Top Banner
BAHAN KIMIA BERBAHAYA Bahan berbahaya adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan pada barang-barang[1] . 1.1 Penggunaan Bahan Kimia[2] Bahan kimia banyak digunakan dalam lingkungan kerja yang dapat dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu : 1. Industri Kimia, yaitu industri yang mengolah dan menghasilkan bahan-bahan kimia, diantaranya industri pupuk, asam sulfat, soda, bahan peledak, pestisida, cat , deterjen, dan lain- lain. Industri kimia dapat diberi batasan sebagai industri yang ditandai dengan penggunaan proses-proses yang bertalian dengan perubahan kimiawi atau fisik dalam sifat-sifat bahan tersebut dan khususnya pada bagian kimiawi dan komposisi suatu zat[3] . 2. Industri Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan pembantu proses, diantaranya industri tekstil, kulit, kertas, pelapisan listrik, pengolahan logam, obat-obatan dan lain-lain. 3. Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan pengembangan serta pendidikan. Kegiatan laboratorium banyak dipunyai oleh industri, lembaga penelitian dan pengembangan, perusahaan jasa, rumah sakit dan perguruan tinggi. Dalam lingkungan kerja tersebut, banyak bahan kimia yang terpakai tiap harinya sehingga para pekerja terpapar bahaya dari bahan- bahan kimia itu. Bahaya itu terkadang meningkat dalam kondisi tertentu mengingat sifat bahan-bahan kimia itu, seperti mudah terbakar, beracun, dan sebagainya. Dengan demikian, jelas bahwa bekerja dengan bahan-bahan kimia mengandung risiko bahaya, baik
25

BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Apr 03, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Bahan berbahaya adalah bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan,pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan ataumembebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehinggadapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunandan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatanbagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut ataumeyebabkan kerusakan pada barang-barang[1].

1.1 Penggunaan Bahan Kimia[2]

Bahan kimia banyak digunakan dalam lingkungan kerja yang dapatdibagi dalam tiga kelompok besar yaitu :

1. Industri Kimia, yaitu industri yang mengolah dan menghasilkanbahan-bahan kimia, diantaranya industri pupuk, asam sulfat,soda, bahan peledak, pestisida, cat , deterjen, dan lain-lain.  Industri kimia dapat diberi batasan sebagai industriyang ditandai dengan penggunaan proses-proses yang bertaliandengan perubahan kimiawi atau fisik dalam sifat-sifat bahantersebut dan khususnya pada bagian kimiawi dan komposisisuatu zat[3].

2. Industri Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang menggunakanbahan kimia sebagai bahan pembantu proses, diantaranyaindustri tekstil, kulit, kertas, pelapisan listrik,pengolahan logam, obat-obatan dan lain-lain.

3. Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitiandan pengembangan serta pendidikan.  Kegiatan laboratoriumbanyak dipunyai oleh industri, lembaga penelitian danpengembangan, perusahaan jasa, rumah sakit dan perguruantinggi.

Dalam lingkungan kerja tersebut, banyak bahan kimia yang terpakaitiap harinya sehingga para pekerja terpapar bahaya dari bahan-bahan kimia itu. Bahaya itu terkadang meningkat dalam kondisitertentu mengingat sifat bahan-bahan kimia itu, seperti mudahterbakar, beracun, dan sebagainya.  Dengan demikian, jelas bahwabekerja dengan bahan-bahan kimia mengandung risiko bahaya, baik

Page 2: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

dalam proses, penyimpanan, transportasi, distribusi, danpenggunaannya. Akan tetapi, betapapun besarnya bahaya bahan-bahankimia tersebut, penanganan yang benar akan dapat mengurangi ataumenghilangkan risiko bahaya yang diakibatkannya.

1.2 Klasifikasi Umum[4]

Klasifikasi atau penggolongan bahan kimia berbahaya diperlukanuntuk memudahkan pengenalan serta cara penanganan dantransportasi.  Secara umum bahan kimia berbahya diklasifikasikanmenjadi beberapa golongan diantaranya sebagai berikut :

1. Bahan Kimia Beracun (Toxic)

Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadapkesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap kedalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewatkulit.

Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dankemudian beredar keseluruh tubuh atau menuju organ-organ tubuhtertentu.  Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organtubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain.  Tetapidapat juga zat-zat tersebut berakumulasi dalam tulang, darah,hati, atau cairan limpa dan  menghasilkan efek kesehatan padajangka panjang[5].  Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuhdapat melewati urine, saluran pencernaan, sel efitel dankeringat.

2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)

Adalah bahan kimia yang karena reaksi kimia dapat mengakibatkankerusakan apabila kontak dengan jaringan tubuh atau bahan lain.

