Top Banner
i 4 9 1 5 0 0 5 0 0 2 GT 0 4 1 2 PENYUSUNAN DATA BASE BIDANG GEOTEKNIK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN Jl. AH. Nasution No. 264 P.O. BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Tlp.(022) 7802251 Fax (022) 7802726 40294 e-mail [email protected]
39
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: basis data jalan.pdf

i

4 9 1 5 0 0 5 0 0 2 G T 0 4 1 2

PENYUSUNAN DATA BASE

BIDANG GEOTEKNIK

D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MB A D A N P E N E L I T I A N D A N P E N G E M B A N G A NPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN Jl. AH. Nasution No. 264 P.O. BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Tlp.(022) 7802251 Fax (022) 7802726 40294 e-mail [email protected]

Page 2: basis data jalan.pdf

ii

4 9 1 5 0 0 5 0 0 2 G T 0 4 1 2

LAPORAN AKHIR

PENYUSUNAN DATA BASE BIDANG GEOTEKNIK

D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U MB A D A N P E N E L I T I A N D A N P E N G E M B A N G A NPUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN Jl. AH. Nasution No. 264 P.O. BOX 2 Bandung 40294 Indonesia Tlp.(022) 7802251 Fax (022) 7802726 40294 e-mail [email protected]

Page 3: basis data jalan.pdf

iii

PENYUSUNAN DATA BASE BIDANG GEOTEKNIK

TAHUN 2006

Bandung, Desember 2006 Mengetahui

Kepala Balai/Koordinator Kegiatan

Penanggung Jawab Studi

DR. Hedy Rahadian, M.Sc. NIP. 110043985

Nazib Faizal NIP. 110057491

Menyetujui

Ketua Tim Teknis

Ir. Agus Bari Sailendra, M.Sc. NIP. 110020993

Kepala Pusat Litbang Jalan dan Jembatan

DR.Ir.M. Sjahdanulirwan, M.Sc. NIP. 110019271

Page 4: basis data jalan.pdf

iv

4 9 1 5 0 0 5 0 0 2 G T 0 4 1 2

PENYUSUNAN DATA BASE

BIDANG GEOTEKNIK

Tim Pelaksana: 1. Penanggung Jawab Studi : Nazib Faizal

2. Anggota Tim : Benyamin Saptadi Susy K. Ariestianty Endang Suwanda Sri M Sylvester F Yulianto Wawan

Penanggung Jawab Studi

Nazib Faizal NIP. 110057426

Page 5: basis data jalan.pdf

v

Ringkasan Eksekutif

1. Latar Belakang Balai Geoteknik Jalan Puslitbang Jalan dan Jembatan telah memiliki sistem basis

data spasial gempa dengan entry data ± 41000 data. Selain data gempa, dalam

sistem itu terdapat peta struktur geologi dan kota-kota kecil maupun besar untuk

daerah Pulau Jawa. Untuk pulau-pulau lain di Indonesia belum dilaksanakan

dikarenakan keterbatasan waktu dan dana. Basis data gempa diperlukan terutama

untuk melakukan kegiatan pengembangan peta zonasi gempa baik skala mikro

maupun makro. Peta zonasi gempa yang direncanakan ini terdiri dari zonasi

amplifikasi tanah dasar, zonasi gempa akibat gempa, zona likuifaksi, dan zona

tsunami.

Akibat kondisi geologi, morfologi, dan curah hujan yang tinggi, keruntuhan lereng

alami atau timbunan tinggi banyak terjadi di Indonesia. Untuk mereduksi resiko

keruntuhan lereng, pengembangan sistem manajemen lereng sangat dibutuhkan.

Sistem ini bertujuan untuk mengurangi besarnya biaya perbaikan dan

pemeliharaan serta meningkatkan keselamatan pengguna jalan guna

mengantisipasi kemungkinan terjadinya keruntuhan. Selain itu pengembangan

data spasial dan atribut penyebaran tanah lunak digunakan untuk proses desain

jalan diatas tanah lunak termasuk dalam slope management system ini.

Dengan meningkatnya pembangunan, informasi-informasi mengenai bahan-bahan

(kuari) harus diinventarisasikan dan dimasukkan ke dalam suatu sistem basis data

yang terintegrasi. Kegiatan ini sudah dilakukan namun seiring dengan

pengembangan teknologi informasi, maka informasi bahan-bahan kuari tersebut

harus dikelola dalam suatu sistem basis data yang berbasis spasial sehingga

orang dan instansi terkait akan mudah untuk mengakses data tersebut.

Page 6: basis data jalan.pdf

vi

2. Tujuan dan Sasaran Tujuan kegiatan litbang:

• 2006, Sistem Pengelolaan Basis Data Geoteknik, Slope Management

System Jalur Nasional Wilayah Jawa Barat, Road Material Inventory

(Wilayah Indramayu, Pantura), dan Gempa dari Tahun 1973 sampai

dengan Desember 2006.

• 2007, Pencarian dan Inputing Data Wilayah Sumatera, Jawa Tengah, Jawa

Timur, Bali, WEB GIS Development

• 2008, Pencarian Data dan Inputing Data Wilayah Kalimantan dna

Sulawesi, Spatial Analysist Road and Bridge Parameter.

