http://www.tempo.co/read/news/2012/02/03/095381584/Ilmuwan-Ungkap-Rahasia-Kekuatan-Jaring-Laba-labaTEMPO.CO
, Boston - Para ilmuwan di Amerika Serikat berhasil menemukan
jawaban mengapa jaring laba-laba mampu menahan kekuatan besar.
Mereka mengklaim temuan ini dapat digunakan untuk membantu
merancang bahan berkekuatan super generasi baru.
Menurut para ilmuwan, kekuatan luar biasa jaring laba-laba tidak
hanya disebabkan bahan baku benang sutra yang memang alot, tapi
juga desain rumit jaring itu sendiri.
Markus Buehler dari Massachusetts Institute of Technology di
Boston mengatakan, kekuatan sesungguhnya dari jaring laba-laba
tidak terletak pada benang sutra penyusunnya. "Tapi pada perubahan
sifat mekanis ketika ada yang mengenai jaring itu," ujar dia.
Struktur kompleks jaring berperan penting. Ketika salah satu
untaian benang putus atau rusak, misalnya, kekuatan keseluruhan
jaring laba-laba justru semakin meningkat. Menurut Buehler,
pembuatan jaring menyita sebagian besar energi laba-laba sehingga
hewan itu butuh desain yang mencegah perbaikan besar ketika jaring
rusak.
Para ilmuwan juga menemukan benang sutra pada jaring laba-laba
memiliki kemampuan untuk menjadi lunak atau kaku, tergantung
seberapa besar beban yang mengenainya. "Ini tidak seperti serat
alami atau buatan manusia lainnya," kata Buehler lagi.
Para ilmuwan membandingkan benang sutra laba-laba dengan tiga
bahan lain sebagai pembuat jaring. Ternyata, sutra laba-laba enam
kali lebih tahan terhadap kerusakan ketika tertimpa ranting jatuh
atau angin kencang.
Begitu pula ketika diberi beban tambahan. Hanya satu jalinan
benang sutra laba-laba yang rusak. Dengan kerusakan minim itu,
laba-laba hanya perlu melakukan perbaikan kecil pada jaringnya
setiap ada kerusakan daripada membuat jaring baru.
Yang juga mengejutkan, ketika para peneliti mengurangi beban
hingga 10 persen dari berbagai titik pada jaring laba-laba, jaring
tersebut malah 10 persen lebih kuat. Menurut penelitian ini, benang
sutra laba-laba lima kali lebih kuat daripada benang serupa yang
terbuat dari baja.
Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Jurnal Nature,
Jumat, 3 Februari 2012, ini menemukan, jaring laba-laba mengandung
dua jenis benang sutra. Jenis pertama adalah benang sutra kaku dan
kering yang merentang seperti jari-jari dari titik pusat ke tepian
jaring.
Jenis kedua adalah benang sutra yang lebih tipis dan lengket,
disebut "sutra lengket". Benang jenis kedua ini disusun melingkar,
menempel pada jari-jari sutra kering. Sutra lengket juga berguna
untuk menjebak mangsa yang menyangkut di jaring laba-laba itu.
2.
http://waeefirmansyah.blogspot.com/2012/04/mengapa-jaring-laba-laba-lebih-kuat.htmlmengapa
jaring laba-laba lebih kuat dari baja ?
2. Mengapa kekuatan jarring laba-laba lebih kuat dari kekuatan
baja ????
Jawaban :
Jika di rumah ada sarang laba-laba, coba perhatikan dengan
saksama. Secara kasat mata sarang itu terbuat dari benang tipis.
Namun, jangan remehkan kekuatannya. Dahsyat!
Iseng-iseng, cobalah dekatkan jari tangan ke salah satu benang
pembentuk sarang laba-laba. Lalu cobalah untuk memutuskan
benangnya. Benang tipis itu tidak akan putus, tapi justru membelit
jari tangan kita. Kekuatan benang itu baru terlihat manakala ada
lalat atau serangga yang terbang hendak menerjangnya. Meski kecil,
kecepatan terbang serangga itu tak bisa dibilang lambat. Namun,
loloskah serangga itu? Bisa dijamin lalat atau serangga itu tak
akan lolos dari jerat sarang laba-laba. Padahal, kalau dihitung
dengan rumus momentum, beban yang diterima sarang itu pastilah
tidak kecil.
Para ilmuwan sudah mengakui kekuatan jaring laba-laba. Benangnya
lima kali lebih kuat dari serat baja dengan ketebalan yang sama.
Padahal, baja termasuk material paling kuat yang tersedia bagi
manusia. Selain itu, benang laba-laba memiliki gaya tegang 150.000
kg/m2. Jika ada seutas tali berdiameter 30 cm terbuat dari benang
laba-laba, maka ia akan mampu menahan beban 150 mobil!
Kevlar kalah kuatKekuatan benang laba-laba merupakan teka-teki
yang menarik untuk dipecahkan. Selama bertahun-tahun para peneliti
berusaha untuk menguak rahasia kekuatan benang jaring laba-laba
ini. Dalam Proceeding The National Academy of Science Amerika
Serikat yang dipublikasikan Juni 2002 diungkapkan, pihak Angkatan
Darat Amerika Serikat (AD AS) bekerja sama dengan para peneliti
dari Universitas California Santa Barbara. AD AS tertarik dengan
kekuatan benang laba-laba dan mencoba menggunakannya sebagai
material untuk bahan rompi tahan peluru, baju tempur, tali-temali
peralatan tempur, dan lain-lain.
Ilmuwan sendiri sudah mulai menggunakan benang laba-laba sebagai
model untuk membuat kevlar, yakni bahan pembuatan jaket antipeluru.
Peluru mempunyai kecepatan 150 m/detik dan dapat merobek sebagian
besar benda yang dikenainya kecuali barang yang terbuat dari
kevlar. Namun, benang laba-laba yang lebih tipis dari selembar
rambut manusia dan lebih ringan dari kapas ini justru 10 kali lipat
lebih kuat daripada kevlar.
Yang lain memfokuskan penelitian pada zat protein yang
terkandung dalam serat yang dikeluarkan laba-laba untuk menjerat
mangsanya yang terperangkap di dalamnya. Helen Hensma, peneliti
utama riset dan ajun profesor bidang fisika Universitas California
Santa Barbara mengungkapkan bahwa benang jaring yang dikeluarkan
laba-laba merupakan material campuran. Bahan ini terdiri atas
kristal dan sebagian lain bahan yang elastis. Tiap-tiap molekul
tunggal memiliki kedua gabungan itu.
Menurut Kaplan, profesor teknik biomedis Universitas Tufts,
protein untuk membuat jaring itu disimpan dalam struktur seperti
sabun yang disebut pseudomicelle yang membuatnya berbentuk seperti
agar-agar selama berada dalam kelenjar. Struktur setengah stabil
itu menjaga agar protein tidak mengkristal terlalu cepat hingga
saatnya dipintal.
Apabila waktu dan kekentalannya tepat, struktur yang terbentuk
dalam kelenjar laba-laba dapat dengan mudah berubah menjadi serat
yang kuat saat dikeluarkan sebagai jaring. Dalam proses ini,
kandungan air merupakan hala yang sangat penting, karena
pengkristalan yang terlalu dini bisa menyebabkan penyumbatan pada
sistem pembuatan jaring di tubuh laba-laba.
Kaplan dan rekannya, Hyoung Joon Jin, mengamati bahwa laba-laba
selalu mengontrol kecepatan larut, kekentalan, dan struktur protein
dalam kelenjar pembuat jaringnya. Ketika kekentalan itu mencapai
tingkat yang tepat, saat itu pula laba-laba memulai memintal
jaringnya. Oleh karena itu mereka menyimpulkan, rahasia kekuatan
jaring laba-laba terletak pada waktu pembuatannya.
