Pemodelan Sistem Pakar Diagnosa Hama Penyakit Pada Tanaman Bawang Merah Dengan Metode Dempster-Shafer T eguh Adi Gunawan 1) ,Nurul Hidayat, S.Pd, M.Sc. 2) ,Indriati, S.T., M.Ko. !) PrograStudi In"oati#a$Ilu Ko%uter &ni'er(ita( rawi*aya, +l. eteran No.- Malang, In"orati#a eail teguhadig/at0gail.co1) , ntayadih/at0u.ac.id 2) ,indriati.ti"/at0u.ac.id !) ABSTRAKBawa ng mera h mer upaka n salah satu komod itas sayuran yang potens ial untuk dikemba ngkan di Indonesia. Salah satu faktor penghambat produksi bawang merah adalah timbul masalah serangan penyakit serta kurangnya konsultasi kepada pakar hama penyakit tanaman bawang merah. Terbatasnya jumlah pakar hama- penyakit dan jam kerja pen yuluh serta kurangnya pengetahuan petani mengenai tanaman bawang merah sangat berpengaruh bagi tanaman. Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan sistem pakar. Sistem pakar merupakan transfer pengetahuan pakar dalam bidang tertentu ke dalam komputer, sehingga sebuah sistem pakar dapat mela kukan penalaran untuk menda patka n suatu kesimpulan. Permode lan sist em paka rdiagn osa hama -peny akit tana man bawa ng mera h yang diba ngun meng gunak an metod eDempster-Shafer. e tode Dempster-Shaferyaitu suatu metode yang memi liki model frame of discernmentyang dinotasikan dengan ! "th eta #. Frame of discernmentmerupakan semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesa untukmeng aitka n keper cayaa n elemen-el emen ! kare na tidak semu a e$ide nce secar a langs ung mendu kung tiap elemen. %ntuk itu perlu adanya probabilitas densitas "m# yang nantinya dicari nilai densitas terbesar sebagai hasil keputusan sistem. Pa da penelitian ini jenis penyakit tanaman bawa ng merah yang didiagnosa ter diri dari & penyakit dan hama dengan masukan sistem berupa fakta-fakta gejala yang terjadi pada tanaman bawang merah yang terserang penyakit. Berdasarkan data yang digunakan dalam sistem ini diperoleh akurasi sebesar '(,&)* sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem pakar yang dibangun dapat berfungsi dengan baik untuk mendiagnosa penyakit tanaman bawa ng merah. +ata +unciSistem Pakar,Dempster-Shafer, bawang merah. ABSTRAC TRed Onion is one vegetable crops with the potential to be developed in Indonesia. One of the f actors inhibiting the production of onion is raised problems of disease and lack of expert consultation to the onion crop pests and diseases. imited the number of expert and the number of expert! s work time and less know ledge from farmer about "athropa curcas are devastating for plant. #he one wa$ to solve this problem is experts$stem. %xpert s$stem is the transfer of expert knowledge into a computer& so that an expert s$stem can do reasoning to get a conclusion. %xpert s$stem that used to diagnose red onion pest-diseases are built b$ Dempster-Shafer method. Dempster-Shafer method is a method that has a frame of discernment model that be notated with ' (theta). Frame of discernment is the universe of discourse of a set of h$potheses to link the ele ments ' con fidenc e bec ause not all of evi dence dir ec tl$ support eac h ele ment. For tha t we nee d the probabilit$ densit$ (m)& which will look for the greatest densit$ values as a result of the decision s$stem. In this researc h& there were nine t$pes of "athropa curcas diseases diagnosed. #he input data were the facts of "athropa curc as disease! s s$mptoms that attacked . #he accurac$ of this s$stem is *+&,& so it can be concl uded thatexpert s$stems can function properl$ to diagnose "athropa curcas diseases. Keywords /Dempster-Shafer, Red Onion (Allium cepa var . aggregatum), Expert Sstem. 1P!"DAH#$#A" 11 $atar %elakang Setiap jenis tanaman tidak akan luput dari gangguan hama dan penyakit, dengan semakin meluasnya penanaman sayuran secara intensifserta ter sed iany a lahan yan g sangat lua s di Indonesia berpengaruh juga pada penyebaran penyakit dan hama pada sayuran tersebut. Tanaman yang terjangkit hama atau penyakit dapat mengakibatkan berkurangnya hasil dan kualitas sayur an. Bawan g merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang potensial unt uk dikembangka n di Ind one sia . Bawang me rah termasuk say uran mult iguna ya ng diman faatka n se bag ai re mpa h- rempah pelengkap bumbu masak, bahan untuk industri makanan dan dipakai sebagai obat tradisional -/01. 2asil produksi pertanian bawang merah dan bawang daun di 3awa Timur pada tahun 0/4 0 men capai 000,56 ribu ton , nai k0),)7 ribu ton atau sekitar 40,(* di bandingk an de ngan 0/ 44 ya ng ha ny a berkisar 4'5,(' ribu ton. Bertambahnya produksi umbi bawang merah dan bawang daun pa da 0/40 di seb abkan na iknya luas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang potensial untuk dikembangkan diIndonesia. Salah satu faktor penghambat produksi bawang merah adalah timbul masalah serangan penyakit sertakurangnya konsultasi kepada pakar hama penyakit tanaman bawang merah. Terbatasnya jumlah pakar hama-
penyakit dan jam kerja penyuluh serta kurangnya pengetahuan petani mengenai tanaman bawang merah sangat berpengaruh bagi tanaman. Salah satu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan sistem pakar.Sistem pakar merupakan transfer pengetahuan pakar dalam bidang tertentu ke dalam komputer, sehingga sebuahsistem pakar dapat melakukan penalaran untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Permodelan sistem pakar diagnosa hama-penyakit tanaman bawang merah yang dibangun menggunakan metode Dempster-Shafer .etode Dempster-Shafer yaitu suatu metode yang memiliki model frame of discernment yang dinotasikan
dengan ! "theta#. Frame of discernment merupakan semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesa untuk
mengaitkan kepercayaan elemen-elemen ! karena tidak semua e$idence secara langsung mendukung tiapelemen. %ntuk itu perlu adanya probabilitas densitas "m# yang nantinya dicari nilai densitas terbesar sebagaihasil keputusan sistem. Pada penelitian ini jenis penyakit tanaman bawang merah yang didiagnosa terdiri dari & penyakit dan hama dengan masukan sistem berupa fakta-fakta gejala yang terjadi pada tanaman bawang merahyang terserang penyakit. Berdasarkan data yang digunakan dalam sistem ini diperoleh akurasi sebesar '(,&)*
sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem pakar yang dibangun dapat berfungsi dengan baik untuk mendiagnosa penyakit tanaman bawang merah.
