedures "

e. Adding to the provisions of Article 8, paragraph 1 b ( xi ) , ( xii ) and ( xiii ) the " owner liability "

f. Change the provisions of Article 9 ( Minutes of Usage Minutes Function Test Site ) In Overall.

g. Change the provisions of Annex 1 of the " Service Level Requirment "

h. Amend the provisions of Annex 2 of the " Rent and Procedure Invoice "

i. Changing provisions lambpiran 3 regarding " Technical Specifications "

j. Changing the format of the document in the appendix 4 of " Work Order , News Site Usage ( BAPS ) and Function Test Minutes , Minutes of the deal .

News events agreed between the Company as lessor and PT XL Axiata Tbk as the lessee and the lease area is as follows : 1 . MC_Asia Mega Mas ( MC222C97 ) Based on the Minutes of Agreement dated October 25, 2011 with No :0104 - 11 - 37 633 - dnot gave the Company Tbk PT XL Axixata to


- 108 -


menyewa Tower yang terletak di Jl. Timah Putih no. 2C, lingkungan 12 Keslurahaan Sukaramai II Kecamatan Medan Area adapun beberapa ketentuan adalah sebagai berikut :

- Jangka waktu sewa 10 tahun terhitung sejak 12 Juli 2011 sampai dengan 13 juli 2021

- Harga Sewa per tahun Tahun ke 1 sampai dengan tahun ke 5 :Rp 114.000.000 (termasuk PPh) Tahun ke 6 sampai dengan tahun ke 10 :Rp 96.000.000 (termasuh PPh)

Total harga sewa :Rp 1.050.000.000 (termasuk PPh)

2. MC_Surabaya Medan (MC222C294)

Berdasarkan Berita Acara Kesepakatan pada tanggal 25 Oktober 2011 dengan No:0104-11-DNOT-37633 Perusahaan meberikan kepada PT XL Axixata Tbk untuk menyewa Tower yang terletak di Jl. Surabaya No. 76/96 Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Medan Kota adapun beberapa ketentuan adalah sebagai berikut :

- Jangka waktu sewa 10 tahun terhitung sejak 12 Juli 2011 sampai dengan 13 juli 2021



IV. PERJANJIAN SEWA MENYEWA

3. MC_Cirebon Medan (MC222C290)

Berdasarkan Berita Acara Kesepakatan pada tanggal 25 Oktober 2011 dengan No:0104-11-DNOT-37633 Perusahaan meberikan kepada PT XL Axixata Tbk untuk menyewa Tower yang terletak di Jl. Palangkaraya No. 15/D/64 Kelurahaan Pasar Baru Kecamatan Medan Kota adapun beberapa ketentuan adalah sebagai berikut :

- Jangka waktu sewa 10 tahun terhitung sejak 30 Mei 2011 sampai dengan 31 Mei 2021



4. Pondok Kopi Malak (MC222C290)

Berdasarkan Berita Acara Kesepakatan pada tanggal 25 Oktober 2011 dengan No:0104-11-DNOT-37633 Perusahaan meberikan kepada PT XL Axixata Tbk untuk menyewa Tower yang terletak di Jl. Palangkaraya No.


rent Tower which is located on Jl . White tin no. 2C , 12 Keslurahaan environment Sukaramai District of Medan Area II as for some of the terms are as follows :

- The lease term of 10 years commencing from 12 July

2011 to 13 July 2021 - Rent per year

Year 1 through to 5 years : USD 114 million ( including VAT)

Year 6 to 10 years : Rp 96,000,000 ( termasuh Income Tax) Total rental price : Rp 1.05 billion ( including VAT)

2 . MC_Surabaya Medan ( MC222C294 ) Based on the Minutes of Agreement dated October 25, 2011 with No :0104 - 11 - 37 633 - dnot gave the Company Tbk PT XL Axixata to rent Tower is located on Jl . No. Surabaya . 76/96 New Market Village District of Medan City as for some of the terms are as follows : - The lease term of 10 years commencing from 12 July 2011 to 13 July 2021 - Rent per year Year 1 through to 5 years : USD 114 million ( including VAT)