Bagaimana proses protein mengatur susunan struktur sehingga
berwujud benang serat laba-laba, menjadi titik fokus para peneliti
di Universitas California Santa Barbara. Dengan menggunakan
mikroskop atom dan perangkat molekul para peneliti berhasil
mendapatkan petunjuk berharga dari pencitraan gambar dan
pengangkatan molekul protein yang terjadi. Mereka mendapatkan
gambaran bahwa proses penguraian molekul protein dari
lipatan-lipatannya berjalan secara modular. Dalam kejadiannya
terdapat ikatan mekanik yang terlepas jika sedang menerima beban
dan kembali ke wujud semula ketika beban menghilang.
Tempat berkembang biakLalu, dari mana dan bagaimana sih benang
laba-laba tadi? Jaring laba-laba dibuat oleh sebuah "alat" yang
terletak di ujung ekornya. Alat ini merupakan saluran berbentuk
silinder atau kerucut kecil yang jumlahnya bervariasi antara 1 - 4
pasang. Melalui lubang ini benang jaring-jaring dibuat dalam bentuk
kelenjar, yang kemudian dikeluarkan sebagai benang-benang
halus.
Ketika laba-laba membangun jaringnya, sebuah keajaiban nyata
terjadi. Mula-mula laba-laba melempar benang yang dipintalnya ke
udara. Aliran udara akan membawa benang itu ke tempat tertentu
sebagai tempelan benang. Setelah itu pekerjaan konstruksi
jaring-jaring laba-laba pun dimulai. Sebuah jaring dapat dianyam
selama satu jam atau lebih.
Ada dua benang yang membentuk jaring laba-laba. Yaitu benang
yang lengket dan tidak lengket. Mula-mula laba-laba akan menarik
benang yang kuat dan tegang dari titik pusat ke arah luar untuk
mempersiapkan kerangka jaringnya dengan banyak jari-jari. Kemudian
ditambahkan pula benang pijakan yang digunakan sewaktu memintal
benang spiral. Untuk membuat benang spiral, ia menggunakan benang
yang kendur dan lengket. Saat memintal benang spiral, laba-laba
membuat pijakan. Pembuatan jaring-jaring akan selesai setelah
benang spiral mendekati bagian tengah.
Laba-laba sangat tergantung pada jaring-jaring yang dibuatnya.
Selain berfungsi sebagai perangkap mangsa, jaring-jaring itu
digunakan untuk tempat berkembang biak. Dengan jaring-jaringnya,
laba-laba dapat memangsa serangga yang terbang walaupun ia sendiri
tidak bisa terbang. Laba-laba membungkus telurnya dalam kepompong
yang terbuat dari pintalan benang-benang untuk melindunginya dari
bahaya.
Laba-laba yang tidak memintal jaring menggunakan benang-benang
untuk menempeli sarang persembunyian dan lorong-lorongnya.
Benang-benang itu dibentangkan untuk mencegah agar tidak tertiup
angin. Bentangan ini juga berfungsi untuk jalan bagi laba-laba
jantan menuju laba-laba betina. Dengan begitu, benang-benang ini
memiliki peran penting dalam ritual percumbuan dan perkawinan.
Kebanyakan laba-laba jantan akan membuat semacam permadani sutra
kecil untuk menyimpan sperma mereka.
Penelitian terhadap jaring laba-laba masih terus dilakukan untuk
mendapatkan jawaban atas teka-teki alam ini. Sedikit demi sedikit
misteri kekuatan jaring laba-laba mulai terkuak. Suatu saat, bila
kita dapat membuat jalinan sutera sekuat benang laba-laba, maka
kita bisa menciptakan alat berkekuatan luar biasa
3.
http://www.jagatreview.com/2013/02/jaring-laba-laba-bisa-menghentikan-laju-kereta-api/
Masih ingat dengan adegan dalam film Spider-Man 2 ini? Ini
adalah adegan di mana Peter Parker sang Spider-Man tengah berusaha
untuk menghentikan kereta kota New York yang akan jatuh dari
lajurnya dengan bermodalkan jaring laba-laba miliknya yang ia
tembak di kedua arah. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa adegan
ini terlalu mengada-ngada dan tak bisa dibuktikan secara ilmiah
bahwa adegan ini sungguhan bisa dilakukan di dunia nyata. Namun
tiga mahasiswa Universitas Leicester bagian Ilmu Fisika membuktikan
kalau adegan ini dibuat berdasarkan gambaran realistis di dunia
nyata! Bagaimana caranya jaring laba-laba dapat menahan laju kereta
api New York tersebut?Data-data yang dibutuhkan oleh tiga mahasiswa
tersebut untuk membuktikannya ada pada adegan film Spider-Man 2
yang akan dijelaskan berikut: Kereta api tersebut terdiri dari
empat buah R160 New York Subway Cars, yang setiap gerbongnya memuat
sekitar 246 orang dengan total massa sebesar 200.000 kilogram.
Kereta ini melaju dengan kecepatan 89 km/jam, jangan lupakan juga
bahwa di adegan film Spider-Man 2 kereta ini berusaha menghentikan
lajunya dengan menahan rem. Terakhir, butuh waktu kurang dari 1
menit untuk Spider-Man supaya bisa menghentikan kereta tersebut.
Kesimpulannya, benang laba-laba Spider-Man ini dapat menahan daya
kekuatan sekitar 300.000 Newtons.Benang laba-laba ini tentunya
harus bermaterial sangat kuat untuk dapat menahan daya kekuatan
sebesar itu, dengan elastisitas sebesar 3.12GPa (menggunakan
perhitungan Youngs modulus) dan daya kekuatan material sekitar 500
MJ per meter kubik.
Jenis laba-laba yang ada di MadagascarTerdengar mustahil untuk
dilakukan, tetapi di Madagaskar terdapat spesies laba-laba yang
memiliki benang laba-laba dengan daya tahan kekuatan mirip dengan
yang dimiliki oleh Spider-Man. Benang laba-laba ini diukur memiliki
daya kekuatan sebesar520 MJ/m^3 yang merupakan material benang
laba-laba terkuat di dunia, jauh lebih kuat dibandingkan material
Kevlar. Dengan hitungan yang tepat, bukanlah tidak mungkin jika
benang laba-laba ini mampu menahan laju kereta api.Akan tetapi, ini
hanyalah gambaran kasar yang membuktikan bahwa kekuatan jaring
laba-laba pada film Spider-Man dibuat berdasarkan dari gambaran
asli dan bukan berarti bisa dipraktekkan langsung di dunia nyata.
Nyatanya, laba-laba juga takkan bisa menyemprotkan jaring laba-laba
dengan ketebalan lebih dari lima milimeter seperti yang dilakukan
oleh Spider-Man. Walaupun begitu, inilah sisi menarik dari bidang
sains yang ada dalam sebuah film terutama tema fiksi ilmiah, di
mana tidak semua film fiksi ilmiah tersebut menggunakan sains yang
terlalu mengada-ngada. Beberapa di antaranya memiliki penjelasan
sains yang cukup akurat, bahkan terlalu akurat sehingga dapat
membuat penontonnya merasa kagum dan menikmati filmnya.4.
https://kh41rulh4d1.wordpress.com/artikel/pemanfaatan-jaring-laba-laba/Pemanfaatan
Jaring Laba-labaLatar Belakang Jaring laba-laba tersebut memiliki
banyak keistimewaan yang membuat para ilmuwan meneliti dan mencari
inovasi baru yang berkenaan dengan kesejahteraan hidup manusia.
