Top Banner
2019 SMK/MAK jilid 1 Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan program keahlian Pelayaran Kapal Penangkap Ikan bidang keahlian Kemaritiman Teknika Kapal Penangkap Ikan Eko Prasetyo Hadi
189

Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

Mar 14, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

2019

SMK/MAK

jilid 1

Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan

program keahlian Pelayaran Kapal Penangkap Ikanbidang keahlian Kemaritiman Teknika Kapal

Penangkap Ikan Eko Prasetyo Hadi

Page 2: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

iii

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

Pengarah:Direktur Pembinaan SMKKepala Sub Direktorat KurikulumKepala Seksi PenilaianKepala Seksi Pembelajaran

PenulisEko Prasetyo Hadi

Pengendali MutuWinih Wicaksono

Penyunting:Rais SetiawanErna Fauziah

EditorEdi Priyana

Desain SampulSonny Rasdianto

Layout/EditingRatna Murni AsihApfi Anna KrismonitaRifda Ayu Satriana

Page 3: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

iv TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

KATA PENGANTAR

Page 4: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

v

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia salah satu negara yang kekayaannya komplet di segala hal, salah satunya potensi melimpah penghasil komoditas perikanan khusunya hasil laut yang terbesar di dunia. Selain potensi wisata,laut juga memiliki potensi penghasil protein hewani yang mengandung unsur-unsur esensial,diperlukan tubuh manusia untuk tumbuh dan berkembang. Beberapa potensi sumberdaya alam hayati khususnya perikanan, sangat beragam jenisnya. Untuk mendapatkan komoditas tersebut, diperlukan alat yang sesuai dengan kondisi perairan dan jenis komoditas yang akan ditangkap.

Alat penangkap ikan yang ada selama ini dihasilkan oleh pabrik dan adapula yang dihasilkan oleh kelompok masyarakat khususnya nelayan. Proses pembuatan suatu alat tangkap, memerlukan suatu ilmu dan keahlian tentang bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat perangkat alat tangkap ikan yang diinginkan, jenis dan ukuran alat, serta bagaimana cara membuat, memperbaiki dan merawat alat tersebut. Pemilihan bahan yang baik diharapkan dapat menghasilkan suatu alat yang berkualitas.

Dalam rangka memberikan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan kepada peserta didika SMK, maka perlu kiranya disusun sebuah referensi buku teks tentang Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan. Buku ini berisi tentang bahan dan alat tangkap penangkap ikan mulai dari jenis bahan, sifat-sifat bahan, cara tali-temali, cara menyabung tali, cara menambal jaring rusak, cara merawat dan mengawetkan alat penangkap ikan dan lain-lain. Semoga buku ini memberikan manfaat bagi peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan bagi para peserta didik SMK.

Yogyakarta, Desember 2019

Eko Prasetyo Hadi

PRAKATA

Page 5: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

vi TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

DAFTAR ISI

PRAKATADAFTAR ISIDAFTAR GAMBARDAFTAR TABELPETUNJUK PENGGUNAAN BUKU PETA KONSEP BUKUAPERSEPSI

BAB I BAHAN DAN ALAT TANGKAPA. Bahan Alat Penangkap IkanB. Alat Tangkap Penangkap Ikan

BAB II BENANG, TALI DAN TALI BAJAA. Struktur Benang, Tali dan Tali BajaB. Sistem Penomoran

BAB III PEMBUATAN JARINGA. Perencanaan dan Persiapan Membuat Jaring (Webbing)B. Pembuatan mata dan simpul

BAB IV PEMOTONGAN JARING DAN CUTTING RATEA. Pemotongan JaringB. Cutting Rate

BAB V PENYAMBUNGAN JARINGA. Jenis-jenis penyambungan jaringB. Teknik Penyambungan jaring

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL

BAB VI SIMPUL TALI DAN SPLICINGA. Cara Penyusunan Tali TemaliB. Jenis simpul dan sosokC. Jenis-jenis Splicing Tali dan Wire

BAB VII PERAWATAN, PENGAWETAN DAN PERBAIKANA. Perawatan Alat Penangkap IkanB. Pengawetan dan PenyamakanC. Perbaikan Jaring

Page 6: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

vii

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

DAFTAR ISI

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP

DAFTAR PUSTAKAGLOSARIUMBIODATA PENULIS

Page 7: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

viii TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 1.1 Sumberdaya alam melimpah sebagai bahan alat tangkap ikanGambar 1.2 Serat biji kapas dan serat biji kapukGambar 1.3 Serat rami kering dan tanaman ramiGambar 1.4 Serat HennepGambar 1.5 Tanaman Jute Corchorus capsularisGambar 1.6 Serat Tanaman JuteGambar 1.7 Tanaman RosellaGambar 1.8 Serat RosellaGambar 1.9 Serat Ijuk yang sudah disisirGambar 1.10 Tanaman aren penghasil serat ijuk (tanda panah)Gambar 1.11 Tanaman Bambu (kiri) dan Alat Penangkap Ikan “Bubu” (kanan) Sumber : (Kiri)Gambar 1.12 Tanaman Pisang Abaca dan Serat yang dihasilkanGambar 1.13 Kulit buah kelapa (kiri) dan serat buah kelapa (kanan) Gambar 1.14 Ulat sutera dan kepompong serat sutraGambar 1.15 Serat wool dari hewan biri-biruGambar 1.16 Serat AsbesGambar 1.17 Serat Glass woolGambar 1.18 Pukat Cincin dengan Satu Kapal (One Boat Operated Purse Seines)Gambar 1.19 Pukat Cincin dengan Dua Kapal (Two Boat Operated Purse Seine)Gambar 1.20 Jaring Lingkar Tanpa Tali Kerut (Without Purse Lines / Lampara)Gambar 1.21 Pukat Tarik PantaiGambar 1.22 Dogol (Danish seines)Gambar 1.23 Scottish seinesGambar 1.24 Pair seinesGambar 1.25 PayangGambar 1.26 CantrangGambar 1.27 Lampara DasarGambar 1.28 Pukat Hela Dasar BerpalangGambar 1.29 Pukat Hela Dasar Berpapan (Otter Trawls) Gambar 1.30 Pukat Hela Dasar Dua Kapal (Pair Trawls)Gambar 1.31 Nephrops trawl (Nephrops trawls)Gambar 1.32 Pukat udangGambar 1.33 Pukat ikanGambar 1.34 Pukat Hela Pertengahan Dua Kapal (Pair Trawls)Gambar 1.35 Pukat Hela Pertengahan Udang (Shirmp Trawls)Gambar 1.36 Pukat Hela Kembar Berpapan (Otter Twin Trawls)Gambar 1.37 Pukat DorongGambar 1.38 Penggaruk berkapalGambar 1.39 Penggaruk tanpa kapalGambar 1.40 Anco (Portable lift nets)Gambar 1.41 Bagan berperahuGambar 1.42 Bouke amiGambar 1.43 Bagan Tancap (Shore Operated Statonary Lift Nets)

DAFTAR GAMBAR

Page 8: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

ix

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.44 Jala Jatuh Berkapal (Cast Nets)Gambar 1.45 Jala Tebar (Falling Gear Not Specified)Gambar 1.46 Jaring Liong BunGambar 1.47 Jaring gillnet oseanikGambar 1.48 Jaring Insang Lingkar (Encirlcling Gillnets)Gambar 1.49 Jaring Insang Berpancang (Fixed Gillnets On Stakes)Gambar 1.50 Jaring Insang Berlapis ( Trammel Nets )Gambar 1.51 Combined Gillnets Trammel NetsGambar 1.52 Set netsGambar 1.53 Bubu (Pots)Gambar 1.54 Bubu bersayap (Fyke nets)Gambar 1.55 Pukat Labuh (Long Bag Set Net)Gambar 1.56 TogoGambar 1.57 Ambai Gambar 1.58 JermalGambar 1.59 PengerihGambar 1.60 SeroGambar 1.61 Perangkap Ikan Peloncat (Aerial traps)Gambar 1.62 MuroamiGambar 1.63 SeserGambar 1.64 Pancing ulurGambar 1.65 Pancing berjoranGambar 1.66 HuhateGambar 1.67 Squid anglingGambar 1.68 Squid jiggingGambar 1.69 Huhate mekanisGambar 1.70 Rawai dasar (Set long lines)Gambar 1.71 Rawai tunaGambar 1.72 Rawai cucutGambar 1.73 Tonda (Trolling lines)Gambar 1.74 Pancing layang-layangGambar 1.75 Tombak (Harpoons)Gambar 1.76 LadungGambar 1.77 PanahGambar 1.78 Alat Tangkap Purse SeineGambar 1.79 Bahan dan Alat Penangkap IkanGambar 2.1 Struktur Benang, Tali dan Tali BajaGambar 2.2 Tali yang dipintal/twist (kiri)Gambar 2.3 Konstruksi benang jaring yang dipintalGambar 2.4 Struktur tali Gambar 2.5 Struktur benang, (1) komponen antara monofilament dengan continuous filament berwarna putih dan (2) tali monofilament yang sudah dipintal.Gambar 2.6 Serat monofilament,Gambar 2.7 Webbing dari bahan monofilament

Page 9: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

x TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.8 Jenis intalan pola Z / pintal kiri dan pola S / pintal kananGambar 2.9 Jenis dan tipe anyaman tali Gambar 2.10 Struktur tali kawat/wire rope (Atas) dan model wire rope (Bawah)Gambar 2.11 Alat Navigasi RadarGambar 2.12 QR Code Macam-macam konstruksi taliGambar 3.1 Cara membuat jaringGambar 3.2 Ukuran berbagai macam coban Gambar 3.3 Seleran dari plastikGambar 3.4 Alat pemotong yang bisa digunakan Gambar 3.5 Tali-tali bahan pembuat jaring Gambar 3.6 Teknik dan simpul lewat bawah seleranGambar 3.7 Teknik dan simpul lewat atas seleranGambar 3.8 Proses Pembuatan mata jaring bagan 1 s.d 5Gambar 3.9 Jaring bentuk segiempatGambar 3.10 Cara membuat jaring bentuk segitiga Gambar 3.11 Cara penambahan mata bentuk segitiga dan jaring lemparGambar 3.12 Membuat tali gantunganGambar 3.13 Membuat ikatan awal badan jaring Gambar 3.14. Membuat mata jaring tahap awalGambar 3.15 Simpul di atas lekukan (posisi simpul yang BENAR)Gambar 3.16 Simpul di bawah lekukan, posisi yang “SALAH”Gambar 3.17 Simpul bendera (english knot)Gambar 3.18 Double english knotGambar 3.19 Simpul mati (reef knot)Gambar 3.20 Simpul dalam satu mata Gambar 3.21 Ukuran satu mesh Gambar 3.22 Simpul dalam beberapa mataGambar 3.23 Alat Fish FinderGambar 3.24 QR Code membuat jala ikanGambar 4.1 Pemotongan jaring dan Cutting rateGambar 4.2 Lembaran jaring Gambar 4.3 Ukuran 1 mesh mata jaring Gambar 4.4 Mesh cutGambar 4.5 Point cutGambar 4.6 Bar cutGambar 4.7 Clean meshGambar 4.8 Hasil Pemotongan all meshGambar 4.9 Hasil Pemotongan all pointGambar 4.10 Hasil Pemotongan all pointGambar 4.11 Pemotongan Mesh Bar (m/b)Gambar 4.12 Pemotongan Point Bar (p/b)Gambar 4.13 Cutting Rate Point BarGambar 4.14 Cutting rate Mesh BarGambar 4.15 GPS (Global Positioning System)

Page 10: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

xi

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.16 QR code Pemotongan JaringGambar 5.1 Cara Penyambungan JaringGambar 5.2 Cara penyambungan mesh to meshGambar 5.3 Cara penyambungan point to pointGambar 5.4 Cara penyambungan take up tipe menyisip (creasing)Gambar 5.5 Cara penyambungan take up tipe merangkap (baiting)Gambar 5.6 Cara penyambungan “LASHING”Gambar 5.7 Menyiapkan lembar jaring yang akan ditambalGambar 5.8 Membuat ikatan awal pada simpul kaki tigaGambar 5.9 Cara menyangkutkan coban ke mata jaring kedua dan cara menyimpulkannyaGambar 5.10 Cara menyangkutkan coban ke mata jaring pertama (atas) dan cara menyimpulkannyaGambar 5.11 Cara membuat simpul pada akhir penambalanGambar 5.12 Menyiapkan lembar jaring yang akan ditambalGambar 5.13 Membuat ikatan awal pada simpul kaki tigaGambar 5.14 Cara menyangkutkan coban ke mata jaring kedua (sampingnya) dan cara menyimpulkannyaGambar 5.15 Cara menyangkutkan coban ke mata jaring pertama (kiri) dan cara menyimpulkannyaGambar 5.16 Cara membuat simpul di bawahnya Gambar 5.17 Cara membuat simpul pada akhir penambalanGambar 5.18 Pola penyambungan dengan cara take up “Baiting/ Merangkap”Gambar 5.19 Bentuk penyambungan CreasingGambar 5.20 Cara penyimpulan gantungan pada creasingGambar 5.21 Cara penyambungan LashingGambar 5.22 Mesin Pompa Ikan VakumGambar 5.23 QR Code Penyambungan Jaring Gambar 6.1 Beberapa bentuk simpul dan splicingGambar 6.2 Cara menahan dan mengikat tali pada bolder besi bentuk “Kuku Kuda/ Cleat”Gambar 6.3 Cara menahan pada bolder besi bentuk “silang/ salip” Gambar 6.4 Cara mengikat tali pada bolder besi bentuk “silang/ salip” Gambar 6.5 Cara memasang tali pada bolder yang terpasang tali kepil dari kapal lainGambar 6.6 Cara mengikat tali pada bolderGambar 6.7 Sosok pangkal (Sack knot)Gambar 6.8 Sosok pangkal gandaGambar 6.9 Simpul hidup (single carrick bend)Gambar 6.10 Simpul mati (reft knot)Gambar 6.11 Simpul delapanGambar 6.12 Simpul nafiriGambar 6.13 Teknik Pembuatan Splice Mata. Gambar 6.14 Sosok Pintalan Mata (Eye Splice)Gambar 6.15 Teknik Pembuatan Pintalan Lingkar (Cut Splice)Gambar 6.16 Sosok Pintalan Lingkar (Cut Splice)

Page 11: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

xii TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 6.17 Teknik membuat Pintalan Pendek (Short Splice)Gambar 6.18 Sosok akhir pintalan pendek (Short Splice)Gambar 6.19 Teknik membuat Pintalan Dasar (Back Splice)Gambar 6.20 Sosok akhir pintalan dasar (Back Splice)Gambar 6.21 Melepas Pintalan Wire RopeGambar 6.22 Membuat mata splice wire ropeGambar 6.23 Memasukkan strand 1 ke pintalanGambar 6.24 Memasukkan strand 2 ke pintalanGambar 6.25 Eye Splice Wire Rope Gambar 6.26 Rudolf Diesel (Penemu Mesin Diesel)Gambar 6.27 QR Code Simpul dan SplicingGambar 7.1 Cara memperbaiki dan merawat berbagai alat penangkap ikanGambar 7.2 Proses perawatan dan perbaikan alat penangkap ikanGambar 7.3 Proses pengawetan/ penyamakan dengan tanninGambar 7.4 Penentuan simpul berkaki 3Gambar 7.5 Pembentukan pola kerusakan yang teratur dan pembersihanGambar 7.6 Urutan arah juraian pada perbaikan jaringGambar 7.7 Cara membuat simpul awal pada kaki tiga yang pertamaGambar 7.8 Cara membuat simpul pada bar atas – kebawah kananGambar 7.9 Cara membuat simpul pada point kiri – ke bawah kananGambar 7.10 Cara membuat simpul point kanan – ke bawah kiriGambar 7.11 Cara membuat simpul pada bar bawah – ke atas kananGambar 7.12 Cara membuat simpul pada bar bawah – ke atas kiriGambar 7.13 Bentuk jaring yang akan ditambal, tersisa kaki duaGambar 7.14 Bentuk dan ukuran bahan penambal yang siap untuk dipasangGambar 7.15 Cara menjurai jaring penambalGambar 7.16 Alat VMS di Kapal PerikananGambar 7.17 QR Code Perawatan alat tangkapGambar 7.18 QR Code Memperbaiki Jaring

DAFTAR GAMBAR

Page 12: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

xiii

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Produk-produk serat buatan/sintetisTabel 1.2 Perbedaan serat alami dan serat buatan/sintetisTabel 2.1 Kesesuaian arah pintalan taliTabel 2.2 Perbandingan simbol pada indirect system

Page 13: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

xiv TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU

Selalu kupanjatkan rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan pemilik segala yang ada di muka bumi alam semesta, yang selalu memberikan kesehatan dan petunjuk-Nya dalam menyelesaikan buku pembelajaran ini. Buku ini merupakan buku pelajaran Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan Jilid 1 yang diharapkan dapat menjadi panduan untuk memperkaya dan meningkatkan penguasaan pengetahuan serta keterampilan peserta didik. Penulis beranggapan bahwa buku ini penting bagi peserta didik TKPI. Penulis juga memberikan saran kepada para peserta didik agar memperhatikan beberapa hal antara lain :1. Paling awal bacalah terlebih dahulu bagian Tujuan Pembelajaran setiap bab yang

akan kalian baca; hal ini berfungsi untuk mengetahui secara singkat hal-hal yang akan dicapai pada bab yang dipelajari. Setelah itu lihatlah bagian Peta Konsep untuk mengetahui peta-peta materi yang akan dipelajari.

2. Bacalah buku ini dengan teliti, apabila ada yang masih kurang paham, bisa didiskusikan dengan guru pengampu kompetensi ini.

3. Bagian Cakrawala dapat kalian baca untuk mengisi kegiatan Literasi agar dapat menambah wawasanmu.

4. Setiap akhir bab dilengkapi tes kompetensi yang dapat digunakan sebagai parameter penguasaan materi bagi kalian.Setelah kalian menyelesaikan tes kompetensi atau penilaian harian, jika Anda

merasa belum menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka Anda dapat mengulangi untuk mempelajari materi yang ada dalam buku ini.

Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebut adalah:

Contoh Soal Sebagai acuan dalam cara mengerjakan soal-soal setiap babnya.

Praktikum Berupa lembar-lembar perintah dan panduan sebagai ac-uan dalam melakukan praktikum untuk keterampilan ka-lian di setiap kompetensi pada bab-bab buku ini.

Jelajah Internet Fitur yang dapat digunakan peserta didik untuk menam-bah sumber belajar dan wawasan. Menampilkan link sum-ber belajar dan QR Code disediakan untuk memudahkan kalian mengakses QR Code Scanner yang tersedia ap-likasinya di smartphone kalian.

Cakrawala Berisi tentang wawasan dan pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu yang sedang dipelajari.

Page 14: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

xv

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU

Tugas Mandiri Kegiatan yang bertujan untuk melatih peserta didik dalam memahami suatu materi dan dikerjakan secara individu.

Rangkuman Berisi ringkasan pokok materi dalam satu bab.

Penilaian Harian Digunakan sebagai indikator pencapaian kompetensi pe-serta didik setelah mempelajari satu bab.

Penilaian Akhir Se-mester

Digunakan untuk mengevaluasi kompetensi peserta didik setelah mempelajari materi dalam satu semester.

Refleksi Kegiatan yang dapat dilakukan oleh peserta didik maupun guru di akhir kegiatan pembelajaran untuk mengevaluasi kegiatan belajar mengajar.

Page 15: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

xvi TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

PETA KONSEP BUKU

BAHAN DAN ALAT

TANGKAP PENANGKAP

IKAN

SEMESTER GASAL

BAB IBAHAN DAN ALAT TANGKAP

A. Bahan Alat Penangkap IkanB. Alat Tangkap Penangkap Ikan

BAB IIBENANG, TALI DAN TALI BAJAA. Struktur Benang, Tali dan Tali BajaB. Sistem Penomoran

BAB IIIPEMBUATAN JARINGA. Perencanaan dan Persiapan Membuat Jaring (Webbing)B. Pembuatan Mata dan Simpul

BAB IVPEMOTONGAN JARING DAN CUTTING RATEA. Pemotongan JaringB. Cutting Rate

BAB VPENYAMBUNGAN JARINGA. Jenis-jenis penyambungan JaringB. Teknik Penyambungan Jaring

BAB VISIMPUL TALI DAN SPLICINGA. Cara Penyusunan Tali TemaliB. Jenis simpul dan sosokC. Jenis-jenis Splicing Tali dan Wire

BAHAN DAN ALAT

TANGKAP PENANGKAP

IKAN

SEMESTER GENAP BAB VII

PERAWATAN, PENGAWETAN DAN PERBAIKANA. Perawatan Alat Penangkap IkanB. Pengawetan dan PenyamakanC. Perbaikan Jaring

Page 16: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

xvii

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

APERSEPSI

Allah yang Maha Kuasa dan Maha Kaya, menyediakan segala kebutuhan manusia khususnya dan makhluk-makhluk lain ciptaan-Nya. Sumberdaya alam yang sudah tersedia, terutama untuk kebutuhan pangan. Kebutuhan ini dapat dicukupi dari beberapa sektor antara lain: pertanian, peternakan, dan perikanan. Sektor perikanan ini masih cukup menjanjikan dan masih perlu dilakukan eksplorasi untuk kesejahteraan dan kebutuhan manusia di muka bumi ini. Perikanan merupakan segala hal yang berhubungan dengan dunia ikan dan produksi ikan (kegiatan menangkap, budidaya, serta pengolahannya) untuk mencukupi sumber bahan pangan terutama protein dan kecukupan bahan non pangan. Salah satu kegiatan yang menjadi ujung tumpuan untuk pemenuhan kebutuhan manusia adalah bidang penangkapan. Kegiatan menangkap ikan merupakan cara mendapatkan ikan dari suatu perairan yang bukan hasil budidaya, menangkap menggunakan alat atau dengan cara apapun, baik menggunakan armada kapal atau tidak. Armada kapal tersebut dipergunakan untuk mengangkut, memuat, menyimpan, mengawetkan serta mengolah hasil tangkapan ikan.Penangkapan ikan di perairan terbuka (lautan) membutuhkan beberapa alat-alat yang cukup sesuai karakteristik ikan yang akan ditangkap sehingga diharapkan hasil tangkapan bisa optimal. Materi yang akan dibahas pada pembelajaran kompetensi kali ini bertujuan untuk memandu semua taruna dalam mempelajari hal-hal dunia penangkapan ikan mulai dari bahan-bahan pembuat alat tangkap, membuat jaring, memperbaiki, dan mengawetkan alat tangkap. Usaha mengelola perikanan merupakan kegiatan-kegiatan yang terintegrasi dalam proses pengumpulan informasi, menganalisis, dan merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan merupakan salah satu mata pelajaran kejuruan pada kompetensi keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan. Mata pelajaran tersebut dipelajari di kelas XI. Buku ini memuat materi kelas XI atau Jilid I yang terbagi menjadi dua semester dan tujuh bab.Pada semester gasal peserta didik akan mempelajari materi tentang bahan dan alat tangkap, benang, tali, dan tali baja; pembuatan jaring; pemotongan jaring dan cutting rate; dan penyambungan jaring. Sedangkan pada semester genap akan mempelajari simpul tali, splicing, perawatan, pengawetan dan perbaikan.Buku ini diharapkan dapat menjadi penunjang bagi peserta didik untuk belajar mengenai kompetensi keahliannya sehingga peserta didik dapat mengambil manfaatnya untuk diterapkan di dunia industri maupun di dunia usaha.

Page 17: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari
Page 18: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

1

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

PETA KONSEP

BAB IBAHAN DAN ALAT TANGKAP

Setelah selesai pembelajaran materi Bahan dan Alat Tangkap, melalui proses berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi berbagai bahan alat tangkap dengan benar, mampu mengidentifikasi berbagai macam alat tangkap dengan benar mampu menunjukkan berbagai bahan alat tangkap dengan benar, dan mampu menunjukkan berbagai macam alat tangkap dengan benar

KATA KUNCI

Serat alami Serat buatan/sintetis Serat TumbuhanSerat hewan Serat mineral Polimer alamiAlat tangkap Polimer buatan/sintetis

JENIS BAHAN ALAT TANGKAP

JENIS-JENIS ALAT TANGKAP

BAHAN DAN ALAT TANGKAP

10 Jenis Alat Tangkap

Serat Alami :1. Serat dari Tumbuhan2. Serat dar Hewan3. Serat dari Mineral

Serat Buatan/ Sintetis :1. Serat Polimer Alami2. Serat Polimer Buatan/Sintetis

Page 19: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

2 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

PENDAHULUAN

Gambar 1.1 Sumberdaya alam melimpah sebagai bahan alat tangkap ikanSumber : Dokumen pribadi

Kekayaan alam yang terdapat dalam bumi ini, sangat melimpah dan diperuntukkan sepenuhnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan manusia. Kemampuan manusia yang lebih unggul dan mulia dibanding makhluk lain ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa, dapat mengeksplorasi segala sumberdaya yang ada di bumi ini. Sumberdaya dari alam berupa tumbuhan, hewan dan mineral-mineral yang terkandung di perut bumi dimanfaatkan sepenuhnya untuk manusia untuk segala keutuhannya.

Salah satu kebutuhan manusia adalah pemenuhan kebutuhan pangan. Sumberdaya hayati yang dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah ikan dan seluruh isinya yang ada dalam perairan, baik perairan tawar, payau maupun lautan. Untuk mengeksplorasi semua sumberdaya tersebut, dibutuhkan peralatan yang spesifik agar didapatkan hasil optimal dan peralatan tersebut dinamakan alat penangkap ikan. Untuk membuat alat tersebut dibutuhkan bahan-bahan yang spesifik agar dapat berfungsi dengan baik.

Bahan-bahan yang ada secara alami dan buatan untuk mengkonstruksi alat-alat penangkap ikan, secara spesifik akan dijelaskan dalam bab ini, beserta dengan berbagai jenis alat penangkap ikan yang ada di Indonesia.

Page 20: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

3

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

A. Bahan Alat Penangkap IkanPada dasarnya ada dua pengertian yang tercakup dalam kalimat “Bahan dan

Alat Penangkap Ikan” yaitu bahan-bahan yang dipergunakan untuk pembuatan alat-alat penangkap ikan (fishing gear material) dan alat-alat tangkap untuk penangkapan ikan (fishing gear). Dari pernyataan tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut :Bahan Alat Penangkap Ikan atau dikenal dengan Fishing Gear Material adalah berbagai macam bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembuatan dan proses pembentukan alat menangkap ikan menjadi satu kegiatan yang utuh.Alat Penangkap Ikan atau Fishing Gear adalah alat yang digunakan untuk menangkap ikan mulai dari alatnya, kapalnya dan alat-alat bantu yang digunakan di atas kapal.Kedua definisi dapat disimpulkan bahwa bahan dan alat penangkap ikan merupakan segala macam bahan dan alat yang digunakan dalam proses menangkap ikan di perairan. Bahan alat penangkap ikan ini merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi keberhasilan usaha penangkapan ikan. Selain faktor konstruksi alat tangkap ini cocok dengan keterampilan sumberdaya manusia dalam mengoperasikan alat tangkap tersebut.Secara umum bahan alat penangkap ikan dikelompokkan menjadi dua (2) antara lain :1. Bahan Teksil2. Bahan Nontekstil

Kedua bahan tersebut dalam proses pembuatan alat tangkap ikan selalu dioperasikan secara bersama-sama, hanya saja besar kecil perbandingan penggunaan bahannya tergantung jenis alat tangkap yang akan dibuat. Sebagai contoh perbandingan bahan yang dipakai pada alat tangkap purse seine, trawl dan lain-lain, pemakaian bahan tekstil lebih banyak dibanding nontekstil. Sebaliknya pada alat tangkap bubu pemakaikan bahan nontekstil lebih banyak dibanding dengan bahan tekstil.1. Bahan Tekstil

Apabila ditinjau dari asal serat-serat tekstil maka bahan tekstil dibagi menjadi dua (2) yaitu :a. Bahan tekstil dari serat alamb. Bahan tekstil dari serat buatan (sintetis)Akhir-akhir ini penggunaan serat alami sudah tergeser oleh penggunaan serat buatan/sintetis. Hal ini terjadi karena mempertimbangkan segi daya tahan dan efisiensi dalam proses penangkapan ikan serta dalam perawatan alat tangkap.

Page 21: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

4 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

a. Bahan tekstil dari serat dari alam Berdasarkan asalnya serat alam dikelompokkan menjadi tiga (3) yaitu:1) Serat alam dari tumbuh-tumbuhan atau tanaman

Berdasarkan bagian-bagian dari tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang menghasilkan serat, maka dikelompokkan lagi menjadi 4, yaitu serat biji, serat kulit batang, serat daun, dan serat buah.

a) Serat-serat biji : seperti kapas / cotton, kapuk

Gambar 1.2 Serat biji kapas dan serat biji kapukSumber : http://walpaperhd99.blogspot.com/2017/06/jenis-bahan-serat-dan-karakteristik.

html diakses tanggal 22 Oktober 2019 Pukul 16:30

(1) Serat biji kapas atau cotton fibre merupakan serat dari biji tanaman kapas (Gossypium sp). Negara penghasil kapas adalah Amerika Serikat, Mesir, Tiongkok, Brazil, dan Jepang. Di Indonesia sebagian besar serat biji kapas masih harus impor, yang selanjutnya diproses untuk dipintal menjadi benang yang disebut benang lawe. Benang lawe dipintal lagi menjadi benang dan tali temali sebagai bahan pembuatan jaring untuk alat tangkap cantrang, jala (Soemarto, 1983).

(2) Serat biji kapuk berasal dari biji tanaman randu (Ceiba pentandra), serat ini memiliki sifat yang baik sebagai bahan penyekat (bahan isolasi), daya apung yang besar dan tidak menghisap air. Sifat yang unggul ini sering digunakan sebagai bahan pelampung dan isolasi pada palkah ikan di kapal. Tanaman randu ini banyak tumbuh di daerah tropis seperti Vietnam, Amerika, dan termasuk Indonesia.