Year 6 to 10 years : Rp 96,000,000 ( termasuh Income Tax) Total rental price : Rp 1.05 billion ( including VAT) IV . RENT LEASE AGREEMENT 3 . MC_Cirebon Medan ( MC222C290 )

Based on the Minutes of Agreement dated October 25, 2011 with No :0104 - 11 - 37 633 - dnot gave the Company Tbk PT XL Axixata to rent Tower is located on Jl . No. palangkaraya . 15/D/64 Kelurahaan New Market District of Medan City as for some of the terms are as follows :

- The lease term of 10 years commencing from May 30, 2011 until May 31, 2021 - Rent per year Year 1 through to 5 years : USD 114 million ( including VAT) Year 6 to 10 years : Rp 96,000,000 ( termasuh Income Tax) Total rental price : Rp 1.05 billion ( including VAT)

4 . Pondok Kopi Malak ( MC222C290 )

Based on the Minutes of Agreement dated October 25, 2011 with No :0104 - 11 - 37 633 - dnot gave the Company Tbk PT XL Axixata to rent Tower is located on Jl . No. palangkaraya .


- 109 -


15/D/64 Kelurahaan Pasar Baru Kecamatan Medan Kota adapun beberapa ketentuan adalah sebagai berikut :

- Jangka waktu sewa 10 tahun terhitung sejak 30 Mei

2011 sampai dengan 31 Mei 2021 - Harga Sewa per tahun

Tahun ke 1 sampai dengan tahun ke 5 :Rp 114.000.000 (termasuk PPh) Tahun ke 6 sampai dengan tahun ke 10 :Rp 96.000.000 (termasuh PPh)


5. Perumahaan Jatijajar (MC2412431)

Berdasarkan Berita Acara Kesepakatan pada tanggal 24 September 2011 dengan No:0104-11-DNOT-37633 Perusahaan meberikan kepada PT XL Axixata Tbk untuk menyewa Tower yang terletak di Jl. Jatijajar II RT 005 RW 007, Kelurahaan Jatijajar Kecamatan tapos, Kota Depok, Jawa Barat adapun beberapa ketentuan adalah sebagai berikut :

- Jangka waktu sewa 10 tahun terhitung sejak 12 Juli

2012 sampai dengan 13 juli 2022 - Harga Sewa per tahun

Tahun ke 1 sampai dengan tahun ke 10 :Rp 145.200.000 (Termasuk PPh)


b. SEWA TANAH

Perusahaan (lessee) melakukan perjanjian sewa tanah dengan beberapa pihak, adapun beberapa pihak (lessor) sebagai berikut : 1. Yayasan Al M Yayasan Al Muhajirin Pondok

Kopi/Pondok Kopi MalakPerusahaan melakukan perjanjian sewa tanah dengan Yayasan Al Muhajirin yang diwakili oleh Drs. Damsuki Sembada. Berdasarkan akta Yani Burlian, SH notaris Jakarta dengan No. 1 dimana Perusahaan melakukan kesepakatan sewa tanah dengan Yayasan AL Muhajirin adapun beberapa persyaratannya adalah sebagai berikut : a. Yayasan Al Muhajirin menyewakan Menara beton

masjid setinggi 20 meter, berdiri diatas sebagai lahan masjid seluas 49 m2 untuk pembangunan dan untuk penempatan, pemeliharaan dan pengoperasian menara dan perlengkapan

b. Mengijinkan akses jalan masuk dari Jl. Pondok Kopi V. ke obyek sewa selama 24 jam dimana luas keseluruhan bidang tanah tersebut adalah 1.076 m2 yang terletak :

- Provinsi : Daerah khusus ibukota Jakarta - Kotamadya : Jakarta Timur - Kecamatan : Duren Sawit


15/D/64 Kelurahaan New Market District of Medan City as for some of the terms are as follows :

