Top Banner

of 39

Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

Jul 08, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    1/109

    Bahan Kultum

    Malam Pertama  

    MMAAR R HHAABBAA N N 

    YYAA R R AAMMAADDHHAA N N 

     Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

    ⎛ν⊂ ⇒ζΤ⇔↓™  ≥ζΞ⇔↓™ σϖπ⇔°∈⇔↓ ″ℵ ãΠπΛ⇔↓ 

    τΧΛ∅™ τ⇔↓ ⎛ν⊂™ ΠπŒ°⇓Πϖℜ σϖνℜΡπ⇔↓ √Ρ⊗↓ Π∈±°⇑↓ σϖ∈π÷↓ 

     Bapak-bapak, Ibu-ibu dan Saudara-saudara, Jamaah Qi- yamu Ramadhan yang dirahmati Allah SWT. 

    lhamdulillah, atas izin dan karunia Allah SWT.dapatlah pada malam hari ini, ma-lam pertama

    di bulan Ramadhan, kem-bali kita bisa berkumpul, bertemu muka, sekaligus bersila-turrahmi, di

    rumah Allah yang suci dan mulia ini, guna

    1

     bersama-sama melaksanakan serangkaian ibadah Qiyamu

    Ramadhan sebagai salah satu upaya kita menghidup-hi-dupkan bulan Ramadhan.

     Para Jamaah rahimakumullah.

    Bertemunya kita pada bulan Ramadhan tahun ini,

    merupakan perwujudan dari kerkabulnya doa kita yang telah

    kita mohonkan pada Ramadhan tahun lalu. Oleh karenanya bersyukurlah kita kepada Allah yang telah mempertemukankita pada bulan yang penuh berkah ini, sebab tidak sedikit

    kaum Muslimin yang tidak sempat bertemu dengan bulan

    Ramadhan. Berapa banyak saudara-saudara kita, teman-teman kita, sahabat-sahabat kita, tokoh-tokoh kita yang telah

     pergi mendahului kita, kembali ke khadirat-Nya, sehingga

    Ramadhan tahun lalu merupakan Ramadhan terakhir bagi

    mereka.

     Jamaah sekalian.

    Suatu tradisi yang biasa Rasulullah lakukan setiap

    menjelang tibanya bulan Ramadhan, adalah menyampaikankhutbah di hadapan para sahabat dan kaum muslimin yang

    isi khutbah tersebut sebagaimana termuat dalam kitab At-Targhib, Juz 2 halaman 217 dan 218 yang ditulis oleh ImamIbnu Khuzaimah, adalah sebagai berikut :

    “Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan

    2

    A

     

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    2/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    3/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    4/109

      4

    amal jariah, misalnya memberikan bantuan kepada fakir

    miskin, orangtua jompo, anak yatim, anak terlantar dan putus sekolah, memberikan bantuan dalam hal pemba-

    ngunan, pemeliharaan dan pemakmuran masjid, musalla dan

    tempat-tempat ibadah ummat Islam lainnya, memberikan

     bantuan dalam hal pembangunan dan kelangsungan belajarsiswa/santri di lembaga-lembaga pendidikan, dan sebagai-

    nya. Bagi pimpinan kantor/instansi atau perusahaan, bantu-

    lah para pegawai ata karyawannya, terutama para pegawai/

    karyawan kelas menengah ke bawah (seperti para buruh, para pembantu/pelayan dan sebagainya), berupa in-faq,shadaqah dan zakat atau bantuan berupa paket Ramadhan,

    santunan Ramadhan dan sebagainya).

    Keduabelas, adalah empat perkara yang dipesankan

    Rasulullah SAW. agar di bulan Ramadhan ini diterapkan

    dan diperbanyak. Dua perkara yang pertama adalah mela-

    kukan perbuatan yang sekiranya dapat menyenangkan Al-lah, yaitu melaksanakan segala perintah-Nya dengan mela-

    kukan ibadah sebanyak-banyaknya dan berbuat baik pada

    sesama, dan meninggalkan segala apa yang dilarang-Nya.Kemudian dua perkara yang ke dua adalah memohon ke-

     pada Allah agar di masukkan ke dalam Sorga-Nya dan

    dihindarkan dari azab siksa neraka. Yang terakhir ini dapatkita mohonkan lewat doa dan permohonan kepada Allah

    SWT.

    Yang terakhir, ketigabelas, dinyatakan oleh Rasul-

    ullah SAW. bahwa barangsiapa yang memberi minum

    kepada orang yang sedang berpuasa manakala ia bebuka

    7

    (saat tibanya berbuka puasa), nanti oleh Allah akan diganti

    ganjarannya kepada yang bersangkutan berupa pem-berianminum di yaumil akhir (padang mahsyar) dari air telaga ke-

     punyaan Allah, yang apabila meminum air telaga tersebut,

    dapat meng-hilangkan haus dahaga selama-lamanya, sampai

    ia masuk sorga.

    Demikian beberapa pesan Rasulullah SAW. yang

     beliau ungkapkan pada setiap menjelang bulan Ramadhan,

    semoga kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran da-rinya untuk kita jadikan pedoman di dalam berbuat dan beramal ibadah di bulan Ramadhan yang penuh berkah,

    tahun ini. Marilah kita pelajari dan kaji ulang segala rukun,

    sunnah, hik-mah dan pengetahuan tentang puasa Ramadhan,sehingga puasa kita tahun ini benar-benar penuh makna dan

    diterima oleh Allah SWT.

    Demikian uraian singkat yang bisa kami sampaikandalam kesempatan kultum malam ini, semoga ada manfaat-

    nya bagi kita semua.

     Marhaban ya Ramadhan

     Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

    8

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    5/109

      5

    Bahan Kultum

    Makam Kedua  

    K K OO N NSSEEPP DDAASSAAR R  PPUUAASSAA 

     Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

    ◊°∧ℵ↓ σ⇑°ρ∧ℵ ⇒°ϖΞ⇔↓ ⊃Ρ∏ ⎝Θ⇔↓ ãΠπΛ⇔↓ σ⇑↓υ⇓υλ⎜ ⎛λ⇔ ⇒↓Ρλ⇔↓ σϖρ⇑Απ⇔↓ ⎛ν⊂ ⇒ζℜ⎨↓ 

    τ⇔↓⎢◊↓Π©⊗↓ ⇒°⎜⎨↓™ ⎡⇔°ϖν⇔↓ ⇐↓υβ σϖϕΦπ⇔↓ ®ΠΧ⊂↓ΠπŒ ◊↓Π©⊗↓™ τ⇔ µ⎜Ρ⊗⎨ ®Π≡™ ã↓⎨↓ 

    √Ρ⊗↓ ⎛ν⊂ ∨ℵ°±™ θνℜ™ ο∅ θ©ν⇔↓ τ⇔υℜℵ™ 

    τ±°Λ∅↓™ τ⇔↓

     ⎛ν⊂™ΠπŒ

     σϖνℜΡπ⇔↓™

     ⁄ƒϖΧ⇓⎨↓

     

    Π∈±°⇑↓ σ⎜Π⇔↓ ⇒υ⎜ ⎛⇔↓ ◊°Τ≡°± θ©∈Χ× σ⇑™ 9

     Bapak-bapak, Ibu-ibu dan Saudara-saudara Jamaah Qi-

     yamu Ramadhan yang dirahmati Allah SWT.

    tas pertolongan dan rahmat Allah SWT.alhamdulillah kita dapat melakukan start

    dengan baik di hari pertama di bulan

    Ramadhan ini, kendati mungkin sebagian besar kita agak

     payah melakukannya, hal ini dikarenakan kondisi pencer-naan perut kita masih dalam tahap asimilasi atau penye-

    suaian. Keadaan seperti ini barangkali akan berlangsung be-

     berapa hari, dan hal ini tentunya dapat kita maklumi, dan

    kita tidak perlu mempersoalkan, karena toh lama-lama akanmenjadi biasa dan perut kitapun dapat menyesuaikan. Yang penting bagi kita adalah menjadikan keimanan sebagai san-

    daran utama dalam pelaksanaan ibadah puasa kita, sehingga

    dalam kondisi bagaimanapun juga, bukan menjadi pengha-lang bagi kesempurnaan dan keutuhan puasa kita.

     Hadirin para Jamaah Shalat Tarawih rahimakumullah.

    Pada kesempatan kultum di malam ke dua di bulan

    Ramadhan ini, kami akan menguraikan sedikit tentang Kon-

    sep Dasar Puasa, terutama berkenaan dengan  pengertian

    dan rukun puasa.

     Jamaah sekalian.

    10

    Kata  puasa  berasal dari bahasa Arab yaitu  Ash-

    Shiyam, yang diambil dari kata Shama yang berarti  Mena-

    han, tidak berpindah dari suatu keadaan ke keadaan yang

    A2

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    6/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    7/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    8/109

      8

    mengikatkan hati, dengan bersengaja (dalam keadaan sadar)

    semata-mata hanya karena Allah (lillaahi ta’ala) untukmelakukan puasa di siang hari, guna meraih keridhaan Allah

    SWT. Tanpa niat, puasa menjadi tidak sah. Rasulullah

    SAW. bersabda :

    ¹«¯\À‡ØŸzk«[−_£¯\Àˆ«[dÀ_¿°«µ¯ 9

    “Barangsiapa tidak berniat akan berpuasa sebelum terbit fajar, maka tak ada puasa baginya” (HR. Abu Daud).

    Kapan niat dilakukan? Berdasarkan haditsRasulullah di atas, niat dilakukan pada malam hari sebelum

     berpuasa. Entah setelah ber-buka puasa kemudian

    meniatkannya untuk berpuasa lagi besok harinya, entahsetelah shalat Maghrib, setelah shalat Isya’, setelah shalat

    Tara-wih, ketika menjelang tidur, ketika makan sahur ataumenjelang waktu imsak. Pendeknya asal dilakukan padamalam hari.

    Menurut kebanyakan jumhur ulama berpendapat

     bahwa keha-rusan berniat puasa pada malam hari hanyamutlak diwajibkan apabila seseorang ingin mengerjakan

     puasa wajib, seperti puasa Ramadhan misalnya. Juga yang

     bersangkutan terbebas dari masalah kelupaan, sebab persoalan lupa merupakan persoalan di luar kemampuan

    ma-nusia, dan memang Allah SWT. tidak membebankan

    dosa bagi hamba-Nya yang terlupa. Firman Allah SWT. :

    \¯µ¨«¼¹^°bÈr[Ô°ÀŸm\´j°¨À¬—À«¼ 

    °¨^½¬£av°˜b 

    “Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf

    (lupa) padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang

    disengaja oleh hatimu” (QS. Al-Ahzab ayat 5).

    Sedangkan terhadap pelaksanaan puasa sunat (tathawwu’),tidak me-ngapa jika niat baru dilakukan pada siang hari

    (saat berpuasa). Hal ini sesuai dengan sebuah hadits yangmenceritakan bahwa pada suatu hari

    10

    Rasulullah SAW. tiba di rumah Aisyah (isteri beliau),kemudian bertanya, “Wahai Aisyah, adakah makanan yang

    dapat kita makan hari ini?”, Aisyah menjawab, “Tidak ada

     ya Rasulullah”. “Kalau begitu”, kata Rasulullah, “Akuakan berpuasa hari ini”.

    Kedua, “Menahan diri dari apa-apa yang dapat

    membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga terbenam

    matahari”.

    Firman Allah SWT. :

    Às«[°¨«µÀ_c¿Åcn[½^zƒ[¼[½¬§¼ [½°b[°fzk«[µ¯u½~×[Às«[µ¯À^×[ 

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    9/109

      9

    °c³[¼ µ·¼zƒ\_b×¼ −À«[Å«[¯\Àˆ«[ vk°«[ÅŸ²½§\— 

    “ Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih

    dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah

     puasa itu sampai malam, (tetapi) janganlah kamu campuri

    mereka itu (isteri-isteri kamu), se-dangkan kamu beri’tikaf

    dalam masjid” (QS. Al-Baqarah ayat 187).

    Berbuhungan dengan benang putih dan benang hitamyang disebutkan dalam ayat di atas, ada kisah jenaka yang

    diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Kisah tersebut

    menceritakan bahwa dulu ada seo-rang sahabat Nabi yangterkenal taat beribadah bernama Adi bin Hatim. Karena

    saking fanatiknya ia terhadap ayat di atas, sehingga di atas

    kasur tempat tidurnya, ia letakkan dua helai benang berwarna hitam dan

    11

    dan putih. Pada saat bersahur (makan sahur), selalu ia lihat

    dan perhatikan kedua helai benang ini. Selama ia belummampu membeda-kan, mana benang yang putih dan mana

     benang yang hitam, ia masih menyantap makanan sahurnya.

