A.Definisi Betonbeton yaitu suatu campuran yang berisi pasir,
krikil/ batu pecah/ agregat lain yang dicampurkan menjadi satu
dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air yang membentuk
suatu masa yang sangat mirip seperti batu. dapat digunakan untuk
membuat pondasi, balok, plat cangkang, plat lantai. dll
B.Jenis Beton yaitu :a.beton normalb.beton bertulangc.beton
pratekand.beton komposit
prameter-prameter yang mempengaruhi kekuatan beton adalah
:a.kualitas semen (PC)b.proporsi semen dalam campuran
betonc.kekuatan dan kebersihan agregatd.ikatan/ adesi anatara
pasta, semen dan agregate.pencampuran yang cukup dari bahan-bahan
pembentuk betonf.pemdatan beton dan perwatan
C.Kelebihan dan Kekurangan Betonbeton dalam keadaan mengeras
akan sangat keras bagaikan batu dengan kekuatan tinggi. tapi dalam
keadaan segar beton seperti bubur sehingga mudah dibentuk sesuai
keinginan. beton juga sangat tahan terhadap serangan api juga
sangat tahan terhadap serangan korosi. sehingga secara umum
kelebihan dan kekurangan beton adalah :
1.kelebihan beton :a.dapat dibentuk sesuai keinginanb.mampu
memikul beban tekan yang beratc.tahan terhadap temperatur
tinggid.biaya pemeliharaan rendah / kecil
2.kekurangan betona.bentuk yang sudah dibuat sulit untuk
diubahb.pelaksanaa pekerjaan memerlukan ketelitian yang
tinggic.beratd.daya pantul suara besare.membutuhkan cetakan sebagai
alat pembentukf.tidak memiliki kekuatan tarikg.setelah dicampur
beton segera mengerash.beton yang mengeras sebelum pengecoran tidak
bisa di daur ulangMutu BetonMutu Beton menyatakan kekuatan tekan
luas bidang permukaan.
Mutu Beton fc'Beton dengan mufu fc' 25 menyatakan kekuatan tekan
minimum adalah 25 MPa pada umur beton 28 hari, dengan menggunakan
silinder beton diameter 15 cm, tinggi 30 cm. Mengacu pada standar
SNI 03-2847-2002 yang merujuk pada ACI (American Concrete
Institute). 1 MPa = 10 kg/cm2.
Mutu Beton KarakteristikBeton dengan mutu K-250 menyatakan
kekuatan tekan karakteristik minimum adalah 250 kg/cm2 pada umur
beton 28 hari, dengan menggunakan kubus beton ukuran 15x15x15 cm.
Mengacu pada PBI 71 yang merujuk pada standar eropa lama.
kekuatan tekan karakteristik ialah kekuatan tekan, dimana dari
sejumlah besar hasil-hasil pemeriksaan benda uji, kemungkinan
adanya kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas sampai 5% saja.
Yang diartikan dengan kekuatan tekan beton senantiasa ialah
kekuatan tekan yang diperoleh dari pemeriksaan benda uji kubus yang
bersisi 15 (+0,06) cm pada umur 28 hari.Sedangkan fc adalah kuat
tekan beton yang disyaratkan (dalam Mpa), didapat berdasarkan pada
hasil pengujian benda uji silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30
cm. Penentuan nilai fc boleh juga didasarkan pada hasil pengujian
pada nilai fck yang didapat dari hasil uji tekan benda uji kubus
bersisi 150 mm. Dalam hal ini fc didapat dari perhitungan konversi
berikut ini. Fc=(0,76+0,2 log fck/15) fck, dimana fck adalah kuat
tekan beton (dalam MPa), didapat dari benda uji kubus bersisi 150
mm. Atau perbandingan kedua benda uji ini, untuk kebutuhan praktis
bisa diambil berkisar 0,83.
Perbandingan fc' dan KDengan perbandingan kuat tekan benda uji
:Kubus 15x15x15 cm = 1,00Kubus 20x20x20 cm = 0,95Silinder 15x30 cm
= 0,83
Contoh :Mutu beton fc' 25 MPa (benda uji silinder), mutu beton K
berapa?Apabila benda uji kubus 15x15x15 cmKuat tekan = 250 kg/cm2 :
0,83 = 301,20 kg/cm2 ~ K-300
Adukan Beton dan Mortar berdasarkan analisa BOW1m adukan mortar
1 : 7 dibutuhkan bahan:Semen = 1 * 0.760 = 0.760 m * 1250 = 950 Kg
= 19 SakPasir = 7 * 0.675 = 4.725 m
Fifat-Sifat Beton Segar
Sifat Beton Segar
Dalam pengerjaan beton segar, tiga sifat penting yang harus di
perhatikan adalah kemudian pengerjaan,segregation (sarang kerikil)
dan bleeding (naiknya iar)Kemudahan Pengerjaan Beton Segar
(Workability)Kemudahan dapat dilihat dari nilai slump yang identik
dengan tingkat keplastisan beton, semakin mudah pengerjaannya.
Tes Beton Segar
Unsur-unsur yang mempengaruhi antara lain;(1) Jumlah air
pecampur Semakin banyak air semakin medah untuk dikerjakan
(2) Kandungan semen Jika FAS tetap, semakin banyak semen semakin
berarti semakin banyak kebutuhan air sehingga keplastisannyapun
akan lebih tinggi.
(3) Gradasi campuiran pasir-krikil Jika memenuhi syarat dan
sesuai dengan standar, akan lebih mudah di kerjakan.
(4) Bentuk butiran agregat kasar Agregat berbentuk bulat-bulat
lebih mudah untuk di kerjakan
(5) Butiran maksimum
(6) cara pemadatan dan alat pemadat.
Pecobaan slump dilakukan untuk mengetahui tingkat kemudahan
pengerjaan. Percoban ini dilakukan dengan alat berbentuk kerucut
terpancung, yang daimeter atasnya 10cm dan dimeter bawahnya 20cm
dan tinggi 30cm, dilengkapi dengan kuping untuk mengangkat beton
segar dan tongkat pemadat diameter 16 mm sepanjang minimal 60
cm.Langkah percobaan adalah sebagaai berikut.
Test Sifat Beton Segar
(1) Siapkan alat-alat slump,termaksud centong untuk memasukan
semen.
(2) Bagi folumenya menjadi masing-masing 1/3 Volume.
(3) jika dihitung, tinggi lapisan 1/3 pertama + 7 cm, tinggi
nlapisan kedua + 9 dan sisanya menjadi tinggi lapisan kedua.
