Sumber: bdcmagazine.com Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI Disusun oleh: Tim Pengembang Kewirausahaan Departemen Manajemen dan Kependidikan PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) MELALUI DIKLAT PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN BAGI GURU SMK
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Sumber: bdcmagazine.com
Bahan Bacaan 2 KREATIVITAS
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI
Disusun oleh: Tim Pengembang Kewirausahaan
Departemen Manajemen dan Kependidikan
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) MELALUI DIKLAT PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN BAGI GURU SMK
i
KATA PENGANTAR
PPPPTK BMTI sebagai salah satu lembaga di bawah Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan, memiliki tugas dan fungsi mengembangkan dan memberdayakan
guru/pendidik dan tenaga kependidikan. Tugas dan fungsi tersebut termasuk
mengintegrasikan hal-hal terkait penciptaan wirausaha-wirausaha baru tamatan SMK
melalui pembekalan pengetahuan dan pengalaman empirik tentang kewirausahaan.
Diklat ini diselenggarakan sebagai bagian dari program peningkatan kompetensi guru
Guru SMK untuk Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Melalui proses tranfer
of knowledge yang dilaksanakan, diharapkan penerapan pembelajaran kewirausahaan di
SMK berjalan sesuai dengan tuntutan kurikulum dan mengikuti tuntutan perubahan secara
kontekstual.
Kita sudah berada di era revolusi industri 4.0 bahkan mulai bergeser ke era revolusi
industri 5.0, dimana perubahan bisnis sudah mengarah kepada pemanfaatan teknologi yang
lebih sophisticated. Untuk itu, diharapkan penerapan pembelajaran kewirausahaan di SMK
seyogyanya mengikuti perkembangan pengetahuan dan konteks dalam dunia bisnis saat ini.
Diklat Dalam Jaringan (Daring) merupakan strategi yang diterapkan sebagai bagian dari
solusi dalam mengatasi kendala pelaksanaan diklat tatap muka secara langsung, terutama
di masa pandemi. Salah satu Bahan Bacaan Kreativitas merupakan salah satu materi
pembelajaran yang dibahas pada Diklat Daring Produk Kreatif dan Kewirausahaan Bagi Guru
SMK.
Kiranya bahan ajar ini bermanfaat dan dapat memberikan pengalaman serta wawasan
baru bagi Guru SMK, khususnya, dan Guru Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan
pada SMK sasaran.
Cimahi, Juli 2020
Kepala,
Supriyono, M.Si.
NIP. 19630805 198503 1 005
1
Target Kompetensi
Mengkonstruksi Pembelajaran Kewirausahaan SMK di Era Revolusi Industri 4.0.
PERAN KREATIVITAS BAGI WIRAUSAHA
Tujuan Pembelajaran
Setelah melalui proses penyajian materi, diskusi, tanya-jawab, dan penugasan, pada
akhir pembelajaran, peserta diharapkan mampu memperjelas peran kreativitas bagi
wirausaha tamatan SMK.
A. Kreativitas bagi SMK Di Era Revolusi Industri 4.0
Keberdaan SMK harus diakui turut mewarnai pada aspek kebekerjaan,
kewirausahaan, bahkan peluang bagi tamatan melanjutankan pendidikan. Kebijakan
yang telah digulirkan oleh Pemerintah Indonesia, seharusnya memang tidak sekedar
hanya bersifat kelembagaan membuat SMK Bisa tetapi lebih dari itu yaitu SMK Bisa,
SMK Hebat, tetapi benar-benar mempersiapkan peserta didik yang siap memasuki
dunia kerja, mereka dibekali dengan kemampuan dan pengalaman yang berorientasi
pada praktik pembentukan sikap dan mental serta menyiapkan mereka untuk menjadi
Calon Juragan atau Wirausaha. Dengan demikian, mereka ikut membangun dan
memperkuat ekonomi Indonesia, melalui penciptaan lapangan kerja.
Tamatan SMK di harapkan kelak mampu menerapkan kecakapan abad 21.
Kecakapan itu, adalah literasi, kompetensi, dan karakter. Kompetensi berkaitan
Gambar 1. Moto SMK bergeser untuk memperkuat Eksistensi
2
dengan Learning Skills yaitu Kerangka 4Cs (creativity thinking, critical thinking and
problem solving, communication, collaboration).
