Top Banner
Prospektus PENAWARAN UMUM OBLIGASI SAN FINANCE II TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP PT Surya Artha Nusantara Finance Perkantoran Hijau Arkadia Tower B Lt. 11 Jl. TB Simatupang Kav. 88 Jakarta 12520 Tanggal Efektif : 13 Januari 2012 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 20 Januari 2012 Masa Penawaran : 16 – 17 Januari 2012 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 24 Januari 2012 Tanggal Penjatahan : 18 Januari 2012 BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE Kegiatan Usaha : Jasa Sewa Guna Usaha, Pembiayaan Konsumen dan Anjak Piutang Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia KANTOR PUSAT SEBELAS JARINGAN PEMASARAN Perkantoran Hijau Arkadia Tower B Lantai 11 Jl. T.B. Simatupang Kav. 88 Jakarta Selatan 12520 Ph: +62 21 781 75 55 Fax: +62 21 781 91 11 Tersebar di propinsi: DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur PENAWARAN UMUM OBLIGASI SAN FINANCE II TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP Dengan Jumlah Pokok Sebesar Rp1.500.000.000.000 (Satu Triliun Lima Ratus Miliar Rupiah) Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), sebagai bukti hutang kepada Pemegang Obligasi. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari nilai Pokok Obligasi dan terdiri dari 3 (tiga) seri : Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,2% (tujuh koma dua persen) per tahun, berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp553.000.000.000 (lima ratus lima puluh tiga miliar Rupiah). Pembayaran Pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu tanggal 24 Januari 2013. Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,7% (tujuh koma tujuh persen) per tahun, berjangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp140.000.000.000 (seratus empat puluh miliar Rupiah). Pembayaran Pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu tanggal 20 Januari 2014. Seri C : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,4% (delapan koma empat persen) per tahun, berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp807.000.000.000 (delapan ratus tujuh miliar Rupiah). Pembayaran Pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu tanggal 20 Januari 2015. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 20 April 2012 sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi masing-masing adalah pada tanggal 24 Januari 2013 untuk Obligasi seri A, tanggal 20 Januari 2014 untuk Obligasi seri B dan tanggal 20 Januari 2015 untuk Obligasi seri C. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OBLIGASI INI AKAN DIJAMIN DENGAN JAMINAN FIDUSIA ATAS PIUTANG YANG NILAI OBJEK JAMINANNYA TIDAK KURANG DARI 60% (ENAM PULUH PERSEN) DARI JUMLAH POKOK YANG TERHUTANG, DENGAN KETENTUAN PIUTANG TERSEBUT TIDAK MELEWATI JANGKA WAKTU 90 (SEMBILAN PULUH) HARI KALENDER SEJAK BERAKHIRNYA PENAGIHAN DAN TETAP TIDAK DIBAYAR OLEH NASABAH PERSEROAN, DAN DALAM HAL JUMLAH PIUTANG YANG DIJAMINKAN KURANG DARI PERSYARATAN MINIMUM TERSEBUT DAN TIDAK DAPAT DIGANTIKAN DENGAN PIUTANG LAINNYA YANG DIMILIKI OLEH PERSEROAN, MAKA PERSEROAN WAJIB MENYEDIAKAN UANG TUNAI SEJUMLAH KEKURANGAN TERSEBUT YANG DISIMPAN PADA REKENING PENAMPUNGAN PADA BANK YANG DITUNJUK OLEH PERSEROAN. PENDAFTARAN AKTA JAMINAN FIDUSIA PADA INSTANSI YANG BERWENANG AKAN DILAKUKAN OLEH AGEN JAMINAN SESUAI DENGAN AKTA PERJANJIAN AGEN JAMINAN SELAMBAT- LAMBATNYA DALAM TEMPO 7 (TUJUH) HARI KERJA SEJAK TANGGAL EMISI. KETERANGAN SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DI BAB XVI PROSPEKTUS MENGENAI KETERANGAN TENTANG OBLIGASI. PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI SEBAGAI PELUNASAN, MAUPUN UNTUK DISIMPAN, DAN YANG DIKEMUDIAN HARI DAPAT DIJUAL KEMBALI DAN/ATAU UNTUK DIBERLAKUKAN SEBAGAI PELUNASAN, DENGAN KETENTUAN BAHWA HAL TERSEBUT HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SATU TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI TIDAK DAPAT DILAKUKAN OLEH PERSEROAN APABILA PERSEROAN BERADA DALAM KEADAAN LALAI ATAS PEMBAYARAN JUMLAH TERHUTANG ATAU JIKA PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI TERSEBUT TERBUKTI DAPAT MENGAKIBATKAN PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMENUHI KETENTUAN-KETENTUAN DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. RENCANA BUY BACK DIUMUMKAN SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KERJA SEBELUM TANGGAL PERMULAAN PENAWARAN BUY BACK. SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KERJA SEJAK DILAKUKANNYA BUY BACK, PERSEROAN WAJIB MENGUMUMKAN PERIHAL BUY BACK TERSEBUT PADA 1 (SATU) SURAT KABAR BERBAHASA INDONESIA BERPEREDARAN NASIONAL. KETERANGAN MENGENAI BUY BACK DAPAT DILIHAT PADA BAB XVI PROSPEKTUS MENGENAI KETERANGAN TENTANG OBLIGASI. PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI. DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS SURAT HUTANG JANGKA PANJANG DARI : PT FITCH RATINGS INDONESIA AA(idn) (Double A) PT PEMERINGKATAN EFEK INDONESIA idAA- (Double A Minus) KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB XVII PROSPEKTUS Obligasi yang ditawarkan ini akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI PT HSBC Securities Indonesia PT NISP Sekuritas PT Standard Chartered Securities Indonesia Penawaran Umum Obligasi Ini Dijamin Dengan Kesangupan Penuh (Full Commitment) WALI AMANAT PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. RISIKO USAHA UTAMA PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMBIAYAAN, YAITU KETIDAKMAMPUAN NASABAH/DEBITUR UNTUK MEMBAYAR KEMBALI FASILITAS PEMBIAYAAN YANG DIBERIKAN, DAN APABILA JUMLAHNYA CUKUP MATERIAL DAPAT MENURUNKAN KINERJA PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB V DI DALAM PROSPEKTUS INI. RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI PADA UMUMNYA ADALAH SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 16 Januari 2012
302

BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

May 02, 2019

Download

Documents

truonghanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

Pr

os

pe

kt

us

PENAW

AR

AN

UM

UM

OB

LIGA

SI SAN

FINA

NC

E II TAH

UN

2012 DEN

GA

N TIN

GK

AT BU

NG

A TETAP

PT Surya Artha Nusantara FinancePerkantoran Hijau Arkadia Tower B Lt. 11 Jl. TB Simatupang Kav. 88 Jakarta 12520

Tanggal Efektif : 13 Januari 2012 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 20 Januari 2012Masa Penawaran : 16 – 17 Januari 2012 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 24 Januari 2012Tanggal Penjatahan : 18 Januari 2012

BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCEKegiatan Usaha :

Jasa Sewa Guna Usaha, Pembiayaan Konsumen dan Anjak Piutang Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

KANTOR PUSAT SEBELAS JARINGAN PEMASARANPerkantoran Hijau Arkadia Tower B Lantai 11

Jl. T.B. Simatupang Kav. 88Jakarta Selatan 12520Ph: +62 21 781 75 55 Fax: +62 21 781 91 11

Tersebar di propinsi: DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat

dan Kalimantan Timur

PENAWARAN UMUMOBLIGASI SAN FINANCE II TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP

Dengan Jumlah Pokok Sebesar Rp1.500.000.000.000 (Satu Triliun Lima Ratus Miliar Rupiah)

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan oleh Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), sebagai bukti hutang kepada Pemegang Obligasi.

Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari nilai Pokok Obligasi dan terdiri dari 3 (tiga) seri : Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,2% (tujuh koma dua persen) per tahun, berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sejak Tanggal Emisi.

Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp553.000.000.000 (lima ratus lima puluh tiga miliar Rupiah). Pembayaran Pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu tanggal 24 Januari 2013.

Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,7% (tujuh koma tujuh persen) per tahun, berjangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp140.000.000.000 (seratus empat puluh miliar Rupiah). Pembayaran Pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu tanggal 20 Januari 2014.

Seri C : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,4% (delapan koma empat persen) per tahun, berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp807.000.000.000 (delapan ratus tujuh miliar Rupiah). Pembayaran Pokok Obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo Obligasi yaitu tanggal 20 Januari 2015.

Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 20 April 2012 sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi masing-masing adalah pada tanggal 24 Januari 2013 untuk Obligasi seri A, tanggal 20 Januari 2014 untuk Obligasi seri B dan tanggal 20 Januari 2015 untuk Obligasi seri C.

PENTING UNTUK DIPERHATIKANOBLIGASI INI AKAN DIJAMIN DENGAN JAMINAN FIDUSIA ATAS PIUTANG YANG NILAI OBJEK JAMINANNYA TIDAK KURANG DARI 60% (ENAM PULUH PERSEN) DARI JUMLAH POKOK YANG TERHUTANG, DENGAN KETENTUAN PIUTANG TERSEBUT TIDAK MELEWATI JANGKA WAKTU 90 (SEMBILAN PULUH) HARI KALENDER SEJAK BERAKHIRNYA PENAGIHAN DAN TETAP TIDAK DIBAYAR OLEH NASABAH PERSEROAN, DAN DALAM HAL JUMLAH PIUTANG YANG DIJAMINKAN KURANG DARI PERSYARATAN MINIMUM TERSEBUT DAN TIDAK DAPAT DIGANTIKAN DENGAN PIUTANG LAINNYA YANG DIMILIKI OLEH PERSEROAN, MAKA PERSEROAN WAJIB MENYEDIAKAN UANG TUNAI SEJUMLAH KEKURANGAN TERSEBUT YANG DISIMPAN PADA REKENING PENAMPUNGAN PADA BANK YANG DITUNJUK OLEH PERSEROAN. PENDAFTARAN AKTA JAMINAN FIDUSIA PADA INSTANSI YANG BERWENANG AKAN DILAKUKAN OLEH AGEN JAMINAN SESUAI DENGAN AKTA PERJANJIAN AGEN JAMINAN SELAMBAT- LAMBATNYA DALAM TEMPO 7 (TUJUH) HARI KERJA SEJAK TANGGAL EMISI. KETERANGAN SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT DI BAB XVI PROSPEKTUS MENGENAI KETERANGAN TENTANG OBLIGASI.

PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI SEBAGAI PELUNASAN, MAUPUN UNTUK DISIMPAN, DAN YANG DIKEMUDIAN HARI DAPAT DIJUAL KEMBALI DAN/ATAU UNTUK DIBERLAKUKAN SEBAGAI PELUNASAN, DENGAN KETENTUAN BAHWA HAL TERSEBUT HANYA DAPAT DILAKSANAKAN SATU TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI TIDAK DAPAT DILAKUKAN OLEH PERSEROAN APABILA PERSEROAN BERADA DALAM KEADAAN LALAI ATAS PEMBAYARAN JUMLAH TERHUTANG ATAU JIKA PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI TERSEBUT TERBUKTI DAPAT MENGAKIBATKAN PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMENUHI KETENTUAN-KETENTUAN DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. RENCANA BUY BACK DIUMUMKAN SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KERJA SEBELUM TANGGAL PERMULAAN PENAWARAN BUY BACK. SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KERJA SEJAK DILAKUKANNYA BUY BACK, PERSEROAN WAJIB MENGUMUMKAN PERIHAL BUY BACK TERSEBUT PADA 1 (SATU) SURAT KABAR BERBAHASA INDONESIA BERPEREDARAN NASIONAL. KETERANGAN MENGENAI BUY BACK DAPAT DILIHAT PADA BAB XVI PROSPEKTUS MENGENAI KETERANGAN TENTANG OBLIGASI.

PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI.

DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS SURAT HUTANG JANGKA PANJANG DARI : PT FITCH RATINGS INDONESIA

AA(idn) (Double A)PT PEMERINGKATAN EFEK INDONESIA

idAA- (Double A Minus) KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB XVII PROSPEKTUS

Obligasi yang ditawarkan ini akan dicatatkan pada Bursa Efek IndonesiaPENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI

PT HSBC Securities Indonesia PT NISP Sekuritas PT Standard Chartered Securities Indonesia

Penawaran Umum Obligasi Ini Dijamin Dengan Kesangupan Penuh (Full Commitment)WALI AMANAT

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

RISIKO USAHA UTAMA PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMBIAYAAN, YAITU KETIDAKMAMPUAN NASABAH/DEBITUR UNTUK MEMBAYAR KEMBALI FASILITAS PEMBIAYAAN YANG DIBERIKAN, DAN APABILA JUMLAHNYA CUKUP MATERIAL DAPAT MENURUNKAN KINERJA PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB V DI DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI PADA UMUMNYA ADALAH SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 16 Januari 2012

Page 2: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE (“Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap (“Obligasi”) kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”) di Jakarta dengan Surat No. 571/LSANF/BOD/X/2011 tanggal 28 Oktober 2011 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, serta peraturan-peraturan pelaksanaannya (untuk selanjutnya di dalam Prospektus ini disebut sebagai “UUPM”).

Perseroan merencanakan untuk mencatatkan Obligasi dengan jumlah pokok sebesar Rp1.500.000.000.000,- (satu triliun lima ratus miliar Rupiah) pada PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”), sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Obligasi No. SP-037/BEI.PPS/10-2011 tanggal 26 Oktober 2011, berikut perubahan-perubahannya sesuai dengan Addendum Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Obligasi No. Ad-SP-001/BEI.PPS/01.2012 tanggal 9 Januari 2012 yang dibuat antara Perseroan dengan BEI. Apabila syarat-syarat pencatatan di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum ini batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima akan dikembalikan pada para pemesan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua informasi atau fakta material, serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, semua pihak terafiliasi tidak diperkenankan memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data atau hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.

PT HSBC Securities Indonesia, PT NISP Sekuritas dan PT Standard Chartered Securities Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan para Penjamin Emisi Obligasi serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana dimaksud dalam definisi “Afiliasi” di dalam UUPM. Selanjutnya penjelasan mengenai hubungan Afiliasi dapat dilihat pada Bab XII mengenai Penjaminan Emisi Obligasi.

PENAWARAN UMUM OBLIGASI INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN INI TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI OBLIGASI INI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN OBLIGASI INI TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURISDIKSI DI LUAR INDONESIA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH MASYARAKAT DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN MASYARAKAT.

Page 3: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI iDEFINISI DAN SINGKATAN iiiRINGKASAN x

I. PENAWARAN UMUM 1

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI 9

III. PERNYATAAN HUTANG 10

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 17

V. RISIKO USAHA 51

VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 53

VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 54 1. RIWAYAT SINGKAT 54 2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN 57 3. MANAJEMEN DAN PENGAWASAN 63 4. SUMBER DAYA MANUSIA 71 5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN 73 6. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM 74 7. KETERANGAN GRUP ASTRA 79 8. STRUKTUR GRUP ASTRA 80 9. PERKARA PENGADILAN YANG DIHADAPI PERSEROAN 81 10. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA 85

VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN 98 1. UMUM 98 2. KEGIATAN USAHA 98 3. KETERANGAN TENTANG AKTIVA TETAP 101 4. PERLINDUNGAN ASURANSI ATAS HARTA KEKAYAAN 102 5. FASILITAS PEMBIAYAAN DAN KOLEKTIBILITAS PIUTANG 102 6. PROSES PEMBIAYAAN DAN SEWA PEMBIAYAAN 104 7. PEMASARAN DAN JARINGAN PERSEROAN 105 8. STRATEGI PERSEROAN 107 9. LISENSI, FRANCHISE, KONSESI UTAMA DAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) 107 10. PROSPEK USAHA 107 11. TINGKAT KESEHATANPERSEROAN 109 12. TATA KELOLA PERUSAHAAN (“GOOD CORPORATE GOVERNANCE”) DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (“CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY”) 109 13. PERSAINGAN USAHA DAN POSISI PERSEROAN DALAM PERSAINGAN 109 14. MANAJEMEN RISIKO 110

IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 111

X. EKUITAS 114

XI. PERPAJAKAN 115

XII. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI 116

XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 117

XIV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 119

XV. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN 149

Page 4: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

ii

XVI. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI 245 1. UMUM 245 2. JUMLAH POKOK OBLIGASI, BUNGA OBLIGASI DAN JATUH TEMPO OBLIGASI 245 3. JAMINAN 246 4. PENYISIHAN DANA PELUNASAN POKOK OBLIGASI (SINKING FUND) 246 5. PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN 246 6. HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI 249 7. KELALAIAN PERSEROAN 249 8. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI (BUY BACK) 250 9. RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI (RUPO) 252 10. PERUBAHAN PERJANJIAN PERWALIAMATAN 254 11. PEMBERITAHUAN 254 12. HUKUM YANG BERLAKU 255

XVII. KETERANGAN TENTANG PEMERINGKATAN OBLIGASI 256

XVIII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN 260

XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI 272

XX. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT 275

XXI. AGEN PEMBAYARAN 282

XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI 283

Page 5: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

iii

iii

DEFINISI DAN SINGKATAN

“Addendum” Berarti addendum dari Perjanjian Perwaliamanatan yang akan dibuat oleh

dan diantara Perseroan dan Wali Amanat, termasuk lampiran-lampiran danatau perubahan-perubahan dan/atau penambahan-penambahan dan atau perbaikan-perbaikan yang dibuat oleh para pihak yang bersangkutan dari waktu ke waktu, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Perjanjian Perwaliamanatan.

“Afiliasi” Berarti :

(a) Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

(b) Hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur atau dewan komisaris dari pihak tersebut;

(c) Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;

(d) Hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

(e) Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

(f) Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. “Agen Jaminan” Berarti PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk., dalam

kapasitasnya sebagai Agen Jaminan (untuk kepentingan Pemegang Obligasi) dan pengganti-penggantinya.

“Agen Pembayaran” Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta

Selatan yang akan membuat Perjanjian Agen Pembayaran dengan Perseroan serta berkewajiban membantu kepentingan Perseroan dalam melaksanakan pembayaran jumlah Bunga Obligasi, Pokok Obligasi dan denda (jika ada) kepada Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran termasuk diantaranya untuk melakukan hal-hal sebagaimana diatur dalam Peraturan VI.C.4 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang angka 4.1.

"Akta Jaminan Fidusia” Berarti pengalihan hak secara fidusia untuk tujuan penjaminan yang

dilakukan oleh Perseroan, Wali Amanat dan Agen Jaminan (untuk dan atas nama Pemegang Obligasi) sehubungan dengan penyediaan Jaminan, No. 5 tanggal 9 Januari 2012 yang dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat.

“Anggaran Dasar” Berarti Anggaran Dasar Perseroan yang dapat diubah dari waktu ke waktu. “Bapepam” Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana didefinisikan dalam

Undang-Undang Pasar Modal. “Bapepam dan LK” Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan RepublikIndonesia No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.

"Bank Kustodian" Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan dari Bapepam dan

LK untuk menjalankan kegiatan usaha sebagai Kustodian. “Bunga Obligasi" Berarti tingkat Bunga Obligasi per tahun dari Jumlah Pokok yang Terhutang

yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi, sesuai dengan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

Page 6: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

iv

iv

"Bursa Efek" Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau

sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka, yang dalam hal ini adalah perseroan terbatas PT BURSA EFEK INDONESIA, berkedudukan di Jakarta Selatan atau lembaga lain yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

“Daftar Pemegang Rekening” Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang

kepemilikan Obligasi oleh seluruh Pemegang Rekening dan atau Pemegang Obligasi di KSEI yang memuat keterangan antara lain: nama, jumlah kepemilikan Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Rekening dan atau Pemegang Obligasi berdasarkan data-data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

“Dokumen Emisi” Berarti Perjanjian Perwaliamanatan, Perjanjian Pengakuan Hutang,

Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, Perjanjian Agen Pembayaran, Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI, Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek, Prospektus, Prospektus Awal, Prospektus Ringkas, Akta Jaminan Fidusia dan dokumen-dokumen lainnya yang dibuat dalam rangka Penawaran Umum Obligasi.

“Efektif” Berarti seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran yang

ditetapkan dalam Undang-Undang Pasar Modal telah terpenuhi. “Ekuitas” Berarti keseluruhan dari :

(a) nilai modal saham Perseroan pada saat ini, yang telah ditempatkan dan disetor penuh atau dinyatakan telah disetor;

(b) nilai pada posisi kredit atau modal yang dikonsolidasikan dan rekening cadangan pendapatan dari Perseroan (termasuk rekening-rekening premi saham, agio saham, cadangan penebusan modal, kredit/debet pada neraca rugi laba); dan

(c) pinjaman yang diberikan kepada Perseroan yang disubordinasikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Prinsip-prinsip Akuntansi;

Tetapi tidak termasuk setiap jumlah yang tercantum dalam laporan keuangan Perseroan atas dasar goodwill dan aset tidak berwujud lainnya. Pengertian yang digunakan dalam definisi ini dibuat berdasarkan Prinsip-prinsip Akuntansi.

“Emisi” Berarti suatu Penawaran Umum oleh Perseroan untuk menjual atau

memperdagangkan Obligasi kepada Masyarakat. "Hak Jaminan” Berarti pemberian hak tanggungan, gadai, fidusia, pembebanan,

perjumpaan hutang, pengalihan jaminan, hak retensi atau hak-hak jaminan lain atau perjanjian lain atau pengaturan lain yang mempunyai pengaruh dalam pemberian jaminan dengan cara apapun hak-hak tersebut dibuatatau dilahirkan.

“Hari Bank” Berarti hari kerja bank yaitu hari pada saat mana Bank Indonesia

menyelenggarakan kegiatan kliring. “Hari Bursa” Berarti hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek, yaitu

Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.

“Hari Kerja” Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional

yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. “Jaminan” Berarti jaminan fidusia atas Piutang yang nilai objek jaminannya tidak

kurang dari 60% (enam puluh persen) dari Jumlah Pokok yang Terhutang, dengan ketentuan Piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap

Page 7: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

v

v

tidak dibayar oleh nasabah Perseroan. Dalam hal jumlah Piutang yang dijaminkan kurang dari persyaratan minimum tersebut, maka Perseroan wajib menyediakan uang tunai sejumlah kekurangan tersebut yang disimpan pada rekening penampungan yang ada pada bank yang ditunjuk oleh Perseroan (sebagaimana ditunjukkan dalam laporan triwulanan dari Perseroan kepada Wali Amanat) dengan persetujuan Wali Amanat yang dibuat untuk menjamin Obligasi dan diberikan berdasarkan Akta Jaminan Fidusia.

“Jumlah Terhutang” Berarti semua jumlah uang yang pada suatu waktu tertentu harus dibayar

oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dokumen dan perjanjian lain sehubungan dengan Emisi pada waktu tersebut, yakni Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi yang belum dilunasi dan denda (jika ada).

"Jumlah Pokok yang Terhutang” Berarti Jumlah Pokok Obligasi yang pada suatu waktu tertentu belum

dilunasi dan karenanya wajib dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi pada Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi.

“Konfirmasi Tertulis” Berarti Konfirmasi Tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dalam Rekening

Efek yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan Perjanjian Pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi dan konfirmasi tersebut menjadi dasar untuk pembayaran bunga, pelunasan pokok dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi.

“Konfirmasi Tertulis Untuk RUPO atau KTUR”

Berarti surat konfirmasi kepemilikan Obligasi yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening untuk keperluan menghadiri RUPO atau mengajukan permintaan agar diselenggarakannya RUPO, dengan mana terhitung sejak dikeluarkannya KTUR, maka Obligasi akan dibekukan oleh KSEI sejumlah yang tercantum dalam KTUR dan pencabutan pembekuan Obligasi dilakukan setelah berakhirnya RUPO dan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat.

“KSEI” Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta yang

menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal yang dalam Emisi Obligasi bertugas sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran dan mengadministrasikan Obligasi berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI.

“Masyarakat” Berarti perorangan baik warga negara Indonesia maupun warga negara Asing dan atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badanhukum asing yang bertempat tinggal berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal/berkedudukan di luar negeri

“Obligasi” Berarti surat hutang yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang

Obligasi dengan Jaminan dan dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi untuk jangka waktu paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Pasal 5 dari Perjanjian Perwaliamanatan, Akta Pengakuan Hutang dan Prospektus.Obligasi ini berjumlah pokok sebesar Rp 1.500.000.000.000 (satu triliun lima ratus miliar Rupiah) yang terbagi dalam beberapa Seri Obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

“Pemegang Obligasi” Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh

Obligasi yang disimpan dan diadministrasikan dalam: a. Rekening Efek pada KSEI; atau b. Rekening Efek pada KSEI melalui Pemegang Rekening.

“Pemegang Rekening” Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI

yang meliputi Bank Kustodian atau Perusahaan Efek atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI.

Page 8: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

vi

vi

"Penawaran Awal" Berarti ajakan baik secara langsung maupun tidak langsung menggunakan Prospektus Awal yang antara lain bertujuan untuk mengetahui minat calon pembeli atas Obligasi yang akan ditawarkan dan atau perkiraan harga penawaran Obligasi.

“Penawaran Umum” Berarti kegiatan penawaran Obligasi oleh Perseroan kepada Masyarakat

berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

"Pengakuan Hutang” Berarti pengakuan dari Perseroan atas keadaan berhutangnya atas Obligasi

yang termuat dalam akta yang akan ditandatangani segera setelah penandatanganan Addendum.

“Penjamin Emisi Obligasi” Berarti pihak-pihak yang melaksanakan Penawaran Umum atas nama

Perseroan dan melakukan pembayaran hasil Obligasi kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

“Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi”

Berarti pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan serta penyelenggaraan Penawaran Umum, yaitu PT HSBC Securities Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, PT NISP Sekuritas berkedudukan di Jakarta Selatan, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia berkedudukan di Jakarta Selatan, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

“Peraturan IX.A.2” Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

”Peraturan VI.C.3” Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. VI.C.3 Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam dan LK No. Kep-309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Perseroan.

”Peraturan VI.C.4” Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua

Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2010 tanggal 6 September 2010 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang.

“Perjanjian Agen Pembayaran” Berarti suatu perjanjian antara Perseroan dan KSEI perihal pelaksanaan

pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dan ketentuan-ketentuan lain yang paling sedikit memuat ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan VI.C.4, yang termuat dalam Perjanjian Agen Pembayaran No. 72 tertanggal 27 Oktober 2011, berikut Addendum I Perjanjian Agen Pembayaran No. 7 tanggal 9 Januari 2012 dibuat di bawah tangan bermaterai cukup dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat, berikut segala perubahannya dan atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

“Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI”

Berarti perjanjian yang dibuat di bawah tangan, bermeterai cukup antara Perseroan dan KSEI, perihal pendaftaran Obligasi di KSEI No. SP-0043/PO/KSEI/1011 tanggal 27 Oktober 2011, dan Perubahan I Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI No. SP-0001/PI-PO/KSEI/0112tanggal 9 Januari 2012 yang dibuat di bawah tangan bermeterai cukup, berikut perubahan-perubahannya dan atau penambahan-penambahannya dan atau pembaharuan-pembaharuannya yang akan dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

“Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi”

Berarti Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan para Penjamin Emisi Obligasi dengan syarat dan ketentuan yang dimuat dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi SAN Finance II Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 71 tanggal 27 Oktober 2011, berikut Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi ObligasiSAN Finance II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 6 tanggal 9 Januari 2012 yang dibuat di hadapan Linda Herawati, SH., Notaris di Jakarta.

Page 9: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

vii

vii

“Perjanjian Perwaliamanatan” Berarti Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi SAN Finance II Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap sebagaimana termaktub dalam Akta No. 70 tanggal 2 Desember 2011, berikut Akta Addendum I Perjanjian Perwaliamantan Obligasi SAN Finance II Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 5 tertanggal 2 Desember 2011 dan diubah lebih lanjut berdasarkan Akta Addendum II Perjanjian Perwaliamatan Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap No.2 tanggal 9 Januari 2012 yang ketiganya dibuat di hadapan Linda Herawati, SH., Notaris di Jakarta.

“Pernyataan Pendaftaran” Berarti berarti Pernyataan Pendaftaran dan dokumen-dokumen yang

berkaitan yang diajukan oleh Perseroan kepada Ketua Bapepam dan LKsebelum melakukan Penawaran Umum Obligasi kepada Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi peraturan Bapepam dan LK.

"Persyaratan Obligasi” Berarti ketentuan dan persyaratan yang berlaku untuk Obligasi

sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. “Perseroan” Berarti pihak yang melakukan Emisi, yang dalam hal ini PT Surya Artha

Nusantara Finance, berkedudukan di Jakarta Selatan. "Perusahaan Efek” Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi

obligasi, perantara pedagang efek, dan/atau manajer investasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

"Pinjaman” Berarti total liabilitas Perseroan pada setiap saat (sebagaimana tercantum

dalam laporan tahunan atau laporan 6 (enam) bulanan Perseroan yang terakhir), tetapi tidak termasuk biaya swap yang timbul (istilah mana dipergunakan dalam laporan keuangan terakhir Perseroan) atau setiap liabilitas Perseroan sehubungan dengan transaksi derivatif yang tidak dicantumkan sebagai liabilitas Perseroan dalam laporan keuangan tahunan atau 6 (enam) bulanan Perseroan yang terakhir dan oleh karena itu : 1. Jumlah tidak boleh dihitung lebih dari 1 (satu) kali dalam perhitungan

yang sama; 2. pada saat total jumlah Pinjaman yang dimaksud dalam pasal ini pada

hari tertentu sedang ditetapkan : i. jumlah Pinjaman tersebut dalam mata uang lain selain Rupiah

adalah jumlah netto Pinjaman setelah dikurangi dana tunai Perseroan dalam mata uang Pinjaman tersebut; dan

ii. jumlah netto Pinjaman yang didenominasikan atau dibayar kembali dalam mata uang lain selain Rupiah wajib dikonversi untuk menghitung jumlah yang setara dalam Rupiah dengan menggunakan nilai tukar rata-rata tertimbang dari forward, nilai strike call option atau nilai beli cross currency dengan mana Perseroan dapat menukar Rupiah dengan mata uang tersebut berdasarkan kontrak derivatif yang sah dan berlaku.

"Piutang" Berarti jumlah terhutang oleh nasabah Perseroan kepada Perseroan

sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen dan/atau sewa guna usaha dan atau anjak piutang.

"Pokok Obligasi” Berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi

berdasarkan Obligasi yang terhutang dari waktu ke waktu yang pada Tanggal Emisi bernilai sebesar Rp 1.500.000.000.000 (satu triliun lima ratus miliar Rupiah) dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 dan Pasal 13Perjanjian Perwaliamanatan.

"Prinsip-prinsip Akuntansi" Berarti prinsip-prinsip akuntansi, standar, konvensi dan praktek yang secara

umum telah efektif diberlakukan, diterima dan dapat diimplementasikan di Republik Indonesia yang digunakan oleh Perseroan dalam persiapan laporan keuangannya sebagaimana prinsip-prinsip akuntansi, standar, konvensi dan praktek diubah untuk memenuhi perubahan-perubahan prinsip-prinsip akuntansi di Republik Indonesia.

Page 10: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

viii

viii

"Prospektus Awal” Berarti dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada Bapepam dan LK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai nilai nominal, jumlah seri dan harga penawaran Obligasi, Penjamin Emisi Obligasi, tingkat suku bunga Obligasi, atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan.

“Prospektus Ringkas” Berarti prospektus yang disusun dan diterbitkan oleh Perseroan yang

diumumkan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah Bapepam dan LK memberikan pernyataan bahwa Perseroan sudah dapat mengumumkan Prospektus Ringkas dan melakukan Penawaran Awal (book building) dalam minimal 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.

“Rekening Efek” Berarti rekening yang memuat catatan mengenai posisi Obligasi dan atau dana milik Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi.

“RUPO” Berarti Rapat Umum Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam

Perjanjian Perwaliamanatan. "Satuan Pemindahbukuan dan Satuan Perdagangan”

Berarti satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya adalah sebesar Rp 1 (satu Rupiah) dan kelipatannya dan satuan perdagangan Obligasi yang diperdagangkan adalah senilai Rp 5.000.000 (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya atausesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Bursa Efek.

"Sertifikat Jumbo Obligasi" Berarti bukti penerbitan Obligasi yang disimpan di KSEI yang diterbitkan

atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, sertifikat tersebut wajib diperbaharui dengan Jumlah Pokok Obligasi yang terhutang setelah Perseroan melakukan pelunasan sebagian sebagaimana diatur dalam Pasal 13 Perjanjian Perwaliamanatan.

"Suara” Adalah berarti hak yang dimiliki setiap Pemegang Obligasi senilai Rp 1 (satu

Rupiah) untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, kecuali Pemegang Obligasi yang dimaksud dalam Pasal 9.6.b Perjanjian Perwaliamanatan.

"Tanggal Efektif" Berarti tanggal dimana Pernyataan Pendaftaran yang diserahkan Perseroan

kepada Ketua Bapepam dan LK telah menjadi Efektif, yakni pada hari ke45 (empat puluh lima) sejak diterimanya Pernyataan Pendaftaran tersebut secara lengkap, atau pada tanggal lain yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK.

“Tanggal Emisi” Berarti tanggal distribusi Obligasi ke dalam Rekening Efek Penjamin

Pelaksana Emisi Obligasi berdasarkan penyerahan Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterima oleh KSEI dari Perseroan, yang juga merupakan Tanggal Pembayaran.

"Tanggal Pembayaran" Berarti tanggal pembayaran seluruh nilai pokok Obligasi yang harus disetor

oleh Penjamin Emisi Obligasi melalui Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada Perseroan dengan memperhatikan ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

“Tanggal Pembayaran Bunga” Berarti tanggal-tanggal saat mana Bunga Obligasi menjadi jatuh tempo dan

wajib dibayarkan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening dan dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 dari Perjanjian Perwaliamanatan.

"Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi”

Berarti tanggal tanggal dimana Pokok Obligasi yang terhutang menjadi jatuh tempo dan wajib dibayarkan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Daftar Pemegang Rekening, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 dari Perjanjian Perwaliamanatan.

Page 11: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

ix

ix

“UUPM” Berarti Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995

tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara No. 64 Tahun 1995, Tambahan No.3608, beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya berikut segala perubahannya.

”Wali Amanat” Berarti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, berkedudukan dan

berkantor pusat di Jakarta Pusat, bertindak untuk diri sendiri dan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan mewakili kepentingan seluruh Pemegang Obligasi.

Page 12: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

x

x

RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum dalam Prospektus ini. Ringkasan dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan telah sesuai dengan Prinsip-prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

UMUM

Perseroan berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah suatu perseroan terbatas yang pertama-tama didirikan dengan nama PT Sangga Loka Subur berdasarkan Akta Pendirian No. 58 tanggal 25 Agustus 1983 dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-423 HT01.01.Th84 tanggal 19 Januari 1984, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 697/1984 tanggal 6 Maret 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 15 Mei 1984 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 484. Berdasarkan Akta No. 18 tanggal 4 Juli 1989 dibuat di hadapan Ny. Rukmasanti Hardjasatya, SH., Notaris di Jakarta, telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-6730.HT.01.04.Th.’89 tanggal 27 Juli 1989, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 1689/1989 tanggal 18 Agustus 1989, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1989 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 1916, telah dilakukan perubahan pasal 1 Anggaran Dasar mengenai perubahan nama Perseroan dari nama PT Surya Artha Nusantara Leasing menjadi PT Surya Artha Nusantara Finance. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan seluruh anggaran dasarnya untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dimuat dalam akta notaris Benny Kristianto, S.H., No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-62964.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084478.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 23 Desember 2008 No. 2531/RUB 09.03/XII/2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 4 Nopember 2008, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 22169. Perubahan terakhir dari Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagaimana termuat dalam Akta No. 36 tertanggal 7 Nopember 2011 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan atas perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-37165 tertanggal 18 Nopember 2011 (“Akta No. 36/2011”). Akta No. 36/2011 memuat perubahan terhadap Pasal 14 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan mengenai komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan sehubungan dengan adanya penunjukkan komisaris independen. Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang terakhir dimuat dalam akta No. 5 tertanggal 4 Oktober 2011 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana ditegaskan kembali berdasarkan Akta No. 31 tertanggal 14 Desember 2011 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta yang pemberitahuannya telah diterima oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-42230 tanggal 23 Desember 2011, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0106008.AH.01.09.Tahun 2011 tertanggal 23 Desember 2011 (“Akta No. 31/2011”). Akta No. 31/2011 menegaskan kembali mengenai penerimaan pengunduran diri Motoki Toyoshima sebagai Direktur Perseroan efektif sejak tanggal 30 September 2011 dan menegaskan pengangkatan Yasuaki Yoshino sebagai Direktur Perseroan menggantikan Motoki Toyoshima untuk sisa masa jabatannya, efektif terhitung sejak tanggal 7 Nopember 2011.

Perseroan memperoleh lisensi untuk beroperasi sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang Lembaga Pembiayaan, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1660/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990, tentang Pemberian Ijin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada PT Surya Artha Nusantara Finance.

Dalam melakukan kegiatan usahanya Perseroan berusaha memperluas jaringannya di kota-kota besar seluruh Indonesia, sehingga sampai saat ini Perseroan telah memiliki 11 jaringan pemasaran yang tersebar di propinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Sejalan dengan perkembangan usaha Perseroan, maka jaringan yang lebih luas akan terus dikembangkan.

Page 13: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

xi

xi

Jaringan pemasaran yang dimiliki Perseroan hanya berfungsi sebagai titik penghubung (point of contact) antara Perseroan yang berkantor di Jakarta dengan nasabah-nasabahnya yang berada di luar Jakarta. Jaringan pemasaran yang dimiliki oleh Perseroan tidak memiliki kewenangan untuk dan tidak melakukan transaksi pembiayaan alat berat ataupun pembiayaan konsumen seperti halnya yang dilakukan oleh kantor Perseroan yang berada di Jakarta. Oleh karenanya jaringan pemasaran tersebut tidak berfungsi sebagaimana layaknya kantor cabang dan atau kantor perwakilan. Permenkeu 84/2006 tidak melarang kepemilikan jaringan pemasaran oleh suatu perusahaan pembiayaan dan tidak mewajibkan perusahaan pembiayaan tersebut untuk memperoleh izin khusus untuk jaringan pemasaran yang dimilikinya. STRUKTUR PERMODALAN Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan berdasarkan Akta No. 17 tanggal 22 September 2011, yang dibuat di hadapan Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-47996.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011 adalah sebagai berikut :

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar 2.000.000.000 2.000.000.000.000

Modal Ditempatkan : a. PT Sedaya Multi Investama 344.931.040 344.931.040.000 60,0 b. Marubeni Corporation, Japan 201.209.774 201.209.774.000 35,0 c. PT Marubeni Indonesia 28.744.253 28.744.253.000 5,0

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 574.885.067 574.885.067.000 100,0

Jumlah Modal Dalam Portepel 1.425.114.933 1.425.114.933.000 IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Berikut ini adalah ikhtisar data keuangan penting yang diambil dari Laporan Keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, 2009, dan 2008, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PwC Global Network) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Ikhtisar data keuangan penting pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 diambil dari Laporan Keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan (a member firm of PwC Global Network) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan lebih dini PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) pada tahun 2007. Setelah tanggal 8 Maret 2010 Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan (a member firm of PwC Global Network) bernama Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PwC Global Network).

(dalam jutaan Rupiah kecuali ROA dan ROE)

URAIAN 31 Desember 30 September

2006 2007 2008 2009 2010 2011

ASET Kas dan setara kas - Pihak Ketiga 28.572 13.282 117.705 17.841 21.185 235.248 - Pihak berelasi 10.443 3.803 120.065 29.723 28.609 107.057 39.015 17.085 237.770 47.564 49.794 342.305 Investasi bersih dalam sewa pembiayaan - bersih 365.613 1.081.820 2.068.550 2.089.316 3.212.499 4.541.458

Piutang Pembiayaan konsumen - bersih 24.593 162.006 173.937 142.616 343.579 382.472

Beban dibayar di muka dan piutang lain-lain

- Pihak Ketiga 1.479 1.345 3.165 11.332 14.805 11.889 - Pihak berelasi 2.241 2.121 1.795 1.603 3.084 3.846 3.720 3.466 4.960 12.935 17.889 15.735

Page 14: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

xii

xii

URAIAN

31 Desember 30 September 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Piutang derivatif - Pihak Ketiga - 7.889 129.650 4.696 8.152 31.846 - Pihak berelasi - - - 881 3.777 2.683 - 7.889 129.650 5.577 11.929 34.529 Aset pajak tangguhan 497 2.392 778 10.545 7.211 6.288 Aset tetap – bersih 1.945 3.034 3.912 3.044 3.644 3.022 Aset lain-lain 520 538 571 581 609 651

JUMLAH ASET 435.903 1.278.230 2.620.128 2.312.178 3.647.154 5.326.460

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabilitas kepada pemasok - Pihak Ketiga 300 - - 5.465 - 23.680 - Pihak berelasi - - - 3.800 - 20.803 300 - - 9.265 - 44.483 Pinjaman yang diterima - bersih

- Pihak Ketiga 215.795 937.066 2.163.073 1.811.468 2.727.894 3.233.536 - Pihak berelasi 30.000 80.000 30.000 - 17.982 - 245.795 1.053.066 2.193.073 1.811.468 2.745.876 3.233.536 Liabilitas Obligasi - - - - - 596.952 Medium term notes-bersih - - - - 299.291 299.704 Liabilitas pajak 1.797 6.590 13.994 10.771 10.939 14.057 Liabilitas lain-lain dan beban yang masih harus dibayar

- Pihak Ketiga 3.094 7.320 28.263 40.312 67.504 104.327 - Pihak berelasi 1.383 3.926 4.605 4.418 9.935 20.604 4.477 11.246 32.868 44.730 77.439 124.931 Liabilitas derivatif - - 9.012 24.606 20.917 6.158 Imbalan kerja 1.655 1.638 1.982 2.262 4.105 4.301

JUMLAH LIABILITAS 254.024 1.072.540 2.250.929 1.903.102 3.158.567 4.324.122

EKUITAS 181.879 205.690 369.199 409.076 488.587 1.002.338

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 435.903 1.278.230 2.620.128 2.312.178 3.647.154 5.326.460

URAIAN 31 Desember 30 September*

2006 (12 bulan)

2007 (12 bulan)

2008 (12 bulan)

2009 (12 bulan)

2010 (12 bulan)

2010** (9 bulan)

2011 (9 bulan)

Pendapatan sewa pembiayaan 17.879 117.043 262.299 334.544 401.818 286.603 417.074

Pembiayaan konsumen 40.179 22.147 30.243 25.476 39.613 27.284 44.235 Pendapatan bunga dan lain-lain 7.688 7.690 14.817 16.621 11.556 5.619 28.410

Jumlah pendapatan 65.746 146.880 307.359 376.641 452.987 319.416 489.719

Beban bunga dan keuangan 4.797 70.370 165.576 212.026 245.084 172.42 264.007

Beban usaha 13.338 22.506 30.268 34.403 46.096 29.406 44.360

Penyisihan piutang ragu-ragu 1.364 17.270 44.709 23.668 8.598 5.212 15.554

Jumlah beban 19.499 110.146 240.553 270.097 299.778 206.760 323.921 Laba Sebelum Pajak Penghasilan 46.247 36.734 66.806 106.544 153.209 112.656 165.798

Beban Pajak Penghasilan 12.414 10.694 19.313 30.201 38.520 28.344 41.404

Laba Bersih 33.833 26.040 47.493 76.343 114.689 84.312 124.394

Page 15: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

xiii

xiii

31 Desember 30 September*

2006

(12 bulan) 2007

(12 bulan) 2008

(12 bulan) 2009

(12 bulan) 2010

(12 bulan) 2010**

(9 bulan) 2011

(9 bulan)

Laba bersih 33.833 26.040 47.493 76.343 114.689 84.312 124.394

Laba bersih/Aset (ROA) (%)

7,8% 2,0% 1,8% 3,3% 3,1% 2,6% 2,3%

Laba bersih/Ekuitas (ROE) (%)

18,6% 12,7% 12,9% 18,7% 23,5% 17,3% 12,4%

Keterangan: * Perhitungan rasio-rasio keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2011 hanya mencakup

periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal tersebut di atas. ** Tidak diaudit KETERANGAN TENTANG OBLIGASI YANG DITAWARKAN Nama Obligasi : Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap.

Jumlah Pokok Obligasi : Sebesar Rp 1.500.000.000.000 (satu triliun lima ratus miliar Rupiah) terbagi dalam 3 (tiga) Seri :

a. Obligasi Seri A dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari terhitung sejak Tanggal Emisi; sebesar Rp 553.000.000.000 (lima ratus lima puluh tiga miliar Rupiah)

b. Obligasi Seri B dengan jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi; sebesar Rp 140.000.000.000 (seratus empat puluh miliar Rupiah)

c. Obligasi Seri C dengan jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi; sebesar Rp 807.000.000.000 (delapan ratus tujuh miliar Rupiah)

Harga Penawaran : 100% (seratus persen) dari nilai nominal Obligasi.

Jangka Waktu Obligasi : Seri A : 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari; Seri B : 24 (dua puluh empat) bulan; dan Seri C : 36 (tiga puluh enam) bulan;

Satuan Pemindahbukuan : Satuan pemindahbukuan Obligasi adalah senilai Rp 1 (satu Rupiah) atau kelipatannya.

Jumlah minimum pemesanan obligasi

: Rp 5.000.000 (lima juta Rupiah) atau kelipatannya

Bunga Obligasi : a. Obligasi Seri A sebesar 7,2 % (tujuh koma dua persen); b. Obligasi Seri B sebesar 7,7 % (tujuh koma tujuh persen), dan c. Obligasi Seri C sebesar 8,4% (delapan koma empat persen)

Periode Pembayaran Bunga Obligasi

: 3 (tiga) bulan.

Jaminan : Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik dan pada waktunya dari Perseroan atas Pokok dan Bunga Obligasi, Perseroan wajib menyerahkan Jaminan kepada Agen Jaminan berdasarkan Akta Jaminan Fidusia, No. 5 tanggal 9 Januari 2012 yang dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat. Jaminan fidusia atas Piutang yang nilai objek jaminannya tidak kurang dari 60% (enam puluh persen) dari Jumlah Pokok yang Terhutang, dengan ketentuan Piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan dan dalam hal jumlah Piutang yang dijaminkan kurang dari persyaratan minimum tersebut, maka Perseroan wajib menyediakan uang tunai sejumlah kekurangan tersebut yang disimpan pada rekening penampungan pada bank yang ditunjuk oleh

Page 16: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

xiv

xiv

Perseroan (sebagaimana ditunjukkan dalam laporan triwulanan dari Perseroan kepada Wali Amanat) dengan persetujuan Wali Amanat yang mekanismenya diatur dalam Akta Jaminan Fidusia. Pendaftaran Akta Jaminan Fidusia tersebut pada instansi yang berwenang akan dilakukan oleh Agen Jaminan sesuai dengan Akta Perjanjian Agen Jaminan selambat-lambatnya dalam tempo 7 (tujuh) Hari Kerja terhitung sejak Tanggal Emisi.

Peringkat Obligasi : AA(idn) (Double A) dari PT Fitch Ratings Indonesia (“FITCH”) dan idAA- (Double A Minus) dari PT Pemeringkatan Efek Indonesia (“PEFINDO”)

Wali Amanat : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI (BUY BACK) 1 (satu) tahun setelah tanggal penjatahan, Perseroan dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh Obligasi sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. Perseroan mempunyai hak untuk untuk melakukan pembelian kembali (buy back) tersebut sebagai pelunasan atau sebagai Obligasi yang dibeli kembali untuk disimpan dan yang dikemudian hari dapat dijual kembali dengan memperhatikan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keterangan lebih lanjut dapat dilihat dalam Bab XVI mengenai Keterangan Tentang Obligasi. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, seluruhnya akan dipergunakan oleh Perseroan untuk modal kerja Perseroan. Keterangan selengkapnya mengenai penggunaan dana dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini. RISIKO USAHA Sebagaimana halnya dengan kegiatan lembaga keuangan lainnya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko usaha, yaitu :

1. Risiko Pembiayaan

2. Risiko Operasional

3. Risiko Pendanaan dan Likuiditas

4. Risiko Persaingan

5. Risiko Perubahan Kurs

6. Risiko atas Kebijakan Moneter

7. Risiko Ekonomi

8. Risiko Investasi Yang Berkaitan Dengan Obligasi

Risiko usaha utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko pembiayaan, yaitu ketidakmampuan nasabah/debitur untuk membayar kembali fasilitas pembiayaan yang diberikan, baik pokok pinjaman maupun bunganya. Risiko ini timbul jika pembiayaan kepada nasabah tidak dikelola secara hati-hati sehingga menyebabkan tidak tertagihnya piutang pembiayaan nasabah yang dapat menurunkan pendapatan/kinerja Perseroan. STRATEGI USAHA Perseroan mengembangkan berbagai strategi di dalam menjalankan kegiatan usaha, ditengah ketatnya persaingan yang memberikan pelayanan untuk pembiayaan alat-alat berat dan kendaraan pendukung lainnya. • Bidang Pemasaran

- Segmentasi konsumen yang tepat. - Menyediakan jasa pembiayaan dengan memberikan solusi yang tepat bagi setiap konsumen alat berat

di Indonesia.

Page 17: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

xv

xv

• Bidang Operasional - Menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap pemberian kredit dan manajemen piutang yang handal

dan akurat. - Menjalin kerjasama dengan pemasok, perusahaan asuransi dan perusahaan profesi terkait lainnya.

• Bidang Keuangan - Melakukan diversifikasi atas sumber pendanaan. - Optimalisasi struktur pendanaan (matching policy).

• Bidang Manajemen Risiko - Menerapkan manajemen risiko yang terpadu untuk meminimalkan risiko pasar, keuangan dan

operasional. - Menerapkan BCP (Business Continuity Plan) untuk memastikan keberlangsungan bisnis perusahaan

saat terjadi bencana. • Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi

- Menerapkan sistem sumber daya manusia sejalan dengan kebijakan SDM grup Astra dimulai dari perekrutan, pengembangan dan purna bakti.

- Menerapkan sistem aplikasi secara online di seluruh jaringan pemasaran dan program DRP (Disaster Recovery Plan).

KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA Perkembangan penjualan alat-alat berat di Indonesia mempunyai korelasi yang kuat dengan pendapatan Perseroan. Sektor usaha yang biasanya menjadi fokus di dalam pembiayaan alat berat adalah sektor usaha pertambangan, perkebunan, konstruksi dan kehutanan. Sejak tahun 2004, sektor pertambangan dan perkebunan mengalami laju pertumbuhan yang positif. Peningkatan permintaan terhadap batu bara di tingkat dunia memberikan dampak positif terhadap harga batu bara. Konsumsi batu bara China, yang merupakan konsumen batu bara terbesar di dunia, terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, demikian pula halnya dengan India dan Jepang. Sebagai eksportir batu bara terbesar di dunia, pertumbuhan permintaan ini juga mendorong meningkatnya produksi batu bara Indonesia. Selain itu, proyek pengadaan pembangkit listrik 10.000 MW tahap II oleh pemerintah semakin mendorong positif produksi batu bara yang secara positif pula mendorong permintaan terhadap pengadaan alat-alat berat dan barang modal lainnya. Sektor lainnya yang juga mendukung pertumbuhan permintaan alat-alat berat di Indonesia adalah sektor perkebunan, terutama kelapa sawit. Seperti batu bara, Indonesia juga merupakan produsen Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia. Produksi CPO dunia yang diperkirakan tetap tumbuh di 2011, akan mendorong peningkatan produksi CPO Indonesia yang pada akhirnya berujung pada pembukaan lahan-lahan baru yang membutuhkan pengadaan alat-alat berat. Di tahun 2011-2014, pemerintah Indonesia juga akan memfokuskan pembangunan infrastruktur sektor transportasi, yang meliputi pembangunan jalan tol, jembatan, perbaikan jalan serta pembangunan infrastruktur di kawasan Indonesia timur. Pemerintah melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional telah menyatakan kebutuhan dana untuk infrastruktur Indonesia sendiri pada periode 2010-2014 adalah sebesar Rp 1.429,18 triliun (5% dari PDB Indonesia). Meskipun saat ini pertumbuhannya masih sangat sedikit, namun dalam beberapa tahun ke depan, diperkirakan pertumbuhan konstruksi infrastruktur di Indonesia akan meningkat dan juga menjadi penyumbang atas pertumbuhan kebutuhan alat-alat berat di Indonesia.

Page 18: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

xvi

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 19: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

1

1

I. PENAWARAN UMUM

OBLIGASI SAN FINANCE II TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP

DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR Rp1.500.000.000.000 (SATU TRILIUN LIMA RATUS MILIAR RUPIAH)

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat berjangka waktu antara 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sampai dengan 36 (tiga puluh enam) bulan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Obligasi sebagai berikut: Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,2% (tujuh koma dua persen) per tahun, berjangka

waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp553.000.000.000 (lima ratus lima puluh tiga miliar Rupiah).

Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,7% (tujuh koma tujuh persen) per tahun, berjangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp140.000.000.000 (seratus empat puluh miliar Rupiah).

Seri C : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,4% (delapan koma empat persen) per tahun, berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp807.000.000.000 (delapan ratus tujuh miliar Rupiah).

Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi pada Tanggal Emisi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran bunga Obligasi ke-1 (satu) akan dilakukan pada tanggal 20 April 2012. Sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi masing-masing adalah pada tanggal 24 Januari 2013 untuk Obligasi seri A, tanggal 20 Januari 2014 untuk Obligasi seri B, dan tanggal 20 Januari 2015 untuk Obligasi seri C.

OBLIGASI INI DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA

DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH

HASIL PEMERINGKATAN ATAS SURAT HUTANG JANGKA PANJANG DARI : PT FITCH RATINGS INDONESIA

AA(idn) (Double A) PT PEMERINGKATAN EFEK INDONESIA

idAA- (Double A minus) KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA

BAB XVII PROSPEKTUS

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Kegiatan Usaha: Jasa Sewa Guna Usaha, Pembiayaan Konsumen dan Anjak Piutang

Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

Kantor Pusat Perkantoran Hijau Arkadia Tower B Lantai 11

Jl. T.B. Simatupang Kav. 88 Jakarta Selatan 12520 Tel: +62 21 781 7555 Fax: +62 21 781 9111

Sebelas Jaringan Pemasaran Tersebar di propinsi: DKI Jakarta, Jawa

Timur, Sumatera Utara, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur

RISIKO USAHA UTAMA

RISIKO USAHA UTAMA PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMBIAYAAN, YAITU KETIDAKMAMPUAN NASABAH/DEBITUR UNTUK MEMBAYAR KEMBALI FASILITAS PEMBIAYAAN YANG DIBERIKAN, DAN APABILA JUMLAHNYA CUKUP MATERIAL DAPAT MENURUNKAN KINERJA PERSEROAN.

RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB V DALAM PROSPEKTUS INI.

Page 20: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

2

2

Perseroan berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah suatu perseroan terbatas yang pertama-tama didirikan dengan nama PT Sangga Loka Subur berdasarkan Akta Pendirian No. 58 tanggal 25 Agustus 1983 dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-423 HT01.01.Th84 tanggal 19 Januari 1984, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 697/1984 tanggal 6 Maret 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 15 Mei 1984 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 484. Berdasarkan Akta No. 18 tanggal 4 Juli 1989 dibuat di hadapan Ny. Rukmasanti Hardjasatya, SH., Notaris di Jakarta, telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-6730.HT.01.04.Th.’89 tanggal 27 Juli 1989, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 1689/1989 tanggal 18 Agustus 1989, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1989 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 1916, telah dilakukan perubahan pasal 1 Anggaran Dasar mengenai perubahan nama Perseroan dari nama PT Surya Artha Nusantara Leasing menjadi PT Surya Artha Nusantara Finance. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan seluruh anggaran dasarnya untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dimuat dalam akta notaris Benny Kristianto, S.H., No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-62964.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084478.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 23 Desember 2008 No. 2531/RUB 09.03/XII/2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 4 Nopember 2008, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 22169. Perubahan terakhir dari Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagaimana termuat dalam Akta No. 36 tertanggal 7 Nopember 2011 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan atas perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-37165 tertanggal 18 Nopember 2011 (“Akta No. 36/2011”). Akta No. 36/2011 memuat perubahan terhadap Pasal 14 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan mengenai komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan sehubungan dengan adanya penunjukkan komisaris independen. Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang terakhir dimuat dalam akta No. 5 tertanggal 4 Oktober 2011 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana ditegaskan kembali berdasarkan Akta No. 31 tertanggal 14 Desember 2011 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Jakarta yang pemberitahuannya telah diterima oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-42230 tanggal 23 Desember 2011, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0106008.AH.01.09.Tahun 2011 tertanggal 23 Desember 2011 (“Akta No. 31/2011”). Akta No. 31/2011 menegaskan kembali mengenai penerimaan pengunduran diri Motoki Toyoshima sebagai Direktur Perseroan efektif sejak tanggal 30 September 2011 dan menegaskan pengangkatan Yasuaki Yoshino sebagai Direktur Perseroan menggantikan Motoki Toyoshima untuk sisa masa jabatannya, efektif terhitung sejak tanggal 7 Nopember 2011. Struktur Permodalan dan komposisi para pemegang saham pada tanggal 30 September 2011 dan sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak mengalami perubahan, yaitu sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham(lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 2.000.000.000 2.000.000.000.000 Modal Ditempatkan: a. PT Sedaya Multi Investama 344.931.040 344.931.040.000 60,0 b. Marubeni Corporation, Japan 201.209.774 201.209.774.000 35,0 c. PT Marubeni Indonesia 28.744.253 28.744.253.000 5,0 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 574.885.067 574.885.067.000 100,0 Jumlah Modal Dalam Portepel 1.425.114.933 1.425.114.933.000

Page 21: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

3

3

NAMA OBLIGASI Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap. JENIS OBLIGASI Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening. HARGA PENAWARAN 100% (seratus persen) dari Nilai Nominal Obligasi. JUMLAH POKOK OBLIGASI, BUNGA OBLIGASI DAN JATUH TEMPO OBLIGASI Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, dengan jumlah Pokok Obligasi sebesar Rp1.500.000.000.000 (satu triliun lima ratus miliar Rupiah) dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Obligasi sebagai berikut: Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,2% (tujuh koma dua persen) per tahun, berjangka

waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp 553.000.000.000 (lima ratus lima puluh tiga miliar Rupiah).

Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,7% (tujuh koma tujuh persen) per tahun, berjangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp 140.000.000.000 (seratus empat puluh miliar Rupiah).

Seri C : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,4% (delapan koma empat persen) per tahun, berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp 807.000.000.000 (delapan ratus tujuh miliar Rupiah).

Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi pada Tanggal Emisi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran Bunga Obligasi ke 1 (satu) akan dilakukan pada tanggal 20 April 2012. Sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi masing-masing adalah pada tanggal 24 Januari 2013 untuk Obligasi seri A, tanggal 20 Januari 2014 untuk Obligasi seri B, dan tanggal 20 Januari 2015 untuk Obligasi seri C. Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi, dengan memperhatikan Sertifikat Jumbo Obligasi dan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan. Tingkat Bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat, dimana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) hari dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari. Jadwal pembayaran Pokok dan bunga untuk masing-masing Obligasi adalah sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini:

Bunga ke Seri A Seri B Seri C 1 20 April 2012 20 April 2012 20 April 2012 2 20 Juli 2012 20 Juli 2012 20 Juli 2012 3 20 Oktober 2012 20 Oktober 2012 20 Oktober 2012 4 24 Januari 2013 20 Januari 2013 20 Januari 2013 5 - 20 April 2013 20 April 2013 6 - 20 Juli 2013 20 Juli 2013 7 - 20 Oktober 2013 20 Oktober 2013 8 - 20 Januari 2014 20 Januari 2014 9 - - 20 April 2014

10 - - 20 Juli 2014 11 - - 20 Oktober 2014 12 - - 20 Januari 2015

Page 22: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

4

4

Satuan Pemindahbukuan dan Satuan Perdagangan Obligasi ini diterbitkan dengan memperhatikan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya adalah senilai Rp 1 (satu Rupiah) sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Setiap Pemegang Obligasi senilai Rp 1 (satu Rupiah) mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO dengan ketentuan pembulatan ke bawah (jika terdapat angka pecahan). Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya Rp 5.000.000 (lima juta Rupiah) dan atau kelipatannya. JAMINAN Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik dan pada waktunya dari Perseroan atas Pokok dan Bunga Obligasi, Perseroan wajib menyerahkan Jaminan kepada Agen Jaminan berdasarkan Akta Jaminan Fidusia, No. 5 tanggal 9 Januari 2012 yang dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat. Jaminan Fidusia atas Piutang yang nilai objek jaminannya tidak kurang dari 60% (enam puluh persen) dari Jumlah Pokok yang Terhutang, dengan ketentuan Piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan dan dalam hal jumlah Piutang yang dijaminkan kurang dari persyaratan minimum tersebut, maka Perseroan wajib menyediakan uang tunai sejumlah kekurangan tersebut yang disimpan pada rekening penampungan pada bank yang ditunjuk oleh Perseroan (sebagaimana ditunjukkan dalam laporan triwulanan dari Perseroan kepada Wali Amanat) dengan persetujuan Wali Amanat yang mekanismenya diatur dalam Akta Jaminan Fidusia. Pendaftaran Akta Jaminan Fidusia tersebut pada instansi yang berwenang akan dilakukan oleh Agen Jaminan sesuai dengan Akta Perjanjian Agen Jaminan selambat-lambatnya dalam tempo 7 (tujuh) Hari Kerja terhitung sejak Tanggal Emisi. PENYISIHAN DANA PELUNASAN OBLIGASI (SINKING FUND) Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil penawaran umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana penawaran umum Obligasi ini. KELALAIAN (WANPRESTASI) Sesuai dengan pasal 8 Perjanjian Perwaliamanatan apabila terjadi kelalaian (wanprestasi), maka setelah Wali Amanat memberikan pemberitahuan tertulis kepada Perseroan dan Perseroan tidak melakukan perbaikan dalam 14 (empat belas) Hari Kerja setelah Perseroan menerima pemberitahuan tertulis tersebut, Wali Amanat berhak membuat pengumuman dalam paling sedikit 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dan memanggil RUPO menurut tata cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Penjelasan lebih lanjut dari kelalaian (wanprestasi) dapat dilihat pada Bab XVI mengenai Keterangan Tentang Obligasi. CARA DAN TEMPAT PELUNASAN POKOK OBLIGASI DAN ATAU PEMBAYARAN BUNGA OBLIGASI Pelunasan Pokok Obligasi dan atau pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada hari yang bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa selanjutnya. WALI AMANAT DAN AGEN JAMINAN Penerbitan Obligasi ini dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap, yang bertindak selaku Wali Amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Alamat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, adalah sebagai berikut :

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. Desk Investasi dan Jasa Pasar Modal

Gedung BRI II, Lantai 3 Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 44 – 46, Jakarta 10210

Telepon : (021) 250 0124 -575 8130 - 8140 Faksimili: (021) 251 0316

Page 23: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

5

5

PROSEDUR PEMESANAN Prosedur Pemesanan Obligasi dapat dilihat pada Bab XIX mengenai Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi. PERPAJAKAN Diuraikan dalam Bab XI mengenai Perpajakan dalam Prospektus ini. HASIL PEMERINGKATAN OBLIGASI

Untuk memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-135/BL/2006 tanggal 14 Desember 2006 tentang Pemeringkatan atas Efek Bersifat Utang, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Fitch Ratings Indonesia (“FITCH”). Berdasarkan hasil pemeringkatan atas efek hutang jangka panjang sesuai dengan surat No. RC02/DIR/I/2012 tanggal 5 Januari 2012 dari FITCH, Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap telah mendapat peringkat:

AA(idn) (Double A)

Perseroan juga telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkatan Efek Indonesia (“PEFINDO”). Berdasarkan surat Pefindo No. 1560/PEF-Dir/XII/2011 tanggal 9 Desember 2011, hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang (Obligasi) Perseroan adalah:

idAA- (Double A Minus) Perseroan dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan FITCH dan PEFINDO, baik langsung maupun tidak langsung sesuai dengan yang didefinisikan dalam UUPM. Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi ini setiap 1 (satu) tahun sekali selama kewajiban atas efek tersebut belum lunas sebagaimana yang diatur dalam Peraturan No: IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No: KEP-135/BL/2006 Tanggal 14 Desember 2006 tentang Pemeringkatan atas Efek Bersifat Utang. Pertimbangan (Rationale) dari FITCH

Peringkat ini mencerminkan dukungan dan komitmen yang kuat dari pemegang saham mayoritas, Astra International yang dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage Ltd sebesar 50,11%, yang merupakan bagian dari Jardine Matheson Group. Perubahan dalam dukungan dari perusahaan induk dan perubahan signifikan pada kinerja keuangan Astra International dapat berpengaruh terhadap peringkat Perseroan.

Perseroan merupakan lembaga pembiayaan milik Astra Group yang merupakan distributor alat berat terbesar di Indonesia, dengan pangsa pasar sekitar 41%-51% selama 10 tahun terakhir melalui anak perusahaannya, PT United Tractors, Tbk (UT). UT memegang ijin distributor alat berat merek Komatsu secara ekslusif dan Perseroan membiayai 21% dari total penjualan UT selama tahun 2010.

FITCH juga melihat bahwa Perseroan memiliki kualitas aset yang baik secara konsisten, tanpa kredit bermasalah (terlambat bayar melampaui 90 hari sejak jatuh tempo) dan rendahnya jumlah hutang yang dihapusbukukan selama 5 tahun terakhir. Kualitas aset yang baik dimiliki Perseroan karena adanya kriteria peminjaman yang ketat dan manajemen piutang yang baik, yang didukung oleh hubungan baik jangka panjang dengan para pembeli dan penjual. Portofolio pembiayaan Perseroan didominasi oleh merek Komatsu, yang mendominasi 60% dari total piutang Perseroan pada akhir Juni 2011. Fokus Perseroan pada merek Komatsu yang memiliki nilai jual kembali yang tinggi membantu Perseroan dalam mendapatkan kembali sejumlah pokok piutang yang tidak dibayar. Pertimbangan (Rationale) dari Pefindo PEFINDO menetapkan peringkat “idAA-” untuk Perseroan dan Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap dan MTN I/2010 Perseroan yang belum jatuh tempo. Pada saat yang sama, PEFINDO juga menetapkan peringkat “idAA-” untuk rencana emisi Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap berjumlah sebesar-besarnya Rp 1,5 triliun. Prospek dari peringkat Perseroan adalah “stabil”. Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dari PT Astra International Tbk (ASII atau Grup, rating BBB- oleh Standard & Poor’s), menguatnya tingkat permodalan Perseroan setelah tambahan modal, posisi usaha Perseroan yang bertambah kuat di bisnis sewa guna usaha (leasing) alat berat, dan indikator kualitas aset Perseroan yang baik. Namun peringkat tersebut dibatasi oleh pengaruh volatilitas harga komoditas dan tingkat persaingan yang ketat.

Page 24: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

6

6

Perseroan merupakan salah satu Perseroan pembiayaan alat berat terbesar di Indonesia. Perseroan dimiliki bersama oleh ASII (60%) dan Marubeni (40%). ASII adalah salah satu Perseroan konglomerasi terbesar di Indonesia, yang memiliki beberapa lini bisnis, termasuk otomotif, alat berat, dan agribisnis. Marubeni adalah salah satu kelompok bisnis terbesar di Jepang dengan berbagai macam kegiatan perdagangan dan industri. Faktor-faktor pendukung peringkat tersebut adalah: Dukungan yang kuat dari ASII Permodalan yang kuat setelah tambahan modal Posisi pasar yang kuat dalam industri sewa guna usaha (leasing) alat berat Indikator kualitas aset yang baik

Faktor-faktor yang membatasi peringkat tersebut adalah: Resiko volatilitas harga komoditas Persaingan yang ketat di industri

Untuk keterangan lebih lanjut mengenai hal ini dapat dilihat pada Bab XVII Keterangan Mengenai Pemeringkatan Obligasi. HAK SENIORITAS ATAS HUTANG Kewajiban pembayaran oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi menurut Perjanjian Perwaliamanatan dijamin dengan jaminan fidusia atas sebagian piutang Perseroan sebagai jaminan atas Obligasi sehingga Pemegang Obligasi mempunyai hak diutamakan atas Jaminan tersebut. TAMBAHAN UTANG YANG DAPAT DIBUAT PERSEROAN PADA MASA AKAN DATANG Perseroan dapat memperoleh penambahan utang di masa yang akan datang, selama rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 (sepuluh berbanding satu). Ketentuan rasio tersebut adalah sesuai dengan keputusan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, atau perubahan peraturan tersebut, yang mensyaratkan jumlah pinjaman bagi setiap perusahaan pembiayaan dibandingkan jumlah modal sendiri (net worth) dan pinjaman subordinasi dikurangi penyertaan (gearing ratio) ditetapkan setinggi-tingginya sebesar 10 kali. HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI a. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan

melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi dan atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi.

b. Yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Bila terjadi kelalaian dalam pelunasan Pokok Obligasi dan atau pembayaran Bunga Obligasi, Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran denda atas setiap kelalaian pembayaran tersebut sebesar persentase bunga Obligasi yang berlaku pada saat tersebut ditambah 1% per tahun atas jumlah yang tidak dibayar sesuai ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, yang diperhitungkan berdasarkan jumlah hari terhitung sejak Tanggal Pembayaran.

Jumlah denda untuk setiap hari keterlambatan pembayaran akan diperhitungkan berdasarkan jumlah hari terhitung sejak Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi dan atau Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan sampai seluruh jumlah yang tidak dibayar telah dibayar kembali secara penuh. Untuk tujuan perhitungan denda tersebut, 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari. Pemegang Obligasi berhak atas pembayaran denda secara proporsional sesuai jumlah Obligasi yang dimilikinya.

d. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi, tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan atau Afiliasinya, kecuali Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah, dapat mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat acara yang diminta dan melampirkan salinan KTUR dari Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR kepada Wali Amanat.

e. Setiap Pemegang Obligasi senilai Rp 1 (satu Rupiah) mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara

dalam RUPO.

Page 25: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

7

7

PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali Obligasi, maka berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Pembelian kembali Obligasi (buy back) dapat ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian

dijual kembali dengan harga pasar; 2. Pelaksanaan pembelian kembali Obligasi (buy back) dapat dilakukan melalui bursa efek atau di luar bursa

efek; 3. Pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah tanggal penjatahan; 4. Pembelian kembali Obligasi (buy back) tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan

tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan; 5. Pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi)

sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO; 6. Pembelian kembali Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan kepada pihak yang tidak terafiliasi,

kecuali Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah; 7. Rencana pembelian kembali Obligasi wajib dilaporkan kepada BAPEPAM dan LK oleh Perseroan paling

lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar;

8. Pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali

Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) hari sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai;

9. Rencana pembelian Obligasi sebagaimana dimaksud dalam butir 7 dan pengumuman sebagaimana

dimaksud dalam butir 8, paling sedikit memuat informasi tentang:

a. periode penawaran pembelian kembali; b. jumlah dana maksimal yang akan digunakan untuk pembelian kembali; c. kisaran jumlah Obligasi yang akan dibeli kembali; d. harga atau kisaran harga yang ditawarkan untuk pembelian kembali Obligasi; e. tata cara penyelesaian transaksi; f. persyaratan bagi Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual; g. tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Obligasi; h. tata cara pembelian kembali Obligasi; dan i. hubungan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang Obligasi

10. Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proporsional sebanding dengan partisipasi setiap pihak yang melakukan penjualan Obligasi apabila jumlah Obligasi yang ditawarkan untuk dijual oleh Pemegang Obligasi melebihi jumlah Obligasi yang dapat dibeli kembali;

11. Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang telah

disampaikan oleh Pemegang Obligasi; 12. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana

dimaksud dalam butir 8 dengan ketentuan:

a. jumlah pembelian kembali tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Obligasi untuk masing-masing Seri Obligasi yang beredar dalam periode 1 (satu) tahun setelah tanggal penjatahan;

b. Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki Afiliasi Perseroan;

Page 26: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

8

8

c. Obligasi yang dibeli kembali hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali; dan wajib dilaporkan kepada BAPEPAM dan LK paling lambat akhir Hari Kerja ke 2 (kedua) setelah terjadinya pembelian kembali Obligasi;

13. Perseroan wajib melaporkan kepada BAPEPAM dan LK dan Wali Amanat serta mengumumkan kepada

publik dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali Obligasi, informasi yang meliputi antara lain:

a. jumlah Obligasi yang telah dibeli; b. rincian Jumlah Obligasi yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual kembali; c. harga pembelian kembali yang telah terjadi; d. jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali Obligasi;

14. Dalam hal terdapat lebih dari satu Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan, maka pembelian kembali

Obligasi dilakukan dengan mendahulukan Obligasi yang tidak dijamin; 15. Dalam hal terdapat lebih dari satu Obligasi yang tidak dijamin, maka pembelian kembali wajib

mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali tersebut; 16. Dalam hal terdapat jaminan atas seluruh Obligasi, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek

kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali Obligasi tersebut; dan 17. Pembelian kembali Obligasi oleh Perseroan mengakibatkan:

a. hapusnya segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak Suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk pelunasan; atau

b. pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri

RUPO, hak Suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali;

18. Dalam hal Perseroan melakukan Pembelian Kembali (Buy Back) untuk sebagian atau seluruh Obligasi, maka

Perseroan mempunyai hak untuk melakukan Pembelian Kembali (Buy Back) tersebut sebagai pelunasan atau sebagai Obligasi yang dibeli kembali untuk disimpan dan yang dikemudian hari dapat dijual kembali dan atau untuk diberlakukan sebagai pelunasan. Apabila Perseroan melakukan Pembelian Kembali (Buy Back) tersebut untuk pelunasan, maka jumlah Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan Pembelian Kembali (Buy Back) yang dilakukan;

19. Dalam hal Obligasi dilunasi sebagian, maka Perseroan akan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi yang baru kepada KSEI untuk ditukarkan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi yang lama pada hari yang sama dengan tanggal pelunasan sebagian Obligasi, dengan jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang setelah dikurangi jumlah Obligasi yang telah dilunasi sebagian tersebut.

Page 27: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

9

9

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI

Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi Obligasi, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan. Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh BAPEPAM dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah kurang lebih setara dengan 0,562% dari Pokok Obligasi yang meliputi: 1. Biaya jasa untuk penjaminan emisi efek 0,221% yang terdiri dari: biaya jasa penyelenggaraan (management

fee): 0,165%, biaya jasa penjaminan (underwriting fee): 0,028%, dan biaya jasa penjualan (selling fee): 0,028%.

2. Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal: 0,078% (yang terdiri dari biaya jasa Akuntan: 0,047%; Konsultan Hukum: 0,024%; dan Notaris: 0,007%).

3. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal: 0,186% (yang terdiri dari biaya jasa Wali Amanat: 0,036%; dan

Badan Pemeringkat Efek: 0,150%).

4. Biaya pencatatan: 0,027% (terdiri dari biaya KSEI: 0,016% dan BEI: 0,011%).

5. Biaya Lain-lain (percetakan, iklan, public expose dan lain-lain): 0,050%. Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana secara berkala kepada BAPEPAM dan LK dan Wali Amanat sesuai dengan Peraturan Bapepam No. X.K.4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 (“Peraturan No. X.K.4”). Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah penggunaan dana sebagaimana tercantum dalam Prospektus ini, maka Perseroan wajib: 1. melaporkan terlebih dahulu rencana perubahan penggunaan dana dimaksud kepada Bapepam dan LK

dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya;

2. mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham; dan

3. mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah disetujui oleh RUPO. Sesuai dengan Peraturan No. X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-15/PM/1997 tanggal 30 April 1997 sebagaimana diubah dengan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, kecuali apabila ditentukan lain dalam peraturan Bapepam atau Bapepam dan LK. Dana hasil penawaran umum Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap seluruhnya telah digunakan sesuai dengan tujuan penggunaan dana obligasi tersebut serta telah dilaporkan kepada Bapepam dan LK melalui surat No. 061/LSANF/CS/X/2011 tanggal 6 Oktober 2011 tentang Penyampaian Laporan Realisasi Penggunaan dana Hasil Penawaran Umum PT Surya Artha Nusantara Finance, sesuai dengan peraturan Bapepam No. X.K.4.

Page 28: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

10

10

III. PERNYATAAN HUTANG

Berdasarkan laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PwC Global Network) yang dalam laporannya nomor A120106002/DC2/LLS/II/2012 tertanggal 6 Januari 2012 berisi pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan Mengenai Penerbitan Kembali Laporan Keuangan 30 September 2011, Perseroan mempunyai liabilitas yang keseluruhannya berjumlah Rp 4.324.122 juta, liabilitas tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Jumlah Liabilitas kepada pemasok 44.483 Pinjaman yang diterima - bersih 3.233.536 Liabilitas obligasi 596.952 Medium terms notes – bersih 299.704 Liabilitas pajak 14.057 Liabilitas lain-lain dan beban yang masih harus dibayar 124.931 Liabilitas derivatif 6.158 Imbalan kerja 4.301

Jumlah Liabilitas 4.324.122

Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) yang dapat merugikan hak-hak pemegang obligasi.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak ada liabilitas Perseroan yang telah jatuh tempo yang belum dilunasi.

1. Liabilitas kepada pemasok

Pada tanggal 30 September 2011, saldo liabilitas kepada pemasok Perseroan adalah sebesar Rp 44.483 juta.

2. Pinjaman yang diterima - bersih

Pada tanggal 30 September 2011, saldo pinjaman yang diterima - bersih Perseroan adalah sebesar Rp 3.233.536 juta yang terdiri dari:

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah BANK Pihak ketiga : Rupiah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 416.667 PT Bank Central Asia Tbk. 200.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 140.000 PT Bank OCBC NISP Tbk. 102.083 Standard Chartered Bank – sindikasi/club deal 62.500 PT Bank DKI 23.201 USD Mizuho Corporate Bank, Ltd 1.198.457 Standard Chartered Bank – bilateral 294.100 Standard Chartered Bank – sindikasi/club deal 209.546 Bank of China 121.316 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation 99.259 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. 29.410 Jumlah 2.896.539 Provisi dan administrasi bank (27.705) Jumlah 2.868.834

Page 29: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

11

11

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah BUKAN BANK Pihak Ketiga : USD JA Mitsui Leasing, Ltd. 209.546 MG Leasing, Corp. 73.525 JPY JA Mitsui Leasing Ltd. 81.631 Jumlah 364.702 Total Jumlah 3.233.536

Pada tanggal 30 September 2011, pinjaman-pinjaman tersebut di atas dikenakan suku bunga per tahun antara 7,5% - 10,5% untuk mata uang Rupiah (31 Desember 2010: 9,1% - 13,7%, 2009: 9,1% - 15,0% dan 2008: 9,1% - 15,8%), 3,0% - 4,4% untuk mata uang USD (31 Desember 2010: 3,0% - 5,6%, 2009: 7,1% - 7,1% dan 2008: 3,0% - 7,1%) dan 3,2% - 3,6% untuk mata uang JPY (31 Desember 2010: 3,2% - 3,6%, 2009: 3,2% - 3,6% dan 2008: nihil).

Fasilitas pinjaman yang diterima tersebut di atas dijamin dengan piutang sewa pembiayaan kecuali untuk pinjaman yang diterima dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Sumitomo Trust & Banking Co. Ltd. dan pinjaman bilateral PT Bank Mizuho Indonesia dijamin dengan Surat Jaminan yang dikeluarkan oleh Marubeni Corporation, Jepang.

Fasilitas pinjaman dari beberapa bank mensyaratkan Perseroan untuk memberikan pemberitahuan tertulis dalam hal perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan direksi dan komisaris serta perubahan bisnis utama. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perseroan diwajibkan untuk menjaga rasio keuangan tertentu dan liabilitas penyampaian laporan lainnya.

Pada tanggal 30 September 2011, Perseroan telah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman yang diterima di atas.

Cicilan pokok pinjaman sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

(dalam jutaan Rupiah) Jatuh Tempo 30 September 2011 < 1 tahun 1.453.500 1 - 2 tahun 1.226.464 2 - 3 tahun 553.572 Jumlah 3.233.536 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (“LPEI”)

Pada tanggal 2 Desember 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari LPEI dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 200.000 juta dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 2 Juni 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

Pada tanggal 28 Maret 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari LPEI dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 300.000 juta dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 28 September 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. PT Bank Central Asia Tbk. (“BCA”) Pada tanggal 15 Oktober 2009, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 100.000 juta dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 15 Januari 2010. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Pada tanggal 4 November 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 200.000 juta dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 4 Mei 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

Page 30: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

12

12

Pada tanggal 8 September 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dalam bentuk term loan dan overdraft dengan jumlah maksimum penarikan masing-masing sebesar Rp 200.000 juta dan Rp 50.000 juta. Jangka waktu penarikan masing-masing sampai dengan tanggal 8 Maret 2012 dan 8 September 2012. Fasilitas pinjaman untuk term loan ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (“BDI”) Pada tanggal 10 Februari 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BDI berupa fasilitas modal kerja dalam bentuk demand loan dan term loan dengan batas maksimum kredit masing-masing sejumlah Rp 100.000 juta dan Rp 200.000 juta. Fasilitas dalam bentuk demand loan akan jatuh tempo tanggal 10 Februari 2011 dan fasilitas pinjaman term loan akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Pada tanggal 10 Mei 2011, Perseroan memperpanjang jatuh tempo fasilitas pinjaman modal kerja demand loan dan term loan sampai dengan tanggal 10 Mei 2012. Pada tanggal 11 Juli 2011, Perseroan memperoleh fasilitas demand loan dengan batas maksimum kredit sejumlah USD 10.000.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo tanggal 11 Juli 2012. PT OCBC NISP Tbk. (“NISP”) Pada tanggal 16 April 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari NISP dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 175.000 juta dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 16 Oktober 2010. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Pada tanggal 26 November 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja yang bersifat revolving dari NISP dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 200.000 juta dan jangka waktu penarikan sampai dengan 27 Januari 2011. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 26 Januari 2011. Standard Chartered Bank (“SCB”) Perseroan mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi dan Club Deal dari beberapa bank seperti yang dijelaskan sebagai berikut: Pada tanggal 24 April 2008, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa modal kerja dari beberapa bank dalam bentuk Club Deal sebesar USD 50.000.000. Pinjaman tersebut berasal dari Standard Chartered Bank cabang Jakarta, Standard Chartered Bank cabang Singapura, PT ANZ Panin Bank dan The Royal Bank of Scotland cabang Jakarta. Standard Chartered Bank (Hongkong) Limited bertindak sebagai facility agent dan Standard Chartered Cabang Jakarta sebagai onshore security agent. Fasilitas ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan dan akan jatuh tempo pada tanggal 11 Oktober 2011. Pada tanggal 4 Desember 2009, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa modal kerja dalam bentuk Club Deal sebesar USD 40.000.000 dan Rp 150.000 juta. Pinjaman tersebut berasal dari Overseas-Chinese Banking Corporation (OCBC) Limited, PT ANZ Panin Bank, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. cabang Singapura, PT Bank Mizuho Indonesia, dan Standard Chartered Bank cabang Jakarta. Standard Chartered Bank (Hongkong) Limited bertindak sebagai facility agent dan offshore security agent serta Standard Chartered cabang Jakarta sebagai onshore security agent. Fasilitas ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Pada tanggal 25 Februari 2010, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman berkaitan dengan fasilitas pinjaman dalam bentuk Club Deal di atas sebesar USD 5.000.000 dari OCBC Limited. Pada tanggal 27 Agustus 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dalam bentuk term loan dengan batas maksimum kredit sejumlah USD 50.000.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. PT Bank DKI (“DKI”) Pada tanggal 27 Juni 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari DKI dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 225.000 juta dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 27 Desember 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

Page 31: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

13

13

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. (”BER”) Pada tanggal 27 September 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari BER dengan jumlah maksimum penarikan sebesar USD 5.000.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 27 Maret 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Mizuho Corporate Bank, Ltd Pada tanggal 24 Februari 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa modal kerja dalam bentuk Club Deal sebesar USD 145.000.000 dari PT ANZ Panin Bank, PT Bank Danamon Indonesia Tbk., The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, cabang Jakarta, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. cabang Singapura, Mizuho Corporate Bank,Ltd., Natixis, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk dengan Mizuho Corporate Bank, Ltd., Singapura bertindak sebagai facility agent. PT Bank Mizuho Indonesia bertindak sebagai security agent. Fasilitas akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Bank of China (“BOC”) Pada tanggal 20 April 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah USD 20.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 11 November 2011 dan akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (“HSBC”) Pada tanggal 15 Desember 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah USD 15.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 15 Juni 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. PT Bank Permata Tbk (”Permata”) Pada tanggal 10 Agustus 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja yang bersifat revolving dari Permata dengan batas maksimum kredit sejumlah USD 2.500.000 dan Rp 5.000 juta dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 29 September 2012. JA Mitsui Leasing, Ltd. Pada tanggal 22 Desember 2008, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja sebesar JPY 3.000.000.000 dari JA Mitsui Leasing, Ltd. dengan jangka waktu penarikan sampai dengan 22 Juni 2009. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Pada tanggal 19 Oktober 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja sebesar USD 30.000.000 dari JA Mitsui Leasing, Ltd. dengan jangka waktu penarikan sampai dengan 19 April 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. MG Leasing Corporation (“MGL”) Pada tanggal 5 Januari 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah USD 10.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 5 Juli 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

3. Liabilitas Obligasi (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Jumlah Nilai nominal 600.000

Dikurangi : Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (3.048)

Bersih 596.952 Beban amortisasi emisi obligasi 1.556

Page 32: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

14

14

Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 1251/PEF-DIR/IX/2011 tertanggal 30 September 2011, Obligasi SAN Finance I/2011 mendapat peringkat id A+. Dari tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Perseroan telah membayar pokok liabilitas obligasi sebesar Rp Nihil dan bunga obligasi sebesar Rp 26.858 juta. Pembayaran bunga obligasi telah dibayarkan oleh Perseroan sesuai dengan jadwal.

4. Medium term notes – bersih (MTN) (dalam jutaan Rupiah)

Keterangan Jumlah

Nilai nominal 300.000 Dikurangi : Biaya emisi MTN yang belum diamortisasi (296)

Bersih 299.704 Beban amortisasi biaya emisi MTN 518

Seri

Nilai

nominal

Tingkat bunga

tahunan

Jatuh tempo

Status saldo

Cicilan

MTN I 300.000 11,375% Februari

2012 Belum

jatuh tempo

Pembayaran pokok MTN secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan.

Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010, MTN I mendapat peringkat id A-. Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 1252/PEF-DIR/IX/2011 tertanggal 30 September 2011, MTN I mendapat peringkat id A+. Dari tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Perseroan telah membayar pokok liabilitas MTN sebesar Rp Nihil dan bunga MTN sebesar Rp 49.292 juta. Pembayaran bunga MTN telah dibayarkan oleh Perseroan sesuai dengan jadwal.

5. Liabilitas pajak

Saldo liabilitas pajak Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 14.057 juta yang terdiri dari :

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah

Pajak penghasilan badan : Pasal 29 9.058

Pajak penghasilan lainnya : Pasal 25 4.394

Pasal 21, 23 dan 26 586 Pasal 4 (2) 19

Jumlah 14.057

Seri

Nilai

nominal

Tingkat bunga

tahunan

Jatuh tempo

Status saldo

Cicilan

Seri A 105.000 7,70%

Januari 2012

Belum jatuh tempo

Pembayaran pokok obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan.

Seri B 101.000 8,90% Januari 2013

Belum jatuh tempo

Pembayaran pokok obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan.

Seri C 394.000 9,30% Januari 2014

Belum jatuh tempo

Pembayaran pokok obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan.

Page 33: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

15

15

6. Liabilitas lain-lain dan beban yang masih harus dibayar Pada tanggal 30 September 2011, saldo liabilitas lain-lain dan beban yang masih harus dibayar Perseroan adalah sebesar Rp 124.931 juta.

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Pihak ketiga : Uang muka pelanggan 39.495 Bunga 32.559 Liabilitas asuransi 14.036 Liabilitas fidusia 2.008 Tenaga ahli 1.075 Lain-lain 15.154 Jumlah 104.327 Pihak berelasi : Liabilitas asuransi 20.596 Bunga 8 Jumlah 20.604 Total Jumlah 124.931

7. Liabilitas derivatif

Pada tanggal 30 September 2011, saldo liabilitas derivatif Perseroan sebesar Rp 6.158 juta. Perseroan melakukan kontrak cross currency swap dan interest rate swap dalam rangka mengantisipasi risiko fluktuasi nilai tukar dan tingkat bunga atas pinjaman bank dalam mata uang asing.

8. Imbalan kerja

Liabilitas imbalan kerja untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dihitung berdasarkan estimasi dari perhitungan aktuaria pada tanggal 31 Desember 2010.

Liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dihitung oleh aktuaris independen PT Eldridge Gunaprima Solution (31 Desember 2008: PT Sentra Jasa Aktuaria) dengan menggunakan metode projected unit credit.

Manajemen dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perseroan serta sehubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam Perseroan dengan ini menyatakan kesanggupannya untuk memenuhi liabilitas-liabilitasnya yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan serta disajikan dalam Prospektus ini.

9. Ikatan dan Liabilitas Kontijensi

Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Perseroan memiliki komitmen sewa kantor dengan PT Loka Mampang Indah Realty sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 30 September

2008 2009 2010 2011

Komitment Sewa - 2009 - - - 1,392 - 2010 - - 1,408 1,409 - 2011 190 1,410 1,408 1,409 - 2012 135 133 117 117

Total 325 1,543 2,933 4,327 Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Perseroan tidak memiliki liabilitas kontinjensi yang signifikan.

Page 34: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

16

16

Setelah tanggal Laporan Posisi Keuangan sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen dan setelah tanggal Laporan Auditor Independen sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran, Perseroan tidak memiliki liabilitas-liabilitas lain kecuali liabilitas yang timbul dari kegiatan usaha normal Perseroan serta liabilitas-liabilitas yang telah dinyatakan di dalam Prospektus ini dan yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Prospektus ini. Perseroan tidak memiliki liabilitas-liabilitas lain selain yang telah dinyatakan di atas dan yang telah diungkapkan dalam laporan keuangan yang disajikan dalam Bab XV Prospektus ini. Dengan melihat kondisi keuangan Perseroan, manajemen Perseroan sanggup menyelesaikan seluruh liabilitasnya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa seluruh liabilitas Perseroan per tanggal 30 September 2011 telah diungkapkan dalam Prospektus ini.

Page 35: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

17

17

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

1. UMUM Perseroan berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah suatu perseroan terbatas yang pertama-tama didirikan dengan nama PT Sangga Loka Subur berdasarkan Akta Pendirian No. 58 tanggal 25 Agustus 1983 dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-423 HT01.01.Th84 tanggal 19 Januari 1984, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 697/1984 tanggal 6 Maret 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 15 Mei 1984 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 484. Berdasarkan Akta No. 18 tanggal 4 Juli 1989 dibuat di hadapan Ny. Rukmasanti Hardjasatya, SH., Notaris di Jakarta, telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-6730.HT.01.04.Th.’89 tanggal 27 Juli 1989, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 1689/1989 tanggal 18 Agustus 1989, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1989 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 1916, telah dilakukan perubahan pasal 1 Anggaran Dasar mengenai perubahan nama Perseroan dari nama PT Surya Artha Nusantara Leasing menjadi PT Surya Artha Nusantara Finance (Perseroan). Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan seluruh anggaran dasarnya untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dimuat dalam akta notaris Benny Kristianto, S.H., No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-62964.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084478.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 23 Desember 2008 No. 2531/RUB 09.03/XII/2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 4 Nopember 2008, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 22169. Perubahan terakhir dari Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagaimana termuat dalam Akta No. 36 tertanggal 7 Nopember 2011 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan atas perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-37165 tertanggal 18 Nopember 2011 (“Akta No. 36/2011”). Akta No. 36/2011 memuat perubahan terhadap Pasal 14 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan mengenai komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan sehubungan dengan adanya penunjukkan Komisaris Independen. Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang terakhir dimuat dalam akta No. 5 tertanggal 4 Oktober 2011 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana ditegaskan kembali berdasarkan Akta No. 31 tertanggal 14 Desember 2011 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., Mkn., Notaris di Jakarta yang pemberitahuannya telah diterima oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-42230 tanggal 23 Desember 2011, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0106008.AH.01.09.Tahun 2011 tertanggal 23 Desember 2011 (“Akta No. 31/2011”). Akta No. 31/2011 menegaskan kembali mengenai penerimaan pengunduran diri Motoki Toyoshima sebagai Direktur Perseroan efektif sejak tanggal 30 September 2011 dan menegaskan pengangkatan Yasuaki Yoshino sebagai Direktur Perseroan menggantikan Motoki Toyoshima untuk sisa masa jabatannya, efektif terhitung sejak tanggal 7 Nopember 2011. Kegiatan usaha Perseroan dimaksudkan untuk menyediakan jasa pelayanan pembiayaan untuk pengadaan alat-alat berat di Indonesia, terutama melalui pemberian fasilitas sewa pembiayaan (financial lease) serta fasilitas pembiayaan konsumen (consumer financing). Sumber utama dana Perseroan sampai dengan saat ini adalah berasal dari modal sendiri, pinjaman bank, pinjaman non bank, hutang obligasi, Medium Term Notes dan joint financing (pembiayaan bersama).

Pandangan Manajemen Terhadap Kondisi Ekonomi Dan Kondisi Pasar Selama beberapa tahun terakhir, industri penjualan alat-alat berat menunjukkan perkembangan dan pertumbuhan yang sangat baik, dan diperkirakan terus bertumbuh pada masa yang akan datang. Prakiraan positif ini berdasarkan fakta yang memperlihatkan bahwa membaiknya kondisi ekonomi nasional, yang dapat dilihat dari membaiknya likuiditas perbankan yang juga mendorong daya beli konsumen untuk membeli alat-alat berat. Di samping itu, hal ini didukung oleh kondisi industri sektor pertambangan, perkebunan dan infrastruktur yang tetap menjanjikan.

