Top Banner

of 27

Batupasir.docx

Mar 01, 2018

Download

Documents

Muhammad Muklis
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    1/27

    Batupasir (sandstone) merupakan suatu kategori batuan sedimen yang penting.

    Batupasir membentuk sekitar 1/4 volume batuan sedimen, belum termasuk pasir karbonat

    (carbonate sand) dan pasir vulkanik (volcanic sand). Selain volumenya, pasir dan batupasir

    juga memiliki kebenaan tersendiri karena sebagian pasir dan batupasir merupakan

    sumberdaya ekonomi: (1) sebagai material abrasi! (") sebagai ba#an dasar dalam industri

    kimia, gelas, dan metalurgi! ($) sebagai ba#an bangunan, baik sebagai batu yang langsung

    digunakan dalam pembangunan maupun sebagai ba#an campuran tembok dan beton! (4)

    sebagai molding sand, paper iller, dsb. %asir juga merupakan reservoar yang penting untuk

    minyakbumi, gasbumi, dan air tana#. Sebagian pasir plaser merupakan sumber mineral biji#

    dan batu mulia. &rosi dan pengendapan pasir memegang peranan penting dalam dunia

    rekayasa di 'ilaya# pantai, sungai, dan gumuk.

    ipe suatu pasir akan menjadi sukar untuk ditentukan apabila pasir itu mengandung

    material yang asalusulnya beragam. %ada pasir seperti itu, material piroklastik bisa

    bercampur dengan material terigen dan karbonat dalam proporsi yang bervariasi.

    *. S+*S+* B*-%*S+

    1.emas

    %asir terutama disusun ole# unsurunsur rangka (rame'ork elements), yang

    merupakan raksi detritus, dan void yang membentuk sistem ruang pori (pore system)

    atau ruang kosong diantara unsurunsur rangka. Sebagian atau semua void atau ruang

    pori dalam batupasir tua dapat terisi ole# material padat. 0engan demikian, pemelajaran

    ter#adap pasir atau batupasir berpusat pada unsurunsur rangka (komposisi dan

    mikrogeometrinya) serta pada k#uluk dan volume ruang pori dan material pengisi ruang

    pori.

    enurut deinisinya, rangka disusun ole# material berukuran pasir dengan diameter

    1/123" mm. aterial itu biasanya dikemas sedemikian rupa se#ingga setiap partikel

    ber#ubungan dengan partikel lain yang bersebela#an dengannya serta keseluru#an

    rangka itu membentuk suatu struktur yang stabil di ba'a# pengaru# medan gravitasi

    bumi. Berbeda dengan partikelpartikel penyusun batuan beku dan batuan metamor,

    yang satu sama lain berada dalam kontak menerus, partikelpartikel penyusun pasir

    #anya saling ber#ubungan dengan kontak tangensial. onsentrasi stress pada titiktitik

    Galang Virgiawan

    21100112120011

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    2/27

    kontak itu dapat menyebabkan terjadinya pelarutan pada titik kontak dan pengendapan

    di tempat lain. al itu pada gilirannya menyebabkan bertamba# luasnya bidang kontak

    antar partikel dan berkurangnya volume ruang pori. %roduk ak#ir dari aksi tersebut

    adala# terbentuknya batuan yang partikelpartikel penyusunnya berada dalam kontak

    menerus serta memiliki porositas nol.

    Sebagian pasir tidak memperli#atkan geometri rangkavoid yang seder#ana. %asir

    seperti itu bukan dibentuk ole# rangka detritus dan sistem ruang pori yang sebagian atau

    seluru#nya terisi ole# semen, melainkan memperli#atkan suatu kontinuum besar butir

    mulai dari butiran pasir #ingga lanau dan lempung. &ndapan seperti itu dinamakan

    'acke dan sala# satu conto# yang paling terkenal dari 'acke ini adala# gray'acke.

    0alam 'acke, tidak ada batas besar butir yang jelas antara raksi pasir dengan raksi

    yang lebi# #alus daripadanya. aterial berukuran pasir tertanam dalam suatu matriks.

    5alau demikian, batas arbitrer yang dibuat untuk membedakan butiran dengan matriks

    merupakan suatu #al yang sangat penting dalam kaitannya dengan penasiran. Batas itu

    diletakkan pada 1/12 mm (6,62"7 mm) atau pada 6,67 mm, ba#kan pada 6,6$ mm.

    Berapa proporsi matriks dalam suatu pasir agar pasir itu dinamakan 'acke8 Sebagian

    a#li memili# angka 179! a#li lain memili# angka yang lebi# renda# dari itu (0ott, 124!

    5illiams dkk, 174). *salusul matriks agak tidak pasti! matriks itu mungkin merupakan

    gejala primer yang terbentuk pada saat pengendapan, namun mungkin pula terbentuk

    ole# prosesproses diagenesis pascapengendapan. arena sebagian besar pasir masa

    kini tidak mengandung matriks, maka matriks dalam pasir purba kemungkinan besar

    merupakan produk diagenesis atau prosesproses sekunder lain.

    angka pasir atau batupasir biasa dapat dicandra berdasarkan geometri dan

    komposisinya. ;eometri berkaitan dengan siatsiat butiran atau unsurunsur rangka

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    3/27

    yang terpila# buruk, nisba# itu ber#arga lebi# dari 166. Butiranbutiran pasir

    memperli#atkan bentuk dan derajat pembundaran yang beragam.

    %asir cenderung memiliki pembandelaan yang ketat. Butiranbutiran yang tidak bulat

    cenderung mengendap dengan sumbu panjang terletak sejajar dengan bidang

    pengndapan! pada beberapa kasus, butiranbutiran seperti itu memperli#atkan imbrikasi.

    %ada kebanyakan kasus, butiranbutiran dalam penampang yang sejajar dengan bidang

    perlapisan memperli#atkan kesejajaran yang lema# dengan ara# aliran arus pengendap.

    %ada kasus yang relati jarang terjadi, orientasinya random akibat gangguangangguan

    pascapengendapan, terutama ole# organisme (bioturbasi).

    ?oid membentuk $63$79 volume batupasir biasa. ?olume void dapat berkurang akibat

    terbentuknya matriks atau akibat terpresipitasikannya semen. 0alam batupasir @rata

    rataA, porositas ber#arga sekitar 179. %ada kasus ekstrim, nilai porositas batupasir dapat

    mendekati nol. Semen dapat dipresipitasikan sebagai material yang secara kristalograi

    merupakan kelanjutan dari partikelpartikel detritus (misalnya saja semen kuarsa yang

    terbentuk pada sisisisi partikel kuarsa dan semen kalsit yang terbentuk pada sisisisi

    partikel kalsit), namun dapat pula diendapkan sebagai selimut kristal renik (drusy

    coating) atau sebagai mo=aik mikrokristalin (microcrystalline mosaic) dalam void. 0i

    ba'a# kondisi yang luar biasa, semen karbonat dapat tumbu# menjadi material kristalin

    kasar yang menyelimuti satu atau lebi# partikel detritus sedemikian rupa se#ingga

    partikelpartikel detritus itu tampak @mengambangA dalam kristal material karbonatan.

    ristal seperti itu dinamakan @kristal pasirA (@sand crystalA). Sebagian semen, terutama

    semen karbonat, menembus unsurunsur rangka dan menggantikan sebagian diantara

    unsur rangka itu. #uluk material penyemen, kemasnya, #ubungannya dengan unsur

    unsur rangka.

    %asir memiliki tingkat kematangan yang beragam. %roduk ak#ir dari prosesproses

    pembentukan pasir adala# batupasir yang butiranbutiran penyusunnya tidak saja berupa

    satu tipe mineral (yakni mineral yang paling stabil, dalam #al ini kuarsa), namun juga

    memiliki besar butir tunggal (dengan kata lain, pemila#an sempurna), dan benarbenar

    membundar. idak ada satupun pasir di dunia memiliki karakter seperti itu, meskipun

    sebagian diantaranya memang ada yang mendekati bentuk @idealA tersebut. onsep

    kematangan (maturity)

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    4/27

    sangat penting. Setiap a#li geologi #endaknya selalu berusa#a untuk selalu memberikan

    penilaian ter#adap kematangan suatu pasir (olk, 171).

