BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi premature atau berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram serta umur hamil kurang dari 37 minggu (Manuaba, 2002). Periode segera setelah lahir merupakan awal kehidupan yang tidak menyenangkan bagi bayi. Hal tersebut disebabkan oleh lingkungan kehidupan sebelumnya (intra uterus) dengan lingkungan kehidupan sekarang (ekstra uterus) yang sangat berbeda. Di dalam uterus, janin hidup dan tumbuh dengan segala kenyamanan karena ia tumbuh dari hari ke hari tanpa upaya dari dirinya. Hal ini berarti, janin tumbuh dan hidup bergantung pada ibunya. Hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh dunia kesehatan supaya kasus-kasus tersebut dapat teratasi atau paling tidak memperkecil kemungkinan segala komplikasi. Untuk dapat mencapai target dan tujuan diatas serta untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010 dalam dunia kesehatan dan masyarakat diperlukan kerjasama yang baik antara tenaga kesehatan yang bewrkualitas, baik dokter, bidan perawat maupun tenaga kesehatan yang lain yang berkecimpung di dalamnya. 1.1 Tujuan Penulisan 1.1.1 Tujuan Umum 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bayi premature atau berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi lahir dengan berat
badan kurang dari 2500 gram serta umur hamil kurang dari 37 minggu (Manuaba, 2002).
Periode segera setelah lahir merupakan awal kehidupan yang tidak menyenangkan
bagi bayi. Hal tersebut disebabkan oleh lingkungan kehidupan sebelumnya (intra uterus)
dengan lingkungan kehidupan sekarang (ekstra uterus) yang sangat berbeda.
Di dalam uterus, janin hidup dan tumbuh dengan segala kenyamanan karena ia
tumbuh dari hari ke hari tanpa upaya dari dirinya. Hal ini berarti, janin tumbuh dan hidup
bergantung pada ibunya.
Hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh dunia kesehatan supaya
kasus-kasus tersebut dapat teratasi atau paling tidak memperkecil kemungkinan segala
komplikasi.
Untuk dapat mencapai target dan tujuan diatas serta untuk mewujudkan Indonesia
sehat 2010 dalam dunia kesehatan dan masyarakat diperlukan kerjasama yang baik antara
tenaga kesehatan yang bewrkualitas, baik dokter, bidan perawat maupun tenaga kesehatan
yang lain yang berkecimpung di dalamnya.
1.1 Tujuan Penulisan
1.1.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat menerapkan asuhan kebidanan pada bayi dan neonatus dapat
memperluas, memperbanyak pengetahuan keterampilan mengenai tindakan
kegawat daruratan
1.1.2 Tujuan Khusus
Setelah pembuatan asuhan kebidanan pada By Ny “S” dengan premature
diharapkan mahasiswa dapat :
1. Melakukan pengkajian
2. Mengidentifikasi masalah
3. Membuat rencana tindakan yang akan di lakukan
4. Melaksanakan tindakan
5. Melaksanakan evaluasi
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Bayi Prematur
2.1.1 Pengertian
Bayi premature adalah bayi yang lahir sebelum waktunya,biasanya kurang dari
37 minggu dengan berat badan bayi premature antara 1000-2500 gram (Supardan, 2001).
Bayi premature atau berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi lahir dengan
berat badan kurang dari 2500 gram serta umur hamil kurang dari 37 minggu (Manuaba,
2002).
