Top Banner
BENTUKLAHAN ASAL VULKANIK PRODI TEKNIK GEOLOGI JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2015 Tugas Mata Kuliah Vulkanologi KELOMPOK 4 ABD. KADIR MUBARAK A. AMIN : 471 414 013 MUH. IQBAL ASIKI : 471 414 027 MOH. PRAYOGA I. PUTJE : 471 414 017 NISTARI MOKOGINTA : 471 414 010
16

BENTUK LAHAN VULKANIK

Jul 16, 2016

Download

Documents

Bentuk Lahan Vulkanik
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BENTUK LAHAN VULKANIK

BENTUKLAHAN ASAL VULKANIK

PRODI TEKNIK GEOLOGI

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2015

Tugas Mata Kuliah Vulkanologi

KELOMPOK 4

ABD. KADIR MUBARAK A. AMIN : 471 414 013MUH. IQBAL ASIKI : 471 414 027

MOH. PRAYOGA I. PUTJE : 471 414 017NISTARI MOKOGINTA : 471 414 010

Page 2: BENTUK LAHAN VULKANIK

V1 Kepundan

Kepundan atau kawah gunungapi adalah cekungan melingkar di permukaan

bumi yang disebabkan oleh aktivitas vulkanisme. Kepundan dapat terbentuk dengan

dua proses, yaitu; (1) Erupsi gunungapi eksplosif, dan (2) Runtuhnya batuan

permukaan kedalam dapur magma.

Danau Toba - Kepundan yang dibentuk oleh proses erupsi gunungapi bertipe

eksplosif. Gambar ini dimodifikasi dari data Landsat GeoCover – NASA.

Ilustrasi pembentukan kepundan oleh proses runtuhnya batuan permukaan yang

disebapkan kosongnya dapur magma. Gambar ini dimodifikasi dari USGS.

Page 3: BENTUK LAHAN VULKANIK

V2 Kerucut gunungapi

Kerucut gunungapi adalah bukit berbentuk segitiga yang tersusun dari

tumpukan material vulkanik di sekitar kepundan. Beberapa jenis kerucut gunungapi

antara lain; composite cone, cinder cone, spatter cone, dan tuff cone.

Composite cone - atau dikenal juga sebagai stratocone tersusun dari lapisan lava,

debu vulkanik, dan fragmen batuan. Lapisan-lapisan ini terbentuk dari waktu ke

waktu selama terjadi erupsi gunungapi. Letusan yang membentuk kerucut jenis ini,

disebut letusan Plinian.

Gunungapi Fuji, Jepang, memiliki kerucut jenis composite cone.

Foto oleh Melville B. Grosvenor, National Geographic.

Cinder cone – terbentuk dari susunan lontaran-lontara lava di sekitar kepundan.

Biasanya berukuran kerikil sampai kerakal, diisi dengan banyak gelembung kecil

yang terperangkap dalam lava ketika membeku (scoria dan arang). Kerucut ini dapat

memiliki ketinggian dari puluhan hingga ratusan meter.

Gunungapi Wizard, Pulau Wizard, Oregon, memiliki kerucut jenis cinder cone.

Foto oleh Walter Meayers Edwards

Page 4: BENTUK LAHAN VULKANIK

Spatter cone – adalah kurucut gunungapi kecil (berukuran 1 sampai 5 meter) yang

terbentuk dari tumpukan lontaran gumpalan lava kental. Kurucut jenis ini sering

membentuk kelompok linear di sepanjang retakan di sisi sebuah gunungapi besar.

Moon National Monument, Idaho, memiliki kerucut jenis spatter cone.

Foto oleh Peter T. White, National Geographic.

Tuff cone – adalah kerucut gunungapi tersusun dari material debu vulkanik di sekitar

kepundan. Seiring waktu, debu vulkanik akan mengeras menjadi batu yang dikenal

sebagai tuff. Tuff cone memiliki lereng yang sangat curam dan tinggi bisa mencapai

300 meter.

Diamond Head, Honolulu, Hawaii, merupakan tuff cone besar yang terbentuk dari

letusan singkat sekitar 200.000 tahun yang lalu. Foto oleh Bates Littlehales, National

Geographic.

Page 5: BENTUK LAHAN VULKANIK

V3 Lereng gunungapi atas

Lereng gunungapi atas dimulai dari puncak sampai punggungan. Umumnya

berlereng terjal, jarang atau hampir tidak ada tumbuhan. Asosiasi batuan di bagian

ini terdiri dari perselingan lava dengan breksi piroklastika dan aglomerat. Kelompok

batuan ini sangat resistan, sehingga biasanya membentuk timbulan tinggi pada

gunung api purba.

