BELAJAR EKONOMI Pengenalan Ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi berasal dari keinginan manusia untuk melakukan pemenuhan kebutuhan materi pada suatu tatanan sosial masyarakat. Sejarah ilmu ekonomi sudah lahir sejak zaman purbakala dimana dikala itu pemenuhan kebutuhan barang dilakukan secara apa yang dinamakan sebagai barter, yakni barang ditukar dengan barang. Saat ini llmu ekonomi berkembang begitu pesat dan cabang-cabang ilmunya juga turut berkembang seiring waktu. Teori Ekonomi Dasar Bila kita berbicara tentang ekonomi ada beberapa hal yang mesti kita pahami terlebih dahulu . Kita mulai dari adanya kebutuhan akan barang , lalu ada ketersediaan dari barang tersebut. Selanjutnya kelangkaan dari barang tersebut yang mengakibatkan adanya nilai ekonomi dari barang yang ditransaksikan tersebut. Bila barang tersebut langka di pasaran , dalam hal ini terbatas produksinya misalnya handphone yang limited edition, maka kebutuhan terhadap barang tersebut bisa jadi meningkat . Sama halnya seperti sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui. Semakin langka sumbernya maka semakin memiliki nilai ekonomi. Oleh sebab itu kita mesti bijak dalam hal pengalokasiannya .Jadi ilmu ekonomi adalah ilmu yang mengatur pengalokasian sumber daya yang dimiliki oleh kita untuk memperoleh sumber daya lainnya dapat berupa barang atau jasa sehingga terjadi efisiensi. Mikroekonomi vs Makroekonomi Mikro atau makro ekonomi sebenarnya adalah dua bidang ilmu ekonomi yang mana perbedaan antara keduanya hanya didasarkan atas dari sudut pandang kita melihat perekonomian tersebut. Makroekonomi melihat keluaran (output) perekonomian secara nasional dimana terdiri dari beberapa sumber daya dan bagaimana mengoptimalkan sumber daya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BELAJAR EKONOMI
Pengenalan Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi berasal dari keinginan manusia untuk melakukan pemenuhan
kebutuhan materi pada suatu tatanan sosial masyarakat. Sejarah ilmu ekonomi
sudah lahir sejak zaman purbakala dimana dikala itu pemenuhan kebutuhan
barang dilakukan secara apa yang dinamakan sebagai barter, yakni barang
ditukar dengan barang.
Saat ini llmu ekonomi berkembang begitu pesat dan cabang-cabang ilmunya
juga turut berkembang seiring waktu.
Teori Ekonomi Dasar
Bila kita berbicara tentang ekonomi ada beberapa hal yang mesti kita pahami
terlebih dahulu . Kita mulai dari adanya kebutuhan akan barang , lalu ada
ketersediaan dari barang tersebut. Selanjutnya kelangkaan dari barang tersebut
yang mengakibatkan adanya nilai ekonomi dari barang yang ditransaksikan
tersebut.
Bila barang tersebut langka di pasaran , dalam hal ini terbatas produksinya
misalnya handphone yang limited edition, maka kebutuhan terhadap barang
tersebut bisa jadi meningkat . Sama halnya seperti sumber daya alam yang tak
dapat diperbaharui. Semakin langka sumbernya maka semakin memiliki nilai
ekonomi.
Oleh sebab itu kita mesti bijak dalam hal pengalokasiannya .Jadi ilmu ekonomi
adalah ilmu yang mengatur pengalokasian sumber daya yang dimiliki oleh kita
untuk memperoleh sumber daya lainnya dapat berupa barang atau jasa
sehingga terjadi efisiensi.
Mikroekonomi vs Makroekonomi
Mikro atau makro ekonomi sebenarnya adalah dua bidang ilmu ekonomi yang
mana perbedaan antara keduanya hanya didasarkan atas dari sudut pandang
kita melihat perekonomian tersebut.
Makroekonomi melihat keluaran (output) perekonomian secara nasional dimana
terdiri dari beberapa sumber daya dan bagaimana mengoptimalkan sumber daya
tersebut agar keluaran tadi semakin meningkat. Dan peran pemerintah atau
instrumen moneter suatu negara dapat berperan dalam hal meningkatkan
keluaran tersebut melalui kebijakan-kebijakan ekonomi yang pernah kita dengar
misalnya kebijakan moneter, kebijakan fiskal atau istilah-istilah lainnya seperti
tight money policy dsb. Bidang ini sangat menarik untuk dikaji terutama bila kita
ingin menjadi pengamat ekonomi.
