“ PENGHARGAA - KO PEMBANGU DAN FASILITAS P BANG NAMA/INSTITUSI BIDANG KEGIATAN ALAMAT & TELEPON PIMPINAN AN KINERJA PROYEK KONSTRUKS ONSTRUKSI INDONESIA 2013 - JUDUL KARYA : UNAN GEDUNG PARKIR, FLY O PENUNJANG BANDARA INTER NGURAH RAI – BALI KATEGORI GUNAN GEDUNG < 8 LANTAI DIAJUKAN OLEH : : PT. PP (Persero) Tbk. : Construction and Investment N : Plaza PP – Wisma Subiyanto, Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasa 13760 Tel.(021) 8403909 / 84 8403914 : Ir. Bambang Triwibowo SI 2013” OVER RNASIONAL ar Rebo – Jakarta 403883 Fax.(021)
Pulau Bali adalah daya tarik utama datangnya wisatawan asing ke Indonesia. Disamping itu, Bali juga akan menjadi tuan rumah pada konferensi APEC (Asia-Pasific Economic Cooperation) yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 ini. Bandar Udara Internasional Ngurah Rai adalah pintu gerbang bagi seluruh wisatawan maupun rombongan peserta konferensi APEC selama kegiatan di Bali.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
“ PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2013”- KONSTRUKSI INDONESIA 2013 -
JUDUL KARYA :
PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR, FLY OVERDAN FASILITAS PENUNJANG BANDARA INTERNASIONAL
NGURAH RAI – BALI
KATEGORIBANGUNAN GEDUNG < 8 LANTAI
DIAJUKAN OLEH :
NAMA/INSTITUSI : PT. PP (Persero) Tbk.
BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment
ALAMAT & TELEPON : Plaza PP – Wisma Subiyanto,
Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta
13760 Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021)
8403914
PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo
“ PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2013”- KONSTRUKSI INDONESIA 2013 -
JUDUL KARYA :
PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR, FLY OVERDAN FASILITAS PENUNJANG BANDARA INTERNASIONAL
NGURAH RAI – BALI
KATEGORIBANGUNAN GEDUNG < 8 LANTAI
DIAJUKAN OLEH :
NAMA/INSTITUSI : PT. PP (Persero) Tbk.
BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment
ALAMAT & TELEPON : Plaza PP – Wisma Subiyanto,
Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta
13760 Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021)
8403914
PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo
“ PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2013”- KONSTRUKSI INDONESIA 2013 -
JUDUL KARYA :
PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR, FLY OVERDAN FASILITAS PENUNJANG BANDARA INTERNASIONAL
NGURAH RAI – BALI
KATEGORIBANGUNAN GEDUNG < 8 LANTAI
DIAJUKAN OLEH :
NAMA/INSTITUSI : PT. PP (Persero) Tbk.
BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment
ALAMAT & TELEPON : Plaza PP – Wisma Subiyanto,
Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta
13760 Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021)
8403914
PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo
Jakarta, 10 Oktober 2013
Corporate Secretary
PT. PP (Persero) Tbk
Ir. Taufik Hidayat, M.Tech
FORMULIR PENDAFTARAN
PENGHARGAAN KINERJA PROYEK KONSTRUKSI 2013
I. DATA PROYEK YANG DIAJUKAN
a. Judul/Nama Proyek : Pembangunan Gedung Parkir, Fly Over dan FasilitasPenunjang Bandara Internasional Ngurah Rai – Bali
b. Lokasi Proyek : Jl. Airport Ngurah Rai, Tuban Badung Bali
c. Kategori Penghargaan :
A. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 75 Milyar1. Pelaksanaan Bangunan Gedung Lebih dari 8 Lantai2. Pelaksanaan Bangunan Gedung Kurang dari 8 Lantai 3. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Transportasi4. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Sumber Daya Air5. Pelaksanaan Bangunan Prasarana Industri
B. Kategori proyek dengan nilai diatas Rp. 10-75 Milyar1. Pelaksanaan Bangunan Gedung2. Pelaksanaan Bangunan Sipil3. Pelaksanaan Bangunan Instalasi Pengolahan
Air Bersih dan Air Limbah
II. DATA PERUSAHAAN
a. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero), Tbk
b. Alamat : Plaza PP – Wisma Subiyanto
Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo – Jakarta 13760
Tel.(021) 8403909 / 8403883 Fax.(021) 8403914
c. Tanggal pendirian : 26 Agustus 1953
d. Jenis Usaha : Construction & Investment
I. DATA PERUSAHAAN1. Nama Perusahaan : PT. PP (Persero) Tbk.2. Alamat : JL. Letjen TB. Simatupang No.57, Pasar Rebo, Jakarta 13760
3. Pembayaran Retensi 5%, setelah masa pemeliharaan 365 hari kalender
Perubahan tahapan pembayaran tersebut sangat membantu dalam meningkatkan
kinerja kontraktor dalam menyelesaikan pekerjaan.
