Rebus 1015 lembar daun salam segar ataupun kering dengan 3 gelas
air sampai tersisa 1 gelas, minum 2 kali sehari masing-masing 1/2
gelas.Semoga beberapa penjelasan diatas dapat bermanfaat untuk
dapat mencegah dan mengetahui lebih jelas tentang asam urat, baik
dari penyebab, pantangan, gejala dan obat asam urat yang mudah di
dapatkan di sekitar lingkungan kita seperti salah satunya adalah
buah manggis yang di ambil kulitnya.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
A. JUDULTerapi Herbal untuk Hipertensi
B. TUJUAN1. Memberikan informasi mengenai terapi herbal untuk
hipertensi.2. Menurunkan tekanan darah.
C. PERINGATANMakan seledri sebelum dan sesudah olahraga berat
dapat menimbulkan alergi ringan hingga alergi berat pada beberapa
orang.
D. NILAI GIZIDalam 100 g seledri mengandung energi 20 kalori,
protein 1 g, lemak 0,1 g, hidrat arang 4,6 g, kalsium 50 mg, fosfor
40 mg, besi 1 mg, vitamin A 130 Sl, vitamin B1 0,03 mg, pyridoksin
0,16 mg, asam panthonat 0,43 mg, asam folat 7,0 mg, vitamin C 11
mg, magnesium 18 mg, manganese 0,2, seng 0,3, copper 90 mg,
fluorine 12, yodium 2,8 mg, air 93 mg, dan serat 0,12 g.
E. REFERENSIKhomsan, Ali. 2009. Rahasia Sehat Dengan Makanan
Berkhasiat. Jakarta: Kompas.
Wijayakusuma, Hembing. 2008. Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan
Penyakit. Jakarta: Pustaka Bunda.
F. PROSEDUR1. PERSIAPANBahan:75-100 g seledri
2. PELAKSANAANCara pemakaian:a. Cuci bersih seledrib. Blender
dengan menambahkan 150 cc airc. Lalu disaring dan diminum.
Aturan minum:Minum air saringan seledri 2 kali sehari
Berikut ini gejala asam urat:- Sendi terasa nyeri, ngilu, linu,
kesemutan dan bahkan sampai membengkak dan berwarna kemerahan
(meradang)- Biasanya pada persendian terasa nyeri saat pagi hari
(baru bangun tidur) atau malam hari.- Terasa nyeri pada sendi
terjadi berulang-ulang kali.- Yang diserang biasanya sendi jari
kaki, jari tangan, dengkul, tumit, pergelangan tangan serta siku.-
Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat
akan bergerak.Untuk mengetahui lebih pasti, penderita harus segera
melakukan pemeriksaan di laboratorium. Untuk kadar asam urat normal
pada pria berkisar 3,5 hingga 7 mg/dl dan pada wanita 2,6 6
mg/dl.Sebagian besar para penderita asam urat juga mempunyai
penyakit lainnya seperti hipertensi (tekanan darah tinggi),
diabetes atau juga penyakit ginjal. Namun faktor kegemukan
(obesitas) juga sering kali dijumpai pada penderita asam urat.
Apabila penyakit asam urat tidak segera di obati maka bisa
berkembang menjadi penyakit batu ginjal dan akhirnya bisa
mengakibatkan gagal ginjal penderita asam urat tersebut.Adapun
penyebab penyakit asam urat:- Konsumsi zat-zat yang banyak
mengandung purin secara berlebihan.- Zat purin dalam jumlah banyak
masuk dalam tubuh, kemudian melalui metabolisme berubah menjadi
asam urat.- Terjadinya peningkatan Kadar asam urat dalam tubuh,
sehingga ginjal kita tidak mampu untuk membuang kelebihan asam
urat.- Banyaknya kristal asam urat yang berlebih menumpuk di
persendian.- Akibatnya sendi kita terasa nyeri, membengkak,
meradang, panas dan kaku.Pada kejadian kasus yang parah, penderita
asam urat sampai tidak dapat berjalan karena pada persendian terasa
sangat sakit sekali jika bergerak. Tulang sekitar sendi juga dapat
keropos dan mengalami pengapuran tulang.Pantangan bagi penderita
asam urat:- Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan
otak.- Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram,
kepiting, ikan teri, ikan sarden.- Ekstrak daging seperti abon dan
dendeng.- Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi,
sarden).- Daging kambing, daging sapi, daging kuda.- Bebek, angsa
dan kalkun.- Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk tempe,
tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge,
melinjo, emping.- Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis,
jamur kuping, daun singkong, daun pepaya, kangkung.- Keju, telur,
krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental.- Buah-buahan
tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa.- Makanan yang
digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan
margarin/mentega.- Makanan kaya protein dan lemak.Selain beberapa
pantangan di atas, penderita penyakit asam urat juga harus selalu
banyak minum air putih apalagi bagi mereka yang mempunyai penyakit
batu ginjal. Dengan banyak minum air putih akan sangat membantu
ginjal untuk mengeluarkan kristal asam urat dari dalam tubuh
melalui urine.Saran kesehatan untuk penderita asam urat:- Konsumsi
makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt,
dan pisang- Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti
jeruk, pepaya dan strawberry- Contoh buah dan sayuran untuk
mengobati penyakit asam urat: buah naga, belimbing wuluh, jahe,
labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat- Perbanyak
konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi-
Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula,
permen, arum manis, gulali dan sirup- Jangan minum aspirin- Jangan
bekerja terlalu keras / kelelahan- Pada orang yang kegemukan
(obesitas), biasanya kadar asam urat cepat naik tapi pengeluaran
sedikit, maka sebaiknya turunkan berat badan dengan olahraga yang
cukup- Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan
tinggi dan berat badan.