    Baru setelah fajar menyingsing, dan ia sudah mampu

    membedakan mana benang putih dan mana benang hitam, barulah ia menghentikan makan sahurnya. Ketika hal ini

    disam-paikan kepada Rasulullah SAW. beliau tersenyumdan berkata, “Kasur tempat engkau meletakkan kedua helai

    benang itu terlalu luas, wahai Adi”, maksudnya benanghitam dan benang putih jangan diartikan yang

    sesungguhnya, karena benang hitam yang dimaksudkan ayat

    tersebut adalah gelapnya malam dan benang putih adalahmerahnya fajar tanda hari telah siang.

    Sekarang timbul pertanyaan. Apa saja yang dapat

    membatalkan puasa? Berdasarkan beberapa haditsRasulullah dan menurut jumhur ulama, disebutkan bahwa

     paling tidak ada delapan hal yang dapat mem-batalkan

     puasa, yaitu :

    1.  Makan dan minum dengan sengaja;2.  Melakukan hubungan suami isteri

    (jima’/bersetubuh);

    3.  Mengeluarkan air mani dengan sengaja;4.  Memasukkan sesuatu benda ke dalam rongga badan

    melalui lobang yang terbuka dengan sengaja;

    5.  Muntah dengan sengaja;

    6.  Haid dan Nifas bagi wanita;7.  Orang yang berpuasa, tiba-tiba diserang penyakit

    gila;

    8.  Sengaja membatalkan niat puasa.

    O 12

    PPUUAASSAA DDAALLAAMM LLIINNTTAASSAANN 

    SSEEJJAARRAAHH 3

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    10/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    11/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    12/109

      12

    u½¸À«[ÂÇzŸ °¬~¼¹À¬—ã[Ŭ‡Á_´«[¯v£ ¯½¿[½«\£ I[x·\¯ª\¤Ÿ Æ[y½ƒ\—¯½ˆb 

    µ¯−ÀÎ[z~[Å´^¼Å~½¯¹ÀŸã[Åk³p«\‡ Å~½°^¥n[\³[:ª\¤Ÿ Å~½¯¹¯\ˆŸ 

    °·¼v— 16

    ¹¯\Àˆ^z¯[¼¹¯\ÀˆŸ°¨´¯ 

    “Nabi SAW. datang ke Madinah dan dilihatnya orang-orang Yahudiber-puasa pada hari Asyura. Maka tanya Nabi : Ada apa ini?. Ujar

    mereka : Hari baik, disaat mana Allah membebaskan Nabi Musadan Bani Israil dari musuh mereka, hingga dipuasakan oleh Musa.Maka sabda Nabi SAW. : Saya lebih berhak terhadap Musadaripada kamu. Lalu beliau ber-puasa pada hari itu dan menyuruhorang agar berpuasa”.

    Motif atau tujuan puasa yang dilakukan oleh ummatterdahulu, antara satu dengan lainnya memang berbeda-beda,sesuai dengan keperluan masing-masing. Demikian juga dengandiperintahkannya puasa bagi ummat Islam, tentu mempunyaimaksud dan tujuan yang tidak sama dengan tujuan puasa umat-umat terdahulu.

     Adapun tujuan puasa menurut Islam adalah dalam rangkameningkatkan harkat dan derajat manusia di sisi Allah, ke puncakkehi-dupan rohaniah yang paling tinggi dan mulia, yaitu inginmencapai pre-dikat taqwa, dengan sebutan muttaqien, yaituderajat yang paling tinggi da mulia di sisi Allah. Padanya akanterpancar pribadi muslim yang luhur dan berakhlak terpuji, sertasanggup membina diri menjadi pribadi yang tangguh, sanggupberprilaku jujur dan bertindak adil.

    Nah, kalau kita ingin melihat bentuk, motivasi dan tujuanpuasa menurut Islam dan membandingkannya dengan puasadalam agama-agama lain, atau puasa yang dilakukan oleh ummat-ummat terdahulu, maka tidak berlebihan kiranya jika kita katakanbahwa puasa di dalam Islam lebih sempurna dari segala bentukpuasa manapun, karena syariat Islam secara umum memangbersifat pelengkap dan penyempuna.

    17

    PPUU A ASS A A A ADD A ALL A AHH PP A ANNGGGGIILL A ANN KKEEIIMM A ANN A ANN 

    anggilan Allah terhadap orang-orang yang berimanagar mengabdi kepada-Nya ditegaskan dalam

    banyak ayat Al-Qur’an yang jumlahnya tidak kurangdari 89 ayat, dianta-ranya dapat kita lihat dalam

    surah Al-Hajj ayat 77, Allah menyerukan :

    [¼v_—[¼ [¼vk~[¼[½˜§y[[½´¯[µ¿x«[\¸¿Ô¿ 

    P

    4

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    13/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    14/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    15/109

      15

    PPUU A ASS A A DD A ANN 

    PPEENNGGEENNDD A ALLII A ANN HH A AWW A A NN A AFFSSUU 

    etika perang Badar usai yang melibatkan kuranglebih 300 tentara muslim melawan 1000 tentarakafir quraisyyang berakhir dengan kemenangan di pihak kaum

    mus-limin, hal ini membawa kegembiraan tersendiri bagi parasahabat. Na-mun kegembiraan ini terhenti seketika, tatkalaRasulullah SAW. mengu-capkan selamat datang kepada parapejuang Islam dan menyatakan bahwa perang Badar yang telahusai, hanyalah sebuah perang kecil, se-dangkan perang yanglebih besar sedang menanti dan berada di depan mata. SabdaRasulullah SAW. :

    z_§×[u\¸k«[Å«[zœ‡×[u\¸k«[µ¯\´˜jy 

    “Kita ini telah kembali dari peperangan yang kecil menuju ke pepe-rangan yang besar”.

     Apa gerangan peperangan yang besar itu? Tidak lain dan tidak

    bukan adalah peperangan melawan hawa nafsu.

    Di dalam diri kita terdapat dua bentuk nafsu yang bertolakbe-lakang, yakni Nafsu Rububiyah (nafsu yang baik danmembangun/ kontruktif) yang apabila dimanfaatkan akan

    melahirkan tindakan-tindak-an dinamis dan berkemajuan.Disamping itu, terdapat pula nafsu yangmerusak, destruktif, yang apabila diperturutkan akanmendatangkan

    22 kemudharatan dan kerugian yang besar, baik terhadap diri sendiri,bahkan dapat pula merugikan orang lain. Nafsu yang merusak iniadalah seperti Nafsu Syaithaniyan (Nafsu Syetan), NafsuBahimiyah (Nafsu ke-binatangan) dan Nafsu Subu’iyyah (Nafsukebuasan/kebiadaban/kesera-kahan) merupakan sekumpulannafsu yang selalu mengajak kepada ke-jahatan yang perlu kitawaspadai setiap saat.

    Nafsu yang berusak atau sering kita sebut hawa nafsu,hendak-lah selalu kita kendalikan dengan baik. Dan memangmengendalikan hawa nafsu merupakan perjuangan yang besar,melebihi perjuangan dalam memenangkan perang Badar.

    Didalam memperjuangkan melawan hawa nafsu, ada tigake-mungkinan hasil yang dicapai. Kemungkinan pertama, kalah.

     Artinya ia tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya, bahkan iadiperbudak oleh hawa nafsunya, sehingga orang yang seperti inidinyatakan oleh Allah sebagai orang yang menuhankan hawanafsunya. Firman Allah dalam Al-Qur’an :

    ¹½·¹¸«[xsb[µ¯d¿ÆzŸ[ 

    “Adakah engkau lihat (hai Muhammad), orang yang menjadikanhawa nafsunya sebagai Tuhan” (QS. Al-Jatsiyah ayat 23).

    5

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    16/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    17/109

      17

    ibadah sosial, seperti bersedekah, saling tolong menolong antarsesama dan sebagainya. Upayakanlah banyak bangun daripada

    tidur sepanjang bangun kita dipergunakan kepada hal-hal yangmenda-tangkan manfaat. Tetapi kalau bangun kita ternyata justerubanyak men-datangkan mudharat atau dipergunakan kepada-hal-hal yang tidak ber-faedah, seperti misalnya main kartu, dominodan sebagainya yang nota-bena agar puasa tidak terasa lapar danhaus, dan waktu berlangsung tidak terasa, maka tidur barangkaliakan lebih baik, sebab kata Rasulul-lah “Tidurnya orang yangsedang berpuasa merupakan ibadah” :

    ºu\_—°Î\ˆ«[¯½³ 25

    Sedikit bicara, maksudnya bicaralah seperlunya saja, jangan ngerumpi berlebihan hingga tak cukup waktu atau dapatmenimbulkan perselisihan sesama. Menurut Umar bin Khaththab, :“Puasa itu bukan hanya menahan diri dari makan dan minum,

    akan tetapi juga menahan diri dari dusta, dari perbuatan yangsalah dan dari tutur kata yang sia-sia”.

    Bertahan dari gangguan manusia, maksudnya kita janganme-layani orang yang memarahi kita, atau orang yang memancingkema-rahan kita, misalnya dengan mengejek kita, mencaci makikita, meng-gunjing kita bahkan memfitnah kita dan sebagainya.Hadapilah semua-nya dengan sabar dan lapang dada.

    Konsentrasikanlah hati dan pikiran kita bahwa kita sedangberibadah (puasa) karena Allah.

    Sabda Rasulullah SAW. :

    hŸz¿ØŸ\°Î\‡°§vnDz\§[wÊŸ »´j¯\Àˆ«[ Å³É:−¤À¬Ÿ¹°b\ƒ¼Ç¹¬b\£Ëz¯[²ÊŸ−¸k¿×¼ 

    OµÀbz¯N°Î\‡ 

    “Puasa itu merupakan benteng. Maka jika salah seorang diantarakamu berpuasa, maka janganlah ia berkata keji dan mencaci maki

    sesama. Seandainya ada orang yang mengajaknya berkelahi ataumemarahi/ mencaci makinya, hendaklah dikatakan kepadanya :saya ini berpuasa (tiga kali)” (HR. Bukhari dan Abu Daud).

    Sedikit makan, maksudnya dalam berpuasa sepertiketika

    26berbuka dan makan sahur hendaklah sesederhana mungkin.

    Jangan memperturutkan kehendak nafsu. Tahanlah dorongannafsu makan dan minum yang tak terkendali. Janganlah berpuasadi siang hari dibalas dengan makan minum sepuas-puasnya padasaat berbuka. Sungguh yang sedemikian, sama sekali tidakmenguntungkan. Tapi justeru banyak mengakibatkan kerugian,baik dari segi kesehatan maupun dari segi ke-jiwaan.

    Seorang Filosof Islam Yahya bin Muadz Ar-Razi  pernah

    berkata“Perangilah hawa nafsumu, kata beliau, dengan ketaatan kepada Allah dan Riyadhah”.

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    18/109

      18

      Riyadhah adalah segala upaya untuk melakukan tindakan,se-perti meninggalkan tidur (mengurangi tidur), sedikit bicara,

    bertahan dari gangguan manusia, dan sedikit makan.

    Dengan sedikit tidur, diharapkan keinginan-keinginan hatiakan menjadi baik. Dengan sedikit bicara, akan timbul kesadarankehati-ha-tian yang pada gilirannya dapat menyelamatkanseseorang dari berba-gai bahaya dan tipu daya, terutama bahaya-bahaya yang disebabkan oleh lidah tak bertulang.

    Dengan bersabar dalam menghadapi segala macamgangguan manusia, diharapkan ia akan mencapai derajat orang-orang yang ber-predikat shaabiriin  yang selalu dekat dengan Allahbahkan selalu ber-sama Allah kapan saja dan di mana saja iaberada. Bukankah Allah itu selalu bersama orang-orang yangsabar?

    Dengan mengurangi makan, akan dapat melemahkankese-nangan-kesenangan hawa nafsu, karena di dalamkerakusan makan,

    27terdapat kekerasan hati, sehingga seseorang cenderung sukamemban-del, sukar menerima saran dan nasehat. RasulullahSAW. berpesan : “Terangilah hatimu dengan lapar dan haus sertarajinlah untuk terus mengetuk pintu Sorga dengan lapar dan haus

    itu pula. Karena pahala dalam menjalani semua itu seperti pahalaorang yang berjihad/berpe-rang di jalan Allah. Sesungguhnya tiadasebuah amalpun yang lebih di-cintai Allah, kecuali lapar dan haus.Dan orang-orang yang memenuhi perutnya dengan berlebihan,tidak akan dapat memasuki kerajaan langit, serta akan kehilanganbetapa manisnya ibadah”.