- The lease term of 10 years commencing from May 30,

2011 until May 31, 2021

- Rent per year Year 1 through to 5 years : USD 114 million ( including VAT) Year 6 to 10 years : Rp 96,000,000 ( including Income Tax)

Total rental price : Rp 1.05 billion ( including VAT) 5 . Jatijajar Housing ( MC2412431 )

Based on the Minutes of Agreement on September 24, 2011 with No :0104 - 11 - 37 633 - dnot gave the Company Tbk PT XL Axixata to rent Tower which is located on Jl . Jatijajar II RT 005 RW 007 , Subdistrict Jatijajar Kelurahaan tapos , Depok , West Java, as for some of the provisions are as follows :

- The lease term of 10 years commencing from 12 July 2012

to 13 July 2022 - Rent per year

Year 1 through to 10 years old : U.S. $ 145.2 million (including VAT)

Total rental price : Rp 1.452 billion ( including VAT)

B . GROUND RENT Company ( lessee ) conduct land lease agreements with multiple parties , as for some parties ( lessor ) as follows :

1. Yayasan Al M Foundation Al Emigrants cottage Coffee / Coffee MalakPerusahaan cottage land rental agreements with Al Emigrants Foundation , represented by Drs . Damsuki Sembada . Based deed Burlian Yani , Jakarta No. SH notary . 1 in which the Company made an agreement with the land lease Foundation AL immigrants as for some of the requirements are as follows :

a. The Al Emigrants rent concrete tower 20 meters tall mosque , the mosque stands on a land area of 49 m2 for construction and for the placement , maintenance and operation of the tower and equipment.

b. Allowing access road from Jl . Coffee V. cottage to rent for 24 hours object where the total area of the land parcel is 1,076 m2 located :

- Province : Andhra Pradesh - Municipality : East Jakarta - Sub-District : Duren Sawit


- 110 -


1. Yayasan Al M Yayasan Al Muhajirin Pondok Kopi/Pondok Kopi Malak lanjutan

Kelurahan : Pondok Kopi

Jalan: Pondok kopi raya blok E-2, Rukun tetangga 009, rukun warga 08

a. Jangka waktu penyewaan selama 10 Tahun b. Harga sewa sebesar Rp 33.333.333 per tahun

(sudah termasuk PPn)

2. Tuan IDIN ROSIDIN/Jatijajar

Perusahaan melakukan perjanjian sewa tanah dengan Idin Rosidin. Berdasarkan akta notaris Selly Suwignyo, SH dengan No. 04 tanggal 8 Februari 2012 dimana Perusahaan melakukan kesepakatan sewa tanah, adapun kesepakatannya adalah sebagai berikut :

a. Idin Rosidin menyewakan sebidang tanah seluas kurang lebih 70 m2 dengan ukuran panjang 10 m dan lebar 7 m untuk keperluan pembangunan, penempatan, penggantian, penanaman (dengan cara penggalian), instalisasi dan/atau pengoperasian menara telekomunikasi, jalur grounding jaringan fiber optic dan atau kabel lainnya dan segala perlengkapan

b. Menyewakan sebidang tanah seluas kurang lebih 15 m2 dengan ukuran panjang 5m dan lebar 3m untuk keperluan akses masuk ke lokasi menara telekomunikasi dan atau keperluan akses masuk ke lokasi lainnya dan peralatan telekomunikasi yang terletak :

Jalan : Jatijajar II Kelurahan : Jatijajar Kecamatan : Cimanggis Kotamadya : Depok Propinsi : Jawa barat

c. Jangka waktu penyewaan selama 10 tahun d. Harga sewa sebesar Rp 18.888.888 per tahun


3. Tuan Anto Wijaya/Asia Mega Mas Perusahaan melakukan perjanjian sewa tanah dengan Idin Rosidin. Berdasarkan akta notaris Dewi Lestari, SH dengan No. 31 tanggal 29 April 2011 dimana Perusahaan melakukan kesepakatan sewa tanah, adapun kesepakatannya adalah sebagai berikut :

a. Idin Rosidin menyewakan sebagian dari atap gedung/bangunan seluas 8.3M x 4.98M atau seluas 41.334 m2, tanah tersebut untuk pembangunan dan untuk penempatan, pemeliharaan dan pengoperasian menara dan perlengkapannya untuk