Sementara itu Mikroekonomi membahas dari sudut pandang pelaku ekonomi
individual seperti kita atau perusahaan yang merupakan komponen yang
membentuk keseluruhan ekonomi serta interaksi ekonomi yang terjadi yang
membentuk suatu hukum ekonomi. Mikroekonomi juga memperlajari bagaimana
individu atau perusahaan bereaksi terhadap perubahan harga dalam pasar.
Mikro dan makro ekonomi adalah saling terkait dimana hukum ekonomi yang
diharapkan terjadi secara alamiah sesuai teori mikroekonomi bisa disebabkan
oleh suatu kebijakan makroekonomi oleh pemerintah atau lembaga keuangan
pusat. Inilah perbedaan utama antata yang disebut sebagai ekonomi pasar
dengan ekonomi terpimpin. Ekonomi pasar berharap bahwa sesuai hukum pasar
intervensi pemerintah / pengambil kebijakan tidaklah diperlukan dan hanya
kekuatan pasarlah yang berperan. Sementara ekonomi terpimpin adalah dimana
peran pemerintah sangat besar dalam rangka pengalokasian sumberdaya
ekonomi suatu negara yang menghasilkan output ekonomi yang seperti
diharapkan. Meskipun begitu kekuatan pengaruh pemerintah dan kekuatan pasar
ada batasannya.
Mikroekonomi
Hukum Permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan dan penawaran adalah hukum dasar dari ilmu ekonomi
merupakan basis utama dari terjadinya suatu ekonomi pasar. Untuk
menjelaskannya mari kita lihat contoh sehari-hari.
Hukum Permintaan dan Kurva permintaan
Pernahkah anda membeli sebuah baju di sebuah pasar atau mal ? Bila anda
membeli baju tersebut dengan asumsi bahwa kualitas sudah terjamin, yang
dilihat selanjutnya adalah harga bukan ? Bila harganya relatif murah maka anda
akan mempertimbangkan untuk membeli lebih dari satu kan ? Dengan kata lain
masyarakat pembeli akan membeli lebih banyak baju bila harganya ada diskon.
Sedangkan pembelian akan berkurang bila harganya naik. Bila kita masukkan ke
dalam tabel maka akan terjadi sebagai berikut :
Tabel 1.0 Pembelian Baju
Harga Baju Jumlah Pembelian
80.000 1 potong
40.000 2 potong
20.000 3 potong
Jadi secara sederhana kita bisa mendefinisikan hukum permintaan adalah
dengan asumsi bahwa hal lainnya bersifat tetap maka bila harga suatu
barang/jasa naik maka permintaannya akan menurun dan begitu juga
sebaliknya. Yang dimaksud dengan kurva permintaan adalah kurva yang
terbentuk dari penentuan titik titik dalam grafik yang merepresentasikan hukum
permintaan dimana sumbu X-nya berupa kuantitas (Q=Quantity) dan sumbu Y
nya berupa Harga (P=Price) sehingga membentuk slope yang negatif / menurun
seperti berikut.
Gambar 1.0 Kurva permintaan
Hukum Penawaran dan Kurva Penawaran
Mari kita ambil dari contoh hidup kita sehari-hari.Misalkan kita adalah produsen /
pabrik dari baju yang dijual di pasar. Hukum penawaran mengisyaratkan bahwa
saat harga dari baju tersebut naik di pasaran, maka kita memproduksi lebih
banyak baju agar mendapatkan keuntungan. Dengan kata lain misalnya baju kita
adalah baju lebaran, saat harga baju tersebut meningkat maka akan semakin
banyak toko yang menawarkan baju tersebut karena berharap bisa meraup
untung yang lumayan.Bisa kita tabelkan sebagai berikut :
Tabel 1.1 Penawaran Baju
Harga
Baju
Jumlah
Penawaran
20.000 4 potong
40.000 8 potong
80.000 16 potong
Jadi secara sederhana dapat kita definisikan yaitu apabila harga suatu
barang/jasa naik maka kuantitas dari barang/jasa yang ditawarkan juga
meningkat dan juga sebaliknya. Yang dimaksud dengan kurva penawaran
adalah kurva yang terbentuk dari penentuan titik titik dalam grafik yang
merepresentasikan hukum penawaran dimana sumbu X-nya berupa kuantitas
(Q=Quantity) dan sumbu Y nya berupa Harga (P=Price) sehingga membentuk
slope yang positif/ menaik seperti berikut.
Gambar 1.1 Kurva Penawaran.
