Top Banner
Bed Side Teaching Jovita Dessy R Bagian : Anak Preceptor : dr. Handayani, M.sc, Sp.A
23

Bed Side Teaching

Jul 13, 2016

Download

Documents

anak
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bed Side Teaching

Bed Side Teaching

Jovita Dessy RBagian : Anak

Preceptor : dr. Handayani, M.sc, Sp.A

Page 2: Bed Side Teaching

Nama : AD Umur : 9 bulan BB : 7,7 kg Alamat : sukoharjo, Wonosobo Keluhan Utama : Kejang disertai demam RPS : Seorang bayi perempuan umur 9 bulan datang ke IGD

diantar ibunya dengan keluhan kejang disertai demam. Demam sudah dirasakan oleh pasien sejak 2 hari SMRS dan pasien mengalami kejang 1x selama <10 menit dirumah dalam keadaan muka pucat, gerakan mata abnormal (mata melihat keatas), dan ekstremitas kaku. Setelah kejang pasien sadar dan langsung dibawa ke puskesmas. Di puskesmas pasien kembali kejang 1x <10menit dan setelah itu diberi oksigen. Disamping itu pasien mengeluh batuk dahak warna putih, dan pilek (+) dengan sekret putih. Nafsu makan baik, keluhan muntah (-), netek kuat (+), BAK (+), BAB (+)

Problem

Page 3: Bed Side Teaching

RPD : pasien sempat mondok 1 minggu di RS karena sesak

nafas. RPK : riwayat kejang demam pada keluarga dan riwayat

epilepsi disangkal Riwayat Imunisasi : lengkap Riwayat kehamilan : umur kehamilan ibu 40 minggu, tidak

ada penyakit selama hamil. Riwayat kelahiran : pasien lahir spontan

Page 4: Bed Side Teaching

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : compos mentis Kepala : papil edema (-/-), ubun ubun menonjol (-) Hidung : sekret putih (+) Leher : pembesaran limfonodi (-) Thorax : simetris (+) , retraksi dada (-) Pulmo : suara dasar vesikuler (+) , irama reguler Cor : BJ S1-S2 murni, bising jantung (-) , gallop (-) Abdomen : Nyeri tekan (-) , supel timpani, Bising usus (+) Ekstremitas : akral dingin (-) , edema (-) , sianosis (-) Pemeriksaan neurologi : kaku kuduk , brudzinski I & II ,

kernig sign sulit dinilai karena pasien tidak kooperatif.

Page 5: Bed Side Teaching

Vital sign : t : 39,5 º C Nadi : 100x/menit RR : 40x/menit

Page 6: Bed Side Teaching

Hipotesis

Kejang demam sederhana : sifat kejang umum, lama kejang < 10-15 menit ,

kejang berulang 1x dalam 24 jam demam, Riwayat keluarga kejang demam ± ,

Riwayat keluarga kejang tanpa demam ±

Page 7: Bed Side Teaching

Kejang demam kompleks : sifat kejang fokal,

lama kejang >15 menit , kejang berulang >1x dalam 24 jam demam, Riwayat keluarga

kejang demam ± , Riwayat keluarga kejang tanpa demam ±

Page 8: Bed Side Teaching

Status epileptikus : kejang terus menerus selama >20 menit / kejang berulang tanpa pulihnya kesadaran dalam

waktu >30 menit.

Page 9: Bed Side Teaching

Keseimbangan potensial membran dapat berubah oleh adanya : 1. Perubahan konsentrasi ion di ekstraseluler2. Rangsangan datang mendadak misal kimiawi, mekanik, arus listrik3. Perubahan patof dari membran itu sendiri karena penyakit /keturunan

Mekanisme

Page 10: Bed Side Teaching
Page 11: Bed Side Teaching

Hb : 9,9 g/dl (turun) leukosit : 17,1 (naik) eosinofil : 0,20 (turun) basofil : 0,10 (normal) neutrofil : 36,20 (turun) limfosit : 59,30 (naik) monosit : 4,20 (normal) hematokrit : 30 eritrosit : 3,9 Trombosit : 3,7 MCV : 77 MCH : 25 MCHC : 23

Hasil lab

Page 12: Bed Side Teaching

Faktor Resiko Bangkitan Kejang Demam Kejang intrakranial dan ekstrakranial Penegakan diagnosis Penatalaksanaan kejang demam Prognosis Komplikasi

Dont know

Page 13: Bed Side Teaching

1. FAKTOR DEMAM2. FAKTOR USIA3. FAKTOR RIWAYAT KELUARGA4. FAKTOR PRENATAL ( usia saat ibu hamil, kehamilan

Eklamsi dan hipertensi, pemakaian bahan toksik) 5. FAKTOR PERINATAL ( asfiksia, BBLR, Kelahiran

prematur)6. FAKTOR PASKANATAL ( infeksi ssp, trauma kepala, kejang

akibat toksik)

Faktor Resiko Bangkitan Kejang Demam

Page 14: Bed Side Teaching

A. Kejang intrakranial : kejang yang berasal dari

intrakranial infeksi ssp, trauma , kongenitalB. Kejang ekstrakranial : kejang yang berasal

dari luar SSP misalnya gangguan metabolik (hipoglikemik, hipokalsemia, hipernatremia, hiponatremia), keracunan (timbal, kokain) , penyakit tumor, demam.