    B. ragmen Batuan

    Batuan berbutir kasar, baik batuan beku maupun batuan metamor, tidak muncul

    sebagai detritus dalam sedimen klastika yang berbutir sedang. Sedimen itu terutama

    berasal dari #asil disintegrasi batuan plutonik. 0i lain pi#ak, ragmen batuan berbutir

    #alus dapat muncul dalam pasir. Ba#kan, dalam tipe batupasir tertentu (yakni lit#ic

    arenite), ragmen batuan berperan sebagai komponen dominan yang nilai kelimpa#annya

    melebi#i kelimpa#an kuarsa. Berdasarkan #asil penelaa#an ter#adap 7 bua# sampel,

    diketa#ui ba#'a pasir masa kini ratarata mengandung "69 ragmen batuan (%ettijo#n

    dkk, 1C"). Berdasarkan #asil pengamatan ter#adap 1C sampel (riberg, 1C1), diketa#ui

    ba#'a pasir di Sungai D#io ratarata mengandung $19 ragmen batuan. 0alam 1$

    ormasi batupasir %aleo=oikum yang ada di bagian tenga# %egunungan *ppalac#ia,

    diketa#ui ba#'a batupasir itu mengandung 63$$9 ragmen batuan dan ratarata

    mengandung 1$9 (%ettjo#n dkk, 1C"). Batupasir eso=oikum *k#ir di Sacramento

    ?alley mengandung "63C79 ragmen batuan (0ickinson, 12).

    Eumla# spesies batuan dalam batupasir bervariasi. Sebagai conto#, ulm

    ;ray'acke di %egunungan ar=, Eerman, mengandung 1 spesies ragmen batuan

    (attiat, 126).

    ragmen batuan sangat tergantung pada ukurannya. ragmen batuan memiliki

    kelimpa#an yang lebi# tinggi dalam raksi pasir kasar, meskipun masi# dapat ditemukan

    dalam pasir yang paling #alus sekalipun. Sejalan dengan makin menurunnya besar butir

    pasir, makin sukar pula bagi kita untuk mengenal spesies ragmen batuan dan makin

    subjekti proses pengenalannya (Boggs, 12). %engenalan ragmen batuan berukuran

    kecil sukar untuk dilakukan. 0ickinson (1C6) menyarankan digunakannya kriteria

    operasional, terutama tekstur, untuk menggolongkan ragmen batuan. 0ia menggolongkan

    ragmen batuan ke dalam lima kategori: (1) ragmen batuan vulkanik yang bertekstur

    aanitik! (") ragmen batuan klastika yang bertekstur ragmental! ($) ragmen tektonit

    yang memiliki kemas sc#istose atau semisc#istose! (4) partikel mikrogranuler, yakni

    batuan yang disusun ole# partikelpartikel yang ukurannya lebi# kurang sama dan

    bentuknya lebi# kurang seperti kubus! dan (7) ragmen batuan karbonat. Setiap kategori

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    5/27

    tersebut di atas dapat dibagi lebi# jau#. ragmen batuan vulkanik dapat dibagi menjadi (a)

    ragmen batuan elsik! (b) ragmen batuan microlitic! (c) ragmen batuan lat#'ork! dan

    (d) ragmen batuan vitric. ragmen batuan klastika dapat dibagi menjadi: (a) ragmen

    lanauanpasiran! (b) ragmen argilitan! dan (c) ragmen batuan vulkaniklastik. ragmen

    tektonit dapat dibagi menjadi: (a) ragmen metasedimen! dan (b) ragmen metavulkanik.

    0engan susa# paya#, partikel mikrogranuler dapat dibagi menjadi: (a) ragmen batuan

    #ipabisal! (b) ragmen #ornelsic! dan (c) ragmen sedimen. Bagi mereka yang ingin

    mengeta#ui lebi# jau# caracara untuk mengenal partikelpartikel tersebut di atas

    dipersila#kan untuk menelaa# langsung karya tulis 0ickinson (1C6).

    *da dua masala# identiikasi yang perlu dikemukakan di sini. %embedaan antara

    elsit (elsite) dan rijang sangat penting, namun sukar dilakukan. elsit dapat dicirikan

    ole# mikroenokris (microp#enocryst), sisasisa glass s#ard (seperti pada 'elded tu),

    sedikit relie internal (karena adanya perbedaan indeks reraksi antara kuarsa dengan

    elspar) dan, jika sayatan tipis itu stained untuk mengeta#ui ke#adiran elspar,

    memperli#atkan nokta# kuning atau mera#. ijang dapat mengandung sisasisa spicule,

    radiolaria, atau diatom, atau memiliki kemas oolitik. asala# pembedaan elsit dengan

    rijang diba#as ole# 5ol (1C1).

    asala# identiikasi lain yang perlu dikemukakan di sini adala# pembedaan antara

    partikel karbonat mikritik dan intraklastik terigen dengan partikel karbonat intrabasinal.

    %artikel karbonat intrabasinal sering ditemukan dalam kalkarenit. %artikel karbonat terigen

    umumnya dolomitik kasar. %artikel karbonat terigen cenderung untuk berasosiasi dengan

    ragmen batuan terigen lain.

    eta#anan (durability) ragmen batuan sangat bervariasi. ijang dan ragmen

    elsitik cenderung selamat dari aksi abrasi! ragmen sekis, di lain pi#ak, sangat rentan

    ter#adap peng#ancuran (Fameron G Blatt, 1C1). arena itu, pengangkutan yang pendek

    terimplikasikan ole# pasir yang mengandung banyak ragmen batuan seperti itu.

    F. omposisi imia Batupasir

    omposisi batupasir dapat dinyatakan dalam komposisi kimia rua# (bulk c#emical

    composition). *nalisis kimia rua# seperti itu sangat bermanaat. %asir (dan sedimen lain),

    pada dasarnya merupakan produk dari prosesproses raksinasi kimia dan mekanis

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    6/27

    berskala besar yang, meskipun kurang sempurna, seringkali mendorong diperole#nya

    #asil#asil yang menakjubkan. %rosesproses tersebut, apabila berlangsung dalam 'aktu

    yang lama, akan menyebabkan terpisa#kannya unsurunsur ke dalam produk ak#ir yang

    secara kimia lebi# kurang #omogen. -ntuk mema#ami sepenu#nya prosesproses

    geokimia dan evolusi berbagai tipe sedimen, kita perlu melakukan analisis kimia. 0ata

    analisis kimia seperti itu akan memberikan suatu norma atau @benc# markA untuk

    mempelajari produkproduk metamorisme tingkat tinggi serta untuk mempelajari apa

    yang diperole# dan apa yang #ilang jika proses itu tidak isokimia atau untuk memastikan

    asalusul produk ak#ir pada saat tekstur dan struktur asli dari sedimen tidak dapat dikenal

    lagi. *nalisis seperti itu juga bermanaat untuk pasir #alus atau pasir yang mengandung

    matriks berbutir #alus dimana modal analysis sukar untuk dilaksanakan. ita memerlukan

    data kimia, k#ususnya data kimia ratarata, untuk mempelajari kesetimbangan massa dan

    aliran material dalam evolusi bumi secara keseluru#an.

    omposisi kimia pasir (serta batuan lain pada umumnya) biasanya dilaporkan ole#

    para analis dalam satuan @oksidaA. adar oksigen sendiri sebenarnya tidak ditentukan

    secara langsung. arena itu, praktek untuk melaporkan #asil analisis kimia dalam satuan

    @oksidaA sebenarnya didasarkan pada asumsi ba#'a unsurunsur yang ada berkombinasi

    dengan oksigen dalam proporsiproporsi stoikiometris. *sumsi itu sebenarnya tidak selalu

    sa#i#. Sebagai conto#, jika sulida besi #adir dalam batuan, jelas tidak benar apabila kita

    melaporkan ke#adiran besi dalam eD dan sulur dalam SD$. -ntungnya, dalam

    kebanyakan sedimen, sulida jarang ditemukan dan pengecualian seperti itu dan

    pengecualian lain secara umum tidak penting.

    e#andalan dan kelengkapan analisis kimia sangat bervariasi. -ntuk mengevaluasi

    dan dan memanaatkan data analisis kimia, kita perlu memiliki kebijaksanaan dan

    pengeta#uan mengenai metoda analisis kimia. 5as#ington (1$6) memba#as secara

    menarik masala# kelengkapan analisis kimia serta metoda untuk mengevaluasinya.

