TUGAS PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN “ISO 9000 DAN ISO 14000” OLEH: KELOMPOK II 1. SUCI WULANDARI (1210941001) 2. DIAN PARAMITA (1210942005) 3. HASNURETA (1210942037) DOSEN: SLAMET RAHARDJO, Dr. Eng JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2014
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS
PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN
“ISO 9000 DAN ISO 14000”
OLEH:
KELOMPOK II
1. SUCI WULANDARI (1210941001)
2. DIAN PARAMITA (1210942005)
3. HASNURETA (1210942037)
DOSEN:
SLAMET RAHARDJO, Dr. Eng
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak sekarang kegiatan industri yang mencemari kualitas lingkungan. Dengan
adanya kegiatan industri tersebut dimungkinkan akan menimbulkan dampak
terhadap lingkungan. Oleh karenanya perusahaan menaruh perhatian yang
cukup besar terhadap dampak positif dan negative dari beroperasinya industri ini.
Hal ini ditunjukkan dengan telah diberlakukarmya Sistem Manajemen
Lingkungan ISO 14001 (selanjutnya disingkat SML ISO 14001) di PT Pupuk
Kalimantan Timur sejak tahun 1996 sampai saat ini.
Pelaksanaan SML ISO 14001 selalu diverifikasi dengan Audit Awal, Audit
Sertifikasi, dan Audit Survei oleh pihak Badan Sertifikasi Bureau Veritas Quality
International (BVQI) untuk membuktikan bahwa penerapan SML ISO 14001
dilaksanakan sesuai persyaratan yang berlaku.
1.2 Maksud dan Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu ISO 9000 dan 14000;
2. Untuk mengetahui Sasaran ISO 9000 dan 14000?
3. Untuk mengetahui Prinsip-Prinsip ISO 9000 dan 14000?
4. Untuk mengetahui Penerapan ISO 9000 dan 14000?
5. Untuk mengetahui Cara Mendapatkan 9000 dan 14000?
6. Untuk mengetahui Kendala Penerapan 9000 dan 14000?
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa itu ISO 9000 dan 14000?
2. Bagaimana Sasaran ISO 9000 dan 14000?
3. Bagaimana Prinsip-Prinsip ISO 9000 dan 14000?
4. Apa Manfaat Penerapan ISO 9000 dan 14000?
5. Bagaimana Cara Mendapatkan ISO 9000 dan 14000?
6. Apa Kendala Penerapan ISO 9000 dan 14000?
BAB II
ISO 9000
2.1 Gambaran Umum ISO 9000:2000
ISO 9001 merupakan system manajemen mutu dan merupakan
persyaratan system manajemen yang paling populer di dunia. ISO 9001
telah mengalami beberapa kali revisi dan revisi yang paling akhir adalah
ISO 9001:2008. Salah satu ciri penerapan ISO 9001 adalah diterapkannya
pendekatan proses. Pendekatan proses ini bertujuan untuk meningkatkan
efektivitas system manajemen mutu. Pendekatan ini mensyaratkan
organisasi untuk melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan dan
melakukan peningkatan berkesinambungan (continual improvement).
Persyaratan ISO 9001 yang semula berjumlah 20 elemen,
disederhanakan menjadi 4 elemen saja, yaitu : tanggung jawab
manajemen, manajemen sumber daya, manajemen proses, serta
pengukuran dan analisis peningkatan. Model sistem manajemen mutu
ISO 9001 versi 2000 berdasarlan pendekatan proses yang menganut pola
Plan (menetapkan sasaran dan proses yang diperlukan agar hasilnya
sesuai dengan persyaratan pelanggan dan kebijakan organisasi) Do (
implementasi prosesnya) Check (memantau dan mengukur proses serta
produk terhadap kebijakan, sasaran dan persyaratannya). Act (melakukan
tindakan perbaikan kinerja proses secara berkesinambungan) atau disebut
dengan pola PDCA, penekanan pada pelanggan, dan peningkatan
berkesinambungan (continual improvement). Selain perubahan –
perubahan tersebut, ada satu lagi perubahan yang sangat penting,
yakni penekanan pada peranan dan tanggung jawab manajemen
puncak terhadap sistem mutu. Pada ISO 9001:2000 sangat dipengaruhi
oleh prinsip – prinsip yang dikenal dengan delapan prinsip sistem
manajemen mutu.
2.2 Persyaratan Sistem Manajemen Mutu Dalam ISO 9001:2000
Sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 menggunakan pendekatan
proses sebagai pedoman dalam menjalankan kebijakan perusahaan
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pendekatan proses ini disusun
dengan menggunakan metode yang dikenal dengan P-D-C-A yang
dipakai pada semua proses. Gambar menjelaskan pentingnya peranan
pelanggan dalam menetapkan persyaratan sebagai masukan (input)
untuk informasi yang berkaitan dengan harapan pelanggan terhadap
organisasi dalam memenuhi kepuasan pelanggan.