c. Aspek K3 dan Lingkungan
Proyek Pengembangan Pembangunan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali
dilakukan pada area eksisting bandara yang tetap beroperasi, sehingga demi menjaga
keberlangsungan operasional bandara dan tetap memberikan kenyamanan penumpang
maka PT. Angkasa Pura 1 (Persero) menerapkan standar Alat Pelindung Diri (APD)
yang lengkap seperti helm, rompi dan sepatu keselamatan. Kebersihan dan kerapian di
lingkungan proyek juga harus tetap terjaga. Disamping itu, agar aktivitas pekerjaan
konstruksi tidak mengganggu kenyamanan penumpang, maka metode kerja maupun
peralatan yang digunakan juga harus direncanakan dengan cermat dan tepat.
PT. PP (Persero) Tbk. sebagai green contractor tentu sangat mendukung penuh
ketentuan-ketentuan yang diberikan oleh Pemberi Tugas, karena secara keseluruhan
PT. PP (Persero) Tbk. juga menerapkan standar yang sangat baik untuk safety,
housekeeping maupun lingkungan di seluruh proyek-proyeknya.
8
3.3. KEUNIKAN BANGUNAN
a. Desain
Konsep desain Bandara Internasional Ngurah Rai Bali adalah perpaduan antara
bangunan yang maju dan modern, namun juga memasukkan unsur-unsur kebudayaan
Bali. Bangunan dengan unsur kebudayaan Bali ini merupakan hal yang wajib
dilaksanakan, mengingat pemerintah daerah dan masyarakat Bali sangat fokus
terhadap kelestarian budayanya.
Pada paket pekerjaan yang dilaksanakan PT. PP (Persero) Tbk, unsur alam dan
kebudayaan Bali tergambar jelas pada bangunan berikut :
1. Gedung Parkir
Gedung Parkir didesain dengan konsep terasering sawah yang mengadopsi
persawahan dan sistem pengairannya yang ada di daerah Ubud Bali, yang terkenal
dengan keindahan alamnya dan persawahan yang masih terjaga dengan baik.
2. Gedung Promenade
Gedung Promenade merupakan salah satu bangunan penunjang yang ada di proyek
ini. Bangunan Promenade ditujukan untuk fasilitas public dan komersil. Secara
penggunaan, bangunan ini akan didatangi oleh banyak penumpang sehingga ciri
khas Bali di bangunan ini harus tetap terjaga. Unsur Bali di bangunan ini terdiri
atas sebuah Candi Bentar yang merupakan pintu gerbang khas Bali. Selain itu pada
sekeliling atap juga dibuat pagar dengan desain khas Bali. Dinding luarnya pun
menggunakan motif tapak dara yang sangat lazim di Bali.
9
b. Teknologi Konstruksi
b.1. Penggunanaan Alat Georadar untuk Mendeteksi Keberadaan Jaringan Eksisting
Proyek ini dikerjakan diatas lahan bandara eksisting yang terdapat banyakjaringan utilitas berupa pipa dan kabel di dalam tanah. Jaringan utilitas tersebutharus dijaga dengan sangat hati-hati, karena apabila terjadi gangguan ataukerusakan, maka akan terjadi pula gangguan pada fasilitas penumpang danpenerbangan.
Sebenarnya sudah ada gambar terlaksana (asbuilt drawing) untuk pekerjaanjaringan utiitas tersebut, namun kondisinya kurang lengkap dan kurang sesuaidengan kondisi lapangan. Maka untuk menghindari terganggunya jaringaneksisting akibat pengerjaan struktur bawah, kontraktor berinisiatif untukmelakukan investigasi ulang di lapangan.