• 2009, Pencarian Data dan Inputing Data Wilayah Indonesia Timur (NTT,

NTB, Maluku, dan Papua), Spatial Analysist dengan penggabungan data

dengan PUSAIR, dan PUSKIM.

Sasaran kegiatan litbang:

• 2006, GIS Balai Geoteknik

• 2007, WEB GIS Balai Geoteknik

• 2008, Spatial Analysist, Road and Bridge Parameter

• 2009, Spatial Analysist dengan penggabungan data dengan PUSAIR dan

PUSKIM.

Page 7: basis data jalan.pdf

vii

3. Metodologi

Bagan Alir Metodologi

Tahapan kegiatan dimulai dengan persiapan dilanjutkan dengan kegiatan

pembangunan sistem basis data yang bersifat tabular dengan diikuti studi meja

yaitu kegiatan yang mengumpulkan data-data pendukung pembuatan basis data,

hasil dari kegiatan studi meja adalah terkumpulnya data-data pendukung untuk

pembangunan basis data. Kegiatan selanjutnya adalah review basis data yang

sudah terbangun pada tahun-tahun sebelumnya dengan cara membaca dan

menganalisinya. Hasil yang diharapkan dari tahapan ini adalah mendapatkan

parameter untuk tahapan konseptual, logical, dan physical dalam pembuatan

basis data.

Tahapan Re-build basis data adalah membangun rumah serta manajemen basis

data. Rumah serta manajemennya tersimpan di dalam server geoteknik dimana

Page 8: basis data jalan.pdf

viii

datanya dapat diakses oleh pengguna sesuai dengan tingkat aksesibilitasnya

dengan menggunakan Local Area Network (LAN).

Bersamaan dengan dibangunnya Sistem Basis Data yang bersifat tabular,

dibangun pula Sistem Basis Data yang bersifat spasial dengan diikuti kegiatan-

kegiatan dijitasi peta, transformasi koordinat, dan konversi dan coding.

Sistem basis data yang bersifat tabular dan spasial kemudian digabungkan

sehingga membentuk suatu Sistem Informasi Geografis.

Basis data gempa akan digunakan sebagai dasar pada pelaksanaan diskusi

gempa, sedangkan survey lapangan berfungsi untuk mendapatkan data-data

terbaru dan mengupdate data-data yang lama.

4. Hasil Penelitian Secara umum hasilnya berupa GIS Geoteknik yang mampu mengakses segala

jenis data base file dan data spasial.

Secara khusus hasil-hasil dari GIS tersebut adalah sebagai berikut:

• Peta Rawan Longsor Jalur Mudik Jawa Barat 2006

Page 9: basis data jalan.pdf

ix

Peta Titik Rawan Longsor Cileunyi Sumedang

• Peta Titik Gempa Tahun 2006 (Updated Terakhir 13 Desember 2006)

Peta Gempa Indonesia 1973-Desember 2006

5. Foto-foto Hasil Penelitian

Page 10: basis data jalan.pdf

x

Inventarisasi Kerusakan Pada Gempa Yogya(Foto di Daerah Piyungan)

Survey Slope Management System

Page 11: basis data jalan.pdf

xi

Survey Road Material Inventory

Page 12: basis data jalan.pdf

viii

Percobaan Input Basis Data Pada Pocket PC

Page 13: basis data jalan.pdf

ix

DAFTAR ISI

Ringkasan Eksekutif ................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL..................................................................................................... xi

1 Pendahuluan ....................................................................................................2

1.1 Latar Belakang..........................................................................................2

1.2 Tujuan dan Sasaran..................................................................................3

1.3 Luaran (Output).........................................................................................4

1.4 Hasil (Outcome) ........................................................................................4

1.5 Manfaat (Benefit).......................................................................................5

1.6 Dampak (Impact).......................................................................................5

2 Kajian Pustaka .................................................................................................6

2.1 Umum .......................................................................................................6

2.2 Objektif Basis Data....................................................................................6

2.3 Data Spasial..............................................................................................7

2.4 Data Atribut ...............................................................................................8

2.5 Pembuatan Sistem Informasi Geografis....................................................8

2.5.1 Kompilasi Data Spasial Dijital ............................................................8

2.5.2 Kompilasi Data Atribut .......................................................................9

2.6 Jaringan Komputer....................................................................................9

3 Metodologi Penelitian.....................................................................................10

3.1 Kerangka Pemikiran/Pendekatan Berpikir...............................................10

3.1.1 Basis Data Gempa...........................................................................12

3.1.2 Basis Data RMI ................................................................................13

3.1.3 Basis Data SMS...............................................................................14

3.2 Lokasi......................................................................................................14

3.3 Teknik Pengambilan Data .......................................................................15

3.3.1 Basis Data Gempa...........................................................................15

3.3.2 Road Material Inventory...................................................................17

3.3.3 Slope Management System.............................................................17

4 Hasil Penelitian ..............................................................................................19

Page 14: basis data jalan.pdf

x

4.1 Basis Data Gempa..................................................................................19

4.1.1 Gempa Yogya..................................................................................19

4.1.2 Gempa Pangandaran.......................................................................20

4.2 Slope Management System ....................................................................20

4.3 Analisis Road Material Inventory.............................................................21

4.4 Analisis Struktur Data..............................................................................22

4.5 Mobile Geodatabase dan Website ..........................................................23

5 Kesimpulan ....................................................................................................24

Page 15: basis data jalan.pdf

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3-1 ...............................................................................................................12