V4 Lereng gunungapi tengah

Lereng gunungapi tengah berada di punggungan gunungapi. Umumnya

berlereng terjal sampai landai, sebagian ditutupi tumbuhan. Asosiasi batuan di

bagian ini, karena sudah lebih menjauhi lokasi sumber letusan, lava dan aglomerat

sudah berkurang, tetapi breksi piroklastika dan tuf sangat dominan.

V5 Lereng gunungapi bawah

Lereng gunungapi bawah dimulai dari punggungan sampai kaki gunungapi.

Umumnya berlereng landai sampai hampir datar. Hampir suluruh wilayah ini ditutupi

tumbuhan. Asosiasi batuan di bagian ini ditandai dari breksi piroklastika dan tuf

sangat mulai berkurang, sedangkan breksi lahar sudah mulai berkembang.

Pembagian lereng atas, tengah dan bawah. Gunung Merapi, Jawa Tengah.

Tampilan 3D citra satelit, Google Earth (2015).

V6 Kaki gunungapi

Morfologi kaki gunungapi adalah bentangalam gunungapi yang merupakan

bagian kaki dari sebuah gunungapi. Umunya berlereng landai. Asosiasi batuan di

bagian ini terdiri dari tuff dan tuff lapilli.

Page 6: BENTUK LAHAN VULKANIK

V7 Dataran kaki gunungapi

Dataran kaki gunungapi adalah bentangalam sekitar gunungapi yang

berbentuk datar. Asosiasi batuan di bagian ini terdiri dari tuff sedang-halus dan

lahar.

Kaki gunungapi (arsiran merah) dan Dataran kaki gunungapi (arsiran biru).

Dimodifikasi dari Google Earth (2015).

V8 Dataran fluvial gunungapi

Dataran fluvial gunungapi adalah bentangalam yang dibentuk oleh air hujan

yang menuruni lereng gunungapi. Air tersebut membawa semua material vulkanik

yang dilewatinya. Bagian ini didominasi oleh endapan alluvial dan laharik.

Dataran fluvial Gunung Merapi, diamati dari citra satelit.

Dimodifikasi dari Google Earth (2015).

Page 7: BENTUK LAHAN VULKANIK

V9 Padang lava

Padang lava adalah hamparan luas aliran lava di permukaan yang hampir

datar. Padang lava dapat dengan mudah teridentifikasi dari citra atau foto udara, di

mana biasanya berwarna gelap dan kontras dengan sisa lanskap di sekitarnya.

Padang lava di semenanjung Reykjanes, Islandia.

Foto oleh Vincent van Zeijst.

V10 Padang lahar

Padang lahar merupakan wilayah landai – dataran sekitar gunungapi, dimana

terendapkannya luapan laharik saat terjadi banjir lahar dingin. Pada foto udara,

bentuk lahan ini dicirikan dengan warna putih keabu-abuan.

Padang lahar di dataran kaki Gunung Merapi dilihat dari citra satelit.

Dimodifikasi dari Google Earth (2015).

Page 8: BENTUK LAHAN VULKANIK

Endapan banjir lahar dingin menempati daerah pemukiman dan membentuk padang

lahar. Daerah Salam, Magelang. Foto oleh Anis Efizudin - ANTARA

V11 Lelehan lava

Bentuklahan asal vulkanik yang dibentuk oleh lelehan lava akibat erupsi gunungapi.

Tampilan bentuk lahan aliran lava dari udara. Kepulauan Hawaii. Foto oleh USGS.

Page 9: BENTUK LAHAN VULKANIK

V12 Aliran lahar

Bentuklahan asal vulkanik yang dibentuk oleh banjir lahar dingin.

Aliran lahar dingin, Jawa Tengah. Foto oleh viva.co.id

V13 Dataran antar gunungapi

Bentuklahan asal vulkanik yang berupa dataran pemisah dua buah gunungapi.

Tampilan citra satelit yang menunjukan suatu bentuklahan dataran antar gunungapi

daerah Kota Malang, Jawa Timur. Dimodifikasi dari Google Earth (2015).

Page 10: BENTUK LAHAN VULKANIK

V14 Dataran tinggi lava (lava plateau)

Bentuklahan asal vulkanik yang berupa dataran tinggi yang tersusun dari

suksesi aliran lava hasil erupsi gunungapi.

Lava Plateau, Columbia River. Foto oleh Williamborg.