1. Yayasan Al M Foundation Al Emigrants cottage Coffee / Coffee cottage Malak continued

Village: Pondok Kopi

Road : highway coffee cottage block E - 2 , 009 Pillars neighbors , neighborhoods 08

a. Lease term of over 10 Years b. The rental price of Rp 33,333,333 per year (including VAT )

2 . Mr. IDIN Rosidin / Jatijajar

Company entered into a ground lease with Idin Rosidin . Based on notarial deed Selly Suwignyo , with No. SH . 04 dated February 8, 2012 whereby the Company leases land deal , while the agreement is as follows :

a. Idin Rosidin lease a plot of land with an area of approximately 70 m2 with a length of 10 m and a width of 7 m for the construction , placement , replacement , planting ( by way of excavation ) , instalisasi and / or operation of a telecommunications tower , grounding lines and fiber optic network or cable and any other equipment.

b . Leases a plot of land with an area of approximately 15 m2

with a length of 5m and 3m wide for the purposes of access to the location or purpose of telecommunications towers and access into other locations and telecommunications equipment are located :

Roads : Jatijajar II Village: Jatijajar Subdistrict : Cimanggis Municipalities : Depok Province : West Java c . Lease term of 10 years d . The rental price of Rp 18,888,888 per year (including VAT )

3 . Mr. Anto Wijaya / Asia Mega Mas

Company entered into a ground lease with Idin Rosidin . Based on notarial deed Dewi Lestari , with No. SH . 31 dated 29 April 2011 whereby the Company leases land deal , while the agreement is as follows :

a. Idin Rosidin lease a portion of the roof of the building / building measuring 8.3m wide x 4.98M or 41 334 m2 , the land for development and for the placement , maintenance and operation of the tower and equipment for


- 111 -


b. akses jalan masuk kelokasi menara tersebut, gedung/bangunan berdiri diatas sebidang tanah. Daerah tempat penyewaan tanah yang telah memiliki Sertifikat Hak Milik Nompr 604, seluas 78 m2 terletak di Propinsi Sumatra Utara, Kota Medan, Kecamatan Medan Area, Kelurahaan Sukaramai II.

c. Jangka waktu penyewaan selama 10 tahun. d. Harga sewa sebesar Rp 155.555.555 per tahun


Perusahaan melakukan perjanjian sewa tanah dengan Amarjit Sing. Berdasarkan akta notaries Dewi Lestari, SH dengan No. 02 tanggal 03 Mei 2011 dimana Perusahaan melakukan kesepakatan sewa tanah, adapun kesepakatannya adalah sebagai berikut :

a. Anton Amarjit Sing menyewakan sebidang tanah yang bersertifikat No 1438 dengan luas 80 m yang , tanah tersebut untuk pembangunan dan untuk penempatan, pemeliharaan dan pengoperasian menara dan perlengkapannya untuk akses jalan masuk kelokasi menara tersebut, gedung/bangunan berdiri diatas sebidang tanah. Daerah tempat penyewaan tanah yang tersebut terletak di Kota Sumatra Utara, Kota Medan, Kecamatan Medan, Kelurahaan Pasar Baru.

b. Jangka waktu penyewaan selama 5 tahun. c. Harga sewa sebesar Rp 111.111.110 per tahun


V. PERJANJIAN SURAT SANGGUP/PROMISORY NOTES

Perusahaan melakukan perjanjian pinjam meminjam dengan beberapa perusahaa, adapun surat perjajian adalah sebagai berikut : a. Ever Classic Investments Limited

1. Berdasarkan perjanjian Pinjaman Meminjam (“Perjanjian”) tanggal 16 Juni 2011 antara Perusahaan (kreditur) dan Ever Classic Investment Limited (Debitur) suatu Perusahaan yang didirikan dan berdasarkan hukum British Islands, disepakati :