    Banyak analisis tidak lengkap, ba#kan unsurunsur utama juga tidak ditentukan secara

    terpisa#. Sebagian analis, misalnya saja, melaporkan ba#'a sebagian senya'a @#ilang

    terbakarA (@loss on ignitionA). Senya'a itu mencakup air (baik air bebas maupun air yang

    tergabung dengan unsur lain), karbon dioksida, sulida belerang, dan karbon atau material

    organik. itanium, sala# satu unsur yang penting, mungkin tidak ditentukan. Eika tidak

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    7/27

    dilaporkan, nilainya digabungkan ke dalam angka alumina (*l"D$) se#ingga

    menyebabkan nilai alumina menjadi terlalu tinggi. 0alam banyak sedimen, alkali >a"D

    dan "D tidak ditentukan secara terpisa#. aterial penyusun minor

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    8/27

    dibanding serpi#. al itu terjadi karena pasir merupakan residu batuan sumber yang tidak

    teruba#, sedangkan serpi# merupakan produk ak#ir dari prosesproses dekomposisi.

    eskipun k#uluk kimia primer dari pasir ditentukan ole# kelengkapan prosesproses

    pelapukan dan ke#ebatan raksinasi mekanis (@pencucianA) yang terjadi selama

    pengangkutan dan pengendapannya, namun komposisi ak#ir dari pasir teruba# dalam

    berbagai cara ole# prosesproses diagenesis, terutama dengan masuknya semen pengisi

    ruang pori.

    Firiciri kimia dari setiap kategori utama batupasir dan conto# representati dari #asil

    analisis kimia pada setiap kategori itu akan disajikan pada beberapa bagian dari buku ini.

    Sebagai kesimpulan, komposisi kimia rua# batupasir tergantung pada, dan teruba# cukup

    besar, ole# sementasi. omposisi suatu kategori batupasir lebi# jau# ditentukan ole# cara

    cara pendeinisian kategori batupasir itu sendiri.

    0. %&D;*+ B*-%*S+

    %etrograi batupasir, terutama batupasir yang tidak matang, sangat tergantung pada

    komposisi batuan sumber. arena kuarsa merupakan material penyusun dominan dalam

    pasir, maka sumber dasar dari kebanyakan pasir adala# batuan plutonik yang banyak

    mengandung kuarsa (granit, mon=onit kuarsa, dan gneis yang berkaitan dengan granit dan

    mon=onit kuarsa). *rkose, suatu kategori pasir utama, merupakan produk disintegrasi

    (tanpa dekomposisi yang berarti) batuan tersebut. %asir yang kaya akan ragmen batuan

    (yakni lit#ic arenite) berasal dari batuan yang terletak di bagian atas kerak bumi, bukan

    dari batuan plutonik. uarsa dalam batupasir itu berasal dari batupasir tua, sedangkan

    ragmen batuan yang ada didalamnya berasal dari batuan sedimen berbutir #alus, batuan

    metamor, dan batuan beku eusi. &ek provenansi relati renda# dalam pasir matang,

    terutama ortokuarsit atau pasir kuarsa. Semua pasir berevolusi menuju bentuk ak#ir yang

    berupa pasir kuarsa. arena itu, makin dekat karakter dan komposisi suatu pasir ter#adap

    pasir kuarsa, makin sukar kita untuk menentukan sumbernya.

    Selain kategorikategori utama dari pasir tersebut di atas, kita juga mengenal adanya

    'acke (terutama gray'acke) yang juga merupakan sala# satu kategori utama dari

    batupasir. ita akan memba#as gray'acke dalam bagian tersendiri nanti.

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    9/27

    %etrograi batupasir #endaknya dikaji dengan melakukan pemelajaran dan analisis

    yagn mendetil ter#adap se#impunan sampel genggam yang dipili# secara #ati#ati serta

    pada sayatan tipis. %ara pemula akan banyak memperole# manaat apabila menelaa#

    karyakarya tulis utama mengenai pasir dan batupasir, termasuk monogra klasik karya

    FayeuI (1") dan adding (1") serta karyakarya tulis yang relati baru (misalnya

    karya %ettijo#n dkk, 1C"). Selain itu, perlu pula dikaji #asil penelitian petrograi yang

    kompre#ensi ter#adap batupasir di daera# tertentu atau dalam ormasi tertentu, misalnya

    karya tulis klasik rynine (146) mengenai #ird Bradord Sand (0evon) di

    %ennsylvania. Sebua# datar mengenai makala# seperti itu disajikan ole# %ettjo#n dkk

    (1C"). Sebagian dari makala# itu juga akan disitir pada sub bab ini.

    &. 0+*;&>&S+S B*-%*S+

    idak lama setela# pengendapan, pasir mulai menua dan beruba# karakternya. %asir

    tidak lagi merupakan material granuler lepas, melainkan tertransormasi menjadi batuan

    padat. %roses penamba#an usia itu kompleks dan belum dapat dipa#ami sepenu#nya.

    Sebagian proses itu seluru#nya merupakan proses mekanis: pemeca#an partikel,

    pelengkungan dan deormasi mika detritus, serta penekanan partikelpartikel pelit yang

    relati lema#. 5alau demikian, proses itu pada dasarnya merupakan proses kimia yang

    melibatkan pelarutan, represipitasi, dekomposisi, dan reaksi pada ruang antar partikel.

    edistribusi material, seperti pelarutan kuarsa pada satu tempat serta presipitasinya di

    tempat lain, mendorong terjadinya sementasi dan penurunan volume ruang pori. -nsur

    rangka yang kurang stabil akan terdegradasi dan ke#ilangan identitasnya, tertransormasi

    menjadi matriks kristalin, dan kemudian dapat berinteraksi dengan unsur rangka yang

    relati stabil. asil ak#ir dari pressure solution, devitriikasi (pada material opal dan

    gelas), serta dekomposisi unsur detritus yang tidak stabil adala# teruba#nya kemas batuan,

    #ilangnya sebagian atau seluru# porositas, tersamarkannya tekstur asal, dan transormasi

    batuan menjadi kumpulan mineral yang lebi# mendekati kesetimbangan.

    %eruba#anperuba#an tersebut di atas mempengaru#i pasir dengan cara yang

    berbeda. %asir kuarsa murni #anya mengalami perpinda#an larutan kuarsa dan

    pengkonversian menjadi ortokuarsit. %asir tidak matang, terutama lit#ic arenite yang

    banyak mengandung ragmen batuan yang tidak stabil, terkonversi menjadi gray'acke.

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    10/27

    %asir vulkaniklastik mungkin mengalami peruba#an yang paling dramatis! peruba#an itu

    tidak berbeda dengan peruba#an pada retrograde metamorp#ism.

    ;ejalagejala berskala besar seperti load cast, slump old, dsb yang disebabkan ole#

    @deormasi sedimen lunakA biasanya tidak dipandang sebagai gejala diagenetik.

    0iagenesis melibatkan peruba#an tekstur dan komposisi, namun tidak meng#asilkan

    struktur. 5alau demikian, struktur tertentu seperti konkresi dan stilolit dianggap sebagai

    produk diagenesis.

    1.Sementasi

    aterial yang dipresipitasikan secara kimia'i dan berperan sebagai semen dalam

    banyak batupasir merupakan material utama penyusun batuan tersebut. Eika ruang pori

    batuan tersebut kemudian terisi seluru#nya ole# material penyemen, maka semen akan

    membentuk 1/4 #ingga 1/$ rua# batuan. Stratum batupasir yang tebalnya 166 m,

    misalnya saja, akan mengandung material penyemen yang apabila dikumpulkan dapat

    membentuk lapisan yang tebalnya "7 #ingga $6 m. Selain itu, sementasi merupakan

    ta#ap ak#ir dalam pembentukan batupasir. %engeta#uan kita mengenai sementasi masi#

    belum lengkap dan belum memuaskan! apa yang de'asa ini dianggap suda# cukup

    dipa#ami adala# asalusul dan cara penempatan semen.

    asuknya semen jelas akan mempengaru#i porositas dan permeabilitas batuan.

    arena itu, pemelajaran sementasi sangat menarik dili#at dari kacamata pemelajaran

    pergerakan luida melalui batuan serta perkiraan mengenai volume total luida tersebut.

    Sementasi, jika berlangsung lengkap, akan meng#asilkan pasir @ketatA yang tidak

    mampu menyimpan dan mengalirkan luida, misalnya air tana#, minyakbumi, dan

    gasbumi.

