Page 1
BEBERAPA VARIABEL YANG MEMPENGARUHI MINAT
PENGAMBILAN PEMBIAYAAN PADA LEMBAGA KEUANGAN
MIKRO SYARIAH
(Studi kasus pada BMT An-Naafi cabang Teras Kabupaten Boyolali)
Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Strata (S1)
Prpgram Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh :
PUTRI SULISTYANINGRUM
B 100 140 150
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
POGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
Page 2
i
HALAMAN PERSETUJUAN
BEBERAPA VARIABEL YANG MEMPENGARUHI MINAT
PENGAMBILAN PEMBIAYAAN PADA LEMBAGA KEUANGAN
MIKRO SYARIAH
(Studi kasus pada BMT An-Naafi cabang Teras Kabupaten Boyolali)
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
PUTRI SULISTYANINGRUM
B 100 140 150
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
Muhammad Sholahuddin, SE, M.Si
NIDN. 0628057301
Page 3
ii
HALAMAN PENGESAHAN
BEBERAPA VARIABEL YANG MEMPENGARUHI MINAT
PENGAMBILAN PEMBIAYAAN PADA LEMBAGA KEUANGAN
MIKRO SYARIAH
(Studi kasus pada BMT An-Naafi cabang Teras Kabupaten Boyolali)
Oleh :
PUTRI SULISTYANINGRUM
B 100 140 150
Telah dipertahankan didepan penguji
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Sabtu, 30 Desember 2017
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji :
1. Dra. W. Mukharomah, M.M. (.........................)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Muhammad Sholahudin, SE, M.Si. (.........................)
(Sekretaris Dewan Penguji)
3. Dra. Wuryaningsih DL, M.M. (.........................)
(Anggota Dewan Penguji)
Dekan
Dr. H. Syamsudin, M.M.
Page 4
iii
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak ada karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali dalam naskah dan
disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam
pernyataan saya ini, maka saya akan bertanggungjawab sepenuhnya.
Surakarta, 16 Januari 2017
Penulis
Putri Sulistyaningrum
B 100 140 150
Page 5
1
BEBERAPA VARIABEL YANG MEMPENGARUHI MINAT PENGAMBILAN
PEMBIAYAAN PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH (Studi
kasus pada BMT An-Naafi Cabang Teras Kabupaten Boyolali).
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui pengaruh kualitas
pelayanan, bagi hasil, promosi, dan produk terhadap minat pengambilan
pembiayaan. Sampel dalam penelitian ini masyarakat kecamatan Teras
Boyolali yang berjumlah 50 responden. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah non probabilitas dengan purposive sampling dimana
peneliti memilih sampel secara kusus. Metode analisis data yang digunakan
adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik dan uji analisis regresi
linier berganda. Hasil temuan menunjukkan bahwa baik secara parsial
variabel kualitas pelayanan, bagi hasil, promosi, dan produk berpengaruh
signifikan terahdap minat pengambilan pembiayaan. Pada koefisien
determinan (R2) adalah kemampuan model kualitas pelayanan (X1), bagi
hasil (X2), promosi (X3), produk (X4) mampu menerangkan variabel minat
pengambilan pembiayaan sebesar 83,3%.
Kata kunci : kualitas pelayanan, bagi hasil, promosi, produk, dan minat
pengambilan pembiayaan.
ABSTRACT
This study aims to determine the influence of service quality, profit sharing,
promotion, and product to the interest of financing. The sample in this study
is community of Teras Boyolali which is 50 respondents. Sampling
technique in this research is non probability with purposive sampling where
the researcher choose sample by chance. Data analysis method used is
validity test, reliability test, classical assumption test and multiple linear
regression analysis test. The result of the findings shows that both the
partial variable of service quality, profit sharing, promotion, and product
have significant effect on the interest of financing. The determinant
coefficient (R2) is the ability of service quality model (X1), profit sharing
(X2), promotion (X3), product (X4) able to explain the financing interest
variable equal to 83,3%.
Keywords : quality of service, profit sharing, promotion, product, and
interest in financing.
