LAPORAN KASUS SEORANG WANITA 13 TAHUN DENGAN GINGIVAL ENLARGEMENT Diajukan Guna Melengkapi Tugas Kepaniteraan Senior Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Disusun oleh : Leonardo Cahyo Nugroho 22010112210028 Risa Ardiani 22010112210049 Rika Widyantari 22010112200050 Pembimbing : Drg. Tyas BAGIAN ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN KASUS
SEORANG WANITA 13 TAHUN
DENGAN GINGIVAL ENLARGEMENT
Diajukan Guna Melengkapi Tugas Kepaniteraan Senior
Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Disusun oleh :
Leonardo Cahyo Nugroho 22010112210028
Risa Ardiani 22010112210049
Rika Widyantari 22010112200050
Pembimbing :
Drg. Tyas
BAGIAN ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
BAB 1
PENDAHULUAN
Penyakit atau kelainan pada jaringan penyangga yang paling
banyak terjadi adalah kelainan gingiva, karena merupakan bagian dari
jaringan penyangga yang terletak dipermukaan. Salah satu kelainan itu
adalah pembesaran gingiva.
Pada keadaan yang normal, jaringan gingiva mengisi ruang di
antara tiap gigi. Dimulai pada titik kontak antara dua gigi, kemudian
mengelilingi leher gigi dan dilanjutkan ke arah bawah dan samping.
Pembesaran gingiva adalah suatu keadaan di mana terjadi
penambahan ukuran dari gingiva. Dalam keadaan ini, jaringan gingiva
menggelembung secara berlebihan di antara gigi dan atau pada daerah
leher gigi. Penambahan ukuran ini dapat terjadi secara hipertrofi,
hiperplasia, ataupun kombinasi antara keduanya. Dalam penegakan
diagnosis pembesaran gingiva, harus dilakukan anamnesis yang teliti dan
melakukan pemeiksaan oral diagnosis.
Pasien yang datang dengan keluhan gusinya membesar sebaiknya
dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebabnya. Secara umum,
penyebab pembesaran gingiva dikelompokkan menjadi empat, yaitu
pembesaran gingiva karena inflamasi, pengaruh obat-obatan, sistemik,
dan herediter. Dengan mengetahui etiologi dari pembesaran gingiva
diharapkan dapat mendukung keberhasilan terapi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA2.1Gingiva Normal
Jaringan periodontal terdiri dari gingiva, epitel penghubung, ligamen periodonsium,
sementum dan tulang alveolar. Gingiva merupakan bagian mukosa rongga mulut yang
mengelilingi gigi dan menutupi linggir (ridge) alveolar. Gingiva sendiri tersusun oleh epitel
berkeratin dan jaringan ikat yang berfungsi melindungi jaringan di bawah perlekatan gigi
terhadap pengaruh lingkungan rongga mulut (Susanto, 2009).
Gingiva yang sehat secara klinis tampak berwarna pink ‘salmon’, pada orang kulit
hitam (termasuk orang kaukasia) kadang menunjukkan adanya derajat variasi pigmentasi
warna coklat pada gingiva (Wolf dkk., 2005). Menurut Santoso (2009), ciri gingiva sehat
yaitu berwarna merah muda hingga bervariasi tergantung pada jumlah pigmen melanin pada
epitelium, derajat keratinisasi epithelium dan vaskularisasi serta sifat fibrosa dari jaringan
ikat dibawahnya, tepinya seperti pisau dan scallop agar sesuai dengan kontur gigi-geligi.
Secara histologis kedalaman sulkus pada gingiva sehat maksimal 0,5 mm dan lebar 0,15 mm.
Pada saat dilakukan probing, probe dapat berpenetrasi ke dalam epithel junctional sampai 2
mm (Wolf dkk., 2005).
Warna Ginggiva
Warna ginggiva normal umumnya merah jambu (coral pink). Hal ini disebabkan oleh
adanya pasokan darah, tebal dan derajat lapisan keratin epithelium serta sel-sel pigmen.