Tabel 3-2 ...............................................................................................................12

Tabel 3-3 ...............................................................................................................13

Tabel 3-4 ...............................................................................................................14

Page 16: basis data jalan.pdf

1

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2-1 Kompilasi Data ....................................................................................8

Gambar 3-1 Peruntukan Akhir Penyusunan Basis Data........................................10

Gambar 3-2 Metodologi Kegiatan..........................................................................11

Gambar 3-3 earhquake.usgs.gov ..........................................................................15

Gambar 3-4 Survey di Yogya dan jalur track survey .............................................16

Gambar 3-5 Kegiatan Pengambilan Data Kuari ....................................................17

Gambar 3-6 Kegiatan Survey SMS .......................................................................18

Gambar 4-1 Kerusakan jalan selalu terjadi pada timbunan yang memiliki dinding

penahan tanah ...............................................................................................20

Gambar 4-2 Kejadian Gempa secara historis (ukuran lingkaran sebanding dengan

besaran gempa) .............................................................................................20

Gambar 4-3 Hasil Slope Management System .....................................................21

Gambar 4-4 Lokasi Kuari di Sekitar Jalur Pantura Jawa Barat..............................22

Gambar 4-5 Basis Data dalam Pocket PC ............................................................23

Page 17: basis data jalan.pdf

2

1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pengembangan Basis Data Gempa Balai Geoteknik Jalan Puslitbang Jalan dan Jembatan telah memiliki sistem basis

data spasial gempa dengan entry data ± 41000 data. Selain data gempa, dalam

sistem itu terdapat peta struktur geologi dan kota-kota kecil maupun besar untuk

daerah Pulau Jawa. Untuk pulau-pulau lain di Indonesia belum dilaksanakan

dikarenakan keterbatasan waktu dan dana.

Pengembangan selanjutnya adalah meng-entry real time data-data gempa dari

Badan Meteorologi dan Geofisika dan pengembangan peta-peta struktur geologi

pulau-pulau lain berikut kota-kota dan jalan-jalan nasional, propinsi, serta

kabupaten.

Basis data ini juga diperlukan terutama untuk melakukan kegiatan pengembangan

peta zonasi gempa baik skala mikro maupun makro. Peta zonasi gempa yang

direncanakan ini terdiri dari zonasi amplifikasi tanah dasar, zonasi gempa akibat

gempa, zona likuifaksi, dan zona tsunami.

Berdasarkan kesimpulan workshop gempa tanggal 6 Desember 2005 yang

menyatakan bahwa akan dilakukan revisi peta zonasi gempa yang sudah ada

sesuai dengan kebutuhan (return period 10 tahun, 20 tahun, 50 tahun, dan

sebagainya, kesepakatan mengenai penggunaan SNI 1726-2002 sebagai standar

perencanaan bangunan tahan gempa untuk periodik 500 tahun, serta

terbentuknya wadah dengan anggota yang terdiri dari pakar-pakar kegempaan

yang akan melakukan kajian-kajian mengenai kegempaan di Indonesia).

Pengembangan Slope Management System Akibat kondisi geologi, morfologi, dan curah hujan yang tinggi, keruntuhan lereng

alami atau timbunan tinggi banyak terjadi di Indonesia. Untuk mereduksi resiko

keruntuhan lereng, pengembangan sistem manajemen lereng sangat dibutuhkan.

Page 18: basis data jalan.pdf

3

Sistem ini bertujuan untuk mengurangi besarnya biaya perbaikan dan

pemeliharaan serta meningkatkan keselamatan pengguna jalan guna

mengantisipasi kemungkinan terjadinya keruntuhan. Selain itu pengembangan

data spasial dan atribut penyebaran tanah lunak digunakan untuk proses desain

jalan diatas tanah lunak termasuk dalam slope management system ini.

Pengembangan Road Material Inventory Dengan meningkatnya pembangunan, informasi-informasi mengenai bahan-bahan

(kuari) harus diinventarisasikan dan dimasukkan ke dalam suatu sistem basis data

yang terintegrasi. Kegiatan ini sudah dilakukan namun seiring dengan

pengembangan teknologi informasi, maka informasi bahan-bahan kuari tersebut

harus dikelola dalam suatu sistem basis data yang berbasis spasial sehingga

orang dan instansi terkait akan mudah untuk mengakses data tersebut.

1.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan secara umum adalah untuk mengembangkan basis data jalan dan

jembatan secara terintegrasi data-data bidang jalan, bidang geoteknik jalan,

bidang lalu lintas dan lingkungan jalan, dan bidang jembatan dan perlengkapan

jalan.