4 Jenis obat asam urat menggunakan ramuan tradisional:Obat Asam
Urat Sidaguri (Sida rhombifolia). Dikenal dengan nama daerah guri,
siliguri, kahindu, sadagori, otok-otok atau bitumu. Kandungan kimia
yang sudah diketahui adalah alkaloid, kalsium oksalat, tannin,
saponin, fenol, asam amino, minyak atsiri, zat phlegmatic untuk
ekspektoran, dan lubrikan. Akarnya mengandung alkaloid, steroid dan
aphredine. Sidaguri memiliki rasa manis, sedikit panas dan sejuk.
Dalam pengobatan, sidaguri digunakan sebagai antiradang, peluruh
kencing dan penghilang rasa sakit. Bagian tanaman yang digunakan
adalah akarnya.Cara Meramu Sidaguri menjadi Obat Asam Urat:Rebus
15-30 gram herba kering atau 3060 gram herba basah sidaguri dengan
3 gelas air sampai tersisa setengahnya, minum 3 kali sehari
masing-masing gelas. Jika menggunakan akar, dosisnya 10 15
gram.Obat Asam Urat Sambiloto (Adrographis panniculata). Aslinya
merupakan tanaman dari India . Di beberapa daerah sambiloto dikenal
juga dengan nama papaitan, ki peurat, bidara, kayu mas, lang, ki
pait, sampiroto, atau ki oray. Sambiloto mengandung beberapa
senyawa flavanoid, alkane, keton, aldehid dan juga beberapa mineral
seperti kalsium, kalium dan natrium. Rasanya pahit, namun tanaman
ini dikenal sebagai antiradang, penghilang nyeri atau analgetik,
dan juga penawar racun. Bagian tanaman yang digunakan adalah
seluruh tanaman.Cara Meramu Sambiloto menjadi Obat Asam Urat:Cuci
bersih dan rebus sambiloto kering 10 gram, rimpang temulawak kering
10 gram, komfrey 5 10 gram, dan buah lada 1 gram dengan 5 gelas air
hingga tersisa 3 gelas, diminum 3 kali satu gelas setiap hari, 1
jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.Obat Asam Urat Kumis
kucing (Orthosiphon aristatus). Juga telah lama dikenal sebagai
diuretik yang berkhasiat sebagai penghancur batu saluran kencing.
Rasanya manis sedikit pahit, dulunya banyak tumbuh di selokan dan
anak sungai, namun sekarang tak sedikit orang yang gemar menanamnya
di pekarangan rumah. Garam kalium dalam tanaman ini memang
berkhasiat melarutkan batu ginjal, karenanya banyak digunakan
sebagai obat penghancur batu. Kandungan sinsetin-nya bersifat
sebagai antibakteri, dan tanaman ini juga mengandung senyawa
orthosiphonin glikosida. Sifat diuretik tanaman ini berguna untuk
membantu tubuh membuang kelebihan asam urat lewat urin.Cara Meramu
Kumis Kucing menjadi Obat Asam Urat:Cuci bersih 10 gram daun kumis
kucing kering atau 20 gram basah, 10 gram meniran kering atau 20
gram basah, 10 gram sawi tanah kering atau 20 gram basah, 15 gram
jahe merah kering atau 30 gram basah, dan 10 gram kapulaga kering.
Memarkan jahe merah dan gabung dengan bahan yang lain, rebus dalam
satu liter air hingga tersisa setengahnya. Minum pagi, siang dan
sore hari, masing-masing gelas (150 ml) atau minum dua kali sehari
masing-masing 200 ml.Obat Asam Urat Daun Salam (Eugenia polyanta).
Dikenal masyarakat Indonesia sebagai bumbu masak karena memiliki
keharuman yang khas yang bisa menambah kelezatan masakan nusantara.
Daun salam rasanya kelat dan bersifat astringent. Senyawa-senyawa
seperti minyak atsiri, tannin dan flavonoid banyak terdapat dalam
daunnya. Untuk pengobatan memang daunnya lah yang paling banyak
digunakan, tetapi akar, kulit dan buahnya pun berkhasiat sebagai
obat.
ASUHAN KEPERAWATANGOUT PADA Tn. G
Tn G (55 thn) masuk ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pada
sendi jari kaki, pergelangan kaki, lutut, jari tangan dan
pergelangan tangan. Klien mengatakan menderita asam urat sudah lima
tahun dan sering kambuh. Keluarga mengatakan klien senangnya makan
jeroan di rumah makan padang. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TTV
TD: 125/80 mmHg, HR: 100 x/menit, RR: 22 x/menit, suhu 38 C, skala
nyeri: 7, jempol kaki, persendian jari, sendi lutut dan pergelangan
tangan dan kaki terlihat inflamasi (kemerahan, bengkak dan teraba
hangat), kadar asam urat serum 9 mg/dl.