Serat kapas lebih baik untuk dipintal menjadi benang dibanding dengan serat kapuk, karena serat kapuk lebih licin dibanding serat kapas.

b) Serat kulit batang seperti: tanaman rami, hennep, yute, roselia, ijuk, bambu, abaca (pisang)

Page 22: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

5

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

(1) Rami atau haramay (bahasa sunda) diperoleh dari kulit batang tanaman rami (Boehmeria nivca). Negara yang banyak menghasilkan rami adalah Tiongkok, Mesir, India, Amerika, bahkan di Indonesia juga dapat tumbuh. Rami lebih tahan terhadap air laut dan sinar matahari, sehingga sebelum banyak bahan sintetis, bahan ini dahulu dipakai untuk alat tangkap jaring antara lain : jaring klitik, jaring kambang dan jala eder.

Gambar 1.3 Serat rami kering dan tanaman ramiSumber: http://myblogpkk.blogspot.com/2016/04/serat-batang-dan-daun.html

diakses 22 Oktober 2019 Pukul 16.33

(2) Hennep diperoleh dari kulit batang tanaman Cannabis sativa dengan cara melakukan pembusukan batang, tanaman ini banyak dari negara Rusia, Eropa dan Asia. Tanaman ini panjangnya sekitar 1,5 meter, lebih dikenal dengan tanaman “Ganja” yang menghasilkan cairan yang dilarang bernama “marijuana”. Serat hennep ini hanya digunakan untuk tali temali terutama tali tambang untuk kapal, namun sekarang banyak tergeser penggunaannya oleh serat manila.

Gambar 1.4 Serat Hennep Sumber: https://imamhamdani21.blogspot.com/2014/06/serat-benang-dan-kain.html diakses tanggal 22 Oktober 2019 pukul 16.42

Page 23: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

6 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

(3) Serat Yute berasal dari tanaman yute ( Corchorus capsularis) yang banyak ditanam di negara India, Tiongkok, Indonesia terutama di Sumatera dan Jawa Tengah. Tanaman ini panjangnya 3-4 meter, seratnya didapatkan dengan cara proses pembusukan. Kebanyakan serat ini diapaki untuk pembungkus dan bahan karung, karena sifatnya kurang tahan gesekan dan air laut.

Gambar 1.5 Tanaman Jute Corchorus capsularis Sumber : http://weavingandsilk.blogspot.com/2015/08/jute-fiber-atau-serat-jute.html diakses tanggal 22 Oktober 2019 pukul 16.45

Gambar 1.6 Serat Tanaman Jute Sumber: https://www.berbagaireviews.com/2017/03/serat-bahan-pakaian tekstilserat-bahan.html diakses tanggal 22 Oktober 2019 pukul 16.50

(4) Serat Rosella berasal dari pembusukan kulit batang tanaman rosella. Tanaman ini banyak ditanam di Jawa Tengah dan Sumatera sebagai bahan karung yang diperuntukkan membungkus alat-alat perikanan. Kegunaan lain serat ini untuk mengisi sela-sela papan pada dinding perahu dan kapal ikan. Serat rosella panjangnya mencapai 3 meter.

Page 24: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

7

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 1.7 Tanaman Rosella Sumber : https://www.aryanto.id/artikel/id/206/4-manfaat-bunga-rosella-merah-

untuk-kesehatan

Gambar 1.8 Serat Rosella

Sumber: https://imamhamdani21.blogspot.com/2014/06/serat-benang-dan-kain.html diakses tanggal 22 Oktober 2019 pukul 18.42

(5) Serat ijuk berasal kulit batang dari tanaman enau / aren ( Arenga pinatta ) cara mendapatkan serat ijuk ini dengan jalan melepaskan serabut dari batangnya kemudian serabutnya disisir untuk memisahkan yang kurang baik hasilnya. Panjang serat ini ±1 meter, memiliki sifat tahan pengaruh sinar matahari dan air serta tahan dari pengaruh cuaca, tidak dapat busuk / lapuk. Serat ijuk ini sering dipakai untuk mengikat tali bubu, untuk tali ris alat tangkap dogol dan krakad.

Page 25: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

8 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.9 Serat Ijuk yang sudah disisir Sumber : http://produkijuk.blogspot.com/2015/03/ijuk-kualitas-eksport.

html

Gambar 1.10 Tanaman aren penghasil serat ijuk (tAnda panah) Sumber : https://steemit.com/esteem/@iwansunarya/bulu-ijuk-pada-tumbuhan-nira-

yang-banyak-kegunaannya-bec9ff0979d3d

(6) Serat Bambu berasal dari tanaman bambu/pring (bahasa jawa) dengan nama latin Bambusa vulgaris Schardex JC Wendl. Tanaman ini banyak tumbuh di Tiongkok dan Indonesia. Panjangnya bisa mencapai 6-15 meter tergantung jenisnya. Serat bambu dalam penangkapan ikan dipergunakan sebagai alat tangkap bubu, joran pancing, dan kerangka bangunan bagan.

Gambar 1.11 Tanaman Bambu (kiri) dan Alat Penangkap Ikan “Bubu” (kanan) Sumber : (Kiri) https://www.netralnews.com/news/singkapsejarah/read/80552/dari-mana-asal-

usul-bambu (diakses tanggal 22 Oktober 2019 jam 18.50) https://www.mangyono.com/2016/07/bubu-ikan-dari-anyaman-bambu.html diakses tanggal 22 Oktober 2019

pukul 18.54

(7) Serat Abaca berasal dari tanaman pisang yang termasuk dari famili Musaceae yang tumbuh bebas di Pulau Mindanao,

Page 26: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

9

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Philipina dan Pulau Sangihe, Indonesia. Serat ini kuat dan tahan terhadap air, dimanfaatkan untuk industri tali temali kapal laut. Selain itu digunakan pula sebagai bahan baku pulp kertas yaitu bahan uang kertas, kertas dokumen, kantong teh dan lain lain.

Gambar 1.12 Tanaman Pisang Abaca (atas) dan Serat yang dihasilkan (bawah)Sumber: http://www.jurnalasia.com/bisnis/abaka-pisang-penghasil-serat/

c) Serat Daun adalah serat yang berasal dari bagian daun tanaman dan tanaman yang dapat diambil serat daunnya antara lain : serat manila hennep, serat sisal/agave dan serat agel/ jenis palem.

d) Serat Buah adalah bagian yang diambil dari kulit buah kelapa

Gambar. 1.13 Kulit buah kelapa (kiri) dan serat buah kelapa (kanan) Sumber: https://tokomesinkelapa.com/manfaat-sabut-kelapa/

2) Serat yang didapatkan dari Binatang/HewanSerat alam yang berasal dari binatang ini dipergunakan sebagai bahan alat penangkap ikan dan termasuk dalam golongan tekstil, yaitu : serat sutera dan serat wool.

Page 27: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

10 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

a) Serat Sutera : serat ini diperoleh dari kepompong ulat yang disebut ulat sutera ( Bombuxmori sp.). Satu kepompong panjangnya bisa mencapai 4000 meter, bagian luar seratnya agak kasar dan semakin ke dalam semakin halus sehingga panjangnya hanya 600 meter. Ulat sutera dipelihara diberi makan daun murbei. Sebelum serat sintetis ada serat sutera banyak dirajut sebagai bahan jaring gillnet.

Gambar 1.14 Ulat sutera dan kepompong serat sutera Sumber: http://skematis.blogspot.com/2012/04/serat-sutera.html

b) Serat Wool : serat ini diambil dari bulu domba atau biri-biri. Hewan ini banyak dipelihara di daerah yang memiliki tipe 2 musim yaitu musim panas dan musim dingin. Pada saat musim dingin bulu biri-biri menjadi tebal tetapi di musim panas bulunya dicukur. Bulu yang telah dicukur dibersihkan dan bulu yang halus dipintal menjadi benang kemudian untuk ditenun menjadi kain. Dalam dunia perikanan serat wool ini jarang digunakan tetapi kadang-kadang dibuat untuk umpan tiruan bagi pancing.

Gambar 1.15 Serat wool dari hewan biri-biru

Sumber: https://fitinline.com/article/read/kain-wool/

Page 28: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

11

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

3) Serat dari mineralSerat dari mineral terbentuk secara alami baik sebagai serat maupun modifikasi dari mineral (Ardidja,2010). Serat mineral dapat diklasifikasikan menjadi :

a) Serat Asbestos : serat mineral yang terbentuk hanya secara alami. Jenisnya adalah Serpentine (chrysolite), Amphiboles (amosite, crocodolite, tremolite, actinolite, dan anthophyllite).

Gambar 1.16 Serat Asbestos

Sumber: https://www.lalaukan.com/2015/04/bahan-alat-penangkap-ikan-dari-serat_27.html

b) Serat keramik (Ceramic fibres) : Glass Fibres (Glass Wool dan Quartz), Aluminium Oxide, Silicon Carbide dan Boron Carbide

Gambar 1.17 Serat Glass wool Sumber: https://www.nuclear-power.net/nuclear-engineering/heat-transfer/heat-

losses/insulation-materials/glass-wool/

c) Serat metal (metal fibers) : Aluminium fibres

b. Bahan tekstil dari serat buatan/sintetisSerat-serat buatan/ sintetis merupakan serat tiruan yang diperoleh

dari hasil persenyawaan kimia yang dibuat oleh manusia sehingga serat ini dikenal juga dengan “man made fibres”. Serat ini dihasilkan dari proses di pabrik jadi serat sintetis adalah serat produk industri. Serat sintetis sebenarnya adalah suatu polimer dan polimer ada dua (2) macam yaitu : polimer alam ( natural polymer) dan polimer sintetis (syntetic polymer).

Polimer alam berasal dari bahan-bahan selulosa atau protein yaitu jenis putih telur dari tanaman atau binatang. Polimer yang bahannya dari selulosa berasal dari kayu atau bambu misalnya viscose, rayon dan acetate.

Page 29: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

12 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Sedangkan yang berasal dari protein tumbuh-tumbuhan antara lain : alginate (rumput laut), vicara, ardil, silkool dan azlon. Polimer yang berasal dari protein hewani antara lain : Lanital, Fibrolan, Casenka, Caslen, Merinova, dan Wipolan. Serat-serat polimer hampir tidak pernah digunakan dalam pembuatan alat tangkap ikan karena bahan ini mudah lapuk atau busuk terutama dalam keadaan basah dan ini merupakan kekurangan sama juga seperti kekurangan serat-serat alam lainya.

Polimer Sintetis adalah hasil proses polimerisasi yang bahan dasarnya batu bara, minyak bumi dan lain-lain. Disebut polimer sintetis karena polimer-polimernya belum pernah terwujud sebelum melalui proses kimia. Polimer sintetis banyak digunakan dalam proses pembuatan alat penangkap ikan sebagai pengganti serat-serat alam karena beberapa hal lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan serat alam atau serat kimia dari polimer alam terutama daya tahan terhadap pembusukan/pelapukan, kekenyalan, dan daya lentur.Polimer sintetis yang telah dikenal dan digunakan sebagai bahan alat penangkap ikan seperti tertera pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.1 produk-produk dari serat buatan/ sintetis

Sumber: (Supandi, 1983)

No. Nama Polimer Produk

1. Polyamide/ PA Nylon, Grilon, Kapron, Lilion, Delpion, Stilon, Nailon, Perlon, Relon, Silon, Enkalon, Amilan, dan Caprolan

2. Polyester/ PES Terylene, Terital, TerlenkaLanon, Tetron Dacron, Tergal, dan Diolen

3. Polyvinyl Alcohol/ PVA Woolon, Kuralon, Kanebian, Vinylon, Cremona, dan Synthofil

4. Polyvinylidene chloride/ PVD Saran, Harlon, Verel, Vinylon, Dynel

5. Polyvinyl chloride/ PVC Teviron, Envilon, Peu, PeCe, Rhopyl, Thermovyl, Vinyon

6. Polyethylene/ PE Polythene, Dellex, Hi-Zex, Kannelight, Etylone,Courlene, Reeven, Teflon

7. Polypropylene/ PP Danaflex, Meraklon, Ulstron

8.

Campuran :a. Polyamide dan

Polyvinylidene chloride

b. Polyamide dan Polyvinyl chloride

c. Polyethylene dan Poly vinyl chloride

Kyokurin

Tevi-Ny

Polytex

9. Polyuretane Perlon-U , Fibre 32

Page 30: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

13

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

No. Serat-serat alam Serat-serat sintetis

1. sudah mengalami pembusukan tidak mudah membusuk

2. susunannya staple fibres kebanyakan terdiri dari continuous filament fibres

3. tidak terpengaruh oleh sinar ultra violet / uv

beberapa ada yang dipengaruhi oleh sinar ultra violet

4. tidak seberapa kuat kebanyakan kuat

5. mudah menyerap air sedikit menyerap air /sama sekali tidak

6. tidak mudah mencair mudah mencair pada temperatur tertentu

Bahan-bahan di atas akan saling bergabung antara satu dengan beberapa bahan lain untuk dibentuk dalam satu rangkaian alat penangkap ikan. Bahan yang digunakan dan sangat cocok untuk pembuatan alat penangkap ikan antara lain :1) Polyethylene, Polyamide, Manila Hennep : Trawl2) Polyamide, polyester, polypropylene, cotton, silk : Gillnet3) Polyvinyl alcohol, Polyamide, Cotton : Longline4) Copolymen, Polyamide, Manila, Cotton: Trap net

2. Bahan Non TekstilBahan non tekstil ini dipergunakan sebgai bahan pelengkap dari suatu alat penangkapan ikan seperti pelampung, pemberat, jangkar,dan lain-lain. Bahan non tekstil terbagi menjadi dua bagian yaitu logam (besi, kuningn dan timah) dan non logam. Sebagai perbandingan tabel di bawah ini menunjukkan perbedaan secara umum, perbedaan sifat-sifat antara bahan sintetis dan bahan dari serat alam :

Tabel 1.2 Perbedaan serat alami dan serat buatan/ sintetis

Sumber : Ardidja (2010)

Sifat bahan yang umum menjadi perhatian dalam pembuatan alat penangkap ikan, antara lain :a. Memiliki Berat jenis yang sesuai dengan alat tangkapb. Daya tahan terhadap tarikan (sebelum dan sesudah dibentuk simpul) c. Kecepatan tenggelam alat tangkapd. Daya tahan terhadap gesekane. Elastisitas/kekenyalan f. Daya tahan terhadap pembusukan (pengaruh air laut dan sinar matahari)g. Daya tahan terhadap pengaruh air laut (tidak mudah berkarat/ lapuk)

Page 31: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

14 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

B. Alat Tangkap Penangkap IkanAlat penangkap ikan adalah alat-alat yang digunakan dalam penangkapan

ikan. Jika dilihat dalam satu alat tangkap ikan terdapat beberapa konstruksi yang terbuat dari beberapa bahan seperti alat tangkap jenis pukat, terdapat jaring/ webbing/ netting, tali temali dan komponen lain.

Pengelompokan beberapa alat penangkap ikan yang berkembang di Indonesia, telah diklasifikasikan menurut Standar Nasional Indonesia. Klasifikasi Alat Penangkap Ikan (KAPI) yang disusun oleh BBPPI Semarang pada tahun 2007 mengacu pada penggolongan ISSCFG, FAO. Alat penangkap ikan berdasarkan Prinsip Penangkapan, Bentuk Alat dan Cara Pengoperasiannya dikelompokkan menjadi 12 bagian yaitu :

1. Jaring Lingkar (JL) terdiri dari : a. Jaring lingkar bertali kerut /pukat cincin/JLPC : Pukat cincin satu kapal dan

dua kapalb. Jaring lingkar tanpa tali kerut/JLLA/dikenal dengan Lampara

2. Pukat Tarik (PT) terdiri dari :a. Pukat Tarik Pantai (PTP)b. Pukat Tarik berKapal/ PTK : Payang/ PTK-Py, Cantrang/ PTK-Cn, Dogol/ PTK-

Dg, Lampara Dasar (PTK-Ld)c. Pukat Tarik Lainnya

3. Pukat Hela (PH) terdiri dari :a. Pukat Hela Pertengahan (PHP): Pukat Hela Pertengahan Dua Kapal (PHP-2K),

Pukat Hela Pertengahan Berpapan (PHP-Pp), dan Pukat Hela Pertengahan Lainnya (PHP-L)

b. Pukat Hela Dasar (PHD) : Hela Dasar Berpapan (PHD-Pp), Pukat Hela Dasar Berpalang (PHD-Pl), Pukat Pukat Hela Dasar Dua Kapal (PHD-2K), Pukat Hela Dasar Lainnya (PHD-L)

c. Pukat Hela Lainnya (PHL)4. Pukat Dorong (PD) terdiri dari :

a. Pukat Dorong Tidak Berkapal (PDTK)b. Pukat Dorong Berkapal (PDK) : Pukat Dorong Berkapal Dua Jaring (PDK-2J)

dan Pukat Dorong Berkapal Satu Jaring (PDK-1J)c. Pukat Dorong Lainnya (PDL)

5. Penggaruk (PG) terdiri dari :a. Penggaruk Tanpa Kapal (PGTK)b. Penggaruk Berkapal (PGK)

Page 32: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

15

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

6. Jaring Angkat (JA) terdiri dari :a. Jaring Angkat Menetap (JAM) : Anco Tanpa Kapal (JAM-A) dan Bagan Tancap

(JAM-BT)b. Jaring angkat Tidak Menetap : Bagan Rakit (JATM-BR), Bagan Perahu (JATM-

BP), Anco Berkapal / Bouke Ami (JATM-BA)c. Jaring Angkat lainnya (JAL)

7. Alat yang Dijatuhkan/ Ditebar (AJT) terdiri dari :a. Jala Tebar (AJTT)b. Jala Jatuh (AJTJ) : Jala Jatuh Tanpa Kapal (AJTJ-TK), Jala Jatuh Berkapal/ Cast

Net (AJTJ-K)c. Alat Jatuh Lainnya (AJTL)

8. Jaring Insang (JI) terdiri dari :a. Jaring insang hanyut (JIH)b. Jaring insang tetap (JIT)c. Jaring insang lingkar (JILR)d. Jaring insang berlapis (JIBL)e. Jaring insang lainnya (JIL)

9. Perangkap (PR) terdiri dari :a. Perangkap Berpenaju / Sero,Belat (PRP)b. Perangkap Tanpa Penaju : Gombang, Apong (PRTP-S), Perangkap Bersayap/

Pukat Labuh, Perangkap Tanpa Sayap/Ambai, Togo, Jermal, Pengerih (PRTP-TS).

c. Bubu (PRB)d. Perangkap Ikan Lainnya (PRL) : perangkap ikan peloncat (PRIL)

10. Pancing (PC) terdiri dari :a. Pancing Ulur (PCu) b. Pancing Berjalan (PCJo) c. Rawai Tetap (PCRT)d. Rawai Hanyut ((PCRH)e. Tonda (PCT)f. Pancing lainnya (PCL)

11. Alat Tangkap Penjepit dan Melukai (APM) terdiri dari :a. Ladung (LD)b. Panah (PN) c. Tombak (TB)d. Alat Penjepit dan melukai lainnya (APML)

12. Alat-alat lainnya/ AAL : Muroami (MA)

Page 33: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

16 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Kementerian Kelautan dan Perikanan RI tahun 2010 mengeluarkan keputusan dengan Nomor : KEP.06/ MEN/ 2010 tentang Alat Penangkap Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara RI. Melalui keputusannya dalam https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm menurut jenisnya terdapat 10 kelompok alat tangkap yaitu :

1. Alat Penangkapan Ikan Tipe Jaring Lingkar (Surrounding Nets)a. Pengertian

Alat penangkapan ikan berupa jaring berbentuk empat persegi panjang yang terdiri dari badan, dilengkapi pelampung, pemberat, tali ris atas dan bawah, memakai/tidak memakai tali kerut dan sayap, salah satu bagiannya berfungsi sebagai kantong. Target ikan yang ditangkap dengan cara melingkari gerombolan ikan pelagis. Standar kelompok alat tangkap ini terdapat pada seri SNI 7277.3:2008.

b. Jenis, penyebutan, singkatan, pengkodean serta gambar :Jenis alat penangkapan ikan jaring lingkar (Surrounding Nets): 01.0.01) With purse lines/Purse seine : Jaring lingkar bertali kerut, PS 01.1.0:

a) One Boat Operated Purse Seines : Pukat Cincin dengan Satu Kapal Kode PS1,01.1.1:(1) Pukat cincin pelagis kecil dengan satu kapal/ Kode PS1-K,

01.1.1.1(2) Pukat cincin pelagis besar dengan satu kapal/ Kode PS1-B,

01.1.1.2

Gambar 1.18 Pukat Cincin dengan Satu Kapal (One Boat Operated Purse Seines)Sumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

b) Two boat operated purse seines/Pukat cincin dengan dua kapal Kode PS2,01.1.2:

1) Pukat cincin grup pelagis kecil, PS2-K, 01.1.2.12) Pukat cincin grup pelagis besar, PS2-B, 01.1.2.2

Gambar 1.19 Pukat cincin dengan dua kapal (Two boat operated purse seines)Sumber:http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

Page 34: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

17

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

2) Without purse lines/Lampara : Jaring lingkar tanpa tali kerut Kode LA 01.2.0

Gambar 1.20 Jaring lingkar tanpa tali kerut (Without purse lines/Lampara)Sumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-

perikanan-negara-republik-indonesia

c. Cara Mengoperasikan Jaring lingkar dioperasikan di perairan yang tidak terlalu dalam sekitar 50-100 meter. Dioperasikan dengan melingkari dan mengurung kumpulan ikan jenis-jenis ikan pelagic (hidup diperairan permukaan).

2. Alat Penangkap Ikan Tipe Pukat Tarik (Seine Nets) a. Pengertian

Kelompok jenis alat penangkapan ikan pukat tarik adalah kelompok alat penangkapan ikan berkantong (cod-end) tanpa alat pembuka mulut jaring pengoperasiannya dengan cara melingkari gerombolan (schooling) ikan dan menariknya ke kapal yang sedang berhenti/berlabuh jangkar atau ke darat/pantai melalui kedua bagian sayap dan tali selambar. (SNI 7277.6:2008).

b. Jenis, sebutan, singkatan, pengkodean dan gambarJenis alat penangkapan ikan Pukat Tarik (Seine Nets), 02.0.0:1) Beach seines/ Pukat tarik pantai, SB, 02.1.0

Gambar 1.21 Pukat tarik pantaiSumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

2) Boat or Vessel Seines/ Pukat tarik berkapal : SV, 02.2.0a) Danish seines/ Dogol, SDN, 02.2.1

Page 35: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

18 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.22 Dogol (Danish seines)Sumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

b) Scottish seines, SSC 02.2.2

Gambar 1.23. Scottish seinesSumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

c) Pair Seines, SPR, 02.2.3

Gambar 1.24 Pair seinesSumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

Page 36: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

19

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

d) Payang, SV-PYG, 02.2.0.1

Sumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-

perikanan-negara-republik-indonesia

e) Cantrang, SV-CTG, 02.2.0.2

Gambar 1.26 CantrangSumber : http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/

keputusan-menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

f) Lampara dasar: SV-LDS, 02.2.0.3

Gambar 1.27 Lampara DasarSumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

c. Cara MengoperasikanAlat tangkap ini dioperasikan dengan cara menarik jaring di perairan

permukaan hingga dasar terutama ikan-ikan yang kebiasasannya

Page 37: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

20 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

bergerombol. Payang biasanya menangkap ikan permukaan/pelagis, sedangkan untuk lampara dasar dan dogol untuk menangkap ikan-ikan dasar/ demersal. Pukat tarik pantai dapat dioperasikan di kedua perairan, baik dasar dan permukaan.

3. Alat Penangkap Ikan Tipe Pukat Hela (Trawls)a. Pengertian :

Alat penangkapan ikan pukat hela (trawls) adalah alat penangkapan ikan terbuat dari jaring berkantong yang dilengkapi dengan atau tanpa alat pembuka mulut jaring dan pengoperasiannya dengan cara dihela di sisi atau di belakang kapal yang sedang melaju (SNI 7277.5:2008). Alat ini memiliki mulut yang bisa dibuka berupa papan terbuat dari besi dan disebut otter board.

b. Jenis, sebutan, singkatan, pengkodean dan gambarJenis alat penangkapan ikan pukat hela, 03.0.0:1) Bottom Trawls/Pukat hela dasar Kode : TB, 03.1.0:

a) Beam trawl /Pukat hela dasar berpalang, Kode TBB, 03.1.1

Gambar 1.28 Pukat hela dasar berpalangSumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

b) Otter trawls / Pukat Hela Dasar Berpapan, Kode OTB, 03.1.2

Gambar 1.29 Pukat hela dasar berpapan (Otter trawls)Sumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

Page 38: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

21

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

c) Pair trawls / Pukat Hela Dasar Dua Kapal, Kode PTB, 03.1.3

Gambar 1.30 Pukat hela dasar dua kapal (pair trawls)Sumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

d) Nephrops trawl / Nephrops trawl, TBN, 03.1.4

Gambar 1.31 Nephrops trawl (Nephrops trawls)Sumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

e) Shrimp trawls / Pukat hela dasar udang, TBS, 03.1.5 atau Pukat udang, TBS-PU, 03.1.5.1

Gambar 1.32 Pukat udangSumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

2) Midwater trawls/Pukat hela pertengahan, TM, 03.2.0:

Page 39: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

22 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

a) Otter trawls/Pukat hela pertengahan berpapan OTM, 03.2.1 Pukat ikan, OTM-PI, 03.2.1.1

Gambar 1.33 Pukat ikanSumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

b) Pair trawls /Pukat hela pertengahan dua kapal PTM, 03.2.2

Gambar 1.34 Pukat hela pertengahan dua kapal (Pair trawls)Sumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

c) Shrimp trawls / Pukat hela pertengahan udang, TMS 03.2.3

Gambar 1.35 Pukat hela pertengahan udang (Shrimp trawls)Sumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

d) Otter twin trawls / Pukat hela kembar berpapan OTT, 03.3.0

Page 40: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

23

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 1.36 Pukat hela kembar berpapan (Otter twin trawls)Sumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

3) Pukat dorong, TX-PD, 03.9.0.1

Gambar 1.37 Pukat dorongSumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

c. Cara MengoperasikanAlat ini dioperasikan dengan cara menarik jaring / menghela di sisi kapal atau di butitan kapal (belakang) yang sedang berjalan dengan kecepatan sekitar 2-3 knot. Umumnya digunakan untuk menangkap ikan yang hidup di perairan demersal seperti jenis ikan dasar, udang, crustacea dan ikan-ikan pelagis.

4. Alat Penangkap Ikan Tipe Penggaruk (Dredges) a. Pengertian

Alat penangkapan ikan Penggaruk /Dredges adalah alat penangkapan ikan berbingkai kayu/besi yang bergerigi/bergancu di bagian bawahnya, dilengkapi atau tanpa jaring / bahan lainnya, dioperasikan dengan cara menggaruk di dasar perairan dengan atau tanpa perahu untuk menangkap kekerangan dan biota menetap (sesuai SNI 7277.2:2008).

b. Jenis, sebutan, singkatan, pengkodean dan gambarAlat Tangkap Ikan Jenis Penggaruk (Dredges), 04.0.0:

Page 41: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

24 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

1) Boat dredges/Penggaruk berkapal , kode DRB, 04.1.0

Gambar 1.38 Penggaruk berkapalSumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

2) Hand Dredges/Penggaruk Tanpa Kapal, DRH, 04.2.0

Gambar 1.39 Penggaruk tanpa kapalSumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

c. Cara MengoperasikanAlat tangkap ikan ini dioperasikan dengan cara menggaruk bagian dasar perairan baik menggunakan kapal maupun tidak. Ikan yang menjadi sasaran hasil tangkap adalah ikan ikan demersal atau yang hidup di dasar perairan.

5. Alat Penangkapan Ikan Tipe Jaring Angkat (Lift Nets)a. Pengertian :

Alat penangkapan ikan tipe jaring angkat adalah kelompok alat penangkapan ikan berbahan jaring bentuk segi empat dilengkapi terbingkai oleh bambu atau bahan lainnya sebagai rangka, yang dioperasikan dengan cara ditenggelamkan dalam perairan saat setting dan diangkat ke permukaan saat hauling yang dilengkapi dengan atau tanpa lampu pengumpul ikan digunakan untuk menangkap ikan pelagis (SNI 7277.9:2008).

Page 42: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

25

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

b. Jenis, sebutan, singkatan, pengkodean dan gambarJenis alat penangkapan ikan tipe jaring angkat (Lift nets), 05.0.0:

1) Portable Lift Nets / Anco, kode LNP, 05.1.0

Gambar 1.40 Anco (Portable lift nets)Sumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

2) Boat Operated Lift Nets / Jaring angkat berperahu, Kode LNB, 05.2.0:a) Bagan Berperahu,kode LNB-BP, 05.2.0.1

Gambar 1.41 Bagan berperahuSumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-

menteri/finish/14-keputusan-menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-

ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia

b) Bouke ami,kode LNB-BA, 05.2.0.2

Gambar 1.42 Bouke amiSumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

c) Shore Operated Stationary Lift Nets,kode LNS, 05.3.0

Page 43: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

26 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.43 Bagan tancap (Shore-operated stationary lift nets)Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

c. Cara MengoperasikanAlat tangkap tipe jaring angkat ini dioperasikan dengan cara

menenggelamkan jaring saat penurunan jaring (setting) dan diangkat lagi ke permukaan (hauling). Saat jaring diturunkan dalam air, diperluan alat bantu berupa lampu utuk mengumpulkan ikan. Alat tangkap ini dioperasikan di perairan yang jauh dari pantai.

