Top Banner
7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 1/67 Level 1 Session 1 www.phillip.co.id | www.poems.co.id | www.phillip.com.sg
67

Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

Mar 04, 2016

Download

Documents

This book contains all about technical analysis, made by Philip Securities Corp.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 1/67

L e v e l 1Session 1

www.phillip.co.id | www.poems.co.id | www.phillip.com.sg

Page 2: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 2/67

www.phillip.co.id | www.poems.co.id | www.phillip.com.sg

Risk Disclaimer

Trading stocks with or without margin carries high level of risk, and may not be suitable for all investors. Margin canwork against you as well as for you. Before deciding to trade stocks you should carefully consider your investment

objectives, level of experience, and risk appetite. The possibility exists that you could sustain a loss of some or all of

your initial investment and therefore you should not invest money that you cannot afford to lose. You should be aware

of all the risks associated with stock trading, and seek advice from an independent financial advisor if you have any

doubts.

 Any opinions, news, research, analysis, prices, or other information contained on this material are provided as general

market commentary, and do not constitute investment advice. Phillip Securities Indonesia and its affiliates will not

accept liability for any loss or damage, including without limitation to, any loss of profit, which may arise directly or

indirectly from the use of or reliance on such information.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Perdagangan saham dengan atau tanpa margin mengandung resiko yang tinggi, dan kemungkinan tidak sesuai untuk

setiap investor. Margin dapat menguntungkan Anda, dan dapat merugikan Anda. Sebelum memutuskan untuk

memperdagangkan saham, Anda disarankan untuk mempertimbangkan tujuan investasi Anda, tingkat pengalaman,

dan toleransi terhadap resiko. Terdapat kemungkinan bahwa Anda dapat mengalami kerugian atas sebagian atau

keseluruhan investasi Anda, dan oleh karena itu Anda disarankan untuk tidak menginvestasikan uang atau dana yang

 Anda butuhkan. Investor harus memahami resiko-resiko yang berhubungan dengan perdagangan saham, dan mencari

saran dari konsultan finansial independen jika terdapat keraguan dalam langkah investasi.

Seluruh pendapat, berita, hasil riset, analisa, harga, dan informasi lain yang terkandung dalam materi ini disediakan

sebagai komentar pasar umum, dan bukan merupakan saran investasi. Phillip Securities Indonesia dan afiliasinya

tidak bertanggung jawab terhadap kerugian atau kerusakan yang terjadi, termasuk dan tidak terbatas pada, kerugian

atas keuntungan yang diperoleh, yang dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung dari penggunaan atau

ketergantungan pada informasi-informasi tersebut.

Page 3: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 3/67

Trading vs. Investing

Investing  Trading 

Tujuan: 

Untuk membangun aset atau

portofolio melalui buying and

holding instrumen finansial 

Untuk menghasilkan return melebihi

investing, melalui beli dan jual

instrumen finansial. 

Metode:  Compounding, Reinvesting, Dividend Jual beli instrumen finansial dalam

waktu yang lebih pendek 

Pengelolaan: Aktif (sendiri), maupun Pasif (melaluiorang lain, seperti fund manager,

dsb) 

Aktif (sendiri) 

Tipe Analisa yang Dominan

Digunakan: Fundamental Analysis  Technical Analysis 

Kondisi Pasar yang Lebih Sering

Menguntungkan: Bullish 

Bullish maupun Bearish (short

selling) 

Page 4: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 4/67

Technical Analysis

Analisa Teknikal adalah metode evaluasi instrumen finansial denganmenganalisa data-data statistik yang dihasilkan kegiatan pasar, seperti harga

dan volume yang telah terbentuk.

Analisa Teknikal tidak mengevaluasi nilai intrinsik instrumen finansial, namun

menggunakan chart dan alat lainnya untuk mengidentifikasi pola-pola yang

telah terjadi, dengan harapan dapat memprediksi pergerakan pasar di masadepan berdasarkan pola-pola atau kecenderungan tersebut.

Analisa Teknikal didasarkan pada tiga asumsi:

1. The Market Discounts Everything

2. Price Moves in Trends

3. History Tends to Repeat Itself

Page 5: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 5/67

Dasar-Dasar Technical Analysis

1. The Market Discounts Everything• Analisa teknikal hanya mempertimbangkan pergerakan harga, dan tidak menghiraukan

faktor-faktor fundamental makro maupun mikro dari suatu instrumen finansial. Hal ini

menjadi salah satu kritik terbesar terhadap Analisa Teknikal.

