Judul : Jelaskan etika profesi yang spesifik dalam tugas atau profesi saudara masing-masing dan bagaimana pula mengatasi conflict interest dalam profesi saudara masing-masing. Tugas : Forum 14 BE dan GG Nama Mahasiswa : Purwono Sutoyo NIM : 55117110006 Dosen Pengampu : Prof. DR. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA Etika Profesi Project Manager (PM) Seorang manajer proyek adalah orang yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan proyek yang dinyatakan. Tanggung jawab manajemen proyek utama meliputi menciptakan tujuan proyek yang jelas dan dapat dicapai, membangun persyaratan proyek, dan mengelola kendala dari segitiga manajemen proyek , yaitu biaya, waktu, ruang lingkup dan kualitas. Pengertian lain dari Project manager adalah seorang yang diberikan tanggung jawab untuk memimpin tim proyek di dalam mengelola, merancang, mengeksekusi dan menutup proyek sesuai dengan tujuan dari proyek yang telah ditetapkan. Peran kunci dari project manager di dalam project management diantaranya adalah menentukan tujuan proyek yang ingin dicapai, membangun requirement proyek dan mengelola 3 batasan dari proyek yaitu scope, cost dan schedule ditambah batasan kualitas secara efektif. Menurut Project Mangement Body of Knowledge Guide (PMI 2001) mengatakan bahwa manajer proyek seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah proyek. Menurut Ritz (1994) seorang manajer proyek berasal dari suatu institusi atau seorang pengusaha yang sinonim dengan pengurus, eksekutif, supervisor dan boss. Peranan Manajer Proyek sebagai berikut: Berperan untuk mengintegrasikan beberapa kegiatan yang berbeda untuk mencapai tujuan tertentu. Berperan juga sebagai seorang komunikator. Dengan ini berarti manajer proyek menjadi tempat terakhir menujunya laporan-laporan, memo, permintaan dan keluhan. Manajer proyek juga mengambil input dari banyak sumber, mengolah dan menyampaikan informasi ke beberapa pihak dan memastikan bahwa semua orang yang punya peran dalam proyek mengetahui informasi mengenai kebijaksanaan, tujuan, anggaran, jadwal kebutuhan, dan perubahan yang ada dalam proyek sesuai peran yang dimiliki.
21
Embed
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Jelaskan etika profesi yang spesifik dalam tugas atau profesi saudara masing-masing dan bagaimana pula mengatasi conflict interest dalam profesi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Judul : Jelaskan etika profesi yang spesifik dalam tugas atau
profesi saudara masing-masing dan bagaimana pula
mengatasi conflict interest dalam profesi saudara
masing-masing.
Tugas : Forum 14 BE dan GG
Nama Mahasiswa : Purwono Sutoyo
NIM : 55117110006
Dosen Pengampu : Prof. DR. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA
Etika Profesi Project Manager (PM)
Seorang manajer proyek adalah orang yang bertanggung jawab untuk mencapai
tujuan proyek yang dinyatakan. Tanggung jawab manajemen proyek utama meliputi
menciptakan tujuan proyek yang jelas dan dapat dicapai, membangun persyaratan proyek,
dan mengelola kendala dari segitiga manajemen proyek , yaitu biaya, waktu, ruang lingkup
dan kualitas.
Pengertian lain dari Project manager adalah seorang yang diberikan tanggung jawab
untuk memimpin tim proyek di dalam mengelola, merancang, mengeksekusi dan menutup
proyek sesuai dengan tujuan dari proyek yang telah ditetapkan. Peran kunci dari project
manager di dalam project management diantaranya adalah menentukan tujuan proyek yang
ingin dicapai, membangun requirement proyek dan mengelola 3 batasan dari proyek yaitu
scope, cost dan schedule ditambah batasan kualitas secara efektif.
Menurut Project Mangement Body of Knowledge Guide (PMI 2001) mengatakan
bahwa manajer proyek seseorang yang bertanggung jawab dalam mengurus sebuah
proyek. Menurut Ritz (1994) seorang manajer proyek berasal dari suatu institusi atau
seorang pengusaha yang sinonim dengan pengurus, eksekutif, supervisor dan boss.
Peranan Manajer Proyek sebagai berikut:
Berperan untuk mengintegrasikan beberapa kegiatan yang berbeda untuk mencapai
tujuan tertentu.