Zat korosif dapat bereaksi dengan jaringan seperti kulit, mata,dan saluran pernafasan.  Kerusakan dapat berupa luka, peradangan,iritasi (gatal-gatal) dan sinsitisasi (jaringan menjadi amat pekaterhadap bahan kimia).

3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)

Page 3: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Adalah bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan dapatmenimbulkan kebakaran.  Reaksi kebakaran yang amat cepat dapatjuga menimbulkan ledakan.

4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)

Adalah suatu zat padat atau cair atau campuran keduanya yangkarena suatu reaksi kimia dapat menghasilkan gas dalam jumlah dantekanan yang besar serta suhu yang tinggi, sehingga menimbulkankerusakan disekelilingnya.

Zat eksplosif amat peka terhadap panas dan pengaruh mekanis(gesekan atau tumbukan), ada yang dibuat sengaja untuk tujuanpeledakan atau bahan peledak seperti trinitrotoluene (TNT),nitrogliserin dan ammonium nitrat (NH4NO3).

5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)

Adalah suatu bahan kimia yang mungkin tidak mudah terbakar,tetapi dapat menghasilkan oksigen yang dapat menyebabkankebakaran bahan-bahan lainnya.

6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances)

Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan air denganmengeluarkan panas dan gas yang mudah terbakar.

7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances)

Adalah bahan kimia yang amat mudah bereaksi dengan asammenghasilkan panas dan gas yang mudah terbakar atau gas-gas yangberacun dan korosif.

8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)

Adalah gas yang disimpan dibawah tekanan, baik gas yang ditekanmaupun gas cair atau gas yang dilarutkan dalam pelarut dibawahtekanan.

9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)

Page 4: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Adalah bahan kimia yang mempunyai kemampuan memancarkan sinarradioaktif dengan aktivitas jenis lebih besar dari 0,002microcurie/gram.

Suatu bahan kimia dapat termasuk diantara satu atau lebihgolongan di atas karena memang mempunyai sifat kimia yang lebihdari satu sifat.

1.3 Sistem Klasifikasi PBB[6]

Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations) memberikanklasifikasi bahan berbahaya seperti tabel berikut ini.

Tabel 2.2 :  Klasifikasi bahan berbahaya berdasarkan PBB

Klas PenjelasanKlas I (Eksplosif) Dapat terurai pada suhu dan

tekanan tertentu danmengeluarkan gas kecepatantinggi dan merusak sekeliling

KlasII

(Cairan mudahterbakar)

1. Gas mudah terbakar

2. Gas tidak mudah terbakar

3. Gas beracunKlasIII

(Bahan mudahterbakar)

1. Cairan : F.P <23oC

2. Cairan : F.P >23oC

( F.P = flash point)KlasIV

(Bahan mudahterbakar selainklas II danIII)

1. Zat padat mudah terbakar

2. Zat yang mudah terbakardengan sendirinya

3. Zat yang bila bereaksidengan air dapatmengeluarkan gas mudahterbakar

Klas V (Zat 1. Oksidator bahan anorganik

Page 5: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

pengoksidasi)

2. Peroksida organikKlasVI

(Zat racun) 1. Zat beracun

2. Zat menyebabkan infeksiKlasVII

(Zatradioaktif)

Aktifitas : 0.002 microcury/g

KlasVIII

(Zat korosif) Bereaksi dan merusak

1.4 Penyimpanan  Bahan Kimia Berbahaya[7]

Mengelompokkan bahan kimia berbahaya di dalam penyimpanannyamutlak diperlukan, sehingga tempat/ruangan yang ada dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan aman.  Mengabaikan sifat-sifatfisik dan kimia dari bahan yang disimpan akan mengandung bahayaseperti kebakaran, peledakan, mengeluarkan gas/uap/debu beracun,dan berbagai kombinasi dari pengaruh tersebut.

Penyimpanan bahan kimia berbahaya sebagai berikut :

1. Bahan Kimia Beracun (Toxic)

Bahan ini dalam kondisi normal atau dalam kondisi kecelakaanataupun dalam kondisi kedua-duanya dapat berbahaya terhadapkehidupan sekelilingnya.  Bahan beracun harus disimpan dalamruangan yang sejuk, tempat yang ada peredaran hawa, jauh daribahaya kebakaran dan bahan yang inkompatibel (tidak dapatdicampur) harus dipisahkan satu sama lainnya.

Jika panas mengakibatkan proses penguraian pada bahan tersebutmaka tempat penyimpanan harus sejuk dengan sirkulasi yang baik,tidak terkena sinar matahari langsung dan jauh dari sumberpanas[8].