Tabel 1. Kompetensi Abad 21
Framework 21st
Century Skills Kompetensi Abad 21
Creativity Thinking and
Innovation
Pesera didik dapat menghasilkan, mengembangan, dan
mengimplementasikan ide-ide mereka secara kreatif
baik secara mandiri maupun berkelompok
Critical Thinking and
Problem Solving
Peserta didik dapat mengidentifikasi, manganalisisi,
menginterpretasikan, dan mengevaluasi bukti-bukti,
argumentasi, klaim dan data-data yang tersaji secara
luas melalui pengkajian secara mendalam serta
merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari
Communication Peserta didik dapat mengkomunikasikan ide-ide dan
gagasan secara efektif menggunakan media lisan,
tertulis, maupun teknologi
Collaboration Peserta didik dapat bekerja sama dalam sebuah
kelompok dalam memecahkan permasalahan yang
ditemukan
Secara operasional, keterampilan abad 21 (4C) ini dijabarkan dalam empat
kategori langkah, yakni:
Pertama, cara berpikir, termasuk berkreasi, berinovasi, bersikap kritis,
memecahkan masalah, membuat keputusan, dan belajar pro-aktif.
Kedua, cara bekerja, termasuk berkomunikasi, berkolaborasi, bekerja dalam
tim.
Ketiga, cara hidup sebagai warga global sekaligus lokal; dan
Keempat, alat untuk mengembangkan ketrampilan abad 21, yakni teknologi
informasi, jaringan digital, dan literasi.
Mencermati kembali pemahaman tentang kewirausahaan terkait dengan
kemampuan kreatif, seperti didefinisikan oleh Kuratko D.F & Hodgetts, R.M.,
Entrepreneurship is a dynamic process of vision, change, and creation. It requires an
application of energy and passion towards the creation and implementation of new
3
ideas and creative solution. Essential ingredients include the willingness to take
calculated risks in terms of time, equity, or career; the ability to formulate an effective
venture team; the creative skill to marshal needed resources; the fundamental skill
of building a solid business plan; and finally, the vision to recognise opportunity where
other see chaos, contradiction, and confusion.” (Sumber: Entrepreneurship-A
Contemporary Approach. 5th ed. Harcourt College Publishers, 2001).
Kewirausahaan adalah suatu proses dari visi, perubahan, dan penciptaan yang
dinamis. Penerapan kewirausahaan membutuhkan energi dan semangat terhadap
penciptaan, penerapan ide-ide baru, serta solusi kreatif. Diperlukan kesediaan untuk
mengambil risiko yang diperhitungkan dalam hal waktu, ekuitas/modal, atau karier;
diperlukan kemampuan untuk membentuk tim yang efektif; kemampuan kreatif untuk
mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan; keterampilan dasar membuat rencana
bisnis yang kuat; dan akhirnya, visi untuk mengenali peluang di mana orang lain
melihatnya sebagai kekacauan, kontradiksi, dan kebingungan. ”
Berikut beberapa definisi tentang Wirausaha dari beberap ahli:
Encyclopedia of Americana
Entrepreneur (wirausahawan) didefinisikan sebagai seseorang yang berani
mengambil risiko dengan menyatukan berbagai fungsi poduksi, termasuk modal,
bahan baku, tenaga kerja, dan menerima imbalan dalam bentuk laba dari nilai pasar
yang dihasilkannya.
Peter F Drucker
Definisi wirausaha adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda (ability to create the new and different) .
Raymond W.Y. Kao
Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu
gagasan menjadi realita.
Kuratko dan Hodgetts
An entrepreneur as one who undertakes to organise, manage and assume the
risks of business. The entrepreneur is also a catalyst for economic change who uses
purposeful searching, careful planning, and sound jugdgement when carrying out the
entrepreneurial process. Uniquely optimistic and committed, the entrepreneur works
4
creatively to establish new resources or endow old ones with a new capacity, all for
the purpose of creating wealth.