Hubungan antara Permintaan( D) dan penawaran (S) serta Equilibrium
Seperti contoh diatas, misalkan baju yang dijual telah dijual dengan harga yang
telah ditetapkan berdasarkan penelitian pasar sebesar Rp 40.000 maka jumlah
baju yang di produksi untuk ditawarkan sebesar 8 potong.Penelitian pasar
tersebut didasarkan bahwa untuk mencapai harga yang Rp 40.000 maka jumlah
yang produsen tawarkan hanya 8 potong , bila harganya bisa melebihi Rp 40.000
maka jumlah potong baju yang ditawarkan akan naik pula sesuai hukum
penawaran..Tetapi bila ternyata permintaan baju tersebut lebih dari 8 orang
maka sesuai hukum permintaan maka harga baju tersebut pasti akan naik
dengan sendirinya mengingat stoknya hanya 8 potong sementara permintaannya
lebih dari itu.
Bila pada suatu saat jumlah permintaan (D) dengan penawararan bertemu ,
yakni pada suatu titik perpotongan , maka kondisi tersebut adalah kondisi ideal
dimana jumlah barang yang diproduksi untuk ditawarkan sama dengan jumlah
dari permintaan terhadap barang tersebut. Kondisi ekonomi ini disebut dalam
keadaan equilibrium. Pada titik ini alokasi dari pemakaian sumberdaya untuk
menghasilkan barang adalah optimum effisien karena seluruh jumlah
barang/jasa yang diproduksi pas sekali dengan jumlah permintaan barang oleh
pasar.
Secara grafis maka hubungan ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.2 Grafik Ekuilibrium
Di dalam dunia nyata kondisi seperti ini dimana jumlah permintaan sama dengan
jumlah penawaran tidak pernah terjadi dan hanya bersifat teoritis.
Disekuilibrium
Yang dimaksud dengan disekuilibrium adalah keadaan dimana kondisi harga
tidak ketemu pada titik ekuilibrium yaitu pada titik P* dan Q*. Ada beberapa jenis
kondisi disekuilibrium :
a. Kelebihan Penawaran (Excess Supply)
Mari kita lihat Grafiknya sbb :
Grafik 1.3. Kelebihan Penawaran
Yang dimaksud dengan kelebihan penawaran adalah suatu kondisi dimana
penetapan suatu harga (P1) mengakibatkan kuantitas penawaran (Q2) menjadi
lebih besar dari kuantitas permintaan yang sebenarnya (Q1). Ini mengakibatkan
terjadinya inefisiensi dalam hal pengaalokasian sumber ekonomi karena harga
ideal sebenarnya adalah menuju lebih kecil dari yang ditetapkan.
Contoh dari kelebihan penawaran ini adalah penetapan floor price (harga dasar)
oleh pemerintah misalnya UMR yang bertujuan menjaga penetapan upah
pekerja yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum misalnya Rp. 725.000
tetapi bila hukum permintaan diikuti maka dengan besarnya jumlah tenaga kerja
maka kenyataannya masih banyak angkatan kerja yang bersedia bekerja
walaupun dibawah UMR.
b. Kelebihan Permintaan (Excess Demand)
Mari kita lihat Grafiknya sbb :
Grafik 1.4. Kelebihan Permintaan
Yang dimaksud dengan kelebihan permintaan adalah suatu kondisi dimana
dengan penetapan harga seharga P1 mengakibatkan kuantitas permintaan (Q2)
lebih besar dari pada kuantitas penawaran (Q1) sehingga terjadi pengalokasian
sumber ekonomi yang tidak optimum karena kuantitas yang sebenarnya diminta
pasar lebih besar dari yang ditawarkan.
Contoh dari kelebihan permintaan ini adalah penetapan ceiling price oleh
pemerintah sebagai suatu kebijakan harga tertinggi misalnya Harga Eceran
Tertinggi (HET) untuk minyak tanah. Pada saat stok minyak tanah sedang
terbatas pada suatu wilayah, maka harga tertinggi ditetapkan agar rakyat banyak
yang pada umumnya berstatus sosial ekonomi kurang makmur sanggup
membeli minyak tersebut, padahal bila hukum permintaan dituruti dengan
permintaan / demand minyak tanah begitu tinggi , harga bisa melonjak naik
melebihi ketentuan pemerintah.
Elastisitas
Pernahkah anda mengalami suatu saat dimana saat terjadi pengumuman di
media bahwa suatu produk (MP3Player) mengalami penurunan harga (diskon)
sehingga anda memutuskan untuk segera membeli barang tersebut.Pada saat
yang sama kenaikan harga produk (Beras) tidak membuat anda menunda untuk
membeli barang tersebut karena merupakan kebutuhan pokok.
Yang dimaksud dengan elastisitas adalah sejauh mana pengaruh dari perubahan
harga terhadap perubahan permintaan atau perubahan penawaran dari suatu
barang. Misalnya bila terjadi suatu kenaikan barang sebesar X maka perubahan
kuantitas permintaan barang tersebut Y, bisa sedikit (kecil) atau banyak.Bila
perubahan kuantitas pemintaan/ penawaran tersebut besar maka disebut elastis,
dan sebaliknya tidak elastis.
