Top Banner
BANDUNG LAUTAN API Bagus Bayu Aji Dewantara 04 Sharfina Idzni Syauqina 18
13

Bandung lautan api

Jun 30, 2015

Download

Documents

Bagus Aji
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bandung lautan api

BANDUNG LAUTAN

APIBagus Bayu Aji Dewantara 04

Sharfina Idzni Syauqina 18

Page 2: Bandung lautan api

APA SIH PERISTIWA BANDUNG LAUTAN ITU???

Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran

besar yang terjadi di kota Bandung, provinsi Jawa Barat,

Indonesia pada 24 Maret 1946. Dalam waktu tujuh jam, sekitar

200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka,

meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan

Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan

tentara NICA Belanda untuk dapat menggunakan kota Bandung

sebagai markas strategis militer dalam

Perang Kemerdekaan Indonesia.

Page 3: Bandung lautan api
Page 4: Bandung lautan api

LATAR BELAKANG

Ultimatum Tentara Sekutu agar Tentara Republik Indonesia meninggalkan kota Bandung

mendorong TRI untuk melakukan operasi "bumihangus". Para pejuang pihak

Republik Indonesia tidak rela bila Kota Bandung dimanfaatkan oleh pihak Sekutu dan

NICA. Keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah

Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan (MP3) di hadapan semua kekuatan

perjuangan pihak Republik Indonesia, pada tanggal 24 Maret 1946. Kolonel

Abdoel Haris Nasoetion selaku Komandan Divisi III TRI mengumumkan hasil musyawarah

tersebut dan memerintahkan evakuasi Kota Bandung. Hari itu juga, rombongan besar

penduduk Bandung mengalir panjang meninggalkan kota Bandung dan malam itu

pembakaran kota berlangsung.

Bandung sengaja dibakar oleh TRI dan rakyat setempat dengan maksud agar Sekutu

tidak dapat menggunakan Bandung sebagai markas strategis militer.

Page 5: Bandung lautan api

INSIDEN PEROBEKAN BENDERA

Berita pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dari Jakarta

diterima di Bandung melalui Kantor Berita DOMEI pada hari

Jumat pagi, 17 Agustus 1945. Esoknya, 18 Agustus 1945, cetakan

teks tersebut telah tersebar. Di Gedung DENIS, Jalan Braga,

terjadi insiden perobekan warna biru bendera Belanda, sehingga

warnanya tinggal merah dan putih menjadi bendera Indonesia.

Perobekan dengan bayonet tersebut dilakukan oleh seorang

pemuda Indonesia bernama Mohammad Endang Karmas, dibantu

oleh Moeljono.

Page 6: Bandung lautan api
Page 7: Bandung lautan api

KISAH PEMUDA 19 TAHUN SANG PENYULUT BANDUNG

LAUTAN API

Bandung, 24 Maret 1946. Udara dingin malam itu tak

menyurutkan semangat dua orang pemuda Republik untuk

menguji nyali mereka: membumihanguskan kota tercinta.

Berbekal granat tangan, mereka bermaksud meledakkan

1.100 ton bubuk mesiu di gudang persenjataan milik Jepang

di daerah Dayeuh Kolot, Bandung selatan. Dua pemuda itulah

yang kemudian diabadikan sejarah dengan nama Muhamad

Toha dan Muhamad Ramdan.

Page 8: Bandung lautan api

Pada hari itu Majelis Persatuan Perjuangan Priangan (MP3) telah memutuskan

Kota Bandung akan dibumihanguskan supaya tentara sekutu tidak bisa

memanfaatkan fasilitas kota yang ditinggalkan warga dan tentara Republik.

Keputusan musyawarah tersebut diumumkan oleh Kolonel Abdoel Haris

Nasoetion selaku Panglima Divisi III/ Priangan. Mohamad Toha dan Mohamad

Ramdan diutus untuk melaksanakan tugas heroik itu.

Sebelumnya pada 21 November 1945, tentara sekutu menyampaikan ultimatum

pertama agar Bandung utara dikosongkan oleh Indonesia selambat-lambatnya

pada 29 November 1945.

Ancaman itu membuat pejuang Republik geram. Sejak itu sering terjadi insiden

baku tembak antara pasukan sekutu dan pejuang Republik. Karena kalah

persenjataan, tentara republik akhirnya tidak berhasil mempertahankan Bandung

utara. Hingga pada 23 Maret 1946, dua hari sebelum peristiwa Bandung Lautan

Api, tentara sekutu menyampaikan ultimatum kedua dengan menuntut Tentara

Republik Indonesia (TRI) mengosongkan Bandung selatan.

Namun sebelum meninggalkan Bandung, TRI melancarkan serangan ke pos-pos

tentara sekutu.

