Top Banner
NAMA PENYAKIT GAMBARAN KLINIS HPA TERAPI TBC (TUBERCULOSIS ) - Pada infeksi primer tidak tampak gejala - Skin test dan roentgen dada hanya sebagai indikator infeksi - qPada keadaan reaktif -> gejala ringan:demam, keringat malam, malaise & hilangnya BB - Pada tahap lanjut -> batuk, hemoptisis dan sakit pada dada - qPada keadaan reaktif -> gejala ringan:demam, keringat malam, malaise & hilangnya BB - Pada tahap lanjut -> batuk, hemoptisis dan sakit pada dada - qPerkembangan tulang maksila dan mandibula menghasilkan osteomyelitis tuberkulosis - Lesi pada laring dpt menyebabkan disphagia & ∆ suara & pusat nekrosis perkejuan - Pada jaringan menyebabkan respon zone fokal makrofag mengelilingi limfosit dan fibroblas Inflamasi granuloma dan ditengah-tengahnya terdapat nekrosis. Komponen granuloma: makrofag dan multinukleat giant cell. - Pengobatan utama : isoniazid, rifampisin, pyrazinamid dan ethambutol dengan kombinasi obat dalam 6, 9 atau 12 bulan yang dapat berlangsung selama 2 tahun - Streptomisin jarang digunakan kecuali pada kasus resisten
10

BAKTERI JAMUR

Oct 23, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAKTERI JAMUR

NAMA PENYAKIT GAMBARAN KLINIS HPA TERAPITBC (TUBERCULOSIS)

- Pada infeksi primer tidak tampak gejala

- Skin test dan roentgen dada hanya sebagai indikator infeksi

- qPada keadaan reaktif -> gejala ringan:demam, keringat malam, malaise & hilangnya BB

- Pada tahap lanjut -> batuk, hemoptisis dan sakit pada dada

- qPada keadaan reaktif -> gejala ringan:demam, keringat malam, malaise & hilangnya BB

- Pada tahap lanjut -> batuk, hemoptisis dan sakit pada dada

- qPerkembangan tulang maksila dan mandibula menghasilkan osteomyelitis tuberkulosis

- Lesi pada laring dpt menyebabkan disphagia & ∆ suara & pusat nekrosis perkejuan

- Pada jaringan menyebabkan respon zone fokal makrofag mengelilingi limfosit dan fibroblas

Inflamasi granuloma dan ditengah-tengahnya terdapat nekrosis.

Komponen granuloma: makrofag dan multinukleat giant cell.

- Pengobatan utama : isoniazid, rifampisin, pyrazinamid dan ethambutol dengan kombinasi obat dalam 6, 9 atau 12 bulan yang dapat berlangsung selama 2 tahun - Streptomisin jarang digunakan kecuali pada kasus resisten

Page 2: BAKTERI JAMUR

NAMA PENYAKIT GAMBARAN KLINIS HPA TERAPISHYPILIS

Tahap PRIMER : Ø Lesi tidak memproduksi eksudatØ Lokasi seringkali pada genital Ø Tergantung pada sisi infeksi primer seperti bibir, mulut, lesi jemariØ Limfadenopati regional Ø Lesi menghilang tanpa terapi dalam 3-12 minggu dengan atau tanpa jaringan parut Ø Chancre à ulser keras terbentuk pada sisi masuknya spirochete, sembuh spontan dalam 4-6 mingguØ Ulseratif kronik pada sisi infeksiTahap SEKUNDER : Ø Oral mucous patches à ulser pada mulut yang ditutupi membranØ Condyloma latum Ø Maculopapular rashTahap TERSIER :Ø GummaØ CNS Ø Penyakit kardiovaskularØ Bentuk KONGENITAL : Ø Bentuk abnormal molar dan insisalØ Ketulian Ø Ocular keratitis Ø Gangguan skeletal

- Proliferative endarteritis- Infiltrasi plasma sel- Proliferasi endothelial sel dengan arteri dan arteriol kecil- Terdapat sel plasma, limfosit, dan makrofag pada distribusi perivascular- Dapat terlihat spirochete pada lesi meskipun biasanya hanya dapat dilihat pada leis tertierØ Respon dasar jaringan terhadap infeksi T.pallidum berisi proliferatif endarteritis dan infiltrasi sel plasma Ø Proliferasi sel endotel dengan arteri dan arteriola kecil yang memproduksi lapisan sel yang menghasilkan lumen yang dangkal Ø Sel plasma dengan limfosit dan makrofag Ø Sel plasma dengan limfosit dan makrofag