V15 Planezes

Planezes adalah sisi-sisi permukaan lereng kerucut gunungapi yang terisolasi

(terpisah-pisah) oleh torehan dan erosi dan biasanya dalam bentuk sigitiga.

Bentuklahan planeze di bagian barat Siberia. Foto oleh NASA.

Page 11: BENTUK LAHAN VULKANIK

V16 Padang abu, tuff atau lapilli

Bentuklahan ini merupakan suatu dataran di zona distal suatu gunungapi,

yang tersusun dari debu, tuff dan lapilli.

Padang debu, tuff dan lapilli. Prambanan, Jawa Tengah.

Foto oleh Adriani Zulivan.

V17 Solfatar

Bentuklahan dimana terdapat kumpulan beberapa fumarol yang

mengeluarkan gas-gas oksida belerang.

Solfatar, Pulau Lac Myvatn. Foto oleh Cocliko

Page 12: BENTUK LAHAN VULKANIK

V18 Fumarol

Bentuklahan asal vulkanik yang dibentuk oleh lubang-lubang yang

mengeluarkan asap atau gas di sekitar gunungapi.

Fumarol di Halemaumau, Hawaii. Foto oleh Brocken Inaglory

V19 Bukit gunungapi terdenudasi

Bentuklahan asal vulkanik dimana sebuah gunungapi tererosi dan

menyisahkan sebagian tubuh menjadi bukit.

Pinnacles National Monument, Amerika. Bukit gunungapi terdenudasi.

Foto oleh Geotripper.

Page 13: BENTUK LAHAN VULKANIK

V20 Leher gunungapi

Leher gunungapi (volcanic neck) adalah bentangalam seperti leher atau tiang

yang merupakan sisa dari proses denudasi (erosi) gunung api.

Agathla Peak, leher gunungapi di Utara Arizona. Foto oleh Geotripper

V21 Sumbat gunungapi

Morfologi sumbat lava adalah bentangalam yang terbentuk pipa atau bantal yang

terbentuk dari lava yang membeku pada kepundan gunung api.

Sumbat lava, Gunungapi St. Helens. Foto oleh USGS

Page 14: BENTUK LAHAN VULKANIK

V22 Kerucut parasite

Morfologi gunungapi parasit adalah bentangalam yang berbentuk kerucut

yang menumpang di tubuh gunungapi induknya.

Kenampakan kerucut parasite. Gunungapi Etna, Cicily, Itali.

Foto oleh Jeanne Boleyn dengan sedikit modifikasi.

V23 Boka

Boka yaitu suatu kubah yang terbentuk akibat aktivitas magma yang keluar di bagian

samping atau tengah gunungapi. Boka tidak membentuk kepundan. Contohnya

Gunung Tidar dan Gunung Batok.

Contoh sebuah Boka, Gunung Tidar, Jawa Tengah.

Gambar diambil dari Google Earth (2015).

Page 15: BENTUK LAHAN VULKANIK

V24 Dike

Dike merupakan bentuklahan asal vulkanik yang diakibatkan adanya intrusi

magma samping dimana magma tersebut memotong lapisan-lapisan lava, tuff dan

lapilli.

Dike diabas yang memotong batuan samping, Arizona. Foto oleh Jstuby

V25 Baranko

Merupakan bentuklahan hasil depresi pada puncak vulkanik, jurang-jurang

bagian dalam di lereng gunungapi terbentuk karena proses pengikisan yang lebih

intensif dibandingkan daerah kiri-kanan gunungapi. Materialnya piroklastik

sedangkan disekitarnya berupa aliran lava.

Tampilan satelit kaldera Taburiente, Pulau Canary, menunjukan dua bentuklahan

baranko di sisi kiri dan kanan atas bagian bunung pada gambar. Foto oleh NASA.

Page 16: BENTUK LAHAN VULKANIK

Referensi Literatur

Djauhari Noor. 2009. Geomorfologi.

Lobeck, A.K., 1939. Geomorphology, an Introduction to the Study of Landscape.

McGrawHill, New York.

Verstappen., 1983. Applied Geomorphology: Geomorphological Surveys for

Environmental Development. Elsevier Science Ltd.

Referensi Internet

http://earthexplorer.usgs.gov (diakses 10 Juni 2015)

http://education.nationalgeographic.com (diakses 10 Juni 2015)

http://www.nasa.gov/multimedia/imagegallery (diakses 10 Juni 2015)

http://www.physicalgeography.net/glossary.html (diakses 10 Juni 2015)