+ata +unci Sistem Pakar, Dempster-Shafer , bawang merah.
ABSTRACT Red Onion is one vegetable crops with the potential to be developed in Indonesia. One of the factors
inhibiting the production of onion is raised problems of disease and lack of expert consultation to the onion
crop pests and diseases. imited the number of expert and the number of expert!s work time and less knowledge
from farmer about "athropa curcas are devastating for plant. #he one wa$ to solve this problem is expert
s$stem. %xpert s$stem is the transfer of expert knowledge into a computer& so that an expert s$stem can do
reasoning to get a conclusion. %xpert s$stem that used to diagnose red onion pest-diseases are built b$
Dempster-Shafer method. Dempster-Shafer method is a method that has a frame of discernment model that be
notated with ' (theta). Frame of discernment is the universe of discourse of a set of h$potheses to link the
elements ' confidence because not all of evidence directl$ support each element. For that we need the
probabilit$ densit$ (m)& which will look for the greatest densit$ values as a result of the decision s$stem. In this
research& there were nine t$pes of "athropa curcas diseases diagnosed. #he input data were the facts of "athropa
curcas disease!s s$mptoms that attacked. #he accurac$ of this s$stem is *+&,& so it can be concluded that
expert s$stems can function properl$ to diagnose "athropa curcas diseases.
Keywords / Dempster-Shafer , Red Onion ( Allium cepa var. aggregatum), Expert
Sstem.
1 P!"DAH#$#A"11 $atar %elakang
Setiap jenis tanaman tidak akan luput dari
gangguan hama dan penyakit, dengan semakin
meluasnya penanaman sayuran secara intensif
serta tersedianya lahan yang sangat luas di
Indonesia berpengaruh juga pada penyebaran
penyakit dan hama pada sayuran tersebut.
Tanaman yang terjangkit hama atau penyakit
dapat mengakibatkan berkurangnya hasil dan
kualitas sayuran. Bawang merah merupakansalah satu komoditas sayuran yang potensial
untuk dikembangkan di Indonesia. Bawang
merah termasuk sayuran multiguna yang
dimanfaatkan sebagai rempah-rempah
pelengkap bumbu masak, bahan untuk industri
makanan dan dipakai sebagai obat tradisional
-/01. 2asil produksi pertanian bawang
merah dan bawang daun di 3awa Timur pada
tahun 0/40 mencapai 000,56 ribu ton, naik
0),)7 ribu ton atau sekitar 40,(*
dibandingkan dengan 0/44 yang hanya
berkisar 4'5,(' ribu ton. Bertambahnya
produksi umbi bawang merah dan bawangdaun pada 0/40 disebabkan naiknya luas
Studi literatur dila#u#an untu#eahai #on(e% (ertae%ela*ari da(ar teori yangnantinya a#an diguna#an untu#enun*uang %enelitian engenaietode Dempster-Shafer . Penelitianini engguna#an literatur yangdi%eroleh dari *urnal, u#u, %enelitian(eelunya, internet, dan *ugaiingan dari do(en %eiing.
(& Pengam%ilan Data
Pengu%ulan data dala%enelitian ini dila#u#an di PTPKarang%lo(o. ariael %enelitian%ada (#ri%(i ini adalah *eni( haa
%enya#it a%a yang enyerangtanaan awang erah erda(ar#anha(il %erhitungan engguna#anetode Dempster-Shafer. Selainha(il diagno(i( haa%enya#ittanaan awang erah, (i(te%a#ar ini *uga engha(il#an (olu(i%enanganan yang %erlu dila#u#an(e(uai dengan ha(il diagno(i(.Hi%ote(i( dari %enelitian ini adalaheuat (i(te %a#ar untu#enentu#an *eni( haa%enya#ita%a#ah yang enyerang tanaanawang erah dan agaiana (olu(i%enanganan dari %enya#it ter(eut.* P!RA"0A"/A"*1 Peranangan Perangkat
a(i( %engetahuan eri(i tentang%engetahuan yang di%erlu#an untu#eecah#an (uatu %era(alahan.a(i( %engetahuan e%unyai duaeleen da(ar yaitu "a#ta dan aturan#hu(u( yang engarah#an
%engguna %engetahuan untu#eecah#an %era(alahan daladoain tertentu. a(i( %engetahuaneru%a#an inti dari %euatana%li#a(i (i(te %a#ar diana a(i(%engetahuan ini eru%a#anre%re(enta(i %engetahuan dari %a#ar.
Tael Nilai den(ita( ge*ala da%atdilihat %ada tael D.1.