Tujuan secara khusus diuraikan sebagai berikut:

1. Tujuan pengembangan sistem basis data gempa adalah untuk menjadi

pondasi dalam merevisi peta zonasi gempa sesuai dengan kesimpulan

workshop gempa tanggal 26 Desember 2005 yang dihadiri dan disetujui

oleh pakar-pakar kegempaan, serta digunakan untuk analisis-analisis

infrastruktur.

2. Tujuan slope management system adalah untuk menciptakan suatu sistem

yang dapat memberikan peringatan dini terhadap bahaya longsoran dan

menzonasi areal-areal yang rawan longsor.

3. Tujuan road material inventory adalah untuk menciptakan sebuah sistem

yang dapat memberikan informasi yang benar, terkini, cepat, dan akurat

mengenai bahan-bahan yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur

jalan.

Page 19: basis data jalan.pdf

4

Sasaran untuk pengembangan basis data gempa tahun 2006 adalah:

• Basis data gempa yang memiliki sistem yang sama dengan peta struktur

geologi seluruh Indonesia skala 1:1.000.000

Sasaran untuk pengembangan slope management system tahun 2006:

• Slope management system jalan nasional untuk daerah Jawa Barat.

Sasaran untuk pengembangan pengembangan road material inventory tahun

2006:

• Mendapatkan informasi tentang lokasi, penyebaran, kualitas, dan kuantitas

bahan-bahan (kuari) di daerah Jalur Pantura Jawa Barat.

• Basis data RMI yang dibentuk dari data-data RMI yang sudah ada.

1.3 Luaran (Output)

Luaran untuk kegiatan-kegiatan di atas adalah sebagai berikut:

• Sistem informasi geografis (SIG) untuk pengembangan peta zonasi gempa

dan prosedur pengkinian data.

• Sistem informasi geografis (SIG) untuk bahan-bahan material (kuari) dan

prosedur pengkinian data.

• Sistem informasi geografis (SIG) untuk slope management system dan

prosedur pengkinian data.

1.4 Hasil (Outcome)

Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah pengeluaran ekonomis akan

tereduksi dengan semakin efektifnya tingkat kegiatan litbang dan rekayasa

geoteknik jalan.

Page 20: basis data jalan.pdf

5

1.5 Manfaat (Benefit)

Manfaat untuk kegiatan ini adalah meningkatnya efesiensi dalam kegiatan litbang

dan rekayasa geoteknik jalan dengan adanya sistem basis data geoteknik serta

mereduksi kegagalan konstruksi akibat gempa, serta bentuk pelayanan konkrit

kepada masyarakat langsung dengan sistem akses melalui web site.

1.6 Dampak (Impact)

Dampak yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah terciptanya pusat data geoteknik

jalan yang dapat dan mudah diakses oleh semua pihak yang terkait.

Page 21: basis data jalan.pdf

6

2 Kajian Pustaka

2.1 Umum

Basis data (bahasa Inggris: database) adalah kumpulan informasi yang disimpan

di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan

suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.

Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query)

basis data disebut sistem manajemen basis data (database management

system/DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.

Pustaka yang digunakan selama penelitian diambil dari buku-buku yang berkaitan

dengan metode penyusunan basis data, penelitian-penelitian sebelumnya, dan

internet.

2.2 Objektif Basis Data

Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif)

seperti berikut:

• Kecepatan dan kemudahan

Pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data

atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan

data kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah.

• Efesiensi ruang penyimpanan

Dengan basis data, efesiensi/optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan

data dapat dilakukan , karena kita dapat melakukan penekanan jumlah

redudansi data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau

dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang

saling berhubungan.

• Keakuratan

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama

dengan penerapan aturan/batasan tipe data, domain data, keunikan data,

dan sebagainya, yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis

Page 22: basis data jalan.pdf

7

data, sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan

pemasukan/penyimpanan data.

• Ketersediaan

Pertumbuhan data (baik dari sisi jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan

waktu akan semakin membutuhkan runag penyimpanan yang besar.

Pdahal tidak semua data itu selalu kita gunakan/butuhkan. Karena itu kita

dapat memilahnya adanya data utama/master/referensi, data transakasi,

data histori ataupun data yang sudah kadaluarsa.

• Kelengkapan

Lengkap atau tidaknya data yang dikelola dalam sebuah basis data bersifat

relative (baik terhadapp kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu).

Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakn

berkembang, maka penambahan record-record baru dapat dilakukan

bahkan struktur basis data itu sendiri.

• Keamanan

Dengan basis data tingkat keamanan dapat diatur sesuai dengan prosedur

yang berlaku. Dengan begitu, dapat dilakukan penentuan aksesibilitas

pengguna dan operasi-operasi yang bis dilakukan terhadap basis data.

• Kebersamaan pemakaian

Basis data dapat digunakan secara bersamaan (multi user) tidak terbatas

pada penggunaan perorangan.

2.3 Data Spasial

Data spasial adalah data yang memiliki referensi ruang kebumian (georeference)

di mana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial. Sekarang ini

data spasial menjadi media penting untuk perencanaan pembangunan dan

pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan pada cakupan wilayah

nasional, regional maupun lokal. Pemanfaatan data spasial semakin meningkat

setelah adanya teknologi pemetaan digital dan pemanfaatannya pada Sistem

Informasi Geografis (SIG).