Page 36: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

18

18

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan Perseroan Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan antara lain perkembangan industri penjualan alat-alat berat, metode dan strategi pemasaran. Faktor perkembangan industri penjualan alat-alat berat dipengaruhi oleh variabel makro ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada daya beli konsumen, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga mengingat sebagian besar pembelian alat berat melalui kredit serta pertumbuhan industri sektor pertambangan, perkebunan dan infrastruktur karena mengingat sebagian besar konsumen alat-alat berat ada di industri sektor-sektor ini. Faktor metode dan strategi pemasaran juga mengambil peranan penting dalam rangka Perseroan menjalankan bisnisnya dan secara langsung akan berdampak kepada keuangan Perseroan. Oleh karena itu Perseroan berusaha menciptakan aktivitas pemasaran yang dapat menarik konsumen, seperti melakukan diversifikasi produk pemasaran, melakukan aktivitas di kalangan konsumen Perseroan dan menambah jaringan pemasaran di kota-kota di mana industri sektor pertambangan, perkebunan dan infrastruktur bertumbuh dan berkembang. Pada akhirnya Perseroan akan semaksimal mungkin mengelola faktor-faktor tersebut dalam rangka meningkatkan laba bersih dan jumlah pembiayaan yang diberikan. Kemampuan Perseroan Dalam Mendapatkan Pendanaan Dalam melakukan kegiatan usaha Perseroan, terutama dalam pemberian fasilitas sewa pembiayaan (financial lease) serta fasilitas pembiayaan konsumen (consumer financing), Perseroan senantiasa membutuhkan pendanaan yang cukup dan berupaya untuk meningkatkan pendanaan berbiaya rendah. Dengan kondisi ketersediaan dana di pasar yang sangat baik sudah barang tentu akan berdampak positif bagi keuangan Perseroan, begitu pula sebaliknya. Perseroan dalam mendapatkan sumber pendanaan, telah melakukan diversifikasi pendanaan melalui penerbitan obligasi dan pinjaman dari bank maupun non bank, yang mana dana yang diterima tentunya diikuti dengan penawaran harga yang menarik dan menguntungkan Perseroan. Kondisi Persaingan Yang Dihadapi Intensitas persaingan di dalam industri pembiayaan alat berat di Indonesia cukup tinggi. Terdapat lebih dari 70 bank maupun perusahaan pembiayaan yang melakukan pembiayaan alat berat di Indonesia. Untuk menghadapi persaingan, Perseroan secara konsisten menerapkan hubungan yang baik dengan pemasok (supplier) maupun customer dengan tujuan untuk memperoleh customer baru dan meningkatkan repeat order dari existing customernya. Kebijakan Pemerintah Kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan diatur oleh serangkaian kebijakan yang telah ditetapkan Bapepam dan LK, Bursa Efek maupun ketentuan hukum dan perundang-undangan Indonesia lainnya. Selain itu kegiatan usaha dan perkembangan bisnis Perseroan juga dipengaruhi oleh serangkaian kebijakan, hasil kondisi operasional dan kondisi keuangan Perseroan. Kebijakan Akuntansi Penting Pencatatan laporan keuangan Perseroan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan peraturan Bapepam dan LK yang berlaku. Penjabaran mengenai ikhtisar kebijakan akuntansi telah diungkapkan dalam Catatan atas laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan. Perubahan Nilai Surat Berharga, Nilai Tukar, dan Tingkat Suku Bunga Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki investasi surat berharga, sehingga Perseroan tidak terpengaruh secara langsung oleh risiko perubahan nilai surat berharga. Perseroan telah mengelola aset dan liabilitas yang bermata uang asing secara efektif dan efisien, yaitu dengan cara melakukan hedging (lindung nilai). Kemudian untuk mengantisipasi dampak langsung dari tingkat suku bunga, Perseroan menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga yang diberikan kepada konsumen secara konsisten dengan menyesuaikan tingkat bunga terhadap tingkat bunga pinjaman dan beban dana.

Page 37: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

19

19

Dalam hal memperbaiki dan meningkatkan kinerja, Perseroan menerapkan strategi seperti mencari sumber dana yang paling efisien, mengembangkan jaringan pemasaran dan meningkatkan jumlah aset secara signifikan dengan cara meningkatkan jumlah pembiayaan yang disalurkan tanpa menghilangkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit.

2. KEUANGAN Analisis dan pembahasan manajemen di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, disusun berdasarkan laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010 dan 30 September 2011 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2009 dan 2010 serta periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PwC Global Network) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (31 Desember 2008, 2009 dan 2010) serta Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan mengenai Penerbitan Kembali Laporan Keuangan untuk tanggal dan periode yang berakhir 30 September 2011

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 30 September

2008 ( 12 bulan )

2009 ( 12 bulan )

2010 ( 12 bulan )

2010* ( 9 bulan )

2011 ( 9 bulan )

Jumlah pendapatan 307.359 376.641 452.987 319.416 489.719 Jumlah beban 240.553 270.097 299.778 206.760 323.921 Laba sebelum pajak penghasilan 66.806 106.544 153.209 112.656 165.798 Beban pajak penghasilan 19.313 30.201 38.520 28.344 41.404 Laba bersih 47.493 76.343 114.689 84.312 124.394

* Tidak diaudit

A. PENDAPATAN

307.359

376.641

452.987

319.416

489.719

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

2008 2009 2010 30 Sep 2010(9 bulan)*

30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

PENDAPATAN

*Tidak diaudit

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian

31 Desember 30 September

2008 (12 bulan)

2009 (12 bulan)

2010 (12 bulan)

2010* ( 9 bulan)

2011 ( 9 bulan)

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Sewa pembiayaan 262.299 85,4 334.544 88,8 401.818 88,7 286.603 89,7 417.074 85,2

Pembiayaan konsumen 30.243 9,8 25.476 6,8 39.613 8,7 27.284 8,5 44.235 9,0

Pendapatan bunga dan lain-lain

14.817 4,8 16.621 4,4 11.556 2,6 5.529 1,8 28.410 5,8

Jumlah Pendapatan 307.359 100,0 376.641 100,0 452.987 100,0 319.416 100,0 489.719 100,0

* Tidak diaudit

Page 38: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

20

20

Kontribusi terbesar pendapatan Perseroan berasal dari sewa pembiayaan (financial lease). Porsi pendapatan dari sewa pembiayaan di atas 85% dari seluruh pendapatan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2008, 2009 dan 2010 hingga periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2011. Pendapatan dari sewa pembiayaan merupakan pendapatan utama dari kegiatan usaha yang diperoleh Perseroan selain pendapatan dari pembiayaan konsumen serta pendapatan bunga dan lain-lainnya. Sejalan dengan konsentrasi Perseroan kepada pendapatan sewa pembiayaan, hal tersebut mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dengan peningkatan sebesar 27,5%, dari Rp 262,3 milyar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp 334.544 milyar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, pendapatan sewa pembiayaan juga meningkat 20,1% menjadi Rp 401,8 miliar, dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Begitu pula untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 ke periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011, dimana pendapatan sewa pembiayaan meningkat 45,5% yaitu dari Rp 286,6 miliar menjadi Rp 417,1 miliar. Untuk pembiayaan konsumen, menunjukkan pertumbuhan yang relatif berbeda. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, terjadi penurunan sebesar 15,8 % jika dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Akan tetapi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, pendapatan pembiayaan konsumen menunjukkan peningkatan sebesar 55,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 ke periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 menunjukkan peningkatan sebesar 62,1%. Hal tersebut disebabkan oleh kebijakan Perseroan untuk tetap menempatkan bisnis sewa pembiayaan (financial lease) sebagai bisnis utama Perseroan. Dalam rangka menjaga kualitas piutang pembiayaan, Perseroan menerapkan kebijakan penyaluran pembiayaan yang hati-hati (prudent), yaitu melalui perbaikan terus menerus terhadap kualitas analisa kredit serta kualitas survei sebelum perjanjian kredit dengan pelanggan ditandatangani, serta mempunyai jaringan yang kuat terutama terhadap produsen alat-alat berat dari Grup Astra, sehubungan dengan kinerja konsumen. Perkembangan pendapatan Perseroan banyak dipengaruhi oleh faktor dari luar, diantaranya perkembangan usaha sektor pertambangan (batubara, nikel, timah) dan perkebunan (khususnya kelapa sawit), infrastruktur ataupun fluktuasi harga komoditas mempunyai korelasi yang erat dengan kebutuhan dan permintaan terhadap pengadaan alat-alat berat di samping faktor lainnya seperti tingkat suku bunga yang berfluktuasi dan kondisi ekonomi. a. Pendapatan Dari Sewa Pembiayaan

262.299

334.544

401.818

286.603

417.074

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

400.000

450.000

2008 2009 2010 30 Sep 2010(9 bulan)*

30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

PENDAPATANSEWA PEMBIAYAAN

* Tidak diaudit

Page 39: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

21

21

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (tidak diaudit). Pendapatan sewa pembiayaan Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 berjumlah sebesar Rp 417.074 juta, meningkat Rp 130.471 juta atau 45,5% dibanding periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 sebesar Rp 286.603 juta. Peningkatan pendapatan ini dikarenakan meningkatnya permintaan dari pelanggan untuk pembiayaan alat-alat berat pada industri pertambangan dan perkebunan. Hal ini didukung oleh peningkatan jumlah konsumen dan jumlah kontrak yang ada dari 570 konsumen dan 2.149 kontrak untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 menjadi 643 konsumen dan 2.626 kontrak untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009. Pendapatan sewa pembiayaan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 berjumlah sebesar Rp 401.818 juta, meningkat Rp 67.274 juta atau 20,1% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang nilainya sebesar Rp 334.544 juta. Peningkatan pendapatan ini dikarenakan meningkatnya permintaan dari pelanggan untuk pembiayaan alat-alat berat pada industri pertambangan dan perkebunan. Hal ini didukung oleh peningkatan jumlah konsumen dan jumlah kontrak yang ada dari 518 konsumen dan 1.896 kontrak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi 599 konsumen dan 2.307 kontrak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Pendapatan sewa pembiayaan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 berjumlah sebesar Rp 334.544 juta, meningkat sebesar Rp 72.245 juta atau 27,5% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang nilainya sebesar Rp 262.299 juta. Peningkatan pendapatan ini dikarenakan meningkatnya permintaan dari pelanggan untuk pembiayaan alat-alat berat pada industri pertambangan dan perkebunan. Hal ini didukung oleh peningkatan jumlah konsumen dan jumlah kontrak yang ada dari 485 konsumen dan 1.793 kontrak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi 518 konsumen dan 1.896 kontrak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.

b. Pendapatan Pembiayaan Konsumen

30.24325.476

39.613

27.284

44.235

05.00010.00015.00020.00025.00030.00035.00040.00045.00050.000

2008 2009 2010 30 Sep 2010(9 bulan)*

30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN

* Tidak diaudit

Page 40: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

22

22

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (tidak diaudit).

Pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 berjumlah sebesar Rp 44.235 juta, meningkat Rp 16.951 juta atau 62,1% dibanding periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 yang nilainya sebesar Rp 27.284 juta. Peningkatan pendapatan ini dikarenakan meningkatnya permintaan dari pelanggan untuk pembiayaan alat-alat berat. Hal ini didukung oleh peningkatan jumlah konsumen yang ada dari 144 konsumen untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 menjadi 180 konsumen untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009. Pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 berjumlah sebesar Rp 39.613 juta, meningkat sebesar Rp 14.137 juta atau 55,5% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang nilainya sebesar Rp 25.476 juta. Peningkatan pendapatan ini dikarenakan meningkatnya permintaan dari pelanggan untuk pembiayaan alat-alat berat. Hal ini didukung oleh peningkatan jumlah konsumen yang ada sebanyak 137 konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi 148 konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 berjumlah sebesar Rp 25.476 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 4.767 juta atau 15,8% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang nilainya sebesar Rp 30.243 juta. Penurunan ini disebabkan oleh kebijakan perseroan untuk menempatkan bisnis sewa pembiayaan (financial lease) sebagai bisnis utama perseroan. Hal ini didukung oleh jumlah konsumen yang ada sebanyak 137 konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 lebih kecil dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yaitu sebanyak 168 konsumen.

c. Pendapatan Bunga dan Lain-Lain

14.81716.621

11.556

5.529

28.410

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

2008 2009 2010 30 Sep 2010(9 bulan)*

30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

PENDAPATAN BUNGA DAN LAIN LAIN

* Tidak diaudit

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (tidak diaudit). Pendapatan bunga dan lain-lain Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 sebesar Rp 28.410 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 22.881 juta atau 413,8% dibanding tanggal 30 September 2010 yang berjumlah Rp 5.529 juta. Peningkatan ini disebabkan karena pendapatan penalti dan administrasi yang menunjukkan peningkatan signifikan.

Page 41: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

23

23

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009. Pendapatan bunga dan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 berjumlah sebesar Rp 11.556 juta, mengalami penurunan Rp 5.065 juta atau 30,5% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang berjumlah Rp 16.621 juta. Penurunan ini disebabkan terutama karena menurunnya pendapatan jasa giro Perseroan serta pinalti dari keterlambatan pembayaran konsumen. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Pendapatan bunga dan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 berjumlah sebesar Rp 16.621 juta, mengalami peningkatan Rp 1.804 juta atau 12,2% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 14.817 juta. Peningkatan ini disebabkan karena meningkatnya total pendapatan, dan hal ini mempunyai hubungan yang kuat dengan pendapatan bunga dan lain-lain, khususnya bagian pendapatan administrasi menunjukkan peningkatan yang berarti. Hal ini dapat dilihat pada pencapaian Perseroan atas pendapatan administrasi pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 December 2009 sebesar Rp 8.982 juta, kemudian adanya pendapatan dari jasa giro dan lain-lain sebesar Rp 7.639 juta yang mengalami peningkatan Rp 3.241 juta dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 4.398 juta. B. BEBAN

240.553270.097

299.778

206.760

323.921

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

2008 2009 2010 30 Sep 2010(9 bulan)*

30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

BEBAN

* Tidak diaudit

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian

31 Desember 30 September

2008 (12 bulan)

2009 (12 bulan)

2010 (12 bulan)

2010* ( 9 bulan)

2011 ( 9 bulan)

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Beban bunga dan keuangan

165.576 68,8 212.026 78,5 245.084 81,8 172.142 83,3 264.007 81,5

Beban usaha 30.268 12,6 34.403 12,7 46.096 15,3 29.406 14,2 44.360 13,7 Penyisihan kerugian

penurunan nilai

44.709 18,6 23.668 8,8 8.598 2,9 5.212 2,5 15.554 4,8

Jumlah Beban 240.553 100,0 270.097 100,0 299.778 100,0 206.760 100,0 323.921 100,0

* Tidak diaudit

Page 42: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

24

24

a. Beban Bunga dan Keuangan

165.576

212.026

245.084

172.142

264.007

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

2008 2009 2010 30 Sep 2010(9 bulan)*

30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN

* Tidak diaudit

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (tidak diaudit).

Beban bunga dan keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 berjumlah sebesar Rp 264.007 juta, mengalami peningkatan Rp 91.865 juta atau 53,4% dibanding periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 yang berjumlah Rp 172.142 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh perkembangan usaha Perseroan sehingga memerlukan pembiayaan yang cukup tinggi. Komposisi pendanaan tersebut berasal dari pinjaman, hutang obligasi dan Medium Term Notes, sehingga menimbulkan beban keuangan terkait. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009. Beban bunga dan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 berjumlah sebesar Rp 245.084 juta, mengalami peningkatan Rp 33.058 juta atau 15,6% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang berjumlah sebesar Rp 212.026 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh perkembangan usaha Perseroan sehingga memerlukan pembiayaan yang cukup tinggi. Komposisi pendanaan tersebut berasal dari pinjaman dan Medium Term Notes. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Beban bunga dan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 berjumlah sebesar Rp 212.026 juta, mengalami peningkatan Rp 46.450 juta atau 28,1% dibanding tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 165.576 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh perkembangan usaha Perseroan sehingga memerlukan pembiayaan yang cukup tinggi. Komposisi pendanaan tersebut berasal dari pinjaman, dimana beban bunga pinjaman meningkat dari Rp 158.590 juta di tahun 2008 menjadi Rp 188.429 juta di tahun 2009.

Page 43: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

25

25

b. Beban Usaha

30.26834.403

46.096

29.406

44.360

05.00010.00015.00020.00025.00030.00035.00040.00045.00050.000

2008 2009 2010 30 Sep 2010(9 bulan)*

30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

BEBAN USAHA

* Tidak diaudit

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (tidak diaudit).

Beban usaha untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 berjumlah sebesar Rp 44.360 juta, mengalami peningkatan Rp 14.954 juta atau 50,9% dibandingkan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 yang berjumlah Rp 29.406 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya beban gaji dan imbalan kerja, yaitu dari Rp 19.925 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 menjadi Rp 32.678 juta untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009.

Beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 berjumlah sebesar Rp 46.096 juta, mengalami peningkatan Rp 11.693 juta atau 33,9% dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang berjumlah Rp 34.403 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya beban gaji dan imbalan kerja, yaitu dari Rp 23.870 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi Rp 31.118 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008.

Beban usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 berjumlah sebesar Rp 34.403 juta, mengalami peningkatan Rp 4.135 juta atau 13,7% dibandingkan tahun 2008 yang berjumlah Rp 30.268 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya beban gaji dan imbalan kerja, yaitu dari Rp 20.377 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 menjadi Rp 23.870 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.

Page 44: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

26

26

C. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai

44.330

21.936

8103.933

12.601

379 1.732

9.408 9.1452.953

10.000

0

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

2008 2009 2010 30 Sep 2010(9 bulan)*

30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI

Sewa Pembiayaan

Pembiayaan Konsumen

* Tidak diaudit

Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Sewa Pembiayaan

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (tidak diaudit).

Penyisihan kerugian penurunan nilai sewa pembiayaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 sebesar Rp 12.601 juta, mengalami peningkatan Rp 16.534 juta dibandingkan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 yang berjumlah (Rp 3.933) juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh Perseroan meningkatkan jumlah penyisihan kerugian nilai yang diperkirakan mampu menutup kemungkinan kerugian atau tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen (kotor) yang dibukukan Perseroan yang tercatat mengalami peningkatan dari Rp 3.396.808 juta pada tanggal 30 September 2010 menjadi Rp 5.366.640 juta pada tanggal 30 September 2011. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009. Penyisihan kerugian penurunan nilai sewa pembiayaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar (Rp 810 juta), mengalami penurunan Rp 22.746 juta dibandingkan tahun 2009, yang berjumlah Rp 21.936 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh membaiknya kualitas piutang pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2009, sehingga Perseroan tidak memerlukan penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar beban di tahun sebelumnya. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008.

Penyisihan kerugian penurunan nilai sewa pembiayaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 21.936 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 22.394 juta dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 44.330 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh membaiknya kualitas piutang tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2008, sehingga Perseroan tidak memerlukan penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar beban di tahun sebelumnya. Disamping itu Perseroan telah menerapkan PSAK 50 dan 55 dimana Perseroan menggunakan pendekatan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung menggunakan metode discounted cash flow dan secara kolektif dihitung menggunakan data kerugian historis.

Page 45: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

27

27

307.359

376.641

452.987

319.416

489.719

240.553270.097

299.778

206.760

323.921

47.49376.343

114.68984.312

124.394

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

2008 2009 2010 30 Sep 2010(9 bulan)*

30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

PENDAPATAN,BEBAN DAN LABA BERSIHPendapatan Beban LabaBersih

Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Pembiayaan Konsumen

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (tidak diaudit).

Penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 sebesar Rp 2.953 juta mengalami penurunan sebesar Rp 6.192 juta dibandingkan dengan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 yang berjumlah Rp 9.145 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh membaiknya kualitas piutang pada tanggal 30 September 2011 dibandingkan dengan tanggal 30 September 2010, sehingga Perseroan tidak memerlukan penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar beban di tahun sebelumnya. Disamping itu Perseroan telah menerapkan PSAK 50 dan 55 dimana Perseroan menggunakan pendekatan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung menggunakan metode discounted cash flow dan secara kolektif dihitung menggunakan data kerugian historis.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009.

Penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 9.408 juta, mengalami peningkatan Rp 7.676 juta dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, yang berjumlah Rp 1.732 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh Perseroan meningkatkan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang diperkirakan mampu menutup kemungkinan kerugian atau tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen (kotor) yang dibukukan Perseroan yang tercatat mengalami peningkatan dari Rp 164.007 juta pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi Rp 404.517 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 1.732 juta mengalami peningkatan sebesar Rp 1.353 juta dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 379 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh Perseroan meningkatkan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang diperkirakan mampu menutup kemungkinan kerugian atau tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen (kotor) yang dibukukan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009.

PENDAPATAN, BEBAN DAN LABA BERSIH

* Tidak diaudit

Page 46: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

28

28

C. LABA BERSIH

47.493

76.343

114.689

84.312

124.394

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

2008 2009 2010 30 Sep 2010(9 bulan)*

30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

LABA BERSIH

* Tidak diaudit

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian

31 Desember 30 September

2008 (12 bulan)

2009 (12 bulan)

2010 (12 bulan)

2010* (9 bulan)

2011 (9 bulan)

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Pendapatan 307.359 100,0 376.641 100,0 452.987 100,0 319.416 100,0 489.719 100,0

Laba sebelum pajak penghasilan

66.806 21,7 106.544 28,3 153.209 33,8 112.656 35,3 165.798 33,9

Beban pajak penghasilan (19.313) (6,3) (30.201) (8,0) (38.520) (8,5) (28.344) (8,9) (41.404) (8,5)

Laba Bersih 47.493 15,5 76.343 20,3 114.689 25,3 84.312 26,4 124.394 25,4

* Tidak diaudit

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (tidak diaudit).

Laba bersih Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2011 berjumlah Rp 124.394 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 40.082 juta atau naik 47,5% dibandingkan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 yang berjumlah Rp 84.312 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan usaha yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan beban usaha. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009. Laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 berjumlah Rp 114.689 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 38.346 juta atau naik 50,2% dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang berjumlah Rp 76.343 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan usaha yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan beban usaha.

Page 47: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

29

29

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008.

Laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 berjumlah Rp 76.343 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 28.850 juta atau 60,7% dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 47.493 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan usaha yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan beban usaha.

D. ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS

2.620.1282.312.178

3.647.154

5.326.460

2.250.9291.903.102

3.158.567

4.324.122

369.199 409.076 488.5871.002.338

0

1.000.000

2.000.000

3.000.000

4.000.000

5.000.000

6.000.000

2008 2009 2010 30 Sep 2011

(Dalam

RpJuta

)

ASET, LIABILITAS, DAN EKUITAS

Aset Kewajiban Ekuitas

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 30 September

2008 ( 12 bulan)

2009 ( 12 bulan)

2010 (12 bulan)

2011 (9 bulan)

Aset 2.620.128 2.312.178 3.647.154 5.326.460

Liabilitas 2.250.929 1.903.102 3.158.567 4.324.122

Ekuitas 369.199 409.076 488.587 1.002.338

ASET Komposisi aset Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam jutaanRupiah)

Uraian

31 Desember 30 September

2008 2009 2010 2011

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Kas dan setara kas 237.770 9,1 47.564 2,1 49.794 1,3 342.305 6,4

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan -bersih

2.068.550 78,9 2.089.316 90,3 3.212.499 88,1 4.541.458 85,2

Piutang pembiayaan konsumen - bersih 173.937 6,6 142.616 6,2 343.579 9,4 382.472 7,2

Biaya dibayar dimuka dan piutang lain-lain 4.960 0,2 12.935 0,6 17.889 0,5 15.735 0,3

Piutang derivatif 129.650 4,9 5.577 0,2 11.929 0,3 34.529 0,6

Aset pajak tangguhan 778 0,1 10.545 0,4 7.211 0,2 6.288 0,1

Page 48: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

30

30

(dalam jutaanRupiah)

Uraian

31 Desember 30 September

2008 2009 2010 2011

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Aset tetap - nilai buku 3.912 0,1 3.044 0,1 3.644 0,1 3.022 0,1

Aset lain-lain 571 0,1 581 0,1 609 0,1 651 0,1

Jumlah 2.620.128 100,0 2.312.178 100,0 3.647.154 100,0 5.326.460 100,0

Posisi aset Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 5.326.460 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.679.306 juta atau 46,0% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2010 yang berjumlah Rp 3.647.154 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan akun kas dan setara kas yang signifikan karena adanya penambahan modal dari pemegang saham dan juga perkembangan usaha Perseroan yang tercermin pada peningkatan nilai piutang. Peningkatan nilai piutang sebanding dengan meningkatnya volume pembiayaan (30 September 2011: Rp 3.362.608 juta; 31 Desember 2010: Rp 3.115.733 juta).

Posisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 yang berjumlah Rp 3.647.154 juta mengalami peningkatan dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2009 yang berjumlah Rp 2.312.178 juta. Peningkatan sebesar Rp 1.334.976 juta atau 57,7% terutama disebabkan oleh perkembangan usaha Perseroan yang tercermin pada peningkatan nilai piutang. Peningkatan nilai piutang sebanding dengan meningkatnya volume pembiayaan (31 Desember 2010: Rp 3.115.733 juta; 31 Desember 2009: Rp 1.405.142 juta).

Posisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 yang berjumlah Rp 2.312.178 juta mengalami penurunan sebesar Rp 307.950 juta atau 11,8% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 2.620.128 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan akun kas dan setara kas yang signifikan, terutama disebabkan oleh pembayaran liabilitas Perseroan di tahun 2009.

Sebagaimana terlampir pada tabel di atas, bahwa investasi bersih dalam sewa pembiayaan mewakili rata-rata lebih dari 80% total aset Perseroan. Berikut pembahasan lebih lanjut mengenai akun tersebut pada tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010 dan 30 September 2011.

Kas dan Setara Kas

237.770

47.564 49.794

489.719

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

2008 2009 2010 30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

KASDAN SETARA KAS

Page 49: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

31

31

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010.

Posisi Kas dan Setara Kas Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 489.719 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 439.925 juta atau 883,5% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 49.794 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya tambahan modal disetor dari para pemegang saham perseroan sejumlah total Rp 400.000 juta.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009.

Posisi Kas dan Setara Kas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 49.794 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 2.230 juta atau 4,7% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 47.564 juta. Hal ini disebabkan oleh kebijakan Perseroan yang berusaha menjaga agar kebutuhan dana dari kas dan setara kas untuk pembayaran kewajiban jangka pendek dan penyaluran pembiayaan kepada konsumen terpenuhi.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008.

Posisi Kas dan Setara Kas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 47.564 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 190.206 juta atau 80,0% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 237.770 juta. Hal ini disebabkan oleh kebijakan Perseroan yang berusaha mengoptimalkan kas dan setara kas untuk disalurkan kepada pembiayaan untuk konsumen tanpa menghilangkan pertimbangan untuk pemenuhan kewajiban jangka pendek yang ada.

Investasi Bersih Dalam Sewa Pembiayaan

2.068.550 2.089.316

3.212.499

4.541.458

0

1.000.000

2.000.000

3.000.000

4.000.000

5.000.000

2008 2009 2010 30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

INVESTASI BERSIHDALAMSEWA PEMBIAYAAN

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010.

Posisi investasi bersih dalam sewa pembiayaan Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 4.541.458 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.328.959 juta atau 41,4% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 3.212.499 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena jumlah volume pembiayaan yang dicapai oleh Perseroan pada 30 September 2011 sebesar Rp 3.101.165 juta meningkat sebesar Rp 381.898 juta dibandingkan dengan nilai volume pembiayaan pada 31 Desember 2010 sebesar Rp 2.719.267 juta. Hal ini karena Perseroan memanfaatkan kesempatan yang ada di dalam perkembangan industri pertambangan, perkebunan dan infrastruktur.

Page 50: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

32

32

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009. Posisi investasi bersih dalam sewa pembiayaan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 3.212.499 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.123.183 juta atau 53,8% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 2.089.316 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena jumlah volume pembiayaan yang dicapai oleh Perseroan pada 31 Desember 2010 sebesar Rp 2.719.267 juta meningkat sebesar Rp 1.314.125 juta dibandingkan dengan nilai volume pembiayaan pada 31 Desember 2009 sebesar Rp 1.405.142 juta. Hal ini karena Perseroan memanfaatkan kesempatan yang ada di dalam perkembangan industri pertambangan, perkebunan dan infrastruktur. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Posisi investasi bersih dalam sewa pembiayaan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 2.089.316 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 20.766 juta atau 1,0% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 2.068.550 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena jumlah volume pembiayaan yang dicapai oleh Perseroan pada 31 Desember 2009 sebesar Rp 1.405.142 juta meningkat jika dibandingkan volume pembiayaan pada 31 Desember 2008. Hal ini karena Perseroan memanfaatkan kesempatan yang ada di dalam perkembangan industri pertambangan, perkebunan dan infrastruktur. Piutang Pembiayaan Konsumen

173.937142.616

343.579382.472

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

400.000

450.000

2008 2009 2010 30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

PIUTANGPEMBIAYAANKONSUMEN

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010. Posisi piutang pembiayaan konsumen Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 382.472 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 38.893 juta atau 11,3% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 343.579 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya penambahan jumlah pembiayaan konsumen yang baru sebesar Rp 261.443 juta di tahun 2011 di samping itu Perseroan juga memanfaatkan kesempatan yang ada di dalam perkembangan industri pertambangan, perkebunan dan infrastruktur. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009.

Posisi piutang pembiayaan konsumen Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 343.579 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 200.963 juta atau 140,9% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 142.616 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya penambahan jumlah pembiayaan konsumen yang baru sebesar Rp 396.466 juta di tahun 2010 di samping itu Perseroan juga memanfaatkan kesempatan yang ada di dalam perkembangan industri pertambangan, perkebunan dan infrastruktur.

Page 51: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

33

33

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008.

Posisi piutang pembiayaan konsumen Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 142.616 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 31.321 juta atau 18,0% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 173.937 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena Perseroan lebih fokus kepada penyaluran kredit sewa pembiayaan. Biaya Dibayar Dimuka dan Piutang Lain-lain

4.960

12.935

17.889

15.735

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

18.000

20.000

2008 2009 2010 30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

BIAYA DIBAYARDIMUKADAN PIUTANGLAIN LAIN

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010.

Posisi biaya dibayar dimuka dan piutang lain-lain Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 15.735 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 2.154 juta atau 12,0% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 17.889 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena adanya pelunasan atas piutang premi asuransi dari konsumen sebesar Rp 2.508 juta.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009.

Posisi biaya dibayar dimuka dan piutang lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 17.889 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 4.954 juta atau 38,3% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 12.935 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya peningkatan jumlah piutang premi asuransi dari konsumen sebesar Rp 3.211 juta.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008.

Posisi biaya dibayar dimuka dan piutang lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 12.935 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 7.975 juta atau 160.8% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 4.960 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya peningkatan jumlah piutang premi asuransi dari konsumen sebesar Rp 6.007 juta.

Page 52: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

34

34

Piutang Derivatif

129.650

5.57711.929

34.529

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

2008 2009 2010 30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

PIUTANGDERIVATIF

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010.

Posisi piutang derivatif Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 34.529 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 22.600 juta atau 189,5% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 11.929 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena nilai pasar dari derivatif yang dimiliki oleh Perseroan pada tanggal 30 September 2011 dinilai lebih baik oleh bank-bank yang bertransaksi derivatif dengan Perseroan dibandingkan dengan nilai pasar pada tanggal 31 Desember 2010.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009.

Posisi piutang derivatif Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 11.929 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 6.352 juta atau 113,9% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 5.577 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena nilai pasar dari derivatif yang dimiliki oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 dinilai lebih baik oleh bank-bank yang bertransaksi derivatif dengan Perseroan dibandingkan dengan nilai pasar pada tanggal 31 Desember 2009.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008.

Posisi piutang derivatif Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 5.577 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 124.073 juta atau 95,7% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 129.650 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena nilai pasar dari derivatif yang dimiliki oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 dinilai kurang baik oleh bank-bank yang bertransaksi derivatif dengan Perseroan dibandingkan dengan nilai pasar pada tanggal 31 Desember 2008.

Page 53: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

35

35

Aset Pajak Tanggungan

778

10.545

7.2116.288

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

2008 2009 2010 30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

ASET PAJAK TANGGUNGAN

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010. Posisi aset pajak tanggungan Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 6.288 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 923 juta atau 12,8% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 7.211 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena menurunnya nilai asset pajak tangguhan atas beban komprehensif lainnya sebesar Rp 3.135 juta pada tanggal 30 September 2011. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009. Posisi aset pajak tanggungan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 7.211 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 3.334 juta atau 31,6% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 10.545 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena menurunnya nilai asset pajak tangguhan atas penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 4.389 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Posisi aset pajak tanggungan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 10.545 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 9.767 juta atau 1255,4% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 778 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya nilai aset pajak tangguhan atas beban komprehensif lainnya sebesar Rp 9.317 juta pada tanggal 30 September 2009. LIABILITAS KEUANGAN

Komposisi liabilitas keuangan Perseroan adalah sebagai berikut : (dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 30 September

2008 2009 2010 2011 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Liabilitas kepada pemasok - 0,0 9.265 0,5 - 0,0 44.483 1,0

Pinjaman yang diterima – bersih 2.193.073 97,4 1.811.468 95,2 2.745.876 86,9 3.233.536 74,8

Liabilitas Obligasi - 0,0 - 0,0 - 0,0 596.952 13,8

Page 54: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

36

36

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 30 September

2008 2009 2010 2011 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Medium term notes - bersih - 0.0 - 0,0 299.291 9.4 299.704 6,9

Liabilitas pajak penghasilan badan 10.228 0,4 6.213 0,3 5.100 0,2 9.058 0,2

Liabilitas pajak lain-lain 3.766 0,2 4.558 0,2 5.839 0,2 4.999 0,1

Liabilitas lain-lain dan beban yang masih harus dibayar

32.868 1,5 44.730 2,4 77.439 2,5 124.931 2,9

Liabilitas derivatif 9.012 0,4 24.606 1,3 20.917 0,7 6.158 0,2

Imbalan kerja 1.982 0,1 2.262 0,1 4.105 0,1 4.301 0,1

Jumlah 2.250.929 100,0 1.903.102 100,0 3.158.567 100,0 4.324.122 100,0

Posisi liabilitas Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 4.324.122 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.165.555 juta atau 36,9% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2010 yang berjumlah Rp 3.158.567 juta. Hal ini terutama disebabkan karena meningkatnya jumlah pinjaman dari bank maupun non bank yang didapatkan oleh Perseroan, seiring dengan meningkatnya jumlah volume pembiayaan yang dicapai oleh Perseroan pada 30 September 2011 sebesar Rp 3.362.608 juta meningkat sebesar Rp 2.730.777 juta dibandingkan dengan nilai volume pembiayaan pada 31 Desember 2010 sebesar Rp 3.115.733 juta, karena pada dasarnya sebagian besar sumber dana Perseroan berasal dari pinjaman. Pada tahun 2011, Perseroan juga menerbitkan hutang obligasi senilai Rp 600.000 juta sebagai tambahan sumber dana pembiayaan.

Posisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 3.158.567 juta, mengalami kenaikan dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2009 yang berjumlah Rp 1.903.102 juta. Kenaikan sebesar Rp 1.255.465 juta atau 66,0% terutama disebabkan oleh kenaikan pinjaman bank dan penerbitan Medium Term Notes sebesar Rp 300.000 juta.

Posisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 1.903.102 juta mengalami penurunan apabila dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 2.250.929 juta. Penurunan sebesar Rp 347.827 juta atau 15,5% terutama disebabkan oleh penurunan pinjaman bank.

Liabilitas Kepada Pemasok

0

9.265

0

44.483

05.000

10.00015.00020.00025.00030.00035.00040.00045.00050.000

2008 2009 2010 30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

LIABILITAS KEPADA PEMASOK

Page 55: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

37

37

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010.

Posisi liabilitas kepada pemasok Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 44.483 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 44.483 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 0. Peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya penundaan pembayaran kepada pemasok di akhir bulan September 2011.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009.

Posisi liabilitas kepada pemasok Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 0, mengalami penurunan sebesar Rp 9.265 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 9.265 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena dibayarkannya semua kewajiban kepada pemasok di akhir bulan Desember 2010.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008.

Posisi liabilitas kepada pemasok Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 9.265 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 9.265 juta dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 0. Peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya penundaan pembayaran kepada pemasok di akhir bulan Desember 2009. Pinjaman Yang Diterima

2.193.073

1.811.468

2.745.876

3.233.536

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

3.500.000

2008 2009 2010 30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

PINJAMANYANGDITERIMA

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010.

Posisi pinjaman yang diterima Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 3.233.536 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 487.660 juta atau 17.8% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 2.745.876 juta. Peningkatan ini seiring dengan meningkatnya penyaluran kredit pembiayaan Perseroan kepada konsumen. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penyaluran kredit pembiayaan Perseroan kepada konsumen di tahun 2011 yaitu sebesar Rp 3.362.608 juta meningkat dibandingkan dengan penyaluran kredit pembiayaan Perseroan kepada konsumen di tahun 2010 sebesar Rp 3.115.733. Sumber dana paling besar untuk penyaluran kredit Perseroan tersebut didapat dari pinjaman.

Page 56: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

38

38

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009.

Posisi pinjaman yang diterima Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 2.745.876 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 934.408 juta atau 51.6% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 1.811.468 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena seiring dengan meningkatnya penyaluran kredit pembiayaan Perseroan kepada konsumen. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penyaluran kredit pembiayaan Perseroan kepada konsumen di tahun 2010 yaitu sebesar Rp 3.115.733 juta meningkat dibandingkan dengan penyaluran kredit pembiayaan Perseroan kepada konsumen di tahun 2010 sebesar Rp 3.115.733. Sumber dana paling besar untuk penyaluran kredit Perseroan tersebut didapat dari pinjaman.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008.

Posisi pinjaman yang diterima Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 1.811.468 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 381.605 juta atau 17.4% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 2.193.073 juta. Penurunan ini seiring dengan menurunnya penyaluran kredit pembiayaan Perseroan kepada konsumen. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penyaluran kredit pembiayaan Perseroan kepada konsumen di tahun 2009 yaitu sebesar Rp 1.405.142 juta menurun dibandingkan dengan penyaluran kredit pembiayaan Perseroan kepada konsumen di tahun 2008 sebesar Rp 1.906.617. Sumber dana paling besar untuk penyaluran kredit Perseroan tersebut didapat dari pinjaman.

Liabilitas Obligasi

0 0 0

596.952

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

2008 2009 2010 30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

LIABILITAS OBLIGASI

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010.

Posisi liabilitas obligasi Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 596.952 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 596.952 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 0. Peningkatan ini terutama disebabkan karena baru pertama kali dikeluarkannya obligasi oleh Perseroan di tahun 2010 sebesar Rp 600.000 juta.

Page 57: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

39

39

Medium Term Notes

0 0

299.291 299.704

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

2008 2009 2010 30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

MEDIUMTERM NOTES

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010.

Posisi Medium Term Notes Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 29.704 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 413 juta atau 0,1% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 299.291 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena sudah teramortisasinya biaya-biaya tangguhan yang berhubungan dengan Medium Term Notes.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009.

Posisi Medium Term Notes Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 299.291 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 299.291 juta dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 0. Peningkatan ini terutama disebabkan karena baru pertama kali dikeluarkannya Medium Term Notes oleh Perseroan di tahun 2010 sebesar Rp 300.000 juta.

Liabilitas Pajak Penghasilan Badan

10.228

6.2135.100

9.058

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

2008 2009 2010 30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

LIABILITAS PAJAK PENGHASILAN BADAN

Page 58: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

40

40

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010.

Posisi liabilitas pajak penghasilan badan Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 9.058 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 3.958 juta atau 77.6% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 5.100 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya laba kotor Perseroan secara fiskal pada periode Sembilan bulan pertama tahun 2011.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009.

Posisi liabilitas pajak penghasilan badan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 5.100 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 1.113 juta atau 17.9% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 6.213 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena lebih besarnya angsuran pajak penghasilan badan yang telah dibayarkan sampai dengan Akhir tahun 2010 dibandingkan dengan angsuran pajak penghasilan badan yang telah dibayarkan sampai dengan Akhir tahun 2009.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008.

Posisi liabilitas pajak penghasilan badan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 6.213 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 4.015 juta atau 39,3% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 10.228 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena lebih besarnya angsuran pajak penghasilan badan yang telah dibayarkan sampai dengan Akhir tahun 2009 dibandingkan dengan angsuran pajak penghasilan badan yang telah dibayarkan sampai dengan Akhir tahun 2008. Liabilitas Pajak Lain-lain

3.766

4.558

5.839

4.999

0

1.000

2.000

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

2008 2009 2010 30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

LIABILITAS PAJAK LAIN LAIN

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010.

Posisi liabilitas pajak lain-lain Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 4.999 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 840 juta atau 14,46% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 5.839 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena lebih kecilnya kewajiban pajak penghasilan terkait penghasilan pasal 23.

Page 59: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

41

41

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009.

Posisi liabilitas pajak lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 5.839 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.281 juta atau 28.1% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 4.558 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena lebih besarnya kewajiban pajak penghasilan terkait penghasilan pasal 23.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Posisi liabilitas pajak lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 4.558 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 792 juta atau 21,0% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 3.766 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena karena lebih besarnya kewajiban pajak penghasilan terkait penghasilan pasal 25. Liabilitas Lain-lain dan Beban Yang Masih Harus Dibayar

32.86844.730

77.439

124.931

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

2008 2009 2010 30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

LIABILITAS LAIN LAIN DAN BEBAN YANGMASIH HARUS DIBAYAR

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010. Posisi liabilitas lain-lain dan beban yang masih harus dibayar Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 124.931 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 47.492 juta atau 61,3% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 77.439 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya jumlah uang muka pelanggan yang dicatat oleh Perseroan pada tangal 30 September 2011. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009. Posisi liabilitas lain-lain dan beban yang masih harus dibayar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 77.439 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 32.709 juta atau 73,1% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 44.730 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya jumlah uang muka pelanggan yang dicatat oleh Perseroan pada tangal 31 Desember 2010. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Posisi liabilitas lain-lain dan beban yang masih harus dibayar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 44.730 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 11.862 juta atau 36,1% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 32.868 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya jumlah uang muka pelanggan yang dicatat oleh Perseroan pada tangal 31 Desember 2009.

Page 60: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

42

42

Liabilitas Derivatif

9.012

24.606

20.917

6.158

0

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

2008 2009 2010 30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

LIABILITAS DERIVATIF

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010. Posisi liabilitas derivatif Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 6.158 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 14.759 juta atau 70.6% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 20.917 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena nilai pasar dari derivatif yang dimiliki oleh Perseroan pada tanggal 30 September 2011 dinilai lebih baik oleh bank-bank yang bertransaksi derivatif dengan Perseroan dibandingkan dengan nilai pasar pada tanggal 31 Desember 2010. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009. Posisi liabilitas derivatif Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 20.917 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 3.689 juta atau 15,0% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 24.606 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena nilai pasar dari derivatif yang dimiliki oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 dinilai lebih baik oleh bank-bank yang bertransaksi derivatif dengan Perseroan dibandingkan dengan nilai pasar pada tanggal 31 Desember 2009. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Posisi liabilitas derivatif Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 24.606 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 15.594 juta atau 173,0% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 9.012 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena nilai pasar dari derivatif yang dimiliki oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 dinilai kurang baik oleh bank-bank yang bertransaksi derivatif dengan Perseroan dibandingkan dengan nilai pasar pada tanggal 31 Desember 2008.

Page 61: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

43

43

Imbalan Kerja

1.9822.262

4.105 4.301

0500

1.0001.5002.0002.5003.0003.5004.0004.5005.000

2008 2009 2010 30 Sep 2011(9 bulan)

(Dalam

RpJuta

)

IMBALAN KERJA

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010. Posisi imbalan kerja Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 4.301 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 196 juta atau 4,8% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 4.105 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya jumlah karyawan yang ada di Perseroan. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009. Posisi imbalan kerja Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 4.105 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.843 juta atau 81,5% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 2.262 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya jumlah karyawan yang ada di Perseroan. Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Posisi imbalan kerja Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 2.262 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 280 juta atau 14,1% dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 9.012 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya jumlah karyawan yang ada di Perseroan. EKUITAS

(dalam jutaan Rupiah, kecuali %)

Uraian 31 Desember 30 September

2008 2009 2010 2011 Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Modal ditempatkan dan disetor penuh

174.885 47,4

174.885 42,8 174.885 35,8 174.885 17,5

Uang muka setoran modal - 0,0 - 0,0 - 0,0 400.000 39,9

Agio saham

49.367 13,4%

49.367 12,1 49.367 10,1 49.367 4,9

Cadangan wajib

75 0,0

100 0,0 125 0,0 125 0,0

Cadangan lindung nilai arus kas

13.786 3,7

(14.169) (3,5) (14.149) (2,9) 7.913 0,8

Page 62: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

44

44

(dalam jutaan Rupiah, kecuali %)

Uraian 31 Desember 30 September 2008 2009 2010 2011

Saldo laba

131.086 35,5

198.893 48,6 278.359 57,0 370.048 36,9

Jumlah Ekuitas

369.199 100,0

409.076 100,0 488.587 100,0 1.002.338 100,0

Posisi ekuitas Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 1.002.338 juta, mengalami peningkatan dibandingkan dengan total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2010 yang berjumlah Rp 488.587 juta. Peningkatan sebesar Rp 513.751 juta atau 105,2% terutama disebabkan oleh penambahan uang muka setoran modal sebesar Rp 400.000 juta dan penambahan laba berjalan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011. Posisi ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 488.587 juta, mengalami peningkatan dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2009 yang berjumlah Rp 409.076 juta. Peningkatan sebesar Rp 79.511 juta atau 19,4% terutama disebabkan oleh peningkatan laba berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Posisi ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 409.076 juta mengalami peningkatan dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2008 yang berjumlah Rp 369.199 juta. Peningkatan sebesar Rp 39.877 juta atau 10,8% terutama disebabkan oleh peningkatan laba berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. E. KUALITAS PIUTANG Sewa Pembiayaan

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 30 September 2008 2009 2010 2011

Tanpa tunggakan 1.843.452 2.092.168 3.144.350 4.731.135 Tunggakan 1 – 30 hari 473.619 285.272 400.087 467.335 Tunggakan 31 – 60 hari 156.410 141.841 267.511 109.734 Tunggakan 61 – 90 hari 14.213 10.104 15.247 33.899 Tunggakan di atas 90 hari - - - - Jumlah 2.487.694 2.529.385 3.827.195 5.342.103

(dalam persentase)

Uraian 31 Desember 30 September 2008 2009 2010 2011

Tanpa tunggakan 74,1% 82,7% 82,2% 88,6% Tunggakan 1 – 30 hari 19,0% 11,3% 10,4% 8,7% Tunggakan 31 – 60 hari 6,3% 5,6% 7,0% 2,1% Tunggakan 61 – 90 hari 0,6% 0,4% 0,4% 0,6% Tunggakan di atas 90 hari 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% Jumlah 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

Pembiayaan Konsumen

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 30 September 2008 2009 2010 2011

Tanpa tunggakan 166.303 142.488 336.033 377.595 Tunggakan 1 – 30 hari 15.813 15.235 32.290 44.522 Tunggakan 31 – 60 hari 16.107 5.585 32.601 16.329 Tunggakan 61 – 90 hari - 699 3.593 8.585 Tunggakan di atas 90 hari - - - - Jumlah 198.223 164.007 404.517 447.031

Page 63: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

45

17

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 30 September 2008 2009 2010 2011

Tanpa tunggakan 83,9% 86,9% 83,1% 84,5% Tunggakan 1 – 30 hari 8,0% 9,3% 8,0% 9,9%

Tunggakan 31 – 60 hari 8,1% 3,4% 8,1% 3,7% Tunggakan 61 – 90 hari 0,0% 0,4% 0,8% 1,9% Tunggakan di atas 90 hari 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% Jumlah 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

Dengan semakin berkembangnya usaha Perseroan yang ditandai oleh meningkatnya jumlah kontrak dan konsumen mengakibatkan tingkat ketertunggakan dari konsumen meningkat dari tahun ke tahun. Namun demikian, Perseroan tetap mengelola proses penagihan secara baik dan handal. Perseroan menentukan dan menganalisa setiap piutang apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas piutang. Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang yang mengalami penurunan nilai dihitung secara individual dengan menggunakan metode discounted cash flows, sedangkan untuk piutang yang tidak mengalami penurunan nilai penyisihan kerugian penurunan nilai dinilai secara kolektif berdasarkan data kerugian historis. Persentase penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010 dan 30 September 2011 masing-masing sebesar 2,7%; 3,9%; 2,5% dan 2,2%. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya, diakui sebagai pendapatan lain-lain, sedangkan penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan pada periode berjalan, dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai.

Uraian 31 Desember 30 September

2008 (12 bulan)

2009 (12 bulan)

2010 (12 bulan)

2011 (9 bulan)

Saldo Awal Periode 19.491 63.365 84.395 92.993 Penyisihan Selama Periode Berjalan 44.709 23.668 8.598 15.554

Penghapusan (835) (2.638) - -

Saldo Akhir Periode 63.365 84.395 92.993 108.547

F. ASET DAN LIABILITAS KEWAJIBAN MATA UANG ASING

(dalam jutaan Rupiah)

Uraian 31 Desember 30 September 2008 2009 2010 2011

Aset mata uang asing 552.504 538.566 887.041 1.521.508

Liabilitas mata uang asing (477.639) (457.395) (890.109) (1.517.415)

Jumlah aset/(liabilitas) mata uang asing - bersih 74.865 81.171 (3.068) 4.093

Jumlah aset mata uang asing - bersih yang dimiliki oleh Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2009 serta 30 September 2011 masing-masing sebesar Rp 74.865 juta dan Rp 81.171 juta serta Rp 4.093 juta. Sedangkan jumlah liabilitas mata uang asing - bersih pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 3.068 juta.

Dalam hal pinjaman mata uang asing, Perseroan telah melakukan lindung nilai melalui transaksi cross currency swaps untuk mengantisipasi risiko fluktuasi nilai tukar atas pinjaman dalam mata uang asing.

Page 64: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

46

18

G. SOLVABILITAS

Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk membayar kembali liabilitas pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang yang sudah jatuh tempo. Dalam perhitungan solvabilitas ini dikenal rasio-rasio keuangan seperti: rasio pinjaman berbunga (kotor) terhadap ekuitas (gearing ratio) dan rasio liabilitas terhadap jumlah aset (debt to total asset ratio).

Rasio pinjaman berbunga (kotor) terhadap ekuitas (gearing ratio) pada 31 Desember 2008, 2009, 2010 dan 30 September 2011 masing-masing adalah sebesar 6,2 kali; 4,3 kali; 6,1 kali dan 4,2 kali. Posisi rasio keuangan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006, tentang Perusahaan Pembiayaan, yang menyatakan bahwa tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan diukur dengan gearing ratio maksimum sebesar 10 kali dari total modal.

Rasio liabilitas terhadap jumlah aset (debt to total asset ratio) adalah perbandingan antara seluruh liabilitas dengan jumlah aset. Rasio pada 31 Desember 2008, 2009, 2010 dan 30 September 2011 masing-masing adalah sebesar 0,9 kali; 0,8 kali; 0,9 kali; dan 0,8 kali.

H. IMBAL HASIL EKUITAS (ROE) DAN IMBAL HASIL INVESTASI (ROA)

(dalam jutaan Rupiah kecuali ROE dan ROA)

Uraian 31 Desember 30 September

2008 2009 2010 2011 Laba Bersih 47.493 76.343 114.689 124.394

Ekuitas 369.199 409.076 488.587 1.002.338

Aset 2.620.128 2.312.178 3.647.154 5.326.460

ROE 12,9% 18,7% 23,4% 12,4%

ROA 1,8% 3,3% 3,1% 2,3% Imbal hasil ekuitas (ROE) menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang ditanamkan, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan ekuitas. Imbal hasil ekuitas Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 adalah 12,4%. Sedangkan imbal hasil ekuitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2009 dan 2010 masing-masing adalah sebesar 12,9%; 18,7% dan 23,4%. Imbal hasil ekuitas ini menunjukan produktivitas Perseroan yang cukup baik dalam menghasilkan laba bersih dari total ekuitas yang dimiliki. Imbal hasil investasi (ROA) menunjukan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari aset yang dimiliki Perseroan, yang diukur dari perbandingan antara laba bersih dengan jumlah aset. Imbal hasil investasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2009 dan 2010 masing-masing adalah sebesar 1,8%; 3,3%; dan 3,1%. Sedangkan imbal hasil investasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar 2,3%. I. SUMBER PENDANAAN

Selain dari ekuitas, Perseroan juga menggunakan sumber pendanaan berupa pinjaman bank, pinjaman non bank, hutang obligasi, Medium Term Notes dan pembiayaan bersama (joint financing) untuk kemudian disalurkan sebagai pembiayaan kepada konsumen. Sebagian besar sumber pendanaan Perseroan berasal dari pinjaman bank. J. LIKUIDITAS PERSEROAN

Uraian 31 Desember 30 September

2008 2009 2010 2011 Rasio likuiditas (x) 1,7 1,7 1,2 1,5

Jumlah aset jatuh tempo < 1 tahun 1.827.487 1.640.652 1.963.413 3.016.703

Jumlah liabilitas jatuh tempo < 1 tahun 1.092.131 953.374 1.666.605 2.069.835 Likuiditas merupakan rasio dari aset yang akan jatuh tempo kurang dari 1 tahun dibagi dengan liabilitas yang akan jatuh tempo di bawah 1 tahun.

Page 65: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

47

19

Perseroan selalu menjaga tingkat likuiditas Perseroan, termasuk antisipasi untuk perkembangan penyaluran kredit, risiko kredit dari pelanggan dan ketersediaan dana sendiri maupun berupa pinjaman untuk menjamin kelancaran operasional Perseroan.

Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011.

Rasio likuiditas sebesar 1,5 kali mencerminkan usaha Perseroan mencapai tingkat efisiensi di dalam mengelola likuiditas, akan tetapi tetap berada dalam posisi likuid dengan rasio di atas 1 kali yaitu kemampuan mempertahankan tingkat likuiditas dalam bentuk kas dibandingkan kewajiban yang segera jatuh tempo.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009.

Pada tanggal 31 Desember 2010, rasio likuiditas Perseroan adalah sebesar 1,2 kali, menurun dibanding posisi tahun 2009 yaitu sebesar 1,7 kali. Kondisi ini merupakan hasil usaha Perseroan mempertahankan tingkat efisien di dalam mengelola likuiditas, akan tetapi tetap berada dalam posisi likuid dengan rasio di atas 1 kali, yaitu kemampuan mempertahankan tingkat likuiditas dalam bentuk kas dibandingkan liabilitas yang segera jatuh tempo.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008.

Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2009, rasio likuiditas Perseroan adalah sebesar 1,7 kali. Rasio ini mencerminkan usaha Perseroan mencapai tingkat efisien di dalam mengelola likuiditas, akan tetapi tetap berada dalam posisi likuid dengan rasio di atas 1 kali, yaitu kemampuan mempertahankan tingkat likuiditas dalam bentuk kas dibandingkan liabilitas yang segera jatuh tempo.

K . ANALISIS ARUS KAS

Uraian

31 Desember 30 September 2008 2009 2010 2010* 2011

Kas bersih (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas operasi (881.131)

41.427 (1.211.247) (766.184) (1.217.955)

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (1.963)

(375) (2.044)

(1.323) (466)

Kas bersih diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas pendanaan 1.093.330

(242.846) 1.216.142 804.925 1.507.228

Kas dan setara kas akhir tahun/ periode 237.770 47.564 49.794 83.512 342.305

* Tidak diaudit Arus kas masuk Perseroan yang utama diperoleh dari penerimaan angsuran pelanggan dan penerimaan fasilitas pinjaman bank. Arus kas keluar Perseroan yang utama adalah untuk membayar hutang kepada pemasok (supplier) dan membayar angsuran pinjaman bank.

Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2011 Dibandingkan Dengan Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (tidak diaudit).

Pada tanggal 30 September 2011, posisi kas dan setara kas Perseroan adalah sebesar Rp 342.305 juta, meningkat sebesar Rp 258.793 juta dibanding posisi tahun 30 September 2010, kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan penerimaan Perseroan yang berasal dari setoran modal pemegang saham, penagihan piutang dari konsumen, penerimaan pinjaman dan hutang obligasi.

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009.

Pada tanggal 31 Desember 2010, posisi kas dan setara kas Perseroan adalah sebesar Rp 49.794 juta, meningkat sebesar Rp 2.230 juta dibanding posisi tahun 2009, kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan penerimaan Perseroan yang merupakan hasil penagihan piutang dari konsumen, penerimaan pinjaman dan penerimaan Medium Term Notes.

Page 66: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

48

20

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008. Pada tanggal 31 Desember 2009, posisi kas dan setara kas Perseroan adalah sebesar Rp 47.564 juta, menurun dibanding posisi tahun 2008 yaitu sebesar Rp 237.770 juta. Penurunan ini merupakan usaha Perseroan mencapai tingkat efisien dan efektif di dalam mengelola kas dan setara kas, akan tetapi tetap mempertahankan tingkat likuiditas dalam bentuk kas dibandingkan liabilitas yang segera jatuh tempo. Penurunan paling signifikan akibat dari pemanfaatan kas dan setara kas dalam membayarkan liabilitas kepada pemasok dan kreditur. Penerimaan kas Perseroan merupakan hasil penagihan piutang dari konsumen, sedangkan pengeluaran kas dilakukan untuk pengeluaran operasi Perseroan, pembelian aset tetap dan pembayaran pinjaman.

3. STRATEGI USAHA PERSEROAN

Perseroan mengembangkan berbagai strategi di dalam menjalankan kegiatan usaha, di tengah ketatnya persaingan yang memberikan pelayanan untuk pembiayaan alat-alat berat dan kendaraan pendukung lainnya. • Bidang pemasaran

- Segmentasi konsumen yang tepat. - Menyediakan jasa pembiayaan dengan memberikan solusi yang tepat bagi setiap konsumen alat

berat di Indonesia. • Bidang operasional

- Menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap pemberian kredit dan manajemen piutang yang handal dan akurat.

- Menjalin kerjasama dengan pemasok, perusahaan asuransi dan perusahaan profesi terkait lainnya. • Bidang keuangan

- Melakukan diversifikasi atas sumber pendanaan. - Optimalisasi struktur pendanaan (matching policy).

• Bidang manajemen risiko - Menerapkan manajemen risiko yang terpadu untuk meminimalkan risiko pasar, keuangan dan

operasional. - Menerapkan BCP (Business Continuity Plan) untuk memastikan keberlangsungan bisnis

perusahaan saat terjadi bencana. • Sumber daya manusia dan teknologi informasi

- Menerapkan sistem sumber daya manusia sejalan dengan kebijakan SDM Astra dimulai dari perekrutan, pengembangan dan purna bakti.

- Menerapkan sistem aplikasi secara online di seluruh jaringan pemasaran dan program DRP (Disaster Recovery Plan).

4. MANAJEMEN RISIKO

Manajemen risiko merupakan salah satu penerapan kebijakan manajemen Perseroan untuk melakukan suatu pendekatan terstruktur di dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman ketidakpastian terhadap bidang usaha. Perseroan menetapkan suatu rangkaian aktivitas usaha Perseroan termasuk: identifikasi risiko, pengukuran dampak risiko, pengembangan dan pengelolaan strategi dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan sumber daya Perseroan. Strategi yang dapat diimplementasikan antara lain adalah mengurangi terjadinya ancaman risiko secara langsung, sehingga dampak negatif terjadinya risiko dapat segera diidentifikasi dan diambil suatu kebijakan untuk mengatasinya, pelaksanaan runtutan prosedur untuk mengantisipasi, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh Perseroan. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi, ekonomi. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan metodologi dan tindakan sistematis yang dipersiapkan oleh Perseroan, khususnya bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi). Perseroan mempertimbangkan tindakan sistematis dan proaktif untuk mengantisipasi apabila terjadi risiko operasional dan risiko finansial, dengan cara menerapkan kebijakan keselarasan profil jatuh tempo piutang dengan profil jatuh tempo liabilitas (match funding gap policy). Di sisi lain, untuk pinjaman dalam mata uang asing, maka Perseroan menerapkan kebijakan lindung nilai (hedging). Artinya, setiap mata uang asing yang dikonversikan ke mata uang Rupiah dan digunakan untuk melakukan pembiayaan dalam bentuk Rupiah

Page 67: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

49

21

akan dilakukan lindung nilai. Hal ini untuk menghindari risiko fluktuasi nilai mata uang di masa yang akan datang. Adapun di bidang operasional, Perseroan menerapkan kebijakan manajemen risiko yang sangat prudent. Setiap permintaan kredit yang ada harus melalui persetujuan Komite Kredit berdasarkan analisis komprehensif atas/ terhadap risiko–risiko yang ada. Tata kelola manajemen risiko yang dilaksanakan oleh Perseroan, terfokus kepada kebijakan yang mencakup berbagai sisi pengelolaan risiko sebagai berikut: Fungsi pengawasan secara proaktif dari Dewan Komisaris dan Direksi. Secara berkesinambungan dan terintegrasi dengan Grup Astra, melakukan berbagai usaha

pengembangan sumber daya sehubungan dengan pengelolaan risiko. Sistem informasi manajemen yang terpadu, dan mampu melakukan identifikasi secara akurat, termasuk

pengelolaan database dan pengawasan yang terkait dengan bidang usaha Perseroan. Implementasi dan penerapan tata kelola manajemen risiko sebagaimana di atas: Pengelolaan manajemen risiko Perseroan, sebagai pendekatan untuk mengelola semua risiko, memerlukan proses pengelolaan risiko yang proaktif, sistematis dan berdisiplin, yang mencakup semua risiko terhadap semua lini organisasi, termasuk mempertimbangkan risiko pembiayaan, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional. Risiko lainnya seperti risiko reputasi, risiko kepatuhan dikelola sebagai bagian dari risiko operasional. Untuk periode tahun 2008 sampai dengan September 2011, Non Performing Loan (NPL) Perseroan berada pada tingkat konservatif dan menunjukkan Perseroan secara efektif mengelola sistem informasi di dalam melaksanakan fungsi pengawasan usaha dan tata kelola manajemen risiko agar mampu dan menjaga tingkat keamanan pembiayaan alat-alat berat di berbagai wilayah di Indonesia. Perseroan juga telah mengimplementasikan program Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP) sebagai suatu bentuk mitigasi risiko, terutama pada saat terjadinya bencana. Dengan adanya program BCP dan DRP ini, Perseroan berusaha untuk memastikan keberlangsungan kegiatan operasionalnya di saat terjadinya bencana. Perseroan juga telah secara rutin melaksanakan Control Self Assessment (CSA) dan menyusun Risk Register guna mengidentifikasi risiko-risiko baru yang dihadapi Perseroan dan monitoring pelaksanaan rencana mitigasi serta menyusun mitigasi yang akan dilakukan.

5. KEMAMPUAN MANAJEMEN Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya didukung oleh manajemen yang terdiri dari jajaran Direksi dan diawasi oleh jajaran Komisaris yang berpengalaman di bidang pembiayaan dan industri alat-alat berat. Perseroan juga didukung oleh karyawan-karyawan yang memiliki kapabilitas. Kompetensi dan pengalaman yang luas dalam industri pembiayaan, keuangan dan alat-alat berat, terutama di dalam jajaran pejabat senior Perseroan.

6. PEMBELIAN BARANG MODAL (CAPITAL EXPENDITURE)

Pembelian barang modal merupakan pengeluaran biaya yang digunakan untuk membeli aset-aset Perseroan, berupa prasarana, peralatan kantor, kendaraan bermotor, perabotan kantor, pembelian perangkat keras atau perangkat lunak untuk pengembangan jaringan yang berbasis teknologi informasi dan kebutuhan barang modal lainnya untuk mendukung usaha Perseroan. Pembelian barang modal untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010 dan periode yang berakhir 30 September 2011, secara berturut-turut adalah sebesar Rp 1.968 juta, Rp 375 juta, Rp 2.044 juta dan Rp 466 juta. Tingginya nilai pembelian barang modal di tahun 2007 karena pada saat itu Perseroan baru memisahkan diri, dan kembali secara mandiri beroperasi, sehingga dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk berinvestasi. Kemudian berangsur-angsur dilakukan penyesuaian dengan perkembangan usaha.

Rencana pembelian barang modal, merupakan investasi yang akan dilakukan Perseroan secara bertahap dan berkelanjutan di masa yang akan datang, yang difokuskan untuk perluasan jaringan teknologi informasi, memperkuat customer database yang tersebar berdasarkan wilayah dan berpotensi menjadi pengguna jasa Perseroan, peningkatan fungsi pengawasan keberadaan alat-alat berat yang disewa guna usahakan.

Page 68: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

50

22

Perseroan merencanakan alokasi pembelian barang modal, sebagai berikut :

1. Rencana pembelian barang modal didasarkan pada pemahaman Perseroan tentang kondisi pasar dan kebutuhan pengguna alat-alat berat di berbagai wilayah di Indonesia, dimana setiap saat Perseroan dapat mengubah rencananya, yang disesuaikan dengan kondisi pasar yang terjadi. Sumber dana terhadap pembelian barang modal dapat dilakukan melalui pendanaan sendiri, ataupun dengan mekanisme kerjasama dengan pihak swasta yang akan mendanai melalui pengembalian bertahap berdasarkan imbalan tertentu atas barang modal yang dibeli.

2. Terhadap pengadaan barang modal dengan menggunakan mata uang asing, Perseroan akan

mempertimbangkan secara konservatif dan hati-hati, yang diprioritaskan terhadap pengadaan barang-barang modal yang juga memberikan kontribusi pendapatan dalam mata uang asing, untuk memperkecil kemungkinan terhadap rugi kurs terhadap pembelian barang modal akan dipertimbangkan dengan transaksi lindung nilai.

3. Kebijakan Perseroan di dalam pengambilan keputusan terhadap pengadaan barang modal, akan

berorientasi kepada peningkatan kinerja Perseroan, dengan pembelian barang modal dapat dilakukan optimalisasi proses dan prosedur kerja, diantaranya: memperkuat jaringan teknologi informasi, yang mampu memberikan masukan informasi secara lebih cepat, akurat dan terkini (seperti data customer, sumber pendanaan, kredibilitas customer, keberadaan alat-alat berat, dll) sehingga manajemen dapat mengambil keputusan dengan segera dan tepat, serta memperkecil risiko kesalahan informasi.

7. PROSPEK USAHA

Ekonomi global di tahun 2010 mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan setelah pulih dari krisis yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi negatif di tahun 2008-2009. Indonesia sendiri memiliki landasan ekonomi yang kuat yang membuat Indonesia relatif stabil terhadap krisis keuangan global. Hal ini menjadi landasan kuat bagi perekonomian yang stabil dan pertumbuhan yang berkelanjutan di tahun 2012. Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2011 mencapai 6-6,5%. Tingkat kepercayaan investor asing terhadap perekonomian Indonesia juga terus meningkat seperti terlihat dari kenaikan peringkat kredit Indonesia menjadi 1 notch di bawah investment grade, bahkan Japan Credit Rating Agency telah menaikkan peringkat kredit Indonesia menjadi investor grade.

Sampai dengan kuartal ketiga tahun 2011, kondisi perekonomian Indonesia berada dalam keadaan yang kondusif dan relatif stabil. Tingkat BI rate yang stabil serta nilai tukar Rupiah terhadap USD yang baik, tingkat inflasi yang rendah, serta harga komoditas yang stabil menunjukkan sinyal positif atas pertumbuhan perekonomian Indonesia. Berbagai sinyal positif tersebut membuat Perseroan tetap memiliki keyakinan yang baik atas kondisi perekonomian Indonesia.

Laju pertumbuhan penggunaan dan permintaan alat berat sejalan dengan laju pertumbuhan sektor pertambangan, energi, dan komoditas lainnya. Peningkatan aktivitas eksplorasi dan eksploitasi pada sektor pertambangan khususnya batubara untuk mampu mencapai tingkat produksi pada skala ekonomi, pengembangan area perkebunan di berbagai wilayah Indonesia, berbagai pembangunan infrastruktur sebagai sarana pendukung aktivitas perekonomian pada daerah-daerah pengembangan (hinter land), mendorong peningkatan secara positif terhadap permintaan akan kebutuhan alat-alat berat dan barang modal lainnya.

Penjualan alat-alat berat di Indonesia sampai dengan bulan Juli 2011 sudah hampir melampaui penjualan alat-alat berat di Indonesia sepanjang tahun 2010. United Tractors sebagai produsen alat-alat berat dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia, telah mencatat penjualan alat-alat berat sebanyak 5.061 unit atau bertumbuh secara signifikan dan telah mencapai 158% penjualan dalam periode yang sama tahun 2010. Harga komoditas yang baik serta tingkat suku bunga yang kompetitif, menjadi faktor pendukung pertumbuhan pembiayaan alat-alat berat. Hal ini memungkinkan bagi Perseroan untuk memperoleh pinjaman dengan biaya yang kompetitif sehingga mendukung kegiatan operasionalnya.

Perseroan merupakan salah satu penyedia jasa pembiayaan alat-alat berat yang mempunyai pangsa pasar yang besar, memiliki jaringan yang luas dan tersebar di wilayah-wilayah pada sentra pengembangan, untuk sektor-sektor pertambangan, perkebunan ataupun pembangunan infrastruktur. Perseroan didukung oleh pemegang saham yang kuat, dan secara khusus memiliki jaringan pasar yang luas dan mempunyai basis di dalam keunggulan bersaing di daerah sentra pemasaran alat berat dan kendaraan pendukung lainnya di kawasan Sumatera, Kalimantan, dimana Perseroan fokus kepada pembiayaan alat-alat berat untuk perusahaan kecil dan menengah sesuai perkembangan sektoral yang memiliki potensi pertumbuhan yang baik di masa yang akan datang. Di masa datang Perseroan akan mengembangkan jaringan pemasarannya terutama di wilayah Indonesia bagian timur seiring dengan perkembangan kebutuhan alat berat di daerah tersebut.

Page 69: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

51

55

V. RISIKO USAHA A. RISIKO TERKAIT DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN Dalam menjalankan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari risiko-risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha Perseroan (going concern) dan terhadap risiko yang dihadapi Perseroan, dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. RISIKO PEMBIAYAAN

Perseroan menghadapi risiko pembiayaan pendapatan usaha, yaitu ketidakmampuan nasabah/debitur untuk membayar kembali fasilitas pembiayaan yang diberikan, baik pokok pinjaman maupun bunganya. Risiko ini timbul jika pembiayaan kepada nasabah tidak dikelola secara hati-hati sehingga menyebabkan tidak tertagihnya piutang pembiayaan nasabah yang dapat menurunkan pendapatan/kinerja Perseroan. Risiko ini juga meningkat seiring dengan menurunnya nilai pasar atas jaminan yang diambil alih sehingga berdampak terhadap nilai jual atas jaminan tersebut.

2. RISIKO OPERASIONAL

Risiko operasional merupakan risiko yang dihadapi Perseroan sehubungan dengan kegiatan operasional sehari-hari yang dijalankan dan kemungkinan terjadi dari penyimpangan prosedur kerja maupun fungsi pengawasan yang tidak berjalan dengan seharusnya, serta sistem komputerisasi tidak berjalan dengan sebaiknya. Risiko ini mempengaruhi operasi dalam memproses transaksi usaha yang dapat mengakibatkan terganggunya kesinambungan operasi dan kualitas pelayanan kepada konsumen/nasabah yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja dan daya saing Perseroan. Sistem Operasional Perseroan berhubungan erat dengan kinerja sumber daya manusia, dan mempunyai korelasi yang kuat terhadap kontribusi dan reputasi serta daya saing Perseroan, di dalam menunjang pertumbuhan Perseroan, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif terhadap usaha Perseroan.

3. RISIKO PENDANAAN DAN LIKUIDITAS Ketersediaan sumber pendanaan yang berasal dari fasilitas perbankan, pasar modal dan sumber-sumber pembiayaan lainnya dalam mendukung kegiatan pembiayaan bidang usaha multifinance sangat menentukan pertumbuhan usaha ini. Oleh karenanya ketidakmampuan dalam mendapatkan fasilitas dan sumber pendanaan yang memadai akan berdampak kepada menurunnya laju pertumbuhan pendapatan Perseroan. Demikian pula dengan ketidakmampuan untuk mengembalikan pinjaman pokok berikut bunga yang telah ditetapkan pada saat jatuh tempo akan berdampak kepada kinerja keuangan dan reputasi Perseroan, terhadap para kreditur, investor dan akan berpengaruh pada terbatasnya sumber-sumber pendanaan baru di masa yang akan datang. Risiko-risiko yang perlu diperhatikan selain terhadap jumlah pendanaan adalah ketidakmampuan Perseroan dalam memperoleh pendanaan dengan jangka waktu yang sesuai dengan aktivitas pembiayaan yang diberikan, akan mengakibatkan ketidaksesuaian pendanaan yang selanjutnya menurunkan pendapatan Perseroan.

4. RISIKO PERSAINGAN Sektor usaha pembiayaan alat berat semakin dibutuhkan oleh para investor, mengingat meningkatnya kebutuhan alat berat di Indonesia. Oleh karena itu banyak sektor keuangan yang masuk ke dalam industri pembiayaan alat berat termasuk perbankan maupun perusahaan-perusahaan pembiayaan lain yang sebelumnya tidak melakukan pembiayaan alat berat. Semakin ketatnya persaingan usaha dapat menurunkan pendapatan Perseroan.

5. RISIKO PERUBAHAN KURS Risiko perubahan kurs khususnya penurunan nilai tukar mata uang Rupiah (Rp) yang dapat terjadi secara cepat, mempunyai pengaruh pada fasilitas pinjaman Perseroan dalam valuta asing, mempengaruhi harga jual alat-alat berat dan berpotensi menurunkan daya beli investor serta dapat berdampak negatif pada kegiatan usaha Perseroan, yang berpotensi menurunkan tingkat pertumbuhan dan pendapatan Perseroan.

6. RISIKO ATAS KEBIJAKAN MONETER Kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Pemerintah mempengaruhi kondisi sumber dana maupun penggunaan dana. Kebijakan uang ketat mengakibatkan sumber dana yang mengecil yang kemudian mengakibatkan naiknya tingkat suku bunga. Sedangkan deregulasi akan melonggarkan sumber dana yang selanjutnya mengakibatkan turunnya tingkat bunga. Apabila Perseroan tidak melakukan upaya-upaya untuk mengantisipasi perubahan kebijakan moneter, Perseroan mengalami hambatan dalam memperoleh sumber dana pada tingkat bunga yang menguntungkan. Situasi tersebut menurunkan aktivitas Perseroan maupun hasil usaha yang diperoleh.

Page 70: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

52

56

7. RISIKO EKONOMI Risiko ekonomi timbul apabila terjadi perubahan kondisi perekonomian nasional secara umum seperti laju pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, tingkat suku bunga perbankan, ketidakpastian dalam nilai tukar mata uang domestik terhadap valuta asing. Risiko ini dapat berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan operasional dan pendapatan Perseroan, diantaranya tingkat penyaluran sewa pembiayaan, kualitas aktiva produktif, biaya pendanaan dan dapat berdampak negatif kepada kegiatan operasional dan pendapatan Perseroan di masa yang akan datang.

B. RISIKO INVESTASI YANG BERKAITAN DENGAN OBLIGASI Risiko yang dihadapi investor pembeli Obligasi adalah: 1. Risiko tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini yang antara lain disebabkan

karena tujuan pembelian Obligasi sebagai investasi jangka panjang;

2. Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran bunga serta hutang pokok pada waktu yang telah ditetapkan atau kegagalan emiten untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak Obligasi yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan.

Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dalam Prospektus.

Page 71: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

53

57

VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha PT Surya Artha Nusantara Finance yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen No. A120106002/DC2/LLS/II/2012 tertanggal 6 Januari 2012, atas laporan keuangan pada tanggal dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, dan 2008, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PwC Global Network) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan dalam rangka menyesuaikan penyajian laporan keuangan sesuai dengan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini.

Page 72: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

54

58

VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 1. RIWAYAT SINGKAT

Perseroan berkedudukan hukum di Jakarta Selatan adalah suatu perseroan terbatas yang pertama-tama didirikan dengan nama PT Sangga Loka Subur berdasarkan Akta Pendirian No. 58 tanggal 25 Agustus 1983 dibuat dihadapan Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-423 HT01.01.Th84 tanggal 19 Januari 1984, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 697/1984 tanggal 6 Maret 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 15 Mei 1984 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 484 (selanjutnya disebut “Akta Pendirian”). Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Akta Pendirian telah diubah beberapa kali. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan adalah berdasarkan akta-akta sebagai berikut: 1. Akta No. 11 tanggal 4 Desember 1984 dibuat dihadapan Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris

di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-3263 HT.01.04.TH.85 tanggal 28 Mei 1985, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 1142/1985 tanggal 4 Juli 1985, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 16 September 1988 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.983 (“Akta No. 11/1984”). Akta No. 11/1984 memuat perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan termasuk mengubah nama Perseroan menjadi PT Surya Artha Nusantara Leasing.

2. Akta No. 14 tanggal 3 April 1985 dibuat dihadapan Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-3263.HT.01.04.TH.85 tanggal 28 Mei 1985 dan didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 1143/1985 tanggal 4 Juli 1985, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 16 September 1988 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 983 (“Akta No. 14/1985”). Akta No. 14/1985 memuat perubahan (pembetulan) Anggaran Dasar Perseroan Pasal 2 mengenai Saat Permulaan dan Jangka Waktu Berdiri, Pasal 8 ayat (2) mengenai Wewenang Direksi, serta penghapusan Pasal 5 ayat (13) mengenai Saham-Saham.

3. Akta No. 48 tanggal 16 Maret 1989 dibuat dihadapan Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-6730.HT.01.04.Th.’89 tanggal 27 Juli 1989, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 1688/1989 tanggal 18 Agustus 1989, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1989 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No.1916 (“Akta No. 48/1989”). Akta No. 48/1989 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 3 mengenai Maksud dan Tujuan.

4. Akta No. 18 tanggal 4 Juli 1989 dibuat dihadapan Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-6730.HT.01.04.Th.’89 tanggal 27 Juli 1989, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 1689/1989 tanggal 18 Agustus 1989, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1989 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 1916 (“Akta No. 18/1989”). Akta No. 18/1989 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 1 mengenai Nama dan Tempat Kedudukan dan Pasal 3 mengenai Maksud dan Tujuan. Perubahan nama Perseroan menjadi PT Surya Artha Nusantara Finance.

Page 73: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

55

59

5. Akta No. 205 tanggal 15 Nopember 1991 dibuat dihadapan Gde Kertayasa, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta No. 205/1991”).

Akta No. 205/1991 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) mengenai Modal.

6. Akta No. 147 tanggal 20 Nopember 1996 dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-11.018 HT.01.04.Th.96 tanggal 13 Desember 1996, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 1406/BH 09.05/X/97 tanggal 9 Oktober 1997, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 23 Nopember 1999 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 7896 (“Akta No. 147/1996”). Akta No. 147/1996 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 2 mengenai Jangka Waktu Berdirinya Perseroan, Pasal 3 mengenai Maksud dan Tujuan Perseroan, dan Pasal 4 mengenai Modal dan penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (“UU PT 1995”).

7. Akta No. 224 tanggal 20 Desember 1996 dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, telah

dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Surya Artha Nusantara Finance dari No. C-16902.HT.01.04.TH.2002 tanggal 4 September 2002, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 135/RUB.09-03/I/2003 tanggal 31 Januari 2003, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 2004 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 868 (“Akta No. 224/1996”). Akta No. 224/1996 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 4 ayat (2) mengenai Modal, Pasal 5 mengenai Saham, Pasal 9 mengenai Pemindahan Hak atas Saham, Pasal 10 mengenai Direksi, dan Pasal 13 mengenai Komisaris.

8. Akta No. 225 tanggal 20 Desember 1996 dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, telah

dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Surya Artha Nusantara Finance No. C-22042 HT.01.04.TH.2002 tanggal 12 Nopember 2002, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 135/RUB.09.03/I/2003 tanggal 31 Januari 2003, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 2004 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 869 (“Akta No. 225/1996”). Akta No. 225/1996 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 4 ayat (2) mengenai Modal.

9. Akta No. 31 tanggal 30 Januari 2006 dibuat dihadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-03332 HT.01.04.TH.2006 tanggal 7 Februari 2006, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 13 Maret 2006 No. 271/RUB.09.03/III/2006, dan juga dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Surya Artha Nusantara Finance No. C-04394.HT.01.04.TH.2006 tanggal 16 Februari 2006, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 13 Maret 2006 No. 272/RUB.09.03/III/2006, serta Diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25 tanggal 28 Maret 2006 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 3179 (“Akta No. 31/2006”).

Akta No. 31/2006 memuat perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 5 mengenai Saham, Pasal 6 mengenai Surat Saham, Pasal 7 mengenai Pengganti Surat Saham, Pasal 8 mengenai Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus, Pasal 9 mengenai Pemindahan Hak Atas Saham, Pasal 10 mengenai Direksi, Pasal 11 mengenai Tugas dan Wewenang Direksi, Pasal 12 mengenai Rapat Direksi, Pasal 13 mengenai Komisaris, Pasal 14 mengenai Tugas dan Wewenang Komisaris, Pasal 15 mengenai Rapat Komisaris, Pasal 16 mengenai Tahun Buku, Pasal 17 mengenai Rapat Umum Pemegang Saham, Pasal 18 mengenai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Pasal 19 mengenai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa,

Page 74: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

56

60

Pasal 20 mengenai Tempat dan Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, Pasal 21 mengenai Pimpinan dan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham, Pasal 22 mengenai Kuorum Hak Suara dan Keputusan, Pasal 23 mengenai Penggunaan Laba, Pasal 24 Mengenai Penggunaan Dana Cadangan, Pasal 25 mengenai Perubahan Anggaran Dasar, Pasal 26 mengenai Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan, Pasal 27 mengenai Pembubaran dan Likuidasi, dan Pasal 28 mengenai Peraturan Penutup.

10. Akta No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, telah

mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-62964.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084478.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 23 Desember 2008 No. 2531/RUB 09,03/XII/2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 4 Nopember 2008 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 22169 (“Akta No. 81/2008”). Akta No. 81/2008 memuat peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dan perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

11. Akta No. 17 tanggal 22 September 2011 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-47996.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0079442.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011 (“Akta No. 17/2011”). Akta No. 17/2011 memuat perubahan Pasal 4 Anggaran Dasar Perseroan mengenai Modal karena adanya peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor Perseroan.

12. Akta No. 36 tanggal 7 Nopember 2011 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn.,

Notaris di Jakarta, dan telah diterima dan dicatat dalam database sistem administrasi badan hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Surya Artha Nusantara Finance No. AHU-AH.01.10-37165 tanggal 18 Nopember 2011 (“Akta No. 36/2011”).

Akta No. 36/2011 memuat perubahan Pasal 14 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan mengenai Dewan

Komisaris. Maksud dan tujuan dari Perseroan adalah berusaha dalam bidang multi pembiayaan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Menjalankan usaha dalam bidang consumer finance atau pembiayaan konsumen, yaitu kegiatan-kegiatan

pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran berkala oleh konsumen;

b. Menjalankan usaha-usaha di bidang leasing atau sewa guna usaha, yaitu kegiatan-kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara finance lease maupun operating lease untuk digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala, disertai dengan hak pilih (hak opsi) untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing itu berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama tanpa mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Menjalankan usaha-usaha di bidang factoring atau anjak piutang, yaitu kegiatan-kegiatan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transakasi perdagangan dalam atau luar negeri;

d. Pembiayaan pembelian barang dan atau jasa dengan menggunakan kartu kredit (usaha kartu kredit).

Izin kegiatan usaha Perseroan sebagaimana termuat dalam Keputusan Menteri Keuangan RI tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan Kepada PT Surya Artha Nusantara Finance No. 1660/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990 (“Izin Usaha Perseroan”) memberikan izin kepada Perseroan untuk melaksanakan kegiatan usaha berupa pembiayaan melalui sewa guna usaha, pembiayaan konsumen, serta anjak piutang.

Page 75: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

57

61

2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Tahun 1983

Dibawah ini disajikan perkembangan kepemilikan saham Perseroan sejak berdirinya Perseroan di tahun 1983, dengan nama PT Sangga Loka Subur berdasarkan Akta Pendirian No. 58 tanggal 25 Agustus 1983 dibuat dihadapan Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-423 HT01.01.Th.84 tanggal 19 Januari 1984, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 697/1984 tanggal 6 Maret 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 15 Mei 1984 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 484, adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 100.000 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham(lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 200 20.000.000 Modal Ditempatkan: a. Paul Andrew Lapian BBA 19 1.900.000 47,5 b. Insinyur Subianto 21 2.100.000 52,5 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 40 4.000.000 100,0Jumlah Modal Dalam Portepel 160 16.000.000 Saham-saham yang ditempatkan berdasarkan Akta Pendirian telah disetor penuh secara tunai oleh masing-masing pemegang saham.

Tahun 1984

Berdasarkan Akta No. 9 tanggal 4 Desember 1984 dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta No. 9/1984”), para pemegang saham menyetujui pengalihan 19 (sembilan belas) saham milik Paul Andrew Lapian BBA dan 21 (dua puluh satu) saham milik Ir. Subianto kepada PT Raharja Sedaya.

Keterangan Nilai Nominal Rp 100.000 per saham Persentase (%) Jumlah Saham

(lembar) Jumlah Nilai Nominal

(Rp) Modal Dasar 200 20.000.000 Modal Ditempatkan: PT Raharja Sedaya 40 4.000.000 100,0 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 40 4.000.000 100,0Jumlah Modal Dalam Portepel 160 16.000.000 Saham-saham yang ditempatkan berdasarkan Akta No. 9/1984 telah disetor penuh secara tunai oleh pemegang saham. Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 4 Desember 1984 dibuat dihadapan Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-3263 HT.01.04.TH.85 tanggal 28 Mei 1985, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 1142/1985 tanggal 4 Juli 1985, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 16 September 1988 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 983 (“Akta No. 11/1984”), para pemegang saham Perseroan menyetujui perubahan modal dasar Perseroan menjadi Rp 10.000.000.000 (sepuluh miliar Rupiah), terbagi atas 10.000 (sepuluh ribu) saham, masing-masing saham bernilai Rp 1.000.000 (satu juta Rupiah). Dari saham-saham tersebut diatas telah ambil bagian dan disetor oleh PT Raharja Sedaya sebesar 2.000 (dua ribu) saham Dengan demikian struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham(lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 10.000 10.000.000.000 Modal Ditempatkan: PT Raharja Sedaya 2.000 2.000.000.000 100,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.000 2.000.000.000 100,00Jumlah Modal Dalam Portepel 8.000 8.000.000.000

Page 76: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

58

62

Saham-saham yang ditempatkan berdasarkan Akta No. 11/1984 telah disetor penuh secara tunai oleh masing-masing pemegang saham.

Tahun 1991 Berdasarkan Akta No. 205 tanggal 15 Nopember 1991 dibuat dihadapan Gde Kertayasa, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta No. 205/1991”), para pemegang saham menyetujui pengeluaran saham-saham baru sebanyak 3.000 (tiga ribu) saham yang diambil oleh: a. PT Raharja Sedaya Finance : 900 saham b. PT Sedaya Multi Investama : 1.500 saham c. Edwin Soeryadjaya : 150 saham d. Subagio Wirjoatmodjo : 180 saham e. Michael Dharmawan Ruslim : 120 saham f. Susilo Sudjono : 60 saham g. Ida Purwaningsih Lunardi : 45 saham h. Lukito Dewandaya : 45 saham Dengan demikian struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham(lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 10.000 10.000.000.000 Modal Ditempatkan: a. PT Raharja Sedaya Finance 2.900 2.900.000.000 58,0 b. PT Sedaya Multi Investama 1.500 1.500.000.000 30,0 c. Edwin Soeryadjaya 150 150.000.000 3,0 d. Subagio Wirjoatmodjo 180 180.000.000 3,6 e. Michael Dharmawan Ruslim 120 120.000.000 2,4 f. Susilo Sudjono 60 60.000.000 1,2 g. Ida Purwaningsih Lunardi 45 45.000.000 0,9 h. Lukito Dewandaya 45 45.000.000 0,9 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.000 5.000.000.000 100,0Jumlah Modal Dalam Portepel 5.000 5.000.000.000

Saham-saham yang ditempatkan berdasarkan Akta No. 205/1991 telah disetor penuh secara tunai oleh masing-masing pemegang saham.

Tahun 1992 – Tahun 1996

Berdasarkan Akta No. 135 tanggal 14 Agustus 1992 dibuat dihadapan Gde Kertayasa, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta No. 135/1992”), para pemegang saham menyetujui penjualan 1.500 (seribu lima ratus) saham dalam modal Perseroan milik PT Sedaya Multi Investama kepada PT Astra Sedaya Finance (dahulu bernama PT Raharja Sedaya Finance).

Dengan demikian struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham(lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 10.000 10.000.000.000 Modal Ditempatkan: a. PT Astra Sedaya Finance 4.400 4.400.000.000 88,0 b. Edwin Soeryadjaya 150 150.000.000 3,0 c. Subagio Wirjoatmodjo 180 180.000.000 3,6 d. Michael Dhamawan Ruslim 120 120.000.000 2,4 e. Susilo Sudjono 60 60.000.000 1,2 f. Ida Purwaningsih Lunardi 45 45.000.000 0,9 g. Lukito Dewandaya 45 45.000.000 0,9 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.000 5.000.000.000 100,0Jumlah Modal Dalam Portepel 5.000 5.000.000.000

Page 77: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

59

63

Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Surya Artha Nusantara Finance tanggal 27 Agustus 1993 (“Kep RUPS 27/1993”), terdapat penjualan dan pengalihan saham dari Subagio Wirjoatmodjo dan Edwin Soeryadjaya kepada PT Astra Sedaya Finance masing-masing sejumlah 180 (seratus delapan puluh) dan 150 (seratus lima puluh) saham. Dengan demikian struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham (lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 10.000 10.000.000.000 Modal Ditempatkan: a. PT Astra Sedaya Finance 4.730 4.730.000.000 94,6 b. Michael Dhamawan Ruslim 120 120.000.000 2,4 c. Susilo Sudjono 60 60.000.000 1,2 d. Ida Purwaningsih Lunardi 45 45.000.000 0,9 e. Lukito Dewandaya 45 45.000.000 0,9 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.000 5.000.000.000 100,0Jumlah Modal Dalam Portepel 5.000 5.000.000.000 Selanjutnya, berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham dibawah tangan tanggal 27 Agustus 1993 terdapat penjualan dan pengalihan saham dari Subagio Wirjoatmodjo dan Edwin Soeryadjaya kepada PT Astra Sedaya Finance masing-masing sejumlah 180 (seratus delapan puluh) dan 150 (seratus lima puluh) saham. Tahun 1996 – Tahun 2002 Berdasarkan Akta No. 40 tanggal 15 April 1996 dibuat dihadapan Gde Kertayasa,S.H., Notaris di Jakarta (“Akta No. 40/1996”), para pemegang saham menyetujui penjualan keseluruhan saham yang dimiliki secara perorangan dengan rincian: a. 120 saham milik Michael Dharmawan Ruslim b. 60 saham milik Susilo Sudjono c. 45 saham milik Ida Purwaningsih Lunardi d. 45 saham milik Lukito Dewandaya kepada PT Astra Sedaya Finance. Sehingga PT Astra Sedaya Finance memiliki 5.000 (lima ribu) saham. Dengan demikian struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham(lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 10.000 10.000.000.000 Modal Ditempatkan: PT Astra Sedaya Finance 5.000 5.000.000.000 100,0 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.000 5.000.000.000 100,0Jumlah Modal Dalam Portepel 5.000 5.000.000.000 Berdasarkan Akta No. 147 tanggal 20 Nopember 1996 dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-11.018 HT.01.04.Th.96 tanggal 13 Desember 1996, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 1406/BH 09.05/X/97 tanggal 9 Oktober 1997, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 23 Nopember 1999 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 7896 (“Akta No. 147/1996”), para pemegang saham Perseroan menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan menjadi Rp 50.000.000.000 (lima puluh miliar Rupiah) yang terbagi menjadi 50.000.000 (lima puluh juta) saham yang masing-masing saham bernilai Rp 1.000 (seribu Rupiah). Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan oleh para pemegang saham yaitu PT Astra Sedaya Finance sebesar 5.750.000 (lima juta tujuh ratus lima puluh ribu) saham senilai Rp 5.750.000.000 (lima miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah) dan PT Sedaya Multi Investama sebesar 17.250.000 (tujuh belas juta dua ratus lima puluh ribu) saham senilai Rp 17.250.000.000 (tujuh belas miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah). Seratus persen dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan tersebut atau seluruhnya berjumlah Rp 23.000.000.000 (dua puluh tiga miliar Rupiah) telah disetor penuh dengan uang tunai kepada Perseroan oleh masing-masing para pemegang saham.

Page 78: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

60

64

Dengan demikian struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham(lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 50.000.000 50.000.000.000 Modal Ditempatkan: a. PT Astra Sedaya Finance 5.750.000 5.750.000.000 25,0 b. PT Sedaya Multi Investama 17.250.000 17.250.000.000 75,0 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 23.000.000 23.000.000.000 100,0Jumlah Modal Dalam Portepel 27.000.000 27.000.000.000 Saham-saham yang ditempatkan berdasarkan Akta No. 147/1996 telah disetor penuh secara tunai oleh masing-masing pemegang saham.

Berdasarkan Akta No. 224 tanggal 20 Desember 1996 dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Surya Artha Nusantara Finance dari No. C-16902.HT.01.04.TH.2002 tanggal 4 September 2002, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 135/RUB.09-03/I/2003 tanggal 31 Januari 2003, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 2004 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 868 (“Akta No. 224/1996”), para pemegang saham Perseroan menyetujui pengeluaran saham sejumlah 1.188.500 (satu juta seratus delapan puluh delapan ribu lima ratus) saham dalam simpanan perseroan dan telah disetor penuh oleh Marubeni Corporation dengan harga Rp 2.000 (dua ribu rupiah) per saham. Dengan demikian struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham(lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 50.000.000 50.000.000.000 Modal Ditempatkan: a. PT Astra Sedaya Finance 5.750.000 5.750.000.000 23,8 b. PT Sedaya Multi Investama 17.250.000 17.250.000.000 71,3 c. Marubeni Corporation 1.188.500 1.188.500.000 4,9 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 24.188.500 24.188.500.000 100,0Jumlah Modal Dalam Portepel 25.811.500 25.811.500.000 Saham-saham yang ditempatkan berdasarkan Akta No. 224/1996 telah disetor penuh secara tunai oleh masing-masing pemegang saham.

Berdasarkan Akta No. 225 tanggal 20 Desember 1996 dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Surya Artha Nusantara Finance No. C-22042HT.01.04. TH.2002 tanggal 12 Nopember 2002, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 135/RUB.09.03/I/2003 tanggal 31 Januari 2003, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 2004 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 869 (“Akta No. 225/1996”), para pemegang saham Perseroan menyetujui adanya pengeluaran saham bonus sejumlah 1.188.500 (satu juta seratus delapan puluh delapan ribu lima ratus) saham dalam simpanan Perseroan dan dibagikan pada masing-masing pemegang saham sesuai dengan perbandingan kepemilikannya.

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham(lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 50.000.000 50.000.000.000 Modal Ditempatkan: a. PT Astra Sedaya Finance 6.032.526 6.032.526.000 23,8 b. PT Sedaya Multi Investama 18.097.577 18.097.577.000 71,3 c. Marubeni Corporation 1.246.897 1.246.897.000 4,9 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 25.377.000 25.377.000.000 100,0Jumlah Modal Dalam Portepel 24.623.000 24.623.000.000 Saham-saham yang ditempatkan berdasarkan Akta No. 225/1996 telah disetor penuh secara tunai oleh masing-masing pemegang saham.