• Analisa teknikal mengasumsikan bahwa faktor-faktor ekonomi makro, psikologi pasar, dan

fundamental mikro instrumen finansial telah tercerminkan pada harga dan volume

(pergerakan pasar).

2. Price Moves in Trends• Analisa teknikal mengasumsikan bahwa probabilita harga bergerak mengikuti trend lebih

besar dari probabilita harga bergerak melawan trend.

3. History Tends to Repeat Itself• Analisa teknikal mengasumsikan bahwa pola-pola yang terjadi di masa lalu, akan terjadi

lagi di masa-masa yang akan datang. Hal ini didasarkan pada anggapan psikologi bahwa

para peserta pasar cenderung memberikan reaksi serupa terhadap kejadian-kejadian

serupa yang mempengaruhi pasar, seperti terhadap berita ekonomi makro, mikro, dsb.

Page 6: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 6/67

Fundamental vs. Technical Analysis

Fundamental  Teknikal Fokus:  Qualitative:

Intrinsic value, nilai wajar (fair value), atau

harga “semestinya” dari suatu instumen

finansial, seperti saham, mata uang,

komoditas, dsb.

Quantitative:

Price Action, yaitu kecenderungan aksi pasar

dalam kondisi-kondisi tertentu. 

Sensitivitas Terhadap Fluktuasi Harga dan

Sentimen Pasar: 

Cenderung tidak sensitif terhadap fluktuasi

harga dan sentimen pasar, berdasarkan

asumsi bahwa harga saham nantinya akannaik mengikuti kualitas saham atau instrumen

tersebut. 

Sensitif terhadap fluktuasi harga dan dapat

mengukur sentimen pasar (sikap pasar)

terhadap saham atau instrumen yang dianalisa. 

Timing dan Horizon:  Cenderung tidak mementingkan Timing, dan

dimaksudkan untuk jangka panjang. 

Cenderung mementingkan timing, momen,

dan dimaksudkan untuk jangka pendek

sampai menengah. 

Efesiensi Pasar:  Cenderung beranggapan bahwa pasar itu

efisien. Harga suatu instrumen saat ini selalu

sudah benar, yaitu mencerminkan seluruhfaktor-faktor penggerak pasar. Sebagian

besar metode analisa fundamental saat ini

didasarkan pada asumsi pasar efisien. 

Beranggapan bahwa pasar tidak efisien,

dalam arti pasar tidak bergerak sesuai

pemikiran objektif dari semua pelaku pasar.Harga suatu instrumen dapat bergerak jauh

(naik maupun turun) melebihi ekspektasi

objektif para pelaku pasar. 

Page 7: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 7/67

Page 8: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 8/67

Definisi Trend

Trend adalah:

Kecenderungan harga suatu instrumen finansial untuk bergerak di satu arah

dalam periode yang panjang (extended period)

Bullish Trend adalah:Serangkaian low yang lebih tinggi. A bullish trend is a series of higher lows.

Bearish Trend adalah:

Serangkaian high yang lebih rendah. A bearish trend is a series of lower highs. 

Page 9: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 9/67

Definisi Trend

Masih chart IHSG yang sama.

Kini dengan definisi trend:

Bullish Trend adalah serangkaian low

yang lebih tinggi.

(A bullish trend is a series of higher

lows)

Page 10: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 10/67

Definisi Trend

Bearish Trend:

Bearish Trend adalah serangkaian

high yang lebih rendah.

(A bearish trend is a series of lower

highs)

Page 11: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 11/67

Tipe-Tipe Trend

Ada 3 Tipe Trend:

1. Uptrend (Bullish Trend)

2. Downtrend (Bearish Trend)

3. Sideways (Horizontal Trend)

Page 12: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 12/67

Trend vs. Consolidation

Konsolidasi dalam analisa teknikal adalah pergerakan harga suatu instrumen

finansial yang cenderung dibatasi oleh level-level harga tertentu yang biasanya

relatif kecil.

Konsolidasi merupakan kondisi yang berlawanan dengan kondisi trend, dimana

harga seperti tidak ada batas atas maupun bawahnya.

Konsolidasi mengindikasikan sikap para peserta pasar (market participant)

yang indecisive / bimbang dalam mengambil keputusan, atau conviction yanglemah. 

Seperti yang dapat kita ingat kembali, sebuah Trend adalah:

Kecenderungan harga suatu instrumen finansial untuk bergerak di satu arah

dalam periode yang panjang (extended period).