Jangka waktu pinjaman satu tahun terhitung sejak 16 juni 2012 sampai dengan 16 juni 2013 Tingkat bunga 11,25 % pertahun

Atas pinjaman yang diberikan, Debitur menerbitkan surat sanggup / promissory Notes nomor : 16/PRNOTES/EV-QDC/VI/11. Perjanjian tersebut telah dibukukan dan didaftarkan pada tanggal 25 April 2012, berdasarkan surat nomor : 93/daft/IV/2012 oleh Seruni Lissari Saerang, SH., Mkn., Notaris di kota tanggerang Selatan.


b . driveway access to location of the tower , building / building stands on a plot of land . The area of land rental place that has ownership title Nompr 604 , covering an area of 78 m2 is located in the province of North Sumatra , Medan , Medan District Area , Kelurahaan Sukaramai II .

c . Lease term of over 10 years . d . The rental price of Rp 155 555 555 per year (including VAT )

Company entered into a ground lease with Amarjit Sing . Based on notarial deed Dewi Lestari , with No. SH . 02 dated May 3, 2011 whereby the Company leases land deal , while the agreement is as follows :

a. Anton Amarjit Sing lease a piece of land that is certified No.

1438 with an area of 80 m , the land for development and for the placement , maintenance and operation of the tower and equipment for driveway access to location of the tower , building / building stands on a plot of land . The area where the land rental is located in the city of North Sumatra , Medan , Medan District , New Market Kelurahaan .

b . Lease term of over 5 years . c . The rental price of Rp 111 111 110 per year (including VAT )

V. PROMISSORY NOTES The Company entered into an agreement with some of the

agency, lending and borrowing , while the successor agreement letter is as follows :

a. Ever Classic Investments Limited 1 . Based Lending Loan Agreement ( " Agreement " ) dated

June 16, 2011 between the Company ( the creditor ) and Ever Classic Investment Limited ( Debtor ) and a Company incorporated under the laws of the British Islands , agreed :

The loan period of one year commencing from 16 June 2012

until 16 June 2013 11.25 % interest rate per year Of loans , debtor issuing promissory notes / promissory Notes

number : 16/PRNOTES/EV-QDC/VI/11 . The agreement has been recorded and registered on April 25, 2012, under number : 93/daft/IV/2012 by Chrysanthemum Lissari Saerang , SH . , Mkn . , Notary in South Tangerang city .


- 112 -


2. Berdasarkan perjanjian Pinjaman Meminjam (“perjanjian”) tanggal 30 September 2011 antara Perusahaan (Kreditur) dan Ever Classic Investment Limited (Debitur) suatu perusahaan yang didirikan dan berdasarkan hukum British Virgin Islands, disepakati : Jangka waktu pinjaman satu tahun terhitung sejak 30 september 2012 sampai dengan 30 September 2013 tingkat bunga pinjaman 6% pertahun.

Atas pinjaman yang diperoleh, Debitur menerbitkan Surat Sanggup / Promissory Notes Nomor: 101/PNOTE/IWI-QDC/11 perjanjian tersebut telah dibukukan dan didaftarkan pada tanggal 25 April 2012, nomor : 91/daft/IV/2012 oleh Seruni Lissari Saerang, SH., MKn., Notaris di kota Tanggerang Selatan.

Berdasarkan surat perjanjian perpanjang waktu

pembayaran dalam pasal 1 Perusahan melakukan perpanjang perjanjian sampai dengan 30 September 2014.

b. Insight World Investment Limited

Berdasarkan perjanjian Pinjam Meminjam (“Perjinjan”) tanggal 30 September 2011 antara Perusahaan (Kreditur) dan Insight World Investment Limited (Deitur) suatu Perusahaan yang didirikan dan berdasarkan hukum British Virgin Island, Disepakati : Jangka waktu pinjaman satu tahun terhitung sejak 30 Septemeber 2012 sampai dengan 30 September 2013 Tingakat waktu pinjaman 6% pertahun Atas pinjaman yang diperoleh Debitur menerbitkan Surat Sanggup / Promissory Notes Nomor : 101/PNOTE/IWI-QDC/11 Perjanjian tersebut telah dibukukan dan didaftarkan pada tanggal 25 April 2012, Nomor : 91/daft/IV/2012 oleh Seruni Lissari Saerang, SH.,MKn., Notaris di kota Tanggerang Selatan. Berdasarkan surat perjanjian perpanjang waktu pembayaran dalam pasal 1 Perusahan melakukan perpanjang perjanjian sampai dengan 30 September 2014.