    Banyak spesies mineral diketa#ui memegang peranan sebagai material penyemen.

    aterial penyemen yang biasa ditemukan adala# silika (umumnya berupa kuarsa).

    uarsa biasanya diendapkan sebagai overgro't# pada permukaan kuarsa detritus. 0i

    ba'a# kondisi yang relati luar biasa, silika tidak diendapkan sebagai kuarsa, melainkan

    sebagai opal atau kalsedon. Batupasir dengan semen opal umumnya berumur relati

    muda. aktoraktor yang memicu pembentukan opal sebagai material penyemen belum

    dipa#ami sepenu#nya, meskipun material itu agaknya berkaitan dengan konsentrasi ion

    (illot dkk, 12$). Semen opal dalam batupasir Dgallala, ansas, ditasirkan

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    11/27

    merupakan produk replacement pada batupasir yang semula tersemenkan ole# kalsit

    (rye G S'ineord, 142). Japisanlapisan debu vulkanik yang berasosiasi dengan

    ormasi itu ditasirkan merupakan sumber silika yang kemudian memasuki batupasir

    tersebut. %asir yang tersemenkan ole# opal umumnya berasosiasi dengan lapisanlapisan

    debu vulkanik. Fonto#nya adala# ormasi ;ueydan (ersier) di eIas (cBride dkk,

    12).

    Berbagai karbonat, terutama kalsit, juga sering berperan sebagai material penyemen.

    0olomit juga dapat berperan sebagai semen, meskipun tidak sesering kalsit. eskipun

    siderit relati jarang berperan sebagai semen, namun sebenarnya lebi# sering daripada

    apa yang diperkirakan selama ini. Semen siderit jarang ditemukan dalam singkapan

    sematamata karena siderit tidak stabil di ba'a# kondisi atmosir. Banyak batupasir

    yang tersemenkan ole# material pengandung besi sebenarnya merupakan batupasir

    sideritan. %enelaa#an ter#adap sebagian batupasir yang berbintikbintik menunjukkan

    ba#'a setiap bintik itu, berupa suatu daera# kecil yang tersemenkan ole# limonit,

    merupakan produk oksidasi siderit. Sebagian siderit itu masi# dapat ditemukan di bagian

    tenga# bintik tersebut.

    Dksida besi, dan kadangkadang sulida besi, dapat berperan sebagai material

    penyemen. Silikat yang dapat berperan sebagai semen adala# elspar, kaolinit dan

    mineral lempung lain, serta =eolit. eskipun lempung dapat terjebak pada saat

    pengendapan, namun sebagian kaolinit benarbenar dipresipitasikan sebagai =at kristalin

    kasar dalam ruang pori (0onaldson, 12C! Farrigy G ellon, 124). Keolit sering

    ditemukan dalam batupasir vulkanik atau batupasir yang mengandung gelas vulkanik

    (ay, 122! 5eeks G &argle, 12$). Barit dan an#idrit merupakan material penyemen

    minor yang #anya memegang peranan penting secara lokal.

    asil penelitian allman (14) ter#adap semen batupasir mendukung gagasan lama

    yang menyatakan ba#'a silika merupakan semen yang paling umum dalam batupasir

    tua, sedangkan silika dan karbonat merupakan semen utama dalam batupasir

    eso=oikum dan eno=oikum. ebenaan dari #asil pengamatan illman itu tidak terlalu

    jelas. Semen karbonat dalam batupasir tua mungkin tela# tergantikan ole# silika, atau

    mungkin terlindi.

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    12/27

    ubungan antara semen dengan unsur rangka pasir sangat menarik, dan penting, untuk

    dikaji. Eika mineralogi semen sama dengan mineralogi partikel detritus, maka produk

    ak#ir dari secondary overgro't# pada partikelpartikel mineral akan berupa agregat

    kristalin yang saling kesit. Eika mineralogi semen tidak sama dengan mineralogi partikel

    detritus, maka keduanya dapat memperli#atkan #ubungan tekstur yang beragam. alsit

    dalam batupasir yang tersemenkan sebagian, misalnya saja, dapat diendapkan sebagai

    selimut partikelpartikel renik (drusy coating) pada partikel detritus, sebagai mosaik

    diantara partikelpartikel detritus, atau sebagai partikel poikiloblastik yang mengandung

    banyak partikel detritus (u#rmann, 12). Semen opal dan kalsedon dapat membentuk

    selimut yang bentuknya mirip dengan agate pada unsurunsur rangka atau sebagai

    endapan botryoidal dengan seratserat yang bentuknya mirip dengan kipas. Semen lain,

    misalnya kaolin, dapat muncul sebagai material polikristalin membongka# yang mengisi

    ruang pori.

    %ada beberapa kasus, terutama pada kasus semen karbonat, ada reaksi antara semen

    dengan unsurunsur rangka. Semen tampaknya @memakanA partikel detritus

    sebagaimana diperli#atkan ole# kontak yang tidak beraturan dan kontak @telukA antara

    semen dengan unsur rangka. %ada beberapa tempat, #al itu berlangsung demikian jau#

    sedemikian rupa se#ingga partikel asal #anya tersisa sebagai jejakjejak mineral sisa

    yang terorientasi dan yang mengalami pemadaman secara bersamasama. ijang,

    elspar, ba#kan kuarsa, rentan ter#adap korosi seperti itu dan dapat digantikan ole#

    karbonat.

    Semen biasanya mengisi semua atau sebagian ruang pori yang ada dalam pasir

    (gambar C). 0alam beberapa kasus, semen karbonat dalam batupasir memiliki volume

    yang luar biasa banyaknya se#ingga menyamai ba#kan melebi#i volume kuarsa detritus.

    %ada kondisi seperti itu, partikelpartikel kuarsa detritus itu tampak @mengambangA

    diantara semen karbonat (gambar CF). enurut sebagian a#li, #al itu terjadi akibat

    rekristalisasi karbonat detritus yang semula diendapkan bersamasama dengan kuarsa

    detritus. 5aldsc#midt (141) berpendapat ba#'a #al itu terjadi karena pertumbu#an

    semen yang pada gilirannya mendorong partikelpartikel kuarsa detritus untuk terpisa#

    satu dari yang lain. al itu juga dapat terjadi akibat korosi dan penggantian partikel

    partikel detritus ole# semen karbonat sebagaimana tela# dijelaskan di atas.

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    13/27

    Sebagian batupasir memiliki lebi# dari satu spesies mineral penyemen. %ada kasus

    seperti itu, adala# suatu #al yang penting untuk menentukan paragenesis atau umur

    relati dari setiap semen itu. 5aldsc#midt (141) berkeyakinan ba#'a ada suatu urutan

    presipitasi dalam batupasir ocky ountain yang dipelajarinya. alsit terbentuk setela#

    kuarsa! jika ada tiga material penyemen, maka yang pertama kali terbentuk adala#

    kuarsa, kemudian diikuti ole# dolomit, dan terak#ir kalsit. Eika ada empat material

    penyemen, maka yang pertama kali terbentuk adala# kuarsa, kemudian dolomit,

    berikutnya adala# kalsit, dan terak#ir adala# an#idrit. 0alam beberapa batupasir yang

    mengandung tiga spesies semen, uruturutannya adala# kuarsa, dolomit, dan an#idrit.

    eald (176), berdasarkan #asil penelitiannya ter#adap batupasir %aleo=oikum di 5est

    ?irginia, juga menemukan buktibukti yang menunjukkan ba#'a kalsit terbentuk setela#

    kuarsa. 5alau demikian, berdasarkan #asil penelitiannya ter#adap batupasir ersier di

    Faliornia, ;ilbert (14) menemukan buktibukti yang mengindikasikan ba#'a dolomit

    (dan dalam beberapa kasus juga kalsit) terbentuk lebi# da#ulu dibanding kuarsa.

    Secara umum, uruturutan presipitasi beberapa mineral penyemen dapat ditentukan

    berdasarkan prinsip yang menyatakan ba#'a mineral yang terbentuk lebi# da#ulu akan

    memiliki bentuk yang lebi# baik atau pera'akan yang lebi# eu#edral serta akan lebi#

    dekat dengan dinding ruang pori dibanding mineral yang terbentuk kemudian. ineral

    yang terbentuk terak#ir kali akan menutupi ruangruang yang belum terisi ole# semen

    se#ingga bentuknya akan mengikuti ruang yang ada. >amun, dapatka# diasumsikan

    ba#'a mineralmineral itu terbentuk dalam ruang kosong8 adding (1"), FayeuI

    (1"), dan S'ineord (14C) memaparkan adanya batupasir yang pertamatama

    tersemenkan ole# kalsit, namun semen itu kemudian digantikan ole# kuarsa. Bukti

    proses penggantian seperti itu adala# adanya inklusi kalsit dalam kuarsa sekunder.