Sementara Konsolidasi adalah kecenderungan harga suatu instrumen finansial

untuk tidak bergerak dalam arah tertentu dalam periode yang relatif panjang.

Page 13: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 13/67

Trend Lines

Trend Line atau garis tren adalah suatu teknik charting sederhana, yaitudengan menggambar garis lurus, baik horizontal ataupun dengan kemiringan

Trend Line digunakan untuk:

1. Memberikan gambaran mengenai trend yang sedang terjadi.

2. Menunjukkan Support dan Resistance trend tersebut.3. Mengidentifikasi kemungkinan Trend Reversal, atau pembalikan arah trend.

Bullish Trend Line digambar dengan menghubungkan titik-titik Low yang

signifikan dari trend naik tersebut.

Bearish Trend Line digambar dengan menghubungkan titik-titik High yang

signifikan dari trend turun tersebut.

Page 14: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 14/67

Trend Lines

Bullish Trend Line digambar dengan menghubungkan titik-titik Low yang signifikan dari trend naik tersebut.

Titik-Titik Low

Bearish Reversal

Page 15: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 15/67

Page 16: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 16/67

Channel

Channel atau Channel Line adalah dua trend lines yang digambar untuk menunjukkan level-level support dan

resistance yang kuat:

• Upper Channel digambar dengan menghubungkan titik-titik High, seperti menggambar Bearish Trend Line.

• Lower Channel digambar dengan menghubungkan titik-titik Low, seperti menggambar Bullish Trend Line.

Penggunaan Channel diinterpretasikan bahwa harga akan terus bergerak di dalam channel, sampai harga dapat

menembus (break) ke atas atau ke bawah garis-garis channel tersebut.

Channel dapat memiliki:

• Kemiringan ke atas (Upward Slope),

• Kemiringan ke bawah (Downward Slope), atau

• Datar (Sideways).

Namun interpretasi analis atau trader biasanya sama:

Meskipun suatu channel memiliki kemiringan ke atas, ke bawah, atau datar, harga akan terus diperdagangkandalam area yang dibatasi garis-garis channel, sampai harga dapat menembus garis tersebut (Break).

Page 17: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 17/67

Channel

Upward Slope Channel 

Titik-Titik Low

Titik-Titik High

Page 18: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 18/67

Channel

Downward Slope Channel 

Titik-Titik Low

Titik-Titik High

Page 19: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 19/67

Channel

Sideways Channel 

Titik-Titik Low

Titik-Titik High

Break di atas

Upper Trend Line

Page 20: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 20/67

Support & Resistance

Setelah memahami konsep Trend, konsep utama dalam Analisa Teknikalselanjutnya adalah Support dan Resistance 

Harga suatu instrumen finansial, seperti saham, bergerak karena aksi beli dan

 jual para peserta pasar, yaitu antara Penjual (Seller) dan Pembeli (Buyer), atau

yang biasanya disebut Supply – Demand.

Support  Resistance 

Ada level-level harga rendah tertentu, dimana

Seller sudah tidak bersedia menjual lagi karena

dinilai terlalu rendah.

Apabila harga tersebut terjadi beberapa kali,

maka level harga tersebut dapat membentukSupport.

Ada level-level harga tinggi tertentu, dimana

Buyer sudah tidak bersedia membeli lagi

karena dinilai terlalu tinggi.

Apabila harga tersebut terjadi beberapa kali,

maka level harga tersebut dapat membentukResistance.

Page 21: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 21/67

Support & Resistance

Support adalah suatu level harga instrumen finansial yang sulit atau tidak

dapat ditembus ke bawah. Secara psikologi pasar, Support adalah suatu level

harga instrumen finansial dimana banyak Buyer  bersedia membeli.

Garis Support digambar dengan menghubungkan titik-titik low, seperti pada

menggambar garis Trend.

Resistance adalah suatu level harga instrumen finansial yang sulit atau tidak

dapat ditembus ke atas. Secara psikologi pasar, Resistance adalah suatu levelharga instrumen finansial dimana banyak Seller  bersedia menjual.

Garis Resistance digambar dengan menghubungkan titik-titik high, seperti

pada menggambar garis Trend.

Apabila harga berhasil menembus garis Support atau Resistance, maka kondisisupply – demand dan psikologi pasar yang mendorong pergerakan harga

saham tersebut telah bergeser, sehingga level-level support dan resistance

baru kemungkinan akan terjadi.

Page 22: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 22/67

Support & Resistance

Garis Support digambar dengan menghubungkan titik-titik low, seperti pada menggambar garis Trend.