Page 23: basis data jalan.pdf

8

Data spasial dijital adalah data spasial dalam bentuk dijital. Sampai waktu ini,

pedoman untuk penyusunan data spasial dijital masih berdasarkan kebiasaaan

pembuatnya, belum ada standar pembuatan data spasial dijital.

2.4 Data Atribut

Data atribut adalah data-data yang berbentuk tabular yang mendukung data

spasial dalam Sistem Informasi Geografis. Data atribut selalu memiliki identifier

yang sama dengan data spasial.

2.5 Pembuatan Sistem Informasi Geografis

Pembuatan Sistem Informais Geografis terdiri menjadi dua bagian:

• Kompilasi data spasial dijital

• Kompilasi data atribut dijital

Pada Gambar 0-1 kelulusan air memiliki data spasial dan data atribut (warna biru

muda). Persamaannya hanya pada id (identifier)-nya. Kelulusan air tingkat sedang

memiliki nomor id 1.

Gambar 0-1 Kompilasi Data

2.5.1 Kompilasi Data Spasial Dijital

Kompilasi data spasial dilakukan dengan mengkonversikan format .dwg ke dalam

format .SHP. Kompilasi data spasial dijital menghasilkan tiga bentuk unsur

yaitu:poligon, garis, dan titik. Setiap unsur-unsur tersebut memiliki identifier yang

unik yang sama dengan data atributnya.

Page 24: basis data jalan.pdf

9

2.5.2 Kompilasi Data Atribut

Kompilasi data atribut adalah proses membuat basis data tabular dimana unsur-

unsurnya memiliki identifier yang unik dan sama dengan data spasial dijital.

Penambahan field-fieldnya disesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan. Pada

Gambar 0-1, data atribut ruas jalan, selain id-nya, ditambahkan juga field-field

baru sesuai kebutuhan (km, dari, ke).

2.6 Jaringan Komputer

Jaringan computer adalah sebuah kumpulan komputer, printer, dan peralatan

lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel

sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar

dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama

menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap

komputer, printer, atau perifial yang terhubung dengan jaringan disebut node.

Sebuah jaringan komputer memiliki dua, puluhan, atau bahkan jutaan node.

Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling

berhubungan diantara satu sama lain, dan saling berbagi sumber daya misalnya

CDROM, printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi

secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan

dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau sinar infra

merah.

Page 25: basis data jalan.pdf

10

3 Metodologi Penelitian

3.1 Kerangka Pemikiran/Pendekatan Berpikir

Kegiatan litbang penyusunan basis data bidang jalan dan jembatan khususnya

bidang geoteknik jalan menggunakan pendekatan berawal dari akhir, yang

memiliki pengertian peruntukan akhir penyusunan basis data bidang jalan dan

jembatan. Pada Gambar 0-2 seluruh basis data diperuntukkan untuk pengguna

(user) untuk mengetahui dan mendapatkan informasi-informasi dalam rangka

proses desain, konstruksi, dan pemeliharaan jalan. Proses ini memberikan

feedback kepada setiap basis data secara langsung ataupun melalui user.

Gambar 0-2 Peruntukan Akhir Penyusunan Basis Data

Tahapan-tahapan kegiatan secara spesifik dapat dilihat pada Gambar 0-3.

Page 26: basis data jalan.pdf

11

Gambar 0-3 Metodologi Kegiatan

Pada Gambar 0-3 tahapan kegiatan dimulai dengan persiapan dilanjutkan dengan

kegiatan pembangunan sistem basis data yang bersifat tabular dengan diikuti studi

meja yaitu kegiatan yang mengumpulkan data-data pendukung pembuatan basis

data, hasil dari kegiatan studi meja adalah terkumpulnya data-data pendukung

untuk pembangunan basis data. Kegiatan selanjutnya adalah review basis data

yang sudah terbangun pada tahun-tahun sebelumnya dengan cara membaca dan

menganalisinya. Hasil yang diharapkan dari tahapan ini adalah mendapatkan

parameter untuk tahapan konseptual, logical, dan physical dalam pembuatan

basis data.

Tahapan Re-build basis data adalah membangun rumah serta manajemen basis

data. Rumah serta manajemennya tersimpan di dalam server geoteknik dimana

datanya dapat diakses oleh pengguna sesuai dengan tingkat aksesibilitasnya

dengan menggunakan Local Area Network (LAN).

Page 27: basis data jalan.pdf

12

Bersamaan dengan dibangunnya Sistem Basis Data yang bersifat tabular,

dibangun pula Sistem Basis Data yang bersifat spasial dengan diikuti kegiatan-

kegiatan dijitasi peta, transformasi koordinat, dan konversi dan coding.

Sistem basis data yang bersifat tabular dan spasial kemudian digabungkan

sehingga membentuk suatu Sistem Informasi Geografis.

Basis data gempa akan digunakan sebagai dasar pada pelaksanaan diskusi

gempa, sedangkan survey lapangan berfungsi untuk mendapatkan data-data

terbaru dan mengupdate data-data yang lama.

