BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin majunya perkembangan jaman menuntut kemajuan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran. Dimana perkembangan teknologi mutakhir telah mengarahkan pada penggunaan prosedur bedah yang lebih kompleks dengan penggunaan teknik bedah mikro atau penggunaan laser, peralatan by Pass yang lebih canggih dan peralatan monitoring yang lebih sensitif. Kemajuan yang sama juga ditunjukkan dalam bidang farmasi terkait dengan penggunaan obat-obatan anestesi kerja singkat, sehingga pemulihan pasien akan berjalan lebih cepat (Hartati, 2010). Dalam pembedahan sering diperlukan alat medis atau peralatan pembantu yang harus masuk ke daerah sekitar lapangan pembedahan. Alat-alat ini harus mengalami desinfeksi terlebih dahulu sebelum dibawa ke kawasan pembedahan. Alat yang akan langsung dipakai untuk pembedahan dan bersinggungan dengan lapangan pembedahan harus disterilkan dengan cara yang telah dijelaskan di atas. Alat-alat bedah ini harus tetap berada dalam daerah ruang pembedahan agar tidak terjadi infeksi silang, dan pada setiap akhir dari pembedahan, harus selalu didesinfeksi atau disterilkan segera setelah dipakai dan sesuai dengan pemakaiannya. Tiap alat bedah dirancang untuk memenuhi fungsinya. Penggunaan alat bedah yang tidak sesuai dengan fungsinya akan merusak jaringan yang dikerjakan, bahkan akan merusak alat itu sendiri. Berbagai alat bedah ataupun alat pembantu proses
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin majunya perkembangan jaman menuntut kemajuan ilmu pengetahuan di
bidang kedokteran. Dimana perkembangan teknologi mutakhir telah mengarahkan pada
penggunaan prosedur bedah yang lebih kompleks dengan penggunaan teknik bedah mikro
atau penggunaan laser, peralatan by Pass yang lebih canggih dan peralatan monitoring yang
lebih sensitif. Kemajuan yang sama juga ditunjukkan dalam bidang farmasi terkait dengan
penggunaan obat-obatan anestesi kerja singkat, sehingga pemulihan pasien akan berjalan
lebih cepat (Hartati, 2010).
Dalam pembedahan sering diperlukan alat medis atau peralatan pembantu yang harus
masuk ke daerah sekitar lapangan pembedahan. Alat-alat ini harus mengalami desinfeksi
terlebih dahulu sebelum dibawa ke kawasan pembedahan. Alat yang akan langsung dipakai
untuk pembedahan dan bersinggungan dengan lapangan pembedahan harus disterilkan
dengan cara yang telah dijelaskan di atas. Alat-alat bedah ini harus tetap berada dalam
daerah ruang pembedahan agar tidak terjadi infeksi silang, dan pada setiap akhir dari
pembedahan, harus selalu didesinfeksi atau disterilkan segera setelah dipakai dan sesuai
dengan pemakaiannya.
Tiap alat bedah dirancang untuk memenuhi fungsinya. Penggunaan alat bedah yang tidak
sesuai dengan fungsinya akan merusak jaringan yang dikerjakan, bahkan akan merusak alat
itu sendiri. Berbagai alat bedah ataupun alat pembantu proses pembedahan telah banyak
mengalami perubahan belakangan ini, untuk itu wajiblah bagi tiap-tiap orang yang akan
belajar mengenai dasar-dasar bedah mengetahui nama dan fungsi alat itu dengan benar.
Untuk dapat bersaing dengan kemajuan ilmu teknologi seorang dokter hewan harus
mengetahui peralatan apa saja yang harus digunakan saat tindakan operasi. Ini dilakukan
agar pada saat melakukan tindakan operasi, dokter dapat mengetahui kondisi pasien. Hal
yang perlu dikontrol oleh dokter terhadap pasien pada saat operasi antara lain sistem
pernafasan, sistem sirkulasi, sistem pencernaan, sistem syaraf, dan lain-lain.
Pada praktikum kali ini akan dijelaskan peralatan apa saja yang digunakan untuk
menunjang tindakan operasi beserta fungsi-fungsinya agar kondisi pasien dapat terkontrol
dengan baik.
1.2.Tujuan
Praktikum kali ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui peralatan penunjang
saat tindakan operasi beserta fungsinya serta dapat menggunakan peralatan tersebut agar
pasien tetap dapat terkontrol kondisinya saat operasi.
BAB II
MATERI DAN METODE
2.1. Materi
Alat-alat praktikum yang digunakan kali ini merupakan peralatan-peralatan
penunjang tindakan bedah yang memang sudah disiapkan untuk dikenali dan diketahui
fungsi beserta cara kerjanya. Peralatan tersebut diletakkan diatas 10 meja terpisah
berdasarkan fungsi dan kapan alat tersebut digunakan.
2.2. Metode
Praktikan dibagi dalam delapan kelompok, masing-masing kelompok secara
bergiliran akan mendengarkan penjelasan asisten praktikum pada tiap meja yang telah
ditentukan mengenai peralatan penunjang tindakan bedah guna mengenali dan mengetahui
fungsi serta cara kerjanya
BAB III
PEMBAHASAN
1. Peralatan Bedah Minor
Peralatan bedah minor adalah alat-alat yang dirancang untuk digunakan pada kegiatan
bedah minor. Kegiatannya hanya terbatas pada pembedahan minor saja, alatnya sederhana dan
mudah untuk dimiliki setiap orang. Alat-alat tersebut digabung pada suatu wadah dan disebut
sebagai minor surgery set.
