i 4 9 1 5 0 0 5 0 0 2 GT 0 4 1 2 PENYUSUNAN DATA BASE BIDANG GEOTEKNIK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN Jl. AH. Nasution No. 264 P.O. BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Tlp.(022) 7802251 Fax (022) 7802726 40294 e-mail [email protected]
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
4 9 1 5 0 0 5 0 0 2 G T 0 4 1 2
PENYUSUNAN DATA BASE
BIDANG GEOTEKNIK
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MB A D A N P E N E L I T I A N D A N P E N G E M B A N G A NPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN Jl. AH. Nasution No. 264 P.O. BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Tlp.(022) 7802251 Fax (022) 7802726 40294 e-mail [email protected]
ii
4 9 1 5 0 0 5 0 0 2 G T 0 4 1 2
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN DATA BASE BIDANG GEOTEKNIK
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MB A D A N P E N E L I T I A N D A N P E N G E M B A N G A NPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN Jl. AH. Nasution No. 264 P.O. BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Tlp.(022) 7802251 Fax (022) 7802726 40294 e-mail [email protected]
iii
PENYUSUNAN DATA BASE BIDANG GEOTEKNIK
TAHUN 2006
Bandung, Desember 2006 Mengetahui
Kepala Balai/Koordinator Kegiatan
Penanggung Jawab Studi
DR. Hedy Rahadian, M.Sc. NIP. 110043985
Nazib Faizal NIP. 110057491
Menyetujui
Ketua Tim Teknis
Ir. Agus Bari Sailendra, M.Sc. NIP. 110020993
Kepala Pusat Litbang Jalan dan Jembatan
DR.Ir.M. Sjahdanulirwan, M.Sc. NIP. 110019271
iv
4 9 1 5 0 0 5 0 0 2 G T 0 4 1 2
PENYUSUNAN DATA BASE
BIDANG GEOTEKNIK
Tim Pelaksana: 1. Penanggung Jawab Studi : Nazib Faizal
2. Anggota Tim : Benyamin Saptadi Susy K. Ariestianty Endang Suwanda Sri M Sylvester F Yulianto Wawan
Penanggung Jawab Studi
Nazib Faizal NIP. 110057426
v
Ringkasan Eksekutif
1. Latar Belakang Balai Geoteknik Jalan Puslitbang Jalan dan Jembatan telah memiliki sistem basis
data spasial gempa dengan entry data ± 41000 data. Selain data gempa, dalam
sistem itu terdapat peta struktur geologi dan kota-kota kecil maupun besar untuk
daerah Pulau Jawa. Untuk pulau-pulau lain di Indonesia belum dilaksanakan
dikarenakan keterbatasan waktu dan dana. Basis data gempa diperlukan terutama
untuk melakukan kegiatan pengembangan peta zonasi gempa baik skala mikro
maupun makro. Peta zonasi gempa yang direncanakan ini terdiri dari zonasi
amplifikasi tanah dasar, zonasi gempa akibat gempa, zona likuifaksi, dan zona
tsunami.
Akibat kondisi geologi, morfologi, dan curah hujan yang tinggi, keruntuhan lereng
alami atau timbunan tinggi banyak terjadi di Indonesia. Untuk mereduksi resiko
keruntuhan lereng, pengembangan sistem manajemen lereng sangat dibutuhkan.
Sistem ini bertujuan untuk mengurangi besarnya biaya perbaikan dan
pemeliharaan serta meningkatkan keselamatan pengguna jalan guna
mengantisipasi kemungkinan terjadinya keruntuhan. Selain itu pengembangan
data spasial dan atribut penyebaran tanah lunak digunakan untuk proses desain
jalan diatas tanah lunak termasuk dalam slope management system ini.
Dengan meningkatnya pembangunan, informasi-informasi mengenai bahan-bahan
(kuari) harus diinventarisasikan dan dimasukkan ke dalam suatu sistem basis data
yang terintegrasi. Kegiatan ini sudah dilakukan namun seiring dengan
pengembangan teknologi informasi, maka informasi bahan-bahan kuari tersebut
harus dikelola dalam suatu sistem basis data yang berbasis spasial sehingga
orang dan instansi terkait akan mudah untuk mengakses data tersebut.
vi
2. Tujuan dan Sasaran Tujuan kegiatan litbang:
• 2006, Sistem Pengelolaan Basis Data Geoteknik, Slope Management
System Jalur Nasional Wilayah Jawa Barat, Road Material Inventory
(Wilayah Indramayu, Pantura), dan Gempa dari Tahun 1973 sampai
dengan Desember 2006.