A. Data FokusDO: TTV TD: 125/80 mmHg, HR: 100 x/menit, RR: 22
x/menit, suhu 38 C Jempol kaki, persendian jari, sendi lutut dan
pergelangan tangan dan kaki terlihat inflamasi (kemerahan, bengkak
dan teraba hangat) Kadar asam urat serum 9 mg/dl
DS: Klien mengeluhkan nyeri pada sendi jari kaki, pergelangan
kaki, lutut, jari tangan dan pergelangan tangan Klien mengatakan
menderita asam urat sudah lima tahun dan sering kambuh Keluarga
mengatakan klien senang makan jeroan di rumah makan padang Skala
nyeri: 7
B. Analisa DataProblemEtiologiSimptoms
Hambatan motilitas fisikKaku sendi (Inflamasi)DS: Klien
mengeluhkan nyeri pada sendi jari kaki, pergelangan kaki, lutut,
jari tangan dan pergelangan tanganDO: Jempol kaki, persendian jari,
sendi lutut dan pergelangan tangan dan kaki terlihat inflamasi
(kemerahan, bengkak dan teraba hangat) suhu 38 C Kadar asam urat
serum 9 mg/dl
Nyeri akutAgen cedera biologis; goutDS: Klien mengeluhkan nyeri
pada sendi jari kaki, pergelangan kaki, lutut, jari tangan dan
pergelangan tangan Klien mengatakan menderita asam urat sudah lima
tahun dan sering kambuh
DO: TTV TD: 125/80 mmHg, HR: 100 x/menit, RR: 22 x/menit, suhu
38 C Kadar asam urat serum 9 mg/dl
Kurangnya pengetahuan
Kurangnya mengenal masalah penyakitDS: Klien mengatakan
menderita asam urat sudah lima tahun dan sering kambuh Keluarga
mengatakan klien senang makan jeroan di rumah makan padang
C. Diagnosa Keperawatana. Hambatan motilitas fisik b/d Kaku
sendi (Inflamasi) ditandai dengan:DS: Klien mengeluhkan nyeri pada
sendi jari kaki, pergelangan kaki, lutut, jari tangan dan
pergelangan tanganDO: Jempol kaki, persendian jari, sendi lutut dan
pergelangan tangan dan kaki terlihat inflamasi (kemerahan, bengkak
dan teraba hangat) suhu 38 C Kadar asam urat serum 9 mg/dlb. Nyeri
akut b/d Agen cedera biologis; gout ditandai dengan:DS: Klien
mengeluhkan nyeri pada sendi jari kaki, pergelangan kaki, lutut,
jari tangan dan pergelangan tangan Klien mengatakan menderita asam
urat sudah lima tahun dan sering kambuhDO: TTV TD: 125/80 mmHg, HR:
100 x/menit, RR: 22 x/menit, suhu 38 C Kadar asam urat serum 9
mg/dl
c. Kurangnya pengetahuan b/d Kurangnya mengenal masalah penyakit
ditandai dengan:DS: Klien mengatakan menderita asam urat sudah lima
tahun dan sering kambuh Keluarga mengatakan klien senang makan
jeroan di rumah makan padang
D. Prioritas Diagnosa1. Hambatan motilitas fisik b/d Kaku sendi
(Inflamasi)2. Nyeri akut b/d Agen cedera biologis; gout3. Kurangnya
pengetahuan b/d Kurangnya mengenal masalah penyakit
E. IntervensiTgl/ jamNo. DxNocNicRasional
17/04/201307.301Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3x24 jam, hambatan mobilitas fisik dapat teratasi, dengan kriteria
hasil:(Mobility)1. 020804 gerakan sendi pasien kembali normal (
tidak nyeri lagi)2. 020803 gerakan otot pasien elastis (tidak
kaku)3. 020814 pasien dapat bergerak dengan bebas (mudah/mandiri)4.
020821 body positioning peformance kembali normal (tidak ada
inflamasi)
Imobilization care:1. Monitor tanda dari kerusakan kulit klien2.
Berikan klien latihan ROM3. Ajarkan klien untuk tidak mengkonsumsi
makanan yang kaya purin (jeroan, kacang-kacangan dll)4. Kolaborasi
dengan dokter dalam pemberian obat gout/oral:Kolkisin 0,5
mgAlopurinol 100-500 mg
1. untuk mengetahui ada/tidaknya perubahan kulit pada klien
(tanda-tanda inflamasi)2. untuk melemaskan dan melatih pergerakan
sendi3. untuk mencegah kenaikan asam urat pada klien4. untuk
mengurangi pembentukan dan penumpukan asam urat.
Analisa DataNo.DataEtiologiMasalah Keperawatan
1DS :1. Ny. H mengatakan sudah satu tahun merasa kesemutan dan
linu pada kakinya2. Ny. H mengatakan rasa kesemutan dan linu
bertambah jika terkena dingin dan berkurang setelah minum obat.DO
:1. TD : 120/80 mmHg2. Nadi : 86 x/menit3. Suhu : 36 C4. Respirasi
: 24 x/menitNy. H tampak memegangi kakinyaProses menua
Perubahan hormonal
Permukaan tulang dan sendi tidak lagi licin
Tulang mengalami gesekan
NyeriNyeri
2DS :Ny. H mengatakan tidak mengerti tentang penyakit rematik,
makanan pantangan dan cara pengobatan untuk rematikDO :Ny. H tampak
bertanya tentang rematik, makanan pantangan dan cara pengobatan
rematikProses menua
Penurunan daya ingat
Kurang terpapar informasi
Kurang pengetahuan tentang rematikKurang pengetahuan tentang
rematik
A. Konsep dasar lansia1. LansiaUsia lanjut dikatakan sebagai
tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. ( Keliat
Budiana : 1999 ).Usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai
usia lebih dari 60 tahun. ( Pasal 1 ayat 3 no 12 : 1998 ).2.
Klasifikasi lansia a) Pralansia Seseorang yang berusia antara 45 49
tahunb) Lansia Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.c) Lansia
resiko tinggiSeseorang yang berusia 70 tahun atau lebih dengan
masalah kesehatan.( DEPKES 2003 ).d) Lansia potensial Lansia yang
masih mampu melakukkan pekerjaan dan kegitan yang dapat
menghasilkan barang / jasa. e) Lansia tidak potensialLansia yang
tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada
bantuan orang lain.3. Karakteristik Lansiaa) Berusia lebih dari 60
tahunb) Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat
sampai sakkit dari kebutuhann biospikososial sampai spiritual serta
dari kondisi adaptif sampai maladaptif.c) Lingkungan tempat tinggal
yang bervariasi.
B. Konsep dasar Gout1. Pengertian Gout adalah suatu proses
inflamasi yang terjadi karena deposisi kristaal asam urat pada
jaringan sekitar sendi. Gout terjadi sebagai akibat dari
hyperuricemya yang berlangsung lama ( asam urat serum meningkat )
di sebabkan karena penumpukan purin atau eksresi asam urat yang
kurang dari ginjal.Gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai
gambaran khhusus yaitu Artritis Gout, yang di sebabkan inflamasi
jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat.2.
EtiologiReaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal
monosodium urat.Kelainan metabolik.Gangguan kinetik asam urat yang
hiperuricemia yang terjadi karena :a. Pembentukan asam urat
berlebbih Gout primer metabolik di sebabkan sitesi langsung yang
bertambah. Gout sekunder metabolik di sebabkan pembentukan asam
urat berlebih karena penyakit lain, seperti leukuimia.b. Kurang
asam urat melalui ginjal Gout primer renal terjadi karena eksresi
asam urrat di tubulus distal yang sehat. Gout sekunder di sebabkan
karena Ginjjal, misalnya ; Glameronefritis kronis.c. Pembengkakan
dalam usus yang berkurang3. PatofisiologiKonsentrasi asam urat
dalam darah mekanisme serangan gout akut berlangsung melalui
beberapa fase secara berurutana. Presipitasi kristal monosodium
urat.Terjadi bila kosentrasi dalam plasma > 9 mg/dl.b. Respon
leukosit polimorfonukuler ( PMN )Pembentukan kristal menghasilkan
faktor kemotaksis yang menimbulkan respon leukosit dan selanjutnya
akan terjadi fagositosis kristal oleh leukosit.c.
FagositosisKkristal di fagositosis oleh leukosit membentuk
fagolisosom dan akhirnya membran vakula di sekeliling kristal
bersatu dan membran leukositik lisosom.d. Kerusakan lisosomSetelah
terjadi kerusakan sel enzim lisosom sesudah selaput protein di
rusak, terjadi ikatan hidrogen antara permukaan kristal membran
lisosom, peristiwa ini menyebabkan robeka membran dan pelepasan
enzim dan oksidase radikal ke dalam sitoplasma.e. Kerusakan sel
Setelah terjadi kerusakan sel enzim lisosom di lepaskan kedalam
cairan sinovial yang menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan
kerusakan jaringan.4. Manifestasi KlinisAdanya artrittis tofi pada
daaerah telinga siku dan lututMenimbulkan rasa sakit/ nyeri daerah
sendiKlien tampak segar bugar dan tengah malam terbangun klarena
rasa sakit hebat.Pembengkakan, kemerahan, kesemutan, kekakuan sendi
pada pagi hari.Kadar asam urat tinnggi/ hyperuricemia.5.
KomplikasiUrolitiasisDeformitas persendian yang
terserangNeophropaty akibat defosit kristal urat dalam intestinal
ginjal6. Penatalaksanaan MedisObatKolkisin, ubat utam pengobatan
dan pencegahan gout dengan dosis rendahOAINSSemua jenis OAINS dapat
di berikan palling sering di gunakan adalah indometasin 25 50 mg/
18 jam.KortikosteroidAnalgetik, di berikan bila rasa nyeri sangat
hebat.Tirah baring merupakan keharusan dan di teruskan sampai 24
jam setelah serangan menghilang.Penatalaksanaan periode antaraDiet
di anjurkan pada pasien gemuk, serta diet rendah purin.Hindari
obat- obatan yang mengakibatkan hyperuricemia; tiazid, diuretik,
aspirin kolkisin secara teratur.Penurunan kadar asam urat Obat
okurosurik ; bekerja menghambbat reasorbsi terhadap assam
urat.Inhibitor atau alupurinol, menurunkan produksi asam urat dan
menghambat pembentukan xatin dengan menghambat enzim xatin
oxidase.7. Pemeriksaan penunjangLab : asam urat yang tinggi dalam
darah ( . 6 mg/ dl ) ( N = 8 mg/dl, w = 7 mg/dl )LED meningkat,
kadar asam urat dalam urin juga tinggi ( 1500 mg%/L/ 24jam
)Pemeriksaan cairan tofi, terpenting untuk penegakan
diagnostik.
C. ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian Akktivitas / istirahatNyri
sendi karena gerakan, nyeri teka, memburuk dengan stres pada sendi
; kekakkuan pagi hari, malaise, keterbatasan rentang gerak: atrifi
otot.KardivaskulerJantung cepat, TD menurunIntegritas
EgoKeputusasaan, ketidakberdayaan bekerja, ancaman konsep
diri.Makanan dan cairanPenurunan BB, kekeringan membran
mukosa.HygineBergai kesulitan melaksanakan aktivitas pribadi,
ketergantungan.NeurosensoriKebas/ kesemutan tangan dan kaki,
hhilang sensassi jari tangan, pembengkakan pada sendi.Interaksi
sosialKerusakan interaksi sosial, perubahan peran : isolasi
sosial.2. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d
penurunan fungsi tulang2. Intileransi aktivitas b.d perubahan
kemampuan otot.3. Resiko tinggi cidera b.d penurunan fungsi
tulang.
3. PerencanaanNO DX Tujuan dan kriteria Hasil Rencan tindakan1
Tupan :Setelah di lakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3 x 24
jam masalah nyeri klien teratasiTupen :Setelah di lakukan tindakan
asuhan keperawatan 1 x 24 jam klien dapat mengikuti cara mengatasi
nyeri / menajemen nyri dengan benar,Kriteria hasil : Nyeri hilang
atau terkontrol Ekspresi wajah klien rilek Skala neri 3 1.Kaji
keluhan nyeri, catat lokasi, intensitas dan kualitas nyeri ( 0- 10
).2. Beri matras atau kasur keras, bantal kecil.tinggikan linen
tempat tidur sesuai kebutuhan.3. Biarkan pasien mengambil posisi
yang nyaman waktu tidur/ duduk di kursi.tingkatkan istirahat di
tempat tidur sesuai kebutuhan.4. Dorong untuk sering ubah posisi5.