Ilmuwan menggunakan benang laba-laba sebagai model ketika membuat
bahan yang dinamakan Kevlar. Peluru berkecepatan seratus lima puluh
meter per detik dapat merobek sebagian besar benda yang dikenainya,
kecuali barang yang terbuat dari Kevlar. Tetapi, benang laba-laba
sepuluh kali lebih kuat daripada kevlar. Benang ini juga lebih
tipis dari rambut manusia, lebih ringan dari kapas, tapi lebih kuat
dari baja, dan ia diakui sebagai bahan terkuat di dunia.Jaring
sutera laba-laba adalah material yang sangat kuat, 20 kali lebih
kuat daripada baja dan dua kali lebih lentur dari pada serat
poliamide. Dapat diregangkan hingga 31% tanpa patah, lebih lentur
daripada serat aramid, lebih halus daripada rambut manusia dan
lebih ringan daripada katun. Material ini seperti sehelai pensil
tebal yang dapat menghentikan pesawat Boeing 747 seketika pada saat
sedang terbang. Sutera laba-laba ini tersusun lebih dari 50%
protein terpolimerisasi yang disebut fibroine dengan berat molekul
antara 200.000 300.000.Selain karena kemampuannya yang luar biasa,
laba-laba juga merupakan spesies binatang yang penyebarannya sangat
luas dan relatif mudah di dapat. Hingga sekarang, sekitar 40.000
spesies laba-laba telah ditemukan dan digolongkan ke dalam 111
suku. Akan tetapi mengingat bahwa hewan ini begitu beragam, banyak
di antaranya yang bertubuh amat kecil, seringkali tersembunyi di
alam, dan bahkan banyak spesimen di museum yang belum terdeskripsi
dengan baik, diyakini bahwa kemungkinan ragam jenis laba-laba
seluruhnya dapat mencapai 200.000 spesies.Laba-labaHewan ini
merupakan kelompok dari invertebrata dan termasuk kedalam filum
Anthropoda. Dalam filum Arthopoda, laba-laba masuk ke dalam kelas
Arachnoidea yang hidup bebas dan bersifat karnivora dengan menusuk
dan menghisap cairan tubuh mangsanya. Laba-laba termasuk ke dalam
ordo Arachnida dengan ciri yaitu abdomen yang tidak bersegmen dan
memiliki kelenjar racun pada keliseranya.Pada sefalotoraks terdapat
empat pasang kaki, kelisera dan pedipalpus. Laba-laba tidak
memiliki mulut untuk mengunyah. Mereka memiliki sepasang rahang
bertaring besar yang berfungsi untuk menyuntikkan enzim pencernaan
yang akan mematikan mangsanya. Bagian abdomennya terdapat spinneret
yang terdapat banyak spigot. Spigot merupakan lubang pengeluaran
kelenjar benang halus yang mensekresikan cairan yang mengandung
protein elastic yang di udara akan membentuk benang halus yang
disebut sebagai jaring laba-laba.Jaring Laba-labaJaring laba-laba
terbuat dari benang-benang kerangka penahan-beban dan benang spiral
penangkap berlapiskan zat perekat, serta benang pengikat yang
menyatukan benang kerangka penahan beban, benang-benang spiral
penangkap, dan benang pengikat.Ada banyak jenis jaring laba-laba
yang dapat kita temukan di dunia ini. Bentuk jaring laba-laba dapat
dibedakan berdasarkan cara laba-laba menenunnya, yaitu : Jaring
bola spiral, yang dihasilkan oleh laba-laba famili Araneidae,
Tetragnathidae danUloboridae. Sarang laba-laba, berhubungan dengan
famili Theridiidae. Corong, dibagi menjadi primitive dan modern.
Pipa, Lembaran, dan Kubah.Persebaran laba-laba Di duniaAda lebih
dari 40.000 spesies laba-laba di dunia yang sudah diketahui, dan
lebih dari ribuan spesies yang belum diidentifikasi. Penelitian di
Indonesia menyebutkan bahwa sekitar 50 spesies baru dari laba-laba
ditemukan di pulau Irian Jaya, dan beberapa spesies juga baru
ditemukan dimancanegara. Spesies Araneus diadematus ditemukan di
kebun-kebun berbagai Negara di Eropa, sedangkan Nephila clavipes
banyak ditemukan di wilayah Amerika, dan Argentina.Aplikasi dan
manfaat jaring laba-labaSecara garis besar pemanfaatan jaring
laba-laba dibagi menjadi tiga kelompok;a) Sebagai bahan
tekstilJaring laba-laba mempunyai keistimewaan yaitu kuat dalam
menahan tekanan dan memiliki elastisitas yang baik, sehingga sangat
baik untuk digunakan sebagai bahan tekstil seperti rompi anti
peluru, pakaian yang resistant terhadap robekan, sabuk pengaman,
parasut dan jaring.b) Sebagai bahan polimer yang ramah
lingkunganJaring laba-laba memiliki sifat bioaktif yang baik
terhadap lingkungan sehingga sangat baik untuk bahan polimer
pembuatan plastic atau fiberglass contohnya botol biodegradable.c)
Sebagai bahan biomedisKarena memiliki sifat anti bakteri dan
biocompatible, sehingga dapat dimanfaatkan dalam medis sebagai
benang jahit pada pembedahan, bahan perekat pada tendon, serta
bahan untuk pembuat ligament buatan.DAFTAR PUSTAKAAnonim, Araneus
diadematus, http://bugguide.net/node/view/3376 (14 Februari
2010).Anonim, Jaring Laba-laba dan Ulat Sutra,
http://erabaru.net/kehidupan/41-cermin-kehidupan/9955-jaring-laba-laba-dan-ulat-sutra
(15 Februari 2010).Anonim, Manfaat Jaring Laba-laba,
http://www.smallcrab.com/others/404-manfaat-jaring-laba-laba (15
Februari 2010).Anonim, Nephilla clavipes,
http://en.wikipedia.org/wiki/Nephila_clavipes (14 Februari
2010).Anonim, Spider, http://en.wikipedia.org/wiki/Spider (14
Februari 2010).Anonim, Tahukah Kamu Jaring Laba-laba,
http://infonesia.info/2008/10/22/taukah-kamu-jaring-laba-laba/ (15
Februari 2010).Anonim, Application of spider silk,
http://www.chm.bris.ac.uk/motm/application of spider/ (16 Februari
2010).Anonim, Distribution of Spiders in Indonesia,
http://www.southindianspiders.org/, (16 Februari 2010).Anonim,
Spider Catalog, http://research.amnh.org/oonopidae/catalog/ (17
Februari 2010).Anonym, Spider Silk,
http://en.wikipedia.org/wiki/Spider_silk (16 Februari 2010).Harun
Yahya, Laba-laba,
http://www.harunyahya.com/indo/buku/labalaba03.htm (15 Februari
2010).Rachel Ehrenberg, Kekuatan Sutra Laba-laba,
http://erabaru.net/iptek/55-iptek/4944-kekuatan-sutera-laba-laba
(14 Februari 2010).Rohit S.Gole and Prateek Kumar. Spiders silk:
Investigation of spinning process, web material and its properties.
Department of Biological Sciences and Bioengineering, Indian
Institute of Technology Kanpur, Kanpur-208016.
5.
http://techno.okezone.com/read/2013/01/29/56/753160/rahasia-dibalik-kekuatan-benang-sutera-laba-laba
CALIFORNIA - Ilmuwan mencoba mengungkap misteri apa yang membuat
serat atau benang sutera laba-laba memiliki kekuatan lima kali
lipat lebih kuat ketimbang kawat piano.
Dilansir Redorbit, Selasa (29/1/2013), tim dari Arizona State
University menemukan cara untuk mendapatkan berbagai macam sifat
elastis dari sutera. Sutera ini berasal dari beberapa jaring
laba-laba.
Untuk menguji kekuatan elastisitas benang sutera laba-laba,
ilmuwan menggunakan teknik sinar laser non-invasif. "Sutera
laba-laba memiliki kombinasi unik dari kekuatan mekanik dan
elastisitas yang membuatnya menjadi salah satu bahan yang paling
sulit kita tahu," kata Professor Jeffery Yarger dari Department of
Chemistry and Biochemistry.