2.      Bahan Kimia Korosif (Corrosive)

Beberapa jenis dari bahan ini mudah menguap sedangkan lainnyadapat bereaksi dahsyat dengan uap air.  Uap dari asam dapat

Page 6: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

menyerang/merusak bahan struktur dan peralatan selain itu beracununtuk tenaga manusia.  Bahan ini harus disimpan dalam ruanganyang sejuk dan ada peredaran hawa yang cukup untuk mencegahterjadinya pengumpulan uap.  Wadah/kemasan dari bahan ini harusditangani dengan hati-hati, dalam keadaan tertutup dan dipasanglabel.  Semua logam disekeliling tempat penyimpanan harus dicatdan diperiksa akan adanya kerusakan yang disebabkan oleh korosi.

Penyimpanannya harus terpisah dari bangunan lain dengan dindingdan lantai yang tahan terhadap bahan korosif, memilikiperlengkapan saluran pembuangan untuk tumpahan, dan memilikiventilasi yang baik.  Pada tempat penyimpanan harus tersediapancaran air untuk pertolongan pertama bagi pekerja yang terkenabahan tersebut[9].

3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)

Praktis semua pembakaran terjadi antara oksigen dan bahan bakardalam bentuk uapnya atau beberapa lainnya dalam keadaan bubukhalus.  Api dari bahan padat berkembang secara pelan, sedangkanapi dari cairan menyebar secara cepat dan sering terlihat sepertimeledak.  Dalam penyimpanannya harus diperhatikan sebagai berikut:

a. Disimpan pada tempat yang cukup dingin untuk mencegahpenyalaan tidak sengaja pada waktu ada uap dari bahan bakar danudara

b. Tempat penyimpanan mempunyai peredaran hawa yang cukup,sehingga bocoran uap akan diencerkan konsentrasinya oleh udarauntuk mencegah percikan api

c. Lokasi penyimpanan agak dijauhkan dari daerah yang ada bahayakebakarannya

d. Tempat penyimpanan harus terpisah dari bahan oksidator kuat,bahan yang mudah menjadi panas dengan sendirinya atau bahan yangbereaksi dengan udara atau uap air yang lambat laun menjadi panas

Page 7: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

e. Di tempat penyimpanan tersedia alat-alat pemadam api dan mudahdicapai

f. Singkirkan semua sumber api dari tempat penyimpanan

g. Di daerah penyimpanan dipasang tanda dilarang merokok

h. Pada daerah penyimpanan dipasang sambungan tanah/arde sertadilengkapi alat deteksi asap atau api otomatis dan diperiksasecara periodik

4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)[10]

Terhadap bahan tersebut ketentuan penyimpananya sangat ketat,letak tempat penyimpanan harus berjarak minimum 60[meter] darisumber tenaga, terowongan, lubang tambang, bendungan, jalan rayadan bangunan, agar pengaruh ledakan sekecil mungkin.  Ruangpenyimpanan harus merupakan bangunan yang kokoh dan tahan api,lantainya terbuat dari bahan yang tidak menimbulkan loncatan api,memiliki sirkulasi udara yang baik dan bebas dari kelembaban, dantetap terkunci sekalipun tidak digunakan.  Untuk penerangan harusdipakai penerangan alam atau lampu listrik yang dapat dibawa ataupenerangan yang bersumber dari luar tempat penyimpanan. Penyimpanan tidak boleh dilakukan di dekat bangunan yangdidalamnya terdapat oli, gemuk, bensin, bahan sisa yang dapatterbakar, api terbuka atau nyala api.  Daerah tempat penyimpananharus bebas dari rumput kering, sampah, atau material yang mudahterbakar, ada baiknya memanfaatkan perlindungan alam sepertibukit, tanah cekung belukar atau hutan lebat.

5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)

Bahan ini adalah sumber oksigen dan dapat memberikan oksigen padasuatu reaksi meskipun dalam keadaan tidak ada udara.  Beberapabahan oksidator memerlukan panas sebelum menghasilkan oksigen,sedangkan jenis lainnya dapat menghasilkan oksigen dalam jumlahyang banyak pada suhu kamar.  Tempat penyimpanan bahan ini harusdiusahakan agar suhunya tetap dingin, ada peredaran hawa, dangedungnya harus tahan api.  Bahan ini harus dijauhkan dari bahan

Page 8: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

bakar, bahan yang mudah terbakar dan bahan yang memiliki titikapi rendah.

Alat-alat pemadam kebakaran biasanya kurang efektif dalammemadamkan kebakaran pada bahan ini, baik penutupan ataupunpengasapan, hal ini dikarenakan bahan oksidator menyediakanoksigen sendiri.

6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances)

Bahan ini bereaksi dengan air, uap panas atau larutan air yanglambat laun mengeluarkan panas atau gas-gas yang mudah menyala. Karena banyak dari bahan ini yang mudah terbakar maka tempatpenyimpanan bahan ini harus tahan air, berlokasi ditanah yangtinggi, terpisah dari penyimpanan bahan lainnya, dan janganlahmenggunakan sprinkler otomatis di dalam ruang simpan.