• 2007, Pencarian dan Inputing Data Wilayah Sumatera, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Bali, WEB GIS Development
• 2008, Pencarian Data dan Inputing Data Wilayah Kalimantan dna
Sulawesi, Spatial Analysist Road and Bridge Parameter.
• 2009, Pencarian Data dan Inputing Data Wilayah Indonesia Timur (NTT,
NTB, Maluku, dan Papua), Spatial Analysist dengan penggabungan data
dengan PUSAIR, dan PUSKIM.
Sasaran kegiatan litbang:
• 2006, GIS Balai Geoteknik
• 2007, WEB GIS Balai Geoteknik
• 2008, Spatial Analysist, Road and Bridge Parameter
• 2009, Spatial Analysist dengan penggabungan data dengan PUSAIR dan
PUSKIM.
vii
3. Metodologi
Bagan Alir Metodologi
Tahapan kegiatan dimulai dengan persiapan dilanjutkan dengan kegiatan
pembangunan sistem basis data yang bersifat tabular dengan diikuti studi meja
yaitu kegiatan yang mengumpulkan data-data pendukung pembuatan basis data,
hasil dari kegiatan studi meja adalah terkumpulnya data-data pendukung untuk
pembangunan basis data. Kegiatan selanjutnya adalah review basis data yang
sudah terbangun pada tahun-tahun sebelumnya dengan cara membaca dan
menganalisinya. Hasil yang diharapkan dari tahapan ini adalah mendapatkan
parameter untuk tahapan konseptual, logical, dan physical dalam pembuatan
basis data.
Tahapan Re-build basis data adalah membangun rumah serta manajemen basis
data. Rumah serta manajemennya tersimpan di dalam server geoteknik dimana
viii
datanya dapat diakses oleh pengguna sesuai dengan tingkat aksesibilitasnya
dengan menggunakan Local Area Network (LAN).
Bersamaan dengan dibangunnya Sistem Basis Data yang bersifat tabular,
dibangun pula Sistem Basis Data yang bersifat spasial dengan diikuti kegiatan-
kegiatan dijitasi peta, transformasi koordinat, dan konversi dan coding.
Sistem basis data yang bersifat tabular dan spasial kemudian digabungkan
sehingga membentuk suatu Sistem Informasi Geografis.
Basis data gempa akan digunakan sebagai dasar pada pelaksanaan diskusi
gempa, sedangkan survey lapangan berfungsi untuk mendapatkan data-data
terbaru dan mengupdate data-data yang lama.
4. Hasil Penelitian Secara umum hasilnya berupa GIS Geoteknik yang mampu mengakses segala
jenis data base file dan data spasial.
Secara khusus hasil-hasil dari GIS tersebut adalah sebagai berikut:
• Peta Rawan Longsor Jalur Mudik Jawa Barat 2006
ix
Peta Titik Rawan Longsor Cileunyi Sumedang
• Peta Titik Gempa Tahun 2006 (Updated Terakhir 13 Desember 2006)
Peta Gempa Indonesia 1973-Desember 2006
5. Foto-foto Hasil Penelitian
x
Inventarisasi Kerusakan Pada Gempa Yogya(Foto di Daerah Piyungan)
Survey Slope Management System
xi
Survey Road Material Inventory
viii
Percobaan Input Basis Data Pada Pocket PC
ix
DAFTAR ISI
Ringkasan Eksekutif ................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL..................................................................................................... xi
Gambar 4-3 Hasil Slope Management System .....................................................21
Gambar 4-4 Lokasi Kuari di Sekitar Jalur Pantura Jawa Barat..............................22
Gambar 4-5 Basis Data dalam Pocket PC ............................................................23
2
1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pengembangan Basis Data Gempa Balai Geoteknik Jalan Puslitbang Jalan dan Jembatan telah memiliki sistem basis
data spasial gempa dengan entry data ± 41000 data. Selain data gempa, dalam
sistem itu terdapat peta struktur geologi dan kota-kota kecil maupun besar untuk
daerah Pulau Jawa. Untuk pulau-pulau lain di Indonesia belum dilaksanakan
dikarenakan keterbatasan waktu dan dana.