    Mudah-mudahan dengan menahan lapar dan dahagaselama kita berpuasa di bulan Ramadhan ini, serta menahan

    segala sesuatu yang dapat membatalkan atau mengurangikeutuhan nilai puasa, mudah-mudahan dapat menambahmanisnya ibadah kita kepada Allah. Abu Bakar Ash-Shiddiq r.apernah berkata : “Aku tidak pernah kenyang karena makan setelahaku masuk Islam, semua itu justeru dapat mem-bawaku betapamanisnya beribadah kepada Allah. Dan aku tidak pernah segarkarena minum, tapi semua itu justeru menambah kerinduankuuntuk bertemu dengan Tuhanku”.

    28

    PPUU A ASS A A DD A ANN PPEENNYYUUCCII A ANN JJIIWW A A 

    anusia diciptakan Allah, tidak saja berupa jasmaniatau badan kasar, tetapi juga berupa rohani atau

     jiwa. Bah-kan kedudukan rohani atau jiwa lebihtinggi dibanding-kan kedudukan jasmani. Sebab

    yang menentukan gerak-gerik aktivitas manusia justeru ditentukan

    M

    6

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    19/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    20/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    21/109

      21

    membersihkan rohani manusia. Karena kebersihan rohanimerupakan syarat mutlak bagi seorang hamba yang kepingin

    memperoleh ridha Al-lah SWT. Firman Allah dalam Al-Qur’an :

    ©^yÅ«[Á˜jy[ »´Ï°°«[´«[\¸c¿Ô¿ Á¬ru[¼ ¾u\_—ÁŸÁ¬rvŸ »À‹z¯»À‹[y 

    Ác´j 

    “Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhan-Mu denganhati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaahhamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam Sorga-Ku” (QS. Al-Fajrayat, 27-30).

    Semoga puasa yang kita jalankan di bulan Ramadhan ini

    dapat berfungsi sebagai pembersih jiwa kita masing-masing untukmencapai jiwa yang tenang, yaitu jiwa yang selalu stabil, konstandan istiqamah, baik dalam suka maupun di dalam duka. Marilahkita perbaharui terus kesucian jiwa kita dengan banyak beribadahkepada Allah serta beramal shaleh, karena orang yang selalumembersihkan jiwanya adalah orang yang sangat beruntungdalam pandangan Allah. Sebaliknya, orang yang tidak mauberusaha untuk membersihkan jiwanya, apalagi jika malah

    mengotorinya, maka merugilah orang ini. Firman Allah SWT. :

    \¸~uµ¯]\rv£¼ \¸§{µ¯p¬Ÿ[v£ 

    “Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya. Dansungguh merugilah orang yang mengotorinya” (QS. Asy-Syams

    ayat 9-10).33

    PPUU A ASS A A MMEENN A ANN A AMMKK A ANN KKEEDDIISSIIPPLLIINN A ANN 

    ersoalan disiplin adalah persoalan yang tidak asinglagi bagi kita. Sejak dulu hingga sekarang semakinramai dibi-carakan. Apapun alasannya, disiplinadalah sesuatu yang sangat dibutuhkan dan kita

    perlu meningkatkan disiplin itu. Kenapa de-mikian? Karena disiplinmerupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan kita,dan ia merupakan suatu sikap yang berkaitan erat de-ngan

    kenyataan manusia sebagai makhluk yang berakal budi danberke-hendak bebas. Sikap disiplin ini jika diterapkan dandikembangkan, me-mungkinkan manusia dapat mencapaikemajuan dalam hidupnya.

    Dalam kehidupan masyarakat masalah disiplin memangmasih merupakan persoalan yang ruwet, lantaran mungkin karenabelum diberi bentuk yang konkrit. Bahkan secara jujur kitapun

    harus mengakui bahwa masyarakat kita nampaknya masih belumtergolong masyarakat yang berpola hidup disiplin. Tengok sajamisalnya bagaimana orang-orang dengan seenaknya membuangsampah di sembarang tempat. Tengok pula bagaimana ulah parapengemudi di jalan raya, dan bagaimana ulah para penumpang

    P

    7

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    22/109

      22

    yang suka berebutan dan berjejal tatkala menaiki bis ataukendaraan umum lainnya, dan sebagainya.

    Memang ruwet, betul-betul ruwet, di satu pihak kita semuame-nyadari betapa pentingnya disiplin, namun dilain pihak tingkahlaku kita sehari-hari justeru masih jauh dari kedisiplinan. Dengankata lain, kesa-daran berdisiplin dengan tindakan yang terlihatsehari-hari, masih ter-bentang jarak yang sangat jauh.

    34

    Masalah disiplin adalah masalah kesadaran diri pribadi. Iaber-ada di dalam diri manusia. Ia bukan merupakan faktor yangsemata-ma-ta dipengaruhi oleh pihak luar diri manusia. Jadi,perwujudan disiplin da-lam kehidupan nyata sehari-hari sangattergantung pada kesadaran diri pribadi masing-masing.

    Dapat dikatakan bahwa disiplin adalah kesediaan untuk

    melaku-kan kewajiban atau mentaati peraturan serta tata tertibyang berlaku. Bukan karena paksaan dari luar, tapi karenakesadaran dalam diri bah-wa sebagai manusia yang bermartabat,kita harus menegakkan disiplin. Dengan demikian jelaslah bahwadisiplin adalah suatu sikap khas yang bersifat manusiawi.

    Islam sebagai agama yang mengatur kehidupan pribadidan masyarakat pada prinsipnya sangat menjunjung tinggi nilai-

    nilai kedisip-linan. Sehingga segala macam bentuk ibadah ritualdalam Islam senan-tiasa didasarkan atas kedisiplinan. Sepertiibadah shalat umpamanya, sangat banyak ajaran shalat yangmensyaratkan adanya kedisiplinan, seperti tentang penentuan

     jadual waktu shalat, ketentuan rakaat, keter-tiban bacaan dangerak laku shalat. Firman Allah SWT. :

    d³\§º½¬ˆ«[²[ º½¬ˆ«[[½°À£\Ÿ \b½£½¯\_c§µÀ´¯Ì°«[Ŭ— 

    “ Maka dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat merupakankewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yangberiman” (QS. An-Nisa ayat 103).

    35Kemudian, “Amal perbuatan yang paling utama” kata Rasulullah,adalah Shalat tepat pada waktunya”. Bahkan beliaumenganjurkan agar shalat di awal waktu, itu lebih utama lagi.

    \¸c£¼Å¬—ºØˆ«[ : ª\£ I−ŒŸ[ª\°—×[Â[ 

    “Amal perbuatan apakah yang paling utama? Berkata (RasulullahSAW) shalat tepat pada waktunya” (HR. Bukhari-Muslim dari IbnuMas’ud).

    ã[²ÊŸ °¨c£¼ª¼ÇÅŸ°¨b؇[½¬‡¼ °¨«¡—\Œ¿ 

    “Dan kerjakanlah shalat-shalat kamu pada awal waktumu, karena Allah akan menggandakan pahala untuk kamu” (HR. Thabrani).

    Shalat lima waktu sehari semalam merupakan saranalatihan dan pendidikan kedisiplinan. Dengan waktu shalat yang

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    23/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    24/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    25/109

      25

    yang merusak, niatan-niatan yang rendah dan pikiran-pikir-anduniawi.

    Seseorang yang berada pada tingkatan puasa khususilkhusus ini, disamping mampu menahan diri dari makan danminum, melakukan hubungan seksual dan dari perbuatan pancaindera yang merusak, ia juga mampu menahan diri dari niatan-niatan, pikiran-pikiran yang buruk atau jahat, seperti perasaan iridan dengki, perasaan riya, takabbur, mau menipu, memfitnah,mengadu domba dan sebagainya. Puasa pada tingkat ini adalahpuasanya para Nabi, Shiddiqien dan Muqarrabiin.

    Dari penjelasan di atas, barangkali kita bisa mengevaluasidiri kita masing-masing, pada tingkatan yang mana kira-kira kitaberada. Jika sekiranya peringkat puasa kita masih tergolongawwam, tentu kesem-patan untuk meningkatkannya ke jenjangkhusus, atau minimal mende-kati, masih ada.

    Untuk mencapai ke peringkat puasa khusus, diperlukanpaling tidak enam hal yang harus dipatuhi.

    Pertama, menjaga pandangan mata dari segala yangtercela atau yang dapat melalaikan hati dari mengingat Allah.

    40Rasulullah SAW. bersabda :

    ã¹´˜«À¬^[¯\¸~µ¯¯½°¯°¸~ºz”´«[ \³\°¿É−j¼|—ã[¶\bÓã[µ¯\Ÿ½r\¸§zbµ°Ÿ 

    ¹_¬£ÅŸ¹b¼Ønvk¿ 

    “Sekilas pandangan mata, adakalanya merupakan sebuah anakpanah yang berbisa diantara panah-panah Iblis yang terkutuk.Maka barangsi-apa menahan dirinya dari pandangan seperti itu,karena rasa takutnya kepada Allah, maka Allah SWT. akanmelimpahkan kepadanya keimanan yang terasa amat manisdalam hatinya” (HR. Al-Hakim).

    Kedua, mejaga lidah dari ucapan-ucapan yang sia-sia,seperti berdusta, menggunjing, memfitnah, mencaci maki,menyinggung perasa-an orang lain, menimbulkan pertengkaransesama, akibat perbuatan-lidah dan sebagainya.Rasulullah SAW. bersabda :

    °§vn[¯½‡¯½¿²\§[w\Ÿ »´j¯\Àˆ«[

     

    [vn[¹^\~²\Ÿ`s¿×¼xϯ½¿hŸz¿ØŸ °Î\‡Á³[−¤À¬Ÿ¹¬b\£¼ 

    “Puasa itu perisai. Maka apabila salah seorang kamu berpuasa,maka janganlah ia menuturkan kata-kata keji, janganlah pula

    menyebarluaskan41

    kata-kata keji tersebut. Dan apabila seseorang sedang memakinyaatau memberikan pukulan padanya, maka (jangan kamu balas),tapi katakan-lah, saya sedang berpuasa” (HR. Muslim dari AbuHurairah).

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    26/109

      26

     Ketiga, menahan diri dari pendengaran atau

    mendengarkan se-suatu yang dibenci oleh Allah. Sepertimendengarkan berita bohong, mendengarkan gunjingan dansebagainya.

    Perlu kita ingat bahwa segala sesuatu yang haramdiucapkan, haram pula didengarkan. Karena itu Allahmenyamaratakan antara orang yang suka mendengarkan yangharam dengan orang yang memakan harta yang haram,

    sebagaimana firman-Nya :

    do«²½¬§[]x¨¬«²½˜°~ 

    “Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar beritabohong dan banyak memakan makanan yang haram” (QS. Al-

    Maidah ayat 42).

    Kemudian sabda Rasulullah SAW. :

    °fÛ[ÅŸ²\¨¿zƒ™°c°«[¼]\cœ°«[ 

    “Orang yang menggunjing dan yang suka mendengarkan

    gunjingan ada-lah serupa dalam dosa” (HR. Ath-Thabrani).

    Keempat. Mencegah semua anggota tubuh lainnya dariperbu-atan haram. Misalnya mencegah kaki untuk melangkah ketempat-tem-pat maksiat. Mencegah tangan agar janganmengambil barang milik

    42orang lain atau melempar pukulan sehingga menyakitkan jasmani

    orang lain. Menjaga mata agar tidak terarah kepada obyek-obyekyang diha-ramkan. Menjaga mulut dari suara-suara sumbang danmenyakitkan atau perkataan yang kotor, tidak senonoh dansebagainya. Menjaga pe-rut agar tidak dimasuki oleh makanandan minuman yang haram atau yang meragukan (syubhat) padawaktu berbuka puasa.

    Berlindunglah kita kepada Allah dari pernyataan

    Rasulullah SAW yang menyatakan :

    –½k«[×[¹¯\À‡µ¯¹«À«°Î\‡µ¯°§ …˜«[¼ 

    “Betapa banyak orang yang berpuasa, sedangkan ia tidakmendapat se-suatu dari puasanya itu, kecuali lapar dan dahaga”(HR. An-Nasa’ie).

    Kelima, mencukupkan diri ketika berbuka denganmakanan dan minuman yang halal dan ala kadarnya. Janganberlebihan atau memper-turutkan kehendak nafsu. Ingatlahbahwa, tak ada tempat yang paling dibenci oleh Allah, selain dari

    perut yang penuh dengan makanan. 

    Keenam, menciptakan suasana hati pada saat berbukaantara harap dan cemas. Harap, artinya mengharap kepada Allahagar puasa kita diterima di sisi-Nya, sebagai amal ibadah. Dancemas jangan-jangan puasa kita ditolak oleh Allah SWT.