7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances)

Bahan ini bereaksi dengan asam dan uap asam menghasilkan panas,hydrogen dan gas-gas yang mudah menyala.  Ruangan penyimpananuntuk bahan ini harus diusahakan agar sejuk, berventilasi, sumberpenyalaan api harus disngkirkan dan diperiksa secara berkala. Bahan asam dan uap dapat menyerang bahan struktur campuran danmenghasilkan hydrogen, maka bahan asam dapat juga disimpan dalamgudang yang terbuat dari kayu yang berventilasi.  Jika konstruksigudang trbuat dari logam maka harus di cat atau dibuat kebal danpasif terhadap bahan asam.

8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)

Silinder dengan gas-gas bertekanan harus disimpan dalam keadaanberdiri dan diikat dengan rantai atau diikat secara kuat padasuatu penyangga tambahan.  Ruang penyimpanan harus dijaga agarsejuk , bebas dari sinar matahari langsung, jauh dari saluranpipa panas di dalam ruangan yang ada peredaran hawanya.  Gedungpenyimpanan harus tahan api dan harus ada tindakan preventif agarsilinder tetap sejuk bila terjadi kebakaran, misalnya denganmemasang sprinkler.

Page 9: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances)[11]

Radiasi dari bahan radioaktif dapat menimbulkan efek somatik danefek genetik, efek somatik dapat akut atau kronis.  Efek somatikakut bila terkena radiasi 200[Rad] sampai 5000[Rad] yang dapatmenyebabkan sindroma system saraf sentral, sindroma gastrointestinal dan sindroma kelainan darah, sedangkan efek somatikkronis terjadi pada dosis yang rendah.  Efek genetik mempengaruhialat reproduksi yang akibatnya diturunkan pada keturunan.  Bahanini meliputi isotop radioaktif dan semua persenyawaan yangmengandung radioaktif.  Pemakai zat radioaktif dan sumber radiasiharus memiliki instalasi fasilitas atom, tenaga yang terlatihuntuk bekerja dengan zat radioaktif, peralatan teknis yangdiperlukan dan mendapat izin dari BATAN.  Penyimpanannya harusditempat yang memiliki peralatan cukup untuk memproteksi radiasi,tidak dicampur dengan bahan lain yang dapat membahayakan,packing/kemasan dari bahan radioaktif harus mengikuti ketentuankhusus yang telah ditetapkan dan keutuhan kemasan harusdipelihara.  Peraturan perundangan mengenai bahan radioaktifdiantaranya :

Undang-Undang Nomor 31/64 Tentang Ketentuan Pokok TenagaAtom

Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1975 Tentang KeselamatanKerja terhadap radiasi

Peraturan pemerintah No. 12 Tahun 1975 Tentang izinPemakaian Zat Radioaktif dan atau Sumber Radiasi lainnya

Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 1975 Tentang PengangkutanZat Radioaktif

Maka Peta Keterkaitan Kegiatan untuk tata letak penyimpanan materialkimia berbahaya berdasarkan ketentuan safety tersebut di atasadalah sebagai berikut :

Page 10: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Gambar Petaketerkaitan kegiatan untuk penyimpanan raw material.

1.5 Lembar Data Bahaya[12]

Lembar data bahaya (Hazard Data Sheets/HDSs) terkadang disebutMaterial Safety Data Sheets (MSDSs) atau Chemical Safety DataSheet (CSDSs) adalah lembar informasi yang detail tentang bahan-bahan kimia.  Umumnya lembar ini disiapkan dan dibuat oleh pabrikkimia atau suatu program, seperti International Programme OnChemical Safety (IPCS) yang aktifitasnya terkait dengan World

Page 11: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Health Organization (WHO), International Labour Organization(ILO), dan United Environment Programme (UNEP).  HDSs/MSDSs/CSDSsmerupakan sumber informasi tentang bahan kimia yang penting dandapat diakses tetapi kualitasnya dapat bervariasi.  Jika andamenggunakan HDSs, berhati-hatilah terhadap keterbatasannya,sebagai contoh, HDSs sering sulit untuk dibaca dan dimengerti.Keterbatasan lain yang serius adalah seringnya tidak memuatinformasi yang cukup tentang bahaya dan peringatan penting yanganda butuhkan ketika bekerja dengan bahan kimia tertentu.  Untukmengatasi keterbatasan ini, kapanpun dimungkinkan untukmenggunakan sumber informasi lain secara bersama-sama denganHDSs.  Suatu ide yang baik untuk mewakili kasehatan dankeselamatan dengan menyimpan lembar data bahaya  pada setiappenggunaan bahan kimia di tempat kerja.

Informasi berikut harus muncul pada semua lembar data bahaya,akan tetapi urutan dapat berbeda dari yang dijelaskan dibawahini.