(4) Masukkan beton dengan centong secara hati-hati setinggi 1/3
Volume (jangan sampai alat slump bergerak).
(5) padatkan lapisan tersebut dengan tongkat pemadat dengan
menusuk-nusuk sebanyak 25 kali.
(6) lakukan hal yang sama untuk lapisan kedua dan ketiga.
(7) Biarkan selama 60 detik setelah lapisan terakkhir
dikerjakan.
(8) Angkat alat slump secara hati-hati (jangan sampai miring)
hingga mengenai sisi beton segar.
(9) letakkan alat slump di sisi beton segar.
(10)Ukur rata-rata tinggi slump, diukur dari tinggi permukaan
alat sampai tinggi permukaan beton yang jatuh.Ada tiga jenis slump
yaitu slum sejati, slum geser dan slump runtuh.
Segregation (Pemisahan kerikil)kecenderungan butir butir kasar
untuk lepas dari campuran beton dinamakan segregasi. Hal ini akan
menyebabkan sarang kerikil yang pada akhirnya akan menyebabkan
keropos pada beton. segregasi ini disebabkan oleh beberapa hal.
pertama, campuran kurus atau kurang semen. kedua, banyak air.
ketiga, besar ukuran agregat maksimum lebih dari 40 mm. keempat,
permukaan butir agregat; semakin kasar permukaan butir agregat,
semakin mudah terjadi segregasi.BleedingKecendrungan Air untuk naik
kepermukaan pada beton yang baru dipadatkan dinamakan Bleeding. Air
yang naik ini membawa semen dan butir-butir halus pasir, yang pada
saat beton mengeras nantinya akan membentuk selaput (laitance).
Sifat Beton Segar
Bleeding ini dipengaruhi oleh :1. Susunan Butir AgregatJika
komposisinya sesuai, kemungkinan untuk terjadinya Bleeding kecil.2.
Banyaknya AirSemakin banyaknya air berarti semakin besar pula
kemungkinan terjadinya Bleeding.3. Kecepatan HidrasiSemakin Cepat
Beton mengeras, semakinkecil kemungkinan terjadinya Bleeding.4.
Proses PemadatanPemadatan yang Berlebihan akan menyebabkan
terjadinya BleedingBleeding ini dapat dikurangi dengan cara :1.
Memberi lebih banyak Semen2. Menggunakan Air sedikit mungkin.3.
Menggunakan Butir halus lebih banyak.4. Memasukan sedikir udara
dalam adukan untuk beton KhususDemikianlah sedikit pembahasan
tentangSifat Sifat Beton Segarsemoga bermanfaat. Jika ada yang
salah mohon diberikan komentar dibawah ini.
Sifat - Sifat Beton (Catatan Kuliah)
Sifat-sifat beton perlu diketahui untuk mendapatkan mutu beton
yang diharapkan sesuai tuntutan konstruksi dan umur bangunan yang
bersangkutan. Pada saat segar atau sesaat setelah dicetak, beton
bersifat plastis dan mudah dibentuk. Sedang pada saat keras, beton
memiliki kekuatan yang cukup untuk menerima beban. Sifat beton
segar yang baik sangat mempengaruhi kemudahan pengerjaan sehingga
menghasilkan beton dengan berkualitas baik. Adapun sifat-sifat
beton segar adalah :1. Workabilitas
Sifat ini merupakan ukuran dari tingkat kemudahan campuran untuk
diaduk, diangkut, dituang dan dipadatkan tanpa menimbulkan
pemisahan bahan susunan pembentuk beton. Taiji saji (1984)
menguraikan bahwa sifat workabilitas beton segar ditandai dengan
enam karakter yaitu : konsistensi, plasticity (plastisitas),
placeability (kemudahan dituang), flowability (keenceran),
finishability (kemudahan dirapikan), dan pumpability (kemudahan
dipompa). Sedang Newman dalam Murdock (1999) menuliskan bahwa
sekurang-kurangnya tiga sifat yang terpisah dalam mendefinisikan
sfat ini, yaitu:
a. Kompakbilitas, kemudahan beton dipadatkanb. Mobilitas,
kemudahan beton mengalir dalam cetakanc. Stabilitas, kemampuan
beton untuk tetap sebagai massa yang homogen, koheren dan stabil
selama dikerjakan atau dipadatkan.Tingkat kompakbilitas campuran
tergantung pada nilai faktor air semennya. Semakin kecil nilai
faktor air semen, adukan beton semakin kental dan kaku sehingga
makin sulit untuk dipadatkan. Sebaliknya semakin besar nilai faktor
air semen adukan beton semakin encer dan semakin sulit untuk
mengikat agregat sehingga kekuatan beton yang dihasilkan semakin
rendah.Pengamatan workabilitas beton di lapangan pada umumnya
dilakukan dengan slump test. Pengetesan ini merupakan petunjuk dari
sifat mobilitas dan stabilitas beton. Neville (1981) menuliskan
bahwa slump test bermanfaat untuk mengamati variasi keseragaman
campuran. Pada beton biasa, pengujian slump dilakukan untuk
mencatat konsistensi dalam satuan mm penurunan benda uji beton
segar selama pengujian.Selain itu workabilitas dapat juga diamati
dengan mengukur faktor kepadatan, yaitu rasio antara berat aktual
beton dalam silinder dengan berat beton dalam kondisi padat pada
silinder yang sama. Faktor kepadatan memberikan indikasi bahwa
tingkat kemampuan beton tersebut dipadatkan.Murdock (1986) membuat
suatu hubungan antara tingkat workabilitas, nilai slump dan faktor
kepadatan adukan sebagai berikut :Tabel Hubungan tingkat
workabilitas, nilai slump dan tingkat kepadatan adukanTingkat
WorkabilitasNilai SlumpFaktor Kepadatan
Sangat rendahRendah sampai sedangSedang sampai tinggiTinggi0
2525 5050 100100 1750.8 0.870.87 0.930.93 0.95> 0.95
Pengukuran workabilitas pada mortar beton dilakukan dengan
pemeriksaan meja getar (flow tabel)sesuai dengan ASTM C124-39.