Investigasi ulang dilakukan dengan 2 metode. Metode pertama adalah investigasimanual, yaitu dengan membuat galian manual pada area-area yang akandipancang. Sedangkan metode investigasi kedua adalah dengan menggunakan alatGeoradar, dengan spesifikasi sebagai berikut :
1. Pulse Ekko 1000 antena 450 MHz :Radar console / control unit, dengan catu daya 12 voltLaptop sebagai pengatur modul transmitterReceiver dan display
2. IDS antenna 900 Mhz
b.2. Pemancangan Menggunakan Alat Pancang Hydrolis
Mempertimbangkan kondisi tanah eksisting yang berupa tanah pasir dan lokasi
proyek yang berada di tengah fasilitas publik, maka harus dipilih alat yang tidak
10
menimbulkan gangguan pada ketenangan dan kenyamanan lingkungan. Untuk
pekerjaan pemancangan, di proyek ini munggunakan alat pancang yang ramah
lingkungan, yaitu alat pancang hidrolis type ZYJ kapasitas 420 ton.
Kelebihan alat pancang ini antara lain sebagai berikut :
- Tidak menimbulkan getaran- Tidak menimbulkan kebisingan- Kekuatan daya dukung tanah dapat diketahui secara langsung melalui dial
gauge
b.3. Penerapan Metode Pracetak (Precast Concrete)
Sebagai salah satu solusi dalam menyikapi pembebasan lahan yang dilakukan
secara parsial, menyesuaikan kebutuhan operasional bandar udara, maka PT.PP
(Persero) melaksanakan Metode Pracetak (Precast Concrete). Elemen bangunan
yang dibuat precast antara lain Half-Slab Precast pada plat lantai Gedung Parkir,
Parapet Fly Over, bahkan pada pagar keliling yang berciri khas Bali.
c. Teknologi Bahan Bangunan
- Tiang pancang spunpile diameter 450 mm yang digunakan adalah tipe A3 ex PT.
Wijaya Karya Beton
- Mutu beton f’c 35 MPa pada seluruh komponen struktur
- Penggunaan Bioseptictank
- GRC motif tapak dara
11
3.4. PENGGUNAAN MATERIAL, ALAT DAN ALAT BANTU PRODUK DALAM
NEGERI
Material yang digunakan pada proyek ini hampir seluruhnya menggunakan produk
dalam negeri. Material-material dominan yang menggunakan produk dalam negeri
diantaranya adalah :
1. Besi beton menggunakan besi beton yang di produksi oleh PT. Krakatau Steel
2. Beton ready mix menggunakan beton lokal yang semua bahan dasarnya
menggunakan bahan alam dan Portland Cement produk dalam negeri
3. Batu alam dan bali style menggunakan produk pengrajin dari Bali
4. PC Abu-abu menggunakan semen tonasa yang merupakan produk dalam negeri
5. Aluminium menggunakan produk PT. Alexindo
6. Kaca menggunakan produk PT. Asahimas
7. Keramik Homogenous Tile menggunakan produk ex Roman dan Granito
8. Sanitair menggunakan produk Ex. Toto
12
4. ASPEK PELAKSANAAN PROYEK
4.1. Struktur Organisasi Proyek
Gambar. Struktur Organisasi Proyek
Struktur organisasi proyek meliputi susunan personel yang terlibat dalam suatu proyek
beserta penjelasan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. Personel yang termasuk
dalam struktur organisasi proyek inilah yang harus menjalankan manajemen proyek
sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan target waktu, biaya dan kualitas
yang diharapkan.
Adapun uraian tugas dari personel inti adalah, sebagai berikut :
1. Project Manager
a. Bertanggung jawab terhadap sistem mutu yang diterapkan.
b. Bertanggung jawab terhadap masalah di lapangan, tugas dan wewenang yang
diterapkannya.
2. AMINULLOH
PROJECT MANAGER
ISWANTO.A
QUALITY CONTROL
TUDE VIDYA SASMITA
SITA ADMINISTRATIONMANAGER
SITE ENGINEERINGMANAGER
SITE OPERATIONMANAGER
SYAMSUDIN BARKAH WIDI S HENDRO
1. SUHERMAN
RIBUT ARIYANTO COST CONTROL
AKUNTANSI SITE ENGINEER
KUSWIBOWO HERI K 1. LINGGAR PRASETYO H.