Bagian 1 :   Identifikasi produk dan pabrik

Identifikasi produk :  nama produk tertera disini dengan nama kimiaatau nama dagang, nama yang tertera harus sama dengan nama yangada pada label.  Lembar data bahaya juga harus mendaftar sinonimproduk atau substansinya, sinonim adalah nama lain dengansubstansi yang diketahui. Contohnya Methyl alcohol juga dikenalsebagai Metanol atau Alkohol kayu.

Identifikasi pabrik :  nama pabrik atau supplier, alamat, nomortelepon, tanggal HDSs dibuat, dan nomor darurat untuk meneleponsetelah jam kerja, merupakan ide yang baik bagi pengguna produkuntuk menelepon pabrik pembuat produk sehingga mendapatkaninformasi tentang produk tersebut sebelum terjadi hal yangdarurat.

Bagian 2 :   Bahan-bahan berbahaya

Untuk produk campuran, hanya bahan-bahan berbahaya saja yangtercantum pada daftar khusus bahan kimia, dan yang didata bilakomposisinya ≥ 1% dari produk.  Pengecualian untuk zat karsinogen

Page 12: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

yang harus di daftar jika komposisinya 0,1% dari campuran.  Bataskonsentrasi yaitu Permissible Exposure Limit (PEL)[13] dan TheRecommended Threshold Limit Value (TLV )[14] harus didata dalamHDSs.

Bagian 3 :   Data Fisik

Bagian ini mendata titik didih, tekanan, density, titik cair,tampilan, bau, dan lain-lain.  Informasi pada bagian ini membantuanda mengerti bagaimana sifat bahan kimia dan jenis bahaya yangditimbulkannya.

Bagian 4 :   Data Kebakaran Dan Ledakan

Bagian ini mendata titik nyala api dan batas mudah terbakar ataumeledak, serta menjelaskan kepada anda bagaimana memadamkan api.  Informasi pada bagian ini dibutuhkan untuk mencegah, merencanakandan merespon kebakaran atau ledakan dari bahan-bahan kimia.

Bagian 5 :   Data Reaktifitas

Bagian ini menjelaskan kepada anda apakah suatu substansi stabilatau tidak, bila tidak, bahaya apa yang ditimbulkan dalam keadaantidak stabil.  Bagian ini mendata ketidakcocokan substansi,substansi mana yang tidak boleh diletakkan atau digunakan secarabersamaan.  Informasi ini penting untuk penyimpanan danpenanganan produk yang tepat.

Bagian 6 :   Data Bahaya Kesehatan

Rute tempat masuk (pernafasan, penyerapan kulit atau ingestion),efek kesehatan akut dan kronik, tanda-tanda dan gejala awal,apakah produknya bersifat karsinogen, masalah kesehatan yangmakin buruk bila terkena, dan pertolongan pertama yangdirekomendasikan/prosedur gawat darurat,  semuanya seharusnyaterdaftar di bagian ini.

Bagian 7 :  Tindakan Pencegahan Untuk Penanganan

Informasi dibutuhkan untuk memikirkan rencana respon gawatdarurat, prosedur pembersihan, metode pembuangan yang aman, yang

Page 13: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

dibutuhkan dalam penyimpanan,  dan penanganan tindakan pencegahanharus detail pada bagian ini.  Akan tetapi sering kali pabrikpembuat produk meringkas informasi ini dengan satu pernyataanyang simple, seperti hindari menghirup asap atau hindari kontakdengan kulit.

Bagian 8 :   Pengukuran Kontrol

Metode yang direkomendasikan untuk control bahaya termasukventilasi, praktek kerja dan alat pelindung diri/PersonalProtective Equipment (PPE) dirincin pada bagian ini.  Tiperespirator, baju pelindung dan sarung tangan material yang palingresisten untuk produk harus diberitahu.  Lebih dari rekomendasiperlindungan material yang paling resisten,  HDSs boleh dengansimple menyatakan bahwa baju dan sarung tangan yang tidak dapatditembus harus digunakan.  Bagian ini cenderung menekankan alatpelindung diri daripada control engineering.

1.6 Pemasangan Label dan Tanda Pada Bahan Berbahaya[15]

Pemasangan label dan tanda dengan memakai lambang atau tulisanperingatan pada wadah atau tempat penyimpanan untuk bahanberbahaya adalah tindakan pencegahan yang esensial.  Tenaga kerjayang bekerja pada proses produksi atau pengangkutan biasanyabelum mengetahui sifat bahaya dari bahan kimia dalamwadah/packingnya, demikian pula para konsumen dari barangtersebut, dalam hal inilah pemberian label dan tanda menjadisangat penting.