Page 79: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

61

65

Tahun 2002 Berdasarkan Akta No. 70 tanggal 28 Juni 2002 dibuat dihadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Surya Artha Nusantara Finance No. C-28646HT.01.04. TH.2003 tanggal 9 Desember 2003, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 135/RUB.09.03/I/2003 tanggal 30 Maret 2004, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. No. 81 tanggal 8 Oktober 2004 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 870 (“Akta No. 70/2002”), para pemegang saham menyetujui adanya pengeluaran saham sejumlah 21.875.000 (dua puluh satu juta delapan ratus tujuh puluh lima ribu) saham dalam simpanan Perseroan dengan nilai nominal Rp 1.000 (seribu rupiah) per lembar yang diambil bagian oleh: a. PT Sedaya Multi Investama 15.601.250 saham; b. PT Astra Sedaya Finance 5.199.687 saham; c. Marubeni Corporation 1.074.063 saham. Dengan demikian struktur permodalan dan komposisi pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham(lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 50.000.000 50.000.000.000 Modal Ditempatkan: a. PT Astra Sedaya Finance 11.232.213 11.232.213.000 23,8 b. PT Sedaya Multi Investama 33.698.827 33.698.827.000 71,3 c. Marubeni Corporation 2.320.960 2.320.960.000 4,9 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 47.252.000 47.252.000.000 100,0Jumlah Modal Dalam Portepel 2.748.000 2.748.000.000 Saham-saham yang ditempatkan berdasarkan Akta No. 70/2002 telah disetor penuh secara tunai oleh masing-masing pemegang saham. Tahun 2003 – Tahun 2006 Berdasarkan Akta No. 56 tanggal 28 Maret 2003 dibuat dihadapan Linda Herawati, S.H., Notaris di Jakarta, telah didaftarkan kepada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan pada tanggal 30 Maret 2004 (“Akta No. 56/2003”), para pemegang saham memberi persetujuan kepada PT Astra Sedaya Finance untuk mengalihkan sahamnya sebanyak 11.232.213 (sebelas juta dua ratus tiga puluh dua ribu dua ratus tiga belas) saham kepada PT Sedaya Multi Investama. Dengan demikian struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham(lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 50.000.000 50.000.000.000 Modal Ditempatkan: a. PT Sedaya Multi Investama 44.931.040 44.931.040.000 95,1 b. Marubeni Corporation 2.320.960 2.320.960.000 4,9 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 47.252.000 47.252.000.000 100,0Jumlah Modal Dalam Portepel 2.748.000 2.748.000.000 Tahun 2006 Kemudian pada tahun 2006, dimana Marubeni Corporation melakukan penambahan dan penyetoran atas saham baru. Berdasarkan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT Surya Artha Nusantara Finance No. 31, tanggal 30 Januari 2006, dibuat dihadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. C-03332 HT.01.04.TH.2006, tanggal 7 Februari 2006 didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 13 Maret 2006 No. 271/RUB.09.03/III/2006, dan juga dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia mengenai Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Surya Artha Nusantara Finance

Page 80: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

62

66

No. C-04394 HT.01.04.TH.2006 tanggal 16 Februari 2006, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 13 Maret 2006 No. 272/RUB.09.03/III/2006, serta Diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 25 tanggal 28 Maret 2006 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 3179 (“Akta No. 31/2006”) para pemegang saham Perseroan menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan menjadi Rp 250.000.000.000 (dua ratus lima puluh miliar Rupiah) terbagi atas 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) saham, yang masing-masing memiliki nilai nominal Rp 1.000 (seribu Rupiah), dan menyetujui pengeluaran 27.633.067 (dua puluh tujuh juta enam ratus tiga puluh tiga ribu enam puluh tujuh) saham baru yang dibagikan kepada Marubeni Corporation dengan nilai nominal seluruhnya berjumlah Rp 27.633.067.000 (dua puluh tujuh miliar enam ratus tiga puluh tiga juta enam puluh tujuh ribu Rupiah), sehingga struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham(lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 250.000.000 250.000.000.000 Modal Ditempatkan: a. PT Sedaya Multi Investama 44.931.040 44.931.040.000 60,0 b. Marubeni Corporation 29.954.027 29.954.027.000 40,0 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 74.885.067 74.885.067.000 100,0Jumlah Modal Dalam Portepel 175.114.933 175.114.933.000 Saham-saham yang ditempatkan berdasarkan Akta No. 31/2006 telah disetor penuh secara tunai oleh masing-masing pemegang saham. Berdasarkan Akta No. 28 tanggal 25 Agustus 2006 dibuat dihadapan Marina Soewana, S.H., Notaris di Jakarta, telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana termuat dalam Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. W7-HT.01.10-5520 tanggal 26 Desember 2006, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 26 Januari 2007 (“Akta No. 28/2006”) dan Akta Penegasan Pengalihan Hak-Hak atas saham PT Surya Artha Nusantara No. 12 tanggal 12 September 2006 dibuat dihadapan Marina Soewana, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta No. 12/2006”), para pemegang saham telah menyetujui penjualan dan pengalihan 3.744.253 (tiga juta tujuh ratus empat puluh empat ribu dua ratus lima puluh tiga) saham Perseroan yang dimiliki oleh Marubeni Corporation kepada PT Marubeni Indonesia. Dengan demikian struktur permodalan dan komposisi kepemilikan saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham(lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 250.000.000 250.000.000.000 Modal Ditempatkan: a. PT Sedaya Multi Investama 44.931.040 44.931.040.000 60,0 b. Marubeni Corporation 26.209.774 26.209.774.000 35,0 c. PT Marubeni Indonesia 3.744.253 3.744.253.000 5,0 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 74.885.067 74.885.067.000 100,0Jumlah Modal Dalam Portepel 175.114.933 175.114.933.000 Tahun 2008 Berdasarkan Akta No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 dibuat dihadapan Benny Kristanto SH., Notaris di Jakarta, telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-62964.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084478.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 23 Desember 2008 No. 2531/RUB 09,03/XII/2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 4 Nopember 2008 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 22169 (“Akta No. 81/2008”), para pemegang saham menyetujui pengeluaran saham baru sebanyak 100.000.000 (seratus juta) lembar saham dengan total nilai nominal Rp 100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah). Penerbitan 100.000.000 (seratus juta) saham baru tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Para Pemegang Saham Perseroan dengan perincian sebagai berikut: a. PT Sedaya Multi Investama : 60.000.000 saham b. Marubeni Coporation : 35.000.000 saham c. PT Marubeni Indonesia : 5.000.000 saham

Page 81: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

63

67

Dengan adanya pengeluaran saham baru tersebut, maka struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham(lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 250.000.000 250.000.000.000 Modal Ditempatkan: a. PT Sedaya Multi Investama 104.931.040 104.931.040.000 60,0 b. Marubeni Corporation 61.209.774 61.209.774.000 35,0 c. PT Marubeni Indonesia 8.744.253 8.744.253.000 5,0 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 174.885.067 174.885.067.000 100,0Jumlah Modal Dalam Portepel 75.114.933 75.114.933.000 Saham-saham yang ditempatkan berdasarkan Akta No. 81/2008 telah disetor penuh secara tunai oleh masing-masing pemegang saham. Tahun 2011 Komposisi para pemegang saham Perseroan pada tanggal 22 September 2011, termasuk saham-saham yang masih dalam simpanan (portepel) dan posisi saham yang disetor penuh oleh para pemegang saham berdasarkan Akta No. 17 tanggal 22 September 2011 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-47996. AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0079442.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011 (“Akta No. 17/2011”), para pemegang saham Perseroan menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan menjadi Rp 2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) terbagi atas 2.000.000.000 (dua miliar) saham, yang masing-masing memiliki nilai nominal Rp 1.000 (seribu Rupiah), dan menyetujui pengeluaran saham-saham Perseroan yang belum dikeluarkan dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan menjadi sebesar Rp 574.885.067.000 (lima ratus tujuh puluh empat miliar delapan ratus delapan puluh lima juta enam puluh tujuh ribu Rupiah) yang terbagi atas 574.885.067 (lima ratus tujuh puluh empat juta delapan ratus delapan puluh lima ribu enam puluh tujuh) saham, tiap-tiap saham dengan nilai nominal Rp 1.000 (seribu Rupiah), yang diambil bagian oleh: a PT Sedaya Multi Investama : 344.931.040 saham; b Marubeni Corporation : 201.209.774 saham; c PT Marubeni Indonesia : 28.744.253 saham. Dengan rincian sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase

(%) Jumlah Saham(lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 2.000.000.000 2.000.000.000.000 Modal Ditempatkan: a. PT Sedaya Multi Investama 344.931.040 344.931.040.000 60,0 b. Marubeni Corporation 201.209.774 201.209.774.000 35,0 c. PT Marubeni Indonesia 28.744.253 28.744.253.000 5,0 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 574.885.067 574.885.067.000 100,0Jumlah Modal Dalam Portepel 1.425.114.933 1.425.114.933.000 Saham-saham yang ditempatkan berdasarkan Akta No. 17/2011 telah disetor penuh secara tunai oleh masing-masing pemegang saham. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan tidak mengalami perubahan sejak 22 September 2011, sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan. 3. MANAJEMEN DAN PENGAWASAN Berdasarkan Akta No. 5 tertanggal 4 Oktober 2011 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana ditegaskan kembali berdasarkan Akta No. 31 tertanggal 14 Desember 2011 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., Mkn., Notaris di Jakarta yang pemberitahuannya telah diterima oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-42230 tanggal 23 Desember 2011, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0106008.AH.01.09.Tahun 2011 tertanggal 23 Desember 2011 (“Akta No. 31/2011”), susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:

Page 82: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

64

68

Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Angky Utarya Tisnadisastra Komisaris : Djoko Pranoto Komisaris : Susilo Sudjono Komisaris : Naoto Itakura Komisaris : Hiroyasu Kondo Komisaris Independen : Inget Sembiring Direksi Presiden Direktur : Diana Makmur Direktur : Andrijanto Direktur : Keke Hadi Direktur : Yasuaki Yoshino Direktur : Taketsugu Hori Akta No. 31/2011 menegaskan bahwa Yasuaki Yoshino sebagai Direktur Perseroan menggantikan Motoki Toyoshima untuk masa jabatannya, efektif terhitung sejak tanggal 7 November 2011. Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik. Berdasarkan Akta No. 31/2011, masa jabatan dari Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan 2012 (untuk tahun buku 2011). Seluruh anggota Direksi Perseroan menetap di Indonesia sesuai dengan ketentuan Pasal 20 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan (“Permenkeu 84/2006”). Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan mengenai pembatasan rangkap jabatan sebagaimana diuraikan dalam Pasal 20 ayat (2) dan (3) Permenkeu 84/2006. Berikut adalah keterangan singkat dari masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan: Dewan Komisaris:

Angky Utarya Tisnadisastra, Presiden Komisaris Warga Negara Indonesia, 57 tahun. Menyelesaikan pendidikan dari Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 1984.

1979 – 1982 PT PDCI 1982 – 1990 PT Wardley Summa Leasing 1990 – 1992 Summa Group 1992 – 1997 Komisaris PT Surya Artha Nusantara Finance 1993 – 1999 Komisaris PT Sedaya Multi Investama 1992 – 1993 Direktur PT Intertel Nusaperdana 1993 – 2005 Wakil Presiden Direktur PT Intertel Nusaperdana 1992 – 1993 Direktur PT Astratel Nusantara 1992 – 1997 Executive Board Members Konsorsium Telekomindo Intertel 1993 – 2005 Wakil Presiden Direktur PT Astratel Nusantara 1995 – 2002 Komisaris PT Pramindo Ikat Nusantara

1997 – 2007 Vice Chariman of the Executive Board Konsorsium Intertel Astratel

2000 – 2007 Komisaris PT Astra CMG Life 2000 – 2007 Komisaris PT Staco Estika Sedaya Finance 2000 – 2008 Komisaris PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance 2000 – 2008 Komisaris PT Asuransi Astra Buana 2000 –2010 Komisaris PT Surya Artha Nusantara Finance 2001 –2008 Komisaris PT Federal International Finance 2004 – 2007 Komisaris PT Indonesia Network 2005 – 2010 Presiden Direktur PT Astratel Nusantara 2005 – 2011 Presiden Direktur PT Intertel Nusaperdana 2007 – 2008 Chairman of the Executive Board Konsorsium Intertel

Astratel

Page 83: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

65

69

2000 – sekarang Presiden Direktur PT Sedaya Multi Investama 2008 – sekarang Direktur PT Astra International, Tbk 2008 – sekarang Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance 2008 – sekarang Presiden Komisaris PT Asuransi Astra Buana 2005 – sekarang Komisaris PT Marga Mandalasakti 2006 – sekarang Presiden Komisaris PT PAM Lyonnaise Jaya 2008 – sekarang Presiden Komisaris PT Serasi Autoraya 2008 – sekarang Presiden Komisaris PT Astra Graphia 2008 – sekarang Chairman of Supervisory Board Astra Retirement Funds One

and Two 2009 – sekarang Presiden Komisaris PT Toyofuji Logistics Indonesia 2010 – sekarang Presiden Komisaris PT Surya Artha Nusantara Finance 2011 – sekarang Presiden Komisaris PT Intertel Nusaperdana 2010 – sekarang Presiden Komisaris PT Astratel Nusantara

Djoko Pranoto, Komisaris Warga Negara Indonesia, 57 tahun. Memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknik Mesin dari Universitas Trisakti pada tahun 1978. 1991 - 1996 PT United Tractors, General Manager Divisi Marketing 1997 - 2000 PT United Tractors, Tbk, Direktur 1998 - 2001 PT Komatsu Indonesia, Tbk, Komisaris 2001 - 2007 PT United Tractors, Tbk., Wakil Presiden Direktur 2001 - 2007 PT Komatsu Indonesia, Tbk, Wakil Presiden Komisaris 2007 - 2009 PT United Tractors, Tbk, Presiden Direktur

1995 - sekarang UT Heavy Industry (s), Pte, Ltd, Singapura, Direktur 2006 - sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Komisaris 2008 - sekarang PT Astra International, Tbk, Direktur 2009 - sekarang PT Pamapersada Nusantara, Presiden Komisaris 2009 - sekarang PT United Tractors Pandu Engineering, Presiden Komisaris 2010 - sekarang PT Tuah Turangga Agung, Presiden Komisaris

Susilo Sudjono, Komisaris Warga Negara Indonesia , 60 tahun. Menyelesaikan pendidikan terakhir di European University, Fakultas Bisnis Administrasi Antwerpen, Belgia dengan gelar BBA pada tahun 1970. 1980 - 1980 Shell Oil Indonesia, Staff Internal Audit 1980 - 1984 Citibank Jakarta, Kepala Departemen Kredit 1984 - 1988 PT United Tractors, Kepala Treasury & Collection 1988- 2011 PT Surya Artha Nusantara Finance, Presiden Direktur 1991 - 2004 Astra Credit Company, Direktur 2000 - 2002

Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia, Wakil Ketua Bidang Organisasi

2002 - 2007 Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia, Ketua Umum 2004 - sekarang Asian Leasing Association, Presiden

2005 - sekarang PT Komatsu Astra Finance, Presiden Komisaris 2008 - sekarang Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia, Senior Advisor 2011 - sekarang PT Bukit Uluwatu Villa, Tbk, Komisaris 2011 - sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Komisaris

Page 84: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

66

70

Naoto Itakura, Komisaris Warga Negara Jepang , 55 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Doshisha University, Department of Commerce pada tahun 1979. 1979 – 1990 Marubeni Corporation, Osaka, Staff Departemen Pulp &

Paper 1990 – 1994 Marubeni Corporation, Tokyo, Staff Departemen Wood Chip

Marubeni American Corporation, Atlanta, Transfer Sementara 1994 – 1996

Marubeni Corporation, Tokyo, Asisten Manager Departemen Wood Chip

1996 - 2000

Marubeni Corporation, Tokyo, General Manager Departemen Wood Chip

2000 – 2002

Marubeni Corporation, Tokyo, Asisten General Manager Departemen Wood Chip WA Plantation Resources Pty Limited, Perth, Australia, Transfer Sementara

2002 – 2008

Marubeni Corporation, Tokyo, General Manager Departemen Wood Chip

2008 – 2010

Marubeni Corporation, Tokyo, Senior Operating Officer Divisi Forest Products

2010 – sekarang PT Kencana Internusa Artha Finance, Wakil Presiden Komisaris

2010 - sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Komisaris

Hiroyasu Kondo, Komisaris Warga Negara Jepang , 42 tahun. Menyelesaikan pendidikan terakhir di Sophia University Tokyo, Jepang, Fakultas Ekonomi dan memperoleh gelar Bachelor of Arts in Economics pada tahun 1992. 1992 – 1994

Marubeni Corporation, Tokyo, Staff - Middle East Sec, Construction Machinery Dept. I

1994 – 1995

Marubeni Corporation, Tokyo, Staff - Construction Machinery Sec. I, Construction Machinery Dept. Marubeni Corporation, Transfer (penempatan) sementara ke Marubeni Construction Machinery Sales. Inc.

1995 – 1998 Marubeni Corporation, Marubeni Corporation Accra Liaison Office

1998 – 1999 Marubeni Corporation, Marubeni Iran Co., Ltd. 1999 – 2001

Marubeni Corporation, Transfer (penempatan) sementara ke Marubeni C.A.M. Corporation

2001 – 2003

Marubeni Corporation, Tokyo, Senior Staff - Construction Machinery Business Team-I, Construction Machinery Dept. Marubeni Corporation, Tokyo, Senior Staff - Africa & Cis Sec., Automotive & Construction Machinery Dept. II

2003 – 2004

Marubeni Corporation, Tokyo, Senior Staff - Europe and Africa Team, Automotive, Construction, and Agro Machinery Dept.

2004 – 2005

Marubeni Corporation, Tokyo, Senior Staff - Europe, Africa & CIS Team, Construction & Agro Machinery Dept. Marubeni Corporation, Tokyo, Assistant Manager - Americas, Oceania, Asia & China Team, Construction & Agro Machinery Dept.

2005 - 2009

PT Marubeni Indonesia, General Manager - Transport Machinery Dept.

2006 - 2009 PT Surya Artha Nusantara Finance, Direktur 2009 - sekarang

Marubeni Corporation, Tokyo, General Manager, ASEAN Team, Construction Machinery Dept.

2009 - sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Komisaris

Page 85: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

67

71

Inget Sembiring, Komisaris Independen Warga Negara Indonesia , 71 tahun. Menyelesaikan pendidikan terakhir di Universitas Gajah Mada, Indonesia, Fakultas Ekonomi pada tahun 1967. 1967 - 1968 Staff pada Wakil Ketua Bidang Perusahaan Badan Pemeriksa

Keuangan Republik Indonesia 1970 - 1970 PT Industrial and Legal Consultants (ILC) 1970 - 1975 Koordinator Kelompok Finance Staff Profesional

Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM), Jakarta

1973 - 1973 Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia 1975 - 1976 Tugas Khusus: Pemisahan Xerox Division menjadi PT

tersendiri PT Astra Internasional, Tbk 1976 - 1989 General Manager, Direktur Keuangan dan Administrasi PT

Astra Graphia, Tbk 1989 - 1999 Presiden Direktur PT Astra Graphia, Tbk 1991 - 1999 Presiden Direktur, Direktur, Komisaris Beberapa anak

perusahaan PT Astra Graphia TBK, antara lain PT Microtronics Technology, Batam

2001 - 2004 Anggota Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN)

2001 - 2006 Komisaris, Ketua Komite Audit PT United Tractors, Tbk 2006 - 2010 Komisaris, Ketua Komite Audit PT Bank Permata, Tbk 2011 - sekarang Komisaris, Ketua Komite Audit PT Surya Artha Nusantara

Finance Direksi:

Diana Makmur, Presiden Direktur Warga Negara Indonesia , 54 tahun. Menyelesaikan pendidikan terakhir di Universitas Katolik Parahyangan, Fakultas Ekonomi, Indonesia pada tahun 1981. 1982 - 1990 PT United Tractors, Tbk, Kepala Seksi Accounting 1990 - 1991 PT United Tractors, Tbk, Deputi Kepala Departemen Budget 1991 - 2000 PT United Tractors, Tbk, Kepala Bagian Treasury 2000 - 2008 PT United Tractors, Tbk, Kepala Divisi Corporate Finance 2000 - 2008 PT Bina Pertiwi, Komisaris 2005 - 2008 PT United Tractors Pandu Engineering, Komisaris 2008 (Februari - Mei) PT Multi Prima Universal, Komisaris 2008 - 2011 PT Astra Graphia, Tbk, Direktur

2008 - 2011 PT Astra Graphia Information Technology, Komisaris 2011 - sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Presiden Direktur

Andrijanto, Direktur, Finance & Operation Warga Negara Indonesia, 40 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia, Fakultas Teknik jurusan Teknik Mesin pada tahun 1994 dan memperoleh gelar Master dari Prasetya Mulya Business School, jurusan Bisnis Internasional pada tahun 2006. 1994 - 1996 PT Astra International, Finance Officer 1996 - 2000 Astra Credit Company, Treasury Officer 2000 - 2002

Astra Credit Company, Kepala Departemen Analisa & Perencanaan Keuangan

2002 - 2003 Astra Credit Company, Kepala Cabang Pembiayaan Mobil 2004 - 2005

Astra Credit Company, Kepala Pemasaran & Penjualan, Pembiayaan Alat Berat

2005 - 2006 PT Surya Artha Nusantara Finance, Direktur Pemasaran 2004 - sekarang Asosiasi Perusahaan Pembiayaan, Pengajar 2006 - sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Direktur Keuangan dan

Operasional

Page 86: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

68

72

Keke Hadi, Direktur, Sales & Marketing Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Menyelesaikan pendidikan terakhir di Universitas Krisna Dwipayana, Fakultas Ekonomi pada tahun 1985. 1991 - 1993 PT United Tractors, Tbk, Staff Credit & Collection 1994 - 1995 PT United Tractors, Tbk, Kepala Seksi Departemen Kredit 1996 - 2000 PT United Tractors, Tbk, Kepala Kredit & Administrasi

Penjualan 2001 - 2005 PT United Tractors, Tbk, Deputi Kepala Divisi Akunting dan

Kontrol 2005 - sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Direktur

Yasuaki Yoshino, Direktur, Risk Warga Negara Jepang, 42 tahun. Menyelesaikan pendidikan terakhir di di Fakultas Hukum, Keio University, Jepang, 1992. 1992 - 1993 Staff Member of Overseas Tax Accounting Sec., Corporate

Tax Accounting Dept. of Marubeni Corporation, Tokyo Head Office, Jepang

1993 - 1994 Staff Member of Overseas Tax Accounting Sec., Corporate Accounting Dept. of Marubeni Corporation, Tokyo Head Office, Jepang

1994 - 1996 Staff Member of Development & Construction Sec., Overseas Development & Construction Dept. of Marubeni Corporation, Tokyo Head Office, Jepang

1996 - 1997 Staff Member of Overseas Sec-II, Overseas Development & Construction Dept. of Marubeni Corporation, Tokyo Head Office, Jepang

1997 - 1999 Business Trainee in Jakarta, Marubeni Corporation, Jakarta, Indonesia

1999 - 2002 Temporary Transferred to PT Megalopolis Manunggal Industrial Development in Jakarta, Indonesia

2002 - 2003 Staff Member of Overseas Development & Construction Sec., Overseas Development & Construction Dept of Marubeni Corporation, Tokyo Head Office, Jepang

2003 - 2006 Manager of Urban Development Sec-I, Urban Development Dept of Marubeni Corporation, Head Office, Tokyo, Jepang

2006 - 2007 Manager of Investment Planning Sec., Urban Development Dept of Marubeni Corporation, Head Office, Tokyo, Jepang

2007 - 2009 Manager of Osaka Urban Development Sec., Osaka Development & Construction Dept of Marubeni Corporation, Osaka Branch, Jepang

2009 - 2011 Manager of Osaka Urban Development Sec., Urban Development Dept of Marubeni Corporation, Osaka Branch, Jepang

2011 - 2011 Manager of Construction Machinery Sec-1, Construction Machinery Dept of Marubeni Corporation, Tokyo Head Office, Jepang

2011 - Sekarang Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance

Page 87: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

69

73

Taketsugu Hori, Direktur, Supplier Relation Warga Negara Jepang, 43 tahun. Menyelesaikan pendidikan terakhir di Keio University Tokyo, Jepang Fakultas Ekonomi dengan gelar Bachelor of Arts in Economics pada tahun 1990. 1990 - 1993

Marubeni Corporation, Tokyo, Staff - Machinery Transport Sec., Traffic Dept.

1993 - 1995

Marubeni Corporation, Tokyo, Staff - Export Traffic Sec., Traffic Dept.

1995 - 1996

Marubeni Corporation, Tokyo, Staff - Construction Machinery Dept.

1996 - 1997

Marubeni Corporation, Tokyo, Staff - Construction & Agro-Industrial Sec. Marubeni Corporation, Transfer (penempatan) sementara ke Marubeni Development Machinery Construction

1997 - 2000

Marubeni Corporation, Transfer (penempatan) sementara ke Marubeni Corporation, Jakarta

2000 - 2005

PT Marubeni Indonesia, Transfer (penempatan) sementara ke PT Marubeni Indonesia

2005 - 2006

Marubeni Corporation, Staff - North Americas, Oceania & Asia Team, Construction & Agro Machinery Dept.

2006 - 2007

Marubeni Corporation, General Manager - North America, Oceania & Asia Team, Construction & Agro Machinery Dept

2007 - 2009

Marubeni Corporation, Tokyo, Assistant to the General Manager, Construction & Agro Machinery Dept. Marubeni Corporation, Transfer (penempatan) sementara ke Marubeni Maquinarisas Mexico Servicious, S.A., DE C.V

2009 - sekarang

PT Marubeni Indonesia, Marketing Director, Transport Machinery Dept

2009 - sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Direktur Jumlah gaji dan tunjangan yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 adalah masing-masing sebesar Rp Nihil dan Rp 5.569 juta, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah masing-masing sebesar Rp Nihil dan Rp 6.742 juta, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah masing-masing sebesar Rp Nihil dan Rp 8.111 juta dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 227 juta dan Rp 8.364 juta, yang ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan. Sekretaris Perusahaan Sesuai dengan peraturan BAPEPAM No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Perseroan telah menunjuk Sekretaris Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Surya Artha Nusantara Finance No. 580/LSANF/SK-BOD/III/2011 tentang Penunjukkan Pejabat Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) tanggal 3 Maret 2011 dan Internal Memorandum No. 10.01/SANF/IMO/BOD/III/2011 tanggal 3 Maret 2011 dimana Perseroan telah menunjuk dan mengangkat Naga Sujady sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Perseroan yang mulai berlaku terhitung sejak tanggal Surat tersebut. Tugas-tugas Sekretaris Perusahaan antara lain sebagai berikut: 1. mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal ; 2. memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan investor berkaitan

dengan kondisi Perseroan; 3. memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan UUPM dan peraturan

pelaksanaannya; dan 4. sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Bapepam dan LK dan masyarakat. Komite Audit Sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Peraturan No. I-A, Lampiran I Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, Perseroan telah membentuk komite audit melalui keputusan Dewan Komisaris yang efektif berlaku tanggal 1 Juni 2011 sampai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2012 (tahun buku 2011).

Page 88: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

70

74

Adapun susunan Komite Audit perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Ketua Komite Audit: Inget Sembiring (merangkap sebagai Komisaris Independen Perseroan) 2. Anggota Komite Audit: Kanaka Puradiredja

Warga Negara Indonesia, 66 tahun. Menyelesaikan pendidikan terakhir di Universitas Padjajaran, Fakultas Ekonomi Akuntansi pada tahun 1971. 1971-1974 Departemen Keuangan – Dirjen Pengawasan Keuangan 1975-1977 KPMG (Peat Marwick Mitchell), Melbourne, Australia 1978-1998 KPMG Jakarta, Managing Partner 1999 KPMG Jakrata, Chairman 1990-1994 Komite Standar Audit,Wakil Ketua 1992-1994 Forum Akuntan Pasar Modal, Wakil Ketua 1994-1998 Ikatan Akuntan Indonesia, Ketua Departemen Pendidikan Pendidikan dan Penasihan

IAI Kompartemen Akuntan Publik 1994-1998 KPMG Asia Pacfiic Board, Board Member 1995 KPMG International, Member of Marketing & Communication Committee 1998-2002 Dewan Standar Akuntansi Keuangan, anggota Komite Konsultasi 2000-2007 Kanaka Puradiredja & Rekan, Senior Partner 2002-2010 Ikatan Akuntan Indonesia, Ketua Majelis Kehormatan 2004-2010 Ketua Dewan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) 2003-2008 PT Astra International Tbk, Anggota Komite Audit 2004-2008 PT Federal International Finance, Anggota Komite Audit 2004-2008 PT Astra Sedaya Finance, Anggota Komite Audit 2007-2011 PT Astra Otoparts Tbk, Anggota Komite Audit 2009-sekarang Anggota Dewan Kehormatan Profesional In Risk Management Association 2010-sekarang Ketua Dewan Kehormatan IKAI 2010-sekarang Wakil Ketua Dewan Pengurus Lembaga Komisaris dan Direksi (LKDI) 2011-sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Anggota Komite Audit

3. Anggota Komite Audit: Thomas H. Secokusumo

Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Menyelesaikan pendidikan terakhir di University of Wisconsin, Madison, USA, dengan gelar Master of Business Administration in Finance dan Master of Science in Marketing pada tahun 1990. 1986 – 1988 SGV Utomo, Eksternal Auditor 1997 – 2003 Universitas Indonesia - Magister Akuntansi, Direktur Keuangan dan Administrasi 1998 – 2003 Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi, Academic Secretary for Quality for

Undergraduate Project in Accounting Program 1998 – 2006 Universitas Udayana - Magister Manajemen, Dosen 2003 – 2005 PT Dirgantara Indonesia, Anggota Komite Audit 1987 – sekarang Universitas Indonesia - Fakultas Ekonomi (Akuntansi), Dosen 1990 – sekarang Universitas Indonesia - Magister Manajemen, Dosen 1998 – sekarang Universitas Sumatera Utara, Medan - Pelatihan Sistem Manajemen Biaya, Dosen 2006 – sekarang Universitas Riau, Pekanbaru - Magister Akuntansi, Dosen 2006 – sekarang PT Tigaraksa Satria Tbk, Anggota Komite Audit 2006 – sekarang Universitas Indonesia - Fakultas Ekonomi (Magister Akuntansi), Dosen 2010 – sekarang PT Federal International Finance, Anggota Komite Audit 2011 – sekarang PT Astra Otoparts Tbk, Anggota Komite Audit 2011 – sekarang PT Surya Artha Nusantara Finance, Anggota Komite Audit

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut: 1. Komite Audit harus mengawasi hal-hal dibawah ini:

a. Keuangan – kredibilitas dan objektivitas atas informasi keuangan Perseroan yang akan diterbitkan kepada pihak luar, termasuk laporan keuangan dan dokumen keuangan lainnya;

b. Manajemen resiko dan pengawasan internal – proses yang cukup untuk mengidentifikasi dan mengurangi resiko finansial dan kegiatan usaha;

c. Kegiatan jaminan – rencana dan hasil atas kegiatan yang dilaksanakan oleh Fungsi Kualitas dan Resiko (Quality & Risk Function), Unit Audit Internal, dan Auditor pihak luar untuk menilai resiko utama telah diatasi dengan baik dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan masing-masing pihak tersebut;

d. Objektivitas dan kemandirian– objektivitas dan kemandirian Auditor Internal dan Auditor Luar; e. Hukum – proses dan pelaporan atas permasalahan hukum yang penting dari Perseroan; f. Kepatuhan terhadap hukum dan aturan dan Peraturan Perusahaan.

Page 89: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

71

75

2. Tanggung Jawab Pelaporan Komite Audit terdiri atas: a. Menyediakan laporan tertulis kepada Dewan Komisaris setidaknya sekali dalam triwulan untuk

menunjukan rincian kegiatan Komite Audit, menyediakan rekomendasi untuk menindaklanjuti, dan merincikan permasalahan yang berdampak penting yang harus diberitahukan untuk menjadi peringatan bagi Dewan Komisaris;

b. Membuat tindakan apapun yang diperlukan yang telah dilakukan oleh Direksi perihal sesuatu

permasalahan yang timbul dalam laporan Komite Audit sebelumnya, dan melaporkan setiap kegagalan yang penting oleh pihak terkait untuk melaksanakan tindakan yang tepat kepada Dewan Komisaris;

c. Mempersiapkan suatu laporan untuk dimuat dalam Laporan Tahunan mengenai rincian aktivitas dari Komite Audit, dimana, diantaranya, harus memuat sesuatu yang berlaku: i. Rincian atas pelanggaran yang penting terhadap hukum; ii. Kesalahan yang material atau penyampaian laporan keuangan yang tidak benar,

ketidakseimbangan terhadap sistem pengawasan internal, dan atau setiap kekurangan independensi Auditor Luar.

d. Ketentuan atas Laporan Khusus kepada Dewan Komisaris sebagaimana diwajibkan. 4. SUMBER DAYA MANUSIA Faktor “people” menjadi salah satu contributor terpenting bagi Perseroan dalam rangka mencapai keberhasilan yang optimal. Perseroan selalu berupaya untuk meningkatkan kompetensi karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang baik terutama dalam situasi persaingan usaha yang semakin ketat. Selain hal-hal normatif terkait dengan peraturan-peraturan pemerintah dalam hal ketenagakerjaan seperti tingkat upah yang diberikan berada di atas Upah Minimum Regional, program pensiun dan keikutsertaan dalam program Jamsostek, sistem remunerasi juga dirancang dengan spirit “pay for the performer”. Para karyawan Perseroan tidak mendirikan serikat pekerja. Organization Effectiveness, menjadi salah satu strategi pengelolaan sumber daya manusia agar tingkat produktivitas tetap terjaga dan secara komprehensif terus melakukan upaya peningkatan kompetensi serta memperbaharui proses bisnis di setiap unit kerja demi mencapai “value creation” masing-masing individu. Kompetensi unggulan Perseroan terus dibangun dari waktu ke waktu baik melalui pelatihan internal, eksternal maupun penugasan dalam proyek-proyek tertentu sejalan dengan program pengembangan setiap karyawan. Perseroan sebagai-bagian dari Astra Group mengikutsertakan karyawan dalam program pengembangan kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Astra Management Development Institute (“AMDI”) dalam rangka mencetak para pemimpin Perseroan masa depan sesuai dengan standar kompetensi seorang pemimpin di Astra Group. Program pengembangan dilakukan secara komprehensif melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: Astra Basic Management Program (“ABMP”), adalah program yang dirancang untuk karyawan baru di Astra Group yang berpotensi untuk menjadi pemimpin Perseroan di masa mendatang dengan tujuan memberikan pemahaman portofilio bisnis, culture dan values Astra, mengembangkan critical thinking serta mentalitas dasar yang dibutuhkan untuk bekerja dengan lebih efektif sesuai dengan management sistem Astra; Astra First Line Management Program (“AFMP”), adalah program yang bertujuan untuk membangun potensi para manager lini Perseroan yang mengetahui pola kepemimpinan Astra, memiliki Astra Managerial Competence dan mampu mengaplikasikan sistem management di lingkungan kerja masing-masing; Astra Middle Management Program (“AMMP”), adalah program yang didisain untuk menyiapkan kader manager menengah yang memiliki wawasan bisnis operasional secara terintegrasi (cross-function) dan kemampuan kepemimpinan yang transformasional; Astra General Management Program (“AGMP”), adalah program pengembangan calon pemimpin unit bisnis yang mampu memformulasikan competitive strategy perusahaan, mampu mengintegrasikan semua fungsi-fungsi bisnis yang ada di dalam perusahaan untuk menjalankan strategi tersebut, dan dapat membangun organisasi yang mampu dan fokus untuk memaksimalkan nilai bagi semua stakeholder perusahaan. Pengembangan kompetensi karyawan secara umum dibagi menjadi 2 (dua) skala besar, yaitu:

Kompetensi tehnikal, merupakan kompetensi khusus yang diperlukan bagi karyawan untuk melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan jabatannya masing-masing. Perseroan telah mengirimkan karyawan dalam program pelatihan seperti Risk Management, Internal Audit, Perpajakan, Kursus Usaha Jasa Pembiayaan yang diadakan oleh APPI, dan berbagai seminar/lokakarya sesuai dengan kompetensi individu masing-masing;

Kompetensi non-tehnikal, merupakan pengembangan sikap dan perilaku bekerja karyawan dalam rangka menciptakan kultur dan budaya perusahaan yang sesuai dengan visi dan misi perseroan. Program in-house training telah dilakukan seperti Seven Basic Habits, Collaborative & Communication Skill, Customer Satisfaction Training, Operational Excellence Workshop, dll.

Page 90: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

72

76

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak ada Serikat Pekerja yang dibentuk oleh karyawan Perseroan. Pada tanggal 30 September 2011, Perseroan mencatat jumlah karyawan sebanyak 121 orang. Adapun komposisi karyawan Perseroan adalah sebagai berikut: a. Menurut Jenjang Pendidikan:

Jenjang Pendidikan 31 Desember 30 September2008 2009 2010 2011

SD 2 2 1 1 SLTP - - - - SMU 6 6 7 7 Diploma (D3) 14 13 14 15 Sarjana (S1) & Pasca Sarjana (S2) 71 73 87 98 Jumlah 93 94 109 121

b. Menurut Jenjang Manajemen: Jenjang Manajemen 31 Desember 30 September

2008 2009 2010 2011 Direktur 4 4 4 4 Division head 2 2 3 3 Departement Head 7 7 8 7 Account Manager 8 7 8 7 Officer 42 43 52 64 Staff 30 31 34 36 Jumlah 93 94 109 121

c. Menurut Jenjang Usia: Jenjang Usia 31 Desember 30 September

2008 2009 2010 2011 Lebih dari 50 tahun 2 2 2 2 41 – 50 tahun 11 11 13 12 31 – 40 tahun 25 24 37 34 18 – 30 tahun 55 57 57 73 Jumlah 93 94 109 121 Pada tanggal 30 September 2011, Perseroan mempekerjakan 121 karyawan, dimana 86 orang adalah karyawan tetap dan 35 orang adalah karyawan kontrak. Saat ini Perseroan juga memperkerjakan 4 (empat) orang tenaga kerja asing. Berikut ini adalah penjelasan mengenai karyawan asing tersebut: No. Nama Jabatan Warga

Negara No. Surat Ijin Masa Berlaku

1. Taketsugu Hori Supplier Relation Direktur

Jepang KITAS: 2C21JE3617-K IMTA: KEP.2431 /2011

11 April 2012 11 April 2012

2. Naoto Itakura Komisaris Jepang KITAS: 2C21JE3278-K IMTA: KEP.2382/ 2011

12 April 2012 12 April 2012

3. Yasuaki Yoshino

Risk Director Jepang KITAS: 2C11JE1771AK IMTA: KEP.44351/2011

30 Oktober 2012 30 Oktober 2012

4. Hiroyasu Kondo*

Komisaris Jepang - -

*) Hiroyasu Kondo tidak menetap di Indonesia. Oleh karena itu Hiroyasu Kondo tidak memiliki KITAS. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan tidak mengharuskan Hiroyasu Kondo sebagai Komisaris Perseroan untuk menetap di Indonesia, dan tidak ada perizinan khusus yang wajib diperoleh sehubungan dengan hal tersebut. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan karyawan, Perseroan telah menyesuaikan gaji karyawan sesuai dengan Upah Minimum Propinsi (”UMP”) pada Kantor Perseroan, selain itu Perseroan juga menyediakan berbagai tunjangan, fasilitas dan sarana fisik lainnya yaitu:

Page 91: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

73

77

Tunjangan makan dan transportasi; Tunjangan dan fasilitas kesehatan berupa tunjangan rawat jalan, bagi karyawan serta anggota keluarganya; Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) bagi seluruh karyawan; Fasilitas olah raga; Koperasi Karyawan; Dana Pensiun; Tempat peribadatan; Fasilitas perumahan bagi yang ditempatkan di luar kota di mana karyawan yang bersangkutan direkrut; Fasilitas Kepemilikan Kendaraan Bermotor; Fasilitas asuransi jiwa.

5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN

Adapun struktur organisasi Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Angky Utarya TisnadisastraKomisaris : Djoko PranotoKomisaris : Susilo SudjonoKomisaris : Naoto ItakuraKomisaris : Hiroyasu KondoKomisaris Independen : Inget Sembiring

Direksi

Presiden Direktur : DianaMakmurDirektur : Keke HadiDirektur : AndrijantoDirektur : Yasuaki YoshinoDirektur : Taketsugu Hori

Presiden Direktur

DianaMakmur

KekeHadi

Andrijanto

Yasuaki Yoshino

TaketsuguHori

Divisi Penjualan, Pemasaran &Servis

Divisi Operasi

Divisi Keuangan

Komite Audit

Ketua : Inget SembiringAnggota : Kanaka PuradiredjaAnggota : ThomasH. Secokusumo

Sekretaris Perusahaan

Hukum&UKPN

Audit Internal

Penjualan

Servis& Admin

Sumber DayaManusia

Penagihan

Kredit & Risiko

Keuangan Operasional &Anggaran

Pendanaan

Pemasaran

Teknologi Informasi & Umum

Remedial & Inventory

Akuntansi & Pajak

DianaMakmur

Page 92: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

74

78

6. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM 6.1. PT Sedaya Multi Investama (“SMI”) a. Pendirian

SMI didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 64, tanggal 19 Desember 1989 dan telah diubah dengan akta No. 47 tanggal 20 Februari 1990 serta diubah kembali dengan akta No. 2 tanggal 3 April 1990, ketiga akta tersebut dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya SH., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-2023.HT.01.01.TH.90, tanggal 7 April 1990 dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berturut-turut di bawah No. 1286/A.PT/HKM/1995/PN.JKT.SEL, No. 89/A.Prob/HKM/1995/PN.JAK.SEL, dan No. 1807/A.Not/HKM/1995/PN.JAK.SEL, ketiga pendaftaran tersebut tanggal 11 September 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 83 tanggal 17 Oktober 1995 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 8611/ 1995. Perubahan Anggaran Dasar terakhir kali dilakukan dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 40, tertanggal 8 Agustus 2008, yang dibuat dihadapan Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta, dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-68121.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal 23 September 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU-0090129.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 23 September 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 88 tanggal 31 Oktober 2008 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 22097/2008 (“Akta No. 40/2008”) untuk menyesuaikan seluruh Anggaran Dasar SMI dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

b. Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akte No. 38 tanggal 10 Juni 2010, dibuat dihadapan Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta, telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01.10-18140 tanggal 19 Juli 2010, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0054102.AH.01.09.Tahun 2010 (“Akta No. 38/2010”), susunan Direksi dan Dewan Komisaris SMI adalah sebagai berikut: Direksi: Presiden Direktur : Angky Utarya Tisnadisastra Direktur : Gunawan Geniusahardja Dewan Komisaris: Presiden Komisaris : Prijono Sugiarto Komisaris : Johnny Darmawan Danusasmita

c. Permodalan Berdasarkan Akta No. 40/2008, modal dasar SMI berjumlah Rp 150.000.000.000 (seratus lima puluh miliar Rupiah) terbagi atas 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham masing-masing bernilai nominal Rp 1.000 (seribu Rupiah). Susunan pemegang saham SMI terakhir dimuat dalam akta No. 6, tanggal 12 Januari 2009, dibuat dihadapan Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta (“Akta No. 6/2009”), dengan susunan sebagai berikut: - Pemegang Saham : PT Astra International Tbk sejumlah 98.599.999.000 saham. - Pemegang Saham : PT Arya Kharisma sejumlah 1 saham.

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham SMI adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp 1.000 per saham Persentase (%) Jumlah Saham

(lembar) Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 150.000.000 150.000.000.000 Modal Ditempatkan: a. PT Astra International Tbk. 98.599.999 98.599.999.000 99,999 b. PT Arya Kharisma 1 1.000 0,001 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh* 98.600.000 98.600.000.000 100,00 Jumlah Modal Dalam Portepel 51.400.000 51.400.000.000

* Catatan: Modal ditempatkan dan disetor penuh PT Sedaya Multi Investama (“SMI”) adalah Rp 98.600.000.000 (sembilan puluh delapan miliar enam ratus juta rupiah). Sumber dana yang digunakan

Page 93: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

75

79

SMI untuk melakukan penyertaan di Perseroan berasal dari hasil operasional dan saldo laba SMI per 31 Desember 2009, laba SMI sebesar Rp 1.592.174.591.000 (satu triliun lima ratus sembilan puluh dua miliar seratus tujuh puluh empat juta lima ratus sembilan puluh satu ribu Rupiah).

d. Maksud, Tujuan dan Kegiatan Usaha

Berdasarkan Akta No. 40/2008, maksud dan tujuan SMI adalah perdagangan, pembangunan, transportasi, pertanian, perindustrian, jasa dan pertambangan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, SMI melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

i. menjalankan usaha di bidang perdagangan dari segala macam barang dagangan termasuk perdagangan komputer dan alat elektronika (perangkat lunak dan keras) dan barang-barang yang berhubungan serta yang diperlukan untuk pemakaiannya, perdagangan alat telekomunikasi, perdagangan alat-alat dan perlengkapan keamanan, perdagangan alat-alat dan perlengkapan keselamatan yang meliputi perdagangan impor dan ekspor, antar pulau/daerah serta lokal, untuk barang-barang hasil produksi sendiri dan hasil produksi perusahaan lain serta bertindak sebagai agen, leveransir, waralaba, distributor, dan sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan-perusahaan lain baik dari dalam maupun luar negeri;

ii. menjalankan usaha di bidang pembangunan bertindak sebagai pengembang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan pemborongan pada umumnya (general contractor) antara lain pembangunan kawasan perumahan (real estate), gedung apartemen, kawasan industri (industrial estate), kondominium, perkantoran, pertokoan, beserta fasilitas-fasilitasnya termasuk konstruksi, perekayasaan, perancangan dan penataan serta mengerjakan pembebasan, pembukaan, pengurugan, pemerataan serta pembangunan gedung-gedung, jalan-jalan, taman-taman, bendungan-bendungan, pengairan atau irigasi, landasan-landasan, pemasangan instalasi-instalasi listrik, gas, air minum telekomunikasi, air conditioner dan lainnya dalam bidang teknik sipil, elektro, mesin;

iii. menjalankan usaha di bidang transportasi, angkutan darat dengan menggunakan angkutan truk, bis, sedan serta angkutan darat lainnya, ekspedisi dan pergudangan, transportasi penumpang dan transportasi pengangkutan;

iv. menjalankan usaha di bidang pertanian, agro industri, industri pertanian, peternakan, perikanan darat/laut dan pertambakan, perkebunan, kehutanan dan agrobisnis (perdagangan hasil-hasil pertanian);

v. menjalankan usaha dalam bidang industri yang meliputi industri karoseri dan perakitan kendaraan, industri kayu (tidak termasuk furniture) dan barang anyaman, industri kendaraan bermotor dan karoseri, industri elektronik, industri pembangkit tenaga listrik, pembuatan dan perakitan barang-barang telekomunikasi, elektronik, industri teknologi informasi dan industri telekomunikasi, serta komputer (perangkat keras dan lunak), industri sepatu dan sandal serta industri spare part kendaraan bermotor;

vi. menjalankan usaha di bidang jasa telekomunikasi, jasa konsultan manajemen, penyediaan tenaga kerja terdidik dan atau terlatih, konsultan keamanan dan keselamatan jasa pengantaran uang dan barang (pengangkutan), jasa pengawalan orang, jasa penyelamatan dan pelayanan jasa tol;

vii. menjalankan usaha dalam bidang pertambangan batu bara, nikel, timah dan logam, tambang non migas.

e. Ikhtisar Keuangan Pokok

Di bawah ini disajikan data keuangan penting SMI pada dan untuk tahun yang berakhir dan telah di audit pada tanggal 31 Desember 2009, dan 2010 yang diekstrak dari laporan keuangan SMI yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PwC Global Network) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dan 30 September 2011 (tidak di audit).

(dalam jutaan Rupiah, kecuali ROE dan ROA) Keterangan 31 Desember 30 September 2009 2010 2011 Jumlah Aset 6.673.370 9.180.973 11.716.477 Jumlah Liabilitas 4.415.159 6.299.603 8.525.889 Hak Minoritas 374.287 368.198 527.263 Jumlah Ekuitas 1.883.924 2.513.172 3.190.588 Jumlah Pendapatan 2.405.176 2.2912.536 2.311.003 Jumlah Beban 1.765.983 2.133.742 1.383.661 Laba Bersih 520.641 720.193 662.648 Return on Equity (ROE) 27,6% 28,7% n/a Return on Asset (ROA) 7,8% 7,8% n/a

Page 94: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

76

80

6.2. Marubeni Corporation – Japan (“MCJ”)

a. Pendirian

MCJ didirikan pada bulan Mei tahun 1858, dan berbentuk badan hukum pada 1 Desember 1949.

b. Pengurusan dan Pengawasan Susunan anggota pengurusan dan pengawasan MCJ adalah sebagai berikut: Chairman Chairman : Nobuo Katsumata Direksi President & CEO : Teruo Asada Senior Executive VP : Mamoru Sekiyama Senior Managing Executive Officer : Michihiko Ota Managing Executive Officer : Shinji Kawai Shigemasa Sonobe Shigeru Yamazoe Mitsuru Akiyoshi Yutaka Nomura Daisuke Okada Yukichi Nakamura Outside Directors : Toshiyuki Ogura Shigeaki Ishikawa c. Permodalan

Berdasarkan laporan keuangan Marubeni untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 yang diekstrak dari laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Ernst & Young ShinNihon LLC tanggal 21 Juni 2011, struktur permodalan dan mayoritas pemegang saham MCJ adalah berikut (disajikan dalam Yen Jepang, kecuali terhadap jumlah saham):

Keterangan Jumlah Saham(Lembar)

Jumlah Nominal (dalam Yen Jepang)

Persentase(%)

Modal Dasar 4.300.000.000 - - Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.737.940.900 262.686 100,0 Jumlah Saham Dalam Portepel 2.562.059.100 - -

Mayoritas Pemegang Saham Japan Trustee Service Bank, Ltd. (Trust Account); JP Morgan Chase Bank 3800055; The Master Trust Bank of Japan, Ltd. (Trust Account); Sompo Japan Insurance Inc.; Tokio Marine & Nichido Fire Insurance Co., Ltd.; Meiji Yasuda Life Insurance Company; State Street Bank & Trust Company; Mizuho Corporate Bank, Ltd.; SSBT OD05 OMNIBUS ACCOUNT-TREATY CLIENTS; Nippon Life Insurance Company.

d. Keterangan Tentang Marubeni Corporation

Marubeni bergerak didalam berbagai bidang usaha dan mempunyai jaringan mencakup sebagian besar negara-negara di dunia, dan berdasarkan posisi 31 Maret 2011, Marubeni memiliki 9 cabang di Jepang, dan mempekerjakan 4.020 karyawan. Jumlah cabang Marubeni di luar negeri adalah sebanyak 119 cabang yang tersebar di 69 lokasi di seluruh dunia dengan memperkerjakan 1.769 karyawan lokal di cabang luar negeri.

Perseroan dikategorikan sebagai subsidiaries dan berada dibawah koordinasi transportation machinery division.

Page 95: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

77

81

e. Ikhtisar Keuangan Pokok Dibawah ini disajikan laporan keuangan Marubeni untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan 31 Maret 2011 yang diekstrak dari laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Ernst & Young ShinNihon LLC, adalah berikut:

Keterangan 31 Maret (dalam jutaan Yen Jepang) 2010 2011

Jumlah Aset 4.586.572 4.679.089 Jumlah Liabilitas 3,786,826 3,847,359 Jumlah Ekuitas 799.746 831.730 Jumlah Pendapatan 3.279.969 3.683.849 Biaya lain-lain 325.246 314.935 Laba yang dapat diatribusikan kepada Marubeni 95.312 136.541 6.3. PT Marubeni Indonesia (“MI”) a. Pendirian

MI didirikan berdasarkan akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 126 tanggal 30 Nopember 1993, dibuat dihadapan Mudofir Hadi, S.H., yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-115.HT.01.01.TH’94 tanggal 5 Januari 1994 dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 95/A.PT/HKM/1994/PN.JAK.SEL tanggal 20 Januari 1994 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 15 tanggal 22 Februari 1994, Tambahan No. 1118/1994. Perubahan Anggaran Dasar terakhir kali dilakukan dengan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat Dan Perubahan Anggaran Dasar No. 66 tanggal 8 Agustus 2008, dibuat dihadapan Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta, dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-62235.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 12 September 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU-0083696.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 12 September 2008 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 tanggal 11 Desember 2009 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No 28455/2008 (“Akta No. 66/2008”) untuk menyesuaikan seluruh Anggaran Dasar MI dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

b. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta No. 66/2008 tersebut, susunan anggota Dewan Komisaris MI adalah sebagai berikut: Presiden Komisaris : Masami Saito Komisaris : Isami Matsui Berdasarkan Akta No. 02 tanggal 4 Maret 2010, dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris di jakarta, susunan Direksi MI adalah sebagai berikut: Presiden Direktur : Naoto Itakura Wakil Presiden Direktur : Atsushi Mitani Wakil Presiden Direktur : Masaru Kaneda Direktur Pemasaran : Taketsugu Hori Direktur Keuangan : Tatsuya Taguchi

c. Permodalan

Berdasarkan Akta No. 66/2008, modal dasar MI berjumlah Rp 11.140.300.000 (sebelas miliar seratus empat puluh juta tiga ratus ribu Rupiah, atau ekuivalen dengan USD 5.050.000 – lima juta lima puluh ribu Dollar Amerika Serikat) terbagi atas 5.050 (lima ribu lima puluh) saham dengan masing-masing saham bernilai nominal Rp. 2.206.000, dua juta dua ratus enam ribu Rupiah (USD 1.000 – seribu Dollar Amerika Serikat). Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sejumlah 5.050 (lima ribu lima puluh) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 11.140.300.000 sebelas miliar seratus empat puluh juta tiga ratus ribu Rupiah (USD 5.050.000 – lima juta lima puluh ribu Dollar Amerika Serikat) oleh para pemegang saham. Susunan Pemegang Saham terakhir MI dimuat dalam akta No. 43, tanggal 29 September 2009, dibuat dihadapan Nelfi Mutiara Simanjuntak, S.H. (pengganti Imas Fatimah, S.H.) dengan susunan sebagai berikut: - Pemegang Saham : Marubeni Asean Private Limited (dahulu Marubeni Singapore Private Limited)

sejumlah 5.048 saham. - Pemegang Saham : Koperasi Karyawan Marubeni (KOKABENI) sejumlah 2 saham.

Page 96: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

78

82

60,0%

35,0%

5,0%

99,96

0,04%

100,00%

PT AstraInternational Tbk

PT Sedaya MultiInvestama

MarubeniCorporation

Marubeni AseanPrivate Ltd

PT MarubeniIndonesia

PT Arya Kharisma

Jardine Cycle &Carriage Ltd

Publik

Koperasi KaryawanMarubeni

99,999%

0,001%

49,89%50,11%

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham MI adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp 2.206.000 / (USD 1.000) per saham Persentase

(%) Jumlah Saham(lembar)

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

Modal Dasar 5.050 Rp 11.140.300.000 (USD 5.050.000)

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: a. Marubeni Asean Private Limited (dahulu

Marubeni Singapore Private Limited) 5.048 Rp 11.135.888.000

(USD 5.048.000) 99,96

b. Koperasi Karyawan Marubeni (KOKABENI)

2 Rp 4.412.000 (USD 2.000)

0,04

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

5.050 Rp 11.140.300.000 (USD 5.050.000) 100,00

Jumlah Modal Dalam Portepel - - d. Maksud, Tujuan dan Kegiatan Usaha

Berdasarkan Akta No. 66/2008, maksud dan tujuan MI adalah berusaha dalam bidang jasa perdagangan ekspor dan impor, importir umum, distributor (wholesaler) dan konsultasi investasi. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, MI dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

i. menjalankan usaha di bidang jasa ekspor dengan jalan membeli dan memasarkan produk Indonesia di pasar luar negeri;

ii. menjalankan usaha di bidang jasa impor dengan jalan memasok suplai bahan baku utama, bahan baku penolong, mesin-mesin, peralatan pabrik dan komponen-komponen khusus yang dibutuhkan oleh industri;

iii. bertindak selaku importir umum; iv. bertindak selaku distributor (wholesaler); v. memberikan jasa konsultasi bisnis, manajemen, promosi yang berhubungan dengan investasi, tetapi

tidak termasuk pada jasa konsultasi dalam bidang hukum dan atau perpajakan. 6.4 Hubungan Kepemilikan Perseroan dengan Pemegang Saham Perseroan yang Berbentuk Badan

Hukum

STRUKTUR PERMODALAN

Page 97: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

79

83

Keterangan:

Berdasarkan data dari website Marubeni Corporation, hingga tanggal 31 Januari 2011 tidak ada pemilikan saham individu di perusahaan.

Pemegang saham dari SMI adalah PT Astra International Tbk (99,999%) dan PT Arya Kharisma (0,001%). PT Astra International Tbk dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage Ltd selaku pemegang saham utama dengan

50,1% saham dan publik sebesar 49,89%. Pemegang Saham PT Marubeni Indonesia adalah Marubeni Asean Private Ltd (99,96%) dan Koperasi

Karyawan Marubeni (Kokabeni) (0,04%). 6.5 Hubungan Kepengurusan, Pengawasan, Kepemilikan dan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang

Saham Perseroan

Nama Perseroan AI SMI MC MI

Dir Kom Dir Kom Dir Kom Dir Kom Dir Kom Angky Utarya T. PresKom Dir PresDir Djoko Pranoto Kom Dir Susilo Sudjono Kom Naoto Itakura Kom PresDir Hiroyasu Kondo Kom Inget Sembiring KomInd Diana Makmur PresDir Andrijanto Dir Keke Hadi Dir Yasuaki Yoshino Dir Taketsugu Hori Dir Dir

PresKom : Presiden Komisaris Kom : Komisaris KomInd : Komisaris Independen PresDir : Presiden Direktur Dir : Direktur AI : Astra International

7. KETERANGAN TENTANG GRUP ASTRA

A. Riwayat Singkat Grup Astra

PT Astra International Tbk. (“AI”) adalah suatu perseroan terbatas terbuka yang telah melakukan Penawaran Umum Saham Perdana kepada masyarakat pada tahun 1990 dan telah melakukan pencatatan saham-sahamnya pada Bursa Efek Indonesia. AI adalah perusahaan induk dari Grup Astra yang pada awal kegiatan operasinya, bergerak dalam bidang usaha perdagangan umum terutama hasil bumi. Kemudian AI melakukan perluasan usaha ke bidang distribusi kendaraan dan alat-alat berat serta komponen kendaraan bermotor, disamping melakukan penyertaan baik secara langsung maupun tidak langsung pada anak-anak perusahaan dan perusahaan yang mempunyai hubungan afiliasi yang bergerak dalam berbagai bidang usaha antara lain kendaraan bermotor, jasa keuangan, industri, perkebunan serta usaha-usaha lainnya.

B. Kegiatan Usaha

Sebagai perusahaan induk, AI bertanggung jawab terhadap strategi grup Astra, pengendalian pendanaan dan operasi grup Astra di samping menetapkan perencanaan dan pengembangan bagi anggota grup Astra. Kegiatan usaha Grup Astra dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) kelompok usaha yaitu: 1. Astra Motor meliputi: distribusi otomotif, jasa purna jual, suku cadang, penyewaan dan mobil bekas; 2. Astra Industry meliputi: produksi-perakitan, konstruksi mesin, kontraktor pertambangan dan

pertambangan-mineral; 3. Astra Resources meliputi: agribisnis; 4. Astra System meliputi: teknologi informasi; 5. Astra Finance meliputi: pembiayaan, perbankan dan asuransi.

Page 98: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

80

Page 99: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

81

85

No. Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Hubungan dengan

Perseroan Astra Finance

20. PT Astra Auto Finance Pembiayaan konsumen Astra Group 21. PT Astra Mitra Ventura Modal Ventura Astra Group 22. PT Astra Multi Finance Pembiayaan konsumen Astra Group 23. PT Astra Sedaya Finance Pembiayaan konsumen Astra Group 24. PT Asuransi Astra Buana Asuransi Astra Group 25. PT Bank Permata Tbk. Bank Astra Group 26. PT Federal International Finance Pembiayaan konsumen Astra Group

27. PT Sedaya Multi Investama Sub holding company Astra Group28. PT Sedaya Pratama Properti Astra Group 29. PT Toyota Astra Financial Services Pembiayaan konsumen, credit card, sewa

guna usaha Astra Group

Lain-Lain 30. PT Brahmayasa Bahtera Properti Astra Group 31. PT Suryaraya Prawira Real Estate Astra Group

Perseroan tergabung dalam divisi jasa keuangan Grup Astra, yang bergerak dalam bidang pembiayaan alat-alat berat, melalui sub holding company yaitu PT Sedaya Multi Investama. 9. PERKARA PENGADILAN YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN

Berdasarkan Surat Keterangan dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Pengadilan Niaga Jakarta, Badan Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”), Pengadilan Tata Usaha Negara, Pengadilan Pajak dan Pengadilan Hubungan Industrial Jakarta, Perseroan tidak tersangkut dalam perkara pidana, perdata, kepailitan, perkara penundaan kewajiban pembayaran utang, arbitrase, perselisihan hubungan industrial, dan tata usaha negara, disampaikan informasi sebagai berikut:

a. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

Berdasarkan Surat Keterangan Panitera No. 582/Sktr/Pan/HKM/2011/PN.Jkt-Sel tanggal 17 Oktober 2011 dinyatakan bahwa: (i) Perseroan; (ii) Diana Makmur sebagai Presiden Direktur Perseroan; (iii) Keke Hadi sebagai Direktur Perseroan; (iv) Andrijanto sebagai Direktur Perseroan; (v) Yasuaki Yoshino sebagai Direktur Perseroan; (vi) Taketsugu Hori sebagai Direktur Perseroan; (vii) Angky Utarya Tisnadisastra sebagai Presiden Komisaris Perseroan; (viii) Djoko Pranoto sebagai Komisaris Perseroan; (ix) Susilo Sudjono sebagai Komisaris Perseroan; (x) Hiroyasu Kondo sebagai Komisaris Perseroan; (xi) Naoto Itakura sebagai Komisaris Perseroan; (xii) Inget Sembiring sebagai Komisaris Independen Perseroan. Sejak tahun 2008 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2011, tidak terdaftar/tercatat sebagai penggugat maupun tergugat di dalam register perkara perdata, dan tidak terdaftar/tercatat sebagai terdakwa/terhukum di dalam register perkara pidana yang ada di kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

b. Pengadilan Negeri Jakarta Utara Berdasarkan Surat Keterangan Pengadilan Negeri Jakarta Utara No. 185/SKTR/HK/2011/PN.JKT.UT. tanggal 18 Oktober 2011 dinyatakan bahwa: (i) Perseroan; (ii) Diana Makmur sebagai Presiden Direktur Perseroan; (iii) Keke Hadi sebagai Direktur Perseroan; (iv) Andrijanto sebagai Direktur Perseroan; (v) Yasuaki Yoshino sebagai Direktur Perseroan; (vi) Taketsugu Hori sebagai Direktur Perseroan; (vii) Angky Utarya Tisnadisastra sebagai Presiden Komisaris Perseroan; (viii) Djoko Pranoto sebagai Komisaris Perseroan; (ix) Susilo Sudjono sebagai Komisaris Perseroan; (x) Hiroyasu Kondo sebagai Komisaris Perseroan;

Page 100: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

82

86

(xi) Naoto Itakura sebagai Komisaris Perseroan; (xii) Inget Sembiring sebagai Komisaris Independen Perseroan. Sejak tanggal 1 Januari 2008 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2011 tidak tercatat/terdaftar sebagai penggugat maupun tergugat dan atau sebagai terpidana di dalam register perkara perdata dan register perkara pidana yang ada di kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

c. Pengadilan Negeri Jakarta Timur Berdasarkan Surat Keterangan No. 337/Ket/2011/PN.Jkt.Tim tanggal 13 Oktober 2011 dinyatakan bahwa: (i) Perseroan; (ii) Diana Makmur sebagai Presiden Direktur Perseroan; (iii) Keke Hadi sebagai Direktur Perseroan; (iv) Andrijanto sebagai Direktur Perseroan; (v) Yasuaki Yoshino sebagai Direktur Perseroan; (vi) Taketsugu Hori sebagai Direktur Perseroan; (vii) Angky Utarya Tisnadisastra sebagai Presiden Komisaris Perseroan; (viii) Djoko Pranoto sebagai Komisaris Perseroan; (ix) Susilo Sudjono sebagai Komisaris Perseroan; (x) Hiroyasu Kondo sebagai Komisaris Perseroan; (xi) Naoto Itakura sebagai Komisaris Perseroan; (xii) Inget Sembiring sebagai Komisaris Independen Perseroan. Sejak tanggal 2 Januari 2008 sampai dengan tanggal 13 Oktober 2011, tidak tercatat sebagai: (i) Pemohon sita/tersita atas aset-asetnya; (ii) Penggugat/Tergugat, Pembantah/Terbantah, Pelawan/Terlawan dalam perkara perdata, maupun

termohon Eksekusi berdasarkan Hipotik (hak tanggungan); (iii) Terdakwa maupun terpidana dalam perkara pidana;

di dalam register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

d. Pengadilan Negeri Jakarta Barat Berdasarkan Surat Keterangan No. W10.U2/7638/HK.01/X/2011 tanggal 17 Oktober 2011 dinyatakan bahwa: (i) Perseroan; (ii) Diana Makmur sebagai Presiden Direktur Perseroan; (iii) Keke Hadi sebagai Direktur Perseroan; (iv) Andrijanto sebagai Direktur Perseroan; (v) Yasuaki Yoshino sebagai Direktur Perseroan; (vi) Taketsugu Hori sebagai Direktur Perseroan; (vii) Angky Utarya Tisnadisastra sebagai Presiden Komisaris Perseroan; (viii) Djoko Pranoto sebagai Komisaris Perseroan; (ix) Susilo Sudjono sebagai Komisaris Perseroan; (x) Hiroyasu Kondo sebagai Komisaris Perseroan; (xi) Naoto Itakura sebagai Komisaris Perseroan; (xii) Inget Sembiring sebagai Komisaris Independen Perseroan. Sejak tahun 2006 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2011, tidak terdaftar dalam register perkara perdata sebagai penggugat/tergugat, pembantah/terbantah, pelawan/terlawan, pemohon/termohon maupun dalam register perkara pidana sebagai terdakwa dan terpidana pada kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

e. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Berdasarkan Surat Keterangan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. W10.UI. PMH/344/X/2011/03 tanggal 12 Oktober 2011 dinyatakan bahwa Perseroan dan anggota Direksi dan Dewan Komisaris sebagai berikut:

Presiden Direktur : Diana Makmur Direktur : Keke Hadi Direktur : Andrijanto Direktur : Yasuaki Yoshino Direktur : Taketsugu Hori

Page 101: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

83

87

Presiden Komisaris : Angky Utarya Tisnadisastra Komisaris : Djoko Pranoto Komisaris : Susilo Sudjono Komisaris : Hiroyasu Kondo Komisaris : Naoto Itakura Komisaris Independen : Inget Sembiring

Sejak tahun 2008 sampai dengan tanggal 12 Oktober 2011, tidak tercatat sebagai pihak (baik Penggugat, Turut Penggugat, Tergugat, Para Tergugat, Pelawan, Terlawan, Pembantah, Terbantah) dan tidak tercatat sebagai Terdakwa maupun Terpidana dalam register di kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

f. Badan Arbitrase Nasional Indonesia Berdasarkan Surat Badan Arbitrase Nasional Indonesia No. 11.1159/SKB/X/BANI/WD tanggal 10 Oktober 2011, dinyatakan bahwa untuk periode 2009, 2010 dan sampai dengan tanggal 10 Oktober 2011, Perseroan dengan susunan pengurus sebagai berikut: Presiden Komisaris : Angky Utarya Tisnadisastra Komisaris : Djoko Pranoto Komisaris : Susilo Sudjono Komisaris : Hiroyasu Kondo Komisaris : Naoto Itakura Komisaris Independen : Inget Sembiring Presiden Direktur : Diana Makmur Direktur : Keke Hadi Direktur : Andrijanto Direktur : Yasuaki Yoshino Direktur : Taketsugu Hori

tidak pernah terdaftar dalam register arbitrase di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”).

g. Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Berdasarkan Surat Keterangan No: W2-TUN1.393/HK.06/X/2011 tanggal 11 Oktober 2011 dinyatakan bahwa Perseroan dengan anggota Direksi dan Dewan Komisaris sebagai berikut:

Anggota Direksi Presiden Direktur : Diana Makmur Direktur : Keke Hadi Direktur : Andrijanto Direktur : Yasuaki Yoshino Direktur : Taketsugu Hori Anggota Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Angky Utarya Tisnadisastra Komisaris : Djoko Pranoto Komisaris : Susilo Sudjono Komisaris : Hiroyasu Kondo Komisaris : Naoto Itakura Komisaris Independen : Inget Sembiring

sejak tanggal 1 Januari 2008 sampai dengan tanggal 11 Oktober 2011, tidak terdaftar dalam suatu Sengketa Tata Usaha Negara di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta sebagai pihak, baik sebagai Penggugat, Tergugat, maupun Intervensi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.

h. Pengadilan Hubungan Industrial DKI Jakarta Pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Berdasarkan Surat Keterangan No. W10.U1.PHI/788/X/2011/03 tanggal 19 Oktober 2011 yang dikeluarkan oleh Pengadilan Hubungan Industrial DKI Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan bahwa Perseroan dan susunan pengurus Perseroan yang masih menjabat adalah sebagai berikut: Direksi Presiden Direktur : Diana Makmur Direktur : Andrijanto Direktur : Keke Hadi Direktur : Yasuaki Yoshino Direktur : Taketsugu Hori

Page 102: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

84

88

Komisaris Presiden Komisaris : Angky Utarya Tisnadisastra Komisaris : Susilo Sudjono Komisaris : Djoko Pranoto Komisaris : Naoto Itakura Komisaris : Hiroyasu Kondo Komisaris Independen : Inget Sembiring Sejak tanggal 14 Januari 2006 hingga tanggal 19 Oktober 2011, tidak tercatat sebagai pihak (baik Penggugat, Turut Penggugat, Tergugat, Para Tergugat, Pelawan, Terlawan, Pembantah, Terbantah) di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial DKI Jakarta Pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

i. Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Berdasarkan Surat Keterangan No. W10.U1/3580/Pdt.02/X/2011/03 tanggal 17 Oktober 2011 yang dikeluarkan oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dinyatakan bahwa Perseroan dengan susunan Direksi dan Komisaris yaitu:

Direksi Presiden Direktur : Diana Makmur Direktur : Keke Hadi Direktur : Andrijanto Direktur : Yasuaki Yoshino Direktur : Taketsugu Hori Komisaris Presiden Komisaris : Angky Utarya Tisnadisastra Komisaris : Djoko Pranoto Komisaris : Susilo Sudjono Komisaris : Hiroyasu Kondo Komisaris : Naoto Itakura Komisaris Independen : Inget Sembiring

sejak tahun 2008 sampai dengan tanggal 17 Oktober 2011 tidak terdaftar sebagai pihak (baik termohon atau pemohon) dalam register kepailitan/Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (”PKPU”) di kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat.

j. Pengadilan Pajak Pajak No. KET-529/SP.5/2011 tanggal 14 Oktober 2011dinyatakan bahwa Perseroan beserta anggota Direksi dan Dewan Komisaris yaitu:

Direksi Presiden Direktur : Diana Makmur Direktur : Keke Hadi Direktur : Andrijanto Direktur : Yasuaki Yoshino Direktur : Taketsugu Hori

Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Angky Utarya Tisnadisastra Komisaris : Djoko Pranoto Komisaris : Susilo Sudjono Komisaris : Hiroyasu Kondo Komisaris : Naoto Itakura Komisaris Independen : Inget Sembiring

yang status badan hukumnya yang beralamat di Perkantoran Hijau Arkadia Lantai 11 Tower B, Jl. T.B. Simatupang Kav. 88, Jakarta Selatan 12520, kami sampai dengan saat ini belum menemukan adanya suatu sengketa perpajakan yang terdaftar dalam register perkara di Pengadilan Pajak.

PT Herpanta Mas Abadi, beralamat di Jl. Raya Sidikalang Kel. Huta Paung, Kec. Pollung, Kab. Humbang Hasundutan Medan, melakukan somasi terhadap Perseroan, dengan rincian sebagai berikut:

1. Berdasarkan surat ref.: 0438/CS-JG/Som/IX/2011 tertanggal 29 September 2011 yang dikirimkan oleh Christopher L. P. Simajuntak, S.H., dan J. Girsang dari kantor advokat & konsultan hukum Jhon Girsang & Associates yang bertindak untuk dan atas nama PT Herpanta Mas Abadi, Perseroan disomasi karena dianggap telah melakukan perampasan secara sepihak terhadap 1 unit excavator milik PT Herpanta Mas Abadi. Oleh karenanya, Christopher L. P. Simajuntak, S.H., dan J. Girsang meminta Perseroan untuk melakukan musyawarah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

Page 103: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

85

89

2. Berdasarkan surat tertanggal 21 Oktober 2011 No. 214/LBH-SPRI/X/2011 yang dikirimkan oleh M. Sianturi, S.H., MM., Indah Berlian Apriyanthi, SH., MH. Dan Efendi Manalu, SH. Advokat pada kantor Lembaga Bantuan Hukum Serikat Pers Republik Indonesia yang bertindak untuk dan atas nama Junaidi Simamora (PT Herpanta Mas Abadi) menyampaikan hal-hal berikut: a. Junaidi Simamora telah memenuhi permintaan Perseroan sebagaimana tertuang dalam surat

No. 124/LOBB/IX/11 tertanggal 1 Oktober [2011] untuk melunasi sisa kewajiban angsuran ke-35 dan ke-36 atas perjanjian No. 3.08.04.001623 tertanggal 30 April 2008 kepada Perseroan sebesar Rp 120.870.000 dan telah membayar denda dan premi 50% sebesar Rp 89.637.400;

b. Sisa angsuran terhadap perjanjian No. 3.08.08.001553 berikut 50% denda belum dapat dipenuhi oleh Junaidi Simamora yang berjanji akan memenuhi semua kewajiban utangnya kepada Perseroan jika keadaan finansialnya sudah meningkat;

c. Demi peningkatan kemampuan finansial, Junaidi Simamora memohon agar Perseroan menyerahkan kembali dua unit Komatsu type Excavator model PC200 – 7 serial number C75873 dan C75874 yang telah ditarik oleh Perseroan dan menyerahkan dua invoice atas kedua perjanjian tersebut di atas dalam waktu 1 (satu) minggu setelah Perseroan menerima surat tersebut di atas.

3. Berdasarkan surat tertanggal 4 Nopember 2011 No. 219/LBH-SPRI/XI/2011 dari M. Sianturi, S.H., MM.,

Indah Berlian Apriyanthi, SH., MH. Dan Efendi Manalu, SH. Advokat pada kantor Lembaga Bantuan Hukum Serikat Pers Republik Indonesia yang bertindak untuk dan atas nama PT Herpanta Mas Abadi berdasarkan Surat Kuasa Khusus N.213/LBH-SPRI/X/11 tertanggal 21 Oktober 2011 yang mana surat tersebut disampaikan kepada Law Office Batubara & Bels selaku kuasa hukum Perseroan, PT Herpanta Mas Abadi menyampaikan antara lain agar kuasa hukum Perseroan memberikan pemahaman hukum yang baik kepada Perseroan agar segera menyerahkan kembali dua unit Komatsu type Excavator model PC200 – 7 serial number C75873 dan C75874 yang telah ditarik oleh Perseroan dan menyerahkan dua invoice atas kedua perjanjian tersebut di atas dalam waktu 1 (satu) minggu setelah Perseroan menerima surat tersebut. Apabila Perseroan tidak melaksanakan hal tersebut, kuasa hukum PT Herpanta Mas Abadi akan melakukan langkah hukum yang lebih tegas terhadap Perseroan.

Ketiga surat somasi di atas adalah mengenai permasalahan hukum yang sama, dimana semula PT Herpanta Mas Abadi menunjuk kantor advokat John Girsang & Associates sebagai kuasa hukumnya, namun kemudian digantikan oleh Lembaga Bantuan Hukum Serikat Pers Republik Indonesia. Kasus ini bermula dari adanya cidera janji oleh PT Herpanta Mas Abadi, dimana PT Herpanta Mas Abadi lalai untuk membayar cicilan angsuran sewa guna usaha. Karena PT Herpanta Mas Abadi terus menerus lalai untuk melaksanakan kewajiban pembayarannya, maka Perseroan melaksanakan haknya berdasarkan perjanjian sewa guna usaha dengan menarik kembali dua unit Komatsu type Excavator model PC200 – 7 serial number C75873 dan C75874. Permasalahan hukum antara Perseroan dengan PT Herpanta Mas Abadi sebagaimana diuraikan dalam 3 surat di atas masih dalam proses musyawarah dan nilai dari perselisihan tersebut tidak material dan tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan.

10. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA Perjanjian-Perjanjian Dalam Rangka Penerimaan Fasilitas Kredit/Pinjaman No Keterangan No. Perjanjian Nilai Jangka Waktu Pihak Ketiga Jumlah Kewajiban

Terutang per tanggal

30 September 2011 1. Fasilitas

Kredit Jangka Panjang dengan JA Mitsui Leasing Ltd.

Facility Agreement tanggal 22 Desember 2008 sebagaimana diamandemen dalam Amendment of Facility Agreement tanggal 2 Maret 2009.

JPY 3.000.000.000 (tiga miliar Yen Jepang).

3 tahun sejak tanggal penarikan (tidak termasuk tanggal penarikan tersebut).

JA Mitsui Leasing Ltd

JPY 708.333.333

2. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, PT ANZ Panin Bank, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Singapore Branch, PT Bank Mizuho Indonesia,

Facility Agreement tanggal 4 Desember 2009 sebagaimana diamandemen dengan Supplemental Agreement tanggal 25 Februari 2010.

Tranche A Part I: USD 40.000.000 (empat puluh juta Dolar Amerika Serikat) Tranche A Part II: USD 5.000.000 (lima juta Dolar Amerika Serikat) Tranche B: Rp 150.000.000.000 (seratus lima puluh miliar Rupiah).

3 (tiga) tahun sejak tanggal penarikan fasilitas.

Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, PT ANZ Panin Bank, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Singapore Branch, PT Bank Mizuho Indonesia, Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank (Hong Kong) Limited dan Standard

USD 22.916.666,87 Rp 62.500.000.000

Page 104: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

86

90

No Keterangan No. Perjanjian Nilai Jangka Waktu Pihak Ketiga Jumlah Kewajiban Terutang per

tanggal 30 September 2011

Standard Chartered Bank, Standard Chartered Bank (Hong Kong) Limited dan Standard Chartered Bank Jakarta Branch.

Chartered Bank Jakarta Branch.

3. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT Bank Central Asia Tbk.

Akta Perjanjian Kredit No. 05 tanggal 17 Maret 2008 sebagaimana diamandemen oleh Akta Perjanjian Kredit No. 21 tanggal 15 Oktober 2009 dan diamandemen oleh Akta Perubahan Kedua Atas Perjanjian Kredit No. 2 tanggal 4 Nopember 2010 dan terakhir diamandemen oleh Akta Perubahan Ketiga Atas Perjanjian Kredit No. 12 tanggal 9 September 2011.

Fasilitas Installment Loan I Rp 100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah) Catatan: Fasilitas Installment Loan I telah dilunasi oleh Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keterangan Pelunasan Fasilitas Kredit dari PT Bank Central Asia Tbk No. 2854/ADM/MBA/2011 tanggal 28 September 2011. Fasilitas Installment Loan II Rp 100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah) Fasilitas Installment Loan III Rp 200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah) Fasilitas Installment Loan IV Rp 200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah) Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) Rp 50.000.000.000 (lima puluh miliar Rupiah).

36 Bulan setelah tanggal Penarikan Fasilitas Installment II, telah berakhir dan telah ditarik seluruhnya. Fasilitas Installment III, telah berakhir dan telah ditarik seluruhnya. Fasilitas Installment IV, terhitung sejak tanggal 8 September 2011 dan berakhir pada tanggal 8 Maret 2012. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) terhitung sejak tanggal 8 September 2011 dan berakhir pada tanggal 8 September 2012.

PT Bank Central Asia Tbk

Rp 41.666.666.666 Rp 158.333.333.333 nihil nihil

4. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

Akta Perjanjian Kredit No. 32 tanggal 10 Februari 2010 sebagaimana diamandemen oleh Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kredit No. 18 tanggal 10 Mei 2011 dan diamandemen oleh Perubahan II dan Pernyataan Kembali Perjanjian Kredit No. 29 tanggal 11 Juli 2011.

Rp 100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah) (Revolving Working Capital Facility); Rp 200.000.000.000,00 (dua ratus miliar Rupiah) (Revolving Term Loan Facility); dan USD 10.000.000,00 (sepuluh juta Dolar Amerika Serikat (Revolving Working Capital Facility II)..

Revolving Working Capital Facility: maksimum 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian Addendum I (10 Mei 2011) dan karenanya harus dibayar lunas oleh Debitur kepada Bank selambat-lambatnya tanggal 10 Mei 2012.; Revolving Term Loan Facility: 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal masing-masing penarikan Fasilitas (selambat-lambatnya pada tanggal 10 Februari 2013). Revolving Working Capital Facility II: maksimum 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian Addendum II (10 Juli 2011) dan karenanya harus dibayar lunas oleh Debitur kepada Bank selambat-lambatnya tanggal 10 Mei 2012.

PT Bank DanamonIndonesia Tbk

nihil Rp 140.000.000.000 nihil

5. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT Bank OCBC NISP Tbk.

Akta Perjanjian Penyediaan Fasilitas Kredit No. 44 tanggal 16 April 2010 yang diamandemen dengan Akta Addendum Penyediaan Fasilitas Kredit No. 110 tanggal 26 Nopember 2010 dan diamandemen dengan Akta Addendum Kedua Perjanjian Penyediaan Fasilitas Kredit No. 16 tanggal

Rp.175.000.000.000 (seratus tujuh puluh lima miliar Rupiah) (Non Revolving Term Loan)

Rp 200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah) (Non Revolving Fixed Loan).

Non Revolving Term Loan:

1. 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan yang terakhir atas Fasilitas Kredit, atau

2. sampai dengan tanggal dimana Bank mengakhiri/menghentikan Perjanjian ini berdasarkan dan menurut syarat serta ketentuan dalam Perjanjian ini.

(mana yang paling awal)

PT Bank OCBC NISP Tbk

Rp 102.083.333.333

Page 105: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

87

91

No Keterangan No. Perjanjian Nilai Jangka Waktu Pihak Ketiga Jumlah Kewajiban Terutang per

tanggal 30 September 2011

16 Desember 2011. Berdasarkan Surat Keterangan Notaris Eveline Gandauli Rajagukguk, SH, Nomor 008/EGR-CN/XII/2011 tanggal 16 Desember 2011, Notaris Eveline Gandauli Rajagukguk, SH menerangkan bahwa padat anggal 16 Desember 2011 Perseroan dan OCBC NISP telah menandatangani dokumen Akta Addendum Kedua Perjanjian Penyediaan Fasilitas Kredit No. 16 dan Akta Jaminan Fidusia No. 17. Bahwa salinan atas akta-akta tersebut saat ini sedang dalam penyelesaian di Kantor Notaris Eveline Gandauli Rajagukguk, SH dan akan diserahkan selambat-lambatnya 1 bulan sejak akta tersebut ditandatangani, yaitu pada tanggal 16 Januari 2012.

Non Revolving Fixed Loan: 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya Perjanjian Addendum (26 Nopember 2010)..

6. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT Bank Permata Tbk.

Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. KK/10/582/N/CGVC tanggal 10 Agustus 2010 dan diamandemen kembali dengan Perubahan Pertama Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. KK.10/722/AMD/CGVC tanggal 28 September 2010.

Fasilitas Rekening Koran sebesar Rp 5.000.000.000 (lima miliar Rupiah) Fasilitas Revolving Loan sebesar USD 2.500.000 (dua juta lima ratus ribu Dolar Amerika Serikat).

Sampai dengan 30 September 2012.

PT Bank Permata Tbk

nihil nihil

7. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan Standard Chartered Bank, Indonesia.

Term Facility Agreement tanggal 27 Agustus 2010.

USD 50.000.000 (lima puluh juta Dolar Amerika Serikat).

36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan yang terakhir.

Standard Chartered Bank, Indonesia

USD 33.333.332,99

8. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan Bank Ekonomi.

Akta Perjanjian Fasilitas Kredit No. 3 tanggal 27 September 2010.

USD 5.000.000 (lima juta Dolar Amerika Serikat).

36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Penerimaan Pinjaman.

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk

USD 3.333.333,28

9. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan JAML.

USD 30.000.000 Term Facility Agreement tanggal 19 Oktober 2010.

USD 30.000.000 (tiga puluh juta Dolar Amerika Serikat).

36 bulan setelah tanggal Penarikan terakhir.

JA Mitsui Leasing Ltd

USD 23.749.999,95

10. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.

Perjanjian Kredit Term Loan No. 10 tanggal 2 Desember 2010.

Rp 200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah)

Kredit diberikan untuk jangka waktu 42 (empat puluh dua) bulan (termasuk Availability Period).

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

Rp 150.000.000.000

11. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch.

USD 15.000.000 Term Facility Agreement tanggal 15 Desember 2010.

USD 15.000.000 (lima belas juta Dolar Amerika Serikat).

36 bulan setelah tanggal Penarikan terakhir.

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch

USD 11.250.000,00

12. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan MG Leasing Corporation.

USD 10.000.000 Term Facility Agreement tanggal 5 Januari 2011.

USD 10.000.000 (sepuluh juta Dolar Amerika Serikat).

36 bulan setelah tanggal Penarikan terakhir.

MG Leasing Corporation

USD 8.333.330,00

13. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT ANZ Panin Bank, PT

USD 145.000.000 Term Facility Agreement tanggal 24 Februari 2011.

USD 145.000.000 (seratus empat puluh lima juta Dolar Amerika Serikat).

36 bulan sejak Tanggal Penarikan Terakhir.

PT ANZ Panin Bank, PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., The Hongkong Shanghai Banking

USD 135.833.333,33

Page 106: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

88

92

No Keterangan No. Perjanjian Nilai Jangka Waktu Pihak Ketiga Jumlah Kewajiban Terutang per

tanggal 30 September 2011

Bank Danamon Indonesia, Tbk., The Hongkong Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Singapore, Mizuho Corporate Bank, Ltd., Natixis, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, PT Bank Ekonomi Raharja Tbk.

Corporation Limited, Jakarta Branch, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Singapore, Mizuho Corporate Bank, Ltd., Natixis, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, PT Bank Ekonomi Raharja Tbk.

14. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.

Akta Perjanjian Kredit Term Loan No. 60 tanggal 28 Maret 2011.

Rp 300.000.000.000 (tiga ratus miliar Rupiah).

42 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

Rp 266.666.666.670

15. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan Bank of China Limited, Jakarta Branch

USD20.000.000 Term Loan No. 59 Facility Agreement tanggal 20 April 2011.

USD 20.000.000 (dua puluh juta Dolar Amerika Serikat).

36 bulan sejak Tanggal Penarikan

Bank of China Limited

USD 13.750.000

16. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT Bank DKI

Akta Perjanjian Kredit No. 45 tanggal 27 Juni 2011.

Rp 225.000.000.000 (dua ratus dua puluh lima miliar Rupiah).

42 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian.

PT Bank DKI Rp 23.200.589.055

17. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT Bank ICBC Indonesia

Akta Perjanjian Kredit No. 56 tanggal 12 Oktober 2011.

Rp. 100.000.000.000,- (seratus milyar Rupiah)

36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal pencairan Fasilitas Kredit.

Bank ICBC Indonesia.

nihil

18. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT NISP Sekuritas dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Perjanjian Penerbitan Medium Term Notes (MTN) Seri A Tahun 2010 SAN Finance I Seri A Tahun 2010 No. 72 tanggal 23 Februari 2010 dibuat dihadapan Linda Herawati, S.H., Notaris di Jakarta Pusat.

Rp 100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah)

24 bulan sejak Tanggal Penerbitan.

PT NISP Sekuritas dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Rp 100.000.000.000

19. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT NISP SEKURITAS dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Perjanjian Penerbitan Medium Term Notes (MTN) Seri B Tahun 2010 SAN Finance I Seri A Tahun 2010 No. 75 tanggal 23 Februari 2010 dibuat dihadapan Linda Herawati, S.H., Notaris di Jakarta Pusat.

Rp 200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah)

23 bulan sejak Tanggal Penerbitan.

PT NISP Sekuritas dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Rp 200.000.000.000

20. Fasilitas Kredit Jangka Panjang dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi SAN Finance I Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap No. 52 tanggal 25 Oktober 2010 dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat sebagaimana diperpanjang dengan Akta Addendum I Perjanjian. Perwaliamanatan Obligasi SAN Finance I Tahun 2010 dengan Tingkat

Jumlah pokok Obligasi sebesar Rp 600.000.000.000 (enam ratus miliar Rupiah) yang terbagi dalam beberapa Seri Obligasi, yakni: a. Seri A sebesar

Rp 105.000.000.000 (seratus lima miliar Rupiah) dengan jangka waktu Obligasi 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari kalender sejak Tanggal Emisi A;

b. Seri B sebesar Rp

Perjanjian Perwaliamanatan berlaku sejak ditandatangani dan Perjanjian Perwaliamanatan akan berakhir dengan sendirinya apabila: a. Pernyataan Pendaftaran

tidak Efektif selambat-lambatnya pada tanggal 17 (tujuh belas) Januari 2011 (dua ribu sebelas);

b. Dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Emiten membatalkan Penawaran Umum,

PT NISP Sekuritas dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Rp 105.000.000.000 Rp 101.000.000.000

Page 107: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

89

93

No Keterangan No. Perjanjian Nilai Jangka Waktu Pihak Ketiga Jumlah Kewajiban Terutang per

tanggal 30 September 2011

Bunga Tetap No. 14 tanggal 2 Desember 2010 dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat, kemudian terakhir diperpanjang dengan Akta Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap No. 2 tanggal 6 Januari 2011 dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat.

101.000.000.000 (seratus satu miliar Rupiah) dengan jangka waktu Obligasi 24 (dua puluh empat) bulan sejak Tanggal Emisi;

c. Seri C sebesar Rp 394.000.000.000 (tiga ratus sembilan puluh empat miliar Rupiah) dengan jangka waktu Obligasi 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi.

dengansyarat-syarat dan ketentuan sebagaimana tersebut dalam angka 6 Peraturan IX.A.2;

c. Obligasi tidak memenuhi persyaratan pencatatan pada Bursa Efek;

d.Seluruh kewajiban Emiten baik pembayaran bunga maupun pelunasan pokok Obligasi dan imbalan jasa lainnya telah dilunasi;

Rp 394.000.000.000

21 Fasilitas Kredit Jangka Panjang dari Mizuho Corporate Bank Ltd dan PT Bank Mizuho Indonesia

Term Facility Agreement tanggal 2 Desember 2011 antara Perseroan dengan Mizuho Corporate Bank Ltd dan PT Bank Mizuho Indonesia

US$30.000.000 (tiga puluh juta Dollar Amerika Serikat)

36 (tiga puluh enam) bulan setelah Tanggal Penarikan terakhir dengan Availability Period selama 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal Perjanjian

Mizuho Corporate Bank Ltd dan PT Bank Mizuho Indonesia

Catatan: Perjanjian untuk fasilitas kredit ini ditandatangani pada tanggal 2 Desember 2011. Pada tanggal Prospektus ini, kewajiban terutang adalah sebesar US$20.000.000

Catatan: Fasilitas Kredit Jangka Pendek: dengan jangka waktu 1 (satu) tahun. Fasilitas Kredit Jangka Panjang: dengan jangka waktu > 1 (satu) tahun.

Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) dari para kreditur yang dapat merugikan Pemegang Obligasi. Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan para pihak ketiga pada Perjanjian-Perjanjian Dalam Rangka Penerimaan Fasilitas Kredit/Pinjaman.

Perjanjian-Perjanjian Sewa Menyewa Perseroan melakukan penyewaan untuk kantor pusat dan beberapa kantor perwakilan/jaringan operasi berdasarkan perjanjian sewa-menyewa, dan sampai dengan tanggal 30 September 2011 adalah berikut:

No. Perjanjian Pihak Ketiga Obyek Sewa Jangka Waktu 1. Perjanjian Sewa Menyewa No.

07/LEG/XII/2006/2 tanggal 5 Desember 2006 dibuat dihadapan oleh Yuniwati Wiaji, S.H., Notaris di Pontianak Catatan: Perjanjian Sewa Menyewa No. 07/LEG/XII/2006/2 tanggal 5 Desember 2006 dibuat dihadapan oleh Yuniwati Wiaji, S.H., Notaris di Pontianak, pada tanggal Prospektus ini telah diperpanjang berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa No. 07143/LEG/XII/20062011/2 tanggal 5 Desember 2006 20 Desember 2011 dibuat dihadapan oleh Yuniwati Wiaji, S.H., Notaris di Pontianak dengan jangka waktu sampai 1 Januari 2017

Yohannes Tanah dan bangunan terletak di Komplek Ruko A Yani Sentra Bisnis Blok C No. 12A, Kelurahan Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

1 Januari 2007 sampai dengan 1 Januari 2012.

2. Perjanjian Sewa Menyewa No. 143/HBS-SANF/V/2010, tanggal 1 Mei 2010.

Hotel Bumi Senyiur

Tempat di gedung Hotel Bumi Senyiur dengan ukuran 32 m2, beralamat di Jalan P. Diponegoro No. 17-19, Samarinda.

1 Mei 2010 sampai 30 April 2012

Page 108: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

90

94

No. Perjanjian Pihak Ketiga Obyek Sewa Jangka Waktu 3. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 13

tanggal 8 Mei 2006 dibuat dihadapan Iwan Suhardi, S.H., M.Kn., Notaris di Waru – Sidoarjo sebagaimana diperpanjang dengan Akta Perjanjian Perpanjangan Sewa Menyewa No. 59 tanggal 9 Mei 2008 dibuat dihadapan Iwan Suhardi, S.H., M.Kn., Notaris di Waru – Sidoarjo dan sebagaimana diperpanjang dengan Akta Perjanjian Perpanjangan Sewa Menyewa No. 84 tanggal 11 Mei 2011 dibuat dihadapan Iwan Suhardi, S.H., M.Kn., Notaris di Waru-Sidoarjo.

Yohanes Lunardi

Rumah Toko yang terletak di Ruko Surya Inti Permata Jalan Jemur Andayani 50 A Blok, 3A, 5A, 6A, Kelurahan Siwalankerto, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, Jawa Timur.

7 Mei 2011 sampai dengan 7 Mei 2014

4. Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 11 Mei 2011.

Yenny Tanah dan bangunan yang terletak di Jalan M.T. Haryono Blok A2 No. 3, Kelurahan Balikpapan Baru, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur

1 Mei 2011 sampai dengan 1 Mei 2014

5. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 24 tanggal 8 April 2009 dibuat dihadapan Tito Utoyo, S.H., Notaris di Pekanbaru sebagaimana diperpanjang dengan Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 103 tanggal 29 Maret 2011 dibuat dihadapan Tito Utoyo, S.H., Notaris di Pekanbaru.

Nyonya Ace Yiendry Yusuf

Bangunan rumah kantor yang terletak di Jalan Datuk Setia Maharaja, Komplek Perkantoran Grand Sudirman Blok A No. 7, Pekanbaru.

8 April 2011 sampai dengan 8 April 2014

6. Lease Agreement Reference: LMIR/PHA/MGT/192/400/67.B/1101, tanggal 9 Januari, 2006, diamandemen oleh Addedum I Lease Agreement No. LMIR/PHA/MGT/192/400/67.B/1101 tanggal 27 Nopember 2006, dan Addendum II Lease Agreement No. LMIR/PHA/MGT/192/400/67.B/1101 tanggal 4 Desember 2008.

PT Loka Mampang Indah Realty

Tempat di Tower B, Lantai 11, Perkantoran Hijau Arkadia, Jalan Let. Jen. T.B. Simatupang Kav. 88, Jakarta Selatan.