Berdasarkan atas timbulnya bermacam-macam problematika pada derajat
prematuritas maka Usher menggolongkan bayi tersebut dalam 3 kelompok:
a. Bayi yang sangat premature (extremely prematuyre) : 24-30 minggu bayi
dengan masa gestasi 24-27 minggu masih sangat sukar hidup terutama
dinegara yang belum atau sedang berkembang
b. Bayi pada derajat premature sedang (moderately premature) : 31-36 minggu
c. Borderline premature :masa gestasi 37-38 minggu. Bayi ini mempunyai sifat
premature dan matur
2.1.2 Etiologi Premature
1. Faktor ibu
1) Gizi saat hamil yang kurang
2) Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun
3) Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
4) Penyakit menahun ibu: hipertensi, jantung,gangguan pembuluh darah
(perokok)
5) Faktropekerja yang terlalu berat
2. Faktor kehamilan
a. Hamil dengan hidromnion
b. Hamil ganda
c. Perdarahan antepartum
d. Komplikasi hamil: pro-eklampsia/ eklampsia, ketuban pecah dini
3. Faktor janin
a. Cacat bawaan
b. Infeksi dalam rahim
2
4. Keadaan sosial ekonomi rendah
5. Kebiasaan: pekerjaan yang melelahkan, merokok
6. Faktor yang masih belum diketahui
2.1.3 Problematik : bayi premature
Alat tubuh bayi premature belum berfungsi seperti bayi matur,oleh sebab itu, ia
mengalami lebih banyak kesulitan untuk hidup di luar uterus ibunya. Makin pendek masa
kehamilannya makin kurang pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya, dengan akibat
makin mudahnya terjadi komplikasi dan makin tinggi angka kematiannya. Dalam
hubungan ini sebagian besar kematian perinatal terjadi pada bayi premature.
Berdasarkan dengan kurang sempurnannya alat-alat dalam tubuhnya baik
anatomic maupun fisiologik maka mudah timbul beberapa kelainan diantaranya :
1. Suhu tubuh
a. Pusat mengatur nafas badan masih belum sempurna
b. Luas badan bayi relatif besar sehingga penguapannya bertambah
c. Otot bayi masih lemah
d. Lemah kulit dan lemah coklat kurang, sehingga cepat kehilangan panas
badan
e. Kemampuan metabolisme panas masih rendah, sehingga bayi dengan berat
badan lahir perlu diperhatikan agar tidak terjadi atau banyak kehilangan
panas badan dan dapat di pertahankan sekitar 38oC sampai 37oC
2. Gangguan pernafasan
a. Di sebabkan oleh kurangnya surfaktan (rasio lesitin /sfingo myelin kurang
dari 2)
b. Pertumbuhan dan pengembangan paru yang belum sempurna
c. Otot pernafasan yang masih lemah dan tulang iga yang muka melengkung
d. Penyakit gangguan pernafasan yang serin diderita bayi premature adalah
penyakit membrane hialin dan aspirasi pheumonia
3. Gangguan alat pencernaan dan problema nutrisi
a. Distensi abdomen akibat dari motalitas usus berkurang
b. Volume lambung berkurang sehingga waktu pengosongan lambung
bertambah
c. Daya untuk mencernakan dan mengabserbi lemak,laktosa, vitamin yang larut
dalam lemak dan beberapa mineral tertentu berkurang
3
4. Hepar yang belum matang (immature)
Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin,sehingga mudah terjadi
hiperbilirubinemia (kuning) sampai kern ikterus
5. Ginjal masih belum matang (immature)
Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum
sempurna sehingga mudah terjadi oedema
6. Perdarahan mudah terjadi karena pembuluh darah yang rapuh (fragile),
kekurangan faktor pembukuan seperti protrombin,faktor vitamin, dan faktor
Christmas
7. Gangguan monologik
Daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang karena rendahnya kadar 19E
gamma glubolin. Bayi premature relatif belum sanggup membentuk antibody dan
daya fagositosis serta reaksi terhadap peradangan masih belum baik.