Ø DOC : penisilin Ø Selain itu juga dapat dipakai antibiotik eritromisin dan tetrasiklin

MANIFESTASI ORAL KETERANGANPRIMER (3 – 12 minggu setelah kontak) ulser tanpa rasa sakit dengan batas bulat, terjadi pada genital tetapi dapat juga

tampak pada lidah atau bibir (chancre) dan kemungkinan limfadenopatiSEKUNDER (2 – 10 minggu mengikuti tahap primer dengan penyebaran infeksi spirocheta)

ulser mukosa tertutup oleh psudomembran dan berhubungan dengan eritema (muchous patches) dan kadang angular cheilitis

TERSIER (tahun berikutnya mengikuti periode laten)

ulserasi timbul, batas tegas, kadang-kadang pad lidah atau palatum (gumma), depapilasi lidah dan pembentukan fissured (siphilitic glossitis/interstitial glossitis/luetic glossitis à yang pada masa lalu dikatakan sebagai pra kanker); perubahan neural dan kardiovaskular, perubahan tulang hidung yang menyebabkan seperti saddle nose

KONGENITAL malformasi gigi (Mulberry molar dan meruncing, abnormalitas bentuk insisif)

Page 3: BAKTERI JAMUR

NAMA PENYAKIT GAMBARAN KLINIS DD TERAPIGONORRHEA

• Tidak menunjukkan gejala spesifik pada oral, walaupun dapat tampak ulserasi multipel dan eritema menyeluruh • Rentang gejala dari tidak ada gejala hingga stomatitis general • Pada infeksi faringeal gonococcal tampak eritema general yang berhubungan dengan ulser dan limfadenopati servikal • Keluhan utama adalah sore throat meskipun beberapa pasien asimptomatik Pada laki-laki terjadi di urether dengan

adanya purulen dan dysuria Pada wanita banyak terjadi di area sevix dan

bisa menuju tuba ovarium yang dapat menyebabkan pelvic inflammatory disease ( PID)

Ada gejala myalgia,arthagia,poliarthritis,dermatitis

Pada orang paling banyak terjadi pada tonsil dan uvula dengan bentuk difuuse dan adnya erithema pharyngeal

Pada fetus yang baru lahir daerah mata yang terkena jika ibunya mengidah penyakit gonorrhea

penyakit genital ini bisa bermanifestasi di oral atau membran mukosa pharyngeal karena ada kontak orogenital. Mukosa faring lebih sering terkena karena jenis epitelnya

• Karena kurangnya lesi oral yang jelas dan konsisten, beberapa kondisi lain dapat dimasukkan sebagai DD/ seperti ulser aftosa, ulser herpetik, eritema multiforme,pemphigus, pemphigoid, alergi obat dan infeksi stretococcal • D/ tradisional berdasarkan adanya organisme pada pewarnaan Gram – atau kultur pada medium Thayer-Martin

• Di Barat digunakan penisilin dengan dosis tunggal 2 – 3,5 g ampisilin • Di Timur Jauh & Afrika 50% resisten penisilin sehinga digunakan dosis tunggal 500mg siptofloksasin

Page 4: BAKTERI JAMUR

NAMA PENYAKIT GAMBARAN KLINIS DD TERAPILEPROSY

• Spektrum klinis mulai dari bentuk terbatas (tuberculoid leprosy) hingga bentuk menyeluruh (lepromatous leprosy) • Secara umum à kulit dan saraf perifer dimana organisme tumbuh pada suhu < 37°C• Lesi kulit berupa : plak eritematous atau nodul yang menunjukkan respon granulomatosus terhadap organisme • Pada kerusakan maxilofasial muncul kerusakan klasik pada maksila anterior à facies leprosa

• Tanda dan gejala berhubungan dengan kulit dan saraf • Biopsi menunjukkan konfirmasi diagnosis karena tidak ada tes laboratorium untuk leprosy

- Perawatan kemoterapetik dengan beberapa obat termasuk dapsone, rifampisisn, clofazimine dan minosiklin

- Selain itu juga diketahui thalidomide banyak bermanfaat untuk terapi komplikasi leprosy

NAMA PENYAKIT GAMBARAN KLINIS DD TERAPIACTINOMYCOSIS

Ø Terjadi pada thorax, kepala & leher yang diawali dengan trauma atau perkembangan dari penyakit menular Ø Bila terjadi pada leher & kepala disebut cervicofacial actinomycosis, terjadi pembengkakan pada mandibula karena infeksi pyogenik Ø Lesi berindurasi, konsistensi woody hard Ø Terdapat sulfur granul/pus kuning yang mengering dari lesi kronis yang merupakan kumpulan agregat A. israelli