Page 15: Bed Side Teaching

Anamnesis : Adanya kejang, jenis kejang, kesadaran, lama kejang Frekuensi dalam 24 jam, keadaan anak pasca kejang, penyebab

demam diluar infeksi susunan saraf pusat (ISPA, OMA, ISK) Riwayat kejang demam dan epilepsi dalam keluarga Singkirkan penyebab kejang yang lain (misalnya diare/muntah,

yang mengakibatkan gangguan elektrolit, sesak nafas yang megakibatkan hipoksemia, asupan kurang yang dapat menyebabkan hipoglikemia)

Penegakan diagnosis

Page 16: Bed Side Teaching

Pemeriksaan fisik : A. Kesadaran : apakah ada penurunan

kesadaranB. Tanda rangsang meningeal : kernig sign ,

kaku kuduk , brudzinski I & II , laseque C. Tanda peningkatan TIK : ubun ubun besar

membonjol , papil edemaD. Suhu tubuh : apakah terdapat demam E. Tanda infeksi di luar SSP : ISPA, OMA, ISK

Page 17: Bed Side Teaching

Pemeriksaan penunjang a. Darah rutin , gula darahb. Pemeriksaan cairan serebrospinal (pungsi

lumbal)c. CT-scan / MRI (sesuai indikasi misalnya ada

kelainan neurologi fokal menetap)

Page 18: Bed Side Teaching

Pre hospital : berikan diazepam secara rektal . Masukan

diazepam 1 ml kedalam semprit lalu masukan semprit 4-5 cm ke dalam rektum lalu injeksikan. Bb < 10 kg 5mg untuk BB > 10 kg 10 mg

Di RS : **** A B C (Airway , breathing, Circulation ) lalu berikan diazepam iv (0,3-0,5 mg/kgBB) atau midazolam 0,2 mg/KgBB/iv . Kecepatan 0,5-1 mg / menit (3-5 menit) hati-hati dengan distress pernafasan **** masih kejang atau tidak ? Apabila masih kejang berikan fenitoin bolus iv 15mg/KgBB **** apabila masih kejang , masukan pasien ke ICU dan berikan fenobarbital 5-15 mg/kgbb.

Penatalaksanaan Kejang

Page 19: Bed Side Teaching

Dengan penanganan kejang yang cepat dan tepat , prognosa

biasanya baik, tidak sampai terjadi kematian. Kemungkinan terjadinya ulangan kejang kurang lebih 25-50%

pada 6 bulan pertama dari serangan pertama. Terjadinya hemiparesis biasanya terjadi pada penderita yang

mengalami kejang lama (>30 menit) baik bersifat umum atau fokal. Mula-mula kelumpuhan bersifat flasid tetapi 2 minggu kemudian timbul spastisitas.

Prognosis

Page 20: Bed Side Teaching

Sewaktu terjadi serangan kejang demam :1. trauma akibat jatuh atau terhantuk objek sekitar2. menggigit tangan orang lain 3. aspirasi cairan ke dalam paru yang dapat menimbulkan pneumonia Efek samping obat antikonvulsan yang digunakan seperti

hiperaktivitas, iritabilitas, letargi, penurunan intelegensia, distress pernapasan.

Kejang berulang tanpa demam

Komplikasi

Page 21: Bed Side Teaching

1. Anak mengalami kejang yang didahului dengan demam 39,5

º C 2. Kejang yang dialami bersifat umum3. Lama kejang <10 menit 4. Kejang berulang 1x dalam 24 jam demam 5. AL : leukosit : 17,1 (naik) bakteri6. Pilek (+)7. Batuk (+)

Decision making

Page 22: Bed Side Teaching

Diagnosis

Kejang demam sederhana dengan ISPA

Page 23: Bed Side Teaching

Oksigen 1-2 L/ mnt Infus KAEN 4B 700cc/24 jam Injeksi cefotaxim 3x 250 grObat oral : sanmol 4x 0,8 cc

luminal 2x 20 gr mucos drop 3x 0,5 cc

Threatment