6. Alat Penangkap Ikan Tipe Dijatuhkan atau Ditebarkan (Falling Gear)a. Pengertian

Alat penangkapan ikan yang dijatuhkan atau ditebarkan adalah kelompok alat penangkapan ikan yang terbuat dari jaring, besi, kayu, dan/atau bambu yang cara pengoperasiannya dijatuhkan/ditebarkan untuk mengurung ikan pada sasaran yang terlihat maupun tidak terlihat (SNI 7277.12:2008).

b. Jenis, sebutan, singkatan, pengkodean dan gambarJenis alat penangkapan ikan yang dijatuhkan atau ditebarkan (Falling gear), 06. 0.0:

1) Cast Nets/Jala Jatuh Berkapal, kode FCN, 06.1.0

Gambar 1.44 Jala jatuh berkapal (Cast nets)Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

2) Falling Gear not Specified/Jala Tebar, kode FG, 06.9.0

Page 44: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

27

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 1.45 Jala tebar (Falling gear not specified) Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

c. Cara MengoperasikanCara mengoperasikan alat penangkap ikan ini dengan menjatuhkan/

menebarkan jaring pada suatu perairan tempat target sasaran tangkapan berada. Pada alat tangkap jala jatuh berkapal pengoperasian dilanjutkan dengan menarik tali kerut pada bagian bawah jala, sedangkan pada jala tebar bagian bawah jala akan menguncup dengan sendirinya karena pengaruh pemberat rantai. Jala tebar dioperasikan di sekitar pantai yang dangkal untuk menangkap ikan-ikan kecil sedangkan jala jatuh berkapal dioperasikan di perairan yang lebih jauh dari pantai dengan atau tanpa alat bantu penangkapan berupa lampu umumnya menangkap ikan pelagis bergerombol dan cumi-cumi.

7. Alat Penangkap Ikan Tipe Jaring Insang (Gillnets and Entangling Nets) a. Pengertian

Alat tangkap tipe ini merupakan kelompok jaring yang berbentuk segi empat lengkap dengan pelampung dan pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah untuk menghadang pergerakan ikan yang melawan arus, yang diharapkan nantinya ikan yang tertangkap terjerat atau terpuntal. Pengoperasian alat ini pada perairan bagian permukaan (surface), pertengahan (midwater) dan dasar (bottom), alat ini dipasang secara menetap (fix), hanyut (drift) serta melingkar (encircling) untuk tujuan menangkap ikan pelagis dan demersal. (SNI 7277.8:2008).

b. Jenis, sebutan, singkatan, pengkodean dan gambarAlat penangkapan ikan tipe Jaring Insang,  (Gillnets and entangling nets), 07.0.0:

1) Set Gillnets/Anchored/Jaring Insang Tetap, kode GNS, 07.1.0

Page 45: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

28 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

a) Jaring Liong Bun, kode GNS-LB, 07.1.0.1

Gambar 1.46 Jaring liong bun Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

2) Driftnets/Jaring Insang Hanyut, kode GND, 07.2.0a) Jaring gillnet oseanik, kode GND-OC, 07.2.0.1

Gambar 1.47 Jaring gillnet oseanikSumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

3) Encircling Gillnets/Jaring Insang Linkar, kode GNC, 07.3.0

Gambar 1.48 Jaring Insang lingkar (Encircling gillnets)Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

Page 46: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

29

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

4) Fixed Gillnets on Stakes/ Jsring Insang Berpancang/ Menetap  (Fixed gillnets (on stakes)), kode GNI, 07.4.0

Gambar 1.49 Jaring insang berpancang Fixed gillnets (on stakes)Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

5) Trammel Nets/Jaring Insang Berlapis, kode GTR, 07.5.0 Jaring klitik, GTR-JK, 07.5.0.1

Gambar 1.50 Jaring insang berlapis (Trammel nets)

Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

6) Combined gillnets-trammel nets, GTN, 07.6.0

Gambar 1.51 Combined gillnets-trammel nets

Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

Page 47: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

30 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

c. Cara MengoperasikanTipe jaring insang cara mengoperasikannya dengan menghadang arah

pergerakan gerombolan ikan pelagis atau demersal yang melawan arus perairan, ikan yang menjadi sasaran tangkapan dengan cara terjerat dan terpuntal pada jaring. Pemasangan jaring ini ada yang mentep tempatnya dan ada yang dihanyutkan. Jaring insang berlapis umumnya dioperasikan pada dasar perairan umumnya menangkap ikan demersal.

8. Alat Penangkap Ikan Tipe Perangkap (Traps)a. Pengertian

Alat dan tipe perangkap ini terbuat dari bahan jaring, besi alat penangkapan ikan perangkap adalah kelompok alat penangkapan ikan yang terbuat dari jaring benang / besi, kayu, bambu, yang berbentuk silinder, trapesium dan bentuk lainnya dioperasikan secara pasif pada dasar atau permukaan perairan, dilengkapi atau tanpa umpan (SNI 7277.10:2008).

b. Jenis, sebutan, singkatan, pengkodean dan gambarAlat penangkapan ikan Tipe Perangkap (Traps), 08.0.0:

1) Stationary Uncovered Pound Nets, kode FPN, 08.1.0 Set Nets, kode FPN-SN, 08.1.0.1

Keterangan: 1. Pelampung rangka, 2.Pemberat, 3.Penaju, 4.Pelampung tali rangka 5.Kantong, 6.Pelampung rangka utama, 7.Serambi, 8.Daun pintu, 9.Slope net

Gambar 1.52. Set netsSumber: https://mediapenyuluhan.blogspot.com/2014/08/seri-alat-tangkap-ikan-set-net.html

2) Pots/Bubu, Kode FPO, 08.2.0

Page 48: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

31

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 1.53. Bubu (Pots)

Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

3) Fyke Nets / Bubu Bersayap, kode FYK, 08.3.0

Gambar 1.54 Bubu bersayap (Fyke nets)Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

4) Stow Nets, kode FSN, 08.4.0:a) Long Bag Set Net / Pukat Labuh, kode FSN-PL, 08.4.0.1

Gambar 1.55 Pukat labuh (Long bag set net)

Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

Page 49: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

32 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

b) Togo, kode FSN-TG, 08.4.0.2

Gambar 1.56 Togo

Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm c) Ambai, kode FSN-AB, 08.4.0.3

Gambar 1.57 Ambai

Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

d) Jermal, kode FSN-JM, 08.4.0.4

Gambar 1.58 Jermal

Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

Page 50: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

33

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

a) Pengerih, kode FSN-PG, 08.4.0.5

Gambar 1.59 PengerihSumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

5) Barrier, Fences, Weirs, kode FWR, 08.5.0 Sero, kode FWR-SR, 08.5.0.1

Gambar 1.60 Sero

Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

6) Aerial Traps/Perangkap Ikan Peloncat, kode FWR, 08.6.0

Gambar 1.61 Perangkap Ikan Peloncat (Aerial traps) Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

Page 51: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

34 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

7) Muro ami, kode FIX-MA, 08.9.0.1

Gambar 1.62 Muro amiSumber: https://purseseine.blogspot.com/2011/02/muroami.html

8) Seser, FIX-SS, 08.9.0.2

Gambar 1.63 Seser

Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

c. Cara MengoperasikanAlat tangkap tipe perangkap ini, dioperasikan secara pasif berdasarkan

tingkah laku ikan diposisikan pada suatu perairan dengan atau tanpa umpan sehingga ikan terperangkap atau terjebak masuk dan tidak dapat ke luar dari perangkap. Pengoperasiannya dilakukan pada permukaan maupun dasar perairan umumnya menangkap ikan pelagis maupun ikan demersal tergantung jenis perangkap. Bubu bersayap, togo, ambai, jermal, pengerih dan sero dioperasikan di daerah pantai untuk menangkap ikan yang beruaya dengan mamanfaatkan pasang surut perairan.  Set net  dipasang di wilayah pantai secara menetap untuk menangkap ikan pelagis maupun demersal yang bermigrasi secara regular atau musiman. Pukat labuh dioperasikan di wilayah pantai dengan memanfaatkan arus perairan, umumnya untuk menangkap ikan ukuran kecil di daerah pasang

Page 52: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

35

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

surut. Bubu dipasang di dasar perairan umumnya untuk menangkap ikan demersal dan ikan karang. Alat penangkapan ikan peloncat ditempatkan pada permukaan air mengikuti tingkah laku ikan yang meloncat apabila merasa terhalang.

8. Alat Penangkapan Ikan Tipe Pancing (Hook and Lines) a. Pengertian

Alat penangkapan ikan tipe pancing merupakan alat penangkapan ikan yang terdiri dari tali dan mata pancing dan atau sejenisnya Dilengkapi dengan umpan alami, umpan buatan atau tanpa umpan. (SNI 7277.4:2008).

b. Jenis, sebutan, singkatan, pengkodean dan gambarAlat penangkapan ikan tipe Pancing (Hooks and Lines), 09.0.0:1) Handlines and pole-lines/hand operated, kode LHP, 09.1.0:

a) Pancing ulur, kode LHP-PU, 09.1.0.1

Gambar 1.64 Pancing ulur

Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm b) Pancing berjoran, kode LHP-PJ, 09.1.0.2

Gambar 1.65 Pancing berjoran Sumber: http://3.bp.blogspot.com/-YpHih2RNNo/UA6HQgaw6jI/AAAAAAAABpg/B1zu_

yUYXpI/s230/tanduk2.jpg

c) Huhate, kode LHP-PH, 09.1.0.3

Page 53: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

36 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.66 HuhateSumber: https://www.youtube.com/watch?v=KuuyQLjrDoM

d) Squid angling, LHP-SA, 09.1.0.4

Gambar 1.67 Squid anglingSumber: https://ilovefishing.com.au/2015/11/03/squid/

2) Handlines and pole-lines/mechanized, kode LHM, 09.2.0:a) Squid jigging; kode LHM-PC, 09.2.0.1

Gambar 1.68 Squid jiggingSumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

b) Huhate mekanis, kode LHM-HM, 09.2.0.2

Page 54: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

37

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar1.69. Huhate mekanis

Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

c) Set Long Lines/Rawai Dasar, kode LLS, 09.3.0

Gambar 1.70 “Set long lines” Rawai Dasar

Sumber: http://fishlongline.blogspot.com/

4) Drifting Long Lines/Rawai Hanyut, kode LLD, 09.4.0:a) Rawai Tuna, kode LLD-RT, 09.4.0.1

Gambar 1.71 Rawai tuna

Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

Page 55: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

38 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

b) Rawai Cucut, kode LLD-RC, 09.4.0.2

Gambar 1.72 Rawai cucut

Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

5) Trolling Lines/Tonda, kode LTL, 09.6.0

Gambar 1.73 Tonda (Trolling lines)Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

6) Pancing layang-layang, kode LX-LY, 09.9.0.1

Gambar 1.74 Pancing layang-layang

Sumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

c. Cara MengoperasikanAlat tangkap ikan tipe pancing ini, dioperasikan dengan cara

menurunkan tali dan mata pancing dan atau sejenisnya, menggunakan atau tanpa joran yang dilengkapi dengan umpan alami, umpan buatan

Page 56: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

39

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

atau tanpa umpan. Pengoperasiannya dilakukan pada permukaan, kolom maupun dasar perairan, umumnya untuk menangkap ikan pelagis maupun ikan demersal tergantung jenis pancing. Huhate dioperasikan di permukaan perairan umumnya menangkap gerombolan ikan pelagis perenang cepat (tongkol dan cakalang). Tonda dan pancing layang-layang dioperasikan di permukaan perairan dengan cara ditarik secara horizontal dengan menggunakan kapal umumnya menangkap ikan pelagis.  Squid jigging  dioperasikan pada kolom perairan umumnya untuk menangkap cumi-cumi. Rawai hanyut (termasuk rawai tuna dan rawai cucut) dioperasikan di kolom perairan sampai dasar perairan umumnya menangkap ikan pelagis dan demersal. Pancing ulur, pancing berjoran dan rawai dasar dioperasikan di kolom perairan sampai dasar perairan umumnya menangkap ikan pelagis dan demersal.

9. Alat Penangkapan Ikan Tipe Penjepit dan Melukai (Grappling and Wounding)a. Pengertian

Alat tangkap ikan tipe penjepit dan melukai ini merupakan alat penangkapan ikan yang terbuat dari batang kayu, besi atau bahan lainnya yang mempunyai satu atau lebih bagian runcing/tajam, yang pengoperasiannya dengan cara mencengkeram, mengait/menjepit, melukai dan/atau membunuh sasaran tangkap (SNI 7277.11:2008).

b. Jenis, sebutan, singkatan, pengkodean dan gambarAlat penangkapan ikan Tipe Penjepit dan Melukai  (Grappling and Wounding), 10.0.0:1) Harpoons/ Tombak, kode HAR, 10.1.0

Gambar 1.75 Tombak (Harpoons)Sumber: https://gpswisataindonesia.info/2017/10/senjata-tradisional-maluku/

2) Ladung, kode HAR-LD, 10.0.0.1

Page 57: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

40 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 1.76 LadungSumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

3) Panah, kode HAR-PN, 10.0.0.2

Gambar 1.77 PanahSumber: https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm

c. Cara MengoperasikanAlat penangkapan ikan tipe penjepit dan melukai ini, dioperasikan

dengan cara mencengkeram, mengait/menjepit, melukai dan atau membunuh sasaran tangkap. Pengoperasiannya dilakukan pada permukaan, kolom maupun dasar perairan umumnya untuk menangkap ikan pelagis maupun ikan demersal tergantung jenis alatnya. Ladung dioperasikan di daerah pantai untuk menombak ikan-ikan pantai. Tombak dioperasikan di daerah pantai untuk menombak ikan-ikan pantai, dapat pula dioperasiakan di laut lepas (harpoon) umumnya untuk menangkap mamalia besar. Panah dioperasikan pada wilayah berkarang umumnya untuk menangkap ikan yang hidup di karang.

Page 58: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

41

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

LEMBAR PRAKTIKUM

BAHAN DAN ALAT PENANGKAP IKAN

A. TujuanSetelah mempelajari materi tentang bahan dan alat penangkap ikan, peserta didik mampu menunjukkan bahan-bahan alat tangkap dan menunjukkan berbagai macam alat tangkap ikan dengan baik dan benar.

B. Alat dan BahanAlat praktik yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum ini antara lain:1. Gunting / Cutter (pisau pemotong)2. Penggaris 3. Nampan plastik

Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum ini antara lain: 1. Benang bahan tali berbagai jenis dan ukuran2. Kertas HVS3. Lem4. Korek api

C. Keselamatan dan Kesehatan KerjaSebelum praktikum dimulai, ikuti dan laksanakan beberapa langkah di bawah ini:1. Pakailah baju praktik (wearpack) Anda masing-masing, kemudian pakailah

sarung tangan terlebih dahulu.2. Cek ketajaman gunting dan alat pemotong lain, yang akan Anda gunakan,

apakah berkarat dan tajam dengan cara memotong kertas atau tali.3. Setelah selesai praktikum, mohon memperhatikan kebersihan tempat

praktik. Petugas piket membersihkan ruangan laboratorium alat tangkap (fishing gear)

D. Prosedur Praktik1. Ambil bahan-bahan alat penangkap ikan dalam nampan yang telah

disedikan2. Buatlah tabel untuk mengidentifikasi dan membedakan bahan-bahan

alat penangkap ikan3. Bentuk Tabel

No.Objek

Pengamatan( Ditempel )

Jenis SeratKeterangan

Alami Buatan

1.

2.

3. dst......

Page 59: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

42 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

1. Buatlah contoh penggunaan bahan-bahan alat penangkap ikan yang berasal dari serat sintetis/buatan, disertai contohnya ?JawabanBahan yang sering dipakai dan dianggap cocok untuk dipergunakan dalam pembuatan alat penangkap ikan adalah :a. Polyamide, manila hennep, polyethylene,: Trawlb. Polyamide, polyester, polypropylene, cotton, silk : Gillnetc. Polyamide, cotton, polyvinyl alcohol,: Longlined. Polyamide, cotton,copolymen, manila : Trap net

2. Apa saja perbedaan antara serat alami dan buatan ?Jawaban

No. Serat-serat alam Serat-serat Sintetis

1. mudah mengalami pembusukan tidak mudah membusuk

2. terdiri dari staple fibres kebanyakan terdiri dari cotinuous filament fibres

3. tidak dipengaruhi oleh sinar ultra violet

beberapa ada yang dipengaruhi oleh sinar ultra violet

4. tidak seberapa kuat kebanyakan kuat

5. menyerap air sedikit menyerap air /sama sekali tidak

6. tidak mencair mencair pada temperatur tertentu

CONTOH SOAL

Page 60: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

43

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

PENEMU PURSE SEINE

Gambar 1.78 Alat Tangkap Purse Seine

Sumber: https://www.afma.gov.au/sites/default/files/uploads/2014/03/Purse-seine.jpg

Salah satu alat tangkap ikan yang sekarang ini sudah sering digunakan oleh para nelayan di Indonesia adalah Purse Seine. Efektivitas purse seine dalam menangkap ikan dianggap lebih efektif jika dibanding alat penangkap ikan yang lainnya. Tahukah kalian, siapa penemu pertama kali Purse seine ini ??. Seorang laki-laki dari wilayah Bergent, Norwegia yang bernama Barent Velder tanggal 12 Maret 1858 pertama kalinya mematenkan alat tangkap Purse Seine ini. Tahun 1960 alat ini mulai diperkenalkan secara luas ke wilayah sekitar Pantai Atlantik Negara Amerika Serikat untuk menangkap Ikan Atlantis Menhaden (local name di amerika)/Brovoortia Tyrannus (bahasa latin) atau Ikan Tembang (di Indonesia). Kemudian 1870 konstruksi purse seine disosialisasikan di negara Skandinavia seperti Norwegia, Denmark, Swedia, Irlandia, dan Finlandia. Tahun 1913 baru diperkenalkan di Jerman. Sedangkan di Indonesia baru disosilisasikan oleh Balai Penelitian Perikanan Laut (BPPL) di sekitar pantai utara Jawa dan diterapkan di wilayah Muncar Banyuwangi Jawa Timur. Saat ini alat tangkap Purse Seine sangat banyak digunakan oleh nelayan-nelayan sekitar Pelabuhan Juwana Pati Jawa Tengah.http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/41988/Chapter%20II.pdf;sequence=3 diakses pukul 22.05

CAKRAWALA

Page 61: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

44 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

1. Secara umum bahan alat penangkap ikan digolongkan menjadi 2, yaitu: bahan tekstil dan bahan non tekstil

2. Bahan tekstil berdasarkan asalnya serat-serat tekstil terdiri dari 2 golongan, yaitu bahan tekstil dari serat alam dan bahan tekstil dari serat buatan/ sintetis

3. Bahan tekstil serat alam terdiri dari 3 golongan berdasarkan asal serat alam, yaitu: serat alam dari tumbuh-tumbuhan, serat alam dari binatang dan serat alam dari mineral.

4. Bahan tekstil serat buatan/ sintetis terdiri atas 2 macam, yaitu: polimer alam (natural polimer) dan polimer sintetis (syntetic polymer).

5. Bahan non tekstil dipergunakan sebagai bahan pelengkap suatau alat penangkap ikan seperti pelampung pemberat jangkar. Bahan ini terdiri dari bahan logam dan non logam.

6. Klasifikasi alat penangkap ikan menurut StAndart Nasional Indonesia yang

Untuk menambah informasi / wawasan lebih jauh mengenai jenis-jenis bahan alat penangkap ikan dan macam-macam alat tangkap penangkapan ikan, kalian juga dapat mempelajari secara mandiri melalui internet. Di internet kalian bisa mencari lebih jauh materi tentang jenis-jenis bahan penagkapan ikan tersebut disertai penjelasan menggunakan gambar dan video. Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah wawasan dan pemahaman kalian tentang jenis-jenis bahan penangkap ikan adalah sebagai berikut:

Gambar 1.79 QR Code Bahan dan Alat Penangkap Ikan

1. https://mukhtar-api.blogspot.com/2008/09/mengenal-alat-penangkapan-ikan.html

2. https://www.lalaukan.com/2015/04/bahan-alat-penangkap-ikan-serat-alami.html

RANGKUMAN

JELAJAH INTERNET

Page 62: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

45

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

telah disusun oleh BPPI Semarang tahun 2007 yang mengacu penggolongan ISSCFG, FAO, alat penangkap ikan kelompokkanmenjadi 12 berdasarkan prinsip penangkapan dan bentuk alat serta cara pengoperasiannya.

7. Klasifikasi alat penangkap ikan berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan melalui Nomor KEP.06/MEN/2010 tentang Alat Penangkap Ikan di wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Ikdonesia, penggolongan alat penangkap ikan menjadi 10 kelompok berdasarkan jenisnya

Untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran tentang bahan dan alat tangkap penangkap ikan, tugas Anda sebagai peserta didik adalah mencari informasi tentang jenis-jenis bahan untuk membuat alat penangkap ikan dan jenis-jenis alat penangkap ikan disertai gambar-gambar yang mendukung. Anda dapat mengumpulkan informasi melalui buku elektronik, internet maupun dari sumber belajar lainnya. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang sesuai dengan petunjuk dari guru pengampu.

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan singkat dan jelas !1. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang bahan alat penangkap ikan (fishing

gear material) dan alat penangkap ikan (fishing gear) !2. Jelaskan bahan-bahan alat penangkap ikan dari bahan tekstil yang berasal dari

serat alam tumbuhan; berikan penjelasan secara singkat beserta contohnya !3. Jelaskan bahan-bahan alat penangkap ikan dari bahan tekstil yang berasal

dari serat alam hewan; berikan penjelasan secara singkat beserta contohnya !4. Jelaskan bahan-bahan alat penangkap ikan dari bahan sintetis/ buatan secara

singkat disertai dengan contoh !5. Jelaskan 10 golongan alat penangkap ikan dari Permen KEP.06/MEN/2010 !

PENILAIAN AKHIR BAB

TUGAS MANDIRI

RANGKUMAN

Page 63: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

46 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Setelah selesai mempelajari bab pertama ini Anda telah memahami tentang bahan-bahan penangkap ikan dan alat penangkap ikan, maka:1. Bagaimanakah kesan Anda, setelah mengikuiti pembelajaran bab pertama ini.2. Dari dua materi pada bab pertama ini, manakah yang menurut Anda paling

sulit dipahami ?3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pembelajaran bab

pertama?4. Apa yang Anda lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran bab pertama?5. Coba Anda diskusikan dengan teman maupun guru Anda, karena materi ini

akan menjadi fondasi/ dasar dari materi-materi yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.

REFLEKSI

Page 64: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

47

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

PETA KONSEP

BAB IIBENANG, TALI DAN TALI BAJA

Setelah selesai mempelajari pembelajaran materi Benang, Tali dan Tali Baja, peserta didik dapat mengidentifikasi struktur benang, tali dan tali baja, mampu menjelaskan sistem penomoran, mampu menujukkan perbedaan benang, tali dan tali baja, mempu menunjukkan jenis-jenis tali untuk alat tangkap ikan dan menunjukkan sistem penomoran.

KATA KUNCI

Benang ,Tali,Tali Baja. dan Sistem Penomoran

STRUKTUR BENANG,TALI, DAN

TALI BAJA SISTEM PENOMORAN

BENANG, TALI, DAN TALI BAJA

1. PENOMORAN LANGSUNG2. PENOMORAN TIDAK LANGSUNG3. PENOMORAN NETTING TWINE

1. SERAT2. ALAT PINTALAN3. TALI BAJA

MENCAKUP

TERDIRI DARI

Page 65: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

48 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

PENDAHULUAN

Gambar 2.1 Struktur Benang, Tali dan Tali BajaSumber : Dokumen pribadi

Tali yang ada di pasaran memiliki banyak jenis dan ragamnya. Ada yang dibuat dari bahan alami dan bahan sintetis/buatan. Setiap tali yang dibuat memiliki struktur penyusun, baik mulai dari struktur benang, struktur tali dan bahkan struktur dari tali kawat (wire rope). Beberapa tali, benang maupun tali kawat ini, dapat diproses untuk dibuat dan selanjutnya dapat dipergunakan sebagai alat penangkap ikan. Bahan yang dibutuhkan untuk membuat alat penangkap ikan ini memiliki ukuran dan penomoran secara internasional baik penomoran secara langsung dan penomoran tidak langsung, serta serat yang digunakan alat tangkap.

A. Struktur Benang Tali dan Tali BajaPembuatan tali pada proses pemintalan memerlukan langkah-langkah/melalui

beberapa kali tahapan, mulai dari bahan baku (serat) sampai menjadi tali yang siap untuk digunakan. Tali yang dimaksud di sini adalah: mulai dari benang, tambang, dadung dan lain sebagainya.Beberapa istilah asing tentang tali yang saat ini dipergunakan dalam bidang perikanan adalah sebagai berikut :1. Netting twine (twine) merupakan tali/benang untuk pembuatan jaring (benang

jaring)2. Rope merupakan tali yang memiliki ukuran besar3. Thread merupakan tali/ benang yang memiliki ukuran kecil

Secara umum, konstruksi benang terdiri dari dua (2), yaitu benang jaring dipintal (twisted) dan benang jaring yang dianyam (braided). Diameter beberapa jenis benang jaring yang digunakan untuk berbagai jenis alat penangkap ikan berkisar antara 0,2 hingga 8 mm. Benang jaring yang digunakan untuk trawl di kawasan Eropa umumnya menggunakan sistem anyam, sedangkan untuk kawasan Asia pada umumnya menggunaan benang yang dipintal.

MATERI PEMBELAJARAN

Page 66: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

49

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar. 2.12 Tali yang dipintal / twist (kiri) Sumber: https://montemanik.com/product/tali-suede-kepang-sulur-daun-imitasi-tlc-025/

dan Tali yang dianyam (kanan) sumber : https://www.indonetwork.co.id/product/tali-rami-tali-kasur-tali-twist-tali-lilitan-tali-

sepiral-1690510

Struktur benang jaring yang dipintal (twisted) akan menjadi tali yang lebih besar dan struktur tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar. 2.3 Konstruksi benang jaring yang dipintal (Ardidja, 2004)

Page 67: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

50 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 2.4 Struktur tali sumber https://www.researchgate.net/figure/Typical-two-strand-rope-structure-image-partly-adapted-

from-Leech-10_fig1_282862409

1. SeratSerat sebagai bahan dasar utama yang akan dipintal menjadi tali, struktur

dasar dari serat buatan tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda, ada empat struktur dasar serat buatan antara lain :a. Continuous Filament

Serat ini panjangnya tak terbatas, secara penampakannya mirip sutra. Serat terhalus memiliki berat 0,2 gram per 1000 meter bahkan lebih halus daripada sutra. Serat ini biasa digunakan untuk bahan alat penangkap ikan yang memiliki berat antara 0,6 – 2,0 gram per 1000 meter. Yarn yang terbentuk dari sejumlah serat biasanya disebut multifilament. Yarn ini sangat lembut dan mengkilat kecuali telah mendapatkan perlakuan lain.

b. MonofilamentMonofilament adalah seutas serat cukup kuat berfungsi sebagai yarn tanpa memerlukan proses lanjutan dikenal juga dengan sebutan wire sehingga muncul penamaan wire leader, steel wire. Hal ini merupakan perbedaan yang esensial dengan serat yang dibuat dalam bentuk continuos filament dan staple yang kedua serat tersebut tidak dapat langsung dibuat webbing. Sedangkan monofilament dapat langsung dijurai untuk membuat selembar webbing khususnya PA monofilament warna transparan dapat langsung dibuat Gillnet ataupun jala lempar. Diameter monofilament paling kecil 0,1 – 1,0 mm serat monofilament umumnya dibuat bahan tali-tali besar alat tangkap trawl pada bagian float line (tali pelampung), tros dan spring. Serat berbahan monofilment ini lebih bersifat mengapung dalam air.

Continuous filament

Monofilament

Gambar 2.5 Struktur benang, (1) kompon antara monofilament dengan continuous filament berwarna putih

dan (2) tali monofilament yang sudah dipintal. Sumber : (Ardidja, 2007)

Page 68: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

51

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 2.6 Serat monofilament, Sumber: (Ardidja, 2007)

Gambar 2.7 Webbing dari bahan monofilamentSumber: (Ardidja, 2007)

c. Staple FiberSerat ini tidak panjang, cenderung putus-putus, dengan ukuran panjang antara 40-120 mm. Spun yarn (yarn untuk serat staple fiber), dibentuk dengan memintal serat staple, daya rekat antar serat diakibatkan oleh tekanan yang ditimbulkan pintalan, mirip dalam pembuatan yarn yang terbuat dari bahan cotton atau wool. Permukaan spun yarn kasar diakibatkan oleh banyaknya ujung serat yang keluar pintalannya. Kekasaran permukaan ini menyebabkan simpul tidak meleset (slip). Spun yarn memiliki tensile strength lebih rendah dan ekstenbilitas yang tinggi dibandingkan serat continuous filament yang terbuat dari material yang sama.

d. Split FiberSplit fiber merupakan pengembangan setelah continuos filament, yang aslinya pita plastik yang pada saat proses pembuatannya dilakukan penarikan (stretched) dengan rasio penarikan sehingga akan membentuk pita yang membentuk serpihan memanjang bila dipintal.