Seorang wirausaha adalah seorang yang mengambil tanggungjawab untuk
mengorganisasikan, mengelola, dan menanggung risiko bisnis. Wirausaha sebagai
katalisator perubahan ekonomi yang mengejar tujuan yang bermakna, membuat
perencanaan secara hati-hati, dan menilai secara jernih terhadap suatu proses
kewirausahaan. Wirausaha adalah sosok optimis dan berkomitmen, bekerja secara
kreatif untuk membangun sumber daya baru atau memberi makna sesuatu yang lama
dengan suatu kapasitas baru, untuk mencapai tujuan menciptakan kemakmuran.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat didefinisikan bahwa:
“Wirausaha adalah seseorang yang mampu melihat peluang, mengambil
tindakan kreatif yang tepat berupa penciptaan nilai tambah dalam bentuk produk
(barang/jasa) atau bisnis, dengan mengambil risiko yang diperhitungkan guna meraih
kemakmuran bagi dirinya dan orang lain.”
B. Konsep Kreativitas
Salah satu kompetensi wirausaha/entrepreneur sukses, terletak pada salah
satu kemampuannya yaitu kreativitas. Mereka secara dominan menggunakan otak
kanan, yaitu bagian otak yang dipercaya oleh para ahli berperan terhadap kecerdasan
emosional wirausaha dan sekaligus membawa mereka meraih keberhasilan.
Kreativitas terkait dengan otak. Otak merupakan salah satu organ penting pada
manusia dan berperan sebagai pusat koordinasi. Otak besar (cerebrum) merupakan
bagian terbesar dari otak manusia yang bertugas untuk memproses semua kegiatan
intelektual, seperti kemampuan berpikir, penalaran, mengingat, membayangkan,
hingga merencanakan masa depan. Otak besar terdiri dari dua belahan, yaitu belahan
kiri dan kanan.
Teori tentang fungsi otak kiri dan otak kanan telah populer sejak tahun 1960an,
melalui penelitian Roger Sperry seorang neuropsikolog yang menemukan bahwa akal
manusia terdiri atas dua bagian. Menurut Sperry, masing-masing bagian otak
memiliki fungsi spesial tanpa harus bergantung satu dengan yang lainnya.
Secara umum, mereka yang pintar dalam hal matematika cenderung/
dominan menggunakan otak kiri, sedangkan mereka yang kreatif lebih dominan
dengan otak kanan. Untuk lebih jelasnya, cermati gambar berikut:
Gambar 2. Fungsi Otak Kiri dan Kanan
Sumber: man4jkt.sch.id/download/Buku Belajar cepat dan efektif.pdf
Berdasarkan gambar tersebut, jelaslah bahwa mereka yang kreatif akan
lebih dominan menggunakan otak bagian kanan, dimana kecerdasan emosional
(EQ) dominan. Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau
menemukan sesuatu yang baru berupa barang atau jasa, baik berupa gagasan
maupun kenyataan yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Idealnya, otak kiri dan otak kanan manusia seimbang, sehingga berfungsi
dengan lebih optimal. Karena orang dengan otak kanan dan kiri yang seimbang
tentu dapat menjadi orang yang cerdas sekaligus pandai bergaul atau
bersosialisasi.
6
Untuk mengetahui apakah seseorang dominan otak kanan atau kiri, dapat
dicermati dari perilakunya sehari-hari atau dengan menggunakan alat
Electroencephalograph untuk mengamati bagian otak mana yang paling aktif.
Menurut Theresia Amabile (Ilmuwan dari Harvard Business School)
kreativitas adalah kemampuan menghasilkan ide-ide baru yang berguna dalam
bidang apapun. Pendapat lain yang menyatakan bahwa kreativitas adalah
kemampuan individu untuk mempergunakan imaginasi dan berbagai
kemungkinan yang diperoleh dari interaksi dengan ide atau gagasan, orang lain
dan lingkungan untuk membuat koneksi dan hasil yang baru serta bermakna
(Departemen Pendidikan Nasional, 2008). Hal itu berarti kreativitas adalah
kemampuan mengembangkan pemikiran alternatif atau kemungkinan dengan
berbagai cara sehingga mampu melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang
dalam interaksi individu dengan lingkungan sehingga diperoleh cara-cara baru
untuk mencapai tujuan yang lebih bermakna. Dengan demikian kreativitas
berkenaan dengan kemampuan (1) menemukan ide-ide baru yang asli/original;
(2) menemukan hubungan baru; (3) memandang sesuatu dari sudur pandang
baru/sudut pandang yang berbeda; (4) membentuk kombinasi-kombinasi baru.