Peringatan tentang bahaya dengan label dan tanda merupakan syaratpenting dalam perlindungan keselamatan kerja, namun hal tersebuttidak dapat dianggap sebagai perlindungan yang sudah lengkap,usaha perlindungan keselamatan lainnya masih tetap diperlukan. Lambang yang umum dipakai untuk bahan kimia yang memiliki sifatberbahaya adalah sebagai berikut[16] :

Page 14: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Gambar 2.14 Tanda bahaya dari bahan kimia

Keterangan :

Page 15: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

E     =  Dapat Meledak                              T   = Beracun

F+   =  Sangat Mudah Terbakar                 C   =  Korosif

F     =  Mudah Terbakar                            Xi   = Iritasi

O    =  Pengoksidasi                                 Xn  = Berbahaya Jika Tertelan

T+  =  Sangat Beracun                              N  = Berbahaya Untuk Lingkungan

2. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BIDANG KIMIA

2.1 Pengertian Keselamatan Kerja[17]

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin,pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, tempat kerjadan lingkungannya serta tata cara melakukan pekerjaan.

Tujuan keselamatan kerja adalah :

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalammelakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkanproduksi serta produktivitas nasional.

2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada ditempatkerja.

3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman danefisien.

Sasaran keselamatan kerja adalah semua tempat kerja baik didarat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, dan diudara yang menyangkut proses produksi dan distribusi baik barangmaupun jasa.

Asas pokok keselamatan kerja dicetuskan dalam Kitab Undang-UndangHukum Perdata dengan ketentuan yang mewajibkan pengusaha untuk

Page 16: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

mengatur dan memelihara ruangan, alat perkakas di mana iamenyuruh pekerja melakukan pekerjaan, demikian pula mengenaipetunjuk-petunjuk, sehingga pekerja terlindung dari bahaya yangmengancam badan, kehormatan, dan harta bendanya mengingat sifatpekerjaan yang selayaknya diperlukan.  Sanksi terhadap tidakdipenuhinya kewajiban tesebut, ialah pengusaha wajib menggantikerugian yang menimpa pekerja dalam menjalankan pekerjaannya,kecuali pengusaha dapat membuktikan bahwa tidak terpenuhinyakewajiban tersebut disebabkan oleh keadaan yang memaksa ataukerugian yang dimaksud sebagian besar disebabkan karena kesalahanpekerja sendiri[18]

2.2 Pengertian Kesehatan Kerja[19]

Kesehatan kerja adalah perlindungan bagi pekerja terhadappemerasan/eksploitasi tenaga kerja oleh pengusaha.  Laranganmemperkerjakan anak dibawah umur, pembatasan melakukan pekerjaanbagi orang muda dan wanita, pengaturan mengenai waktu kerja,waktu isirahat, cuti haid, bersalin dan keguguran kandungan bagiwanita, dimaksudkan untuk menjaga kesehatan, keselamatan danserta moral kerja dari pekerja sesuai dengan harkat danmartabatnya serta layak bagi kemanusiaan.

2.3 Pengertian Kecelakaan Kerja[20]

Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang berhubungan denganhubungan kerja pada suatu perusahaan, hubungan kerja disiniberarti bahwa kecelakaan dapat dikarenakan oleh pekerjaan ataupada waktu pelaksanaan pekerjaan.

Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga dan tidakdiharapkan. Tidak terduga karena kejadian tersebut tidak terdapatunsur kesengajaan apalagi perencanaan, tidak diharapkan karenakejadian tersebut disertai kerugian material ataupun penderitaandari yang teringan sampai yang terberat.

Bahaya pekerjaan adalah faktor-faktor dalam hubungan pekerjaanyang dapat mendatangkan kecelakaan kerja.  Bahaya tersebutdisebut bahaya potensial jika bahaya tersebut belum mendatangkan

Page 17: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

kecelakaan, jika kecelakaan telah terjadi maka bahaya tersebutadalah bahaya nyata.

2.4 Kebijakan Pemerintah Indonesia Dalam Menghadapi BahanKimia[21]

Kebijakan pemerintah indonesia di bidang keselamatan dankesehatan kerja (K3) merupakan salah satu bagian dari kebijakanpemerintah di bidang perlindungan tenaga kerja yang telahdigariskan oleh Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN), yangantara lain berbunyi sebagai berikut :

” Upaya perlindungan tenaga kerja perlu terus ditingkatkanmelalui perbaikan syarat kerja termasuk upah, gaji dan jaminansosial, kondisi kerja termasuk kesehatan, keselamatan danlingkungan kerja, serta hubungan kerja dalam rangka peningkatankesejahteraan para pekerja secara menyeluruh.”

Berdasarkan GBHN tersebut oleh pimpinan Departemen Tenaga Kerjadigariskan sebagai kebijakan Derparteman Tenaga Kerja yang antaralain menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja sebagai salahsatu prioritas.