2. DOLLY ABU ZAIN
GENERAL AFFAIR
REFFI DWI INSANI
QUANTITY SURVEYOR
MUCHLIS A. PUTRA
DRAFTER
PERALATAN
1. ABDUL MALIK
2. IMAM
2. ZULHAM
2. HARTOYO
PENGENDALIAN DOKUMEN
DIAH RAHMAWATI
LOGISTIK
1. RUSDI
2. MOH. EFENDI
GENERALSUPERINTENDENT
SUGIARTO
SUPERINTENDENT -G.PARKIR & FLY OVER
ERRI HERMAWAN
YUDI RIANTO
GENERALSUPERINTENDENT
SUMARYADI
SUPERINTENDENT -PROMENADE
SUHERI
EFENDI
PUTU
SOEMARGIONO
SITE OPERATIONMANAGER
SAFETY, HEALTH &ENVIRONMENT
1. YUDI NURJATMIKO
SURVEYOR
KRISNAWAN SURVEYOR
SYAIPUL
SUPERINTENDENT -ME
SUBARKAH
PASKA HUTAGALUNG
IQBAL
13
c. Memimpin pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) di proyek.
d. Memeriksa, merevisi dan memutakhirkan Rencana Mutu Proyek (RMP) dan
Rencana Masa Pemeliharaan Proyek (RMPP).
e. Mengajukan penggunaan supplier subkontraktor, konsultan atau badan penguji
terutama yang berpengaruh terhadap mutu kepada wilayah yang diambil dari
daftar supplier, subkontraktor, konsultan atau badan penguji terseleksi dari kantor
wilayah.
f. Memantau penanganan terhadap material yang dipasok pelanggan.
g. Bertanggung jawab terhadap perubahan-perubahan pelaksanaan (terhadap
kontrak).
h. Mengkoordinir dan memutuskan sesuai tingkatannya terhadap pelaksanaan
penyelesaian keluhan pelanggan.
i. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan berdasarkan RMP.
j. Mengkoordinir penyelesaian produk yang tidak sesuai (PTS).
k. Mengkoordinir tanda-tanda identifikasi di lapangan
l. Memonitor pembuatan laporan rutin ke Wilayah tentang progress Proyek, Risalah
RTM dan laporan keluhan pelanggan.
m. Mengevaluasi laporan yang dibuat oleh bagian-bagian yang terlibat sesuai
ketentuan perusahaan.
n. Mewakili perusahaan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pihak luar
(Direksi Proyek, Konsultan dan Pemilik)
o. Menyelesaikan masalah dengan pihak berwenang/pemerintah.
p. Melaksanakan instruksi yang diberikan oleh Kepala Wilayah yang berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan dan kebijaksanaan perusahaan.
q. Melakukan pengawasan mutu dan keselamatan kerja.
r. Mengadakan pembinaan pada karyawan demi peningkatan kemampuan secara
optimal pada bidang tugasnya masing-masing.
s. Mengatur hubungan antara staf dengan pihak luar.
t. Menempatkan personil yang cakap selama masa pemeliharaan proyek sampai
penyerahan pekerjaan yang kedua.
14
2. Site Engineering Manager
a. Membuat Perencanaan Operasional meliputi ; Rencana Anggaran Pelaksanaan
Kendali (RAPK) , CASH FLOW, dan melaksanakan pengawasan biaya (
membuat EBPP) dan pengawasan cash in & cash out
b. Membuat laporan-laporan Proyek (mingguan, bulanan dsb) dan progress fisik
mingguan & bulanan
c. Melakukan seleksi dan negosiasi dengan Sub Kontraktor dan Supplier
d. Melaksanakan Pengawasan Mutu Produk melalui jadwal inspeksi
e. Melaksanakan Pengawasan pendatangan material
f. Melaksanakan Pengawasan Jadwal pendatangan dan maintenance peralatan
g. Mengadakan Value Engineering terhadap perencanaan Proyek.
h. Menyiapkan Job List sesuai dengan tahap pekerjaan untuk keperluan Project
Manager.
i. Membuat laporan penutupan Proyek.
j. Membuat Perencanaan Quality Plan, Site Instalation & Metode Pelaksanaan
k. Membuat Perencanaan Shop Drawing & perhitungan konstruksi yg diperlukan
l. Membuat Perencanaan Schedulling
m. Mengadakan komunikasi dengan klien/ perencana/ pengawas dalam bidang-
bidang teknis operasional.
3. Site Operation Manager
a. Mengadakan pengecekan transaksi-transaksi pelaksanaan Proyek
b. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan mutu yang direncanakan.
c. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standart mutu yang
ditetapkan.
d. Mengkoordinir General Superintendent dan Superintendent melakukan
pengecekan terhadap pengukuran prestasi mandor,tenaga kerja harian dll.
e. Mengkoordinir General Superintendent dan Superintendent utk membuat SPK ke
mandor , SPP, BPB, bon penerimaan dari mandor
f. Meneliti dan mensahkan tagihan mandor dan sub kontraktor yang berhubungan
dengan volume phisik dan harga satuan.
g. Membina dan melatih ketrampilan para tukang dan mandor dan menilai
kemampuannya sesuai standar atau tidak.