Bantu passien bergerak di tempat tidur.6. Sokong sendi yang sakit
di atas dan di bawah, hindari gerakan yang mennyentak.7. Anjurkan
pasien mandi air hangat atau air pancur saat bangun pagi.8. Berikan
masase yang lembut.9. Kolaborasi obat sebellum aktivitas atau
latihan yang di rencanakan.2 Tupan : Setalah di lakukan tindakan
asuha keperawatan selama 3 x 24 jam masalah intoleransi aktivitas
klien teratasi.Tupen :Setelah di lakukan tindakan keperawatan
selama 1 x 24 jam masalah intolensi aktivitas klien, teratasi
ssecara bertahap.Kriteria hasil : Klien mampu berpartisipasi pada
aktivitas yang diinginkan Aktivitas klien bantuan minimal Mampu
memenuhi ADL secara mandiri 1. Pertahankan istirahat tirah baring /
duduk jika di perlukan2. Bantu bergerak dengan bantuan seminimal
mungkin.3. Dorong klien mempertahankan postur tegak duduk tinggi,
berdiri dan berjalan.4. Kolaborasi ,beri lingkungan yang aman dan
anjurkan untuk menggukan alat bantu5. Kolaborasi obat obatan sesuai
indikasi ( steroid ).3 Tupan :Setelah di lakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam masalah cidera klien tidak
terjadi.Tupen :Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 x
24 jam klien dapat meminimalkan resiko cidera.Kriteria hasil :Klien
dapat mempertahankan keselamatan fisik.Klien selalu menggunakan
alat bantu dalam rentang gerakMampu memperhatikan keamanan
lengkungan. 1. kendalikan lingkungan; menyingkairkan bahaya yang
jelas.Mengurangi potensial cidera akibat jatuh ketika tidur.2.
Memantau regimen medikasi3. Izinkan kemandirian dan kebebasan
maksimum dengan memberikan kebebasan dalam lingkungan yang aman.
Hindari penggunaan restrein, ketika pasien melamun di alihkan.
BAB IIASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIKA. IdentitasNama : Tn. AUmur :
79 tahunJenis kelamin : laki - lakiAgama : IslamSuku / bangsa :
Sunda / indonesiaAlamat : Susapakarsi Kec. Bojong Loak,
BandungPendidikan : SR ( Sekolah Rakyat ) Tanggal massuk panti : 06
Januari 2008Tanggal pengkajian : 14 Mei 2011
B. status Kesehatan saat ini
Klien mengatakan sakit di kedua lutut kakinya ketika brjallan,
matanya mengidap katarak sebelah kiri, klien mengatakan pernah di
rawat dalah 1 tahun terakhir ini karena demam meriang, saat cuaca
dingin ke dua kaki klien terasa kesemutan, tampak klien sudah tidak
mampu melakkan aktivitas secara mandiri. Klien tampak selalu
memaksakan dirinya untuk beaktivitas, tampak kesakitan dan
gemetaran ketika klien berjalan.Klien tampak selalu lupa apa yang
baru saja terjadi dan tidak bisa mengingat ketika ketika perawat
menyyuruh klien mengulang kata yang di suruh.
C. Riwayat kesehatan masa laluTidak ada riwayat sebelumnya
D. Riwayat kesehatan keluarga ( Genogram )
E. Pengkajian 1. Keadaan umumKklien sadar ( CM ), tingkat
penyakit, berpenyakit ringan, tampak mudah lupa,dan sukar mengingat
kejadian yang baru saja terjadi, klien tampak tuli,susah dan lambat
dalm bergersk.Klien mengeluh sakit ke dua kakinya dan kesemutan
saat bergerak atau berjalan. TTV TD 110/ 70 mmHg, N 68 x / mmenit,
RR 18 x/ menit, S 36o C.2. IntegumenKulit tampak bersih dan lembab,
tidak ada luka dan kelainan, turgor baik,suhu 36C.Kuku tampak
panjang dan agak kotor.3. KepalaKeadaan rambut bersih dan warna
putih uban, kulit kepala bersih, sekitar wajah bersih tidak ada
penonjolan, semetris dan tidak ada luka.Mata : sebelah kiri
katarak, penglihatan masih di kategori jelas.Telinga : telinga luar
tampak bersih, saat ditanya klien tidak pernah membersihkan
telinga,pendengaran klien berkurang.Mulut : tampak bersih mulut
agak bau, tidak ada giggi satupun dan tidak menggunakan gigi
palsu.Tenggorokan : tidak ada keluhan saat menelan4. leher Tidak
ada penonjolan dan pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada distensi
vena juguralis.5. Payudara Payudara normal ; simetris dan tidak ada
penonjolan6. system pernafasan Klien bernafas normal; tidak sesak,
klien mengatakan mudah merasa kelelahan, tidah ada bunyi nafas
tambahan, RR 18 x/ menit.
7. system KardiovaskulerKlien tampak agak pucat, akral dingin,
tidak ada keluhan nyeri dada, tidak ada riwayat jantung.8.
GastrointestinalKlien makan makanan yang lunak, tidak ada keluhan
mual muntah,porsi makan 1 porsi 3 -4 x/ hari. Tidak ada keluhan
menelan, mengunyah agak susah karena sudah tidak ada gigi.9. system
perkemihanKlien mengatakan tidak ada keluhan dalam berkemih10.
system reproduksiTidak ada kelainan dan keluhan dalam system
reproduksi klien11. system MuskuluskleletalKlein tampak lemah dan
tampak sudah tidak mampu beraktifitas, klien mengatakan sakit sendi
lutut saat berjalan. Berjalan sangat pelan, dan gemetaran.