Sutera laba-laba diketahui memiliki kerumitan. Tim ilmuwan
mempelajari struktur molekuler sutera laba-laba tersebut, agar
mereka bisa memproduksi material untuk bahan rompi antipeluru serta
urat buatan.
Susunan elastisitas dan mekanik dari sutera laba-laba yang
diperoleh tim, bisa digunakan untuk memfasilitasi model material
masa depan. "Informasi ini bisa membantu menyediakan blueprint
untuk rekayasa struktur material yang terinspirasi dari bio
(hayati)," jelasnya.
Jaring laba-laba yang dipelajari ini meliputi jaring Nephila
Clavipes, jaring Black Widow serta Green Lynx. "Penelitian ini unik
karena kita dapat mengambil semua sifat elastis dari sutera
laba-laba yang tidak dapat dan belum diukur dengan pengujian
konvensional," pungkasnya
6.
http://ayokitabikinrame.blogspot.com/2014/12/ternyata-serat-jaring-laba-laba-sutra.html
Ternyata Serat Laba-laba (Sutra) Lebih Kuat dari Baja - Menurut
ahli zoologi evolusioner University of Aarhus di Denmark dan ahli
jaring laba-laba Fritz Vollrath, jaring laba-laba lebih tahan lama
dan elastis dibanding fiber terkuat buatan manusia (Kevlar) yang
digunakan untuk membuat rompi antipeluru.
Menurut profesor emeritus teknik mesin di University of Houston
John Lienhard, selain sangat lentur, jaring laba-laba mampu
meregang hingga 140% tanpa rusak. Seperti dikutip dari
"lifeslittlemisteries", untuk bahan sekuat ini, jaring laba-laba
termasuk sangat ringan.
Para ilmuwan sudah mengakui kekuatan jaring laba-laba. Benangnya
lima kali lebih kuat dari serat baja dengan ketebalan yang sama.
Padahal, baja termasuk material paling kuat yang tersedia bagi
manusia. Selain itu, benang laba-laba memiliki gaya tegang 150.000
kg/m2. Jika ada seutas tali berdiameter 30 cm terbuat dari benang
laba-laba, maka ia akan mampu menahan beban 150 mobil!
Militer Amerika Serikat pernah berencana membuat jaket anti
peluru yang dibuat dari pintalan jaring laba-laba. Bahkan dikatakan
apabila jaring itu dipilin menjadi setebal pensil dan dibentangkan
di angkasa, sebuah pesawat Boeing 747 yang sedang terbang pun bisa
terhenti karenanya.
Kekuatannya pun ternyata masih dapat dilipatgandakan dengan
meyisipkan partikel-partikel logam tertentu. Seung-Mo Lee dari Max
Planck Institute of Microstucture Physics di Halle, Jerman berhasil
meningkatkan kekuatan jaring laba-laba hingga dua kali lipat. Satu
helai jaring laba-laba yang telah direkayasa sanggup mengangkat
beban seberat 27,5 gram.
Quote:Kekuatan benang laba-laba merupakan teka-teki yang menarik
untuk dipecahkan. Selama bertahun-tahun para peneliti berusaha
untuk menguak rahasia kekuatan benang jaring laba-laba ini. Dalam
Proceeding The National Academy of Science Amerika Serikat yang
dipublikasikan Juni 2002 diungkapkan, pihak Angkatan Darat Amerika
Serikat (AD AS) bekerja sama dengan para peneliti dari Universitas
California Santa Barbara. AD AS tertarik dengan kekuatan benang
laba-laba dan mencoba menggunakannya sebagai material untuk bahan
rompi tahan peluru, baju tempur, tali-temali peralatan tempur, dan
lain-lain.
Ilmuwan sendiri sudah mulai menggunakan benang laba-laba sebagai
model untuk membuat kevlar, yakni bahan pembuatan jaket antipeluru.
Peluru mempunyai kecepatan 150 m/detik dan dapat merobek sebagian
besar benda yang dikenainya kecuali barang yang terbuat dari
kevlar. Namun, benang laba-laba yang lebih tipis dari selembar
rambut manusia dan lebih ringan dari kapas ini justru 10 kali lipat
lebih kuat daripada kevlar.
Menurut para ilmuwan, kekuatan luar biasa jaring laba-laba tidak
hanya disebabkan bahan baku benang sutra yang memang alot, tapi
juga desain rumit jaring itu sendiri.
Markus Buehler dari Massachusetts Institute of Technology di
Boston mengatakan, kekuatan sesungguhnya dari jaring laba-laba
tidak terletak pada benang sutra penyusunnya. "Tapi pada perubahan
sifat mekanis ketika ada yang mengenai jaring itu," ujar dia.
Struktur kompleks jaring berperan penting. Ketika salah satu
untaian benang putus atau rusak, misalnya, kekuatan keseluruhan
jaring laba-laba justru semakin meningkat. Menurut Buehler,
pembuatan jaring menyita sebagian besar energi laba-laba sehingga
hewan itu butuh desain yang mencegah perbaikan besar ketika jaring
rusak.
Para ilmuwan juga menemukan benang sutra pada jaring laba-laba
memiliki kemampuan untuk menjadi lunak atau kaku, tergantung
seberapa besar beban yang mengenainya. "Ini tidak seperti serat
alami atau buatan manusia lainnya," kata Buehler lagi.
Para ilmuwan membandingkan benang sutra laba-laba dengan tiga
bahan lain sebagai pembuat jaring. Ternyata, sutra laba-laba enam
kali lebih tahan terhadap kerusakan ketika tertimpa ranting jatuh
atau angin kencang.
Begitu pula ketika diberi beban tambahan. Hanya satu jalinan
benang sutra laba-laba yang rusak. Dengan kerusakan minim itu,
laba-laba hanya perlu melakukan perbaikan kecil pada jaringnya
setiap ada kerusakan daripada membuat jaring baru.
Yang juga mengejutkan, ketika para peneliti mengurangi beban
hingga 10 persen dari berbagai titik pada jaring laba-laba, jaring
tersebut malah 10 persen lebih kuat. Menurut penelitian ini, benang
sutra laba-laba lima kali lebih kuat daripada benang serupa yang
terbuat dari baja.
Ilmuwan telah mencoba memahami mekanisme laba-laba dalam membuat
jaring, dan sejauh ini gagal menciptakan ulang jaring laba-laba di
laboratorium. Kegagalan tersebut dikarenakan molekul kompleks
protein dan sekuens DNA berulang di laba-laba.
Meski begitu, ilmuwan berhasil memahami bagaimana jaring
laba-laba mengeras. Vollrath menemukan laba-laba mengeraskan jaring
dengan mengasamkannya, metode ini mirip dengan proses dalam
pembuatan fiber industri seperti nilon.
Setelah mengamati saluran jaring laba-laba, Vollrath menyatakan
sebelum memasuki saluran, jaring laba-laba terdiri dari protein
cair. Ketika cairan masuk saluran, sel-sel menarik air dari jaring
protein, dan hidrogen dipompa ke bagian lain saluran, hal ini
menghasilkan mandi asam.
Jaring laba-laba kemudian dipintal dari gel menjadi fiber solid
yang ditarik melalui kelenjar asam laba-laba yang disebut kelenjar
spinneret. Laba-laba memiliki 2-8 spinneret, dan biasanya
berpasangan, tergantung spesies. Spinneret mengeluarkan berbagai
jenis jaring, dari yang lengket hingga yang tak lengket, tergantung
kebutuhan.
7.
http://seueurkahoyong.blogspot.com/2008/11/kekuatan-jaring-laba-laba-sangat.html
Kekuatan Jaring Laba-laba Sangat Dahsyat!!! Sobat Percil, pasti
deh udah pada nonton film Spiderman kan? Yup, itu tuh...
petualangan Peter Parker Si Manusia Laba-laba dalam membasmi
kejahatan. Aksi keren Spiderman gugulantungan dan teterekelan di
gedung-gedung pencakar langit, tentu sangat menghibur sobat Percil.