Titik-Titik Low

Page 23: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 23/67

Support & Resistance

Garis Resistance digambar dengan menghubungkan titik-titik high, seperti pada menggambar garis Trend.

Titik-Titik High

Page 24: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 24/67

Support & Resistance

Titik-Titik High

Titik-Titik Low

Titik High

Break High

Break High

Kondisi Supply – Demand berubah, psikologi pasar pendorong harga berubah, dan Support / Resistance baru terbentuk.

Page 25: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 25/67

Support & Resistance

Support

Resistance

Break Low

Kondisi Supply – Demand berubah, psikologi pasar pendorong harga berubah, dan Support / Resistance baru terbentuk.

Break LowSupport

Page 26: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 26/67

Volume

Volume adalah jumlah saham atau kontrak yang diperdagangkan dalam

periode waktu tertentu (umumnya periode satu hari). Semakin tinggi volume

perdagangan suatu instrumen, semakin aktif instrumen tersebut.

Volume merupakan salah satu indikasi penting dalam Analisa Teknikal, karena

volume digunakan untuk mengkonfirmasi bermulanya Trend , berakhirnya

Trend , dan Pola-Pola Chart (Chart Patterns).

Permulaan Trend , akhir Trend , maupun Chart Pattern yang disertai volume

tinggi dianggap lebih kuat daripada pergerakan harga serupa namun denganvolume yang kecil. Sehingga apabila terjadi pergerakan harga yang besar,

trader juga sebaiknya melihat apakah disertai dengan volume yang tinggi.

Contoh:

Harga Saham A melonjak 4% pada hari ini, setelah mengalami Bearish Trend

dalam jangka waktu yang relatif lama. Sebelum menyimpulkan bahwa telahterjadi Bullish Reversal , trader sebaiknya memeriksa volume saham tersebut

dulu, untuk melihat apakah volume hari ini lebih besar atau sebaliknya lebih

kecil dari volume rata-rata harian saham A.

Page 27: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 27/67

Volume and Trend

Volume harus bergerak searah Trend:

• Apabila harga sedang bergerak dalam Bullish Trend, maka volume seharusnya

meningkat. Apabila kenaikan harga mulai mengecil dan volume mulai

berkurang, maka Bullish Trend tersebut berpotensi berakhir dan dapat terjadiBearish Reversal.

• Apabila harga sedang bergerak dalam Bearish Trend, maka volume

seharusnya berkurang. Apabila menurunnya harga mulai mengecil, dan disertai

volume yang meningkat, maka Bearish Trend tersebut berpotensi berakhir dan

dapat terjadi Bullish Reversal.

Page 28: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 28/67

Volume and Trend

Contoh:

Harga saham naik 25%, disertai

volume yang jauh lebih tinggi dari

rata-rata.

Harga saham naik

Volume mulai

berkurang

Garis Trend dihubungkan oleh

titik-titik Low

Harga jatuh ke

bawah Trend Line,

dan volume masih

lemah.

Page 29: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 29/67

Charts

Chart adalah grafik yang merepresentasikan pergerakan harga suatu instrumen

finansial dengan time frame yang dipilih oleh pengguna.

Setiap titik data (data point) pada chart menunjukkan informasi Open, High,

Low dan Close (O, H, L, C), tergantung pada tipe chart yang digunakan.

Chart dengan time frame Daily (1 hari) biasanya mencakup jangka waktu 1

bulan.

Chart dengan time frame Weekly (1 minggu) dan Monthly (1 bulan) pada

umumnya mencakup jangka waktu 1 tahun.

Page 30: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 30/67

Chart Types

Ada 3 tipe utama Chart yang umumnya digunakan oleh trader atau investor,

yaitu:

1. Line Chart

Hanya menghubungkan harga penutupan (Close)

2. Bar Chart

Menunjukkan Open, High, Low, Close

3. Candlestick Chart

Menunjukkan Open, High, Low, Close, namun terdiri dari 2 jenis, yaitu

Bullish Candle dan Bearish Candle.

Page 31: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 31/67

Chart Types

Line Chart

Line chart merupakan bentuk paling dasar di antara tipe chart lainnya, dan

hanya menunjukkan harga penutupan (Close Price) pada setiap data point.