Hasil test ini menunjukkan konsistensi mortar dengan mengukur
tingkat penyebaran campuran ketika menerima sentakan pada flow
table selama 15 kali dalam 15 detik. Nilai fluiditas didefinisikan
sebagai peningkatan diameter penyebaran mortar segar (D dalam cm)
dikurangi diameter sebelumnya (10 cm), secara matematis rumus
fluiditas adalah sebagai berikut :Flow =D - 10x 100/10Untuk mortar
beton normal nilainya antara 0 150%.1.BleedingBleeding adalah
pengeluaran air dari adukan beton yang disebabkan oleh pelepasan
air dari pasta semen. Sesaat setelah dicetak, air yang terkandung
di dalam beton segar cenderung untuk naik ke permukaan. Selanjutnya
Power dalam Neville (1981) berpendapat bahwa naiknya air ke
permukaan dan bersamaan dengan turunnya bahan ke dasar disebabkan
oleh pengaruh gravitasi akibat berat sendiri sebagai fenomena
alamiah atau proses specific sedimentation.Adapun penyebab bleeding
menurut Neville (1981:224) adalah ketidakmampuan bahan padat
campuran untuk menangkap air pencampur. Ketika bleeding sedang
berlangsung, air campuran terjebak di dalam kantong-kantong yang
terbentuk antara agregat dan pasta semen (matriks). Sesudah
bleeding selesai dan beton mengeras, kantong-kantong menjadi kering
ketika berlangsung perawatan dalam keadaan kering. Akibatnya
apabila ada tekanan, kantong-kantong tersebut menjadi penyebab
mudahnya retak pada beton, karena kantong-kantong hanya berisi
udara dan bahan lembut semacam debu halus.Bleeding dihitung dengan
cara menghitung banyaknya air yang keluar dari sampel beton segar
sesaat setelah dicetak. Prosedur pemeriksaan diatur dalam ASTM
C232-58 (1966). Banyaknya bleeding adalah volume air (ml) yang
keluar dari suatu luasan permukaan beton (A) atau secara matematis
ditulis :Bleeding=
V/A...........................(ml/cm2)...............................
(2)2.SegregasiSegregasi adalah kecenderungan pemisahan bahan-bahan
pembentuk beton. Neville (1981:223) meuliskan bahwa terdapat dua
bentuk segregasi beton segar yaitu :b.Partikel yang lebih kasar
cenderung memisahkan diri dari partikel yang lebih
halus.c.Terpisahnya air semen dari adukan.Segregasi sangat besar
pengaruhnya terhadap sifat beton keras. Jika tingkat segregasi
beton sangat tinggi, maka ketidaksempurnaan konstruksi beton juga
tinggi. hal ini dapat berupa keropos, terdapat lapisan yang lemah
dan berpori, permukaan nampak bersisik dan tidak merataMurdock
(1986)menuliskan bahwa segregasi disebabkan oleh :-Penggunaan air
pencampur yang terlalu banyak-Gradasi agregat yang jelek-Kurangnya
jumlah semen-Cara pengelolaan yangtidak memenuhi syarat.Pada saat
keras, beton diharapkan mampu memikul beban sehingga sifat yang
utama dimiliki oleh beton adalah kekuatannya.1.KekuatanKekuatan
beton terutama dipengaruhi oleh banyaknya air dan semen yang
digunakan atau tergantung pada faktor air semen dan derajat
kekompakannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan beton
:-Perbandingan berat air dan semen-Type dan gradasi
agregat-Kualitas semen-Perawatan (curing)Kekuatan beton yang utama
adalah kuat tekannya. Nilai kuat tekan beton meningkat sejalan
dengan peningkatan umurnya dan pada umur 28 hari, beton mencapai
kekuatan maksimal. Nilai kuat tekan beton diukur dengan membuat
benda uji berbentuk silinder atau kubus. Pembacaan kuat tekan pada
benda uji kubus dan silinder relatif berbeda. Perbandingan kuat
tekan silinder dan kubusmenurutISO Standard 3893 1977 disajikan
pada tabel ....Tabel Perbandingan Kuat Tekan antara Silinder dan
KubusKuat tekan silinder (Mpa)246810121620253035404550
Kuat tekan kubus(Mpa)2.557.51012.5152025303540455055
Pada umumnya, beton mencapai kuat tekan 70% pada umur 7 hari,
dan pada umur 14 hari, kekuatannya mencapai 85 90% dari kuat tekan
beton umur 28 hari.Pengukuran kuat tekan beton didasarkan pada SK
SNI M14-1989-F (SNI 03-1974-1990). Pembebanan pada pengujian kuat
tekan termasuk pembebanan statik monotorik dengan menggunakan
Compressive Test. Beban yang bekerja akan terdistribusi secara
kontinue melalui titik
berat.f'cr=P/A.......................(3)f'cr=kuat tekan beton
rata-rataP=bebanA=luas penampangKuat tarik beton berkisar
seperdelapan belas kuat tekannya pada umur masih muda dan berkisar
seperduapuluh pada umur sesudahnya. Nilai kuat tekan dan tarik
bahan beton tidak berbanding lurus. Suatu perkiraan kasar dapat
dipakai bahwa nilai kuat tarik bahan beton normal hanya berkisar
antara 9% - 15% dari kuat tekannya. Nilai pendekatan yang diperoleh
dari hasil pengujian berulangkali mencapai kekuatan 0.50 0.60 kali
fc, sehingga untuk beton normal digunakan nilai 0,57 fc.Pengamatan
kuat tarik beton khususnya pada beton bertulang sangat penting pada
penentuan kemungkinan pencegahan keretakan akibat susut dan
perubahan panas. Sedang untuk beton tidak bertulang, hasil
pengujian ini dimanfaatkan dalam perencanaan konstruksi jalan raya
dan lapangan terbang serta untuk beton prategang.Cara yangdigunakan
untuk mengukur kuat tarik beton adalah dengan pengujian kuat tarik
belah sesuai SK SNI M-60-1990-03 (SNI 03-2492-1991). Spesimen yang
digunakan adalah silinder dan ditekan oleh dua plat paralel pada
arah diameternya.Kuat tarik belah dihitung dengan rumus :f'ct=2P/
LD..........................(4)Dimana :fct=kuat tarik belah
(Mpa)P=beban uji maksimum (N)L=Panjang benda uji (mm)D=Diameter
benda uji (mm)2.Penyusutan
Proses susut secara umum didefinisikan sebagai perubahan volume
yang tidak berhubungan dengan beban. Adapun proses susut pada beton
yaitu:a.Penyusutan awal, akibat kehilangan air pada proses
penguapan dan perembesan melalui acuan.b.Penyusutan akibat suhu
ketika beton mulai dingin. Penyusutan ini masih dapat diatasi
dengan perawatan yang baik. Terjadinya penyusutan akan berakibat
retak-retak plastis pada beton.-Retak yang lebih luas dari 0,15 mm
tidak akan menimbulkan masuknya air pada tulangan (dapat
diabaikan)-Retak-retak sebesar (0,15 0,5 mm) perlu diatasi dengan
menutup retakan tersebut (dengan emulsi latex dan
lain-lain)3.Keawetan
Keawetan beton merupakan lamanya waktu pada material untuk dapat
melanjutkan pemakaiannya seperti yang telah direncanakan. Walaupun
terjadi serangan dari luar baik fisik, mekanik dan kimia. Adapun
pengaruh-pengaruh luar yang dapat merusak beton adalah pengaruh
cuaca (hujan sinar matahari) silih berganti dan daya perusak
kimiawi, misalnya air limbah/buangan, air laut, lemak gula dan
sebagainya. Untuk mengatasi hal tersebut yaitu :-Permukaan beton
harus mulus (misalnyaexposed concrete)-Tidak porous (rongga) dalam
artian pemadatan harus baik.-Menambah bahan tambahan tertentu untuk
keperluan khusus.4.Pengaruh SuhuHarga koefisien pemuaian suhu pada
beton berubah-ubah tergantung banyaknya semen dalam campuran kadar
air dan agregat. Untuk maksud praktis dapat diambil sebesar 1,0 x
10-6tiapoC (beton normal).