    0engan demikian, eu#edralisme mungkin bukan merupakan petunjuk yang pasti untuk

    menentukan umur relati mineral.

    asala# bagaimana dan kapan pasir menjadi tersemenkan serta sumber material

    penyemen masi# belum dapat terpeca#kan. Banyak a#li sejak lama memperkirakan

    ba#'a air meteorik (meteoric 'ater) atau air artesis (artesian 'ater) memba'a material

    penyemen ke dalam batupasir dan kemudian mengendapkan silika atau karbonat.

    emang, para a#li tela# mengeta#ui ba#'a airtana# memba'a material tersebut dalam

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    14/27

    bentuk larutan, ba#'a ada aliran artesis dalam batuan, dan ba#'a material tersebut dapat

    terpresipitasikan dari larutan. ?an ise (164) memba#as masala# tersebut secara

    panjang lebar. 0ia memperkirakan ba#'a silika (atau material penyemen lain)

    terlarutkan dalam =ona pelapukan, kemudian diendapkan kembali dalam batupasir

    sebagai semen. 5alau demikian, ?an ise menyatakan ba#'a kadar silika dalam

    airtana# sangat renda#. adar silika dari air yang berasal dari igneous terrane berkisar

    mulai dari sekitar 16 ppm #ingga sekitar C6 ppm (5#ite dkk, 12$). 0engan mengambil

    angka "6 ppm sebagai conto# kasus, ?an ise memperkirakan ba#'a untuk dapat

    menyemen 1 mil kubik pasir yang memiliki porositas "29, akan diperlukan 1$6.666 mil

    kubik airtana#. arena sebagian batupasir, terutama batupasir dalam cekungan struktur

    yang dalam, terisi ole# air garam, banyak a#li memperkirakan ba#'a tidak ada air

    meteorik yang bersirkulasi melalui batuan tersebut. Eadi, untuk menjelaskan

    pembentukan semen dalam batuan tersebut, kita perlu memikirkan kemungkinan

    sumber lain untuk material penyemen tersebut.

    Eo#nson (1"6) berpendapat ba#'a silika yang menjadi material penyemen mungkin

    berasal dari air konat (connate 'ater). *ir konat pada dasarnya adala# air laut yang

    terjebak dalam batuan. arena air laut ratarata mengandung silika dalam proporsi yang

    lebi# renda# dibanding air tana# (ratarata #anya mengandung silika sekitar 4 ppm),

    jelas suda# ba#'a air konat dalam batupasir tidak dapat meng#asilkan silika dalam

    jumla# yang memadai untuk menyebabkan tersemenkannya batupasir. arena itu, dia

    berpendapat ba#'a air konat yang ada dalam serpi# mungkin merupakan sumber dari

    silika. Serpi# pada mulanya memiliki porositas yang lebi# tinggi dibanding pasir serta

    mengalami kompaksi yang jau# lebi# besar dibanding pasir. Selama berlangsungnya

    kompaksi, luida yang terjebak dalam poripori serpi# akan diperas keluar. Japisan

    lapisan batupasir yang berselingan dengan serpi# itu dapat berperan sebagai saluran

    tempat keluarnya air konat. 0i ba'a# temperatur yang relati tinggi, sejalan dengan

    bertamba#nya kedalaman, air yang terkandung dalam serpi# dapat mengandung silika

    dalam jumla# yang lebi# tinggi dibanding angka normal. Silika itula# yang kemudian

    diendapkan dalam ruangruang pori batupasir sebagai semen. 0i beberapa tempat,

    interstitial 'ater dari lempung lautdalam masa kini dapat dijenu#i ole# silika (#ingga

    sekitar 6 ppm). 5alau demikian, tingginya kadar silika dalam air itu mungkin terjadi

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    15/27

    akibat pelarutan cangkang diatom (Siever dkk, 127). Sumber yang lebi# mungkin untuk

    silika adala# transormasi pascapengendapan yang menyebabkan teruba#nya

    monmorilonit dan/atau ilitmonmorilonit dari serpi# menjadi ilit! transormasi itu

    menyebabkan keluarnya silika (o'e, 12"). ransormasi tersebut terjadi pada tempat

    yang sangat dalam. e#adiran ilit dalam serpi# tua mengindikasikan ba#'a mekanisme

    tersebut berlangsung dalam skala luas. %engamatanpengamatan yang dilakukan ole#

    Lc#tbauer (12Cb) ter#adap sementasi kuarsa dalam batupasir 0ogger, dimana tingkat

    sementasi makin tinggi ke bagian lapisan batuan yang berbatasan dengan serpi#,

    mendukung konsep yang menyatakan ba#'a air yang le'at jenu# akan silika berasal

    dari serpi#. 5alau demikian, banyak batupasir yang tersemenkan tidak berasosiasi

    dengan serpi#. Bagaimana batupasir seperti itu dapat tersemenkan.

    esulitankesulitan dalam menisba#kan semen, baik pada air artesis maupun pada air

    yang dilepaskan dari serpi#, tela# memicu sebagian a#li untuk mencari sumber internal

    yang memungkinkan terbentuknya silika. 5aldsc#midt (141) adala# orang yang

    pertama kali mengemukakan pendapat ba#'a silika yang berperan sebagai semen dalam

    batupasir berasal dari dalam tubu# batupasir itu sendiri. %endapat senada dikemukakan

    ole# ;ilbert (14) dan beberapa a#li lain. 5aldsc#midt (141) menyimpulkan ba#'a

    larutan silika pada titiktitik kontak partikel dan presipitasi larutan itu pada ruang pori

    yang berdekatan dengan titik kontak tersebut merupakan aktor yang bertanggungja'ab

    ter#adap pembentukan batupasir yang tersemenkan ole# silika. onsep itu pada

    dasarnya merupakan penerapan prinsip iecke (ieckeMs principle) pada batuan yang

    bukan merupakan batuan metamor. Batasbatas partikel kuarsa yang saling kesit

    digunakan ole# 5aldsc#midt sebagai bukti ba#'a proses tersebut di atas memang terjadi

    dalam batupasir. ontak cekungcembung antara partikelpartikel kuarsa (yang analog

    dengan pitted pebbles dalam beberapa konglomerat! li#at uenen, 14") serta batas

    batas sutura (mikrostilolitik) antara partikelpartikel lain tampaknya mendukung gagasan

    5aldsc#midt tersebut (Sloss G eray, 14! #omson, 17! rurnit, 12). Eika konsep

    itu benar adanya, maka kita akan menemukan adanya #ubungan antara eekeek

    pelarutan dan sementasi dengan kedalaman (serta peningkatan tekanan dan kedalaman

    sejalan dengan bertamba#nya kedalaman). Beberapa peneliti (aylor, 176! aI'ell,

    124! Lc#tbauer, 12Ca) memperli#atkan atau mempostulasikan #ubungan seperti itu.

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    16/27

    ubungan itu di'ujudkan ole# penurunan porositas sejalan dengan bertamba#nya

    kedalaman. asil penelitian aylor (176) sangat menarik. 0ia melakukan pengamatan

    langsung ter#adap k#uluk dan jumla# kontak antar partikel sejalan dengan

    bertamba#nya kedalaman dan menyimpulkan ba#'a batupasir mengalami proses

    @kondensasiA sedemikian rupa se#ingga kontak antar individu partikel beruba# dari

    kontak tangensial, menjadi kontak cekungcembung, dan kemudian menjadi kontak

    sutura. 0engan demikian, jumla# kontak antar partikel sebagaimana yang terli#at dalam

    sayatan tipis akan meningkat dari 1,2 dalam pasir yang tidak terkonsolidasi menjadi ",7

    pada kedalaman "7 kaki (sekitar C m) dan menjadi 7," pada kedalaman $4$ kaki

    (sekitar "74$ m) (gambar C). aylor berkeyakinan ba#'a peruba#anperuba#an itu

    terjadi akibat pelarutan intrastrata serta akibat aliran padat partikelpartikel kuarsa. %ada

    kasus aliran padat partikelpartikel kuarsa, volume ruang pori akan berkurang tanpa

    #arus disertai dengan presipitasi kimia. Buktibukti adanya tekanan, misalnya

    pelengkungan mika dan terpeca#nya partikelpartikel kuarsa, sering ditemukan. 5alau

    demikian, aliran padat itu sendiri sukar untuk dibuktikan dan kontak cekungcembung

    mungkin merupakan eek pelarutan. 0i lain pi#ak, #ubungan antara pressure solution

    dengan beban dalam batupasir arbon *k#ir di bagian timur *merika Serikat yang

    diteliti ole# Siever (17) tidak memberikan kesimpulan yang konklusi. %ercobaan

    percobaan yang dilakukan ole# airbairn (176), aI'ell G ?errall (174), Borg G

    aI'ell (172), aI'ell (126), &rnst G Blatt (124), serta eald G enton (122)

    menunjukkan ba#'a pelarutan dan pengendapanulang silika dalam suatu sistem

    tertutup merupakan suatu realitas dan ba#'a sementasi pasir dapat dicapai melalui

    transer internal seperti itu.