Page 32: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 32/67

Chart Types

Bar Chart

Bar chart terdiri dari garis-garis vertikal yang menunjukkan Open, High, Low, dan Close

pada setiap data point

Open

Close

High

Low

Page 33: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 33/67

Chart Types

Candlestick Chart

Candlestick chart hampir sama dengan Bar chart, namun dibagi menjadi Bullish candle

(candle naik) dan Bearish candle (candle turun)

High

Close

Low

Open

Bullish

Candle

Bearish

Candle

High

Low

Close

Open

Page 34: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 34/67

Page 35: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 35/67

Chart Patterns

Reversal Pattern mengindikasikan bahwa trend yang tengah berlangsung akan

selesai dan berbalik arah setelah pattern tersebut terbentuk.

Continuation Pattern mengindikasikan bahwa trend yang tengah berlangsung

akan terus bergerak dalam arah trend setelah pattern tersebut terbentuk.

Neutral Pattern mengindikasikan harga berpotensi melanjutkan trend yang

sedang berlangsung, atau sebaliknya akan mengakhiri trend yang sedang

berlangsung, tergantung pada arah trend saat ini dan breakout yang akanterjadi.

Reversal Patterns  Neutral Patterns  Continuation Patterns 

• Head and Shoulders

• Inverse Head and Shoulders

• Double Tops and Bottoms

• Triple Tops and Bottoms

• Rounding Bottom 

• Triangles: Symmetrical,

Ascending, Descending

• Wedge

• Gaps: Breakaway, Runaway,

Exhaustion.

• Cup and Handle

• Flag and Pennant 

Page 36: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 36/67

Page 37: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 37/67

Chart Patterns

Head and Shoulders (Bearish Reversal Pattern)

Contoh 1:

ShoulderShoulder

Head

Neck Line

Break Support &

Bearish Reversal

Page 38: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 38/67

Chart Patterns

Inverse Head and Shoulders (Bullish Reversal Pattern)

Serupa dengan Head and Shoulders, namun Pola / Pattern ini mengindikasikan potensi

terjadinya Bullish Reversal.

Pola Inverse Head and Shoulders juga terdiri dari 4 komponen:

• 2 Shoulders

• 1 Head

• 1 Neck Line

Bentuk dasar pola Inverse Head and Shoulders adalah sebagai berikut:

Shoulder Shoulder

Head

Neck Line

Break Resistance &

Bullish Reversal

h

Page 39: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 39/67

Chart Patterns

Inverse Head and Shoulders (Bullish Reversal Pattern)

Contoh 1:

ShoulderShoulder

Head

Neck Line

Break Resistance &

Bullish Reversal

Ch P

Page 40: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 40/67

Chart Patterns

Double Tops and Bottoms (Reversal Pattern)

Double Tops and Bottoms merupakan chart pattern lain yang cukup populer, dan

mengindikasikan potensi terjadinya trend reversal.

Double Tops menguji Resistance sebanyak 2 kali dan mengindikasikan potensi Bearish Reversal

Double Bottoms menguji Support sebanyak 2 kali dan mengindikasikan potensi Bullish Reversal

Bentuk dasar pola Double Tops and Bottoms adalah sebagai berikut:

Double Tops: Double Bottom:

Top 1 Top 2

Support Line

Break Support &

Bearish Reversal

Resistance Line

Break Resistance &

Bullish Reversal

Bottom 1 Bottom 2

Page 41: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 41/67

Ch t P tt

Page 42: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 42/67

Chart Patterns

Triple Tops and Bottoms (Reversal Pattern)

Serupa dengan Double Tops and Bottoms, Triple Tops and Bottoms mengindikasikan potensi terjadinya

trend reversal.

Triple Tops menguji Resistance sebanyak 3 kali dan mengindikasikan potensi Bearish Reversal

Triple Bottoms menguji Support sebanyak 3 kali dan mengindikasikan potensi Bullish Reversal

Bentuk dasar pola Triple Tops and Bottoms adalah sebagai berikut:

Triple Tops: Triple Bottom:

Top 1 Top 2

Support Line

Break Support &

Bearish Reversal

Resistance

Line

Break Resistance &

Bullish Reversal

Bottom 1 Bottom 2

Top 3

Bottom 3

Ch t P tt

Page 43: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 43/67

Chart Patterns

Triple Tops (Bearish Reversal Pattern)

Contoh:Top 2

(1,720)

Top 1

(1,720)

Support Line

(1,610)

Top 3

(1,720)

Ch t P tt

Page 44: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 44/67

Chart Patterns

Triangles (Neutral Pattern)

Pola Triangles terdiri dari 3 tipe:

• Symmetrical Triangle (Netral)

• Ascending Triangle (Bullish)

• Descending Triangle (Bearish)

Pola-pola ini sering digunakan dalam strategi trading Breakout.