3.1.1 Basis Data Gempa

Struktur Basis Data Gempa tertuang dalam table berikut ini:

Tabel 0-1

Struktur Basis Data Gempa

Kolom Tipe Keterangan Katalog Text Sumber Data Gempa

Tahun Short

Integer Tahun Terjadinya

Gempa

Bulan Short

Integer Bulan Terjadinya

Gempa

Hari Short

Integer Hari Terjadinya Gempa Waktu_Orig Double Waktu Origin Gempa

Lintang Double Posisi Lintang Bujur Double Posisi Bujur

Kedalaman Double Kedalaman Titik

Gempa Magnitude Double Besaran Magnitude

Satuan Text Satuan Magnitude

Struktur tersebut memiliki aturan-aturan pengisian sesuai dengan tipe datanya.

Untuk site visit lokasi terjadinya gempa terdapat struktur data yang berbeda.

Struktur Data Site Visit Gempa terdapat pada tabel di bawah ini.

Tabel 0-2

Page 28: basis data jalan.pdf

13

Struktur Data Site Visit Gempa

Kolom Tipe Keterangan Waktu Time Terjadinya Kerusakan

Penyebab Text Penyebab Kerusakan

Keterangan Text Keterangan Detil Tentang

Kerusakan

3.1.2 Basis Data RMI

Strukur basis data Road Material Inventory tercantum pada table di bawah ini:

Tabel 0-3

Struktur Data RMI

Kolom Tipe Keterangan

NO LOKASI LONG

INTEGER NOMOR LOKASI BERDASARKAN SURVEY PROPINSI TEXT NAMA PROPINSI LOKASI KUARI

KABUPATEN TEXT NAMA KABUPATEN LOKASI KUARI KECAMATAN TEXT NAMA KECAMATAN LOKASI KUARI

DESA TEXT NAMA DESA LOKASI KUARI KAMPUNG TEXT NAMA KAMPUNG LOKASI KUARI

LOKASI SUNGAI TEXT NAMA LOKASI SUNGAI JALAN DARI TEXT JALAN DARI …. KE LOKASI KUARI JALAN KE TEXT JALAN DARI LOKASI KUARI KE…

KILOMETER TEXT STASIUN LOKASI KUARI NO RUAS TEXT NOMOR RUAS LOKASI KUARI

STATUS JALAN TEXT STATUS JALAN KE LOKASI KUARI JPER TEXT JENIS PERMUKAAN JALAN KE LOKASI KUARI JJM DOUBLE JARAK MASUK DARI JALAN UTAMA JP Teks JENIS PERMUKAAN JALAN MASUK LJ DOUBLE LEBAR JALAN JALAN MASUK

PTOPO TEXT PETA TOPOGRAFI BAKOSURTANAL YANG

DIGUNAKAN BUJUR DOUBLE NILAI POSISI BUJUR

LINTANG DOUBLE NILAI POSISI LINTANG KEPEMILIKAN TEXT PEMILIK KUARI

GEOMORFOLOGI TEXT JENIS GEOMORFOLOGI TGL TEXT JENIS TATA GUNA LAHAN

DLING TEXT PENGARUH DAMPAK LINGKUNGAN SARANA TEXT SARANA

KENDALA TEXT KENDALA YANG ADA DI KUARI SBAHAN TEXT SIFAT BAHAN BFISIK TEXT BENTUK FISIK

JBAHAN TEXT JENIS BAHAN PANJANG DOUBLE PANJANG LOKASI KUARI

LEBAR DOUBLE LEBAR LOKASI KUARI TEBAL DOUBLE TEBAL LOKASI KUARI

Page 29: basis data jalan.pdf

14

VOLUME DOUBLE VOLUME KUARI JLP TEXT JENIS LAPISAN PENUTUP TLP TEXT TEBAL LAPISAN PENUTUP BJB TEXT BENTUK DAN JENIS BAHAN

GBONGKAH DOUBLE GRADASI BONGKAH GBERANGKAL DOUBLE GRADASI BERANGKAL

GKERIKIL DOUBLE GRADASI KERIKIL GPASIR DOUBLE GRADASI PASIR GTANAH DOUBLE GRADASI TANAH

LSAMPLING TEXT LOKASI SAMPLING REPRESENTATIF TEXT REPRESENTATIF SAMPLING

KETERANGAN TEXT KETERANGAN LAINNYA YANG MENDUKUNG

3.1.3 Basis Data SMS

Strukur basis data Slope Management System tercantum pada table di bawah ini:

Tabel 0-4

Struktur Data SMS

Kolom Tipe Keterangan No_Lokasi Long Integer Nomor Lokasi sesuai Survey Propinsi Text Nama Propinsi dari lokasi

Kemiringan_Lereng Double Kemiringan Lereng Pernah Longsor Yes/No Pernah Terjadi Longsor

Retak Yes/No Ada atau tidak ada retakan di jalan Slope_Type Text Tipe Slope

Vegetasi Text Tipe Vegetasi Mayoritas Ancaman Text Ancaman Apabila Terjadi Longsoran Geologi Text Litologi di lokasi