Pengembangan selanjutnya adalah meng-entry real time data-data gempa dari
Badan Meteorologi dan Geofisika dan pengembangan peta-peta struktur geologi
pulau-pulau lain berikut kota-kota dan jalan-jalan nasional, propinsi, serta
kabupaten.
Basis data ini juga diperlukan terutama untuk melakukan kegiatan pengembangan
peta zonasi gempa baik skala mikro maupun makro. Peta zonasi gempa yang
direncanakan ini terdiri dari zonasi amplifikasi tanah dasar, zonasi gempa akibat
gempa, zona likuifaksi, dan zona tsunami.
Berdasarkan kesimpulan workshop gempa tanggal 6 Desember 2005 yang
menyatakan bahwa akan dilakukan revisi peta zonasi gempa yang sudah ada
sesuai dengan kebutuhan (return period 10 tahun, 20 tahun, 50 tahun, dan
sebagainya, kesepakatan mengenai penggunaan SNI 1726-2002 sebagai standar
perencanaan bangunan tahan gempa untuk periodik 500 tahun, serta
terbentuknya wadah dengan anggota yang terdiri dari pakar-pakar kegempaan
yang akan melakukan kajian-kajian mengenai kegempaan di Indonesia).
Pengembangan Slope Management System Akibat kondisi geologi, morfologi, dan curah hujan yang tinggi, keruntuhan lereng
alami atau timbunan tinggi banyak terjadi di Indonesia. Untuk mereduksi resiko
keruntuhan lereng, pengembangan sistem manajemen lereng sangat dibutuhkan.
3
Sistem ini bertujuan untuk mengurangi besarnya biaya perbaikan dan
pemeliharaan serta meningkatkan keselamatan pengguna jalan guna
mengantisipasi kemungkinan terjadinya keruntuhan. Selain itu pengembangan
data spasial dan atribut penyebaran tanah lunak digunakan untuk proses desain
jalan diatas tanah lunak termasuk dalam slope management system ini.
Pengembangan Road Material Inventory Dengan meningkatnya pembangunan, informasi-informasi mengenai bahan-bahan
(kuari) harus diinventarisasikan dan dimasukkan ke dalam suatu sistem basis data
yang terintegrasi. Kegiatan ini sudah dilakukan namun seiring dengan
pengembangan teknologi informasi, maka informasi bahan-bahan kuari tersebut
harus dikelola dalam suatu sistem basis data yang berbasis spasial sehingga
orang dan instansi terkait akan mudah untuk mengakses data tersebut.
1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan secara umum adalah untuk mengembangkan basis data jalan dan
jembatan secara terintegrasi data-data bidang jalan, bidang geoteknik jalan,
bidang lalu lintas dan lingkungan jalan, dan bidang jembatan dan perlengkapan
jalan.
Tujuan secara khusus diuraikan sebagai berikut:
1. Tujuan pengembangan sistem basis data gempa adalah untuk menjadi
pondasi dalam merevisi peta zonasi gempa sesuai dengan kesimpulan
workshop gempa tanggal 26 Desember 2005 yang dihadiri dan disetujui
oleh pakar-pakar kegempaan, serta digunakan untuk analisis-analisis
infrastruktur.
2. Tujuan slope management system adalah untuk menciptakan suatu sistem
yang dapat memberikan peringatan dini terhadap bahaya longsoran dan
menzonasi areal-areal yang rawan longsor.
3. Tujuan road material inventory adalah untuk menciptakan sebuah sistem
yang dapat memberikan informasi yang benar, terkini, cepat, dan akurat
mengenai bahan-bahan yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur
jalan.
4
Sasaran untuk pengembangan basis data gempa tahun 2006 adalah:
• Basis data gempa yang memiliki sistem yang sama dengan peta struktur
geologi seluruh Indonesia skala 1:1.000.000
Sasaran untuk pengembangan slope management system tahun 2006:
• Slope management system jalan nasional untuk daerah Jawa Barat.