Single Yarn adalah komponen benang jaring yang langsung dipintal, secara sederhana dari sejumlah serat , istilah lain dari yarn adalah single spun yarn, single filament yarn. Single yarn yang terbuat dari mono filament sedangkan

Page 69: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

52 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

single split fiber yarn merupakan gabungan sekumpulan serat yang dipilin secara sederhana. Single yarn terbuat dari staple fiber memiliki tingkat pintalan yang tinggi (keras) disebabkan kekuatan benang akan diperoleh dengan memintal individual fiber menjadi satu. Netting twine atau folded yarn adalah benang jaring yang terbuat dari dua atau lebih single yarn atau monofilament dengaan hanya satu kali operasi pemintalan. Istilah netting twine sama dengan benang jaring. Istilah lainnya net twine, fishnet twine, fishing twine seharusnya tidak digunakan lagi. Terdapat berbagai cara penggulungan (folding), pelapisan (plying) atau penggandaan (doubling). Metode yang paling sederhana untuk membuat benang jaring adalah dengan menggabungkan dua atau lebih single yarn dalam satu kali operasi pemintalan. Ada juga benang jaring yang terdiri lebih dari tiga monofilament yang dibuat dengan satu kali operasi pemintalan.Cabled netting twine adalah yarn yang terdiri dari gabungan dua atau lebih netting twine dengan seklai atau lebih operasi pemintalan. Cabled netting twine dibuat dalam tiga tahapan yaitu :a. Sejumlah serat digabungkan menjadi single yarnb. Sejumlah single yarn dipintal membentuk folded yarn atau benang jaringc. Sejumlah benang jaring bersama-sama dipintal dengan operasi

pemintalan sekunder untuk membentuk tipe cabled netting twine/ rope.2. Arah Pintalan

Jenis pintalan pada tali yang telah dipintal dibedakan menjadi 2 jenis. Arah pintalan yang dipergunakan dalam proses pembuatan tali yaitu arah pintalan arah kanan (right twist) dan pintalan arah kiri (left twist). Pintalan arah kanan sebuah tali adalah tali yang proses pemintalannya yang terakhir (upper twist) mempunyai pintalan dari arah kiri ke kanan dari orang yang memegang tali tersebut, begitu pula sebaliknya pitalan kiri. Tali pintalan kanan lebih mudah dikenali dengan melihat model pintalan membetuk huruf S atau dengan cara tali dipegang tangan kanan yang searah dengan ibu jari. Tali pintalaan kiri lebih mudah dikenali dengan melihat arah pola pintalannya membentuk huruf Z atau jika dipagan tangan kiri searah dengan ibu jari yang memegang. Perbedaan pola pintalan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.8 Jenis intalan pola Z / pintal kiri dan pola S / pintal kanan : Sumber : http://3.bp.blogspot.com

a. Syarat-syarat pemintalan taliPada proses pembuatan tali, ada beberapa persyaratan terkait arah pintalan yang harus dilaksanakan sehingga tali dapat terbentuk dengan baik dan sesuai dengan harapan. Pada dasarnya untuk membuat tali

Page 70: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

53

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

dengan arah pintalan kanan (S), pintalan strand (middle twist) harus dengan arah pitalan yang berlawanan (Z), sedangkan arah pintalan pada lower twist bebas (boleh S/Z).

Tabel 2.1 Kesesuaian Arah Pintalan Tali

No. Lower Middle Upper

1. S S Z

2. S Z S

3. Z Z S

4. Z S ZSumber : Danajat (2015)

Keterangan : Lower twist boleh searah / berlawanan dengan Middle twist, namun Middle twist harus berlawanan dengan Upper twist

Jumlah strand dalam pintalan dalam konstruksi twine/rope terdiri atas bermacam –macm jumlah strand (2, 3 atau 4). Twine yang terdiri dari dua (2) strand jarang terjadi pengenduran antar strand tetapi jika salah satu strand dalam pintalan ini mengendur maka beban pada twine hanya ditanggung oleh satu strand. Twine yang terdiri dari tiga (3) strand kadang-kadang terjadi penindihan (rides over another) antar strand sehinga hal ini dapat mengurangi kekuatan twine secara keseluruhan. Penampangnya berbentuk segitiga hampir mendekati bentuk bulat jika dibanding dua stand. Konstruksi ini merupakan konstruksi yang stabil. Twine yang terdiri dari tiga (3) strand lebih mendekati bentuk bulat dibanding twine tiga strand namun jika terjadi ketegangan pada twine tersebut maka bentuknya mendekati atau mirip dengan bentuk twine yang terdiri dari dua strand.

b. Benang Jaring AnyamBenang jaring anyam adalah benang jaring yang dibuat dengan cara dianyam/disilangkan. Braiding atau penganyaman adalah proses penjalinan tiga atau lebih benang sedimikian rupa sehingga benang-benang tersebut saling menyilang satu sama lain dalam formasi diagonal. Produk dari proses ini disebut benang jaring anyam (braided netting yarn). Core atau hati merupakan istilah untuk sati single yarn, folde yarn atau monofilament, bukan komponen anyaman tapi hanya mengisi ruangan kosong diantara anyaman (lumen).Jenis dan tipe anyaman tali tersebut antara lain:1) 3 Strand Twisted : Jenis dan Tipe anyaman tali jenis ini banyak

digunakan pada hampir setiap jenis tali, seperti tali tampar/tali PE, Tali tambang, tali Nilon, dll.

2) 8 Strand Plaited : Jenis dan tipe anyaman tali ini banyak digunakan pada tlai kapal seperti tali PP Multi dan PP Mono, Tali Manila, dll

3) 12 Strand Plaited : Jenis dan tipe anyaman tali ini dimiliki oleh semua jenis tali, jika dibuat manual oleh manusia ataupun dengan mesin.

Page 71: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

54 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Yang artinya semua jenis tali tidak akan memiliki anyaman tipe ini jika tidak dibuat secara manual yaitu menggabungkan beberapa tali menjadi 12 konstruksi anyaman agar memiliki nilai breaking load yang lebih tinggi. Anyaman tipe ini juga dapat digunakan pada wire rope, namun tetap dibuat secara manual dengan manusia ataupun dengan mesin.

4) 2 in 1 Double Braid : Jenis dan tipe anyaman tali ini biasa digunakan pada tali polyester dan kevlar yang memiliki karakteristik memiliki nilai breaking load yang tinggi. Jenis dan tipe anyaman tali seperti ini biasa digunakan untuk tali-tali pada keperluan Climbing ataupun rekreasi.

5) Parallel Braid Core : Jenis dan tipe anyaman tali ini terdiri dari anyaman tali dibagian dalamnya dan ditutup dengan anyaman padat diluarnya. Jenis dan tipe anyaman tali seperti ini biasa digunakan untuk tali-tali pada keperluan Climbing ataupun rekreasi.

6) Parallel Fiber Core : Jenis dan tipe anyaman tali ini terdiri dari kumpulan serat fiber dibagian dalam dan ditutup dengan anyaman yang pada diluarnya. Jenis dan tipe anyaman tali seperti ini biasa digunakan untuk tali-tali pada keperluan Climbing ataupun rekreasi.

Gambar 2.9 Jenis dan tipe anyaman tali Sumber : http://3.bp.blogspot.com

3. Tali Kawat (Wire Rope)a. Pengertian

Sebagai bahan dasar tali jenis ini adalah benang/kabel baja. Benang-benangnya pejal dan jumlah benang untuk tiap-tiap kardil berkisar antara 19 – 61 benang. Tali kawat baja terdiri dari 6 kardil dan ditengahnya teras (hati) sebagai pengisi rongga dan mencegah gesekan diantara kardil kardilnya serta mencegah kerusakan bagian dalam. Teras dari kawat baja untuk tali-tali pintalan silang digunakan di kapal sebagai tali-tali tegak (laberang) karena lebih kuat dan kaku. Sedangkan teras dari serat yang bermutu rendah jika meinginkan tali kawat yang lebih lemas sebagai tali jalan maka pada teras ini dapat diberikan pelumas, sehingga dapat memberikan pelumasan bagian dalam kardil-kardilnya untuk mencegah

Page 72: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

55

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

karat. Tali kawat baja dapat dipintal dengan pintalan sama/memanjang (Longlay) maupun pintalan silang (Crosslay) sesuai dengan kebutuhan. Jika meninginkan tali kawat baja yang lemas sebagai tali jalan misalnya maka benangnya harus kecil (halus) dipintal memanjang dan terasnya dari serat. Bentuk struktur tali baja berbeda dengan struktur tali/benang.

Gambar 2.10 Struktur tali kawat/wire rope (Atas) dan Model wire rope (Bawah) sumber : www.asmarine.com

b. Perbedaan Tali dan Wire RopeSetelah kita mengetahui sedikit tentang pengertian tali dan wire rope dan juga sebagian penjelasan tentang perbedaan tali dan wire rope secara umum, maka kali ini kami akan langsung membahas perbedaan tali dan wire rope yang lebih khusus/spesifik.Hal ini dapat kami simpulkan dengan mengumpulkan poin-poin karakteristik dari tali dan juga wire rope sehingga akan menjadi beberapa poin yang membedakan antara tali dan wire rope sebab setiap alat angkat baik itu tali, wire rope, rantai maupun webbing sling, sama-sama memiliki karakteristik. Akan tetapi tali dan wire rope mempunyai karakteristik yang dapat membedakan mereka masing-masing.Keunggulan tali dibanding wire rope antara lain :a. Tali lebih lentur.b. Tali lebih bersahabat dengan permukaan benda yang diangkatnya.c. Tali dengan ukuran yang lebih kecil, dapat dibawa kemana-mana

karena lebih ringan.d. Tidak dapat berkarat.e. Tidak mudah tertekuk ( kink ).

Keunggulan penggunaan wire rope oleh masyarakat antara lain :a. Lebih kaku.b. Breaking load lebih tinggi.c. Tahan terhadap panas.d. Lebih tahan terhadap gesekan.

B. Sistem PenomoranIndonesia mengenal dua sistem ukuran, yaitu berbasis metris (milimeter)

dan inchi, namun beberapa daerah mengenal “bau” (ukuran luas lahan), ada depa, tonggak, hasta, kaki (ukuran panjang) dan ons, kati (ukuran berat). Sehingga ada beberapa desain alat penangkap ikan di buku-buku ajar, menyatakan ukuran alat penangkap ikan dengan meter, ukuran mata jaring memakai inchi, ukuran

Page 73: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

56 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

benangnya memakai 210d/12 dan berat jaring menggunakan gram atau kilogram.Yang dimaksud dengan sistem penomoran adalah suatu sistem untuk

menentukan ukuran-ukuran yarn/twine. Pada dasarnya sistem penomoran yarn/twine dibedakan menjadi tiga yaitu :1. Sistem Penomoran Langsung yang mengambil dasar penomoran dari berat per

satuan panjang tertentu, dibedakan menjadi:a. Denier (D/Td) : satuan dan simbol dalam sistem ini adalah D (denier) yang

disingkat “Den” atau “d” atau “Td”. Denier satuan ukuran berat prancis, apabial dikonversikan dalam ukuran gram (g) / kilogram (kg) adalah :

1 Denier = beratnya 0,05 gram = panjang 450 meter

1 Denier = beratnya 0,05 gram = panjang 450 meter

Selain satuan berat yang ditentukan 1 (den) dalam cara penomoran ditentukan pula stAndar satuan panjangnya 450 meter. Artinya apabila kita membuat yang panjangnya 450 meter dengan bahan baku seberat 1 Den, maka yarn tersebut mempunyai nomor 1.D. (Td). Tetapi apabila kita akan membuat yang panjangnya 450 meter dengan bahan baku 100 denier (5 gram), maka nomer yarn 100 D (Td.100). Semakin banyak (berat) bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan yarn sepanjang 450 meter maka nomor benang (yarn) tersebut semakin besar (tinggi) pula.

b. Tex : sistem penomoran ini telah ditetapkan satuan berat dan panjang dalam satuan metrix dengan simbol “TEX”. Simbol tex ini menggunakan satuan berat dalam gram (1 gram) sedangkan stAndar satuan ukuran panjangnya adalah kilometer (1000 m atau 1 km).

1 Tex = berat 1 gram single yarn panjang 1000 meterR tex = berat 1 gram produk akhir 1000 meter

2. Sistem Penomoran Tidak Langsung (Indirect System) yang mengambil dasar penomoran dari panjang per satuan berat tertentu. Ada beberapa simbol yang dipergunakan dalam sistem ini diantaranya Ne (S), Nel , Nm , Nt dan sebagainya. Simbol Ne (S) untuk penomoran benang lawe (cotton) biasanya dipergunakan simbol Ne atau S, simbol ini mengambil ketentuan satuan ukuran berat dalam pound (1 Lb). Ukuran panjangnya ditentukan dalam yard (840 yard) untuk setiap gelindung (hank). Contoh : Benang yarn nomor 20.S (Ne.20) artinya dalam berat (setiap berat) fibres 1 pound, dibuat yarn yang banyaknya 20 gelindung (hank) dan masing-masing hank panjangnya 840 yard (maka total panjangnya 20 x 840 yard = 16.800 yard). Semakin banyak hank/gelindung yang dibuat dalam setiap pound, atau semakin panjang benang yang akan dibuat setiap pound maka benangnya akan semakin halus.

Tabel 2.2 Perbandingan Simbol pada Indirect System

No. Kode Simbol Panjang Berat

1. Ne (S) 840 yard (1 hank) 1 pound2. Ne L 300 yard 1 pound3. Nm 1 meter 1 gram4. Nt 1 meter 1 kg

Sumber: Danajat (2015)

Page 74: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

57

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

1 Denier = beratnya 0,05 gram = panjang 450 meter

1 Denier = beratnya 0,05 gram = panjang 450 meter

3. Penomoran Netting Twine, sistem penomoran dengan cara mengukur diameter dari tali tersebut (cara ini dipakai untuk menentukan nomor dari tali yang berukuran besar, misalnya dadung)Dalam penomoran ini, nomor dasar yang diambil adalah nomor yarn yang membentuk twine tersebut dengan menambahkan jumlah yarn dalam dalam setiap strand dan jumlah strand yang membentuk twine tersebut, kadang-kadang juga disertai keterangan arah pintalannya (ply).Contoh : a. Twine Nomor : Ne 20 / 12 atau 20/4/3 atau 20x4x3

Ini berarti bahwa twine tersebut dari yarn yang bernomor Ne.20 terdiri dari 3 stand, masing-masing strang terdiri dari 4 yarn.

b. Twine Nomor : Tex.23 x 5Z x 3S atau 23 x 5 x 3 Z-SIni berarti bahwa twine tersebut dari yarn yang mempunyai nomor Tex.23 terdiri dari 3 strand pintal S (kanan) yang masing-masing strand terdiri dari 5 yarn pintalan Z (kiri).

LEMBAR PRAKTIKUM

BENANG, TALI DAN TALI BAJAA. Tujuan

Setelah mempelajari materi tentang benang, tali dan tali baja, peserta didik mampu menunjukkan struktur benang,tali dan tali baja serta menunjukkan sistem penomoran dengan baik dan benar.

B. Bahan dan AlatAlat yang diperlukan dalam kegiatan praktik saat ini adalah :1. Penggaris2. Net Gauge3. Gunting4. Nampan Bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktik ini antara lain:1. Berbagai jenis benang: jenis PA,PE,PP (monofilament, multifilament )2. Kertas HVS

C. Keselamatan dan KesehatanSebelum praktikum dimulai, ikuti dan laksanakan beberapa langkah di bawah ini:1. Pakailah baju praktik (wearpack) Anda masing-masing, kemudian

pakailah sarung tangan terlebih dahulu.2. Cek ketajaman gunting dan alat pemotong lain, yang akan Anda gunakan,

apakah berkarat dan tajam dengan cara memotong kertas atau tali.3. Setelah selesai praktikum, mohon memperhatikan kebersihan tempat

praktuk. Petugas piket membersihkan ruangan laboratorium alat tangkap (fishing gear)

D. Prosedur Praktik1. Ambil bahan benang dan tali berbagai jenis dan ukuran dalam nampan

yang telah disedikan2. Identifikasi potongan bahan untuk melihat struktur benang, tali kemudian

buat tabel dan ditempel dikertas HVS diberi nama bagian-bagiannya3. Ukur ukuran benang, dan buat tabel sistem penomorannya

Page 75: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

58 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

1. Jelaskan keunggulan tali jika dibanding dengan tali kawat ?Jawabana. Tali lebih lentur.b. Tali lebih bersahabat dengan permukaan benda yang diangkatnya.c. Tali dengan ukuran yang lebih kecil, dapat dibawa kemana-mana karena

lebih ringan.d. Tidak dapat berkarat.e. Tidak mudah tertekuk ( kink ).

2. Jelaskan kelebihan tali baja dibanding tali yang lain?Jawabana. Lebih kaku.b. Breaking load lebih tinggi.c. Tahan terhadap panas.d. Lebih tahan terhadap gesekan.

CONTOH SOAL

CAKRAWALA

RADAR(Radio Detection and Ranging)

Gambar 2.11 Alat Navigasi RADARSumber: https://www.bagi-in.com/alat-komunikasi-

tradisional/

Radar merupakan salah satu alat navigasi wajib yang ada di kapal dan pesawat. Secara khusus, radar ini sebagai pengganti mata kita, terutama di malam hari karena keterbatasan jarak pAndang mata kita. Radar ini difungsikan untuk mendeteksi benda-benda di sekitar kita, dengan mengetahui jarak (range) dan arah (baringan) dari kapal atau pesawat kita. Radar digunakan untuk mencegah adanya tubrukan di laut atau tabrakan di udara. Selain itu radar dapat digunakan sebagai alat pertahanan militer, guna mendeteksi keberadaan usuh di sekitar kita.

Sumber: https://www.bagi-in.com/alat-komunikasi-tradisional/

Page 76: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

59

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai benang, tali dan tali baja, kalian juga dapat mempelajari secara mandiri melalui internet. Melalui internet kalian bisa mencari lebih jauh materi tentang struktur benang, tali, dan tali baja serta sistem penomoran disertai penjelasan yang menggunakan gambar dan video. Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah wawasan dan pemahaman kalian tentang benang, tali dan tali baja sebagai berikut:

https://www.lalaukan.com/2014/04/macam-macam-konstruksi-tali-yang.html

Gambar 2.12 QR Code Macam-macam konstruksi taliSumber :

https://www.lalaukan.com/2014/04/macam-macam-konstruksi-tali-yang.html

RANGKUMAN

1. Struktur konstruksi benang terdiri dari dua, yaitu benang jaring dipintal (twisted) dan benang jaring yang dianyam (braided)

2. Struktur tali terdiri dari fibers (serat), yarns, strands3. Serat (fibers) sebagai bahan dasar utama yan akan dipintal menjadi tali, terdiri

4 struktur dasar antara lain: continuos filament, monofilament, staple fiber, dan split fiber

4. Single Yarn adalah komponen benang jaring yang langsung dipintal, secara sederhana dari sejumlah serat , istilah lain dari yarn adalahsingle spun yarn, single filament yarn.

5. Netting twine atau folded yarn adalah benang jaring yang terbuat dari dua atau lebih single yarn atau monofilament dengaan hanya satu kali operasi pemintalan. Istilah netting twine sama dengan benang jaring.

6. Cabled netting twine adalah yarn yang terdiri dari gabungan dua atau lebih netting twine dengan seklai atau lebih operasi pemintalan.

7. Proses pembuatan tali, dilakukan 2 jenis pintalan yaitu arah pintalan arah kanan (right twist) dan pintalan arah kiri (left twist).

8. Struktur tali baja/wire rope terdiri dari 4, yaitu core, wire, center wire strand9. Sistem penomoran tali/benang terdiri dari 3 macam, yaitu sistem penomoran

langsung (direct system), sistem penomoran tidak langsung (indirect system) dan sytem penomoran netting twine

10. Sistem penomoran langsung (direct system) terdiri dari Denier (D/Td) dan Tex, sitem penomoran tidak langsung (indirect system) terdiri dari Ne (S), Nel, Nm, dan Nt.

Page 77: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

60 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TUGAS MANDIRI

Untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran tentang benang, tali dan tali baja, tugas Anda sebagai peserta didik adalah mencari informasi tentang struktur benang, tali, tali baja dan sistem penomoran. Anda dapat mengumpulkan informasi melalui buku elektronik, internet maupun dari sumber belajar lainnya. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang sesuai dengan petunjuk dari guru pengampu.

PENILAIAN AKHIR BAB

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar !1. Jelaskan 3 macam sistem penomoran untuk benang dan tali?2. Jelaskan sistem penomoran langsung?3. Jelaskan struktur dasar serat buatan pada tali?4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:

a. Netting twineb. Ropec. Thread

5. Jelaskan kesesuaian arah pintalan tali mulai dari lower hingga upper?

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab kedua ini, Anda telah memahami tentang benang,tali dan tali baja, maka:1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuiti pembelajaran bab kedua ini.2. Dari dua materi pada bab kedua ini, manakah yang menurut Anda paling sulit

dipahami ?3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pembelajaran bab

kedua?4. Apa yang Anda lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran bab kedua ?5. Coba Anda diskusikan dengan teman maupun guru Anda, karena materi ini

akan menjadi fondasi/ dasar dari materi-materi yang akan dibahas di bab-bab selanjutnya.

Page 78: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

61

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

PETA KONSEP

BAB IIIPEMBUATAN JARING

Setelah selesai mempelajari pembelajaran materi pembuatan jaring, peserta didik dapat mengidentifikasi pembuatan jaring, mampu mengidentifikasi ukuran mata jaring, mampu mengidentifikasi simpul pembuatan mata jaring, dapat menyiapkan alat dan bahan pembuatan jaring, mampu membuat simpul mata jaring, dan melaksanakan praktik pembuatan jaring dengan baik dan benar.

KATA KUNCI

Coban, Seleran, Benang, Simpul, Mata Jaring, dan Jaring

PERENCANAAN, PERSIAPAN MEM-

BUANG JARING

PEMBUATAN MATA JAR-ING DAN SIMPUL

PEMBUATAN JARING

MENCAKUP

Page 79: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

62 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

PENDAHULUAN

Gambar 3.1 Cara Membuat JaringSumber : Dokumen pribadi

Untuk membuat sebuah alat penangkap ikan bahan utama yang digunakan adalah badan jaring (webbing). Membuat selembar badan jaring perlu persiapan baik alat maupun bahan yang akan digunakan. Bahan yang digunakan tergantung dari tujuan alat penangkap ikan yang akan dibuat. Baik ukuran benang, jenisnya, maupun panjangnya. Sebelum membuat jaring harus dipahami terlebih dahulu cara membuat simpul-simpul pada mata jaring yang akan dijurai. Dengan membuat simpul yang tepat dan kuat maka mata jaring yang dihasilkan tidak akan mudah lepas. Ukuran mata jaring dapat bervariasi sesuai ukuran seleran yang ada. Dengan kualitas badan jaring (webbing) yang baik maka alat tangkap yang dihasilkan akan berkualitas pula.

Pada bab ini akan disajikan perencanaan sebelum melakukan kegiatan menjurai (pembuatan jaring), alat-alat yang diperlukan, bahan-bahan yang akan digunakan, serta simpul-simpul mata jaring yang akan diterapkan.

MATERI PEMBELAJARAN

A. Perencanaan dan Persiapan Membuat JaringYang dimaksud dengan membuat jaring pada umumnya adalah membuat

“net webbing”. Cara membuat jaring dengan tangan ini disebut “menjurai/ hand wove” sedangkan membuat jaring dengan mesin disebut machine wove. Sebelum membuat jaring (menjurai) terlebih dahulu dipersiapkan peralatan yang akan dipergunakan untuk membuat jaring, tersebut antara lain :1. Coban

Coban suatu alat yang berbentuk seperti jarum, yang fungsinya sebagai tempat untuk menggulung benang yang akan digunakan untuk pembuatan jaring. Bahan

Page 80: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

63

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

yang digunakan untuk coban berupa kayu, bambu, plastik, logam. Sedangkan bentuk coban ada beberapa model, namun ukurannya berbeda-beda tergantung dan disesuaikan dengan penggunaannya, baik ukuran besar kecilnya benang yang akan dipakai, maupun besar kecilnya mata jaring. Ukuran coban bervariasi, semakin besar nomor coban maka ukuran cobannya akan semakin kecil.

Gambar 3.2 Ukuran berbagai macam coban Sumber: Dokumen pribadi

2. Seleran Seleran adalah salah satu alat yang fungsinya untuk menentukan besar kecilnya mata jaring yang akan dibuat. Besar kecilnya seleran adalah setengah dari ukuran besarnya mata jaring yang akan dibuat.Contoh : Kita akan membuat mata jaring ukuran 6 cm, maka ukuran lebar seleran sebesar 6 cm x ½ = 3 cm. Untuk membuat seleran, dapat menggunakan bahan dari kayu, bambu, plastik dan logam. Bahkan untuk latihan di tingkat sekolah juga bisa menggunakan penggaris. Bentuk penampang seleran yang mudah untuk digunakan adalah bentuk persegi empat, oval pipih, dengan panjang sekitar 10-15 cm.

Gambar 3.3 Seleran dari plastikSumber: Dokumen pribadi

3. Alat Pemotong Alat ini fungsinya untuk memotong benang atau tali yang dipakai menjurai, bisa menggunakan alat gunting, pisau atau cutter.

Gambar 3.4 Alat pemotong yang bisa digunakan Sumber: Dokumen pribadi

Page 81: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

64 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

4. Tali Tali ini dipergunakan untuk tali gantungan dalam menjurai, ukuran talinya harus lebih besar dari benang yang akan dipakai untuk menjurai.

Gambar 3.5 Tali-tali bahan pembuat jaring Sumber: Dokumen pribadi

Setelah alat-alat dipersiapkan, dilanjutkan dengan menggulung bahan benang, dalam coban yang sudah disiapkan, coban hendaknya disesuaikan dengan ukuran mata jaring yang akan dibuat. Beberapa cara menjurai yang terdapat di daerah nelayan pada dasarnya ada dua yaitu :a. Menjurai dengan cara memasukkan coban melalui bagian atas dari seleran

Gambar 3.6 Teknik dan simpul lewat bawah seleranSumber: Sadhori,1984

b. Menjurai dengan cara memasukkan coban melalui bagian bawah seleran

Page 82: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

65

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 3.7 Teknik dan simpul lewat atas seleranSumber (Sadhori,1984)

Sebelum mulai menjurai perlu dipersiapkan atau dibuat terlebih dahulu tali gantungan (frame) yang fungsinya untuk menggantung jaring tersebut. Tali gantungan boleh berupa tali ukuran agak besar dari benang juraian, ataupun dapat melakukan kombinasi dengan wire. Setelah dihitung kebutuhan mata ke samping yang diperlukan, maka seleran dapat dilepas. Simpul-simpul yang terdapat pada tali gantungan dikumpulkan merapat, dan mata jaring yang baru dibuat dibalik (bagia kanan /B) diletakkan di sebelah kiri dan pembuatan mata dapat dimulai lagi dari B ke A.

Bagian 1

Page 83: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

66 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Bagian 2

Bagian 3

Bagian 4

Page 84: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

67

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Bagian 5

Gambar 3.8 Proses Pembuatan mata jaring bagan 1 s/d bagan 5Sumber (Sadhori,1984)

Dalam teknik menjurai dikenal beberapa bentuk jaring yang dapat dibuat. Pembuatan bentuk jaring ini ada yang dilakukan dengan cara memotong-motong lembaran jaring yang sudah jaadi ada pula yang waktu pembuatannya sudah dijurai dan membentuk pola tertentu sesuai dengaan bentuk yang diinginkan. Bentuk-bentuk jaring yang dijurai antara lain 1. Bentuk empat persegi panjang merata : bentuk ini sudah umum dipakai untuk

alat penangkapan ikan yang umum digunkan oleh nelayan seperti alat tangkap gillnet, trawl, purse seine dan lain-lain.

Gambar 3.9 Jaring bentuk segiempatSumber: Danajat (2015)

2. Bentuk Segitiga Bentuk ini dapat dilakukan dengan menambah atau membuat selipan setengah mata atau lebih pada waktu menjurai dengan bentuk serta jumlah/ besarnya segitiga tersebut yang diperlukan.

Page 85: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

68 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 3.10 Cara membuat jaring bentuk segitiga Sumber: Danajat (2015)

Bentuk jala lempar sebenarnya merupakan penggabungan dari dua bentuk segitiga seperti tersebut di atas. Cara ini memerlukan dua coban yang masing-masing terisi, yang secara teoritis coban yang satu akan jalan ke kiri dan yang satunya akan jalan ke arah kanan.

Gambar 3.11 Cara penambahan mata bentuk segitiga dan jaring lemparSumber: Danajat (2015)

B. Pembuatan Mata dan SimpulUntuk membuat sebuah mata jaring, pastikanlah coban sudah terisi benang

secukupnya sesuai ukuran jaring yang akan dibuat menjadi alat tangkap. Selanjutnya untuk membuat tali gantungan dapat mempergunakan tali kawat (wire rope), kayu, tali tampar (polyethylene) bahkan bisa mengkombinasikan keduanya.

Page 86: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

69

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 3.12 Membuat tali gantunganSumber (Sadhori,1984)

Tahap selanjutnya adalah membuat simpul (dasar) pangkal dengan menggunakan benang yang diikatkan pada tali gantungan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.13 Membuat ikatan awal badan jaring Sumber (Sadhori,1984)

Buatlah secara berulang-ulang dengan bantuan seleran sesuai ukuran mata jaring yang akan dibuat. Jumlah awal mata yang dibuat disesuaikan dengan jumlah mata yang dibutuhkan secara horizontal (ke samping). Mata yang terbuat pertama kali ukurannya hanya setengah mata sebagai bantuan untuk membuat satu mata jaring penuh. Setelah selesai membuat mata jaring sesuai jumlah yang dikehendaki dilanjutkan dengan melepas seleran dari juraian benang. Simpul yang sudah dibuat dikumpulkan menjadi satu untuk memudahkan membuat setengah mata yang di bawah selanjutnya. Urutan pembuatan mata bisa dilihat pada gambar-gambar di bawah ini :

Gambar 3.14. Membuat mata jaring tahap awalSumber (Sadhori,1984)

Page 87: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

70 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Setelah selesai hasil menjurai lapis pertama dibalik untuk memudahkan membuat mata yang ada di bawahnya dan pola simpulnya bisa sama dengan sebelumnya. Menjurai dihentikan jika seluruh mata yang dikehendaki telah terwujud. Setiap membuat simpul mata jaring, harus dipastikan sudah benar dan kuat tarikannya sehingga jaring bisa kuat tidak bergeser simpulnya seperti gambar di bawah ini:

Gambar 3.15 Simpul di atas lekukan (posisi simpul yang BENAR) Sumber: Dokumen pribadi

Posisi simpul pada mata jaring yang tepat berbentuk simpul bendera di atas lekukan tali. Dengan demikian kekuatan simpul menjadi lebih kuat dan ikatannya tidak akan bergeser. Apabila kedudukan simpul berada di bawah lekukan/tidak tepat posisinya maka dapat mengakibatkan ikatan simpul akan mudah bergeser dan mata jaring dapat berubah bentuknya.