2 Februari 2009 sampai dengan 1 Februari 2012

7. Lease Agreement Reference: LMIR/PHA/MGT/192/400/135.B/1002, tanggal 3 Juni 2010.

PT Loka Mampang Indah Realty

Tempat di Tower B, Lantai 10, Perkantoran Hijau Arkadia, Jalan Let. Jen. T.B. Simatupang Kav. 88, Jakarta Selatan.

1 Juli 2010 sampai dengan 1 Februari 2012

8. Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 18 Juli 2011.

Rody Gesuri Tanah dan Bangunan yang terletak di Jl. Hayam Wuruk No. 112, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, Propinsi Jambi.

1 Oktober 2011 sampai dengan 30 September 2014

9. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No. 6 tanggal 29 Mei 2006 dibuat dihadapan Iflina Roswani, Sarjana Hukum, Notaris di Medan, sebagaimana diubah dengan Perjanjian Perpanjangan Jangka Waktu Sewa Menyewa No. 05 tanggal 28 Maret 2007 dibuat dihadapan Iflina Roswani, Sarjana Hukum, Notaris di Medan dan sebagaimana diperpanjang dengan Akta Perpanjangan Jangka Waktu Sewa Menyewa No. 13 tanggal 18 Maret 2011 dibuat dihadapan Iflina Roswani, Sarjana Hukum, Notaris di Medan.

Dana Pensiun Bank Mandiri Satu dan PT Estika Daya Mandiri.

Bangunan seluas 36 m2 yang terletak di Jalan Imam Bonjol No.: 16 D Medan, Lantai 5.

15 April 2011 sampai dengan 14 April 2015

10. Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 8 Juni 2006 sebagaimana diperpanjang dengan Perjanjian Perpanjangan Sewa tanggal 30 April 2008 dan sebagaimana diperpanjang dengan Perjanjian tentang Perpanjangan Sewa tanggal 27 Mei 2011.

Hajjah Barlian binti Dillah

Tanah dan Bangunan yang terletak di Jalan Banjar Indah Permai, Kelurahan Pemurus Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Propinsi Kalimantan Selatan.

8 Juni 2011 sampai dengan 8 Juni 2014

11. Perjanjian Sewa Menyewa, tanggal 8 Juni 2011.

Grand Clarion Hotel & Convetion Makassar

Tempat di Grand Clarion Hotel & Convention Blok A bagian tenant, Jl. AP Petarani No. 3, Makassar.

1 Juli 2011 sampai dengan 31 Juni 2013

12. Perjanjian Sewa Menyewa, tanggal 30 Mei 2006 sebagaimana diperpanjang dengan Perjanjian Tambahan (Addendum) terhadap Perjanjian Sewa

PT Djaja Sandjaja International

Ruang perkantoran di lantai dasar Hotel Sandjaja Palembang Jl. Kapten A. Rivai No. 6193

10 Juni 2011 sampai dengan 9 Juni 2013

Page 109: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

91

95

No. Perjanjian Pihak Ketiga Obyek Sewa Jangka Waktu Kantor di Hotel Sandjaja Palembang tanggal 3 Juni 2008, sebagaimana diperpanjang dengan Perjanjian Tambahan (Addendum) terhadap Perjanjian Sewa Kantor di Hotel Sandjaja Palembang tanggal 14 Januari 2011 sebagaimana diperpanjang dengan Perjanjian Tambahan (Addendum) terhadap Perjanjian Sewa Kantor di Hotel Sandjaja Palembang tanggal 13 Juni 2011.

Palembang.

13. Perjanjian Sewa Menyewa, tanggal 6 Oktober 2011.

PT Raja Tangguh Semesta

Ruang Kantor di Perkantoran Graha Simatupang Lantai 8.

20 Oktober 2011 sampai dengan 20 Oktober 2013

Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan para pihak ketiga pada Perjanjian-Perjanjian Sewa Menyewa. Perjanjian Sewa Kendaraan

Perseroan melakukan penyewaan untuk kendaraan berdasarkan perjanjian sewa kendaraan, dan sampai dengan tanggal 30 September 2011 adalah berikut: No. Perjanjian Pihak

Ketiga Obyek Sewa Jangka

Waktu 1. Perjanjian antara PT Maxima Inti Rent dan PT

Surya Artha Nusantara Finance tentang Sewa Kendaraan MIR/LGL-OPR/PKS/03/2011/0012, tanggal 20 Januari 2011.

PT Maxima Inti Rent

Kendaraan: InovaVA G 2.0 A/T, No. Polisi: B-1381-UKN, No. Rangka: MHFXW42G9B2181349, No. Mesin: 1TR7054818, Tahun 2011, Warna: Silver Metalik.

20 Januari 2011 sampai dengan 19 Januari 2012.

Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan para pihak ketiga pada Perjanjian Sewa Kendaraan.

Perjanjian Penting Lainnya Dengan Pihak Lain

a. Perjanjian Pengadaan Jasa Pemeliharaan Perangkat Pada PT Surya Artha Nusantara Finance

No. 103/KTR-SAN/VI/2011 tanggal 1 Juni 2011 (“Perjanjian Pengadaan Jasa”).

Perseroan dan PT Trinet Prima Solusi (“TPS”) pada tanggal 1 Juni 2011 telah menandatangani Perjanjian Pengadaan Jasa. Berdasarkan Perjanjian Pengadaan Jasa, Perseroan setuju untuk memberikan pekerjaan kepada TPS, dan TPS setuju untuk menerima pekerjaan dari Perseroan, dalam bentuk Pengadaan Jasa Pemeliharaan Perangkat kepada PT Surya Artha Nusantara Finance, dengan obyek pemeliharaan, terdiri dari UPS Poweware 30Kva, dengan fungsi backup battery ± 7 (kurang lebih tujuh) menit dan fire protection dan cakupan pemeliharaannya terdapat dalam Lampiran Perjanjian Pengadaan Jasa ini. Perjanjian Pengadaan Jasa ini akan berlangsung sejak tanggal 1 Juni 2011 serta akan diselesaikan selambat-lambatnya pada tanggal 1 Juni 2012. Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Perjanjian Pengadaan Jasa masih berlaku dan mengikat para pihak.

b. Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi oleh dan antara PT Surya Artha Nusantara Finance dengan

PT MAA General Assurance No. 062/DIR-MAA/III/2011 tanggal 14 Maret 2011 (“Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi MAA”).

Perseroan dan PT MAA General Assurance (“MAA”) pada tanggal 14 Maret 2011 telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi MAA. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi MAA, Perseroan menunjuk MAA sebagai perusahaan asuransi untuk melakukan penutupan kontrak asuransi atas Obyek Pertanggungan, sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi MAA ini, lampiran Perjanjian ini, ataupun ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Polis dengan Obyek Pertanggungan adalah alat berat atau kendaraan bermotor yang dijadikan objek pembiayaan/agunan yang dibiayai melalui perjanjian pembiayaan dari Perseroan dan diasuransikan kepada MAA. Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi MAA ini berlaku sejak ditandatangani dan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat diakhiri oleh masing-masing pihak sesuai dengan tata cara dalam Perjanjian ini. Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi MAA masih berlaku dan mengikat para pihak.

Page 110: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

92

96

c. Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi oleh dan antara PT Surya Artha Nusantara Finance dengan PT Asuransi Tri Pakarta No. 005/DIR /PKS/2011 tanggal 10 Februari 2011 (“Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi ATP”).

Perseroan dan PT Asuransi Tri Pakarta (“ATP”) pada tanggal 10 Februari 2011 telah menandatangani Perjanjian Kerjasa Penutupan Asuransi ATP. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi ATP, Perseroan menunjuk ATP sebagai perusahaan asuransi untuk melakukan penutupan kontrak asuransi atas Obyek Pertanggungan, sesuai dengan syarat-sayarat dan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi ATP ini, lampiran Perjanjian ini, ataupun ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Polis dengan Obyek Pertanggungan adalah alat berat atau kendaraan bermotor yang dijadikan objek pembiayaan/agunan yang dibiayai melalui perjanjian pembiayaan dari Perseroan dan diasuransikan kepada ATP. Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi ATP ini berlaku sejak ditandatangani dan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat diakhiri oleh masing-masing pihak sesuai dengan tata cara dalam Perjanjian ini. Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi ATP masih berlaku dan mengikat para pihak.

d. Perjanjian Kerjasama antara PT Pixel Komunitas dengan PT Surya Artha Nusantara Finance tanggal 28 Maret 2011 (“Perjanjian Kerjasama PPK”).

Perseroan dan PT Pixel Komunitas (“PPK”) pada tanggal 28 Maret 2011 telah menandatangani Perjanjian Kerjasama PPK. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama PPK, PPK dan Perseroan telah sepakat dan setuju untuk menyelenggarakan program komunitas XL SAN Finance, yang akan diadakan mulai bulan Maret tahun 2011 sampai dengan bulan Maret 2013, dalam bentuk penjualan paket handphone Nokia serta Top Up pulsa secara berkala ke nomor-nomor. penerima yang telah ditentukan Perseroan. Perjanjian Kerjasama PPK ini berlaku sejak Maret 2011 sampai dengan Maret 2013. Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Perjanjian Kerjasama PPK masih berlaku dan mengikat para pihak.

e. Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi oleh dan antara PT Surya Artha Nusantara Finance dengan PT Asuransi Ramayana Tbk. No. 012/DIR-PKS/XI/2011 tertanggal 3 Nopember 2011 (“Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi Ramaya”). Perseroan dan PT Asuransi Ramayana Tbk (“Ramayana”) pada tanggal 3 Nopember 2011 telah menandatangani Perjanjian Kerjasa Penutupan Asuransi Ramayana. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi Ramayana, Perseroan menunjuk Ramayana sebagai perusahaan asuransi untuk melakukan penutupan kontrak asuransi atas Obyek Pertanggungan, sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi Ramayana ini, ataupun ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Polis dengan Obyek Pertanggungan adalah alat berat atau kendaraan bermotor yang dijadikan objek pembiayaan/agunan yang dibiayai melalui perjanjian pembiayaan dari Perseroan dan diasuransikan kepada Ramayana. Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi Ramayana ini berlaku sejak ditandatangani dan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat diakhiri oleh masing-masing pihak sesuai dengan tata cara dalam Perjanjian ini. Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi Ramayana masih berlaku dan mengikat para pihak.

Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan para pihak ketiga pada Perjanjian Penting Lainnya dengan Pihak Lain. Perjanjian Penting Lainnya Dengan Pihak Berelasi

a. Joint Venture Agreement tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana diamandemen dengan First Amendment to

the Joint Venture Agreement tanggal 29 Mei 2006 sebagaimana diamandemen lebih lanjut dengan Second Amendment to the Joint Venture Agreement tanggal 15 Agustus 2008 sebagaimana diamandemen oleh Third Amendment to the Joint Venture Agreement tanggal 21 April 2011 lebih lanjut dan diamandemen oleh Fourth Amendment to the Joint Venture Agreement tanggal 9 September 2011 (“Joint Venture Agreement” atau “JVA”).

Perseroan, PT Sedaya Multi Investama (“SMI”), Marubeni Corporation (“MC”) dan PT Marubeni Indonesia (“MI”) (MI bersama-sama dengan MC disebut sebagai “Marubeni”, bersama-sama dengan SMI dan MC disebut sebagai “Pemegang Saham”) telah menandatangani JVA. SMI merupakan pemegang 60% saham dari seluruh saham yang diterbitkan oleh Perseroan. Sedangkan masing-masing dari MC dan MI memegang 35% dan 5% saham dari seluruh saham yang diterbitkan oleh Perseroan.

Secara garis besar, JVA mengatur mengenai pengoperasian dan pengurusan Perseroan serta mengatur hubungan antara pemegang saham Perseroan. JVA ini akan terus berlaku tanpa batasan waktu selama Pemegang Saham atau penerima pengalihan yang diijinkan memegang saham yang diterbitkan oleh Perseroan, kecuali diakhiri lebih awal oleh para pihak sesuai dengan ketentuan Perjanjian ini. Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, JVA masih berlaku dan mengikat para pihak.

Page 111: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

93

97

b. Assistance Agreement tanggal 1 Juni 2006

Perseroan dan PT United Tractors Tbk. (“UT”), pada tanggal 1 Juni 2006 telah menandatangani Assistance Agreement (“Assistance Agreement”). Berdasarkan Assistance Agreement, Perseroan telah sepakat untuk mengusahakan pemberian fasilitas pembiayaan kepada pelanggan UT yang membeli alat-alat yang diproduksi UT. Assistance Agreement ini akan berlaku sampai dengan salah satu pihak mengakhirinya dengan pemberitahuan tertulis kepada pihak lain dengan menyebutkan alasan pengakhiran tersebut, dalam waktu 30 hari kalender sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki. Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Assistance Agreement masih berlaku dan mengikat para pihak. AI yang merupakan pemegang saham utama dari UT, adalah pemegang saham Perseroan secara tidak langsung.

c. Perjanjian Kerjasama dengan PT Bank Permata Tbk

Perseroan dan PT Bank Permata Tbk. telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan No. 086/BP/CL/V/09 tanggal 28 Mei 2009 dengan uraian singkat sebagai berikut:

Ruang Lingkup Kerjasama Kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan untuk membiayai Perseroan dalam pembelian Alat Berat dari Distributor.

Periode/jangka waktu Perjanjian 1 (satu) tahun sejak ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama dan akan diperpanjang untuk 1 (satu) tahun berikutnya, kecuali salah satu pihak menghentikan kerjasama.

Nilai Perjanjian Rp 300.000.000.000 (tiga ratus miliar Rupiah)

AI yang merupakan pemegang saham tidak langsung Perseroan adalah pemegang saham PT Bank Permata Tbk.

d. Asuransi dengan PT Asuransi Astra Buana

Perseroan mengadakan asuransi dengan PT Asuransi Astra Buana untuk mengasuransikan aset dan barang-barang bernilai material yang ada pada Perseroan berdasarkan beberapa perjanjian/polis, antara lain:

(i) Asuransi Kendaraan Bermotor antara Perseroan dengan PT Asuransi Astra Buana atas seluruh

kendaraan bermotor roda empat yang dimiliki oleh Perseroan, dengan rincian sebagai berikut: No. Master Polis : MVM405Q74L-1005 No. Polis : MVC405SFIY-1104 Jangka waktu : 13 Juni 2011 sampai 13 Juni 2012 Premi : Rp 40.358.000 Pertanggungan:

a) Kerusuhan;

b) Pemogokan; c) Penghalangan bekerja; d) Tawuran; e) Huru hara; f) Pembangkitan rakyat tanpa penggunaan senjata

api; g) Revolusi tanpa penggunaan senjata api; h) Makar; i) Terorisme; j) Sabotase;

k) Pencegahan yang wajar sehubungan dengan resiko-resiko butir 1-10;

l) Gempa bumi; m) Tsunami; n) Letusan gunung berapi; o) Angin topan; p) Badai; q) Hujan es; r) Banjir; s) Tanah longsor.

Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Asuransi Kendaraan Bermotor ini masih berlaku dan mengikat para pihak.

Page 112: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

94

98

(ii) Fire and Allied Perils Insurance antara Perseroan dan PT Asuransi Astra Buana atas bangunan gedung dan peralatan (building and equipment) Perseroan, dengan rincian sebagai berikut: Jenis Asuransi : Fire & Allied Perils No. Polis : FIRE05SCBO-1104 Jangka waktu : 11 Juni 2011 - 11 Juni 2012 (pada pukul 12.00) Perhitungan Premi : Rp 2.922.944 Lokasi Risiko : Ruko Surya Inti Permata Jl. Jemur Andayani No. 50, Blok A3-6, Surabaya

60237

Pertanggungan: a) kebakaran b) petir c) kejatuhan pesawat terbang d) asap

No. Objek Pertanggungan Nilai Pertanggungan Risiko Sendiri

1. Building (Bangunan Gedung) Rp 600.000.000 0 2. Equipment (Peralatan) Rp 39.000.000 0

Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Fire and Allied Perils Insurance ini masih berlaku dan mengikat para pihak. SMI merupakan pemegang saham utama pada Perseroan dan PT Asuransi Astra Buana. Kepemilikan SMI di PT Asuransi Astra Buana sebesar 92,06%.

(iii) Moveable Property Insurance antara Perseroan dan PT. Asuransi Astra Buana peralatan (equipment) Perseroan, dengan rincian sebagai berikut: Nama perusahaan asuransi : PT Asuransi Astra Buana

Jenis Asuransi : Asuransi Barang Bergerak (Movable Property Insurance)

No. Polis :MOPR05T886-1102 tertanggal 1 Desember 2011

Pengurangan (setiap dan semua kerugian)

- Pertanggungan < Rp500.000,00: 20% atas klaim sekurang-kurangnya Rp50.000,00 dari setiap kecelakaan

- Pertanggungan Rp500.000,00 sampai Rp1.000.000,00: 15% atas klaim sekurang-kurangnya Rp250.000,00 dari setiap kecelakaan

- Pertanggungan Rp1.000.000,00 sampai < Rp5.000.000,00:15% atas klaim sekurang-kurangnya Rp500.000,00 dari setiap kecelakaan

- Pertanggungan Rp5.00.000,00 sampai Rp10.000.000,00: 15% atas klaim sekurang-kurangnya Rp1.000.000,00 dari setiap kecelakaan

- Pertanggungan > Rp10.000.000,00: 15% untuk klaim sekurang-kurangnya Rp1.500.000,00 dari setiap kecelakaan

Tingkat Bunga (tidak termasuk biaya administrasi)

- All Risk: 2% (untuk unit dengan usia <= 3 tahun).

- Total Loss Only: 0.84% (untuk unit dengan usia > 3 tahun)

Jumlah Total Nilai Pertanggungan : Rp 599.771.811,00 Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Moveable Property Insurance ini masih berlaku dan mengikat para pihak.

Perseroan dan PT Asuransi Astra Buana memiliki pemegang saham utama yang sama, yaitu SMI.

Page 113: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

95

99

(iv) Comprehensive General Liability Insurance antara Perseroan dengan PT Asuransi Astra Buana

Nama perusahaan asuransi : PT Asuransi Astra Buana

Jenis Asuransi : Comprehensive General Liability Insurance (Premises-Operation Coverage)

No. Polis : CGLP05T837-1102 tertanggal 9 Desember 2011

Jangka waktu Asuransi : 29 Nopember 2011 sampai dengan 29 Nopember 2012

(pada pukul 12.00 waktu lokal)

Kepentingan : General Liability Insurance

Batas Kewajiban : Rp 500.000.000 gabungan batas satuan dan jumlah keseluruhan

Premi : Rp 5.650.000,00

Jumlah Asuransi yang Ditahan (setiap dan semua kerugian)

: 5% atas klaim sekurang-kurangnya Rp. 2.500.000 dari setiap kecelakaan yang terjadi hanya untuk Kerusakan Properti

Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Comprehensive General Liability Insurance ini masih berlaku dan mengikat para pihak.

SMI merupakan pemegang saham utama pada Peseroan dan PT Asuransi Astra Buana. Kepemilikan SMI di PT Asuransi Astra Buana sebesar 92,06%.

(v) Property/Industrial All Risk Insurance Including Earthquake Insurance antara Perseroan dengan

PT Asuransi Astra Buana

Nama perusahaan asuransi : PT Asuransi Astra Buana

Jenis Asuransi : Property/Industrial All Risks Insurance including Earthquake Insurance

No. Polis : PRMC05UYLG-1101 tertanggal 16 Desember 2011

Jangka waktu Asuransi : 29 Nopember 2011 - 1 Juli 2012 (pada pukul 12.00 waktu

lokal)

Risiko yang ditanggung : Kerusakan Material Seluruh resiko atas kehilangan atau kerusakan secara

fisik atas properti yang telah diasuransikan dari segala peristiwa (kecuali ditentukan lain).

Gempa Bumi, Letusan Gunung Berapi, Tsunami Seluruh kerugian atau kerusakan atas properti yang

disebabkan oleh Gempa Bumi, Letusan Gunung Berapi dan Tsunami sebagaimana sesuai dengan Polis Standar Bencana Alam di Indonesia.

Premi : 0,3750%

Jumlah Nilai Pertangungan : Rp 4.286.610.760,00

Page 114: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

96

100

Resiko Sendiri (tiap kejadian) : Kerusakan Material: - Topan, Badai, Banjir, dan kerusakan air lainnya:

10% dari claim - Tabarakan kendaraan : Rp2.500.000 setiap

kecelakaan - Kerugian lainnya : Rp5.000.000 setiap kerugian - Kerusahan, Pemogokan dan Kerusakan Yang

Disengaja: 10% atas klaim sekurang-kurangnya Rp10.000.000,00

- Keributan Sipil : 15% atas klaim sekurang-kurangnya Rp25.000.000,00

- Pencurian: Rp5.000.000,00 - Gempa Bumi, Letusan Gunung Berapi, Tsunami:

2,5% atas Total Nilai Pertanggungan."

Gempa Bumi, Letusan Gunung Berapi, Tsunami:

2,5% atas Total Nilai Pertanggungan. Daftar Deskripsi Obyek Pertanggungan:

No. Lokasi Objek Pertanggungan Pertanggungan Jumlah Yang Diasuransikan (Rp)

1. Jl. A Yani Km.5,7 No. 7-B, Banjarmasin, 70248

Sebagaimana terlampir di dalam Polis Asuransi

117.258.930

2. Jl. MT.Haryono Blok A2 No. 3 Balikpapan Baru, Balikpapan, 76114

Sebagaimana terlampir di dalam Polis Asuransi

103.020.000

3.

Perkantoran Hijau Arkadia Tower B Lt.11 Jl.TB Simatupang kav. 88 Jakarta, 12520

Sebagaimana terlampir di dalam Polis Asuransi

4.082.883.993,50

4. Jalan Hayam Wuruk No. 211 Kelurahan Jelutung Jambi 36136

Sebagaimana terlampir di dalam Polis Asuransi

26.035.000

5. Mandiri Building, 5th Floor Jl. Imam Bonjol No. 16-D Medan, 20112

Sebagaimana terlampir di dalam Polis Asuransi

22.239.025

6.

Komp. Perkantoran Grand Sudirman A7 Jl. Parit Indah/Dt Setia maharaja Pekanbaru Riau 28282

Sebagaimana terlampir di dalam Polis Asuransi

56.920.200

7.

Hotel Sandjaja Ground Floor Jl Kapten A Rivai No. 6193 Palembang, Palembang 30129

Sebagaimana terlampir di dalam Polis Asuransi

16.400.320

8. Komplek Ruko A Yani Mega Mall Blok C No. 12A Pontianak, 78122

Sebagaimana terlampir di dalam Polis Asuransi

81.095.000

9.

Ruko Surya Inti Permata Jl.Jemur Andayani No. 50 A Blok A3-6, Surabaya 60236

Sebagaimana terlampir di dalam Polis Asuransi

94.668.678

10.

Hotel Senyiur Jl.P Diponegoro No. 17-19 Samarinda, Kalimantan Timur, 75111

Sebagaimana terlampir di dalam Polis Asuransi

73.939.900

TOTAL 4.674.461.046,50

Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Property All Risk Insurance Including Earthquake Insurance ini masih berlaku dan mengikat para pihak.

SMI merupakan pemegang saham utama pada Perseroan dan PT Asuransi Astra Buana. Kepemilikan SMI di PT Asuransi Astra Buana sebesar 92,06%.

e. Perjanjian Kerjasama Jasa Layanan Perbankan No. 03/BP/TB/VI/10 tanggal 28 Juni 2010 (“Perjanjian Kerjasama Layanan Perbankan”)

Perseroan dan PT Bank Permata, Tbk, pada tanggal 28 Juni 2010 telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Layanan Perbankan. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Layanan Perbankan tersebut, Perseroan dan PT Bank Permata, Tbk. sepakat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan melalui kerjasama di bidang jasa layanan perbankan dengan produk berupa Virtual Account yang diberikan PT Bank Permata, Tbk. kepada nasabah dan Perseroan. Perjanjian Kerjasama Layanan Perbankan ini dapat berakhir sewaktu-waktu dengan pemberitahuan tertulis oleh salah satu pihak selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelumnya. Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Perjanjian Kerjasama Layanan Perbankan masih berlaku dan mengikat para pihak.

Page 115: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

97

101

AI yang merupakan pemegang saham tidak langsung Perseroan adalah pemegang saham PT Bank Permata Tbk.

f. Joint Financing Cooperation Agreement/Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Bersama, tanggal 20 Juli 2010

sebagaimana diamandemen oleh Perjanjian Perubahan atas Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Bersama tanggal 19 Agustus 2011 (“Perjanjian Kerjasama KAF”).

Perseroan dan PT Komatsu Astra Finance (“KAF”) pada tanggal 20 Juli 2010 telah menandatangani Perjanjian Kerjasama KAF. Berdasarkan Perjanjian Kerjasama KAF, para pihak sepakat untuk melakukan kerjasama (i) untuk melakukan kegiatan pemasaran fasilitas pembiayaan dalam bentuk sewa guna usaha dengan struktur financial lease; (ii) memberikan fasilitas pembiayaan bersama sewa guna usaha financial lease tersebut kepada pelanggan; dan (iii) melakukan penatausahaan atas fasilitas pembiayaan bersama sewa guna usaha financial lease yang telah diberikan kepada pelanggan tersebut. Perjanjian Kerjasama KAF ini akan berlangsung selama 1 (satu) tahun sejak ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama KAF. Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Perjanjian Kerjasama KAF masih berlaku dan mengikat para pihak.

SMI merupakan pemegang saham pada Perseroan dan KAF. Kepemilikan saham SMI pada KAF sebesar 50%.

Seluruh transaksi yang dilakukan oleh dan antara Perseroan dengan Pihak Berelasi diatas mendapat perlakuan yang sama dengan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh Perseroan dengan pihak ketiga lainnya.

Page 116: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

98

100

VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

1. UMUM

Perseroan berkedudukan di Jakarta Selatan, adalah suatu perseroan terbatas yang pertama-tama didirikan dengan nama PT Sangga Loka Subur berdasarkan Akta Pendirian No. 58 tanggal 25 Agustus 1983 dibuat oleh Ny. Rukmasanti Hardjasatya, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-423 HT01.01.Th84 tanggal 19 Januari 1984, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 697/1984 tanggal 6 Maret 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 15 Mei 1984 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 484. Berdasarkan Akta No. 18 tanggal 4 Juli 1989 dibuat di hadapan Ny. Rukmasanti Hardjasatya, SH., Notaris di Jakarta, telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-6730.HT.01.04.Th.’89 tanggal 27 Juli 1989, didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 1689/1989 tanggal 18 Agustus 1989, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 75 tanggal 19 September 1989 dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 1916, telah dilakukan perubahan pasal 1 Anggaran Dasar mengenai perubahan nama Perseroan dari nama PT Surya Artha Nusantara Leasing menjadi PT Surya Artha Nusantara Finance (Perseroan). Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan seluruh anggaran dasarnya untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dimuat dalam akta notaris Benny Kristianto, S.H., No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-62964.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084478.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan tanggal 23 Desember 2008 No. 2531/RUB 09.03/XII/2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 4 Nopember 2008, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 22169. Perubahan terakhir dari Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagaimana termuat dalam Akta No. 36 tertanggal 7 Nopember 2011 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang pemberitahuan atas perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-37165 tertanggal 18 Nopember 2011 (“Akta No. 36/2011”). Akta No. 36/2011 memuat perubahan terhadap Pasal 14 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan mengenai komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan sehubungan dengan adanya penunjukkan Komisaris Independen. Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang terakhir dimuat dalam akta No. 5 tertanggal 4 Oktober 2011 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana ditegaskan kembali berdasarkan Akta No. 31 tertanggal 14 Desember 2011 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., Mkn., Notaris di Jakarta yang pemberitahuannya telah diterima oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-42230 tanggal 23 Desember 2011, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0106008.AH.01.09.Tahun 2011 tertanggal 23 Desember 2011 (“Akta No. 31/2011”). Akta No. 31/2011 menegaskan kembali mengenai penerimaan pengunduran diri Motoki Toyoshima sebagai Direktur Perseroan efektif sejak tanggal 30 September 2011 dan menegaskan pengangkatan Yasuaki Yoshino sebagai Direktur Perseroan menggantikan Motoki Toyoshima untuk sisa masa jabatannya, efektif terhitung sejak tanggal 7 Nopember 2011.

2. KEGIATAN USAHA

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Menjalankan usaha dalam bidang consumer finance atau pembiayaan konsumen, yaitu kegiatan-

kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran berkala oleh konsumen;

b. Menjalankan usaha-usaha di bidang leasing atau sewa guna usaha, yaitu kegiatan-kegiatan

pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara finance lease maupun operating lease untuk digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala, disertai dengan hak pilih (hak opsi) untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing itu berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama tanpa mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Page 117: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

99

101

c. Menjalankan usaha-usaha di bidang factoring atau anjak piutang, yaitu kegiatan-kegiatan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri;

d. Pembiayaan pembelian barang dan/atau jasa dengan menggunakan kartu kredit (usaha kartu kredit). Izin kegiatan usaha Perseroan sebagaimana termuat dalam Keputusan Menteri Keuangan RI tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan Kepada PT Surya Artha Nusantara Finance No. 1660/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990 (“Izin Usaha Perseroan”) memberikan izin kepada Perseroan untuk melaksanakan kegiatan usaha berupa: 1. Menjalankan usaha-usaha di bidang leasing atau sewa guna usaha;

2. Menjalankan usaha dalam bidang consumer finance atau pembiayaan konsumen; dan

3. Anjak piutang.

Misi Perseroan yaitu memberikan akses pendanaan yang mudah dan terpercaya dengan fokus kepada sektor sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen khususnya untuk pengadaan alat-alat berat dan kendaraan pendukung lainnya dengan sasaran untuk segmen usaha kecil dan menengah. Kegiatan pada usaha sewa pembiayaan merupakan pembiayaan yang dikenakan bunga dalam bentuk penyediaan barang-barang modal, seperti pengadaan alat-alat berat guna memasok kepada pertumbuhan sektor pertambangan dan perkebunan di Indonesia, dengan kisaran pada jangka waktu 2 (dua) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun. Untuk sektor pembiayaan konsumen merupakan pembiayaan yang dikenakan bunga dalam bentuk pembelian kendaraan pendukung lainnya yang ditujukan kepada pengguna akhir dengan pembayaran angsuran secara berkala. Tabel berikut menunjukkan posisi saldo Piutang Pembiayaan Sewa Guna Usaha - Bersih pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 dan 30 September 2011:

(dalam juta Rupiah)

Keterangan 31 Desember 30 September

2006 2007 2008 2009 2010 2011 Piutang Sewa Pembiayaan 365.613 1.081.820 2.068.550 2.089.316 3.212.499 4.541.458

Pertumbuhan n.a 195,8% 91,2% 1,0% 53,8% 41,4%

Adapun kontribusi sektor usaha pembiayaan sewa guna usaha terhadap total pendapatan Perseroan untuk tahun yang bersangkutan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

2006 2007 2008 2009 2010 31 Sep 2011(9 bulan)

(dalam

RpJuta)

Pendapatan Perseroan

Pendapatan Sewa Pembiayaan

Total Pendapatan

Page 118: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

100

102

Tabel Portfolio Pendapatan Usaha (dalam juta Rupiah)

Keterangan 31 Desember 30 September(9 bulan)

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Pendapatan sewa pembiayaan 17.879 117.043 262.299 334.544 401.818 417.074

Pendapatan pembiayaan konsumen 40.179 22.147 30.243 25.476 39.613 44.235

Pendapatan bunga & lainnya 7.688 7.690 14.817 16.621 11.556 28.410

Pendapatan Perseroan 65.746 146.880 307.359 376.641 452.987 489.719 (%) Pertumbuhan pendapatan Perseroan -20,2% 123,4% 109,3% 22,5% 20,3% 8,1%

(%) Pendapatan sewa pembiayaan / Total pendapatan Perseroan

27,2% 79,7% 85,4% 88,8% 89,9% 85,2%

Berdasarkan fakta dari tabel di atas, sejak lima tahun terakhir (2007-2011) Perseroan mulai memfokuskan kepada usaha dari pembiayaan sewa guna usaha, dan dalam periode yang sama telah memberikan kontribusi terbesar, yaitu pada kisaran rata-rata (79,7% s.d 89,9%) terhadap total pendapatan Perseroan. Per bulan September 2011 pendapatan dari pembiayaan sewa guna usaha telah memberikan kontribusi sebesar 87,7% dari pendapatan Perseroan. Pembiayaan sewa guna usaha merupakan konsentrasi utama kegiatan Perseroan di tahun-tahun mendatang. Hal tersebut berdasarkan fakta dalam pertumbuhan usaha sewa guna usaha yang diperkirakan akan terus meningkat secara berarti untuk masa-masa mendatang, seiring dengan bertumbuhnya sektor pertambangan, perkebunan dan komoditas secara global, yang didukung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia, didukung dengan kondisi makro ekonomi Indonesia yang cenderung stabil, akan memberikan dampak yang positif untuk pertumbuhan pendapat usaha Perseroan. 2.1 Jasa Pembiayaan Perseroan Jasa pembiayaan Perseroan meliputi sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen. Untuk jasa pembiayaan Perseroan menyediakan pembiayaan alat berat dan kendaraan pendukung lainnya dengan memprioritaskan untuk memberikan pelayanan pembiayaan sewa guna usaha pada alat-alat berat dan barang modal lainnya diantaranya excavator, bulldozer, motor grader, wheel loader, light truck/heavy truck, dump truck. 2.1.1 Pembiayaan Sewa Guna Usaha Perseroan sejak tahun 2006 mulai terkonsentrasi untuk menjalankan usaha pelayanan pembiayaan sewa guna usaha, yang diperuntukkan bagi perusahaan usaha kecil dan menengah yang membutuhkan barang modal dengan ketentuan khusus terhadap nilai aset perusahaan yang akan dibiayai dan rekam jejak yang baik terhadap kinerja perusahaan tersebut, dan pembiayaan sewa guna usaha tersebut dipersiapkan untuk pengadaan alat berat dan kendaraan pendukung lainnya dan diprioritaskan kepada sektor pertambangan, perkebunan dan kehutanan selain kebutuhan pada sektor infrastruktur dan pembangunan lainnya di Indonesia. Perseroan mempunyai keyakinan untuk mampu meraih sasaran penjualan, dengan pertimbangan : i. Kemampuan Perseroan dan dukungan pemegang saham yang kuat, dan secara khusus memiliki

pangsa pasar yang luas dan mempunyai basis di dalam keunggulan bersaing di daerah sentra pemasaran alat berat dan kendaraan pendukung lainnya di kawasan Sumatera, Kalimantan, dan wilayah Indonesia Timur termasuk kesiapan pasokan penyediaan alat berat dan kendaraan pendukung lainnya dari para produsen dengan spesifikasi yang disesuaikan untuk kepentingan pengguna.

ii. Pangsa pasar dan sektor industri dengan potensi yang baik di masa depan seperti sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, infrastruktur dan lain - lain.

iii. Pengalaman yang luas, database yang akurat di dalam menangani pengguna alat-alat berat di Indonesia.

Page 119: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

101

103

2.1.2 Pembiayaan Konsumen

Pada perkembangannya, untuk jasa pembiayaan konsumen cenderung memberikan kontribusi yang relatif kecil terhadap portfolio pembiayaan.

3. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP

Dalam rangka kegiatan usahanya tersebut di atas, Perseroan juga menyewa gedung atau bangunan dari pihak ketiga berdasarkan perjanjian sewa menyewa, yang dipergunakan untuk kegiatan usaha sehari-hari.

Lokasi Jumlah Jaringan Pemasaran Status tanah Jangka Waktu Sewa

(tahun) Tanggal Jatuh Tempo

Jakarta 1 Sewa 3 1-Feb-2012

Medan 1 Sewa 4 14-Apr-2015

Pekanbaru 1 Sewa 3 8-Apr-2014

Surabaya 1 Sewa 3 7-Mei-2014

Balikpapan 1 Sewa 3 1-Mei-2014

Samarinda 1 Sewa 2 30-Apr-2012

Banjarmasin 1 Sewa 3 8-Jun-2014

Pontianak 1 Sewa 5 1-Jan-2017

Jambi 1 Sewa 3 30-Sep-2014

Makasar 1 Sewa 2 31-Jun-2013

Palembang 1 Sewa 2 9-Jun-2013

Keterangan untuk aktiva tetap yang dimiliki oleh Perseroan adalah sebagai berikut :

Kategori Aset Nilai Buku (Rp)

Kendaraan 591.576.033

Peralatan dan Perabotan Kantor 1.892.624.387

Prasarana 538.107.243

Total 3.022.307.663

Seluruh aktiva tetap berupa kendaraan bermotor diasuransikan sebagai berikut :

Jenis Asuransi Perusahaan

Asuransi Aset yang

diasuransikan Nilai (Rp) Masa Pertanggungan

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil 148,000.000 13-Jun-2012

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil 107.000.000 13-Jun-2012

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil 107.000.000 13-Jun-2012

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil 107.000.000 13-Jun-2012

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil 107.000.000 13-Jun-2012

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil 107.000.000 13-Jun-2012

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil 107.000.000 13-Jun-2012

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil 107.000.000 13-Jun-2012

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil 107.000.000 13-Jun-2012

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil 116.000.000 13-Jun-2012

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil 149.550.000 13-Jun-2012

Asuransi Kendaraan Bermotor

Astra Buana Mobil 189.000.000 13-Jun-2012

Page 120: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

102

104

Sedangkan untuk aktiva tetap selain kendaraan telah diasuransikan melalui PT Asuransi Astra Buana dengan jenis Property All Risks Insurance and Earthquake Insurance pada aktiva tetap yang sifatnya statis, dan Moveable Property Insurance pada aktiva tetap yang mudah berpindah tempat.

4. PERLINDUNGAN ASURANSI ATAS HARTA KEKAYAAN Perseroan mengasuransikan aset dan barang-barang bernilai material yang ada pada Perseroan termasuk kendaraan bermotor yang dimiliki Perseroan, baik yang ada di kantor pusat maupun jaringan pemasaran Perseroan. Adapun jenis-jenis asuransi yang dimiliki oleh Perseroan adalah : 1. Asuransi kendaraan bermotor roda empat kepada PT Asuransi Astra Buana dengan berdasarkan Polis

Asuransi Kendaraan Bermotor No. MVC405SFIY-1104 tanggal 10 Juni 2011 dengan nilai premi total Rp 40.358.000 untuk jangka waktu sejak 13 Juni 2011 sampai dengan 13 Juni 2012

Untuk jangka waktu sejak 13 Juni 2011 sampai dengan 13 Juni 2012 obyek pertanggungan pada kedua polis asuransi tersebut meliputi seluruh kendaraan bermotor roda empat yang dimiliki oleh Perseroan.

2. Fire and Allied Perils Insurance kepada PT Asuransi Astra Buana atas bangunan dan peralatan

(building and equipment) atas Ruko Surya Inti Permata Jl. Jemur Andayani No. 50 Blok A3-6, Surabaya 60237 berdasarkan Polis Asuransi No. FIRE05SCBO-1104 tanggal 14 Juni 2011 dengan total nilai premi Rp 2.922.944 untuk jangka waktu sejak 11 Juni 2011 sampai dengan 11 Juni 2012.

3. Moveable Property Insurance kepada PT Asuransi Astra Buana atas seluruh resiko kehilangan atau kerusakan secara fisik atas properti yang telah diasuransikan berdasarkan Polis Asuransi No. MOPR05T886-1102 tanggal 1 Desember 2011 dengan nilai premi sebesar Rp 10.630.584,22 untuk jangka waktu sejak 29 November 2011 sampai dengan 29 November 2012 (pada pukul 12.00 siang waktu lokal).

4. Comprehensive General Liability Insurance kepada PT Asuransi Astra Buana berdasarkan Polis

Asuransi No. CGLP05T837-1102 tanggal 9 Desember 2011 dengan total nilai premi Rp 5.650.000 untuk jangka waktu sejak 29 November 2011 sampai dengan 29 November 2012 (pada pukul 12.00 siang waktu lokal).

5. Property/Industrial All Risk Insurance Including Earthquake Insurance kepada PT Asuransi Astra Buana

berdasarkan Polis Asuransi No. PRMC05UYLG-1101 tanggal 16 Desember 2011 dengan total nilai premi sebesar Rp 9.518.712,12 untuk jangka waktu untuk jangka waktu sejak 29 November 2011 sampai dengan 1 Juli 2012 (pada pukul 12.00 siang untuk waktu lokal).

PT Asuransi Astra Buana selaku perusahaan asuransi dimana Perseroan mengasuransikan aset tetapnya merupakan perusahaan terafiliasi dengan Perseroan dalam Grup Astra. Tidak terdapat perbedaan syarat dan kondisi yang berlaku dengan pihak ketiga lainnya yang dikarenakan hubungan afiliasi tersebut.

Manajemen Perseroan menyatakan bahwa premi asuransi yang telah dibayarkan telah memenuhi kecukupan sesuai dengan perjanjian asuransi. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

5. FASILITAS PEMBIAYAAN DAN KOLEKTIBILITAS PIUTANG

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memberikan fasilitas pembiayaan baik kepada korporasi seperti perusahaan usaha kecil dan menengah maupun konsumen ritel (perorangan) di mana fasilitas pembiayaan yang diberikan dapat diklasifikasikan dengan memperhatikan harga alat berat dan kendaraan pendukung lainnya, jangka waktu pembiayaan, uang muka yang diberikan, perjanjian sewa guna yang disepakati, serta tingkat bunga yang dikenakan kepada calon konsumen. Nilai alat-alat berat yang dibiayai dan jenisnya sangat bervariasi dan secara rata-rata nilai pemberian pembiayaan per alat-alat berat adalah sebesar Rp 1 - 5 miliar sedangkan rata-rata jangka waktu fasilitas pembiayaan yang diberikan adalah rata-rata 2-3 tahun. Uang muka yang diberikan juga bervariasi tergantung dari jenis alat-alat berat yang dibiayai, dengan rata-rata uang muka yang diberikan adalah sebesar 10-20%. Tingkat bunga yang diberikan kepada konsumen adalah dengan memperhatikan keadaan kondisi wilayah dimana konsumen tersebut menjalankan usahanya, serta kondisi para pesaing sesama perusahaan pembiayaan. Berdasarkan jenis pembiayaan, Perseroan mengklasifikasikan produknya menjadi dua macam yakni sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen.

Page 121: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

103

105

Tabel berikut adalah ikhtisar jumlah penanaman neto sewa pembiayaan:

(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 30 September

2006 2007 2008 2009 2010 2011 Piutang sewa pembiayaan - kotor

455.018

1.295.880

2.487.694

2.529.385

3.827.195 5.342.103

Nilai sisa 101.818 329.118 629.241 771.368 1.004.774 1.358.069 Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui (87.185) (196.844) (358.284) (357.404) (532.841)

(706.189) Simpanan jaminan (101.818) (329.118) (629.241) (771.368) (1.004.774) (1.358.069) Penyisihan kerugian penurunan nilai

(2.221)

(17.216)

(60.860)

(82.665)

(81.855) (94.456)

Piutang sewa pembiayaan-bersih

365.612

1.081.820

2.068.550

2.089.316

3.212.499 4.541.458

Tabel berikut adalah ikhtisar jumlah penanaman neto pembiayaan konsumen:

(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 30 September

2006 2007 2008 2009 2010 2011 Piutang sewa pembiayaan - kotor 34.066 188.129 198.223 164.007 404.517 447.031 Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui (9.473) (23.849) (21.781) (19.661) (49.800) (50.468) Penyisihan kerugian penurunan nilai

-

(2.275)

(2.505)

(1.730)

(11.138)

(14.091)

Piutang sewa pembiayaan-bersih 24.593 162.005 173.937 142.616 343.579 382.472

Berdasarkan tingkat kolektibilitas fasilitas pembiayaan yang diberikannya, Perseroan mengklasifikasikan ke dalam 5 kelompok, yaitu berdasarkan pembayaran konsumen yang belum jatuh tempo/tepat waktu sampai dengan usia tunggakan 30 hari, usia tunggakan 31 sampai 60 hari dan usia tunggakan 61 sampai 150 hari. Untuk usia tunggakan lebih dari 180 hari akan dihapusbukukan dari neraca Perseroan namun piutang tersebut tetap ditindaklanjuti penyelesaiannya. Berikut adalah tabel tingkat kolektibilitas yang mencerminkan kualitas piutang pembiayaan konsumen kotor yang dikelola oleh Perseroan:

(dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 30 September

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Tanpa tunggakan 452.133 1.240.748 2.009.755 2.234.656 3.480.383 5.108.730

Tunggakan 1 – 30 hari 36.951 162.464 489.432 300.507 432.377 511.857

Tunggakan 31 – 60 hari - 77.500 172.517 147.426 300.112 126.063

Tunggakan 61 – 90 hari - 3.297 14.213 10.803 18.840 42.484

Tunggakan Diatas 91 hari - - - - - -

Jumlah 489.084 1.484.009 2.685.917 2.693.392 4.231.712 5.789.134

Page 122: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

104

106

(dalam persentase) 31 Desember 30 September

2006 2007 2008 2009 2010 2011

Tanpa tunggakan 92,4% 83,7% 74,9% 83,0% 82,2% 88,3%

Tunggakan 1 – 30 hari 7,6% 10,9% 18,2% 11,2% 10,2% 8,8%

Tunggakan 31 – 60 hari 0,0% 5,2% 6,4% 5,4% 7,1% 2,2%

Tunggakan 61 – 90 hari 0,0% 0,2% 0,5% 0,4% 0,5% 0,7%

Tunggakan Diatas 91 hari 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%

Jumlah 100,0% 100,0% 100.0% 100,0% 100,0% 100,0%

Tabel diatas merupakan nilai tagihan piutang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen.

6. PROSES PEMBIAYAAN DAN SEWA PEMBIAYAAN

Proses pembiayaan dan sewa pembiayaan yang dilakukan Perseroan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu dapat dilihat pada bagan di bawah ini :

6.1. Proses Pembayaran dan Penagihan Piutang

Perseroan telah bekerja sama dengan berbagai perbankan nasional. Hal ini untuk mempermudah konsumen Perseroan sehingga dapat melakukan pembayaran angsuran secara tepat waktu dan tepat jumlah melalui:

Cek, giro atau transfer melalui perbankan di berbagai daerah. Pembayaran melalui virtual account pada bank rekanan.

Page 123: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

105

107

Terhadap tata cara penagihan piutang kepada konsumen, digunakan prosedur sebagai berikut:

HARIOVERDUE

TINDAKANHARI

OVERDUETINDAKAN

Ø Telepon Customer Ø Surat Peringatan Kedua

Ø Kunjungan ke Customer Ø Telepon Customer

Ø Kunjungan ke Customer

Ø Survei Agunan

Ø Analisa dan Persiapan Penarikan Agunan atau Reschedule

Ø Surat Peringatan Pertama Ø Surat Peringatan Ketiga (Terakhir) dan

Ø Telepon Customer Surat Pemberitahuan Penarikan Agunan

Ø Kunjungan ke Customer Ø Pemeriksaan Detail Kondisi Agunan

Ø Diskusi Kondisi dengan Customer Ø Telepon Customer

Ø Analisa Kondisi Customer Ø Kunjungan ke Customer

Ø Penarikan Agunan atau Reschedule

Ø Perisiapan Lelang Agunan/Penjualan Agunan/Re Export

8 30 61 90

31 601 7

6.2. Sistem Teknologi Informasi

Perseroan telah melakukan aplikasi sistem informasi untuk transaksi pembiayaan.

LAIN LAIN

EMAIL

INTRANET

PORTAL SMS

SDM

PAYROLL

SELF SERVICE

PIUTANG(ACCOUNT RECEIVABLE )

HUTANG(ACCOUNT PAYABLE )

MANAJEMEN KAS(CASHMANAGEMENT )

BUKUBESAR(G/L )

AKTIVA TETAP(FIXED ASSET )

AGUNAN(COLLATERAL )

Telah Diterapkan

Dalam Pengembangan / Akan Dikembangkan

PELATIHAN

PROSES PENGADILAN(LITIGATION )

PENATAUSAHAAN KONTRAK(CONTRACTMAINTENANCE )

PENATAUSAHAAN ANGSURAN(PAYMENTMAINTENANCE )

GIRO(POST DATED CHEQUE )

LAYANAN LAIN(OTHER SERVICES )

SURVEI(SURVEY )

PENATAUSAHAAN AGUNAN(COLLATERALMAINTENANCE )

PENATAUSAHAAN SUPPLIER(SUPPLIERMAINTENANCE )

CETAK KONTRAK(CONTRACT PRINTING )

MANAJEMEN PROSES KREDIT(CREDIT PROSES MANAGEMENT )

PENAGIHAN(COLLECTION )

PENARIKAN AGUNAN(REPOSSESSED ASSET)

PENATAUSAHAAN AKTIVA(ASSETMAINTENANCE )

PENATAUSAHAAN ASURANSI(INSURANCEMAINTENANCE )

PENATAUSAHAAN CUSTOMER(CUSTOMERMAINTENANCE )

MANAJEMEN ANGSURAN(PAYMENTMANAGEMENT )

PERSETUJUAN(APPROVAL )

MANAJEMEN PENDANAAN(FUNDINGMANAGEMENT )

PEMBIAYAAN BERSAMA(JOINT FINANCE )

PENYEDIAAN PENDANAAN(FUND RISING )

MANAJEMEN RISIKO(RISK MANAGEMENT )

DASHBOARD

DATA WAREHOUSE

FRONTOFFICE

BACK OFFICE TREASURY

PENATAUSAHAAN PRODUK(PRODUCTMAINTENANCE )

PENATAUSAHAAN APLIKASI(APPLICATION MAINTENANCE )

7. PEMASARAN DAN JARINGAN PERSEROAN

Terhadap aktivitas pemasaran untuk jasa pembiayaan, Perseroan telah membuka jaringan pemasaran di 11 (sebelas) wilayah di Indonesia, dalam rangka mempertahankan pangsa pasar yang ada dan menghadapi persaingan usaha di masa datang dan untuk memanfaatkan potensi yang sedang tumbuh, Perseroan mengambil langkah untuk tetap berkonsentrasi kepada kegiatan usaha utamanya dan secara mendalam yaitu pemberian fasilitas pembiayaan untuk berbagai jenis alat berat dan kendaraan pendukung lainnya. Dengan konsep pemberian fasilitas pembiayaan ditujukan untuk konsumen perorangan maupun korporasi dengan kategori nilai aset tertentu, dan rekam jejak yang baik terhadap kinerja konsumen dan standar operasi yang dijalankan dengan tujuan memberikan perhatian penuh kepada konsumen secara menyeluruh, melalui kemudahan, berbagai program pembiayaan yang kompetitif, tenaga-tenaga profesional dan terampil serta responsif, penanganan purna jual yang terpadu, dan koordinasi yang baik antara kantor pusat maupun kantor jaringan pemasaran yang dimiliki oleh Perseroan, serta memiliki hubungan yang baik dengan para produsen alat-alat berat.

Page 124: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

106

108

Perseroan menjamin pelayanan yang cepat untuk proses aplikasi permohonan pembiayaan dengan didukung oleh keakuratan data base konsumen yang bergerak di sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, infrastruktur dan sektor lainnya, selain itu Perseroan tetap menjaga hubungan yang berkesinambungan dengan pihak produsen termasuk supplier, alat-alat berat, yang memegang posisi penting dan utama di dalam memberikan referensi kepada konsumen untuk memilih Perseroan sebagai penyedia pembiayaan sewa guna dan pembiayaan konsumen yang dapat diandalkan dan termasuk kerjasama yang baik di dalam aktivitas purna jual. Saat ini Perseroan menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai supplier .

Perkembangan Penjualan Alat-alat Berat Berdasarkan Merk ( Periode 2000 – Agustus 2011 )

46% 43% 49%41% 41%

48% 48% 49% 45% 47% 46% 50%

26% 33% 26%34% 29%

28% 23% 22% 23% 21% 16%18%

24% 15% 16% 13% 16%13% 16% 16% 17% 18%

19%14%

9%

5% 9% 9% 11% 14% 11% 13% 13% 15% 15% 19%8%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Agustus2011Komatsu Caterpillar Hitachi Kobelco Lain lain

2010 dan sebelumnya: "Kobelco" termasuk dalam"Lain lain"

Sumber : Marubeni , data diolah Perseroan, Agustus 2011.

Peluang Perseroan terbuka luas bagi Perseroan untuk pengembangan usaha pada wilayah Sumatera, Kalimantan dan kawasan Indonesia Timur untuk pengadaan alat berat dan kendaraan pendukung lainnya, pada perusahaan kecil dan menengah sesuai perkembangan sektoral yang memilki potensi yang baik dimasa yang akan datang.

Perkembangan Penjualan Alat-alat Berat per Sektoral ( Periode 2001 – Agustus 2011 )

Dalam Rp miliar

1.651 1.6972.247

3.9644.993 4.687

7.038

9.678

6.644

11.782 11.301

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Agustus 2011

Perkebunan (Agro)

Konstruksi (Construction)

Kehutanan (Forestry)

Pertambangan (Mining)

Sumber : Marubeni , data diolah Perseroan, Agustus 2011.

Page 125: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

107

109

8. STRATEGI PERSEROAN

Perseroan mengembangkan berbagai strategi di dalam menjalankan kegiatan usaha, ditengah ketatnya persaingan yang memberikan pelayanan untuk pembiayaan alat-alat berat dan kendaraan pendukung lainnya. • Bidang Pemasaran

- Segmentasi konsumen yang tepat. - Menyediakan jasa pembiayaan dengan memberikan solusi yang tepat bagi setiap konsumen alat

berat di Indonesia. • Bidang Operasional

- Menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap pemberian kredit dan manajemen piutang yang handal dan akurat.

- Menjalin kerjasama dengan pemasok, perusahaan asuransi dan perusahaan profesi terkait lainnya. • Bidang Keuangan

- Melakukan diversifikasi atas sumber pendanaan. - Optimalisasi struktur pendanaan (matching policy).

• Bidang Manajemen Risiko - Menerapkan manajemen risiko yang terpadu untuk meminimalkan risiko pasar, keuangan dan

operasional. - Menerapkan BCP (Business Continuity Plan) untuk memastikan keberlangsungan bisnis

perusahaan saat terjadi bencana. • Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi

- Menerapkan sistem sumber daya manusia sejalan dengan kebijakan SDM Astra dimulai dari perekrutan, pengembangan dan purna bakti.

- Menerapkan sistem aplikasi secara online di seluruh jaringan pemasaran dan program DRP (Disaster Recovery Plan).

9. LISENSI, FRANCHISE, KONSESI UTAMA DAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)

Saat ini, Perseroan tidak memiliki Hak atas Kekayaan Intelektual terdaftar atas nama Perseroan. Namun Perseroan mempunyai lisensi untuk menggunakan perangkat lunak (software) komputer sebagai berikut: 1. Magic Version 9 untuk 21 (dua puluh) pengguna (user); 2. Microsoft SQL CAL 2005 English OPEN C Device CAL (kuantitas : 1); 3. Microsoft SQL Server Standard Edition 2005 Win32 English OPEN Level C (kuantitas : 1); 4. Microsoft Windows Server CAL 2003 English OPEN Level C Device CAL (kuantitas : 1); 5. Microsoft Windows Server Enterprise 2003 R2 English OPEN Level C (kuantitas : 1); 6. Microsoft Windows Server CAL 2003 English OPEN No Level User CAL (kuantitas : 20); 7. Microsoft Windows Server Standard 2003 R2 English OPEN No Level (kuantitas : 1); 8. Microsoft Office 2003 Win32 English OPEN Level C (kuantitas : 17); 9. Microsoft Office Professional 2003 Win32 English OPEN Level C (kuantitas : 3); 10. Microsoft Windows Vista Business Sngl OPEN No Level Get Genuine (kuantitas 11)

10. PROSPEK USAHA

Perkembangan penjualan alat-alat berat di Indonesia mempunyai korelasi yang kuat dengan pendapatan Perseroan. Sektor usaha yang biasanya menjadi fokus di dalam pembiayaan alat berat adalah sektor usaha pertambangan, perkebunan, konstruksi dan kehutanan. Sejak tahun 2004, sektor pertambangan dan perkebunan mengalami laju pertumbuhan yang positif. Peningkatan permintaan terhadap batu bara di tingkat dunia memberikan dampak positif terhadap harga batu bara. Konsumsi batu bara China, yang merupakan konsumen batu bara terbesar di dunia, terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, demikian pula halnya dengan India dan Jepang. Sebagai eksportir batu bara terbesar di dunia, pertumbuhan permintaan ini juga mendorong meningkatnya produksi batu bara Indonesia. Selain itu, proyek pengadaan pembangkit listrik 10.000 MW tahap II oleh pemerintah semakin mendorong positif produksi batu bara yang secara positif pula mendorong permintaan terhadap pengadaan alat-alat berat dan barang modal lainnya.

Page 126: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

108

110

Sektor lainnya yang juga mendukung pertumbuhan permintaan alat-alat berat di Indonesia adalah sektor perkebunan, terutama kelapa sawit. Seperti batu bara, Indonesia juga merupakan produsen Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia. Produksi CPO dunia yang diperkirakan tetap tumbuh di 2011, akan mendorong peningkatan produksi CPO Indonesia yang pada akhirnya berujung pada pembukaan lahan-lahan baru yang membutuhkan pengadaan alat-alat berat. Di tahun 2011-2014, pemerintah Indonesia juga akan memfokuskan pembangunan infrastruktur sektor transportasi, yang meliputi pembangunan jalan tol, jembatan, perbaikan jalan serta pembangunan infrastruktur di kawasan Indonesia timur. Pemerintah melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional telah menyatakan kebutuhan dana untuk infrastruktur Indonesia sendiri pada periode 2010-2014 adalah sebesar Rp 1.429,18 triliun (5% dari PDB Indonesia). Meskipun saat ini pertumbuhannya masih sangat sedikit, namun dalam beberapa tahun ke depan, diperkirakan pertumbuhan konstruksi infrastruktur di Indonesia akan meningkat dan juga menjadi penyumbang atas pertumbuhan kebutuhan alat-alat berat di Indonesia. Pada tabel dibawah ini, memperlihatkan laju pertumbuhan alat-alat berat berdasarkan sektoral dimana sektor pertambangan memiliki laju pertumbuhan yang relatif stabil, akan tetapi sektor pertanian menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik.

(dalam miliar Rupiah)

Tahun Perkebunan Konstruksi Kehutanan Pertambangan Total2006 1.146 895 948 1.698 4.687

2007 2.007 1.243 1.481 2.307 7.038 2008 2.223 1.691 1.194 4.570 9.678 2009 1.331 1.152 989 3.172 6.644 2010 2.099 1.576 1.840 6.267 11.782

Agustus-2011 1.910 1.555 1.031 6.805 11.301Sumber : Marubeni, data diolah oleh Perseroan, Agustus 2011.

Berikut tabel penjualan alat-alat berat domestik di Indonesia untuk tahun 2001 - Agustus 2011 :

1.651 1.6972.247

3.9644.993 4.687

7.038

9.678

6.644

11.78211.301

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Agustus 2011

Sumber : Marubeni , data diolah Perseroan, Agustus 2011. Walaupun kondisi makro ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa yang kurang baik di kuartal ke-4 tahun 2011, namun fundamental ekonomi Indonesia masih menunjukkan posisi yang cukup kuat. Perseroan tetap memandang positif atas perekonomian Indonesia di masa mendatang. Beberapa indikator ekonomi makro menunjukkan sinyal optimis seperti tingkat inflasi yang rendah tren suku bunga yang mengikuti BI rate, kurs Rupiah terhadap USD yang cukup terkendali dan pertumbuhan ekonomi yang tetap positif. Penjualan alat-alat berat selama tahun 2011 menunjukkan kemajuan yang membaik, United Tractors mencatatkan penjualan alat-alat berat sebesar 7.300 unit dari bulan Januari 2011 sampai dengan Agustus 2011, hal ini memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan dan telah mencapai 105% dibandingkan dengan posisi penjualan alat berat pada Desember 2010. Harga komoditas yang mulai pulih serta didorong oleh tingkat suku bunga yang kompetitif, akan menjadi salah satu faktor pendukung dalam meningkatnya pembiayaan alat-alat berat. Hal tersebut memungkinkan juga bagi Perseroan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman dengan biaya yang kompetitif sehingga akan mendukung kegiatan operasional perusahaan pembiayaan.

Page 127: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

109

100

11. TINGKAT KESEHATAN PERSEROAN Sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam KMK No. 84/PMK.012/2006 pada Bab VII, pasal 25 ayat 3 dijelaskan bahwa tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan diukur dengan gearing ratio setinggi-tingginya 10 kali. Tingkat perbandingan antara kewajiban yang mengandung unsur bunga dibandingkan dengan ekuitas Perseroan berturut-turut pada tanggal-tanggal per 31 Desember 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 30 September 2010 dan 31 September 2011 adalah sebesar 1,3 kali; 5,1 kali; 5,9 kali; 4,4 kali, 6,1 kali, 5,4 dan 4,2 kali. Kondisi gearing ratio Perseroan masih jauh dibawah ketentuan Keputusan Menteri Keuangan yang telah menetapkan maksimal 10 kali.

Periode 2006 2007 2008 2009 2010 30 Sep 2010 30 Sep 2011 Gearing ratio (x) 1,3 5,1 5,9 4,4 6,1 5,4 4,2

Hal ini membuktikan bahwa Perseroan sudah memenuhi tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan sebagaimana yang dipersyaratkan oleh peraturan tentang tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan.

12. PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (“GOOD CORPORATE GOVERNANCE”) DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (“CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY”) Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan telah menerapkan Good Corporate Governance dengan adanya pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja. Komitmen Perseroan untuk menjalankan Good Corporate Governance diantaranya menyediakan sarana berupa website dan program-program pelatihan untuk mendukung pelaksanaan Good Corporate Governance. Perseroan memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Resposibility) bekerja sama dengan Grup Astra untuk program-program sosial sebagai berikut:

Pada tahun 2008, Perseroan bersama perusahaan-perusahaan lain dalam Grup Astra mengadakan program Go Green With Astra dengan melakukan penanaman pohon ke sejumlah sekolah di Jabodetabek dan di bantaran sungai Ciliwung.

Pada tahun 2009, Perseroan berpartisipasi bersama dengan perusahaan-perusahaan lain dalam Grup Astra mengadakan program Tebar Buku Tuai Ilmu dengan melakukan renovasi sekolah SDN Lemahabang, kecamatan Keseman, Serang, Banten.

Bersama-sama dengan perusahaan dalam Grup Astra, Perseroan memberikan beasiswa kepada 78 siswa anak-anak korban tragedi Situ Gintung di bulan April 2009.

Perseroan melakukan pemberian bantuan berupa alat-alat tulis ke murid-murid SD Sukakarya, Garut, Jawa Barat di bulan Agustus 2009.

Dalam rangka hari raya Idul Adha, di bulan November 2009, Perseroan menyerahkan hewan kurban kepada masyarakat di lingkungan sekitar kantor pusat Perseroan.

Pada bulan Desember 2009, Perseroan melakukan kunjungan dan pemberian bantuan kebutuhan pokok dan operasional Panti Asuhan Yayasan Kami Satu, Cileungsi.

Pada bulan Desember 2010, Perseroan melakukan kunjungan kasih dengan memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok dan sumbangan biaya operasional kepada panti asuhan Taman Fiorreti, Pondok Gede, Jawa Barat.

Seiring dengan komitmen Perseroan terhadap lingkungan hidup, bersama-sama dengan Affco Astra yang lain turut serta kegiatan “Konservasi dan Sanitasi Berbasis Masyarakat di Ciliwung”. Kegiatan ini bertujuan untuk mengubah paradigma masyarakat yang sebelumnya menganggap bahwa sungai merupakan tempat sampah raksasa, menjadi sungai yang penuh akan potensi ekonomi dengan memberdayakan masyakat di sekitar bantaran sungai Ciliwung. Kegiatan ini dimulai pada bulan Juni 2011.

Pada Agustus 2011, Perseroan berkesempatan memberikan bantuan berupa peralatan sekolah kepada anak-anak di Panti Asuhan Nurul Ihsan di Pondok Gede.

Secara berkala karyawan Perseroan melakukan kegiatan Donor Darah melalui unit PMI yang berkunjung ke area di sekitar Head Office Jakarta.

13. PERSAINGAN USAHA DAN POSISI PERSEROAN DALAM PERSAINGAN

Industri alat berat di Indonesia terus mengalami peningkatan, meskipun sempat terjadi koreksi di tahun 2006 akibat kenaikan harga minyak dan akibat krisis global di kuartal IV tahun 2008. Sampai dengan Agustus 2011, tercatat sebanyak 11.301 unit alat berat telah terjual dan diperkirakan dapat mencapai lebih dari 15.000 unit pada akhir tahun 2011 (Sumber: Marubeni, data diolah oleh Perseroan, Agustus 2011). Dari awal tahun 2011 sampai dengan akhir Agustus 2011, penjualan alat berat di seluruh Indonesia adalah sebanyak 11.301 unit. Perseroan mencatatkan pembiayaan alat berat sebanyak 2.327 unit (2.643 unit sampai dengan akhir September 2011) dan merupakan 20,6% dari pangsa pasar penjualan alat berat di Indonesia. (Sumber: Marubeni, data diolah oleh Perseroan, Agustus 2011).

Page 128: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

110

101

Peranan perusahaan pembiayaan sangat dibutuhkan untuk mendukung penjualan alat berat di Indonesia karena alat berat merupakan barang modal dengan nilai satuan yang cukup tinggi. Melihat peluang tersebut maka Perseroan hadir sebagai salah satu perusahaan pembiayaan yang fokus pada pembiayaan alat berat. Selain itu tren positif penjualan alat berat di Indonesia serta pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil menjadi faktor penting tumbuh dan berkembangnya usaha Perseroan. Untuk menghadapi persaingan saat ini maupun persaingan di masa yang akan datang, Perseroan menerapkan lima strategi seperti yang sudah disebutkan di sub bab 8, yaitu Strategi Pemasaran, Operasional, Keuangan, Manajemen Resiko, SDM dan Teknologi Informasi. a. Kegiatan Pemasaran yang Memberikan Win-Win Solution

Strategi perusahaan dimulai dengan melakukan segmentasi dan pengembangan jaringan usaha yang tepat, sehingga pembiayaan dapat dilakukan secara optimal dan dapat menghasilkan win-win solution bagi kebutuhan kredit customer.

b. Akuisisi Customer yang Prudent dan Pengelolaan Aset yang Handal

Dalam proses akuisisi kredit, Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian untuk menghasilkan akuisisi yang prudent. Prinsip “Know Your Customer” akan selalu dipegang teguh oleh Perseroan. Perseroan tidak hanya khusus dan fokus pada akuisisi customer baru, namun juga memiliki manajemen piutang yang handal untuk mengelola asetnya. Dengan adanya manajemen piutang yang baik, Perseroan dapat mengantisipasi sejak dini perubahan-perubahan yang terjadi yang berakibat langsung terhadap bisnis customer dan dapat mengambil tindakan antisipatif yang dinilai perlu.

c. Optimalisasi Pendanaan dan Pembiayaan

Pembiayaan yang dilakukan oleh Perseroan diperoleh melalui diversifikasi sumber pendanaan. Perseroan juga secara aktif selalu menerapkan matching policy dalam pendanaan dan pembiayaan yang dilakukan sehingga tercipta suatu struktur pendanaan yang optimal.

d. Risiko yang Terukur

Dalam menghadapi situasi persaingan usaha yang semakin ketat, Perseroan berusaha untuk selalu memperbaharui informasi mengenai seluruh risiko pasar, keuangan dan operasional, menganalisanya dan mengambil langkah-langkah strategis untuk meminimalisasi dampak risiko-risiko tersebut.

e. SDM Berkualitas dan Teknologi Informasi yang Mutakhir

Strategi Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi juga memegang peranan penting dalam menghadapi persaingan usaha. Perseroan yang terafiliasi dalam Grup Astra menjalankan Astra System dalam mengelola sumber daya manusianya, dimulai dari perekrutan, pengembangan sampai purna baktinya. Sistem ini terbukti menghasilkan sumber daya manusia yang handal dan menyokong dengan kokoh kegiatan operasional Perseroan. Peranan Teknologi Informasi di masa kini menjadi sangat penting, untuk itu Perseroan memiliki suatu Sistem Teknologi Informasi yang mutakhir dan dapat beradaptasi dengan perkembangan bisnis Perseroan.

Kelima strategi ini diterapkan dalam Perseroan secara berkesinambungan sebagai salah satu upaya menghadapi kondisi bisnis dan persaingan usaha yang senantiasa berubah.

14. MANAJEMEN RISIKO

Manajemen Risiko merupakan aktivitas dan fungsi manajemen untuk melakukan pola pengukuran, mitigasi serta monitoring terhadap berbagai kemungkinan risiko usaha yang mungkin terjadi termasuk pengelolaan risiko atas ketidakpastian, ancaman dan potensi yang mungkin terjadi dan memberikan kepastian terhadap implementasi sistem bahwa sumber daya manusia yang bekerja bersama dengan manajemen Perseroan bertindak sesuai dengan prosedur dan kebijakan manajemen risiko yang telah ditentukan dan ditetapkan oleh manajemen. Efektivitas sistem manajemen risiko memberikan alternatif kepada manajemen untuk mendapatkan informasi secara akurat, terukur dan terkini.

Page 129: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

111

115

IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Berikut ini adalah ikhtisar data keuangan penting yang diambil dari Laporan Keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PwC Global Network) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan Mengenai Penerbitan Kembali Laporan Keuangan 30 September 2011, dan Laporan Keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PwC Global Network) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

Ikhtisar data keuangan penting pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 diambil dari Laporan Keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan (a member firm of PwC Global Network) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan lebih dini PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) pada tahun 2007. Setelah tanggal 8 Maret 2010 Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan (a member firm of PwC Global Network) bernama Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PwC Global Network).

LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam jutaan Rupiah)

URAIAN

31 Desember 30 September 2006 2007 2008 2009 2010 2011

ASET Kas dan setara kas - Pihak Ketiga 28.572 13.282 117.705 17.841 21.185 235.248 - Pihak berelasi 10.443 3.803 120.065 29.723 28.609 107.057 39.015 17.085 237.770 47.564 49.794 342.305 Investasi bersih dalam sewa pembiayaan - bersih 365.613 1.081.820 2.068.550 2.089.316 3.212.499 4.541.458

Piutang Pembiayaan konsumen - bersih 24.593 162.006 173.937 142.616 343.579 382.472

Beban dibayar di muka dan piutang lain-lain

- Pihak Ketiga 1.479 1.345 3.165 11.332 14.805 11.889 - Pihak berelasi 2.241 2.121 1.795 1.603 3.084 3.846 3.720 3.466 4.960 12.935 17.889 15.735 Piutang derivatif - Pihak Ketiga - 7.889 129.650 4.696 8.152 31.846 - Pihak berelasi - - - 881 3.777 2.683 - 7.889 129.650 5.577 11.929 34.529 Aset pajak tangguhan 497 2.392 778 10.545 7.211 6.288 Aset tetap – bersih 1.945 3.034 3.912 3.044 3.644 3.022 Aset lain-lain 520 538 571 581 609 651

JUMLAH ASET 435.903 1.278.230 2.620.128 2.312.178 3.647.154 5.326.460

LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabilitas kepada pemasok - Pihak Ketiga 300 - - 5.465 - 23.680 - Pihak berelasi - - - 3.800 - 20.803 300 - - 9.265 - 44.483 Pinjaman yang diterima - bersih - Pihak Ketiga 215.795 973.066 2.163.073 1.811.468 2.727.894 3.233.536 - Pihak berelasi 30.000 80.000 30.000 - 17.982 - 245.795 1.053.066 2.193.073 1.811.468 2.745.876 3.233.536 Liabilitas Obligasi - - - - - 596.952 Medium term notes-bersih - - - - 299.291 299.704 Liabilitas pajak 1.797 6.590 13.994 10.771 10.939 14.057 Liabilitas lain-lain dan beban yang masih harus dibayar

- Pihak Ketiga 3.094 7.320 28.263 40.312 67.504 104.327

Page 130: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

112

116

URAIAN

31 Desember 30 September 2006 2007 2008 2009 2010 2011

- Pihak berelasi 1.383 3.926 4.605 4.418 9.935 20.604 4.477 11.246 32.868 44.730 77.439 124.931 Liabilitas derivatif - - 9.012 24.606 20.917 6.158 Imbalan kerja 1.655 1.638 1.982 2.262 4.105 4.301

JUMLAH LIABILITAS 254.024 1.072.540 2.250.929 1.903.102 3.158.567 4.324.122

EKUITAS 181.879 205.690 369.199 409.076 488.587 1.002.338

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 435.903 1.278.230 2.620.128 2.312.178 3.647.154 5.326.460

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN 31 Desember 30 September

2006 (12 bulan)

2007 (12 bulan)

2008 (12 bulan)

2009 (12 bulan)

2010 (12 bulan)

2010** (9 bulan)

2011 (9 bulan)

PENDAPATAN Sewa pembiayaan 17.879 117.043 262.299 334.544 401.818 286.603 417.074 Pembiayaan konsumen 40.179 22.147 30.243 25.476 39.613 27.284 44.235 Pendapatan bunga dan lain-lain 7.688 7.690 14.817 16.621 11.556 5.619 28.410

Jumlah pendapatan 65.746 146.880 307.359 376.641 452.987 319.416 489.719

BEBAN

Beban bunga dan keuangan 4.797 70.370 165.576 212.026 245.084 172.142 264.007

Beban usaha 13.338 22.506 30.268 34.403 46.096 29.406 44.360 Penyisihan kerugian penurunan nilai 1.364 17.270 44.709 23.668 8.598 5.212 15.554

Jumlah beban 19.499 110.146 240.553 270.097 299.778 206.760 323.921 Laba Sebelum Pajak Penghasilan 46.247 36.734 66.806 106.544 153.209 112.656 165.798

Beban Pajak Penghasilan 12.414 10.694 19.313 30.201 38.520 28.344 41.404 Laba Bersih 33.833 26.040 47.493 76.343 114.689 84.312 124.394 Pendapatan komprehensif lain: Lindung nilai arus kas - (3.186) 22.880 (38.826) 26 (3.132) 29.416

Pajak Penghasilan terkait dengan pendapatan komprehensif lain - 956 (6.864) 10.871 (6) 783 (7.354)

Pendapatan komprehensif lain setelah pajak - (2.230) 16.016 (27.955) 20 (2.349) 22.062

Total pendapatan komprehensif 33.833 23.810 63.509 48.388 114.709 81.963 146.456 Laba Bersih Per Saham – Dasar (dinyatakan dalam nilai penuh Rupiah )

466 348 380 436 656 482 711

RASIO KEUANGAN

31 Desember 30 September*

2006 (12 bulan)

2007 (12 bulan)

2008 (12 bulan)

2009 (12 bulan)

2010 (12 bulan)

2010** (9 bulan)

2011 (9 bulan)

Laba Sebelum Pajak Penghasilan/ Pendapatan (%) 70,3% 25,0% 21,7% 28,3% 33,8% 35,3% 33,9%

Laba Bersih/ Pendapatan (%) 51,5% 17,7% 15,5% 20,3% 25,3% 26,4% 25,4%

Laba Bersih/ Ekuitas (%) 18,6% 12,7% 12,9% 18,7% 23,5% 17,3% 12,4%

Laba Bersih/ Jumlah Aset (%) 7,8% 2,0% 1,8% 3,3% 3,1% 2,6% 2,3%

Pendapatan/ Jumlah Aset (%) 15,1% 11,5% 11,7% 16,3% 12,4% 9,8% 9,2% RASIO KEUANGAN

Gearing Ratio (x) 1,4 5,1 6,2 4,3 6,1 5,4 4,2

Total Liabilitas terhadap Aset (x) 0,6 0,8 0,9 0,8 0,9 0,9 0,8

Page 131: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

113

117

Keterangan: * Perhitungan rasio-rasio keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2010 dan 2011 hanya mencakup

periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal tersebut di atas. ** Tidak diaudit

Rasio-rasio

31 Desember 30 September*

2006 (12 bulan)

2007 (12 bulan)

2008 (12 bulan)

2009 (12 bulan)

2010 (12 bulan)

2010** (9 bulan)

2011 (9 bulan)

RASIO PERTUMBUHAN Jumlah Pendapatan -20,2% 123,4% 109,3% 22,5% 20,3% 14,3% 53,3% Laba Bersih -48,7% -23,0% 82,4% 60,7% 50,2% 67,9% 47,5% Jumlah Aset 257,3% 193,2% 105,0% -11,8% 57,7% 40,0% 63,6% Jumlah Liabilitas 4177,2% 322,2% 109,9% -15,5% 66,0% 44,1% 55,1% Jumlah Ekuitas 56,7% 13,1% 79,5% 10,8% 19,4% 19,8% 113,7%

Keterangan: * Perhitungan rasio-rasio keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September mencerminkan perbandingan

atas periode yang sama pada tahun sebelumnya ** Tidak diaudit Di dalam perjanjian kredit untuk rasio keuangan yang dipersyaratkan adalah tingkat gearing ratio yang dicapai sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006, tentang perusahaan pembiayaan diukur dengan gearing ratio setinggi-tingginya 10 kali. Dalam hal ini pencapaian Perseroan masih di bawah 10 kali, yaitu pada 31 Desember 2008, 2009, 2010 dan 30 September 2011 masing-masing adalah sebesar 6,2 kali; 4,3 kali; 6,1 kali dan 4,2 kali. Kemudian rasio lain yang dipersyaratkan adalah perbandingan antara aset lancar dengan liabilitas lancar minimal 1 kali, pencapaian Perseroan untuk rasio ini yaitu pada 31 Desember 2008, 2009, 2010 dan 30 September 2011 masing-masing adalah sebesar 1,7 kali; 1,7 kali; 1,2 kali dan 1,5 kali.

Page 132: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

114

118

X. EKUITAS

Berikut ini adalah ikhtisar ekuitas yang diambil dari Laporan Keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PwC Global Network) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penjelasan Mengenai Penerbitan Kembali Laporan Keuangan 30 September 2011, dan Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PwC Global Network) dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN

31 Desember 30 September

2008 2009 2010 2011

Modal saham – nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 250.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh

174.885

174.885

174.885 174.885

Uang muka setoran modal - - - 400.000 Agio saham

49.367

49.367 49.367 49.367

Cadangan wajib

75

100 125 125

Cadangan lindung nilai arus kas

13.786

(14.169) (14.149) 7.913

Saldo laba

131.086

198.893 278.359 370.048

Jumlah Ekuitas

369.199

409.076 488.587 1.002.338

Setelah tanggal 30 September 2011 sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen dan setelah tanggal Laporan Auditor Independen sampai dengan tanggal efektifnya pernyataan pendaftaran, Perseroan menyatakan tidak ada perubahan struktur permodalan.

Page 133: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

115

119

XI. PERPAJAKAN Pajak Penghasilan atas Bunga Obligasi yang diterima atau diperoleh Pemegang Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 16 Tahun 2009 tanggal 9 Februari 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan berupa Bunga Obligasi, penghasilan yang diterima atau diperoleh bagi Wajib Pajak berupa bunga obligasi dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar: i) Atas bunga obligasi dengan kupon (interest bearing bond) sebesar 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan

Bentuk Usaha Tetap (“BUT”) dan 20% atau sesuai tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (“P3B”) bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period) obligasi;

ii) Atas diskonto dari obligasi dengan kupon sebesar 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (“BUT”) dan 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (“P3B”) bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi dan tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest);

iii) Atas diskonto obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) sebesar 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (“BUT”) dan 20% atau sesuai tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (“P3B”) bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi;

iv) Atas bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada Bapepam & LK sebesar 0% untuk tahun 2009–2010, 5% untuk tahun 2011 – 2013 dan 15% untuk tahun 2014 dan seterusnya.

Pemotongan pajak yang bersifat final ini tidak dikenakan terhadap bunga atau diskonto obligasi yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak: i) Dana Pensiun yang pendirian atau pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan memenuhi

persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (3) huruf h Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan keempat atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan; dan

ii) Bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia.

CALON PEMBELI OBLIGASI DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PENERIMAAN BUNGA, PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN OBLIGASI YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI. KEWAJIBAN PERPAJAKAN PERSEROAN Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (“PPh”), Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) dan Pajak Bumi dan Bangunan (“PBB”). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk maksud akuntansi dan kemungkinan dapat berubah pada saat Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) pajaknya. Perseroan telah menyampaikan SPT tahunan untuk tahun 2010, 2009 dan 2008 masing-masing pada tanggal 28 April 2011, 29 April 2010 dan 28 April 2009. Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak.

Page 134: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

116

120

XII. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI Berdasarkan persyaratan serta ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi SAN Finance II Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 71 tanggal 27 Oktober 2011 dan Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 6 tertanggal 9 Januari 2012 yang keduanya dibuat dihadapan Linda Herawati, SH., Notaris di Jakarta, para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi yang namanya tercantum dibawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat jumlah sebesar Rp 1.500.000.000.000 (satu triliun lima ratus miliar Rupiah) dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli sisa Obligasi yang tidak habis terjual dengan harga penawaran pada tanggal penutupan Masa Penawaran sebesar bagian penjaminannya masing-masing. Perjanjian tersebut di atas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian dan setelah itu tidak ada lagi perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan perjanjian ini. Susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari sindikasi penjaminan emisi dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut:

No. Penjamin

Emisi Obligasi

Porsi Penjaminan (Rp)Seri A Seri B Seri C Total (%)

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi 1. PT NISP

Sekuritas 172.000.000.000 54.000.000.000 425.000.000.000 651.000.000.000 43,40 2. PT

Standard Chartered Securities Indonesia 200.000.000.000 30.000.000.000 261.000.000.000 491.000.000.000 32,73

3. PT HSBC Securities Indonesia 181.000.000.000 56.000.000.000 121.000.000.000 358.000.000.000 23,87

Jumlah 553.000.000.000 140.000.000.000 807.000.000.000 1.500.000.000.000 100,00 Selanjutnya para Penjamin Emisi Obligasi yang ikut dalam Penjaminan Emisi Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK No. KEP-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum. Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal, yang dimaksud dengan pihak yang mempunyai hubungan afiliasi adalah sebagai berikut: a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun

vertikal; b. Hubungan antara para pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut; c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan

komisaris yang sama; d. Hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau

dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak

yang sama; atau f. Hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. Para Penjamin Emisi Obligasi dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam ketentuan Pasal 1 angka I UUPM.

Page 135: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

117

121

XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: Wali Amanat dan Agen Jaminan

: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Gedung BRI II, Lantai 3, Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 44 – 46, P.O. Box 1094, Jakarta 10210

STTD: 08/STTD-WA/PM/1996 atas nama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Pedoman Kerja: Undang-undang Pasar Modal. Surat penunjukkan No. B.300-DIM/IPM/10/2011 tanggal 6 Oktober 2011.

Pedoman kerja : Perjanjian Perwaliamanatan, UUPM, Pedoman Operasional Wali Amanat Tugas Pokok : Mewakili kepentingan Pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan

mengenai pelaksanaan hak-hak Pemegang Obligasi sesuai dengan syarat-syarat Obligasi dan pengelolaan jaminan fidusia untuk kepentingan Pemegang Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Notaris : Linda Herawati, SH.,

Jalan Cideng Timur No. 31, Jakarta Pusat

STTD: 35/STTD-N/PM/1996 atas nama Linda Herawati, SH. Keanggotaan Asosiasi: Ikatan Notaris Indonesia (INI) No. 019/JKT PST/DKI/03. Pedoman Kerja: Pernyataan Undang-undang No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia. Surat penunjukkan No. 578/LSANF/BOD/IX/2011 tanggal 13 September 2011.

Pedoman kerja : Pernyataan Undang-undang No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia.

Tugas Pokok : Membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap, antara lain Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan Hutang, Perjanjian Agen Jaminan, Akta Jaminan Fidusia dan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, serta akta-akta pengubahannya.

Akuntan Publik : Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PwC

Global Network) Plaza 89 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 – INDONESIA

No. Surat Ijin Akuntan Publik: AP.0229. atas nama Lucy Luciana Suhenda, SE, Ak, CPA No. STTD: 384/PM/STTD-AP/2004 atas nama Lucy Luciana Suhenda, SE, Ak, CPA Keanggotaan Asosiasi: Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) No. 10038545 Surat penunjukkan No 2011001602/LLS/ANG/ALB/HSE/ds tanggal 19 September 2011.

Pedoman Kerja : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).

Tugas Pokok : Melakukan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

Konsultan Hukum : Wiyono Partnership

Cyber 2 Tower, 7th Floor Jl. HR Rasuna Said Kav X-5 No.13

STTD: No. 579/PM/STTD-KH/2006 atas nama Wiyono Sari, S.H., LL.M.Keanggotaan Asosiasi: Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 200606. Pedoman Kerja: Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran dari Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.01/HKHPM/2005, tangga 18 Februari 2005.Surat penunjukkan No. 022/WP-EL/IX/2011 tanggal 12 September 2011.

Page 136: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

118

122

Pedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran dari Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP-1/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005.

Tugas Pokok : Melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya atas fakta dari segi hukum yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian dimana telah dimuat dalam Laporan Pemeriksaan dari segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat dari segi Hukum yang diberikan secara objektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi Hukum. Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.

Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum ini menyatakan tidak ada hubungan Afiliasi dengan Perseroan sebagaimana definisi hubungan Afiliasi pada UUPM. Sesuai ketentuan dalam Peraturan Bapepam dan LK No. VI.C.3 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Emiten, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. selaku Wali Amanat saat ini dan selama menjadi Wali Amanat Obligasi yang diterbitkan Perseroan: 1. Tidak mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan dengan jumlah lebih dari 25% (dua puluh lima persen)

dari nilai obligasi yang diwaliamanati selama umur obligasi; 2. Tidak akan merangkap sebagai penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan Efek bersifat utang,

sukuk, dan atau kewajiban Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang Efek yang diterbitkan oleh Perseroan.

Page 137: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

119

123

XIV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

Page 138: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

120

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 139: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

121121

Page 140: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

122122

Page 141: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

123123

Page 142: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

124124

Page 143: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

125125

Page 144: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

126126

Page 145: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

127127

Page 146: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

128128

Page 147: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

129129

Page 148: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

130130

Page 149: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

131131

Page 150: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

132132

Page 151: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

133133

Page 152: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

134134

Page 153: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

135135

Page 154: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

136136

Page 155: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

137137

Page 156: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

138138

Page 157: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

139139

Page 158: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

140140

Page 159: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

141141

Page 160: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

142142

Page 161: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

143143

Page 162: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

144144

Page 163: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

145145

Page 164: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

146146

Page 165: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

147147

Page 166: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

148

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 167: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

149

151

XV. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN

Page 168: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

150

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 169: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

151

Page 170: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

152

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 171: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

153153

Page 172: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

154

Page 173: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

155

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral partof these financial statements

Halaman 1 Page

LAPORAN POSISI KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/Notes

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

ASET ASSETSKas dan setara kas Cash and cash equivalents- Pihak ketiga 2d,2f,3 235,248 21,185 17,841 117,705 Third parties -

2d,2f,- Pihak berelasi 2s,3,17 107,057 28,609 29,723 120,065 Related parties -

Net investment in directInvestasi bersih dalam sewa finance leases net ofpembiayaan setelah dikurangi allowance for impairmentpenyisihan kerugian penurunan losses of Rp 94,456nilai sebesar Rp 94.456 pada at 30 September 201130 September 2011 dan masing- and Rp 81,855, Rp 82,665masing Rp 81.855, Rp 82.665 and Rp 60,860 atdan Rp 60.860 pada 31 Desember 31 December 2010, 20092010, 2009 dan 2008 2d,2g,4 4,541,458 3,212,499 2,089,316 2,068,550 and 2008, respectivelyPiutang pembiayaan konsumen Consumer financingsetelah dikurangi penyisihan receivables net of allowancekerugian penurunan nilai for impairment losses ofsebesar Rp 14.091 pada Rp 14,091 at 30 September30 September 2011 dan masing- 2011 and Rp 11,138,masing Rp 11.138, Rp 1.730 dan Rp 1,730 and Rp 2,505Rp 2.505 pada 31 Desember at 31 December 2010, 20092010, 2009 dan 2008 2d,2h,5 382,472 343,579 142,616 173,937 and 2008, respectivelyBeban dibayar dimuka Prepaid expensesdan piutang lain-lain and other receivables- Pihak ketiga 2d,2j,6 11,889 14,805 11,332 3,165 Third parties -

2d,2j, 2s,- Pihak berelasi 6,17 3,846 3,084 1,603 1,795 Related parties -Piutang derivatif Derivative receivables- Pihak ketiga 2d,2e,7 31,846 8,152 4,696 129,650 Third parties -

2d,2e,- Pihak berelasi 2s,7,17 2,683 3,777 881 - Related parties -Aset pajak tangguhan 2p,12c 6,288 7,211 10,545 778 Deferred tax assetsAset tetap - setelah Fixed assetsdikurangi akumulasi - net of accumulatedpenyusutan sebesar depreciation of Rp 5,870Rp 5.870 pada 30 September at 30 September 2011 and2011 dan masing-masing Rp 4,782, Rp 3,338 andRp 4.782, Rp 3.338 dan Rp 2,114 at 31 DecemberRp 2.114 pada 31 Desember 2010, 2009 and 2008,2010, 2009 dan 2008 2k,8 3,022 3,644 3,044 3,912 respectivelyAset lain-lain 2d 651 609 581 571 Other assets

JUMLAH ASET 5,326,460 3,647,154 2,312,178 2,620,128 TOTAL ASSETS

Page 174: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

156

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral partof these financial statements

Halaman 2 Page

LAPORAN POSISI KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/Notes

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

LIABILITAS LIABILITIESLiabilitas kepada pemasok 2d Account payables to suppliers- Pihak ketiga 23,680 - 5,465 - Third parties -- Pihak berelasi 2s,17 20,803 - 3,800 - Related parties -Pinjaman yang diterima - bersih Borrowings - net- Pihak ketiga 2d,2l,10 3,233,536 2,727,894 1,811,468 2,163,073 Third parties -

2d,2l,- Pihak berelasi 2s,10,17 - 17,982 - 30,000 Related parties -Liabilitas obligasi 2d,2q,11 596,952 - - - Bonds payableMedium term notes - bersih 2d,2q,11 299,704 299,291 - - Medium term notes - netLiabilitas pajak 2p,12a, Corporate incomepenghasilan badan 12b 9,058 5,100 6,213 10,228 tax payable

Liabilitas pajak lain-lain 2p,12a 4,999 5,839 4,558 3,766 Other taxes payableLiabilitas lain-lain dan beban Other payables andyang masih harus dibayar accrued expenses- Pihak ketiga 2d,9 104,327 67,504 40,312 28,263 Third parties -- Pihak berelasi 2d,2s,9,17 20,604 9,935 4,418 4,605 Related parties -Liabilitas derivatif 2d,2e,7 6,158 20,917 24,606 9,012 Derivative payablesImbalan kerja 2m,18 4,301 4,105 2,262 1,982 Employee benefits

Jumlah liabilitas 4,324,122 3,158,567 1,903,102 2,250,929 Total liabilities

EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Share capital - par valueRp 1.000 (Rupiah penuh) per saham Rp 1,000 (full amount) per shareModal dasar - 250.000.000 Authorised - 250,000,000saham shares

Modal ditempatkan dan Issued and fully paiddisetor penuh - 174.885.067 - 174,885,067 sharessaham pada 30 September at 30 September 2011,2011, 31 Desember 2010, 31 December 2010,2009 dan 2008 13 174,885 174,885 174,885 174,885 2009 and 2008

Advance for shareUang muka setoran modal 13 400,000 - - - subscriptions

Capital paid in excess ofAgio saham 13 49,367 49,367 49,367 49,367 par valueCadangan wajib 125 125 100 75 Statutory reservesCadangan lindung nilai arus kas 2e,7 7,913 (14,149) (14,169) 13,786 Cash flow hedging reservesSaldo laba 370,048 278,359 198,893 131,086 Retained earnings

Jumlah ekuitas 1,002,338 488,587 409,076 369,199 Total equity

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES ANDDAN EKUITAS 5,326,460 3,647,154 2,312,178 2,620,128 EQUITY

Page 175: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

157

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral partof these financial statements

Halaman 3 Page

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFUNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANGBERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DANTAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER2010, 2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOMEFOR THE NINE-MONTH PERIOD ENDED

30 SEPTEMBER 2011 ANDFOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER

2010, 2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/Notes

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 20089 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

PENDAPATAN INCOMESewa pembiayaan 2g,14a 417,074 401,818 334,544 262,299 Direct financing leasesPembiayaan konsumen 2h,14b 44,235 39,613 25,476 30,243 Consumer financingPendapatan bungadan lain-lain 2n,14c 28,410 11,556 16,621 14,817 Interest and other income

Jumlah pendapatan 489,719 452,987 376,641 307,359 Total income

BEBAN EXPENSESInterest and financing

Beban bunga dan keuangan 2n,15 264,007 245,084 212,026 165,576 chargesBeban usaha 16 44,360 46,096 34,403 30,268 Operating expensesPenyisihan Allowance forkerugian penurunan nilai 2d,4,5 15,554 8,598 23,668 44,709 impairment losses

Jumlah beban 323,921 299,778 270,097 240,553 Total expenses

LABA SEBELUMPAJAK PENGHASILAN 165,798 153,209 106,544 66,806 INCOME BEFORE TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2p,12b 41,404 38,520 30,201 19,313 INCOME TAX EXPENSE

LABA BERSIH 124,394 114,689 76,343 47,493 NET INCOME

Other comprehensivePendapatan komprehensif lain: income:Lindung nilai arus kas 2e,7 29,416 26 (38,826) 22,880 Cash flow hedging

Income tax (charge)/(Beban)/pajak penghasilan credit relating toterkait dengan pendapatan components of otherkomprehensif lain (7,354) (6) 10,871 (6,864) comprehensive income

Pendapatan komprehensif lain Other comprehensivesetelah pajak 22,062 20 (27,955) 16,016 income net of tax

Total comprehensiveTotal pendapatan komprehensif 146,456 114,709 48,388 63,509 income

LABA BERSIH PER BASIC EARNINGSAHAM DASAR PER SHARE(Rupiah penuh) 2r 711 656 436 380 (in Rupiah full amount)

Page 176: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

158

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral partof these financial statements

Halaman 4 Page

LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANGBERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA31 DESEMBER2010, 2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFOR THE NINE-MONTH PERIOD ENDED

30 SEPTEMBER 2011 ANDFOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER

2010, 2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/Notes

Modalsaham/Sharecapital

Uang mukasetoran modal/Advance forshare

subscriptions

Agio saham/Capital paidin excess ofpar value

Cadanganwajib/

Statutoryreserves

Cadanganlindung nilaiarus kas/Cash flowhedgingreserves

Saldo laba/Retainedearnings

Jumlah/Total

Saldo pada tanggal Balance as at1 Januari 2008 74,885 - 49,367 50 (2,230) 83,618 205,690 1 January 2008

Modal saham 13 100,000 - - - - - 100,000 Share capital

Allocation toPencadangan wajib - - - 25 - (25) - statutory reserves

Pendapatan komprehensif Other comprehensivelain setelah pajak - - - - 16,016 - 16,016 income net of tax

Laba bersih Net incometahun berjalan - - - - - 47,493 47,493 for the year

Saldo pada tanggal Balance as at31 Desember 2008 174,885 - 49,367 75 13,786 131,086 369,199 31 December 2008

Allocation toPencadangan wajib - - - 25 - (25) - statutory reserves

Dividen 2t,13 - - - - - (8,511) (8,511) Dividend

Beban komprehensif Other comprehensivelain setelah pajak - - - - (27,955) - (27,955) expense net of tax

Laba bersih Net incometahun berjalan - - - - - 76,343 76,343 for the year

Saldo pada tanggal Balance as at31 Desember 2009 174,885 - 49,367 100 (14,169) 198,893 409,076 31 December 2009

Allocation toPencadangan wajib - - - 25 - (25) - statutory reserves

Dividen 2t,13 - - - - - (35,198) (35,198) Dividend

Pendapatan komprehensif Other comprehensivelain setelah pajak - - - - 20 - 20 income net of tax

Laba bersih Net incometahun berjalan - - - - - 114,689 114,689 for the year

Saldo pada tanggal Balance as at31 Desember 2010 174,885 - 49,367 125 (14,149) 278,359 488,587 31 December 2010

Advance for shareUang muka setoran modal 13 - 400,000 - - - - 400,000 subscriptions

Dividen 2t,13 - - - - - (32,705) (32,705) Dividend

Pendapatan komprehensif Other comprehensivelain setelah pajak - - - - 22,062 - 22,062 income net of tax

Laba bersih Net incomeperiode berjalan - - - - - 124,394 124,394 for the period

Saldo pada tanggal Balance as at30 September 2011 174,885 400,000 49,367 125 7,913 370,048 1,002,338 30 September 2011

Page 177: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

159

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral partof these financial statements

Halaman 5 Page

LAPORAN ARUS KASUNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANGBERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CASH FLOWSFOR THE NINE-MONTH PERIOD ENDED

30 SEPTEMBER 2011 ANDFOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER

2010, 2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/Notes

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 20089 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

Cash flows from operatingArus kas dari aktivitas operasi activitiesPenerimaan kas dari: Cash received from:- Pelanggan 2,332,822 2,200,990 1,666,086 1,240,854 Customers -- Bunga bank 14 3,154 424 4,894 3,259 Interest income -- Lain-lain 62,414 34,756 26,473 - Others -

Jumlah penerimaan kas 2,398,390 2,236,170 1,697,453 1,244,113 Total cash receipts

Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for:Interest and financing -

- Beban bunga dan keuangan (259,990) (240,019) (163,235) (136,265) charges- Pembayaran ke pemasok (3,287,324) (3,133,023) (1,430,580) (1,942,596) Suppliers -- Beban usaha (31,867) (38,756) (29,515) (29,766) Operating expenses -- Beban pajak penghasilan (37,164) (35,619) (32,696) (16,617) Income tax expense -

Jumlah pengeluaran kas (3,616,345) (3,447,417) (1,656,026) (2,125,244) Total cash disbursements

Arus kas bersih (digunakan Net cash flows (used in)/untuk)/diperoleh dari provided fromaktivitas operasi (1,217,955) (1,211,247) 41,427 (881,131) operating activities

Cash flows fromArus kas dari aktivitas investasi investing activitiesPembelian aset tetap 8 (466) (2,044) (375) (1,968) Purchase of fixed assetsPenjualan aset tetap 8 - - - 5 Sale of fixed assets

Arus kas bersih digunakan untuk Net cash flows used inaktivitas investasi (466) (2,044) (375) (1,963) investing activities

Cash flows fromArus kas dari aktivitas pendanaan financing activitiesPenerimaan pinjaman 2,573,258 4,140,942 1,230,141 2,658,050 Receipts from borrowingsPenerimaan obligasi 11 600,000 - - - Receipt from bonds

Receipt from mediumPenerimaanmedium term notes 11 - 300,000 - - term notesPembayaran pinjaman (2,033,325) (3,189,602) (1,464,476) (1,664,720) Payments of borrowingsPembayaran dividen - bersih 13 (32,705) (35,198) (8,511) - Payment of dividend – net

Proceed from issuanceTambahan setoran modal - - - 100,000 of capital stocks

Advance for shareUang muka setoran modal 400,000 - - - subscriptions

Arus kas bersih diperoleh dari/ Net cash flows provided(digunakan untuk) from/(used in)aktivitas pendanaan 1,507,228 1,216,142 (242,846) 1,093,330 financing activities

Net increase/(decrease)Kenaikan/(penurunan) bersih kas cash and cashdan setara kas 288,807 2,851 (201,794) 210,236 equivalents

Adjustments of foreignexchange variance

Penyesuaian atas selisih kurs in cash and cashdari saldo kas dan setara kas 3,704 (621) 11,588 10,449 equivalents

Cash and cashequivalents at the

Kas dan setara kas beginning ofawal tahun/periode 49,794 47,564 237,770 17,085 the year/period

Kas dan setara kas akhir Cash and cash equivalentsTahun/periode 342,305 49,794 47,564 237,770 at the end of year/period

Page 178: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

160

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 6 Page

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

PT Surya Artha Nusantara Finance (“Perseroan”)didirikan dengan nama PT Sangga Loka Suburberdasarkan akta notaris Nyonya RukmasantiHardjasatya, S.H., No. 58, tanggal 25 Agustus1983. Akta pendirian ini telah disetujui olehMenteri Kehakiman Republik Indonesia padatanggal 19 Januari 1984 melalui Surat KeputusanNo. C2-423 HT01.01-Th84, dan didaftarkan dalamBuku Register di Pengadilan Negeri Jakarta PusatNo.697/1984 tanggal 6 Maret 1984, sertadiumumkan dalam Berita Negara RepublikIndonesia No. 38 tanggal 15 Mei 1984, TambahanNo. 484.