    Bukti petrograi dari pelarutan pada kontak antar partikel tidak selalu jelas. 0alam

    banyak kasus, tidak ada atau #anya sedikit terli#at adanya penetrasi ter#adap partikel.

    0alam kebanyakan kasus batas sutura pada kuarsa, batasbatas partikel kuarsa asal sukar

    atau tidak dapat teramati. Selain itu, Sippel (12) menunjukkan ba#'a partikelpartikel

    detritus asal dalam sebagian batupasir itu jelas terli#at dengan cat#odeluminescence

    microscopy dan ba#'a tidak terjadi penetrasi batasbatas partikel. uarsa sekunder

    #ampir dapat dipastikan berasal dari #asil pelarutan pada kontak antar partikel. %ye

    (144) dan ;oldstein (14) berpendapat ba#'a sebagian atau sebagian besar semen

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    17/27

    silika berasal dari larutan material #alus yang semula terkandung dalam pasir. %ara a#li

    umumnya tela# mengeta#ui ba#'a, dalam satu larutan tertentu, partikel #alus dapat

    terlarutkan pada 'aktu yang bersamaan dengan pertumbu#an partikel besar. arena itu,

    partikel besar dalam suatu batupasir mungkin tumbu# sejalan dengan peng#ilangan

    partikel #alus. 5alau demikian, karena partikel #alus tidak lagi dapat terli#at dalam

    batuan tersebut, sukar bagi kita untuk membuktikan kesa#i#an konsep tersebut. eald

    (177, 172a) berpendapat ba#'a silika berasal dari pelarutan intrastrata pada lapisan

    lapisan stilolitik. Stilolit sebenarnya jau# lebi# sering ditemukan dalam batupasir

    daripada yang diperkirakan semula dan pelarutan pada lapisan tersebut mungkin

    meng#asilkan silika yang diperlukan untuk sementasi.

    Berdasarkan #asil penelitiannya ter#adap Driskany sandstone (0evon) dan batupasir

    lain di *ppalac#ia, rynine (141), yang berpendapat ba#'a baik pelarutan intrastrata

    maupun aliran artesis merupakan mekanisme yang tidak memadai untuk sementasi,

    menyatakan ba#'a @N mungkin sekitar 79 silika OsekunderM dalam Driskany

    sandstone (dan banyak, jika bukan sebagian besar, kuarsit dan rijang) sebenarnya

    terbentuk pada 'aktu yang #ampir bersamaan dengan pengendapan pasir itu sendiri.A

    rynine berpendapat ba#'a presipitasi semen silika @berlangsung di dasar laut tidak

    lama setela# partikelpartikel pasir diendapkan.A 0ia tidak mengajukan bukti untuk

    mendukung pendapatnya itu. Selain itu, tidak ditemukannya sementasi dalam pasir laut

    masa kini, yang berlangsung lebi# kurang bersamaan dengan saat diendapkannya pasir

    tersebut, menyebabkan #ipotesis rynine itu tidak mendapatkan dukungan yang berupa

    buktibukti mendasar.

    *ir #idrotermal, terutama air di sekitar mata air panas, secara k#usus sangat kaya

    akan silika (dengan kadar P 766 ppm). 5alau demikian, air seperti itu agaknya tidak

    memegang peranan penting dalam sementasi pasir pada skala besar, meskipun sebagian

    a#li (misalnya elad, 172b) melaporkan terjadinya sementasi elspar sekunder di dekat

    tubu# batuan beku.

    Semen karbonat mena'arkan permasala#an yang mirip dengan permasala#an yang

    muncul dalam kaitannya dengan semen silika. %ertanyaanpertanyaan utama adala#

    sumber karbonat dan 'aktu peminda#annya. *ir artesis mengandung karbonat larut

    yang kemudian dapat menjadi semen dalam batupasir.

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    18/27

    Sebagian pasir masa kini tersemenkan secara in situ. Sala# satu conto#nya adala# beac#

    rock. 5alau demikian, beac# rock umumnya berupa pasir karbonat dan mungkin

    tersemenkan ole# material yang berasal dari batuan itu sendiri. Batupasir yang

    tersemenkan ole# aragonit dinisba#kan pada sementasi ba'a#laut sebagaimana kasus

    pasir yang berasal dari paparan luar di dekat 0ela'are (*llen dkk, 12). *ir laut yang

    terjebak dalam ruangruang pori pasir laut dapat dijenu#i ole# karbonat. 5alau

    demikian, kuantitasnya, jika dipresipitasikan, tidak memadai untuk menyemen pasir.

    Banyak semen karbonat terbentuk setela# kuarsa dan, ole# karena itu, tidak seumur

    dengan proses sedimentasi ba#kan tidak berkaitan sama sekali dengan lingkungan

    pengendapan pasir tersebut.

    Sumber yang lebi# mungkin untuk semen karbonat adala# rangka organisme yang

    ada dalam pasir. angka seperti itu dapat terlarutkan dan terpresipitasikan sebagai

    semen. Sementasi di sekitar rangka organisme seperti itu atau di dalam rangka bivalve

    (rynine, 146) menunjukkan proses distribusiulang karbonat pada skala kecil.

    %ressure solution partikelpartikel karbonat dalam batupasir atau dalam ormasi yang

    berdekatan dengannya, baik yang berupa batugamping maupun batupasir, yang mungkin

    terjadi melalui pengangkutan air pori pada jarak dekat, agaknya merupakan penalaran

    paling rasional untuk menjelaskan terbentuknya semen karbonat pada ta#ap ak#ir

    perkembangan batuan.

    5alau demikian, dalam kaitannya dengan semen, masi# banyak pertanyaan yang

    belum terja'ab. aktor apa yang mengontrol terbentuknya tipetipe semen karbonat

    yang beragam (aragonit, kalsit, dolomit, siderit)8 Batupasir yang mengandung dua atau

    lebi# material penyemen merupakan masala# berikutnya. idak ada satupun teori

    sementasi batupasir yang dapat menja'ab masala# tersebut. %enyebaran semen

    memerlukan analisis lebi# lanjut. engapa suatu pasir @ketatA di tempat ini, namun

    @lepasA di tempat lain8 *paka# #al itu berkaitan dengan sementasi asli atau dengan

    desementasi yang terjadi kemudian8 Ea'aban yang diberikan untuk pertanyaan

    pertanyaan itu melibatkan pemelajaran #ubungan antara kuantitas dan jenis semen dalam

    batupasir dengan aktoraktor geologi utama, misalnya struktur dan arus purba. 5arner

    (127) menunjukkan ba#'a semen dalam 0uc#esne iver ormation (&osen) di

    %egunungan -inta lebi# banyak ditemukan di bagian @#uluA dan ba#'a jenis semen

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    19/27

    (kalsit atau kuarsa) berkaitan dengan batuan sumber, dimana kalsit lebi# banyak

    ditemukan apabila batuan sumbernya berupa batugamping. Selain itu, agaknya ada juga

    #ubungan antara kelimpa#an semen dengan struktur. 0engan demikian, jelas suda#

    ba#'a kita perlu melakukan @pemetaanA yang lebi# banyak ter#adap semen batupasir.

    " 0esementasi

    Eika luida pengisi ruang pori dan partikel padat dari suatu batupasir tidak

    membentuk suatu sistem tertutup, maksudnya jika luida dapat keluar masuk atau jika

    ionion dapat berdisusi keluar masuk, maka luida itu selain dapat mempresipitasikan

    semen, juga dapat menyebabkan terlarutkannya semen. 0engan kata lain, dalam sistem

    seperti itu, dapat terjadi pelindian semen atau desementasi. %roses seperti itu dapat

    terjadi pada kasus batupasir karbonatan dalam proil pelapukan. >amun, dapatka#

    proses seperti itu berlangsung pada skala besar jau# di dalam bumi8

    %ara a#li tela# menemukan buktibukti proses penggantian parsial kuarsa dan

    partikel detritus lain ole# karbonat. Eika material penyemennya berupa kuarsa dan jika

    ada bukti ba#'a material itu terbentuk akibat penggantian matriks karbonat, maka #al

    itu mengindikasikan tela# terjadinya penggatian karbonat dalam jumla# yang banyak.