VI. PERJANJIAN PERSETUJUAN PRINSIP PEMBIAYAAN

a. Berdasarkan surat persetujuan prinsip pembiayaan

pada tanggal 27 Mei 2012 dengan No: B 143/KCI-SBY-GUBENG/V/2012 Grup mendapatkan pinjaman melalui PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Syariah untuk membiayai pembelian Ruko, adapun berbagai persyaratan yang diberikan adalah sebagai berikut :

39. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS 2 . Based Lending Loan Agreement ( " Agreement " ) dated 30

September 2011 between the Company ( Creditors ) and Ever Classic Investment Limited ( Debtor ) and a company incorporated under the laws of the British Virgin Islands , agreed :

The loan period of one year commencing from 30 September

2012 until 30 September 2013 with an interest rate of 6% per year .

On loans obtained , the Debtor issued a Promissory Note /

Promissory Notes Number : 101/PNOTE/IWI-QDC/11 the agreement has been recorded and registered on April 25, 2012, number : 91/daft/IV/2012 by Chrysanthemum Lissari Saerang , SH . , Mkn . , Notary in South Tangerang city .

Under the agreement extend the time of payment in Article 1

Company did extend the agreement through September 30, 2014.

b . World Insight Investment Limited Based on Borrowing Agreement ( " Perjinjan " ) dated 30

September 2011 between the Company ( Creditors ) and Insight World Investment Limited ( Deitur ) a company incorporated under the laws and the British Virgin Island , agreed :

The loan period of one year commencing from 30 Septemeber

2012 to 30 September 2013 Tertiary loan 6 % per year On loans obtained Debtor issued a Promissory Note /

Promissory Notes Number : 101/PNOTE/IWI-QDC/11 The agreement has been recorded and registered on April 25, 2012, No. 91/daft/IV/2012 by Chrysanthemum Lissari Saerang , SH . , Mkn . , Notary in South Tangerang city .

Under the agreement extend the time of payment in Article 1

Company did extend the agreement through September 30, 2014.

VI . PRINCIPLE APPROVAL FINANCING AGREEMENT a. Based on the funding principle approval letter dated May 27,

2012 with No: B Group 143/KCI-SBY-GUBENG/V/2012 get a loan through PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Sharia to finance the purchase of commercial , while various requirements are as follows :


- 113 -


Skema : Murabahah Plafon : Rp 640.000.000

Harga Ruko : Rp 800.000.000 Uang Muka : Rp 160.000.000 Jangka waktu : 5 tahun (60 bulan) Pembiayaan Bank : Rp 640.000.000 Angsuran : Rp 15.225.555,26

Jaminan : Tanah dan bangunan Ruko dengan bukti

kepemilikan SHGB No 98 an sitib komoriah terletak di Jalan Jagir Wonokromo kelurahaan Jagir, Kecamatana Wonokromo, Surabaya (komplek Ruko Mangga Dua Blok B6-07) LT sebesar 68 m2 dan LB sebesar 241 M2 Ddipasang HT sebesar Rp 800.000.000, yang akan dibalik nama ke atas nama Perusahaan

b. Berdasarkan surat persetujuan prinsip pembiayaan

pada tanggal 16 oktober 2012 dengan No: B 4004/KCI-MDN/MKT/10/2012 Perusahaan mendapatkan pinjaman melalui PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk Syariah untuk membiayai pembelian Ruko, adapun berbagai persyaratan yang diberikan adalah sebagai berikut