12. system persyarafan Pendengaran klien tampak berkurang dan
harus di ulang ulang ketika ditanya.penglihatan agak kabut, pupil 2
cm +/+. Klien tampak mudah lupa dan susah mengingat hal hal yang
baru saja terjadi, saat ditanya klien menjawab dengan jawaban tidak
tetap.13. Sistem EndokrinTidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada pembesaran limfa.F. Pola aktivitas sehari hariKlien
mengatakan melakukan aktivitasnya secara mandiri dan tidak di
izinkan olleh petugas untuk bekerja.G. pengkajian psikososial dan
spiritualKlien mampu bersosialisasi dengan baik, klien tampak
pemalu dan orang lain yang harus menyapa lebih dahulu. Klien
mengatakan ia merasa sendirian, klien merasa malu karena status
ekonominya tidak mempu.2. Identifikasi masalah emosional meliputi
:a. Klien tidak mengalami kesulitan tidur, klien merasa gelisah dan
tidak tenang berada dip anti di karenakan tidak bebas, tampak
selalu menyendiri, klien mengatakan ingin pulolang kerumah.b. Tidak
ada masalah dan keluhan dalam 3 bulan terakhir, tidak ada
menggunakan obat obatan dari dokter.c. SpiritualKlien menganut
agama Islam dan melakukan ibadah shalat lima waktu.d. Konsep
DiriKlien mengatakan tidak mennikah sampai sekarang karena merasa
tidak mampu dengan ekonominya dan susah mencari pekerjaan.Klien
mengatakan dip anti dia tidak mempunyai teman. H. Pengkajian status
Fungsional Klien1. KARTZ INDEKSKlien dalam kategori :a. Mandiri
dalam hal : makan, BAB / BAK,menggunakan pakaian, pergi ke toilet,
berpindah dan mandi. 2. Modifikasi dari BARTHEL INDEKSNO KRITERIA
BANTUAN MANDIRI KET1. Makan 10 2. Minum 10 3. Berpindah dari kursi
roda ke tempat tidur, sebaliknya 15 4. Keluar masuk toilet( mencuci
pakaian, menyeka tubuh dan menyiram ). 10 5 Personal toilet ( cuci
muka, menyisir rambut, gosok gigi ). 5 6 Mandi 15 7 Jalan di
permukaan datar 5 8 Naik turun tangga 5 9 Mengenakan pakaian 10 10
Control bowel ( BAB ) 10 11 Control blader ( BAK ) 10 12 Olahraga /
latihan 5 13 Rekreasi/ pemanfaatan waktu luang 5 Jumlah : 105
Kesimpulan : dari hasil pengkajian Barthel Indeks pada Tn. A
didapat hasil 105.Jadi Tn. A di kategorikan kedalam ketergantungan
sebagian / bantuan minimal.I. Pengkajian status mental
GerontikIdentifikasi tinngkat kerusakan intelektual menggunakan :
SPMSQ
Tanggal berapa hari ini ?Hari apa sekarang ini ?1. Apa nama
tempat ini ?2. Di mana alamat anda ?3.Berapa alamat anda ?4. Kapan
anda lahir ?5. Siapa presiden Indonesia sekarang ?6. Siapa presiden
Indonesia sebelumnya ?7. Siapa nama ibu anda ?8. Kurangi 3 dari 20
dan pengurangan 3 dari setiap angka baru semua secara menuru
Interprestasi :Score ; Kesimpulan :1. Orientasi 5 0 Menyebutkan
dengan benar :o Tahuno Musim o Hario Bulan 2. Orientasi 5 4 Di mana
kita sekarang berada ?o Negara o Provinsi o Kotao PSTW/ RSo Wisma /
kamar 3. Registrasi 3 2 Sebutkan 3 obyek ( oleh pemeriksaan ) 1
detik untuk menngatakan masing masing obyek kemudian tanyakan
kepada klien ketiga tadi. ( untuk sebutkan )o Coklat o Mawaro Tetes
mata4. Perhatian dan kalkulasi 5 0 Minta klien untuk memulai dari
angka 100 kemudian di kuranngi 7 sampai 5 kali/ tingkat :o 93o 86o
79o 72o 655. Mengingat 3 0 Minta klien untuk mengulangi ketiga
obyek pada no 3 tadi.Bila benar, 1 point untuk masing masing
obyek6. Bahasa 9 8 Tunjukan pada klien suatu benda dan tanyakan
namanya pada klien o ( missal jam tangan )o ( missal pensil )Minta
klien menggulangi kata berikut ; tidak ada jika, dan tetapiBila
benar, nilai satu point :Pertanyaan benarMinta klien untuk
mengikutiPerintah berikut yang terdiri dari 3 langkah : Ambil
kertas di tangan kanan anda, lipat dua dan taruh di lantai.o Ambil
kertas tanngan kanan anda.o Lipat duao Taruh di lantaiPerintahkan
pada klienuntuk hal berikut ( bila beraktivitas sesuai perintah
nilai point)o Tutup mata anda.Perintah pada klien untuk menulis
satu kalimat dan menyalin gambar.o Tulis satu kalimato Menyalin
gambar
Dari hsil pengkajianfungsi mental menggunakan MMSE pada Tn. A
memperoleh hasil dengan total 14. Jadi Tn. A di kategorikan ke
dalam Gangguan Kognitif Sedang.J. Terapi Alupurinol Etabion Vit A
Terapi obat saat pengkajian suda tidak di konsumsi oleh klien.K.