Symmetrical: Ascending: Descending:

Chart Patterns

Page 45: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 45/67

Chart Patterns

Symmetrical Triangle (Neutral Pattern)

Contoh:

Break Resistance

Chart Patterns

Page 46: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 46/67

Chart Patterns

Ascending Triangle (Bullish)

Contoh:

Break Resistance

Page 47: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 47/67

Indicators

Page 48: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 48/67

Indicators

Indicator adalah visualisasi dari hasil penghitungan yang didasarkan pada harga (Open,

High, Low, dan/atau Close), serta volume instrumen finansial. Indicator biasanya

digunakan untuk mengukur trend, volatilitas, dan momentum.

Pengunaan Indicator antara lain:

1) Untuk mengkonfirmasi kecenderungan pergerakan harga (Trend)

2) Untuk mengkonfirmasi kualitas Chart Pattern

3) Sebagai sinyal membeli atau menjual

Dua jenis utama indicator berdasarkan perubahannya relatif terhadap input harga:

1) Leading indicator

2) Lagging indicator

Dua jenis utama indicator berdasarkan cara plotting:

1) Trend indicator

2) Oscillator

Indicators

Page 49: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 49/67

Indicators

Leading Indicator mendahului pergerakan harga, sehingga memiliki fitur

prediksi. Namun Leading Indicator  biasanya mengalami repainting ataupenggambaran ulang secara otomatis pada saat harga berubah, sehingga

indikator tersebut juga cenderung merubah plot yang sudah tergambar

sebelumnya. Contoh Leading Indicator: Zig Zag.

Lagging Indicator mengikuti pergerakan harga, sehingga memiliki fitur

konfirmasi. Pada umumnya tidak mengalami repainting atau tidak terjadipenggambaran ulang secara otomatis pada saat harga berubah.

Contoh Lagging Indicator: Moving Average, MACD.

Leading Indicator  lebih tepat digunakan pada saat market sedang ranging /

bergerak sideways.

Lagging Indicator  lebih tepat digunakan pada saat market sedang trending /

bergerak dalam trend.

Indicators

Page 50: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 50/67

Indicators

Trend Indicator biasanya di plot pada bidang chart, di atas candlestick atau

 jenis data point lainnya. Trend indicator terus mengikuti pergerakan hargatanpa dibatasi oleh level-level tertentu.

Oscillator biasanya di plot pada bidang tersendiri, misalnya di atas atau di

bawah bidang chart. Oscillator di plot dalam kisaran level tertentu (misalnya

0% sampai 100%, atau -50 sampai 50), dan berfluktuasi melewati level tengah

tertentu (misalnya 50%, atau 0).

Trend Indicator lebih tepat digunakan pada saat market sedang trending /

bergerak dalam trend.

Oscillator  lebih tepat digunakan pada saat market sedang ranging / bergerak

sideways.

Indicators

Page 51: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 51/67

Indicators

Trend Indicator Oscillator

 Moving Average

 Bollinger Bands Envelopes Price Channels Ichimoku Kinko Hyo Parabolic Stop and Reversal (PSAR) Zig Zag Keltner Channels Pivot Points Standard Deviation (StdDev) Chaikin Money Flow

 Donchian Channels Coppock Indicator KST Indicator Linear Regression Wilder's Moving Average Alligator Fractal

 MACD

 Stochastics Relative Strength Index (RSI) William's %R Average True Range (ATR) Aroon Average Directional Index (ADX) Commodity Channel Index (CCI) DeMarker Force Index Rate of Change (ROC)

 Accumulation / Distribution (AD) Chaikin Oscillator Money Flow Index (MFI) On Balance Volume (OBV) Moving Average of Oscillator (OsMA) Bull Power Bear Power Mass Index Momentum Indicator Relative Vigor Index (RVI)

 TRIX Indicator Twiggs Momentum Oscillator Volume Accelerator / Oscillator (AC) Awesome Oscillator (AO) Gator Oscillator

Indicators – Moving Average

Page 52: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 52/67

Indicators   Moving Average

Moving Average (MA)Moving Average (MA) memplot rata-rata pergerakan harga yang telah terjadi, dan sering digunakan untuk

menentukan trend, serta menentukan timing dalam trading.

Ada 3 jenis moving average yang populer digunakan, berdasarkan cara penghitungan, antara lain:

Simple Moving Average (SMA)

Metode penghitungan paling sederhana, plot lebih kasar, bersifat paling lagging.