Gambar 3.16 Simpul di bawah lekukan, posisi yang “SALAH”Sumber: Dokumen pribadi

Simpul yang digunakan pada pembuatan mata jaring terdiri dari tiga (3) macam/bentuk. Adapun bentuk/model simpul mata jaring antara lain :1. Simpul Bendera (English knot)

Gambar 3.17 Simpul bendera (english knot)Sumber: dokumen pribadi

Page 88: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

71

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

2. Simpul Bendera Ganda (Double English knot)

Gambar 3.18 Double english knotSumber: dokumen pribadi

3. Simpul Mati (Reef knot)

Gambar 3.19 Simpul mati (reef knot)Sumber (Sadhori,1984)

Perlu dipahami bentuk simpul-simpul yang ada pada lembaran jaring (webbing) yang telah dibuat. Setiap simpul memiliki nama antara lain :1. Simpul clean mesh/simpul mesh : simpul mata bagian atas/bawah jaring

apabila bagian atas/bawah terpotong salah satunya maka tidak akan ada tersisa tali sisa potongannya sehingga bentuk mata jaring utuh atau bersih dari sisa potongan.

2. Simpul point/simpul kaki dua : simpul mata jaring yang terbentuk akibat pemotongan dua kaki pada jaring secara vertikal sehingga terbentuk sisa potongannya 2 kaki. Sisa kaki pada tali bekas potongan tidak bisa dilepas dan jika dipaksa dilepas maka simpulnya akan lepas, tidak membentuk mata jaring utuh.

3. Simpul bar/simpul kaki tiga : simpul mata jaring yang terbentuk akibat pemotongan satu kaki secara diagonal sehingga terbentuk sisa potongannya 1 kaki. Simpul kaki tiga ini sebagai titik awal dan titik akhir dalam kegiatan memperbaiki/menambal jaring yang rusak (robek).

4. Simpul kaki empat : simpul mata utuh berada diantara simpul mata yang lain dan tidak mengalami pemotongan.

Page 89: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

72 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 3.20 Simpul dalam satu mata Sumber (Sadhori,1984)

Gambar 3.21 Ukuran satu mesh Sumber (Sadhori,1984)

Gambar 3.22 Simpul dalam beberapa mataSumber (Sadhori,1984)

Page 90: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

73

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

LEMBAR PRAKTIKUM

PEMBUATAN JARINGA. Tujuan

Setelah mempelajari materi pembuatan jaring peserta didik mampu persiapan sebelum membuat jaring, mampu membuat simpul mata jaring dan mampu membuat jaring dengan baik dan cepat.

B. Alat dan BahanAlat yang dibutuhkan dalam kegiatan praktik kali ini adalah :

1. Penggaris/ Seleran2. Net Gauge3. Gunting / Cutter4. Coban5. Nampan

Bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktik ini, antara lain:1. Berbagai jenis benang: jenis PA,PE,PP (monofilament, multifilament )2. Tali untuk gantungan

C. Keselamatan dan KesehatanSebelum praktikum dimulai ikuti dan laksanakan beberapa langkah di bawah ini:1. Pakailah baju praktik (wearpack) Anda masing-masing, kemudian

pakailah sarung tangan terlebih dahulu.2. Cek ketajaman gunting dan alat pemotong lain, yang akan Anda gunakan,

apakah berkarat dan tajam dengan cara memotong tali dan benang.3. Setelah selesai praktikum mohon memperhatikan kebersihan tempat

praktik. Petugas piket membersihkan ruangan laboratorium alat tangkap (fishing gear)

D. Prosedur Praktik1. Ambil bahan dan alat yang akan dibutuhkan seperti coban, seleran /

penggaring, benang dan tali berbagai jenis dan ukuran dalam nampan yang telah disedikan

2. Pasang/gulung benang pada coban sesuai kebutuhan (jangan terlalu banyak)

3. Buatlah tali gantungan untuk membuat mata jaring tahap awal (pertama/atas) sebanyak 20 mata kesamping

4. Jika tahap pertama sudah selesai dilanjutkan ke bagian bawahnya dengan membuat hingga 30 mata secara horizontal

5. Setelah selesai, laporkan kepada guru pengampu.

Page 91: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

74 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

CONTOH SOAL

1. Sebelum melakukan penjuraian peralatan apa saja yang perlu dipersiapkan ?Jawabana. Cobanb. Seleranc. Gunting/ Cutter (alat pemotong)d. Tali untuk gantungan

2. Sebutkan simpul-simpul pada mata jaring yang dapat digunakan?Jawaban

a. Simpul bendera (english knot)b. Simpul Bendera Ganda (Double english knot)c. Simpul mati (Reef knot)

CAKRAWALA

FISH FINDER

Gambar 3.23 Alat Fish FinderSumber: https://taninelayanku.blogspot.com/2011/04/fish-finder.html

Salah satu teknologi yang sudah sering digunakan para nelayan, terutama nelayan di Indonesia, adalah alat bantu penangkapan yang disebut Fish Finder. Secara umum Fish Finder ini dipergunakan untuk keperluan mendeteksi keberadaan gerombolan ikan dan kedalaman perairan. Pendeteksian ini didasarkan pada perbedaan warna dalam layar fish finder yang berbeda-beda warnanya sesuai suhu yang terdeteksi. Selain itu, dibeberapa negara, juga dimanfaatkan untuk mengintai keberadaan musuh pada kedalaman tertentu, dengan cara mendeteksi benda-benda dalam laut seperti kapal selam.

https://taninelayanku.blogspot.com/2011/04/fish-finder.html

Page 92: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

75

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

JELAJAH INTERNET

Untuk memperluas pengetahuan tentang pembuatan jaring kalian dapat mempelajari secara mandiri melalui dunia maya. Di dunia maya kalian bisa mencari lebih jauh materi tentang perencanaan, persiapan membuat jaring, pembuatan mata dan simpul di jaring disertai penjelasan menggunakan gambar dan video. Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah wawasan dan pemahaman kalian tentang pembuatan jaring adalah:

https://www.youtube.com/watch?v=xJO_KLje2eQ

Gambar 3.24 QR Code membuat jala ikan Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=xJO_KLje2eQ

RANGKUMAN

1. Tahap perencanaan dan persiapan membuat jaring (webbing) adalah mempersiapkan alat-alat dan bahan seperti coban, seleran, tali, dan alat pemotong.

2. Terdapat 2 cara menjurai di kalangan nelayan yaitu menjurai dengan memasukkan coban melalui bagian atas seleran dan melalui bagian bawah seleran.

3. Bentuk-bentuk jaring yang dapat dijurai adalah bentuk persegi panjang merata dan segitiga

4. Simpul yang digunakan pada pembuatan mata jaring terdiri dari tiga macam/ model yaitu simpul bendera (english knot), simpul bendera ganda (double english knot), dan simpul mati (reef knot).

5. Ada 4 jenis simpul dalam satu mata jaring, yaitu simpul clean mesh (simpul mesh), simpul point (simpul kaki dua), simpul bar (simpul kaki tiga) dan simpul kaki empat)

Page 93: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

76 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TUGAS MANDIRI

Untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran tentang pembuatan jaring tugas Anda sebagai peserta didik adalah mencari informasi tentang persiapa dan perencanaan membuat jaring, simpul-simpul pada mata jaring. Anda dapat mengumpulkan informasi melalui buku elektronik, internet maupun dari sumber belajar lainnya. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang sesuai dengan petunjuk dari guru pengampu.

PENILAIAN AKHIR BAB

Kerjakanlah soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar !1. Jelaskan 4 simpul yang dapat terdapat dalam satu mata jaring?2. Gambarkan 3 simpul yang dapat digunakan dalam membuat simpul ?3. Jelaskan alat-alat yang digunakan dalam membuat jaring?4. Jelaskan 2 cara menjurai yang ada di kalangan nelayan?5. Dalam menjurai bentuk-bentuk jaring (webbing) apa saja yang dapat dibuat?

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ketiga ini Anda telah memahami pembuatan jaring, maka:1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuiti pembelajaran bab ketiga ini?2. Dari dua materi pada bab ketiga ini, manakah yang menurut Anda paling

sulit dipahami?3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pembelajaran bab

ketiga?4. Apa yang Anda lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran bab ketiga?5. Coba Anda diskusikan dengan teman dan guru Anda karena materi ini akan

menjadi fondasi/ dasar dari materi-materi yang akan dibahas di bab-bab selanjutnya.

Page 94: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

77

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

PETA KONSEP

BAB IVPEMOTONGAN JARING DAN CUTTING RATE

Setelah selesai mempelajari pembelajaran materi pemotongan jaring dan cutting rate peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis jaring, mampu mengidentifikasi rumus pemotongan jaring, mampu melakukan pemotongan jaring, dapat dapat menghitung cutting rate dengan baik dan benar.

Jenis-jenis Pemotongan Jaring Mengitung Cutiing Rate

Pemotongan Jaring dan Cutting rate

KATA KUNCI

Jaring Mesh Bar Point Cutting rate Kaki dua Kaki tiga Kaki empat

Page 95: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

78 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

PENDAHULUAN

Gambar 4.1 Pemotongan Jaring dan Cutting RateSumber: dokumen pribadi

Alat penangkap ikan jarang sekali dijual secara bebas di pasaran. Kebutuhan alat penangkap ikan sesuai ukuran, jenis dan besar kecilnya mata jaring harus dicukupi dan mengkonstruksi sendiri sesuai desain yang dibutuhkan kapal yang akan mengoperasikannya. Salah satu kebutuhan bahan adalah lembaran jaring (webbing) yang telah dibuat secara pabrikan. Dari lembaran jaring perlu dilakukan pemotongan sesuai dengan bagian-bagian alat tangkap yang akan dibuat.

Dalam bab ini akan disajikan teknik pemotongan jaring, macam-macam simpul pada mata jaring, bentuk-bentuk jaring, serta cara membuat (menjurai jaring).

Page 96: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

79

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

A. Pemotongan JaringUntuk membuat alat penangkap ikan seluruh badan jaring tidak akan

digunakan secara keseluruhan (utuh) tetapi diperlukan sejumlah mata vertikal (ke atas) maupun horizontal (ke samping/mendatar) sesuai dengan kebutuhan alat yang akan dibentuk. Pengurangan sejumlah mata yang tidak diperlukan dinamakan pemotongan jaring pada kaki-kakinya. Sebelum melakukan pemotongan jaring yang sempurna, terlebih dahulu harus dipahami nama bagian-bagian jaring agar tidak terjadi kekeliruan dalam tahap pemotongan.

Gambar 4.2 Lembaran jaring Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 4.3 Ukuran 1 mesh mata jaring Sumber: Sadhori (1983)

Ada beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teknik pemotongan jaring antara lain:

Page 97: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

80 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

1. Mesh cut : pola pemotongan dua bar yang sejajar dengan arah juraian. Pemotongan ini dengan cara memotong kedua kaki bar secara horizontal (kesamping).

Gambar 4.4 Mesh cutSumber: Sadhori (1984)

2. Point cut : pola pemotongan dua bar yang tegak dengan arah juraian. Pemotongan ini dengan cara memotong kedua kaki bar secara vertikal (ke atas/ke bawah) pada sisi yang sama

Gambar 4.5 Point cutSumber: Sadhori (1984)

3. Bar cut : memotong sebuah atau beberapa bar/memotong kaki-kaki jaring secara diagonal/miring. Potongan ini membentuk kaki tiga, sebagai awalan dan akhiran dalam memperbaiki jaring jika mengalami kerusakan atau sobek.

Page 98: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

81

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 4.6 Bar cutSumber: Sadhori (1984)

4. Clean mesh : simpul pada mata jaring yang dapat dibersihkan sisa kaki pemotongan secara horizontal (ke samping/mendatar) tetapi simpulnya tidak terbuka.

Gambar 4.7 Clean meshSumber: Sadhori (1984)

Ada dua bentuk cara pemotongan badan jaring (webbing), yaitu :1. Pemotongan lurus : teknik pemotongan jaring dengan cara memotong

jaring yang hasil potongannya akan merupakan garis lurus. Garis lurus hasil pemotongan ini terdiri dari jenis :a. All mesh : hasil pemotongan jaring secara lurus horizontal / mendatar. Bentuk

potongannya akan membentuk clean mesh

Page 99: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

82 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 4.8 Hasil pemotongan all meshSumber: Bintoro (1989)

b. All point : hasil pemotongan jaring secara lurus vertical / kebawah. Bentuknya potongannya akan membentuk simpul point cut

Gambar 4.9 Hasil pemotongan all pointSumber: Bintoro (1989)

c. All bar : hasil pemotongan jaring secara lurus diagonal / silang. Bentuk potongannya akan membentuk simpul bar cut

Page 100: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

83

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 4.10 Hasil pemotongan all pointSumber: Bintoro (1989)

2. Pemotongan Campuran/Kombinasi : suatu teknik pemotongan yang akan menghasilkan bentuk potongan yang zig zag. Pemotongan ini menggunakan rumus dan perhitugan secara detail yang dinamakan cutting rate. Ada dua macam/cara pemotongan campuran, yaitu :a. Pemotongan Mesh dan Bar ( m / b) : pemotongan dengan melakukan

pemotongan pada mesh cut dan bar cut.

Gambar 4.11 Pemotongan Mesh Bar (m/b)Sumber: Sadhori (1984)

Page 101: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

84 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

b. Pemotongan Point dan Bar ( p / b) : pemotongan dengan melakukan pemotongan pada point cut dan bar cut

Gambar 4.12 Pemotongan Point Bar (p/b)Sumber: Sadhori (1984)

B. Cutting RateCutting Rate merupakan istilah yang dikenal dalam pemotongan jaring. Istilah ini merupakan perbandingan antara mesh dan bar atau point dan bar pada bagian yang terpotong. Pemotongan campuran pada jaring, agar mendapatkan pola yang dibutuhkan, maka harus menggunakan perbandingan yang didapat dari rumus. Adapun rumus dalam pemotongan jaring sebagai berikut:1. Jika jumlah mata kesamping (L) lebih kecil dibanding jumlah mata ke dalam (B)

atau bisa diartikan L < B maka rumus yang digunakan adalah:

p = B – L

b = 2L

Keterangan :p = jumlah point yang akanterpotongb = jumlah bar yang terpotongL = jumlah kearah samping (panjang)B = jumlah kearah dalam

Page 102: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

85

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

2. ika jumlah mata kesamping (L) lebih kecil dibanding jumlah mata ke dalam (B) atau bisa diartikan L > B maka rumus yang digunakan adalah:

Contoh Perhitungan Cutting Rate :1. Jika L < B

Selembar webbing berukuran L = 10; B = 20. Sesuai gambar yang akan dipotong sebagai berikut:

Gambar 4.13 Cutting Rate Point Bar

Sumber: Sadhori (1984)

Rumusnya: p = B – L p = 20 – 10, maka p = 10 ( 10p ) b = 2L b = 2 x 10 , maka b – 20 ( 20b )

Keterangan :m = jumlah mesh yang akan terpotongb = jumlah bar yang terpotongL = jumlah kearah samping (panjang)B = jumlah kearah dalam

m = L – B

b = 2B

Page 103: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

86 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Selanjutnya hasil perhitungan dikombinasikan dan disederhanakan :Pemotongannya Point dan Bar, maka 10p ; 20 b disederhanakan dibagi masing-masing 10, maka Cutting ratenya 1P ; 2 B sesuai gambar di bawah ini.

2. Jika L > BSelembar jaring berukuran L = 20; B = 10, sesuai gamabr yang kan dipotong sebagai berikut :

Rumusnya: m = L – B m = 20 – 10, maka m = 10 ( 10m ) b = 2B b = 2 x 10 , maka b = 20 ( 20b )Selanjutnya hasil perhitungan dikombinasikan dan disederhanakan :Pemotongannya Point dan Bar, maka 10m ; 20b disederhanakan dibagi masing-masing 10, maka Cutting ratenya 1m ; 2b , hasil pemotongan sesuai gambar di bawah ini.

Gambar 4.14 Cutting rate Mesh BarSumber: Sadhori (1984)

L = 20

B = 10

Page 104: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

87

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Selanjutnya hasil perhitungan dikombinasikan dan disederhanakan :Pemotongannya Point dan Bar, maka 10p ; 20 b disederhanakan dibagi masing-masing 10, maka Cutting ratenya 1P ; 2 B sesuai gambar di bawah ini.

2. Jika L > BSelembar jaring berukuran L = 20; B = 10, sesuai gamabr yang kan dipotong sebagai berikut :

Rumusnya: m = L – B m = 20 – 10, maka m = 10 ( 10m ) b = 2B b = 2 x 10 , maka b = 20 ( 20b )Selanjutnya hasil perhitungan dikombinasikan dan disederhanakan :Pemotongannya Point dan Bar, maka 10m ; 20b disederhanakan dibagi masing-masing 10, maka Cutting ratenya 1m ; 2b , hasil pemotongan sesuai gambar di bawah ini.

Gambar 4.14 Cutting rate Mesh BarSumber: Sadhori (1984)

L = 20

B = 10

Contoh Soal :1. Bila dalam satu pemotongan webbbing, jumlah mata jaring kesamping

(L) ada = 20; jumlah mata kedalam (B) = 30 mata, maka cutting ratenya berapa?Jawaban:Rumus L < B maka p = B – L p = 30 – 20 p = 10 (10p) b = 2L b = 2 x 20 b = 40 (40b)

Maka cutting rate = 10p ; 40b disederhanakan 1p,4b

2. Bila dalam satu pemotongan webbing, jumlah mata ke samping (L) = 30 mata; jumlah mata kedalam (B) = 20 mata, maka cutiing ratenya berapa?Jawaban :Rumus L > B maka m = B – L m = 30 – 20 m = 10 (10m) b = 2B b = 2 x 20 b = 40 (40b)

Maka cutting rate = 10m ; 40b disederhanakan 1m,4b

Page 105: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

88 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

LEMBAR PRAKTIKUM

PEMOTONGAN JARING DAN CUTTING RATEA. Tujuan

Setelah mempelajari materi pemotongan jaring dan cutting rate, peserta didik mampu melakukan berbagai teknik pemotongan jaring, mampu menghitung rumus pemotogan jaring (cutting rate) dengan baik dan cepat.

B. Alat dan BahanAlat yang dibutuhkan dalam kegiatan praktik saat ini adalah :1. Gunting / Cutter2. Coban3. Seleran 4. Nampan5. BalpointBahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktik saat ini adalah :1. Berbagai jenis jaring: jenis PA,PE,PP (monofilament, multifilament )2. Kertas putih HVS

C. Keselamatan dan KesehatanSebelum praktikum dimulai ikuti dan laksanakan beberapa langkah di bawah ini:1. Pakailah baju praktik (wearpack) Anda masing-masing, kemudian pakailah

sarung tangan terlebih dahulu.2. Cek ketajaman gunting dan alat pemotong lain, yang akan Anda gunakan,

apakah berkarat dan tajam dengan cara memotong jaring dan benang.3. Setelah selesai praktikum, mohon memperhatikan kebersihan tempat

praktik. Petugas piket membersihkan ruangan laboratorium alat tangkap (fishing gear)

D. Prosedur Praktik1. Ambil bahan jaring potong 20 mata kekanan (horizontal) dan 30 mata

vertikal2. Potong model mesh, bar dan point3. Hitung rumus sesuai gambar:

4. Buatlah model pemotongan jaring 20 mata horizontal dan 30 mata vertikal dengan rumus 2m2b, 1p3b

5. Setelah selesai, laporkan kepada guru pengampu.

Page 106: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

89

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

1. Gambarkan bentuk mesh cut pada simpul mata jaring ?Jawaban

2. Sebutkan jenis-jenis pemotongan lurus pada jaring ?Jawabana. Potongan all meshb. Potongan all pointc. Potongan all bar

Untuk mendapatkan informasi lebih detail/ komplet mengenai pemotongan jaring dan cutting rate kalian juga dapat belajar secara mandiri melalui dunia maya/ internet. Selama mejelajahi internet kalian bisa mencari lebih banyak lagi materi tentang pemotongan jaring dan cutting rate disertai penjelasan berupa video ataupun gambar. Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah wawasan dan pemahaman kalian tentang pembuatan

jaring sebagai berikut:

Gambar 4.16 QR Code Pemotongan JaringSumber: https://www.academia.edu/17518947/PERLAKUAN_PADA_BAHAN_MATA_KULIAH_BAHAN_

DAN_RANCANG_BANGUN_ALAT_PENANGKAPAN_IKAN_

CONTOH SOAL

JELAJAH INTERNET

Page 107: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

90 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

1. Ada 4 teknik pemotongan jaring, antara lain: mesh cut, point cut, bar cut, clean mesh.

2. Cara pemotongan badan jaring (webbing) terdiri 2 cara, yaitu pemotongan lurus (all mesh, all point, all bar) dan pemtongan campuran (mesh bar dan point bar)

3. Rumus dalam pemotongan jaring sebagai berikut:a. Jika jumlah mata kesamping (L) lebih kecil dibanding jumlah mata ke

dalam (B) atau bisa diartikan L < B maka rumus yang digunakan adalah:

b. Jika jumlah mata kesamping (L) lebih kecil dibanding jumlah mata ke dalam (B) atau bisa diartikan L > B maka rumus yang digunakan adalah:

Keterangan :

m = jumlah mesh yang akan terpotong

b = jumlah bar yang terpotong

L = jumlah kearah samping (panjang)

B = jumlah kearah dalam

p = B – L

b = 2L

Keterangan :

p = jumlah point yang akanterpotong

b = jumlah bar yang terpotong

L = jumlah kearah samping (panjang)

B = jumlah kearah dalam

m = L – B

b = 2B

RANGKUMAN

Page 108: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

91

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

Untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran tentang Pemotongan Jaring dan Cutting rate tugas Anda sebagai peserta didik adalah mencari informasi tentang teknik pemotongan jaring dan rumus pemotongannya (cuttingrate). Anda dapat mengumpulkan informasi melalui buku elektronik, internet maupun dari sumber belajar lainnya. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang sesuai dengan petunjuk dari guru pengampu.

1. Jelaskan 2 cara pemotongan jaring secara singkat dan jelas?2. Jelaskan 4 istilah dalam teknik pemotongan jaring ?3. Jelaskan arti dari 1m 4b dan 2p 3b ?4. Jelaskan yang dimaksud cutting rate beserta rumus dan keterangannya ?5. Gambarkan model simpul pada bar cut?

Setelah mempelajari bab keempat ini Anda telah memahami pemotongan jaring dan cutting rate maka:1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti pembelajaran bab keempat ini?2. Dari dua materi pada bab keempat ini, manakah yang menurut Anda paling sulit

dipahami?3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pembelajaran bab

keempat?4. Apa yang Anda lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran bab keempat ?5. Coba Anda diskusikan dengan teman dan guru Anda karena materi ini akan

menjadi fondasi/ dasar dari materi-materi yang akan dibahas di bab-bab selanjutnya.

TUGAS MANDIRI

PENILAIAN AKHIR BAB

REFLEKSI

Page 109: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

92 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

PETA KONSEP

BAB V PENYAMBUNGAN JARING

Setelah selesai mempelajari pembelajaran materi penyambungan jaring, peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis penyambungan jaring dan teknik penyambungan jaring dengan tepat.

Jenis-jenis Penyambungan Jaring

Teknik Penyambungan Jaring

Penyambungan Jaring

KATA KUNCI

Jaring Mesh Bar Point Cutting rate Kaki dua Kaki tiga Kaki empat

Page 110: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

93

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

PENDAHULUAN

Gambar 5.1 Cara Penyambungan JaringSumber : Dokumen pribadi

Setiap bagian lembaran jaring yang akan digabungkan menjadi suatu alat penangkap ikan yang utuh sempurna, perlu penggabungan bagian-bagian alat penangkap ikan tersebut yang disebut penyambungan jaring. Dalam penyambungan jaring ini ada beberapa jenis dan cara. Teknik penyambunganpun akan disajikan dalam bab ini. Untuk mendapatkan sambungan jaring yang kuat dan rapi, harus menguasai teknik, jenis dan cara penyambungan.

Page 111: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

94 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

A. Jenis-Jenis PenyambunganMenyambung jaring adalah merangkaikan dua atau beberapa lembar jaring sehingga mempunyai bentuk tertentu sesuai dengan yang dikehendaki. Penyambungan jaring menurut Bintoro (1989), dapat dilakukan dengan dua cara/ jenis yaitu: 1. Penyambungan dengan menambah setengah mata Penyambungan setengah mata ini dibedakan menjadi 2 cara yaitu:

a. Penyambungan mata dengan mata, pada penyambungan ini dengan cara menyambung dua sisi jaring yang ukuran dan jumlah matanya sama.Penyambungan dengan cara ini terbagi lagi atas penyambungan “mesh to mesh” dan penyambungan “point to point”. Penyambungan mesh to mesh adalah penyambungan yang searah dengan arah juraian sedangkan penyambungan point to point adalah penyambungan yang arahnya tegak lurus.

Gambar 5.2 Cara penyambungan mesh to meshSumber: Bintoro (1989)

Page 112: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

95

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 5.3 Cara penyambungan point to pointSumber: Bintoro (1989)

b. Penyambungan Take Up, pada penyambungan ini dilakukan dua sisi jaring, yaitu jaring yang ukuran dan jumlah matanya tidak sama. Penyambungan ini dilakukan dengan 2 cara yaitu: cara menyisipkan (baiting) dan cara merangkap (creasing). Sebelum dilakukan penyambungan harus dihitung/ diketahui terlebih dahulu jumlah mata dari kedua bagian/ sisi jaring yang akan disambung. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan “take up”nya, yaitu perbandingan jumlah mata antara kedua sisi jaring yang akan disambung. Dengan demikian penyisipan atau perangkapan dapat dilakukan secara merata atau dengan kata lain semua mata jaring dapat tersambung.Contoh perhitungan, jaring A ada 150 mata akan disambungkan dengan jaring B ada 200 mata, maka perbandingan jumlah mata antara keduanya 150 : 200 = 3 : 4. Hal ini berarti bahwa ada tiga mata jaring A akan disambungkan empat mata pada jaring B. Untuk mencarikan pasangan mata yang berlebih, maka akan dibuatkan mata tambahan (palsu/ anakan/ gantungan) pada sisi yang matanya sedikit. Mata tambahan itu dipasang pada simpul-simpul berkaki empat yang telah ditentukan. Pada cara merangkap (baiting) tidak perlu dibuatkan mata tambahan.

Page 113: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

96 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 5.4 Cara penyambungan take up tipe menyisip (creasing)Sumber: Bintoro (1989)

Gambar 5.5 Cara penyambungan take up tipe merangkap (baiting)Sumber: Bintoro (1989)

2. Penyambungan tanpa menambah setengah mataPenyambungan jaring dengan cara ini dikenal dengan istilah “lashing”, yaitu menyambung dua sisi yang sama atau berbeda-beda jumlah matanya; dilakukan seperti menjahit kain dengan tangan. Penyambungan cara ini termasuk cepat namun hasillnya tidak rapih dan biasanya digunakan untuk menyambung bagian-bagian jaring yang cukup panjang seperti purse seine, trawl dan lain-lain.

Page 114: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

97

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 5.6 Cara penyambungan “LASHING”Sumber: Bintoro (1989)

B. Teknik Penyambungan JaringSetelah dijelaskan macam-macam penyambungan jaring, kita lanjutkan untuk mempelajari teknik penyambungan jaring. Dalam Sadhori (1984) ada 5 teknik penyambungan jaring antara lain: 1. Penyambungan mesh to mesh langsung

Syarat penyambungan tipe ini adalah besaran mata jaring dari kedua lembar jaring yang akan disambung harus sama besar. Dimulai dari kaki tiga pada sisi jaring pertama (atas), dan diakhiri kaki tiga yang pada sisi jaring yang sama (jaring atas). Simpul awal dan akhir menggunakan simpul ganda. Adapun teknik penyambungannya sebagai berikut:a. Siapkan badan jaring yang akan disambung, menentukan titik kaki tiga

untuk mengawali dan mengakhiri juraian hasil tambalan, sesuai gambar di bawah ini:

Page 115: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

98 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 5.7 Menyiapkan lembar jaring yang akan ditambalSumber: Sadhori (1984)

b. Buatlah simpul ganda menggunakan benang yang sudah diisikan dicoban, pada simpul jaring berkaki tiga, sebagai titik awal mulai menyambung jaring

Gambar 5.8 Membuat ikatan awal pada simpul kaki tigaSumber: Sadhori (1984)

c. Sambungkan benang dicoban ke mata di bawahnya dengan jarak dua bar (dua kaki) dan simpulkan dengan simpul bendera biasa.

Page 116: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

99

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 5.9 Cara menyangkutkan coban ke mata jaring kedua dan cara menyimpulkannya Sumber: Sadhori (1984)

d. Sangkutkan kembali benang dicoban menuju simpul mesh pada jaring yang pertama (atas) dengan jarak satu bar dan buat simpul tunggal. Jika sudah selesai, ulangi lagi langkah ini sampai menuju titik akhir penyambungan.

Gambar 5.10 Cara menyangkutkan coban ke mata jaring pertama (atas) dan cara menyimpulkannya Sumber: Sadhori (1984)

Page 117: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

100 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

e. Buatlah simpul ganda pada titik simpul jaring berkaki tiga untuk mengakhiri penyambungan jaring.

Gambar 5.11 Cara membuat simpul pada akhir penambalan Sumber: Sadhori (1984)

2. Penyambungan point to point langsungSyarat penyambungan tipe ini adalah besaran mata jaring dari kedua lembar jaring yang akan disambung harus sama besar. Dimulai dari kaki tiga pada sisi jaring pertama (kiri), dan diakhiri kaki tiga yang pada sisi jaring yang kedua (kanan). Simpul awal dan akhir menggunakan simpul ganda. Adapun teknik penyambungannya sebagai berikut:a. Siapkan badan jaring yang akan disambung, menentukan titik kaki tiga untuk

mengawali (jaring pertama/ kiri) dan mengakhiri juraian hasil tambalan di titik kaki tiga (jaring kedua/ kanan), sesuai gambar di bawah ini:

Gambar 5.12 Menyiapkan lembar jaring yang akan ditambalSumber: Sadhori (1984)

b. Buatlah simpul ganda menggunakan benang yang sudah diisikan dicoban pada simpul jaring berkaki tiga, sebagai titik awal mulai menyambung jaring (jaring pertama)

Page 118: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

101

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 5.13 Membuat ikatan awal pada simpul kaki tigaSumber: Sadhori (1984)

c. Sambungkan benang dicoban ke mata di bawahnya dengan jarak dua bar (dua kaki miring) dan simpulkan dengan simpul bendera biasa.