Ø OSTEOMYELITIS : karena infeksi berasal dari organisme bakteri & jamur yang berbeda Ø SCROFULA : menyerang jaringan lunak di leherØ BOTROMYCOSIS : infeksi Stafilokokus Ø Diagnosis definitif ditegakkan dengan identifikasi eksudat, mikroskopis dari potongan jaringan & mikrobiologis

Ø Penisilin dosis tinggi Ø Tetrasiklin & eritromisin juga pernah digunakan Ø Drainase abses & operasi eksisi luka pada saluran sinus agar menciptakan suasana aerate jaringan dan untuk penetrasi antibiotik

Page 5: BAKTERI JAMUR

NAMA PENYAKIT GAMBARAN KLINIS HPA TERAPIINFEKSI JAMUR YANG DALAM

Ø Diawali dengan keterlibatan paru-paru Ø Batuk, demam, keringat malam, berat badan turun, sakit dada & hemoptisis Ø Erupsi kulit mirip dengan eritema multiforme muncul dengan infeksi coccidioidomycosis

Ø Respons peradangan inf jamur à granulomatosus Ø Adanya mikroorganisme, makrofag dan sel raksasa multi nukleusØ Lesi purulen

Ø Antimicrobial seperti ketokonazol, fluoconazol & amphoterisin BØ Insisi & drainase utk mnambah kerja obat pd infeksi nekrotik paru

NAMA PENYAKIT GAMBARAN KLINIS HPA TERAPIINFEKSI JAMUR SUB KUTAN : SPOROTRICHOSIS

Ø Lesi muncul pada tempat inokulasi & menyebar mengikuti saluran limfatikØ KULIT : nodul merah, pecah mengeluarkan eksudat & ulserasiØ MUKOSA MULUT : ulser kronis non spesifikØ Limfadenopati

Ø Respons peradangan adalah granulomatosusØ Abses di tengah jaringan granuloma Ø Epitel yang saling tumpang tindih memberikan gambaran pseudoepiteliomatus hyperplasi Ø Bentuk jamur kecil, bulat hingga oval

Ø Potassium iodideØ Ketokonazol

Page 6: BAKTERI JAMUR

NAMA PENYAKIT GAMBARAN KLINIS HPA TERAPIINFEKSI JAMUR OPPORTUNISTIK PHYCOMYCOSIS(MUCORMYCOSIS) & ASPERGILLOSIS

• Lesi terdapat pada cavum nasalis, sinus paranasal & orofaring• Sakit dan pembengkakan mengawali ulserasi • Nekrosis jaringan menyebabkan perforasi palatum• Menyebar pada rongga orbita & otak • Penyebaran hematogen karena dapat menembus dinding pembuluh darah menyebabkan trombosis & infark

• Respons peradangan akut & kronis • Pewarnaan hematoxylin dan eosin pada jaringan nekrosis • MIKROSKOPIS : hifa pucat, lebar, nonsepta, bercabang ke arah sudut kanan

• DOC : amphoterisin B • Debrideman surgical pada lesi saluran pernafasan• Sering menimbulkan kematian

Page 7: BAKTERI JAMUR

NAMA PENYAKIT GAMBARAN KLINIS HPA TERAPICANDIASIS

Ø Manifestasi mulut bervariasi, >> akut psudomembran yang dikenal dengan thrush à biasa pada bayi dan orang tua Ø Umum pd psn dgn radiasi/kemoterapi leukemia & tumor solid serta pasien AIDSØ Lesi akut à berupa plak/nodul putih halus sampai seperti gelatin, dimana plak tdd fungal, debris keratotik, sel inflamasi, sel epitel deskuamasi, bakteri dan fibrin -> bila diangkat meninggalkan permukaan yang erosif, eritem atau ulserasi Ø LOKASI : mukosa bukal, mukobukalfold, orofaring serta bag lateral dorsal lidahØ AKUT ATROFIK CANDIDIASIS -> bila lapisan pseudomembran hilang pada dorsum lidah terjadi depapilasi dan dekeratinisasi -> disebabkan penggunaan antibiotik spektrum luas atau antibiotik spektrum sempit multipel -> gejala oral bermakna karena banyaknya erosi dan inflamasi Ø KRONIK ATROFIK CANDIDIASIS atau DENTURE SORE MOUTH -> pada penggunaan gigi tiruan penuh atas dengan daerah predileksi mukosa palatal -> gambaran klinis merah terang seperti beludru dengan keratinisasi yang sedikit -> pada kasus yang parah terdapat vesikel dan erosi Ø Kronik atrofik candidiasis berhubungan dengan ANGULAR CHEILITIS dengan gambaran klinis rasa sakit, fisura, erosi dan berkrusta Ø KRONIK HIPERPLASTIK CANDIDIASIS pd daerah retrokomisural dgn lesi menyerupai speckled leukoplakia dan dikenal dengan candidal leukoplakia -> bbrp klinisimenganggapnya lesi pra malignan Ø MEDIAN RHOMBOID GLOSSITIS -> hiperplastik candidiasis pd dorsum lidah, asimptomatik à lesi tdp di anterior papilla circumvallate dgn perm halus, nodular atau berfisur, sedikit meninggi dan warnanya dari putih sampai merah pada palatum Ø MUCOCUTANEOUS CANDIDIASIS -> candidiasis yang persisten pada mukosa mulut, kuku, kulit dan mukosa vagina, resisten terhadap perawatan dengan remisi temporer pada terapi antifungal standar -> muncul pada dua dekade awal yang dimulai dengan tipe pseudomembran diikuti kuku dan kulit Ø Mucocutaneous candidiasis diturunkan secara autosomal resesif dan berhubungan dengan endokrinopati (hipoparatiroidism, addison, hipotiroidism atau DM) -> bisa juga berhubungan dengan defek metabolisme besi dan imun seluser