Page 6
2
1. PENDAHULUAN
Menurut data dari Kementrian Koperasi dan UKM Menkop & UKM
yakni per 31 Desember 2012, jumlah koperasi dari semua jenis yaitu produsen,
konsumen, jasa dan simpan pinjam di Indonesia tercatat sebanyak 194.295
unit, dengan jumlah anggota mencapai hampir 33,9 juta orang (Tambunan,
2013). Sedangkan menurut sebuah tulisan di harian kompas Mutasowifin, yang
juga mengutip informasi dari Menkop dan UKM jumlah koperasi meningkat
dari 170.411 unit pada tahun 2009 menjadi 200.808 pada pertengahan tahun
2013, dan jumlah anggota koperasi juga bertambah dari 29.240.271 orang pada
tahun 2009 menjadi 34.685.145 orang per Juni 2013. Namun dari jumlah per
31 Desember 2012 tersebut, koperasi yang aktif tercatat hanya sekitar 71,7%,
dan jumlah koperasi yang melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) secara
rutin hanya sekitar 47,4% dari jumlah koperasi aktif, walaupun rasio-rasio
tersebut bervariasi menurut provinsi (Tambunan, 2013).
Koperasi merupakan satu-satunya bentuk perusahaan yang paling sesuai
dengan demokrasi ekonomi Indonesia seperti yang terkandung dalam Undang-
Undang Dasar tahun 1945 pasal 33 ayat 1, yang menyebutkan bahwa
perekonomian disusun sebgai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
menyebutkan koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang
atau badan hukum koperasi sekaligus sebagai gerakan rakyat berdasarkan atas
asas kekeluargaan.
Perkembangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) tercatat
paling menonjol dalam keuangan syariah di Indonesia. LKMS lebih dikenal
oleh masyarakat dengan sebutan BMT (Baitul Mall wa Tamwill). Ada LKMS
yang menyebut diri sebagai Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS), dan
secara lengkap menyatakan diri sebagai KJKS BMT dengan nama tertentu
(Mahmudi, 2015). BMT pada umumnya mempunyai dua latar belakang
pendirian dan kegiatan yang hampir sama kuatnya, yaitu peran sebagai
lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan mikro.
Page 7
3
BMT (Baitul Mall wa Tamwill) merupakan balai usaha terpadu yang
memiliki kegiatan usaha produktif dan investasi dalam peningkatan kualitas
kegiatan ekonomi pengusaha kecil dan menengah dengan mendorong kegiatan
menunjang kegiatan ekonomi dan menabung. Baitul Mall wa Tamwill (BMT)
terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul Mall dan Baitut Tamwill. Baitul Mall lebih
mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang non
profit, seperti : zakat, infaq dan shodaqoh. Sedangkan Baitut Tamwill sebagai
usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial. Usaha-usaha tersebut
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT sebagai pendukung kegiatan
ekonomi masyarakat kecil dengan berlandaskan syariah (Tyas dan Ari, 2012).
Berdasarkan latarbelakang diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1) Menganalisis pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap minat
pengambilan pembiayaan di BMT An-Naafi.
2) Menganalisis pengaruh antara bagi hasil terhadap minat pengambilan
pembiayaan di BMT An-Naafi.
3) Menganalisis pengaruh antara promosi terhadap minat pengambilan
pembiayaan di BMT An-Naafi.
4) Menganalisis pengaruh antara produk terhadap minat pengambilan
pembiayaan di BMT An-Naafi.
5) Menganalisis pengaruh yang paling dominan antara kualitas
pelayanan, bagi hasil, promosi dan produk terhadap minat
pengambilan pembiayaan di BMT An-Naafi.
Shahnaz dan Wahyono (2016) minat yang timbul dalam diri pembeli
seringkali berlawanan dengan kondisi keuangan yang dimiliki. Minat beli
konsumen merupakan keinginan tersembunyi dalam benak konsumen. Minat
Beli menurut Rizky & Hanifa (2014) yang menjadi indikator minat beli
seorang calon konsumen adalah Attention, Interest, Desire, Action.
Fitria dan Imam (2017) menunjukan bahwa kualitas pelayanan sebagai
perbandingan antara persepsi konsumen atas pelayanan yang nyata mereka
terima dengan pelayanan yang sesungguhnya yang diharapkan. Kualitas
Page 8
4
pelayanan dijabarkan menjadi 5 dimensi dan indikator Dimensi tangibel,
Dimensi reliability, Dimensi responsiveness, Dimensi assurance, Dimensi
emphat.
Setyawati dkk,. (2016) bagi hasil adalah sistem pembagian usaha dimana
shahibul maal dengan mudharib bekerjasama untuk melakukan kegiatan usaha.