Kreativitas seringkali juga dikaitkan dengan inovasi. Theresia Amabile juga
memberikan memberikan pengertian tentang inovasi yakni kesuksesan
seseorang mengimplementasikan ide-ide kreatif. Selanjutnya menurut Carol
Kinsey Goman, Ph.D, dalam bukunya Creativity in Business, menyebutkan,
bahwa:
o Creativity: Bringing into existence an idea that is new to you.
o Innovation: The practical application of creative ideas.
Berdasarkan pendapat tersebut jelas bahwa inovasi adalah kelanjutan dari
proses kreatif. Jadi inovasi adalah penerapan dari kreativitas. Lebih jelasnya
dapat digambarkan sebagai berikut:
7
Selanjutnya berdasarkan paparan Ciputra (Ciputra University, 2012),
model inovasi sebagai berikut
Tetapi kedua otak tetap harus bekerja. Roger W. Sperry mengingatkan bahwa
dua belahan otak tidak bekerja dalam isolasi. Tetapi mereka bekerja bersama dan
saling melengkapi. Jadi kemampuan kreatif hanyalah soal kecenderungan, tetapi
memang kreativitas adalah dominasi dari otak kanan.
Untuk mengetahui kecenderungan Bapak/Ibu menggunakan Otak Kiri atau Kana,
silahkan menggunakan Kuesioner Gaya Berpikir berikut ini.
Proses
Kreatif Inovasi Perubahan
Kreativitas Penerimaan
Pasar Inovasi
8
KUESIONER GAYA BERPIKIR (Sumber: Successful Lifelong Learning – Robert Stainbach, 2001).
Petunjuk: Berilah tanda (√ ) pada alternatif jawaban yang cocok dengan Anda. Anda harus tetap memilih, meskipun pernyataan yang ada kurang sesuai tepat
NO DESKRIPSI ALTERNATIF JAWABAN
1 Pada saat mendegarkan sebuah lagu, saya lebih memperhatikan
Liriknya
Musiknya
2 Saya berprasangka
Jarang
Sering
3 Saya paling baik dalam hal
Game/ permainan tertulis
Game/ permainan fisik
4 Setelah menonton film, hal yang selalu saya ingat adalah
Aktornya
Setting visualnya/ gambarnya
5 Saya menyenangi pekerjaan yang
Direncanakan
Fleksibel
6 Kamar dan lemari saya
Teratur
Kacau
7 Saya lebih menyukai petunjuk
Lisan
Digambar
8 Pada saat merangkai sesuatu yang baru, saya
Membaca petunjuk terlebih dahulu
Langsung merangkai
9 Saya lebih menyenangi kegiatan yang
Mental
Fisik
10 Saya mimpi
Jarang
Sering
11 Saya menyenangi pekerjaan proyek
Satu per satu
Beberapa sekaligus
12 Saya lebih senang
Berbicara
Seni
13 Saya berangan-angan
Jarang
Sering
14 Saya mencoba sesuatu yang baru
Jarang
Sering
15 Saya lebih suka belajar dengan cara
Mendengarkan
Mengerjakan
16 Saya lebih menyukai
Penjelasan kerangka
Menggambar
17 Matematika adalah sesuatu yang saya
Senangi
Benci
18 Saya lebih memperhatikan
Materi pembicaraan
Cara orang berbicara
19 Kepekaan saya
Buruk
Baik
20 Saya kehilangan waktu
Jarang
Sering
9
Skor Gaya Berpikir “Anda”
• Jumlahkan tanda (√ ) pada kolom sebelah kiri, kemudian jumlahkan tanda (√)
pada kolom sebelah kiri
• Skor gaya berpikir yang terbesar menunjukkan kecenderungan gaya berpikir
ANDA (bila terbanyak kiri, maka gaya berpikir anda menggunakan otak kiri,
demikian sebaliknya).
• Perbedaan yang > 5 skor mencerminkan bahwa ANDA dominan dalam
menggunakan bagian otak tersebut.
C. Kreativitas dan Inovasi
Seorang wirausahawan harus memiliki ide-ide baru yang dihasilkan dari suatu
kreativitas. Kreativitas inilah yang akan membawa wirausahawan untuk ber-inovasi
terhadap usahanya. Naisbitt dan Aburdene dalam Re-Inventing the
Corporation menyatakan begitu perlunya suatu basis pendidikan yang dapat
menciptakan kreativitas dalam suatu masyarakat informasi baru.