Warna ini bervariasi untuk setiap orang erat hubungannya dengan pigmentasi kutaneous.
Pigmentasi pada ginggiva biasanya terjadi pada individu berkulit gelap. Pigmentasi pada
gingiva cekat berkisar dari cokelat sampai hitam. Warna pigmentasi pada mukosa alveolar
lebih merah, karena mukosa alveolar tidak mempunyai lapisan keratin dan epitelnya tipis.
Besar Ginggiva
Besar ginggiva ditentukan oleh jumlah elemen seluler, interseluler dan pasokan
darah. Perubahan besar ginggiva merupakan gambaran yang paling sering dijumpai pada
penyakit periodontal.
Kontur Ginggiva
Kontur dan besar ginggiva sangat bervariasi. Keadaan ini dipengaruhi oleh bentuk dan
susunan gigi-geligi pada lengkungnya, lokalisasi dan luas area kotak proksimal, dan dimensi
embrasure (interdental) gingival oral maupun vestibular. Papilla interdental menutupi bagian
interdenterdental sehingga tampak lancip.
Konsistensi
Gingival melekat erat ke struktur di bawahnya dan tidak mempunyai lapisan
submukosa sehingga ginggiva tidak dapat digerakkan dan kenyal.
Tekstur
Permukaan ginggiva cekat berbintik-bintik seperti kulit jeruk. Bintik-bintik ini disebut
stipling. Stipling akan terlihat jelas jika permukaan ginggiva dikeringkan. Stipling ini
bervariasi dari individu ke individu yang lain dan pada permukaan yang berbeda pada mulut
yang sama. Stipling akan lebih jelas terlihat pada permukaan vestibular dibandingkan dengan
permukaan oral. Pada permukaan marginal gingival tidak terdapat stipling.
2.2 Pembesaran Gingiva
Gingiva merupakan bagian dari jaringan periodonsium yang menutupi gigi dan
berfungsi sebagai jaringan penyangga gigi. Penyakit periodontal yang paling sering terjadi
adalah penyakit gingiva, karena gingiva merupakan bagian terluar dari jaringan periodonsium
yang dapat terlihat secara langsung sehingga mempengaruhi faktor estetik. Salah satu
penyakit gingiva yang sangat menggangu estetik dan fungsional gigi adalah terjadinya
pembesaran gingiva. Kelainan ini menyebabkan perubahan bentuk gingiva yang secara klinis
terlihat lebih besar dari normal.
2.2.1 Defenisi
Pembesaran gingiva didefenisikan sebagai suatu keadaan dimana ukuran gingiva
bertambah dari normal yang dapat menimbulkan masalah estetis dan kebersihan gigi geligi.
Klasifikasi dari pembesaran gingiva menurut etiologi dan perubahan patologisnya dibagi
menjadi 5, yaitu:
1. Pembesaran gingiva inflamatorik:
a) Akut
b) Kronik
2. Pembesaran gingiva fibrotik
a) Diinduksi oleh obat
b) Idiopatik
3. Kombinasi pembesaran (fibrotik dan inflamasi)
4. Pembesaran ginggiva akibat kondisi / penyakit sistemik
a) Kondisi sistemik :
Kehamilan
Pubertas
Defisiensi vitamin C
Gingivitis sel plasma
Pemesaran gingiva non-spesifik
b) Penyakit sistemik :
Leukemia
Penyakit Granulomatosa (granulomatosis Wegener, sarkoidosis)
5. Pembesaran ginggiva akibat neoplasma (tumor ginggiva)
a) Tumor jinak
b) Tumor ganas
6. Pembesaran semu (palsu)
Klasifikasi menurut Lokasi dan Distribusi :
1. Terlokalisir = hanya 1 atau beberapa gigi
2. Generalisata = melibatkan seluruh ginggiva pada rongga mulut
3. Papillary = terbatas pada papilla interdental
4. Marginal = terbatas pada ginggiva marginal
5. Diffuse = melibatkan ginggiva marginal, ginggiva terfiksir, dan papilla interdental