8. Perdarahan intraventrikuler
Lebih dari 50% bayi premature menderita perdarahan intraventrikuler. Hal
ini disebabkan oleh karena bayi premature sering menderita apnea, asfiksia berat
dan sindroma gangguan pernafasan
9. Pemberian O2 belum mampu diatur sehingga mempermudah terjadi perdarahan
dan nekrosis
2.1.4 Penatalaksanaan
Yang perlu diperhatikan adalah pengaturan suhu lingkungan, pemberian makanan
dan siap sedia dengan tabungan O2. Pada bayi premature makin pendek masa kehamilan,
makin sulit dan banyak persoalan yang akan dihadapi dan makin tinggi angka kematian
disebabkan gangguan pernafasan, infeksi, cacat bawaan, dan trauma pada otak
1) Pengaturan suhu lingkungan
Bayi dimasukkan dalam incubator dengan suhu yang diatur
a. Bayi berat badan dibawah 2 kg 35oC
b. Bayi berat badan 2 kg sampai 2,5 34oC
Suhu incubator diturunkan 1oC setiap minggu bayi dapat ditempatkan pada suhu
lingkungan sekitar 24-27oC
4
2) Makanan bayi premature
Umumnya bayi premature belum sempurna refleks mengisap dan batuk,
kapasitas lambung masih kurang. Maka makan diberikan dengan pipet sedikit-
sedikit namun lebih sering.sedangkan pada bayi small for date sebaiknya
kelihatan seperti orang kelaparan, rakus minum dan makan yang harus
diperhatikan adalah terhadap kemungkinan terjadinya pneumonia aspirasi
Kemungkinan cairan untuk bayi baru lahir 120-150 ml/kg/hari atau 100-120
call/kg/hari pemberian dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan bayi untuk
segera mungkin mencukupi kebutuhan cairan /kalori
Oleh karena mudahnya terjadi reglugitasi dan pnemoni aspirasi pada bayi
premature,maka hal-hal berikut harus diperhatikan pada pemberian minum bayi
a. Bayi diletakkan pada posisi kanan untuk membantu menggosongkan
lambung atau dalam posisi setengah duduk di pangkuan perawat dengan
meninggikan kepala dan bahu 30oC di tempat tidur bayi atau bayi tengkurap
b. Sebelum susu diberikan, diteteskan dahulu di punggu tangan untuk
merasakan apakah susu cukup hangat dan apakah keluar satu tetes dalam
setiap detik
c. Pada waktu bayi minum harus diperhatikan apakah dia menjadi biru, ada
gangguan pernafasan atau perut kembung pengamatan dilakukan terus
sampai kira-kira setengah jam sesudah minum. Gumpalan susu dimulut harus
dibersihkan dengan memberikan 3-4 sendok air yang sudah dimasak
d. Untuk mencegah perut kembung, bayi diberi minum sedikit-sedikit dengan
perlahan-lahan dan hati-hati penambahan susu setiap kali minum tidak boleh
lebih dari 30 ml sehari atau tidak boleh dari 5 ml tiap hari
e. Sesudah minum bayi didudukan atau diletakkan diatas pundak selama 10-15
menit untuk mengeluarkan udara dilambung dan kemudian ditidurkan pada
sisi kanan /tidur dalam posisi tengkurap. Hal dilakukan dengan maksud agar
terjadi regusgitasi atau muntah oleh karena dalam posisi tengkurap ini susu
berada di atrium politikom yang letaknya agak jauh dari esophagus, udara
bergeser kearah kardia dan terjadilah pengeluaran udara tanpa makanan
f. Bila bayi biru/ mengalami kesukaran dalam bernafas pada waktu minum
kepala bayi harus segera direndahkan 30o, cairan di mulut dan difaring
dihisap. Bila ia masih tetap biru dan tidak Bernafas harus segera diberi O 2
dan pernafasan buatan kalau perlu melakukan resusitasi dan memasang
endotrakeal intubasi5
Kadang-kadang diperlukan pemberian makanan melalui kateler