15
h. Melaksanakan pengujian-pengujian laboratoris yang diperlukan guna meyakinkan
bahwa pekerjaan sudah dilaksanakan mutu yang dikehendaki.
i. Membina General Superintendent dan Superintendent guna peningkatan
kinerjanya dalam mendukung visi perusahaan.
4. Site Administration Manager
a. Pembuatan laporan keuangan / laporan kas Bank Proyek.
b. Ketepatan / kelengkapan pengiriman laporan-laporan ke Wilayah (kas bank
transistoris, daftar hutang dan lain-lain).
c. Melaksanakan verifikasi pemeriksaan bukti-bukti yang akan dibayar.
d. Melayani tamu-tamu dari intern maupun ekstern dan tugas umum.
e. Mengisi data-data kepegawaian karyawan di tingkat proyek.
f. Menyimpan data-data kepegawaian karyawan di tingkat proyek.
g. Mengadakan opname kas setiap akhir bulan.
h. Pembayaran gaji dan tunjangan karyawan.
i. Pembuatan laporan akuntansi proyek setiap akhir bulan.
j. Menyiapkan dan menyelesaikan perpajakan / retribusi.
k. Mengurus tagihan, koordinasi dengan urusan teknik dan selalu melaporkan
perkembangan proses tagihan / termijn ke Wilayah (Kepala Bagian Administrasi
atau Kepala Seksi Keuangan).
l. Membantu Project Manager dalam bidangnya, terutama menyangkut sumber daya
manusia dan keuangan.
m. Menyusun konsep permintaan dana ke BOM (Board of Management) sesuai
dengan Kebutuhan Pelaksanaan Pekerjaan.
n. Memelihara bukti-bukti kerjanya.
16
4.2. Metode Pelaksanaan Konstruksi
Gambar. Flowchart Pekerjaan
16
4.2. Metode Pelaksanaan Konstruksi
Gambar. Flowchart Pekerjaan
16
4.2. Metode Pelaksanaan Konstruksi
Gambar. Flowchart Pekerjaan
17
4.2.1. Pekerjaan Persiapan
4.2.1.1. Site Instalation & Traffic Management
Gambar. Site Installation Gedung Parkir
EDIT
1. Pos Pengamanan
2. Muster Point/Titik kumpul
3. Ruang K3L & P3K
4. Kontainer Keet
5. Adm Gudang
6. Gudang semen
7. Workshop Mekanik
8. Tanki solar & genset
9. Pabrikasi bekisting
10. Pabrikasi Besi
11. Area Stock Besi
12. Washing Bay
13. Musholla
14. Area Bahan & Limbah B3
15. Zona Merokok
16. APAR
17. Toilet Portable
12 3
4
56
7
89
10
14
11
12
13
15
16
16
16
1616
17
Jalur Evakuasi
4
4
1. Pos Pengamanan & P3K
2. Muster Point/Titik kumpul
3. Area Stock Besi
4. Pabrikasi Besi
5. Pabrikasi Bekisting
6. Gudang Material
7. Workshop Mekanik
8. Toilet Portable
9. APAR
1
32
45
67
Jalur Evakuasi
8 99
9
9
10. Washing Bay
10
18
Gambar. Site Installation Gedung Promenade
Gambar. Traffic Management
Site installation dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mempermudah pelaksanaan
proyek di lapangan dan dengan trafic management yang baik sehingga menunjang
kelancaran dan ketertiban proyek.
4.2.1.2. Pos Jaga dan Pagar Proyek
19
Gambar. Pos Jaga dan Pagar Proyek
4.2.1.3. Gudang Material & Alat Kerja
4.2.1.4. Kantor Kontraktor
Gambar. Peta Kantor Kontraktor
4.2.1.5. Stock Yard
Stock yard digunakan untuk besi, pasir, maupun material lain yang tidak
terpengaruh oleh air. Stock yard dibuat tanpa atap.
Gambar. Stock Yard
lokasi
20
4.2.2. Pekerjaan Persiapan Lahan
Persiapan lahan di lokasi Proyek Pengembangan Bandar Udara Internasional
Ngurah Rai dilaksanakan dengan sangat cermat dan hati-hati. Selain untuk
menjaga seluruh jaringan eksisting di atas maupun di dalam tanah, namun juga
harus memperhatikan kelestarian lingkungan hijau di kawasan bandara.