Pisau Bedah / Blade
Pisau bedah merupakan peralatan terbaik untuk memotong jaringan. Mata pisau yang tajam
memungkinkan untuk memisahkan jaringan dengan trauma sekecil mungkin terhadap jaringan
sekitarnya. Bentuk mata pisau sangat bervariasi di mana bentuk mempunyai kegunaannya
tersendiri. Yang dipakai untuk pembedahan umum berukuran atau nomor A#10, untuk pembedahan
minor ataupun kosmetik dipakai yang berukuran atau nomor A#15 (Kozol, 1999).
Jenis yang paling sering dipakai adalah gunting dengan mata pisau yang datar, ujungnya tumpul
sehingga dapat disisipkan di bawah balutan luka tanpa kuatir akan melukai kulit. Jenis ini jarang
disediakan di meja operasi tetapi merupakan peralatan yang penting bagi para dokter bedah atau
residen. Jika gunting dibawa dalam kantong maka tidak steril dan jangan sampai kontak dengan luka.
Jika gunting dipakai pada balutan kotor dan basah, sebaiknya disterilkan sebelum digunakan untuk
pasien lain. Ketika menghadapi luka terbuka, harus menggunakan perangkat peralatan yang steril.
2. Gunting untuk Kegunaan secara Umum
Gunting dengan dua ujung yang tumpul biasanya digunakan sebagai gunting benang. Gunting
dengan salah satu atau kedua ujungnya runcing digunakan untuk membagi jaringan dengan
mendorong ujungnya yang runcing di bawah jaringan. Gunting dengan ujung yang runcing tidak
digunakan di dalam rongga karena dapat melubangi organ atau pembuluh darah.
Pinset
Pinset (yang ujungnya lancip), digunakan untuk mengambil atau menarik bagian alat-alat tubuh
dari hewan yang dibedah, memisahkan organ yang satu dengan yang lain. Pinset ada dua jenis,
pinset anatomis jika ujung dari pinset tidak mempunyai gigi, disebut juga pinset traumatis, yang ke
dua, pinset sirurgis jika ujungnya mempunyai gigi dan disebut pinset atraumatis. Bentuk keseluruhan
pinset juga bermacam-macam, ada yang panjang dan kecil, ada pinset Addson jika bentuknya
pendek gemuk.
1. Pinset Anatomis (thumb forceps)
Pinset anatomis terdiri dari dua bilah logam yang bersatu pada salah satu ujungnya dan digunakan
untuk mengangkat jaringan atau memegang jaringan di antara permukaan yang berhadapan. Jika
pada permukaannya terdapat gerigi (teeth), pinset dapat memegang jaringan tanpa tergelincir dan
tanpa menggunakan tekanan yang berlebihan. Pinset dipegang di antara ibu jari, jari tengah dan jari
telunjuk.
2. Pinset Jaringan (tissue forceps)
Pinset jaringan dilengkapi dengan gerigi agar tidak tergelincir. Karena geriginya dapat menggigit
jaringan, maka hanya diperlukan sedikit tekanan untuk memegang jaringan dengan kuat. Bentuk
spesifik dari kepala pinset tergantung dari tujuan khusus yang diharapkan. Jenis pinset anatomis
dapat digunakan untuk memegang sebagian besar jaringan tapi tidak pernah digunakan untuk viskus
yang berongga atau pembuluh darah.
3. Forceps
Suatu alat yang terdiri dari 2 keping yang saling berhadapan , yagn dapat dikontrol dapat
dijepitkan dan dilepaskan, oleh pegangan atau tekanan langsung pada keping – keping
tersebut.
a. Pinset
- Pinset anatomi, ada yagn lurus, ada yang bengkok.kedua belah ujungnya bergaris – garis horizontal.
- Pinset operasi :ujung keduanya bergigi, untuk menjepit pada saat operasi. Sering disebut chirurgische
Pinset operasi
b. Klem ( Clamp)
Alat ini digunakan terutama untuk memegang jaringan dan memungkinkan untuk melakukan traksi. Permukaan yang berhadapan dari tiap kepala forceps berfariasi tergantung dari tujuan yang spesifik. Semuanya mempunyai lubang untuk jari dan sistem pengunci.- Klem arteri Memiliki dua bentuk yaitu lurus dan belok. Penggunaanya adalah untuk melakukan hemostasis, penting untuk menghentikan pendarahan selama operasi. Klem ini digunakan untuk jaringan yang tipis dan lunak. Selain itu juga dibagi atas atraumatik dan traumatik.
Klem arteri- Towel clamp (doek clamp)Towel clamp merupakan clamp pemegang dengan ujungnya yang runcing untuk menahan tepi handuk/ doek pada tempatnya. Berguna untuk menjepit kain operasi juga untuk memegang tulang coste ketika dilakukan traksi eksternal pada dinding dada.
c. TANG Koorntang/Dressing forceps, digunakan untuk menjepit, atau mengangkat alat – alat bedah
dari dalam bak instrumen.
Kogel tang : menjepit & mengangkat organ/jaringan tubuh juga benda benda asing dalam tubuh termasuk Paku
Suture Forcespsi, di gunakan untuk menjepit luka yang terbuka