Bagi hasil merupakan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah dalam suatu
perjanjian antara deposan dengan pengelola (mudharib).
Promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan
program-program pemasaran persuasive kepada target pelanggan untuk
mendorong terciptanya transaksi (Hasan, 2009). Indikator-indikator yang
terdapat dalam promosi adalah Personal Selling, Advertaising, Sales
promotion, Direct Marketing, Public Relation.
Gunawan, A (2014) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
ke pasar untuk dinikmati, disukai, dan dibeli untuk memuaskan sesuatu
kebutuhan atau keinginan. Indikator dalam produk terdiri dari produk
penghimpunan dana (funding), produk penyaluran dana (financing),produk jasa
(service).
2. METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan empat variabel
independen yaitu kualitas pelayanan, bagi hasil, promosi dan produk dan
variabel dependen yaitu minat pengambilan pembiayaan. Populasi dalam
penelitian ini adalah nasabah BMT An-Naafi dengan sampel 50 responden.
Data didapat dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden yang
dikemas menjadi kuesioner, kuesioner disebar menggunakan metode purposive
sampling. Metode analaisis data yang digunakan adalah analisis linier
berganda.
Page 9
5
Bagan 2.1 Kerangka Pemikiran
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Analisis Linear Berganda
Model Koef. ß t hitung t sig.
Konstanta -1,028
Kualitas Pelayanan 0,182 2,221 0,031
Bagi Hasil 0,252 2,217 0,032
Promosi 0,341 3,952 0,000
Produk 0,324 2,463 0,018
R Square 0,833
Sumber: Data Primer, 2017
Hasil penelitian berdasarkan uji hipotesis secara persial (uji t)
menunjukan bahwa variabel kualitas pelayanan, bagi hasil, promosi dan produk
secara signifikan berpengaruh terhadap minat pengambilan pembiayaan. Hasil
koefisien determinasi (r square) 0,833 (83,3%) Menunjukkan bahwa
kemampuan model kualitas pelayanan (X1), bagi hasil (X2), promosi (X3),
produk (X4) mampu menerangkan variabel minat pengambilan pembiayaan
sebesar 83,3% dan masih 16,7% dipengaruhi oleh variabel independen lainnya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi kualitas pelayanan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat pengambilan
Kualitas
Pelayanan
Bagi Hasil
Promosi
Produk
Minat Pengambilan Pembiayaan
Page 10
6
pembiayaan. dimungkinkan bahwa semakin tinggi kualitas pelayanan yang
diberikan oleh pihak perusahaan maka akan semakin tambah tinggi pula minat
pengambilan kreditnya karena nasabah merasa nyaman dalam menggunakan
pelayanannya. Hasil ini sesuai dengan penelitian Sumantri (2014) yang
menyatakan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap minat dan keputusan
nasabah di bank Syariah.
Berdasarkan hasil analisis ini dapat dinyatakan bahwa bagi hasil
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat pengambilan
pembiayaan. Ini dimungkinkan bahwa semakin tinggi bagi hasil yang diberikan
oleh pihak perusahaan maka akan semakin tambah tinggi pula minat
pengambilan pembiayaannya karena profit yang dihasilkan pada nasabah lebih
besar daripada yang diterima perusahaan. Hasil ini berbeda dari penelitian
sebelumnya menurut Zainudin dan Pasakpangan (2015) bahwa variabel bagi
hasil tidak memiliki pengaruh yang cukup terhadap minat berwirausaha.
Berdasarkan hasil analisis ini dapat dinyatakan promosi memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat pengambilan
pembiayaan. Ini dimungkinkan bahwa semakin tinggi promosi yang
dikeluarkan oleh pihak perusahaan maka akan semakin tambah tinggi pula
minat pengambilan pembiayaannya Hasil ini sesuai dengan penelitian Rizky
dan Yasin (2014) yang menyatakan promosi memiliki minat beli perumahan.
Berdasarkan hasil analsis ini dapat dinyatakan bahwa produk memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat pengambilan pembiayaan.
Ini dimungkinkan bahwa semakin tinggi produk yang ditawarkan oleh pihak
perusahaan maka akan semakin tambah tinggi pula minat pengambilan
pembiayannya karena nasabah akan semakin banyak alternatif pilihan-pilihan
produk yang akan dapat diplih nasabah sehingga nasabah bisa menyesuaikan
dengan penawarannya. Hasil ini sesuai dengan penelitian Joel, Massie, dan
Sepang (2014), pengaruh motivasi, persepsi harga, dan kualitas produk
terhadap minat beli konsumen sepeda motor matic merek yamaha mio di kota
manado.