Tetapi, coba deh sobat Percil perhatiin, sebelum bergelantungan di
gedung, Spiderman biasanya ngeluarin jaring laba-laba dari
tangannya untuk dijadikan tumpuan. Yang lebih heboh..., dengan
jaring laba-labanya itu, kereta api yang sedang melaju kencang pun
bisa dihentikan sama Spiderman. Ck...ck...ck...ck.... Wah..wah....
Oke dech, itu semua hanya ada di film dengan trik-trik khusus yang
dibikin pembuatnya. Eitsss tunggu dulu sobat Percil, ternyata
sebagian cerita di film Spiderman tadi ada benarnya juga lho. Ya,
jaring laba-laba yang lembut itu ternyata memiliki kekuatan yang
ruarrr biasaaa...! Beneran nich....Coba deh sobat Percil lakukan
eksperimen kecil-kecilan. Kalo ada sarang laba-laba di rumah atau
pohon, iseng-iseng deh putusin salah satu benang tipis di sarang
tadi. Hasilnya, bukannya putus kan, tapi benangnya malah membelit
di jari sobat Percil, ner gak? Atau, pernah gak liat serangga atau
binatang kecil lain yang terperangkap di sarang laba-laba. Dijamin,
serangga atau binatang itu akan kepayahan dan gak akan bisa kabur
dari sarang laba-laba, sehingga menjadi mangsa empuk bagi si
empunya sarang. Walau lebih tipis dari rambut dan lebih ringan dari
kapas, kekuatan benang jaring laba-laba sungguh dahsyat! Para
ilmuwan yang menelitinya membuat kesimpulan bahwa benang laba-laba
lima kali lebih kuat dari serat baja dalam ketebalan yang sama!
Wuih... padahal baja kan salah satu material paling kuat.
Hmm...kalo gitu bisa-bisa Superman Si Manusia Baja kalah donk ama
Spiderman Si Manusia Laba-laba? Hehehehe... kalo yang itu mah, gak
tau achh urusannya, terserah penilaian sobat Percil dech.
Berdasarkan penelitian, benang pada jaring laba-laba memiliki gaya
tegang 150.000 kg/m2. Jadi, bisa dibayangkan, bila ada seutas tali
berdiameter 30 cm terbuat dari benang laba-laba, tali itu akan
mampu menahan beban 150 unit mobil! Ck..ck..ck.Kekuatan benang pada
jaring laba-laba juga menginspirasi para ilmuwan untuk melakukan
penelitian lebih lanjut. Pada tahun 1960-an, peneliti di DuPont,
perusahaan terkenal pembuat bahan kimia yang berpusat di Amerika
Serikat, melakukan penelitian struktur molekul benang laba-laba.
Setelah berhasil, struktur molekul pada benang laba-laba oleh para
ilmuwan di DuPont ditiru untuk membuat kevlar. Oh ya, kevlar
merupakan salah satu bahan terkuat di dunia kreasi manusia. Kevlar
dijadikan bahan dasar untuk pembuatan jaket antipeluru, sepatu
pekerja tambang, dll. Tetapi tetap saja, kevlar buatan manusia gak
bisa nandingin kekuatan benang jaring laba-laba. Jaring laba-laba
pun bermanfaat bagi kesehatan. Seperti dilansir LiveSience.com,
serat pada jaring laba-laba sudah digunakan sejak 2.000 tahun lalu
untuk melawan infeksi, mencegah perdarahan, serta menutup luka.
Pakar biologi molekuler Randolph Lewis dari Universitas Wyoming
Amerika Serikat, dalam laporannya yang dimuat jurnal Chemical
Reviews mengabarkan, para peneliti di Universitas Tuft,
Massachusetts berhasil membuktikan bahwa serat pada jaring
laba-laba dapat digunakan untuk memulihkan ligamen (jaringan
penyambung tulang) yang rusak, seperti pada penderita cedera lutut.
Wah...kabar baik tuh bagi Beckham, Ronaldo, Owen, dan Beckamenga,
soalnya para pemain sepak bolalah yang rentan cedera lutut. Para
ilmuwan juga telah memanfaatkan jaring laba-laba untuk dibuat
menjadi benang operasi untuk menutup luka bekas operasi, mata, dan
menyambung jaringan saraf.Metode sarang laba-laba juga mengilhami
para perancang gedung dalam menentukan konstruksi atau fondasi
bangunan. Sobat Percil boleh berbangga, ternyata penemu konstruksi
fondasi bangunan dengan menggunakan prinsip sarang laba-laba ialah
orang Indonesia, yaitu Ir. Sutjipto dan Ir. Ryantori pada 1976.
Karena sudah terbukti kekuatannya dan hemat biaya, metode ini
banyak dipakai dalam pembuatan gedung. Terus, satu hal lagi. Bagi
sobat Percil yang pernah buka internet, tentu nemuin tulisan www
setiap akan membuka alamat sebuah situs, seperti
www.pikiran-rakyat.com. Tulisan www merupakan singkatan dari world
wide web (web mempunyai arti jaring laba-laba). Hal ini merujuk
pola jaringan internet yang sama dengan jaring laba-laba, yaitu
terdiri atas lingkaran-lingkaran berbagai ukuran yang berpusat pada
titik tengah yang sama. Wah..wah bicara soal laba-laba gak akan ada
habis kalee.... Yang penting dan harus diingat oleh sobat Percil,
Allah menciptakan makhluk hidup dengan segala kelebihannya. Jadi,
jangan sepelekan laba-laba yang ukuran tubuhnya kecil, ternyata
bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. (Hetty Dimayanti/dari
berbagai sumber)***
8.
http://www.jagatreview.com/2013/07/startup-jepang-bikin-replika-benang-laba-laba-sekuat-jaring-spider-man/
Startup Jepang Bikin Replika Benang Laba-Laba Sekuat Jaring
Spider-ManPerusahaan rintisan (Startup) asal Jepang, Spiber Inc.
mengkalim telah menciptakan benang jaring laba-laba buatan sekuat
baja dan sama fleksibelnya dengan karet atau benang biasa. Kekuatan
benang jaring laba-laba ciptaannya itu layaknya peralatan super
yang sering dipakai oleh tokoh superhero Spider-Man.
Benang laba-laba merupakan bahan yang menakjubkan, sangat tipis,
kuat dan fleksibel. Hal ini dapat menyerap banyak energi, ujar
Presiden Spiber, Kazuhide Sekiyama. Ia terinspirasi menciptakan itu
saat masih duduk di banku kuliah.Replika benang sutra laba-laba,
dulunya dianggap sebagai sesuatu yang nyaris mustahil dalam dunia
biomimikri. Serat laba-laba bisa ditarik hingga 40 persen melampaui
panjang aslinya tanpa putus. Dengan ukuran dan berat yang sama,
benang laba-laba ini lebih kuat dibandingkan baja dan tulang
sekalipun, serta dua kali lebih elastis ketimbang nilon.Bahkan
menurut pengamat, bila helaian jaring laba-laba dikumpulkan menjadi
setebal sebuah pensil, maka kekuataannya itu cukup mampu untuk
menghentikan sebuah pesawat jumbo yang sedang terbang. SSelama
berabad-abad, elastisitas benang laba-laba umumnya dipakai sebagai
alat pancing. Sementara kandungan antibakteri yang ada di benang
tersebut dapat digunakan sebagai perban pembalut luka.Kazuhide
berharap, benang ciptaan Spiber itu dapat digunakan untuk keperluan
industri produk-produk ringan namun kuat, seperti onderdil otomotif
(ban, kulit jok mobil), peralatan bedah, rompi atau pakaian anti
peluru.