Berperan juga sebagai seorang komunikator. Dengan ini berarti manajer proyek menjadi
tempat terakhir menujunya laporan-laporan, memo, permintaan dan keluhan. Manajer
proyek juga mengambil input dari banyak sumber, mengolah dan menyampaikan
informasi ke beberapa pihak dan memastikan bahwa semua orang yang punya peran
dalam proyek mengetahui informasi mengenai kebijaksanaan, tujuan, anggaran, jadwal
kebutuhan, dan perubahan yang ada dalam proyek sesuai peran yang dimiliki.
Berperan untuk mengambil keputusan yang menjadi wewenangnya, antara lain
mengenai realokasi sumber daya, mengubah lingkup proyek, menyeimbangkan kriteria
biaya, jadwal dan performansi.
Merupakan seorang enterpreuneur yang harus berusaha untuk melakukan pengadaan
dana, fasilitas dan orang agar proyek dapat berjalan.
Merupakan seorang agen pengubah yang mempelopori pemakaian ide yang baru dan
inovatif dan berusaha keras mengatasi halangan untuk melakukan perubahan.
Tanggung Jawab Manajer Proyek
Tanggung jawab manajer proyek didelegasikan oleh pihak manajemen yang diatasnya.
Seorang manajer proyek memiliki tanggung jawab utama yaitu menyerahkan hasil akhir
proyek dalam kriteria waktu, biaya, dan informasi yang telah ditetapkan, termasuk profit
yang ditargetkan. Secara garis besar tanggung jawab manajer proyek adalah (Soeharto,
1997):
Merencanakan kegiatan-kegiatan dalam proyek, tugas-tugas dan hasil akhir, termasuk
pemecahan pekerjaan, penjadwalan dan anggaran.
Mengorganisasikan, memilih dan menempatkan orang-orang dalam tim proyek.
Mengorganisasikan dan mengalokasikan sumber daya.
Memonitor status proyek.
Mengindentifikasikan masalah-masalah teknis.
Titik temu dari para konstituen: subkontraktor, user, konsultan, top management.
Menyelesaikan konflik yang terjadi dalam proyek.
Merekomendasikan penghentian proyek atau pengerahan kembali sumber daya.
Shtub (1994) menggambarkan diagram kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh
seorang manajer proyek, diantaranya adalah:
1. Budgeting and Cost Skills: Kemampuan dalam hal membuat anggaran biaya proyek
baik dalam hal analisis biaya proyek, analisis kelayakan investasi agar keuangan
proyek dapat berjalan optimal sesuai dengan keinginan penyedia dana.
2. Schedulling and Time Management Skills: Manajer proyek dituntut untuk dapat
mengelola waktu secara baik agar proyek dapat selesai tepat waktu seperti yang
diharapkan. Untuk mengelola waktu ini manajer proyek harus mendefinisikan
aktivitas-aktivitas yang diperlukan, misalnya dengan teknik WBS (Work Breakdown
Structure). Selain itu, manajer proyek harus mampu memperkirakan waktu bagi
setiap aktivitas secara realistis.
3. Technical Skills: Kemampuan teknis melingkupi pengetahuan dan pengalaman dalam
hal proyek itu sendiri, dengan mengetahui prosedur-prosedur dan mekanisme
proyek. Kemampuan ini biasanya didapatkan dari penimbaan ilmu khusus, misalnya
Institut Manajemen Proyek, dsb
4. Resource Management and Human Relationship Skills: Manajer proyek perlu
memahami akibat dari kegagalan dalam mengelola sumber daya, sehingga
diperlukan kehati-hatian dalam menempatkan sumberdaya yang ada dan
menjadwalkannya. Hal ini membutuhkan kemampuan untuk membangun jaringan
sosial dengan orang-orang yang terlibat di dalam proyek, seperti para stakeholder.
5. Communication Skills: Perencanaan sebuah proyek akan menjadi tidak berguna
ketika tidak ada komunikasi yang efektif antara manajer proyek dengan timnya.
Setiap anggota tim harus mengetahui tanggung jawab mereka.
6. Negotiating Skills: Selain kemampuan komunikasi yang baik, negosiasi juga
memerlukan strategi dalam menarik dukungan manajemen atas atau sponsor
mereka, bagaimanapun, pihak yang bernegosiasi harus dapat melihat loyalitas sang
manajer terhadap mereka, baru kemudian akan muncul kepercayaan.