Gambar 5.14 Cara menyangkutkan coban ke mata jaring kedua (sampingnya) dan cara menyimpulkannya Sumber: Sadhori (1984)

Page 119: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

102 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

d. Sangkutkan tali sambungan pertama yang telah dibuat pada kawat penggantung untuk memudahkan pekerjaan menambal (jika diperlukan). Sangkutkan kembali benang coban menuju simpul point pada jaring yang pertama (kiri) dengan jarak satu bar dan buatlah simpul tunggal. Jika sudah selesai, ulangi lagi langkah ini sampai menuju titik akhir penyambungan.

Gambar 5.15 Cara menyangkutkan coban ke mata jaring pertama (kiri) dan cara menyimpulkannya Sumber: Sadhori (1984)

Page 120: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

103

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

e. Dilanjutkan dengan membuat simpul mata jaring selanjutnya seperti pada langkah huruf d.

Gambar 5.16 Cara membuat simpul di bawahnya Sumber: Sadhori (1984)

Page 121: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

104 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

f. Buatlah simpul ganda pada titik simpul jaring berkaki tiga untuk mengakhiri penyambungan jaring.

Gambar 5.17 Cara membuat simpul pada akhir penambalan Sumber: Sadhori (1984)

3. Penyambungan take up baiting (merangkap)Teknik penyambungan jaring metode take up “baiting/ merangkap” dapat dilakukan apabila dua lembar jaring yang akan digabungkan memiliki jumlah mata yang tidak sama, ukurannya mata (mesh size) berbeda, dan panjangnya berbeda. Berikut ini cara-cara penyambungan tipe take up “Baiting”, antara lain:a. Penyambungan dimulai dari simpul kaki tiga jaring yang ukurannya besar

(atas) dengan menggunakan simpul bendera ganda.b. Ukur panjang tali yang sudah disimpulkan sekitar 2 bar, kemudian

mengkaitkan 2 mesh jaring yang kecil (bawah), tanpa diikat.c. Dilanjutkan membuat simpul bendera pada simpul mesh jaring yang besar

(atas) dengan jarak 1 bar.d. Jika simpul selesai dibuat, dilanjutkan mengkaitkan 2 mesh pada jaring

kecil tanpa diikatkan. Ulangi kegiatan c dan d hingga mata jaring kecil habis

Page 122: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

105

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

e. Buatlah kaki tiga pada simpul terakhir pada jaring besar (atas) dan jenis simpul yang digunakan adalah simpul bendera ganda.

Gambar 5.18 Pola penyambungan dengan cara take up “Baiting/ Merangkap” Sumber : Sadhori (1983)

4. Penyambungan take up creasing (menyisipkan)Teknik penyambungan jaring metode take up “creasing/ menyisipkan” dapat dilakukan apabila dua lembar jaring yang akan digabungkan memiliki jumlah mata yang tidak sama, ukurannya mata (mesh size) berbeda, dan panjangnya berbeda. Hampir sama dengan cara baiting, namun pada cara ini banyak simpul yang harus dibuat sehingga hasilnya lebih rapi jika dibandingkan dengan baiting.

Page 123: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

106 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 5.19 Bentuk penyambungan CreasingSumber : Sadhori (1983)

Langkah-langkah penyambungan “Creasing” sebagai berikut:a. Membuat simpul di awal penyambungan pada simpul kaki tiga jaring besar

(atas)b. Membuat simpul selanjutnya pada simpul mesh jaring kecil (bawah)

dengan jarak 2 bar.c. Membuat gantungan pada kaki tiga simpul awal tadi, kemudian dilanjutkan

membuat simpul gantungan sesuai gambar 5.20 di bawah ini.

Gambar 5.20 Cara penyimpulan gantungan pada creasingSumber: Sadhori (1983)

d. Membuat simpul mesh pada jaring kecil (bawah) dengan jarak 1 bar menggunakan simpul bendera.

e. Membuat simpul mesh pada jaring besar (atas) dengan ± 1,5 Bar menggunakan simpul bendera.

Page 124: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

107

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

f. Selanjutnya diulangi tahap b, c, d, dan e hingga mendekati akhir titik simpul kaki tiga

g. Membuat simpul terakhir pada simpul kaki tiga di jaring kecil (bawah), dengan bentuk simpul bendera ganda.

5. Penyambungan lashingMenyambung jaring dengan lashing (Bintoro: 1989) dapat dilakukan secara mendatar (mesh to mesh) atau secara vertikal (point to point). Adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut:a. Coban diisi benang, bila ukuran/diameter benang kecil, maka dirangkap.b. Kedua lembar ditarik/direntangkan pada dua buah tiang, sisi-sisi yang akan

disambung berada di atas.c. Simpul pertama dimulai dari salah satu ujungnya diambil dua atau tiga mata

kemudian dililitkan dan pada jarak tertentu disimpulkan mati kemudian dilanjutkan lagi. Cara penyambungan dapat diamati pada gambar 5.21 di bawah ini.

Gambar 5.21 Cara penyambungan LashingSumber: Bintoro (1989)

Page 125: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

108 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

LEMBAR PRAKTIKUM

PENYAMBUNGAN JARINGA. Tujuan

Setelah mempelajari materi penyambungan jaring peserta didik mampu menentukan jenis penyambungan dan cara penyambungan jaring, serta mampu melakukan kegiatan penyambungan jaring dengan berbagai teknik dengan baik dan cepat.

B. Alat dan BahanAlat- yang dibutuhkan pada kegiatan praktik saat ini adalah :1. Gunting / Cutter2. Coban3. Seleran 4. Nampan5. BalpointBahan yang dibutuhkan pada kegiatan praktik saat ini adalah :1. Berbagai jenis jaring: jenis PA,PE,PP (Monofilament, Multifilament )2. Berbagai jenis benang:jenis PA,PE,PP (Monofilament, Multifilament )3. Kertas putih HVS

C. Keselamatan dan KesehatanSebelum praktikum dimulai ikuti dan laksanakan beberapa langkah di bawah ini:1. Pakailah baju praktik (wearpack) Anda masing-masing kemudian

pakailah sarung tangan terlebih dahulu.2. Cek ketajaman gunting dan alat pemotong lain yang akan Anda gunakan,

apakah berkarat dan tajam dengan cara memotong jaring dan benang.3. Setelah selesai praktikum, mohon memperhatikan kebersihan tempat

praktik. Petugas piket membersihkan ruangan laboratorium alat tangkap (fishing gear)

D. Prosedur PraktikAmbil bahan jaring kemudian lakukan pemotongan dengan aturan:1. Enam mata ke kanan (horizontal) dan 4 mata vertikal mesh size 5 cm

beri tAnda A2. Enam mata horizontal (mendatar) dan 4 mata ke bawah (vertical) mesh

size 5 cm beri tAnda B3. Dua belas mata ke kanan (horizontal) dan 8 mata vertikal mesh size 2,5

cm beri tAnda C4. Delapan mata horizontal (mendatar) dan 12 mata ke bawah (vertical)

Page 126: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

109

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

LEMBAR PRAKTIKUM

mesh size 5 cm beri tAnda D5. Pada potongan A lakukan pemtongan mesh, lalu lakukan penyambungan

mesh to mesh6. Pada potongan B lakukan pemtongan point, lalu lakukan penyambungan

point to point7. Pada potongan C lakukan penyambungan dengan potongan hasil

praktik A menggunakan teknik take up cara creasing/baiting.8. Pada potongan D lakukan penyambungan dengan potongan hasil

praktik B menggunakan teknik lashing point.

1. Sebutkan 2 cara / jenis penyambungan pada lembaran jaring ? Jawaban

a. penyambungan dengan setengah matab. penyambungan tanpa menambah setengah mata

2. Sebutkan 2 cara penyambungan dengan menambah setengah mata ? Jawaban

a. penyambungan mata dengan matab. penyambungan take up

CONTOH SOAL

Page 127: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

110 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

FISH PUMP VACUUM

Gambar 5.22 Mesin Pompa Ikan VakumSumber: http://www.smithberger.com/marco_products.html diakses tanggal 30 November 2019 Pukul 01.30 wib

Pompa ikan/Fish Pump adalah alat untuk memindahkan ikan yang tertangkap dari jaring ke kapal atau bisa juga dari kapal ke dermaga. Pemindahan ikan dari bagian bawah jaring purse seine yang kering ke dalam penampung ikan selama berpuluh-puluh tahun merupakan tugas yang sulit dan memakan waktu yang agak lama. Pompa ikan ini digunakan untuk menggantikan brailers tradisional. Permasalahannya waktu terutama dalam ukuran yang lebih besar dan sedang. Hal ini dibenarkan dengan tangkapan kapasitas besar sehingga pompa ikan dipasang di beberapa pelaut kecil kelas 18 m hingga 24 m.Pompa ikan modern ini hadir dalam berbagai ukuran dan kapasitas dari yang terbesar yang mampu mengantarkan 1.000 – 1.300 ton/jam, campuran air-ikan menggunakan sekitar 75 HP output mesin. Biasanya ikan-ikan didorong dari sistem hidrolik kapal yang ada.  Beberapa pompa dapat diturunkan hingga kedalaman 15 m fitur penting ketika ikan yang ditangkap berbunyi atau 'tenggelam' dan tenggelam ke dasar jaring.Beberapa pompa ikan modern ini menciptakan tekanan air positif untuk mendorong ikan-ikan dan menyirami ikan yang telah naik ke atas kapal dengan selang .  Ini memungkinkan penggunaan selang fleksibel ringan yang mudah ditangani dan digulung untuk disimpan saat tidak digunakan lagi.Sumber: http://www.fao.org/fishery/equipment/fishpump/en diakses tanggal 30 November 2019 Pukul 01.32 wib.

CAKRAWALA

Page 128: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

111

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai penyambungan jaring kalian dapat mempelajari juga secara mandiri melalui internet. Di internet kalian bisa mencari lebih jauh materi tentang penyambungan jaring dan teknik penyambungannya disertai penjelasan menggunakan gambar dan video. Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah wawasan dan pemahaman kalian tentang penyambungan jaring seperti di bawah ini:

Gambar 5.23 QR Code Penyambungan Jaringhttp://www.fao.org/3/ah827o/ah827id03.htm

1. Dua jenis penyambungan jaring yang dapat dipelajari yaitu penyambungan dengan menambah setengah mata dan penyambungan tanpa menambah setengah mata.

2. Penyambungan dengan menambah setengah mata dibedakan menjadi 2 cara yaitu penyambungan mata dengan mata (mesh to mesh, point to point) dan penyambungan take up (baiting/menyisipkan dan creasing/merangkap).

3. Penyambungan dengan tidak menambah setengah mata dikenal pula dengan istilah lashing yaitu penyambungan jaring dua sisi yang sama atau berbeda jumlah matanya.

4. Ada 5 teknik penyambungan jaring yaitu penyambungan mesh to mesh langsung, penyambungan point to point langsung, penyambungan take up baiting (merangkap), penyambungan take up creasing (menyisipkan), dan penyambungan lashing.

Untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran tentang penyambungan jaring tugas Anda sebagai peserta didik adalah mencari informasi tentang jenis dan cara penyambungan jaring dan melakukan teknik-teknik penyambungan jaring. Anda dapat mengumpulkan informasi melalui buku elektronik, internet maupun dari sumber belajar lainnya. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang sesuai dengan petunjuk dari guru pengampu.

JELAJAH INTERNET

RANGKUMAN

TUGAS MANDIRI

Page 129: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

112 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

1. Jelaskan 2 jenis penyambungan jaring secara singkat dan jelas?2. Dari jenis penyambungan dengan menambah setengah mata, jelaskan 4

cara penyambungan jaring tersebut?3. Jelaskan teknik penyambungan sesuai gambar di bawah ini :

4. Apa yang kita lakukan apabila jaring yang akan kita sambung memiliki ukuran mata (mesh size) yang berbeda ?

5. Gambarkan model penyambungan dengan teknik :a. Mesh to meshb. Baiting

Setelah mempelajari bab kelima ini Anda telah memahami penyambungan jaring maka:1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuiti pembelajaran bab kelima ini?2. Dari dua materi pada bab kelima ini, manakah yang menurut Anda paling

sulit dipahami?3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pembelajaran bab

kelima?4. Apa yang Anda lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran bab kelima

?5. Coba Anda diskusikan dengan teman dan guru Anda karena materi ini

akan menjadi fondasi/ dasar dari materi-materi yang akan dibahas di bab-bab selanjutnya.

PENILAIAN AKHIR BAB

REFLEKSI

Page 130: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

113

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

A. Soal Pilihan GandaPilihlah salah satu jawaban yang paling benar, tuliskan huruf kapitalnya saja pada lembar jawaban yang tersedia.1. Serat buatan untuk bahan jaring, di pasaran dikenal dengan nama dagang serat

PE adalah serat sintetis jenis ….a. Polyamideb. Polyesterc. Polyuretaned. Polyethilen

2. Silk merupakan serat yang berasal dari jenis ....a. tumbuhanb. hewanc. minerald. minyak bumi

3. Yute merupakan serat yang berasal dari jenis ....a. tumbuhanb. hewanc. minerald. minyak bumi

4. Di bawah ini yang tidak termasuk golongan serat tumbuhan, adalah ....a. cotton fibreb. ramic. yuted. asbestos

5. Gambar serat di bawah ini dinamakan serat ....

a. rami b. yutec. ijukd. wool

6. Yang bukan termasuk nama polimer dari Polyaminde (PA) adalah....

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL

Page 131: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

114 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

a. Vinylonb. Nylonc. Ekalond. Silon

7. Kuralon merupakan produk yang dihasilkan dari polimer jenis....a. Polyamide (PA)b. Polyester (PES)c. Polyvinly Alcohol (PVA)d. Polyvinly Chloride (PVC)

8. Gambar di bawah ini termasuk alat penangkap ikan jenis .....

a. trawlb. purse seinec. longlined. dogol

9. Gambar di bawah ini termasuk alat penangkap ikan jenis ....

a. trawlb. purse seinec. longlined. dogol

10. Gambar di bawah ini termasuk alat penangkap ikan jenis ....

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL

Page 132: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

115

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

a. bagan berperahub. ancoc. bagan tancapd. bouke ami

11. Gambar di bawah ini, alat tangkap jenis Gillnet yang disebut ....

a. trammel netsb. encirling gillnetsc. fix gillnetsd. drift gillnets

12. Nama alat tangkap di bawah ini adalah .....

a. huhateb. trawlc. ladungd. long line

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL

Page 133: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

116 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

13. Di bawah ini yang tidak termasuk struktur tali adalah ....a. rope b. strandsc. yarnsd. fibres

14. Di bawah ini yang tidak termasuk struktur tali baja adalah ....a. coreb. wirec. strandd. yarns

15. Yang tidak termaasuk dari struktur dasar serat buatan adalah....a. Continuos Filamentb. Monofilamentc. Sprite Fibresd. Staple Fibers

16. Yang bukan merupakan salah satu kelebihan serat sintetis dibanding serat alami adalah....a. menyerap airb. tidak membusukc. tahan gesekand. tensile strength lebih besar

17. Gambar di bawah ini merupakan salah satu alat yang diperlukan dalam membuat dan memperbaiki jaring, disebut....

a. seleranb. sobanc. coband. jarum jurai

18. Ukuran lebar dari seleran yang digunakan untuk menjurai adalah....a. sama seperti mata jaring yang akan kita buatb. setengah dari ukuran mata jarng yang akan kita buatc. dua kali ukuran mata jaring yang akan dibuat

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL

Page 134: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

117

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

d. satu setengah kali ukuran mata jaring yang akan dibuat19. Dalam membuat jaring (proses menjurai) diperlukan sebuah simpul pada

setiap mata jaring nama simpul sesuai gambar di bawah ini adalah....

a. English knotb. Spanyol knotc. Reef knotd. Double english knot

20. Simpul mata jaring yang apabila dilakukan pemotongan pada kaki-kaki jaring maka simpulnya dapat utuh bersih, disebut simpul....a. meshb. barc. pointd. hidup

21. Simpul mata jaring yang apabila dipotong pada kaki-kaki jaring maka simpulnya tersisa kaki 3 disebut simpul....a. meshb. barc. pointd. hidup

22. Potongan simpul di bawah ini dinamanakan ....

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL

Page 135: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

118 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

a. Mesh cutb. Bar cutc. Point cutd. Straight cut

23. Gambar di bawah ini merupakan salah satu pola pemotongan jaring yang disebut ....

a. All barb. All meshc. All pointd. All combination

24. Gambar di bawah ini merupakan salah satu pola pemotongan jaring yang disebut ....

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL

Page 136: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

119

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

a. All barb. All meshc. All pointd. All combination

25. Gambar di bawah ini merupakan salah satu pola pemotongan jaring yang disebut ....

a. All barb. All meshc. All pointd. All combination

26. Cutting rate pada gambar jaring di bawah ini dinamakan ....

a. 1m 2pb. 1b 2p

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL

Page 137: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

120 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

c. 1m 2bd. 1p 2b

27. Cutting rate pada gambar jaring di bawah ini dinamakan ....

a. 1m 2pb. 1b 2pc. 1m 2bd. 1p 2b

28. Jika dilakukan pemotongan jaring dengan jumlah mata kesamping 30 mata dan jumlah mata ke dalam 20 mata maka mata cutting ratenya adalah ....a. 3m 2bb. 1m 4bc. 1p 4bd. 2m 3b

29. Jika dilakukan pemotongan jaring dengan mata ke samping 20 mata, jumlah mata ke dalam 30 mata maka mata cutting ratenya adalah ....a. 3m 2bb. 1m 4bc. 1p 4bd. 2m 3b

30. Jika dalam pemotongan jaring jumlah mata kesamping lebih besar dibanding jumlah mata ke dalam (bawah) maka rumus pemotongan jaringnya adalah ....a. Mesh Bar

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GASAL

Page 138: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

121

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

PETA KONSEP

BAB VI

SIMPUL TALI DABN SPLICING

Setelah selesai mempelajari pembelajaran materi simpul tali dan splicing, peserta didik dapat mengetahui cara penyusunan tali temali, memahami bentuk-bentuk simpul dan sosok, mengetahui macam-macam splicing tali dan wire, mampu membuat berbagai sosok dan simpul serta mampu mempraktikkan pembuatan berbagai splicing tali dan wire dengan baik dan benar.

KATA KUNCI

Splice Simpul Sosok Eye SpliceCut Splice Back Splice Tali PangkalShort splice Wire rope Pintalan Strand

Jenis Simpul dan Co-cok

Simle a=tali dan splicing

Cara Penyusunan Tali

Jenis-jenis splicing tali dan wire

Page 139: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

122 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

PENDAHULUAN

A. Cara Penyusunan TaliAda beberapa cara dalam menyusun tali temali di atas kapal maupun sewaktu

sandar di pelabuhan. Pengaturan cara tali temali ini bertujuan untuk memudahkan dalam melepas dan menali (penggunaan selanjutnya). Adapun cara mengikat dan menahan tali dalam Haryono dan Amirul (2019) adalah sebagai berikut:1. Pada bolder bentuk Kuku Kuda (Cleat)

a. Cara menahan tali: dalam hal ini harus ingat bahwa tali tersebut masih harus bisa di area (dikendurkan) lagi tanpa harus mengurangi ketegangannya. Apabila daya tariknya kuat sehingga dengan 1 kali lingkar tidak cukup kuat untuk menahannya dapat ditambah satu belitan lag tetapi harus dijaga agar tidak tertindih pada tali sebelumnya.

Gambar 6.1 Beberapa bentuk simpul dan splicingSumber : Dokumen pribadi

Alat tangkap yang digunakan dalam opeasi penangkapan khususnya di laut ada bermacam jenisnya. Semua alat tangkap yang dioperasikan, menggunakan tali yang beberapa bagian memanfaatkan simpul-simpul dan anyaman (splicing). Begitu banyak macam simpul dan rangkaian splicing yang bisa digunakan dalam pembuatan alat penangkap ikan. Setiap simpul dan splicing memiliki manfaat dan fungsinya masing-masing. Dalam bab ini akan kita pelajari macam-macam dan teknik membuat simpul dan splicing yang sering digunakan dalam dunia penangkapan ikan.

MATERI PEMBELAJARAN

Page 140: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

123

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

b. Cara mengikat tali: dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa tali harus cukup kuat menahan tarikan yang ada dan mudah untuk dilepas bila diperlukan.

Gambar 6.2 Cara menahan dan mengikat tali pada bolder besi bentuk “Kuku Kuda/ Cleat” Sumber: Haryono dan Amirul (2019)

2. Pada bolder bentuk Silang (Salip)a. Cara menahan tali: caranya hampir sama pada bolder kuku kuda, banyaknya

belitan yang dibuat bergatung pada kuatnya tarikan. Semakin kuat daya tariknya semakin banyak belitannya. Dengan catatan harus dijaga tali-tali tersebut supaya tidak sampai tertidih

Gambar 6.3 Cara menahan pada bolder besi bentuk “silang/ salip” Sumber: Haryono dan Amirul (2019)

b. Cara mengikat tali: prinsip sistem ini dapat menahan tarikan yang kuat dan dapat dilepaskan dengan mudah dan cepat

Gambar 6.4 Cara mengikat tali pada bolder besi bentuk “silang/ salip” Sumber: Haryono dan Amirul (2019)

Page 141: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

124 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

3. Pada bolder yang terpasang tali kepil kapal lainCara ini perlu kita diperhatikan sebab jika kapal yang tali kepilnya sudah terpasang akan berlayar dan tidak akan mengalami kesulitan melepas talinya.

Gambar 6.5 Cara memasang tali pada bolder yang terpasang tali kepil dari kapal lain. Sumber: Haryono dan Amirul (2019)

4. Pada bolder bentuk Bitts (tiang ganda)Cara mengikat pada bolder ini dengan melilitkan tali sehingga membentuk angka delapan. Apabila tali terbuat dari kawat baja maka setelah selesai diikat akan seperti gambar 6.6 di bawah ini, diikat dengan rantai kecil yang biasanya tersedia pada bolder untuk menjaga agar kawar tersebut tidak terlepas.

Gambar 6.6 Cara mengikat tali pada bolder

Sumber: Haryono dan Amirul (2019)

B. Jenis Simpul dan SosokDalam tali temali simpul merupakan sebuah ikatan tali sedangkan sosok adalah sebuah bentuk tali. Menutut Asrofi dalam bukunya Pembuatan Alat-Alat Penangkapan Ikan (2018) beberapa simpul dan sosok yang sering digunakan dalam penangkapan ikan diantaranya:1. Sosok Pangkal (Sack knot) dan Sosok Pangkal Ganda (Double sack knot)

Sosok pangkal dalam tali temali umumnya digunakan untuk mengikat tali pada sebuah tonggak atau tiang. Cukup kuat bila ditarik lurus tetapi bila ditarik menyamping dapat bergeser. Dalam pembuatan alat penangkap ikan, sosok pangkal dan pangkal ganda dipakai dalam pemasangan tali ris dengan tali kolor atau tali ris dengan tali pelampung. Selain itu sosok pangkal digunakan sebagai tali menjurai pada mesh atas.

Page 142: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

125

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 6.7 Sosok pangkal (Sack knot)(Dokumen pribadi)

Gambar 6.8 Sosok pangkal ganda

(Dokumen pribadi)

2. Simpul hidup (single carrick bend)Simpul ini berguna untuk menyambung ujung dari dua buah tali yang sama besarnya dan daya tarik sambungannya kuat. Keuntungan simpul ini dibandingkan dengan simpul mati adalah lebih mudah membukanya

Gambar 6.9 Simpul hidup (single carrick bend)

(Dokumen pribadi)

Page 143: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

126 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

3. Simpul mati (relf knot)Simpul mati terjadi karena dua simpul tangan yang dibuat berurutan dan dipakai untuk menyambung dua buah tali yang hampir sama besar dan daya tarik sambungan tidak terlau kuat.

Gambar 6.10 Simpul mati (reft knot)

(Dokumen pribadi)

4. Simpul delapan (figure of eight knot)Simpul delapan berguna untuk mencegah sebuah tali agar tidak masuk ke sebuah mata atau sebuah blok.

Gambar 6.11 Simpul delapan

Sumber: Dokumen pribadi

5. Simpul nafiri (sheep shank)Simpul nafiri ini berguna untuk memendekkan sebuah tali tanpa memotong tali tersebut misalnya ketika sedang menunda setelah kapal akan memasuki perairan ramai tali tundanya harus dipendekkan. Tujuannya dapat dipenuhi tanpa memotong tali tundanya.

Page 144: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

127

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 6.12 Simpul nafiri(Dokumen pribadi)

C. Jenis-Jenis Splicing Tali dan WireDalam penerapannya tali temali di kapal penangkap ikan banyak berhubungan dengan splicing tali/ wire. Beberapa hal jenis splicing yang sering digunakan di kapal antara lain:1. Anyaman/Pintalan Mata (Eye Splice) : anyaman ini berguna untuk membuat

mata tali pada ujung tali secara tetap (permanen) misalnya saat kita memesan sebuah tali yang akan digunakan untuk tali kepil atau menambatkan kapal.

Gambar 6.13 Teknik Pembuatan Splice Mata. Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 6.14 Sosok Pintalan Mata (Eye Splice)

Sumber: Dokumen pribadi

Page 145: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

128 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

2. Pintalan Lingkar (Cut Splice)Pintalan Lingkar berguna untuk membuat sosok puncak tetap pada tiang kapal atau tiang layar. Kedua talinya digunakan sebagai temberang lambung kanan dan lambung kiri. Cara membuatnya:a. Letakkan ujung kedua tali yang akan dibuat secara berdekatanb. Kemudian pada masing-masing ujung tali buatlah anyaman seperti

membuat pintalan sosok eye splicec. Setelah dilakukan penganyaman beberapa kali potong ujungnya dan

bungkus dengan kain.

Gambar 6.15 Teknik Pembuatan Pintalan Lingkar (Cut Splice)Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 6.16 Sosok Pintalan Lingkar (Cut Splice)Sumber: Dokumen pribadi

3. Pintalan Pendek (Short Splice)Pintalan Pendek berguna untuk menyambung dua buah tali secara tetap, misalnya pada saat membuat sling dari tali. Tidak bisa digunakan pada tali yang melalui kerek (blok) saat menyambung pintalan pendek karena dengan sambungan ini tali dapat menjadi besar dan tidak masuk ke dalam kerek (blok).

Page 146: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

129

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 6.17 Teknik membuat Pintalan Pendek (Short Splice)Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 6.18 Sosok akhir pintalan pendek (Short Splice)

Sumber: Dokumen pribadi

4. Pintalan Dasar Barut Jeras tali Spanyol (Back Splice)Pintalan ini berguna untuk mematikan atau membarut ujung tali tersebut agar tidak mudah terurai. Adapun cara pembuatannya:a. Strand pada pintalan tali dilepaskan satu per satu dari pintalan.b. Jika strand ada 3 maka strand 1 masuk sela-sela strand 2 dan 3, kemudian

strand 2 masuk ke sela-sela strand 3 dan strand satu, terakhir strand 3 masuk ke lobang starnd 1 yang telah terkunci di strand 2 (lihat gambar paling kiri)

c. Kemudian masing-masing strand ditarik rapat untuk mengunci lihat gambar kedua

d. Masukkan tiap strand ke pintalan di bawahnya dan lakukan berulang-ulang minimal strand masuk 3 kali pada pintalan di bawahnya secara bergantian antar strand.

Page 147: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

130 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 6.19 Teknik membuat Pintalan Dasar (Back Splice)Sumber: Dokumen pribadi

Gambar 6.20 Sosok akhir pintalan dasar (Back Splice)

Sumber: Dokumen pribadi

5. Pintalan Eye Splice Tali Baja ( Wire Splicing)Sosok pintalan eye splice tali baja (wire splicing) berguna untuk membuat mata pada ujung kawat baja secara permanen biasanya dibuat tali pengangkut muatan pada crane/katrol. Cara membuatnya anatara lain: a. Lepaskan strand yang ada pada wire rope, pisahkan menjadi 2, dengan

jumlah masing-masing strand sama.

Gambar 6.21 Melepas Pintalan Wire Rope

Sumber: Dokumen pribadi

b. Kedua strand yang dipisah digabungkan membentuk lingkaran dan menata dengan rapi hingga membentuk mata penuh.

Page 148: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

131

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 6.22 Membuat mata splice wire rope

Sumber: Dokumen pribadi

c. Strand 1 masuk ke pintalan 1 memasukkannya dari bawah kemudian marlin spike diputar searah pintalan 360, strand 1 dimasukkan lagi dari bawah marlin spike diputar lagi 3600 lagi, strand satu dimasukkan lagi dari bawah.

Gambar 6.23 Memasukkan strand 1 ke pintalan

Sumber: Dokumen pribadi

d. Strand 2 masuk ke pintalan 2 memasukkannya dari bawah, kemudian marlin spike diputar searah pintalan 3600, strand 2 dimasukkan lagi dari bawah marlin spike diputar lagi 3600 lagi, strand 2 dimasukkan lagi dari bawah.

Gambar 6.24 Memasukkan strand 2 ke pintalan

Sumber: Dokumen pribadi

e. Strand 3 mengikuti langkah pintalan strand 2 hanya pada pintalan ke 3. Selanjutnya strand 4,5,6 dan dilakukan pemintalan seperti strand 1,2,3, namun posisi wire rope dibalik terlebih dahulu. Pintalan berhenti jika semua strand masuk ke pintalan 3 kali.

Page 149: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

132 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 6.25 Eye Splice Wire Rope Sumber: Dokumen pribadi

LEMBAR PRAKTIKUM

SIMPUL TALI DAN SPLICING

A. TujuanSetelah mempelajari materi tentang simpul tali dan splicing peserta didik mampu menyusun tali temali, mampu membuat berbagai macam simpul/sosok, dan mampu membuat berbagai macam bentuk splicing tali dan wire rope dengan baik dan cepat.