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    27/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    28/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    29/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    30/109

      30

     

    \‹z—»´j¼°¨^yµ¯ºzœ¯Å«[Ó½—y\~¼ µÀ¤c°¬«av—[Šy×[¼a½°«[ 

    “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dankepada Sorga yang luasnya seluas langit dan bumi yangdisediakan untuk orang-orang yang bertaqwa” (QS. Ali Imran ayat133).

    °¸³[Ó½°¬“¼[»„n\Ÿ[½¬˜Ÿ[w[µ¿x«[¼ zœ¿µ¯¼ °¸^½³x«[¼zœc~\Ÿã[[¼z§w 

    [½¬˜Ÿ\¯Å¬—[¼zˆ¿°«¼ ã[×[]½³x«[ 

    ²½°¬˜¿°·¼ 

    49“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatn kejiatau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalumemohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagiyang dapat mengampuni dosa selain Allah. Dan mereka tidak

    meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”(QS. Ali Imran ayat 135).

    4. Selalu Bertawakkal Kepada Allah Dalam Setiap Aktivitas Sehari-hari

    Sudah menjadi sunnatullah bahkan kita hidup di dunia ini

    memerlukan perjuangan dan setiap perjuangan terkadangmembutuh-kan pengorbanan, baik pengorbanan tenaga, pikiran,harta, tahta bah-kan nyawa sekalipun. Disamping itu, segalaperjuangan yang kita la-kukan pasti berhadapan dengan berbagaitantangan dan rintangan. Dan ketahuilah bahwa tantangan danrintangan itu merupakan ujian Allah yang perlu kita hadapi denganseksama, berjiwa besar dan penuh ke-ikhlasan, sambilbertawakkal kepada Allah SWT.

    Demikian sebagian pribadi muttaqien yang diinginkanpuasa Ramadhan, yang sebenarnya masih banyak lagi sikappribadi lainnya yang perlu kita gali dan kembangkan dalam rangkaupaya meningkatkan kualitas puasa kita.

    50

    TT A AQQWW A A SSEEBB A AGG A AII SSTT A ANNDD A ARR NNIILL A AII 10

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    31/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    32/109

      32

    sering terjadi karena soal keturunan dan perbedaan warnakulit, menjadi ajang

    52persengketaan dan perselisihan bahkan peperangan. Akibat soaltanah kelahiran tidak jarang mengakibatkan pertumpahan darahyang menge-rikan.

    Kalau kita ingin jujur dan mencoba melihat kenyataanyang ada dalam masyarakat sekarang ini, ternyata standar nilaiyang pernah dia-nut dan berlaku dalam masyarakat tempo dulu,

    sampai saat inipun pengaruhnya masih terasa. Walaupun tidakmendasar sifatnya, ternyata kekuatan fisik, harta, tahta,kecantikan, warna kulit, keturunan dan tanah kelahiriran masihmendominasi bagi strata nilai sosial seseorang.

    Terkadang soal harta, masih dijadikan ukuran untukmenilai se-seorang terpandang atau tidak. Golongan orang-orangberduit, yang kaya, yang punya pangkat jabatan kedudukan,dikelompokkan ke dalam orang-orang elit, sehingga merekamerasa enggan bahkan merasa jijik bergabung dengan orang-orang biasa, rakyat biasa. Kadang-kadang so-al keturunan, rasdan tanah kelahiran menjadi pertimbangan yang utama di dalampergaulan masyarakat, misalnya di dalam soal perkawinan, di-mana persoalan suku dan adat istiadat masih menjadipertimbangan di dalam memilih jodoh.

    Sekarang apa jawaban Islam tentang standar nilai ini.Dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 13 Allah memberikan

     jawaban :

    Åg³[¼z§wµ¯°¨´¤¬r\³[}\´«[\¸¿Ô¿ 

    °¨¯z§[²[[½Ÿy\˜c«−ÎÔ_£¼\^½˜ƒ°¨´¬˜j¼ zÀ_s°À¬—ã[²[°¨¤b[ã[v´— 

    53“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu darilaki-laki dan perempuan, dan Kami telah jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu sekalian saling mengenalsatu dengan lainnya. Karena sesungguhnya yang termuliadiantara kamu di sisi Allah, adalah yang paling taqwa diantarakamu. Sesungguhnya Allah Maha Me-ngetahui, Maha Sadar”.

    Dari ayat ini jelaslah bahwa standar untuk menilai manusiamu-lia atau tidak, baik atau buruk, tergantung kepada prestasiamaliyahnya dalam berbakti kepada Allah dan berbuat baik

    terhadap sesamanya, atas istilah singkatnya, taqwa.

    Begitu pentingnya standar nilai berupa taqwa ini, sehinggadi dalam Al-Qur’an berulangkali Allah sebutkan. BahkanRasulullah SAW. sendiri dalam berbagai sabda beliau antara laindinyatakan :

    °·\¤bǪ\£ I}\´«[¯z§[µ¯ ã[ª½~y\¿−À£ 

    “Rasulullah SAW. ditanya, Siapakah manusia yang paling mulia?Nabi menjawab, Yang lebih bertaqwa” (HR. Bukhari Muslim).

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    33/109

      33

    Å«É×¼ °¨¯\~jÇÅ«Éz”´¿×Å«\˜bã[²É 

    °¨^½¬£Å«Éz”´¿µ¨«½ °§y½‡ 

    “Sesungguhnya Allah tidak akan melihat tubuh-tubuhmu dan tidakpula rupa-rupamu, akan tetapi Ia akan melihat hati-hatimu”(HR.Muslim).

    54

    Menurut Allah dan Rasul-Nya, taqwa adalah standar nilaimanu-sia yang sangat sesuai dengan tabiat dan fitrahnya sertabersifat univer-sal. Standar nilai ini akan mendorong setiapmanusia untuk bekerja ke-ras, berkarya dan berprestasi dalamberbuat kebajikan antar sesama dalam rangka mencapaiketentraman dan kesejahteraan. Bahkan ia juga merupakanstandar nilai yang dapat membuka pandangan dan wawasanhidup, sehingga tidak akan berpandangan sempit, bagai katakdalam tempurung. Kenapa demikian? Karena orang yang taqwasenantiasa mendapatkan kenikmatan hidup, baik rohaniahmaupun jasmaniah, sejak di dunia kini, hingga ke akhirat nanti.

    Orang yang bertaqwa senantiasa mendapat bimbingan,kecinta-an, kemenangan, tempat yang aman dan ketentramandari Allah SWT. karena :

    µÀ¤c°«[Á«¼ã[¼ 

    “Allah menjadi pemimpin orang yang bertaqwa” (QS. Al-Jasiahayat 19).

    µÀ¤c°«[`o¿ã[²\Ÿ 

    “Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang taqwa” (QS. AliImran ayat 76).

    µÀ¤c°«[™¯ã[²[Ó½°¬—[¼ 

    “Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertaqwa”

    (QS. At-Taubah ayat 36).55

    µÀ¤c°¬«»_£\˜«[¼ 

    “Kesudahan yang baik (kemenangan) adalah untuk orang-orangyang bertaqwa” (QS. Al-A’raf ayat 128).

    ]\¯µo«µÀ¤c°¬«²[¼ 

    “Orang yang bertaqwa akan mendapat tempat kembali yang baik”(QS. Shaad ayat 49).

    ²½¤c¿[½³\§¼[½´¯[µ¿x«[\´Àk³¼ 

    “Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan merekaadalah orang-orang yang bertaqwa” (QS. Pushshilat ayat 18).

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    34/109

      34

      Demikianlah kedudukan dan nilai taqwa di hadapan AllahSWT. Ia merupakan nilai tertinggi dari sekumpulan nilai apapun. Ia

    merupakan derajat yang tertinggi dan paling mulia di sisi AllahSWT. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan momentRamadhan tahun ini untuk meningkat-kan keimanan danketaqwaan kita kepada Allah SWT. Sehingga jenjang taqwa yangmenjadi dambaan kita semua, insyaAllah dapat kita raih ber-sama.

    56

    NNIILL A AII FFIILLOOSSUUFFIISS PPUU A ASS A A RR A AMM A ADDHH A ANN 

    alam masalah ibadah, ada kaedah yangmengatakan bahwa segala sesuatu itu padadasarnya dilarang, kecu-ali yang diperintahkanoleh Allah dan Rasul-Nya. Tetapi dalam masalah

    mu’amalah/kemasyarakatan, ada kaedah yang mengata-kan

    bahwa segala sesuatu itu pada dasarnya boleh dikerjakan, kecualiyang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Dalam hubungan ini,maka pelaksanaan ibadah, terutama ibadah mahdhah, sepertishalat, zakat, puasa dan haji selalu didasarkan atas perintah AllahSWT. :

    ã[[½‹z£[¼ º½§|«[[½b[¼º½¬ˆ«[[½°À£[¼ 

    \´n\‹z£ 

    “Dan dirikanlah (oleh kamu sekalian) shalat serta tunaikanlahzakat, dan berikanlah pinjaman kepada Allah dengan pinjamanyang baik” (QS. Al-Muzzammil ayat 20).

    ¯\Àˆ«[°¨À¬—`c§[½´¯[µ¿x«[\¸¿Ô¿ ²½¤cb°¨¬˜« °¨¬_£µ¯µ¿x«[Ŭ—`c§\°§ 

    “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamuberpuasa

    57sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu,

    supaya kamu bertaqwa” (QS. Al-Baqarah ayat 183).

    ¹À«[–\c~[µ¯dÀ_«[ln}\´«[Ŭ—ã¼ µÀ°¬˜«[µ—Á´›ã[²\Ÿz§µ¯¼ ØÀ_~ 

    “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu

    bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan pergi ke sana.Barang-siapa yang ingkar (terhadap kewajiban haji), makabahwasanya Allah adalah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu)dari semesta alam” (QS. Ali ‘Imran ayat 97).

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    35/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    36/109

      36

    bulan), tapi hanya beberapa hari yang tertentu. Ini juga menuruthemat kami secara psikologis memberi-kan kesan kepada

    seseorang yang mengerjakan puasa bahwa waktu 29 atau 30 haridalam berpuasa bukanlah waktu yang lama atau panjang, tapihanya sebentar saja.

    Ketiga, adanya beberapa keringanan atau dispensasiTuhan terharap orang-orang yang berhalangan/udzurmelaksanakan puasa. Diantaranya misalnya, para manula, orangyang sakit dan tidak ada ha-rapan kesembuhannya, orang yang

    mempunyai pekerjaan berat dan ti-dak punya pilihan pekerjaanlain. Orang-orang ini diberikan keringanan untuk tidak berpuasa,

     jika kalau ia berpuasa akan memayahkan atau memberati mereka.Namun bagi mereka ada kewajiban membayar fidyah, seperti yangdinyatakan Allah SWT. :

    µÀ¨¯¯\˜»¿vŸ¹³½¤À¿µ¿x«[Ŭ—¼ 

    “Bagi orang-orang yang sulit melakukannya (puasa Ramadhan),hen-daklah mereka membayar fidyah, yaitu memberi makanseorang miskin” (QS. Ayat 184).

    Disamping itu, Allah juga memberikan keringanan kepadamere-ka yang sakit dan atau sedang berada di dalam perjalanan

    (musyafir), boleh tidak berpuasa, tetapi wajib membayarnya(mengqada’) pada bulan-bulan yang lain. Firman Allah SWT. :60

    ºv˜Ÿz~Ŭ—¼[\Œ¿z¯°¨´¯²\§µ°Ÿ 

    zr[¯\¿[µ¯ 

    “Siapa yang sakit diantaramu atau dalam perjalanan, hendaklah iamengqada’ (mengganti puasanya) pada hari-hari yang lain” (QS. Al-Baqarah ayat 184).

    Kemudian, bagi wanita hamil dan menyusui, Allahmemberikan keringanan untuk tidak melakukan puasa, dengancatatan pada bulan yang lain ia wajib membayarnya (mengqada’),

    atau kalau terasa mem-beratkan bisa diganti dengan membayarfidyah, seperti yang diterang-kan hadits beikut ini :

    ¯½ˆ«[zŸ\°«[µ—™‹¼−j¼|—ã[²[ ¯½ˆ«[™‹z°«[¼Å¬_o«[µ—¼ ºØˆ«[zƒ¼ 

    “Sesungguhnya Allah ajja wajalla membebaskan puasa danseparuh shalat bagi musyafir, dan membebaskan puasa bagiwanita yang hamil dan wanita yang menyusui” (HR. Lima Imam).

    Juga bagi wanita yang mengalami haid dan nifas, tidak dibenarkanber-puasa, dan jika ia berpuasa juga, maka puasanya batal, dan iawajib mengqada’nya pada bulan yang lain.