Exponential Moving Average (EMA)

Metode penghitungan lebih kompleks, plot lebih halus, bersifat lebih tidak lagging.

Linear Weighted Moving Average (LWMA)

Metode penghitungan paling kompleks, plot paling halus, bersifat paling tidak lagging.

Simple Moving Average (SMA) diplot dari hasil penghitungan rata-rata serangkaian data (misalnya Close Price) dalam

periode tertentu. Rumus penghitungan Simple Moving Average (SMA) adalah:

∑n / nContoh:

Daily Closing Price: 11,12,13,14,15,16,17

SMA lima hari pertama = (11 + 12 + 13 + 14 + 15) / 5 = 13

SMA lima hari kedua = (12 + 13 + 14 + 15 + 16) / 5 = 14

SMA lima hari ketiga = (13 + 14 + 15 + 16 + 17) / 5 = 15

Indicators – Moving Average

Page 53: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 53/67

Indicators   Moving Average

Exponential Moving Average (EMA)

Contoh: Exponential Moving Average dengan periode 10 pada chart daily

Indicators – Moving Average

Page 54: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 54/67

Indicators   Moving Average

Penggunaan Moving Average

Moving Average biasanya digunakan dengan cara / untuk:

1) Trend Identification

Untuk mengidentifikasi arah Trend, biasanya memakai periode Moving Average yang lebih panjang, misalnya 50,

100, atau 200.

1) Double Crossovers

Memakai 2 Moving Average, dengan periode lebih pendek dan lebih panjang, misalnya periode 10 dan 20, 7 dan 20,

5 dan 10, 13 dan 21, 8 dan 21, 21 dan 55, dan seterusnya. Metode ini dapat digunakan sebagai sinyal beli atau jual.

1) Price Crossovers

Serupa dengan Double Crossover, yaitu menggunakan 2 Moving Average, namun juga menggunakan letak harga

(Price) terhadap Moving Average dengan periode yang lebih kecil. Trend diidentifikasi dengan membaca letak harga

terhadap Moving Average periode besar, sedangkan sinyal beli atau jual dibaca dengan lokasi harga terhadap Moving

Average periode kecil.

1) Support dan Resitance

Moving Average juga dapat digunakan untuk membantu menentukan Support dan Resistance. Dalam Bullish Trend,

moving average dapat digunakan untuk memperkirakan Support, sementara dalam Bearish Trend, moving average

dapat digunakan untuk memperkirakan Resistance.

Indicators - MACD

Page 55: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 55/67

Indicators MACD

Moving Average Convergence-Divergence (MACD)Moving Average Convergence-Divergence (MACD) merupakan salah satu Oscillator yang paling populer dan paling

efektif.

Indikator MACD terdiri dari 3 bagian, yaitu:

 MACD Line

 Signal Line

 MACD Histogram

MACD Line dikalkulasikan dengan mengurangi dua Exponential Moving Average (EMA) dengan periode yang

berbeda. By default, parameter periode yang digunakan adalah 12 dan 26.

MACD Line = EMA (12) –  EMA (26)

Signal Line pada indikator MACD adalah EMA periode 9 dari MACD Line.

Signal Line = EMA (9) dari MACD Line

MACD Histogram merupakan hasil pengurangan dari MACD Line dengan Signal Line, dan di plot sebagai histogram.

MACD Histrogram = MACD Line –  Signal Line

Indicators - MACD

Page 56: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 56/67

Indicators MACD

Moving Average Convergence-Divergence (MACD)

Komponen MACD terdiri dari MACD Line, Signal Line, dan Histogram

MACD Line

Signal Line

Histogram

Indicators - MACD

Page 57: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 57/67

Indicators MACD

Moving Average Convergence-Divergence (MACD)

MACD pada umumnya digunakan dengan 2 cara, yaitu:

Signal Line Crossover: MACD Line memotong Signal Line:

 –  MACD Line memotong Signal Line dari bawah ke arah atas: Golden Cross / Bullish

Signal –  MACD Line memotong Signal Line dari atas ke arah bawah: Death Cross / Bearish

Signal

Center Line Crossover: MACD Line melewati level 0:

 –  MACD Line melewati level 0 dari bawah ke arah atas: Bullish Signal

 –  MACD Line melewati level 0 dari atas ke arah bawah: Bearish Signal

Indicators - MACD

Page 58: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 58/67

Indicators MACD

Moving Average Convergence-Divergence (MACD)

MACD Golden Cross dan Death Cross. Contoh:

Indicators – Bollinger Bands

Page 59: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 59/67

g

Bollinger Bands (BB)Pertama kali ditemukan oleh John Bollinger, Bollinger Bands merupakan indikator yang mengukur volatilitas

pergerakan harga instrumen finansial, yang divisualisasikan dengan garis yang digambar di atas dan di bawahMoving Average. Ukuran volatilitas yang dipakai adalah standar deviasi.