Pasir untuk konstruksi dibedakan menjadi 2, yaitu pasir beton
dan pasir pasangPasir BetonPasir beton adalah butiran-butiran
mineral keras dan tajam berukuran antara 0,075 5 mm, jika terdapat
butiran berukuran lebih kecil dari 0,063 mm tidak lebih dari 5%
berat. Pasir beton sering digunakan untuk pekerjaan cor-coran
struktur seperti kolom, balok dan pelat lantai.
Untuk mendapatkan kekuatan beton yang optimal maka pasir harus
dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :a)Pasir beton harus
bersih, bila diuji dengan larutan pencuci khusus, tinggi endapan
pasir yang kelihatan dibandingkan dengan tinggi seluruh endapan
tidak kurang dari 70%.b)Kadar butiran yang lewat ayakan 0,063 mm
(kadar lumpur) tidak boleh lebih dari 5% berat.c)Angka kehalusan
butir (FM) terletak antara 2,2 3,2 bila diuji dengan rangkaian
ayakan 0,16 ; 0,315; 0,63; 1,25; 2,50; 0,5 dan 10 mm, fraksi yang
lewat ayakan 0,3 mm minimal 15% berat.d)Pasir tidak boleh
mengandung zat-zat organik yang dapat mengurangi mutu beton. Untuk
memeriksanya pasir direndam pada cairan 3% NaOH, cairan di atas
endapan tidak boleh lebih gelap dari warna larutan
pembanding.e)Kekekalan terhadap larutan Na4SO4; fraksi yang hancur
tidak boleh lebih dari 12% berat. Kekekalan terhadap larutan MgSO4;
fraksi yang hancur tidak boleh lebih dari 10% berat.f)Untuk beton
dengan tingkat keawetan tinggi, reaksi pasir terhadap alkali harus
negatif.
Pasir Beton
Pasir Beton (sudah dicuci)
Pasir PasangBerdasarkan tempat penambangan, maka pasir pasang di
bedakan dalam 2 jenis sebagai berikut :1. Pasir Gunung, adalah
pasir yang diperoleh dari hasil galian , butirannya kasar dan tidak
terlalu keras. Biasanya pasir jenis ini mengandung pozolan (jika
dicampur dengan kapur padam dan air setelah beberapa waktu dapat
mengeras sehingga membentuk suatu massa padat dan sukar dalam
air).Pasir Gunung GalunggungPasir gunung2.Pasir Sungai,adalah pasir
yang diperoleh dari sungai yang merupakan hasil gigisan batu-batuan
yang keras dan tajam, pasir jenis ini butirannya cukup baik (antara
0,063 mm 5 mm) sehingga merupakan adukan yang baik untuk pekerjaan
pasangan.Pasir Sungai
Tips : Pasir harus ditempatkan dalam ruang yang terlindung dari
hujan dan terik matahari dan ditimbun sedemikian rupa sehingga
tidak menjadi degresi.Bahan Tambah BetonSenin, 13 Agustus 2012 -
10:29:39 WIB
Bahan tambah dalam pembuatan beton ada 2 jenis yaitu :Chemical
Admixture (Additive) :Bahan-bahan admixture yang dapat larut dalam
air digolongkan sebagai chemical admixture lazim disebut sebagai
additiveMineral Admixture :Bahan-bahan admixture yang tidak dapat
larut dalam air digolongkan sebagai mineral admixtureAda 4 jenis
bahan additive, yaitu:1. Air-Entraining (AEA) Penerapan:Untuk
meningkatkan ketahanan beku/cairUntuk meningkatkan workabilitas
Pengaruh:Menghasilkan butiran-butiran udara kecil yang banyak dalam
betonKeterangan:Efisiensi semakin berkurang seiring dengan
meningkatnya suhu, kadar semen tinggi dan kehadiran fly ash2.
Water-Reducing Penerapan:Untuk meningkatkan workabilitasUntuk
meningkatkan kekuatan pada tingkat workabilitas yang samaUntuk
memperbaiki sifat beton yang menggunakan agregat bergradasi
jelekPengaruh:Memisahkan partikel-partikel semen dan meningkatkan
fluiditas betonMengurangi kebutuhan air pencampurDapat mempengaruhi
waktu setting betonKeterangan:Kandungan klorida harus dibatasi,
overdosis lignosulphonates dapat menyebabkan penundaan pengerasan
yang berlarut-larut. Selanjutnya hal ini dapat mempengaruhi
kekuatan dan porositas beton.3. High Range water Reducer
Superplasticizers (HRWR) Penerapan:Untuk memfasilitasi penempatan
dan pemadatan (contoh pada elemen beton bertulang yang ditulangi
dalam jumlah banyak)Untuk meningkatkan kekuatanUntuk menghasilkan
bentuk permukaan yang berkualitas tinggiUntuk memfasilitasi pumping
Pengaruh:Meningkatkan fluiditas beton dengan pengaruh yang kecil
pada waktu settingKeterangan:Kecocokan dengan zat tambahan lain
dalam campuran harus diperiksa, penambahan kembali air pada beton
lebih dari sekali untuk mengembalikan slump dapat menyebabkan
reduksi kekuatan ultimate.4. Permeability Reducing Penerapan:Untuk
mengurangi perpindahan uap air Pengaruh:Mengisi pori-pori dengan
bahan-bahan yang reaktif, atau bahan penolak air
(water-repellent)Keterangan:Tidak akan mengubah beton kualitas
rendah menjadi beton kedap air. Pengurangan permeabilitas
disebabkan oleh meningkatnya workabilitas dan pengerjaan yang lebih
baikSebenarnya masih ada tipe additive-additive lain, tapi
pemanfaatannya sendiri untuk industri readymix di Indonesia belum
maksimal. Additive-additive yang saya maksud yaitu: 1. VMA
(viscosity-modifying admixtures) 2. SRA (shrinkage reducing
admixture) 3. AWA (anti washout agent)Tipe-tipe Mineral Admixture
yaitu:1. Material cementitiousDapat bereaksi langsung dengan air.