Penanganan bahan kimia khususnya bahan kimia berbahaya merupakansasaran utama dalam rangka penanganan keselamatan dan kesehatankerja.  Hal ini disebabkan karena bahan kimia merupakan sumberdari malapetaka yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatankerja, seperti kebakaran, peledakan, gangguan kesehatan yangmerupakan penyakit akibat kerja.

Kebijakan penanganan bahan kimia khususnya dalam penggunaandibidang industri/perusahaan pada dasarnya meliputi kebijakan :

Pembuatan peraturan/perundang-undangan Pengawasan

Pendidikan/penyuluhan/training

Survei/penelitian

Informasi

Page 18: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Standarisasi

Kampanye

Ada beberapa peraturan perundangan ketenagakerjaan khususnya yangmenyangkut perlindungan tenaga kerja di bidang keselamatan dankesehatan kerja serta penanganan bahan berbahaya.  Peraturanperundangan tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

UU No. 14/1969 tentang Pokok-pokok Ketenagakerjaan,khususnya pasal 9 dan 10

UU No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja

UU dan Peraturan Uap tahun 1930

UU Petasan tahun 1932

UU tentang Timah Putih tahun 1931

Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 tentang Pengawasanatas Peredaran dan Penggunaan Pestisida

Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 1975 tentang KeselamatanKerja terhadap Radiasi

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.01/Men/198 tentang Kewajiban Melaporkan Penyakit AkibatKerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.03/Men/1985 tentangKeselamatan dan Kesehatan Pemakaian Asbes

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.03/Men/1986 tentangKeselamatan dan Kesehatan di tempat kerja yang mengelolapestisida

Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE.02/Men/1978 tentang Nilai Ambang Batas Bahan Kimia

Selain peraturan perundangan di atas masih ada beberapa peraturanyang dikeluarkan oleh instansi di luar Departemen Tenaga Kerjayang masih menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja sertapenanganan bahan berbahaya.

Page 19: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

2.5 Undang-Undang Keselamatan Kerja Nomor 1 Tahun 1970[22]

Kebijakan pemerintah dalam peraturan perundangan ketenagakerjaanyang menyangkut perlindungan tenaga kerja di bidang keselamatandan kesehatan kerja banyak jumlahnya, tetapi pada dasar teori inipenulis hanya menyajikan Undang-undang nomor 1 tahun 1970 yangmenurut penulis dirasa cukup untuk mewakili penelitian ini.

Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerjadiundangkan pada tahun 1970 sebagai pengganti VeilighedsreglementStbl.No.406 yang berlaku sejak tahun 1910.  Latar belakangpenggantian Veilighedsreglement tersebut sebagaimana dikemukakandalam penjelasan umum undang-undang no.1 tahun 1970 dikarenakantelah banyak hal yang sudah terbelakang dan perlu diperbaharuisesuai perkembangan peraturan perlindungan tenaga kerja lainnyadan perkembangan serta kemajuan teknik dan industrialisasi diIndonesia dewasa ini dan untuk selanjutnya.

Pasal-pasal dari undang-undang no.1 tahun 1970 yang berkaitandengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pasal 2 ayat 1,  Yang diatur oleh undang-undang ini adalahkeselamatan kerja dalam segala tempat  kerja , baik didarat,di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun diudara , yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukumRepublik Indonesia.

Pasal 2 ayat 2,  Ketentuan-ketentuan dalam ayat 1 tersebutberlaku dalam tempat kerja dimana :

b. Dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan,diangkut, atau di simpan bahan atau barang yang dapat meledak,mudah terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan infeksi, bersukutinggi.

f. Dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik didaratan, melalui terowongan, di permukaan air, dalam air maupunudara.

g. Dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal, perahu,dermaga, dok stasiun atau gudang.

Page 20: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

m. Terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu , kotoran, api,asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suaraatau getaran.

Pasal 3, Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syaratkeselamatan kerja untuk :

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan

b. Mencegah mengurangi dan memadamkan kebakaran

c. Mencegah dan mengurangi bahaya kebakaran

n. Mengamankan memperlancar pengangkutan orang, binatang,tanaman, atau barang.

o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bagunan

p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuandan penyimpanan barang.

Pasal 4 ayat 1,  Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja dalam perencanaan, pembuatan,pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian,penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang, produkteknis, dan aparat produksi yang mengandung dan menimbulkanbahaya kecelakaan.

[1] Ridwan, Diktat Keselamatan Kerja Dan Pencegahan Kecelakaan (Jakarta,1995) hal. 26.

[2] Milos Nedved, Soemanto Imamkhasani, Fundamentals Chemical SafetyAnd Major Hazard Control (Jakarta, 1991) hal. 3 – 4.