PT Surya Artha Nusantara Finance (the“Company”) was established with the name ofPT Sangga Loka Subur based on notarial deedof Mrs. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 58dated 25 August 1983. The Company’s Articlesof Association were approved by the Minister ofJustice of Republic of Indonesia on 19 January1984 based on its Decision Letter No. C2-423HT01.01-Th84, and registered in Register Bookat Central District Court No.697/1984 dated 6March 1984, and also published in State ofGazette No. 38, dated 15 May 1984,Supplement No. 484.

Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroandimuat dalam akta notaris Benny Kristianto, S.H.,No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 mengenaipenyesuaian Anggaran Dasar Perseroan denganUndang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentangPerseoan Terbatas. Perubahan ini telah disetujuioleh Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia melalui Surat KeputusannyaNo. AHU-62964.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal15 September 2008, dan didaftarkan dalam DaftarPerusahaan di Kantor Pendaftaran PerusahaanJakarta Selatan No.2531/RUB 09.03/XII/2008tanggal 23 Desember 2008, serta diumumkandalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89tanggal 4 November 2008, Tambahan No. 22169.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalamibeberapa kali perubahan dan yang terakhirberdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H.,No.17 tanggal 22 September 2011 tentangpeningkatan modal dasar Perseroan danpenambahan modal disetor. Perubahan ini telahdisetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia melalui Surat KeputusannyaNo. AHU-47996.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal3Oktober 2011.

The Articles of Association have been amendedby notarial deed of Benny Kristianto, S.H., No.81 dated 13 August 2008 concerning theadjustment of the Articles of Association of theCompany regarding to Law No. 40 Year 2007regarding Limited Liability Company. Thechanges had been approved by the Minister ofLaw and Human Rights of Republic ofIndonesia through its Decision Letter No. AHU-62964.AH.01.02. Year 2008, dated15 September 2008, and registered in CompanyRegistration Office of South Jakarta No.2531/RUB 09.03/XII/2008 dated 23 December 2008,and also published in State of Gazette No. 89dated 4 November 2008, SupplementNo. 22169.

The Articles of Association have been amendedseveral times and the latest by Notarial Deed ofBenny Kristianto, S.H., No.17 dated 22September 2011 concerning increase of sharecapital and additional paid-up capital. Thechanges had been approved by Minister of Lawand Human Rights of the Republic of Indonesiathrough its Decision Letter No. AHU-47996.AH.01.02 Year 2011 dated 3 October 2011.

Perseroan memperoleh izin usaha dalam bidangusaha lembaga pembiayaan dari MenteriKeuangan Republik Indonesia berdasarkan SuratKeputusan No. 1660/KMK.013/1990 tanggal 31Desember 1990. Perseroan bergerak di bidangsewa pembiayaan dan jasa pembiayaankonsumen. Perseroan mulai beroperasi secarakomersial sejak tahun 1990.

The Company obtained a license to operate asa financing company from the Minister ofFinance of Republic of Indonesia based on itsDecision Letter No. 1660/KMK.013/1990 dated31 December 1990. The Company is engagedin leasing and consumer financing. TheCompany commenced its commercialoperations since 1990.

Perseroan berdomisili di Jalan T.B. SimatupangKav. 88 Tower B Lantai 11, Jakarta 12520.Perseroan mempunyai 11 jaringan pemasaranyang berlokasi di Medan, Pekanbaru, Palembang,Jambi, Jakarta, Surabaya, Makassar,Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda danPontianak.

The Company is located at Jalan T.B.Simatupang Kav. 88 Tower B 11th Floor, Jakarta12520. The Company has 11 marketingnetworks located in Medan, Pekanbaru,Palembang, Jambi, Jakarta, Surabaya,Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarindaand Pontianak.

Page 179: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

161

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 7 Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Perseroan telah menerbitkan Obligasi SANFinance I Tahun 2011 dengan Tingkat BungaTetap sebesar Rp 600.000. Obligasi SAN FinanceI Tahun 2011 dicatatkan di Bursa Efek Indonesiadan dinyatakan efektif oleh Badan PengawasPasar Modal - Lembaga Keuangan (BAPEPAM -LK) berdasarkan Surat Keputusan No. S-480/BL/2011 tanggal 17 Januari 2011.

The Company issued SAN Finance Bonds IYear 2011 with Fixed Interest Rate at theamount of Rp 600,000. Bonds SAN Finance IYear 2011 was listed in the Indonesian StockExchange and became effective based on theCapital Market and Financial IntitutionsSupervisory Agency (BAPEPAM - LK) throughDecision Letter No. S-480/BL/2011 dated17 January 2011.

Penerbitan Obligasi SAN Finance I/2011dilakukan sesuai dengan PerjanjianPerwaliamanatan No. 52 tanggal 25 Oktober 2010yang dibuat antara Perseroan dengan PT BankRakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindakselaku Wali Amanat pemegang obligasi. Hasilpenerbitan Obligasi SAN Finance I/2011 tersebutdi atas setelah dikurangi biaya-biaya emisidipergunakan oleh Perseroan sebagai modalkerja. Obligasi ini dijual dengan harga nominalpada pasar perdana.

The issuance of SAN Finance Bonds I/2011was based on the Trusteeship Agreement No.52 dated 25 October 2010 betwen the Companyand PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbkas the Trustee for the bond holders. Theproceeds from SAN Finance Bonds I/2011 netof issuance costs was used by the Company forworking capital. This bonds was offered at parvalue in the primary market.

Pada tanggal 25 Februari 2010, Perseroan telahmenerbitkan Medium Term Notes (“MTN”) SANFI/2010 dengan tingkat bunga tetap, Seri A sebesarRp 100.000 dan Seri B sebesar Rp 200.000 dimana PT NISP Sekuritas bertindak sebagaiMandated Lead Arrangers.

On 25 February 2010, the Company issuedMedium Term Notes (“MTN”) SANF I/2010 witha fixed interest rate, Serie A amounted toRp 100,000 and Serie B amount of Rp 200,000where PT NISP Sekuritas acted as MandatedLead Arrangers.

MTN SANF I/2010 Seri A dan Seri B masing-masing telah didaftarkan di Kustodian Sentral EfekIndonesia (KSEI) pada tanggal 23 Februari 2010.Penerbitan MTN SANF I/2010 Seri A dan Seri Bdilakukan masing-masing sesuai denganPerjanjian Perwaliamanatan No. 72 dan No. 75tanggal 23 Februari 2010 yang dibuat antaraPerseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk yang bertindak sebagai WaliAmanat Pemegang MTN (lihat Catatan 11).

MTN SANF I/2010 Serie A and Serie B wereregistered in the Kustodian Sentral EfekIndonesia (KSEI) on 23 February 2010,respectively. The issuance of MTN SANF I/2010Serie A and Serie B respectively were based onthe Trusteeship Agreement No. 72 and 75dated 23 February 2010, signed by theCompany and PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk. as the Trustee for the MTNholders (refer to Note 11).

Susunan anggota Dewan Komisaris dan DireksiPerseroan pada tanggal 30 September 2011adalah sebagai berikut:

The Company's Boards of Commissioners andDirectors as at 30 September 2011 are asfollows:

Dewan Komisaris: Board of Commissioners:Presiden Komisaris Angky Utarya Tisnadisastra President CommissionerKomisaris Djoko Pranoto CommissionerKomisaris Susilo Sudjono CommissionerKomisaris Hiroyasu Kondo CommissionerKomisaris Naoto Itakura CommissionerKomisaris Independen Inget Sembiring Independent CommissionerDireksi: Directors:Presiden Direktur Diana Makmur President DirectorDirektur Keuangan dan Operasi Andrijanto Finance and Operation DirectorDirektur Penjualan dan Pemasaran Keke Hadi Sales and Marketing DirectorDirektur Risiko Yasuaki Yoshino* Risk DirectorDirektur Hubungan Pemasok Taketsugu Hori Supplier Relation Director

* telah lulus dalam fit and proper test BAPEPAM-LK padatanggal 7 November 2011.

* passed on Fit and Proper Test as required byBAPEPAM-LK as at 7 November 2011.

Page 180: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

162

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 8 Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Susunan anggota Dewan Komisaris dan DireksiPerseroan pada tanggal 31 Desember 2010adalah sebagai berikut:

The Company's Boards of Commissioners andDirectors as at 31 December 2010 are asfollows:

Dewan Komisaris: Board of Commissioners:Presiden Komisaris Angky Utarya Tisnadisastra President CommissionerKomisaris Djoko Pranoto CommissionerKomisaris Juliani Eliza Syaftari CommissionerKomisaris Naoto Itakura CommissionerKomisaris Hiroyasu Kondo CommissionerDireksi: Directors:Presiden Direktur Susilo Sudjono President DirectorDirektur Keuangan dan Operasi Andrijanto Finance and Operation DirectorDirektur Penjualan dan Pemasaran Keke Hadi Sales and Marketing DirectorDirektur Risiko Motoki Toyoshima* Risk DirectorDirektur Hubungan Pemasok Taketsugu Hori Supplier Relation Director

* mengundurkan diri pada tanggal 30 September 2011. * Resigned on 30 September 2011.

Susunan anggota Dewan Komisaris dan DireksiPerseroan pada tanggal 31 Desember 2009adalah sebagai berikut:

The Company's Boards of Commissioners andDirectors as at 31 December 2009 are asfollows:

Dewan Komisaris: Board of Commissioners:Presiden Komisaris Gunawan Geniusahardja President CommissionerKomisaris Angky Utarya Tisnadisastra CommissionerKomisaris Djoko Pranoto CommissionerKomisaris Hiroyasu Kondo CommissionerKomisaris Seiji Komuro CommissionerDireksi: Directors:Presiden Direktur Susilo Sudjono President DirectorDirektur Operasional Andrijanto Operational DirectorDirektur Penjualan dan Pemasaran Keke Hadi Sales and Marketing DirectorDirektur Risiko Motoki Toyoshima Risk DirectorDirektur Hubungan Pemasok Taketsugu Hori Supplier Relation Director

Susunan anggota Dewan Komisaris dan DireksiPerseroan pada tanggal 31 Desember 2008adalah sebagai berikut:

The members of the Company's Boards ofCommissioners and Directors as at 31December 2008 are as follows:

Dewan Komisaris: Board of Commissioners:Presiden Komisaris Gunawan Geniusahardja President CommissionerKomisaris Angky Utarya Tisnadisastra CommissionerKomisaris Djoko Pranoto CommissionerKomisaris Koichi Kanno CommissionerKomisaris Seiji Komuro CommissionerDireksi: Directors:Presiden Direktur Susilo Sudjono President DirectorDirektur Operasional Andrijanto Operational DirectorDirektur Penjualan danPemasaran

Keke Hadi Sales and Marketing Director

Direktur Risiko Motoki Toyoshima Risk DirectorDirektur Hubungan Pemasok Hiroyasu Kondo Supplier Relation Director

Page 181: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

163

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 9 Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Berdasarkan Keputusan Tertulis Sirkuler DewanKomisaris No. 014/SANF/CIR/VI/2011 tanggal 1Juni 2011, Dewan Komisaris Perseroan telahmembentuk Komite Audit Perseroan yang berlakusejak 1 Juni 2011 sampai dengan penutupanRapat Umum Pemegang Saham TahunanPerseroan di tahun 2012.

Based on Circular Written Resolutions of theBoard of Commissioners No. 014/SANF/CIR/VI/2011 dated 1 June 2011, the Board ofCommissioners has established the Company’sAudit Committee effective since 1 Juni 2011until the closing of the Annual General Meetingof Shareholders of the Company in 2012.

Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal30 September 2011 adalah sebagai berikut:

The Company’s Audit Committee as at30 September 2011 are as follows:

Ketua Inget Sembiring ChairmanAnggota Kanaka Puradiredja MemberAnggota Thomas H. Secokusumo Member

Pembentukan Komite Audit Perseroan telahsesuai dengan Peraturan BAPEPAM - LK NomorIX.I.5.

The establishment of the Company’s AuditCommittee is in compliance with BAPEPAM -LK regulation Number IX.I.5.

Pada tanggal 30 September 2011, Perseroanmempunyai 122 karyawan (31 Desember 2010:109 karyawan, 2009: 93 karyawan dan 2008: 96karyawan).

As at 30 September 2011, the Company has122 employees (31 December 2010: 109employees, 2009: 93 employees and 2008:96 employees).

Jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris,Direksi dan Komite Audit untuk periode sembilanbulan yang berakhir pada tanggal 30 September2011 adalah masing-masing sebesar Rp 227,Rp 8.364 dan Rp 184 (31 Desember 2010:Rp Nihil, Rp 8.111 dan Rp Nihil, 2009: Rp Nihil,Rp 6.742 dan Rp Nihil: 2008: Rp Nihil, Rp 5.569dan Rp Nihil).

Total salaries and allowances paid to the Boardof Commissioners, Directors and AuditCommittee for the nine-month period ended at30 September 2011 amounted to Rp 227,Rp 8,364 and Rp 184, respectively(31 December 2010: Rp Nil, Rp 8,111 andRp Nil, 2009: Rp Nil, Rp 6,742 and Rp Nil:2008: Rp Nil, Rp 5,569 and Rp Nil).

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan Perseroan disusun olehDireksi dan diselesaikan pada tanggal 6 Januari2012.

The financial statements of the Company wereprepared by the Directors and completed on 6January 2012.

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalampenyusunan laporan keuangan adalah sepertiyang dijabarkan di bawah ini:

The principal accounting policies adopted in thepreparation of these financial statements are setout below:

a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the financialstatements

Laporan keuangan disusun sesuai standarakuntansi keuangan di Indonesia danPeraturan Badan Pengawas Pasar Modal -Lembaga Keuangan (BAPEPAM - LK) No.VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian LaporanKeuangan” yang terdapat dalam LampiranKeputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 danKeputusan Ketua BAPEPAM – LK No.KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010tentang “Perubahan Keputusan KetuaBAPEPAM No KEP-06/PM/2000 tentangPerubahan Peraturan No.VIII.G.7 tentangPedoman Penyajian Laporan Keuangan”.

The financial statements have beenprepared in accordance Indonesianfinancial accounting standards and theCapital Market and Financial InstitutionsSupervisory Agency (BAPEPAM - LK)Regulation No. VIII.G.7 regarding “FinancialStatements Presentation Guidelines”included in the Appendix of the Decree ofthe Chairman of the BAPEPAM - LK No.KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000 andDecision of Chairman of BAPEPAM – LKNo. KEP-554/BL/2010 dated 30 December2010 regarding “Amendment of the Decreeof Chairman No.KEP-06/PM/2000regarding Amendment of Regulation No.VIII.G.7 regarding Financial StatementsPresentation Guidelines”.

Page 182: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

164

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 10 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan(lanjutan)

a. Basis of preparation of the financialstatements (continued)

Laporan keuangan disusun berdasarkankonvensi harga perolehan, kecuali untuk asetkeuangan yang diklasifikasikan dalamkelompok tersedia untuk dijual, aset danliabilitas keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi dan seluruhinstrumen derivatif yang diukur berdasarkannilai wajar. Laporan keuangan disusunberdasarkan akuntansi berbasis akrual,kecuali laporan arus kas.

The Company’s financial statements havebeen prepared under the historical costconvention, except for financial assetsclassified as available-for-sale, financialassets and liabilities held at fair valuethrough profit and loss and all derivativecontracts which have been measured at fairvalue. The financial statements areprepared under the accrual basis ofaccounting, except for the statements ofcash flows.

Laporan arus kas disusun denganmenggunakan metode langsung dan arus kasdikelompokkan atas dasar aktivitas operasi,investasi dan pendanaan. Untuk tujuanlaporan arus kas, kas dan setara kasmencakup kas, kas di bank dan depositoberjangka yang jatuh tempo dalam waktu tigabulan atau kurang.

The statements of cash flows are preparedusing the direct method by classifying cashflows as operating, investing and financingactivities. For the purpose of the statementsof cash flows, cash and cash equivalentinclude cash on hand, cash in banks andtime deposits with maturity of three monthsor less.

Seluruh angka dalam laporan keuangan ini,kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkanmenjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiahyang terdekat.

Amounts in the financial statements arerounded to and expressed in million ofRupiah, unless otherwise stated.

b. Estimasi dan asumsi yang signifikan b. Significant estimation and assumptions

Dalam penyusunan laporan keuangandibutuhkan estimasi dan asumsi yangmempengaruhi nilai aset dan liabilitasdilaporkan dan pengungkapan atas aset danliabilitas kontinjensi pada tanggal laporankeuangan, dan jumlah pendapatan dan bebanselama periode laporan.

The preparation of financial statementsrequires the use of estimates andassumptions that affects the reportedamounts of assets and liabilities anddisclosure of contingent assets andliabilities at the date of the financialstatements, and the reported amounts ofrevenues and expenses during thereporting period.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkanpengetahuan terbaik manajemen ataskejadian dan tindakan saat ini, hasil yangtimbul mungkin berbeda dengan jumlah yangdiestimasi semula.

Although these estimates are based onmanagement’s best knowledge of currentevents and activities, actual results maydiffer from those estimates.

Nilai wajar dari instrumen keuangan Fair value of financial instruments

Jika nilai wajar dari aset dan liabilitaskeuangan yang tercatat dalam neraca tidakdapat diperoleh dari pasar aktif, nilai wajarditentukan dari beberapa teknik penilaiantermasuk model matematika, seperti teknikpenilaian analisa arus kas masa datang yangdidiskonto menggunakan suku bunga pasaryang berlaku (lihat Catatan 2d.iii).

Where the fair value of financial assets andfinancial liabilities recorded on the balancesheet cannot be derived from activemarkets, they are determined using avariety of valuation techniques, includingmathematical models, such as discountedfuture cash flows analysis by usingprevailing market rate (refer to Note 2d.iii).

Page 183: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

165

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 11 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Estimasi dan asumsi yang signifikan(lanjutan)

b. Significant estimation and assumptions(continued)

Penyisihan kerugian penurunan nilai -investasi bersih dalam sewa pembiayaandan pembiayaan konsumen

Allowance for impairment losses - directfinance lease and consumer financing

Perseroan melakukan review atas piutangpada setiap tanggal laporan untuk melakukanpenilaian atas cadangan penurunan nilai yangtelah dicatat. Justifikasi manajemendiperlukan untuk melakukan estimasi atasjumlah dan waktu yang tepat atas arus kasmasa mendatang dalam menentukan tingkatcadangan yang dibutuhkan.

The Company reviews its receivables atreporting date to evaluate the allowance forimpairment losses. Management’sjudgement is applied in the estimation ofthe amount and timing of future cash flowswhen determining the level of allowancerequired.

Selain membentuk cadangan kerugianpenurunan nilai secara individual, Perseroanjuga membentuk cadangan kerugianpenurunan nilai kolektif atas eksposurpiutang, dimana evaluasi dilakukanberdasarkan data kerugian historis (lihatCatatan 2d.vi).

Beside the individual assessment, theCompany estimates the collectiveimpairment allowance for its receivablesportfolio based on historical loss experience(refer to Note 2d.vi).

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets

Aset pajak tangguhan diakui atas jumlahpajak penghasilan terpulihkan (recoverable)pada periode mendatang sebagai akibatperbedaan temporer yang boleh dikurangkan.Justifikasi manajemen diperlukan untukmenentukan jumlah aset pajak tangguhanyang dapat diakui, sesuai dengan waktu yangtepat dan tingkat laba fiskal di masamendatang sejalan dengan strategi rencanaperpajakan ke depan (lihat Catatan 2p).

Deferred tax assets are recognised for thefuture recoverable taxable income arisingfrom temporary difference. Managementjudgement is required to determine theamount of deferred tax assets that can berecognised, based upon the likely timingand level of future taxable profits togetherwith future tax planning strategies (refer toNote 2p).

Pensiun Pensions

Program-program pensiun ditentukanberdasarkan perhitungan dari aktuarial.Perhitungan aktuaria mengunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkatpengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji,tingkat kematian, tingkat pengunduran diri danlain-lain (lihat Catatan 2m dan 18).

Pension programs are determined basedon actuarial valuation. The actuariavaluation involves making assumptionsabout discount rate, expected rate of returnon investments, future salary increases,mortality rate, resignation rate and others(refer to Notes 2m and 18).

c. Perubahan kebijakan akuntansi yangsignifikan

c. Changes in significant accountingpolicies

Berikut ini adalah standar akuntansi,perubahan dan interpretasi yang berlakuefektif sejak 1 Januari 2011:

The followings are accounting standards,amendments and interpretations, whichbecame effective starting on 1 January2011:

Page 184: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

166

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 12 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Perubahan kebijakan akuntansi yangsignifikan (lanjutan)

c. Changes in significant accountingpolicies (continued)

- PSAK 1 (revisi 2009) - Penyajian LaporanKeuangan;

- SFAS 1 (revised 2009) - Presentationof Financial Statements;

- PSAK 2 (revisi 2009) - Laporan Arus Kas; - SFAS 2 (revised 2009) - Statementsof Cashflows;

- PSAK 3 (revisi 2010) - Laporan KeuanganInterim;

- SFAS 3 (revised 2010) - InterimFinancial Reporting;

- PSAK 4 (revisi 2009) - Laporan KeuanganKonsolidasi dan Laporan KeuanganTersendiri;

- SFAS 4 (revised 2009) - ConsolidatedFinancial Statements and SeparateFinancial Statements;

- PSAK 5 (revisi 2009) - Segmen Operasi; - SFAS 5 (revised 2009) - OperatingSegments,

- PSAK 7 (revisi 2010) - PengungkapanPihak-pihak yang mempunyai HubunganIstimewa;

- SFAS 7 (revised 2010) - RelatedParty Disclosures;

- PSAK 8 (revisi 2010) - Peristiwa SetelahAkhir Periode Pelaporan;

- SFAS 8 (revised 2010) - Events Afterthe Reporting Period;

- PSAK 12 (revisi 2009) - Bagian Partisipasidalam Ventura Bersama;

- SFAS 12 (revised 2009) - Interest inJoint Ventures;

- PSAK 15 (revisi 2009) - Investasi dalamEntitas Asosiasi;

- SFAS 15 (revised 2009) - Investmentin Associates;

- PSAK 19 (revisi 2010) - Aset TakBerwujud;

- SFAS 19 (revised 2010) - IntangibleAssets;

- PSAK 22 (revisi 2010) - Kombinasi Bisnis; - SFAS 22 (revised 2010) - BusinessCombination;

- PSAK 23 (revisi 2010) - Pendapatan; - SFAS 23 (revised 2010) - Revenue;- PSAK 25 (revisi 2009) - KebijakanAkuntansi, Perubahan EstimasiAkuntansi, dan Kesalahan;

- SFAS 25 (revised 2009) - AccountingPolicies, Changes in AccountingEstimates and Errors;

- PSAK 48 (revisi 2009) - Penurunan NilaiAset;

- SFAS 48 (revised 2009) - Impairmentof Assets;

- PSAK 57 (revisi 2009) - Provisi, LiabilitasKontinjensi dan Aset Kontinjensi;

- SFAS 57 (revised 2009) - Provisions,Contingent Liabilities and ContingentAssets;

- PSAK 58 (revisi 2009) - Aset Tidak Lancaryang Dimiliki untuk Dijual dan Operasiyang Dihentikan;

- SFAS 58 (revised 2009) - Non-Current Assets Held for Sale andDiscontinued Operations;

- ISAK 7 (revisi 2009) - Konsolidasi EntitasBertujuan Khusus;

- Interpretation of SFAS 7 (revised2009) - Consolidation of SpecialPurpose Entities;

- ISAK 9 - Perubahan Atas Liabilitas PurnaOperasi, Liabilitas Restorasi, danLiabilitas Serupa;

- Interpretation of SFAS 9 - Changes inExisting Decommissioning,Restoration and Similar Liabilities;

- ISAK 10 - Program Loyalitas Pelanggan; - Interpretation of SFAS 10 - CustomerLoyalty Program;

- ISAK 11 - Distribusi Aset Non-kas KepadaPemilik;

- Interpretation of SFAS 11 -Distribution of Non-Cash Assets toOwners;

- ISAK 12 - Pengendalian Bersama Entitas- Kontribusi Non Moneter oleh Venturer;

- Interpretation of SFAS 12 - JointlyControlled Entities - Non MonetaryContributions by Venturers;

- ISAK 14 - Aset Tak Berwujud - Biaya SitusWeb; dan

- Interpretation of SFAS 14 - IntangibleAssets - Web Site Cost; and

- ISAK 17 - Laporan Keuangan Interim danPenurunan Nilai.

- Interpretation of SFAS 17 - InterimFinancial Reporting and Impairment.

Page 185: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

167

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 13 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Perubahan kebijakan akuntansi yangsignifikan (lanjutan)

c. Changes in significant accountingpolicies (continued)

Berikut adalah standar akuntansi baru yangberdampak signifikan terhadap Perseroan:

The following are the accounting standardswhich has significant impact to theCompany:

PSAK 1 (revisi 2009)Perseroan menerapkan PSAK 1 (revisi 2009)“Penyajian Laporan Keuangan” yang berlakusecara retrospektif efektif sejak 1 Januari2011. Perubahan signifikan atas standarakuntansi tersebut adalah sebagai berikut:laporan keuangan Perseroan terdiri dariLaporan Posisi Keuangan, Laporan Laba RugiKomprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas,Laporan Arus Kas dan Catatan Atas LaporanKeuangan. Sebelumnya, laporan keuanganPerseroan terdiri dari Neraca, Laporan LabaRugi, Laporan Perubahan Ekuitas, LaporanArus Kas dan Catatan Atas LaporanKeuangan.

SFAS 1 (revised 2009)The Company applies restrospectivelySFAS 1 (revised 2009), “Presentation ofFinancial Statements”, which becameeffective on 1 January 2011. The significantchanges if this accounting standard to theCompany are as follows: The Company’sfinancial statements now comprise ofStatements of Financial Position,Statements of Comprehensive Income,Statements of Changes in Equity,Statements of Cash Flows and Notes to theFinancial Statements. Whilst, previously,the Company’s financial statementscomprise of Balance Sheets, Statements ofIncome, Statements of Changes in Equity,Statements of Cash Flows and Notes to theFinancial Statements.

Informasi komparatif telah disajikan kembalisehingga memenuhi standar revisi tersebut.

Comparative information has been re-presented so that it is also in conformitywith the revised standard.

PSAK 5 (revisi 2009)Perseroan menerapkan PSAK 5 (revisi 2009)”Segmen Operasi” yang berlaku efektif secararestrospektif sejak 1 Januari 2011. Informasikomparatif telah disajikan kembali sehinggamemenuhi standar revisi tersebut (lihatCatatan 2u dan 19).

SFAS 5 (revised 2009)The Company applies restrospectivelySFAS 5 (revised 2009) “OperatingSegment” which became effective on 1January 2011. The comparative informationhas been re-presented so that it is also inconformity with the revised standard (referto Notes 2u and 19).

d. Aset dan liabilitas keuangan d. Financial assets and liabilities

Pada tahun 2007, Perseroan melakukanpenerapan lebih dini Pernyataan StandarAkuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 50 (revisi2006) - Instrumen Keuangan: Penyajian danPengungkapan dan PSAK No. 55 (revisi2006) - Instrumen Keuangan: Pengakuan danPengukuran.

In 2007, the Company early adoptedStatements of Financial AccountingStandard (“SFAS”) No. 50 (revised 2006) -Financial Instruments: Presentation andDisclosure and SFAS No. 55 (revised 2006)- Financial Instruments: Recognition andMeasurement.

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Perseroan mengklasifikasikan asetkeuangannya dalam kategori asetkeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi; pinjaman yangdiberikan dan piutang; aset keuangandimiliki hingga jatuh tempo, dan asetkeuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasiini tergantung dari tujuan perolehan asetkeuangan tersebut. Manajemenmenentukan klasifikasi aset keuangantersebut pada saat awal pengakuannya.

The Company classifies its financialassets in the following categories offinancial assets at fair value throughprofit and loss; loans and receivables;held-to-maturity financial assets, andavailable-for-sale financial assets. Theclassification depends on the purposefor which the financials assets wereacquired. Management determines theclassification of its financial assets atinitial recognition.

Page 186: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

168

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 14 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) d. Financial assets and liabilities(continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

Perseroan tidak memiliki aset keuangandalam kategori dimiliki hingga jatuh tempodan tersedia untuk dijual.

The Company has no financial assetscategorised as held-to-maturity andavailable-for-sale.

Aset keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi

Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori:aset keuangan yang diklasifikasikandalam kelompok diperdagangkan, danaset keuangan yang pada saatpengakuan awal telah ditetapkan olehPerseroan untuk diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi.

Financial assets at fair value throughprofit or loss

This category comprises two sub-categories: financial assets classifiedas held for trading, and financial assetsdesignated by the Company as at fairvalue through profit or loss upon initialrecognition.

Aset keuangan diklasifikasikan dalamkelompok diperdagangkan jika diperolehatau dimiliki terutama untuk tujuan dijualatau dibeli kembali dalam waktu dekatatau jika merupakan bagian dari portofolioinstrumen keuangan tertentu yangdikelola bersama dan terdapat buktimengenai pola ambil untung dalamjangka pendek (short term profit taking)yang terkini. Derivatif juga dikategorikandalam kelompok diperdagangkan, kecualiderivatif yang ditetapkan dan efektifsebagai instrumen lindung nilai.

A financial asset is classified as heldfor trading if it is acquired or incurredprincipally for the purpose of selling orrepurchasing it in the near term or if it ispart of a portfolio of identified financialinstruments that are managed togetherand for which there is evidence of arecent actual pattern of short term profittaking. Derivatives are also categorisedas held for trading unless they aredesignated and effective as hedginginstruments.

Instrumen keuangan yang dikelompokkanke dalam kategori ini diakui pada nilaiwajarnya pada saat pengakuan awal;biaya transaksi (jika ada) diakui secaralangsung ke dalam laporan laba rugikomprehensif. Keuntungan dan kerugianyang timbul dari perubahan nilai wajardan penjualan instrumen keuangan diakuidi dalam laporan laba rugi komprehensifdan dicatat masing-masing sebagai“Keuntungan/(kerugian) dari perubahannilai wajar instrumen keuangan” dan“Keuntungan/(kerugian) dari penjualaninstrumen keuangan”.

Financial instruments included in thiscategory are recognised initially at fairvalue; transaction costs (if any) aretaken directly to the statement ofcomprehensive income. Gains andlosses arising from changes in fairvalue and sales of these financialinstruments are included directly in thestatement of comprehensive incomeand are reported respectively as“Gains/(losses) from changes in fairvalue of financial instruments” and“Gains/(losses) from sale of financialinstruments”.

Tidak ada aset keuangan yangdiklasifikasi sebagai aset keuangan yangdiukur pada nilai wajar melalui laba rugikecuali piutang derivatif.

There are no financial assetscategorised at fair value through profitor loss except for derivativereceivables.

Page 187: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

169

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 15 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) d. Financial assets and liabilities(continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutangadalah aset keuangan non derivatifdengan pembayaran tetap atau telahditentukan dan tidak mempunyai kuotasidi pasar aktif, kecuali:yang dimaksudkan oleh Perseroanuntuk dijual dalam waktu dekat, yangdiklasifikasikan dalam kelompokdiperdagangkan, serta yang pada saatpengakuan awal ditetapkan sebagaidiukur pada nilai wajar melalui laporanlaba rugi komprehensif;

Loans and receivables

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed ordeterminable payments that are notquoted in an active market, other than:

those that the Company intends tosell immediately or in the short term,which are classified as held fortrading, and those that the entityupon initial recognition designatesas at fair value through profit orloss;

yang pada saat pengakuan awalditetapkan dalam kelompok tersediauntuk dijual; ataudalam hal Perseroan mungkin tidakakan memperoleh kembali investasiawal secara substansial kecuali yangdisebabkan oleh penurunan kualitaspinjaman yang diberikan dan piutang.

those that the Company upon initialrecognition designates as availablefor sale; orthose for which the Company maynot recover substantially all of itsinitial investment, other thanbecause of loan and receivablesdeterioration.

Pada saat pengakuan awal, pinjamanyang diberikan dan piutang diakui padanilai wajarnya ditambah biaya transaksi(jika ada) dan selanjutnya diukur padabiaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.Pendapatan dari aset keuangan dalamkelompok pinjaman yang diberikan danpiutang dicatat di dalam laporan laba rugikomprehensif sebagai pendapatan sewapembiayaan atau pendapatan pembiayaankonsumen.

Loan and receivables are initiallyrecognised at fair value plustransaction costs (if any) andsubsequently measured at amortisedcost using the effective interest ratemethod. Income on financial assetsclassified as loans and receivables isincluded in the statement ofcomprehensive income as directfinancing lease income or consumerfinancing income.

Dalam hal terjadi penurunan nilai,penyisihan kerugian penurunan nilaidilaporkan sebagai pengurang dari nilaitercatat dari aset keuangan dalamkelompok pinjaman yang diberikan danpiutang, dan diakui di dalam laporan labarugi komprehensif sebagai “Penyisihankerugian penurunan nilai”.

Pinjaman yang diberikan dan piutangmeliputi kas dan setara kas, investasibersih dalam sewa pembiayaan, piutangpembiayaan konsumen, piutang lain-laindan aset lain-lain.

In the case of impairment, allowancefor impairment losses is reported as adeduction from the carrying value of thefinancial assets classified as loan andreceivables recognised in the incomestatement as “Allowance for impairmentlosses”.

Loans and receivables consist of cashand cash equivalent, net investment infinance leases, consumer financingreceivable, other receivables and otherassets.

Pengakuan:

Perseroan menggunakan akuntansi tanggalpenyelesaian untuk kontrak regular ketikamencatat transaksi aset keuangan.

Recognition:

The Company uses settlement dateaccounting for regular way contract whenrecording financial assets transactions.

Page 188: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

170

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 16 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) d. Financial assets and liabilities(continued)

(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities

Perseroan mengklasifikasikan liabilitaskeuangan dalam kategori liabilitaskeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi dan liabilitaskeuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi.

The Company classified its financialliabilities in the category of financialliabilities at fair value through profit orloss and financial liabilities measured atamortised cost.

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi

Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori:liabilitas keuangan diklasifikasikansebagai diperdagangkan dan liabilitaskeuangan yang pada saat pengakuanawal telah ditetapkan oleh Perseroanuntuk diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi.

Financial liabilities at fair value throughprofit or loss

This category comprises two sub-categories: financial liabilities classifiedas held for trading, and financialliabilities designated by the Companyas at fair value through profit or lossupon initial recognition.

Liabilitas keuangan diklasifikasikansebagai diperdagangkan jika diperolehterutama untuk tujuan dijual atau dibelikembali dalam waktu dekat atau jikamerupakan bagian dari portofolioinstrumen keuangan tertentu yangdikelola bersama dan terdapat buktimengenai pola ambil untung dalamjangka pendek yang terkini. Derivatifdiklasifikasikan sebagai liabilitasdiperdagangkan kecuali ditetapkan danefektif sebagai instrumen lindung nilai.

Instrumen keuangan yang dikelompokkanke dalam kategori ini diakui pada nilaiwajarnya pada saat pengakuan awal;biaya transaksi (jika ada) diakui secaralangsung ke dalam laporan laba rugikomprehensif. Keuntungan dan kerugianyang timbul dari perubahan nilai wajarliabilitas keuangan yang diklasifikasikansebagai diperdagangkan dicatat dalamlaporan laba rugi komprehensif sebagai“Keuntungan/(kerugian) dari perubahannilai wajar instrumen keuangan”.

Tidak ada liabilitas keuangan yangdiklasifikasi sebagai liabilitas keuanganyang diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi kecuali liabilitasderivatif.

A financial liability is classified as heldfor trading if it is acquired or incurredprincipally for the purpose of selling orrepurchasing it in the near term or if it ispart of a portfolio of identified financialinstruments that are managed togetherand for which there is evidence of arecent actual pattern of short term profittaking. Derivatives are also categorisedas held for trading unless they aredesignated and effective as hedginginstruments.

Financial instruments included in thiscategory are recognised initially at fairvalue; transaction costs (if any) aretaken directly to the statement ofcomprehensive income. Gains andlosses arising from changes in fairvalue of financial liabilities classifiedheld for trading are included in thestatement of comprehensive incomeand are reported as “Gains/(losses)from changes in fair value of financialinstruments”.

There are no financial liabilities at fairvalue through profit or loss except forderivative payables.

Page 189: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

171

Page 190: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

172

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 18 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) d. Financial assets and liabilities(continued)

(iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (iii) Determination of fair value(continued)

Instrumen keuangan dianggap memilikikuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasitersedia sewaktu-waktu dan dapatdiperoleh secara rutin dari bursa,pedagang efek (dealer), perantara efek(broker), kelompok industri, badanpengawas (pricing service or regulatoryagency), dan harga tersebutmencerminkan transaksi pasar yangaktual dan rutin dalam suatu transaksiyang wajar. Jika kriteria di atas tidakterpenuhi, maka pasar aktif dinyatakantidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasartidak aktif adalah terdapat selisih yangbesar antara harga penawaran danpermintaan atau kenaikan signifikandalam selisih harga penawaran danpermintaan dan hanya terdapat beberapatransaksi terkini.

A financial instrument is regarded asquoted in an active market if quotedprices are readily and regularlyavailable from an exchange, dealer,broker, industry group, pricing serviceor regulatory agency, and those pricesrepresent actual and regularly occurringmarket transactions on an arm’s lengthbasis. If the above criteria are not met,the market is regarded as beinginactive. Indications that a market isinactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase inthe bid-offer spread or there are fewrecent transactions.

Untuk instrumen keuangan yang tidakmempunyai harga pasar, estimasi atasnilai wajar efek-efek ditetapkan denganmengacu pada nilai wajar instrumen lainyang substansinya sama atau dihitungberdasarkan arus kas yang diharapkanterhadap aset bersih instrumen keuangantersebut.

For financial instruments with no quotedmarket price, a reasonable estimate ofthe fair value is determined byreference to the current market value ofanother instrument which substantiallyhave the same characteristic orcalculated based on the expected cashflows of the underlying net asset baseof the financial instrument.

Pada tanggal 30 September 2011,31 Desember 2010, 2009 dan 2008,seluruh instrumen keuangan dihitung nilaiwajarnya berdasarkan harga pasar.

As at 30 September 2011,31 December 2010, 2009 and 2008, allfinancial instruments’ fair value arecalculated based on quoted marketprice.

Nilai pasar yang digunakan Perseroanuntuk aset keuangan yang dimiliki adalahharga penawaran (bid price). Sedangkanuntuk liabilitas keuangan menggunakanharga jual (offer price).

The quoted market price used forfinancial assets held by the Company isthe bid price. While for financialliabilities, it uses the offer price.

Page 191: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

173

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 19 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) d. Financial assets and liabilities(continued)

(iv) Penghentian pengakuan (iv) Derecognition

Penghentian pengakuan aset keuangandilakukan ketika hak kontraktual atas aruskas yang berasal dari aset keuangantersebut berakhir, atau ketika asetkeuangan tersebut telah ditransfer dansecara substansial seluruh risiko danmanfaat atas kepemilikan aset tersebuttelah ditransfer (jika secara substansialseluruh risiko dan manfaat tidakditransfer, maka Perseroan melakukanevaluasi untuk memastikan keterlibatanberkelanjutan atas kendali yang masihdimiliki tidak mencegah penghentianpengakuan). Liabilitas keuangandihentikan pengakuannya ketika liabilitastelah dilepaskan atau dibatalkan ataukadaluwarsa.

Financial assets are derecognisedwhen the contractual rights to receivethe cash flows from these assets haveceased to exist or the assets have beentransferred and substantially all therisks and rewards of ownership of theassets are also transferred (ifsubstantially all risks and reward havenot been transferred, the Companytests control to ensure that continuinginvolvement on the basis of anyretained powers of control does notprevent derecognition). Financialliabilities are derecognised when theyhave been redeemed or otherwiseextinguished.

(v) Klasifikasi aset dan liabilitaskeuangan

(v) Classification of financial assets andliabilities

Perseroan mengklasifikasikan instrumenkeuangan ke dalam klasifikasi tertentuyang mencerminkan sifat dari informasidan mempertimbangkan karakteristik dariinstrumen keuangan tersebut. Klasifikasiini dapat dilihat pada tabel berikut:

The Company classifies the financialinstruments into classes that reflectsthe nature of information and take intoaccount the characteristic of thosefinancial instruments. The classificationcan be seen in the table below:

Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55(Revisi 2006)/

Category as defined by SFAS 55 (Revised2006)

Golongan (ditentukan olehPerseroan)/Class (asdetermined by the

Company)Sub-golongan/Sub-classes

Asetkeuangan/Financialassets

Aset keuangan yang diukur padanilai wajar melalui laba rugi yangditetapkan dan efektif sebagaiinstrumen lindung nilai/Financialassets at fair value through profitor loss designated and effective ashedging instruments

Lindung nilai atas arus kas/Hedging instruments in cashflow hedges

Tagihan derivatif – lindungnilai atas aruskas/Derivative receivables– hedging instruments incash flow hedges related

Pinjaman yang diberikan danpiutang/Loans and receivables

Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan/Net investments indirect financing leases

Piutang pembiayaan konsumen/Consumer financingreceivables

Piutang lain-lain/Other receivables

Aset lain-lain/Other assets

Page 192: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

174

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 20 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) d. Financial assets and liabilities(continued)

(v) Klasifikasi aset dan liabilitaskeuangan (lanjutan)

(v) Classification of financial assets andliabilities (continued)

Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55(Revisi 2006)/

Category as defined by SFAS 55 (Revised2006)

Golongan (ditentukan olehPerseroan)/Class (asdetermined by the

Company)Sub-golongan/Sub-classes

Liabilitaskeuangan/Financialliabilities

Liabilitas keuangan yang diukurpada nilai wajar melalui laba rugiyang ditetapkan dan efektifsebagai instrumen lindung nilai/Financial liabilities at fair valuethrough profit or loss designatedand effective as hedginginstruments

Lindung nilai atas aruskas/Hedging instruments incash flow hedges

Liabilitas derivatif - lindungnilai atas aruskas/Derivative payables -Hedging instruments incash flow hedges related

Liabilitas keuangan yang diukurdengan biaya perolehandiamortisasi/Financial liabilities atamortised cost

Liabilitas kepada pemasok/Account payable to supplier

Liabilitas lain-lain dan beban yang masih harus dibayar/Otherpayables and accrued expenses

Pinjaman yang diterima/Borrowings

Liabilitas obligasi/Bonds

Medium term notes/Medium term notes

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (vi) Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal laporan posisikeuangan, Perseroan mengevaluasiapakah terdapat bukti yang obyektifbahwa aset keuangan atau kelompokaset keuangan mengalami penurunannilai. Aset keuangan atau kelompok asetkeuangan diturunkan nilainya dankerugian penurunan nilai telah terjadi, jikadan hanya jika, terdapat bukti yangobyektif mengenai penurunan nilaitersebut sebagai akibat dari satu ataulebih peristiwa yang terjadi setelahpengakuan awal aset tersebut (peristiwayang merugikan), dan peristiwa yangmerugikan tersebut berdampak padaestimasi arus kas masa depan atas asetkeuangan atau kelompok aset keuanganyang dapat diestimasi secara handal.

The Company assesses at eachreporting date whether there isobjective evidence that a financialasset or group of financial assets isimpaired. A financial asset or a groupof financial assets is impaired andimpairment losses are incurred only ifthere is objective evidence ofimpairment as a result of one or moreevents that occurred after the initialrecognition of the asset (a “loss event”)and that loss event (or events) has animpact on the estimated future cashflows of the financial asset or group offinancial assets that can be reliablyestimated.

Kesulitan keuangan yang dialami debitur,kemungkinan debitur akan bangkrut, ataukegagalan atau penundaan pembayaranangsuran dapat dipertimbangkan sebagaiindikasi adanya penurunan nilai ataspiutang tersebut.

Significant financial difficulties of thedebtors, probability that the debtors willenter into bankruptcy and default ordelinquency in payments can beconsidered as indicators that thereceivable is impaired.

Perseroan pertama kali menentukanapakah terdapat bukti obyektif penurunannilai secara individual atas piutang yangdiberikan. Penyisihan kerugianpenurunan nilai atas piutang yangdiberikan yang mengalami penurunannilai dihitung secara individual denganmenggunakan metode discounted cashflows.

The Company first assesses whetherobjective evidence of impairment existsindividually for receivables. Allowancefor impairment losses on impairedreceivables are individually assessedusing discounted cash flows method.

Page 193: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

175

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 21 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) d. Financial assets and liabilities(continued)

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan(lanjutan)

(vi) Impairment of financial assets(continued)

Jumlah kerugian penurunan nilai diukurberdasarkan selisih antara nilai tercatatpiutang yang diberikan dengan nilai kinidari estimasi arus kas masa datang yangdidiskontokan menggunakan tingkat sukubunga efektif awal dari piutang yangdiberikan tersebut. Nilai tercatat asettersebut dikurangi melalui akunpenyisihan kerugian penurunan nilai danbeban kerugian diakui pada laporan labarugi komprehensif. Jika piutang yangdiberikan memiliki suku bunga variabel,maka tingkat diskonto yang digunakanuntuk mengukur setiap kerugianpenurunan nilai adalah suku bunga efektifyang berlaku yang ditetapkan dalamkontrak.

The amount of the loss is measured asthe difference between the asset’scarrying amount and the present valueof estimated future cash flowsdiscounted at receivables originaleffective interest rate. The carryingamount of the asset is reduced throughthe use of an allowance for impairmentlosses and the amount of the loss isrecognised in the statement ofcomprehensive income. If receivableshas a variable interest rate, thediscount rate for measuring anyimpairment loss is the current effectiveinterest rate determined under thecontract.

Perhitungan nilai kini dari estimasi aruskas masa atas piutang yang diberikandengan agunan mencerminkan arus kasyang dapat dihasilkan daripengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjualagunan, terlepas apakah pengambilalihantersebut berpeluang terjadi atau tidak.

The calculation of the present value ofthe estimated future cash flows of acollateralised receivables reflects thecash flows that may result fromforeclosure less costs for obtaining andselling the collateral, whether or notforeclosure is probable.

Untuk piutang yang diberikan yang tidakmengalami penurunan nilai, penyisihankerugian penurunan nilai dinilai secarakolektif berdasarkan data kerugianhistoris.

For receivables which have noobjective evidence of impairment, theallowance for impairment losses isassesed collectively based on historicalloss data.

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilaisecara kolektif, aset keuangandikelompokkan berdasarkan kesamaankarakteristik risiko kredit denganmempertimbangkan statusketertunggakan. Karakteristik yang dipilihadalah relevan dengan estimasi arus kasmasa datang dari kelompok aset tersebutyang mengindikasikan kemampuandebitur atau rekanan untuk membayarseluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuaipersyaratan kontrak dari aset yangdievaluasi.

For the purpose of a collectiveevaluation of impairment, financialassets are grouped on the basis ofsimilar credit risk characteristics byconsidering past due status. Thosecharacteristics are relevant to theestimation of future cash flows forgroups of such assets which indicatedebtors or counterparties’ ability to payall amounts due according to thecontractual terms of the assets beingevaluated.

Page 194: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

176

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 22 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) d. Financial assets and liabilities(continued)

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan(lanjutan)

(vi) Impairment of financial assets(continued)

Arus kas masa datang dari kelompokaset keuangan yang penurunan nilainyadievaluasi secara kolektif, diestimasiberdasarkan kerugian historis yangpernah dialami atas aset-aset yangmemiliki karakteristik risiko kredit yangserupa dengan karakteristik risiko kreditkelompok tersebut di dalam Perseroan.Kerugian historis yang pernah dialamikemudian disesuaikan berdasarkan dataterkini yang dapat diobservasi untukmencerminkan kondisi saat ini yang tidakberpengaruh pada periode terjadinyakerugian historis tersebut, dan untukmenghilangkan pengaruh kondisi yangada pada periode historis namun sudahtidak ada lagi saat ini.

Future cash flows in a group offinancial assets that are collectivelyevaluated for impairment are estimatedon the basis of historical lossexperience for assets with credit riskcharacteristics similar to those in theCompany. Historical loss experience isadjusted on the basis of currentobservable data to reflect the effects ofcurrent conditions that did not affect theperiod on which the historical lossexperience is based and to remove theeffects of conditions in the historicalperiod that do not currently exist.

Ketika suatu piutang tidak tertagih,piutang tersebut dihapus buku denganmenjurnal balik cadangan kerugianpenurunan nilai. Piutang tersebut dapatdihapus buku setelah semua proseduryang diperlukan telah dilakukan danjumlah kerugian telah ditentukan. Bebanpenurunan nilai yang terkait denganpinjaman yang diberikan dan piutangdiklasifikasikan ke dalam penyisihankerugian penurunan nilai.

When a receivable is uncollectible, it iswritten off against the related allowancefor receivable impairment. Suchreceivables are written off after all thenecessary procedures have beencompleted and the amount of the losshas been determined. Impairmentcharges relating to loans andreceivables are classified intoallowance for impairment losses.

Jika, pada periode berikutnya, jumlahkerugian penurunan nilai berkurang danpengurangan tersebut dapat dikaitkansecara obyektif pada peristiwa yangterjadi setelah penurunan nilai diakui(seperti meningkatnya peringkat kreditdebitur), maka kerugian penurunan nilaiyang sebelumnya diakui harus dipulihkan,dengan menyesuaikan penyisihankerugian penurunan nilai. Jumlahpemulihan aset keuangan diakui padalaporan laba rugi komprehensif.

If, in a subsequent period, the amountof the impairment loss decreases andthe decrease can be related objectivelyto an event occurring after theimpairment was recognised (such asan improvement in the debtor’s creditrating), the previously recognisedimpairment loss is reversed byadjusting the allowance for impairmentlosses. The amount of the reversal isrecognised in the statement ofcomprehensive income.

Penerimaan kemudian atas asetkeuangan yang telah dihapusbukukanpada periode sebelumnya, diakui sebagaipendapatan lain-lain, sedangkanpenerimaan kemudian atas asetkeuangan yang dihapusbukukan padaperiode berjalan, dikreditkan denganmenyesuaikan akun penyisihan kerugianpenurunan nilai.

Subsequent recoveries of financialassets written-off in the previous periodare recognised as other income, whilstsubsequent recoveries of financialassets written-off in the current period,are credited to the allowance forimpairment losses.

Page 195: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

177

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 23 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Instrumen keuangan derivatif danakuntansi lindung nilai

e. Derivative financial instruments andhedge accounting

Instrumen derivatif diakui pertama-tama padanilai wajar pada saat kontrak tersebutdilakukan, dan selanjutnya diukur pada nilaiwajarnya. Derivatif dicatat sebagai asetapabila memiliki nilai wajar positif dan sebagailiabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.

Derivative instruments are initiallyrecognised at fair value on the date thecontracts are entered into and aresubsequently remeasured at their fairvalues. Derivatives are carried as assetswhen the fair value is positive and asliabilities when the fair value is negative.

Metode pengakuan keuntungan atau kerugiandari perubahan nilai wajar tergantung padaapakah derivatif tersebut adalah instrumenlindung nilai, dan sifat dari unsur yangdilindungi nilainya.

The method of recognising the result of fairvalue gain or loss depends on whether thederivative is designated as a hedginginstrument and, if so, the nature of the itembeing hedged.

Perseroan menggunakan instrumen keuanganderivatif, cross currency dan interest rateswap, sebagai bagian dari aktivitasmanajemen aset dan liabilitas untukmelindungi dampak risiko tingkat suku bungadan risiko mata uang asing. Perseroanmenerapkan akuntansi lindung nilai arus kaspada saat transaksi tersebut memenuhikriteria perlakuan akuntansi lindung nilai.

The Company uses derivative instruments,cross currency and interest rate swap aspart of its asset and liability managementactivities to manage exposures to interestrate and foreign currency. The Companyapplies cash flow hedge accounting whentransactions meet the specified criteria forhedge accounting treatment.

Pada saat terjadinya transaksi, Perseroanmembuat dokumentasi mengenai hubunganantara instrumen lindung nilai dan unsur yangdilindungi nilainya, juga tujuan manajemenrisiko dan strategi yang diterapkan dalammelakukan berbagai macam transaksi lindungnilai. Proses dokumentasi ini menghubungkanderivatif yang ditujukan sebagai lindung nilaidengan aset dan liabilitas tertentu ataudengan komitmen penuh tertentu atautransaksi yang diperkirakan. Pada saatterjadinya transaksi lindung nilai dan padaperiode berikutnya, Perseroan juga membuatdokumentasi atas penilaian apakah derivatifyang digunakan sebagai transaksi lindungnilai memiliki efektivitas yang tinggi dalammenandingi (offsetting) perubahan nilai wajaratau arus kas dari unsur yang dilindunginilainya.

The Company documents, at the inceptionof the transaction, the relationship betweenhedging instruments and hedged items, aswell as its risk management objective andstrategy for undertaking various hedgetransactions. This process includes linkingall derivatives designated as hedges tospecific assets and liabilities or to specificfirm commitments or forecast transactions.The Company also documents itsassessment, both at the hedge inceptionand on an ongoing basis, as to whether thederivatives that are used in hedgingtransactions are highly effective in offsettingchanges in fair values or cash flows ofhedged items.

Lindung nilai dinyatakan efektif olehPerseroan hanya jika memenuhi kriteriasebagai berikut: i) pada saat terjadinya dansepanjang umur transaksi lindung nilaimemiliki efektivitas yang tinggi dalammenandingi (offsetting) perubahan nilai wajaratau arus kas yang melekat pada risiko-risikoyang dilindungi nilainya dan ii) tingkatefektivitas lindung nilai berkisar antara 80% -125%. Perseroan akan menghentikanpenerapan akuntansi lindung nilai ketikaderivatif tersebut tidak atau tidak lagi efektif;ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsaatau dijual, dihentikan atau dibayar; pada saatunsur yang dilindungi tersebut jatuh tempo,dijual atau dibayar kembali, atau ketikatransaksi yang diperkirakan akan terjadi tidaklagi diperkirakan akan terjadi.

The Company regards a hedge as highlyeffective only if the following criteria aremet: i) at inception of the hedge andthroughouts its life, the hedge is expectedto be highly effective in achieving offsettingchanges in fair value or cash flowsattributable to the hedged risks, and ii)actual results of the hedge are within arange of 80% to 125%. The Companydiscontinues hedge accounting when itdetermines that a derivative is not, or hasceased to be, highly effective as a hedge;when the derivative expires or is sold,terminated or exercised; when the hedgeditem matures, is sold or repaid; or when aforecast transactions is no longer deemedhighly probable.

Page 196: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

178

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 24 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Instrumen keuangan derivatif danakuntansi lindung nilai (lanjutan)

e. Derivative financial instruments andhedge accounting (continued)

Lindung nilai arus kas Cash flow hedges

Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajarderivatif yang ditujukan dan memenuhikualifikasi sebagai lindung nilai arus kas,diakui sebagai pendapatan atau bebankomprehensif lainnya pada bagian ekuitas.Keuntungan atau kerugian atas bagian yangtidak efektif diakui langsung pada laporanlaba rugi komprehensif. Jumlah akumulasikeuntungan atau kerugian dalam ekuitasdibebankan ke laporan laba rugi komprehensifketika unsur yang dilindungi nilainyamempengaruhi laba bersih. Ketika instrumenlindung nilai kadaluwarsa atau dijual atauketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhipersyaratan sebagai akuntansi lindung nilai,akumulasi keuntungan maupun kerugian yangada pada ekuitas saat itu dibebankan dalamlaporan laba rugi komprehensif.

The effective portion of changes in the fairvalue of derivatives that are designated andqualify as cash flow hedges are recognisedin equity under other comprehensiveincome or expenses. The gain or lossrelating to the ineffective portion isrecognised immediately in the statementsof comprehensive income. Amountsaccumulated in equity are recycled to thestatements of comprehensive income in theperiods in which the hedged item will affectnet profit. When a hedging instrumentexpires or is sold, or when a hedge nolonger meets the criteria for hedgeaccounting, any cumulative gain or lossexisting in equity at that time is charge inthe statements of comprehensive income.

f. Kas dan setara kas f. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas mencakup kas dan kas dibank, yang tidak dibatasi penggunaannya dantidak digunakan sebagai jaminan ataspinjaman.

Cash and cash equivalents include cash onhand and cash in banks which are notrestricted and pledged as collateral for anyborrowing.

g. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan g. Net investment in direct finance leases

Investasi bersih dalam sewa pembiayaanpada awalnya diakui sebesar nilai wajardikurangi pendapatan administrasi danditambah biaya-biaya transaksi (jika ada)yang dapat diatribusikan secara langsung danselanjutnya diukur dengan biaya perolehandiamortisasi menggunakan metode tingkatbunga efektif.

Net investment in direct finance leases arerecognised initially at fair value, deductedby administration income and plus directlyattributable transactions costs (if any) andsubsequently measured at amortised costusing the effective interest rate method.

Pada saat pengakuan awal, nilai wajarinvestasi bersih dalam sewa pembiayaanmerupakan jumlah piutang sewa pembiayaanditambah nilai sisa yang akan diterima olehperusahaan sewa pada akhir masa sewapembiayaan dikurangi dengan pendapatansewa pembiayaan yang ditangguhkan dansimpanan jaminan. Selisih antara nilai piutangbruto dan nilai kini piutang diakui sebagaipendapatan sewa pembiayaan yang belumdiakui. Pendapatan sewa pembiayaan yangbelum diakui dialokasikan sebagaipendapatan tahun berjalan menggunakanmetode tingkat suku bunga efektif. Investasibersih dalam sewa pembiayaandiklasifikasikan sebagai pinjaman yangdiberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untukkebijakan akuntansi atas pinjaman yangdiberikan dan piutang.

At initial recognition, the fair value of netinvestment in direct finance leaserepresents lease financing receivables plusthe residual value at the end of the leaseperiod deducted by unearned lease incomeand security deposits. The differencebetween the gross lease receivables andthe present value of the lease receivables isrecognised as unearned lease income.Unearned lease income is allocated to thecurrent year statement of income using theeffective interest rate. Net investment infinance lease are classified as loans andreceivables. Refer to Note 2d for theaccounting policy of loans and receivables.

Page 197: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

179

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 25 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan(lanjutan)

g. Net investment in direct finance leases(continued)

Penyewa memiliki hak opsi untuk membeliaset yang disewa-pembiayaankan pada akhirmasa sewa pembiayaan dengan harga yangtelah disetujui bersama pada saat dimulainyaperjanjian sewa pembiayaan.

The lessee has the option to purchase theleased asset at the end of the lease periodat a price mutually agreed at thecommencement of the agreement.

Penyelesaian kontrak sebelum masa sewapembiayaan berakhir diperlakukan sebagaipembatalan kontrak sewa dan laba atau rugiyang timbul dibebankan pada laporan labarugi komprehensif.

Early termination is treated as acancellation of an existing contract and theresulting gain or loss is credited or chargedto the statement of income.

Sesuai dengan PSAK 30 (revisi 2007),klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh manarisiko dan manfaat yang terkait dengankepemilikan aset sewaan berada pada lessoratau lessee.

Under SFAS 30 (revised 2007), theclassification of leases is based on theextent to which risks and rewards incidentalto ownership of a leased asset lie with thelessor or the lessee.

Pembiayaan bersama Joint financing

Piutang sewa pembiayaan dan piutangpembiayaan konsumen yang dibiayaibersama pihak lain, di mana masing-masingpihak menanggung risiko kredit sesuaidengan porsinya (without recourse) disajikandi laporan posisi keuangan secara bersih.Pendapatan sewa pembiayaan danpembiayaan konsumen serta beban bungayang terkait dengan pembiayaan bersamawithout recourse disajikan secara bersih dilaporan laba rugi komprehensif.

Joint financing receivables where theCompany and joint financing providers bearcredit risk in accordance with their portion(without recourse) are presented on a netbasis in the balance sheet. Direct financingleases income and consumer financingincome as well as interest expenses relatedto joint financing without recourse arepresented on a net basis in the statementsof comprehensive income.

Dalam pembiayaan bersama withoutrecourse, Perseroan berhak menentukantingkat bunga yang lebih tinggi kepadapelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkandalam perjanjian dengan pemberipembiayaan bersama. Selisihnya merupakanpendapatan bagi Perseroan dan disajikansebagai “Pendapatan Sewa Pembiayaan/Pendapat Pembiayaan Konsumen”.

For joint financing without recourse, theCompany has the right to set higher interestrates to customers than those as stated inthe joint financing agreements with jointfinancing providers. The difference isrecognised as the Company’s revenue andrecorded as “Direct Financing LeasesIncome/ Consumer Financing Income”.

h. Pembiayaan konsumen h. Consumer financing

Piutang pembiayaan konsumen diakui padaawalnya dengan nilai wajar dikurangipendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapatdiatribusikan secara langsung dan selanjutnyadiukur dengan biaya perolehan diamortisasimenggunakan metode tingkat suku bungaefektif setelah dikurangi dengan pendapatanpembiayaan konsumen yang belum diakui,penyisihan kerugian penurunan nilai danjumlah yang dibiayai bersama pihak-pihaklain. Tidak terdapat biaya transaksi yangdiamortisasi.

Consumer financing receivables arerecognised initially at fair value, deductedby administration income and plus directlyattributable transactions costs (if any) andsubsequently measured at amortised costusing the effective interest rate method netof unearned income on consumer financing,allowance for impairment losses andamount jointly financed by other parties.There are no amortised transaction costs.

Page 198: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

180

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 26 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Pembiayaan konsumen (lanjutan) h. Consumer financing (continued)

Piutang pembiayaan konsumen merupakanjumlah piutang setelah dikurangi denganbagian pembiayaan bersama dimana risikokredit ditanggung oleh pemberi pembiayaanbersama sesuai dengan porsinya (withoutrecourse), pendapatan pembiayaan yangbelum diakui dan penyisihan kerugianpenurunan nilai.

Consumer financing receivables are statednet of joint financing receivables where jointfinancing providers bear credit risk inaccordance with its portion (withoutrecourse), unearned consumer financingincome and allowance for impairmentlosses.

Pendapatan pembiayaan konsumen yangbelum diakui merupakan selisih antara jumlahkeseluruhan pembayaran angsuran yangakan diterima dari konsumen dengan jumlahpokok pembiayaan, yang akan diakui sebagaipenghasilan sesuai dengan jangka waktukontrak dengan menggunakan metode tingkatsuku bunga efektif. Piutang pembiayaankonsumen diklasifikasikan sebagai asetkeuangan dalam kelompok pinjaman yangdiberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untukperlakuan akuntansi aset keuangan dalamkelompok pinjaman yang diberikan danpiutang.

Unearned consumer financing income isthe difference between total installments tobe received from customers and the totalfinancing which is recognised as incomeover the term of the contract using theeffective interest rate. Consumer financingreceivables are classified as financialassets in loans and receivables. Refer toNote 2d for the accounting policy of loansand receivables.

Penyelesaian kontrak sebelum masapembiayaan konsumen berakhir diperlakukansebagai pembatalan kontrak pembiayaankonsumen dan laba atau rugi yang terjadipada saat transaksi timbul diakui dalamlaporan laba rugi komprehensif tahunberjalan.

Early termination is treated as cancellationof an existing contract and the resultinggain or loss is credited or charged to thecurrent year statement of income at thetransaction date.

Pembiayaan bersama Joint financing

Lihat Catatan 2g untuk kebijakan akuntansiterkait dengan pembiayaan bersama untukpembiayaan konsumen.

Refer to Note 2g for the accounting policyof joint financing for consumer financing.

i. Piutang dari jaminan yang dikuasaikembali

i. Receivables from collateral

Piutang dari jaminan yang dikuasai kembalidinyatakan berdasarkan nilai tercatat piutangpembiayaan konsumen terkait atau investasibersih dalam sewa pembiayaan dikurangipenyisihan penurunan nilai wajar atas piutangdari jaminan yang dikuasai kembali. LihatCatatan 2d untuk kebijakan akuntansi ataspinjaman yang diberikan dan piutang.

Receivables from collateral are stated atcarrying value of related consumerfinancing receivables or net investment infinance leases which deducted withprovision for diminution in market value ofreceivables from collateral. Refer to Note2d for the acccounting policy of loans andreceivables.

Konsumen memberi kuasa kepada Perseroanuntuk menjual ataupun melakukan tindakanlainnya dalam upaya penyelesaian pinjamankonsumen bila terjadi wanprestasi terhadapperjanjian pembiayaan. Konsumen berhakatas selisih lebih antara nilai penjualandengan liabilitas bersih konsumen. Jika terjadiselisih kurang, Perseroan akan mencatatsebagai kerugian atas penjualan piutang darijaminan yang dikuasai kembali.

In case of default, the consumer gives theright to the Company to sell the receivablesfrom collateral or take any other actions tosettle the outstanding receivables.Consumers are entitled to the positivedifferences between the proceeds from thesales of receivables from collateral and theoutstanding loans. If there are negativedifferences, the Company will record theseas losses from disposal of receivables fromcollateral.

Page 199: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

181

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 27 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain

j. Prepaid expenses and other receivables

Beban dibayar dimuka dibebankan selamamasa manfaat masing-masing biaya denganmenggunakan metode garis lurus.

Piutang lain-lain terdiri dari piutang premiasuransi, pinjaman karyawan, uang mukapembayaran dan piutang pelunasandipercepat.

Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lainmerupakan instrumen aset keuangan yangtermasuk dalam kategori pinjaman yangdiberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untukperlakuan pengukuran dan pengakuan.

Prepaid expenses are amortised over theperiods of benefit using the straight linemethod.

Other receivables consist of insurancepremium receivable, employee loan,advance payment and early terminationreceivable.

Prepaid expenses and other receivablesare the financial assets instruments whichcategorised as loan and receivables. Referto Note 2d for the measurement andrecognition method.

k. Aset tetap dan penyusutan k. Fixed assets and depreciation

Aset tetap diakui sebesar harga perolehan,setelah dikurangi akumulasi penyusutan.

Fixed assets are stated at cost, lessaccumulated depreciation.

Semua aset tetap disusutkan berdasarkanmetode garis lurus selama estimasi masamanfaat aset sebagai berikut:

Fixed assets are depreciated using thestraight line method over their expecteduseful lives which are as follows:

Tahun/Years

Kendaraan 5 Motor vehiclesPeralatan kantor dan perabot 5 Office equipment and fixturesPrasarana 5 Leasehold improvements

Biaya perbaikan dan pemeliharaandibebankan ke dalam laporan laba rugikomprehensif selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Pengeluaran yangmemperpanjang masa manfaat aset atauyang memberikan tambahan manfaatekonomis dikapitalisasi dan disusutkan.

Repairs and maintenance are charged tothe statement of income during the financialperiod in which they are incurred.Expenditures which extend the future life ofassets or provide further economic benefitsare capitalised and depreciated.

Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilaiyang dapat diperoleh kembali, nilai tercatataset diturunkan menjadi sebesar nilai yangdapat diperoleh kembali, yang ditentukanberdasarkan nilai tertinggi antara harga jualbersih dan nilai pakai.

When the carrying amount of an asset isgreater than its estimated recoverableamount, it is written down immediately to itsrecoverable amount, which is determinedbased on the higher of net selling price orvalue in use.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi ataudijual, maka harga perolehan dan akumulasipenyusutannya dikeluarkan dari laporankeuangan, dan keuntungan atau kerugianyang terjadi diakui dalam laporan laba rugikomprehensif.

When fixed assets are retired or disposedof, their costs and the related accumulateddepreciation are eliminated from thefinancial statements, and the resulting gainsor losses are recognised in the statement ofincome.

Berdasarkan PSAK 16 (revisi 2007),Perseroan memilih untuk menggunakanmetode biaya.

Under SFAS 16 (revised 2007), theCompany has chosen the cost model.

Page 200: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

182

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 28 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Pinjaman yang diterima l. Borrowings

Pinjaman yang diterima pada awalnya diakuisebesar nilai wajar setelah dikurangi biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapatdiatribusikan secara langsung. Pinjaman yangditerima selanjutnya dicatat menggunakanbiaya amortisasi, selisih antara jumlah yangditerima (bersih setelah dikurangi biaya-biayatransaksi) dan nilai penyelesaian pinjamanyang diterima tersebut diakui dalam laporanlaba rugi komprehensif sepanjang masapinjaman dengan menggunakan metodebunga efektif. Pinjaman yang diterimadiklasifikasikan sebagai liabilitas keuanganyang diukur dengan biaya perolehandiamortisasi. Lihat Catatan 2d untuk kebijakanakuntansi atas liabilitas keuangan yang diukurdengan biaya perolehan diamortisasi.

Borrowings are recognised initially at fairvalue, net of directly attributable transactioncosts (if any). Borrowings are subsequentlystated at amortised cost, any differencebetween the proceeds (net of transactioncosts) and the redemption value isrecognised in the statement of income overthe period of the borrowings using theeffective interest method. Borrowings areclassified as financial liabilities at amortisedcost. Refer to Note 2d for the accountingpolicy of financial liabilities at amortisedcost.

m. Imbalan kerja m. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui padasaat terhutang kepada karyawan.

Short-term employee benefits arerecognised when they accrue to theemployees.

Imbalan pensiun dan imbalan pasca kerjalainnya

Pension benefits and other post-employment benefits

Perseroan memiliki program pensiun imbalanpasti dan iuran pasti.

Program pensiun imbalan pasti adalahprogram pensiun yang menetapkan jumlahimbalan pensiun yang akan diterima olehkaryawan pada saat pensiun, yang biasanyatergantung pada satu faktor atau lebih, sepertiumur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.

The Company has defined benefit anddefined contribution pension plans.

A defined benefit pension plan is a pensionplan that defines an amount of pension thatwill be received by the employee onbecoming entitled to a pension, whichusually depends on one or more factorssuch as age, years of service andcompensation.

Program pensiun iuran pasti adalah programpensiun di mana Perseroan akan membayariuran tetap kepada sebuah entitas yangterpisah (dana pensiun) dan tidak memilikiliabilitas hukum atau konstruktif untukmembayar kontribusi lebih lanjut.

A defined contribution plan is a pensionplan under which the Company pays fixedcontributions into a separate entity (pensionfund) and has no legal or constructiveobligation to pay further contributions.

Liabilitas imbalan pensiun tersebutmerupakan nilai kini liabilitas imbalan pastipada tanggal laporan posisi keuangandikurangi dengan nilai wajar aset programyang berasal dari program pensiun yang adadan penyesuaian atas keuntungan ataukerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yangbelum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitungsetiap tahun oleh aktuaris independen denganmenggunakan metode projected unit credit.

The pension benefit obligation is thepresent value of the defined benefitobligation at the balance sheet date lessthe fair value of plan assets from existingpension program, together with adjustmentsfor unrecognised actuarial gains or lossesand past service costs. The defined benefitobligation is calculated annually by anindependent actuary using the projectedunit credit method.

Page 201: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

183

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 29 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

m. Imbalan kerja (lanjutan)

Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukandengan mendiskontokan estimasi arus kas dimasa depan dengan menggunakan tingkatbunga obligasi jangka panjang yangberkualitas tinggi dalam mata uang Rupiahsesuai dengan mata uang di mana imbalantersebut akan dibayarkan dan yang memilikijangka waktu yang sama dengan liabilitasimbalan pensiun yang bersangkutan.

2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Employee benefits (continued)

The present value of the defined benefitobligation is determined by discounting theestimated future cash outflows usinginterest rates of high-quality long-termbonds that are denominated in Rupiah inwhich the benefits will be paid and thathave terms to maturity similar to the relatedpension obligation.

Perseroan diharuskan menyediakan imbalanpensiun minimum yang diatur dalam UU No.13/2003, yang merupakan liabilitas imbalanpasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UUNo. 13/2003 lebih besar, selisih tersebutdiakui sebagai bagian dari liabilitas imbalanpensiun.

The Company is required to provide aminimum pension benefit as stipulated inthe Law No. 13/2003, which represents anunderlying defined benefit obligation. If thepension benefits based on LawNo. 13/2003 are higher, the difference isrecorded as part of the overall pensionbenefits obligation.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yangtimbul dari penyesuaian dan perubahandalam asumsi-asumsi aktuarial yangjumlahnya melebihi jumlah yang lebih besardari 10% dari nilai wajar aset program atau10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankanatau dikreditkan ke laporan laba rugikomprehensif selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan tersebut.

Actuarial gains and losses arising fromexperience adjustments and changes inactuarial assumptions in excess of thegreater of 10% of the fair value of planassets or 10% of the present value of thedefined benefit obligations are charged orcredited to statements of comprehensiveincome over the employees’ expectedaverage remaining service lives.

Biaya jasa lalu diakui secara langsung dilaporan laba rugi komprehensif, kecualiperubahan terhadap program pensiuntersebut mensyaratkan karyawan tersebutuntuk bekerja selama periode waktu tertentu.Dalam hal ini, biaya jasa lalu akandiamortisasi secara garis lurus sepanjangperiode tersebut.

Past service costs are recognisedimmediately in the statements ofcomprehensive income, unless the changesto the pension plan are conditional on theemployees remaining in service for aspecified period of time. In this case, thepast service costs are amortised on astraight line basis over that period.

Perseroan memberikan imbalan pasca kerjalainnya, seperti uang penghargaan dan uangpisah. Imbalan berupa uang penghargaandiberikan apabila karyawan bekerja hinggamencapai usia pensiun. Sedangkan imbalanberupa uang pisah, dibayarkan kepadakaryawan yang mengundurkan diri secarasukarela, setelah memenuhi minimal masakerja tertentu. Imbalan ini dihitung denganmenggunakan metodologi yang sama denganmetodologi yang digunakan dalamperhitungan program pensiun imbalan pasti.

The Company also provide other post-employment benefits such as service payand separation pay. The service paysbenefit vests when the employees reachtheir retirement age. The separation paybenefit is paid to employees in the case ofvoluntary resignation, subject to a minimumnumber of years of service. These benefitshave been accounted for using the samemethodology as for the defined benefitpension plan.

Page 202: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

184

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 30 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

m. Imbalan kerja (lanjutan)

Imbalan jangka panjang lainnya

2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Employee benefits (continued)

Other long-term benefits

Imbalan jangka panjang lainnya seperti cutiberimbalan jangka panjang dan penghargaanjubilee dihitung dengan menggunakan metodeprojected unit credit dan didiskontokan ke nilaikini.

Other long-term employee benefits such aslong service leave and jubilee awards arecalculated using the projected unit creditmethod and discounted to present value.

n. Pengakuan pendapatan dan beban n. Income and expense recognition

Pendapatan dari pembiayaan konsumen(lihat Catatan 2h) dan sewa pembiayaan(lihat Catatan 2g) diakui sesuai denganjangka waktu kontrak berdasarkan metodesuku bunga efektif.

Income from consumer financing (refer toNote 2h) and financing leases (refer to Note2g) is recognised over the term of therespective contracts using the effectiveinterest method.

Pendapatan dan beban lainnya diakui padasaat terjadinya, dengan menggunakan dasarakrual.

Other income and expenses are recognisedas incurred on an accruals basis.

o. Penjabaran mata uang asing o. Foreign currency translation

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkanke dalam mata uang Rupiah denganmenggunakan kurs yang berlaku padatanggal transaksi. Pada tanggal laporanposisi keuangan, aset dan liabilitas moneterdalam mata uang asing dijabarkan dengankurs yang berlaku pada tanggal laporanposisi keuangan.

Transactions denominated in a foreigncurrency are translated into Rupiah at theexchange rate prevailing at the date of thetransactions. At the balance sheet date,monetary assets and liabilities in foreigncurrencies are translated at the exchangerates prevailing at that date.

Keuntungan dan kerugian dari selisih kursyang timbul dari transaksi dalam mata uangasing dan penjabaran aset dan liabilitasmoneter dalam mata uang asing, diakui padalaporan laba rugi komprehensif.

Exchange gains and losses arising fromtransactions in foreign currency and fromthe translation of foreign currency monetaryassets and liabilities are recognised in thestatement of income.

Kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurstengah Bank Indonesia. Berikut ini adalahkurs nilai tukar yang digunakan (Rupiahpenuh):

The exchange rates used are the BankIndonesia middle rate. Below are theexchange rate used (full amount):

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

1 Dolar Amerika Serikat 8,823 8,991 9,400 10,950 1 United States Dollar1 Yen Jepang 115.2 110.3 101.7 121.2 1 Japan Yen

Page 203: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

185

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 31 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Perpajakan p. Taxation

Pajak penghasilan terdiri dari pajakpenghasilan kini dan tangguhan. Pajakpenghasilan diakui dalam laporan laba rugikomprehensif. Beban pajak penghasilan kinidihitung berdasarkan peraturan perpajakanyang berlaku atau yang telah secarasubstantif pada tanggal laporan posisikeuangan. Manajemen melakukan evaluasisecara periodik atas pengembalian pajakapabila terdapat situasi dimana peraturanperpajakan yang berlaku adalah subjek atasinterpretasi. Perseroan membentukcadangan, jika dianggap perlu berdasarkanjumlah yang diestimasikan akan dibayarkanke kantor pajak. Pajak penghasilantangguhan disajikan dengan menggunakanbalance sheet liability method, untuk semuaperbedaan temporer yang muncul antaradasar penggenaan pajak atas aset danliabilitas dengan nilai tercatatnya dalamrangka kebutuhan laporan keuangan padasetiap tanggal pelaporan. Tarif pajak yangberlaku saat ini dipakai untuk menentukanpajak penghasilan tangguhan.

The income tax comprises current anddeferred tax. Tax is recognized in theincome statement. The current income taxcharge is calculated on the basis of the taxlaws enacted or substantively enacted atthe balance sheet date. Managementperiodically evaluates positions taken in taxreturns with respect situation in whichapplicable tax regulation is subject tointerpretation. It establishes provisionswhere appropriate on the basis of amountsexpected to be paid to the tax authorities.Deferred income tax is determined usingthe balance sheet liability method, for alltemporary differences arising between thetax bases of assets and liabilities and theircarrying values for financial reportingpurposes at each reporting date. Currentlyenacted tax rates are used to determinedeferred income tax.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besarkemungkinan bahwa jumlah laba fiskal padamasa mendatang akan memadai untukmengkompensasi aset pajak tangguhan yangmuncul akibat perbedaan temporer tersebut.

A deferred tax asset is recognised to theextent that it is probable that future taxableprofits will be available against which thedeferred tax asset arising from temporarydifferences can be utilised.

Amandemen terhadap liabilitas perpajakandiakui saat surat ketetapan pajak diterimaatau jika mengajukan keberatan, pada saatkeputusan atas keberatan tersebut telahditetapkan.

Amendments to taxation obligations arerecorded when an assessment is receivedor, if appealed against, when the appealhas been decided.

q. Surat berharga yang diterbitkan q. Securities issued

Surat berharga yang diterbitkan dicatatsebesar nilai nominal dikurangi dengan biayaemisi yang belum diamortisasi. Biaya emisiadalah biaya yang terjadi sehubungandengan surat berharga yang diterbitkan,diakui sebagai diskonto dan dikurangkanlangsung dari hasil emisi dan diamortisasiselama jangka waktu surat berharga yangditerbitkan tersebut dengan menggunakanmetode suku bunga efektif. Surat berhargayang diterbitkan adalah liabilitas obligasi danMedium Term Notes. Surat berharga yangditerbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitaskeuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2buntuk kebijakan akuntansi atas liabilitaskeuangan yang diukur dengan biayaperolehan diamortisasi.

Securities issued are presented at nominalvalue net of unamortised securitiesissuance cost. Costs incurred in connectionwith securities issuance are recognised asa discount and offset directly from theproceeds derived from such offerings andamortised over the period of the securitiesissued using effective interest rate method.Securities issued are bonds and MediumTerm Notes. Securities issued are classifiedas financial liabilities at amortised cost.Refer to Note 2b for the accounting policyof financial liabilities at amortised cost.

Page 204: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

186

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 32 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

r. Laba bersih per saham dasar r. Basic earning per share

Laba bersih per saham dasar dihitungdengan membagi laba bersih dengan jumlahrata-rata tertimbang jumlah saham biasayang beredar sepanjang tahun.

Basic earning per share is calculated bydividing net income in the year by theweighted average number of ordinaryshares outstanding during the year.

s. Transaksi dengan pihak - pihak berelasi s. Transaction with related parties

Perseroan melakukan transaksi denganpihak-pihak berelasi sebagaimanadidefinisikan dalam PSAK 7 “PengungkapanPihak-pihak berelasi" (revisi 2010).

The Company enters into transactions withrelated parties as defined in SFAS 7“Related Party Disclosures” (revised 2010).

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak -pihak berelasi, diungkapkan dalam Catatan17.

The nature of transactions and balances ofaccounts with related parties, are disclosedin the Note 17.

t. Dividen t. Dividends

Pembagian dividen kepada para pemegangsaham Perseroan diakui sebagai sebuahliabilitas dalam laporan keuangan padaperiode ketika dividen tersebut disetujui olehpara pemegang saham Perseroan.Pembagian dividen interim diakui sebagailiabilitas ketika dividen disetujui berdasarkankeputusan rapat Direksi sesuai denganAnggaran Dasar Perseroan.

Dividend distribution to the Company’sshareholders is recognised as a liability inthe financial statements in the period whichthe dividends are approved by theCompany’s shareholders. Interim dividenddistributions are recognised as a liabilitywhen the dividends are approved based ona Board of Directors’ resolution inaccordance with the Company’s Articles ofAssociation.

u. Informasi segmen u. Segment information

Sebuah segmen operasi adalah suatukomponen dari entitas:i. yang terlihat dalam aktivitas bisnis yangmemperoleh pendapatan danmenimbulkan beban (termasukpendapatan dan beban yang terkaitdengan transaksi dengan komponen laindari entitas yang sama);

ii. hasil operasinya dikaji ulang secaraberkala oleh kepala operasional untukpembuatan keputusan tentang sumberdaya yang dialokasikan pada segmentersebut dan menilai kinerjanya; dan

iii. tersedia informasi keuangan yang dapatdipisahkan.

An operating segment is a component ofentity which:i. involves with business activities togenerate income and expenses(include income and expenses relatingto the transactions with othercomponents with the same entity);

ii. operations result is observed regularlyby chief decision maker to makedecisions regarding the allocation ofresources and to evaluate the works;and

iii. separate financial information isavailable.

Sejak 1 Januari 2011, Perseroan menyajikansegmen operasi berdasarkan informasi yangdisiapkan secara internal untuk pengambilkeputusan operasional. Perubahan kebijakanakuntansi ini merupakan penerapan PSAK 5(revisi 2009), “Segmen Operasi” danditerapkan secara retrospektif. Sebelumnya,segmen operasi ditentukan dan disajikanberdasarkan PSAK 5 (revisi 2000),“Pelaporan Segmen”.

Starting 1 January 2011, Perseroanpresents operating segments based on theinformation that internally is provided to thechief operating decision maker. Thischange in accounting policy is due to theadoption of SFAS 5 (revised 2009),“Operating Segments” and are appliedretrospectively. Previously, operatingsegments were determined and presentedin accordance with SFAS 5 (revised 2000),“Segment Reporting”

Page 205: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

187

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 33 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Informasi segmen (lanjutan)

Berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009), sebuahsegmen usaha adalah sekelompok aset danoperasi yang menyediakan barang atau jasayang memiliki risiko serta tingkatpengembalian yang berbeda dengan segmenusaha lainnya, sementara segmen geografisberkaitan dengan penyediaan jasa di dalamlingkungan ekonomi tertentu yang memilikirisiko serta pengembalian yang berbedadengan segmen operasi lainnya yang beradadalam lingkungan ekonomi lain.

u. Segment information (continued)

Based on SFAS 5 (revised 2009), abusiness segment is a group of assets andoperations engaged in providing productsor services that are subject to risks andreturns that are different from those of otherbusiness segments, while geographicalsegment is engaged in providing serviceswithin a particular economic environmentthat are subject to risks and returns that aredifferent from those of segments operatingin other economic environments.

3. KAS DAN SETARA KAS 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Kas 110 105 93 95 Cash on handBank Cash in banksPihak ketiga: Third parties:Rupiah RupiahPT Bank Danamon

Indonesia Tbk. 101,358 1,357 1,745 1,957 PT Bank Danamon Indonesia Tbk.PT Bank Pan Indonesia Tbk. 60,184 - - - PT Bank Pan Indonesia Tbk.PT Bank BTPN Tbk. 50,023 - - - PT Bank BTPN Tbk.PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 11,441 4,984 796 5,246 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.PT Bank Central Asia Tbk. 3,956 3,718 405 2,132 PT Bank Central Asia Tbk.PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk. 1,881 3,525 6 1,323 (Persero) Tbk.

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk. 639 1,764 5 480 (Persero) Tbk.

PT Bank Bumiputera PT Bank BumiputeraIndonesia Tbk. 322 271 106 10,313 Indonesia Tbk.

PT Bank International PT Bank InternationalIndonesia Tbk. 85 418 192 587 Indonesia Tbk.

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. 76 367 5,693 1,200 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk.PT Bank Mega Tbk. 16 6 5,009 55,606 PT Bank Mega Tbk.PT Bank CIMB Niaga Tbk. 3 1,119 22 651 PT Bank CIMB Niaga Tbk.PT Bank UOB Indonesia Tbk. 7 418 352 234 PT Bank UOB Indonesia Tbk.Lain-lain 22 156 131 158 Others

Dolar AS US DollarPT Bank Central Asia Tbk. 2,360 1,482 1,609 2,507 PT Bank Central Asia Tbk.PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1,637 97 - - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.PT Bank Sumitomo Mitsui PT Bank Sumitomo MitsuiIndonesia 797 1,324 1,202 2,028 Indonesia

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. 50 51 55 - PT Ekonomi Raharja TbkPT Bank DanamonIndonesia Tbk. 44 - - - PT Bank Danamon Indonesia Tbk

PT Bank Mizuho Indonesia 40 2 6 - PT Bank Mizuho Indonesia Tbk.PT Bank UOB Indonesia Tbk. - - 22 33,163 PT Bank UOB Indonesia Tbk.Lain-lain 21 14 14 25 Others

Yen Jepang Japan YenPT Bank Mizuho Indonesia 176 7 378 - PT Bank Mizuho Indonesia

235,138 21,080 17,748 117,610

235,248 21,185 17,841 117,705Pihak berelasi: Related parties:Rupiah RupiahPT Bank Permata Tbk. 81,509 22,435 14,167 43,132 PT Bank Permata Tbk.Dolar AS US DollarPT Bank Permata Tbk. 25,548 6,174 15,556 76,933 PT Bank Permata Tbk.

107,057 28,609 29,723 120,065342,305 49,794 47,564 237,770

Page 206: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

188

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 34 Page

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

Suku bunga rekening bank per tahun berkisarantara 2,0% - 5,0% pada tahun 2011 untuk matauang Rupiah (2010: 2,5% - 4,0%, 2009 dan 2008:0,5% - 5,0%), 0,5% - 1,8% untuk mata uang DolarAS (2010: 0,2% - 1,6%, 2009: 0,3% - 1,8% dan2008: 0,5%), dan nihil untuk mata uang YenJepang (2010 dan 2009: 0,3%, 2008: Nihil).

The bank accounts earned annual interest atrates ranging between 2.0% - 5.0% in 2011 forRupiah currency (2010: 2.5% - 4.0%, 2009 and2008: 0.5% - 5.0%), 0.5% - 1.8% for US Dollarscurrency (2010: 0.2% - 1.6%, 2009: 0.3% -1.8% and 2008: 0.5%), and nil for Japan Yencurrency (2010 and 2009: 0.3%, 2008: Nil).

Lihat Catatan 17 untuk rincian saldo dan transaksipihak - pihak berelasi.

Refer to Note 17 for details of related partiesbalances and transactions.

4. INVESTASI BERSIH DALAM SEWAPEMBIAYAAN

4. NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCELEASES

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008Piutang sewa pembiayaan - kotor Direct finance lease receivables - gross- Pembiayaan sendiri 5,339,821 3,825,742 2,529,385 2,487,694 Direct financing -- Pembiayaan yang dibiayai

bersama pihak lain 33,551 11,742 - - Joint financing without recourse -

5,373,372 3,837,484 2,529,385 2,487,694Dikurangi: pembiayaan bersamawithout recourse bagian yang Less: joint financing without recoursedibiayai pihak lain (31,269) (10,289) - - amount financed by other party

Piutang sewa pembiayaan Direct finance lease receivables- kotor 5,342,103 3,827,195 2,529,385 2,487,694 - gross

Nilai sisa 1,358,069 1,004,774 771,368 629,241 Residual value

Pendapatan sewa pembiayaan Unearned income on direct financeyang belum diakui: lease:- Pembiayaan sendiri (705,462) (532,401) (357,404) (358,284) Direct financing -- Pembiayaan yang dibiayai

bersama pihak lain (4,561) (1,597) - - Joint financing without recourse -

(710,023) (533,998) (357,404) (358,284)Dikurangi: pembiayaan bersamawithout recourse bagian yang Less: joint financing without recoursedibiayai pihak lain 3,834 1,157 - - amount financed by other party

Pendapatan sewa pembiayaan Unearned income on directyang belum diakui (706,189) (532,841) (357,404) (358,284) finance lease

Simpanan jaminan (1,358,069) (1,004,774) (771,368) (629,241) Security deposits

4,635,914 3,294,354 2,171,981 2,129,410

Dikurangi: Less:Penyisihan kerugianpenurunan nilai (94,456) (81,855) (82,665) (60,860) Allowance for impairment losses

Bersih 4,541,458 3,212,499 2,089,316 2,068,550 Net

Piutang sewa pembiayaan - kotor pada tanggal30 September 2011 dalam Dolar AS adalahsebesar Rp 1.650.445 (31 Desember 2010:Rp 952.779, 2009: Rp 544.253 dan 2008:Rp 485.326).

Direct finance lease receivables gross as at30 September 2011 denominated in US Dollaramounting to Rp 1,650,445 (31 December2010: 952,779, 2009: Rp 544,253 and 2008:Rp 485,326).

Page 207: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

189

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 35 Page

4. INVESTASI BERSIH DALAM SEWAPEMBIAYAAN (lanjutan)

4. NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCELEASES (continued)

Cicilan piutang sewa pembiayaan – bersih yangakan diterima dari konsumen sesuai dengantanggal jatuh temponya:

The above direct finance lease receivables - nethave the following settlement aging profile:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

< 1 tahun 2,349,417 257,991 1,206,852 1,074,479 < 1 year1 - 2 tahun 1,629,111 641,213 655,660 702,189 1 - 2 years> 2 tahun 562,930 2,313,295 226,804 291,882 > 2 years

4,541,458 3,212,499 2,089,316 2,068,550

Jangka waktu kontrak sewa pembiayaan alat-alatberat yang disalurkan oleh Perseroan berkisarantara 36 - 48 bulan.