Bahan ini mengandung silikat dan kalsium aluminosilikat. Contoh:
Blast Furnace Slag, yaitu bahan buangan industri baja yang
menggunakan tanur pijar.2. Material pozzolanicMaterial yang dapat
bereaksi dengan kapur bebas (Ca(OH)2) plus air. Komposisinya
didominasi oleh siliceous dan aluminous. Contoh: Abu Terbang kelas
F, yaitu sisa buangan Industri Pembangkit Listrik yang menggunakan
batubara jenis bituminous atau anthracite. Selain itu, silica fume
(hasil sampingan produksi elemen silicon), juga bahan pozzolanic.
Komposisinya didominasi oleh unsur amorphous silica.3. Material
pozzolanic dan cementitiousMaterial ini dapat bereaksi dengan air
saja atau dengan kapur bebas (Ca(OH)2) plus air. Komposisinya
didominasi oleh siliceous, aluminous dan kapur. Contoh: Abu Terbang
kelas C, yaitu sisa buangan Industri PLTU yang menggunakan barubara
jenis lignite atau subbituminous.4. Material inertMaterial ini
tidak bereaksi secara kimiawi dengan unsur-unsur semen. Contoh:
bahan buangan pabrik batu marmer, bahan kuarsa yang sudah
dihaluskan dan lain-lain (AD).
Workability
Workability atau kelecakan campuran beton sulit untuk
didefinisikan dengan tepat, namun sering diartikan sebagai tingkat
kemudahan pengerjaan campuran beton untuk diaduk, dituang, diangkut
dan dipadatkan. Unsur-unsur yang mempengaruhi sifat kemudahan
dikerjakan antara lain:1.Jumlah air yang dipakai dalam campuran
adukan beton. makin banyak air yang dipakai, makin mudah beton
segar itu dikerjakan. Tetapi pemakaian air juga tidak boleh terlalu
berlebihan.2.Penambahan semen kedalam campuran juga memudahkan cara
pengerjaan betonnya, karena pasti juga diikuti dengan penambahan
air campuran untuk memperoleh nilai faktor air semen
tetap.3.Gradasi campuran pasir dan kerikil, jika campuran pasir dan
kerikil mengikuti gradasi yang telah disarankan oleh peraturan maka
adukan beton mudah dikerjakan.4. Pemakaian butiran yang bulat
memudahkan cara pengerjaan.5. Pemakaian butiran maksimum kerikil
yang dipakai berpengaruh terhadap cara pengerjaan.6. Cara pemadatan
beton menentukan sifat pekerjaan yang berbeda.7. selain itu,
beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan adalah jumlah kadar udara
yang terdapat di dalam beton dan penggunaan bahan tambah dalam
campuran beton.
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mencari nilai kelecakan
(Workability) dari suatu campuran. Salah satunya adalah dengan Uji
Nilai Slump.
Workability dapat dilihat dari nilai slump yang identik dengan
tingkat keplastisan beton. Semakin plastis beton, semakin mudah
pengerjaannya. Unsur unsur yang mempengaruhinya antara lain:
1.Jumlah air pencampur Semakin banyak air semakin mudah
dikerjakan.2.Kandungan semen Jika FAS tetap, semakin banyak semen
berarti semakin banyak kebutuhan air sehingga keplastisannya
semakin tinggi.3.Gradasi campuran pasir kerikil Jika memenuhi
syarat dan sesuai dengan standar, akan lebih mudah
dikerjakan.4.Bentuk butiran agregat kasar berbentuk bulat lebih
mudah dikerjakan.5.Butir maksimum6. Cara pemadatan dan alat
pemada
Workability Beton SegarYang di maksud dengan workability ( mudah
dikerjakan ) adalah :1. Cara menentukan bahan bahan yang memenuhi
syarat dengan perbandingan yang baik.2. Cara mencampur sampai
homogen.3. Cara mengangkut adukan dan molen ke acuan tanpa merubah
susunan campuran beton segar.4. Cara memadatkan yang baik pada
acuan tanpa terjadi segregasi / blooding (pemisah air dari
beton).5. Cara memelihara/curing, selama terjadi proses hidrasi
atau pengerasan beton dengan cara melindungi beton dengan membasahi
dengan acuan selama 28 hari.
Menurut Newman sifat sifat pokok dari beton sebagai berikut :1.
Compactability: Sifat yang mewakili kemudahan pengerjaan
yangmeliputi pemadatan dengan cara mengeluarkan gelembung udara.2.
Stability: Sifat dari beton yang mampu untuk menahan segregasi
(pemisahan butiran) bahan yang dikandungannya dalam pengangkutan
atau selama pemadatan.3. Mobility: Sifat yang menentukan kemudahan
pengerjaan dengan mana beton dapat mengalir disekeliling penulangan
dan mengisi sudut sudut.4. Finishability: Sifat yang membantu untuk
menghasilkan permukaan yang halus dengan alat perata atau dengan
cara lain.
Pasir, barangkali jenis material ini sudah tidak asing lagi bagi
kita, karena sebagai salah satu material pokok dalam membangun.
Mulai dari pekerjaan rumah, saluran, pagar, gedung, dan berbagai
jenis bangunan/konstruksi lainnya, hampir semua menggunakan
material pasir.
Berdasarkan kegunaannya, pasir bisa di bedakan menjadi 3, yaitu:
Pasir pasang, biasanya dipergunakan untuk pekerjaan pasangan
dinding, pondasi, pasangan batu kali, plesteran. Pasir beton,
dipergunakan untuk pekerjaan pembetonanan, seperti plat, kolom,
balok, dsb. Pasir urug, dipergunakan untuk pekerjaan lapis dasar,
pondasi, lantai atau galian, biasanya untuk pekerjaan yang tidak
terkait dengan konstruksi.Namun, terkadang dalam pelaksanaannya
sering rancu dan kurang memperhatikan jenis masing-masing pasir dan
menganggap semua pasir sama. Bila dalam penggunaan pasir terjadi
kesalahan/kekeliruan, bisa jadi akan berpengaruh terhadap
mutu/kualitas bangunan/konstruksi.