[3] Ridwan, Diktat Keselamatan Kerja Dan Pencegahan Kecelakaan (Jakarta,1995) hal. 35.

[4] Milos Nedved, Soemanto Imamkhasani, Fundamentals Chemical SafetyAnd Major Hazard Control (Jakarta, 1991) hal. 57 – 69.

Page 21: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

[5] Bahan kimia beracun dan gangguannya terhadap kesehatan dapatdilihat pada tabel 1. Ibid.,  hal. 150 – 151.

[6] Milos Nedved, Soemanto Imamkhasani, Fundamentals Chemical SafetyAnd Major Hazard Control (Jakarta, 1991) hal. 67 – 68.

[7] Milos Nedved, Soemanto Imamkhasani, Fundamentals Chemical SafetyAnd Major Hazard Control (Jakarta, 1991) hal. 179 – 185.

[8] Ridwan, Diktat Keselamatan Kerja Dan Pencegahan Kecelakaan (Jakarta,1995) hal. 29 – 30.

[9] Ridwan, Diktat Keselamatan Kerja Dan Pencegahan Kecelakaan (Jakarta,1995) hal. 30.

[10] Ibid., hal. 28.

[11] Ridwan, Diktat Keselamatan Kerja Dan Pencegahan Kecelakaan (Jakarta,1995) hal. 36 – 37.

[12] Rosskam F., Chamicals In The Workplace (Geneva, 1996) hal. 21 –24.

[13] PEL adalah jumlah maksimum substansi yang diizinkan dalamudara di tempat kerja, PEL dilaksanakan secara legal.

[14] TLV adalah nilai ambang batas yang direkomendasikan dandilaksanakan secara ilegal.  TLV direncanakan oleh agensipribadi, dimaksudkan untuk mewakili konsentrasi substansi dimanasetiap harinya pekerja dapat dinyatakan tanpa efek samping yangmerugikan kesehatan.

[15] Ridwan, Diktat Keselamatan Kerja Dan Pencegahan Kecelakaan (Jakarta,1995) hal. 27 – 28.

[16] Safety Department, Buku Panduan Safety (Banten, 2003) hal. 3 –4.

[17] Ridwan, Diktat Keselamatan Kerja Dan Pencegahan Kecelakaan (Jakarta,1995) hal. 36.

Page 22: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

[18] Soesanto Ismadi, et al., Hukum Ketenagakerjaan (Jakarta, 1992)hal. 149 – 150.

[19] Soesanto Ismadi, et al., Hukum Ketenagakerjaan (Jakarta, 1992)hal. 150 – 151.

[20] Ridwan, Diktat Keselamatan Kerja Dan Pencegahan Kecelakaan (Jakarta,1995) hal. 6.

[21] Milos Nedved, Soemanto Imamkhasani, Fundamentals Chemical SafetyAnd Major Hazard Control (Jakarta, 1991) hal. 131 – 137.

[22] Imam Sjahputra, Amin Widjaja, Peraturan Perundang-undanganKetenagakerjaan Baru Di Indonesia (Jakarta, 2004) hal. 120 – 130.

About these ads

Ditulis dalam Keselamatan & Kesehatan Kerja

« SIAPA BILANG GOLPUT TIDAK   MEMILIH?? INVENTORY DAN   PERGUDANGAN »

Kategori Bahasa Inggris Bela Negara

Ekologi Industri

Emergency Response

Hukum & Politik

Kesehatan

Keselamatan & Kesehatan Kerja

Perburuhan

PPIC

Page 24: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Keselamatan & Kesehatan Kerja (1)

Perburuhan (2)

PPIC (2)

Seni/Barang Koleksi (2)

Tanaman Obat (9)

Paling Sering di lihat BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA BIDANG

KIMIA MANFAAT BATU PERMATA

INVENTORY DAN PERGUDANGAN

SAMBUNG NYAWA

PERANAN SERIKAT PEKERJA/BURUH DALAM HUBUNGAN INDUSTRIAL

JUST IN TIME (JIT)

KOMENTAR/SILATURAHIM

LINK Bio Smart Life SANGGAR PUSAKA NGEKSIGONDO

Komentar Terakhir

erlan on SILAKAN   BER-IKLAN Ikhwan on KOMENTAR/SILATURAHIMheriyadi on SILAKAN   BER-IKLAN jujubandung on SILAKAN   BER-IKLAN ade on KOMENTAR/SILATURAHIMfidisacollection on KOMENTAR/SILATURAHIMibnususanto on KOMENTAR/SILATURAHIM

Page 25: BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Meta Daftar Masuk

RSS Entri

RSS Komentar

WordPress.com

Blog pada WordPress.com. | Tema: Ocean Mist oleh Ed Merritt.

Ikuti

Follow “PUSAKA WEDANA 7”

Get every new post delivered to your Inbox.

Powered by WordPress.com