Plafon : Rp 1.440.000.000 Harga Ruko :Rp 2.281.920.280

Uang Muka : Rp 360.000.000 Jangka waktu : 5 tahun (60 bulan) Pembiayaan Bank : Rp 1.440.000.000 Angsuran : Rp 32.032.004,67

Jaminan :Tanah dan Bagunan dengan bukti kepemilikan SHM N0 2984 dan 2985 yang beralokasi di Jalan Danga Bingkarak, yang akan dibalik nama ke atas nama Perusahaan.

c. Berdasarkan surat persetujuan perjanjian leasing dengan buana finance pada tanggal 13 Maret 2012, Perusahaan mendapatkan pembiayaan untuk membeli 2 unit mini excavator komatsu PC 75UU-2 dan PC 75UU-2E (used) dengan total pembeliaan sebesar Rp 670.000.000. Adapun rincian yang dibiayakan oleh buana finance adalah sebagai berikut :

Total Equipment : Rp. 670.000.000 Security Deposit : Rp. 221.100.000 Yang dibiayakan : Rp. 469.000.000

Adapun persyaratan peminjaman adalah sebagai berikut : Tenor : 24 Bulan Rate : 8.4 %/th flat Angsuran berbulan : Rp 22.825.000

39. IMPORTANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS Scheme : Murabaha Limit: Rp 640,000,000 Commercial Price : USD 800,000,000 Deposit : USD 160 million Duration: 5 years ( 60 months ) Bank Financing : Rp 640,000,000 Installment : USD 15,225,555.26 Warranty : Land and commercial buildings with proof of

ownership SHGB sitib komoriah 's No. 98 is located at Jalan Jagir Wonokromo kelurahaan Jagir , Kecamatana Wonokromo , Surabaya (complex commercial Mangga Dua Block B6 - 07 ) LT LB by 68 m2 and 241 m2 of Rp Ddipasang HT 800,000,000 , which will be reversed to the names on behalf of the Company

b . Based on the principle of financing approval letter on October 16, 2012 with No: B Company 4004/KCI-MDN/MKT/10/2012 get a loan through PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Sharia to finance the purchase of commercial , while various requirements are as follows

Limit: Rp 1.44 billion Commercial Price : Rp 2,281,920,280 Deposit : USD 360 million Duration: 5 years ( 60 months ) Bank financing : U.S. $ 1.44 billion Installment : USD 32,032,004.67 Warranty : Land and buildings with proof of ownership N0 SHM

2984 and 2985 the Jalan Danga beralokasi Bingkarak , which will be behind the name to the name of the Company .

c . Based on the approval letter with globe finance lease

agreement on March 13, 2012 , the Company obtain financing for the purchase of 2 units mini excavator komatsu PC - 2 and PC 75UU 75UU - 2E ( used ) with the purchasing total of Rp 670 million . The details are expensed by the globe of finance are as follows :

Total Equipment : Rp . 670,000,000 Security Deposit : Rp . 221 100 000 Are expensed : Rp . 469 000 000 The terms of the loan are as follows : Tenor : 24 Months Rate : 8.4 % / yr flat Installment months : Rp 22.825 million


- 114 -

40. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA

Berdasarkan perjanjian jual beli saham Pada tanggal 23 Desember 2013 Perusahaan melakukan pembeliani saham milik PT Cakra Daya Energy. Perubahan akta anggaran Entitas Anak telah diaktakan oleh Notaris P. Suandi Halim, S.H No 14 tanggal 10 Maret 2014. sehubungan dengan menyetujui penjualan saham 150.000 lembar saham milik PT Penanjung Sumber Alam kepda PT Inovisi Infracom Tbk. Sehubung dengan hal tersebut maka setelah jual beli saham dilakukan susunan pemegang saham menjadi berikut :

- PT Inovisi Infracom Tbk berkedukan di Jakarta Selatan sebanyak 500.000 lembar saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp 15.000.000.000

- Tn Doddy Cendekia Patrakusuma tersebut sebanyak 33.920 lembar saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp 3.392.000.000.