sebaiknya dipakai kateler dari pelietiken yang dapat ditinggalkan dilambung
selama 4-5 hari tanpairitasi .Kateter dari karet mudah menyebabkan iritasi
dan infeksi
a) Yang dipakai kateler no.8 untuk bayi kurang dari 1500 gram dan no.10
untuk bayi diatas 1500 gram
b) Panjang kateler yang dimasukkan bila melalui mulut ialah sama dengan
ukuran pangkal hidung processus xypoideus bila melalui hidung
ditambah dengan jarak dan pangkal hidung keliang telinga
c) Mula-mula dicoba dahulu dengan air yang sudah masak apakah kateler
dapat dilalui
d) Setelah kateler dimasukkan dilihat apakah bayi menjadi sesak nafas atau
tidak, bila sesak nafas, mungkin kateler masuk trakea
e) Kemudian cairan lambung dihisap dan periksa keasamannya dengan
kertas lakmus. Bila cairan berwarna hijau, kateler ditarik kira-kira 2 cm,
kemudian dihisap lagi
f) Sebuah corong berukuran (misalnya tabung suntikan 10-20 ml)
diletakkan pada ujung kateler setelah luar cairan susu dimasukkan
kedalam corong lalu dibiarkan mengalir kelambung
g) Setelah minum, bayi didudukan atau diletakkan kepalannya dipundak si
pemberi minum selama 10-15 menit dan kemudian ditidurkan pada posisi
kanan / tengkurap.
2.2 Konsep dasar Asuhan kebidanan
2.2.1 PENGKAJIAN
1. Biodata
Nama : berhubungan dengan identitas klien
Tanggal lahir : berhubungan dengan umur klien
Jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, alamat akan memudahkan
dalam mengidentifikasikan klien.
2. Keluhan utama
Berhubungan dengan keadaan klien saat ini
3. Riwayat natal / persalinan
6
Bayi lahir, muka dibersihkan, jenis kelamin perempuan jalan nafas tidak terganggu,
seluruh badan bayi diusap sampai kering dan dinilai agar skorenya 1menit, 2 menit
dan 10 menit
4. Riwayat neonatus
Berhubungan dengan keadaan bayi saat dianamnesa
5. Riwayat maternal dan perinatal
Mengetahui Riwayat kehamilan ibu
6. Riwayat kesehatan keluarga
Mengetahui apakah dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit kronis
dan menahun seperti hipertensi, diabetes militus, jantung dan asma, serta tidak ada
yang mempunyai Riwayat kembar
7. Riwayat perkawinan
Mengetahui status pernikahan ibu klien
8. Keadaan psikososial
Klien merupakan anak pertama dan juga seorang anak yang sangat diharapkan namun
saat ini ibu klien menerima kondisi bayinya
9. Latar belakang budaya
Dalam keluarga terdapat kebiasaan adanya selamatan 7bulan untuk menyambut
kelahiran bayinya dan mendo’akan agar bayi lahir dengan sehat dan selamat
10. Data spiritual
Ibu menganut agama islam dan tetap rutin menjalankan kewajiban sebagai seorang
muslim, sholat 5 waktu
B. Data Obyektif
Keadaan umum : baik sampai lemah (jika terjadi infeksi)
Kesadaran : compos mentis sampai samnolen
BB lahir : (BB lahir normal lebih dari 2500 gr)
PB : (PB normal 48-50cm)
RR : (RR normal 30 – 60 x/menit)
HR : HR normal 100 – 180 x/menit)
A-S : normal
Suhu : (suhu normal 36 – 37oC)
1. Pemeriksaan Fisik
a. Infeksi
7
Kepala : Adakah caput succedaneum, cepal hematoma, cacat
bawaan.
Rambut dan wajah : adakah kelainan, oval atau bulat, ada oedema /
tidak
Mata : adakah ikterus / tidak, sclera pucat / tidak
Hidung : simetris / tidak, adakah pernafasan cuping hidung atau
tidak
Mulut : Bersih / tidak, bagaimana reflek menelan dan mengisap
Telinga : simetris / tidak, adakah serumen / tidak