Bollinger Bands akan melebar apabila volatilitas meningkat, dan menyempit apabila volatilitas menurun.

Indikator Bollinger Band terdiri dari 3 bagian, yaitu:

Upper Band: Standar Deviasi positif dari Moving Average

Lower Band: Standar Deviasi negatif dari Moving Average

Mid Band: Moving Average. By default: SMA (20).

Upper Band = SMA (20) + (Standar Deviasi periode 20 x n); dimana n adalah level standar deviasi yang dipakai,

misalnya 1, 2, 2.5, 3, dst. Standar Deviasi yang paling umum digunakan adalah 1 dan 2.

Lower Band = SMA (20) - (Standar Deviasi periode 20 x n); dimana n adalah level standar deviasi yang dipakai,

misalnya 1, 2, 2.5, 3, dst. Standar Deviasi yang paling umum digunakan adalah 1 dan 2.

Mid Band = SMA (20)

Indicators – Bollinger Bands

Page 60: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 60/67

g

Bollinger Bands (BB)Mid Band, Upper Band, Lower Band

Indicators – Bollinger Bands

Page 61: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 61/67

g

Keunikan Bollinger Bands (BB) adalah bahwa indikator ini dapat digunakan dalam kondisi market trending

maupun ranging / sideways:

 Dalam kondisi market trending, harga cenderung terus bergerak di dekat Upper Band atau Lower Band

 Dalam kondisi market ranging, harga cenderung bergerak bolak-balik antara Upper Band dan Lower Band

Indicators – Bollinger Bands

Page 62: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 62/67

g

Penggunaan Bollinger Bands (BB)

Bollinger Bands dapat digunakan dengan beberapa cara. Bollinger Bands bukan sinyal beli atau jual,namun hanya merupakan indikasi kekuatan (strength) atau kelemahan (weakness) pergerakan harga.

Beberapa cara penggunaan Bollinger Bands antara lain:

 Mengidentifikasi area support dan resistance atau kondisi Jenuh Jual (Oversold) dan Jenuh Beli

(Overbought) Mengidentifikasi kekuatan trend

Dalam kedua aplikasi di atas, Bollinger Bands sering digunakan sebagai “Zona”, yaitu dengan cara

memakai 2 Bollinger Bands dengan standar deviasi yang berbeda, misalnya standar deviasi 1 dan 2.

Aplikasi terbaik untuk Bollinger Bands adalah sebagai zona, dan disertai dengan trend analysis,

misalnya dengan memakai Moving Average, Trend Line, dan sebagainya.

Page 63: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 63/67

Indicators – Stochastic Oscillator

Page 64: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 64/67

Stochastic OscillatorContoh: Stochastic menentukan area overbought / oversold

Indicators – Relative Strength Index (RSI)

Page 65: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 65/67

Relative Strength Index (RSI) adalah oscillator momentum yang mengukur kecepatan serta perubahan arah

pergerakan harga. RSI berfluktuasi antara 0 dan 100.

Pada umumnya, RSI diinterpretasikan sebagai Overbought apabila berada di atas level 70, dan Oversold apabila

berada di bawah level 30. Selain itu, signal juga dapat terjadi apabila RSI melewati level 50.

RSI hanya terdiri dari 1 garis, dan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

RSI = 100  – { 100 / (1 + RS) }

RS = Average Gain / Average Loss

RSI pada umumnya digunakan dengan periode default 14. Namun banyak trader juga menggunakan periode 10.

Sama seperti Stochastic dan oscillator lainnya, RSI berfungsi paling baik pada kondisi market ranging / sideways,

dimana trader dapat menggunakan oscillator seperti Stochastic atau RSI sebagai signal beli atau jual.

Indicators – Stochastic

Page 66: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 66/67

Relative Strength Index (RSI)Contoh: RSI menentukan area overbought / oversold

Page 67: Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

7/21/2019 Bahan Presentasi Technical Analysis Phillip Sec Indo

http://slidepdf.com/reader/full/bahan-presentasi-technical-analysis-phillip-sec-indo 67/67

Research Division

PT. Phillip Securities IndonesiaTelp: +62-21-57900800

E-mail: [email protected]

Thank YouGood Luck in Trading