Sasaran untuk pengembangan pengembangan road material inventory tahun
2006:
• Mendapatkan informasi tentang lokasi, penyebaran, kualitas, dan kuantitas
bahan-bahan (kuari) di daerah Jalur Pantura Jawa Barat.
• Basis data RMI yang dibentuk dari data-data RMI yang sudah ada.
1.3 Luaran (Output)
Luaran untuk kegiatan-kegiatan di atas adalah sebagai berikut:
• Sistem informasi geografis (SIG) untuk pengembangan peta zonasi gempa
dan prosedur pengkinian data.
• Sistem informasi geografis (SIG) untuk bahan-bahan material (kuari) dan
prosedur pengkinian data.
• Sistem informasi geografis (SIG) untuk slope management system dan
prosedur pengkinian data.
1.4 Hasil (Outcome)
Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah pengeluaran ekonomis akan
tereduksi dengan semakin efektifnya tingkat kegiatan litbang dan rekayasa
geoteknik jalan.
5
1.5 Manfaat (Benefit)
Manfaat untuk kegiatan ini adalah meningkatnya efesiensi dalam kegiatan litbang
dan rekayasa geoteknik jalan dengan adanya sistem basis data geoteknik serta
mereduksi kegagalan konstruksi akibat gempa, serta bentuk pelayanan konkrit
kepada masyarakat langsung dengan sistem akses melalui web site.
1.6 Dampak (Impact)
Dampak yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah terciptanya pusat data geoteknik
jalan yang dapat dan mudah diakses oleh semua pihak yang terkait.
6
2 Kajian Pustaka
2.1 Umum
Basis data (bahasa Inggris: database) adalah kumpulan informasi yang disimpan
di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan
suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query)
basis data disebut sistem manajemen basis data (database management
system/DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Pustaka yang digunakan selama penelitian diambil dari buku-buku yang berkaitan
dengan metode penyusunan basis data, penelitian-penelitian sebelumnya, dan
internet.
2.2 Objektif Basis Data
Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif)
seperti berikut:
• Kecepatan dan kemudahan
Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data
atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan
data kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah.
• Efesiensi ruang penyimpanan
Dengan basis data, efesiensi/optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan
data dapat dilakukan , karena kita dapat melakukan penekanan jumlah
redudansi data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau
dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang
saling berhubungan.
• Keakuratan
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama
dengan penerapan aturan/batasan tipe data, domain data, keunikan data,
dan sebagainya, yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis
7
data, sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan
pemasukan/penyimpanan data.
• Ketersediaan
Pertumbuhan data (baik dari sisi jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan
waktu akan semakin membutuhkan runag penyimpanan yang besar.
Pdahal tidak semua data itu selalu kita gunakan/butuhkan. Karena itu kita
dapat memilahnya adanya data utama/master/referensi, data transakasi,
data histori ataupun data yang sudah kadaluarsa.
• Kelengkapan
Lengkap atau tidaknya data yang dikelola dalam sebuah basis data bersifat
relative (baik terhadapp kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu).
Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakn
berkembang, maka penambahan record-record baru dapat dilakukan
bahkan struktur basis data itu sendiri.
• Keamanan
Dengan basis data tingkat keamanan dapat diatur sesuai dengan prosedur
yang berlaku. Dengan begitu, dapat dilakukan penentuan aksesibilitas
pengguna dan operasi-operasi yang bis dilakukan terhadap basis data.
• Kebersamaan pemakaian
Basis data dapat digunakan secara bersamaan (multi user) tidak terbatas
pada penggunaan perorangan.
2.3 Data Spasial
Data spasial adalah data yang memiliki referensi ruang kebumian (georeference)
di mana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial. Sekarang ini
data spasial menjadi media penting untuk perencanaan pembangunan dan
pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan pada cakupan wilayah
nasional, regional maupun lokal. Pemanfaatan data spasial semakin meningkat
setelah adanya teknologi pemetaan digital dan pemanfaatannya pada Sistem
Informasi Geografis (SIG).
8
Data spasial dijital adalah data spasial dalam bentuk dijital. Sampai waktu ini,
pedoman untuk penyusunan data spasial dijital masih berdasarkan kebiasaaan
pembuatnya, belum ada standar pembuatan data spasial dijital.