B. Alat dan BahanAlat yang dibutuhkan pada kegiatan praktiksaat ini adalah:1. Gunting / Cutter2. Coban3. Marlin Spike4. Meteran5. NampanBahan yang diperlukan pada kegiatan praktik saat ini adalah :1. Berbagai jenis tali berbagai ukuran dan strand2. Lakban / isolasi3. Korek Api

C. Keselamatan Dan KesehatanSebelum praktikum dimulai ikuti dan laksanakan beberapa langkah di bawah ini:1. Pakailah baju praktik (wearpack) Anda masing-masing, kemudian pakailah

sarung tangan terlebih dahulu.2. Cek ketajaman gunting dan alat pemotong lain, yang akan Anda gunakan

apakah berkarat dan tajam dengan cara memotong jaring dan benang.3. Setelah selesai praktikum, mohon memperhatikan kebersihan tempat

praktikum. Petugas piket membersihkan ruangan laboratorium alat tangkap (fishing gear)

D. Prosedur Praktik1. Ambil bahan tali berbagai ukuran, jenis dan jumlah strand, masing-masing

Page 150: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

133

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

LEMBAR PRAKTIKUM

30 cm sebanyak 4 potongan kemudian lakukan splice:a. Eye spliceb. Short splicec. Cut spliced. Back splice

2. Potong wire sepanjang 1 meter buatlah splice mata 3. Ambilah 10 meter tali lakukan penyusunan tali di atas kapal dan beberapa

penyusunan tali di border di pelabuhan

CAKRAWALA

MESIN DIESEL

Gambar 6.26 Rudolf Diesel (penemu Mesin Diesel)Sumber: https://blogpenemu.blogspot.com/2014/02/Penemu-Mesin-Diesel-Rudolf-Diesel.html diakses tanggal 03

Desember 2019 pukul 02.30 wib

Penemu Mesin Diesel yang tidak asing ditelinga kita, adalah Rudolf Christian Karl Diesel warga negara Jerman yang terlahir di Perancis pada 18 Maret 1858. Sayangnya Rudolf meninggal dunia tanggal 30 September 1913 secara misterius saat berlayar menuju Inggris menggunakan kapal ferry pada usia 55 tahun. Pada 10 tahun terakhir abad ke-19 Rudolf membuat mesin pemicu kompresi dan dipatenkan pada 23 Februari 1893. Mesin diesel dalam sejarahnya dinamakan mesin minyak. Namun untuk menghormati jasanya akhirnya digantilah nama mesin minyak dengan nama Mesin Diesel.https://blogpenemu.blogspot.com/2014/02/Penemu-Mesin-Diesel-Rudolf-Diesel.html diakses tanggal 03 Desember 2019 pukul 02.30 wib

Page 151: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

134 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

CONTOH SOAL

1. Sebutkan bentuk-bentuk bolder yang terdapat di pelabuhan?Jawabana. Bolder bentuk kuku kuda (cleat)b. Bolder bentuk silang (salip)c. Bolder bentuk tiang tunggald. Bolder bentuk tiang ganda (Bitts)

2. Sebutkan 6 sosok / simpul yang sering dipergunakan untuk alat-alat penangkap ikan ?Jawabana. Simpul Pangkalb. Simpul Pangkal Gandac. Simpul Nafiri (sheep shank)d. Simpul Delapane. Simpul Hidup (single carrick bend)f. Simpul mati (reef knot)

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai simpul tali dan splicing kalian juga dapat mempelajari secara mandiri melalui internet. Di internet kalian bisa mencari lebih jauh materi cara penyusunan tali, jenis simpul/sosok dan teknik splicing tali dan wire disertai penjelasan menggunakan gambar dan video. Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah wawasan dan pemahaman kalian tentang simpul tali dan splicing diantaranya seperti tertera di bawah ini: Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=jvpxWiDd7sIhttps://obatrindu.com/macam-macam-simpul-dan-ikatan-tali-temali-pramuka/

Gambar 6.27 QR Code Simpul dan Splicing Tali

Page 152: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

135

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

RANGKUMAN

PENILAIAN AKHIR BAB

TUGAS MANDIRI

Untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran tentang simpul tali dan splicing tugas Anda sebagai peserta didik adalah mencari informasi tentang cara-cara penyusunan tali temali, membuat simpul dan sosok, membuat berbagai macam splice tali dan wire rope. Anda dapat mengumpulkan informasi melalui buku elektronik, internet maupun dari sumber belajar lainnya. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang sesuai dengan petunjuk dari guru pengampu.

1. Jelaskan secara singkat dan jelas apa nama simpul di bawah ini dan apa fungsinya?

2. Jelaskan secara singkat dan jelas apa nama simpul di bawah ini dan apa fungsinya?

1. Bolder sebagai tempat untuk mengikatkan tali-tali kapal yang sedang bersandar, adapun bentuk bolder yang ada dipelabuhan antara lain bolder bentuk kuku kuda (cleat), bolder bentuk silang (salip), bolder bentuk tiang tunggal, bolder bentuk tiang ganda (Bitts)

2. Bentuk sosok dan simpul yang sering digunakan pada alat penangkap ikan antara lain: sosok pangkal (sack knot), sosok pangkal ganda (double sack knot), simpul hidup (single carrick bend), simpul mati (relf knot), simpul delapan, simpul nafiri (sheep shank).

3. Bentuk-bentuk splicing yang sering digunakan di atas kapal adalah pintalan mata (eye splice), pintalan lingkar (cut splice), pintalan pendek (short splice) dan pintalan dasar (back splice).

Page 153: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

136 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

3. Jelaskan secara singkat dan jelas apa nama simpul di bawah ini dan apa fungsinya?

4. Jelaskan secara singkat dan jelas, apa nama simpul di bawah ini dan apa fungsinya?

5. Jelaskan secara singkat dan jelas apa nama pintalan/splice di bawah ini dan apa fungsinya?

PENILAIAN AKHIR BAB

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab keenam ini Anda telah memahami tentang simpul tali dan splicing maka:1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti pembelajaran bab keenam ini?2. Dari tiga materi pada bab keenam ini manakah yang menurut Anda paling

sulit dipahami ?3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pembelajaran bab

keenam?4. Apa yang Anda lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran bab keenam ?

Coba diskusikanlah dengan teman dan guru Anda karena materi ini akan menjadi fondasi/dasar dari materi-materi yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.

Page 154: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

137

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

PETA KONSEP

BAB VII

PERAWATAN, PENGAWETAN, DAN PERBAIKAN

Setelah selesai mempelajari pembelajaran materi perawatan, pengawetan dan perbaikan, peserta didik dapat memahami bahan pengawet alat penangkap ikan, melakukan teknik pengawetan alat penangkap ikan, dapat melakukan perawatan alat tangkap ikan dengan berbagai metode serta dapat melakukan perbaikan alat penangkap ikan yang mengalami kerusakan dengan baik dan benar.

KATA KUNCI

Jaring Pengawetan Bahan Pengawet RusakCutting rate Awet Alami PerawatanPerbaikan Menambal Menjurai

Perbaikan Jaring

Perawatan, Pengawetan dan Perbaikan

Perawatan Alat Pen-angkapan Ikan

Pengawetan dan Penyamakan

Page 155: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

138 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

PENDAHULUAN

Gambar 7.1 Cara memperbaiki dan merawat berbagai alat penangkap ikanSumber: Dokumen pribadi

Melakukan perawatan secara rutin terhadap suatu alat tangkap dapat mencegah kerusakan alat penangkapan ikan. Tindakan perawatan yang dilakukan pada alat tangkap berbahan webbing harus disesuaikan dengan karakteristik bahan alat penangkap ikan. Secara umum perawatan alat dilakukan setiap trip penangkapan. Pasca operasi penangkapan, jaring dibersihkan dari kotoran-kotoran yang tersangkut di jaring kemudian disimpan dan ditata kembali. Perawatan yang meliputi penjemuran jaring dilakukan apabila kapal akan doking atau akan diperbaiki. Jaring yang akan dijemur di letakkan di lantai sekaligus disiram dengan air tawar. Tindakan perawatan dapat mencegah pelapukan webing terutama bahan yang berasal dari serat alami. Dengan melakukan perawatan dan perbaikan yang tepat dan cepat maka alat penangkap ikan akan memiliki umur pemakaian lebih panjang dibanding alat yang tidak pernah dirawat. Pada bab ini akan dibahas metode perawatan , pengawetan dan perbaikan alat penangkap ikan.

Page 156: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

139

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

A. Perawatan Alat Penangkap IkanCara perawatan alat penangkap ikan yang utama dalam Soemarto (1982)

adalah mencuci alat-alat dengan air tawar. Setelah alat dipergunakan harus bersih dari lumpur dan sisa-sisa binatang yang menempel sebab lumpur akan menyebabkan lebih rusak dan mempercepat proses pembusukan. Sisa ikan atau benda-benda lainnya yang melekat pada bagian-bagian alat terutama pada simpul jaring akan mengundang serangan tikus dan hama lainnya yang akan merusak alat tersebut. Selain organisme yang hidup bahan organik yang banyak terdapat dalam air kotor yang berasal dari pembuangan pabrik dan kapal besar tidak boleh melekat pada jaring setelah dipergunakan. Harus diketahui cara merawat, memelihara, dan memperbaiki alat penangkapan ikan yang meliputi:1. Cara pencucian2. Pengawetan dan penyamakan3. Penjemuran4. Penyimpanan5. Perbaikan

Di perairan daerah berhawa panas atau tropis seperti Indonesia, kerusakan alat penangkapan ikan lebih cepat terjadi dari pada kerusakan di daerah dingin atau yang beriklim sedang. Hal ini disebabkan proses pembusukan yang cepat terjadi dan lebih banyak serangan hama dan bakteri, sebab bakteri pembusuk di daerah tropis cepat berkembang biaknya. Kerusakan pada alat penangkapan disebabkan oleh berbagai pengaruh luar. Tiap jenis bahan alat penangkapan ikan memiliki sifat yang khusus yang berbeda-beda ketahanannya terhadap pengaruh dari luar seperti: pengaruh penyinaran matahari, perendaman dalam air, bahan kimia dan cuaca dalam atmosfer. Faktor yang mempengaruhi hawa yang terdapat dalam atmosfir digolongkan menjadi 2 (dua) golongan, yaitu:1. Pengaruh suhu, cuaca, penyinaran matahari dan air akan berpengaruh

terhadap bahan alat penangkapan ikan berupa kekuatan dan kelenturan benangnya

2. Pengaruh biologis oleh mikroorganisme baik dalam operasi maupun dalam penyimpanan terutama terhadap bahan alami.

Gambar 7.2 Proses perawatan dan perbaikan alat penangkap ikanSumber: https://oktovamalaputra-oktovamalaputra.blogspot.com/2010/12/perawatan-dan-pengawetan-alat-

tangkap.html

Page 157: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

140 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Merawat alat tangkap ikan menurut Velasco (2016) http://velascoindonesia.com/merawat-alat-tangkap-ikan/ (diakses tanggal 28 Oktober 2019 pukul 13.10 ) sangat penting bagi para nelayan. Setiap alat penangkap ikan yang digunakan dalam usaha penangkapan ikan akan mengalami penyusutan alat tangkap, sehingga akan mengakibatkan terjadinya penurunan nilai kekuatannya dan dalam jangka waktu tertentu akan rusak sama sekali sehingga tidak dapat dipergunakan lagi. Faktor-faktor penyebab kerusakan alat penangkap ikan antara lain :1. Pengaruh secara Mekanis :

a. Gesekan аntаrа alat dеngаn benda-benda lаіn misalnya: badan kapalb. Tersangkut оlеh benda-benda lаіn (karang, tonggak dan sebagainya).c. Digigit atau karena sirip ikan atau gerakan ikan уаng аkаn melepaskan dіrі.d. Sengaja dirobek оlеh nelayan karena terjadi kekusutan

2. Perubahan sifat-sifat bahan karena reaksi kimia : bahan jenis tertentu khususnya sintetis yang akan sering terkena air garam, biasanya setelah selesai tidak dicuci terlebih dahulu dengan air tawar

3. Pengerusakan oleh jasad renik : alat tangkap yang masih kotor dan lembab, menimbulakn tumbuhnya jasad renik di alat tangkap yang nantinya dapat menguraikan alat tangkap sehingga mudah putus

4. Pengaruh alam : terjadinya rob air atau pasang sehingga alat tangkap banyak kotoran atau bahkan terhanyut.Sebab-sebab kerusakan bahan yang diakibatkan oleh hal tersebut di atas dapat

dicegah (sebab proses itu terus dan ada selama alat tangkap itu digunakan). Oleh karena itu diperlukan pengetahuan mengenai merawat alat tangkap ikan. Cara perawatan alat tangkap ikan atau pemeliharaan alat penangkap ikan secara umum sebenarnya sangat sulit untuk dibedakan sebab keduanya saling berhubungan erat. Memelihara suatu alat sebenarnya sudah termasuk perawatan sedangkan perawatan adalah merupakan salah satu cara pemeliharaan.Pemeliharaan/perawatan alat-alat penangkapan ikan dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:1. Simpanlah alat tangkap dalam tempat yang aman

Berbagai penyebab kerusakan alat dapat terjadi seperti jaring dimakan tikus atau hewan-hewan lain atau jaring terbakar sehingga perlu memperhatikan penyimpanan dalam tempat yang aman seperti gudang penyimpanan. Oleh karena itu pada waktu alat-alat penangkapan ikan tidak digunakan tempatkan dan simpanlah dalam gudang yang baik dan bersih serta jauh dari risiko potensi bahaya kebakaran.

2. Hindari hal-hal yang menyebabkan kerusakanHal-hal yang memungkinkan dapat menimbulkan kerusakan seperti sinar matahari langsung terutama pada saat panas terik, kerusakan dari bekas-bekas minyak dan kotoran lainnya. Pada umumnya alat penangkap ikan yang telah selesai digunakan harus dijemur tetapi perlu diperhatikan bahwa alat-alat penangkap ikan yang bahannya terbuat dari serat-serat sintetis (buatan) hendaknya jangan dijemur di bawah sinar matahari langsung sebab akan membuat alat penangkap ikan mudah lapuk (mudah putus) dan sebaiknya dijemur di tempat yang telindung dari sinar matahari langsung (diangin anginkan). Sebelum diangin-anginkan hendaknya alat penangkap ikan dicuci terlebih dahulu dengan air tawar dan diangin-anginkan hingga kering kemudian diangkat dan disimpan dalam gudang yang bersih dan kering.

Page 158: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

141

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

3. Gunakan alat penangkap ikan dengan hati-hatiSemua benda apapun yang digunakan bila pemakaiannnya secara hati-hati, baik dan benar, pastilah alat tersebut akan lebih awet. Tetapi bila dipakai dengan seenaknya saja (secara sembarangan) tidak memakai aturan benda tersebut akan cepat rusak. Sebagai contoh bila kita hendak memasang atau mengoperasikan alat tangkap dalam suatu perairan tertentu terlebih dahulu harus yakin benar bahwa daerah penangkapan tersebut merupakan daerah penangkapan (fishing ground) yang baik, bebas karang dan tonggak/patok. Permukaan dasar perairan yang tidak rata akan menyebabkan jaring atau alat lainnya tersangkut.

4. Segera perbaiki jika ada kerusakan-kerusakan kecil.Alat penangkap ikan yang selesai digunakan dalam operasi penangkapan ikan pasti terdapat kerusakan kecil dan besar oleh sebab itu jika melihat ada kerusakanpada alat tangkap maka segera diperbaiki. Biasanya perbaikan langsung artinya saat operasi penangkapan berlangsung atau perbaikan dilakukan saat tidak melakukan operasi penangkapan. Kerusakan umumnya disebabkan oleh “gesekan” antara alat dengan benda-benda lain (badan kapal misalnya), “tersangkut” oleh benda-benda lain (karang, tonggak/patok), “digigit dan robek” karena sirip ikan atau gerakan ikan yang akan meloloskan diri dari jaring, “sengaja dirobek” oleh nelayan karena kekusutan.

Peralatan deck merupakan peralatan peralatan kapal yang diperlukan sebagai penunjang operasi penangkapan ikan. Dengan peralatan deck maka operasi penangkapan ikan dapat berjalan lancar. Setiap kapal penangkapan ikan terdapat perbedaan jenis peralatan deck yang digunakan tergantung jenis dan macam alat tangkapnya. Sebagai contoh pada alat penangkap ikan lingline dengan jaring lingkar (purse seine) salah satu peralatan deck untuk kapal longline adalah line hauler sedangkan kapal purse seine adalah power block. Tentu ada peralatan deck lainnya yang juga mempunyai peranan yang tidak kalah pentingnya adalah winch dan kapstan. Pada umumnya perawatan peralatan deck harus dilakukan secara rutin dan berkala karena alat tersebut sangat penting. Jika tidak dioperasikan maka akan menghambat kegiatan operasi penangkapan.

B. Pengawetan dan PenyamakanPengawetan dan penyamakan menurut Soemarto (1982) diutamakan

untuk alat-alat yang terbuat dari serat alam terutama nabati sedangkan serat sintetis dan serat hewani lebih tahan terhadap lembab atau basah karena daya absorbsi terhadap air kecil sekali. Bahan serat nabati (tumbuh-tumbuhan) banyak menyerap air karena terdiri dari selulosa yang mudah diserang oleh bakteri. Beberapa faktor yang menyebabkan cepat tidaknya terjadi pembusukan selulosa pada serat nabati adalah:1. Jenis serat2. Suhu air3. Daya pembusukan dari air4. Lamanya terendam dalam air

Pada umumnya serat nabati dinyatakan tidak tahan terhadap pembusukan bakteri yang menyerang selulosa hidupnya sangat tergantung keadaan air terutama oleh suhunya. Oleh karena itu jaring dari serat nabati di perairan daerah dingin lebih awet dan tahan lama dibandingkan dengan jaring di daerah tropis. Air payau dan air laut di pantai memiliki daya pembusukan yang besar. Jaring akan terhindar dari pembusukan apabila jaring itu bersih dan kering seluruhnya sampai pada bagian simpul-simpulnya.Selanjutnya Soemarto (1982) menjelaskan pengawetan jaring merupakan

Page 159: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

142 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

penjagaan agar jaring awet dan tahan lama sehingga dapat lama digunakan. Caranya adalah mencelupkan jaring dalam larutan penyamak yang dapat membunuh bakteri atau hama yang merusak jaring. Berbagai cara telah ditemukan untuk membuat jaring lebih tahan terhadap pembusukan. Bahan penyamak yang digunakan bermacam-macam antara lain: 1. Penyamak Nabati dari tumbuh-tumbuhan2. Penyamak Hewani dari hewan3. Penyamak Sintetis dari bahan kimia

Bahan penyamak dari tumbuh-tumbuhan digunakan untuk jaring bahan serat alami, bahan penyamak yang dipakai “tingi/tungu” dari kulit bakau ( Ceriop condolena Ain ) yang ditumbuk halus kemudian direbus. Larutan ini dinamakan “catechu/ tanning” yang berwarna coklat tua. Biasanya nelayan melakukan penyamakan sekitar 25 – 30 hari sekali. Adapun cara penyamakan sebagai berikut: 1. Rebus tingi dengan air tawar dengan perbandingan 1:5 atau 1:102. Setelah mendidih masukkan jaring sampai terendam3. Rendam jaring dalam tingi selama semalam4. Angkat jaring keesokan harinya kemudian dijemur/diangin-angikan5. Jaring berwarna coklat kehitaman

Selain penyamakan dari nabati dan kulit pohon turi penyamakan tali pancing dan bahan alat penangkapan ikan biasa mengunakan dari serat alam. Caranya dengan menggosok tali dengan kulit pohon turi yang masih basah dan biasanya dibentangkan lalu diangin-angikan. Bahan penyamak dari hewani ini ada 2 cara yaitu menggunakan darah hewan dan putih telur. Darah hewan yang dipakai adalah darah hewan sapi atau kerbau yang mudah didapat. Cara penyamakannya sederhana dengan cara mencelupkan jaring atau tali temali ke dalam larutan darah yang sudah disediakan dalam paso (drum) diaduk merata,setelah itu diangkat dan ditiriskan dengan diangin-diangikan tidak di bawah terik matahari langsung. Putih telur juga dapat digunakan untuk menyamak benang yang akan dibuat jaring/ jala agar kaku apabila dijurai. Cara penyamakan menggunakan putih telur:1. Sepuluh butir telur dilarutkan dalam 2 liter air 2. Rendam atau sikat benang dengan putih telur 3. Benang dikukus 10-15 menit 4. Jemur benang atau diangin- anginkan

Bahan penyamak dari bahan kimia yang dipakai adalah “Ter” yang digunakan untuk serat sintetis atau serat alam, terutama untuk mengawetkan tali-temali atau jaring yang kasar. Cara mengerjakannya lebih sulit dari cara-cara yang terdahulu. Ter merupakan hasil tambang batu bara yang didestilasi destruksi pada suhu 119 ̊ C – 141 ̊ C. Keuntungan penggunaan ter tahan terhadap bakteri pembusuk, tahan terhadap pengikisan/ bakteri dan mencegah meresapnya air terlalu banyak. Cara penyamakan menggunakan ter adalah:1. Larutkan ter dengan gasolin2. Panaskan sampai mencair3. Celupkan alat tangkap kedalam larutan yang panas4. Jangan terlalu tebal lalu angkat tiriskan5. Rendam air tawar 12 jam setelah itu keringkan

Selain menggunakan ter dapat pula menggunakan bahan kimia Coffer dan Napthenase. Cara kerja larutan ini menurut Oktavamalaputra (2010) adalah:1. Larutkan 18 liter Cu dengan 54 liter parafin2. Celupkan alat tangkap kedalam larutan tersebut selama 2 jam3. Angkatlah dan angin-anginkan sampai kering

Page 160: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

143

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Metode pengawetan menggunakan bahan kimia yang lain yang menunjukkan efektivitas tinggi adalah: metode testalin dan metode tannin plus potassium bichromate (Klust, 1973).

1. Metoda TestalinMenurut Klust (1973) jaring yang terbuat dari serat alami direbus selama 30 menit dalam larutan yang terdiri dari agent tannin (2%) yang ditambah cuprous oxide (1%). Setelah jaring dikeringkan, perlakuan diulangi lagi dengan menambahkan 2% tannintanpa testalin. Ada juga setelah perlakuan kedua selagi webbing masih basah dicelup dengan carbolineum.

2. Metode tannin plus potassium bichromateMetoda tannin plus potassium bichromate (terbaik untuk bahan alat penangkap ikan), dilakukan dengan cara : Webbing yang terbuat dari serat alami direbus selama 30 menit dalam larutan yang terdiri dari agent tannin (2%). Setelah webbing dikeringkan, direndam selama satu jam dalam larutan potassium bichromate (3%), kemudian dicuci dengan air dan dikeringkan. Proses ini diulangi dengan menambahkan tannin (2%). Selanjutnya webbing dicelup dalam larutan carbolineum. Kedua metode ini menyebabkan seluruh permukaan serat terbungkus oleh anti bakteri, merembes ke kulit ari (cuticle) dan dinding-dinding cell.

Gambar 7.3 Proses pengawetan/ penyamakan dengan tanninSumber: https://oktovamalaputra-oktovamalaputra.blogspot.com/2010/12/perawatan-dan-pengawetan-alat-

tangkap.html diakses tanggal 30 Oktober 2019 pukul 11.08

Metode pengawetan (preservation) untuk serat alami secara umum dapat digolongkan menjadi tiga yaitu :1. Sterilisasi

Sterilisasi adalah suatu teknik membunuh bakteri-bakteri pembusuk yang sudah ada dan hidup di dalam alat (diantara serat). Metode ini dapat dilakukan dengan cara merebus bahan di media air pada suhu di bawah titik leleh bahan dan dapat pula dilakukan dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari langsung. Kedua cara ini tidak menggunakan bahan pengawet.

2. ProteksiProteksi adalah suatu metode melindungi bahan dari pengaruh dan aktifvitas bakteri-bakteri pembusuk. Proteksi ini salah satunya dapat dilakukan dengan cara melapisi bahan dengan suatu lapisan tipis (film) dari larutan tembaga sulfat, larutan produk minyak, atau larutan nabati.

Page 161: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

144 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

3. Gabungan sterilisasi dan proteksiMetode pengawetan ini adalah menggabungkan metode pengawetan sterilisasi dan metode pengawetan proteksi. Metode ini dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mensterilkan bahan kemudian memproteksinya.Menurut Oktovalamaputra (2010) dalam https://oktovamalaputra-

oktovamalaputra.blogspot.com/2010/12/perawatan-dan-pengawetan-alat-tangkap.html diakses tanggal 30 Oktober 2019 pukul 11.08 bahwa cara pengawetan alat penangkapan memiliki 2 tujuan yaitu:1. Umum agar alat penangkap ikan tahan lama, penghematan biaya dan

tenaga,  memperlancar operasional2. Khusus agar terdapat perlindungan dari kerusakan mekanis, perlindungan dari

proses kimia (oksigen), perlindungan dari micro organisme/jasad-jasad renik, perlindungan dari pengaruh alam terutama sinar matahari

C. Perbaikan JaringSebuah alat penangkap ikan (jaring) yang sudah pernah dioperasikan di

perairan, biasanya akan mengalami robek/ kerusakan pada bagian tertentu dari badan jaringnya (webbing). Menurut Bintoro (1989), kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti tersangkut karang, benang putus akibat gerakan ikan yang tertangkap (ingin meloloskan diri dari jeratan jaring). Jaring yang rusak dapat diperbaiki kembali dengan 2 cara, yaitu:1. Menjurai/ menjahit pada bagian yang rusak2. Menambal dengan jaring baru

Memperbaiki jaring dengan cara menjurai dapat dilakukan apabila kerusakan (robek) tidak terlalu lebar/ besar dan untuk itu harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:1. Menentukan dua buah simpul berkaki tiga, satu pada bagian atas dari

kerusakan sebagai tempat memulai perbaikan, dan kaki tiga yang lain berada dibagian bawah sebagai akhir perbaikan.

Gambar 7.4 Penentuan simpul berkaki 3Sumber: Bintoro (1989)

Page 162: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

145

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

2. Simpul-simpul yang lain dipotong menjadi simpul berkaki dua, lalu dibersihkan. Mesh harus terpotong dan dibersihkan sedangkan point hanya dipendekkan.

Gambar 7.5 Pembentukan pola kerusakan yang teratur dan pembersihan kaki dua, Sumber: Bintoro (1989)

3. Selanjutnya dilakukan perbaikan dengan cara menjurai mulai pada bagian

atas seterusnya disesuaikan pola dan ukuran mata jaring secara teratur sampai berakhir pada bagian bawah kerusakan.

Gambar 7.6 Urutan arah juraian pada perbaikan jaring

Sumber: Bintoro (1989)

Cara membuat simpul di titik-titik mata jaring dapat dilihat pada gambar-gambar di bawah ini:

Page 163: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

146 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

Gambar 7.7 Cara membuat simpul awal pada kaki tiga yang pertamaSumber: Bintoro (1989)

Gambar 7.8 Cara membuat simpul pada bar atas – kebawah kananSumber: Bintoro (1989)

Gambar 7.9 Cara membuat simpul pada point kiri – kebawah kanan

Sumber: Bintoro (1989)

Page 164: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

147

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 7.10 Cara membuat simpul point kanan – kebawah kiriSumber: Bintoro (1989)

Gambar 7.11 Cara membuat simpul pada bar bawah – keatas kananSumber: Bintoro (1989)

Gambar 7.12 Cara membuat simpul pada bar bawah – keatas kiriSumber: Bintoro (1989)

Menambal jaring dilakukan apabila kerusakannya terlalu luas/ lebar atau besar. Bahan penambal sebaiknya diusahakan terbuat dari bahan dan ukuran matanya (mesh size) serta benang yang sama dengan jaring yang akan ditambal. Langkah-

Page 165: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

148 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

langkah kerja untuk proses penambalan adalah sebagai berikut:1. Bagian yang rusak dibuat menjadi bentuk empat persegi panjang dengan

semua simpul pada tepinya berkaki dua.

Gambar 7.13 Bentuk jaring yang akan ditambal, tersisa kaki duaSumber: Bintoro (1989)

2. Menghitung jumlah mata ke samping (mesh) dan mata kebawah (point)3. Memotong jaring penambal yang telah disiapkan dengan ukuran lebih kecil

satu mata dari jaring yang akan ditambal, baik kearah samping jaring maupun kearah bawah

Gambar 7.14 Bentuk dan ukuran bahan penambal yang siap untuk dipasang, Sumber: Bintoro (1989)

4. Penambalan jaring, jaring penambal dan jaring yang rusak dihubungkan dengan cara menjurai menggunakan benang tambahan yang berawal dan berakhir pada satu titik yang sama.

Page 166: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

149

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

MATERI PEMBELAJARAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Gambar 7.15 Cara menjurai jaring penambal

LEMBAR PRAKTIKUM

PERAWATAN, PENGAWETAN DAN PERBAIKAN

A. TujuanSetelah mempelajari materi tentang perawatan, pengawetan dan

perbaikan, peserta didik mampu melakukan perawatan alat penangkap ikan, dapat melakukan pengawetan dan penyamakan alat tangkap ikan serta dapat melakukan perbaikan alat tangkap ikan dengan baik dan benar.

B. Alat dan BahanAlat yang dibutuhkan dalam kegiatan praktik saat ini antara lain:1. Gunting / Cutter2. Coban3. Seleran 4. Nampan5. Balpoint6. Ember / drum plastikBahan yang dibutuhkan dalam kegaiatan praktik saat ini antara lain:1. Berbagai jenis alat penangkap ikan2. Berbagai bahan pengawet3. Kertas putih HVS4. Bambu5. Air

C. Keselamatan Dan KesehatanSebelum praktikum dimulai ikuti dan laksanakan beberapa langkah di bawah ini:1. Pakailah baju praktik (wearpack) Anda masing-masing, kemudian pakailah

sarung tangan terlebih dahulu.

Page 167: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

150 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

LEMBAR PRAKTIKUM

2. Cek ketajaman gunting dan alat pemotong lain, yang akan Anda gunakan, apakah berkarat dan tajam dengan cara memotong jaring dan benang.