Sifat-sifat mekanis beton keras dapat diklasifikasikan sebagai
:
1. Sifat jangka pendek, seperti kuat tekan, tarik, dan geser,
serta modulus elastisitas.
2. Sifat jangka panjang, seperti rangkak dan susut.
Kuat Tekan
Nilai kuat tekan beton didapatkan melalui tata cara pengujian
standar, menggunakan mesin uji dengan cara memberikan beban tekan
bertingkat pada benda uji silinder beton (diameter 150mm, tinggi
300mm) sampai hancur. Tata cara pengujian yang umum dipakai adalah
standar ASTM (American Society for Testing Materials) C39-86. Kuat
tekan beton umur 28 hari berkisar antara 10 65 MPa. Untuk beton
bertulang pada umumnya menggunakan beton dengan kuat tekan berkisar
17 30 MPa.
Kuat Tarik
Kuat tarik beton yang tepat sulit untuk diukur. Selama
bertahun-tahun, sifat tarik beton diukur dengan memakai modulus
keruntuhan (modulus of rupture). Baru-baru ini, hasil dari
percobaansplit silinder beton, umumnya memberikan hasil yang lebih
baik dan mencerminkan kuat tarik sebenarnya. Nilai pendekatan yang
diperoleh dari hasil pengujian berulang kali mencapai kekuatan 0,50
fc 0,60 fc, sehingga untuk beton normal digunakan nilai 0,57
fc.
Kuat Geser
Kekuatan geser lebih sulit diperoleh, karena sulitnya
mengisolasi geser dari tegangan-tegangan lainnya. Ini merupakan
salah satu sebab banyaknya variasi kekuatan geser yang dituliskan
dalam berbagai literature, mulai dari 20% dari kekuatan tekan pada
pembebanan normal, sampai sebesar 85% dari kekuatan tekan, dalam
hal terjadi kombinasi geser dan tekan.
Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas, merupakan kemiringan dari bagian awal
grafik yang lurus dari diagram regangan-tegangan, yang akan
bertambah besar dengan bertambahnya kekuatan beton. Besarnya
modulus elastisitas tersebut dapat dihitung dengan tepat
berdasarkan persamaan empiris :
Ec= 0,043 wc1,50fcUntuk beton normal (wc= 23 kN/m3), Ec= 4700
fc
Di mana :
Ec= modulus elastisitas beton tekan (MPa)wc= berat isi beton
(kg/m3)fc= kuat tekan beton (MPa)Rangkak
Rangkak (creep) adalah sifat di mana beton mengalami perubahan
bentuk (deformasi) permanen akibat beban tetap yang bekerja
padanya. Rangkak timbul dengan intesitas yang semakin berkurang
untuk selang waktu tertentu dan akan berakhir setelah beberapa
tahun berjalan. Besarnya deformasi rangkak sebanding dengan
besarnya beban yang ditahan dan juga jangka waktu pembebanan. Pada
umumnya rangkak tidak mengakibatkan dampak langsung terhadap
kekuatan struktur, tetapi akan mengakibatkan timbulnya redistribusi
tegangan pada beban kerja dan kemudian mengakibatkan terjadinya
peningkatan lendutan (defleksi).
Susut
Susut secara umum didefinisikan sebagai perubahan volume beton
yang tidak berhubungan dengan beban. Pada dasarnya ada dua jenis
susut, yaitu susut plastis dan susut pengeringan. Susut plastis
terjadi beberapa jam setelah beton segar dicor ke dalam cetakan
(bekisting). Sedangkan susut pengeringan terjadi setelah beton
mencapai bentuk akhirnya, dan proses hidrasi pasta semen telah
selesai. Laju perubahannya berkurang terhadap waktu, karena beton
semakin berumur akan semakin tahan tegangan dan semakin sedikit
mengalami susut.
Jenis dan Karakteristik Material BETON1.1.Pengertian Beton
Betonadalah hasil pencampuran semen portland, air, dan agregat.
Kadang-kadang juga ditambah bahan tambahan yang sangat bervariasi
mulai dari bahan kimia tambahan, serat, sampai bahan buangan non
kimia dengan perbandingan tertentu.
Pada proses terbentuknya beton, semen dan air akan membentuk
pasta semen yang berfungsi sebagai perekat / pengikat dalam proses
pengerasan. Pada proses pengerasan, pasta semen dan agregat halus (
pasir ) akan membentuk mortar yang akan menutup rongga-rongga
antara agregat kasar ( kerikil atau batu pecah ) sedangkan
pori-pori antara agregat halus diisi oleh pasta semen yang
merupakan campuran antara semen dengan air sehingga butiran-butiran
agregat saling terikat dengan kuat dan terbentuklah suatu massa
yang kompak/padat.
1.2 Jenis Jenis BetonAda bermacam macam jenis beton, yaitu :a.
Beton Ringan Beton ringan adalah beton yang dibuat dengan beban
mati dan kemampuan penghantaran panas yang lebih kecil dengan berat
jenis kurang dari 1800 kg/m3.b. Beton Massa Beton massa adalah
beton yang dituang dalam volume besar, yaitu perbandingan antara
volume dan luas permukaannya besar. Biasanya beton massa dimensinya
lebih dari 60 cm.c. Ferrosemen Ferrosemen adalah suatu bahan
gabungan yang diperoleh dengan cara memberikan suatu tulangan
berupa anyaman kawat baja sebagai pemberi kekuatan tarik dan
daktilitas pada mortar semen.d. Beton Serat (Fibre Concrete) Beton
Serat (Fibre Concrete) adalah bagian komposit yang terdiri dari
dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat. Serat dalam
beton ini berfungsi mencegah retak retak sehingga menjadikan beton
lebih daktail daripada beton biasa.e. Beton Non Pasir (No-Fines
Concrete), Beton Non Pasir (No-Fines Concrete) adalah bentuk
sederhana dari jenis beton ringan yang diperoleh dengan cara
menghilangkan bagian halus agregat pada pembuatan beton. Tidak
adanya agregat halus dalam campuran menghasilkan suatu sistem
berupa keseragaman rongga yang terdistribusi di dalam massa beton
serta berkurangnya berat jebis beton.f. Beton Siklop Beton Siklop
adalah beton normal / beton biasa yang menggunakan ukuran agregat
yang relatif besar. Ukuran agregat kasar dapat mencapai 20 cm,
namun proporsi agregat yang lebih besar ini sebaiknya tidak lebih
dari 20 % agregat seluruhnya.g. Beton Hampa Beton Hampa adalah
beton yang setelah diaduk, dituang, dan dipadatkan sebagaimana
beton biasa, air sisa reaksi disedot dengan cara khusus yang
disebut cara vacuum. Air yang tertinggal hanya air yang dipakai
untuk reaksi dengan semen sehingga beton yang diperoleh sangat
kuat.h. Beton Mortar Beton Mortar adalah adukan yang terdiri dari
pasir, bahan perekat, dan air. Mortar dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu: mortar lumpur, mortar kapur, dan mortar semen.