Kendati demikian, kekuatan benang laba-laba tersebut masih
memiliki beberapa masalah dan menjadi rintangan para peneliti di
masa lalu. Seperti bahan organik lainnya, benang buatan Spiber ini
bisa rusak karena dimakan waktu alias tidak awet. Sehingga, Spiber
perlu bereksperimen, melapisi bagian benang dengan resin atau
senyawa organik yang biasa dipakai membuat cat, plastik, atau karet
sintesis. Ini untuk melindungi benang dari kerusakan atau pelapukan
serta tahan lama.Spiber berencana akan memproduksi massal benang
tersebut sebanyak satu ton dalam dua tahun mendatang. Ia juga
menargetkan, produksi hingga September nanti mencapai 100 kilogram
atau tiga kali lipat dari kuantitas produknya sekarang.Spiber
berhasil tentang seberapa mirip benang menjadi hal yang nyata,
ungkap Shigeyoshi Osaka, profesor kedokteran di Nara Medical
University. Ia sempat membuktikan bagaimana kumpulan benang setebal
4 mm itu dapat menopang berat tubuhnya sendiri.Osaka menjelaskan,
struktur molekul protein pada sutra laba-laba itu cukup rumit dan
panjang. Kerumitan ini yang membuat benang mampu meberikan
keseimbangan ideal antara elastisitas dan kekuatan.Menurutnya,
membuat replika benang laba-laba Spiber merupakan sesuatu yang
menantang dan mahal. Kemungkinan, lanjut Osaka, perusahaan itu
mereplika bagian protein tersebut. (Sayangnya). Spiber tidak
mengungkapkan rincian data mengenai komposisi benangnya itu.
imbuhnya dilansir dari WallStreet Journal.
Salah satu ketakutan terbesar manusia pasti laba-laba, bahkan
jika banyak dari mereka yang kecil dan tidak berbahaya. Nah, yang
tidak halnya dengan Darwin Bark Spider dan membuat web itu. Hal ini
dianggap yang terbesar di dunia dan spider web yang paling tahan.
Hal lucu adalah bahwa Spider Bark begitu kecil, hampir 3-4 cm,
tetapi dapat dibangun 25 meter jaring panjang yang sangat luar
biasa, tetapi agak menyeramkan juga. Hal ini membuat web bahan
biologis terkuatdan itu adalah sekitar 10 kali lebih kuat dari
Kevlar.
The Spider Bark dan web mereka ditemukan oleh ilmuwan Igni
Agnarsson dari University of Puerto Rico. Mereka ditemukan di
Madagaskar, biasanya sekitar sungai dan danau. Hal ini sangat
pintar karena banyak serangga besar menghabiskan waktu mereka di
dekat air. Orang-orang bertanya-tanya apakah jaring dapat menjebak
kelelawar dan burung, tetapi masih belum terjadi.
Jaring Laba Laba Sejak dulu kala,jarring sutra laba laba telah
digunakan untuk mengobati luka oleh petani petani konvensional.
Bagian dalam jarring jarring sutra ini dipercaya dapat mempercepat
proses penyembuhan. Rahasia ini dari sifat anti septic jarring laba
laba ini terletak pada komposisinya yang terdiri atas
protein.Selain itu ,jarring sutra nya juga memiliki kombinasi yang
sangat baik antara kekuatan dan elastisitas sehingga menarik banyak
peneliti untuk lebih jauh mengaplikasikan sebagai pembungkus
,container dan pakaian. Peneliti juga telah menemukan bagaimana
kombinasi dari dua buah material yang berbeda pada skala nanodapat
memberikan sifat mekanik yang lebih baik daripada material
penyusunnya sendiri.Bagaimanakah laba laba menghasilkan suteraTidak
semua laba laba membuat jarring untuk menangkap mangsa , akan
tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera yaitu helaian
serat protein yang tipis namun kuat dari kelenjar (disebut
spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya.selama 450
tahun laba laba telah membuat sutera , protein berddasarkan
material nano yang dibuatnya sendiri menjadi bentuk serat dan
lembaran . serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan
laba laba , berayun dari sattu tempat ke tempat yang lain, menjerat
mangsa,membuat kantung telur, dan lain lainnya.Mengapa sutera laba
laba lebih kuat dan lebih elastic dari serat poliamide?Jaring
sutera laba laba terbuat dari material nanokomposit. Oleh karena
itu material yang sangat kuat. Kekuatan dan elastisitas dari
material ini berasal dari luas permukaan kontak yang besar antara
matriks dan komponen penguat.sutera laba laba 20kali lebih kuat
daripada baja dan 2 kali lebih lentur daripada serat poliamide
.dapat diregangkan hingga 31% tanpa patah, lebih lentur dari serat
aramid,lebih halus daripada rambut manusia dan lebih ringan
daripada katun.material ini seperti sehelai pensil tebal yang dapat
enghentikan pesawat boeing 747 seketika pada saat sedang
terbang.sutera laba laba ini tersusun lebih 50% protein
terpolimerisasi yang disebut fibroine dengan berat molekul antara
200.000- 300.000. jiaka diperhatikan sutera ini pada skala
molekuler, maka dapat dilihat bahwa untaian protein ini tersusun
dengan teratur pada arah tertentu.
Home Fakta dan Analisa Jenis, Bahan, dan Cara Kerja Rompi Anti
Peluru Jenis, Bahan, dan Cara Kerja Rompi Anti Peluru Efran Syah
Thursday, January 30, 2014 2 Comments Rompi anti peluru
(Bulletproof vest) adalah baju pelindung atau baju zirah yang
melindungi bagian tubuh seperti dada, perut, dan punggung orang
yang memakainya dari proyektil peluru dan serpihan dari ledakan
granat. Umumnya digunakan oleh personel militer dan orang-orang
yang memiliki risiko terkena tembakan.
Jenis rompi anti peluru
Rompi anti peluru dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Soft Body
Armor dan Hard Body Armor.
a. Soft body armorSoft body armor adalah rompi anti peluru yang
terbuat dari serat aramid (aramid fibres). Satu lapisan Kevlar
tebalnya kurang dari 1 mm, umumnya standar baju terdiri hingga 32
lapisan dan beratnya biasa mencapai 10 kg. Rompi ini cenderung
lebih ringan sehingga menguntungkan untuk digunakan dalam
tugas-tugas penyamaran, atau pengamanan bagi personel
intelijen.
Soft body armor
b. Hard Body armorDengan menambahi soft body armor dengan
lapisan tertentu, dapat dihasilkan rompi anti peluru hard body
armor. Umumnya lapisan terbuat dari keramik (Al2O3 "Alumina"),
lempengan logam atau komposit. Bentuknya yang tebal dan berat
menjadikannya tidak comfort, hingga jarang dikenakan dalam tugas
keseharian. Hanya dalam tugas khusus yang beresiko tinggi, seperti
operasi militer atau operasi tim SWAT yang akan mengenakan hard
body armor.
Hard body armor
Bahan pembuat rompi anti peluru
Bahan yang digunakan untuk membuat rompi anti peluru selalu
mengalami perkembangan seiring hasil penemuan-penemuan baru. Secara
umum bahan-bahan yang digunakan adalah:
a. Aramid (Kevlar)Material ini ditemukan oleh Stephanie Kwolek
pada tahun 1964, seorang ahli kimia berkebangsaan Amerika, yang
bekerja sebagai peneliti pada perusahaan DuPont. Aramid adalah
akronim dari kata aromatic polyamide. Aramid memiliki struktur yang
kuat, alot (tough), memiliki sifat peredam yang bagus (vibration
damping), tahan terhadap asam (acid) dan basa (leach), selain itu
dapat menahan panas hingga 370C, sehingga tidak mudah terbakar.