Page 9: Bandung lautan api

Pada saat itu Menteri Keamanan Rakyat Amir Sjarifuddin mendatangi Bandung dan memerintahkan

TRI untuk mengosongkan kota. Meski dengan berat hati perintah itu dipatuhi. Namun sebelum

meninggalkan Bandung, TRI melancarkan serangan ke pos-pos tentara sekutu.

Di tengah pertempuran hebat pejuang Republik melawan tentara sekutu itulah sosok pemuda 19

tahun, Mohammad Toha dan teman seperjuangannya Mohammad Ramdan berhasil menjalankan

misi meledakkan gudang mesiu sehingga menjadikan kota Bandung diselimuti api berkobar.

Peristiwa itu disebut Bandung Lautan Api. Keduanya rela mengorbankan nyawa ikut gugur dalam

ledakan dahsyat itu.

Seperti apakah sosok Muhammad Toha?

Dilahirkan di Jalan Banceuy, Kota Bandung, pada 1927, Toha tumbuh menjadi anak yatim karena

ayahnya, Suganda meninggal dunia. Ibunya, Nariah, kemudian menikah lagi dengan Sugandi, adik

ayah Toha. Namun pernikahan itu berakhir cerai. Toha akhirnya diasuh kakek dan neneknya dari

pihak ayah yaitu Jahiri dan Oneng.

Toha masuk Sekolah Rakyat pada usia tujuh tahun hingga kelas 4. Ketika Perang Dunia Kedua

pecah, sekolah Toha terpaksa terhenti.

Page 10: Bandung lautan api

Seperti apakah sosok Muhammad Toha?Dilahirkan di Jalan Banceuy, Kota Bandung, pada 1927, Toha tumbuh menjadi anak yatim

karena ayahnya, Suganda meninggal dunia. Ibunya, Nariah, kemudian menikah lagi dengan

Sugandi, adik ayah Toha. Namun pernikahan itu berakhir cerai. Toha akhirnya diasuh kakek

dan neneknya dari pihak ayah yaitu Jahiri dan Oneng.

Toha masuk Sekolah Rakyat pada usia tujuh tahun hingga kelas 4. Ketika Perang Dunia Kedua

pecah, sekolah Toha terpaksa terhenti.

Saat Jepang menjajah, Toha bergabung menjadi anggota pasukan Seinendan. Dia juga sempat

bekerja di bengkel motor di Cikudapateuh. Selanjutnya Toha belajar menjadi montir mobil dan

bekerja di bengkel kendaraan militer Jepang sehingga dia mampu berbincang dalam bahasa

Jepang.

Page 11: Bandung lautan api

Setelah Indonesia merdeka Toha kemudian bergabung dengan badan

perjuangan Barisan Rakyat Indonesia (BRI), yang dipimpin oleh Ben Alamsyah,

paman Toha sendiri. BRI selanjutnya digabungkan dengan Barisan Pelopor yang

dipimpin oleh Anwar Sutan Pamuncak menjadi Barisan Banteng Republik

Indonesia (BBRI). Dalam laskar ini Toha menjadi Komandan Seksi I Bagian

Penggempur.

Menurut keterangan Ben Alamsyah, paman Toha, dan Rachmat Sulaeman,

tetangga Toha, dan juga komandannya di BBRI, pemuda Toha adalah seorang

yang cerdas, patuh kepada orang tua, memiliki disiplin yang kuat serta disukai

oleh teman-temannya. Pada saat itu orang-orang menggambarkan Toha sebagai

pemuda pemberani dengan muka lonjong, perawakan sekitar 165 sentimeter

dan sorot matanya tajam.

Keberanian dan kerelaan berkorban kedua pemuda belia namun pemberani itu

hingga kini dikenang menjadi dua nama jalan di Kota Bandung.

Page 12: Bandung lautan api

ASAL ISTILAH

Istilah Bandung Lautan Api muncul pula di harian Suara Merdeka tanggal 26 Maret

1946. Seorang wartawan muda saat itu, yaitu Atje Bastaman, menyaksikan

pemandangan pembakaran Bandung dari bukit Gunung Leutik di sekitar

Pameungpeuk, Garut. Dari puncak itu Atje Bastaman melihat Bandung yang memerah

dari Cicadas sampai dengan Cimindi.

Setelah tiba di Tasikmalaya, Atje Bastaman dengan bersemangat segera menulis

berita dan memberi judul "Bandoeng Djadi Laoetan Api". Namun karena kurangnya

ruang untuk tulisan judulnya, maka judul berita diperpendek menjadi "Bandoeng

Laoetan Api".

Setelah peristiwa tersebut, TRI bersama milisi rakyat melakukan perlawanan secara

gerilya dari luar Bandung. Peristiwa ini mengilhami lagu Halo, Halo Bandung.

Page 13: Bandung lautan api

END