2.4 Data Atribut
Data atribut adalah data-data yang berbentuk tabular yang mendukung data
spasial dalam Sistem Informasi Geografis. Data atribut selalu memiliki identifier
yang sama dengan data spasial.
2.5 Pembuatan Sistem Informasi Geografis
Pembuatan Sistem Informais Geografis terdiri menjadi dua bagian:
• Kompilasi data spasial dijital
• Kompilasi data atribut dijital
Pada Gambar 0-1 kelulusan air memiliki data spasial dan data atribut (warna biru
muda). Persamaannya hanya pada id (identifier)-nya. Kelulusan air tingkat sedang
memiliki nomor id 1.
Gambar 0-1 Kompilasi Data
2.5.1 Kompilasi Data Spasial Dijital
Kompilasi data spasial dilakukan dengan mengkonversikan format .dwg ke dalam
format .SHP. Kompilasi data spasial dijital menghasilkan tiga bentuk unsur
yaitu:poligon, garis, dan titik. Setiap unsur-unsur tersebut memiliki identifier yang
unik yang sama dengan data atributnya.
9
2.5.2 Kompilasi Data Atribut
Kompilasi data atribut adalah proses membuat basis data tabular dimana unsur-
unsurnya memiliki identifier yang unik dan sama dengan data spasial dijital.
Penambahan field-fieldnya disesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan. Pada
Gambar 0-1, data atribut ruas jalan, selain id-nya, ditambahkan juga field-field
baru sesuai kebutuhan (km, dari, ke).
2.6 Jaringan Komputer
Jaringan computer adalah sebuah kumpulan komputer, printer, dan peralatan
lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel
sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar
dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama
menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap
komputer, printer, atau perifial yang terhubung dengan jaringan disebut node.
Sebuah jaringan komputer memiliki dua, puluhan, atau bahkan jutaan node.
Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling
berhubungan diantara satu sama lain, dan saling berbagi sumber daya misalnya
CDROM, printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi
secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan
dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau sinar infra
merah.
10
3 Metodologi Penelitian
3.1 Kerangka Pemikiran/Pendekatan Berpikir
Kegiatan litbang penyusunan basis data bidang jalan dan jembatan khususnya
bidang geoteknik jalan menggunakan pendekatan berawal dari akhir, yang
memiliki pengertian peruntukan akhir penyusunan basis data bidang jalan dan
jembatan. Pada Gambar 0-2 seluruh basis data diperuntukkan untuk pengguna
(user) untuk mengetahui dan mendapatkan informasi-informasi dalam rangka
proses desain, konstruksi, dan pemeliharaan jalan. Proses ini memberikan
feedback kepada setiap basis data secara langsung ataupun melalui user.
Gambar 0-2 Peruntukan Akhir Penyusunan Basis Data
Tahapan-tahapan kegiatan secara spesifik dapat dilihat pada Gambar 0-3.
11
Gambar 0-3 Metodologi Kegiatan
Pada Gambar 0-3 tahapan kegiatan dimulai dengan persiapan dilanjutkan dengan
kegiatan pembangunan sistem basis data yang bersifat tabular dengan diikuti studi
meja yaitu kegiatan yang mengumpulkan data-data pendukung pembuatan basis
data, hasil dari kegiatan studi meja adalah terkumpulnya data-data pendukung
untuk pembangunan basis data. Kegiatan selanjutnya adalah review basis data
yang sudah terbangun pada tahun-tahun sebelumnya dengan cara membaca dan
menganalisinya. Hasil yang diharapkan dari tahapan ini adalah mendapatkan
parameter untuk tahapan konseptual, logical, dan physical dalam pembuatan
basis data.
Tahapan Re-build basis data adalah membangun rumah serta manajemen basis
data. Rumah serta manajemennya tersimpan di dalam server geoteknik dimana
datanya dapat diakses oleh pengguna sesuai dengan tingkat aksesibilitasnya
dengan menggunakan Local Area Network (LAN).
12
Bersamaan dengan dibangunnya Sistem Basis Data yang bersifat tabular,
dibangun pula Sistem Basis Data yang bersifat spasial dengan diikuti kegiatan-
kegiatan dijitasi peta, transformasi koordinat, dan konversi dan coding.