    %roses penggatian material karbonat seperti itu terjadi dalam Driskany Sandstone

    (rynine, 141). rynine sampai pada kesimpulan tersebut setela# mengamati ba#'a

    sejumla# kecil karbonat muncul sejalan dengan berkurangnya ruang pori serta

    berkeyakinan ba#'a karbonat itu merupakan sisasisa pelindian. Eika merupakan produk

    pengisian parsial ruang pori, material itu akan memperli#atkan sisisisi eu#edral pada

    bagian yang bebas (bagian yang mengara# ke ruang pori). al itu tidak ditemukan dalam

    Driskany sandstone. ungkin banyak batupasir yang relati lepas dan batupasir yang

    tersemenkan kurang kurat, misalnya St. %eter Sandstone (Drdovisium) di -pper

    ississippi ?alley, da#ulu tersemenkan ole# karbonat, namun kemudian ke#ilangan

    semen itu akibat aliran air artesis pada ara# yang sama dengan ara# kemiringan lapisan

    lapisan batupasir tersebut. %ermukaan partikel kuarsa yang teretsa dalam batupasir ini,

    dan batupasir lain yang muda# diremas, mungkin merupakan rekaman @penyeranganA

    partikel kuarsa ole# seman karbonat yang sekarang suda# tidak ada lagi.

    Sebagai kesimpulan, agaknya tidak ada alasan untuk menyatakan ba#'a tidak

    terjadi peng#ilangan material karbonat dari batupasir gampingan karena dalam banyak

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    20/27

    batugamping sering terjadi pelarutan internal. Beberapa bukti menunjukkan ba#'a #al

    itu memang dapat terjadi. Selain itu, sebagaimana pada kasus batugamping, pelarutan

    dapat berlangsung jau# di ba'a# kondisi reatik pada tempat yang terletak jau# di ba'a#

    'ater table. Sebagaimana batugamping, proses itu juga dapat berlangsung secara

    terbalik dan ruang pori yang semula di#asilkan ole# desementasi dapat terisi kembali

    ole# semen baru.

    $ %elarutan +ntrastrata

    Selain buktibukti pelarutan semen, terutama karbonat, batupasir juga

    memperli#atkan buktibukti lain dari pelarutan intrastrata (intrastratal solution).

    Sala# satu bukti yang paling sering ditemukan adala# lapisan stilolit. Stilolit, yang

    umumnya diperkirakan merupakan gejala batugamping, juga muncul dalam batupasir

    dan kuarsit. Stilolit tidak #anya muncul sebagai mikrostilolit yang terletak diantara

    partikel penyusun rangka batupasir, namun juga sebagai gejala bidang perlapisan (eald,

    177! Stockdale, 1$2! Fonybeare, 14).

    Stilolit dalam batupasir memperli#atkan kemiripan dengan stilolit dalam

    batugamping. Stilolit tampak sebagai suatu bidang yang dicirikan ole# gejala saling kesit

    atau interpenetrasi timbalbalik pada kedua sisinya. onjolantonjolan yang mirip

    dengan geligi pada satu sisi tepat berpasangan dengan soketsoket pada sisi lain. elie

    stilolit bervariasi mulai dari beberapa milimeter #ingga beberapa centimeter. Bidang

    stilolit itu sendiri dicirikan ole# suatu endapan tipis material yang relati tidak muda#

    larut. 0alam batupasir, stilolit itu dapat berupa material batubaraan! dalam kuarsit,

    stilolit itu dapat disusun ole# oksida besi.

    Bukti lebi# lanjut dari pelarutan intrastara terdokumentasikan ole# peng#ilangan

    selekti beberapa spesies mineral berat tertentu. %elarutan intrastrata ter#adap mineral

    berat detritus diperli#atkan ole# Bramlette (141) yang menemukan kumpulan mineral

    dalam konkresi gampingan dalam odello Sandstone di Faliornia jau# berbeda dengan

    kumpulan mineral berat dalam batupasir yang terletak di luar konkresi itu (tabel C1").

    asala# pelarutan intrastrata mineral berat dalam batupasir tela# diba#as dalam banyak

    makala#, terutama makala# yang disusun ole# %ettijo#n (141), van *ndel (17"! 17),

    dan 5eyl (176). *dala# suatu #al yang penting untuk menentukan =onasi suatu paket

    endapan sedimen berdasarkan asumsi tidak terjadinya pelarutan intrastrata. Kona=ona

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    21/27

    itu mungkin merupakan =ona stabilitas, bukan level stratigrai yang sa#i# (%ettijo#n,

    141).

    4 atriks

    Sebagaimana tela# dikemukakan sebelumnya, sebagian batupasir, k#ususnya

    gray'acke, memiliki matriks yang disusun ole# material berukuran lanau dan lempung.

    *salusul dan kebenaan matriks tela# diba#as ole# Fummins (12") dan uenen (122)

    yang menyimpulkan ba#'a matriks mungkin merupakan produk diagenesis yang

    terbentuk melalui proses yang dinamakan gray'acke=ation. ;ray'acke=ation pada

    dasarnya merupakan proses peng#ancuran partikel detritus yang tidak stabil. %roses itu

    bekerja paling eekti dalam pasir yang mengandung partikel vulkanik dalam proporsi

    yang tinggi, misalnya ragmen batuan aanitik dengan komposisi menenga# #ingga basa

    serta gelas. Fummins menyatakan ba#'a pasir tua yang terkubur relati dalam umumnya

    mengandung matriks yang jau# lebi# banyak dibanding pasir yang relati muda. asil

    penelitian itu dianggap sebagai bukti kuat yang mendukung konsep pembentukan

    matriks sejalan dengan bertamba#nya umur batupasir.

    7 %artikel%artikel yang %eca# dan erdeormasi

    Batupasir tampaknya tidak kompak sebagaimana kekompakan yang diperli#atkan

    ole# serpi#. 5alau demikian, beberapa #asil penelitian menunjukkan ba#'a sebagian

    batupasir mengalami peneraan mekanis atau peneraan isik murni ter#adap pengaru#

    tekanan. ika detritus berukuran besar umumnya melengkung atau melingkupi partikel

    kuarsa yang lebi# resisten ter#adap tekanan. 0alam beberapa batupasir, partikel kuarsa

    memperli#atkan gejala pemeca#an yang ekstensi. etakanretakan itu memotong

    individu partikel! dua atau lebi# retakan berpencar dari satu titik kontak antara partikel

    tersebut dengan partikel lain yang berdampingan dengannya. 0alam sejumla# partikel,

    bagian yang terpeca#kan dapat sedikit terotasi, relati ter#adap partikel induk.

    Secara umum, di ba'a# kondisi sedimentasi yang normal, ba#kan dalam pasir

    yang terkubur dalam sekalipun

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    22/27

    ita tela# meninjau berbagai siat batupasir, penggolongannya, dan aktaakta

    lain mengenai kerabat utama batupasir serta sebagian masala# yang berkaitan dengan

    pembentukannya. Sekarang kita akan mencoba untuk meninjau batupasir dari kacamata

    yang lebi# besar lagi. ita mencoba untuk mema#ami aktoraktor geologi yang

    mengontrol pembentukan pasir dan menentukan petrograinya. 0engan kata lain, kita

    ingin mengeta#ui apa yang dapat dikatakan ole# batupasir mengenai sejara# masa laluilai taksiran mengenai kelimpa#annya (li#at tabel "")

    mengindikasikan ba#'a batupasir membentuk 1/4 #ingga 1/$ dari keseluru#an batuan

    sedimen. Eika kita menerima nilai taksiran yang diajukan ole# %oldervaart (177) yang

    menyatakan ba#'a volume total sedimen di 'ilaya# benua adala# 1C2 I 162 km$, dan

    mengasumsikan ba#'a 1/4 diantaranya berupa pasir, maka volume total dari batupasir

    adala# 44 I 162 km$. ?olume sebanyak itu berkorespondensi dengan 1"6 I 1617 metrik

    ton.