Sebagai penerapan atas usaha pelestarian lingkungan tersebut, di proyek ini pohon-
pohon eksisting yang diklasifikasikan menjadi 2 kategori, yaitu pohon yang dapat
dipotong dan dibuang dan pohon yang harus dipindahkan dalam kondisi hidup ke
tempat baru. Pengklasifikasian tersebut didasarkan pada jenis dan dimensi
diameter pohon. Untuk pohon berdiameter lebih dari 30 centimeter, harus
dipindahkan dalam kondisi hidup.
Gambar. Pembersihan Lahan Dengan Alat Berat
Urutan pembersihan lokasi dengan metode pemindahan pohon:
1. Siram tanaman dengan air yang cukup banyak agar tanah mudah untuk digali
2. Gali dengan minimal diameter keliling 1 meter dari batang pohon
3. Pasang tiang untuk menopang tanaman dengan diameter lebih dari 1 meter
4. Gali lubang hingga membentuk setengah bola disekeliling akar.
5. Bungkus akar dengan karung agar perakarannya tidak rusak
6. Miringkan tanaman dengan satu persatu melepaskan tiang penyangga
21
7. Potong daun paling bawah dari tanaman untuk mencegah evaporasi. Dan
bungkus daun yang tersisa agar tidak rusak ketika dipindahkan
Gambar. Pohon disiram Dengan Air Sebelum Digali
8. Bungkus batang tanaman dengan karung agar durinya tidak melukai
9. Sebelumnya gali lubang dengan diameter minimal 3 meter dan kedalaman
lubang sama dengan kedalaman lubang sebelum tanaman dipindahkan.
10. Sebaiknya perlahan-lahan dalam memindahkan tanaman apalagi pada bagian
akar karena dapat merusak sistem perakaran.
11. Ketika menanam pada lubang yang baru sebaiknya daerah pangkal pohon
yang biasanya ditumbuhi akar tertutup oleh tanah.
Gambar. Pemindahan Tanaman
12. Siram tanaman secara rutin dan berikan hormon untuk pertumbuhan akar.
22
Gambar. Penyiraman Tanaman Secara Rutin
4.2.3. Pekerjaan Scanning Jaringan
Proyek ini dikerjakan diatas lahan bandara eksisting yang terdapat banyakjaringan utilitas dalam tanah. Dan dengan adanya proyek tidak boleh menggangguoperasional bandara. Maka untuk meminimalisir terganggunya jaringan eksistingakibat pengerjaan struktur bawah, kontraktor berinisiatif untuk melakukanscanning jaringan dengan georadar.Dengan hasil pemetaan jaringan ini diharapkan jaringan yang ada tidak tergangguketika proses pembangunan. Dalam pelaksanaannya, meskipun sudah ada petajaringan hasil scanning dan as built drawing, kontraktor tetap berhati-hati denganmelakukan pekerjaan galian setempat untuk memastikan bahwa tidak ada jaringanyang terganggu.
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah:1. Pulse Ekko 1000 antena 450 MHz :
Radar console / control unitCatu daya 12 voltlaptop sebagai pengatur modul transmitterReceiver dan displayKabel transmitter dan receiver
2. IDS antenna 900 Mhz
Adapun urutan kerja untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut:1. Perataan tanah. Untuk memudahkan dalam pengambilan data, IDS diberi
lintasan dari multiplek. Tidak bersentuhan langsung dengan tanah.2. Menentukan lintasan dengan arah utara-selatan dan barat-timur3. Pembuatan lintasan pengukuran ground penetrating radar yang relatif tegak
lurus dengan informasi keberadaan utilitas. Hal ini dilakukan untukmempermudah indikasi reflektor hiperbola dari data radar yang dihasilkan.
4. Pengukuran titik ujung lintasan dengan total station. Untuk memudahkandalam penggambaran secara detail lokasi dari lintasan tersebut, yang nantinyamemudahkan dalam mem-plot lokasi objek utilitas hasil survey georadar
23
5. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan (Pulse Ekko 1000 antena 450 MHzdan IDS antena 900 MHz). Elemen transmitter dan receiver tergabung didalam satu antena dan sistem tersebut memberikan subsuperficial single point.