7. Marketing, Contracting, Customer Relationship Skills: Manajer proyek juga harus
memiliki kemampuan untuk memasarkan hasil proyeknya, karena akan sangat tragis
ketika sebuah proyek yang sukses secara implementatif, tetapi outputnya tidak
dibutuhkan oleh para penggunanya. Selain itu, kedekatan dengan konsumen sangat
diperlukan. Sang manajer perlu responsif terhadap perubahan kebutuhan dan
persyaratan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam konsep TQM,
kunci utama untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan adalah komunikasi secara
terus-menerus anatar pelanggan maupun antar tim proyek (Tjiptono&Diana, 2003).
8. Leadership Skills: Kepemimpinan menjadi salah satu peranan penting yang dimiliki
oleh seorang manajer proyek. Apa yang dilakukan oleh manajer proyek menendakan
bagaimana seharusnya orang lain atau timnya bekerja.
Grey&Larson (2006) memberikan contoh gaya kepemimpinan dengan memberi teladan
sebagai syarat menuju manajer proyek yang efektif. Ada enam aspek yang melingkupinya,
antara lain :
1. Prioritas, hal ini berbicara mengenai penggunaan waktu. Manajer proyek
memerlukan banyak waktu untuk mengamati sebuah pengujian kritis daripada
menunggu laporan, menyatakan pentingnya penguji dan pekerjaan tim.
2. Urgensi, dengan meningkatkan pola interaksi dengan tim seperti laporan dan rapat
penting dengan sering akan membuat tim merasa bahwa pekerjaan ini sangat
penting.
3. Pemecahan masalah, manajer proyek yang efektif akan lebih memusatkan kepada
bagaimana tim dapat mengubah masalah menjadi kesempatan atau apa yang
dipelajari dari suatu kesalahan untuk lebih proaktif dalam memecahkan maslah.
4. Kerjasama, berbicara mengenai bagaimana manajer proyek bertindak terhadap
orang luar dan memengaruhi bagaimana anggota tim berinteraksi dengan orang
luar.
5. Standar kinerja, manajer proyek harus menetapkan standar yang tinggi untuk
kinerja proyek melalui respon yang cepat atas kebutuhan tim, mengikuti isu-isu
penting, berprinsip teguh, serta hati-hati dalam menjalankan pertemuan-pertemuan
kritis.
6. Etika, jika seorang manajer proyek dengan bebas menyalahgunakan atau menahan
informasi penting dari manajemen atas atau pelanggan, hal ini memberi isyarat
kepada anggota tim bahwa perilaku seperti ini dapat diterima dan dilakukan.
Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok
masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada
kode etik yang memiliki sanksi yang agak uk dalam kategori norma hukum yang didasari
kesusilaan.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara
sebagai pedoman berperilaku dan berbudaya. Tujuan kode etik agar profesionalisme
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai jasa atau nasabahnya. Adanya kode etik
akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Fungsi Kode Etik Profesi
Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai
seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga hal pokok
yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:
1) Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana
profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
2) Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan
kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).
3) Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para
pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri
pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan
Dalam syariat Islam, beberapa kode etik seorang Project Manager berdasarkan tugas dan
tanggung jawab profesi sebagai Project Manager dapat di jelaskan sebagai berikut:
1. Menerapkan kejujuran dan berlaku adil dan amanah sesuai dengan ajaran Agama Islam.
"Wa auful kaila wal mīzāna bil qisthi lā nukallifu nafsan Illā wus‘ahā Wa idzā qultum
fa‘dilū Wa lau kāna dzā qurbā Wa bi ‘ahdillāhi aufū Dzālikum wash shākum bihī.
La‘allakum tadzakkarūn." (Al ana’am 152).
Yang artinya :
"Dan sempurnakanlah oleh kalian takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak
Memikulkan beban kepada seseorang kecuali menurut kesanggupannya. Dan apabila
kalian berkata, maka hendaklah kalian berlaku adil walaupun ia adalah kerabat, dan
penuhilah Janji Allah. Itulah yang Dia Perintahkan kepada kalian agar kalian ingat."
(Al An’am : 152).
"Innallāha ya’muru bil ‘adli Wal ihsāni Wa ītā-i dzil qurbā Wa yanhā ‘anil fahsyā-i Wal