Secara garis besar, urutan proses dari persyaratan utama ISO
9001:2000 dapat dijelaskan sebagai berikut (Suardi,2001):
a. Organisasi dalam usahanya untuk memenuhi tujuan memerlukan
arahan yang jelas mengenai tujuan organisasi dari pimpinan puncak.
b. Untuk mencapai visi misi, organisasi sangat tergantung pada
pelanggannya dan pihak – pihak lain yang berkepentingan seperti
karyawan, pemegang saham.
c. Untuk merealisasikan persyaratan dan harapan pelanggan diperlukan
komitmen puncak dalam menyediakan sumber daya seperti manusia,
peralatan, metode dan keuangan.
d. Dari perencanaan strategis dan sumber daya yang tersedia dapat
menghasilkan produk jasa (product realization ) yang sesuai dengan
persyaratan dan harapan pelanggan.
e. Produk/jasa yang dihasilkan akan diterima oleh pelanggan.
f. Dalam menjalankan program peningkatan diperlukan adanya arahan
dan tersedianya sumber daya oleh pimpinan puncak. Oleh karena itu
komitmen pimpinan puncak diperlukan untuk menjalankannya dan
proses peningkatan berkesinambungan terus berlanjut (continual
improvement) tanpa henti dengan tujuan akhir mendapatkan
keuntungan bagi organisasi.
2.2.1 Langkah – langkah Untuk Memperoleh ISO 9001:2000
Sesudah mengetahui gambaran umum dan keuntungan dari sistem
manejemen mutu ISO 9001:2000, bagi organisasi yang ingin
menerapkannya sekaligus memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 dapat
mengikuti langkah- langkah berikut ini sebagai acuan dan lebih jelas
dapat dilihat pada gambar 2.4, diantaranya :
• Harus ada komitmen dari manajemen puncak
• Membentuk komite pengarah (Steering Commite) atau coordinator
ISO.
• Mempelajari persyaratan – persyaratan standart dari sistem
manajemen mutu ISO 9001:2000.
• Melakukan pelatihan (training) terhadap semua anggota organisasi.
• Memulai peninjauan ulang manajemen (management review).
• Identifikasi kebijakan mutu, prosedur – prosedur dan instruksi –
instruksi yang dibutuhkan dan dituangkan dalam dokumen – dokumen
tertulis.
• Implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2000.
• Memulai audit sistem manajemen mutu perusahaan.
• Memilih lembaga registrasi yang dapat dilihat pada tabel 2.1.
•
2.3 Implementasi ISO 9001:2000 Dalam Organisasi
Seperti yang telah diketahui, bahwa ISO 9001:2000 dibutuhkan oleh
organisasi sebagai standar sistem manajemen mutu. Karena itu
organisasi berusaha mengimplementasikan ISO 9001:2000 kedalam
sistem struktur manajemennya. Dalam sub bab ini akan dijabarkan
mengenai tiga hal yang berkaitan dengan implementasi ISO 9001:2000,
yaitu : struktur organisasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2000,
delapan prinsip manajemen mutu ISO 9001:2000, dan manfaat dari
penerapan delapan prinsip manajemen mutu ISO 9001:2000.
2.3.1 Struktur Organisasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000
Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 terutama harus
dilandaskan pada komitmen dari manajemen puncak yang memiliki
wewenang dalam menjelaskan sasaran yang ingin diraih oleh perusahaan.
Untuk mencapai komitmen dan sasaran tersebut, diperlukan struktur
personel yang merencanakan dan mengawasi penerapannya. Hal ini
dapat dilakukan dengan menunjuk wakil manajemen (MR) yang berfungsi
sebagai penghubung antara manajemen perusahaan dan badan sertifikasi
serta memastikan bahwa sistem manajemen mutu diterapkan dengan
semestinya. Selanjutnya dibentuk tim ISO yang berfungsi sebagai tim
perancang yang bertugas untuk menentukan tujuan penerapan,
menyetujui rencana, mengevaluasi laporan, dan memutuskan
perubahan yang diperlukan.
Management Representative (MR)
1. Bertanggung jawab akan implementasi dan tinjauan yang efektif
dan sistem mutu yang didokumentasikan.
2. Merencanakan dan memantau program audit mutu internal.
3. Mengidentifikasi dan mengelola program – program untuk
perbaikan sistem mutu.
4. Menentukan apakah kebijaksanaan dan praktik yang diajukan telah
memenuhi persyaratan ISO 9000, apakah sesuai dengan jasa yang
ditawarkan, apakah diterapkan dengan benar dan apakah
ketidaksesuaian telah diperbaiki.
5. Melaporkan kepada kepala perusahaan status dari penerapan sistem
manajemen mutu.
6. Menyusun manual mutu yang disahkan oleh kepala perusahaan.