Pemeriksaan Penunjang Tidak ada riwayaat pemeriksaan
III. DATA FOKUSDATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF Klien mengatakan ke
dua lututnya sakit ketika berjalan. Klien mengatakan dirinya
mengidap katarak Klien mengatakan jika cuaca dingin, kedua kakinya
suka baal/ kesemutan. Klien mengatakan tidak betah berada dip anti
dan pengen pulang karena tidak bebas. Klien mengatakan dirinya
mudah kelelahan. Klien mengatakan melakukan aktivitasnya sendiri
dan tidak di izinkan oleh petugas bekerja. Klien merasa ia
sendirian dan malu karena status ekonominya tidak mampu. Klien
mengatakan tidak menikah sampai sekarang Klien tampak sudah tidak
mampu melakukan aktivitas Saat berjalan klien tampak kesakitan dan
gemetaran Klien tampak susah bergerak Klien tampak tuli ( harus
mengulang-ngulang pertanyaan dari perawat) Klien mengatakan susah
mengingat hal atau kata-kata yang baru saja terjadi, focus masalah
Mata kiri klien tampak katarak Klien tidak mempunyai gigi Klien
tampak suka menyendiri dan pemalu KART2 indeks = mandiri Hasil
BARHTEL indeks = 105 ketergantungan sebagian pengkajian status
mental SPMS Q score = 5 ( kerusakan intelektual ringan ) MMSE,
total = 14 ( gangguan kognitif sedang ) TTV : TD 100/70 mmHg, N
68x/menit, RR 18x/menit, S 360C Saat berjalan klien suka mengeluh
kesakitan Klien tampak tidak di izinkan petugas untuk melakukan
aktivitas
IV. ANALISA DATANo Data Masalah Etiologi 1 DS : Klien mengatakan
kedua kakinya sakit ketika berjalan Klien mengatakan jika cuaca
dingin kedua kakinya suka beal/kesemutan Klien mengatakan ketika
berjalan dia harus pelan-pelanDO : Klien tampak sudah tidak mampu
melakukan aktivitas Saat berjalan klien tampak kesakitan dan
gemetaran Saat berjalan klien suka mengeluh kesakitan Nyeri
pesendian Penurunan fungsi tulang dan proses inflamasi sendi2 DS :
Klien mengatakan dirinya mudah kelelahan Klien mengatakan melakukan
aktivitasnya sendiri tapi tidak di izinkan oleh petugas untuk
bekerja Klien mengatakan dirinya mengidap katarakDO : Klien tampak
sudah tidak mampu melakukan aktivitas Klien tampak susah bergerak
TTV : TD 100/70 mmHg, N 68x/menit Klien tampak kesakitan saat
berjalan Gangguan mobilitas fisik Penurunan fungsi tubuh dan
kekuatan otot3 DS : Klien mengatakan tidak betah berada dipanti dan
pengen pulang karena tidak bebas Klien mengatakan ia sendirian dan
status ekonominya tidak mampu Klien merasa gelisah dan tidak senang
Klien mengatakan tidak menikah sampai sekarang karena ekonomi tidak
mampu dan cari pekerjaan susahDO : Klien tampak suka menyendiri dan
pemalu Klien tampak tidak di izinkan oleh petugas muntuk melakukan
aktivitas dank lien suka memaksakan diri dalam berkativitas SPMS Q
score = 5 ( kerusakan intelektual ringan ) MMSE, total = 14 (
gangguan kognitif sedang ) Gangguan gambaran diri Perseptual
kognitif
V. DIAGNOSA KEPERAWATANNo Diagnose Keperawatan ( PE ) Tanggal di
Temukan Tanggal Teratasi Paraf dan Nama Jelas1 Nyeri pesendian
berhubungan dengan Penurunan fungsi tulang dan proses inflamasi
sendi Senin 16,5,2011Rabu/ 18/5/ 11
2 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Penurunan fungsi
tubuh dan kekuatan otot Senin 16,5,2011Rabu/ 18/5/ 11
3 Gangguan gambaran diri berhubungan dengan Perseptual kognitif
Senin 16,5,2011Rabu/ 18/5/ 11VI. PERENCANAANNo DX Tanggal/ hari /
jam Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Paraf dan nama
jelas1.Senin 16,5,2011
10.00 Tupan :Setelah di lakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam
masalah nyeri persendia klien teratasiTupen : Setelah di lakukan
tinkana keperawatan 1 x 24 jam masalah nyeri klien
terkontrol.Criteria hasil :Menunjukan nyeri hilang /
terkontrolEkspresi klien tampak rilex.Pasien dapat tidur dan
istirahat dengan tenangMenggabungkan keterampilan relaksasi dan
aktivitas hiburan kedalam program nyeri. 1) Kaji keluhan nyeri
kualitas dan intensitas nyeri2) Berikan matra/ kasur lembut dan
bantal kecil.Tinggikan linentempat tidur sesuai kebutuhan.3)
Berikan posisi nyaman waktu tidur / duduk di kursi.Tingkatkan
istirahat di tempat tidur sesuai kebutuhan.4) Berikan kompres
dingin pada area nyeri.5) Pantau pengunaan bantal6) Anjurkan sering
mengubah posisi, bantu bergerak di tempat tidur, sokong sendi yang
sakit di atas dan di bawah hindari gerakan menyentak.7) Anjurkan
mandi air hangat/ air pancur waktu bangun tidur.8) Beri masase yang
lembut9) Libatkan aktivitas hiburansesuai situasi individu.10)
Kolaborasi analgetik sesuai program. 2. Senin 16,5,2011
11.00Tupan :Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x24
jam masalah aktivitas klien teratasi/ terpenuhiTupen :Setelah di
lakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam klien dapat meningkatkan
aktivitas sesuai kemampuanCriteria hasil:Mempertahankan fungsi
posisi dengan pembatasan kontrakturMempertahankan / meningkatkan
kekuatan dan fungsi dari kompensasi bagian tubuh.Mendemonstrasikan
teknik / prilaku yang memungkinkan melakukan aktivitas. 1) Evaluasi
pemantauan tingkat inflamasi / rasa sakit pada sendi.2) Pertahankan
tira baring /duduk jadwal aktivitas untuk meberikan periode
istirahat terus menerusdan tidur malam hari.3) Bantu rentang gerak
aktif/ pasif latihan resistif dan isometrrik.4) Ubah posisi dengan
sering demonstrasi atau bantu teknik pemindahan dan penggunaan
bantuan mobilitas.5) Dorong klien mempertahankan postur.6) Beri
lingkungan aman ; menaika kursi, menggunakan pegangan tangga pada
bak/ toilet, kursi roda.7) Beri obat sesuai indikasi ( steroid ) 3.