3. Setelah selesai praktikum, mohon memperhatikan kebersihan tempat praktik. Petugas piket membersihkan ruangan laboratorium alat tangkap (fishing gear)

D. Prosedur Praktik1. Ambil satu alat penangkap ikan yang sudah mengalami kerusakan,

identifikasi kerusakan yang terjadi, tabulasi dalam bentuk tabel.2. Lakukan perbaikan alat penangkap ikan pada bagian yang mengalami

kerusakan3. Setelah selesai diperbaiki lakukan perawatan dan pengawetan alat

tangkap sesuai metode yang telah diajarkan.4. Setelah selesai buatlah laporan tiap kelompok dikumpulkan ke guru

pengampu.

CONTOH SOAL

1. Jelaskan pengaruh mekanis yang menyebabkan kerusakan alat penangkap ikan?

Jawabana. Gesekan аntаrа alat dеngаn benda-benda lаіn (badan kapal misalnya)b. Tersangkut оlеh benda-benda lаіn (karang, tonggak dan sebagainya)c. Digigit atau karena sirip ikan atau gerakan ikan уаng аkаn melepaskan dіrіd. Sengaja dirobek оlеh nelayan karena terjadi kekusutan

2. Sebutkan 2 metode pengawetan yang Anda ketahui ?Jawabana. Metode Testalinb. Metode tannin plus potassium bichromate

Page 168: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

151

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

CAKRAWALA

VESSEL MONITORING SYSTEM(VMS)

Gambar 7.16 Alat VMS di Kapal PerikananSumber: http://balebetenajuku.blogspot.com/2015/05/vms-vessel-monitoring-system.html diakses tanggal 30

November 2019 Pukul 07.26 wib

Sistem pemantauan dan pengawasan kapal perikanan yang lazim digunakan di beberapa Negara di dunia biasanya menggunakan instrumen Vessel Monitoring System (VMS) yaitu sebagai salah satu strategi dalam konsep Monitoring, Control and Surveillance (MCS) pengelolaan perikanan.VMS merupakan sistem pemantauan yang efektif untuk memantau aktivitas kapal perikanan yang dapat memberikan informasi posisi kapal secara akurat, mengenai aktivitas maupun pergerakan kapal setiap saat yang bermanfaat dalam manajemen pengelolaan perikanan di Indonesia.Teknologi VMS ini menggunakan komunikasi data berbasis satelit yang memberikan informasi posisi/ letak kapal secara otomatis dan real time dengan frekuensi pengiriman tertentu sesuai dengan kebutuhan regulator. Kapal ikan yang telah dipasang transmiter VMS ini dapat selalu dipantau dengan cakupan global dan terhubung dengan pusat pemantauan yang dibangun oleh regulator (Pemerintah).Sumber: https://kumparan.com/saiful-umam1527864839130/mengenal-vms-sistem-pemantauan-kapal-

perikanan-di-indonesia-1rvVNQReare

Page 169: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

152 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

JELAJAH INTERNET

Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai perawatan, pengawetan dan perbaikan jaring, kalian juga dapat mempelajari secara mandiri melalui internet. Di internet kalian bisa mencari lebih jauh materi tentang perawatan alat penangkap ikan, pengawetan dan penyamakan, serta perbaikan alat penangkap ikan yang mengalami kerusakan disertai penjelasan menggunakan gambar dan video. Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah wawasan dan pemahaman kalian tentang perawatan, pengawetan dan perbaikan jaring adalah:

Gambar 7.17 QR Code Perawatan alat tangkap

Gambar 7.18 QR Code Memperbaiki Jaring

https://oktovamalaputra-o k t o v a m a l a p u t r a .blogspot.com/2010/12/p e r a w a t a n - d a n -pengawetan-alat-tangkap.html

https://perikanan38.blogspot.com/2016/07/cara-memperbaiki-jaring-ikan.html

Page 170: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

153

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

RANGKUMAN

PENILAIAN AKHIR BAB

TUGAS MANDIRI

1. Cara perawatan, pemeliharaan serta memperbaiki alat penangkap ikan meliputi cara pencucian, pengawetan dan penyamakan, penjemuran, penyimpanan dan perbaikan.

2. Ada 4 faktor yang menyebabkan kerusakan alat penangkap ikan antara lain pengaruh mekanis, perubahan sifat bahan karena reaksi kimia, pengerusakan oleh jasad renik, pengaruh alam.

3. Metode pengawetan alat penangkap ikan dengan media bahan kimia menggunakan metode testalin dan metode tannin plus potassium bichromate

4. Metode pengawetan alat penangkap ikan secara alami antara lain menggunakan metode strerilisasi, proteksi, gabungan sterilisasi dan proteksi

5. Tindakan perbaikan jaring terbagi dalam 2 hal yaitu menjurai (menjahit) bagian yang rusak dan menambal dengan jaring baru

Untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajara tentang perawatan, pengawetan dan perbaikan jaring tugas Anda sebagai peserta didik adalah mencari informasi tentang pengawetan, perawatan dan perbaikan alat penangkap ikan khususnya jaring. Anda dapat mengumpulkan informasi melalui buku elektronik, internet maupun dari sumber belajar lainnya. Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan dengan format yang sesuai dengan petunjuk dari guru pengampu.

1. Jelaskan 2 tujuan pengawetan alat penangkap ikan secara singkat dan jelas?2. Apa yang Anda ketahui tentang :

a. Sterilisasib. Proteksi

3. Gambarkan pola perbaikan (menjurai) pada gambar jaring yang mengalami kerusakan di bawah ini (dengan pola garis putus-putus) :

4. Bagaimanakah metode penyamakan alat penangkap ikan dengan menggunakan Ter ?

5. Jelaskan, apa yang dimaksud dengan pengawetan metode testalin dan metode tanning plus potasium bichromate?

Page 171: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

154 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

REFLEKSI

Setelah mempelajari bab ketujuh ini Anda telah memahami tentang perawatan, pengawetan dan perbaikan jaring maka:1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuiti pembelajaran bab tujuh ini?2. Dari tiga materi pada bab ketujuh ini manakah yang menurut Anda paling sulit

dipahami?3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pembelajaran bab

ketujuh?4. Apa yang Anda lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran bab ketujuh ?5. Coba Anda diskusikan dengan teman dan guru Anda karena materi ini terakhir

dalam pembelajaran kompetensi bahan dan alat tangkap penangkap ikan, dari kesemua bab yang terdapat pada buku ini apa saja kendala yang Anda hadapi selama belajar?

Page 172: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

155

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP

A. Soal Pilihan GandaPilihlah salah satu jawaban yang paling benar tuliskan huruf kapitalnya saja pada lembar jawaban yang tersedia.1. Yang bukan merupakan teknik penyambungan jaring pada pernyataan di

bawah ini adalah....A. mesh to meshB. point to pointC. baitingD. lashing

2. Gambar di bawah ini merupakan teknik penyambungan dengan cara....

A. mesh to meshB. creasingC. baitingD. lashing

Page 173: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

156 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

3. Gambar di bawah ini merupakan teknik penyambungan jaring dengan cara....

A. mesh to meshB. creasingC. baitingD. lashing

4. Gambar di bawah ini merupakan teknik penyambungan jaring dengan cara ....

A. mesh to meshB. creasingC. baitingD. lashing

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP

Page 174: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

157

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

5. Gambar di bawah ini merupakan teknik penyambungan jaring dengan cara....

A. mesh to meshB. creasingC. baitingD. lashing

6. Perbaikan sebuah jaring akan dimulai dari .....A. kaki 1B. kaki 2C. kaki 3D. kaki 4

7. Gambar di bawah ini cara mengikatkan tali kapal ke bolder, bentuk bolder tersebut jenis ....

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP

Page 175: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

158 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

A. kuku kudaB. salibC. bittsD. pion catur

8. Gambar di bawah ini cara mengikatkan tali kapal ke bolder, bentuk bolder tersebut jenis ....

A. kuku kudaB. salibC. bittsD. pion catur

9. Gambar sosok simpul di bawah ini dinamakan ....

A. simpul pangkalB. simpul hidupC. simpul matiD. simpul pangkal ganda

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP

Page 176: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

159

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

10. Gambar sosok simpul di bawah ini dinamakan ....

A. simpul pangkalB. simpul hidupC. simpul matiD. simpul pangkal ganda

11. Gambar sosok simpul di bawah ini dinamakan ....

A. simpul pangkalB. simpul hidupC. simpul mati

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP

Page 177: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

160 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

D. simpul pangkal ganda12. Gambar sosok simpul di bawah ini dinamakan ....

A. simpul pangkalB. simpul hidupC. simpul matiD. simpul pangkal ganda

13. Teknik splicing pada tali ada bermacam-macam, pada gambar di bawah ini menunjukkan jenis splice ....

A. cut spliceB. eye spliceC. short spliceD. back splice

14. Teknik splicing pada tali ada bermacam-macam, pada gambar di bawah ini menunjukkan jenis splice ....

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP

Page 178: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

161

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

A. cut spliceB. eye spliceC. short spliceD. back splice

15. Teknik splicing pada tali ada bermacam-macam, pada gambar di bawah ini menunjukkan jenis splice ....

A. cut spliceB. eye spliceC. short spliceD. back splice

16. Teknik splicing pada tali ada bermacam-macam, pada gambar di bawah ini menunjukkan jenis splice ....

A. cut spliceB. eye spliceC. short splice

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP

Page 179: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

162 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

D. back splice17. Yang bukan faktor yang mempengaruhi hawa yang terdapat di atmosfer

adalah ....A. kimiaB. biologisC. suhuD. sinar matahari

18. Faktor-faktor penyebab kerusakan alat penangkap ikan salah satunya adalah pengaruh mekanis, yang tidak termasuk pengaruh mekanis adalah ....A. gesekan dengan benda lain (badan kapal)B. digigit tikusC. tersangkut karangD. terkena sirip dan gerakan ikan

19. Yang tidak menjadi bagian dari penyebab keruskan alat penangkap ikan adalah ....A. perubahan karena reaksi kimiaB. pengaruh manusiC. pengaruh alamD. pengaruh jasad renik

20. Yang bukan merupakan cara-cara yang dilakukan dalam pemeliharaan alat-alat penangkap ikan adalah ....A. Menyimpan alat tangkap di tempat yang amanB. Menghindari hal-hal yng menyebabkan kerusakanC. Mengganti alat penangkap ikan secara berkalaD. Menggunakan alat penangkap ikan dengan hati-hati

21. Yang bukan merupakan faktor yang menyebabkan cepat tidaknya terjadi pembusukan selulosa pada serat nabati adalah....A. jenis air yang dipakaiB. suhu airC. daya pembusukn airD. lamanya terendam air

22. Yang bukan merupakan bahan penyamak alat penangkap ikan adalah ....A. penyamak sintetis bahan kimiaB. penyamak polimer bahan kimiaC. penyamak nabati

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP

Page 180: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

163

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

D. penyamak hewani23. Yang tidak termasuk contoh bahan-bahan penyamak untuk alat-alat penangkap

ikan adalah ....A. darah hewan dan telur B. tingi atau tungu dari kulit pohon bakauC. cairan kimia terD. gasoline

24. Salah satu metode pengawetan bahan kimia untuk pengawetan alat penangkap ikan adalah ....A. Metode tannin plus potasiunB. Metode testalinC. Metode titaniumD. Metode gasoline plus

25. Jaring yang mengalami kerusakan, perlu mengalami perbaikan. Salah satu yang tidak termasuk dalam perbaikan jaring adalah ....A. Menambal dengan lembaran jaring yang baruB. Menjurai bagian lembar yang rusakC. Mengganti dengan jaring yang baruD. Menjahit bagian lembar jaring yang rusak

26. Sebuah twine yang terbuat dari yarn yang mempunyai nomer Tex 23, terdiri dari 3 strand yang masing –masing punya 5 yarn, pilinan stand pola S dan pilinan yarn pola Z, maka penulisan nomer Twine tersebut adalah ....A. Tex 23 x 3Z x 5SB. Tex 23 x 3S x 5ZC. Tex 23 x 2S x 3ZD. Tex 35 x 2S x 3Z

27. Sistem penomoran benang terdiri dari dari 2, penomoran langsung dan tidak langsung. Simbol dari penomoran benang secara langsung adalah ....A. D/TdB. NmC. Ne (S)D. Ne L

28. Bahan logam yang digunakan untuk komponen pemberat pada alat penangkap ikan adalah ....A. ZnB. FeC. Cu

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP

Page 181: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

164 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

D. Pb29. Untuk menyambung rope satu dengan rope yang lain, dapat digunakan ....

A. Eye splivceB. Short spliceC. Cut spliceD. Back splice

30. Salah satu metode pengawetan alat penangkap ikan dengan metode melindungi bahan dari pengaruh dan aktifitas bakteri-bakteri pembusuk. Metode ini dengan cara melapisi bahan dengan suatu lapisan tipis (film) dari larutan tembaga sulfat, larutan produk minyak atau larutan nabati. Metode ini dinamakan ....A. Sterilisasi B. PemfilmanC. ProteksiD. Minyak dan sulfat

B. UraianJawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas!

1. Jelaskan pengaruh mekanis yang menyebabkan kerusakan alat penangkap ikan?

2. Jelaskan 2 jenis penyambungan jaring secara singkat dan jelas?3. Dari jenis penyambungan dengan menambah setengah mata jelaskan 4 cara

penyambungan jaring tersebut ?4. Apa yang kita lakukan apabila jaring yang akan kita sambung memiliki ukuran

mata (mesh size) yang berbeda?

PENILAIAN AKHIR SEMESTER GENAP

Page 182: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

165

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

DAFTAR PUSTAKA

Ardidja, S. 2010. Bahan Alat Penangkap Ikan. Jakarta: STP Press.Bintoro, G. 1989. Bahan dan Alat Perikanan (Fishing Gear and Material). Bogor:Penerbit Institut Pertanian BogorDanajat, I. 2015. Teknologi Alat Penangkap Ikan. Jakarta: Penerbit EGC Djangkar MaritimHaryono, S. 2018. Kecakapan Bahari. Jakarta: Penerbit EGC Djangkar MaritimKrisdiana D, dan Ijat D. 2010. Membuat Jaring, Simpul dan Splice. Jawa Barat: Baruna Ilmu Indonesia. . 2010. Bahan Alat Penangkap Ikan. Jawa Barat: Baruna Ilmu Indonesia.Sadhori, N. 1983. Bahan Alat Penangkapan Ikan. Jakarta: CV. Yasaguna. .1984. Cara Memebuat dan Memperbaiki Jaring. Bandung: Penerbit AngkasaSoemarto. 1983. Teknik Penangkapan Ikan 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan PressSupandi, 1983. Bahan Alat Penangkap Ikan. Singaraja Bali: Penerbit Balai Keterampilan Penangkapan Ikan.Hartono, Juni. 2017. Jenis Bahan Serat dan Karakteristik Serta Contoh Bahan Serat (Serat dari Biji, Batang, Daun, Buah, Stapel, dan Filamen), http://walpaperhd99.blogspot.com/2017/06/jenis-bahan-serat-dan-karakteristik.html diakses tanggal 22 Oktober 2019 Pukul 16:30Anonim. 2016. Ilmu Tekstill Serat Alam Batang dan Daun. http://myblogpkk.blogspot.com/2016/04/serat-batang-dan-daun.html diakses 22 Oktober 2019 Pukul 16.33 Hamdani, Imam. 2016. Serat, Benang dan Kain. https://imamhamdani21.blogspot.com/2014/06/serat-benang-dan-kain.html diakses tanggal 22 Oktober 2019 pukul 16.42Handri, Irvan. 2015. Jute Fiber atau Serat Fiber. http://weavingandsilk.blogspot.com/2015/08/jute-fiber-atau-serat-jute.html diakses tanggal 22 Oktober 2019 pukul 16.45Anonim. 2015. Ijuk Kualitas Eksport. http://produkijuk.blogspot.com/2015/03/ijuk-kualitas-eksport.html diakses tanggal 22 Oktober 2019 pukul 18.44Iwansunarya. 2018. Bulu ijuk pada tumbuhan nira yang banyak kegunaannya. https://steemit.com/esteem/@iwansunarya/bulu-ijuk-pada-tumbuhan-nira-yang-banyak-kegunaannya-bec9ff0979d3d diakses tanggal 22 Oktober 2019 pukul 18.48Fian. 2019. Banyak sekali Manfaat Sabut Kelapa Bagi Manusia. https://tokomesinkelapa.com/manfaat-sabut-kelapa/ diakses tanggal 18 Oktober 2019 pukul 20.04Anggasa, Brisna. 2012. Serat Sutera. http://skematis.blogspot.com/2012/04/serat-sutera.html diakses tanggal 22 Oktober 2019 pukul 19.00Fitinline. 2013. Kain Wool. https://fitinline.com/article/read/kain-wool/ diakses tanggal 18 Oktober 2019 pukul 18.10Yusrizal. 2015. Bahan Alat Penangkap Ikan dari Serat. https://www.lalaukan.com/2015/04/bahan-alat-penangkap-ikan-dari-serat_27.html diakses pada tanggal 6 Februari 2020 pukul 13.27Anonim. 2014. Purse Seine. https://www.afma.gov.au/sites/default/files/uploads/2014/03/Purse-seine.jpg diakses 21 Oktober 2019 Pukul 21.45Boyfirmansyah. 2017. https://www.berbagaireviews.com/2017/03/serat-bahan-

Page 183: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

166 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

pakaian-tekstilserat-bahan.html diakses tanggal 22 Oktober 2019 pukul 16.50Anonim. 2017. Apa itu GPS?. https://www.garmin.co.id/about-gps/ diakses tanggal 30 November 2019 pukul 01.00 wibAnonim. 2017. GPS. https://www.kapaldigital.com/product-tag/gps/ diakses tanggal 30 November 2019 pukul 01.00 wibSupriatna, Aan. 2014. Macam-macam Konstruksi Tali Yang Digunkaan Pada Usaha Penangkapan Ikan. https://www.lalaukan.com/2014/04/macam-macam-konstruksi-tali-yang.html diakses tanggal 29 November 2019 pukul 12.55 WIBMarcel. 2017. Dari Mana Asal Usul Bambu? https://www.netralnews.com/news/singkapsejarah/read/80552/dari-mana-asal-usul-bambu (diakses tanggal 22 Oktober 2019 jam 18.50) Karyono, Yono. 2016. Bubu Ikan Dari Anyaman Bambu. https://www.mangyono.com/2016/07/bubu-ikan-dari-anyaman-bambu.html diakses tanggal 22 Oktober 2019 pukul 18.54Anonim. 2019. Glass Wool. https://www.nuclear-power.net/nuclear-engineering/heat-transfer/heat-losses/insulation-materials/glass-wool/ diakses tanggal 20 Oktober 2019 pukul 19.16https://www.tokoamazing.com/blog/rosella/ diakses tanggal 22 Oktober 2019 pukul 17.00Anonim. 2018. Huhate. https://www.youtube.com/watch?v=KuuyQLjrDoM diakses tanggal 26 Oktober 2019 pukul 18.45Nuriyanto. 2018. Dasar-dasar cara buat jala ikan : cara buat jala ikan. https://www.youtube.com/watch?v=xJO_KLje2eQ diakses tanggal 29 November 2019 pukul 14.00 WIBPrado, J dan Dremiere. 1991. Petunjuk Praktis Bagi Nelayan : Bahan dan Alat. http://www.fao.org/3/ah827o/ah827id03.htm diakses tanggal 30 November 2019 Pukul 02.30 wib.Marco. 2019. Fish Pump. http://www.fao.org/fishery/equipment/fishpump/en diakses tanggal 30 November 2019 Pukul 01.32 wib.Anonim. 2014. Abaka Pisang Penghasil Serat. http://www.jurnalasia.com/bisnis/abaka-pisang-penghasil-serat/ diakses tanggal 21 Oktober 2019 pukul 22.30Muhammad, Fadel. 2010. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.06/MEN/2010 Tentang: Alat Penangkap Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-perikanan-negara-republik-indonesia diakses 22 Oktober 2019 Pukul 04:48Anonim. 2010. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.06/MEN/2010 Tentang: Alat Penangkap Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia. https://ngada.org/menkp6kep-2010.htm diakses tanggal 21 Oktober 2019 pukul 22.03Anonim. 2017. Marco Products Commercial Fishing Machinery and Deck Equipment. http://www.smithberger.com/marco_products.html diakses tanggal 30 November

DAFTAR PUSTAKA

Page 184: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

167

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

2019 Pukul 01.30 wibAnonim. 2015. Tali Suede Kepang Sulur Daun Imitasi TLC 025. https://montemanik.com/product/tali-suede-kepang-sulur-daun-imitasi-tlc-025/ diakses 22 Oktober 2019 Pukul 18.01 wibAnonim. 2016. Tali Rami, Tali Kasur, Tali Twist, Tali Lilitan, Tali Sepiral. https://www.indonetwork.co.id/product/tali-rami-tali-kasur-tali-twist-tali-lilitan-tali-sepiral-1690510 diakses 22 Oktober 2019 Pukul 18.09Ciesielska, Izabela. 2016. Typical two strand rope structure image partly adapted from Leech-10. https://www.researchgate.net/figure/Typical-two-strand-rope-structure-image-partly-adapted-from-Leech-10_fig1_282862409 diakses tanggal 5 Maret 2020 Pukul 08.10 WIBAnonim, 2019. Arah Kepangan Pembuatan Tali. https://3.bp.blogspot.com/-VOrAVKPu6c0/WYq5NO8y09I/AAAAAAAAAyA/1ZGUxuQXnUIfNSu_Wm8Qs_geHtpaa8hVgCLcBGAs/s1600/arah-kepangan-pembuatan-tali.jpg diakses pada tanggal 21 Oktober 2019 Pukul 23.00 WIBAnonim, 2019. Jenis dan Tipe Anyaman Tali. https://3.bp.blogspot.com/-XyderrEoxRQ/WYrTv0hs15I/AAAAAAAAAyQ/-sHw9uGlki8BrAelIH6l3j17oSmHOBN1ACLcBGAs/s1600/Jenis-dan-Tipe-Anyaman-Tali.jpg diakses tanggal 22 Oktober 2019 pukul 00.20 WIBAnonim, 2017. Perbedaan tali compound rope dan wire. https://seoasmarines.files.wordpress.com/2017/08/perbedaan-tali-compound-rope-dan-wire-rope.jpg diakses tanggal 22 Oktober 2019 pukul 00.30.WIBAnonim, 2017. Perbedaan Tali dan Wire Rope2. https://seoasmarines.files.wordpress.com/2017/08/perbedaan-tali-dan-wire-rope2.jpg diakses tanggal 22 Oktober 2019 pukul 00.30 WIBNoviyanti, 2017. Alat Komunikasi Tradisional. https://www.bagi-in.com/alat-komunikasi-tradisional/ diakses tanggal 29 November 2019 Pukul 10.42Supriyatna, Aan. 2014. Macam-macam Konstruksi Tali yang Digunakan Pada Usaha Penangkapan Ikan. https://www.lalaukan.com/2014/04/macam-macam-konstruksi-tali-yang.html diakses tanggal 29 November 2019 pukul 12.55 WIBAnonim. 2011. Fish Finder. https://taninelayanku.blogspot.com/2011/04/fish-finder.html diakses tanggal 29 November 2019 Pukul 23.14 WIB Nuriyanto, 2016. Cara Buat Jala. https://www.youtube.com/watch?v=xJO_KLje2eQ diakses tanggal 29 November 2019 pukul 14.00 WIBKarman, Amirul. 2016. Kuliah Bahan Rancang bangun Alat Penangkap Ikan. https://www.academia.edu/17518947/PERLAKUAN_PADA_BAHAN_MATA_KULIAH_BAHAN_DAN_RANCANG_BANGUN_ALAT_PENANGKAPAN_IKAN diakses tanggal 29 November 2019 pukul 14.15 WIBNurdin, MF. 1994. Penemu Mesin Diesel Rudolf Diesel. https://blogpenemu.blogspot.com/2014/02/Penemu-Mesin-Diesel-Rudolf-Diesel.html diakses tanggal 03 Desember 2019 pukul 02.30 WIBOktovamalaputra. 2010. Perawatan dan Perbaikan Alat Tangkap Ikan. https://oktovamalaputra-oktovamalaputra.blogspot.com/2010/12/perawatan-dan-pengawetan-alat-tangkap.html diakses tanggal 30 Oktober 2019 pukul 11.08 WIB

DAFTAR PUSTAKA

Page 185: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

168 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Velasco. 2015. Merawat Alat Tangkap Ikan. http://velascoindonesia.com/merawat-alat-tangkap-ikan/ (diakses tanggal 28 Oktober 2019 pukul 13.10 WIBTamrin, Ahmad Madong. 2015, VMS- Vessel Monitoring System. http://balebetenajuku.blogspot.com/2015/05/vms-vessel-monitoring-system.html diakses tanggal 30 November 2019 Pukul 07.26 WIBUmam, Saiful. 2019. Mengenal VMS Sistem Pemantauan Kapal Perikanan di Indonesia. https://kumparan.com/saiful-umam1527864839130/mengenal-vms-sistem-pemantauan-kapal-perikanan-di-indonesia-1rvVNQReare diakses tanggal 30 November 2019 Pukul 07.30 WIBRediana, Ana. 2016. 4 Manfaat Bunga Rosela Merah Untuk Kesehatan. https://www.aryanto.id/artikel/id/206/4-manfaat-bunga-rosella-merah-untuk-kesehatan diakses tanggal 5 Maret 2020 Pukul 10.18 WIB

DAFTAR PUSTAKA

Page 186: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

169

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

GLOSARIUM

Continuous filament : Serat dengan panjang tak terbatasEntangle net : Jaring puntalGill net : Jaring insangLong line : Jenis pancing rawai yang biasanya ikan tangkapannya ikan tunaMain line : Tali utama pada rangkaian alat tangkap long lineMonofilament : Terdiri dari serat tunggalMultifilament : Terdiri dari banyak seratPancin: Jenis alat penangkap ikan yang terbuat dari tali dan pancingPelampung: Benda atau komponen alat penangkap ikan yang berfungsi untuk mendapatkan gaya ke permukaan airPemberat: Benda atau komponen alat penangkap ikan yang berfungsi untuk mendapatkan gaya tenggelam di dalam air.Purse seine: Jaring lingkar atau jaring kerutRope: Tali yang ukurannya relatif besarSerat alami:Serat yang berasal dari bahan alami, dapat dari tumbuhan, hewan dan mineralSerat Sintetis: Serat buatan hasil dari suatu proses kimia kompleks yang disebut polimerisasiSimpul: Sebuah ikatan tali Sosok: Sebuah bentuk dari tali Staple fibr: Serat dengan ukuran pendek Tali : Anyaman atau pilinan dari seratThread: BenangTrawl : jenis alat penangkap ikan berupa jaring yang pengoperasiannya ditarikTwine : TaliWebbin: Rajutan benang untuk bahan jaringYarn: Tali hasil pintalan dari seratWire rope: Tali bajaContinuous filament : Serat dengan panjang tak terbatasEntangle net : Jaring puntalGill net : Jaring insangLong line : Jenis pancing rawai yang biasanya ikan tangkapannya ikan tunaMain line : Tali utama pada rangkaian alat tangkap long lineMonofilament : Terdiri dari serat tunggalMultifilament : Terdiri dari banyak seratPancin : Jenis alat penangkap ikan yang terbuat dari tali dan pancingPelampung : Benda atau komponen alat penangkap ikan yang berfungsi untuk mendapatkan gaya ke permukaan airPemberat : Benda atau komponen alat penangkap ikan yang berfungsi untuk mendapatkan gaya tenggelam di dalam air.Purse seine : Jaring lingkar atau jaring kerutRope : Tali yang ukurannya relatif besarSerat alami : Serat yang berasal dari bahan alami, dapat dari tumbuhan, hewan dan mineral

Page 187: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

170 TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

Serat Sintetis : Serat buatan hasil dari suatu proses kimia kompleks yang disebut polimerisasiSimpul : Sebuah ikatan tali Sosok : Sebuah bentuk dari tali Staple fibr : Serat dengan ukuran pendek Tali : Anyaman atau pilinan dari seratThread : BenangTrawl : jenis alat penangkap ikan berupa jaring yang pengoperasiannya ditarikTwine : TaliWebbin : Rajutan benang untuk bahan jaringYarn : Tali hasil pintalan dari seratWire rope : Tali baja

GLOSARIUM

Page 188: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari

171

BAHAN DAN ALAT TANGKAPPENANGKAP IKAN

TEKNIKA KAPAL PENANGKAP IKAN

BIODATA PENULIS

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : EKO PRASETYO HADI, S.Pi., M.SiTelepon /HP/WA : 08564-5848-165Email : [email protected] Facebook : [email protected] Kantor : SMKN 1 Sanden Jl. Samas KM 11. Srigading Sanden BantulKompetensi Keahlian :Teknika Kapal Penangkap Ikan (TKPI)

Riwayat Pekerjaan/Profesi (10 Tahun terakhir)1. Guru SMKN 1 Sanden-Bantul (Tahun 2004 s.d. sekarang)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar1. S1 Perikanan – Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Univ. Brawijaya Malang (Lulus 2003)2. Akta IV, Univ. PGRI Yogyakarta (Lulus Tahun 2006)3. S2 Magister Manajemen Perkebunan, INSTIPER Jogjakarta (Lulus 2015)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 Tahun terakhir)-

Informasi Lain dari Penulis : Tinggal di Dusun Gempolan Kulon, Klembon RT. 003 Desa Trirenggo Kec. Bantul. Lahir di Kab.Kediri , 28 Februari 1980. Sekolah Dasar di lalui di SD N IV Purwoasri Kediri dan SMP Negeri 1 Papar Kediri dan SMU N 2 Pare di Kabupaten Kediri. Tahun 1998 kuliah di Univ Brawijaya Malang Fakultas Perikanan, lulus tahun 2003. Tahun 2012 melanjutkan Pendidikan Magister di Institur Pertanian Jogjakarta , lulus tahun 2015. Menjadi guru di SMKN 1 Sanden Bantul mulai tahun 2004 sampai sekarang.

Page 189: Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan - SMK Wira Bahari