Seperti contoh diatas ada suatu produk barang atau jasa yang bilamana terjadi
perubahan harga, maka jumlah kuantitas barang/jasa yang dibeli tersebut tidak
begitu berubah disebabkan merupakan barang yang tingkat kebutuhannya
esensial untuk sehari-hari, nah barang/jasa seperti ini disebut barang yang
elastis. Sebaliknya barang/jasa yang bila terjadi suatu kenaikan harga sedikit
apalagi kenaikan tajam akan sangat mempengaruhi keinginan konsumen untuk
menunda pembelian barang tersebut sehingga kuantitas penjualan barang
tersebut turun banyak disebut sebagai barang yang inelastis (tidak elastis).
Rumus dari elastisitas adalah sbb :
Elastisitas = (% Perubahan Kuantitas / % Perubahan Harga)
Bila elastisitas tersebut lebih besar atau sama dengan 1 maka disebut sebagai
elastis bila kurang dari 1 disebut tidak elastis. Secara matetamatis grafik
elastisistas digambarkan sebagai sebuah garis dimana bila gradien garisnya
lebih besar atau sama dengan 1 maka disebut sebagai elastis dan bila
gradiennya kurang disebut inelastis ( tidak elastis)
Secara grafis bisa kita lihat bahwa barang elastis digambarkan dengan garis
yang seperti menuju datar.
Grafik 2.1. Elastisitas Permintaan yang elastis
Sebaliknya grafik permintaan barang yang tidak elastis memiliki garis yang
cendrung menuju tegak atau slope negatif yang lebih curam seperti gambar
berikut.
Grafik 2.2 Elastisitas Permintaan yang inelastis
Grafik penawaran juga demikian; kemiringan(slope) positif lebih mendatar untuk
yang penawaran barang elastis.
Grafik 2.3. Elastisitas Penawaran yang elastis
Grafik penawaran juga demikian; kemiringan(slope) positif lebih curam untuk
yang penawaran barang tidak elastis.
Grafik 2.4 Elastisitas Penawaran yan inelastis
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan
1. Tersedianya barang substitusi.Artinya bila semakin banyak tersedia
barang substitusi /pengganti maka semakin elastislah permintaan
tersebut. Sebaliknya bila substitusi dari barang tersebut tidak tersedia di
pasaran maka elastisitas permintaan barang tersebut disebut tidak elastis.
2. Daya beli pendapatan / penghasilan. Bila jumlah barang yang mampu
dibeli berkurang karena adanya kenaikan harga tetapi tidak diimbangi
kenaikan penghasilan. Bila hal tersebut terjadi maka permintaan terhadap
barang tersebut bisa dikatakan elastis.
3. Waktu. Artinya bila suatu barang yang dibeli tadinya berperiode tertentu
misalnya 1 x sehari ,tetapi karena adanya kenaikan harga yang
mengakibatkan frekwensi pembeliannya berubah menjadi 1 x seminggu
maka permintaan barang tersebut dikatakan elastis.
Elastisitas Pendapatan dari Permintaan (Income Elasticity of Demand)
Bila terjadi kenaikan pendapatan maka permintaan juga akan naik. Begitu juga
bila terjadi penurunan penghasilan maka permintaan akan turun pula.Tingkat
kenaikan pendapatan yang mengakibatkan kenaikan dari permintaan ini disebut
elastisitas pendapatan dari permintaan.
Rumusnya adalah sbb :
QDy = Elastisitas Pendapatan dari Permintaan
Q = Kuantitas (Sebelum 1 sesudah 2)
Y = Pendapatan
Makroekonomi
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya ilmu Makroekonomi adalah ilmu yang
membahas permasalahan ekonomi dari sudut pandang keseluruhan ekonomi itu
sendiri. Ilmu ini menganalisa perekonomian nasional dan global dan melihat total
output yang terjadi untuk barang dan jasa, pertumbuhan ekonomi , tingkat inflasi,
pengangguran, neraca pembayaran dan nilai tukar.
Dari sekian banyak aspek makro ekonomi , yang akan dibahas disini adalah
yang akan kita gunakan nantinya sebagai teori, indakator atau variabel untuk
melakukan analisa atau mengukur kinerja perekonomian. Seorang ekonom yang
disebut sebagai seorang ekonom beraliran Keynesian mempercayai bahwa
pengaruh kebijakan pemerintah akan sangat berpengaruh dan dapat
menstabilkan pertumbuhan ekonomi dari suatu negara.