Produk yang dipasarkan dikenal dengan nama Kevlar. Kevlar memiliki
berat yang ringan, tapi 5 kali lebih kuat dibandingkan besi.
Ikatan molekul aramid
Anyaman aramid (Kevlar)
b. VestranVestran adalah polymer kristal cair (liquid crystal
polymer). Seratnya memiliki kekuatan hingga dua kali lipat
dibandingkan dengan kevlar.
Bahan vestran
c. Jaring Benang Laba-laba (Spider Silk)Jaring benang laba-laba
terdiri dari ikatan molekul protein yang panjang. Benang ini tidak
hanya memiliki kemampuan dapat menahan beban yang ekstrem, tapi
juga sekaligus memiliki sifat elastisitas yang sangat tinggi,
hingga kalau ditarik dapat memanjang sebanyak 40%. Sifat elastis
ini berasal dari butiran-butiran cairan kecil yang terdapat pada
benang, yang kalau dilihat bentuknya seperti kalung mutiara atau
tasbih.
RIBUNNEWS.COM- Jaring laba-laba yang biasa dijumpai sekitar 1-5
meter sebagai alat untuk menjebak dan menangkap mangsa. Tapi jaring
Laba-laba Darwin Bark yang ditemukan oleh Igni Agnarsson ini
berukuran panjang 25 meter dengan inti utama 2,8 meter.Jaring
Laba-laba temuan para ilmuan ini merupakan yang terbesar di dunia,
dan juga sepuluh kali lebih kuat daripada armor.Igni Agnarsson
adalah ilmuwan dari University of Puerto Rico, pertama kali
menemukan Jaring Laba-Laba Darwin Bark raksasa, kembali pada tahun
2001. Dan mengetahui bahwa ia harus kembali ke Madagaskar guna
mempelajari makhluk-makhluk ini sedikit lebih jauh. Dia melakukan
itu sampai pada tahun 2008 dan 2010 untuk penelitian mengungkapkan
beberapa data yang cukup luar biasa.Meskipun tidak persis laba-laba
terbesar yang dikenal manusia (betina lebih besar dari jantan, dan
hanya 3-4 cm, dengan kaki tetap terentang), Darwin Bark Spider
menumbuhkan jaring raksasa yang mencapai hingga 25 meter panjangnya
, dengan inti utama sekitar 2,8 meter persegi. Dengan jaring ukuran
ini, sekarang heran substansi halus dapat menahan dua kali kekuatan
sebanyak laba-laba yang normal, yang membuatnya 10 kali lebih kuat
dari sepotong armor, dan dengan demikian, bahan biologis terkuat
yang pernah ditemukan.Bagaimana, dan mengapa Darwin Bark Spider
menciptakan jaring raksasa ini? masih rahasia, tetapi kenyataan
bahwa mereka biasanya ditemukan di sungai dan danau menyarankan
artinya untuk menangkap serangga besar yang menghabiskan masa muda
mereka dalam lingkungan air, menjebak mereka tepat ketika mereka
mengambil ke udara. Burung dan kelelawar juga melewati tepat di
atas air, tetapi belum ada bukti web laba-laba bisa menjebak mangsa
besar tersebut. (kaskus)
https://www.youtube.com/watch?v=IaZ10VlSoZshttps://www.youtube.com/watch?v=AyYH0LNW8yohttps://www.youtube.com/watch?v=te606w8nC3Mhttps://www.youtube.com/watch?v=c24uBHYGR3khttps://www.youtube.com/watch?v=mpn6pwgZXkohttps://www.youtube.com/watch?v=nYlkJyG1Oik
http://beritaberitaterkini.blogspot.com/2010/06/ilmuwan-berhasil-mengembangbiakkan.html
Peneliti dari Universitas Wyoming telah mengembangkan cara untuk
memasukkan gen laba-laba sutra ke kambing, yang memungkinkan para
peneliti untuk memanen protein sutra dari susu kambing untuk
berbagai kegunaan. Misalnya, karena kekuatan dan elastisitas, serat
sutra laba-laba digunakan untuk keperluan medis, seperti untuk
membuat ligamen dan tendon buatan, untuk menjahit luka mata, dan
untuk perbaikan rahang. sutra juga bisa digunakan dalam rompi
antipeluru dan meningkatkan kantong udara mobil.
Biasanya, untuk mendapatkan sutra laba-laba yang cukup untuk
keperluan diatas memerlukan sejumlah besar laba-laba. Namun,
laba-laba cenderung bersifat teritorial, sehingga ketika para
peneliti mencoba membuat peternakan laba-laba, laba-laba tersebut
akan membunuh satu sama lain.
Untuk mengatasi masalah ini, Randy Lewis, seorang profesor
biologi molekuler di University of Wyoming, dan peneliti lainnya
memutuskan untuk menaruh gen penghasil sutra laba-laba ke kambing
dengan sedemikian rupa sehingga kambing hanya akan membuat protein
dalam susu mereka. Seperti faktor genetik lainnya, hanya beberapa
persen dari kambing yang akhirnya mendapat gen tersebut. Misalnya,
dari tujuh anak-anak kambing yang dilahirkan pada bulan Februari
2010, tiga telah diuji positif karena memiliki gen protein sutra.
Ketika kambing transgenik itu punya anak dan mulai menyusui, para
peneliti akan mengumpulkan susunya dan memurnikan protein sutra
laba-laba menjadi "banyak, dan lebih banyak lagi," kata Lewis.
Selain kemampuan mereka untuk memproduksi protein sutra
laba-laba, kambing tersebut tampaknya tidak memiliki perbedaan lain
dalam hal kesehatan, penampilan, atau perilaku dibandingkan dengan
kambing tanpa gen, kata para peneliti. Di masa depan, para ilmuwan
berencana untuk menggabungkan gen sutra kepada tanaman alfalfa,
yang mereka katakan dapat menghasilkan lebih banyak sutra. Mereka
menjelaskan bahwa tanaman alfalfa tidak hanya ada di mana-mana,
tetapi juga memiliki (20-25%) kadar protein yang tinggi,
menjadikannya sebagai tanaman yang ideal untuk memproduksi protein
sutra.
http://yan-michael.blogspot.com/2012/03/manfaat-jaring-laba-laba.htmlManfaat
Jaring Laba-laba Para ahli menemukan bahwa laba-laba telah
menggunakan cahaya ultraviolet dalam jaringnya untuk memikat
mangsanya datang.Hal tersebut terungkap setelah para peneliti di
Australia meneliti rahasia di balik jaring yang cantik tersebut.
Selama ini jaring laba-laba dikenal sangat lengket dan kuat, bahkan
melebihi baja, namun jarang diteliti aspek bentuknya.
"Kami benar-benar ingin mengungkap mengapa laba-laba
menghabiskan energi untuk menghias jaringnya," ujar Dieter Hochuli
dari Universitas Sydney, Australia. Dalam penelitian tersebut, ia
dan timnya menguji pengaruh cahaya utraviolet terhadap efektivitas
jerat laba-laba.
Hal tersebut didasari fakta bahwa beberapa jenis bunga
memantulkan cahaya ultraviolet yang menarik perhatian serangga.
Jika jaring laba-laba memantulkan cahaya yang sama, berarti
fungsinya mirip dengan bunga untuk merayu serangga.
Hochuli dan koleganya kemudian melakukan percobaan dengan jaring
laba-laba asli dan jaring laba-laba yang dilapisi plastik penyaring
ultraviolet. Mereka kemudian memantau berapa banyak serangga yang
tertanggap dalam beberapa hari.
Lalat, lebah, tawon, dan nyamuk tertangkap baik di kedua jaring.
Namun, pada jaring yang dilapisi plastik antiultraviolet jumlahnya
jauh lebih sedikit. Jumlah nyamuk tetap sebanding karena serangga
ini tidak dapat melihat cahaya ultraviolet.