Ruas_No Text Ruas Jalan Dari Text Jalan dari Ke Text Jalan Ke

Tinggi Double Tinggi Tipelongsor Text Tipe Longsoran

Date Time Waktu Survey Drainase Text Kondisi Drainase

3.2 Lokasi

Terdapat beberapa lokasi tempat pengambilan data:

1. Kuari di sekitar kabupaten Indramayu

Page 30: basis data jalan.pdf

15

2. Data lereng ruas jalan nasional Cileunyi-Tomo

3. Data lereng ruas jalan nasional Cileunyi-Wangon

4. Data lereng ruas jalan nasional Padalarang-Puncak

5. Data lereng ruas jalan nasional Padalarang-Purwakarta

3.3 Teknik Pengambilan Data

3.3.1 Basis Data Gempa

Teknik pengambilan basis data gempa terdapat dua cara:

1. Pengambilan data gempa dengan cara medownload langsung data-data

gempa dari United States Geological Service melalui internet

(earthquake.usgs.gov). Data-data tersebut di update setiap satu minggu

sekali. Data-data dari website ini berupa file .txt, dan dikonversikan menjadi

format geodatabase.

Gambar 0-4 earhquake.usgs.gov

Page 31: basis data jalan.pdf

16

2. Pengambilan data-data gempa secara langsung di lapangan (Gempa

Yogya dan Gempa Selatan Pangandaran). Data-data yang diambil adalah

koordinat lokasi jalan-jalan yang rusak dengan sistem GPS (Global

Positioning System), detil kerusakan, dan beberapa foto-foto lokasi.

Gambar 0-5 Survey di Yogya dan jalur track survey

Terdapat tiga gambar pada Gambar 3-4, (Pojok Kiri) adalah foto kerusakan

yang diakibatkan oleh gempa yogya; (Pojok kanan) adalah gambar lokasi

kerusakan jalan pada gambar yang terdapat pada pojok kiri; dan (Bawah)

Page 32: basis data jalan.pdf

17

adalah keseluruhan kerusakan jalan yang diakibatkan oleh gempa Yogya(titik

warna kuning yang didalamnya terdapat warna hitam).

3.3.2 Road Material Inventory

Teknik Pengambilan data Road Material Inventory:

1. Pengambilan data langsung di Lapangan (Untuk tahun ini adalah daerah

Pantura, Kabupaten Indramayu)

Gambar 0-6 Kegiatan Pengambilan Data Kuari

2. Validasi dan dijitalisasi data-data Road Material Inventory sebelumnya.

Data-data Road Material Inventory yang dibuat pada tahun 1990-an yang

berupa buku RMI di input kembali. Buku-buku tersebut ±40

3.3.3 Slope Management System

Teknik pengambilan data Slope Management System:

1. Pengambilan data langsung di lapangan (Ruas Padalarang-Puncak,

Padalarang-Purwakarta, Cileunyi-Wangon, Cileunyi-Tomo).

Page 33: basis data jalan.pdf

18

Gambar 0-7 Kegiatan Survey SMS

2. Validasi dan dijitalisasi data-data Slope Stability Inventory sebelumnya.

Data-data Slope Stability Inventory pada tahun 1990-an dalam bentuk form

survey di-input kembali. Datanya ±200 lembar.

Page 34: basis data jalan.pdf

19

4 Hasil Penelitian

4.1 Basis Data Gempa

Terdapat 45.218 kejadian gempa di Indonesia (92° BT - 117° BT; 9°LU - 14°LS)

yang memiliki magnitude dari 0-10 mb GS dan kedalaman dari 0-1000 km dari

tahun 1973. Rata-rata tiap tahun terdapat 1370 kejadian gempa. Kejadian gempa

terbanyak di Indonesia terjadi pada tahun 2005 (5491 kejadian).

Gempa yang merusak infrastruktur biasanya memiliki kedalam <50 km dan

magnitude-nya >4.5 mb GS. Gempa yang merusak berdasarkan kriteria yang

disebutkan sebelumnya terjadi sebanyak 16.123 kali. Rata-rata setiap tahun terjadi

488 kali. Kejadian terbanyak dalam kriteria ini terjadi pada tahun 2005 (2648 kali).

Berdasarkan data yang diperoleh secara langsung, jalan yang rusak akibat gempa

(data survey gempa yogya) terdapat 10 lokasi. Rata-rata jalan yang rusak terletak

pada jalan yang memiliki dinding penahan tanah.

4.1.1 Gempa Yogya

Pada gempa yogya, jalan yang rusak hampir seluruhnya terletak pada daerah

timbunan yang memiliki dinding penahan tanah. Rekomendasi dari hasil survey ini

adalah perlunya NSPM untuk dinding penahan tanah pada jalan yang tahan

gempa.

Page 35: basis data jalan.pdf

20

Gambar 4-1 Kerusakan jalan selalu terjadi pada timbunan yang memiliki dinding penahan tanah

Secara historis, gempa di sekitar yogya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4-2 Kejadian Gempa secara historis (ukuran lingkaran sebanding dengan besaran gempa)

4.1.2 Gempa Pangandaran

Kerusakan di Pangandaran bukan karena akibat gempa, namun akibat Tsunami.