Ø Pada infeksi superfisial, fungal hanya pada lapisan permukaan epitelØ Pada yang lebih parah hifa akan masuk lebih dalam ke epitheliumØ Terlihat infiltrasi neutrofil pada epitel disertai mikroabses superfisial Ø Adanya jamur pada pewarnaan PAS atau methamine silver dapat memperkuat Ø Pseudohifa masuk ke epithelium dan menembus keratinosit dan menjadi parasit intraseluler

Ø Aplikasi suspensi nistatin topikal -> pd kasus yg berhub dgn GT digunakan nistatin krim pada daerah yang berkontak dengan gigi tiruan Ø Mhentikan pgunaan antibiotik spektrum luas -> dapat digunakan hidrogen peroksidaØ Clotrimazole dapat diberikan dalam bentuk lozenge atau troches Ø Aplikasi nistatin topikal atau clotrimazole harus diteruskan min stlh gejala klinis hilang Ø Pada kasus candidiasis + imunosupresi -> perlu antifungal sistemik seperti amphoterisin B, ketokonazol atau fluconazol -> tetapi ketokonazol dan flukonazol bersifat hepatotoksik dan dapat menekanhematopoesis Ø P/ pada jenis akut dan kronik candidiasis baik Ø Defek yang mendasari mukokutaneus candidiasis dapat menghambat penyembuhan. Tetapi dapat dicapai perbaikan dengan pemberian antifungal sistemik

Page 8: BAKTERI JAMUR

NAMA PENYAKIT GAMBARAN KLINIS HPA TERAPIASPERGILLOSIS Manifestasi klinis

aspergillosis tergantung pada status imun host dan ada tidaknya kerusakan pada jaringan Bisa terjadi setelah ekstraksi gigi ataupun perawatan endodontic, biasanya terjadi pada segmen posterior maksila Tampak sebagai ulserasi gingiva yang nyeri Bisa terjadi pembengkakan difus berwarna ungu - violet pada mukosa dan jaringan lunak Bila tidak dilakukan perawatan, akan terjadi nekrosis yang lebih besar, yang ditandai dengan adanya ulser yang berwarna kuning kehitaman hingga pembengkakan pada wajah Gejala primer yang terjadi samar samar, seperti sakit dada, batuk, dan demam Bila organism jamur telah masuk kesaluran pembuluh darah, maka infeksi akan menyebar ke CNS, mata, kulit, liver, jalur pencernaan, tulang, dan kelenjar tiroid

Banyaknya hifa yang bercabang dan bersepta dengan ukuran 3-4 µm Pada host immune competent, tampak respon inflamasi granulomatous karena adanya nekrosis jaringan Pada host immunocompromise, tampak banyaknya kerusakan pada jaringan

Pasien imunokompeten dengan aspergilomanoninvasif → surgical debridement Pasien dengan alergi fungal sinusitis → debridement dan pemberian kortikosteroid Pasien imunokompetern dengan localized invasive aspergillosis → debridement dengan itraconazole . systemic Amphotericine B therapy Pasien immunocompromised dengan aspergillosis infasiv → aggressive debridement dari jaringan nekrosis dan terapi sistemik antifungal

Prognosis • Immunocompetent pasien lebih bagus daripada immunocompromized• Hanya ⅓ pasien yang bias selamat dari penyakit ini