Beberapa Indikator Makroekonomi yang akan dibahas antara lain :
GDP (Gross Domestik Product = PDB / produk domestik bruto) dan
Pertumbuhan ekonomi (r)
Yang dimaksud dengan GDP adalah total pendapatan suatu negara atau sama
dengan total pendapatan ekonomis seluruh penduduk dalam suatu
perekonomian nasional.
Dengan mengetahui GDP ini maka kita dapat mengetahui banyak hal misalnya :
kelompok negara manakah suatu negara apakah kaya, berkembang atau
miskin.Hal penting lainnya yang bisa kita ketahui adalah perubahan struktur
produksi suatu negara yaitu apakah negara tersebut berbasis atau
menggantungkan diri dari sektor pertanian lalu berubah menjadi negara industri
baru, dan lain sebagainya.
Untuk menghitung GDP ini ada beberapa cara yaitu :
1. Pendekatan Produksi (Production Approach) , yakni dengan melakukan
penjumlahan nilai tambah kotor (gross value added) dari seluruh sektor
produksi.
2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach) , yakni dengan menghitung
pendapatan sesuai aliran barang produksi tersebut
3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach), yakni dengan
menjumlahkan total akhir dari unit-unit dalam perekonomian.Pendekatan
ini sering dipakai dengan rumus yang terkenalnya sbb :
Y = C + I + G Untuk perekonomian tertutup atau
Y= C + I + G + (X - M) untuk perekonomian terbuka
Dimana : Y = pengeluaran (Expenditure) , C = konsumsi, I=Investasi , G =
pengeluaran pemerintah, X = Ekspor, I = Impor
Dalam hal ini (rumus diatas) total pengeluaran mesti sama dengan total
pendapatan sehingga saling memperngaruhi.
Perbedaan GDP dan GNP
GDP = Total pendapatan yang dihasilkan dalam suatu negara termasuk yang
dihasilkan oleh orang asing yang bekerja pada negara tersebut, sementara
GNP (Gross National Produk)= Total pendapatan yang dihasilkan oleh warga
negara tersebut baik yang ada di dalam negeri maupun diluar negeri dan tidak
termasuk pendapatan WNA yang ada di dalam negeri.
Untuk menghitung pertumbuhan ekonomi , maka rumusnya adalah sbb
dimana : r = pertumbuhan ekonomi tahunan pada tahun t terhadap tahun t-1
Untuk mendapat data lebih akurat digunakan perhitungan rata-rata untuk periode
tertentu beberapa tahun. Misalnya dari tahun 2002-2006 maka dihitung dahulu
pertumbuhan tiap tahunnya pada tahun 2002,2003,2004,2005 dan 2006. Lalu
hasilnya dirata-ratakan dengan dibagi 5 (tahun).
Metode lainnya selain metoda diatas ada juga misalnya metode end to end , dan
metode regresi tetapi tidak akan kita bahas disini.
Inflasi dan Indeks Harga Konsumen (IHK)
Inflasi adalah kondisi dimana telah terjadi kenaikan nilai dari barang dan jasa
sehingga menurunkan daya beli dari konsumen. Inflasi ini sangat penting artinya
bagi pelaku atau penetap kebijkan ekonomi karena sering dipakai patokan
sebelum memutuskan suatu hal penting misalnya menaikkan atau menurunkan
suku bunga bank bagi bank sentral, penetapan kenaikan gaji karyawan bagi
pengusaha dan lainnya.
Untuk mengukur tingkat infasi secara nasional yaitu dengan melihat Indeks
harga konsumen. Yang dimaksud dengan Indeks harga konsumen adalah
perbandingan harga barang dan jasa yang sama pada tahun tertentu terhadap
tahun dasar.
Rumusnya sbb :
IHK = Harga Xt / Harga Xtd
Dimana Harga Xt = harga produk X pada tahun ini , Harga Xt-1 = harga
produk X pada tahun dasar, yg telah ditetapkan sebelumnya
Sementara rumus sederhana untuk menghitung Inflasi adalah :
dimana IHK adalah Indeks Harga Konsumen pada tahun t dan t-1
Untuk mempelajari inflasi ini ada baiknya kita tengok beberapa jenis inflasi yang
ada :
1. Inflasi akibat kebijakan pemerintah (Policy Induced Inflation), dari
namanya kita tahu bahwa ini adalah akibat kebijakan pemerintah yakni
kebijakan ekspansi moneter. Contohnya bila pemerintah atau bank sentral
menurunkan suku bunga bank sentral dapat berakibat investasi meningkat
sehingga uang yang beredar di masyarakat semakin meningkat dan
akhirnya terjadi inflasi. Lawan dari Policy Induced Inflation adalah Inflasi
yang bukan akibat dari kebijakan pemerintah misalnya karena kondisi
alam yang mengakibatkan kelangkaan barang tertentu sehingga uang
beredar luas untuk membeli barang tersebut yang tentu saja dalam
kondisi lebih mahal dari pada biasanya.