    Demikianlah hakikat ibadah puasa dilihat dari sudut filsafatdan hukum yang memberikan kesimpulan bahwa ibadah puasaitu secara

    61

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    37/109

      37

    filosufis merupakan perbuatan yang mudah, ringan dan enteng.Bahkan secara umum, agama Islam yang kita anut ini adalah

    agama kemudahan. Allah menyatakan :

    iznµ¯µ¿v«[ÅŸ°¨À¬—−˜j\¯¼ 

    “Tidaklah Allah menyebabkan timbulnya kesulitan bagimu dalamagama” (QS. Al-Hajj ayat 78).

    Semoga dengan filsafat kemudahan ini akan mendorongdan memacu kita untuk selalu meningkatkan kualitas puasa kitadari hari ke hari hingga mencapai puncaknya nanti.

    62

    PPUU A ASS A A SSEEBB A AGG A AII 

    TTEERR A APPII PPSSIIKKOOSSOOMM A ATTIISS 

    uasa sebagai salah satu bentuk ibadah dalamIslam, ia tentunya bukan semata dogma ataukebiasaan rutin yang dilaksanakan setiap tahun dibulan Ramadhan tanpa me-ngetahui maksud dan

    manfaatnya, tetapi puasa Ramadhan merupakan suatu ibadahyang dapat melahirkan berjuta hikmah dan manfaat yang secarafungsional dapat dirasakan oleh para pelaku puasa dalam kehi-dupan sehari-hari.

    Salah satu hikmah atau manfaat puasa ditinjau dari segikese-hatan jiwa adalah sebagai terapi terhadap penyakit

    psikosomatis.

    Istilah psikosomatis berasal dari kata psyche atau jiwa,dan soma atau badan. Istilah ini bermaksud menyatakanhubungan yang erat antara unsur jiwa dengan unsur badan, dankeduanya saling berhu-bungan, saling mempengaruhi satu samalainnya. Bila jiwa ditimpa kesu-litan, maka badanpun turutmenderita. Demikian juga sebaliknya, jika ba-dan sakit, jiwapun

    ikut merasa susah.

    Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita pernahmengalami misalnya ketakutan yang amat sangat, sehinggalantaran saking takut-nya detak jantung kita semakin cepat, badan

     jasmani kita terasa lemas tak berdaya dan pikiran kita menjadi

    P

      2

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    38/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    39/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    40/109

      40

    pada gilirannya nanti kita tidak akan pernah dihinggapi gangguanpsikosomatis. Dalam hubungan ini maka tepat sekali dengan

    pernyataan Allah yang termuat dalam Al-Qur’an pada surah Al-Baqarah ayat 184 :

    ²½°¬˜b°c´§²[°¨«zÀr[½¯½ˆb²[¼ 

    “Dan puasa itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui” .

    67

    JJEEJJ A AKK PPUU A ASS A A DD A ALL A AMM MMEEMMPPEERRBB A AIIKKII MM A ASSYY A ARR A AKK A ATT 

    alah satu kelebihan ajaran Islam yang barangkalitidak di-miliki oleh ajaran agama lain adalahmengajarkan keseim-bangan antara aktivitaskeduniaan dengan aktivitas ke-akhiratan.

    Kepentingan dunia dan kepentingan akhirat bagi ajaran Islamibarat dua sisi mata uang yang satu sama lainnya tidak bisadipisahkan. Firman Allah SWT. :

    ´b×¼ ºzr×[y[v«[ã[©b[Ô°ÀŸc^[¼ 

    ©À«[ã[µn[Ô°§µn[¼ \À³v«[µ¯©_Àˆ³ `o¿×ã[²[ Šy×[ÅŸu\«[_b×¼ 

    µ¿v°«[ 

    “Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu

    (kebahagia-an) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakanbagianmu dari (ke-nikmatan) duniawi, dan berbuat baiklah (kepadaorang lain) sebagaima-na Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat ke-rusakan di (muka) bumi.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuatkerusakan” (QS. Al-Qashash ayat 77).

    Sekalipun Islam telah mengatur bentuk peribadatanyang

    68bersifat ritual dalam bentuk hubungan manusia dengan AllahSWT. dan memberikan batasan umum tentang mu’amalah yaituhubungan manusia dengan sesamanya, namun semuanya itutetap mengarah kepada dua dimensi, yaitu dimensi dunia dandimensi akhirat. Yang bersifat kedunia-an tetap harus bertitik tolak

    pada ibadah kepada Allah SWT. dan ibadah kepada Allah dalamkegiatan ibadah ritual harus dikaitkan dengan soal-soalkemasyarakatan.

    Ibadah shalat, puasa, zakat dan haji sekalipun merupakaniba-dah khusus yang telah diatur dan ditentukan tata caranya,

    S

    13

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    41/109

      41

    sebagai per-wujudan dari adanya hubungan vertikal antara hambadengan khaliqnya, namun keterkaitan dengan soal

    kemasyarakatan tetap melekat dengan indah dan rapi.

    Islam tak pernah membiarkan ummatnya terbelenggu danter-kukung oleh formalisme ibadah semata, sehingga melupakantanggap sosialnya, baik terhadap keluarga, tetangga maupunmasyarakat.

    Dalam hubungan ini, pada waktu-waktu tertentu Khalifah

    Umar bin Khattab sering berkeliling di sekitar masjidil Haram untukmelihat apakah masih ada kaum muslimin yang berada di masjiduntuk melaku-kan ibadah padahal saat jam tersebut adalah saatwaktu bekerja atau mencari nafkah bagi kaum prianya untukkeperluan keluarga dan anak-anaknya, sehingga jika ada yangmasih berada di masjid pada jam-jam tersebut, khalifah pasti akanmenegurnya. Tindakan ini beliau lakukan disadarkan atas firman

     Allah SWT. yang berbunyi :

    Šy×[ÅŸ[¼z„c³\Ÿ º½¬ˆ«[dÀŒ£[w\Ÿ 

    69

    °¨¬˜«[zÀg§ã[[¼z§w[¼ ã[−ŒŸµ¯[½œc^[¼ 

    ²½o¬b 

    “Apabila telah ditunaikan sahalat, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi, dan carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah

    sebanyak-banyaknya, supaya kamu beruntung” (QS. Al-Jumu’ahayat 10).

    Rasulullah SAW. membagi waktu kesehariannya menjaditiga bagian. Sebagian waktu beliau gunakan untuk mengabdikepada Allah SWT. dalam bentuk ibadah ritual, sebagian lagibeliau gunakan untuk membina keluarga dan sisanya untuk diribeliau sendiri. Sisa waktu untuk diri sendiri inilah kemudiansebagian besar beliau gunakan untuk kepentinganummat/masyarakat.

    Seorang muslim yang taat tentu memiliki tingkatkepedulian masyarakat yang tinggi. Dalam kehidupannya ia selalumenyatu dalam lingkungan sosialnya sebagai perwujudanketaatannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Suka duka yang dialamimasyarakat menjadi tanggung jawab bersama. Keprihatinan dalammasyarakat merupakan kepedihan bersa-ma yang harus kitatanggulangi bersama pula. Kenapa demikian? Karena kita adalah

    ummat yang satu, ummatan wahidah”. Firman Allah SWT. :

    ²¼v_—\Ÿ°¨^y\³[¼ ºvn[¼»¯[°¨c¯[¶x·²[ 

    “Sesungguhnya ummat ini adalah ummat yang satu, dan AkulahTuhan kamu. Oleh karena itu hendaklah kamu menyembahkepada-Ku” (QS. Al-Anbiya ayat 92).

    70 A. Yusuf Ali dalam bukunya The Holy Qur’an 

    menyatakan bah-wa perkataan Ummatan Wahidah ayat di ataslebih tepat diartikan Brother hood (persaudaraan), “This is besttranslated by brother hood here”.

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    42/109

      42

      Kita tahu bahwa dasar kesatuan dan persaudaraan kaummus-limin adalah aqidah, yaitu kepercayaan yang satu, sama,

    bulat dan mut lak terhadap keesaan dan kekuasaan Ilahi Rabbiyang telah menciptakan ikatan dan hubungan yang erat kuatdalam segala bidang aspek kehi-dupan. Satu dalam pemikiran,satu dalam cara hidup dan satu dalam menghadapi situasi dankondisi serta satu dalam suka dan duka. Bentuk hubungan yangsemacam ini diuraikan secara terperinci di dalam sebu-ah haditsberikut ini :

    \˜b¼ °¸°n[zb¼ °·u[½bÅŸµÀ´¯Ì°«[−g¯ ½Œ—¹´¯Å¨cƒ[[wÉ vk«[−g°§ °¸ 

    Å°o«[¼z¸«\^vj«[zÎ\~Å—[vb 

    “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam saling sayangmenya-yangi, santun menyantuni dan kasih mengasihi adalahlaksana satu tubuh. Apabila satu anggota dari tubuh itu menderita(sakit), maka turut pula menderita seluruh anggota tubuh lainnya,tidak dapat tidur dan meriang” (HR. Bukhari).

    Bertitik tolak dari ayat dan hadits di atas maka kaummuslimin mempunyai ikatan jiwa yang diwujudkan dalam bentuk

    saling bantu membantu untuk menciptakan suatu masyarakatyang marhamah,71

    harmonis, baik lahiriah maupun batiniah.

    Salah satu diantara tugas-tugas kemasyarakatan seorangmus-lim adalah berbuat kebajikan terhadap masyarakatnya dan

    turut serta berusaha mengindarkan dari berbagai kerusakanmenurut kemampuan dan kedudukan masing-masing. Takseorangpun yang terbebas dari tugas yang satu ini. Firman AllahSWT. :

    Ŭ—½³¼\˜b×¼ Â½¤c«[¼z_«[Ŭ—[½³¼\˜b¼ 

    `¤˜«[v¿vƒã[²[ ã[[½¤b[¼ ²[¼v˜«[¼°f×[ “Dan hendaklah kamu tolong menolong dalam mengerjakankebajikan dan memelihara diri (dari kejahatan) dan janganlahtolong menolong da-lam mengerjakan dosa dan permusuhan. Danbertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat kerassiksa-Nya” (QS. Al-Maidah ayat 2).

    Pada ayat ini dengan tegas Allah memerintahkan bahwabukan hanya melakukan tolong menolong dalam hal kebajikan,tetapi diperte-gas pula dengan larangan untuk bantu membantudalam melakukan per-buatan jahat, buruk, tidak terpuji, yang akanmenimbulkan perpecahan dan bencana. Obyek atau sasaran yangpaling besar dalam melakukan tolong menolong tersebut adalahdalam membangun kebaikan masyara-kat (ishlahul mujtama’) dandalam menghindarkan serta mencegah keru-sakan ummat.

    Melakukan tolong menolong dalam kebajikan dan tolongmeno-long dalam mencegah dan mengatasi kerusakan, berartimelakukan per-baikan dalam masyarakat. Hal ini dimaksudkanagar yang belum baik

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    43/109

      43

    72menjadi baik dan yang sudah baik bertambah baik..

    Kebaikan dan kejahatan merupakan dua unsur yangsaling mengungguli. Kadang-kadang unsur kebaikan yang munculdan lebih dominan, namun terkadang pula unsur kejahatan yangmerajalela. Kalau unsur kebaikan menang, maka sampailahkepada kehidupan masyarakat yang penuh kebahagiaan dankedamaian. Tetapi kalau unsur kejahatan yang muncul danmendominasi, maka pastilah masyarakat mengalami

    kesengsaraan dan ketidaktenangan.

     Alangkah banyaknya manusia yang sengsara hidupnya,bukan karena kekurangan harta, bukan tidak berpendidikan ,bukan pula tidak mempunyai kedudukan dan jabatan. Lalukenapa? Jawabnya sederhana saja, karena mereka tidak mampumenahan diri . Kalau kaya, ia tidak mampu menahan diri dari hidupberlebihan, glamor dan berpoya-poya. Kalau pandai/berilmu, ia

    tidak mampu menahan diri untuk melontarkan konsep atau kata-kata yang dapat meracuni masyarakat dan mencelaka-kan oranglain. Kalau berpangkat berkedudukan, ia tidak mampu mena-handiri dari penggunaan pangkat dan jabatannya sehingga denganse-enaknya saja melakukan rekayasa kekuasaan demikepentingan pribadi atau kelompok.

    Dengan berpuasa di bulan Ramadhan, melalui konsepnya“Me-nahan Diri” masyarakat diajak dan diajar untuk senantiasaingat bahwa kelebihan seseorang, baik harta, tahta, pangkat

     jabatan dan ilmu pe-ngetahuan adalah semata-mata merupakancobaan dan ujian Tuhan un-tuk menilai sejauh mana manusiamelaksanakan apa-apa yang menjadi perintah-Nya dan menjauhiapa-apa yang menjadi larangan-Nya.