6. Menggerakkan pasangan antenna sepanjang permukaan tanah di lintasan yangtelah ditentukan.
7. Antena Tx Rx menjadi satu, sesuai dengan frekuensi antena radar yangdigunakan yaitu 450 MHz atau 900 MHz.
8. Tampilan gambar yang dihasilkan berupa penampang Ground PenetratingRadar (GPR) yang menerus.
9. Pengolahan data. Bertujuan untuk menghasilkan peta-peta penampang GPRdengan perbandingan sinyal terhadap noise (S/N) yang tinggi, sehinggaberdasarkan penampang GPR tersebut dapat ditafsirkan keadaan dan bentukdari objek bawah permukaan sesuai target yang diinginkan.
Gambar. Pelaksanaan Pekerjaan Scanning Jaringan
24
Gambar. Lintasan Scanning Jaringan di Gedung Parkir
Gambar. Scanning Jaringan di Gedung Promenade
Pada lokasi gedung promenade jaringan mekanikal dan elektrikalnya terlalubanyak, maka scanning area dilakukan secara strimin dengan jarak petak 8m x 8mmenyeluruh seluruh bangunan.
25
Gambar. Hasil Scanning Jaringan
4.2.4. Pekerjaan Pemancangan
Hampir sebagian besar dari Proyek Pengembangan Bandar Udara Ngurah Rai inimengunakan pondasi tiang pancang dengan diameter 450mm, dengan kedalamanyang bervariasi adapun spesifikasi alat pancang yang digunakan adalah alatpancang dengan type ZYJ 420 ton.
Alat pancang jenis ini merupakan alat pancang hidrulis dengan beberapakelebihan:
1. Bebas getar2. Bebas bising3. Kekuatan daya dukung tiang pancang dapat diketahui secara langsung
PEMUKIMAN PADATPEMUKIMAN PADATPEMUKIMAN PADAT
PARKIR
KUTA
BATAS KONSTRUKSI TAHAP-1
JALAN VIP(JV)
JALAN VIP(JV)
PT. GAPURA ANGKASA
PEM
UK
IMAN
PAD
AT
BA
TAS
KO
NS
TRU
KS
I TAH
AP
-1S
TA 0+600
PT. JASA ANGKASA PURA
JUMLAH PARKIR 1.812 MOBIL
B737-400
B737-400
BUS
EXISTING LOKASIKANTOR AD. BANDARA
BAK AIR
KANTOR POLISI
GEDUNG WISTHI SABHA
GARDULISTRIK
RUA NG GENSET
KUTA
BATAS KONSTRUKSI TAHAP-1
BAGGAGE CLAIM AREA BAGGAGE CLAIM AREA
WSS NO. 21
THERMAL STORAGE TANK
TERMINATION BOX5000x5000x3000mm
TRENCH M&E 3000x2000mm
TREN
CH M
&E 30
00x2
000m
mTR
ENCH
M&E
3000
x200
0mm
TRENCH M&E 3000x2000mm
TRENCH M&E 2400x3000mm
TRENCH DALAM 3500mmUNTUK CROSING KE TERMINATION BOX
a. Alat pancang terlebih dahulu di levelkan sama tinggi dengan alat Nevo Bundardidalam kabin
b. Tiang pancang diletakan pada posisi alat klem
Gambar. Pancang Pada Posisi Alat Klem
c. Tiang pancang diatur ketegakkanya dengan bantuan waterpas dan theodolitd. Tiang pancang yang sudah tegak, dijepit dengan kleme. Selanjutnya, klem akan ditekan ke bawah dengan tabung hydrulis, sepanjang
1,6mf. Setelah itu klem pancang dilepas dan ditarik ke atas dengan tabung hydarulis
sampai ke posisi semuala, begitu seterusnya sampai dicapai kedalaman yangdiinginkan.
g. Apabila dirasa perlu karena daya dukung belum mampu maka dilakukanpenyambungan tiang pancang dengan penegelasan.
h. Penggunaan Dolly / Ruyung dibagian akhir tiang pancang untuk menambahkedalaman tiang pancang.
27
i. Kekuatan tekan dapat dibaca dengan alat pressure gauge yang ada pada kabinruang operator.
j. Setiap titik pemancangan dicatat baik kedalamanya serta kekuatan tekan padaproses pemancangan.
Gambar. Pencatatan Kedalaman dan Kuat Tekan
Gambar. Urutan Pekerjaan Pemancangan
27
i. Kekuatan tekan dapat dibaca dengan alat pressure gauge yang ada pada kabinruang operator.
j. Setiap titik pemancangan dicatat baik kedalamanya serta kekuatan tekan padaproses pemancangan.