"Laba-laba sepertinya memanfaatkan kemampuan sejumlah mangsanya
yang dapat melihat cahaya ultraviolet," jelas Hochuli. Pada
penelitian berikutnya para peneliti akan mempelajari pengaruh
bentuk sarang yang bervariasi sesuai jenis laba-laba yang
membuatnya.
Manfaat jaring laba-labaJaring laba-laba dapat dipakai untuk
menyambung otot (tendon) atau memulihkan ligamen yang rusak. Selain
sangat kuat, serat alami ini tidak menyebabkan infeksi.
Penggunaan serat untuk aplikasi medis sebenarnya telah
diceritakan sejak sekitar 2.000 tahun lalu. Di antaranya untuk
melawan infeksi, mencegah pendarahan, dan menutup luka.Meski
demikian, para ilmuwan belum menemukan bukti bahwa jaring laba-laba
dapat membunuh kuman. Sejauh ini, hasil percobaan pada hewan
menunjukkan bukti-bukti awal bahwa jaring laba-laba tidak
menghasilkan respon kekebalan terlalu besar sehingga dapat diterima
tubuh.
Para peneliti di Universitas Tufts, Massachusetts telah
membuktikan bahwa jaring laba-laba dapat dirangkai untuk memulihkan
jaringan penyambung tulang (ligamen) yang rusak. Percobaan ini
berhasil pada ligamen jenis ACL (anterior cruciate ligament) yang
biasanya rusak pada penderita cedera lutut.
"Kami juga melihat potensi jaring laba-laba untuk tendon
buatan," kata Randolph Lewis dari Universitas Wyoming, AS. Para
ilmuwan telah memanfaatkannya untuk membuat benang operasi untuk
menutup luka bekas operasi, mata, atau, menyambung jaringan
syaraf.
Namun, Lewis dan para peneliti lainnya belum dapat menghasilkan
jaringan yang siap pakai. Untuk menghasilkan material seperti
jaring laba-laba dalam jumlah besar, Lewis memanfaatkan alfalfa,
tumbuhan semak yang biasa dipakai sebagai pakan kuda di Amerika.
Sedang peneliti lainnya coba membuat protein jaring laba-laba dalam
susu kambing.
Mereka dapat menghasilkan jaring di luar tubuh laba-laba dengan
cara menyisipkan gen yang dimiliki laba-laba ke sel yang menjadi
targetnya. Penelitian terakhir yang sedang dilakukan Lewis
dilaporkan dalam jurnal Chemical Reviews.
Meski sering ditakuti, laba-laba merupakan hewan tak berbahaya,
dan memiliki jaring menakjubkan. Jaring laba-laba lebih kuat dari
fiber alami atau sintetis di Bumi.Menurut ahli zoologi evolusioner
University of Aarhus di Denmark dan ahli jaring laba-laba Fritz
Vollrath, jaring laba-laba lebih tahan lama dan elastis dibanding
fiber terkuat buatan manusia (Kevlar) yang digunakan untuk membuat
rompi antipeluru.Menurut profesor emeritus teknik mesin di
University of Houston John Lienhard, selain sangat lentur, jaring
laba-laba mampu meregang hingga 140% tanpa rusak. Seperti dikutip
dari lifeslittlemisteries, untuk bahan sekuat ini, jaring laba-laba
termasuk sangat ringan.Menurut Book of Animal Ignorance: Everything
You Think You Know Is Wrong, jaring laba-laba yang beratnya kurang
dari berat sebatang sabun mampu melingkari Bumi. Fiber protein
laba-laba (gossamer) memiliki banyak fungsi. Di antaranya untuk
menangkap serangga, melindungi sarang, bahkan untuk dimakan (daur
ulang).Ilmuwan telah mencoba memahami mekanisme laba-laba dalam
membuat jaring, dan sejauh ini gagal menciptakan ulang jaring
laba-laba di laboratorium. Kegagalan tersebut dikarenakan molekul
kompleks protein dan sekuens DNA berulang di laba-laba.Meski
begitu, ilmuwan berhasil memahami bagaimana jaring laba-laba
mengeras. Vollrath menemukan laba-laba mengeraskan jaring dengan
mengasamkannya, metode ini mirip dengan proses dalam pembuatan
fiber industri seperti nilon.Setelah mengamati saluran jaring
laba-laba, Vollrath menyatakan sebelum memasuki saluran, jaring
laba-laba terdiri dari protein cair. Ketika cairan masuk saluran,
sel-sel menarik air dari jaring protein, dan hidrogen dipompa ke
bagian lain saluran, hal ini menghasilkan mandi asam.Jaring
laba-laba kemudian dipintal dari gel menjadi fiber solid yang
ditarik melalui kelenjar asam laba-laba yang disebut kelenjar
spinneret. Laba-laba memiliki 2-8 spinneret, dan biasanya
berpasangan, tergantung spesies. Spinneret mengeluarkan berbagai
jenis jaring, dari yang lengket hingga yang tak lengket, tergantung
kebutuhan.
Sudah menonton film Spiderman? Kita mungkin terheran-heran
ketika Spiderman mampu mengayun dari satu gedung ke gedung lain
hanya dengan seutas benang laba-laba. Mungkin kita berpikir itu
hanyalah sebuah sebuah animasi atau khayalan semata, tetapi dalam
waktu dekat dengan penelitian di bidang bioteknologi dan kimia
material dapat membuat benang spiderman ini menjadi
kenyataan,Benang sutra laba-laba merupakan suatu jaringan serat
yang sangat ringan dan kekuatan serta kelenturannya jauh melebihi
Kevlar serat sintesis terkuat yang ada saat ini buatan perusahaan
DuPont -. Kekuatan benang sutra ini bahkan mampu menahan peluru
yang ditembakkan tanpa menyakiti orang yang memakainya sebagai baju
anti peluru, Pada tahun 1990 suatu penelitian militer
mengindetifikasi dua gen laba-laba yang mampu membuat serat protein
berkekuatan tinggi. Untuk memproduksi secara massal, protein serat
ini di-kloning-kan ke bakteri. Namun, hasil serat protein yang
didapat dari hasil kloning ternyata masih jauh dari harapan dan
banyak kekurangannya.Pada Januari tahun 2002, suatu grup penelitian
mempublikasikan bahwa mereka berhasil mengekstraksikan serat
protein tersebut dari susu binatang mamaliayaitu kambing.
Penelitian ini merupakan proyek penelitian dari Perusahaan Kanada
Nexia Biotechnologies bekerjasama dengan Militer Amerika dan
dipublikasikan di Jurnal Science. Grup penelitian ini memasukkan
gen dari benang laba-laba ke dalam sel mamalia dan berhasil
mengekstraksikan susu dari mamalia tersebut untuk mendapat serat
yang struktur dan karakteristiknya mirip dengan benang
laba-laba.Serat yang dihasilkan berdiameter 0.02 milimeter dan
walau hasil pengukuran elastisitasnya masih dibawah benang
laba-laba namun kekuatannya jauh melebihi besi maupun Kevlar -serat
sintesis yang dipakai untuk baju astronot ruang angkasa-. Hasil
penelitian ini mendorong penelitian-penelitian lainnya di bidang
kimia material untuk memanfaatkan serat protein ini di berbagai
bidang misalnya di dunia kedokteran (benang operasi), olahraga
(raket tenis), militer (baju anti peluru), antariksa (bahan tahan
panas).Saat ini ratusan kambing yang telah di-kloning oleh genetik
laba-laba ini sedang dikembangbiakkan di Amerika maupun Kanada dan
diharapkan serat protein ini dapat menjadi material baru di bidang
industri. Penemuan ini merupakan suatu harapan baru di dunia
material karena produk benang laba-laba inj dapat terurai secara
alami setelah tidak digunakaan lagi sehingga produk ini merupakan
produk yang sangat akrab dengan lingkungan.