Sistem basis data yang bersifat tabular dan spasial kemudian digabungkan
sehingga membentuk suatu Sistem Informasi Geografis.
Basis data gempa akan digunakan sebagai dasar pada pelaksanaan diskusi
gempa, sedangkan survey lapangan berfungsi untuk mendapatkan data-data
terbaru dan mengupdate data-data yang lama.
3.1.1 Basis Data Gempa
Struktur Basis Data Gempa tertuang dalam table berikut ini:
Tabel 0-1
Struktur Basis Data Gempa
Kolom Tipe Keterangan Katalog Text Sumber Data Gempa
Tahun Short
Integer Tahun Terjadinya
Gempa
Bulan Short
Integer Bulan Terjadinya
Gempa
Hari Short
Integer Hari Terjadinya Gempa Waktu_Orig Double Waktu Origin Gempa
Lintang Double Posisi Lintang Bujur Double Posisi Bujur
Kedalaman Double Kedalaman Titik
Gempa Magnitude Double Besaran Magnitude
Satuan Text Satuan Magnitude
Struktur tersebut memiliki aturan-aturan pengisian sesuai dengan tipe datanya.
Untuk site visit lokasi terjadinya gempa terdapat struktur data yang berbeda.
Struktur Data Site Visit Gempa terdapat pada tabel di bawah ini.
Tabel 0-2
13
Struktur Data Site Visit Gempa
Kolom Tipe Keterangan Waktu Time Terjadinya Kerusakan
Penyebab Text Penyebab Kerusakan
Keterangan Text Keterangan Detil Tentang
Kerusakan
3.1.2 Basis Data RMI
Strukur basis data Road Material Inventory tercantum pada table di bawah ini:
Tabel 0-3
Struktur Data RMI
Kolom Tipe Keterangan
NO LOKASI LONG
INTEGER NOMOR LOKASI BERDASARKAN SURVEY PROPINSI TEXT NAMA PROPINSI LOKASI KUARI
KABUPATEN TEXT NAMA KABUPATEN LOKASI KUARI KECAMATAN TEXT NAMA KECAMATAN LOKASI KUARI
DESA TEXT NAMA DESA LOKASI KUARI KAMPUNG TEXT NAMA KAMPUNG LOKASI KUARI
LOKASI SUNGAI TEXT NAMA LOKASI SUNGAI JALAN DARI TEXT JALAN DARI …. KE LOKASI KUARI JALAN KE TEXT JALAN DARI LOKASI KUARI KE…
KILOMETER TEXT STASIUN LOKASI KUARI NO RUAS TEXT NOMOR RUAS LOKASI KUARI
STATUS JALAN TEXT STATUS JALAN KE LOKASI KUARI JPER TEXT JENIS PERMUKAAN JALAN KE LOKASI KUARI JJM DOUBLE JARAK MASUK DARI JALAN UTAMA JP Teks JENIS PERMUKAAN JALAN MASUK LJ DOUBLE LEBAR JALAN JALAN MASUK
PTOPO TEXT PETA TOPOGRAFI BAKOSURTANAL YANG
DIGUNAKAN BUJUR DOUBLE NILAI POSISI BUJUR
LINTANG DOUBLE NILAI POSISI LINTANG KEPEMILIKAN TEXT PEMILIK KUARI
GEOMORFOLOGI TEXT JENIS GEOMORFOLOGI TGL TEXT JENIS TATA GUNA LAHAN
DLING TEXT PENGARUH DAMPAK LINGKUNGAN SARANA TEXT SARANA
KENDALA TEXT KENDALA YANG ADA DI KUARI SBAHAN TEXT SIFAT BAHAN BFISIK TEXT BENTUK FISIK
JBAHAN TEXT JENIS BAHAN PANJANG DOUBLE PANJANG LOKASI KUARI
LEBAR DOUBLE LEBAR LOKASI KUARI TEBAL DOUBLE TEBAL LOKASI KUARI
14
VOLUME DOUBLE VOLUME KUARI JLP TEXT JENIS LAPISAN PENUTUP TLP TEXT TEBAL LAPISAN PENUTUP BJB TEXT BENTUK DAN JENIS BAHAN