1.3 Sifat Sifat Beton
1.3.1 Beton SegarHal hal penting yang berkaitan dengan sifat
sifat beton segar adalah1. Kemudahan pengerjaan ( workability
)Sifat ini merupakan ukuran dari tingkat kemudahan adukan untuk
diaduk, diangkut, dituang dan dipadatkan.Unsur unsur yang
mempengaruhi sifat kemudahan pengerjaan beton segar :a. Jumlah air
yang dipakai dalam campuran adukan beton.b. Makin banyak air yang
dipakai makin mudah beton segar dikerjakan.c. Penambahan semen
kedalam campuran yang diikuti dengan bertambahnya air pada campuran
untuk memperoleh nilai fas tetap.d. Gradasi campuran pasir dan
kerikil.e. Pemakaian butir maksimum kerikil.f. Pemakaian butir
butir batuan yang bulat.
2. Pemisahan kerikil.Kecenderungan butir butir kerikil untuk
memisahkan diri dari campuran adukan beton
disebutsegregation.Kecenderungan pemisahan kerikil dapat diperbesar
dengan cara:a. Mengurang semen pada campuran adukan betonb.
Menambah jumlah air.c. Memperbesar butir kerikil.d. Memperkasar
permukaan kerikil.
Pemisahan kerikil dari adukan beton kurang baik setelah beton
mengeras Untuk mengurangi kecenderungan pemisahan kerikil tersebut
maka diusahakan hal hal sebagai berikut:a. Memberikan air
secukupnya ( sesuai dengan kebutuhan )b. Adukan beton jangan
dijatuhkan dengan ketinggian terlalu tinggic. Cara pengangkutan,
penuangan maupun pemadatan harus mengikuti cara yang betul.
3. Pemisahan airKecenderungan air untuk naik ke atas (memisahkan
diri) pada beton segar yang baru saja dipadatkan
disebutbleeding.Pemisahan air dapat dikurangi dengan cara cara
berikut:a. Memberi lebih banyak semen.b. Menggunakan air sesedikit
mungkin.c. Menggunakan pasir lebih banyak
1.3.2 Beton KerasSifat sifat mekanis beton keras adalah :A.
Sifat jangka pendek atau sesaatSifat jangka pendek terdiri dari :1.
Kekuatan tekan. Kuat tekan beton dipengaruhi oleh : Perbandingan
air semen dan tingkat pemadatannya. enis semen dan kualitasnya .
Jenis dan lekak lekuk bidang permukaan agregat. Umur (pada keadaan
normal kekuatan bertambah sesuai dengan umurnya). Suhu (kecepatan
pengerasan beton bertambah dengan bertambahnya suhu). Efisiensi dan
perawatan.2. Kekuatan tarikKekuatan tarik beton berkisar
seperdelapanbelas kuat desak beton pada waktu umurnya masih muda
dan berkisar seperduapuluh sesudahnya. Kekuatan tarik biasanya
tidak diperhitungkan di dalam perencanaan bangunan beton. Kuat
tarik merupakan bagian penting di dalam menahan retak retak akibat
perubahan kadar air dan suhu.
3. Kekuatan geserDi dalam praktek, kekuatan geser beton selalu
diikuti oleh kekuatan desak dan tarik oleh lenturan bahkan di dalam
pengujian tidak mungkin menghilangkan elemen lentur.
A. Sifat jangka panjangSifat jangka panjang terdiri dari:1.
Rangkak Rangkak adalah penambahan terhadap waktu akibat beton yang
bekerja.Faktor faktor yang mempengaruhi rangkak adalah:a. Kekuatan
Rangkak dikurangi bila kenaikan kekuatan semakin besarb.
Perbandingan campuran Bila fas dan volume pasta semen berkurang
maka rangkak berkurang.c. Agregatd. Rangkak bertambah bila agregat
makin halus)e. Perawatanf. Umurg. Kecepatan rangkak berkurang
sejalan dengan umur beton
2. SusutSusut adalah berkurangnya volume elemen beton karena
terjadi kehilangan uap air ketika terjadi penguapan. Faktor faktor
yang mempengaruhi besarnya susut adalah :a. Agregat sebagai penahan
susut pasta semenb. Faktor air semen (semakin besar fas semakin
besar pula efek susut)c. Ukuran elemen beton (kelajuan dan besarnya
susut akan berkurang bila volume elemen betonnya semakin besar)d.
Kondisi lingkungane. Banyaknya penulanganf. Bahan tambahan.
1.4 Kelebihan dan Kekurangan Beton
1.4.1 Kelebihan BetonKelebihan beton dibanding dengan bahan
bangunan lain adalah1. Harganya relatif murah karena menggunakan
bahan-bahan dasar dari bahan lokal, kecuali semen Portland.2. Beton
termasuk tahan aus dan tahan kebakaran sehingga biaya perawatannya
rendah3. Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi dan
mempunyai sifat tahan terhadap pengkaratan / pembusukan oleh
kondisi lingkungan.4. Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan
beton tak bertulang atau pasangan batu.5. Beton segar dapat dengan
mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan ukuran
seberapapun tergantung keinginan .
1.1.4.2 Kekurangan BetonKekurangan beton dibanding dengan bahan
bangunan lain adalah:1. Beton mempunyai kuat tarik yang rendah
sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu diberi baja tulangan
atau tulangan kasa.2. Beton segar mengerut saat pengeringan dan
beton keras mengembang jika basah sehingga dilatasi (constraction
joint) perlu diadakan pada beton yang berdimensi besar untuk
memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton.3.
Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu
sehingga perlu dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah
terjadinya retak-retak akibat perubahan suhu.4. Beton tidak kedap
air sehingga air yang membawa kandungan garam dapat masuk dan
merusak beton.5. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga
harus dihitung secara seksama agar setelah dikombinasikan dengan
baja tulangan menjadi bersifat daktail terutama pada struktur tahan
gempa.