    *pa komposisi pasir itu8 omposisi mineral ratarata dapat ditaksir dari #asil

    #asil analisis kimia yang menunjukkan nilai kuarsa 79, elspar ""9, kaolin 29, klorit

    49, kalsit 29, dan oksida besi "9. 5alau demikian, data tersebut tidak membedakan

    unsur rangka dengan semen serta tidak memungkinkan diperole#nya nilai taksiran dari

    prosentase ragmen batuan. Eika semua kaolin dan klorit serta 1/$ elspar dianggap #adir

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    23/27

    dalam ragmen batuan, maka batupasir yang tidak mengandung matriks (dengan

    mengabaikan kalsit dan oksida besi dari datar itu) akan meng#asilkan nilai taksiran

    kuarsa 279, elspar 179, dan ragmen batuan 19.

    *pa kebenaan relati dari berbagai kerabat batupasir8 Beberapa a#li (rynine,

    14! allman, 14! iddleton, 12! %ettijo#n, 12$) mengemukakan pendapatnya

    mengenai #al ini. %endapat itu agak berbeda karena adanya perbedaan dalam

    mendeinisikan beberapa kategori batupasir serta karena adanya perbedaan dalam #al

    ukuran dan k#uluk sampel yang menjadi ba#an kajiannya. Eika gray'acke berasal dari

    lit#ic arenite sebagai #asil degradasi unsur rangka (se#ingga gray'acke akan dimasukkan

    ke dalam kategori lit#ic sandstone), maka proporsi batupasir kuarsa akan ber#arga sekitar

    $79, arkose 173"69, dan lit#ic sandstone 473769 (li#at tabel C1$). Jit#ic sandstone

    merupakan tipe batupasir yang paling tinggi kelimpa#annya. Jit#ic sandstone

    kenampakannya sangat mirip dengan pasir yang de'asa ini ditemukan di sungaisungai

    besar, misalnya Sungai D#io (riberg, 1C6). 0ili#at dari kacamata tertentu, arkose dan

    batupasir kuarsa merupakan batupasir yang @tidak umumA karena pembentukan dan

    penga'etannya memerlukan kondisi k#usus, karena provenansi arkose relati terbatas, dan

    karena batupasir kuarsa memerlukan stabilitas tektonik yang k#usus.

    >ilainilai taksiran mengenai kelimpa#an relati dan kelimpa#an absolut dari

    pasir, komposisi kimia dan komposisi mineral ratarata, serta kelimpa#an relati beberapa

    tipe batupasir sangat menarik untuk dikaji ole# para a#li geokimia yang mempelajari

    siklus sedimen dan kesetimbangan massa sedimen dalam skala global

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    24/27

    C16). Secara singkat, aktoraktor itu adala#: (1) batuan sumber! (") iklim daera# sumber

    dan iklim lingkungan pengendapan! ($) lingkungan dan/atau agen pengangkutan dan

    pengendapan! serta (4) tektonik, baik tektonik daera# sumber maupun tektonik tempat

    pengendapannya. ubungan antara aktoraktor geologi tersebut dengan tekstur, struktur,

    dan komposisi batupasir sangat kompleks dan belum dapat dipa#ami sepenu#nya. idak

    banyak teori petrogenesis yang kompre#ensi dapat dapat digunakan untuk memeca#kan

    masala#masala# tersebut. Sebagian teori itu ba#kan tidak lengkap dan masi# perlu

    diperdebatkan.

    Batuan sumber dapat dipastikan memegang peranan vital dalam menentukan

    karakter pasir. %asir yang dipasok ole# suatu 'aters#ed kecil yang disusun ole# batuan

    yang beragam berbeda satu sama lain. asil#asil penelitian ter#adap sungai masa kini,

    terutama Sungai #ine, menunjukkan eek bedrock lokal ter#adap komposisi pasir dalam

    sungai tersebut (a#n, 12! olde'ijn, 177). aterial penyusun pasir yang berasal dari

    terrane vulkanik riolitik (5ebb G %otter, 12) akan berbeda dengan material penyusun

    pasir yang berasal dari terrane granit dan gneis (ayes, 12"). %asir sungai yang berasal

    dari terrane vulkanik riolitik kekurangan akan kuarsa (semua kuarsa dalam pasir itu adala#

    kuarsa vulkanik) dan elspar serta melimpa# akan ragmen batuan riolitik, sedangkan pasir

    yang berasal dari terrane granit dan gneis terutama disusun ole# kuarsa dan elspar serta

    mengandung sedikit ba#kan mungkin tidak mengandung sama sekali ragmen batuan.

    %emelajaran ter#adap cekungancekungan sedimentasi masa kini menunjukkan ba#'a

    mineralogi pasir mencerminkan komposisi daera# sumber. al itu terutama sangat jelas

    terli#at pada kasus kerabat mineral berat dalam pasir sebagaimana yang diperole# ole#

    #asil#asil penelitian di ;ul o eIico (0avies G oore, 1C6) dan di Jaut -tara (Baak,

    1$2).

    5alau demikian, pasir yang berasal dari suatu daera# memiliki komposisi yang

    berbeda dengan batuan di daera# sumber. Sebagian mineral lebi# rentan ter#adap

    pelapukan dibanding mineral lain dan mengalami proses peng#ilangan secara selekti.

    %eng#ilangan itu ditentukan ole# k#uluk mineral itu sendiri (;runer, 176). -ruturutan

    peng#ilangan mineral tela# dapat ditentukan secara empiris (;oldic#, 1$). 5alau

    demikian, peng#ilangan itu juga tergantung pada k#uluk dan intensitas proses pelapukan

    serta lamanya proses itu berlangsung. +klim sangat menentukan proses pelapukan!

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    25/27

    tektonik mengontrol relie. 0i daera# berrelie renda# dan iklim #angat lembab, #anya

    spesies mineral yang stabil saja yang dapat selamat dari peng#ancuran akibat pelapukan.

    %ada daera# berrelie tinggi, erosi makin tinggi dan pelapukan akan terinterupsi setenga#

    jalan sedemikian rupa se#ingga spesies mineral yang tidak stabil akan dapat selamat dari

    peng#ancuran dan muncul dalam pasir. 0ata pengamatan yang ada selama ini

    mendukung prinsip umum tersebut. 0ata pengamatan yang dikumpulkan ole# rynine

    ter#adap laju pembentukan batupasir yang sangat kaya akan elspar di daera# tropis

    eIico juga mendukung konsepkonsep tersebut.

    &ek agen pengangkut (angin, gelombang, sungai, dsb) serta lingkungan

    pengendapan (gisik, delta, gumuk, dsb) ter#adap petrograi pasir relati sedikit. eskipun

    para a#li tela# berusa#a untuk mengaitkan parameterparameter tekstur, pembundaran

    partikel, dan siatsiat lain dengan agen atau lingkungan pengendapan, namun #asilnya

    sebagian besar bersiat negati. al itu antara lain terjadi karena banyak siat partikel

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    26/27

    adala# lit#ic sandstone atau gray'acke. 0ari data seperti itu, sebagian a#li kemudian

    menyimpulkan ba#'a stabilitas tektonik menentukan ciriciri petrograi dari batupasir.

    Sebagai conto#, di bagian tenga# %egunungan *ppalac#ia, batupasir yang berasal dari

    barat atau dari kraton

  • 7/25/2019 Batupasir.docx

    27/27

    ingga tingkat tertentu sebagian besar peneliti beranggapan ba#'a subsidensi dan

    pengangkatan cekungan berlangsung secara berpasangan. *sumsi seperti itu tidak sa#i#

    jika daera# sumbernya jau# dari cekungan pengendapan, misalnya saja pada kasus

    sebagian besar sistem sungai besar.

    Sebagai kesimpulan, dapat dikatakan ba#'a secara umum petrograi batupasir (1)

    merupakan petunjuk yang ber#arga untuk mengeta#ui provenansi serta secara tidak

    langsung mengindikasikan pula iklim dan relie daera# sumber! dan (") komposisi

    batupasir umumnya tidak sensiti ter#adap lingkungan pengendapan. ubungan antara

    karakter petrograi dengan tektonik belum dapat dipa#ami sepenu#nya, namun agaknya

    dalam banyak geosinklin ada perbedaan yang cukup berarti antara batupasir yang berasal

    dari oreland stabil dengan batupasir berasal dari bagian interior geosinklin (atau apa yang

    disebut sebagai @tectonic landA).