Dari hasil survey direkomendasikan bahwa diperlukan suatu rescue road yang

memiliki geometris tegak lurus dengan garis pantai. Sistem peringatan dini yang

berteknologi tinggi belum saatnya diterapkan. Sistem peringatan dini yang perlu

dilakukan adalah memberikan informasi pada masyarakat Indonesia dan pada

penjaga pantai, apabila merasakan gempa di tepi pantai, harus segera bergerak

menjauhi pantai. Dalam hal ini rescue road sangat diperlukan. Tidak ada jalan

yang rusak akibat kejadian ini.

4.2 Slope Management System

Pada jalur Ciawi-Padalarang terdapat 22 titik slope yang memiliki kecenderungan

longsor. Pada Jalur Cileunyi-Sumedang-Tomo terdapat 24 titik yang memiliki

kecenderungan longsor. Pada Jalur Cileunyi-Tasikmalaya-Wangon terdapat 21

Page 36: basis data jalan.pdf

21

titik yang memiliki kecenderungan longsor . Pada jalur Padalarang-Purwakarta

terdapat 20 titik yang memiliki kecendrungan rawan longsor.

Gambar 4-3 Hasil Slope Management System

Dari data-data terkumpul sampai saat ini potensi kecenderungan longsor terletak

pada lereng-lereng tinggi dan lokasinya terletak pada material serpih dan areal

perbukitan.

4.3 Analisis Road Material Inventory

Data-data RMI yang lama hasil kerjasama Indonesia –Inggris untuk daerah

Pantura sudah tidak uptodate. Verifikasi lapangan sudah dilakukan pada jalur

tersebut, dan tidak ada satupun Kuari yang masih berjalan.

Page 37: basis data jalan.pdf

22

Gambar 4-4 Lokasi Kuari di Sekitar Jalur Pantura Jawa Barat

Terdapat 24 lokasi kuari yang disurvey, hamper seluruhnya terletak di sekitar

Sungai, terutama pada daerah aliran sungai Cipunagara. Rata-rata bahan yang

dihasilkan dari kuari adalah pasir dan sirtu.

4.4 Analisis Struktur Data

Dari hasil analisis, sistem basis data yang dimiliki geoteknik akan disatukan

menjadi sebuah sistem dengan basis sistem informasi geografis (geodatabase).

Setiap data-data SMS, RMI, adan Earthquake hanya bersifat database. Ketiga

database tersebut akan disinergikan dengan data-data jalan nasional per 100

meter dan per no ruas, sehingga membentuk suatu sistem geodatabase yang

bersifat dinamik. Penyatuannya menggunakan basis koordinat yang

dipresentasikan dengan titik (Earthquake Database dan RMI) dan

luasan/poligon(SMS). Database-database ini memiliki referensi spasial sama

dengan yang dimiliki BAKOSURTANAL yaitu datum DGN (Datum Geodesi

Nasional) 1995.

Page 38: basis data jalan.pdf

23

4.5 Mobile Geodatabase dan Website

Data-data SMS, RMI, dan Earthquake bisa dibuka dalam media yang mobile

dengan menggunakan sebuah software. Contohnya dapat dilihat pada gambar di

bawah ini. Pada gambar di bawah data atribut dan data spasial sudah bisa

ditampilkan pada pocket pc. Ujicoba tersebut sudah dilakukan di laboratorium GIS

Balai Geoteknik Jalan.

Gambar 4-5 Basis Data dalam Pocket PC

Pembuatan website berfungsi untuk memudahkan masyarakat mengakses data-

data yang dimiliki oleh balai geoteknik jalan. Pembuatan website balai geoteknik

jalan masih dalam progress. Pada tahun 2007 Balai Geoteknik Jalan akan

mengembangkan website berbasis geodatabase.

Page 39: basis data jalan.pdf

24

5 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh:

1. Sistem basis data Balai Geoteknik Jalan diimplementasikan dalam bentuk

SIG-BGTJ (Sistem Informasi Geografis Balai Geoteknik Jalan). SIG-BGTJ

menggunakan perangkat lunak ArcView 9.1 Single License.

2. SIG BGTJ terdiri dari data-data dasar berupa jalan nasional seluruh

propinsi yang diambil dari peta rupabumi skala 1:250.000, lokasi-lokasi

penelitian, lokasi-lokasi titik penyelidikan tanah, earthquake database, SMS,

dan RMI.

3. Data dasar link jalan yang telah diinput hamper mencapai 3180 link jalan.

4. Lokasi penelitian tahun 2006 yang telah diinput adalah sebanyak 5 lokasi

penelitian.

5. Lokasi titik penyelidikan tanah yang telah diinput adalah sebanyak 6 lokasi

penyelidikan tanah.

6. Lokasi titik gempa yang telah diplot adalah sebanyak 45.222 lokasi titik

gempa

7. Lokasi titik SMS yang telah diinput adalah sebanyak 93 lokasi.

8. Lokasi titik RMI yang telah diinput adalah sebanyak 24 lokasi.

9. Data-data RMI tahun 1990-1996 telah dirubah menjadi format spreadsheet

sebanyak 200-an data

10. Data-data SSI tahun 1990-1998 telah dirubah menjadi format spreadsheet

sebanyak 100-an data.