Senin 16,5,201111.00 Tupan :Setelah di lakukan tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam masalah gambaran diri klien teratasi.Tupen
:Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam klien
dapat menilai diri secara positif.Criteria hasil :Mengungkapkan
rasa percaya diri dalam kemampuan untuk menghadapi
penyakit.Perubahan gaya hidup dan kemungkinan keterbatasan.Menerima
perubahan tubuh dan mengintegrasikan ke dalam konsep
diri.Menjelaskan tujuan / rencana realitas untuk masa depan1)
Dorong pengungkapan mengenai proses penyakit dan harapan masa
depan.2) Diskusikan arti kehidupan / [erubahan pada klien.
Memastikan bagaimana pandangan pribadi klien dalam memfungsikan
gaya hidup sehari hari.3) Diskusikan persepsi klien
mengenaibagaimana keluarga menerima keterbatasan 4) Bantu klien
mengekspresikan perasaan kehilangan.5) Akui dan terima perasaan
berduka, bermusuhan, dan ketergantungan.6) Bantu klien
mengidentifikasikan prilaku positif yang membantu koping.7)
Libatkan klien merencanakan perawatan dan membuat jadwal
aktivitas.8) Berikan bantuan positif terhadap pemecahan masalah
konstruktif9) Rujuk konseling psikiater10) Beri obat sesuai
indikasi.
VII. IMPLEMENTASI1 1. Mengkaji keluhan nyeri, kualitas dan
kuantitasRS : klien mengatakan nyeri saat berjalan saja.RO : klien
tampak istirahat3. Memberikan posisi nyaman waktu tidur/duduk di
kursi tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai kebutuhan.RS :
klien mengatakan nyaman dengan posisi tidurnya seperti itu.RO :
Klien tampak tenang dan nyaman4. Menganjurkan sering mengubah
posisi, bantu bergerak di tempat tidur sesuai kebutuhan.RS : klien
mengatakan iya.RO : klien tampak memahami5. Melakukan kkompres
dinginRS : Klien mengatakan nyaman dan dinginRO : klien tampak
nyaman dan tenang,
1. Mengevaluasi pemantauan tingkat inflamasi / rasa pada
sendi.RS : Klien mengatakan tidak merasa sakitRO : Klien tampak
sedang istirahat, tamapak tidak kesakitan2. Bantu rentang gerak
aktif / pasif latihan resistif dan isometric.RS: klien mengatakan
sudah bias menggerakan kakinya sendiri secara perlahanRO : klien
tampak mengikuti setiap instruksi yang di latih.3. Mengubah posisi
dengan sering, demonstrasi atau bantut teknik pemindahan dan
penggunaan bantuan mobilitas.RS : Klien mengatakan nyaman setelah
posisinya di ubah.RO : klien tampak nyaman dengan posisi yang di
berikan sekarang.4. Mendorong klien mempertahankan postur dan duduk
tinggi, berdiri dan berjalan.Rs : klien mengakan iyaRO ; klien
tampak mengikuti semua yang di berikan perawat.
1. Membantu klien mengekspresikan perasan kehilangan.RS : klien
mengatakan menerima kehilangan setelah mendapat penjelasan tentang
kehilangan.RO : klien tampak menerima kehilangan2. Mengakui dan
menerima perasaan berduka, bermusuhan dan ketergantungan.RS : klien
mengatakan dirinya bisa mengerjakan semuanya sendiri, tapi tidak di
izinkan oleh petugas.RO : klien tampak tidak mampu beraktivitas
dantamapak ketergantungan.6. Mempertahatikan prilaku menarrik diri,
menyangkal/ prilaku memperhatikan tubuhRo : klien tampak suka
menyendiri dan jarang berkomunikasi dengan orang lain7. Mendorong
mengungkapkan mengenai proses penyakit dan harapan masa depan.RS :
klien mengatakan pengen pulangRO : klien tampak suka
menyendiri.
VIII. EVALUASIHari / tgl/ jam NODX S O A P Nama Paraf,Kamis/ 05/
11S : Klien mengatakan nyeri saat berjalan saja.Klien mengaytakan
nyaman dan terasa dinginO :Klien tamapak istirahatKlien tampak
tenang dan nyamanKlien tampak memahami kata kata perawat.A : Tujuan
tercapai, masalah nnyeri teratasi.P : intervensi di lanjutkan
sebagian.
Kamis/ 05/ 118.30 2 S : Klien mengatakan tidak merasa sakit
Klien mengakatan sudah bisa menggerakan kakinya sendiri secara
perlahan.Klien mengatakan nyaman dengan posisinya.O : Klien tampak
tidak kesakitanKlien tampak mengikuti instruksi yang di latihKlien
tampak nyaman dengan posisi yang di berikan sekarang.A : Tujuan
tercapai dan masalah teratasiP : Intervensi di lanjutkan. Kamis/
05/ 1110.00 3 S : Klien mengatakan menerima kehilangan setelah
mendapat penjelasan dari perawat.Klien mengatakan dirinya bisa
mengerjakan semuanya sendiri tapi tidak di izinkan oleh petugas.O :
Klien tampak menerima kehilanganKlien tampak tidak bisa/ mampu
beraktivitas dan tampak ketergantungan.Klien tampak suka
menyendiri.A : Tujuan tercapai dan masalah gambaran diri teratasi.P
: intervensi dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes E Marilyn 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta :
egc Mansjoer arief 2001. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3 jakarta
: media aeusculapius. R maryam s fatma, M dkk 2008 Mengenal Usia
Lanjut Dan Perawatanya Jakarta: salemba medika