- Ir Haji Muhammad Syuhada sebanyak 16.080 lembar saham atau dengan nominal sebesar Rp 1.068.000.000

Surat Keputusan melalui Mentri Hukum dan Mentri Hak Asasi Manusia Republik Indonesia masih dalam proses.

41. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014: - ISAK 27 - Pengalihan Aset dari Pelanggan - ISAK 28 - Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan

Instrumen Ekuitas - ISAK 29 - Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap

Produksi pada Pertambangan Terbuka Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015: - PSAK 1 (2013) - Penyajian Laporan Keuangan - PSAK 4 (2013) - Laporan Keuangan Tersendiri - PSAK 15 (2013) - Investasi pada Entitas Asosiasi dan

Ventura Bersama - PSAK 24 (2013) - Imbalan Kerja - PSAK 65 - Laporan Keuangan Konsolidasian - PSAK 66 - Pengaturan Bersama - PSAK 67 - Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas

Lain - PSAK 68 - Pengukuran Nilai Wajar Pencabutan standar berikut ini penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2014: - PSAK 33 (2011) - Aktivitas Pengupasan Lapisan

Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum

Pencabutan standar berikut ini penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015: - ISAK 12 - Pengendalian Bersama Entitas - Kontribusi

Aset Nonmoneter oleh Venturer

40. SUBSEQUENT EVENTS

Under the share purchase agreement dated December 23, 2013 In the Company of shares of PT Chakra pembeliani Power Energy . Changes in Subsidiaries budget deed was notarized by Notary P. Suandi Halim , SH No. 14 dated March 10, 2014 . Connection with approving the sale of shares 150,000 shares owned by PT Penanjung Natural Resources kepda Infracom Tbk PT . Sehubung with the matter, after the share purchase carried into the following shareholding structure :

- Infracom Tbk PT berkedukan in South Jakarta 500,000 shares, with nominal value of Rp 15,000,000,000 - The Mr. Doddy Scholar Patrakusuma or as much as 33 920 shares with a nominal value of Rp 3.392 billion . - Ir Haji Muhammad Martyrs much as 16080 shares or with a nominal amount of Rp 1.068 billion Decree of the Minister through the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia is still in the process .

41 . ACCOUNTING STANDARDS NEW

Indonesian Institute of Accountants ( IAI ) has published a revision of the accounting standards that may have an impact on the consolidated financial statements following standards are effective for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2014 :

- Interpretation of SFAS 27 - Transfer of Assets from Customers - Interpretation of SFAS 28 - Termination of Financial Liabilities with Equity Instruments - Interpretation of SFAS 29 - Stripping Costs in the Production Phase of Mines Open

The following standards apply to financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2015 :

- FRS 1 ( 2013) - Presentation of Financial Statements - SFAS 4 ( 2013) - Separate Financial Statements - SFAS 15 ( 2013) - Investments in Associates and Joint Ventures - SFAS 24 ( 2013) - Employee Benefits - FRS 65 - Consolidated Financial Statements - SFAS 66 - Setting Together - SFAS 67 - Disclosure of Interests in Other Entities - SFAS 68 - Fair Value Measurement

Revocation following standard application required for the fiscal year that begins January 1, 2014 :

- SFAS 33 ( 2011) - Stripping Activities and Environmental Management in Mining General

Revocation following standard application required for the fiscal year that begins January 1, 2015 :

- Interpretation of SFAS 12 - Jointly Controlled Entities - Non-monetary Contributions by Venturers Assets


- 115 -

41. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU

Kelompok Usaha sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.

42. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen Grup bertanggung jawab atas penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 yang penyusunannya selesai pada 05 Mei 2013

41. ACCOUNTING STANDARDS NEW

Business groups are studying the possible impact of the adoption of these standards on the consolidated financial statements.

42. COMPLETION OF FINANCIAL STATEMENTS

Group Management is responsible for the presentation and disclosure in the financial statements for the year ended December 31, 2013, the formulation was completed on May 5, 2013

BEyoND Boundaries - AWS

Documents