Page 11
7
4. PENUTUP
Penelitian ini bertujuan untuk melihat “Beberapa Variabel Yang
Mempengaruhi Minat Pengambilan Pembiayaan pada Lembaga Keuangan
Mikro Syariah” :
1) Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
pengambilan pembiayaan pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah.
Hal ini dibuktikan dengan nilai t signifikansi 0,031 lebih kecil daripada
0,05 dan koefisien regresi sebesar 0,182.
2) Bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
pengambilan pembiayaan pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah.
Hal ini dibuktikan dengan nilai t signifikansi 0,032 lebih kecil daripada
0,05 dan koefisien regresi sebesar 0,252.
3) Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
pengambilan pembiayaan pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah.
Hal ini dibuktikan dengan nilai t signifikansi 0,000 lebih kecil daripada
0,05 dan koefisien regresi sebesar 0,341.
4) Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pengambilan
pembiayaan pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Hal ini
dibuktikan dengan nilai t signifikansi 0,018 lebih kecil daripada 0,05
dan koefisien regresi sebesar 0,324.
5) Kualitas pelayanan, bagi hasil, promosi dan produk memiliki pengaruh
yang signifikan terhaddap minat pengambilan pembiayaan. Hal ini
dibuktikan dengan nilai F signifikan 0,000 lebih kecil daripada 0,05.
6) Nilai R Square 83,3% menunjukkan bahwa model Kualitas pelayanan,
bagi hasil, promosi dan produk mampu menjelaskan minat
pengambilan pembiayaan sebesar 83,3% dan masih 16,7% dipengaruhi
variabel independen lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Tambunan, T. 2013. Identifikasi Rintangan Utama Bagi Koperasi Indonesia
Menuju Koperasi Global. Vol. 23. No 1. Hal 9-23.
Page 12
8
Mahmudi, A. 2015. Pengaruh Kualitas Produk Tabungan Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Minat Menabung Di BMT Tumang Cabang
Salatiga.
Tyas, RR,. dan Ari Setiawan. 2012. Pengaruh Lokasi Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Nasabah Untuk Menabung Di Bmt Sumber Mulia
Tuntang. Vol. 3. No 2.
Shahnaz dan Wahyono. 2016. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli
Konsumen Ditoko Online. Jurnal Manajemen. UNES.
Fakhru rizky dan Hanifa Yasin. 2014. Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap
Minat Beli Perumahan Obama Pt. Nailah Adi Kurnia Sei Mencirim
Medan. Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol. 14. No 2.
Fitria, A. dan Imam Hidayat. 2017. Pengaruh Bauran Pemasaran, Kualitas
Pelayanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Kupunya Rumah
Mode. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen.Vol. 6. No 4.
Setyawati, dkk. 2016. Pengaruh Suku Bunga Acuan, Bagi Hasil, Inflasi,
Ukuran Bank, Npf, Dan Biaya Promosi Terhadap Simpanan
Mudharabah Pada Bank Syariah Di Indonesia Tahun 2010-2014.
Journal Of Accounting. Vol. 2. No 2.
Hasan, Ali. 2009. Marketing. Yogyakarta. Media Pressindo.
Gunawan, A. 2014. Manajemen Pemasaran (Analisis Untuk Perencanaan
Strategis). edisi pertama. cetakan ke dua.
Sumantri Bagja. 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Produk Pembiayaan
Terhadap Minat dan Keputusan Menjadi Nasabah di Bank Syariah.
Junal Economia. Vol. 10. No 2.
Zainuddin, S. dan Sandi Pasakpangan. 2015. Pengaruh Bagi Hasil Dan
Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa
Iain Palopo. Jurnal Muamalah. Vol. 5. No 1.
Fakhru rizky dan Hanifa Yasin. 2014. Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap
Minat Beli Perumahan Obama Pt. Nailah Adi Kurnia Sei Mencirim
Medan. Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol. 14. No 2.
Greg Joel, James D.D. Massie, dan Jantje L. Sepang (2014), pengaruh
motivasi, persepsi harga, dan kualitas produk terhadap minat beli
konsumen sepeda motor matic merek yamaha mio di kota manado.
Jurnal Emba Vol. 2 No.3 September. Hal. 1463-1472.