Mereka menyebutnya dengan proses TLC (Teaching, Learning, and
Creativity) yaitu suatu proses pembelajaran bagaimana berpikir (learning how to
think), pembelajaran bagaimana belajar (learning how to learn), dan pembelajaran
bagaimana belajar (learning how to learn), dan pembelajaran bagaimana
menciptakan sesuatu (learning how to create).
Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat,
benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat
heuristic daripada algorithmic (Dollinger, 1995, hal 65).
Heuristic adalah sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan
yang tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari, atau
menemukan sesuatu yang baru. Heuristic bagaikan suatu map (peta buta) yang belum
jelas di mana kita dan kemana kita akan berjalan. Heuristic menstimulasi seseorang
untuk belajar lebih dalam untuk dirinya, seperti bagaimana menuju kota B dari kota
A dengan petunjuk map yang kurang jelas tersebut.
Algorithm adalah suatu mekanikal set dari aturan-aturan, suatu perencanaan
operasi yang telah di set sebelumnya untuk pemecahan suatu masalah, pengambilan
keputusan, dan penyeleseian konflik. Contohnya, melempar satu koin mata uang
adalah suatu algorithm, karena jumlah sisi dari koin dan indicator dari kepala atau
10
ekor telah ditetapkan dengan jelas sehingga hasilnya dapat diperkirakan jika koin
tersebut dilemparkan.
Rockler dalam Innovative Teaching Strategis mendefinisikan bahwa kreativitas
adalah seseorang yang dengan sadar mendapatkan sesuatu perspektif baru dan
sebagai hasilnya membawa sesuatu yang baru. Kreativitas tersebut melaluisuatu
proses yang sangat penting dalam tindakan yang orisinil, yang berhubungan dengan
produksi, menghasilkan sesuatu yang unik dari seseorang di satu pihak, dan material,
kejadian, atau lingkungan dari kehidupannya.
Secara umum kreativitas seseorang dapat diformulasikan sebagai berikut;
Kreativitas dimiliki oleh setiap orang (baik pada tingkat kemampuan yang kecil
maupun besar)
Kreativitas memerlukan pencapaian dari suatu prespektif yang baru. Paling tidak
baru untuk orang tersebut.
Persperktif yang baru ini, dicapai dengan membawa bersama pengalaman yang
tidak berhubungan sebelumnya.
Kreativitas mendambakan sesuatu yang lebih berkualitas.
Seseorang harus mendekati lingkungannya dengan cara yang holistic.
Orang yang kreatif harus berfantasi, bermain, dan berpikir.
Orang yang kreatif bersikap spontan, fleksibel, dan terbuka terhadap pengalaman.
Spontanitas dari manusia adalah sumber dari kreativitas.
Atribut orang kreatif (Roe, dikutip dari Kao, 1989) adalah;
Terbuka terhadap pengalaman.
Suka memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa.
Kesungguhan.
Menerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan.
Toleransi terhadap sesuatu yang tidak jelas.
Independen dalam mengambil keputusan, berpikir, dan bertindak.
Memerlukan dan mengasumsikan otonomi.
Percaya diri.
Tidak menjadi subjek dari standard an kendali kelompok.
Rela mengambil resiko yang diperhitungkan.
11
Gigih.
Raudsepp menambahkan lebih lanjut atribut orang kreatif sebagai berikut;
Sensitif terhadap permasalahan.
Lancar – kemampuan untuk men-generik ide-ide yang banyak.
Fleksibel.
Keaslian.
Responsif terhadap perasaan.
Terbuka terhadap fenomena yang belum jelas.
Motivasi.
Bebas dari rasa takut gagal.
Berpikir dalam imajinasi.
Selektif.
Salah satu karakter yang sangat penting dari wirausahawan adalah kemampuan
berinovasi. Tanpa adanya inovasi usaha yang dijalankan tidak akan dapat bertahan
lama. Hal ini disebabkan kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan berubah-
ubah. Pelanggan akan mencari produk lain dari perusahaan lain yang dirasakan dapat
memuaskan kebutuhan mereka. Untuk itulah diperlukan adanya inovasi terus
menerus jika perusahaan akan berlangsung lebih lanjut dan tetap berdiri dengan