2. Cost Plus Inflation, yaitu inflasi yang diakibatkan kenaikan dari biaya-biaya
produksi sementara efisiensinya belum menyesuaikan. Contohnya
kenaikan dari biaya untuk memproduksi suatu barang karena salah satu
faktor produksinya naik.
3. Demand Pull Inflation, yaitu inflasi yang diakibatkan oleh adanya kenaikan
permintaan dari barang atau sekumpulan barang tertentu.
Jenis inflasi lainnya tidak dibahas disini.
Tingkat Pengangguran (Unemployment Rate) dan Angkatan Kerja
Yang dimaksud dengan angkatan kerja adalah jumlah orang yang bekerja
ditambah orang yang telah berumur produktif tetapi tidak bekerja. Tingkatan
ekonomi suatu negara dapat dilihat dari tingkat penganggurannya.Dari angka ini
dapat diketahui bagaimana daya serap tenaga kerja suatu ekonomi yang
tumbuh. Dan dari tingkat pengangguran ini kita bisa menilai bagaimana kinerja
suatu pemerintah dalam mengatasi permasalahan ekonominya.
Rumus-rumusnya adalah sbb :
Tingkat Pengangguran = (jumlah orang tidak bekerja / Total Angkatan kerja)
x 100%
Tingkat Partisipasi Kerja = (angkatan kerja / jumlah penduduk dewasa) x
100%
Kebijakan Ekonomi Moneter, Fiskal (Model IS-LM)
Sebelum kita membahas tentang kebijakan moneter atau fiscal maka ada
beberapa hal yang mesti kita pahami terlebih dahulu yakni :
Apa itu Keynesian Cross ?
Apa itu Kurva IS
Apa itu Kurva LM
Keynesian Cross , sesuai namanya ditemukan oleh John Maynard Keynes
(1883-1946) adalah bagian penting dari Model IS-LM . IS-LM sendiri berasal dari
kata Investment/ Savings dan Liquidity Preference / Money.
Keynesian Cross sebenarnya berasal dari suatu grafik fungsi pengeluaran..
Fungsi pengeluaran tersebut adalah suatu rencana pengeluaran (planned
expenditure) untuk membeli barang dan jasa oleh pemerintah.
Rumusnya : E = C + I + G , dimana C = C(Y-T)
Berikut grafiknya.
Gambar 2.0 Fungsi Pengeluaran
Dari grafik diatas kita bisa melihat bahwa slopenya positif yang berarti semakin
tinggi Y (pendapatan) maka semakin tinggi pula E (Pengeluarannya). Variabel
yang bisa menaikkan E antara lain I(investasi) dan G (pengeluaran pemerintah)
Keseimbangan ekonomi
Keseimbangan ekonomi adalah kondisi dimana pendapatan pemerintah (Y)
sama dengan pengeluaran pemerintah E. Y=E dan terbentuk garis 45 derajat .
Bila grafik keseimbangan ekonomi digabung dengan fungsi pengeluaran sebagai
pendapatan maka diperoleh apa yang dinamakan sebagai Keynisian Cross.
Seperti grafik berikut :
Gambar 2.1 Keynisian Cross
Grafik I-S
Grafik I-S adalah penggambaran dari fungsi Pendapatan (Y) terhadap bunga
bank (i). Fungsi I-S ini mirip dengan Fungsi Investasi. Bila I dinaikkan (sesuai
grafik Keynisian Cross) maka E dan Y juga meningkat.
Gambar 2.2 Grafik I-S
Government Multiplier Effect
G - Multiplier Effect dalam perekonomian adalah effect pengganda yang terjadi
akibat naiknya pengeluaran pemerintah.
Sesuai Grafik sebelumnya untuk E=C+I+G maka bila secara matematis bila G
dinaikkan maka E juga meningkat. Peningkatan E berarti peningkatan pula Y
(pendapatan) dengan meningkatnya Y (pendapatan) maka biasanya konsumsi
juga meningkat ( C ) . Dan begitu seterusnya . Inilah efek pengganda (multiplyer
yang terjadi).
Secara grafis bisa kita lihat
Gambar 2.3 Goverment Multiplyer Effect
Kebijakan Fiskal
Bila kita lihat pada grafik IS maka kenaikan G (kenaikan pengeluaran
pemerintah) ini akan mengakibatkan pergeseran (shifting ) IS ke kanan karena
bunga tidak berubah Dan ini mengakibatkan kenaikan Y (pendapatan). Inilah
mengapa bila pemerintah melakukan kebijakan Fiskal ,yakni menambah atau
mengurangi pengeluarannya maka dapat mempengaruhi pendapatan. Kebijakan
fiscal yang menambah pengeluran pemerintah disebut Ekspansi Fiscal (kurva
geser ke kanan/luar) dan sebaliknya disebut Fiscal Contraction.