The period of finance leases contracts for heavyequipment contracts ranged from 36 - 48months.

Analisa umur piutang sewa pembiayaan adalahsebagai berikut:

Aging analysis of direct finance leasereceivables is as follows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Belum jatuh tempo: Current:2009 - - - 958,347 20092010 - - 1,189,189 637,492 20102011 623,017 1,645,270 681,005 233,837 20112012 2,386,787 1,076,275 217,309 13,776 20122013 1,395,937 412,762 4,665 - 20132014 321,964 10,043 - - 20142015 3,430 - - - 2015

Lewat jatuh tempo: Overdue:1 - 30 hari 467,335 400,087 285,272 473,619 1 - 30 days31 - 60 hari 109,734 267,511 141,841 156,410 31 - 60 days61 - 90 hari 33,899 15,247 10,104 14,213 61 - 90 days

5,342,103 3,827,195 2,529,385 2,487,694

Perubahan pada penyisihan kerugian penurunannilai adalah sebagai berikut:

Movements of the allowance for impairmentlosses are as follows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Saldo awal 81,855 82,665 60,860 17,216 Beginning balancePenambahan/(pemulihan) 12,601 (810) 21,936 44,330 Additions/(reversals)Penghapusan - - (131) (686) Write offSaldo akhir 94,456 81,855 82,665 60,860 Ending balance

Analisa saldo dan jumlah penyisihan kerugianpenurunan nilai adalah sebagai berikut:

Analysis of total balance and allowance forimpairment losses are as follows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Penilaian secara individual: Individual assessments:Saldo piutang sewa Balance of direct finance leasepembiayaan - kotor 187,347 276,288 335,434 231,513 receivables - gross

Penyisihan kerugianpenurunan nilai (66,567) (73,148) (82,519) (60,860) Allowance for impairment losses

Penilaian secara kolektif: Collective assessments:Saldo piutang sewa Balance of direct finance leasepembiayaan - kotor 5,154,756 3,550,907 2,193,951 2,256,181 receivables - gross

Penyisihan kerugianpenurunan nilai (27,889) (8,707) (146) - Allowance for impairment losses

Page 208: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

190

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 36 Page

4. INVESTASI BERSIH DALAM SEWAPEMBIAYAAN (lanjutan)

4. NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCELEASES (continued)

Saldo piutang sewa pembiayaan yangdirestrukturisasi pada tanggal 30 September 2011adalah sebesar Rp 45.866 (31 Desember 2010:Rp 83.454, 2009: Rp 319.176; 2008: Rp 125.568).Skema restrukturisasi adalah penyesuaian tingkatsuku bunga dan tenor angsuran.

The balance of restructured direct finance leasereceivables as at 30 September 2011amounting to Rp 45,866 (31 December 2010:Rp 83,454, 2009: Rp 319,176; 2008:Rp 125,568). The restructruring scheme areadjustment on the interest rates and term ofpayment.

Suku bunga efektif sewa pembiayaan per tahunberkisar sebagai berikut:

Effective annual interest rates of direct financelease ranged as follows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008Rupiah 14.0% - 19.2% 14.0% - 19.0% 15.3% - 27.0% 13.0% - 25.0% RupiahDolar AS 8.0% - 11.7% 8.5% - 11.5% 9.5% - 15.0% 9.0% - 14.0% US Dollar

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihankerugian penurunan nilai tersebut di atas cukupuntuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidaktertagihnya piutang sewa pembiayaan.

The Directors believe that the above allowancefor impairment losses is adequate to coverincurred losses arising from uncollectible directfinance lease receivable accounts.

Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember2010, 2009 dan 2008 piutang sewa pembiayaan -kotor yang digunakan sebagai jaminan ataspinjaman masing-masing sebesar Rp 3.427.852,Rp 2.723.886, Rp 1.846.643 dan Rp 2.160.002(lihat Catatan 10).

As at 30 September 2011, 31 December 2010,2009 and 2008, direct finance lease receivables- gross are used as collateral to borrowingsamounting to Rp 3,427,852, Rp 2,723,886,Rp 1,846,643 and Rp 2,160,002, respectively(refer to Note 10).

Tidak terdapat piutang sewa pembiayaan denganpihak - pihak berelasi.

There are no direct finance lease receivableswith related parties.

5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH 5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES -NET

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - kotor: receivables - gross:- Pembiayaan sendiri 446,660 402,828 160,855 198,223 Direct financing -- Pembiayaan yang dibiayai

bersama pihak lain 3,118 9,054 14,202 - Joint financing without recourse -449,778 411,882 175,057 198,223

Dikurangi: pembiayaan bersama Less: joint financingwithout recourse bagian yang without recourse amountdibiayai pihak lain (2,747) (7,365) (11,050) - financed by other party

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - kotor 447,031 404,517 164,007 198,223 receivables - gross

Dikurangi: Less:Pendapatan pembiayaan Unearned incomekonsumen yang belum diakui: on consumer financing:- Pembiayaan sendiri (50,417) (49,510) (18,931) (21,781) Direct financing -- Pembiayaan yang dibiayai

bersama pihak lainwithout recourse (154) (860) (2,139) - Joint financing without recourse -

(50,571) (50,370) (21,070) (21,781)Dikurangi: pembiayaan bersama Less: joint financingwithout recourse bagian yang without recourse amountdibiayai pihak lain 103 570 1,409 - financed by other party

Pendapatan pembiayaan Unearned incomekonsumen yang belum diakui (50,468) (49,800) (19,661) (21,781) on consumer financing

396,563 354,717 144,346 176,442Penyisihan kerugianpenurunan nilai (14,091) (11,138) (1,730) (2,505) Allowance for impairment losses

Bersih 382,472 343,579 142,616 173,937 Net

Page 209: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

191

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 37 Page

5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH(lanjutan)

5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES -NET (continued)

Bagian yang dibiayai oleh pihak lain dalampembiayaan bersama without recourse adalahpembiayaan dengan pihak - pihak berelasi (lihatCatatan 17).

Amount financed by other party in joint financingwithout recourse are financing with relatedparties (refer to Note 17).

Piutang pembiayaan konsumen kotor padatanggal 30 September 2011 dalam Dolar ASadalah sebesar Rp 15.192 (31 Desember 2010:Rp 23.448, 2009: Rp 36.584 dan 2008:Rp 12.783).

Consumer financing receivables gross as at30 September 2011 denominated in US Dollaramounting to Rp 15,192 (31 December 2010:Rp 23,448, 2009: Rp 36,584 and 2008:Rp 12,783).

Cicilan piutang pembiayaan konsumen – bersihyang akan diterima dari konsumen sesuai dengantanggal jatuh temponya:

The above consumer financing receivables –net have the following settlement aging profile:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

< 1 tahun 272,683 68,752 92,225 120,785 < 1 year1 - 2 tahun 97,549 224,474 42,182 46,462 1 - 2 years> 2 tahun 12,240 50,353 8,209 6,690 > 2 years

382,472 343,579 142,616 173,937

Jangka waktu kontrak pembiayaan konsumenkendaraan roda empat atau lebih dan alat-alatberat yang disalurkan oleh Perseroan berkisarantara 12 - 48 bulan.

The period of consumer financing contracts forvehicles and heavy equipment contracts rangedfrom 12 - 48 months.

Analisa umur piutang pembiayaan konsumenadalah sebagai berikut:

Aging analysis of consumer financingreceivables is as follows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Belum jatuh tempo: Current:2009 - - - 114,757 20092010 - - 91,730 45,269 20102011 73,564 218,949 42,745 6,277 20112012 228,341 107,909 8,013 - 20122013 68,844 9,175 - - 20132014 6,846 - - - 2014

Lewat jatuh tempo: Overdue:1 - 30 hari 44,522 32,290 15,235 15,813 1 - 30 days31 - 60 hari 16,329 32,601 5,585 16,107 31 - 60 days61 - 90 hari 8,585 3,593 699 - 61 - 90 days

447,031 404,517 164,007 198,223

Perubahan pada penyisihan kerugian penurunannilai adalah sebagai berikut:

Movements of the allowance for impairmentlosses are as follows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Saldo awal 11,138 1,730 2,505 2,275 Beginning balancePenambahan 2,953 9,408 1,732 379 AdditionsPenghapusan - - (2,507) (149) Write off

Saldo akhir 14,091 11,138 1,730 2,505 Ending balance

Page 210: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

192

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 38 Page

5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH(lanjutan)

5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES -NET (continued)

Analisa saldo dan jumlah penyisihan kerugianpenurunan nilai adalah sebagai berikut:

Analysis of total balance and allowance forimpairment losses are as follows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Penilaian secara individual: Individual assessments:Saldo piutang pembiayaan Balance of consumer financingkonsumen - kotor 35,097 37,312 8,437 11,369 receivables - gross

Penyisihan kerugianpenurunan nilai (14,091) (11,138) (1,584) (2,505) Allowance for impairment losses

Penilaian secara kolektif: Collective assessments:Saldo piutang pembiayaan Balance of consumer financingkonsumen - kotor 411,934 367,205 155,570 186,854 receivables - gross

Penyisihan kerugianpenurunan nilai - - (146) - Allowance for impairment losses

Saldo piutang pembiayaan konsumen yangdirestrukturisasi pada tanggal 30 September 2011adalah sebesar Rp 47 (31 Desember 2010:Rp 1.275, 2009: Rp 10.717 dan 2008: Rp 818).Skema restrukturisasi adalah penyesuaian tingkatsuku bunga dan tenor angsuran.

The balance of restructured consumer financingreceivables as at 30 September 2011amounting to Rp 47 (31 December 2010:Rp 1,275, 2009: Rp 10,717 and 2008: Rp 818).The restructruring scheme are adjustment onthe interest rates and term of payment.

Suku bunga efektif per tahun berkisar sebagaiberikut:

Effective annual interest rates ranged are asfollows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Rupiah 15.0% - 17.5% 14.0% - 20.0% 15.0% - 23.0% 14.0% - 22.0% RupiahDolar AS 9.8% 9.5% - 12.0% 11.5% - 12.5% 10.0% - 11.0% US Dollar

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihankerugian penurunan nilai tersebut di atas cukupuntuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidaktertagihnya piutang pembiayaan konsumen.

The Directors believe that the above allowancefor impairment losses is adequate to coverincurred losses arising from uncollectibleconsumer financing receivable accounts.

Sebagai jaminan atas piutang pembiayaankonsumen, Perseroan menerima jaminan darikonsumen berupa Bukti Pemilikan Alat Berat darialat berat yang dibiayai Perseroan.

The consumer financing receivables aresecured by fiduciary transfers on heavyequipment subject to finance whereby theCompany receives Heavy EquipmentOwnership Certificates.

Tidak terdapat piutang pembiayaan konsumendengan pihak - pihak berelasi.

There are no consumer financing receivableswith related parties.

6. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN PIUTANGLAIN - LAIN

6. PREPAID EXPENSES AND OTHERRECEIVABLES

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Beban dibayar dimuka Prepaid expenses- Beban obligasi tangguhan - 1,431 - - Deferred bonds cost -- Sewa 1,672 569 717 734 Rental -

1,672 2,000 717 734Piutang lain-lain Other receivables- Piutang premi asuransi 8,928 11,436 8,225 2,218 Insurance premium receivable -- Pinjaman karyawan 3,846 3,084 1,603 1,795 Employee loans -- Uang muka pembayaran 1,289 1,320 348 - Advance payment -- Piutang pelunasan dipercepat - - 1,850 - Early termination receivable -- Lain-lain - 49 192 213 Others -

14,063 15,889 12,218 4,226

15,735 17,889 12,935 4,960

Page 211: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

193

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 39 Page

6. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN PIUTANGLAIN - LAIN (lanjutan)

6. PREPAID EXPENSES AND OTHERRECEIVABLES (continued)

Piutang premi asuransi merupakan piutangpembayaran asuransi dari nasabah untuk biayaasuransi yang dibayarkan terlebih dahulu olehPerseroan.

Insurance premium receivable representsreceivables from customer for insurance costwhich is paid in advance by the Company.

Pinjaman karyawan terdiri dari pinjaman untukpembelian kendaraan dengan berbagai jangkawaktu yang pelunasannya dilakukan melaluipemotongan gaji setiap bulan.

Employee loans consist of vehicle loans withvarious loan terms, repayment of which will beeffected through monthly salary deductions.

Uang muka pembayaran merupakan uang mukayang digunakan untuk keperluan perjalanan dinasdan keperluan operasional lain.

Advance payment represents the advanceprovided for business travel and otheroperational purposes.

Piutang pelunasan dipercepat merupakan piutangpelunasan cicilan oleh nasabah kepadaPerseroan sebelum jatuh tempo piutang nasabahyang bersangkutan.

Early termination receivable representinstallment repayment from customer to theCompany before maturity of the respectivereceivables.

Lihat Catatan 17 untuk rincian saldo dan transaksipihak - pihak berelasi.

Refer to Note 17 for details of related partiesbalances and transactions.

7. PIUTANG DAN LIABILITAS DERIVATIF 7. DERIVATIVE RECEIVABLE AND PAYABLE

Perseroan melakukan kontrak cross currencyswap dan interest rate swap dalam rangkamengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dannilai tukar atas pinjaman bank dalam mata uangasing. Pada tanggal 30 September 2011,31 Desember 2010, 2009 dan 2008, nilai wajardari kontrak cross currency swap dan interest rateswap yang masih berjalan adalah sebagai berikut:

The Company entered into cross currency swapand interest rate swap contracts in order tomitigate the risk of fluctuations in exchangerates and interest rate from bank loans inforeign currency. The fair value of theoutstanding cross currency swap contracts andinterest rate swap contracts as at 30 September2011, 31 December 2010, 2009 and 2008 areas follows:

30 September 2011Nilai wajar/Fair values

Instrumen/Instruments

Jumlah nosional/Notional amount

(“000”)

Tanggalperjanjian/

Agreement date

Tanggal jatuhtempo/

Maturity date

Tagihan derivatif/Derivativesreceivable

Liabilitas derivatif/Derivatives payable

Lindung nilai arus kas/cash flows hedgeCross currency swaps (USD – Rp)- PT ANZ Panin Bank USD 9,167 15-06-2011 16-06-2014 2,634 -- PT Bank DanamonIndonesia Tbk

USD 7,586 25-04-2011 25-04-2014 3,010 -

- PT Bank DanamonIndonesia Tbk

USD 11,724 18-07-2011 18-07-2014 6,896 -

- PT Bank DanamonIndonesia Tbk

- PT Bank OCBCIndonesia

- PT Bank OCBCIndonesia

- Standard Chartered Bank- Standard Chartered Bank

USD 5,000

USD 9,167USD 8,276USD 13,333USD 13,333

08-09-2011

15-06-201118-07-201115-09-201030-08-2010

08-09-2014

16-06-201418-06-201416-09-201330-08-2013

3,676

2,4792,1241,004

-

-

---

(424)

- The Hongkong andShanghai BankingCorporation Limited

USD 10,747 25-04-2011 25-04-2014 2,335 -

Cross currency swaps (JPY – USD)- PT ANZ Panin Bank JPY 83,333 12-03-2009 14-06-2012 1,999- PT Bank Permata, Tbk JPY 125,000 26-05-2009 01-06-2012 2,683- Standard Chartered Bank JPY 125,000 16-06-2009 14-06-2012 2,886

Page 212: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

194

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 40 Page

7. PIUTANG DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 7. DERIVATIVE RECEIVABLE AND PAYABLE(continued)

30 September 2011Nilai wajar/Fair values

Instrumen/Instruments

Jumlah nosional/Notional amount

(“000”)

Tanggalperjanjian/

Agreement date

Tanggal jatuhtempo/

Maturity date

Tagihan derivatif/Derivativesreceivable

Liabilitas derivatif/Derivatives payable

Lindung nilai arus kas/cash flows hedgeCross currency swaps (JPY – Rp)- Standard Chartered Bank JPY 125,000 25-05-2009 01-06-2012 893- Standard Chartered Bank JPY 125,000 16-06-2009 14-06-2012 1,166- PT ANZ Panin Bank JPY 125,000 16-06-2009 14-06-2012 691Interest rate swaps- Standard Chartered Bank USD 333 08-10-2008 10-10-2011 - (27)- PT ANZ Panin Bank USD 292 08-10-2008 10-10-2011 - (24)- PT ANZ Panin Bank USD 1,042 23-12-2009 10-12-2012 - (63)- Standard Chartered Bank USD 1,042 23-12-2009 10-12-2012 - (69)- The Royal Bank of

ScotlandUSD 208 08-10-2008 10-10-2011 - (17)

- Standard Chartered Bank USD 2,500 21-01-2010 25-01-2013 - (186)- PT ANZ Panin Bank USD 2,917 30-04-2010 26-04-2013 - (221)- PT ANZ Panin Bank USD 3,750 19-11-2010 26-04-2013 - (100)- Standard Chartered Bank USD 5,000 31-03-2010 08-03-2013 - (347)- Standard Chartered Bank USD 6,667 30-08-2010 30-08-2013 - (235)- PT ANZ Panin Bank- PT ANZ Panin Bank- PT ANZ Panin Bank- PT ANZ Panin Bank- PT ANZ Panin Bank- PT ANZ Panin Bank- PT ANZ Panin Bank- PT Bank Danamon

Indonesia Tbk- PT Bank Danamon

Indonesia Tbk

USD 4,167USD 8,333USD 8,333USD 4,583USD 3,208USD 2,750USD 10,000USD 3,750

USD 9,167

28-01-201104-03-201110-03-201104-05-201127-05-201110-06-201108-09-201128-10-2010

15-06-2011

28-01-201404-03-201410-03-201405-05-201427-05-201410-06-201408-09-201428-10-2013

16-06-2014

--------

-

(195)(502)(418)(260)(130)(118)(105)(10)

(99)

- PT Bank MizuhoIndonesia

- PT Bank MizuhoIndonesia

- PT Bank MizuhoIndonesia

- PT Bank OCBC Indonesia- PT Bank OCBC Indonesia- PT Bank OCBC Indonesia- PT Bank OCBC Indonesia

USD 2,083

USD 2,500

USD 10,000

USD 5,833USD 3,333USD 3,750USD 4,167

23-12-2009

21-01-2010

08-09-2011

28-06-201029-09-201010-12-201007-03-2011

10-12-2012

25-01-2013

08-09-2014

10-06-201327-09-201310-12-201325-02-2014

-

-

53

----

(93)

(125)

-

(299)(23)(116)(239)

- PT Bank OCBC Indonesia- PT Bank OCBC Indonesia- PT Bank OCBC Indonesia- The Hongkong and

Shanghai BankingCorporation Limited

- The Hongkong andShanghai BankingCorporation Limited

- The Hongkong andShanghai BankingCorporation Limited

USD 4,167USD 3,208USD 15,000USD 11,250

USD 12,500

USD 5,000

07-03-201127-05-201120-09-201117-12-2010

10-03-2011

20-09-2011

07-03-201407-03-201420-09-201417-12-2013

10-03-2014

20-09-2014

----

-

-

(222)(103)(20)(583)

(582)

(44)

-

- NATIXIS USD 4,167 10-03-2011 10-03-2014 - (159)

JPY 708,33334,529 (6,158)USD 253,333

Page 213: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

195

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 41 Page

7. PIUTANG DAN LIABILITAS DERIVATIF(lanjutan)

7. DERIVATIVE RECEIVABLE AND PAYABLE(continued)

31 Desember/December 2010Nilai wajar/Fair values

Instrumen/Instruments

Jumlah nosional/Notional amount

(“000”)

Tanggalperjanjian/

Agreement date

Tanggal jatuhtempo/

Maturity date

Tagihan derivatif/Derivativesreceivable

Liabilitas derivatif/Derivatives payable

Lindung nilai arus kas/cash flows hedgeCross currency swaps (USD – Rp)- Standard Chartered Bank USD 1,333 03-06-2008 10-06-2011 - (818)- PT ANZ Panin Bank USD 1,167 03-06-2008 10-06-2011 - (650)- PT Bank DanamonIndonesia Tbk

USD 2,400 14-01-2008 18-01-2011 - (1,786)

- Standard Chartered Bank USD 18,333 30-08-2010 30-08-2013 - (5,002)- PT ANZ Panin Bank USD 4,000 18-01-2008 14-01-2011 - (3,151)- The Royal Bank ofScotland

- Standard Chartered Bank

USD 833

USD 18,333

03-06-2008

15-09-2010

10-06-2011

16-09-2013 -

(467)

(2,958)Cross currency swaps (JPY – USD)- PT ANZ Panin Bank JPY 208,333 12-03-2009 12-03-2012 3,535 -- PT Bank Permata, Tbk JPY 250,000 26-05-2009 24-05-2012 3,777 -- Standard Chartered Bank JPY 250,000 16-06-2009 14-06-2012 4,365 -Cross currency swaps (JPY – RP)- Standard Chartered Bank JPY 250,000 25-05-2009 24-05-2012 - (763)- Standard Chartered Bank JPY 250,000 16-06-2009 14-06-2012 - (201)- PT ANZ Panin Bank JPY 250,000 16-06-2009 14-06-2012 77 -Interest rate swaps- Standard Chartered Bank USD 333 26-06-2008 30-06-2011 - (39)- PT ANZ Panin Bank USD 500 26-06-2008 30-06-2011 - (58)- PT ANZ Panin Bank USD 438 01-08-2008 05-08-2011 - (62)- Standard Chartered Bank USD 500 04-08-2008 05-08-2011 - (72)- The Royal Bank of

ScotlandUSD 312 04-08-2008 05-08-2011 - (45)

- Standard Chartered Bank USD 1,000 15-09-2008 15-09-2011 - (138)- PT ANZ Panin Bank USD 875 15-09-2008 15-09-2011 - (120)- The Royal Bank of

ScotlandUSD 625 15-09-2008 15-09-2011 - (87)

- PT ANZ Panin Bank USD 1,167 08-10-2008 10-10-2011 - (232)- Standard Chartered Bank USD 1,333 08-10-2008 10-10-2011 - (265)-The Royal Bank of

ScotlandUSD 833 08-10-2008 10-10-2011 - (167)

- Standard Chartered Bank USD 1,667 23-12-2009 10-12-2012 - (157)- PT Bank Mizuho

IndonesiaUSD 3,333 23-12-2009 10-12-2012 - (223)

- PT ANZ Panin Bank USD 1,667 23-12-2009 10-12-2012 - (137)- PT Bank Mizuho

Indonesia- Standard Chartered Bank- Standard Chartered Bank- PT ANZ Panin Bank

USD 3,750

USD 3,750USD 7,500USD 4,167

21-01-2010

21-01-201031-03-201030-04-2010

25-01-2013

25-01-201308-03-201326-04-2013

-

---

(256)

(356)(650)(341)

- PT Bank OCBCIndonesia

- Standard Chartered Bank- PT Bank OCBC

Indonesia- PT Bank Danamon

Indonesia Tbk- PT ANZ Panin Bank- PT Bank OCBC

Indonesia- The Hongkong and

Shanghai BankingCorporation Limited

USD 8,333USD 9,167USD 4,583USD 5,000

USD 5,000USD 5,000USD 15,000

29-06-201030-08-201029-09-201028-10-2010

19-11-201010-12-201017-12-2010

10-06-201330-08-201327-09-201328-10-2013

15-11-201310-12-201317-12-2013

---

125

50--

(554)(145)(151)

-

-(44)(221)

JPY 1,458,333USD 132,232 11,929 (20,316)

PT Bank DanamonIndonesia Tbk

Rp 16,666,667 15-09-2008 12-09-2011 - (601)

11,929 (20,917)

Page 214: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

196

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 42 Page

7. PIUTANG DAN LIABILITAS DERIVATIF(lanjutan)

7. DERIVATIVE RECEIVABLE AND PAYABLE(continued)

31 Desember/December 2009Nilai wajar/Fair values

Instrumen/Instruments

Jumlah nosional/Notional amount

(“000”)

Tanggalperjanjian/

Agreement date

Tanggal jatuhtempo/Maturity

date

Tagihan derivatif/Derivativesreceivable

Liabilitas derivatif/Derivatives payable

Lindung nilai arus kas/cash flows hedgeCross currency swaps (USD –Rp)- Standard Chartered Bank USD 2,500 15-06-2007 15-06-2010 1,273 -- Standard Chartered Bank USD 2,500 17-10-2007 15-09-2010 533 -- PT ANZ Panin Bank USD 12,000 22-01-2008 15-01-2011 - (600)- PT Bank DanamonIndonesia Tbk USD 7,200 22-01-2008 15-01-2011 - (2,005)

- Standard Chartered Bank USD 4,000 24-09-2008 15-06-2011 - (1,369)- PT ANZ Panin Bank USD 3,500 24-09-2008 15-06-2011 - (763)- The Royal Bank ofScotland USD 2,500 20-09-2008 21-02-2011 - (361)

Cross currency swaps (JPY –USD)- PT ANZ Panin Bank JPY 375,000 16-03-2009 09-03-2012 1,560 -- PT Bank Permata, Tbk JPY 416,667 27-05-2009 24-05-2012 881 -- Standard Chartered Bank JPY 416,667 17-06-2009 14-06-2012 1,330 -Cross currency swaps (JPY – Rp)- Standard Chartered Bank JPY 416,667 27-05-2009 24-05-2012 - (5,361)- Standard Chartered Bank JPY 416,667 17-06-2009 14-06-2012 - (4,413)- PT ANZ Panin Bank JPY 416,667 17-06-2009 14-06-2012 - (3,093)Interest rate swaps- Standard Chartered Bank USD 1,000 30-06-2008 30-06-2011 - (250)- PT ANZ Panin Bank USD 1,500 30-06-2008 30-06-2011 - (323)- Standard Chartered Bank USD 1,166 05-08-2008 05-08-2011 - (316)- PT ANZ Panin Bank USD 1,021 05-08-2008 05-08-2011 - (274)- The Royal Bank of

Scotland USD 729 05-08-2008 05-08-2011 - (200)- Standard Chartered Bank USD 2,334 16-09-2008 15-09-2011 - (569)- PT ANZ Panin Bank USD 2,042 16-09-2008 15-09-2011 - (504)- The Royal Bank of

Scotland USD 1,458 16-09-2008 15-09-2011 - (362)- Standard Chartered Bank USD 2,666 10-10-2008 10-10-2011 - (877)- PT ANZ Panin Bank USD 2,333 10-10-2008 10-10-2011 - (774)- The Royal Bank of

Scotland USD 1,667 10-10-2008 10-10-2011 - (556)- PT ANZ Panin Bank USD 2,500 10-12-2009 10-12-2012 - (27)- Standard Chartered Bank USD 2,500 10-12-2009 10-12-2012 - (43)- PT Bank Mizuho

Indonesia USD 5,000 28-12-2009 10-12-2012 - (55)JPY 2,458,335USD 62,116 5,577 (23,095)

PT Bank DanamonIndonesia Tbk Rp 3,333,333 17-09-2008 19-09-2011 - (1,511)

5,577 (24,606)

31 Desember/December 2008Nilai wajar/Fair values

Instrumen/Instruments

Jumlah nosional/Notional amount

(“000”)

Tanggalperjanjian/

Agreement date

Tanggal jatuhtempo/Maturity

date

Tagihan derivatif/Derivativesreceivable

Liabilitas derivatif/Derivatives payable

Lindung nilai arus kas/cash flows hedgeCross currency swaps

(USD – Rp)- Standard Chartered Bank USD 7,500 15-06-2007 15-06-2010 20,487 -- Standard Chartered Bank USD 5,833 17-10-2007 15-09-2010 14,720 -- PT ANZ Panin Bank USD 20,000 22-01-2008 15-01-2011 36,097 -- PT Bank Danamon

Indonesia Tbk USD 12,000 22-01-2008 15-01-2011 24,743 -- Standard Chartered Bank USD 6,667 24-09-2008 15-06-2011 14,351 -- PT ANZ Panin Bank USD 5,833 24-09-2008 15-06-2011 10,684 -- The Royal Bank of

Scotland USD 4,167 20-09-2008 21-02-2011 8,568 -

Page 215: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

197

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 43 Page

7. PIUTANG DAN LIABILITAS DERIVATIF(lanjutan)

7. DERIVATIVE RECEIVABLE AND PAYABLE(continued)

31 Desember/December 2008Nilai wajar/Fair values

Instrumen/Instruments

Jumlah nosional/Notional amount

(“000”)

Tanggalperjanjian/

Agreement date

Tanggal jatuhtempo/Maturity

date

Tagihan derivatif/Derivativesreceivable

Liabilitas derivatif/Derivatives payable

Lindung nilai arus kas/cash flows hedgeInterest rate swaps- Standard Chartered Bank USD 1,667 30-06-2008 30-06-2011 - (589)- PT ANZ Panin Bank USD 2,500 30-06-2008 30-06-2011 - (839)- Standard Chartered Bank USD 1,833 05-08-2008 05-08-2011 - (557)- PT ANZ Panin Bank USD 1,604 05-08-2008 05-08-2011 - (447)- The Royal Bank of

Scotland USD 1,146 05-08-2008 05-08-2011 - (354)- Standard Chartered Bank USD 3,667 16-09-2008 15-09-2011 - (1,107)- PT ANZ Panin Bank USD 3,208 16-09-2008 15-09-2011 - (904)- The Royal Bank of

Scotland USD 2,292 16-09-2008 15-09-2011 - (706)- Standard Chartered Bank USD 4,000 10-10-2008 10-10-2011 - (1,392)- PT ANZ Panin Bank USD 3,500 10-10-2008 10-10-2011 - (1,158)- The Royal Bank of

Scotland USD 2,500 10-10-2008 10-10-2011 - (883)

USD 89,917 129,650 (8,936)PT Bank Danamon

Indonesia Tbk Rp 50,000,000 17-09-2008 19-09-2011 - (76)

129,650 (9,012)

Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember2010, 2009 dan 2008, transaksi derivatif tersebutmemiliki efektivitas yang tinggi dalam melindungi(offsetting) perubahan arus kas yang dilindunginilainya, oleh karena itu selisih nilai wajar daritransaksi derivatif dengan keuntungan/(kerugian)selisih kurs yang belum terealisasi atas pinjamanpada tanggal 30 September 2011, 31 December2010, 2009 and 2008 masing-masing sebesarRp 7.913, Rp (14.149), Rp (14.169) danRp 13.786 dicatat di Ekuitas pada Cadanganlindung nilai arus kas setelah memperhitungkanperubahan kurs pinjaman bank dan pajaktangguhan.

As at 30 September 2011, 31 December 2010,2009 and 2008 these derivative transactionsare highly effective in achieving offsettingchanges in cash flows attributable to thehedged item, hence, as at 30 September 2011,31 December 2010, 2009 and 2008, thedifference between mark to market fromderivative transactions and unrealisedgains/(losses) on foreign exchange on its USDollar loans are recorded in the Equity underCash flow hedging reserves amounting toRp 7,913, Rp (14,149), Rp (14,169) andRp 13,786, respectively, after considering theforeign exchange translation of related hedgedbank loans and deferred tax.

Lihat Catatan 17 untuk rincian saldo dan transaksidengan pihak - pihak berelasi.

Refer to Note 17 for details of balances andtransactions with related parties.

Page 216: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

198

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 44 Page

8. ASET TETAP 8. FIXED ASSETS

30 September 2011Saldo awal/Beginningbalance

Penambahan/Additions

Pengurangan/Disposals

Saldo akhir/Ending balance

Harga perolehan CostKendaraan 1,542 - - 1,542 Motor vehiclesPeralatan dan Office equipmentperabot kantor 4,462 454 - 4,916 and fixtures

LeaseholdPrasarana 2,422 12 - 2,434 improvements

8,426 466 - 8,892Accumulated

Akumulasi penyusutan depreciationKendaraan 719 231 - 950 Motor vehiclesPerlengkapan dan Office equipmentperalatan kantor 2,417 607 - 3,024 and fixtures

LeaseholdPrasarana 1,646 250 - 1,896 improvements

4,782 1,088 - 5,870Nilai buku bersih 3,644 3,022 Net book value

31 Desember/December 2010Saldo awal/Beginningbalance

Penambahan/Additions

Pengurangan/Disposals

Saldo akhir/Ending balance

Harga perolehan CostKendaraan 1,333 209 - 1,542 Motor vehiclesPeralatan dan Office equipmentperabot kantor 3,200 1,262 - 4,462 and fixtures

LeaseholdPrasarana 1,849 573 - 2,422 improvements

6,382 2,044 - 8,426Accumulated

Akumulasi penyusutan depreciationKendaraan 432 287 - 719 Motor vehiclesPerlengkapan dan Office equipmentperalatan kantor 1,674 743 - 2,417 and fixtures

LeaseholdPrasarana 1,232 414 - 1,646 improvements

3,338 1,444 - 4,782Nilai buku bersih 3,044 3,644 Net book value

31 Desember/December 2009Saldo awal/Beginningbalance

Penambahan/Additions

Pengurangan/Disposals

Saldo akhir/Ending balance

Harga perolehan CostKendaraan 1,333 - - 1,333 Motor vehiclesPeralatan dan Office equipmentperabot kantor 2,842 358 - 3,200 and fixtures

LeaseholdPrasarana 1,851 17 (19) 1,849 improvements

6,026 375 (19) 6,382Accumulated

Akumulasi penyusutan depreciationKendaraan 165 267 - 432 Motor vehiclesPerlengkapan dan Office equipmentperalatan kantor 1,080 594 - 1,674 and fixtures

LeaseholdPrasarana 869 369 (6) 1,232 improvements

2,114 1,230 (6) 3,338

Nilai buku bersih 3,912 3,044 Net book value

Page 217: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

199

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 45 Page

8. ASET TETAP (lanjutan) 8. FIXED ASSETS (continued)

31 Desember/December 2008Saldo awal/Beginningbalance

Penambahan/Additions

Pengurangan/Disposals

Saldo akhir/Ending balance

Harga perolehan CostKendaraan - 1,333 - 1,333 Motor vehiclesPeralatan dan Office equipmentperabot kantor 3,140 534 (832) 2,842 and fixtures

LeaseholdPrasarana 2,054 101 (304) 1,851 improvements

5,194 1,968 (1,136) 6,026Accumulated

Akumulasi penyusutan depreciationKendaraan - 165 - 165 Motor vehiclesPerlengkapan dan Office equipmentperalatan kantor 1,352 547 (819) 1,080 and fixtures

LeaseholdPrasarana 808 365 (304) 869 improvements

2,160 1,077 (1,123) 2,114Nilai buku bersih 3,034 3,912 Net book value

Pada tanggal 30 September 2011, kendaraanPerseroan diasuransikan kepada PT AsuransiAstra Buana, pihak berelasi, terhadap all risktermasuk risiko pemogokan, huru-hara dankerusuhan sipil berdasarkan suatu paket polistertentu dengan nilai pertanggungan sebesarRp 1.458 (31 Desember 2010: Rp 1.542, 2009:Rp 1.333 dan 2008: Rp 1.333).

As at 30 September 2011, the Company’smotor vehicles are insured with PT AsuransiAstra Buana, a related party, against all riskinsurance cover including losses arising fromstrikes, riots and civil unrest based on certainpolicy package with sum insured of Rp 1,458(31 December 2010: Rp 1,542, 2009: Rp 1,333and 2008: Rp 1,333).

Direksi berpendapat bahwa nilai pertanggungantersebut cukup untuk menutupi kemungkinankerugian atas aset yang dipertanggungkan.

The directors believe that the insurancecoverage is adequate to cover possible losseson the assets insured.

9. LIABILITAS LAIN - LAIN DAN BEBAN YANGMASIH HARUS DIBAYAR

9. OTHER PAYABLES AND ACCRUEDEXPENSES

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008Pihak ketiga: Third parties:- Uang muka pelanggan 39,495 32,566 17,734 3,779 Advance from customers -- Bunga 32,559 21,727 17,058 21,682 Interest -- Liabilitas asuransi 14,036 6,105 2,732 - Insurance payable -- Liabilitas fidusia 2,008 1,626 1,281 1,407 Fiducia payable -- Tenaga ahli 1,075 994 368 428 Professional fees -- Lain-lain 15,154 4,486 1,139 967 Others -

104,327 67,504 40,312 28,263Pihak berelasi: Related parties:- Liabilitas asuransi 20,596 9,865 4,361 4,178 Insurance payable -- Bunga 8 36 57 84 Interest -- Lain-lain - 34 - 343 Others -

20,604 9,935 4,418 4,605

124,931 77,439 44,730 32,868

Lihat Catatan 17 untuk rincian saldo dan transaksidengan pihak - pihak berelasi.

Refer to Note 17 for details of balances andtransactions with related parties.

Page 218: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

200

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 46 Page

10. PINJAMAN YANG DITERIMA 10. BORROWINGS

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Bank BanksPihak ketiga: Third parties:Rupiah RupiahLembaga Pembiayaan Ekspor Lembaga Pembiayaan EksporIndonesia 416,667 200,000 - - Indonesia

PT Bank Central Asia Tbk. 200,000 191,667 158,333 91,667 PT Bank Central Asia Tbk.PT Bank Danamon IndonesiaTbk. 140,000 195,000 - - PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

PT Bank OCBC NISP Tbk. 102,083 345,833 - - PT Bank OCBC NISP Tbk.Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank- sindikasi/club deal 62,500 100,000 150,000 - syndicated/club deal -

PT Bank DKI 23,201 - - - PT Bank DKIPT Bank InternationalIndonesia Tbk. - 300,000 300,000 380,000 PT Bank International Indonesia Tbk.

PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk. - 35,714 272,143 478,571 (Persero) Tbk.

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. - 16,667 42,333 69,500 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk.

Dolar AS US DollarMizuho Corporate Bank, Ltd 1,198,457 - - - Mizuho Corporate Bank, LtdStandard Chartered Bank Standard Chartered Bank- bilateral 294,100 412,088 - - billateral -- sindikasi/club deal 209,546 408,341 403,417 634,188 syndicated/club deal -

Bank of China 121,316 - - - Bank of ChinaThe Hongkong and Shanghai The Hongkong and ShanghaiBanking Corporation 99,259 134,865 - - Banking Corporation

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. 29,410 41,209 4,700 12,775 PT Bank Ekonomi Raharja TbkPT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia- bilateral - 4,995 20,889 42,583 billateral -- sindikasi/club deal - 57,542 180,480 350,400 syndicated/club deal -

Sumitomo Trust & Banking Co. Ltd. - 3,916 20,074 41,492 Sumitomo Trust & Banking Co. LtdPT Bank Sumitomo MitsuiIndonesia - 2,286 24,343 70,113 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

2,896,539 2,450,123 1,576,712 2,171,289Pihak berelasi: Related parties:Dolar AS US DollarPT Bank Permata Tbk - 17,982 - - PT Bank Permata Tbk

2,896,539 2,468,105 1,576,712 2,171,289Bukan bank Non banksPihak ketiga: Third parties:Dolar AS US DollarJA Mitsui Leasing, Ltd. 209,546 134,865 - - JA Mitsui Leasing, LtdMG Leasing, Corp. 73,525 - - - MG Leasing,Corp.

Yen Jepang Japan YenJA Mitsui Leasing, Ltd. 81,631 160,833 250,023 - JA Mitsui Leasing, Ltd.

364,702 295,698 250,023 -

Pihak berelasi: Related parties:Rupiah RupiahPT Intertel Nusaperdana - - - 30,000 PT Intertel Nusaperdana

364,702 295,698 250,023 30,000

3,261,241 2,763,803 1,826,735 2,201,289Dikurangi: Less:Provisi dan administrasi (27,705) (17,927) (15,267) (8,216) Provision and administration

3,233,536 2,745,876 1,811,468 2,193,073

Page 219: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

201

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 47 Page

10. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 10. BORROWINGS (continued)

Cicilan pokok pinjaman sesuai dengan tanggal jatuhtemponya:

Borrowings principle have the following settlementaging profile:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

< 1 tahun 1,453,500 1,550,561 864,002 1,036,257 < 1 year1 - 2 tahun 1,226,464 767,941 785,568 633,244 1 - 2 years2 - 3 tahun 553,572 427,374 161,898 523,572 2 - 3 years

3,233,536 2,745,876 1,811,468 2,193,073

Pada tanggal 30 September 2011, pinjaman -pinjaman tersebut di atas dikenakan suku bungaper tahun antara 7,5% - 10,5% untuk mata uangRupiah (31 Desember 2010: 9,1% - 13,7%, 2009:9,1% - 15,0% dan 2008: 9,1% - 15,8%), 3,0% -4,4% untuk mata uang Dolar AS (31 Desember2010: 3,0% - 5,6%, 2009: 7,1% - 7,1% dan 2008:3,0% - 7,1%) dan 3,2% - 3,6% untuk mata uangYen Jepang (31 Desember 2010: 3,2% - 3,6%,2009: 3,2% - 3,6% dan 2008: nihil).

As at 30 September 2011, the above loans bearinterest at rates ranging from 7.5% - 10.5% perannum for loans in Rupiah (31 December 2010:9.1% - 13.7%, 2009: 9.1% - 15.0% and 2008:9.1% - 15.8%),3.0% - 4.4% for loans in USDollar (31 December 2010: 3.0% - 5.6%, 2009:7.1% - 7.1% and 2008: 3.0% - 7.1%) and 3.2%- 3.6% for loans in Japan Yen (31 December2010: 3.2% - 3.6%, 2009: 3.2% - 3.6% and2008: Nil).

Fasilitas pinjaman yang diterima tersebut di atasdijamin dengan piutang sewa pembiayaan (lihatCatatan 4) kecuali untuk pinjaman yang diterimadari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia,Sumitomo Trust & Banking Co. Ltd. dan pinjamanbilateral PT Bank Mizuho Indonesia dijamindengan Surat Jaminan yang dikeluarkan olehMarubeni Corporation, Jepang.

Borrowings facilities are collateralised by directfinancing lease receivables (refer to Note 4)except for borrowings facilities from PT BankSumitomo Mitsui Indonesia, Sumitomo Trust &Banking Co. Ltd. and bilateral borrowing fromPT Bank Mizuho Indonesia which areguaranteed by the Letter of Guarantee issuedby Marubeni Corporation, Japan.

Fasilitas pinjaman dari beberapa bankmensyaratkan Perseroan untuk memberikanpemberitahuan tertulis dalam hal perubahanmodal dan pemegang saham, perubahan susunandireksi dan komisaris serta perubahan bisnisutama. Dalam perjanjian pinjaman tersebut,Perseroan diwajibkan untuk menjaga rasiokeuangan tertentu dan liabilitas penyampaianlaporan lainnya.

The loan facilities from those banks require theCompany to provide written notice in respect ofchanges of capital and shareholders, changesof directors and commissioners, and changes ofmain business activities. Under the loanagreements, the Company is obliged tomaintain certain financial ratio and otherreporting obligations.

Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember2010, 2009 dan 2008 Perseroan telah memenuhisemua persyaratan yang ditetapkan dalamperjanjian pinjaman yang diterima di atas.

As at 30 September 2011, 31 December 2010,2009 and 2008, the Company has fulfilled allcovenants requirements stipulated in all of theabove borrowing agreements.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia(LPEI)

Pada tanggal 2 Desember 2010, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman dari LPEI denganjumlah maksimum penarikan sebesar Rp 200.000dan jangka waktu penarikan sampai dengantanggal 2 Juni 2011. Fasilitas pinjaman ini akanjatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

On 2 December 2010, the Company obtained aloan facility from LPEI with a maximum creditlimit amounting to Rp 200,000 and availabilityperiod until 2 June 2010. This facility will maturein 3 years after the drawdown.

Pada tanggal 28 Maret 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman dari LPEI denganjumlah maksimum penarikan sebesar Rp 300.000dan jangka waktu penarikan sampai dengantanggal 28 September 2011. Fasilitas pinjaman iniakan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggalpenarikan.

On 28 March 2011, the Company obtained aloan facility from LPEI with a maximum creditlimit amounting to Rp 300,000 and availabilityperiod until 28 September 2011. This facility willmature in 3 years after the drawdown.

Page 220: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

202

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 48 Page

10. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 10. BORROWINGS (continued)

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)

Pada tanggal 17 Maret 2008, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dariBCA dengan jumlah maksimum penarikansebesar Rp 100.000 dan jangka waktu penarikansampai dengan tanggal 17 Maret 2009. Fasilitaspinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelahtanggal penarikan. Seluruh fasilitas pinjaman initelah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal10 Juli 2011.

On 17 March 2008, the Company obtained aworking capital loan facility with a maximumdrawdown amounting to Rp 100,000 from BCAwith availability period until 17 March 2009. Thisfacility will mature in 3 years after thedrawdown. All facility has matured and fully paidon 10 July 2011.

Pada tanggal 15 Oktober 2009, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dariBCA dengan jumlah maksimum penarikansebesar Rp 100.000 dan jangka waktu penarikansampai dengan tanggal 15 Januari 2010. Fasilitaspinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelahtanggal penarikan.

Pada tanggal 4 November 2010, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dariBCA dengan jumlah maksimum penarikansebesar Rp 200.000 dan jangka waktu penarikansampai dengan tanggal 4 Mei 2011. Fasilitaspinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelahtanggal penarikan.

On 15 October 2009, the Company obtained aworking capital loan facility with a maximumdrawdown amounting to Rp 100,000 from BCAwith availability period until 15 January 2010.This facility will mature in 3 years after thedrawdown.

On 4 November 2010, the Company obtained aworking capital loan facility with a maximumdrawdown amounting to Rp 200,000 from BCAwith availability period until 4 May 2011. Thefacility will mature in 3 years after thedrawdown.

Pada tanggal 8 September 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dariBCA dalam bentuk term loan dan overdraftdengan jumlah maksimum penarikan masing-masing sebesar Rp 200.000 dan Rp 50.000.Jangka waktu penarikan masing-masing sampaidengan tanggal 8 Maret 2012 dan 8 September2012. Fasilitas pinjaman untuk term loan ini akanjatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

On 8 September 2011, the Company obtained aworking capital loan facility in the form of termloan and overdraft with a maximum drawdownamounting to Rp 200,000 and Rp 50,000,respectively, from BCA. Availability period forthese loans until 8 March 2012 and8September 2012, respectively. The term loanfacility will mature in 3 years after thedrawdown.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDI) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDI)

Pada tanggal 10 Februari 2010, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dariBDI berupa fasilitas modal kerja dalam bentukdemand loan dan term loan dengan batasmaksimum kredit masing-masing sejumlahRp 100.000 dan Rp 200.000. Fasilitas dalambentuk demand loan akan jatuh tempo tanggal 10Februari 2011 dan fasilitas pinjaman term loanakan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggalpenarikan.

On 10 February 2010, the Company obtained aworking capital loan facility from BDI in form ofdemand loan and term loan facility with amaximum credit limit amounting to Rp 100,000and Rp 200,000, respectively. Demand loanfacility will mature on 10 February 2011 andterm loan facility will mature in 3 years after thedrawdown.

Pada tanggal 10 Mei 2011, Perseroanmemperpanjang jatuh tempo fasilitas pinjamanmodal kerja demand loan dan term loan sampaidengan tanggal 10 Mei 2012.

On 10 May 2011, the Company has extendedthe maturity of working capital loan and termloan facility until 10 May 2012.

Pada tanggal 11 Juli 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas demand loan dengan batasmaksimum kredit sejumlah Dolar AS 10.000.000.Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo tanggal11 Juli 2012.

On 11 July 2011, the Company obtained ademand loan facility with a maximum credit limitamounting to US Dollar 10,000,000. This loanfacility will mature on 11 July 2012.

Page 221: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

203

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 49 Page

10. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 10. BORROWINGS (continued)

PT OCBC NISP Tbk. (NISP) PT OCBC NISP Tbk. (NISP)

Pada tanggal 16 April 2010, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dariNISP dengan jumlah maksimum penarikansebesar Rp 175.000 dan jangka waktu penarikansampai dengan tanggal 16 Oktober 2010. Fasilitaspinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelahtanggal penarikan.

Pada tanggal 26 November 2010, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja yangbersifat revolving dari NISP dengan batasmaksimum kredit sebesar Rp 200.000 dan jangkawaktu penarikan sampai dengan 27 Januari 2011.Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dandibayar penuh pada tanggal 26 Januari 2011.

On 16 April 2010, the Company obtained aworking capital loan facility amounting to Rp175,000 from NISP with availability period until16 October 2010. This facility will mature in 3years after the drawdown.

On 26 November 2010, the Company obtaineda revolving working capital loan facility fromNISP with a maximum credit limit amounting toRp 200,000 with availability period until27 January 2011. The facility has matured andfully paid on 26 January 2011.

Standard Chartered Bank (SCB) Standard Chartered Bank (SCB)

Perseroan mendapatkan fasilitas pinjamansindikasi dan Club Deal dari beberapa bankseperti yang dijelaskan sebagai berikut:

The Company obtained syndications and clubdeal facilities from several banks as describedbelow:

Pada tanggal 30 Mei 2007, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman sindikasi modalkerja sebesar Dolar AS 25.000.000 dari PT BankMizuho Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PTBank Resona Perdania dan Standard CharteredBank bertindak sebagai mandated lead arrangers.Standard Chartered Bank (Hongkong) Limitedbertindak sebagai facility agent, dan StandardChartered Bank cabang Jakarta sebagai onshoresecurity agent. Pembayaran cicilan pokok setiapbulan yang dimulai bulan Juni 2007. Fasilitas iniakan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggalpenarikan. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempodan dibayar penuh pada tanggal 15 September2010.

On 30 May 2007, the Company obtained aworking capital loan syndication facilityamounting to US Dollar 25,000,000 from PTBank Mizuho Indonesia, PT Bank CIMB NiagaTbk, PT Bank Resona Perdania and StandardChartered Bank acted as mandated leadarrangers. Standard Chartered Bank(Hongkong) Limited acted as facility agent, andStandard Chartered Bank Jakarta Branch actedas onshore security agent. Repayment of loanwill be on a monthly basis starting June 2007.This facility will mature in 3 years after thedrawdown. The facility has matured and fullypaid on 15 September 2010.

Pada tanggal 24 April 2008, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman berupa modal kerjadari beberapa bank dalam bentuk Club Dealsebesar Dolar AS 50.000.000. Pinjaman tersebutberasal dari Standard Chartered Bank cabangJakarta, Standard Chartered Bank cabangSingapura, PT ANZ Panin Bank dan The RoyalBank of Scotland cabang Jakarta. StandardChartered Bank (Hongkong) Limited bertindaksebagai facility agent dan Standard CharteredCabang Jakarta sebagai onshore security agent.Fasilitas ini akan jatuh tempo 3 tahun setelahtanggal penarikan dan akan jatuh tempo padatanggal 11 Oktober 2011.

On 24 April 2008, the Company obtained aworking capital loan facility from several banksas a Club Deal amounting to US Dollar50,000,000. The facility is received fromStandard Chartered Bank Jakarta Branch,Standard Chartered Singapore Branch, PT ANZPanin Bank and The Royal Bank of ScotlandJakarta Branch. Standard Chartered Bank(Hongkong) Limited acted as facility agent andStandard Chartered Bank Jakarta Branch actedas onshore security agent. This facility willmature in 3 years after the drawdown and thisloan facility will mature on 11 October 2011.

Pada tanggal 4 Desember 2009, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman berupa modal kerjadalam bentuk Club Deal sebesar Dolar AS40.000.000 dan Rp 150.000. Pinjaman tersebutberasal dari Overseas-Chinese BankingCorporation (OCBC) Limited, PT ANZ Panin Bank,PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. cabangSingapura, PT Bank Mizuho Indonesia, danStandard Chartered Bank cabang Jakarta.Standard Chartered Bank (Hongkong) Limitedbertindak sebagai facility agent dan offshoresecurity agent serta Standard Chartered cabangJakarta sebagai onshore security agent. Fasilitasini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggalpenarikan.

On 4 December 2009, the Company obtained aworking capital loan facility as Club Dealamounting to US Dollar 40,000,000 and Rp150,000. The facility is received from Overseas-Chinese Banking Corporation (OCBC) Limited,PT ANZ Panin Bank, PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. Singapore Branch, PT Bank MizuhoIndonesia, and Standard Chartered BankJakarta Branch. Standard Chartered Bank(Hongkong) Limited acted as facility agent andoffshore security agent while StandardChartered Bank Jakarta Branch acted asonshore security agent. This facility will maturein 3 years after the drawdown.

Page 222: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

204

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 50 Page

10. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 10. BORROWINGS (continued)

Standard Chartered Bank (SCB) (lanjutan) Standard Chartered Bank (SCB) (continued)

Pada tanggal 25 Februari 2010, Perseroanmemperoleh tambahan fasilitas pinjamanberkaitan dengan fasilitas pinjaman dalam bentukClub Deal di atas sebesar Dolar AS 5.000.000 dariOCBC Limited.

Pada tanggal 27 Agustus 2010, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dalambentuk term loan dengan batas maksimum kreditsejumlah Dolar AS 50.000.000. Fasilitas pinjamanini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggalpenarikan.

On 25 February 2010, the Company obtained asupplementary facility related to club deal aboveamounting to US Dollar 5,000,000 from OCBCLimited.

On 27 August 2010, the Company obtained aworking capital loan facility in form of term loanwith a maximum credit limit amounting to USDollar 50,000,000. This facility will mature in 3years after the drawdown.

PT Bank DKI (DKI) PT Bank DKI (DKI)

Pada tanggal 27 Juni 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dariDKI dengan jumlah maksimum penarikan sebesarRp 225.000 dan jangka waktu penarikan sampaidengan tanggal 27 Desember 2011. Fasilitaspinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelahtanggal penarikan.

On 27 June 2011, the Company obtained aworking capital loan facility with a maximumdrawdown amounting to Rp 225,000 from DKIwith availability period until 27 December 2011.This facility will mature in 3 years after thedrawdown.

PT Bank International Indonesia Tbk. (BII) PT Bank International Indonesia Tbk. (BII)

Pada tanggal 20 September 2006, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BIIdengan batas maksimum kredit sejumlahRp 100.000 dan jatuh tempo pada tanggal20 November 2009. Fasilitas pinjaman ini telahjatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal10 November 2009.

Pada tanggal 26 Agustus 2007, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BIIdengan batas maksimum kredit sejumlah DolarAS 5.000.000 dan telah jatuh tempo serta dibayarpenuh pada tanggal 26 Agustus 2008.

On 20 September 2006, the Company hasobtained a working capital loan facility from BIIwith a maximum credit limit amounting toRp 100,000, and matured on 20 November2009. The facility has matured and fully paid on10 November 2009.

On 26 August 2007, the Company has obtaineda working capital loan facility from BII with amaximum credit limit amounting to US Dollar5,000,000 and has matured and fully paid on26 August 2008.

Pada tanggal 25 Februari 2008, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman dari BII denganbatas maksimum kredit sejumlah Rp 300.000.Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dandibayar penuh pada tanggal 10 April 2011.

On 25 February 2008, the Company hasobtained a loan facility from BII with a maximumcredit limit amounting to Rp 300,000. The facilityhas matured and fully paid on 10 April 2011.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.(BNI)

Pada tanggal 20 September 2006, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja yangbersifat revolving dari BNI dengan batasmaksimum kredit sejumlah Rp 300.000. Fasilitaspinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal19 September 2008 dan telah diperpanjangsampai dengan tanggal 19 September 2010 dantelah jatuh tempo serta dibayar penuh padatanggal 19 Desember 2010.

On 20 September 2006, the Company obtaineda revolving working capital loan facility from BNIwith a maximum credit limit amounting toRp 300,000. The facility has matured on19 September 2008 and has been rolled overuntil 19 September 2010 and has matured andfully paid on 19 December 2010.

Page 223: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

205

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 51 Page

10. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 10. BORROWINGS (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI)(lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.(BNI) (continued)

Pada tanggal 10 Oktober 2007, Perseroanmemperoleh tambahan fasilitas pinjaman modalkerja dari BNI dengan jumlah maksimumpenarikan sejumlah Rp 250.000 dan jangka waktupenarikan sampai dengan 10 April 2008. Fasilitaspinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelahtanggal penarikan. Fasilitas pinjaman ini telahjatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal30 Juni 2011.

On 10 October 2007, the Company obtained anadditional working capital loan facility with amaximum drawdown amounting to Rp 250,000from BNI with availability period until 10 April2008. This facility will mature in 3 years after thedrawdown. The facility has matured and fullypaid on 30 June 2011.

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. (BER) PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. (BER)

Pada tanggal 26 Januari 2007, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dariBER dengan jumlah maksimum penarikansebesar Rp 30.000 dan jangka waktu penarikansampai dengan tanggal 26 Januari 2008. Seluruhfasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayarpenuh pada tanggal 1 Februari 2010.

Pada tanggal 2 Juni 2007, Perseroan memperolehfasilitas pinjaman dari BER dengan jumlahmaksimum penarikan sebesar Dolar AS 2.000.000dan jangka waktu penarikan sampai dengantanggal 2 Juni 2008. Seluruh fasilitas pinjaman initelah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal20 Juli 2010.

On 26 January 2007, the Company obtained aworking capital loan facility with a maximumdrawdown amounting to Rp 30,000 from BERwith availability period until 26 January 2008. Allfacility has matured and fully paid on 1 February2010.

On 2 June 2007, the Company obtained a loanfacility with a maximum drawdown amounting toUS Dollar 2,000,000 from BER with availabilityperiod until 2 June 2008. All facility has maturedand fully paid on 20 July 2010.

Pada tanggal 11 Agustus 2008, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman dari BER denganjumlah maksimum penarikan sebesar Rp 50.000dan jangka waktu penarikan sampai dengantanggal 11 Agustus 2009. Fasilitas pinjaman iniakan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggalpenarikan. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempodan dibayar penuh pada tanggal 12 September2011.

Pada tanggal 27 September 2010, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman dari BER denganjumlah maksimum penarikan sebesar Dolar AS5.000.000 dan jangka waktu penarikan sampaidengan tanggal 27 Maret 2011. Fasilitas pinjamanini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggalpenarikan.

On 11 August 2008, the Company obtained aloan facility with a maximum drawdownamounting to Rp 50,000 from BER withavailability period until 11 August 2009. Thisfacility will mature in 3 years after thedrawdown. The facility has matured and fullypaid on 12 September 2011.

On 27 September 2010, the Company obtaineda loan facility with a maximum drawdownamounting to US Dollar 5,000,000 from BERwith availability period until 27 March 2011. Thisfacility will mature in 3 years after thedrawdown.

Page 224: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

206

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 52 Page

10. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 10. BORROWINGS (continued)

Mizuho Corporate Bank, Ltd

Pada tanggal 24 Februari 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman berupa modal kerjadalam bentuk Club Deal sebesar Dolar AS145.000.000 dari PT ANZ Panin Bank, PT BankDanamon Indonesia Tbk., The Hongkong andShanghai Banking Corporation Limited, CabangJakarta, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. cabangSingapura, Mizuho Corporate Bank,Ltd, Natixis,Oversea-Chinese Banking Corporation Limiteddan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk denganMizuho Corporate Bank, Ltd., Singapura bertindaksebagai facility agent. PT Bank Mizuho Indonesiabertindak sebagai security agent. Fasilitas akanjatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

Mizuho Corporate Bank, Ltd

On 24 February 2011, the Company obtained aworking capital loan facility as Club Dealamounting to US Dollar 145,000,000. Thefacility received from PT ANZ Panin Bank, PTBank Danamon Indonesia Tbk., The Hongkongand Shanghai Banking Corporation Limited,Jakarta Branch, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.Singapore Branch, Mizuho Corporate Bank,Ltd,Natixis, Oversea-Chinese Banking CorporationLimited and PT Bank Ekonomi Raharja Tbk.Mizuho Corporate Bank, Ltd., Singapore actedas facility agent and PT Bank Mizuho Indonesiaacted as security agent. This facility will maturein 3 years after the drawdown.

PT Bank Mizuho Indonesia (BMI) PT Bank Mizuho Indonesia (BMI)

Pada tanggal 18 Desember 2007, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman sindikasi sebesarDolar AS 32.000.000 dari PT Bank MizuhoIndonesia, PT ANZ Panin Bank, PT Bank Mandiri(Persero) Tbk. cabang Singapura, PT BankDanamon Indonesia Tbk., dengan MizuhoCorporate Bank, Ltd., Singapura bertindaksebagai mandated lead arrangers. PT BankMizuho Indonesia bertindak sebagai securityagent dan facility agent. Fasilitas akan jatuhtempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Fasilitaspinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuhpada tanggal 18 Januari 2011.

On 18 December 2007, the Company obtaineda loan syndication facility of US Dollar32,000,000, from PT Bank Mizuho Indonesia,PT ANZ Panin Bank, PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. Singapore Branch, PT Bank DanamonIndonesia Tbk., with Mizuho Corporate Bank,Ltd., Singapore acted as mandated leadarrangers. PT Bank Mizuho Indonesia acted assecurity agent and facility agent. This facility willmature in 3 years after the drawdown. Thefacility has matured and fully paid on18 January 2011.

Pada tanggal 26 Februari 2008, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja yangbersifat revolving dari BMI dengan batasmaksimum kredit sejumlah Dolar AS 5.000.000dan jangka waktu penarikan sampai dengantanggal 31 Desember 2008. Fasilitas pinjaman iniakan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggalpenarikan. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempodan dibayar penuh pada tanggal 29 April 2011.

On 26 February 2008, the Company obtained arevolving working capital loan facility from BMIwith a maximum credit limit amounting to USDollar 5,000,000 and availability period until 31December 2008. This facility will mature in 3years after the drawdown. The facility hasmatured and fully paid on 29 April 2011.

Bank of China (BOC)

Pada tanggal 20 April 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerjadengan batas maksimum kredit sejumlah DolarAS 20.000.000 dengan jangka waktu penarikansampai dengan tanggal 11 November 2011 danakan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggalpenarikan.

Bank of China (BOC)

On 20 April 2011, the Company obtained aworking capital loan facility with maximum creditlimit amounting to US Dollar 20,000,000 withavailability period until 11 November 2011 andwill expire three years after drawdown.

Page 225: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

207

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 53 Page

10. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 10. BORROWINGS (continued)

The Hongkong and Shanghai BankingCorporation (HSBC)

The Hongkong and Shanghai BankingCorporation (HSBC)

Pada tanggal 15 Desember 2010, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerjadengan batas maksimum kredit sejumlah DolarAS 15.000.000 dengan jangka waktu penarikansampai dengan tanggal 15 Juni 2011. Fasilitaspinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelahtanggal penarikan.

On 15 December 2010, the Company obtainedworking capital loan facility with a maximumcredit limit amounting to US Dollar 15,000,000with availability period until 15 June 2011. Thisfacility will mature in 3 years after thedrawdown.

Sumitomo Trust & Banking Co. Ltd. Sumitomo Trust & Banking Co. Ltd.

Pada tanggal 5 Maret 2008, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerjadengan batas maksimum kredit sejumlah DolarAS 5.000.000 dengan jangka waktu penarikansampai dengan tanggal 31 Desember 2008 danakan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggalpenarikan. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempodan dibayar penuh pada tanggal 25 Maret 2011.

On 5 March 2008, the Company obtained aworking capital loan facility with a maximumcredit limit amounting to US Dollar 5,000,000with availability period until 31 December 2008and will mature in 3 years after the drawdown.The facility has matured and fully paid on25 March 2011.

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (BSMI) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (BSMI)

Pada tanggal 30 Agustus 2006, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja yangbersifat revolving dari BSMI dengan batasmaksimum kredit sejumlah Dolar AS 5.000.000dengan jangka waktu penarikan sampai dengantanggal 30 April 2007 dan akan jatuh tempo 3tahun setelah tanggal penarikan. Fasilitaspinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuhpada tanggal 2 Agustus 2010.

Pada tanggal 28 September 2007, Perseroan jugamemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja yangbersifat revolving dengan batas maksimum kreditsejumlah Dolar AS 5.000.000 dengan jangkawaktu penarikan sampai dengan tanggal30 September 2008 dan akan jatuh tempo 3 tahunsetelah tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman initelah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal5 Agustus 2011.

On 30 August 2006, the Company obtained arevolving working capital loan facility from BSMIwith a maximum credit limit amounting to USDollar 5,000,000 with availability period until30 April 2007 and will mature in 3 years afterthe drawdown. The facility has matured andfully paid on 2 August 2010.

On 28 September 2007, the Company alsoobtained revolving working capital loan facilitywith a maximum credit limit amounting to USDollar 5,000,000 with availability period until30 September 2008 and will mature in 3 yearsafter the drawdown. The facility has maturedand fully paid on 5 August 2011.

PT Bank Permata Tbk (Permata) PT Bank Permata Tbk (Permata)

Pada tanggal 10 Agustus 2010, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja yangbersifat revolving dari Permata dengan batasmaksimum kredit sejumlah Dolar AS 2.500.000dan Rp 5.000 dengan jangka waktu penarikansampai dengan tanggal 29 September 2012.

On 10 August 2010, the Company obtained arevolving working capital loan from Permatawith a maximum credit limit amounting to USDollar 2,500,000 and Rp 5,000 with availabilityperiod until 29 September 2012.

Page 226: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

208

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 54 Page

10. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 10. BORROWINGS (continued)

JA Mitsui Leasing, Ltd. JA Mitsui Leasing, Ltd.

Pada tanggal 22 Desember 2008, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerjasebesar Yen Jepang 3.000.000.000 dari JA MitsuiLeasing, Ltd. dengan jangka waktu penarikansampai dengan 22 Juni 2009. Fasilitas pinjamanini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggalpenarikan.

Pada tanggal 19 Oktober 2010, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerjasebesar Dolar AS 30.000.000 dari JA MitsuiLeasing, Ltd. dengan jangka waktu penarikansampai dengan 19 April 2011. Fasilitas pinjamanini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggalpenarikan.

On 22 December 2008, the Company obtaineda working capital loan facility amounting toJapan Yen 3,000,000,000 from JA MitsuiLeasing, Ltd. with availability period until22 June 2009. This facility will mature in 3 yearsafter the drawdown.

On 19 October 2010, the Company obtained aworking capital loan facility amounting to USDollar 30,000,000 from JA Mitsui Leasing, Ltd.with availability period until 19 April 2011. Thefacility will mature in 3 years after thedrawdown.

MG Leasing Corporation (MGL)

Pada tanggal 5 Januari 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerjadengan batas maksimum kredit sejumlah DolarAS 10.000.000 dengan jangka waktu penarikansampai dengan tanggal 5 Juli 2011. Fasilitaspinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelahtanggal penarikan.

MG Leasing Corporation (MGL)

On 5 January 2011, the Company obtained aworking capital loan facility with maximum creditlimit amounting to US Dollar 10,000,000 withavailability period until 5 July 2011. This loanfacility will mature 3 years after drawdown.

PT Intertel Nusaperdana (INP) PT Intertel Nusaperdana (INP)

Pada tanggal 20 Desember 2006, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dariINP dengan batas maksimum kredit sejumlahRp 50.000. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempopada tanggal 19 Desember 2007 dan telahdiperbaharui kembali sampai dengan tanggal19 Desember 2008. Pinjaman ini telah dilunasisecara penuh oleh Perseroan pada tanggal17 Desember 2008.

On 20 December 2006, the Company obtaineda working capital loan facility from INP with amaximum credit limit amounting to Rp 50,000.The facility has matured on 19 December 2007and has been renewed until 19 December 2008.This facility was fully paid by the Company on17 December 2008.

Pada tanggal 16 April 2007, Perseroan jugamemperoleh tambahan fasilitas pinjaman modalkerja dengan batas maksimum kredit sejumlahRp 30.000. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempopada tanggal 15 April 2008 dan telah diperpanjangsampai dengan tanggal 15 April 2009. Seluruhfasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayarpenuh pada tanggal 16 April 2009.

On 16 April 2007, the Company obtained anadditional working capital loan facility with amaximum credit limit amounting to Rp 30,000.The facility has matured on 15 April 2008 andhas been rolled over until 15 April 2009. Allfacility has matured and fully paid on 16 April2009.

Perseroan telah melakukan kontrak crosscurrency swap untuk mengantisipasi risikofluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar ataspinjaman dalam mata uang Dolar AS dan YenJepang dari semua pinjaman di atas (lihatCatatan 7).

The Company has entered into cross currencyswap contracts in order to mitigate the risk offluctuation in interest rate and exchange ratefrom its loan in US Dollar and Japan Yen fromall those borrowing above (refer to Note 7).

Lihat Catatan 17 untuk rincian saldo dan transaksidengan pihak berelasi.

Refer to Note 17 for details of balances andtransactions with related parties.

Page 227: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

209

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 55 Page

11. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 11. SECURITIES ISSUED

a. Liabilitas obligasi a. Bonds

2011

Nilai nominal Par value- Obligasi SAN Finance I 600,000 SAN Finance Bonds I -Dikurangi: Less:Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (3,048) Unamortised bonds issuance costsBersih 596,952 Net

Beban amortisasi emisi obligasi 1,556 Amortisation of bonds issuance costs

Seri/Serie

Nilainominal/Par value

Tingkatbungatahunan/AnnualInterestRate

Jatuhtempo/Due date

Statussaldo/Balancestatus

Cicilan/Installment

Seri/Serie A 105,000 7.7% Januari/January2012

Belumjatuhtempo/Not yetdue

Pembayaran pokok obligasi secara penuh dilakukanpada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bungadibayarkan setiap triwulanan/The bonds principal willbe paid in a lump sum amount on the due date.Interest is paid on a quarterly basis.

Seri/Serie B 101,000 8.9% Januari/January2013

Belumjatuhtempo/Not yetdue

Pembayaran pokok obligasi secara penuh dilakukanpada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bungadibayarkan setiap triwulanan/The bonds principal willbe paid in a lump sum amount on the due date.Interest is paid on a quarterly basis.

Seri/Serie C 394,000 9.3% Januari/January2014

Belumjatuhtempo/Not yetdue

Pembayaran pokok obligasi secara penuh dilakukanpada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bungadibayarkan setiap triwulanan/The bonds principal willbe paid in a lump sum amount on the due date.Interest is paid on a quarterly basis.

Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PTPemeringkat Efek Indonesia dengan suratNo. 1251/PEF-DIR/IX/2011 tertanggal30 September 2011, Obligasi SAN FinanceI/2011 mendapat peringkat id A+.

Based on the letter of PT Pemeringkat EfekIndonesia No. 1251/PEF-DIR/IX/2011 dated30 September 2011, SAN Finance BondsI/2011 is rated at id A+.

Perseroan menunjuk PT Bank RakyatIndoensia (Persero) Tbk. sebagai Wali Amanatuntuk Obligasi SAN Finance I/2011 sesuaidengan Akta Notaris Linda Herawati, S.H.,No. 02 tanggal 6 Januari 2011.

The Company has appointed PT BankRakyat Indonesia (Persero) Tbk. as theTrustee for the Bonds SAN Finance I/2011based on the Notarial Deed No. 02 dated6 January 2011.

Dari tanggal laporan posisi keuangan sampaidengan tanggal laporan keuangan ini,Perseroan telah membayar pokok liabilitasobligasi sebesar Rp Nihil dan bunga obligasisebesar Rp 26.858. Pembayaran bungaobligasi telah dibayarkan oleh Perseroansesuai dengan jadwal.

From the statements of financial positiondate until the date of these financialstatements, the Company has paid bondsprincipal amounting to Rp Nil and bondsinterest amounting to Rp 26,858. Interestpayment for bonds has been paid by theCompany on schedule.

Page 228: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

210

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 56 Page

11. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)

11. SECURITIES ISSUED (continued)

a. Liabilitas obligasi (lanjutan) a. Bonds (continued)

Dalam perjanjian perwaliamanatan obligasijuga diatur beberapa pembatasan yang harusdipenuhi oleh Perseroan antara lain rasiojumlah pinjaman terhadap ekuitas tidakmelebihi rasio 10:1 dan selama pokok obligasibelum dilunasi, Perseroan tidakdiperkenankan, antara lain, membagi dividenatau distribusi pembayaran lain kepadapemegang saham Perseroan, apabilaPerseroan lalai dalam membayar jumlahterhutang obligasi dan menjual, menyewakan,mentransfer atau mengalihkan baik melalui jualbeli maupun jual sewa atau cara lainnya, yangnilai per transaksinya lebih dari 40% total asetPerseroan yang bukan piutang pembiayaan.Perseroan telah memenuhi batasan-batasanyang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.

The bonds trustee agreements requiresseveral negative covenants to the Company,among others, debt to equity ratio at themaximum 10:1 and on the condition that thebonds payable are still outstanding, theCompany is not allowed to, among others,declare dividends or other paymentdistributions to the Company shareholders,in the event the Company defaults its bondsobligations and sells, rent, transfers or handsover through sell and purchase, sell and rentor other which each of transaction amountmore than 40% of the the Company’s nonfinancing receivables. The Company hascomplied with the covenants requirementsstipulated in the trustee agreements.

b. Medium term notes b. Medium term notes

30 September2011

31 Desember/December 2010

Nilai nominal Par value- MTN I 300,000 300,000 MTN I -

Dikurangi: Less:Biaya emisi MTN Unamortised MTNyang belum diamortisasi (296) (709) issuance costs

Bersih 299,704 299,291 Net

Beban amortisasi biaya Amortisation of MTNemisi MTN 518 576 issuance costs

Seri/Serie

Nilainominal/Par value

Tingkatbungatahunan/AnnualInterestRate

Jatuhtempo/Due date

Statussaldo/Balancestatus

Cicilan/Installment

MTN I 300,000 11.375% Februari/February2012

Belumjatuhtempo/Not yetdue

Pembayaran pokok MTN secara penuh dilakukanpada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bungadibayarkan setiap triwulanan/The MTN principal willbe paid in a lump sum amount on the due date.Interest is paid on a quarterly basis.

Berdasarkan hasil pemeringkatan dariPT Pemeringkat Efek Indonesia pada tanggal31 Desember 2010, MTN I mendapatperingkat id A-. Berdasarkan hasilpemeringkatan dari PT Pemeringkat EfekIndonesia dengan suratNo. 1252/PEF-DIR/IX/2011 tertanggal30 September 2011, MTN I mendapatperingkat id A+.

Based on valuation from PT PemeringkatEfek Indonesia as at 31 December 2010,MTN I is rated at id A-. Based on valuationfrom PT Pemeringkat Efek IndonesiaNo. 1252/PEF-DIR/IX/2011 dated30 September 2011, MTN I is rated at id A+.

Page 229: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

211

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 57 Page

11. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(lanjutan)

11. SECURITIES ISSUED (continued)

b. Medium term notes (lanjutan) b. Medium term notes (continued)

Dari tanggal laporan posisi keuangan sampaidengan tanggal laporan keuangan ini,Perseroan telah membayar pokok liabilitasMTN sebesar Rp Nihil dan bunga MTNsebesar Rp 49.292. Pembayaran bunga MTNtelah dibayarkan oleh Perseroan sesuaidengan jadwal.

From the statements of financial positiondate until the date of these financialstatements, the Company has paid MTNprincipal amounting to Rp Nil and MTNinterest amounting to Rp 49,292. Interestpayment for MTN has been paid by theCompany on schedule.

Dalam perjanjian perwaliamanatan MTN jugadiatur beberapa pembatasan yang harusdipenuhi oleh Perseroan antara lain rasiojumlah pinjaman terhadap ekuitas tidakmelebihi rasio 10:1 dan selama pokok MTNbelum dilunasi, Perseroan tidakdiperkenankan, antara lain, membagi dividenselama Perseroan lalai dalam membayarjumlah terhutang MTN dan menjual ataumengalihkan lebih dari 40% aset Perseroanyang bukan piutang pembiayaan. Perseroantelah memenuhi batasan-batasan yangdiwajibkan dalam perjanjian tersebut.

The MTN trustee agreements requiresseveral negative covenants to the Company,among others, debt to equity ratio at themaximum 10:1 and on the condition that theMTN payable are still outstanding, theCompany is not allowed to, among others,declare dividends in the event the Companydefaults its MTN obligations and sells orhands over more than 40% of theCompany’s non financing receivables. TheCompany has complied with the covenantsrequirements stipulated in the trusteeagreements.

12. PERPAJAKAN 12. TAXATION

a. Liabilitas pajak a. Taxes payable

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Pajak penghasilan badan: Corporate income tax:- Pasal 29(lihat Catatan 12b) 9,058 5,100 6,213 10,228 Article 29 (refer to Note 12b) -

Pajak penghasilan lainnya: Other income tax:- Pasal 25 4,394 2,690 2,111 1,364 Article 25 -- Pasal 21,23 dan 26 586 3,087 2,395 2,401 Article 21, 23 and 26 -- Pasal 4 (2) 19 12 1 1 Article 4 (2) -

Pajak pertambahan nilai - 50 51 - Value Added Tax

4,999 5,839 4,558 3,766

14,057 10,939 10,771 13,994

b. Beban pajak penghasilan b. Income tax expense

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 20089 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

Pajak kini 42,827 35,085 29,428 23,249 Current taxPajak final 790 106 1,223 - Final taxPajak tangguhan (2,212) 3,329 (450) (3,936) Deferred tax

41,404 38,520 30,201 19,313

Page 230: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

212

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 58 Page

12. PERPAJAKAN (lanjutan) 12. TAXATION (continued)

b. Beban pajak penghasilan (lanjutan) b. Income tax expense (continued)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajakpenghasilan menurut laporan laba rugikomprehensif dengan estimasi penghasilankena pajak adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax,as shown in the statements ofcomprehensive income, and estimatedtaxable income is as follows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 20089 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

Laba sebelum pajakpenghasilan 165,798 153,209 106,544 66,806 Income before tax

Beda waktu: Timing differences:- Beban imbalan kerja 65 1,843 280 344 Employee benefits expense -- Selisih antara penyusutan Difference between commercial -komersial dan fiskal 289 357 244 (81) and tax depreciation

- Efek penambahan dan Effect additions and -pengurangan aset tetap (469) (709) (587) - disposals of fixed assets

- Penyisihan kerugianpenurunan nilai (2,398) (17,554) 3,882 13,795 Allowance for impairment losses -

- Lain-lain - bersih 11,229 2,747 71 (100) Others - net -Beda tetap: Permanent differences:- Biaya yang tidakdiperkenankan 268 268 197 52 Non deductible expenses -

- Efek penambahan dan Effect additions and -pengurangan aset tetap 469 709 587 - disposals of fixed assets

- Penghasilan yang dikenakanpajak final: Income subject to final tax: -- Pendapatan bunga (3,943) (530) (6,117) (3,259) Interest income -

Penghasilan kena pajak 171,308 140,340 105,101 77,557 Taxable income

Estimasi beban pajakpenghasilan 42,827 35,085 29,428 23,249 Estimated income tax expense

Dikurangi: Less:Pajak dibayar dimuka (33,769) (29,985) (23,215) (13,021) Prepaid taxes

Estimasi pajak penghasilanbadan terhutang 9,058 5,100 6,213 10,228 Estimated income tax payable

Perhitungan pajak penghasilan badan untukperiode sembilan bulan yang berakhir30 September 2011 adalah suatu perhitungansementara yang dibuat untuk tujuan akuntansidan dapat berubah pada saat Perseroanmenyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan(SPT) pajaknya. Perhitungan pajakpenghasilan badan untuk tahun yang berakhirtanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008adalah sesuai dengan Surat PemberitahuanTahunan (SPT) Perseroan.

The corporate income tax calculation for thenine-month period ended 30 September2011 is a preliminary estimate made foraccounting purposes and is subject torevision when the Company lodges itsAnnual Corporate Tax Return. Thecalculation of income tax for the year ended31 December 2010, 2009 and 2008 conformto the Company’s annual tax return.

Page 231: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

213

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 59 Page

12. PERPAJAKAN (lanjutan) 12. TAXATION (continued)

c. Aset pajak tangguhan c. Deferred tax assets

30 September 2011

Saldo awal/Beginningbalance

Dikreditkan/(dibebankan) kelaporan laba rugikomprehensif/Credit/(charged)to statements ofcomprehensive

income

Dikreditkan/(dibebankan)ke ekuitas/Credit/

(charged) toequity

Saldo akhir/Ending balance

Penyisihan kerugian Allowance for impairmentpenurunan nilai 599 (599) - - losses

Provision for employeePenyisihan imbalan kerja 1,026 49 - 1,075 benefitsAset tetap (64) (45) - (109) Fixed assetsLain-lain 932 2,807 - 3,739 OthersBeban komprehensif Other comprehensivelainnya 4,718 - (3,135) 1,583 expenses

7,211 2,212 (3,135) 6,288

31 Desember/December2010

Saldo awal/Beginningbalance

Dikreditkan/(dibebankan) kelaporan laba rugikomprehensif/Credit/(charged)to statements ofcomprehensive

income

Dikreditkan/(dibebankan)ke ekuitas/Credit/

(charged) toequity

Saldo akhir/Ending balance

Penyisihan kerugian Allowance for impairmentpenurunan nilai 4,988 (4,389) - 599 losses

Provision for employeePenyisihan imbalan kerja 565 461 - 1,026 benefitsAset tetap 24 (88) - (64) Fixed assetsLain-lain 245 687 - 932 OthersBeban komprehensif Other comprehensivelainnya 4,723 - (5) 4,718 expenses

10,545 (3,329) (5) 7,211

31 Desember/December 2009

Saldo awal/Beginningbalance

Efek perubahantarif pajak/

Effect from taxrate changes

Dikreditkan/(dibebankan) kelaporan laba rugikomprehensif/Credit/(charged)to statements ofcomprehensive

income

Dikreditkan/(dibebankan)ke ekuitas/Credit/

(charged) toequity

Saldo akhir/Endingbalance

Penyisihan kerugian Allowance for impairmentpenurunan nilai 4,500 (599) 1,087 - 4,988 losses

Provision for employeePenyisihan imbalan kerja 495 (8) 78 - 565 benefitsAset tetap 123 (3) (96) - 24 Fixed assetsLain-lain 254 (29) 20 - 245 OthersBeban komprehensif Other comprehensivelainnya (4,594) - - 9,317 4,723 expenses

778 (639) 1,089 9,317 10,545

Page 232: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

214

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 60 Page

12. PERPAJAKAN (lanjutan) 12. TAXATION (continued)

c. Aset pajak tangguhan (lanjutan) c. Deferred tax assets (continued)

31 Desember/December 2008

Saldo awal/Beginningbalance

Efek perubahantarif pajak/

Effect from taxrate changes

Dikreditkan/(dibebankan) kelaporan laba rugikomprehensif/Credit/(charged)to statements ofcomprehensive

income

Dikreditkan/(dibebankan)ke ekuitas/Credit/

(charged) toequity

Saldo akhir/Endingbalance

Penyisihan kerugian Allowance for impairmentpenurunan nilai 683 (321) 4,138 - 4,500 losses

Provision for employeePenyisihan imbalan kerja 491 (99) 103 - 495 benefitsAset tetap 103 44 (24) - 123 Fixed assetsLain-lain 159 125 (30) - 254 OthersBeban komprehensif Other comprehensivelainnya 956 - - (5,550) (4,594) expenses

2,392 (251) 4,187 (5,550) 778

d. Administrasi d. Administration

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakanyang berlaku di Indonesia, Perseroanmenghitung, menetapkan dan membayarsendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang.Direktorat Jenderal Pajak ("DJP") dapatmenetapkan atau mengubah liabilitas pajakdalam batas waktu sepuluh tahun sejak saatterhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013,mana yang lebih awal. Ketentuan baru yangdiberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dantahun-tahun selanjutnya menentukan bahwaDJP dapat menetapkan atau mengubahliabilitas pajak tersebut dalam batas waktu limatahun sejak saat terhutangnya pajak.

Under the Taxation Laws of Indonesia, theCompany submits tax returns on the basisof self assessment. Directorate General ofTax (DGT) may assess or amend taxeswithin ten years of the time the taxbecomes due, or until the end of 2013,whichever is earlier. There are new rulesapplicable to fiscal year 2008 andsubsequent years stipulating that the DGTmay assess or amend taxes within fiveyears of the time the tax becomes due.

Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintahtelah menetapkan amandemen terhadapundang-undang pajak penghasilan yangberlaku secara efektif mulai tanggal 1 Januari2009, dimana untuk pajak penghasilan badanberlaku tarif tetap sebesar 28% dimulai padatahun pajak 2009 dan dikurangi menjadi 25%mulai tahun pajak 2010.

On 2 September 2008, the Government hasenacted amendment to the income tax lawwhich was effective from 1 January 2009,stipulating that the income tax forcorporation was set to a flat rate of 28%starting in 2009 and further reduced to 25%starting 2010.

13. MODAL SAHAM 13. SHARE CAPITAL

Komposisi para pemegang saham Perseroanpada tanggal 30 September 2010, 31 Desember2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

The Company’s shareholders composition as at30 September 2011, 31 December 2010, 2009and 2008 are as follow:

Pemegang saham/Shareholders

Jumlah saham yangditempatkan dandisetor penuh/Number of sharesissued andfully paid

Persentasepemilikan/

Percentage ofownership

Jumlah/Amount

PT Sedaya Multi Investama 104,931,040 60% 104,931Marubeni Corporation, Japan 61,209,774 35% 61,210PT Marubeni Indonesia 8,744,253 5% 8,744

174,885,067 100% 174,885

Page 233: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

215

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 61 Page

13. MODAL SAHAM (lanjutan) 13. SHARE CAPITAL (continued)

Berdasarkan Surat Keputusan Para PemegangSaham Perseroan secara Edaran No.028/SANF/CIR/IX/2011 tanggal 9 September2011, Rapat Umum Pemegang Sahammenyetujui peningkatan modal dasar Perseroandari Rp 250.000 menjadi Rp 2.000.000 danpeningkatan modal disetor dari Rp 174.885menjadi Rp 574.885. Rapat ini telah disahkandengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No.17 tanggal 22 September 2011 dan telah disetujuioleh Menteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia melalui Surat KeputusannyaNo. AHU-47996.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal3Oktober 2011.

Based on the Circular Written Resolutions of theShareholders of the Company No.028/SANF/CIR/IX/2011 dated 9 September 2011,the General Meeting of Shareholders approvedthe increase in the Company’s authorised capitalfrom Rp 250,000 to Rp 2,000,000 and theincrease in paid up capital from Rp 174,885 toRp 574,885. This meeting was notarised byNotarial Deed of Benny Kristianto, S.H., No.17dated 22 September 2011 and had beenapproved by the Minister of Law and HumanRights of the Republic of Indonesia through itsDecision Letter No. AHU-47996.AH.01.02 Year2011, dated 3October 2011.

Penerbitan 400.000.000 saham baru tersebuttelah ditempatkan dan disetor penuh oleh ParaPemegang Saham Perseroan dengan rinciansebagai berikut: (i) PT Sedaya Multi Investamasebanyak 240.000.000 saham, (ii) MarubeniCorporation sebanyak 140.000.000 saham, dan(iii) PT Marubeni Indonesia sebanyak 20.000.000saham.

The issuance of 400,000,000 new shares hasbeen issued and fully paid by the Shareholders ofthe Company with details as follows: (i) PTSedaya Multi Investama to amount to240,000,000 shares, (ii) Marubeni Corporation toamount to 140,000,000 shares, and (iii) PTMarubeni Indonesia to amount to 20,000,000shares.

Pada tanggal 30 September 2011, penambahanmodal disetor ini masih dicatat sebagai uangmuka setoran modal kerena belum mendapatkanpersetujuan dari Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia. Selanjutnya, padatanggal 3 Oktober 2011, penambahan modaldisetor ini telah disetujui oleh Menteri Hukum danHak Asasi Manusia Republik Indonesia.

As at 30 September 2011, additional paid upcapital still recorded as advance for sharesubscriptions due to pending approval from theMinister of Law and Human Rights of theRepublic of Indonesia. Subsequently, on 3October 2011, the additional paid up capital hasbeen approved by the Minister of Law andHuman Rights of the Republic Indonesia.

Berdasarkan Surat Keputusan Para PemegangSaham Perseroan secara Edaran No.185/SANF/CIR/VII/2008 tanggal 25 Juli 2008 danditegaskan kembali dalam Surat Keputusan ParaPemegang Saham Perseroan secara Edaran No.196/SANF/CIR/VIII/2008 tanggal 7 Agustus 2008,Rapat Umum Pemegang Saham menyetujuipenerbitan 100.000.000 saham baru dengan totalnilai nominal sebesar Rp 100.000. Rapat ini telahdisahkan dengan Akta Notaris Benny Kristianto,S.H., No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 dan telahdisetujui oleh Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia melalui SuratKeputusannya No. AHU-62964.AH.01.02.Tahun2008 tanggal 15 September 2008, terdaftar dalamDaftar Perseroan No. AHU-0084478.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008 dandidaftarkan dalam Daftar Perusahaan di KantorPendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta SelatanNo. 2531/RUB 09,03/XII/2008 tanggal23 Desember 2008, serta diumumkan dalamBerita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal4 November 2008, Tambahan No. 22169.

Based on the Circular Written Resolutions of theShareholders of the Company No.185/SANF/CIR/VII/2008 dated 25 July 2008 andthe Circular Written Resolutions of theShareholders of the Company No.196/SANF/CIR/VIII/2008 dated 7 August 2008,the General Meeting of Shareholders approvedthe issuance of 100,000,000 new shares with thetotal nominal value of Rp 100,000. This meetingwas notarised by Notarial Deed of BennyKristianto, S.H., No. 81 dated 13 August 2008and had been approved by the Minister of Lawand Human Rights of the Republic of Indonesiathrough its Decision Letter No. AHU-62964.AH.01.02.Year 2008, dated 15 September2008, registered in Company Registration No.AHU-0084478.AH.01.09. Tahun 2008 dated 15September 2008, and registered in CompanyRegistration Office of South Jakarta No.2531/RUB 09,03/XII/2008 dated 23 Desember2008, and also published in State Gazette No. 89dated 4 November 2008, Supplement No. 22169.

Page 234: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

216

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 62 Page

13. MODAL SAHAM (lanjutan) 13. SHARE CAPITAL (continued)

Penerbitan 100.000.000 saham baru tersebuttelah ditempatkan dan disetor penuh oleh ParaPemegang Saham Perseroan dengan rinciansebagai berikut: (i) PT Sedaya Multi Investamasebanyak 60.000.000 saham, (ii) MarubeniCorporation sebanyak 35.000.000 saham, dan (iii)PT Marubeni Indonesia sebanyak 5.000.000saham.

The issuance of 100,000,000 new shares hasbeen issued and fully paid by the Shareholders ofthe Company with details as follows: (i) PTSedaya Multi Investama to amount to 60,000,000shares, (ii) Marubeni Corporation to amount to35,000,000 shares, and (iii) PT MarubeniIndonesia to amount to 5,000,000 shares.

Pada tanggal 30 Januari 2006, Rapat UmumPemegang Saham menyetujui peningkatan modaldasar Perseroan dari Rp 50.000 menjadi Rp250.000 dan peningkatan modal disetor dari Rp47.252 menjadi Rp 74.885. Rapat ini telahdisahkan dengan Akta Notaris Pahala SutrisnoAmijoyo Tampubolon, S.H., No. 31 tanggal 30Januari 2006. Pada tanggal 2 Februari 2006,Marubeni membayar tambahan modal disetor inisebesar Rp 77.000 dan selisih sebesar Rp 49.367dengan nilai nominal saham dicatat sebagai agiosaham.

On 30 January 2006, the General Meeting ofShareholders approved the increase in theCompany’s authorised capital from Rp 50,000 toRp 250,000 and the increase in paid in capitalfrom Rp 47,252 to Rp 74,885. This meeting wasnotarised by Notarial Deed of Pahala SutrisnoAmijoyo Tampubolon, S.H., No. 31 dated 30January 2006. On 2 February 2006, Marubenihas paid the additional paid in capital amountingto Rp 77,000 and the difference of Rp 49,367 withthe shares par value is recognised as “Capitalpaid in excess of par value”.

Dividen Dividends

Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Sahamyang diadakan pada tanggal 21 April 2011, parapemegang saham menyetujui pembagian dividenfinal sejumlah Rp 32.705 dari laba bersih tahun2010. Dividen tersebut telah dibayar pada bulanJuni 2011.

At the Annual General Meeting of Shareholderson 21 April 2011, the shareholders approved finaldividend of Rp 32,705 to be paid from 2010 netprofit. The dividend was paid in June 2011.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.476/LSANF/CIR/X/10 tanggal 27 Oktober 2010,Direksi telah menyetujui pembagian divideninterim tunai sebesar Rp 13.172 dari hasil operasitahun 2010. Keputusan ini telah disetujui olehpara pemegang saham. Dividen tersebut telahdibayar pada bulan November 2010.

Based on Board of Directors Circular ResolutionsNo. 476/LSANF/CIR/X/10 dated 27 October2010, Board of Directors agreed to distributeinterim cash dividend amounting to Rp 13,172from operating result for year ending 2010. Thisdecision approved by shareholders. The dividendwas paid in November 2010.

Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Sahamyang diadakan pada tanggal 22 April 2010, parapemegang saham menyetujui pembagian dividenfinal sejumlah Rp 22.026 dari laba bersih tahun2009. Dividen tersebut telah dibayar pada bulanJuni 2010.

At the Annual General Meeting of Shareholderson 22 April 2010, the shareholders approved finaldividend of Rp 22,026 to be paid from 2009 netprofit. The dividend was paid in June 2010.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 226/SANF/CIR/X/09 tanggal 21 Oktober 2009, Direksitelah menyetujui pembagian dividen interim tunaisebesar Rp 8.511 dari hasil operasi tahun 2009.Dividen tersebut telah dibayar pada bulanNovember 2009.

Based on Board of Directors Circular ResolutionsNo. 226/SANF/CIR/X/09 dated 21 October 2009,Board of Directors agreed to distribute interimcash dividend amounting to Rp 8,511 fromoperating result of year ending 2009. Thedividend was paid on November 2009.

Page 235: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

217

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 63 Page

14. PENDAPATAN 14. INCOME

a. Sewa pembiayaan a. Direct financing leases

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 20089 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

- Pendapatan dari tahun Income from current -berjalan 134,864 157,712 83,074 131,440 period

-Pendapatan dari tahunsebelumnya 282,021 244,026 251,470 130,859 Income from previous years -

416,885 401,738 334,544 262,299

-Pendapatan dari sewapembiayaan 189 80 - - Income from joint financing -

Jumlah 417,074 401,818 334,544 262,299 Total

b. Pembiayaan konsumen b. Consumer financing

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 20089 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

- Pendapatan dari tahun Income from current -berjalan 12,481 25,489 7,164 11,756 period

-Pendapatan dari tahunsebelumnya 31,514 13,535 18,278 18,487 Income from previous years -

43,995 39,024 25,442 30,243

-Pendapatan dari sewapembiayaan 240 589 34 - Income from joint financing -

Jumlah 44,235 39,613 25,476 30,243 Total

c. Pendapatan bunga dan lain-lain c. Interest and other income30

September2011

31 Desember/December

2010 2009 20089 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

Pihak ketiga: Third parties:- Pendapatan administrasi dan Administration and penalty -penalti 23,561 10,597 8,982 10,419 income

- Jasa giro 2,264 175 4,138 1,797 Current accounts -- Lain-lain 906 429 1,522 1,140 Others -

26,731 11,201 14,642 13,356Pihak berelasi: Related parties:- Jasa giro 1,679 355 1,979 1,461 Current accounts -

Jumlah 28,410 11,556 16,621 14,817 Total

Lihat Catatan 17 untuk rincian saldo dan transaksidengan pihak - pihak berelasi.

Refer to Note 17 for details of balances andtransactions with related parties.