    Puasa merupakan jejak ibadah yang perlu diikuti oleh

    kaum73

    muslimin dengan konsepnya menahan diri  , dimaksudkan agarmanusia dapat mencapai derajat taqwa. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang men-sitir konsep menahan diri sebagai ciri orang-orang yang bertaqwa. De-ngan kata lain bahwa orang yangbertaqwa harus mampu menahan diri dalam segala hal. Diantaraayat-ayat Al-Qur’an tersebut adalah :

    ½¤c¬«]z£[Ó½˜b²[¼ 

    “Dan saling memberi maaf diantara kamu itu, lebih dekat kepadataqwa” (QS. Al-Baqarah ayat 237).

    Dengan saling memberi maaf, berarti kita dapat menahan diri dari

    per-musuhan dan persengketaan.

    ã[d°˜³[¼z§w[¼ [¼|·ã[d¿[Ó¼xscb×¼ »°¨o«[¼`c¨«[µ¯°¨À¬—ª|³[Ô¯¼°¨À¬— 

    ÆÁƒ−¨^ã[²[Ó½°¬—[¼ã[[½¤c«[¼ ¹^°¨”˜¿

     

    °À¬— 

    “Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah sebagai permainan,dan ingatlah ni’mat Allah yang telah dilimpahkan kepadamu, dan

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    44/109

      44

    apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al-Kitab dan Al-Hikmah. Allah memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang

    diturunkan-Nya itu, dan bertaqwalah kepada Allah, sertaketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”(QS. Al-Baqarah ayat 231).

    74

    µ¯Á¤^\¯[¼yw¼ã[[½¤b[[½´¯[µ¿x«[\¸¿Ô¿ µÀ´¯Ì¯°c´§²[Ó½^z«[ 

    “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah danting-galkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman” (QS. Al-Baqarah ayat 278).

    [½^[y¼[¼z^\‡¼[¼z_‡[[½´¯[µ¿x«[\¸¿Ô¿ 

    ²¼o¬b°¨¬˜«ã[[½¤b[¼ “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlahke-sabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasannegerimu), dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamuberuntung” (QS. Ali ‘Imran ayat 200).

    ½¤c¬«]z£[½·[½«v—[ 

    “Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa” (QS. Al-Ma’idah ayat 8).

    Dengan mematuhi hukum-hukum Allah, mensyukuri ni’mat-ni’mat-Nya, meninggalkan riba’, memperkuat kesabaran dan

    menegakkan keadilan, merupakan sederetan sikap dan tindakanyang sangat membutuhkan upaya pengendalian diri (menahandiri) ke arah perbaikan masyarakat.

    75

    PPUU A ASS A A RR A AMM A ADDHH A ANN MMEENNCCIIPPTT A AKK A ANN KKEERRUUKKUUNN A ANN RRUUMM A AHH TT A ANNGGGG A A 

    uasana rukun, penuh kedamaian dalam sebuahrumah tangga merupakan idaman mutlak setiapkita, namun un-tuk meraihnya bukanlah persoalanyang gampang, tetapi memerlukan jurus-jurus jitu

    yang dilaksanakan dengan sungguh-sung-guh dan ikhlas olehindividu-individu keluarga.

    Secara ideal keluarga memang diharapkan dapat menjaditem-pat perlindungan lahir dan batin bagi setiap anggotanya,dimana mereka merasa aman, nyaman, tenteram, damai dansejahtera penuh kasih sa-yang. Namun, apakah setiap orangdapat merasakan yang sedemikian ini? Entahlah, yang jelas

    kegagalan dalam menumbuhkan afeksi di te-ngah-tengahkeluarga, nampaknya semakin terasa. Hal ini dikarenakan adanyabeberapa faktor, antara lain karena terlalu sibuknya orangtuadalam pekerjaan sehari-hari, sehingga anak-anaknya kurangdiperha-tikan. Untuk mengatasi masalah ini, ada sebagiankeluarga menyediakan berbagai alat sarana hiburan keluarga di

    14

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    45/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    46/109

      46

    merupakan sesuatu yang sangat penting. Ra-sulullah SAW.mengajarkan kepada kita, bahwa seorang muslim dengan muslim

    lainnya adalah laksana satu bangunan yang antara satu bagiandengan bagian lainnya saling menguatkan. Atau laksana satutubuh, jika ada bagian tubuh yang sakit, maka bagian tubuhlainnya ikut merasakan sakitnya. Ini di dalam konteks hubunganantara sesama muslim dalam arti luas. Tentu, terlebih-lebih lagibila sesama muslim yang berada da-am satu ikatan keluarga yangtelah diikat dengan hubungan pernikahan, yang telah diikatdengan hubungan darah, maka menjaga kebersamaan dalam

    keluarga merupakan sesuatu yang harus dipelihara dan dilestari-kan.

     Alangkah ni’matnya suasana di dalam keluarga jika kitadapat

    78memelihara kebersamaan, saling menyayangi, berat sama dipikul,ringan sama dijinjing.

    Kita akui memang, pada bulan-bulan selain Ramadhan,masing-masing kita selalu disibukkan oleh tugas rutin sehari-hariyang terka-dang nyaris tak ada tersisa waktu sedikitpun buatkeluarga. Jika sudah demikian, tidak ada alasan lagi bagi kitauntuk mengelak, bahwa Rama-dhan adalah satu-satunya bulanyang dapat memberikan peluang waktu yang paling efektif kepadakita untuk melakukan pembinaan keluarga. Marilah kita

    manfaatkan momentum Ramadhan, dengan satu tekad bah-wabulan Ramadhan adalah bulan untuk keluarga dengan segalaupaya pembinaannya untuk menciptakan kerukunan, kedamaiandan kebahagi-aan keluarga.

     Apabila tekad ini kita manfaatkan semaksimalmungkin,

    kemudian kita ulang terus pada tahun-tahun yang akan datang,maka insyaAllah, walaupun keluarga kita hidup di era yang serbamodern se-karang ini, tidak akan terpengaruh oleh dampak negatifyang ditimbul-kannya. InsyaAllah kemantapan dan kerukunanrumah tangga yang di-peroleh selama satu bulan di bulanRamadhan akan dapat mengutuhkan dan mempertautkan kembalikerenggangan hubungan keluarga, sebagai akibat terdesak olehpekerjaan rutin sehari-hari.

    79

     A AJJ A ARR A ANN PPUU A ASS A A TTEENNTT A ANNGG KKEESS A ABB A ARR A ANN 

    enurut kamus Bahasa Indonesia, “Sabar berartitahan akan cobaan hidup dan tidak mudahmengeluh jika ada tragedi yang menimpa.”

    Dilihat dari segi bentuknya, sabar terbagi menjadi dua.Perta-ma, sabar yang bersifat fisik, yaitu kesabaran yang bersifat

    M

    15

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    47/109

      47

     jasmani, mi-salnya kesabaran dalam menahan rasa lapar, haus,sakit dan sebagai-nya. Kedua, sabar yang bersifat rohani,

    misalnya sabar dalam menahan amarah, sabar dalammengendalikan hawa nafsu, sabar dalam menahan rasa iri dandengki dan sebagainya.

    Kalau kita buka Al-Qur’an, ternyata di dalam Al-Qur’ansangat menaruh perhatian terhadap sikap sabar ini, karenadisamping punya nilai yang tinggi, sikap sabar juga merupakancerminan akhlak yang ba-ik.

    Menurut filsafat Islam, sikap sabar itu ada lima macam,yaitu :

    1. Ash-shabru fil ‘ibadah (sabar dalam beribadah)Yaitu tekun dalam melaksanakan ibadah sesuai dengan syaratdan rukunnya. Betapapun sibuknya ia dalam aktivitas sehari-hari, seo-rang muslim yang sabar tidak akan menghalanginya

    untuk selalu me-nunaikan panggilan ibadah. Firman Allah SWT.:

    80

    °¸^y²½—v¿µ¿x«[™¯©³z_‡[¼ ¹¸j¼²¼v¿z¿Á„˜«[¼ º¼vœ«\^ 

    “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orangyang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari denganmengharap ke-ridhaan-Nya” (QS. Al-Kahfi ayat 28).

    \¸À¬—z_‡[¼ º½¬ˆ«\^©¬·[z¯Ç¼

     

    “Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikanshalat dan bersabar kamu dalam mengerjakannya” (QS. Thahaayat 132).

    2. Ash-sabru ‘indal musiibah (sabar ketika ditimpa musibah)Yaitu teguh hati ketika mendapat musibah dan selalu berusaha

    mengatasinya dengan sabar dan optimis.Kita hidup di dunia ini memang tidak pernah sunyi dari berbagaima-cam persoalan dan problema hidup. Banyak kejadian-kejadian yang menimpa ummat manusia, termasuk kita, sepertirasa ketakutan, ter-jadi bencana alam, kecelakaan lalu lintasdan sebagainya.Lebih luas lagi, di tanah air kita, tahun-tahun terakhir ini banyakke-jadian-kejadian yang menimpa bangsa dan negara kita.

    Kebakaran hutan yang telah menelan korban kekayaan sumberdaya alam ter-masuk perkebunan rakyat yang merupakansumber kehidupan mere-ka, malahan rumah tempat tinggalmerekapun habis terbakar.Gunung merapi meletus dan banjir di beberapa daerah, inipunba-nyak mengakibatkan kerusakan dan kerugian tidakhanya berupa

    81kekayaan, namun juga telah banyak menelan korban jiwa.Berjangkitnya muntaber di beberapa kota dan daerah pedesaansa-ngat menggelisahkan masyarakat karena terdapat korbanmuntaber yang cukup banyak, hingga meninggal dunia.

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    48/109

      48

    Hama tanaman berupa belalang dan jenis serangga lainnya dibebe-rapa daerah banyak menyerang areal tanaman yang

    cukup luas se-hingga petani banyak menderita kerugian danterancam bahaya kela-paran.Krisis ekonomi yang berkepanjangan ditambah dengan krisismoral makin brutal sehingga masyarakat makin bertambahtakut dan ber-tambah sengsara.Pembunuhan massal terjadi dengan alasan tukang santet danseba-gainya yang banyak menelan korban dan menimbulkankecemasan masyarakat di daerah yang menjadi basis kejadian

    tersebut.Kejadian-kejadian atau musibah tersebut di atas bagi kita orangmuslim merupakan cobaan dari Allah SWT. yang harus segeradisi-kapi dengan cara mengintrospeksi diri sendiri dan segeramendekat-kan diri kepada Allah untuk memohon ampunan atassegala kesalah-an dan dosa serta memohon pertolongan-Nyadengan penuh kesa-baran. Firman Allah SWT. :

    –½k«[¼½s«[µ¯ÆÁ„^°¨³½¬_´«¼ az°g«[¼ ³×[¼ ª[½¯×[µ¯‰¤³¼ 

    µ¿z_ˆ«[z„^¼ 

    “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengansedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan

    82berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”(QS. Al-Baqarah ayat 155).

    3. Ash-shabru fil jihaadi (sabar dalam perjuangan)

    Yaitu menyadari sepenuhnya bahwa setiap perjuanganmengalami masa naik-turun. Bagi seseorang yang suksesdalam perjuangan, ia akan selalu berusaha mempertahankandan meningkatkan kesukses-annya. Sebaliknya, bagiseseorang yang gagal dalam perjuangannya, ia tidak akanputus asa, tetapi selalu berusaha sampai mencapai ha-sil yangdiinginkan. Firman Allah SWT. :

    \´¬_~°¸´¿v¸´«\´ÀŸ[¼v·\jµ¿x«[¼ 

    “Dan orang-orang yang bejihad untuk mencari keridhaan Kami,benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalanKami” (QS. Al-Ankabut ayat 69).

    4. Ash-shabru ‘anil ma’siat (sabar terhadap maksiat)

    Yaitu mengendalikan diri agar tidak terjerumus ke dalamkemaksiat-an. Upaya pengendalian diri ini tentu memerlukantingkat kesabaran yang tinggi. Tanpa kesabaran tidak mungkinkemaksiatan dapat di-hindari, karena tarikan kemaksiatan inisangat kuat dan sangat menggiurkan.

    5. Ash-shabru ‘indad dun-yaa (sabar dalam menjalani kehidupandunia)

    Yakni tidak hanyut terhadap gemerlapannya dunia yang penuhtipu daya. Seseorang yang sabar, ia akan selalu berusahameraih sukses dengan cara yang halal dan baik (halalanthayyibah).

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    49/109

      49

    83Berbagai latihan mental telah ditempakan oleh puasa

    Rama-dhan, diantaranya dapat mendidik manusia agar berjiwabesar, sanggup mengatasi segala macam kesulitan dan cobaanhidup. Puasa juga dapat menumbuhkan sifat sabar yang mahahebat pada diri seseorang. Se-orang muslim yang rajin dan tekunberpuasa, ia akan terbiasa menahan sabar, baik sabar dalammenahan segala penderitaan hidup, sabar da-lam menghadapisegala macam pergantian musim panca roba kehidup-an. Sebabberpuasa itu pada hakikatnya adalah menahan kesabaran.