1.5 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kuat Tekan Beton
Faktor faktor yang mempengaruhi kuat tekan beton adalah:a.
Pengaruh cuaca berupa pengembangan dan penyusutan yang diakibatkan
oleh pergantian panas dan dingin.b. Daya perusak kimiawi, seperti
air laut (garam), asam sulfat, alkali, limbah, dan lain-lain.c.
Daya tahan terhadap aus (abrasi) yang disebabkan oleh gesekan orang
berjalan kaki, lalu lintas, gerakan ombak, dan lain-lain.
1.6 Zat Zat yang Mengurangi Kekuatan Beton
Ditinjau dari aksinya, zat zat yang berpengaruh buruk pada beton
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:a. Zat yang mengganggu proses
hidrasi semenb. Zat yang melapisi agregat sehingga mengganggu
terbentuknya lekatan yang baik antara agregat dan pasta semenc.
Butiran butiran yang tidak tahan cuaca yang bersifat lemah dan
menimbulkan reaksi kimia antara agregat dan pastanya.Zat zat
pengganggu ini dapat berupa kandungan organik, lempung atau bahan
bahan halus lainnya, misalnya silt atau debu pecahan batu, garam,
shale, lempung, kayu, arang, pyrites (tanah tambang yang mengandung
belerang), dan lain lain.
1.7 Evaluasi Pekerjaan Beton
Kekuatan beton yang diproduksi di lapangan cenderung bervariasi
dari adukan ke adukan. Besar variasi tergantung pada berbagai
faktor antara lain:a. Variasi mutu bahan (agregat) dari satu adukan
dengan adukan berikutnyab. Variasi cara pengadukanc. Stabilitas
pekerja
Pengawasan terhadap mutu beton yang dibuat di lapangan dilakukan
dengan cara membuat diagram hasil uji kuat tekan beton dari benda
benda uji yang diambil selama pelaksanaan. Dalam buku Perencanaan
Campuran dan Pengendalian Mutu Beton (1994) tercantum bahwa beton
yang dibuat dapat dinyatakan memenuhi syarat (mutunya tercapai)
jika kedua persyaratan berikut terpenuhi:a. Nilai rata rata dari
semua pasangan hasil uji (yang masing masing pasangan terdiri dari
empat hasil uji kuat tekan) tidak kurang dari (fc+0,82 Sc).b. Tidak
satupun dari hasil uji tekan (rata rata dari dua silinder) kurang
dari 0,85fc.
Jika salah satu dari dua persyaratan tersebut di atas tidak
terpenuhi, maka untuk adukan berikutnya harus diambil langkah
langkah untuk meningkatkan kuat tekan rata rata betonnya.
Khusus jika persyaratan kedua yang tidak terpenuhi maka selain
memperbaiki adukan beton berikutnya harus pula diambil langkah
langkah untuk memastikan bahwa daya dukung struktur beton yang
sudah dibuat masih tidak membahayakan terhadap beban yang akan
ditahan.
Langkah langkah itu antara lain:a. Analisis ulang struktur
berdasarkan kuat tekan beton sesungguhnya (actual)b. Uji tidak
merusak (non-destructive test), misalnya dengan Schmidt Rebound
Hammer (Hamer Test), Pull-out Tet, Ultrasonic Pulse Velocity Test,
atau semi destructive test, yaitu uji bor inti, dan sebagainya
Peranan Air dalam PembuatanBetonNov2Dalam pembuatan beton, air
merupakan salah satu faktor penting, karena air bereaksi dengan
semen akan menjadi pasta pengikat agregat. Analogi sederhana,
pernahkah anda membuat agar-agar? Pembuatan agar-agar, dalam 1
(satu) sachet tentu mempunyai takaran air tertentu supaya terbentuk
suatu agar-agar yang keras tetapi tetap kenyal dan lembut.
Misalkan, untuk membuat 1 (satu) sachet agar-agar diperlukan hanya
1 gelas air, bayangkan jika penambahan air melebihi komposisi yang
disarankan??? Bayangkan, jika 1 (satu) sachet ditambahkan air 1
ember??? Apakah akan terbentuk agar-agar yang keras, kenyal dan
lembut???Contoh diatas adalah memperlihatkan pentingnya komposisi
air. Air berpengaruh terhadap kuat tekan beton, karena kelebihan
air akan menyebabkan penurunan pada kekuatan beton itu sendiri.
Selain itu kelebihan air akan mengakibatkan beton
mengalamibleeding, yaitu air bersama-sama semen akan bergerak ke
atas permukaan adukan beton segar yang baru saja dituang. Hal ini
akan menyebabkan kurangnya lekatan beton antara lapis permukaan
(akibatbleeding) dengan beton lapisan di bawahnya. Kurangnya
lekatan antar dua lapisan tersebut merupakan area yang lemah. Air
pada campuran beton akan berpengaruh terhadap
sifatworkabilityadukan beton, besar kecilnya nilai susut beton,
kelangsungan reaksi dengan semen portland sehingga dihasilkan
kekuatan selang beberapa waktu, dan peranan air sangat mendukung
perawatan adukan beton diperlukan untuk menjamin pengerasan yang
baik.
Air untuk pembuatan beton minimal memenuhi syarat sebagai air
minum yaitu tawar, tidak berbau, bila dihembuskan dengan udara
tidak keruh dan lain-lain, tetapi tidak berarti air yang digunakan
untuk pembuatan beton harus memenuhi syarat sebagai air
minum.Penggunaan air untuk beton sebaiknya memenuhi persyaratan
sebagai berikut ini, (Tjokrodimulyo, 2007):1) Tidak mengandung
lumpur atau benda melayang lainnya lebih dari 2 gr/ltr.2) Tidak
mengandung garam-garam yang dapat merusak beton (asam, zat organik)
lebih dari 15 gr/ltr.3) Tidak mengandung Klorida (Cl) lebih dari
0,5 gr/ltr.Faktor air semen (fas) adalah perbandingan berat antara
air dan semen Portland di dalam campuran adukan beton. Dalam
praktek pembuatan beton nilai fas berkisar antara 0,4 sampai dengan
0,6. Hubungan antara faktor air semen dan kuat tekan beton secara
umum dapat ditulis menurut Abrams (dalam Tjokrodimulyo, 2007)
dengan persamaan :fc = A/Bxdimana ;fc = Kuat tekan beton (MPa)x =
Perbandingan volume antara air dan semen (fas)A, B = Konstanta
This entry was posted on 2 November 2012, inTeknologiand
taggedair,Beton,bleeding,faktor air semen,nilai susut beton,syarat
air untuk pembuatan beton,workability.