Kebijakan Ekonomi Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam rangka
mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat, merangsang investasi, dan
melakukan stabilisasi pasar uang .
Karena terkait sekali dengan jumlah penawaran uang (money supply) maka
unsur dalam grafik LM juga mencakup bunga bank ( r ), dan tingkat pendapatan.
Ada 2 grafik utama yang mesti dipahami dalam memahami kebijakan moneter
dan keduannya saling berhubungan. Yang pertama grafik penawaran uang
terhadap pendapatan.
Gambar 1.0 Grafik Fungsi Moneter
Bila dilihat diatas pada grafik A. Permintaan uang dinotasikan dengan L shifting
ke kanan atas atau dengan kata lain terjadi peningkatan yang diakibatkan oleh
grafik B yakni peningkatan pendapatan (dari Y1 ke Y2). Dan bila kita lihat lagi
grafik A perhatikan bahwa r meningkat artinya suku bunga pasar akan meningkat
secara otomatis.
Dari sinilah makanya grafik LM kemiringannya positif.
Grafik IS - LM
Setelah kita pelajari baik grafik IS maupun LM kita diatas maka kita dapat
memahami bahwa kebijakan fiskal atau pun moneter adalah menggeser-geser
kurva IS atau LM dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Lalu dengan sendirinya kita
bisa melihat dampaknya terhadap suku bunga (r) ataupun pendapatan.
Titik temu antara kurva IS dan LM disebut titik keseimbangan pasar. Kurva IS
mewakili pasar barang dalam kebijakan fiskal pemerintah dan LM mewakili pasar
uang.
Istilah yang perlu kita ketahui bila kurva tersebut digeser yakni :
IS shifting ke kanan disebut fiskal ekspansif
IS shifting ke kiri disebut fiskal kontraktif
LM shifting ke kanan disebut moneter expansif
LM shifting ke kiri disebut moneter kontraktif
Dari sini setidaknya kita sudah mengenal istilah-istilah yang digunakan
ekononom beraliran Keynisian bila menyatakan tentang suatu istilah ekonomi.
Contohnya :
Perhatikan grafik dibawah ini :
Bila Bank Sentral melakukan kebijakan moneter ekspansif maka dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat karena berakibat penurunan suku bunga.
Atau dengan kata lain BS melakukan kebijakan tersebut dengan menurunkan
suku bunga. Dalam hal ini suku bunga BS.
Suku bunga yang turun tentu saja membuat masyarakat berpikir bahwa lebih
baik uangnya diinvestasikan ke sektor riil saja ketimbang disimpan di bank.
Analisa Ekonomi
Analisa ekonomi adalah suatu usaha melakukan penelitian secara mendalam
tentang suatu kondisi perekonomian dengan melihat beberapa data pendukung
yang dinanamakan indikator ekonomi sehingga kita dapat menyimpulan dengan
metoda ilmiah kondisi ekonomi yang berlansung.
Kondisi ekonomi yang ada sebenarnya bersifat relatif. Karena sebenarnya yang
kita usahakan adalah mencapai suatu analisis obyektif dan yang bisa kita
lakukan hanyalah membandingkan dengan target dari perekonomian yang ingin
dicapai atau kondisi ideal yang ada.
Bila analis atau pembaca lain melihat analisis kita, bisa jadi akan sangat menolak
karena ada satu atau beberapa indikator/data atau faktor yang telah terabaikan.
Bisa juga karena analisis kita memakai data yang telah usang alias tidak up to
date. Atau penggunaan perhitungan statistik yang berbeda misalnya untuk
mendapatkan trend. Bisa juga menolak karena beranggapan bahwa indikator
ekonomi yang ada tidak sesuai dengan kondisi riil perekonomian yang dia lihat
sehari-hari. Jadi kalau menerima bantahan dari orang lain sah-sah aja. Ini adalah
bagian dari demokrasi.
Suatu analisa juga terkadang dapat berfokus pada suatu topik atau suatu sisi.
Dan dibantu oleh data pendukung mengenai topic tersebut. Kelemahannya
adalah bisa jadi analisis tersebut menggiring pembaca untuk melihat hanya dari
sisi pandang tersebut dan melupakan sisi lainnya.
Jadi untuk mencapai suatu analisis yang baik memang perlu usaha keras , rajin
melihat data yang ada, pantau berita-berita ekonomi, pengumuman pemerintah.
Juga dengan menelaah kajian-kajian yang telah dikeluarkan oleh lembaga-
lembaga ekonomi baik akademis, NGO, think tank atau lainnya yang memang
ahli di bidangnya.
Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah belajar mencintai bidang ekonomi ini
karena dengan minat yang tinggi maka usaha akan mudah untuk dilaksanakan.
Manajemen
Manajemen adalah cabang ilmu ekonomi yang berfungsi merencanakan,
mengatur, mengimplementasikan, dan melakukan pengawasan terhadap suatu
organisasi agar secara ekonomis mencapai profit.
Teori mengenai manajemen sebenarnya luas. Yang akan kita bahas beberapa
bagian sertanya terapannya dalam bisnis sehari-hari.
Sesuai definisi diatas terdapat 4 unsur penting dalam manajemen yang selalu
dikemukakan dalam teori tentang manajemen yakni :
Perencanaan (Planning)
Semua pekerjaan yang baik dimulai dengan perencanaan yang baik. Ada yang
bilang bahwa perencanaan yang baik adalah 60% dari pekerjaan tersebut atau
bahkan lebih. Jadi perencanaan adalah tahap menetapkan skenario apa yang
akan kita lakukan, menuliskan langkah-langkah yang akan kita lakukan dengan
mempertimbangkan situasinya yakni situasi yang ideal sampai situasi terburuk
bila terjadi.
Pengorganisasian (Organizing)
Yaitu mengumpulkan sumberdaya manusia lalu melakukan penunjukan jabatan
masing-masing. Lalu memberikan tugas dan wewenang terhadap masing-
masing orang(pejabat) dalam organisasi dengan tujuan agar tujuan organisasi
tercapai.Dalam penunjukkan ini maka sang manager mesti jeli melihat skill dan
kapabilitas dari tiap SDMnya agar tidak menempatkan orang di tempat/pekerjaan
yang salah. Dan berlaku sebaliknya yakni "the right man on the right job". Seperti
tubuh manusia maka bila tiap bagian dalam tubuh/organisasi melakukan
pekerjaan masing-masing dengan baik maka 'tubuh' tersebut akan berfungsi
dengan sempurna dan tidak ada 'komplikasi'.
Actualisasikan (Actuating/Directing)
Rencana yang matang yang telah dibuat saatnya dileksekusi. Pengeksekusian
rencana mesti sebaik mungkin. Bila terjadi hal yang tidak seperti diharapkan
maka lakukanlah rencana B. Istilahnya "Plan B or C". Eksekusi ini dilakukan oleh
tiap anggota organisasi sesuai tanggung jawabnya masing-masing.Harapannya
masing-masing dapat melakukan tugasnya secara baik dan bila dibutuhkan
kerjasama maka selayaknya kerjasama dilakukan sebagai tim yang solid.
Pengendalian (Controlling)
Agar pekerjaan tercapai sesusai target maka perlu adanya pengendalian yang
dilakukan oleh supervisor (superior) dari tiap anggota organissasi.Pengendalian
ini dilakukan agar tercapai baku mutu (benchmark) yang telah ditetapkan
sebelumnya terhadap tiap tugas tersebut. Pengendalian ini termasuk juga
melakukan evaluasi akhir setelah pekerjaan selesai, menerima feedback dengan
tujuan agar pekerjaan berikutnya lebih baik
Manajemen Umum biasanya terdiri dari beberapa cabang yakni:
1. Manajemen Pemasaran
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
3. Manajemen Produksi
4. Manajemen Keuangan
Manajemen Sumber Daya Manusia
MSDM adalah limu manajemen yang mengelola sumber daya perusahaan yaitu
Sumber Daya Manusia mulai dari rekrutmen, penempatan serta pengembangan
karir SDM tersebut.
Orientasi dan Penempatan
Pendahuluan
Setelah karyawan direkrut dan diseleksi, langkah berikutnya adalah orientasi dan
pelatihan untuk memberikan mereka informasi dan keterampilan yang mereka
butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan baru. Orientasi dan pelatihan adalah
proses-proses yang mencoba menyediakan bagi seorang karyawan informasi,
keahlian-keahlian, dan pemahaman atas organisasi dan tujuannya.
Orientasi Karyawan.
Orientasi karyawan memberikan informasi kepada karyawan baru mengenai latar
belakang tentang perusahaan & pekerjaan. Pada intinya orientasi adalah proses
sosialisasi karyawan baru terhadap pimpinan perusahaan. Sosialisasi adalah
proses penanaman dalam diri karyawan tentang sikap, standar, nilai-nilai, dan
pola perilaku yang diharapkan oleh organisasi dan departemen. Program
orientasi dimulai dari pengenalan informal yang singkat sampai program formal
yang panjang. Biasanya karyawan diberikan buku panduan tentang jam kerja,
penilaian kinerja, pembayaran gaji, dan liburan/cuti.