    Rasulullah SAW. mengatakan :

    z_ˆ«[¡ˆ³¯½ˆ«[ 

    “Puasa adalah separuh dari sabar (HR. Turmidzi dan Ibnu Majah).

    Dalam hadit lain disebutkan :

    ²\°¿×[¡ˆ³z_ˆ«[ 

    “Sabar adalah separuh dari iman” (HR. Bukhari dan Muslim).

    Tindakan-tindakan kesabaran yang diajarkan puasaantara lain sebagai berikut :

    1. Orang yang sedang berpuasa dilatih untuk tetap istiqamahdalam menjalankan ibadah. Walau cuaca dan udara panasmenyengat tu-buh dan mengeringkan kerongkongan, sehingga

    rasa haus dahaga begitu terasa. Namun orang yang sedangberpuasa, tidak akan

    84menghiraukan keadaan ini. Ia akan tetap berpuasa dan tetapmenja-lankan ibadah dengan penuh kesabaran.

    2. Karena puasa pada hakikatnya adalah menahan diri  , makamaksud menahan diri disini tentu tidak saja menahan diri darimakan dan mi-num, dari hubungan seksual di siang hari, tetapi

     juga menahan diri dari segala macam yang dapat merusak

    bahkan melenyapkan nilai puasa. Maka orang yang sedangberpuasa, ia akan berusaha mena-han segala bentukkemaksiatan, perbuatan yang sia-sia dan juga akan berusahamenahan kesabaran terhadap berbagai gunjingan, hasutan,fitnahan dan segala macam perbuatan dzalim orang lain. Iaterima semua itu dengan sabar dan penuh tawakkal kepada

     Allah SWT. Buah dari latihan yang seperti ini akan menjadikanseseorang menjadi manusia yang militan dan tahan uji.

    3. Satu sikap yang sangat positif dari pelaksanaan puasa adalahdimana seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa,yang didasari keimanan yang mantap, biasanya tetap teguhdalam menja-lani ibadah ini, walau mungkin kedaan fisiknyaterasa payah, cuaca-nya sangat panas, tubuhnya kurang sehatdan sebagainya, tetapi de-ngan penuh tawakkal dan sabar iatetap jalankan puasa dengan te-nang tanpa ada keluhan

    sedikitpun. Sikap berpuasa yang seperti ini akan melatihseseorang selalu tegar dalam menghadapi kehidupan, selaluoptimis dalam menjalankan segala macam perjuangan dan

     jihad dalam membela kepentingan Islam.

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    50/109

      50

     

    85

    PPUU A ASS A A RR A AMM A ADDHH A ANN DDIITTIINNJJ A AUU DD A ARRII SSEEGGII KKEESSEEHH A ATT A ANN 

    auh sebelum berkembangnya ilmu kesehatan, lebihdari 14 abad yang silam, Rasulullah SAW. telahmenyatakan :

    [½oˆb[½¯½‡ 

    “Berpuasalah, (kata Rasulullah), agar kamu sehat”.

    Pernyataan Rasulullah ini mengundang pro dan kontradika-langan masyarakat, terutama para ahli kesehatan. Ada yangberpenda-pat bahwa puasa justeru sangat merugikan kesehatan.Namun pendapat ini tidak argumentatif, tidak cukup alasan,sehingga banyak ditentang oleh para ahli kesehatan yang lain

    yang cenderung mendukung pernya-taan Rasulullah SAW.tersebut.

    Para ahli kesehatan umumnya sepakat bahwa puasasangat berguna bagi kesehatan. Menurut Dr. Abdul Aziz Ismailseorang pakar kesehatan dari Mesir mengatakan, “Puasa telah

    dapat digunakan seba-gai obat untuk mencegah berbagai penyakitpada umumnya. Semakin tinggi kemajuan ilmu pengetahuan,

    semakin tersingkaplah rahasia dan hikmah-hikmah puasa, yaitubermanfaat sebagai upaya pencegahan atau pengobatan terhadappenyakit-penyakit tertentu, misalnya penyakit usus, kencing manisdan dianggap cukup memadai sebagai perawatan bagi penyakitbuah pinggang yang kronik”.

    86Menurut pakar kesehatan yang lain, Dr. Alexis C. Peraih

    hadiah Nobel dalam ilmu pengobatan dan pembedahan,

    mengatakan : “Banyak-nya makanan yang dimakan manusiasecara tetap dan teratur setiap hari dapat merusak kestabilan kerjaorgan-organ tubuh yang penting”.Kemudian pakar kesehatan kita Dr. Med Ahmad Ramali punberujar : “Bagi hygiene pun memerlukan puasa. Istirahat yangdiberikan kepada tiap-tiap alat pencernaan di siang hari selamasebulan tiada lain dimak-sudkan dalam rangka menambahtenaganya semata, seperti tanah ladang yang dibiarkan beberapa

    lamanya agar kesuburannya memberi hasil yang memuaskan.Sebab alat-alat tubuh manusia itu sudah dijadi-kan demikian,hingga istirahat baginya berarti menambah tenaganya be-kerjadan kekuatan menahan payah. Makin baik kerja perut besar danperut panjang, makin sehat tubuh itu”.

    Dari beberapa pendapat tentang puasa dan hubungannyade-ngan kesehatan, dapatlah kita simpulkan bahwa puasa dan

    kesehatan sangat terkait dengan persoalan perut.

    Kita menyadari memang, persoalan perut adalahpersoalan yang penting bagi kesehatan. Segala macam penyakitpada umumnya timbul dikarenakan persoalan perut. Sepertipenyakit maag disebabkan oleh ketidakteraturan waktu makan.

    J

    16

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    51/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    52/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    53/109

      53

    menyukai kesederhanaan dan benci terhadap hal-hal yangsifatnya berlebihan. Firman Allah SWT. :

    `o¿×¹³É [½Ÿzb×¼ [½^zƒ[¼[½¬§¼ µÀŸz°«[ 

    “Hendaklah kamu makan dan minum dan jangan melebihi batas,se-sungguhnya Allah tidak menyukai mereka yang melebihi batas”

    (QS. Al-‘Araf ayat 31).

    Jika kita dapat menahan hawa nafsu kita denganmenyederhanakan makan dan minum kita, insyaAllah puasaRamadhan kita tahun ini akan membawa keberkatan dan sejutamanfaat terutama dari segi peme-liharaan kesehatan tubuh kita.

    91

    PPEERRIINNTT A AHH MMEEMMBB A ACC A A MMEERRUUPP A AKK A ANN IINNTTII NNUUZZUULLUULL QQUURR’’ A ANN 

    udah menjadi tradisi bagi kita ummat Islam, dimanasetiap tanggal 17 di bulan Ramadhan diadakanperingatan Nu-zulul Qur’an.

     Ada kalanya peringatan Nuzulul Qur’an diisi denganceramah-ceramah agama, diskusi atau seminar keIslaman. Ada

    pula yang mem-peringatinya dengan berbagai perlombaan, sepertiMTQ, lomba adzan, lomba pidato, syarhil Qur’an, lomba melukiskaligrafi, lomba busana muslim dan muslimah dan sebagainya.

    Disamping itu ada pula yang memperingatinya denganmenga-dakan kegiatan bakti sosial, seperti khitanan massal,pengumpulan dan pembagian pakaian layak pakai, audensi kepanti asuhan, kerja bakti atau gotong royong membersihkan

    tempat-tempat ibadah dan seba-gainya.

    Berbicara tentang Nuzulul Qur’an berarti membicarakansepu-tar peristiwa turunnya Kitab Suci Al-Qur’an.

    Menurut Syekh Muhammad Khudhari Biek  dikatakanbahwa, Al-Qur’an diturunkan pada malam Senin tanggal 17Ramadhan, 13 tahun sebelum Hijrah, atau pada tanggal 6 Agustus

    610 M.

    Kalau kita perhatikan ayat yang pertama kali turun :92

    ¥¬r¾x«[©^y°~\^Çz£[ 

    “Bacalah atas nama Tuhanmu, yang telah menjadikan” (QS. Al-

    ‘Alaq ayat 1).

     Ayat pertama surah Al-‘Alaq ini merupakan firman Allahyang bersifat perintah. Memang, dari sekian banyak firman Allahdalam Al-Qur’an, jika diklasifikasikan menurut nilai kandungan

    S

    17

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    54/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    55/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    56/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    57/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    58/109

    Selanjutnya Rasyad Khalifah melakukan penelitian pula

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    59/109

      59

      Selanjutnya Rasyad Khalifah melakukan penelitian pulatentang rahasia bilangan 19 (sembilan belas).

    Kalau kita baca surah Al-Muddatstsir ayat 18 sampai 31,dimana pada ayat 30 berbunyi :

    z„—»˜b\¸À¬— 

    “Di atasnya ada sembilan belas (Malaikat penjaga)”

     Angka 19 yang disebutkan pada ayat di atas merupakan hujatanTuhan terhadap mereka yang telah lancang menyatakan bahwa Al-Qur’an ha-nyalah sebuah rekayasa manusia, dalam hal iniMuhammad SAW.

    Kemudian, kalau kita coba menghitung jumlah huruf yangterdapat pada kalimat :

    °Ànz«[µ°nz«[ã[°^ yang saban hari kita ucapkan manakala mengerjakan perbuatanyang

    102baik, ternyata jumlah hurufnya ada 19. Demikian juga dengan kata:

    ã\^×[º½£×¼ª½n× yang kalimat ini sering kita ucapkan sebagai ungkapan jujur kitaakan ketidakberdayaan di hadapan Allah SWT. ternyata jumlahhurufnya juga ada 19.

     Apa rahasia di balik angka 19 ? Ternyata berdasarkanperhi-tungan bahwa, kata “Allah” yang terdapat dalam Al-Qur’an,muncul dengan perulangan sebanyak 2.698 kali, yang apabiladibagi 142, maka hasilnya 19. Demikian juga kata “Ar-Rahmaan”tersebut di dalam Al-Qur’an sebanyak 57 kali, yang apabila dibagi3, hasilnya 19. Kemudian kata “Ar-Rahiim” dalam Al-Qur’anterdapat perulangan kata sebanyak 114 kali, yang apabila dibagi6, hasilnya 19. Seterusnya, huruf “Qaf”  yang terdapat pada surahQaaf berjumlah 57 huruf, yang apabila dibagi 3, hasil baginya

    adalah 19. Demikian juga huruf “Kaf-Ha-Ya-‘Ain-Shaad” padaawal surah Maryam berjumlah 798 huruf, yang apabila dibagi 42,maka hasilnya 19. Selanjutnya huruf “Nuun” dalam surah Al-Qalam berjumlah 133 huruf, yang apabila dibagi 7, maka hasilnya19. Kedua huruf “Yaa dan Siin” pada surah Yasiin yang sering kitabaca, berjumlah 285 huruf, yang apabila dibagi 15, maka hasilnya19. Demikian juga kedua huruf “Haa dan Miim” pada setiap surahyang diawali dengan hu-ruf tersebut, berjumlah (seluruhnya) 2.166

    huruf, yang apabila dibagi 114, maka hasilnya 19. Seterusnyahuruf “Ain-Siin-Qaaf” pada surah Asy-Syuraa’ berulang sebanyak209 kali, yang apabila dibagi 11, maka hasilnya 19. Terakhir, “Alif-Laam-Miim-Raa” dalam surah Ar-Ra’du ber-jumlah 1.501 huruf,yang apabila dibagi 79, maka hasilnya 19.

    103

    UUPP A AYY A A KKEE A ARR A AHH TT A ADD A ABBBBUURR A ALL--QQUURR’’ A ANN 19

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    60/109

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    61/109

    c « [ ¤«[Ç £ «−

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    62/109

      62

    ¶z^vc¿°«¼²[z¤«[Çz£µ°«−¿¼ 107

    “Neraka Wail bagi orang-orang yang membaca Al-Qur’an dan tidakmen-tadabburkannya”.