Page 236: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

218

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 64 Page

15. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 15. INTEREST AND FINANCING CHARGES

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 20089 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

Pihak ketiga: Third parties:-Bunga pinjaman 174,794 199,872 188,429 158,590 Interest from borrowing -- Bunga Medium Term Notes 25,689 27,110 - - Interest from Medium Term Notes -- Bunga Obligasi 36,855 - - - Interest from Bonds -- Keuntungan/(kerugian) selisih Gain/(loss) on foreign -kurs - bersih 3,704 621 11,588 (10,449) exchange - net

- Lain-lain 22,767 16,660 9,828 7,753 Others -

263,809 244,263 209,845 155,894Pihak berelasi: Related parties:-Bunga pinjaman 180 538 1,310 8,511 Interest from borrowing -- Lain-lain 18 283 871 1,171 Others -

198 821 2,181 9,682264,007 245,084 212,026 165,576

Lihat Catatan 17 untuk rincian saldo dan transaksidengan pihak - pihak berelasi.

Refer to Note 17 for details of balances andtransactions with related parties.

16. BEBAN USAHA 16. OPERATING EXPENSES30

September2011

31 Desember/December

2010 2009 20089 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

Gaji dan imbalan kerja 32,678 31,118 23,870 20,377 Salaries and employee benefitsSewa 2,749 3,232 2,795 2,950 RentalIklan, pemasaran dan promosi 2,171 2,152 171 478 Advertising, marketing and promotionTransportasi dan perjalanan 1,373 2,120 952 990 Travelling and accomodationPenyusutan 1,088 1,444 1,230 1,077 DepreciationKeperluan kantor 919 1,193 1,227 813 Office expensesJasa ahli 618 1,662 1,025 672 Professional feesTelekomunikasi 577 719 627 649 TelecommunicationPensiun dan Jamsostek 470 544 796 769 Pension and JamsostekUtiliti 294 306 527 455 UtilitiesRekrutmen dan pelatihan 277 293 280 243 Recruitment and trainingPerbaikan dan pemeliharaan 174 142 150 173 Repairs and maintenanceLain-lain 972 1,171 753 622 Others

44,360 46,096 34,403 30,268

17. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAKBERELASI

17. RELATED PARTIES TRANSACTIONS

Perseroan dikendalikan oleh PT AstraInternational Tbk. (AI) Group. Kepemilikanminoritas dipegang dan dimiliki oleh MarubeniGroup.

The Company is controlled by PT AstraInternational Tbk. (AI) Group. The remainingminority shares are Marubeni Group.

Sifat Hubungan Berelasi Nature of Relationship

Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan danperorangan yang mempunyai keterkaitankepemilikan atau kepengurusan secara langsungmaupun tidak langsung dengan Perseroan.

Related parties are companies and individualswho directly or indirectly have relationships withthe Company ownership or management.

Page 237: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

219

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 65 Page

17. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAKBERELASI (lanjutan)

17. RELATED PARTIES TRANSACTIONS(continued)

Pihak berelasi /Related parties

Sifat dari hubungan/Nature of relationship

Sifat dari transaksi/Nature of transactions

PT Astra Internasional Tbk. (AI) AI merupakan pemegang saham tidaklangsung Perseroan/AI is the ultimateshareholder of the Company.

-

Marubeni Corporation (Marubeni) Marubeni merupakan pemegangsaham minoritas/Marubeni is undersame ultimate shareholder.

Sebagai imbalan atas corporategurantee yang diberikan olehMarubeni untuk menjamin pinjamandari bank, Perseroan membayarbiaya garansi/As a return of corporateguarantee granted by Marubeni tosecure the bank loan, the Companypay guarantee fee.

PT Bank Permata Tbk.(Permata) AI, yang merupakan pemegang sahamtidak langsung Perseroan merupakanpemegang saham Permata/AI, whichrepresents the ultimate shareholder ofthe Company, is the Permata’sshareholders.

Perseroan memiliki rekening di bankPermata, kontrak derivatif, danmengadakan perjanjian pembiayaanbersama dengan bank Permata.Transaksi dengan pihak berelasiterutama berhubungan denganpinjam-meminjam dana dalamkegiatan normal usaha/The Companyhas bank accounts in Permata,derivative contract, and entered into ajoint financing agreement withPermata bank. The related partytransaction primarily relate to lendingand borrowing of funds in the normalcourse of their business.

PT Intertel Nusaperdana (INP) AI merupakan pemegang saham utamadari INP. Kepemilikan AI di INPsebesar 99,90%/AI is the ultimateshareholder of INP. Ownership at INPis 99.90%.

Perseroan menerima fasilitaspinjaman modal kerja dari INP/TheCompany obtained working capitalloan facilities from INP.

PT Asuransi Astra Buana (AAB) PT Sedaya Multi Investama (“SMI”)merupakan pemegang saham utamadari AAB. Kepemilikan SMI di AABsebesar 92,06%/PT Sedaya MultiInvestama (“SMI”) is the ultimateshareholder of AAB. Ownership at AABis 92.06%.

Sebagian besar unit yang dibiayaioleh Perseroan diasuransikan melaluiAAB/Most of the financed vehicles areinsured through AAB.

PT United Tractors Tbk.(UT) AI merupakan pemegang saham utamadari UT. Sebagian besar unit yangdibiayai oleh Perseroan adalah unit dariUT/AI is the ultimate shareholder of UT.Most of the financed units come fromUT.

UT adalah pemasok utama bagiPerseroan/UT is the main supplier ofthe Company.

Page 238: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

220

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 66 Page

17. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAKBERELASI (lanjutan)

17. RELATED PARTIES TRANSACTIONS(continued)

Ringkasan saldo dan transaksi dengan pihak yangmempunyai hubungan istimewa adalah sebagaiberikut:

The summary of balances and transactions withrelated parties are as follows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Aset AssetsKas dan setara kas: Cash and cash equivalents:- Permata 107,057 28,609 29,723 120,065 Permata -

Piutang derivatif : Derivative receivables:- Permata 2,683 3,777 881 - Permata -

Piutang lain-lain: Other receivables:- Pinjaman karyawan 3,846 3,084 1,603 1,795 Employee loans -

Jumlah aset yang terkait denganpihak yang mempunyai Total assets withhubungan istimewa 113,586 35,470 32,207 121,860 related parties

Persentase terhadap total aset 2.1% 0.9% 1.4% 4.7% Percentage of total assets

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas kepada pemasok Account payable to supplier- UT 20,803 - 3,800 - UT -

Pinjaman yang diterima: Borrowing:- Permata - 17,982 - - Permata -- INP - - - 30,000 INP -

- 17,982 - 30,000Liabilitas lain-lain dan beban Other payables andyang masih harus dibayar: accrued expenses:- AAB 20,596 9,865 4,361 4,178 AAB -- Permata 8 36 57 - Permata -- Marubeni - 34 - 343 Marubeni -- INP - - - 84 INP -

20,604 9,935 4,418 4,605

Imbalan kerja 4,301 4,105 2,262 1,982 Employee benefits

Jumlah liabilitas yang terkaitdengan pihak yang mempunyai Total liabilities due tohubungan istimewa 45,708 32,022 10,480 36,587 related parties

Persentase terhadap total liabilitas 1.06% 1.01% 0.55% 1.62% Percentage of total liabilities

Pendapatan IncomePendapatan bunga: Interest income:- Permata 1,679 355 1,979 1,461 Permata -

Jumlah pendapatan yang terkaitdengan pihak yang mempunyai Total income derived fromhubungan istimewa 1,679 355 1,979 1,461 related parties

Persentase terhadap totalpendapatan 0.3% 0.1% 0.5% 0.5% Percentage of total income

Beban ExpensesBeban keuangan: Financing charges:- Permata 180 538 369 - Permata --Marubeni 18 283 871 1,171 Marubeni -- INP - - 941 8,511 INP -

198 821 2,181 9,682

Jumlah beban yang terkaitdengan pihak yang mempunyai Total expenses incurredhubungan istimewa 198 821 2,181 9,682 with related parties

Persentase terhadap total beban 0.1% 0.3% 0.8% 4.0% Percentage of total expenses

Page 239: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

221

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 67 Page

18. IMBALAN KERJA 18. EMPLOYEE BENEFITSLiabilitas imbalan kerja yang diakui di laporanposisi keuangan adalah sebagai berikut:

The employee benefits obligation recognised inthe statements of financial position isdetermined as follows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Imbalan pensiun 3,206 2,918 1,501 1,456 Pension benefitsImbalan jangka panjang lainnya 1,095 1,187 761 526 Other long-term benefits

4,301 4,105 2,262 1,982

Beban bersih yang diakui di laporan laba rugikomprehensif adalah sebagai berikut:

The net expense is recognised in thestatements of comprehensive income asfollows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 20089 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

Beban imbalan pensiun 341 1,463 314 242 Pension benefits expensesImbalan jangka panjang lainnya 418 490 318 241 Other long-term benefits

759 1,953 632 483

Liabilitas imbalan kerja untuk periode yangberakhir pada tanggal 30 September 2011 dihitungberdasarkan estimasi dari perhitungan aktuariapada tanggal 31 Desember 2010.

Liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009dihitung oleh aktuaris independen PT EldridgeGunaprima Solution (31 Desember 2008: PTSentra Jasa Aktuaria) dengan menggunakanmetode projected unit credit.

Berikut ini adalah hal-hal penting yangdiungkapkan dalam laporan aktuaria.

The liability for employee benefits for the periodended 30 September 2011 is calculated basedon estimation of actuarial calculation on31 December 2010.

The liability for employee benefits for the yearsended 31 December 2010 and 2009 iscalculated by an independent actuary PTEldridge Gunaprima Solution (31 December2008: PT Sentra Jasa Aktuaria) which used theprojected unit credit method.

The following are significant matters disclosedin the actuarial report.

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Asumsi keuangan: Financial assumptions:- Tingkat diskonto 8 – 9% 8 – 9% 10% 12% Discount rate -- Hasil aset program yang

Diharapkan 10% 10% 10% 11% Expected return on -plan assets

- Tingkat kenaikan gaji masaDating 8% 8% 9% 10% Future salary increase -

30September 2011

31 Desember/December

2010dan/and200931 Desember/December2008

Asumsi lainnya: Other assumptions:

- Tingkat kematian TMI (TabelMortalitasIndonesia) II/Indonesian

Mortality Table II5% dari tingkatmortalitas/ 5% ofmortality rate

TMI (TabelMortalitasIndonesia) II/Indonesian

Mortality Table II

Tabel mortalisasi(CSO 1980) /Commissioner’sStandard Ordinarytable (CSO 1980)

Table of mortality -

- Tingkat cacat 5% dari tingkatmortalitas/

5% of mortalityrate

0,04% per tahununtuk pesertaberusia 15 – 35

tahun dan meningkatsampai 0,51% padausia 55 tahun /

0.04% per annum atage 15 – 35 and

increasing to 0.51%per annum at age 55

Disability rate -

Page 240: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

222

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 68 Page

18. IMBALAN KERJA (lanjutan) 18. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

30September 2011

31 Desember/December

2010dan/and200931 Desember/December2008

Asumsi lainnya: Other assumptions:

- Tingkat pengunduran diripeserta

2% per tahununtuk pesertaberusia 25 tahundan berkurangsampai 0,5%pada usia 45tahun/

2% per annum atage 25 and

reducing linearly to0.5% per annumat age 45 andthereafter

2% per tahununtuk pesertaberusia 25 tahundan berkurangsampai 0,5%pada usia 45tahun/

2% per annum atage 25 and

reducing linearly to0.5% per annumat age 45 andthereafter

13,8% per tahununtuk pesertaberusia 15 – 20tahun dan

menurun sampai0% pada usia 55

tahun /13.8% per annumat age 15 - 20 andreducing linearlyto 0% per annumat age 55 andthereafter

Withdrawal rate -

- Usia pensiun normal 55 55 55 Normal retirement age -

Sebelum tanggal 6 September 2005, Perseroanmenyelenggarakan program pensiun imbalan pastiuntuk seluruh karyawan tetapnya yang dikelolaoleh Dana Pensiun Astra. Sejak tanggal6 September 2005, Perseroan memiliki dua jenisprogram pensiun, yaitu program pensiun imbalanpasti dan program pensiun iuran pasti.

Prior to 6 September 2005, the Company had adefined benefit pension plan covering allpermanent employees which was managed by“Dana Pensiun Astra”. Since 6 September2005, the Company’s pension arrangementswere reorganised to include both a definedbenefit pension plan and defined contributionplan.

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya Pension and other post-employmentbenefits

Sejak tanggal 6 September 2005, Dana PensiunAstra dilanjutkan menjadi “Dana Pensiun AstraSatu”, yang khusus menangani program pensiunimbalan pasti, yang ditujukan untuk karyawan yangtelah menjadi peserta Dana Pensiun Astrasebelum atau pada tanggal 20 April 1992.Sedangkan program pensiun iuran pasti dikelolaoleh “Dana Pensiun Astra Dua” ditujukan untukkaryawan yang menjadi peserta Dana PensiunAstra sesudah tanggal 20 April 1992.

Effective from 6 September 2005, DanaPensiun Astra was continued under a newscheme called “Dana Pensiun Astra Satu”,specifically designed for the defined benefitpension plan, which is designated for allemployees who became member of DanaPensiun Astra on or before 20 April 1992. Thedefined contribution pension plan is managedby “Dana Pensiun Astra Dua” and is designatedfor employees who became members of DanaPensiun Astra after 20 April 1992.

Pada tanggal 30 September 2011, jumlah pesertaDPA 1 dan DPA 2 masing-masing adalah 8 dan 78orang (31 Desember 2010: 7 dan 74,31 Desember 2009: 7 dan 58, dan 31 Desember2008: 8 dan 60).

As at 30 September 2011, DPA 1 and DPA 2have 8 and 78 participants, respectively(31 December 2010: 7 and 74, 31 December2009: 7 and 58 and 2008: 8 and 60).

Liabilitas imbalan pensiun yang diakui di laporanposisi keuangan adalah sebagai berikut:

The pension benefit recognised in thestatements of financial position is determined asfollows:

Page 241: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

223

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 69 Page

18. IMBALAN KERJA (lanjutan) 18. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya(lanjutan)

Pension and other post-employmentbenefits (continued)

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Nilai kini liabilitas 6,181 5,425 3,773 2,536 Present value of obligationsNilai wajar aset program (3,832) (3,468) (2,620) (1,536) Fair value of plan assets

2,349 1,957 1,153 1,000

Keuntungan aktuarial yangbelum diakui 923 1,032 428 543 Unrecognised actuarial gain

Biaya jasa lalu yangbelum diakui (66) (71) (80) (87) Unrecognised past service cost

3,206 2,918 1,501 1,456

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugikomprehensif adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the statements ofcomprehensive income are as follows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 20089 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

Biaya jasa kini 340 1,337 301 199 Current service costBiaya bunga 452 466 306 189 Interest costHasil aset program yangdiharapkan (348) (263) (185) (152) Expected return on plan assets

Keuntungan aktuarialbersih yang diakui selama Net actuarial gaintahun berjalan (110) (84) (115) (1) recognised during the year

Biaya jasa lalu 7 7 7 7 Past service cost341 1,463 314 242

Biaya ini dibukukan sebagai biaya gaji dan imbalankerja dalam laporan laba rugi komprehensif.

The expense is accounted for as salaries andemployee benefits in the statements ofcomprehensive income.

Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisikeuangan adalah sebagai berikut:

The movement in the liability recognised in thestatements of financial position are as follows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Awal tahun 2,918 1,501 1,456 1,351 Beginning of the yearJumlah yang dibebankan Total expense charged in thepada laporan laba rugi statements ofkomprehensif 341 1,463 314 242 comprehensive income

Imbalan/iuran yang dibayarkan (53) (46) (269) (137) Contributions/benefit paidSaldo akhir 3,206 2,918 1,501 1,456 Ending balance

Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits

Liabilitas imbalan pensiun yang diakui di laporanposisi keuangan adalah sebagai berikut:

The pension benefit recognised in thestatements of financial position are determinedas follows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Nilai kini liabilitas 1,095 1,187 761 526 Present value of obligations

Page 242: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

224

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 70 Page

18. IMBALAN KERJA (lanjutan) 18. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Imbalan jangka panjang lainnya (lanjutan) Other long-term benefits (continued)

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugikomprehensif adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the statements ofcomprehensive income are as follows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 20089 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

Biaya jasa kini 344 290 199 129 Current service costBiaya bunga 74 73 56 27 Interest costKerugian aktuarialbersih yang diakui selama Net actuarial lossestahun berjalan - 127 62 84 recognised during the year

418 490 317 240

Biaya ini dibukukan sebagai biaya gaji dan imbalankerja dalam laporan laba rugi komprehensif.

The expense is accounted for salaries andemployee benefits in the statements ofcomprehensive income.

Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisikeuangan adalah sebagai berikut:

The movement in the liability recognised in thestatements of financial position is as follows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Awal tahun 1,187 761 526 287 Beginning of the yearJumlah yang dibebankan Total expense charged in thepada laporan laba rugi statements of comprehensivekomprehensif 418 490 318 241 income

Imbalan/iuran yang dibayarkan (510) (64) (83) (2) Contributions/benefit paid

Saldo akhir 1,095 1,187 761 526 Ending balance

19. INFORMASI SEGMEN 19. SEGMENT INFORMATION

Segmen operasi dilaporkan sesuai denganlaporan internal yang disiapkan untuk pengambilkeputusan operasional yang bertanggung jawabuntuk mengalokasikan sumber daya ke segmentertentu dan melakukan penilaian atasperformanya. Seluruh segmen operasi yangdigunakan oleh Perseroan telah memenuhi kriteriapelaporan berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009),“Segmen Operasi”.

Perseroan memiliki 3 (tiga) pelaporan segmen,berdasarkan produk usaha, sebagaimanadisajikan dalam tabel di bawah ini.

Operating segments are reported in accordancewith the internal reporting provided to the chiefoperating decision maker, which is responsiblefor allocating resources to the reportablesegments and assesses its performance. Alloperating segments used by the Company meetthe definition of a reportable segment underSFAS 5 (revised 2009), “Operating Segment”.

The Company has 3 (three) reportablesegments, in accordance with the businessproduct, as set out in the table below.

Page 243: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

225

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 71 Page

19. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 19. SEGMENT INFORMATION (continued)

30 September 2011

Pembiayaankonsumen/Consumerfinancing

Sewapembiayaan/Finance leases

Lain-lain di luardua produkusaha utama/Others than twomain businessproducts Jumlah/Total

Laporan laba rugi Statements ofkomprehensif comprehensive income

Pendapatan IncomePendapatan bunga 45,399 425,780 - 471,179 Interest incomeLain-lain 1,646 12,951 3,943 18,540 OthersJumlah pendapatan 47,045 438,731 3,943 489,719 Total income

Beban ExpensesBeban usaha 3,892 40,468 - 44,360 Operating expensesBeban bunga dan 23,162 240,845 - 264,007 Interest and financingkeuangan chargesPenyisihan kerugian Allowance forpenurunan nilai 2,954 12,600 - 15,554 impairment losses

Jumlah beban 30,008 293,913 - 323,921 Total expense

Laba sebelum pajakpenghasilan 17,037 144,818 3,943 165,798 Income before tax

Beban pajak penghasilan (4,255) (36,165) (984) (41,404) Income tax expense

Laba bersih 12,782 108,653 2,959 124,394 Net income

30 September 2011Pembiayaankonsumen/Consumerfinancing

Sewapembiayaan/Finance leases

Lain-lain/Others Jumlah/Total

Laporan posisi keuangan Balance Sheets

Aset AssetsPiutang - bersih 382,472 4,541,458 14,062 4,937,992 Receivables - netLain-lain - - 388,468 388,468 Others

Jumlah aset 382,472 4,541,458 402,530 5,326,460 Total assets

Liabilitas LiabilitiesPinjaman 283,682 2,949,854 - 3,233,536 BorrowingsSurat berharga yangditerbitkan 78,664 817,992 - 896,656 Securities issuedLain-lain - - 193,930 193,930 Others

Jumlah liabilitas 362,346 3,767,846 193,930 4,324,122 Total liabilities

Page 244: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

226

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 72 Page

19. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 19. SEGMENT INFORMATION (continued)

31 Desember/December 2010Pembiayaankonsumen/Consumerfinancing

Sewapembiayaan/Finance leases

Lain-lain/Others Jumlah/Total

Laporan laba rugi Statements ofkomprehensif comprehensive income

Pendapatan IncomePendapatan bunga 40,393 405,293 - 445,686 Interest incomeLain-lain 794 5,991 516 7,301 Others

Jumlah pendapatan 41,187 411,284 516 452,987 Total incomeBeban ExpensesBeban usaha 3,920 42,176 - 46,096 Operating expensesBeban bunga dan Interest and financingkeuangan 20,843 224,241 - 245,084 chargesPenyisihan kerugian Allowance forpenurunan nilai 9,408 (810) - 8,598 impairment losses

Jumlah beban 34,171 265,607 - 299,778 Total expense

Laba sebelum pajakpenghasilan 7,016 145,677 516 153,209 Income before tax

Beban pajak penghasilan (1,764) (36,626) (130) (38,520) Income tax expense

Laba bersih 5,252 109,051 386 114,689 Net income

31 Desember/December 2010Pembiayaankonsumen/Consumerfinancing

Sewapembiayaan/Finance leases

Lain-lain/Others Jumlah/Total

Laporan posisi Statements ofkeuangan financial position

Aset AssetsPiutang - bersih 343,579 3,212,499 15,889 3,571,967 Receivables - netLain-lain - - 75,187 75,187 Others

Jumlah aset 343,579 3,212,499 91,076 3,647,154 Total assets

Liabilitas LiabilitiesPinjaman 233,520 2,512,356 - 2,745,876 BorrowingsSurat berharga yangditerbitkan 25,453 273,838 - 299,291 Securities issuedLain-lain - - 113,400 113,400 Others

Jumlah liabilitas 258,973 2,786,194 113,400 3,158,567 Total liabilities

Page 245: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

227

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 73 Page

19. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 19. SEGMENT INFORMATION (continued)

31 Desember/December 2009Pembiayaankonsumen/Consumerfinancing

Sewapembiayaan/Finance leases

Lain-lain/Others Jumlah/Total

Laporan laba rugi Statements ofkomprehensif comprehensive income

Pendapatan IncomePendapatan bunga 25,476 334,544 - 360,020 Interest incomeLain-lain 774 9,363 6,484 16,621 Others

Jumlah pendapatan 26,250 343,907 6,484 376,641 Total incomeBeban ExpensesBeban usaha 2,417 31,986 - 34,403 Operating expensesBeban bunga dan Interest and financingkeuangan 14,897 197,129 - 212,026 chargesPenyisihan kerugian Allowance forpenurunan nilai (774) 24,442 - 23,668 impairment losses

Jumlah beban 16,540 253,557 - 270,097 Total expense

Laba sebelum pajakpenghasilan 9,710 90,350 6,484 106,544 Income before tax

Beban pajak penghasilan (2,752) (25,611) (1,838) (30,201) Income tax expense

Laba bersih 6,958 64,739 4,646 76,343 Net income

31 Desember/December 2009Pembiayaankonsumen/Consumerfinancing

Sewapembiayaan/Finance leases

Lain-lain/Others Jumlah/Total

Laporan posisi Statements ofkeuangan financial position

Aset AssetsPiutang - bersih 142,616 2,089,316 12,218 2,244,150 Receivables - netLain-lain - 68,028 68,028 Others

Jumlah aset 142,616 2,089,316 80,246 2,312,178 Total assets

Liabilitas LiabilitiesPinjaman 127,274 1,684,194 - 1,811,468 BorrowingsLain-lain - - 91,634 91,634 Others

Jumlah liabilitas 127,274 1,684,194 91,634 1,903,102 Total liabilities

Page 246: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

228

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 74 Page

19. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 19. SEGMENT INFORMATION (continued)

31 Desember/December 2008Pembiayaankonsumen/Consumerfinancing

Sewapembiayaan/Finance leases Jumlah/Total

Laporan laba rugi Statements ofkomprehensif comprehensive income

Pendapatan IncomePendapatan bunga 30,243 262,299 292,542 Interest incomeLain-lain 13,356 1,461 14,817 Others

Jumlah pendapatan 43,599 263,760 307,359 Total incomeBeban ExpensesBeban usaha 2,952 27,316 30,268 Operating expensesBeban bunga dan Interest and financingkeuangan 16,150 149,426 165,576 chargesPenyisihan kerugian Allowance forpenurunan nilai 379 44,330 44,709 impairment losses

Jumlah beban 19,481 221,072 240,553 Total expenseLaba sebelum pajakpenghasilan 24,118 42,688 66,806 Income before taxBeban pajak penghasilan (6,973) (12,340) (19,313) Income tax expense

Laba bersih 17,145 30,348 47,493 Net income

31 Desember/December 2008

Pembiayaankonsumen/Consumerfinancing

Sewapembiayaan/Finance leases

Lain-lain di luardua produkusaha utama/Others than twomain businessproducts Jumlah/Total

Laporan posisi Statements ofkeuangan financial position

Aset AssetsPiutang - bersih 173,937 2,068,550 4,226 2,246,713 Receivables - netLain-lain - - 373,415 373,415 Others

Jumlah aset 173,937 2,068,550 377,641 2,620,128 Total assets

Liabilitas LiabilitiesPinjaman 213,913 1,979,160 - 2,193,073 BorrowingsSurat berharga yangditerbitkan - - - - Securities issuedLain-lain - - 57,856 57,856 Others

Jumlah liabilitas 213,913 1,979,160 57,856 2,250,929 Total liabilities

Page 247: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

229

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 75 Page

19. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 19. SEGMENT INFORMATION (continued)

Segmen geografis Geographical segment

Segmen berdasarkan geografis terdiri dari 11jaringan pemasaran yang terbagi menjadi 5 areayaitu DKI Jakarta, Jawa, Kalimantan, Sumatera,dan Sulawesi.

Geographical segment consists of 11 marketingnetworks that are divided into 5 areas, namelyDKI Jakarta, Java, Kalimantan, Sumatera, andSulawesi.

Segmen informasi berdasarkan geografis adalahsebagai berikut:

Segment information based on geographicalsegments is as follows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 20089 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

12 bulan/months

Pendapatan Income- Area DKI Jakarta 224,043 187,181 150,731 120,801 DKI Jakarta area -- Area Kalimantan 163,912 153,770 118,904 101,239 Kalimantan area -- Area Sumatera 56,745 73,471 70,295 62,260 Sumatera area -- Area Jawa 25,032 31,286 25,116 20,944 Java area -- Area Sulawesi 6,889 509 - - Sulawesi area -

476,621 446,217 365,046 305,244Pendapatan yang tidakdapat dialokasikan 13,098 6,770 11,595 2,115 Unallocated income

Jumlah pendapatan 489,719 452,987 376,641 307,359 Total income

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008

Piutang (kotor) Receivables (gross)- Area DKI Jakarta 2,799,645 2,039,091 1,156,466 1,155,882 DKI Jakarta area -- Area Kalimantan 1,979,495 1,388,162 868,209 816,472 Kalimantan area -- Area Sumatera 587,165 534,353 479,824 547,538 Sumatera area -- Area Jawa 282,785 248,800 188,893 166,025 Java area -- Area Sulawesi 140,045 21,306 - - Sulawesi area -

5,789,135 4,231,712 2,693,392 2,685,917

20. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 20. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Aktivitas Perseroan mengandung berbagaimacam risiko-risiko keuangan: risiko nilai tukarmata uang asing dan suku bunga, risiko kredit danrisiko likuiditas. Secara keseluruhan, programmanajemen risiko keuangan Perseroan terfokuspada ketidakpastian pasar keuangan danmeminimalisasi potensi kerugian yang berdampakpada kinerja keuangan Perseroan. Perseroanmenggunakan instrumen keuangan derivatif untukmengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi.

The Company’s activities expose it to a varietyof financial risks: foreign exchange risk andinterest rate, credit risk and liquidity risk. TheCompany’s overall risk management programfocuses on the unpredictability of financialmarkets and seeks to minimise potentialadverse effects on the Company’s financialperformance. The Company uses derivativefinancial instrument to hedge certain riskexposures.

Page 248: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

230

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 76 Page

20. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 20. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko nilai tukar mata uang asing dan sukubunga

Foreign exchange risk and interest rate

Perseroan menyadari adanya perubahan risikonilai tukar mata uang asing dan suku bunga yangterjadi akibat fluktuasi mata uang Rupiah terhadapDolar AS dan Yen Jepang, dan suku bungasehingga Perseroan melakukan transaksi crosscurrency swap dan interest rate swap dari sukubunga mengambang menjadi suku bunga tetapdengan tujuan melakukan aktivitas lindung nilaiatas ketidakpastian suku bunga dan mata uangasing yang timbul dari ketidakpastian arus kasatas pokok dan bunga pinjaman dalam mata uangasing.

The Company is aware of the foreign exchangeand interest rate risk due to foreign exchangeand interest rate fluctuations, therefore theCompany entered into cross currency swap andinterest rate swap contracts from US Dollar andJapan Yen floating rate to Rupiah fixed rate inorder to hedge the interest rate and foreignexchange uncertainty that will arise from thevariability in cash flows arising from principleand interest on the foreign currenciesborrowings.

Risiko kredit Credit risk

Perseroan menghadapi risiko pembiayaan,terutama berasal dari ketidakmampuan nasabahuntuk membayar kembali pembiayaan konsumenyang diberikan. Risiko ini terjadi jika kelayakannasabah dan piutang pembiayaan konsumen tidakdikelola dengan baik. Perseroan menerapkankebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsipkehati-hatian, melakukan pengawasan portofoliokredit secara berkesinambungan dan melakukanpengelolaan atas penagihan angsuran untukmeminimalisasi risiko kredit.

The Company is exposed to credit risk mainlyfrom the defaulting customers. Improperassessment on customer’s credit worthinessand collection management will trigger thecredit risk. The Company applies prudent creditacceptance policies, perform ongoing creditportfolio monitoring as well as managing thecollection of customer financing receivables inorder to minimise the credit risk exposure.

Pengukuran risiko kredit Credit risk measurementEstimasi terhadap eksposur kredit adalah prosesyang kompleks dan memerlukan penggunaanmodel, dimana nilai dari suatu produk bervariasitergantung dengan perubahan pada variabel-variabel pasar, arus kas masa depan dan rentangwaktu. Penilaian risiko kredit atas suatu portofolioaset memerlukan estimasi-estimasi, sepertikemungkinan terjadinya wanprestasi, rasiokerugian dan korelasi wanprestasi antar rekanan.

The estimation of credit exposure is complex andrequires the use of models, as the value of aproduct varies with changes in market variables,expected cash flows and the passage of time.The assessment of credit risk of a portfolio ofassets entails further estimations as to thelikelihood of defaults occurring, of the associatedloss ratios and of default correlations betweencounterparties.

Perseroan telah mengembangkan model untukmendukung kuantifikasi dari risiko kredit. Modelperingkat dan skor ini digunakan untukkeseluruhan portofolio kredit utama danmembentuk basis untuk mengukur risikowanprestasi. Dalam mengukur risiko kredit untukkredit yang diberikan, Perseroanmempertimbangkan tiga komponen: (i) ‘probabilityof default ’ (PD) klien atau counterpart atasliabilitas kontraktualnya; (ii) eksposur terkini padarekanan dan kemungkinan perkembangan masadepan, yang akan digunakan Perseroan untukmendapatkan ‘exposure at default’ (EAD) dan (iii)kemungkinan rasio pemulihan atas liabilitas yangtelah wanprestasi (‘loss given default’) (LGD).Model ini ditelaah secara rutin untuk memonitortingkat akurasi model, relatif terhadap kinerjaaktual dan diubah jika diperlukan untukmengoptimalisasi keefektivitasannya.

The Company has developed models to supportthe quantification of the credit risk. These ratingand scoring models are in use for all key creditportfolios and form the basis for measuringdefault risks. In measuring credit risk of loans, theCompany considers three components: (i) the‘probability of default’ (PD) by the client orcounterparty on its contractual obligations; (ii)current exposures to the counterparty and itslikely future development, from which theCompany derive the ‘exposure at default’ (EAD);and (iii) the likely recovery ratio on the defaultedobligations (the ‘loss given default’) (LGD). Themodels are reviewed regularly to monitor theirrobustness relative to actual performance andamended as necessary to optimise theireffectiveness.

Page 249: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

231

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 77 Page

20. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 20. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

Pengukuran risiko kredit (lanjutan) Credit risk measurement (continued)

EAD dihitung berdasarkan jumlah yangdiharapkan terhutang pada saat wanprestasiterjadi. LGD merupakan ekspektasi Perseroanatas besarnya kerugian dari suatu klaim pada saatwanprestasi terjadi. Hal ini dinyatakan dalampersentase kerugian per unit dari suatu eksposur.Loss given default biasanya bervariasi sesuaidengan tipe counterpart, jenis dan senioritas dariklaim dan ketersediaan agunan atau pendukungkredit lainnya.

EAD is based on the amounts the groups expectto be owed at the time of the default. LGDrepresents the Company’s expectation of theextent of loss on a claim should default occur. It isexpressed as percentage loss per unit ofexposure. Loss given default typically varies bythe type of counterparty, type and seniority ofclaim and availability of collateral or other creditsupport.

AgunanPerseroan menerapkan berbagai kebijakan danpraktik untuk memitigasi risiko kredit. Praktik yangumum dilakukan adalah dengan meminta agunansebagai uang muka jaminan. Perseroanmenerapkan berbagai panduan atas jenis-jenisagunan yang dapat diterima dalam rangkamemitigasi risiko kredit.

CollateralThe Company employs a range of policies andpractices to mitigate credit risk. The mosttraditional of these is the taking of security forfunds advances, which is common practice. TheCompany implements guidelines on theacceptability of specific classes of collateral orcredit risk mitigation.

Risiko likuiditas Liquidity risk

Risiko likuiditas timbul jika Perseroan mengalamikesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan.Risiko likuiditas dapat juga berupa ketidaksesuaianatas jangka waktu sumber dana yang dimilikidengan jangka waktu pembiayaan. Perseroanmelakukan evaluasi dan menelaah struktur laporanposisi keuangan dan melakukan analisa sertapengukuran risiko likuiditas berdasarkan PedomanPengendalian Intern Perusahaan dan PedomanPengelolaan Aset dan Liabilitas dari pemegangsaham.

Liquidity risk arises in situations where theCompany has difficulties in obtaining funding.Liquidity risk also arises from situations in whichthe Company has a mismatch between thematurity of its funding and the maturity of itsconsumer financing receivables. The Companyevaluates and reviews its balance sheetstructure, by analysing and measuring liquidityrisk based on its Internal Control Manual andAssets Liabilities Management Guideline fromshareholders.

21. RISIKO NILAI TUKAR MATA UANG ASING DANSUKU BUNGA

21. FOREIGN EXCHANGE RISK AND INTERESTRATE

a. Risiko Tingkat Bunga a. Interest Rate Risk

Tabel di bawah ini menyajikan aset berbungadan liabilitas berbunga Perseroan pada nilaitercatat, yang dikategorikan menurut manayang terlebih dahulu antara tanggal repricingatau tanggal jatuh tempo:

The table below summarise the Company’sinterest earning assets and interest bearingliabilities at carrying amounts, categorised bythe earlier of contractual repricing or maturitydates:

Page 250: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

232

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 78 Page

21. RISIKO NILAI TUKAR MATA UANG ASING DANSUKU BUNGA (lanjutan)

21. FOREIGN EXCHANGE RISK AND INTERESTRATE (continued)

a. Risiko Tingkat Bunga (lanjutan) a. Interest Rate Risk (continued)

30 September 2011

Kurang darisatu tahun/Less thanone year

1 - 2tahun/years

2 -3 tahun/years

Lebih dari 3tahun/

Over than 3years

Tidakdikenakanbunga/Non

interestbearing

Jumlah/Total

ASET ASSETSCash and cash

Kas dan setara kas 342,195 - - - 110 342,305 equivalentsNet investment

Investasi bersih dalam in direct financingsewa pembiayaan 213,996 1,050,127 3,166,922 110,413 - 4,541,458 leases

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen 109,202 207,395 65,875 - - 382,472 receivables

Piutang lain-lain 14,063 14,063 Other receivablesPiutang derivatif - - - - 34,529 34,529 Derivative receivablesAset lain- lain - - - - 651 651 Other assets

Jumlah aset 665,393 1,257,522 3,232,797 110,413 49,353 5,315,478 Total assets

LIABILITAS LIABILITIESPinjaman yang diterima: Borrowings:- Rupiah 43,216 494,302 1,201,808 - - 1,739,326 Rupiah -- Dolar AS 45,767 290,424 1,158,019 - - 1,494,210 US Dollar -

LiabilitasObligasi – bersih 103,517 99,803 393,632 - - 596,952 Bonds payables - net

Medium Term Notes 299,704 - - - - 299,704 Medium Term NotesLiabilitas kepada Account payablepemasok - - - - 44,483 44,483 to supllier

Liabilitas derivatif - - - - 6,158 6,158 Derivative payableLiabilitas lain- lain danbiaya yang masih Other payables andharus dibayar - - - - 129,232 129,232 accrued expenses

Jumlah liabilitas 492,204 884,529 2,753,459 179,873 4,310,055 Total liabilities

Jumlah selisih Total interestpenilaian bunga 173,189 372,993 479,338 110,413 - 1,135,933 repricing gap

31 Desember/December 2010

Kurang darisatu tahun/Less thanone year

1 - 2tahun/years

2 -3 tahun/years

Lebih dari 3tahun/

Over than 3years

Tidakdikenakanbunga/Non

interestbearing

Jumlah/Total

ASET ASSETSCash and cash

Kas dan setara kas 49,689 - - - 105 49,794 equivalentsNet investment

Investasi bersih dalam in direct financingsewa pembiayaan 257,991 658,300 2,237,960 140,104 - 3,294,355 leases

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen 68,752 233,470 52,495 - - 354,717 receivables

Piutang lain-lain - - - - 15,889 15,889 Other receivablesPiutang derivatif - - - - 11,929 11,929 Derivative receivablesAset lain- lain - - - - 608 608 Other assets

Jumlah aset 376,432 891,770 2,290,455 140,104 28,531 3,727,292 Total assets

LIABILITAS LIABILITIESPinjaman yang diterima: Borrowings:- Rupiah 1,154,916 110,905 601,029 - - 1,866,850, Rupiah -- Dolar AS 425,231 52,946 400,849 - - 879,026 US Dollar -

Medium Term Notes - 299,291 - - 299,291 Medium Term NotesLiabilitas kepada Account payablepemasok - - - - - - to supllier

Liabilitas derivatif - - - - 20,917 20,917 Derivative payableLiabilitas lain- lain danbiaya yang masih Other payables andharus dibayar - - - - 77,440 77,440 accrued expenses

Jumlah liabilitas 1,580,147 463,142 1,001,878 - 98,357 3,143,524 Total liabilities

Jumlah selisih Total interestpenilaian bunga (1,203,715) 428,628 1,288,577 140,104 - 653,594 repricing gap

Page 251: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

233

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 79 Page

21. RISIKO NILAI TUKAR MATA UANG ASING DANSUKU BUNGA (lanjutan)

21. FOREIGN EXCHANGE RISK AND INTERESTRATE (continued)

a. Risiko Tingkat Bunga (lanjutan) a. Interest Rate Risk (continued)

31 Desember/December 2009

Kurang darisatu tahun/Less thanone year

1 - 2tahun/years

2 - 3 tahun/years

Lebih dari 3tahun/

Over than 3years

Tidakdikenakanbunga/Non

interestbearing

Jumlah/Total

ASET ASSETSCash and cash

Kas dan setara kas 47,471 - - - 93 47,564 equivalentsNet investment in

Investasi bersih dalam direct financingsewa pembiayaan 1,206,851 718,004 241,860 5,266 - 2,171,981 leases

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen 92,225 43,630 8,491 - - 144,346 receivables

Piutang lain-lain - - - - 12,218 12,218 Other receivablesPiutang derivatif - - - - 5,577 5,577 Derivative receivablesAset lain- lain - - - - 581 581 Other assets

Jumlah aset 1,346,547 761,634 250,351 5,266 18,469 2,382,267 Total assets

LIABILITAS LIABILITIESPinjaman yang diterima: Borrowings:- Rupiah 633,434 612,561 110,158 - - 1,356,153 Rupiah -- Dolar AS 230,568 173,007 51,740 - - 455,315 US Dollar -

Liabilitas kepada Account payablepemasok - - - - 9,265 9,265 to supllier

Liabilitas derivatif - - - - 24,606 24,606 Derivative payableLiabilitas lain- lain danbiaya yang masih Other payables andharus dibayar - - - - 44,730 44,730 accrued expenses

Jumlah liabilitas 864,002 785,568 161,898 - 78,601 1,890,069 Total liabilities

Jumlah selisih Total interestpenilaian bunga 482,545 (23,934) 88,453 5,266 - 552,330 repricing gap

31 Desember/December 2008

Kurang darisatu tahun/Less thanone year

1 - 2tahun/years

2 -3 tahun/years

Lebih dari 3tahun/

Over than 3years

Tidakdikenakanbunga/Non

interestbearing

Jumlah/Total

ASET ASSETSCash and cash

Kas dan setara kas 237,675 - - - 95 237,770 equivalentsNet investment in

Investasi bersih dalam direct financingsewa pembiayaan 1,074,479 746,023 291,679 17,229 - 2,129,410 leases

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen 120,785 48,661 6,995 - - 176,441 receivables

Piutang lain-lain - - - - 4,226 4,226 Other receivablesPiutang derivatif - - - - 129,650 129,650 Derivative receivablesAset lain- lain - - - - 571 571 Other assets

Jumlah aset 1,432,939 794,684 298,674 17,229 134,542 2,678,068 Total assets

LIABILITAS LIABILITIESPinjaman yang diterima: Borrowings:- Rupiah 841,343 562,412 316,667 - - 1,720,422 Rupiah -- Dolar AS 194,914 70,832 206,905 - - 472,651 US Dollar -

Liabilitas derivatif - - - - 9,012 9,012 Derivative payableLiabilitas lain- lain danbiaya yang masih Other payables andharus dibayar - - - - 32,868 32,868 accrued expenses

Jumlah liabilitas 1,036,257 633,244 523,572 - 41,880 2,234,953 Total liabilities

Jumlah selisih Total interestpenilaian bunga 396,682 161,440 (224,898) 17,229 - 350,453 repricing gap

Page 252: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

234

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 80 Page

21. RISIKO NILAI TUKAR MATA UANG ASING DANSUKU BUNGA (lanjutan)

21. FOREIGN EXCHANGE RISK AND INTERESTRATE (continued)

b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing b. Foreign Exchange Risk

Dolar AS/US Dollar (dalam ribuan/in thousand)30 September

201131 Desember/December

2010 2009 2008ASET ASSETSKas dan setara kas 3,457 1,017 1,964 10,471 Cash and cash equivalentsInvestasi bersih dalam sewa Net investment in directpembiayaan - bersih 167,051 94,829 51,579 38,845 finance leases - net

Piutang pembiayaan konsumen- bersih 1,604 2,414 3,491 1,072 Consumer financing - net

Beban dibayar dimuka Prepaid expensesdan piutang lain-lain 293 375 192 46 and other receivables

Aset lain-lain 23 23 28 23 Other assets

Jumlah aset 172,428 98,658 57,254 50,457 Total assets

LIABILITAS LIABILITIESAccount payables

Liabilitas kepada pemasok 377 - - to suppliersPinjaman yang diterima Borrowings- Pinjaman yangditerima - kotor 253,333 133,479 69,564 105,164 Borrowings - gross -

- Pinjaman yang di hedge (84,862) (37,028) (21,627) (61,999) Hedged borrowings -Pinjaman yang diterima - bersih 168,471 96,451 47,937 43,165 Borrowings - net

Liabilitas lain-lain dan beban Other payables andyang masih harus dibayar 3,136 2,549 722 455 accrued expenses

Jumlah liabilitas 171,984 99,000 48,659 43,620 Total liabilitiesBersih 444 (342) 8,595 6,837 Net

Yen Jepang/Japan Yen (dalam ribuan/in thousand)30 September

201131 Desember/December

2010 2009 2008ASET ASSETSKas dan setara kas 1,527 64 3,717 - Cash and cash equivalentsJumlah aset 1,527 64 3,717 - Total assets

LIABILITAS LIABILITIESPinjaman yang diterima Borrowings- Pinjaman yangditerima - kotor 708,333 1,458,333 2,458,335 - Borrowings - gross -

- Pinjaman yang di hedge (708,333) (1,458,333) (2,458,335) - Hedged borrowings -Pinjaman yang diterima - bersih - - - - Borrowings - net

Jumlah liabilitas - - - - Total liabilitiesBersih 1,527 64 3,717 - Net

22. RISIKO KREDIT 22. CREDIT RISK

Tabel berikut adalah eksposur maksimumterhadap risiko kredit untuk instrumen keuanganpada laporan posisi keuangan, tanpamemperhitungkan agunan yang dimiliki ataupengembangan kredit lainnya dan konsentrasirisiko kredit yang dimiliki Perseroan:

The following table presents the Company’smaximum exposure to credit risk of on balancesheet financial instrument, without taking intoaccount of any collateral held or other creditenhancement and risk concentration of theCompany:

30 September 2011Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration Maksimum

eksposur/Maximumexposure

Pertambangan/Mining

Perkebunan/Agro

Kehutanan/Forestry

Konstruksi/Construction

Lain-lain/Others

Kas di bank - - - - 342,305 342,305 Cash in banksPiutang sewa 4,037,546 694,470 426,870 113,227 69,990 5,342,103 Gross investment inpembiayaan direct finance leases

Piutang pembiayaan 215,701 170,864 27,640 31,367 1,460 447,032 Consumer financingkonsumen receivables

Piutang lain-lain - - - - 14,063 14,063 Other receivablesPiutang derivatif - - - - 34,529 34,529 Derivative receivablesAset lain- lain - - - - 651 651 Other assets

Jumlah 4,253,247 865,334 454,510 144,594 462,998 6,180,683 Total

Page 253: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

235

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 81 Page

22. RISIKO KREDIT (lanjutan) 22. CREDIT RISK (continued)31 Desember/December 2010

Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration Maksimumeksposur/Maximumexposure

Pertambangan/Mining

Perkebunan/Agro

Kehutanan/Forestry

Konstruksi/Construction

Lain-lain/Others

Kas di bank - - - - 49,689 49,689 Cash in banksPiutang sewa Gross investment inpembiayaan 2,557,869 621,708 457,225 121,199 69,195 3,827,196 direct finance leases

Piutang pembiayaan 173,456 180,721 19,022 27,276 4,043 404,518 Consumer financingkonsumen receivables

Piutang lain-lain - - - - 15,889 15,889 Other receivablesPiutang derivatif - - - - 11,929 11,929 Derivative receivablesAset lain- lain - - - - 608 608 Other assets

Jumlah 2,731,325 802,429 476,247 148,475 151,353 4,309,829 Total

31 Desember/December 2009Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration Maksimum

eksposur/Maximumexposure

Pertambangan/Mining

Perkebunan/Agro

Kehutanan/Forestry

Konstruksi/Construction

Lain-lain/Others

Kas di bank - - - - 47,471 47,471 Cash in banksPiutang sewa Gross investment inpembiayaan 1,426,477 653,756 283,736 165,416 - 2,529,385 direct finance leases

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen 83,623 29,678 15,514 35,192 - 164,007 receivables

Piutang lain-lain - - - - 12,218 12,218 Other receivablesPiutang derivatif - - - - 5,577 5,577 Derivative receivablesAset lain- lain - - - - 581 581 Other assets

Jumlah 1,510,100 683,434 299,250 200,608 65,847 2,759,239 Total

31 Desember/December 2008Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration Maksimum

eksposur/Maximumexposure

Pertambangan/Mining

Perkebunan//Agro

Kehutanan/Forestry

Konstruksi/Construction

Lain-lain/Others

Kas di bank - - - - 237,675 237,675 Cash in banksPiutang sewa Gross investment inpembiayaan 1,218,461 676,883 422,202 170,148 - 2,487,694 direct finance leases

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen 107,662 40,646 33,986 15,929 - 198,223 receivables

Piutang lain-lain - - - - 4,226 4,226 Other receivablesPiutang derivatif - - - - 129,650 129,650 Derivative receivablesAset lain- lain - - - - 571 571 Other assets

Jumlah 1,326,123 717,529 456,188 186,077 372,122 3,058,039 Total

Tabel di atas merupakan eksposur maksimum daririsiko kredit bagi Perseroan pada tanggal 30September 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan2008, tanpa memperhitungkan jaminan yangdikuasai oleh Perseroan terhadap aset tersebut.Eksposur di atas berdasarkan nilai tercatatsebelum penyisihan kerugian penurunan nilai yangsebagaimana dilaporkan di laporan posisikeuangan.

The above table represents maximum exposureof credit risk to the Company at 30 September2011, 31 December 2010, 2009 and 2008,without taking into account collaterals held. Theexposures set out above are based on carryingamounts before allowance for impairment lossesas reported in the statements of financial position.

Manajemen percaya akan kemampuannya untukmengendalikan dan memelihara eksposur risikokredit pada tingkat yang minimum berdasarkanhal-hal sebagai berikut:- Perseroan telah membentuk penyisihan

kerugian penurunan nilai yang memadai untukmenutupi kemungkinan kerugian atas tidaktertagihnya piutang tersebut berdasarkan datahistoris kerugian yang ada.

- Sewa pembiayaan dan pembiayaankonsumen, yang merupakan portofolioterbesar dilindungi dengan jaminan yangmencukupi.

Management is confident in its ability to continueto control and sustain minimal exposure of creditrisk to the Company based on the following:

- The Company have provided sufficientallowance for impairment losses to coverincurred losses arising from uncollectiblereceivables based on existing historical loss.

- Direct finance leases and consumer financing,which represent the biggest portfolio, aresecured by sufficient collaterals.

Page 254: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

236

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 82 Page

23. RISIKO LIKUIDITAS 23. LIQUIDITY RISK

Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasimengenai perkiraan jatuh tempo dari aktiva danliabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas masukatau keluar:

The maturity tables below provide informationabout maturities on a contractual basis withinwhich, assets and liabilities are converted intocash in or out flows:

30 September 2011

Kurang darisatu tahun/Less thanone year

1 - 2tahun/years

2 -3 tahun/years

Lebih dari 3tahun/

Over than 3years

Tidakmempunyaikontrak jatuhtempo/No

contractualmaturity

Nilai tercatat/Carrying value

ASET ASSETSCash and cash

Kas dan setara kas - - - - 342,305 342,305 equivalentsNet investment in

Investasi bersih dalam direct financingsewa pembiayaan - bersih 2,349,417 1,629,111 552,507 10,423 - 4,541,458 leases - net

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - bersih 272,683 97,549 12,240 - - 382,472 receivables - net

Beban dibayar dimuka dan Prepaid expenses andpiutang lain- lain - - - - 15,735 15,735 other receivables

Piutang derivatif 10,318 1,004 23,207 - - 34,529 Derivative receivablesAset pajak tangguhan - - - 6,288 6,288 Deferred tax assetsAset tetap - bersih - - - 3,022 3,022 Fixed assets - netAset lain- lain - - - - 651 651 Other assets

Jumlah aset 2,632,418 1,727,664 587,954 10,423 368,001 5,326,460 Total assets

LIABILITAS LIABILITIESPinjaman yang diterima- Rupiah 790,123 671,350 277,853 - - 1,739,326 Borrowings - Rupiah

Pinjaman yang diterima Borrowings- Dolar AS 663,377 555,114 275,719 - - 1,494,210 - US Dollar

Obligasi - bersih 103,517 99,803 393,632 - - 596,952 Bonds - netMedium Term Notes 299,704 - - - - 299,704 Medium Term NotesLiabilitas kepada - - - - 44,483 44,483 Account payablepemasok to supplier

Liabilitas pajak Taxes payableLiabilitas derivatif 68 2,185 3,905 - - 6,158 Derivative payableImbalan kerja - - - - 4,301 4,301 Employee benefitsLiabilitas lain- lain danbeban yang masih Other payables andharus dibayar - - - - 129,231 129,231 accrued expenses

Jumlah liabilitas 1,856,789 1,328,452 951,109 - 178,015 4,314,365 Total liabilities

Jumlah aset/ Total assets/(liabilitas) - bersih 775,629 399,212 (363,155) 10,423 - 1,012,095 (liabilities) - net

31 Desember/December 2010

Kurang darisatu tahun/Less thanone year

1 - 2tahun/years

2 -3 tahun/years

Lebih dari 3tahun/

Over than 3years

Tidakmempunyaikontrak jatuhtempo/No

contractualmaturity

Nilai tercatat/Carrying value

ASET ASSETSCash and cash

Kas dan setara kas - - - - 49,794 49,794 equivalentsNet investment in

Investasi bersih dalam direct financingsewa pembiayaan - bersih 1,628,101 1,115,395 457,567 11,436 - 3,212,499 leases - net

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - bersih 219,254 114,329 9,996 - - 343,579 receivables - net

Beban dibayar dimuka dan Prepaid expenses andpiutang lain- lain - - - - 17,889 17,889 other receivables

Piutang derivatif - 11,754 175 - - 11,929 Derivative receivablesAset pajak tangguhan - - - - 7,211 7,211 Deferred tax assetsAset tetap - bersih - - - - 3,644 3,644 Fixed assets - netAset lain- lain - - - - 609 609 Other assets

Jumlah aset 1,847,355 1,241,478 467,738 11,436 79,147 3,647,154 Total assets

Page 255: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

237

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 83 Page

23. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan) 23. LIQUIDITY RISK (continued)

31 Desember/December 2010

Kurang darisatu tahun/Less thanone year

1 - 2tahun/years

2 -3 tahun/years

Lebih dari 3tahun/

Over than 3years

Tidakmempunyaikontrak jatuhtempo/No

contractualmaturity

Nilai tercatat/Carrying value

LIABILITAS LIABILITIESPinjaman yang diterima- Rupiah 1,144,042 457,705 266,459 - - 1,868,206 Borrowings - Rupiah

Pinjaman yang diterima Borrowings- Dolar AS 406,519 310,236 160,915 - - 877,670 - USDollar

Medium Term Notes - 299,291 - - 299,291 Medium Term NotesLiabilitas kepada Account payablepemasok - - - - - - to supplier

Liabilitas pajak - - - - 10,939 10,939 Taxes payableLiabilitas derivatif 8,758 1,481 10,678 - - 20,917 Derivative payableImbalan kerja - - - - 4,105 4,105 Employee benefitsLiabilitas lain- lain danbeban yang masih Other payables andharus dibayar - - - - 77,439 77,439 accrued expenses

Jumlah liabilitas 1,559,319 1,068,713 438,052 - 92,483 3,158,567 Total liabilities

Jumlah aset/ Total assets/(liabilitas) - bersih 288,036 172,765 29,686 11,436 - 488,587 (liabilities) - net

31 Desember/December 2009

Kurang darisatu tahun/Less thanone year

1 - 2tahun/years

2 -3 tahun/years

Lebih dari 3tahun/

Over than 3years

Tidakmempunyaikontrak jatuhtempo/No

contractualmaturity

Nilai tercatat/Carrying value

ASET ASSETSCash and cash

Kas dan setara kas - - - - 47,564 47,564 equivalentsNet investment in

Investasi bersih dalam direct financingsewa pembiayaan - bersih 1,124,186 718,004 241,860 5,266 - 2,089,316 leases - net

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - bersih 90,495 43,630 8,491 - - 142,616 receivables - net

Beban dibayar dimuka dan Prepaid expenses andpiutang lain- lain - - - - 12,935 12,935 other receivables

Piutang derivatif 1,806 - 3,771 - - 5,577 Derivative receivablesAset pajak tangguhan - - - - 10,545 10,545 Deferred tax assetsAset tetap - bersih - - - - 3,044 3,044 Fixed assets - netAset lain- lain - - - - 581 581 Other assets

Jumlah aset 1,216,487 761,634 254,122 5,266 74,669 2,312,178 Total assets

LIABILITAS LIABILITIESPinjaman yang diterima- Rupiah 633,434 612,561 110,158 - - 1,356,153 Borrowings - Rupiah

Pinjaman yang diterima Borrowings- Dolar AS 230,568 173,007 51,740 - - 455,315 - US Dollar

Liabilitas kepada Account payablepemasok - - - - 9,265 9,265 to supllier

Liabilitas pajak - - - - 10,771 10,771 Taxes payableLiabilitas derivatif - 11,614 12,992 - - 24,606 Derivative payableImbalan kerja - - - - 2,262 2,262 Employee benefitsLiabilitas lain- lain danbeban yang masih Other payables andharus dibayar - - - - 44,730 44,730 accrued expenses

Jumlah liabilitas 864,002 797,182 174,890 - 67,028 1,903,102 Total liabilities

Jumlah aset/ Total assets/(liabilitas) - bersih 352,485 (35,548) 79,232 5,266 - 409,076 (liabilities) - net

Page 256: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

238

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 84 Page

23. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan) 23. LIQUIDITY RISK (continued)

31 Desember/December 2008

Kurang darisatu tahun/Less thanone year

1 - 2tahun/years

2 -3 tahun/years

Lebih dari 3tahun/

Over than 3years

Tidakmempunyaikontrak jatuhtempo/No

contractualmaturity

Nilai tercatat/Carrying value

ASET ASSETSCash and cash

Kas dan setara kas - - - - 237,770 237,770 equivalentsNet investment in

Investasi bersih dalam direct financingsewa pembiayaan - bersih 1,013,619 746,023 291,679 17,229 - 2,068,550 leases - net

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - bersih 118,281 48,661 6,995 - - 173,937 receivables - net

Beban dibayar dimuka dan Prepaid expenses andpiutang lain- lain - - - - 4,960 4,960 other receivables

Piutang derivatif - 35,207 94,443 - - 129,650 Derivative receivablesAset pajak tangguhan - - - - 778 778 Deferred tax assetsAset tetap - bersih - - - - 3,912 3,912 Fixed assets - netAset lain- lain - - - - 571 571 Other assets

Jumlah aset 1,131,900 829,891 393,117 17,229 247,991 2,620,128 Total assets

LIABILITAS LIABILITIESPinjaman yang diterima- Rupiah 841,343 562,412 316,667 - - 1,720,422 Borrowings - RupiahPinjaman yang diterima Borrowings- Dolar AS 194,914 70,832 206,905 - - 472,651 - US DollarLiabilitas kepada Account payablepemasok - - - - - - to supllier

Liabilitas pajak - - - - 13,994 13,994 Taxes payableLiabilitas derivatif - - 9,012 - - 9,012 Derivative payableImbalan kerja - - - - 1,982 1,982 Employee benefitsLiabilitas lain- lain danbeban yang masih Other payables andharus dibayar - - - - 32,868 32,868 accrued expenses

Jumlah liabilitas 1,036,257 633,244 532,584 - 48,844 2,250,929 Total liabilities

Jumlah aset/ Total assets/(liabilitas) - bersih 95,643 196,647 (139,467) 17,229 - 369,199 (liabilities) - net

24. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN 24. CAPITAL RISK MANAGEMENT

Tujuan Perseroan dalam mengelolapermodalannya adalah untuk menjagakelangsungan usaha Perseroan untuk dapatmemberikan hasil kepada pemegang saham danmanfaat kepada stakeholders lainnya, danmemelihara optimalisasi struktur permodalanuntuk mengurangi biaya modal (cost of capital).

The Company’s objectives when managingcapital are to safeguard the Company’s ability tocontinue as a going concern in order to providereturns for shareholders and benefits for otherstakeholders and to maintain an optimal capitalstructure to reduce the cost of capital.

Dalam rangka memelihara atau menyesuaikanstruktur permodalan, Perseroan dapatmenyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkankepada pemegang saham, imbal hasil modalkepada pemegang saham atau menerbitkansaham baru untuk mengurangi pinjaman.

In order to maintain or adjust the capital structure,the Company may adjust the amount of dividendspaid to shareholders, return capital toshareholders or issue new shares to reduce debt.

Konsisten dengan pelaku industri lainnya,Perseroan memonitor permodalan berdasarkangearing ratio. Ratio ini dihitung dari pinjaman(termasuk liabilitas obligasi dan medium termnotes) dibagi dengan jumlah modal (setelahdikurangi dengan cadangan lindung nilai aruskas). Jumlah modal diambil dari ekuitas yangtercantum dalam laporan posisi keuangan.

Consistent with others in the industry, theCompany monitors capital on the basis of thegearing ratio. This ratio is calculated as debt(including bonds payable and medium termnotes) divided by total capital (after deduct bycash flows hedge reserves). Total capital iscalculated as ‘equity’ as shown in the statementsof financial position.

Page 257: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

239

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 85 Page

24. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN (lanjutan) 24. CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)

Berdasarkan Peraturan Menteri KeuanganRepublik Indonesia No.84/PMK.012/2006 tanggal26 September 2006 tentang PerusahaanPembiayaan, jumlah maksimum gearing ratioadalah sebesar 10 kali dari total modal.

Based on Minister of Finance of the Republic ofIndonesia Regulation No. 84/PMK.012/2006dated 26 September 2006 regarding multi financecompany, the maximum gearing ratio is 10 timesfrom total capital.

30 September2011

31 Desember/December2010 2009 2008

Pinjaman Debt:- Pinjaman yang diterima 3,261,241 2,763,803 1,826,735 2,201,289 Borrowings -- Liabilitas obligasi 600,000 - - - Bonds payable -- Medium term notes 300,000 300,000 - - Medium term notes -

Jumlah pinjaman 4,161,241 3,063,803 1,826,735 2,201,289 Total debt

Jumlah modal 994,425 502,736 423,245 355,413 Total capital

Gearing ratio 4.2 kali/times 6.1 kali/times 4.3 kali/times 6.2 kali/times Gearing ratio

25. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITASKEUANGAN

25. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS ANDLIABILITIES

Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dannilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yangtidak disajikan di laporan posisi keuanganPerseroan pada nilai wajar:

The table below summarises the carryingamounts and fair value of those financial assetsand liabilities not presented on the Company’sstatements of financial position at their fair values:

30 September 2011 31 Desember/December 2010

Nilai tercatat/Carrying value

Nilai wajar/Fair value

Nilai tercatat/Carryingvalue

Nilai wajar/Fair value

Aset keuangan: Financial assets:Investasi bersih dalam Net investment in directsewa pembiayaan 4,541,458 3,963,766 3,212,499 2,782,531 finance leases

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - bersih 382,472 338,840 343,579 302,808 receivables - net

Piutang lain-lain 3,846 3,126 3,084 2,428 Other receivable

Liabilitas keuangan: Financial liabilities:Pinjaman yang diterima- bersih 3,233,536 3,207,264 2,745,876 2,737,466 Borrowings - net

Obligasi - bersih 596,952 603,203 - - Bonds - netMedium term notes Medium term notes- bersih 299,704 317,579 299,291 264,520 net -

31 Desember/December 2009 31 Desember/December 2008

Nilai tercatat/Carrying value

Nilai wajar/Fair value

Nilai tercatat/Carryingvalue

Nilai wajar/Fair value

Aset keuangan: Financial assets:Investasi bersih dalam Net investment in directsewa pembiayaan 2,089,316 1,893,471 2,068,550 1,813,623 finance leases

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - bersih 142,616 132,215 173,937 161,456 receivables - net

Piutang lain-lain 1,603 1,326 1,795 1,451 Other receivable

Liabilitas keuangan: Financial liabilities:Pinjaman yang diterima- bersih 1,811,468 1,730,533 2,193,073 2,105,797 Borrowings - net

Page 258: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

240

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 86 Page

25. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITASKEUANGAN (lanjutan)

25. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS ANDLIABILITIES (continued)

Piutang sewa pembiayaan dan piutangpembiayaan konsumen

Direct financing lease receivables andconsumer financing receivables

Nilai wajar dari piutang sewa pembiayaan danpiutang pembiayaan konsumen diestimasimenggunakan diskonto arus kas berdasarkantingkat suku bunga efektif rata-rata tertimbangpada tanggal laporan posisi keuangan.

The fair values of direct financing leasereceivables and consumer financing receivablesare estimated by discounted cash flow usingweighted average effective interest rate onbalance sheet date.

Piutang lain-lain Other receivables

Termasuk di dalam piutang lain-lain adalahpiutang karyawan yang nilai wajarnya dinilaimenggunakan diskonto arus kas berdasarkantingkat suku bunga efektif internal Perseroan.

Including into other receivables is employee loanswhich the fair value is determined by discountedcash flow using the Company’s internal effectiveinterest rate.

Pinjaman yang diterima dan medium termnotes

Borrowings and medium term notes

Nilai wajar dinilai menggunakan diskonto arus kasberdasarkan tingkat suku bunga efektif yangdikenakan pada pinjaman yang diterima, hutangobligasi dan medium term notes masing-masingmata uang yang digunakan sesuai dengan sisaperiode jatuh temponya.

The fair values are calculated based on cashflows discounted using effective interestborrowing rate which is charged for the remainingterm to maturity of each currency borrowings,bonds payable and medium term notes.

26. IKATAN DAN LIABILITAS KONTINJENSI 26. COMMITMENTS AND CONTINGENTLIABILITIES

Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember2010, 2009 dan 2008, Perseroan memilikikomitmen sewa kantor dengan PT Loka MampangIndah Realty sebagai berikut:

As at 30 September 2011, 31 December 2010,2009 and 2008, the Company has an office rentalcommitment with PT Loka Mampang IndahRealty as follows:

30September2011

31 Desember/December

2010 2009 2008Komitmen sewa Rental commitment- 2009 - - - 1,392 2009 -- 2010 - - 1,408 1,409 2010 -- 2011 190 1,410 1,408 1,409 2011 -- 2012 135 133 117 117 2012 -

325 1,543 2,933 4,327

Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember2010, 2009 dan 2008, Perseroan tidak memilikiliabilitas kontinjensi yang signifikan.

As at 30 September 2011, 31 December 2010,2009 and 2008, the Company has no significantcontingent liabilities.

27. PERJANJIAN KERJASAMA 27. COOPERATIONAGREEMENTS

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk

Pada tanggal 28 Mei 2009, Perseroanmengadakan perjanjian pembiayaan bersamawithout recourse dengan PT Bank Permata Tbk.Total fasilitas pembiayaan bersama sebesarRp 300.000 dan berakhir pada tanggal 28 Mei2011.

On 28 May 2009, the Company entered into awithout recourse joint financing agreement withPT Bank Permata Tbk. The total joint financingfacility amounts Rp 300,000 and expired on28May 2011.

Page 259: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

241

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 87 Page

27. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)

PT Komatsu Astra Finance (KAF) PT Komatsu Astra Finance (KAF)

Pada tanggal 20 Juli 2010, Perseroanmengadakan perjanjian pembiayaan bersamawithout recourse dengan PT Komatsu AstraFinance (KAF). Perjanjian ini akan berakhirsampai jika ada pembatalan dari salah satu pihaksecara tertulis.

On 20 July 2010, the Company entered into awithout recourse joint financing agreement withPT Komatsu Astra Finance (KAF). Thisagreement will be expired if one of the partycancel this agreement through a writtennotification.

28. KEJADIAN SETELAH TANGGAL LAPORANPOSISI KEUANGAN

28. SUBSEQUENT EVENTS

Pinjaman yang diterima Borrowings

Pada tanggal 12 Oktober 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman berupa term loandari PT Bank ICBC Indonesia dengan batasmaksimum Rp 100.000 dengan jangka waktu 3tahun setelah tanggal penarikan pinjaman.

On 12 October 2011, the Company obtained termloan facility from PT ICBC Indonesia withmaximum credit Rp 100,000 with maturity date3 years after drawdown date of loan.

Pada tanggal 2 Desember 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman berupa term-loandari Mizuho Corporate Bank, Ltd. dengan batasmaksimum USD 30.000.000 dengan jangka waktu3 tahun setelah tanggal penarikan.

On 2 December 2011, the Company obtainedterm-loan facility from Mizuho Corporate Bank,Ltd. with maximum credit USD 30,000,000 withmaturity date 3 years after drawdown date ofloan.

Pada tanggal 16 Desember 2011, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman berupa term-loandan fixed loan dari PT Bank OCBC NISP Tbk.dengan batas maksimum Rp 200.000 denganjangka waktu 3 tahun setelah tanggal penarikanuntuk fasilitas term-loan dan maksimal 6 bulansetelah tanggal penarikan untuk fasilitas fixedloan.

On 16 December 2011, the Company obtainedterm loan and fixed loan facilities from PT BankOCBC NISP Tbk. with maximum credit Rp200,000 with maturiry date 3 years afterdrawdown date for term-loan and 6 months afterdrawdown date for fixed loan.

Dividen Dividend

Berdasarkan Keputusan Sirkuler DireksiPerseroan No.032/LSANF/CIR/X/11 tanggal 21Oktober 2011 dan Keputusan Sirkuler DewanKomisaris Perseroan No.032/LSANF/CIR/X/11tanggal 24 Oktober 2011, Direksi denganpersetujuan dari Dewan Komisaris telahmenyetujui pembagian dividen interim tunaisebesar Rp 18.995 dari hasil operasi tahun 2011.Dividen tersebut telah dibayar pada bulanNovember 2011.

Based on Circular Resolutions of The Board ofDirectors of the Company No.032/LSANF/CIR/X/11 dated 20 October 2011,and Circular Resolutions of The Board ofCommissioners of the Company033/LSANF/CIR/X/11 dated 24 October 2011,The Board of Directors with approval from theBoard of Commissioners agreed to distributeinterim cash dividend amounting to Rp 18,995from operating result of year ending 2011. Thedividend was paid in November 2011.

Perjanjian kerjasama asuransi Insurance cooperation agreement

Pada tanggal 3 November 2011, Perseroan telahmenandatangani Perjanjian Kerja Sama denganPT Asuransi Ramayana Tbk., untukmengasuransikan alat dan kendaraan bermotorterkait dengan pemberian fasilitas pembiayaankepada customer.

On 3 November 2011The Company has signed aInsurance Cooperation Agreement with PTAsuransi Ramayana, Tbk., to insure heavyequipment and vehicles in connection withfinancing facility to customer.

Page 260: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

242

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 88 Page

28. KEJADIAN SETELAH TANGGAL LAPORANPOSISI KEUANGAN (lanjutan)

28. SUBSEQUENT EVENTS (continued)

Perubahan Anggaran Dasar Changes on Article of Association

Perubahan Anggaran Dasar Perseroanberdasarkan akta notaris Benny Kristianto, S.H.,No. 7 tanggal 22 September 2011 mengenaipeningkatan Modal Dasar dan Modal SetorPerseroan telah mendapat persetujuan dariMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-47996.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober2011.

Amendment of the Article of Association bynotarial deed of Benny Kristianto, S.H., No. 7dated 22 September 2011 regarding increase ofthe Authorized Capital and Paid-up Capital of theCompany has been approved by the Minister ofLaw and Human Rights of Republic of Indonesiathrough its Decision Letter No. AHU-47996.AH.01.02.Tahun 2011, dated 3 October2011.

Berdasarkan Keputusan Sirkuler PemegangSaham Secara Tertulis Perseroan No.034/LSANF/CIR/X/2011 tanggal 28 Oktober 2011telah disetujui perubahan pasal 14 ayat 1Anggaran Dasar Perseroan. Keputusan ini telahdisahkan dalam akta notaris Kumala TjahjaniWidodo, S.H., M.H., M.Kn, No. 36 tanggal7 November 2011 dan telah diterima dan dicatatdalam database Sistem Administrasi BadanHukum Kementerian Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia sesuai dengan SuratPenerimaan Pemberitahuan Perubahan AnggaranDasar PT Surya Artha Nusantara Finance NomorAHU-AH.01.10-37165 tanggal 18 November 2011.

Based on Circular Written Resolutions of the TheShareholders of the Company No.034/LSANF/CIR/X/2011 dated 28 Oktober 2011,the shareholders agreed to amend article 14 (1)of the Articles of Association of the Company.This resolutions was notarized by Notarial Deedof Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn.,No. 36 dated 7 November 2011 and has beenreceived and recorded in database system oflegal administration of the Ministry of Law andHuman Rights of Republic of Indonesia throughits Letter of Acceptance Notification No. AHU-AH.01.10-37165 dated 18 November 2011.

29. STANDAR AKUNTANSI BARU 29. PROSPECTIVE ACCOUNTINGPRONOUNCEMENTS

Dewan Standar Akuntansi Keuangan IkatanAkuntan Indonesia (DSAK-IAI) telahmengeluarkan revisi atas beberapa standarakuntansi yang berlaku efektif pada tanggal1 Januari 2012 sebagai berikut:

Financial Accounting Standard Board ofIndonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI)has issued revision of the following accountingstandards which will be effective as at 1 January2012:

- PSAK 8 (Revisi 2010) – Peristiwa SetelahAkhir Periode Pelaporan,

- SFAS 8 (Revised 2010) – Events after theReporting Period,

- PSAK 10 (Revisi 2010) – PengaruhPerubahan Nilai Tukar Valuta Asing,

- PSAK 18 (Revisi 2010) – Akuntansi danPelaporan berdasarkan Program ManfaatPensiun,

- SFAS 10 (Revised 2010) – The Effects ofChanges in Foreign Exchange Rates,

- SFAS 18 (Revised 2010) – Accountingand Reporting by Retirement BenefitsPlan,

- PSAK 24 (Revisi 2010) – Imbalan Kerja, - SFAS 24 (Revised 2010) – EmployeeBenefits,

- PSAK 28 (Revisi 2010) – Akuntansi untukAsuransi Kerugian,

- SFAS 28 (Revised 2010) – Accounting forLoss Insurance,

- PSAK 33 (Revisi 2010) – Akuntansi untukPertambangan,

- SFAS 33 (Revised 2010) – Accounting forGeneral Mining,

- PSAK 34 (Revisi 2010) – Kontrak Konstruksi, - SFAS 34 (Revised 2010) – ConstructionContracts,

- PSAK 36 (Revisi 2010) – Akuntansi AsuransiJiwa,

- SFAS 36 (Revised 2010) – Accounting forLife Insurances,

Page 261: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

243

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 89 Page

29. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 29. PROSPECTIVE ACCOUNTINGPRONOUNCEMENTS (continued)

- PSAK 45 (Revisi 2010) – Laporan Keuanganuntuk Organisasi Nirlaba,

- SFAS 45 (Revised 2010) – FinancialReporting for Non-Profit Organisation,

- PSAK 46 (Revisi 2010) – Pajak Penghasilan, - SFAS 46 (Revised 2010) – Income Taxes,- PSAK 53 (Revisi 2010) – Pembayaran

Berbasis Saham,- SFAS 53 (Revised 2010) – Share-Based

Payment,- PSAK 60 (Revisi 2010) – Instrumen

Keuangan: Pengungkapan,- SFAS 60 (Revised 2010) – Financial

Instruments: Disclosures,- PSAK 61 (Revisi 2010) – Akuntansi Hibah

Pemerintah dan Pengungkapan BantuanPemerintah,

- SFAS 61 (Revised 2010) – Accounting forGovernment Grants and Disclosure ofGovernment Assistance,

- PSAK 62 (Revisi 2010) – Kontrak Asuransi, - SFAS 62 (Revised 2010) – InsuranceContract,

- PSAK 63 – Pelaporan Keuangan dalamEkonomi Hiper Inflasi,

- SFAS 63 – Financial Reporting inHyperinflationary Economies,

- PSAK 64 (Revisi 2010) – Eksplorasi danEvaluasi Sumber Alam,

- SFAS 64 (Revised 2010) – Explorationand Evaluation of Mineral Resources,

- ISAK 13 – Lindung Nilai Investasi Neto dalamKegiatan Usaha Luar Negeri,

- Interpretation of SFAS 13 – Hedge of NetInvestment in a Foreign Operation,

- ISAK 15 – Batas Aset Imbalan Pasti,Persyaratan Minimum dan Interaksinya,

- Interpretation of SFAS 15 – The Limit ona Defined Benefit Asset, MinimumFunding Requirements and theirInteraction,

- ISAK 16 – Pengelolaan Jasa Konsesi, - ISAK 16 – Services ConcessionAgreements,

- ISAK 18 – Bantuan Pemerintah – Tidak AdaRelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi,

- Interpretation of SFAS 18 – GovernmentAssistance – No Specific Relation with theOperating Activities,

- ISAK 19 – Penerapan Pendekatan PenyajianKembali pada PSAK 63,

- ISAK 19 – Applying the RestatementApproach under PSAK 63,

- ISAK 20 – Pajak Penghasilan – PerubahanDalam Status Pajak Entitas atau ParaPemegang Sahamnya.

- Interpretation of SFAS 20 – Income Taxes– Changes in the Tax Status of an Entityor its Shareholders.

Perseroan sedang mengevaluasi dampak daripenerapan revisi standar ini terhadap laporankeuangan. Perseroan berpendapat bahwa padasaat ini terdapat pengaruh signifikan ataspenerapan standar berikut ini:

The Company is currently evaluating the impactof the implementation of these revised standardson the financial statements. The Company is ofthe view that currently the implementation of thefollowing standards has a significant impact:

PSAK 60 (Revisi 2010): “Instrumen Keuangan:Pengungkapan”

SFAS 60 (Revised 2010): “FinancialInstruments:Disclosures”

PSAK 60 (Revisi 2010) mensyaratkanpengungkapan yang lebih ekstensif atas risikokeuangan apabila dibandingkan dengan PSAK50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan:Penyajian dan Pengungkapan”. Pengungkapantersebut antara lain:

SFAS 60 (Revised 2010) requires moreextensive disclosure of the entity’s financial riskmanagement compared to SFAS 50 (Revised2006), “Financial Instruments: Presentation andDisclosures”. The requirements consist of thefollowings:

a. Instrumen keuangan yang signifikan atasposisi keuangan dan performa entitas.Pengungkapan ini sejalan denganpengungkapan sesuai dengan PSAK 50(Revisi 2006).

a. The significance of financial instrumentsfor an entity’s financial position andperformance. These disclosuresincorporate many of the requirementspreviously in SFAS 50 (Revised 2006).

Page 262: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

244

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010,2009 DAN 2008(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010,

2009 AND 2008(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 90 Page

29. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 29. PROSPECTIVE ACCOUNTINGPRONOUNCEMENTS (continued)

b. Informasi kualitatif dan kuantitatif ataseksposur risiko yang timbul dari instrumenkeuangan, termasuk pengungkapanminimum atas risiko kredit, risiko likuiditasdan risiko pasar. Pengungkapan kualitatifmenjelaskan tujuan manajemen, kebijakandan proses untuk mengelola risiko tersebut.Pengungkapan kualitatif menjelaskaninformasi tentang batas risiko yang dihadapientitas, berdasarkan informasi yangdisiapkan secara internal kepada personelmanajemen kunci.

b. Qualitative and quantitative informationabout exposure to risks arising fromfinancial instruments, including specifiedminimum disclosures about credit risk,liquidity risk and market risk. Thequalitative disclosures describemanagement’s objectives, policies andprocesses for managing those risks. Thequantitative disclosures provideinformation about the extent to which theentity is exposed to risk, based oninformation provided internally to theentity’s key management personnel.

30. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 30. REISSUANCE OF THE FINANCIALSTATEMENTS

Sehubungan dengan rencana Perseroan untukmelakukan Penawaran Umum Obligasi SANFII/2012 dengan Tingkat Bunga Tetap, Perseroantelah menerbitkan kembali laporan keuangannyapada tanggal dan periode sembilan bulan yangberakhir pada tanggal 30 September 2011 danuntuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2010, 2009 dan 2008, untukmenyesuaikan penyajiannya dengan peraturanpasar modal.

In relation with the Company’s plan for publicoffering of SANF Bonds II/2012 with a Fixed InterestRate, the Company has reissued its financialstatements as at and for the nine-month periodended 30 September 2011 and years ended31 December 2010, 2009 and 2008, to adjust withthe presentation required by the capital marketregulation.

Penerbitan kembali laporan keuangan terkaitdengan hal-hal dalam Laporan Keuangan sebagaiberikut:a. Halaman 1, Laporan posisi keuanganb. Halaman 5, Laporan arus kasc. Halaman 7, Informasi umumd. Halaman 10, Catatan 2a: Dasar penyusunan

laporan keuangane. Halaman 13, Catatan 2c: Perubahan

kebijakan akuntansi yang signifikanf. Halaman 25, Catatan 2g: Investasi bersih

dalam sewa pembiayaang. Halaman 26, Catatan 2h: Pembiayaan

konsumenh. Halaman 27, Catatan 2j: Beban dibayar

dimuka dan piutang lain-laini. Halaman 32, Catatan 2r: Laba bersih per

saham dasarj. Halaman 35, Catatan 4: Investasi bersih

dalam sewa pembiayaank. Halaman 38, Catatan 5: Piutang pembiayaan

konsumenl. Halaman 56, Catatan 11: Surat berharga

yang diterbitkanm. Halaman 60, Catatan 12d: Perpajakann. Halaman 63, Catatan 14: Pendapatano. Seluruh istilah “Penyisihan piutang ragu-ragu”

digantikan dengan “Penyisihan kerugianpenurunan nilai”.

Reissuance of the financial statements related to thefollowing items:

a. Page 1, Statements of financial positionb. Page 5, Statements of cash flowsc. Page 7, General informationd. Page 10, Note 2a: Basis of preparation of the

financial statementse. Page 13, Note 2c: Changes in significant

accounting policiesf. Page 25, Note 2g: Net investment in direct

finance leasesg. Page 26, Note 2h: Consumer financing

h. Page 27, Note 2j: Prepaid expenses and otherreceivables

i. Page 32, Note 2r: Basic earning per share

j. Page 35, Note 5: Net investment in directfinance leases

k. Page 38, Note 5: Consumer financingreceivables

l. Page 56, Note 11: Securities issued

m. Page 60, Note 12d: Taxationn. Page 63, Note 14: Incomeo. The terms “Allowance for doubtful account”

replaced with “Allowance for impairmentlosses”.

Page 263: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

245

246

XVI. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI 1. UMUM Obligasi dengan jumlah pokok pada Tanggal Emisi sebesar Rp 1.500.000.000.000 (satu triliun lima ratus miliar Rupiah) yang saat ini ditawarkan dengan nama "Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap”, diterbitkan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang termuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Penjelasan Obligasi yang akan diuraikan di bawah ini merupakan pokok-pokok Perjanjian Perwaliamanatan dan bukan merupakan salinan selengkapnya dari seluruh ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Obligasi diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI pada Daftar Pemegang Obligasi pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Yang menjadi bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek kepada Pemegang Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir dilakukan pada saat jatuh tempo Obligasi. Bunga dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dimana 1 (satu) tahun sama dengan 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan sama dengan 30 (tiga puluh) hari. Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dilakukan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal dan ketentuan peraturan KSEI. Hak kepemilikan Obligasi beralih dengan pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran memperlakukan Pemegang Rekening sebagai Pemegang Obligasi yang sah dalam hubungannya untuk menerima pembayaran Bunga dan pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berhubungan dengan Obligasi. Penarikan Obligasi dari Rekening Efek hanya dapat dilakukan dengan pemindahbukuan ke Rekening Efek lainnya. Penarikan Obligasi keluar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi sertifikat Obligasi tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi dalam Penitipan Kolektif KSEI atas permintaan Perseroan atau Wali Amanat dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal dan keputusan RUPO.

2. JUMLAH POKOK OBLIGASI, BUNGA OBLIGASI DAN JATUH TEMPO OBLIGASI Obligasi ini ditawarkan dengan jumlah Pokok Obligasi pada Tanggal Emisi sebesar Rp1.500.000.000.000 (satu triliun lima ratus miliar Rupiah). Obligasi ini diterbitkan dengan memperhatikan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya adalah senilai Rp1,- (satu Rupiah) sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat berjangka waktu antara 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sampai dengan 36 (tiga puluh enam) bulan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Obligasi sebagai berikut: Seri A : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,2% (tujuh koma dua persen) per tahun,

berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp553.000.000.000 (lima ratus lima puluh tiga miliar Rupiah).

Seri B : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,7% (tujuh koma tujuh persen) per tahun, berjangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp140.000.000.000 (seratus empat puluh miliar Rupiah).

Seri C : Obligasi dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,4% (delapan koma empat persen) per tahun, berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi. Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp807.000.000.000 (delapan ratus tujuh miliar Rupiah).

Page 264: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

246

247

Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi pada Tanggal Emisi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran Bunga Obligasi ke-1 (satu) akan dilakukan pada tanggal 20 April 2012. Sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terkahir sekaligus jatuh tempo Obligasi masing-masing adalah pada tanggal 24 Januari 2013 untuk Obligasi seri A, tanggal 20 Januari 2014 untuk Obligasi seri B dan tanggal 20 Januari 2015 untuk Obligasi seri C.

Jadwal pembayaran Pokok dan bunga untuk masing-masing Obligasi adalah sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini:

Bunga ke Seri A Seri B Seri C 1 20 April 2012 20 April 2012 20 April 2012 2 20 Juli 2012 20 Juli 2012 20 Juli 2012 3 20 Oktober 2012 20 Oktober 2012 20 Oktober 2012 4 24 Januari 2013 20 Januari 2013 20 Januari 2013 5 - 20 April 2013 20 April 2013 6 - 20 Juli 2013 20 Juli 2013 7 - 20 Oktober 2013 20 Oktober 2013 8 - 20 Januari 2014 20 Januari 2014 9 - - 20 April 2014

10 - - 20 Juli 2014 11 - - 20 Oktober 2014 12 - - 20 Januari 2015

Tingkat Bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat, dimana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) hari dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari. Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi, dengan memperhatikan Sertifikat Jumbo Obligasi dan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan.

3. JAMINAN

Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik dan pada waktunya dari Perseroan atas Pokok dan Bunga Obligasi, Perseroan wajib menyerahkan Jaminan kepada Agen Jaminan berdasarkan Akta Jaminan Fidusia, No. 5 tanggal 9 Januari 2012 yang dibuat dihadapan Linda Herawati, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Pusat.

Jaminan fidusia atas Piutang yang nilai objek jaminannya tidak kurang dari 60% (enam puluh persen) dari Jumlah Pokok yang Terhutang, dengan ketentuan Piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan dan dalam hal jumlah Piutang yang dijaminkan kurang dari persyaratan minimum tersebut, maka Perseroan wajib menyediakan uang tunai sejumlah kekurangan tersebut yang disimpan pada rekening penampungan pada bank yang ditunjuk oleh Perseroan (sebagaimana ditunjukkan dalam laporan triwulanan dari Perseroan kepada Wali Amanat) dengan persetujuan Wali Amanat yang mekanismenya diatur dalam Akta Jaminan Fidusia. Pendaftaran Akta Jaminan Fidusia tersebut pada instansi yang berwenang akan dilakukan oleh Agen Jaminan sesuai dengan akta Perjanjian Agen Jaminan selambat-lambatnya dalam tempo 7 (tujuh) Hari Kerja terhitung sejak Tanggal Emisi.

4. PENYISIHAN DANA PELUNASAN POKOK OBLIGASI (SINKING FUND)

Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil penawaran umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana penawaran umum Obligasi ini.

5. PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN

Sebelum dilunasinya semua Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi serta pengeluaran lain yang menjadi tanggung jawab Perseroan sehubungan dengan pengeluaran Obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Perseroan berjanji dan mengikat diri:

a. Bahwa Perseroan, tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat (yang tidak akan ditolak tanpa alasan yang

jelas oleh Wali Amanat dan jika jawaban tersebut tidak diperoleh dalam waktu 15 (lima belas) Hari Kerja setelah pengajuan persetujuan tersebut diterima oleh Wali Amanat, maka persetujuan dianggap telah diberikan), tidak melakukan hal-hal atau tindakan-tindakan sebagai berikut:

Page 265: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

247

248

(i). membayar, membuat atau menyatakan pembayaran dividen atau distribusi pembayaran lain kepada pemegang saham Perseroan pada tahun buku Perseroan bila terjadi peristiwa kelalaian yang terus berlangsung dan tidak dapat diperbaiki (remedied );

(ii). memberikan Pinjaman atau kredit kepada Afiliasi (apabila ada) dimana keseluruhan jumlah dari semua

Pinjaman tersebut lebih dari 25% (dua puluh lima persen) dari Ekuitas Perseroan, kecuali dilaksanakan sehubungan dengan transaksi anjak piutang (factoring) dan/atau sekuritisasi atas Piutang termasuk piutang dari usaha kecil dalam rangka program Kredit Usaha Kecil (KUK), joint financing agreement (transaksi pembiayaan bersama) dan/atau channeling serta untuk kegiatan usaha yang wajar bagi Perseroan, sehubungan dengan hal ini Perseroan akan memberitahukan secara tertulis kepada Wali Amanat;

(iii). membuat atau mengijinkan pemberian hak jaminan atas seluruh atau sebagian dari pendapatan atau

harta kekayaan Perseroan yang ada pada saat ini maupun di masa yang akan datang yang menjadi Jaminan berdasarkan Akta Jaminan Fidusia;

(iv). terhitung sejak tanggal penandatanganan Perjanjian Perwaliamanatan, Perseroan menyediakan atau

memberikan pinjaman serta memberikan penanggungan, selain: a. dalam pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan yang lazim; atau b. dalam hubungannya dengan transaksi anjak piutang (factoring), sekuritisasi atas piutang-piutang

Perseroan termasuk piutang-piutang dari usaha kecil di bawah program KUK, joint financing agreement (transaksi pembiayaan bersama), dan/atau channeling;

(v). menjual, menyewakan, mentransfer atau mengalihkan baik melalui jual beli maupun jual sewa atau cara lainnya, yang nilai per transaksinya lebih dari 40% (empat puluh persen) dari harta kekayaan (total aset) Perseroan kecuali: a. pengalihan yang disetujui oleh Wali Amanat; b. pengalihan dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari.

(vi). melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam anggaran dasar Perseroan pada saat

ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan.

b. Perseroan akan: (i) memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjaga tetap

berlakunya segala kuasa, ijin, dan persetujuan (baik dari pemerintah ataupun lainnya) dan dengan segera memberikan laporan dan masukan dan melakukan hal-hal yang diwajibkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia sehingga Perseroan dapat secara sah menjalankan kewajibannya berdasarkan setiap Dokumen Emisi dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya atau memastikan keabsahan, keberlakuan, serta dapat dilaksanakannya setiap Dokumen Emisi di Republik Indonesia;

(ii) memastikan pada setiap saat keadaan keuangan Perseroan yang tercantum dalam laporan keuangan

tahunan Perseroan terakhir yang telah diaudit atau laporan keuangan semesteran yang terakhir, diserahkan kepada Wali Amanat berdasarkan ketentuan Pasal 6.b (vii) Perjanjian Perwaliamanatan, harus berada dalam rasio jumlah Pinjaman terhadap Ekuitas tidak melebihi ratio 10:1 (sepuluh berbanding satu) atau jumlah rasio lainnya dengan tetap memperhatikan pembatasan sebagai mana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal 29 (dua puluh sembilan) September 2006 (dua ribu enam) tentang Perusahaan Pembiayaan;

(iii) mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan; (iv) menyetorkan dana (in good funds) yang diperlukan untuk pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pelunasan

Bunga Obligasi yang jatuh tempo kepada Agen Pembayaran sesuai dengan surat keterangan Wali Amanat yang didasarkan pada keterangan Agen Pembayaran mengenai jumlah yang harus dilunasi oleh Perseroan, paling lambat 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi, serta menyerahkan kepada Wali Amanat pelaporan Jumlah Terhutang disertai dengan fotokopi bukti penyetoran tersebut pada hari yang sama;

(v) memelihara asuransi-asuransi yang sudah berjalan dan berhubungan dengan kegiatan usaha dan harta

kekayaan Perseroan pada perusahaan asuransi yang bereputasi baik terhadap segala resiko yang biasa dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan Perseroan;

Page 266: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

248

249

(vi) mengijinkan Wali Amanat (atas biayanya sendiri) dan/atau orang yang diberikan kuasa oleh Wali

Amanat (termasuk tetapi tidak terbatas, auditor atau akuntan yang ditunjuk untuk maksud tersebut) dari waktu ke waktu untuk melaksanakan kewajibannya sesuai dengan pasal 3 Perjanjian Perwaliamanatan, termasuk memiliki akses dan memeriksa buku-buku, memberikan tanggapan atas segala pertanyaan atau informasi yang diminta oleh wakilnya tersebut dan mendiskusikan dengan orang tersebut dengan itikad baik atas segala aspek dari pembukuan Perseroan, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan pemberitahuan secara tertulis dari Wali Amanat minimal 3 (tiga) Hari Kerja sebelumnya kepada Perseroan;

(vii) menyerahkan laporan-laporan yang diminta oleh Bapepam dan LK kepada Wali Amanat dan

persetujuan persetujuan atas penerbitan dan penawaran Obligasi sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, dan untuk membuat dan mengimplementasikan setiap perjanjian yang berhubungan dengan hal tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas penyerahan atas: a) laporan keuangan tahunan Perseroan (konsolidasi) selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari

setelah tanggal tiap tahun buku berakhir atau pada saat penyerahan laporan konsolidasi kepada Bapepam dan LK yang telah diaudit oleh akuntan publik Perseroan yang telah terdaftar di Bapepam dan LK;

b) laporan keuangan tengah tahunan Perseroan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah

tanggal tengah tahun buku, jika tidak disertai laporan Akuntan, atau selambat-lambatnya dalam waktu 60 (enam puluh) hari setelah tanggal tengah tahun buku, jika disertai laporan Akuntan Publik Perseroan yang telah terdaftar di Bapepam dan LK dalam rangka penelaahan terbatas, atau selambat-lambatnya dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah tanggal tengah tahun buku, jika disertai laporan akuntan publik Perseroan yang telah terdaftar di Bapepam dan LK yang memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

Satu dan lain dengan tidak mengesampingkan apa yang akan ditentukan oleh Bapepam dan LK .

(viii) memelihara sistem akuntansi, pembukuan dan pengawasan biaya sesuai dengan Prinsip-Prinsip Akuntansi dan mengesampingkan hal-hal dalam pembukuannya yang menurut Prinsip-Prinsip Akuntansi perlu untuk dikesampingkan;

(ix) mengusahakan agar harta kekayaan yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usahanya berada

dalam keadaan baik, memperbaikinya dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha Perseroan;

(x) memberitahu Wali Amanat atas:

a. setiap perubahan anggaran dasar, susunan Direksi dan Dewan Komisaris, susunan pemegang

saham Perseroan, dan pembagian dividen lebih dari 50% (lima puluh persen) dari laba bersih Perseroan pada tahun buku berjalan;

b. perkara pidana, perdata, tata usaha negara dan arbitrase yang dihadapi Perseroan yang secara

material mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam menjalankan dan mematuhi segala kewajibannya berdasarkan Dokumen Emisi;

c. terjadinya salah satu dari peristiwa kelalaian dengan segera dan melalui permintaan tertulis dari

Wali Amanat, menyerahkan pada Wali Amanat suatu pernyataan yang ditandatangani oleh pejabat berwenang yang berhak mewakili Perseroan untuk maksud tersebut, kecuali Perseroan sebelumnya telah memberitahukan kepada Wali Amanat bahwa peristiwa kelalaian tersebut tidak terjadi, atau apabila terjadi peristiwa kelalaian, Perseroan telah memberikan gambaran lengkap atas kejadian tersebut dan tindakan atau langkah-langkah yang diambil (atau diusulkan akan diambil) oleh Perseroan untuk memperbaiki kejadian tersebut;

(xi) mengupayakan bahwa selama jangka waktu Obligasi, pemilikan saham yang telah ditempatkan dan

disetor dalam Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung, dari PT Astra International Tbk lebih dari 50 % (lima puluh persen) dari modal saham yang telah ditempatkan dan disetor;

(xii) melakukan pemeringkatan atas Obligasi sesuai dengan Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan

Ketua Bapepam dan LK No. KEP-135/BL/2006 tanggal 14 (empat belas) Desember 2006 (dua ribu enam) Tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang berikut perubahannya dan atau pengaturan lainnya (”Peraturan Pemeringkatan”) yang wajib dipatuhi oleh Perseroan. Kewajiban pemeringkatan atas Obligasi ini akan tetap berlaku selama jangka waktu Obligasi;

Page 267: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

249

250

(xiii) melakukan atau memelihara seluruh tindakan-tindakannya dari waktu ke waktu atas permintaan dari

Wali Amanat dan melaksanakan atau memelihara pelaksanaan dari seluruh dokumen-dokumen yang berdasarkan pendapat yang wajar dari Wali Amanat diperlukan atau, untuk menjalankan Perjanjian Perwaliamanatan atau memberikan jaminan yang penuh atas hak, kekuasaan dan perbaikan yang diberikan kepada Wali Amanat berdasarkan Dokumen Emisi;

(xiv) menjamin bahwa kewajiban pembayaran oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi menurut

Perjanjian Perwaliamatan pada setiap waktu mempunyai kedudukan yang sama dengan kewajiban kepada seluruh kreditur lainnya;

6. HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI a. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan

melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi;

b. Yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. Bila terjadi kelalaian dalam pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi, Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran denda atas setiap kelalaian pembayaran tersebut sebesar persentase bunga Obligasi yang berlaku pada saat tersebut ditambah 1% (satu persen) per tahun atas jumlah yang tidak dibayar sesuai ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan, yang diperhitungkan berdasarkan jumlah hari terhitung sejak Tanggal Pembayaran; Jumlah denda untuk setiap hari keterlambatan pembayaran akan diperhitungkan berdasarkan jumlah hari terhitung sejak Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan sampai seluruh jumlah yang tidak dibayar telah dibayar kembali secara penuh. Untuk tujuan perhitungan denda tersebut, 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari. Pemegang Obligasi berhak atas pembayaran denda secara proporsional sesuai jumlah Obligasi yang dimilikinya;

d. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari

jumlah Obligasi yang belum dilunasi, tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya, kecuali Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah dapat mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat acara yang diminta dan melampirkan salinan KTUR dari Pemegang Rekening dan memperlihatkan asli KTUR kepada Wali Amanat;

e. Setiap Pemegang Obligasi senilai Rp 1,- (satu Rupiah) mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO.