Gambar. Pencatatan Kedalaman dan Kuat Tekan
Gambar. Urutan Pekerjaan Pemancangan
27
i. Kekuatan tekan dapat dibaca dengan alat pressure gauge yang ada pada kabinruang operator.
j. Setiap titik pemancangan dicatat baik kedalamanya serta kekuatan tekan padaproses pemancangan.
Gambar. Pencatatan Kedalaman dan Kuat Tekan
Gambar. Urutan Pekerjaan Pemancangan
28
Gambar. Zoning Pekerjaan Struktur
4.2.5. Pekerjaan Pile Cap & Tie Beam
Pekerjaan pile cap dilaksanakan setelah pekerjaan pemancangan selesai
dilaksanakan, pile cap ini berfungsi untuk mengikat tiang pancang yang satu
dengan tiang pancang yang lain. Ukuran dan besaran dimensi pile cap bervariasi
tergantung dari posisi as bangunan dan daya dukung dari masing-masing luasan
bangunan tersebut.
Adapun data-data dari pile cap adalah sebagai berikut:
Proyek ini juga mewakili PT.PP (Persero) Tbk untuk audit ISO 9001 & OHSAS
18001 dengan hasil yang memuaskan. Sehingga PT.PP (Persero) Tbk dapat
mempertahankan sertifikasi tersebut. Para auditor pun menilai baik atas kinerja
proyek Bandara Ngurah Rai dan berharap agar prestasi tersebut dapat
dipertahankan.
49
Gambar. Testimoni Tim Auditor LRQA
6.6 Penanganan atas Permasalahan di Lapangan
6.6.1. Kondisi Daya Dukung Tanah yang Tidak Merata
Untuk pondasi tiang pancang yang digunakan di Gedung Parkir, Flyover
dan Gedung Promenade mensyaratkan daya dukung 120 ton/titik pancang.
Pada kenyataanya, sesuai data pengujian tanah dan juga kondisi di lapangan,
tanah keras yang memenuhi daya dukung yang diharapkan terletak pada
kedalaman yang sangat bervariasi.
Untuk mengatasinya, Konsultan Perencana mengintruksikan
dilaksanakannya pengujian tanah ulang pada area Gedung Parkir dan
Gedung Promenade. Hasil dari pengujian tersebut memperlihatkan adanya
lensa tanah keras yang relatif tipis pada kedalaman 3-5 meter. Meski
memiliki daya dukung tinggi, namun karena relatif tipis maka pemancangan
harus dapat menembus lensa tanah keras tersebut dan mencapai lapisan
tanah keras yang sebenarnya di kedalaman 10-18 meter.
Untuk dapat menembus lapisan lensa tanah keras tersebut, PT.PP (Persero)
Tbk diinstruksikan untuk melakukan preboring sebelum pemancangan.
Dengan metode tersebut, pada titik pemancangan harus dilakukan pemboran
tanah dengan diameter 500 milimeter sampai kedalaman 6 meter. Setelah
tercipta lubang, baru pemancangan dilaksanakan pada titik tersebut. Dengan
didahului pemboran dan kemudian dilakukan pemancangan seperti biasa,
50
maka pemancangan dapat menembus tanah keras dan mencapai kedalaman
yang direkomendasikan.
Dalam kasus ini, PT. PP (Persero) Tbk mendapatkan 2 item pekerjaan
tambah yaitu pengujian tanah dan juga pekerjaan preboring.
6.6.2. Lahan Gedung Parkir Diserahkan secara Parsial
Dikarenakan lahan masih digunakan untuk operasional Bandar udara dan
juga masih terdapat bangunan kompleks sekolah yang harus direlokasi,
maka pelaksanaan pekerjaan Gedung Parkir tidak dapat dilaksanakan secara
frontal dan bersamaan. Untuk mengefektifkan waktu pelaksanaan, maka PT.
PP (Persero) Tbk mengajukan redesain struktur Gedung Parkir, yaitu
dengan menerapkan metode pracetak pada plat lantai (half slab precast).
Penerapan metode ini juga mengharuskan dilakukannya review desain
struktur atas secara keseluruhan.
Mempertimbangkan kondisi aktual saat itu dan nilai tambah dari
pelaksanaan metode pracetak ini, maka pemberi tugas menyetujui
dilakukannya review desain dan pengitungan ulang terhadap volume dan
biaya pekerjaan Gedung Parkir.
DOKUMENTASI PROYEKa. Foto bagian bangunan yang sudah selesai (dari berbagai sudut) ukuran 5Rb. Foto bangunan dalam proses (tahap pelaksanaan) ukuran 5R(Terlampir)