    Pada suatu malam Rasulullah SAW. meminta izin kepadaistri-nya (Aisyah) untuk tidak menemaninya tidur bersama, karenabeliau bermaksud akan melakukan shalatul lail  (shalat malam).Setelah beliau melakukan shalat malam, ketika menjelang subuh,

    Bilal bin Rabah da-tang menjemput beliau untuk bersama-samashalat subuh berjamaah. Ketika itu dilihat oleh Bilal, Rasulullahsedang menagis tersedu, sehingga iapun bertanya, “YaRasulullah. Mengapa anda menagis? Apa yang yang engkausedihkan? Bukankah Allah telah mengampuni dosa-dosamu, baikyang telah lalu, sekarang maupun yang akan datang”. Rasulullahmenjawab, “Wahai Bilal sahabatku. Malam ini aku telah menerimawah-yu. Demi setelah mendengar wahyu tersebut, aku terharu,

    sehingga aku-pun menagis”. Wahyu Allah yang barusan turuntersebut adalah :

    −À«[Øcr[¼ Šy×[¼a½°«[¥¬rÅŸ²[ ã[²¼z§x¿µ¿x«[ ]\_«×[Å«¼×d¿× y\¸´«[¼ 

    ÁŸ²¼z¨c¿¼ °¸^½´jŬ—¼ [u½˜£¼\¯\À£ [x·d¤¬r\¯\´^y Šy×[¼a½°«[¥¬r 

    y\´«[][x—\´¤Ÿ©´o_~Ø\^ 

    “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silihbergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allahsambil berdiri atau duduk

    108atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentangpencip-taan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kamitiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha SuciEngkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka” (QS. Ali

    Imran ayat 190 dan 191).

    Setelah membacakan ayat ini di hadapan Bilal bin Rabah,Rasulullah SAW. bersabda : “Celakalah bagi orang-orang yangmembacanya, tetapi tidak mau memikirkannya”.

    Perintah untuk memikirkan dan merenungi kandunganayat di atas merupakan miniatur dari perintah untuk memahami

    keseluruhan isi Al-Qur’an.

    Sejarah telah membuktikan, bahwa ketinggian peradabanIslam yang pernah diraih adalah karena kepedulian kaum musliminketika itu untuk selalu membaca, memahami dan menggali Al-Qur’an yang kemu-dian menjadi pegangan bagi keseluruhan sikaphidup mereka. Jika sikap yang seperti ini dimiliki dandikembangkan oleh ummat Islam di masa kini, maka tidak mustahil

    kejayaan Islam akan dapat kita raih kembali. InsyaAllah.

    ¤c ²[

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    63/109

      63

     109

     A ALL--QQUURR’’ A ANN SSEEBB A AGG A AII PPEERRIINNGG A ATT A ANN 

    asih dalam suasana Nuzulul Qur’an, marilah kitaber-sama-sama mengkaji salah satu dari Fungsi

     Al-Qur’an yaitu  Adz-Dzikru atau Al-Qur’an

    Sebagai Peringatan.

    Sebagai peringatan, Al-Qur’an berfungsi sebagai rambo-rambo yang memberikan petunjuk kepada manusia mengenai hal-hal mana yang boleh dilakukan dan mana yang dilarang untukdilakukan. Mana yang pantas untuk diperbuat dan mana yangkurang pantas untuk diperbuat. Dengan fungsi Al-Qur’an sebagaiperingatan inilah para Nabi dan rasul menyampaikan risalah Allah

    untuk menyeru manusia ke jalan yang benar dengan berpegangteguh kepada ajaran tauhid yang haq. Firman Allah dalam Al-Qur’an :

    °¨´¯ÆÔƒµ°« µÀ°«\˜¬«z§w×[½·²[ 

    °¤c¿²[ 

    “Al-Qur’an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam.Yaitu bagi siapa diantara kalian yang mau menempuh jalan yanglurus” (QS. At-Takwir ayat 27 dan 28).

    Sebagai pemberi peringatan, Al-Qur’an hanyamemberikan per-ingatan kepada orang-orang yang memangberkenan diberi peringatan. Sedangkan bagi mereka yang

    enggan dan tidak memperdulikannya,110sungguh tidak ada paksaan bagi mereka.

    Seseorang yang diberi peringatan, kemudian sadar bahwaia diperingatkan, seterusnya segera memperbaiki kesalahan,kekhilafan dan dosanya, orang ini berarti telah mendapat hidayahdari Allah SWT. Tetapi bagi mereka yang enggan diberi peringatan

    dan tidak memper-dulikan peringatan tersebut, orang ini berartitidak mendapat hidayah dari Allah SWT. Inilah rupanya kondisiorang-orang kafir yang digambar-kan Allah dalam Al-Qur’an :

    °¸byx³[Æ°¸À¬—ÆÓ½~[¼z§µ¿x«[²[ ²½´¯Ì¿×°·yx´b°«¯[ 

    “Sesungguhnya orang-orang kafir itu, sama saja bagi mereka.Kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, reka tidak juga akan beriman” (QS. Al-Baqarah ayat 6).

    M

    20

    Lalu apa risiko yang didapat bagi mereka yang tidak lantaran tidak mengindahkan peringatan Allah melalui Nabi dan

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    64/109

      64

    memperdulikan peringatan Allah, tidak lain, kecuali :

    °À”—][x—°¸«¼ 

    “Dan bagi mereka, siksa yang amat berat” (QS. Al-Baqarah ayat7).

     Azab dan siksaan Allah terhadap mereka yang enggan

    dan tidak memperdulikan peringatan Allah ini ternyata tidak saja diakhirat kelak, tetapi di dunia inipun sudah nampak terlihat.111

    Sejak dulu hingga sekarang ini tidak sedikit orang yangkena siksa Allah di dunia ini, lantaran ia mengabaikan peringatan

     Allah yang tertulis dalam kitab-Nya Al-Qur’anul Kariem.

    Lihatlah bagaimana keadaan negeri Sodom  yang dihuni

    oleh kaum Tsamud seketika hancur berantakan diterpa topan danbadai yang maha dahsyad karena mereka menentang peringatan

     Allah. Demi-kian juga Fir’aun yang gagah perkasa dan berkuasa,tiba-tiba hanyut di telan oleh keganasan arus sungai Nil karenaberani-beraninya melawan peringatan Allah dengan mengakudirinya sebagai Tuhan.

    Perhatikanlah bagaimana ketika Nabi Nuh mengajak

    kaumnya kepada kebenaran yang kemudian ditolak mentah-mentah dengan nada yang congkak dan sombong, yang hinggakemudian Allah mendatang-kan banjir besar yangmenenggelamkan dan menghanyutkan mereka dan harta mereka,

    Rasul-Nya.

    Sepanjang sejarah manusia, sejak dulu hingga sekarang,telah berulang-ulang bencana terjadi menimpa ummat lantaranmereka mem-bangkang dan melanggar peringatan Allah.

    Mula-mula hukuman Allah ditimpakan kepada yangbersangkut-an, namun lama kelamaan hukuman Allah justerusemakin meluas yang berakibat terhadap orang lain yang berada

    di sekitarnya. Ibarah sebuah pribahasa  akibat setitik nila rusaksusu sebelanga (sekaleng).

    Tidak sedikit Al-Qur’an mengungkapkan orang-orang yangcoba-coba mengingkari peringatan Allah. Akhir dari dramakeingkaran-nya ini, tidak lain hanyalah siksa dan kemelaratanyang amat sangat

    112

    yang Allah tampakkan di dunia ini dan terlebih-lebih di akhiratnanti.

    Dalam Al-Qur’an banyak contoh-contoh yangdikemukakan me-ngenai hal ini. Diantaranya kasus orang-orangYahudi yang senantiasa melanggar peringatan Allah sehinggaTuhan menimpakan kepada me-reka sebuah bencana yangmenyeluruh terhadap kaum itu berupa pengusiran di mana-mana,

    pengejaran, kekalahan dan kehancuran, menjadi kaum yangdikutuk Tuhan dari zaman ke zaman. Hal ini dijelas-kan Allahdalam surah Al-Maidah ayat 13 :

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    65/109

    pelayat menyatakan turut berduka cita . Seorang sahabat anak ke-l d it b t “A k h k tid k t t k dil ¹^yd¿\^µ¯Ì¿°«¼ z~[µ¯¾|k³

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    66/109

      66

    pala desa itu bertanya, “Apakah kamu tidak menuntut keadilanhukum kepada orang yang menabrak puteramu ini?  Anak kepaladesa itu menggeleng-gelengkan kepalanya , “Tidak” katanya,“Aku tidak menun-tut apa-apa. Mudah-mudahan dengan peristiwaini aku terlepas dari hukuman dan siksa Tuhan di akhirat kelakterhadap peristiwa puluhan tahun yang lalu, ketika itu akumenabrak seorang anak kecil di pinggir jalan. Tuhan masihmengingatkan hal ini kepadaku, meskipun orang-orang dan akusendiri sudah melupakannya. Inilah keadilan Tuhan ter-hadap paramakhluk-Nya”.

    Kalau kita ingin mengkaji lebih dalam dan mencobamerenung-kannya akan makna peringatan Allah yangdiungkapkan-Nya dalam Al-Qur’an berikut cerita-ceritakebinasaan di zaman Nabi dan Rasul seba-gai balasan bagimereka yang lalai terhadap peringatan Allah, maka je-laslahkiranya bahwa tidak ada gunanya sama sekali berpaling dari per-

    ingatan Allah. Suatu saat siksaan Allah pasti akan datang danmenimpa kita, bahkan orang lainpun juga kena akibatnya. Ingatlahperingatan Al-lah SWT. :

    \¨´‹»„À˜¯¹«²\Ÿ¾z§wµ—Šz—[µ¯¼ z„nµ°«]yª\£Å°—[»°À¤«[¯½¿¶z„o³¼ 

    115

    ©cb[©«x§ª\£ [zÀˆ^d´§v£¼Å°—[Á´b ©«x§¼ Å´b¯½À«[©«x§¼ \¸cÀ´Ÿ\´c¿[ 

    ¹^yd¿\^µ¯Ì¿°«¼ z~[µ¯¾|k³ 

    Ť^[¼vƒ[ºzr×[][x˜«¼ “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, makasesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan Kami akanmenghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.Berkatalah ia : Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkanaku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang

    yang melihat?. Allah berfirman : Demiki-anlah, telah datangkepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupannya, dan begitu(pula) pada hari ini kamu pun dilupakan. Dan demikianlah Kamumembalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepadaayat-ayat Tuhannya. Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebihberat danlebih kekal” (QS. Thaha ayat 124 s/d 127).

    Mengingat betapa fatalnya orang yang melupakan

    peringatan Allah ini, maka marilah kita bersama-samamemperhatikan segala peri-ngatan Allah yang diungkapkan-Nyadalam Al-Qur’an. Marilah kita re-nungkan dan pikirkan segalakejadian-kejadian yang pernah menimpa orang-orang terdahulu,baik yang kejadiannya berada jauh di belakang kita, maupunkejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kita. Dan jadikan-lahsemuanya sebagai penyadar jiwa kita, sehingga kita lebih berhati-hati terhadap setiap peringatan Allah SWT.

    116

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    67/109

     Berdasarkan isi kandungannya Lailatul Qadar itu terjadi

    adalah saat diturunkan-nya Al-Qur’an secara keseluruhan dariLauhul Mahfudz ke Baitul Izzah atau dari langit ke tujuh di

  • 8/19/2019 Bahan Kultum Ramadhan 130714191507 Phpapp01

    68/109

      68

    Berdasarkan isi kandungannya, Lailatul Qadar itu terjadi,lan-taran pada malam itu diturunkan Al-Qur’an, seperti yang

    dinyatakan oleh ayat berikut ini :

    yv¤«[»¬À«ÅŸ¹´«|³[Ô³[ 118

    “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) padamalam kemuliaan” (QS. Al-Qadar ayat 1).

    Mungkin timbul pertanyaan dalam benak kita, kapan Al-Qur’an itu diturunkan. Jawabannya dapat kita lihat pada ayatberikut ini :

    ²[z¤«[¹ÀŸª|³[Âx«[²\Œ¯yz¸ƒ 

    “Bulan Ramadhan itu, bualn yang di dalamnya diturunkan Al-

    Qur’an” (QS. Al-Baqarah ayat 185).

    Jadi, dapat kita simpulkan, bahwa Lailatul Qadar ituterjadi pada bulan Ramadhan, karena pada bulan iniditurunkannya Al-Qur’an. Seandainya pada bulan Ramadhan itutidak terjadi penurunan Al-Qur’an, mungkin tidak akan ada istilahLailatul Qadar. Jadi, keagungan Lailatul Qadar itu dinyatakan oleh

     Allah karena Allah ingin memberikan isyarat kepada manusia

    betapa kemuliaan dan keagungan Al-Qur’an.

    Tentang turunnya Al-Qur’an ini, dikalangan para ulamaIslam berbeda pendapat. Sebagian berpendapat bahwa surah Al-Qadar ayat 1 tentang turunnya Al-Qur’an di malam Qadar itu

    Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah, atau dari langit ke tujuh, disebelah kanan Arays (kerajaan Tuhan) ke langit pertama, langit

    bumi, yang selanjutnya diwahyukan kepada Rasul-ullah SAW.secara berangsur-angsur. Menurut pendapat ini dikatakan bahwa

     Al-Qur’an turun tiga kali. Pertama diturunkan ke Lauhul Mahfudz,kemudia