7. KELALAIAN PERSEROAN Sesuai dengan pasal 8 Perjanjian Perwaliamanatan, yang dimaksud dengan kelalaian (wanprestasi) adalah apabila salah satu atau lebih dari kejadian-kejadian atau hal-hal tersebut di bawah ini terjadi Wali Amanat dapat mengambil tindakan-tindakan yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan: a. Perseroan lalai membayar Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dan/atau jumlah lain yang

wajib dibayarnya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dalam mata uang dan dalam hal yang disebutkan secara khusus dalam Perjanjian Perwaliamanatan tersebut, kecuali apabila kelalaian tersebut terjadi sebagai akibat kesulitan dalam penyelesaian yang berada di luar kendali Perseroan dan kegagalan pembayaran tersebut tidak dapat diperbaiki dalam waktu 3 (tiga) Hari Bursa dan dalam kejadian demikian, baik Perseroan maupun Agen Pembayaran tidak dikenakan denda; atau

b. Terdapat pernyataan dari Perseroan dalam Dokumen Emisi dimana Perseroan berkedudukan sebagai salah

satu pihak atau dalam suatu pemberitahuan atau dokumen lainnya, pernyataan mana terbukti tidak benar dan menyesatkan secara material pada saat dibuat, dan dalam hal tertentu, mempengaruhi kemampuan Perseroan secara material dalam menjalankan kewajibannya berdasarkan Dokumen Emisi; atau

c. Perseroan lalai dalam mematuhi dan menjalankan kewajibannya yang tercantum dalam Dokumen Emisi

dimana Perseroan menjadi salah satu pihaknya dimana menurut pendapat Wali Amanat, kelalaian tersebut tidak dapat diperbaiki; atau

Page 268: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

250

251

d. Setiap pinjaman Perseroan lainnya dalam jumlah keseluruhan melebihi 20% (dua puluh persen) dari Ekuitas Perseroan yang: (i) tidak dibayar pada saat jatuh tempo atau dalam masa tenggang pada suatu perjanjian yang

berhubungan dengan pinjaman tersebut; atau (ii) menjadi jatuh tempo dan dapat ditagih sebelum masa jatuh tempo atas dasar kelalaian.

e. Adanya pernyataan moratorium dari pengadilan atau kekuasaan yang berwenang atas pembayaran

pinjaman-pinjaman Perseroan; atau f. Kurator atau pejabat serupa diangkat sehubungan dengan sebagian besar usaha atau harta kekayaan atau

pendapatan Perseroan, atau setiap bentuk eksekusi diadakan atau dilaksanakan atau tuntutan atas seluruh atau sebagian besar usaha atau harta kekayaan atau pendapatan dan hal tersebut tidak dapat dibebaskan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari yang dari waktu ke waktu dapat mempengaruhi seluruh atau sebagian besar usaha, harta kekayaan atau pendapatan, menjadi dapat dilaksanakan atau penetapan, keputusan yang dibuat sehubungan dengan kepailitan, pembubaran atau likuidasi dari Perseroan oleh pengadilan atau otoritas yang berwenang; atau

g. Perseroan menghentikan atau mengancam akan menghentikan seluruh atau sebagian besar dari

operasinya dan/atau kegiatannya; atau h. Perseroan tidak melaksanakan segala tindakan, keadaan dan hal yang harus dilakukan, dipenuhi dan

dijalankan dalam rangka agar Perseroan: (i) dapat secara sah membuat dan menjalankan hak-haknya serta menjalankan dan mematuhi kewajiban-

kewajiban yang diperkirakan olehnya pada masing-masing Dokumen Emisi dimana Perseroan menjadi salah satu pihak;

(ii) untuk memastikan bahwa kewajiban-kewajiban itu dinyatakan olehnya pada masing-masing Dokumen Emisi sah, berlaku dan mengikat;

(iii) membuat Dokumen Emisi dapat digunakan sebagai bukti di Republik Indonesia yang telah dilakukan, dipenuhi dan dilaksanakan.

i. Untuk setiap saat Perseroan menjadi tidak sah untuk melaksanakan atau mematuhi setiap atau semua

kewajibannya berdasarkan Dokumen Emisi dalam mana Perseroan menjadi pihak atau setiap kewajiban dari Perseroan berdasarkan Dokumen Emisi dalam mana Perseroan merupakan pihak menjadi tidak sah, berlaku dan mengikat atau berhenti menjadi sah, berlaku dan mengikat. Bilamana Wali Amanat menyatakan Perseroan lalai, karena satu atau lebih alasan sebagaimana tercantum dalam sub a sampai dengan sub i di atas, maka Wali Amanat berkewajiban memberitahukan peristiwa tersebut kepada Perseroan dan apabila hal tersebut berlangsung selama 14 (empat belas) Hari Kerja setelah pemberitahuan tersebut diterima oleh Perseroan kelalaian tersebut tetap tidak diperbaiki, Wali Amanat berhak membuat pengumuman dalam paling sedikit 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dan memanggil RUPO menurut tata cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Jika RUPO memutuskan agar Wali Amanat melakukan penagihan kepada Perseroan, maka Wali Amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO itu harus melakukan penagihan Jumlah Terhutang kepada Perseroan. Perseroan berkewajiban melakukan pembayaran dalam waktu yang ditentukan dalam tagihan yang bersangkutan.

8. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI (BUY BACK) Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali Obligasi, maka berlaku ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

a. Pembelian kembali Obligasi (buy back) dapat ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian

dijual kembali dengan harga pasar; b. Pelaksanaan pembelian kembali Obligasi (buy back) dapat dilakukan melalui bursa efek atau di luar bursa

efek; c. Pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah tanggal penjatahan; d. Pembelian kembali Obligasi (buy back) tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan

tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan; e. Pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi)

sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO;

Page 269: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

251

252

f. Pembelian kembali Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan kepada pihak yang tidak terafiliasi, kecuali Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah;

g. Rencana pembelian kembali Obligasi wajib dilaporkan kepada Bapepam dan LK oleh Perseroan paling

lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar;

h. Pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali

Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) hari sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai;

i. Rencana pembelian Obligasi sebagaimana dimaksud dalam huruf g dan pengumuman sebagaimana

dimaksud dalam huruf h, paling sedikit memuat informasi tentang: (i) periode penawaran pembelian kembali; (ii) jumlah dana maksimal yang akan digunakan untuk pembelian kembali; (iii) kisaran jumlah Obligasi yang akan dibeli kembali; (iv) harga atau kisaran harga yang ditawarkan untuk pembelian kembali Obligasi; (v) tata cara penyelesaian transaksi; (vi) persyaratan bagi Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual; (vii) tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Obligasi; (viii) tata cara pembelian kembali Obligasi; dan (ix) hubungan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang Obligasi.

j. Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proposional sebanding dengan partisipasi setiap pihak yang

melakukan penjualan Obligasi apabila jumlah Obligasi yang ditawarkan untuk dijual oleh Pemegang Obligasi melebihi jumlah Obligasi yang dapat dibeli kembali;

k. Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang telah

disampaikan oleh Pemegang Obligasi; l. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana

dimaksud dalam huruf h dengan ketentuan: (i) jumlah pembelian kembali tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Obligasi untuk masing-masing

Seri Obligasi yang beredar dalam periode 1 (satu) tahun setelah tanggal penjatahan; (ii) Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki Afiliasi Perseroan; (iii) Obligasi yang dibeli kembali hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali; dan wajib dilaporkan kepada Bapepam dan LK paling lambat akhir Hari Kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya pembelian kembali Obligasi;

m. Perseroan wajib melaporkan kepada Bapepam dan LK dan Wali Amanat serta mengumumkan kepada

publik dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali Obligasi, informasi yang meliputi antara lain: (i) jumlah Obligasi yang telah dibeli; (ii) rincian Jumlah Obligasi yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual kembali; (iii) harga pembelian kembali yang telah terjadi; (iv) jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali Obligasi;

n. Dalam hal terdapat lebih dari satu Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan, maka pembelian kembali

Obligasi dilakukan dengan mendahulukan Obligasi yang tidak dijamin; o. Dalam hal terdapat lebih dari satu Obligasi yang tidak dijamin, maka pembelian kembali wajib

mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali tersebut; p. Dalam hal terdapat jaminan atas seluruh Obligasi, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek

kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali Obligasi tersebut; q. Pembelian kembali Obligasi oleh Perseroan mengakibatkan:

(i) hapusnya segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak Suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk pelunasan; atau

(ii) pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri

RUPO, hak Suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali.

Page 270: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

252

253

r. Dalam hal Perseroan melakukan Pembelian Kembali (Buy Back) untuk sebagian atau seluruh Obligasi, maka Perseroan mempunyai hak untuk melakukan Pembelian Kembali (Buy Back) tersebut sebagai pelunasan atau sebagai Obligasi yang dibeli kembali untuk disimpan dan yang dikemudian hari dapat dijual kembali dan/atau untuk diberlakukan sebagai pelunasan. Apabila Perseroan melakukan Pembelian Kembali (Buy Back) tersebut untuk pelunasan, maka jumlah Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan Pembelian Kembali (Buy Back) yang dilakukan; dan

s. Dalam hal Obligasi dilunasi sebagian, maka Perseroan akan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi yang

baru kepada KSEI untuk ditukarkan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi yang lama pada hari yang sama dengan tanggal pelunasan sebagian Obligasi, dengan jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang setelah dikurangi jumlah Obligasi yang telah dilunasi sebagian tersebut.

9. RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI a. Rapat umum Pemegang Obligasi diadakan untuk tujuan antara lain:

(i) mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan atau Pemegang Obligasi mengenai perubahan jangka waktu, pokok pinjaman Obligasi, suku bunga, perubahan tata cara atau periode pembayaran bunga, Jaminan dan ketentuan lain dalam Perjanjian Perwaliamanatan;

(ii) menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan dan/atau Wali Amanat, memberikan pengarahan kepada Wali Amanat, dan/atau menyetujui suatu kelonggaran waktu atas suatu kelalaian berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta akibat-akibatnya, atau untuk mengambil tindakan lain sehubungan dengan kelalaian;

(iii) memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan;

(iv) mengambil tindakan yang dikuasakan oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk dalam penentuan potensi kelalaian yang dapat menyebabkan terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Peraturan VI.C.4; dan

(v) Wali Amanat bermaksud mengambil tindakan lain yang tidak dikuasakan atau tidak termuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan.

b. RUPO dapat diselenggarakan atas permintaan:

(i) Pemegang Obligasi baik sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi, tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya kecuali Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah;

(ii) Perseroan; (iii) Wali Amanat; atau (iv) Bapepam dan LK.

c. Permintaan sebagaimana dimaksud dalam butir 9.b poin (i)), poin (ii), dan poin (iv) wajib disampaikan secara tertulis kepada Wali Amanat dan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal diterimanya surat permintaan tersebut Wali Amanat wajib melakukan panggilan untuk RUPO.

d. Dalam hal Wali Amanat menolak permohonan Pemegang Obligasi atau Perseroan untuk mengadakan

RUPO, maka Wali Amanat wajib memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada pemohon dengan tembusan kepada Bapepam dan LK, paling lambat 14 (empat belas) hari setelah diterimanya surat permohonan.

e. Pengumuman, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPO.

(i) Pengumuman RUPO wajib dilakukan melalui satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pemanggilan;

(ii) Pemanggilan RUPO dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum RUPO, melalui paling sedikit satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;

(iii) Pemanggilan untuk RUPO kedua atau ketiga dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPO kedua atau

(iv) ketiga dilakukan dan disertai informasi bahwa RUPO sebelumnya telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai korum;

(v) Panggilan harus dengan tegas memuat rencana RUPO dan mengungkapkan informasi antara lain: (1) tanggal, tempat, dan waktu penyelenggaraan RUPO; (2) agenda RUPO; (3) pihak yang mengajukan usulan RUPO; (4) Pemegang Obligasi yang berhak hadir dan memiliki hak suara dalam RUPO; dan (5) korum yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengambilan keputusan RUPO.

(vi) RUPO kedua atau ketiga diselenggarakan paling cepat 14 (empat belas) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari dari RUPO sebelumnya.

Page 271: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

253

254

Pemanggilan yang dimaksud di atas dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal RUPO diadakan.

f. Tata cara RUPO. (i) Pemegang Obligasi, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPO

dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah Obligasi yang dimilikinya; (ii) Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya tidak memiliki hak suara dan tidak

diperhitungkan dalam korum kehadiran, kecuali Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah;

(iii) Sebelum pelaksanaan RUPO, Perseroan berkewajiban untuk menyerahkan daftar Pemegang Obligasi dari Afiliasinya kepada Wali Amanat;

(iv) RUPO dapat diselenggarakan di tempat Perseroan atau tempat lain yang disepakati antara Perseroan dan Wali Amanat;

(v) RUPO dipimpin oleh Wali Amanat; (vi) Wali Amanat wajib mempersiapkan acara RUPO termasuk materi RUPO dan menunjuk Notaris untuk

membuat berita acara RUPO; (vii) Dalam hal penggantian Wali Amanat diminta oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi, maka RUPO

dipimpin oleh Perseroan atau wakil Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut. Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut diwajibkan untuk mempersiapkan acara RUPO dan materi RUPO.

g. Korum dan Pengambilan Keputusan.

(i) Dalam hal RUPO bertujuan untuk memutuskan mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9.a, diatur sebagai berikut: (1) Apabila RUPO dimintakan oleh Perseroan, maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai

berikut: (a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari

jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(b) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua;

(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(d) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga;

(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(2) Apabila RUPO dimintakan oleh Pemegang Obligasi atau Wali Amanat, maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: (a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari

jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(b) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua;

(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(d) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga;

(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(3) Apabila RUPO dimintakan oleh BAPEPAM DAN LK , maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: (a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari

jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

Page 272: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

254

255

(b) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua;

(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(d) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga;

(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(ii) RUPO yang diadakan untuk tujuan selain perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, dapat diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: (1) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah

Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(2) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka (1) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO kedua;

(3) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO;

(4) dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka (3) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga;

(5) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat berdasarkan keputusan suara terbanyak.

h. Biaya-biaya penyelenggaraan RUPO menjadi beban Perseroan dan wajib dibayarkan kepada Wali Amanat

paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah permintaan biaya tersebut diterima Perseroan dari Wali Amanat. i. Penyelenggaraan RUPO wajib dibuatkan berita acara secara notariil. j. Perseroan, Wali Amanat, dan Pemegang Obligasi wajib memenuhi keputusan-keputusan yang diambil

dalam RUPO.

10. PERUBAHAN PERJANJIAN PERWALIAMATAN Perjanjian Perwaliamanatan tidak dapat diubah dan/atau ditambah, baik untuk seluruh maupun sebagian kecuali apabila perubahan dan/atau penambahan tersebut dibuat dalam suatu perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh semua pihak dalam Perjanjian Perwaliamanatan dengan pemberitahuan kepada Bapepam dan LK dengan tidak mengurangi ketentuan lain dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Pihak-pihak yang terlibat dalam Perjanjian Perwaliamanatan tersebut adalah Perseroan dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebagai Wali Amanat.

11. PEMBERITAHUAN Semua pemberitahuan dari pihak Perseroan kepada Wali Amanat dan sebaliknya dianggap telah dilakukan dengan sah dan sebagaimana mestinya apabila disampaikan kepada alamat tersebut di bawah ini secara tertulis, ditandatangani serta disampaikan dengan pos tercatat atau disampaikan langsung dengan memperoleh tanda terima atau dengan faksimili yang sudah dikonfirmasikan.

PERSEROAN

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE Divisi Treasury

Perkantoran Hijau Arkadia Tower B Lantai 11 Jl. T.B. Simatupang Kav. 88

Jakarta Selatan 12520 Ph: +62 21 781 75 55 Fax: +62 21 781 91 11

Page 273: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

255

256

WALI AMANAT PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk.

Desk Investasi dan Jasa Pasar Modal Gedung BRI II, Lantai 3

Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 44 – 46, Jakarta 10210 Telepon: (021) 250 0124 -575 8130 - 8140

Faksimili: (021) 251 0316 12. HUKUM YANG BERLAKU

Seluruh perjanjian yang berhubungan dengan Obligasi ini berada dan tunduk di bawah hukum yang berlaku di Indonesia.

Page 274: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

256

257

XVII. KETERANGAN TENTANG PEMERINGKATAN OBLIGASI 1. HASIL PEMERINGKATAN

Untuk memenuhi ketentuan Peraturan No. IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-135/BL/2006 tanggal 14 Desember 2006 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Fitch Ratings Indonesia (“FITCH”). Berdasarkan hasil pemeringkatan atas efek hutang jangka panjang sesuai dengan surat No. RC02/DIR/I/2012 tanggal 5 Januari 2012 dari FITCH, Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap telah mendapat peringkat:

AA(idn)

(Double A)

Perseroan juga telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkatan Efek Indonesia (“PEFINDO”). Berdasarkan surat Pefindo No. 1560/PEF-Dir/XII/2011 tanggal 9 Desember 2011, hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang (Obligasi) Perseroan adalah:

idAA- (Double A Minus)

Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi ini setiap 1 (satu) tahun sekali selama kewajiban atas efek tersebut belum lunas sebagaimana yang diatur dalam Peraturan No.: IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.: KEP-135/BL/2006 Tanggal 14 Desember 2006 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang.

2. SKALA PEMERINGKATAN EFEK HUTANG JANGKA PANJANG DARI FITCH

Tabel di bawah ini menunjukkan kategori peringkat perusahaan atau efek hutang jangka panjang untuk memberikan gambaran tentang posisi peringkat Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap. AAA(idn) Peringkat nasional “AAA” menandakan kualitas tertinggi yang diberikan pada skala peringkat

nasional untuk Negara tersebut. Peringkat ini diberikan kepada kualitas kredit terbaik dibanding Perseroan-Perseroan atau surat-surat utang lainnya di Negara yang sama dan biasanya akan diberikan kepada semua kewajiban keuangan yang dikeluarkan atau dijamin oleh pemerintah.

AA(idn) Peringkat nasional “AA” menandakan suatu kualitas kredit yang sangat kuat dibandingkan Perseroan-Perseroan atau surat-surat utang lainnya di Negara yang sama. Resiko kredit yang tidak dapat dipisahkan di dalam kewajiban-kewajiban keuangan ini hanya berbeda sedikit dari Perseroan-Perseroan atau surat-surat utang yang mendapat peringkat tertinggi di suatu Negara.

A(idn) Peringkat nasional “A” menandakan suatu kualitas kredit yang kuat dibandingkan Perseroan-Perseroan atau surat-surat utang lainnya di Negara yang sama. Namun, perubahan-perubahan dalam keadaan atau kondisi-kondisi ekonomi dapat mempengaruhi kapasitas untuk pembayaran kembali kewajiban-kewajiban keuangan tepat waktu secara lebih besar dibandingkan kewajiban-kewajiban keuangan yang mendapat kategori peringkat yang lebih tinggi.

BBB(idn) Peringkat nasional “BBB” menandakan suatu kualitas kredit yang dinilai cukup dibandingkan dengan Perseroan-Perseroan atau surat-surat utang lainnya di Negara yang sama. Namun perubahan-perubahan dalam keadaan atau kondisi-kondisi ekonomi dapat lebih mempengaruhi kapasitas untuk pembayaran kembali kewajiban-kewajiban keuangan ini secara tepat waktu dibandingkan kewajiban-kewajiban keuangan yang mendapat kategori peringkat yang lebih tinggi.

BB(idn) Peringkat nasional ‘BB’ menandakan suatu kualitas kredit yang cukup lemah dibandingkan Perseroan-Perseroan atau surat-surat utang lainnya pada Negara yang sama. Dalam konteks suatu negara, pembayaran dari kewajiban-kewajiban keuangan ini tidak pasti dan kapasitas untuk pembayaran kembali secara tepat waktu akan lebih rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan.

B(idn) Nasional peringkat ‘B’ menandakan suatu kualitas kredit yang secara signifikan lebih lemah dibandingkan Perseroan-Perseroan atau surat-surat utang lain pada negara yang sama.

Page 275: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

257

258

Kewajiban-kewajiban keuangan saat ini dapat dipenuhi meskipun dengan margin keamanan yang terbatas, dan kapasitas untuk melanjutkan pembayaran yang tepat waktu tergantung dari kondisi usaha dan perekonomian yang menguntungkan dan berkelanjutan.

CCC(idn), CC(idn), C(idn)

Kategori-kategori peringkat nasional ini menandakan suatu kualitas kredit yang sangat lemah dibandingkan Perseroan-Perseroan atau surat-surat utang lain pada Negara yang sama. Kapasitas untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan bergantung sepenuhnya pada perkembangan usaha dan ekonomi yang menguntungkan.

DDD(idn), DD(idn), D(idn)

Kategori-kategori peringkat nasional ini diberikan kepada perusahaan atau kewajiban-kewajiban keuangan yang saat ini dalam keadaan gagal bayar.

Sebagai tambahan, tanda tambah (+) atau kurang (-) dapat dicantumkan dengan peringkat mulai dari “AA” hingga “C”. Ini merupakan kedudukan relatif di dalam suatu kategori, tanda tambah (+) menunjukkan di atas rata-rata, tanda kurang (-) menunjukkan di bawah rata-rata, dan tanpa tanda menunjukkan rata-rata.

3. SKALA PEMERINGKATAN EFEK HUTANG JANGKA PANJANG DARI PEFINDO Tabel di bawah ini menunjukkan kategori peringkat perusahaan atau efek hutang jangka panjang untuk memberikan gambaran tentang posisi peringkat Obligasi. idAAA Efek Hutang dengan peringkat idAAA merupakan Efek Hutang dengan peringkat tertinggi dari

Pefindo yang didukung oleh kemampuan Obligor yang superior relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan.

idAA Efek Hutang dengan peringkat idAA memiliki kualitas kredit sedikit dibawah peringkat tertinggi,

didukung oleh kemampuan Obligor yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, relatif dibanding entitas Indonesia lainnya.

idA Efek Hutang dengan peringkat idA memiliki dukungan kemampuan Obligor yang kuat dibanding

entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun cukup peka terhadap perubahan keadaan yang merugikan.

idBBB Efek Hutang dengan peringkat idBBB didukung oleh kemampuan Obligor yang memadai relatif

dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun kemampuan tersebut dapat diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan.

idBB Efek Hutang dengan peringkat idBB menunjukkan dukungan kemampuan Obligor yang agak lemah

relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, serta peka terhadap keadaan bisnis dan perekonomian yang tidak menentu dan merugikan.

idB Efek Hutang dengan peringkat idB menunjukkan parameter perlindungan yang sangat lemah.

Walaupun Obligor masih memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya, namun adanya perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan akan memperburuk kemampuan tersebut untuk memenuhi kewajiban finansialnya.

idCCC Efek Hutang dengan peringkat idCCC menunjukkan Efek Hutang yang tidak mampu lagi memenuhi

kewajiban finansialnya, serta hanya bergantung kepada perbaikan keadaan eksternal. idD Efek Hutang dengan peringkat idD menandakan Efek Hutang yang macet atau Perseroannya sudah

berhenti berusaha. Sebagai tambahan, tanda Tambah (+) atau Kurang (-) dapat dicantumkan dengan peringkat mulai dari "AA" hingga "CCC". Tanda Tambah (+) menunjukkan bahwa suatu kategori peringkat lebih mendekati kategori peringkat di atasnya. Tanda Kurang (-) menunjukkan suatu kategori peringkat tetap lebih baik dari kategori peringkat di bawahnya, walaupun semakin mendekati. 4. PERTIMBANGAN (RATIONALE) DARI FITCH Peringkat ini mencerminkan dukungan dan komitmen yang kuat dari pemegang saham mayoritas, Astra International yang dimiliki oleh Jardine Cycle & Carriage Ltd sebesar 50,11%, yang merupakan bagian dari Jardine Matheson Group. Perubahan dalam dukungan dari perusahaan induk dan perubahan signifikan pada kinerja keuangan Astra International dapat berpengaruh terhadap peringkat Perseroan.

Page 276: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

258

259

Perseroan merupakan lembaga pembiayaan milik Astra Group yang merupakan distributor alat berat terbesar di Indonesia, dengan pangsa pasar sekitar 41%-51% selama 10 tahun terakhir melalui anak perusahaannya, PT United Tractors, Tbk (UT). UT memegang ijin distributor alat berat merek Komatsu secara ekslusif dan Perseroan membiayai 21% dari total penjualan UT selama tahun 2010. FITCH juga melihat bahwa Perseroan memiliki kualitas aset yang baik secara konsisten, tanpa kredit bermasalah (terlambat bayar melampaui 90 hari sejak jatuh tempo) dan rendahnya jumlah hutang yang dihapusbukukan selama 5 tahun terakhir. Kualitas aset yang baik dimiliki Perseroan karena adanya kriteria peminjaman yang ketat dan manajemen piutang yang baik, yang didukung oleh hubungan baik jangka panjang dengan para pembeli dan penjual. Portofolio pembiayaan Perseroan didominasi oleh merek Komatsu, yang mendominasi 60% dari total piutang Perseroan pada akhir Juni 2011. Fokus Perseroan pada merek Komatsu yang memiliki nilai jual kembali yang tinggi membantu Perseroan dalam mendapatkan kembali sejumlah pokok piutang yang tidak dibayar. Tingkat laba Perseroan membaik dalam 2 tahun terakhir dengan rasio imbal hasil aktiva (ROA) naik menjadi 3,8% pada tahun 2010 dan pada 6 bulan pertama tahun 2011, dari 3,1% pada tahun 2009. Hal ini disebabkan oleh bertambah besarnya jumlah bersih piutang kelolaan, rasio beban terhadap pendapatan yang stabil, dan rendahnya beban cadangan kerugian karena baiknya kualitas aset. FITCH mengestimasi bahwa pendapatan akan tetap memuaskan pada tahun 2012 dengan biaya pendanaan yang terkendali dan tingginya permintaan alat berat di pasar. Rasio pinjaman terhadap ekuitas Perseroan naik menjadi 7,2 kali pada akhir Juni 2011 (4,4 kali pada tahun 2009) karena adanya tambahan pinjaman untuk pengembangan aset (pembiayaan). FITCH melihat bahwa para pemegang saham Perseroan, Astra International dan Marubeni Group, telah menambah modal sebesar Rp 400.000.000.000 (empat ratus miliar Rupiah) pada kuartal 3 tahun 2011 untuk mendukung aktivitas pengembangan Perseroan. Hal ini akan membantu menjaga rasio pinjaman terhadap ekuitasnya di bawah 8 kali sampai dengan 3 tahun ke depan. Perseroan didirikan pada tahun 1983 oleh Astra Group, yang merupakan distributor alat berat terbesar di Indonesia melalui Perseroan saat ini dimiliki oleh PT Sedaya Multi Investama (60%), yang dimiliki oleh PT Astra International Tbk, sebagai pemegang saham pengendali, Marubeni Group (40%). 5. PERTIMBANGAN (RATIONALE) DARI PEFINDO PEFINDO menetapkan peringkat “idAA-” untuk Perseroan dan Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap dan MTN I/2010 Perseroan yang belum jatuh tempo. Pada saat yang sama, PEFINDO juga menetapkan peringkat “idAA-” untuk rencana emisi Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap berjumlah sebesar-besarnya Rp 1,5 triliun. Prospek dari peringkat Perseroan adalah “stabil”. Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dari PT Astra International Tbk (ASII atau Grup, rating BBB- oleh Standard & Poor’s), menguatnya tingkat permodalan Perseroan setelah tambahan modal, posisi usaha Perseroan yang bertambah kuat di bisnis sewa guna usaha (leasing) alat berat, dan indikator kualitas aset Perseroan yang baik. Namun peringkat tersebut dibatasi oleh pengaruh volatilitas harga komoditas dan tingkat persaingan yang ketat. Perseroan merupakan salah satu Perseroan pembiayaan alat berat terbesar di Indonesia. Perseroan dimiliki bersama oleh ASII (60%) dan Marubeni (40%). ASII adalah salah satu Perseroan konglomerasi terbesar di Indonesia, yang memiliki beberapa lini bisnis, termasuk otomotif, alat berat, dan agribisnis. Marubeni adalah salah satu kelompok bisnis terbesar di Jepang dengan berbagai macam kegiatan perdagangan dan industri. Faktor-faktor pendukung peringkat tersebut adalah: Dukungan yang kuat dari ASII. PEFINDO melihat Perseroan sebagai investasi strategis untuk Grup.

Perseroan merupakan bagian dari divisi jasa keuangan Grup, dan juga bagian dari value chain yang mendukung divisi alat berat Grup. Kontribusi divisi alat berat mencapai 33,2% dari pendapatan Grup yang sebesar Rp 119,5 triliun dan 19,6% dari laba bersih ASII sampai dengan 3Q2011. Karenanya, Perseroan diharapkan dapat berperan penting dalam strategi jangka panjang Grup. Selain itu, Perseroan juga menerima tambahan modal sebesar Rp 400 miliar pada 20 September 2011 untuk mendukung ekspansi bisnisnya. PEFINDO memandang bahwa Grup memiliki komitmen dan kemampuan keuangan yang kuat untuk mendukung Perseroan dalam ekspansi bisnis dan juga dalam keadaan kesulitan keuangan.

Permodalan yang kuat setelah tambahan modal. Indikator permodalan Perseroan semakin kuat setelah tambahan modal pada 3Q2011. Dengan demikian, Perseroan dapat meningkatkan permodalannya walaupun dalam periode ekspansi bisnis yang agresif. Pada 3Q2011, DER (Debt to Equity Ratio) Perseroan membaik menjadi 4,1x dari 6,2x pada FY2010, jauh di bawah regulasi yang sebesar 10,0x. Selain itu, equity/NSA rasio meningkat menjadi 19,9% dari 13,4% pada FY2010. PEFINDO melihat bahwa Perseroan memiliki permodalan yang lebih kuat untuk menyerap potensi risiko usaha dari rencana ekspansi ke depan.

Posisi pasar yang kuat dalam industri sewa guna usaha (leasing) alat berat. Posisi pasar Perseroan pada industri leasing alat berat dinilai kuat. Pertumbuhan pesat sektor yang berbasis sumber daya alam pada

Page 277: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

259

260

beberapa tahun terakhir telah mendukung pertumbuhan bisnis Perseroan tercermin dari peningkatan signifikan pada NSA (Net Service Assets) menjadi sebesar IDR5,0 triliun pada 3Q2011 dari Rp 3,7 triliun pada FY2010. Pembiayaan baru juga meningkat secara substansial menjadi IDR2.5 triliun pada 3Q2011 dari IDR3,1 triliun di FY2010. Perseroan memiliki keunggulan kompetitif sebagai Perseroan leasing yang lebih diutamakan oleh Komatsu, merek alat berat terkemuka yang hanya didistribusikan oleh perusahaan afiliasi, PT United Tractors Tbk (UNTR). Perseroan merupakan salah satu kontributor terbesar untuk penjualan produk Komatsu, sekitar 15% dari total penjualan unit Komatsu dibiayai oleh Perseroan. Dengan memanfaat jaringan bisnis yang luas dari grup Astra dengan berbagai lini bisnis, serta jaringan Marubeni Corporation, Perseroan akan dapat mempertahankan posisi pasar yang kuat ke depannya.

Indikator kualitas aset yang baik. Dengan perbaikan yang berkesinambungan pada praktek manajemen risiko, Perseroan secara bertahap dapat meningkatkan kualitas asetnya dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun melakukan ekspansi bisnis yang agresif, rasio NPR (Non Performing Receivable)-balance/NSA Perseroan membaik signifikan menjadi 3,3% pada 3Q2011 dari 8,7% di FY2010. Selain itu, indikator kualitas aset Perseroan untuk keterlambatan di atas 60 hari merupakan salah satu yang terbaik dibandingkan dengan peers. Didukung oleh hubungan baik yang saling menguntungkan dengan pelanggannya, PEFINDO melihat bahwa Perseroan akan dapat mempertahankan indikator kualitas aset yang baik ke depannya.

Faktor-faktor yang membatasi peringkat tersebut adalah: Resiko volatilitas harga komoditas. Pada 3Q2011, lebih dari 75% piutang Perseroan berasal dari sektor

pertambangan dan agrobisnis. Meskipun kedua sektor tersebut menunjukkan perkembangan yang baik pada saat ini, PEFINDO melihat bahwa terdapat risiko eksternal di luar kendali Perseroan, seperti turunnya harga komoditas dan cuaca ekstrim yang dapat berdampak buruk kepada sektor-sektor tersebut yang juga dapat berdampak pada kinerja Perseroan. Selain itu, kontribusi dari 50 debitur terbesar Perseroan tetap tinggi pada kisaran 41% dari total AR pada 7M2011. Gangguan bisnis pada beberapa pelanggan besar dapat mempengaruhi bisnis dan kinerja keuangan Perseroan ke depan.

Persaingan yang ketat di industri. Persaingan dalam bisnis leasing alat berat akan semakin ketat walaupun pemain besar akan tetap dominan. Dengan demikian, posisi pasar Perseroan akan menghadapi persaingan dengan perusahaan pembiayaan lain atau bank yang juga ingin memperkuat posisi pasar mereka. Perseroan akan menghadapi tekanan pada penentuan harga dan marjin karena banyaknya pemain dalam industri ini. Meningkatnya persaingan adalah salah satu faktor di balik penurunan rata-rata bunga pembiayaan Perseroan yang menjadi 15,8% pada 7M2011 (dari 16,2% di FY2010 dan 19,4% di FY2009).

PERSEROAN TIDAK MEMILIKI HUBUNGAN AFILIASI DENGAN FITCH DAN PEFINDO YANG BERTINDAK SEBAGAI LEMBAGA PEMERINGKAT. PERSEROAN AKAN MELAKUKAN PEMERINGKATAN ATAS OBLIGASI YANG DITERBITKAN SETIAP 1 (SATU) TAHUN SEKALI SELAMA KEWAJIBAN ATAS EFEK TERSEBUT BELUM LUNAS, SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG DIATUR DALAM PERATURAN BAPEPAM & LK NO. IX.C.11. TENTANG PEMERINGKATAN ATAS EFEK BERSIFAT UTANG.

Page 278: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

260

260

XVIII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN Akta pendirian Perseroan beserta perubahan-perubahannya adalah benar dan sah serta sesuai dengan anggaran dasar, dan Perseroan telah melakukan perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”). Berdasarkan Akta No. 81 tanggal 13 Agustus 2008, dibuat di hadapan Benny Kristianto S.H., Notaris di Jakarta juncto Akta No. 17 tanggal 22 September 2011, dibuat di hadapan Benny Kristianto S.H., Notaris di Jakarta juncto Akta No. 36 tertanggal 7 Nopember 2011 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, Sarjana Hukum, Magister Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, berikut ini adalah Anggaran Dasar Perseroan.

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

1. Perseroan terbatas ini bernama: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE (selanjutnya disebut

"Perseroan"), berkedudukan di Jakarta Selatan.

2. Perseroan dapat membuka kantor cabang atau kantor perwakilan, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana yang ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris Perseroan.

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN

Pasal 2

Perseroan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA Pasal 3

1. Maksud dan tujuan Perseroan adalah: berusaha dalam bidang multi pembiayaan.

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha

sebagai berikut: a. Menjalankan usaha dalam bidang consumer finance atau pembiayaan konsumen, yaitu kegiatan-

kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran berkala oleh konsumen;

b. menjalankan usaha-usaha dibidang leasing atau sewa guna usaha, yaitu kegiatan-kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara finance lease maupun operating lease untuk digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala, disertai dengan hak pilih (hak opsi) untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing itu berdasarkan nilai sisa yang disepakati bersama tanpa mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c. menjalankan usaha-usaha di bidang factoring atau anjak piutang, yaitu kegiatan-kegiatan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri;

d. pembiayaan pembelian barang dan/atau jasa dengan menggunakan kartu kredit (usaha kartu kredit).

MODAL Pasal 4

1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp 2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) terbagi atas 2.000.000.000

(dua miliar) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp 1.000 (seribu Rupiah).

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sejumlah 574.885.067 (lima ratus tujuh puluh empat juta delapan ratus delapan puluh lima ribu enam puluh tujuh) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 574.885.067.000 (lima ratus tujuh puluh empat miliar delapan ratus delapan puluh lima juta enam puluh tujuh ribu Rupiah) oleh para pemegang saham Perseroan yang telah mengambil bagian saham dengan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan pada bagian akhir akta ini.

3. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan oleh Perseroan menurut keperluan modal

Perseroan, dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.

4. Para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, mempunyai hak terlebih dahulu untuk mengambil bagian atas saham yang hendak dikeluarkan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal penawaran dilakukan dan masing-masing pemegang saham berhak mengambil bagian seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki (proporsional) baik terhadap saham yang menjadi bagiannya maupun terhadap sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham lainnya.

Page 279: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

261

261

Apabila setelah lewat jangka waktu penawaran 14 (empat belas) hari tersebut, ternyata masih ada sisa saham yang belum diambil bagian maka Direksi berhak menawarkan sisa saham tersebut kepada pihak ketiga.

S A H A M

Pasal 5

1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama.

2. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham, yaitu orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Perseroan.

3. Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham.

4. Dalam hal Perseroan tidak menerbitkan surat saham, pemilikan saham dapat dibuktikan dengan surat

keterangan atau catatan yang dikeluarkan oleh Perseroan dan ditandatangani oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi berdasarkan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.

5. Apabila dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap surat saham diberi sehelai surat saham.

6. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham yang dimilki oleh

seorang pemegang saham.

7. Pada surat saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan: a. nama dan alamat pemegang saham; b. nomor surat saham; c. nilai nominal saham; d. tanggal pengeluaran surat saham.

8. Pada surat kolektif saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan: a. nama dan alamat pemegang saham; b. nomor surat kolektif saham; c. nomor surat saham dan jumlah saham; d. nilai nominal saham dan jumlah nominal saham; e. tanggal pengeluaran surat kolektif saham.

9. Surat saham dan surat kolektif saham harus ditandatangani oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi berdasarkan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini bersama-sama dengan Presiden Komisaris Perseroan.

PENGGANTI SURAT SAHAM Pasal 6

1. Apabila surat saham rusak atau tidak dapat dipakai lagi, maka atas permintaan tertulis mereka yang

berkepentingan, Direksi akan mengeluarkan surat saham pengganti, setelah surat saham yang rusak atau tidak dapat dipakai tersebut diserahkan kembali kepada Direksi.

2. Surat saham sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus dimusnahkan dan dibuat berita acara oleh Direksi untuk dilaporkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham berikutnya.

3. Apabila surat saham hilang, maka atas permintaan tertulis mereka yang berkepentingan, Direksi akan mengeluarkan surat saham pengganti, setelah menurut pendapat Direksi kehilangan tersebut cukup dibuktikan dan dengan jaminan yang dipandang perlu oleh Direksi untuk tiap peristiwa yang khusus.

4. Setelah surat saham pengganti dikeluarkan, surat saham yang dinyatakan hilang tersebut tidak berlaku lagi terhadap Perseroan.

5. Semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran surat saham pengganti, ditanggung oleh pemegang saham yang berkepentingan.

6. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, ayat 3, ayat 4 dan ayat 5 mutatis-mutandis berlaku bagi pengeluaran surat kolektif saham pengganti.

Page 280: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

262

262

PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM Pasal 7

1. Pemindahan hak atas saham harus berdasarkan akta pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang

memindahkan dan yang menerima pemindahan atau kuasanya yang sah.

2. Pemindahan hak atas saham, gadai saham atau pengagunan atas saham hanya diperkenankan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, kecuali pemindahan hak atau pengagunan atas saham-saham kepada pemegang saham lainnya atau dalam hal pemindahan hak atas saham yang disebabkan oleh peralihan hak karena hukum sesuai dengan ketentuan Undang-undang tentang Perseroan Terbatas dan ketentuan hukum lainnya yang berlaku.

Pemegang saham yang hendak memindahkan hak atas saham , menggadaikan saham atau mengagunkan saham, harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Direksi perihal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.

3. Pemindahan hak atas saham harus mendapat persetujuan dari instansi yang berwenang, apabila peraturan perundang-undangan mensyaratkan hal tersebut.

4. Seorang pemegang saham (selanjutnya disebut “Pihak Yang Menawarkan") yang bermaksud untuk menjual atau memindahkan baik seluruhnya atau sebagian hak atas saham Perseroan (selanjutnya disebut “Saham”) harus mengajukan pemberitahuan secara tertulis (selanjutnya disebut “Pemberitahuan Penjualan”) tentang maksudnya kepada pemegang saham yang lain (selanjutnya disebut "Pihak Yang Ditawari”) dan kepada Direksi, dimana dalam Pemberitahuan Penjualan tersebut harus dicantumkan harga yang ditawarkan dan persyaratan lain dari penjualan Saham tersebut.

Dalam Pemberitahuan Penjualan tersebut harus ditentukan mengenai alokasi Saham kepada masing-masing Pihak Yang Ditawari (selanjutnya disebut “Alokasi”). Alokasi harus ditentukan secara proposional dengan jumlah saham dalam Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing Pihak Yang Ditawari pada tanggal Pemberitahuan Penjualan.

5. Dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Pemberitahuan Penjualan, Pihak Yang Ditawari memiliki hak untuk membeli saham yang ditawarkan kepadanya dengan cara memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak Yang Menawarkan dan Direksi mengenai maksud dari Pihak Yang Ditawari untuk membeli Saham yang ditawarkan kepadanya dengan harga dan ketentuan sebagaimana ditentukan dalam Pemberitahuan Penjualan. Apabila dengan berakhirnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari tersebut, Pihak Yang Ditawari gagal atau tidak memberitahukan mengenai niatnya untuk membeli Saham yang ditawarkan kepadanya, maka Pihak Yang Ditawari dianggap telah menolak untuk melaksanakan haknya (selanjutnya disebut “Pihak Yang Menolak”).

6. Apabila Pihak Yang Ditawari gagal untuk melaksanakan hak-haknya untuk membeli Saham yang ditawarkan kepadanya atau ada bagian dari Saham yang Menerima Penawaran, maka dalam jangka waktu 5 (lima) hari setelah berakhirnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari tersebut diatas, Rapat Umum Pemegang Saham harus diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dimana dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut akan diputuskan mengenai: a. Persetujuan atas pengalihan hak atas Saham kepada pihak pembeli yang diusulkan oleh Pihak Yang

Menawarkan; atau b. Menolak untuk menyetujui pengalihan hak atas Saham kepada pihak pembeli yang diusulkan oleh

Pihak Yang Menawarkan; atau c. Penunjukan pihak lain sebagai pihak yang akan membeli Saham dengan harga dan ketentuan yang

tidak lebih menguntungkan dari yang telah dicantumkan dalam Pemberitahuan Penjualan; dan pengalihan hak atas Saham sebagaimana disetujui diatas harus dilaksanakan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal persetujuan atau penunjukkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud diatas.

7. Apabila dalam hal telah lewatnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud diatas, Rapat

Umum Pemegang Saham tidak mengambil suatu keputusan untuk menyetujui pengalihan hak atas Saham tersebut atau tidak menunjuk suatu pihak sebagai pihak yang akan membeli Saham, maka pengalihan hak atas Saham kepada pihak yang diusulkan oleh Pihak Yang Menawarkan dianggap telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Pengalihan hak atas Saham dalam hal yang terakhir ini harus selesai dilakukan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal persetujuan diberikan.

Page 281: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

263

263

Setelah berakhirnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terakhir, ketentuan dalam Pasal ini akan berlaku sepenuhnya terhadap setiap pengalihan Saham oleh Pihak Yang Menawarkan.

8. Dengan tetap memberhentikan ketentuan sebagaimana dimaksud di atas, dalam hal satu atau lebih pemegang saham yang bermaksud untuk mengalihkan hak atas saham Perseroan yang dimilikinya kepada pihak afiliasinya atau anak perusahaannya, maka pengalihan hak atas saham tersebut tidak tunduk pada ketentuan sebagaimana dimaksud di atas dan masing-masing pemegang saham Perseroan tidak boleh menolak untuk menyetujui pengalihan hak atas saham tersebut tanpa ada alasan yang wajar, dengan ketentuan pihak afiliasi atau anak perusahaan yang dimaksud akan merupakan pesaing atau kompetitor dari pemegang saham lain dalam kegiatan usaha utamanya.

9. Pemindahan hak atas saham hanya akan diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasar telah dipenuhi.

10. Mulai dari hari panggilan Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan saat penutupan Rapat Umum Pemegang Saham, pemindahan hak atas saham tidak diperkenankan.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 8

1. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah:

a. RUPS Tahunan; b. RUPS lainnya (selanjutnya disebut “RUPS Luar Biasa”).

2. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa, kecuali dengan tegas ditentukan lain.

3. Dalam RUPS Tahunan: a. Direksi menyampaikan:

- Laporan Tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan RUPS Tahunan;

- Laporan Keuangan untuk mendapat pengesahan RUPS Tahunan; b. Ditetapkan penggunaan laba, jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif; dan c. Diputuskan mata acara RUPS lainnya yang telah diajukan sebagaimana mestinya dengan

memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar.

4. Persetujuan Laporan Tahunan dan pengesahan Laporan Keuangan oleh RUPS Tahunan berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan.

5. RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara rapat kecuali mata acara rapat yang dimaksud pada ayat 3 huruf a dan huruf b, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan serta Anggaran Dasar.

TEMPAT, PEMANGGILAN DAN PIMPINAN RUPS

Pasal 9

1. RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya yang utama.

2. RUPS diselenggarakan dengan melakukan pemanggilan terlebih dahulu kepada para pemegang saham dengan surat tercatat dan/atau dengan iklan dalam surat kabar.

3. Pemanggilan RUPS dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal RUPS diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS diadakan.

4. RUPS dipimpin oleh Presiden Direktur, dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, rapat dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi, dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, rapat dipimpin oleh Presiden Komisaris, dan dalam hal Presiden Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, rapat dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris, dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka rapat dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari antara mereka yang hadir dalam rapat.

Page 282: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

264

264

KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN RUPS Pasal 10

1. a. RUPS dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 1/2

(satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali apabila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini;

b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.a diatas tidak tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan rapat kedua;

c. Undangan rapat kedua sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.b dikirim selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal RUPS, tidak termasuk tanggal undangan rapat dan tanggal rapat;

d. RUPS kedua diadakan dalam waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari dan selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari sejak tanggal rapat pertama dengan syarat dan acara yang sama, tanpa mengesampingkan undangan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.c dan kuorum rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1e;

e. RUPS kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili tidak kurang dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara;

f. Dalam hal kuorum rapat kedua tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum rapat ketiga ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Negeri yang wilayahnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.

2. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani dan

mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila ketua RUPS menentukan lain tanpa ada keberatan dari pemegang saham yang hadir dalam RUPS.

3. Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam RUPS.

4. RUPS dapat mengambil keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat atau berdasarkan suara setuju dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam RUPS sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas.

5. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat di luar RUPS atau tanpa mengadakan RUPS, dengan syarat semua pemegang saham dengan hak suara memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut.

DIREKSI Pasal 11

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang sedikitnya terdiri dari 5 (lima) orang anggota Direksi, salah

satu diantaranya diangkat sebagai Presiden Direktur. Presiden Direktur dan 2 (dua) orang anggota Direksi lainnya diangkat dari calon yang diajukan oleh PT. Sedaya Multi Investama, sedangkan 2 (dua) orang Direksi lainnya diangkat dari calon yang diajukan oleh Marubeni Corporation.

2. Para Anggota Direksi diangkat oleh RUPS masing-masing untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal RUPS yang menyetujui pengangkatan mereka tersebut sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan kedua yang diadakan setelah tanggal pengangkatan tersebut, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan mereka sewaktu-waktu. Anggota Direksi yang telah berakhir masa jabatannya dapat diangkat kembali.

3. Apabila oleh suatu sebab apapun jabatan seorang atau lebih atau semua anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi lowongan harus diselenggarakan RUPS, untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar. Seorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi atau untuk mengisi lowongan karena sebab lain, harus diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan anggota Direksi yang digantikannya. Seorang yang diangkat sebagai tambahan anggota Direksi yang ada, harus diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan anggota Direksi lain yang masih menjabat.

4. Apabila oleh suatu sebab apapun juga semua jabatan anggota Direksi lowong, untuk sementara Perseroan diurus oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris.

5. Anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Perseroan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

Page 283: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

265

265

6. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila: a. mengundurkan diri sesuai ketentuan ayat 5; b. tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan; c. meninggal dunia; d. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.

TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI

Pasal 12

1. Direksi menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

2. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan sebagai berikut: a. Direksi dalam melaksanakan tindakan hukum dibawah ini harus terlebih dahulu memperoleh

persetujuan secara tertulis dari Dewan Komisaris: i. Untuk memberikan jaminan (guaranteee), idemnifikasi (indemnity), penjaminan (suretyship) atau

menimbulkan hutang atau kewajiban finansial serupa lainnya (atau hak tanggungan, hipotik, gadai atau jaminan hutang dalam bentuk lainnya), kecuali hutang dagang biasa atau hutang atau kewajiban finansial yang timbul dari kegiatan usaha sehari-hari, dengan nilai lebih dari US$200,000 (dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau nilai yang ekuivalen apabila dikonversi kedalam mata uang lain dengan menggunakan kurs yang berlaku, dimana nilai tersebut dapat disesuaikan oleh Dewan komisaris dari waktu ke waktu;

ii. Untuk menjual, menyewakan, memindahkan, menukar, menghapusbukukan atau dengan cara lain mengalihkan aset Perseroan (bukan dalam rangka kegiatan usaha Perseroan sehari-hari) dengan nilai lebih dari USD 200.000 (dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau nilai yang ekuivalen apabila di konversi kedalam mata uang lain dengan menggunakan kurs yang berlaku, dimana nilai tersebut dapat disesuaikan oleh Dewan Komisaris dari waktu ke waktu, tetapi tidak lebih dari setengah dari total nilai aset Perseroan, baik dalam satu transaksi atau dalam beberapa transaksi yang berhubungan;

iii. Untuk memberikan pinjaman atau menerima pinjaman (tidak termasuk transaksi dalam kegiatan usaha sehari-hari) dan untuk menghapusbukukan pinjaman yang diterima atau pinjaman yang diberikan oleh Perseroan;

iv. Untuk menandatangani perjanjian karyawan, konsultasi atau perjanjian lain atau komitmen untuk membayar kompensasi atas jasa yang diberikan dengan nilai keseluruhan dalam tiap tahun melebihi USD 200.000 (dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau nilai yang ekuivalen apabila dikonversi ke dalam mata uang lain dengan menggunakan kurs yang berlaku, dimana nilai tersebut dapat disesuaikan oleh Dewan Komisaris dari waktu ke waktu;

v. Kecuali telah disetujui dalam anggaran tahunan, untuk menandatangani kontrak atau komitmen dengan nilai lebih dari USD 200.000 (dua ratus ribu Dolar Amerika Serikat) atau nilai yang ekuivalen apabila dikonversi kedalam mata uang lain dengan menggunakan kurs yang berlaku, dimana nilai tersebut dapat disesuaikan oleh Dewan Komisaris dari waktu ke waktu (baik dalam satu kontrak atau komitmen atau dalam beberapa kontrak atau komitmen yang berhubungan).

b. Direksi dalam melaksanakan tindakan hukum di bawah ini harus terlebih dahulu memperoleh

persetujuan dari RUPS yang dihadiri oleh dari pemegang saham yang memegang lebih dari 50% (lima puluh persen) dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dengan hak suara dan keputusannya harus disetujui oleh lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan dalam RUPS tersebut: i. untuk menunjuk dan memberhentikan Akuntan Publik yang bertindak sebagai auditor Perseroan; ii. untuk menerbitkan dan menyetujui Laporan Keuangan; iii. untuk menyetujui Laporan Tahunan; iv. untuk menentukan penggunaan dari penghasilan bersih Perseroan.

c. Direksi dalam melaksanakan tindakan hukum di bawah ini harus terlebih dahulu memperoleh

persetujuan RUPS yang dihadiri oleh pemegang saham yang memegang tidak kurang dari 75% (tujuh puluh lima persen) dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dengan hak suara, dengan ketentuan bahwa baik PT Sedaya Multi Investama dan Marubeni Corporation harus diwakili dalam RUPS tersebut, dan keputusannya harus disetujui oleh lebih dari 75% (tujuh puluh lima persen) dari seluruh suara yang dikeluarkan dalam RUPS tersebut: i. untuk menerbitkan waran atau hak untuk mengambil bagian dalam saham yang dikeluarkan oleh

Perseroan, untuk melakukan transaksi yang berhubungan dengan penerbitan instrumen hutang atau hak yang dapat dikonversi atau ditukarkan dengan saham yang dikeluarkan oleh Perseroan;

Page 284: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

266

266

ii. untuk mencatatkan saham Perseroan dalam bursa efek atau untuk melaksanakan transaksi yang berhubungan dengan penerbitan instrumen hutang atau efek yang bersifat ekuitas untuk ditawarkan kepada masyarakat;

iii. untuk mengeluarkan saham dalam simpanan Perseroan; iv. untuk menyetujui anggaran tahunan dan rencana kerja tahunan (business plan) Perseroan; v. untuk memperoleh saham atau hak dan kepentingan lain dalam badan usaha lain; vi. untuk memindahkan atau dengan cara lain mengalihkan atau menjaminkan seluruh atau sebagian

besar aset Perseroan dalam satu tahun buku, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain;

vii. untuk menyatakan dan mengajukan permohonan kepailitan atau pembubaran Perseroan; viii. untuk melakukan merger atau konsolidasi dengan perusahaan lain.

3. a. Presiden Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili

Perseroan; b. Dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana yang

tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka 2 (dua) orang anggota Direksi yang lainnya dari calon yang diajukan oleh PT Sedaya Multi Investama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

RAPAT DIREKSI

Pasal 13

1. Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu: a. oleh seorang atau lebih anggota Direksi; b. atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau c. atas permintaan tertulis 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10

(satu per sepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

2. Panggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak bertindak untuk dan atas nama Direksi menurut ketentuan Pasal 12 ayat 3 Anggaran Dasar ini.

3. Panggilan Rapat Direksi disampaikan dengan surat tercatat, dengan jasa kurir, dengan telefax atau dengan surat disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.

4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.

5. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

6. Rapat Direksi dipimpin oleh Presiden Direktur, dalam hal Presiden Direktur tidak dapat hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksi akan dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari antara anggota Direksi yang hadir.

7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa.

8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila sedikitnya 3 (tiga) orang anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat.

9. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam rapat.

10. Apabila suara setuju dan yang tidak setuju berimbang, Ketua Rapat Direksi yang akan menentukan.

11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya;

b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir;

c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.

Page 285: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

267

267

12. Anggota Direksi juga bisa berpartisipasi dalam Rapat Direksi melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya, dimana semua orang berpartisipasi dalam rapat tersebut dapat mendengar dan didengar oleh peserta lainnya, tanpa ada keharusan untuk menghadiri secara fisik dalam rapat tersebut, dan anggota Direksi yang berpartisipasi dalam rapat dengan cara tersebut harus dianggap hadir dalam Rapat Direksi.

Kuorum kehadiran untuk rapat semacam itu adalah partisipasi penuh dari seluruh anggota Direksi selama rapat berlangsung. Semua keputusan Direksi yang diambil dengan cara tersebut di atas harus dianggap sah dan efektif seperti halnya keputusan Direksi yang diambil secara sah dalam suatu Rapat Direksi yang dilakukan dan dihadiri secara sah. Rapat Direksi melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya sebagaimana dimaksud di atas dianggap diselenggarakan pada tempat yang disetujui oleh anggota Direksi yang menghadiri rapat, dengan ketentuan sedikitnya 1 (satu) orang anggota Direksi harus hadir dan berada di tempat tersebut selama rapat berlangsung.

13. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Direksi dibuat dalam Berita Acara Rapat. Berita Acara Rapat tersebut harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam rapat yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang menghadiri guna memastikan kelengkapan dan kebenaran Berita Acara Rapat tersebut. Berita Acara Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua anggota Direksi dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat. Apabila Berita Acara Rapat dibuat oleh Notaris, penandatanganan tersebut tidak disyaratkan.

14. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat di luar Rapat Direksi atau tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan syarat semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut.

DEWAN KOMISARIS

Pasal 14

1. Dewan Komisaris terdiri dari 5 (lima) anggota, salah satu diantaranya diangkat sebagai Presiden Komisaris. Presiden Komisaris dan 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris lainnya diangkat dari calon yang diajukan oleh PT Sedaya Multi Investama, sedangkan 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris lainnya diangkat dari calon yang diajukan oleh Marubeni Corporation. . Selain Dewan Komisaris sebagaimana dimaksudkan di atas, Rapat Umum Pemegang Saham dapat pula mengangkat komisaris independen apabila dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Para anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS masing-masing untuk jangka waktu terhitung sejak

tanggal RUPS yang menyetujui pengangkatan mereka tersebut sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan kedua yang diadakan setelah tanggal pengangkatan tersebut, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan mereka sewaktu-waktu. Anggota Dewan Komisaris yang telah berakhir masa jabatannya dapat diangkat kembali.

3. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga

puluh) hari setelah terjadinya lowongan, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan itu. Masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk untuk mengisi lowongan tersebut adalah meneruskan masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris yang digantikannya.

4. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan sekurangnya-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

5. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila:

a. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 4; b. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku; c. meninggal dunia; d. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.

Page 286: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

268

268

TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS Pasal 15

1. Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada

umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberikan nasihat kepada Direksi. 2. Dewan Komisaris baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama setiap waktu dalam jam kantor Perseroan

berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

3. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan

oleh Dewan Komisaris. 4. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun

anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.

5. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenangnya yang diberikan

kepada Presiden Komisaris atau anggota Dewan Komisaris dalam Anggaran Dasar ini berlaku pula baginya.

RAPAT DEWAN KOMISARIS Pasal 16

1. Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu:

a. oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; b. atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Direksi; atau c. atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili

1/10 (satu per sepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

2. Panggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Presiden Komisaris atau oleh seorang anggota Dewan Komisaris.

3. Panggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan dengan surat tercatat, dengan jasa kurir, dengan telefax

atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap angota Dewan Komisaris dengan mendapat tanda terima paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.

4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat. 5. Rapat Dewan Komisaris diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan.

Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

6. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris, dalam hal Presiden Komisaris tidak dapat hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari antara anggota Dewan Komisaris yang hadir.

7. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa.

8. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila sedikitnya

3 (tiga) anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam rapat. 9. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak

tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah suara yang sah dikeluarkan dalam rapat.

10. Apabila suara setuju dan yang tidak setuju berimbang, Ketua Rapat Dewan Komisaris yang akan

menentukan.

Page 287: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

269

269

11. a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya;

b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan dari yang hadir;

c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.

12. Anggota Dewan Komisaris juga bisa berpartisipasi dalam Rapat Dewan Komisaris melalui media

telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya, dimana semua orang berpartisipasi dalam rapat tersebut dapat mendengar dan didengar oleh peserta lainnya, tanpa ada keharusan untuk menghadiri secara fisik dalam rapat tersebut, dan anggota Dewan Komisaris yang berpartisipasi dalam rapat dengan cara tersebut harus dianggap hadir dalam Rapat Dewan Komisaris. Kuorum kehadiran untuk rapat semacam itu adalah partisipasi penuh dari seluruh anggota Dewan Komisaris selama rapat berlangsung. Semua keputusan Dewan Komisaris yang diambil dengan cara tersebut di atas harus dianggap sah dan efektif seperti halnya keputusan Dewan Komisaris yang diambil secara sah dalam suatu Rapat Dewan Komisaris yang dilakukan dan dihadiri secara sah. Rapat Dewan Komisaris melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya sebagaimana dimaksud di atas dianggap diselenggarakan pada tempat yang disetujui oleh anggota Dewan Komisaris yang menghadiri rapat, dengan ketentuan sedikitnya 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris harus hadir dan berada di tempat tersebut selama rapat berlangsung.

13. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris dibuat dalam Berita Acara Rapat.

Berita Acara Rapat tersebut harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam rapat yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan kemudian harus ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang menghadiri guna memastikan kelengkapan dan kebenaran Berita Acara Rapat tersebut. Berita Acara Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua anggota Dewan Komisaris dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat. Apabila Berita Acara Rapat dibuat oleh Notaris, penandatanganan tersebut tidak disyaratkan.

14. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah dan mengikat di luar Rapat Dewan Komisaris atau tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan syarat semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut.

RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN

Pasal 17

1. Direksi menyampaikan rencana kerja yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan kepada RUPS untuk mendapat persetujuan, sebelum tahun buku dimulai.

2. Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus disampaikan sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang, dengan mengindahkan ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini.

3. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan 31 (tiga puluh satu) Desember. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.

4. Direksi menyusun Laporan Tahunan dan menyediakannya di kantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para pemegang saham terhitung sejak tanggal panggilan RUPS Tahunan.

PENGGUNAAN LABA DAN PEMBAGIAN DIVIDEN

Pasal 18

1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan laba rugi yang telah disahkan oleh RUPS Tahunan dan merupakan saldo laba yang positif, dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS tersebut.

2. Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya. Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi itu belum sama sekali tertutup.

Page 288: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

270

270

3. Direksi berdasarkan keputusan Direksi dan dengan persetujuan Dewan Komisaris dapat membagikan dividen interim apabila keadaan keuangan Perseroan memungkinkan, dengan ketentuan bahwa dividen interim tersebut akan diperhitungkan dengan dividen yang akan dibagikan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan berikutnya yang diambil sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar.

4. Dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun setelah disediakan untuk dibayarkan, dimasukkan dalam dana cadangan yang khusus diperuntukkan untuk itu.

5. Dividen dalam dana cadangan khusus tersebut dapat diambil oleh pemegang saham Perseroan yang berhak sebelum lewatnya jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan.

6. Dividen yang tidak diambil setelah lewat waktu tersebut menjadi milik Perseroan.

PENGGUNAAN CADANGAN Pasal 19

1. Penyisihan laba bersih untuk cadangan dilakukan sampai mencapai paling sedikit 20% (dua puluh persen)

dari jumlah modal ditempatkan dan disetor hanya boleh dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dipenuhi oleh cadangan lain.

2. Apabila jumlah cadangan telah melebihi 20% (dua puluh persen), RUPS dapat memutuskan agar jumlah kelebihannya digunakan bagi keperluan Perseroan.

3. Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 yang belum dipergunakan untuk menutup kerugian dan kelebihan cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 yang penggunaannya belum ditentukan oleh RUPS harus dikelola oleh Direksi dengan cara yang tepat menurut pertimbangan Direksi, setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris dan memperhatikan peraturan perundang-undangan, agar memperoleh laba.

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 20

Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diputus dalam RUPS. a. Susunan pemegang saham Perseroan serta jumlah saham yang dimilikinya adalah sebagai berikut:

i. PT. Sedaya Multi Investama, sebanyak 344.931.040 (tiga ratus empat puluh

empat juta sembilan ratus tiga puluh satu ribu empat puluh) saham atau tiga ratus empat puluh empat miliar sembilan ratus tiga puluh satu juta empat puluh ribu Rupiah…….…….…….…….…….…….…….…….…….…….…….…...………. Rp 344.931.040.000

ii. Marubeni Corporation, sebanyak 201.209.774 (dua ratus satu juta dua ratus sembilan ribu tujuh ratus tujuh puluh empat) saham atau dua ratus satu miliar dua ratus sembilan juta tujuh ratus tujuh puluh empat ribu Rupiah…………………………………………………………………………………… Rp 201.209.774.000

iii. PT. Marubeni Indonesia, sebanyak 28.744.253 (dua puluh delapan juta tujuh ratus empat puluh empat ribu dua ratus lima puluh tiga) saham atau dua puluh delapan miliar tujuh ratus empat puluh empat juta dua ratus lima puluh tiga ribu Rupiah…….……………………………………………………………………………… Rp 28.744.253.000

Berdasarkan Akta No. 5 tertanggal 4 Oktober 2011 dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana ditegaskan kembali berdasarkan Akta No. 31 tertanggal 14 Desember 2011 dibuat di hadapan Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., Mkn., Notaris di Jakarta yang pemberitahuannya telah diterima oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-42230 tanggal 23 Desember 2011, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0106008.AH.01.09.Tahun 2011 tertanggal 23 Desember 2011 (“Akta No. 31/2011”), susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan pada saat ini adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Angky Utarya Tisnadisastra Komisaris : Djoko Pranoto Komisaris : Susilo Sudjono Komisaris : Naoto Itakura Komisaris : Hiroyasu Kondo Komisaris Independen : Inget Sembiring

Page 289: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

271

271

Direksi Presiden Direktur : Diana Makmur Direktur : Andrijanto Direktur : Keke Hadi Direktur : Yasuaki Yoshino*) Direktur : Taketsugu Hori

Akta No. 31/2011 menegaskan bahwa Yasuaki Yoshino sebagai Direktur Perseroan menggantikan Motoki Toyoshima untuk masa jabatannya, efektif terhitung sejak tanggal 7 November 2011. Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik. Berdasarkan Akta No. 31/2011, masa jabatan dari Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan 2012 (untuk tahun buku 2011).

Page 290: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

272

271

XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI 1. PEMESAN YANG BERHAK

Perorangan Warga Negara Indonesia dan perorangan Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal, serta badan usaha atau lembaga Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan yang berhak membeli Obligasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yurisdiksi setempat.

2. PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus. Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi (“FPPO”) dapat diperoleh dari Penjamin Emisi Obligasi yang menjadi anggota BEI sebagaimana tercantum dalam Bab XXII Prospektus ini. Pemesanan pembelian Obligasi dilakukan dengan menggunakan FPPO asli yang dikeluarkan melalui Penjamin Emisi Obligasi yang dapat diperoleh pada alamat Penjamin Emisi Obligasi sebagaimana tercantum pada Bab XXI Prospektus ini. Pemesanan pembelian Obligasi yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak dilayani. Pemesanan pembelian yang telah diajukan tidak boleh dibatalkan oleh pemesan Obligasi.

3. JUMLAH MINIMUM PEMESANAN

Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yaitu Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya.

4. MASA PENAWARAN UMUM OBLIGASI

Masa Penawaran Umum akan dimulai pada tanggal 16 Januari 2012 pukul 16.00 WIB dan ditutup pada tanggal 17 Januari 2012 pukul 16.00 WIB.

5. PENDAFTARAN OBLIGASI KE DALAM PENITIPAN KOLEKTIF

Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini telah didaftarkan kepada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI antara Perseroan dengan KSEI (“Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI”). Dengan didaftarkannya Obligasi tersebut di KSEI, maka atas Obligasi ini berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dalam bentuk warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang

diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan diadministrasikan secara elektronik dalam Penitipan Kolektif di KSEI. Selanjutnya Obligasi hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek selambat-lambatnya pada Tanggal Emisi;

b. KSEI akan menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian sebagai

tanda bukti pencatatan Obligasi dalam Rekening Efek di KSEI. Konfirmasi Tertulis tersebut merupakan bukti kepemilikan yang sah atas Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek;

c. Pengalihan kepemilikan Obligasi dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI,

yang selanjutnya akan dikonfirmasikan oleh KSEI kepada Pemegang Rekening; d. Pemegang Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek merupakan Pemegang Obligasi yang berhak

atas pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO (kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Perusahaan Afiliasi), serta hak-hak lainnya yang melekat pada Obligasi;

e. Pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan jumlah pokok Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku

Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal pembayaran Bunga Obligasi maupun pelunasan Pokok Obligasi yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran. Perseroan melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi berdasarkan data kepemilikan Obligasi yang disampaikan oleh KSEI kepada Perseroan. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang memiliki Obligasi pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi;

f. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam

Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO, dan wajib memperlihatkan KTUR yang diterbitkan KSEI kepada Wali Amanat;

Page 291: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

273

272

g. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat, transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO;

h. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan pembelian Obligasi wajib membuka Rekening Efek

di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening Efek di KSEI; 6. TEMPAT PENGAJUAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Sebelum Masa Penawaran Umum ditutup, pemesan Obligasi harus melakukan pemesanan pembelian Obligasi selama jam kerja dengan mengajukan FPPO kepada Penjamin Emisi Obligasi atau Agen Penjualan yang ditunjuk, pada tempat dimana FPPO diperoleh.

7. BUKTI TANDA TERIMA PEMESANAN OBLIGASI

Para Penjamin Emisi Obligasi atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi akan menyerahkan kembali satu tembusan dari FPPO yang telah ditandatanganinya sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi tersebut bukan merupakan jaminan dipenuhinya pesanan.

8. PENJATAHAN OBLIGASI

Penjatahan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Rangka Penawaran Umum (Lampiran Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000). Tanggal Penjatahan adalah tanggal 18 Januari 2012, dan penjatahan dilakukan pada pukul 17.00 WIB. Setiap pihak dilarang baik langsung maupun tidak langsung untuk mengajukan lebih dari 1 (satu) pemesanan Efek untuk setiap Penawaran Umum. Dalam hal terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan lebih dari 1 (satu) pemesanan, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka Penjamin Emisi Efek wajib membatalkan pesanan tersebut. Penjamin Emisi Efek wajib menyerahkan laporan hasil Penawaran Umum kepada Bapepam-LK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah tanggal penjatahan. Manajer Penjatahan akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan akuntan kepada Bapepam dan LK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman kepada Peraturan Bapepam No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Bapepam No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya masa Penawaran Umum.

9. PEMBAYARAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi, pemesan harus segera melaksanakan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau transfer yang ditujukan kepada Penjamin Emisi Obligasi yang bersangkutan atau kepada Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi pada rekening di bawah ini:

Standard Chartered Bank Cabang Jakarta

No. Rek: 001.000.55834 Atas Nama: PT Standard

Chartered Securities Indonesia

Bank Permata Cabang Menara Imperium

No. Rek.: 070 – 143 – 0468 Atas Nama: PT NISP Sekuritas

The Royal Bank of Scotland N.V. Cabang Bursa Efek Indonesia No. Rek.: 000.02.53.64.170

Atas Nama: PT HSBC Securities Indonesia

Jika pembayaran dilakukan dengan cek atau bilyet giro, maka cek dan bilyet giro yang bersangkutan harus dapat diuangkan atau ditunaikan dengan segera selambat-lambatnya tanggal 19 Januari 2012 pada pukul 11.00 WIB (in good funds) pada rekening tersebut di atas. Semua biaya yang berkaitan dengan proses pembayaran merupakan beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan tidak dipenuhi.

Page 292: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

274

273

10. DISTRIBUSI OBLIGASI SECARA ELEKTRONIK

Pada Tanggal Emisi, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi untuk diserahkan kepada KSEI dan memberikan instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di KSEI. Dengan telah dilaksanakannya instruksi tersebut maka pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan KSEI. Apabila Emiten tidak dapat atau terlambat menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi dan/atau memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di KSEI maka Emiten wajib membayar denda kepada Penjamin Emisi Obligasi sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk setiap hari keterlambatan dari jumlah Obligasi yang tidak dapat didistribusikan kepada Pemegang Obligasi yang berhak. Segera setelah Obligasi dikreditkan pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi memberikan instruksi kepada KSEI untuk mendistribusikan Obligasi kedalam Rekening Efek dari Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan penyetoran yang telah dilakukan oleh Penjamin Emisi Obligasi menurut Bagian Penjaminan. Dengan telah dilaksanakannya pendistribusian Obligasi kepada Penjamin Emisi Obligasi maka tanggung jawab pendistribusian Obligasi selanjutnya kepada Pemegang Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Emisi Obligasi yang bersangkutan.

11. PEMBATALAN PENAWARAN UMUM

Dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum, dengan ketentuan: (i) Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi:

a) Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) hari bursa berturut-turut;

b) Bencana alam, perang, huru hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau

c) Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh Bapepam-LK berdasarkan Formulir sebagaimana ditentukan dalam Peraturan IX.A.2.

(ii) Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a) mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum dalam paling kurang 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

b) menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada Bapepam-LK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a;

c) menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a) kepada Bapepam dan LK paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud; dan

d) Perseroan yang menunda masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Efek telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan Efek kepada pemesan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

12. LAIN-LAIN

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Page 293: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

275

274

XX. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan para Pemegang Obligasi sebagaimana ditetapkan dalam UUPM. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (selanjutnya disebut sebagai "BRI") dalam penerbitan Obligasi ini bertindak sebagai Wali Amanat dan telah terdaftar di Bapepam dan LK dengan No. 08/STTD-WA/PM/1996 tanggal 11 Juni 1996. Sehubungan dengan penerbitan Obligasi ini telah dibuat Akta Perjanjian Perwaliamanatan antara Perseroan dengan BRI dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi SAN Finance II Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 70 tanggal 27 Oktober 2011 dan Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap No. 5 tanggal 2 Desember 2011, berikut Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan No. 2 tanggal 9 Januari 2012, yang ketiganya dibuat dihadapan Linda Herawati, SH., Notaris di Jakarta. BRI sebagai Wali Amanat menyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan. BRI tidak memiliki hubungan kredit melebihi 25% dari jumlah hutang yang di waliamanati dan/atau tidak merangkap sebagai penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan SANF Finance II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap, sesuai dengan peraturan Bapepam dan LK No. VI.C.3 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Perseroan. BRI sebagai Wali Amanat telah melakukan telah melakukan penelaahan/uji tuntas (due diligence) terhadap Perseroan dengan Surat Pernyataan No. B.317-DIM/IPM/10/2011 tanggal 26 Oktober 2011, sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-412/BL/2010 Peraturan No. VI.C.4 Tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang. 1. UMUM Pada awalnya BRI didirikan dengan nama De Poerwokertosche Sparbank der Inslandsche Hoofden (Bank Penolong dan Tabungan bagi Priyayi Poerwokerto) atau Bank Priyayi yang didirikan oleh Raden Wiriadmadja dan kawan-kawan pada tanggal 16 Desember 1895. Seiring dengan perubahan jaman dan perkembangan keadaan, maka Anggaran dasar BRI telah mengalami beberapa kali perubahan. Setelah Indonesia merdeka, maka Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan dan integrasi dari BRI, PT Bank Tani Nelayan Nederlansche Handel Mij (“NMH”) dengan bentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan disingkat BKTN berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (“Perpu”) No. 41 tahun 1960 tanggal 26 Oktober 1960. BKTN tersebut selanjutnya diubah namanya menjadi Bank Negara Indonesia Unit II berdasarkan penetapan Presiden Republik Indonesia No. 17 tahun 1965. Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia No. 21 tahun 1968, maka Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rural ditetapkan menjadi Bank Rakyat Indonesia (“BRI”). BRI berubah statusnya menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 tahun 1992 tanggal 29 April 1992. Dengan Akta No. 113 tanggal 31 Juli 1992 yang dibuat oleh Muhani Salim, SH., Notaris di Jakarta, maka BRI diberi nama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia atau disingkat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan keputusan No. C2-6584.HT.01.01.TH.92 tanggal 12 Agustus 1992, telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan No. 2155-1992 tanggal 15 Agustus 1992 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 11 September 1992, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 3a tahun 1992. Anggaran Dasar BRI tersebut telah beberapa kali mengalami perubahan, kemudian seluruh perubahan Anggaran Dasar dimuat di Akta No. 51 tanggal 26 Mei 2008, dan terakhir diubah dengan Akta No. 35 tanggal 16 Juni 2010 dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta. Alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut: PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, Desk Investasi dan Jasa Pasar Modal, Gedung BRI II Lantai 3, Jl. Jend.Sudirman Kav.44-46, Jakarta 10210. 2. PERMODALAN WALI AMANAT Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa BRI tertanggal 8 Oktober 2003 No. 15 telah ditetapkan pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen (“MSOP”). Atas hal tersebut diatas, berdasarkan Surat Keterangan Daftar Pemegang Saham BRI yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek per tanggal 30 September 2011, maka komposisi modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh BRI menjadi sebagai berikut:

Page 294: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

276

275

Keterangan Jumlah Lembar Saham

Nilai Nominal Per Lembar

Saham (JumlahPenuh)

Jumlah Nilai Saham

(Nilai Penuh)

Persentase Kepemilikan

Saham

Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna 1 250 250 0,00 - Saham Biasa Seri B 59.999.999.999 250 14.999.999.999.50

0 100,00

Jumlah Modal Dasar 60.000.000.000 250 15.000.000.000.000

100,00

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia

- Saham Seri A Dwiwarna 1 250 250 0,00 - Saham Biasa Seri B 13.999.999.999 250 3.499.999.999.750 56,75

Publik (masing-masing di bawah 5%) - Saham Biasa Seri B 10.669.162.000 250 2.667.290.500.000 43,25

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 24.669.162.000 250 6.167.290.500.000 100,00 Saham Dalam Portepel 35.330.838.000 8.832.709.500.000 3. PENGURUS DAN PENGAWASAN Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk No. 39 tanggal 28 September 2011 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, maka susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi BRI adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama, merangkap Komisaris Independen : Bunasor Sanim Komisaris : Agus Suprijanto Komisaris : Heru Lelono Komisaris Independen : Hermanto Siregar Komisaris Independen : Aviliani Komisaris Independen : Adyaksa Daulth

Direksi Direktur Utama : Sofyan Basir Direktur : Djarot Kusumayakti Direktur : Ahmad Baequni Direktur : Sarwono Sudarto Direktur : Lenny Sugihat Direktur : Agus Toni Soetirto Direktur : Sulaiman Arif Arianto Direktur : Randi Anto Direktur : Suprajarto Direktur : Asmawi Syam Direktur : Gatot Mardiwasisto 4. KEGIATAN USAHA Selaku bank umum, BRI melaksanakan kegiatan usaha perbankan sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang No. 7 tahun 1992 berikut perubahannya dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan. Dalam rangka mendukung dan mengembangkan kegiatan usahanya, BRI juga melakukan penyertaan pada Anak Perusahaan sebagai berikut:

Page 295: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

277

276

Nama Perusahaan Bidang Usaha Persentase Kepemilikan (%)

PT BTMU-BRI Finance PT Kustodian Sentral Efek Indonesia PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia PT Pemeringkat Efek Indonesia PT Bank BRI Syariah PT Bank Agroniaga

Pembiayaan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian Lembaga Keuangan Bukan Bank Lembaga Pemeringkat/Rating Perbankan Perbankan

45% 3% 8%

2,1% 99,9%

86,88%

Dalam rangka mengembangkan Fee Based Income dan pengembangan Pasar Modal di Indonesia, BRI saat ini melayani jasa Wali Amanat (Trustee), Agen Pembayaran (Paying Agent), Agen Jaminan (Security Agent), Sinking Fund Agent dan Jasa Kustodian. 1) Jasa Wali Amanat (Trustee)

Obligasi yang menggunakan Jasa Wali Amanat BRI posisi per 30 September 2011 adalah sebagai berikut:

a. Banking - Obligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007

b. Telecommunication - Obligasi Indosat II Tahun 2002 - Obligasi Indosat V Tahun 2007 - Sukuk Ijarah Indosat II Tahun 2007 - Obligasi Indosat VI Tahun 2008 - Sukuk Ijarah Indosat III Tahun 2008 - Obligasi Indosat VII Tahun 2009 - Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009

c. Financial Company

- Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 - MTN Astra Sedaya Finance I Seri A dan B Tahun 2009 - MTN Astra Sedaya Finance I Seri C dan D Tahun 2009 - Obligasi Indomobil Finance Indonesia III Tahun 2009 - MTN Astra Sedaya Finance II Seri A Tahun 2009 - MTN Federal International Finance Tahap II Seri A Tahun 2009 - MTN Federal International Finance Tahap II Seri B Tahun 2009 - MTN Federal International Finance Tahap II Seri C Tahun 2009 - MTN Astra Sedaya Finance II Seri B Tahun 2009 - MTN Astra Sedaya Finance II Seri C Tahun 2009 - Obligasi Federal International Finance IX Tahun 2009 - Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 - Obligasi Federal International Finance X Tahun 2010 - MTN Federal International Finance III Tahap I Tahun 2010 - MTN Surya Artha Nusantara Finance I Seri A Tahun 2010 - MTN Surya Artha Nusantara Finance I Seri B Tahun 2010 - MTN Sarana Multigriya Finansial I Tahun 2010 - Obligasi Sarana Multigriya Finansial III Tahun 2010 - Obligasi Surya Artha Nusantara Finance I Tahun 2011 - Obligasi Federal International Finance XI Tahun 2011 - Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 - Obligasi Sarana Multigriya Finansial IV Tahun 2011 - Obligasi Toyota Astra Financial Services I Tahun 2011

Page 296: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

278

277

d. Infrastructure - Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 - Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005

e. Property & Construction - Obligasi Summarecon II Tahun 2008 - Sukuk Ijarah Summarecon Agung II Tahun 2008 - Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011

f. Shipping - Obligasi APOL II Tahun 2008 - MTN Syariah Ijarah APOL II Tahun 2008

g. General Trading

- Surat Hutang Jangka Menengah BNBR Tahun 2009

2) Jasa Agen Pembayaran (Paying Agent) Berkewajiban membantu Emiten melaksanakan pelunasan jumlah pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi dengan cara melakukan pembayaran-pembayaran atas nama Emiten menurut ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Agen Pembayaran dan Perjanjian Perwaliamanatan.

Obligasi yang menggunakan jasa agen pembayaran BRI saat ini sebagai berikut: - Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003 - Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005

3) Jasa Agen Jaminan (Security Agent) Fungsi Agen Jaminan adalah membantu Wali Amanat dalam pengawasan nilai jaminan Obligasi, mendaftarkan jaminan kepada Kantor Fidusia setempat dan memelihara dokumen jaminan obligasi dengan baik.

Obligasi yang menggunakan Jasa Agen Jaminan BRI saat ini sebagai berikut: - Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 - MTN Astra Sedaya Finance I Seri A dan B Tahun 2009 - MTN Astra Sedaya Finance I Seri C dan D Tahun 2009 - Obligasi Indomobil Finance Indonesia III Tahun 2009 - MTN Astra Sedaya Finance II Seri A Tahun 2009 - MTN Federal International Finance Tahap II Seri A Tahun 2009 - MTN Federal International Finance Tahap II Seri B Tahun 2009 - MTN Federal International Finance Tahap II Seri C Tahun 2009 - MTN Astra Sedaya Finance II Seri B Tahun 2009 - MTN Astra Sedaya Finance II Seri C Tahun 2009 - Obligasi Federal International Finance IX Tahun 2009 - Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 - Obligasi Federal International Finance X Tahun 2010 - MTN Federal International Finance III Tahap I Tahun 2010 - MTN Surya Artha Nusantara Finance I Seri A Tahun 2010 - MTN Surya Artha Nusantara Finance Finance I Seri B Tahun 2010 - MTN Sarana Multigriya Finansial I Tahun 2010 - Obligasi Sarana Multigriya Finansial III Tahun 2010 - Obligasi Surya Artha Nusantara Finance I Tahun 2011 - Obligasi Federal International Finance XI Tahun 2011 - Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 - Obligasi Sarana Multigriya Finansial IV Tahun 2011 - MYB of TubanPetro

Page 297: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

279

278

4) Produk dan Jasa Lainnya

Saat ini, BRI juga telah menjalani dan mengembangkan jasa Pasar Modal lainnya, antara lain: a. Jasa Trust & Corporate Services lainnya:

- Jasa Agen Sinking Fund - Jasa Agen Escrow - Jasa Agen Konversi - Jasa Arranger Sindikasi

b. Custodian Services c. Cash Management d. Financial Institution (Credit Line) e. Reksadana BRI f. DPLK BRI

5. KANTOR CABANG BRI

Sejalan dengan perkembangan kegiatan usahanya, jaringan operasional BRI terus meluas. Data per 31 Mei 2011 BRI telah memiliki kantor yang terdiri 1 (satu) kantor pusat, 18 kantor wilayah, 419 kantor cabang, 471 kantor cabang pembantu, 441 kantor kas, 1 kantor cabang khusus, 4.649 BRI unit, 617 Teras BRI, 1 kantor New York Agency,1 kantor cabang Cayman Island, dan 1 kantor perwakilan Hongkong. 6. PERIZINAN BRI Berikut merupakan perizinan yang dimiliki oleh BRI: a. Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 tahun 1992, tanggal 29 April 1992, perihal status BRI menjadi

Perusahaan Perseroan; b. Anggaran Dasar BRI No. 113 tanggal 31 Juli 1992 yang dibuat oleh Muhani Salim, SH., Notaris di Jakarta; c. Surat Tanda Terdaftar dari Bapepam dan LK No. 08/STTD-WA/PM/1996, tanggal 11 Juni 1996, perihal

Pemberian Ijin BRI sebagai Wali Amanat; d. SK Bank Indonesia No. 5/117/DPwB24, tanggal 15 Oktober 2003, perihal Pemberian Ijin BRI sebagai Bank

Devisa. e. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) BRI dari Pemerintah Propinsi DKI Jakarta No. 09.05.1.65.37895 tanggal

7 Maret 2011, masa berlaku ijin usaha sampai dengan tanggal 11 Februari 2016; f. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) No. 497/1.824/2011, tanggal 8 Juni 2011, berlaku sampai

dengan 6 Juni 2012. 7. TUGAS POKOK WALI AMANAT Sesuai dengan Pasal 51 UUPM, dan kemudian ditegaskan dalam Perjanjian Perwaliamanatan tugas pokok Wali Amanat adalah mewakili kepentingan Pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan dalam melakukan tindakan hukum yang berkaitan dengan kepentingan Pemegang Obligasi dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia khususnya peraturan di bidang Pasar Modal. 8. PENUNJUKAN, PENGGANTIAN DAN BERAKHIRNYA TUGAS WALI AMANAT Berdasarkan Peraturan Bapepam No. VI.C.4 tentang Penunjukan, penggantian, dan berakhirnya tugas Wali Amanat, ketentuan mengenai penunjukan, penggantian, dan berakhirnya tugas Wali Amanat, paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:

a. Penunjukan Wali Amanat untuk pertama kalinya dilakukan oleh Emiten;

b. Penggantian Wali Amanat dilakukan karena sebab-sabab sebagai berikut:

- Izin usaha bank sebagai Wali Amanat dicabut;

- Pencabutan atau pembekuan kegiatan usaha Wali Amanat di Pasar Modal;

- Wali Amanat dibubarkan oleh suatu badan peradilan atau oleh suatu badan resmi lainnya atau dianggap telah bubar berdasarkan ketentuan perundang-undangan;

- Wali Amanat dinyatakan pailit oleh badan peradilan yang berwenang atau dibekukan operasinya dan/ atau kegiatan usahanya oleh pihak yang berwenang;

- Wali Amanat tidak dapat melaksanakan kewajibannya;

- Wali Amanat melanggar ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/ atau peraturan perundang-undangan Pasar Modal;

Page 298: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

280

279

- Timbulnya hubungan Afiliasi antara Wali Amanat dengan Emiten setelah penunjukan Wali Amanat, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah;

- Timbulnya hubungan kredit yang melampaui jumlah sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No. VI.C.3; atau

- Atas permintaan Pemegang Obligasi.

c. Berakhirnya tugas, kewajiban, dan tanggung jawab Wali Amanat adalah pada saat:

- Obligasi telah dilunasi baik pokok, bunga termasuk denda (jika ada) dan Wali Amanat telah menerima laporan pemenuhan kewajiban Emiten dari Agen Pembayaran atau Emiten;

- Tanggal tertentu yang telah disepakati dalam Perjanjian Perwaliamanatan setelah tanggal jatuh tempo pokok Obligasi;

- Setelah diangkatnya Wali Amanat baru.

9. LAPORAN KEUANGAN BANK RAKYAT INDONESIA

Berikut ini adalah kutipan dari Laporan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk per 31 Desember 2008, 31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

LAPORAN KEUANGAN PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk

NERACA KONSOLIDASIAN PER TANGGAL 31 DESEMBER 2008, 2009 DAN 2010

(dalam jutaan Rupiah)

KETERANGAN 31 Desember 2010 2009 2008

ASET Kas dan Bank Indonesia 98.521.501 48.040.751 47.422.938 Penempatan pada Bank lain 20.159.705 22.493.550 4.981.573 Surat Berharga 36.875.465 40.113.487 9.396.156 Kredit yang diberikan 238.390.266 208.036.650 153.102.630 Penyertaan 135.776 113.123 89.792 Aktiva Tetap (neto) 1.576.909 1.377.702 1.345.700 Rupa-rupa Aktiva 8.625.980 (3.228.234) 8.809.061 Obligasi Pemerintah - - 20.929.046 JUMLAH ASET 404.285.602 316.947.029 246.076.896 KEWAJIBAN Giro 77.048.697 49.964.916 39.923.004 Tabungan 125.197.518 104.118.735 88.076.759 Deposito Berjangka 126.309.586 100.034.299 73.537.676 Kewajiban 7.120.492 6.697.141 - Kewajiban segera lainnya - - 5.620.911 Hutang Pajak - - - Surat-surat Berharga yang diterbitkan 2.156.181 2.678.422 - Pinjaman yang diterima 9.367.576 13.499.089 3.356.495 Rupa-rupa Pasiva 20.412.441 12.697.045 12.494.720 Pinjaman Subordinasi - 710.634 JUMLAH KEWAJIBAN 367.612.491 289.689.647 223.720.199 EKUITAS Hak Minoritas atas aktiva bersih

Anak Perusahaan yang dikonsolidasi - - - Modal Dasar 15.000.000 15.000.000 Modal Disetor (8.832.709) (8.835.074) 6.162.650 Tambahan Modal Disetor 3.382.659 3.257.761 2.706.137 Modal Lainnya - Opsi Saham - 17.300 Sisa Setoran Modal Pemerintah - - - Cadangan 7.974.957 7.024.879 - Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap

Page 299: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

281

280

Selisih Penjabaran Laporan Keuangan - - 108.361 Laba (Rugi) - 37.523

Tahun lalu 7.675.819 3.501.524 - Tahun berjalan 11.472.385 7.308.292 -

Saldo Laba - - 13.324.726 Telah ditentukan penggunaannya - - - Belum ditentukan penggunaannya - - - JUMLAH EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) 36.673.111 27.257.382 22.356.697JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 404.285.602 316.947.029 246.076.896

LAPORAN LABA RUGI

(dalam Jutaan Rupiah)

KETERANGAN 31 Desember 2010 2009 2008

Pendapatan Bunga 44.615.162 35.334.131 28.096.633 Pendapatan (beban) bunga bersih 32.887.870 23.048.595 19.647.966 Pendapatan Operasional Lainnya 5.562.985 3.269.594 2.483.752 Beban Operasional lainnya 24.047.504 17.757.530 13.785.605 Laba (Rugi) Operasional 14.403.351 8.560.659 8.346.113 Penghasilan non operasional bersih 504.879 1.330.569 475.899 Laba (rugi) sebelum pajak 14.908.230 9.891.228 8.822.012 Taksiran Pph 3.435.845 2.582.936 2.863.644 Laba (Rugi) sebelum bagian minoritas 11.472.385 7.308.292 5.958.368 Bagian Minoritas atas Rugi (Laba) bersih anak perusahaan yg dikonsolidasi - - - LABA (RUGI) BERSIH 11.472.385 7.308.292 5.958.368

RASIO-RASIO PENTING

KETERANGAN 31 Desember 2010 2009 2008

Capital Adequate Ratio (CAR) 13,76% 13,20% 13,18% Return On Asset (ROA) 4,64% 3,73% 4,18% Return On Equity (ROE) 43,83% 35,22% 34,50% Net Interest Margin 10,77% 8,97% 9,99% Non Performing Loan Ratio (Gross) 3,52% 3,52% 2,80% Loan To Deposit Ratio 75,17% 80,88% 79,93%

Alamat Wali Amanat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

Desk Investasi dan Jasa Pasar Modal Gedung BRI II lt.3

Jl. Jend.Sudirman Kav.44-46 Jakarta 10210

Telp: (021) 2500124, 5758130, 5758140 Fax: (021) 5752444, 2510316

Page 300: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

282

281

XXI. AGEN PEMBAYARAN Perseroan telah menunjuk KSEI sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Akta Perjanjian Agen Pembayaran No. 72 tanggal 27 Oktober 2011 dan Akta Addendum I Perjanjian Agen Pembayaran No. 7 tanggal 9 Januari 2012 yang keduanya dibuat di hadapan Linda Herawati, S.H., Notaris di Jakarta. Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana Tanggal Pembayaran jatuh pada bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya. Alamat Agen Pembayaran adalah sebagai berikut:

PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lantai 5

Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 - Indonesia Telepon: (021) 5299 1099 Faksimili: (021) 5299 1199

Page 301: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

283

282

XXII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada kantor Penjamin Emisi Obligasi dan Agen Penjualan. Penjamin Emisi Obligasi dan Agen Penjualan hanya dapat dilakukan oleh Perusahaan Efek dari Bapepam & LK.

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI dan PENJAMIN EMISI OBLIGASI

PT STANDARD CHARTERED SECURITIES INDONESIA

PT NISP SEKURITAS PT HSBC SECURITIES INDONESIA

Menara Standard Chartered Lt 3 Jl. Prof. DR. Satrio No 164

Jakarta 12930 Telepon: (021) 2555 1877 Faksimili: (021) 5719 734

OCBC NISP Tower Lt 21 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 25

Jakarta 12940 Telepon: (021) 2935 2788 Faksimili: (021) 5794 4095

World Trade Center Lt 4 Jl. Jendral Sudirman Kav 29-31

Jakarta 12920 Telepon: (021) 2927 7080, 3048 7580

Faksimili: (021) 5211 043

Page 302: BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN … · bapepam dan lk tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan kebenaran atau kecukupan

284

Halaman ini sengaja dikosongkan